1
Menjadi Bank yang progresif dan terpercaya dengan Standar Internasional dalam memenuhi kebutuhan nasabah, dalam transaksi perbankan nasional maupun internasional.” To be a sound and progressive Bank with International Standards and meet the domestic and foreign banking requirements of our customers.
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
2
Table of Contents
Daftar Isi
05 9 13 19
Financial Highlights
IKHTISAR KEUANGAN
Report from Commissioners
LAPORAN KOMISARIS
39
Company Information Informasi Perseroan
40
Awards Penghargaan
42
Important Event Peristiwa Penting
44
Sub Sequent Event Kejadian Penting Setelah Tanggal Neraca
46
Executive Officer and Committees Pejabat Eksekutive dan Komite
51
Operation Review Tinjauan Operasi
67
Human Resources Sumber Daya Manusia
Report From President Director
LAPORAN DIREKTUR UTAMA Company Profile
PROFIL PERUSAHAAN 20
Bank of India Indonesia At a Glance Sekilas Bank of India Indonesia
72
Office Network Jaringan Kantor
21
Products and Services of Bank Produk dan Jasa bank
73
Information Technology Teknologi Informasi
25
Boi-Home Financial Statements (2013) Laporan Keuangan Boi-Induk(2013)
75
Future Plan Rencana Masa Depan
28
Organization Structure Struktur orgasnisasi
77
Riks Management Manajemen Risiko
30
Vision and Mission Visi dan misi
87
Transactions from related Parties Transaksi Pihak Berelasi
31
Corporate Culture Values Nilai – Nilai Budaya Perusahaan
32
Board of Commissioner's Profile Profil Komisaris
34
Board of Director's Profile Profil Direktur
36
Share Highlight Ikhtisar Saham
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
90
Good Corporate Governance
TATA KELOLA PERUSAHAAN
93
Director Direktur
3
94
Committee of PT Bank of India Indonesia Komite - komite PT Bank of India Indonesia
98
Compliance Kepatuhan
99
Corporate Secretary Sekretaris Perusahaan
100
101
104
106
Internal Audit Audit Internal
Providing Funds to Other Parties Penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar
Corporate Social Responsibility
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Responsibility Statement Towards 2013 Annual Report Pernyataan pertanggung Jawaban Laporan Tahunan 2013
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
4
Dalam Rp Juta (In IDR million)
Total Aset
3,601,336 Total Ekuitas
454,862 Pendapatan Bunga Bersih
42%
22%
44%
141,044 Laba Bersih
81,495
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
48%
5
Financial Highlights
IKHTISAR KEUANGAN Dalam Rp Juta (In IDR million)
Balance Sheet 2013
2012
2011
2010
2009
Total Aset
3.601.336
2.540.741
2.080.428
1.570.332
1.537.378
Total Assets
Kredit yang diberikan
2.569.319
1.838.288
1.436.293
1.071.643
981.358
Loan Disbursement
Kredit yang diberikan - Bersih
2.547.310
1.825.423
1.413.687
1.050.807
967.684
Loan Disbursement - Netto
22.384
15.690
24.937
21.794
15.419
Allowance for Impairment Losses
2.740.214
1.972.256
1.675.845
1.226.476
1.210.111
Deposits:
- Giro
320.868
201.367
194.364
159.762
108.341
Current Account
- Tabungan
196.609
110.678
92.163
97.679
96.521
Saving Account
2.222.737
1.660.211
1.389.318
969.035
1.005.249
Time Deposit
454.861
373.769
346.488
318.715
302.479
Equity
CKPN Dana Pihak Ketiga:
- Deposito Ekuitas
Dalam Rp Juta (In IDR million)
Profit & Loss Pendapatan dan Beban Operasional
2013
2012
2011
2010
2009
Operating Income and Expenses
Pendapatan Bunga
275.921
203.913
177.634
167.356
159.217
Interest Income
Beban Bunga
134.876
106.251
81.127
81.994
84.720
Interest Expenses
141.045
97.662
96.507
85.362
74.497
Net Interest Income (NII)
Pendapatan Operasional Lainnya
29.518
14.373
14.080
9.107
8.507
Total other operating income
Pendapatan Operasional
170.562
112.035
110.586
94.469
83.004
Operating Income
54.747
47.612
39.434
36.420
30.752
Overhead Cost
Laba Operasional Bersih
110.002
73.838
65.031
48.242
50.476
Net Operating Income
Laba Sebelum Pajak
109.583
73.921
64.542
48.067
50.641
Income Before Tax
81.495
54.996
48.072
35.092
36.950
Net Income
Pendapatan Bunga Bersih
Beban Overhead
Laba Bersih
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
6
Banking Ratios Laba Bersih Terhadap Rata-rata Aset (ROA) Laba Bersih Terhadap Rata-rata Modal (ROE) Net Interest Margin (NIM) Kredit terhadap Dana Pihak Ketiga (LDR) Kecukupan Modal (CAR) Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) Kredit Bermasalah terhadap Total Kredit (NPL) Kredit Bermasalah terhadap Total Kredit - Bersih (NPL - net) Posisi Devisa Netto (PDN) Biaya Simpanan Murah Biaya Dana (Rupiah) Biaya Dana (USD) Suku Bunga Kredit Rupiah (ratarata)
Dalam Persentase (In Percentage) 2013
2012
2011
2010
2009
3.80
3.14
3.66
2.93
3.53
Return on Assets (ROA)
22.03 5.92
16.82 5.12
15.26 6.39
11.69 5.82
13.36 5.41
Return on Equity (ROE) Net Interest Margin (NIM)
93.76 15.26
93.21 21.10
85.71 23.19
87.36 26.91
8.11 3.29
69.09
72.31
67.51
73.35
74.57
Loan to Deposits Ratio (LDR) Capital Adequacy Ratio (CAR) Operating Expenses to Operating Income
1.59
0.14
1.98
3.55
1.82
0.81 1.28 18.88 8.01 2.33
0.86 0.14 15.82 6.49 1.95
1.41 4.29 1.71 6.91 2.15
2.62 2.51 209.89 0.66 0.17
1.42 1.26 16.93 8.05 2.66
13.09
12.09
13.08
13.02
13.89
Rasio Beban Operasional dan Pendapatan Operasional | Cost to Income Ratio
Rasio Keuangan | Financial Ratios
Dalam Persentase (In Percentage)
Dalam Persentase (In Percentage)
Pertumbuhan Nilai Kredit Yang Diberikan / Loan Growth
Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga / Third Party Fund Growth
Dalam Persentase (In Percentage)
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
Dalam Persentase (In Percentage)
Non Performing Loans (NPL - Gross) Non Performing Loans (NPL - Netto) Net Open Position (NOP) Low Cost Deposit Cost of Fund - IDR Cost of Fund - USD Yield on advance IDR (average)
7
Pertumbuhan Neraca | Balance Sheet Growth Dalam Persentase (In Percentage) 50% 41.74%
40%
(%yoy)
32.48%
30%
22.13%
21.70%
20% 10%
8.71%
7.87%
2.14%
5.37%
0%
2013
2012
2011
Total Aset Total Asset
2010
Total Liabilitas Total Liability
Total Ekuitas Total Equity
Pertumbuhan Laba Bersih | Net Income Growth Dalam Persentase (In Percentage) 60.00% 50.00%
48.18% 36.99%
40.00%
14.40%
20.00% 10.00% 00.00%
Pertumbuhan Laba Bersih Income Statement Growth
-10.00%
2013
2012
2011
-5.03%
2010
Pertumbuhan Pendapatan dan Beban Bunga | Pertumbuhan Pendapatan dan Beban Bunga / Interest Income and Expenses Growth Dalam Persentase (In Percentage) 50% 40% Dalam Rp Juta | IDR Million
(%yoy)
30.00%
30%
44.42% 35.31% 30.97%
25.94%
20%
14.79%
14.58%
13.06%
10%
6.14%
5.11%
1.20%
0% -1.06% -3.22%
-10%
2013 Pendapatan Bunga Interest Income
2012 Beban Bunga Interest Cost
2011
2010 Pendapatan Bunga Bersih Net Interest Income
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
8
Komponen Dana Pihak Ketiga 2013 | 2013 Third Party Deposits Components
Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga 2013 | 2013 Third Party Deposits Growth
Dalam Persentase (In Percentage)
Dalam Persentase (In Percentage)
11.72%
78.52%
Giro Giro
7.45%
55.73% 48.07% 39.35%
37.31%
Tabungan Saving
22.25%
Deposito Berjangka Time Deposit
19.40% 17.81% 4.06%
1.40% -3.89%
80.83%
-5.20%
2010
2011
2012
90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% -10%
2013
Financial Charts
GRAFIK KEUANGAN Tingkat Bunga Efektif Rata-rata: Giro | Average Effective Rate: Demand Deposits
CASA (Current Account/Savings Accout) Ratio Dalam Persentase (In Percentage)
Dalam Persentase (In Percentage)
21% 17%
19%
17%
16%
25%
2009
20%
2010
15%
0.47% 1.117% 0.43% 1.07% 0.45%
2011
1.09%
10% 5%
2009
2010
2011
2012
0%
2013
0.44%
2012
1.15% 0.44%
2013
1.18%
0.00%
CASA
0.20%
0.40%
0.60%
USD
Tingkat Bunga Efektif Rata-rata: Tabungan | Average Effective Rate: Savings Deposits
4.49%
2009
2010
4.49%
2010
2011
3.70%
8.26% 7.37% 2.70% 7.53% 2.47%
4.10%
7.21% 2.68%
2013
4.06% 4.00%
IDR
2.50%
2012
4.00%
3.90%
1.040%
3.03%
2011
4.45%
3.80%
1.20%
Dalam Persentase (In Percentage)
2009
2013
1.00%
Tingkat Bunga Efektif Rata-rata: Deposito | Average Effective Rate: Term Deposits
Dalam Persentase (In Percentage)
2012
0.80%
4.20%
IDR
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
4.30%
1.040%
1.050%
1.060%
0.00%
2.63% 1.00%
2.00%
3.00%
4.00%
USD
5.00%
IDR
6.00%
7.00%
8.00%
9.00%
9
Report from Commissioners
LAPORAN KOMISARIS
LELAND GERITTS ROMPAS Komisaris/ Commissioner
Atas nama Dewan Komisaris,
On behalf of the Board of Commissioners,
Dengan gembira saya menyampaikan perkembangan dan pencapaian Bank of India Indonesia tahun 2013 sebagai bagian dari Bank of India. Pencapaian kinerja yang mengesankan pada tahun 2013 merupakan perpaduan kekuatan dan tantangan yang dihadapi Bank of India Indonesia dalam menjalankan visi baru: Menjadi Bank yang progresif dengan standar Internasional dalam memenuhi kebutuhan nasabah, baik dalam transaksi perbankan nasional maupun internasional.
With the utmost joy, I hereby present you the Bank of India Indonesia’s progress and achievements as part of Bank of India in the year 2013. The impressive achievements in 2013 were representing a combination between strength and challenge which faced by Bank of India Indonesia in implementing its new vision: To become a progressive and trustworthy Bank with an international standard in catering the customers’ needs in both national and international banking transactions.
Dewan Komisaris lebih jauh meyakini bahwa roadmap yang telah ditetapkan sebagai visi tersebut akan dapat dicapai setelah melihat kinerja Bank of India Indonesia yang makin membaik dalam beberapa tahun terakhir ini.
The Board of Commissioners is further ensured that the predetermined roadmap which embodied as the vision will be achieved after witnessing the Bank of India Indonesia’s improving performance within the past several years.
Perkembangan Perekonomian 2013
The Economic Growth in 2013
Di tahun 2013 bisa dibilang tahun yang tidak mudah, karena ekonomi Indonesia hanya mampu tumbuh sebesar 5,8% (yoy). Dimana angka tersebut lebih rendah dari pertumbuhan tahun 2012 sebesar 6,2% (yoy).
The year 2013 was a challenging year in which Indonesia’s economy only grew by 5.8% (yoy). The figure is lower than the previous growth figure in 2012 which stood at 6.2% (yoy).
Lambatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia ini tidak terlepas dari guncangan ekonomi yang terjadi di pasar keuangan global termasuk pasar asia (Cina dan India). Ketidakpastian di pasar keuangan global yang kian meningkat sejalan dengan sentimen negatif dari rencana
The slowdown in Indonesia’s economy cannot be separated from the economic shock which took place and quivered the global financial market which includes Asian market (China and India). The uncertainties in the global financial market was continue to rise due to the negative
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
10
pengurangan stimulus moneter alias tapering off di Amerika Serikat. Sementara kondisi ekonomi global yang menurun akhirnya mengakibatkan terjadinya guncangan selanjutnya yaitu tekanan terhadap Neraca Perdagangan Indonesia. Defisit transaksi berjalan meningkat dari tahun 2012 hanya 2,8% menjadi 3,5% di tahun 2013. Begitu juga dengan nilai tukar rupiah terhadap US Dollar melemah 20,9% dimana depresiasi tersebut terjadi terutama pada paruh ke dua tahun 2013 yang disertai volatilitas yang meningkat.
sentiment from the monetary stimulus tapering (or tapering off) in the United States of America. Meanwhile, the declining global economic condition was finally causing the subsequent shock, which is the pressure upon Indonesia’s Balance of Trade. The Current Account Deficit increased from 2.8% in 2012 to 3.5% in 2013. So did the Rupiah exchange rate against the US Dollar which weakened 20.9%. The depreciation in Rupiah took place primarily within the second half of 2013 which accompanied by rising volatility.
