UJI AKTIVITAS PENGHAMBATAN FRAKSI POLAR EKSTRAK KLIKA ANA’ DARA (Croton oblongus Burm F) TERHADAP SEL KANKER HeLa Asrul Ismail1, Gemy Nastyty Handayany2,Asriani Buhari3 Jurusan Farmasi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Alauddin Makassar Email :
[email protected],
[email protected] ABSTRAK Telah dilakukan penelitian mengenai Uji Aktivitas Penghambatan Fraksi Polar Ekstrak Klika Ana’ Dara (Croton oblongus Burm F) terhadap sel kanker HeLa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana aktivitas penghambatan serta menentukan nilai IC50 dari fraksi polar ekstrak klika ana’ dara (Croton oblongus Burm F) terhadap sel kanker HeLa (Kanker serviks). Penentuan aktivitas penghambatan dilakukan dengan metode MTT Assay terhadap sel line Hela guna melihat potensi antikanker dari fraksi polar ekstrak klika ana’ dara (Croton oblongus Burm F). Fraksi uji dibuat dengan konsentrasi 1000; 500; 250; 125; 62,5; 31,25; dan 15,625 µg/ml, diujikan pada media yang berisi sel HeLa. Jumlah sel yang hidup dilihat berdasarkan nilai absorbansi dari warna yang terbentuk oleh reaksi reduksi garam tetrazolium MTT. Parameter penelitian adalah menentukan nilai IC50 dari hasil persamaan regresi antara log konsentrasi fraksi vs probit kematian sel. Dari persamaan regresi linier yang diperoleh didapat hasil IC50 sebesar 230,4092 µg/mL. Berdasarkan analisis sitotoksisitas terhadap sel HeLa, dapat disimpulkan bahwa fraksi Polar Ekstrak Klika Ana’ Dara (Croton oblongus Burm f.)kurang berpotensi terhadap sel kanker serviks. Kata Kunci : Klika Croton oblongus, Kanker Serviks, Sel HeLa, MTT, Antikanker
PENDAHULUAN Kanker merupakan suatu penyakit sel
yang
ditandai
Kanker leher rahim atau serviks
dengan hilangnya
adalah penyakit yang disebabkan oleh
fungsi kontrol sel terhadap regulasi daur
proses keganasan yang terjadi pada
sel maupun fungsi homeostatis sel pada
serviks atau mulut rahim. Penyebab kanker
organisme multiseluler. Dengan kegagalan
leher rahim belum diketahui secara pasti,
tersebut, sel tidak dapat berproliferasi
namun diduga sekitar 95% disebabkan
secara
oleh
normal.
berproliferasi
Akibatnya,
sel
terus-menerus
akan
sehingga
Papilloma
Virus
(HPV)
merupakan
salah
(Canava dan Doshi, 2000).
menimbulkan pertumbuhan jaringan yang abnormal ( Sugiyarto, 2013 : 12).
Human
Kemoterapi satu
langkah penyembuhan
dalam
Menurut American Cancer Society
kanker tetapi memiliki efek samping yang
pada tahun 2014 diperkirakan 4.020
tidak menyenangkan, penyembuhan yang
kematian
kurang tuntas bahkan terjadi resistensi
akibat
kanker
serviks,
dan
12.360 kasus kanker serviks diharapkan dapat
didiagnosis
(American
obat. Alternatif
Cancer
Society, 2014: 2). JF FIK UINAM Vol.3 No.3 2015
87
pengobatan
kanker
dapat
dilakukan
dengan memanfaatkan senyawa yang terkandung dalam karena
itu
bahan
perlu
alam.
METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu pelaksanaan
Oleh
Penelitian
ini
dilakukan
di
adanya penelitian
Laboratorium Biologi Farmasi Fakultas
mengenai alternatif pengobatan kanker
Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri
serviks yang efektif dan efisien berbasis
Alauddin
bahan alam (Handoko,dkk, 2011 : 222).
Kedokteran
Salah satu dari bahan alam yang mempunyai
aktivitas
sebagai
agen
Makassar Universitas
Dara (Croton oblongus Burm F.).Salah
a. Ekstraksi
satu kandungan utama dalam klika ana’
flavanoid.
bersifat
sitotoksik
Berdasarkan
adalah
penelitian
Gadjah
Mada
Maret 2015. Prosedur Penelitian
yang
Fakultas
Yogyakarta. Dimulai pada bulan Januari -
kemoprevensi kanker adalah klika Ana’
dara
dan
Sampel klika ana’ dara (Croton oblongus Burm F.) yang telah dirajang ditimbang
sebanyak
500
gram,
sebelumnya ekstrak metanol klika ana’
dimasukkan kedalam wadah maserasi,
dara (Croton oblongus Burm F) dengan uji
kemudian dituang cairan penyari n-heksan
metode BST (Brine Shrimp lethality Test)
ke dalam wadah maserasi yang telah berisi
memiliki efek toksik terhadap Artemia
sampel klika ana’ dara kering hingga
salina Leach dengan nilai LC50 sebesar
terendam, ditutup dan dibiarkan selama
3,89 µg/ml dan memiliki potensi sebagai
1x24 jam terlindung dari cahaya. Setelah
antikanker. Selain itu, ekstrak metanol klika
1x24 jam, disaring ke dalam wadah
Ana’ Dara (Croton oblongus Burm F.)
