UJI RESISTENSI KLON IRR SERI 400 TERHADAP PENYAKIT GUGUR DAUN Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Sacc PADA TANAMAN KARET (Hevea brasiliensis Muell Arg.) DI LABORATORIUM
SKRIPSI
OLEH
ELIANA PERANGIN-ANGIN
DEPARTEMEN ILMU HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2008
Eliana Perangin-Angin : Uji Resistensi Klon IRR Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Sacc Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
UJI RESISTENSI KLON IRR SERI 400 TERHADAP PENYAKIT GUGUR DAUN Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Sacc PADA TANAMAN KARET (Hevea brasiliensis Muell Arg.) DI LABORATORIUM
SKRIPSI
OLEH :
ELIANA PERANGIN-ANGIN
Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Dapat Menempuh Ujian Sarjana di Departemen Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan
DEPARTEMEN ILMU HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2008
Eliana Perangin-Angin : Uji Resistensi Klon IRR Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Sacc Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
Judul Skripsi : UJI RESISTENSI KLON IRR SERI 400 TERHADAP PENYAKIT GUGUR DAUN Colletotrichum gloeoesporioides (Penz.) Sacc PADA TANAMAN KARET (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di LABORATORIUM. Nama : Eliana Perangin-angin NIM : 030302035 Departemen : Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan
Disetujui oleh:
Komisi Pembimbing:
(Ir.Lahmuddin Lubis, MP) Ketua
(Ir.Kasmal Aripin, MSi) Anggota
(Dra.Sekar Woelan, MP) Pembimbing Lapangan
Mengetahui:
(Ir. Marheni, MP) Ketua Departemen
Tanggal Lulus:
Eliana Perangin-Angin : Uji Resistensi Klon IRR Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Sacc Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
ABSTRACT
Eliana Perangin-Angin " Uji Resistensi Klon IRR Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeoesporioides (Penz). Sacc Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) di Laboratorium ". With the conselling Mr. Ir. Lahmuddin Lubis, MP as leader, Mr. Ir. Kasmal Aripin, MSi as couthor and Mrs. Dra. Sekar Woelan, MP as counselling field. The research was conducted in Laboratory Plant Protection Sungei Putih Rubber Research Center since August 2007 to October 2007. The aims of the research was to know level of resitance of rubber IRR 400 clones to fall of leaf C. gloeoesporioides disease. The research used the desigen Complete Random Device (CRD) non factorial with 29 treatmens (25 clones treatment of IRR 400 series and 4 control clone) and 3 mutliplication. The rubber IRR 400 series were used is IRR 400, IRR 401, IRR 402, IRR 403, IRR 404, IRR 405, IRR 406, IRR 407, IRR 408, IRR 409, IRR 410, IRR 411, IRR 412, IRR 413, IRR 414, IRR 415, IRR 416, IRR 417, IRR 418, IRR 419, IRR 420, IRR 421, IRR 422, IRR 423, IRR 424 and BPM 1, BPM 24, RRIC 100, and PB260 is control clones. The result of research Mean showed that the IRR 400 series and 4 control clones were resistence which do not varieted to C. gloeoesporioides. Klon BPM 1 was rather resistence. IRR 400, IRR 401, IRR 402, IRR 403, IRR 404, IRR 405, IRR 406, IRR 407, IRR 408, IRR 409, IRR 410, IRR 411, IRR 412, IRR 413, IRR 414, IRR 415, IRR 416, IRR 417, IRR 418, IRR 419, IRR 420, IRR 421, IRR 422, IRR 423, IRR 424, BPM 24, RRIC 100 and PB 260 was moderate The result of research mean showed that growth fast pock-market (mm/day) highest found is clone IRR 420 and growth fast pock-market (mm/day) lower found is IRR 423. Key word : Clone, C. gloeoesporioides
Eliana Perangin-Angin : Uji Resistensi Klon IRR Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Sacc Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
ABSTRAK
Eliana Perangin-angin ” Uji Resistensi Klon IRR Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeoesporioides (Penz). Sacc Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) di Laboratorium”. Dengan komisi pembimbing Bapak Ir. Lahmuddin Lubis, MP selaku ketua, Bapak Ir. Kasmal Aripin, MSi selaku anggota dan Ibu Dra. Sekar woelan, MP selaku pembimbing lapangan. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Proteksi Tanaman Balai Penelitian Sungei Putih dari bulan Agustus sampai Oktober 2007. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat resitensi klon karet IRR seri 400 terhadap penyakit gugur daun C. gloeoesporioides. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial dengan 29 perlakuan (25 perlakuan klon IRR seri 400 dan 4 klon pembanding) dan 3 ulangan. Klon IRR seri 400 yang digunakan dalam penelitian adalah IRR 400, IRR 401, IRR 402, IRR 403, IRR 404, IRR 405, IRR 406, IRR 407, IRR 408, IRR 409, IRR 410, IRR 411, IRR 412, IRR 413, IRR 414, IRR 415, IRR 416, IRR 417, IRR 418, IRR 419, IRR 420, IRR 421, IRR 422, IRR 423, IRR 424 dan klon pembanding yang digunakan adalah BPM 1, BPM 24, RRIC 100 dan PB260. Hasil rata-rata penelitian menunjukkan bahwa klon IRR seri 400 dan 4 klon pemanding yang di uji menunjukkan tingkat resistensi yang tidak bervariasi terhadap C. gloeoesporioides. Klon BPM 1 adalah klon yang tergolong agak tahan. Klon IRR 400, IRR 401, IRR 402, IRR 403, IRR 404, IRR 405, IRR 406, IRR 407, IRR 408, IRR 409, IRR 410, IRR 411, IRR 412, IRR 413, IRR 414, IRR 415, IRR 416, IRR 417, IRR 418, IRR 419, IRR 420, IRR 421, IRR 422, IRR 423, IRR 424, BPM 24, RRIC 100 dan PB 260 adalah klon yag tergolong moderat Hasil rata-rata penelitian menunjukkan bahwa laju pertumbuhan bercak (mm/hari) tertinggi pada perlakuan IRR 420 dan laju pertumbuhan bercak (mm/hari) terendah terdapat pada perlakuan IRR 423. Kata kunci : Klon, C. gloeoesporioides
Eliana Perangin-Angin : Uji Resistensi Klon IRR Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Sacc Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat dan rahmad-Nya penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini. Adapun judul Skipsi ini adalah Uji Resistensi Klon IRR Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun (Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Sacc pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) di Laboratorium yang merupakan salah satu syarat untuk dapat memperoleh gelar Sarjana di Departemen Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera utara, Medan. Penulis Ir.
Lahmuddin
mengucapakan Lubis,
MP.
terima selaku
kasih ketua
kepada komisi
Bapak
pembimbing,
Bapak Ir. Kasmal Aripin Msi. selaku anggota, dan Ibu Dra. Sekar Woelan, MP. selaku pembimbing lapangan, serta kepada seluruh staf pengajar Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan. Penulis juga mengucapkan termakasih kepada semua pihak yang membantu sampai selesainya Skripsi ini. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan Skripsi
ini dan semoga
bermamfaat bagi pembaca.
Medan, Maret 2008
Penulis
Eliana Perangin-Angin : Uji Resistensi Klon IRR Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Sacc Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
DAFTAR ISI ABSTRACT ………………………....…………………………... ABSTRAK ………………………………………………. ……… KATA PENGANTAR………………………………… ………..... DAFTAR ISI ………………………………………………………. DAFTAR TABEL ……………………………………………… DAFTAR GAMBAR ……………………………………………… DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………
Hal i ii iii iv vi vii viii
PENDAHULUAN Latar Belakang…………………………………………….. Tujuan Penelitian………………………………………….. Hipotesa Penelitian………………………………………... Kegunaan Penelitian……………………………………….
1 4 5 5
TINJAUAN PUSTAKA Biologi Penyakit…………………………………………... Gejala Serangan…………………………………………… Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyakit……………...
6 8 10
Daur Hidup Penyakit………………………………………
12
Pengendalian Penyakit……………………………………. Karateristik Klon ………………………………………….
12 13
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian……………………………. Bahan dan Alat…………………………………………... Metode Penelitian ……………………………………….. Pelaksanaan Penelitian………………………………….... Persiapan Bahan Inokulasi...................................... Inokulasi pada Cakram Daun (Leaf disc)............... Parameter Pengamatan………………………………….... Pengamatan warna koloni dan morfologi............... Intensitas serangan pada cakram daun................... Laju Pertumbuhan Bercak......................................
15 15 16 17 17 20 20 21 21 22
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil .................................................................................. Morfologi dan Warna Koloni Jamur .......................... Intensitas Serangan (%) ............................................. Laju Pertumbuhan Bercak (%)................................... Pembahasan....................................................................... Morfologi dan Warna Koloni Jamur .......................... Intensitas Serangan (%) ............................................. Kecepatan Pertumbuhan Bercak (%) .........................
24 24 24 25 29 29 29 32
Eliana Perangin-Angin : Uji Resistensi Klon IRR Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Sacc Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan ...................................................................... Saran..................................................................................
38 38
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
Eliana Perangin-Angin : Uji Resistensi Klon IRR Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Sacc Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
DAFTAR TABEL No.
Judul
Hlm
1. Klasifikasi Penilaian Intensitas Serangan (%) C. gloeosporioides …… 21 2. Uji Beda Rataan Intensitas Serangan (%) C. gloeosporioides untuk Setiap Waktu Pengamatan (hsi) ………………………….……………. 34 3. Uji Beda Rataan Laju Pertumbuhan Bercak (mm/hari) C. gloeosporioides untuk Setiap Waktu Pengamatan (hsi) ………………….....…………… 37
Eliana Perangin-Angin : Uji Resistensi Klon IRR Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Sacc Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
DAFTAR GAMBAR No.
Judul 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Hlm
Gejala Serangan C. gloeosporioides .................................................. Heamacytometer ................................................................................ Biakan Murni Jamur C. Gloeosporioides........................................... Spora C. gloeosporioides ................................................................. Histogram Intensitas Serangan (%)C. gloeosporioides ……….…… Histogram Kecepatan Tumbuh Bercak (%) C. gloeosporioides …..
Eliana Perangin-Angin : Uji Resistensi Klon IRR Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Sacc Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
10 18 23 24 35 36
DAFTAR LAMPIRAN No.
Judul
Hlm
1. Bagan Penelitian………….……………………………………………41 2. Nilai SkalaBercak……………… …………………………………….42 3. Data Pengamatan Intensitas Serangan (%) C. gloeosporioides pada Pengamatan 2 hsi...................................................................................43 4. Data Pengamatan Intensitas Serangan (%) C. gloeosporioides pada Pengamatan 2 hsi Setelah Di Transformasi Arc . Sin√x............................................................................................44 5. Data Pengamatan Intensitas Serangan (%) C. gloeosporioides pada Pengamatan 3 hsi...................................................................................45 6. Data Pengamatan Intensitas Serangan (%) C. gloeosporioides pada Pengamatan 3 hsi Setelah Di Transformasi Arc . Sin√x.......................46 7. Data Pengamatan Intensitas Serangan (%) C. gloeosporioides pada Pengamatan 4 hsi...................................................................................47 8. Data Pengamatan Intensitas Serangan (%) C. gloeosporioides pada Pengamatan 4 hsi Setelah Di Transformasi Arc . Sin√x......................48 9. Data Pengamatan Intensitas Serangan (%) C. gloeosporioides pada Pengamatan 5 hsi..................................................................................49 10. Data Pengamatan Intensitas Serangan (%) C. gloeosporioides pada Pengamatan 5 hsi Setelah Di Transformasi Arc . Sin√x......................50 11. Data Pengamatan Intensitas Serangan (%) C. gloeosporioides pada Pengamatan 6 hsi..................................................................................51 12. Data Pengamatan Intensitas Serangan (%) C. gloeosporioides pada Pengamatan 6 hsi Setelah Di Transformasi Arc . Sin√x.......................52 13. Data Pengamatan Intensitas Serangan (%) C. gloeosporioides pada Pengamatan 7 hsi...................................................................................53 14. Data Pengamatan Intensitas Serangan (%) C. gloeosporioides pada Pengamatan 7 hsi Setelah Di Transformasi Arc . Sin√x.......................54 15. Data Pengamatan Intensitas Serangan (%) C. gloeosporioides pada Pengamatan 8 hsi..................................................................................55 16. Data Pengamatan Intensitas Serangan (%) C. gloeosporioides pada Pengamatan 8 hsi Setelah Di Transformasi Arc . Sin√x.......................56 17. Data Pengamatan Laju Pertumbuhan Bercak (mm/hari) C. Gloeosporioides Pada Pengamatan 2 hsi........................................57 18. Data Pengamatan Laju Pertumbuhan Bercak (mm/hari) C. Gloeosporioides pada Pengamatan 2 hsi Setelah Di Transformasi ( x + 0.5) ……...................................................58 19. Data Pengamatan Laju Pertumbuhan Bercak (mm/hari) C. Gloeosporioides pada Pengamatan 3 hsi.....................................59 20. Data Pengamatan Laju Pertumbuhan Bercak (mm/hari) C. gloeosporioides pada Pengamatan 3 hsi Setelah Di Transformasi ( x + 0.5) …………60 21. Data Pengamatan Laju Pertumbuhan Bercak (mm/hari) C. Gloeosporioides pada Pengamatan 4 hsi............................................61 22. Data Pengamatan Laju Pertumbuhan Bercak (mm/hari)
Eliana Perangin-Angin : Uji Resistensi Klon IRR Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Sacc Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
C. Gloeosporioides Pada Pengamatan 4 hsi Setelah Di Transformasi ( x + 0.5) ………...62 23. Data Pengamatan Laju Pertumbuhan Bercak (mm/hari) C. gloeosporioides Pada Pengamatan 5 hsi...........................................................................63 24. Data Pengamatan Laju Pertumbuhan Bercak (mm/hari) C. Gloeosporioides pada Pengamatan 5 hsi Setelah Di Transformasi ( x + 0.5) ……….....64 25. Data Pengamatan Laju Pertumbuhan Bercak (mm/hari) C. Gloeosporioides pada Pengamatan 6 hsi.............................................................................65 26. Data Pengamatan Laju Pertumbuhan Bercak (mm/hari) C. gloeosporioides pada Pengamatan 6 hsi Setelah Di Transformasi ( x + 0.5) ………...…66 27. Data Pengamatan Laju Pertumbuhan Bercak (mm/hari) C. gloeosporioides pada Pengamatan 7 hsi..............................................................................67 28. Data Pengamatan Laju Pertumbuhan Bercak (mm/hari) C. gloeosporioides pada Pengamatan 7 hsi Setelah Di Transformasi ( x + 0.5) …………..68 29. Data Pengamatan Laju Pertumbuhan Bercak (mm/hari) C. gloeosporioides pada Pengamatan 8 hsi..............................................................................69 30. Data Pengamatan Laju Pertumbuhan Bercak (mm/hari) C. Gloeosporioides pada Pengamatan 8 hsi Setelah Di Transformasi ( x + 0.5) …………...70 31. Foto daun klon IRR seri 400 dan klon pembanding..................................71 32. Cakram daun………………………………………….………………….72 33. Lokasi pengambilan sampel daun klon IRR seri 400 di lahan Sungei Putih...............................................................................................73 34. Uji Jarak BNT............................................................................................74
Eliana Perangin-Angin : Uji Resistensi Klon IRR Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Sacc Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
PENDAHULUAN
Latar belakang Usaha perkebunan karet dimulai di daerah-daerah jajahan negara Eropa terutama oleh Inggris dan Belanda. Pada tahun 1876 Henry Wickhnam memasukkan biji karet yang berasal dari Amerika Selatan ke kebun Raya Bogor, kemudian terbukti bahwa pertumbuhan karet di Bogor sangat memuaskan, oleh karena itu kemudian disusul pemasukan bibit-bibit karet berikutnya yaitu pada tahun 1890 dari Kew Garden ke Bogor (Setyamidjaja, 1995). Karet merupakan salah satu komoditas pertanian yang mempunyai peranan penting bagi Indonesia maupun negara-negara produsen karet lainnya. Di Indonesia karet merupakan salah satu hasil pertanian yang banyak menunjang perekonomian rakyat maupun negara. Hasil devisa yang diperoleh dari karet cukup besar, bahkan Indonesia
pernah
menguasai produksi karet dunia
(Anonimb, 2007). Mobilitas manusia dan barang memerlukan komponen yang terbuat dari karet, misalnya ban mobil, converyor belt, komponen otomotif, sepatu, sandal, dan lain-lain. Itu pula yang mendorong naiknya permintaan akan karet alam maupun karet sintetis, naiknya permintaan membuat ekspor karet alam dan barang karet Indonesia pada Januari-Agustus 2006 mencatat rekor fantasis 3.75 miliar dolar. Pada priode yang sama tahun 2005 nilai ekspor karet masih 2.173 miliar dolar. Pada priode yang sama tahun 2006 ekspor karet alam Indonesia mencapai 4 miliar dollar. Ini artinya kinerja ekspor karet mulai mengejar crude palm oil (CPO), yang senilai 4.5 - 5 miliar dollar per tahun (Anonim b, 2007). Eliana Perangin-Angin : Uji Resistensi Klon IRR Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Sacc Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
Produksi karet nasional meningkat seiring dengan membaiknya harga pada tahun 2004. Pada tahun 2003 produksi karet 1.79 ton, pada tahun 2004 Produksi karet 2.06 ton, pada tahun 2005 produksi karet 2.13 juta ton (Anonimc, 2007), Menurut Ariyani (2006) produksi karet pada tahun 2007 diperkirakan mencapai 2.4 juta ton. Dalam usaha meningkatkan pendapatan petani/perkebunan karet dan meningkatkan ekspor non migas, pemerintah telah mengembangkan penanaman karet dengan perluasan areal, peremajaan, rehabilitasi. Namun demikian pengunaan klon sebagai bahan tanaman merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi budidaya karet, terutama klon yang mempunyai ketahanan terhadap penyakit (Azwar dkk., 1998). Klon
dalam
budidaya
karet
merupakan
bahan
tanaman
yang
dikembangkan dan dianjurkan antara lain untuk memperoleh hasil dan mutu yang tinggi dan seragam. Di alam produktivitas karet sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu genetik, lingkungan dan manajemen. Salah satu respon faktor genetik terhadap lingkungan adalah sifat ketahanannya terhadap penyakit. Penyakit tanaman karet merupakan kendala dominan di bandingkan dengan gangguan lainnya. Di samping dapat menurunkan produksi karet, sering juga penyakit dapat mengakibatkan
gagalnya suatu program pengembangan tanaman karet.
