TUGAS MATA KULIAH PERENCANAAN PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS GALUH Nama NPM Kelas Mata Kuliah Dosen Tugas
: Pipin Piniman : 82321314086 : 14 C : Perencanaan Pendidikan : Dr. H. Nono Mulyono, MM. : - Pengertian Perencanaan - Sejarah Perencanaan - Tujuan, Fungsi dan Ciri Perencanaan
A. Pengertian Perencanaan Tiga pengertian perencanaan menurut ahli: 1. George R. Terry: Perencanaan adalah pemulihan fakta-fakta dan usaha menghubunghubungkan antara fakta yang satu dengan yang lain, kemudian membuat perkiraan dan peramalan tentang keadaan dan perumusan tindakan untuk masa yang akan datang yang sekiranya diperlukan untuk menghendaki hasil yang dikehendaki. 2. Prajudi Atmusudirdjo: Perencanaan adalah perhitungan dan penentuan tentang sesuatu yang akan dijalankan dalam mencapai tujuan tertentu, oleh siapa dan bagaimana. 3. Dr. SP. Siagian MPA.: Perencanaan dapat didefinisikan sebagai keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara matang dari hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang akan datang dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan. Dari penjelasan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa perencanaan adalah suatu rangkaian proses intelektual yang sistematis untuk menganalisis, merumuskan, menimbang, memperkirakan beberapa pilihan tindakan serta mengambil keputusan tentang tindakan yang akan dijalankan untuk masa depan dalam jangka waktu tertentu dengan memperhatikan fakta-fakta dengan maksud untuk mencapai tujuan kongkret yang telah ditentukan.
Tugas Kuliah Perencanaan Pendidikan – Pipin Piniman
1
B. Sejarah Perencanaan Para ahli filsafat dan pendidikan sudah memiliki gagasan perencanaan pendidikan sejak zaman dahulu, sifat perencanaan pendidikannya murni spekulatif. Dalam konstitusi Lacerdaemonian, Xenephon pernah mengemukakan bahwa orang-orang Sparta 2500 tahun yang lalu merencanakan pendidikan disesuaikan dengan tujuan militer, social dan ekonomi mereka. Sementara Plato membuat rencana pendidikan yang memenuhi kebutuhan pemimpin dan kebutuhan politik Athena dalam bukunya. Menurutnya tujuan pendidikan adalah untuk kebahagiaan individu dan kesejahteraan Negara, dan tugas pendidikan adalah untuk mencapai tujuan tersebut melalui lembaga-lembaga social. Di Cina pada masa dinasti Han dan di Peru pada masa inca, perencanaan pendidikan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat pada waktu itu. Pada zaman ini, membuktikan betapa pentingnya fungsi perencanaan pendidikan dalam kaitannya dalam kaitannya dengan sistem pendidikan dan tujuan masyarakat. Pada pertengahan abad ke-16, Jhon Knok mengusulkan rencana untuk sistem persekolahan dan kursus nasional, sehingga rencana khusus bangsa Skotlandia memiliki bentuk perpaduan antara kepuasan spiritual dan kesehjateraan material. Pada akhir abad ke-13 dan abad ke-19, di Eropa telah banyak diciptakan sistem dan slogan pendidikan, seperti “An education plan” dan “The reform theaching” yang dimaksudkan untuk peningkatan sosial. Selain itu juga ada rencana pendidikan yang dikenal dengan Rencana Rousseau yang menyatakan setiap warga Polandia memperoleh pendidikan. Di masa modern, usaha untuk merealisasikan masyarakat baru dalam perencanaan pendidikan adalah “The first five year for the young Soviet Union” pada tahun 1923. Meskipun metodologinya masih dianggap kuno, tapi diakui sebagai parmulaan dari proses perencanaan yang komprehensif dan berkesinambungan yang dapat membantu merubah bangsa Soviet dengan 2/3 bangsanya yang buta huruf menjadi bangsa yang sangat maju pendidikannya dalam jangka waktu kurang dari 50 tahun.
