TUGAS MAKALAH ENTERPRISE RESOURCE PLANING TI029309
Implementasi ERP Pada Desa Tangimeyeh Negara Untuk Membantu Petani dan KUD dalam Mengelola Hasil Pertanian Padi
Oleh : Ni Luh Putu Novi Ambariani 1304505106
Dosen : I Putu Agus Eka Pratama, ST MT
JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA 2015
UCAPAN TERIMAKASIH Di dalam penyusunan makalah ini memerlukan waktu, tenaga dan pikiran. Penulis menyadari bahwa proses penyusunan makalah ini tidak terlepas dari kontribusi banyak pihak baik saran, materi maupun semangat. Melalui satu halaman ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada : 1.
Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
2.
Kedua Orang Tua penulis yang selalu memberikan dukungan dan semangat dalam mengerjakan makalah ini.
3.
I Putu Agus Eka Pratama, S.T., M.T. yang membimbing dalam pengerjaaan makalah ini dari awal hingga akhir.
4.
Teman-teman penulis di Jurusan Teknologi Informasi Fakultas Teknik Universitas Udayana
2
DAFTAR ISI
UCAPAN TERIMAKASIH .................................................................................... 2 DAFTAR ISI ........................................................................................................... 3 ABSTRAK .............................................................................................................. 4 BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 5 1.1
Latar Belakang ............................................................................................. 5
1.2
Rumusan Masalah ........................................................................................ 6
1.3
Solusi ............................................................................................................ 6
1.4
Desain Solusi................................................................................................ 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. 9 2.1
ERP .............................................................................................................. 9
2.1.1
Modul Inventory ................................................................................... 9
2.1.2
Modul Payment ................................................................................... 10
2.1.3
Modul Marketing ................................................................................ 10
2.1.4
Modul Data Warehouse dan Data Mining ......................................... 10
2.2
Cloud Computing ....................................................................................... 10
2.2.1
IAAS Cloud (Infrastructure as a Service) .......................................... 11
2.2.2
Hybrid Cloud ...................................................................................... 11
2.3
E-Commerce ............................................................................................... 12
2.4
E-Business .................................................................................................. 12
BAB III ANALISA DAN KESIMPULAN .......................................................... 13 3.1
Analisa........................................................................................................ 13
3.2
Kesimpulan ................................................................................................ 15
3.3
Saran ........................................................................................................... 15
3.3.1
Saran Penulis....................................................................................... 15
3.3.2
Saran Narasumber ............................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 17 LAMPIRAN .......................................................................................................... 18
3
ABSTRAK Setiap daerah di Bali menghasilkan produk khas dari daerahnya masingmasing, mulai dari hasil pertanian, perkebunan, perikanan hingga karya seni seperti seni lukis maupun seni ukir, tergantung dari mata pencaharian penduduk yang tinggal di daerah tersebut. Desa Tangimeyeh Kecamatan Negara merupakan sebuah daerah yang sebagian besar penduduknya bermatapencaharian sebagai petani. Setelah panen, petani biasanya menjual hasil panennya kepada makelar yang justru merugikan petani. ERP pada KUD perlu diimplementasikan, sehingga mampu menjamin kesejahteraan petani yang menjadi anggota koperasi. Modul ERP yang digunakan yaitu modul inventory, modul payment, modul marketing dan modul data warehouse & data mining sedangkan teknologi pendukungnya adalah E-commerce, E-business dan cloud computing (IAAS cloud dan hybrid cloud).
Kata Kunci : KUD, Petani, Pertanian, ERP, Modul Inventory, Modul Payment , Modul Marketing, Modul Data warehouse & Data Mining, E-Commerce, EBusiness, Cloud Computing, Desa Tangimeyeh, Kecamatan Negara.
4
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Desa Tangimeyeh adalah salah satu desa kecil di Kecamatan Negara,
Kabupaten Jembrana. Daerah ini merupakan daerah yang rata-rata penduduknya adalah
penduduk
yang
kurang
mampu.
