http://www.karyailmiah.polnes.ac.id
TOEFL , IELTS ATAU TOEIC INSTRUMEN YANG TEPAT UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN BAHASA INGGRIS MAHASISWA POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
Suminto (Staf Pengajar Jurusan Adiminstrasi Bisnis Politeknik Negeri Samarinda) Abstrak
TOEFL is widely used in various different education institutions in Indonesia to measure the students’ English Language proficiency whether it is in university, Institute, academy or Polytechnic, not to mention, Samarinda State Polytechnic. This writing is aimed at reviewing the use of TOEFL in measuring the English proficiency students of Samarinda State Polytechnic. It is indicated that The use of TOEFL in Samarinda State Polytechnic is not appropriate because the orientation of this institution is vocational not academic. TOEIC is indicated more appropriate and relevant to Polytechnic students. Therefore it is highly recommended that TOEIC will be used in measuring the English Language Proficiency of Samarinda State Polytechnic students. Key Word: IELTS, TOEFL,TOEIC, measuring the English proficiency.
PENDAHULUAN Sebagai alat tes profisiensi Bahasa Inggris TOEFL (Test of English as a Foreign Language) tidak diragukan lagi kesahihan dan kehandalan (validity dan reliability), Karena dari segi proses pembuatan tes tersebut melalui serangkaian uji validitas dan reliabilitas dengan ketat. Dengan model tes objectif yang pilihan ganda (multiple choice) tes ini mudah digunakan bagi siapa yang ingin menggunakannya. Ditambah lagi dengan cara skoring yang pada umumnya ada dalam buku buku latihan TOEFL mendorong pengguna lebih memilih jenis tes ini dibandingkan dengan jenis tes serupa yang lain. Berbeda dengan TOEFL, IELTS (International English Language Test System) sebagai instrument tes untuk profisiensi Bahasa Inggris memiliki sedikit perbedaan, jika TOEFL semua bentuk tesnya objektif sedangkan IELTS juga memliki tes subjektif, dalam bagian Listening maupun readingnya. Sementara tes ini juga ada
JURNAL EKSIS Vol.6 No.2, Agustus 2010: 1440 – 1605
bagian writing dan juga speaking yang tentunya jika dilihat dari bentuknya merupakan model tes subjektif yang mengungkit kemampuan menulis dan berbicara Bahasa Inggris. Sedangkan TOEIC ( Test of English for International Communication ) yang bentuk testnya mirip dengnan TOEFL dengan konten yang cocok untuk pembelajar Bahasa Inggris yang bekerja dilingkunngan internasional. Berbeda dengan TOEFL yang kandungan materinya fokus pada akademik. Politeknik Negeri Samarinda merupakan satu diantara perguruan tinggi negeri di Kalimantan Timur dengan jalur vocational yang memiliki tujuh belas program studi dengan sepuluh jurusan dengan fokus pada pengembangan ketrampilan mahasiswa dibidangnya masing masing bukan akademik. Sejalan dengan ciri pendidikan pada Politeknik pada umumnya, maka pengajaran Bahasa Inggris di politeknik juga mengacu pada
Riset / 1474
sistem itu dimana fokus pengajarannya pada pengembangan ketrampilan mendengarkan ( Listening ) membaca ( Reading ) berbicara ( speaking ) dan menulis ( writing ) yang berorientasi pada dunia kerja pada umumnya. Seperti sebagian perguruan tinggi lain di Indonesia yang mensyaratkan mahasiswanya untuk memiliki skor TOEFL tertentu baik sebagai syarat untuk ujian maupun untuk mengambil izasahnya, Politeknik Negeri Samarinda mengharuskan mahasiswa yang lulus memiliki kemampuan Bahasa Inggris dengan nilai TOEFL 400 dengan target rata rata 450. Pertanyaan yang sering muncul di benak penulis adalah apakah TOEFL yang telah diberlakukan sudah sesuai dengan misi dan system pendidikan politeknik sendiri? Mengingat test tersebut mengukur kemampuan akademik, yang cocok untuk mahasiswa jalur akademik, sedangkan Politeknik Negeri Samarinda bukan perguruan tinggi jalur akademik melainkan jalur vokasional. Perumusan masalah dalam penulisan ini adalah apakah TOEFL relevan sebagai alat tes untuk mengukur kemampuan mahasiswa Politeknik Negeri Samarinda dan jika tidak apa alternatif tes yang sesuai dengan karakteristik mahasiswa Politeknik Negeri Samarinda?
