TUGAS AKHIR
TINJAUAN EFEKTIFITAS SISTEM PERKAKUAN PERBESARAN KOLOM PADA GEDUNG ASIMETRIS TYPE I
Oleh : ZULFIKAR SYA’BAN
(4110401 – 021)
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS MERCU BUANA
TERAKREDITASI A BERDASARKAN BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI NO : 012 / BAN – PT / AK – VII / SI / VII / 2003 2007
Q
LEMBAR PENGESAHAN SIDANG SARJANA KOMPERHENSIF LOKAL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS MERCU BUANA Semester: Genap
Tahun Akademik: 2007/2008
Tugas akhir ini untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar sarjana Teknik, jenjang pendidikan Strata 1 (S-1), Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Mercu Buana, Jakarta. Judul Tugas Akhir : Tinjauan Efektifitas Asimetris Tipe I
Perbesaran
Kolom
Pada
Gedung
Disusun oleh :
Nama
: Zulfikar Sya’ban
NIM
: 4110401-021
Jurusan/Program Studi
: Teknik Sipil
Telah diajukan dan dinyatakan LULUS pada sidang sarjana tanggal 9 Agustus 2008.
Pembimbing
Dr. Ir. Resmi Bestari,MT
Mengetahui, Jakarta, 9 Agustus 2008 Ketua Sidang
Ketua Program studi Teknik Sipil
Dr.Ir. Resmi Bestari, MT
Ir. Mawardi Amin, MT
Tugas Akhir
Kata Pengantar
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahma dan hidayah-Nya, sehingga Tugas
Akhir ini dapat
diselesaikan.as akhir ini Tugas Akhir ini dengan judul “Tinjauan Efektifitas Perbesaran Kolom Pada Gedung Asimetris Type I”, dengan tujuan untuk mengetahui efektifitas sistem perkakuan perbesaran kolom dalam mengurangi drift dan displacement akibat beban dinamis. Penulis berharap Tugas Akhir inidapat memberikan tambahan ilmu dan dapat memenuhi tujuannya. Dari isi Tugas Akhir ini penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan yang disebabkan keterbatasan pengetahuan. Untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan. Ucapan terima kasihdan penghargaan yang sebesar-besarnya diberikan kepada: 1.
Bapak dan ibu beserta kedua adik ku berkat kalianlah akhirnya aku mampu menyelesaikan studi ku. Terimakasih atas segala jerih payah kalian selama ini.
2.
Ir.Muji Indarwanto,MM.MT selaku Dekan Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan.
3.
Ir.Desiana Vidayanti selaku Wakil Dekan Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan.
Zulfikar Sya’ban (4110401-021)
ii
Tugas Akhir
Kata Pengantar
4.
Ir.Mawardi Amin, MT selaku Ketua Program Studi Jurusan Sipil.
5.
Ir. Resmi Bestari, MT yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan sehigga Tugas Akhir ini dapat terselesaikan.
6.
Para dosen Jurusan Teknik Sipil yang telah memberikan ilmunya selama ini.
7.
Teman-teman Sipil 2004 :Ucok,Agus,Juri,Heru,Tian,jablay,Adi, BerangBerang, Si Tampan, Ferra, Teni, Olive.” Kalian semua teman yang paling berharga”
8.
Rekan-rakan 4kaja tercinta, “ Terima kasih dukungannya , Akhirnya gw Lulus”.
9.
Santi, “Thanks udah jadi tambahan semangat gw “.
10.
My Best Friend “ PEPEN”, thanks udah jadi tempat segalanya.
11.
Ratna, Resa, Putri, Kalian semua pernah member i warna dalam hidup gw, Terima kasih.
12.
Rekan rekan di PT SCHNELL INDONESIA terimaksih atas bantuanya
13.
Semua pihak yang telah mendukung dan membantu penyelesaian Tugas Akhir ini.
Penulis
Zulfikar Sya’ban (4110401-021)
iii
Tugas Akhir
Abstrak
ABSTRAK
Judul Nama NIM Pembimbing Tahun
: Tinjauan Efektifitas Perbesaran Kolom pada Gedung Asimetris Tipe I. : Zulfikar Sya’ban : 4110401-021 : Dr.Ir.Resmi Bestari, M.Sc, : 2007
Pada gedung beton bertulang berlantai banyak yang berada diwilayah rawan gempa, maka diperlukan sistem perkakuan tambahan selain portal (open frame) bangunan itu sendiri. Salah satu sistem perkakuan yang bisa digunakan adalah perkakuan dengan perbesaran kolom, yang berfungsi untuk menahan beban lateral yang terjadi pada bangunan. Sistem perbesaran kolom merupakan salah satu alternatif sistem yang digunakan untuk menambah kekakuan gedung. Pada kajian sebelumnya telah dikembangkan sistem perkakuan perbesaran kolom pada bangunan 10 lantai dengan bentuk bangunan simetris. Merujuk pada hasil yang sebelumnya pada tugas akhir ini akan membahas efektifitas perbesaran kolom pada gedung dengan denah asimetris. Kajian ini terbatas hanya pada gedung beton bertulang berlantai banyak dengan denah vertikal asimetris dengan tinggi bangunan ± 40m, kemudian Analisis strukturnya dilakukan dengan menggunakan softwere ETABS 9.40 Hasil yang didapat bahwa perkakuan gedung dengan perbesaran kolom sudut baik didalam maupun diluar tidak cukup efektif dalam mengurangi nilai drif pada struktur dengan bentuk asimetris, karena pada lantai 1-8 perkakuan memang mampu mengurangi lendutan (drift) sekitar 40-50% namun pada lantai 9 dan 10 ternyata sistem perkakuan tersebut menambah lendutan (drift) yang terjadi. Selain itu didapat pula mengenai pengaruh mode terhadap perilaku gedung asimetris, dari kajian yang telah dilakukan ternyata pengguanan mode tinggi sangat berpengaruh pada hasil analisis. dari hasil analisis yang dilakukan nilai perbandingan penggunaan mode tinggi mencapai 250 % -1800 % pada perbesaran kolom sudut luar dan 300 % -1300 %. Keyword: gedung asimetris, efek perbesaran kolom sudut, pengaruh mode tinggi
Zulfikar Saban (4110401-021)
Tugas Akhir
Daftar Isi
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN…………………………………………
i
KATA PENGANTAR………………………………………………
ii
ABSTRAK…………………………………………………………..
iv
DAFTAR ISI…………………………………………………………
v
DAFTAR GAMBAR………………………………………………...
ix
DAFTAR TABEL……………………………………………………
xii
DAFTAR NOTASI………………………………………………….
xvix
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………………………………………
I-1
1.2 Tujuan…………………………………………………………
I-2
1.3 Ruang Lingkup Dan Batasan Masalah…………………………
I-2
1.4
I-3
Metode Kajian…………………………………………………
1.5 Sistematika Penulisan…………………………………………
I–3
BAB II DASAR- DASAR PERENCANAAN GEDUNG 2.1
Dasar-dasar perencanaan Gedung Di Daerah Rawan Gempa..........................................................
II - 1
2.1.1 Tata Letak Struktur........................................................
II – 2
2.1.2 Bentuk Yang Sederhana Dan Simetris...........................
II - 5
2.1.3 Bentuk Struktur Tidak Boleh Terlalu Langsing.............
II – 6
2.1.4 Distribusi Kekuatan Sepanjang Tinggi
Zulfikar Sya’ban (4110401-021)
v
Tugas Akhir
Daftar Isi
Bangunan Seragam Dan Menerus..................................
II – 7
2.2
Perilaku Gedung Ketika Terjadi Gempa....................................
II – 9
2.3
Distribusi Lateral Akibat Gaya Geser Dasar.............................
II -10
2.4 Sistem Perkakuan Gedung.........................................................
II-11
2.4.1 Sistem Rangka Kaku......................................................
II-11
2.4.2 Sistem Dinding Geser....................................................
II-14
2.4.3 Sistem Struktur Dinding-Balok.....................................
II-16
2.4.4 Sistem Tabung...............................................................
II-18
2.4.5 Sistem Perbesaran Kolom Sudut serta Balok Lantai Atas Dan Bawah.................................................
BAB III
II-21
METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Diagram Alir Perancangan Struktur...........................................
III-1
3.2
Metode Analisis Gedung Berlantai Banyak...............................
III-2
3.2.1
Analisis Beban Statik Ekivalen...................................
III-4
3.2.2
Analisis Dinamik…………………………………......
III-7
3.3 Pra Rencana Balok.....................................................................
III-9
3.4
Pra Rencana Kolom...................................................................
III-11
3.5
Pra Rencana Pelat......................................................................
III-12
BAB IV 4.1
ANALISIS STRUKTUR
Prarencana Pelat.........................................................................
IV-1
4.1.1
IV-1
Perhitungan dimensi balok..........................................
Zulfikar Sya’ban (4110401-021)
vi
Tugas Akhir
Daftar Isi
4.1.2
Rencana Pelat 2 Arah..................................................
IV-1
4.1.3
Menentukan Tebal Pelat.............................................
IV-1
4.1.4
Mencari Koefisien Jepit Pelat.....................................
IV-2
4.2
Prarencana Balok.......................................................................
IV-2
4.3
Analisis Optimalisasi Ukuran Balok..........................................
IV-6
4.4
Prarencana Kolom......................................................................
IV-8
4.5
Prarencana Kolom......................................................................
IV-10
4.6
Prarencana Perbesaran Kolom sudut.........................................
IV-13
BAB V 5.1
5.2
PEMBAHASAN MASALAH
Analisis Struktur Tanpa Perbesaran Kolom dan Dengan Perbesaran Kolom Sudut Luar...................................................
V-2
5.1.1
Deformasi Struktur......................................................
V-2
5.1.2
Displacement...............................................................
V-8
5.1.3
Pengaruh Mode Tinggi Terhadap Gedung Asimetris..
V-13
5.1.4
Pengaruh Perbesaran Kolom Sudut Luar Terhadap Gedung Asimetris.......................................................
V-32
Analisis Struktur Dengan Perbesaran Kolom Sudut Dalam......
V-44
5.2.1
Deformasi Struktur......................................................
V-44
5.1.2
Displacement...............................................................
V-49
5.1.3
Pengaruh Mode Tinggi Terhadap Gedung Asimetris Dengan Perbesaran Kolom Sudut Dalam...................
5.1.4
V-55
Pengaruh Perbesaran Kolom Sudut Dalm Terhadap
Zulfikar Sya’ban (4110401-021)
vii
Tugas Akhir
Daftar Isi
Gedung Asimetris....................................................... 5.3
V-69
Perbandingan Menggunakan Perkakuan Perbesaran Kolom Sudut Luar Dan Kolom Sudut Dalam...........................................................
BAB VI
V-78
PENUTUP
6.1
Kesimpulan................................................................................
VI-1
6.2
Saran..........................................................................................
VI-2
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
Zulfikar Sya’ban (4110401-021)
viii
Tugas Akhir
Daftar Gambar
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 : Kolom Menyimpang …………………………………
II-2
Gambar 2.2 : Balok Menyimpang…………………………………..
II-3
Gambar 2.3 : Konfigurasi Horizontal……………………………....
II-5
Gambar 2.4 : Konfigurasi Vertikal…………………………….........
II-6
Gambar 2.5 : Perilaku Bangunan Ketika terjadi Gempa…………....
II-10
Gambar 2.6 : Disribusi Gaya Geser Lateral …………………….........
II-11
Gambar 2.7 : Jenis-jenis Rangka Kaku……………………………..
II-12
Gambar 2.8 : Reaksi Lentur Kolom Dan Balok…………………….
II-13
Gambar 2.9 : Perilaku Lendutan Sisem Rangka Kaku……………..
II-14
Gambar 2.10 : Letak Penempatan Dinding Geser…………………..
II-15
Gambar 2.11 : Bangunan Rangka Intersparsial, Bangunan Stargged Truss…………………………………………………
II-16
Gambar 2.12 : Perilaku Dinding Balok Inetersparsial………………
II-17
Gambar 2.13 : Struktur Bangunan Tabung
…………………………
II-19
Gambar 2.14 : Bangunan Rangka Tabung Kosong ………………....
II-20
Gambar 2.15 : Bangunan Tabung Rangka Kosong …………………
II-20
Gambar 2.16 : Bangunan Tabung Dalam Tabung
II-20
…………………
Gambar 2.17 : Tabung Dengan Dinding Geser Sejajar……………..
II-21
Gambar 2.18 : Sistem Perbesaran Kolom Lantai Atas Dan bawah Pada gedung dengan denah Persegi………………………………
Zulfikar Sya’ban (4110401-021)
II-23
ix
Tugas Akhir
Daftar Gambar
Gambar 2.19 : Sistem Perbesaran Kolom Lantai Atas Dan bawah Pada gedung dengan denah Persegi Panjang ………..
II-23
Gambar 3.1 : Diagram alir Perancangan Gedung Asimetris …………
III-1
Gambar 3.2 : Gedung Asimetris Type I……………………………..
III-2
Gambar 3.3 : Perkakuan Gedung Dengan Perbesaran Kolom sudut Luar………………………………………………….
III-3
Gambar 3.4 : Perkakuan Gedung Dengan Perbesaran Kolom sudut Dalam………………………………………………. Gambar 3.5 : Respons Spektrum Gempa Rencana
………………..
Gambar 3.6 : Penempatan Balok Untuk Pengecekan Momen Lap
III-3 III-5
-
angan dan Momen Tumpuan ……………………….
III-10
Gambar 4.1 : Pola Pembebanan Struktur………………………........
IV-11
Gambar 5.1 : Tampak Atas dan Tampak Keseluruhan Gedung…….
V-2
Gambar 5.2 : Poin Displacement yang ditinjau pada gedung asimetris type 1………………………………………
Zulfikar Sya’ban (4110401-021)
V-35
x
Tugas Akhir
Daftar Tabel
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Faktor Keutamaan untuk berbagai jenis gedung banguna n
III-6
Tabel 4.1 Hasil Optimalisasi Ukuran Balok………………….…….
IV-7
Tabel 4.2 Perhitungan Beban Yang Dihitung Kolom..……….…….
IV-10
Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Kekauan Kolom Total………….…….
IV-14
Tabel 4.4 Dimensi Perbesaran Kolom dari Kekakuan 10% Kekakuan Total…………………………………….
IV-16
Tabel 4.5 Dimensi Perbesaran Kolom dari Kekakuan 20% Kekakuan Total…………………………………….
IV-17
Tabel 4.6 Dimensi Perbesaran Kolom dari Kekakuan 30% Kekakuan Total…………………………………….
IV-18
Tabel 4.7 Dimensi Perbesaran Kolom dari Kekakuan 40% Kekakuan Total…………………………………….
IV-19
Tabel 4.8 Dimensi Perbesaran Kolom dari Kekakuan 50% Kekakuan Total…………………………………….
IV-20
Tabel 4.9 Dimensi Perbesaran Kolom dari Kekakuan 60% Kekakuan Total………………………………………
IV-21
Tabel 5.1a Max Drift arah X tanpa perbesaran Kolom……………...
V-3
Tabel 5.1b Max Drift arah X Perbesaran 10%.............……………...
V-3
Tabel 5.1c Max Drift arah X Perbesaran 20%.............……………...
V-3
Tabel 5.1d Max Drift arah X Perbesaran 30%.............……………...
V-4
Tabel 5.1e Max Drift arah X Perbesaran 40%.............……………...
V-4
Zulfikar Sya’ban (4110401-021)
xii
Tugas Akhir
Daftar Tabel
Tabel 5.1f Max Drift arah X Perbesaran 50%.............……………...
V-4
Tabel 5.1g Max Drift arah X Perbesaran 60%.............……………...
V-5
Tabel 5.2a Max Drift arah Y tanpa perbesaran Kolom……………...
V-5
Tabel 5.2b Max Drift arah Y Perbesaran 10%.............……………...
V-6
Tabel 5.2c Max Drift arah Y Perbesaran 20%.............……………...
V-6
Tabel 5.2d Max Drift arah Y Perbesaran 30%.............……………...
V-6
Tabel 5.2e Max Drift arah Y Perbesaran 40%.............……………...
V-7
Tabel 5.2f Max Drift arah Y Perbesaran 50%.............……………...
V-7
Tabel 5.2g Max Drift arah Y Perbesaran 60%.............……………...
V-7
Tabel 5.3 Nilai Displacement Menggunakan 10 Mode titik 31……..
V-8
Tabel 5.4 Nilai Displacement Menggunakan 10 Mode titik 51……..
V-9
Tabel 5.5 Nilai Displacement Menggunakan 10 Mode titik 55……..
V-9
Tabel 5.6 Nilai Displacement Menggunakan 10 Mode titik 58……..
V-9
Tabel 5.7 Nilai Displacement Menggunakan 6 Mode titik 31………
V-10
Tabel 5.8 Nilai Displacement Menggunakan 6 Mode titik 55………
V-10
Tabel 5.9 Nilai Displacement Menggunakan 6 Mode titik 58………
V-10
Tabel 5.10 Nilai Displacement Menggunakan 6 Mode titik 51………
V-11
Tabel 5.12 Nilai Displacement Menggunakan 6 Mode titik 31………
V-11
Tabel 5.13 Nilai Displacement Menggunakan 6 Mode titik 55………
V-12
Tabel 5.14 Nilai Displacement Menggunakan 6 Mode titik 58………
V-12
Tabel 5.15 Nilai Displacement Menggunakan 6 Mode titik 51………
V-12
Tabel 5.16 Drift Arah X dengan menggunakan 3 mode…………….
V-13
Tabel 5.17 Drift Arah X dengan menggunakan 6 mode…………….
V-13
Zulfikar Sya’ban (4110401-021)
xiii
Tugas Akhir
Daftar Tabel
Tabel 5.18 Drift Arah X dengan menggunakan 10 mode……………
V-13
Tabel 5.19 Perbandingan Penggunaan mode tanpa perbesaran kolom sudut luar ……………………………………………………………...
V-15
Tabel 5.20 Perbandingan Penggunaan mode dengan perbesaran kolom sudut luar 10% Kekakuan Total…………………………………….
V-15
Tabel 5.21 Perbandingan Penggunaan mode dengan perbesaran kolom sudut luar 20% Kekakuan Total…………………………………….
V-16
Tabel 5.22 Perbandingan Penggunaan mode dengan perbesaran kolom sudut luar 30% Kekakuan Total…………………………………….
V-16
Tabel 5.23 Perbandingan Penggunaan mode dengan perbesaran kolom sudut luar 40% Kekakuan Total…………………………………….
V-17
Tabel 5.24 Perbandingan Penggunaan mode dengan perbesaran kolom sudut luar 50% Kekakuan Total…………………………………….
V-17
Tabel 5.25 Perbandingan Penggunaan mode dengan perbesaran kolom sudut luar 60% Kekakuan Total…………………………………….
V-18
Tabel 5.26 Drift Arah Y dengan menggunakan 3 mode…………….
V-22
Tabel 5.27 Drift Arah Y dengan menggunakan 6 mode…………….
V-22
Tabel 5.28 Drift Arah Y dengan menggunakan 10 mode……………
V-22
Tabel 5.29 Perbandingan Penggunaan mode tanpa perbesaran kolom sudut luar ……………………………………………………………...
V-23
Tabel 5.30 Perbandingan Penggunaan mode dengan perbesaran kolom sudut luar 10% Kekakuan Total…………………………………….
Zulfikar Sya’ban (4110401-021)
V-24
xiv
Tugas Akhir
Daftar Tabel
Tabel 5.31 Perbandingan Penggunaan mode dengan perbesaran kolom sudut luar 20% Kekakuan Total…………………………………….
V-24
Tabel 5.32 Perbandingan Penggunaan mode dengan perbesaran kolom sudut luar 30% Kekakuan Total…………………………………….
V-25
Tabel 5.33 Perbandingan Penggunaan mode dengan perbesaran kolom sudut luar 40% Kekakuan Total…………………………………….
V-25
Tabel 5.34 Perbandingan Penggunaan mode dengan perbesaran kolom sudut luar 50% Kekakuan Total…………………………………….
V-26
Tabel 5.35 Perbandingan Penggunaan mode dengan perbesaran kolom sudut luar 60% Kekakuan Total…………………………………….
V-26
Tabel 5.36 Perbandingan Drift arah X akibat COMB 5…………….
V-31
Tabel 5.37 Perbandingan Drift arah Y akibat COMB 5…………….
V-31
Tabel 5.38 Perbedaan displacement pada titik 51 akibat perbesaran kolom 10%60%.........................................................................................
V-37
Tabel 5.39 Perbedaan displacement pada titik 55 akibat perbesaran kolom 10%60%.........................................................................................
V-38
Tabel 5.40 Perbedaan displacement pada titik 58 akibat perbesaran kolom 10%60%.........................................................................................
V-39
Tabel 5.41a Max Drift arah X Perbesaran 10%.............……………...
V-45
Tabel 5.41b Max Drift arah X Perbesaran 20%.............……………...
V-45
Tabel 5.41c Max Drift arah X Perbesaran 30%.............……………...
V-45
Tabel 5.41d Max Drift arah X Perbesaran 40%.............……………...
V-46
Tabel 5.41e Max Drift arah X Perbesaran 50%.............……………...
V-46
Zulfikar Sya’ban (4110401-021)
xv
Tugas Akhir
Daftar Tabel
Tabel 5.41f Max Drift arah X Perbesaran 60%.............……………...
V-46
Tabel 5.42a Max Drift arah Y Perbesaran 10%.............……………...
V-47
Tabel 5.42b Max Drift arah Y Perbesaran 20%.............……………...
V-47
Tabel 5.42c Max Drift arah Y Perbesaran 30%.............……………...
V-47
Tabel 5.42d Max Drift arah Y Perbesaran 40%.............……………...
V-48
Tabel 5.42e Max Drift arahY Perbesaran 50%.............……………...
V-48
Tabel 5.39f Max Drift arah Y Perbesaran 60%.............……………...
V-48
Tabel 5.43 Drift Arah X Perbesaran Kolom Sudut Dalam Dengan Menggunakan 10 Mode……………………………………………………
V-55
Tabel 5.44 Drift Arah X Perbesaran Kolom Sudut Dalam Dengan Menggunakan 6 Mode…………………………………………………….
V-56
Tabel 5.45 Drift Arah X Perbesaran Kolom Sudut Dalam Dengan Menggunakan 3 Mode…………………………………………………….
V-56
Tabel 5.45 Perbandingan Penggunaan mode dengan perbesaran kolom sudut Dalam 10% Kekakuan Total……………………………..
V-57
Tabel 5.46 Perbandingan Penggunaan mode dengan perbesaran kolom sudut Dalam 20% Kekakuan Total……………………………..
V-57
Tabel 5.47 Perbandingan Penggunaan mode dengan perbesaran kolom sudut Dalam 30% Kekakuan Total……………………………..
V-58
Tabel 5.48 Perbandingan Penggunaan mode dengan perbesaran kolom sudut Dalam 40% Kekakuan Total……………………………..
V-58
Tabel 5.49 Perbandingan Penggunaan mode dengan perbesaran kolom sudut Dalam 50% Kekakuan Total……………………………..
Zulfikar Sya’ban (4110401-021)
V-59
xvi
Tugas Akhir
Daftar Tabel
Tabel 5.50 Perbandingan Penggunaan mode dengan perbesaran kolom sudut Dalam 60% Kekakuan Total……………………………..
V-59
Tabel 5.51 Perbandingan Penggunaan mode dengan perbesaran kolom sudut Dalam 10% Kekakuan Total……………………………..
V-64
Tabel 5.52 Perbandingan Penggunaan mode dengan perbesaran kolom sudut Dalam 20% Kekakuan Total……………………………..
V-64
Tabel 5.53 Perbandingan Penggunaan mode dengan perbesaran kolom sudut Dalam 30% Kekakuan Total……………………………..
V-65
Tabel 5.54 Perbandingan Penggunaan mode dengan perbesaran kolom sudut Dalam 40% Kekakuan Total……………………………..
V-65
Tabel 5.55 Perbandingan Penggunaan mode dengan perbesaran kolom sudut Dalam 50% Kekakuan Total……………………………..
V-66
Tabel 5.56 Perbandingan Penggunaan mode dengan perbesaran kolom sudut Dalam 60% Kekakuan Total……………………………..
V-66
Tabel 5.57 Nilai Drift arah X akibat COMB 5……….…………….
V-69
Tabel 5.58 Nilai Drift arah Y akibat COMB 5……….…………….
V-70
Tabel 5.59 Perbedaan displacement pada titik 31 akibat perbesaran kolom 10%60%.........................................................................................
V-72
Tabel 5.60 Perbedaan displacement pada titik 51 akibat perbesaran kolom 10%60%.........................................................................................
V-73
Tabel 5.61 Perbedaan displacement pada titik 55 akibat perbesaran kolom 10%60%.........................................................................................
Zulfikar Sya’ban (4110401-021)
V-74
xvii
Tugas Akhir
Daftar Tabel
Tabel 5.62 Perbandingan Drift Perbesran Kolom Sudut Luar Dan Perbesaran Kolom Sudut Dalam 10% Kekakuan Total……………. ….
V-78
Tabel 5.63 Perbandingan Drift Perbesran Kolom Sudut Luar Dan Perbesaran Kolom Sudut Dalam 20% Kekakuan Total……………. ….
V-79
Tabel 5.64 Perbandingan Drift Perbesran Kolom Sudut Luar Dan Perbesaran Kolom Sudut Dalam 30% Kekakuan Total……………. ….
V-80
Tabel 5.65 Perbandingan Drift Perbesran Kolom Sudut Luar Dan Perbesaran Kolom Sudut Dalam 40% Kekakuan Total……………. ….
V-81
Tabel 5.66 Perbandingan Drift Perbesran Kolom Sudut Luar Dan Perbesaran Kolom Sudut Dalam 50% Kekakuan Total……………. ….
V-82
Tabel 5.67 Perbandingan Drift Perbesran Kolom Sudut Luar Dan Perbesaran Kolom Sudut Dalam 60% Kekakuan Total……………. ….
Zulfikar Sya’ban (4110401-021)
V-83
xviii
Tugas Akhir
Daftar Notasi
DAFTAR NOTASI
Agross
= Luas Penampang Kolom Yang dibutuhkan Untuk menahan beban vertikal gravitasi
As
= Luas Baja Tulangan
bw
= Lebar Potongan Penampang
d
= Jarak dari serat tekan terluar ke pusat tulangan tarik
D
= Momen lentur untuk pelat
Ec
= Modulus elastisitas beton
f’c
= Kuat tekan beton
fy
= Tegangan leleh baja tulangan yang disyaratkan
Hf
= Tebal Pelat Pada balok T atau L
I
= Inersia penampang balok total
Ib
= Momen Inersia penampang balok
Ip
= Momen Inersia pelat
k
= Variabel Kekakuan Kolom
K
= Kekakuan Lateral Kolom
KT
= Kekakuan kolom total
L
= Panjang / Jarak dari as ke as
Ln
= Panjang bentang bersih
Mu
= Momen Ultimate
Nu
= Beban ultimate yang ditahan kolom
n
= Jumlah Kolom dalam satu lantai
Zulfikar Sya’ban (4110401-021)
xviii
Tugas Akhir
Daftar Notasi
Wu
= Beban terfaktor per unit panjang dari balok
T
= Periode getar alami
Y
= Garis berat
α
= Koefisien lendutan pelat
β
= Rasio dari bentang bersih dalam arah memanjang terhadap arah memendek pada pelat dua arah
ρmin
= Rasio tulangan minimum
ρmax
= Rasio tulangan maximum
ώ
= Frekuensi alami
µ
= Rasio Poison
Φ
= Diameter Tulangan
Hp
= Tebal Pelat
V
= Beban geser dasar akibat gempa
C
= Koefisien gempa dasar
I
= Faktor Kautamaan
Zulfikar Sya’ban (4110401-021)
xix
Tugas Akhir
Bab I Pendahuluan
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Indonesia merupakan Negara yang rawan akan terjadinya bencana gempa
bumi. Beban gempa dalam perencanaan struktur beton bertulang merupakan beban khusus atau beban abnormal yang kejadianya dapat terjadi sewaktu-waktu dan sulit untuk di prediksi skala dan kapan waktu terjadinya. Salah satu cara untuk menanggulangi masalah tersebut adalah melakukan perbesaran kolom pada daerah tertentu. Dengan perbesaran kolom ini diharapkan sistem kekakuan gedung akan bertambah sehingga ketahanan gedung terhadap beban lateral pun meningkat dan diharapkan gedung tersebut masih berada dalam kondisi baik selama masa layannya. Pemilihan perbesaran kolom didasarkan pada luasnya pemakaian beton bertulang dalam dunia konstruksi. Hal ini disebabkan oleh tersedianya secara mudah besi tulangan,dan bahan-bahan penyusun beton seperti kerikil, pasir, dan semen. Kemudahan tersebut masih di tambah kemudahan nilai ekonomis dan kemudahan pengerjaan. Untuk itu pada Tugas Akhir ini penulis menganalisis efektifitas perbesaran kolom sebagai sistem perkakuan gedung dan menggunakan berbagai macam konfigurasi daerah penempatan perbesarannya.
Zulfikar Sya’ban 4110401-021
I -1
Tugas Akhir
1.2
Bab I Pendahuluan
Tujuan Tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk menentukan efektifitas
Perbesaran Kolom yakni dengan membandingkan perbesaran kolom sudut luar dan perbesaran kolom sudut dalam,tinjauan meliputi perbandingan penggunaan 3 mode, 6 mode,dan 10 mode dalam menganlisis gedung tersebut, kemudian meninjau perkakuan gedung yang paling efektif dalam mengurangi deformasi (drift) dan simpangan maksimum gedung asimetris.
1.3
Ruang lingkup dan Batasan Masalah Ruang lingkup dari penulisan Tugas Akhir ini mencakup tijauan perbesaran
kolom sudut luar dan kolom sudut dalam sebagai metode perkakuan yang digunakan. Gedung tersebut merupakan gedung asimetris terdiri dari 10 lantai masingmasing lantai memiliki ketinggian 4 meter. Gedung diasumsikan sebagai tempat perkantoran dan berdiri diatas tanah keras. Beban angin dianggap tidak dominan sehingga tidak diperhitungkan. Analisis yang digunakan adalah analisis dinamis yaitu analisis respon spectrum IBC 2003. Selain itu, untuk memudahkan perhitungan analisis gaya - gaya dilakukan dengan menggunakan software komputer, dalam hal ini menggunakan program ETABS versi 9.40 Agar sasaran lebih jelas dan terarah maka batasan penulisannya dibuat sebagai berikut:
Zulfikar Sya’ban 4110401-021
I -2
Tugas Akhir
Bab I Pendahuluan
•
Membuat perencanaan struktur, yakni perkiraan dimensi balok, kolom, pelat
•
Membuat perencanan perbesaran kolom sudut luar dan dalam dengan mengalokasikan 10% - 60 % kekakuan total.
•
Membandingkan hasil analisis struktur yaitu gedung tanpa menggunakan perbesaran kolom sudut dengan gedung yang menggunakan perbesaran kolom sudut.
•
Menganalisis gedung dengan menggunakan 3 mode, 6 mode, dan 10 mode kemudian membandingkannya.
•
Membandingkan perilaku gedung tanpa menggunakan perbesaran sudut dan gedung yang menggunakan perbesaran sudut, perbandingan yang dilakukan meliputi perbandingan gaya geser dan deformasi (drift).
•
1.4
Menyimpulkan hail perbandingan analisis struktur.
Metodologi Kajian Kajian dilakukan dengan mempelajari buku-buku referensi yang ada yang
kemudian diaplikasikan dalam menjadi model studi kasus yaitu bangunan persegi dengan denah vertikal asimetris. Kemudian mengunakan program ETABS untuk menganalisis. Dan terakhir menarik kesimpulan dari hasil analisis yang telah dilakukan.
1.5
Sistematika Penulisan Bab I, Pendahuluan, membahas mengenai latar belakang, tujuan, ruang
lingkup dan batasan masalah, metodologi kajian dan sistematika penulisan.
Zulfikar Sya’ban 4110401-021
I -3
Tugas Akhir
Bab I Pendahuluan
Bab II, Dasar-dasar perencanaan beton bertulang, bab ini membahas mengenai dasar-dasar perencanaan beton bertulang antaralain, balok, kolom, pelat. Bab III, Dasar-dasar perencanaan gedung beton bertulang membahas mengenai, definisi beban, metode analisis gedung,dan sistem perkakuan gedung Bab IV, studi kasus, membahas mengenai perbesaran kolom sebagai perkakuan gedung dengan denah asimetris,dan efektifitas perbesaran kolom dalam menahan gaya lateral. Bab V, menjelaskan kesimpulan dan saran perdasarkan hasil kajian yang dilakukan dalam Tugas Akhir ini .
