TREN MASALAH KESEHATAN REPOSISI & EKSISTENSI PROFESI KESEHATAN Adang Bachtiar Ketua Umum Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia 2008
1
Global Trend (dan adaptasi lokal)
Major Migration Flows: 1990s
4 x increase in volume as compared to 1960-75 Source: Population Action International 1994
2
Quadriple Burden Litigatio n Masyarak Society at 24/7 Mainstreami ng Health issue
SISI PENGGUNA
Pelaya nan Kes Global Dimas a Yad
Managerialis me & Public Accountability Internet & Abad Informasi One Window Asean Cost Charter Contaim ent Positiv e Paradi gm SISI PENYEDIA
Managerialisme1 Kebijakan & Manajamen Berbasis Data
•
Nakes harus mampu menguasai dan menggunakan data dalam bekerja Evidence based management skills Analytical & assessment skills Pekerjaan nakes di-audit (akuntabilitas jelas) • Nakes harus mengerti tugas2nya • Kerjakan yg tertulis & tuliskan yang dikerjakan untuk hindari tuntutan hukum (bila ada) Policy & law skills
Managerialisme2 Registrasi-sertifikasi-akreditasi institusi kesehatan dan nakes • Nakes harus: Faham & jalankan Kompetensinya Mengikuti uji-Kompetensi Competency based skills Total Quality Management; Patient safety dan risk management • Nakes harus memperhatikan mutu dalam pelayanannya Ethics aptitude & skills Softskills
Abad Informasi1 Sistem informasi • Terkomputerisasi; Terkoneksi; Terintegrasi Nakes jangan sampai Gaptek Communication & information skills Akuntabilitas informasi pada users/ pengguna/masy • Nakes mampu bekerja sama dengan pengguna/masyarakat dalam bekerja Community participation based works
Abad Informasi2 Knowledge management • Keunggulan kompetitif; Penguasaan pasar; Pemahaman kebutuhan dasar users Nakes faham yang dibutuhkan masy Cultural competence Policy skills System thinking skills
Globalisasi1 Franchising yankes & Standarisasi global • Akreditasi internasional Nakes mendorong standarisasi internasional dimana dia bekerja Global Health skills Policy & law skills
Globalisasi2 Secara politis menyingkirkan pelayanan kesehatan: • local specific/kearifan lokal Peran Nakes adalah mempertahankan kearifan lokal (S.O.P yang agamis, misalnya) Cultural competence • Layanan Sub standard Peran Nakes adalah meningkatkan mutunya Competency based works
DALAM BAHASA REVOLUSI KESEHATAN: Third era in health EPIDEMIOLOGIC REVOLUTIONS: • First era: Against Communicable Disease • Second era: Against Non-Communicable Third era: • RESOURCE FOR EVERYDAY LIFE
Terris, 1983; Breslow, 2003
DALAM BAHASA EKONOMI-SOSIAL: The Paradox of Globalization vs. Localization
“The World is Flat” Thomas L. Friedman New York Times columnist
“The World is Still Round” Robert J. Samuelson Newsweek columnist Kotler,2008
REGIONALISASI SEBAGAI JAWABAN
Globalization
Regionalization
Localization
ICT MEMBUKA LUAS INFORMASI +TRANSPORTASI: BARANG & JASA LBH MURAH BORDERLESS WORLD DUNIA PERSAINGAN MENGINCAR BIAYA TERENDAH (seperti air mengalir pd dataran yang rata=THE WORLD IS FLAT)
