UNIO KP MENJADI PAGUYUBAN PEMBERDAYAAN BAIK SECARA SOSIAL MAUPUN PERSONAL
2012
PENGANTAR Tahun 2012 ini Keuskupan Purwokerto diwarnai oleh dinamika pengadaan Musyawarah Pastoral yang mempunyai tiga fokus bahasan, yaitu pembinaan iman, paguyuban pemberdayaan dan kerasulan pendidikan Katolik. Ketiga fokus pastoral itu dibahas dan digarap untuk menuju pada cita-cita: “Menjadi Paguyuban Pemberdayaan Sebagai Tanda Hadirnya Kerajaan Allah.” Musyawarah Pastoral 2012 yang terselenggara dengan baik menghasilkan Arah Haluan dan Rencana Strategis 2012-2016. Setelah hasil Muspas ini dimaklumkan oleh Uskup Mgr. J. Sunarka, SJ pada tanggal 22 Februari 2012, Keuskupan Purwokerto disibukkan dengan dinamika sosialisasi dan konsientisasi hasil Muspas, proses pendataan umat dan programasi kegiatan-kegiatan untuk melaksanakan Arhal dan Renstra 2012-2016. Cita-cita “Menjadi Paguyuban Pemberdayaan Sebagai Tanda Hadirnya Kerajaan Allah” yang diolah dalam Muspas dan hasilnya pun disusun bersama menjadi agenda UNIO KP tahun 2012. Gerak dinamika UNIO KP 2012 diarahkan pada sumbangan gagasan dan keterlibatan pada Imam Diosesan supaya Umat Allah KP sungguh menjadi paguyuban pemberdayaan baik secara sosial maupun personal. Situasi pokok yang disoroti dalam dinamika UNIO KP 2012 adalah fenomena konflik di antara jemaat. Disadari bahwa konflik yang terjadi bisa mengancam keutuhan jemaat dan sekaligus juga menghambat kesaksian iman di tengah masyarakat. Maka konflik yang ada di antara jemaat harus bisa dikelola dengan baik. Dalam situasi inilah peran UNIO KP dalam dinamika Keuskupan Purwokerto diperlukan untuk memberi sumbangan gagasan dan keterlibatan. Hal ini perlu dimulai dengan mengenali, memetakan, menganalisa dan mencari solusi bagi konflik-konflik yang terjadi di tengah jemaat. Sehingga nantinya konflik-konflik tersebut bisa ditangani dengan baik. Berikut akan disampaikan dinamika UNIO KP selama tahun 2012 (sampai 6 Desember 2012). Sumber tulisan ini adalah rapat/pertemuan UNIO KP, materi-materi dalam rapat/pertemuan UNIO KP, berita dan diskusi dalam milis UNIO KP serta berbagai tulisan yang dimunculkan dalam milis UNIO KP selama tahun 2012 (sampai 6 Desember 2012).
Gombong, 6 Desember 2012 Sekretariat UNIO KP
2
DAFTAR ISI 1. Pengantar
2
2. Daftar Isi
3
3. DINAMIKA UNIO KP DI TAHUN 2012 Januari 4 Juli Februari 4 Agustus Maret 5 September April 6 Oktober Mei 7 November Juni 8 Desember 4. KONFLIK DALAM GEREJA DAN PENANGANANNYA (SIMPUL LIVE-IN UNIO KP 2012) Simpul Live-in UNIO KP 2012 Proposal penelitian Pengolahan Hasil Liven Dekenat Utara Pengolahan Hasil Liven Dekenat Tengah Pengolahan Hasil Liven Dekenat Selatan
4 10 11 13 15 16 18 20 20 22 26 30 33
5. NOTULENSI PERTEMUAN-PERTEMUAN UNIO KP DI TAHUN 2012 Pertemuan UNIO KP 2 April 2012 Pertemuan UNIO KP 12 Juni 2012 Pertemuan UNIO KP 7 Agustus 2012 Pengantar dan Jadwal Correptio Fraterna Lembar Correptio Fraterna
37 37 41 47 52 54
6. BEBERAPA CATATAN BERMAKNA DALAM MILIS UNIO KP SELAMA TAHUN 2012 a. Berita Mengejutkan dari Keuskupan Los Angeles b. Pertemuan MATRI Bulan Januari c. MATRI Dekenat Selatan d. Geliat Romo UNIO DEKSEL e. Thecla: Antara legenda dan fakta f. Sharing Ziarah ke Turki Mengikuti Jejak Paulus g. Waipa…? h. Penglaman Liburan UNIO Dekenat Tengah di Medan i. Penglaman Liburan UNIO Dekenat Utara di Thailand j. Penglaman Liburan UNIO Dekenat Selatan di Garut k. Study Banding Pastoral di Dahor – Kalimantan l. Wayang Wahyu – Narrating The Gospel in Balikpapan m. Mungkinkah Ada Dewan Keuangan Paroki? n. Reportase Kunjungan Uskup Agung Emeritus Mgr. Pius Datubara OFM Cap o. Kesaksian Iman Umat Egypt p. Sapu Lidi – Refleksi 10 Tahun Imamat q. Pengalaman Mendampingi Ziarah ke Eropa r. OGF UNIO Regio Jawa: “Imam Kami Suci dan Pandai” s. Kunjungan & Sharing Studi Rm. Galih, Rm. Handi Dalang, Rm. Handi Krist t. Retret Deliverance u. Sharing Pengalaman Studi di Filipina v. Oleh-oleh Mengikuti KONVENAS KARISMATIK XII “Kobarkan Terus Api yang Semula” w. Membagi Makan, Meluaskan Iman (Spiritualitas Makan Bersama dalam Kitab Suci) x. Informasi Dana Solidaritas APP/HPS Nasional y. Informasi Hasil Rapat Pengurus UNINDO z. Memaknai Hari Kelahiran Mgr. J. Sunarka, SJ
55 55 56 57 57 58 59 62 63 64 64 66 66 67 67 69 70 72 73 76 77 81 81 85 87 88 88
3
DINAMIKA UNIO KP TAHUN 2012 JANUARI 2012 TGL 1 4 5 6 6 7 8 11 14 15 19
24 25 25 26 2930 31 31
DINAMIKA UNIO KEUSKUPAN PURWOKERTO Di Milis UNIO KP, Rm. Wid mengirim berita tentang dinamika OMK Paroki HKY Tegal menjelang dan sesudah datangnya tahun baru 2012. ULANG TAHUN KELAHIRAN RD. STEFANUS HERIYANTO Rm. Galih menyampaikan selamat Ultah pada Rm. Stef melalui milis UNIO KP. Rm. Galih memposting “Berita mengejutkan dari keuskupan Los Angeles” di milis UNIO KP. Ditanggapi oleh Rm. Ngarlan, Rm. Mardi dan Mgr. Sunarka. Di Milis UNIO KP, Rm. Ngarlan mengingatkan tenggat waktu pengumpulan naskah refleksi untuk BUKU UNIO KP. Email ini ditanggapi oleh Rm. Galih. Di Milis UNIO KP, Rm. Handi S memposting email berjudul “Sembahyangipun umat”. Di Milis UNIO KP, Rm. Wid mengirim berita Natal Bersama PIA Paroki Hati Kudus Yesus Tegal Minggu, 08 Januari 2012. ULANG TAHUN KELAHIRAN RD. FX. HANDY CHRISTIAN AP Di Milis UNIO KP, Rm. Ngarlan mengirim berita Natalan BKSAG Majenang. Di Milis UNIO KP, Rm. Mardi mengirim berita Geliat umat Randudongkal. Di Milis UNIO KP, Rm. Mardi memohon doa untuk Simboknya yang sedang sakit. Email ini ditanggapi oleh Rm. Ngarlan, Rm. Suraji, Rm. Wid, Rm. Yitno, Rm. Ratman, Rm. Maryoto, Rm. Sumanto, Rm. Parjono, Rm. Bagyo dan Rm. Siswantoko. Di Milis UNIO KP, Rm. Ngarlan mengirim berita bahwa bapak Matius Trenggono, mantan guru dan jg kepala sekolah di daerah sadabumi, pengadegan, 15 km dari kota majenang, telah dipanggil Tuhan. Bapak Matius Trenggono adalah lulusan SGB ambarawa, adik kelas bapak uskup. Di Milis UNIO KP, email ini ditanggapi oleh Rm. Galih. ULANG TAHUN KELAHIRAN RD. P. SIGIT PRAMUJI Perayaan 40 tahun imamat Rm. FX. Yitnopuspohandoyo di Paroki Gombong. Banyak Romo UNIO KP yang ikut hadir. Di Milis UNIO KP, Rm. Mardi mengirim berita perkembangan proses pengobatan Ibundanya. Pertemuan Matri Keuskupan Purwokerto. UNIO KP diwakili oleh Rm. Ngarlan yang kemudian menyampaikan reportasenya di Milis UNIO KP. Di Milis UNIO KP, Rm. V. Dimas Martin memberitakan bahwa Rm. Kris berulang tahun imamat. Di Milis UNIO KP, berita ini ditanggapi oleh Rm. Ngarlan, Rm. Handi, Rm. Sumanto dan Rm. Wid. ULANG TAHUN IMAMAT RD.KRISTOFORUS WASITO
FEBRUARI 2012 TGL 1 6 8 11 13 13
DINAMIKA UNIO KEUSKUPAN PURWOKERTO Di Milis UNIO KP, Mgr. Sunarka mem-forwardkan berita JUPRI MSC Komda Jateng-Kalsel edisi Februari 2012. Di Milis UNIO KP, Mgr. Sunarka menyampaikan ‘sekedar informasi bagi kita’ tentang kepindahan Rm. Kris dari Purbalingga ke Kebumen. Di Milis UNIO KP, Rm. Ngarlan mensharingkan pengalamannya mengunjungi umat terpencil di Paroki Majenang. Di Milis UNIO KP, Rm. Sumanto memberitakan Reorganisasi dan Pembekalan OMK Paroki Kebumen. Di Milis UNIO KP, Rm. Deddy mensharingkan pengalaman mengunjungi Paroki Sidareja dan memperkenalkan PDKK bersama sekitar 20 orang pelayan dari Kelompok PD Karitas Purwokerto. Email ini ditanggapi oleh Rm. Ngarlan. Di Milis UNIO KP, Rm. Deddy memberitakan pembekalan pengurus misdinar Paroki Katedral.
4
TGL
13
13 14 19 20 25
DINAMIKA UNIO KEUSKUPAN PURWOKERTO Di Milis UNIO KP, Rm. Mardi menyampaikan daftar 16 calon penulis buku refleksi unio yang sudah masuk ke meja editor beserta tanggal masuknya naskah: FX. Handi Kristian (11 nop + foto), Y. Suratman (14 nop), T. Puryatno (15 nop), Handi Setyanto (18 nop), Vincent Suranto (21 nop), Dwiyantoro (6 des), Bonni Abbas (8 des), M. Maryoto (9 des), M. Ngarlan (10 des + foto), Mardi Usmanto (11 des), Yitno Puspahandaya ( 12 des), Yeppy Robertus (22 des), Dimas martin Yuniar (15 jan), Christian Siswantoko (17 jan), V. Sumanto (17 jan), Dimas Danang (8 feb). Email ini ditanggapi oleh Rm. Ngarlan, Rm. Yeppy, Rm. Galih, Rm. Kristiadi dan Rm. Ari. Di Milis UNIO KP, Rm. Suratman mengirimkan surat gembala prapaskah dan pemakluman pelaksanaan hasil Muspas 2012. Di Milis UNIO KP, Mgr. Sunarka meneruskan permohonan masukan tentang harapan bagi lulusan STF Seminari Pineleng dalam rangka proses pembaharuan Kurikulum. ULANG TAHUN KELAHIRAN RD. VINCENTIUS SURANTO Di Milis UNIO KP, Rm. Ngarlan menyampaikan undangan untuk mengikuti pertemuan UNIO Regio Jawa dan Bali. Email ini ditanggapi oleh Rm. Budi. Di Milis UNIO KP, Rm. Puryatno menyampaikan informasi seputar IYD 2012 yang perlu diberitahukan pada OMK di masing-masing Paroki. Email ini ditanggapi oleh Rm. Ngarlan.
MARET 2012 TGL
DINAMIKA UNIO KEUSKUPAN PURWOKERTO
4
ULANG TAHUN KELAHIRAN RD. MB. SHEKO SWANDI Di Milis UNIO KP, Rm. Puryatno menyampaikan tawaran dari UNINDO untuk mengikuti OGF dengan tema: “Imam dan Katekese”. OGF ini akan dilaksanakan di Muntilan, Selasa, 8 Mei s/d Sabtu, 12 Mei 2012. Setiap keuskupan diharapkan mengutus 2 orang imam (Ketua UNIO dan penggiat katekese). Email ini ditanggapi oleh Rm. Ngarlan dan Rm. Parjono. ULANG TAHUN KELAHIRAN RD. C. AGUNG SETYAWAN Di Milis UNIO KP, Mgr. Sunarka menyampaikan berita bahwa Rm. Handi Setyanto ditunjuk menjadi Ketua Komisi Kepemudaan KP yang baru. Email ini ditanggapi oleh Rm. Ary S dan Rm. Sheko. Di Milis UNIO KP, Rm. Puryatno membuka kesempatan bagi para Romo yang mau membantu SMP Padmawijaya dengan segala kebutuhan penyelenggaraan ulangan kenaikan kelas, rencana penerimaan siswa baru dan juga kebutuhan sarana belajar, Email ini ditanggapi oleh Rm. Budhi. Di Milis UNIO KP, Rm. Ngarlan menyampaikan berita tentang ‘Geliat Romo UNIO Deksel KP’ yang live-in di lingkungan-lingkungan Paroki kebumen. Email ini ditanggapi oleh Mgr. Sunarka. Di Milis UNIO KP, Rm. Ngarlan menyampaikan berita ‘Sosialisasi hasil Muspas di Dekenat Selatan’. Email ini ditanggapi oleh Mgr. Sunarka: “Yen ngisor gemrayah, lan tengah polah, ndhuwur ora sayah”. Di Milis UNIO KP, Rm. Teguh memposting email tentang lowongan pekerjaan menjadi karyawan tetap KWI: “teman-teman terkasih, apabila punya saudara-saudari yang memenuhi kriteria dan kompetensi seperti yang dimaksudkan dalam surat edaran PSDM KWI untuk menjadi karyawan tetap KWI silakan untuk segera mengirimkan lamaran.” Di Milis UNIO KP, Rm. Ngarlan mensharingkan dinamika Paroki Majenang di hari sebelumnya. Di Milis UNIO KP, Rm. Mardi mensharingkan dinamika Paroki Pemalang yang menyelenggarakan Triduum Menjelang Paskah. Di Milis UNIO KP, Rm. Puryatno mengirimkan daftar distribusi lembaran doa Arah Haluan KP ke Paroki-paroki. Di Milis UNIO KP, Rm. Galih mensharingkan pengalamannya mengikuti kuliah arkeologi biblis di Efesus, Turki dalam email yang diberi judul “Thecla: seorang perempuan dalam hidup Paulus”. Email ini ditanggapi oleh Mgr. Sunarka, Rm. Budhi, dan Rm. Handi S. Di Milis UNIO KP, Mgr. Sunarka memohonkan doa untuk tukikan tesis doktoral Rm. Galih dan rencana tesis lisensiat Rm. Handy K.. Email ini ditanggapi oleh Rm. Galih, Rm. Budhi, dan Rm. Handi S.
6 7 11
13 15 15
19 19 19 21 21
21
5
TGL
DINAMIKA UNIO KEUSKUPAN PURWOKERTO
23
ULANG TAHUN KELAHIRAN RD. ST. BUDHI PRAYITNO Di Milis UNIO KP, Rm. Ngarlan mengirimkan berita ‘Seminar guru Dekenat Selatan’. Diberitakan bahwa Seminar yang dibawakan oleh Dr. Br. Mambang Nugroho FIC dari Jakarta ini diikuti oleh sekitar 540 guru. Di Milis UNIO KP, Rm. Wid menanggapi pemberitaan ini. Di Milis UNIO KP, Rm. Ngarlan memberitakan Rekoleksi Umat di Paroki Majenang dengan tema ‘Panggilan Hidup dan Bertanggungjawab’ oleh Rm. Handoko dan Tim. Di Milis UNIO KP, Rm. Wid memberitakan: 423 Peniten terlayani dalam Sakamen Tobat Rabu, 28 Maret 2012 di Paroki HKY Tegal. Di Milis UNIO KP, Rm. Ngarlan mengundang para Romo UNIO untuk bertemu di HG pada tanggal 2 April 2012. Di Milis UNIO KP, Rm. Sumanto memberitakan Rekoleksi Umat di Paroki Kebumen yang bertemakan ‘Panggilan Hidup dan Tanggung Jawab’ dengan narasumber Rm. Yohanes Nugroho, SJ. Di Milis UNIO KP, Rm. Ngarlan kembali menanyakan kepastian peserta yang mau mengikuti Temu UNIO regio Jawa. ULANG TAHUN KELAHIRAN RD. V. SUMANTO
23 26 28 29 31 31 31
APRIL 2012 TGL 1 2 2
2
2-4 4 5
8
9 9 10 10 13 14 17
DINAMIKA UNIO KEUSKUPAN PURWOKERTO Di Milis UNIO KP, Rm. Mardi memberitakan pernak-pernik menjelang Paskah di Paroki St. Lukas Pemalang. ULANG TAHUN KELAHIRAN RD. P. TEJO WIBOWO Di Milis UNIO KP, Rm. Danang membagikan File-file notulensi, katalog dan agenda UNIO KP 2012. Rm. Mardi menanggapi dengan memberikan sedikit koreksi. PERTEMUAN UNIO KP DI HENING GRIYA UNTUK SHARING MASING-MASING UNIT KERJA. Yang hadir: Ngarlan, Mardi, Agung S., Budi Prayitno, Yitno, Sheko, Puryatno, Suranto, Handi, Vidi, Boni, Kris Wasito, Mgr, Dwiyantoro, Tejo, Sumanto, Tri Kusuma, Dimas Martin, Kristiadi, Deddy, Widyantardi, Bambang, Danang, Maryoto, Suryo, Yang tidak hadir: Paul, Agung Pralebda, Parjono, Ratman, Suraji, Stef, Joko Triduum Pembaharuan Janji Imamat bersama para Imam se-KP. Di Milis UNIO KP, Rm. Teguh membagikan pengalaman asistensi paskah di Stasi Waipa< Paroki Obano, Keuskupan Timika. ULANG TAHUN KELAHIRAN RD. VF. DIMAS MARTIN Y. Di Milis UNIO KP, Rm. Ngarlan memberitakan dinamika Perayaan Paskah di Paroki Majenang. Rm. Bagyo menimpali dengan mensharingkan Perayaan Paskah di Kapel MEP. Rm. Parjono juga ikut menimpali dengan menceritakan pengalaman merayakan paskah bersama warga komunitas TORSA. Rm. Galih juga menimpali dengan mengisahkan pengalamannya merayakan paskah di Gereja Katolik El Cerrito, California. Di Milis UNIO KP, Rm. Ngarlan kembali mengingatkan para Romo untuk mendaftarkan diri dalam Temu UNIO Regio Jawa dan mengumpulkan kuesioner kesehatan. Email ini ditanggapi oleh Rm. Wid. Di Milis UNIO KP, Rm. Suratman menyampaikan tawaran untuk mendampingi ziarah ke Israel dan Eropa 13-30 Agustus 2012. ULANG TAHUN KELAHIRAN RD. S. PARJONO Di Milis UNIO KP, Rm. Wid memberitakan perayaan Ultah kelahiran Rm. Parjono yang ke-42. Di Milis UNIO KP, Rm. Puryatno meminta masukan dan saran untuk Tabloid Cor Unum Keuskupan Purwokerto yang baru saja terbit. Email ini ditanggapi oleh Rm. Wid dan Rm. Vidi. Di Milis UNIO KP, Mgr. Sunarka menyampaikan sambutan tertulisnya untuk perayaan 50 tahun Imamat Rm. Johanes Kevin Cassey, OMI. Di Milis UNIO KP, Rm. Ngarlan memberitakan pementasan wayang wahyu dengan dalang Rm.
6
TGL
17 17 19 25 26 27 27 27 27
30 30
DINAMIKA UNIO KEUSKUPAN PURWOKERTO Handi S. di Balikpapan, Kalimantan. Rm. Bagyo, Rm. Wid dan Rm. Yitno menanggapi email tersebut di milis UNIO KP. Di Milis UNIO KP, Rm. Budhi mensharingkan pengalaman UNIO Dekenat Tengah liburan di Medan. Di Milis UNIO KP, Rm. Ngarlan mensharingkan pengalaman study banding pastoral: paroki petrus paulus dahor, kalimantan dibandingkan dengan paroki majenang. Di Milis UNIO KP, Rm. Ngarlan memohom agar teman teman yg akan ikut temu regio jawa di jakarta 3-7 september secepatnya isi kuesioner dan menyerahkan atau ke ngarlan atau ke romo antonius garbito. Di Milis UNIO KP, Mgr. Sunarka menyampaikan permintaan Rm. Suyadi (Karina) agar Rm. Sigit masih diperkenankan di Karina dan belum ditarik ke Purwokerto sampai Bulan Juni 2012. Di Milis UNIO KP, Mgr. Sunarka menyampaikan berbagai tulisan tentang selibat imamat dengan segala persoalannya untuk bahan persiapan Rm Stef dan Rm Kristi berdua menghadiri seminar "Priestly Crisis Celibacy in Asia" di Thailand bulan Mei nanti. ULANG TAHUN IMAMAT RD.ST. BUDHI PRAYITNO Di Milis UNIO KP, Rm. Handi dan Rm. Ngarlan memposting kisah perjalanan rekreasi UNIO Dekenat Selatan ke Garut dsk Di Milis UNIO KP, Rm. Wid memposting penggalan-penggalan kisah perjalanan rekreasi UNIO Dekenat Utara ke Thailand. Di Milis UNIO KP, Mgr. Sunarka menyampaikan kabar gembira “tuntaslah sudah, alleliua’ bahwa Rm. Deddy akhirnya lulus ujian pendadaran S2 Theologi di FTW. Di Milis UNIO KP, Rm. Ngarlan memberitakan "rekoleksi" matri (Imam, bruder, suster). Rekoleksi ini didampingi romo Tan Tian Sing MSF. Tema acara ini: "Krisis Tengah Umur" yg dialami imam dan biarawan biarawati. Peserta rekoleksi ada 5 pastor, 3 bruder dan 32 suster dari tarekat di keuskupan kecuali: BKK, JMJ, "FMMI" ULANG TAHUN KELAHIRAN RD. ANT. GALIH ARGA W.A.
MEI 2012 TGL 3 4 7 812 8
1011
11
DINAMIKA UNIO KEUSKUPAN PURWOKERTO Di Milis UNIO KP, Mgr. Sunarka menyampaikan jadwal peziarahan hidupnya sampai tanggal 7 Mei 2012. ULANG TAHUN KELAHIRAN RD. T. MARDI USMANTO Di Milis UNIO KP, Rm. Ngarlan kembali mengingatkan para Romo untuk mendaftarkan diri dalam Temu UNIO Regio Jawa dan mengumpulkan kuesioner kesehatan. Email ini ditanggapi oleh Rm. Suratman. UNIO KP mengutus Rm. Agung Pralebda dan Rm. Dimas Danang untuk mengikuti OGF UNINDO yang mengangkat tema: “IMAM DAN KATEKESE”. Di Milis UNIO KP, Mgr. Sunarka memberitahukan kepada Rm. Ngarlan bahwa Jodi Obesi (calon postulan Bruder Maria Vianey KP) diusulkannya untuk menjadi Kepala Sekolah SMK Yos Majenang. Pertemuan Pengurus Yayasan dan Kepala Sekolah-sekolah milik Keuskupan Purwokerto/Paroki (Play Group Tyas Dalem Kroya, TK St. Maria Fatima Brebes, TK Pius Slawi, SD Bhakti Mulia Mejasem, SMP Padmawidjaja Kaligesing, SMP Bhakti Mulia Wonosobo, SMP Bhakti Mulia Purwosari, SMA St. Agustinus Purbalingga, SMA St. Bernardus Pekalongan, SMA Pius Gombong, STIKOM Yos Sudarso Purwokerto) dengan Unit Kerja Kerasulan Pendidikan UNIO KP. Hadir kurang lbh 23 perwakilan sekolah dan yayasan ditambah 9 imam diosesan yg masuk dlm UKKP (unit kerja karya pendidikan) unio. Acara pokok: sosialisasi UKKP oleh romo Bambang; presentasi profil masing masing yayasan dan sekolah; hari ini soal arah haluan karya pendidikan keuskupan oleh romo Puryatno, nanti tindak lanjut ke depan. Di Milis UNIO KP, Rm. Toro membagikan bahan sosialisasi MUSPAS untuk umat di Paroki. Bahan ini diaplikasikan dari materi tanya jawab yang dibuat oleh Rm Vikjen beberapa waktu lalu. Bahan
7
TGL 12 15 15 23 24 24
24
26
28 30
31
31
DINAMIKA UNIO KEUSKUPAN PURWOKERTO ini digunakan untuk sosialisasi di paroki. Email ini ditanggapi oleh Rm. Ngarlan dan Mgr. Sunarka. ULANG TAHUN KELAHIRAN RD. F. WIDYANTARDI Di Milis Unio KP, Rm. Suratman menyampaikan kepada para Romo bahwa ternyata ada bahan katekese Liturgi dari Komisi Liturgi KWI yang masih tersimpan di Keuskupan. Bahan tersebut akan segera dibagikan ke paroki-paroki. ULANG TAHUN KELAHIRAN RD.P. HENDRO PRIATMOKO Di Milis Unio KP, Rm. Ngarlan mengingatkan bahwa Kuesioner kesehatan dari UNIO REGIO JAWA harus diisi oleh semua imam untuk kepentingan pemetaan data kesehatan para Romo. Email ini ditanggapi oleh Rm. Sumanto dan Rm. Parjono. ULANG TAHUN KELAHIRAN RD. FX. BAGYO PURWOSANTOSA Di Milis Unio KP, Rm. Ngarlan meneruskan berita dari Rm. Sumanto bahwa Ritz Tour menawarkan kepada para Romo untuk menjadi pendamping ziarah: Yerusalem tgl 20 Juni - 2 Juli 2012 dan Eropa tgl 3-19 Juli 2012. Di Milis UNIO KP, Mgr. Sunarka meneruskan email ucapan terimakasihnya pada Rm. Maharsono SJ atas bantuan tumpangan tinggal bagi Rm. Stef dan Rm. Kristiadi yang mengikuti seminar di Thailand. Di Milis UNIO KP, Mgr. Sunarka menyampaikan bahwa beliau didatangi oleh Bruder Gerardus FC (komunitas FC Purwokerto) yang mengkonfirmasikan bahwa wisma biara FC Purwokerto ( 10 kamar) sudah siap untuk menjadi panti lansia bagi imam diosan KP yang sudah sepantasnya dan selayaknya untuk itu. Uskup KP menjawab : “Bruder Gerard, terima kasih sekali; nampaknya pelaksanaan impian Uskup KP dalam penggunaan & pemakaian wisma biara FC Purwokerto menjadi panti lansia bagi para imam diosesan KP, saat ini belum mendesak sekali. Mungkin baru lima tahun atau sepuluh tahun lagi Keuskupan akan menggunakan kemudahan panti lansia.” Mangga, siapa yang lebih dulu ??? Email ini ditanggapi Rm. Ngarlan. Di Milis UNIO KP, Rm. Puryatno mengirimkan gagasan untuk teman-teman yang tergabung dalam unit kerja kerasulan pendidikan, khususnya bagian konsientisasi, beberapa hal yang berkaitan dengan arah kegiatan konsientisasi karya kerasulan pendidikan bagi umat beriman serta sasaran yang akan dicapai. ULANG TAHUN KELAHIRAN RD. FA. TEGUH SANTOSA Di Milis UNIO KP, Rm. Ngarlan memberikan informasi bahwa dalam rangka 100 tahun seminari menengah mertoyudan (SMM), panitia khususnya alumni SMM angkatan masuk 1989 membuat buku: "Para Pelukis Cakrawala". Buku berisi seluk beluk SMM, sejarah, visi misi ke depan, personalia, tata tertib, dll. Bagian ketiga berisi tulisan tulisan: jacob Oetama, Adi Kurdi, St. Sularto, FX Gunawan Sugiharto, dan beberapa alumni 1989 baik yg menjadi pastor maupun tidak. Buku ini dibagikan gratis kepada semua paroki di keuskupan purwokerto dan beberapa komunitas pembinaan calon imam. Di Milis UNIO KP, Rm. Sumanto menanyakan: “Adakah yang berminat mendampingi jiarah ke Yerusalem (20 juni-2 juli) dan Eropa (3-9 Juli) bersama Ritz Tour?” Email ini ditanggapi oleh Rm. Handi, Rm. Ratman, Rm. Parjono, Rm. Mardi, Rm. Ngarlan, Rm. Toro, Rm. Suraji, dan Rm. Joko.
JUNI 2012 TGL 7
7 12
DINAMIKA UNIO KEUSKUPAN PURWOKERTO Di Milis UNIO KP, Rm. Toro membagikan angket dan tema live-in untuk bisa dipertajam bersama. Live-in ini hendak mencermati dinamika hidup menggereja kita. Dalam kesempatan live-in kita pun hendak belajar bersama melihat, mengamati dan menganalisis kehidupan berparoki. Email ini ditanggapi oleh Rm. Ngarlan. Di Milis UNIO KP, Mgr. Sunarka menyampaikan bahwa Fr. Christy Mahendra sudah lulus ujian bakaloreat dan mau meneruskan program imamat dan s2 theologi. Email ini ditanggapi Rm. Agung, Rm. Ngarlan, Rm. Handi Kris, Rm. Parjono, Rm. Tri Kusuma, Rm. Kristi Adi, Rm. Ratman dan Rm. Suraji. ULANG TAHUN KELAHIRAN RD. T. PURYATNO
8
TGL 12
12
14
16
16
19
19
23
28
28 28 28 29
29
30
DINAMIKA UNIO KEUSKUPAN PURWOKERTO Milis UNIO KP ‘diramaikan’ tanggapan dan konfirmasi soal jadwal pertemuan UNIO KP. Pertemuan dikira akan dimulai jam 10.00 padahal dalam agenda dan email pemberitahuan akan dimulai jam 17.00. PERTEMUAN UNIO KP DI HENING GRIYA UNTUK MEMBEKALI PARA ROMO LIVE-IN. Yang hadir: Ngarlan, Agung S., Budi Prayitno, Yitno, Sheko, Puryatno, Suranto, Handi, Vidi, Kris Wasito, Mgr. J. Sunarko, Dwiyantoro, Tejo, Sumanto, Tri Kusuma, Dimas Martin, Kristiadi, Deddy, Widyantardi, Bambang, Danang, Suryo P, Agung Pralebda, Parjono, Ratman, Suraji, Stef, Joko Yang tidak hadir: Paul, Maryoto, Mardi, Boni Di Milis UNIO KP, Mgr. Sunarka menginformasikan konfirmasi dari Romo Rektor Seminari Tinggi St. Paulus Yogyakarta bahwa Diakon Hery dan Diakon Dodi masih diperkenankan untuk menyelesaikan tesis program magister dengan tetap bertempat tinggal di Komunitas Seminnari Tinggu St. Paulus Yogyakarta. Email ini ditanggapi oleh Rm. Ngarlan dan Rm. Parjono. Di Milis UNIO KP, Rm. Ratman menginformasikan kepada para Romo UNIO Dekenat Tengah bahwa “Telah ditemukan tas pinggang di APV R 3 oleh Mas Mujiyana (karyawan KP). Barangsiapa memilikinya, silahkan mengambilnya di kantor saya. Diduga, tas itu adalah milik salah satu penumpang mobil APV saat kunjungan keluarga ke Wsb - Smg - Ngln - Btng.” Email ini ditanggapi oleh Rm. Budhi. Di Milis UNIO KP, Mgr. Sunarka meneruskan reportase Rm. Vidi terkait dengan kunjungan Uskup Agung Emeritus Pius Datubara OFM Cap ke Sidareja dan Majenang. Di Milis UNIO KP, Rm. Toro memberitakan Perayaan 150 th berdirinya tarekat ADM di susteran ADM Kroya. Diinformasikan bahwa perayaan ini dilaksanakan dalam perayaan ekaristi yang dipimpin oleh Rm Ag Handi. Bertempat di halaman TK YOs, perayaan dihadiri 50 undangan umat paroki Tyas Dalem. Dalam renungannya rm Handi mengajak umat untuk mengenal tarekat ADM. Email ini ditanggapi oleh Rm. Ngarlan. Di Milis UNIO KP, Rm. Toro memberitakan Pisowanan Agung Paroki Tyas Dalem yang dilaksanakan pada hari Jumat, 15 Juni 2012. Kegiatan ini merupakan kegiatan pesta pelindung Paroki Kroya, yaitu Tyas Dalem. Dalam kesempatan pesta ini, seluruh umat Paroki baik dari lingkungan dan stasi-stasi berkumpul bersama di gereja Adipala. Rangkaian acara diawali dengan perayaan syukur dan kemudian dilanjutkan dengan ramah tamah bersama. Email ini ditanggapi oleh Rm. Parjono dan Rm. Ngarlan. ULANG TAHUN KELAHIRAN RD. Y. DEDDY SETIAWAN Di Milis UNIO KP, Rm. Toro memberitakan Simulasi Pendalaman Iman Arah Haluan KP di Paroki Kroya: “Bertempat di pastoran Tyas Dalem, para peserta sosialisasi pendalaman iman Arah Haluan Keuskupan yang telah menerima di Hening Griya, langsung memberikan pengalaman mereka di hadapan segenap perwakilan stasi dan lingkungan serta prodiakon dsn pengurus DPP. Meskipun undangan melalui SMS dan telp hadir 35 orang pada hari Rabu, 27 Juni. Dimulai dengan pengantar oleh Romo paroki, simulasi pendalaman iman dilakukan pk 19.00.” ULANG TAHUN KELAHIRAN RD. FX. YITNO PUSPOHANDAYA ULANG TAHUN KELAHIRAN RD. WN. BONIFASIUS ABBAS Di Milis UNIO KP, Rm. Puryatno menginformasikan adanya Surat Teguran Ketiga dari Kemenag Kota Tegal kepada Sekolah-sekolah Yayasan Pius Tegal terkait dengan Pelajaran Agama di sekolah. Email ini ditanggapi Rm. Joko. Di Milis UNIO KP, Mgr. Sunarka menginformasikan bahwa Rm. Agung Pralebda berangkat mendampingi ziarah ke Yerusalem. Di Milis UNIO KP, Mgr. Sunarka memohonkan doa untuk Frater Christy Mahendra yang sedang sakit "gawat" dan sedang dirawat di ICU Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta. Email ini ditanggapi oleh Rm. Budi, Rm. Teguh, Rm. Koko, Rm. Sheko, Rm. Sumanto, Rm. Ngarlan, Rm. Toro, Rm. Suraji, Rm. Ary, Rm. Bagyo, Rm. Yitno, Rm. Handi Kris, Rm. Kristi, Rm. Mardi, dan Rm. Boni. ULANG TAHUN KELAHIRAN RD. PC. SISWANTOKO
9
JULI 2012 TGL 3
3
7 12 12 14 17 18 18 21 21 22 23 23 24 25
25
26 27
27
30 30
DINAMIKA UNIO KEUSKUPAN PURWOKERTO Di Milis UNIO KP, Rm. Joko menginformasikan pembagian tempat live-in bagi para Romo UNIO Dekenat Tengah. Live-in dilaksanakan di Paroki St. Antonius - Banjarnegara pada tgl 10 - 11 Juli 2012. Email ini ditanggapi oleh Rm. Budhi dan Rm. Ngarlan. Di Milis UNIO KP, Rm. Ngarlan meminta agar Rm. Suraji mengirimkan file proposal penelitian konflik supaya bisa menjadi bahan persiapan live-in di dekenat-dekenat. Email ini segera ditanggapi oleh Rm. Suraji dan Rm. Parjono. Di Milis UNIO KP, Rm. Toro memberikan kegiatan-kegiatan Safari Salib IYD oleh OMK Paroki Tyas Dalem Kroya: doa bersama yang dilanjutkan mbakar ikan dan mengarak salib ke rumah umat dengan bersepeda ria bersama. ULANG TAHUN IMAMAT RD. Y. SURATMAN & RD. T. PURYATNO Di Milis UNIO KP, Mgr. Sunarka menginformasikan bahwa Frater Christy Mahendra sudah sembuh dan sudah boleh keluar dari Rumah Sakit. ULANG TAHUN IMAMAT RD. WN. BONIFASIUS ABBAS Di Milis UNIO KP, Rm. Mardi memberitakan rencana-rencana kegiatan Safari Salib IYD di Paroki St. Lukas Pemalang. Di Milis UNIO KP, Mgr. Sunarka kembali menginformasikan keadaan kesehatan Frater Christy Mahendra yang sudah sembuh dan bisa beraktifitas kembali dengan biasa. Email ini ditanggapi Rm. Ngarlan. ULANG TAHUN IMAMAT RD. M. NGARLAN ULANG TAHUN IMAMAT RD. R. YEPPY EMANUELLE & RD. V. SURANTO Di Milis UNIO KP, Rm. Ngarlan kembali woro-woro perihal Temu UNIO Regio Jawa: jumlah peserta dan segala macam informasi yang harus disampaikan oleh peserta. ULANG TAHUN IMAMAT RD. F. KRISTI ADI P. & RD. ST. HERIYANTO ULANG TAHUN IMAMAT RD. MB. SHEKO SWANDI; RD. V. SUMANTO; RD. FX. BAGYO P.; RD. AG. HANDI SETYANTO; RD. D. DIMAS DANANG AW. Di Milis UNIO KP, Rm. Deddy memberitakan keterlibatan stasi-stasi menjadi petugas liturgi di Gereja Katedral. ULANG TAHUN IMAMAT RD. T. MARDI USMANTO; RD. AG. AGUNG PRALEBDA; RD. M. MARYOTO; RD. PC. SISWANTOKO; RD. ANT. GALIH ARGA WA. ULANG TAHUN IMAMAT RD. Y. VIDI WAHYUDI Di Milis UNIO KP, Rm. Toro mensharingkan pengalaman mengikuti rapat Tribunal di Bogor: Kabar menggembirakan bagi Gereja dengan diresmikannya konggregasi para imam CSE pada tanggal 20 Juli 2012. Kabar gembira tsb menjadi sharing pengalaman aktualia dalam temu tribunal ke 70. Pertemuan yang berlangsung di puri Avia Cisarua Bogor diikuti oleh 42 peserta dari berbagai keuskupan. Selain membicarakan aktualia perkembangan Gereja, berhubung keuskupan Bogor menjadi tuan rumah, juga mensharingkan pengalaman komisi hukum. ULANG TAHUN IMAMAT RD. FX. HANDY CHRISTIAN AP. & RD. P. BAMBANG WIDIATMOKO ULANG TAHUN IMAMAT RD. ANT. ARY SETYAWAN; RD. FA. TEGUH SANTOSA; RD. AND. SURYA PURNAWAN. Di Milis UNIO KP, Rm. Toro mensharingkan pengalaman mengunjungi Seminari Stella Maris dan Wisma Keuskupan Bogor bersama rm ratman dan rm vidi pada hari Rabu, 25 Juli 2012, di selasela rapat tribunal. Kunjungan ini diharapkan bisa membuka kembali jalinan relasi dan harapan untuk makin mengembangkan panggilan. Bahkan ada harapan juga dapat melibatkan para alumni seminari Stela Maris demi tumbuh kembangnya panggilan imam diosesan Purwokerto. Email ini ditanggapi Rm. Parjono dengan ajakan pada para Romo UNIO Dekenat Utara untuk kunjungan ke Seminari Stella Maris Bogor. ULANG TAHUN IMAMAT RD. P. SIGIT PRAMUDJI Milis UNIO KP di pagi hari ramai diisi dukungan doa bagi Rm. Suraji yang akan menempuh ujian tesis doktoralnya. Di siang hari, Milis UNIO KP diisi dengan ucapan selamat atas keberhasilan Rm.
10
TGL
31
DINAMIKA UNIO KEUSKUPAN PURWOKERTO Suraji dalam menempuh ujian tersebut. Menurut Rm. Suraji: “Bpk Uskup dan Para Romo, trimakasih dukungannya. Ujian Baru saja slese, berlangsung hampir 3 jam, dikeroyok 9 org. Dinyatakan lulus dgn perbaikan, diberi waktu maksimal 3 bulan.” Di Milis UNIO KP, Rm. Ngarlan meneruskan email pemberitahuan tentang beberapa perubahan dalam rencana Temu UNIO Regio Jawa: tempat, barang-barang yang harus dibawa, dll. Email ini ditanggapi oleh Rm. Joko, Rm. Suraji, Rm. Sumanto, Rm. Sheko, Rm. Suraji, Rm. Suratman, Rm. Bagyo dan Rm. Bambang.