Tugas Kuliah Perencanaan Pendidikan – Pipin Piniman
2
C. Tujuan Perencanaan Albert Silalahi (1987: 167), menjelaskan bahwa tujuan perencanaan adalah sebagai berikut: a.
Perencanaan adalah jalan atau cara untuk mengantifikasi dan merekam perubahan (a way to anticipate and offset change).
b.
Perencanaan memberikan pengarahan (direction) kepada administratoradministrator maupun non-administrator.
c.
Perencanaan juga dapat menhindari atau setidak-tidaknya memperkecil tumpang-tindih dan pemborosan (wasteful) pelaksanaan aktivitas-aktivitas.
d.
Perencanaan menetapkan tujuan-tujuan dan standar-standar yang akan digunakan untuk memudahkan pengawasan.
Stephen Robbins dan Mary Coulter mengemukakan banyak tujuan perencanaan. a. Untuk memberikan pengarahan baik untuk manajer maupun karyawan nonmanajerial. Dengan rencana, karyawan dapat mengetahui apa yang harus mereka capai, dengan siapa mereka harus bekerja sama, dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi. Tanpa rencana, departemen dan individual mungkin akan bekerja sendiri-sendiri secara serampangan, sehingga kerja organisasi kurang efesien. b. Untuk mengurangi ketidakpastian. Ketika seorang manajer membuat rencana, ia dipaksa untuk melihat jauh ke depan, meramalkan perubahan, memperkirakan efek dari perubahan tersebut, dan menyusun rencana untuk menghadapinya. c. Untuk meminimalisir pemborosan. Dengan kerja yang terarah dan terencana, karyawan dapat bekerja lebih efesien dan mengurangi pemborosan. Selain itu, dengan rencana, seorang manajer juga dapat mengidentifikasi dan menghapus hal-hal yang dapat menimbulkan inefesiensi dalam perusahaan. d. Untuk menetapkan tujuan dan standar yang digunakan dalam fungsi selanjutnya, yaitu proses pengontrolan dan pengevalusasian. Proses pengevaluasian atau evaluating adalah proses membandingkan rencana
Tugas Kuliah Perencanaan Pendidikan – Pipin Piniman
3
dengan kenyataan yang ada. Tanpa adanya rencana, manajer tidak akan dapat menilai kinerja perusahaan. Adapun secara umum, tujuan perencanaan adalah: 1. Standar pengawasan, yaitu mencocokan pelaksanaan dengan perencanaannya. 2. Mengetahui kapan pelaksanaan dan selesainya suatu kegiatan. 3. Mengetahui siapa saja yang terlibat (struktur organisasinya), baik kualifikasinya maupun kuantitasnya. 4. Mendapatkan kegiatan yang sistematis termasuk biaya dan kualitas pekerjaan. 5. Meminimalkan kegiatan-kegiatan yang tidak produktif dan menghemat, biaya, tenaga, dan waktu. 6. Memberikan gambaran yang menyeluruh mengenai kegiatan pekerjaan. 7. Menyerasikan dan memadukan beberapa subkegiatan. 8. Mendeteksi hambatan kesulitan yang bakal ditemui. 9. Mengarahkan pada pencapaian tujuan.
D. Fungsi Perencanaan Fungsi-fungsi perncanaan yaitu: a.
Menentukan titik tolak dan tujuan usaha. Tujuan adalah sesuatu yang ingin dicapai sehingga merupakan sasaran, sedangkan perencanaan adalah alat untuk mencapai sasaran tersebut. Setiap usaha yang baik harus memiliki titik tolak, landasan dan tujuannya. Misalnya seseorang ingin pergi dari Bandung ke Surabaya naik kereta api. Di sini Surabaya merupakan tujuan, sedangkan kereta api merupakan perencanaan atau alat mencapai sasaran tersebut.
b.