Untuk mengatasi pembengkakan defisit transaksi berjalan, pada tahun 2013 Pemerintah Indonesia menerapkan kebijakan fiskal secara prudent yang berdampak signifikan melalui pengurangan subsidi bahan bakar minyak (BBM). Pengurangan subsidi ini terjadi bersamaan dengan kenaikan tingkat konsumsi domestik. Faktor-faktor tersebut disertai dengan kelangkaan supplai akibat infrastruktur yang tidak memadai akhirnya memicu kenaikan harga-harga barang pada semester kedua tahun 2013, sehingga pada akhir tahun, tingkat inflasi mencapai 8,4% meningkat signifikan dari 4,3% pada tahun 2012.
To alleviate the Current Account Deficit from swelling up, in the year 2013 the Indonesian Government implemented a prudent fiscal policy which has a significant impact through the fuel subsidy cut. This cut in the fuel subsidy happened along with the increase level of domestic consumption. Those factors combined with the supply scarcity caused by inadequate infrastructure were finally triggered the increase in the price of goods during the second half of 2013, hence, by the end of the year the inflation level soared to 8.4%, or significantly increase 4.3% compare to the year of 2012.
Untuk merespon defisit transaksi berjalan, tekanan inflasi dan ketidakstabilan nilai tukar, Bank Indonesia mengambil langkah mitigasi resiko melalui policy mix nya dengan menaikkan tingkat suku bunga dan mengarahkan Rupiah ke tingkat keseimbangan baru sejalan dengan fundamental perekonomian. Tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia naik sebesar 175 bps di tahun 2013. Secara keseluruhan, kebijakan moneter yang ketat dari Bank Indonesia bertujuan untuk menurunkan laju pertumbuhan kredit, guna mencegah overheating pertumbuhan perekonomian nasional, serta memperkuat cadangan likuiditas sektor perbankan. Akhirnya, Bank of India Indonesia sangat optimis bahwa Pemerintah Indonesia dan Bank Indonesia akan mengambil langkahlangkah yang diperlukan untuk membawa perekomian Indonesia ke arah yang lebih baik.
As a response to the Current Account Deficit, the inflation pressure and the exchange rate volatility, Bank Indonesia took a risk mitigation steps through the policy mix by increasing the interest rate level and targeting Rupiah to a new equilibrium level which better reflects the economic fundamental. The Bank Indonesia’s Policy Rate rose 175 bps during 2013. In overall, the Bank Indonesia’s tight monetary policy was designed to decelerate the credit growth, to prevent overheating in the national economic growth, as well to strengthen the banking sector liquidity. As a final point, Bank of India Indonesia is very optimistic that Indonesian Government and Bank Indonesia will took necessary steps to guide the Indonesian economy heading towards a better direction.
Ulasan Kinerja Tahun 2013
The 2013 Performance Reviews
Meskipun pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat tetapi hal ini tidak signifikan berpengaruh terhadap kinerja Bank of India Indonesia. Di tahun 2013, terjadi peningkatan kinerja Bank dalam sejumlah indikator utama, antara lain asset Bank secara konsolidasi meningkat sebesar 41,74% menjadi Rp. 3,6 triliun dari Rp. 2,54 triliun, total portfolio kredit meningkat 39,55% dari Rp. 1,82 triliun tahun 2012 menjadi Rp. 2,55 triliun tahun 2013 dan total dana pihak ketiga yang meningkat sebesar 43.46% di tahun 2013.
Even though the Indonesia’s economic is currently slowing down, however it does not significantly affecting the Bank of India Indonesia’s performance. In the year of 2013, there are actual growths among major indicators of Bank performance. Among others, consolidated assets of the bank rose by 41.74% to IDR 3.6 trillion from IDR 2.54 trillion, total in credit portfolio increased by 39.55%, from IDR 1.82 trillion in 2012 to IDR 2.55 trillion in 2013, the same increment also happened in the total third party fund which grew by 43.46% in 2013.
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
11
Selain itu kinerja operasional tahun 2013 yang positif berhasil mendorong pertumbuhan laba bersih sebesar 48,44% dengan rasio kredit bermasalah (Net NonPerforming Loans – Net NPL) yang menurun menjadi 0.79% dari sebelumnya 0.86% di tahun 2012 atau berada sepenuhnya dalam kisaran target yang sehat. Sementara itu tingkat pengembalian atas aset (ROA) tercatat sebesar 2.26% dan tingkat pengembalian atas ekuitas (ROE) sebesar 17.92%.
Positive operational performance in 2013 was successfully boosting the net profit increase by 48.44% which accompanied by a lower Net NPL ratio at 0.79% in 2013, from 0.86% in 2012 or within the healthy target range. In the intervening time, the return on asset ratio (ROA) was recorded at 2.26% and the return on equity ratio (ROE) at 17.92%.
Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance Implementation
Dewan Komisaris mencatat adanya perbaikan dalam bidang pelaksanaan Good Corporate Governance (Tata kelola Perusahaan) seperti semakin tertatanya sistem dan prosedur kerja, termasuk efektifnya pelaksanaan fungsi pengawasan internal dan pengelolaan risiko. Perbaikan hasil tersebut merupakan komitmen semua pihak terkait di perusahaan untuk menjadikan kerangka pengawasan (check and balance).
The Board of Commissioners points an improvement in the company’s Good Corporate Governance implementation such as well-organized work system and procedure, including the effectiveness of the execution of internal compliance function and risk management. The improvement in the corresponding results is a commitment made by all related party in the company to create a check and balance framework.
Sepanjang tahun 2013, Dewan Komisaris menjalin kerja sama dengan Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, serta Komite Remunerasi dan Nominasi, untuk memastikan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan komisaris telah sesuai dengan standar kompetensi dan kualitas terbaik.
During the year of 2013, The Board of Commissioners is cooperating with the Audit Committee, Risk Management Committee, and Remuneration and Nomination Committee to ensure the implementation of the duties and responsibilities of the commissioner is in accordance with the standards of competence and reflecting t best quality.
Melangkah ke Depan
Moving Forward
Dewan Komisaris memperkirakan bahwa pertumbuhan perekonomian yang lamban akan terus berlanjut secara global. Indonesia merupakan salah satu dari sedikit Negara didunia yang akan terus mengalami pertumbuhan di masa depan. Pemilihan Presiden di Indonesia pada tahun 2014 akan memberikan stimulus bagi banyak industri, mempengaruhi secara positif neraca perdagangan dan membatasi peluang terjadinya inflasi akibat meningkatnya harga listrik dan bahan bakar minyak. Namun demikian Dewan Komisaris tetap optimis bahwa kinerja Bank di 2014 akan semakin baik, termasuk dalam hal tata kelola perusahaan dan pengembangan jaringan kantor.
The Board of Commissioners estimated that the economic slow growth will continue to persist in the global perspective. Indonesia is one among few other countries which will continue to display growth in the future. The Presidential Election which will be held in 2014 will provide stimulus towards many industries, positively affecting the balance of trade, and limit the possibility of rising inflation due to increase electricity price and fuel subsidy cut. But nevertheless, the Board of Commissioners remain optimistic that the company performance will continue to improve in 2014, both in corporate governance and office network development.
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
12
Apresiasi Atas keberhasilan kinerja Bank of India Indonesia di 2013, Dewan Komisaris menyampaikan penghargaan dan rasa terima kasih atas dedikasi, bantuan, dan dukungan dari Komite Audit, Komite Pemantau Riskiko, dan Komite Remunerasi dan Nominasi. Kami juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh karyawan dan manajemen Bank, Pemegang Saham, Nasabah dan Pemangku Kepentingan lainnya atas kerjasama yang baik, kepercayaan, dan loyalitas yang telah diberikan kepada Bank. Kami berharap agar kerjasama dan dukungan ini akan terus ditingkatkan demi menunjang kemajuan dan komitmen Bank di masa mendatang.
Appreciation For the successful performance of Bank of India Indonesia in the year of 2013, the Board of Commissioner would like to expressed our appreciation and gratitude for all of the dedication, assistance, and support from the Audit Committee, Risk Management Committee, and Remuneration and Nomination Committee. We would also like to express our gratitude to all of the company’s employee, management, shareholders, customers, and other stakeholders for all of their good cooperation, trust, and loyalty which has been given to the company. We are hoping that all of these cooperation and support will continue to last and enriched the company’s performance and commitment in the future.
Atas Nama Dewan Komisaris On behalf of the Board of Commissioners,
LELAND GERITTS ROMPAS Komisaris Commissioner
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
13
Report from President Directors
LAPORAN DIREKTUR UTAMA
NINGSIH SUCIATI Direktur Utama / President Director
Para Pemangku Kepentingan yang terhormat
Dear Honourable Stakeholders
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Alah SWT, hanya dikarenakan semua rahmat, ridho, dan karuniaNya – selama tahun 2013 ini segala kerja keras segenap Manajemen dan Karyawan PT Bank of India Indonesia Tbk mampu untuk menunjukkan kinerja yang menggembirakan. Secara umum, pencapaian performa keuangan utama seperti profitabilitas, efisiensi, aktivitas serta kelangsungan bisnis - berhasil melampaui target yang telah ditetapkan.
Great gratitutte and prayers are bestowed before Allah SWT, only trough His blessing, consent, and gift - that during the year of 2013 the comprehensive effort of PT Bank of India Indonesia Tbk’s Management and Employee has showing an admirable performance. In general, the achievements in the financial performance indicators such as profitability, efficiency, business activity and sustainability are all successfully exceeding the predetermined target.
Semenjak tahun 2012, Perseroan telah mengganti nama dari PT Bank Swadesi, Tbk menjadi PT Bank of India Indonesia, Tbk (BoII). Penggunaan nama BoII menunjukkan eksistensi Perseroan sebagai bagian dari jaringan internasional Bank of India, yang saat ini akan mampu meningkatkan jaringan bisnis Perseroan ke dalam bisnis perbankan internasional.
Since 2012, the company has changed it’s name from PT Bank Swadesi, Tbk into PT Bank of India Indonesia, Tbk (BoII). The new name indicates that the company is now part of Bank of India international business network, which will now be able to transform the Company’s business network into international banking business.
Kondisi Perekonomian Indonesia 2013 Performa keuangan suatu Bank tidak akan terlepas dari perkembangan dan kondisi ekonomi makro suatu negara. Demikian pula, pencapaian kinerja PT Bank of India Indonesia, Tbk di tahun 2013 sangat dipengaruhi oleh perkembangan ekonomi Indonesia. Projeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2013 berada pada kisaran 5.50% - 5.90%, angka ini lebih rendah daripada pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2012 sebesar 6.20%.
Indonesia Economic Conditions 2013 Bank financial performance can not be separated from a national macro economic economic progress of the nation. Bank of India Indonesia 2013 financial performance also significantly affected by Indonesian economic progress. In 2013, Indonesian economic growth was projected withint the range of 5.50% - 5.90%, lower than 2012 figure at 6.20%.
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
14
Angka inflasi Indonesia per December 2013 tercatat pada 8.4% (yoy). Tekanan inflasi ini pada umumnya dikarenakan oleh beberapa faktor yakni: kenaikan inflasi harga pangan akibat kelangkaan supplai dan buruknya infrastruktur, serta penurunan subsidi atas BBM yang mengakibatkan kenaikan harga BBM. Per akhir Desember 2012, cadangan devisa Indonesia tercatat pada angka USD 112,8 miliar, sedangkan per akhir Desember 2013 terjadi penurunan hingga USD 99.4 miliar. Penurunan ini disebabkan oleh tingginya angkat Defisit Transaksi Berjalan yang diakibatkan oleh divestasi investasi asing di Indonesia yang mengakibatkan naiknya permintaan atas mata uang US Dollar di pasar valuta asing, serta penurunan nilai ekspor (terutama komoditas barang tambang) akibat pelambatan perekonomian global serta penurunan harga komoditas global, serta tingkat impor yang tinggi terutama atas komponen impor bahan bakar.
Indonesian inflation rate per December 2013 was at 8.4% (yoy), and by the end of 2013. Inflation pressure is generally caused by several factors which are: the skyrocketing inflation of volatile foods due to supply scarcity and inadequate infrastructure, also due to the subsidized fuel which resulted in the fuel price hike. As per December 2012, Indonesia’s foreign exchange reserve sat at USD 112.8 billion, and per December 2013, there was a decrease to the level of USD 99.4 billion. This decline was caused by the soaring Current Account Deficit number due to foreign divestment in from Indonesa which led to increased demand for USD in the foreign exchange market, declined in export value (especially natural resources commodities) on account of the global economic slowdown as well to tumbling global commodity prices, as well to high importation level which primarily consist of fuel component.
Penurunan kegiatan ekonomi internasional yang disebabkan krisis perbankan di Eropa dan Amerika berdampak negatif pula terhadap perekonomian dan perbankan Indonesia. Hal yang paling nyata terlihat adalah adanya tekanan terhadap nilai tukar Rupiah. Salah penyebab utama tekanan ini adalah divestasi asing dari ekonomi Indonesia yang disebabkan kekhawatiran atas kebijakan Bank Sentral AS untuk melakukan pengurangan nilai stimulus moneter (Quatitative Easing). Rencana ini dinyatakan oleh Chairman the Fed, Ben Bernanke, di depan Kongres AS pada 22 Mei 2013 dan akan berpengaruh positif atas stimulus ekonomi AS. Tekanan atas mata Uang Rupiah menurunkan nilai tukar USD/ IDR dari level 9,685 di awal Januari 2013 ke level 12.189 di bulan Desember 2013 (Berdasarkan kurs tengah BI JISDOR).
The slowing down of international economic activity due to the European and American banking crises was also negatively affecting the Indonesian economy and its banking sector. The most visible impact was negative pressures upon local currency. One of the main factor was foreign divestment out of Indonesian economy due to fears over the US Central Bank monetary stimulus tapering (the Quantitative Easing). This plan was released by Fed Chairman, Ben Bernanke before the Congress on May 22nd 2013. Pressures upon Rupiah has brough the USD/IDR exchange rate from level of 9,685 by early 2013 to 12,189 in December 2013 (Based on BI reference rate – JISDOR).
