TOPIK-TOPIK RISET
HASIL PENGOLAHAN ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TEMA RISET UNGGULAN INSTITUSI DALAM RENCANA INDUK PENELITIAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
LPPM-USD, 9 Oktober, 2014
1
Daftar Isi:
A. Topik Riset: Klasifikasi Berdasarkan Tema Riset Unggulan Institusi Halaman 3 – 37
B. Topik Riset: Klasifikasi Berdasarkan Fakultas Halaman 38 – 56
2
A. Topik Riset: Klasifikasi Berdasarkan Tema Riset Unggulan Institusi
1. Pemberdayaan Masyarakat Miskin dan UMKM 2. Pelestarian Lingkungan, Ketahanan Pangan, Energi Baru, Energi Terbarukan dan Konservasi Energi 3. Penyakit Degeneratif dan Obat Bahan Alam 4. Integrasi Bangsa: Harmoni Sosial, Bahasa, Sastra, dan Budaya 5. Otonomi Daerah dan Desentralisasi 6. Teknologi Informasi dan Komunikasi 7. Pendidikan untuk Pengembangan Berkelanjutan 8. Peningkatan Kualitas Mental Individu dan Masyarakat
3
1. Pemberdayaan Masyarakat Miskin dan UMKM Kompetensi/ Keahlian/ Keilmuan
Isu-Isu Strategis
1) Ekonomi dan Bisnis,
Masih kurangnya wirausaha di Indonesia
2) P3KWU
Belum stabilnya usaha kecil dan mikro. Meningkatnya perhatian sosial dari perusahaan Tumbuhnya lembaga keuangan mikro pada masyarakat Pentingnya pemberdayaan Masyarakat Miskin dan UMKM
Persoalan seputar pemasaran produk UMKM
Konsep Pemikiran Keberadaan usaha mikro, kecil, dan menengah mempunyai peran besar bagi perekonomian Indonesia. Namun, beragam tantangan (e.g. kebijakan, keahlian, dan keterampilan, terbatasnya modal) acapkali menjadi penghalang tumbuhnya usaha mikro. Diyakini bahwa perusahaan tidak semata-mata berorientasi keuntungan ekonomis, tetapi juga beroperasi secara sosial. Hasil produk UMKM diespor melalui jalur pengepul lalu ke trading dan selanjutnya ke buyer. Dibutuhkan peraturan dan kebijakan Pemda yang lebih memihak UMKM dalam memasarkan produknya sehingga pengusaha UMKM memperoleh akses ekspor langsung ke buyer. Jumlah penduduk miskin di desa-desa tertinggal masih tergolong tinggi.
Pemecahan Masalah Dibutuhkan kebijakan ekonomi yang mendorong tumbuh dan berkembangnya kewirausahaan dan usaha mikro, kecil, dan menengah. Diperlukan penguatan manajemen usaha mikro dan kecil serta lembaga keuangan mikro. Pentingnya usaha peningkatan kesadaran dan efektifitas pelaksanaan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan. Pentingnya memperpendek mata rantai distribusi produk UMKM yang diekspor langsung ke buyer tanpa melalui pengepul dan trading. Memberikan penyuluhan, pelatihan dan kurus untuk meningkatkan pendidikan, keterampilan kecakapan hidup masyarakat miskin
Topik Riset yang Diperlukan • Kebijakan ekonomi bagi pengentasan kemiskinan. • Kebijakan ekonomi bagi pengembangan usaha kecil. • Pengembangan lembaga keuangan mikro. • Peningkatan usaha dan semangat kewirausahaan. • Peran dan perkembangan usaha mikro, kecil, dan menengah. • Pelaksanaan dan evaluasi tanggung jawab sosial perusahaan. • Manajemen usaha kecil. • Manajemen pemasaran bagi usaha kecil. • Manajemen keuangan bagi usaha kecil. • Akuntasi bagi usaha kecil. • Akuntansi bagi keuangan mikro.
4
Dibutuhkan upaya pemberdayaan masyarakat miskin melalui aksi penyuluhan, pelatihan dan kursus.
• Analisis SWOT pada industri kerajinan UMKM sebagai landasan menuju industri tingkat ekspor • Studi pengembangan ekonomi lokal berbasis kewirausahaan untuk pemberdayaan masyarakat miskin
3) Pendidikan (FKIP, P4)
Pendidikan untuk semua (education for all). Pengentasan kemiskinan. Pembangunan untuk pemenuhan hak dasar masyarakat. Upaya peningkatan Human Development Index (HDI). Millenium Development Goals (MDGs)
Pendidikan untuk semua bagi bangsa Indonesia masih terkendala faktor kemiskinan yang tinggi.
Untuk mencapai masyarakat yang berdaya maka perhatian pada pendidikan bagi kelompok miskin menjadi penting.
Peningkatan kualitas dan pemberdayaan masyarakat miskin menjadi hal tak terelakan dalam peningkatan kesejahteraan.
Solusi dari persoalan ini semestinya komprehensif, terukur dan terencana.
Pendidikan yang berkualitas bagi kaum miskin menjadi sarana pemberdayaan masyarakat.
Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam bidang pendidikan antara lain dengan memetakan persoalan dan mendisain model pendidikan yang relevan.
• Aspirasi masyarakat miskin dalam memperoleh pendidikan • Model Pendidikan yang berkualitas bagi kaum miskin • Model layanan pendidikan bagi masyarakat dalam kelompok unreached groups (anak daerah kumuh, gelandangan dan pengemis, marginal, pekerja anak, dll.) • Model pendidikan kewirausahaan pada sektor pendidikan nonformal
4) P3Par (multi disiplin: Ekonomi, Sejarah dan Budaya, Psikologi
Sustainable tourism development. Community-based tourism Trend of rural tourism.
Masyarakat sebagai ‘pemilik’ potensi wisata tidak boleh hanya sebagai penonton atau korban, tetapi harus mampu mengelola sendiri segala sumber daya yang dimiliki
Pemberdayaan masyarakat di bidang organisasi pengelola destinasi wisata melalui tourism social enterprise.
• Profil manajemen organisasi pengelola destinasi wisata berbasis masyarakat
Perlunya identifikasi dampak
• Identifikasi tourism
5
Sosial, Kesehatan Masyarakat, Lingkungan)
agar dapat bermanfaat secara berkelanjutan
negatif pengembangan destinasi wisata bagi masyarakat lokal dan lingkungan sekitar.
awareness dan entrepreneurship orientation masyarakat pengelola destinasi wisata • Dampak pengembangan destinasi Wisata terhadap perekonomian, perilaku masyarakat, kesehatan masyarakat, dan kelestarian lingkungan
5) Sastra dan Budaya
Pemberdayaan kelompok marginal (kelompok masyarakat yang terpinggirkan secara ekonomi, sosial, politik, dan budaya).
Karya sastra merupakan tanggapan kritis terhadap keadaan ekonomi, sosial, politik, dan budaya suatu jaman. Karya Sastra bisa menyuarakan atau membungkam keprihatinan kelompok marginal ini.
Kritik sastra bisa berperan untuk menyuarakan kelompok yang representasinya dipinggirkan atau dibungkam dalam sastra atau mengkritisi suara dominan yang telah meminggirkan suara-suara lain yang berseberangan.
• Representasi kelompok subaltern (kelompok marginal) dalam sastra dan budaya. • Kajian gender. • Dominasi ideologi dalam sastra dan budaya. • Represi ideologi dalam sastra dan budaya Indonesia.
6) Sains dan Teknologi
Pemanfaatan teknologi Teknologi Informasi dan informasi dan komunikasi Komunikasi (TIK) atau (TIK) Information Commnunication Technology (ICT) potensial dimanfaatkan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas komunikasi langsung antara UMKM dan buyer dimanapun lokasinya, maupun
Melakukan kajian terhadap model • Faktor pendorong dan penghambat pemakaian TIK penerimaan TIK yang sesuai bagi oleh UMKM UMKM, meliputi sumberdaya, kesiapan teknologi, keterkaitan • Model adopsi TIK yang dengan aplikasi lain, model-model sesuai bagi UMKM edukasi. • Pengembangan dan kajian pemanfaatan e-commerce oleh UMKM
6
untuk meningkatkan kapasitas pengelolaan bisnis UMKM. Di sisi lain, belum semua UMKM memanfaatkan TIK untuk mendukung proses bisnis mereka karena berbagai sebab. TIK potensial menjadi media komunikasi, promosi, penjaga kelestarian budaya, dan pendukung terwujudnya industri kreatif. Teknologi inovatif potensial pula dimanfaatkan sebagai media pendukung dalam bidang pariwisata.
Pemanfaatan teknologi tepat guna untuk revitalisasi dan/atau optimasi industri rakyat
Banyak industri rakyat yang pernah berkembang di masa lalu kini tidak lagi menunjukkan eksistensinya atau vitalitasnya merosot (seperti matinya industri garam di pantai Selatan Yogyakarta). Industri rakyat dapat menjadi penggerak roda ekonomi masyarakat, sehingga potensial sebagai sarana untuk
Kajian pemanfaatan TIK sebagai media komunikasi, promosi, penjaga kelestarian budaya, dan penciptaan industri kreatif. Inovasi teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung aktivitas kepariwisataan.
Identifikasi potensi lokal/ daerah untuk didorong pengembangannya dengan teknologi sederhana yang dapat diadopsi oleh masyarakat. Teknologi yang dikembangkan dimaksudkan untuk meningkatkan kemandirian energi, pangan, dan sekaligus menjadi pendorong munculnya industri skala kecil.
• Pengembangan dan kajian pemanfaatan TIK sebagai media komunikasi, promosi dan penjaga kelestarian budaya. • Pengembangan teknologi pendukung dalam pariwisata dan kajian pemanfaatannya, misalnya telemetri untuk memonitor wilayah wisata, elektronika dalam media seni (interaktif painting, electronic wearable, e-textile) • Inovasi dan pemanfaatan teknologi tepat guna (biogas, kincir angin, teknologi untuk mem produksi barang, …) untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
7
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 7) Psikologi
Jumlah penduduk di bawah garis kemiskinan besar
Keadaan miskin membuat individu mempunyai mentalitas tertentu yang membuatnya sulit lepas dari kemiskinannya.
Perlu adanya perubahan mentalitas yang tepat bagi orang miskin sesuai dengan karakteristik mental mereka.
• Problem performansi akademik pada anak dr keluarga low income • Dukungan keluarga – kesiapan sekolah pada anak usia dini (low income family)
8
2. Pelestarian Lingkungan, Ketahanan Pangan, Energi Baru, Energi Terbarukan dan Konservasi Energi Kompetensi/ Keahlian/ Keilmuan 1) Biologi 2) FKIP 3) Studi Lingkungan 4) Pertanian
Isu-Isu Strategis Ketahanan Pangan Ancaman laten krisis pangan global dan ketidakpastian iklim
Konsep Pemikiran
Pengembangan dan implementasi kurikulum berbasis lingkungan.
Menghadapi ancaman laten krisis pangan global dan ketidakpastian iklim, model-model sistem pangan lokal yang ada perlu diukur tingkat kerentanan dan kehandalannya. Model-model yang rentan perlu diperbaiki sementara yang handal perlu dipertahankan serta ditingkatkan kehandalannya. Kerentanan dan kehandalan ditentukan berdasarkan 4 kriteria: ketahanan, kemandirian, kestabilan ekosistem tanah pendukungnya, dan kestabilan proses revitalisasi genetik tanamannnya.
Kebersamaan dari berbagai pihak (i.e.
Kebijakan pendidikan mutlak dibutuhkan untuk mendukung
Kerentanan dan kehandalan model-model sistem pangan lokal Lingkungan Kerusakan alam akibat eksploitasi berlebihan dan mendesaknya kesadaran lingkungan.
Pemecahan Masalah Dibutuhkan kebijakan, strategi dan program pengembangan modelmodel sistem pangan lokal yang handal agar Indonesia terhindar dari ancaman krisis pangan global dan ketidakpastian iklim. Kehandalan perlu ditingkatkan secara terus menerus lewat pengmbangan
Topik Riset yang Diperlukan • Kajian kriteria dan indikator pengukuran ketahanan, kemandirian, kestabilan ekosistem tanah pendukung, dan kestabilan rekonstruksi genetik tanaman dari model-model sistem pangan lokal yang ada (Studi Pustaka & Focused Group Discussions). • Kajian kebijakan, strategi, dan program-2 pengembangan model-model sistem pangan masyarakat dari empat Pemda wilayah lumbung pangan Pulau Jawa (Kerawang & Delanggu padi sawah, Wonosari & Kaliori padi lahan kering, Badui padi lokal, Dieng & Bandungan sayuran, Madura jagung), menyangkut : 1) ketahanan,
1) ketahanan,
2) kemandirian,
2) kmandrian,
3) kestabilan ekosistem tanah pendukung,
3) kestabilan ekosistem tanah pendukung,
4) kestabilan revitalisasi genetik tanamannya (Studi Kasus).
