UJI EFEKTIFITAS EKSTRAK KELOPAK ROSELLA (HIBISCUS SABDARIFFA L.) TERHADAP PENURURAN KADAR KOLESTEROL SERUM DARAH AYAM BROILER Ratu Evina Dibyantini1) Irwan Simorangkir 2) Jurusan Kimia FMIPA UNIMED ABSTRAK Rosella (Hibiscus sabdariffa) mengandung antosianin, niasin dan pectin, Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis uji efektifitas ekstrak kelopak rosella (Hibiscus sabdariffa L.) terhadap penurunan kadar kolesterol serum darah ayam broiler. Sampel yang digunakan adalah 15 ekor ayam broiler dengan rataan berat badan berkisar 54 – 59 gr. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang diberikan dengan dosis ekstrak rosella yang bervariasi yaitu K0 (kontrol/ normal)= 0 mg/ Kg BB/ hari, K1= 20 mg/ Kg BB/ hari, K2= 40 mg/ Kg BB/ hari, K3= 60 mg/ Kg BB/ hari, K4= 80 mg/ Kg BB/ hari. Perubahan yang diamati adalah kadar kolesterol serum darah yang ditentukan dengan menggunakan spektronik RA-50. Data dianalisis dengan analisis varian pada taraf signifikan α 0,01 diperoleh FHitung = 487,98 dan FTabel = 5,98 yang berarti bahwa ada pengaruh pemberian ekstrak rosella terhadap kadar kolesterol serum darah ayam broiler. Hasil analisis statistik uji beda nyata terkecil (BNT) menunjukkan bahwa pemberian ekstrak Rosella berpengaruh nyata terhadap kadar kolesterol serum darah ayam broiler. Rataan kadar kolesterol serum darah ayam broiler untuk tingkat perlakuan, pemberian ekstrak Rosella 0 mg/kg/BB/hari, 20 mg/ Kg BB/ hari, 40 mg/ Kg BB/ hari, 60 mg/ Kg BB/ hari, dan 80 mg/ Kg BB/ hari berturut-turut sebagai berikut: 208 mg/dL, 182 mg/dL, 169 mg/dL, 131 mg/dL, dan 158 mg/dL. Dosis ekstrak rosella yang sangat berpengaruh dalam menurunkan kadar kolesterol adalah 60 mg/ Kg BB/ hari dengan kadar kolesterol µ = 131 ± 6 Kata Kunci : Kelopak Rosella, Kolestrol, Ayam Broiler
memerlukan
PENDAHULUAN Kolesterol sebenarnya bukan suatu
kolesterol
dalam
jumlah
tertentu (Utariningsih dkk., 2007).
penyakit, melainkan merupakan suatu hasil dari metabolisme tubuh terhadap lemak yang kita makan. Kolesterol juga dibuat oleh tubuh sendiri (hati) karena memang diperlukan
untuk
membentuk
otak,
Gambar 1 Struktur Kolesterol
membangun sel-sel, serta memproduksi empedu
dan
memproduksi
hormon.
Artinya,
tubuh
Kolesterol yang berlebihan akan
hormon-
menyebabkan gumpalan dalam saluran
sebenarnya
pembuluh
darah.
Akibatnya,
fungsi
jantung dan otak jadi terganggu. Hal inilah 1
menjadi masalah kesehatan di masyarakat
Salah satu tumbuhan yang saat ini
saat ini terutama yang tinggal di perkotaan.
diketahui dapat digunakan sebagai obat
Kadar kolesterol terlalu tinggi disebut
tradisional
Hiperkolesterolemia.
kolesterol dalam darah adalah Rosella
untuk
menurunkan
kadar
Hiperkolesterolemia adalah suatu
(Hibiscus sabdariffa L.), yakni pada
keadaan terjadinya peningkatan kadar
bagian bunga dan biji inilah bermanfaat
kolesterol di dalam darah (Rawayulis,
baik untuk kesehatan. Saat ini kelopak
2008).
rosella
Hiperkolesterolemia
meningkatkan
resiko
aterosklerosis,
jantung
dapat terjadinya
koroner
belum
dimanfaatkan
oleh
masyarakat secara maksimal. Salah satu
dan
kandungan di dalam kelopak rosella yang
penyakit pembuluh darah yang lain. Guna
dapat digunakan untuk menurunkan kadar
menilai apakah kadar kolesterol seseorang
kolesterol dalam darah adalah antosianin.
tinggi atau rendah, semuanya mengacu pada
pedoman
umum
telah
rosella adalah grossypeptin, antosianin,
digunakan di seluruh dunia yakni pedoman
gluside hibiscin, dan flavonoid. Antosianin
dari NCEP ATP III (National cholesterol
dalam kelopak bunga tersebut sangat
Education
bermanfaat
Program,
yang
Bahan aktif dari kelopak bunga
Adult
Panel
untuk
mencegah
kanker.
