Pendidikan dan Rokok Safari Dakwah Saksi Kemakmuran Kaum Muslimin Mengembangkan Fantasi Anak
Ulil Albab Menebar Rahmah
Edisi
41
TAHUN KE 4 Jumadil Akhir 1430 H
12
Pendidikan Menjadikan Ummat Dihormati http://www.ulilalba b.or g/ JALA ( Jaringan Layanan ) LKMS Sahabat s s Generasi Sahabat s Rumah Sehat Sahabat
ULIL ALBAB
03 04 09
s Sahabat Pendidikan Islam s Sahabat Dakwah
Zakat Anda Bahagiakan Dhuafa Rekening an.Yayasan Ulil Albab 149347965 1210015080 1060006716172
Kabar Assalamu’alaikum Wr.Wb Sejak awal UA berdiri, kami telah mengandalkan para donatur sebagai penopang berbagai aktifitas layanan. Dan itu terus berlangsung sampai saat ini. Luar biasanya, beberapa donatur telah bertahuntahun setia menemani perjalanan UA. Sejujurnya, ada banyak donatur loyal seperti ini yang hingga saat ini kami tidak pernah bertatap muka langsung. Kami sungguh merasa terharu, karena banyak donatur seperti ini yang dengan kepercayaannya yang sangat tinggi istiqamah mengamanahkan ZISnya kepada UA. Moga Allah membalas amal sholeh anda dengan jannahNya, amin. Donatur, dari banyak layanan atau aktifitas yang kami lakukan, ternyata banyak donatur UA yang juga ingin terlibat aktif. Salah satunya adalah di aktifitas pemeliharaan ternak. Banyak donatur yang bertanya sekaligus mengutarakan ketertarikannya untuk ikut sebagai pesaham. Kami mohon kesabaran dari donatur yang tertarik, insya Allah kami sedang menjajagi dan menyiapkan segala sesuatunya agar hal tersebut dapat terakomodir. Dalam bentuk yang sama, beberapa simpatisan juga menyatakan ketertarikan yang sama terhadap aktifitas salah satu JaLa UA, yaitu Sahabat Usaha. JaLa ini dibentuk tetap dalam kerangka mendukung aktifitas UA khususnya dalam pengelolaan kerjasama usaha dengan berbagai pihak. Salah satu proyek besar yang saat ini digarap Sahabat Usaha, adalah kerjasama penanaman kentang dengan
2
U L I L A L B A B Edisi 41 Tahun Ke-4 / Jumadil Akhir 1430 H
p e t a n i muslim di D e s a Kabung Kecamatan Barus Jahe K a r o . Dalam hal pendanaan kami tidak sendiri. Kami juga bergandengan tangan dengan rekan dari lembaga lain. Donatur sekalian, berbagai aktifitas di atas, adalah bagian dari upaya kami menyokong berbagai aktifitas pelayanan yang sedang dan akan dijalankan. Berbagai aktifitas tersebut insya Allah juga merupakan terjemahan langsung dari motto Menebar Rahmah. Moga makin banyak saja kalangan ummat yang dapat merasakan manfaat langsung aktifitas UA, amin. Terakhir, melalui kesempatan ini juga segenap keluarga besar UA mengucapkan selamat berbahagia kepada salah seorang founding father UA Sdr. Emilzam Lubis yang telah melangsungkan pernikahan dengan Sdri. Nurhayati Nasution di Jakarta pada tanggal 02 Mei lalu. Moga dapat mewujudkan keluarga sakinah warahmah mawaddah, amin. Barakallahu laka ... Wassalam
Cermin
Pendidikan dan Rokok
Oleh : Munawar
l Pertumbuhan perokok dari kalangan anak-anak
di Indonesia tertinggi di Asia. l 70% BLT (Bantuan Langsung Tunai) dibelikan rokok (YLKI) l Perusahaan rokok X biaya iklan rokoknya sebesar Rp 144 milyar (data 2007) Apa yang terbayang pada kita dengan membaca data di atas ? Lalu apa kaitannya dengan dunia pendidikan kita. Untuk jawaban mudahnya, saya ingin memberikan contoh nyata kasus yang pernah saya alami di Ulil Albab. Banyak orangtua yang mengajukan anaknya sebagai calon penerima beasiswa pada program layanan pendidikan UA ternyata adalah para perokok yang rutin menghabiskan minimal ½ sampai dengan 1 bungkus rokok setiap harinya. Dan itu sudah menjadi ritual harian mereka bertahun-tahun. Dari diskusi saya dengan para orangtua itu, mereka tidak merasa ada korelasi antara kebiasaan mereka “membakar uang” alias merokok dengan kesulitan biaya pendidikan anaknya. Padahal, bila saja mereka mau menghentikan prilaku buruk itu, boleh jadi mereka tidak membutuhkan bantuan dari siapapun guna membiayai pendidikan anaknya. Hitung saja, saat ini dengan harga sebungkus rokok yang mencapai beberapa ribu rupiah, bila dikalikan dengan 1 bulan, maka akan didapatkan angka yang cukup signifikan untuk menjaga kelangsungan pendidikan seorang anak. Itu belum lagi bila kita kalikan dengan jutaan manusia lainnya yang merelakan mulut dan paru-parunya menjadi tempat persinggahan dan bersemayamnya berbagai penyakit mengerikan. Sungguh ironis. Namun saya cukup sadar diri. Tidak mudah untuk
merubah keadaan ini. Lihat saja, guna mengcounter gerakan anti rokok serta penolakan terhadap bahaya rokok, biasanya perusahaan rokok tidak perlu turun tangan langsung. Mereka cukup menggunakan jasa “kaki tangannya” yang sudah dibayar dan disebar disana-sini. Atau mereka cukup menggunakan tenaga ribuan petani tembakau, pekerja pabrik rokok, serta pihak-pihak yang selama ini menggantungkan rezeki dari hidupnya pabrik rokok. Sesungguhnya pesan yang ingin saya sampaikan dari tulisan ini adalah perlunya kesadaran kolektif kita tentang adanya kaitan antara keberadaan bahaya rokok dengan dunia pendidikan. Dari waktu ke waktu kita melihat semakin banyak saja anak-anak (bahkan di usia SD) yang sudah menikmati rokok. Dan itu terjadi di sekeliling kita. Biasanya, bila kita perhatikan, anak yang sudah