ARUS INFORMASI, BARANG & JASA MEMENUHI SELERA REGIONAL KESAMAAN BUDAYA DAN INTERES MASING2 NEGARA BATAS-2 NEGARA MEMILIKI ARTI EKONOMIS YANG UNIK PASAR INTERNAL SUATU NEGARA DIBENTUK OLEH BUDAYA & KEPENTINGAN POLITIK NEGARA SECARA SPESIFIK KEGONCANGAN POLITIK & EKONOMI SUATU NEGARA MENGANCAM KESTABILAN GLOBAL
AFTA MAIN OBJECTIVE TO CREATE AN INTEGRATED REGIONAL MARKET
Harmonisasi Regulasi ASEAN
Harmonisasi Standar dan Keseragama n Pedoman Teknis
ASEAN Single Market (AEC)
12 Priority Sectors for Integration Agro-based products Air-travel Automotive
e-ASEAN Electronics Fisheries
HEALTHCARE Rubber-based products Textiles & apparels Tourism Wood-based products Logistics services
DAMPAK POSITIF2 Ekspansi (bersama) peluang bisnis diluar wilayah regional • Cross-nation Global Education Arus internasional yang meluas dalam hal informasi, expertise, pengetahuan menuju GLOBAL VILLAGE • Tuntutan model pendidikan bertaraf dunia Complex learning Student centred Internasionalisasi riset sebagai pendukug pendidikan • Tuntutan strategi Link & Match (Stronger relationship b/w univ & “works”)
DAMPAK POSITIF3 Pilihan2 luas bagi konsumer • Meningkatnya technical efficiency PT • Meningkatnya mutu PT Kesetaraan gender • Peranan wanita yg lebih luas berpartisipasi dalam PT • Pola pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan gender
DAMPAK POSITIF4 Transparansi dan partisipasi masy dalam proses pembangunan • Akuntabilitas publik dalam PT • Cross border accountability Kulturasi tradisi dan kebiasaan lokal • Pentingnya cultural competence dalam PT
DAMPAK NEGATIF1 Disparitas melebar antara negara2 industri & LDC • World is flat ►LDC sbg obyek ekonomi & industri Aksesibilitas dan ekuitas semakin penting dlm PT Tingkat ketergantungan yang semakin luas • Tereduksi nya keragaman dan kearifan lokal PT Global warming & kerusakan lingk yang semakin parah • Burden/prog kesehatan semakin berat, kebutuhan kompetensi Nakes semakin kompleks
DAMPAK NEGATIF2 Produksi & pemanfaatan barang&jasa yang kurang dibutuhkan (masy setempat) termasuk “communicated disease” • Burden/prog kesehatan semakin berat, kebutuhan kompetensi Nakes semakin kompleks Nasionalisme & patriotisme yang tidak terkait dengan batas2 negara • Brain drain expertise • Ethics & Soft skills terutama moralitas menjadi input penting dlm pembelajaran
DAMPAK NEGATIF3 Konflik internasional yang meluas termasuk terorisme • Bio-security / bio-terorisme dalam wilayah kerja sektor kes, kebutuhan kompetensi Nakes semakin kompleks Pragmatisme & kehidupan hedonistikkonsumtif berbasis pentingnya nilai uang • Aksesibilitas & ekuitas PT makin penting • Soft skills terutama moralitas menjadi input penting dlm pembelajaran
DAMPAK NEGATIF4 Menajamnya kesenjangan pendapatan per kapita pada berbagai jenjang (lokal, nasional dan antar nasional dlm regional) • Aksesibilitas & ekuitas dalam PT
Masyarakat Sadar Biaya Kesadaran terbatasnya sumberdaya Kompetisi yang tajam mengarah kepada pelayanan yg terbaik dengan harga murah Pelayanan yang memperkecil kesalahan (adverse event) • Kurangi biaya internal akibat kesalahan • Hindari biaya tuntutan hukum Peran nakes: • Meningkatkan mutu layanan yang aman dengan harga terjangkau bagi masy Policy & law skills Economic & insurance skills
