Retno santoro
tutorial
APRIL 1999 SANS FOR WINDOWS TUTORIAL I. Method : Static Equivalent Load A. Menjalankan SANS for Windows § §
Klik icon SANSPRO Tekan tombol OK
B. Masuk ke Interactive Modeler § §
Pilih Modeler Pilih Interactive Modeler
C. Pembuatan Model 1.
Menentukan batas area (working range)
1 Icon Range § § §
§
2.
Klik icon Range atau pilih View / View Option (akan tampil dialog box Model View Option) Klik View Range Pada Building Floor Coordinate Range ü Ketik pada : X = -200 | to 2000 ü Ketik pada : Y = -200 | to 1800 ü Ketik pada : Grid Spacing DX = 100 | DY = 100 Tekan tombol OK
Menetapkan Parameter Icon Parameter a.
Title dan Note § Pilih Parameter / Title and Note (tampil dialog box Model Name) ü Ketik pada Title-1 = Perencanaan Struktur Gedung 4 Lantai ü Ketik pada Title-2 = (Beton Bertulang) ü Ketik pada Note for Engineer = Ukuran kolom 40/40; balok 30/50, balok pendek 25/40 § Tekan tombol OK
b.
Unit System § Pilih Parameter / Unit System (tampil dialog box Unit System) ü Pilih pada Unit System = MKS (Cm, Kg, Second) § Tekan tombol OK
c.
Parameter Struktur dan Disain § Pilih Parameter / Structure (tampil dialog box Structure and Design Parameter) ü Klik pada Structure Model = Building 3D Standard ü Klik pada Material = Concrete ü Klik pada Structure Type = Non-Ductile Frame ü Klik pada Design Method = Non-Capacity ü Klik pada Design Code = CONCRETE PBI-91 ü Ketik pada Important Factor, I = 1 ü Ketik pada Ductility Factor, K = 1 § Tekan tombol OK
d.
Metoda Analisis
2 § §
e.
Pilih Parameter / Analysis Option (tampil dialog box Analysis Option) Klik General ü Klik pada Analysis Method = Static Analysis ü Klik pada Condensation = 3 DOF/Floor Condensation ü Klik Use Rigid Floor Model dan Include Slab in Floor Weight/Mass Calculation (tanda check list on ) ü Tekan tombol OK
Load Combination § Pilih Parameter / Load Combination (tampil dialog box Load Parameter) ü Klik pada Load Comb Type = Self + Dead + Live + EQX, EQZ Load ü Klik Apply § Tekan tombol OK
3.
Menetapkan Building Parameter § Pilih Building / Parameter (tampil dialog box Building Parameter) ü Ketik pada No. of Storey/Floor = 4 ü Ketik pada No. of Column Layout = 1 ü Ketik pada No. of Beam Layout = 2 ü Ketik pada No. of Shear Wall Layout = 0 ü Ketik pada No. of Slab Data = 2 § Tekan tombol OK
4.
Menentukan data properties a.
Material § Pilih Parameter / Material (tampil dialog box Material Data) § Pilih Add ü Klik pada Material = ISOTROPIC ü Ketik pada Name = K-225 ü Ketik pada Thermal Coef. = 0 ü Ketik pada Unit Weight = 0.0024 [γ = 2400 kg/m3] ü Ketik pada Elastic Modulus = 2.1e5 ü Ketik pada Shear Modulus = 8.75e4 ü Ketik pada Poisson Ratio = 0.2 § Tekan tombol OK jika sudah selesai
3 b.
Section § Pilih Parameter / Section (tampil dialog box Section Properties Data) § Pilih Add [Section No. 1] ü Pilih Type = RECT ü Ketik pada Name = K-40/40 ü Ketik pada b = 40 | ht = 40 § Pilih Add [Section No. 2] ü Pilih Type = RECT [atau sama dengan klik tombol kanan mouse di atas section No. 2, kemudian pilih Rect (Solid)] ü Ketik pada Name = K-30/50 ü Ketik pada b = 30 | ht = 50 | bf = 30 | tf = 0 [Balok persegi] § Pilih Add [Section No. 3] ü Pilih Type = RECT ü Ketik pada Name = K-25/40 ü Ketik pada b = 25 | ht = 40 | bf = 25 | tf = 0 [Balok persegi] § Pilih Add [Section No. 4, pelat lantai t =12 cm] ü Pilih Type = THICKNESS ü Ketik pada Name = t=12 cm ü Ketik pada tp = 12 § Pilih Add [Section No. 5, pelat atap t =10 cm] ü Pilih Type = THICKNESS ü Ketik pada Name = t=10 cm ü Ketik pada tp = 10 § Tekan tombol OK
c.
