TUGAS TRANSLATE JURNAL Pengendalian Keyakinan dari lemah Lansia: Menilai Perbedaan Antara Mudik dan Nursing Home Warga Control Beliefs of the Frail Elderly: Assessing Differences Between Homebound and Nursing Home Residents Author (s): F. Russel Kellogg
PENERJEMAH Meliza Reiliana NIM: G1C015008
D IV ANALIS KESEHATAN FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG TAHUN AJARAN 2016
TERJEMAHAN JUDUL :Pengendalian Keyakinan dari lemah Lansia: Menilai
Perbedaan Antara Mudik dan Nursing Home Warga. Abstrak : Sebelumnya berkaitan dengan usia rasa studi kontrol sebagian besar telah difokuskan pada aktif, individu berusia masyarakat yang tinggal dan telah dikeluarkan orang tua yang lemah. Penelitian ini membandingkan rasa kontrol dan kehidupan kepuasan sebagaimana ditentukan melalui administrasi skala penilaian antara dua lemah, sampel tergantung: penghuni panti jompo dan tinggal di rumah orang tua. Perbedaan skor kontrol secara statistik signifikan bagi mereka yang tinggal di rumah mengekspresikan kendali pribadi yang dirasakan lebih tinggi dari penghuni panti jompo (p <0,001). Rasa kontrol tidak ada korelasinya dengan baik kepuasan hidup atau lama tinggal di kohort panti jompo. Naskah lengkap : Sebelumnya berkaitan dengan usia rasa studi kontrol sebagian besar telah difokuskan pada aktif, individu berusia masyarakat yang tinggal dan telah dikeluarkan orang tua yang lemah. Penelitian ini membandingkan rasa kontrol dan kehidupan kepuasan sebagaimana ditentukan melalui administrasi skala penilaian antara dua lemah, sampel tergantung: penghuni panti jompo dan tinggal di rumah orang tua. Perbedaan skor kontrol secara statistik signifikan bagi mereka yang tinggal di rumah mengekspresikan kendali pribadi yang dirasakan lebih tinggi dari penghuni panti jompo (p <0,001). Rasa kontrol tidak ada korelasinya dengan baik kepuasan hidup atau lama tinggal di kohort panti jompo. Locus of control adalah konsep pertama kali dikembangkan oleh Rotter pada tahun 1966 yang menyatakan bahwa individu yang dikendalikan secara internal menganggap bahwa perilaku dan tindakan mereka sendiri bertanggung jawab atas konsekuensi yang terjadi dalam hidup mereka. Eksternal orang dikontrol percaya bahwa tingkat kontrol dari tangan mereka dan bahwa mereka tunduk pada kekuatan eksternal, seperti nasib, keberuntungan, atau orang lain yang kuat. Pentingnya rasa kontrol dalam kehidupan orang tua telah menjadi subyek dari penyelidikan psikologis banyak sepanjang tiga dekade terakhir. Studi awal dari keyakinan kontrol menunjukkan bahwa rasa tinggi pribadi (internal) control berhubungan dengan kesejahteraan psikologis dan penyesuaian untuk hidup sehari-hari (Wolk & Kurtz, 1975). Orang tua dengan keyakinan internal yang telah lebih baik mengatasi kemampuan dan cenderung menggunakan strategi eskapis (Aldwin, 1991). Orang dengan jenis perilaku koping melaporkan peristiwa stres lebih sedikit dari mereka yang merasa kontrol yang eksternal mereka (Krause, 1986). Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa individu yang merasa mereka dapat mempengaruhi jalannya peristiwa dalam hidup mereka cenderung untuk menikmati kesehatan yang lebih baik daripada mereka yang percaya dunia luar tidak responsif terhadap upaya mereka (deLeon, Seeman, Baker, Richardson, & Tinetti, 1996). Sebuah rasa yang lebih besar dari kontrol dikaitkan dengan tingkat yang lebih rendah dari rumah sakit, penggunaan perawatan kesehatan dan kematian, serta status fungsional yang lebih tinggi (Chipperfield & Greenslade, 1999; Kempen, van Sonderen, & Ormel, 1999; Menec & Chipperfield, 1997). Beberapa tahun terakhir telah menunjukkan alasan baru dan penting untuk meningkatkan penilaian dan pemahaman keyakinan kontrol pada populasi usia terus bertambah. Karena Pasien federal Self Penentuan Act (Hukum Publik No. 101-508,1990), orang tua sekarang diharapkan untuk mengambil bagian dalam keputusan medis tentang
penggunaan masa depan atau non-penggunaan intervensi mempertahankan hidup. Memahami persepsi atau kontrol dan apakah atau tidak ada perbedaan antara kontrol yang diinginkan atas masalah kesehatan dan keyakinan kendali pribadi mengasumsikan tingkat baru penting. Juga, ada peningkatan minat dalam mengidentifikasi individu yang paling mungkin untuk menggunakan perawatan di rumah (Greene & Ondrich, 1990). Cacat medis dan fungsional seperti demensia, ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari, dan kebutuhan untuk perawatan terampil dan perawatan medis tidak tersedia di rumah, adalah kontribusi faktor utama untuk panti jompo penerimaan (Wingard, Jones, & Kaplan, 1987) Disarankan bahwa, selain faktor-faktor ini, sikap, ketahanan, dan rasa kontrol juga mungkin variabel penting dalam menjelaskan pilihan perawatan jangka panjang. Diduga, misalnya, bahwa "eksternal" berorientasi orang tua yang merasa bahwa mereka memiliki sedikit kontrol atas kehidupan mereka sendiri sangat rentan terhadap penempatan institusional. Mereka mengalami kesia-siaan ketika mencoba untuk mengatasi pengalaman stres atau mengancam dan tidak mungkin untuk membuat upaya untuk menghindari kejadian seperti (Krause, 1987). Lansia ini sering menunjukkan pengunduran diri yang membuat mereka target untuk pelembagaan karena mereka sering tidak mampu melakukan upaya yang diperlukan untuk tetap di masyarakat (Wolinsky & Johnson, 1992). Studi tambahan di daerah ini telah menyimpulkan bahwa penilaian terhadap persepsi orang tua, termasuk rasa kontrol, akan menambah pemahaman kita tentang penggunaan panti jompo (Hanley, Alecxih, Wiener, & Kennell, 1990). Pekerjaan lebih lanjut dapat membuktikan berharga dalam menentukan langkah-langkah yang mungkin diambil untuk menghindari atau menunda pelembagaan. Setelah 20 tahun penelitian intensif, masih ada temuan tidak konsisten mengenai perubahan yang berkaitan dengan usia dalam keyakinan kontrol. Beberapa studi telah menunjukkan