Memberikan pedoman, pegangan dan arah. Suatu perusahaan harus mengadakan perencanaan apabila hendak mencapai suatu tujuan. Tanpa perencanaan, suatu perusahaan tidak akan memiliki pedoman, pegangan dan arahan dalam melaksanakan aktivitas kegiatannya. Misalnya seorang pilot terbang melintasi Samudera tanpa mengetahui apakah ia ingin menuju ke Inggris, Belanda atau Australia, maka ia akan berada di dalam ketidak-pastian.
Tugas Kuliah Perencanaan Pendidikan – Pipin Piniman
4
c.
Mencegah pemborosan waktu, tenaga dan material. Dalam menetapkan alternatif dalam perencanaan, kita harus mampu menilai apakah alternatif yang dikemukakan realistis atau tidak atau dengan kata lain, apakah masih dalam batas kemampuan kita serta dapat mencapai tujuan yang kita tetapkan. Misalnya suatu perusahaan menetapkan tujuan bahwa omzet penjualan untuk tahun yang akan datang dinaikkan sebanyak 10%. Untuk itu ditetapkan alternatif media promosi antara lain radio, majalah dan surat kabar. Karena keterbatasan dana yang dimiliki, pilihan jatuh pada surat kabar karena dianggap realitas dan paling ekonomis. Tetapi selain itu, perencanaan yang baik memerlukan pemikiran lebih lanjut tentang surat kabar apa, hari pertemuannya dan judul iklan.
d.
Memudahkan pengawasan. Dengan adanya planning, kita dapat mengetahui penyelewengan yang terjadi karena planning merupakan pedoman dan patokan dalam melakukan suatu usaha. Agar dapat membuat perencanaan yang baik, maka manajer memerlukan data-data yang lengkap, dapat dipercaya serta aktual.
e.
Kemampuan evaluasi yang teratur. Dengan adanya planning, kita dapat mengetahui apakah usaha yang kita lakukakn sudah sesuai dengan tujuan yang ingin kita capai. Sehingga tidak terjadi under planning dan over planning.
f.
Sebagai alat koordinasi. Perencanaan dalam suatu perusahaan kadang-kadang begitu kompleks, karena untuk perencanaan tersebut meliputi berbagai bidang di mana tanpa koordinasi yang baik dapat menimbulkan benturan-benturan yang akibatnya dapat cukup parah. Dapat kita misalkan, perjalanan suatu kereta api yang dengan tanpa adanya koordinasi yang baik, kemungkinan akan terjadi tabrakan atau harus menunggu terlalu lama pada simpangan-simpangan.
Tugas Kuliah Perencanaan Pendidikan – Pipin Piniman
5
E. Ciri Perencanaan Ciri-ciri perencanaan adalah: a. Bagian dari sistem administrasi b. Dilaksanakan secara terus menerus dan berkesinambungan. c. Berorentasi pada masa depan. d. Mampu menyelesaikan masalh. e. Mempunyai tujuan f. Bersifat mampu kelola.
Sumber : 1. Udin Syaepudin Sa’ud dan Abin Syamsuddin Makmun. (2011). Perencanaan Pendidikan Suatu Pendekatan Komprehensif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset. 2. http://dedetzelth.blogspot.com/2013/02/pengertian-tujuan-dan-fungsiperencanaan.html (tanggal 24 Oktober 2013) 3. http://windasofi.blogspot.com/2013/05/aspek-dan-ciri-ciri-perencanaan.html (tanggal 24 Oktober 2013) 4. http://id.wikipedia.org/wiki/Perencanaan (tanggal 24 Oktober 2013) 5. http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2077093-tujuan-perencanaandan-manfaat-perencanaan/ (tanggal 24 Oktober 2013) 6. http://tkampus.blogspot.com/2012/01/perencanaan-pendidikan.html (tanggal 24 Oktober 2013) 7. http://ophieochin26.blogspot.com/2013/02/sejarah-perencanaan-pendidikan.html (tanggal 24 Oktober 2013) 8. http://ophieochin26.blogspot.com/2013/02/sejarah-perencanaan-pendidikan.html (tanggal 24 Oktober 2013)
Tugas Kuliah Perencanaan Pendidikan – Pipin Piniman
6