Design § Pilih Parameter / Design (tampil dialog box Design Properties Data) § Pilih menu General (terlihat beberapa parameter umum untuk disain). § Pilih Add ü Klik/pilih Concrete Biaxial Column ü Klik pada Structure Type = Nonductile ü Klik pada Design Method/Code = Concrete, PBI-91 § Pilih Reinforced Concrete ü Ketik pada Section Properties : B = 40 | H = 40 | cv = 5 [Lebar penampang | Tinggi penampang | cover] ü Ketik pada Concrete Material : Ec = 2.1e5 | fc1 = 187 [Modulus Elastisitas | K-225
4 ü Ketik pada Main Rebar Data : Fy = 3200 | db = 1.9 [U-32 | Main rebar] ü Klik pada Stirrup Type = Rectangle ü Klik pada Stirrup Rebar : Fyv = 2400 | dv = 1 [U24 | Dia. sengkang] §
Pilih Add ü Klik/pilih Concrete Girder ü Ketik pada Section Properties : Bw = 30 | Ht = 50 | Bf = 30 | Tf = 0 [atau memilih tombol Section yang dengan sendirinya menampilkan tabel Section Properties Data lalu sorot section No. 2, klik OK maka B, H, Bf, Tf akan didefinisi secara otomatis] ü Ketik pada cv = 4 | delta = 0.5
§
Pilih Add ü Klik Concrete Girder ü Ketik pada Section Properties : B = 25 | H = 40 | Bf = 25 | Tf = 0 [atau memilih tombol Section yang dengan sendirinya menampilkan tabel Section Properties Data lalu sorot section No. 3, klik OK maka B, H, Bf, Tf akan didefinisi secara otomatis]
§
Pilih Add ü Klik Concrete Slab ü Ketik pada Section Properties : B = 12 [atau memilih tombol Section yang dengan sendirinya menampilkan tabel Section Properties Data lalu sorot section No. 4, klik OK maka B akan didefinisi secara otomatis, parameter lainnya dapat diabaikan] ü Ketik pada cv = 2.5 | Fy = 2400 | db = 1
§
Pilih Add ü Klik Concrete Slab ü Ketik pada Section Properties : B = 10 ü Ketik pada cv = 2.5 | Fy = 2400 | db = 1 § Tekan tombol OK
d.
Elset
Icon Elset §
Pilih Parameter / Elset (tampil dialog box Element Data Set)
5
§
ü Ketik pada baris-1 : Material Design=1 | Texture =0 ü Ketik pada baris-2 : Material Design=2 | Texture =0 ü Ketik pada baris-3 : Material Design=3 | Texture =0 ü Ketik pada baris-4 : Material Design=4 | Texture =0 ü Ketik pada baris-5 : Material Design=5 | Texture =0 Bila sudah selesai tekan OK
=1 | Section =1 | =1 | Section =2 | =1 | Section =3 | =1 | Section =4 | =1 | Section =5 |
º
< Jangan lupa … simpan data file : Pilih File | Save | Ketik TUTOR-1 | Save
5.
Menentukan koordinat titik Icon Coordinate Icon Add Mode § §
§
Klik icon Coordinate Lanjutkan klik icon Add Mode ü Klik posisi titik-1 (500,0)- tidak perlu tepat (tampil dialog box Add/Edit Floor Layout Node) ü Klik pada Node Visibility = All Floor ü Ketik pada Top View Local x,y : X = 500 | Y = 0 Tekan OK ü Lanjutkan titik-2 (1100,0) – dengan cara seperti di atas ü Lanjutkan titik-titik : 3(0,100) 4(500,100)
5(1100,100) 8(100,600) 11(1500,600) 14(100,1000) 17(1500,1000) 20(500,1500) 23(500,1600) 6.
6(1600,100) 9(500,600) 12(1600,600) 15(500,1000) 18(1600,1000) 21(1100,1500) 24(1100,1600)
7(0,600) 10(1100,600) 13(0,1000) 16(1100,100) 19(0,1500) 22(1600,1500)
Mendefinisikan Storey Data Icon Storey Data §
Pilih Building / Storey Data (tampil dialog box Storey Data)
6 §
Atau klik icon Storey Data (tampil dialog box Storey Data) ü Ketik storey data seperti pada tabel berikut ini :
Storey Name Lt-0 Lt-1 Lt-2 Lt-3 Lt-4
§
Column Layout 0 1 1 1 1
Beam Layout 0 1 1 1 2
Shrwall Layout 0 0 0 0 0
Rigid Floor No Yes Yes Yes Yes
Storey Height 0 300 600 900 1200
Bila sudah selesai tekan OK
º
<
7.
Mendefinisikan Column Layout
Jangan lupa … simpan data : Tekan F2
Icon Column Layout Icon Add Mode é (Mulai Layout kolom pada Floor 1, dengan mengklik tanda Panah) § Klik icon Column Layout § Lanjutkan klik icon Add Mode ü Klik target kolom (tampil dialog box Column Dialog) ü Ketik pada Elset = 1 [atau klik 2x untuk menampilkan tabel ELSET, lalu pilih elset No. 1, tekan OK] § Klik tombol OK ü Ulangi untuk kolom lainnya dengan cara yang sama
8.
Mendefinisikan Beam Layout Icon Beam Layout Icon Add Mode § §
Klik icon Column Layout Lanjutkan klik icon Add Mode ü Klik target beam (hubungkan titik-1 dengan titik-2) (tampil dialog box Beam Dialog)
7
§
9.
