UNGKAPAN LARANGAN DALAM BAHASA JEPANG PADA DRAMA BLOODY MONDAY KARYA RYUUMON RYU KAJIAN FUNGSI 1
Citra Lestari1, Anwar Nasihin2, Syahrial2 Mahasiswa Jurusan Sastra Asia Timur, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Bung Hatta E-mail :
[email protected] 2 Dosen Jurusan Sastra Asia Timur, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Bung Hatta
Abstract In this reseach the discuss about the function of ban expression of Japan, the are ban expression in daily conversatiton, ban expression in ethics, hard ban, prohibition ban in announcements, and ban in responsibility, in the drama Bloody Monday by Ryuumon Ryu. This research conducted to analyzed research aimed to describe the form and funcition and used in this research was descriptive method. To analyse the expression in Japanese. The writer used the in Japan, the Morita Yoshiyuki and Matsuki Masae theory about the ban expression such as「てはいけない. 、てはならない、こ とはいけない、ことはならない、 てはだめだ 、たらだめだ、 べからず、ものではな い 」, also the writer used Sudjianto, Iwao Ogawa, Naoko Chino’s theory about ban expression the「 ないで下さい、な、 禁止 」. From the results of the research founded that there are four form and four function. The function of てはだめだ used in the ban expression in daily life, な used in hard ban, ないで下さい used as a request ban, and 禁止 used in announcement ban. The writer concluded that the used of ban expression in the sentences depend on the funcition and situation. Ban expression in Japannese belonging to conversation patner in order not to do the activity that aimed to. Keywords: form, function, and ban expressions
yakni menggunakan wacana percakapan
Pendahuluan Dalam kalimat
kehidupan
ungkapan
sehari-hari banyak
Yenisyafira (2004), dalam skripsinya
antar
meneliti tentang fungsi dan makna kalimat
individu untuk mengutarakan keinginan
perintah. Bahwa kalimat perintah adalah
penutur kepada mitra tuturnya. Maka,
kalimat
penulis perlu melakukan penelitan fungsi
menyampaikan keinginan kepada lawan
ungkapan larangan. Dalam penelitian ini,
bicara agar melakukan sesuatu.
diungkapkan
dalam
larangan
dalam drama Bloody Monday.
komunikasi
penulis menggunakan komunikasi verbal
yang
Nazar
berfungsi
untuk
(1997), dalam makalahnya
meneliti tentang bentuk pemakaian kalimat 1
perintah
ならない、てはだめだ、たらだめ「だ」、
yaitu, perintah merupakan suatu
perkataan yang menghendaki dilakukannya
べからず、ものではない」.
suatu tindakan oleh pembicara kepada lawan
1. Te wa ikenai
bicaranya.
Kata 「てはいけない」ini diikuti kata
Adapun tujuan diadakan penelitian ini
adalah
mengklasifikasi
kerja, sehingga bermakna melarang suatu
sturuktur
perbuatan atau kegiatan. Posisi kata 「ては
ungkapan larangan dalam drama Bloody
い け な い 」 ini diakhir kalimat. Kata ini
Monday.
digunakan
Metodologi
metode
agih.
mencegah
atau
bermakna “tidak boleh dalam bentuk
Menurut
alasan apapun”maupun “ perbuatanmu
Sudaryanto (1993:15), metode agih adalah
tidak baik” terhadap lawan bicara. Seperti
metode yang menggunakan alat penentu bagian
kita
melarang suatu perbuatan lawan bicara yang
Dalam menganalisis data penulis menggunakan
ketika
contoh kalimat ini:
dari bahasa yang bersangkutan
Kata ini juga bermakna larangan suatu
menjadi objek sasaran di dalam penelitian.
kegiatan dan perbuatan dengan diikuti kata
Adapun teknik analisis data, penulis
kerja. Dengan kata “こと”、kegiatan dan
menggunakan teknik dasar atau disebut menurut
perbuatan menjadi salah satu pengertian,
Sudaryanto (1993:31) adalah teknik dengan
sehingga kurang tepat diungkapkan untuk
cara membagi satuan bingual datanya
larangan situasi yang konkrit seperti no 1
menjadi beberapa bagian atau unsur-unsur
kata てはいけない/てはならない. Maka
yang
sebagai
kata “ こ と は い け な い / こ と は な ら な
bagian yang langsung membentuk satuan
い”dibandingkan dengan kata “ことはいけ
lingual yang dimaksud.