Sebagian
besar
penduduknya
bermatapencaharian sebagai petani. Tidak semua petani memiliki lahan bertani. Mereka yang tidak memiliki lahan terkadang menjadi buruh di tanah milik orang lain. Upah mereka tidaklah banyak karena sebagian besar penduduk disana menjual hasil panen mereka pada beberapa makelar yang justru membeli hasil panen mereka dengan harga rendah, sehingga berpengaruh besar pada penghasilan mereka. Tidak banyak petani yang menjadi anggota KUD karena belum adanya penerapan ERP. ERP membantu KUD dalam melakukan pemasaran hasil panen agar tidak hanya dilakukan di dalam desa yang bersangkutan saja melainkan hingga kedaerah lain. Koperasi unit desa adalah koperasi yang beranggotakan masyarakat pedesaan.. Koperasi ini melakukan kegiatan usaha ekonomi pedesaan, terutama pertanian. Untuk itu, kegiatan yang dilakukan KUD antara lain menyediakan pupuk, obat pemberantas hama tanaman, benih, alat pertanian, dan memberi penyuluhan teknis pertanian. ERP pada KUD sangat penting untuk diimplementasikan sehingga mampu menjamin kesejahteraan petani di desa Tangimeyeh, Negara. Dengan adanya KUD yang mengimplementasikan ERP, maka petani akan lebih mudah dari masa bercocok tanam hingga pada saat hasil panen didistribusikan nantinya. Modul ERP yang digunakan yaitu modul inventory, modul payment, modul marketing dan modul data warehouse dan data mining sedangkan teknologi pendukungnya adalah E-commerce, E-business dan cloud computing.
5
1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan penjelasan pada sub bab 1.1 di atas, maka didapat rumusan
masalah sebagai berikut : 1.
Petani menjual hasil panennya hanya pada makelar yang membeli hasil panen mereka dengan harga yang sangat rendah.
2.
Teknologi apa sajakah yang diperlukan dalam mengimplementasikan ERP dalam bidang pertanian di Desa Tangimeyeh, Negara ?
3.
Bagaimana ERP dapat meningkatkan kesejahteraan para petani Desa Tangimeyeh, Negara ?
1.3
Solusi Berdasarkan penjelasan pada subbab 1.2 di atas, maka didapat rumusan
masalah sebagai berikut : 1.
Meningkatkan penghasilan petani padi Desa Tangimeyeh dengan pengimplementasian ERP pada sistem operasi KUD.
2.
Teknologi yang digunakan yaitu : ERP (Modul Inventory, Modul Payment, Modul Marketing dan Modul Data Warehouse dan Data Mining), Cloud Computing (Cloud IAAS, Hybrid Cloud), E-Commerce, dan E-Business.
3.
Sosialisasi keunggulan dan keuntungan menjadi anggota koperasi dan menjual hasil panen (padi) ke KUD kepada petani Desa Tangimeyeh, Negara.
6
1.4
Desain Solusi Desain solusi yang dapat diberikan berdasarkan permasalahan yang telah
dijelaskan diatas adalah sebagai berikut :
Gambar di atas menunjukan rancangan sistem yang diperlukan KUD guna mempermudah dalam menganalisis data sehingga mempermudah pihak KUD dalam mengambil keputusan. Modul ERP yang digunakan dalam sistem ini yaitu : modul inventory, modul payment, modul marketing dan modul data warehouse & data mining sedangkan teknologi pendukungnya adalah e-commerce, e-business, IAAS cloud dan hybrid cloud sehingga mampu digunakan untuk memperoleh data informasi untuk analisis dan mampu mengontrol kegiatan pertanian di desa Tangimeyeh, Negara. Modul Inventory digunakan untuk mengetahui berapa banyak barang yang terjual, barang yang tersisa, stok digudang, total barang yang dibeli dan lainnya. Modul payment digunakan untuk pembayaran online. Modul marketing digunakan untuk memasarkan barang yang tersedia sehingga mempermudah penyampaian informasi untuk konsumen. Modul Data Warehouse dan Data Mining digunakan untuk mengurutkan data dalam jumlah yang sangat banyak dan mengambil informasi – informasi yang berkaitan dengan apa yang diperlukan sehingga 7
mempermudah dalam analisis data dan pengambilan keputusan. E-commerce merupakan sebuah aplikasi dan layanan untuk proses transaksi jualbeli online berbasis web browser, jaringan komputer serta ketersediaan komputer, sedangkan E-business difokuskan pada efisiensi dan efektivitas eksternal, lintas-proses perusahaan. Seluruh proses dan teknologi tersebut akan berjalan dengan sangat baik dengan adanya teknologi pendukung seperti Cloud Computing. Cloud Computing memiliki tiga jenis layanan dan empat model deployment yang dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan (on demand). Sistem ini dirancang menggunakan model layanan IAAS cloud dan model deployment Hybrid Cloud. IAAS Cloud menekan pada penyediaan sarana jaringan komputer, perangkat keras jaringan, komputer server, media penyimpanan, processor, beserta dengan proses virtualisasi yang menunjang proses komputasi, sehingga kita dapat merancang dan membangun server serta jaringan yang dibutuhkan. Hybrid Cloud merupakan perpaduan antara model deployment Private Cloud dan Public Cloud sehingga dapat mengatur data apa saja yang dapat diakses publik dan data mana saja yang private.