Paradigma Sehat Porsi segmen masy terbesar • 85% yang sehat perlu pelayanan kesehatan YANG BENAR Peran Nakes: Promotif & Preventif Porsi segmen masy yang “sakit” (15%): • Memerlukan paradigma sehat saat kembali mereka pulih dan sehat kembali • Sering (salah) persepsi bhw provider kesehatan cuma minat terhadap “dompetnya” bukan kesehatannya yang bersifat KONTINUM Peran Nakes: Saat pemulihan dari sakit (community public health) Upaya pendampingan untuk hidup sehat
Pengarus-utamaan Kesehatan
Kasus Buyat • Mencuat sebagai isyu industri yang berpolusi Kasus SARS • Kegoncangan ekonomi pariwisata Kasus flu burung • Dugaan bio-terorisme Penyelesaian (jangka panjang) masalah kesehatan berakar diluar sektor kesehatan
• Peran Nakes:
Memahami saling terkait antar sektor
2
DESENTRALISASI
DAN TREN KESEHATAN NASIONAL
Hipotesis Desentralisasi
Masalah gizi kurang dan gizi lebih di Indonesia (Balita-Susenas1989-2005) 50.0 45.0 40.0
Gizi Baik
35.0 30.0 25.0 20.0 15.0
Gizi Kurang
10.0 5.0 0.0 1989
1992
1995
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2005
Riskesdas 2007: Gizi Buruk+Kurang: 17.9% Target WHO (2015): 15% Gizi Buruk
Thailand 2nd NHNP (1982-86) 60
% underweight
50 40
PELAJARAN BERHARGA
Peran Nakes
Fokus pd pencegahan & perilaku Fokus pada UKBM & Upaya Kes Dasar Monitor St Gizi & Pelatihan Kader Cakupan yang meluas Strategi pengentasan kemiskinan & gizi buruk Strategi pertanian & keamanan pangan
30 20 10 0 1982
1983
1984
1985 Mild
Soekirman,2008. RPJM Bappenas
1986
1988
Moderate
1990 Severe
1992
1994
1996
China % underweight 25 20
PELAJARAN BERHARGA
China berhasil mencapai target MDG ke Pada tahun 2002 (Svedberg 2007)
15 10 5 0 1990
1995
1998 Urban
Soekirman,2008. RPJM Bappenas
2000 Rural
Total
2002
2005
Vietnam
Tren balita dengan stunting 1985 -2007 PELAJARAN BERHARGA 2007
2006
20.6 34 21.9
2000
34.1 24.6 42.6 36.3
1995
53.5 40.6
1989
59.2
1985
59.7
Rural Soekirman,2008. RPJM Bappenas
Urban
% R T M E N G K O N S U M S I G A R A M B E R Y O U D IU M 120
100
80
60
40
Nilai rerata
20
0
Riskesdas, 2007
Skewed kekiri: Ada prov yang “ketinggalan
KETERANGAN : Belum ada data > 90.0% 40.0 – 89.9% < 40.0 %
Riskesdas, 2007
Prev. Universal Salt Iodine – Kab. Miskin 70 60
64.8 51
50
49 35.2
40 30 20 10 0
Miskin sedikit Kab USI
Miskin banyak Kab blm USI
Kab/Kota Miskin Sedikit Kab/kota dengan proporsi penduduk miskin <16,2% Kab/Kota Miskin Banyak Kab/kota dengan proporsi penduduk miskin ≥ 16,2% (BPS, 2007)
Riskesdas, 2007
Cakupan Imunisasi Jenis
Rerata
Terburuk
dalam % Terbaik
BCG
88,7
Sulbar (74,3)
Yogya (100)
Polio3
72,3
Sulbar (44,4)
Yogya (96,4)
DPT3
67,9
Sulbar (44,4)
Yogya (91,0)
HB3
62,9
Sulbar (39,6)
Bali (80,8)
Campak
81,6
NAD (66,3)
Yogya (98,8)
Imun lengkap
46,3
Sulbar (15,6)
Bali (70,4)
Belum imun
5,9
Kalbar (14,5)
Yogya (0,0)
•Kriteria imunisasi lengkap bila anak mendapat BCG, HB3, Polio3, Campak, DPT3
Riskesda, 2007