Untuk mengatasi efek negatif tersebut, Bank Indonesia dan Pemerintah Indonesia mengambil pelbagai kebijakan moneter antisipasi. Salah satu kebijakan penting adalah memperbaiki kinerja transaksi berjalan. Defisit transaksi berjalan pada triwulan III-2013 menurun menjadi US$8,4 miliar (3,8% dari PDB) dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencapai US$9,9 miliar (4,4% dari PDB).
To overcome all of those negative effects, Bank Indonesia and Indonesian government took precautionary monetary policies. One of important policies was to improve the performance of the balance of payment. On Q3 2013, current account deficit was declined to USD 8.4bn (3.8% of GDP) from the previous Q2 2013 level at USD 9.9bn (4.4% of GDP).
Perbaikan kinerja transaksi berjalan didukung oleh kenaikan pendapatan ekspor, kenaikan pendapatan di bidang wisata, serta penurunan beban pembayaran impor. Namun pemerintah masih harus bekerja keras untuk mengatasi efek negatif dari kenaikan harga internasional bahan bakar.
Improvement on current account deficit was supported by increasing export revenue, higher income from tourism, and lower import expenditure payments. Meanwhile, the government still has to concentrate to tame the negative effects of international energy prices upsurge.
Segala upaya pemerintah dan Bank Indonesia untuk mengatasi masalah moneter mulai menampakan hasil positif. Investasi portofolio asing tercatat positif seiring kembali masuknya aliran modal asing pada instrumen portofolio berdenominasi rupiah. Hal ini merupakan respon positif atas langkah Bank Indonesia dalam meredam laju inflasi melalui peningkatan BI Rate dan pengelolaan nilai tukar yang tepat. Transaksi modal dan finansial pada triwulan III-2013 mencatat surplus US$ 4,9 miliar, didukung arus masuk investasi langsung asing (PMA) sebesar US$ 5,4 miliar dibanding US$ 4,7 miliar triwulan sebelumnya.
Government and Bank Indonesia’s efforts to tackle monetary problems has begun to reveal positive results. Foreign portfolio investment has started to record positive numbers due to foreign investment re-entry over Rupiah denominated instruments. This was a positive response towards Bank Indonesia’s action to fight the inflation through BI Rate increment and proper foreign exchange management. In the Q3 2013, Capital and Financial transaction posted a surplus of USD 4.9 bn, supported by USD 5.4 bn direct investment which was higher compared to USD 4.7 bn on the previous Quarter.
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
15
Kinerja Perbankan Indonesia 2013 Selama tahun 2013 ini perbankan Indonesia mengalami beberapa kejadian penting yang berpengaruh besar terhadap bisnis Bank di Indonesia, beberapa di antaranya : - Kenaikan bertahap suku bunga BI rate dari 5.50% menjadi 7.50% - Peraturan kenaikan LTV (loan to value) atau rasio pinjaman terhadap nilai agunan untuk memperlambat laju ekpansi kredit - Penurunan nilai tukar Rupiah hingga 25%
Indonesian Banking Performance in 2013 During the year of 2013, Indonesian banking business was affected by important and significant occurrences such as :
Segala usaha Bank Indonesia dan Pemerintah untuk mengatasi pelbagai masalah ekonomi dan moneter melalui Paket Kebijakan pemerintah serta Bank Indonesia Policy Mix mampu untuk memperbaiki kondisi perbankan agar menunjukkan kinerja yang kuat namun tetap mampu menjaga tingkat resiko kredit, resiko likuiditas, dan resiko pasar sembari menjaga tingkat permodalan yang sehat. Hasil dari hal tersebut dapat terlihat pada tingkat profitabilitas dan kecukupan modal perbankan yang relatif kuat sebagai indikator utama.
All of the efforts conducted by Bank Indonesia and Indonesian government to deal with the economic and monetary problems through the economic packages as well with BI policy mix has been able to restore the state of the banking sector in order to show a resilient performance with credit risk, liquidity risk and market risk all well mitigated as well as sound capital preserved. The results can be seen on relatively robust profitability figures and strong banking capital adequacy as major indicators.
Pelambatan pertumbuhan kredit dari level 29.1% di bulan November 2013 menjadi 21.4% di bulan Desember 2013 seiring dengan penurunan tingkat permintaan dalam negeri dan serta kenaikan tingkat suku bunga pinjaman. Selain itu kebijakan LTV yang dikeluarkan oleh BI turut berperan dalam menjaga laju pertumbuhan kredit di dalam batas wajar.
Credit growth eased from the level of 21.9% in November 2013 to 21.4% in December 2013 in line with weaker domestic demand and rising lending rates. Meanwhile the Bank Indonesia LTV policy also played a key role in maintaining the excessive credit growth in a safe level.
Sementara itu, angka NPL nasional per Desember 2013 mengalami kenaikan ke level 2.6%, namun jauh lebih rendah dari level NPL nasional 2012 sebesar 3.2%, sedangkan rasio kecukupan modal (CAR) perbankan komersial sebesar 18.1%, dan serta imbas hasil aset (RoA) menunjukkan angka stabil diatas 3.0% yakni sebesar 3.9%.
Meanwhile, the national NPL ratio as per December 2013 has increased to the level of 2.6%, but remain below the 2012 NPL level at 3.2%, the commercial banking capital adequacy ratio (CAR) reached 18.1%, and Return on Asset (ROA) boasting a stable growth above the level of 3.0%, specifically at 3.9%
Di bulan Desember 2013, rasio rata-rata dari total pinjaman atas dana Dana Pihak Ketiga (LDR) dari Perbankan nasional mencapai 89.7% mengalami kenaikan dari 84.4% di bulan Desember 2012 dengan tingkat Margin Pendapatan Bunga Bersih (NIM) mencapai 4.9%. Total Dana Pihak Ketiga (secara rata-rata) mengalami pertumbuhan sebesar 13.29% menjadi Rp 3,520.6 triliun. Terdapat sebuah indikasi bahwa deposito menjadi salah satu pilihan instrument investasi bagi investor yang mencari keamanan atas dana mereka.
In the month of December 2013, the national banking average Loan to Deposit ratio (LDR) has reached 89.7%, or increased from 84.4% in December 2012, with a Net Interest Margin (NIM) ratio of 4.9%. The total third-party fund (in average) has grown 13.29% to IDR 3,520.6 trillion. There was an indication that term deposit has become a major preferable choice upon investors which demand more security over their investment fund.
Kinerja Perseroan 2013 Secara umum, selama tahun 2013 Perseroan menunjukkan kinerja keuangan yang baik, performa keuangan terutama dalam profitabilitas bisnis yang berhasil melewati target yang ditentukan. Laba Bersih Sebelum Pajak mengalami peningkatan dari IDR 73.92M di tahun 2012 menjadi IDR 109.58 bn atau terjadi peningkatan 48.24%. Sedangkan total assets meningkat dari IDR 2,54 triliun menjadi IDR 3.60 trilliun, dengan kenaikan mencapai 41.74%.
Company’s Performance in 2013 Overall, during the year of 2013, the company has shown a better financial performance, most notably on business profitability which exceeded the pre-determined target. Net Profit Before Tax was posted a 48.24% growth to IDR 109.58 bn from the 2012 figure at IDR 73.92 bn. While total assets increased roughly 41.74% from IDR 2.54 trillion to IDR 3.60 trillion.
-
Increasing BI Rate from 5.50% to 7.50%
-
Alteration on LTV (Loan to Value) or ratio between the loan amount against collateral value to tame excessive loan expansion Rupiah depreciation value up to 25%.
-
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
16
Penghimpunan Dana Pihak Ketiga tercatat mengalami peningkatan dari IDR 1.97 trilliun pada 2012 menjadi IDR 2.70 trilliun di tahun 2013, atau terjadi pertumbuhan sebesar 38.94%. Hingga akhir tahun 2013, komposisi dana terbesar masih didominasi oleh deposito berjangka yang merepresentasikan sekitar 81% dari jumlah keseluruhan dana pihak ketiga. Sedangkan rekening giro dan tabungan merepresentasikan sekitar 19% dari total dana.
The third party funds accumulation had a 38.94% growth from IDR 1.97 trillion in 2012 to IDR 2.70 trillion in 2013. By the and of 2013, the composition of the fund was still dominated by time deposit, which amounting to 81% of total third party fund, while demand and savings deposit construct 19% of total deposits.
Peningkatan porftolio kredit tercatat pada sekitar 39.55%, dari angka 2012 sebesar Rp 1.83 triliun menjadi Rp 2.55 triliun di tahun 2013. Pertumbuhan kredit 2013 sebesar 39.55% melebihi angka pertumbuhan 2012 sebesar 29.12%. Selama tahun 2013 Perseroan berhasil menjaga angka keuntungan bunga bersih (Net Interest Margin – NIM) di atas 5%. Kondisi ini memberikan Keuntungan Bersih Tahun Berjalan sebesar Rp 81.50 miliar, atau terjadi peningkatan 48.18% dibanding dengan Rp 54.99 miliar di tahun 2012. Sementara itu, Pendapatan Bunga meningkat sebesar 35.31% dari Rp 203,91 miliar di tahun 2012 menjadi Rp 275.92 miliar di tahun 2013.
Loan portfolio growth was around 39.55%, from IDR 1.83 trillion in 2012 to IDR 2.55 trillion in 2013. 2013 loan growth rate at 39.55% is much higher than previous year’s figure at 29.12%. During 2013, the company maintained Net Interest Margin at 5.54%. This condition has provide the company with Net Profit After Tax of IDR 81.50 bn – a 48.18% growth compared with 2012 figure at IDR 54.99 bn. While interest income rose 35.31% from IDR 203.91 bn in 2012 to IDR 275.92 bn in 2013.
Pertumbuhan asset Perusahaan yang berimbang dengan pertumbuhan profit tercermin dalam tingkat kecukupan permodalan (CAR) yang stabil. Dalam salah satu usaha untuk memenuhi ketentuan minimal permodalan Bank BUKU 2 perseroan memutuskan untuk melakukan pemupukan permodalan melalui kapitalisasi keuntungan operasional. Angka CAR per 2013 tercatat pada 15.28%, mengalami penurunan dari CAR tahun 2012 sebesar 21.10%, namun tetap berada jauh diatas ambang batas yang ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar 8%. Penurunan ini utamanya disebabkan oleh ekpansi kredit yang dilakukan oleh Perusahaan dimana pertumbuhan total pemberian kredit tahunan naik menjadi sebesar 39.8%, atau level pertumbuhan tertinggi selama kurun waktu lima tahun terakhir.
Balanced growth between assets and profitabilit of the Company is reflected in stable Capital Adequacy Ratio level. To fulfill the bank’s BUKU 2 minimum capital requirement, the Company has decided to increase its capital through the operating profit capitalization. 2013 CAR was posted at 15.28%, experiencing a decline compare to the 2012 CAR at 21.10%, though remained above the minimum level as stipulated by Bank Indonesia at 8%. This drop in the company’s CAR was primarily caused by the credit expansion which successfully conducted in 2013, in which the total credit disbursement grew 39.8% year on year, or representing the highest leve in the past five years.
Di samping pemupukan permodalan melaui kapitalisasi laba, untuk mempercepat pemenuhan permodalan BUKU 2 minimal sebesar Rp 1 trilliun, maka Perseroan akan melakukan Right Issue yang akan ditawarkan kepada para pemegang saham saat ini. Dengan demikian, pemenuhan permodalan minimal Rp 1 triliun akan dapat tercapai sebelum akhir tahun 2015.
Beside through profit capitalization, to accelerate the BUKU 2 IDR 1 trillion minimum capital compliance, the Company will offer new shares to current Shareholders through the process of Right Issue. Therefore the IDR 1 trillion of minimum capital compliance can be attained before the end of 2015.
Selama ini Perseroan berkomitmen untuk menjaga pertumbuhan yang berimbang antara asset, kredit, dan sumber pendanaan. Kondisi ini akan menghasilkan pertumbuhan yang stabil, serta mampu untuk menjaga kinerja keuangan yang selama ini telah berjalan dengan baik ke depannya.
All these times, the company has committed to maintain a balanced growth between assets, loan, and funding. This condition will provide a sustainable growth, and maintain the current financial performance soundness throughout the future years.
Indikator utama atas kinerja perkembangan dan pengelolaan perkreditan yang sehat dapat dilihat pada angka Loan to Deposit Ratio (LDR). Di tahun 2013, Perusahaan mencatat posisi rasio NPL Net sebesar 0.79%, atau lebih rendah dari posisi NPL tahun 2012 sebesar 0.82%. Perubahan ini menunjukkan kemampuan manajemen dalam melakukan mitigasi atas resiko perbankan hingga penurunan NPL dapat dicapai.
Main indicator of sound loan expansion and risk management can be found on healthy Loan to Deposit Ratio (LDR). In the year 2013, the company is managed to recorded an NPL ration of 0.79%, lesser than 2012 NPL Net at 0.82%. This change was due to the management competence to mitigate banking risk and therefore reducing the NPL ratio.
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
17
Keseluruhan kinerja Perseroan akan tergambar pada penilaian peringkat kesehatan Bank Indonesia, Untuk tahun 2013, dengan berdasarkan Risk Based Bank Rating (RBBR) dan Good Corporate Governance (GCG) Bank Indonesia menetapkan tingkat kesehatan Peringkat Komposit 2, dan tergolong sebagai Bank yang sehat. Berdasarkan self assessment tingkat kesehatan, Perseroan mampu untuk mempertahankan tingkat kesehatan Peringkat Komposit 2 / Sehat.