ü Masukkan nomor Id elset yang sesuai pada option Elset (atau klik 2x untuk menampilkan tabel Element Data Set yang sudah didefinisikan sebelumnya). Klik tombol OK ü Ulangi untuk balok lainnya seperti cara di atas
Mendefinisikan Jumlah dan Jenis Pelat Lantai Icon Floor Slab Table §
Klik icon Floor Slab Table atau pilih Building / Floor Slab (tampil dialog box Floor Slab Data) ü Ketik data pelat seperti pada tabel berikut : Slab Slab Elset Thickness Load Load Name Type s Tp q_DL q_LL Pelat t=12 Concrete 4 12 -0.015 -0.025 Pelat t=10 Concrete 5 10 -0.01 -0.01
§
Bila sudah selesai tekan OK
10. Mendefinisikan Floor Slab Region Icon Floor Slab Region Icon Add Mode § §
§
º
<
Klik icon Floor Slab Region Lanjutkan dengan mengklik icon Add Mode ü Klik target pelat dengan cara “klik titik 1, titik 2, titik 3, dan titik 4” dengan arah 4 3 berlawanan jarum jam (akan tampil dialog box 1 2 Floor Slab Region Dialog) ü Ketik pada Slab No = 1 (atau klik 2x sehingga tampil tabel Floor Slab Data yang sudah ada, seperti tabel pelat di atas / OK). ü Klik pada Option = 2-Way Klik tombol OK ü Ulangi untuk pelat lainnya dengan cara di atas Jangan lupa … simpan data : Tekan F2
8
11. Mendefinisikan Beban Balok a.
Mendaftarkan Beban Balok Icon Member Load Table § §
§ b.
Klik icon Member Load Table (tampil dialog box Frame Load Data Set). Klik Add ü Pilih pada Type = qy ü Ketik q = -7.5 | s1 = 0 | s2 = 1 [Beban tembok q = 750 kg/m] Pilih tombol OK
Memasukkan Beban Balok Icon Floor Beam Load Icon Add Mode § §
Klik icon Floor Beam Load Klik Add Mode ü Klik target beam atau balok yang akan dibebani (tampil dialog box Frame Load Data Set). ü Klik beban No. 1 § Klik tombol OK ü Ulangi untuk balok lainnya dengan cara di atas é (Lanjutkan Layout Balok dan pembebanannya pada Floor 4, dengan mengklik tanda Panah) Perhatikan … bahwa Layout Balok belum terdefinisi, karena mempunyai No. of Beam Layout yang berbeda (Lt 1-3 = No.1, Lt 4 = No.2). Ø Untuk mendefinisikan Layout Balok dapat dilakukan seperti pada langkah 8 – 11 yang telah dijelaskan di atas …. atau dengan cara modifikasi di bawah ini : a. Pilih Modify (tampil dialog box Model Building Modification) b. Pilih Copy Floor ü Ketik pada FROM FLOOR = 1 TO = 4 ü Klik Copy Beam Layout dan Copy Slab Region ü Tekan tombol Execute ü Tekan tombol Yes c. Edit Floor Slab Region dengan langkah seperti berikut :
9 Icon Floor Slab Region Icon Edit Mode
d.
ü Pilih icon Floor Slab Region ü Lanjutkan dengan mengklik icon Edit Mode ü Klik Region atau pelat (tampil dialog box Floor Slab Region Dialog) ü Ketik pada Slab No = 2 [Pelat No. 2, t=10 cm] ü Tekan tombol OK (warna pelat berbeda) Ulangi untuk pelat lainnya ….
12. Mendefinisikan Beban Lateral Ekivalen a.
Menghitung Berat Struktur § Pilih Building / Floor Weight § Pilih All Floors (tampil dialog box Storey Data) ü Pilih tombol Compute Floor Weight (terlihat berat tiap lantai pada kolom Floor Weight) § Tekan tombol OK
b.