Dalam tiga dasawarsa terakhir, pada semua negara penghasil karet, penyakit gugur
daun C. gloeosporioides dan C. cassiicola dikenal sebagai faktor
yang dapat menimbulkan kerugian yang besar dan bahkan berkelanjutan (Pawirosoemardjo dkk., 1998).
Eliana Perangin-Angin : Uji Resistensi Klon IRR Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Sacc Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
Klon
memiliki
keunggulan
dibandingkan
dengan
tanaman
yang
dikembangkan melalui biji. Keungulan yang dimiliki oleh klon antara lain tumbuhnya tanaman lebih seragam, umur produksinya lebih cepat dan produksi lateks yang dihasilkan juga lebih banyak. Adapun klon juga memiliki kekurangan seperti daya tahan masing-masing klon terhadap hama penyakit tidak sama sehingga klon unggul yang diinginkan harus mempunyai sifat yang ideal yaitu produksi lateks yang tinggi, resisten terhadap pengaruh hama, penyakit dan pengaruh angin dan batang yang tumbuh lurus (Anonima, 1996). Klon IRR Seri 400 merupakan klon unggul harapan turunan dari hasil persilangan 1992, sebanyak 25 klon yang diseleksi untuk masuk ke pengujian plot promosi. Untuk dapat di rekomendasikan sebagai klon unggul baru, diperlukan suatu data informasi mengenai ketahanan penyakit, khususnya penyakit daun. Karena itu diperlukan suatu
pengujian ketahanan terhadap penyakit daun
(Woelan, 2006). Penyakit gugur daun Colletotrichum atau gugur daun skunder menjadi salah satu kendala utama bagi perkebunan karet seperti di propinsi Kalimantan Barat dan dibeberapa daerah di Indonesia yang mempunyai iklim basah dengan curah hujan tinggi dan merata sepanjang tahun. Penyakit tersebut disebabkan oleh cendawan Glomerella cingulata atau sering dinamakan dengan nama fase telemorf C. gloeosporioides. Penyakit tersebut merupakan penyakit penting pada tanaman karet dan menjadi ancaman bagi kelangsungan budidaya karet di Indonesia. Penurunan produksi yang ditimbulkan akibat penyakit tersebut berbeda-beda menurut lokasinya. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan di
Eliana Perangin-Angin : Uji Resistensi Klon IRR Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Sacc Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
beberapa perkebunan di Jawa Barat, penurunan akibat penyakit tersebut bervariasi antara 7 – 40 % (Suwarto dkk., 1995). Penyakit C. gloeosporioides merupakan penyakit yang relatif baru pada karet di Indonesia dan baru mendapat perhatian pada tahun 1970. Pada tahun 1989-1992 timbul epidemi penyakit gugur daun C. gloeosporioides di Kalimantan terutama di Kalimantan Barat. Akibat serangan penyakit tersebut adalah tanaman meranggas, banyak ranting dan dahannya yang mati. Terjadinya epidemi ini di duga disebabkan karena penanaman klon unggul sebagai contoh GT 1 yang hasil seleksi dari Jawa pada suatu wilayah sangat luas (Semangun, 2000). Di Malaysia dan Sri Langka penyakit ini belum lama dikenal, di Jawa Barat penyakit ini dapat menyebabkan kerugian 7 – 40% (Soepadmo, 1975). Sedang di Sri Langka kerugian rata-rata hampir mendekati 12%. Penyakit daun Colletotrichum
merupakan penyakit karet yang paling luas penyebarannya,
terdapat disemua negara penghasil karet alam. Penyakit ini dapat timbul pada semua umur, dari mulai di pembibitan sampai ditanaman tua (Semangun, 2000). Tujuan Penelitian Untuk mengetahui tingkat resistensi klon karet IRR seri 400 terhadap penyakit
gugur
daun
Colletotrichum
gloeosporioides
(Penz.)
Sacc.
Laboratorium.
Eliana Perangin-Angin : Uji Resistensi Klon IRR Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Sacc Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
di
Hipotesa Penelitian Diantara klon karet IRR seri 400 terdapat tingkat resistensi yang berbedabeda terhadap penyakit Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Sacc. di laboratorium. Kegunaan Penelitian -
Sebagai bahan kelengkapan informasi
bagi perkebunan karet untuk
mengetahui tingkat resistensi klon karet IRR seri 400 terhadap penyakit gugur daun Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Sacc. -
Sebagai bahan penulisan skripsi untuk memenuhi persyaratan dalam menempuh ujian sarjana pada Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.
Eliana Perangin-Angin : Uji Resistensi Klon IRR Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Sacc Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
TINJAUAN LITERATUR
Biologi penyakit Klasifikasi
penyakit
C.
gloeosporioides
(Penz.)
Sacc
menurut
Dwidjoseputro (1978) sebagai berikut: Divisio
: Mycota
Sub divisi
: Eumycotyna
Kelas
: Deuteromyces
Ordo
: Melanconiales
Family
: Melanconiaceae
Genus
: Colletotrichum
Species
: Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Sacc.
C. gloeosporioides umumnya mempunyai konidium hialin berbentuk silinder dengan ujung-ujung tumpul, kadang-kadang berbentuk agak jorong dengan ujung agak membulat dengan pangkal yang agak sempit terpancung, tidak bersekat, berinti satu, panjang 9 – 24 x 3 - 6 μm, terbentuk pada konidiofor seperti fialid berbentuk silinder, hialin berwarna agak kecoklatan (Semangun, 2000). Ordo dari kelas Deutromyces ini mempunyai konidiofor yang pendek dan beregresi (berkumpul) pada permukaan yang tipis dari perenkhimoid dan stroma (satu aservulus). Konidia dibentuk dalam aservulus (Djas, 1980). Konidia terbentuk tunggal pada ujung-ujung konidiofor, konidiofor pendek, tidak berwarna, tidak bercabang, tidak bersekat. Sering diemukan pada aservuli dari jamur Colletotrichum, tetapi tidak tetap tergantung kondisi tempat tumbuhnya (Allexopolus and Mims, 1979).
Eliana Perangin-Angin : Uji Resistensi Klon IRR Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Sacc Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
Aservuli tersusun di bawah epidermis tumbuhan inang. Epidermis pecah apabila konidia telah dewasa. Konidia keluar sebagai percikan berwarna putih, kuning, jingga, hitam atau warna lain sesuai pigmen yang dikandung konidia. Diantara
Ordo
Gloeosporium
Melanconiales dan
yang
Colletotrichum,
konidianya
keduanya
cerah
mempunyai
(hialin) konidia
adalah yang
memanjang dengan penyempitan di bagian tengah (Dwidjoseputro, 1978). C. gloeoeosporioides termasuk parasit fakultatif, termasuk ke dalam ordo Melanconiales, jamur ini memproduksi hialin, konidia bersel satu, berbentuk oval memanjang, bergaris ramping, panjang 10-15 μm dan lebar 5-7 μm. Massa spora berwarna merah jambu atau warna salmon. Aservuli dapat menyerang kulit dan jaringan tanaman,
konidiofornya
tegak,
pendek
dan tidak bersekat
(Anonimd, 2007). Koloni jamur pada medium Agar Dexstroe kentang berwarna kelabu sampai merah jingga. Miselium bersekat dan konidia berbentuk lonjong, bening dan terdiri dari satu atau dua sel (Pawirosoemardjo dkk.., 1998). Terdapat keragaman (variabilitas) genetik dalam satu species patogen yaitu terdapat perbedaan ras-ras patogen, yang serangannya terbatas pada varietas tertentu dari satu species inang. Dalam satu species patogen, terdapat ras-ras fisiologis patogen yang secara morfologis tidak dapat dibedakan, tetapi berbeda kemampuannya dalam menginfeksi kelompok-kelompok varietas inang yang berbeda, hal ini membantu menjelaskan mengapa varietas yang tahan pada suatu daerah geografis tertentu menjadi rentan pada daerah geografis lain, mengapa ketahanan berubah dari tahun ketahun dan mengapa varietas tahan dengan tiba-
Eliana Perangin-Angin : Uji Resistensi Klon IRR Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Sacc Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
tiba menjadi rentan, hal ini berhubungan dengan ras fisiologis yang berbeda-beda (Agrios, 1996). Patogen menyebabkan penyakit pada tumbuhan dengan cara melemahkan inang dengan cara menyerap makanan secara terus menerus dari sel inang untuk kebutuhannya, menghentikan atau mengganggu metabolisme sel inang dengan toxin, enzim atau zat pengatur tumbuh yang disekresikannya, menghambat transportasi makanan, hara mineral, dan air melalui jaringan pengangkut dan mengkonsumsi kandungan sel inang setelah terjadi kontak (Agrios,1996). Dalam kombinasi inang patogen, patogen (biasanya jamur) dapat memproduksi toksin spesifik-inang yaitu toksin yang bertanggungjawab terjadinya gejala, dan diduga bereaksi terhadap reseptor spesifik atau sisi sensitif dalam sel inang. Hanya tanaman yang mempunyai reseptor sensitif atau sisi sensitif semacam ini yang akan menjadi sakit. Spesies atau verietas tanaman yang tidak mempunyai reseptor ini atau tidak mempunyai sisi sensitif semacam ini akan tetap tahan terhadap toksin dan tidak akan terjadi gejala (Abadi, 2003). Gejala Serangan Colletotrichum gloeosporioides. Penyakit gugur daun Colletotrichum khususnya menyerang daun karet muda yang baru terbentuk. Daun karet berumur kurang dari 20 hari merupakan kondisi daun yang sangat peka terhadap C. gloeosporioides, karena itu pembentukan daun baru setelah tanam mengugurkan daunnya secara alamiah yang diikuti dengan musim penghujan berkepanjangan dapat menyebabkan daun muda yang terbentuk menjadi gugur kembali, sehingga tanaman meranggas. Serangan Colletotrichum terjadi secara terus menerus mengakibatkan pertumbuhan
Eliana Perangin-Angin : Uji Resistensi Klon IRR Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Sacc Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
terhambat, masa matang sadap menjadi terhambat. Pada tanaman menghasilkan (TM) serangan yang berat mengakibatkan penurunan produksi hingga mencapai 7– 40 % (Pawirosoemardjo dkk., 1998). Daun-daun muda rentan selama lebih kurang 5 hari pada waktu kuncup membuka (bud break) dan daun selama 10 hari, daun berkembang sampai membuka penuh, warnanya berubah dari warna perunggu menjadi hijau pucat. Pada waktu ini kutikula sudah terbentuk dan daun menjadi cukup tahan. Pada daun yang lebih dewasa serangan Colletotrichum dapat menyebabkan tepi dan ujung daun berkeriput, dan pada permukaan daun terdapat bercak-bercak bulat berwarna coklat dengan tepi kuning, bergaris tengah 1 – 2 mm. Bila stadia umur daun bertambah, bercak akan berlubang ditengahnya dan bercak tampak menonjol dari permukan daun. Hal ini dapat digunakan sebagai salah satu penanda
yang
penting
adanya
serangan
penyakit
Colletotrichum
(Semangun, 2000). Daun yang masih berwarna merah kecoklatan sangat rentan bila diserang penyakit C. gloeosporioides. Serangan di tandai dengan bintik-bintik hitam, bentuknya bergelombang atau tidak rata. Pada stadia daun yang lebih tua muncul bercak coklat dengan warna coklat dan warna kuning disekelilingnya. Bercak dapat berlubang dan permukaan tidak rata atau bercak bergabung yang mengakibatkan cacat daun. Apabila serangan terjadi cukup berat, daun dapat mengalami gugur atau ranting menjadi mati pucuk. Hal inilah yang dapat mengakibatkan produkvitas mengalami penurunan (Soekirman dan Budi, 2005).
Eliana Perangin-Angin : Uji Resistensi Klon IRR Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Sacc Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
Bercak daun C. gloeosporioides
Gambar.1. Gejala Serangan C. gloeosporioides Sumber: Balai Penelitian Sungei Putih. Klasifikasi penilaian serangan penyakit C. gloeosporioides yaitu kategori resisten 0-20 %, agak resisten 21-40%, moderat 41-60 %, agak rentan 61-80 %, dan rentan 81-100 % (Pawirosoemardjo, 1999). Faktor Mempengaruhi Penyakit Dalam cuaca yang lembab massa spora menjadi lunak dan mudah tersebar dengan perantara angin hingga ke jarak yang sangat jauh. Pada perkebunan karet yang terletak di dataran tinggi atau yang mempunyai curah hujan tinggi akan menderita serangan penyakit daun C. gloeosporioides yang lebih berat, hal ini juga terlihat pada kebun-kebun yang mempunyai kelembaban tinggi yang di sebabkan jarak tanam yang terlalu rapat, terletak di lembah, di rawa-rawa atau daerah yang gulmanya tidak dikendalikan (Basuki, 1990). Colletotrichum adalah jamur yang bersifat kosmopolitan, sehingga dapat menyebabkan timbulnya penyakit pada berbagai jenis tanaman termasuk tanaman karet. Colletotrichum bersporulasi pada media PDA pada suhu 10 – 40˚C. Sinar Eliana Perangin-Angin : Uji Resistensi Klon IRR Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Sacc Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
ultra violet dapat mengaktifkan spora-spora Colletotrichum. Perkecambahan spora juga dapat terjadi pada kelembaban relatif
90% dengan suhu 15 – 35˚C,
walaupun kelembaban relatif optimum untuk perkecambahan spora jamur ini 90 %. Spora Colletotrichum juga dapat bertahan pada suhu di atas 35 ˚C, kondisi ini yang mendukung perkembangan penyakit pada pertanaman karet di Sri Langka, di luar musim hujan (Fernando et all., 1999). Pada umumnya C. gloeosporioides umum terdapat di berbagai macam tanaman sehingga diduga bahwa sumber infeksi selalu ada, jamur di sebarkan dengan spora (konidium). Dalam cuaca yang lembab massa spora yang berwarna merah jambu menjadi lunak dan mudah tersebar oleh percikan air hujan dan oleh aliran
udara
yang
lembab
dan
juga
dapat
disebarkan
oleh
hewan
(Semangun, 2000). Kondisi tanaman yang kekurangan unsur hara,
kurang pemeliharaan,
suhu udara 29 - 300C dan kelembaban udara yang tinggi lebih dari 95 %, serta adanya air pada permukaan daun dan ranting, sangat memudahkan jamur ini untuk dapat
berkembang
dengan
cepat
dan
menginfeksi
tumbuhan
sehingga
menimbulkan penyakit yang kronis (Soekirman dan Budi, 2005). Sumber
infeksi
jamur
C.
gloeosporioides
tersebar
merata
dan
penyebarannya dalam bentuk spora (konidia). Pada kondisi lembab spora menjadi lunak dan mudah penyebarannya oleh adanya tetesan air hujan dan aliran udara. Penyebaran juga dapat di lakukan oleh hewan (Semangun, 2000). Daur Penyakit Konidium membentuk buluh kecambah yang membentuk apresorium pada ujungnya. Penetrasi terjadi langsung dengan menembus kutikula, merusak dinding
Eliana Perangin-Angin : Uji Resistensi Klon IRR Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Sacc Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
sel dan benang-benang jamur berkembang di dalam dan di antara sel-sel. Mulamula kloroplas rusak dan diikuti dengan rusaknya mitokondria, selama proses infeksi patogen melepaskan enzim poligalakturonase, selulase, dan toksin (Semangun, 2000). Spora hanya dapat berkecambah bila ada air bebas, atau bila kelembaban nisbi udara tidak kurang dari 95%. Infeksi tidak akan terjadi bila kelembaban udara
kurang dari 96%, spora tumbuh paling baik pada suhu 25˚- 28˚C
(Semangun, 2000).
Pengendalian Penyakit Pengendalian penyakit Colletotrichum dapat dilakukan dengan cara: - Memperbaiki saluran pembuangan air dan memberantas gulma secara intensif, yang mempunyai tujuan untuk mengurangi kelembaban dalam rangka menghambat perkembangan penyakit. - Memberikan pupuk yang berimbang dan ekstra sesuai dengan anjuran, yang mempunyai tujuan adalah menyehatkan tanaman sehingga tidak mudah menderita ganguan jamur Colletotrichum. - Menyemprot atau mengasapi tunas-tunas muda dengan fungisida sebanyak tiga kali dengan interval tujuh hari dalam periode pembentukan tunas, yang mempunyai tujuannya untuk menekan laju perkembangan serangan penyakit Colletotrichum. - Menanam klon yang resisten di daerah rawan penyakit gugur daun Colletotrichum, yang mempunyai tujuan untuk memangkas siklus penyakit . (Pawirosoemardjo dan Budi, 2005).
Eliana Perangin-Angin : Uji Resistensi Klon IRR Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Sacc Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
Pada pembibitan tanaman karet diusahakan agar kelemaban nisbinya tidak mencapai 95 %, di pembibitan tanaman okulasi dalam kantong plastik jangan disusun terlalu rapat. Menanam klon karet yang tahan, menurut anjuran klon karet yang tahan terhadap Collotrichum yaitu klon RRIC 100, BPM1. Klon yang rentan terhadap penyakit ini diberi pupuk yang berimbang untuk mengurangi pengguguran daun (Semangun, 2000).
Karakteristik Klon Beberapa klon yang mempunyai ketahanan terhadap penyakit daun antara lain : BPM 1, RRIC 100, BPM 24 dan PB 260. karakteristik dari masing-masing klon akan di terangkan sebagai berikut: Klon BPM 1 mempunyai ketahanan yang cukup baik terhadap penyakit Corynespora dan Colletotrichum sedangkan terhadap Oidium moderat. Potensi produksi awal dapat mencapai rata-rata produksi aktual 1685 kg/ha/th selama 8 tahun penyadapan. Daerah pengembangan yang sesuai untuk klon PBM 1 yaitu pada daerah beriklim sedang sampai dengan kering (Woelan dkk, 1999). Klon RRIC 100 ketahanannya terhadap beberapa penyakit daun (Colletotrichum, Corynespora dan Oidium) cukup baik. Potensi produksi awal rendah dengan rata-rata produksi aktual 1567 kg/ha/th selama 8 tahun penyadapan, lateks berwarna putih. Pengembangannya dapat dilakukan pada daerah beriklim sedang sampai basah (Woelan dkk, 1999). Klon BPM 24 merupakan hasil seleksi dari persilangan antara klon GT 1 x klon AVROS. Ketahanan terhadap penyakit daun Corynespora cukup baik, sedangkan
ketahanan
terhadap
Colletotrichum
kurang.