dipengaruhi oleh rokok, memiliki kecenderungan penurunan potensi akademik. Harus juga disadari oleh pengambil kebijakan, iklan rokok biasanya disasarkan pada anak-anak remaja yang notabene berada pada usia sekolah. Perusahaan rokok sangat sadar bahwa remaja adalah sasaran bisnis yang sangat potensial. Bila saja para penentu kebijakan menyadari potensi rusaknya dunia pendidikan diakibatkan oleh rokok, tentu akan ada langkah-langkah konkrit yang diambil. Tetapi yang kita lihat semua masih sebatas omong-omong doang. Jadi, apakah kita harus menjadi pesimis dengan kondisi ini. Tidak juga. Perbaikan dapat kita mulai dari lingkungan terdekat kita. Kita coba sadarkan para “ahli hisap” dengan bahasa yang mudah dimengerti. Tidak harus dengan dalil-dalil agama. Karena saya juga punya pengalaman tentang ini. Ketika pada seorang yang lumayan aktif shalat di masjid disampaikan tentang rokok, dia menjawab; “saya mau berhenti merokok kalo memang jelas ada ayat Qur'an dan Hadist yang melarang !” …. Wallahu'alam U L I L A L B A B Edisi 41 Tahun Ke-4 / Jumadil Akhir 1430 H
3
Selintas Safari Dakwah Upaya menyapa dan melayani masyarakat melalui jalan dakwah, menjadi hal rutin yang dijalani UA selama ± 9 tahun belakangan ini. Berdasar evaluasi sekaligus mewujudkan penanganan kerja dakwah yang lebih baik, baru-baru ini UA telah membentuk JaLa Sahabat Dakwah (SD). Keberadaan SD adalah meneruskan aktifitas yang selama ini telah berjalan, sekaligus me-maintain kerja yang sudah ada agar semangat ber-Islam masyarakat yang telah terbina dapat terpelihara. Dalam rangka itu juga, pada tanggal 21 s/d 23 Mei 2009 lalu, SD telah melaksanakan safari dakwah ke beberapa daerah terpencil dan tertinggal di Asahan, Tanjung Balai, Pematang Siantar, dan Simalungun. Tujuan safari ini, selain untuk mendata daerah sasaran Program Tebar Qurban (PTQ) 1 4 3 0 H mendatang, juga ingin merekam realita kehidupan masyarakat di berbagai daerah tersebut guna mendapatkan rekomendasi penanganan lebih lanjut. Memprihatinkan. Begitulah kata singkat yang dapat mewakili gambaran kondisi ummat di daerah yang dikunjungi SD. Bagaimana tidak ? Tidak cukup hanya kekurangan materi, Aktifitas beragama mereka pun cukup memprihatinkan. Kurangnya sentuhan pembinaan menjadi akar masalahnya. Moga ini jadi perhatian kita bersama TIM
4
U L I L A L B A B Edisi 41 Tahun Ke-4 / Jumadil Akhir 1430 H
Diskusi Sekolah Alam Guna ikut memperbaiki kondisi pendidikan ummat yang terpuruk disana-sini, UA telah membentuk JaLa (Jaringan Layanan) yang insya Allah akan concern membenahi pendidikan Islam khususnya di Sumut. JaLa ini dinamakan Sahabat Pendidikan Islam (SPI). Secara resmi SPI belum diluncurkan atau dikenalkan kepada khalayak. Namun secara perlahan SPI telah bergerak dengan mengadakan berbagai diskusi dengan beberapa kalangan pengelola pendidikan. Sebagai awal, SPI pada 21 Mei 2009 lalu telah meng adakan kegiatan diskusi. Acara ini diselenggarakan di Sekolah Alam Medan Raya, yang berlokasi di Jl. Tanjung Anom No.1 Medan Selayang. Tema diskusi adalah “Sharing Tentang Sekolah Alam”. Acara ini dihadiri ± 30 orang peserta dari berbagai kalangan pencinta pendidikan. Nara sumber diskusi ini adalah Nur'aini Tarigan, S Psi (alumni psikologi UGM). Pada diskusi yang berlangsung dengan interaktif ini, pemateri memaparkan kondisi kekinian sekolah pada umumnya. Selanjutnya dipaparkan bentuk ideal sekolah yang menyenangkan bagi anak didik. Terakhir pemateri menyampaikan pengalamannya berinteraksi langsung dengan kegiatan pendidikan di School Of Universe di Parung dan Sekolah Alam Cikeas Bogor. Moga kegiatan ini menjadi awal dari upaya SPI menebar rahmah bagi dunia pendidikan Islam, Amin Dadan
Selintas Layanan Tabungan Sahabat Dulu kita mengenal menabung dengan cara menyimpan uang di bawah bantal atau di dalam celengan bambu. Fenomena ini ternyata masih ditemui di masyarakat, khususnya masyarakat di sekitar Desa Manunggal Marelan dimana LKMS Sahabat berkantor. Mereka masih enggan menyimpan uangnya pada sebuah lembaga seperti bank karena berfikir akan mengalami kerumitan prosedur dan administrasi. Ini tentu menjadi tantangan (sekaligus peluang) bagi Sahabat untuk berperan aktif menyadarkan masyarakat agar mengubah kebiasaan menabung ala tradisional ke cara yang lebih aman. Alhamdulillah, pada Mei 2009 ini, pengurus Masjid Al-Jihad yang berlokasi t i d a k j a u h d a r i S a h ab a t s e p a k a t memanfaatkan layanan tabungan dari S a h a b a t u n t u k menyimpankan dana masyarakat yang dikumpulkan guna biaya renovasi masjid yang sedang berlangsung. Selain itu, melalui pendekatan intensif yang dilakukan, layanan tabungan Pendidikan Sahabat juga disambut baik oleh pihak Sekolah SMP Neg eri I Labuhan Deli. Para siswa peserta program tabungan ini, nantinya akan mendapat jaminan asuransi kecelakaan dan meninggal dunia. Selain itu, melalui support kepala sekolah, kalangan penggerak pramuka SMP Negeri I Labuhan Deli, juga akan menabungkan uang kas pramuka di Sahabat … alhamdulillah Eka