bahwa rasa kontrol menurun dengan usia (Lachman, 1983) sedangkan penelitian lain telah menunjukkan temuan yang berlawanan (Lachman, 1985), dan ada investigasi yang telah menunjukkan stabilitas dalam arti kontrol sepanjang masa dewasa dan tua ( Nehrke, Hulicka, & Morganti, 1980; Salz & Magruder-Habib, 1982). Penyelidikan rasa kontrol oleh Siegler dan Gatz (1985), dengan menggunakan hasil dari penelitian longitudinal Duke University, menunjukkan bahwa konstruk yang stabil dan traitlike; sifat menjadi ciri abadi daripada negara yang bervariasi dengan situasi dan dari waktu ke waktu. Peserta (usia 52-75 pada akhir penelitian) 229 (76% dari sampel ini) menunjukkan stabilitas keyakinan kontrol selama periode penelitian 6 tahun. Hanya 71 (24%) diubah keyakinan mereka, tanpa pola tunggal perubahan mendominasi. Itu juga menemukan bahwa meskipun ada perubahan kecil terhadap eksternalitas dalam kelompok total, rasa kontrol tidak bervariasi sebagai fungsi dari perubahan pengalaman hidup. Perbedaan dalam lokus penelitian control telah dikaitkan dengan perbedaan dalam instrumen pengukuran, karakteristik sampel dan desain penelitian. Unidimensional Skala IE Rotter (Rotter, 1966) telah digunakan di sebagian besar lokus studi kontrol. Skala lain yang sering digunakan adalah (1974) skala Levinson yang menilai beberapa dimensi seperti kontrol secara kebetulan, diri dan orang lain yang kuat. Kedua skala yang dikembangkan untuk digunakan dengan lebih muda, populasi aktif dan kesesuaian mereka untuk menilai orang tua yang lemah dipertanyakan. Ini mungkin menjadi faktor utama dalam inkonsistensi yang telah ditemukan dalam studi yang berkaitan dengan usia. Meskipun penilaian dari, populasi lansia yang kuat aktif, di mana manfaat fisik dan psikologis perasaan dalam kontrol didokumentasikan dengan baik, sedikit yang diketahui tentang lemah, tergantung usia. Kebanyakan penyelidikan sebelumnya telah dilakukan di pusat-pusat senior aktif, beberapa studi masyarakat yang tinggal tua, dan telah diarahkan mereka yang tinggal di rumah jompo. Tak ada satupun yang membahas keyakinan kontrol dari tinggal di rumah orang tua lemah yang terisolasi dan cacat.
Temuan penelitian menunjukkan bahwa kesejahteraan psikologis dapat ditingkatkan dengan menawarkan peluang tua untuk pilihan dan pengambilan keputusan (Kellogg, Grain, Corwin, & Brickner, 1992; Rodin, 1986). Studi klasik Rodin dan Langer pada tahun 1977 menunjukkan bahwa tanggung jawab pribadi ditingkatkan dan pilihan dalam kelompok penghuni panti jompo dapat mengurangi kelemahan dan menyebabkan peningkatan kewaspadaan, aktivitas, dan pengertian umum dari kesejahteraan. Penyelidikan lebih lanjut telah menunjukkan bahwa kegiatan peningkatan kontrol yang paling efektif bagi mereka tua dengan keyakinan pengendalian internal yang tinggi, tetapi juga dapat meningkatkan penguasaan pribadi dan kesehatan mental mereka dengan internalisasi rendah (Reich & Zautra, 1990). Sementara kepuasan hidup dan kontrol kepercayaan adalah faktor psikologis penting dalam kehidupan independen dan masyarakat yang tinggal lansia, penelitian belum diarahkan yang menjelaskan perbedaan-perbedaan psikologis antara populasi tergantung besar dan berkembang kami: penghuni panti jompo dan lemah, tinggal di rumah orang tua. Penelitian ini dilakukan untuk menguji lokus yang diinginkan dan diharapkan kontrol dan kehidupan kepuasan dalam penduduk dari fasilitas panti jompo terampil serta pasien tinggal di rumah dalam program perawatan kesehatan jangka panjang rumah berbasis rumah sakit. Kami berhipotesis bahwa organisasi kontrol akan lebih internal untuk tinggal di rumah yang mengelola untuk mempertahankan rasa yang bertanggung jawab atas kehidupan mereka meskipun beberapa penyakit dan fungsi yang terbatas, dan bahwa penghuni panti jompo akan mempertahankan keyakinan lebih eksternal. Kami selanjutnya hipotesis bahwa kualitas kepuasan hidup, dianggap berkorelasi positif dengan kontrol pribadi, akan lebih besar pada orang tinggal di rumah. Subyek ditarik dari fasilitas keperawatan terampil dan program perawatan kesehatan di rumah jangka panjang di Manhattan, New York. Kriteria kelayakan termasuk kapasitas kognisi, kefasihan bahasa Inggris, kestabilan emosi, dan kemauan untuk berpartisipasi. Penelitian ini berkaitan dengan keyakinan kontrol pribadi dan tidak menangani dimensi kontrol lainnya. The Locus situasional-spesifik skala Control (Reid, 1977) digunakan. Skala ini dikembangkan untuk digunakan dengan penghuni panti jompo dan masyarakat yang tinggal tua dan pertanyaan secara langsung berhubungan dengan kehidupan sehari-hari mereka. Harapan ditimbang sesuai dengan keinginan atau kepentingan dari item yang ditunjukkan oleh responden (skor yang lebih tinggi menunjukkan rasa yang lebih besar dari pengendalian internal). Skala ini mengukur baik harapan dari kontrol dan juga tingkat keinginan untuk setiap item. Skor terpisah diperoleh dan jumlah dari produk silang dari masing-masing memberikan skor internal-eksternal secara keseluruhan. Kepuasan hidup Indeks A (Neugarten, Havighurst, & Tobin, 1961) langkah-langkah yang dirasakan kepuasan hidup dengan penilaian yang lebih tinggi menunjukkan kepuasan yang lebih besar (kisaran skor: 0-18). Kepuasan hidup Indeks B menggunakan pertanyaan terbuka yang mendapatkan jawaban yang lebih individual. Ini memberikan wawasan tambahan pandangan pribadi dan sikap responden. Penghuni panti jompo diwawancarai di fasilitas, dan pasien dalam program perawatan jangka panjang, di rumah mereka sendiri. Semua wawancara dilakukan oleh penyidik yang sama (MC). Peserta menyelesaikan skala penilaian tiga setelah informed consent diperoleh. Meskipun ini skala laporan diri, semua mata pelajaran harus pertanyaan membaca kepada mereka dan mereka menjawab secara lisan. Perbedaan rata-rata antara skor kedua kelompok 'untuk setiap instrumen penilaian dievaluasi oleh dua ekor t = tes. Analisis varians ditentukan signifikansi statistik antara variabel dan Pearson korelasi diidentifikasi hubungan. Perangkat lunak statistik SYSTAT digunakan dalam semua analisis. Semua mata pelajaran yang berada pada 200-tidur rumah jompo atau program perawatan kesehatan di rumah jangka panjang berbasis rumah sakit dievaluasi untuk