8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1
ERP Berdasarkan referensi yang Penulis baca dari buku “E-Commerce, E-
Business dan Mobile Commerce” oleh I Putu Agus Eka
Pratama, S.T.,M.T,
Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan sebuah sistem operasi, perangkat lunak, sekaligus frame work, yang ditujukan untuk proses managemen invetarisasi dan kontrol pada perusahaan, perencanaan distribusi barang, proses produksi barang, keuangan, pemesanan barang, dan aktifitas lainya yang berkaitan dengan barang di dalam sebuah industri/perusahaan dan dilakukan secara digital. Enterprise resource planning mulai banyak diterapkan di industri dengan memanfaatkan teknologi cloud ERP dan mengimplementasikan Smart City di dalamnya. ERP tidak hanya disediakan di server dan desktop, tapi juga pada mobile ERP. ERP yang lengkap akan memuat minimal dua buah odul dimana setiap modulnya memiliki fungsi masing-masing yang spesifik. Umumnya pada sebuah ERP terdapat setidaknya enam buah modul utama yang berkaitan dengan ECommerce, yaitu : Modul Payment, Modul Inventory, Modul Marketing, Modul Shipping, Modul Data Warehouse & Data Mining, dan Modul yang mengintegrasikan aplikasi E-Commerce seperti CRM dan SCM. [2]
2.1.1
Modul Inventory Berdasarkan referensi yang Penulis baca dari buku “E-Commerce, E-
Business dan Mobile Commerce” oleh I Putu Agus Eka Pratama, S.T.,M.T, di dalam proses transaksi, tentu diperlukan adanya data dan informasi mengenai berapa banyak barang yang terjual, barang yang tersisa, stok di gudang, total yang dikirimkan oleh penyuplai, dan sebagainya. Fitur inventori sangat diperlukan dalam hal ini, yang pada beberapa jenis aplikasi disediakan bersamaan dengan fitur kasir. Bagi ERP, data dan informasi mengenai stok barang adalah penting untuk diketahui. [2] 9
2.1.2
Modul Payment Berdasarkan referensi yang Penulis baca dari buku “E-Commerce, E-
Business dan Mobile Commerce” oleh I Putu Agus Eka
Pratama, S.T.,M.T,
modul ini tentu sangat membantu konsumen untuk melakukan pembayaran secara cepat, mudah dan efektif tanpa perlu terkendala waktu, biaya, tenaga, dan lokasi. Sementara bagi penyedia produk dan layanan, hal ini memberikan keuntungan bagi konsumen. ERP memerlukan modul ini untuk kemudahan tersebut. [2]
2.1.3
Modul Marketing Berdasarkan referensi yang Penulis baca dari buku “E-Commerce, E-
Business dan Mobile Commerce” oleh I Putu Agus Eka
Pratama, S.T.,M.T,
proses pemasaran secara global dan digital berbasiskan internet merupakan salah satu kunci sukses bisnis di era digital saat ini. Kesuksesan di dalam bisnis, termasuk juga pada E-Commerce dan ERP (sebagai salah satu jenisnya) ditentukan juga oleh pemasarannya. [2]
2.1.4
Modul Data Warehouse dan Data Mining Berdasarkan referensi yang Penulis baca dari buku “E-Commerce, E-
Business dan Mobile Commerce” oleh I Putu Agus Eka Pratama, S.T.,M.T, data pada ERP umumnya adalah data skala besar. Data skala besar (termasuk juga pada big data), akan memerlukan adanya data warehouse dan data mining. Misalkan untuk memperoleh informasi dan pengambilan keputusan (decision making) untuk bisnis E-Commerce yang sedang dijalankan. [2]
2.2
Cloud Computing Berdasarkan referensi yang Penulis baca dari buku ”Smart City Beserta
Cloud Computing dan Teknologi-Teknologi Pendukung Lainnya” oleh I Putu Agus Eka Pratama, S.T.,M.T, Cloud Computing berdasarkan The NIST (National Institute of Standard and Technology) oleh Peter Meel dan Timothy Grance yaitu sebuah model yang memungkinkan adanya penggunaan sumberdaya (resource) secara bersama-sama dan mudah, menyediakan jaringan akses dimana-mana, 10
dapat dikonfigurasi dan layanan yang digunakan sesuai keperluan (on demand). NIST juga menjelaskan tiga model layanan cloud computing serta empat jenis deployment cloud computing. [1]
2.2.1
IAAS Cloud (Infrastructure as a Service) Berdasarkan referensi yang Penulis baca dari buku ”Smart City Beserta
Cloud Computing dan Teknologi-Teknologi Pendukung Lainnya” oleh I Putu Agus Eka jaringan
Pratama, S.T.,M.T, layanan ini menekan pada penyediaan sarana komputer,
perangkat
keras
jaringan,
komputer
server,
media
penyimpanan, processor, beserta dengan proses virtualisasi yang menunjang proses komputasi. Fitur-fitur IAAS : [1] a.