Menghitung Beban Ekivalen § Pilih Load / Earthquake Load (tampil dialog box Earthquake Equivalent Load Generator) § Pilih Data ü Ketik pada Maximum Floor Number Included = 4 ü Ketik pada Basic Coefficient : Cx = 0.05 | Cz = 0.05 ü Ketik pada Width,X = 18 | Width,Z = 16 ü Periksa kembali faktor I = 1, dan K = 1 § Tekan tombol Compute Floor Weight § Lanjutkan Generate | OK § Lihat nilai Equivalent Load (beban ekivalen) pada tombol Result § Bila sudah selesai tekan tombol OK
13. Mendefinisikan Restraint Icon Restraint Icon Add Mode ê Turun ke lantai 0 (nol) § Klik icon Restraint
10 §
§ º
<
Lanjutkan klik icon Add Mode ü Klik target restraint (klik titik perletakan) -- (tampil dialog box Nodal Support Dialog) ü Pilih tombol Fixed Klik tombol OK ü Lanjutkan untuk titik lainnya Jangan lupa … simpan data : Tekan F2
14. Exporting Data SANS § § § § §
Pilih File Lanjutkan Export to SANS atau F4 (tampil dialog box Export SANS Data) Klik/aktifkan option Model Integrity Checking Klik/aktifkan option Export Equivalent Load Pilih Export
D. Analisis Struktur § § § § §
Keluar dari Modeler ü Pilih File | Exit Pilih Analysis Pilih Menu | File | Open Ketik atau sorot nama file (Tutor-1.DAT) – Open atau Klik 2x Pilih Analysis
E. Disain Struktur § § § § §
Keluar dari SANS Analysis Module ü Pilih File | Quit Pilih Design Pilih File | Open Ketik atau sorot nama file (Tutor-1.DAT) – Open atau Klik 2x Pilih Design
F. Output Checking § § §
Keluar dari SANS Design Module ü Pilih File | Quit Pilih Report Pilih Text File Editor atau Document Editor
11 §
Ketik atau sorot nama file (Tutor-1.OUT atau file lainnya ) – Open atau Klik 2x
$ Visual Report atau pemeriksaan secara visual dapat dilihat pada tutorial selanjutnya
II. Method : Dynamic Spectrum Response Struktur yang dianalisis sama dengan model file TUTOR1.MDL (Model struktur yang sama). A. Masuk ke Modeler ü Pilih Modeler | Interactive Modeler ü Loading file TUTOR-1.MDL ü Ubah nama file : º < Pilih File | Save As º Ketik TUTOR-2 | Save B. Mengubah parameter analisis
12 U U U
Pilih Parameter | Analysis Option (tampil dialog box Analysis Option) Pilih General F Klik pada Analysis Method = Dynamic Spectrum Response Pilih Dynamic F Ketik pada No. of Eigen = 6 F Ketik pada Damping Ratio = 0.05 F Klik pada Earthquake Direction Combination= Linear Comb. 2 Directions F Pada tabel sudut gempa ketik sebagai berikut : No 1 2
U
Angle (Degree) 90 0
Tekan tombol OK
C. Mendefinisikan Data Spektrum U
U
Pilih Load | Spectrum Response (tampil dialog box Spectrum Response Data) F Ketik pada Zone = Zone 3 F Klik pada Soil Type = Stiff Soil Tekan tombol OK
º < Jangan lupa … simpan data file º Pilih File | Save As º Ketik TUTOR-2 | Save
D. Exporting Data SANS § § § § §
Pilih File Lanjutkan Export to SANS atau F4 (tampil dialog box Export SANS Data) Klik/aktifkan option Model Integrity Checking Klik/aktifkan option Export Equivalent Load Pilih Export
E. Analisis Struktur § §
Keluar dari Modeler ü Pilih File | Exit Pilih Analysis
13 § § §
Pilih Menu | File | Open Ketik atau sorot nama file (Tutor-2.DAT) – Open atau Klik 2x Pilih Analysis
F. Disain Struktur § § § § §
Keluar dari SANS Analysis Module ü Pilih File | Quit Pilih Design Pilih File | Open Ketik atau sorot nama file (Tutor-2.DAT) – Open atau Klik 2x Pilih Design
G. Output Checking 1.
Text File Editor Report
§ § § §
Keluar dari SANS Design Module ü Pilih File | Quit Pilih Report Pilih Text File Editor atau Document Editor Ketik atau sorot nama file (Tutor-2.OUT atau file lainnya ) – Open atau Klik 2x
2.
Visual Report atau Pemeriksaan secara Visual
§ § §
Pilih Modeler / Interactive Modeler Pilih File / Open / ketik file (misal TUTOR-2) Pilih View / View Option (tampil dialog box Model View Option) Pilih Design Pada Select Design Output klik/aktifkan Beam Element (balok) Pada Select Design Output klik/aktifkan Column Element (kolom) Pada Concrete Design klik/aktifkan Main Rebar (tulangan utama) atau Stirrup Rebar (sengkang) Pilih Element (untuk menampilkan ataupun tidak beberapa elemen) Pada Select Element to Display (matikan) Show Floor Slab Region (agar jelas tampilan tulangan) Pada Load Combination No. klik Max (maksimum dari seluruh kombinasi) atau Select … untuk kombinasi tertentu. Tekan OK, jika sudah selesai
§ § § § § § § §
14 Catatan : q
Untuk pemeriksaan lainnya dapat dicoba dengan menggunakan perintah Ø View / View Option (tampil dialog box Model View Option)
III. Plane Frame Struktur yang dianalisis merupakan sebuah portal baja, dengan pemodelan sebagai berikut : A. Masuk ke Interactive Modeler § §
Pilih Modeler Pilih Interactive Modeler
B. Pembuatan Model 1.
Menentukan batas area (working range) Icon Range § § §
§ 2.
Klik icon Range atau pilih View / View Option (akan tampil dialog box Model View Option) Klik View Range Pada Building Floor Coordinate Range ü Ketik pada : X = -200 | to 2000 ü Ketik pada : Y = -200 | to 1000 ü Ketik pada : Grid Spacing DX = 100 | DY = 100 Tekan tombol OK
Menetapkan Parameter Icon Parameter a.
