TUGAS KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS
DWI HARTANTO 10.02.7701 D3 MI 2A
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011
PELUANG BISNIS Perkembangan UMKM di Indonesia terbukti mampu mengerakkan roda perekononian di Indonesia. UKM terbukti mampu melawan arus dan tetap bertahan di persaingan perdagangan global. UMKM adalah andalan Indonesia ketika mengalami krisis ekonomi tahun 1998. Meski dikelola secara sederhana, pada saat itu UMKM telah mengambil peranan yang sangat besar. Ekonomi UMKM menjadi tumpuan dan menjadi pilihan penting bagi para sarjana untuk hidup lebih sejahtera, mandiri, dan menolong banyak orang mengatasi pengangguran. Karakteristik positif UMKM yang tahan banting, fleksibel dan mandiri terbukti mampu meningkatkan perekonomian di Indonesia. Seorang wirausaha yang mengeluti usaha tidak sekedar ala kadarnya, namun dengan keberanian dan kegigihan, sehingga usahanya menjadi tumbuh. Menjadi seorang
wirausaha
(
Enterpreneur)
harus
mampu
bersahabat
dengan
Ketidakpastian. Karena Ketidakpastian itu salah satu kunci yang menentukan maju tidaknya sebuah usaha. Usaha yang sesungguhnya harus didasarkan pada motif untuk melayani, memperoleh
kemandirian,
dengan
ketulusan,
kerja
keras
dan
berinovasi,
membangun secara bertahap, menjaga nama baik, membangun reputasi bukan sekedar passive income tetapi riil, pendidikan, persahabatan, dan spiritualitas yang sangat penting. Lain halnya dengan Usaha yang spekulatif yangdidasarkan pada motif ingin cepat kaya, mengedepankan cara-car instant, mendewa-dewakan passive income, tidak memperdulikan kerugian pihak-pihak lain ( yang penting “ saya untung “ ), pendidikan dan kehidupan spiritualitas tidak dianggap penting. Kata kuncinya disini adalah “ Tumbuh “. Ingatlah tujuan hidup bukanlah menjadi kaya, melainkan tumbuh. Untuk tumbuh diperlukan kepercayaan, kemauan, dan kemampuan. Kaya adalah akibat, bukan tujuan. Kaya yang bermartabat bukan sekedar kaya. Yaitu kaya yang melalui proses kemandirian ( kewirausahaan ).
2
Abstrak Menurut Rhenald Khasali, gagalnya calon pengusaha atau pengusaha diawal usaha mereka adalah akibat dari tidak mampu merancang perencanaan bisnis ( business plan ) yang baik. Maka, begitu memasuki dunia usaha banyak hal baru yang tidak terduga muncul dan tidak tahu apa yang harus dilakukan. Perencanaan Usaha adalah cetak biru tertulis ( blue print ) yang berisikan tentang misi usaha, usulan usaha, operasional usaha, rincian finansial, strategi usaha, peluang pasar yang mungkin diperoleh, dan kemampuan serta keterampilan pengolahnya. Fungsi dari perencanaan usaha ini adalah sebagai pedoman untuk mencapai keberhasilan manajemen dan sebagai alat untuk mengajukan kebutuhan permodalan yang bersumber dari pihak luar. Lambing ( 2003: 131 ) Perencanaan Bisnis itu meliputi sejumlah topik yang meliputi : 1. Ringkasan Eksekutif : berisikan pernyataan singkat tentang kegiatan pokok perusahaan dan sistem pengolahanny, ciri-ciri dari produk/jasa, ukuran prospek/potensi pasar, ringkasan proyeksi keuangan , jumlah dana yang diperlukan, dan penggunaannya. 2. Gambaran Usaha Secara Detail : berisi pernyataan tentang keunikan barang yang dimiliki, bagaimana keunikan tersebut menciptakan nilai, serta faktor-faktor utama yang menentukan keberhasilan usaha seperti : Produk, Lokasi, Harga dan kualitas. 3. Produk dan Pelayanan : berisi pernyataan tentang produk dan barang jasa apa yang akan disajikan, keunggulan produk dari barang dan jasa, pelayanan yang ditawarkan, peluang pengembanganbarang dan jasa, keunggulan dalam pengembangan barang dan jasa, strategi produk untuk meraih pasar, analisis kekuatan, kelemahan dan peluang serta hambatan. 4. Strategi Pemasaran : rencana pemasaran produk, perbandingan produk perusahaan dengan produk yang ada dipasar, lokasi pemasaran, saluran distribusi dan jaringan usaha yang dipilih, personal yang akan melakukan penjualan, kebijakan harga yang sesuai, tujuan-tujuan promosi, sasaran promosi dan rencana untuk mencapai tujuan tersebut. 3