Zulfikar Sya’ban 4110401-021
I -4
Tugas Akhir
Bab II Dasar-dasar perencanaan gedung
BAB II DASAR-DASAR PERENCANAAN GEDUNG
2.1 Dasar-Dasar Perencanaan Gedung Didaerah Rawan Gempa Pada
dasarnya
perencanaan
struktur
beton
pada
daerah
gempa
memperhatikan 2 macam limit states yakni, Ultimate limit state dan serviceability limit state. Pada daerah gempa kedua macam limit state tersebut sangat penting untuk diperhatikan. Beban gempa dalam perencanaan struktur beton merupakan beban yang khusus atau beban yang abnormal yang kejadianya dapat terjadi sekali dengan skala yang sangat besar selama masa layan dari strktur bangunan tersebut. Bebanbeban lain yang termasuk dalam perencanan limited state design adalah akibat pengaruh ledakan, kebakaran, atau beban akibat tertabrak oleh kendaraan. Dalam perencanaan struktur beban didaerah gempa perencanaan limite states designnya disebut capacity design yang berarti bahwa ragam keruntuhan struktur akibat beban gempa yang besar ditentukan terlebih dahulu dengan elemen-elemen kritisnya dipilih sedemikian rupa agar mekanisme keruntuhannya dapat memencarkan energi yang sebesar-besarnya. Agar elemen-elemen kritis dapat dijamin pembentukan mekanisme keruntuhan secara sempurna maka elemen-elemen lainya harus direncanakan secara khusus agar lebih kuat dibandingkan elemen-elemen kritis. Salah satu perencanaan capacity design disebut kolom kuat balok lemah. (lihat gambar 2.1 dan 2.2). Zulfikar Sya’ban (4110401-021)
II - 1
Tugas Akhir
Bab II Dasar-dasar perencanaan gedung
x
Gambar 2.1 Kolom menyimpang
Zulfikar Sya’ban (4110401-021)
II - 2
Tugas Akhir
Bab II Dasar-dasar perencanaan gedung
x
Gambar 2.2 Balok Menyimpang
Beban gempa merupakan beban yang sangat tidak dapat diperkirakan baik besarnya, maupun arahnya. Besarnya beaban gempa sangat ditentukan oleh perilaku struktur tersebut. Gaya horizontal, gaya vertikal, dan momen torsi yang terjadi sangat bergantung pada waktu getar struktur dan eksentrisitas antara pusat kekuatan struktur dengan pusat massa struktur.
Zulfikar Sya’ban (4110401-021)
II - 3
Tugas Akhir
Bab II Dasar-dasar perencanaan gedung
Agar gaya-gaya gempa yang diperhitungkan tidak terlalu besar, arahnya cukup dapat dperkirakan dan distribusi gaya-gayanya dapat dilakukan secara sederhana, ketentuan-ketentuan dibawah ini sangat perlu untuk diperhatikan dalam perencanan struktur beton di daerah gempa. a. Tata letak struktur b. Desain Kapasitas c. Pendetailan
2.1.1 Tata letak struktur Agar mendapatkan struktur yang optimal dan perilaku struktur diharapkan baik bila dilanda gempa, maka tata letak struktur sangat penting untuk diatur. Tentunya tidak ada satu bentuk struktur yang sangat ideal memenuhi semua syarat-syarat yang diijinkan tetapi beberapa pedoman yang dasar dibawah ini dapat dipakai sebagai acuan dalam merencanakan tata letak struktur. a.
Bangunan harus mempunyai bentuk sederhana.
b.
Bentuknya yang simetris.
c.
Tidak terlalu langsing baik pada denah maupun potonganya.
d.
Distribusi sepanjang tinggi bangunan seragam dan menerus.
e.
Kekakuan yang cukup.
f.
Terbentuknya sendi plastis harus terjadi pada elemen-elemen horizontal terlebih dahulu dibandingkan elemen vertikal.
Zulfikar Sya’ban (4110401-021)
II - 4
Tugas Akhir
Bab II Dasar-dasar perencanaan gedung
2.1.2 Bentuk yang sederhana dan simetris Berdasarkan pengalaman kerusakan struktur akibat gempa telah terbukti bahwa struktur yang mempunyai bentuk sederhana lebih tahan terhadap gempa . Ada 2 alasan utama dalam penyataan ini, yakni : a.
Kemampuan kita untuk mengerti perilaku dan struktur beton baru pada tahapan struktur yang sederhana dibandingkan dengan struktur yang rumit. Pada struktur yang rumit banyak hal yang tidak atau belum diketahui.
b.
Kemampuan untuk mengetahui detil-detil struktur masih terbatas pada tahapan detil-detil struktur yang sederhana saja, sedangkan untuk mengerti detil- detil yang rumit masih dperlu dilakukan penelitian yang mendalam. Begitu juga dengan kesimetrisan bentuk struktur pada kedua arah x dan y
dari denah perlu diatur kesimetrisannya. ketidaksimetrisan akan mengakibatkan pengaruh-pengaruh torsi yang susah diperkirakan dan dapat sangat merusak struktur bila dilanda gempa.
Gambar 2.3 : Konfigurasi Horizontal Zulfikar Sya’ban (4110401-021)
II - 5
Tugas Akhir
Bab II Dasar-dasar perencanaan gedung
2.1.3 Bentuk struktur tidak boleh terlalu langsing Makin panjang suatu struktur pada denahnya, kemungkinan terjadinya gerakan gempa yang berlawanan pada kedua ujung-ujungnya makin besar bila hal ini terjadi keruskan yang besar dapat terjadi. Bila denah tersebut tidak berbentuk bujur sangkar maka struktur bangunan-bangunan tersebut dipisahkan. Hal ini bisa dilakukan dengan memisahkan struktur bangunan yang panjang dalam beberapa bagian dengan celah yang dapat bergeser diantarannya. Hal ini tidak mudah dilakukan karena pendetailan celah geser ini biasnaya susah dilakukan dan celah ini harus sedikit lebar ± 100mm atau lebih untuk menghindari terbenturnya kedua bengunan. Yang juga harus dihindari adalah reentant corner (sudut lancip kedalam) . Bangunan berbentuk T dan L harus dihindari, bangunan berbentuk H juga harus dihindari jika sayap-sayapnya terlalu besar. Kelangsingan banguan dibatasi perbandingan tinggi lebar > 3 atau 4. Makin langsing bangunannya maka makin besar tegangan yang terjadi akibat beban guling gempa terutama pada kolomkolom luar yang tertekan.
Gambar 2.4 : Konfigurasi Vertikal Zulfikar Sya’ban (4110401-021)
II - 6
Tugas Akhir
Bab II Dasar-dasar perencanaan gedung
2.1.4 Distribusi kekuatan sepanjang tinggi bangunan seragam dan menerus Konsep ini sangat berhubungan dengan kesederhanaan dan kesimetrisan. Struktur bangunan akan sangat tahan gempa bila syarat-syarat dibawah ini terpenuhi. a. Didistribusikan secara seragam b. Semua kolom dan dinding menerus dan tanpa pemutusan dari atap sampai ke pondasi c. Semua balok berhubungan secara menerus. d. Balok dan kolom mempunyai sumbu yang sama. e. Baik kolom dan balok mempunyai lebar yang sama. f. Penampang-penampang penahan beban gempa tidak boleh berubah secara tiba-tiba g. Struktur beton harus menerus (derajat ke statis tak tentunya makin besar) dan harus sedapat-dapatnya monolit meskipun rekomendsi diatas bukan merupakan persyaratan mutlak, syarat-syarat diatas terbukti apabila tidak diikuti maka struktur akan makin mahal dan berbahaya. Bila syarat-syarat diatas akan diikuti maka struktur akan lebih handal direncanakan, konsentrasi tegangan-tegangan yang tidak dikehendaki dapat di hindari, dan momen torsi yang besar dapat dihindari. Pembatasan-pembatasan syaat-syarat diatas tidak terpenuhi, tetapi usaha yang tekun derngan berdiskusi dengan para arsitek sejak awal dapat memberikan hasil musyawarah yang
Zulfikar Sya’ban (4110401-021)
II - 7
Tugas Akhir
Bab II Dasar-dasar perencanaan gedung
optimum. Masalah yang amat penting dalam perencanaan struktur adalah terputusnya elemen vertikal penahan beban gempa. Bila hal ini terjadi maka meskipun kita menggunakan perhitungan komputer yang paling canggih sekalipun tegangan-tegangan akibat gempa tidak dapat dihitung secara tepat. Juga dengan batas pengetahuan kita saat ini pendetailan yang baik belum di temukan untuk mengatasi tegangan-tegangan yang terjadi meskipun besarnaya gaya di lokasi-lokasi yang peka tersebut dapat ditentukan, bagian struktur yang tidak menerus ini dapat mengakibatkan keruntuhan yang disebut soft-storey. Pada struktur kolom sebaiknya lebar balok dan lebar kolom harus sama denga mengkuti syarat-syarat ini maka pendetilannya akan lebih mudah dan penerusan gaya-gaya dari balok ke kolom lewat pertemuannya lebih sederhana. Kerusakan-kerusakan akibat gempa terjadi bila elemen-elemen baloknya kebih besar dibandingkan kolom-kolomnya. Struktur beton sebaiknya makin tinggi derajat kestatis tak tentuanya, sebab semakin statis tak tentu, jumlah sendi plastis yang dapat memencarkan energi makin banyak. Juga dengan membuat struktur makin monolit dan statis tak tertentu dapat dihindari terjadinya keruntuhan setempat yang serius akibat besarnya terjadinya kosentrasi tegangan akibat besarnya perubahan bentuk dan rotasi bila terjadi gempa yang besar.
Zulfikar Sya’ban (4110401-021)
II - 8
Tugas Akhir
Bab II Dasar-dasar perencanaan gedung
2.2 Perilaku bangunan ketika terjadi gempa
Karena pondasi adalah titik singgung antara bangunan dengan tanah, maka gerak seismik yang bekerja pada bangunan dengan mengoyang pondasi bolakbalik. Masa bangunan menahan gerak ini membangun gaya inesia pada semua struktur.
Gaya
seismic
juga
berlaku
untuk
meremukan
pondasi
dan
menggoyakannya bolak-balik. Gaya inersia vertikal diabaikan karena bangunan sudah dipertimbangkan untuk menahan gaya statis. Maka yang dipertimbangkan hanya gaya-gaya horizontal yang sekiranya melebihi gaya angin yang bekerja pada struktur. Besarnya gaya inersia bergantung pada masa acuan M, percepatan A dan sifat struktur . apabila bangunan dan pondasinya kaku maka percepatannya akan sama dengan permukaan yaitu menurut rumus Newton, F = M A (gambar 2.5a ) Pada kenyataanya tidaklah demikian pada tingkatan tertentu, semua bagian adalah fleksibel. Untuk struktur yang hanya sedikit berubah bentuk artinnya meresap sebagian energi, besar gayanya akan berkurang dari masa kali percepatannya. Struktur yang sangat fleksibel mempunyai waktu getar alamiah yang mendekati waktu getar gelombang permukaan, sehingga dapat mengalami gaya yang jauh lebih besar dari yang ditimbulkan oleh gerak permuakan yang berulangulang (gambar 2.5b). Dengan demikian besar aksi gaya lateral pada bangunan tidak disebabkan oleh percepatan permukaan saj, tetapi oleh tanggapan dari struktur dan juga pondasinya. Kaitan antara bangunan dan gerak permukaan ini dinyatakan oleh spectrum respons (gambar 2.5c ) Zulfikar Sya’ban (4110401-021)
II - 9
Tugas Akhir
Bab II Dasar-dasar perencanaan gedung
Gambar 2.5 : Perilaku bangunan ketika terjadi gempa
Gedung diibaratkan sebuah osilator, respons maksimum setiap osilator merupakan fungsi dari waktu getar sehingga dapat menghasilkan kurva yang digambarkan sebagai fungsi dari percepatan kecepatan, defleksi, atau aksi gaya karena semua sistem struktur pada dasarnya mempunyai sistem peredam maka sistem osilatornya akan banyak dikurangi, terutama untuk gerak berulang yang menerus.
2.3 Distribusi lateral dari geser dasar Gaya geser pada tingkat manapun bergantung pada bagaimana struktur mengalami perubahan bentuk, yaitu pada masa lantai tersebut dan amplitudo osilasi yang dianggap linear sesuai dengan ketinggian bangunan. Artinya gaya gempa melenturkan struktur bentuk-bentuk yang dikenal dengan mode vibrasi alamiah. Dikaitkan dengan bentuk setiap mode terdapat penyebaran tertentu dari gaya-gaya lateral yang langsung dapat diketahui dengan membuat superposisi
Zulfikar Sya’ban (4110401-021)
II - 10
Tugas Akhir
Bab II Dasar-dasar perencanaan gedung
gaya yang dihasilkan tiap mode. Kadang-kadang gaya saling memperkuat, kadang-kadang saling meniadakan.
Gambar 2.6: Distribusi gaya geser lateral
2.4 Sistem Perkakuan Gedung Faktor yang menentukan dalam desain gedung tinggi adalah karakter dari respon gedung terhadap beban lateral yang bekerja padanya. Beberapa jenis sistem perkakuan gedung antara lain :
2.4.1 Sistem Rangka Kaku Sistem rangka kaku pada umumnya berbentuk grid persegi teratur, terdiri dari balok horizontal dan kolom vertikal yang menggunakan sambungan kaku. Rangka ini bisa satu bidang dengan didning interior bangunan, atau sebagian
Zulfikar Sya’ban (4110401-021)
II - 11
Tugas Akhir
Bab II Dasar-dasar perencanaan gedung
dengan fasade bangunan. Rangka kaku akan ekonomis untuk bangunan sampai 30 lantai dengan material baja dan sampai 20 lantai dengan material beton. Penerapan sistem rangka kaku pada berbagai bentuk denah bangunan ditentukan oleh berbagai jenis pola grid, antara lain : A.
Rangka melintang sejajar 1. Pada grid persegi tipikal 2. Pada grid persegi dengan interior 3. Pada grid radial 4. Pada grid lengkung 5. Pada dua sumbu
B.
Rangka Luar 1. Pada Rangka luar dengan rangka inti melintang 2. Pada rangka luar dan dalam dengan grid persegi
Gambar 2.7 : Jenis-jenis rangka kaku Zulfikar Sya’ban (4110401-021)
II - 12
Tugas Akhir
Bab II Dasar-dasar perencanaan gedung
Karena kontinuaitasnya maka rangka kaku bereaksi terhadap beban lateral terutama dari lentur melalui kolom dan balok (gambar
). Sifar menerus dari
rangka bergantung pada tahanan rotasi dari sambungan batang-batang sehingga tidak terjadi peleset.
Gambar 2, 8 : Reaksi lentur kolom dan balok Kapasitas beban rangka sangat bergantung pada kekuatan balok dan kolom individual. Kapasitasnya menurun sebanding dengan kenaikan lantai dan jarak antar kolom.lendutan lateral rangka kaku disebabkan oleh 2 hal, yaitu : •
Lendutan yang disebabkan oleh lentur kantilever (gambar 5.12a). fenomena ini dikenal sebagai chord drift. Disini pemanjangan dan pemendekan kolom akan menghasilkan ayunan lateral . mode lendutan menyebabkan kira-kira 20 % dari penyimpangan total struktur.
Zulfikar Sya’ban (4110401-021)
II - 13
Tugas Akhir
•
Bab II Dasar-dasar perencanaan gedung
Defleksi lentur balok dan kolom (gambar 2.8) fenomena ini dikenal sebagai shear lag atau frame wraking. Gaya geser horizontal dan vertical yang bekerja menyebabkan momen lentur pada batang-batang tersebut.
•
Deformasi struktur yang sebenarnya merupakan superposisi dari kedua lendutan diatas dan menghasilkan deformasi akhir dari struktur (gambar 2.9)
Gambar 2.9 : Perilaku lendutan sistem rangka kaku
2.4.2 Sistem Dinding Geser
Dinding geser adalah unsur pengaku vertikal yang dirancang untuk menahan gaya lateral atau gempa yang bekerja pada bangunan, dinding geser biasa nya ditempatkan sebagai dinding luar atau didalam sebagai dinding inti yang memuat ruang lift atau tangga.. Susunan geometri dinding geser tidak terbatas bentuk-bentuk umum yang digunakan terlihat pada lingkaran pusat pada gambar 2.10
.bentuk segitiga,
persegi panjang , sudut, kanal, dan flens lebar adalah bentuk-bentuk yang dikenal dalam bahasa arsitektur.
Zulfikar Sya’ban (4110401-021)
II - 14
Tugas Akhir
Bab II Dasar-dasar perencanaan gedung
Sistem dinding geser pada dasarnya dikelompokan menjadi sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem terbuka terdiri dari unsur linear tunggal atau gabungan unsur yang tidak lengkap menutup ruang geometris. Bentuk-bentuk ini adalah L, X, Y, V, T dan H. sedangkan sistem tertutup melengkapi ruang geometris, bentukbentuk yang sering dijumpai adalah bujur sangkar, segitiga, persegi panjang, dan lingkaran.
Ganbar 2.10 : letak penempatan dinding geser Sistem dinding geser baik didalam maupun di luar bangunan dapat disususn secara simetris maupun asimetris. Pada gambar memperlihatkan berbagai susunan simetri yang dapat digunakan untuk bagunan sederhana dengan menggunakan satu, dua, tiga, ataupun empat susunan dasar dinding geser.. Bentuk dan penempatan dinding geser mempunyai akibat yang besar terhadap perilaku struktur apabila dibebani secara lateral. Zulfikar Sya’ban (4110401-021)
II - 15
Tugas Akhir
Bab II Dasar-dasar perencanaan gedung
2.4.3 Sistem Struktur Dinding-Balok (Sistem Truss Intersparsial Dan Staggered). Struktur dinding-balok yang lazim dijumpai adalah sistem rangka intersparsial dan berseling-seling (staggered). Suatu sistem interspasial titpikal diperlihatkan pada gambar . Rangka digunakan pada lantai antara serta mendukung bagian atas dan bawah pelat lantai. Ruang bebas yang tercipta pada antara sangat menguntungkan untuk berbagai jenis bangunan tertentu yang memerlukan fleksibilitas dalam perencanaan.
(b) (a) Gambar 2.11 . (a) Bangunan rangka intersparsial, (b) Bangunanstaggered truss
Zulfikar Sya’ban (4110401-021)
II - 16
Tugas Akhir
Bab II Dasar-dasar perencanaan gedung
Bangunan rangka staggered lebih kokoh dibandingkan sistem intersparsial. Prinsip membuat rangka berseling-seling sangat efisien apabila diterapkan untuk menahan beban horizontal dan vertikal. Sistem ini menghemat 40% bahan baja dibandingkan rangka kaku konvensional. Sistem ini diterapkan pada banguanan dengan ketinggian sampai 30 lantai. Perilaku bangunan dinding balok intersparsial (gambar 2.12 ) menunjukan lantai-lantai yang sangat kaku dan hampir tidak berubah bentuk akan tetapi lantai bebas kolom hanya akan mrnggunakan kolom untuk menagan gaya lateral.
Gambar 2.12 Perilaku dinding balok intersparsial
Zulfikar Sya’ban (4110401-021)
II - 17
Tugas Akhir
Bab II Dasar-dasar perencanaan gedung
2.4.4 Sistem Tabung Perkembangan mutakhir dalam merencanakan struktur adalah konsep perilaku tabung yang dikembangkan oleh fazlur khan. Pada saat ini empat dari lima gedung tertinggi didunia mengguakan sistem tabung bangunan ini adalah Hancoc building, Sears Building, Standard Oil Building, dan WTC . Sistem ini sedemikian efisien sehingga penggunaan bahan bangunan per kaki persegi hamper sebanding dengan jumlah yang digunakan untuk bangunan rangka yang besarnya separuh dari bagunan-bangunan diatas. Dinding-dinding kolom terbuat dari kolom-kolom berjarak sangat rapat disekeliling bangunan yang diikat dengan balok pengikat yang tinggi. Bangunan tabung yang biasa digunakan pada masa sekarang ini antara lain : •
Tabung Kosong Tabung rangka (frame tube) Tabung truss (trussed tube) Tabung rangka kolom diagonal Tabung rangka lattice
•
Tabung dengan pengaku interior Tabung dengan didnding geser sejajar Tabung dalam tabung (tube in tube) Tabung yang dimodifikasi (modified tube) Tabung rangka dengan rangka Tabung dalam semi tabung Tabung modular (modular tube)
Zulfikar Sya’ban (4110401-021)
II - 18
Tugas Akhir
Bab II Dasar-dasar perencanaan gedung
Gambar 2.13 Struktur Bangunan Tabung Zulfikar Sya’ban (4110401-021)
II - 19
Tugas Akhir
Bab II Dasar-dasar perencanaan gedung
Gambar 2.14 Bangunan tabung rangka kosong
Gambar 2.15 bangunan tabung rangka kosong
Gambar 2. 16 (a) bangunan tabung dalam tabung, (b) Tabung dengan rangka kaku Zulfikar Sya’ban (4110401-021)
II - 20
Tugas Akhir
Bab II Dasar-dasar perencanaan gedung
Gambar 2.17 : Tabung dengan dinding geser sejajar
2.4.5 Sistem Perbesaran Kolom Sudut serta Balok Lantai Atas dan Bawah Pengguanan perkakuan tambahan berupa perbesaran kolom serta balok lantai atas dan bawah sangat bermanfaat untuk meningkatkan faktor kekakuan pada sepanjang rangka. Selain mampu memperkecil terjadinya lendutan juga dapat mereduksi momen-momen dalamnya,sehingga momennya mengecil dibandingkan dengan tanpa diberi perkakuan. Dari gedung yang dianalisis dengan cara statis ekivalen, pada bangunan bertapak bujur sangkar perkakuan yang ada mampu nenperkecil lendutan yang terjadi. Sedangkan pada bangunan bertapak persegi panjang, perkakuan hanya efektif pada arah memendek (Maya Kumala Sari, 1999) Zulfikar Sya’ban (4110401-021)
II - 21
Tugas Akhir
Bab II Dasar-dasar perencanaan gedung
Manfaat yang dapat dilihat apabila ditinjau dari segi lendutan yang terjadi akibat adanya gaya lateral, antara lain : a.
kekakuan rangka mempu menehan gaya lateral hingga ke lantai-9 dengan mengurangi goyangan 34% sampai 26,35% , sedangkan pada lantai 10 goyangan sedikit bertambah.
b.
Dari pola lendutan, pada rangka yang diperkaku perilakunya ,menyerupai rangka sederhana. Pada gedung berbentuk persegi panjang sisitem perkakuan tambahan ini
menimbulkan efek yang agak berbeda dengan bentuk gedung persegi. Sistem perkakuan hanya mampu memperkecil goyangan pada lantai 1 dan 2. sedangkan mulai lantai 3 dan lantai seterusnya goyangan terjadi lebih besar dibandingkan dengan tanpa diberi perkakuan. Perkakuan pada struktur gedung membawa pengaruh pada momen yang dihasilkan oleh balok dan kolom. Pada lantai teratas terjadi peningkatan momen yang besar hampir pada semua baloknya, terlebih pada balok sepanjang sisi gedung yang diberi perkakuan, hal ini terjadi hingga lantai 1. Bardasarkan distribusi momen akibat beban vertikal dan beban lateral, sistem perkakuan untuk gedung berbentuk bujur sangkar diperoleh dari momen tumpuan (negatif) yang bertambah besar dan momen lapangan (positif) yang relatif lebih kecil. Sedangkan pada kolom, peningkatan momen hanya terjadi pada kolom lainya mengecil akibat pengaruh retribusi momen. Pengaruh retribusi momen pada gedung berbentuk persegi panjang tidak jauh beda dengan gedung berbentuk persegi. Zulfikar Sya’ban (4110401-021)
II - 22
Tugas Akhir
Bab II Dasar-dasar perencanaan gedung
Gambar 2.18 : Sistem perbesaran kolom serta balok lantai atas pada bangunan dengan denah persegi (sari, 1999)
Zulfikar Sya’ban (4110401-021)
II - 23
Tugas Akhir
Bab II Dasar-dasar perencanaan gedung
Gambar 2.19 : Sistem perbesaran kolom serta balok lantai atas pada bangunan dengan denah persegi panjang (sari, 1999)
Zulfikar Sya’ban (4110401-021)
II - 24
Tugas Akhir
Bab III Metodologi Penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1
Diagram Alir Perancangan Struktur Mulai
Pengumpulan Data
’ Pra Rencana Gedung Asimetris Tanpa Perbesaran Kolom dan dengan Perbesaran kolom
Analisis Gedung Asismetris Tanpa Perbesaran Kolom
Analisis Gedung Asismetris dengan Perbesaran Kolom
Membandingkan Hasil Analisis Gedung Asimetris Tanpa Perbesaran dan dengan Perbesaran
Selesai Gambar 3.1 : Diagram alir perancangan struktur Gedung asimetris Zulfikar Sya’ban (4110401-021)
III - 1
Tugas Akhir
Bab III Metodologi Penelitian
Gambar diatas merupakan diagram alir perancangan gedung berlantai banyak dengan bentuk asimetris. Gedung terdiri dari 10 lantai yang terdiri dari h1 = 6 lantai dan h2 = 4 lantai. Lebar gedung 30 m dengan menggunakan tapak persegi. Gedung akan dikaji dengan menggunakan perbesaran kolom dan tanpa perbesaran kolom (Gambar 3.2).
4 Lantai
6 Lantai
15 m
15 m 30 m
Gambar 3.2 : Gedung bentuk Asimetris Type I
Zulfikar Sya’ban (4110401-021)
III - 2
Tugas Akhir
Bab III Metodologi Penelitian
Sistem perbesaran kolom yang digunakan adalah sistem perbesaran kolom sudut dalam dan sistem kolom sudut luar (Gambar 3.3 dan 3.4)
Gambar 3.3 : Perkakuan gedung dengan Perbesaran kolom sudut luar
Gambar 3.4 : Perkakuan gedung dengan perbesaran kolom sudut dalam
Zulfikar Sya’ban (4110401-021)
III - 3
Tugas Akhir
Bab III Metodologi Penelitian
3.2 Metode Analisis Gedung Berlantai Banyak Dalam analisis gedung terhadap gempa dikenal ada 2 metode yaitu, metode analisis statik ekivalen dan analisis dinamik.
3.2.1 Analisis Statis Ekivalen Analisis beban statik ekivalen adalah suatu metode analisis statik struktur dimana pengaruh gempa pada struktur dianggap sebagai beban beban yang statik horizontal untuk menirukan gerakan tanah yang sesungguhnya akibat gempa yang terjadi. Untuk struktur bangunan berarturan yang tingginya sampai 40 m , metode ini dapat digunakan. Pengaruh komponen horizontal dan pengaruh gempa menurut metode ini dianggap ekivalen dengan beban-beban statik horizontal dan harus ditinjau bekerja bersamaan. Gedung harus direncanakan dan dilaksanakan untuk menahan suatu beban geser akibat gempa (V) dalam arah yang di tentukan. Besarnya V dapat dinyatakan sebagai berikut V = C I
Wt/R ...... (pers. 3.1)
Dimana : V = Beban geser dasar kibat gempa C = Koefisien gempa dasar I = Faktor keutamaan Wt = Kombinasi dari seluruhnya dan beban hidup vertical T = Waktu getar alami struktur gedung
Zulfikar Sya’ban (4110401-021)
III - 4
Tugas Akhir
Bab III Metodologi Penelitian
Gambar 3.5 : Respon Spektrum gempa rencana
Menurut SK SNI T-15-1991903, struktur gedung yang dibangun di Jakarta berada wilayah gempa 3. Waktu getar alami struktur gedung (T) adalah : T = 0.06 (H)3/4 Untuk portal beton ....
(3.2)
T = 0,085 (H)3/4 Untuk portal baja
(3.3)
Zulfikar Sya’ban (4110401-021)
III - 5
Tugas Akhir
T=
Bab III Metodologi Penelitian
0,09 H B
Untuk struktur gedung lain
(3.4)
Dimana : H = Tinggi gedung B = Panjang seluruh denah struktur Waktu getar alami setelah direncanakan dengan pasti harus ditentukan dari rumus :
∑ Wi d i g ∑ Fi d i 2
T = 6.3
(3.5)
Dimana : Fi = Beban gempa horizontal dalam arah yang ditinjau (kg) Wi = Bagian dari seluruh beban vertikal yang disumbangkan oleh beban-beban vertikal yang bekerja (kg) di = simpangan horizontal pusat masa akibat beban gempa horizontal (mm) Menurut SK SNI 03-17262002 faktor keutamaan struktur terdiri dari : Tabel 4. 1 : Faktor keutamaan untuk berbagai kategori gedung bangunan
Kategori Gedung atau Bangunan Gedung Umum seperti penghunian, perniagaan, dan perkantoran Monumen dan bangunan monumental Gedung penting pasca gempa seperti rumah sakit, instalasi air bersih, pembangkit tenaga listrik, pusat penyelamatan keadaan darurat, fasilitas radio dan televisi Gedung untuk menyimpan bahan berbahaya seperti gas, produk minyak bumi, asam, bahan beracun. Cerobong, tangki diatas menara
Zulfikar Sya’ban (4110401-021)
Faktor Keutamaan (I) 1 1 1,5 1,5 1,25
III - 6
Tugas Akhir
Bab III Metodologi Penelitian
3.2.2 Analisis Dinamik Metode analisis dinamik yang digunakan untuk menentukan pembangian gaya geser akibat gerakan tanah oleh gempa. Ada dua cara yang dapat digunakan yaitu Analisis ragam spectrum respons dan analisis respons riwayat waktu. Kedua cara ini biasa digunakan dalam perencanaan gedung-gedung diindonesia. Analisis dinamik harus dilakukan untuk gedung-gedung berikut : a.
Gedung yang strukturnya tidak beraturan
b.
Gedung-gedung dengan loncatan-loncatan bidang muka yang besar.
c.
Gedung-gedung dengan kekakuan tinggkat yang tidak merata
d.
Gedung yang tingginya lebih dari 40 m
e.
Gedung-gedung yang bentuk, ukuran, dan penggunaannya tidak umum Analisis dinamik yang ditentukan didasarkan atas perilaku struktur yang
bersifat elastic penuh dengan meninjau gerakan gempa dalam satu arah saja. Untuk bangunan yang tidak memenuhi persyaratan untuk diananlisa secara statik, efek percepatan harus dihitung dalam analisa struktur.
A.
Analisis Ragam Spektrum Respons (Spectral Modal Analysis) Analisis ragan spektrum respons pada umumnya dapat dipakai untuk
menentukan respons elastik dari struktur-struktur gedung dengan banyak derajat kebebasan MDOF yang didasarkan pada kenyataan bahwa respons suatu struktur merupakan superposisi dari ragam getaran.
Masing-masing ragam getaran
tersebut memberikan respons dengan sifat-sifat tersendiri seperti ditentukan oleh bentuk simpangan, frekuensi getaran dari redaman yang bersangkutan. Untuk itu,
Zulfikar Sya’ban (4110401-021)
III - 7
Tugas Akhir
Bab III Metodologi Penelitian
respons struktur tersebut dimodelkan sebagi bandul majemuk. Dapat dianggap sebagai superposisi dari respoms sejumlah bandul sederhana dengan satu derajat kebebasan SDOF. Masing-masing respons bandul sederhana ini mewakili ragamragam getaran dari struktur dengan masing-masing tingkat partisipasinya . Untuk analisis ragam spectrum respons dari struktur-struktur gedung yang tidak beraturan beraturan atau mempunyai tonjolan-tonjolan yang menyolok, jumlah ragam yang ditinjau kurang dari 5, tetapi sebagai pedoman jumlah tersebut tidak perlu lebih dari jumlah timgkatnya, atau jumlah ragal yang ditinjau itu adalah sedemikian rupa sehingga paling sedikit sudah mengandung 90 % dari energi gempa. •
Modal Storey Drift Sucipto (1994) mengatakan bahwa modal story drift pada cara statik
ekivalen dan analisis dinamis adalah berbeda yaitu berturut-turut digunakannya faktor 1/K dan 1/(0.9K) terhadap persamaan dibawah ini
δ ij =
Vi j
(3.6)
ki j
Dalam hal ini K adalah factor jenis struktur. Hal ini terjadi karena dimungkinkanya terjadi reduksi gaya geser dasar menjadi 90% gaya geser dasar menurut cara ekivalen statik. Dengan menggunakan prinsip SRSS maka story drift masa ke-i dapat dihitung dengan menggunakan.
δi =
∑ (δ n
ij
)2
(3.7)
i= j
Zulfikar Sya’ban (4110401-021)
III - 8
Tugas Akhir
•
Bab III Metodologi Penelitian
Modal Lateral Displacement Modal lateral displacement dapt dihitung dengan menjumlahkan modal
story drift seperti pers.3.6 Modal lateral displacement tersebut adalah :
Yij = ∑ δ ij m
(3.8)
i= j
Sedangkan menurut prinsip SRSS, storey lateral displacement Yi dapat dihitung dengan,
∑ (Y n
Yi =
ij
)2
(3.9)
i= j
B.
Analisis Respons Riwayat Waktu Analisis respons riwayat waktu telah biasa di gunakan dalam perencanaan
struktur gedung di Indonesia di masa lalu. Seperti halnya analisis ragam spectrum respons, analisis riwayat waktu juga di maksudkan untuk menentukan pembagian geser tingkat sepanjang tinggi gedung. Nilai gayageser ditingkat dasar ditentukan dari hasil riwayat waktu, nilai numerik tetap harus diambil dengan menggunakan metode beban statik ekivalen., dengan reduksi sebesar 10%.
3.3
Prarencana Balok Perancangan balok beton bertulang bertujuan untuk mampu menahan lentur,
gaya lintang, dan momen puntir. Kekuatan balok lebih di pengaruhi oleh tinggi balok daripada lebarnya. Secara umum dimensi balok di perkirakan sebagai berikut :
Zulfikar Sya’ban (4110401-021)
III - 9
Tugas Akhir
Bab III Metodologi Penelitian
a.
H=
1 1 L sampai H = L 10 12
b.
B=
1 2 H sampai B = H 2 3
Dengan : L = bentang terpanjang Perencanaan penulangan balok harus memenuhi persyaratan dibawah ini : a.
B/H > 0,3
b.
Bmin > 25 cm
c.