Treatment III), dimana telah ditetapkan
Bahkan, beberapa ilmuwan menyebut
bahwa nilai normal Total kolesterol lebih
antosianin itu dapat mengobati kanker,
kecil dari 200 mg/dl
terutama karena radikal bebas, seperti
(http://klikdokter.com/kolesterol/re
kanker
ad/2010/07/23/177/kontrol-kolesterol). Untuk
mengatasi
lambung
dan
leukemia
(http://hendriliu.blogspot.com/2010_04_01
masalah
_ archive.html).
kesehatan, masyarakat mengenal berbagai
Hasil
penelitian
sebelumnya
cara pengobatan yang dapat digunakan,
(Pratama, 2010), seduhan kelopak kering
mulai dari cara tradisional sampai modern.
bunga rosella dapat meningkatkan kadar
Cara pengobatan resmi di Indonesia
HDL sebanyak 61,74% dengan dosis 500
menggunakan cara pengobatan modern
mg/KgBB yang dicobakan terhadap hewan
yang dilakukan di rumah sakit, puskesmas
uji sprague dawley hiperkolesterolemia.
dan balai pengobatan yang lain. Sementara
Dengan
cara pengobatan di luar cara modern
menurunkan kadar LDL 91,25% yang
dikelompokkan sebagai cara pengobatan
dicobakan terhadap hewan uji sprague
alternatif termasuk di dalamnya cara
dawley hiperkolesterolemia
pengobatan tradisional.
2010), sedangkan penurunan kolesterol 2
dosis
500
mg/KgBB,
dapat
(Novianto,
total mencapai 46,58% dicobakan terhadap
Hiperkolesterolemia
(Dinayanti,
2010).
hewan uji sprague dawley
METODE PENELITIAN Penelitian ini dibagi menjadi 2 tahap,
Bahan yang digunakan adalah 15
yaitu:
ayam broiler, kelopak rosella, kertas
1. Pemeliharaan ayam broiler dalam kandang
sekaligus
saring, kapas, pakan ayam. Bahan kimia
memberikan
yang digunakan adalah kolesterol standar,
perlakuan, penelitian ini dilakukan
reagen kolesterol, akuades, etanol.
di Laboratorium Kimia FMIPA Universitas
Negeri
Medan
Rancangan Percobaan
(UNIMED) Jl. Williem Iskandar
Rancangan
Pasar V Medan Estate
percobaan
dalam
penelitian ini adalah Rancangan Acak
2. Analisis kolesterol dalam darah
Lengkap dengan 5 perlakuan dan 3
ayam broiler di Balai Laboratorium
ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah
Kesehatan
pemberian ekstrak Rosella.
(BLK)
Jl.
Williem
Iskandar pasar V barat I No.4
Metode statistik :
Medan Alat
Yij = µ + r1 + ∑ij i = 1,2,3
yang
digunakan
adalah
:
j = 1,2,3
Kandang yang terbuat dari kayu berukuran 0,5 x 1 meter yang alas kandang dibuat
dimana Yij = kadar kolesterol pada
dari kawat kasa, tempat pakan dan minum,
perlakuan ke-i, ulangan ke-j
dan peralatan laboratorium yaitu : blender,
µ = Nilai tengah populasi
hotplate, timbangan, spoid, pipet mikro
r1 = pengaruh perlakuan ke-i
liter, kuvet, tabung reaksi dan rak, gelas
∑ij = Galat percobaan dari perlakuan ke-i,
kimia, botol penyimpanan serum, corong,
ulangan ke-j. (Silitonga, 2007)
termometer, erlenmeyer, kaca arloji, pipet gondok,
alat
bedah,
sentrifusi,
Kadar
dan
ekstrak
Rosella
untuk
masing-masing perlakuan adalah sebagai
spektronik RA-50.