Comprehensive company performance will be depicted in the assessment of banking health rating by Bank Indonesia. Based on Risk Based Bank Rating (RBBR) dan Good Corporate Governance (GCG,) for the year of 2013, Bank Indonesia has assigned Bank of India Indonesia to be classified as a Healthy Bank with Composite Rating (PK) 2. Based on internal health assessment, the company has maintained the healthy level of Composite Rating 2.
Perubahan Dewan Direksi Kami juga ingin menyampaikan bahwa terdapat beberapa perubahan dalam komposisi Dewan Direksi pada tahun 2013. Dalam kesempatan yang baik ini kami ingin menyambut beberapa anggota baru Dewan Direksi yakni Payllore Lakshman Ramachandran Iyer sebagai wakil direktur utama, Ferry Koswara, Gopinathan Ekamurthy dan Primasura Pandu Dwipanata sebagai direktur, yang merupakan ahli dalam bidang masing masing dengan track record yang baik dan luas dibidang perbankan dan industri terkait keuangan lainnya.
Board of Directors Changes We would also like to announce that there are some changes in the composition of the Board of Directors in 2013. In this occasion we would like to welcome some new members of the Board of Directors of the Payllore Lakshman Ramachandran Iyer as vice president, Ferry Koswara, Gopinathan Ekamurthy and Pandu Primasura Dwipanata as a director, who is an expert in the respective field with excellent track record and extensive field banking and other financial related industries.
Prospek Usaha Berdasarkan kinerja keuangan yang memuaskan selama ini, kami mempunyai tingkat keyakinan yang tinggi untuk dapat mempertahankan bahkan meningkatkan mutu kinerja di masa mendatang. Profitabilitas tinggi dibarengi dengan NPL yang rendah, effisiensi operasional, struktur permodalan yang kuat, serta penerapan prinsip kehati-hatian perbankan merupakan kondisi akan selalu dipelihara dan akan ditingkatkan.
Business Prospects Over the years of satisfactory financial performance, has provide us with high confidence to sustain and improving the quality of future business performance. High profitability which accompanied by low NPL, operational efficiency, robust capital structure, and the application of prudential banking principles are the conditions that will constantly be maintained and improved.
Menjadi Bank yang progresif dengan Standar Internasional dalam memenuhi kebutuhan nasabah, baik dalam transaksi perbankan nasional maupun internasional.
To become a progressive and trustworthy Bank with an international standard in catering the customers’ needs in both national and international banking transactions.
Menyediakan layanan unggulan dengan didukung penerapan teknologi yang tepat guna, berdasarkan prinsip Kehati-hatian Bank dan Good Corporate Governance memaksimalkan nilai bagi Stakeholder.
To provide award winning services which bolstered by the implementation of efficient technology based on the principle of banking prudence and good corporate governance to increase the value to shareholders
Sesuai dengan perkembangan bisnis saat ini, Perseroan telah mengubah Visi menjadi : Menjadi Bank yang progresif dengan Standar Internasional dalam memenuhi kebutuhan nasabah, baik dalam transaksi perbankan nasional maupun internasional. Visi ini menyatakan kemampuan Perseroan untuk menyediakan pelayanan perbankan yang bersifat komprehensif. Lingkup target market telah meluas kepada pelayanan perbankan internasional dengan memanfaatkan jaringan global Bank of India. Perseroan akan lebih banyak menggunakan pendekatan perbankan internasional dalam bisnisnya.
In line with current business progress, the company has changed its vision to: ‘To become a progressive and trustworthy Bank with an international standard in catering the customers’ needs in both national and international banking transactions.’ The new vision confirms the ability of the company to provide comprehensive banking services. Target market is expanded into international banking business by utilizing Bank of India’s global networking. The company would far utilize international banking approach on its business.
Di tahun 2013 ini kami melakukan relokasi kantor cabang Kelapa Gading Jakarta dan Sungkono Surabaya ke lokasi yang lebih strategis dan representatif. Perseroan meyakini bahwa keputusan relokasi ini akan memberikan manfaat positif. Kantor cabang Kelapa Gading mulai menunjukkan pertumbuhan bisnis dan keuntungan yang sangat memuaskan. Selain dari itu, di pertengahan bulan Januari 2014 Perseroan memperluas jaringan pelayanan dengan menambah Kantor di MD Place, Kuningan Jakarta yang merupakan daerah komersial premium.
In the year of 2013 the company relocated Kelapa Gading – Jakarta branch, and Sungkono – Surabaya branch into more strategic and representative locations. We are confidence that this decision of relocation will proven beneficial. Kelapa Gading Branch started to show robust business growth and satisfactory profits. In the mid January 2014, we opened a new Branch at MD Place Kuningan – Jakarta, which deemed as a premium commercial area.
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
18
Untuk memenuhi permodalan minimum untuk Bank kategori BUKU 2 sesuai ketentuan dalam PBI 14/26/ PBI/2012 tentang Kegiatan Usaha dan Jaringan Kantor Berdasarkan Modal Inti Bank Dalam, Perseroan berkomitmen untuk menambah jumlah permodalan hingga diatas Rp 1 triliun sebelum akhir 2016. Perseroan telah memutuskan untuk tidak membagikan dividen sebelum angka Rp 1 triliun itu tercapai.
In order to fulfill the bank minimum capitalization to meet the BOOK 2 bank category pursuant to Bank Indonesia Regulation no 14/26/PBI/2012 concerning Business Activities and Branch Offices Based on Banks’ Core Capital, the company has committed to increase the core capital to exceed IDR 1 trillion before the end of 2016. The company has decided not to disperse any cash dividend before the IDR 1 trillion benchmark is passed.
Selain faktor organik dalam bentuk kapitalilasi laba ke dalam permodalan, Peseroan merencanakan untuk melakukan akselerasi pemenuhan modal Bank BUKU 2 dengan penambahan modal baru. Proses penambahan modal baru akan dilaksanakan melalui metode Right Issue. Diharapkan sebelum akhir tahun 2015, jumlah permodalan Perseroan akan berada di atas Rp 1 trilliun.
Beside the organic growth factor formed in profit capitalization in core capital component, the company has planned to accelerate the capital accumulation to meet the BUKU 2 Bank requirement by additional capital injection. The process will be performed through Right Issue. It is expected that prior to December 2015, the bank’s core capital will exceed the amount of IDR 1 trillion.
Penutup Ata segala pencapaian yang baik selama ini, atas nama Dewan Direksi kami menyampaikan apresiasi kepada semua Pemangku Kepentingan dan nasabah atas dukungan dan kepercayaan yang ditanamkan di PT Bank of India Indinesia Tbk. Kepada selruh anggota Dewan Komisaris kami bermaksud pula untuk menyampaikan penghargaan atas semua dukungan, arahan, serta bimbingan yang tegas demi tercapainya pertumbuhan yang berkesinambunan.
Closing Remarks For all of the remarkable achievements, on behalf of the Board of Directors, we would like to convey our highest appreciation towards all Stakeholders and customers upon their support and trust to Bank of India Indonesia. We would also like to express deep gratitude for all member of the Board of Commissioners for their precious support, guidance, and clear direction to reach a sustainable growth of the company.
Perseroan menyadari adanya tantangan yang lebih berat di tahun 2014, namun dengan berdasarkan kualitas kerja yang baik serta penerapan Prinsip Kehati-hatian Bank, Direksi yakin Perseroan akan mampu untuk tetap memberikan kinerja yang baik serta tetap bertumbuh dengan sehat.
The company realize the tedious challenges in the year of 2014, altough based on good performance and the application of prudential banking principles, the Board of Directors is confidence upon the continuation of Company’s accomplished performance and the sustainability of its business growth.
Semoga Allah SWT berkenan memberkati kita dengan perlindungan dan petunjuk-Nya untuk menghadapi masa depan yang lebih cerah.
May God Almighty provide His blessings and protection for us in to face a brighter future
Atas Nama Dewan Direksi On behalf of the Board of Directors,
NINGSIH SUCIATI Direktur Utama President Director
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
19
Company Profile
PROFIL PERUSAHAAN
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
20
A Glance At Bank of India Indonesia
SEKILAS BANK OF INDIA INDONESIA
1968
Bank of India Indonesia berawal dari bank pasar di Surabaya dengan nama “Bank Pasar Swadesi.
2008
Bank of India Indonesia was once originated as a rural bank in Surabaya under the name “Bank Pasar Swadesi.”
1989
1994
2002
2007
2009
Bank of India Indonesia berawal dari bank pasar di Surabaya dengan nama “Bank Pasar Swadesi. Bank of India Indonesia was once originated as a rural bank in Surabaya under the name “Bank Pasar Swadesi.”
Seiring dengan upaya memenuhi kebutuhan dan perkembangan transaksi nasabah maka Bank Swadesi meningkatkan statusnya menjadi bank devisa. Along with the effort to fulfill the customer’s needs and increase transaction, Bank Swadesi upgraded its status to foreign exchange bank.
1995
EGM was held which approved the Limited Offering I, with Pre-emptive Rights over 558 million ordinary shares with total value of Rp 139.500 milion. However, the limited offering I was not alter Bank of India’s shareholding which remain fixed at 76%.
Bank Swadesi memperoleh ijin dari Menteri Keuangan Republik Indonesia untuk beroperasi sebagai Bank Umum. Bank Swadesi acquired the license to operate as a General Bank from Ministry of Finance Republik Indonesia.
Diadakan RUPS Luar Biasa yang menyetujui penawaran Terbatas I dalam Rangka Memesan Efek terlebih dahulu sebanyak 558 juta saham biasa atas nama dengan total nilai nominal Rp 139.500 juta. Tetapi penawaran terbatas I tersebut tidak merubah komposisi saham Bank of India yaitu tetap 76%.
2010
Bank of India Indonesia (d/h Bank Swadesi) memperluas jaringan kantor kembali dengan membuka kantor cabang di Medan. Bank of India Indonesia (f/k/a Bank Swadesi) further expands its network by opening another branch office in Medan.
Kantor Pusat pindah dari Surabaya ke Jakarta dalam rangka pengembangan bisnis dan jaringan pemasaran yang lebih cepat dan luas. The main office moved from Surabaya to Jakarta in line with the vast and swift business expansion and marketing networks.
Bank Swadesi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan tercatat sebagai lembaga perbankan ke 22 yang “go public” serta memenuhi kriteria sebagai Bank Fokus dengan modal minimal Rp 100.000 juta. Bank Swadesi listed its shares on the Jakarta Stock Exchange and recorded as the 22nd banking institution that “went public”and matched the criteria as a Focus Bank with minimum capital of Rp 100.000 million
Bank of India Indonesia (d/h Bank Swadesi) menjalin aliansi strategis dengan Bank of India berupa pengambil-alihan saham sebanyak 235.600.000 lembar saham atau 76% dari keseluruhan saham Bank Swadesi. Dengan demikian Bank of India menjadi pemegang saham mayoritas dan mengambil alih pengendalian Bank Swadesi. Bank of India Indonesia (f/k/a Bank Swadesi) formed a strategic alliance with the Bank of India through the shares takeover as much as 235,600,000 shares or 76% from total Bank Swadesi shares. Thus, Bank of India became the majority shareholder which gained control over Bank Swadesi.
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
2011
Bank of India Indonesia (d/h Bank Swadesi) memperluas jaringan kantor kembali dengan membuka 2(dua) kantor cabang di Bandung dan Makassar. Bank of India Indonesia (f/k/a Bank Swadesi) opened other 2 (two) branches, in Bandung and Makassar to enlarge its network.
2012
Peresmian penggunaan nama dan logo baru dari PT Bank Swadesi Tbk menjadi PT Bank of India Indonesia Tbk sesuai dengan hasil keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar yang tertuang pada Akta No. 69. Dan sampai dengan tahun 2012, jaringan operasional Bank of India Indonesia (d/h Bank Swadesi) terdiri dari 8 kantor Cabang termasuk di kota besar Propinsi di luar Jawa, 5 Kantor Cabang Pembantu, dan Kantor Kas sehingga mampu memberikan pelayanan prima bagi para nasabah. The inauguration of new name and logo of PT Bank Swadesi Tbk to PT Bank of India Indonesia Tbk. In accordance with the decision from the Article of Association Amendment Meeting which contained in Deed No. 69. And until the year of 2012, Bank of India Indonesia’s operational networks (f/k/a Bank Swadesi) were consisting of 8 Branches in provincial big cities outside Java. 5 Supporting Branch Offices and Cash Offices with the aim to provide prime services to the customers.
21
Products and Services of Bank
PRODUK DAN JASA BANK
PRODUK, LAYANAN, SERTA AKTIVITAS UTAMA
PRODUCTS, SERVICES, AND MAJOR ACTIVITY
“ Kualitas layanan adalah salah satu kunci sukses dalam industri perbankan. Dalam menjaga kepuasan, loyalitas nasabah, serta memperluas customer base, Bank of India Indonesia berkomitmen untuk terus memberikan kualitas layanan prima”
“The quality of service is one the key factor of success in the banking business. Upon the preservation of customers’ satisfaction and loyalty, in addition to expand the existing consumer base, Bank of India Indonesia has committed to continuously provide high quality of services” Since the post Bank of India acquisition, we had grown and developed rapidly. Bank of India’s international reputation was able to significantly improve public confidence
Semenjak pasca akuisisi oleh Bank of India, kami telah tumbuh dan berkembang dengan pesat. Reputasi internasional Bank of India mampu untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat secara signifikan. Sebagai wujud kepedulian atas kepercayaan yang diberikan, Bank of India Indonesia terus berupaya untuk memenuhi seluruh kebutuhan masyarakat melalui layanan jasa dan produk perbankan premium, melalui produk-produk yang berorientasi pada kebutuhan nasabah.
As a concern which manifested over the given trust, Bank of India Indonesia will continue to cater the public demand through premium banking products and services, which fully oriented to accommodate customer’s needs.