Pilihan virtual machine yang sangat beragam. Virtualisasi merupakan kunci kekuatan dari cloud computing
b.
Penyediaaan pre OS installed, sehingga sangat membantu pengguna yang tidak terlalu mengetahui teknis dan lebih praktis
c.
Penyedian storage pada beberapa buah server mirror, sehingga lebih aman bagi pengguna dan kelangsungan data di dalamnya
d.
Tersedia fitur untuk melakukan proses optimisasi
e.
Menyediakan beragam aplikasi untuk sejumlah tujuan, seperti : pemrosesan multidata, manajemen aplikasi, penyediaan sumber daya untuk aplikasi, serta perhitungan-perhitungan rumit.
2.2.2
Hybrid Cloud Berdasarkan referensi yang Penulis baca dari buku ”Smart City Beserta
Cloud Computing dan Teknologi-Teknologi Pendukung Lainnya” oleh I Putu Agus Eka Pratama, S.T.,M.T, Hybrid Cloud merupakan gabungan dari model deployment Public Cloud dan Private Cloud. Pada Hybrid cloud digunakan aturan atau SLA yang merajuk pada data mana saja yang akan diletakkan di storage public cloud dan data mana saja yang diletakkan di storage private cloud. [1]
11
2.3
E-Commerce Berdasarkan referensi yang Penulis baca dari buku “E-Commerce, E-
Business dan Mobile Commerce” oleh I Putu Agus Eka Pratama, S.T.,M.T, Ecommerce muncul pada tahun 1990-an dengan tujuan untuk mengubah konsep transaksi jual beli konvesional menjadi bentul digital elektronik. Kim dan Moon di tahun 1998 menyatakan bahwa
E-Commerce adalah proses untuk
mengantarkan informasi, produk, layanan, dan proses pembayaran, melalui kabel telepon, koneksi internet, dan akses digital lainnya. [2]
2.4
E-Business Berdasarkan referensi yang Penulis baca dari buku “E-Commerce, E-
Business dan Mobile Commerce” oleh I Putu Agus Eka
Pratama, S.T.,M.T,
Menurut IBM, E-Business merupakan bentuk transformasi (perubahan) dari key business process (proses-proses kunci dari suatu bisnis) ke dalam pemanfaatan teknlogi internet. Key business process meliputi segala proses kunci dari suatu bisnis berupa riset produk dan riset pasar, pengembangan produk dan jasa, penjualan atau pemasaran (marketing), produksi (manufacturing) dan lain-lain.[2]
12
BAB III ANALISA DAN KESIMPULAN
3.1
Analisa Analisa berdasarkan latar belakang, rumusan masalah dan tinjauan pustaka
yang telah dipaparkan pada Bab I dan Bab II adalah petani menjual hasil panen padinya kepada makelar karena petani tidak mampu untuk menyewa kendaraan untuk membawa padi mereka ke gudang beras. Makelar kemudian menjualnya ke gudang beras untuk mendapat keuntungan lebih banyak. Jika di desa ini terdapat sebuah KUD yang cukup dekat dengan lokasi pertanian, tentu petani akan lebih mudah untuk menjual hasil panen padinya. Keberadaan KUD juga penting untuk pinjaman modal atau pembelian bibit dengan harga yang murah. Keberadaan KUD cukup berpengaruh dalam memajukan perekonomian penduduk desa Tangimeyeh. Koperasi Unit Desa adalah koperasi yang beranggotakan masyarakat pedesaan. Sehingga dapat membuka lapangan pekerjaan untuk menjadi pengurus KUD. KUD melakukan kegiatan usaha ekonomi pedesaan, terutama pertanian. Untuk itu, kegiatan yang dilakukan KUD antara lain menyediakan pupuk, obat pemberantas hama tanaman, benih, alat pertanian, dan memberi penyuluhan teknis pertanian. Implementasikan ERP pada sistem KUD dapat mempermudah dalam proses pemasaran sehingga meningkatkan kebutuhan produksi sekaligus meningkatkan penghasilan petani padi Desa Tangimeyeh, Negara. ERP merupakan sebuah