ない”lebih formal karena lebih fokus pada
teknik
bagi
unsur
bersangkutan
langsung
dipandang
Dalam bahasa Jepang, terdapat juga
larangan umum, larangan kewajiban, dan
ungkapan larangan yang digunakan dalam
larangan tanggung jawab. Bentuk sopannya
percakapan sehari-hari. Morita Yoshiyuki
adalah 「ことはいけません」dan「こと
dan Matsuki Masae menyatakan ungkapan
はなりません」。
larangan sebagai berikut : 「てはいけない、 てはならない、ことはいけない、ことは 2
“cha dame yo” “tara dame yo” “tara dame
Kata ini diikuti kata kerja, sehingga bermakna larangan kegiatan dan perbuatan.
desu” “tara dame yo”
Kata ini lebih dekat untuk berkomunikasi
4. Bekarazu
sehari-hari dari pada bentuk kata 1 “te wa
Kata
ini
berbentuk
Sastra
ikenai”. Tergantung pada kalimat, ada
lama,yaitu bentuk dari kata kerja bantu
bentuk kata “te wa dame desu” “te wa desu”
“beshi” menjadi “nai-kei bekara + negative
“cha dame yo” “tara dame yo” “tara dame
zu”, bermakna melarang kegiatan dan
desu” “tara dame yo”
perbuatan. Sekarang umumnya digunakan
2. Koto wa ikenai/koto wa naranai
kata べ きで(は)ない . Kata “べ から
Kata ini juga bermakna larangan suatu
す”dan “べからざる”berbentuk sastra
kegiatan dan perbuatan dengan diikuti kata
lama, namun terkadang masih digunakan.
kerja. Dengan kata “こと”、kegiatan dan
Kata “bekarazu” umumnya digunakan
perbuatan menjadi salah satu pengertian,
untuk tulisan seperti papan peringatan.
sehingga kurang tepat diungkapkan untuk
5. Mono dewa nai
larangan situasi yang konkrit seperti no 1
Kata ini diikuti kata kerja masu kei,
kata てはいけない/てはならない. Maka
sehingga memiliki makna melarang suatu
kata “ こ と は い け な い / こ と は な ら な
perbuatan atau kegiatan. Kata ini bentuk
い”dibandingkan dengan kata “ことはい
negatif dari (mono da) berbentuk sanggahan,
けない”lebih formal karena lebih fokus
dekat dengan penggunaan dalam bentuk
pada
larangan
umum,
menyangkal. Tidak boleh menentang etika.
larangan
Tergantung bentuk kalimat, kata ini yang
kewajiban, dan larangan tanggung jawab.
berbentuk [mono ja nai], [mon ja nai ]
Bentuk sopannya adalah 「ことはいけま
[monodewa arimasen].
せん」dan「ことはなりません」。
Selanjutnya menurut Sudjianto :
3. Te wa dama (da) tara dame (da)
Teori Sudjianto mengenai な na dalam
Kata ini diikuti kata kerja, sehingga
ungkapan larangan.
bermakna larangan kegiatan dan perbuatan.
6.
Kata ini lebih dekat untuk berkomunikasi sehari-hari dari pada bentuk kata 1 “te wa
Partikel な na Partikel na dapat dipakai setelah verba
kamus untuk menyatakan larangan secara
ikenai”. Tergantung pada kalimat, ada
tegas/keras. Partikel な na dapat ditambah
bentuk kata “te wa dame desu” “te wa desu” 3
partikel よ yo sehingga menjadi なよ nayo,
san kono saito wa Etsuran
untuk menyatakan larangan yang lebih halus
shinai youni saidoai ni
dari pada partikel な na. (1999:73)
renrakushite
7.
kudasai. Ima sugu desu !