AGUSTUS 2012 TGL 1 2
3
4 5 6 7
7
9 10 11 12 13 13
14 15 15
DINAMIKA UNIO KEUSKUPAN PURWOKERTO Di Milis UNIO KP, Rm. Toro menyampaikan kabar duka tentang meninggalnya Sr. Lusi, ADM yang berkarya di Paroki Kroya. Di Milis UNIO KP, Rm. Wid memberitakan live-in UNIO Dekenat Utara di Paroki Brebes. Dimulai oleh email Rm. Mardi berjudul “mohon informasi yg jelas”, MILIS UNIO KP dipenuhi dengan diskusi soal waktu pelaksanaan pertemuan bulan Agustus. Sebagaimana tertera dalam agenda di awal tahun, pertemuan dilaksanakan selama 3 hari, dari Selasa sampai Kamis. Waktu yang panjang ini dialokasikan untuk pembahasan dan pengolahan hasil live-in. Namun dalam waktu seminggu menjelang pertemuan, muncul wacana untuk mempersingkat waktu pertemuan. Akhirnya diputuskan bahwa pertemuan dilaksanakan hanya pada hari selasa, sejak pagi sampai malam. Milis UNIO KP diwarnai tanggapan atas undangan pertemuan UNIO KP bulan Agustus. Ada yang sekedar menanggapi dan beberapa ada yang mohon izin terlambat bahkan ada yang mohon izin tidak datang. ULANG TAHUN KELAHIRAN RD. M. NGARLAN Di Milis UNIO KP, Rm. Toro mengirimkan file sharing hasil live-in UNIO Dekenat Selatan di Paroki Kroya. Di Milis UNIO KP, Rm. Parjono mengirimkan file sharing hasil pengeolahan live-in UNIO Dekenat Utara di Paroki Brebes. Email ini ditanggapi oleh Rm. Maryoto. Pertemuan UNIO KP di Hening Griya untuk mengolah hasil live-in. Yang hadir: Ngarlan, Mardi, Mgr. Sunarka, Yitno, Deddy, Sheko, Sumanto, Kris, Joko, Suryo, fr. Agung, Fr. Bram, Vidi, Paul, Suranto, Agung Pralebda, Agung Pratjayanto Setyawan., Puryatno, Tejo, Galih, Widyantardi, Dimas Martin, Parjono, Danang, Suraji, Toro, Handi, Fr. Figo, Suratman, Boni Sore bergabung: Bambang, Atri, Maryoto, Budi Prayitno, Handi Krist Yang tidak hadir: Yeppi, Kristi, Stef ULANG TAHUN IMAMAT RD. AG. DWIYANTORO & RD. R. SURAJI ULANG TAHUN KELAHIRAN RD. D. DIMAS DANANG A.W. ULANG TAHUN IMAMAT RD. S. PARJONO & RD. P. HENDRO PRIATMOKO ULANG TAHUN IMAMAT ke-25 RD. F. WIDYANTARDI ULANG TAHUN IMAMAT RD. Y. JOKO PURWANTO Di Milis UNIO KP, Rm. Ngarlan mengingatkan bahwa hari Senin 13 agustus adalah peringatan 2 tahun meninggalnya romo Slamet Lasmunadi. Mohon ujub/intensi dari teman teman untuk mendoakan romo Slamet dalam misa harian. Email ini ditanggapi Rm. Sheko. Di Milis UNIO KP, Mgr. Sunarka meneruskan informasi kecelakaan Rm. Vidi ketika dalam perjalanan berangkat untuk mengikuti perayaan 25 tahun imamat Rm. Widyantardi di Purworejo. Email ini ditanggapi oleh Rm. Budhi. Di Milis UNIO KP, Mgr. Sunarka meneruskan permohonan pamitnya dari Temu Unio Regio Jawa di Jakarta. Di Milis UNIO KP, Mgr. Sunarka meneruskan jawabannya atas email Rm. Stef: “Afstafirullah alamin, Rama Stef di SM Mertoyudan. Bukan main banyaknya tugas Rama Stef. Semoga Rama
11
TGL
16
16 18 19 19 20 20 21 22
23
23 26 26 26 27 29
29
30 31
DINAMIKA UNIO KEUSKUPAN PURWOKERTO Stef tidak stress dan lekas "mati konyol" karena banyak dan beratnya tugas. Coba dulu. Kalau nantinya ternyata Rama Stef mampu memikul tugas itu dan tetap sehat, ya alhamdulliah, hebatlah !; tetapi kalau terasa berat sekali, Rama Stef perlu sambat kepada sang direktur dan Rama Rektor. Mohon doa dari para kadang UNIO KP untuk Rama Stef Heriyanto.” Email ini ditanggapi dengan simpati dari beberapa teman Romo UNIO. Masih menanggapi terusan email Mgr. Sunarka kepada Rm. Stef, Rm. Galih menyampaikan rencana kunjungan ke Merto bersama Rm. Handi dan Rm. Yeppy. Milis UNIO KP kemudian dibanjiri berbagai undangan untuk saling dolan dan ngampiri. Celotehan ringan dan saling berbalas di Milis UNIO KP soal saling mengunjungi, dolan dan ngampiri makin diramaikan dengan email berjudul ‘wkwkwkwkwk’. Milis UNIO KP juga diramaikan dengan diskusi tentang teknis dan praktis keberangkatan tim unio KP utk acara OGF di Jkt 3-7 Sept 2012. Lalu Rm. Ngarlan meneruskan susunan Acara Temu UNIO Regio Jawa yang baru. Milis UNIO KP dipenuhi dengan celotehan para anggota milis yang berminat nggrudug Sidareja dan bermain badminton di sana. ULANG TAHUN KELAHIRAN RD. P. BAMBANG WIDIATMOKO Di Milis UNIO KP, Rm. Vidi mensharingkan silaturahmi lebaran dari para Romo dan Suster di Paroki Sidareja. Email ini ditanggapi oleh Rm. Wid dan Mgr. Sunarka. Di Milis UNIO KP, Rm. Wid mengundang anggota milis untuk melihat foto-foto pada saat perayaan 25 tahun imamatnya yang dirayakan di Cangkrep, Purworejo, dalam album fotonya di Picasaweb. Di Milis UNIO KP, Rm. Sumanto mensharingkan pengalaman silaturahmi lebaran Romo dan Suster Paroki Kebumen. Di Milis UNIO KP, Rm. Ngarlan kembali mengingatkan tentang Temu UNIO Regio Jawa. Di Milis UNIO KP, Rm. Toro mensharingkan pengalaman silaturahmi lebaran di Kroya dengan mengunjungi Kyai sepuh Kroya, Kyai Suhada. Dirasakan sungguh pengaruh kuat dan hormat dari pak Kyai kepada Romo Carolus OMI. Milis UNIO KP dipenuhi dengan celotehan tentang ‘Silaturahmi Keprojoan’: Bertempat di Sidareja, beberapa romo projo mengadakan kunjungan bersama. Hari Rabu, 22 Agustus sejak pk 09.00 Sidareja kedatangan romo2 dari Kroya, Purwokerto, Majenang dan Tegal. Para romo ini mengadakan batminton bersama di Gor Sidareja. Hadir pula beberapa bapak yang ikut bergabung dalam kegiatan olahraga bersama tersebut. Dua lapangan minton digunakan semua dari yang sudah lebih trampil sampai yang penting olahraga dan namplek suttlecock. Di Milis UNIO KP, Rm. Deddy menyampaikan rencana keberangkatan para Romo yang mau mengikuti Temu Unio Regio Jawa. ULANG TAHUN KELAHIRAN RD. AG. HANDI SETYANTO Di Milis UNIO KP, Rm. Toro memberitakan perayaan ulang tahun Rm. Handi di Pastoran Kroya. Di Milis UNIO KP, Rm. Ngarlan mensharingkan kesibukannya melayani umat. Email ini ditanggapi oleh Mgr. Sunarka dan Rm. Handi dengan berpesan: “Fleksibel nggih!” Di Milis UNIO KP, Rm. Toro memberitakan sosialisasi BKSN 2012 Paroki Kroya. Di Milis UNIO KP, Rm. Galih menjanjikan kepada Paroki Tegal dan Pekalongan untuk membagikan kepakarannya dalam bidang Kitab Suci kepada umat dalam Pendalaman Kitab Suci tentang ‘Mukjizat Tuhan’. Di Milis UNIO KP, Rm. Teguh memberitakan pengabulan proposal-proposal dari Keuskupan Purwokerto yang dikirimkan ke DSAK, yaitu: program kegiatan IYD di Sanggau atas nama Romo Handi, Renovasi Pastoran Paroki Banyumas atas nama Bpk. Agustinus Soedijono, Diklat Prodiakon paroki Mejasem atas nama Rm. Praktikya, dan Pembangunan Panti Paroki Kebumen atas nama Bpk. Halin. Di Milis UNIO KP, Rm. Ngarlan kembali mengingatkan perlengkapan yang perlu dibawa dalam Temu UNIO Regio Jawa. Di Milis UNIO KP, Rm. Ngarlan memberitakan kesibukan Paroki Majenang mengawali Bulan Kitab
12
TGL 31 31
DINAMIKA UNIO KEUSKUPAN PURWOKERTO Suci. Di Milis UNIO KP, Rm. Deddy memberitakan Misa Karismatik di Paroki Katedral Purwokerto. ULANG TAHUN KELAHIRAN RD. A. DWIYANTORO
SEPTEMBER 2012 TGL 1 1 1 2 2
2
2 3-7 6
6
7 7 8
11
14 17 17
DINAMIKA UNIO KEUSKUPAN PURWOKERTO Di Milis UNIO KP, Rm. Kristi membagikan pengalaman berjerih payah dan mendampingi OMK Paroki Tegal dalam dinamika safari Salib IYD. Email ini ditanggapi oleh Rm. Wid. Di Milis UNIO KP, Rm. Mardi memberitakan berbagai kegiatan di Paroki Pemalang untuk menyemangati umat agar semakin mencintai kitab suci. Di Milis UNIO KP, Rm. Deddy memberitakan Misa Karismatik di Paroki Katedral. Email ini ditanggapi oleh Mgr. Sunarka. Di Milis UNIO KP, Rm. Mardi membagikan Refleksi 10 tahun imamat bersama Rm. Galih dan Rm. Maryoto. Email ini ditanggapi oleh Mgr. Sunarka. Di Milis UNIO KP, Mgr. Sunarka meneruskan sharing pengalaman rohani Rm. Parjono selama mendampingi ziarah ke Eropa. Di Milis UNIO KP, Rm. Handi S memberitakan dinamika PPU (Pelatihan Pemberdayaan Umat) Tingkat Dasar di Rumah Retret Kaliori. PPU kali ini merupakan PPU tingkat dasar gelombang ke-4 (Mereka yg masuk PPU gelombang 1-3 telah lulus pada tingkat madya). PPU ini diikuti oleh 50 peserta dari paroki-paroki plus kelompok kategorial di Keuskupan Purwokerto. Mayoritas peserta PPU tingkat dasar ini adalah kaum muda. Di Milis UNIO KP, Rm. Toro memberitakan dinamika perayaan BKSN ala Paroki Tyas Dalem Kroya. Email ini ditanggapi oleh Rm. Teguh. OGE Unio Regio Jawa. Kegiatan ini diikuti oleh 13 Romo Diosesan Purwokerto. Di Milis UNIO KP, Rm. Ngarlan melaporkan dinamika harian OGF UNIO Regio Jawa ini. Di Milis UNIO KP, Rm. Handy Kris mensharingkan pengalaman berkunjung ke Seminari Mertoyudan bersama Rm. Galih dan Rm. Handi S. Mereka berjumpa dengan para seminaris untuk berbagi pengalaman sekaligus aksi panggilan. Menanggapi berita Rm. Ngarlan yang sedang mengikuti out bond di Sukabumi, Mgr. Sunarka mempertanyakan mengapa Out Bond untuk para frater Tahun Rohani beberapa tahun belakangan ini tidak ada lagi, padahal sungguh dirasakan manfaat baiknya. Email ini ditanggapi oleh Rm. Dedi, Rm. Ngarlan dan Rm. Parjono. Di Milis UNIO KP, Rm. Stef Heriyanto memberitakan kunjungan dan sharing studi Rm. Galih, Rm. Handi S., dan Rm. Handi Krist. Email ini ditanggapi oleh Rm. Ngarlan, Mgr. Sunarka, dan Rm. Parjono. Ibu angkat Rm. Bangbang, yaitu IBU PAULA SITI SOENDARI (Ibu Soelistyo) meninggal pada pukul 16.20 WIB di RS Tlogorejo - Semarang. ULANG TAHUN TAHBISAN USKUP MGR. J. SUNARKA, SJ Di Milis UNIO KP, Rm. Deddy memberitakan ‘Imam Diocesan sayang keluarga’. Diberitakan bahwa para Romo UNIO Dekenat Tengah menggunakan waktu pertemuannya untuk mengunjungi orang tua dan keluarga para romo diocesan. Dari paroki Banjarnegara, mereka ber10 bergerak ke arah timur dengan menggunakan 3 mobil. Ke-10 orang itu adalah Rm. Puryatno, Rm. Suratman, Rm. Suraji, Rm. Yeppy, Rm. Boni, Rm. Dimas Martin, Rm. Tejo, Rm. Galih, Rm. Handy Krist dan Rm. Deddy. Mereka akan mengunjungi keluarga dari Rm. Koko, Rm. Dwiyantoro, orang tua Mgr. Sunarka, Rm. Puryatno, Rm. Suraji, Rm. Suratman dan terakhir akan singgah di rumah Rm. Deddy. Acara ini menjadi wujud perhatian kasih dan sapaan para romo kepada orang tua/keluarga para romo. Di Milis UNIO KP, Rm. Ngarlan memberitakan misa pelajar di Paroki Majenang. ULANG TAHUN KELAHIRAN RD. KRISTOFORUS WASITO Di Milis UNIO KP, Rm. Sumanto memberitakan perayaan Ulang Tahun Rm. Kris Wasito. Email ini ditanggapi Rm. Ngarlan. 13
TGL 17 18
18
18
18
1921 20 20 21 21 22 22 22 23 23 24 24 24
DINAMIKA UNIO KEUSKUPAN PURWOKERTO Di Milis UNIO KP, Rm. Wid memposting foto ‘Minggu Malam di Guci’ bersama Rm. Parjono, Rm. Maryoto dan Rm. Yeppy. Di Milis UNIO KP, Rm. Danang membagikan file Hasil Akhir PKKI X yang membahas tema "KATEKESE DI ERA DIGITAL: Peran Imam dan Katekis dalam Karya Katekese Gereja Katolik Indonesia di Era Digital". Di Milis UNIO KP, Rm. Toro gendhu-gendhu rasa mengenai prospektus visioner bagi kemantapan Imam Diosesan KP. Dikatakannya: “Dua kata ‘prospektus visioner’ ini sempat menjadi ikon dalam obrolan menyangkut acara correctio et promottio yang biasanya dilaksanakan bulan oktober. Apa yang terungkap dalam obrolan milis kita ini memang menampahkan pemrospekan kevisioneran tugas perutusan seperti menjadi pendamping tor, atau lembaga pembinaan yg kompatible dengan studi. Juga harapan-harapan bagi para peserta retret pengusiran roh (yg menurut rm Galih, dikatakan pembedaan roh) menularkan dan bahkan menghidupkan karunia yang dimiliki. Dan biasanya muncul juga yang ‘tepas2’ sehingga makin berkobarlah semangat.” Email ini ditanggapi oleh Rm. Ngarlan, Rm. Deddy dan Rm. Suratman. Di Milis UNIO KP, Rm. Kristi memberitakan aktivitas Rm. Yeppy di Torsa Tegal untuk berbagi pengalaman studi. Berita ini lengkap dengan fotonya. Email ini ditanggapi oleh Rm. Galih, Rm. Pur, Rm. Deddy, Rm. Budi, Rm. Mardi, dan Rm. Parjono. Tanggapan tersebut sekaligus menjadi ‘promotio’ bagi Rm. Yeppy untuk menjadi (menurut ungkapan Rm. Deddy): “direktur pusat pembinaan psiko-spiritual-seksual di formatio calon imam KP shg kompetensi studi dan bakat ketrampilannya bisa tersalurkan scr positif”. Rm. Yeppy menanggapi: “Weleeeeh weleeeeh.... baru juga membuka email, eeeeeh kok isi'ne perang ala promotio & mlekothoeo hahaha... Bombardir di milis unio terasa lebih panas dibanding bombardir Dewan Keamanan PBB di Libya haaaaaa...” Di Milis UNIO KP, Rm. Suratman memberitakan bahwa pada hari Senin dan Selasa (17-18 September 2012) Wisma Keuskupan Purwokerto kedatangan tamu istimewa dari Italia dan Philipina yaitu Padre Superiore Generale Michele Piscopo OSJ dan Padre Superiore Provinciale Rony OSJ. Mereka adalah dua imam pemimpin dari Kongregasi Oblat Santo Yosef yang berpusat di Roma. Mereka mengunjungi keuskupan Purwokerto untuk melihat situasi keuskupan. Email ini ditanggapi oleh Rm. Budi. Di Milis UNIO KP, Rm. Deddy memberitakan keikutsertaan Rm. Ngarlan, Rm. Mardi, Rm. Handi Setyanto, Rm. Vidi dan Rm. Deddy dalam Retret Deliverance sebagai bentuk dari Temu Moderator Karismatik dan Rapat Pleno Besar BPN Karismatik Indonesia. ULANG TAHUN KELAHIRAN RD. ANT. ARY SETYAWAN Di Milis UNIO KP, Rm. Deddy memeritakan kegiatan Konvenas Karismatik hari 1. Email ini ditanggapi oleh Rm. Ngarlan. Di Milis UNIO KP, Rm. Ary S. mensharingkan pengalaman studi di Filipina. Di Milis UNIO KP, Rm. Deddy memeritakan kegiatan Konvenas Karismatik hari 2. Email ini ditanggapi oleh Rm. Ngarlan. ULANG TAHUN KELAHIRAN RD. F. KRISTI ADI P. Di Milis UNIO KP, Rm. Deddy memeritakan kegiatan Konvenas Karismatik hari 3. Di Milis UNIO KP, Rm. Tri Kusuma mengisahkan sapaan Inspiratif, meneguhkan dan menyemangati dari Rm. Galih dan Rm. Handi Krist yang mengunjungi para frater KP di Seminari Tinggi Kentungan. Di Milis UNIO KP, Rm. Ngarlan mensharingkan pengalaman menonton wayang kulit di Wanareja. Email ini ditanggapi oleh Rm. Bagyo. Di Milis UNIO KP, Rm. Deddy memeritakan kegiatan Konvenas Karismatik hari terakhir. ULANG TAHUN IMAMAT RD. C. AGUNG SETYAWAN; RD. P. TEJO WIBOWO; RD. Y. DEDDY SETIAWAN; RD. VF. DIMAS MARTIN Y. Di Milis UNIO KP, Rm. Danang memberitakan rancangan kegiatan Tahun Iman Keuskupan Purwokerto. Di Milis UNIO KP, Rm. Yeppy mensharingkan perjalanan kepulangannya untuk studi di Paris
14
TGL
25 26 27 30
DINAMIKA UNIO KEUSKUPAN PURWOKERTO setelah selesai masa liburan di Indonesia. Email ini ditanggapi oleh Rm. Yitno, Rm. Galih, Rm. Wid, Rm. Sumanto dan Rm. Parjono. Di Milis UNIO KP, Rm. Galih berbagi tulisan tentang ‘berbagi pangan untuk semua’. Tulisan ini mengupas spiritualitas makan bersama dari teks "janda Sarfat dan Elia" serta "7 diakon dan para janda". Di Milis UNIO KP, Rm. Galih memberitakan kunjungan Misereor di Ponpes An Najah. Di Milis UNIO KP, Rm. Galih pamit untuk kembali meneruskan perjalanan studi di USA setelah selesai masa rehat studi selama 2 bulan. Email ini ditanggapi oleh Rm. Yeppy, Rm. Wid, Rm. Sumanto, Rm. Parjono, dan Mgr. Sunarka. Di Milis UNIO KP, Rm. Ngarlan memberitakan peristiwa penerimaan Sakramen Krisma di Paroki Majenang. Email ini ditanggapi oleh Rm. Galih.
OKTOBER 2012 TGL 1
2 2
4 5 7
8
9 10 12 19 22 23
23
DINAMIKA UNIO KEUSKUPAN PURWOKERTO Di Milis UNIO KP, Mgr. Sunarka meneruskan berita purna tugasnya seorang tokoh " UNINDO" yaitu Rama Lukas Paliling Pr dari penugasan di kantor KWI. Beliau akan pulang kampung ke Keuskupan Agung Makasar. Di Milis UNIO KP, Mgr. Sunarka meneruskan tawaran kemurahan hati Rama Hani SJ dan umat Paroki St. Theresia untuk memberi tempat ‘kost’ bagi para Romo KP yang mau studi stata 2 dan 3 di Jakarta. Di Milis UNIO KP, Rm. Deddy memberitakan kegiatan Seminar Kebangsaan bersama Rm. Benny Susetyo di Paroki Katedral. Di Milis UNIO KP, Rm. Parjono meneruskan tanggapannya atas laporan pengurus UNIO Kecil KP di Seminari Tinggi Kentungan: Trimakasih atas kepengurusan lama yang telah menjalankannya dengan baik dan makin memajukan ucil, selamat menjalankan tugas pelayanan keucilan bagi pengurus yang baru sesuai dengan apa yang sudah diprogramkan. Di Milis UNIO KP, Rm. Deddy memberitakan persekutuan doa perdana di STIKOM YOS. Di Milis UNIO KP, Rm. Kristi membagikan daftar acara dan lembar correptio fraterna (CF). Lembar CF diminta untuk dicetak sesuai jumlah para romo UNIO yang berkaya di keuskupan Purwokerto dan Seminari Mertoyudan. Lembar CF yang sudah diisi kemudian akan dikumpulkan pada saat temu UNIO tanggal 9 Oktober 2012. Di Milis UNIO KP, Rm. Wid berkisah akan dinamika DPP HKY Tegal plus Panitia khusus dalam mempersiapkan pagelaran Konser Musik Amal bersama SMA Kanisius Jakarta untuk SMA Agustinus Purbalingga. Pertemuan UNIO KP di Hening Griya untuk Correctio Fraterna. Correctio dan Promotio ini akhirnya dilaksanakan dengan sistem per kelompok usia: Senior (60 tahun ke atas), Medior (38-29), dan Junior (di bawah 38) ULANG TAHUN KELAHIRAN RD. Y. SURATMAN ULANG TAHUN IMAMAT RD. ALB. TRI KUSUMA Di Milis UNIO KP, Rm. Suratman meneruskan penawaran pembuatan buku saku agenda liturgi dari pohon cahaya jogjakarta. Di Milis UNIO KP, Mgr. Sunarka memohonkan doa bagi Rm. Dimas Martin yang akan menghadapi ujian tesis magister teologinya. Email ini ditanggapi Rm. Bagyo, Rm. Galih, Rm. Suraji, Rm. Yeppy. Dan Rm. Parjono. ULANG TAHUN KELAHIRAN RD. Y. JOKO PURWANTO Di Milis UNIO KP, Rm. Toro mengabarkan dinamika Kroya dalam merayakan Hari Minggu Misi. Paroki Tyas Dalem merayakannya bersama anak-anak bina iman dan dilibatkan dalam perayaan liturgi. Dengan mengenakan kalung rosario yg sengaja dibuat beraneka warna mencerminkan warna benua, dan mengenakan ikat kepala warna warni berarak dari pintu gereja menuju altar. Menyanyikan lagu biar anak-anak kemudian lagu misioner mereka merayakan dengan meriah. Di akhir perayaan anak-anak kembali berarak sambil menyanyikan lagu penutup. Dalam 15
TGL
24
24
24
25 25
26
26 28 28
DINAMIKA UNIO KEUSKUPAN PURWOKERTO kesempatan renungan umat diajak untuk ikut bertanggungjawab mengemban misi. Di Milis UNIO KP, Rm. Deddy mengunggah foto Rm. Dimas Martin yang sedang menghadapi 3 dosen penguji utk mempertahankan tesisnya. Ketiga dosen penguji itu adalah Dr. Prasetyantha MSF, Dr. Purwanto SCJ, dan Dr. Gito Wiratmo Pr. Email ini ditanggapi oleh Mgr. Sunarka, Rm. Handi, dan Rm. Toro. Di Milis UNIO KP, Rm. Tri Kusuma menyampaikan kabar sukacita dari jogja bahwa Rm. Dimas Martin telah tuntas menempuh ujian tesisnya dengan hasil baik. Email ini ditanggapi oleh Rm. Toro, Mgr. Sunarka dan Rm. Ngarlan. Di Milis UNIO KP, Rm. Mardi memberitakan live-in MATRI dekenat utara di wilayah Paroki Santo Lukas Pemalang untuk menanggapi hasil Muspas 2012 tentang keprihatinan terhadap Pembinaan Iman,. Live-in ini diikuti oleh 5 imam, 6 Frater, 1 bruder dan 13 Suster menyebar di 8 lingkungan dan 6 stasi. Email ini ditanggapi oleh Mgr. Sunarka. Di Milis UNIO KP, Rm. Dimas Martin menyampaikan terima kasih atas dukungan bagi ujian tesis dan kelulusannya. Email ini ditanggapi oleh Rm. Deddy dan Rm. Sumanto. Di Milis UNIO KP, Mgr. Sunarka mengumumkan akan diberikannya tugas tambahan baru bagi Rm. Dimas Martin, yaitu menjadi Ketua Komisi KKI menggantikan Sr. Yulia Muna, ADM. Email ini ditanggapi oleh Rm. Toro. Di Milis UNIO KP, Rm. Deddy mengumumkan bahwa BPK Pembaruan Karismatik Katolik Keuskupan Purwokerto akan menyelenggarakan Retret Pembaruan Hidup Rohani yang terbuka untuk semua umat Katolik. Retret itu akan diadakan selama 3 hari mulai Jumat-Minggu (9-11 November 2012) di Hening Griya mulai jam 17.00. Tema Retret ini "KASIH ALLAH MENGUBAH SEGALANYA". Biaya Rp. 250.000,00/orang. Di Milis UNIO KP, Rm. Toro memberitakan bahwa Umat Kroya berziarah ke Sendangsono, Jatiningsih dan Ganhjuran. Email ini ditanggapi oleh Rm. Ngarlan. Di Milis UNIO KP, Rm. Toro memberitakan pertemuan para guru untuk membentuk paguyuban guru sebagai paguyuban pemberdayaan. Pertemuan itu dilaksanakan Paroki Kroya dan Paroki Gombong dengan bertempat di Gombong. Narasumbernya adalah Komisi Pendidikan KP. Di Milis UNIO KP, Rm. Ngarlan meminta bantuan jika ada di antara para Romo yang memiliki Buku Panduan Misa Suran.
NOVEMBER 2012 TGL
DINAMIKA UNIO KEUSKUPAN PURWOKERTO
2
Di Milis UNIO KP, Rm. Teguh menyampaikan data/informasi dana solidaritas APP/HPS Nasional. Di Milis UNIO KP, Rm. Ngarlan mengumumkan bahwa tidak ada pertemuan UNIO KP di bulan November. Rm. Ngarlan juga menyampaikan undangan bagi para Romo UNIO Dekenat Selatan untuk bertemu di Pangandaran pada tanggal 13-14 November 2012. Email ini ditanggapi oleh Rm. Parjono, Rm. Mardi, Rm. Deddy dan Rm. Budhi. Di Milis UNIO KP, Rm. Handi S. mengundang para Romo Diosesan yg mau bermain musik pada tgl 17 November 2012 dlm rangka penggalangan dana pendidikan. Mereka adalah: rm maryoto, rm dedy, rm kristiadi, rm toro, rm handi, rm tejo, dan (fr bram-purbalingga). Mereka ini diharapkan bisa datang pada hari senin, 5 nov 2012 jam 10.00 di HG, sebelum retret imam KP. Email ini ditanggapi oleh Rm. Deddy, Rm. Sumanto dan Rm. Yeppy. ULANG TAHUN KELAHIRAN RD. Y. VIDI WAHYUDI Di Milis UNIO KP, Rm. Ngarlan mensharingkan dinamika umat Majenang yang 3 hari berturut turut sejak tanggal 31 Oktober sampai 2 November mengadakan misa besar dan selalu dihadiri banyak umat: penutupan bulan rosario, hari raya semua orang kudus dan peringatan semua arwah orang beriman. Selain mendoakan umat, Rm. Slamet, Rm. Titus dan Rm. Adi Wardaya juga didoakan. Menanggapi email sharing dinamika Majenang di Milis UNIO KP, Rm. Galih mensharingkan pengalaman misa di California: Misa Hari Raya semua orang kudus dihadiri banyak umat namun Misa Peringatan arwah semua orang beriman justru sepi dihadiri umat. Budaya mempengaruhi
2
2
3
3
3
16
TGL
4 5-9 7 10
12
14 16 17 17 17
17
DINAMIKA UNIO KEUSKUPAN PURWOKERTO cara menghayati iman. Katanya, di Filipina ada tradisi menarik di hari peringatan arwah semua orang beriman. Orang-orang Filipina akan menginap di kuburan, memasakkan makanan kesukaan saudara yang meninggal, serta membersihkan makam. Budaya ini banyak dipengarui oleh kristianitas yang dibawa oleh Spanyol dan Portugis. Sehingga ada kelakar: "banyak orang Philipine yang meninggal di USA malah minta dimakamkan di tanah asal dan kembali ke Philipine, karena makam di USA itu bersih, seperti taman kota tapi sepi. Mungkin arwah orang Philipine kesepian, tak punya teman di sini, karena arwah orang putih lebih individualis, tak suka menakut-nakuti, dan lebih gemar membaca!" Lain di Majenang, lain di California. Lain lagi di Perancis. Rm. Bagyo mensharingkan suasana hidup beriman di Perancis pada tanggal 1 dan 2 November: “Saya kira sama dengan arwahnya orang kalifornia yg disebutkan mo galih, arwaharwah orang prancis di hari peringatan arwah ini juga kesepian.” ULANG TAHUN KELAHIRAN RD. AND. SURYA PURNAWAN Retret bersama para Imam se-KP di Hening Griya. Tema: Spiritualitas Hati. Pembimbing: Rm. Wignyo, MSC. Di Milis UNIO KP, Rm. Galih memberitakan Pemilu Presiden di USA. Sore hari, berita diupdate bahwa Obama hampir pasti menang. ULANG TAHUN KELAHIRAN RD. ALB. TRI KUSUMA Di Milis UNIO KP, Rm. Suratman memberi penjelasan tentang apa itu surat apostolik, surat ensiklik, surat kepausan, konstitusi apostolik dan Motu proprio. Surat Apostolik adalah sebuah dokumen atau akta jika hal itu berkaitan dengan masalahmasalah dalam tingkatan administratif, misalnya mengenai pencanangan pendirian keuskupan, vikariat, pencanangan tahun iman, dll. Surat Ensiklik adalah sebuah dokumen atau akta jika Paus menyampaikan kepada semua uskup atau yang mewakili Gereja, pemikirannya mengenai ajaran gereja atau tata tertib Gerejawi. Surat Kepausan adalah sebuah dokumen atau akta jika Paus sebagai guru atau bapa menyerukan atau mengungkapkan perasaan-perasaan syukur dan rasa terimakasihnya atau juga dukungannya kepada umat beriman, keuskupan atau pun kelompok umat. Konstitusi Apostolik adalah sebuah dokumen atau akta yang berisi tentang norma-norma yuridis yang bersifat universal Motu Proprio adalah sebuah dokumen atau akta yang dikeluarkan oleh Paus secara pribadi tanpa didahului dengan sebuah permohonan. Secara harafiah motu proprio artinya atas kehendak sendiri. Email ini ditanggapi oleh Rm. Handi S. Di Milis UNIO KP, Rm. Ngarlan memberitakan Misa Suro-nan di Paroki Majenang. ULANG TAHUN KELAHIRAN RD. M. MARYOTO Di Milis UNIO KP, Mgr. Sunarka meneruskan jawaban atas email fr. Widi yang mau menulis skripsi dengan tema tentang lengger. Di Milis UNIO KP, Mgr. Sunarka meneruskan jawaban atas email fr. Budi yang mau menulis skripsi dengan tema inkulturasi liturgi dilihat dalam persepktif budaya Tionghoa. Di Milis UNIO KP, Mgr. Sunarka meneruskan jawaban atas email fr. Budi yang mengoreksi tema skripsinya menjadi Spiritual Imam Diosesan: “Semangat imam diosesan Purwokerto dalam pelayanan”. Di Milis UNIO KP, Rm. Toro memberitakan: Sabtu, 17 November pk 19.00 di aula pascalis hall diadakan Konser amal yang menghadirkan CWE (Canisius Wind Ensemble) dengan bintang tamu Samuel, yang kebetulan adalah siswa SMA Kanisius Jakarta dan Indi. Hadir pula Bp Uskup, tamu undangan, donatur, orangtua peserta dan para romo. Para romo diosesan ikut berpartisipasi dalam konser amal tersebut dengan menyanyikan 3 lagu yaitu lagu Mandarin, rohani dan dolanan. Penampilan ini mendapat sambutan hangat dari para penonton. "Rika tek dongakna, uskup ya ndongakna rika, romo ya ndongakna rika tokone laris, anake pinter, tetep kemutan meng greja" adalah bagian lagu dolanan yang dinyanyikan. Lagu ini dibawakan oleh rm maryoto dan romo tejo, mengiringi saat rehat pemain CWE. Acara yang bertujuan untuk memgumpulkan 17
TGL
17 19
19
20 20
21
21
25 26
DINAMIKA UNIO KEUSKUPAN PURWOKERTO dana pendidikan ini mengambil model bagi amplop dan lelang suara uskup yang menyanyikan lagu “Di tepinya sungai serayu”. Di Milis UNIO KP, Mgr. Sunarka meneruskan email dari Rm. Joseph Gourdon dari MEP tentang informasi studi bagi para Romo Diosesan KP. Di Milis UNIO KP, Rm. Vidi memberitakan bahwa Bapak Midi, ayah dari Rm. Suranto, sedang sakit dan dirawat di RS Panti Rapih Yogyakarta. Email ini ditanggapi oleh Rm. Sumanto, Rm. Deddy, Rm. Boni, Rm. Mardi, Rm. Parjono, Rm. Ngarlan dan Rm. Suratman. Di Milis UNIO KP, Mgr. Sunarka meneruskan jawaban atas email Rm. Budi yang menginformasikan sedang melanjutkan retret pribadi. Diinformasikan pula pembicaraan dengan Ms. Fumiko (Program manager SASAKAWA Fund) mengenai kerja sama membuat kegiatan peace building dan pembangunan kaum muda untuk menjadi agen perdamaian. Di Milis UNIO KP, Rm. Toro memberitakan Sosialisasi Adven bagi para pemandu di Paroki Koya berlangsung dengan hangat dan akrab meski diiringi hujan gerimis. Di Milis UNIO KP, Rm. Teguh S. memberitakan bahwa Pastor Amandus Pr, Pastor Paroki Kathedral Timika, sangat membutuhkan imam yang mau berasistensi Natal di pedalaman Keuskupan Timika. Di Milis UNIO KP, Rm. Mardi memberitakan bahwa Buku UNIO KP hampir jadi. Buku berjudul Imam Praja Tulang Punggung Keuskupan ini berisi kumpulan refleksi panggilan dan perutusan para imam praja keuskupan Purwokerto. Sejumlah 22 imam berkisah dalam buku ini, yaitu: Rm. Handy Kristian, Rm. Martinus Maryoto, Rm. Yohanes Suratman, Rm T. Puryatno, Rm. V Suranto, Rm Ag Dwiyantoro, Rm Mardi Usmanto, Rm. Boni Abbas, Rm. Handy Setyanto, Rm. Martinus Ngarlan, Rm. Yitno, Rm. Agung Pralebda, Rm. V. Sumanto, Rm. Dimas Danang, Rm. Galih Arga, Rm.Kristi, Rm. Dimas Martin, Rm. Yeppy, Rm. Bagyo, Rm. Ary, Rm. Siswantoko dan Rm. Kris Wasito. Targetnya: menjelang Natal buku ini telah tercetak 1000 eks dan dijual kepada umat serta menjadi dokumentasi UNIO KP. Email ini ditanggapi oleh Rm. Ngarlan dan Mgr. Sunarka. Di Milis UNIO KP, Rm. Deddy memberitakan Sosialisasi bahan Pendalaman Iman Adven bagi pemandu dan umat di Paroki Katedral, khususnya tema 1 tentang Trinitas. Tulisnya: “Mungkin, sampai akhir acara sosialisasi, masih tersisa banyak ketidakjelasan. Namun, peserta nampak antusias dengan diskusi semacam ini. Ketika di akhir acara, ditawarkan siapa yang akan datang lagi dalam sosialisasi adven tema II (Sifat-Sifat Gereja), hampir semua menyatakan ingin mengikutinya lagi.” Di Milis UNIO KP, Rm. Mardi memberitakan sertijab pastor paroki Batang. Di Milis UNIO KP, Rm. Deddy menawarkan kepada para Romo UNIO KP barangkali ada yang berminat untuk mengikuti Camp Pria Sejati Katolik di Surabaya pada tanggal 18-20 Januari 2013.
DESEMBER 2012 TGL
DINAMIKA UNIO KEUSKUPAN PURWOKERTO
3
ULANG TAHUN IMAMAT MGR. J. SUNARKA, SJ Di Milis UNIO KP, Rm. Toro memberitakan perayaan ultah ke-7 Paroki Tyas Dalem Kroya. Email ini ditanggapi oleh Rm. Ngarlan dan Rm. Budi. Di Milis UNIO KP, Rm. Ngarlan meneruskan berita hasil rapat pengurus UNINDO. Di Milis UNIO KP, Rm. Ngarlan meneruskan berita dari UNINDO mengenai akan diadakannya Kursus Spiritualitas Imam Diosesan di Pusat Spiritualitas Girisonta pada tgl. 24 Januari 2013 - 1 Februari 2013 dibawah bimbingan Mgr. Blasius Pujaraharja dan tim OGF Unindo. Setiap keuskupan diminta untuk mengirim satu orang peserta dengan catatan: peserta kursus minimal telah berusia 15 tahun imamat, kecuali keuskupan yang jumlah imamnya sedikit. Tujuan dari Kursus ini agar peserta dapat menjadi Pembimbing dan Sahabat dalam perjalanan imamat bagi rekan imam di Keuskupan. Rm. Ngarlan menawarkan bila ada Romo UNIO KP yang berkenan ikut. Email ini ditanggapi Rm. Bagyo. Di Milis UNIO KP, Mgr. Sunarka meneruskan jawabannya atas wawancara via email dengan Majalah Hidup. Wawancara tersebut soal hari kelahiran tanggal 25 Desember.
3 4
4
6
18
TGL 9 11 12 13 25
DINAMIKA UNIO KEUSKUPAN PURWOKERTO ULANG TAHUN KELAHIRAN RD. R. SURAJI Pertemuan UNIO KP di Hening Griya untuk Evaluasi 2012 dan membuat program kerja 2013. ULANG TAHUN IMAMAT RD. FX. YITNO PUSPOHANDAYA ULANG TAHUN KELAHIRAN RD. R. YEPPY EMMANUELLE ULANG TAHUN KELAHIRAN MGR. J. SUNARKA, SJ
19
KONFLIK DALAM GEREJA SEBAGAI PAGUYUBAN DAN PENANGANANNYA Simpul-simpul Live-In di Paroki Brebes, Banjarnegara dan Kroya UNIO KEUSKUPAN PURWOKERTO
“Menjadi Paguyuban Pemberdayaan Sebagai Tanda Hadirnya Kerajaan Allah” adalah tujuan dari dinamika hidup umat beriman Keuskupan Purwokerto yang diarahkan oleh Arah Haluan dan Rencana Strategis KP 2012-2016. Untuk menuju arah yang dicita-citakan tersebut, patutlah pijakan didasarkan pada realitas saat ini. Dalam dinamika hidup umat beriman Keuskupan Purwokerto, salah satu realitas yang menonjol adalah perlunya pendewasaan iman. Salah satu hal yang menunjukkan perlunya pembinaan iman lebih dalam adalah fenomena konflik di tengah umat beriman Keuskupan Purwokerto. Konflik yang terjadi bisa mengancam keutuhan jemaat dan sekaligus juga menghambat kesaksian iman di tengah masyarakat. Maka konflik yang ada di antara jemaat harus bisa dikelola dengan baik. Dinamika Keuskupan Purwokerto sebagaimana digambarkan di atas menjadi fokus dinamika kegiatan dan pembelajaran UNIO KP di tahun 2012. Harapannya, UNIO KP bisa ambil bagian memberi sumbangan gagasan dan keterlibatan demi kemajuan Keuskupan Purwokerto. Sumbangan gagasan dan keterlibatan tersebut dimulai dengan mengenali, memetakan, menganalisa dan mencari solusi bagi konflik-konflik yang terjadi di tengah jemaat. Itulah yang menjadi dinamika live-in UNIO KP di beberapa tempat. Gambaran rencana penelitian yang diusung dalam kegiatan live-in ini silahkan dilihat dalam lampiran ‘Proposal Penelitian’. Kegiatan live-in yang dilakukan mengambil beberapa contoh tempat untuk dipelajari dan dicermati. UNIO KP Dekenat Utara live-in di Paroki Brebes. UNIO KP Dekenat Tengah live-in di Paroki Banjarnegara. Sedangkan UNIO KP Dekenat Selatan live-in di Paroki Kroya. Dinamika live-in masingmasing UNIO Dekenat silahkan lihat dalam lampiran ‘Pengolahan Hasil Live-in’. Beberapa hal yang bisa disimpulkan dalam pencermatan bersama atas berbagai data yang didapat selama live-in tersebut adalah sebagai berikut. A. GAMBARAN UMUM KONFLIK YANG TERJADI Dari konflik yang diamati di ketiga tempat, nampak bahwa konflik yang terjadi lebih terkait dengan hal-hal internal. Karakter pribadi, sentimen SARA dan status ekonomi juga ikut mewarnai konflik-konflik tersebut. Dan juga terlihat bahwa yang terlibat konflik adalah mereka yang tergolong ‘orang kuat’ di Paroki tersebut dan bisa mempengaruhi yang lain. Kebanyakan yang terlibat konflik juga adalah mereka yang aktif di Paroki. Dalam beberapa kasus, konflik yang terjadi merupakan konflik lama yang belum terdamaikan ataupun terselesaikan. Dari ketiga Paroki sampling, peran kepemimpinan Pastor Paroki juga turut andil dalam meredam maupun memanaskan konflik. Bahkan kadang kepemimpinan Pastor Paroki dengan gaya dan karakter budaya yang dibawanya justru menjadi pemicu konflik. B. PEMETAAN KONFLIK DAN TAHAP PENYELESAIANNYA Dari pencermatan hasil live-in, konflik dan tahap penyelesaiannya serta apa yang bisa diusulkan sebagai rekomendasi bisa dipetakan sebagai berikut: NO
MASALAH
PENYELESAIAN
1.
Pemahaman, penghayatan dan kedewasaan iman (internalisasi, integrasi dan implementasi iman)
Katekese
2.
Persoalan SARA – Dominasi kelompok
Sosiologis
3.
Persoalan bisnis
Sosio-Ekonomi-Budaya
REKOMENDASI Proses kateketis dan Pembinaan Iman yang membawa pada kedewasaan iman Mendorong proses pembauran sosial antar suku dalam Gereja Katolik Mendorong kesadaran berbagi dan kemauan terlibat menyejahterakan sesama
20
NO
MASALAH
PENYELESAIAN
4.
Persoala karakter pribadi – Psikologis Kedewasaan pribadi – Psikologis
5.
Persoalan Eklesiologi (Eklesiologi Gereja Protestan)
Katekese
6.
Persoalan sosiologis dan budaya (alam demokrasi)
Kultural – Romo yang masuk ke Paroki harus belajar soal kultur yang hidup di tempat tsb.
7.
Persoalan manajemen organisasi – dominasi kelompok – pimpinan yang tegas dan merangkul
Manajemen
8.
Konflik lama yang tidak terselesaikan
Rekonsiliasi Sosial
REKOMENDASI Untuk Keuskupan: Recruitment romo yang masuk KP Proses kateketis dan Pembinaan Iman yang membawa pada pemahaman eklesiologi yang benar Untuk Keuskupan: Recruitment romo yang masuk KP Perbaikan manajemen pastoral dari tingkat keuskupan sampai tingkat Paroki-Stasi-Lingkungan Mendorong terjadinya rekonsiliasi sosial di tengah umat beriman
C. REKOMENDASI Rekomendasi ini ditujukan kepada Kuria Keuskupan, Pimda Tarekat dan Ketua UNIO, Dewan Imam, Dewan Karya Pastoral, DPP, Pribadi-pribadi yang terlibat konflik dan Segenap Umat Beriman untuk menyusun langkah-langkah yang diperlukan demi kemajuan jemaat. Proses kateketis dan Pembinaan Iman yang membawa pada kedewasaan iman Mendorong proses pembauran sosial antar suku dalam Gereja Katolik Mendorong kesadaran berbagi dan kemauan terlibat menyejahterakan sesama Untuk Keuskupan: Recruitment romo yang masuk KP Proses kateketis dan Pembinaan Iman yang membawa pada pemahaman eklesiologi yang benar Untuk Keuskupan: Recruitment romo yang masuk KP Perbaikan manajemen pastoral dari tingkat keuskupan sampai tingkat Paroki-Stasi-Lingkungan. Dalam hal ini, termasuk juga perlu program peningkatan ketrampilan pastoral para Romo dan berbagai tenaga pastoral yang membantunya. Mendorong terjadinya rekonsiliasi sosial di tengah umat beriman Iman akan Kristus yang sungguh-sungguh dewasa, termasuk di dalamnya adalah kedewasaan mengelola konflik, akan membentuk Gereja Keuskupan Purwokerto menjadi paguyuban murid-murid Kristus yang hidup dan dinamis, "alat penyelamatan semua orang" (LG 9), "Sakramen keselamatan bagi semua orang" (LG 48; bdk. AG 1), yang olehnya Kristus "menyatakan cinta Allah kepada manusia sekaligus melaksanakannya" (GS 45). Maka, dengan simpul-simpul hasil pengolahan Live-in ini, semua pihak diajak mengupayakan segala hal yang diperlukan demi kemajuan jemaat sehingga tercapailah citacita umat beriman Keuskupan Purwokerto: “Menjadi Paguyuban Pemberdayaan Sebagai Tanda Hadirnya Kerajaan Allah”.