ρmin ≤ ρ ≤ ρmaks Untuk mencari lebar effektif dapat menggunakan rumus-rumus sebagai
berikut : a.
beff = bw + ½ L1 + ½ L2
b.
beff = bw + 8 hf + 8 hf
c.
beff = L/4
Gambar
3.6: Penempatan Beban untuk pengecekan momen lapangan dan Momen Tumpuan
Zulfikar Sya’ban (4110401-021)
III -10
Tugas Akhir
3.4
Bab III Metodologi Penelitian
Prarencana Kolom Pada perencanaan Kolom pengaruh stabilitas terhadap tekuk sangatlah
penting untuk di perhatikan. Syarat untuk menentukan dimensi kolom (kusuma dan andriono, 1996) yaitu : Nu ≤ 0,2 fc' Agross Dimana : Nu
….. pers (3.10)
= Beban ultimate
Agross
= Luas kolom yang diperlukan
Fc’
= Mutu Beton
Jika beban yang bekerja pada kolom hanya gaya aksial, maka perkiraan ukuran kolom
•
Kolom dengan pengikat sengkang,
Ag ≥ •
Pu ................. (pers 3.11) 0,4( fc'+ fyρ t )
Kolom dengan pengikat Spiral
Ag ≥
Pu ..................... (pers 3.12) 0,5( fc'+ fyρ t )
Jika kolom menahan momen maka faktoor pembagi 0,4 dan 0,5 diatas dapat di turunkan menurut kebutuhan. Menurut SNI- Beton pasal 15.6.9 kolom harus mampu memikul momen menurut persamaan berikut :
[
]
M = 0,07 ( wd + 0,5wλ )λ2λn − w'd λ '2 (λ 'n )2 ............... (pers 3.13) 2
Dimana w’d , λ '2 dan λ 'n merujuk pada bentang pendek w’d
: Beban
mati terfaktor perunit luas
Zulfikar Sya’ban (4110401-021)
III -11
Tugas Akhir
Bab III Metodologi Penelitian
wλ
: Beban hidup terfaktor perunit luas
λn
: Panjang bentang bersih dalam arah momen yang ditinjau, diukur dari muka ke tumpuan (mm)
λ1
: Panjang bentang dalam arah momen yang ditinjau, diukur dari sumbu ke sumbu tumpuan (mm)
λ2
: Panjang bentang bersih dalam arah transversal terhadap λ1 diukur dari sumbu ke sumbu tumpuan (mm)
3.5
Prarencana Pelat Pelat merupakan sebuah planar kaku yang dibuat dari bahan yang monolit,
yang memiliki tinggi(tebal) dibandingkan dimensi-dimensi yang lain . untuk menentukan tebal pelat minimum (SK SNI T-15-1991-03) digunakan , Rumus I
fy Ln 0.8 + 1500 h≥ 36 + 9 β
(pers 3.14)
Rumus II fy L n 0. 8 + 1500 h≥ 1 36 + 5β α m − 0.121 + β
(pers 3.15)
Rumus III
fy L n 0. 8 + 1500 h≥ 36
(pers 3.16)
Dimana :
Zulfikar Sya’ban (4110401-021)
III -12
Tugas Akhir
Bab III Metodologi Penelitian
Ln : Panjang pelat bersih Fy : Tegangna leleh baja h : Tebal pelat n : jumlah tepi jepit
β : Ln memanjang (cm)/ Ln melintang (cm)
Setelah itu harus ditentukan bentang teoritis pelat. Panjang bentang teoritis pelat(l) bergantung pada lebar balok. Jika lebar perletakan mendekati, atau kurang dari tebal keseluruhan pelat, maka bentang teoritis (l) dianggap sama dengan jarak antara pusat ke pusat balok balok (l = L + 2 x ½ b). Bila lebar balok lebih dari dua kali lipat dari tebal keseluruhan pelat, dianggap l = L + 100mm . Jika perletakan terbuat dari bahan lain maka bentang teoritisnya berdasarakan SKSNI Pasal 3.1.7 besarnya l = L + h dengan L adalah bentang bersih dan h adalah tebal total pelat. Setelah menentukan tebal pelat, bentang kemudian beban-beban dapat dihitung. Untuk pelat sederhana berlaku rumus yang tercantum dalam SKSNI T15-1991-03 Wu =1,2 WD + 1,6 WL
(pers 3.17)
Dimana WU = Beban ultimate WD = Beban Mati WU = Beban Hidup
Zulfikar Sya’ban (4110401-021)
III -13
Tugas Akhir
BAB IV Analisis Struktur
BAB IV ANALISIS STRUKTUR
4.1 Prarencana Pelat 4.1.1 Perhitungan dimensi balok h = 1/12. L = 1/12 . 500 = 41,667 ≈ 45 cm b = 1/2 . h = 1/2 . 45 = 22,5 ≈ 25 cm dengan memperhatikan pelat yang diarsir pada denah dibawah ini α2
α1
α3 α4
β =
ly 5 = =1 lx 5
menggunakan pelat dua arah.
4.1.2 Rencana Pelat 2 arah Ln = Panjang balok bersih = Panjang bentang balok – 0,5 bw kiri – 0,5 bw kanan = 5 – (0,5 . 0,25 ) – (0,5 . 0,25) = 5 – 0,125 – 0,125 = 4,75 m = 475 cm
4.1.3 Menentukan tebal Pelat
hp min
hp maks
f'y 240 Ln.0,8 + 4750,8 + 1500 1500 = = = 10,13 cm 36 + 9 β 36 + 9.1 f'y 240 Ln.0,8 + 4750,8 + 1500 1500 = = = 12,667 cm 36 36
Digunakan tebal pelat 12 cm
Zulfikar Sya’ban (4110401-021)
IV- 1
Tugas Akhir
BAB IV Analisis Struktur
4.1.4 Mencari koefisien jepit pelat Balok T L1 = 5 – 0,25 = 4,75 m L2 = 5 – 0,25 = 4,75 m i.
bef < L/4 = 5/4 = 1,25 m
ii. bef < bw + L1/2 + L2/2 = 0,25 + 4,75/2 + 4,75/2 = 5 m iii. bef < bw + 8hp + 8hp = 0,25 + (8. 0,12) + (8. 0,12) = 2,17 m diambil b efektif terkecil = 1,25 m bef 1,25 = =5 bw 0,25 hf 0,12 = = 0,267 h balok 0,45 Dari tabel CUR 4 grafik 1.2a didapat koefisien inersia balok T (C1), yaitu 0,159
Ib = C1 .bw.hb 3 = 0,159 × 0,25 × 0,5 3 = 0,00497 1 1 b.hf 3 = × 4,5 × 0,12 3 = 0,00072 12 12 Ib 0,00497 α1 = = = 6,9 Ip 0,00072
Ip =
Balok L L1 = 5 – 0,25 = 4,75 m i.
bef < bw + L/12 = 0,25 + 5/12 = 0,667 m
ii.
bef < bw + 6hb = 0,25 + (6. 0,45) = 2,95 m
iii.
bef < bw + L1/2= 0,25 + 4,75/2 = 2,625 m
diambil b efektif terkecil = 0,667 m Dengan menggunakan perhitungan mekanika bahan, maka didapat momen inersia balok (Ib) = 0,00199 m4
Zulfikar Sya’ban (4110401-021)
IV- 2
Tugas Akhir
Ip =
BAB IV Analisis Struktur
1 1 b.hf 3 = × 5 × 0,12 3 = 0,00072 m4 12 12
α2 =
Ib 0,00199 = = 2,8 Ip 0,00072
αm =
α 1 + α 2 + α 3 + α 4 6,9 + 2,8 + 6,9 + 6,9 = = 5,875 4 4
4.1.5 Periksa Tebal Pelat
hp min
f'y 240 Ln.0,8 + 475 0 , 8 + 1500 1500 = = = 9,67 1 1 36 + 5β αm − 0,121 + 36 + 5.1 5,875 − 0,121 + β 1
9,67 < hp = 9,67 < 12 cm ........ 0k Pelat dengan ketebalan 12 cm dapat digunakan
4.2
Prarencana Balok Prarencana balok bertujuan ubtuk memperkirakan tinggi dan lebar balok
yang direncanakan memikul beban vertikal. Beban balok vertikal berasal dari pelat dan berat sendiri balok. Dimensi balok diambil sama dengan prakiraaan yang digunakan dalam perencanaan pelat.
Tinggi balok (h) = 45 cm
Lebar balok (b) = 25 cm
Beban Equivalen Pada Balok Qeq
= 2/3 . 2a
a
=½q.l=½.q.5
Qeq
= 2/3 . 2 (5/2 q ) = 3,33 q
Zulfikar Sya’ban (4110401-021)
IV- 3
Tugas Akhir
BAB IV Analisis Struktur
Qeq
500
500
500
500
Syarat-syarat Cek balok dengan syarat-syarat : i. bwmin ≥ 250 mm
250 mm ≥ 250 mm ......... OK
ii. B/H > 0,3 ............. OK Pembebanan pada balok
1. Beban Mati (Wd) Pelat
= 3,33 . 0,15 . 2400
= 1198,8 kg/m
Balok (25/45) = 0,25 . 0,45 . 2400
= 270 kg/m
Plafon
= 3,33 . 50
= 166 kg/m
Spesi
= 3,33 . 21
= 69,93 kg/m
Tegel
= 3,33 . 24
= 79,92 kg/m Wd
= 1784,65 kg/m
2. Beban Hidup (Wl) = 4,8 . 250 kg/m2 = 1200 kg/m Beban Ultimate = 1,2 Wd + 1,6 Wl = 1,2 . 1784,65 + 1,6 . 1200 = 2141,58 + 1920 = 4061,58 kg/m Untuk balok yang kedua ujungnya menerus berlaku Mu = (koefisien momen). Wu . Ln 2
Zulfikar Sya’ban (4110401-021)
IV- 4
Tugas Akhir
BAB IV Analisis Struktur
Dimana : Koefisien momen = 1/10 (dari tabel CUR- 4) Wu = Beban ultimate balok L = 5 – 0,25 = 4,75 Mu = 1/10 . 4061,58 . 4,752 = 9163,94 kgm = 91,64 KNm
Menghitung perbandingan luas penampang dengan luas tulangan balok akibat beban vertikal Asumsi diameter tulangan sengkang = 8 mm Asumsi diameter tulangan balok
= 20 mm
Tebal penutup beton
= 50 mm
Tinggi efektif balok (d) = 450 – 50 – ½ . 20 = 390 mm
Mu 91,64 = = 2410 kNm2 2 2 bd 0,25.0,39 f’c = 35 Mpa , fy = 400 Mpa ,Ǿ = 0,8 d’/d = 0,15 Didapat dari tabel 5.3b CUR- 4 nilai ρ = 0,0090 0,0017 < 0,0089 < 0,0163 ......... OK Perkiraaan dimensi balok cukup memadai untuk pemeriksaan awal terhadap beban vertikal Pemeriksaan kekakuanbalok terhadap lentur Lendutan yang terjadi pada tengah bentang bila balok dianggap jepit pada ujungujungnya, adalah :
Zulfikar Sya’ban (4110401-021)
IV- 5
Tugas Akhir
δ=
BAB IV Analisis Struktur
5.Wu.L4 384 EI
Dengan : Wu
= 4061,58 kg/m = 0,4062 kg/cm
L
= 500 cm
E
= 4700 fc' = 4700 35 = 27805,6 Mpa = 278056 kg/cm2
I
δ=
= 1/12 . 25 . 453 = 189843,75 cm4
5 ⋅ 40,62.500 4 = 0,63 cm 384 ⋅ 278056 ⋅ 189843,75
Pada Kenyataannya pada balok menerus terjepit memiliki lendutan yang lebih besar. Dianggap bahwa perbesaran lendutan ini adalah 30% sehungga lendutan maksimumnya menjadi :
δ
= 1,3 . 0,63 = 0,8 cm
Lendutan izin (δizin) = 500/480 = 1,04 cm
δ
< δizin
…………… OK
, maka balok memenuhi syarat kekakuan .
4.3 Analisis Optimalisasi Ukuran Balok Untuk mendapatkan ukuran balok yang paling ekonomis maka dilakukan perhitungan berdasarkan harga per meternya. Maka dengan merubah ρ dapat digunakan untuk mencari penampang yang ekonomis, juga cukup memadai terhadap beban-beban yang ada. Data perhitungan
Zulfikar Sya’ban (4110401-021)
IV- 6
Tugas Akhir
BAB IV Analisis Struktur
Mu = 9163,94 kgm Fy = 400 Mpa Harga 1 kg besi = Rp. 8242.5 Harga 1 m3 ready mix = 1.03 X 566.2 = Rp 583.186
Mu = φAs.Fy. jd …… (i)
As = ρ .b.d ……. (iii)
jd = 0,85d ….. (ii) Mu = φρ .b.d .Fy.0,85d …….. (iv) Mu = φAs.Fy. jd ….. (v) bd 2 =
Mu …… (vi) φ .0,875.ρ . fy
Analisis Optimalisasi ukuran balok di gunakan untuk mengurangi kebutuhan tulangan dengan memperbesar tinggi balok namun bila ditinjau dari segi harga lebih murah.
Tabel 4.1 Hasil Analisis Optimalisasi Ukuran Balok ρ 0,002 0,004 0,006 0,008 0,009 0,010 0,012 0,014 0,016
2
bd
1540,16 818,21 545,47 409,10 363,65 327,28 272,74 233,77 204,55
d 78,49 57,21 46,71 40,45 38,14 36,18 33,03 30,58 28,60
h 83,49 62,21 51,71 45,45 43,14 41,18 38,03 35,58 33,60
As 392,45 572,09 700,66 809,05 858,13 904,55 990,88 1070,28 1144,17
∆harga besi (Rp) 19942,27 29070,61 35604,08 41112,05 43605,91 45964,67 50351,77 54386,13 58141,22
∆harga beton (Rp) 12172,51 46656,53 38783,03 34089,50 32354,35 30886,47 28522,10 26684,50 25203,26
Total (Rp) 32114,78 75727,14 74387,11 75201,55 75960,27 76851,14 78873,87 81070,63 83344,48
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan ukuran balok yang digunakan adalah b = 25 cm dan h = 52 m
Zulfikar Sya’ban (4110401-021)
IV- 7
Tugas Akhir
BAB IV Analisis Struktur
4.4 Prarencana Kolom Untuk keperluan desain yang ekonomis berdasarkan beban dari luasan pelatnya maka dimensi kolom dibedakan menjadi dua jenis yaitu kolom untuk gedung dengan ketinggian 6 lantai (Tipe I) dan kolom untuk gedung 10 lantai. Dimensi kolom diperkirakan berdasarkan beban vertikal yang dipikul. Untuk prarencana kolom diketahui :
f’c
= 35 Mpa
Tebal pelat
= 12 cm
Dimensi balok = 25 x 52 cm
Nu = 0,3 f ' c Agross
Agross =
Nu 0,3 f ' c
Dengan : Nu Agross
= Beban ultimate yang dipikul kolom (kg) = Luasan kolom yang dibutuhkan (cm2)
Sebagai perkiraan awal untuk menghitung berat sendiri kolom, maka sebelumnya dimensi kolom ditentukan terkebih dahulu sebagai berikut :
TIPE I = 40 x 40 cm
TIPE II = 40 x 40 cm
TIPE III = 60 x 60 cm
Menghitung dimensi kolom Beban mati atap Pelat
= 0,12 . 5 . 5 . 2400
Zulfikar Sya’ban (4110401-021)
= 7200 kg
IV- 8
Tugas Akhir
BAB IV Analisis Struktur
Balok (25/45) = 0,25 . (0,52 – 0,12) . (5 + 5) . 2400 = 2400 kg Plafon
= 5 . 5 . 50
= 1250 kg
Spesi
= 5 . 5 . 21
= 525 kg Total WD6
= 11375 kg
Beban Hidup Atap Beban hidup = 5 . 5 . 100
= 2500 kg
Hujan
= 2500 kg
= 5 . 5 . 0,1 . 1000 Total WL6
Beban Total Atap
=
W6
= 5000 kg
= 1,2 WD6 + 1,6 WL6 = 1,2 . 11375 + 1,6 . 5000 = 21650 kg
Beban mati lantai Pelat
= 0,12 . 5 . 5 . 2400
= 7200 kg
Balok (25/45) = 0,25 . (0,52 – 0,12) . (5 + 5) . 2400 = 2400 kg Plafon
= 5 . 5 . 50
= 1250 kg
Spesi
= 5 . 5 . 21
= 525 kg
Tegel
= 5. 5 . 24
= 600 kg Total WDi
= 11975 kg
Beban hidup lantai = 5 . 5 . 250 = 18750 kg Beban Total lantai
=
Wlantai
= 1,2 WDi + 1,6 WLi = 1,2. 11975 + 1,6 18750 = 44730
Zulfikar Sya’ban (4110401-021)
IV- 9
Tugas Akhir
BAB IV Analisis Struktur
Agross =
Nu 0,3 f ' c
Agross =
241075 = 2295,9 cm2 0,3 × 350
Agross = 2295,9 = 47,9 < 50 cm
TABEL 4.2 PERHITUNGAN BEBAN YANG DIPIKUL KOLOM TIPE
KETERANGAN
1
Lantai 10 s.d Lantai 7
BEBAN TOTAL (Kg) 155840
2
Lantai 6 s.d Lantai 4
250030
50 x 50 cm
3
Lantai 3 s.d Lantai 1
155840
65 x 65 cm
DIMENSI KOLOM 40 x 40 cm
4.5 Prarencana Kolom Struktur direncanakan untuk mnerima pembebanan akibat beban vertikal gravitasi dan beban gempa. Pembebanan vertikal gravitasi terdiri atas beban mati dan beban hidup. Karena software yang digunakan untuk menganalisis bebanbeban struktur sudah otomatis menghitung rangka struktur (balok dan kolom) sebagai beban mati, maka beban vertikal hanya berasal dari pelat saja.
4.5.1 Beban Mati dan Beban Hidup 1. Beban Mati Atap Pelat
= 0,12 . 2400
= 288kg/m2
Palafon
= 50
= 50 kg/m2
Spesi
= 21
= 21 kg/m2 Total
Zulfikar Sya’ban (4110401-021)
= 359 kg/m2
IV-10
Tugas Akhir
BAB IV Analisis Struktur
5m
5m
5m
5m
5m
5m
5m
5m
5m
5m
5m
5m
Gambar 4.1 Pola Pembebanan Struktur
2. Beban hidup Atap = 100 kg/m2
Beban hidup atap
= 0,05 . 1000 = 50 kg/m2
Air Hujan
= 150 kg/m2
Total 3. Beban mati lantai Pelat
= 0,12 . 2400
= 288 kg/m2
Palafon
= 50
= 50 kg/m2
Spesi
= 21
= 21 kg/m2
Tegel
= 24
= 24 kg/m2 Total
Zulfikar Sya’ban (4110401-021)
= 383 kg/m2
IV-11
Tugas Akhir
BAB IV Analisis Struktur
4. Beban hidup lantai = 250 kg/m2
Beban hidup lantai
Besar Pembebanan Trap
b
b = 0,5 lx = 0,5 . 5 = 2,5 m
b
5m Beban Mati Jarak
0
2,5
5
Beban Lantai Atap
0
897,5
0
Beban Lantai
0
957.5
0
Jarak Beban Lantai Atap
0 0
2,5 375
5 0
Beban Lantai
0
625
0
Beban Hidup
Perhitungan Gaya Geser Akibat Gempa Karena bentuk gedung yang memiliki bentuk asimetris maka Portal direncanakan dengan beban dinamik, datanya diambil dari UBC2003 dan dari yang telah disediakan dalam program SAP2000/ ETABS. Beban tersebut akan memberikan beban geser terhadap struktur.
Zulfikar Sya’ban (4110401-021)
IV-12
Tugas Akhir
BAB IV Analisis Struktur
4.6 Prarencana Perbesaran Kolom Sudut
Berdasarkan kekakuan total tiap lantai, dimensi pwerbesaran kolom untuk tiap tipe dihitung dengan mengalokasikan 10%, 20%, 30%, 40,%, 50% dari kekakuan total pada kolom-kolom sudut yang diperbesar dan sisa kekakuanya dibagi untuk kolom lainya. Diluar presentase perbesaran kolom tersebut memungkinkan dapat menghasilkan dimensi kolom yang lebih kecil dari pada yang direncanakan. Prosentase kekakuan total akan menghasilkan dimensi kolom berbeda, selanjutnya dihitung dimensi kolom dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :
b=
4
K 3 L n Ec
Dengan :
b = panjang satu sisi kolom (meter) K = kekakuan n buah kolom (kg/m) K=
12 EI L3
n = jumlah kolom L = Jarak antar lantai (tinggi kolom) Ec = Modulus Elastisitas Beton
Zulfikar Sya’ban (4110401-021)
IV-13
Tugas Akhir
BAB IV Analisis Struktur
Selanjutnya perhitungan dimensi perbesaran kolom sudut akan ditabelkan pada tabel 4.3 sampai dengan tabel 4.7. Perhitungan Kekakuan total tiap-tiap tipe kolom K=
12 EI L3
E = 4700 Fc ' I=
1 bh3 12
Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Kekakuan Kolom Total
Jenis Tipe I Tipe II Tipe II
Dimensi (cm) 40 x 40 50 x 50 65 x 65
I (cm4) 213333,3 520833,3 1487552
E (kg/m2) 27805,57 27805,57 27805,57
L (m) 4 4 4
K (kgcm) 1112,223 2715,388 7755,42
Ktotal (kg/cm) 163496,78 399162,06 1140046,8
Setelah mengetahui kekakuan total tiap lantai maka dapat diketahui dimensi perbesaran kolom sudutnya. Hasil perhitungan kemudian akan ditabelkan pada tabel 4.4 sampai tabel 4.8. Contoh Perhitungan : Kekakuan 10 % dari kekakuan total kolom Tipe I Kolom 40x 40
N = 4 buah K = 1112,23 . 10 % = 111,22 K10% = 1112,23 + 111,22 = 1223,4453 kgcm K4 kolom = 4910,744335 kg cm Menghitung dimensi kolom
Zulfikar Sya’ban (4110401-021)
IV-14
Tugas Akhir
b=
4
KL3 Ec
b=
4
1223.4453 × 400 3 4 27805.57
BAB IV Analisis Struktur
= 40,9 cm
Menghitung dimensi kolom lainya Ktotal 1 lantai = 31142,244 kgcm Kkolom lain = 31142,244 – 4910,744 = 26231,49964 kgcm
b=
4
26231, 49 × 400 3 24 = 39.8 cm 27805.57
Zulfikar Sya’ban (4110401-021)
IV-15
Tugas Akhir
BAB IV Analisis Struktur
Tabel 4.4 Dimensi Perbesaran Kolom dari 10 % Kekauan Total
Tipe
Kekakuan kolom Yang diperbesar
Jumlah Kolom dalam satu lantai
Jumlah kolom yang diperbesar (n1)
Jumlah kolom Lain (n2)
Kekakuan kolom setelah perbesaran (kgcm)
Kekakuan kolom lain (kgcm)
Dimensi Kolom yang diperbesar (cm)
Dimensi Kolom lainya (cm)
1
1112,223
28
4
24
4893,78
26248,46
40,96
39,83
2
2715,388
49
6
43
17921,56
115132,46
51,21
49,82
3
7755,42
49
6
43
51185.77
1026042
66,57
64,77
Zulfikar Sya’ban (4110401-021)
IV-16
Tugas Akhir
BAB IV Analisis Struktur Tabel 4.5 Dimensi Perbesaran Kolom dari 20 % Kekauan Total
Tipe
Kekakuan kolom Yang diperbesar
Jumlah Kolom dalam satu lantai
Jumlah kolom yang diperbesar (n1)
Jumlah kolom Lain (n2)
Kekakuan kolom setelah perbesaran (kgcm)
Kekakuan kolom lain (kgcm)
Dimensi Kolom yang diperbesar (cm)
Dimensi Kolom lainya (cm)
1
1112,223
28
4
24
5338,67
25803,57
41,87
39,66
2
2715,388
49
6
43
19550,79
113503,23
52,33
49,65
3
7755,42
49
6
43
55839,03
324176,56
68,03
64,54
Zulfikar Sya’ban (4110401-021)
IV-17
Tugas Akhir
BAB IV Analisis Struktur Tabel 4.6 Dimensi Perbesaran Kolom dari 30 % Kekauan Total
Tipe
Kekakuan kolom Yang diperbesar
Jumlah Kolom dalam satu lantai
Jumlah kolom yang diperbesar (n1)
Jumlah kolom Lain (n2)
Kekakuan kolom setelah perbesaran (kgcm)
Kekakuan kolom lain (kgcm)
Dimensi Kolom yang diperbesar (cm)
Dimensi Kolom lainya (cm)
1
1112,223
28
4
24
5783,56
25358,68
42,71
39,49
2
2715,388
49
6
43
21180,03
111873,99
53,39
49,47
3
7755,42
49
6
43
60492,28
319523,31
69,41
64,31
Zulfikar Sya’ban (4110401-021)
IV-18
Tugas Akhir
BAB IV Analisis Struktur Tabel 4.7 Dimensi Perbesaran Kolom dari 40 % Kekauan Total
Tipe
Kekakuan kolom Yang diperbesar
Jumlah Kolom dalam satu lantai
Jumlah kolom yang diperbesar (n1)
Jumlah kolom Lain (n2)
Kekakuan kolom setelah perbesaran (kgcm)
Kekakuan kolom lain (kgcm)
Dimensi Kolom yang diperbesar (cm)
Dimensi Kolom lainya (cm)
1
1112,223
28
4
24
6228,45
24913,80
43,51
39,32
2
2715,388
49
6
43
22809,26
110244,76
54,39
49,29
3
7755,42
49
6
43
65145,63
314870,06
70,70
64,07
Zulfikar Sya’ban (4110401-021)
IV-19
Tugas Akhir
BAB IV Analisis Struktur Tabel 4.8 Dimensi Perbesaran Kolom dari 50 % Kekauan Total
Tipe
Kekakuan kolom Yang diperbesar
Jumlah Kolom dalam satu lantai
Jumlah kolom yang diperbesar (n1)
Jumlah kolom Lain (n2)
Kekakuan kolom setelah perbesaran (kgcm)
Kekakuan kolom lain (kgcm)
Dimensi Kolom yang diperbesar (cm)
Dimensi Kolom lainya (cm)
1
1112,223
28
4
24
6673,34
24468,91
44,27
39,14
2
2715,388
49
6
43
24438,49
108615,53
55,33
49,1
3
7755,42
49
6
43
69798,78
310216,81
71,93
63,84
Zulfikar Sya’ban (4110401-021)
IV-20
Tugas Akhir
BAB IV Analisis Struktur Tabel 4.9 Dimensi Perbesaran Kolom dari 60 % Kekauan Total
Tipe
Kekakuan kolom Yang diperbesar
Jumlah Kolom dalam satu lantai
Jumlah kolom yang diperbesar (n1)
Jumlah kolom Lain (n2)
Kekakuan kolom setelah perbesaran (kgcm)
Kekakuan kolom lain (kgcm)
Dimensi Kolom yang diperbesar (cm)
Dimensi Kolom lainya (cm)
1
1112,223
28
4
24
7118,23
24024,02
44,99
38,96
2
2715,388
49
6
43
26067,73
106986,29
56,23
48,92
3
7755,42
49
6
43
74452,03
305563,56
73,10
63,79
Zulfikar Sya’ban (4110401-021)
IV-21
Tugas Akhir
BAB V Pembahasan Masalah
BAB V PEMBAHASAN MASALAH
Pembahasan masalah yang akan ditinjau pada tugas akhir ini adalah dengan melihat perilaku struktur tanpa menggunakan perbesaran kolom sudut dan dengan variasi perbesaran kolom sudut ketika menerima beban gempa dinamik . Berikut ini adalah rincian pembahasan masalah yang dilakukan : 1. Analisis struktur tanpa perbesaran kolom sudut. 2. Analisis struktur dengan perbesaran kolom sudut terluar . Perbesaran Kolom Sudut 10 % - 60 % kekakuan total. 3. Analisis struktur dengan perbesaran kolom sudut dalam . Perbesaran Kolom Sudut 10 % - 60 % kekakuan total. Analisis dilakukan untuk mengetahui gaya geser tiap lantai, simpangan (displacement), maximum drift baik arah x maupun arah y pada gedung dengan dan tanpa perbesaran kolom sudut.
.
Kombinasi pembebanan yang digunakan adalah sebagai berikut : 1.
Kombinasi beban 1 (COMB 1) = 1,4 DL
2.
Kombinasi beban 2 (COMB 2) = 1,2 DL + 1,6 LL
3.
Kombinasi beban 3 (COMB 3) = 1,2 DL + 1,0 LL + MODE 1 + MODE 2 + MODE 3.
4.
Kombinasi beban 4 (COMB 4) = 1,2 DL + 1,0 LL + MODE 1 + MODE 2 + MODE 3 + MODE 4 + MODE 5 + MODE 6.
Zulfikar Sya’ban 4110401 - 021
V- 1
Tugas Akhir
5.