1. Untuk mengetahui sejauh mana TOEFL relavan diberlakukan sebagai alat ukur tes kemampuan Bahasa Inggris di Politeknik Negeri Samarinda. 2. Untuk mengevaluasi apakah TOEFL relevan diberlakukan sebagai alat ukur tes kemampuan Bahasa Inggris di Politeknik Negeri Samarinda. 3. Untuk memberikan alternatif tes kemampuan Bahasa Inggris yang lebih cocok untuk mahasiswa Politeknik Negeri Samarinda.
TOEFL, IELTS DAN TOEIC SEBAGAI PROFISIENSI BAHASA INGGRIS
TES
A. TOEFL Toefl diperkenalkan pada tahun 1960an oleh Educational Testing sevice Sekarang ini Sekitar 800 ribu orang ikut tes toefl diseluruh dunia saat ini.Toefl merupakan tes untuk mengukur profisiensi Bahasa Inggris seseorang yang ingin mengetahui kemampuan Bahasa
Riset / 1475
Di Indonesia Toefl digunakan untuk mengetahui profisiensi Bahasa Inggris di berbagai perguruan tinggi baik negeri maupun swasta, baik di universitas, institut, sekolah tinggi maupun politeknik dengan standar skor yang bervariasi disetiap perguruan tinggi. Namun demikian, tidak semua perguruan tinggi di Indonesia mengharuskan mahasiswanya mengikuti tes ini. Jenis atau model beberapa, yang antara lain:
toefl
sendiri
ada
Paper and Pencil Based toefl, yang merupakan jenis tes yang pertama. Dalam toefl jenis ini ada tiga section yaitu Listening Comprehension, Structure and wrtten expression and reading comprehension ditambah dengan writing dengan nilai yang terpisah dari ketiga sction tersebut.
Tujuan Penulisan ini adalah sebagai berikut :
Tulisan ini diharapkan untuk memberikan masukan bagi Politeknik dalam pengambilan kebijakan yang berkaitan dengan pengukuran kemampuan Bahasa Inggris supaya tes yang diberikan relevan dengan sistem dan orientasi pendidikan Politeknik Negeri Samarinda.
Inggrisnya. Tes proficiensi ( Proficiency test ) berbeda dengan tes prestasi ( achievement test ) yang pertama memfokuskan pada kemampuan bahasa Inggris secara umum ( Athur Hughes : 2003: 12 ) sedang yang kedua memfokuskan pada kemampuan Bahasa Inggris tertentu yang baru atau sedang dipelajari oleh pembelajar. (Athur Hughes : 2003: 13 ). Tes ini pada mulanya dipakai sebagai alat untuk mengukur kemampuan Bahasa Inggris bagi mereka yang ingin melakukan studi di Amerika maupun Kanada.
Computer Based Toefl ( CBT ) aadalah Toefl yang media penyampaian tes toeflnya menggunakan computer. Dalam toefl ini, section toefl yang di teskan adalah Listening Comprehension, Structure and written expression, reading comprehension and writing. Jenis Toefl terbaru adalah Internet Based Toefl ( IBT ) yang mengukur kemampuan Bahasa Inggris seseorang dengan media internet adapaun skill yang di ukur adalah kemampuan mendengarkan, membaca, berbicara dan menulis. Range dari band score toefl dari 310 sampai dengan 667. Dengan tingkat kompetensi yang bervariasi dari Level Elementary sampai dengan advanced. B. IELTS International English Language Test System ( IELTS ) adalah test proficiency Bahasa Inggris yang mengukur kemampuan listening comprehension, reading comprehension, writing ability dan speaking. Ada dua versi IELTS, yaitu : academic version dan General training version, yang pertama ditujukan bagi yang ingin melanjutkan ke universitas ataupun para professional yang ingin belajar maupun praktek di Negara yang berbahasa Inggris. Sedangkan yang kedua ditujukan bagi
JURNAL EKSIS
Vol.6 No.2, Agustus 2010: 1440 – 1605
http://www.karyailmiah.polnes.ac.id yang ingin pelatihan non akademik atau untuk mendapatkan pengalaman atau untuk berimigrasi di English Speaking Country.IELTS band score mulai dari 1 sampai dengan 9, yaitu dari non user sampai dengan expert user. C. TOEIC The test of English for International Communication ( TOEIC ) adalah tes profisiensi Bahasa Inggris yang didesain untuk mengukur kemampuan ketrampilan Bahasa Inggris seseorang yang bekerja dalam lingkungan internasional. Ada dua section tes dalam tes ini yaitu listening comprehension dan reading comprehension yang di bagi menjadi tujuh bagian yaitu : untuk listening comprehension bagian I : Picture, bagian II : Question – response, bagian III : Short Conversation, bagian IV : Short – talk,
sedangkan untuk reading adalah bagian V : incomplete Sentences, bagian VI : Error Recognition dan bagian VII : Reading Comprehension. Untuk dua section tersebut range score untuk TOEIC adalah 10 sampai dengan 990. ( Lin Lougheed, 2004 :xi ). Karena banyaknya jenis tes profisiensi Bahasa Inggris dengan tingkat skor yang berbeda, bahkan untuk TOEFL sendiri antara TOEFL Paper Based Test, Computer Based Test ( TOEFL CBT ) dan TOEFL internet Based Test ( TOEFL IBT ) mempunyai skor yang berbeda juga.Secara detail digambarkan perbandingan skor dan equivalennya berbagai tes profisiensi Bahasa Inggris dalam tabel berikut ini.