Purwokerto, 7 Agustus 2012 UNIO KP
21
PROPOSAL PENELITIAN KONFLIK DALAM GEREJA SEBAGAI PAGUYUBAN (Sebuah Latihan Penelitian) A. LATAR BELAKANG 1. Konflik di tengah masyarakat Sejak bergulirnya Reformasi tahun 1998 kehidupan bangsa Indonesia mengalami perubahan besar terutama dalam bidang politik dengan terjadinya proses demokrasi. Salah satu tolok ukur demokrasi ditandai dengan adanya kebebasan untuk menyatakan pendapat, dan kebebasan untuk berserikat. Kebebasan untuk menyatakan pendapat mendapatkan jalannya dengan adanya kebebasan pers. Kebebasan untuk berserikat dan berkumpul mendapatkan bentuknya dengan munculnya banyak partai politik baru sebagai kendaraan politik. Akan tetapi, keberhasilan reformasi di bidang politik itu tidak dibarengi dengan reformasi dalam bidang budaya. Budaya kekerasan dan konflik dalam berbagai arah dan lapisan muncul dimana-mana. Masyarakat kita menjadi masyarakat yang rentan terhadap konflik. Ketidak sesuaian pendapat, ketersingungan pribadi, berakhir dengan konfliik yang berkepanjangan. Eskalasi konflik bahkan tidak jarang berujung pada kekerasan dan munculnya kurban hilangnya nyawa orang. Sebagai organisme yang hidup di tengah masyarakat institusi keagamaan tidak lepas dari pengaruh situasi ini. Bahkan ditengarai dalil keagamaan seringkali digunakan sebagai legitimasi konflik yang ada, untuk berbagai kepentingan. Gereja sebagai institusi keagamaan tidak kebal terhadap pengaruh situasi ini. Gereja katolik yang terkenal memiliki soliditas tinggi ditengarai di dalamnya juga ada berbagai konflik yang tidak terselesaikan. Situasi ini menuntut perhatian serius dari segenap pemangku kepentingan dalam Gereja. 2. Gerak UNIO Keuskupan Purwokerto UNIO Keuskupan Purwokerto sebagai paguyuban iman diosesan terpanggil untuk memasuki situasi konflik yang akhir-akhir ini banyak muncul di dalam beberapa paroki di keuskupan Purwokerto, baik paroki lama maupun paroki yang baru. Fenomena konflik yang akhir-akhir ini terjadi di parokiparoki adalah konflik antar umat, dan konflik antara umat dengan pimpinan Gereja setempat (dewan paroki / pastor paroki). Sedangkan konflik antara umat katolik dengan umat non-katolik meskipun dibeberapa tempat terjadi tetapi hal tersebut akhir-akhir ini tidak mengemuka. UNIO KP melihat bahwa situasi konflik yang muncul dalam dinamika hidup antar umat beriman keuskupan Purwokerto ini mengancam keutuhan iman jemaat, dan menghambat kesaksian iman di tengah masyarakat. Oleh karena itu, konflik yang ada di antara jemaat harus dikelola secara baik. UNIO KP perlu mengenali, memetakan, menganalisa, dan mencari solusi bagi konflik-konflik tersebut agar konflik yang ada dapat tertangani dengan baik. B. MASALAH PENELITIAN Menurut pengamatan sepintas fenomena konflik yang sangat menonjol terjadi di paroki: Brebes (dewan paroki mundur-menghadap uskup), Slawi (beberapa anggora dewan paroki mundur-menghadap uskup), Majenang (pembangunan gedung gereja-uskup wira-wiri ke majenang), Kroya (pembangunan gedung gereja-menghadap uskup), Banjarnegara (beberapa anggota dewan mundur-menghadap uskup), Wonosobo (dewan paroki mundur-menghadap uskup), dan mana lagi? Beberapa paroki tersebut adalah paroki baru (Brebes, Majenang, Kroya), meskipun mereka juga bukan orang katolik baru. Sementara yang lainnya adalah paroki lama (Wonosobo, Banjarnegara, Slawi). Konflik tersebut melibatkan beberapa umat, aktifisis Gereja (Dewan Pastoral Paroki), dan pastor paroki setempat. Konflik tersebut berlangsung dalam waktu yang lama, berlarut-larut dan belum terselesaikan dengan baik. Dengan demikian masalah penelitiannya adalah: Mengapa umat di beberapa paroki di keuskupan Purwokerto yang menjadi katolik sudah lama dan aktif ke Gereja (memiliki sensus katolikus yang tinggi?) rentan terhadap konflik? Masalah ini selanjutnya diurai dalam beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut:
22
1. Apa yang sebenarnya terjadi dalam kehidupan umat sehingga ditangkap kesan sebagai paroki konfliktif? Bagaimana dan kapan konflik tersebut berlangsung? Konflik yang (pernah) terjadi melibatkan siapa saja? 2. Bagaimana tingkat kekatolikan (sensus katolikus) umat pada umumnya dan umat yang terlibat konflik tersebut? Bagaimana model hidup menggerejanya, dan dalam penghayatan iman apa yang menjadi minatnya? 3. Apa kemungkinan akar dari konflik yang muncul? Faktor-faktor apa yang kemungkinan mendukung konflik? C. TUJUAN PENELITIAN 1. Penelitian sederhana ini bertujuan mengenali, memetakan, dan menemukan pola-pola konflik yang ada. 2. Penelitian ini juga dimaksudkan untuk menggali kemungkinan dasar yang menjadi akar timbulnya konflik. 3. Selanjutnya dari penemuan dan pengolahan kedua hal tersebut di atas dirumuskankan rekomendasi penanganan atas konflik-konflik yang ada. Rekomendasi tersebut diharapkan membantu para pemegang kebijakan pastoral di wilayah tersebut dalam menyelesaikan konflik yang ada, maupun untuk mencegah konflik serupa yang kemungkinan muncul di tempat lain. D. KERANGKA BERPIKIR 1. Konflik yang terjadi ditengah komunitas tidak pernah terjadi tanpa sebab Kemunculan konflik selalu memiliki konteks. Menurut Dahrendorf konteks munculnya konflik kurang lebih sebagai berikut: a. Individu atau kelompok merasa bahwa mereka dipisahkan, dibedakan, dan dianaktirikan dari suasana kebersamaan. b. Tidak ada mekanisme komunikasi - interaksi yang jelas antara anggota kelompok. c. Ada perbedaan posisi dan peran anggota kelompok, dan ada hirarki relasi yang kaku. d. Ada kelangkaan kebutuhan dan keinginan terhadap sumber daya, dan orang merasa tidak puas terhadap keadilan distribusi sumber daya tersebut. 2. Sumber Konflik a. Konflik nilai: konflik terjadi karena 2 pihak memberi nilai yang berbeda atas apa yang menjadi obyek konflik, dan merasa ada hal prinsipiel yang dilanggar. b. Kurangnya komunikasi: kegagalan komunikasi karena kedua pihak tidak dapat menyampaikan pemikiran, perasaan, dan tindakan sehingga ada jurang perbedaan informasi di antara mereka. c. Kepemimpinan yang kurang efektif: gaya kepemimpinan sangat menentukan dalam organisasi. Kepemimpinan yang kurang efektif (gayanya tidak jelas) dapat membuat anggota tidak merasa terikat. d. Ketidakcocokan peran: dua pihak mempersepsikan yang berbeda peran mereka masing-masing. e. Produktifitas rendah: kurang mendapat keuntungan (yg jelas) dari kerjasama dalam organisasi tersebut. f. Perubahan keseimbangan: ada rotasi atau promosi, dst. g. Konflik yang belum terpecahkan: belum ada proses “saling memaafkan atau mengampuni” pada konflik sebelumnya 3. Tipe Konflik a. Konflik Sederhana (konflik dlm siri): yang diharapkan tidak sesuai kenyataan, konflik yang berasal dari karakter, konflik karena beda keyakinan, konflik krn tekanan alam. b. Konflik dalam organisasi: konflik tugas, konflik interpersonal relationship, prosedural conflict. c. Konflik berdasarkan sifat: konflik itu berproses, mempunyai sifat atau karakteristik, konflik laten dapat berubah menjadi nyata. d. Konflik berdasarkan jenis peristiwa dan proses: konflik biasa, konflik luar biasa, konflik win-lose, konflik merusak, konflik dpt dipecahkan.
23
e. Konflik berdasarkan faktor pendorong: konflik internal (psikologis), konflik eksternal (ada pihak kedua), konflik realistis (modus operandinya jelas), konflik tidak realistis. f. Konflik berdasarkan jenis ancaman: ancaman terhadap hak krn tidak adanya batas-batas pemisahan hak secara jelas, ancaman terhadap batas wilayah kerja, ancaman terhadap nilai – kepercayaan – kebijakan. g. Konflik berdasarkan apa yang disengketakan, kapan dimulai, dimana ia terjadi konflik itu berpeluang terjadi. h. Konflik berdasarkan cara memandang peristiwa atau isu: Perbedaan penting ialah dalam memandang sumber konflik. i. Konflik berdasarkan level pemerintahan: akibat dari stratifikasi atau level kekuasaan dan wewenang. 4. Management Konflik a. Dalam menghadapi konflik ada langkah-langkah yang hendaknya menjadi pegangan dalam menghadapi situasi konflik tersebut. Pertama, harus ada pengakuan terhadap kenyataan bahwa di setiap masyarakat (komunitas) selalu ada konflik. Kedua, perlu analisis situasi yang menyertai konflik. Ketiga, adanya analisis perilaku pihak yang terlibat. Keempat, tentukan pendekatan konflik yang dapat dijadikan model penyelesaian. Kelima, harus ada fasilitas komunikasi untuk membuka jalur komunikasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam konflik. Keenam, konflik hanya dapat diselesaikan dengan baik jika ada kesedian untuk bernegoisasi. Oleh karena itu, diperlukan tehnik perundingan. Akhirnya, ada prinsip yang harus dipegang menghadapi kenyataan hidup ini: Hiduplah dengan konflik dan semua konflik pasti ada salurannya. b. Pengumpulan data: untuk pengumpulan data dapat menggunakan pendekatan dengan menjawab 5W dan 1H: Who: siapa yang terlibat langsung, dan yang tidak langsung. Which: jenis konfliknya seperti apa Why: apa sebab dan sumber konflik. When: kapan konflik tersebut terjadi Where: dimana konflik terjadi How: bagaimana proses awal sampai akhir konflik tersebut. c. Tiga asumsi penyelesaian konflik: Kalah-kalah: pihak yang berkonflik kehilangan tuntutannya (apa yang diperjuangkan) jika konflik terus berlanjut. Kalah – menang: dikemudian hari akan timbul konflik baru. Menang – menang: kehilangan sedikit keuntungan, tetapi memuaskan kedua belah pihak. d. Penyelesaian konflik menurut orang yang berkonflik: Penolakan (both lose all): menyangkal adanya konflik, menolak masuk dialog. Kompetisi/pengendalian (i win, you lose): mengendalikan, ingin pihak lain mengalah. Akomodasi (i lose you win): mengabaikan perbedaan pendapat (tinimbang konflik). Kompromi (both win some, lose some): tawar-menawar, memcahkan perbedaan, berkompromi, mau mengakomodasi pihak lain. Kolaborasi/pemecahan masalah (i win, you win): pengumpulan informasi, dialog, mencari alternatif, lebih suka pihak lain berkompromi e. Akibat konflik Akibat fungsional: Meningkatnya keterlibatan oranglain. Menggerakkan pertumbuhan.
24
Definisi relasi makin jelas. Mengurangi stres, kecemasan, frustasi, rasa marah. Meningkatnya kohesi dalam kelompok. Akibat disfungsional: Orang tak berminat untuk bekerja. Terjadi ancaman atas relasi yang menghancurkan kepercayaan dan keadilan. Menyinggung pribadi, perasaan, sakit hati. Orang dipaksa kompromis, dipaksa ikur keputusan. E. Metode Penelitian 1. Studi pendahuluan Sebagai sebuah penelitian ilmiah, penelitian ini didahului dengan studi awal untuk memperoleh data awal kemungkinan diadakannya penelitian. Studi awal dilakukan oleh romo paroki tempat live in, dan menemukan bahwa masalah penelitian ini benar-benar ada di lokasi penelitian. 2. Lokasi pengumpulan data Lokasi pengumpulan data didasarkan pada studi awal di tiga dekenat, maka diputuskan lokasi penelitiannya adalah di paroki: Brebes, Kroya, dan Banjarnegara. Di tiga tempat tersebut konflik sebagaimana dimaksud dalam penelitian ini diyakini terjadi. 3. Pengumpulan data a. Penelitian ini sebagaimana penelitian yang menyangkut perilaku (budaya) pada umumnya, maka merupakan penelitian kwalitatif karena untuk menggali kedalaman fenomena yang terlihat di permukaan. b. Untuk memperoleh data yang dibutuhkan, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, pengamatan, pengamatan berpartisipasi (participant observation) dan pengumpulan data dari kedua (tidak mengalami langsung, tulisan, dsb). Peneliti memposisikan diri sebagai sarana yang dengan pertanyaan-pertanyaan mencoba memicu informan untuk mengutarakan berbagai hal yang terkait dengan fokus penelitian. c. Analisis data: Data utama yang dianalis di sini adalah data kualitatif berupa percakapanpercakapan dan hasil pengamatan perilaku hidup komunitas orang yang mengalami konflik. Tidak semua informasi yang masuk merupakan data yang mendukung penelitian, ada datadata yang harus dikesampingkan. Analisis data adalah usaha menghubung-hubungkan data menurut kerangka pikir yang telah disusun. F. PENUTUP Proposal ini contoh yang belum lengkap, dari penelitian yang akan dilakukan oleh romo-romo diosesan karena keterbatasan waktu untuk menyiapkannya. Untuk selanjutnya alur penelitian dan analisis terhadap data-data melihat apa yang terjadi di lapangan penelitian.
25
PENGOLAHAN HASIL LIVE-IN UNIO DEKANAT UTARA PENGANTAR Live-in Para Romo UNIO terjadi karena adanya kesepakatan bersama unio keuskupan berkaitan dengan situasi paroki-paroki yang mengalami konflik. Tiga dekanat live-in di paroki-paroki yang sedang berkonflik. DekUt menjalani live-in di Paroki SMF Brebes pada tanggal 1-2 Agustus 2012 dengan 6 peserta (Rm Suryo, Rm Maryoto, Rm Mardi, Rm Widyantardi, Rm Kristiadi, Rm Parjono) dan seorang notulis (Fr. Vigo Milandi). Para Pastor yang lain tidak bisa mengikuti acara ini karena mempunyai acara lain yang tidak bisa ditinggalkan dan dikompromikan. Sebelum menjalani live-in, Pastor Paroki membekali peserta mengenai situasi paroki terkini dan membuat jadual live-in. Jadualnya adalah sebagai berikut: Rabu 1, Agustus 2012 17.00 : Para romo tiba di Brebes 17.30 : Pengantar singkat romo paroki Brebes 18.30 : Makan malam bersama 19.00 : Pembicaraan Bersama Tentang "Membangun Gereja yang Hidup" (antara realitas dan idealitas terutama bicara soal Paguyuban Pemberdayaan hasil Muspas 2012) 21.00 : Menuju ke keluarga-keluarga. Kamis, 2 Agustus 2012 05.30 : Misa pagi di Gereja 06.30 : Sarapan di Keluarga tempat live-in 09.00 : Pengolahan dan Perumusan bersama hasil Pembicaraan bersama tokoh umat. 13.00 : Makan siang-Sayonara. HASIL LIVE-IN DI PAROKI SANTA MARIA FATIMA BREBES Paroki Santa Maria Brebes yang didirikan oleh Mgr Julianus Sunarka SJ, Uskup Purwokerto, pada tanggal 15 Mei 2002 dengan jumlah umat terakhir adalah 1.885 jiwa, selama kurang lebih dua tahun mengalami konflik. A. Konflik yang terjadi di Paroki Santa Maria Fatima Brebes berawal dari konflik antar pribadi yang tidak atau belum terselesaikan dan justru kemudian berkembang menjadi konflik antar keluarga dan antar kelompok. Dengan logika sederhana bias dikatakan demikian; ketika Si A punya konflik dengan Si B maka teman-teman Si A dan Si B terseret masuk dalam konflik itu. B yang menjadi “musuh” A kemudian juga menjadi musuh teman-teman Si A, demikian pula sebaliknya. Berikut ini adalah sekilas info mengenai konflik dan perselisihan antar pribadi yang kemudian berkembang menjadi konflik antar kelompok, menurut penuturan Bapak Aloysius Maryadi yang sekarang menjadi calon Kabid II DPP Brebes. Perselisihan yg sekarang muncul adalah akibat perselisihan beberapa waktu yll, di mana ada yg sampai saat ini masih berlanjut dan ada perselisihan yg pernah berdamai tetapi kembali muncul, antara lain : 1. P Karyono dgn P Edy organ : Perselisihan ini sdh sangat lama, jauh sbl saya terlibat di Paroki Brebes. Versi P Karyono, perselisihan ini akibat P Edy sakit hati, saat misa karismatik pemain organ bukan dirinya tapi memanggil orang Tegal. Saya dan Mas Agus terkena imbas, krn saya dianggap sebagai teman dekat P Karyono.Perseli-sihan ini pernah berdamai, yaitu saat Rm Mourice bertugas di Brebes, tapi saya tdk tahu mengapa perselisihan ini muncul kembali, dan saya juga selalu dilibatkan. 2. Ibu Herman dan Ibu Imam : Saya tdk tahu persis mengapa mereka berselisih, yg jelas masalah keluarga. P Irianto dan P Handoyo terkena imbas karena ibu2 mereka berteman dekat, demikian juga keterlibatan B Edy sepatu, P Edy organ dan B Timi akibat teman dekat B Herman. 3. B Roslin dan P Edo : Perselisihan ini akibat masalah keluarga. Menurut saya ini termasuk perselisihan keluarga yg berdampak besar, karena Rm Mourice menjadi teman dekat keluarga Roslin, sementara P Edo 26
belakangan mendekat ke P Irianto dkk. Puncak dr perselisihan ini adalah terjadinya "penggrebegan" Rm Mourice di rumah klg Roslin/Nainggolan. Versi Roslin/Nainggolan penggrebegan ini direkayasa P Edo. Rm Miranto(Deken) cukup intens mempelajari kasus ini. 4. Rm Mourice dgn Dewan Paroki : Perselisihan ini akibat ketidak cocokan antara figur P Irianto dan P Handoyo dgn Rm Mourice. Perse-lisihan ini memuncak hingga sampai ke Bpk Uskup. Rm Vikjen memanggil P Irianto dkk, Rm Mourice, juga saya dan Mas Agus(sbg sumber pembanding) ke keuskupan utk didamaikan. Stl kasus ini P Irianto dan beberapa teman mulai tdk mau misa di Brebes. 5. Kontroversi kepindahan Rm Mourice : Kepindahan Rm Mourice memunculkan ada pihak yg ingin mempertahankan Rm Mourice dan pihak yg menyerahkan kepindahan sesuai keputusan Uskup. Pihak yg mempertahankan antara lain Hartono/Lisa, Roslin/Nainggolan, Hary Sidarta, B Herman, Edi/Timi dan pihak yg menyerahkan pada keuskupan Uskup al: Lany, Karyono, Agus. Kontroversi ini mulai muncul dlm forum sesaat stl pembubaran panitia Natal dan Paska yll. Belakangan kontroversi ini oleh teman2 yg mempertahan-kan Rm Mourice disebut sebagai konflik pendukung Rm Mourice dan bukan pendukung Rm Mourice. Barangkali, dgn memahami beberapa konflik di atas, bisa ditelusuri akar permasalahan carut-marutnya situasi saat ini. Konflik terus berkembang dan makin parah dengan adanya terror sms gelap yang semakin menciptakan suasana semakin tidak kondusif, dan umat saling curiga. 6. Koperasi One Heart : Kelompok pendukung RmMourice dengan diketuai oleh Hartono/Lisa mendirikan Koperasi, pada tanggal 10 November 2011 tanpa sepengatahuan pastor paroki. Ada umat yang mulai resah karena proposal koperasi membawa-bawa nama Gereja St Maria Fatima Brebes dan salah satu tujuan untuk meningkatkan iman umat sudah mulai tersebar tapi tanpa ada tanda tangan pastor paroki. Keresahan juga muncul karena penarikan pinjaman koperasiakan dilakukan pada saat setelah selesai misa dan pada saat pertemuan di lingkungan. Ketua Koperasi Bapak Hartono menghadap pastor paroki dan menginformasikan bahwa kelompok nyatelah membentuk koperasi dan minta dukungan supaya koperasi itu tetap jalan di luar payung DPP. Pastor paroki mengatakan akan mempelajari dulu proposal yang sudah beredar itu dana kan mendukung kalau kedepan dikembangkan menjadi CU. Setelah pastor paroki mempelajari proposal koperasi itu ternyata masihada banyak hal yang belum beres. Pak Irianto dan Pak Warto sebagai “sesepuh” dating menghadap pastor paroki mengungkapkan kekhawatirannya terkait dengan munculnya koperasi itu. Mereka meminta supaya koperasi itu jangan dibiarkan. Pastor paroki meminta kepada kedua sesepuh itu supaya jangan terburu-buru bertindak, dan bila di tanya umat katakana seobyektif mungkin bahwa masih ada ketidak jelasan dalam koperasi berkaitan dengan AD/ART akte pendirian koperasi dsb yang bias memicu timbulnya persoalan, namun umat bebas untuk ikut atau tidak ikut menjadi anggota koperasi itu. Persoalan muncul karena Pak Irianto menginformasikan kepada umat di Banjaratma “ngembandhawuh” pastor paroki supaya umat jangan ikut menjadi anggota koperasi (versi pengaduan Hartono ). Peristiwa ini membuat Hartono ketua Koperasi sakit hati dan berkonflik dengan pastor paroki dan pak Irianto. Secara umum saat ini suasana umat mulai kondusif, ada dua arus besar yang Nampak masih saling beroposisi, yakni kelompok orang-orang yang masih mau peduli untuk menghidupkan Gereja dan kelompok pendukung pengirim terror sms gelap yang Nampaknya justru menghendaki Gereja tidak berkembang. Kelompok yang kedua ini diduga merupakan kelompok pendukung RmMourice. Kelompok orang yang mau peduli untuk menghidupkan Gereja merupakan gabungan antara dua kelompok yang semula juga saling berkonflik, yakni Lingkungan 1 (Pak Irianto dkk) dan lingkungan 4 limbangan( PakMaryadi dkk). Kelompok ini bergabung karena merasa senasib menjadi sasaran terror sms gelap. B. Setelah mengalami kekosongan Dewan pastoral paroki selama kurang lebih dua tahun sejak tanggal 29 Juli 2012 Gereja Santa Maria Fatima Brebes telah memiliki DPP yang baru. Walau tidak mematikan namun konflik yang berkepanjangan terasa melumpuhkan pelaksanaan lima tugas
27
pelayanan Gereja. Ancaman dan terror sms gelap yang tak kunjung habis pada mulanya membuat suasana hidup menggereka tidak kondusif, umat saling curiga dan mengalami trauma untuk terlibat dalam hidup menggereja. Namun ternyata sumbu yang berkedip tidak dipadamkan dan bulu yang terkulai juga tidak dipatahkan, terror sms gelap yang arahnya mengacaukan umat justru mempersatukan beberapa pihak yang semula berkonflik secara diam-diam. Kelompok moderat progresif kini bersatu dengan kelompok konservatif dan cenderung otoriter. Dua kelompok ini merasa senasib sebagai sasaran terror sms gelap yang dilancarkan oleh kelompok yang menyatakan diri sebagai pendukung pastor paroki terdahulu. Dua kelompok ini sekarang bersatu dan saling meneguhkan menghadapi terror sms yang kadang masih muncul. Dua kelompok ini juga semakin lama semakin tahan dan berani masuk dalam kepengurusan DPP. Kelompok yang menyatakan diri sebagai kelompok pendukung pastor paroki sebenarnya tidak memiliki basis wilayah dan jumlahnya juga sangat terbatas.
REKOMENDASI 1. PASTOR-PAROKI: Mengenal SWOT DPP yang sekarang ada dan menggunakannya dalam kerangka pemberdayaan/penguatan DPP. Menempatkan DPP sebagai ‘pendukung utama’ karya pastoral. PP tidak jalan sendiri: program, masalah dll dibicarakan, diputuskan dan diperjuangkan bersama DPP. Rapat rutin. Semangat persekutuan umat beriman, penegasan bersama, pencarian kepentingan bersama harus selalu muncul dan dihidupi dalam DPP. Menempatkan orang secara tepat. Tempatkan orang yang haus kuasa pada tempat bukan sentral untuk meminimalisir jika sakit hati menjadi mutung. Menggunakan kata yang tepat agar tidak ada orang yang tertinggal. Menghargai niat baik pribadipribadi yang mau terlibat dalam kehidupan menggereja. Merangkul semua demi untuk semua. 2. DEWAN PASTORAL PAROKI Menghidupkan Media komunikasi Paroki. Rapat Dewan Paroki: mengkomunikasikan hal baik pada DPP. Tim Kerja KomSos: menggemakan hal baik yang terjadi dalam paroki. FB bisa menjadi media komunikasi yang efektif. Meng-ekspose nilai-nilai atau kearifan lokal. Menghidupkan paguyuban-paguyuban paroki: koor, PIA, PPA, OMK, Monika. Menyelenggarakan Pembinaan Iman/katekese umat berkaitan Greja n hidup menggereja yg sehat dan tepat. Memberikan apresiasi yang wajar terhadap keterlibatan umat dalam hidup menggereja. Ucapan trimakasih yang diungkapkan secara tulus sudah menjadi kekuatan sendiri bagi mereka. 3. UMAT Menumbuhkan kesadaran sikap sehat umat terhadap gembalanya/pastor-parokinya. Imam adalah gembala dari seluruh umat. Imam untuk semua. Tidak bisa menjadi milik pribadi atau kelompok umat tertentu. Mengembangkan sikap benar terhadap Gereja dan hidup menggereja. Menumbuhkembangkan sikap handarbeni (sense of belongin) terhadap gereja dan hidup menGereja. Hal itu bisa mewujud dalam pemberian sumbangan terhadap gereja. Sumbangan hendaknya diberikan tanpa pamrih, tulus dan tidak untuk mencari nama. Wewenang pengambilan keputusan hidup menggereja ada di pastor paroki bukan pada pribadi-pribadi yang menjadi penyubang besar terhadap gereja. 4. UNIO: Dukungan Hidup Menggereja dari para Romo Unio. UNIO dekanat Utara bagian barat mengadakan tukar mimbar pada Minggu IV. Melibatkan diri kepada pengembangan hidup sehat melalui program AMR dan Inner Healing.
28
5. DEWAN IMAM: Uskup mengangkat dan melantik DPP. Maka, hanya uskup yang berhak mengundurkan (menonaktif-kan) DPP. Jika ada anggota DPP yang menyatakan dengan surat pengunduran diri ke keuskupan, sebaiknya keuskupan memberikan jawaban (menerima atau menolak) terhadap surat pengunduran DPP setelah mendengarkan pertimbangan dari pastor-paroki. 6. PINDA MSC: Beberapa imam MSC dekat pada pribadi umat tertentu (the Have) dengan sering makan bersama di luar pastoran, padahal/meski umat telah menyediakan makanan di pastoran. Itu terjadi juga karena makanan yang disediakan dirasakan sebagai kurang atau tidak enak. Hal ini bisa menyakitkan hati umat yang menyediakannya di pastoran. Apakah sikap seperti ini dipengaruhi oleh budaya Manado yang suka pesta selama masa pendidikan imam di Pineleng? Ditemukan juga ada beberapa imam MSC yang memiliki kendaraan pribadi atau milik pribadi. Maka perlu penumbuhkembangan sikap ugahari hidup imamat.
29
PENGOLAHAN HASIL LIVE-IN UNIO DEKENAT TENGAH
Dilaksanakan pada bulan Juli 2012 di Paroki Banjarnegara. Para Romo masuk ke stasi & lingkungan dengan membawa 3 pertanyaan: bagaimana konfliknya; apa hubungannya dengan sensus catholicus; akar dan pendukung konflik. Masing-masing tempat mempunyai kekhasan. Rm. Tejo: persoalan perselingkuhan, pembangunan, keuangan, berawal dari konflik personal kemudian mempengaruhi umat karena melibatkan aktivis-aktivis gereja. Konflik sempat mengalami fase cooling down. Namun menjadi hangat kembali ketika pribadi-pribadi yang dulu terlibat dalam konflik dilibatkan lagi dalam DPP. Terjadi juga konflik stasi dengan paroki. Konfliknya masalah personal, komunikasi dan cara kerja. Lgk St. Maria: Umat tidak tahu untuk apa live-in, tahunya pendalaman iman. Ketika pertemuan, tidak muncul ungkapan soal konflik. Dari penelisikan lebih dalam, konflik terjadi sejak awal berdiri menjadi paroki. Awalnya soal tata kelola keuangan DPP dan kinerja bendahara paroki yang kurang baik. Konflik menjadi teredam ketika bendahara pindah dan romo parokinya dipindah. Konflik selanjutnya adalah soal perselingkuhan antar anggota dewan. Lebih mendalam persoalan ketika sampai terjadi tukar menukar pasangan. Lgk. Mrica: Umat tidak tahu kalau mau live in, maka pertanyaan yang muncul adalah soal perkawinan dll. Soal konflik di paroki tidak muncul meski sudah jelas pernah terlibat konflik. Yang muncul hanyalah soal konflik pribadi. Konflik antar pribadi ini berimbas pada kehidupan menggereja. Soal kehidupan menggereja dan paham soal dewan pastoral paroki kurang dipahami sungguh sehingga dianggap seperti partai ataupun lembagai sosial. Mandiraja: Dimulai dengan misa. Umat juga tidak tahu maksud dan tujuan live-in. yang muncul adalah soal konflik semangat; umat mulai menurun semangatnya, sekolah minggu tidak ada kegiatan, pendalaman iman yang lesu. Namun ketika kunjungan, muncul masalah yang diungkapkan: ada orang yang merasa diri hebat dan mengambil keputusan sendiri. Purwonegoro: Umat tidak disiapkan tentang maksud dan tujuan live-in. Yang terungkapkan lebih pada konflik dalam relasi antar pribadi tidak sampai tercipta kubu-kubu. Keterbatasan personel yang terlibat dalam Gereja membuat umat berusaha untuk mengatasi konfliknya. Klampok: Umat juga tidak disiapkan dan tidak tahu tentang maksud dan tujuan live-in. Tentang hasil survey, lihat lampiran hasil survey berikut ini.
HASIL SURVEY UMAT STASI SANTA THERESIA KLAMPOK Survey dilakukan melalui dua cara, yaitu pengisian quesioner dan wawancara pribadi. A.
Quesioner 1. Pengisian quosioner dilakukan secara bersama-sama di pendopo stasi, diikuti oleh 27 orang, yang terdiri dari Dewan Pastoral Stasi, anggota Legio, dan anggota koor. Dengan demikian pengisi quesioner adalah aktifis Gereja. 2. Data pengisi quesioner: 13 pengisi quesioner mengikuti ekaristi harian, 9 orang babtis dewasa, lainnya babtis bayi. 11 orang pengurus stasi, 22 orang minatnya pada kegiatan liturgi (doa), sebagian besar tidak terlibat dalam kelompok di luar Gereja. Usia mereka antara 22 – 68th. 3. 24 pengisi quesioner tahu bahwa di stasi ada konflik, baik konflik yang sudah lama maupun konflik yang sedang berlangsung sekarang. Ada 7 orang yang mengaku terlibat konflik. Semuanya menyebut bahwa konflik yang terjadi antara pengurus stasi, dan berkaitan dengan persoalan managemen organisasi. 18 orang menyebut bahwa konflik tidak terselesaikan dengan baik. 21 orang mengatakan konflik dapat muncul kembali. 4. Setelah mengisi quesioner dilanjutkan dengan dialog, diperoleh informasi demikian: konflik dalam dewan pastoral stasi pernah terjadi di antara tim kerja yaitu:
30
a. Tim katekese: Akibat konflik: ada anggota tim katekese mundur. b. Tim perlengkapan/pembangunan: Akibat konflik: semua anggota tim perlengkapan sekarang mundur. c. Panitia pembangunan gua Maria. Beberapa orang menjadi bermusuhan sampai sekarang. d. Konflik juga terjadi antara tim kerja dengan ketua stasi. Bendahara mundur. 5. Penyebab konflik: Terjadi mis-komunikasi, Ego kuat, pribadi kurang dewasa, harga diri, gengsi, Kepentingan pribadi mendominasi (cari nama / penghargaan), Konflik lama yang tidak terselesaikan, Karakter pribadi, Management: pengelolaan keuangan tidak transparan, Lemahnya kepemimpinan. B.
Wawancara pribadi 1. Eko-Hani: a. Soe yen dianggap pihak yang ingin mendominasi segalanya, sering menyalahkan yang lain, mau mengatur tetapi tidak tidak mau berkurban (nyumbang). b. Pak suli sebagai pimpinan tidak tegas, tidak berani mengambil keputusan, rapat tidak pernah berakhir jelas. Jaman pak mul tidak pernah terjadi. c. Eko-Hani merasa dalam rapat berkali-kali diserang dan dipojokkan oleh Soe Yen dkk. Soe Yen ngotot kepingin tahu penyumbang gua, padahal pihak donatur tidak ingin diketahui Soe Yen. 2. Pak budi a. Menganggap diri sebagai orang netral. Tidak mau terlibat konflik lebih jauh. b. Sebagai tim perlengkapan dan pembangunan Gereja pernah mengerjakan gorong2 depan gereja tetapi dianggap oleh Soe Yen dkk terlalu boros, tidak dipercaya, padahal sudah berkurban termasuk membeli besi-besi bekas. c. Akhirnya mundur dari seksi perlengkapan. 3. Tanti – Inhey a. Mundur dari Bendahara karena konflik dengan bendahara II, yaitu bu Okie. Padahal dahulu mereka adalah teman sejak kecil. Penyebab menurut Inhey karena bu okie mau menang sendiri, dan sering menyalahkan. Inhey juga konflik dengan bu agin juga, karena bu Agin membela bu Okie. b. Konflik dengan Soe Yen dan pak Handoko karena masalah keuangan: pak handoko diminta minta tanda tangan ketua sebelum minta ke bendahara. Pak handoko tersinggung. c. Pak suli tidak tegas, tidak berani mengambil keputusan. Rapat tidak pernah mengambil keputusan. Jaman pak mul tidak pernah sampai seperti ini. Ada konflik kecil, tetapi segera terselesaikan. Pak suli berat sebelah. d. Soe yen: omong thok, tetapi pelit. 4. Susiana a. Konflik sering disebabkan karakter pribadi. b. Inhey keras dan kalau bicara seenaknya c. Pemimpin juga tidak tegas, tidak bisa ngemong. 5. Bpk-ibu eko a. Inhey sifatnya keras, tidak mau kesaing bu Okie. Kalau bicara seenaknya, sering menyinggung orang lain. b. Pak Handoko sebagai koordinator tim pembangunan mau membangun tidak berkomunikasi dulu dengan anggota tim yang lain, main bongkar saja. Mesakke Yanto, sebagai koster yang sudah lama di situ mestinya diajak bicara ketika mau menyingkirkan barang-barang milik Yanto pribadi. c. Sebagai tim perlengkapan beberapakali dipaido (tidak dipercaya) oleh pak Handoko – Soe Yen karena masalah pembelian lampu. d. Pak suli tidak pernah tegas. 6. Soe yen a. Eko-Hani tidak ada transparansi dalam pengelolaan keuangan, berapa beaya untuk pembangunan gua tidak pernah jelas.
31
b. Akhirnya sumbangan umat yang lewat saya, saya tahan dahulu, sebelum ada laporan keuangan pembangunan gua. c. Catatan kesan: Soe Yen merasa sebagai orang yang paling berjasa dalam hal pembangunan sarana pra sarana sejak dahulu, berkali-kali dikatakan semua karena saya. d. Menurut Soe Yen Pak Suli sebagai pimpinan tidak berani mengambil keputusan. Akhirnya, diapun konlik dengan Pak Suli. e. Soe Yen mengungkapkan: “Saya hanya ingin menata gereja, dan orang tidak menggunakan uang seenaknya. Penggunaan keuangan harus hati-hati, karena ini adalah sumbangan orang banyak.” C.
Kesimpulan 1. Yang terlibat konflik adalah orang-orang yang aktif di Gereja, dan rata-rata sudah lama menjadi katolik. Yang menarik untuk diperhatikan adalah pilihan kegiatan orang-orang tersebut adalah pada hal-hal liturgi/doa. Mereka juga tidak terlibat dalam kegiatan lain di tengah masyarakat. 2. Konflik besar terjadi saat ada pembangunan di dalam kompleks gereja (tim pembangunan/perlengkapan semuanya mundur). 3. Meskipun mundur dari pengurus stasi, tetapi karena mereka orang yang biasa aktif ke Gereja, mereka tetap pergi ke gereja, hanya tidak mau menjadi pengurus stasi untuk menghindari konflik. 4. Penyebab konflik a. Karakter pribadi: beberapa orang mempunyai kecenderungan agresif terhadap orang lain, atau kecenderungan untuk mendominasi/menguasahi. b. Kepemimpinan yang tidak tegas (berani mengambil keputusan) juga menjadi faktor penting dalam konflik yang ada. Dahulu ketika pimpinan tegas, konflik (secara terbuka?) tidak muncul. Seorang polisi/militer/pegawai pemda (kalau tidak yang mempunyai posisi tinggi) tidak terbiasa membuat keputusan.
D.
Rekomendasi 1. Perlu rekonsiliasi antara pengurus stasi. Persoalan keuangan harus terselesaikan dengan baik, karena kalau tidak akan selalu muncul prasangka terhadap yang lain. 2. Pemilihan ketua stasi baru harus memperhatikan kemampuan pribadi untuk mengakomodasi pihak-pihak yang konflik, dan lebih lagi kemampuan untuk membuat putusan yang tegas dan jelas. 3. Perlu diberi pemahaman soal managemen organisasi secara benar. Dalam managemen organisasi ketika pemimpin unit di bawah gagal menyelesaikan persoalan, pemimpin di atasnya (pastor paroki) harus turun tangan (prinsip subsidiaritas).
32
PENGOLAHAN HASIL LIVE-IN UNIO DEKENAT SELATAN Pengolahan kegiatan live-in ini meliputi beberapa tahap yaitu persiapan, pelaksanaan dan tindaklanjut. 1. Persiapan a. Mencermati fenomena konflik dalam karya pastoral paroki – menarik asumsi umum disadari bahwa paroki baru memiliki kecenderungan terjadi konflik. Hal ini dipicu oleh proses persiapan paroki yang kurang matang karena seharusnya terpenuhi syarat dan prosesnya. Lebih lagi sumber konflik tersebut karena persoalan harta benda entah wujudnya pembangunan gedung gereja/ pastoran, atau bisa juga keuangan. Dalam hal ini makin didukung oleh kekurangdewasaan iman pribadi maupun ketidaksesuaian antara iman dan perbuatan. Tradisi kekatolikan belum menjadi penghayatan; Metode kegiatan adalah pertemuan bersama dengan questioner/ angket. (pertemuan UNIO Deksel, Kroya, 9 Mei 2012) b. Penentuan metode pengamatan: angket disiapkan dan ditanggapi (melulu perihal konflik atau potret tradisi beriman) ; akhirnya pilihan pada angket dengan fokus tradisi umat karena kegiatan live-in melibatkan stasi , diakui penggalian angket lebih memudahkan mendapatkan informasi dari pendekatan wawancara (bersama dalam forum pertemuan) c. Persiapan lokal/ lapangan/ Kroya : informasi ke umat akan ada kegiatan live-in, pembagian tempat live-in, koordinasi lingkungan stasi/ panduan live-in : pengaturan, prosedur, dinamika acara, materi pertemuan 2. Pelaksanaan Live-in a. Waktu Pelaksanaan : 9 – 11 Juli 2-2012 b. Tempat Pelaksanaan : Agustinus (rm ngarlan), Eugenius (rm Kris wasito) Monika (rm Vidi W), Yosep (rm Sumanto ), Stasi Adipala (rm suranto ), Stasi Maos (rm Danang ), Stasi Sampang (rm Yitno), Stasi Nusawungu (rm handi & toro) c. Dinamika Kegiatan : Senin – pengantar pertemuan dan penjemputan (sore 15 sd16.30) – pertemuan lingkungan/ stasi – Adipala (sekaligus misa kliwonan) Selasa : pengolahan bersama di pastoran (09.00 – 13.00), siang ke keluarga. Sore ekaristi dan penegasan hasil pengolahan d. Hasil Pengolahan Bersama: 1) Kehadiran pertemuan : Adipala (30an orang); Maos (15), Sampang (25); Nusawungu (7); Agustinus (19); Eugenius (13); Monika (13); Yosep ( 21); termasuk anak anak yang hadir dalam tiap kelompok. 2) Catatan dari Adipala : awal ditawari jadi paroki umat senang, krn pelayanan rohani terpenuhi dan ada romo, tapi konsekuensi lebih lanjuut tidak berfikir; “konsep” stasi bagian Cilacap dengan “kemurahan material” (pengaruh keberhasilan misi kuantitas umat) masih terbawa dan berharap dpt sesuatu dr paroki; ‘hilangnya” jumlah umat; perlunya pembinaan iman dan kunjungan romo-frater 3) Catatan dari MAOS : konflik di paroki,dampak ke stasi (untuk komunikasi dengan kelompok tertentu tidak enak); Model OMI dan Praja, keaktifan pelayanan Kharismatik yang pernah terjadi dan dirindukan lagi, kerinduan kunjungan DPP ke stasi, harapan segera punya gedung gereja 4) Catatan dari Sampang: umat merasa rukun, tidak mengungkapkan situasi paroki; harapan sertifikasi tanah gereja dibereskan 5) Lingkungan2 : Monika (konflik diakui setelah ada romo di kroya, romo yg memihak kelompok tertentu; skrg admnistrasi lbh tertata dan tertib misa); Agustinus (keluhan berkaitan minimnya kehadiran umat dlm lingk, tidak rela gereja ditukarguling), Yosep (paroki desa hanya istilah, kendala kepemimpinan: demokrasi dan transparansi, kemunduran dari pengurus karena “tata kerja” bukan karena tidak cocok pribadi dengan imam), Nusawungu ( tdk tahu soal konflik,
33
hanya dengar-dengan saja; iman itu kualitas bukan jumlah; menyadari yang sedikit itu biar tetap berarti dalam kehidupan/ lingkungan. 6) Kesimpulan: Konflik tidak menjadi fokus kehidupan paroki Kroya, konflik tidak berpengaruh besar pada kehidupan umat; justru bagaimana menghidupkan keterlibatan umat dalam kegiatan (kemandirian, habitus) Konflik diakui untuk kalangan sebagian saja dan menyangkut komunikasi; meski demikian konflik pada “orang kuat” punya pengaruh Butuh otoritas gereja (Uskup) utk menyapa dan menyelesaikan bagi kalangan tertentu yg terlibat konflik Para imam berperan sentral dalam hidup menggereja. Figur pemersatu mjd harapan; keberpihakan imam pada orang kuat tertentu berpengaruh pada terjadinya konflik Peluang pastoral memperhatikan kelanjutan pemeliharaan iman sensus catolicus dan ekklesiologis (partisipasi sbg wujud/ buah iman) 3. Tindak Lanjut Pengolahan Angket dan Peluang Pastoral a. Rekap Angket : angket yang telah dibagikan dan dikumpulkan direkap baik oleh para romo yang live-in maupun kelanjutannya. b. Pengolahan Angket : metode penskalaan. Ditemukan beberapa catatan khusus sbb. TRADISI HIDUP BERIMAN DALAM SKALA PENGGOLONGAN PERTANYAAN
Rutinitas Doa Berani berdoa ditempat umum Kebiasaan doa bersama keluarga Membaca KS pribadi Membaca KS dalam keluarga Pergi ke gereja hari Minggu Pergi ke gereja harian Kebersamaan keluarga ke gereja Keikutsertaan dalam lingk/stasi keikutsertaan dalam kolekte keikutsertaan dalam dharmabakti Rutinitas pantang puasa Rutinitas mengaku dosa Rutinitas memeriksa batin TOTAL HIDUP ROHANI
SKALA SGT KRG/ TDK TAHU
TOTAL RSP
4
3
2
1
TOTAL SKALA
RERATA
%
KET
BAIK
CKP
KRG
84
42
1
127
336
126
2
0
464
3,65354
7,94
BAIK
57
64
6
127
228
192
12
0
432
3,40157
7,39
BAIK
31
62
21
13
127
124
186
42
13
365
2,87402
6,24
KURANG
12
102
8
5
127
48
306
8
5
367
2,88976
6,24
KURANG
24
62
37
4
127
96
186
74
4
360
2,83465
6,16
KURANG
99
27
1
127
396
81
102
579
4,55906
9,91
BAIK
16
36
51
127
64
108
102
298
2,34646
5,10
KURANG
47
49
31
127
188
147
62
397
3,12598
6,80
KURANG
64
56
6
1
127
256
168
12
1
437
3,44094
7,47
BAIK
108
11
4
4
127
432
33
8
4
477
3,75591
8,16
BAIK
64
40
22
1
127
256
120
44
1
421
3,31496
7,21
BAIK
67
45
11
4
127
268
135
22
4
429
3,37795
7,34
BAIK
53
58
12
4
127
212
174
24
4
414
3,25984
7,08
KURANG
43
71
9
4
127
172
213
18
4
407
3,20472
6,96
KURANG
769
725
220
46
5847
46,03937
100,00
3,28853
7,14
RERATA TRADISI HIDUP BERIMAN
24
24
Metode penggolongan ini menungkapkan jawaban atas pertanyaan punya kebiasaan atau tidak. Penggolongan BAIK menyebutkan sering melakukan, CUKUP menyatakan kadang-kadang/ kalau ada kebutuhan, KURANG menyatakan tidak pernah, SANGAT KURANG/TIDAK TAHU menyatakan memang tidak tahu dan tidak memberikan jawaban. SEtelah itu dibuat skala. Jawaban baik nilainya 4, cukup nilainya 3, Kurang nilainya 2 dan sangat kurang nilainya 4. Jumlah yang didapatkan akan ditemukan dan
34
dibagi reratanya berdasarkan jumlah komponen (item). Untuk tradisi beriman ada 14 item, untuk tradisi rohani lain ada 3 dan Paroki baru ada 5 item. Komponen tampak dalam urutan mana yang baik dan perlu diperbaiki. Posisinya beriimbang. Namun demikian tampak bahwa tradisi kekeluargaan perlu mendapat perhatian. Pergi ke gereja hari Minggu 9,91 Keikutsertaan dalam kolekte 8,16 Rutinitas Doa 7,94 Keikutsertaan dalam lingkungan/stasi 7,47 Berani berdoa ditempat umum 7,39 Rutinitas pantang puasa 7,34 keikutsertaan dalam dharmabakti 7,21 Rutinitas mengaku dosa 7,08 Rutinitas memeriksa batin 6,96 Kebersamaan ke gereja dalam keluarga 6,80 Kebiasaan doa bersama keluarga 6,24 Membaca KS pribadi 6,24 Membaca KS dalam keluarga 6,16 Pergi ke gereja harian 5,10 POTRET HIDUP ROHANI LAIN DALAM SKALA PENGGOLONGAN PERTANYAAN
Kebiasaan ziarah Kebiasaan membaca buku rohani Pesan rohani (kitab suci; ekaristi) TOTAL KEBIASAAN ROHANI LAIN
SKALA TOTAL RSP
4
3
2
1
TOTAL SKALA
RERATA
%
KET
BAIK
CKP
KRG
SGT KRG/TDK TAHU
18
93
13
3
127
72
279
26
3
380
2,992126
31,85
KURANG
20
96
6
5
127
80
288
12
5
385
3,031496
32,27
KURANG
59
61
2
5
127
236
183
4
5
428
3,370079
35,88
BAIK
97
250
21
13
1193
9,393701
100,00
RERATA
3,131234
33,33
Dari potret hidup beriman lain ini yang perlu diperhatikan adalah kebiasaan ziarah dan kebiasaan membaca buku-buku rohani. Kebiasaan ini belum tampak mana yang menonjol baik dan mana yang menonjol kurang. Meskipun menangkap pesan rohani entah lewat KS entah lewat kotbah romo berada di atas rerata (35,88%) belum menjadi hal yang menonjol. Demikian pula sebaliknya. PAROKI BARU DAN KONFLIK PENGGOLONGAN PERTANYAAN
SKALA SGT KRG/
TOT AL RSP
4
3
2
1
TOTA L SKAL A
RERATA
%
KET
BAIK
CKP
KRG
Perasaan sebagai umat Tyas Dalem
76
37
3
11
127
304
111
6
11
432
3,401575
24,96
BAIK
Tingkat Konflik
32
57
22
16
127
128
171
44
16
359
2,826772
20,74
BAIK
26
51
127
200
0
52
51
303
2,385827
17,50
KURANG
52
127
64
177
0
52
293
2,307087
16,93
KURANG
32
33
127
248
0
64
32
344
2,708661
19,87
KURANG
83
163
1731
13,629921
100
2,725984
20,00
Paroki baru rentan konflik Pengetahuan syarat berdirinya paroki Pndangn Pengaruh ketidaksiapan paroki
50 16 62 236
RERATA
59
153
TDK TAHU
35
Perasaan sebagai umat Tyas Dalem Tingkat Konflik Pandangn Pengaruh ketidaksiapan paroki Paroki baru rentan konflik Pengetahuan syarat berdirinya paroki
24,96 20,74 19,87 17,50 16,93
c. Membahasakan Angket : Data-data yang sudah terolah tersebut kemudian dibahasakan. Termasuk prosentasenya. Kemudian ditemukan beberapa kesimpulan dari data angket tersebut: Tradisi hidup kekatolikan yang baik dipertahankan, yang kurang ditingkatkan; posisi berimbang menunjukkan masih perlu hal yg ditingkatkan melalui katekese. Yang baik adalah: pergi ke gereja pada hari Minggu, keikutsertaan dalam kolekte, rutinitas berdoa (pribadi), berani berdoa di tempat umum, rutinitas puasa-pantang, ikut serta darmabakti (7item). Sedangkan yang perlu diperbaiki: runtinitas mengaku dosa, memeriksa batin, kebersamaan ke gereja dalam keluarga, kebiasaan doa bersama keluarga, membaca KS pribadi, membaca KS dalam keluarga, pergi ke gereja harian (7 item). Tradisi kekatolikan yang kurang baik tampak dari “kebersamaan” (doa bersama, membaca KS bersama, pergi ke gereja bersama), karena itu keluarga mempunyai peran penting menanamkan tradisi kekatolikan Peluang pastoral katekese pewarisan tradisi kekatolikan dalam keluarga. Mayoritas responden berusia tua/ lanjut (50 th ke atas); responden usia anak-remaja belum tampak Perkembangan paroki baru membutuhan persiapan baik informasi tentang syarat dan konsekuensi yang perlu diketahui oleh semua umat (bukan kalangan tertentu) didukung oleh kualitas iman yang baik (tradisi kekatolikan) Pengelolaan secara bijaksana perihal harta benda gereja mutlak diperlukan. Ada fokus penanganan pastoral yang lebih diperlukan (soal tradisi, khususnya hidup menggereja/ menjemaat). Persoalan konflik terjadi dalam kurun waktu dan tempat tertentu (Kroya; bukan stasi2) tidak lagi dianggap sebagai fokus pastoral Gerak bersama Uskup, pastor paroki, petugas pastoral lain membutuhkan kesiapan bersama. d. Peluang Pastoral: Beberapa hal berikut adalah pencermatan bersama oleh kami yang diserahi tanggungjawab mengemban pastoral paroki Tyas Dalem . Namun demikian perlu rekomendasi dari orang lain! Pokok Keprihatinan berpusat pada sensus katolikus (khususnya tradisi iman keluarga—dengan latar belakang warisan model pastoral paroki induk (sebelum jadi paroki) dan dinamika awal paroki Tyas Dalem) & menggereja (keterlibatan/ partisipasi). Katekese iman pentingnya tradisi kekatolikan khususnya keluarga melalui misa lingkungan (tema misa dg bahan katekese); misa gereja dengan bahan katekese (seperti bulinas) sejalan fokus pembinaan iman (arhal MUSPAS). Pendampingan kelompok dengan intensitas kehadiran imam (seperti pendampingan Jumatan Kel Maos, kehadiran dalam pertemuan lingk/ stasi) maupun yg baru (pendampingan ketrampilan & pendampingan kel KS). Pastoral kunjungan umat terjadual baik bersama pengurus DPP (kepentingan fungsi kepemimpinan) maupun oleh imam itu sendiri .
