Jurnal Tugas Akhir Skpipsi | 1
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemampuan Berkomunikasi Dalam Berdiskusi Mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo
MARSIANA DINA
Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Dr. Rusdin Djibu, M.Pd Dr Ummyssalam A.T.A. Duludu, M.Pd ABSTRAK Marsiana Dina, 2014. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemampuan Berkomunikasi Dalam Berdiskusi Mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo. Skripsi, Jurusan Pendidikan Luar Sekolah. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri gorontalo. Pembimbing I Dr. Rusdin Djibu, M.Pd. Pembimbing II Dr. Ummyssalam A.T.A. Duludu, M.Pd. Kemampuan berkomunikasi dalam berdiskusi mahasiswa dapat dipengaruhi oleh beberapa hal. Permasalahan penelitian di Jurusan Pendidikan Luar Sekolah adalah dalam kegiatan diskusi dalam kelas, hanya beberapa mahasiswa yang mendominasi jalannya diskusi. Oleh karena itu permasalahan dalam penelitian ini adalah Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi kemampuan berkomunikasi dalam diskusi mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo? Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan berkomunikasi dalam diskusi mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan menggunakan metode wawancara sebagai sumber utama serta observasi dan dokumentasi sebagai pelengkap. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi kemampuan berkomunikasi dalam berdiskusi mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal terdiri dari: kecerdasan, motivasi, minat dan bakat, kepercayaan diri dan penguasaan tata bahasa Indonesia. Faktor eksternal terdiri dari: Lingkungan keluarga, lingkungan pendidikan dan lingkungan masyarakat. Kata Kunci: Komunikasi, Diskusi
Jurnal Tugas Akhir Skpipsi | 2
PENDAHULUAN Dalam kehidupan bersosial manusia tidak terlepas dari komunikasi. Sebuah ungkapan yang berasal dari bahasa asing mengatakan, Manusia adalah zoon politicon yang artinya makhluk/ hewan yang bermasyarakat. Pendapat tersebut sejalan dengan Sumadi (2011: 189) yang menyatakan bahwa, manusia pada dasarnya merupakan makhluk sosial yang membutuhkan pergaulan dengan orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Komunikasi selalu diwarnai dengan penyampaian informasi dan tanya jawab antar individu. Ini memberi kesempatan kepada individu untuk menyampaikan pendapat, menambahkan bukti dan alasan, menolak suatu gagasan, memberi tanggapan dan saran, dan berpartisipasi aktif. Keterampilan berkomunikasi memiliki peran penting dalam pendidikan, baik di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat luas. Komunikasi yang efektif akan membantu berjalannya suatu program atau kegiatan yang direncanakan terutama pada Jurusan Pendidikan Luar Sekolah karena mahasiswa PLS mempunyai tugas dan tanggung terhadap masyarakat. Berkecimpung dalam masyarakat bukanlah hal yang mudah tetapi harus membawa diri dan mampu berkomunikasi serta berinteraksi dalam masyarakat. Mahasiswa PLS adalah kaum intelek yang dipersiapkan untuk bersinergi bersama masyarakat. Kemampuan berkomunikasi mahasiswa PLS seharusnya lebih sudah terlatih ketika berhadapan bersama masyarakat. Hal inilah yang menjadi fokus pada penelitian ini adalah kemampuan berkomunikasi mahasiswa dalam forum diskusi. Dalam kegiatan diskusi inilah langkah awal melatih kemampuan berbicara mahasiswa dalam bertanya, memberi tanggapan, memberi pemahaman-pamahaman baru. Diskusi merupakan suatu metode untuk memecahkan suatu permasalahan dengan proses berpikir kelompok. Diskusi yang efektif itu tidak hanya sekedar berkumpul saja tetapi pembentukan kelompok yang dinamis dengan sifat-sifat yang berbeda dengan sifat-sifat para anggotanya sehingga menghasilkan suatu penyelesaian terhadap suatu masalah tertentu (Tarigan, 2008: 40). Ciri khas dari diskusi adalah keaktifan anggota kelompok dalam mengutarakan pendapat dan interaksi positif yang terjadi pada saat pelaksanaannya.