4) kestabilan proses revitalisasi genetik tanaman Pelibatan berbagai pihak (e.g. LSM, sekolah, badan legislatif, pemerintah, dan korporasi) untuk
• Identifikasi faktor2 penghambat dan faktor2 pendorong pelaksanaan kebijakan, strategi, dan program2 pengembangan model2 sistem pangan lokal yang diperlukan bagi peningkatan ketahanan, kemandirian, kestabilan ekosistem tanah pendukungnya, dan kestabilan revitalisasi genetik tanamannya (Survei). • Identifikasi praktek2 baik di lapangan dari pelaksanaan kebijakan, strategi, dan program-2 pengembangan model2 sistem pangan lokal yang mampu meningkatkan secara
9
sekolah, pemerintah, LSM, badan legistlatif, dan korporasi) untuk menangani berbagai isu lingkungan hidup.
tumbuhnya kesadaran kritis untuk berpartisipasi aktif dalam upaya pelestarian alam. Pengembangan kesadaran kritis terhadap kelestarian ekologis dibentuk melalui upaya sistematis di lingkungan sekolah dan masyarakat luas. Keterbukaan dan kesediaan untuk bekerjasama dengan berbagai pihak (e.g. sekolah, korporasi, pemerintah, badan legislative, dan LSM) untuk pengembangan dan implementasi program-program kepedulian lingkungan hidup.
menghasilkan kebijakan pendidikan berkedulian lingkungan. Pengembangan dan implementasi kurikulum berbasis lingkungan hidup.
berkelanjutan ketahanan, kemandirian, kestabilan ekosistem tanah pendukungnya, dan kestabilan revitalisasi genetik tanamannya (Survei). • Perancangan & pengembangan program “capacity building” bagi para peneliti, pengamat, dan petugas lapangan terhadap pelaksanaan kebijakan, strategi, dan program2 pengembangan model2 sistem pangan lokal yang mampu meningkatkan ketahanan, kemandirian, kestabilan ekosistem tanah pendukungnya, dan stabilitas revitalisasi genetik tanamannya (Action Research & Pengembangan Program). • Perancangan & pengembangan program pelatihan masyarakat bagi pengembangan sistem pangan lokal yang berketahanan, mandiri, stabil ekosistem tanah pendukungnya, dan stabil revitalisasi genetik tanamannya (Action Research & Pengembangan Program). • Kepemimpinan sekolah-sekolah penerima anugerah Adiwiyata regional dan nasional. • Analisis kebijakan pendidikan lingkungan hidup, mekanisme implementasi, dan implementasi empiris di lapangan. • Pengembangan dan implementasi kurikulum peduli lingkungan hidup. • Kerjasama berbagai pihak untuk program pendidikan berkepedulian lingkungan.
Keterangan : • Kriteria “ketahanan” = kemampuan bertahan usaha budidaya tanaman pangan yang dikembangkan masyarakat tani dalam satuan wilayah kerja Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) atau Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan). •
Kriteria “kemandirian” = kemampuan masyarakat tani dalam satuan wilayah kerja PPL atau Gapoktan dalam menyediakan bibit unggullokal, pupuk organik, dan obat-obatan alami secara mandiri.
10
•
Kriteria “kestabilan ekosistem tanah pendukung” = kemampuan tanah secara alami lewat metabolisme mikroorganisme dan pengolahan tanah tanpa atau dengan perlakuan khusus (= penerapan mikroba NOPKOR, pupuk organik probiotik, pengayaan arthropoda tanah, dll) mengembalikan unsur-unsur hara penting (N, P, dan K) serta populasi mikroorganisme pengolahnya yang diperlukan dalam setiap siklus penanaman.
•
Kriteria “kestabilan revitalisasi genetik tanaman” = kemampuan tanaman melakukan aklimatisasi secara alami tanpa atau dengan perlakuan khusus (= pemupukan sistemik daun, pemberian hormon, dll) sehingga menghasilkan sifat-sifat genetik baru yang mampu mengimbangi perubahan ekosistem yang terjadi. Peta Jalan Penelitian tentang Ketahanan Pangan Penelitian
2011
2012
2013
2014
2015
2016
1. Kajian kriteria & indikator (Studi Pustaka & FGD) 2. Kajian kebijakan, strategi, dan program (Studi Kasus) 3. Identifikasi faktor2 penghambat & pendorong (Survei) 4. Identifikasi “good practices” (Survei) 5. Perancangan & pengembangan program “capacity building” bagi peneliti, pengamat, dan petugas lapangan (Action Research & Pengembangan Program)
6. Perancangan & pengembangan program pelatihan bagi masyarakat dampingan (Action Research & Pengembangan Program)
11
2. Pelestarian Lingkungan, Ketahanan Pangan, Energi Baru, Energi Terbarukan dan Konservasi Energi (Lanjutan)
Kompetensi/ Keahlian/ Keilmuan 5) Sains dan teknologi
Isu-Isu Strategis
Konsep Pemikiran
Pemecahan Masalah
Pemanfaatan bahan bakar fosil dan energi terbarukan:
Ketersediaan energi akan menjamin berlangsungnya kegiatan produktif dan kemadirian energi akan menghilangkan ketergantungan pada pihak asing sehingga akan meningkatkan ketahanan energi nasional.
Pemetaan potensi energi baru dan terbarukan yang ada di Indonesia.
Kondisi alam Indonesia: kaya angin, kaya sinar matahari, dan kaya air. Konsumsi bahan bakar fosil melebihi kemampuan produksi importasi ketergantungan Indonesia pada negara lain. Menipisnya bahan bakar fosil.
Riset pengembangan teknologi untuk memanfaatkan potensi energi baru dan terbarukan
Meningkatnya pemanasan global akibat pemakaian bahan bakar fosil.
• Pengembangan potensi energi baru dan terbarukan untuk peningkatan kemandirian energi. Termasuk di dalam topik ini adalah : -
Studi kelayakan, Rekayasa teknologi, Rekayasa material
• Digitalisasi peta potensi energi terbarukan di Indonesia.
Rendahnya penguasaan teknologi energi ketergantungan Indonesia pada pihak asing. Fungsi vital energi dalam kegiatan produktif .
• Pemodelan matematika/simulasi dari gejala2 alam.
Daya dukung pemerintah dalam pengembangan energi baru dan terbarukan. Pelestarian alam
Topik Riset yang Diperlukan
Indonesia termasuk negara yang rawan bencana, misalnya banjir, tsunami, gempa bumi, angin topan, letusan gunung berapi, dll. Di sisi lain, kebijakan penanganan bencana dirasa kurang optimal.
Pemetaan daerah yang paling terdampak untuk membantu peringatan dini bagi masyarakat. Menyusun model dan simulasi untuk membantu kebijakan penanganan bencana yang optimal.
• Pemodelan matematika/simulasi masalah banjir, tsunami, gempa bumi, prakiraan cuaca, volkanologi, dll.
• Model pengelolaan limbah di bidang
12
Secara umum pengolahan limbah di Indonesia belum baik.
6) Sastra, Budaya, dan Sejarah
7) Ekonomi dan Bisnis
Keberlanjutan sumber daya alam/sustainable natural resources. Kemajuan teknologi dan pasar melawan keberlanjutan ekosistem/Technology and the market against the sustainable ecosystem.
Semakin meningkatnya perhatian bisnis pada wawasan lingkungan. Pertimbangan bisnis dari proyek pengembangan energi terbarukan. Saluran distribusi dari petani ke masyarakat pengguna pangan.
lingkungan hidup. Menangani pengolahan limbah dengan baik • Model dinamika populasi berdasarkan model dalam ekosistem di matematika yang realistis, bidang Biologi. misalnya berdasarkan • Model polimer di bidang analisis stokastik. Kimia.
Kemajuan teknologi dan pasar telah membawa banyak manfaat bagi manusia tetapi juga mengancam kelangsungan hidup manusia di bumi. Cara pandang manusia terhadap alam dalam kaitannya dengan aspek estetika maupun pragmatis telah lama menjadi topik karya sastra.
Dibutuhkan kajian Sastra dan Budaya dengan kerangka pikir ecocriticism. Eco-criticism menelaah secara kritis perilaku manusia terhadap alam serta persoalan filosofis yang melingkupinya.
Kajian ekonomi dan bisnis diperlukan bagi peningkatan wawasan lingkungan, kestabilan pangan, dan pengembangan proyek energi terbarukan
Dibutuhkan kajian bisnis dan ekonomi dalam perencanaan dan pengembangan usaha kelestarian lingkungan, ketahanan pangan, dan manajemen proyek energi terbarukan
• Eco-criticism dalam Sastra dan Budaya. • Utopia dan Dystopia dalam Sastra dan Budaya. • Sci-fi dalam Sastra. • Sejarah pengrusakan lingkungan.
Diperlukan kajian etika korporasi yang mengeksploitasi sumber daya alam.
• Green economy • Studi kelayakan proyek pengembangan energi terbarukan
• Manajemen rantai pasokan dari industri pangan
• Akuntansi berwawasan lingkungan
13
3. Penyakit Degeneratif dan Obat Bahan Alam Kmptensi/ Keahlian/ Keilmuan 1) Kesehatan / Farmasi
Isu-isu Strategis Obat bahan alam untuk penyakit degenaratif/ gerakan kembali ke alam memanfaatkan potensi alam Indonesia seiring peningkatan derajat kesehatan sehingga kualitas hidup manusia meningkat
Konsep Pemikiran Safety
Efficacy
Pemecahan Masalah
Topik Penelitian yang Diperlukan
Eksplorasi bahan alam yang aman • diawali dari standarisasi bahan • baku dilanjutkan uji toksisitas praklinik •
Eksplorasi bahan alam yang punya potensi berdasarkan pengalaman empiris di masyarakat, dengan standarisasi bahan baku dilanjutkan uji khasiat praklinik Acceptability Diawali dari hasil standarisasi bahan baku yang aman dan berkhasiat berdasarkan penelitian dan pengembangan teknologi, dilanjutkan ke formulasi produk, diikuti kontrol kualitas produk serta uji klinik dan pemasaran.
• • • • • •
• • •
Skrining fitokimia bahan alam yang aman. Standarisasi bahan baku obat alam yang aman dari berbagai cemaran. Uji toksisitas akut, subkronis, kronis, teratogenik, karsinogenik, reproduksi, potensiasi, dan uji toksisitas khas lainnya. Skrining fitokimia bahan alam yang berkhasiat sebagai obat penyakit degeneratif. Standarisasi bahan baku obat alam yang berkhasiat sebagai obat penyakit degenerative. Uji farmakologi atau aktivitas bahan alam sebagai obat penyakit degenerative. Preformulasi obat bahan alam yang berkhasiat dan aman sebagai obat penyakit degeneratif. Formulasi sediaan farmasi yang aman dan berkhasiat sebagai obat penyakit degeneratif. Analisis bahan baku dan produk sediaan farmasi secara kimia kualitatif dan kuantitatif sebagai kontrol kualitas produk. Uji klinik sediaan farmasi obat bahan alam sebagai obat penyakit degeneratif. Uji aspek pemasaran sediaan farmasi obat bahan alam sebagai obat penyakit degeneratif. Evaluasi perencanaan, pengadaan, pengelolaan, penggunaan, monitoring penggunaan sediaan farmasi sebagai obat penyakit degenaratif.
14
•
•
Keahlian/ Keilmuan
Isu-isu Strategis
2) Pendidikan
Hilangnya kekayaan terminologi terkait dengan nama-nama obat tradisional.
/ FKIP
Semakin tingginya kualitas kesehatan masyarakat, semakin besar layanan yang dibutuhkan bagi kelompok lansia (aging society).
3) Ekonomi dan Bisnis
Meningkatnya usaha penanggulangan penyakit degeneratif
Pengaruh edukasi, promosi kesehatan terhadap perilaku (pengetahuan, sikap, tindakan) masyarakat dalam pengobatan penyakit degeneratif. Pengembangan sediaan farmasi mengembangkan obat bahan alam untuk penyakit degenerative berbasis bukti ilmiah (database obat bahan alam Indonesia, pendekatan farmasi klinis dan komunitas).
Konsep Pemikiran
Pemecahan Masalah
Penggunaan berbagai jenis obat kimia telah menurunkan kepedulian terhadap penggunaan obat-obat tradisional. Pada waktu yang sama, berbagai kekayaan kultural tentang medis ini pun tersingkir dan tergantikan oleh istilahistilah teknis asing, mendorong menipisnya kesadaran sosio-kultural dan identitas bangsa.
Diperlukannya upaya sistematis untuk menggali berbagai kekayaan konseptual, terminologis, kultural, dan sosial terkait dengan budaya medis tradisional.
Tetap hidup sehat dan produktif di usia lansia adalah pilihan yang ditentukan berbagai faktor, seperti pola konsumsi, kesempatan dan kebiasaan mengakses informasi dan pengetahuan, dan keterlibatan dalam berbagai acara sosio-kultural.
Perhitungan bisnis dan ekonomi yang bagus akan meningkatkan efektifitas pengembangan usaha obat alami
Investigasi sistematis untuk menemukan cara mengkomunikasikan berbagai temuan yang memungkinkan para lansia (a) mendapatkan asupan yang tepat, (b) memperoleh pengetahuan/informasi yang baru, dan (c) aktif di dalam berbagai sosialkemasyarakatan. Investigasi teoretis terkait dengan gerontologi, andradogi, dan pembelajaran transformatif bagi pelayanan optimal untuk kaum lansia. Pengembangan obat bahan alam perlu diperkuat dalam sisi bisnis dan ekonomi
Topik Penelitian yang Diperlukan
• Kodifikasi nama-nama obat tradisional dalam perspektif budaya dan bahasa.
• Pola konsumsi sehat bagi kelompok lansia.
• TI, media komunikasi, dan akses informasi bagi lansia.
• Kegiatan sosialkemasyarakatan sebagai sarana hidup sehat di masa lansia.
• Intergenerational gaps sebagai pemicu friksi antar generasi.