Title dan Note § Pilih Parameter / Title and Note (tampil dialog box Model Name) ü Ketik pada Title-1 = Perencanaan Struktur Portal Atap ü Ketik pada Title-2 = (Struktur Baja) § Tekan tombol OK
b.
Unit System § Pilih Parameter / Unit System (tampil dialog box Unit System) ü Pilih pada Unit System = MKS (Cm, Kg, Second) § Tekan tombol OK
c.
Parameter Struktur dan Disain § Pilih Parameter / Structure (tampil dialog box Structure and Design Parameter)
§
3.
ü Klik pada Structure Model = Plane Frame ü Klik pada Material = Steel ü Klik pada Structure Type = Non-Ductile Frame ü Klik pada Design Method = Non-Capacity ü Klik pada Design Code = STEEL ASD-89 ü Ketik pada Important Factor, I = 1 ü Ketik pada Ductility Factor, K = 1 Tekan tombol OK
d.
Metoda Analisis § Pilih Parameter / Analysis Option (tampil dialog box Analysis Option) § Klik General ü Klik pada Analysis Method = Static Analysis ü Klik pada Condensation = No Condensation ü Tekan tombol OK
e.
Load Combination § Pilih Parameter / Load Combination (tampil dialog box Load Parameter) ü Klik pada Load Comb Type = Self + Dead + Live + EQX, Load ü Klik Apply § Tekan tombol OK
Menentukan data properties a.
Material § Pilih Parameter / Material (tampil dialog box Material Data) § Pilih Add ü Klik pada Material = ISOTROPIC ü Ketik pada Name = Bj-37 ü Ketik pada Thermal Coef. = 0 ü Ketik pada Unit Weight = 0.00875[γ = 8750 kg/m3] ü Ketik pada Elastic Modulus = 2.1e6 ü Ketik pada Shear Modulus = 8.1e5 ü Ketik pada Poisson Ratio = 0.25 § Tekan tombol OK jika sudah selesai
b.
Section § Pilih Parameter / Section (tampil dialog box Section Properties Data) § Pilih Add [Section No. 1] ü Pilih Type = USER ü Pada Steel Section Option klik Normal
ü Pada SteelSct = klik 2x (tampil dialog box SANS Steel Database) ü Pada Section = klik tanda panah untuk memilih WF300X150 ü Pilih tombol OK (kembali ke dialog box Section Properties Data) ü Pada Direction = Strong Axis (bila tidak diaktifkan – WEAK) ü Pada Composite Design = Normal §
§ c.
Pilih Add [Section No. 2] ü Pilih Type = USER [atau sama dengan klik tombol kanan mouse di atas section No. 2, kemudian pilih USER (Steel Table)] ü Pada Steel Section Option klik Normal ü Pada SteelSct = klik 2x (tampil dialog box SANS Steel Database) ü Pada Section = klik tanda panah untuk memilih WF350X250 ü Pilih tombol OK (kembali ke dialog box Section Properties Data) ü Pada Direction = Strong Axis (bila tidak diaktifkan – WEAK) ü Pada Composite Design = Normal Tekan tombol OK
Design § Pilih Parameter / Design (tampil dialog box Design Properties Data) § Pilih menu General (terlihat beberapa parameter umum untuk disain). § Pilih Add ü Klik/pilih Steel Frame ü Klik pada Structure Type = Nonductile ü Klik pada Design Method/Code = Steel ASD-89 § Pilih Steel Section ü Pada Steel Section Option klik Normal ü Pada SteelSct = klik 2x (tampil dialog box SANS Steel Database) ü Pada Section = klik tanda panah untuk memilih WF300X150 ü Pilih tombol OK (kembali ke dialog box Section Properties Data) ü Pada Direction = Strong Axis ü Pada Composite = Normal
ü Pada Material Strength : Es=2.1e6 | Fu=3700 | Fy=2400 ü Pada Section Properties : An/Ag = 0.85 §
Pilih Add ü Klik/pilih Steel Frame ü Pada SteelSct = klik 2x (tampil dialog box SANS Steel Database) ü Pada Section = klik tanda panah untuk memilih WF350X250 ü Pilih tombol OK (kembali ke dialog box Section Properties Data) ü Pada Direction = Strong Axis ü Pada Composite = Normal ü Pada Material Strength : Es=2.1e6 | Fu=3700 | Fy=2400 ü Pada Section Properties : An/Ag = 0.85 § Tekan tombol OK d.
Elset Icon Elset §
Pilih Parameter / Elset atau klik icon Elset (tampil dialog box Element Data Set) ü Ketik pada baris-1 : Material =1 | Section =1 | Design =1 | Texture =0 ü Ketik pada baris-2 : Material =1 | Section =2 | Design =2 | Texture =0 § Bila sudah selesai tekan OK º < Jangan lupa … simpan data file : Pilih File | Save | Ketik TUTOR-3 | Save 4.