Jurnal Tugas Akhir Skpipsi | 3
Berdasarkan pengalaman di lapangan diketahui bahwa kemampuan berkomunikasi mahasiswa dalam diskusi masih rendah. Hal itu terdeteksi pada saat mahasiswa melaksanakan diskusi dalam proses pembelajaran. Kebanyakan dari mahasiswa tidak ikut berpartisipasi dalam bertanya, menjawab dan memberi tanggapan dan memilih untuk menjadi pendengar setia saja. Selain itu mahasiswa ada juga yang berbicara tersendat-sendat sehingga isi pembicaraan menjadi tidak jelas yang mungkin diakibatkan adanya rasa malu dan takut salah menjawab, tidak percaya diri dalam mengungkapkan ide, pikiran, bantahan, persetujuan maupun pendapatnya di forum diskusi. Hal lain, Beberapa mahasiswa tidak ingin terbeban oleh tanggung jawab kelompok. Mahasiswa tidak berminat menjadi pemimpin dalam kelompok karena tidak punya kemauan untuk mempersiapkan materi diskusi dan mempresentasekannya, melainkan hanya ingin terima beres. Dalam kegiatan diskusi kelompok yang ideal, untuk menghidupkan suasana kompetitif dalam kelas, tiap kelompok harus terus dipacu untuk menjadi kelompok yang terbaik. Setiap mahasiswa dipacu untuk bisa berpartisipasi secara penuh dalam kegiatan pembelajaran. Namun, setelah melakukan observasi awal terlihat kegiatan diskusi hanya didominasi oleh sebagian mahasiswa.Oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti tentang “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Berkomunikasi Dalam Berdiskusi Mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo. Rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi kemampuan berkomunikasi dalam diskusi mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo. Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan berkomunikasi dalam diskusi mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo. Manfaat Penelitian adalah (a) Bagi dosen PLS sebagai upaya peningakatan mutu pengetahuan dan pengelolaan pembelajaran ketarampilan berkomunikasi dan berdiskusi dan (b) Bagi mahasiswa PLS untuk meningkatkan kualitas keterampilan berkomunikasi dalam diskusi.
Jurnal Tugas Akhir Skpipsi | 4
KAJIAN TEORI Menurut Beger dan Chaffee (Onong Effendy, 2000: 29) bahwa: “Ilmu komunikasi adalah ilmu pengetahuan tentang produksi, proses dan pengaruh dari sistem-sistem tanda dan lambang melalui pengembangan teori-teori yang dapat diuji dan digeneralisasikan dengan tujuan menjelaskan fenomena yang yang berkaitan dengan produksi, proses dan pengaruh dari sistem-sistem, tanda dan lambang”. Sasa Djuarsa Senjaya (2007: 1.11) menyatakan bahwa “Ilmu komunikasi pada dasarnya adalah ilmu pengetahuan tentang peristiwa komunikasi yang diperoleh melalui suatu penelitian tentang sistem, proses dan pengaruhnya yang dilakukan secara rasional dan sistematik, serta kebenarannya dapat diuji dan digeneralisasikan. Menurut Jalaluddin Rakhmat (2005: 48) bahwa “Komunikasi terdiri dari beberapa macam yaitu komunikasi intrapersonal, komunikasi interpersonal, komunikasi massa, dan komunikasi kelompok”. Menurut Rakhmat (2005: 49) bahwa: “Komunikasi intrapersonal adalah proses pengolahan informasi. Proses ini melewati empat tahap; sensasi, persepsi, memori, dan berpikir. Effendy (2003: 30) menyatakan bahwa: “Komunikasi interpersonal adalah komunikasi antara orangorang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal atau nonverbal”. Komunikasi massa diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, keterogen, dan anonym melalui media cetak atau elektronis sehingga pesan yang sama dapat diterima secara seremtak dan sesaat (Jalaluddin Rakhmat, 2005: 189). Michael Burgoon dan Michael Ruffner dalam bukunya : Human Communication, A Revision of Approaching Speech/Communication memberi batasan komunikasi kelompok sebagai interaksi tatap muka dari tiga atau lebih individu guna memperoleh maksud atau tujuan yang dikehendaki seperti berbagai informasi, pemeliharaan diri atau pemecahan masalah sehingga semua anggota dapat menumbuhkan karakteristik pribadi anggota lainnya dengan akurat (Sasa Djuarsa, 2007: 3.1). Semi (1992:10) mengatakan bahwa diskusi adalah suatu percakapan yang terarah yang terbentuk pertukaran pikiran antara dua orang atau lebih secara lisan
Jurnal Tugas Akhir Skpipsi | 5