berikut :
3
Tabel 1 Kadar ekstrak Rosella untuk masing-masing perlakuan
Ulangan
Pemberian ekstark Rosella dengan dosis yang berbeda-beda selama 21 hari (mg/Kg BB/ hari) Ko
K1
K2
K3
K4
0
20
40
60
80
1
Y1,1
Y2,1
Y3,1
Y4,1
Y5,1
2
Y1,2
Y2,2
Y3,2
Y4,2
Y5,2
3
Y1,3
Y2,3
Y3,3
Y4,3
Y5,3
Prosedur Penelitian
100oC , sehingga diperoleh ekstrak yang
a). Tahap Persiapan
berbentuk padatan (Andayani dkk., 2007).
Pada tahap persiapan penelitian ini
c). Pemberian Perlakuan
terlebih dahulu kandang dibersihkan. Pada
Ayam broiler dibagi 5 kelompok
tahap pelaksanaan penelitian ini, ayam
dengan 3 ekor perkelompok dan dibagi
percobaan
secara acak. Sebelum diberi perlakuan,
diberi
nomor
pada
ekor,
kemudian dilakukan penimbangan berat
ayam diadaptasikan selama 7 hari.
badan untuk memperoleh data berat awal.
Setelah 7 hari setiap kelompok
Kemudian dilakukan pengacakan terhadap
diberi ekstrak rosella selama 21 hari
keseluruhan ayam tersebut, lalu diambil 3
dengan variasi dosis : K0 (dengan kontrol,
ekor
tanpa diberi ekstrak rosella) 0 mg/ Kg BB/
untuk
ditempatkan
setiap di
perlakuan
kandang
yang
dan telah
hari, K1 ( 20 mg/ Kg
disediakan sebelumnya.
BB/ hari; K2 (40 mg/ Kg BB/ hari)
b). Pembuatan Ekstrak Rosella
; K3 (60 mg/ Kg BB/ hari) ; K4 (80 mg/
Kelopak rosella kering sebanyak 50 g
Kg BB/ hari). Selanjutnya darah diambil
dimaserasi dengan 250 mL akuades selama
untuk dianalisis.
30 menit sambil dikocok dan diblender selama
3
menit.
Kemudian
disaring
Analisis Laboratorium a). Pengambilan Darah Ayam
menggunakan kertas saring. Penyaringan dilakukan dua kali. Filtrat dipekatkan
Pengambilan darah ayam dilakukan
dengan mengunakan hotplate, dengan suhu
dengan menggunakan spoid bersih dan kering.
Darah
diambil
dari
bagian
pembuluh darah vena sebanyak 3-4 ml, 4
setelah
terlebih
dahulu
diulas
dan
dibersihkan dengan alkohol. Tancapkan
Membiarkan campuran selama 10 menit.
spoid di atas plat busa dan biarkan selama
Mengukur absorbansi sampel pada
20 menit. Setelah benda-benda darah
pada
membeku,
spektronik RA-50.
pindahkan
serum
kedalam
λ-maks
menggunakan
tabung sentrifusi yang lain dan disentrifusi
d). Mengukur Kadar Kolesterol Dengan
kembali selama 10 menit pada skala 3000
Rumus
rpm.
Serum
yang
telah
benar-benar
terpisah dari benda-benda darah merah, masukkan dalam botol serum. b).
Penentuan
Absorbansi
Teknik Analisa Data
Larutan
Data yang diperoleh ditabulasi lalu
Standar Kolesterol
Mengambil
10
µL
dianalisis
kolesterol
tolak Ho. Jika terdapat pengaruh nyata dari
dalam kuvet yang bersih dan kering. 1000
µL
reagen
Mengukur
absorbansi
mana
yang
memberikan
a). Hasil Penelitian Panjang digunakan
c). Penentuan Absorbansi Sampel
menggunakan
gelombang pada
yang
pengukuran
akan kadar
kolesterol sampel penelitian ini yaitu pada
Mengambil 10 µL serum ayam
546 nm. Setelah dilakukan pengukuran
pipet
absorbansi standar dan sampel, maka
mikroliter dan memasukkannya ke
diperoleh
dalam kuvet yang bersih dan
penurunan
kadar
kolesterol
sebanyak 77 mg/dL atau 37 % dari kadar
kering. Menambah
pasangan
HASIL DAN PEMBAHASAN
menggunakan spektronik RA-50.
mengatahui
larutan
510-600 nm dengan interval 5 nm
dengan
untuk
(BNT). (Sinaga, 2008)
standar pada panjang gelombang
maka
dengan melakukan uji beda nyata terkecil
Membiarkan campuran selama 10 menit.
perlakuan
pengaruh yang berbeda tersebut ditentukan
kolesterol.
varians.