BAB V Pembahasan Masalah
Kombinasi beban 5 (COMB 5) = 0,9 DL + 1,0 LL + MODE 1 + … + MODE 10
5.1 Analisis Struktur Tanpa Perbesaran Kolom Dengan Perbesaran Kolom Sudut Luar.
Gambar 5.1 Tampak atas dan tampak keseluruhan gedung. Gedung diatas dianalisis dengan menggunakan program ETABS dengan menggunakan beban dinamik. Dimana hasil out put yang bekerja pada gedung tersebut akibat berbagai kombinasi yang sudah ditetapkan sebelumnya adalah sebagai berikut :
5.1.1 Deformasi Struktur (Drift ) Akibat adanya gempa yang bekerja, struktur mengalami perubahan bentuk goyangan yang akan mengakibatkan terjadinya simpangan antar tingkat. Perbandingan antara simpangan antar tingkat dan tinggi lantai disebut drif. Perbandingan simpangan antar tingkat dan tinggi gedung tidak boleh melampaui 0.5% (0.005)
Zulfikar Sya’ban 4110401 - 021
V- 2
Tugas Akhir
BAB V Pembahasan Masalah
Selanjutnya besar drif hasil out put ETABS di tabelkan pada Tabel 5.3 a. Max Drift Arah X Tabel 5.1a Max Drift Arah X tanpa perbesaran kolom Lantai 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
COMB 1 0.000044 0.000038 0.000036 0.000027 0.00005 0.000031 0.000025 0.000017 0.00001 0.000006
COMB 2 0.000044 0.000038 0.000036 0.000027 0.000056 0.000036 0.000029 0.00002 0.000012 0.000007
COMB 3 0.00009 0.000193 0.00029 0.000333 0.00017 0.000169 0.000176 0.000137 0.000123 0.00007
COMB 4 0.000666 0.001222 0.001559 0.001464 0.000382 0.000096 0.000156 0.000249 0.0003 0.000193
COMB 5 0.001433 0.001679 0.001295 0.001582 0.00082 0.000759 0.000351 0.000187 0.000472 0.000364
COMB 4 0.000325 0.000566 0.000716 0.000648 0.000273 0.000141 0.000015 0.000072 0.000109 0.000077
COMB 5 0.00185 0.002411 0.001562 0.000392 0.000569 0.000769 0.000526 0.000117 0.000238 0.00022
Tabel 5.1b Max Drift Arah X perbesaran 10 % Lantai COMB 1 COMB 2 COMB 3 10 0.000043 0.000044 0.000093 9 0.000037 0.000037 0.000185 8 0.000035 0.000036 0.000275 7 0.000026 0.000026 0.000301 6 0.00005 0.000057 0.00018 5 0.000032 0.000037 0.000172 4 0.000025 0.000029 0.000177 3 0.000018 0.00002 0.000139 2 0.00001 0.000012 0.000124 1 0.000006 0.000007 0.000071 Tabel 5.1c Max Drift Arah X perbesaran 20 % Lantai 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
COMB 1 0.000043 0.000037 0.000035 0.000026 0.00005 0.000032 0.000025 0.000018 0.00001 0.000006
Zulfikar Sya’ban 4110401 - 021
COMB 2 0.000044 0.000037 0.000036 0.000026 0.000057 0.000037 0.000029 0.00002 0.000012 0.000007
COMB 3 0.000093 0.000185 0.000275 0.000301 0.00018 0.000172 0.000177 0.000139 0.000124 0.000071
COMB 4 0.000325 0.000566 0.000716 0.000648 0.000273 0.000141 0.000015 0.000072 0.000109 0.000077
COMB 5 0.00185 0.002411 0.001562 0.000392 0.000569 0.000769 0.000526 0.000117 0.000238 0.00022
V- 3
Tugas Akhir
BAB V Pembahasan Masalah
Tabel 5.1d Max Drift Arah X perbesaran 30 %
Lantai 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
COMB 1 0.000044 0.000038 0.000036 0.000027 0.00005 0.000031 0.000025 0.000017 0.00001 0.000006
COMB 2 0.000044 0.000038 0.000037 0.000028 0.000056 0.000036 0.000029 0.00002 0.000012 0.000007
COMB 3 0.000161 0.000262 0.000352 0.000375 0.000117 0.00011 0.000131 0.00011 0.000105 0.000062
COMB 4 0.000561 0.001014 0.001263 0.001108 0.000212 0.000106 0.000365 0.000419 0.000454 0.000277
COMB 5 0.001543 0.002087 0.001365 0.001016 0.000902 0.001052 0.000507 0.000384 0.000871 0.000654
COMB 4 0.000426 0.000717 0.0009 0.000858 0.000291 0.000187 0.000188 0.000173 0.000166 0.000097
COMB 5 0.000838 0.000826 0.000446 0.001613 0.001196 0.001147 0.000572 0.000229 0.000661 0.000512
Tabel 5.1e Max Drift Arah X perbesaran 40 %
Lantai 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
COMB 1 0.000044 0.000038 0.000036 0.000028 0.00005 0.000031 0.000025 0.000017 0.00001 0.000006
COMB 2 0.000044 0.000038 0.000037 0.000028 0.000057 0.000036 0.000029 0.00002 0.000012 0.000007
COMB 3 0.000199 0.000335 0.000463 0.00051 0.000212 0.000224 0.000257 0.000212 0.000198 0.000114
Tabel 5.1f Max Drift Arah X perbesaran 50 % Lantai 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
COMB 1 0.000044 0.000038 0.000036 0.000028 0.00005 0.000032 0.000025 0.000017 0.00001 0.000006
Zulfikar Sya’ban 4110401 - 021
COMB 2 0.000044 0.000038 0.000037 0.000028 0.000057 0.000036 0.000029 0.00002 0.000012 0.000007
COMB 3 0.000134 0.000269 0.000403 0.000462 0.000265 0.000283 0.000301 0.00024 0.000216 0.000121
COMB 4 0.000467 0.000765 0.00087 0.000643 0.00011 0.000369 0.000625 0.000624 0.000634 0.000371
COMB 5 0.000794 0.000768 0.000247 0.001393 0.000856 0.000594 0.000148 0.000857 0.001265 0.000855
V- 4
Tugas Akhir
BAB V Pembahasan Masalah
Tabel 5.1g Max Drift Arah X perbesaran 60 %
Lantai 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
COMB 1 0.000044 0.000038 0.000036 0.000028 0.00005 0.000031 0.000025 0.000017 0.00001 0.000006
COMB 2 0.000044 0.000038 0.000037 0.000029 0.000057 0.000036 0.000029 0.00002 0.000011 0.000007
COMB 3 0.000202 0.000337 0.000465 0.000508 0.000214 0.000224 0.000256 0.000212 0.000197 0.000112
COMB 4 0.000585 0.000979 0.001172 0.000974 0.000143 0.000234 0.000417 0.000455 0.000476 0.000282
COMB 5 0.001653 0.001997 0.001012 0.001001 0.000494 0.000453 0.000379 0.000228 0.000398 0.000283
Dari data out put diatas dapat dilihat maximum drift arah x tidak ada yang melampaui 0,5 % .
b. Max Drift Arah Y Tabel 5.2a Max Drift Arah Y tanpa perbesaran kolom Lantai 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
COMB 1 0.000012 0.000001 0.000001 0.000004 0.00001 0.000001 0.000004 0.000003 0.000001 0.000003
Zulfikar Sya’ban 4110401 - 021
COMB 2 0.000013 0.000001 0.000001 0.000005 0.000012 0 0.000004 0.000004 0.000001 0.000003
COMB 3 0.000105 0.000185 0.000267 0.000327 0.000148 0.000141 0.000183 0.000155 0.000147 0.000086
COMB 4 0.000409 0.0005 0.0005 0.000572 0.000164 0.000135 0.000287 0.000307 0.000327 0.0002
COMB 5 0.000679 0.00077 0.00072 0.000986 0.000961 0.000807 0.000391 0.000621 0.001059 0.000756
V- 5
Tugas Akhir
BAB V Pembahasan Masalah
Tabel 5.2b Max Drift Arah Y perbesaran 10 % Lantai 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
COMB 1 0.000016 0.000003 0.000001 0.000004 0.000011 0.000001 0.000003 0.000003 0.000001 0.000002
COMB 2 0.000019 0.000002 0.000001 0.000005 0.000012 0.000001 0.000004 0.000004 0.000001 0.000003
COMB 3 0.000109 0.00018 0.000258 0.000305 0.000149 0.000144 0.000185 0.000157 0.000148 0.000087
COMB 4 0.000438 0.000496 0.000496 0.000387 0.000136 0.000244 0.000354 0.00035 0.000379 0.000233
COMB 5 0.001132 0.001546 0.00101 0.0006 0.000816 0.00106 0.000726 0.000501 0.000449 0.000338
COMB 4 0.000438 0.000496 0.000496 0.000387 0.000136 0.000244 0.000354 0.00035 0.000379 0.000233
COMB 5 0.001132 0.001546 0.00101 0.0006 0.000816 0.00106 0.000726 0.000501 0.000449 0.000338
COMB 4 0.000402 0.000511 0.000511 0.000578 0.000169 0.000135 0.000283 0.000304 0.000321 0.000195
COMB 5 0.00135 0.001831 0.001156 0.001137 0.000707 0.000923 0.000711 0.000221 0.000207 0.000225
Tabel 5.2c Max Drift Arah Y perbesaran 20 % Lantai 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
COMB 1 0.000016 0.000003 0.000001 0.000004 0.000011 0.000001 0.000003 0.000003 0.000001 0.000002
COMB 2 0.000019 0.000002 0.000001 0.000005 0.000012 0.000001 0.000004 0.000004 0.000001 0.000003
COMB 3 0.000109 0.00018 0.000258 0.000305 0.000149 0.000144 0.000185 0.000157 0.000148 0.000087
Tabel 5.2d Max Drift Arah Y perbesaran 30 % Lantai 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
COMB 1 0.000014 0.000002 0.000001 0.000005 0.000012 0.000001 0.000004 0.000004 0.000001 0.000003
Zulfikar Sya’ban 4110401 - 021
COMB 2 0.000016 0.000002 0.000002 0.000006 0.000013 0.000001 0.000005 0.000004 0.000001 0.000003
COMB 3 0.000108 0.000187 0.000269 0.000326 0.00015 0.000143 0.000183 0.000156 0.000147 0.000085
V- 6
Tugas Akhir
BAB V Pembahasan Masalah
Tabel 5.2e Max Drift Arah Y perbesaran 40 % Lantai 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
COMB 1 0.000015 0.000002 0.000001 0.000005 0.000012 0.000001 0.000004 0.000004 0.000001 0.000003
COMB 2 0.000017 0.000002 0.000002 0.000006 0.000014 0.000001 0.000005 0.000004 0.000001 0.000003
COMB 3 0.000082 0.000131 0.000187 0.000224 0.00016 0.000167 0.000183 0.000145 0.000132 0.000076
COMB 4 0.000633 0.000778 0.000778 0.000726 0.000342 0.000228 0.000331 0.000308 0.000306 0.00018
COMB 5 0.001028 0.001484 0.001149 0.000607 0.001045 0.001488 0.001128 0.000188 0.000342 0.00036
COMB 4 0.000332 0.000361 0.000361 0.000242 0.000132 0.000265 0.000411 0.000395 0.000399 0.000236
COMB 5 0.000711 0.000909 0.000457 0.000403 0.000812 0.000998 0.000483 0.000514 0.001044 0.000773
COMB 4 0.00033 0.000359 0.000359 0.000238 0.000134 0.000266 0.000413 0.000396 0.000398 0.000234
COMB 5 0.001235 0.001436 0.000625 0.001328 0.000464 0.000302 0.000553 0.000694 0.000789 0.000488
Tabel 5.2f Max Drift Arah Y perbesaran 50 % Lantai 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
COMB 1 0.000016 0.000002 0.000001 0.000005 0.000013 0.000001 0.000004 0.000004 0.000001 0.000003
COMB 2 0.000018 0.000002 0.000002 0.000006 0.000014 0.000001 0.000005 0.000004 0.000001 0.000003
COMB 3 0.000083 0.000132 0.000188 0.000224 0.000161 0.000167 0.000183 0.000145 0.000131 0.000076
Tabel 5.2g Max Drift Arah Y perbesaran 60 % Lantai 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
COMB 1 0.000016 0.000002 0.000002 0.000005 0.000013 0.000001 0.000004 0.000004 0.000001 0.000003
Zulfikar Sya’ban 4110401 - 021
COMB 2 0.000019 0.000002 0.000002 0.000006 0.000015 0.000001 0.000005 0.000004 0.000001 0.000003
COMB 3 0.000084 0.000133 0.000189 0.000224 0.000162 0.000168 0.000182 0.000145 0.000131 0.000075
V- 7
Tugas Akhir
BAB V Pembahasan Masalah
Dari data diatas dapat dilihat bahwa maksimum drift arah Y tidak ada yang melebihi 0.5%. 5.1.2 Displacement Berdasarkan hasil out put ETABS. Perpindahan (displacement yang ditinjau merupakan akibat adanya perbesaran kolom sudut.nilai perpindahan tidak boleh melebihi h/360 atau 2 cm. perpindahan yang dtinjau terdiri dari 4 titik, yaitu titik 1 (titik tengah), titik 51,55,58 yang merupakan titik-titik yang berada pada sudut bangunan. Berikut merupakan hasil nilai max displacement masing-masing titik
a. Menggunakan 10 mode (comb 5) Tabel 5.3 nilai displacement menggunakan 10 mode titik 31
lantai 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
Tanpa perb. Kolom 1.12 0.85 0.7 0.41 0.24 0.21 0.31 0.41 0.33 0.15
Zulfikar Sya’ban 4110401 - 021
PERBESARAN KOLOM SUDUT LUAR 10%
20%
30%
40%
50%
60%
1.12 0.75 0.3 0.54 0.78 0.64 0.34 0.16 0.14 0.07
1.12 0.75 0.3 0.54 0.78 0.64 0.34 0.16 0.14 0.07
0.66 0.77 0.85 0.69 0.27 0.34 0.48 0.48 0.35 0.15
0.89 0.56 0.68 0.57 0.68 0.47 0.26 0.33 0.26 0.11
0.37 0.36 0.37 0.55 0.39 0.4 0.51 0.49 0.36 0.16
1.13 0.73 0.55 0.67 0.3 0.25 0.2 0.14 0.13 0.06
V- 8
Tugas Akhir
BAB V Pembahasan Masalah
Tabel 5.4 nilai displacement menggunakan 10 mode titik 51
lantai 6 5 4 3 2 1
Panpa perb. Kolom 0.54 0.5 0.38 0.41 0.33 0.14
PERBESARAN KOLOM SUDUT LUAR 10%
20%
30%
40%
50%
60%
1.01 0.91 0.73 0.48 0.28 0.1
1.01 0.91 0.73 0.48 0.28 0.1
0.73 0.51 0.57 0.76 0.61 0.26
1.25 0.84 0.25 0.21 0.28 0.14
0.17 0.37 0.77 0.93 0.72 0.3
1.06 1.08 1.01 0.78 0.51 0.19
Tabel 5.5 nilai displacement menggunakan 10 mode titik 55 Panpa PERBESARAN KOLOM SUDUT LUAR lantai perb. 10% 20% 30% 40% 50% 60% Kolom 10 0.92 0.32 0.32 1.74 0.32 0.27 0.58 9 0.85 0.4 0.4 1.13 0.4 0.22 0.52 8 0.7 0.46 0.46 0.85 0.46 0.37 0.55 7 0.83 0.54 0.54 0.69 0.54 0.55 0.66 6 0.34 0.78 0.78 0.24 0.78 0.39 0.43 5 0.15 0.64 0.64 0.17 0.64 0.22 0.41 4 0.31 0.34 0.34 0.57 0.34 0.26 0.27 3 0.41 0.12 0.12 0.76 0.12 0.41 0.12 2 0.33 0.08 0.08 0.61 0.08 0.36 0.09 1 0.15 0.04 0.04 0.26 0.04 0.16 0.04 Tabel 5.6 nilai displacement menggunakan 10 mode titik 58
lantai 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
Panpa perb. Kolom 0.92 0.85 0.7 0.83 0.34 0.15 0.31 0.41 0.33 0.15
Zulfikar Sya’ban 4110401 - 021
PERBESARAN KOLOM SUDUT LUAR 10%
20%
30%
40%
50%
60%
0.32 0.4 0.46 0.54 0.78 0.64 0.34 0.12 0.08 0.04
0.64 0.4 0.46 0.83 0.77 0.44 0.16 0.27 0.28 0.14
1.74 1.13 0.55 1.02 0.97 0.69 0.57 0.76 0.61 0.26
1.13 0.94 0.62 0.27 0.32 0.27 0.16 0.07 0.05 0.03
0.2 0.2 0.37 0.55 0.6 0.51 0.34 0.25 0.18 0.07
0.59 0.52 0.5 0.74 0.85 0.81 0.7 0.52 0.33 0.12 V- 9
Tugas Akhir
BAB V Pembahasan Masalah
b. Menggunakan 6 mode (comb 4)
Tabel 5.7 nilai displacement menggunakan 6 mode titik 31
lantai 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
Panpa perb. Kolom 0.9 0.83 0.69 0.49 0.32 0.28 0.23 0.16 0.12 0.06
PERBESARAN KOLOM SUDUT LUAR 10%
20%
30%
40%
50%
60%
0.77 0.67 0.48 0.45 0.57 0.57 0.5 0.36 0.23 0.09
0.77 0.67 0.48 0.45 0.57 0.57 0.5 0.36 0.23 0.09
1.05 0.93 0.72 0.44 0.47 0.49 0.44 0.33 0.2 0.08
0.77 0.65 0.46 0.41 0.36 0.32 0.31 0.24 0.15 0.07
0.49 0.48 0.45 0.41 0.46 0.43 0.37 0.26 0.16 0.07
0.78 0.65 0.46 0.42 0.36 0.31 0.25 0.18 0.12 0.07
Tabel 5.9 nilai displacement menggunakan 6 mode titik 55
lantai 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
Panpa perb. Kolom 0.91 0.83 0.69 0.49 0.27 0.25 0.21 0.15 0.09 0.05
Zulfikar Sya’ban 4110401 - 021
PERBESARAN KOLOM SUDUT LUAR 10%
20%
30%
40%
50%
60%
0.54 0.47 0.34 0.45 0.57 0.57 0.5 0.36 0.23 0.09
0.64 0.4 0.46 0.83 0.77 0.44 0.16 0.27 0.28 0.14
0.54 0.47 0.34 0.45 0.57 0.57 0.5 0.36 0.23 0.09
1.05 0.93 0.72 0.49 0.26 0.2 0.16 0.11 0.08 0.04
1.04 0.89 0.64 0.33 0.31 0.3 0.25 0.17 0.11 0.04
0.8 0.57 0.3 0.29 0.68 0.72 0.65 0.48 0.3 0.11
V- 10
Tugas Akhir
BAB V Pembahasan Masalah
Tabel 5.10 nilai displacement menggunakan 6 mode titik 58
lantai 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
Panpa perb. Kolom 0.41 0.4 0.37 0.39 0.42 0.41 0.35 0.26 0.16 0.06
PERBESARAN KOLOM SUDUT LUAR 10%
20%
30%
40%
50%
60%
0.54 0.47 0.34 0.35 0.51 0.55 0.5 0.38 0.24 0.09
0.54 0.47 0.34 0.35 0.51 0.55 0.5 0.38 0.24 0.09
1.05 0.93 0.72 0.44 0.47 0.49 0.44 0.33 0.2 0.08
1.04 0.89 0.64 0.33 0.31 0.3 0.25 0.17 0.11 0.04
0.26 0.26 0.35 0.49 0.59 0.59 0.51 0.37 0.23 0.09
0.8 0.57 0.35 0.49 0.67 0.72 0.65 0.48 0.3 0.11
Tabel 5.11 nilai displacement menggunakan 6 mode titik 51
lantai 6 5 4 3 2 1
Panpa perb. Kolom 0.26 0.24 0.21 0.15 0.09 0.03
Zulfikar Sya’ban 4110401 - 021
PERBESARAN KOLOM SUDUT LUAR 10%
20%
30%
40%
50%
60%
0.63 0.57 0.48 0.34 0.21 0.08
0.63 0.57 0.48 0.34 0.21 0.08
0.13 0.15 0.16 0.13 0.08 0.03
0.58 0.54 0.45 0.31 0.19 0.07
0.63 0.57 0.48 0.34 0.21 0.08
0.72 0.72 0.65 0.48 0.3 0.11
V- 11
Tugas Akhir
BAB V Pembahasan Masalah
c. Menggunakan 3 mode (comb 3) Tabel 5.12 nilai displacement menggunakan 3 mode titik 31
lantai 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
Panpa perb. Kolom 0.64 0.6 0.53 0.42 0.33 0.29 0.23 0.17 0.12 0.06
PERBESARAN KOLOM SUDUT LUAR 10%
20%
30%
40%
50%
60%
0.63 0.59 0.52 0.42 0.34 0.29 0.23 0.17 0.12 0.06
0.63 0.59 0.52 0.42 0.34 0.29 0.23 0.17 0.12 0.06
0.7 0.64 0.53 0.39 0.25 0.2 0.13 0.09 0.06 0.03
0.48 0.47 0.44 0.4 0.35 0.3 0.24 0.17 0.12 0.06
0.48 0.47 0.44 0.4 0.34 0.3 0.24 0.17 0.12 0.06
0.49 0.48 0.45 0.41 0.35 0.3 0.24 0.17 0.12 0.07
Tabel 5.13 nilai displacement menggunakan 3 mode titik 55
lantai 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
Panpa perb. Kolom 0.65 0.6 0.53 0.42 0.3 0.24 0.18 0.12 0.08 0.04
Zulfikar Sya’ban 4110401 - 021
PERBESARAN KOLOM SUDUT LUAR 10%
20%
30%
40%
50%
60%
0.64 0.59 0.52 0.42 0.3 0.24 0.18 0.12 0.09 0.05
0.64 0.59 0.52 0.42 0.3 0.24 0.18 0.12 0.09 0.05
0.69 0.64 0.53 0.42 0.3 0.24 0.18 0.12 0.08 0.04
0.48 0.47 0.44 0.4 0.35 0.3 0.24 0.17 0.12 0.06
0.3 0.3 0.28 0.25 0.22 0.19 0.15 0.11 0.08 0.04
0.3 0.29 0.27 0.25 0.22 0.19 0.15 0.11 0.08 0.04
V- 12
Tugas Akhir
BAB V Pembahasan Masalah
Tabel 5.14 nilai displacement menggunakan 3 mode titik 58
lantai 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
Panpa perb. Kolom 0.44 0.42 0.38 0.33 0.28 0.24 0.19 0.13 0.1 0.05
PERBESARAN KOLOM SUDUT LUAR 10%
20%
30%
40%
50%
60%
0.35 0.32 0.3 0.26 0.22 0.18 0.14 0.1 0.07 0.04
0.35 0.32 0.3 0.26 0.22 0.18 0.14 0.1 0.07 0.04
0.35 0.32 0.3 0.26 0.22 0.18 0.14 0.1 0.07 0.04
0.31 0.3 0.28 0.26 0.22 0.19 0.16 0.11 0.08 0.04
0.57 0.55 0.5 0.43 0.34 0.28 0.21 0.14 0.08 0.04
0.59 0.55 0.5 0.42 0.34 0.27 0.21 0.14 0.08 0.03
Tabel 5.15 nilai displacement menggunakan 3 mode titik 51
lantai 6 5 4 3 2 1
Panpa perb. Kolom 0.32 0.28 0.22 0.15 0.09 0.03
PERBESARAN KOLOM SUDUT LUAR 10%
20%
30%
40%
50%
60%
0.32 0.28 0.23 0.15 0.09 0.03
0.32 0.28 0.23 0.15 0.09 0.03
0.32 0.28 0.22 0.15 0.09 0.03
0.27 0.24 0.19 0.13 0.08 0.03
0.27 0.24 0.19 0.13 0.08 0.03
0.26 0.24 0.19 0.13 0.08 0.03
5.1.3 Pengaruh mode tinggi terhadap gedung asimetris Pada sub ini penulis menjelaskan tentang pengaruh penggunaan mode tinggi pada gedung dengan struktur asimertis . jika pada ged ung yang berbentuk simetris hanya menggunakan 3 mode dalam analisis struktur tersebut karena mode tinggi tidak berpengaruh (pengaruhnya sangat kecil) . hasil pengaruh mode tersebut merupakan perbandingan struktur dengan menggunakan 3 mode, 6 mode dan 10 mode.
Zulfikar Sya’ban 4110401 - 021
V- 13
Tugas Akhir
BAB V Pembahasan Masalah
a. Drift arah X Beradasarkan dari hasil yang telah dijelaskan pada sub bab sebelumnya berikut adalah hasil perbandingan nilai drift masing-perbesaran kolom sudut luar Tabel 5.16 Lantai
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
Tabel 5.17 Lantai 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
Drift arah X dengan menggunakan 3 Mode TANPA PERB 0.00009 0.000193 0.00029 0.000333 0.00017 0.000169 0.000176 0.000137 0.000123 0.00007
10% 0.000093 0.000185 0.000275 0.000301 0.00018 0.000172 0.000177 0.000139 0.000124 0.000071
PROSENTASE PERBESARAN 20% 30% 40% 50% 0.000091 0.000126 0.000161 0.000134 0.000191 0.000264 0.000267 0.000269 0.000287 0.000396 0.000359 0.000403 0.000326 0.00047 0.00039 0.000462 0.00017 0.000261 0.00012 0.000265 0.000169 0.000283 0.000116 0.000283 0.000176 0.000306 0.000141 0.000301 0.000139 0.000239 0.000112 0.00024 0.000124 0.000219 0.000104 0.000216 0.00007 0.000126 0.00006 0.000121
60% 0.000202 0.000337 0.000465 0.000508 0.000214 0.000224 0.000256 0.000212 0.000197 0.000112
Drift arah X dengan menggunakan 6 Mode TANPA PERB 0.000666 0.001222 0.001559 0.001464 0.000382 0.000096 0.000156 0.000249 0.0003 0.000193
Zulfikar Sya’ban 4110401 - 021
10% 0.000325 0.000566 0.000716 0.000648 0.000273 0.000141 0.000015 0.000072 0.000109 0.000077
PROSENTASE PERBESARAN 20% 30% 40% 50% 0.000262 0.000496 0.000196 0.000467 0.000434 0.000887 0.000377 0.000765 0.000533 0.001089 0.000486 0.00087 0.000465 0.000941 0.000437 0.000643 0.000105 0.000215 0.000061 0.00011 0.000205 0.000293 0.000159 0.000369 0.000335 0.000375 0.000318 0.000625 0.000338 0.000415 0.000316 0.000624 0.000348 0.00046 0.000328 0.000634 0.000207 0.000287 0.000192 0.000371
60% 0.000585 0.000979 0.001172 0.000974 0.000143 0.000234 0.000417 0.000455 0.000476 0.000282
V- 14
Tugas Akhir
Tabel 5.18 Lantai 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
BAB V Pembahasan Masalah
Drift arah X dengan menggunakan 10 Mode TANPA PERB 0.001433 0.001679 0.001295 0.001582 0.00082 0.000759 0.000351 0.000187 0.000472 0.000364
10% 0.00185 0.002411 0.001562 0.000392 0.000569 0.000769 0.000526 0.000117 0.000238 0.00022
PROSENTASE PERBESARAN 20% 30% 40% 50% 0.001014 0.002124 0.00189 0.000794 0.001146 0.002934 0.002375 0.000768 0.000228 0.002043 0.001023 0.000247 0.001222 0.000268 0.000978 0.001393 0.000922 0.000679 0.000882 0.000856 0.000871 0.001069 0.001033 0.000594 0.000418 0.000945 0.000821 0.000148 0.000391 0.000538 0.000282 0.000857 0.000798 0.000703 0.000282 0.001265 0.000589 0.000466 0.000231 0.000855
60% 0.001653 0.001997 0.001012 0.001001 0.000494 0.000453 0.000379 0.000228 0.000398 0.000283
Sekilas terlihat bahwa pengguanan mode tinggi sangat berpengaruh untuk menganalisis struktur dengan bentuk asimetris. Kemudian penjelasan mengenai tersebut dengan membandingkan nilai drif berdasarkan tabel diatas.
Tabel 5.19 Perbandingan penggunaan mode gedung tanpa perbesaran kolom sudut . Lantai
3 mode (a)
6 mode (b)
10 mode (c )
(b)-(a)
( c)-(a)
% (b-a)
% (c-a)
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
0.00009 0.000193 0.00029 0.000333 0.00017 0.000169 0.000176 0.000137 0.000123 0.00007
0.000666 0.001222 0.001559 0.001464 0.000382 0.000096 0.000156 0.000249 0.0003 0.000193
0.001433 0.001679 0.001295 0.001582 0.00082 0.000759 0.000351 0.000187 0.000472 0.000364
0.000576 0.001029 0.001269 0.001131 0.000212 -7.3E-05 -0.00002 0.000112 0.000177 0.000123
0.001343 0.001486 0.001005 0.001249 0.00065 0.00059 0.000175 0.00005 0.000349 0.000294
640 533.1606 437.5862 339.6396 124.7059 -43.1953 -11.3636 81.75182 143.9024 175.7143
1492.222 769.9482 346.5517 375.0751 382.3529 349.1124 99.43182 36.49635 283.7398 420
Zulfikar Sya’ban 4110401 - 021
V- 15
Tugas Akhir
BAB V Pembahasan Masalah
Tabel 5.20 Perbandingan penggunaan mode gedung tanpa perbesaran kolom sudut 10 % kekakuan total.
Lantai
3 mode (a)
6 mode (b)
10 mode (c)
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
0.000093 0.000185 0.000275 0.000301 0.00018 0.000172 0.000177 0.000139 0.000124 0.000071
0.000325 0.000566 0.000716 0.000648 0.000273 0.000141 0.000015 0.000072 0.000109 0.000077
0.00185 0.002411 0.001562 0.000392 0.000569 0.000769 0.000526 0.000117 0.000238 0.00022
(b)-(a)
( c)-(a)
0.000232 0.001757 0.000381 0.002226 0.000441 0.001287 0.000347 0.000091 0.000093 0.000389 -3.1E-05 0.000597 -0.00016 0.000349 -6.7E-05 -2.2E-05 -1.5E-05 0.000114 0.000006 0.000149
% (b-a)
% (c-a)
249.4624 205.9459 160.3636 115.2824 51.66667 -18.0233 -91.5254 -48.2014 -12.0968 8.450704
1889.247 1203.243 468 30.23256 216.1111 347.093 197.1751 -15.8273 91.93548 209.8592
Tabel 5.21 Perbandingan penggunaan mode gedung tanpa perbesaran kolom sudut 20 % kekakuan total.
Lantai 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
3 mode (a) 0.000091 0.000191 0.000287 0.000326 0.00017 0.000169 0.000176 0.000139 0.000124 0.00007
Zulfikar Sya’ban 4110401 - 021
6 mode (b) 0.000262 0.000434 0.000533 0.000465 0.000105 0.000205 0.000335 0.000338 0.000348 0.000207
10 mode (c) 0.001014 0.001146 0.000228 0.001222 0.000922 0.000871 0.000418 0.000391 0.000798 0.000589
(b)-(a)
( c)-(a)
% (b-a)
% (c-a)
0.000171 0.000243 0.000246 0.000139 -6.5E-05 0.000036 0.000159 0.000199 0.000224 0.000137
0.000923 0.000955 -5.9E-05 0.000896 0.000752 0.000702 0.000242 0.000252 0.000674 0.000519
187.9121 127.2251 85.71429 42.63804 -38.2353 21.30178 90.34091 143.1655 180.6452 195.7143
1014.286 500 -20.5575 274.8466 442.3529 415.3846 137.5 181.295 543.5484 741.4286
V- 16
Tugas Akhir
BAB V Pembahasan Masalah
Tabel 5.22. Perbandingan penggunaan mode gedung tanpa perbesaran kolom sudut 30 % kekakuan total.
Lantai
3 mode (a)
6 mode (b)
10 mode (c)
(b)-(a)
( c)-(a)
% (b-a)
% (c-a)
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
0.000126 0.000264 0.000396 0.00047 0.000261 0.000283 0.000306 0.000239 0.000219 0.000126
0.000496 0.000887 0.001089 0.000941 0.000215 0.000293 0.000375 0.000415 0.00046 0.000287
0.002124 0.002934 0.002043 0.000268 0.000679 0.001069 0.000945 0.000538 0.000703 0.000466
0.00037 0.000623 0.000693 0.000471 -4.6E-05 0.00001 0.000069 0.000176 0.000241 0.000161
0.001998 0.00267 0.001647 -0.0002 0.000418 0.000786 0.000639 0.000299 0.000484 0.00034
293.6508 235.9848 175 100.2128 -17.6245 3.533569 22.54902 73.64017 110.0457 127.7778
1585.714 1011.364 415.9091 -42.9787 160.1533 277.7385 208.8235 125.1046 221.0046 269.8413
Tabel 5.23 Perbandingan penggunaan mode gedung tanpa perbesaran kolom sudut 40 % kekakuan total.
Lantai
3 mode (a)
6 mode (b)
10 mode (c)
(b)-(a)
( c)-(a)
% (b-a)
% (c-a)
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
0.000161 0.000267 0.000359 0.00039 0.00012 0.000116 0.000141 0.000112 0.000104 0.00006
0.000196 0.000377 0.000486 0.000437 0.000061 0.000159 0.000318 0.000316 0.000328 0.000192
0.00189 0.002375 0.001023 0.000978 0.000882 0.001033 0.000821 0.000282 0.000282 0.000231
0.000035 0.00011 0.000127 0.000047 -5.9E-05 0.000043 0.000177 0.000204 0.000224 0.000132
0.001729 0.002108 0.000664 0.000588 0.000762 0.000917 0.00068 0.00017 0.000178 0.000171
21.73913 41.1985 35.37604 12.05128 -49.1667 37.06897 125.5319 182.1429 215.3846 220
1073.913 789.5131 184.9582 150.7692 635 790.5172 482.2695 151.7857 171.1538 285
Zulfikar Sya’ban 4110401 - 021
V- 17
Tugas Akhir
BAB V Pembahasan Masalah
Tabel 5.24 Perbandingan penggunaan mode gedung tanpa perbesaran kolom sudut 50 % kekakuan total.
Lantai
3 mode (a)
6 mode (b)
10 mode (c)
(b)-(a)
( c)-(a)
% (b-a)
% (c-a)
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
0.000134 0.000269 0.000403 0.000462 0.000265 0.000283 0.000301 0.00024 0.000216 0.000121
0.000467 0.000765 0.00087 0.000643 0.00011 0.000369 0.000625 0.000624 0.000634 0.000371
0.000794 0.000768 0.000247 0.001393 0.000856 0.000594 0.000148 0.000857 0.001265 0.000855
0.000333 0.000496 0.000467 0.000181 -0.00016 0.000086 0.000324 0.000384 0.000418 0.00025
0.00066 0.000499 -0.00016 0.000931 0.000591 0.000311 -0.00015 0.000617 0.001049 0.000734
248.5075 184.3866 115.8809 39.17749 -58.4906 30.38869 107.6412 160 193.5185 206.6116
492.5373 185.5019 -38.7097 201.5152 223.0189 109.894 -50.8306 257.0833 485.6481 606.6116
Tabel 5.25 Perbandingan penggunaan mode gedung tanpa perbesaran kolom sudut 60 % kekakuan total.
Lantai
3 mode (a)
6 mode (b)
10 mode (c)
(b)-(a)
( c)-(a)
% (b-a)
% (c-a)
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
0.000202 0.000337 0.000465 0.000508 0.000214 0.000224 0.000256 0.000212 0.000197 0.000112
0.000585 0.000979 0.001172 0.000974 0.000143 0.000234 0.000417 0.000455 0.000476 0.000282
0.001653 0.001997 0.001012 0.001001 0.000494 0.000453 0.000379 0.000228 0.000398 0.000283
0.000383 0.000642 0.000707 0.000466 -7.1E-05 0.00001 0.000161 0.000243 0.000279 0.00017
0.001451 0.00166 0.000547 0.000493 0.00028 0.000229 0.000123 0.000016 0.000201 0.000171
189.604 190.5045 152.043 91.73228 -33.1776 4.464286 62.89063 114.6226 141.6244 151.7857
718.3168 492.5816 117.6344 97.04724 130.8411 102.2321 48.04688 7.54717 102.0305 152.6786
Zulfikar Sya’ban 4110401 - 021
V- 18
Tugas Akhir
BAB V Pembahasan Masalah
Kemudian dari hasil diatas digambarkan dalam grafik sampai
Grafik 5.1Perbandingan penggunaan mode gedung perbesaran kolom sudut luar.
Grafik 5.2 Perbandingan penggunaan mode gedung perbesaran kolom sudut luar 10 % kekakuan total.
Zulfikar Sya’ban 4110401 - 021
V- 19
Tugas Akhir
BAB V Pembahasan Masalah
Garfik 5.3 Perbandingan penggunaan mode gedung perbesaran kolom sudut luar 20 % kekakuan total.
Grafik 5.4 Perbandingan penggunaan mode gedung perbesaran kolom sudut luar 30 % kekakuan total
Zulfikar Sya’ban 4110401 - 021
V- 20
Tugas Akhir
BAB V Pembahasan Masalah
Grafik 5.5 Perbandingan penggunaan mode gedung perbesaran kolom sudut luar 40 % kekakuan total.
Grafik 5.6 Perbandingan penggunaan mode gedung perbesaran kolom sudut luar 50 % kekakuan total.