untuk mendapatkan kesepakatan atau kecocokan dalam usaha memecahkan masalah yang dihadapi. Ciri khas dari diskusi adalah keaktifan anggota kelompok dalam mengutarakan pendapat dan interaks Menurut Bulatau (2007: 6) manfaat diskusi adalah tentang pemikiran bersama yang mempunyai kemampuan kreatif, dalam artian realitas. Dengan demikian, ketika orang mengetahui bahwa gagasan, ide, dan pendapatnya sejalan dengan orang lain dalam kelompok tersebut maka dapat tercipta dan terbuka kemungkinan untuk bertindak dengan dorongan yang lebih kuat, berkat kerjasama dan keyakinan bersama dapat dipecahkan dengan daya tekad berkat kerjasama seluruh kelompok.i positif yang terjadi pada saat pelaksanaannya. Semuanya aktif tidak ada yang pasif atau sebagai pendengar saja (Roestiyah, 1991: 5). Menurut Salisbury (Tarigan, 2008: 53) hambatan-hambatan yang sering dijumpai dalam kegiatan diskusi adalah sebagai berikut: kegagalan memahami masalah, kegagalan karena tetap bertahan terhadap masalah, salah paham terhadap makna-makna setiap kataorang lain, kegagalan membedakan antara fakta dan pendapat, perselisihan pendapat yang meruncing tanpa adanya keinginan untuk berkompromi, hilangnya kesabaran dalam kemarahan yang tidak tanggungtanggung, kebingungan menghadapi suatu perbedaan pendapat dengan suatu seranganterhadap pribadi seseorang, mempergunakan waktu untuk menyanggah sebagaipengganti mengajukan pertanyaan-pertanyaan, mempergunakan kata-kata yang menumpulkan pikiran. Sedangkan menurut Muhamad Harijanto (2010: 23) Melalui proses diskusi dengan mahasiswa bahwa faktor penyebabnya adalah: (1) Penjelasan kurang terfokus atau terlalu abstrak, (2) Kurangnya perhatian mahasiswa dalam proses perkuliahan berlangsung sehingga kemampuan mahasiswa untuk menerima materi sangat rendah, dan (3) Penerapan metode diskusi kurang maksimal. Berdasarkan uraian diatas peneliti mengambil kesimpulan secara umum bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi proses komunikasi dalam diskusi mahasiswa dibedakan menjadi faktor internal dan faktor eksternal.
Jurnal Tugas Akhir Skpipsi | 6
METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Jurusan Pendidikan Luar Sekolah, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo. Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Menurut Sumanto (1995: 40) menjelaskan bahwa Penelitian kualitatif adalah metode yang menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam dan pengukuran secara obyektif terhadap fenomena sosial. Yang diperlukan dalam penelitian ini menyangkut aspek-apek yang berkaitan dengan kemampuan berkomunikasi dalam berdiskusi mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah dalam sebuah forum yang mencakup fokus penelitian meliputi, kemampuan mahasiswa dalam bertanya, menjawab, memberi tanggapan, kritik dan saran. Forum diskusi dalam penelitian ini adalah kelompok diskusi dalam kelas pada proses perkuliahan. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa orang (informan) yang diwawancarai, sedangkan data yang akurat dalam penelitian ini perlu untuk menentukan
informan sebagai
sumber data yaitu mahasiswa dan dosen Pndidikan Luar Sekolah. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode wawancara, observasi dan dokumentasi. PEMBAHASAN Metode pembelajaran diskusi merupakan metode yang sering digunakan dalam
kegiatan
pembelajaran
terutama
di
Jurusan
pendidikan
Luar
Sekolah.Berdasarkan hasil wawancara diatas maka dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi kemampuan berkomunikasi dalam berdiskusi mahasiswa terbagi atas dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal biasanya menjadi hal utama dalam diri mahasiswa tetapi faktor eksternal juga tidak bisa dipandang sebelah mata. Ketika mahasiswa akan mengungkapkan pendapat dalam kegiatan diskusi, hal yag sering muncul adalah rasa takut dan gugup. Sifat gugup pada seseorang adalah hal lumrah. Dalam prakteknya
kegugupan
disebabkan
faktor-faktor
rendahnya
pengalaman
berkomunikasi, kurang percaya diri apalagi di hadapan orang lain yang berstatus sosial lebih tinggi, kurang mempersiapkan diri, berpikiran negatif terhadap orang lain, dan kurang fokus dalam mempersiapkan dan mengerjakan sesuatu.