• Komunikasi otentik antar generasi. • Strategi dan pelaksanaan kegiatan pemasaran sosial dalam menurunkan penyakit degeneratif dan penyebaran obat alami
15
Banyaknya usaha pengembangan obat bahan alam
4) Sains dan Teknologi
• Studi kelayakan usaha dan bisnis obat bahan alam • Strategi bisnis bagi pengembangan obat bahan alam
Sains dan teknologi untuk kepentingan kesehatan dan kefarmasian
Pengembangan teknologi untuk membantu proses uji standarisasi bahan baku sediaan farmasi, pendataan obat bahan alam beserta khasiatnya, maupun proses edukasi kesehatan bagi masyarakat. Penyusunan model matematika baik deteministik maupun stokastik untuk membantu pengembangan dan pengujian obat (drug development) yang lebih baik. Pemanfatan sistem pakar bagi pelaku di dunia kesehatan maupun bagi masyarakat sendiri.
• Inovasi dan pemanfaatan teknologi untuk pengujian standarisasi bahan baku dan produk sediaan farmasi • Pemanfaatan TIK untuk digitalisasi data obat bahan alam dan edukasi masyarakat dalam pengobatan penyakit degeneratif. • Model matematika untuk pengembangan dan pengujian obat sehingga aspek safety, eficacy dan acceptability lebih terjamin. • Pengembangan sistem pakar dalam bidang kesehatan dan kefarmasian.
5) Psikologi
Peningkatan prevalensi penyakit degeneratif
Kurangnya kesadaran dan pemahaman akan pentingnya peranan pola atau gaya hidup sebagai faktor risiko dan protektif penyakit degeneratif
Perlunya peningkatan kesadaran dan praktik gaya hidup sehat yang mempertinggi faktor protektif dan memperkecil faktor risiko
•
Gaya hidup sehat
•
Mindfulness
•
Perilaku dan kesehatan
•
Faktor protektif dan risiko kesehatan
•
Psikoedukasi gaya hidup sehat
16
4. Integrasi Bangsa: Harmoni Sosial, Bahasa, Sastra, dan Budaya Kompentensi/ Keahlian/ Keilmuan 1) Ilmu Budaya/Fak. Sastra
Isu-isu Strategis Budaya Indonesia dan Integrasi Bangsa. Pencarian identitas sebagai bangsa pascakolonial.
Konsep Pemikiran Budaya Indonesia memiliki peran strategis dalam menciptakan integrasi bangsa.
Pemecahan Masalah Dibutuhkan penelitian lapangan dan penelitian pustaka dengan fokus pada persoalanpersoalan kebangsaan yang masih dalam proses ‘menjadi.’
Topik Riset yang Diperlukan • Bahasa dan Kohesi Sosial • Sastra dan Budaya Indonesia sebagai Perekat Sosial • Sejarah dan Integrasi Bangsa • Sastra dan Budaya pascakolonial. • Sastra dan Budaya lokal/daerah sebagai bagian dari sastra dan budaya nasional
2) Kajian Bahasa Inggris
Budaya Pasca-modern Pendidikan progresif, teori kritis, atau refleksif, Pedagogi Ignatian
Fisiologis modern, humanistik anti modernitas Pemerolehan pengetahuan (termasuk pendidikan dan pengkajian) merupakan instrumen bagi kemajuan (progress) manusia, personal maupun sosial. Penerapan pendidikan pascamodern memberi sumbangan signifikan pada peningkatan integrasi bangsa dan harmoni sosial. Analisis Wacana Post-strukturalis Feminis memperkaya penelitian berbasis gender yang selama ini cenderung repetitif dan normatif
Optimalisasi kajian bahasa dan sastra Inggris sebagai instrumen aktualisasi diri pribadi, kelompok, bangsa, dan kemanusiaan.
• Pembuatan instrumen untuk mengukur kompetensi bahasa Inggris pembelajar Indonesia
• Pembelajaran Sastra Asia Tenggara Berbahasa Inggris
• Bahasa Inggris sebagai Lingua Franca di Asia (khususnya Indonesia)
• Isu Poskolonial dalam Penerjemaham Karya Sastra Barat ke dalam Bahasa Indonesia
• Pembuatan Modul Pembelajaran/Buku Teks/Buku Ajar Bahasa dan Sastra Inggris
17
karena keterbatasan pemanfaatan teori.
Tingkat PT.
Studi korpus linguistik memberikan pengayaan terhadap kajian bahasa, sastra dan budaya.
• Analisis Wacana Poststrukturalis Feminis atas Pemberitaan Durat Kabar Daring tentang Caleg Perempuan.
• Studi Korpus atas Janji-Janji dalam Kampanye Pemilu. 3) Kajian Religi dan Budaya
Paradigma seni pertunjukan yang terkontaminasi budaya televisi
Paradigma seni pertunjukan sudah dikonstruksi oleh para pemilik modal politik, budaya, ekonomi, bahkan oleh masyarakat seni pertunjukan sendiri. Salah satu yang dominan mempengaruhi paradigma seni ini adalah budaya televisi. Paradigma yang dominan, yakni konstruksi tubuh, cenderung merugikan perempuan. Dengan konstruksi tubuh (cantik, molek, muda...), seolah-olah tidak ada ruang ekspresi yang tersisa bagi para perempuan tua. Di tengah konstruksi tubuh perempuan di panggung seni pertunjukan, kelompok teater tari Sahita (Palur, Surakarta), hadir membawa sebuah tawaran perubahan.
4) Pendidikan (FKIP)
Sifat majemuk bangsa Indonesia dari sisi bahasa, budaya, etnik, keadaan geografis, dll.
Modal budaya dan modal sosial sebagai sumber daya dapat ditransformasikan menjadi nilai tambah bagi proses integrasi bangsa.
Pentingnya
Wujud nyata modal budaya berupa
Hasil penelitian ini berupa tinjauan kritis atas paradigma seni pertunjukan yang selama ini sudah terkontaminasi budaya televisi. Lebih jauh, penelitian ini akan memperluas wawasan para pengambil kebijakan di bidang seni budaya, sehingga kebijakan apapun yang diterapkan terkait dengan paradigma seni pertunjukan, mempertimbangkan konteks sosial budaya masyarakat sesuai jamannya.
• Seni pertunjukan dan modernitas
Pengembangan budaya dan karakter bangsa dilakukan dalam suatu proses pendidikan yang tidak melepaskan siswa dari lingkungan
• Pengembangan model pembelajaran kooperatif dalam peningkatan kecintaan terhadap tanah air dan budaya.
(Parodi Paradigma Seniman Perempuan di Panggung Seni Pertunjukan dalam Kelompok Teater Tari Sahita di Surakarta)
• Pengembangan model
18
mempertahankan NKRI Revitalisasi budaya lokal dalam konteks global. Proses dehumanisasi (manusia hanya dipandang sebagai faktor produksi).
kearifan lokal (local wisdom) yang direvitalisasi dengan nilai modern dapat menumbuhkan kebersamaan dan kreativitas guna terbentunya peradaban. Pendidikan merupakan sarana untuk memperkenalkan budaya dan membina siswa yang berwawasan budaya dan kebangsaan.
Pentingnya menumbuhkan kesadaran Nilai-nilai kesantunan dalam manusia sebagai anggota masyarakat banyak ditinggalkan. dari “global citizenship.” Orang tua tidak lagi mengerti konsep Mendesaknya kesantunan dan ketidaksantunan, yang pemartabatan berimbas pada pola pendidikan bahasa/pemulihan terhadap anak-anak. Hal ini berpotensi martabat bahasa melalui memunculkan konflik. Bila konflik disiplin berbahasa formal. melebar, hal ini bisa berimbas pada disintegrasi bangsa. Perlunya identifikasi bahasa sebagai potensi integrasi dan disintegrasi bangsa. Kajian wacana dalam kaitan dengan integrasi bangsa. Kajian sastra multisipliner dan/atau multiperspektif. Fenomena-fenomena pragmatik. Pembelajaran bahasa asing dalam peningkatan daya saing bangsa.
Tingkat dan kemampuan kompetisi suatu entitas kultural/sosial ditentukan oleh keahlian beragam bahasa asing oleh anggota masyarakat. Keragaman pembelajaran asing yang ditawarkan oleh masyarakat layak diberi penghargaan dan dukungan.
sosial,budaya masyarakat, dan budaya bangsa. Dibutuhkan kepekaan sebagai anggota masyarakat global untuk bisa berpartisipasi dan berkiprah secara positif sebagai masyarakat yang maju, produktif, dan modern. Nilai-nilai sosio-kultural yang terkandung dalam sastra perlu terusmenerus digali dan dimaknai dengan menggunakan berbagai disiplin ilmu dan perspektif, seiring dengan perkembangan dan tantangan jaman dewasa ini. Dibutuhkan kajian mendalam dan ekstensif tentang nilai-nilai kesantunan dan ketidaksantunan berbahasa dalam masyarakat dengan latar belakang budaya yang beragam. Sehingga nilai-nilai itu bisa ditanamkan secara tepat kepada anak-anak.
pembelajaran untuk pengembangan karakter siswa. • Pengembangan model pembelajaran yang mengintegrasikan budaya dalam berbagai bidang studi. • Pembelajaran sejarah dan PKn berbasis integrasi bangsa • Pembelajaran sejarah dan PKn berbasis multi kulturalisme • Identifikasi variasi kebahasaan (logat, dialek, sosiolek, idiolek, dll). • Penguatan kultur lokal. • Tipifikasi kesalahan berbahasa Indonesia dan solusinya. • Analisis berbagai macam wacana dalam konteks sosio-kulturalpolitik. • Stilistika pragmatik. • Nilai-nilai sastra dan pembentukan karakter anak bangsa. • Kesantunan dan ketidaksantunan berbahasa. • Analisis kurikulum lembagalembaga pembelajaran bahasa. • Survey tentang struktur, isi, dan kontribusi sosio-kultural-
19
Dibutuhkan analisis mendalam tentang keberadaan lembagalembaga pembelajaran bahasa asing dalam kontribusinya terhadap peningkatan daya saing bangsa. Dibutuhkan kajian menyeluruh terkait dengan upaya penyediaan alat-alat tes profisiensi bahasa asing dan bahasa Indonesia yang berbasis web.
5) Ekonomi dan Bisnis
Semakin menguatnya derajat dan pengaruh globalisai ekonomi dan finansial pada perekonomian negera dan perusahaan dalam negeri.
Bisnis dan perusahaan mempunyai kelemahan maupun peluang dalam globalisasi ekonomi.
Penguatan perusahaan dalam negeri dalam mengambil peluang globalisasi. Mencari usaha menutup kelemahan perusahaan dalam negeri dalam menghadapi serbuan perusahaan asing.
Perlunya peningkatan kekuatan perusahaan lokal dalam menghadapi globalisasi dan integrasi ekonomi.
ekonomis atas lembaga-lembaga pembelajaran bahasa. • Fenomena-femonema pragmatika, sosiopragmatika, dan sosiolinguistika kontemporer. • Kajian-kajian bahasa secara interdisipliner, multidisipliner, dan lintas disipliner. • Pengembangan riset-riset edukasional dalam kaitan dengan bahasa, sastra, dan pengajarannya. • Kajian-kajian web-based proficiency tests untuk bahasa asing dan Bahasa Indonesia.
• Kajian pelaksanaan integrasi ekonomi
• Arah dan perkembangan globalisasi ekonomi dan perusahaan multinasional
• Arah dan perkembangan globalisasi finansial
• Perkembangan standar akuntansi dalam globalisasi
• Peluang dan ancaman bisnis dalam integrasi ekonomi 6) Sains dan Teknologi
Ancaman pengaruh zaman terhadap kearifan
Keragaman budaya Indonesia dan kearifan lokal yang terkandung di
Optimalisasi pemanfaatan TIK
• Digitalisasi koleksi sastra dan budaya Indonesia serta
20
lokal dan keragaman budaya Indonesia Pemanfaatan TIK dan kebudayaan
dalamnya mengalami ancaman dalam hal pelestariannya. Perkembangan zaman mengakibatkan generasi muda saat ini tidak berkesempatan mengeksplorasi kekayaan budaya Indonesia, bahkan abai terhadapnya. Di sisi lain, perkembangan teknologi khususnya internet menumbuhkan “budaya baru” yang memengaruhi cara pemanfaatan TIK. sebagai alat bantu yang semestinya membantu orang bekerja lebih efektif dan efisien. Interaksi antara budaya lokal yang dalam batas tertentu masih dihidupi oleh masyarakat dan “budaya baru” yang tumbuh akibat proses globalisasi dan perkembangan teknologi kadang mengakibatkan adopsi teknologi yang semestinya menjadi alat bantu untuk meningkatkan kinerja tidak serta merta terjadi.
7) Psikologi
Konflik sosial dan terorisme atas dasar sara yang tinggi
Tingginya disintegrasi sosial disebabkan oleh tingginya prasangka, diskriminasi, dan masih kuatnya sikapsikap yang fundamentalis.
sebagai alat bantu untuk melestarikan dan mendeseminasikan budaya dan kearifan lokal masyarakat. Kajian pengaruh faktor budaya dalam pengembangan pemanfaatan dan adopsi TIK dalam mendukung aktivitas di berbagai kelompok masyarakat untuk membantu memahami dan menemukan model pengembangan serta adopsi teknologi yang kontekstual bagi masyarakat Indonesia.