Tabel 1 : Perbandingan dan equivalensi berbagai jenis tes Bahasa Inggris ( TOEFL, TOEIC dan IELTS.
TOEFL DI POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA Semakin pentingnya Bahasa Inggris bagi berbagai kalangan pada saat ini, baik untuk kalangan profesional, politisi, akademisi maupun mahasiswa tak terkecuali bagi mahasiswa Politeknik Negeri Samarinda maka, lembaga ini memberikan rambu yang tegas dalam mengevaluasi kompetensi Bahasa Inggris Mahasiswanya. Sebagai implementasi dari proses evaluasi kompetensi mahasiswa di Politeknik Negeri Samarinda, lembaga ini telah memulai menerapkan pensyaratan bagi mahasiswanya untuk memiliki
JURNAL EKSIS Vol.6 No.2, Agustus 2010: 1440 – 1605
nilai toefl minimal sebagai salah satu hal yang harus dipenuhi untuk mengambil izasah.
Penerapan nilai toefl sebagai syarat pengambilan izasah mahasiswa Politeknik Negeri Samarinda di mulai pada tahun 2004 berdasarkan surat keputusan direktur yang mensyaratkan nilai 400 untuk bisa mendapatkan izasah yang asli. Selama ini pelaksanaan TOEFL di Politeknik Negeri Samarinda di lakukan oleh unit Pusat Bahasa yang memberikan tes kepada mahasiswa yang akan lulus. Tes diberikan pada semester V bagi mahasiswa DIII dan semester VII pada mahasiswa jenjang DIV. Jika mahasiswa yang mengambil tes tersebut belum bisa mencapai
Riset / 1476
nilai yang disyaratkan maka diberi tiga kali kesempatan untuk mendapatkan nilai 400 tersebut. Jika masih juga belum bisa mencapainnya, maka diberi surat keterangan bahwa yang bersangkutan telah mengikuti tiga kali tes namun belum mencapai nilai yang disyaratkan. Dalam rangka untuk meningkatkan kompetensi Bahasa Inggris mahasiswanya agar supaya memenuhi standar yang disyaratkan oleh perusahaan perusahaan yang mensyaratkan hal tersebut maka Politeknik Negeri Samarinda menargetkan sebagai sasaran mutu lembaga ini bahwa rata rata TOEFL mahasiswa Politeknik Negeri samarinda adalah 450. TOEIC SEBAGAI ALTERNATIF TES PROFISIENSI BAHASA INGGRIS DI POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA TOEFL memang di pakai di sebagian institusi di Indonesia baik di Universitas, institut, sekolah tinggi maupun politeknik sebagai alat ukur kemampuan Bahasa Inggris mahasiswanya. Pada umumnya penyelenggaraan tes tersebut diselenggarakan oleh unit bahasa yang ada di lembaga lembaga tersebut, begitu juga di Politeknik Negeri Samarinda. Hal ini bisa dipahami karena dari sisi penilaianya toefl memang mudah dilakukan karena tesnya objektif yang multiple choice, yang bisa dilakukan oleh lembaga bahasa di institusi manapun, dbandingkan dengan yang lain, IELTS misalnya, untuk wrting dan speaking tesnya perlu interpretasi yang mendalam dalam memberikan penilaian. Namun demikian, jika dilihat dari orientasi , pendekatan dan tujuan pendidikan di Politeknik yang vokasional dan menekankan pada dunia kerja khususnya pada perusahaan – perusahaan formal, maka sebagai instrumen untuk mengukur profisiensi Bahasa Inngris mahasiswanya, lebih sesuai jika TOEIC sebagai alat ukurnya. Mengapa demikian? Jika dilihat dari isi tes dalam TOEIC, maka tes ini lebih banyak berisi tentang aspek aspek yang berhubungan dengan dunia kerja, baik untuk section listening maupun readingnya. Sebagai ilustrasi berikut ini sample dalam TOEIC untuk section reading comprehension : Small computer software company is looking for an office manager, college degree not required, but applicant must have at least two years experience at similar job. Call Ms. Chang ( director ) at 348 – 555 – 0987.