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
22
Adapun jenis produk dan jasa yang disediakan oleh Bank of India Indonesia terdiri dari:
Bank of India Indonesia provides products and services which consist of:
Produk Simpanan • Giro Merupakan produk simpanan masyarakat yang mekanisme penarikannya menggunakan cek atau bilyet giro. Rekening Giro dipergunakan untuk tujuan komersial, baik pribadi maupun badan usaha. Bank of India Indonesia menawarkan produk Giro dalam mata uang Rupiah maupun USD dengan bunga yang kompetitif serta pelayanan yang prima.
Savings Product • Giro (Current Account) A public savings product which can be withdraw by using a cheque or Bilyet Giro. The current account is use for commercial purpose, either for individuals or corporations. Bank of India Indonesia offers Rupiah denominated Giro as well US Dollar denominated current account with a competitive interest rate and premium service
• Rekening Star Dollar Merupakan produk simpanan dalam mata uang USD, dimana pengambilannya dapat dilakukan kapan saja dengan menggunakan slip penarikan.
• Star Dollar Account A US Dollar denominated savings product, which can be withdraw at any time by using a withdrawal slip
• Tabungan Merupakan produk simpanan masyarakat dalam mata uang rupiah, dimana pengambilannya dapat dilakukan kapan saja dengan menggunakan slip penarikan. Bank akan menerbitkan laporan mutasi setiap bulannya (seperti rekening Koran) kepada pemilik Tabungan.
• Savings Denominated in Indonesian Rupiah, this public savings product can be withdraw at any time by using the withdrawal slip. The Bank will issue a mutation report each month (such as bank slip) to each savings holder.
Terdapat berbagai jenis tabungan yang bisa disesuaikan dengan permintaan nasabah penabung
There are varieties of savings which can be adjusted to meet customers demand
• Tabungan SIBOS Merupakan produk simpanan masyarakat dalam mata uang rupiah dan berbunga tinggi, dimana pengambilannya dapat dilakukan kapan saja dengan menggunakan slip penarikan. Mutasi pada rekening akan dicetak pada buku tabungan/ passbook. • Tabungan Suka-Suka Merupakan produk simpanan masyarakat dalam mata uang rupiah dan pengambilan dananya dapat dilakukan kapan saja dengan menggunakan slip penarikan.
• SIBOS Savings A public savings product which denominated in Indonesian Rupiah with high interest rate, which can be withdraw at any time by using withdrawal slip. The mutation on the account will be printed in savings book/passbook.
Keistimewaan produk ini adalah jumlah simpanan dan suku bunga yang dapat ditentukan sendiri oleh nasabah sesuai jenjang suku bunga yang berlaku, bebas biaya administrasi.
The unique feature of this product is that customer can determine the amount of savings and interest rate by themselves according to the applicable interest rate range, and free of administrative fee. • TabunganKu Savings The distinctive feature of TabunganKu products is the free administrative fee, which aimed towards beginner savers. Moreover, TabunganKu products is a national savings which marketed simultaneously by a number of banks in Indonesia.
• TabunganKu Keistimewaan Produk TabunganKu ini adalah bebas biaya administrasi, ditujukan bagi penabung pemula. Selain itu, produk TabunganKu merupakan program tabungan nasional yang dipasarkan secara bersama-sama oleh sejumlah BankBank di Indonesia. • Deposito Merupakan simpanan berjangka yang tersedia baik dalam mata uang rupiah maupun mata uang USD. Bank of India Indonesia selalu berusaha memberikan produk yang prima, baik dalam suku bunga maupun fleksibilitas penarikan, setoran awal, serta tanggal pencairan deposito sesuai dengan kebutuhan nasabah.
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
• Suka-Suka Savings A public savings product which denominated in Indonesian Rupiah which can be redeem at any time by using a withdrawal slip.
• Time Deposit Money deposits which available in Rupiah denomination or USD denomination. Bank of India Indonesia will always strive to offer excellent products, both in interest rate, or flexibility upon withdrawal, initial deposits, and the term deposit redemption date according to customer’s needs.
23
Periode yang dapat dipilih nasabah adalah : 1 (satu) bulan, 3 (tiga) bulan, 6 (enam) bulan dan 12 (dua belas) bulan.
The customers can choose the following period: 1 (one) month, 3 (three) month, 6 (six) month and 12 (twelve) month.
• Deposito on Call Serupa dengan simpanan berjangka Deposito, namun jangka waktu penempatannya kurang dari 1 (satu) bulan.
• On Call Deposit Similar with Time Deposit, but with less than 1 (one) month placement
Produk Pendanaan / Kredit • Kredit Modal Kerja Kredit yang diberikan kepada perusahaan atau individu dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan modal kerjanya. Adapun bentuk kredit yang diberikan dapat berupa : - Pinjaman Rekening Koran (PRK), - Kredit Demand Loan (DL) - Fixed Loan (FL) - Kredit Ekspor (KE) ; Pre Shipment dan Post Shipment - Diskonto Tagihan / Piutang - Kredit Angsuran Modal Kerja
Financing Product / Credit • Working Capital Loan Loans granted to companies or individuals with the aim to meet their working capital requirements. The form of loans can be: - Current Account Loan (PRK), - Demand Loan Credit (DL) - Fixed Loan (FL) - Export Credit (KE), Pre Shipment and Post Shipment - Discount Billing / Accounts Receivable - Working Capital Installment Loan
• Kredit Investasi Kredit yang diberikan kepada perusahaan atau pengusaha untuk membiayai investasinya, baik investasi untuk pembelian/ pembangunan gedung/ruko, pembelian kendaraan, pembelian mesin dan alat produksi lainnya.
•
Investment Credit Loans which distributed to corporation or businessmen to finance their investment, such as investment for the purpose purchasing/constructing a building/shop house, vehicles purchase, machinery and other equipments acquisitions.
• Kredit Konsumsi Merupakan kredit yang diberikan kepada individu untuk pembelian rumah tinggal berupa KPR (Kredit Kepemilikan Rumah/Apartment), KKB (Kredit Kendaraan Bermotor), dan lain-lain.
•
Consumer Credit Loans which given to individuals for facilitating residential purchases in the form of mortgage-KPR (Housing/Apartment Loan), Motor Vehicle Credit (KKB), and others.
Produk Jasa Perbankan Lainnya : • Anjungan Tunai Mandiri (ATM) • Bank Garansi • Pelayanan perpajakan • Payment point listrik dan telephone • Payroll system • SMS Banking • Letter of Credit (L/C) • Bank Draft • Jual beli mata uang asing/money changer • Transaksi derivative valas untuk hedging pelbagvai posisi valas • Pengiriman Dana Internasional • Kliring / Inkaso • Pembayaran Pajak
Other Banking Services Products: • Automated Teller Machine (ATM) • Bank Guarantee • Tax Services • Payment of electricity and telephone points • Payroll system • SMS Banking • Letter of Credit (L/C) • Bank Draft • Buying and selling of foreign currency / money changer • Transactions in foreign currency derivatives to hedge many currency positions • International Fund Transfer • Clearing / Inkaso • Tax Payment
Bank of India Indonesia berkomitmen untuk mampu menyediakan pelayanan perbankan yang komprehensif dan menyediakan pelayanan yang bersifat ‘satu atap’ (one stop service) atas seluruh
Bank of India Indonesia has committed to provide a comprehensive banking service with a one stop service concept towards all of the customer’s demands.
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
24
kebutuhan nasabah. Dalam upaya untuk menyediakan pelayanan yang lebih lengkap ini, Bank of India Indonesia akan melakukan kolaborasi dengan pelbagai vendor penyediaan pelayanan pembayaran, seperti : • • • • •
Pembayaran PDAM Pembayaran cicilan kendaraan Pembayaran kartu kredit Pembelian tiket kereta api Pelayanan pembayaran lainnya
In order to provide a more complete service, Bank of India Indonesia will collaborate with a selection of payment provider vendors, such as: • • • • •
PDAM payment Vehicles installment payment Credit card payment Train ticket payment Others services payment.
Pelbagai pelayanan perbankan ini akan mampu untuk mendukung usaha perluasan customer base, dan menunjang usaha peningkatan jumlah nasabah baik perorangan maupun perusahaan.
These varieties of banking services will be capable to support the customer base expansion, and underpin the efforts to increase the number of customers, both individual and corporate.
Bank telah memiliki program employee get customer, dimana setiap karyawan dihimbau untuk merekomendasikan teman, saudara dan orang yang disekitarnya untuk membuka rekening tabungan dan giro di Bank of India Indonesia Karyawan akan mendapat insentif dari setiap rekening yang direkomendasikan.
The Bank has carry out the employee get employee program, in which every employee is encourage to recommend their friend, relatives, and person close to the to open a savings and checking account at Bank of India Indonesia. The Employee will earned incentives from each every account which they have recommended
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
25
Boi-Home Financial Statements (2013) LAPORAN KEUANGAN BOI-INDUK (2013)
I
II
II
III
2012 (crores)
CAPITAL AND LIABILITIES Capital Reserves & Suplus Deposits Borrowings Other Liabilities and Provisions TOTAL
643.00 26672.19 454139.92 40545.32 14491.61 536,492.04
574.52 22698.41 349117.09 28686.19 14889.84 415,966.05
ASSET Cash and balances with Reserve Bank of India Balance with Bnak and money at caal and short notice Invesments Advances Fixed Asset Other Asset TOTAL
21406.37 39661.68 108253.48 351724.85 2975.32 12470.34 536,492.04
17940.14 22579.63 86082.7 276486.36 2853.49 10023.73 415,966.05
I
2013 (crores)
INCOME Interest Earned Other Income TOTAL INCOME
31908.92 3766.04 35,674.96
23737.32 2672.09 26,409.41
EXPENDITURE Interest Expended Operating Expenses Provisions and Contingencies TOTAL EXPENDITURE
22884.92 5331.54 4450.76 32,667.22
17189.33 3836.67 2940.12 23,966.12
3,007.74
2,443.29
3,007.74
2,443.29
258.39
450.51
2,749.35
1,992.78
PROFIT Net Profit for the period Add : Profit brought forward TOTAL Tax Expense Net Profit
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
26
Structure PT Bank Of India Indonesia Tbk.
STRUKTUR PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk.
PT Bank Of India Indonesia Tbk - Shareholder Structure As on 31 Desember 2013
Mutual funds / UTI
Individuals
Bodies Corporate
Government India Ultimate Shareholder
1.19%
66.70%
5.74%
0.83%
76.00%
100%
PT Bank Of India Indonesia Tbk
Bank Of India New Zealand Ltd
PT Panca Mantra 17.12% Jaya
Prakash Rupchand
1.61%
Publics
5.27%
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
76.00% MCX SX
51.00% Bank Of India Shareholder Ltd
76.00% Centra Depository Services (India) Ltd
35.00% Regional Rural Banks
26.02% ASREC (India) Ltd
27
Insurance Companies
Foreign Institutional Investors
10.99%
Financial Institution / Bank
0.18%
66.70%
Bank Of India
29.96%
20.00%
STCI Finance Ltd
2.00% Multi-Commodity Exchange of India Ltd
Indo Zambia Bank Ltd
3.75% National Collateral Management Service Ltd
100% Bank Of India Tanzania Ltd
5.00% Central Information Bureau (India) Ltd
48.00% Star Union Dai-Chai Ltd
4.00% SME Rating Agency of India Ltd
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
28
Organizational Structure of PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk.
STRUKTUR ORGANISASI PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk.
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
29
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
30
Vision and Mission
VISI DAN MISI
Visi Menjadi Bank yang progresif dan terpercaya dengan Standar Internasional dalam memenuhi kebutuhan nasabah, dalam transaksi perbankan nasional maupun internasional.
Vision To be a sound and progressive Bank with International Standards and meet the domestic and foreign banking requirements of our customers.
Misi Menyediakan layanan unggulan dengan didukung penerapan teknologi yang tepat guna, berdasarkan prinsip Kehati-hatian Bank dan Good Corporate Governance untuk meningkatkan nilai bagi Stakeholder.
Mission To provide superior services backed by latest technology on the principles of Prudential Banking and Good Corporate Governance to chance value to our Stakeholder.
Nilai - Nilai Perusahaan Pelayanan kepada nasabah, Kebersamaan dan kreativitas, Sumber Daya Manusia sebagai Aset Utama, Dedikasi dan Etos Kerja, Efisien dan Efektif, Profesionalisme, Pembentukan Citra Perusahaan.
Corporate Value Service to Customers, Unity and Creativity, Human Resources as a Key Asset, Dedication and Work Ethics, Efficient and Effective, Professionalism, Developing Corporate Image.
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
31
Corporate Culture Values
NILAI-NILAI BUDAYA PERUSAHAAN
Bank of India Indonesia mempunyai nilai - nilai perusahaan dalam memberikan pelayanan prima. Nilai - nilai perusahaan inilah yang menjadi pedoman perilaku para karyawan Bank of India Indonesia berupa: Pelayanan kepada nasabah, Kebersamaan dan kreativitas, Sumber Daya Manusia sebagai Aset Utama, Dedikasi dan Etos Kerja, Efisien dan Efektif, Profesionalisme, Pembentukan Citra Perusahaan.
Bank of India Indonesia has organizational values on giving the excellent service. These organizational values are the principle of behavior of the employees of Bank of India Indonesia such as: Service to Customers, Unity and Creativity, Human Resources as a Key Asset, Dedication and Work Ethics, Efficient and Effective, Professionalism, Developing Corporate Image.
Servis kepada nasabah Kelangsungan suatu bank sangat tergantung kepada nasabahnya. Untuk itu kualitas layanan harus selalu ditingkatkan dengan memberikan layanan yang sebaik dan seoptimal mungkin, penuh perhatian, sopan santun dan cepat tanggap dalam memenuhi kebutuhan nasabah secara professional.