Upaya-upaya yang bersifat meningkatkan komunikasi antar budaya.
pemerolehan pengetahuannya • Pemanfaatan TIK untuk pembelajaran sastra dan budaya. • Adopsi dan pemanfaatan TIK dan jejaing sosial oleh berbagai kalangan masyarakat (mahasiswa pelajar, pegawai, ibu rumah tangga, dsb) • Pengaruh budaya pada pengembangan dan penerimaan TIK di Indonesia
• Prasangka, diskriminasi, authoritarianism dan fundamentalism • Peningkatan komunikasi antar budaya • Resolusi konflik • Pemahaman terhadap faktor risiko dan protektif relasi antar budaya • Pendidikan multikultural
21
8) Teologi
Kemajemuk bangsa Indonesia, khususnya kemajemukan kepercayaan dan keyakinan. Pentingnya pendidikan yang membuka ruang pada open-integralisme, yaitu keterbukaan dan penghargaan akan iman umat lain di satu pihak dan sikap committed pada imannya sendiri di lain pihak. Pelestarian local wisdom dalam konteks global. Pentingnya ditumbuhkan kesadaran akan individu pertama-tama sebagai warga negara Indonesia, dan bukan anggota komunitas agama tertentu
9) Biologi Lingkungan (PSL) 10) Ekonomi Pariwisata 11) P3Par
Pengembangan wisata alam karst melalui apresiasi budaya
Manusia memiliki tahap-tahap perkembangan (pemikiran, moral, dan iman). Tidaklah berlebihan untuk dikatakan di sini bahwa orang memiliki tahap-tahap perkembangan dalam perjumpaan dengan warga dari latar belakang iman lain. Keanekaragaman merupakan sebuah kekayaan dan justru tidak untuk diseragamkan Pendidikan merupakan sarana untuk membangun sikap yang dilandasi 100 % terbuka dan sekaligus 100 % committed Umat beriman dihadapkan pada tarik ulur kepentingan antara puritanisme dan kontekstualisasi
Pembukaan Jalur lintas selatan (JLS) cepat atau lambat akan menimbulkan dampak terjadinya eksploitas sumber daya alam (SDA) dan manusia seiring dengan datang dan tumbuhnya investasi disekitar JLS guna mendorong kemajuan pembangunan dan perekonomian masyarakat sekitar Gunung Kidul. Masyarakat sekitar JLS perlu
Pengembangan sikap iman yang dilandasi dengan keterbukaan akan iman lain dan komitmen pada imannya sendiri perlu ditempuh lewat pendidikan Disinyalir bahwa iklim ketidakterbukaan sudah ditanamkan sejak kecil: karena itu pendidikan iman yang mengarah pada keterbukaan dan komitmen perlu dimulai sejak usia dini Nilai-nilai religiusitas yang terkandung dalam budaya masyarakat perlu terus-menerus digali dari aneka perspektif dan dimaknai dengan menggunakan berbagai disiplin ilmu. Diperlukan kebijakan dan peraturan daerah, strategi dan program-2 kongkrit pengembangan kepariwisataan berbasis budaya dan pelestarian SDA kawasan Karst yang dikelola masyarakat lokal yang mampu meningkatkan
• Penelitian kuantitatif atas Buku Pelajaran Agama tingkat Sekolah Dasar, terlebih yang dipakai dalam sekolah dengan warna agama tertentu • Penelitian kualitatif atas murid tingkat SD dan juga orangtua serta guru yang terkait dengan pelajaran agama • Pengembangan model pembelajaran iman yang dilandasari sikap terbuka dan committed • Pengembangan model pembelajaran yang mengintegrasikan local wisdom dan ajaran agama
• Kajian kebijakan dan peraturan daerah, terkait pengembangan kepariwisataan berbasis budaya dan pelestarian SDA kawasan Karst yang dikelola masyarakat lokal. • Identifikasi permasalahan dan sukses program dalam mengimplementasikan kebijakan, dan strategi dalam program: 1)
22
secara berkelanjutan pelestarian SDA kawasan Karst dalam hal: 1) kelestarian yang mendukung budaya Agro SDA kawasan Karst dan konservasi air tanah, 2) yang mendukung budaya pengembangan pariwisata Agro dan konservasi air berbasis budaya, dan 3) tanah, 2) pengembangan partisipasi masyarakat dalam Kawasan Karst Gunung Sewu masih pariwisata berbasis menentukan laju perekonomian. merupakan kekayaan unik dari bentang budaya, dan 3) alam dunia. Interaksi manusia dan • Identifikasi potensi dari daya partisipasi masyarakat alam ini menghasilkan sistem bercocok dukung yang ada yang masih dalam menentukan laju tanam yang khas dan menakjubkan. mampu dikembangkan guna perekonomian Tradisi rasulan yang mengiringi masa mendukung dalam program: 1) diwilayahnya panen merupakan bagian dari pelestarian SDA kawasan Karst kehidupan agraris khas Gunung Kidul yang mendukung budaya Agro yang tidak dijumpai ditempat lain. dan konservasi air tanah, 2) Pengembangan wisata budaya dan pengembangan pariwisata lingkungan Karst yang dikelola secara berbasis budaya, dan 3) baik akan banyak menolong kesiapan partisipasi masyarakat dalam masyarakat dalam mengantisipasi dan menentukan laju perekonomian. turut serta dalam menentukan laju • Pengembangan program pertumbuhan ekonomi yang sangat pendampingan masyarakat dalam cepat dan eksploitasi SDA terutama bentuk pelatihan capacity building lahan Karst yang mampu membentuk dan merevitalisasi lembaga sosial dan kebudayaan masyarakat Gunung Kidul. Topik pelatihan meliputi aspek : 1) pelestarian SDA kawasan Karst yang mendukung budaya Agro dan konservasi air tanah, 2) pengembangan pariwisata berbasis budaya, dan 3) partisipasi masyarakat dalam menentukan laju perekonomian dipersiapkan guna mengantisipasi datangnya investasi ini agar turut serta terlibat dalam pemanfaatan SDA yang tidak lain adalah warisan leluhur mereka.
12) PKBSBI
Harmoni sosial budaya melalui pember-dayaan
Pengembangan wisata berdampak datangnya banyak wisatawan baik
Penyadaran akan pentingnya kearifan
• Ketegangan antara Pengembangan
23
masya-rakat daerah wisata
wisatawan domestic maupun wisatawan asing. Hal ini pasti menimbulkan masuknya pengaruh asing dalam budaya masyarakat setempat sehingga memungkinkan terjadi pergeseran nilai-nilai budaya masyarakat. Apabila masyarakat setempat tidak siap dan atau tidakmampu menghadapi masuknya pengaruh asing sangat mungkin terjadi hilangnya kearifan lokal .
lokal serta pengembangan wisata budaya.
Banyak daerah wisata yang memiliki cerita-cerita rakyat yang belum dipublikasikan sehingga masyarakat luas tidak mengenalnya. Di samping itu, dengan dikenalnya cerita rakyat yang ada di daerah wisata maka dimungkinkan menarik orang untuk datangke daerah wisata itu.
Pendokumentasian dan sosialisasi cerita-cerita rakyat.
Masyarakat daerah wisata sering Penyadaran akan mengalami kesulitan dalam pentingnya bahasa berkomunikasi dalam arti di depan sebagai alat komunikasi. publik meskipun menggunakan bahasa Indonesia. Hal ini mengakibatkan munculnya penggunaan bahasa yang tidak standar serta permasalahan kesantunan berbahasa.
Destinasi Wisata dan Perilaku Budaya masyarakat.
• Pemahaman dan Tanggapan Masyarakat Pendukung terhadap Cerita Rakyat
• Ragam Bahasa Daerah Wisata dan Dampaknya terhadap Komunikasi Sosial.
24
5. Otonomi Daerah dan Desentralisasi Kompetensi/ Keahlian/ Keilmuan 1) Pendidikan (FKIP)
Isu-Isu Strategis
Kebijakan managemen berbasis sekolah (MBS). Kebijakan pendanaan untuk sekolah-sekolah swasta dan negeri. Kebijakan reformasi pendidikan.
Konsep Pemikiran
Pemecahan Masalah
Pihak pemerintah memberi peluang yang lebih besar untuk masing-masing sekolah dalam mengelola kehidupan dan pengembangan sekolah. Sekolah dan pihakpihak pembentuknya dituntut untuk kreatif dan produktif dalam menjalani peran-peran yang tidak pernah mereka mainkan sebelumnya.
Sekolah-sekolah perlu didampingi dalam menggunakan berbagai fasilitas dan potensi secara lebih produktif, sehingga sekolahsekolah mampu mengangkat kekhasan dan kekhususan yang diusung oleh masingmasing sekolah tersebut.
Peran sekolah-sekolah swasta sangat besar, namun sejauh ini masih terkesampingkan dari sisi pendanaan, fasilitas pembinaan para gurunya, pelatihan untuk kepemimpinan sekolah, dan pengadaan fasilitas pembelajaran. Idealnya, pemerintah memainkan peran
Topik Riset yang Diperlukan
•
Kepempimpinan sekolah yang berhasil mengusung MBS.
•
Pendidikan ubo sito
•
Revitalisasi nilai-nilai luhur bahasa dan budaya daerah
•
Evaluasi tentang kepemimpinan sekolah-sekolah swasta yang berhasil mendapatkan perhatian khusus dari Dinas Pendidikan Daerah dan Pusat.
•
Capacity building bagi kepemimpinan sekolahsekolah swasta.
Optimalisasi peran komite sekolah dan alumni untuk menopang perkembangan sekolah.
•
Pemberdayaan pihakpihak terkait (stakeholders) dari dalam sekolah-sekolah.
Dampak diberlakukannya kurikulum baru terhadap cara kerja guru, sekolah, dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
•
Dana Bantuan Operasional Sekolah terhadap kinerja sekolah.
•
Dualisme Kemendiknas – Kemenag dalam sistem pendidikan di Indonesia.
•
Pemberlakuan Ujian Akhir Nasional sebagai alat ukur kelulusan.
•
Keadilan distributif dan keadilan sosial dalam alokasi dana pendidikan di Indonesia.
•
Keberpihakan pada kelompok tersingkir-pinggirkan dan distribusi dana pemerintah.
Keterlibatan aktif segenap warga negara untuk mengritisi, menganalisis, melakukan kontrol sosio-kultural-politis terhadap berbagai aturan dan regulasi.
25
seimbang untuk mendorong kemandirian dan peran aktif sekolah melalui regulasi dan aturan main. Faktanya, berbagai regulasi justru membuat sekolah terbatasi.
2) Ekonomi dan Bisnis
Kompetensi/ Keahlian/ Keilmuan 3) Sains dan Teknologi
Menguatnya daerah dalam otonomi ekonomi dan desetralisasi keputusan
Perusahaan dan masyarakat perlu menyadari pengaruh otonomi daerah dan desentralisasi bagi kesejahteraan ekonomi
Isu-Isu Strategis Tujuan desentralisasi dan pemberian otonomi daerah diantaranya adalah untuk meningkatkan kualitas pelayanan bagi masyarakat, serta mendorong tumbuhnya prakarsa dan kreatifitas lokal. Untuk menjamin tercapainya tujuan tersebut, maka pemerintah daerah mutlak harus mengadopsi 10 prinsip good governance yang mencakup
Meningkatkan wawasan dalam pengambilan peluang bisnis dan ekonomi dalam arus otonomi daerah dan desentralisasi keputusan
•
Kajian implementasi kebijakan pemerintah berkaitan dengan pemerataan kesempatan untuk pengembangan diri antara guru negeri dan guru swasta.
•
Penguatan riset-riset bahasa dan budaya yang berkaitan dengan pemertahanan bahasa dan budaya daerah dalam konteks otonomi daerah dan desentralisasi.
•
Penguatan riset-riset kebahasaan dalam kaitan dengan pemertahanan nilai-nilai budaya daerah dalam konteks otonomi danerah dan desentralisasi.
•
Pengaruh desentralisasi politik terhadap perkembangan ekonomi dan bisnis daerah
•
Peluang dan ancaman bisnis dalam perkembangan otonomi daerah
•
Hubungan bisnis dengan kekuasaan lokal
•
Akuntansi pemerintahan dalam otonomi daerah dan desntralisasi
Konsep Pemikiran
Pemecahan Masalah
Topik Riset yang Diperlukan
Pemanfaatan TIK di pemerintahan mempunyai potensi besar untuk meningkatkan kinerja pemerintah tetapi pengembangannya tidak mudah di negara berkembang karena menghadapi berbagai persoalan seperti kesiapan
Melakukan kajian faktorfaktor yang memengaruhi keberhasilan/kegagalan adopsi TIK (egovernment) oleh pemerintah.
• Kajian pengembangan egovernment memakai perspektif Teori Jejaring Aktor
Melakukan kajian strategi pengembangan egovernment yang sesuai di Indonesia.
• Pengaruh budaya pada penerimaan e-government di berbagai daerah di Indonesia • Strategi pengembangan egovernment di Indonesia • Faktor penghambat dan
26
akuntabilitas, pengawasan, daya tanggap, profesionalisme, efisiensi dan efektivitas, transparansi, kesetaraan, wawasan ke depan, partisipasi, dan penegakan hukum. Fakta menunjukkan bahwa pencapaian good governance di berbagai daerah masih memprihatinkan.
SDM, keterbatasan dana, kendala budaya, dsb.
pendorong keberhasilanpengembasngsn dan adopsi TIK dalam pemerintahan. • Eksplorasi social technologies dalam konteks social economic development, human rights, dan international development.
27
6. Teknologi Informasi dan Komunikasi Kompetensi/ Keahlian/ Keilmuan 1) Sains dan Teknologi 2) PKTI
Isu-Isu Strategis
Konsep Pemikiran
Pemecahan Masalah
Perkembangan pesat teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
Ketergantungan produk teknologi informasi dan komunikasi pada pihak asing harus dihilangkan sehingga akan menempatkan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang mandiri.
Pembangunan infrastruktur informasi dan komunikasi
Kegunaan TIK dalam berbagai bidang serta teknologi informasi sebagai penggerak roda ekonomi. Indonesia sebagai pasar potensial TIK. Belum dipahaminya budaya informasi oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Tingginya importasi produk TIK. TIK menghilangkan sekat jarak, ruang dan waktu
Informasi dan pengetahuan perlu diorganisir dengan baik dan aman, harus dapat diakses dengan cepat dan harus digunakan secara benar.