Rintisan Komunitas Bakso Jamaknya sebuah lembaga keuangan, maka rutinitas menghadapi tumpukan berkas permohonan pembiayaan adalah pemandangan biasa di LKMS Sahabat. Khusus di bulan Mei 2009 ini, di antara sekian banyak berkas permohonan yang masuk ke Sahabat, salah satunya adalah dari Ibrahim (lihat profil lengkap di Noktah). Sehari-hari Ibrahim adalah pedagang bakso keliling dan sosis goreng yang di jajakan pada anak-anak di SD Negeri di Pasar 2 Marelan. Kegigihan beliau mencari nafkah tidak melunturkan semangatnya untuk berbuat bagi orang lain dan lingkungan sekitar. Saat ini ia sedang mewacanakan agar para pedag ang bakso berg abung membentuk komunitas. Ide awal komunitas ini adalah agar para anggota dapat memikirkan persoalan yang dihadapi sesama mereka. Misalnya, bantuan modal ketika masa berjualan sepi. Kejadian selama ini, ketika jualan sepi, pedagang banyak yang berhubungan dengan rentenir. Tentang ini, Pak Ibrahim telah mencoba mendiskusikannya dengan Sahabat. Selain itu, ia berharap pihak Sahabat dapat mengadakan pembinaan dalam bidang ekonomi dan kewirausahaan bagi kelompoknya. Harapan besarnya adalah terbangunnya komunitas wirausaha mandiri yang tidak lagi terjebak dalam pemodalan yang ditawarkan oleh para rentenir. Semoga Sahabat dapat menjembatani harapan ini, amin Sutrisno
U L I L A L B A B Edisi 41 Tahun Ke-4 / Jumadil Akhir 1430 H
5
Ibrah
Pendidikan Menjadikan Ummat Dihormati Oleh : Ust. Irwan Syahputra, M.A Dalam al-Qur`an, baik secara jelas dan tegas, maupun melalui isyarat-isyarat yang dikandungnya akan dijumpai petunjuk maupun penjelasan yang berkenaan dengan betapa pentingnya upaya atau aktivitas manusia dalam membina diri dan kehidupannya untuk mencapai kebahagiaan yang diidamkan, yang mana kebahagiaan yang hendak diraih itu tidak hanya semata kebahagiaan yang diperoleh oleh hanya terpenuhinya kebutuhan materi saja, tetapi juga terpenuhinya kebutuhan moril spirituilnya. Adapun salah satu sarana untuk mendapatkan hal tersebut adalah melalui aktivitas pendidikan yang oleh al-Qur`an juga mendapatkan perhatian yang tidak sedikit. Bahkan dapat dikatakan bahwa seluruh ayat al-Qur`an, bila ditinjau dari berbagai aspeknya mengandung unsur-unsur pendidikan. Termasuk di dalamnya menjelaskan betapa pentingnya pendidikan bagi kelangsungan kehidupan di bumi ciptaan Allah ini. Salah satu ayat al-Qur'an yang berbicara tentang hal tersebut di atas adalah firman Allah Swt.: “Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majelis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di
6
U L I L A L B A B Edisi 41 Tahun Ke-4 / Jumadil Akhir 1430 H
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. AlMujadilah [58]: 11) Firman Allah Swt. di atas dengan tegas menjelaskan hubungan antara iman dan ilmu pengetahuan yang tidak terpisahkan, bahkan menjadi penentu kedudukan (derajat) manusia di sisi Allah maupun di sisi manusia lainnya. Itu berarti peran pendidikan merupakan kebutuhan mutlak yang tidak dapat diabaikan begitu saja, jika manusia (baca ummat Islam) ingin dihormati dan diperhitungkan dalam percaturan kehidupan yang berjalan secara dinamis saat ini. Tanpa melalui proses pendidikan bagaimana mungkin ummat akan memiliki ilmu pengetahuan sesuai tuntutan alQur'an dimaksud? Sejarah mencatat bahwa keberhasilan dakwah dan proses pendidikan yang diemban oleh Rasulullah saw. adalah sejarah dengan terciptanya lingkungan yang baik yang saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya. Hal ini dapat dilihat dari berbagai tindakan dan hukum-hukum yang beliau tegakkan sesuai dengan risalah Islam yang dibawanya dalam membangun kehidupan keluarga dan masyarakat yang merupakan bagian dari lingkungan pendidikan. Kenyataan ini dapat dilihat dari usahausaha Rasulullah saw. dalam membina masyarakat
Ibrah Madinah pasca hijrahnya beliau bersama sahabatsahabatnya dari Mekkah. Pada periode Madinah inilah Rasulullah saw. mulai menegakkan prinsipprinsip kehidupan bermasyarakat dan bernegara secara praktis, yang memilikipengaruh yang kuat dalam terbentuknya tata kehidupan masyarakat dan negara yang sebelumnya tidak pernah ada. Dalam rangka itu, diantara tindakan beliau adalah dengan mendirikan mesjid sebagai pusat kegiatan syiar dan dakwah Islam. Membina persaudaraan dikalangan muslimin dan mengatur hukum-hukum yang berhubungan dengan non muslim dengan menjamin kebebasan beragama, membangun perekonomian yang berbasis persaudaraan muslimin, sampai pengikraran Daulah Islamiyah (pemerintahan Islam) di Madinah waktu itu. Realitas dan idealitas inilah yang seharusnya ada dalam kehidupan sekarang ini dalam rangka mewujudkan kehidupan yang baik yang dicitacitakan oleh seluruh manusia. Pada perkembangannya saat ini -dapat kita saksikan, betapa perhatian ummat terhadap pendidikan sangatlah jauh dari apa yang digambarkan pada periode awal masa kelahiran dan perkembangan Islam itu. Hal ini menjadikan ummat Islam sebagai ummat yang selalu terpinggirkan –atau mungkin dapat dikatakan terhinakan- dalam percaturan kehidupan masa kini dan entah sampai kapan. Lihatlah bagaimana institusi-institusi pendidikan yang dimiliki oleh ummat Islam saat ini, seperti pesantren atau madrasah-madrasah yang ada. Tidak sedikit yang kondisinya seperti pepatah “hidup segan mati tak