Excellent service to customer The existence of a bank depends on its customers. To increase the customer satisfaction, a bank must always improve the quality of its services. To optimize its services, the bank pays full attention to customer’s needs, and professionally handles their requirements in an efficient manner.
Kebersamaan dan kreativitas Bank of India Indonesia adalah suatu wadah bergabungnya individuindividu yang mau mengembangkan semangat kebersamaan, saling menghargai, selalu ingin maju sehingga dapat meningkatkan kreativitas kerjanya yang pada gilirannya akan meningkatkan produktivitas perusahaan.
Unity and creativity Bank of India Indonesia comprises of a team of individuals who are willing to develop the team spirit, always respect each other and think positively so that it is able to improve the work creativity which will finally increase the company’s productivity.
Sumber Daya Manusia sebagai Aset Utama Sumber daya manusia merupakan aset utama Bank of India Indonesia. Untuk itu dituntut peranan dan kontribusi dari semua sumber daya manusia yang ada agar dapat meningkatkan kekayaan perusahaan sebagai tujuan utama yang akan dicapai. Hal tersebut secara timbal balik juga akan meningkatkan kesejahteraan karyawan yang ada.
Human Resources as a Key Asset The human resources are the most important assets of Bank of India Indonesia. It is expected that positive contribution from all existing human resources can improve the company’s wealth and help in achieving the Banks’ goal. This will also help in improving employee’s welfare.
Dedikasi dan etos kerja Keberhasilan perusahaan dapat dicapai apabila seluruh manajemen, staf dan karyawan mempunyai dedikasi dan menjunjung tinggi etika, moral dan etos kerja yang luhur dalam semangat kerjasama, melaksanakan tugas dengan jujur, disiplin, loyalitas, yang tinggi serta mendahulukan kepentingan perusahaan diatas kepentingan individu.
Dedication and work ethics The success of a company in achieving its goals depends mainly on the dedication of the management and other employees. Other needed quality among employees for the success is high work ethics, sense of moral responsibility, goal oriented, honesty, discipline, loyalty and putting company’s interest above individual’s own interest.
Efisien dan efektif Dalam menjalankan tugasnya setiap individu maupun bersamasama harus bekerja secara efisien dan efektif, sehingga dapat memaksimalkan keuntungan perusahaan yang pada gilirannya juga memberikan manfaat kepada pemegang saham, karyawan dan masyarakat.
Efficiency and effectiveness In conducting of its job, employees individually or as a member of team must work effectively and efficiently as possible, so that it can give high profits to the company. Finally, it will provide high returns to shareholders, employees and public.
Profesionalisme Dalam menjalankan bisnis perbankan, seluruh jajaran manajemen dan karyawan harus selalu berlandaskan kepada asas profesionalisme. Prinsip itu menjadi bagian hidup dari setiap individu untuk selalu meningkatkan pengetahuan, menguasai bidangnya serta mencurahkan segenap keahlian dalam menjalankan tugasnya dengan dilandasi moral dan perilaku yang baik.
Professionalism In running the bank, the management and employees always work as professionals. The principle is part of an individual’s life and can help to improve his/her knowledge, develop expertise in his/her work area and help in conducting the job in a proper manner.
Pembentukan Citra Perusahaan Sinergi dan kekompakan dari masing-masing individu sangat menentukan tujuan yang telah ditetapkan sehingga dapat menimbulkan image (citra) positif Bank of India Indonesia.
Developing Corporate Image. Synergy and good coordination among individuals are required to reach the goals of the company. It will also create a positive image of Bank of India Indonesia in the eyes of the public.
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
32
Board of Commissioner's Profille
PROFIL KOMISARIS IYER VIJAYALAKSHMI RAJARAM*) Komisaris Utama, President Commissioner
Warga Negara India, 58 Tahun, menjabat sebagai komisaris PT Bank of India Indonesia Tbk. Indonesia sejak tahun 2013. Pada tahun 1975 menyandang gelar M.Com dari Mumbai University dan dua tahun kemudian pada tahun 1977 menyandang gelar CAIIB dari Indian Institute of Bankers. Beliau memulai karirnya sebagai Assistant General Manager pada tahun 2000 di Union PT Bank of India Indonesia Tbk., kemudian Deputy General Manager dan General Manager. Melanjutkan karir di Central PT Bank of India Indonesia Tbk. pada tahun 2010 – 2012 sebagai Executive Director. Kemudian bergabung dengan PT Bank of India Indonesia Tbk. pada tahun 2012. Indian citizen, 58 years old, appointed as the PT PT Bank of India Indonesia Tbk. Commissioner since 2013. Awarded his M.Com Degree from Mumbai University and two years later in 1977 obtained his CAIIB from Indian Institute of Bankers. Started his career as an Assistant General Manager in the year of 2000, and then Deputy General Manager and General Manager. He continues his career at the Central PT Bank of India Indonesia Tbk. in 2010 – 2012 as Executive Director. Subsequently he joined PT Bank of India Indonesia Tbk. in 2012. *)
berlaku Efektif setelah mendapat persetujuan Fit & Properties Bank Indonesia / Become Efective a getting Fit & Properties of Bank Indonesia
PRAKASH RUPCHAND CHUGANI Komisaris/ Commissioner Warga Negara Indonesia, 44 tahun. Menjabat sebagai komisaris Bank of India Indonesia sejak tahun 1996. Menyandang gelar Bachelor of Science bidang Keuangan dari Bentley College Boston, USA. Beliau memulai karirnya sebagai Training Prudential Insurance Co. Boston, USA, 1991-1992. Sejak tahun 1996, beliau menjabat Direktur di PT Classic Prima Carpet Industries dan sekarang ini menduduki jabatan Komisaris. Sejak tahun 1997, beliau menduduki jabatan Komisaris PT Panca Mantra Jaya. Beliau bergabung dengan PT Bank Swadesi Tbk. sejak tahun 1992 dengan jabatan Asisten Direktur untuk selanjutnya menjadi Direktur Pemasaran. Indonesian citizen, 44 years old. Holds the position as Commissioner of Bank of India Indonesia From 1996. Obtained his Bachelor of Science in Finance from Bentley College Boston, USA. Started his career as Training Prudential Insurance Co. Boston, USA, 1991- 1992. Held the position as a Director in PT Classic Prima Carpet Industries since 1996 and now is the Commissioner. Became Commissioner in PT Panca Mantra Jaya in 1997. Joined PT Bank Swadesi.Tbk. in 1992 as Assistant Director and then as Marketing Director.
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
33
LELAND GERITTS ROMPAS Komisaris Independen/ Independent Commissioner
Warga Negara Indonesia, 69 tahun. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia. Sangat berpengalaman di industri keuangan baik di sector merchant banking, pasar modal dan perbankan karena pernah menduduki berbagai tingkat manajerial secara luas di PT Inter-Pacific Financial Corporation, Direktur PT Inter-Pasific Financial Corporation,Direktur Utama PT Inter-Pasific Securities, Komisaris PT Bursa Efek Jakarta, Direktur Utama dan dilanjutkan sebagai Komisaris Utama Bank Prima Master. Sejak tahun 2002 beliau memegang jabatan sebagai Komisaris Independen Bank Swadesi Tbk. Dan mulai pertengahan tahun 2007, beliau diangkat sebagai Komisaris PT Lintas Artha mewakili Yayasan Perbanas. Indonesian citizen, 69 years old. Bachelor Degree in Economics from University of Indonesia. Highly experienced in the financial industry, in the field of merchant banking, capital market and banking industry by holding various managerial positions at PT Inter- Pacific Financial Corporation, Director of PT Inter- Pacific Financial Corporation, President Director of PT Inter-Pacific Securities, Commissioner of Jakarta Stock Exchange, President Director followed by President Commissioner of Bank Prima Master. Holds the Independent Commissioner of PT Bank Swadesi Tbk. from 2002. In mid 2007, he was appointed as a member of the Board of Commissioners of PT Lintas Artha, representing Perbanas Institution. KRISHAN KUMAR AGGARWAL Komisaris Independen/ Independent Commissioner Warga Negara India, 54 tahun. Menjabat sebagai Komisaris Independen Bank of India Indonesia sejak tahun 2007. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada tahun 1980 dari Delhi University dan juga memperoleh gelar Chartered Accountant pada tahun 1986 dari The Institute of Chartered Accountants of India. Memulai karirnya sebagai Professional Partner di Dhruv Aggarwal & Co, Chartered Accountants, lalu pada tahun 1989-1994 sebagai Deputy Finance Controller di Haryana Petrochemical Ltd, dan dari 1994-sekarang sebagai Finance Manager PT Indorama Synthetics Tbk. Indian citizen, 54 years old. Holds the position as Independent Commissioner of Bank of India Indonesia from 2007. Obtained his Bachelor Degree in Economics in 1980 from Delhi University and also obtained his title as a Chartered Accountant in 1986 from The Institute of Chartered Accountants of India. Started his career as Professional Partner in Dhruv Aggarwal & Co, Chartered Accountants, then in 1989-1994 as a Deputy Finance Controller in Haryana Petrochemical Ltd, and from 1994-present as a Finance Manager in PT Indorama Synthetics Tbk. HANDADJAJA SULAIMAN*) Komisaris Independen/ Independent Commissioner Warga Negara Indonesia, 56 Tahun, menjabat sebagai komisaris PT Bank of India Indonesia Tbk, Indonesia sejak tahun 2013. Pada tahun 1982 menyandang gelar Insinyur dari Universitas Katolik Parahyangan dan lima tahun kemudian yaitu 1987 menyandang gelar Master of Business Administration dari California State University, Long Beach. Beliau memulai karirnya sebagai Construction Manager di Mulia Group pada tahun 1983. Kemudian menjadi Business Development di PT The First National Glassware pada tahun 1988. Selanjutnya bergabung di PT Procon Indah dari tahun 1990 - 2007. Dan tahun 2007 s/d sekarang masih menjadi Executive Director di PT. Cushman & Wakefield Indonesia. Pada tahun 2013 bergabung dengan PT. Bank of India Indonesia Tbk. Indonesian Citizen, 56 years old, appointed as Commissioner of Bank of India Indonesia since year 2013. Holds Engineer degree in 1982 from Universitas Katolik Parahyangan and five years later in 1987 holds a Master of Business Administration degree from California State University, Long Beach. He began his career as a Construction Manager at Mulia Group in 1983. Then became Business Development at PT The First National Glassware in 1988. Then joined PT Procon Indah from 1990 - 2007. And 2007 until present still as a Executive Director at PT. Cushman & Wakefield Indonesia. In 2013 joined PT. Bank of India Indonesian Tbk. *)
berlaku Efektif setelah mendapat persetujuan Fit & Properties Bank Indonesia / Become Efective a getting Fit & Properties of Bank Indonesia
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
34
Board of Director's Profille
PROFIL DIREKTUR NINGSIH SUCIATI Direktur Utama / President Director Warga Negara Indonesia, 61 tahun. Menjabat sebagai Direktur Utama Bank Swadesi (kini PT Bank of India Indonesia, Tbk )sejak tahun 2009. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari STIE Perbanas Jakarta. Berpengalaman dalam industri perbankan sejak tahun 1983 dengan menduduki jabatan dalam berbagai tingkatan, mulai dari bagian Operasional dan Kredit pada PT Bank Dewa Rutji, serta sebagai Kepala Divisi Kredit pada PT Bank Pasar Gunung Tampomas. Bergabung dengan Bank Swadesi Tbk sejak tahun 1989 dan menduduki beberapa jabatan, antara lain sebagai Pimpinan Cabang Pintu Air Jakarta, Pimpinan Kantor Pusat Operasional Jakarta, Asisten Direksi, dan Direktur Kredit & Marketing. Indonesian citizen, 61 years old, appointed as President Director of Bank Swadesi (now PT Bank of India Indonesia, Tbk) since the year 2009. Earned Bachelor Degree in Economics from STIE Perbanas Jakarta. Highly experienced in the Banking Industry since 1983 by holding various positions and job levels, started at Operational and Loan Division at PT Bank Dewa Rutji and as Loan Division Head of PT. Bank Pasar Gunung Tampomas. Has worked in Bank Swadesi Tbk since 1989 and held several posts as Branch Manager of Pintu Air, Main Office Jakarta’s Head of Operations, Associate Director and Credit & Marketing Director.
PAYLLORE LAKSHMANV RAMACHANDRAN IYER Wakil Direktur Utama / Director Warga Negara India, 57 tahun, bergabung dengan PT Bank of India Indonesia, Tbk sebagai konsultan sejak November 2012 dan diangkat menjadi Wakil Direktur Utama sejak 20 Maret 2013. Memperoleh gelar sarjana dari Calcutta University jurusan ekonomi pada tahun 1977 dan gelar CAIIB dari Indian Institute of Bankers jurusan Banking and Practice pada tahun 1999. Memulai karir di Bank of India pada tahun 1983 sebagai Probationary Officer diberbagai cabang di West Bengal, India. Ia kemudian memegang beberapa posisi penting sebagai Branch Head, Credit manager dan Strategy & Economic Intelligence, diberbagai cabang Bank of India di dunia (1984-2002). Memiliki pengalaman perbankan lebih dari 20 tahun dibidang international operations dan branch operations. Indian citizen, 57 years old, joined PT Bank of India Indonesia, Tbk as consultant since November 2012, and appointed as Vice President Director since March 20, 2013. Awarded Bachelor Degree in Economics from Calcutta University in 1977, and CAIIB designation from the Indian Institute of Bankers, majoring in Banking and Practice in 1999. Began his career in Bank of India since 1983 as Probationary Officer in various branches in West Bengal, India. He then controlled several important positions as Branch Head, Credit Manager and Strategy and Economic Intelligence in many Bank of India’s branches around the globe (1984-2002). Has more than 20 years of banking experience in the field of international operations and branch operations.