Cakupan Imunisasi Lengkap – Kab. Miskin 70.0 60.0
% Kab/ Kota
62.4
50.0
131 Kab
54.2
91 Kab
45.8 77 Kab
40.0 30.0
79 Kab 37.6
Miskin se diki
20.0
Miskin ba nya 10.0 0.0
Tinggi
Rendah
Riskesda, 2007
Semakin besar Kemiskinan semakin jelek Imunisasi Lengkap
Riskesda, 2007
Tidak ada hubungan tingginya cakupan Campak dengan Prevalensi
Riskesda, 2007
Akses Yankes Balita Karakteristik
Rerata
Terburuk
Terbaik
Timbang rutin (4-6x/6 bl)
51,2
Sumut (22,5)
Yogya (82,7)
Timbang di Posyandu
81,7
Kepri (49,4)
Sultra (93,3)
Tidak pernah timbang
22,5
Sumut (47,0)
Yogya (5,4)
Vitamin A
73,8
Sumut (50,9)
Yogya (84,1)
KMS
24,7
Sulbar (10,7)
DKI (37,4)
Buku KIA
12,9
Sumut (2,3)
Yogya (41,6)
Riskesda, 2007
Akses Yankes Bumil - Bayi Karakteristik
Rerata
Terburuk
Jambi (71,1)
Terbaik
Periksa Hamil
87,8
Berat Lahir Kecil
12,7
Bayi Lahir Ditimbang
81,1
BBLR
11,5
Kunj. Neonatal-1
59,5
Banten (43,3)
Yogya (81,3)
Kunj. Neonatal-2
36,2
Kalbar (19,2)
Yogya (68,0)
Sulsel (21,6) NAD (55,5) NA
DKI (97,1) Sulut (8,9) DKI (99,5) NA
Riskesda, 2007
Cakupan Pertolongan Persalinan – Kab. Miskin, 2001-2007 P E R S A LIN A N O LE H N A KE S
70
6 8 .3 68 66
6 4 .3 64 62 60
58 .9
58 56 54
S us enas 2 0 0 1
Riskesda, 2007
S us enas 2 0 0 4
R is kes d a 2 0 0 7
Prev. Menyusui ASI Saja 120.0 100.0 80.0 60.0 40.0
Kuintil-1-2 Kuintil-3-4
20.0
Kuintil-5
0.0 0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Umur (bulan)
Catatan: SDKI 2007, 6-7 bulan 7,2%; 4-5 bulan 17,8%
10
11
p ne um o ni 18.00 16.00
16.20 14.10
14.00
11.80
12.00 10.00
10.40
8.00
7.50
6.00 4.00 2.00 0.00 kuintil1
kuintil2
Riskesda, 2007
kuintil3
kuintil4
kuintil5
10.00
typ h o id h e p a titis
8.00
d ia re
6.00 4.00 2.00 0.00
k u in til1 k u in til2 k u in til3 k u in til4 k u in til5
Riskesda, 2007
1 2 .0 0 1 0 .0 0 8 .0 0 6 .0 0
cam pak TB
4 .0 0 2 .0 0 0 .0 0 k u in t il1 k u in t il2 k u in t il3 k u in t il4 k u in t il5
Riskesda, 200
DBD 6 .0 0
Riskesda, 2007
5 .0 0 4 .0 0 3 .0 0 2 .0 0 1 .0 0 0 .0 0 k u in t il1
k u in t il2
k u in t il3
k u in t il4
k u in t il5
Mengapa demikian?
BERBAGAI ANCAMAN (VULNERABILITIES) Sulitnya mencari pekerjaan, karena tekanan pengangguran yang tinggi Tingginya angka kemiskinan Marginalisasi kehidupan kemanusiaan di perkotaan, terutama high risk groups Pedesaan yang ditinggalkan: marginalisasi juga !
•Degradasi Lingk •Poverty •Pelayanan memburuk Perkembangan Kota yg tdk seimbang Sec sosial ekonomis
URBANISASI Karena: •Pekerjaan •Pendidikan •Kesehatan •Budaya maju
Modifikasi dari Moore M, Gould P, Keary BS. Int J Hyg Environ Health. 2003 Aug; 206(4-5):269-78.
•Perumahan tdk mmadai (slum area) •Kepadatan •Sarana sanitasi minim •Polusi •Limbah industri •Kriminallitas&konflik •Accident •dll
•Vector borne disease •Penyakit berbasis lingk •Vulnerables tmsk
•Poverty •Pelayanan memburuk •Ignorancy menghebat Stagnasi dan Degradasi Pedesaan
PEDESAAN YG DITINGGAL: •Efek Urbanisasi •Less resources •Less power •Industri tdk terkendali
Modifikasi dari Moore M, Gould P, Keary BS. Int J Hyg Environ Health. 2003 Aug; 206(4-5):269-78.