1. What kind of job is advertised ? ( A ) Director of a computer company
Riset / 1477
( B ) Office manager ( C ) Computer programmer ( D ) College professor 2. What is the requirement for this job ? ( A ) A college degree ( B ) Less than two years experience ( C ) Telephone Skills ( D ) Two or more years experience. OFFICE SUPPLY SALE This week only
Computer paper ( white only ) 25% off Envelopes ( all colors, including pink, purple and gold ) 50% off Notebooks buy five, get one free Pens ( blue, black, and red ink ) 12 for $ 1
Sale ends Saturday 3. What kind of computer is on sale ? Store Closed paper Sunday ( A ) White ( B ) All colors ( C ) Pink, purple and gold ( D ) Red, Blue and Black 4. How can you get a free notebooks ( A ) Pay one dollar ( B ) Spend $ 25 on computer paper ( C ) Buy colored envelopes ( D ) Buy five notebooks 5. When is the sale ? ( A ) All week end ( B ) On Sunday only ( C ) All week ( D ) On Saturday only ( Lin Lougheed : 2004 : 157 – 158 ) Sample model tes dalam TOEIC ini sangat relevan dengan pendekatan dan konten pendidikan pada Politeknik tak terkecuali yang di lakukan pada Politeknik Negeri Samarinda,dimana orientasi proses pembelajarannya mendekatkan ke dunia kerja bukan dunia akademisi. Oleh sebab itu, lebih relevan jika tes profisiensi Bahasa Inggris di Politeknik Negeri Samarinda menggunakan TOEIC dibandingkan dengan TOEFL karena konten tesnya mendekati dengan yang di pelajari di lembaga jenis ini. Hal ini sudah dilakukan di Sekolah Menengah Kejuruan yang pendekatan dan orientasinya sama dengan
JURNAL EKSIS
Vol.6 No.2, Agustus 2010: 1440 – 1605
http://www.karyailmiah.polnes.ac.id pendidikan Politeknik pada level menengah.
pendidikan
Kesimpulan TOEFL sebagai alat tes untuk mengukur proficiensi Bahasa Inggris memang lebih umum dipakai di berbagai institusi di Indonesia khususnya di perguruan tinggi, karena tes jenis ini mudah cara mengoreksinya dan relevan dengan perguruan tinggi yang berorientasi ke jalur akademik. Untuk kontek Politeknik, TOEFL sebagai alat ukur tes kemampuan Bahasa Inggris mahasiswa bukan sebagai pilihan yang tepat karena orientasinya yang vocasional, yang seyogyanya memilih TOIEC sebagai instrumen untuk mengukur kemampuan Bahasa Inggris mahasiswanya. Saran 1. Penggunaan TOEFL sebagai instrumen tes untuk mengetahui profisiensi Bahasa Inggris mahasiswa Politeknik Negeri Samarinda perlu ditinjau ulang dari sisi ketepatan tujuannya. 2. Perlunya pengkajian penggunaan TOEIC sebagai instrumen tes untuk mengukur kemampuan Bahasa Inggris mahasiswa Politeknik Negeri Samarinda . 3. Jenis tes apapun yang dipergunakan, perlu disosialisasikan kepada mahasiswa khususnya tentang model dan bentuknya sehingga sebelum tes mahasiswa sudah mempunyai gambaran tentang apa yang akan dilakukan. DAFTAR PUSTAKA
Arthur Hughes, Testing for Language Teachers, Cambridge University Press, UK, 2003 Bruce
Rogers, Complete Guide Test, Thomson Learning Thomson Asia Pte Ltd .
to the TOEIC A Division of
Lin Lougheed , Longman Preparation Series for the TOEIC Test, Pearson Education Inc, White Plains, 2005. Lyle F. Bachman and Andrian S. Palmer, Language Testing in Practice: Design and Developing Useful Language Test, Oxford University Press, UK 1996. Sharpe Pamela J, How to Prepare for the TOEFL, Barron Educational Series, Inc Bina Akasara Indonesia, 2000 http://secure.vec.bc.ca/toefl-equivalency-table.cfm
JURNAL EKSIS Vol.6 No.2, Agustus 2010: 1440 – 1605
Riset / 1478