36
NOTULENSI PERTEMUAN UNIO KP 2012
PERTEMUAN UNIO KP Senin, 2 April 2012 1. Yang hadir: Ngarlan, Mardi, Agung S., Budi Prayitno, Yitno, Sheko, Puryatno, Suranto, Handi, Vidi, Boni, Kris Wasito, Mgr, Dwiyantoro, Tejo, Sumanto, Tri Kusuma, Dimas Martin, Kristiadi, Deddy, Widyantardi, Bambang, Danang, Maryoto, Suryo, 2. Yang tidak hadir: Paul, Agung Pralebda, Parjono, Ratman, Suraji, Stef, Joko 3. Doa: Rm. Deddy S. 4. Agenda Kegiatan 2012 5. Dinamika UNIO Dekenat a. Dekenat Tengah Agenda kunjungan persaudaraan ke keluarga Romo-romo Projo. Rekreasi ke Medan dengan iuran 3,5 jt b. Dekenat Utara Sharing aktualita di masing-masing paroki. Live-in di Brebes Terlibat bersama Matri Dekenat dengan Live-in di Pemalang Rekreasi ke Pimpi Island di Thailand dengan iuran sekitar sekian juta. Namun belum ada kepastian karena utk membeli tiket harus ada pasport. Padahal ada yang belum mengumpulkan paspor. c. Dekenat Selatan Februari pertemuan di Gombong untuk agenda tahun 2012 Live-in bersama di Kroya Maret live-in di Kebumen dengan mengikuti Pendalaman Iman APP minggu III di 7 lingkungan. Lalu esok harinya pertemuan di Pastoran Kebumen untuk membicarakan bersama tentang rekreasi. Rekreasi Dekenat Selatan dituju ke Garut. Iuran per orang 600rb. 6. Dinamika Kegiatan 25 Tahun Imamat Rm. Widyantardi dirayakan di rumah bersama keluarga pada tanggal 13 Agustus 2012. Semua Romo UNIO diundang hadir. 7. Sharing Unit Kerja UNIO KP a. Unit Kerja Animasi Panggilan Belum membicarakan secara khusus 12 September 2012, sore/malam, UNIO KP Dekenat Utara kunjungan ke Seminari Mertoyudan dan kemudian kunjungan ke Boro. UNIO KP bisa ikut bergabung dalam kegiatan animasi panggilan ini. Vidi: Animasi Panggilan bisa dilakukan via kalender dll. Tidak harus bergerak pergi. Handi: Saya punya angan-angan/ide untuk membuat wayang tentang UNIO dengan dishooting sehingga bisa menjadi animasi untuk promosi panggilan. Toro: Bicara tentang animasi panggilan, harus disadari ada dua langkah: jangka pendek dan jangka panjang. Jangka pendek bisa dengan kunjungan ke Seminari Menengah. Selain Mertoyudan, kita bisa menyasar ke Seminari Bogor. Ada guyonan yang didengar dari Seminari Menengah Bogor bahwa yang ke Purwokerto itu yang tidak pinter. Untuk jangka panjang, ditempatkannya tenaga pastoral di Seminari mempunyai dampak yang signifikan. Kita perlu menanamkan image tentang Imam Diosesan Purwokerto. Misal, model pastoral yang berbeda
37
dengan yang sudah terjadi: blusukan, kharisma kegembalaan imam diosesan purwokerto. Kita perlu memberi informasi yang tepat dalam jangka panjang kepada kaum muda tentang Image Imam Diosesan Purwokerto. Oleh karena itu, di antara Imam Diosesan KP, harus tumbuh keprihatinan bersama akan harus terus tumbuhnya panggilan menjadi imam diosesan purwokerto. Sheko: perlu kontinuitas untuk kegiatan kunjungan, tidak sekedar ombyokan. Kalau semua, setahun bisa 3 kali dalam 3 gelombang. Dimas: Dekenat Selatan di sela kunjungan keluarga bisa mampir di seminari mertoyudan atau kentungan. Koordinator: Rm. Dwiyantoro. Diberi kewenangan untuk merancang kegiatan bersama terkait dengan animasi panggilan. b. Unit Kerja Kerasulan Pendidikan UNIO Keuskupan Purwokerto Sudah bertemu secara intens selama 3 kali. 1 Maret 2012 kemarin, merancang kegiatan 2012. Kesempatan ini menjadi kesempatan sosialisasi UKKP UNIO KP. Latar Belakang: karya pendidikan adalah karya tradisional dan strategis Keuskupan Purwokerto. Dari Uskup pertama sampai sekarang, semua concern pada kerasulan pendidikan. Demikian pun MUSPAS 2012 menganatkan perhatian pada kerasulan pendidikan. Fokus perhatian UKKP UNIO KP adalah sekolah/yayasan pendidikan milik Paroki dan Keuskupan. Unit kerja ini menjadi wadah para Imam Diosesan Purwokerto dalam pengembangan karya kerasulan Pendidikan. Kegiatannya: memotivasi dan memfasilitasi 9 Yayasan dan 12 Unit Kerja/sekolah untuk menggerakkan gerak kerasulan pendidikan di KP. Visi: Terwujudnya pengelolaan karya kerasulan pendidikan yang benar, mandiri dan professional demi semakin tegaknya Kerajaan Allah Misi: a) Mempertahankan keberadaan dan peran sekolah katolik sebagai sarana pencerdasan bangsa b) Mendampingi dan meningkatkan kinerja yayasan pendidikan milik paroki / keuskupan c) Menata dan mengembangkan sekolah katolik milik paroki / keuskupan d) Membantu kesulitan yayasan dan sekolah milik tarekat religius atau instansi lain, berdasarkan kesepakatan antara Unit Kerja dengan yayasan / sekolah yang bersangkutan. e) Membangun kerjasama dan jejaring dengan berbagai pihak yang mempunyai visi dan misi yang searah Strategi: a) Pendampingan yayasan b) Penataan unit kerja sekolah c) Pendampingan tenaga pendidik dan kependidikan d) Membangun jaringan kerja e) Mengusahakan tenaga pastoral yang kompeten f) Mengelola Dana Agenda kerja: a) Pemetaan data kerasulan pendidikan b) Menyusun prioritas kegiatan c) Sosialisasi unit kerja d) Revitalisasi Yayasan dan Sekolah milik Keuskupan dan Paroki e) Penggalangan dana dengan intensi khusus sekolah-sekolah/Yayasan miilik Keuskupan dan paroki. f) Komitmen pada keberpihakan pada yang kecil, lemah, miskin, tersingkir, dan difabel.
38
Agenda Konkrit 2012: a) Sosialisasi di antara Romo UNIO dan Bapa Uskupa (April) b) Sosialisasi di antara pengurus Yayasan, Guru dan Kepala Sekolah (Mei) c) Sosialisasi di antara para pastor (Juni) d) Penggalangan dana: Pengelolaan aset Keuskupan: Tabloid Cor Unum, HP, Tanah Keuskupan Beasiswa Gerakan Orang Tua Asuh e) Rapat rutin: setiap selesai Rapat Pastoral jam 14.00-16.00 Tanggapan: Wid: Dulu ketika membentuk tim ini, tidak terpikirkan tanggung jawab Unit Kerja ini sebesar yang tadi disampaikan. Apakah memang demikian? Lalu kalau akan dibentuk Yayasan Umat Peduli Pendidikan di Keuskupan Purwokerto, apakah Unit Kerja ini yang akan mengambil alih? Kiranya kalau demikian, terlalu berat. Kecuali, kalau memang akan menggalang dana sekeuskupan. Untuk mengelola ini, harus dipilih orang yang sungguh tahan banting dan tidak putus asa menghadapi berbagai persoalan internal sekolah-sekolah/yayasan-yayasan kita sendiri. Terutama soal transparansi keuangan. Guru-guru kita seakan mengabdi dua tuan sebab Yayasan dirasa tidak mencukupi. Dana dari pemerintah cukup besar sehingga yayasan bisa diabaikan. Kalau kita mengatakan mau meningkatkan sekolah kita, harus jelas apa yang mau ditingkatkan. So ke depan bisa lebih jelas langkah UKKP ini. Bambang: Tahun 2012 ini menjadi tahun konsientisasi sehingga bisa menjadi gerak bersama. Ini harus dimotivasi supaya bisa semua bisa bergerak bersama-sama seluruh umat. Soal penggalangan dana, sudah terpikirkan tentang usaha yang menghasilkan. Meski berat, ini harus dimulai. Soal hasil, yang penting kita dan umat bergerak dulu. Mgr: Saya senang bahwa UNIO bergerak dan mau menangani pendidikan. Purwokerto sudah tidak bisa lagi mengandalkan kekuatan konggregasi. Maka adanya rekan-rekan Diosesan yang mau memperhatikan karya pendidikan sebagai karya strategis, sungguh menggembirakan. Mohon dikembangkan lebih lanjut. Kita akan mengarah ke mana? Paling tidak masih mempertahankan status quo dari sekolah dan yayasan kita. Syukurlah bahwa di masa depan nanti paroki-paroki kita mempunyai lembaga-lembaga pendidikan yang dikelola masing-masing paroki. Untuk ke arah depan ini, kita punya imam-imam diosesan yang profesional di bidang ini. Lalu mengenai uang, uang yang dari Keuskupan: ada tabungan cintakasih yang menghasilkan sekitar 1 M. Lalu dari keuntungan investasi juga ada 1 M. menurut saya, sekian persen dari dana APP masuk ke karya kerasulan pendidikan ini. Sisa dana APP juga bisa dimasukkan sebagai dana pendidikan. Tahun 2011, ada 83 juta. Kemungkinan lain adalah sumbangan dari para pengusaha yang berdasarkan Dinas Pajak sekian persen dari keuntungan bisnis harus disumbangkan ke yayasan pendidikan yang mengelola kerasulan pendidikan KP. Ini memang harus diselidiki lebih lanjut. Namun sungguh patut dibanggakan bahwa UNIO mau mendukung kerasulan pendidikan. Sekolah-sekolah ini sebenarnya adalah jalan kerasulan/animasi panggilan juga. Teruskan. Yang utama kemauan berusaha memperhatikan kerasulan pendidikan. Bisa juga subsidi silang antar sekolah-sekolah Katolik kita. Saat ini, dana cadangan yang paling besar hanya SMA Bernardus. Bisa juga penggalangan dana dari dana kolekte, 20% untuk dana pendidikan/sekolah. Boni: Bagaimana relasi antara UKKP UNIO dengan Komisi Pendidikan? Pur: Di KP ada MPK yang menjadi wadah sekolah-sekolah Katolik. Komdik fokus pada siswasiswi Katolik di luar LPK. UK ini lebih fokus pada sekolah Katolik milik Paroki/Keuskupan. 39
Masing-masing unit kerja/sekolah ini mempunyai permasalahan masing-masing. UKKP mengumpulkan data dan memetakan terlebih dahulu. UKKP, MPK dan YUPP nantinya harus bekerjasama dengan baik. Beberapa teman dari purwokerto sedang membantu untuk mengelola asset yang nganggur milik Keuskupan dan Paroki. Hasil dari pengelolaan asset inilah yang akan digunakan untuk pengelolaan kerasulan pendidikan KP. Yang diharapkan adalah masing-masing dari kita peduli terhadap karya kerasulan pendidikan, meski di parokinya tidak ada sekolah katolik. Yang utama adalah punya hati untuk karya kerasulan pendidikan. Bambang: Profil dan data keuangan masing-masing sekolah milik Paroki harap diingatkan untuk dibawa. Tejo: Yayasan Tyas Dalem Kroya apakah sudah yayasan sendiri atau masih bagian dari YSBS. Budi: Sekolah TK status iuridisnya memang milik YSBS, namun gaji dan pengelolaan dari Paroki. Tapi yang Playgroup adalah milik Paroki. Sumbangan dari Paroki-paroki utk UKKP: sebesar 1 juta/paroki 8. Keuangan Harap segera membayar dalam dua hari ini. 9. Pengumuman lain: Pertemuan UNIO Regio Jawa Tema dan Acara Ada 13 yang sudah memegang questioner kehadiran Yg belum ditawari: Paul, Agung Pralebda, Parjono, Ratman, Suraji, Stef, Joko OGF tentang Katekese, 7—12 Mei 2012: Pengurus Katekese dan Penggiat Katekese Triduum bersama mulai nanti sore: Belajar dari Iman orang lain 10. Doa: Rm. Sumanto
40
PERTEMUAN UNIO KP Selasa, 12 Juni 2012 1. Yang hadir: Ngarlan, Agung S., Budi Prayitno, Yitno, Sheko, Puryatno, Suranto, Handi, Vidi, Kris Wasito, Mgr. J. Sunarko, Dwiyantoro, Tejo, Sumanto, Tri Kusuma, Dimas Martin, Kristiadi, Deddy, Widyantardi, Bambang, Danang, Suryo P, Agung Pralebda, Parjono, Ratman, Suraji, Stef, Joko 2. Yang tidak hadir: Paul, Maryoto, Mardi, Boni 3. Ibadat Sore: Rm. Suranto 4. Pembekalan untuk Penelitian a. Mengapa perlu penelitian? Tidak bisa dipecahkan masalahnya kalau hanya dengan duduk diam memikirkan Ada keragu-raguan Ada anomali b. Misal: Dari masalah Dibuat pertanyaan penelitian: Deskrispsi apa yang terjadi? Bagaimana konflik berlangsung? Dinamika kehidupan jemaat: Bagaimana kehidupan dalam komunitas berlangsung? Hubungan kekerabatan? Polarisasi kesukuan? Tingkat sensus catholicus: Kesimpulan: kemungkinan akar konflik; faktor-faktor yang kemungkinan mendukung terjadinya konflik Dari pertanyaan penelitian, dibuat daftar pertanyaan yang harus dapat dimengerti, sederhana dan tidak menimbulkan resistensi di tengah umat. Daftar pertanyaan ini menjadi sarana mengumpulkan data. c. Metodologi Studi awal untuk meyakinkan bahwa masalah tsb ada Teknik pengambilan data Penelitian tentang perilaku dibuat dalam data kualitatif karena mau menggali kedalaman dari permasalahan tersebut. Peneliti bisa berdiri di luar konteks masalah Namun peneliti juga bisa menjadi participant observer pendekatan subyektif, karena memakai pengalaman pribadi dalam penelitian tsb. Menyambil jarak antara peneliti dan tineliti (obyek yang diteliti) Analisis data: ada banyak data yang terkumpul. Tidak semua informasi yang masuk mendukung penelitian. Maka ada data-data yang perlu dikesampingkan. Kembali ke masalah awal yang diteliti, dicari data mana yang relevan. Kita perlu menghubungkan data yang kita dapat dengan kerangka pikir yang kita bangun d. TEORI KONFLIK Individu merasa dianaktirikan dalam relasi kebersamaan Tidak ada mekanisme komunikasi – interaksi Ada perbedaan posisi Ada kelangkaan sumberdaya dan orang merasa tak terpuaskan oleh pelayanan sumber daya e. SUMBER KONFLIK Konflik nilai: keyakinan akan suatu nilai yang berbeda dan ini menyangkut hal prinsipil
41
f. g.
h.
i.
j.
k.
Kurang komunikasi: Kedua belah pihak tidak mampu saling menyampaikan informasi dan yang ada adalah kecurigaan Kepemimpinan yang kurang efektif: gayanya tidak jelas, tidak tegas, koboy, maka anggota juga tidak jelas Ketidakcocokan peran: persepsi berbeda tentang peran mereka masing-masing Produktivitas rendah: masing-masing anggota dalam komunitas tidak mendapat keuntungan yang jelas dari kerjasama dalam organisasi tersebut Ada Perubahan keseimbangan: rotasi, promosi, pergantian posisi Ada konflik sebelumnya yang belum terpecahkan: belum terampuni sehingga mudah tercipta konflik berikutnya TIPE-TIPE KONFLIK KONSEP MANAJEMEN KONFLIK Harus ada pengakuan bahwa ada konflik Analisis situasi yang menyertai konflik Analisis perilaku pihak-pihak yang terlibat Menentukan pendekatan konflik yang dapat dijadikan model penyelesaian Fasilitas komunikasi Negosiasi: penguasaan perundingan Rumuskan beberapa anjuran Hiduplah dengan konflik: semua konflik ada salurannya TAHAP PENYELESAIAN KONFLIK Pengumpulan data berdasarkan 5W, 1H Who: siapa yang terlibat Which: apa jenis konflik Why: apa sebabnya When: kapan terjadi Where: di mana terjadi How: bagaimana proses awal sampai akhir Menuju manajemen konflik Mendengarkan kedua belah pihak; memberi dukungan terhadap gagasan-gagasan yang sama TIGA ASUMSI Kalah-kalah: konflik terus berlanjut Kalah-menang: ada yang dimenangkan namun di kemudian hari akan timbul lagi konflik lain Menang-menang: jalan tengah MODEL PENYELESAIAN KONFLIK MENURUT ORANG YANG BERKONFLIK Penolakan: Tidak mau mengakui adanya konflik Kompetisi: saya menang, anda kalah Akomodatif: mengabaikan pendapat pribadi yang berbeda Kompromi: tawar-menawar, mau mengakomodasi Kolaborasi: cari alternatif, saling berkompromi Akibat konflik yang bisa tertangani dengan baik Meningkatkan keterlibatan Menggerakkan pertumbuhan Definisi relasi menjadi lebih jelas Akibat lain: mengurasi stress, rasa malas, meningkatkan kesatuan kelompok
42
l. Akibat konflik yang disfungsional/tidak tertangani dengan baik Rasa malas Sakit hati Ancaman atas relasi Dipaksa ikut kompromi m. 10 Cara mengakhiri konflik Humor DISKUSI Jikalaupun menggunakan 5W, 1H, tetap harus merumuskan terlebih dahulu permasalahan yang mau dibidik. Mau milih cara sederhana maupun rumit, tergantung perumusan permasalahan sebelumnya. Kalau belum menemukan permasalahannya. Kita harus juga merumuskan pertanyaan aplikatifnya yang mengarah pada kerangka yang kita buat. SHARING RM. DIYANTORO: RENCANA LIVE-In DEKENAT SELATAN DI KROYA Paguyuban pemberdayaan Pembinaan iman hubungan iman yang dewasa dengan fenomena konflik Jenis konflik: antar umat; umat dengan hirarki; gereja dengan masyarakat/kelompok lain Sebab: Warna dan tradisi iman yang dibangun; gaya kepemimpinan Ada kausalitas: paroki baru, konflik dan kedewasaan iman Model Interaksi: satu arah APA YANG MAU DIBUAT SECARA KONKRET DI MASING-MASING DEKENAT Rm. Suraji: Pertanyaan-pertanyaan yang dibuat Dekenat Selatan perlu dibuat tajam dan dirumuskan lagi. Jangan disimpulkan dulu. Hipotesis itu keragu-raguan. Kalau disimpulkan dulu, kita hanya mencari pembenaran atas kesimpulan kita sehingga tidak bisa membidik permasalahan yang sebenarnya. Rm. Toro: Kami punya fokus tertentu, yaitu Konflik di tengah jemaat, Kedewasaan iman dan paroki baru. Kita berfokus pada hal ini saja. Sebab situasi yang berbeda, dan keprihatinan yang berbeda, entah pilihan maupun sasaran, dinamikanya juga akan berbeda. Dekenat selatan hanya mau membuktikan apakah ada hubungannya antara Konflik di tengah jemaat, Kedewasaan iman dan paroki baru. Apakah kita mempending saja pendalaman permasalahan soal ini di tengah jemaat? Atau kita pikirkan untuk mengubah orientasi kita? Rm. Suraji: Kalau kita menggali masalah yang sama, kita harus merumuskan masalahnya bersama-sama. Kalau rumusannya tidak sama, nanti hasil dan prosesnya akan berbeda. Hasil juga tergantung pada pisau yang mau kita gunakan. Beda pisau, beda pula hasilnya. Rm. Dimas: Ada perbedaan orientasi antara yang dijelaskan oleh Rm. Suraji dan Rm. Toro. Kita bisa membuat hal-hal yang lebih sederhana. Lebih baik, kita rumuskan masalahnya dulu baru kita mulai pengamatan sederhana. Kita sering melihat adanya konflik. Tiga paroki yang dibidik hanya sampel saja. Baru kita cari solusinya. Cara pengamatan ini? Kalau questioner, tentu akan memakan banyak waktu dan tenaga. Kalau kita dengan live-in, melihat dan kemudian merefleksikan secara sederhana, bisa lebih mudah. Atau bisa juga kita memiliki bekal tentang hal ini baru dicocokkan dengan narasumber yang terkait.
43
Rm. Suraji: Apa yang dibidik Dekenat Selatan bisa menjadi rumusan permasalahan. Resolusi konflik baru dipikirkan setelah kita mencermati akar dan permasalahannya. Rm. Ngarlan: Apa yang disampaikan Rm. Toro adalah hasil rembug bersama Dekenat Selatan untuk membantu Keuskupan khususnya dalam pembentukan paroki-paroki baru. Kalau yang disampaikan baik, ya dekenat lain bisa meniru. Rm. Joko: Untuk merumuskan masalah, baik kalau tim khusus saja. Rm. Bambang: Memang baik bahwa masalah dirumuskan tim khusus. Ketika merumuskan questioner khan juga sudah menentukan bagaimana membacanya. Maka perlu dirumuskan dan ditegaskan demikian. Rm. Suryo: Dekenat Utara belum membuat apa yang diharapkan untuk live-in. Rm. Suraji: Kalau dipending pun bukan jaminan akan lebih baik. Maka, jalan saja sejauh yang bisa kita buat. Nanti kita lihat hasilnya. Tokh ini bisa menjadi pembelajaran bagi kita. Kalau dirasa gagal, tahun depan bisa kita ulangi. Rm. Dimas: Dekenat Tengah belum membuat persiapan. Kalau memang menjadi program kita, apa yang mau dihasilkan sehingga nanti bisa kita olah bersama dengan baik? Rm. Tejo: Minimal kita punya rumusan masalah yang sama supaya di masing-masing sampel tempat nanti ada gerakan bersama. Kalau tidak ada rumusan masalah yang sama, kita akan kesulitan sendiri. Rm. Bambang: Kita bukan mau menyelesaikan masalah di tempat-tempat tertentu, namun mau melihat pola-pola konflik yang dilihat dengan kacamata teori tertentu. Rm. Toro: Yang mau dibuat adalah misa di lingkungan. Kemudian perbincangan dengan umat dalam pertemuan tsb. Baru dalam pengolahan ada refleksi tertentu. Memang belum ada katekese tertentu. Rm. Ngarlan: Memang Dekenat Selatan mau belajar memetakan masalah, bukan mau menyelesaikan masalah. Rm. Suryo: Apa yang bagi kita menjadi hal biasa, bagi umat itu merupakan suatu prestise, pride dan kebanggaan.. Misal, soal prodiakon. Hal tersebut yang seringkali membuat konflik. Di tengah situasi ini, perlu Katekese Kidung Kenosis. Rm. Pur: Kenyataan di Keuskupan kita ada banyak paroki baru. Ke depannya, Bapa Uskup juga ingin mengembangkan paroki baru tersebut. Apakah mungkin kalau kita membuat suatu studi kasus, misal soal pola-pola pengembangan jemaat di suatu paroki baru? Sehingga, apa yang kita buat membantu Keuskupan untuk memproses pembentukan suatu paroki baru. Hanya saja memang perlu dirumuskan permasalahannya apa dalam pola-pola pembangunan jemaat: SDM, perangkat kerja, tradisi, sensus Catholicus, dll. Apa bisa membuat studi kasus tsb? Masalahnya? Yang dimaksud Paroki Baru? Permasalahan yang mau diangkat? Rm. Suraji: Apa yang diusulkan Rm. Pur baik karena kitalah tulang punggung keuskupan. Namun kalau dibuat, itu sesuatu yang berbeda dengan yang kita sepakati dulu bahwa ada kecenderungan konflik di paroki-paroki kita. Kalau yang mau dibuat seperti usulan Rm. Pur, harus disepakati dan dirumuskan lagi. Rm. Stef: Di Banjarnegara, hal mana yang mau dibidik? Rumusan permasalahannya? Konflik yang mana? Misal, konflik berkaitan dengan tempat ibadah di suatu stasi; namun di stasi lain, konfliknya bertipe lain yaitu konflik umat dengan umat. Umat Banjarnegara sudah diberitahu karena Banjarnegara akan ketempatan live-in. Rm. Toro: Membacakan apa yang dituliskan dalam Buku Agenda dan Katalog UNIO 2012. Tujuan live-in adalah menemukan pola-pola konflik yang ada di tempat live-in. Dari sini kemudian ditemukan pola umum.
44
Rm. Suryo: Dalam waktu live-in dua hari apakah kita bisa meneropong secara mendalam peta konflik yang ada di tengah umat? Kiranya tidak lho. Rm. Agung: Dengan study kasus ini, kita bisa belajar sesuatu dan akhirnya memberi rekomendasi tertentu. Maka perlu ada start dan rumusan permasalahan yang sama meski konteksnya berbeda-beda. Kalau start dan rumusan permasalahan berbeda, sulit untuk melihat pola umum. Rm. Suratman: Apa yang dipaparkan Rm. Raji bagus untuk memberi gambaran umum. Tema besar penelitian adalah menangani konflik. Hasilnya nanti bisa dipakai sebagai rekomendasi untuk penanganan konflik di paroki-paroki ataupun untuk hal-hal lain. Kita bisa mulai dari sekarang. Tim Perumus memikirkan apa bentuknya. Rm. Suraji: Bidikan kita sebaiknya jangan terlalu besar, seperti rekomendasi pembentukan paroki baru. Namun bidikan kita fokus pada menangani konflik. Rm. Ngarlan: Kita perlu memikirkan bersama dengan perwakilan dekenat untuk ngrembug arah bersama yang akan dilaksanakan di masing-masing dekenat. Diputuskan bahwa tim ini dipending dan akan digunakan untuk kepentingan pengolahan lebih lanjut nanti. Dekenat Utara: Rm. Suryo dan Rm. Maryoto Dekenat Tengah: Rm. Dimas dan Rm. Joko-Rm. Tejo Dekenat Selatan: Rm. Toro dan Rm. Danang Rm. Suraji, Rm. Puryatno Pelaksanaan live-in diserahkan kepada masing-masing Dekenat: Dekenat Selatan: 9-11 Juli 2012 Dekenat Tengah: 10-11 Juli 2012 Dekenat Utara: Rm. Wid: Masukan Rm. Suraji menjadi bekal pemahaman untuk live-in. Itu cukup. Kalau mau digarap dalam live-in yang panjang baru bisa sampai pada hasil yang diharapkan. Hasil kita ya paling hanya teori soal konflik yang belum tentu bisa dicerna orang banyak. Rm. Budi: Tim yang dibentuk menjadi tim yang berkelanjutan mengolah. Ini karya besar. Kalau hanya dibidik dengan live-in, sulit untuk mencapai yang diharapkan. Yang sungguh diperlukan adalah pengolahan lebih lanjut. Rm. Suraji: Saya mau membuat proposal penelitian sederhana yang bisa diterapkan masingmasing dekenat. Terserah mau digunakan atau tidak. Rm. Toro: Kita banyak bicara ke sana kemari, karena di masing-masing dekenat belum rembugan. Apa yang disampaikan Rm. Suraji adalah garis besarnya, pelaksanaan lebih lanjut diberikan pada masing-masing dekenat. Mgr: Silahkan jalan terus. Dengan macam-macam ini, saya ingin memetik buah: dengan mendirikan paroki baru itu sampai sekarang sudah 8 bahkan mau 9 lebih merusak Keuskupan atau membangun? Kalaupun paroki baru apapun suasananya, tokh lebih baik daripada tidak ada paroki. Ini bisa jalan terus. Kalau memang merusak, ya memang harus dihentikan. Nanti akan ada refleksi para pastor paroki yang menggembalakan paroki-paroki baru. Ini akan melengkapi studi dan penelitian para Romo. 5. Keuangan Sampai akhir bulan Mei, Kas UNIO: Rp 91.455.439,Selama 2011, pengeluaran sebesar: Rp 12.112.000,Paroki yang dikelola Imam Diosesan bantingan Rp 1.000.000,- untuk dinamika Unit Kerja Kerasulan Pendidikan UNIO. Baru ada 6 Paroki yang mengumpulkan. Perlu ada surat edaran
45
Ketua UNIO pada imam-imam Diosesan. Imam Diosesan yang menyampaikan pada teman imam lain yang dari tarekat. Rm. Wid: Butuhnya berapa sih untuk UKKP UNIO KP, supaya memberi dananya juga lebih jelas. Rm. Bambang: Tidak ada target berapa, namun untuk pengelolaan dan operasional UKKP. Juga untuk rapat-rapat. Rm. Wid: Kalau butuhnya hanya untuk operasional, ya belum bisa mencari lebih banyak. Rm. Pur: Menjelaskan lagi latar belakang pembentukan UKKP UNIO KP. Pihak luar KP saja mau membantu Kerasulan Pendidikan kita, maka kita pun perlu menyadarkan dan melibatkan umat beriman. DISKUSI RAME SOAL PERLU ATAU TIDAK PERLU EMBEL-EMBEL NAMA “UNIO” BAGI UNIT KERJA KERASULAN PENDIDIKAN INI. DIPUTUSKAN BAHWA BESOK ADALAH SHARING GERAKAN UNIO UNTUK PEDULI PADA KARYA KERASULAN PENDIDIKAN DI KEUSKUPAN PURWOKERTO. GERAKAN INI DITAWARKAN PADA SEMUA IMAM. 6. Pengumuman lain: Mengisi kuestioner kesehatan untuk pemetaan kesehatan para imam Regio Jawa. 13 September 2012 Misa dan Perayaan 25 tahun Imamat Rm. F. Widyantardi, Pr Temu Raya UNIO Regio Jawa: 3-7 September 2012. 7. Doa: Rm. F. Kristiadi, Pr
46
PERTEMUAN UNIO KP Selasa, 7 Agustus 2012 1. Yang hadir: Ngarlan, Mardi, Mgr. Sunarka, Yitno, Deddy, Sheko, Sumanto, Kris, Joko, Suryo, fr. Agung, Fr. Bram, Vidi, Paul, Suranto, Agung Pralebda, Agung Pratjayanto Setyawan., Puryatno, Tejo, Galih, Widyantardi, Dimas Martin, Parjono, Danang, Suraji, Toro, Handi, Fr. Figo, Suratman, Boni 2. Sore bergabung: Bambang, Atri, Maryoto, Budi Prayitno, Handi Krist 3. Yang tidak hadir: Yeppi, Kristi, Stef 4. Doa Pembukaan: Rm. Dimas Martin 5. Sharing Pengolahan live-n di masing-masing Dekenat a. Sharing Dekenat Selatan (Dipresentasikan oleh Rm. Dwiyantoro) b. Sharing Dekenat Utara (Dipresentasikan oleh Rm. Parjono) c. Sharing Dekenat Tengah (Dipresentasikan oleh Rm. Dimas) 6. Ibadat Sore: Fr. Figo 7. Masukan Rm. Suraji d. Masalah Penelitian Contoh Masalah Penelitian Masalah Pertanyaan Penelitian: Apa yang terjadi? Bagaimana konflik tersebut beralngsung? Bagaimana kehidupan dalam komunitas tersebut berlangsung? Bagaimana tingkat sensus katolikus umat? Apa kemungkinan akar dari konflik yang muncul? Faktor-faktor apa yang kemungkinan mendukung konflik? e. Sumber Konflik Konflik nilai Kurangnya komunikasi f. Tipe-tipe Konflik g. Tahap Penyelesaian Konflik Pengumpulan data: 5W, 1H h. Ketika ada dominasi, kelompok mayoritas yang mendominasi tidak merasa ada konflik, namun kelompok minoritas yang didominasi merasa tertindas. Terlebih ketika kepemimpinan lemah, terjadilah konflik terbuka. Ini sama sekali tidak terkait dengan iman, namun lebih pada tata organisasi. Rm. Suraji mengajak untuk melihat dominasi, tata organisasi, dan tata organisasi. Terkait dengan paroki baru, perlu pemahaman soal paroki itu apa, dan manajemen paroki, ini juga terkait dengan tata pengorganisasian. i. Tanggapan: Mgr. Sunarka: Sumber utama Konflik terkait dengan kurangnya pengolahan 7 akar dosa. Ini juga kurang disentuh dalam katekese. Masalah pokok ini berkaitan dengan masalah sosiologis: relasi dengan orang lain yang didominasi hawa nafsu, kepentingan ekonomi, kelompok primordialisme etnis, dll. Konflik-konflik ini harus diatasi dengan prinsip “Kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan”. Kalau orang itu psikopat, psikofrenia, itu menjadi masalah sendiri di pastoran. Masalah-masalah ini apa karena kesalahan uskup dalam membentuk paroki? Inilah masalah pokok umat, dengan terdampingi menjadi jelas masalah pokok jemaat dan
47
sungguh bisa didampingi secara intens. Maka perlu pendampingan pastoral yang intensif dan efektif managemen pastoral kepemimpinan Rm. Suraji: Konflik-konflik yang dikemukakan Bapa Uskup adalah masalah-masalah yang sudah ada sejak lama. Mengapa baru akhir-akhir ini mengemuka? Memang masalah mendasar adalah soal penghayatan iman. Namun ini masalah yang umum. Lebih spesifik, konflik ini menjadi merusak karena terkait dengan pembentukan paroki baru. Maka, ini terkait dengan tata kelola organisasi paroki. Rm. Suraji: Masalah dan berbagai kecenderungan yang saat ini menjadi sumber konflik akan selalu ada. Kalau pemimpin bisa mengelola masalah dan kecenderungan dengan baik, menempatkan dengan baik, konflik bisa dikelola dengan baik dan tidak cenderung menjadi perusak. Maka, konfliknya sebenarnya adalah soal tata pengelolaan organisasi. Rm. Galih: Memang masalah dan konflik ada sejak lama, hanya saja tidak terungkap atau tidak terbuka. Bapa Uskup tadi melihat secara personal. Saya melihat paroki baru sebagai ajang penajaman konflik yang sudah ada. Memang betul bahwa konflik yang ada adalah konflik tata pengelolaan organisasi. Ada perubahan cara hidup dari stasi menjadi paroki. Mgr. Sunarka: Potensi konflik ada di bawah sadar. Dan ada proyeksi2 tertentu dari di bawah sadar ini. Ketika ada suatu masalah tertentu, mencuatlah proyeksi dan potensi konflik ini. Paroki baru ataupun pastor baru menjadi situasi yang mencuatkan konflik. Rm. Galih: Memang di Amerika juga ada banyak diskusi bahwa orang jawa menjajah Indonesia. Yang dominan memang tidak merasa ada masalah. Rm. Wid: Sesuatu yang baru memang menimbulkan kesadaran baru. Sehingga apa yang tadinya tidak muncul menjadi muncul. Jadi bukan soal salah siapa tapi memasuki fase baru ada tahapan-tahapan baru yang harus dilalui. Ini jangan dilihat sebagai konflik namun sebagai dinamika yang khusus. Kadang kita pun sudah jaga jarak terlebih dahulu. Bahkan kecenderungan kita selama ini adalah diam-diam dan membiarkan saja masalah itu ada. Kalau dibiarkan, malah akan menghancurkan semua. Harus ada keberanian dan secara terus terang dibicarakan. Rm. Suratman: Dari konflik-konflik yang saya lihat, seringkali hal itu terkait dengan karakter: pengakuan diri, harga diri, dll. Pada dasarnya ada luka-luka tertentu yang akan meledak ketika ada pemicu tertentu atau tidak tersalurkannya kepentingan dan aspirasi. Orang zaman sekarang begitu rentan terhadap konflik yang sebenarnya masalahnya sangat sederhana. Ke depannya, masalahnya adalah bagaimana mengelola jemaat dan mengakomodir jemaat supaya merasa mendapatkan pengakuan. Rm. Dwiyantoro: Awal masuk kroya, saya hanya menjadi pengamat karena sebelumnya ya hanya sejauh mendengar dari orang lain. Waktu itu, masalah utama yang menjadi pemicu konflik adalah soal pembangunan. Saya juga menimbang-nimbang harus mengambil posisi di mana. Pernah diduga bahwa konflik terjadi karena umat terbiasa mengurusi diri sendiri sedang umat hanya berfungsi pelayan/pemimpin sakramen. Namun saat ini, saya melihat yang dulu menjadi kelompok minor mempunyai dominasi tertentu karena ada hubungan dengan pemimpin. Kelompok minor yang mendominasi itu menimbulkan konflik terbuka. Saat ini, kelompok minor ini sungguh minor. Rupanya yang menjadi masalah dasar: Umat kurang memahami eklesiologi sehat Gereja Katolik, terutama soal kepemimpinan. Rm. Ngarlan: Feeling dan keinginan akan sesuatu seringkali pas. Saya meyakini bahwa banyak orang masih perlu belajar untuk mengintegrasikan iman dengan hidup sehari-hari. Ternyata kedalaman, pengalaman akan Allah belum sungguh mendarat dalam kehidupan. Ini terkait dengan kedewasaan iman.