Perioritas
Eliana Perangin-Angin : Uji Resistensi Klon IRR Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Sacc Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
pengembangannya dapat di lakukan di daerah beriklim sedang. Lateks berwarna putih kekuningan, dan dapat diolah menjadi SIR 3L (Woelan dkk, 1999). Klon PB 260 tergolong tahan terhadap terhadap penyakit daun utama (Corynespora, Colletotrichum dan Oidium), tetapi kurang tahan terhadap angin. Potensi produksi awal cukup tinggi dengan rata-rata produksi aktual 2107 kg/ha/th selama
9
tahun
penyadapan,
warna
lateksnya
putih
kekuningan.
Pengembangannya dapat dilakukan pada daerah beriklim sedang sampai dengan basah (Woelan dkk, 1999). Klon IRR seri 400 merupakan hasil persilangan tahun 1992, dan dari hasil seleksi yang terbaik sebanyak 10 % masuk ke dalam Pengujian pendahuluan dan 1% masuk ke dalam pengujian plot promosi. Dari hasil pengamatan pertumbuhan di pengujian plot promosi, beberapa klon IRR seri 400 menunjukkan pertumbuhan lebih baik dibandingkan klon pembanding BPM 24, RRIC 100, PB 217 dan PB 260, kecuali IRR 416 (Woelan, 2007).
Eliana Perangin-Angin : Uji Resistensi Klon IRR Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Sacc Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
BAHAN DAN METODE
Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Proteksi Tanaman Balai Penelitian Sungei Putih, Pusat Penelitian Karet, kecamatan Galang, pada ketinggian tempat ± 54 m di atas permukaan laut. Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2007 sampai dengan bulan Oktober 2007
Bahan dan Alat Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : isolat Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Sacc, Klon Karet IRR seri 400 yang terdiri dari : IRR 400, IRR 401, IRR 402, IRR 403, IRR 404, IRR 405, IRR 406, IRR 407, IRR 408, IRR 409, IRR 410, IRR 411, IRR 412, IRR 413, IRR 414, IRR 415, IRR 416, IRR 417, IRR 418, IRR 419, IRR 420, IRR 421, IRR 422, IRR 423, IRR 424, dan klon pembanding BPM 24, RRIC 100, BPM I, PB 260, akuades steril, alkohol 96 %, klorox 0,1 %, kapas, kertas saring, kain muslin, kertas label, PDA (Potato Dextrose Agar). Alat yang digunakan adalah petridish, erlenmeyer, tabung reaksi, beker glass, gelas ukur, autoclave, mikroskop, mikropipet, haemacytomer, kotak inokulasi, cover glass, lampu bunsen, pinset, hot plate, jarum inokulasi, preparat, centrifuge,
pelubang
gabus,
waterbath
dan
alat-alat
yang
mendukung
terlaksananya penelitian.
Eliana Perangin-Angin : Uji Resistensi Klon IRR Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Sacc Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
Metode Penelitian Penelitian dilaksanakan dengan mengunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial yang terdiri dari 29 perlakuan dengan 3 ulangan. sehingga di dapat perlakuan 29 x 3 = 87 perlakuan (Lampiran 1). Klon IRR seri 400 yang digunakan terdiri dari 29 perlakuan yaitu 25 perlakuan dan 4 faktor pembanding. Adapun klon IRR seri 400 yang digunakan dalam penelitian yaitu: K1 = IRR 400
K11 = IRR 411
K21 = IRR 421
K2 = IRR 401 `
K12 = IRR 412
K22 = IRR 422
K3 = IRR 402
K13 = IRR 413
K23 = IRR 423
K4 = IRR 404
K14 = IRR 414
K24 = IRR 424
K5 = IRR 405
K15 = IRR 415
K25 = BPM 24 *
K6 = IRR 406
K16 = IRR 416
K26 = RRIC 100 *
K7 = IRR 407
K17 = IRR 417
K27 = IRR 403
K8 = IRR 408
K18 = IRR 418
K28 = PB 260 *
K9 = IRR 409
K19 = IRR 419
K29 = BPM I *
K10 = IRR 410
K20 = IRR 420
Keterangan : * Klon Pembanding Jumlah perlakuan (t) : 29 Jumlah ulangan (r) : 3 (t-1) (r-1) ≥ 15 (29-1) (r-1) ≥ 15 28r
≥ 43
r
= 43/28
r = 1,5
Eliana Perangin-Angin : Uji Resistensi Klon IRR Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Sacc Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
Metode linier yang digunakan adalah : Yij = µ + σi + εij Dimana : Yij
= Respon atau nilai pengamatan dari perlakuan ke i ulangan ke j
µ
= Nilai tengah umum.
σi
= Pengaruh perlakuan ke i.
Εij
= Pengaruh galat percobaan dari perlakuan ke i ulangan ke j. Jika efek perlakun nyata atau sangat nyata, maka di lanjutkan dengan uji
Beda Nyata Terkecil (BNT) (Bangun, 1990).
Pelaksanaan Penelitian Persiapan bahan inokulasi Daun yang yang sakit diambil dari lapangan, dibiakkan dalam media PDA sampai di peroleh biakan yang murni. Isolat C. gloeoesporioides (penz). Sacc dimurnikan pada media PDA. Dari biakan murni, jamur kembali dibiakkan dalam media PDA, lalu diinkubasikan dalam inkubator selama 3 x 24 jam pada suhu 28 ºC dan RH 89 %. Konidia yang terbentuk dirontokkan dengan cara : biakan murni C. gloeosporioides ditetesi dengan akuades steril secukupnya, kemudian dikikis dengan mengunakan jarum ose, sehingga seluruh konidia yang terdapat pada ujung konidiofor terlepas dan masuk ke dalam larutan. Campuran larutan ini disaring dengan mengunakan kain muslin, sehingga potongan-potongan misellium atau bagian-bagian yang kasar dari media akan tertinggal pada kain muslin, sedangkan yang dapat lolos hanya filtrat selanjutnya disentrifuge untuk mendapatkan suspensi konidia. Kemudian suspensi ini diencerkan dengan akuades
Eliana Perangin-Angin : Uji Resistensi Klon IRR Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Sacc Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
steril sehingga mencapai kerapatan konidia sebanyak 7.104 konidia/ml. Konsentrasi ini dapat dihitung dengan mengunakan haemacytometer Jumlah konidia C. gloeosporioides dihitung dengan menggunakan alat hitung Haemacytometer
Gambar 2. Haemacytometer Kotak a,b, c, d dan e adalah kotak yang dihitung jumlah konidianya. Adapun cara kerjanya sebagai berikut: 1. Bersihkan permukaan kamar hitung dengan air mengalir dan kemudian keringkan dengan tissue atau kain yang lembut. 2. Tempatkan gelas penutup di atas slide, kemudian dijepit dengan penjepit yang yang ada disebelah kanan-kiri. 3. Siapkan suspensi sel yang dihitung, usahakan sel yang tersuspensi dalam cairan menyebar merata. 4. Ambil sedikit suspensi sel dengan dropping pipet dan teteskan sebanyak 2 tetes di tepi gelas penutup. Suspensi akan masuk ke kamar hitung dan
Eliana Perangin-Angin : Uji Resistensi Klon IRR Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Sacc Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
mengisi seluruh ruangan yang ada pada bilik tersebut. Suspensi yang berlebih akan terbuang ke dalam parit pembuangan. 5. Biarkan selama 1 – 2 menit, agar sel yang ada di dalam bilik stabil. 6. Tempatkan heamacytometer pada meja mikroskop dan hitung jumlah sel yang ada dengan rumus sebagai berikut: Jumlah sel/ml = ∑ (a + b + c + d + e) X 50000 Hasil perhitungan konidia Jamur C. gloeosporioides . •
Isolat C. gloeosporioides
a : 18 Konidia b : 22 konidia c : 24 Konidia d : 17 Konidia e : 21 Konidia + 102 konidia Jumlah Konidia = ∑( a + b + c + d + e ) x 50000 = ( 18 + 22 + 24 + 17 + 21 ) x 50000 = 102 x 50000 = 5100000 = 5,1 . 106 Maka untuk membuat kerapatan 7 . 104 konidia ml/ air digunakan rumus pengenceran sebagai berikut: V1N1
= V2N2
100 x 5,1.106 = V2 x 7.104
Eliana Perangin-Angin : Uji Resistensi Klon IRR Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Sacc Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
= 0.728. 104 ml = 7280ml
V2
Maka penembahan akuadest sebagai pengenceran untuk menghasilkan kerapatan konidia 7.104 ml/air adalah : 7280 – 100 = 7180 ml. Inokulasi pada Cakram daun (leaf disc) Daun yang akan di gunakan dalam pengujian diambil dari areal pengujian plot promosi (lampiran 33). Daun yang diambil dari payung ke-3, umur ±10 hari setelah muncul dan membuka sempurna. Setiap daun dari klon IRR seri 400 yang diuji dilubangi dengan alat pelubang gabus (cork borer) sehingga terbentuk cakram daun dengan diameter 1,2 cm. kemudian cakram daun direndam dengan suspensi C. goeosporioides dengan kerapatan 7.104 konidia/ ml selama 1-2 menit. Selanjutnya cakram daun
tersebut diletakkan ke dalam cawan petri yang
dilapaisai dengan kertas saring yang lembab. Pada setiap cawan petri diletakkan 10 cakram daun yang tersusun secara acak (lampiran 32).
Parameter Pengamatan Pengamatan warna koloni dan morfologi jamur C. gloeosporioides Biakan murni sebelum di Inokulasikan diamati warna koloni secara visual dan morfologinya secara mikroskopis. Intensitas serangan pada cakram daun (leaf disc). Potongan
cakram
daun
yang
telah
diinoukulasi
dengan
suspensi
C. gloeosporioides diamati pada hari ke 1 - 9. pengamatan dilakukan dengan membandingkan luas bercak yang timbul dengan luas cakram daun secara visual. Nilai skala bercak daun ditetapkan 0-4 (Lampiran 2.) Skala 0 = tidak terdapat bercak
Eliana Perangin-Angin : Uji Resistensi Klon IRR Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Sacc Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
Skala 1 = terdapat bercak < 1/4 bagian Skala 2 = terdapat bercak < 1/2 bagian Skala 3 = terdapat bercak > 1/2-3/4 bagian Skala 4 = terdapat bercak > 3/4 bagian (Pawirosoemardjo,1999) Nilai Intensitas Serangan dinyatakan dengan rumus:
IS =
∑ (nxv) x100% ZxN
Keterangan: I = Intensitas serangan n = Jumlah daun tiap kategori serangan v = Nilai skala dari siap kategori serangan Z = Nilai skala dari kategori tertinggi N = Jumlah daun yang diamati Klasifikasi penilaian intensitas serangan penyakit C. gloeosporioides di sajikan pada tabel 1. Tabel 1. Klasifikasi Penilaian Serangan Penyakit C. gloeosporioides: Klasifikasi Nilai Resisten
0 - 20 %
Agak resisten
21 - 40 %
Moderat
41 - 60 %
Agak rentan
61 - 80 %
Rentan
81 - 100 %
(Pawirosoemardjo, 1999).
Eliana Perangin-Angin : Uji Resistensi Klon IRR Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Sacc Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
Laju pertumbuhan bercak (mm/hari)
Menghitung laju pertumbuhan bercak (mm/hari) pada tiap pengamatan dengan membandingkan laju pertumbuhan bercak pada waktu pengamatan dengan laju pertumbuhan bercak sebelumnya.
Eliana Perangin-Angin : Uji Resistensi Klon IRR Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Sacc Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Morfologi dan Warna Koloni Jamur C. gloeosporioides.
Warna koloni yang di peroleh sebelum di inokulasikan pada cakram daun berwarna putih. Massa spora berwarna merah jambu atau berwarna salmon. Pada media yang telah tua di tumbuhi miselium berwarna putih cerah, seperti yang telah tersaji pada gambar 3a, 3b, 3c dan 3d.
Gambar 3a. Biakan jamur 2 hsi
Gambar 3c. Biakan jamur 16 hsi Sumber : Foto langsung
Gambar 3b. Biakan Jamur 9 hsi
Gambar 3d. Biakan jamur 22 hsi
Hasil pengamatan morfologi jamur yang di amati secara mikroskopik, konidium berbentuk silinder dengan ujung-ujung tumpul sampai meruncing, kadang-kadang berbentuk agak jorong dengan ujung agak membulat dengan pangkal yang agak sempit terpancung. Tidak bersekat, berinti satu, berbentuk oval memanjang bergaris ramping. Panjang 10-15 μm dan lebar 5-7 μm.
Eliana Perangin-Angin : Uji Resistensi Klon IRR Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Sacc Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
Konidia tidak berwarna dan transparan, seperti yang telah tersaji pada gambar 4.
Gambar 4. Spora C. gloeosporioides Sumber : Foto langsung Intensitas Serangan (%).
Data hasil pengamatan intensitas serangan pada 2-8 hari setelah inokulasi (hsi), daftar analisis sidik ragamnya dapat dilihat pada Lampiran 3-8. Dari daftar sidik ragam tersebut dapat dilihat bahwa intensitas serangan berpengaruh sangat nyata pada pengamatan 2-7 hsi tetapi tidak nyata pada pengamatan 8 hsi, hal ini dapat dilihat pada Tabel 2. Pada pengamatan I (2 hsi) perlakuan IRR 406 berbeda sangat nyata dengan perlakuan lain, IRR 409 dan IRR 410 berbeda sangat nyata dengan IRR 406 juga sangat berbeda nyata dengan perlakuan lain. Pada pengamatan II (3 hsi) dapat dilihat bahwa perlakuan IRR 406 tidak berbeda nyata dengan perlakuan IRR 423, IRR 409, tetapi berbeda nyata dengan perlakuan IRR 407, IRR 412, IRR 404, IRR 410, IRR 420, IRR 415, IRR 417, IRR 405, IRR 401, IRR 414, IRR 422, IRR 404, IRR 411, IRR 413, IRR 416, IRR 400, IRR 403, IRR 408, IRR 418, IRR 419, IRR 421, IRR 424, RRIC 100, PB 260, BPM 24 dan BPM 1. Perlakuan IRR 405, IRR 401, IRR 414, IRR 422,
Eliana Perangin-Angin : Uji Resistensi Klon IRR Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Sacc Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
IRR 404, IRR 411, IRR 413, IRR 416, IRR 400, IRR 408, IRR 418, IRR 419, IRR 421, IRR 424, IRR 403, RRIC 100, BPM 24, PB 260 dan BPM 1. Pada pengamatan III (4 his), perlakuan IRR 423 tidak berbeda nyata dengan perlakun IRR 404, IRR 413, RRIC 100, IRR 400, IRR 406, IRR 412 dan IRR 417, tetapi tidak berbeda nyata dengan semua perlakuan. Perlakuan BPM 1 tidak berbeda nyata dengan perlakuan IRR 418, PB 260, tetapi berbeda nyata dengan semua perlakuan. Pada pengamatan ke IV (5 hsi) dapat dilihat bahwa perlakuan BPM 1 berbeda nyata dengan perlakuan lain. Perlakuan IRR 400 tidak berbeda nyata dengan perlakuan IRR 404, IRR 413, IRR 417, IRR 419, IRR 423, IRR 408, IRR 409, IRR 422, IRR 405, tetapi berbeda nyata dengan perlakuan IRR 406, IRR 407, IRR 412, IRR 403, IRR 410, IRR 420, IRR 411, IRR 402, IRR 416, IRR 415, IRR 421, IRR 424, IRR 401, IRR 414, RRIC 100, PB 260, BPM 24 dan BPM 1. Perlakuan IRR 418 tidak berbeda nyata dengan perlakuan IRR 405, IRR 406, IRR 407, IRR 412, IRR 403, IRR 410, IRR 420, IRR 411, IRR 402, IRR 416, IRR 415, IRR 421, IRR 424, IRR 401, IRR 414, RRIC 100, PB 260. Pada pengamatan ke V (6 hsi ). Perlakuan IRR 413 tidak berbeda nyata dengan perlakuan IRR 400, IRR 417, IRR 419, IRR 404, IRR 408, IRR 405, IRR 403, IRR 412, IRR 422, IRR 423, PB 260, IRR 411, BPM 24, IRR 407, RRIC 100, IRR 409, dan IRR 410, tetapi berbeda nyata dengan perlakuan IRR 410, IRR 420, IRR 401, IRR 402, IRR 406, IRR 421, IRR 418, IRR 424, IRR 414, 416, IRR 415 dan BPM 1. Perlakuan IRR 415 tidak berbeda nyata dengan perlakuan 420, IRR 401, IRR 402, IRR 406, IRR 421, IRR 418, IRR 424, IRR 414, 416, dan BPM 1, tetapi berbeda nyata dengan perlakuan IRR 413, IRR 400, IRR 417, IRR
Eliana Perangin-Angin : Uji Resistensi Klon IRR Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Sacc Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
419, IRR 404, IRR 408, IRR 405, IRR 403, IRR 412, IRR 422, IRR 423, PB 260, IRR 411, BPM 24, IRR 407, RRIC 100, IRR 409 dan IRR 410. Pada pengamatan VI ( 7 hsi ), perlakuan IRR 415 berbeda sangat nyata dengan perlakuan lainnya. Intensitas serangan (%) C. gloeosporioides selama pengamatan 2-8 hsi dalam bentuk histogram untuk setiap klon dapat dilihat pada gambar 4. Pada gambar histogram dapat dilihat bahwa rata-rata intensitas serangan tertinggi terdapat pada 8 hsi dan terrendah pada 2 hsi. Laju Pertumbuhan Bercak (mm/hari)
Data hasil pengamatan pertumbuhan bercak pada 2-8 hsi, daftar analisis sidik ragamnya dapat dilihat pada lampiran 9-15. Dari daftar sidik tersebut dapat dilihat bahwa kecepatan tumbuh bercak
berpengaruh sangat nyata pada
pengamatan 2-7 hsi, tetapi tidak nyata pada pengamatan 8 hsi. Hal ini dapat dilihat pada tabel 3. Pada pengamatan I (2 hsi ) perlakuan IRR 406 berbeda sangat nyata dengan perlakuan lainnya. Perlakuan IRR 409 berberda sangat nyata dengan perlakuan lainnya. Perlakuan IRR 400 berbeda nyata dengan perlakuan IRR 406 dan IRR 409, tetapi tidak berbeda nyata dengan perlakuan lainnya. Pada pengamatan II (3 hsi) perlakuan IRR 406 sangat berbeda nyata dengan perlakuan lainnya. Perlakuan IRR 415 tidak berbeda nyata dengan perlakuan IRR 423, IRR 409, IRR 402, IRR 407, IRR 405, IRR 412, IRR 422, IRR 410, IRR 417, BPM 24 dan RRIC 100, tetapi tidak berbeda sangata nyata dengan perlakuan IRR404, IRR 416, IRR 420, IRR 419, IRR 400, IRR 401, IRR 408, IRR 411, IRR 413, IRR414, IRR 418, IRR 418, IRR 421, IRR 424, IRR 403,
Eliana Perangin-Angin : Uji Resistensi Klon IRR Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Sacc Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
PB 260 dan BPM I. Perlakuan IRR 400, IRR 401, IRR 408, IRR 411, IRR 413, IRR 414, IRR 418, IRR 421, IRR 424, IRR 403, BPM I tidak berbeda nyata dengan perlakuan IRR 402, IRR 407, IRR 405, IRR 412, IRR 422, IRR 410, IRR 417, BPM 24 dan RRIC 100, tetapi tidak berbeda nyata dengan perlakuan IRR 406, IRR 415, IRR 423, IRR 409. Pada pengamatan III (4 hsi ), perlakuan IRR 400 berbeda nyata dengan perlakuan lainnya. Perlakuan IRR 423 tidak berbeda nyata dengan perlakuan IRR 404, IRR 412, IRR 413, IRR 407 dan IRR 417, tetapi berbeda nyata dengan perlakuan IRR 417, BPM 24, RRIC 100, IRR 405, IRR 419, IRR 424, IRR 416, IRR 422, IRR 421, IRR 409, IRR 415, IRR 406, IRR 414, IRR 402, IRR 401, IRR 420, IRR 410, IRR 411, IRR 408, PB 260, IRR 403, IRR 418 dan BPM 1. Perlakuan BPM 1 tidak berbeda nyata dengan perlakuan IRR 409, IRR 415, IRR 406, IRR 414, IRR 402, IRR 401, IRR 420, IRR 410, IRR 411, IRR 408, PB 260, IRR 403, dan IRR 418, tetapi berbeda nyata dengan perlakuan IRR 400, IRR 423 IRR 404, IRR 412, IRR 413, IRR 407 dan IRR 417, IRR 417, BPM 24, RRIC 100, IRR 405, IRR 419, IRR 424, IRR 416, IRR 422, IRR 421. Pada pengamatan IV (5 hsi) perlakuan IRR 400, IRR 413 tidak berbeda nyata dengan perlakuan IRR 417, IRR 419, IRR 403, IRR 408, IRR 410, IRR 411, IRR 424 dan PB 260, tetapi berbeda nyata dengan perlakuan IRR 422, IRR 423, IRR 420, IRR 407, IRR 405, IRR 404, IRR 414, IRR 409, IRR 416, IRR 418, IRR 402, IRR 412, IRR 421, IRR 415, IRR 401, IRR 406, BPM 24, RRIC 100 dan BPM I. Perlakuan BPM I tidak berbeda nyata dengan perlakauan IRR 410, IRR 411, IRR 424, IRR 423, IRR 422, IRR 420, IRR 407, IRR 405, IRR 404, IRR 414, IRR 409, IRR 418, IRR 402, IRR 421, IRR 415, IRR 401, IRR
Eliana Perangin-Angin : Uji Resistensi Klon IRR Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Sacc Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
406, BPM 24 dan RRIC 100. tetapi tidak berbeda nyata dengan perlakuan IRR 400, IRR 413, IRR 417, IRR 419, IRR 403, IRR 408 dan PB 260. Pada pengamatan V ( 6 hsi ), perlakuan IRR 404 tidak berbeda nyata dengan perlakuan IRR 412, IRR 405, IRR 409, IRR 408, IRR 411, IRR 422, IRR 400, IRR 403, IRR 413, IRR 423, RRIC 100, IRR 417, BPM 24, IRR 419, IRR 410, PB 260, IRR 407, dan IRR 420, tetapi berbeda nyata dengan perlakuan IRR 421, IRR 418, IRR 406, IRR 401, IRR 424, IRR 402, IRR 416, IRR 414, BPM 1 dan irr 415. Perlakuan IRR 415 tidak berbeda nyata dengan perlakuan IRR 420, IRR 421, IRR 418, IRR 406, IRR 401, IRR 424, IRR 402, IRR 416, IRR 414, dan BPM 1, tetapi berbeda nyata dengan perlakuan IRR 404 IRR 412, IRR 405, IRR 409, IRR 408, IRR 411, IRR 422, IRR 400, IRR 403, IRR 413, IRR 423, RRIC 100, IRR 417, BPM 24, IRR 419, IRR 410, PB 260, dan IRR 407. Pada pengamatan VI ( 7 hsi ), perlakuan BPM 1 tidak berbeda nyata dengan perlakuan IRR 414, IRR 416, dan IRR 402, tetapi berbeda nyata dengan perlakuan IRR 406, IRR 401, IRR 421, IRR 418, IRR 415, IRR 420, IRR 424, IRR 407, RRIC 100, IRR 422, BPM 24, PB 260, IRR 419, IRR 403, IRR 412, IRR 409, IRR 410, IRR 405, IRR 411, IRR 408, IRR 423, IRR 417, IRR 413, IRR 404, dan IRR 400. Perlakuan IRR 400 tidak berbeda nyata dengan perlakuan IRR 424, IRR 407, RRIC 100, IRR 422, BPM 24, PB 260, IRR 419, IRR 403, IRR 412, IRR 409, IRR 410, IRR 405, IRR 411, IRR 408, IRR 423, IRR 417, IRR 413 dan IRR 404, tetapi berbeda nyata dengan perlakuan BPM 1, IRR 414, IRR 416, dan IRR 402, IRR 406, IRR 401, IRR 421, IRR 418, IRR 415, IRR 420. Laju
Pertumbuhan
bercak
(mm/hari) C.