FERRY KOSWARA Direktur / Director Warga Negara Indonesia, 48 tahun, diangkat menjadi Direktur PT Bank of India Indonesia, Tbk sejak Januari 2013. Memperoleh gelar Sarjana dari Universitas Katholik Parahyangan, Bandung pada tahun 1989 dan gelar Magister Manajemen dari STIE IBII pada tahun 2003. Beliau memulai karir di Bank Bali cabang Bandung sebagai Account Officer / Assistant Manager pada tahun 1989. Melanjutkan karir di pasar modal Indonesia di Bali Securities pada tahun 1993 – 1995 dan Bhakti Investama pada tahun 1995 – 1996. Kembali ke industri perbankan pada periode 1996 – sekarang. Dengan pengalaman yang baik dan luas dibidang perbankan dan industri terkait keuangan lainnya pengalaman beliau sudah tidak diragukan lagi. Indonesian citizen, 48 years old, appointed as Bank of India Indonesia’s Director since January 2013. Graduated from Parahyangan Catholic University in 1989 and then pursued Masters Degree in Management from STIE IBII in the year 2003. He began his carreer in Bank Bali Bandung branch as an Account Officer/Assistant Manager in 1989. He then resumed his career in the Indonesian Capital Market in Bali Securities during the year of 1993-1995 and in Bhakti Investama during 19951996. He returned to the banking business from 1996 until now. Armed with vast experiences in banking as well in other financial industry, his credibility is unquestionable.
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
35
GOPINATHAN EKAMURTHY *) Direktur / Director Warga Negara India, 52 tahun, menjabat sebagai direktur PT Bank of India Indonesia, Tbk sejak tahun 2013. Memperoleh gelar Bachelor of Science pada tahun 1983 dari Tamil Nadu Agricultural University Coimbatore dan di tahun 1986 memperoleh gelar Master of Science dari universitas yang sama. Memulai karirnya di Bank of India sebagai Agricultural Officer, pernah menduduki jabatan Chief Executive Officer (CEO) di Bank of India cabang London serta berbagai posisi penting di Bank of India di seluruh dunia (1985 – 2012). Pengalaman perbankannya lebih dari 27 tahun dibidang agricultural banking, community banking, corporate credit, dan international operations. Indian citizen, 52 years old, currently holds the position of PT Bank of India Indonesia, Tbk Director since 2013.He was awarded the Bachelor of Science degree from Tamil Nadu Agricultural University Coimbatore in 1983, and then the received Master of Science by the aforementioned university by the year of 1986. Started his career in Bank of India as an Agricultural Officer, has sat at the Chief Executive Officer (CEO) in the London branch of Bank of India as well to many other important positions in many Bank of India branches around the world (1985-2012). He acquired more than 27 years of experiences in the field of agricultural banking, community banking, corporate credit, and international operations. *) berlaku Efektif setelah mendapat persetujuan Fit & Properties Bank Indonesia / Become Efective a getting Fit & Properties of Bank Indonesia
PRIMASURA PANDU DWIPANATA *) Direktur / Director Warga Negara Indonesia, 45 tahun, menjabat sebagai direktur PT Bank of India Indonesia, Tbk sejak tahun 2013. Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada tahun 1996 dari STIE Perbanas. Memulai karirnya sebagai Management Trainee pada tahun 1996 di Bank Swadesi (Sebelum berganti nama menjadi Bank of India Indonesia Tbk), kemudian menjabat berbagai posisi penting pada rentang waktu tahun 2001 – 2013 seperti Kepala Bagian Biro Direksi, Sekertaris Perusahaan dan Kepala Divisi Manajemen Resiko. Sejak tahun 2013 menjabat sebagai Direktur. Indonesian citizen, 45 years old, hold the position of PT Bank of India Indonesia, Tbk Director since 2013. He was awarded with Bachelor Degree in Economics from STIE Perbanas by the year of 1996. He began his career as Management Trainee in 1996 in Bank Swadesi (prior to change its name to PT Bank of India Indonesia, Tbk), and then hold various important position during the period of 2001-2003 such as Head of Directors Bureau, Corporate Secretary and Head of Risk Management Division. Since 2013 he was appointed as Director. *)
berlaku Efektif setelah mendapat persetujuan Fit & Properties Bank Indonesia / Become Efective a getting Fit & Properties of Bank Indonesia
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
36
Share Highlights
IKHTISAR SAHAM
180,000
1,600
160,000
1,400
140,000
1,200
120,000
1,000
100,000
Prince in IDR
1,800
800
80,000
600
60,000
400
40,000
200
20,000 -
-
Closing Price
Share Volume
25-wk Shares Data Share Price Data
(IDR)
Highest Price Lowest Price 52-wk Avg.
1,710 630 1,224
Volume Data
Shares
Highest Volume Lowest Volume 52-wk Vol. Avg.
163,000 1,037
Fwd PE Ratio
(x)
Highest PE Lowest PE 52-wk PE Avg.
18.21 6.71 13.03
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
Volume
2013 Stock Highlight
37
2013 Monthly Stock Data Month
Closing
Highest
Lowest
Average Volume
January
1,560
1,560
1,560
500
February
1,560
1,560
1,560
237
March
1,450
1,560
1,450
132
April
1,710
1,710
1,400
432
May
1,690
1,710
1,690
432
June
1,710
1,710
1,690
9,000
July
970
1,290
970
891
August
970
970
970
29
September
730
1,100
730
143
October
630
730
630
952
November
650
650
630
25
December
650
650
650
-
Closing
Highest
Lowest
Average Volume
January
1,560
1,560
1,560
500
February
1,560
1,560
1,560
225
March
1,450
1,560
1,450
132
April
1,710
1,710
1,400
432
May
1,690
1,710
1,690
432
June
1,710
1,710
1,690
9,000
July
970
1,290
970
891
August
970
970
970
29
September
730
1,100
730
143
October
630
730
630
952
November
650
650
630
25
December
650
650
650
-
2013 Monthly Stock Data Month
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
38
Komposisi Pemegang Saham / Structure Shareholder Dalam Persentase (In Percentage)
Dalam Rp Juta (In IDR million)
Shareholders
No, of Shares
%
Paid-in Capital
Bank of India
659,680,000
76%
131,936
PT Panca Mantra Jaya
148,609,500
17%
29,722
Tn./Mr. Prakash Rupchand Chugani
14,000,000
2%
2,800
Masyarakat/public (< 5%)
45,710,500
5%
9,142
Total
868,000,000
100%
173,600
Komposisi Pemegang Saham / Shareholder Composition
Dalam Persentase (In Percentage)
2%
5%
17%
Bank of India PT Panca Mantra Jaya Tn./Mr. Prakash Rupchand Chugani Masyarakat/public (<5%) 76%
dalam juta rupiah (in Million IDR) No.
Kode Emiten / Emiten Code
Tipe Aksi Korporasi / Corporate Action
1
BSWD
IPO
2
BSWD
Company Listing
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
Jumlah Aksi Korporasi / Corporate Action Amount
Jumlah / Total
60,000,000
306,900,000
246,900,000
246,900,000
39
Company Information
INFORMASI PERSEROAN KANTOR PUSAT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk Kantor Pusat / Head Office Jl. K H Samanhudi No 37 Jakarta Pusat 10710, Indonesia Telp: 6221 3500007 (Hunting) Fax: 6221 3808178, 3500007 ext 6 SWIFT BIC: BKIDIDJA email:
[email protected] Website: www.boiindonesia.co.id
Bidang Usaha / Line of Business Jasa Perbankan / Financial Services Tanggal Pendirian / Date of Establishment 28 September 1968 Akta Notaris Njoo Sioe Liep, SH, No 20 Pengesahan Menteri Kehakiman Republik Indonesia No. Y.A.5/35/8 Tanggal 3 februari 1975 Diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 19 tanggal 5 Maret 1976, Tambahan No. 162 Modal Dasar / Authorized Capital Rp. 400.000.000.000,Bursa Saham / Stock Exchange Bursa Efek Indonesia (BEI) / Indonesia Stock Exchange (IDX) Tanggal Penawaran Perdana / Initial Public Offering Date 1 May 2002 Harga / Price Rp. 250 Kode Saham / Stock Code BSWD
Underwriter PT Ciptadana Sekuritas Plaza ASIA (d/h. ABDA) Office Park unit 2 Jl. Jend. Sudirman kav. 59 Jakarta 12190, Indonesia Biro Administrasi Efek (BAE) PT Adimitra Transferindo Jl. Bukit Gading Raya Blok A No. 7 Kelapa Gading Barat Jakarta Utara 14240 Akuntan Publik / Public Accountant KAP Gani Mulyadi & Handayani International Financial Centre lantai 15 Jl. Jend. Sudirman Kav 22-23 Jakarta 12920, Indonesia Hubungan Investor / Investor Relation PT Bank of India Indonesia Tbk Corporate Secretary Ferry Koswara (merangkap sebagai Direktur Operasional / also as operational Director) Jl. K H Samanhudi No 37, Jakarta Pusat 10710, Indonesia Telp : 6221 3500007 (Hunting) Fax : 6221 3808178
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
40
Award
PENGHARGAAN
Indonesia Banking Awards Best Performance Banking 2013.
Indonesia Banking Awards Best Performance Banking 2013.
PT B ank o f India Indonesia, Tbk m endapatkan penghargaan I ndonesia Banking A wards Best Performance Banking 2013 yang diberikan oleh Tempo Media Group Dan CRMS Indonesia untuk kategori Bank Buku 1 Bank Swasta.
PT B ank o f India Indonesia Tbk, awarded B est Performance B anking Awards 2013 b y Tempo Media Group and CRMS Indonesia for the category of Book 1 Bank for Private Bank.
Ajang p enghargaan i ni m engukur
tingkat k inerja
Indonesia. I ndex pengukuran k inerja t ersebut m eliputi beberapa aspek, yaitu: Capital (C), A sset Quality ( A), Management (M), Earning (E) Dan Liquidity (L).
Banking. I ndex performance m easurement i ncludes several aspects, n amely: C apital (C), A sset Q uality (A), Management (M), Earnings (E) and Liquidity (L).
Apresiasi i ni m erupakan bukti komitmen dari Bank o f India Indonesia untuk selalu memberikan k inerja yang terbaik bagi nasabah dan semua s takeholdernya. A tas penghargaan i ni akan semakin memacu B ank o f India Indonesia untuk terus berkarya dan tetap menjadi yang terbaik kedepannya.
Appreciation is a t estament t o the commitment o f the Bank o f India Indonesia to a lways p rovide t he b est performance f or o ur customers and a ll s takeholders. This award will further motivate Bank of India Indonesia to continue its efforts and remain the best in the future.
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
41
Infobank Award 2013 atas Kinerja Keuangan “Sangat Bagus”
Infobank Award 2013 for a "Very Good" Financial Performance
PT B ank o f India Indonesia, Tbk. meraih penghargaan di ajang Infobank Award 2013 yang digelar pada bulan juli 2013. Bank of India Indonesia berhasil meraih Trophy 2013 atas Kinerja Keuangan “Sangat Bagus” di tahun 2012.
PT Bank of India Indonesia Tbk. won award at Infobank Award 2013 event, which was held in J uly 2013. P T Bank of India Indonesia Tbk. earned 2013 Trophy for the
Penilaian atas k inerja bank-bank m enggunakan lima kriteria u tama yang t erbagi k e dalam t ujuh r asio keuangan d an e mpat r asio pertumbuhan. I ndikator itu antara lain r asio permodalan, kualitas aset, aktiva pertumbuhan dana. Selain itu indikator l ainnya adalah kredit, modal inti, dan laba.
ratios and f our growth r atios. The i ndicators namely growth. In addition, o ther i ndicators are credit, c ore capital, and earnings.
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
42
Important Event
PERISTIWA PENTING
1.
Pada tanggal 20 Maret 2013 telah dilaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diadakan di Kantor Pusat Bank of India Indonesia di Jakarta. Hasil dari RUPSLB tersebut antara lain: pengangkatan bapak Ferry Koswara dan bapak P.L.R. Iyer sebagai direktur.
2.
Pembukaan capem Kelapa Gading dilaksanakan pada tanggal 05 Mei 2013 di Gedung KNS Kelapa Gading , Jakarta Utara. Kelapa Gading sub branch opening was held on May 5, 2013 at KNS Building Kelapa Gading, North Jakarta.
On March 20, 2013 has been held The Extraordinary General Meeting at Bank of India Indonesia head office Jakarta. The results of EGM include: the appointment of Mr. Ferry Koswara and Mr. PLR Iyer as Directors.
3.
Pembukaan capem Wiyung dilaksanakan pada tanggal 27 Mei 2013 di Wiyung Surabaya.
Wiyung syb branch opening was held on May 27, 2013 at Wiyung, Surabaya.
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
4.
RUPS tahunan dilaksanakan pada tanggal 27 Juni 2013 bertempat di kantor pusat PT Bank of India Indonesia
Tbk.
Annual General Meeting held on June 27, 2013 held at the headquarters of PT Bank of India Indonesia Tbk.
43
5.
Aktivitas Corporate Social Responsible PT Bank of India Indonesia Tbk melakukan Bakti Sosial dengan memberikan bingkisan bagi masyarakat kurang mampu dan telah dilaksanakan pada tanggal 19 Juli 2013
8.
CSR activities of PT Bank of India Indonesia Tbk doing social service by giving gifts to the poor and was held on July 19, 2013
Routine Annual Blood Donation activities has been held at November 1, 2013 in PT Bank of India Indonesia Tbk Head Office.
Sebagai kegiatan rutin telah dilaksanakan aksi Donor Darah pada tanggal 1 November 2013 bertempat di Kantor Pusat PT Bank of India Indonesia Tbk.