= 0,01 dengan kriteria Fhit ≥ Ftab maka
mikroliter dan memasukkannya ke
Menambah
analisa
Pengujian hipotesis dilakukan pada taraf α
standar dengan menggunakan pipet
dengan
kolesterol tanpa perlakuan. 1000
µL
reagen
Hasil pengukuran kadar kolesterol serum
kolesterol.
darah ayam broiler setelah pemberian 5
ekstrak rosella selama 3 minggu adalah
sebagai berikut :
Tabel 2 Kadar Kolesterol Serum Darah Ayam Broiler Ulangan 1 2 3 ∑ Yi Y
Dosis ekstrak rosella (mg/ Kg BB/ Hari) 0 20 40 60 80 210 185 167 131 156 206 182 169 133 158 208 179 171 129 160 624 546 507 393 474 208 182 169 131 158
Berdasarkan hasil perhitungan statistika maka dapat diperoleh hasil analisis ragam untuk penurunan kadar kolesterol ayam broiler. Tabel 3 Analisi Ragam untuk Penurunan kadar kolesterol Serum Darah Ayam Broiler Sumber Keragaman
DB
JK
KT
Perlakuan
4
9759,6
2439,9
Galat
10
50
5,0
FHitung
FTabel 5%
1%
3,48
5,98
487,98**
Total 14 9809,6 Keterangan: **= Beda nyata pada α=0,01 dan α=0,05
rosella 20 mg/ Kg BB/ Hari, 40 mg/ Kg
b). Pengujian Hipotesis Berdasarkan
hasil
uji
statistik
BB/ Hari, 6 mg/ Kg BB/ Hari dan 80 mg/
dengan menggunkan sidik ragam (variasi)
Kg BB/ Hari diperoleh rataan kadar
diperoleh FHitung = 487,98, lebih besar dari
kolesterol serum darah ayam broiler
FTabel (0,01) = 5,98. Hal ini menunjukkan
berturut-turut sebesar: 208 mg/dL, 182
bahwa H0 ditolak dan Ha diterima yaitu
mg/dL, 169 mg/dL, 131 mg/dL, 158
ada pengaruh pemberian ekstrak rosella
mg/dL. Hasil uji statistika menunjukkan
terhadap kadar kolesterol serum darah
bahwa ada pengaruh pemberian ekstrak
ayam broiler.
rosella terhadap kadar kolesterol serum darah ayam broiler. Kadar kolesterol menurun terutama pada pemberian ekstrak
Pembahasan Dari hasil analisis serum darah ayam
rosella dengan dosis 60 mg/ Kg BB/ hari
broiler untuk tingkat perlakuan kontrol (0
selama 3 minggu dengan rataan 131
mg/ Kg BB/ Hari), pemberian ekstrak
mg/dL. 6
Menurut Dinayanti (2010), bila
sehingga
dapat
mencegah
diberikan ekstrak rosella akan mempunyai
aterosklerosis,
pengaruh
untuk
pembuluh
kolesterol
dalam darah. Apabila dilihat
menghambat proses aterogenesis dengan
dari rataan pertambahan berat badan ayam
mengoksidasi lemak jahat dalam tubuh,
broiler,
yaitu lipoprotein densitas rendah (LDL).
menurunkan
kadar
peningkatan pemberian ekstrak
rosella dari 20 mg/ Kg BB sampai 60 mg/
penyakit
terjadinya
darah.