48
Rm. Danang: Sejak zaman Gereja perdana, konflik dalam Gereja sudah ada. Misal, konflik Paulus dan Barnabas; ataupun konflik yang tersalurkan dalam Konsili Yerusalem. Maka, konflik merupakan sesuatu yang riil ada. Sehingga yang diperlukan adalah pengelolaan. Ini soal manajemen/tata kelola organisasi. Perlu ada rangsangan untuk bergerak lebih karena mesin besar hanya digunakan untuk operasionalisasi hal-hal kecil justru akan merusak mesin itu sendiri. Rm. Suraji: Orang tidak melihat ancaman dari luar. Ketika hanya berkutat dengan diri sendiri, ada justru cenderung rentan konflik. Ketika disadarkan akan adanya ancaman dari luar yang jauh lebih besar, akan ada soliditas kelompok. Ada persoalan-persoalan besar yang memmang harus digarap, namun tidak akan selesai sampai mati. Yang bisa kita buat adalah soal manajemen organisasi, terutama kepemimpinan. Eklesiologi yang tepat dan relevan dengan situasi perlu diperjuangkan. Rm. Maryoto: Sharing pengalaman mulai masuk Paroki Brebes. Situasi dan proses yang terjadi tidak seperti yang dibayangkan. Dirasakan ‘ketiban awu anget’ sebagai akibat konflik yang sudah ada. Kelompok-kelompok yang berseberangan saling berusaha mendekat dan mempengaruhi romo baru. Ada pemetaan kelompok: konservatif, progresif, pendukung rm. Mourice. Mempelajari sms yang masuk. Sasaran sms adalah orang yang aktif dalam hidup menggereja. Ada sekelompok umat yang prihatin dengan kondisi tersebut dan mulai terlibat dalam beberapa kegiatan gereja. Salah satu solusi untuk mengumpulkan umat membuat berbagai kegiatan sesudah perayaan ekaristi. Mencoba merangkul kelompok pendukung rm. Mourice untuk membentuk DPP. Tetapi mereka berusaha untuk menduduki posisi penting dalam Gereja. Ada ancaman/teror fisik yang membuat resah. Dalam perjalanan, kelompok umat yang peduli semakin besar. Ada perasaan lelah, namun ada panggilan untuk meneguhkan umat salah satu caranya adalah dengan tetap netral. Kelompok pendukung rm. Mourice tidak punya basis wilayah namun sering berkumpul. Sekarang mereka cenderung menghasut umat di luar paroki, terutama pada umat katolik batak, dengan senjata utama koperasi simpan pinjam. Akar persoalan di Brebes saat ini: rm. Maryoto tidak mau membantu menyelesaikan permasalahan. Akar persoalan lain: koperasi simpan pinjam satu hati yang dibentuk dari paroki st. maria pemalang. j.
Pemetaan akar konflik NO 1. 2. 3.
MASALAH Pemahaman, penghayatan dan kedewasaan iman (internalisasi, integrasi dan implementasi iman) Persoalan SARA – Dominasi kelompok Persoalan bisnis
PENYELESAIAN
REKOMENDASI
Katekese Sosiologis
4.
Persoala karakter pribadi – Kedewasaan pribadi – Psikologis
Psikologis
5.
Persoalan Eklesiologi (Eklesiologi Gereja Protestan)
Katekese
6.
Persoalan sosiologis dan budaya (alam demokrasi)
7.
Persoalan manajemen organisasi –
Kultural – Romo yang masuk ke Paroki harus belajar soal kultur yang hidup di tempat tsb. Manajemen
Untuk Keuskupan: Recruitment romo yang masuk KP
Untuk Keuskupan: Recruitment romo yang masuk KP
49
NO
8.
MASALAH dominasi kelompok – pimpinan yang tegas dan merangkul Konflik lama yang tidak terselesaikan (berkaitan dengan entitas)
PENYELESAIAN
REKOMENDASI
Rekonsiliasi Sosial
k. Tanggapan dan Penajaman Rm. Suryo: Di mana letak pengaruh pribadi Romo? Sebab banyak masalah yang tadi dilihat dipengaruhi karakter, rasa perasaan, habitus dan kepribadian Romo tersebut. Sehingga proses recruitment bagi Romo baru yang masuk ke Keuskupan Purwokerto itu penting. Rm. Toro: Pertemuan kita mau sampai mana arahnya? Dan apa akan hanya sampai pada pembahasan? Rm. Ngarlan: Membuat rekomendasi umum dan nanti ditajamkan sesuai dengan situasi dekenat. Rm. Danang: Ada hal-hal yang bisa direkomendasikan untuk Dewan Imam dan Ada yang direkomendasikan untuk dibicarakan dalam rapat pastoral. Rm. Agung: Diskusi kita menjadi bahan pembelajaran untuk kita sendiri yang mengembangkan kita. Rm. Mardi: Ada kristalisasi dan perumusan yang jelas dan itu disampaikan pada umum. Rm. Maryoto: Bagi saya yang terjun langsung di lapangan, saya merasa belum jelas apa yang harus dilakukan. Rekomendasi dan penyelesaian yang sudah dibuat belum sungguh riil, operatif dan praksis. Saya butuh modul-modul yang bisa membantu saya untuk menangani masalah-masalah yang konkrit. Rm. Toro: Saya memimpikan bahwa dalam proses ini kita mengolah di tingkat dekenat sampai sesuai dengan yang kita harapkan. Proses seperti ini perlu dilanjutkan dalam kelompok masingmasing dan pencermatan lebih dalam. Sehingga sampai pada sumbangan UNIO bagi Keuskupan kita seturut Arah Haluan KP. Rm. Galih: Karena apa yang ditemukan ini merupakan temuan bersama, lebih baik wakil-wakil dekenat bersama pengurus kumpul untuk mematangkan hasil ini. Rm. Suraji: Bahan inilah yang akan dimatangkan di dekenat, tidak mulai dari awal. Rm. Maryoto: Ada tim perumus yang merumuskan apa yang perlu ditindaklanjuti di masingmasing dekenat. Mgr. Sunarka: Brebes bisa membuat visi-misi-strategi pelayanan/reksa pastoral untuk paroki brebes sendiri. DIPUTUSKAN: Hasil ini dirumuskan oleh tim perumus. Dekenat Selatan : Paul, Toro Dekenat Tengah : Dimas, Deddy Dekenat Utara : Suryo, Parjono Bulan September, dalam pertemuan di Dekenat, hasil perumusan sudah jadi sehingga sudah bisa dibahas rekomendasi dan tindak lanjut konkretnya di masing-masing dekenat. 8. Lain-lain: a. Temu UNIO Regio Jawa: Yang mau ikut. b. Informasi dari Tim Animasi Panggilan Unio KP Lihat lampiran Agenda: sosialisasi adanya tim animasi panggilan, dll. Dukungan Dana: UNIO 50
Tanggapan: Rm. Ngarlan: Perlu promosi panggilan untuk panggilan-panggilan terlambat. Kita tidak hanya mengandalkan seminari menengah. Rm. Toro: Banyak yang masuk tarekat terlebih karena figur imam yang berkarya di seminari menengah. Mgr: Rekoleksi panggilan untuk para mahasiswa KP entah di Jogja dan Purwokerto. Ketika Rm. Galih dan Rm. Handi Krist di Mertoyudan, ada banyak calon seminaris untuk KP. Namun ketika tidak ada, calon utk KP juga tidak ada. Maka Rm. Stef ditugaskan ke sana. Rm. Agung Pralebda: Ada banyak calon imam yang kecantol cewek gara-gara aksi panggilan. Maka perlu dipikirkan aksi panggilan yang baik. Rm. Deddy: Di dekenat ada kegiatan-kegiatan orang muda. Para imam bisa terlibat dan memasuki kegiatan tersebut untuk aksi panggilan. c. Buku hasil Retret diharapkan bisa segera dicetakkan. d. Bulan September: Pertemuan di Dekenat untuk membahas rekomendasi dan tindak lanjut konkret hasil live-in di masing-masing dekenat. e. Bulan Oktober: Correctio Fraterna Petugas: Angkatan tahbisan 2009 dan 2010. 9. Doa Penutup: Fr. Bram
51
PENGANTAR DAN JADWAL CORREPTIO FRATERNA UNIO KEUSKUPAN PURWOKERTO HENING GRIYA, 9 OKTOBER 2012
Para romo ytk., setiap tahun, kita, para Romo Unio Keuskupan Purwokerto mempunyai kebiasaan baik untuk saling memberikan correptio fraterna satu sama lain. Tahun 2012 ini, habitus Correptio Fraterna Para Romo Unio Keuskupan Purwokerto diadakan pada tanggal 9 Oktober 2012. Lembar Correptio Fraterna silahkan dilihat di halaman 3. Kami panitia menfasilitasi correptio fraterna untuk para imam unio keuskupan purwokerto yang berkarya di wilayah keuskupan purwokerto (dan di seminari mertoyudan) karena alasan metode correptio fraterna yang tidak memungkinkan untuk dibuat bagi seluruh teman romo di manapun para romo berkarya. Teman-teman romo yang ada di Jakarta, Perancis, Roma, Filipina, dan Amerika yang akan memberikan correptio fraterna kepada teman-teman romo unio yang berada di wilayah keuskupan purwokerto dipersilahkan via japri. Demikian sebaliknya. Para imam unio keuskupan purwokerto yang berkarya di wilayah keuskupan purwokerto dan seminari mertoyudan adalah: 1. RD. Abbas, Bonifasius 2. RD. Agung Pralebda, Agustinus 3. RD. Agung Pratjajanto Setiawan, Cicilius 4. RD. Bambang Widiatmoko, P 5. RD. Budi Prayitno, Stephanus 6. RD. Deddy Setiawan, Yohanes 7. RD. Dimas Danang AW, Dominikus 8. RD. Dimas Martin Yuniar, VF 9. RD. Dwiyantoro, Agustinus 10. RD. Handi Setyanto, Agustinus 11. RD. Hendro Priatmoko, Paulus 12. RD. Heriyanto, Stefanus 13. RD. Joko Purwanto, Yohanes 14. RD. Kristi Adi Prasetya, Frans 15. RD. Mardi Usmanto, Tarcicius 16. RD. Maryoto, Martinus 17. RD. Ngarlan, Martinus 18. RD. Parjono, Sulpicius 19. RD. Puryatno, Tarcisius 20. RD. Sheko Suwandi Marlindo, Mich B 21. RD. Sumanto, Valentinus 22. RD. Suraji, Robertus 23. RD. Suranto, Vincentius 24. RD. Suratman, Yohanes 25. RD. Suryo Purnawan, Andreas 26. RD. Tejo Wibowo, Paschalis 27. RD. Tri Kusuma, Albertus 28. RD. Vidi Wahyudi, Yohanes 29. RD. Wasito, Kristoforus 30. RD. Widyantardi, Fransiskus 31. RD. Yitnopuspohandaya, FX. Untuk 31 orang nama romo ini, masing-masing mencetak 30 lembar isian correptio fraterna di halaman tiga, yang akan diisi 30 nama teman romo yang berada dan berkarya di keuskupan Purwokerto dan seminari Mertoyudan. Untuk RD. Tegus S, RD. Siswantoko, RD. Sigit Pramudji, RD. Ary Setyawan, RD. Bagyo Purwasantosa, RD. Yeppy, Emanuele, RD. Handy Kristian AP, dan RD. Galih Arga, lembar halaman tiga tidak perlu dicetak. Correptio fraterna dari dan untuk teman-teman romo ini silahkan dikirim via japri. 52
Susunan acara Correptio Fraterna Unio Keuskupan Purwokerto, 9 Oktober 2012, adalah sebagai berikut : 17.00 Ibadat sore bersama 17.25 Pengantar : Pengantar Jadwal Penjelasan singkat mekanisme Correptio Fraterna 17.45 Saling memberikan Correptio Fraterna dalam lembar yang dibagikan 19.00 Makan Malam 19.30 Melanjutkan Saling memberikan Correptio Fraterna dalam lembar yang dibagikan 20.30 Pengumuman2 dari Pengurus UNIO dll, aktualita? 21.30 Penutup : Mengumpulkan lembar Correptio Fraterna Ibadat malam bersama Istirahat
Atas nama Panitia CF UNIO thn. 2012 kristi adi, stef, deddy, dimas, agung, tejo
53
LEMBAR CORREPTIO FRATERNA Rm. __________ (nama Romo yang akan dicorreptio) UNIO KEUSKUPAN PURWOKERTO HENING GRIYA, 9 OKTOBER 2012
Demikianlah tinggal ketiga hal ini: iman, harapan, dan kasih. Dan yang terbesar di antaranya adalah kasih. (1 Kor. 13:13)
A. Silahkan anda memberi penilaian atas diriku dalam hal-hal berikut (skor kecil – besar: angka semakin besar menunjukkan mutu/kualitas yang semakin baik) : Aspek Diri
Skoring 1
2
3
4
5
Karakter Diri dan Habitus Pribadi Sejauh mana aku dikenal, dekat dan diterima oleh teman-teman unio? Kolegialitas dan persaudaraan imamatku : kehadiran dalam pertemuan, sapaan pada teman, kehangatan relasi sesama imam, dsj Apakah aku pribadi yang enak untuk diajak bekerja sama dalam pelayanan? Penampilanku : caraku menampilkan diri di depan orang lain Usahaku untuk menjaga kesehatan/membangun gaya hidup sehat Kehidupan Rohani Penghayatanku akan sakramen Ekaristi dan sakramen-sakramen Gereja Kedalaman pengolahan hidup rohaniku (penghayatan doa dll). Intelektualitas dan kemauan untuk belajar/mengembangkan diri Pengembangan intelektualitas, ketrampilan dan kompetensiku sebagai seorang Imam Diosesan Purwokerto Sumbangsih intelektualitasku bagi Keuskupan Purwokerto Pelayanan sebagai seorang Imam Diosesan Purwokerto Komitmen dan tanggungjawabku dalam pelayanan dan perutusan yang dipercayakan kepadaku. Loyalitasku pada gerak bersama Keuskupan Purwokerto Ritme hidup dan pelayananku : disiplin waktukah aku? Apakah aku seorang pelayan yang murah hati? Penghayatan Imamat dalam 3 nasihat injili Penghayatanku akan Ketaatan Penghayatanku akan Kemurnian Penghayatanku akan Kesederhanaan B. Apakah yang anda dengar dari Umat, teman Romo, Uskup, dll tentang diri saya? _____________________________________________________________________________________ _____________________________________________________________________________________ _____________________________________________________________________________________ _____________________________________________________________________________________ C. Usulan/saran untuk diriku : _____________________________________________________________________________________ _____________________________________________________________________________________ _____________________________________________________________________________________
54
BEBERAPA CATATAN BERMAKNA DALAM MILIS UNIO KP TAHUN 2012 DAFTAR CATATAN BERMAKNA 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26.
BERITA MENGEJUTKAN DARI KEUSKUPAN LOS ANGELES PERTEMUAN MATRI BULAN JANUARI MATRI DEKENAT SELATAN GELIAT ROMO UNIO DEKSEL THECLA: ANTARA LEGENDA DAN FAKTA SHARING ZIARAH KE TURKI MENGIKUTI JEJAK PAULUS WAIPA…? PENGALAMAN LIBURAN UNIO DEKENAT TENGAH DI MEDAN PENGALAMAN LIBURAN UNIO DEKENAT UTARA DI THAILAND PENGALAMAN LIBURAN UNIO DEKENAT SELATAN DI GARUT STUDY BANDING PASTORAL Di DAHOR - KALIMANTAN WAYANG WAHYU – NARRATING THE GOSPEL IN BALIKPAPAN MUNGKINKAH ADA DEWAN KEUANGAN PAROKI? REPORTASE KUNJUNGAN USKUP AGUNG EMERITUS MGR. PIUS DATUBARA OFM CAP KESAKSIAN IMAN UMAT EGYPT SAPU LIDI – REFLEKSI 10 TAHUN IMAMAT PENGALAMAN MENDAMPINGI ZIARAH KE EROPA OGF UNIO REGIO JAWA: “IMAM KAMI SUCI DAN PANDAI” KUNJUNGAN & SHARING STUDI RM. GALIH, RM. HANDI DALANG, RM. HANDI KRIST RETRET DELIVERANCE SHARING PENGALAMAN STUDI DI FILIPINA OLEH-OLEH MENGIKUTI KONVENAS KARISMATIK XII “KOBARKAN TERUS API YANG SEMULA” MEMBAGI MAKAN, MELUASKAN IMAN (SPIRITUALITAS MAKAN BERSAMA DALAM KITAB SUCI) INFORMASI DANA SOLIDARITAS APP/HPS NASIONAL INFORMASI HASIL RAPAT PENGURUS UNINDO MEMAKNAI HARI KELAHIRAN MGR. J. SUNARKA, SJ
1. BERITA MENGEJUTKAN DARI KEUSKUPAN LOS ANGELES Reported by RD. Ant. Galih Arga Dear All, Bulan Desember 2011 lalu, Paus Benedictus XVI menerima pengunduran diri Uskup Auxilier Los Angeles, Gabino Zavala yang berusia 60 th. Public Los Angeles mengendus ada motif tersembunyi dibalik pengunduran diri uskup yang masih kuat bekerja ini. Di samping itu, tidak biasanya Vatikan menerima dgn cepat pengunduran diri seorang uskup kecuali alasan darurat. Ternyata, alasan utama pengunduran dirinya adalah bahwa Gabino Zavala telah memiliki 2 orang anak dari seorang wanita yang tinggal di negara bagian lain di USA. Beberapa hari lalu, uskup agung Los Angeles, Gomez, mengungkapkan bahwa Gabino Zavala dihentikan dari semua tugas, dan tidak dapat lagi menjalankan tugas imamat, serta hidup dalam "private." Kedua anak dari Gabino akan mendapat santunan sampai mereka sekolah di perguruan tinggi. Gabino Zavala terlahir di Mexico, dan dibesarkan di Los Angeles. Setelah menyelesaikan kuliah hukum Gereja di Catholic University of America, Gabino menjadi rektor seminari, St. Yohanes, di Los Angeles. Tahun 1994, dia diangkat menjadi Uskup Auxilier di Keuskupan Agung Los Angeles. Berikut ini kutipan dari kata-kata Mgr. Gomez:
55
Dear Brothers and Sisters. I have some sad and difficult information to share with you. Bishop Gabino Zavala, auxiliary bishop for the San Gabriel Pastoral Region, informed me in early December that he is the father of two minor teenage children, who live with their mother in another state. Bishop Zavala also told me that he submitted his resignation to the Holy Father in Rome, which was accepted. Since that time, he has not been in ministry and will be living privately. The Archdiocese has reached out to the mother and children to provide spiritual care as well as funding to assist the children with college costs. The family's identity is not known to the public, and I wish to respect their right to privacy. Let us pray for all those impacted by this situation and for each other as we reflect on this letter. May the Lord Jesus, through the intercession of Mary, grant you peace. Most Reverend José H. Gomez, Archbishop of Los Angeles. Ikut prihatin dan berdoa bagi keuskupan Los Angeles
TANGGAPAN ATAS POSTINGAN BERITA INI: Rm. Ngarlan: Romo Galih. Sugeng natal warsa enggal. Makasih infonnya yg sangat berguna. Berkah Dalem Rm. Mardi: Romo Galih, terima kasih..kiriman berita tentang Bishop Gabino Zavala minangka pepeling.. Kita saling mendoakan, agar makin "sumeleh" dalam laku wadat sehingga benarbenar menjadi rahmat. Mgr. Sunarka: Ytk. Rama Galih. Berkah Dalem. Matur nuwun. Berita ini menjadi bahan doa dan renunganku dalam mawas hidupku pribadi (yang sudah berumur 70 tahun lebih) dan mawas kehidupan "penghayatan selibat dan kaul kemurnian" pada imam dan religius di keuskupan Purwokerto. Aku sungguh merasa prihatin "hati perih" dalam masalah ini. Aku Jujur saja bagi rekan-rekanku imam di KP, itulah salibku yang cukup berat bagiku dalam mengabdi Tuhan di Keuskupan Purwokerto tercinta, yang lima tahun lagi, rasaku, sudah berakhir. Mohon doa dan salam kasih. Rm. Handi S.: Allah sumbering sedaya kasaenan. Mugi karsaa nuntun abdi dalem para imam anggenipun sami andon lampah nuju dhateng karahayon langgeng. Abdi Dalem punika sampun prasetya nilar samukawis lan pasrah sumarah wetah ingarsa dalem. Ugi sami binerkahana anggenipun ndherek sang Kristus kanthi mirunggan nilar kanikmataning kadonyan. Keparenga sami setya tuhu ngabdi Gusti kanthi semangat murni, miskin tuwin andhap asoring manah, lan ngluhuraken Asma dalem wonten ing pundi-pundi. Lantaran Sang Kristus, Gusti Kawula. Amin.
2. PERTEMUAN MATRI BULAN JANUARI Reported by RD. M. Ngarlan Minggu, 29 Jan 2012 jam 17.00 di HG pwkt diadakan pertemuan Matri (musyawarah antar tarekat religius dan Imam). Matri kali ini dikhususkan bagi piko dan satu anggota dan pastor kepala paroki. Maksudnya: silaturahmi dg uskup, menimba harapan dan arah penggembalaan uskup dimasa mendatang. Terlebih bagaimana membangun sinergi dan kerjasama antara pastor di paroki dg tarekat atau komunitas biarawan-biarawati di masing masing paroki. Kerjasama dlm banyak hal. Ditegaskan bapak uskup bahwa para pastor adalah perpanjangan uskup di paroki masing masing. Maka para pastor paroki adalah pelaksana tugas uskup termasuk reksa pastoral bagi para biarawan-biarawati di parokinya. Reksa pastoral baik dlm bidang rohani, juga dlm karya pelayanan. Diprihatinkan masih ada saja konflik antar pastor di paroki dg suster atau bruder bahkan antar pastor dlm satu pastoran. Padahal kaum religius itu mestinya menjadi sinar terang bagi umat dan masyarakat.
56
Jam 17.00 sampai 21.00 bapak uskup memberi materi sekaligus disambung tanya jawab. Senin 30 Jan setelah misa pagi, sarapan, lalu pertemuan yg didampingi romo moderator Matri (HaNdoko MSC). Materi tentang membangun kerjasama pastor dan komunitas religius di paroki. Kemudian siang hari penyusunan program matri keuskupan dan dekenat. Hadir kurang lebih 62 peserta, diantaranya adalah 12 orang pastor. Senin, 30 Jan 2012 setelah makan pagi kami masuk dlm kelompok dekenat melihat realitas dan harapan tentang relasi, kerjasama pastor di paroki dan komunitas religius di parokinya. Banyak hal muncul namun secara garis besar sudah terjadi kerjasama antara pastor di paroki dan komunitas suster dan bruder di paroki: ada. Pelayanan rohani dari paroki, ada yg sudah memberikan konferensi di susteran, ada keterlibatan suster dan bruder dlm reksa pastoral paroki baik dlm struktur DPP maupun dalam seksi dan tenaga voluntir. Terlepas dari itu, ada saja gesekan-gesekan antar mereka bahkan ada pastor dg suster atau suster dg suster pada "neng-nengan" atau tdk tegur sapa karena kesalah pahaman dan "harga diri". Harapan yg kuat dan mendesak adalah bangun komunikasi labih intens antar dua lembaga itu dan perlu ditradisikan pertemuan antar imam dan religius di paroki yg bersangkutan. Setelah minum, kami melanjutkan dg evaluasi dan susun kegiatan per dekenat dan pleno. ............sampai saat ini, romo sekretaris matri keuskupan sedang membacakan hasil evaluasi pengurus matri keuskupan. Terimakasih para piko dan juga para romo paroki yg berkenan hadir (purworejo, purwosari, kombinum, novisiat, cilacap, 0MI, subda MSC, sidareja, majenang, pwkt timur, moderator matri Handoko MSC, subah, dan paroki mejasem). Semoga para pastor, di waktu mendatang bisa ikut ambil bagian. Itulah harapan dan kerinduan para pengurus.
3. MATRI DEKENAT SELATAN Reported by RD. M. Ngarlan Senin, 13 Feb dimulai pkl 17.00 bertempat di aula Serafim Gombong diadakan pertemuan matri deksel. Matri ini dihadiri 27 imam dan suster dari semua komunitas di deksel. Jumlah pastoran dan biara di deksel ada 16. Ada imam diosesan, OMI, MSC. Ada suster ADM, PBHK, OP, FMMI. Semua paroki ada biaranya kecuali karanganyar (ada novisiat MSC). Dlm pertemuan ada 7 imam hadir (Manto, Herman, Dwi Rahadi, Berry, Vincent OMI, Vidi, Ngarlan). Acara: pengantar, pemilihan pengurus matri deksel, menyusun rencana kegiatan setahun, rembug soal keuangan, dan makan bersama. Pengurus baru: ketua I Vincent OMI; ketua II Sr. Gabriela OP; Sekretaris Vidi Wayudi, Pr; bendahara Sr. Emiliana PBHK; seksi Rohani Berry MSC; seksi usaha dana Sr. Silvi ADM. Selamat untuk pengurus baru. Rencana kegiatan: 13 Feb konveniat dan regenerasi, 29 April panggilan bareng KKI deksel; +oktober ziarah rekreasi dan evaluasi di anggrunggondok kapencar. Jam 17.30 acara selesai, makan malam bersama. Terimakasih para suster ADM Gombong khususnya yg sediakan tempat dan jg komunitass lain yg sediakan nasi lauk sayur buah dan snack.
4. GELIAT ROMO UNIO DEKSEL Reported by RD. M. Ngarlan Hari kemarin, rabu 14 maret 2012 paguyuban imam dioocesan purwokerto dekanat selatan berkegiatan bersama di Paroki st. Yohanes Maria Vianey Kebumen. Kegiatan diawali hari kemarin (sore), Selasa 13 Maret'12 dgn live-in di rumah-rumah umat dan malam harinya mengikuti kegiatan lingkungan2 yaitu pendalaman iman APP'12 (pertemuan ke3 dgn tema: tanggungjawab thd lingkungan). Para romo menginap/ bermalam di rumah-rumah umat di lingkungan2. Usai sarapan para romo kembali ke pastoran untuk bertemu di pastoran pkl.09.00 dgn acara sharing pengalaman live-in yg dialami di lingkungan masing-masing. 57
Warna umum yg tampak dari sharing para romo adalah aktifnya umat di lingkungan-lingkungan untuk sharing dalam pendalaman iman APP. Selain itu, ada lingkungan2 yg merencanakan niat2 konkrit bersama...sebagai gerakan bersama sbg tindak lanjut dari permenungan Pendalaman Iman APP tsb. Setelah para romo sharing pengalaman live in, dilanjut dengan pembicaraan rencana rekreasi unio dekanat selatan. Suasana temu unio dek-sel berlangsung secara santai...kekeluargaan. Hadir dlm temu unio dek-sel 10 imam diocesan (termasuk Rm. Kris Wasito, yg kemarin sore baru datang di tempat tugas yg baru di Paroki Kebumen ini).
5. THECLA: ANTARA LEGENDA DAN FAKTA Shared by RD. Ant. Galih Arga Salah satu alasan mengapa Kristianitas tersebar cepat di kawasan Mediterrania adalah kemampuan st. Paulus dalam merekrut perempuan untuk karya misi. Beberapa di antaranya adalah Priskila(1 Kor. 16:9), Phoebe (Rom. 16:2), dan Thecla. Nama Thecla tak pernah disebutkan dalam surat Paulus, namun kisah hidupnya tertulis dalam kitab apokrif “Kisah Paulus dan Thecla” yang ditulis sekitar abad ke 2 masehi. Secara mengejutkan, beberapa bulan yang lalu penggalian di Efesus (Turki) menemukan sebuah ruangan semacam kapel di bukit Bulbul, tak jauh dari kota kuno Efesus. Gua ini berukuran 15 m x 2 m. Kemungkinan besar kapel ini dipakai mulia abad ke 4 masehi s/d abad 12 masehi. Namun belum ditemukan data pasti, apa fungsi ruangan itu sesungguhnya. Mengapa jauh berada di bukit dan tertutup? Penemuan kapel itu belum dipublikasikan dalam jurnal archeology dan masih ditutup untuk umum karena proses penggalian masih berlangsung. Kami, para mahasiswa, mendapat kesempatan masuk ke dalam gua dan membuat analisa kecil atas gambar itu . Kisah Thecla Saat Paulus berada di Pisidian, Antiok, dia mengunjungi rumah Onesiphorus dan mengajar soal hidup selibat serta askese. Ada dua orang perempuan, Theocleia dan Thecla anaknya ikut mendengarkan pengajaran Paulus. Saat itu Thecla berumur 17 th dan bertunangan dengan Thamiris. Pengajaran Paulus begitu memukau Thecla sampai dia tak bisa tidur dan hingga akhirnya ingin ikut Paulus mewartakan Injil. Bahkan Thecla akhirnya menolak menikah dengan Thamiris. Paulus dituduh menguna-guna gadis ini dan ingin mengawininya. Akibatnya Paulus ditahan oleh gubernur setempat, Castatios. Pada suatu malam Thecla mengunjungi Paulus di penjara dan mendengarkan pengajaran Paulus. Hingga akhirnya Thecla ditangkap dan dihukum mati dengan di bakar. Sedangkan Paulus dianiaya dan akhirnya dilepaskan dan diusir dari kota. Saat dibakar, Thecla tidak mati karena dia diselamatkan Tuhan secara ajaib. Api tak mampu membakarnya, dan awan dan hujan dari langit mengguyur Thecla serta memampukan dia melarikan diri dari hukuman. Thecla mengikuti Paulus ke Antiok, dan meminta Paulus membaptisnya. Namun Paulus menolak permintaannya. Hingga akhirnya, Thecla membaptis dirinya sendiri, “dalam nama Tuhan, aku membaptis diriku.” Thecla terus mengikuti Paulus sampai ke Myra, dan Paulus memerintahkan dia untuk mewartakan Injil di Ikonium. Thecla meneruskan pewartaan di Seleucia, dia hidup dalam sebuah gua selama 70 th sembari mewartakan Injil dan mengadakan mukjijat penyembuhan. Akhir hidup Thecla dilukiskan secara berbeda dalam beberapa manuskrip (gulungan kitab apokrif). Grabe manuskrip mengatakan bahwa Thecla dibunuh di Seleucia. Manuskrip lain menceritakan Thecla mengikuti Paulus sampai ke Roma, dan dia dimakamkan di samping Paulus. Analisa Kisah dan Gambar Bapa Gereja seperti Athanasius mengatakan bahwa kitab “Kisah Paulus dan Thecla” hanyalah cerita fiksi. Ambrosius tak menolak bahwa kisah Thecla ditulis berdasarkan kisah hidup seorang wanita pengikut 58
Paulus. Sedangkan Santo Hironimus menolak buku itu sebagai Kitab Suci, tapi menerima Thecla sebagai seorang Santa. Nama “Thecla” dipakai umum di Eropa dan memang tidak diragukan ada wanita bernama Thecla, pengikut Paulus dalam mewartakan Injil sampai mati di Seleucia. Gambar di Efesus menunjukkan ada tulisan nama “Paulus” dan “Thecla” dalam bahasa Yunani di samping gambar pria dan wanita. Keduanya dilukiskan secara sejajar sedang mewartakan Injil. Paulus tidak dilukiskan punya otoritas lebih, atau gambarnya lebih di atas . Seandainya Kapel ini sudah dipakai sejak abad ke 4 Masehi saat Kristianitas sudah menjadi agama resmi di kawasan Mediterrania, gambar itu menunjukkan bahwa bahwa sejak awal komunitas Gereja mengakui dan menerima para wanita sebagai pewarta Injil dan punya tugas juga untuk membaptis orang. Tak diragukan pula bahwa perempuan seperti Phoebe (Roma 16:1-2) adalah diakon perempuan di Korintus yang bertugas membawa surat Paulus dari Korintus kepada umat di Roma. Mungkin Thecla juga memiliki fungsi yang sama seperti Phoebe di daerah Seleucia. Tugas para diakon perempuan ini kemungkinan sama seperti para diakon pria terpilih dalam Kis. 6. Mereka melayani kaum miskin dan janda, membaptis, memimpin ibadah saat jemaat berkumpul dalam perjamuan Tuhan. Itulah sebabnya mengapa Kristianitas tersebar cepat di kawasan Mediterannia. Agama baru ini memberi alternative peran pada perempuan, saat kekuasaan laki-laki dan budaya patriarkal meraja di wilayah Roma. Paulus secara cerdas merekrut beberapa wanita yang punya pengaruh untuk terlibat dalam pewartaan serta memberi ruang bagi perempuan untuk berkarya. Gereja juga akan terus hidup jika para pemimpinya melibatkan semua orang, terutama kaum perempuan dalam wilayah strategis penggembalaan. Pemberdayaan kaum perempuan mestinya menjadi salah satu usaha serius dalam pewartaan disaat banyak kasus kekerasan domestik terhadap perempuan dan anak-anak menghantui hidup masyarakat kita. Paulus telah melakukannya sejak awal abad ke 2 masehi!
6. SHARING ZIARAH KE TURKI MENGIKUTI JEJAK PAULUS Shared by RD. Y. Suratman Rabu, 21 Maret 2012 Rabu 21 maret pk 20.00 kami ber 21 orang berziarah ke Turki dalam zrangka mengikuti jejak Paulus dan Yohanes. Sampai di Istanbul pk. 05.00 waktu setempat. Szmbil menunggu guide setempat yg bernama Tuna kami menikmati suasan bandara Istanbul sambil menukar uang setempat, lira. Mulai jam 07.00 dengan bus wisata yg disupiri oleh Cesing kami menuju ke Katedral Gereja Katolik di Istanbul untuk merayakan ekaristi. Sungguh di luar dugaan karena salah satu romo yg di katedral itu adalah mantan provinsial SNB Rm Andes Calleja sdb yg beberapa kali mengunjungi keuskupan purwokerto dalam rangka memulai karyanya di purwokerto. Beliau dengan sangat gembira menyambut kami dan menerangkan ttg katedral dan situasi Umat katolik di Istanbul. Umat katoliknya hanya berjumlah 0,002 %. Dan tidak ada satu pun ozrang turki. Kebanyakan umatnya adalah orang pilipina dan pendatang lainnya. Sementara umat muslim mencapai 99%. Dan yg lain ortodok dan yahudi. Sesudah misa pagi seharian penuh kami mengunjungi kota Istanbul yg dipenuhi dgn bangunan masjid. Kami mengunjungi beberapa masjid dan satu gereja lagia yakni Gereja Hagia Sofia yg artinya gereja kebijaksanaan ilahi. Namun gereja tersebut sudah menjadi masjid dan sekarang menjadi museum. Jumat, 23 Maret 2012 Pada hari Jumat 23 Maret pk.08.00 kami rombongan ziarah menuju ke airport Kapi untuk mengunjungi Kapadokia. Kapadokia tempatnya di sebelah timur Turki, daerah perbukitan dan lembah yang sangat indah pemandangannya. Udaranya saat ini masih sangat dingin bahkan di perbukitan masih nampak 59
salju-saljunya. Batu-batu membentuk stalagtit/stalagmit dan di dalam batu itu orang-orang bertempat tingal. Kami sempat menikmati makan siang di dalam rumah batu. Di Kapadokia sendiri konon terkenal dengan kuda-kudanya yang sangat bagus. Konon di lembah Kapadokia ini banyak orang-orang kristen yang bersembunyi dari pengejaran dan penganiayaan tentara Romawi. Di tempat ini kami merayakan ekaristi di kapet Maria yang berada di bawah tanah yg berbatu. Udara sanagat dingin. Nampaknya kapel ini hanya digunakan untuk para peziarah saja karena di sekitarnya tidak ada tanda-tanda penduduk yg bertempat tinggal. Memang ada satu orang setempat yg telah menyiapkan peralatan misa (piala dan lilin). Dalam permenungan yg saya bawakan kepada para peziarah, saya menekankan bahwa Kapadokia ini meninggalkan jejak-jejak kemartiran orang-orang kristen pada abad-abad awal kepada kita semua. Di dalam kesulitan mereka masih tetap bertahan dalam iman yg mereka ungkapkan dengan berbagai bentuk seperti adanya bangunan rumah doa itu. Di tempat itu mereka berkumpul, berdoa, merayakan ekaristi dan saling menguatkan satu sama lain. Semangat kemartiran yg sama juga mesti kita bangun dalam hidup kita melalui cara hidup kita masing-masing. Iman kita jaman sekarang bukan dihadapkan dengan penganiayaan tapi oleh berbagai tawaran dan godaan arus materialisme, dan hedonisme. Masihkah kita setia menghayati iman dengan tetap rajin berkumpul, berdoa, merayakan ekaristi dan saling menguatkan satu sama lain? Sabtu, 24 Maret 2012 Sepanjang hari Sabtu, 24 maret kami masih menikmati suasana kota Kapadokia. Yang kami kunjungi adalah gereja-greja di dalam gua yg diperkirakan dibangun sekitar abad 10/11. Kami mengunjungi gereja di bawah Patriak Santo Basilius. Gereja-gereja tersebuttinggal kenangan dan jadi objek pariwisata. Sebagian sudah rusak karena 3 alasan, yakni krn usia, krn dicungkili oleh orang kristen sendiri krn meyakini bhw gambar suci itu akan mempersatukan mereka dgn orang-org kudus itu (mungkin sedikit takhayul), bahkn ktanya gambar tersebut ada yg diminum, dan alasan ketiga benda itu udah rusak krn wilayah itu diduduki saudara-saudara muslim dan mereka tidak menghormati benda-benda itu. Konon setelah Turki merdeka, semua penduduk kristen disuruh pergi ke yunani dan sekitarnya lalu penduduk muslim di yunani diminta menduduki wilayah kekristenan itu. Di tempat itu orang-orang kristen menghayati kehidupan kontemplatif yg keras di gua-gua. Kelompok itu biasanya disebut kelompok monastik. Sisi lain yg luar biasa di Kapadokia adalah tempat dihasilkannya karpet yg sangat bagus. Kami sempat mengunjungi satu perusahaan karpet yg dibuat dengan tangan. Ada macam-macam jenis karpet berdasarkan bahannya. Ada karpet dari wool, sutera, kapas, dll. Sore hari kami mengunjungi kota Konya yg dlm surat Paulus disebut Ikonium. Dari Kapadokia ditempuh dgn bus selama 4 jam. Menurut Kis 13-14 Paulus sempat berkotbah di sinagoga di Ikonium dan banyak orang bertobat namun di sisi lain Paulus yg ditemani Barnabas jg terpaksa jg harus pergi krn diancam akan diusir dan dibunuh. Kekristenan tersebar jg krn adanya penganiayaan-penganiayaan. Ternyata di balik setiap persoalan hidup ada jg berkah yg hendak diberikan oleh Tuhan. Minggu, 25 Maret 2012 Pada Hari Minggu V prapaskah, 25 Maret 2012, kami merayakan misa kudus di Antiokia Pisidia, di Gereja St Paulus. Tempat ini menuru ceritanya pernah dikunjngi Paulus dan Barnabas saat melaksanakan perjalanan misinya yg pertama. Kisah perjalanan Paulus dan Barnabas di tempat ini bisa dibaca dlm Kisah Para Rasul 13-14. Paulus berkotbah yg pertama sesudah pertobatannya. Di sana ia menjelaskan sejarah penyelamatan umat Israel yg tergenapi dalam diri Yesus. Kotbah Paulus ini menimbulkan dua reaksi yg berbeda. Orang-orang Yahudi bereaksi secara negatif, menolak Paulus, sementara orang-orang non Yahudi senang terutama krn untuk menerima Allah tak perlu harus menuruti hukum taurat yaitu sunat. Lalu di Laodikia, kami mengunjungi tempat yg kemungkinan tak pernah dikunjungi paulus sendiri. Jemaat di Laodikia diceritakan dalam kitab Wahyu 3. Mereka adalah jemaat yg suam-suam kuku dan
60
hangat-hangat tahi ayam, artinya kurang beriman secara sungguh-sungguh. Yohanes menasehati secara amat bagus agar jemaat mengamini iman akan Yesus, memperkaya dengan kekayaan rohani dari Allah dan mengenakan pakaian putih yaitu mengenakan Kristus yg kita terima saat kita dibaptis. Itulah sebabnya ketika kita dibaptis kita mengenakan kain putih lambang mengenakan kristus dan menjaganya agar tetap putih bersih. Senin, 26 Maret 2012 Pada Hari Senin 26 maret kami dari Pamukale, tempat St Philipus dimartir, berziarah menuju ke Efesus. Kami mengunjngi basilika St Yohanes penginjil. Basilika yg tinggal puing puing konon dibangun pd abad ke 6. Di dalam basilika itu ada makam st yohanes. Peziarahan dilanjutkan ke Efesus yg merupakan kota besar pd jaman Paulus karena di kota itu ada pelabuhan, pusat pendidikan, pertanian dan perdagangan. Sebagai ibu kota dari asia kecil jaman kekaisaran romawi, efesus menjadi kota yg mempertemukan banyak orang dengan berbagai kepentingan dan juga menjadi penjaga kuil Dewi Artemis. Paulus masuk kota itu untuk membawa injil. Kisah Paulus masuk Efesus diceritakan dalam Kisah Para Rasul 19-20. Menarik yg diceritakan di sana ketika paulus berkotbah menentang dewa-dewa, Demetrius seorang tukang perak yg merasa dirugikan karena pembuatan patung patung perak itu ditentang, ia menghasut rakyat untuk menentang Paulus dan berteriak-teriak menyerukan, "Besarlah Artemis....!". Pd hari yg sama ini kami mengunjungi gereja st maria dan misa di tempat itu. Di tempat ini konon bunda maria bersama st yohanes sampai di tempat ini sesudah yerusalem dihancurkan pd thn 70. Informasi ini mengacu pd injil yohanes 19, 27 dimana Yesus sebelum wafat menyerahkan Maria kp murid yg terkasih. Selasa, 27 Maret 2012 Peziarahan kami pada hari Selasa 27 maret, terjadi di pulau Patmos. Perjalanan kami tempuh selama 8 jam pp, dengan menggunakan kapal di laut mediteranian. Pulau patmos konon menjadi tempat pembuangan St Yohanes, murid terkasih Yesus. Patmos sudah menjadi bagian dari negara Yunani yg 100% beragama kristen ortodoks. Di yunani secara keseluruhan 98% beragama kristen ortodoks. Di patmos Yohanes, mendapatkan penglihatan dari Anak Manusia. Dari penglihatan itu dia diminta untuk menuliskan surat kpd 7 jemaat, untuk meneguhkan mereka yg sedang menghadapi kesusahan krn penganiayaan dari orang-orang romawi. Saat itu yohanes tinggal di sebuah gua dan apa saja yg dia terima dari Anak Manusia itu dia tulis dengan perantaraan muridnya yg bernama Prokorus krn saat itu Yohanes nampaknya sudah tua. Maka di Patmos inilah Kitab Wahyu ditulis. Kisah penglihatan Yohanes di patmos ini dikisahkan secara detail di dalam Wahyu 1: 9-20. Dari sini kita sedikit mengerti latar belakang dan maksud kitab wahyu ditulis yakni sebuah kisah tentang kemenangan orang orang kristen yg setia dari kesusahan besar akibat penganiayaan. Mereka yg menang akan mengalami bumi dan langit yg baru, dimana penguasa iblis dikalahkan. Setelah masuk gua di patmos dan merenungkan kisah itu dan menutup dengan doa syukur, kami dibawa ke monasteri st yohanes yg dibangun pd abad ke 11. Monasteri ini semua bagian dari gereja ortodok yunani. Ada15 imam dan rahib. Dijelaskan ttg tatacara liturgi dan kehifupan mereka. Rabu, 28 Maret 2012 Pada hari Rabu 28 maret, kami ber 21 orang plus guide lokal dan driver, mengunjungi kota Smirna dan Pergamus. Dua kota di turki yg dulu prnah menjadi pusat komunitas kristiani yg disurati oleh St Yohanes dalam Kitab Wahyu 2-3. Di Smirna yg sekarang menjadi Izmir, hiduplah Santo Polikarpus. Ini menjadi santo pelindung kota ini. Dia mati sebagai martir karena tidak mau menyembah kaisar dan melepaskan iman akan Yesus. Dia berkata, "Delapan puluh tahun aku mengimani Yesus, dan belum pernah sedikitpun Yesus menyakiti aku. Maka aku tak akan meningalkan iman akan Yesus!" Di Smirna kami merayakan ekaristi di gereja yg dipersembahkan pada Santo Polikarpus. Gereja ini adalah gereja katolik yg dikelola oleh imam dan suster dari itali. Menurut guide lokal, di smirna ada cukup banyak orang katolik yg berasal dri itali dan perancis.