ないでください Pola kalimat ini dapat membentuk
kalimat
yang
berfungsi
Takagi: jangan lihat! Kirishima hubungi THIRD-I dan
menyatakan
permohonan atau permintaan kepada lawan
beritahu.Mereka untuk tidak
bicara untuk tidak melakukan aktivitas.
browsing situs ini. Segera!
(2007:59). Menurut teori Naoko Chino
(BM 06,05:50)
(2006:128)
な
na
juga
Percakapan pada data [3] di atas terdapat
menunjukkan
ungkapan larangan ちゃっだめだ cha dame
larangan dan digunakan oleh laki-laki. Selanjutnya
Masuoka
dan
da berfungsi untuk melarang suatu kegiatan
Takubo
(1992:118) menyatakan Kinshi-kyoka, yaitu
atau
aktivitas,
dan
modalitas untuk menyatakan larangan dan
percakapan sehari-hari.
izin untuk melakukan suatu perbuatan.
2.
digunakan
Fungsi ungkapan larangan sebagai larangan keras
Fungsi ungkapan larangan yang telah diteliti pada drama ini adalah terdapat empat fungsi
Data [17]
yaitu fungsi ungkapan larangan dalam
やぎ
:来るな!
percakapan sehari-hari, , dalam larangan
Yagi
: kuru na !
keras,
Yagi
: jangan mendekat.
sebagai
permintaan,
dan
dalam
dalam
sebagai larangan dalam pengumuman.
(BM 06, 37:20) Pada data [17] di atas, ungkapan larangan
Hasil dan Pembahasan
terletak pada 来るな kuru na. Penggunaan
1. Fungsi ungkapan larangan dalam Percakapan Sehari-hari
kata 来るな kuru na ini, terbentuk kata
Data [3]
kerja golongan III yaitu 来る kuru artinya
高木:見ちゃっめだ!霧島さん
datang/mendekat, kemudian diubah dalam
このサイトに閲覧しない
bentuk naikei ないけい, pembentukannya
ようにサードアイに連絡し
来る kuru digabung dengan な na, sehingga
て下さい。今すぐです!
menjadi 来 る な kuru na artinya jangan
Takagi : micha dame da ! Kirishima 4
datang (jangan kesini atau jangan mendekat).
ないけい
Ungkapan ini berfungsi dalam larangan
shinaide, lalu ditambah ください kudasai.
keras.
Sehingga menjadi しないで下さい artinya
3. Fungsi Ungkapan Larangan sebagai
mohon jangan lakukan. Ungkapan ini
Permohonan/Permintaan
berfungsi melarang dalam bentuk sopan
Data [22]
kepada lawan bicara.
医者: 神崎さん,あなたは自分が
4. Fungsi Ungkapan Larangan sebagai
犯した罪の罰を受けるんで
Isha
naikei menjadi し な い で
Pengumuman
す。この世界不公平なま
Data [33]
まにしないでください。
萩原
:
公表し閲覧の禁止を求める。
:Kanzaki san, anata wa
すでに水面下で警視庁から国
jibun ga okishita tsumi no
内のフロバイダー各社に交渉
hachi wo ukerun desu. Kono
中です。
sekai wo fukouhei na mama
Hagiwara : kouhyoushi etsuran no kinshi
ni shinaide kudasai.
wo motomeru. Sudeni suimenka
Isha : Tuan Kanzaki, anda Melakukan
de keichou kara kokunai no kejahatan
furobaidaa kakusha ni koushou
menerima hukuman dari
chu desu.
Tuhan.Tolong, jangan
Hagiwara :Dia akan membuat pengumuman
biarkan dunia ini tetap tidak adil.
publik dan meminta orang untuk
(BM 06, 12:15)
tidak melihat situs itu.
Pada data [22] di atas ungkapan larangan terletak pada kata
Kepolisian sudah dalam
しないで下さい
perundingan rahasia dengan
shinaide kudasai, yang diucapkan oleh
Negara penyedia Internet.