sistem operasi, perangkat lunak, sekaligus frame work, untuk proses managemen invetarisasi dan kontrol pada perusahaan, perencanaan distribusi barang, proses produksi barang, keuangan, pemesanan barang, dan aktifitas lainya yang berkaitan dengan barang di dalam sebuah industri dan dilakukan secara digital. ERP memiliki enam buah modul, namun dalam kasus ini, modul yang digunakan, yaitu: modul inventory, modul payment, modul marketing dan modul data warehouse & data mining. Modul inventory digunakan untuk mengetahui berapa banyak barang yang terjual, barang yang tersisa, stok di gudang, total barang yang dibeli dan lainnya sehingga memudahkan dalam proses pengecekan 13
barang di gudang. Modul payment digunakan untuk pembayaran online, sehingga mempermudah jual beli jarak jauh dan tentunya baik untuk petani karena hasil padinya dapat dipasarkan lebih luas. Modul marketing digunakan untuk memasarkan barang yang tersedia sehingga mempermudah penyampaian informasi untuk konsumen yang tidak hanya berasal dari dalam daerah, tapi juga dari luar daerah. Modul data warehouse dan data mining digunakan untuk mengurutkan data dalam jumlah yang sangat banyak dan mengambil informasi – informasi yang berkaitan dengan apa yang diperlukan sehingga mempermudah dalam analisis data dan pengambilan keputusan. Teknologi lain yang perlu digunakan adalah e-commerce dan e-business. E-commerce merupakan sebuah aplikasi dan layanan untuk proses transaksi jualbeli online berbasis web browser, jaringan komputer serta komputer, sedangkan E-business difokuskan pada efisiensi dan efektivitas eksternal, lintasproses perusahaan. Seluruh proses dan teknologi tersebut akan berjalan dengan sangat baik dengan adanya teknologi pendukung seperti cloud computing. Cloud computing memiliki tiga jenis layanan dan empat model deployment yang dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan (on demand). Sistem ini dirancang menggunakan model layanan IAAS cloud dan model deployment hybrid cloud. IAAS cloud menekan pada penyediaan sarana jaringan komputer, perangkat keras jaringan, komputer server, media penyimpanan, processor, beserta dengan proses virtualisasi yang menunjang proses komputasi, sehingga kita dapat merancang dan membangun server serta jaringan yang dibutuhkan. Hybrid cloud merupakan perpaduan antara model deployment private cloud dan public cloud sehingga dapat mengatur data apa saja yang dapat diakses publik dan data mana saja yang private. Teknologi – teknologi yang telah dijelaskan di atas merupakan teknologi yang perlu diimplementasikan dalam membangun sistem KUD yang lebih baik dan efisien baik dari segi biaya maupun waktu. Terlebih lagi penerapan ERP dalam sistem KUD dapat membantu petani dari proses persiapan penanaman, proses penanaman, proses panen, hingga proses penjualan, pemasaran dan pendistribusian hasil panen padi baik di dalam daerah maupun di luar daerah. Dengan begitu, petani Desa Tangimeyeh akan semakin berkembang karena 14
kebutuhan produksi yang juga semakin meningkat. Penghasilan petani pun akan semakin bertambah sehingga meningkatkan perekonomian Desa Tangimeyeh, Negara.
3.2
Kesimpulan Berdasarkan pemaparan pada Bab I, II dan III di atas maka didapatkan
kesimpulan sebagai berikut: 1.
Keberadaan KUD dengan implementasi ERP dapat membantu petani dari proses persiapan penanaman hingga proses penjualan, pemasaran atau pendistribusian hasil panennya.