kelayakan berdasarkan kriteria. Dari 44 yang memenuhi syarat penghuni panti jompo, 7 menolak untuk berpartisipasi dan 37 selesai protokol. Warga yang berpartisipasi telah di fasilitas selama rata-rata 3,2 tahun (rentang, 6 bulan sampai 10 tahun). Dari 100 orang tinggal di rumah yang terdaftar dalam program perawatan kesehatan di rumah jangka panjang, 40 memenuhi kriteria kelayakan. Dari jumlah tersebut, 3 menolak untuk berpartisipasi dan 37 selesai protokol. Rata-rata lama waktu dalam program itu 2,9 tahun (rentang, 6 bulan sampai 9 tahun). Karakteristik demografi kedua kelompok studi adalah serupa. Usia rata-rata dari kelompok tinggal di rumah itu 84,2 tahun dan kelompok panti jompo, 82,4 tahun. Mayoritas yang janda (62% vs 60%), ras Kaukasia (92% vs 87%), dan telah menyelesaikan sekolah atau perguruan tinggi (57% berbanding 54%) (lihat Tabel 1). Keseluruhan lokus skor control lebih tinggi pada sampel tinggal di rumah (p = 0,001). Analisis lebih lanjut dari lokus skor skala kontrol Peringkat menunjukkan keyakinan internal yang orang tinggal di rumah 'di control diharapkan akan lebih tinggi dibandingkan penghuni panti jompo (p = 0,001) dan bahwa ada kecenderungan yang sama mencatat (p - 0,086) antara kelompok dalam kontrol yang diinginkan. Kedua sampel menunjukkan perbedaan dalam setiap kelompok antara yang diinginkan dan diharapkan kontrol (lihat Tabel 2). Tidak ada perbedaan dalam skor kepuasan hidup antara kelompok. Kemungkinan bahwa kontrol pribadi dapat berkurang oleh terus tinggal di rumah jompo dianggap dalam menilai survei ini. Sebuah perbandingan lokus keseluruhan skor kontrol dibuat antara warga yang telah ada kurang dari lima tahun (73%) dan orang-orang yang berada di fasilitas selama lima tahun atau lebih (27%). Rata-rata kurang dari lima tahun adalah 55,33 (SD = 19,00) dan selama lima tahun atau lebih, berarti itu 53,80 (SD = 15,45). Tidak ada perbedaan statistik antara dua kelompok. Tidak ada perbedaan signifikan yang ditemukan dalam skor skala kepuasan hidup dengan LSIA dan LSIB koefisien Alpha untuk penduduk menjadi 0,64 dan 0,88 dan untuk tinggal di rumah itu, 0,64 dan 0,77. Namun, kepuasan hidup berkorelasi dengan keseluruhan dan diharapkan kontrol dalam peserta studi tinggal di rumah (r = 0,392, p <0,05; r = 0,402, p <0,05) (lihat Tabel 3). Kelompok-kelompok berbeda dengan status fungsional (lihat Tabel 1). Kelompok panti jompo memiliki proporsi yang lebih besar dari mata pelajaran non-ambulatory t (36) = 4,209; p <0,001. Analisis varian menunjukkan tidak ada pengaruh status fungsional pada variabel dependen (locus of control atau kepuasan hidup) dalam sampel panti jompo. Namun, dalam sampel tinggal di rumah, orang-orang dengan fungsi berkurang memiliki tingkat signifikan lebih rendah dari kontrol yang diinginkan. Temuan kami menunjukkan bahwa banyak orang berusia tinggal di rumah, meskipun lemah dan tergantung, menganggap diri mereka sebagai memiliki kontrol atas hidup mereka. Semua peserta dalam kelompok ini memiliki beberapa gangguan medis umum untuk orang tua. Sembilan belas (51%) berada di atas usia 85, dan 25 (67%) tinggal sendirian. Sebagai kelompok, mereka memiliki tingkat pengendalian internal daripada penghuni panti jompo dan diduga bahwa keyakinan kontrol ini memungkinkan mereka untuk memenuhi tantangan hidup masyarakat. Penjelasan alternatif adalah bahwa pengendalian internal berkurang konsekuen untuk panti jompo masuk. Memang, satu studi menemukan bahwa tinggal terus dalam pengaturan rumah jompo cenderung mengikis kontrol pribadi. Namun, studi longitudinal lain dari orang tua telah meyakinkan menunjukkan bahwa rasa kontrol adalah terus-menerus "traitlike" kepribadian karakteristik daripada kualitas sementara dan miripnegara yang akan bervariasi sebagai fungsi dari pengalaman hidup diferensial. Untuk mendukung ini adalah pengamatan bahwa penghuni panti jompo dengan jangka waktu yang berbeda dari residensi institusional memiliki locus berarti sama skor control (Langer & Rodin, 1977). Dari penelitian sebelumnya beberapa yang telah meneliti locus of control pada
populasi dilembagakan, dua menemukan bahwa keyakinan internalexternal tidak terpengaruh oleh lama menginap (Felton & Kahana, 1974; Nehrke, Hulicka, & Morganti, 1980). Ditetapkan bahwa kelompok rumah tinggal di rumah dan menyusui memiliki tingkat yang sama dari kepuasan hidup (lihat Tabel 3), menunjukkan bahwa rasa yang kuat kesejahteraan lazim di setiap populasi. Studi longitudinal sebelumnya telah menunjukkan bahwa rasa kesejahteraan dan ketahanan adalah sifat-sifat yang stabil yang bertahan bahkan pada mereka yang lemah tua dengan cacat fisik dan beberapa kerugian (Field & Millsap, 1991). Rasa pribadi kepuasan dikatakan independen kesehatan dan kehidupan keadaan (Costa & McCrae, 1980). Mereka di rumah mungkin puas dengan kehidupan mereka sebagian karena mereka telah mempertahankan rasa kemerdekaan yang personal keyakinan kendali tuntutan mereka dari mereka. Sebuah komentar yang sering dari tinggal di rumah adalah bahwa "... Bahkan jika saya harus bergerak di kursi roda, aku di rumah saya sendiri." Warga panti jompo mungkin berasal rasa kepuasan dari lingkungan yang lebih terstruktur yang relatif bebas dari tekanan dan tanggung jawab rutin. Felton dan Kahana 1974 studi menunjukkan eksternalitas yang adaptif dan bahwa mereka warga dilembagakan yang memandang kontrol menjadi eksternal dengan staf dan lain-lain secara signifikan lebih baik disesuaikan. Atau, daripada menjadi adaptasi perilaku, keyakinan eksternal dapat menjadi ciri