Mekanisme
penyumbatan
Antosianin
kerja
bekerja
antioksidan
Kg BB menunjukkan berat badan ayam
memiliki dua fungsi. Fungsi pertama
broiler juga semakin menurun Hal ini
merupakan fungsi utama dari antioksidan
mungkin disebabkan menurunnya selera
yaitu sebagai pemberi atom hidrogen.
makan ayam, sehingga protein yang masuk
Antioksidan (AH) yang mempunyai fungsi
dalam tubuh semakin berkurang, yang
utama tersebut sering disebut sebagai
menyebabkan
antioksidan primer. Senyawa ini dapat
Pembentukan
kolesterol
dalam tubuh ayam broiler juga berkurang. Sedangkan
pemberian
memberikan atom hidrogen secara cepat
ekstrak
ke radikal lipida (R*, ROO*) atau
rosella pada dosis 80 mg/Kg BB/hari kadar
mengubahnya ke bentuk lebih stabil,
kolesterol serum darah ayam broiler
sementara turunan radikal antioksidan
meningkat dan berat badan juga makin
(A*) tersebut memiliki keadaan lebih
bertambah. Naiknya kembali kolesterol
stabil dibanding radikal lipida.
ayam broiler pada dosis 80 mg/Kg BB/hari dimungkinkan
karena
kandungan
Fungsi kedua merupakan fungsi
zat
sekunder antioksidan, yaitu memperlambat
dalam ekstrak rosella sudah terlalu tinggi
laju
atau melebihi yang dibutuhkan tubuh,
mekanisme diluar mekanisme pemutusan
sehingga fungsi flavonoid dan antosianin
rantai autooksidasi dengan pengubahan
dalam ekstrak rosella sudah tidak optimal.
radikal lipida ke bentuk lebih stabil.
Kemampuan Hibiscus sabdariffa
autooksidasi
Penambahan
dengan
berbagai
antioksidan
(AH)
dalam menurunkan kadar kolesterol total
primer dengan konsentrasi rendah pada
diduga diperantarai oleh flavonoid, niasin,
lipida dapat menghambat atau mencegah
vitamin C, dan antosianin. Tetapi dalam
reaksi autooksidasi lemak dan minyak.
penelitian ini, niasin dan vitamin C, telah
Penambahan tersebut dapat menghalangi
mengalami kerusakan pada saat penguapan
reaksi oksidasi pada tahap inisiasi maupun
pelarut.
propagasi.
Salah satu fungsi antosianin adalah sebagai
antioksidan
di
dalam
Radikal-radikal
antioksidan
(A*) yang terbentuk pada reaksi tersebut
tubuh
relatif stabil dan tidak mempunyai cukup 7
energi
untuk
dapat
bereaksi
dengan
Antosianin kadar
juga HDL
dapat
molekul lipida lain membentuk radikal
meningkatkan
karena
lipida baru.
antosianin memiliki efek inhibisi terhadap enzim CETP. Kadar HDL yang meningkat
Inisiasi : R* + AH —-> RH + A*
akan meningkatkan clearence kolesterol di
Radikal lipida
Propagasi : ROO* + AH—->ROOH + A*
perifer untuk dibawa ke hepar dan
Besar konsentrasi antioksidan yang
selanjutnya akan dibuang lewat sekresi
ditambahkan dapat berpengaruh pada laju
asam empedu sehingga kolesterol total
oksidasi. Pada konsentrasi tinggi, aktivitas
akan menurun. (Dinayanti, 2010)
antioksidan grup fenolik sering lenyap bahkan
antioksidan
tersebut
Adanya penurunan kadar kolesterol
menjadi
ayam broiler setelah diberi ekstrak rosella
prooksidan. Pengaruh jumlah konsentrasi
selama 3 minggu menunjukan pengaruh
pada laju oksidasi tergantung pada struktur
yang positif bagi tubuh. Mengingat begitu
antioksidan, kondisi dan sampel yang akan
bahayanya kolesterol yang berlebihan
diuji.
maka
AH + O2 ———–> A*
perlu
adanya
upaya
untuk
+ HOO*
menurunkan kadar kolesterol, yaitu dengan
AH + ROOH —> RO* + H2O + A*
mengkonsumsi rosella. Dapat dicoba untuk
Proses
penuaan
dan
penyakit
menggunakan
ekstrak
rosella
karena
degeneratif seperti kanker kardiovaskuler,
mengandung flavonoid, niasin, vitamin C,
penyumbatan
yang
dan antosianin yang dapat menurunkan
aterosklerosis,
kadar biosintesis kolesterol, mengurangi
stroke, dan tekanan darah tinggi serta
produksi kolesterol dalam hati, mampu
terganggunya sistem imun tubuh dapat
menurunkan kadar trigliserida dan mampu
disebabkan oleh stress oksidatif.