gloeosporioides
selama
pengamatan 2-8 hsi dalam bentuk histogram untuk setiap klon dapat dilihat pada
Eliana Perangin-Angin : Uji Resistensi Klon IRR Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Sacc Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
gambar 3. dari gambar dapat dilihat rata-rata laju pertumbuhan bercak tercepat pada perlakuan 6 hsi dan yang terlambat pada 2 hsi. Pembahasan
Warna Koloni dan Morfologi Jamur C. gloeosporioides
Dari hasil dapat di lihat bahwa warna pada media yang telah tua di tumbuhi miselium yang berwarna putih, warna koloni jamur ini cerah, hal ini sesuai dengan literatur Dwidjoseputro (1978) yang menyatakan bahwa diantara ordo
melanconiales
yang
konidianya
cerah
adalah
Gloeosporium
dan
Colletotrichum, dapat dilihat pada gambar 2a, 2b, 2c dan 2d. Massa spora berwarna merah jambu atau warna salmon, hal ini sesuai dengan literature Anonim (2007) yang menyatakan masa spora yang dihasilkan jamur C. gloeosporioides berwarna merah jambu atau berwarna salmon. Hasil pengamatan morfologi jamur secara mikroskipik, spora jamur C. gloeosporioides berukuran sangat kecil dan banyak, sehingga pada waktu pengamatan di bawah mikroskop bertumpuk-tumpuk dan di lapangan mudah terbawa angin, hal ini sesuai dengan literatur Basuki (1990) yang menyatakan dalam cuaca lembab massa spora menjadi lunak dan mudah tersebar dengan perantaraan angin hingga kejarak yang sangat jauh. Intensitas Serangan (%).
Pada pengamatan I (2 hsi) intensitas serangan tertinggi terdapat pada perlakuan IRR 406 yaitu sebesar 15.00 %. Intensitas serangan tertinggi terdapat pada perlakuan IRR 406 yaitu sebesar 15.00 %, sedangkan intensitas serangan terendah terdapat pada perlakuan IRR 400, IRR 401, IRR 402, IRR 404, IRR 407,
Eliana Perangin-Angin : Uji Resistensi Klon IRR Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Sacc Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
IRR 408, IRR 411 , IRR 412, IRR 413 , IRR 414, IRR 416, IRR 417, IRR 418, IRR 419, IRR 420, IRR 421, IRR 422, IRR 423, IRR 424, RRIC 100, IRR 403, PB 260 dan BPM I yaitu sebesar 0 %. Klon IRR 406 pada pengamatan I (2 hsi) masih tergolong dalam kategori resisten Hal ini sesuai dengan hasil Pawirosoemardjo (1999) yaitu nilai skala 0-20% tergolong dalam kategori resisten. Pada pengamatan II (3 hsi) dapat dilihat bahwa intensitas serangan tertinggi terdapat pada perlakuan IRR 406 yaitu sebesar 23,33 % dan yang terendah terdapat pada perlakuan IRR 400, IRR 408, IRR 418, IRR 419, IRR 421, IRR 424, IRR 403, PB 260 dan BPM 1 yaitu sebesar 0 %. Klon IRR 406 pada pengamatan II (3 hsi) masih tergolong dalam kategori agak resisten. Hal ini sesuai dengan hasil Pawirosoemardjo (1999) yaitu nilai skala 21-40 % tergolong dalam kategori agak resisten. Pada pengamatan III (4 hsi) dapat dilihat bahwa intensitas serangan tertinggi terdapat pada perlakuan IRR 423 yaitu sebesar 44,17 % dan yang terendah terdapat pada perlakuan BPM 1 yaitu sebesar 0 %. Klon IRR 423 pada pengamatan III (4 hsi) masih tergolong dalam kategori moderat. Hal ini sesuai dengan hasil Pawirosoemardjo (1999) yaitu nilai skala 41-60 % tergolong dalam kategori moderat. Pada pengamatan ke IV (5 hsi) dapat dilihat bahwa intensitas serangan tertinggi terdapat pada perlakuan IRR 400 yaitu sebesar 73,33 % dan Intensitas serangan terendah terdapat pada perlakuan BPM 1, yaitu sebesar 0 %. Klon IRR 400 pada pengamatan IV (5 hsi) masih tergolong dalam kategori agak rentan.
Eliana Perangin-Angin : Uji Resistensi Klon IRR Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Sacc Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
Hal ini sesuai dengan hasil Pawirosoemardjo (1999) yaitu nilai skala 61-80 % tergolong dalam kategori agak rentan. Pada pengamatan ke V (6 hsi), dapat dilihat bahwa intensitas serangan tertinggi terdapat pada perlakuan IRR 413 yaitu sebesar 96,67 % dan yang terendah pada perlakuan BPM I yaitu sebesar 54.17 %. Klon IRR 413 pada pengamatan V (6 hsi) tergolong dalam kategori rentan dan klon BPM 1 tergolong moderat. Hal ini sesuai dengan hasil Pawirosoemardjo (1999) yaitu nilai skala 4160 % tergolong dalam kategori moderat dan skala 81-100 % dikelompokkan dalam kategori rentan. Pada pengamatan VI (7 hsi), dapat dilihat bahwa intensitas serangan tertinggi terdapat pada perlakuan IRR 400, IRR 404, IRR 419, IRR 422 dan IRR 403 yaitu sebesar 100 %, dan intensitas serangan terendah terdapat pada perlakuan IRR 415 yaitu sebesar 75.00 %. Klon IRR 400, IRR 404, IRR 419, IRR 422 dan IRR 403 pada pengamatan VI (7 hsi) tergolong dalam kategori rentan dan klon IRR 415 (K15) tergolong agak rentan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Pawirosoemardjo (1999) yaitu nilai skala 61-80 % tergolong dalam kategori agak rentan dan skala 81-100 % tergolong kategori rentan. Data rata-rata pengamatan intensitas serangan 2-8 his. Perlakuan PBM 1 berbeda kategorinya dengan perlakuan lainnya, Intensitas serangan rata-rata terendah terdapat pada perlakuan BPM 1 yaitu sebesar 34.88 % dan intensitas serangan tertinggi terdapat pada perlakuan IRR 413 yaitu sebesar 57.74 %. Klon BPM 1 tergolong agak tahan dan klon lainnya tergolong moderat
Eliana Perangin-Angin : Uji Resistensi Klon IRR Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Sacc Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
Dari hasil pengamatan rata-rata dapat dilihat klon pembanding BPM 24, PB 260, RRIC 100 tergolong dalam kategori moderat. Klon pembanding PB 260 dan RRIC 100 tergolong tahan dan klon BPM 24 moderat, terhadap jamur C. gloeosporioides. Perubahan ketahanan ini disebabkan adanya keragaman (variabilitas) genetik dalam satu species patogen, hal ini sesuai dengan literatur Agrios (1996) yang menyatakan bahwa dalam satu species patogen, terdapat rasras fisiologis patogen yang secara morfologis tidak dapat di bedakan, tetapi berbeda kemampuannya dalam menginfeksi kelompok-kelompok varietas inang yang berbeda. Hal ini membantu menjelaskan mengapa varietas yang tahan pada suatu waktu menjadi rentan pada waktu yang lain. Laju Pertumbuhan Bercak (mm/hari)
Pada pengamatan hari I (2 hsi) pertumbuhan bercak tertinggi terdapat pada perlakuan IRR 406 yaitu sebesar 0.3 mm sedangkan pertumbuhan bercak terendah terdapat pada perlakuan IRR 400, IRR 401, IRR 402, IRR 403, IRR 404, IRR 407, IRR 408, IRR 410, IRR 411, IRR 412, IRR 413, IRR 414, IRR 415, IRR 416, IRR 417, IRR 418, IRR 419, IRR 420, IRR 421, IRR 422, IRR 423, IRR 424, BPM 24, RRIC 100, PB 260 dan BPM 1 yaitu sebesar 0 mm. Klon IRR 406, IRR 405, dan BPM 24, pada 2 hsi telah menunjukkan adanya gejala serangan atau tumbuhnya bercak pada daun, hal ini menunjukkan bahwa daun dari IRR 406, IRR 405 dan BPM 24 sangat peka terhadap jamur C. gloeosporioides, hal ini sesuai dengan literatur Abadi (2003) yang menyatakan dalam kombinasi inang-patogen, patogen biasanya dapat memproduksi toksin spesifik-inang yaitu toksin yang bertanggung jawab atas terjadinya gejala dan di duga bereaksi terhadap reseptor spesifik atau sisi-sisi sensitif dalam sel inang.
Eliana Perangin-Angin : Uji Resistensi Klon IRR Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Sacc Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
Hanya tanaman yang memeiliki reseptor sisi sensitif semacam ini yang akan menjadi sakit. Laju pertumbuhan bercak (mm/hari) pada pengamatan 3 hsi – 7 hsi mengalami kenaikan yang cukup cepat, daun-daun yang di inokulasikan bercaknya cepat menyebar bila telah terinfeksi, jamur mengambil makanan untuk hidupnya dari daun hal ini sesuai dengan literatur Agrios (1996) yang menyatakan patogen menyebabkan penyakit pada tumbuhan dengan cara melemahkan inang dengan cara menyerap makanan secara terus-menerus dari sel-sel inang untuk kebutuhan hidupnya. Dari hasil rata-ratan dapat dilihat bahwa pertumbuhan bercak tertinggi terdapat pada perlakuan IRR 420 yaitu sebesar 3.82 mm dan yang terendah terdapat pada IRR 423 yaitu sebesar 2.84 mm. Hal ini menunjukkan bahwa jamur C. gloeosporioides
sangat cepat menginfeksi daun muda. Hal ini
sesuai dengan hasil pernyataan Pawirosoemardjo dkk (1998), yang menyatakan bahwa daun karet yang berumur kurang dari 20 hari merupakan kondisi yang peka terhadap serangan C. gloeosporioides.
Eliana Perangin-Angin : Uji Resistensi Klon IRR Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Sacc Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Warna koloni awalnya berwarna putih kemerah jambuan, semakin tua warnanya menjadi putih. 2. Konidium berbentuk silinder dengan ujung-ujung tumpul sampai meruncing, kadang-kadang berbentuk agak jorong dengan ujung agak membulat dengan pangkal yang agak sempit terpancung. Tidak bersekat, berinti satu, berbentuk oval. 3. Laju pertumbuhan bercak tertinggi terdapat pada perlakuan IRR 420 yaitu sebesar 3.82 mm/hari dan yang terendah terdapat pada IRR 423 yaitu sebesar 2.84 mm/hari. 4. Klon pembanding BPM 1 tergolong dalam kategori agak tahan dan keseluruhan klon IRR seri 400 dan pembanding lainnya tergolong dalam kategori moderat. Metode cakram dapat digunakan sebagai informasi awal untuk menentukan tingkat ketahanan tanaman karet klon IRR seri 400.
Saran
Disarankan penelitian lanjutan mengenai uji resistensi Klon IRR seri 400 pada tanaman karet (Havea brasiliensis Muell Arg) terhadap penyakit gugur daun C. gloeoesporioides (Penz). Sacc dalam skala lapangan.
Eliana Perangin-Angin : Uji Resistensi Klon IRR Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Sacc Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
DAFTAR PUSTAKA
Abadi, A.L, 2003. Ilmu Penyakit Tumbuhan I, Bayu Media. Malang. Hal 40. Agrios, G.N, 1996. Ilmu Penyakit Tumbuhan, di terjemahkan oleh Busnia M, UGM Press, Yogyakarta. Hal 8,18. Alexopoulus, C.J. and C.W. Mims., 1979. Introductory mycology. Jhon weley and Sons, New York, P 569. Anonima, 1996. Karet “Strategi Pemasaran Tahun 2000, Budidaya dan Pengolahan “, Penebar Swadaya. Jakarta. _______b, 2007. Produksi Karet Nasional 2007 di Perkirakan 2,4 juta ton, Diakses dari http://www.Kapanlagi.com. Tgl 24-03-2007. _______c, 2007. Karet “Bisnisnya Masih Empuk”. http://www.wartawkonomi.com. Tgl 24-03-2007.
Diakses
dari
_______d, 2007. Colletotrichum, Diakses dari http://www.uark.com. Tgl 19-052007. Ariyani,
R.R., 2006. Harga Karet Bakal Terus http://www.Temporeaktif.com. Tgl 23-03-2007.
Naik,
Diakses
dari
Azwar. R., Suhendry. I, Daslin,A., dan Lasminingsih, M., 1998. Lokakarya Nasional Pemulian Karet 1998 dan Diskusi Nasional Prospek Karet Alam Abad 21, Pusat Penelitian Karet, Asosiasi Penelitian Perkebunan Indonesia, hal 225. Bangun. M.K,. 1990. Rancangan Percobaan, Fakultas Pertanian. Universitas Sumatera Utara, hal 24-28. Basuki,. 1990. Penyakit Gugur Daun Colletotrichun pada Tanaman Karet, Pusat Penelitian Perkebunan Tanjung Morawa (P4TM), hal 2-7. Djas. F,. 1980. Classification of Fungi and Specifik Characteristic of Each Class, Fakultas Pertanian. Universitas Sumatera Utara, Medan hal 29. Dwidjoseputro. Prof.D.S,. 1978. Pengantar Mikologi,Alumni. Bandung, hal 79. Fernando.T,H,P,S,. Jaya Singhe, C.K, and Wijesunera R.L.C,. 1999. Affecting Spore Production, Germination and Viability of Colletotrichum Isolates from Hevea brasiliensis. Diakses dari http://wwwjournals.com Cambridge.Org, tgl 24-02-2007.