mau”, bahkan sudah banyak yang tidak beropresaional lagi, yang terpaksa ditutup dan berhenti dari sejarahnya. Kalaupun ada yang masih bertahan atau bahkan berkembang menjadi sekolah yang ung gul dan diperhitungkan dalam persaingannya saat ini, tapi amat disayangkan sekolah-sekolah seperti ini hanya dapat dimasuki oleh kelompok tertentu dari ummat Islam yang memiliki kemampuan finansial (kelompok the have). Bagaimana dengan nasib kelompok lainnya yang dhu`afa' yang hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup pokoknya saja mereka sangat kesulitan dan harus berjuang keras tanpa kepastian untuk mendapatkan hasilnya. Oleh karenanya, siapa pun –diantara ummatyang ingin mencapai izzah (kemuliaan)nya haruslah memperhatikan hal ini dengan melakukan langkahlangkah nyata dengan ikut berpartisipasi dalam hal apa saja yang memiliki hubungan untuk terciptanya pendidikan yang berkualitas dan berkesinambungan. Sungguh! tanggung jawab untuk itu semua sebenarnya adalah tanggung jawab kita semuanya, tenpa terkecuali. Camkanlah firman Allah Swt., “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan Perkataan yang benar.” (Qs. An-Nisa` [4] : 9). Semoga hidayah dan ridho Allah Swt. senantiasa dilimpahkan atas kita untuk mencapai cita-cita ini. Amin
ULIL ALBAB
Edisi 41 Tahun Ke-4 Jumadil Akhir 1430 H
7
Noktah
Ibrahim
(Pengurus Rumah Belajar Salim/LPPA Medan)
Hidup dalam keluarga yang konsen dengan pendidikan, membuat pria santun dan ramah kelahiran Medan 25 November 1970 ini tak main-main dalam belajar. Semasa kuliah ia termasuk mahasiswa yang aktif dan mudah bergaul. Ia pun lebih banyak melakukan aktivitas di luar kampus. Akibatnya kuliahnya di Teknik Elektro USU pun tidak dapat dikelarkannya. Akhirnya, setelah menjalani kehidupan berliku, ia pun mencoba untuk tetap belajar dari berbagai sumbersumber lain. Termasuk belajar dari seorang ustadz di Medan yang begitu mempengaruhi serta memberikan pencerahan baginya. Bahkan ustadz ini juga berperan membantu proses perjodohannya dengan Ir. Kurniasari Mulia (alumni Fak. Pertanian Unsyiah). Seiring perjalanan waktu, ia merasakan betapa lingkungan tempat tinggalnya tidak mendukung kemajuan pendidikan khususnya bagi anak-anak sekitar. Kondisi ini membuat ayah dari 3 putra ini berinisiatif untuk membantu menyadarkan masyarakat tentang pentingnya pendidikan. Ia berkeinginan untuk membuat warna baru di lingkungan sekitarnya. Pembukaan kursus regular bagi anakanak pra sekolah menjadi aktifitas awalnya. Konsep yang diterapkan adalah konsep pendidikan berbasis keluarga. Menurut pria yang mengidolakan Rasulullah ini, keluarga sangat terlibat penuh untuk membentuk kepribadian sang anak. Selanjutnya agar lebih formal, Ibrahim mendirikan Rumah Belajar Salim atau disebut dengan RBS. Lembaga ini didirikan pada 13 November 2006. Ide serta motivasi pendirian RBS ini sendiri tidak terlepas dari pengalaman masa lalunya ketika masih duduk di bangku kuliah. Ketika itu ia merasakan keluarga yang kurang berperan aktif dalam membentuk kepribadian yang baik kepada sang anak. “Orangtua saya guru, tapi interaksi dengan keluarga kurang. Istilahnya pergi pagi pulang petang. Tak ada waktu untuk memperhatikan anaknya”, jelas pria yang
8
ULIL ALBAB
Edisi 41 Tahun Ke-4 / Jumadil Akhir 1430 H
menamatkan sekolahnya di SMAN 1 Binjai ini. Kini RBS terus eksis dengan programnya. Rumah yang beralamat di Jl. Marelan Psr I Tengah Gg. Pinggir No16 Medan Marelan menjadi pusat kegiatannya. Rumah ini sekaligus berfungsi sebagai tempat tinggal keluarga Ibrahim. Staff pengajar masih terbatas, yaitu ia sendiri plus sang istri serta Siti Rahayu. Mereka bertiga bekerja layaknya relawan alias tidak dibayar. “Alon-alon asal kelakon”, jelas pria sederhana ini dalam menggambarkan perkembangan dan respon masyarakat sekeliling. Jumlah siswa hingga kini mencapai 10 orang, diantaranya ke-3 putranya plus anak-anak warga sekitar. Selain penanganan anakanak, RBS juga membidik kalangan orangtua.“Selain anak-anaknya yang dididik, orangtuanya juga kita berikan pendidikan bagaimana cara mereka (orangtua) dalam mendidik anaknya, karena pendidikan tidak terlepas dari peran orangtua”, tegasnya. Karena lingkup penanganan yang intergratif, maka RBS pun mengembangkan ikon diri sebagai “Family Management Center”. Dalam perkembangan lebih lanjut, dibentuk pula Lembaga Peduli Pendidikan Anak (LPPA) yang masih termasuk organ RBS. Lembaga yang mensupport pendidikan anak ini diketuai langsung oleh Ibrahim. Guna menopang kebutuhan ekonomi keluarga, Ibrahim memilih profesi sebagai pedagang keliling. Luar biasanya, keuntunganya yang tidak seberapa dari berjualan, selain untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari, juga berusaha disisihkannya guna mendukung operasional RBS. Ternyata, walau kehidupan keluarganya serba terbatas, tidak menjadi penghalang baginya untuk berbuat mencerdaskan generasi muslim. Ini sejalan dengan prinsipnya,”Keterbatasan ekonomi bukan menjadi penghalang (berbuat;red)”. Moga Allah SWT menguatkan semangat Ibrahim dalam menjalani perjuangannya membentuk keluarga muslim berkualitas, amin Dadan
Qudwah