2.
ERP merupakan sebuah sistem operasi, perangkat lunak, sekaligus frame work, untuk proses managemen invetarisasi dan kontrol pada perusahaan, perencanaan distribusi barang, proses produksi barang, keuangan, pemesanan barang, dan aktifitas lainya yang berkaitan dengan barang di dalam sebuah industri dan dilakukan secara digital.
3.
Implementasikan ERP pada sistem KUD dapat mempermudah dalam proses pemasaran sehingga meningkatkan kebutuhan produksi sekaligus meningkatkan penghasilan petani padi Desa Tangimeyeh, Negara.
3.3
Saran Implementasi makalah ini tidak akan menjadi lebih baik tanpa adanya
saran dari penulis dan narasumber yang bersangkutan. Bagian ini akan memaparkan saran dari kedua belah pihak baik penulis maupun narasumber yang bersangkutan.
3.3.1
Saran Penulis Berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber Bapak Wayan Suama,
Beliau memberikan saran sebagai berikut: 1.
Perlu adanya KUD untuk membantu petani dalam mengelola lahan pertaniannya, mulai dari penyediaan benih, pupuk, hingga penjualan hasil panen padinya.
15
2.
Sistem pada KUD harus diimplementasikan dengan teknologi ERP dan beberapa teknologi pendukung lainnya yang telah dijelaskan pada bab I dan bab III sehingga sistem menjadi lebih efektif dan efisien dalam mengambil keputusan yang diperlukan oleh KUD maupun melakukan transaksi sehari-hari.
3.3.2
Saran Narasumber Berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber Bapak Wayan Suama,
Beliau memberikan saran sebagai berikut: 1.
KUD harus dekat dengan lokasi pertanian, sehingga petani tidak kesulitan untuk membawa hasil panen padinya untuk dijual, karena jarak yang jauh akan menghabiskan biaya lebih tinggi sehingga petani akan memilih untuk menjual padinya pada makelar.
2.
Sosialisasi
mengenai
keuntungan
bergabung
dengan
KUD
serta
kemudahan yang akan didapat petani setelah menjadi anggota KUD, harus dilakukan secara langsung karena tidak semua petani dapat membaca.
16
DAFTAR PUSTAKA [1] Agus Eka
Pratama, S.T.,M.T, I Putu.2014.”Smart City Beserta Cloud
Computing dan Teknologi - Teknologi Pendukung Lainnya”.Bandung : Informatika [2] Agus Eka Pratama, S.T.,M.T, I Putu. 2015. “E-Commerce, E-Business dan Mobile Commerce”. Bandung : Informatika [3] Suama, I Wayan.15 November 2015.16.00 Wita
17
LAMPIRAN Hasil Wawancara
P
: Penulis
N
: Narasumber
P
: Dimanakah Bapak menjual beras hasil panen bapak ?
N
: Bapak menjualnya pada orang lain, nanti orang tesebut menjualnya ke gudang beras.
P
: Bukankah dengan begitu beras yang Bapak jual, dibeli dengan harga yang lebih murah, pak ?
N
: Iya, bisa dibilang begitu. Petani disini tidak punya pilihan lain.
P
: Mengapa Bapak tidak menjualnya ke KUD ?
N
: Di desa ini belum ada KUD. KUD terdekat ada di desa lain. Jika kami menjualnya ke sana, kami akan mengeluarkan biaya yang lebih tinggi untuk membawa beras panen ke desa lain.
P
: Lalu dimana Bapak membeli bibit maupun pupuk untuk bekerja ?
N
: Kami membelinya di Kelian Subak.
P
: Apa Bapak membelinya dengan modal sendiri ?
N
: Ya. Semuanya dengan modal sendiri tapi terkadang kami mendapatkan sumbangan pupuk dari klian subak.
P
: Bagaimana dengan pengairan atau irigasinya pak ? Apakah di bandu dari subak ?
N
: Ya, klian juru subak mengatur pengairan yang merata untuk petani di desa ini.
P
: Bagaimana dengan penggilingan padinya pak ? Apakah dibantu oleh subak ?
N
: Subak di sini sudah punya mesin penggiling padi, tapi jika kami ingin menggunakannya, kami harus membayar sewa untuk mesin tersebut. kemudian uang sewa tersebut di pakai untuk kas di subak.
18