Eliana Perangin-Angin : Uji Resistensi Klon IRR Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Sacc Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
Khaerudin, 2007. Penyeludupan Bokar Turunkan Kapasitas Produksi Karet. Diakses dari http://www.kompas.com, tgl 24-03-2007. Pawirosoemardjo,S., Syafiuddin dan Sujatno., 1998. Resistensi Klon Harapan terhadap Penyakit Utama Tanaman Karet, Lokakarya Nasional Pemulian Karet 1998 dan Diskusi Nasional Prospek Karet dalam Abad 21.Pusat Penelitian Karet.Asosiasi Peneliti Perkebunan Indonesia. Hal 224. Pawirosoemardjo. S., 1999. Laporan Hasil Penelitian Epidemiologi dan Pengendalian Penyakit Gugur Daun Corynespora dan Colletotriuchum Secara Terpadu. Pusat Penelitian Karet, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Bagian Proyek Penelitian Karet Sungai Putih, Hal 5. Pawirosoemardjo. S, dan Budi, S., 2005. Pengenalan dan Pengendalian Penyakit Tanaman Karet, dalam Seri Buku Saku 01, Balai Penelitian Getes, Pusat Pusat Penelitian Karet Indonesia. Hal 25 Semangun, H., 2000. Penyakit-Penyakit Karet Perkebunan di Indonesia. UGM Press, Yogyakarta, Hal 78. Setyamidjaja. D, 1995. Karet “Budidaya dan Penggolahan”, Kanisius, Yogyakarta. Hal 40. Suwarto., Soepena. H., dan Azwar. R., 1995. Resistensi Klon-Klon Karet Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotriuchum di Provinsi Kalimantan, Lokakarya Nasional Pemuliaan Tanaman Karet 1995, Pusat Penelitian Karet Assosiasi. Penelitian Perkebunanan Indonesia, Hal 238. Woelan, S., I. Suhendry., A. Daslin dan R. Azwar., 1999. Karakteristik Klon Anjuran Rekomendasi 1999-2001. Warta Pusat Penelitian Karet, Pusat Penelitian Karet Asosiasi Penelitian Perkebunan Indonesia. Hal 37-50. ______, 2006. Rekombinasi Keunggulan Potensi Genetik Plasma Nutfah Karet Melalui Persilangan Buatan. Laporan Akhir Tahun 2006. PAATP. Pusat Penelitian Karet, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Hal 2-4. ______, 2007. Pengujian Klon Karet Harapan IRR Seri 100 dan 200 pada Daerah Beriklim Basah dan Lingkungan Spisifik di Sumatera Utara. Laporan Tahunan Penyelesaian Pelaksanaan DIPA Satuan Kerja BPTP Sumatera Utara. Unit Kerja Balai Penelitian Sungai Putih. Pusat Penelitian Karet, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Hal 8-9.
Eliana Perangin-Angin : Uji Resistensi Klon IRR Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Sacc Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
Lampiran 1. Bagan Penelitian
Eliana Perangin-Angin : Uji Resistensi Klon IRR Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Sacc Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
Lampiran 2.
Skala 0
Skala 1
Skala 2
Skala 3
Skala 4 Gambar 5. Nilai skala bercak daun
Eliana Perangin-Angin : Uji Resistensi Klon IRR Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Sacc Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
Lampiran 3. Data intensitas serangan (%) C. gloeosporioides 2 hsi Ulangan
Perlakuan
Total
Rataan
0
0.00
0.00
0
0.00
0.00
0
0
0.00
0.00
0
0
0
0.00
0.00
IRR 405
5
0
0
5.00
1.67
IRR 406
17.5
17.5
10
45.00
15.00
IRR 407
0
0
0
0.00
0.00
IRR 408
0
0
0
0.00
0.00
IRR 409
7.5
5
2.5
15.00
5.00
IRR 410
7.5
0
7.5
15.00
5.00
IRR 411
0
0
0
0.00
0.00
IRR 412
0
0
0
0.00
0.00
IRR 413
0
0
0
0.00
0.00
IRR 414
0
0
0
0.00
0.00
IRR 415
0
2.5
0
2.50
0.83
IRR 416
0
0
0
0.00
0.00
IRR 417
0
0
0
0.00
0.00
IRR 418
0
0
0
0.00
0.00
IRR 419
0
0
0
0.00
0.00
IRR 420
0
0
0
0.00
0.00
IRR 421
0
0
0
0.00
0.00
IRR 422
0
0
0
0.00
0.00
IRR 423
0
0
0
0.00
0.00
IRR 424
0
0
0
0.00
0.00
BPM 24
0
2.5
0
2.50
0.83
RRIC 100
0
0
0
0.00
0.00
I
II
III
IRR 400
0
0
IRR 401
0
0
IRR 402
0
IRR 404
IRR 403
0
0
0
0.00
0.00
PB 260
0
0
0
0.00
0.00
BPM 1
0
0
0
0.00
0.00
TOTAL
37.50
27.50
20.00
85.00
28.33
Rataan
1.29
0.95
0.69
2.93
0.98
Daftar sidik ragam SK
DB
JK
KT
Fhitung
Perlakuan
28.00
754.45
26.94
13.89
Galat
58.00
112.50
1.94
Total
86.00
866.95
FK
=
83.05
KK
=
143%
**
F.05
F.01
1.69
2.09
Eliana Perangin-Angin : Uji Resistensi Klon IRR Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Sacc Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
Lampiran 4. Data intensitas serangan (%) C. gloeosporioides 2 hsi, Transformasi dengan arcsin √x Ulangan
Perlakuan I
II
Total
Rataan
setelah di
III
IRR 400
2.50
2.50
2.50
7.50
2.50
IRR 401
2.50
2.50
2.50
7.50
2.50
IRR 402
2.50
2.50
2.50
7.50
2.50
IRR 404
2.50
2.50
2.50
7.50
2.50
IRR 405
12.92
2.50
2.50
17.92
5.97
IRR 406
24.73
24.73
18.43
67.89
22.63
IRR 407
2.50
2.50
2.50
7.50
2.50
IRR 408
2.50
2.50
2.50
7.50
2.50
IRR 409
15.89
12.92
9.10
37.91
12.64
IRR 410
15.89
2.50
15.89
34.29
11.43
IRR 411
2.50
2.50
2.50
7.50
2.50
IRR 412
2.50
2.50
2.50
7.50
2.50
IRR 413
2.50
2.50
2.50
7.50
2.50
IRR 414
2.50
2.50
2.50
7.50
2.50
IRR 415
2.50
9.10
2.50
14.10
4.70
IRR 416
2.50
2.50
2.50
7.50
2.50
IRR 417
2.50
2.50
2.50
7.50
2.50
IRR 418
2.50
2.50
2.50
7.50
2.50
IRR 419
2.50
2.50
2.50
7.50
2.50
IRR 420
2.50
2.50
2.50
7.50
2.50
IRR 421
2.50
2.50
2.50
7.50
2.50
IRR 422
2.50
2.50
2.50
7.50
2.50
IRR 423
2.50
2.50
2.50
7.50
2.50
IRR 424
2.50
2.50
2.50
7.50
2.50 4.70
BPM 24
2.50
9.10
2.50
14.10
RRIC 100
2.50
2.50
2.50
7.50
2.50
IRR 403
2.50
2.50
2.50
7.50
2.50
PB 260
2.50
2.50
2.50
7.50
2.50
BPM 1
2.50
2.50
2.50
7.50
2.50
TOTAL
131.94
118.35
108.43
358.71
119.57
Rataan
4.55
4.08
3.74
12.37
4.12
Daftar sidik ragam SK
db
JK
KT
Fhitung
Perlakuan
28.00
1599.32
57.12
11.06
Galat
58.00
299.67
5.17
Total
86.00
1898.98
FK=
1479.00
KK=
55%
**
F.05
F.01
1.69
2.09
* = nyata ** = sangat nyata tn = tidak nyata
Eliana Perangin-Angin : Uji Resistensi Klon IRR Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Sacc Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
Lampiran 5. Data intensitas serangan (%) C. gloeosporioides 3 hsi Ulangan
Perlakuan
Total
Rataan
0.00
0.00
I
II
III
0
0
0
IRR 401
0
10
0
10.00
3.33
IRR 402
12.5
0
10
22.50
7.50 2.50
IRR 400
IRR 404
0
0
7.5
7.50
IRR 405
12.5
2.5
0
15.00
5.00
IRR 406
20
25
25
70.00
23.33
IRR 407
5
5
17.5
27.50
9.17
IRR 408
0
0
0
0.00
0.00
IRR 409
10
12.5
25
47.50
15.83
IRR 410
10
0
12.5
22.50
7.50
IRR 411
0
2.5
5
7.50
2.50
IRR 412
7.5
0
20
27.50
9.17
IRR 413
0
0
7.5
7.50
2.50 3.33
IRR 414
0
0
10
10.00
IRR 415
10
7.5
0
17.50
5.83
IRR 416
7.5
0
0
7.50
2.50
IRR 417
0
7.5
10
17.50
5.83
IRR 418
0
0
0
0.00
0.00
IRR 419
0
0
0
0.00
0.00
IRR 420
2.5
7.5
10
20.00
6.67
IRR 421
0
0
0
0.00
0.00
IRR 422
0
0
10
10.00
3.33
IRR 423
17.5
17.5
15
50.00
16.67
IRR 424
0
0
0
0.00
0.00
BPM 24
0
7.5
0
7.50
2.50
RRIC 100
0
7.5
7.5
15.00
5.00
IRR 403
0
0
0
0.00
0.00
PB 260
0
0
0
0.00
0.00
BPM 1
0
0
0
0.00
0.00
TOTAL
115.00
112.50
192.50
420.00
140.00
Rataan
3.97
3.88
6.64
14.48
4.83
Daftar sidik ragam SK
db
JK
KT
Fhitung
Perlakuan
28.00
2714.08
96.93
4.47
Galat
58.00
1258.33
21.70
Total
86.00
3972.41
FK =
2027.59
KK =
96%
**
F.05
F.01
1.69
2.09
Eliana Perangin-Angin : Uji Resistensi Klon IRR Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Sacc Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
Lampiran 6. Data intensitas serangan (%) C. gloeosporioides 3 hsi setelah di Transformasi dengan arcsin √x Ulangan
Perlakuan I
II
Total
Rataan
III
IRR 400
2.50
2.50
2.50
7.50
2.50
IRR 401
2.50
18.43
2.50
23.43
7.81
IRR 402
20.70
2.50
18.43
41.64
13.88
IRR 404
2.50
2.50
15.89
20.89
6.96
IRR 405
20.70
9.10
2.50
32.30
10.77
IRR 406
26.57
30.00
30.00
86.57
28.86
IRR 407
12.92
12.92
24.73
50.57
16.86
IRR 408
2.50
2.50
2.50
7.50
2.50
IRR 409
18.43
20.70
30.00
69.14
23.05
IRR 410
18.43
2.50
20.70
41.64
13.88
IRR 411
2.50
9.10
12.92
24.52
8.17
IRR 412
15.89
2.50
26.57
44.96
14.99
IRR 413
2.50
2.50
15.89
20.89
6.96
IRR 414
2.50
2.50
18.43
23.43
7.81
IRR 415
18.43
15.89
2.50
36.82
12.27
IRR 416
15.89
2.50
2.50
20.89
6.96
IRR 417
2.50
15.89
18.43
36.83
12.28
IRR 418
2.50
2.50
2.50
7.50
2.50
IRR 419
2.50
2.50
2.50
7.50
2.50
IRR 420
9.10
15.89
18.43
43.43
14.48
IRR 421
2.50
2.50
2.50
7.50
2.50
IRR 422
2.50
2.50
18.43
23.43
7.81
IRR 423
24.73
24.73
22.79
72.24
24.08
IRR 424
2.50
2.50
2.50
7.50
2.50
BPM 24
2.50
15.89
2.50
20.89
6.96
RRIC 100
2.50
15.89
15.89
34.29
11.43
IRR 403
2.50
2.50
2.50
7.50
2.50
PB 260
2.50
2.50
2.50
7.50
2.50
7.50
2.50
TOTAL
BPM 1
246.82
2.50
246.95
2.50
342.56
2.50
836.33
278.78
Rataan
8.51
8.52
11.81
28.84
9.61
Daftar sidik ragam SK
db
JK
KT
Fhitung
Perlakuan
28.00
4246.48
151.66
3.47
43.69
Galat
58.00
2534.00
Total
86.00
6780.47
FK =
8039.64
KK =
69%
**
F.05
F.01
1.69
2.09
* = nyata ** = sangat nyata tn = tidak nyata
Eliana Perangin-Angin : Uji Resistensi Klon IRR Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Sacc Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
Lampiran 7. Data intensitas serangan (%) C. gloeosporioides 4 hsi Ulangan
Perlakuan
Total
Rataan
100.00
33.33
I
II
III
IRR 400
42.5
27.5
30
IRR 401
15
20
32.5
67.50
22.50
IRR 402
25
27.5
22.5
75.00
25.00
IRR 404
45
37.5
30
112.50
37.50
IRR 405
22.5
22.5
30
75.00
25.00
IRR 406
27.5
35
35
97.50
32.50
IRR 407
27.5
32.5
25
85.00
28.33
IRR 408
25
25
12.5
62.50
20.83
IRR 409
25
25
30
80.00
26.67
IRR 410
30
7.5
25
62.50
20.83
IRR 411
25
25
10
60.00
20.00
IRR 412
27.5
35
30
92.50
30.83
IRR 413
45
25
32.5
102.50
34.17
IRR 414
25
25
22.5
72.50
24.17
IRR 415
27.5
25
25
77.50
25.83
IRR 416
32.5
12.5
37.5
82.50
27.50
IRR 417
27.5
37.5
27.5
92.50
30.83
IRR 418
7.5
15
7.5
30.00
10.00
IRR 419
30
15
30
75.00
25.00
IRR 420
20
25
25
70.00
23.33
IRR 421
25
25
27.5
77.50
25.83
IRR 422
30
25
25
80.00
26.67
IRR 423
37.5
42.5
52.5
132.50
44.17
IRR 424
17.5
15
20
52.50
17.50
BPM 24
17.5
25
25
67.50
22.50
RRIC 100
37.5
27.5
35
100.00
33.33
IRR 403
7.5
22.5
12.5
42.50
14.17
PB 260
10
2.5
17.5
30.00
10.00
BPM 1
0
0
0
0.00
0.00
TOTAL
735.00
685.00
735.00
2155.00
718.33
Rataan
25.34
23.62
25.34
74.31
24.77
Daftar sidik ragam SK
db
JK
KT
Fhitung
Perlakuan
28.00
6653.74
237.63
5.73
41.45
Galat
58.00
2404.17
Total
86.00
9057.90
FK =
53379.60
KK =
26%
**
F.05
F.01
1.69
2.09
Eliana Perangin-Angin : Uji Resistensi Klon IRR Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Sacc Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
Lampiran 8. Data intensitas serangan (%) C. gloeosporioides 4 hsi, Transformasi dengan arcsin √x Ulangan
Perlakuan I
II
setelah di
Total
Rataan
III
IRR 400
40.69
31.63
33.21
105.53
35.18
IRR 401
22.79
26.57
34.76
84.11
28.04
IRR 402
30.00
31.63
28.32
89.94
29.98
IRR 404
42.13
37.76
33.21
113.10
37.70
IRR 405
28.32
28.32
33.21
89.84
29.95
IRR 406
31.63
36.27
36.27
104.17
34.72
IRR 407
31.63
34.76
30.00
96.38
32.13
IRR 408
30.00
30.00
20.70
80.70
26.90
IRR 409
30.00
30.00
33.21
93.21
31.07
IRR 410
33.21
15.89
30.00
79.11
26.37
IRR 411
30.00
30.00
18.43
78.43
26.14
IRR 412
31.63
36.27
33.21
101.11
33.70
IRR 413
42.13
30.00
34.76
106.89
35.63
IRR 414
30.00
30.00
28.32
88.32
29.44
IRR 415
31.63
30.00
30.00
91.63
30.54
IRR 416
34.76
20.70
37.76
93.22
31.07
IRR 417
31.63
37.76
31.63
101.02
33.67
IRR 418
15.89
22.79
15.89
54.57
18.19
IRR 419
33.21
22.79
33.21
89.21
29.74
IRR 420
26.57
30.00
30.00
86.57
28.86
IRR 421
30.00
30.00
31.63
91.63
30.54
IRR 422
33.21
30.00
30.00
93.21
31.07
IRR 423
37.76
40.69
46.43
124.88
41.63
IRR 424
24.73
22.79
26.57
74.08
24.69 28.24
BPM 24
24.73
30.00
30.00
84.73
RRIC 100
37.76
31.63
36.27
105.66
35.22
IRR 403
15.89
28.32
20.70
64.92
21.64
PB 260
18.43
9.10
24.73
52.26
17.42
BPM 1
2.50
2.50
2.50
7.50
2.50
TOTAL
852.85
818.15
854.94
2525.93
841.98
Rataan
29.41
28.21
29.48
87.10
29.03
Daftar sidik ragam SK
db
JK
KT
Fhitung
Perlakuan
28.00
4528.51
161.73
7.69
Galat
58.00
1220.60
21.04
Total
86.00
5749.11
FK =
73337.20
KK =
16%
**
F.05
F.01
1.69
2.09
* = nyata ** = sangat nyata tn = tidak nyata Eliana Perangin-Angin : Uji Resistensi Klon IRR Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Sacc Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
Lampiran 9. Data intensitas serangan (%) C. gloeosporioides 5 hsi Ulangan
Perlakuan
Total
Rataan
60 40 42.5 50 50 52.5 50 60 52.5 45 37.5 40 82.5 35 35 52.5 60 27.5 65 52.5 37.5 42.5 77.5 30 30 40 37.5 32.5
220.00 102.50 122.50 177.50 150.00 147.50 137.50 162.50 157.50 130.00 127.50 137.50 215.00 102.50 105.00 122.50 202.50 85.00 177.50 130.00 105.00 157.50 192.50 105.00 122.50 127.50 132.50 127.50
73.33 34.17 40.83 59.17 50.00 49.17 45.83 54.17 52.50 43.33 42.50 45.83 71.67 34.17 35.00 40.83 67.50 28.33 59.17 43.33 35.00 52.50 64.17 35.00 40.83 42.50 44.17 42.50
0
0
0.00
0.00
1247.50
1417.50
1317.50
3982.50
1327.50
43.02
48.88
45.43
137.33
45.78
I
II
III
IRR 400 IRR 401 IRR 402 IRR 404 IRR 405 IRR 406 IRR 407 IRR 408 IRR 409 IRR 410 IRR 411 IRR 412 IRR 413 IRR 414 IRR 415 IRR 416 IRR 417 IRR 418 IRR 419 IRR 420 IRR 421 IRR 422 IRR 423 IRR 424 BPM 24 RRIC 100 IRR 403 PB 260
97.5 25 30 62.5 52.5 45 35 40 47.5 52.5 55 40 67.5 32.5 35 42.5 52.5 32.5 57.5 32.5 32.5 60 47.5 32.5 32.5 47.5 32.5 27.5
62.5 37.5 50 65 47.5 50 52.5 62.5 57.5 32.5 35 57.5 65 35 35 27.5 90 25 55 45 35 55 67.5 42.5 60 40 62.5 67.5
BPM 1
0
TOTAL Rataan
Daftar sidik ragam SK
db
JK
KT
Fhitung
Perlakuan
28.00
17778.88
634.96
Galat
58.00
6925.00
119.40
Total
86.00
24703.88
FK =
182302.37
KK =
24%
5.32
F.05 **
1.69
F.01 2.09
Eliana Perangin-Angin : Uji Resistensi Klon IRR Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Sacc Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
Lampiran 10. Data intensitas serangan (%) C. gloeosporioides 5 hsi, setelah di Transformasi dengan arcsin √x Ulangan
Perlakuan I IRR 400 IRR 401 IRR 402 IRR 404 IRR 405 IRR 406 IRR 407 IRR 408 IRR 409 IRR 410 IRR 411 IRR 412 IRR 413 IRR 414 IRR 415 IRR 416 IRR 417 IRR 418 IRR 419 IRR 420 IRR 421 IRR 422 IRR 423 IRR 424 BPM 24 RRIC 100 IRR 403 PB 260 BPM 1
II 80.90 30.00 33.21 52.24 46.43 42.13 36.27 39.23 43.57 46.43 47.87 39.23 55.24 34.76 36.27 40.69 46.43 34.76 49.31 34.76 34.76 50.77 43.57 34.76 34.76 43.57 34.76 31.63 2.50
Total
Rataan