memperantai penurunan kadar LDL dan
meliputi
pembuluh
hiperlipidemik,
darah
Stress oksidatif adalah keadaan
lipoprotein.
tidak seimbangnya jumlah oksidan dan prooksidan dalam tubuh. Pada kondisi ini,
KESIMPULAN DAN SARAN
aktivitas molekul radikal bebas atau
Kesimpulan
reactive oxygen species (ROS) dapat menimbulkan
kerusakan
seluler
Dari hasil penelitian tentang uji
dan
efektifitas
ekstrak
kelopak
rosella
genetika. Kekurangan zat gizi dan adanya
terhadap penurunan kadar kolesterol serum
senyawa xenobiotik dari makanan atau
darah ayam broiler, dapat disimpulkan
lingkungan
bahwa:
yang
terpolusi
akan
memperparah keadaan tersebut. 8
1. Ada pengaruh pemberian ekstrak
DAFTAR PUSTAKA
rosella terhadap kadar kolesterol
Andayani, R., Lisawati, Y., Maimunah, (2008), Penentuan Aktivitas Antioksidan, Kadar Fenolat Total dan Likopen pada Buah Tomat (Solanum Lycopersicum L), Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi, Vol. 13, No. 1, http://ffarmasi.unand.ac.id/pub/JS TF-Feb2009%20_regina_.pdf
serum darah ayam broiler. 2. Dosis ekstrak rosella yang sangat berpengaruh dalam menurunkan kadar kolesterol adalah 60 mg/ Kg BB/ hari dengan kadar kolesterol = 131 ± 6 (mg/dL).
Dinayanti, T. (2010), Pengaruh Pemberian Seduhan Kelopak Kering Bunga Rosella (Hibiscus Sabdariffa) Terhadap Kadar Kolesterol Total Serum Tikus Sprague-Dawley Hiperkolesterolemik http://eprints.undip.ac.id/23791/1/ Tezza_D.pdf
Saran 1. Upaya untuk menjaga kesehatan, terutama
untuk
penyakit
kardiovaskuler/
aterosklerosis kadar
menghindari
yang
kolesterol
disebabkan
tinggi
http://hendriliu.blogspot.com/2010_04_01_arc hive.html
adalah
dengan mengkonsumsi rosella. 2. Perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang
pengaruh
http://klikdokter.com/kolesterol/read/2010/ 07/23/177/kontrol-kolesterol
pemberian
ekstrak rosella terhadap komponen Lehninger, L.A.,(1982), Dasar-Dasar Biokimia, Penerbit Erlangga, Jakarta
darah yang lain. 3. Perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang
pengaruh
pemberian
Novyanto, R. (2010), Pengaruh Pemberian Seduhan Kelopak Kering Bunga Rosella (Hibiscus Sabdariffa) Terhadap Kadar Kolesterol LDL Serum Tikus Sprague-Dawley Hiperkolesterolemik http://eprints.undip.ac.id/23669/1/ Rico_N.pdf
ekstrak rosella terhadap komponen darah lain dengan memvariasikan pelarut dan lama waktu maserasi. 4. Perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang cara memperoleh ekstrak rosella kerusakan
dengan
meminimalkan
kandungan
Pratama,
zat-zat
penurun kolesterol. 5. Perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang
efek
samping
dari
mengkonsumsi rosella.
9
M. F.R. (2010), Pengaruh Pemberian Seduhan Kelopak Kering Bunga Rosella (Hibiscus Sabdariffa) Terhadap Kadar Kolesterol HDL Serum Tikus Sprague Dawley Hperkolesterole mik http://eprints.undip.ac.id/236 08/1/Muh_Fakhri.pdf
Silitonga, P.M., (2007), Statistik : Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, FMIPA, UNIMED, Medan Utariningsih, D., Novita, R., Sari, R.P., Wati. E.M., Arifin, A.S., (2007), Dekok Rambut Jagung (Zea Mays) Efektif Dalam Menurunkan Kadar Kolesterol Tikus Putih (Rattus Norvegicus) http://student_research.umm.ac.id /index.php/pkmi/article/viewFile/ 5/ 6_ umm_ student_ research.pdf
10