Riset dan pengembangan teknologi informasi dan komunikasi
Topik Riset yang Diperlukan • Pengembangan dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk peningkatan kemudahan akses informasi dan komunikasi serta peningkatan budaya iptek di masyarakat. Termasuk di dalamnya adalah: -
Pengembangan software.
-
Simulasi dan Komputasi
-
Aplikasi cerdas.
-
Telemetri.
-
Basis data dan keamanan data.
-
Jaringan informasi.
-
Sistem telekomunikasi.
• Inovasi dan penerapan kontrol optimum pada bidang-bidang keteknikan dan proses produksi • Aplikasi Kendali stokastik (stochastic control) dan penyaringan stokastik (stochastic filtering) di berbagai bidang termasuk keteknikan • Pemodelan masalah nyata di berbagai bidang (Fisika, Biologi, Kimia, Ekonomi, Teknik, Ilmu Sosial, dll) dengan proses stokastik dan analisis dengan menggunakan teori-teori stokastik mutakhir.
28
• Penerapan analisis proses stokastik dalam mengamati pergerakan saham • Penerapan invers problem untuk kompresi data, pemrosesan citra, pemrosesan sinyal, dll. • Pengujian dan pengembangan algoritma dan sistem yang efektif dan efisien untuk mengatasi berbagai persoalan. 3) Pendidikan / FKIP
Integrasi teknologi informasi (TI) dalam pembelajaran dan kesadaran filosofisnya. TI dan dampak dehumanisnya.
Generasi baru besar dan tumbuh dalam jaman digital, dan ini berimbas pada cara mereka memahami dan memaknai realitas, termasuk juga cara belajar mereka. Dibutuhkan kesiapan dan keterampilan khusus untuk bisa memberi pelayanan optimal bagi kelompok seperti ini. TI tidak diseleksi dan dipertimbangkan dengan cermat pemakaiannya bisa berdampak pada merosotnya kreativitas, cara berpikir, dan mental bangsa.
4) Ekonomi dan Bisnis
Pesatnya penerapan teknologi informasi dan komunikasi maju
Pemanfaatan kemajuan teknomogi berdampak positif bagi organisasi
Mendesaknya pemahaman baru tentang diintegrasikannya dalam pembelajaran untuk bidang-bidang kajian tertentu. Dibutuhkan kesadaran kritis terkait dengan perbedaan cara berpikir, melihat persoalan, mengambil keputusan, dan pemecahan masalah sebagai akibat dari semakin besarnya penggunaan produkproduk TI.
• Pengembangan model-model dan metode pembelajaran yang mengintegrasikan TI.
• Analisis dampak dari generasi “digital natives” terhadap model dan interaksi pembelajaran.
• Perubahan tuntutan profesionalisme guru sebagai respons terhadap perkembangan TI dalam dunia pendidikan.
• Kajian yang mendalam tentang pengaruh TI terhadap sikap disiplin, kejujuran, dan cara berpikir.
• Penguatan kajian-kajian kebahasaan dalam kaitan dengan perkembangan teknologi informasi modern sebagai kelanjutan dari kajian-kajian computational linguistics yang selama ini telah banyak dikembangkan.
• Kajian-kajian kebahasaan yang mengintegrasikan dimensi-dimensi digital dan teknologi informasi sebagai produk luaran penelitian Perusahaan dan organisasi lainnya harus dapat menerapkan kemajuan
• Pengembangan sistem informasi manajemen pada organisasi
29
dalam kegiatan organisasi dan bisnis
dan bisnis
teknologi informasi dan komunikasi secara efisien dan efektif
• Perubahan pasar dan bisnis karena cepatnya kemajuan tekonologi informasi dan komunikasi
• Perkembangan akuntansi di tengah kemajuan teknologi dan informasi
• Perekonomian berbasis pengetahuan 5) Psikologi
Menurunnya kualitas mental dan moral bangsa sebagai akibat dari perkembangan teknologi informasi yang pesat
Persoalan ini diduga disebabkan oleh ketidakstabilan mental dan ketrampilan sosial individu yang rendah. Hal ini mungkin disebabkan oleh pola pengasuhan yang kurang tepat untuk menjawab perubahan jaman.
Perlunya kestabilan mental dan ketrampilan sosial; peningkatan kemampuan mental untuk memilih; perlunya peningkatan diri agentif, peningkatan kesadaran diri, dan regulasi emosi yang baik; perlunya pemberdayaan keluarga , masyarakat, dan sekolah sebagai lingkungan yang membentengi individu.
• Vulnerable self • rasa diri agentif (sense of personal agency) • Compassion, self compassion dan mindfulness • Dampak teknologi dan informasi • Media yang sehat bagi anak, remaja dan keluarga • Komunitas dan pergaulan remaja • Peran orang tua kaitan dengan pengembangan regulasi emosi, social skill pada anak
30
7. Pendidikan untuk Pengembangan Berkelanjutan Kompetensi/ Keahlian/ Keilmuan
Isu-isu Strategis
Konsep Pemikiran
1) Pendidikan (FKIP, P4)
Pendidikan untuk semua (education for all)
Pendidikan untuk semua menjadi prioritas bagi bangsa Indonesia masih terkendala akibat faktor kemiskinan yang tinggi.
Pengentasan Kemiskinan Dalam konteks MDG’s, tujuan pembangunan adalah pemenuhan hak dasar masyarakat Upaya peningkatan Human Development Index (HDI)
Peningkatan literasi, numerasi dan daya baca bagi kaum dewasa. Kelambanan respon terhadap kecepatan perkembangan IPTEK. Rendahnya tingkat publikasi ilmiah dan sitasi dari karya ilmiah
Peningkatan kualitas dan pemberdayaan masyarakat miskin menjadi hal yang tak terelakan dalam peningkatan kesejahteraan. Pendidikan yang berkualitas bag kaum miskin menjadi sarana proses pemberdayaan masyarakat.
Pemecahan Masalah
Topik Riset yang Diperlukan
Untuk mencapai sebuah masyarakat yang berdaya maka perhatian pada pendidikan bagi kelompok masyarakat ini adalah menjadi penting.
• Aspirasi masyarakat miskin dalam memperoleh pendidikan
Solusi dari persoalan ini semestinya komprehensif, terukur dan terencana. Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam bidang pendidikan antara lain dengan dimulai sebuah pemetaan persoalan dan mendisain model pendidikan yang relevan
Daya saing bangsa rendah Perlu upaya konkrit untuk meningkatkan daya saing sebagai akibat dari rendahnya tingkat literasi, bangsa melalui peningkatan literasi, numerasi, dan daya baca numerasi, dan daya baca. di antara kaum muda Indonesia. Perlu dikembangkan alat Lambannya respon ukur standar untuk melihat terhadap perkembangan perkembangan literasi, IPTEK yang baru, yang numerasi, dan daya baca datang dari Dunia Barat, secara nasional.
• Model Pendidikan yang berkualitas bagi kaum miskin • Model layanan pendidikan bagi masyarakat dalam kelompok unreached groups (anak daerah kumuh, gelandangan dan pengemis, marginal, pekerja anak, dll.) • Model pendidikan kewirausahaan pada sektor pendidikan nonformal
• Pengembangan kurikulum pembelajaran untuk kaum dewasa.
• Analisis kurikulum dalam kaitannya dengan peningkatan literasi, numerasi, dan daya baca.
• Optimalisasi keterserapan ilmu dan pengetahuan baru.
• Pengembangan instrumentasi tes standar untuk mengukur literasi, numerasi, dan daya
31
yang telah dibuat oleh para ilmuwan Indonesia. Kualitas pendidikan guru (pre-service) ditentukan beragam faktor yang kompleks. Pengembangan profesionalisme guru berkelanjutan (inservice)
menyebabkan lambannya Pengembangan perkembangan ilmu dan keterampilan menulis, pengetahuan di Indonesia. meneliti, dan Salah satu parameter memublikasikan karya keunggulan akademik ilmiah baik di tingkat sebuah bangsa adalah nasional maupun tingginya tingkat internasional. publikasi dan sitasi karya Investigasi berbagai faktor ilmiah. penentu yang Guru harus dipersiapkan berkontribusi secara secara sungguh-sungguh relevan dan signifikan dan bertanggung jawab. untuk pendidikan persiapan calon guru. Guru mampu bekerja secara optimal sejauh Investigasi berbagai sekolah, yayasan, dan kondisi yang kondusif Dinas Pendidikan untuk mendorong memberi dukungan dan optimalisasi kinerja guru. ruang untuk berkembang.
baca nasional.
• Analisis pemetaan tentang trend publikasi dan sitasi yang dihasilkan oleh para peneliti Indonesia.
• Kurikulum pendidikan guru pra-jabatan. • Integrasi pembelajaran guru pra-jabatan dengan program pengalaman lapangan.
• Komparasi kurikulum pendidikan guru prajabatan antar negara.
• Proses induksi dan mentoring sebagai komponen utama profesionalisme guru.
• Supervisi dan mekanisme monitoring atas kinerja guru.
• Program pelatihan dan pengembangan profesionalisme guru.
• Kultur sekolah dan yayasan, kepemimpinan sekolah, dan optimalisasi kinerja guru.
• Kajian-kajian kebahasaan yang mutakhir dan relevan dalam kaitan dengan pengembangan dunia pendidikan dan perkembangan zaman. 2) Pasca Sarjana
Pendidikan berbasis penelitian yang unggul dan humanis melalui Kajian Bahasa Inggris
Penerapan paradigma pasca modern yang mengedepankan nilai2 kemanusiaan menjadi dasar penelitian bahasa dan budaya bangsa
Pembelajaran Bahasa Inggris mulai dari tingkat dasar haruslah bersifat kontekstual dan antimodernis.
• Berbagai kajian fenomenologis (misalnya penelitian lived-experience) tentang pembelajaran bahasa Inggris di sekolah dan komunitas.
Implementasi Prinsip2 Pedagogi Ignasian
32
8. Peningkatan Kualitas Mental Individu dan Masyarakat Kompetensi/ Keahlian/ Keilmuan 1) Pendidikan (FKIP)
Isu-isu Strategis Perkembangan global dan urgensi peningkatan humanitas. Daya juang/ethos kerja Pendampingan masyarakat berkebutuhan khusus/bermasalah Pendampingan tuntas (multi-dimensi)
2) Ekonomi dan Bisnis
Penurunan kualitas mental terjadi pada hubungan antara perusahaan dan politik sebagaimana tercermin dalam perilaku koruptif krah putih.
Konsep Pemikiran Kecepatan perkembangan dunia global tidak boleh mengesampingkan sisi-sisi humanistik. Daya hidup dan perkembangan sekelompok manusia ditentukan seberapa jauh mereka memiliki kelenturan dan kecakapan dalam menanggapi berbagai persoalan yang muncul. Kompleksitas persoalan yang muncul dalam masyarakat sebagai akibat dari banyak masalah sosialkemasyarakatan yang mereka hadapi dalam dunia modern ini memerlukan perhatian dan pendampingan untuk menemukan strategi pemecahan yang tepat. Hubungan antara bisnis dan politik seharusnya bukan transaksi yang merugikan rakyat dan menguntungkan diri sendiri
Pemecahan Masalah Diperlukan kajian tentang harmoni globalisasi dan humanitas. Dibutuhkan kajian yang menyeluruh terkait dengan tingkat fleksibilitas bangsa di dalam menghadapi masamasa suram/sulit, dengan harapan diperolehnya serangkaian nilai-nilai yang bisa memperkuat tingkat kelenturan bangsa. Diperlukan berbagai macam terobosan untuk menanggapi persoalan-persoalan sosialkemasyarakan yang cenderung makin kompleks.
Memperkecil usaha pemburuan rente politis (political rent-seeking). Meningkatkan pengawasan dalam hubungan politik dan bisnis
Topik Riset yang Diperlukan • Manusia di dalam era postmodernitas. • Kesiapan bangsa Indonesia dalam menyongsong integrasi ASEAN 2015. • Kajian resiliensi (kelenturan) bangsa Indonesia secara multidisipliner (i.e. sejarah, psikologis, kultural, antropologis, dan sosial-politik). • Terobosan-terobosan sosiokultural-ekonomis untuk menjamin sustainabilitas masyarakat.
• Pengembangan dan penerapan etika bisnis • Korupsi dan suap-menyuap • Politik dan kinerja perusahaan • Penerapan forensic accounting
Kesadaran bahwa
33
perusahaan seharusnya berperilaku etis
3) Psikologi
Peningkatan jumlah penduduk, angka kelahiran yang tidak terkontrol, kehamilan yang tidak diinginkan, angka kematian ibu melahirkan yang tinggi
Angka kelahiran yang tidak terkontrol diakibatkan oleh perilaku seksual yang tidak sehat. Hal ini disebabkan oleh ketidakstabilan mental dan ketrampilan sosial individu yang rendah. Kedua hal tersebut terjadi karena individu menghayati hal-hal yang tidak tepat akibat kehidupan pasangan orang tua yang kurang sehat atau tidak harmonis.
Perlunya kestabilan mental dan ketrampilan sosial; peningkatan kemampuan mental untuk memilih dan menjaga relasi romantis secara sehat; pengatasan / terapi terhadap masalah relasi dan seksual.