penampung dan ampas yang diperoleh
memiliki aktivitas antioksidan ( zat yang
selanjutnya dimaserasi kembali dengan
dapat menetralkan radikal bebas) yang
penyari n-heksan yang baru. Maserasi ini
kuat terhadap DPPH dengan nilai IC50
dilakukan sebanyak 3 kali penyarian.
sebesar 91,96 µg/ml. Sehingga dapat
Ampas n-heksan yang diperoleh diangin-
melindungi sistem biologi tubuh dari efek
anginkan hingga kering dengan tujuan
merugikan yang timbul dari proses ataupun
untuk menguapkan pelarut n-heksan yang
reaksi yang menyebabkan oksidasi yang
ada.
berlebihan sehingga mampu menghambat
dimasukkan kembai ke dalam wadah
aktivasi karsinogen.
maserasi yang baru dan ditambahkan
Ampas
kering
yang
diperoleh
Oleh karena itu perlu dilakukan uji
pelarut metanol hingga terendam untuk
sitotoksisitas fraksi polar ekstrak klika ana’
memperoleh ekstrak yang lebih polar dari
dara (Croton oblongus Burm F) terhadap
ekstrak n-heksan dan dibiarkan selama
sel kanker serviks (sel HeLa).
1x24 jam terlindung dari cahaya, diakukan hal yang sama dengan perlakuan pada pelarut sebelumnya, hingga diperoleh filtrat
JF FIK UINAM Vol.3 No.3 2015
88
n-heksan
dan
penyarian
yang
dikeringkan
metanol.
Hasil
dari
Uji sitotoksik dilakukan dengan cara
kemudian
sel yang telah dikultur dipanen, kemudian
menggunakan
sel HeLa dimasukan dalam sumuran plate
diperoleh
dengan
desikator vakum.
96-well. Uji sitotoksik dilakukan dengan
b. Fraksinasi
metode MTT. Larutan uji dibuat dengan dengan
seri kadar 1000 μg/ml; 500 μg/ml; 250
metode KCV, ekstrak metanol klika ana’
μg/ml; 125 μg/ml; 62,5 μg/ml; 31,25 μg/ml;
dara (Croton oblongus Burm F.)ditimbang
15,625 μg/ml dan dibuat kontrol sel serta
sebanyak 3 gram dan ditimbang silika gel
kontrol blank. Sel didistribusikan ke dalam
sebanyak
96 sumuran dan diinkubasi bersama fraksi
Fraksinasi
dengan
dilakukan
20 gram. Dilarutkan ekstrak metanol
lalu
uji selama 1 x 24 jam. Pada masing-masing
ditambahkan sedikit demi sedikit silika gel
sumuran ditambah 100μl MTT. Selanjutnya
hingga ekstrak mengering seperti serbuk.
diinkubasi lagi 4 jam pada suhu 37o C. Sel
Dimasukkan silika gel dan ekstrak ke
yang hidup akan bereaksi dengan MTT
dalam gelas Kromatografi Cair Vakum
membentuk warna ungu. Reaksi MTT
(KCV) dan dimampatkan dengan pompa
dihentikan dengan SDS (reagen stopper),
vakum kemudian dielusi dengan eluen etil
lalu diinkubasi semalam pada suhu kamar.
: metanol. Cairan pengelusi dibuat dengan
Serapan dibaca pada ELISA reader pada
gradien
meningkat
panjang gelombang 595 nm. Dari data
berdasarkan profil KLT.Fraksi-fraksi yang
absorbansi yang diperoleh dihitung %
diperoleh diuapkan, kemudian dilihat profil
inhibisi dengan menggunakan rumus :
kepolaran
KLT-nya.
Fraksi
secukupnya,
yang
yang
memiliki
kromatogram dan warna bercak yang sama digabung menjadi satu, kemudian
Selanjutnya
diangin-anginkan hingga menjadi fraksi
menggunakan
kental untuk diujikan ke sel HeLa.
mendapatkan
c. Penyiapan Larutan Uji
menunjukkan persentase kematian sel
Fraksi
polar
klika
ana’
dara
data
diolah
analisis nilai
dengan
probit
IC50 sampel
untuk yang
pada kultur sebanyak 50 %.
ditimbang sebanyak 10 mg dan dilarutkan menggunakan pelarut DMSO sebanyak
HASIL PENELITIAN
100 µL, sehingga diperoleh larutan stok
Pada fraksi A dari klika ana’ dara
dengan konsentrasi 100 mg/mL. Larutan uji
(Croton oblongus Burm F) menunjukkan
dibuat dengan konsentrasi 1000; 500; 250;
bahwa semakin tinggi konsentrasi dari
125; 62,5; 31,25; dan 15,625 dari larutan
sampel uji yang diberikan maka semakin
stok.