Saksi Kemakmuran Kaum Muslimin Oleh : Endang Kartini Suatu hari 'Adi bin Hatim, seorang raja Suku Tha'if di Arab ingin bertemu dengan Rasulullah. Saat itu 'Adi datang untuk menebus adiknya yang menjadi tawanan kaum muslimin dalam upaya penyebaran Islam. Setelah bertemu Rasulullah, beliau melihat langsung bagaimana Rasulullah dengan penuh empati mendengarkan cerita seorang wanita tua yang sedang menggendong bayinya dan mengeluhkan kesulitan hidupnya. Setelah selesai, Rasul menghampiri 'Adi. Beliau pun mengambil sebuah bantal kulit yang diisi dengan sabut kurma, lalu diberikannya pada 'Adi. Semua kejadian ini membuat 'Adi merasa takjub dengan kepribadian beliau. Akhirnya 'Adi pun mengucapkan dua kalimat syahadat seraya berkata : “Demi Allah! lni bukan kebiasaan raja-raja”. Padahal, sebelum momen pertemuan dengan Rasulullah ini, hampir 20 tahun 'Adi memusuhi Islam. Sebelum masuk Islam, Rasulullah pernah bertanya kepada 'Adi : “Hai 'Adi! Agaknya anda enggan masuk agama Islam karena kenyataan yang anda lihat tentang kaum muslimin. Mereka miskin. Demi Allah! Tidak lama lagi harta akan berlimpah ruah di kalangan mereka, sehingga susah didapat orang yang akan menerima sedekah. ”Atau mungkin juga anda enggan masuk Islam karena ternyata para raja terdiri dari orang-orang yang bukan beragama Islam. Demi Allah! Tidak lama lagi anda akan mendengar Istana Putih di negeri Babil (Iraq) direbut kaum muslimin, dan kekayaan Kisra
bin Hurmuz pindah menjadi milik mereka”. Mendengar hal tersebut 'Adi seakan tak percaya, ”Kekayaan Kisra?”, tanya beliau meyakinkan. ”Ya”, Rasulullah menjawab. Dalam fikirannya, bagaimana mungkin hal tersebut dapat terjadi? Namun, dengan kekuasaan dan takdir Allah, 'Adi dikaruniai usia yang panjang oleh Allah agar dapat menjadi saksi atas kedua pernyataan Rasullah di atas. Ternyata, beliau termasuk tentara berkuda pertama-tama yang menyerang masuk ke gudang perbendaharaan Kisra dan merampas harta kekayaannya. Selanjutnya perkataan Rasulullah tentang kekayaan kaum muslimin terbukti pada masa pemerintahan Umar bin Abdul 'Aziz. Pada saat itu kemakmuran merata di kalangan kaum muslimin. Sampai-sampai setiap orang mencari dengan susah payah orang yang berhak menerima zakat hartanya. Tetapi mereka tidak mendapatkan orang yang mau menerimanya, karena seluruh kaum muslimin hidup berkecukupan. Subhanallah! Inilah sepenggal cerita kejayaan Islam di masa lampau. Tentu sangat jauh berbeda kondisinya dengan apa yang kita lihat sekarang ini. Dengan segala ikhtiar dan tawakkal kepada Sang Pemberi Rizki, insya Allah hal di atas dapat juga terwujud pada masa kini. Asal kita mau berjuang mewujudkannya bersama. Bukankah kita juga ingin menjadi saksi atas kemakmuran kaum muslimin seperti 'Adi bin Hatim ?
U L I L A L B A B Edisi 41 Tahun Ke-4 / Jumadil Akhir 1430 H
9
Muhibah
Hanya Diupah Rp.400 / Kg Setidaknya hingga akhir tahun 2009 ini UA menaretkan untuk membuka hubungan ke 30 kabupaten/kota se Sumatra Utara. Target ini salah satunya bertujuan untuk merajut ukhuwah sekaligus memperkuat jaringan kerja UA di daerah-daerah tersebut. Selain itu, lahan dakwah baru ini juga nantinya diharapkan dapat di jadikan sebagai tempat pelaksanaan Program Tebar Qurban 1430 H serta beberapa progam susulan UA lainnya. Baru-baru ini tim UA berkunjung ke Kotamadya Tanjung Balai. Ini kali pertama UA berkunjung ke kota yang sebelum pemekaran masih menjadi bagian dari Kabupaten Asahan. Berada persis di pinggiran Selat Malaka membuat kota Tanjung Balai menjadi salah satu jalur masuk yang ramai bagi kapal para pedagang dari luar. Melihat letak daerah yang cukup strategis, harusnya berkorelasi serta berpeluang juga pada kebaikan kondisi taraf hidup masyarakat. Namun pada kenyataannya, hal tersebut jauh dari kenyataan. Masih banyak masyarakat yang kondisi ekonominya jauh dari layak. Kondisi ini dapat dilihat hampir di sepanjang perjalanan di kota ini. Pemukimanpemukiman kumuh begitu mudah dijumpai. Selain hal di atas, banyak hal lain yang didapat dari kunjungan UA ke kota ini. Salah satunya adalah ketika UA menyinggahi Desa Kapias Batu 8 Kecamatan Bagan Asahan Kotamadya Tanjung Balai. Untuk menuju desa ini, setidaknya diperlukan waktu sekitar 30 menit dari kota serta harus melewati jalan
10 U L I L A L B A B Edisi 41 Tahun Ke-4 / Jumadil Akhir 1430 H
yang penuh lubang. Ada sekitar 300 kk penduduk yang mendiami desa ini. Didorong rasa ingin tahu, maka UA pun secara khusus berkunjung ke bagian lain dari desa itu, yaitu lokasi yang berada di Dusun 7. Di dusun ini berdiam sekitar 30 kk. Semuanya beragama Islam. Mayoritas masyarakat di desa ini berprofesi sebagai buruh di kebun kelapa. Perekonomian masyarakat di dusun ini sangat memprihatinkan. Dari bekerja sebagai buruh, upah yang didapatkan sangat tidak sebanding dengan tenaga yang mereka keluarkan. Bayangkan, dari memanjat kelapa, mengupas, hingga mencungkil, mereka hanya diupah Rp 400,per 1 kg kelapa. Bekerja dari pagi hingga petang, para buruh di daerah ini rata-rata hanya mampu mengumpulkan kelapa yang sudah dicungkil sekitar 70-100 K g. A r t i n y a , upah yang dihasilkan dari bekerja seharian