•DO pendidikan •Sanitasi dan higiene Buruk •Status gizi mburuk •Polusi •Limbah industri
•Vector borne disease •Penyakit berbasis lingk •Vulnerables tmsk
KEMISKINAN Ekonomi
Struktural
Situasional
Politik
Sosial
• Pendapatan Perkapita rendah • Tingkat penganggura n tinggi • Ketergantung an pada sektor pertanian yang tinggi sehingga produktivitas tenaga kerja rendah • Persentase penduduk
• Topografi wilayah • Kondisi geografis • Kurangny a sarana & prasarana
• Klimatologi tdk mnguntun gkan
• Jauh dan sulitnya akses dari sumber kekuasaa n
• Tingkat Pendidikan & Kesehatan masih Rendah
• SDA yang belum dapat digunakan secara optimal
• Kurangny a Partisipas i& budaya
• Rasio Beban Tanggunga n yang tinggi • Adat kebiasaan • Berpikir &
Akibat kemiskinan Akses terhadap program promotif & preventif rendah Sehingga pengetahuan kesehatan terbatas (ignoransi) Selanjutnya (juga) melemahnya akses terhadap pelayanan kuratif dasar, akses terhadap obat esensial, pelayanan kedaruratan, terutama bagi kelompok resiko tinggi (bumil, balita dll) Dan dampaknya terhadap kehidupan sosial ekonomik yang sehat dan produktif
nda, 2005; Ekowati, 2005; Tan 2003
Kesakitan Meningkatnya • faktor resiko personal & lingkungan • malnutrisi
Menurunnya: • kualitas hidup • produktivitas • kemampuan belajar • tabungan
Menurunnya : • akses ke Meningkatnya pengetahuan & hutang, informasi dll • kemampuan Kemiskinan mengakses pelayanan
Mabok?
3 QUADRIPLE HEALTH PROBLEM PERUBAHAN IKLIM & KESEHATAN
LAPORAN IPCC United Nation Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC): • Bukti2 menunjukkan peningkatan suhu dibumi (Global Warming) Sejak dekade 50an: Suhu permukaan bumi meningkat 0.6oC Pegunungan bersalju mencair & wilayah es bekurang Suhu laut meningkat • Perkiraan moderat pd 2100: Rata2 suhu meningkat 3oC Peningkatan permukaan laut setinggi 45cm
JAKARTA, 2065 National Monument (2080?)
Cilincing
BPPT (2065?)
Koja
Tanjung Priok
Pademangan Penjaringan
North Source: Susandi et al, 2006
Soekarno-Hatta Airport
BUKTI-BUKTI LAIN 1999 • Cyclone Orissa menyebabkan kematian 10,000 & 10-15 juta jiwa menderita • Banjir di Caracas, Venezuela menyebabkan kematian 30,000 jiwa 2000 • Hujan dan badai di Mozambique, meningkatkan insidensi malaria 5 kali 2003 • Suhu musim panas di Eropa yang meningkat, menyebabkan: peningkatan kematian 27.000 jiwa, kebakaran hutan yang luas, melumernya pegunungan Alpian seluas 10%
Bukti lanjut
1998 Mitch menyebabkan banjir di Central • Hurricane America insidensi malaria, dengue, cholera & • Meningkatnya leptospirosis
Lanjutan episode… Temperatur musim panas yang meningkat: • Lebih dari 200 kota di dunia mencatat rekor peningkatan suhu • Suhu diatas 38oC lebih dari 39 hari terus menerus, termasuk 43oC selama seminggu terus menerus di Phoenix, Arizona Hurricane Catrina, Rita & Wilma Indonesia: • Tsunami di Aceh • Gempa dimana-mana dan gunung2 batuk terus • Banjir dan longsor tidak tehitung