Zulfikar Sya’ban 4110401 - 021
V- 21
Tugas Akhir
BAB V Pembahasan Masalah
Grafik 5.7 Perbandingan penggunaan mode gedung tanpa perbesaran kolom sudut 60 % kekakuan total.
b. Drift arah Y Tabel 5.26 Lantai
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
Drift arah Y dengan menggunakan 3 Mode TANPA PERB 0.000105 0.000185 0.000267 0.000327 0.000148 0.000141 0.000183 0.000155 0.000147 0.000086
Zulfikar Sya’ban 4110401 - 021
10% 0.000109 0.00018 0.000258 0.000305 0.000149 0.000144 0.000185 0.000157 0.000148 0.000087
PROSENTASE PERBESARAN 20% 30% 40% 50% 0.000106 0.000064 0.000111 0.000083 0.000184 0.000118 0.00019 0.000132 0.000265 0.000174 0.000271 0.000188 0.000323 0.000213 0.000334 0.000224 0.000149 0.000159 0.000152 0.000161 0.000142 0.000168 0.000145 0.000167 0.000184 0.000185 0.000186 0.000183 0.000156 0.000145 0.000157 0.000145 0.000148 0.000133 0.000146 0.000131 0.000086 0.000078 0.000085 0.000076
60% 0.000084 0.000133 0.000189 0.000224 0.000162 0.000168 0.000182 0.000145 0.000131 0.000075
V- 22
Tugas Akhir
Tabel 5.27 Lantai
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
Tabel 5.28 Lantai
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
BAB V Pembahasan Masalah
Drift arah Y dengan menggunakan 6 Mode TANPA PERB 0.000409 0.0005 0.0005 0.000572 0.000164 0.000135 0.000287 0.000307 0.000327 0.0002
10% 0.000438 0.000496 0.000496 0.000387 0.000136 0.000244 0.000354 0.00035 0.000379 0.000233
PROSENTASE PERBESARAN 20% 30% 40% 50% 0.000694 0.000312 0.000691 0.000332 0.000906 0.000337 0.0009 0.000361 0.000906 0.000337 0.0009 0.000361 0.000948 0.000232 0.000949 0.000242 0.000319 0.000126 0.000318 0.000132 0.000124 0.000269 0.000125 0.000265 0.000077 0.000429 0.000077 0.000411 0.000166 0.00041 0.000156 0.000395 0.000208 0.000422 0.000196 0.000399 0.000136 0.000255 0.000126 0.000236
60% 0.00033 0.000359 0.000359 0.000238 0.000134 0.000266 0.000413 0.000396 0.000398 0.000234
Drift arah Y dengan menggunakan 10 Mode TANPA PERB 0.000679 0.00077 0.00072 0.000986 0.000961 0.000807 0.000391 0.000621 0.001059 0.000756
10% 0.001132 0.001546 0.00101 0.0006 0.000816 0.00106 0.000726 0.000501 0.000449 0.000338
PROSENTASE PERBESARAN 20% 30% 40% 50% 0.000422 0.000591 0.000498 0.000711 0.000398 0.000854 0.000784 0.000909 0.000581 0.000566 0.000713 0.000457 0.001214 0.000356 0.001785 0.000403 0.000959 0.000537 0.000365 0.000812 0.001292 0.000714 0.000201 0.000998 0.000803 0.000545 0.000258 0.000483 0.00027 0.000211 0.000259 0.000514 0.000691 0.000244 0.000276 0.001044 0.000571 0.000208 0.000164 0.000773
60% 0.001235 0.001436 0.000625 0.001328 0.000464 0.000302 0.000553 0.000694 0.000789 0.000488
Sama halnya dengan arah X ternyata pada arah Y mode tinggi sangat berpengaruh untuk menganalisis gedung asimetris. Kemudian
penjelasan
mengenai tersebut dengan membandingkan nilai drif arah Y berdasarkan tabel diatas.
Zulfikar Sya’ban 4110401 - 021
V- 23
Tugas Akhir
BAB V Pembahasan Masalah
Tabel 5.29 Perbandingan penggunaan mode gedung tanpa perbesaran kolom sudut
Lantai
3 mode (a)
6 mode (b)
10 mode (c)
(b)-(a)
( c)-(a)
% (b-a)
% (c-a)
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
0.000105 0.000185 0.000267 0.000327 0.000148 0.000141 0.000183 0.000155 0.000147 0.000086
0.000409 0.0005 0.0005 0.000572 0.000164 0.000135 0.000287 0.000307 0.000327 0.0002
0.000679 0.00077 0.00072 0.000986 0.000961 0.000807 0.000391 0.000621 0.001059 0.000756
0.000396 0.000499 0.000499 0.000567 0.000152 0.000135 0.000283 0.000303 0.000326 0.000197
0.000574 0.000585 0.000453 0.000659 0.000813 0.000666 0.000208 0.000466 0.000912 0.00067
377.1429 269.7297 186.8914 173.3945 102.7027 95.74468 154.6448 195.4839 221.7687 229.0698
546.6667 316.2162 169.6629 201.5291 549.3243 472.3404 113.6612 300.6452 620.4082 779.0698
Tabel 5.30 Perbandingan penggunaan mode gedung perbesaran kolom sudut 10 % kekakuan total.
Lantai
3 mode (a)
6 mode (b)
10 mode (c)
(b)-(a)
( c)-(a)
% (b-a)
% (c-a)
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
0.000109 0.00018 0.000258 0.000305 0.000149 0.000144 0.000185 0.000157 0.000148 0.000087
0.000438 0.000496 0.000496 0.000387 0.000136 0.000244 0.000354 0.00035 0.000379 0.000233
0.001132 0.002411 0.001562 0.000392 0.000569 0.000769 0.000526 0.000117 0.000238 0.00022
0.000419 0.000494 0.000495 0.000382 0.000124 0.000243 0.00035 0.000346 0.000378 0.00023
0.001023 0.001366 0.000752 0.000295 0.000667 0.000916 0.000541 0.000344 0.000301 0.000251
384.4037 274.4444 191.8605 125.2459 83.22148 168.75 189.1892 220.3822 255.4054 264.3678
938.5321 758.8889 291.4729 96.72131 447.651 636.1111 292.4324 219.1083 203.3784 288.5057
Zulfikar Sya’ban 4110401 - 021
V- 24
Tugas Akhir
BAB V Pembahasan Masalah
Tabel 5.31 Perbandingan penggunaan mode gedung perbesaran kolom sudut 20 % kekakuan total
Lantai
3 mode (a)
6 mode (b)
10 mode (c)
(b)-(a)
( c)-(a)
% (b-a)
% (c-a)
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
0.000106 0.000184 0.000265 0.000323 0.000149 0.000142 0.000184 0.000156 0.000148 0.000086
0.000694 0.000906 0.000906 0.000948 0.000319 0.000124 0.000077 0.000166 0.000208 0.000136
0.000422 0.000398 0.000581 0.001214 0.000959 0.001292 0.000803 0.00027 0.000691 0.000571
0.000679 0.000904 0.000905 0.000942 0.000306 0.000123 0.000073 0.000162 0.000207 0.000133
0.000316 0.000214 0.000316 0.000891 0.00081 0.00115 0.000619 0.000114 0.000543 0.000485
640.566 491.3043 341.5094 291.6409 205.3691 86.61972 39.67391 103.8462 139.8649 154.6512
298.1132 116.3043 119.2453 275.8514 543.6242 809.8592 336.413 73.07692 366.8919 563.9535
Tabel 5.32 Perbandingan penggunaan mode gedung perbesaran kolom sudut 30 % kekakuan total.
Lantai
3 mode (a)
6 mode (b)
10 mode (c)
(b)-(a)
( c)-(a)
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
0.000064 0.000118 0.000174 0.000213 0.000159 0.000168 0.000185 0.000145 0.000133 0.000078
0.000312 0.000337 0.000337 0.000232 0.000126 0.000269 0.000429 0.00041 0.000422 0.000255
0.000591 0.000854 0.000566 0.000356 0.000537 0.000714 0.000545 0.000211 0.000244 0.000208
0.000284 0.000325 0.000326 0.00022 0.000114 0.000268 0.000424 0.000405 0.00042 0.000252
0.000527 0.000736 0.000392 0.000143 0.000378 0.000546 0.00036 0.000066 0.000111 0.00013
Zulfikar Sya’ban 4110401 - 021
% (b-a)
% (c-a)
443.75 823.4375 275.4237 623.7288 187.3563 225.2874 103.2864 67.13615 71.69811 237.7358 159.5238 325 229.1892 194.5946 279.3103 45.51724 315.7895 83.45865 323.0769 166.6667
V- 25
Tugas Akhir
BAB V Pembahasan Masalah
Tabel 5.33 Perbandingan penggunaan mode gedung perbesaran kolom sudut 40 % kekakuan total. Lantai
3 mode (a)
6 mode (b)
10 mode (c)
(b)-(a)
( c)-(a)
% (b-a)
% (c-a)
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
0.000111 0.00019 0.000271 0.000334 0.000152 0.000145 0.000186 0.000157 0.000146 0.000085
0.000691 0.0009 0.0009 0.000949 0.000318 0.000125 0.000077 0.000156 0.000196 0.000126
0.000498 0.000784 0.000713 0.001785 0.000365 0.000201 0.000258 0.000259 0.000276 0.000164
0.000669 0.00089 0.000889 0.000934 0.000302 0.000116 0.000064 0.000142 0.00019 0.000121
0.000387 0.000594 0.000442 0.001451 0.000213 0.000056 0.000072 0.000102 0.00013 0.000079
602.7027 468.4211 328.0443 279.6407 198.6842 80 34.4086 90.44586 130.137 142.3529
348.6486 312.6316 163.0996 434.4311 140.1316 38.62069 38.70968 64.96815 89.0411 92.94118
Tabel 5.34 Perbandingan penggunaan mode gedung perbesaran kolom sudut 50 % kekakuan total. Lantai
3 mode (a)
6 mode (b)
10 mode (c)
(b)-(a)
( c)-(a)
% (b-a)
% (c-a)
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
0.000084 0.000133 0.000189 0.000224 0.000162 0.000168 0.000182 0.000145 0.000131 0.000075
0.000332 0.000361 0.000361 0.000242 0.000132 0.000265 0.000411 0.000395 0.000399 0.000236
0.000711 0.000909 0.000457 0.000403 0.000812 0.000998 0.000483 0.000514 0.001044 0.000773
0.000314 0.000359 0.000359 0.000236 0.000118 0.000264 0.000406 0.000391 0.000398 0.000233
0.000628 0.000777 0.000269 0.000179 0.000651 0.000831 0.0003 0.000369 0.000913 0.000697
378.3133 271.9697 190.9574 105.3571 73.29193 158.0838 221.8579 269.6552 303.8168 306.5789
756.6265 588.6364 143.0851 79.91071 404.3478 497.6048 163.9344 254.4828 696.9466 917.1053
Zulfikar Sya’ban 4110401 - 021
V- 26
Tugas Akhir
BAB V Pembahasan Masalah
Tabel 5.35 Perbandingan penggunaan mode gedung perbesaran kolom sudut 60 % kekakuan total. Lantai
3 mode (a)
6 mode (b)
10 mode (c)
(b)-(a)
( c)-(a)
% (b-a)
% (c-a)
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
0.000083 0.000132 0.000188 0.000224 0.000161 0.000167 0.000183 0.000145 0.000131 0.000076
0.00033 0.000359 0.000359 0.000238 0.000134 0.000266 0.000413 0.000396 0.000398 0.000234
0.001235 0.001436 0.000625 0.001328 0.000464 0.000302 0.000553 0.000694 0.000789 0.000488
0.000311 0.000357 0.000357 0.000232 0.000119 0.000265 0.000408 0.000392 0.000397 0.000231
0.001151 0.001303 0.000436 0.001104 0.000302 0.000134 0.000371 0.000549 0.000658 0.000413
370.2381 268.4211 188.8889 103.5714 73.45679 157.7381 224.1758 270.3448 303.0534 308
1370.238 979.6992 230.6878 492.8571 186.4198 79.7619 203.8462 378.6207 502.2901 550.6667
Kemudian perbandingan drift Y diatas juga digambarkan pada grafik sampai dibawah ini
Grafik 5.8 Perbandingan penggunaan mode gedung tanpa perbesaran kolom sudut
Zulfikar Sya’ban 4110401 - 021
V- 27
Tugas Akhir
BAB V Pembahasan Masalah
Grafik 5.9 Perbandingan penggunaan mode gedung perbesaran kolom sudut 10 % kekakuan total.
Grafik 5.10 Perbandingan penggunaan mode gedung perbesaran kolom sudut 20 % kekakuan total.
Zulfikar Sya’ban 4110401 - 021
V- 28
Tugas Akhir
BAB V Pembahasan Masalah
Grafik 5.11 Perbandingan penggunaan mode gedung perbesaran kolom sudut 30 % kekakuan total.
Grafik 5.12 Perbandingan penggunaan mode gedung perbesaran kolom sudut 40 % kekakuan total.
Zulfikar Sya’ban 4110401 - 021
V- 29
Tugas Akhir
BAB V Pembahasan Masalah
Grafik 5.13 Perbandingan penggunaan mode gedung perbesaran kolom sudut 50 % kekakuan total.
Grafik 5.14 Perbandingan penggunaan mode gedung perbesaran kolom sudut 60 % kekakuan total.
Zulfikar Sya’ban 4110401 - 021
V- 30
Tugas Akhir
BAB V Pembahasan Masalah
Dari hasil perbandingan analisis gedung dengan menggunakan 3 mode, 6 mode dan 10 mode dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut 1. Untuk gedung dengan bentuk asimetris dalam menganalisis struktur tersebut tidak dapat menggunakan 3 mode. 2. Perbandingan struktur dengan menggunakan 10 mode den 3 mode pada drift arah X rata – rata > 250 % - 1800 %. Hal tersebut menjelaskan bahwa penggunaan mode tinggi penggaruh yang sangat besar pada struktur dengan bentuk asimetris. 3. Pada drift arah Y nilai perbandingan antara penggunaan 10 mode dan 3 mode rata 300 % - 1300 %.
Zulfikar Sya’ban 4110401 - 021
V- 31
Tugas Akhir
BAB V Pembahasan Masalah
5.1.4 Pengaruh Perbesaran kolom sudut luar terhadap gedung asimetris a. Terhadap Drift pada sub bab ini penulis meninjau sistem perkakuan gedung dengan menggunakan kolom sudut luar. Tinjauan tersebut didasarkan pada efektifitas perkakuan gedung tersebut dalam mengurangi drift (deformasi) yang terjadi akibat beban-beban yang bekerja. Nilai drift diambil dari nilai terbesar yaitu akibat comb 5 (menggunakan 10 mode) baik pada arah X maupun arah Y . nilai tersebut dijelaskan dalam tabel sebagai berikut Tabel 5.36 Lantai
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
Tabel 5.37 Lantai
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
Nilai drift arah x akibat perbesaran kolom sudut luar 10%-60% TANPA PERB 0.001433 0.001679 0.001295 0.001582 0.00082 0.000759 0.000351 0.000187 0.000472 0.000364
10% 0.00185 0.002411 0.001562 0.000392 0.000569 0.000769 0.000526 0.000117 0.000238 0.00022
PROSENTASE PERBESARAN 20% 30% 40% 50% 0.001014 0.002124 0.00189 0.000794 0.001146 0.002934 0.002375 0.000768 0.000228 0.002043 0.001023 0.000247 0.001222 0.000268 0.000978 0.001393 0.000922 0.000679 0.000882 0.000856 0.000871 0.001069 0.001033 0.000594 0.000418 0.000945 0.000821 0.000148 0.000391 0.000538 0.000282 0.000857 0.000798 0.000703 0.000282 0.001265 0.000589 0.000466 0.000231 0.000855
60% 0.001653 0.001997 0.001012 0.001001 0.000494 0.000453 0.000379 0.000228 0.000398 0.000283
Nilai drift arah Y akibat perbesaran kolom sudut luar 10%-60% TANPA PERB 0.000679 0.00077 0.00072 0.000986 0.000961 0.000807 0.000391 0.000621 0.001059 0.000756
Zulfikar Sya’ban 4110401 - 021
10% 0.001132 0.001546 0.00101 0.0006 0.000816 0.00106 0.000726 0.000501 0.000449 0.000338
PROSENTASE PERBESARAN 20% 30% 40% 50% 0.000422 0.000591 0.000498 0.000711 0.000398 0.000854 0.000784 0.000909 0.000581 0.000566 0.000713 0.000457 0.001214 0.000356 0.001785 0.000403 0.000959 0.000537 0.000365 0.000812 0.001292 0.000714 0.000201 0.000998 0.000803 0.000545 0.000258 0.000483 0.00027 0.000211 0.000259 0.000514 0.000691 0.000244 0.000276 0.001044 0.000571 0.000208 0.000164 0.000773
60% 0.001235 0.001436 0.000625 0.001328 0.000464 0.000302 0.000553 0.000694 0.000789 0.000488
V- 32
Tugas Akhir
BAB V Pembahasan Masalah
Grafik 5.15 Perbandingan nilai Drift arah X akibat COMB 5
Pada drift arah X perbesaran yang efektif digunakan adalah yaitu dengan mengalokasikan 50 % - 60 % kekakuan total dan 40 % - 50% untuk kolom yang lain. Pada lantai 6 perbesaran mampu menguarangi 44 % lendutan dan pada lantai 10 mampu mengurangi 44.6 % lendutan. Namun pada lantai bawah dari lantai 1,2,3 nilai drift bertambah . Sedangkan pada perbesaran mampu mengurangi lendutan dari lantai 1 – 8 sedangkan pada lantai 10 nilai drift bertambah 15% dan pada lantai 9 sebesar 19% .
Zulfikar Sya’ban 4110401 - 021
V- 33
Tugas Akhir
BAB V Pembahasan Masalah
Grafik 5.16 Perbandingan nilai Drift arah Y akibat COMB 5
Pada drift arah Y perbesaran yang efektif digunakan adalah yaitu dengan mengalokasikan 50 % . namun sama halnya pada arah X ternyata pada lantai 9 dan 10 nilai drift tersebut bertambah masing-masing 18 dan 5 %.
Zulfikar Sya’ban 4110401 - 021
V- 34
Tugas Akhir
BAB V Pembahasan Masalah
b. Terhadap Displacement (perpindahan) Perbandingan terhadap perpindahan yang ditinjau juga berdasarkan analisis dengan menggunakan 10 mode (Comb 5). nilai besar perpindahan dilihat pada titik 31(titik tengah gedunga) dan pada titik sisi gedung 9 (titik 51,55, dan 58) kemudian hasilnya dijelaskan dalam tabel sebagai berikut.
51
55
58
31
Gambar 5.2 :
Point displacement yang ditinjau pada gedung asimetris type 1
Zulfikar Sya’ban 4110401 - 021
V- 35
Tugas Akhir
lantai 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 lantai 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
Lantai 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
Tanpa perb. Kolom 1.12 0.85 0.7 0.41 0.24 0.21 0.31 0.41 0.33 0.15 Tanpa perb. Kolom 1.12 0.85 0.7 0.41 0.24 0.21 0.31 0.41 0.33 0.15
BAB V Pembahasan Masalah
10%
∆
%
lantai
1.12 0.75 0.3 0.54 0.78 0.64 0.34 0.16 0.14 0.07
0 0.1 0.4 -0.13 -0.54 -0.43 -0.03 0.25 0.19 0.08
0 11.76 57.14 -31.70 -225 -204.76 -9.67 60.97 57.57 53.33
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30%
∆
%
lantai
0.66 0.77 0.85 0.69 0.27 0.34 0.48 0.48 0.35 0.15
0.46 0.08 -0.15 -0.28 -0.03 -0.13 -0.17 -0.07 -0.02 0
41.07 9.41 -21.42 -68.29 -12.5 -61.90 -54.83 -17.07 -6.06 0
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
∆
%
lantai
0.75 0.49 0.33 -0.14 -0.15 -0.19 -0.2 -0.08 -0.03 -0.01
66.96429 57.64706 47.14286 -34.1463 -62.5 -90.4762 -64.5161 -19.5122 -9.09091 -6.66667
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
Tanpa perb. 50% Kolom 1.12 0.37 0.85 0.36 0.7 0.37 0.41 0.55 0.24 0.39 0.21 0.4 0.31 0.51 0.41 0.49 0.33 0.36 0.15 0.16
Zulfikar Sya’ban 4110401 - 021
Tanpa perb. Kolom 1.12 0.85 0.7 0.41 0.24 0.21 0.31 0.41 0.33 0.15 Tanpa perb. Kolom 1.12 0.85 0.7 0.41 0.24 0.21 0.31 0.41 0.33 0.15
Tanpa perb. Kolom 1.12 0.85 0.7 0.41 0.24 0.21 0.31 0.41 0.33 0.15
20%
∆
%
1.12 0.75 0.3 0.54 0.78 0.64 0.34 0.16 0.14 0.07
0 0.1 0.4 -0.13 -0.54 -0.43 -0.03 0.25 0.19 0.08
0 11.76471 57.14286 -31.7073 -225 -204.762 -9.67742 60.97561 57.57576 53.33333
40%
∆
%
0.89 0.56 0.68 0.57 0.68 0.47 0.26 0.33 0.26 0.11
0.23 0.29 0.02 -0.16 -0.44 -0.26 0.05 0.08 0.07 0.04
20.53571 34.11765 2.857143 -39.0244 -183.333 -123.81 16.12903 19.5122 21.21212 26.66667
60%
∆
%
1.13 0.73 0.55 0.67 0.3 0.25 0.2 0.14 0.13 0.06
-0.01 0.12 0.15 -0.26 -0.06 -0.04 0.11 0.27 0.2 0.09
-0.89286 14.11765 21.42857 -63.4146 -25 -19.0476 35.48387 65.85366 60.60606 60
V- 36
Tugas Akhir
BAB V Pembahasan Masalah
Tabel 5.38 Perbedaan displacement pada titik 51 akibat perbesaran 10% - 60%
lantai
Tanpa perb. Kolom
10%
∆
%
6 5 4 3 2 1
0.54 0.5 0.38 0.41 0.33 0.14
1.01 0.91 0.73 0.48 0.28 0.1
-0.47 -0.41 -0.35 -0.07 0.05 0.04
lantai
6 5 4 3 2 1
lantai 6 5 4 3 2 1
Tanpa perb. 30% Kolom 0.54 0.73 0.5 0.51 0.38 0.57 0.41 0.76 0.33 0.61 0.14 0.26
Tanpa perb. 50% Kolom 0.54 0.5 0.38 0.41 0.33 0.14
0.17 0.37 0.77 0.93 0.72 0.3
Zulfikar Sya’ban 4110401 - 021
lantai
Tanpa perb. Kolom
20%
∆
%
-87.037 -82 -92.1053 -17.0732 15.15152 28.57143
6 5 4 3 2 1
0.54 0.5 0.38 0.41 0.33 0.14
1.01 0.91 0.73 0.48 0.28 0.1
-0.47 -0.41 -0.35 -0.07 0.05 0.04
-87.037 -82 -92.1053 -17.0732 15.15152 28.57143
∆
%
lantai
40%
∆
%
-0.19 -0.01 -0.19 -0.35 -0.28 -0.12
-35.18 -2 -50 -85.36 -84.84 -85.71
6 5 4 3 2 1
1.25 0.84 0.25 0.21 0.28 0.14
-0.71 -0.34 0.13 0.2 0.05 0
-131.4 -68 34.210 48.780 15.151 0
∆
%
lantai
Tanpa perb. Kolom
60%
∆
%
0.37 0.13 -0.39 -0.52 -0.39 -0.16
68.5185 26 -102.63 -126.82 -118.18 -114.28
6 5 4 3 2 1
0.54 0.5 0.38 0.41 0.33 0.14
1.06 1.08 1.01 0.78 0.51 0.19
-0.52 -0.58 -0.63 -0.37 -0.18 -0.05
-96.29 -116 -165.7 -90.24 -54.54 -35.71
Tanpa perb. Kolom 0.54 0.5 0.38 0.41 0.33 0.14
V- 37
Tugas Akhir
BAB V Pembahasan Masalah
Tabel 5 .39 Perbedaan displacement pada titik 55 akibat perbesaran 10% - 60%
10
Tanpa perb. Kolom 0.92
9
0.85
0.4
8
0.7
0.46
7
0.83
0.54
6
0.34
0.78
5
0.15
0.64
4
0.31
0.34
3
0.41
0.12
2
0.33
0.08
1
0.15
0.04
0.6 0.45 0.24 0.29 -0.44 -0.49 -0.03 0.29 0.25 0.11
30%
∆
%
lantai
-0.82 -0.28 -0.15 0.14 0.1 -0.02 -0.26 -0.35 -0.28 -0.11
-89.13 -32.94 -21.42 16.86 29.41 -13.33 -83.87 -85.36 -84.84 -73.33
10
Tanpa perb. Kolom 0.92
9 8 7 6 5 4 3 2 1
0.85 0.7 0.83 0.34 0.15 0.31 0.41 0.33 0.15
lantai
10% 0.32
10
Tanpa perb. Kolom 0.92
9
0.85
1.13
8
0.7
0.85
7
0.83
0.69
6
0.34
0.24
5
0.15
0.17
4
0.31
0.57
3
0.41
0.76
2
0.33
0.61
1
0.15
0.26
lantai
lantai 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
Tanpa perb. Kolom 0.92 0.85 0.7 0.83 0.34 0.15 0.31 0.41 0.33 0.15
1.74
8 7 6
Tanpa perb. Kolom 0.92 0.85 0.7 0.83 0.34
5
0.15
0.64
4 3 2 1
0.31 0.41 0.33 0.15
0.34 0.12 0.08 0.04
0.6 0.45 0.24 0.29 -0.44 -0.49 -0.03 0.29 0.25 0.11
40%
∆
%
0.4 0.46 0.54 0.78 0.64 0.34 0.12 0.08 0.04
0.6 0.45 0.24 0.29 -0.44 -0.49 -0.03 0.29 0.25 0.11
65.21 52.94 34.28 34.93 -129.41 -326.66 -9.67 70.73 75.75 73.33
60%
∆
%
0.58 0.52 0.55 0.66 0.43 0.41 0.27 0.12 0.09 0.04
0.34 0.33 0.15 0.17 -0.09 -0.26 0.04 0.29 0.24 0.11
36.95 38.82 21.42 20.48 -26.47 -173.33 12.90 70.73 72.72 73.333
∆
%
lantai
65.217 52.941 34.285 34.939 -129.41 -326.66 -9.67 70.73 75.75 73.33
10 9
50%
∆
%
lantai
0.27 0.22 0.37 0.55 0.39 0.22 0.26 0.41 0.36 0.16
0.65 0.63 0.33 0.28 -0.05 -0.07 0.05 0 -0.03 -0.01
70.65217 74.11765 47.14286 33.73494 -14.7059 -46.6667 16.12903 0 -9.09091 -6.66667
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
Zulfikar Sya’ban 4110401 - 021
Tanpa perb. Kolom 0.92 0.85 0.7 0.83 0.34 0.15 0.31 0.41 0.33 0.15
20% 0.32 0.4 0.46 0.54 0.78
0.32
∆
% 65.21 52.94 34.28 34.93 -129.41 -326.66 -9.67 70.73 75.75 73.33
V- 38
Tugas Akhir
BAB V Pembahasan Masalah
Tabel 5.40 Perbedaan displacement pada titik 58 akibat perbesaran 10% - 60%
lantai
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
lantai 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
lantai 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
Tanpa perb. Kolom 0.92 0.85 0.7 0.83 0.34 0.15 0.31 0.41 0.33 0.15 Tanpa perb. Kolom 0.92 0.85 0.7 0.83 0.34 0.15 0.31 0.41 0.33 0.15
Tanpa perb. Kolom 0.92 0.85 0.7 0.83 0.34 0.15 0.31 0.41 0.33 0.15
10%
∆
%
lantai
0.32 0.4 0.46 0.54 0.78 0.64 0.34 0.12 0.08 0.04
0.6 0.45 0.24 0.29 -0.44 -0.49 -0.03 0.29 0.25 0.11
65.21739 52.94118 34.28571 34.93976 -129.412 -326.667 -9.67742 70.73171 75.75758 73.33333
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30%
∆
%
lantai
1.74 1.13 0.55 1.02 0.97 0.69 0.57 0.76 0.61 0.26
-0.82 -0.28 0.15 -0.19 -0.63 -0.54 -0.26 -0.35 -0.28 -0.11
-89.1304 -32.9412 21.42857 -22.8916 -185.294 -360 -83.871 -85.3659 -84.8485 -73.3333
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
50%
∆
%
lantai
0.2 0.2 0.37 0.55 0.6 0.51 0.34 0.25 0.18 0.07
0.72 0.65 0.33 0.28 -0.26 -0.36 -0.03 0.16 0.15 0.08
78.26087 76.47059 47.14286 33.73494 -76.4706 -240 -9.67742 39.02439 45.45455 53.33333
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
Zulfikar Sya’ban 4110401 - 021
Tanpa perb. Kolom 0.92 0.85 0.7 0.83 0.34 0.15 0.31 0.41 0.33 0.15 Tanpa perb. Kolom 0.92 0.85 0.7 0.83 0.34 0.15 0.31 0.41 0.33 0.15
Tanpa perb. Kolom 0.92 0.85 0.7 0.83 0.34 0.15 0.31 0.41 0.33 0.15
20%
∆
%
0.64 0.4 0.46 0.83 0.77 0.44 0.16 0.27 0.28 0.14
0.28 0.45 0.24 0 -0.43 -0.29 0.15 0.14 0.05 0.01
30.43478 52.94118 34.28571 0 -126.471 -193.333 48.3871 34.14634 15.15152 6.666667
40%
∆
%
1.13 0.94 0.62 0.27 0.32 0.27 0.16 0.07 0.05 0.03
-0.21 -0.09 0.08 0.56 0.02 -0.12 0.15 0.34 0.28 0.12
-22.8261 -10.5882 11.42857 67.46988 5.882353 -80 48.3871 82.92683 84.84848 80
60%
∆
%
0.59 0.52 0.5 0.74 0.85 0.81 0.7 0.52 0.33 0.12
0.33 0.33 0.2 0.09 -0.51 -0.66 -0.39 -0.11 0 0.03
35.8695 38.8235 28.5714 10.8433 -150 -440 -125.8 -26.829 0 20
V- 39
Tugas Akhir
Zulfikar Sya’ban 4110401 - 021
BAB V Pembahasan Masalah
V- 40
Tugas Akhir
Zulfikar Sya’ban 4110401 - 021
BAB V Pembahasan Masalah
V- 41
Tugas Akhir
Zulfikar Sya’ban 4110401 - 021
BAB V Pembahasan Masalah
V- 42
Tugas Akhir
Zulfikar Sya’ban 4110401 - 021
BAB V Pembahasan Masalah
V- 43
Tugas Akhir
BAB V Pembahasan Masalah
5.2 Analisis gedung Asimetris dengan Perbesaran Kolom Sudut Dalam
Gambar 5.3 Tampak atas dan tampak keseluruhan gedung.
Berdasarkan hasil Output sebelumnya pada sub bab ini penulis mencoba melihat perilaku gedung dengan tipe perbesaran yang sama namun ditempatkan pada bagian sudut dalam gedung. Gedung diatas dianalisis dengan menggunakan program ETABS dengan menggunakan beban dinamik. Dimana hasil out put yang bekerja pada gedung tersebut akibat berbagai kombinasi yang sudah ditetapkan sebelumnya adalah sebagai berikut :
5.2.1 Deformasi Struktur (drift) Seperti yang pernah dijelaskan sebelumnya drift merupakan perbandingan simpangan antar tingkat. Besarnya drift tidak boleh melebihi 0.5 % (0.005). dibawah ini merupakan hasil output ETABS dengan menggunakan perbesaran kolom sudut dalam.