Laporan Keuangan Agustus 2008 hanya berkisar Rp 25.000 s/d 40.000,-. Jelas penghasilan yang jauh dari memadai. Apalagi kondisi ini diperparah dengan pekerjaan yang tidak setiap hari ada. Hal tersebut dikarenakan kebun kelapa yang sudah dipanen butuh waktu 2 hingga 3 bulan untuk dapat dikutip lagi hasilnya. ”Penghidupan masyarakat di dusun ini sangat memprihatinkan. Upah yang didapat dari hasil mencungkil kelapa sering tidak mencukupi. Untuk beralih ke usaha lain juga sulit karena cuma inilah
Muhibah
keahlian kami. Penghasilan masyarakat hanya cukup untuk makan. Akibatnya, banyak anak-anak yang putus sekolah karena orang tua mereka tidak lagi mampu menanggung biaya,” ujar Kek Sukip salah satu sesepuh di dusun ini. Memprihatinkan memang. Yang kita khawatirkan adalah bila ada pihak-pihak lain yang memanfaatkan kondisi tersebut guna kepentingan tertentu. Bukankah kefakiran sangat dekat kepada kekufuran ? Deri
Sulitnya Air Bersih Kesibukan m e n c a r i penghidupan karena kesulitan ekonomi yang dihadapi sepertinya menjadi salah satu faktor kurangnya semangat masyarakat Dusun 7 Desa Kapias Batu 8 dalam menuntut ilmu dan mengamalkan ajaran Islam. Musholla Nurul Yakin yang sejak tahun 80-an sudah berdiri berkat usaha gotong royong masyarakat pendahulu, sekarang sepi dari jamaah. Puluhan anakanak muslim di dusun ini juga minim kegiatan. “Hampir semua masyarakat dusun ini, setiap harinya sibuk ke ladang. Tak jarang mereka juga pulangnya malam sehingga terbatas waktu untuk ke musholla. Untuk pembinaan anak-anak seperti belajar mengaji diadakan di rumah penduduk karena dusun ini belum mempunyai madrasah. Sedangkan pembinaan orangtua dilaksanakan setiap 2 minggu di rumah Pak
Sitorus yang termasuk salah seorang kerabat saya,” jelas Kek Sukip yang sejak tahun 70-an sudah tinggal di dusun ini. Beliau adalah perantau yang berasal dari Solo Jateng. Di samping kesulitan ekonomi, dusun ini juga kesulitan dalam pengadaan air bersih. Untuk hal ini masyarakat harus membelinya ke kota seharga Rp 1000,- per dirigen. Untuk kebutuhan air sehari-hari, seperti mencuci, mandi plus sikat gigi, mereka terbiasa menggunakan air sungai yang ada di dusun tersebut. Melihat airnya yang keruh dan selalu berubah warna sebenar nya tidak layak untuk digunakan. Kemungkinan dalam jangka panjang, hal tersebut tentu akan berdampak pada penurunan kualitas kesehatan masyarakat. Namun faktor sulitnya mendapatkan air bersih, membuat masyarakat terpaksa tetap menggunakannya (keterpaksaan yang akhirnya jadi kebiasaan). Tentunya kebiasaan yang tidak biasa bagi pendatang yang pastinya juga memerlukan air. Tertarik membantu memecahkan kesulitan ini ?
ULIL ALBAB
Edisi 41 Tahun Ke-4 / Jumadil Akhir 1430 H
11
Konsultasi Pendidikan
Mengembangkan Fantasi Anak Ada pengalaman menarik ketika saya mengajar para guru TK tentang teknik bercerita pada anak. Karena telah terbiasa mengajar, maka saya meminta setiap guru untuk langsung praktek membacakan sebuah buku cerita yang telah mereka persiapkan sebelumnya. Kesimpulan umum dari kegiatan ini, bahwa pada dasarnya para guru telah mampu membawakan cerita dengan begitu menarik. Namun, kondisi ini tertutupi oleh beberapa kesalahan yang sama yang dilakukan setiap guru. Dan ini sesungguhnya sangat fatal, karena terkait erat dengan perkembangan berpikir anak. Beberapa catatan yang dapat saya rekam; Pertama, guru kerap kali bertanya pada anak di sela-sela ia bercerita. Ini jelas mengganggu konsentrasi anak untuk menikmati cerita yang sudah begitu menarik. Kedua, karena ingin cerita itu spektakuler, tidak jarang guru membumbui cerita dengan hal-hal yang tidak logis dan terkesan dipaksakan. Ketiga (ini yang paling menggelitik saya), di akhir cerita guru selalu membuat kesimpulan serta cenderung memaksakan munculnya nilai moral atau hal baik yang harus dilakukan serta yang tidak boleh dilakukan anak. Salah satu contoh adalah ketika seorang guru membacakan cerita tentang seekor anak katak yang
12
U L I L A L B A B Edisi 41 Tahun Ke-4 / Jumadil Akhir 1430 H
Laila Sari, S.Psi
Pimpinan Sekolah Alam Medan
ingin menjadikan burung merak sebagai induknya. Singkat cerita, setelah si anak katak bertemu si burung merak, ternyata burung merak tidak bersedia menjadi induknya. Ia meyakinkan si anak katak bahwa ia tidak dapat bernyanyi, melompat dan berenang seperti seekor induk katak. Anak katak pun jadi menyadari bahwa induknya adalah yang terbaik dan ia pun segera pulang menemui ibunya. Namun pada penutup cerita, guru ini malah memberi nasehat yang nggak nyambung dengan isi cerita. Begini isinya : “Jadi kesimpulannya, kalau keluar rumah harus permisi dulu.” Ketahuilah, setiap anak memiliki fantasi dan kemampuan untuk mengembangkan cerita lebih baik dari orang dewasa. Mengapa anak tidak diberi kesempatan untuk memberikan pendapatnya terhadap sesuatu ? Bahkan terkadang untuk berpikir saja anak tidak diberi kesempatan. Alangkah baiknya jika guru atau orangtua setelah membacakan cerita memberi keleluasaan pada anak mengapresiasi cerita dengan bertanya apa yang ia suka dari cerita itu dan membiarkan cerita itu masuk dalam fantasinya. Tidak selalu harus ada kesimpulan … apalagi bila sampai salah menyimpulkan !