kecil persentase kehidupan sel HeLa dan semakin
besar
sifat
toksisitasnya.
d. Uji Sitotoksik dengan MTT JF FIK UINAM Vol.3 No.3 2015
89
Sedangkan untuk fraksi B tidak memiliki penghambatan terhadap pertumbuhan sel HeLa begitu pula dengan fraksi C yang memiliki nilai penghambatan yang rendah terhadap sel HeLa. Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan dengan metode analisis Hasil tersebut menunjukkan bahwa
probit diperoleh nilai IC50 dari fraksi A, B dan C (dapat dilihat pada tabel 1).
dari setiap fraksi tidak ada yang dapat digunakan sebagai obat antikanker, karena
Tabel 1.Hasil perhitungan IC50 dan jumlah penghambatan terhadap sel HeLa berdasarkan tiap konsentrasi.
syarat suatu senyawa sebagai antikanker
a. Fraksi A
KESIMPULAN
yaitu nilai IC50 < 30 µg/mL (Cho, 1998).
1. Fraksi A dari fraksi polar ekstrak Klika Ana’ Dara (Croton oblongus Burm F) memiliki
aktivitas
penghambatan
terhadap sel HeLa sedangkan fraksi B dan fraksi C tidak memiliki aktivitas penghambatan terhadap sel HeLa. 2. Fraksi A dari fraksi polar ekstrak Klika Ana’ Dara (Croton oblongus Burm F) memiliki nilai IC50 sebesar 230,4092 b. Fraksi B
µg/mL terhadap sel kanker HeLa. KEPUSTAKAAN ATTC.
HeLa Cell. Diambil dari: http://www.atcc.org diakses pada tanggal 24 februari 2015. 2011
Buhler, Miranda C. Antioxidant activities of Flavonoids [online]. Available from: http://lpi.oregonstate.edu/fwoo/ flavonoid.htm. 2009
c. Fraksi C
Canava, T.P, Doshi N. R. “Cervical cancer Physic”. 2000 CCRC. “Prosedur Tetap Uji Sitotoksik Metode MTT”.Yogyakarta : Cancer Chemoprevention research center : Fakultas Farmasi UGM. 2012
JF FIK UINAM Vol.3 No.3 2015
90
S.J, et al. “Novel Cytotoxic Polyprenila-terd Xanthones From Garcinia gaundichaudii(Guttiferae)”. Tetrahedron: 10915-10924. 1998
Sugiyarto, Wahyu. “Uji sitotoksisitas fraksi Butanol kulit batang srikaya (Annona squamosa L) terhadap sel Hela”. Jakarta : Universitas 17 agustus 1945. 2013
Demeule M et al. Grean tea catechin as novel antitumor and antiangiogenic compounds. Curr.Med. Chem-AntiCancer Agent, p. 2:441-63.
Susilowati, dkk.Uji sitotoksisitas fraksi n – Heksana ekstrak etanol Herba alfalfa (Medicago sativa L) pada sel T47D dan sel HeLa serta identifikasi kandungan senyawa kimianya. Fakultas Farmasi Universitas Wahid Hasyim. Semarang. 2002
Cho,
Djajanegara, I., Prio Wahyudi. “Pemakaian Sel HeLa dalam Uji Sitotoksisitas Fraksi Kloroform dan Etanol Ekstrak Daun Annona Squamosa”. Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia, April 2009, hal 7-11. Jakarta. Freshney, R.I. “Culture of Animal Cells : A manual Basic of Technique”. New York : Wiley – Liss Inc. 2000 Handoko, dkk. “Aktivitas sitotoksik ekstrak etanolik rimpang temu kunci (Boesenbergia Pandurata) terhadap sel kanker Hela dan sel kanker kolon WiDr”.Yogyakarta : Majalah Kesehatan PharmaMedika vol.3 No.1. 2011
Vizcaino F et al. The flavonoid quercetininduced apotosis and inhibits JNK activation in intimal vascular smooth muscle cells. Biochemical and Biophysical Research communications [serial online]; 346 (3):919-25. Available from:http://www.sciencedirect.com. 2006 Wilson A.P. “Cytotoxicity and Viability Assays”. Dalam JRW Masters, ed. Animal Cell Culture : A Practical approach,3rd ed. Oxford: Oxford University Press. 2000
Listyowati, dkk. “Efek sitotoksik dan pemacuan apoptosis fraksi Petroleum eter ekstrak etanol daun tapak liman ( Elephantopus scaber Linn) terhadap sel Hela”. Yogyakarta : Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan. 2013 Puji, et al. Uji Sitotoksisitas Dan Efek Ekstrak Spons Laut Aaptos suberitoides Terhadap Sel Kanker Serviks (HeLa) Secara In Vitro. 2011 Ritmaleni, et al. “Sintesis dan uji sitotoksisitas senyawa LR-2 pada sel kanker payudara T47D”.Majalah Farmasi Indonesia. 2011 Society American Cancer. “Cancer facts & figures 2014”. 250 William street,NW, Atlanta : American Cancer Society. 2014
JF FIK UINAM Vol.3 No.3 2015
91