Menentukan koordinat titik Icon Coordinate Icon Add Mode § §
§
Klik icon Coordinate Lanjutkan klik icon Add Mode ü Klik posisi titik-1 (0,0)-- tidak perlu tepat (tampil dialog box Node 2D Dialog) ü Ketik pada : X = 0 | Y = 0 Tekan OK
ü Lanjutkan titik-2 (0,400) -- dengan cara seperti di atas ü Lanjutkan titik-titik : 3(600,500) 4(1200,400) 5(1200,300) 6(1200,0) 7(1700,250) 8(1700,0)
5.
Mendefinisikan Frame Element Icon Frame Element Icon Add Mode § §
§
Klik icon Frame Element Lanjutkan klik icon Add Mode ü Klik target frame element (hubungkan titik-1 dengan titik2) -- (tampil dialog box Frame Dialog) ü Masukkan nomor Id elset yang sesuai pada option Elset (atau klik 2x untuk menampilkan tabel Element Data Set yang sudah didefinisikan sebelumnya). Klik tombol OK ü Ulangi untuk frame element lainnya seperti cara di atas
º
<
6.
Mendefinisikan Restraint
Jangan lupa … simpan data : Tekan F2
Icon Restraint Icon Add Mode § §
§ §
Klik icon Restraint Lanjutkan klik icon Add Mode ü Klik target restraint (klik titik perletakan) -- (tampil dialog box Nodal Support Dialog) ü Pilih tombol Fixed Klik tombol OK ü Klik titik selanjutnya ü Pilih tombol Fixed Klik tombol OK ü Lanjutkan untuk titik lainnya
7.
Mendefinisikan Beban a. Mendaftarkan Beban Portal Icon Member Load Table § § § § b.
Pilih Load / Frame Load Table atau klik icon Member Load Table (tampil dialog box Frame Load Data Set). Klik Add ü Pilih pada Type = qy-global ü Ketik q = -2.5 | s1 = 0 | s2 = 1 Klik Add ü Pilih pada Type = qy-global ü Ketik q = -3.0 | s1 = 0 | s2 = 1 Pilih tombol OK
Memasukkan Beban Portal Icon Frame Load Icon Add Mode Icon Load Case § § §
§ § § § §
Klik icon Load Case (untuk mendefinisikan Load Case No.) – tampil dialog box Change Active Load Case No. ü Ketik Load Case = 1 Klik icon Frame Load Klik Add Mode ü Klik target element atau batang yang akan dibebani (tampil dialog box Frame Load Data Set). ü Klik beban No. 1 Klik tombol OK ü Ulangi untuk batang lainnya dengan cara di atas Klik icon Load Case (untuk mendefinisikan Load Case No. lainnya) ü Ketik Load Case = 2 Klik icon Frame Load Klik Add Mode ü Klik target element atau batang yang akan dibebani ü Klik beban No. 2 Klik tombol OK ü Ulangi untuk batang lainnya dengan cara di atas
c.
Memasukkan Beban Titik Icon Joint Load Icon Add Mode
º <
§
Klik icon Load Case (untuk mendefinisikan beban H1=1000 kg, H2=500 kg) ü Ketik Load Case = 3
§ §
§
Klik icon Joint Load atau pilih Load / Joint Load Klik Add Mode ü Klik target joint yang akan dibebani (tampil dialog box Joint Load Dialog). ü Ketik pada Fx = -1000 [Untuk H1=1000 kg] Klik tombol OK
§
ü Klik target joint yang lainnya ü Ketik pada Fx = -500 [Untuk H2=500 kg ] Klik tombol OK
Jangan lupa … simpan data : Tekan F2
C. Exporting Data SANS § § § §
Pilih File Lanjutkan Export to SANS atau F4 (tampil dialog box Export SANS Data) Klik/aktifkan option Model Integrity Checking Pilih Export
D. Analisis Struktur § § § § §
Keluar dari Modeler ü Pilih File | Exit Pilih Analysis Pilih Menu | File | Open Ketik atau sorot nama file (Tutor-3.DAT) – Open atau Klik 2x Pilih Analysis
E. Disain Struktur § § § § §
Keluar dari SANS Analysis Module ü Pilih File | Quit Pilih Design Pilih File | Open Ketik atau sorot nama file (Tutor-3.DAT) – Open atau Klik 2x Pilih Design
F. Output Checking 1.
Text File Editor Report
§ § § §
Keluar dari SANS Design Module ü Pilih File | Quit Pilih Report Pilih Text File Editor atau Document Editor Ketik atau sorot nama file (Tutor-2.OUT atau file lainnya )– Open atau Klik 2x
2.
Visual Report atau Pemeriksaan secara Visual
§ § §
Pilih Modeler / Interactive Modeler Pilih File / Open / ketik file (misal TUTOR-3) Pilih View / View Option (tampil dialog box Model View Option) Pilih Design Pada Select Design Output klik/aktifkan Frame Element Pada Steel Design klik/aktifkan Flexure Stress (fr) atau Shear Stress (frv) Pada Load Combination No. klik Max (maksimum dari seluruh kombinasi) atau Select … untuk kombinasi tertentu. Tekan OK, jika sudah selesai
§ § § § §
IV. Roof Truss Struktur yang dianalisis merupakan sebuah rangka atap, dengan pemodelan sebagai berikut : A. Masuk ke Interactive Modeler § §
Pilih Modeler Pilih Interactive Modeler
B. Pembuatan Model 1.
Menentukan batas area (working range) Icon Range § § §
§ 2.