61
Sementara di Pergamus, kami dibawa ke puncak pehunungan dengan naik kereta gantung. Di pergamus ini, ada puing puing peninggalan kaisar romawi yg salah satunya adalah Kaisar Traianus. Di tempat ini ada altar besar tempat pemujaan dewa Zeus. Santo Yohanes memperingstkan jemaat di pergamus supaya tidak menyembah berhala seperti orang orang romawi. Ada satu tokoh yg menjadi martir yakni Antipas. Dalam kitab Wahyu dikatakan bahwa mereka yg setia akan menerima manna yakni makanan dari sorga dan mereka akan menjadi batu putih yakni memiliki tanda masuk ke dalam kerajaan Allah. Maka kitab ini sejauh yg saya tangkap dari ulasan dlm catatan kaki kitab suci perjanjian baru, hendak meneguhkan dan menguatkan jemaat kristen yg berada dlm penganiayaan akar tetap setia kepada Yesus. Karena yg setia akan mempetoleh kemenangan. Simpul Ziarah: Mencecap strategi pewartaan Paulus Dengan melihat tempat-tempat yg dikunjungi Paulus dalam mewartakan injil, nampaknya Paulus memiliki strategi tertentu. a. Memanfaatkan aktivitas pusat pusat kota dan komunitas Dalam mewartakan injil paulus selalu mengunjungi pusat pusat kota krn di sana berbagai kegiatan manusia dengan mudah dijumpai. Itulah sebabnya beberapa kota besar selalu disinggahi paulus, seperti efesus, antiokia, filipi, tesalonika, dll. Di sanapaulus mewartakan injil sehingga banyak orang mendengarnya. Konon paulus tak pernah ke Laodikia namun orang Laodikialah yg ke efesus berteu paulus. Selain itu, paulus selalu mengunjungi aktivitas masyarakat misalnya di Filipi Paulus mengunjungi kelompok ibu ibu saat sedang ada pertemuan. Salah satunya yg ikut di sana adalah Lidia. Krnitu Lidia dibaptis di Filipi. Strategi pastoral paulus ini kiranya bisa ditiru. Di gereja kita ada berbagai aktivitas umat maka di sana kita bisa mengisinya untuk pewartaan iman. Lalu jg ada berbagai aktivitas masyarakat dimana kita jg bisa ikut terlibat. Dgn keterlibatan kita, nilai nilai injil bisa kita wartakan kpd mereka. b. Paulus bekerja dalam kebersamaan Dalam mewartakan Injil, paulus hampir selalu bersama dengan orang lain. Ada nama naa yg selau beserta paulus seperti Lukas, Barnabas, Silas, Titus, Timotius, bahakan jg beberapa nama wanita Priskila, Lidia, dll. Maksud menyertakan orang lain ditegaskan olehnya untuk saling menguatkan, membantu dan terutama untuk kadarisasi. Semangat kerjasama ini sungguh luar biasa dan bisa kita teladani.
7. WAIPA…? Shared by RD. FA. Teguh Santosa Waipa .... satu kata yang belum pernah terdengar sebelumnya. Waipa adalah nama sebuah stasi dari paroki Obano. Paroki pedalaman di Keuskupan Timika, yang masih tergabung dalam deretan pegunungan mulia. Untuk sampai di Waipa, dari Timika dengan pesawat pilatus milik penerbangan AMA ditempuh sekitar 40 menit sampai Ainaro Tali, dari Ainaro ke Obano dengan speedboat menyusuri danau ditempuh sekiatar 35 menit dan dari Obano sampai Waipa tidak lebih 30 menit dengan speedboat yang sama sudah sampai Waipa. Apa yang menarik dari Waipa .... ini yang belum pernah saya jumpai di tanah Jawa. Tertegun ..., kagum ..., terharu ...., juga ada sedikit rasa malu ... di hamparan tanah yang sedikit berlempung, dan berbatu besar, ada 40 orang yang sedang meratakan tanah dari kemiringan. Mereka adalah orang-orang dewasa, anak-anak, dan bahkan balita yang sudah bisa berjalan ; laki - laki dan perempuan. Tidak ada seorang pun yang berdiam diri, termasuk juga para balita itu. orang dewasa baik laki-laki dan perempuan dengan sekop yang panjang menembusi bongkah-bongkahan tanah, ada satu kelompok orang dewasa yang sedang menggulingan batu besar untuk dipinggirkan, dan yang luar biasa ... anak ana balita, yang tidak berbaju, bahkan ada yang hanya memakai koteka kecil dengan tangan-tangan mungilnya melempar-lemparkan bongkahan tanah di tempat-tempat yang belum rata, ada dua wanita 62
muda yang dengan lincahnya membawa dua jrigen air minum untuk diedar-edarkan bagi yang haus ... mereka semua hanya ingin mendirikan satu kapel untuk berkumpul dan berekaristi. Tidak ada kepanitian pembangunan kapel, semuanya dilakukan bersama-sama dalam kebersamaan. Inilah rasarasanya semangat Gereja Perdana yang ada dan dihidupi oleh umat waipa, atau inilah rasa-rasanya Gereja yang sebenar-benarnya yang dibenarkan oleh Kristus. Dalam keheningan, dalam kesederhanaan, dalam kebersamaan ... semakin ditemukan betapa agung karya tuhan dalam orang-orang pribumi. Dan Inilah, daya kekuatan dan energi Gereja untuk ditimba dan untuk semakin menghebatkan karya-karya baik Allah dalam Gereja-Nya. Selain untuk men'charge' daya imamat di tanah papua, saya di sela-sela kesibukan pekan suci juga mengadakan kegiatan bersama para romo didekanat panie untuk membuat suatu kajian pendidikan alternatif (penyenggaraan pendidikan yang dibuat pemerintah sungguh sangat memprihatinkan, guru hadir dalam satu bulan dipedalaman bisa dihitung dengan lima jari) dan pemberdayaan kios-kios kombas. Saya ada ditanah papua sejak tanggal 29 maret dan berencana sampai tanggal 14 april. SELAMAT MEMASUKI TRI HARI SUCI - Salam solidaritas.
8. PENGALAMAN LIBURAN UNIO DEKENAT TENGAH DI MEDAN Shared by RD. St. Budhi Prayitno Tgl. 16 April Rombongan unio dekteng jam 12.30 mendarat di Medan. Di sambut oleh anak kel. Simarmata dan Sr. Helena FMMI dan dng minibus Hotel Dairi di bawa ke restoran Nelayan unt jamuan makan siang. Bapak ibu simarmata dng Ke tiga putra-i menjamu para romo sekaligus berkenalan. Kel Simarmata inilah yang memberi kemudahan2 unt para romo selama di Medan. Setelah mengunjungi istana maimunah, rombongan menuju ke Gereja bergaya kuil india, yang dibngun oleh P. James SJ, imam Jesuit dari india. Setelah basa basi menyampaikan salam dari bp. Uskup dan oleh oleh kripik, nopia, lanting (khas pwt) mulailah sharing perjalanan Rohani P. James tentang peranan Bunda Maria dan campur tangan Allah dalam karya pelayanannya. Juga soal air yang jernih dan Langsung bisa diminum yang berlokasi di bawah altar Bunda Marria, sbgmana pernah ditunjukkan oleh bpk uskup kitam Acara hari pertama ditutup dng misa kudus bersama umat lingkungan Dyksi paroki Binjai. Makan malam dan upacara penerimaan ulos. Kami para romo dapat ulos yang bermotif menunjukan kelanggengan panggilan, usia panjang dan pertalian persaudaraan sehati dan sejiwa. Semoga stasi Dyski yang terdiri dari 300an KK akan lahir imam imamNya di kemudian hari. Demikian ungkap bp. Tobing salah satu pengurus DPP paroki binjai. Malam pertama tidur di rumah Kel. Simarmata dng tenang tanpa alunan ngorok. Hari ke tiga perjalanan para romo unio dekteng diawai dng misa pagi di gereja paroki Sidikalang. Setelah makan pagi dilanjutkan kunjungan ke Taman Iman Sidikalang. Areal perbukitan seluas 13 ha, dipenuhi bangunan dan patung2 keagamaan dari enam agama resmi yang diakui negara. Menurut penjelasan pemandu, sepertiga bagian dipenuhi simbol, patung dan bangunan katolik. Jalan salib, gua maria dan bukit golgota yang luas dan indah. Perjalanan dilanjutkan ke pulau Samosir untuk mengujungi Gereja inkulturatif gaya batak Karo dan musium Karo yang terletak di lantai dasar gereja. Kekayaan suku berupa tulisan, alat rumah tangga, alat musik dan patung2 terdokumentasi dengan baik. Perjalanan dilanjutkan dng menyusuri pantai Samosir menuju ke Tuk Tuk di mana hotel Dumasari tempat kami bermalam berada. Hotel ini tepat di pinngir danau Toba dng view yang indah. Para romo cepat istirahat karena mempersiapkan diri untuk menyaksikan Barca dng chelsea. Romo Ratman dan rm. Dedi koordinator pendukung Barca memberikan salam kemenangan kepada pendukung chelsea yang dikomandani oleh Romo Raji. Dlm perjalanan romo Atrik semakin profesional dalam jepret menjepret.
63
9. PENGALAMAN LIBURAN UNIO DEKENAT UTARA DI THAILAND Shared by RD. F. Widyantardi Sejak Senin, 23 April - Jumat, 27 April 2012,Ber 9 (warga Unio Dekut) pagi ini dengan sarapan kilat berlanjut dgn perjalananan by Limousin airport Phuket menuju dermaga Sea Angel Pier. Kami tahu bahwa Real Madrid disingkirkan Bayer Munich lewat adu penalti, namun berita itu sepertinya tidak melukai hati seorang pun di antara kami. Dalam diskusi di perjalanan, kami malah membahas email Bapak Uskup yg menanggapi reportase 'Holiday dektim' gubahan Rm Mauritio. Kami lalu terpicu untuk merefleksikan visi pastoral KP, karena kami sebagai diosesan kan kekhasan pastoral kami ya perutusan yg kami terima dari Uskup. Karena serba terburu-buru ada yg Laudes di Kapal ...juga karena belum nemu nama Uskup yang menguskupi tlatah Phuket, kami sedang nunggu jawaban chat dari pastor Jesuit yg berkarya di Bangkok. Hari terakhir Hari ini dalam city tour kami singgah di Gereja Katolik Patong, pelayanan misa di Gereja ini dlm English, Italiano n Thai. Kami pencet bell pintu, tapi tidak dibukakan pintu. Di pintu masuk Gereja ada foto Mgr Joseph Uskup dan foto Benedictus Paus. Gereja kecil dan nlesep n tidak dikenal orang Thai, karena guide kami pun gak tahu. Kami sendiri yg membaca tulisan di pinggir jalan. Siap-siap tinggalkan Patong menuju Bandara untuk terbang ke Jakarta.
10. PENGALAMAN LIBURAN UNIO DEKENAT SELATAN DI GARUT Shared by RD. Handi S & RD. M. Ngarlan Sejak Senin, 23 April - Jumat, 27 April 2012, 10 imam dekenat selatan mengadakan rekreasi unio dekenat. Rekreasi diikuti: romo Kris, Manto, Danang, Yitno, Dwiyantoro, Handy, Suranto, Vidi, Tejo, dan ngarlan. Lokasinya: garut-cisantana-cirebon. Senin-selasa Hari pertama, senin-selasa berkunjung ke kampung naga, ke candi cangkuang, kawah kamojang dekat kompleks pertamina, kawah drajat dekat kompleks cevron, lalu kunjungan pastoran garut. Tema hari ini: "indahnya relasi pribadi antar imam". Kampung Naga yang asri terletak di ruas jalan raya yang menghubungkan Tasilmalaya-Bandung. Kampung Naga merupakan suatu perkampungan yang dihuni oleh sekelompok masyarakat yang sangat kuat dalam memegang adat istiadat peninggalan leluhurnya, dalam hal ini adalah adat Sunda. Seperti permukiman Badui, Kampung Naga menjadi objek kajian antropologi mengenai kehidupan masyarakat pedesaan Sunda pada masa peralihan dari pengaruh Hindu menuju pengaruh Islam di Jawa Barat. Penduduk Kampung Naga semuanya mengaku beragama Islam, akan tetapi sebagaimana masyarakat adat lainnya mereka juga sangat taat memegang adat-istiadat dan kepercayaan nenek moyangnya. Artinya, walaupun mereka menyatakan memeluk agama Islam, syariat Islam yang mereka jalankan agak berbeda dengan pemeluk agama Islam lainnya. Bagi masyarakat Kampung Naga dalam menjalankan agamanya sangat patuh pada warisan nenek moyang. Umpanya sembahyang lima waktu: Subuh, Duhur, Asyar, Mahrib, dan salat Isa, hanya dilakukan pada hari Jumat. Pada hari-hari lain mereka tidak melaksanakan sembahyang lima waktu. Pengajaran mengaji bagi anak-anak di Kampung Naga dilaksanakan pada malam Senin dan malam Kamis, sedangkan pengajian bagi orang tua dilaksanakan pada malam Jumat. Dalam menunaikan rukun Islam yang kelima atau ibadah Haji, mereka beranggapan tidak perlu jauh-jauh pergi ke Tanah Suci Mekkah, namun cukup dengan menjalankan upacara Hajat Sasih yang waktunya bertepatan dengan Hari Raya Haji yaitu setiap tanggal 10 Rayagung (Dzulhijjah). Upacara Hajat Sasih ini menurut kepercayaan masyarakat Kampung Naga sama dengan Hari Raya Idul Adha dan Hari Raya Idul Fitri.
64
Menurut kepercayaan masyarakat Kampung Naga, dengan menjalankan adat-istiadat warisan nenek moyang berarti menghormati para leluhur atau karuhun. Segala sesuatu yang datangnya bukan dari ajaran karuhun Kampung Naga, dan sesuatu yang tidak dilakukan karuhunnya dianggap sesuatu yang tabu. Apabila hal-hal tersebut dilakukan oleh masyarakat Kampung Naga berarti melanggar adat, tidak menghormati karuhun, hal ini pasti akan menimbulkan malapetaka. Tabu, pantangan atau pamali bagi masyarakat Kampung Naga masih dilaksanakan dengan patuh khususnya dalam kehidupan sehari-hari, terutama yang berkenaan dengan aktivitas kehidupannya.pantangan atau pamali merupakan ketentuan hukum yang tidak tertulis yang mereka junjung tinggi dan dipatuhi oleh setiap orang. Misalnya tata cara membangun dan bentuk rumah, letak, arah rumah,pakaian upacara, kesenian, dan sebagainya. Bentuk rumah masyarakat Kampung Naga harus panggung, bahan rumah dari bambu dan kayu. Atap rumah harus dari daun nipah, ijuk, atau alang-alang, lantai rumah harus terbuat dari bambu atau papan kayu. Rumah harus menghadap kesebelah utara atau ke sebelah selatan dengan memanjang kearah Barat-Timur. Dinding rumah dari bilik atau anyaman bambu dengan anyaman sasag. Rumah tidak boleh dicat, kecuali dikapur atau dimeni. Bahan rumah tidak boleh menggunakan tembok, walaupun mampu membuat rumah tembok atau gedung (gedong). Rumah tidak boleh dilengkapi dengan perabotan, misalnya kursi, meja, dan tempat tidur. Rumah tidak boleh mempunyai daun pintu di dua arah berlawanan. Karena menurut anggapan masyarakat Kampung Naga, rizki yang masuk kedalam rumah melaui pintu depan tidak akan keluar melalui pintu belakang. Untuk itu dalam memasang daun pintu, mereka selalu menghindari memasang daun pintu yang sejajar dalam satu garis lurus. Di bidang kesenian masyarakat Kampung Naga mempunyai pantangan atau tabu mengadakan pertunjukan jenis kesenian dari luar Kampung Naga seperti wayang golek, dangdut, pencak silat, dan kesenian yang lain yang mempergunakan waditra goong. Sedangkan kesenian yang merupakan warisan leluhur masyarakat Kampung Naga adalah terbangan, angklung, beluk, dan rengkong. Kesenian beluk kini sudah jarang dilakukan, sedangkan kesenian rengkong sudah tidak dikenal lagi terutama oleh kalangan generasi muda. Namun bagi masyarakat Kampung Naga yang hendak menonton kesenian wayang, pencak silat, dan sebagainya diperbolehkan kesenian tersebut dipertunjukan di luar wilayah Kampung Naga. Rabu-Kamis Hari rabu: jalan ke pantai selatan garut (98 km dari cipanas tempat kami nginap). Temanya:" memaknai hidup". Hari rabu-kamis kami menghayati tema: "bersukacita". Kamis setelah sarapan, kami menuju ciamis-cisantana-cigugur-cirebon. Kami berziarah di gua maria Cisantana kuningan. Pengalaman bagus: romo Yitno dan romo Kris, sesepuh kami. Kuat dan semangat jalan kaki naik bukit menuju gua Maria. Malam hari tidur di keluarga Dwi-Maria cirebon. Jumat Jumat, setelah misa, kami nikmati nasi jamblang khas cirebon, kunjungan paroki Maria, paroki Yosep, susteran OP, kunjungan ke keraton kasepuhan, lalu makan siang: empal gentong khas cirebon. Kami pulang jam 15.30 dan rombongan majenang-sidareja sampe majenang jam 20.00, lalu kroya, gombong dan kebumen, menyusul. Kami memberi makna rekreasi kami: kalau hidup diberi makna (bukan hanya mengaliiir saj) akan indah hidup imamat ini sehingga bisa selalu bersukacita. Kalau bersukacita, kami setelah rekreasi harus semangat lagi, berkobar rela membagikan diri, suara, pikiran, tenaga, hati dan seluruh pelayanan kepada umat Allah, dan kami bisa melayani dgn tulus hati. Dgn rekreasi, kami harus siap menjalankan perutusan dgn semangat membagikan diri dg tulus. Semoga demikian.
65
11. STUDY BANDING PASTORAL Di DAHOR - KALIMANTAN Shared by RD. M. Ngarlan Selasa, 17 april, balikpapan Sementara romo Handi pulang ke jogja, kami bertiga, berkunjung ke stasi stasi wilayah paroki petrus paulus Dahor. Paroki ini umatnya sekitar 2500 jiwa. Ada 2 stasi: kebangkitan Kristus di KM 15 arah samarinda dan stassi di KM 45 arah samarinda. Di stasi KM 15 sedang dibangun gereja untuk umat stasi. Pembangunan habis sekitar 2.5 M. Ada pastor Joseph asal itali yg tinggal di sini. Umat banyak kerja sbg karyawan perusahaan. Gereja yg besar itu selalu dipenuhi umat setiap misa. Meski stasi, umat lumayan banyak sampai 500 san lbh. Bahkan kolekte umat sebulan bisa 10-15 jt (majenang paling 6 jt??? Padahal paroki??). Gereja stasi di KM 45 umatnya tdk sebanyak di KM 15. Gereja manis dan indah bisa muat 200 orang (majenang paling banyak 160 umat???). Gereja stasi ini ada di wilayah kabupaten kutai kertanegara sementara yg td ada di kodya balikpapan. Di dekat gereja stasi, OMI mempunyai lahan luas dg gua Maria ada di dalamnya. Sementara belakang gereja ada 48 hektar tanah milik gereja. Malam hari jam 19.00 kami berkunjung ke wisma OMI yg ditinggali pastor Nico Setyawijaya atau nico setyawan yg tahun 1992-1995 tinggal di majenang sbgai neomis tahun II. Setelah bincang banyak hal, kami kembali ke pastoran Dahor. Keuskupan samarinda ada 24 paroki namun imam baru sekitar 40. Bagaimana dg komisi-komisi? Nampaknya perlu penanganan serius. Bahkan di Bontang saja, umat sangat membutuhkan tenaga imam untuk pelayanan karena pastornya hanya satu. Kaltim membutuhkan sukarewan menjadi misionaris pastoral........
12. WAYANG WAHYU – NARRATING THE GOSPEL IN BALIKPAPAN Shared by RD. Ag. Handi Setyanto Saya patut berterimakasih kepada Romo Rudi Rahkito OMI yang menghubungkan saya dengan Romo Rukmono OMI untuk pelaksanaan wayang wahyu di paroki St Petrus Paulus Dahor Balikpapan. Dengan keponakan saya (lulusan pedalangan SMKI), saya berangkat hari Sabtu, 14 April 2012. Perjalanan dimulai dengan pengalaman menegangkan: hp saya ketinggalan di travel saat travelnya sampai di bandara Adisucipto (gara2 tertidur, tak sadar kalau hp jatuh di jok). Wah, kalau hp itu benar-benar raib, saya akan kesulitan kontak pihak Balikpapan. Kami pun bagi tugas: keponakan saya mengejar travel dengan naik ojek. Saya checkin. Syukurlah, hp ketemu, check in lancar walaupun keris saya harus "diamankan" di bagasi. Setiba di Balikpapan (1 jam 40 menit terbang), kami disambut dengan sangat baik. Dan setelah mandi sore, kami langsung mengadakan gladi kotor. Ternyata umat Paroki St. Petrus Paulus Dahor mempunyai kelompok krawitan "Rosa Mystica" pimpinan Ki Sigit Tatacarita (moslem). Gamelannya juga bagus (perunggu, konon sering dipakai dalang2 dari Jawa: Ki Purbo, Ki Mantep, dll). Gamelan tersebut adalah milik PT Pertamina. Paroki sendiri juga mempunyai gamelan atas kebaikan Romo Joseph OMI. Khusus untuk pagelaran wayang wahyu, kami disaranai secara gratis oleh PT Pertamina, yakni dalam hal gedung, gamelan, soundsystem, dll. Memang banyak umat Katolik yg menjadi karyawan Pertamina. Pada hari Minggu, 17 April, saya memimpin Ekaristi hari Minggu di Dahor. Kemudian ada kesempatan berkunjung ke stasi tempat greja yang baru dibangun (Pastor Yosep OMI tinggal di sana). Pada hari Senin, 16 April 2012, pukul 19.30 WITA, pertunjukan pewartaan ini dimulai. Pagelaran dalam rangka paskahan ini dilaksanakan di gedung Banua Patra Pertamina. Para penonton berasal dari 3 paroki di Balikpapan: Dahor, Prapatan dan Spinggan (tiga paroki ini sedang membangun gereja). Para pastor paroki hadir mendukung acara ini. Para penonton wajib membeli tiket pagelaran (untuk dana pembangunan). Pagelaran berdurasi 3,5 jam ini berjalan dengan lancar. Semangat yg dibawa dalang: iringan rusak ga papa (maklum baru pertama kali ngiringi wayang), yg penting sanggitnya (pesan2nya) masuk dan penonton terhibur karena banyolan tokoh komedi Aman dan Amin.
66
Saya mengamati kehidupan paroki yang umatnya multietnis. Paroki melalui DPP nya selalu memberi tempat untuk ekspresi iman sesuai asal mereka: Bugis, Dayak, Toraja, Flores, Jawa. Para Pastor di sana, terutama pastor Joseph OMI sangat memperhatikan sisi budaya. Pastor yg asli Itali ini mengusahakan adanya gamelan, kulintang dan sarana yg lain demi memperhatikan kebudayaan bangsa.Hal baik lain yang saya lihat: di Paroki Dahor, umat mempunyai kebiasaan berhimpun setiap minggu di lingkunganlingkungan/stasi. Akhirnya, saya sudah kembali lagi dengan selamat pada hari Selasa, 17 April 2012. Trimakasih pula kepada Romo Asodo OMI yg membantu saya hingga dapat bis untuk sampai ke Kroya.
13. MUNGKINKAH ADA DEWAN KEUANGAN PAROKI? Shared by RD. Y. Suratman Ada seorang imam yang bertanya kepada saya, apakah mungkin membentuk dewan keuangan di sebuah paroki? Tidak cukupkah dengan wadah dewan pastoral paroki saja? Atas pertanyaan itu saya langsung menjawab MUNGKIN. Dan sebaiknya memang dibentuk dan dibedakan dengan dewan pastoral paroki. Tentu ini jawaban saya secara pribadi..... Dari KHK jelas menyatakannya. Kan. 537 - Di setiap paroki hendaknya ada dewan keuangan yang diatur selain oleh hukum universal juga oleh norma-norma yang dikeluarkan Uskup diosesan; dan dalam dewan keuangan itu kaum beriman kristiani yang dipilih menurut norma-norma itu, hendaknya membantu Pastor Paroki dalam mengelola harta-benda paroki, dengan tetap berlaku ketentuan kan. 532. Mengapa KHK menegaskan demikian?Karena paroki adalah sebuah badan hukum publik yang atas nama Gereja berhak untuk menerima, mengelola dan mengalihmilikkan harta benda Gereja di hadapan hukum sipil. Dan setiap badan hukum mestinya punya dewan keuangan. Sesuai dengan Kan 1280 bahwa: “Setiap Badan Hukum hendaknya mempunyai dewan keuangan atau sekurang-kurangnya dua penasihat, yang membantu pengelola dalam melaksanakan tugasnya menurut norma statuta" Ketentuan-ketentuan di atas memang belum banyak bicara secara konkrit dan deatil bagaimana tata kerjanya dewan keuangan paroki itu. Maka masih perlu dicari.
14. REPORTASE KUNJUNGAN USKUP AGUNG EMERITUS MGR. PIUS DATUBARA OFM CAP Reported by RD. Y. Vidi Wahyudi Saya ingin berbagi cerita sehubungan kunjungan bapak Uskup Mgr. Pius Datubara OFM Cap ke Sidareja. Jumat, 15 Juni 2012 Kemarin hari Jumat, 15 Juni 2012 sekitar pkl.16.00 (4 sore) bapak Uskup Pius rawuh ing Pastoran Sidareja ditemani beberapa suster FMMI (sr. Agatha FMMI, sr. Emerensia FMMI, sr. Andrea FMMI dan sr. Pauline FMMI). Sesudah kami bincang-bincang di ruang makan Pastoran, Rm. V. Suranta, sr. Agatha FMMI, sr. Emerensia FMMI dan saya menghantar bapak uskup Pius menengok pembangunan AsramaPanti Asuhan-Susteran FMMI Sidareja yg berlokasi di dekat kompleks sekolah YSBS Sidareja (utara TK Pius-Sidareja). Kesan bapak Uskup Pius terhadap bangunan tersebut: luas calon Asrama-Susteran-Panti Asuhan tersebut sudah lumayan luas, kamar-kamar baik itu untuk para suster maupun untuk ruang kerja karyawan asrama/Panti "cukup saja" dan tidak begitu luas. Bapak Uskup Pius mempertanyakan campuran prosentase adukan semen-pasir untuk tembok karena menurut beliau itu masih kurang kuat (bapak uskup mencoba "gumpili" semen-batu bata yg sudah tertata menjadi "tembok" dgn tangannya sendiri, dan ternyata adukan semen-pasir tsb mudah hancur?). Sr. Agatha FMMI kemudian panggil seorang mandornya dan bertanya tentang prosentase takaran semen-pasir yg dipertanyakan uskup Pius, dan menurut mandor tersebut, prosentase semen-pasir tersebut adalah 1:4.
67
Sesudah berkunjung ke lokasi pembangunan Asrama-Panti Asuhan-Susteran FMMI Sidareja, bapak Uskup Pius melanjutkan perjalanan beliau menuju susteran FMMI komunitas Sidareja (sekitar pkl.16.3017.00). Sekitar pkl.17.00 bapak Uskup Pius sudah kembali ke Pastoran Sidareja dengan menempati kamar yang sudah kami siapkan. Sesudah mndi, beliau segera menuju Gereja untuk bersama kami dan umat turut merayakan hari raya Hati Kudus Yesus Yang Mahakudus. Tepat pkl.17.30 kami bersama umat merayakan ekaristi hari raya Hati Yesus Yang Mahakudus secara konselebrasi: Mgr. Pius Datubara OFM Cap, Rm. Suranta (pastor kepala paroki Sidareja) dan saya. Ekaristi berakhir pkl.18.30 dan dilanjutkan dengan makan bersama: para suster (PBHK dan FMMI), umat yang menghadiri ekaristi tersebut, mgr. Pius Datubara OFM Cap, dan kami berdua (romo sidareja). Makan bersama usai misa ini, "disponsori" oleh para suster PBHK komunitas Sidareja yang memasak daging "kambing kota" sebagai menu utama. Bapak Uskup Pius tampak begitu akrab, membaur dengan para umat dalam makan bersama tersebut. Sampai seluruh umat pulang, bapak Uskup Pius masih tampak menikmati ngobrol-ngobrol dengan para suster dan kami para imam hingga sekitar pkl.20.30. Inti obrolan kami berkisar mengenai sharing beliau sejak masih sebagai diakon yg akan ditahbiskan sebagai imam, sebagai pastor muda, hingga kebiasaan dan perhatian beliau dalam kunjungankunjungannya ke paroki-paroki juga stasi-stasi. Menurut beliau, dalam aneka rupa tugas yg beliau emban, beliau lebih sering "jalan-jalan ke luar keuskupannya" untuk mengunjungi paroki-paroki dan stasi-stasi. Sebelum istirahat malam, bapak Uskup Pius sempat bertanya pada kami tentang hasil pertandingan sepak bola yang berlangsung tadi malam. Sabtu, 16 Juni 2012 Pkl.05.30 kami merayakan ekaristi harian sebagaimana biasanya. Sesudah pimpin ekaristi harian, saya segera bersiap-siap mengantar bapak Uskup Pius menuju Majenang bersama para suster FMMI koomunitas Sidareja. Pkl.06.15 bapak Uskup Pius dan saya meluncur menuju Majenang dengan mampir ke susteran FMMI Sidareja untuk bersama para suster FMMI komunitas Sidareja merayakan ekaristi penerimaan seorang novis FMMI di Majenang. Pkl.07.10 kami sampai di susteran FMMI. Saya tidak ikut upacara penerimaan novis tersebut, namun saya pamit untuk mengunjungi ibunda saya juga mampir pastoran Sidareja untuk bertemu dengan rm Ngarlan. Setelah pamit dari susteran FMMI komunitas Majenang, saya langsung menuju pastoran Majenang dan bertemu dengan Rm. Ngarlan kemudian kami berdua sarapan bersama (berdua) sambil ngobrol-ngobrol. Usai sarapan bersama dan ngobrol-ngobrol dgn rm. Ngarlan, saya pamit untuk ke rumah ibu saya dengan jalan kaki dari pastoran. Dalam perjalanan menuju rumah, saya mampir ke susteran OP komunitas Majenang, saya berjumpa dengan sr. Gabriel OP yg sedang siap-siap berangkat ke sekolahan, juga bertemu dengan sr. Vero OP (pimp komunitas OP Majenang). Saya sempat juga bersama sr. Vero OP melihat2 bangunan calon susteran OP yg "baru" yg sedang dibenahi di sana-sini. Usai melihat2 bangunan "calon" susteran OP Majenang, saya ke rumah ibu dan bertemu dgn adik, ponakan, kakakkkakak ipar juga ibunda tercinta yg sudah menjanda ini. Siang sekitar pkl.14.00 saya kembali ke Pastoran Majenang dan pamitan dgn rm. Ngarlan untuk kembali ke Sidareja. Pkl.15.00 saya sudah kembali sampai Pastoran Sidareja. Pada saat kami makan bersama di Pastoran Majenang (rm. Ngarlan dan saya), saya diberi informasi bahwa bapak Uskup menuliskan email untuk rm ngarlan dan saya. Saya kaget sebab email bapak uskup sama sekali tidak masuk atau belum saya terima. Kemudian, saya yakin mungkin bapak Uskup mengirimkan email tersebut ke alamat email saya yang lama (
[email protected]), karena itu tentu belum bisa saya buka dan baca isi email bapak Uskup. Saya kemudian meminta rm. Ngarlan untuk mengirimkan isi email bapak Uskup ke alamat email saya sekarang yaitu:
[email protected] akhirnya rm. Ngarlan mengirimkan email bapak uskup ke alamat email saya yg sekarang tersebut. Sebelum rm. Ngarlan mengirimkan email tersebut, beliau membacakannya untuk saya, saat kami makan bersama/ sarapan di Pastoran Majenang tadi pagi. Bapak Uskup yang kami cintai, menurut rencana bapak uskup Pius setelah usai menerima seorang novis suster FMMI dalam upacara tadi pagi di susteran FMMI, beliau akan melanjutkan perjalanannya ke
68
cilacap untuk menemui keponakannya. Tapi ternyata, rencana tersebut tidak jadi, dan akhirnya bapak Uskup Pius melanjutkan perjalanannya menuju Pangandaran dari Majenang-Pangandaran menggunakan kendaraan carter-an (sewa) yg disewa oleh suster FMMI. Bapak Uskup Pius berangkat dari Majenang menuju Pangandaran sekitar pkl.12.00 siang tadi. Informasi ini saya dapat dari sr. Agatha FMMI yang saya hubungi via telp/Hp. Bapak uskup yang kami cintai, kemungkinan besar, saat ini bapak Uskup Pius masih berada di Pangandaran atau sudah dalam perjalanan menuju pulang (entah menuju Majenang atau Sidareja). Pesan dari bapak Uskup tentu akan saya sampaikan kepada beliau. Tadi saya sudah coba kontak beliau via Hp dengan nomor hp yg beliau berikan pd saya tadi malam dalam kesempatan obrolan santai. Tapi telp saya tadi tidak diangkat meski nada sambungnya masuk. Kemungkinan, beliau sedang dalam perjalanan wisata di Pangandaran. Demikian kilasan reportase sederhana yg dapat saya informasikan kepada bapa Uskup, khususnya seputar perjalanan uskup emeretus Mgr. Pius Datubara OFM Cap dalam kunjungannya di Sidareja dan Majenang dari Jumat kemarin hingga hari ini (sabtu).
15. KESAKSIAN IMAN UMAT EGYPT Shared by RD. Ag. Agung Pralebda Bagian 1 Di wilayah Batang timur, jika Ekaristi, atau pertemuan, di saat bersamaan dengan doa lima waktu agama tetangga sedang berlangsung, demikian bisingnya. Maka peng-udud '76 biasanya menghentikan dulu acara, guna mendengarkan suara doa yang model teriak-teriak gitu. Inilah ketidaknyamanan kecil di Indonesia. Di bagian dunia lain, situasi ber-agama, ada yang lebih besar tantangan & ujiannya. Di Mesir, seorang umat katolik memberikan ceritanya: 1. Gereja mesir, tumbuh sebagai buah dari karya pelayanan Rasul Markus. Di tahun 300-an, gereja tumbuh demikian suburnya. Apalagi dengan kebijakan St Chatarina, banyak gereja didirikan di manamana. 2. Tahun 700-an, agama baru --Islam--, datang di Mesir. Saat itu umat Kristen adalah mayoritas jumlahnya. Namun kini, tahun 2012-an, jumlah umt Kristen, hanyalah 30 %. Pemeluk Islam, 60%. Bagaimana bisa tersalip jauh ?. Karena soal ajaran perkawinan. Keluarga kristen, seorang suami hanya boleh punya istri satu. Dalam keluarga moslem, dulu dan sekarang, banyak suami, istrinya empat. Katanya, meniru ajaran Mohamad, yang membolehkan empat istri. 3. Model pernikahan yang poligami-s demikian, menimbulkan banyak efek sosial negatif. Bisa dibayangkan, satu bapak, empat istri, anak-anaknya banyak sekali, dan kurang perhatian, dan lalu banyak yang terlantar, keleleran, kurang terurus. 4. Efek sosial seperti itu, terasa betul ketika peng-udud '76 di sekitar piramida, dan pinggiran Cairo. Banyak copet di sana. Banyak pemeras di sana. Dan banyak di antaranya, berusia kanak-kanak, atau remaja. Suasananya, lebih parah dibanding terminal Pulogadung, jika dibandingkan situasi Indonesia. 5. Situasi minoritas umat kristen, mengalami banyak ganjalan. Juga belakangan ini. Januari tahun lalu, sebuah gereja dilempari bom, ketika sedang natalan. Limapuluh umat lebih, tewas. Namun, tantangan, ancaman itu, tak membuat jumlah umat kristen berkurang, Rata-rata, dalam limatahun, umat kristen Mesir bertambah 3 jutanan. Karya Tuhan mendampingi peziarahan umatnya di bumi ini. Juga sekarang ini.
69
Bagian 2 Mempunyai pemimpin yang baik, bersih, jujur, pro-rakyat betulan, tidaklah mudah. Bupati Batang periode yang lalu, bisa mimpin dua periode, namun kemudian masuk sel, alias penjara. Itu akibat dari pengelolaan mandat kepemimpinannya yang tidak semestinya. Ditemukan penyimpangan di sana, sini. Sebaliknya, pemimpin yang sungguh pro-rakyat, bersih dan jujur, meski sudah menjabat dua periode, tidak masuk bui, tidak kena perkara, malah dijagokan untuk memimpin daerah lain, yang porsinya lebih besar. Contohnya, Walikota Solo, yang kini dijagokan untuk jadi gubernur DKI 1. Di level presiden, kepala negara, kurang-lebih juga, pola persoalannya sama. Undang-undang jaman sekarang, lumayan, sebaik apapun presiden, hanya boleh menjabat dua periode saja. Jaman orde-baru, presiden Soeharto menjabat 32 tahun. Berarti, enam periode lebih. Mungkin akan lebih lama, jika tak turun akibat gerakan reformasi. Memang ada plus & minusnya. Seorang umat Katolik Mesir, mengalami presidennya, bagaimana memimpin rakyatnya, mengelola negaranya. Merasakan duka-laranya presiden yang kurang bijak, lalu mensharingkan pengalamannya sebagai warganegara yang beragama katolik. 1. Anwar Sadat Namanya cukup terkenal seantero dunia. Namun bagi dia dan rekan-rekan komunitasnya, gaya kepemimpinannya sangat tidak adil, alias diskriminatif. Orang-orang kristen, tidak boleh membangun gereja baru. Bahkan jika ada yang rusak, tidak boleh diperbaiki. Bagi umat itu, Tuhan tidak diam. Saat upacara militer, presiden itu ditembak mati oleh tentaranya sendiri. Hukum Tuhan, katanya. 2. Husni Mubarak. Presiden ini juga tidak suka sama orang kristen. Di jaman kepemimpinannya, seorang Uskup Katolik Ortodok dipenjara bertahun-tahun, tanpa alasan jelas. Januari 2011, sebuah gereja di Aleksandria dibom saat misa Natal. Aparatnya dinilai tidak serius menangani peristiwa tersebut. Tiga bulan kemudia Presiden ini, diturunkan lewat revolusi rakyat. Kini sakit-sakitan, dan dipenjara seumur hidup. Kena hukum Tuhan dia, kata umat itu. Secara teologi, Tuhan tidak menghukum ciptaannya. Tapi bagi umat yang tertindas, kepercayaan itu ada. Yang semena-mena terhadap sesama, kena hukumaNya. Kini gereja-gereja di sekitar Kairo, mulai bertambah. Yang rusak juga kelihatan sedang diperbaiki. Sebuah proses hidup beriman, yang maju. Semoga demikian untuk seterusnya. Juga di Indonesia. Mari mendoakan presiden kita.