Konsultasi ZIS Ust. Irwan Syahputra,M.A Dewan Pengawas Syari’ah Ulil Albab
Assalaamu'alaikum Wr. Wb. Adakah akad khusus untuk waqaf tunai ? Bila oleh nazhir (pengelola), waqaf tunai tersebut dibelikan sebuah sarana, misalkan ambulance, bagaimana ketentuan fiqih bagi pengelola dan muwaqif ketika suatu saat sarana tersebut mengalami penurunan kemampuan atau rusak sehingga tidak dapat dipergunakan lagi ? (Hamba Allah Medan) Wakaf (waqf) dalam bahasa Arab berarti habs (menahan). Menurut istilah syara' wakaf berarti menahan harta dan memberikan manfaatnya kepada Allah swt. Wakaf itu sah dan terjadi melalui salah satu dari dua perkara, yaitu: 1. Perbuatan yang menunjukkan padanya (wakaf), seperti apabila seseorang membangun mesjid dan dikumandangkan adzan (memanggil orang banyak) untuk shalat di dalamnya dan ia tidak memerlukan keputusan dari seorang hakim. 2. Ucapan, dalam hal ini ada dua, yaitu yang tegas (sharih) dan yang tersembunyi (kinayah). Yang tegas, misalnya ucapan seseorang yang mewakafkan: “aku wakafkan”, “aku hentikan pemanfaatannya”, “aku jadikan untuk sabilillah”, “aku abadikan”. Yang tersembunyi, seperti ucapan seseorang yang mewakafkan: “aku sedekahkan”, akan tetapi dia berniat mewakafkan. Terhadap dua perkara di atas, Asy-Syafi'i berpendapat bahwa perbuatan saja tidak cukup;
bahkan tidak akan menjadi wakaf kecuali bila disertai dengan ucapan. Berkaitan dengan pertanyaan di atas, apa yang diwakafkan untuk diproduksikan, apabila diganti yang lebih baik, maka ia diganti dengan apa yang lebih bermanfaat bagi wakaf itu. Yang demikian itu diperbolehkan oleh Abu Tsaur dan ulama-ulama lainnya, seperti Abu 'Ubaid bin Harbawaih hakim Mesir yang memutuskan seperti itu. Termasuk menjual barang wakaf dan menggantinya dengan membeli barang yang lain yang lebih bermanfaat. Dalam hal ini tidak perlu adanya akad khusus, apalagi terhadap wakaf mutlak, yaitu bila seseorang mewakafkan dengan wakaf mutlak dan tidak menentukan bagi siapa wakaf itu. Begitupun dalam salah satu pendapat bagi madzhab Syafe'i ada yang menyatakan bahwa wakaf mutlak itu tidak sah karena tidak adanya penjelasan siapa yang diwakafi. Selanjutnya pada kasus di atas apabila ambulance yang dibeli dari wakaf tunai, pada perjalanannya mengalami kerusakan atau penurunan kemampuan sehingga tidak dapat dipergunakan lagi, maka tidaklah berdosa pengelolanya apabila hal itu berlangsung alami (tidak dalam unsur kesengajaan) dan tidaklah diwajibkan menggantinya. Hanya saja sebaiknya segera dilakukan tindakan untuk mengalihkannya dengan cara menjualnya dan menggantinya untuk hal-hal yang lebih bermanfaat lagi. Wallâhu a'lam! ULIL ALBAB
Edisi 41 Tahun Ke-4 / Jumadil Akhir 1430 H
13
Laporan Keuangan Mei 2009 A PEMASUKAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Zakat A. Robby Ritonga Deddy Rahman Dedi H/Manna Lubis Dr. Jamalatief Dr. Rahma Bachtiar Eka Wijaya/Istri Emilzam Lubis Fawida H/Ganda W Fredi Matura Hamba Allah Hamba Allah Hj. Nurlela Ir. M. Satria KS Joko Suzatmiko KBA/Stokis Baihaqi Mekar Meilissa Amelia My Star Digital Printing Syahid Zulfadli
ZIS Da'wah/Da'i 1 A. Ridho 2 Mode Fashion Group
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
14
ZIS Pendidikan Abdurrahim Situmorang Aqua Project Marchandiser Bidan Mariani H. M. Tigor Lubis H. Yahfin Siregar Herdian Khairani M. Arif Triwibowo Masytha Nokia Promotor Medan PT ABS Rudi Azhari Syarifah Fadilah Syarifah Haflah Syarifah Hasmah Syarifah Mastura
ULIL ALBAB
ZIS Yatim/Dhuafa 1 M. Husni Tarigan
250.000 150.000 250.000 1.440.000 400.000 145.000 100.000 350.000 100.000 250.000 2.500.000 50.000 400.000 85.000 200.000 100.000 93.000 79.000 145.000
209.650 300.000
50.000 25.100 150.000 400.000 300.000 60.000 100.000 100.000 30.000 32.700 250.000 143.700 30.000 30.000 40.000 50.000
ZIS Ekonomi 1 H. M. Tigor Lubis
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
Infaq 9 Art Digital Printing A Muslim Abdul Aziz Tarigan Abdullah Azzam Al Ghifari Aditya Darmawan Afrina Yanti Ahmad Yani Aji Ramadhan Alya Dinda Fadhila Amin Yusni Batubara Andre Anggi Dwi Iswari Anita Linda Anugrah Photo Apotik Hanissah Apotik Utama Ario Nugroho Asfara Asmawati Asniah Tarigan Astri Aswita Br. Sembiring Asyuniar Baby Arlita Lubis Bahtera Sebayang Baihaqi Bambang Permadi Basyariah Nasution Betty Br Sembiring Cahaya Pharma Chairul Darmawansih Denny's Family Dilla Dimas Ponsel DJS Drg. H. M. Suparno KS
Edisi 41 Tahun Ke-4 / Jumadil Akhir 1430 H
38 270.000 39 40 41 500.000 42 43 44 211.400 45 15.000 46 50.000 47 30.000 48 12.300 49 4.000 50 37.000 51 28.000 52 15.000 53 51.700 54 11.900 55 30.400 56 52.100 57 12.000 58 30.000 59 9.000 60 19.800 61 263.000 62 10.000 63 215.000 64 21.400 65 17.000 66 29.000 67 100.000 68 25.000 69 123.850 70 50.000 71 10.000 72 38.100 73 61.000 74 56.000 75 60.200 76 220.000 77 32.500 78 20.000 79 29.000 80 115.400 81