• Mindfulness, kecerdasan emosi, kestabilan mental • attachment, manajemen konflik / resolusi konflik dalam relasi romantis • cinta romantis, persahabatan, sistem kekebalan tubuh • perilaku seksual, disfungsi seksual, kepuasan seksual, terapi seksual • Relasi suami istri dan pertahanan terhadap krisis-krisis yang dialami • kesehatan ibu hamil, post partum depression • compassion, self compassion • Peran orang tua kaitan dengan pengembangan regulasi emosi, social skill pada anak
4) Farmasi
Tingginya prevalensi penyakit terminal (HIV/AIDS dan hepatitis C) akibat perilaku seksual berisiko
Relasi romantis yang sehat dan pemahaman gender seimbang dapat meningkatkan kualitas relasi sehingga individu / pasangan memiliki perilaku yang sehat. Pasangan yang memiliki relasi yang berkualitas lebih mungkin untuk melakukan perilaku seksual yang sehat dan menjaga kesehatan
Perlunya peningkatan kualitas relasi pada pasangan; perlunya peningkatan kualitas kehidupan seksual pada pasangan; perlunya terapi yang dapat dipercaya untuk mengatasi masalah seksual
34
(menjaga kesehatan ibu hamil, mencegah insidensi kanker, dan mempertahankan atau meningkatkan kualitas hidup penderita kanker reproduktif)
5) Teologi
Performansi , kompetensi , dan kesejahteraan yang rendah.
Keadaan ini mungkin disebabkan oleh pengasuhan yang kurang tepat, baik di lingkungan keluarga maupun sekolah. Performansi dan kompetensi yang rendah karena tidak adanya evaluasi yang tepat.
Perlu pengasuhan dan sistem evaluasi yang tepat untuk meningkatkan kompetensi performansi, dan kejahteraan.
• Keluarga sebagai benteng penahan perilaku kenakalan anak dan remaja • Peran orang tua yang efektif • Pengasuhan yang responsif dan sensitif bagi balita • Penanaman nilai-nilai keutamaan kepada anak • Model-model pengajaran moral kepada anak dan remaja • Peningkatan prestasi melalui cerita anak • Pembentukan karakter anak melalui cerita • Achievement, Culture, Motivation, Story / Literature • Parental Communication and It’s Effect on Children Wellbeing • Peran orang tua kaitan dengan pengembangan regulasi emosi, social skill pada anak • Kompetensi Komunikasi • Performance Appraisal
35
• Manajemen Kompetensi
6) Pasca Sarjana
Kesejahteraan perempuan yang rendah
Hal ini disebabkan masih belum tercapainya kesetaraan gender di berbagai aspek kehidupan.
Pengembangan kesadaran • Motherhood di Indonesia tentang kesetaraan gender • Wanita Bekerja yang mengarahkan pada peningkatan kesejahteraan • Work – family conflict dan kompetensi perempuan di berbagai aspek kehidupan.
Banyaknya penderita gangguan mental di Indonesia
Hal ini disebabkan oleh pengasuhan yang kurang tepat, patologi sosial, pemahaman dan penanganan gangguan mental yang kurang tepat.
Peningkatan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang gangguan mental dan penangannya melalui psikoedukasi
• Identifikasi variabel-variabel yang mengindikasikan kesehatan mental/ kesejahteraan psikologis individu/masyarakat dalam masyarakat/kebudayaan Indonesia. • Identifikasi faktor-faktor penentu kesehatan mental individual/masyarakat. • Identifikasi pola-pola kepribadian sehat/tak sehat dalam masyarakat Indonesia • Prevensi dan psikoedukasi masyarakat • Pemberdayaan keluarga sebagai faktor protektif • Peningkatan efektivitas intervensi untuk gangguan mental • Peningkatan resiliensi anakanak dan para remaja • Peran orang tua kaitan dengan pengembangan regulasi emosi,
36
social skill pada anak Belum adanya kesetaraan hak-hak kaum difabel (individu berkebutuhan khusus) hampir di seluruh aspek kehidupan
Masyarakat belum sepenuhnya menyadari keberadaan kaum difabel. Hal ini berdampak pada ketidakmampuan menerima kehadiran kaum difabel, kurang pahamnya perbedaan karakteristik individu berkebutuhan khusus (IBK), kesalahan penanganan anak bekebutuhan khusus kurangnya layanan pendidikan maupun layanan publik bagi IBK.
Mengingat IBK adalah insan yang memiliki hak yang sama untuk berkembang sesuai kemampuannya maka perlu ditingkatkan kesadaran semua pihak agar empat pilar pendidikan yang dicanangkan oleh UNESCO (1996) dapat semakin terwujud di Indonesia.
• Asesmen aspek-aspek psikologi IBK • Profil komunitas IBK • Peran IBK di masyarakat • Tinjauan Psikologis atas model pengajaran IBK • Intervensi bagi IBK • Keluarga dengan IBK • Model pengajaran bagi IBK • Penggunaan teknologi informasi dalam proses pembelajaran anak tunarungu • Model Pengasuhan Anak Tunarungu • Psikoedukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pemberian hak-hak yang setara kepada IBK
Rendahnya kualitas hidup lansia
Hal ini disebabkan kurangnya kesiapan mental lansia dalam menghadapi masa tua dan proses degeneratif serta rendahnya kesempatan bagi lansia untuk berperan aktif di masyarakat
Perlu upaya-upaya penyiapan lansia dalam menghadapi masa tua dan proses degeneratif; pemberian kesempatan pada lansia untuk berperan aktif di masyarakat; peningkatan pelayanan kesehatan lansia
• Lansia yang sehat dan produktif • Masyarakat yang ramah terhadap lansia • Kesejahteraan lansia • Model-model intervensi psikologi untuk komunitas lansia
37
B. Topik Riset: Klasifikasi Berdasarkan Fakultas
38
1. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan No
Riset Unggulan
Isu-isu Strategis
Topik Riset
Kerangka Berfikir dan Pemecahan Masalah lihat pada klasifikasi berdasarkan tema riset unggulan 1
Pemberdayaan Masyarakat Miskin dan UMKM
Pendidikan untuk semua (education for all). Pengentasan kemiskinan. Pembangunan untuk pemenuhan hak dasar masyarakat. Upaya peningkatan Human Development Index (HDI).
1.1. Aspirasi masyarakat miskin dalam memperoleh pendidikan 1.2. Model Pendidikan yang berkualitas bagi kaum miskin 1.3. Model layanan pendidikan bagi masyarakat dalam kelompok unreached groups (anak daerah kumuh, gelandangan dan pengemis, marginal, pekerja anak, dll.) 1.4. Model pendidikan kewirausahaan pada sektor pendidikan nonformal
Millenium Development Goals (MDGs) 2
Pelestarian Lingkungan, Ketahanan Pangan, Energi Baru, Energi Terbarukan dan Konservasi Energi
Ketahanan Pangan Ancaman laten krisis pangan global dan ketidakpastian iklim Kerentanan dan kehandalan model-model sistem pangan lokal Lingkungan Kerusakan alam akibat eksploitasi berlebihan dan mendesaknya kesadaran lingkungan. Pengembangan dan implementasi kurikulum berbasis lingkungan. Kebersamaan dari berbagai pihak (i.e. sekolah, pemerintah, LSM, badan legistlatif, dan korporasi)
2.1. Kajian kriteria dan indikator pengukuran ketahanan, kemandirian, kestabilan ekosistem tanah pendukung, dan kestabilan rekonstruksi genetik tanaman dari model-model sistem pangan lokal yang ada (Studi Pustaka & Focused Group Discussions). 2.2. Kajian kebijakan, strategi, dan program-2 pengembangan model-model sistem pangan masyarakat dari empat Pemda wilayah lumbung pangan Pulau Jawa (Kerawang & Delanggu padi sawah, Wonosari & Kaliori padi lahan kering, Badui padi lokal, Dieng & Bandungan sayuran, Madura jagung), menyangkut : 1) ketahanan, 2) kemandirian, 3) kestabilan ekosistem tanah pendukung, 4) kestabilan revitalisasi genetik tanamannya (Studi Kasus). 2.3. Identifikasi faktor2 penghambat dan faktor2 pendorong pelaksanaan kebijakan, strategi, dan program2 pengembangan model2 sistem pangan
39
untuk menangani berbagai isu lingkungan hidup.
lokal yang diperlukan bagi peningkatan ketahanan, kemandirian, kestabilan ekosistem tanah pendukungnya, dan kestabilan revitalisasi genetik tanamannya (Survei). 2.4. Identifikasi praktek2 baik di lapangan dari pelaksanaan kebijakan, strategi, dan program-2 pengembangan model2 sistem pangan lokal yang mampu meningkatkan secara berkelanjutan ketahanan, kemandirian, kestabilan ekosistem tanah pendukungnya, dan kestabilan revitalisasi genetik tanamannya (Survei). 2.5. Perancangan & pengembangan program “capacity building” bagi para peneliti, pengamat, dan petugas lapangan terhadap pelaksanaan kebijakan, strategi, dan program2 pengembangan model2 sistem pangan lokal yang mampu meningkatkan ketahanan, kemandirian, kestabilan ekosistem tanah pendukungnya, dan stabilitas revitalisasi genetik tanamannya (Action Research & Pengembangan Program). 2.6. Perancangan & pengembangan program pelatihan masyarakat bagi pengembangan sistem pangan lokal yang berketahanan, mandiri, stabil ekosistem tanah pendukungnya, dan stabil revitalisasi genetik tanamannya (Action Research & Pengembangan Program). 2.7. Kepemimpinan sekolah-sekolah penerima anugerah Adiwiyata regional dan nasional. 2.8. Analisis kebijakan pendidikan lingkungan hidup, mekanisme implementasi, dan implementasi empiris di lapangan. 2.9. Pengembangan dan implementasi kurikulum peduli lingkungan hidup. 2.10. Kerjasama berbagai pihak untuk program pendidikan berkepedulian lingkungan.
3
Penyakit Degeneratif dan Obat Bahan Alam
Hilangnya kekayaan terminologi terkait dengan nama-nama obat tradisional. Semakin tingginya kualitas kesehatan masyarakat, semakin besar layanan yang dibutuhkan
3.1. Kodifikasi nama-nama obat tradisional dalam perspektif budaya dan bahasa. 3.2. Pola konsumsi sehat bagi kelompok lansia. 3.3. TI, media komunikasi, dan akses informasi bagi lansia. 3.4. Kegiatan sosial-kemasyarakatan sebagai sarana hidup sehat di masa lansia.
40
kelompok lansia (aging society).
3.5. Intergenerational gaps sebagai pemicu friksi antar generasi. 3.6. Komunikasi otentik antar generasi.
4
Integrasi Bangsa, Harmoni Sosial, Bahasa, Sastra, dan Budaya
Sifat majemuk bangsa Indonesia dari sisi bahasa, budaya, etnik, keadaan geografis, dll. Pentingnya mempertahankan NKRI Revitalisasi budaya lokal dalam konteks global. Proses dehumanisasi (manusia hanya dipandang sebagai faktor produksi).
4.1. Pengembangan model pembelajaran kooperatif dalam peningkatan kecintaan terhadap tanah air dan budaya. 4.2. Pengembangan model pembelajaran untuk pengembangan karakter siswa. 4.3. Pengembangan model pembelajaran yang mengintegrasikan budaya dalam berbagai bidang studi. 4.4. Pembelajaran sejarah dan PKn berbasis integrasi bangsa 4.5. Pembelajaran sejarah dan PKn berbasis multi kulturalisme 4.6. Identifikasi variasi kebahasaan (logat, dialek, sosiolek, idiolek, dll). 4.7. Penguatan kultur lokal.
Pentingnya menumbuhkan kesadaran manusia sebagai anggota dari “global citizenship.”
4.8. Tipifikasi kesalahan berbahasa Indonesia dan solusinya.
Mendesaknya pemartabatan bahasa/pemulihan martabat bahasa melalui disiplin berbahasa formal.
4.10. Stilistika pragmatik.
Perlunya identifikasi bahasa sebagai potensi integrasi dan disintegrasi bangsa. Kajian wacana dalam kaitan dengan integrasi bangsa. Kajian sastra multisipliner dan/atau multiperspektif.
4.9. Analisis berbagai macam wacana dalam konteks sosio-kultural-politik. 4.11. Nilai-nilai sastra dan pembentukan karakter anak bangsa. 4.12. Kesantunan dan ketidaksantunan berbahasa. 4.13. Analisis kurikulum lembaga-lembaga pembelajaran bahasa. 4.14. Survey tentang struktur, isi, dan kontribusi sosio-kultural-ekonomis atas lembaga-lembaga pembelajaran bahasa. 4.15. Fenomena-femonema pragmatika, sosiopragmatika, dan sosiolinguistika kontemporer.
Fenomena-fenomena pragmatik.
4.16. Kajian-kajian bahasa secara interdisipliner, multidisipliner, dan lintas disipliner.
Pembelajaran bahasa asing dalam peningkatan daya saing bangsa.
4.17. Pengembangan riset-riset edukasional dalam kaitan dengan bahasa, sastra, dan pengajarannya. 4.18. Kajian-kajian web-based proficiency tests untuk bahasa asing dan Bahasa
41
Indonesia. 5
Otonomi Daerah dan Desentralisasi
Kebijakan managemen berbasis sekolah (MBS).
5.1. Kepempimpinan sekolah yang berhasil mengusung MBS. 5.2. Pendidikan ubo sito
Kebijakan pendanaan untuk sekolah-sekolah swasta dan negeri.
5.3. Revitalisasi nilai-nilai luhur bahasa dan budaya daerah
Kebijakan reformasi pendidikan.