kepribadian terus yang mungkin, sebuah Reich dan Zautra (1990) menyiratkan, termasuk ketergantungan dan kebutuhan untuk bergantung pada orang lain. Sebuah lingkungan yang mendukung akan kongruen dengan orang kendali pribadi yang rendah di tua-tua ini berorientasi eksternal. Peneliti telah menyatakan pandangan bahwa penuaan membawa hilangnya peran, kompetensi dirasakan, dan harga diri yang menghasilkan rasa penurunan kontrol pribadi (Bengston, 1973). Penelitian lain dari orang tua telah mengidentifikasi individu dengan keyakinan internal yang tinggi yang mengambil pendekatan aktif yang membawa mereka untuk mengubah peristiwa stres untuk keuntungan mereka sendiri sambil mempertahankan rasa kemerdekaan (Krause, 1987). Mereka penghuni panti jompo dalam penelitian ini yang memiliki tinggi keyakinan kendali pribadi, yang bertindak sebagai kapten lantai, anggota dewan penduduk, atau secara aktif melibatkan diri dengan koran fasilitas. Dalam penelitian ini orang lanjut usia dan lemah, orang yang ditemukan yang memiliki keyakinan kontrol eksternal serta orang lain yang mempertahankan rasa kontrol yang tinggi pribadi. Beberapa tinggal di rumah orang tua, meskipun mereka memiliki beberapa fungsi fisik yang tersisa, masih merasa mengendalikan hidup mereka hanya karena mereka masih bisa bergerak sekitar rumah mereka sendiri, meskipun mereka terbatas pada kursi roda. Banyak penghuni panti jompo berasal kontrol dari fakta bahwa mereka dapat memilih kegiatan untuk berpartisipasi dalam siang hari. Meskipun penelitian telah menunjukkan bahwa beberapa keinginan orang tua untuk melepaskan diri dari keputusan mengenai perawatan kesehatan mereka (Woodward & Wallston, 1987), karya terbaru di bidang arahan muka menunjukkan bahwa banyak orang lain ingin lebih terlibat dalam keputusan tersebut (Murphy et al., 1994). Keterbatasan penting dari penelitian ini adalah cross-sectional, daripada alam longitudinal. Lokus orientasi kontrol, status dan kepuasan hidup nilai skala fungsional penghuni panti jompo sebelum masuk tidak diketahui serta alasan untuk masuk dan diagnosa medis dari kelompok panti jompo. Studi lebih lanjut dari kelompok-kelompok ini mungkin termasuk penilaian psikologis dari sampel tinggal di rumah dengan teratur tindak lanjut yang juga akan terus dalam hal penempatan panti jompo. Meskipun kelompok belajar adalah serupa dengan demografi dasar, sosial ekonomi, dan status pendidikan, variabel yang terkait dengan rasa kontrol tidak diketahui untuk sampel penelitian ini (Shaw & Krause, 2001; Wolinsky & Stump, 1996). Selain itu, langkah-langkah hanya global kontrol dan tindakan-domain spesifik lain mungkin telah mengidentifikasi
perbedaan yang lebih spesifik antara kelompok penelitian kami (Stoller, Forster, & Portugal, 1993). Temuan yang signifikan dari penelitian ini menunjukkan, seperti yang diperkirakan, yang lemah, tinggal di rumah orang tua mengerahkan rasa yang lebih besar dari kontrol pribadi daripada penghuni panti jompo. Penting adalah kenyataan bahwa locus of control dan kehidupan skor kepuasan (lihat Tabel 1 dan 2) yang tidak berhubungan satu sama lain atau dengan lama menginap di panti jompo. Hal ini disimpulkan, sebagai hasil dari penyelidikan ini, bahwa instrumen pengukuran yang lebih langsung membahas pertanyaan yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari dari orang tua yang lemah harus dikembangkan. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah saat yang paling dekat dengan melakukan hal ini, tetapi, berdasarkan wawancara kami, membutuhkan pengembangan lebih lanjut untuk membuat ukuran yang lebih sensitif dan umum. Secara teori, penilaian yang tepat memungkinkan untuk memprediksi adaptasi masa depan orang tua serta mengidentifikasi tua yang mungkin manfaat dari intervensi untuk meningkatkan kesejahteraan dan konsep diri. Benar ditargetkan dan intervensi yang efektif dapat mengakibatkan penundaan atau pencegahan pelembagaan.
LAMPIRAN: ORIGINAL FULL TEXT JURNAL Full Text:
Previous age-related sense of control studies have largely focused on active, communitydwelling aged individuals and have excluded elderly persons who are frail. This study compares sense of control and life satisfaction as determined through rating scale administration between two frail, dependent samples: nursing home residents and homebound elderly. Differences in control scores were statistically significant for those who were homebound expressing higher perceived personal control than nursing home residents (p < .001). Sense of control has no correlation with either life satisfaction or length of stay in the nursing home cohort. Locus of control is a concept first developed by Rotter in 1966 which states that internally controlled individuals assume that their own behaviors and actions are responsible for the consequences that occur in their lives. Externally controlled persons believe that this level of control is out of their hands and that they are subject to external forces, such as fate, luck, or powerful others. The importance of a sense of control in the lives of older persons has been the subject of numerous psychological investigations throughout the past three decades. Early studies of control beliefs demonstrate that a high sense of personal (internal) control is related to psychological well-being and adjustment to everyday living (Wolk & Kurtz, 1975). Elderly persons with internal beliefs have better coping abilities and are less likely to use escapist strategies (Aldwin, 1991). Persons with this type of coping behavior report fewer stressful events than those who feel that control is external to them (Krause, 1986). Additionally, research suggests that individuals who feel they can influence the course of events in their lives tend to enjoy better health than those who believe the external world is unresponsive to their efforts (deLeon, Seeman, Baker, Richardson, &Tinetti, 1996). A greater sense of control is associated with lower rates of hospitalization, health care use and mortality, as well as higher functional status (Chipperfield & Greenslade, 1999; Kempen, van Sonderen, & Ormel, 1999; Menec & Chipperfield, 1997). The past few years have demonstrated new and vital reasons for improving the assessment and understanding of control beliefs in the steadily growing aged population. Because of the Federal Patient Self- Determination Act (Public Law No. 101-508,1990), elderly persons are now expected to partake in medical decisions about future use or non-use of life-sustaining interventions. Understanding perceptions or control and whether or not there are differences between desired control over health matter and personal control beliefs assumes a new level of importance. Also, there is an increasing interest in identifying which individuals are most likely to use nursing home care (Greene & Ondrich, 1990). Medical and functional disabilities such as dementia, inability to perform activities of daily living, and the need for skilled nursing and medical care not available in the home, are the primary contributing factors for nursing home admission (Wingard, Jones, & Kaplan, 1987) It is suggested that, in addition to these factors, attitudes, resiliency, and sense of control may also be critical variables in explaining long-term care choices. It is suspected, for example, that "externally" oriented elderly persons who feel that they have little control over their own lives are especially vulnerable to institutional placement. They
experience futility when trying to overcome stressful or threatening experiences and are not likely to make attempts to avoid such events (Krause, 1987). These elderly frequently exhibit a resignation that makes them targets for institutionalization since they are often unable to make the necessary efforts to remain in the community (Wolinsky & Johnson, 1992). Additional studies in this area have concluded that assessment of the perception of elderly persons, including sense of control, would add to our understanding of nursing home use (Hanley, Alecxih, Wiener, & Kennell, 1990). Further work may prove valuable in determining measures that might be taken to avoid or postpone institutionalization. After 20 years of intensive study, there are still inconsistent findings regarding age-related changes in control beliefs. Some studies have indicated that sense of control decreases with age (Lachman, 1983) while other research has demonstrated the opposite finding (Lachman, 1985), and there are investigations that have shown a stability in sense of control throughout adulthood and old-age (Nehrke, Hulicka, & Morganti, 1980; Salz & Magruder-Habib, 1982). The investigation of sense of control by Siegler and Gatz (1985), using results from the Duke University longitudinal study, suggests that the construct was stable and traitlike; a trait being an enduring characteristic rather than a state that varies with situations and over time. Of the participants (ages 52 to 75 at the end of the study) 229 (76% of this sample) showed stability of control beliefs throughout the 6-year study period. Only 71 (24%) altered their beliefs, with no single pattern of change predominating. It was also found that although there was a small change toward externality in the total group, sense of control did not vary as a function of changing life experiences. Discrepancies in locus of control research have been attributed to differences in measurement instruments, sample characteristics and study design. Rotter's unidimensional I-E Scale (Rotter, 1966) has been used in the majority of locus of control studies. Another frequently used scale is Levinson's (1974) scale that assesses multiple dimensions such as control by chance, self and powerful others. Both scales were developed for use with younger, active populations and their appropriateness for assessing the frail elderly is questionable. This may be a major contributing factor in the inconsistencies that have been found in age-related studies. Though assessments of active, robust elderly populations, where the physical and psychological benefits of feeling in control are well documented, less is known about the frail, dependent aged. Most previous investigations have been conducted in senior centers with active, community-dwelling aged, and few studies have been directed toward those residing in nursing homes. None have addressed the control beliefs of the frail homebound elderly who are isolated and disabled. Research findings have suggested that psychological well-being can be improved by offering the elderly opportunities for choice and decision making (Kellogg, Grain, Corwin, & Brickner, 1992; Rodin, 1986). Rodin and Langer's classic study in 1977 implies that enhanced personal responsibility and choice in a group of nursing home residents could reduce debilitation and lead to improved alertness, activity, and general sense of well-being. Further investigation has suggested that control enhancement activities are most effective for those elderly with high internal control beliefs but could also increase personal mastery and mental health of those with low internality (Reich & Zautra, 1990). While life satisfaction and control beliefs are important psychological factors in the lives of the independent and community-dwelling elderly, studies have not been directed that explain