16. SAPU LIDI – REFLEKSI 10 TAHUN IMAMAT Shared by RD. T. Mardi Usmanto SAPU LIDI adalah alat tradisional yang sangat kita kenal sejak kecil dan kita gunakan untuk membersihkan halaman rumah. Sapu lidi terbentuk dari banyak lidi yang bila tercerai berai dan tidak ada ikatannya akan kehilangan fungsinya. Sapu Lidi juga mengingatkan kami (Galih, Maryoto dan Mardi) akan sebuah rumah resto bermotif tradisional Sunda, yang terletak di jalan Cihampelas, Bandung. Iringan musik khas sunda menyambut kedatangan kami menuju kursi melingkar dengan meja bundar yang klasik. Sebuah buku menu masakan bersampul kepang bambu disodorkan pada kami oleh seorang dara berparas elok dan bermuka ramah. Kami sungguh-sungguh merasa tidak salah tempat lagi untuk menikmati hidangan malam satu september dua ribu dua belas. Di situ kami nyaman untuk makan. Di situ pula kami asyik berfoto ria. Dan situlah kami merefleksikan perjalanan imamat sepuluh tahun berlalu. Berawal dari lontaran pertanyaan, apa yang disyukuri selama 10 tahun imamat dan harapan apa untuk penghayatan imamat selanjutnya, kami tetap nyambi menikmati hidangan nasi goreng yang sebetulnya menu biasa, namun entah mengapa menjadi sangat luar biasa. Satu persatu diantara kami membagikan pengalamannya. Panggilan imamat yang kami alami sepuluh tahun tentu belum menunjukkan kurun waktu yang "aman" dari pelbagai goncangan. Dinamika 70
hidup imamat sungguh terasa bergejolak, dalam kondisi yang mestinya aktif dan produktif dalam konteks pastoral. Sepuluh tahun kami rasakan bahwa imamat semakin personal dalam penghayatan masing-masing dan memang Tuhanlah yang memanggil pribadi lepas pribadi. Itulah yang pertama kami syukuri. Maka kesadaran akan tanggung jawab pada Tuhan yang memanggil sangat dituntut. Dalam penugasan Gereja melalui uskup untuk studi di luar negeri, bisa saja tindakan yang kurang bertanggung jawab dilakukan, mengingat tidak ada yang mengenal, tidak dipantau langsung oleh rekan imam atau uskup. Di situlah tantangan nyata yang tidak mudah untuk membuktikan tanggung jawab pada perutusan Gereja. Bahkan pada awal perutusan ke negeri asing, dirasakan pula situasi yang dilepas begitu saja dan harus menghidupi imamatnya sendiri dengan pelbagai kesulitan dan godaan untuk seenaknya dalam menghayati imamat. Namun demikian, imamat juga beraspek kolegial. Imamat memang dihayati sendiri-sendiri namun tetap dalam kerjasama dengan rekan imam dan Gereja. Imam memang membutuhkan imam lain, namun tidak harus dengan semua imam. Unio itu wadah persaudaraan imami, namun tidak dengan sendirinya setiap imam mampu terbuka dan mendapatkan teman. Ada imam lain yang masih belum bisa menjadi teman, misalnya ketika rekan imam lain dirasani umat, ia tidak membela dan menjaga nama baik temannya di hadapan umat namun malah membicarakan kejelekan rekan imam itu kepada umat. Maka syukurlah bila memiliki teman seangkatan, karena itu menjadi basis kekuatan personal dalam menghayati imamat. Imamat yang makin personal itu ternyata diteguhkannya dalam konteks rekan seangkatan. Tentunya yang tidak memiliki angkatan akan berpikir lebih keras dan mencari pilihan tindakan agar tidak merasa sendirian dalam menghayati imamatnya. Unio yang selama ini terbangun sangatlah membantu dalam berkiprah pastoral. Dalam kiprah personal tetaplah diupayakan semaksimal mungkin dalam berbagai pertemuan dan kegiatan di dekenat maupun keuskupan. Yang kedua kami syukuri, bahwa imamat hidup dan tak lepas dari penghayatan ekaristi. Imamat yang ekaristis membuat kami bertahan dalam pelbagai kesulitan dan membantu dalam penghayatan kesetiaan seperti Kristus. Kesulitan dalam imamat itu jelas dihadapi; seperti terlepas dari karya pastoral Gereja lokal, mempelajari bahasa asing, berkecimpung dengan materi studi, tidak mengenal dinamika umat, tidak bisa memilih teman sekomunitas, ada ketidakcocokan dengan umat dan rekan sekomunitas, dll. Dalam ekaristi pengorbanan dalam hidup imamat di tengah pelbagai situasi menjadi satu dengan pengorbanan Kristus. Kurban imam menyatu dengan kurban Kristus dan di situlah keselamatan terjadi. Melalui ekaristi, sanda Tuhan yang direnungkan juga memberi kekuatan dan pertimbangan untuk menentukan kebijakan pastoral. Sabda Tuhan dalam ekaristi yang dirayakan menjadi inspirasi dasar pertimbangan untuk menghadapi masalah pastoral, terlebih saat muncul konflik-konflik di tengah umat. Di saat ada rekan imam yang menjalani diri sebagai tukang misa, kami meyakini bahwa melalui ekaristi lah penghiburan iman di balik segala tantangan dan perjuangan kami temukan. Yang ketiga kami syukuri bahwa imamat adalah sebuah perutusan dan perutusan adalah rahmat yang berharga. Kepercayaan Gereja pada tugas-tugas tertentu bisa saja dianggap beban bila tidak diharapkan, namun pada akhirnya menjadi sebuah karunia yang bernilai ketika dilihat sebagai kesempatan untuk terlibat dan dipercaya. Haruslah disyukuri bahwa mendapat kepercayaan dan perutusan dari Gereja. Penempatan Gereja melalui SK uskup yang awalnya dirasa tidak tepat, dalam perjalanan waktu dilihat sebagai cara Allah untuk mendidik dan mengembangkan iman dan kepribadian. Selanjutnya, perjalanan imamat tetaplah membawa harapan dan impian yang mendorong penghayatan di masa kini. Kami berharap bahwa imamat kami mampu menghantar umat untuk bertemu dengan Tuhan. Penghayatan dan pelayanan imamat kami membawa umat pada pengalaman perjumpaan dengan Tuhan. Untuk itu umat perlu dibiasakan memiliki tradisi kekatolikan, mendapat pelayananpelayanan sakramen dengan baik, dan menghidupi motto tiada kebahagiaan tanpa salib dan tiada salib tanpa kebahagiaan. Kami yang masih merasa terlepas dari situasi Gereja lokal akan menyelesaikan dengan baik dan cepat agar pada waktunya selesai dan kembali ke dalam kiprah Gereja keuskupan. Kami melihat bahwa kebutuhan keuskupan makin banyak dan dibutuhkan tenaga pastoral yang mencukupi. Keterbatasan tenaga pastoral menyebabkan terjadinya pembicaraan dalam forum-forum sebenarnya berbeda, namun keprihatinan dan pembicaraan yang terungkap sama. Obrolan berlangsung asyik dan tak terasa malam itu sudah semakin larut. Kami kembali ke penginapan mengingat paginya kami ingin mengikuti misa lagi di gereja katedral. Penginapan kami sangat nyaman
71
dan menyenangkan, terletak di sebelah Gereja katedral. Hanya sebuah rel kereta api yang memisahkan kami dengan pastoran katedral. Gedung penginapan kami cukup tinggi dan kami berada di lantai lima. Atas kebaikan salah satu umat yang bersyukur karena ulang tahun perkawinan mereka ke-17, kami gratis menikmati kebersamaan seangkatan dan bermalam di kasur empuk Grand Royal Panghegar. Kebersamaan kami di perjalanan juga menjadi bagian dalam perjalanan refleksi bersama. Senda gurau, canda tawa dan nyanyi teriak teriak bersama juga menjadi bagian dari refleksi kebersamaan. Hidup bersama sudah menjadi menyenangkan dan akrab ketika ada ejekan, tertawaan, marah marah sesaat ketika tersesat di perjalanan, atau menertawakan gaya bicara teman yang membuat kami lupa untuk fokus dalam menaati rambu lalu lintas. Akibatnya; kena tilang dech. Itulah bagian dari kebersamaan juga. Kami tak mau membayar polisi, kami pergi membayar tilang dengan struk biru ke kantor BRI lalu mengambil sim A di kantor Poltabes. Itulah bagian dari pengalaman bersama. Sangat menyenangkan dan 3 hari itu sangat ami syukuri. Dalam perjalanan kami disatukan, dalam foto bersama kami leluasa, dalam indahnya alam kawah putih, situ patengang, mall paris van java dan kunjungi tempat kuliner kamimenjadi santai. Imamat bukan harus dihayati dengan ketegangan agar tidak hilang kegembiraan oleh karena rahmat yang dianugerahkan Tuhan. Semoga bermanfaat, dari kami yang baru pulang ambulasi di kota kembang, bandung. (Galih, Maryoto, Mardi)
TANGGAPAN MGR. SUNARKA: Ytk. Rama Mardi, Rama Galih, Ama Maryoto. Berkah Dalem. Matur nuwun untuk tulisan hasil refleksi pengalaman 10 tahun menjadi imam. Profisiat atas rasa “happy, committed, professional” walaupun diperlukan pergulatan hidup untuk mengatasi berbagai tantangan hidup sebagai imam. Yang saya lihat dan saya rasakan bahwa wahana UNIO KP dalam memetri persaudaraan imamat dan kolaborasi (secara rohani dan karya) sangat-sangat saling menolong satu sama lain; memang beberapa dari teman kita ada yang masih memerlukan teman curah hati 'sok-glogok’, nggak perlu aling-aling iniitu. Bagus jugalah. Saya selalu mengalami ketegangan batin bila aku harus menugaskan seseorang teman imam, entah untuk tugas studi atau tugas selain paroki teritorial dan kategorial atau apa; maka untuk itu aku setahun sebelum keputusan, sudah glenikan gentayangan mohon pertimbangan sana-sini: Dewan imam, Collegium Consultores, Kuria dan lain lain sehubungan masalah sosiogram, watak, kemampunaan- IE 3 S (itellectual, emosional, spirituality, social community, skill). Dan tidak mudah untuk menggerayangi misteri seorang pribadi. Lha kalau sudah diayak-iyuk, Uskup tinggal mengambil keputusan, ketok palu dengan penuh perhitungan dan kepercayaan kepada Penyelenggaraan Ilahi. Kita sudah perlu mengolah pemberdayaan pontensi secara optimal mungkin dari teman teman baik yang bertugas studi maupun yang berkiprah pastoral teritorial dan kategorial, supaya pontensi potensi (baik ilmu spesialisasi dan pengalaman lapangan disinergikan) tidak teranggurkan atau wastra lungset ing sampiran dalam mewujudkan KP menjadi Sakramen Kerajaan Allah, secara internal dan eksternal. Sangat kusayangkan, kalau pe-sinergia-an dan pemberdayaan tidak terwujud. Sepisan malih matur nuwun atas wawas balik dan wawas profetis pengalaman menjadi imam sudah 10 tahun dalam suasana keakraban angkatan. Salam kasih dan doaku.
17. PENGALAMAN MENDAMPINGI ZIARAH KE EROPA Shared by RD. S. Parjono Saya pulang tgl 31 Agustus 2012 pkl 15.50 sampai stasiun KA Tegal dari ziarah baik sebagai pendamping rohani maupun ziarah sendiri. Awalnya saya ditawari rute: Fatima-Monserrat-Avila-Lourdes. Saya langsung tertarik. Nama-nama itu sudah tidak asing bagi saya. Tempat-tempat itu punya sejarah rohani bagi hidup saya. Peziarahan ini 72
saya maknai sebagai perjalanan panjang hidup saya. Cerita mengenai Fatima dan Lourdes sudah saya dengar sejak kecil. Mungkin ini dipengaruhi oleh tempat tinggal saya dekat Sendangsono yang konon, Lourdesnya Indonesia. Nama Avila menjadi akrab di telinga dan hati saya saat saya kuliah di Roma di Universitas Teresianum. Nama Monserrat mungkin pernah saya dengar ketika saya menjalani formasi di TOR Puruhita namun tidak ingat persis. Tetapi yang jelas, ketika saya masuk di karya pendidikan di TORSA, nama Monserrat dan Manresa menjadi nama yang sulit diingat dan diucapkan sekaligus saya rindukan tempatnya. Monserrat adalah tempat St. Ignatius Loyola mendapatkan penampakan Bunda Maria dan bayi Yesus dan setelahnya ia menyepi di Gua Manresa dengan hasil 'Latihan Rohani'. Dengan latar belakang seperti itu saya secara pribadi amat terbantu untuk memperdalam hidup dan kecintaan saya pada nama, tempat, spiritualitas. ada dua spiritualiatas yang menyatu antara Spiritualitas Karmelitan (dari Teresia de Avila, pembaharu ordo dan Yohanes dari Salib) dan Spiritualitas Ignatian dari St. Ignatius Loyola. Kedua spiritualitas itu - saya merasa- disatukan dalam spiritualitas Bunda Maria. Saya berharap besar bahwa penghayatan imamat saya makin dialiri oleh nuansa ini. Dengan latar belakang seperti itu, saya membawa 19 peziarah lain dalam pergulatan saya. Apa yang saya buat? Saya membuat misa setiap hari, dengan tempat bervariasi: di Gereja (Lourdes dan Nevers); di tempat penampakan Bunda Maria kepada Beata Jacinta, Beato Fransisco, dan Lucia; di hotel (lisbon dll); dan di atas BUS (dalam perjalanan, 2 kali, karena tidak ada tempat dan waktu yang pas). Selain misa, setiap hari, berdoa rosario (pesan dari Bunda Fatima) bagi segala macam jenis intensi doa; puncta/renungan singkat (bisa 2-3 kali sehari); doa (awal perjalanan dan akhir perjalanan sebelum tidur). Dalam puncta saya mengangkat tokoh: Bunda Maria (berdasar pada penampakan Fatima, Monserrat dan Lourdes), ajaran dari St. Teresa de Avilla dan St. Yohanes dari Salib, ajaran St. Ignatius de Loyola, St. Yohanes Maria Vianney dan St. Bernadet. Kesan saya, para peserta ziarah merasa puas dan mantab atas pendampingan ini. Bahkan mereka meminta agar saya bersedia mendampingi lagi di tempat lain. Saya memberikan harapan untuk tunggu 5 tahun lagi. Mereka protes, terlalu lama, apalagi mereka sudah tua-tua. tetapi sayapun tidak mau terlalu sering. Secara khusus, saya mengucapkan terimakasih kepada Bp Uskup atas izinnya saya mendampingi ziarah 18-30 Agustus 2012 ini dan kepada Ritz tour atas tawarannya.
18. OGF UNIO REGIO JAWA: “IMAM KAMI SUCI DAN PANDAI” Reported by RD. M. Ngarlan Senin, 3 september 2012 Di Hotel Santika KS Tubun Jakarta dimulailah acara OGF para imam diosesan regio Jawa plus Denpasar dan Tanjungkarang. Rombongan Purwokerto kloter pertama sampai jam 4.30. Kami berdelapan adalah rombongan yang pertama kali hadir. Setelah registrasi, mandi, sarapan, kami mulai dgn cek kesehatan: EKG, mata, fisik, tensi BB/TB dan cek daya ingat. Acara cek kesehatan dibantu prof Ivone dan tim dari atmajaya. Sampai sekitar jam 16.00 cek kesehatan tahap I dijalankan. Jam 17.00 misa pembukaan dipimpin Mgr. Suharyo didampingi bapak Kardinal dan para konselebran lain. Dlm homilinya bapak uskup agung menghubungkan bacaan: Yesus ditolak di nazaret" dg tema: "Imam kami, suci dan pandai.....". Imam suci dan pandai adalah imam yg lepas bebas dari segala kepentingan diri, sukses diri, kemuliaan diri, namun yg terikat dgn perspektif Allah. Yesus dlm mewartakan Kerajaan Allah tdk mencari berhasil dan sukses. Malah bisa dikatakan gagal karena ditolak banyak orang. Namun Yesus terikat pada Allah. Dia tdk berhenti daan mewartakan di tempat lain. Harus! Kedua imam suci dan pandai adalah imam yg tidak pernah kecewa ketika harapan, impian, pekerjaannya belum terpenuhi dan blm berhasil; imam yg tidak marah karena kecewa; dan imam yg tidak gelap mata karena marah. Gelap mata: bertindak sak karepe dhewe yg gelap-gelap tdk selaras kehendak Allah. Homili ini dikaitkan dgn tokoh Imam: Yohanes Maria Veanney.
73
Sementara peserta yg sudah hadir sekitar 170 an imam dari: jakarta, bogor, bandung, pwkt, semarang, malang, surabaya, denpasar dan tanjungkarang. Setelah makan malam, jam 20.00, kami memasuki pengantar umum OGF UNIO Regio Jawa dan sesi I mengenal Yoh Maria Veanney. Setelah makan malam, kurang lebih jam 20.00 acara diawali dg "goro-goro" muncul semar, gareng, petruk, bagong. Semar dimainkan aktor adi kurdi dan bagong oleh romo sulis jakarta. Punokawan mengawali acara dg dialog soal tujuan acara OGF ini dan menyampaikan agenda malam serta selasa esok. Di tengah tengah punokawan muncul didik SSS pemain saksophon yg hebat itu memukai semua imam yg ada di ruangan. Acara inti dimulai: menonton film Yohanes Maria Vianney versi bahasa Indonesia. Pastor vianney yg selama ini dikenal "bodoh", ternyata tampil begitu suci dan cerdas serta bijaksana. Dia diutus uskup ke desa kecil Ars (perancis) dimana paroki desa itu sudah lama ditinggalkan umat karena pengaruh kemabokan dunia. Umat lbh pilih dansa dan pesta ketimbang ke gereja. Dosa telah jd kebiasaan umat paroki Ars. Pastor pendahulu "gagal" tugas di sana. Vianney dicemooh, ditolak umat sendiri, ditentang, difitnah makar dan provokasi melawan pemerintahan perancis. Ganggguan suara "setan" sangat kuat agar meninggalkan paroki ars. Namun dia sangat kuat mau melawan semuanya. Dia tekad dan berani mau melawan kedosaan yg merajalela. Dia sangat cerdas dlm bertindak dan berpastoral. Dia mulai kunjungi orang sakit, bahkan menyembuhkan orang sakit, melawan dukun dukun di sana. Mukjizat terjadi, banyak orang sadar dan tobat. Mulailah umat kembali ke gereja bahkan bertobat. Sehari 14 jam pastor ars duduk di ruang pengakuan dosa. Vianney dirasakan dan dilihat sbg kudus dan disebut santo oleh umat namun dia merasa diri pendosa yg malang. Ia tdk sombong. Dia selalu andalkan Allah dan devosi santa Phelomina shg banyak keajaiban terjadi. Vianney bermatiraga kuat dan puasa serta selalu berdoa. Dlm usia 73 tahun beliau sakit dan wafat. Setelah bertahun tahun makam dibongkar, jenasah utuh bahkan sampai hari ini mash disimpan dlm peti kaca di Ars. Selasa, 4 september 2012 Dimulai jam 6 pagi, kami di cek darahnya. Satu per satu kami antre. Jam 6.30 misa pagi lalu lanjut cek darah. Setelah sarapan, kami mengikuti seminar: menggali spiritualitas Yohanes Maria Vianney yg dibawakan romo Petrus Tunjung Kusuma (diosesan Jakarta). YMV adalah imam yg suci dan pandai: taat pada perutusan uskup; arah pastoralnya fokus yaiyu keselamatan jiwa jiwa yg berdosa; dia rendah hati; murah hati; cinta ekaristi; cinta doa; tahan banting; suka pengakuan dosa; suka matiraga; asketis; kreatif; dan pastoral holistik. Setelah seminar spiritualitas YMV, kami minum bersama, lalu mendengarkan pengarahan persiapan outbond. Setelah makan siang, kami berangkat ke Cicatih Sukabumi. Kami diangkut dg 10 bus. Perjalanan diperkirakan 5 jam namun hanya 3 jam 45 menit karena kami dikawal PM, polisi dari jakarta. Jam 14.45 kami sampai lokasi penginapan yg akan digunakan hanya semalam. Jam 19.00 nanti acara makan malam lalu doa malam dan penjelasan soal outbond. Rencana jam 5 rabu berangkat outbond. Semoga kesucian, kecerdasan pastoral dan kebijakssanaan Yohanes Maria Vianney menular pada kami para imam. Santo Yohanes Maria Vianney, pelindung para pastor paroki, doakanlah kami... Rabu, 5 September 2012 Jam 3.45 kami dibangunkan, mandi lalu bersiap ke mobil bus "white horse". Kami menuju ke lokasi out bound. Kami kumpul di base camp (area out bound). Setelah pengarahan, kami diangkut banyak angkot ke lokasi arung jeram. Kami dibagi masing masing kelompok 3 imam dlm satu perahu. Jarak 12 km sungai cicatih kami tempuh kira kira 3,5 jam. Kami dalam tim dilatih: kerjasama, mendengarkan komando ketua, taat pd perintah ketua, kerjasama dan kekompakan; diajak berani masuk ke tempat yg dlm dan penuh tantangan dan berani mengambil resiko. Setelah sampai finish, kami bersih diri di saung saung Riam Jeram lalu makan siang. Acara berikut kami menuju tempat main: paint ball di "base camp" parkiran bus. Kami dibagi dlm 12
74
kelompok dgn msg-msg 10 imam. Kami didandani pakaian tentara, dilengkapi senjata, helm, rompi, peluru, dll. Kami bermain tembak-tembakan. Dgn permainan ini, kami dilatih dlm kelompok untuk merrembug bersama, mengenal perlengkapan, kenali medan tempur, kenali aturan main, kenali musuh musuh, pendataan-pendataan, lalu, menyusun rencana dan strategi berperang shg dpt cepat ambil bendera musuh atau bisa "membunuh" semua musuh. Dari dua permainan ini, kami diajak refleksi menghubungkan antara spiritualitas YMV yg kami gulati kemarin dgn arung jeram dan paint ball, lalu hubungannya dgn pelayanan imamat kami masing-masing. Menjadi imam: mesti belajar dari arung jeram dan paint ball dan jug tokoh Imam: YMV. Imam yg suci dan pandai: berani mengandalkan Allah bukan diri sendiri, berani kerjasama dan percaya pd orang lain, berani berjuang mengambil resiko demi tujuan mulia keselamatan jiwa jiwa. Imam dlm pastoral jg mesti kenal medan karya, visi dan misi, tujuan pastoral, laly susun strategi pastoral, lengkapi dg analisa data dan kebutuhan serta sarana mencapai tujuan lalu juga butuh kerjasama tim didukung koordinasi dan komunikasi yg baik. Jam 14.30 kami naik bus kemlai ke jakarta dan mampir makan sore (jam 16.30) di restoran "gili-gili" Bogor. Jam 19.00 kami sampai hotel santika jakarta. Kamis, 6 September 2012 Jam 8 pagi kami dgn 11 bus menuju ke paroki Bintaro untuk acara seminar soal "climate change" oleh Susi dari "The Body Shop" Jakarta. Dlm perjalanan, terjadi kecelakaan kecil: ada rem dadakan bus 1 lalu semua rem dadakan. Bus 6 bisa berhenti, namun bus 7 sampai 10 menabrak bus depannya. Ada 4 bus yg bagian belakang rusak dan 3 bus plus kaca depan pecah. Dlm perjalanan plg kami diangkut hanya 7 bus saja. Yg rusak dibawa ke central bus. Dlm acara ini, kami diajak sadar akan perubahan iklim, sebabnya, dampaknya, dan bagaimana solusinya. Bagaimana dunia makin panas, kutup utara es mencair. Banyak banjir, badai, lalu jg banyak kekeringan. Sebabnya antara lain: industrialisasi makin marak, perusakan hutan dan lingkungan makin heboh. Sawit menyumbangkan banyak perusakan dan penghasil co2. Batubara juga banyak menimbulkan pencemaran. Kami disadarkan untuk: hemat listrik, tolak kantong plastik dan styrofoom, gunakan kertas secukupnya, tdk boros air, tanam pohon sebanyak mungkin, matikan AC kalau gak digunakan, uji emisi kendaraan secara berkala, gunakan tangga daripada lift, pilah sampak organik dari yg bukan, saat gosok gigi matikan kran air agar gak boros, hati hati dg rokok krn selain cemar udara jg gabus rokok baru 5 tahun bisa membusuk. Dan msh banyak lagi. Apa hubungannya dg tokoh YMV? Jadi imam, pelayan dan gembala hendaknya suci dan pandai: andalkan Allah, persepsi Allah dan pandai dlm arti bisa jaga lingkungan hidup karya cipta Allah dan peliharalah kehidupan, hidup sehat dan Matiraga seperti YMV. Banyak matiraga akan makin suci dan pandai termasuk pandai dlm berpastoral yg cinta lingkungan hidup. Sore kami misa di paroki cilangkap yg diawali dg prosesi relikui st YMV diambil dari prancis. Dlm misa kami diajak melihat lbh dlm soal YMV (kebetulan cilangkap pelindungnya: YMV). Misa bareng umat digunakan untuk pendalaman YMV dan jjg promosi imam diosesan. Setelah misa, kami makan bersama seluruh umat cilangkap. Paroki ini blm punya gereja (dulu bagian cililitan dan cijantung). Selama berpuluh tahun misa di aula sekolah milik Gereja kristen. Tanah gereja kristen namun gedung yg bangun gereja katolik. Ijin gereja dan tanah sudah ada tinggal bangun. Rencana anggaran kira kira 33 milyard dan sebagian besar dibiayai umat (satu keluarga) dan umat hanya bagian kecil saja. Puji Tuhan......kami sampai santika hotel 21.30. Jumat, 7 September 2012 Jam 6.30 kami ibadat sabda laudes dg petugas unio pwkkt. Jam 7 kami sarapan lalu acara jam 8.00-9.00 adalah masukin, sarasehan dari BKBLII (bina lanjut imam KWI) yg dibawakan romo Wanta dan bu Ery Seda sbg tim bina lanjut imam KWI. Dipaparkan hasil masukin (survey) tahun 2008-2009-2010 dg sumber informasi ibu ibu, bapak bapak, dan mantan imam. Dari hasil itu, disimpulkan dan yg sangat penting adalah imam itu: mesti suci, pakai jubah, ada pembinaan spiritual lanjutan, adanya pedoman imam dari uskup, biar imam itu tdk sak kareb dhewek dan hidup seperti YMV.
75
Jam 10-11 kami dengarkan hasil penelitian dan cek kesehatan para imam oleh prof Ivone. Paling parah adalah banyak imam kelebihan gisi, banyak lemak, dan banyak yg kelainan. Para imam mesti lbh hati hati dan banyak matiraga agar tdk mudah ke jantung dan stroke. Masing masing peserta OGF mendapat laporan cek kesehatan dari tim atmajaya. Sebaiknya bapak uskup mengetahui hasil cek kesehatan bagi para romonya. Itulah pesan panitia dan jg prof Ivone. Peserta yg cek sehat ada 145 imam peserta OGF. Pesan prof Ivone agar para imam juga jaga gaya hidup atau pola hidup sehat karena imam itu mahal dan sangat dibutuhkan umat. Bahkan santo YMV katakan imam itu lbh hebat dari Maria. Imam bisa mengampuni dosa dan Maria tidak. Bahkan malaikatpun kalah hebat dari imam. Jam 11.00 punakawan muncul lagi memberikan rangkuman umum ditambah tampilan Didik SSS dan putrinya yg duet. Saxophone dan flute. Lalu jam 11.30 misa penutup dipimpin vikjend jakarta bersama para imam sepuh 58 ke atas. Makan siang adalah acara puncak sblm pulang. Jam 14.00 kami bubar jalan kembali ke masing masing tempat. Acara OGF yg disiapkan dgn sangat bagus dan melibatkan banyak orang hampir di seluruh paroki di jakarta. Terima kasih UNIO KAJ. Terimakasih panitia. Terimakasih animator regio jawa. Selamat untuk teman teman unio peserta OGF. Selamat menghayati imamat Yohanes Maria Vianney.
19. KUNJUNGAN & SHARING STUDI RM. GALIH, RM. HANDI DALANG, RM. HANDI KRIST Reported by RD. Stef. Heriyanto Selasa, 4 September 2012, pukul 17.00, di bangsal kaca Seminari Menengah Mertoyudan, hadir tiga Romo Diosesan KP: Rm. Galih-Rm. Handi Dalang-Rm. Handi Krist. Di hadapan teman-teman MP yang berjumlah 111 dan 25-an teman-teman dari lintas medan (KPA, MT-MM-MU) dan teman-teman dari Purwokerto, Bu Esti dan Suaminya, Fr. Bayu dan Rm. Heru SJ, Romo Galih-Handi Dalang-Handi Krist berbagi pengalaman inspiratif. Mulai dari Rm. Galih yang mengulang-ngulang dengan mengatakan, "Siapa bertahan dalam situasi yang sulit, akan berhasil." Hampir 80% seminaris yang mendengarkan kata-kata ini menulis dalam refleksinya dan mampu mendongkrak semangat mereka untuk tahan dalam studi. Apalagi ditambah dengan gambar-gambar di Harvard University dll tempat Romo Galih studi. Para seminaris terutama MP dengan semangatnya menulis, "Aku harus bisa seperti Romo Gilang". (sangking semangatnya, ada yang salah menyebut nama). Ditambah lagi, "Adanya budaya membaca yang begitu tinggi di Amerika, 8 jam sehari membaca sampai-sampai harus tulang belakang dioperasi dan mata juga dioperasi, demi keberhasilan studi," kata-kata ini terekam kuat di benak para seminaris yang hadir. Juga tampilan bakat mendalam Rm. Handi dengan ilustrasi saat ndalang di Kalimantan Timur dan juga peragaan langsung Bagong dan Semar membuat para seminaris terinspirasi untuk mengembangkan bakat mereka. Buktinya setelah acara itu, banyak seminaris yang memegang dan memainkan wayang yang dibawa Rm. Handi dan minta tanda tangan di buku Kidung Adi mereka. Rm. Handi Krist mensharingkan soal "ketahanan studi, apalagi di tempat yang sangat dingin di Roma". Teman-teman seminaris merasa diteguhkan karena mereka sedang mengalami problem hawa dingin di Mertoyudan di musim mbedhidhing seperti sekarang ini, bahkan ada yang sampai tidak krasan karena hawa dingin ini terutama di pagi hari. Acara berakhir pukul 18.30 dengan masih ada beberapa seminaris yang minta tanda tangan di buku-buku pada ketiga Romo KP tadi. Makan malam bebek goreng H. Slamet yang tersedia di refter DP dan nuansa reunian para staf dengan mantan staf Rm. Galih-Rm. Handi Krist berlangsung akrab sampai ngobrol di gang depan refter cukup lama. Kemudian mereka meninggalkan Seminari Mertoyudan dan ke Yogyakarta, dengan ninggali oleh-oleh kripik dan gethuk goreng serta pesan singkat yang sangat bermakna bagi para seminaris. Trimakasih Romo Galih-Rm. Handi Dalang-Rm. Handi Krist atas kunjungannya meneguhkan tugas dan tanggungjawabku di tempat ini, meneguhkan semangat studi para seminaris, dan meneguhkan kebersamaan sesama staf. Selamat kembali ke tempat tugasnya masing-masing.
76
20. RETRET DELIVERANCE Reported by RD. Y. Deddy S. Selasa, 18 September 2012 Pukul 17.00, Mgr Ignatius Suharyo membuka secara resmi Temu Moderator Karismatik dan Rapat Pleno Besar BPN Karismatik Indonesia di Hotel Jayakarta Jakarta. Keuskupan Purwokerto mengutus Rm. Ngarlan, Rm. Mardi, Rm. Handi Setyanto, Rm. Vidi dan Rm. Deddy. Ada sekitar 120 imam dari seluruh Indonesia yg menghadiri pertemuan yg rencananya akan diselenggarakan sampai hari Kamis 20 September besok. Dalam kotbahnya, Mgr Suharyo mengingatkan bahwa Karismatik sebagai gerakan pembaruan adalah salah satu wujud nyata karya keselamatan Allah bagi dunia melalui Yesus Kristus. Maka, pertanyaan dasarnya adalah bagaimana karismatik bisa mengembangkan dua keutamaan iman yakni belarasa dan kerja sama. Jika dilaksanakan scr konsisten, dua keutamaan itu akan membawa perubahan dan pembaruan bagi masing-masing orang, Gereja dan dunia. Pembaruan itu akan terjadi ketika semua orang bisa melihat segala peristiwa kehidupan ini dalam kacamata iman. Ini berarti bagaimana melihat seluruh kejadian sebagai bagian dari rencana dan sejarah keselamatan Allah. Temu moderator nasional karismatik tahun ini mengambil bentuk retret/seminar deliverence. Seminar ini dibawakan oleh Pater Jose Francisco D. Syquiam beliau adalah pembimbing dan eksorsis dari Kantor Pusat Eksorsisme Keuskupan agung Manila. Krn itu, seluruh rangkaian seminar ini disampaikan dalam bahasa Inggris. Untung ada penerjemah sehingga kami bisa mengikutinya..hehehhe.. Session I malam tadi menjelaskan 3 hal besar, yakni: 1). Peperangan Rohani dan demonology; 2). Serangan Iblis yg luar biasa dan Eksorsisme; 3). Ajaran Resmi Vatikan tentang eksorsisme. Beberapa point yang bisa disampaikan di sini adalah: 1). Fakta Pengusiran setan di masa kini: Pengusiran setan dalam kehidupan Gereja dewasa ini sedikit banyak ditinggalkan. Padahal iblis sampai saat ini masih berkuasa dan kekuasaannya sangat nyata ada dalam kehidupan kita. Zaman sekarang, iblis lebih dilihat secara simbolik sebagai kejahatan, kekacauan dan ketidakbaikan daripada sebagai person/pribadi yang menyebabkan maut, kecelakaan dan kematian. Kita tidak menghiraukan lagi dan tidak percaya lagi bahwa setan masih tetap hadir sebagai person/pribadi yang harus terus menerus dilawan. Jika kita membaca Kitab Suci, tindakan pengusiran setan dilakukan oleh Yesus sebagai kelanjutan dari pewartaan sabdaNya. Sepanjang hidupNya, Yesus terus berjuang untuk melawan dan melumpuhkan setan. 2). Untuk apa menyadari kehadiran setan dan kuasa setan? Dengan menyadari kehadiran setan dan kuasanya, kita akan makin menyadari bahwa Tuhan sungguh begitu baik bagi kita dg mengutus Putra TunggalNya bagi keselamatan kita dari serangan setan. 3). Siapa itu setan? Setan adalah musuh yang memecahbelah. Dosa utamanya adalah kesombongan. Setan tidak bisa menerima kodratnya sebagai ciptaan. Setan tidak bisa menerima bahwa ada kuasa lain di atas dirinya, yakni kuasa Allah. Maka setan selalu membenci Tuhan dan pengikut2Nya. Setan adalah bapa para pendusta, asal muasal ajaran sesat, pencuri yg kadang kala menyamar sebagai malaikat. 4). Apa itu eksorsisme? Eksorsisme adalah tindakan mengusir setan yg bersembunyi di dalam diri seseorang. Tindakan ini menjadi tanda yang sangat jelas bagaimana kuasa Tuhan digunakan untuk melawan kuasa setan. Setiap orang kristen sebetulnya diberi kuasa oleh Tuhan untuk melakukan eksorsisme sederhana dengan rumusan "Dalam Nama Yesus, pergilah kau setan!!!". Eksorsisme singkat inilah yang disebut dengan deliverence. Selain org2 biasa yang bisa melakukan deliverence, ada orang2 tertentu yakni para imam yang diberi mandat secara khusus untuk melaksanakan eksorsisme meriah (solemn excorcisme) dengan menggunakan ritus romawi berbahasa latin. Tdk semua org, bahkan tidak semua imam bisa/boleh melakukan eksorsisme jenis inim. Dengan mandat penuh dari uskup, sang eksorsist akan melakukan pengusiran dengan dibantu oelh doa seluruh Gereja di dunia ini. 5). Pertempuran antara Gereja dengan iblis: Dalam Kitab Wahyu, kita bisa melihat bagaimana suasana akhir zaman ditandai dengan pertempuran antara Gereja dengan iblis. Gereja sebagai kumpulan orang2
77
yang sudah diselamatkan dari kuasa setan dengan rahmat baptisan, menjadi target utama serangan iblis. Mengapa? Karena setan ingin supaya jiwa2 orang yang sudah diambil Kristus, kembali lagi kepadanya. Dan, waspadalah karena bagi orang kristen, setan akan menyerang dengan sangat halus dan penuh penipuan karena konon ceritanya, orang kristenlah yang paling berani untuk melawan setan. Session pertama selesai pukul 22.30. Rabu, 19 September 2012 Hari kedua retret deliverance diawali dengan perayaan Ekaristi yang dipimpin secara konselebrasi oleh 3 imam dari keuskupan Bogor. Selama sehari ini, ada 4 sessi yang diberikan. Dalam 2 sessi awal, Pater Jocis memaparkan secara panjang lebar paganisme, animisme, folk religiosity, occultisme. Selain itu, ditampilkan beberapa kasus pengusiran setan, baik melalui kesaksian orang maupun video yang dibuat oleh Komisi Eksorsisme Keuskupan Agung Manila. Sessi 3, Pater Jojo menjelaskan ritual Roman Solemn Exorcism. Dan di sessi terakhir, Pater Jocis kembali menampilkan contoh kasus pengusiran setan dari seorang gadis berumur 7 th. Beberapa point yang bisa disajikan di sini: 1) Apa itu animisme dan paganisme? Seluruh kebudayaan yg belum dikristenkan bersifat animistik disebut oleh bapa2 Gereja sebagai pagan. Paganisme adalah sistem kepercayaan mengenai jiwa dan roh yang ada di dunia dan tidak berdasar pada Kitab Suci, bersifat panteistik (Allah dan alam adalah satu), dan memanipulasi kekuatan alam utk kepentingan manusia. Untuk itu, diperlukan berbagai ritual, persembahan dan korban supaya kekuatan-kekuatan di alam memberikan kemujuran bagi mereka. Ciri lainnya adalah humanistik, bukan teosentrik. Keilahian masuk ke dalam kemanusiaan demi tujuan2 manusia. Maka, manusia berdoa, memohon dan mempersembahkan korban bukan untuk memuja yang ilahi, melainkan untuk memanipulasi kekuatan yang ilahi tersebut. 2) Gereja Katolik berjuang melawan paganisme. Usaha ini sudah nampak dalam pandangan bapa-bapa Gereja seperti Tertulianus, Yustinus Martir, Agustinus, Lactantius yang mengatakan bahwa paganisme itu memuja iblis dan roh-roh jahat. 3) Occultisme atau penyembahan berhala. Teresia Avilla mengatakan bahwa segala sesuatu yang tidak dipersembahkan kepada Allah adalah suatu kebohongan karena di dunia ini, hanya ada 2 kuasa yakni kuasa Allah dan kuasa iblis. Maka, jika kita tidak mengandalkan kuasa Allah, berarti kita mengandalkan dan memuja kuasa iblis. Tidak ada kuasa di tengah2 dua kuasa tersebut. Di sinilah kita dituntun untuk jeli membedakan antara rahmat dan magis, rahmat dan sihir, doa dan mantra. Semua sembah bakti, rasa takut dan hormat harus dipersembahkan kepada Allah, bukan pada kuasa-kuasa lain. Namun, tanpa sadar kita seringkali melakukan hal yang sebaliknya. Misalnya: harus membunyikan klakson mobil ketika akan melewati jembatan, harus mengadakan ritual sebelum menebang pohon besar, dll. Itu semua bertentangan dengan ajaran Gereja. 4) Paganisme bersifat amoral karena untuk menjadi berkuasa, orang tidak harus suci dan baik secara moral. Fokus paganisme adalah pada ritus, bukan pada disposisi batin yang baik dan berserah pada kuasa Tuhan. Jika paganisme masuk dalam kehidupan Gereja, maka akan terpecah belah. Di satu sisi, rajin ke gereja, namun tidak pernah ada perubahan di dalam hidup harian karena pola pikirnya masih magis, legalistis dan utilitarianis. Tuhan dan agama ada buat saya. Bukan apa yang bisa kupersembahkan untuk gereja dan Tuhan. 5) Ritual Eksorsime Meriah Ritus Romawi. Dijelaskan bagaimana tahap2 penanganan kasus2 serangan roh jahat pada manusia (obsesion, oppression, possesion, infention, dll). Komisi Eksorsisme sangat hatihati untuk menentukan apakah seseorang sedang diserang roh jahat, atau hanya terkena gangguan psikologis/jiwa saja. Maka, dalam komisi itu, ada beberapa profesi lain selain imam, antara lain: psikiater, dokter umum, tim pendoa, bahkan pengacara. Tentu saja, ada beberapa imam yang menjadi eksorsit setelah mendapat mandat khusus dari Bapa Uskup. Sebelum diadakan upacara pengusiran, tim akan menyelidiki dengan teliti dan jeli si penderita untuk mendapatkan keyakinan bahwa orang itu
78
memang menderita karena serangan roh jahat, bukan karena efek obat2an atau gangguan psikologis belaka. Setelah itu, dijelaska tata urutan dan doa-doa pengusiran setan dari ritus Romawi. Hari kedua ini ditutup dengan adorasi kepada Sakramen Maha Kudus.... Kamis, 20 September 2012 Hari terakhir dalam retret Deliverance hanya diisi dengan 2 sesi di pagi hari. Pater Jocis memulai sesi pertama dengan mengutip ungkapan Paus Benediktus XVI: "Barangsiapa memutuskan hubungan dengan Yesus seperti Yudas Iskariot, dia tidak akan memperoleh kebebasan dan tidak akan dibebaskan karena dengan sadar, dia sudah menundukkan diri pada kuasa-kuasa lain. Tanpa Yesus, kita akan berada di bawah kuasa kegelapan." Pater Jocis mengajak peserta untuk TIDAK PERNAH TAKUT pada roh jahat dalam semua bentuknya. Setan/iblis adalah malaikat yang jatuh pada dosa kesombongan dan memilih untuk melawan Allah penciptanya. Dengan bersatu di dalam Yesus, martabat kita diangkat jauh lebih tinggi daripada martabat para malaikat, apalagi malaikat jahat yang sudah jatuh dalam dosa. Bersama dan di dalam Yesus, semua kuasa di dunia dan akhirat sudah ditundukkan dan dikalahkan. Jadi, untuk apa lagi kita takut pada kuasakuasa lain di luar kuasa Allah? Pater Jocis juga menekankan beberapa hal yang penting diperhatikan dalam kegiatan eksorsisme. Pertempuran dalam eksorsisme, bukanlah pertempuran antara eksorsis dengan korban, tapi antara Allah dengan iblis. Biasanya, para korban adalah mereka yang sedang dalam keadaan dosa dan hidup iman yang kurang kuat. Maka, yang pertama-tama diusahakan oleh eksorsis adalah membangun iman korban supaya dia semakin dekat dengan Allah dan bisa membangun gaya hidup jauh dari dosa. Dalam sesi terakhir, pater jocis dan pater jojo menjawab beberapa pertanyaan yang dikumpulkan oleh para peserta sejak tadi malam. Ada banyak pertanyaan menarik seputar eksorsisme, dunia roh gentayangan, penyembahan berhala, jimat, susuk, jenglot, kesurupan, histeria, tuyul, sakit jiwa, dll. Pada pukul 11 siang, seluruh rangkaian retret/seminar deliverance ini ditutup dengan misa kudus yang dipimpin oleh Mgr. Timang (advisor episcopalis BPN Karismatik), didampingi oleh Rm. Joko Setyo Prakoso (KAS) dan Rm. Hilman (Bandung). Pukul 12.15, para peserta makan siang dan mulai cek out. Beberapa romo masih melanjutkan dengan acara Konvensi Nasional (Konvenas) Karismatik di Hotel Mercure Ancol, dan sebagian besar romo pulang menuju tempat tugas masing-masing. Terimakasih Tuhan untuk penyertaanMu selama acara ini. BEBERAPA TANGGAPAN DI MILIS UNIO Rm. Suratman : Rm Deddy ytk. Makasih atas kesediaannya berbagi pengalaman retret deliverence-nya. Yang menarik bagi saya bagaimana tim menyelidiki si penderita dengan jeli apakah dia bener-bener kerasukan setan atau hanya karena pengaruuh obat atau masalah psikologis. Beberapa kali saya menjumpai kasus-kasus dimana orang langsung di-justifikasi sebagai kerasukan setan, sebelum diselidiki secara mendalam persolannya..... Moga-moga di KP nanti, Rm Deddy memprakarsai pelayanan bagi umat yang "terbelenggu setan dengan segala bentuknya". Rm. Ngarlan: Puji Tuhan bahwa saya diberi kesempatan ikur acara retret ini. Selain sbg permenungan rohani, juga katekese bagi saya akan rencana Allah, dosa, setan, malaikat, hantu, klenik, jimat, serta diingatkan lagi tugas imam: mewartakan injil, penyembuhan dan pengusiran setan seperti ada dlm Injil. Dlm kenyataan: banyak umat katolik hidup "mendua" ya rajin ke gereja, ya rajin sesaji, rajin ke suhu, peramal, gunung srandhil, jimat, dll.....kalau kita bersekutu ddg roh jahat, kita akan dikendalikannya. Dan makin jauh dari Tuhan. Perlu katekese ke umat lagi soal hal ini. Kita sering terjebak inginkan hasil langsung dan banyak. Yg bisa adalah roh jahat, prakttek ocultisme dan dhukun. Namun itu kebutuhan jasmani semata. Tuhan memberi kepenuhan rohani. Lalu baru yg lain dditambahkan. Carilah dahulu kerajaan Allah maka yg lain
79
ditambahkan.....puji Tuhan. Puji Tuhan. Puji Tuhan. Semoga apa yg ditulis romo dedy dapat membantu kita dlm katekese umat tentang iman katolik kita. Semoga. Rm. Mardi: Perlukah Tim pastoral Eksorsis? Lima hari selepas pulang mengikuti Retret Deliverence (Pengusiran Setan), saya bertanya-tanya,"Apa yang sekiranya bisa dibuat?" Semakin saya sadari bahwa bahan-bahan yang disampaikan Rev. Jose Francisco C. Syquia (Keusk Ag. Manila) dan Pater Jojo (Keusk. Kubau) sangatlah baik untuk pengolahan pribadi maupun karya pastoral di tengah umat. Sekilas tentang penyampaian bahan retret tersebut telah ditampilkan pemasok berita Rm. Deddy beberapa waktu lalu di jejaring Serayu dan milis unio, namun sepi tanggapan. Apakah tulisan tersebut susah dimengerti, terlalu kaku pembahasaannya atau kurang menarik penyampaiannya sehingga kurang peminat bacanya? Peperangan rohani melawan kuasa-kuasa setan sungguh pewartaan yang efektif. Eksorsisme tidak cukup hanya berhenti dalam pembicaraan, namun menjadi efektif dalam tindakan (bdk. Mat 10:8). Sayang sekali masih banyak orang belum tahu bagaimana harus berjuang melawan kuasa kegelapan. Banyak umat dan imam yang bingung dan tidak tahu harus bagaimana mengatasi kasus kerasukan setan. Juga beberapa pengalaman menunjukkan bahwa ada kesulitan untuk membedakan gejala psikologis, medis, atau betul-betul kerasukan roh jahat. Saya ingat waktu seorang romo (tidak saya sebut namanya) terkena sense motorik setelah melakukan akupungtur di RS Emanuel Klampok. Tangannya bergoyang terus, lalu berdatangan beberapa orang yang akan melakukan pengusiran setan. Mereka mengira bahwa romo tersebut kerasukan roh jahat maka mereka mendoakan, "Dalam nama Yesus aku perintahkan keluarlah kau setan…" Juga kasus kesalahpahaman terjadi ketika seorang aktivis gereja Pekalongan memainkan peran Yesus dalam tablo Jumat Agung. Begitu menghayatinya peran Yesus ia menjadi tampak aneh dan bukan seperti dirinya sendiri. Lalu beberapa orang membawanya masuk ke sebuah ruangan untuk mendoakan doa pelepasan dari roh jahat. Sementara orang yang didoakan sangat sadar bahwa dirinya dalam keadaan normal dan sebenarnya justru ingin tertawa dengan perlakuan sekelompok pendoa itu. Dunia sekarang menghantar orang pada tindakan jalan pintas dan ingin menemukan solusi atas persoalannya dengan cepat. Roh jahat memanfaatkan kelemahan manusiawi ini untuk menjaring banyak orang masuk dalam kerajaan kegelapan. Praktek-praktek perdukunan makin laris, penyembuhan alternatif juga ramai dikunjungi, bisa menolong dengan cepat tanpa menyadari bahwa kuasa kegelapan juga campur tangan di dalamnya. Bahkan orang-orang yang punya bakat natural (psikik) juga terjerat dalam praktek penyembahan dan penggunaan kuasa jahat. Beberapa imam juga terjerumus dalam pencarian identitas diri dengan tampil dan menjadi "semacam dukun" yang menjawab persoalan umat yang sedang sakit, kerasukan roh, atau menyatakan pada umat tentang kemampuannya melihat rohroh. Menanggapi pelbagai fenomena di atas, perlulah pastoral khusus yang menangani kasus-kasus kerasukan setan. Siapa yang bisa melakukan eksorsis? Tentu saja beberapa imam yang diberi kuasa uskup untuk mendampingi mereka yang kerasukan setan dan bisa melakukan ritus doa pelepasan. Mereka bertindak atasnama Gereja dan bukan atasnamanya sendiri. Tuhan yang berperang melawan kuasa gelap dan bukan mereka. Mereka adalah orang yang dipandang bijaksana, mampu membedakan roh, tidak dalam keadaan dosa berat atau melakukan pelanggaran moral yang berat. Mereka melaksanakan imamatnya dengan rendah hati, tidak sombong, tidak bergantung pada kekuatannya sendiri, tekun berdoa. Rm. Jojo dari keuskupan Kubau, Filipin merasa dirinya ditunjuk oleh uskup karena kemampuannya dalam berbahasa latin, " ..karena setan diusir dengan ritus doa berbahasa latin. Bahkan dia tahu kalau kita salah berbahasa latin" begitu kesaksiannya. Pastoral bagi orang yang kerasukan roh jahat tidak mudah seperti dibayangkan banyak orang. Pendampingan yang intensif, menelaah kasus, melibatkan dokter dan psikiater, berwawancara dengan pasien yang memerlukan persiapan doa bahkan puasa. Tujuan dari pelayanan ini ialah menundukkan kuasa jahat dalam nama Yesus dan menghindarkan orang dari kerusakan rohani. Jiwa sungguh milik Tuhan dan dengan doa pelepasan roh jahat akan pergi dan sangat mungkin mencari korban lain. Tugas tim doa pengusiran ini ialah membawa korban pada Tuhan. Fokus utama tim ini adalah cinta dan kesetiaan Tuhan pada orang yang menjadi korban. Semoga ada yang siap memahami apa yang tidak dipahami oleh dunia, tanpa takut karena memiliki IMAN dan rahmat Tahbisan. Pelayanan ini merupakan rahmat, sebuah kesempatan untuk memberi kesaksian akan
80
rahmat Tuhan yang luar biasa. Tugas ini menantang umat beriman untuk menunjukkan bahwa kepenuhan hidup hanya dari Tuhan. Banyak orang datang ke tempat lain karena Tuhan dirasa tidak menjawab persoalan hidup secara langsung dan dalam tempo singkat. Tuhan memang akan memberi karunia Rohani, maka "Carilah dulu kerajaan Allah, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu."