5.4. Evaluasi tentang kepemimpinan sekolah-sekolah swasta yang berhasil mendapatkan perhatian khusus dari Dinas Pendidikan Daerah dan Pusat. 5.5. Optimalisasi peran komite sekolah dan alumni untuk menopang perkembangan sekolah. 5.6. Dampak diberlakukannya kurikulum baru terhadap cara kerja guru, sekolah, dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. 5.7. Dana Bantuan Operasional Sekolah terhadap kinerja sekolah. 5.8. Dualisme Kemendiknas – Kemenag dalam sistem pendidikan di Indonesia. 5.9. Pemberlakuan Ujian Akhir Nasional sebagai alat ukur kelulusan. 5.10. Keadilan distributif dan keadilan sosial dalam alokasi dana pendidikan di Indonesia. 5.11. Keberpihakan pada kelompok tersingkir-pinggirkan dan distribusi dana pemerintah. 5.12. Kajian implementasi kebijakan pemerintah berkaitan dengan pemerataan kesempatan untuk pengembangan diri antara guru negeri dan guru swasta. 5.13. Penguatan riset-riset bahasa dan budaya yang berkaitan dengan pemertahanan bahasa dan budaya daerah dalam konteks otonomi daerah dan desentralisasi. 5.14. Penguatan riset-riset kebahasaan dalam kaitan dengan pemertahanan nilainilai budaya daerah dalam konteks otonomi danerah dan desentralisasi.
6
Teknologi Informasi dan Komunikasi
Integrasi teknologi informasi (TI) dalam pembelajaran dan kesadaran filosofisnya.
6.1. Pengembangan model-model dan metode pembelajaran yang mengintegrasikan TI. 6.2. Analisis dampak dari generasi “digital natives” terhadap model dan
42
TI dan dampak dehumanisnya.
interaksi pembelajaran. 6.3. Perubahan tuntutan profesionalisme guru sebagai respons terhadap perkembangan TI dalam dunia pendidikan. 6.4. Kajian yang mendalam tentang pengaruh TI terhadap sikap disiplin, kejujuran, dan cara berpikir. 6.5. Penguatan kajian-kajian kebahasaan dalam kaitan dengan perkembangan teknologi informasi modern sebagai kelanjutan dari kajian-kajian computational linguistics yang selama ini telah banyak dikembangkan. 6.6. Kajian-kajian kebahasaan yang mengintegrasikan dimensi-dimensi digital dan teknologi informasi sebagai produk luaran penelitian
7
Pendidikan untuk Pengembangan Berkelanjutan
Pendidikan untuk semua (education for all) Pengentasan Kemiskinan Dalam konteks MDG’s, tujuan pembangunan adalah pemenuhan hak dasar masyarakat
1.1. Aspirasi masyarakat miskin dalam memperoleh pendidikan 1.2. Model Pendidikan yang berkualitas bagi kaum miskin 1.3. Model layanan pendidikan bagi masyarakat dalam kelompok unreached groups (anak daerah kumuh, gelandangan dan pengemis, marginal, pekerja anak, dll.) 1.4. Model pendidikan kewirausahaan pada sektor pendidikan nonformal
Upaya peningkatan Human Development Index (HDI) Peningkatan literasi, numerasi dan daya baca bagi kaum dewasa. Kelambanan respon terhadap kecepatan perkembangan IPTEK. Rendahnya tingkat publikasi ilmiah dan sitasi dari karya ilmiah yang telah dibuat oleh para ilmuwan Indonesia. Kualitas pendidikan guru (preservice) ditentukan beragam faktor yang kompleks.
1.5. Pengembangan kurikulum pembelajaran untuk kaum dewasa. 1.6. Analisis kurikulum dalam kaitannya dengan peningkatan literasi, numerasi, dan daya baca.
1.7. Optimalisasi keterserapan ilmu dan pengetahuan baru. 1.8. Pengembangan instrumentasi tes standar untuk mengukur literasi, numerasi, dan daya baca nasional.
1.9. Analisis pemetaan tentang trend publikasi dan sitasi yang dihasilkan oleh para peneliti Indonesia.
1.10. Kurikulum pendidikan guru pra-jabatan.
43
Pengembangan profesionalisme guru berkelanjutan (in-service)
1.11. Integrasi pembelajaran guru pra-jabatan dengan program pengalaman lapangan.
1.12. Komparasi kurikulum pendidikan guru pra-jabatan antar negara. 1.13. Proses induksi dan mentoring sebagai komponen utama profesionalisme guru.
1.14. Supervisi dan mekanisme monitoring atas kinerja guru. 1.15. Program pelatihan dan pengembangan profesionalisme guru. 1.16. Kultur sekolah dan yayasan, kepemimpinan sekolah, dan optimalisasi kinerja guru.
1.17. Kajian-kajian kebahasaan yang mutakhir dan relevan dalam kaitan dengan pengembangan dunia pendidikan dan perkembangan zaman. 8
Peningkatan Kualitas Mental Individu dan Masyarakat
Perkembangan global dan urgensi peningkatan humanitas. Daya juang/ethos kerja Pendampingan masyarakat berkebutuhan khusus/bermasalah Pendampingan tuntas (multidimensi)
8.1. Manusia di dalam era post-modernitas. 8.2. Kesiapan bangsa Indonesia dalam menyongsong integrasi ASEAN 2015. 8.3. Kajian resiliensi (kelenturan) bangsa Indonesia secara multi-disipliner (i.e. sejarah, psikologis, kultural, antropologis, dan sosial-politik). 8.4. Terobosan-terobosan sosio-kultural-ekonomis untuk menjamin sustainabilitas masyarakat.
44
2. Fakultas Ekonomi No
Riset Unggulan
Isu-isu Strategis
Topik Riset
Kerangka Berfikir dan Pemecahan Masalah lihat pada klasifikasi berdasarkan tema riset unggulan 1
Pemberdayaan Masyarakat Miskin dan UMKM
Masih kurangnya wirausaha di Indonesia
1.1. Kebijakan ekonomi bagi pengentasan kemiskinan.
Belum stabilnya usaha kecil dan mikro.
1.2. Kebijakan ekonomi bagi pengembangan usaha kecil.
Meningkatnya perhatian sosial dari perusahaan
1.3. Pengembangan lembaga keuangan mikro.
Tumbuhnya lembaga keuangan mikro pada masyarakat
1.4. Peningkatan usaha dan semangat kewirausahaan.
1.5. Peran dan perkembangan usaha mikro, kecil, dan menengah. Pentingnya pemberdayaan Masyarakat Miskin dan 1.6. Pelaksanaan dan evaluasi tanggung jawab sosial perusahaan. UMKM 1.7. Manajemen usaha kecil.
Persoalan seputar pemasaran produk UMKM
1.8. Manajemen pemasaran bagi usaha kecil. 1.9. Manajemen keuangan bagi usaha kecil. 1.10. Akuntasi bagi usaha kecil. 1.11. Akuntansi bagi keuangan mikro. 1.12. Analisis SWOT pada industri kerajinan UMKM sebagai landasan menuju industri tingkat ekspor 1.13. Studi pengembangan ekonomi lokal berbasis kewirausahaan untuk pemberdayaan masyarakat miskin
2
3
Pelestarian Lingkungan, Ketahanan Pangan, Energi Baru, Energi Terbarukan dan Konservasi Energi
Penyakit Degeneratif dan Obat Bahan Alam
Semakin meningkatnya perhatian bisnis pada wawasan lingkungan.
2.1. Green economy
Pertimbangan bisnis dari proyek pengembangan energi terbarukan.
2.3. Manajemen rantai pasokan dari industri pangan
Saluran distribusi dari petani ke masyarakat pengguna pangan. Meningkatnya usaha penanggulangan penyakit degeneratif
2.2. Studi kelayakan proyek pengembangan energi terbarukan 2.4. Akuntansi berwawasan lingkungan
3.1. Strategi dan pelaksanaan kegiatan pemasaran sosial dalam menurunkan penyakit degeneratif dan penyebaran obat alami
45
Banyaknya usaha pengembangan obat bahan alam
3.2. Studi kelayakan usaha dan bisnis obat bahan alam 3.3. Strategi bisnis bagi pengembangan obat bahan alam
4
Integrasi Bangsa, Harmoni Sosial, Bahasa, Sastra, dan Budaya
Semakin menguatnya derajat dan pengaruh globalisai ekonomi dan finansial pada perekonomian negera dan perusahaan dalam negeri. Perlunya peningkatan kekuatan perusahaan lokal dalam menghadapi globalisasi dan integrasi ekonomi.
5
Otonomi Daerah dan Desentralisasi
Menguatnya daerah dalam otonomi ekonomi dan desetralisasi keputusan
4.1. Kajian pelaksanaan integrasi ekonomi 4.2. Arah dan perkembangan globalisasi ekonomi dan perusahaan multinasional 4.3. Arah dan perkembangan globalisasi finansial 4.4. Perkembangan standar akuntansi dalam globalisasi 4.5. Peluang dan ancaman bisnis dalam integrasi ekonomi 5.1. Pengaruh desentralisasi politik terhadap perkembangan ekonomi dan bisnis daerah 5.2. Peluang dan ancaman bisnis dalam perkembangan otonomi daerah 5.3. Hubungan bisnis dengan kekuasaan lokal 5.4. Akuntansi pemerintahan dalam otonomi daerah dan desntralisasi
6
Teknologi Informasi dan Komunikasi
Pesatnya penerapan teknologi informasi dan komunikasi maju dalam kegiatan organisasi dan bisnis
6.1. Pengembangan sistem informasi manajemen pada organisasi 6.2. Perubahan pasar dan bisnis karena cepatnya kemajuan tekonologi informasi dan komunikasi 6.3. Perkembangan akuntansi di tengah kemajuan teknologi dan informasi 6.4. Perekonomian berbasis pengetahuan
7
Pendidikan untuk Pengembangan Berkelanjutan
-
-
8
Peningkatan Kualitas Mental Individu dan Masyarakat
Penurunan kualitas mental terjadi pada hubungan antara perusahaan dan politik sebagaimana tercermin dalam perilaku koruptif krah putih.
8.2. Korupsi dan suap-menyuap
Kesadaran bahwa perusahaan seharusnya berperilaku etis
8.1. Pengembangan dan penerapan etika bisnis 8.3. Politik dan kinerja perusahaan 8.4. Penerapan forensic accounting
46
3. Fakultas Sastra No
Riset Unggulan
Isu-isu Strategis
Topik Riset
Kerangka Berfikir dan Pemecahan Masalah lihat pada klasifikasi berdasarkan tema riset unggulan 1
Pemberdayaan Masyarakat Miskin dan UMKM
Pemberdayaan kelompok marginal (kelompok masyarakat yang terpinggirkan secara ekonomi, sosial, politik, dan budaya).
1.1. Representasi kelompok subaltern (marginal) dalam sastra dan budaya. 1.2. Kajian gender. 1.3. Dominasi ideologi dalam sastra dan budaya. 1.4. Represi ideologi dalam sastra dan budaya Indonesia.
2
Pelestarian Lingkungan, Ketahanan Pangan, Energi Baru, Energi Terbarukan dan Konservasi Energi
Keberlanjutan sumber daya alam.
2.1. Eco-criticism dalam Sastra dan Budaya.
Kemajuan teknologi dan pasar melawan keberlanjutan ekosistem/Technology and the market against the sustainable ecosystem.
2.2. Utopia dan Dystopia dalam Sastra dan Budaya. 2.3. Sci-fi dalam Sastra. 2.4. Sejarah pengrusakan lingkungan.
3
Penyakit Degeneratif dan Obat Bahan Alam
-
-
4
Integrasi Bangsa, Harmoni Sosial, Bahasa, Sastra, dan Budaya
Budaya Indonesia dan Integrasi Bangsa.
4.1. Bahasa dan Kohesi Sosial
Pencarian identitas sebagai bangsa pasca-kolonial.