183.91 106.99 118.90 150.97 135.00 133.56 127.70 142.24 139.31 123.32 121.90 127.78 174.24 107.30 108.81 118.75 168.77 96.38 150.91 123.32 108.79 139.32 160.49 108.65 118.74 122.03 124.76 121.63 7.50
61.30 35.66 39.63 50.32 45.00 44.52 42.57 47.41 46.44 41.11 40.63 42.59 58.08 35.77 36.27 39.58 56.26 32.13 50.30 41.11 36.26 46.44 53.50 36.22 39.58 40.68 41.59 40.54 2.50
III
52.24 37.76 45.00 53.73 43.57 45.00 46.43 52.24 49.31 34.76 36.27 49.31 53.73 36.27 36.27 31.63 71.57 30.00 47.87 42.13 36.27 47.87 55.24 40.69 50.77 39.23 52.24 55.24 2.50
50.77 39.23 40.69 45.00 45.00 46.43 45.00 50.77 46.43 42.13 37.76 39.23 65.27 36.27 36.27 46.43 50.77 31.63 53.73 46.43 37.76 40.69 61.68 33.21 33.21 39.23 37.76 34.76 2.50
TOTAL
1180.79
1275.14
1216.05
3671.98
1223.99
Rataan
40.72
43.97
41.93
126.62
42.21
Daftar sidik ragam SK Perlakuan
db
JK
28.00
KT
9147.20
326.69 47.70
Galat
58.00
2766.86
Total
86.00
11914.06
FK =
154982.31
KK =
16%
Fhitung 6.85
F.05 **
1.69
F.01 2.09
* = nyata ** = sangat nyata tn = tidak nyata
Eliana Perangin-Angin : Uji Resistensi Klon IRR Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Sacc Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
Lampiran 11. Data intensitas serangan (%) C. gloeosporioides 6 hsi Ulangan
Perlakuan
Total
Rataan
95
285.00
95.00
77.5
77.5
217.50
72.50
70
77.5
217.50
72.50
100
85
280.00
93.33
87.5
80
97.5
265.00
88.33
75
70
70
215.00
71.67
I
II
III
IRR 400
100
90
IRR 401
62.5
IRR 402
70
IRR 404
95
IRR 405 IRR 406 IRR 407
75
80
85
240.00
80.00
IRR 408
77.5
92.5
97.5
267.50
89.17
IRR 409
72.5
92.5
72.5
237.50
79.17
IRR 410
92.5
52.5
82.5
227.50
75.83
IRR 411
97.5
70
80
247.50
82.50
IRR 412
80
95
85
260.00
86.67
IRR 413
97.5
95
97.5
290.00
96.67
IRR 414
72.5
70
57.5
200.00
66.67
IRR 415
50
47.5
62.5
160.00
53.33
IRR 416
65
47.5
70
182.50
60.83
IRR 417
95
97.5
92.5
285.00
95.00
IRR 418
62.5
70
77.5
210.00
70.00
IRR 419
95
97.5
92.5
285.00
95.00
IRR 420
70
72.5
80
222.50
74.17
IRR 421
60
72.5
80
212.50
70.83
IRR 422
92.5
85
82.5
260.00
86.67
IRR 423
72.5
82.5
100
255.00
85.00
IRR 424
55
77.5
77.5
210.00
70.00
BPM 24
77.5
95
72.5
245.00
81.67
RRIC 100
97.5
72.5
70
240.00
80.00
IRR 403
80
95
90
265.00
88.33
PB 260
80
87.5
82.5
250.00
83.33
BPM 1
45
67.5
50
162.50
54.17
TOTAL
2252.50
2302.50
2340.00
6895.00
2298.33
Rataan
77.67
79.40
80.69
237.76
79.25
Daftar sidik ragam SK
db
JK
KT
Fhitung
Perlakuan
28.00
11738.94
419.25
Galat
58.00
5312.50
91.59
Total
86.00
17051.44
FK
=
546448.56
%KK =
12%
4.58
F.05 **
1.69
F.01 2.09
Eliana Perangin-Angin : Uji Resistensi Klon IRR Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Sacc Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
Lampiran 12. Data intensitas serangan (%) C. gloeosporioides 6 hsi, Transformasi dengan arcsin √x Ulangan
Perlakuan I
II
Total
Rataan
setelah di
III
IRR 400
87.50
71.57
77.08
236.14
78.71
IRR 401
52.24
61.68
61.68
175.61
58.54
IRR 402
56.79
56.79
61.68
175.26
58.42
IRR 404
77.08
87.50
67.21
231.79
77.26
IRR 405
69.30
63.43
80.90
213.63
71.21
IRR 406
60.00
56.79
56.79
173.58
57.86
IRR 407
60.00
63.43
67.21
190.65
63.55
IRR 408
61.68
74.11
80.90
216.69
72.23
IRR 409
58.37
74.11
58.37
190.85
63.62
IRR 410
74.11
46.43
65.27
185.81
61.94
IRR 411
80.90
56.79
63.43
201.13
67.04
IRR 412
63.43
77.08
67.21
207.73
69.24
IRR 413
80.90
77.08
80.90
238.88
79.63
IRR 414
58.37
56.79
49.31
164.47
54.82
IRR 415
45.00
43.57
52.24
140.81
46.94
IRR 416
53.73
43.57
56.79
154.08
51.36
IRR 417
77.08
80.90
74.11
232.09
77.36
IRR 418
52.24
56.79
61.68
170.71
56.90
IRR 419
77.08
80.90
74.11
232.09
77.36
IRR 420
56.79
58.37
63.43
178.60
59.53
IRR 421
50.77
58.37
63.43
172.58
57.53
IRR 422
74.11
67.21
65.27
206.59
68.86
IRR 423
58.37
65.27
87.50
211.14
70.38
IRR 424
47.87
61.68
61.68
171.24
57.08
BPM 24
61.68
77.08
58.37
197.13
65.71
RRIC 100
80.90
58.37
56.79
196.06
65.35
IRR 403
63.43
77.08
71.57
212.08
70.69
PB 260
63.43
69.30
65.27
198.00
66.00
BPM 1
2.50
2.50
2.50
7.50
2.50
TOTAL
1805.66
1824.54
1852.72
5482.92
1827.64
Rataan
62.26
62.92
63.89
189.07
63.02
Daftar sidik ragam SK Perlakuan
db
JK
28.00
KT
17463.92
623.71 59.80
Galat
58.00
3468.43
Total
86.00
20932.35
FK =
345545.26
KK =
12%
Fhitung 10.43
**
F.05
F.01
1.69
2.09
* = nyata ** = sangat nyata tn = tidak nyata
Eliana Perangin-Angin : Uji Resistensi Klon IRR Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Sacc Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
Lampiran 13. Data intensitas serangan (%) C. gloeosporioides 7 hsi Ulangan
Perlakuan I IRR 400
II 100
Total
Rataan
300.00
100.00
III 100
100
IRR 401
90
95
97.5
282.50
94.17
IRR 402
97.5
100
100
297.50
99.17
IRR 404
100
100
100
300.00
100.00
IRR 405
92.5
95
100
287.50
95.83
IRR 406
95
97.5
100
292.50
97.50
IRR 407
95
97.5
95
287.50
95.83
IRR 408
97.5
95
100
292.50
97.50
IRR 409
97.5
97.5
100
295.00
98.33
IRR 410
100
80
95
275.00
91.67
IRR 411
100
82.5
100
282.50
94.17
IRR 412
100
100
97.5
297.50
99.17
IRR 413
100
100
98.5
298.50
99.50
IRR 414
100
100
97.5
297.50
99.17
IRR 415
65
70
90
225.00
75.00
IRR 416
95
90
87.5
272.50
90.83
IRR 417
100
100
95
295.00
98.33
IRR 418
80
92.5
97.5
270.00
90.00
IRR 419
100
100
100
300.00
100.00
IRR 420
92.5
90
97.5
280.00
93.33
IRR 421
87.5
90
100
277.50
92.50
IRR 422
100
100
100
300.00
100.00
IRR 423
85
100
100
285.00
95.00
IRR 424
82.5
100
87.5
270.00
90.00
BPM 24
92.5
100
95
287.50
95.83
RRIC 100
100
97.5
95
292.50
97.50
IRR 403
100
100
100
300.00
100.00
PB 260
95
100
97.5
292.50
97.50
BPM 1
85
100
90
275.00
91.67
TOTAL
2725.00
2770.00
2813.50
8308.50
2769.50
Rataan
93.97
95.52
97.02
286.50
95.50
Daftar sidik ragam SK
db
JK
KT
Fhitung
Perlakuan
28.00
2218.17
79.22
Galat
58.00
1684.83
29.05
Total
86.00
3903.00
FK =
793461.80
KK =
6%
2.73
F.05 **
1.69
F.01 2.09
Eliana Perangin-Angin : Uji Resistensi Klon IRR Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Sacc Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
Lampiran 14. Data intensitas serangan (%) C. gloeosporioides 7 hsi, Transformasi dengan arcsin √x Ulangan
Perlakuan I
II
III
setelah di
Total
Rataan
IRR 400
87.50
87.50
87.50
262.50
87.50
IRR 401
71.57
77.08
80.90
229.55
76.52
IRR 402
80.90
87.50
87.50
255.90
85.30
IRR 404
87.50
87.50
87.50
262.50
87.50
IRR 405
74.11
77.08
87.50
238.68
79.56
IRR 406
77.08
80.90
87.50
245.48
81.83
IRR 407
77.08
80.90
77.08
235.06
78.35
IRR 408
80.90
77.08
87.50
245.48
81.83
IRR 409
80.90
80.90
87.50
249.31
83.10
IRR 410
87.50
63.43
77.08
228.01
76.00
IRR 411
87.50
65.27
87.50
240.27
80.09
IRR 412
87.50
87.50
80.90
255.90
85.30
IRR 413
87.50
87.50
82.97
257.97
85.99
IRR 414
87.50
87.50
80.90
255.90
85.30
IRR 415
53.73
56.79
71.57
182.08
60.69
IRR 416
77.08
71.57
69.30
217.94
72.65
IRR 417
87.50
87.50
77.08
252.08
84.03
IRR 418
63.43
74.11
80.90
218.44
72.81
IRR 419
87.50
87.50
87.50
262.50
87.50
IRR 420
74.11
71.57
80.90
226.57
75.52
IRR 421
69.30
71.57
87.50
228.36
76.12
IRR 422
87.50
87.50
87.50
262.50
87.50
IRR 423
67.21
87.50
87.50
242.21
80.74
IRR 424
65.27
87.50
69.30
222.07
74.02
BPM 24
74.11
87.50
77.08
238.68
79.56
RRIC 100
87.50
80.90
77.08
245.48
81.83
IRR 403
87.50
87.50
87.50
262.50
87.50
PB 260
77.08
87.50
80.90
245.48
81.83
BPM 1
67.21
87.50
71.57
226.28
75.43
TOTAL
2281.06
2341.64
2372.99
6995.70
2331.90
Rataan
78.66
80.75
81.83
241.23
80.41
Daftar sidik ragam SK
db
JK
KT
Perlakuan
28.00
3112.81
111.17
Galat
58.00
2692.55
46.42
Total
86.00
5805.36
FK =
562526.20
KK =
8%
Fhitung 2.39
**
F.05
F.01
1.69
2.09
* = nyata ** = sangat nyata tn = tidak nyata
Eliana Perangin-Angin : Uji Resistensi Klon IRR Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Sacc Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
Lampiran 15. Data intensitas serangan (%) C. gloeosporioides 8 hsi Ulangan
Perlakuan I
II
Total
Rataan
III
IRR 400 IRR 401 IRR 402 IRR 404 IRR 405 IRR 406 IRR 407 IRR 408 IRR 409 IRR 410 IRR 411 IRR 412 IRR 413 IRR 414 IRR 415 IRR 416 IRR 417 IRR 418 IRR 419 IRR 420 IRR 421 IRR 422 IRR 423 IRR 424 BPM 24 RRIC 100 IRR 403 PB 260
100 100 100 100 100 100 97.5 100 100 100 100 100 100 100 90 100 100 95 100 97.5 97.5 100 97.5 100 100 100 100 100
100 100 100 100 100 100 100 100 100 90 97.5 100 100 100 90 95 100 97.5 100 95 100 100 100 100 100 100 100 100
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 97.5 100 100 100 100 100 100 95 100 97.5 100 100
300.00 300.00 300.00 300.00 300.00 300.00 297.50 300.00 300.00 290.00 297.50 300.00 300.00 300.00 280.00 295.00 297.50 292.50 300.00 292.50 297.50 300.00 297.50 295.00 300.00 297.50 300.00 300.00
100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 99.17 100.00 100.00 96.67 99.17 100.00 100.00 100.00 93.33 98.33 99.17 97.50 100.00 97.50 99.17 100.00 99.17 98.33 100.00 99.17 100.00 100.00
BPM 1
97.5
100
97.5
295.00
98.33
TOTAL
2872.50
2865.00
2887.50
8625.00
2875.00
Rataan
99.05
98.79
99.57
297.41
99.14
Daftar sidik ragam SK Perlakuan
db
JK
KT
Fhitung
28.00
177.01
6.32
Galat
58.00
220.83
3.81
Total
86.00
397.84
FK =
855064.66
KK =
2%
1.66
F.05 tn
1.69
F.01 2.09
Eliana Perangin-Angin : Uji Resistensi Klon IRR Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Sacc Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
Lampiran 16. Data intensitas serangan (%) C. gloeosporioides 8 hsi, setelah di Transformasi dengan arcsin √x Ulangan
Perlakuan
Total
Rataan
87.50
262.50
87.50
87.50
262.50
87.50
87.50
87.50
262.50
87.50
87.50
87.50
262.50
87.50
87.50
87.50
87.50
262.50
87.50
IRR 406
87.50
87.50
87.50
262.50
87.50
IRR 407
80.90
87.50
87.50
255.90
85.30
IRR 408
87.50
87.50
87.50
262.50
87.50
IRR 409
87.50
87.50
87.50
262.50
87.50
IRR 410
87.50
71.57
87.50
246.57
82.19
IRR 411
87.50
80.90
87.50
255.90
85.30
IRR 412
87.50
87.50
87.50
262.50
87.50
IRR 413
87.50
87.50
87.50
262.50
87.50
IRR 414
87.50
87.50
87.50
262.50
87.50
IRR 415
90.00
71.57
87.50
249.07
83.02
IRR 416
87.50
77.08
87.50
252.08
84.03
IRR 417
87.50
87.50
80.90
255.90
85.30
IRR 418
77.08
80.90
87.50
245.48
81.83
IRR 419
87.50
87.50
87.50
262.50
87.50
IRR 420
80.90
77.08
87.50
245.48
81.83
IRR 421
80.90
87.50
87.50
255.90
85.30
IRR 422
87.50
87.50
87.50
262.50
87.50
IRR 423
80.90
87.50
87.50
255.90
85.30
IRR 424
87.50
87.50
77.08
252.08
84.03
BPM 24
87.50
87.50
87.50
262.50
87.50
RRIC 100
87.50
87.50
80.90
255.90
85.30
I
II
III
IRR 400
87.50
87.50
IRR 401
87.50
87.50
IRR 402
87.50
IRR 404
87.50
IRR 405
IRR 403
87.50
87.50
87.50
262.50
87.50
PB 260
87.50
87.50
87.50
262.50
87.50
BPM 1
80.90
87.50
80.90
249.31
83.10
TOTAL
2496.59
2471.59
2507.29
7475.47
2491.82
Rataan
86.09
85.23
86.46
257.77
85.92
Daftar sidik ragam KT
Fhitung
Perlakuan
SK
db 28.00
339.55
JK
12.13
0.85
Galat
58.00
828.37
14.28
Total
86.00
1167.92
FK =
642329.65
KK =
4%
tn
F.05
F.01
1.69
2.09
* = nyata ** = sangat nyata tn = tidak nyata
Eliana Perangin-Angin : Uji Resistensi Klon IRR Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Sacc Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
Lampiran 17. Data pengamatan laju pertumbuhan bercak (mm/hari) C. gloeosporioides pada 2 hsi Ulangan
Perlakuan I
II
Total
Rata-an
III
IRR 400
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
IRR 401
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
IRR 402 IRR 404 IRR 405 IRR 406 IRR 407 IRR 408 IRR 409 IRR 410 IRR 411 IRR 412 IRR 413 IRR 414 IRR 415 IRR 416 IRR 417 IRR 418 IRR 419 IRR 420 IRR 421 IRR 422 IRR 423 IRR 424 BPM 24 RRIC 100 IRR 403 PB 260
0.00 0.00 0.13 0.40 0.00 0.00 0.18 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
0.00 0.00 0.00 0.45 0.00 0.00 0.05 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.05 0.00 0.00 0.00
0.00 0.00 0.00 0.33 0.00 0.00 0.70 0.30 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
0.00 0.00 0.13 1.18 0.00 0.00 0.93 0.30 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.05 0.00 0.00 0.00
0.00 0.00 0.04 0.39 0.00 0.00 0.31 0.10 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.02 0.00 0.00 0.00
0.00
BPM 1
0.00
0.00
Total
0.70
0.00
0.55
0.00
1.33
2.58
0.86
Rata-an
0.02
0.02
0.05
0.09
0.03
Tabel Sidik Ragam Sumber
db
JK
KT
Fhit
Perlakuan
28
0.71
0.03
4.60
Error
58
0.32
0.01
Total
86
1.02
FK = %KK =
0.08 250.1%
**
F.05
F.01
1.69
2.09
Eliana Perangin-Angin : Uji Resistensi Klon IRR Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Sacc Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
Lampiran 18. Data pengamatan laju pertumbuhan bercak (mm/hari) gloeosporioides pada 2 hsi, setelah di Transformasi ( x + 0.5) Ulangan Perlakuan
I
II
III
Total
Rata-an
IRR 400
0.71
0.71
0.71
2.12
0.71
IRR 401
0.71
0.71
0.71
2.12
0.71
IRR 402
0.71
0.71
0.71
2.12
0.71
IRR 404
0.71
0.71
0.71
2.12
0.71
IRR 405
0.79
0.71
0.71
2.20
0.73
IRR 406
0.95
0.97
0.91
2.83
0.94
IRR 407
0.71
0.71
0.71
2.12
0.71
IRR 408
0.71
0.71
0.71
2.12
0.71
IRR 409
0.82
0.74
1.10
2.66
0.89
IRR 410
0.71
0.71
0.89
2.31
0.77
IRR 411
0.71
0.71
0.71
2.12
0.71
IRR 412
0.71
0.71
0.71
2.12
0.71
IRR 413
0.71
0.71
0.71
2.12
0.71
IRR 414
0.71
0.71
0.71
2.12
0.71
IRR 415
0.71
0.71
0.71
2.12
0.71
IRR 416
0.71
0.71
0.71
2.12
0.71
IRR 417
0.71
0.71
0.71
2.12
0.71
IRR 418
0.71
0.71
0.71
2.12
0.71
IRR 419
0.71
0.71
0.71
2.12
0.71
IRR 420
0.71
0.71
0.71
2.12
0.71
IRR 421
0.71
0.71
0.71
2.12
0.71
IRR 422
0.71
0.71
0.71
2.12
0.71
IRR 423
0.71
0.71
0.71
2.12
0.71
IRR 424
0.71
0.71
0.71
2.12
0.71
BPM 24
0.71
0.74
0.71
2.16
0.72
RRIC 100
0.71
0.71
0.71
2.12
0.71
IRR 403
0.71
0.71
0.71
2.12
0.71
PB 260
0.71
0.71
0.71
2.12
0.71
BPM 1
0.71
0.71
0.71
2.12
0.71
Total
20.94
20.84
21.28
63.07
21.02
Rata-an
0.72
0.72
0.73
2.18
0.73
Tabel Sidik Ragam Sumber
db
JK
KT
Fhit
Perlakuan
28
0.25
0.01
5.21
Error
58
0.10
0.00
Total
86
0.35
FK = %KK =
45.72 0.06
**
F.05
F.01
1.69
2.09
* = nyata ** = sangat nyata tn = tidak nyata
Eliana Perangin-Angin : Uji Resistensi Klon IRR Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Sacc Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
C.