21. SHARING PENGALAMAN STUDI DI FILIPINA Shared by RD. Ant. Ary Setyawan Bapak Uskup, Para Romo dan saudara serta saudarku yang terkasih. Terima kasih saya ucapkan selamat ulang tahun, juga atas doa, harapan, perhatian serta dukungan dalam kesempatan peringatan Ulang Tahun saya yang ke 36 th kemarin. Saya menghayati pertambahan usia saya ke 36 ini dengan beraktivitas harian biasa sebagai mahasiswa di tanah asing terutama saat-saat ini adalah saat-saat bagi kami untuk berjibaku dengan tugas-tugas akhir semester (paper dan ujian akhir semester). Semester ini akan berakhir pada pertengahan Oktober bulan depan dan akan mulai lagi semester baru pada pertengahan November. Hal ini mungkin agak berbeda dengan model semesteran di Indonesia. Di sini setiap semester orang bisa mendaftar masuk sekolah ke High school atau ke Colege. Hari Senin dan Selasa lalu ada seribu lebih calon siswa baru High School Ateneo de Manila University menjalani tes masuk untuk semester depan. Awal semester lalu sebanyak 18 ribu lebih calon mahasiswa colege Ateneo menjalani ujian masuk namun hanya 5 ribu mahasiswa yang diterima karena memang kapasitas kelas untuk mahasiswa baru hanya 5000 mahasiswa. Dalam hal ini Ateneo memang mempunyai daya tarik tersendiri sebagai universitas yang di kelola oleh para romo Jesuit. Saya sempat berimajinasi seandainya hal seperti ini terjadi untuk STIKOM di Keuskupan kita.... wouuwww.... Walaupun kompleks kampus Ateneo ini luasnya 60 ha dan hanya sebagian lahan saja yang di gunakan untuk: lahan parkir, gym, gereja/kapel, lapangan bangunan sekolah dan kampus dari grade school, high school, college, sampai doctoral. Sebenarnya masih banyak tanah-tanah kosong namun mereka tidak menggunakannya untuk pertambahan bangunan tapi mereka gunakan untuk lahan hijau dengan melestarikan pohon-pohon besar, taman, hutan dan kebun. Di dalam kompleks Ateneo ini kita bisa melihat taman-taman yang bersih dan rapi, juga jalan-2 yang halus mulus. Dari semua pelayanan ini memang para mahasiswa harus membayar mahal (termahal dibanding universitas lain di Manila). Mahasiswa yang ada juga banyak yang berasal dari luar Philipina. Maka suasana internasional sangat terasa disini walaupun dalam suasana informal orang sini tetap senang berbicara menggunakan bahasa tagalog daripada bahasa Inggris. Saya bersyukur di usia ke 36 saya boleh merayakannya ulang tahun saya di rumah studi yang indah dan sejuk. Sangat kebetulan saya merayakan HUT saya tahun ini bersama dengan teman seangkatan dari India yang persis tanggal kelahirannya dengan saya. Terima kasih Tuhan atas segala berkatMu. Sekali lagi kepada anda sekalian saya ucapkan: Terima kasih.... Maraming Salamat.... xie xie.... Thank you.... Matur nuwun. Semoga berkat Tuhan melimpah juga untuk anda sekalian
22. OLEH-OLEH MENGIKUTI KONVENAS KARISMATIK XII “KOBARKAN TERUS API YANG SEMULA” Shared by RD. Y. Deddy S. Kamis, 20 September 2012 Badan Pelayanan Nasional Karismatik Indonesia menyelenggarakan Konvensi Nasional XII (Konvenas) dengan tema "Kobarkan Terus Api yang Semula" yang dikutip dari Wahyu 2:4. Acara rutin 3 tahunan yg dihadiri oleh 1200an orang dari seluruh nusantara ini adalah ajang untuk bertemu para leader karismatik nasional untuk mendengarkan pengajaran-pengajaran dan workshop-worksop demi pengembangan pelayanan karismatik di Gereja Indonesia..
81
Hari ini, Konvenas dibuka dengan Misa Kudus yang dipimpin oleh Mgr Ign Suharyo yang didampingi oleh 4 uskup lain: Mgr Nico Adi MSC (Merauke), Mgr Hardjosusanto MSF (Tanjungselor), Mgr. Petrus Bodeng Timang (Banjarmasin), Mgr. Michael Angkur OFM (Bogor) dan 50an imam. Dalam kotbahnya, Mgr Suharyo kembali menegaskan makna pembaruan: pembaruan diri dan akhirnya harus diarusderaskan untuk membarui Gereja dan dunia. Untuk itu, setiap orang karismatik harus berani mengembangkan sikap kemartiran seperti yang dilakukan oleh Andreas Kim Tae Gon dan Paulus Chong Ha San yang kita peringati hari ini. Tanpa sikap kemartiran, karismatik hanya akan berguna untuk dirinya sendiri dan kurang bermanfaat bagi Gereja dan dunia. Setelah misa kudus, diadakan ceremoni pembuka dengan pemukulan gong sebanyak 6x oleh Mgr Timang dan 6x oleh Mgr Suharyo. Sessi pertama malam ini adalah Culture Night, yaitu penampilan kesenian dari masing-masing regio BPK di Indonesia. Regio Semarang plus di mana keuskupan Purwokerto bernaung diwakili oleh Keuskupan Bali yang menampilkan tari Bali modern. Saat reportase ini ditulis, Keuskupan Agung Jakarta sedang menampilkan drama komedi ttg Pertobatan Sang Koruptor... Jumat, 21 September 2012 Hari kedua Konvenas XII Karismatik ini diawali dengan doa pagi ‘praise and worship’ yang dipimpin oleh Tim Kepemudaan BPK Keuskupan Purwokerto. Oya..dalam konvenas kali ini, Keuskupan Purwokerto mengirimkan 5 orang dewasa, 7 orang kaum muda dan 1 romo moderator. Setelah makan pagi, kami mengikuti ceramah umum I dengan tema: "Dipanggil Kembali kepada Kasih yang Semula" (bdk. Why 2:2-5) yang fibawakan oleh Ibu Judy Nuradi. Pengajar BPN yang berasal dari BPK Surabaya ini mengajak semua leader karismatik untuk kembali kepada pengalaman pertobatan dan pengalaman akan kasih Allah yang secara personal mengubah hidup para leader. Seperti St. Paulus yang mengalami pertobatan setelah berjumpa secara personal dengan Tuhan Yesus, para leader diajak untuk tetap menjaga nyala api pertobatan itu dalam setiap pelayanannya. Tanpa api dan kasih pertobatan semacam ini, pelayanan hanya akan menjadi rutinitas, aktivitas dan kesibukan yang lama kelamaan membosankan, berat dan hampa makna. Ibu Judy juga mengajak para leader untuk mengingat kembali 5 tujuan pokok karismatik dan 7 elemen dasar dalam karismatik. 5 tujuan pokok karismatik itu adalah: 1) Membantu umat mengalami pertobatan hidup melalui peristiwa pencurahan Roh. 2) Membantu umat untuk mengalami indahnya kuasa dan pengalaman doa. 3) Membantu umat untuk berani terbuka terhadap karunia-karunia Roh kudus dan menggunakannya untuk kepentingan pembangunan Gereja. 4) Mendorong gerakan penginjilan/evangelisasi dan re-evangelisasi. 5) Mendorong umat untuk tetap bertumbuh dalam kekudusan. Sementara 7 elemen dasar karismatik adalah: 1) Yesus sebagai Tuhan dan pusat hidup 2) Keterbukaan terhadap bimbingan Roh kudus 3) Sabda Tuhan sebagai pedoman hidup 4) Kehidupan doa: pribadi dan bersama 5) Karunia-karunia Roh Kudus 6) Evangelisasi dan Re-evangelisasi 7) Penghayatan sakramen-sakramen Gereja Setelah snack pagi, kami mengikuti Perayaan ekaristi Kudus yang dipimpin oleh Mgr Joannes Pujosumarta (KAS). Dalam kotbahnya, Mgr. Pujo mengajak para leader karismatik untuk menjadikan dokumen-dokumen Konsili Vatikan II sebagai bacaan rohani (bukan sekedar bacaan teologi). Maksudnya, supaya dengan membaca dokumen-dokumen tersebut, umat mendapatkan manfaat rohani yang berguna bagi gerakan pembaruan. Proses pembacaan rohani ini dilaksanakan dalam 5 tahap: lectio, meditatio, oratio, contemplatio dan actio. Dalam kotbah yang hampir 1 jam ini, Mgr. Pujo juga mengingatkan para leader untuk setia dan terus menimba kekuatan spiritual dari Ekaristi.
82
Setelah makan siang, ada 4 lokakarya yang ditawarkan: 1) Creative Ministry 2) Kepemimpinan Rohani 3) Karunia Berdoa dan berbahasa Roh 4) Pujian dan penyembahan dalam PD Saya mengikuti lokakarya "Karunia Berdoa dan Berbahasa Roh.” Di sana dijelaskan makna, dasar biblis dan manfaat dari bahasa roh. Mulai jam 17.30, kami mendengarkan pengajaran/ceramah umum dari Rm. Deshi Ramadhani SJ (dosen KS STF Driyarkara, Jakarta). Dalam ceramah umumnya yang berjudul "Pembaruan Karismatik Katolik: Rahmat, Tantangan dan Misi" memberikan beberapa tantangan kepada para leader karismatik soal jati diri/identitas dan misi gerakan karismatik. 1) Dalam sejarahnya, para pendiri gerakan karismatik begitu berpegang pada pengalaman Gereja perdana akan kehadiran Roh Kudus yang memampukan para Rasul berani bersaksi tentang Yesus kepada sebanyak mungkin orang. Maka, ciri gerakan ini adalah gerakan keluar (ad extra). Kita bisa baca kisah ini dalam Kis 1-4. Nah, dalam perkembangannya, banyak leader karismatik yang mengalihkan perhatiannya bukan lagi pada kehadiran Roh Kudus, tapi lebih pada karisma-karismaNya saja (1Kor 1214). Gerakan dalam 1Kor 12-14 ini arahnya lebih pada pembenahan internal jemaat (ad intra). Tekanan yang berlebihan pada karisma/karunia Roh Kudus ini bisa mengalihkan perhatian dari Roh Kudus yang justru menjadi aktor utama dalam gerakan pembaruan. 2) Para pendiri gerakan karismatik adalah para kaum muda yang berusia antara 19-35 th. Mereka adalah manusia-manusia dengan energi yang cukup besar untuk membangun ikatan kuat di antara mereka dan kreatif untuk mewarta kepada orang lain. Sementara, gerakan karismatik saat ini banyak diisi oleh umat rentang usia 35-65 tahun yang secara energi sudah mulai menurun dan secara kreativitas sudah mulai stagnan. Maka, pembinaan kaum muda adalah prioritas penting dan mendesak untuk dilakukan oleh gerakan karismatik. Jika pada tahun 1967 (tahun dimulainya gerakan pembaruan karismatik), Allah berani mempercayakan gerakan pembaruan kepada anak-anak muda, mengapa sekarang kita cenderung ragu dan skeptis dengan potensi kaum muda kita? 3) Karismatik mengalami perkembangan pesat justru ketika gerakan ini belum diterima dan didampingi oleh hierarki. Maka pertanyaannya adalah ketika saat ini gerakan karismatik sudah diterima, apakah semangatnya masih sama? Apakah gerakan ini juga masih rajin untuk menguji berbagai macam pengalaman-pengalaman kerohaniannya? Karunia pembedaan ini sangat penting supaya karismatik tidak mengambil semua tugas pelayanan yang nampaknya baik, tapi sebetulnya tidak perlu dilakukan oleh karismatik. Mungkin tugas itu lebih cocok untuk kelompok lain. Pendek kata, jangan sampai semua pelayanan ingin dikarismatikkan seolah-olah hanya karismatik yang bisa melakukannya. Ingat bahwa yang penting adalah kesatuan (unity), bukan keseragaman (uniformity). 4) Banyak orang karismatik saat ini yang kurang paham dengan pengalaman karismatik itu sendiri. Mengutip Paus Yohanes Paulus II, Rm. Deshi menekankan bahwa ciri karismatik adalah kepenuhan karunia-karunia untuk membangun hidup rohani yang menanamkan kegemaran akan keheningan dan kedalaman rohani. Tanpa keheningan, tidak akan ada kedalaman spiritual. Tanpa ada kedalaman spiritual, tidak akan ada kesaksian. Tanpa kesaksian, Gereja akan mati. 5) Dalam Kis 1-4, kehadiran Roh Kudus dalam diri Petrus dan para rasul yang lain memampukan mereka untuk menyembuhkan orang-orang sakit fisik. Pertanyaan yang diajukan oleh Rm. Deshi: mengapa akhirakhir ini, karisma penyembuhan sakit fisik ini mulai hilang dari Persekutuan-Persekutuan Doa Karismatik? Ini tanda-tanda apa? Setelah makan malam, ada 4 lokakarya lagi: 1) Doa Syafaat dan Worship 2) Karunia-Karunia Roh Kudus 3) Kehidupan Doa seorang Pemimpin 4) Kepemimpinan Rohani.
83
Malam ini, saya ikut lokakarya Doa Syafaat dan Worship yang diampu oleh Pater Benny Phang, OCarm. Di sana dijelaskan panjang lebar tentang makna doa penyembahan dan doa syafaat. Kemudian, sebagian besar peserta sudah istirahat untuk melanjutkan acara besok pagi.. Sabtu, 22 September 2012 Hari ketiga Konvenas XII diawali dengan doa pagi praise and worship bersama. Setelah makan pagi, ada ceramah III yang bertema: "Dipacu oleh Roh Kudus Menghadapi Tantangan Zaman". Ceramah ini dibawakan oleh Bp. Endhie Rahardjo, seorang pengajar BPN. Dalam paparannya, Bp. Endhie menjabarkan beberapa hal terkait dengan gerakan pembaruan karismatik. Di awal ceramah, beliau kembali menekankan manfaat gerakan pembaruan karismatik adalah untuk membantu umat beriman katolik memahami identitas/jatidiri masing-masing. Setelah muncul pemahaman dan kesadaran ini, diharapkan umat beriman mampu melaksanakan jatidiri tersebut dengan lebih baik. Imam menjadi imam dengan lebih baik. Biarawan/wati juga menjadi biarawan/wati yang lebih baik. Suami menjadi suami yang lebih baik, demikian juga istri, anak-anak, orang tua, guru, dokter, dll. Maka, karismatik adalah sebuah gerakan PEMBARUAN, yakni bagaimana orang diperbarui dalam hidup pribadi dan imannya. Jika masing-masing orang hidup dalam semangat pembaruan ini, maka akhirnya keluarga juga diperbarui, lingkungan diperbarui, paroki diperbarui, keuskupan diperbarui, Gereja semesta diperbarui dan akhirnya seluruh dunia diperbarui. Maka, yang penting adalah semangat dan spiritualitas pembaruan ini bisa dirasakan semakin banyak orang. Inilah tujuan dan alasan adanya (raison d'etre) gerakan pembaruan karismatik, bukan mengajak orang untuk masuk ke dalam kelompok Persekutuan Doa dan komunitas karismatik lainnya. Puji Tuhan jika mereka mau bergabung ke dalam kelompok PD. Tapi, kalaupun akhirnya tidak, hal ini janganlah menjadi masalah. Lebih baik kelompok PD beranggotakan sedikit orang, tetapi Gereja hidup, daripada anggota PD berjumlah ratusan, tapi kehidupan Gereja datar-datar saja. Ciri-ciri orang yang sudah mengalami pembaruan dalam Roh kudus adalah: 1) Mempunyai hidup doa yang disiplin dan mendalam 2) Mencintai Kitab Suci 3) Selalu mengembangkan semangat pertobatan dan tumbuh dalam kekudusan 4) Berani bersaksi, baik melalui evangelisasi dan re-evangelisasi Setelah snack, kami mengikuti Misa Kudus konselebrasi yang dipimpin oleh Uskup Palangkaraya, Mgr. Sutrisnaatmaka, MSF. Dalam kotbahnya, bapa Uskup mengajak orang-orang karismatik untuk berani keluar dari diri sendiri dan membagikan pengalaman pembaruan ini kepada semua orang. Tujuannya adalah transformasi diri, Gereja dan dunia. Sore hari jam 17.30 sampai malam jam 22.00, kami mengikuti Kebangunan Rohani Katolik (KRK) di Gedung Mega Glodok Kemayoran lantai 10. Kurang lebih 3000 umat hadir, bersukacita, berdoa, memuji dan menyembah Tuhan dalam acara ini. yang menarik bagi saya, hampir semua pengisi acara (musik, pemimpin pujian, kelompok penyanyi, penari, dll) adalah KAUM MUDA. Mereka melayani Tuhan dengan bakatnya masing-masing dengan begitu semangat dan sukacita. Luar biasa!! Jika hidup sudah disentuh dan diubah serta digerakkan oleh Roh Tuhan sendiri, pelayanan pun akan dijalankan dengan luar biasa dan sukacita. Tema KRK kali ini adalah "Kembali ke Ruang Atas" dengan pembicara Pater Bart Pastor dari Philipina. Beliau mengajak kami semua untuk mencecap pengalaman pentakosta pertama kami masing-masing yang dialami dalam peristiwa baptisan/pencuraha Roh Kudus. Kehadiran Roh Tuhan itu akan membuat hidup menjadi lain sama sekali daripada sebelumnya. Setelah mendengarkan firman, sekitar 50 imam yang hadir diundang maju ke depan stage untuk mendoakan umat satu per-satu. Banyak umat mengalami sentuhan Tuhan, begitu damai dan menguatkan hati untuk kembali berjuang menghadapi hidup. Jam 22.00, kami meninggalkan Mega glodok Kemayoran dan kembali ke Ancol. Sebelum masuk hotel, kami mampir dulu ke banda Jakarta untuk sejenak menikmati nasi goreng. Jam 24.00 kami masuk kamar masing-masing dan go to sleep..
84
Minggu, 23 September 2012 Pater Bart Pastor memberi ceramah umum untuk sesi terakhir dengan tema "Dipanggil kepada Kekudusan". Beliau menekankan bahwa kekudusan adalah pertama-tama soal 'being', bukan melulu 'doing'. Kita harus mengusahakan supaya hidup dan seluruh keberadaan kita menjadi kudus. Jangan puas merasa sudah kudus hanya karena kita sudah bisa melakukan hal-hal kudus (doa, pelayanan, misa, dll). Bisa jadi, banyak orang membuat banyak hal kudus, tapi hidupnya tidak kudus. Sebagai orang Katolik, proses kekudusan bisa diusahakan dengan melalui 4 proses, yakni mengenal Yesus, mencintai Yesus, melayani Yesus dan berbagi tentang Yesus. Kita semua diundang untuk menjadi kudus. Seluruh rangkaian acara konvenas ditutup dengan misa kudus yang dipimpin oleh Mgr Petrus Bodeng Timang (Uskup Banjarmasin). Pukul 13.00, semua peserta bersiap untuk pulang ke rumah masing-masing. Konvenas 3 tahun mendatang akan dilaksanakan di keuskupan Makassar. Terimakasih Tuhan untuk perlindunganMu sehingga acara ini dapat berjalan dengan baik. Matur nuwun, Gusti...
23. MEMBAGI MAKAN, MELUASKAN IMAN (SPIRITUALITAS MAKAN BERSAMA DALAM KITAB SUCI) Written by RD. Ant. Galih Arga Lynn White, seorang Profesor sejarah dari Princeton-USA, menuduh teologi Kristen menjadi akar penyebab krisis ekologi di dunia ini. Artikelnya,”The Historical Roots of our Ecological Crisis,” (1967) menilai bahwa pandangan Kristen yang berpusat pada hidup manusia menjadi sumber masalah lingkungan hidup. Kitab Suci kita mengklaim kalau Tuhan memerintahkan manusia agar “beranakcuculah dan bertambah banyak, penuhilah bumi dan taklukkanlah itu” (Kej. 1:28). Teks ini mewarnai pikiran orang Eropa pada awal abad ke 18 untuk mengekpoitasi alam demi tercukupinya kebutuhan hidup. Kini semua itu menyisakan bumi yang penuh dengan polusi, kekurangan sumber pangan, serta dihantui berbagai bencana alam. Tentu saja tulisan White menimbulkan reaksi keras diantara para ahli teologi. Sebagian besar dari mereka tidak setuju dengan pendapat White bahwa orang Kristenlah yang menjadi penyebab krisis lingkungan hidup. Namun kritik White juga membuka mata para teolog untuk merefleksikan tanggungjawab orang Kristen dalam masalah ekologi dan pangan. Refleksi teologis akhir-akhir ini mulai memberi tempat pada persoalan di atas, dan teks kitab suci menjadi landasan bagaimana orang Kristen dituntut untuk terlibat mengatasi masalah itu.
Janda Sarfat memberi makan Elia (1 Raja 17:1-16) Nabi Elia hidup dalam masa raja Ahab dari dinasti Omri yang memerintah sekitar abad 19 sebelum masehi. Hidup orang Israel di masa Ahab sangatlah mengenaskan karena musibah kekeringan yang berkepanjangan. Terlebih Ahab memerintah Israel dengan tangan besi; ia menuntut pajak yang tinggi dari petani, mengambil tanah rakyat, serta memerintahkan penduduk untuk kerja paksa. Di mata orang Israel, Elia adalah seorang nabi pembela kaum petani yang tertidas dan menjadi figure alternative yang dipercaya rakyat. Namun keadaanya berubah saat Tuhan memerintahakan Elia pergi ke Sarfat, daerah Sidon, dan Tuhan berkata pada sang nabi, “Aku telah memerintahkan seorang janda untuk memberi engkau makan.” Seorang nabi yang gagah perkasa di daerah Israel menjadi orang lemah dan tergantung pada seorang janda di kota luar Israel. Seorang janda dalam masyarakat Israel selalu diasosiasikan dengan seseorang yang inferior, tak ada kekuatan politik, dan tergantung kepada orang kaya secara ekonomis. Namun figure Janda Sarfat ini berbeda. Sang janda menolong Elia, memberinya makan dan membiarkan ia menginap di rumahnya. Di hadapan Janda Sarfat yang lemah secara ekonomi dan social, Elia tampak 85
bukan sebagai pahlawan pembela kaum tertindas, namun nabi yang butuh pertolongan dan perlindungan. Di bagian akhir kisah, Elia membalas kebaikan perempuan ini dengan membagi lagi rahmat Allah bahwa roti sang janda tak akan habis sampai musim kemarau berakhir. Tema “saling berbagi makan” menjadi tema utama relasi perempuan Sarfat dengan Elia. Seorang janda yang memberi makan pada Elia menampilkan seorang perempuan miskin yang diberdayakan karena ada kesempatan untuk saling berbagi makan. Dia hadir menjadi tokoh utama yang membawa misi Allah dengan menolong Elia agar tetap bisa bertahan hidup dalam keadaan kekeringan dan kelaparan. Orang berpandangan bahwa kaum terpingirkan seperti janda ini adalah orang yang selalu lemah, inferior, dan tak mampu berbuat apapun. Janda Sarfat masuk dalam golongan orang yang tersingkirkan, namun dia tak menyerah pada keadaan malang. Perempuan ini menunjukkan bahwa meski ia hanya memiliki sedikit makanan dan terbatas, orang masih bisa berbagi untuk menyelamatkan orang lain. Saling berbagi makan adalah energy untuk memberdayakan orang yang merasa tidak punya untuk mau berbagi, tak merasa inferior, dan terlibat dalam arena publik serta gereja. Kisah janda Sarfat menginspirasi para wanita dan semua orang untuk memberdayakan sesama meski hidup dalam suasana tak menguntungkan. Membagi makan tanpa diskriminasi (Kis. 6:1-7) Kisah berbagi makan juga kita temukan dalam teks Kisah Para Rasul tentang kehidupan jemaat Semula jemaat hidup rukun dan damai seperti dilukiskan dalam Kis. 4:32, “Adapun kumpulan orang yang telah percaya itu, mereka sehati dan sejiwa, dan tidak seorangpun yang berkata bahwa sesuatu dari kepunyaanya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama.” Kebutuhan hidup jemaat juga diperhatikan bersama karena tidak ada seorangpun yang berkekurangan (Kis. 4:34). Namun keadaan berubah setelah jemaat bertambah banyak (Kis. 6:1). Anggota komunitas Kristen awal tidak hanya orang Yahudi, tapi juga orang Hellenist yaitu orang yahudi yang hanya bisa bahasa Yunani. Kelompok orang Hellenist tidak lagi bisa bahasa percakapan harian orang Israel, Aram, karena mereka lama tinggal di luar daerah Palestina. Mereka kembali ke Jerusalem dan membentuk kelompok sendiri, terpisah dari komunitas orang Yahudi karena budaya mereka agak berbeda dengan orang Yahudi asli yang berbahasa Aram dan Ibrani. Teks Kitab Suci menceritakan bahwa ternyata, kelompok janda-janda orang Hellenist tidak mendapatkan pelayanan kebutuhan makan sehari-hari (Kis. 6:1). Menjawab persoalan itu, jemaat mengangkat 7 orang daikon (Stefanus, Filipus, Prokurus, Nikanor, Timor, Permenas dan Nikolaus). Dari namanya, tujuh diakon ini jelas orang Yahudi Hellenist, nama meeka bukan nama tradisional orang Yahudi yang berbahasa Aram. James Dunn, seorang ahli Kitab Suci, berpendapat bahwa kemungkinan besar jemaat perdana terpecah berdasarkan latar belakang budaya dan bahasa. Kelompok mayoritas (orang Yahudi) mengesampingkan kelompok Hellenist yang minoritas. Sampai-sampai Janda-janda Hellenist tak mendapat jatah makan dari komunitas. Kisah Para Rasul ditulis oleh Lukas, dan sang penulis punya tujuan khusus pula mengapa ia menampilkan persoalan makan di dalam jemaat ini. Dalam budaya orang Yahudi dan Roma, makan bersama bukan hanya soal mengisi perut, namun juga soal identitas sosial. Orang yang bisa makan bersama adalah mereka yang memiliki identitas yang sama. Orang yang ikut makan adalah mereka yang menjadi anggota kelompok kita, dan orang yang tak serta adalah mereka yang berada di luar kelompok. Demi menjaga identitas kelompok, orang Yahudi tak akan pernah makan dengan orang non Yahudi, orang tidak bersunat, dan orang yang tidak percaya pada Allah. Yesus sendiri kadang memakai perumpanaan pesta makan untuk menunjuk siapa anggota kelompok kita, dan siapa di luar kelompok orang terpilih. Dalam perjamuan, orang-orang yang diundang menolak hadir karena kesibukan masing-masing, lalu diundanglah orang miskin, lumpuh, orang cacat dan buta untuk ikut perjamuan (Lukas 14:15-24). Perumpamaan ini hendak menunjukkan bahwa umat yang dipilih Allah ada yang menolak untuk hadir dalam perjamuan makan, dan Tuhan beralih pada orangorang tersingkir yang tak pernah diperhatikan.
86
Para janda Hellenist yang tak mendapatkan makan ini ditinggalkan oleh komunitas, tidak dianggap anggota kelompok karena berbeda bahasa dan budaya, serta didiskriminasi karena berbeda status sosialnya. Tugas para diakon baru itu salah satunya adalah melayani kebutuhan pangan para janda. Mereka mendistribusikan kebutuhan pangan sehari-hari pada orang miskin, dan membuat mereka menjadi bagian dari komunitas. Sekarang ini PSE menyanangkan gerakan “Berbagi Pangan” untuk semua. Semangat berbagi makan dari janda Sarfat dan para diakon perdana perlu menjadi spiritualitas dari gerakan berbagi makan. Membagi makan bukan hanya soal kebutuhan perut semata, namun itu adalah usaha pemberdayaan, membuat orang yang merasa tidak punya tetap mau berbagi dengan sesama. Gerakan berbagi makan juga berciri pada inklusif, memasukkan orang lain dalam kepentingan dan keprihatinan kelompok kita. Mengajak makan adalah tindakan memasukkan orang lain dalam lingkaran dalam hidup kita. Dengan demikian membagi makan untuk semua adalah gerakan untuk tidak membatasi orang; siapa yang di dalam kelompok dan siapa yang tidak kita terima. Dalam Kis 6:7, gerakan ini menjadi sarana untuk meluaskan pewartaan iman, “Firman Allah makin tersebar, dan jumlah murid di Yerusalem makin bertambah banyak.” Ketika semua orang diterima dan mendapatkan perhatian, firman Allah makin diterima banyak orang. Kita juga berharap bahwa Gerakan PSE untuk membagi pangan juga menjadi gerakan setiap orang Kristen untuk mengkonkritkan iman dalam hidup harian; sehingga Gereja kita makin bisa diterima dan berakar kuat dalam masyarakat setempat.
24. INFORMASI DANA SOLIDARITAS APP/HPS NASIONAL Reported by RD. FA. Teguh Santosa Bapak Uskup dan teman-teman terkasih, Sebagai informasi dan sekaligus bahan 'refleksi' bersama akan keterlibatan Gereja Katolik Keuskupan Purwokerto dalam mewujudkan karya baik Allah di tengah umat dan masyarakat melalui dana solidaritas APP dan HPS Nasional tahun 2010 - 2012 adalah sebagai berikut : Tahun 2010 : Sumbangan Keuskupan Purwokerto 15 % ke APP Nasional Rp. 68.224.012,00 dan Solidaritas APP Nasional yang diterima Keuskupan Purwokerto Rp. 127.100.000,00 Sumbangan Keuskupan Purwokerto ke HPS Nasional Rp. 7.233.400,00 dan Solidaritas HPS Nasional yang diterima Keuskupan Purwokerto Rp. 40.000.000,00 Tahun 2011 : Sumbangan Keuskupan Purwokerto 15 % ke APP Nasional Rp. 81.540.525,00 dan Solidaritas APP Nasional yang diterima Keuskupan Purwokerto Rp. 260.000.000,00 Sumbangan Keuskupan Purwokerto ke HPS Nasional Rp. 11.366.000,00 dan Solidaritas HPS Nasional yang diterima Keuskupan Purwokerto Rp. 75.000.000,00 Tahun 2012 (sampai bulan September) : Sumbangan Keuskupan Purwokerto 15 % ke APP Nasional Rp. 97.518.488,00 dan Solidaritas APP Nasional yang diterima Keuskupan Purwokerto Rp. 227.400.000,00 Sumbangan Keuskupan ke HPS Nasional Rp. - (belum masuk) dan Solidaritas HPS Nasional yang diterima Keuskupan Purwokerto Rp. 76.000.000,00 Detail peruntukan setiap tahunnya nanti bisa dibaca dalam lampiran (buku laporan) yang akan menjadi laporan pada Sidang Sinodal KWI. Semoga dengan ini, kita semakin diteguhkan untuk bergiat membangun kesetiakawanan sosial nasional.
87
25. INFORMASI HASIL RAPAT PENGURUS UNINDO Para Bapak Uskup dan rekan-rekan imam sahabat hati Unindo Yth Kami sampaikan laporan dan program kerja pengurus Unindo sebagai hasil raker Nop. 2012 ybl. Laporan hasil raker dapat dilihat dalam attachment bentuk pw poin. Sedangkan beberapa hal penting kami sampaikan di bawah ini: a. Pada bulan Januari 2013 akan diadakan kursus spiritualitas imam diosesan di Girisonta (waktu masih tentative dan tim sdg menyiapkan. Nanti akan kami sampaikan undangannya kepada semua ketua Unio Keuskupan. b. Pada tgl 9-12 April 2013 akan diadakan lokakarya pastoral berbasis pada sosial-ekonomi di Baturaden (kerjasama komsem-kom PSE) c. Retret Imam tgl 16-20 September 2013 di Via Renata Puncak bersama Padre Raniero Cantalamessa OFM Cap. Penyelenggara Lumen 2000. Undangan akan dikirim oleh panitia. d. Mgr Blasius Pujaraharja (Uskup emeritus) bersama pengurus Unindo berkenan mendampingi imam diosesan yang memerlukan bimbingan khusus dan mengunjungi Unio-unio keuskupan, e. Pengembangan aset Unindo: menyepakati dana untuk pembelian kebun karet di wilayah keuskupan Sintang (Rp. 100.000.000). Mgr Agustinus Agus telah berkenan mencarikan lahan tsb. f. Keuntungan hasil pengelolaan pastoran Unindo 2011-2012 Rp. 89.000.000,- lebih uang tunai serta tagihan sebagai piutang g. Unindo telah membangun jejaring sahabat hati imam Unio di KA Palembang dan KA Makassar. h. Munas Unio Indonesia XI di K.Amboina tgl 1-8 Oktober 2014 dengan tema: Misi: Dialog dan Perdamaian. Hal-hal lain tentang animasi regio, kunjungan khusus Unio keuskupan dapat dibaca di dalam laporan (lihat attachment). Rapat dihadiri oleh 16 anggota pengurus Unindo dan dua orang Uskup: Mgr Blasius Pujaraharja dan Mgr. Agustinus Agus. Dalam kesempatan makan siang hadir Mgr. H Datus Lega. Kami pengurus bersyukur kepada Tuhan atas bimbingan-Nya dan dukungan rekan-rekan anggota unindo dalam menjalankan tugas ini. Semoga berkembanglah imam diosesan di Unio masing-masing keuskupan. Tuhan memberkati. Salam dan hormat kami: Pengurus Unindo 2011-2014 (RD. Y. Dwi Harsanto [Sekretaris], RD. Gusti Bagus Kusumawanta [Ketua], RD. G Suprapto [Pimpinan Komunitas Pastoran Unindo]).
26. MEMAKNAI HARI KELAHIRAN MGR. J. SUNARKA, SJ Berikut adalah wawancara Nita dari majalah HIDUP dengan Mgr. Sunarka mengenai pemaknaan atas hari ulang tahun Mgr. Sunarka yang unik, yaitu tanggal 25 Desember. Mgr, apakah betul bahwa tanggal 25 Desember, adalah hari ulang tahun mgr yang sesungguhnya?ataukah itu hanya tanggal ulang tahun yang dibuat? Bolehkah sedikit share mengenai kisah menarik ini? Jika betul, apa alasannya lalu kapan sebenarnya ulang tahun mgr? Jawab : Orang tuaku (ayah dan ibu), dan para tetangga keluarga orang tuaku tidak ada yang tahu tanggal, bulan dan tahun kelahiranku menurut tahun Masehi. Ibuku hanya pernah mengatakan: “Pokoknya, engkau keluar dari perutku pada hari Kemis Kliwon. Sehubungan dengan bulan dan tahunnya, aku tidak mengerti.” Di samping ungkapan orang tuaku itu, ada data (surat resmi jalur akademis) yang tertulis secara resmi pada ijasah SD Kanisius Klepu, lalu Ijasah Sekolah Guru B dan Sekolah Guru A Ambarawa, kemudian juga pada ijasah Perguruan Tinggi IKIP Sanata Dharma, Yogyakarta, yang menyatakan bahwa tanggal kelahiran saya adalah 16 Desember 1942. Namun data lain (jalur sosial kemasyarakatan) yang tertulis dalam surat-surat resmi publik, misalnya dalam Surat Baptis (1967) dan pada arsip di Kantor Catatan Sipil Daerah Tk II Kodya madya Semarang,
88
pada kartu penduduk, pada kartu SIM, pasport, dan katalog-katalog, menyatakan bahwa tanggal kelahiranku 25 Desember 1941. Seingatku, pada tahun 1966, Alm. Rama Jan Bakker SJ (seorang alhi kebudayaan asli Nusantara dan ahli kebudayaan Jawa; beliau juga dosenku waktu aku menempuh tahun propadeuse filsafat di GirisontaUngaran) pernah meneliti hari dan tanggal kelahiranku menurut rujukan tahun Masehi “solar=matahari” dan tahun Kejawen “luner=bulan”. Saat itu, saya sedang menempuh tingkat perkuliahan akademis propadeuse filasafat. Rama Jan Bakker SJ lah yang menemukan dan mencuatkan hari kelahiranku dalam tahun Masehi adalah tanggal 25 Desember 1941. Sejak saat itu, semua surat resmi alur sosial kemasyarakatan untuk identitasku memakai hari tanggal kelahiran 25 Desember 1941. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada kepastian historis 100% kapan saya dilahirkan. Ini mempunyai akibat pada diriku bahwa saya tidak begitu peduli atau menrauh perhatian pada hari kelahiran saya. Sehubungan dengan sejarah hidupku tentang tidak jelasnya kapan saya dilahirkan aku lalu teringat bahan kuliah yang pernah saya terima, ialah bahwa kapan Sang Bayi Yesus itu dilahiran; sampai sekarang tidak ada orang mengetahuinya pada hari apa dan pada tanggal berapa Yeusus lahir. Bahwa ada “keyakinan” Yesus lahir 25 Desember itu adalah keyakinan iman. Dalam keyakinanku, St. Yusup dan Bunda Maria tahu hari apa dan pada tanggal berapa Yesuss lahir, namun Bunda Maria dan St. Yusup ini tidak mencatat dan tidak meninggalkan tulisan. Tanggal kelahiran Tuhan Yesus pada 25 Desember (seperti umat kritiani sampai sekarang biasa merayakannya) itu merupakan hari ketentuan keyakinan parahistoris liturgis yang baru dinyatakan oleh pimpinan Gereja pada tahun 330 SM dan dijatuhkan sama dengan hari penghormatan dewa matahari bagi umat non kristiani. Sebetulnya, perkara yang paling penting bersangkutan dengan tanggal lahir Tuhan Yesus 25 Desember adalah bahwa hal itu merupakan ekpresi kemantapan penghormatan imani bahwa Yesus pernah lahir di dunia; dan kelahiranNya itu sangat konstitutif untuk keselamatan umat manusia. Adanya masalah yang menyangkut diri saya, yaitu adanya dua tanggal dan tahun kelahiranku tertulis dalam surat resmi, tidak mengganggu hidupku. Yang teringat jelas ialah bahwa saya lahir pada hari Kemis Kliwon. Mengenai bulan dan tahun kelahiranku menurut tahun Masehi, saya tidak mempunyai suatu kenangan rasa perasaan apapun. Lalu, adakah tradisi khusus di hari ulang tahun mgr? Jawab : Seingatku, sampai aku berumur 60 tahun, hari kelahiran “25 Deseember 1941” hampir tidak pernah saya perhatikan dan tidak penah mendapatkan perhatian orang lain, misalnya umat mengucapkan halo-halo. Apa yang menjadi kesibukanku pada tanggal 25 Desember? Sejak aku ditahbiskan menjadi imam, selalu saya mengisi hari tersebut dengan pergi ke daerah pelosok untuk berasistensi natalan. Saya mempunyai kesenangan merayakan ekaristi natalan bersama masyarakat pinggiran. Secara tidak kusadari, mungkin sudah ada gerak di tersembunyi di lubuk hati sejak saya masih kecil, Yesus lahir di kandang hewan di Betlehem. Pantaslah saya merayakan kelahiran Yesus di tempat yang menurut bayanganku sepertinya Betlehem. Selama 13 tahun terakhir ini, selama aku bertugas sebagai uskup, sehabis natalan di suatu stasi 25 Desember, setiap tahunnya saya langsung menjalani retret pribadi “mengalami keheningan menghadap Tuhan” selama 8 hari sampai tanggal 3 Januari tahun baru. Pada hari-hari itulah saya menjalani olah batin secara intensif dengan mawas hidup tahun yang lampau dan berangan-angan tentang pelayanan bulan-bulan berikutnya di tahun baru. Dan, adakah pengalaman unik Mgr merayakan hari ulang tahun? Jika ada sebutkan kapan dan dimana? Jawab : Bagi saya, hari ulang tahun kelahiranku, 25 Desember, sangatlah unik karena bisa dikatakan ini adalah hari ulang tahun fiktif. Mengapa begitu? Karena sejak masa kecilku sampai saya berumur 60 tahun, tidak pernah ada kebiasaan ribut-ribut dengan hari kelahiran pada tanggal bulan tahun “solar=matahari”, meski dalam surat surat resmi publik ada tulisan tanggal dan tahun kelahiranku. Yang lebih kuingat ialah bahwa pada hari Kemis Kliwon aku lahir. Jadi pada tanggal 25 Desember, perhatikanku lebih tergerakkan oleh ramai dan gegap gempitanya umat merayakan natal. Seingatku,
89
hari kelahiranku 25 Desember itu mendapatkan perhtian orang atau umat baru sejak aku menjalani tugas sebagai Uskup Purwokerto. Ada umat mengucapkan selamat natal ditambah ucapan profisiat atas hari ualang tahun kelahiranku dengan cara mengirim email, surat, SMS, telpon. Terakhir, semisalnya ulang tahun Mgr memang benar bertepatan dengan hari natal, bagaimana perasaan Mgr karena hari itu bertepatan juga dengan kelahiran Yesus Kristus, apakah ada maknamakna tertentu dalam setiap perayaan ulang tahun Mgr? Jawab: Pada waktu saya berandai-andai dan membayangkan bahwa hari kelahiranku adalah sungguh pada tanggal 25 Desember 1941, rasa perasaanku seketika tenang tenang saja, namun lalu terdengar suara yang cukup menyenangkan hati saya “Wah profisiat ya, bapa uskup lahir pada tanggal yang sama dengan tanggal kelahiran Tuhan Yesus”. Juga muncul bayangan-bayangan tentang macam-macam polah-tingkah umat kristiani menyambut hari natal 25 Desember itu: kemegahan hiasan gereja, rumah keluarga-keluarga kristiani yang terpasangi pepethan gua-guaan Betlekehm, kemeriahan corak orang berpakaian, berbondongnya orang-orang ke gereja, gema lagu-lagu natal; lalu muncullah secara spontan suara hati ku “Wah, wah… peristiwa kelahiranku, waktu aku keluar dri rahim ibuku pada tanggal 25 Desember 1941 itu, dengan aku menangis dan membuat gerak gerik kaki-tangan dan seluruh tubuh, itu merupakan ungkapan keterpesonaanku dan tangis kegembiraanku memasuki alam jagad luas, lepas bebas dari hidup di jagad sempit rahim ibuku dan menjadi bagian peristiwa penyemarakan natal umat kritiani merayakan kelahiran Tuhan Yesus, sebagai Sang Juru Selamat manusia. Kelahiranku adalah salah satu pengulangan lagi peristiwa kelahiran Tuhan Yesus yang sudah dimuliakan di sisi Bapa namun tetap menyertai saya setiap waktu… Tuhan Yesus…terima kasih… Selamat Natal.”
90