these psychological differences between our large and growing dependent populations: nursing home residents and the frail, homebound elderly. This investigation was undertaken to examine the locus of desired and expected control and life satisfaction in residents of a skilled nursing home facility as well as homebound patients in a hospital-based long-term home health care program. We hypothesized that control organization would be more internal for the homebound who manage to retain a sense of being in charge of their lives in spite of multiple illnesses and limited function, and that nursing home residents would maintain more external beliefs. We further hypothesized that the quality of life satisfaction, thought to be positively correlated with personal control, would be greater in homebound persons. Subjects were drawn from a skilled nursing facility and a long-term home health care program in Manhattan, New York. Eligibility criteria included cognition capacity, English fluency, emotional stability, and willingness to participate. This study was concerned with personal control beliefs and did not address other control dimensions. The situational-specific Locus of Control scale (Reid, 1977) was used. This scale was developed for use with nursing home residents and community-dwelling elderly and questions are directly related to their everyday lives. Expectancy is weighed according to the desirability or importance of the item indicated by the respondent (higher scores indicate a greater sense of internal control). This scale measures both expectancies of control and also the degree of desire for each item. Separate scores are obtained and the sum of the cross products of each gives an overall internal-external score. Life Satisfaction Index A (Neugarten, Havighurst, & Tobin, 1961) measures perceived life satisfaction with higher ratings indicating greater satisfaction (score range: 0-18). Life Satisfaction Index B uses open-ended questions that elicit more individualized answers. These provide additional insight into respondents' personal views and attitudes. Nursing home residents were interviewed at the facility, and patients in the long-term care program, in their own homes. All interviews were conducted by the same investigator (MC). Participants completed the three rating scales after informed consent was obtained. Although these are self-report scales, all subjects had questions read to them and they answered verbally. Mean differences between the two groups' scores for each assessment instrument were evaluated by two-tailed t = tests. Analysis of variance determined statistical significance between variables and Pearson correlations identified relationships. SYSTAT statistical software was used in all analyses. All subjects residing at a 200-bed nursing home or a hospital-based long-term home health care program were evaluated for eligibility based on the criteria. Of the 44 eligible nursing home residents, 7 refused to participate and 37 completed the protocol. Participating residents had been at the facility for an average of 3.2 years (range, 6 months to 10 years). Of the 100 homebound persons enrolled in the long-term home health care program, 40 met eligibility criteria. Of these, 3 refused to participate and 37 completed the protocol. The average length of time in the program was 2.9 years (range, 6 months to 9 years). Demographic characteristics of the two study groups were similar. The mean age of the homebound group was 84.2 years and of the nursing home group, 82.4 years. The majority
were widowed (62% vs. 60%), of Caucasian race (92% vs. 87%), and had completed high school or college (57% versus 54%) (see Table 1). Overall locus of control scores was higher in the homebound sample (p = .001). Further analysis of the locus of control-rating scale scores showed homebound persons' internal beliefs in expected control to be higher than those of nursing home residents (p = .001) and that there was a similar trend noted (p - 0.086) between groups in desired control. Both samples showed differences within each group between desired and expected control (see Table 2). There was no difference in life satisfaction scores between the groups. The possibility that personal control may be diminished by continued residence in the nursing home was considered in assessing this survey. A comparison of overall locus of control scores was made between residents who had been there less than five years (73%) and those residing at the facility for five or more years (27%). The mean score for less than five years was 55.33 (SD = 19.00) and for five or more years, the mean was 53.80 (SD = 15.45). There was no statistical difference between the two subgroups. No significant differences were found in life satisfaction scale scores with LSIA and LSIB coefficient alphas for residents being .64 and .88 and for the homebound, .64 and .77. However, life satisfaction was correlated with overall and expected control in the homebound study participants (r= .392, p < .05; r= .402,p < .05) (see Table 3). The groups differed by functional status (see Table 1). The nursing home group had a greater proportion of non-ambulatory subjects t(36) = -4.209; p < .001. Analysis of variance showed no effect of functional status on the dependent variables (locus of control or life satisfaction) in the nursing home sample. However, in the homebound sample, those with diminished function had significantly lower levels of desired control. Our findings suggest that many homebound aged persons, though frail and dependent, perceive themselves as having control over their lives. All participants in this group had multiple medical disorders common to the elderly. Nineteen (51%) were over the age of 85, and 25 (67%) lived alone. As a group, they had higher levels of internal control than the nursing home residents and it is suspected that these control beliefs enable them to meet the challenge of community living. An alternative explanation is that internal control diminishes consequent to nursing home admission. Indeed, one study found that a continued stay in a nursing home setting tends to erode personal control. However, other longitudinal studies of elderly persons