Lampiran 19. Data pengamatan laju pertumbuhan bercak (mm/hari) C. gloeosporioides pada 3 hsi Ulangan
Perlakuan I
II
Total
Rata-an
III
IRR 400
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
IRR 401
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
IRR 402 IRR 404 IRR 405 IRR 406 IRR 407 IRR 408 IRR 409 IRR 410 IRR 411 IRR 412 IRR 413 IRR 414 IRR 415 IRR 416 IRR 417 IRR 418 IRR 419 IRR 420 IRR 421 IRR 422 IRR 423 IRR 424 BPM 24 RRIC 100 IRR 403 PB 260
0.00 0.00 0.48 0.50 0.10 0.00 0.13 0.30 0.00 0.25 0.00 0.00 0.30 0.00 0.00 0.00 0.00 0.03 0.00 0.00 0.53 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
0.38 0.00 0.05 0.85 0.10 0.00 0.20 0.00 0.00 0.05 0.00 0.00 0.20 0.00 0.20 0.00 0.13 0.00 0.00 0.43 0.00 0.00 0.40 0.18 0.00 0.00
0.40 0.25 0.00 0.68 0.45 0.00 0.55 0.10 0.00 0.15 0.00 0.00 0.58 0.20 0.20 0.00 0.00 0.18 0.00 0.00 0.38 0.00 0.05 0.15 0.00 0.00
0.78 0.25 0.53 2.03 0.65 0.00 0.88 0.40 0.00 0.45 0.00 0.00 1.08 0.20 0.40 0.00 0.13 0.20 0.00 0.43 0.90 0.00 0.45 0.33 0.00 0.00
0.26 0.08 0.18 0.68 0.22 0.00 0.29 0.13 0.00 0.15 0.00 0.00 0.36 0.07 0.13 0.00 0.04 0.07 0.00 0.14 0.30 0.00 0.15 0.11 0.00 0.00
BPM 1
0.00
0.00
Total
2.60
0.00
3.15
0.00
4.30
0.00
10.05
3.35
Rata-an
0.09
0.11
0.15
0.35
0.12
Tabel Sidik Ragam Sumber
db
JK
KT
Fhit
Perlakuan
28
1.94
0.07
3.56
Error
58
1.13
0.02
Total
86
3.07
FK = %KK =
1.16 120.7%
**
F.05
F.01
1.69
2.09
Eliana Perangin-Angin : Uji Resistensi Klon IRR Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Sacc Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
Lampiran 20. Data pengamatan laju pertumbuhan bercak (mm/hari) C. gloeosporioides pada 3 hsi, setelah di Transformasi ( x + 0.5) . Ulangan
Perlakuan
Total
Rata-an
0.71
2.12
0.71
0.71
2.12
0.71
0.94
0.95
2.59
0.86
0.71
0.71
0.87
2.28
0.76
0.99 1.00 0.77 0.71 0.79 0.89 0.71 0.87 0.71 0.71 0.89 0.71 0.71 0.71 0.71 0.72 0.71 0.71 1.01 0.71 0.71 0.71 0.71 0.71
0.74 1.16 0.77 0.71 0.84 0.71 0.71 0.74 0.71 0.71 0.84 0.71 0.84 0.71 0.79 0.71 0.71 0.96 0.71 0.71 0.95 0.82 0.71 0.71
0.71 1.08 0.97 0.71 1.02 0.77 0.71 0.81 0.71 0.71 1.04 0.84 0.84 0.71 0.71 0.82 0.71 0.71 0.94 0.71 0.74 0.81 0.71 0.71
2.44 3.25 2.52 2.12 2.65 2.38 2.12 2.41 2.12 2.12 2.77 2.25 2.38 2.12 2.20 2.25 2.12 2.38 2.65 2.12 2.40 2.33 2.12 2.12
0.81 1.08 0.84 0.71 0.88 0.79 0.71 0.80 0.71 0.71 0.92 0.75 0.79 0.71 0.73 0.75 0.71 0.79 0.88 0.71 0.80 0.78 0.71 0.71
I
II
III
IRR 400
0.71
0.71
IRR 401
0.71
0.71
IRR 402
0.71
IRR 404 IRR 405 IRR 406 IRR 407 IRR 408 IRR 409 IRR 410 IRR 411 IRR 412 IRR 413 IRR 414 IRR 415 IRR 416 IRR 417 IRR 418 IRR 419 IRR 420 IRR 421 IRR 422 IRR 423 IRR 424 BPM 24 RRIC 100 IRR 403 PB 260 BPM 1
0.71
0.71
0.71
2.12
0.71
Total
22.09
22.41
23.10
67.60
22.53
Rata-an
0.76
0.77
0.80
2.33
0.78
Tabel Sidik Ragam Sumber
db
JK
KT
Fhit
Perlakuan
28
0.643
0.02
3.43
Error
58
0.388
0.01
Total
86
1.031
FK = %KK =
52.52 10.5%
**
F.05
F.01
1.69
2.09
* = nyata ** = sangat nyata tn = tidak nyata
Eliana Perangin-Angin : Uji Resistensi Klon IRR Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Sacc Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
Lampiran 21. Data pengamatan laju pertumbuhan bercak (mm/hari) gloeosporioides pada 4 hsi Ulangan
Perlakuan I
II
Total
Rata-an
III
IRR 400
2.85
1.88
1.95
6.68
2.23
IRR 401
0.20
0.33
0.80
1.33
0.44
IRR 402 IRR 404 IRR 405 IRR 406 IRR 407 IRR 408 IRR 409 IRR 410 IRR 411 IRR 412 IRR 413 IRR 414 IRR 415 IRR 416 IRR 417 IRR 418 IRR 419 IRR 420 IRR 421 IRR 422 IRR 423 IRR 424 BPM 24 RRIC 100 IRR 403 PB 260
0.70 1.35 0.50 0.65 1.05 0.40 0.48 0.55 0.55 0.55 1.70 0.60 0.45 0.70 0.65 0.10 1.00 0.38 0.50 0.80 1.28 0.60 0.95 0.80 0.45 0.20
0.28 1.45 0.65 0.40 1.10 0.43 0.58 0.15 0.45 2.05 0.48 0.43 0.60 0.35 0.95 0.30 0.30 0.48 0.48 0.50 1.58 0.60 0.60 0.28 0.05 0.35
0.35 0.63 0.90 0.40 0.60 0.35 0.60 0.50 0.18 0.60 0.85 0.43 0.48 0.75 0.90 0.13 0.70 0.48 0.75 0.50 1.28 0.80 0.75 1.10 0.25 0.35
1.33 3.43 2.05 1.45 2.75 1.17 1.65 1.20 1.18 3.20 3.03 1.45 1.53 1.80 2.50 0.53 2.00 1.33 1.73 1.80 4.13 2.00 2.30 2.18 0.75 0.90
0.44 1.14 0.68 0.48 0.92 0.39 0.55 0.40 0.39 1.07 1.01 0.48 0.51 0.60 0.83 0.18 0.67 0.44 0.58 0.60 1.38 0.67 0.77 0.73 0.25 0.30
BPM 1
0.00
0.00
Total
20.97
0.00
18.03
0.00
18.33
0.00
57.32
19.11
Rata-an
0.72
0.62
0.63
1.98
0.66
Tabel Sidik Ragam Sumber
db
JK
KT
Fhit
Perlakuan
28
15.08
0.54
6.07
Error
58
5.15
0.09
Total
86
20.23
FK = %KK =
37.77 45.2%
**
F.05
F.01
1.69
2.09
Eliana Perangin-Angin : Uji Resistensi Klon IRR Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Sacc Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
C.
Lampiran 22. Data pengamatan laju pertumbuhan bercak (mm/hari) C. gloeosporioides pada 4 hsi, setelah di Transformasi ( x + 0.5) . Ulangan
Perlakuan
Total
Rata-an
1.57
4.94
1.65
1.14
2.89
0.96
0.88
0.92
2.90
0.97
1.36
1.40
1.06
3.82
1.27
1.00 1.07 1.24 0.95 0.99 1.02 1.02 1.02 1.48 1.05 0.97 1.10 1.07 0.77 1.22 0.94 1.00 1.14 1.33 1.05 1.20 1.14 0.97 0.84
1.07 0.95 1.26 0.96 1.04 0.81 0.97 1.60 0.99 0.96 1.05 0.92 1.20 0.89 0.89 0.99 0.99 1.00 1.44 1.05 1.05 0.88 0.74 0.92
1.18 0.95 1.05 0.92 1.05 1.00 0.82 1.05 1.16 0.96 0.99 1.12 1.18 0.79 1.10 0.99 1.12 1.00 1.33 1.14 1.12 1.26 0.87 0.92
3.26 2.97 3.56 2.83 3.07 2.83 2.82 3.67 3.63 2.97 3.01 3.14 3.46 2.46 3.21 2.91 3.11 3.14 4.11 3.24 3.37 3.29 2.58 2.68
1.09 0.99 1.19 0.94 1.02 0.94 0.94 1.22 1.21 0.99 1.00 1.05 1.15 0.82 1.07 0.97 1.04 1.05 1.37 1.08 1.12 1.10 0.86 0.89
I
II
III
IRR 400
1.83
1.54
IRR 401
0.84
0.91
IRR 402
1.10
IRR 404 IRR 405 IRR 406 IRR 407 IRR 408 IRR 409 IRR 410 IRR 411 IRR 412 IRR 413 IRR 414 IRR 415 IRR 416 IRR 417 IRR 418 IRR 419 IRR 420 IRR 421 IRR 422 IRR 423 IRR 424 BPM 24 RRIC 100 IRR 403 PB 260 BPM 1
0.71
0.71
0.71
2.12
0.71
Total
31.44
30.07
30.46
91.97
30.66
Rata-an
1.08
1.04
1.05
3.17
1.06
Tabel Sidik Ragam Sumber
db
JK
KT
Fhit
Perlakuan
28
2.69
0.10
6.15
Error
58
0.91
0.02
Total
86
3.59
FK = %KK =
97.23 11.8%
**
F.05
F.01
1.69
2.09
* = nyata ** = sangat nyata tn = tidak nyata
Eliana Perangin-Angin : Uji Resistensi Klon IRR Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Sacc Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
Lampiran 23. Data pengamatan laju pertumbuhan bercak (mm/hari) C. gloeosporioides pada 5 hsi Ulangan
Perlakuan I
II
Total
Rata-an
III
IRR 400
11.05
2.03
6.10
19.18
6.39
IRR 401
0.55
0.83
0.55
1.93
0.64
IRR 402 IRR 404 IRR 405 IRR 406 IRR 407 IRR 408 IRR 409 IRR 410 IRR 411 IRR 412 IRR 413 IRR 414 IRR 415 IRR 416 IRR 417 IRR 418 IRR 419 IRR 420 IRR 421 IRR 422 IRR 423 IRR 424 BPM 24 RRIC 100 IRR 403 PB 260
0.90 2.82 1.25 0.75 1.40 2.01 0.68 4.40 4.55 1.05 4.70 2.05 1.75 1.65 2.85 1.05 1.65 0.90 1.00 5.00 0.40 1.95 1.15 2.80 4.10 1.10
1.55 1.05 3.30 0.10 2.91 5.53 1.58 1.55 2.35 1.15 2.93 1.33 0.60 1.55 9.10 1.95 5.05 2.05 1.38 1.65 1.50 4.80 3.75 1.75 5.01 7.15
1.30 1.63 1.20 0.20 1.45 4.00 2.30 3.05 1.93 1.55 10.90 1.63 0.50 1.15 5.60 1.28 6.35 3.15 0.70 0.95 4.55 1.95 0.70 0.05 2.90 2.90
3.75 5.50 5.75 1.05 5.76 11.53 4.55 9.00 8.83 3.75 18.53 5.00 2.85 4.35 17.55 4.28 13.05 6.10 3.08 7.60 6.45 8.70 5.60 4.60 12.01 11.15
1.25 1.83 1.92 0.35 1.92 3.84 1.52 3.00 2.94 1.25 6.18 1.67 0.95 1.45 5.85 1.43 4.35 2.03 1.03 2.53 2.15 2.90 1.87 1.53 4.00 3.72
BPM 1
0.00
0.00
Total
65.50
0.00
75.45
0.00
70.50
0.00
211.45
70.48
Rata-an
2.26
2.60
2.43
7.29
2.43
Tabel Sidik Ragam Sumber
db
JK
KT
Fhit
Perlakuan
28
234.16
8.36
2.57
Error
58
188.95
3.26
Total
86
423.12
FK = %KK =
513.89 74.3%
**
F.05
F.01
1.69
2.09
Eliana Perangin-Angin : Uji Resistensi Klon IRR Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Sacc Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
Lampiran 24. Data pengamatan laju pertumbuhan bercak (mm/hari) C. gloeosporioides pada 5 hsi, setelah di Transformasi ( x + 0.5) . Ulangan
Perlakuan
Total
Rata-an
2.57
7.56
2.52
1.02
3.20
1.07
1.43
1.34
3.96
1.32
1.82
1.24
1.46
4.52
1.51
1.32 1.12 1.38 1.58 1.08 2.21 2.25 1.24 2.28 1.60 1.50 1.47 1.83 1.24 1.47 1.18 1.22 2.35 0.95 1.57 1.28 1.82 2.14 1.26
1.95 0.77 1.85 2.45 1.44 1.43 1.69 1.28 1.85 1.35 1.05 1.43 3.10 1.57 2.36 1.60 1.37 1.47 1.41 2.30 2.06 1.50 2.35 2.77
1.30 0.84 1.40 2.12 1.67 1.88 1.56 1.43 3.38 1.46 1.00 1.28 2.47 1.33 2.62 1.91 1.10 1.20 2.25 1.57 1.10 0.74 1.84 1.84
4.58 2.73 4.62 6.16 4.20 5.53 5.49 3.96 7.51 4.41 3.55 4.18 7.40 4.14 6.44 4.69 3.69 5.02 4.61 5.43 4.44 4.06 6.34 5.87
1.53 0.91 1.54 2.05 1.40 1.84 1.83 1.32 2.50 1.47 1.18 1.39 2.47 1.38 2.15 1.56 1.23 1.67 1.54 1.81 1.48 1.35 2.11 1.96
I
II
III
IRR 400
3.40
1.59
IRR 401
1.02
1.15
IRR 402
1.18
IRR 404 IRR 405 IRR 406 IRR 407 IRR 408 IRR 409 IRR 410 IRR 411 IRR 412 IRR 413 IRR 414 IRR 415 IRR 416 IRR 417 IRR 418 IRR 419 IRR 420 IRR 421 IRR 422 IRR 423 IRR 424 BPM 24 RRIC 100 IRR 403 PB 260 BPM 1
0.71
0.71
0.71
2.12
0.71
Total
45.49
48.52
46.39
140.40
46.80
Rata-an
1.57
1.67
1.60
4.84
1.61
Tabel Sidik Ragam Sumber
db
JK
KT
Fhit
Perlakuan
28
17.20
0.61
3.19
Error
58
11.17
0.19
Total
86
28.37
FK = %KK =
226.58 27.2%
**
F.05
F.01
1.69
2.09
* = nyata ** = sangat nyata tn = tidak nyata
Eliana Perangin-Angin : Uji Resistensi Klon IRR Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Sacc Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
Lampiran 25. Data pengamatan laju pertumbuhan bercak (mm/hari) gloeosporioides pada 6 hsi Ulangan
Perlakuan
Total
Rata-an
14.95
35.25
11.75
7.65
10.40
22.40
7.47
5.25 17.50 8.10
9.25 14.30 17.05
19.35 45.40 38.40
6.45 15.13 12.80
9.05 9.50 9.00 11.15 13.30 14.65 13.45 13.45 8.25 3.20 8.05 14.55 8.70 9.00 8.80 4.85 11.65 8.15 3.65 9.85 16.05 8.90 11.65
7.45 9.44 11.85 16.60 4.85 8.40 14.80 13.00 1.60 2.05 0.15 8.25 7.00 13.20 9.05 8.60 12.60 13.20 8.20 13.80 8.40 12.85 8.25
8.15 12.00 15.40 10.00 13.10 12.96 14.75 7.90 6.45 6.15 8.85 10.65 10.25 9.75 10.25 12.65 11.50 12.60 10.20 8.60 9.15 13.15 11.35
24.65 30.94 36.25 37.75 31.25 36.01 43.00 34.35 16.30 11.40 17.05 33.45 25.95 31.95 28.10 26.10 35.75 33.95 22.05 32.25 33.60 34.90 31.25
8.22 10.31 12.08 12.58 10.42 12.00 14.33 11.45 5.43 3.80 5.68 11.15 8.65 10.65 9.37 8.70 11.92 11.32 7.35 10.75 11.20 11.63 10.42
6.20
4.90
2.85
13.95
4.65
I
II
III
6.10
14.20
IRR 401
4.35
IRR 402 IRR 404 IRR 405
4.85 13.60 13.25
IRR 406 IRR 407 IRR 408 IRR 409 IRR 410 IRR 411 IRR 412 IRR 413 IRR 414 IRR 415 IRR 416 IRR 417 IRR 418 IRR 419 IRR 420 IRR 421 IRR 422 IRR 423 IRR 424 BPM 24 RRIC 100 IRR 403 PB 260 BPM 1
IRR 400
Total
277.20
271.19
314.61
863.00
287.67
Rata-an
9.56
9.35
10.85
29.76
9.92
Tabel Sidik Ragam Sumber
db
JK
KT
Fhit
Perlakuan
28
674.79
24.10
2.66
Error
58
524.76
9.05
Total
86
1199.55
FK = %KK =
8560.56 30.3%
**
F.05
F.01
1.69
2.09
Eliana Perangin-Angin : Uji Resistensi Klon IRR Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Sacc Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
C.