5. Analisis Pasar : berisi pernyataan tentang target pasar/sasaran pasar, kebutuhan pelanggan, potensi/prospek dan perkiraan penjualan untuk setiap target penjualan, perkiraan perolehan pangsa pasar dari suatu usaha yang akan dicapai. 6. Analisis Pesaing : berisi pernyataan tentang pesaing yang ada, jumlah pesaing yang kita kenal dan kepercayaan pelanggan kepada kita, kelebihan dan kelemahan pesaing ; kemungkinan perusahaan yang masuk ke pasar, siapa, kapan, dan mengapa masuk pasar dan apa dampaknya bagi usaha kita. 7. Perncanaan Strategi Usaha : berisi pernyataan tentang rencana untuk memasarkan produk, khususnya yang berkaitan dengan strategi pemasaran seperti lokasi, harga, promosi, periklanan dan pelayanan pada pelanggan, bandingkan produk kita dengan pesaing dan berikan pula strategi untuk menghadapi pesaing. 8. Spesifikasi Organisasi & Manajemen : berisi pernyataan tentang aspek legal seperti perijinan dan aspek fungsional seperti struktur organisasi, penentuan tugas dan tanggung jawab masing-masing, dan keahlian khusus masing-masing yang diperlukan. 9. Operasional Usaha : berisi pernyataan tentang pemasok utama, kebutuhankebutuhan pegawai/karyawan, sistem dan prosedur operasi, tata ruang dan denah, keperluan peralatan dan biaya, peralatan tetap dan perabotan kantor, keperluan persediaan bahan baku, semua biaya operasi yang diperlukan hingga pengolahan limbah. 10. Perencanaan Keuangan : berisi pernyataan tentang jumlah equty ( modal milik sendiri ) yang dimiliki, jumlah dan jenis serta sumber keuangan, rencana penggunaan dana, proyeksi aliran kas, proyeksi pendapatan, proyeksi saldo dan proyeksi pulang pokok. 11. Perencanaan Aksi : berisi pernyataan tentang visi, misi, tujuan jangka panjang dan jangka pendek, sasaran yang spesifik, strategi produksi dan pemasaran, bagaimana strategi dikonversikan ke dalam perencanaan operasional, prosedur, pengawasan untuk menjaga perusahaan dari serangan.
4
ISI Untuk menjadi pengusaha yang sukses, modal hanya dibutuhkan sebuah modal. Akan tetapi juga dibutuhkan suatu pemikiran kreatifif dan daya inofatif yang tinggi. Kreatif dalam hal ini adalah suatu kemampuan berpikir ataupun melakukan tindakan yang bertujuan untuk mencari pemecahan sebuah kondisi ataupun permasalahan secara cerdas, berbeda ( out of the box ), tidak umum, orisinil serta membawa hasil yang tepat dan bermanfaat ( inginhilangingatan, 2009 ). Sedangkan inovatif adalah usaha seseorang dengan mendayagunakan pemikiran,
kemampuan
imajinasi,
berbagai
stimulan,
dan
individu
yang
mengelilinginya dalam menghasilkan produk baru, baik bagi dirinya sendiri atau linkungan sekitarnya. Proses kreatif berbisnis ( berwirausaha ), jadi intinya menjadi pengusaha itu harus selalu kreatif. Seolah tiada hari tanpa kreatif. Karena itulah, kini saatnya kita untuk terus kreatif. Ini mengingat macamnya usaha di Indonesia belum sebanyak di Amerika Serikat atau di Negara lain. Setiap usaha tak bisa lepas dari sesuatu yang bernama resiko. Resiko tidak bisa dihindari, akan tetapi resiko itu harus dikelola. Resiko adalah ketidakpastian. Cara menghadapi resiko, yaitu perlu dipahami bahwa resiko tidak untuk menjadi penghambat untuk maju. Resiko harus diambil sebagai konsekuensi menginginkan sesuatu yang lebih baik. Siapkan langkah-langkah mitigasi resiko hanya pada resiko yang domonan/prioritas Aspek pemasaran juga tidak kalah penting dalam menentukan berkembang atau tidaknya suatu usaha, dikenal ato tidak produk yang kita buat oleh masyarakat. Strategi pemasaran bisa dilakukan antara lain dengan strategi penetrasi pasar, strategi pengembangan pasar, strategi pengembangan produk, dan segmentasi pasar. Segmentasi pasar dikenal dengan nama Segmentasi, Targeting, dan Positioning. Segmentasi adalah membagi atau mengelompokkan pasar dalam beberapa segmen. Targeting adalah memilih satu atau lebih segmen pasar yang dijadikan target pasar. Lalu Positioning adalah upaya mengkomunikasikan konsep produk agar masuk ke dalam benak konsumen.
5
Referensi : 1. KEWIRAUSAHAAN : Dr. Suryana, Edisi Kedua. Penerbit Erlangga, Jakarta 2003. 2. KEWIRAUSAHAAN dari konsep ke strategi : DR. Rahmat Lupiyoadi, Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta 2004. 3. WIRAUSAHA : BISNIS UKM, Adler Haymans Manurung, Cetakan Keenam, Penerbit PT. Kompas Media Nusantara, Jakarta 2006. 4. Berbagai sumber lainnya.
6