have convincingly demonstrated that sense of control is a persistent "traitlike" personality characteristic rather than a transient and statelike quality which would vary as a function of differential life experiences. In support of this is the observation that nursing home residents with different durations of institutional residency have similar mean locus of control scores (Langer & Rodin, 1977). Of the few previous studies that have examined locus of control in institutionalized populations, two found that internalexternal beliefs were not affected by length of stay (Felton & Kahana, 1974; Nehrke, Hulicka, & Morganti, 1980). It was determined that homebound and nursing home groups have similar high levels of life satisfaction (see Table 3), suggesting that a strong sense of well-being is prevalent in each population. Previous longitudinal studies have demonstrated that a sense of wellbeing and resiliency are stable traits that persist even in those frail elderly with physical disabilities and multiple losses (Field & Millsap, 1991). A personal sense of satisfaction is said to be independent of health and life circumstances (Costa & McCrae, 1980). Those at home may be
satisfied with their lives partly because they have maintained the sense of independence that their personal control beliefs demand of them. A frequent comment from the homebound is that ". . . even if I have to move around in a wheelchair, I'm in my own home." Nursing home residents may derive their sense of satisfaction from the more structured environment that is relatively free of routine stresses and responsibilities. Felton and Kahana's 1974 study suggests that externality is adaptive and that those institutionalized residents who perceive control to be external with staff and others are significantly better adjusted. Alternatively, rather than being a behavioral adaptation, external beliefs can be a continuing personality trait that may, a Reich and Zautra (1990) imply, include dependency and a need to rely on others. A supportive environment would be congruent with low personal control persons in these externally oriented elders. Investigators have expressed the view that aging brings loss of roles, perceived competence, and self-esteem that results in a decreased sense of personal control (Bengston, 1973). Other studies of the elderly have identified individuals with high internal beliefs who take an active approach that leads them to alter stressful events to their own advantage while maintaining a sense of independence (Krause, 1987). Those nursing home residents in this study who had high personal control beliefs, were acting as floor captains, members of the resident council, or actively involving themselves with the facility's newspaper. In this study of frail aged persons, persons were found who have external control beliefs as well as others who maintain a high sense of personal control. Some homebound elderly, although they have few remaining physical functions, still feel in control of their lives simply because they can still move around their own homes, even though they are confined to wheelchairs. Many nursing home residents derive some control from the fact that they can choose which activity to participate in during the day. Although studies have indicated that some elderly wish to disengage from decisions regarding their health care (Woodward & Wallston, 1987), recent work in the area of advance directives indicates that many others wish to be more involved in such decisions (Murphy et al., 1994). A notable limitation of this investigation is its cross-sectional, rather than longitudinal nature. The locus of control orientations, the functional status and life satisfaction scale scores of nursing home residents prior to admission were unknown as well as the reasons for admission and the medical diagnoses of the nursing home group. Further study of these groups might include psychological assessment of a homebound sample with regular follow-up that would also continue in the event of nursing home placement. Although the study groups were similar by basic demographics, socioeconomic, and educational status, variables associated with sense of control are unknown for this study sample (Shaw & Krause, 2001; Wolinsky & Stump, 1996). Additionally, only global measures of control and other domain-specific measures may have identified more specific differences between our study groups (Stoller, Forster, & Portugal, 1993) Significant findings of this study indicate, as predicted, that frail, homebound elderly exert a greater sense of personal control than nursing home residents. Of importance is the fact that locus of control and life satisfaction scores (see Tables 1 and 2) were neither unrelated to each other nor with length of stay at the nursing home. It is concluded, as a result of this investigation, that a measurement instrument that more directly addresses questions related to the everyday lives of the frail elderly should be developed. The scale used in this study