Jurnal Tugas Akhir Skpipsi | 7
Berdasarkan hasil wawancara dapat diketahui bahwa faktor yang lebih dominan mempengaruhi kemampuan berkomunikasi dalam berdiskusi mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah adalah faktor internal, sebab segala kemampuan yang dimiliki seseorang akan berkembang apabila yang bersangkutan memiliki kemampuan untu mengembangkannya. Pemahaman materi yang disampaikan merupakan modal awal untuk dapat berpartisipasi dalam kegiatan diskusi. Untuk dapat mengungkapkan pendapat dibutuhkan kepercayaan diri yang baik agar informasi yang diketahui dapat dibagikan kepada anggota diskusi yang lain. Oleh sebab itu mahasiswa harus memiliki motivasi yang tinggi untuk maju dan berkembang agar muncul minat dari mahasiswa dalam mengungkapkan pendapat.Penguasaan bahasa Indonesia juga secara langsung mempengaruhi kemampuan mahasiswa dalam mengungkapkan pendapat agar tidak ada persepsi ganda pada setiap anggota. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian pada mahasiswa di Jurusan Pendidikan Luar Sekolah (PLS), faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan berkomunikasi dalam berdiskusi mahasiswa terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal.Faktor internal yaitu faktor dari dalam diri mahasiswa itu sendiri yang terdiri dari kecerdasan, motivasi, minat dan bakat, kepercayaan diri, dan penguasaan tata bahasa Indonesia. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri mahasiswa yang terdiri dari lingkungan keluarga, pendidikan dan masyarakat. SARAN 1. Perlu adanya kesadaran mahasiswa akan tugas dan tanggung jawab untuk mengembangkan kecerdasan melalui pengalaman, kebiasaan, dan mencari informasi dan referensi yang ada. 2. Mahasiswa diharapkan membiasakan diri berkomunikasi dalam diskusi agar menjadi terlatih dan terbiasa. 3. Dalam dunia kampus banyak organisasi yang dapat menjadi tempat melatih mahasiswa menjadi insan yang siap dan tanggap. Mahasiswa disarankan untuk bisa mengikuti salah satu organisasi tersebut agar bisa melatih mental.
Jurnal Tugas Akhir Skpipsi | 8
DAFTAR PUSTAKA Bulatau, S. J. 2007. Teknik Diskusi Berkelompok. Yogyakarta: Kanisius. Mohamad Harijanto. 2010. Peningkatan Hasil Belajar Dalam Menyajikan Data Ke Bentuk Grafik Melalui Penggunaan Metode Diskusi Pada Prodi Bahasa Inggris Fkip Unira Pamekasan. Jurnal Kependidikan Interaks 1(2): 23 Moleong, Lexy, 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya, Mulyana, Deddy. 2005. Ilmu Komunikasi :Suatu Pengantar. Jakarta :Rosda Karya Rakhmat, Jalaluddin. 2005. Psikologi Komunikasi. Bandung : Remaja Rosdakarya Roestiyah, N.K.1991. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Semi, Atar. 1992. Terampil Berdiskusi dan Berdebat. Bandung: Titian Ilmu. Senjaya, Sasa Djuarsa, dkk. 2007. Teori Komunikasi. Jakarta: Universita Terbuka Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta Sofyanti. 2011. Penerapan Metode Diskusi Kelompok Kecil Untuk Menumbuhkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa dalam Pembelajaran Sejarah (Penelitian Tindakan Kelas di SMA Negeri 14 Bandung. Skripsi (online) http://kumpulan skripsi.blogspot.com. Diakses tanggal 9 September Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. Sumanto. 1995. Metodologi Penelitian Sosial Dan Pendidikan. Yogyakarta: Andi Offset Suryabrata, Sumadi. 2008. Psikologi Kepribadian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Tarigan, Heny Guntur. 2008. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Uchjana Effendy, Onong. 2000. Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi. Bandung : Citra Aditya Bakti
Jurnal Tugas Akhir Skpipsi | 9