Dokter kepada pasiennya. Penggunaan しな
(BM 06, 20:47)
いで下さい shinaide kudasai ini terletak di
Pada percakapan data [33] di atas ungkapan
akhir kalimat. し な い で shinaide berasal
larangan terletak pada 閲覧の禁止 etsuran
dari kata kerja golongan III yaitu します
no kinshi, kata ini terbentuk dari kata kerja
shimasu. Kemudian diubah dalam bentuk
golongan III yaitu 閲覧する etsuran suru 5
artinya melihat, lalu dibendakan menjadi 閲
pada data [5] – data [20]. Dalam larangan ini
覧 etsuran setelah itu ditambah partikel の
sering ditandai dengan didahului kata kerja
no sebagai kata hubung, kemudian ditambah
bentuk kamus dan diakhiri partikel な na,
禁止 kinshi sehingga menjadi 閲覧の禁止
dipakai untuk bahasa laki-laki.
etsuran no kinshi artinya jangan melihat.
3.
Fungsi ungkapan larangan dalam bahasa permintaan/permohonan
Ungkapan ini berfungsi melarang suatu
Dalam
kegiatan atau pengumuman secara formal.
ungkapan
Kesimpulan
drama larangan
Bloody dalam
Monday bahasa
Berdasarkan penelitian yang telah
sopan/permohonan terdapat 11 data yaitu
dilakukan, penulis akan memaparkan hal
terdapat pada data [21] – data [31]. Ditandai
penting tentang bentuk dan fungsi ungkapan
dengan し な い で く だ さ い 、 shinaide
larangan yaitu sebagai berikut :
kudasai artinya mohon tidak melakukan.
1. Fungsi ungkapan larangan dalam
4.
Fungsi ungkapan larangan dalam pengumuman
percakapan sehari-hari Monday
Dalam drama Blosody Monday ini
ungkapan larangan dalam percakapn sehari-
ungkapan larangan dalam pengumuman
hari terdapat 4 data yaitu data yang terdapat
terdapat 2 data yaitu terdapat pada data [32]-
pada data [1] – data [4], pada data tersebut
data [33]. Larangan ini digunakan ketika
menunjukkan ungkapan larangan dalam
larangan secara formal untuk pengumuman
percakapan sehari-hari. Ditandai dengan
menggunakan 禁止 kinshi artinya dilarang.
Ungkapan larangan ini adalah larangan
Daftar Pustaka
Dalam
drama
Bloody
Chaer, Abdul. 2009. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta. ___________, 2012. Linguistik Umum. Jakarta :Rineka Cipta. Chino, Naoko. 2006. Partikel Penting Bahasa Jepang. Jakarta: Kesaint Blanc. Kridalaksana, Harimurti. 2007. Kamus Linguistik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
umum, dan sering digunakan pada teman sebaya, dari atasan ke bawahan. Namun tidak digunakan pada atasan, karena tidak sopan. 2. Fungsi ungkapan larangan sebagai larangan keras/tegas Dalam ungkapan
drama
Bloody
Monday
larangan
dalam
larangan
keras/tegas terdapat 16 data yaitu terdapat 6
Nazar. 1997. Bentuk Pemakaian Kalimat Perintah. Makalah, Padang : Universitas Bung Hatta. Rahardi, Kunjana. 2005. Pragmatik Kesantunan Imperatif Bahasa Indonesia. Jakarta: Kesaint Blanc. Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta : Duta Wacana University Press. Sudjiyanto. 1999. Gramitaka Bahasa Jepang Modern, Bandung. ________. dkk. 2004. Pengantar Linguistik Bahasa Jepang. Jakarta: Kesaint Blanc. _________. 2007. Belajar Bahasa Jepang Berdasarkan Pola Kalimatnya. Jakarta: Indonesia.
Sutedi,
Dedi. 2003. Dasar-dasar Linguistik Bahasa Jepang. Bandung: Humaniora Utama Press Berkhidmat untuk Ilmu. Syafira, Yeni. 2004. Fungsi dan Makna Kalimat Perintah. Skripsi. Padang: Universitas Bung Hatta. Yoshiyuki, Morita. 1985. Nihongo Hyougen Bunkei. Kabushiki Gaisha Aruku.
7