Respons mahluk biologis terhadap perubahan iklim Penyebaran penyakit semakin meluas akibat pemanasan global dan cuaca yang berfluktuasi ekstrim Suhu menyebabkan pertumbuhan mikroba dan vektor penyakit, yang lebih meluas dan meningkatkan ketahanan hidupnya Iklim berkorelasi dengan intensitas dan waktu terjadinya wabah (McMichael et al, 2003)
RISIKO MALARIA YANG MENINGKAT Emisi CO2 Tuntutan perut Migrasi Penduduk
Sumber pangan berkurang
Hutan Gundul Perkotaan Kumur
Perub habitat nyamuk
Meningkatnya Risiko Malaria PERTUMBUHAN PENDUDUK
Perberat
Malnutrisi
Perluasan wilayah hidup Nyamuk & parasit PERUBAHAN IKLIM PENGGUNAAN ENERSI
Woodward,2003
Emisi CO2
Dengue DBD adalah salah satu penyakit berbasis virus yang terpenting di dunia, termasuk di Indonesia. Saat ini tidak ada vaksin dan tidak ada juga pengobatannya (kecuali pengobatan pendukung saja) Penyebarannya di dunia terkait dengan: • Suhu dan kelembaban udara Bagaimana proyeksi pertumbuhan DBD di 2085? (Hales et al, Lancet 2002;360:830-4)
Pemodelan transmisi (Iklim 1961-1990)
Pemodelan transmisi (Iklim 2085)
Incident and CFR Dengue Indonesia, 1968-2007 60
Prestasi Kesmas
IR dan CFR
40
20
Tahun
2010
2008
2006
2004
2002
2000
1998
1996
1994
1992
1990
1988
1986
1984
1982
1980
1978
1976
1974
1972
1970
1968
0
IR/100.000 CFR(%)
Prestasi Kuratif
Tren Malaria 2000-2006 Trend of C onfirmed C ases of Malaria 2000-2006
3 .5 0 3 .1 4
3 .0 0
2 .6 7 2 .8 5
2 .5 0 2 .0 0 1 .4 7 1 .5 0 1 .4 2
0 .9 8
1 .3 1
1 .0 0
0 .5 0 0 .0 0 2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
Traditional Epidemiological Framework Agent
Host
Environment
Disease
Ecological Epidemiological Framework Social System
Ecological
Global
Epidemics Harvard Med School, 2005
Masih Sanggup?
4 QUADRIPLE HEALTH PROBLEM COMMUNICATED DISEASE
BERHASILKAH?
Tembakau dan kemiskinan: Indonesia
% penduduk 15+ merokok
Gambar 2. Scatter Diagram tentang Hubungan antara Tingkat Kemiskinan dan Prevalensi Merokok di Tingkat Kabupaten/Kota, 2001/2. 50 40 30 20 Pearson's r= 0.23
10 0 0
10
20
30
% Penduduk miskin
Irawan 2004
40
50
Gambar 4. Indone sia: Pe rke mbangan tingkat konsumsi te mbakau, biaya ke se hatan dan pe ndidikan 8.0 7.0 6.0 5.0
5.3
2.6
2.9
2.0 1.0
1.6
1.7
2.5 2.1
2.6 1.9
0.0 1996
Irawan 2004
% tembakau & sirih thd total pengeluaran % biaya kesehatan thd total pengeluaran
4.4
4.0 3.0
7.6
6.8
1999
2002
2003
% biaya pendidikan thd total pengeluaran
Gambar 3. Indone sia: Pe rke mbangan tingkat konsumsi te mbakau dan makanan pokok 30.0 24.3
25.0
22.4
20.0 19.8
15.0
% tembakau & sirih thd total makanan
27.9
17.1
10.0
19.3
19.3 19.9 13.3
11.6 8.0
5.0
8.5
0.0 1996
Irawan 2004
1999
2002
2003
% padi-padian & umbiumbian thd total makanan % ikan, daging, telur & susu thd total makanan