Zulfikar Sya’ban 4110401 - 021
V- 44
Tugas Akhir
BAB V Pembahasan Masalah
a. Max Drift arah X 5.41a Max.Drif arah x Perbesaran 10% kekakuan total Lantai COMB 1 COMB 2 COMB 3 COMB 4 10 0.000044 0.000044 0.000128 0.000345 9 0.000038 0.000038 0.000266 0.000635 8 0.000036 0.000037 0.000399 0.000821 7 0.000027 0.000027 0.000472 0.00081 6 0.00005 0.000056 0.000262 0.000339 5 0.000031 0.000036 0.000283 0.00025 4 0.000025 0.000029 0.000304 0.000147 3 0.000017 0.00002 0.000239 0.000147 2 0.00001 0.000012 0.000219 0.000153 1 0.000006 0.000007 0.000125 0.000094 5.41b Max.Drif arah x Perbesaran 20% kekakuan total Lantai 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
COMB 1 0.000044 0.000038 0.000036 0.000027 0.000049 0.000031 0.000025 0.000017 0.00001 0.000006
COMB 2 0.000044 0.000038 0.000037 0.000028 0.000056 0.000036 0.000029 0.00002 0.000012 0.000007
COMB 3 0.000127 0.000266 0.000399 0.000472 0.000262 0.000283 0.000305 0.000239 0.000219 0.000125
COMB 4 0.000502 0.000905 0.001104 0.000953 0.000208 0.000294 0.000373 0.000421 0.000464 0.000288
COMB 5 0.000905 0.000939 0.000427 0.001635 0.001408 0.001418 0.0007 0.000306 0.000868 0.000681
COMB 5 0.001084 0.00106 0.000349 0.001747 0.000791 0.000572 0.000354 0.000352 0.000574 0.000408
5.41c Max.Drif arah x Perbesaran 30% kekakuan total Lantai 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
COMB 1 0.000044 0.000038 0.000036 0.000027 0.00005 0.000031 0.000025 0.000017 0.00001 0.000006
Zulfikar Sya’ban 4110401 - 021
COMB 2 0.000044 0.000038 0.000037 0.000028 0.000056 0.000036 0.000029 0.00002 0.000012 0.000007
COMB 3 0.000126 0.000264 0.000396 0.00047 0.000261 0.000283 0.000306 0.000239 0.000219 0.000126
COMB 4 0.000496 0.000887 0.001089 0.000941 0.000215 0.000293 0.000375 0.000415 0.00046 0.000287
COMB 5 0.002124 0.002934 0.002043 0.000268 0.000679 0.001069 0.000945 0.000538 0.000703 0.000466
V- 45
Tugas Akhir
BAB V Pembahasan Masalah
5.41d Max.Drif arah x Perbesaran 40% kekakuan total Lantai 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
COMB 1 0.000047 0.000042 0.000039 0.00003 0.000048 0.000029 0.000025 0.000017 0.00001 0.000006
COMB 2 0.000048 0.000043 0.00004 0.000031 0.000054 0.000034 0.00003 0.00002 0.000011 0.000007
COMB 3 0.000161 0.000267 0.000359 0.00039 0.00012 0.000116 0.000141 0.000112 0.000104 0.00006
COMB 4 0.000196 0.000377 0.000486 0.000437 0.000061 0.000159 0.000318 0.000316 0.000328 0.000192
COMB 5 0.00189 0.002375 0.001023 0.000978 0.000882 0.001033 0.000821 0.000282 0.000282 0.000231
5.41e Max.Drif arah x Perbesaran 50% kekakuan total Lantai 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
COMB 1 0.000045 0.000039 0.000037 0.000028 0.000049 0.000031 0.000025 0.000017 0.00001 0.000006
COMB 2 0.000045 0.000039 0.000037 0.000028 0.000056 0.000036 0.000029 0.00002 0.000012 0.000007
COMB 3 0.000126 0.000265 0.000398 0.000473 0.000261 0.000283 0.000305 0.000238 0.000219 0.000125
COMB 4 0.000458 0.000765 0.000871 0.000664 0.000103 0.000364 0.00063 0.000617 0.00064 0.000386
COMB 5 0.002031 0.002738 0.0017 0.00019 0.000841 0.001197 0.00111 0.000567 0.000314 0.000204
5.41f Max.Drif arah x Perbesaran 60% kekakuan total Lantai 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
COMB 1 0.000045 0.000038 0.000037 0.000028 0.000049 0.00003 0.000026 0.000017 0.00001 0.000006
Zulfikar Sya’ban 4110401 - 021
COMB 2 0.000045 0.000038 0.000037 0.000029 0.000055 0.000035 0.00003 0.00002 0.000011 0.000007
COMB 3 0.00013 0.000271 0.000405 0.000481 0.000264 0.000288 0.000315 0.00023 0.000206 0.000111
COMB 4 0.000707 0.001304 0.001675 0.001613 0.000463 0.000193 0.000053 0.00016 0.000201 0.000126
COMB 5 0.002519 0.003552 0.002601 0.000664 0.000433 0.000681 0.000542 0.000281 0.000482 0.000346
V- 46
Tugas Akhir
b.
BAB V Pembahasan Masalah
Max Drift arah Y
5.42a Max.Drif arah Y Perbesaran 10% kekakuan total Lantai 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
COMB 1 0.000011 0.000001 0.000001 0.000004 0.00001 0.000001 0.000004 0.000003 0.000001 0.000003
COMB 2 0.000013 0.000001 0.000001 0.000005 0.000012 0 0.000004 0.000004 0.000001 0.000003
COMB 3 0.000077 0.00013 0.000186 0.000225 0.000158 0.000166 0.000183 0.000144 0.000133 0.000078
COMB 4 0.000621 0.000763 0.000763 0.000722 0.000339 0.000231 0.000337 0.000311 0.000313 0.000186
COMB 5 0.000765 0.000807 0.000451 0.001177 0.001087 0.001118 0.000965 0.000328 0.000513 0.000399
5.42b Max.Drif arah Y Perbesaran 20% kekakuan total Lantai 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
COMB 1 0.000011 0.000001 0.000001 0.000004 0.00001 0.000001 0.000004 0.000003 0.000001 0.000003
COMB 2 0.000013 0.000001 0.000001 0.000005 0.000012 0 0.000004 0.000004 0.000001 0.000003
COMB 3 0.000077 0.00013 0.000186 0.000225 0.000158 0.000166 0.000184 0.000144 0.000133 0.000078
COMB 4 0.000343 0.000375 0.000375 0.000262 0.000127 0.000262 0.000411 0.000389 0.000398 0.00024
COMB 5 0.001207 0.001445 0.000652 0.001319 0.000433 0.000306 0.000553 0.000679 0.000784 0.000494
5.42c Max.Drif arah Y Perbesaran 30% kekakuan total Lantai 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
COMB 1 0.000024 0.00001 0.000009 0.00001 0.000011 0.000001 0.000004 0.000004 0.000001 0.000003
Zulfikar Sya’ban 4110401 - 021
COMB 2 0.000028 0.000012 0.000011 0.000012 0.000012 0.000001 0.000005 0.000005 0.000002 0.000003
COMB 3 0.000064 0.000118 0.000174 0.000213 0.000159 0.000168 0.000185 0.000145 0.000133 0.000078
COMB 4 0.000312 0.000337 0.000337 0.000232 0.000126 0.000269 0.000429 0.00041 0.000422 0.000255
COMB 5 0.000591 0.000854 0.000566 0.000356 0.000537 0.000714 0.000545 0.000211 0.000244 0.000208
V- 47
Tugas Akhir
BAB V Pembahasan Masalah
5.42d Max.Drif arah Y Perbesaran 40% kekakuan total Lantai 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
COMB 1 COMB 2 0.000019 0.000022 0.000009 0.00001 0.000009 0.000011 0.000013 0.000015 0.000014 0.000016 0.000007 0.000009 0.000011 0.000013 0.000011 0.000014 0.000005 0.000006 0.000004 0.000005
COMB 3 0.000111 0.00019 0.000271 0.000334 0.000152 0.000145 0.000186 0.000157 0.000146 0.000085
COMB 4 0.000691 0.0009 0.0009 0.000949 0.000318 0.000125 0.000077 0.000156 0.000196 0.000126
COMB 5 0.000498 0.000784 0.000713 0.001785 0.000365 0.000201 0.000258 0.000259 0.000276 0.000164
5.42e Max.Drif arah Y Perbesaran 50% kekakuan total Lantai 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
COMB 1 0.000011 0.000001 0.000001 0.000004 0.00001 0.000001 0.000004 0.000004 0.000001 0.000003
COMB 2 0.000012 0.000001 0.000001 0.000005 0.000011 0 0.000004 0.000004 0.000002 0.000003
COMB 3 0.000077 0.000131 0.000187 0.000227 0.000158 0.000166 0.000184 0.000144 0.000133 0.000078
COMB 4 0.000343 0.000377 0.000377 0.000261 0.000127 0.000262 0.000412 0.000388 0.000399 0.000241
COMB 5 0.001127 0.001552 0.000915 0.00039 0.000912 0.001119 0.000764 0.000231 0.000417 0.000358
5.42f Max.Drif arah Y Perbesaran 60% kekakuan total Lantai 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
COMB 1 COMB 2 COMB 3 COMB 4 COMB 5 0.000021 0.000024 0.00009 0.000605 0.000851 0.000011 0.000012 0.000147 0.000748 0.001106 0.000011 0.000012 0.000206 0.000748 0.000794 0.000014 0.000017 0.000248 0.000707 0.000492 0.000017 0.000019 0.000174 0.000313 0.000059 0.000009 0.00001 0.000182 0.00016 0.000154 0.000012 0.000014 0.000198 0.000128 0.00016 0.000013 0.000016 0.000155 0.000155 0.000169 0.000006 0.000007 0.000137 0.000167 0.000287 0.000005 0.000006 0.000079 0.000104 0.000212
Zulfikar Sya’ban 4110401 - 021
V- 48
Tugas Akhir
BAB V Pembahasan Masalah
Dari data diatas dapat dilihat bahwa maksimum drift arah Y tidak ada yang melebihi 0.5%.
5.2.2 Displacement Berdasarkan hasil out put ETABS. Perpindahan (displacement yang ditinjau merupakan akibat adanya perbesaran kolom sudut.nilai perpindahan tidak boleh melebihi h/360 atau 2 cm. perpindahan yang dtinjau terdiri dari 4 titik, yaitu titik 1 (titik tengah), titik 51,55,58 yang merupakan titik-titik yang berada pada sudut bangunan. Berikut merupakan hasil nilai max displacement masing-masing titik. a. Menggunakan 10 Mode
•
Titik 31
lantai
Tanpa perb. Kolom
10
1.12
9
0.85
8
0.7
7
0.41
6
0.24
5
0.21
4
0.31
3
0.41
2
0.33
1
0.15
Zulfikar Sya’ban 4110401 - 021
PERBESARAN KOLOM SUDUT DALAM 10%
20%
30%
40%
50%
60%
0.42 0.58 0.72 0.61 0.3 0.4 0.37 0.31 0.25 0.11
0.53 0.58 0.72 0.66 0.27 0.23 0.23 0.31 0.25 0.11
1.27 0.8 0.3 0.28 0.28 0.21 0.17 0.27 0.24 0.11
0.8 0.94 1.02 0.83 0.68 0.45 0.18 0.13 0.12 0.06
0.41 0.4 0.45 0.72 0.65 0.47 0.22 0.32 0.28 0.13
1.27 0.79 0.31 0.3 0.28 0.22 0.18 0.25 0.22 0.1
V- 49
Tugas Akhir
•
Titik 51
lantai 6 5 4 3 2 1
•
BAB V Pembahasan Masalah
Panpa perb. Kolom
10%
20%
30%
40%
0.54 0.5 0.38 0.41 0.33 0.14
1.01 0.91 0.73 0.48 0.28 0.1
1.06 1.08 1 0.78 0.51 0.2
1.25 0.98 0.56 0.24 0.16 0.06
0.39 0.4 0.37 0.28 0.2 0.09
PERBESARAN KOLOM SUDUT DALAM 50%
1.64 1.31 0.83 0.39 0.23 0.09
60%
0.18 0.28 0.42 0.44 0.33 0.14
Titik 55
lantai 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
Tanpa perb. Kolom
10%
20%
30%
40%
50%
60%
0.92 0.85 0.7 0.83 0.34 0.15 0.31 0.41 0.33 0.15
0.64 1 1.38 1.31 0.66 0.4 0.46 0.74 0.62 0.27
0.94 0.78 0.56 0.66 0.43 0.28 0.14 0.11 0.08 0.04
1.69 0.84 0.34 1.15 1.25 0.98 0.56 0.19 0.16 0.07
0.91 0.71 0.4 0.21 0.18 0.15 0.15 0.23 0.2 0.09
0.87 0.2 1.04 1.72 1.65 1.31 0.83 0.39 0.27 0.13
1.18 0.98 0.64 0.32 0.17 0.28 0.42 0.44 0.33 0.14
Zulfikar Sya’ban 4110401 - 021
PERBESARAN KOLOM SUDUT DALAM
V- 50
Tugas Akhir
•
BAB V Pembahasan Masalah
Titik 58
lantai 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
Tanpa perb. Kolom
10%
20%
30%
40%
50%
60%
0.92 0.85 0.7 0.83 0.34 0.15 0.31 0.41 0.33 0.15
0.64 1 1.38 1.31 0.67 0.15 0.46 0.74 0.62 0.27
0.93 0.78 0.56 0.73 0.86 0.84 0.72 0.53 0.34 0.13
1.68 0.84 0.46 1.15 1.26 0.99 0.56 0.18 0.13 0.06
0.91 0.71 0.4 0.21 0.18 0.15 0.15 0.23 0.2 0.09
0.87 0.2 1.04 1.72 1.65 1.31 0.83 0.39 0.27 0.13
1.18 0.98 0.64 0.32 0.17 0.28 0.42 0.44 0.33 0.14
PERBESARAN KOLOM SUDUT DALAM
b. Menggunakan 6 Mode • Titik 31
lantai 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
tanpa perb. Kolom
0.9 0.83 0.69 0.49 0.32 0.28 0.23 0.16 0.12 0.06
Zulfikar Sya’ban 4110401 - 021
PERBESARAN KOLOM SUDUT DALAM 10% 1.12 0.75 0.3 0.54 0.78 0.64 0.34 0.16 0.14 0.07
20% 0.77 0.67 0.48 0.38 0.33 0.29 0.23 0.16 0.12 0.06
30% 0.76 0.66 0.48 0.38 0.33 0.29 0.23 0.16 0.12 0.06
40% 1.19 1.04 0.77 0.41 0.38 0.39 0.35 0.25 0.16 0.06
50% 0.49 0.48 0.45 0.41 0.46 0.43 0.37 0.26 0.16 0.07
60% 0.76 0.66 0.48 0.39 0.34 0.29 0.24 0.17 0.12 0.06
V- 51
Tugas Akhir
BAB V Pembahasan Masalah
• Titik 51
lantai 6 5 4 3 2 1
Panpa perb. Kolom
10%
20%
30%
40%
50%
60%
0.26 0.24 0.21 0.15 0.09 0.03
0.63 0.57 0.48 0.34 0.21 0.08
0.72 0.68 0.57 0.41 0.25 0.1
0.76 0.71 0.61 0.46 0.3 0.11
0.22 0.25 0.22 0.16 0.1 0.04
1.09 1.05 0.9 0.65 0.41 0.15
0.22 0.23 0.22 0.17 0.11 0.04
PERBESARAN KOLOM SUDUT DALAM
• Titik 55
lantai 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
Tanpa perb. Kolom
10%
20%
30%
40%
50%
60%
0.91 0.83 0.69 0.49 0.27 0.25 0.21 0.15 0.09 0.05
1.34 1.2 0.95 0.62 0.3 0.32 0.31 0.24 0.16 0.06
0.72 0.72 0.73 0.71 0.66 0.58 0.47 0.32 0.19 0.07
0.8 0.6 0.28 0.26 0.57 0.64 0.61 0.46 0.3 0.11
1.19 1.04 0.77 0.41 0.26 0.25 0.22 0.16 0.1 0.05
0.36 0.35 0.46 0.81 1.08 1.05 0.9 0.65 0.41 0.15
0.66 0.57 0.41 0.29 0.25 0.22 0.18 0.13 0.09 0.05
Zulfikar Sya’ban 4110401 - 021
PERBESARAN KOLOM SUDUT DALAM
V- 52
Tugas Akhir
BAB V Pembahasan Masalah
• Titik 58
lantai 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
Tanpa perb. Kolom
10%
20%
30%
40%
50%
60%
0.41 0.4 0.37 0.39 0.42 0.41 0.35 0.26 0.16 0.06
1.34 1.2 0.95 0.62 0.3 0.18 0.15 0.15 0.1 0.04
0.72 0.72 0.73 0.71 0.66 0.59 0.52 0.38 0.24 0.09
0.8 0.6 0.34 0.48 0.57 0.64 0.6 0.46 0.3 0.11
0.79 0.67 0.44 0.27 0.23 0.24 0.22 0.19 0.13 0.05
0.29 0.28 0.47 0.81 1.07 1.05 0.9 0.65 0.41 0.15
1.06 0.93 0.69 0.39 0.22 0.19 0.15 0.11 0.07 0.04
PERBESARAN KOLOM SUDUT DALAM
c. Menggunakan 3 Mode • Titik 31
lantai 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
Tanpa perb. Kolom
10%
20%
30%
40%
50%
60%
1.12 0.85 0.7 0.41 0.24 0.21 0.31 0.41 0.33 0.15
1.12 0.75 0.3 0.54 0.78 0.64 0.34 0.16 0.14 0.07
0.47 0.46 0.43 0.39 0.34 0.29 0.24 0.17 0.12 0.06
0.47 0.46 0.43 0.39 0.34 0.29 0.24 0.17 0.12 0.06
0.66 0.62 0.54 0.43 0.35 0.3 0.24 0.17 0.12 0.06
0.48 0.46 0.44 0.4 0.34 0.3 0.24 0.17 0.12 0.06
0.48 0.47 0.44 0.4 0.34 0.3 0.24 0.17 0.12 0.06
Zulfikar Sya’ban 4110401 - 021
PERBESARAN KOLOM SUDUT DALAM
V- 53
Tugas Akhir
•
Titik 51
lantai
Panpa perb. Kolom
6 5 4 3 2 1
•
0.32 0.28 0.22 0.15 0.09 0.03
PERBESARAN KOLOM SUDUT DALAM 10% 0.32 0.28 0.23 0.15 0.09 0.03
20% 0.56 0.46 0.19 0.13 0.14 0.05
30% 0.28 0.25 0.2 0.13 0.08 0.03
40% 0.31 0.28 0.23 0.15 0.09 0.03
50% 0.56 0.46 0.19 0.13 0.14 0.05
60% 0.25 0.22 0.17 0.12 0.07 0.02
Titik 55
lantai
Panpa perb. Kolom
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
•
BAB V Pembahasan Masalah
0.65 0.6 0.53 0.42 0.3 0.24 0.18 0.12 0.08 0.04
PERBESARAN KOLOM SUDUT DALAM 10% 1.07 1.02 0.91 0.75 0.57 0.46 0.17 0.12 0.14 0.05
20% 1.07 1.02 0.91 0.75 0.57 0.46 0.17 0.12 0.14 0.05
30% 0.33 0.33 0.31 0.29 0.25 0.22 0.18 0.13 0.09 0.05
40% 0.65 0.62 0.54 0.43 0.3 0.24 0.18 0.13 0.09 0.05
50% 1.07 1.02 0.91 0.75 0.57 0.46 0.17 0.12 0.14 0.05
60% 0.34 0.34 0.32 0.29 0.25 0.22 0.18 0.13 0.09 0.05
Titik 58
lantai
Panpa perb. Kolom
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
0.44 0.42 0.38 0.33 0.28 0.24 0.19 0.13 0.1 0.05
Zulfikar Sya’ban 4110401 - 021
PERBESARAN KOLOM SUDUT DALAM 10% 1.07 1.02 0.91 0.76 0.57 0.46 0.21 0.14 0.14 0.05
20% 1.07 1.02 0.91 0.76 0.57 0.46 0.21 0.14 0.14 0.05
30% 0.56 0.54 0.49 0.43 0.34 0.28 0.21 0.14 0.08 0.04
40% 0.35 0.34 0.31 0.27 0.22 0.18 0.15 0.1 0.07 0.04
50% 1.07 1.02 0.91 0.76 0.57 0.46 0.21 0.14 0.14 0.05
60% 0.63 0.6 0.54 0.46 0.36 0.3 0.22 0.14 0.09 0.04
V- 54
Tugas Akhir
BAB V Pembahasan Masalah
5.2.3 Pengaruh Mode Tinggi Terhadap Gedung Asimetris Dengan Perkakuan Perbesaran Kolom Sudut Dalam
Sama hanya pada analisis dengan menggunakan perkakuan perbesaran kolom sudut dalam pada bagian ini penulis juga akan menjelaskan . hasil pengaruh mode tinggi pada struktur, pada bagian ini dengan menggunakan perkakuan perbesaran kolom sudut dalam.
a.
Drift Arah X
Tabel 5.43 Drift arah X perbesaran kolom sudut luar dengan menggunakan 10 mode Lantai
TANPA PERB
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
0.001433 0.001679 0.001295 0.001582 0.00082 0.000759 0.000351 0.000187 0.000472 0.000364
Zulfikar Sya’ban 4110401 - 021
10% 0.000905 0.000939 0.000427 0.001635 0.001408 0.001418 0.0007 0.000306 0.000868 0.000681
PROSENTASE PERBESARAN 20% 30% 40% 50% 0.001084 0.002124 0.00189 0.002031 0.00106 0.002934 0.002375 0.002738 0.000349 0.002043 0.001023 0.0017 0.001747 0.000268 0.000978 0.00019 0.000791 0.000679 0.000882 0.000841 0.000572 0.001069 0.001033 0.001197 0.000354 0.000945 0.000821 0.00111 0.000352 0.000538 0.000282 0.000567 0.000574 0.000703 0.000282 0.000314 0.000408 0.000466 0.000231 0.000204
60% 0.002519 0.003552 0.002601 0.000664 0.000433 0.000681 0.000542 0.000281 0.000482 0.000346
V- 55
Tugas Akhir
BAB V Pembahasan Masalah
Tabel 5.44 Drift arah perbesaran kolom sudut luar dengan menggunakan 6 mode Lantai
TANPA PERB
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
0.000666 0.001222 0.001559 0.001464 0.000382 0.000096 0.000156 0.000249 0.0003 0.000193
10% 0.000345 0.000635 0.000821 0.00081 0.000339 0.00025 0.000147 0.000147 0.000153 0.000094
PROSENTASE PERBESARAN 20% 30% 40% 50% 0.000502 0.000496 0.000196 0.000458 0.000905 0.000887 0.000377 0.000765 0.001104 0.001089 0.000486 0.000871 0.000953 0.000941 0.000437 0.000664 0.000208 0.000215 0.000061 0.000103 0.000294 0.000293 0.000159 0.000364 0.000373 0.000375 0.000318 0.00063 0.000421 0.000415 0.000316 0.000617 0.000464 0.00046 0.000328 0.00064 0.000288 0.000287 0.000192 0.000386
60% 0.000707 0.001304 0.001675 0.001613 0.000463 0.000193 0.000053 0.00016 0.000201 0.000126
Tabel 5.44 Drift arah perbesaran kolom sudut luar dengan menggunakan 3 mode
Lantai
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
TANPA PERB 0.00009 0.000193 0.00029 0.000333 0.00017 0.000169 0.000176 0.000137 0.000123 0.00007
10% 0.000128 0.000266 0.000399 0.000472 0.000262 0.000283 0.000304 0.000239 0.000219 0.000125
PROSENTASE PERBESARAN 20% 30% 40% 50% 0.000127 0.000126 0.000161 0.000126 0.000266 0.000264 0.000267 0.000265 0.000399 0.000396 0.000359 0.000398 0.000472 0.00047 0.00039 0.000473 0.000262 0.000261 0.00012 0.000261 0.000283 0.000283 0.000116 0.000283 0.000305 0.000306 0.000141 0.000305 0.000239 0.000239 0.000112 0.000238 0.000219 0.000219 0.000104 0.000219 0.000125 0.000126 0.00006 0.000125
60% 0.00013 0.000271 0.000405 0.000481 0.000264 0.000288 0.000315 0.00023 0.000206 0.000111
Berdasarkan hasil drift datas kemuadian penulis juga akan menguraikan pengaruh penggunaan mode tinggi dengan perkakuan perbesaran kolom sudut dalam.kemudian hasilnya dimuat dalam tabel sebagai berikut
Zulfikar Sya’ban 4110401 - 021
V- 56
Tugas Akhir
BAB V Pembahasan Masalah
Tabel 5.45 Perbandingan penggunaan mode gedung perbesaran kolom sudut dalam 10 % kekakuan total. Lantai
3 mode (a)
6 mode (b)
10 mode (c)
(b)-(a)
( c)-(a)
% (b-a)
% (c-a)
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
0.000128 0.000266 0.000399 0.000472 0.000262 0.000283 0.000304 0.000239 0.000219 0.000125
0.000345 0.000635 0.000821 0.00081 0.000339 0.00025 0.000147 0.000147 0.000153 0.000094
0.000905 0.000939 0.000427 0.001635 0.001408 0.001418 0.0007 0.000306 0.000868 0.000681
0.000217 0.000369 0.000422 0.000338 0.000077 -3.3E-05 -0.00016 -9.2E-05 -6.6E-05 -3.1E-05
0.000777 0.000673 0.000028 0.001163 0.001146 0.001135 0.000396 0.000067 0.000649 0.000556
169.5313 138.7218 105.7644 71.61017 29.38931 -11.6608 -51.6447 -38.4937 -30.137 -24.8
707.0313 353.0075 107.0175 346.3983 537.4046 501.0601 230.2632 128.0335 396.347 544.8
Tabel 5.46 Perbandingan penggunaan mode gedung perbesaran kolom sudut dalam 20 % kekakuan total. Lantai
3 mode (a)
6 mode (b)
10 mode (c)
(b)-(a)
( c)-(a)
% (b-a)
% (c-a)
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
0.000127 0.000266 0.000399 0.000472 0.000262 0.000283 0.000305 0.000239 0.000219 0.000125
0.000502 0.000905 0.001104 0.000953 0.000208 0.000294 0.000373 0.000421 0.000464 0.000288
0.001084 0.00106 0.000349 0.001747 0.000791 0.000572 0.000354 0.000352 0.000574 0.000408
0.000375 0.000639 0.000705 0.000481 -5.4E-05 0.000011 0.000068 0.000182 0.000245 0.000163
0.000957 0.000794 -0.00005 0.001275 0.000529 0.000289 0.000049 0.000113 0.000355 0.000283
295.2756 240.2256 176.6917 101.9068 -20.6107 3.886926 22.29508 76.15063 111.8721 130.4
853.5433 398.4962 87.46867 370.1271 301.9084 202.1201 116.0656 147.2803 262.1005 326.4
Zulfikar Sya’ban 4110401 - 021
V- 57
Tugas Akhir
BAB V Pembahasan Masalah
Tabel 5.47 Perbandingan penggunaan mode gedung perbesaran kolom sudut dalam 30 % kekakuan total. Lantai
3 mode (a)
6 mode (b)
10 mode (c)
(b)-(a)
( c)-(a)
% (b-a)
% (c-a)
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
0.000126 0.000264 0.000396 0.00047 0.000261 0.000283 0.000306 0.000239 0.000219 0.000126
0.000496 0.000887 0.001089 0.000941 0.000215 0.000293 0.000375 0.000415 0.00046 0.000287
0.002124 0.002934 0.002043 0.000268 0.000679 0.001069 0.000945 0.000538 0.000703 0.000466
0.00037 0.000623 0.000693 0.000471 -4.6E-05 0.00001 0.000069 0.000176 0.000241 0.000161
0.001998 0.00267 0.001647 -0.0002 0.000418 0.000786 0.000639 0.000299 0.000484 0.00034
293.6508 235.9848 175 100.2128 -17.6245 3.533569 22.54902 73.64017 110.0457 127.7778
1685.714 1111.364 515.9091 57.02128 260.1533 377.7385 308.8235 225.1046 321.0046 369.8413
Tabel 5.48 Perbandingan penggunaan mode gedung perbesaran kolom sudut dalam 40 % kekakuan total. Lantai
3 mode (a)
6 mode (b)
10 mode (c)
(b)-(a)
( c)-(a)
% (b-a)
% (c-a)
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
0.000161 0.000267 0.000359 0.00039 0.00012 0.000116 0.000141 0.000112 0.000104 0.00006
0.000196 0.000377 0.000486 0.000437 0.000061 0.000159 0.000318 0.000316 0.000328 0.000192
0.00189 0.002375 0.001023 0.000978 0.000882 0.001033 0.000821 0.000282 0.000282 0.000231
0.000035 0.00011 0.000127 0.000047 -5.9E-05 0.000043 0.000177 0.000204 0.000224 0.000132
0.001729 0.002108 0.000664 0.000588 0.000762 0.000917 0.00068 0.00017 0.000178 0.000171
21.73913 41.1985 35.37604 12.05128 -49.1667 37.06897 125.5319 182.1429 215.3846 220
1173.913 889.5131 284.9582 250.7692 735 890.5172 582.2695 251.7857 271.1538 385
Zulfikar Sya’ban 4110401 - 021
V- 58
Tugas Akhir
BAB V Pembahasan Masalah
Tabel 5.49 Perbandingan penggunaan mode gedung perbesaran kolom sudut dalam 50 % kekakuan total. Lantai
3 mode (a)
6 mode (b)
10 mode (c)
(b)-(a)
( c)-(a)
% (b-a)
% (c-a)
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
0.000126 0.000265 0.000398 0.000473 0.000261 0.000283 0.000305 0.000238 0.000219 0.000125
0.000458 0.000765 0.000871 0.000664 0.000103 0.000364 0.00063 0.000617 0.00064 0.000386
0.002031 0.002738 0.0017 0.00019 0.000841 0.001197 0.00111 0.000567 0.000314 0.000204
0.000332 0.0005 0.000473 0.000191 -0.00016 0.000081 0.000325 0.000379 0.000421 0.000261
0.001905 0.002473 0.001302 -0.00028 0.00058 0.000914 0.000805 0.000329 0.000095 0.000079
263.4921 188.6792 118.8442 40.38055 -60.5364 28.62191 106.5574 159.2437 192.2374 208.8
1611.905 1033.208 427.1357 40.16913 322.2222 422.9682 363.9344 238.2353 143.379 163.2
Tabel 5.50 Perbandingan penggunaan mode gedung perbesaran kolom sudut dalam 60 % kekakuan total. Lantai
3 mode (a)
6 mode (b)
10 mode (c)
(b)-(a)
( c)-(a)
% (b-a)
% (c-a)
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
0.000202 0.000337 0.000465 0.000508 0.000214 0.000224 0.000256 0.000212 0.000197 0.000112
0.000707 0.001304 0.001675 0.001613 0.000463 0.000193 0.000053 0.00016 0.000201 0.000126
0.002519 0.003552 0.002601 0.000664 0.000433 0.000681 0.000542 0.000281 0.000482 0.000346
0.000505 0.000967 0.00121 0.001105 0.000249 -3.1E-05 -0.0002 -5.2E-05 4E-06 0.000014
0.002317 0.003215 0.002136 0.000156 0.000219 0.000457 0.000286 0.000069 0.000285 0.000234
250 286.9436 260.2151 217.5197 116.3551 -13.8393 -79.2969 -24.5283 2.030457 12.5
1247.03 1054.006 559.3548 130.7087 202.3364 304.0179 211.7188 132.5472 244.6701 308.9286
Zulfikar Sya’ban 4110401 - 021
V- 59
Tugas Akhir
BAB V Pembahasan Masalah
Dari tabel-tabel diatas kemudian di gambarkan pada grafik-garfik seperti dibawah ini
Grafik 5.21 Perbandingan penggunaan mode gedung perbesaran kolom sudut luar 10 % kekakuan total.
Grafik 5.22 Perbandingan penggunaan mode gedung perbesaran kolom sudut luar 20 % kekakuan total.
Zulfikar Sya’ban 4110401 - 021
V- 60
Tugas Akhir
BAB V Pembahasan Masalah
Grafik 5.23 Perbandingan penggunaan mode gedung perbesaran kolom sudut luar 30 % kekakuan total.
Grafik 5.24 Perbandingan penggunaan mode gedung perbesaran kolom sudut luar 40 % kekakuan total.
Grafik 5.25 Perbandingan penggunaan mode gedung perbesaran kolom sudut luar 50 % kekakuan total.
Zulfikar Sya’ban 4110401 - 021
V- 61
Tugas Akhir
BAB V Pembahasan Masalah
Grafik 5.26 Perbandingan penggunaan mode gedung perbesaran kolom sudut luar 60 % kekakuan total.
b. Drift Arah Y
•
Menggunakan 10 Mode Lantai
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
TANPA PERB 0.000679 0.00077 0.00072 0.000986 0.000961 0.000807 0.000391 0.000621 0.001059 0.000756
Zulfikar Sya’ban 4110401 - 021
10%
20%
30%
40%
50%
60%
0.000765 0.000807 0.000451 0.001177 0.001087 0.001118 0.000965 0.000328 0.000513 0.000399
0.001207 0.001445 0.000652 0.001319 0.000433 0.000306 0.000553 0.000679 0.000784 0.000494
0.000591 0.000854 0.000566 0.000356 0.000537 0.000714 0.000545 0.000211 0.000244 0.000208
0.000498 0.000784 0.000713 0.001785 0.000365 0.000201 0.000258 0.000259 0.000276 0.000164
0.001127 0.001552 0.000915 0.00039 0.000912 0.001119 0.000764 0.000231 0.000417 0.000358
0.000851 0.001106 0.000794 0.000492 0.000059 0.000154 0.00016 0.000169 0.000287 0.000212
V- 62
Tugas Akhir
•
Menggunakan 6 Mode Lantai
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
•
BAB V Pembahasan Masalah
TANPA PERB 0.000409 0.0005 0.0005 0.000572 0.000164 0.000135 0.000287 0.000307 0.000327 0.0002
10%
20%
30%
40%
50%
60%
0.000621 0.000763 0.000763 0.000722 0.000339 0.000231 0.000337 0.000311 0.000313 0.000186
0.000343 0.000375 0.000375 0.000262 0.000127 0.000262 0.000411 0.000389 0.000398 0.00024
0.000312 0.000337 0.000337 0.000232 0.000126 0.000269 0.000429 0.00041 0.000422 0.000255
0.000691 0.0009 0.0009 0.000949 0.000318 0.000125 0.000077 0.000156 0.000196 0.000126
0.000343 0.000377 0.000377 0.000261 0.000127 0.000262 0.000412 0.000388 0.000399 0.000241
0.000605 0.000748 0.000748 0.000707 0.000313 0.00016 0.000128 0.000155 0.000167 0.000104
Menggunakan 3 Mode Lantai
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
TANPA PERB 0.000105 0.000185 0.000267 0.000327 0.000148 0.000141 0.000183 0.000155 0.000147 0.000086
10%
20%
30%
40%
50%
60%
0.000077 0.00013 0.000186 0.000225 0.000158 0.000166 0.000183 0.000144 0.000133 0.000078
0.000077 0.00013 0.000186 0.000225 0.000158 0.000166 0.000184 0.000144 0.000133 0.000078
0.000064 0.000118 0.000174 0.000213 0.000159 0.000168 0.000185 0.000145 0.000133 0.000078
0.000111 0.00019 0.000271 0.000334 0.000152 0.000145 0.000186 0.000157 0.000146 0.000085
0.000077 0.000131 0.000187 0.000227 0.000158 0.000166 0.000184 0.000144 0.000133 0.000078
0.00009 0.000147 0.000206 0.000248 0.000174 0.000182 0.000198 0.000155 0.000137 0.000079
Sama halnya dengan arah X ternyata pada arah Y mode tinggi sangat berpengaruh untuk menganalisis gedung asimetris. Kemudian
penjelasan
mengenai tersebut dengan membandingkan nilai drif arah Y berdasarkan tabel diatas.