Klik icon Range atau pilih View / View Option (akan tampil dialog box Model View Option) Klik View Range Pada Building Floor Coordinate Range ü Ketik pada : X = -200 | to 1400 ü Ketik pada : Y = -200 | to 1000 ü Ketik pada : Grid Spacing DX = 100 | DY = 100 Tekan tombol OK
Menetapkan Parameter Icon Parameter a.
Title dan Note § Pilih Parameter / Title and Note (tampil dialog box Model Name) ü Ketik pada Title-1 = Perencanaan Struktur Rangka Atap ü Ketik pada Title-2 = (Struktur Baja) § Tekan tombol OK
b.
Unit System § Pilih Parameter / Unit System (tampil dialog box Unit System) ü Pilih pada Unit System = MKS (Cm, Kg, Second) § Tekan tombol OK
c.
Parameter Struktur dan Disain § Pilih Parameter / Structure (tampil dialog box Structure and Design Parameter)
§ d.
Metoda Analisis § Pilih Parameter / Analysis Option (tampil dialog box Analysis Option) § Klik General ü Klik pada Analysis Method = Static Analysis ü Klik pada Condensation = No Condensation ü Tekan tombol OK
e.
Load Combination § Pilih Parameter / Load Combination (tampil dialog box Load Parameter) ü Klik pada Load Comb Type = User Defined ü Pada STATIC LOAD CASE : No of. Load Comb. = 2 No of Load Case = 2 ü Pada tabel ketik angka (faktor beban) berikut : COMB Self Weight P H 1 1 1 0 2 1 1 1 §
3.
ü Klik pada Structure Model = Plane Truss ü Klik pada Material = Steel ü Klik pada Structure Type = Non-Ductile Frame ü Klik pada Design Method = Non-Capacity ü Klik pada Design Code = STEEL ASD-89 ü Ketik pada Important Factor, I = 1 ü Ketik pada Ductility Factor, K = 1 Tekan tombol OK
Bila sudah selesai tekan tombol OK
Menentukan data properties a.
Material § Pilih Parameter / Material (tampil dialog box Material Data) § Pilih Add ü Klik pada Material = ISOTROPIC ü Ketik pada Name = Bj-37 ü Ketik pada Thermal Coef. = 0 ü Ketik pada Unit Weight = 0.00875 [γ = 8750 kg/m3] ü Ketik pada Elastic Modulus = 2.1e6 ü Ketik pada Shear Modulus = 8.1e5 ü Ketik pada Poisson Ratio = 0.25 § Tekan tombol OK jika sudah selesai
b.
Section § Pilih Parameter / Section (tampil dialog box Section Properties Data) § Pilih Add [Section No. 1] ü Pilih Type = USER ü Pada Steel Section Option klik Normal ü Pada SteelSct = klik 2x (tampil dialog box SANS Steel Database) ü Pada Section = klik tanda panah untuk memilih L80.80.8 ü Pilih tombol OK (kembali ke dialog box Section Properties Data) ü Pada Direction = Strong Axis (bila tidak diaktifkan – WEAK) ü Pada Composite Design = Normal §
§ c.
Pilih Add [Section No. 2] ü Pilih Type = USER [atau sama dengan klik tombol kanan mouse di atas section No. 2, kemudian pilih USER (Steel Table)] ü Pada Steel Section Option klik Normal ü Pada SteelSct = klik 2x (tampil dialog box SANS Steel Database) ü Pada Section = klik tanda panah untuk memilih L60.60.60 ü Pilih tombol OK (kembali ke dialog box Section Properties Data) ü Pada Direction = Strong Axis (bila tidak diaktifkan – WEAK) ü Pada Composite Design = Normal Tekan tombol OK
Design § Pilih Parameter / Design (tampil dialog box Design Properties Data) § Pilih menu General (terlihat beberapa parameter umum untuk disain). § Pilih Add ü Klik/pilih Steel Truss ü Klik pada Structure Type = Nonductile ü Klik pada Design Method/Code = Steel ASD-89 § Pilih Steel Section ü Pada Steel Section Option klik Normal ü Pada SteelSct = klik 2x (tampil dialog box SANS Steel Database)
ü Pada Section = klik tanda panah untuk memilih L80.80.8 ü Pilih tombol OK (kembali ke dialog box Section Properties Data) ü Pada Direction = Strong Axis ü Pada Composite = Normal ü Aktifkan Steel Connection Design ü Pilih Steel Connection ü Pada Steel Connection Type = Truss (Axial Only) ü Ketik pada Connection Plate : Fup=3700 | Fy=400 | tp = 1 ü Ketik pada Welded : Fuw=3700 | Fyw=2400 | tw=1 ü Ketik pada Bolt Properties : Fub=3700 | Fyb=2400 | Fvb=2400 | db=1 | An/Ag=0.8 ü Aktifkan pada Limit State Cheking = Tension, Yelding ü Pada Material Strength : Es=2.1e6 | Fu=3700 | Fy=2400 ü Pada Section Properties : An/Ag=0.85 §
Pilih Add ü Klik/pilih Steel Truss ü Pada SteelSct = klik 2x (tampil dialog box SANS Steel Database) ü Pada Section = klik tanda panah untuk memilih L60.60.6 ü Pilih tombol OK (kembali ke dialog box Section Properties Data) ü Pada Direction = Strong Axis ü Pada Composite = Normal ü Aktifkan Steel Connection Design ü Pilih Steel Connection ü Pada Steel Connection Type = Truss (Axial Only) ü Ketik pada Connection Plate : Fup=3700 | Fyp=2400 | tp=1 ü Ketik pada Welded : Fuw=3700 | Fyw=2400 | tw=1 ü Ketik pada Bolt Properties : Fub=3700 | Fyb=2400 | Fvb=2400 | db=1 | An/Ag=0.8 ü Aktifkan pada Limit State Cheking = Tension, Yelding ü Pada Material Strength : Es=2.1e6 | Fu=3700 | Fy=2400 ü Pada Section Properties : An/Ag=0.85 § Tekan tombol OK
d.