4.3. Sejarah dan Integrasi Bangsa
4.2. Sastra dan Budaya Indonesia sebagai Perekat Sosial 4.4. Sastra dan Budaya pasca-kolonial. 4.5. Sastra dan Budaya lokal/daerah sebagai bagian dari sastra dan budaya nasional
5
Otonomi Daerah dan Desentralisasi
-
-
6
Teknologi Informasi dan Komunikasi
-
-
7
Pendidikan untuk Pengembangan Berkelanjutan
-
-
8
Peningkatan Kualitas Mental Individu
-
-
47
4. Fakultas Psikologi No
Riset Unggulan
Isu-isu Strategis
Topik Riset
Kerangka Berfikir dan Pemecahan Masalah lihat pada klasifikasi berdasarkan tema riset unggulan 1
Pemberdayaan Masyarakat Miskin dan UMKM
Jumlah penduduk di bawah garis kemiskinan besar
1.1. Problem performansi akademik pada anak dr keluarga low income 1.2. Dukungan keluarga – kesiapan sekolah pada anak usia dini (low income family)
2
Pelestarian Lingkungan, Ketahanan Pangan, Energi Baru, Energi Terbarukan dan Konservasi Energi
-
-
3
Penyakit Degeneratif dan Obat Bahan Alam
Peningkatan prevalensi penyakit degeneratif
3.1. Gaya hidup sehat 3.2. Mindfulness 3.3. Perilaku dan kesehatan 3.4. Faktor protektif dan risiko kesehatan 3.5. Psikoedukasi gaya hidup sehat
4
Integrasi Bangsa, Harmoni Sosial, Bahasa, Sastra, dan Budaya
Konflik sosial dan terorisme atas dasar 4.1. Prasangka, diskriminasi, authoritarianism dan sara yang tinggi fundamentalism 4.2. Peningkatan komunikasi antar budaya 4.3. Resolusi konflik 4.4. Pemahaman terhadap faktor risiko dan protektif relasi antar budaya 4.5. Pendidikan multikultural
5
Otonomi Daerah dan Desentralisasi
-
-
6
Teknologi Informasi dan Komunikasi
Menurunnya kualitas mental dan moral bangsa sebagai akibat dari
6.1. Vulnerable self 6.2. Rasa diri agentif (sense of personal agency)
48
perkembangan teknologi informasi yang pesat
6.3. Compassion, self compassion dan mindfulness 6.4. Dampak teknologi dan informasi 6.5. Media yang sehat bagi anak, remaja dan keluarga 6.6. Komunitas dan pergaulan remaja 6.7. Peran orang tua kaitan dengan pengembangan regulasi emosi, social skill pada anak
7
Pendidikan untuk Pengembangan Berkelanjutan
-
-
8
Peningkatan Kualitas Mental Individu dan Masyarakat
Peningkatan jumlah penduduk, angka kelahiran yang tidak terkontrol, kehamilan yang tidak diinginkan, angka kematian ibu melahirkan yang tinggi
8.1. Mindfulness, kecerdasan emosi, kestabilan mental 8.2. Attachment, manajemen konflik / resolusi konflik dalam relasi romantis 8.3. Cinta romantis, persahabatan, sistem kekebalan tubuh 8.4. Perilaku seksual, disfungsi seksual, kepuasan seksual, terapi seksual 8.5. Relasi suami istri dan pertahanan terhadap krisis-krisis yang dialami 8.6. Kesehatan ibu hamil, post partum depression 8.7. Compassion, self compassion 8.8. Peran orang tua kaitan dengan pengembangan regulasi emosi, social skill pada anak
49
5. Fakultas Sains dan Teknologi No
Riset Unggulan
Isu-isu Strategis
Topik Riset
Kerangka Berfikir dan Pemecahan Masalah lihat pada klasifikasi berdasarkan tema riset unggulan 1
Pemberdayaan Masyarakat Miskin dan UMKM
Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK)
1.1. Faktor pendorong dan penghambat pemakaian TIK oleh UMKM 1.2. Model adopsi TIK yang sesuai bagi UMKM 1.3. Pengembangan dan kajian pemanfaatan e-commerce oleh UMKM 1.4. Pengembangan dan kajian pemanfaatan TIK sebagai media komunikasi, promosi dan penjaga kelestarian budaya. 1.5. Pengembangan teknologi pendukung dalam pariwisata dan kajian pemanfaatannya, misalnya telemetri untuk memonitor wilayah wisata, elektronika dalam media seni (interaktif painting, electronic wearable, etextile)
2
Pelestarian Lingkungan, Ketahanan Pangan, Energi Baru, Energi Terbarukan dan Konservasi Energi
Pemanfaatan teknologi tepat guna untuk revitalisasi dan/atau optimasi industri rakyat
1.6. Inovasi dan pemanfaatan teknologi tepat guna (biogas, kincir angin, teknologi untuk mem produksi barang, …) untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Pemanfaatan bahan bakar fosil dan energi terbarukan:
2.1. Pengembangan potensi energi baru dan terbarukan untuk peningkatan kemandirian energi.
Kondisi alam Indonesia: kaya angin, sinar matahari, dan air.
Termasuk di dalam topik ini adalah : - Studi kelayakan, - Rekayasa teknologi, - Rekayasa material
Konsumsi bahan bakar fosil melebihi kemampuan produksi importasi ketergantungan pada negara lain.
2.2. Digitalisasi peta potensi energi terbarukan di Indonesia.
Menipisnya bahan bakar fosil.
2.3. Pemodelan matematika/simulasi dari gejala2 alam.
Meningkatnya pemanasan global akibat pemakaian bahan bakar fosil.
2.4. Pemodelan matematika/simulasi masalah banjir, tsunami, gempa bumi,
Rendahnya penguasaan teknologi energi ketergantungan Ind pada pihak asing.
2.5. Model pengelolaan limbah di bidang lingkungan hidup.
prakiraan cuaca, volkanologi, dll.
50
Fungsi vital energi dalam kegiatan produktif .
2.6. Model dinamika populasi dalam ekosistem di bidang Biologi. 2.7. Model polimer di bidang Kimia.
Daya dukung pemerintah dalam pengembangan energi baru dan terbarukan. Pelestarian alam. 3
Penyakit Degeneratif dan Obat Bahan Alam
Sains dan teknologi untuk kepentingan kesehatan dan kefarmasian
3.1. Inovasi dan pemanfaatan teknologi untuk pengujian standarisasi bahan baku dan produk sediaan farmasi 3.2. Pemanfaatan TIK untuk digitalisasi data obat bahan alam dan edukasi masyarakat dalam pengobatan penyakit degeneratif. 3.3. Model matematika untuk pengembangan dan pengujian obat sehingga aspek safety, eficacy dan acceptability lebih terjamin. 3.4. Pengembangan sistem pakar dalam bidang kesehatan dan kefarmasian.
4
Integrasi Bangsa, Harmoni Sosial, Bahasa, Sastra, dan Budaya
Ancaman pengaruh zaman terhadap kearifan lokal dan keragaman budaya Indonesia
4.1. Digitalisasi koleksi sastra dan budaya Indonesia serta pemerolehan pengetahuannya
Pemanfaatan TIK dan kebudayaan
4.3. Adopsi dan pemanfaatan TIK dan jejaing sosial oleh berbagai kalangan masyarakat (mahasiswa pelajar, pegawai, ibu rumah tangga, dsb)
4.2. Pemanfaatan TIK untuk pembelajaran sastra dan budaya.
4.4. Pengaruh budaya pada pengembangan dan penerimaan TIK di Indonesia 5
Otonomi Daerah dan Desentralisasi
5.1. Kajian pengembangan e-government memakai perspektif Teori Jejaring Aktor
Desentralisasi dan otonomi daerah peningkatan kualitas pelayanan bagi masyarakat dan mendorong tumbuhnya kreatifitas lokal keharusan pemda
5.2. Pengaruh budaya pada penerimaan e-government di berbagai daerah di Indonesia
mengadopsi 10 prinsip good governance .
5.3. Strategi pengembangan e-government di Indonesia
Pencapaian good governance di berbagai daerah masih memprihatinkan.
5.4. Faktor penghambat dan pendorong keberhasilan pengembangan dan adopsi TIK dalam pemerintahan. 5.5. Eksplorasi social technologies dalam konteks social economic development, human rights, dan international development.
51
6
Teknologi Informasi dan Komunikasi
Perkembangan pesat TIK. Kegunaan TIK dalam berbagai bidang dan penggerak roda ekonomi.
6.1. Pengembangan dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk peningkatan kemudahan akses informasi dan komunikasi serta peningkatan budaya iptek di masyarakat. Termasuk di dalamnya adalah: - Pengembangan software. - Simulasi dan Komputasi - Aplikasi cerdas. - Telemetri. - Basis data dan keamanan data. - Jaringan informasi. - Sistem telekomunikasi.
Indonesia sebagai pasar potensial TIK. Belum dipahaminya budaya informasi oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Tingginya importasi produk TIK. TIK menghilangkan sekat jarak, ruang dan waktu
6.2. Inovasi dan penerapan kontrol optimum pada bidang-bidang keteknikan dan proses produksi 6.3. Aplikasi Kendali stokastik (stochastic control) dan penyaringan stokastik (stochastic filtering) di berbagai bidang termasuk keteknikan 6.4. Pemodelan masalah nyata di berbagai bidang (Fisika, Biologi, Kimia, Ekonomi, Teknik, Ilmu Sosial, dll) dengan proses stokastik dan analisis dengan menggunakan teori-teori stokastik mutakhir. 6.5. Penerapan analisis proses stokastik dalam mengamati pergerakan saham 6.6. Penerapan invers problem untuk kompresi data, pemrosesan citra, pemrosesan sinyal, dll. 6.7. Pengujian dan pengembangan algoritma dan sistem yang efektif dan efisien untuk mengatasi berbagai persoalan. 7
Pendidikan untuk Pengembangan Berkelanjutan
-
-
8
Peningkatan Kualitas Mental Individu dan Masyarakat
-
-
52
6. Fakultas Farmasi No
Riset Unggulan
Isu-isu Strategis
Topik Riset
Kerangka Berfikir dan Pemecahan Masalah lihat pada klasifikasi berdasarkan tema riset unggulan 1
Pemberdayaan Masyarakat Miskin dan UMKM
-
-
2
Pelestarian Lingkungan, Ketahanan Pangan, Energi Baru, Energi Terbarukan dan Konservasi Energi
-
-
3
Penyakit Degeneratif dan Obat Bahan Alam
Obat bahan alam untuk penyakit degenaratif/
3.1. Skrining fitokimia bahan alam yang aman.
3.2. Standarisasi bahan baku obat alam yang aman dari gerakan kembali ke alam berbagai cemaran. memanfaatkan potensi alam Indonesia 3.3. Uji toksisitas akut, subkronis, kronis, teratogenik, seiring peningkatan derajat kesehatan karsinogenik, reproduksi, potensiasi, dan uji sehingga kualitas hidup manusia toksisitas khas lainnya. meningkat 3.4. Skrining fitokimia bahan alam yang berkhasiat sebagai obat penyakit degeneratif. 3.5. Standarisasi bahan baku obat alam yang berkhasiat sebagai obat penyakit degeneratif. 3.6. Uji farmakologi atau aktivitas bahan alam sebagai obat penyakit degeneratif. 3.7. Preformulasi obat bahan alam yang berkhasiat dan aman sebagai obat penyakit degeneratif. 3.8. Formulasi sediaan farmasi yang aman dan berkhasiat sebagai obat penyakit degeneratif. 3.9. Analisis bahan baku dan produk sediaan farmasi secara kimia kualitatif dan kuantitatif sebagai kontrol
53
kualitas produk. 3.10. Uji klinik sediaan farmasi obat bahan alam sebagai obat penyakit degeneratif. 3.11. Uji aspek pemasaran sediaan farmasi obat bahan alam sebagai obat penyakit degeneratif. 3.12. Evaluasi perencanaan, pengadaan, pengelolaan, penggunaan, monitoring penggunaan sediaan farmasi sebagai obat penyakit degenaratif. 3.13. Pengaruh edukasi, promosi kesehatan terhadap perilaku (pengetahuan, sikap, tindakan) masyarakat dalam pengobatan penyakit degeneratif. 3.14. Pengembangan sediaan farmasi mengembangkan obat bahan alam untuk penyakit degenerative berbasis bukti ilmiah (database obat bahan alam Indonesia, pendekatan farmasi klinis dan komunitas). 4
Integrasi Bangsa, Harmoni Sosial, Bahasa, Sastra, dan Budaya
-
5
Otonomi Daerah dan Desentralisasi
6
Teknologi Informasi dan Komunikasi
-
-
7
Pendidikan untuk Pengembangan Berkelanjutan
-
-
8
Peningkatan Kualitas Mental Individu dan Masyarakat
Tingginya prevalensi penyakit terminal (HIV/AIDS dan hepatitis C) akibat perilaku seksual berisiko
-
-
-
54
7. Fakultas Teologi No
Riset Unggulan
Isu-isu Strategis
Topik Riset
Kerangka Berfikir dan Pemecahan Masalah lihat pada klasifikasi berdasarkan tema riset unggulan 1
Pemberdayaan Masyarakat Miskin dan UMKM
-
-
2
Pelestarian Lingkungan, Ketahanan Pangan, Energi Baru, Energi Terbarukan dan Konservasi Energi
-
-
3
Penyakit Degeneratif dan Obat Bahan Alam
-
-
4
Integrasi Bangsa, Harmoni Sosial, Bahasa, Sastra, dan Budaya
Kemajemuk bangsa Indonesia, khususnya kemajemukan kepercayaan dan keyakinan.
• Penelitian kuantitatif atas Buku Pelajaran Agama tingkat Sekolah Dasar, terlebih yang dipakai dalam sekolah dengan warna agama tertentu
Pentingnya pendidikan yang membuka ruang pada open-integralisme, yaitu keterbukaan dan penghargaan akan iman umat lain di satu pihak dan sikap committed pada imannya sendiri di lain pihak. Pelestarian local wisdom dalam konteks global. Pentingnya ditumbuhkan kesadaran akan individu pertama-tama sebagai warga negara Indonesia, dan bukan anggota komunitas agama tertentu -
• Penelitian kualitatif atas murid tingkat SD dan juga orangtua serta guru yang terkait dengan pelajaran agama • Pengembangan model pembelajaran iman yang dilandasari sikap terbuka dan committed • Pengembangan model pembelajaran yang mengintegrasikan local wisdom dan ajaran agama
5
Otonomi Daerah dan Desentralisasi
-
6
Teknologi Informasi dan Komunikasi
-
-
7
Pendidikan untuk Pengembangan Berkelanjutan
-
-
55
8
Peningkatan Kualitas Mental Individu dan Masyarakat
Performansi , kompetensi , dan kesejahteraan yang rendah.
8.1. Keluarga sebagai benteng penahan perilaku kenakalan anak dan remaja 8.2. Peran orang tua yang efektif 8.3. Pengasuhan yang responsif dan sensitif bagi balita 8.4. Penanaman nilai-nilai keutamaan kepada anak 8.5. Model-model pengajaran moral kepada anak dan remaja 8.6. Peningkatan prestasi melalui cerita anak 8.7. Pembentukan karakter anak melalui cerita 8.8. Achievement, Culture, Motivation, Story / Literature 8.9. Parental Communication and It’s Effect on Children Well-being 8.10. Peran orang tua kaitan dengan pengembangan regulasi emosi, social skill pada anak 8.11. Kompetensi Komunikasi 8.12. Performance Appraisal 8.13. Manajemen Kompetensi
56