Zulfikar Sya’ban 4110401 - 021
V- 63
Tugas Akhir
BAB V Pembahasan Masalah
Tabel 5.51 Perbandingan penggunaan mode gedung perbesaran kolom sudut dalam 10 % kekakuan total Lantai
3 mode (a)
6 mode (b)
10 mode (c)
(b)-(a)
( c)-(a)
% (b-a)
% (c-a)
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
0.000077 0.00013 0.000186 0.000225 0.000158 0.000166 0.000183 0.000144 0.000133 0.000078
0.000343 0.000375 0.000375 0.000262 0.000127 0.000262 0.000411 0.000389 0.000398 0.00024
0.000765 0.000807 0.000451 0.001177 0.001087 0.001118 0.000965 0.000328 0.000513 0.000399
0.000266 0.000245 0.000189 0.000037 -3.1E-05 0.000096 0.000228 0.000245 0.000265 0.000162
0.000688 0.000677 0.000265 0.000952 0.000929 0.000952 0.000782 0.000184 0.00038 0.000321
345.4545 188.4615 101.6129 16.44444 -19.6203 57.83133 124.5902 170.1389 199.2481 207.6923
993.5065 620.7692 242.4731 523.1111 687.9747 673.494 527.3224 227.7778 385.7143 511.5385
Tabel 5.52 Perbandingan penggunaan mode gedung perbesaran kolom sudut dalam 20 % kekakuan total
Lantai
3 mode (a)
6 mode (b)
10 mode (c)
(b)-(a)
( c)-(a)
% (b-a)
% (c-a)
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
0.000077 0.00013 0.000186 0.000225 0.000158 0.000166 0.000184 0.000144 0.000133 0.000078
0.000694 0.000906 0.000906 0.000948 0.000319 0.000124 0.000077 0.000166 0.000208 0.000136
0.001207 0.001445 0.000652 0.001319 0.000433 0.000306 0.000553 0.000679 0.000784 0.000494
0.000617 0.000776 0.00072 0.000723 0.000161 -4.2E-05 -0.00011 0.000022 0.000075 0.000058
0.00113 0.001315 0.000466 0.001094 0.000275 0.00014 0.000369 0.000535 0.000651 0.000416
801.2987 596.9231 387.0968 321.3333 101.8987 -25.3012 -58.1522 15.27778 56.39098 74.35897
1567.532 1111.538 350.5376 586.2222 274.0506 184.3373 300.5435 471.5278 589.4737 633.3333
Zulfikar Sya’ban 4110401 - 021
V- 64
Tugas Akhir
BAB V Pembahasan Masalah
Tabel 5.53 Perbandingan penggunaan mode gedung perbesaran kolom sudut dalam 30 % kekakuan total Lantai
3 mode (a)
6 mode (b)
10 mode (c)
(b)-(a)
( c)-(a)
% (b-a)
% (c-a)
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
0.000064 0.000118 0.000174 0.000213 0.000159 0.000168 0.000185 0.000145 0.000133 0.000078
0.000312 0.000337 0.000337 0.000232 0.000126 0.000269 0.000429 0.00041 0.000422 0.000255
0.000591 0.000854 0.000566 0.000356 0.000537 0.000714 0.000545 0.000211 0.000244 0.000208
0.000248 0.000219 0.000163 0.000019 -3.3E-05 0.000101 0.000244 0.000265 0.000289 0.000177
0.000527 0.000736 0.000392 0.000143 0.000378 0.000546 0.00036 0.000066 0.000111 0.00013
387.5 185.5932 93.67816 8.920188 -20.7547 60.11905 131.8919 182.7586 217.2932 226.9231
923.4375 723.7288 325.2874 167.1362 337.7358 425 294.5946 145.5172 183.4586 266.6667
Tabel 5.54 Perbandingan penggunaan mode gedung perbesaran kolom sudut dalam 40 % kekakuan total Lantai
3 mode (a)
6 mode (b)
10 mode (c)
(b)-(a)
( c)-(a)
% (b-a)
% (c-a)
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
0.000111 0.00019 0.000271 0.000334 0.000152 0.000145 0.000186 0.000157 0.000146 0.000085
0.000691 0.0009 0.0009 0.000949 0.000318 0.000125 0.000077 0.000156 0.000196 0.000126
0.000498 0.000784 0.000713 0.001785 0.000365 0.000201 0.000258 0.000259 0.000276 0.000164
0.00058 0.00071 0.000629 0.000615 0.000166 -0.00002 -0.00011 -1E-06 0.00005 0.000041
0.000387 0.000594 0.000442 0.001451 0.000213 0.000056 0.000072 0.000102 0.00013 0.000079
522.5225 373.6842 232.1033 184.1317 109.2105 -13.7931 -58.6022 -0.63694 34.24658 48.23529
448.6486 412.6316 263.0996 534.4311 240.1316 138.6207 138.7097 164.9682 189.0411 192.9412
Zulfikar Sya’ban 4110401 - 021
V- 65
Tugas Akhir
BAB V Pembahasan Masalah
Tabel 5.55 Perbandingan penggunaan mode gedung perbesaran kolom sudut dalam 50 % kekakuan total Lantai
3 mode (a)
6 mode (b)
10 mode (c)
(b)-(a)
( c)-(a)
% (b-a)
% (c-a)
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
0.000077 0.000131 0.000187 0.000227 0.000158 0.000166 0.000184 0.000144 0.000133 0.000078
0.000343 0.000377 0.000377 0.000261 0.000127 0.000262 0.000412 0.000388 0.000399 0.000241
0.000605 0.000748 0.000748 0.000707 0.000313 0.00016 0.000128 0.000155 0.000167 0.000104
0.000266 0.000246 0.00019 0.000034 -3.1E-05 0.000096 0.000228 0.000244 0.000266 0.000163
0.000528 0.000617 0.000561 0.00048 0.000155 -6E-06 -5.6E-05 0.000011 0.000034 0.000026
345.4545 187.7863 101.6043 14.97797 -19.6203 57.83133 123.913 169.4444 200 208.9744
785.7143 570.9924 400 311.4537 198.1013 96.38554 69.56522 107.6389 125.5639 133.3333
Tabel 5.56 Perbandingan penggunaan mode gedung perbesaran kolom sudut dalam 60 % kekakuan total Lantai
3 mode (a)
6 mode (b)
10 mode (c)
(b)-(a)
( c)-(a)
% (b-a)
% (c-a)
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
0.00009 0.000147 0.000206 0.000248 0.000174 0.000182 0.000198 0.000155 0.000137 0.000079
0.000605 0.000748 0.000748 0.000707 0.000313 0.00016 0.000128 0.000155 0.000167 0.000104
0.000851 0.001106 0.000794 0.000492 0.000059 0.000154 0.00016 0.000169 0.000287 0.000212
0.000515 0.000601 0.000542 0.000459 0.000139 -2.2E-05 -0.00007 0 0.00003 0.000025
0.000761 0.000959 0.000588 0.000244 -0.00012 -2.8E-05 -3.8E-05 0.000014 0.00015 0.000133
572.2222 408.8435 263.1068 185.0806 79.88506 -12.0879 -35.3535 0 21.89781 31.64557
945.5556 752.381 385.4369 198.3871 33.90805 84.61538 80.80808 109.0323 209.4891 268.3544
Zulfikar Sya’ban 4110401 - 021
V- 66
Tugas Akhir
BAB V Pembahasan Masalah
Grafik 5.27 Perbandingan penggunaan mode gedung perbesaran kolom sudut dalam 10 % kekakuan total.
Grafik 5.28 Perbandingan penggunaan mode gedung perbesaran kolom sudut dalam 20 % kekakuan total.
Grafik 5.29 Perbandingan penggunaan mode gedung perbesaran kolom sudut dalam 30 % kekakuan total.
Zulfikar Sya’ban 4110401 - 021
V- 67
Tugas Akhir
BAB V Pembahasan Masalah
Grafik 5.30 Perbandingan penggunaan mode gedung perbesaran kolom sudut dalam 40 % kekakuan total.
Grafik 5.31 Perbandingan penggunaan mode gedung perbesaran kolom sudut dalam 50 % kekakuan total.
Grafik 5.32 Perbandingan penggunaan mode gedung perbesaran kolom sudut dalam 60 % kekakuan total.
Zulfikar Sya’ban 4110401 - 021
V- 68
Tugas Akhir
BAB V Pembahasan Masalah
5.2.4 Pengaruh Perbesaran Kolom Sudut Dalam Terhadap Gedung Asimetris
a. Terhadap Drift Setelah meninjau pengaruh perbesarn kolom sudut akibat kolom sudut luar, pada subbab ini penulis akan meninjau efektifitas perkakuan gedung dengan menggunakan perbesaran kolom sudut dalam, mengurangi drift (deformasi) yang terjadi akibat beban-beban yang bekerja. Nilai drift diambil dari nilai terbesar yaitu akibat comb 5 (menggunakan 10 mode) baik pada arah X maupun arah Y . nilai tersebut dijelaskan dalam tabel sebagai berikut
Tabel 5.57 Nilai drift arah x akibat perbesaran kolom sudut dalam 10%-60% Lantai 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
TANPA PERB 0.001433 0.001679 0.001295 0.001582 0.00082 0.000759 0.000351 0.000187 0.000472 0.000364
Zulfikar Sya’ban 4110401 - 021
10% 0.000905 0.000939 0.000427 0.001635 0.001408 0.001418 0.0007 0.000306 0.000868 0.000681
PROSENTASE PERBESARAN 20% 30% 40% 50% 0.001084 0.002124 0.00189 0.002031 0.00106 0.002934 0.002375 0.002738 0.000349 0.002043 0.001023 0.0017 0.001747 0.000268 0.000978 0.00019 0.000791 0.000679 0.000882 0.000841 0.000572 0.001069 0.001033 0.001197 0.000354 0.000945 0.000821 0.00111 0.000352 0.000538 0.000282 0.000567 0.000574 0.000703 0.000282 0.000314 0.000408 0.000466 0.000231 0.000204
60% 0.002519 0.003552 0.002601 0.000664 0.000433 0.000681 0.000542 0.000281 0.000482 0.000346
V- 69
Tugas Akhir
BAB V Pembahasan Masalah
Tabel 5.58 Nilai drift arah x akibat perbesaran kolom sudut luar 10%-60% Lantai 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
TANPA PERB 0.000679 0.00077 0.00072 0.000986 0.000961 0.000807 0.000391 0.000621 0.001059 0.000756
10% 0.000765 0.000807 0.000451 0.001177 0.001087 0.001118 0.000965 0.000328 0.000513 0.000399
PROSENTASE PERBESARAN 20% 30% 40% 50% 0.001207 0.000591 0.000498 0.001127 0.001445 0.000854 0.000784 0.001552 0.000652 0.000566 0.000713 0.000915 0.001319 0.000356 0.001785 0.00039 0.000433 0.000537 0.000365 0.000912 0.000306 0.000714 0.000201 0.001119 0.000553 0.000545 0.000258 0.000764 0.000679 0.000211 0.000259 0.000231 0.000784 0.000244 0.000276 0.000417 0.000494 0.000208 0.000164 0.000358
60% 0.000851 0.001106 0.000794 0.000492 0.000059 0.000154 0.00016 0.000169 0.000287 0.000212
Grafik 5.33 (a) Perbandingan Drift arah X , (b) Perbandingan drift arah Y
Pada perbesaran kolom dalam perbesaran yang paling efektif adalah dengan mengalokasikan 60% dari kekuan total, namun sama halnya dengan perkakuan yang digunakan sebelumnya pada lantai-lantai atas justru malah menambah nilai drift. Dengan kata lain perkakuan tersebut hanya efektif untuk bagian bawah gedung saja.
Zulfikar Sya’ban 4110401 - 021
V- 70
Tugas Akhir
BAB V Pembahasan Masalah
c. Terhadap Displacement (perpindahan) Perbandingan terhadap perpindahan yang ditinjau juga berdasarkan analisis dengan menggunakan 10 mode (Comb 5). nilai besar perpindahan dilihat pada titik 31(titik tengah gedunga) dan pada titik sisi gedung 9 (titik 51,55, dan 58) kemudian hasilnya dijelaskan dalam tabel sebagai berikut.
Zulfikar Sya’ban 4110401 - 021
V- 71
Tugas Akhir
BAB V Pembahasan Masalah
Tabel 5.59. Perbedaan displacement pada titik 31 akibat perbesaran 10% - 60%
lantai 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
Tanpa perb. Kolom 1.12 0.85 0.7 0.41 0.24 0.21 0.31 0.41 0.33 0.15
Tanpa lantai perb. Kolom 10 1.12 9 0.85 8 0.7 7 0.41 6 0.24 5 0.21 4 0.31 3 0.41 2 0.33 1 0.15
lantai
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
Tanpa perb. Kolom 1.12 0.85 0.7 0.41 0.24 0.21 0.31 0.41 0.33 0.15
10%
∆
%
lantai
1.12 0.75 0.3 0.54 0.78 0.64 0.34 0.16 0.14 0.07
0 0.1 0.4 -0.13 -0.54 -0.43 -0.03 0.25 0.19 0.08
0 11.764 57.142 -31.707 -225 -204.762 -9.677 60.975 57.57576 53.33
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30%
∆
%
lantai
1.27 0.8 0.3 0.28 0.28 0.21 0.17 0.27 0.24 0.11
-0.15 0.05 0.4 0.13 -0.04 0 0.14 0.14 0.09 0.04
-13.3929 5.882353 57.14286 31.70732 -16.6667 0 45.16129 34.14634 27.27273 26.66667
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
50%
∆
%
lantai
0.41 0.4 0.45 0.72 0.65 0.47 0.22 0.32 0.28 0.13
0.71 0.45 0.25 -0.31 -0.41 -0.26 0.09 0.09 0.05 0.02
63.39286 52.94118 35.71429 -75.6098 -170.833 -123.81 29.03226 21.95122 15.15152 13.33333
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
Zulfikar Sya’ban 4110401 - 021
Tanpa perb. Kolom 1.12 0.85 0.7 0.41 0.24 0.21 0.31 0.41 0.33 0.15
Tanpa perb. Kolom 1.12 0.85 0.7 0.41 0.24 0.21 0.31 0.41 0.33 0.15
Tanpa perb. Kolom 1.12 0.85 0.7 0.41 0.24 0.21 0.31 0.41 0.33 0.15
20%
∆
%
0.53 0.58 0.72 0.66 0.27 0.23 0.23 0.31 0.25 0.11
0.59 0.27 -0.02 -0.25 -0.03 -0.02 0.08 0.1 0.08 0.04
52.67857 31.76471 -2.85714 -60.9756 -12.5 -9.52381 25.80645 24.39024 24.24242 26.66667
40%
∆
%
0.8 0.94 1.02 0.83 0.68 0.45 0.18 0.13 0.12 0.06
0.32 -0.09 -0.32 -0.42 -0.44 -0.24 0.13 0.28 0.21 0.09
28.57143 -10.5882 -45.7143 -102.439 -183.333 -114.286 41.93548 68.29268 63.63636 60
60%
∆
%
1.27 0.79 0.31 0.3 0.28 0.22 0.18 0.25 0.22 0.1
-0.15 0.06 0.39 0.11 -0.04 -0.01 0.13 0.16 0.11 0.05
-13.3929 7.058824 55.71429 26.82927 -16.6667 -4.7619 41.93548 39.02439 33.33333 33.33333
V- 72
Tugas Akhir
BAB V Pembahasan Masalah
Tabel 5.60 Perbedaan displacement pada titik 51 akibat perbesaran 10% - 60%
lantai
6 5 4 3 2 1
lantai
6 5 4 3 2 1
lantai
6 5 4 3 2 1
Tanpa perb. Kolom 0.54 0.5 0.38 0.41 0.33 0.14
Tanpa perb. Kolom 0.54 0.5 0.38 0.41 0.33 0.14
Tanpa perb. Kolom 0.54 0.5 0.38 0.41 0.33 0.14
10%
∆
%
lantai
1.01 0.91 0.73 0.48 0.28 0.1
-0.47 -0.41 -0.35 -0.07 0.05 0.04
-87.037 -82 -92.1053 -17.0732 15.15152 28.57143
6 5 4 3 2 1
30%
∆
%
lantai
1.25 0.98 0.56 0.24 0.16 0.06
-0.71 -0.48 -0.18 0.17 0.17 0.08
-131.481 -96 -47.3684 41.46341 51.51515 57.14286
6 5 4 3 2 1
50%
∆
%
lantai
Zulfikar Sya’ban 4110401 - 021
1.64 -1.1 -203.704 1.31 -0.81 -162 0.83 -0.45 -118.421 0.39 0.02 4.878049 0.23 0.1 30.30303 0.09 0.05 35.71429
6 5 4 3 2 1
Tanpa perb. Kolom 0.54 0.5 0.38 0.41 0.33 0.14
Tanpa perb. Kolom 0.54 0.5 0.38 0.41 0.33 0.14
Tanpa perb. Kolom 0.54 0.5 0.38 0.41 0.33 0.14
20%
∆
%
1.01 0.91 0.73 0.48 0.28 0.1
-0.47 -0.41 -0.35 -0.07 0.05 0.04
-87.037 -82 -92.1053 -17.0732 15.15152 28.57143
40%
∆
%
0.39 0.4 0.37 0.28 0.2 0.09
0.15 0.1 0.01 0.13 0.13 0.05
27.77778 20 2.631579 31.70732 39.39394 35.71429
60%
∆
%
0.18 0.28 0.42 0.44 0.33 0.14
0.36 0.22 -0.04 -0.03 0 0
66.66667 44 -10.5263 -7.31707 0 0
V- 73
Tugas Akhir
BAB V Pembahasan Masalah
Tabel 5.61 Perbedaan displacement pada titik 55 akibat perbesaran 10% - 60%
lantai
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
lantai
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
lantai
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
Tanpa perb. Kolom 0.92 0.85 0.7 0.83 0.34 0.15 0.31 0.41 0.33 0.15 Tanpa perb. Kolom 0.92 0.85 0.7 0.83 0.34 0.15 0.31 0.41 0.33 0.15
Tanpa perb. Kolom 0.92 0.85 0.7 0.83 0.34 0.15 0.31 0.41 0.33 0.15
10%
∆
%
lantai
0.64 1 1.38 1.31 0.66 0.4 0.46 0.74 0.62 0.27
0.28 -0.15 -0.68 -0.48 -0.32 -0.25 -0.15 -0.33 -0.29 -0.12
30.43478 -17.6471 -97.1429 -57.8313 -94.1176 -166.667 -48.3871 -80.4878 -87.8788 -80
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30%
∆
%
lantai
1.69 0.84 0.34 1.15 1.25 0.98 0.56 0.19 0.16 0.07
-0.77 0.01 0.36 -0.32 -0.91 -0.83 -0.25 0.22 0.17 0.08
-83.6957 1.176471 51.42857 -38.5542 -267.647 -553.333 -80.6452 53.65854 51.51515 53.33333
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
50%
∆
%
lantai
0.87 0.33 1.04 1.72 1.64 1.31 0.83 0.39 0.28 0.13
0.05 0.52 -0.34 -0.89 -1.3 -1.16 -0.52 0.02 0.05 0.02
5.434783 61.17647 -48.5714 -107.229 -382.353 -773.333 -167.742 4.878049 15.15152 13.33333
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
Zulfikar Sya’ban 4110401 - 021
Tanpa perb. Kolom 0.92 0.85 0.7 0.83 0.34 0.15 0.31 0.41 0.33 0.15 Tanpa perb. Kolom 0.92 0.85 0.7 0.83 0.34 0.15 0.31 0.41 0.33 0.15
20%
∆
%
0.94 0.78 0.56 0.66 0.43 0.28 0.14 0.11 0.08 0.04
-0.02 0.07 0.14 0.17 -0.09 -0.13 0.17 0.3 0.25 0.11
-2.17391 8.235294 20 20.48193 -26.4706 -86.6667 54.83871 73.17073 75.75758 73.33333
40%
∆
%
0.79 0.94 1.02 0.73 0.2 0.18 0.14 0.23 0.19 0.09
0.13 -0.09 -0.32 0.1 0.14 -0.03 0.17 0.18 0.14 0.06
14.13043 -10.5882 -45.7143 12.04819 41.17647 -20 54.83871 43.90244 42.42424 40
Tanpa perb. 60% Kolom 0.92 0.73 0.85 0.59 0.7 0.37 0.83 0.26 0.34 0.19 0.15 0.28 0.31 0.42 0.41 0.44 0.33 0.33 0.15 0.14
∆
%
0.19 0.26 0.33 0.57 0.15 -0.13 -0.11 -0.03 0 0.01
20.65217 30.58824 47.14286 68.6747 44.11765 -86.6667 -35.4839 -7.31707 0 6.666667
V- 74
Tugas Akhir
Zulfikar Sya’ban 4110401 - 021
BAB V Pembahasan Masalah
V- 75
Tugas Akhir
Zulfikar Sya’ban 4110401 - 021
BAB V Pembahasan Masalah
V- 76
Tugas Akhir
Zulfikar Sya’ban 4110401 - 021
BAB V Pembahasan Masalah
V- 77
Tugas Akhir
BAB V Pembahasan Masalah
5.3 Perbandingan Menggunakan Perkakuan Perbesaran Kolom Sudut Luar Dan Perbesaran Kolom Sudut Dalam .
Disini penulis mencoba untuk membandingkan hasil-hasil yang telah di paparkan pada sub-bab sebelumnya yaitu dari lendutan gedung dan nilai poin displcement. Dengan perbandingan ini penulis mencoba untuk mengetahui apakah perkakuan gedung dengan perbesaran kolom tersebut cukup efektif dalam untuk digunakan pada studi kasus tersebut.
5.3.1
Perbandingan Drift Perbesaran Kolom Sudut Luar Dan Perbesaran Kolom Sudut Dalam. Perbandingan ini didasarkan pada hasil yang telah dicapai sebelumnya
yaitu pada sub-bab 5.14 dan 5.24, karena secara garis besar perbandingan tersebut hampir sama maka perbadinganyang dijelaskan dalam tabel dan grafik seperti dibawah ini adalah drift pada arah X saja. Tabel 5.62 Perbandingan nilai drift perbesaran kolom sudut luar dan kolom sudut dalam 10 % kekakuan total
Lantai
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
Zulfikar Sya’ban 4110401 - 021
TANPA PERB 0.001433 0.001679 0.001295 0.001582 0.00082 0.000759 0.000351 0.000187 0.000472 0.000364
Perb.Kolom Sudut Luar 0.00185 0.002411 0.001562 0.000392 0.000569 0.000769 0.000526 0.000117 0.000238 0.00022
Perb.Kolom Sudut Dalam 0.000905 0.000939 0.000427 0.001635 0.001408 0.001418 0.0007 0.000306 0.000868 0.000681
V- 78
Tugas Akhir
BAB V Pembahasan Masalah
Grafik 5.37 Perbandingan nilai drift perbesaran kolom sudut luar dan kolom sudut dalam 10 % kekakuan total. Tabel 5.63 Perbandingan nilai drift perbesaran kolom sudut luar dan kolom sudut dalam 20 % kekakuan total Lantai
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
TANPA PERB 0.001433 0.001679 0.001295 0.001582 0.00082 0.000759 0.000351 0.000187 0.000472 0.000364
Perb.Kolom Sudut Luar 0.001014 0.001146 0.000228 0.001222 0.000922 0.000871 0.000418 0.000391 0.000798 0.000589
Perb.Kolom Sudut Dalam 0.001084 0.00106 0.000349 0.001747 0.000791 0.000572 0.000354 0.000352 0.000574 0.000408
Grafik 5.38 Perbandingan nilai drift perbesaran kolom sudut luar dan kolom sudut dalam 20 % kekakuan total.
Zulfikar Sya’ban 4110401 - 021
V- 79
Tugas Akhir
BAB V Pembahasan Masalah
Tabel 5.64 Perbandingan nilai drif perbesaran kolom sudut luar dan kolom sudut dalam 30 % kekakuan total.
Lantai
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
TANPA PERB 0.001433 0.001679 0.001295 0.001582 0.00082 0.000759 0.000351 0.000187 0.000472 0.000364
Perb.Kolom Sudut Luar 0.002124 0.002934 0.002043 0.000268 0.000679 0.001069 0.000945 0.000538 0.000703 0.000466
Perb.Kolom Sudut Dalam 0.002124 0.002934 0.002043 0.000268 0.000679 0.001069 0.000945 0.000538 0.000703 0.000466
Grafik 5.39 Perbandingan nilai drift perbesaran kolom sudut luar dan kolom sudut dalam 30 % kekakuan total.
Zulfikar Sya’ban 4110401 - 021
V- 80
Tugas Akhir
Tabel 5.65
BAB V Pembahasan Masalah
Perbandingan nilai drift perbesaran kolom sudut luar dan kolom sudut dalam 40 % kekakuan total.
Lantai
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
TANPA PERB 0.001433 0.001679 0.001295 0.001582 0.00082 0.000759 0.000351 0.000187 0.000472 0.000364
Perb.Kolom Sudut Luar 0.00189 0.002375 0.001023 0.000978 0.000882 0.001033 0.000821 0.000282 0.000282 0.000231
Perb.Kolom Sudut Dalam 0.00189 0.002375 0.001023 0.000978 0.000882 0.001033 0.000821 0.000282 0.000282 0.000231
Grafik 5.40 Perbandingan nilai drift perbesaran kolom sudut luar dan kolom sudut dalam 40 % kekakuan total.
Zulfikar Sya’ban 4110401 - 021
V- 81
Tugas Akhir
BAB V Pembahasan Masalah
Tabel 5.66 Perbandingan nilai drift perbesaran kolom sudut luar dan kolom sudut dalam 50 % kekakuan total.
Lantai
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
TANPA PERB 0.001433 0.001679 0.001295 0.001582 0.00082 0.000759 0.000351 0.000187 0.000472 0.000364
Perb.Kolom Sudut Luar 0.000794 0.000768 0.000247 0.001393 0.000856 0.000594 0.000148 0.000857 0.001265 0.000855
Perb.Kolom Sudut Dalam 0.002031 0.002738 0.0017 0.00019 0.000841 0.001197 0.00111 0.000567 0.000314 0.000204
Grafik 5.41 Perbandingan nilai drift perbesaran kolom sudut luar dan kolom sudut dalam 50 % kekakuan total.
Zulfikar Sya’ban 4110401 - 021
V- 82
Tugas Akhir
BAB V Pembahasan Masalah
Tabel 5.67 Perbandingan perbesaran kolom sudut luar dan kolom sudut dalam 60 % kekakuan total.
Lantai
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
TANPA PERB 0.001433 0.001679 0.001295 0.001582 0.00082 0.000759 0.000351 0.000187 0.000472 0.000364
Perb.Kolom Sudut Luar 0.001653 0.001997 0.001012 0.001001 0.000494 0.000453 0.000379 0.000228 0.000398 0.000283
Perb.Kolom Sudut Dalam 0.002519 0.003552 0.002601 0.000664 0.000433 0.000681 0.000542 0.000281 0.000482 0.000346
Grafik 5.42 Perbandingan perbesaran kolom sudut luar dan kolom sudut dalam 60 % kekakuan total.
Zulfikar Sya’ban 4110401 - 021
V- 83
Tugas Akhir
Bab VI Penutup
BAB VI PENUTUP
6.1
Kesimpulan
Dari hasil kajian yang telah dilakukan sebelumnya, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : •
Kajian Efektifitas Penggunan sistem perkakuan perbesaran kolom sudut luar dan dalam pada gedung asimetris telah dilakukan.
•
Dari hasil analisis yang telah dilakukan ternyata pengunaan mode tinggi sangat berpengaruh dalam menganalsis gedung.Perbandingan struktur dengan menggunakan 10 mode den 3 mode pada drift arah X rata – rata > 250 % - 1800 %. Sedangkan pada drift arah Y nilai perbandingan antara penggunaan 10 mode dan 3 mode rata 300 % - 1300 %.
•
Perkakuan yang digunakan pada studi gedung asimetris tipe I ternyata tidak efektif dalam mengurangi nilai drift,dan displacement.
•
Pada perkakuan perbesaran kolom sudut luar yang paling efektif jika mengalokasikan 50-60% kekakuan total, namun hal tersebut hanya mampu mengurangi drift pada lantai 1-8 saja sedangkan pada lantai 9 dan 10 nilai drif dan displacementnya bertambah.
•
Pada perkakuan perbesaran kolom sudut dalam,perbesaran yang paling efektif adalah jika mealokasiakan 60% kekakuan total namun sama halnya
Zulfikar Sya’ban (4110401-021)
VI- 1
Tugas Akhir
Bab VI Penutup
pada perkakuan kolom sudut luar, sistem perkakuan tersebut hanya mampu mengurangi nilai drift dan displacement pada lantai bawah saja. •
Jika ditinjau secara umum baik perbesaran kolom sudut luar maupun sudut dalam mampu mengurangi nilai displacement pada lantai 1-4 dan lantai 8-10 sedangkan pada daerah lantai yang memiliki perbedaan tinggi (lantai 5,6,7) nilai displacementnya bertambah.
6.2 Saran •
Karena keterbatasan waktu penelitian, kajian hanya ditinjau berdasarkan nilai
drif
dan
displacement,
kesimpulan
struktur
tersebut
tidak
menggambarkan perbandingan tulangannya. Untuk itu perlu diketahui jumlah tulangan dari masing-masing struktur sehingga dapat ditarik kesempulan yang lebih mendalam. •
Mode tinggi perlu digunakan dalam menganalsis struktur gedung dengan bentuk yang asimetris.
•
Untuk mendapatkan sistem perkakuan yang lebih optimum maka perlu ditinjau dengan mengunakan sistem perkakuan gedung yang lain.
Zulfikar Sya’ban (4110401-021)
VI- 2
ETABS v9.0.4
File:MODEL 3D
L O A D I N G
COMBO TYPE
COMB1 COMB2
ADD ADD
COMB3
ADD
COMB5
ADD
ADD
August 26, 2008 15:15
C O M B I N A T I O N S
COMBO
COMB4
Units:Kgf-m
CASE
CASE TYPE
SCALE FACTOR
DL DL LL DL LL MODE MODE MODE DL LL MODE MODE MODE MODE MODE MODE DL LL MODE MODE MODE MODE MODE MODE MODE MODE MODE MODE
Static Static Static Static Static Mode Mode Mode Static Static Mode Mode Mode Mode Mode Mode Static Static Mode Mode Mode Mode Mode Mode Mode Mode Mode Mode
1.4000 1.2000 1.6000 1.2000 1.0000 1.0000 1.0000 1.0000 1.2000 1.0000 1.0000 1.0000 1.0000 1.0000 1.0000 1.0000 0.9000 1.0000 1.0000 1.0000 1.0000 1.0000 1.0000 1.0000 1.0000 1.0000 1.0000 1.0000
1 2 3 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
PAGE 1
ETABS v9.0.4
File:MODEL 3D
C O N C R E T E
C O D E
Units:Kgf-m
August 26, 2008 15:15
P R E F E R E N C E S
Code
: ACI 318-99
Time-History Design Type Consider Minimum Eccentricity Number of Interaction Curves Number of Interaction Points Pattern Live Load Factor Utilization Factor Limit
: Envelopes : : 24 : 11 : 0.750 : 0.950
Phi Phi Phi Phi
: : : :
(Bending/Tension) (Compression Tied) (Compression Spiral) (Shear)
0.900 0.700 0.750 0.850
PAGE 2
ETABS v9.0.4
File:MODEL 3D
M A T E R I A L
Units:Kgf-m
P R O P E R T Y
August 26, 2008 15:15
D A T A
MATERIAL NAME
MATERIAL TYPE
DESIGN TYPE
MATERIAL DIR/PLANE
CONC
Iso
Concrete
All
M A T E R I A L MATERIAL NAME CONC
P R O P E R T Y MASS PER UNIT VOL
WEIGHT PER UNIT VOL
2.4480E+02
2.4026E+03
M A T E R I A L
D E S I G N
MATERIAL NAME
LIGHTWEIGHT CONCRETE
CONC
No
M A S S
D A T A
CONCRETE FC
PAGE 3
MODULUS OF ELASTICITY
POISSON'S RATIO
2531000000.0
0.2000
A N D
F O R REBAR FY
THERMAL COEFF
9.9000E-061054583333.3
W E I G H T
C O N C R E T E
M A T E R I A L S
REBAR FYS
LIGHTWT REDUC FACT
3569006.700 40788648.00 40788648.00
N/A
SHEAR MODULUS
ETABS v9.0.4
File:MODEL 3D
C O N C R E T E
C O L U M N
Units:Kgf-m
August 26, 2008 15:15
P R O P E R T Y
SECTION LABEL
MAT LABEL
COLUMN DEPTH
COLUMN WIDTH
K40X40 K50X50 K65X65
CONC CONC CONC
0.400 0.500 0.650
0.400 0.500 0.650
REBAR PATTERN
PAGE 4
D A T A CONCRETE COVER
BAR AREA
Section type is SD Section. Section type is SD Section. Section type is SD Section.