Lampiran 26. Data pengamatan laju pertumbuhan bercak (mm/hari) C. gloeosporioides pada 6 hsi, setelah di Transformasi ( x + 0.5) . Ulangan
Perlakuan
Total
Rata-an
I
II
III
IRR 400
2.57
3.83
3.93
10.33
3.44
IRR 401
2.20
2.85
3.30
8.36
2.79
IRR 402
2.31
2.40
3.12
7.83
2.61
IRR 404
3.75
4.24
3.85
11.84
3.95
IRR 405 IRR 406 IRR 407 IRR 408 IRR 409 IRR 410 IRR 411 IRR 412 IRR 413 IRR 414 IRR 415 IRR 416 IRR 417 IRR 418 IRR 419 IRR 420 IRR 421 IRR 422 IRR 423 IRR 424 BPM 24 RRIC 100 IRR 403 PB 260
3.71 3.09 3.16 3.08 3.41 3.71 3.89 3.73 3.73 2.96 1.92 2.92 3.88 3.03 3.08 3.05 2.31 3.49 2.94 2.04 3.22 4.07 3.07 3.49
2.93 2.82 3.15 3.51 4.14 2.31 2.98 3.91 3.67 1.45 1.60 0.81 2.96 2.74 3.70 3.09 3.02 3.62 3.70 2.95 3.78 2.98 3.65 2.96
4.19 2.94 3.54 3.99 3.24 3.69 3.67 3.91 2.90 2.64 2.58 3.06 3.34 3.28 3.20 3.28 3.63 3.46 3.62 3.27 3.02 3.11 3.69 3.44
10.83 8.85 9.85 10.58 10.79 9.72 10.54 11.55 10.31 7.04 6.10 6.79 10.18 9.05 9.99 9.42 8.96 10.57 10.26 8.26 10.02 10.16 10.41 9.89
3.61 2.95 3.28 3.53 3.60 3.24 3.51 3.85 3.44 2.35 2.03 2.26 3.39 3.02 3.33 3.14 2.99 3.52 3.42 2.75 3.34 3.39 3.47 3.30
BPM 1
2.59
2.32
1.83
6.74
2.25
Total
90.42
88.09
96.70
275.22
91.74
Rata-an
3.12
3.04
3.33
9.49
3.16
Tabel Sidik Ragam Sumber
db
JK
KT
Fhit
Perlakuan
28
20.04
0.72
2.62
Error
58
15.84
0.27
Total
86
35.88
FK = %KK =
870.62 16.5%
**
F.05
F.01
1.69
2.09
* = nyata ** = sangat nyata tn = tidak nyata
Eliana Perangin-Angin : Uji Resistensi Klon IRR Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Sacc Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
Lampiran 27. Data pengamatan laju pertumbuhan bercak (mm/hari) gloeosporioides pada 7 hsi Ulangan
Perlakuan I
II
Total
Rata-an
2.00
0.67
III
IRR 400
0.00
IRR 401
6.85
9.40
6.55
22.80
7.60
IRR 402 IRR 404 IRR 405 IRR 406 IRR 407 IRR 408 IRR 409 IRR 410 IRR 411 IRR 412 IRR 413 IRR 414 IRR 415 IRR 416 IRR 417 IRR 418 IRR 419 IRR 420 IRR 421 IRR 422 IRR 423 IRR 424 BPM 24 RRIC 100 IRR 403 PB 260
9.90 1.85 1.80 6.82 6.00 7.30 5.85 1.45 0.25 4.55 0.15 8.95 8.85 7.90 1.00 5.00 8.35 7.40 8.65 2.55 3.15 7.15 4.70 0.35 6.20 4.65
10.25 0.00 6.10 9.80 5.05 0.70 0.85 5.75 3.65 1.00 3.60 15.35 12.55 13.65 1.50 5.60 1.45 4.55 8.15 5.25 3.30 7.00 1.65 7.75 2.00 4.25
6.60 1.85 0.85 7.50 5.00 0.25 3.10 2.45 4.79 2.75 0.35 8.00 7.55 7.20 2.50 7.50 3.20 5.00 3.80 7.05 1.20 2.30 8.00 7.20 3.70 4.90
26.75 3.70 8.75 24.12 16.05 8.25 9.80 9.65 8.69 8.30 4.10 32.30 28.95 28.75 5.00 18.10 13.00 16.95 20.60 14.85 7.65 16.45 14.35 15.30 11.90 13.80
8.92 1.23 2.92 8.04 5.35 2.75 3.27 3.22 2.90 2.77 1.37 10.77 9.65 9.58 1.67 6.03 4.33 5.65 6.87 4.95 2.55 5.48 4.78 5.10 3.97 4.60
BPM 1
10.00
1.00
14.65
1.00
38.10
12.70
Total
147.62
165.80
135.59
13.45
449.01
149.67
Rata-an
5.09
5.72
4.68
15.48
5.16
Tabel Sidik Ragam Sumber
db
JK
KT
Fhit
Perlakuan
28
783.32
27.98
4.79
Error
58
338.80
5.84
Total
86
1122.12
FK = %KK =
2317.36 46.8%
**
F.05
F.01
1.69
2.09
Eliana Perangin-Angin : Uji Resistensi Klon IRR Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Sacc Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
C.
Lampiran 28. Data pengamatan laju pertumbuhan bercak (mm/hari) C. gloeosporioides pada 7 hsi, setelah di Transformasi ( x + 0.5) . Ulangan
Perlakuan
Total
Rata-an
1.225
3.157
1.052
2.655 2.665
8.513 9.168
2.838 3.056
0.707
1.533
3.773
1.258
2.569 3.209 2.356 1.095 1.162 2.500 2.037 1.225 2.025 3.981 3.612 3.762 1.414 2.470 1.396 2.247 2.941 2.398 1.949 2.739 1.466 2.872 1.581 2.179
1.162 2.828 2.345 0.866 1.897 1.718 2.300 1.803 0.922 2.915 2.837 2.775 1.732 2.828 1.924 2.345 2.074 2.748 1.304 1.673 2.915 2.775 2.049 2.324
5.248 8.743 7.251 4.754 5.579 5.614 5.203 5.275 3.753 9.971 9.508 9.435 4.371 7.643 6.295 7.403 8.040 6.892 5.164 7.178 6.662 6.569 6.219 6.773
1.749 2.914 2.417 1.585 1.860 1.871 1.734 1.758 1.251 3.324 3.169 3.145 1.457 2.548 2.098 2.468 2.680 2.297 1.721 2.393 2.221 2.190 2.073 2.258
I
II
III
IRR 400
0.707
1.225
IRR 401 IRR 402
2.711 3.225
3.146 3.279
IRR 404
1.533
IRR 405 IRR 406 IRR 407 IRR 408 IRR 409 IRR 410 IRR 411 IRR 412 IRR 413 IRR 414 IRR 415 IRR 416 IRR 417 IRR 418 IRR 419 IRR 420 IRR 421 IRR 422 IRR 423 IRR 424 BPM 24 RRIC 100 IRR 403 PB 260
1.517 2.706 2.550 2.793 2.520 1.396 0.866 2.247 0.806 3.074 3.058 2.898 1.225 2.345 2.975 2.811 3.025 1.746 1.910 2.766 2.280 0.922 2.588 2.269
BPM 1
3.240
3.892
3.735
10.868
3.623
Total
64.710
67.437
62.873
195.020
65.007
Rata-an
2.231
2.325
2.168
6.725
2.242
Tabel Sidik Ragam Sumber
db
JK
KT
Fhit
Perlakuan
28
37.11
1.33
4.21
Error
58
18.24
0.31
Total
86
55.35
FK = %KK =
437.16 25.0%
**
F.05
F.01
1.69
2.09
* = nyata ** = sangat nyata tn = tidak nyata
Eliana Perangin-Angin : Uji Resistensi Klon IRR Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Sacc Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
Lampiran 29. Data pengamatan laju pertumbuhan bercak (mm/hari) C. gloeosporioides pada 8 hsi Ulangan
Perlakuan I
II
Total
Rata-an 0.30
III
IRR 400
0.00
0.90
0.00
0.90
IRR 401
8.50
1.80
1.68
11.98
3.99
IRR 402 IRR 404 IRR 405 IRR 406 IRR 407 IRR 408 IRR 409 IRR 410 IRR 411 IRR 412 IRR 413 IRR 414 IRR 415 IRR 416 IRR 417 IRR 418 IRR 419 IRR 420 IRR 421 IRR 422 IRR 423 IRR 424 BPM 24 RRIC 100 IRR 403 PB 260
3.65 0.35 2.60 1.83 1.95 1.30 1.55 0.00 0.00 0.15 0.00 0.15 6.00 1.90 0.95 5.15 0.00 2.50 5.00 0.00 6.50 6.65 3.35 0.00 0.35 2.40
2.30 0.00 1.80 0.95 1.40 1.50 0.15 7.70 5.70 1.90 0.00 1.30 4.00 5.00 0.00 5.15 0.00 3.75 1.40 0.00 0.00 0.00 0.15 1.65 0.00 0.00
2.10 1.35 0.00 2.75 0.40 0.00 2.75 0.50 0.15 0.70 0.00 3.50 4.75 1.85 0.15 1.05 0.00 0.95 2.10 0.00 0.00 4.75 1.90 2.35 0.00 1.30
8.05 1.70 4.40 5.53 3.75 2.80 4.45 8.20 5.85 2.75 0.00 4.95 14.75 8.75 1.10 11.35 0.00 7.20 8.50 0.00 6.50 11.40 5.40 4.00 0.35 3.70
2.68 0.57 1.47 1.84 1.25 0.93 1.48 2.73 1.95 0.92 0.00 1.65 4.92 2.92 0.37 3.78 0.00 2.40 2.83 0.00 2.17 3.80 1.80 1.33 0.12 1.23
BPM 1
9.96
3.32
Total
66.58
3.80
48.95
0.45
42.74
5.71
158.27
52.76
Rata-an
2.30
1.69
1.47
5.46
1.82
Tabel Sidik Ragam Sumber
db
JK
KT
Fhit
Perlakuan
28
150.69
5.38
1.43
Error
58
218.49
3.77
Total
86
369.17
FK = %KK =
287.92 106.7%
tn
F.05
F.01
1.69
2.09
Eliana Perangin-Angin : Uji Resistensi Klon IRR Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Sacc Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
Lampiran 30. Data pengamatan pertumbuhan bercak (mm/hari) C. gloeosporioides pada 7 hsi, setelah di Transformasi Ulangan
Perlakuan
Total
Rata-an
0.71
2.60
0.87
1.48
5.99
2.00
1.67
1.61
5.32
1.77
0.92
0.71
1.36
2.99
1.00
1.76 1.53 1.57 1.34 1.43 0.71 0.71 0.81 0.71 0.81 2.55 1.55 1.20 2.38 0.71 1.73 2.35 0.71 2.65 2.67 1.96 0.71 0.92 1.70
1.52 1.20 1.38 1.41 0.81 2.86 2.49 1.55 0.71 1.34 2.12 2.35 0.71 2.38 0.71 2.06 1.38 0.71 0.71 0.71 0.81 1.47 0.71 0.71
0.71 1.80 0.95 0.71 1.80 1.00 0.81 1.10 0.71 2.00 2.29 1.53 0.81 1.24 0.71 1.20 1.61 0.71 0.71 2.29 1.55 1.69 0.71 1.34
3.98 4.53 3.89 3.46 4.04 4.57 4.00 3.45 2.12 4.15 6.96 5.43 2.72 6.00 2.12 5.00 5.34 2.12 4.06 5.67 4.32 3.86 2.34 3.75
1.33 1.51 1.30 1.15 1.35 1.52 1.33 1.15 0.71 1.38 2.32 1.81 0.91 2.00 0.71 1.67 1.78 0.71 1.35 1.89 1.44 1.29 0.78 1.25
BPM 1
2.07
0.97
2.49
5.54
1.85
Total
43.88
38.83
37.62
120.33
40.11
Rata-an
1.51
1.34
1.30
4.15
1.38
I
II
III
IRR 400
0.71
1.18
IRR 401
3.00
1.52
IRR 402
2.04
IRR 404 IRR 405 IRR 406 IRR 407 IRR 408 IRR 409 IRR 410 IRR 411 IRR 412 IRR 413 IRR 414 IRR 415 IRR 416 IRR 417 IRR 418 IRR 419 IRR 420 IRR 421 IRR 422 IRR 423 IRR 424 BPM 24 RRIC 100 IRR 403 PB 260
( x + 0.5) .
Tabel Sidik Ragam Sumber
db
JK
KT
Fhit
Perlakuan
28
15.75
0.56
1.67
Error
58
19.59
0.34
Total
86
35.33
FK = %KK =
166.44 42.0%
tn
F.05
F.01
1.69
2.09
* = nyata ** = sangat nyata tn = tidak nyata
Eliana Perangin-Angin : Uji Resistensi Klon IRR Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Sacc Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
Lampiran 31
Gambar 6. Foto daun klon IRR seri 400 dan klon pembanding
Eliana Perangin-Angin : Uji Resistensi Klon IRR Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Sacc Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
Lampiran 32.
Gambar 7. Cakram daun
Eliana Perangin-Angin : Uji Resistensi Klon IRR Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Sacc Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
Lampiran 33.
Gambar 8. Lokasi pengambilan sample daun klon IRR seri 400 di lahan sungai putih
Eliana Perangin-Angin : Uji Resistensi Klon IRR Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Sacc Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
Lampiran 34. Hubungan intensitas serangan (%) dengan laju pertumbuhan bercak (mm/hari) jamur C. gloeosporioides
Eliana Perangin-Angin : Uji Resistensi Klon IRR Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Sacc Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
Eliana Perangin-Angin : Uji Resistensi Klon IRR Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Sacc Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
Eliana Perangin-Angin : Uji Resistensi Klon IRR Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Sacc Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
Histogram intensitas serangan (%) jamur C. gloeosporioides 2 hsi sampai 8 hsi.
120.00
I n t e n s it a s S e r a n g a n ( % )
100.00
80.00
2 hsi 3 hsi
60.00
4 hsi 5 hsi 6 hsi
40.00
6
7 hsi 8 hsi
20.00
0.00 IRR 400 IRR 401 IRR 402 IRR 404 IRR 405 IRR 406 IRR 407 IRR 408 IRR 409 IRR 410 IRR 411 IRR 412 IRR 413 IRR 414 IRR 415 IRR 416 IRR 417 IRR 418 IRR 419 IRR 420 IRR 421 IRR 422 IRR 423 IRR 424 BPM 24 RRIC 100 IRR 403 PB 260 BPM 1
KLON Gambar 5. Histogram ketahanan klon terhadap intensitas serangan jamur C. gloeosporioides (%)
Eliana Perangin-Angin : Uji Resistensi Klon IRR Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Sacc Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
Histogram. Laju pertumbuhan bercak (mm/hari) jamur C. gloeosporioides 2 hsi sampai 8 hsi.
L a ju p e rtu m b u h a n b e rc a k (m m /h a ri)
16.00
14.00 12.00
10.00 2 hsi 3 hsi
8.00
4 hsi 5 hsi
6.00
6 hsi 7 hsi
4.00
8 hsi
2.00
0.00 IRR 400 IRR 401 IRR 402 IRR 404 IRR 405 IRR 406 IRR 407 IRR 408 IRR 409 IRR 410 IRR 411 IRR 412 IRR 413 IRR 414 IRR 415 IRR 416 IRR 417 IRR 418 IRR 419 IRR 420 IRR 421 IRR 422 IRR 423 IRR 424 BPM 24 RRIC 100 IRR 403 PB 260
KLO N Gambar 6. Hitogram laju pertumbuhan bercak jamur C. gloeosporioides (mm/hari)
Eliana Perangin-Angin : Uji Resistensi Klon IRR Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Sacc Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
BPM 1
Eliana Perangin-Angin : Uji Resistensi Klon IRR Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Sacc Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
Eliana Perangin-Angin : Uji Resistensi Klon IRR Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Sacc Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008