Elset Icon Elset §
§
Pilih Parameter / Elset atau klik icon Elset (tampil dialog box Element Data Set) ü Ketik pada baris-1 : Material = 1 | Section = 1 | Design = 1 | Texture = 0 ü Ketik pada baris-2 : Material = 1 | Section = 2 | Design = 2 | Texture = 0 Bila sudah selesai tekan OK
º
<
4.
Menentukan koordinat titik
Jangan lupa … simpan data file : Pilih File | Save | Ketik TUTOR-4 | Save
Icon Coordinate Icon Add Mode § §
§
5.
Klik icon Coordinate Lanjutkan klik icon Add Mode ü Klik posisi titik-1 (0,0)-- tidak perlu tepat (tampil dialog box Node 2D Dialog) ü Ketik pada : X = 0 | Y = 0 Tekan OK ü Lanjutkan titik-2 (200,0) -- dengan cara seperti di atas ü Lanjutkan titik-titik : 3(400,0) 4(600,0) 5(800,0) 6(1000,0) 7(1200,0) 8(200,150) 9(400,300) 10(600,450) 11(800,300) 12(1000,150)
Mendefinisikan Truss Element Icon Truss Element Icon Add Mode § §
Klik icon Truss Element Lanjutkan klik icon Add Mode ü Klik target truss element (hubungkan titik-1 dengan titik2) -- (tampil dialog box Truss Dialog)
§
ü Masukkan nomor Id elset yang sesuai pada option Elset (atau klik 2x untuk menampilkan tabel Element Data Set yang sudah didefinisikan sebelumnya). Klik tombol OK ü Ulangi untuk frame element lainnya seperti cara di atas
º
<
6.
Mendefinisikan Restraint
Jangan lupa … simpan data : Tekan F2
Icon Restraint Icon Add Mode § §
§ § 7. a.
Klik icon Restraint Lanjutkan klik icon Add Mode ü Klik target restraint (klik titik perletakan) -- (tampil dialog box Nodal Support Dialog) ü Pilih tombol Hinged Klik tombol OK ü Klik titik lainnya ü Pilih tombol Rolled Klik tombol OK
Mendefinisikan Beban Memasukkan Beban Titik Icon Joint Load Icon Add Mode
Icon Load Case §
Klik icon Load Case (untuk mendefinisikan Load Case No.) – tampil dialog box Change Active Load Case No. ü Ketik Load Case = 1
§ §
Klik icon Joint Load atau pilih Load / Joint Load Klik Add Mode ü Klik target joint yang akan dibebani (tampil dialog box Joint Load Dialog). ü Ketik pada Fy = -1000 Klik tombol OK ü Ulangi untuk beban lainnya
§
§
Klik icon Load Case (untuk mendefinisikan Load Case No. lainnya) ü Ketik Load Case = 2
§ §
Klik icon Joint Load Klik Add Mode ü Klik target joint yang akan dibebani ü Ketik pada Fx = -500 Klik tombol OK ü Ulangi untuk beban lainnya
§
º
<
Jangan lupa … simpan data : Tekan F2
C. Exporting Data SANS § § § §
Pilih File Lanjutkan Export to SANS atau F4 (tampil dialog box Export SANS Data) Klik/aktifkan option Model Integrity Checking Pilih Export
D. Analisis Struktur § § § § §
Keluar dari Modeler ü Pilih File | Exit Pilih Analysis Pilih Menu | File | Open Ketik atau sorot nama file (Tutor-4.DAT) – Open atau Klik 2x Pilih Analysis
E. Disain struktur § § § § §
Keluar dari SANS Analysis Module ü Pilih File | Quit Pilih Design Pilih File | Open Ketik atau sorot nama file (Tutor-4.DAT) – Open atau Klik 2x Pilih Design
F. Output Checking •
Lakukan seperti pada cara sebelumnya.