ETABS v9.0.4
File:MODEL 3D
C O N C R E T E
B E A M
Units:Kgf-m
August 26, 2008 15:15
P R O P E R T Y
PAGE 5
D A T A
SECTION LABEL
MAT LABEL
BEAM DEPTH
BEAM WIDTH
TOP COVER
BOTTOM COVER
REBAR AT-1
REBAR AT-2
REBAR AB-1
REBAR AB-2
ConcBm T52X25 L52X25
CONC CONC CONC
0.457 0.520 0.520
0.305 1.250 0.667
4.572E-02 1.520E-02 5.200E-02
4.572E-02 1.520E-02 5.200E-02
0.000 0.000 0.000
0.000 0.000 0.000
0.000 0.000 0.000
0.000 0.000 0.000
ETABS v9.0.4
File:MODEL 3D
C O N C R E T E
Units:Kgf-m
C O L U M N
STORY ID
COLUMN LINE
STORY6 STORY5 STORY4 STORY3 STORY2 STORY1 STORY6 STORY5 STORY4 STORY3 STORY2 STORY1 STORY6 STORY5 STORY4 STORY3 STORY2 STORY1 STORY10 STORY9 STORY8 STORY7 STORY6 STORY5 STORY4 STORY3 STORY2 STORY1 STORY10 STORY9 STORY8 STORY7 STORY6 STORY5 STORY4 STORY3 STORY2 STORY1 STORY10 STORY9 STORY8 STORY7 STORY6 STORY5 STORY4 STORY3 STORY2 STORY1 STORY10 STORY9 STORY8 STORY7 STORY6 STORY5 STORY4 STORY3 STORY2 STORY1 STORY6 STORY5 STORY4 STORY3 STORY2 STORY1 STORY6 STORY5 STORY4 STORY3 STORY2 STORY1 STORY6 STORY5 STORY4 STORY3 STORY2 STORY1 STORY10 STORY9 STORY8 STORY7
C1 C1 C1 C1 C1 C1 C2 C2 C2 C2 C2 C2 C3 C3 C3 C3 C3 C3 C5 C5 C5 C5 C5 C5 C5 C5 C5 C5 C6 C6 C6 C6 C6 C6 C6 C6 C6 C6 C7 C7 C7 C7 C7 C7 C7 C7 C7 C7 C8 C8 C8 C8 C8 C8 C8 C8 C8 C8 C9 C9 C9 C9 C9 C9 C10 C10 C10 C10 C10 C10 C11 C11 C11 C11 C11 C11 C13 C13 C13 C13
August 26, 2008 15:15
D E S I G N
SECTION FRAMING ID TYPE K50X50 K50X50 K50X50 K65X65 K65X65 K65X65 K50X50 K50X50 K50X50 K65X65 K65X65 K65X65 K50X50 K50X50 K50X50 K65X65 K65X65 K65X65 K40X40 K40X40 K40X40 K40X40 K50X50 K50X50 K50X50 K65X65 K65X65 K65X65 K40X40 K40X40 K40X40 K40X40 K50X50 K50X50 K50X50 K65X65 K65X65 K65X65 K40X40 K40X40 K40X40 K40X40 K50X50 K50X50 K50X50 K65X65 K65X65 K65X65 K40X40 K40X40 K40X40 K40X40 K50X50 K50X50 K50X50 K65X65 K65X65 K65X65 K50X50 K50X50 K50X50 K65X65 K65X65 K65X65 K50X50 K50X50 K50X50 K65X65 K65X65 K65X65 K50X50 K50X50 K50X50 K65X65 K65X65 K65X65 K40X40 K40X40 K40X40 K40X40
SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC
E L E M E N T
PAGE 6
I N F O R M A T I O N
RLLF L_RATIO L_RATIO FACTOR MAJOR MINOR 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000
0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870
0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870
K MAJOR
K MINOR
1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000
1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000
(ACI 318-99)
ETABS v9.0.4
File:MODEL 3D
C O N C R E T E
Units:Kgf-m
C O L U M N
STORY ID
COLUMN LINE
STORY6 STORY5 STORY4 STORY3 STORY2 STORY1 STORY10 STORY9 STORY8 STORY7 STORY6 STORY5 STORY4 STORY3 STORY2 STORY1 STORY10 STORY9 STORY8 STORY7 STORY6 STORY5 STORY4 STORY3 STORY2 STORY1 STORY10 STORY9 STORY8 STORY7 STORY6 STORY5 STORY4 STORY3 STORY2 STORY1 STORY6 STORY5 STORY4 STORY3 STORY2 STORY1 STORY6 STORY5 STORY4 STORY3 STORY2 STORY1 STORY6 STORY5 STORY4 STORY3 STORY2 STORY1 STORY10 STORY9 STORY8 STORY7 STORY6 STORY5 STORY4 STORY3 STORY2 STORY1 STORY10 STORY9 STORY8 STORY7 STORY6 STORY5 STORY4 STORY3 STORY2 STORY1 STORY10 STORY9 STORY8 STORY7 STORY6 STORY5
C13 C13 C13 C13 C13 C13 C14 C14 C14 C14 C14 C14 C14 C14 C14 C14 C15 C15 C15 C15 C15 C15 C15 C15 C15 C15 C16 C16 C16 C16 C16 C16 C16 C16 C16 C16 C17 C17 C17 C17 C17 C17 C18 C18 C18 C18 C18 C18 C19 C19 C19 C19 C19 C19 C20 C20 C20 C20 C20 C20 C20 C20 C20 C20 C22 C22 C22 C22 C22 C22 C22 C22 C22 C22 C23 C23 C23 C23 C23 C23
August 26, 2008 15:15
D E S I G N
SECTION FRAMING ID TYPE K50X50 K50X50 K50X50 K65X65 K65X65 K65X65 K40X40 K40X40 K40X40 K40X40 K50X50 K50X50 K50X50 K65X65 K65X65 K65X65 K40X40 K40X40 K40X40 K40X40 K50X50 K50X50 K50X50 K65X65 K65X65 K65X65 K40X40 K40X40 K40X40 K40X40 K50X50 K50X50 K50X50 K65X65 K65X65 K65X65 K50X50 K50X50 K50X50 K65X65 K65X65 K65X65 K50X50 K50X50 K50X50 K65X65 K65X65 K65X65 K50X50 K50X50 K50X50 K65X65 K65X65 K65X65 K40X40 K40X40 K40X40 K40X40 K50X50 K50X50 K50X50 K65X65 K65X65 K65X65 K40X40 K40X40 K40X40 K40X40 K50X50 K50X50 K50X50 K65X65 K65X65 K65X65 K40X40 K40X40 K40X40 K40X40 K50X50 K50X50
SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC
E L E M E N T
PAGE 7
I N F O R M A T I O N
RLLF L_RATIO L_RATIO FACTOR MAJOR MINOR 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000
0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870
0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870
K MAJOR
K MINOR
1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000
1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000
(ACI 318-99)
ETABS v9.0.4
File:MODEL 3D
C O N C R E T E
Units:Kgf-m
C O L U M N
STORY ID
COLUMN LINE
STORY4 STORY3 STORY2 STORY1 STORY10 STORY9 STORY8 STORY7 STORY6 STORY5 STORY4 STORY3 STORY2 STORY1 STORY6 STORY5 STORY4 STORY3 STORY2 STORY1 STORY6 STORY5 STORY4 STORY3 STORY2 STORY1 STORY6 STORY5 STORY4 STORY3 STORY2 STORY1 STORY10 STORY9 STORY8 STORY7 STORY6 STORY5 STORY4 STORY3 STORY2 STORY1 STORY10 STORY9 STORY8 STORY7 STORY6 STORY5 STORY4 STORY3 STORY2 STORY1 STORY10 STORY9 STORY8 STORY7 STORY6 STORY5 STORY4 STORY3 STORY2 STORY1 STORY10 STORY9 STORY8 STORY7 STORY6 STORY5 STORY4 STORY3 STORY2 STORY1 STORY6 STORY5 STORY4 STORY3 STORY2 STORY1 STORY6 STORY5
C23 C23 C23 C23 C24 C24 C24 C24 C24 C24 C24 C24 C24 C24 C25 C25 C25 C25 C25 C25 C26 C26 C26 C26 C26 C26 C27 C27 C27 C27 C27 C27 C28 C28 C28 C28 C28 C28 C28 C28 C28 C28 C29 C29 C29 C29 C29 C29 C29 C29 C29 C29 C31 C31 C31 C31 C31 C31 C31 C31 C31 C31 C32 C32 C32 C32 C32 C32 C32 C32 C32 C32 C33 C33 C33 C33 C33 C33 C34 C34
August 26, 2008 15:15
D E S I G N
SECTION FRAMING ID TYPE K50X50 K65X65 K65X65 K65X65 K40X40 K40X40 K40X40 K40X40 K50X50 K50X50 K50X50 K65X65 K65X65 K65X65 K50X50 K50X50 K50X50 K65X65 K65X65 K65X65 K50X50 K50X50 K50X50 K65X65 K65X65 K65X65 K50X50 K50X50 K50X50 K65X65 K65X65 K65X65 K40X40 K40X40 K40X40 K40X40 K50X50 K50X50 K50X50 K65X65 K65X65 K65X65 K40X40 K40X40 K40X40 K40X40 K50X50 K50X50 K50X50 K65X65 K65X65 K65X65 K40X40 K40X40 K40X40 K40X40 K50X50 K50X50 K50X50 K65X65 K65X65 K65X65 K40X40 K40X40 K40X40 K40X40 K50X50 K50X50 K50X50 K65X65 K65X65 K65X65 K50X50 K50X50 K50X50 K65X65 K65X65 K65X65 K50X50 K50X50
SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC
E L E M E N T
PAGE 8
I N F O R M A T I O N
RLLF L_RATIO L_RATIO FACTOR MAJOR MINOR 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000
0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870
0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870
K MAJOR
K MINOR
1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000
1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000
(ACI 318-99)
ETABS v9.0.4
File:MODEL 3D
C O N C R E T E
Units:Kgf-m
C O L U M N
STORY ID
COLUMN LINE
STORY4 STORY3 STORY2 STORY1 STORY6 STORY5 STORY4 STORY3 STORY2 STORY1 STORY10 STORY9 STORY8 STORY7 STORY6 STORY5 STORY4 STORY3 STORY2 STORY1 STORY10 STORY9 STORY8 STORY7 STORY6 STORY5 STORY4 STORY3 STORY2 STORY1 STORY10 STORY9 STORY8 STORY7 STORY6 STORY5 STORY4 STORY3 STORY2 STORY1 STORY10 STORY9 STORY8 STORY7 STORY6 STORY5 STORY4 STORY3 STORY2 STORY1 STORY6 STORY5 STORY4 STORY3 STORY2 STORY1 STORY6 STORY5 STORY4 STORY3 STORY2 STORY1 STORY6 STORY5 STORY4 STORY3 STORY2 STORY1 STORY10 STORY9 STORY8 STORY7 STORY6 STORY5 STORY4 STORY3 STORY2 STORY1 STORY10 STORY9
C34 C34 C34 C34 C35 C35 C35 C35 C35 C35 C36 C36 C36 C36 C36 C36 C36 C36 C36 C36 C37 C37 C37 C37 C37 C37 C37 C37 C37 C37 C38 C38 C38 C38 C38 C38 C38 C38 C38 C38 C40 C40 C40 C40 C40 C40 C40 C40 C40 C40 C41 C41 C41 C41 C41 C41 C42 C42 C42 C42 C42 C42 C43 C43 C43 C43 C43 C43 C44 C44 C44 C44 C44 C44 C44 C44 C44 C44 C45 C45
August 26, 2008 15:15
D E S I G N
SECTION FRAMING ID TYPE K50X50 K65X65 K65X65 K65X65 K50X50 K50X50 K50X50 K65X65 K65X65 K65X65 K40X40 K40X40 K40X40 K40X40 K50X50 K50X50 K50X50 K65X65 K65X65 K65X65 K40X40 K40X40 K40X40 K40X40 K50X50 K50X50 K50X50 K65X65 K65X65 K65X65 K40X40 K40X40 K40X40 K40X40 K50X50 K50X50 K50X50 K65X65 K65X65 K65X65 K40X40 K40X40 K40X40 K40X40 K50X50 K50X50 K50X50 K65X65 K65X65 K65X65 K50X50 K50X50 K50X50 K65X65 K65X65 K65X65 K50X50 K50X50 K50X50 K65X65 K65X65 K65X65 K50X50 K50X50 K50X50 K65X65 K65X65 K65X65 K40X40 K40X40 K40X40 K40X40 K50X50 K50X50 K50X50 K65X65 K65X65 K65X65 K40X40 K40X40
SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC
E L E M E N T
PAGE 9
I N F O R M A T I O N
RLLF L_RATIO L_RATIO FACTOR MAJOR MINOR 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000
0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870
0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870
K MAJOR
K MINOR
1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000
1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000
(ACI 318-99)
ETABS v9.0.4
File:MODEL 3D
C O N C R E T E
Units:Kgf-m
C O L U M N
STORY ID
COLUMN LINE
STORY8 STORY7 STORY6 STORY5 STORY4 STORY3 STORY2 STORY1 STORY10 STORY9 STORY8 STORY7 STORY6 STORY5 STORY4 STORY3 STORY2 STORY1 STORY10 STORY9 STORY8 STORY7 STORY6 STORY5 STORY4 STORY3 STORY2 STORY1 STORY6 STORY5 STORY4 STORY3 STORY2 STORY1 STORY6 STORY5 STORY4 STORY3 STORY2 STORY1 STORY6 STORY5 STORY4 STORY3 STORY2 STORY1 STORY10 STORY9 STORY8 STORY7 STORY6 STORY5 STORY4 STORY3 STORY2 STORY1 STORY10 STORY9 STORY8 STORY7 STORY6 STORY5 STORY4 STORY3 STORY2 STORY1 STORY10 STORY9 STORY8 STORY7 STORY6 STORY5 STORY4 STORY3 STORY2 STORY1 STORY10 STORY9 STORY8 STORY7
C45 C45 C45 C45 C45 C45 C45 C45 C46 C46 C46 C46 C46 C46 C46 C46 C46 C46 C47 C47 C47 C47 C47 C47 C47 C47 C47 C47 C49 C49 C49 C49 C49 C49 C50 C50 C50 C50 C50 C50 C51 C51 C51 C51 C51 C51 C52 C52 C52 C52 C52 C52 C52 C52 C52 C52 C53 C53 C53 C53 C53 C53 C53 C53 C53 C53 C54 C54 C54 C54 C54 C54 C54 C54 C54 C54 C55 C55 C55 C55
August 26, 2008 15:15
D E S I G N
SECTION FRAMING ID TYPE K40X40 K40X40 K50X50 K50X50 K50X50 K65X65 K65X65 K65X65 K40X40 K40X40 K40X40 K40X40 K50X50 K50X50 K50X50 K65X65 K65X65 K65X65 K40X40 K40X40 K40X40 K40X40 K50X50 K50X50 K50X50 K65X65 K65X65 K65X65 K50X50 K50X50 K50X50 K65X65 K65X65 K65X65 K50X50 K50X50 K50X50 K65X65 K65X65 K65X65 K50X50 K50X50 K50X50 K65X65 K65X65 K65X65 K40X40 K40X40 K40X40 K40X40 K50X50 K50X50 K50X50 K65X65 K65X65 K65X65 K40X40 K40X40 K40X40 K40X40 K50X50 K50X50 K50X50 K65X65 K65X65 K65X65 K40X40 K40X40 K40X40 K40X40 K50X50 K50X50 K50X50 K65X65 K65X65 K65X65 K40X40 K40X40 K40X40 K40X40
SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC
E L E M E N T
PAGE 10
I N F O R M A T I O N
RLLF L_RATIO L_RATIO FACTOR MAJOR MINOR 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000
0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870
0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870
K MAJOR
K MINOR
1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000
1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000
(ACI 318-99)
ETABS v9.0.4
File:MODEL 3D
C O N C R E T E
Units:Kgf-m
C O L U M N
STORY ID
COLUMN LINE
STORY6 STORY5 STORY4 STORY3 STORY2 STORY1
C55 C55 C55 C55 C55 C55
August 26, 2008 15:15
D E S I G N
SECTION FRAMING ID TYPE K50X50 K50X50 K50X50 K65X65 K65X65 K65X65
SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC
E L E M E N T
PAGE 11
I N F O R M A T I O N
RLLF L_RATIO L_RATIO FACTOR MAJOR MINOR 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000
0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870
0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870
K MAJOR
K MINOR
1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000
1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000
(ACI 318-99)
ETABS v9.0.4
File:MODEL 3D
C O N C R E T E
B E A M
STORY ID
BAY ID
STORY10 STORY10 STORY10 STORY10 STORY10 STORY10 STORY10 STORY10 STORY10 STORY10 STORY10 STORY10 STORY10 STORY10 STORY10 STORY10 STORY10 STORY10 STORY10 STORY10 STORY10 STORY10 STORY10 STORY10 STORY10 STORY10 STORY10 STORY10 STORY10 STORY10 STORY10 STORY10 STORY10 STORY10 STORY10 STORY10 STORY10 STORY10 STORY10 STORY10 STORY10 STORY10 STORY10 STORY10 STORY10 STORY9 STORY9 STORY9 STORY9 STORY9 STORY9 STORY9 STORY9 STORY9 STORY9 STORY9 STORY9 STORY9 STORY9 STORY9 STORY9 STORY9 STORY9 STORY9 STORY9 STORY9 STORY9 STORY9 STORY9 STORY9 STORY9 STORY9 STORY9 STORY9 STORY9 STORY9 STORY9 STORY9 STORY9 STORY9
B4 B5 B6 B10 B11 B12 B16 B17 B18 B22 B23 B24 B28 B29 B30 B34 B35 B36 B40 B41 B42 B61 B62 B63 B64 B65 B66 B67 B68 B69 B70 B71 B72 B73 B74 B75 B76 B77 B78 B79 B80 B81 B82 B83 B84 B4 B5 B6 B10 B11 B12 B16 B17 B18 B22 B23 B24 B28 B29 B30 B34 B35 B36 B40 B41 B42 B61 B62 B63 B64 B65 B66 B67 B68 B69 B70 B71 B72 B73 B74
Units:Kgf-m D E S I G N SECTION FRAMING ID TYPE L52X25 L52X25 L52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 L52X25 L52X25 L52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 L52X25 L52X25 L52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25
SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC
August 26, 2008 15:15 E L E M E N T
PAGE 12
I N F O R M A T I O N
RLLF L_RATIO L_RATIO FACTOR MAJOR MINOR 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000
0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920
0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920
(ACI 318-99)
ETABS v9.0.4
File:MODEL 3D
C O N C R E T E
B E A M
STORY ID
BAY ID
STORY9 STORY9 STORY9 STORY9 STORY9 STORY9 STORY9 STORY9 STORY9 STORY9 STORY8 STORY8 STORY8 STORY8 STORY8 STORY8 STORY8 STORY8 STORY8 STORY8 STORY8 STORY8 STORY8 STORY8 STORY8 STORY8 STORY8 STORY8 STORY8 STORY8 STORY8 STORY8 STORY8 STORY8 STORY8 STORY8 STORY8 STORY8 STORY8 STORY8 STORY8 STORY8 STORY8 STORY8 STORY8 STORY8 STORY8 STORY8 STORY8 STORY8 STORY8 STORY8 STORY8 STORY8 STORY8 STORY7 STORY7 STORY7 STORY7 STORY7 STORY7 STORY7 STORY7 STORY7 STORY7 STORY7 STORY7 STORY7 STORY7 STORY7 STORY7 STORY7 STORY7 STORY7 STORY7 STORY7 STORY7 STORY7 STORY7 STORY7
B75 B76 B77 B78 B79 B80 B81 B82 B83 B84 B4 B5 B6 B10 B11 B12 B16 B17 B18 B22 B23 B24 B28 B29 B30 B34 B35 B36 B40 B41 B42 B61 B62 B63 B64 B65 B66 B67 B68 B69 B70 B71 B72 B73 B74 B75 B76 B77 B78 B79 B80 B81 B82 B83 B84 B4 B5 B6 B10 B11 B12 B16 B17 B18 B22 B23 B24 B28 B29 B30 B34 B35 B36 B40 B41 B42 B61 B62 B63 B64
Units:Kgf-m D E S I G N SECTION FRAMING ID TYPE T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 L52X25 L52X25 L52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 L52X25 L52X25 L52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25
SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC
August 26, 2008 15:15 E L E M E N T
PAGE 13
I N F O R M A T I O N
RLLF L_RATIO L_RATIO FACTOR MAJOR MINOR 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000
0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920
0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920
(ACI 318-99)
ETABS v9.0.4
File:MODEL 3D
C O N C R E T E
B E A M
STORY ID
BAY ID
STORY7 STORY7 STORY7 STORY7 STORY7 STORY7 STORY7 STORY7 STORY7 STORY7 STORY7 STORY7 STORY7 STORY7 STORY7 STORY7 STORY7 STORY7 STORY7 STORY7 STORY6 STORY6 STORY6 STORY6 STORY6 STORY6 STORY6 STORY6 STORY6 STORY6 STORY6 STORY6 STORY6 STORY6 STORY6 STORY6 STORY6 STORY6 STORY6 STORY6 STORY6 STORY6 STORY6 STORY6 STORY6 STORY6 STORY6 STORY6 STORY6 STORY6 STORY6 STORY6 STORY6 STORY6 STORY6 STORY6 STORY6 STORY6 STORY6 STORY6 STORY6 STORY6 STORY6 STORY6 STORY6 STORY6 STORY6 STORY6 STORY6 STORY6 STORY6 STORY6 STORY6 STORY6 STORY6 STORY6 STORY6 STORY6 STORY6 STORY6
B65 B66 B67 B68 B69 B70 B71 B72 B73 B74 B75 B76 B77 B78 B79 B80 B81 B82 B83 B84 B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 B10 B11 B12 B13 B14 B15 B16 B17 B18 B19 B20 B21 B22 B23 B24 B25 B26 B27 B28 B29 B30 B31 B32 B33 B34 B35 B36 B37 B38 B39 B40 B41 B42 B43 B44 B45 B46 B47 B48 B49 B50 B51 B52 B53 B54 B55 B56 B57 B58 B59 B60
Units:Kgf-m D E S I G N SECTION FRAMING ID TYPE T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25
SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC
August 26, 2008 15:15 E L E M E N T
PAGE 14
I N F O R M A T I O N
RLLF L_RATIO L_RATIO FACTOR MAJOR MINOR 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000
0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900
0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900
(ACI 318-99)
ETABS v9.0.4
File:MODEL 3D
C O N C R E T E
B E A M
STORY ID
BAY ID
STORY6 STORY6 STORY6 STORY6 STORY6 STORY6 STORY6 STORY6 STORY6 STORY6 STORY6 STORY6 STORY6 STORY6 STORY6 STORY6 STORY6 STORY6 STORY6 STORY6 STORY6 STORY6 STORY6 STORY6 STORY5 STORY5 STORY5 STORY5 STORY5 STORY5 STORY5 STORY5 STORY5 STORY5 STORY5 STORY5 STORY5 STORY5 STORY5 STORY5 STORY5 STORY5 STORY5 STORY5 STORY5 STORY5 STORY5 STORY5 STORY5 STORY5 STORY5 STORY5 STORY5 STORY5 STORY5 STORY5 STORY5 STORY5 STORY5 STORY5 STORY5 STORY5 STORY5 STORY5 STORY5 STORY5 STORY5 STORY5 STORY5 STORY5 STORY5 STORY5 STORY5 STORY5 STORY5 STORY5 STORY5 STORY5 STORY5 STORY5
B61 B62 B63 B64 B65 B66 B67 B68 B69 B70 B71 B72 B73 B74 B75 B76 B77 B78 B79 B80 B81 B82 B83 B84 B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 B10 B11 B12 B13 B14 B15 B16 B17 B18 B19 B20 B21 B22 B23 B24 B25 B26 B27 B28 B29 B30 B31 B32 B33 B34 B35 B36 B37 B38 B39 B40 B41 B42 B43 B44 B45 B46 B47 B48 B49 B50 B51 B52 B53 B54 B55 B56
Units:Kgf-m D E S I G N SECTION FRAMING ID TYPE T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25
SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC
August 26, 2008 15:15 E L E M E N T
PAGE 15
I N F O R M A T I O N
RLLF L_RATIO L_RATIO FACTOR MAJOR MINOR 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000
0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900
0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900
(ACI 318-99)
ETABS v9.0.4
File:MODEL 3D
C O N C R E T E
B E A M
STORY ID
BAY ID
STORY5 STORY5 STORY5 STORY5 STORY5 STORY5 STORY5 STORY5 STORY5 STORY5 STORY5 STORY5 STORY5 STORY5 STORY5 STORY5 STORY5 STORY5 STORY5 STORY5 STORY5 STORY5 STORY5 STORY5 STORY5 STORY5 STORY5 STORY5 STORY4 STORY4 STORY4 STORY4 STORY4 STORY4 STORY4 STORY4 STORY4 STORY4 STORY4 STORY4 STORY4 STORY4 STORY4 STORY4 STORY4 STORY4 STORY4 STORY4 STORY4 STORY4 STORY4 STORY4 STORY4 STORY4 STORY4 STORY4 STORY4 STORY4 STORY4 STORY4 STORY4 STORY4 STORY4 STORY4 STORY4 STORY4 STORY4 STORY4 STORY4 STORY4 STORY4 STORY4 STORY4 STORY4 STORY4 STORY4 STORY4 STORY4 STORY4 STORY4
B57 B58 B59 B60 B61 B62 B63 B64 B65 B66 B67 B68 B69 B70 B71 B72 B73 B74 B75 B76 B77 B78 B79 B80 B81 B82 B83 B84 B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 B10 B11 B12 B13 B14 B15 B16 B17 B18 B19 B20 B21 B22 B23 B24 B25 B26 B27 B28 B29 B30 B31 B32 B33 B34 B35 B36 B37 B38 B39 B40 B41 B42 B43 B44 B45 B46 B47 B48 B49 B50 B51 B52
Units:Kgf-m D E S I G N SECTION FRAMING ID TYPE T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25
SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC
August 26, 2008 15:15 E L E M E N T
PAGE 16
I N F O R M A T I O N
RLLF L_RATIO L_RATIO FACTOR MAJOR MINOR 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000
0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900
0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900
(ACI 318-99)
ETABS v9.0.4
File:MODEL 3D
C O N C R E T E
B E A M
STORY ID
BAY ID
STORY4 STORY4 STORY4 STORY4 STORY4 STORY4 STORY4 STORY4 STORY4 STORY4 STORY4 STORY4 STORY4 STORY4 STORY4 STORY4 STORY4 STORY4 STORY4 STORY4 STORY4 STORY4 STORY4 STORY4 STORY4 STORY4 STORY4 STORY4 STORY4 STORY4 STORY4 STORY4 STORY3 STORY3 STORY3 STORY3 STORY3 STORY3 STORY3 STORY3 STORY3 STORY3 STORY3 STORY3 STORY3 STORY3 STORY3 STORY3 STORY3 STORY3 STORY3 STORY3 STORY3 STORY3 STORY3 STORY3 STORY3 STORY3 STORY3 STORY3 STORY3 STORY3 STORY3 STORY3 STORY3 STORY3 STORY3 STORY3 STORY3 STORY3 STORY3 STORY3 STORY3 STORY3 STORY3 STORY3 STORY3 STORY3 STORY3 STORY3
B53 B54 B55 B56 B57 B58 B59 B60 B61 B62 B63 B64 B65 B66 B67 B68 B69 B70 B71 B72 B73 B74 B75 B76 B77 B78 B79 B80 B81 B82 B83 B84 B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 B10 B11 B12 B13 B14 B15 B16 B17 B18 B19 B20 B21 B22 B23 B24 B25 B26 B27 B28 B29 B30 B31 B32 B33 B34 B35 B36 B37 B38 B39 B40 B41 B42 B43 B44 B45 B46 B47 B48
Units:Kgf-m D E S I G N SECTION FRAMING ID TYPE T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25
SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC
August 26, 2008 15:15 E L E M E N T
PAGE 17
I N F O R M A T I O N
RLLF L_RATIO L_RATIO FACTOR MAJOR MINOR 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000
0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870
0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.900 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870
(ACI 318-99)
ETABS v9.0.4
File:MODEL 3D
C O N C R E T E
B E A M
STORY ID
BAY ID
STORY3 STORY3 STORY3 STORY3 STORY3 STORY3 STORY3 STORY3 STORY3 STORY3 STORY3 STORY3 STORY3 STORY3 STORY3 STORY3 STORY3 STORY3 STORY3 STORY3 STORY3 STORY3 STORY3 STORY3 STORY3 STORY3 STORY3 STORY3 STORY3 STORY3 STORY3 STORY3 STORY3 STORY3 STORY3 STORY3 STORY2 STORY2 STORY2 STORY2 STORY2 STORY2 STORY2 STORY2 STORY2 STORY2 STORY2 STORY2 STORY2 STORY2 STORY2 STORY2 STORY2 STORY2 STORY2 STORY2 STORY2 STORY2 STORY2 STORY2 STORY2 STORY2 STORY2 STORY2 STORY2 STORY2 STORY2 STORY2 STORY2 STORY2 STORY2 STORY2 STORY2 STORY2 STORY2 STORY2 STORY2 STORY2 STORY2 STORY2
B49 B50 B51 B52 B53 B54 B55 B56 B57 B58 B59 B60 B61 B62 B63 B64 B65 B66 B67 B68 B69 B70 B71 B72 B73 B74 B75 B76 B77 B78 B79 B80 B81 B82 B83 B84 B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 B10 B11 B12 B13 B14 B15 B16 B17 B18 B19 B20 B21 B22 B23 B24 B25 B26 B27 B28 B29 B30 B31 B32 B33 B34 B35 B36 B37 B38 B39 B40 B41 B42 B43 B44
Units:Kgf-m D E S I G N SECTION FRAMING ID TYPE T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25
SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC
August 26, 2008 15:15 E L E M E N T
PAGE 18
I N F O R M A T I O N
RLLF L_RATIO L_RATIO FACTOR MAJOR MINOR 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000
0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870
0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870
(ACI 318-99)
ETABS v9.0.4
File:MODEL 3D
C O N C R E T E
B E A M
STORY ID
BAY ID
STORY2 STORY2 STORY2 STORY2 STORY2 STORY2 STORY2 STORY2 STORY2 STORY2 STORY2 STORY2 STORY2 STORY2 STORY2 STORY2 STORY2 STORY2 STORY2 STORY2 STORY2 STORY2 STORY2 STORY2 STORY2 STORY2 STORY2 STORY2 STORY2 STORY2 STORY2 STORY2 STORY2 STORY2 STORY2 STORY2 STORY2 STORY2 STORY2 STORY2 STORY1 STORY1 STORY1 STORY1 STORY1 STORY1 STORY1 STORY1 STORY1 STORY1 STORY1 STORY1 STORY1 STORY1 STORY1 STORY1 STORY1 STORY1 STORY1 STORY1 STORY1 STORY1 STORY1 STORY1 STORY1 STORY1 STORY1 STORY1 STORY1 STORY1 STORY1 STORY1 STORY1 STORY1 STORY1 STORY1 STORY1 STORY1 STORY1 STORY1
B45 B46 B47 B48 B49 B50 B51 B52 B53 B54 B55 B56 B57 B58 B59 B60 B61 B62 B63 B64 B65 B66 B67 B68 B69 B70 B71 B72 B73 B74 B75 B76 B77 B78 B79 B80 B81 B82 B83 B84 B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 B10 B11 B12 B13 B14 B15 B16 B17 B18 B19 B20 B21 B22 B23 B24 B25 B26 B27 B28 B29 B30 B31 B32 B33 B34 B35 B36 B37 B38 B39 B40
Units:Kgf-m D E S I G N SECTION FRAMING ID TYPE L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25
SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC
August 26, 2008 15:15 E L E M E N T
PAGE 19
I N F O R M A T I O N
RLLF L_RATIO L_RATIO FACTOR MAJOR MINOR 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000
0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.917 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.917 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.917 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.917 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.917 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.917 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.917
0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.917 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.917 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.917 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.917 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.917 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.917 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.917
(ACI 318-99)
ETABS v9.0.4
File:MODEL 3D
C O N C R E T E
B E A M
STORY ID
BAY ID
STORY1 STORY1 STORY1 STORY1 STORY1 STORY1 STORY1 STORY1 STORY1 STORY1 STORY1 STORY1 STORY1 STORY1 STORY1 STORY1 STORY1 STORY1 STORY1 STORY1 STORY1 STORY1 STORY1 STORY1 STORY1 STORY1 STORY1 STORY1 STORY1 STORY1 STORY1 STORY1 STORY1 STORY1 STORY1 STORY1 STORY1 STORY1 STORY1 STORY1 STORY1 STORY1 STORY1 STORY1
B41 B42 B43 B44 B45 B46 B47 B48 B49 B50 B51 B52 B53 B54 B55 B56 B57 B58 B59 B60 B61 B62 B63 B64 B65 B66 B67 B68 B69 B70 B71 B72 B73 B74 B75 B76 B77 B78 B79 B80 B81 B82 B83 B84
Units:Kgf-m D E S I G N SECTION FRAMING ID TYPE L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 T52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25 L52X25
SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC SWYSPEC
August 26, 2008 15:15 E L E M E N T
PAGE 20
I N F O R M A T I O N
RLLF L_RATIO L_RATIO FACTOR MAJOR MINOR 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000
0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870
0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870 0.870
(ACI 318-99)
ETABS
ETABS v9.0.4 - File: Model 3D - August 26,2008 15:17 3-D View - Kgf-m Units
ETABS
ETABS v9.0.4 - File: Model 3D - August 26,2008 15:18 Elevation View - 1 - Kgf-m Units
ETABS
ETABS v9.0.4 - File: Model 3D - August 26,2008 15:18 Plan View - STORY10 - Elevation 40 - Kgf-m Units
ETABS
ETABS v9.0.4 - File: Model 3D - August 26,2008 15:18 Plan View - STORY6 - Elevation 24 - Kgf-m Units