Merokok & Gizi Buruk Jika keluarga miskin berhenti merokok, maka anak2 gizi buruk akan berkurang 11,5 juta (Effroymson, 2004) Berbagai media di Indonesia memperlihatkan anak2 menderita gizi buruk tetapi kepala keluarga tetap lebih mementingkan merokok daripada gizi anak2nya
PERAN PEMERINTAH? KECIL SEKALI DALAM MENAHAN ARUS COMMUNICATED DISEASE INI: • Belum ikut ratifikasi global • Tidak ada pengendalian sistematik penjualan rokok terhadap anak-remaja • Tidak ada pengendalian sistematik dlm “communicated disease” ini dengan regulasi media-komunikasi yang efektif
PENGABAIAN HAK-HAK W.N OLEH PEMERINTAH
Sehingga derajat kesehatan… QUADRIPLE BURDEN Termasuk Climate Change & Communicated Disease OP yang mandul, Tdk profesional, Tdk efektif Rendahnya kesadaran kolektif dalam askes Rendahnya profesionalisme sektor kesehatan
Alokasi anggaran kes. =terbatas
Derajat Keseha tan TETAP Marjina l Orientas i kuratif
Bachtiar, 2007
VISI DAN SOLUSI KEDEPAN
VISI REALISASI PROGRAM KESEHATAN BAGI MASYARAKAT
TRANSPARANSI
AKUNTABILITAS
PROTEKSI
KAPASITASI
PEMBERDAYAAN
PROGRAM KES SEHARUSNYA
Bagi Dunia PT Kesmas
STRATEGI GLORECALIZATION StrategyTactic Value
StrategyTactic Value
GLOBAL
REGIONAL LOCAL
Strategi Konkordansi Di Region
Nilai2 WORKF ARE PT yg Konsiste n
Operasio nalisasi Sesuai kebutuh an
Modifikasi dari Kotler, 2
LINK & MATCH APPROACH
TUMBUHKEMBANG
PELANGGANFINANSIAL PROSES INTERNAL
Peta Strategi BSC Menuju WORLD CLASS EXCELLENCE Pertamba han Nilai PT Employa bility Rating
Kesejahte raan staf PT
Pemanfa atan Riset
Integrasi Rumpun Keilmuan
Riset serumpun & untuk kelas
Student Centered Learning
Kapasita si SDM Kritikal
Kreativita s& Best Practices
SI/IT (Knowl mgmt)
Competit ive Index
Compet ency based
Etika & Otonom i
Harmoni sasi Global
Link & Match
Mappin g PS
Fasiltas PT tmsk Lab
Bagi Public Health Policy Makers
ANALISI S KEBUTU HAN KEBIJAK HLTH AN POLICY
MONE V KEBIJA KAN IMPLEME NTASI KEBIJAKA N
PUSAT
FORMU LASI KEBIJA KAN ANALISI S ADVOKASI KEBUTU HAN MONE KEBIJAKAN KEBIJAK HLTH V AN POLICY KEBIJA KAN IMPLEME NTASI KEBIJAKA N
HARAPANNYA SETIAP JENJANG MAMPU… PROPINSI
FORMU LASI KEBIJA ANALISI KAN S KEBUTU ADVOKASI HAN MONE KEBIJAK HLTH V KEBIJAKAN AN POLICY KEBIJA KAN IMPLEME NTASI KEBIJAKA N
KAB/KOTA
FORMU LASI KEBIJA KAN
ADVOKASI KEBIJAKAN
SINERGISME ANTAR SEKTOR Sektor KESEHATAN: Ketrampilan petugas, Prioritas yg miskin Public-private mix
Determinan antara
Penyebab langsung
Gizi ibu Penyakit infeksi
Kesehatan Ibu
Keluarga Berencana Infrastruktur yankes
Pengobatan
ANGKA
Pencarian pengobatan
KEMATIA N
Pemberian ASI
BAYI&
Imunisasi Pemanfaatn layanan kesehatan
Penolong persalinan
Gizi anak
Pencegahan penyakit
Perawatan post partum
BALITA
Sektor
SINERGISME ANTAR SEKTOR Determinan antara
Penyebab langsung
Gizi ibu Penyakit infeksi
Kesehatan Ibu
Keluarga Berencana
Pendidikan: .Pendidikan perempuan .Partisipasi sekolah .Biaya pendidikan
Pengobatan
ANGKA
Pencarian pengobatan
KEMATIA N
Pemberian ASI
BAYI&
Imunisasi Pemanfaatn layanan kesehatan
Penolong persalinan