currently is the closest to doing this but, based on our interviews, requires further development to make it a more sensitive and generalized measure. In theory, proper assessment may allow for predicting future adaptation of elderly persons as well as identifying elders who may benefit from interventions to increase well-being and selfconcept. Properly targeted and effective interventions may result in postponement or prevention of institutionalization. References and Notes 1. Aldwin, C. M. (1991). Does age affect the stress and coping process? Implications of age differences in perceived control. Journal of Gerontology, 46, 174-180. 2. Bengston, V. L. (1973). The Social Psychology of Aging. Indianapolis, IN: BobbsMerrill. 3. Chipperfield, J. G., & Greenslade, L. (1999). Perceived control as a buffer in the use of health care services. Journal of Gerontology and Psychological Social Sciences, 54(3), 146-154. 4. Costa, P. T., & McCrae, R. R. (1980). Influence of extraversion and neuroticism on subjective well-being: Happy and unhappy people. Journal of Personality and Social Psychology, 38, 668-678. 5. DeLeon, C. E, Mendes, C. E, Seeman, T. E., Baker, D. L, Richardson, E. D., &Tinetti, M. E. (1996). Self efficacy, physical decline, and change in functioning in community-living elders: A prospective study. Journal of Gerontology and Psychological Social Sciences, 5-/(4), S183-S190. 6. Federal Patient Self-Determination Act. (1990). The Omnibus Budget Reconciliation Act of 1990, Public Law No. 101-508. 7. Felton, B., & Kahana, E. (1974). Adjustment and situationally bound locus of control among institutionalized aged. Journal oj"Gerontology, 29,295-301. 8. Field, D., & Millsap, R. E. (1991). Personality in advanced old age: Continuity or change? Journal of Gerontology, 46, 299-308. 9. Greene, V. L., & Ondrich, H. U. (1990). Risk factors for nursing home admissions and exits: A discrete-time hazard function approach. Journal of Gerontology, 45, 250258. 10. Hanley, R. J., Alecxih, L. M. B., Wiener, J. M., & Kennell, D. L. (1990). Predicting nursing home admissions. Research on Aging, 12, 199-228. 11. Kellogg, F. R., Grain, M., Corwin, J., & Brickner, P. (1992). Life-sustaining interventions in frail elderly persons: Talking about choices. Archives of Internal Medicine, 152, 2317-2320. 12. Kempen, G. L, van Sonderen E., & Ormel, J. (1999). The impact of psychological attributes on changes in disability among low-functioning older persons. Journal of Gerontology and Psychological Social Sciences, 54(1), 23-29. 13. Krause, N. (1986). Stress and coping: Reconceptualizing the role of locus of control beliefs. Journal of Gerontology, 41, 617-622. 14. Krause, N. (1987). Chronic strain, locus of control and distress in older adults. Psychology and Aging, 2, 375-382. 15. Lachman, M. E. (1983). Perceptions of intellectual aging: Antecedent or consequence of intellectual functioning? Developmental Psychology, 19, 482-498. 16. Lachman, M. E. (1985) . Personal efficacy in middle and old age: Differential and normative patterns of change. In G. H. Elder, Jr. (Ed.), Life course dynamics: Trajectories and transitions, 1968-1980, (pp. 188- 213). Ithaca, NY: Cornell University Press.
17. Levinson., I. J. (1974). Activism and powerful others: Distinctions within the concept of internal-external control. Journal of Personality Assessment, 38, 377-83. 18. Menec, V. H., & Chipperfield, J. G. (1997). Remaining active in later life. The role of locus of control in seniors' leisure activity participation, health and life satisfaction. Journal of Aging and Health, 9(1), 105-125. 19. Murphy, D. J., Burrows, D., Santilli, S., Kemp, A.W., Tenner, S., Kreling, B., & Teno, J. (1994). The influence of probability of survival on patients' preferences regarding cardiopulmonary resuscitation. New England Journal of Medicine, 330(8), 545-549. 20. Nehrke, M. E, Hulicka, I. H., & Morganti, J. (1980). Age differences in life satisfaction, locus of control, and self-concept. International Journal of Aging and Human Development, 11, 25-33. 21. Neugarten, B. L., Havighurst, R. J., & Tobin, S. S. (1961). The measurement of life satisfaction. Journal of Gerontology, 16, 134-143. 22. Reich, J. W. & Zautra, A. S. (1990) Dispositional control beliefs and the consequences of a control-enhancing intervention. Journal of Gerontology, 45, 46-51. 23. Reid, D. W. (1977). Locus of Control as an important concept for an interactionist approach to behavior. In D. Magnusson & N. S. Ender (Eds.), Psychology at the crossroads: Current issues in interactional psychology (pp. 185-191). Hillsdale, NJ: Erlbaum Associates. 24. Rodin, J., & Langer, E. J. (1977). Long-term effects of a control-relevant intervention with the institutionalized aged. Journal of Personality and Social Psychology, 9, 897902. 25. Rodin, J. (1986). Health, control and aging. In M. M. Bakes & P. B. Baltes (Eds.), The Psychology of Control and Aging (pp. 139-165). Hillsdale, NJ: Erlbaum Associates. 26. Rotter, J. B. (1966). Generalized expectancies for internal versus external control of reinforcement. Psychological Monographs, §#(WholeNo. 609). 27. Salz, C., & Magruder-Habib, K. (1982). Age as an indicator of depression and locus of control among nonpsychiatric inpatients. Paper presented at the meeting of the Gerontological Society of America, Boston, MA. 28. Shaw, B. A., & Krause, N. (2001). Exploring Race Variations in Aging and Personal Control. Journal of Gerontology and Psychological Social Sciences, 56, 119S-124. 29. Siegler, I. C. & Gatz, M. (1985). Age patterns in locus of control. In E. Palmore, E. Busse, G. Maddox, J. Nowlen, & E. I. Sigler (Eds.), Normal Aging (3rd ed.) Durham, NC: Duke University Press. 30. Stoller, E. P., Forster, L. E., & Portugal S. (1993). Self-care response to symptoms by older people. Medical Care, 31, 24-42. 31. Wingard, D. L., Jones, D. W., & Kaplan, R. M. (1987, April). Institutional care utilization by the elderly: A critical review. Gerontologist, 27(2),156-163. 32. Wolinsky, F. D., & Johnson, R. J. (1992). Perceived health status and mortality among older men and women. Journal of Gerontology, 47, 304-312. 33. Wolinsky, F. D., & Stump, T. E. (1996). Age and the sense of control among older adults. Journal of Gerontology and Psychological Social Sciences, 51(4), S217-S220. 34. Wolk, S., & Kurtz, J. (1975). Positive adjustment and involvement during aging and expectancy for internal control. Journal of Consulting and Clinical Psychology, 43, 173-178. 35. Woodward, N. J., & Wallston, B. S. (1987). Age and health care beliefs: Self-efficacy as a mediator of low desire for control. Psychology and Aging, 2(1), 3-8.