DS Hidayat Edi R Edi S Edi Siregar Ekawaty Elsya Elya Afrida Emilia Ramadhani Endang Kusnadi Erma Br Ginting Fathia Craft Fauziatul Husna Fitri S Gatot Subroto Gema Ruswinta H. Bahrum H. Tavip Ritonga Hamba Allah Hamba Allah via Fawida H Heri Gunawan Hj. Maryam Usman Ibnu Dzaka Daulay Ibnu Sukri Ibu Hadi Ibu Tiwi Iffah Collection Ipong Irwan Hariyanto Ismah Khairani Ismail Ghafur Daulay Isman Harianda Jauhari Ginting Jepara Furniture Joko Handoko Joko Suzatmiko K B A Kamsiah Tarigan Kanthy W/Winda D Kembang SR Khairani Khairul Fuad Klinik Bunda Lily Lindawati
15.200 48.100 57.100 10.000 41.200 20.000 15.000 53.050 100.000 15.500 10.000 9.700 19.700 30.000 61.500 33.400 57.550 79.000 69.500 12.200 110.650 156.500 22.400 36.750 97.500 52.000 19.000 50.000 7.200 72.900 51.500 200.000 28.900 30.000 15.000 11.200 95.600 5.300 61.400 60.500 30.000 42.900 48.300 10.900
Laporan Keuangan Mei 2009 Laporan Keuangan Agustus 2008 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127
LKMS Sahabat LP3I GM M. Ali Shodiqin M. Anshari M. Ayyub M. Azka Muflih M. Dahlan M. Ganti M. Ilyas Tarigan M. Nur Dolok Saribu M. Syafi'i Hutabarat M. Yunus M. Zulfiansyah Lubis Madinah Syariah Mahmud Mahriani Masytha Maya Jamilah Medaxy Meyga Lestari Mie Aceh Tibrok Mujahid Sunni Mulyono Muslim Nur My Star Digital Printing Nabila Nabillizer Distro Naini Dasriah Nana Indrayani Ngadino Nina Nizamuddin Novita Suri Nuriah Hartati Tarigan Nurjani Nurlia Mayanita PT ABS PT Bonita Jaya Suara Medan PT Era Husada PT HARFA PT WIS Puskom UMA Putra Rafiqa Sadri Rahman Hidayat Rahmat Kaban
55.900 77.800 109.400 14.000 7.200 158.300 35.000 24.000 275.000 16.500 100.000 30.000 12.500 53.700 19.900 34.000 70.000 15.700 12.800 6.500 16.200 13.200 15.700 15.000 69.900 20.000 30.300 37.500 78.500 36.000 13.800 102.000 22.000 56.450 27.000 15.000 70.000 27.000 52.500 270.200 67.000 10.000 50.000 97.000 10.000 25.000
128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151 152 153 154 155 156 157 158 159 160 161 162 163 164 165 166 167 168 169 170 171 172 173
Rais Rahman Hakim Rani Ratna Ginting Ratna Sari Harahap Ricky B Subakti Ridha Amalia Ridha Yuanita S Rio Elcorino Risza Setiawan Rizaldi Rambe RM Islam Roslina Harahap Ruswadi S Ibnu AR Safira B Putri Sahirun SCG - 23 Sentosa Sebayang Septrianing Tyas Setiadarma Siti Mailani Siti Masniar Noor Sri Br Ginting Sri Irianti Sri R Mulyati Sembiring SS Komputer Stivani Ismawira Subroto Sujianto Supomo Suwarni Suwarno Syafrizal Syafruddin Syamsinar Ukur T. Inwan Rasyid T. M. Amin Tantawi Jauhari Teguh Adi Kasno Thurmizi Toko Harapan Baru Toko Semoga Jaya Tugino Tukino UD Amanah UD Mandiri
40.000 16.500 10.000 74.700 32.750 30.000 50.000 24.200 50.000 68.000 9.300 26.800 13.800 36.600 24.100 41.000 10.000 14.000 28.900 13.400 23.000 38.900 97.000 40.000 33.000 5.400 64.100 20.400 66.000 208.850 100.000 37.000 14.000 15.000 75.800 82.300 5.200 25.000 16.400 13.400 36.000 18.000 110.000 19.000 28.400 44.700
174 175 176 177 178 179 180 181 182 183 184 185 186 187 188 189 190 191 192 193 194 195 196
UD Permai Ummu Fadilah UNI CELL Usman Budi Vhira Fujita Warung Mbak Tuti Warung Mulia Warung P'Kajad Warung Siomay Gunadi Widya Wildan Hamdi Windy Hairani Wiyah Sari WSY YEP Yona Yudal Mahyuni Yuliana Murni Yunita Wulandari Yusro Zaid Latif Zaki Zulfazli
31.900 17.000 50.000 170.000 16.000 20.600 60.000 65.000 77.500 118.700 20.000 41.400 20.000 20.000 60.200 14.200 21.100 50.000 11.600 15.000 50.000 17.300 19.650
Pemasukan Lain 1 Pengembalian QH
2.275.000
Total Pemasukan
21.696.800
B PENGELUARAN 1. Layanan Pendidikan/Training 11.500.000 2. Layanan Da'wah/Masjid 3. Layanan Ekonomi 4. Layanan Sosial
1.285.000 200.000 550.000
5. Operasional/Administrasi
1.835.300
6. Publikasi/Promosi
1.860.000
7. Inventaris/Referensi
1.400.000
8. Modal Pendirian JaLa
68.000.000
9. Koreksi ZIS
250.000
10.Amil
4.367.250
Total Pengeluaran
91.247.550
C SALDO AWAL
88.150.750
D SALDO AKHIR
18.600.000
U L I L A L B A B Edisi 41 Tahun Ke-4 / Jumadil Akhir 1430 H
15
SEMINAR &
WORKSHOP NASIONAL Sabtu, 13 Juni 2009
“ SUMBER BELAJAR BERBASIS ALAM ” PEMBICARA/ INSTRUKTUR :
09.00 - 12.30 WIB
LOULA M & KUNTIINDRA K (Sekolah Alam Cikeas- Bogor) Sekolah Alam Medan Raya Tanj u n g A n o m , 13 - 14 J u n i 2009
““ KONSEP KONSEP SEKOLAH SEKOLAH ALAM ALAM INTERNASIONAL INTERNASIONAL ““
Minggu, 14 Juni 2009
09.00 - 12.30 WIB
Informasi Pendaftaran : Telp. (061) 452 0042 - 0813 6139 2472
“ ALAM SEBAGAI SUMBER BELAJAR DI TAMAN KANAK-KANAK “
Minggu, 14 Juni 2009
14.00 - 18.00 WIB
“ ALAM SEBAGAI SUMBER BELAJAR DI SEKOLAH DASAR “
Organized By :
Supported By :
Fasilitas :: Fasilitas Makalah, Makalah, Snack, Snack, Sertifikat Sertifikat