Gizi anak
Pencegahan penyakit
Perawatan post partum
BALITA
SINERGISME ANTAR SEKTOR Sektor
Determinan antara
Penyebab langsung Kesehatan Ibu
Infrastruktur yankes Pendapatan keluarga Jaminan sosial-kes
Kepemerintahan: .Anti korupsi .Penyediaan anggaran .Akuntabilitas .Insentif
Pengobatan
ANGKA KEMATIA N BAYI&
Imunisasi Pemanfaatn layanan kesehatan
Gizi anak
Pencegahan penyakit
BALITA
SINERGISME ANTAR SEKTOR Sektor
Determinan antara
Penyebab langsung Kesehatan Ibu
Infrastruktur yankes ANGKA KEMATIA N BAYI& BALITA
Infrastuktur: Pembangunan pedesaan, sekolah, fas kesehatan, jalan
Pemanfaatn layanan kesehatan
Sanitasi Air bersih Konservasi lingk
Pencegahan penyakit
SINERGISME ANTAR SEKTOR Sektor
Determinan antara
Penyebab langsung
Gizi ibu Penyakit infeksi
Kesehatan Ibu
Keluarga Berencana
Pengobatan Pencarian pengobatan
KEMATIA N
Pemberian ASI
BAYI&
Imunisasi Pemanfaatn layanan kesehatan
Sanitasi
Gizi anak
Pencegahan penyakit
Air bersih Keluarga: nilai2, norma & kebiasaan
ANGKA
Penolong persalinan
Perawatan post partum
BALITA
?
PERAN
TENAGA KESEHATAN
PELUANG 1. Sebagai pemimpin dalam sistem pelayanan kesehatan 2. Sebagai konsultan dan periset di wilayah kerjanya 3. Sebagai tenaga fungsional kesehatan: adminkes;promkes;sanitarian;gizi; epidemiolog
PERLU PROFESIONALISME
Profesional adalah Adalah pekerja yang menjalankan tugastugasnya berdasarkan ketrampilan spesifik yang komprehensif, yang memiliki kualifikasi resmi dari institusi profesinya (OP), tiada henti menajamkan & membarui ketrampilannya, dan yang bekerja sesuai dengan etika profesinya.
KATA KUNCI GLOBALISASI
KEARIFAN LOKAL
SOFT SKILLS {KEMITRAAN} SINERGI TRUST
KEPEMIMPINA SIMBIOSIS N NETWOR K MASALA H BERSAM A
KESEPAKATA N NORMA
PEMBAGIAAN PERAN
KETERBUKA AN
PEMBELAJAR SUSTAINABILITAS AN DALAM PENINGKATA GLOBALISASI N KUALITAS
KESAMAAN VISI KESETARAA N KOMITMEN
KONTRIBUSI SUMBERDAY A
Belajar dari yang terbaik (tanpa dengki)1)
Ide orisinil Cepat diterima5)
Siklus inovasi Lbh cepat
Belajar & beramal sampai liang lahat 2)
ProblemSolving sec cepat 6)
Layani klien optimal
Mampu berbagi Ilmu dg teman (Ihlas) 3)
Efek “sapu lidi” Dlm ilmu 7)
Pemahaman Ilmu sec sistem
Memahami Kerja teman Sekeliling 4)
Minimalisasi duplikasi 7)
Produktivitas & Performansi
Hati yg bersih 1) QS 2:10; 18:66 2) QS 18:75; 9:122 3) QS 2:146;
Aktualisasi Kelompok 5) 6) 7) 8)
QS QS QS QS
7:181 17:36 ; 22:8 37:165 2:267
SOFT SKILLS {KEWIR AUSAHAA N}
Aktualisasi Organisasi
Bachtiar, 2008
MANAGING PEOPLE PARADOX (Kapasitasi yg sulit Menuju budaya kerja) PARADIGM (Family Resilience & Pro Poor)
PERSPECTIVE (Aksesibilitas)
PERSUASION PASSION (Advokasi) (Komitmen)
AKTUALISASI HATI BERSIH
Saya berkeyakinan bahwa jiwa terbaik adalah jiwa mulia yang mampu rasakan kebahagiaan saat membimbing orang lain.
* Ditempel di salah satu meja kerja staf
TERIMAKASIH DAN SELAMAT BERJUANG BAGI PROFESI KESEHATAN H.Adang Bachtiar