6.
Buka puasa bersama sebagai sarana yang mampu mempererat kebersamaan telah dilaksanakan pada tanggal 24 Juli 2013 dan dihadiri oleh pihak manajemen, pimpinan dan seluruh karyawan PT Bank of India Indonesia Tbk Open Fasting together as a means capable of strengthening unity was executed on July 24, 2013 and was attended by the management, leadership and all employees of PT Bank of India Indonesia Tbk
9.
Pada tanggal 23 Desember 2013 telah dilaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diadakan di Kantor Pusat Bank of India Indonesia di Jakarta. Hasil dari RUPSLB tersebut antara lain : pengangkatan bapak Gophinathan Ekamurthy dan bapak Primasura Pandu Dwipanata sebagai direktur
7.
Dalam rangka menciptakan Team Building yang solid maka pada tanggal 12 – 14 Oktober 2013 bertempat di Bali, seluruh karyawan mengikuti outbound dengan tema Unity to Achieve Succes. In order to create a solid team building, on October 12 - 14, 2013 held in Bali, all employees follow outbound with Unity theme to Achieve Success.
On December 23, 2013 has been held The Extraordinary General Meeting at Bank of India Indonesia head office Jakarta. The results of EGM include: the appointment of Mr. Gophinathan Ekamurthy and Mr. Primasura Pandu Dwipanata as Directors.
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
44 44
Subsequent Event
KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL NERACA
Berdasarkan surat dari Direktur Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. SR/32/D.03/2014 tanggal 20 Maret 2014, perihal Keputusan Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit & Proper) atas pengangkatan direktur yang membawahi fungsi kepatuhan PT Bank of India Indonesia, Tbk dan No. SR/33/D.03/2014 tanggal 20 Maret 2014, perihal Keputusan Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit & Proper) atas pengangkatan direktur PT Bank of India Indonesia, Tbk, OJK telah menyetujui pengangkatan Bapak Primasura Pandu Dwipanata sebagai Direktur Kepatuhan dan Bapak Gopinathan sebagai Direktur Kredit. Dengan demikian, terhitung tanggal persetujuan tersebut Direktur Kepatuhan yang baru telah dapat menjalankan tugasnya. Khusus untuk Bapak Gopinathan masih menunggu surat persetujuan dari departemen terkait lain. Based on Financial Service Authority (OJK) Director’s letter No. No. SR/32/D.03/2014 dated March 20, 2014 regarding Fit n Proper Test result for PT Bank of India Indonesia, Tbk Compliance Director appointment and No. SR/33/D.03/2014 dated March 20, 2014 regarding Fit n Proper Test result for PT Bank of India Indonesia, Tbk Director appointment, OJK has approved the appointment of Mr. Gopinathan Ekamurthy as Credit Director, and Mr. Primasura Pandu Dwipanata as Compliance Director. Therefore, beginning from the date stated at the letter of approval, the newly appointed Compliance Director can carry out his duties. Specific for Mr. Gopinathan Ekamurthy, still awaiting approval letter from the other related departments.
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
45 45
Subsequent Event
KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL NERACA
GOPINATHAN EKAMURTHY Direktur / Director Warga Negara India, 52 tahun, menjabat sebagai direktur PT Bank of India Indonesia, Tbk sejak tahun 2013. Memperoleh gelar Bachelor of Science pada tahun 1983 dari Tamil Nadu Agricultural University Coimbatore dan di tahun 1986 memperoleh gelar Master of Science dari universitas yang sama. Memulai karirnya di Bank of India sebagai Agricultural Officer, pernah menduduki jabatan Chief Executive Officer (CEO) di Bank of India cabang London serta berbagai posisi penting di Bank of India di seluruh dunia (1985 – 2012). Pengalaman perbankannya lebih dari 27 tahun dibidang agricultural banking, community banking, corporate credit, dan international operations. Indian citizen, 52 years old, currently holds the position of PT Bank of India Indonesia, Tbk Director since 2013.He was awarded the Bachelor of Science degree from Tamil Nadu Agricultural University Coimbatore in 1983, and then the received Master of Science by the aforementioned university by the year of 1986. Started his career in Bank of India as an Agricultural Officer, has sat at the Chief Executive Officer (CEO) in the London branch of Bank of India as well to many other important positions in many Bank of India branches around the world (1985-2012). He acquired more than 27 years of experiences in the field of agricultural banking, community banking, corporate credit, and international operations.w
PRIMASURA PANDU DWIPANATA Direktur / Director Warga Negara Indonesia, 45 tahun, menjabat sebagai direktur PT Bank of India Indonesia, Tbk sejak tahun 2013. Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada tahun 1996 dari STIE Perbanas. Memulai karirnya sebagai Management Trainee pada tahun 1996 di Bank Swadesi (Sebelum berganti nama menjadi Bank of India Indonesia Tbk), kemudian menjabat berbagai posisi penting pada rentang waktu tahun 2001 – 2013 seperti Kepala Bagian Biro Direksi, Sekertaris Perusahaan dan Kepala Divisi Manajemen Resiko. Sejak tahun 2013 menjabat sebagai Direktur. Indonesian citizen, 45 years old, hold the position of PT Bank of India Indonesia, Tbk Director since 2013. He was awarded with Bachelor Degree in Economics from STIE Perbanas by the year of 1996. He began his career as Management Trainee in 1996 in Bank Swadesi (prior to change its name to PT Bank of India Indonesia, Tbk), and then hold various important position during the period of 2001-2003 such as Head of Directors Bureau, Corporate Secretary and Head of Risk Management Division. Since 2013 he was appointed as Director.
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
46
Executive Officer and Committees
PEJABAT EKSEKUTIVE DAN KOMITE Profil pejabat eksekutif yang juga merangkap sebagai anggota komite-komite di bawah Direksi yaitu Komite Manajemen Risiko. Komite ALCO, Komite Pengarah TSI, Komite Personalia, Komite Kredit, Komite Kebijakan Perkreditan dan Komite Rencana Kerja & Anggaran.
Executive officer profiles who also double as member of committee under The Board of Directors that are: Risk Management Committee, Asset and Liability Committee, Information Technology Steering Committee, Personnel Committee, Credit Committee, Credit Policy Committee, and Budget & Working Plan Committee.
Anand Mohan Patel Kadiv Trade Finance
Anand Mohan Patel Trade Finance Head Division
Berkewarganegaraan India, 48 tahun, bergabung dengan Bank of India Cabang Narsinghghar terakhir sebagai Credit Officer dan mendapat penugasan untuk menjadi Kadiv Trade Finance di Bank of India Indonesia sejak tahun 2011.
Indian citizen, 48 years old, joined Bank of India Narsinghghar Br. previously as a Credit Officer and got the assignment as Trade Finance Head Division at Bank of India Indonesia since 2011.
Kishore Kumar Kopparthy Kadiv Treasury
Kishore Kumar Kopparthy Treasury Head Division
Berkewarganegaraan India, 39 tahun, bergabung dengan Bank of India Cabang Tiruchirapalli terakhir sebagai Branch Manager dan mendapat penugasan untuk menjadi Kadiv Treasury di Bank of India Indonesia sejak tahun 2012.
Indian citizen, 39 years old, joined Bank of India Tiruchirapalli Br. previously as Branch Manager and got the assignment as Treasury Head Division at Bank of India Indonesia since 2012.
Timotius Tinarko Kadiv Accounting & Financial Control
Timotius Tinarko Accounting & Financial Control Head Division
Berkewarganegaraan Indonesia, 49 tahun, memulai karir perbankan sebagai Asisten Kabag Keuangan di Bank Surya Kencana pada tahun 1988 dan diangkat sebagai Kadiv Accounting sejak tahun 2005.
Indonesian citizen, 49 years old, began his banking career as Assistant Head of Finance at Bank Surya Kencana in 1998 and was appointed as Accounting & Financial Control Head Division since 2005.
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
47
Wahyu Himmah Kadiv Teknologi & Informasi
Wahyu Himmah Information Technology Head Division
Berkewarganegaraan Indonesia, 46 tahun, bergabung di Bank of India Indonesia sejak tahun 1993 sebagai staf Teknologi Informasi dan diangkat sebagai Kadiv Teknologi Informasi sejak tahun 2006.
Indonesian citizen, 46 years old, joined Bank of India Indonesia since 1993 as Information Technology staff and was appointed as Information Technology Head Division since 2006
Sri Budiarti Kadiv Legal & Remedial
Sri Budiarti Legal & Remedial Head Division
Berkewarganegaraan Indonesia, 51 tahun, bergabung di Bank of India Indonesia sejak tahun 1992 sebagai staf legal dan menjabat Kadiv Legal & Remedial sejak tahun 2005.
Indonesian citizen, 51 years old, joined Bank of India Indonesia since 1992 as a Legal staff and was appointed as Legal & Remedial Head Division since 2005.
Aminah Kadiv Administrasi & Pelaporan Kredit
Aminah Credit Administration & Reporting Head Division
Berkewarganegaraan Indonesia, 47 tahun, mengawali karir perbankan di Bank Yudha Bhakti pada tahun 1992 sebagai staf legal dan administrasi kredit kemudian bergabung di Bank of India Indonesia pada tahun 1995 serta mulai menjabat Kadiv Administrasi & Pelaporan Kredit sejak tahun 2006.
Indonesian citizen, 47 years old, began her banking career at Bank Yudha Bhakti as a legal & credit administration staff and then joined Bank of India Indonesia since 1995 and was appointed as Credit Administration & Reporting Head Division since 2006.
Meenakshi Kadiv Kredit Korporasi
Meenakshi Corporate Credit Head Division
Berkewarganegaraan Indonesia, 26 tahun, mengawali karir di Bank of India Indonesia pada tahun 2008 sebagai staf corporate secretary kemudian menjadi Account Officer diangkat menjadi Kadiv di tahun 2012.
Indonesian citizen, 26 years old, began her career at Bank of India Indonesia in 2008 as a corporate secretary staff and then become Account Officer and was appointed as Corporate Credit Head Division in year 2012.
Yohanes Ary Widjanarko Kadiv Personalia
Yohanes Ary Widjanarko Personnel Head Division
Berkewarganegaraan Indonesia, 38 tahun, mengawali karir perbankan di Bank Eksekutif Internasional Tbk pada tahun 2006 sebagai HRD Manager kemudian bergabung di Bank of India Indonesia pada tahun 2012 menjabat sebagai Kadiv Personalia.
Indonesian citizen, 38 years old, began his banking career at Bank Eksekutif Internasional in year 2006 as HRD Manager then joined Bank of India Indonesia in year 2012 as Personnel Head Division.
Timmy Siawira Pimpinan KPO
Timmy Siawira Head of KPO
Berkewarganegaraan Indonesia, 42 tahun, bergabung dengan Bank of India Indonesia pada tahun 2012 sebagai Pimpinan KPO.
Indonesian Citizen, 42 year old, joined Bank of India Indonesia in the year of 2012 as the Head of KPO.
Hary Suryawan Dwiputra Pimpinan Cabang Mangga Dua
Hary Suryawan Dwiputra Mangga Dua Branch Manager
Berkewarganegaraan Indonesia, 41 tahun, bergabung dengan Bank of India Indonesia pada tahun 1993 sebagai Account Officer diangkat sebagai Pimpinan Cabang sejak tahun 2011.
Indonesian citizen, 41 years old, joined Bank of India Indonesia in 1993 as an Account Officer and was appointed as Branch Manager since 2011.
Anita Puspita Prasetio Pimpinan Cabang Tunjungan
Anita Puspita Prasetio Branch Manager
Berkewarganegaraan Indonesia, 52 tahun, bergabung dengan Bank of India Indonesia pada tahun 1984 sebagai Executive Secretary diangkat sebagai Pimpinan Cabang sejak tahun 1995.
Indonesia citizen, 52 years old, joined Bank of India Indonesia in year 1984 as an Executive Secretary and was appointed as Branch Manager since 1995.
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
48
Merry Tioris Pimpinan Cabang Coklat
Merry Tioris Coklat Branch Manager
Berkewarganegaraan Indonesia, 46 tahun, mengawali karir sebagai teller di Bank Agung Asia bergabung dengan Bank of India Indonesia pada tahun 1993 sebagai Account Officer diangkat sebagai Pimpinan Cabang sejak tahun 2004.
Indonesian citizen, 46 years old, began her career as a Teller at Bank Agung Asia and joined Bank of India Indonesia in 1993 as an Account Officer and was appointed as Branch Manager since 2004.
I Putu Parwata Pimpinan Cabang Denpasar
I Putu Parwata Denpasar Branch Manager
Berkewarganegaraan Indonesia, 45 tahun, mengawali karir sebagai Account Officer di Bank Dagang Bali bergabung dengan Bank of India Indonesia pada tahun 2009 sebagai Account Officer diangkat sebagai Pimpinan Cabang sejak tahun 2010.
Indonesia citizen, 45 years old, began his career as an Account Officer at Bank Dagang Bali joined Bank of India Indonesia in 2009 as an Account Officer and was appointed as Branch Manager since 2010.
Indarmawan Pimpinan Cabang Medan
Indarmawan Medan Branch Manager
Berkewarganegaraan Indonesia, 29 tahun, mengawali karir sebagai Account Officer di Standard Chartered Bank bergabung dengan Bank of India Indonesia sebagai Pimpinan Cabang sejak tahun 2010.
Indonesian citizen, 29 years old, began his career as an Account Officer at Standard Chartered Bank joined Bank of India Indonesia as Branch Manager since 2010
Djoko Hernowo Pimpinan Cabang Makassar
Djoko Hernowo Makassar Branch Manager
Berkewarganegaraan Indonesia, 45 tahun, terakhir menjabat sebagai Pimpinan Bidang Operasi di Bank Jatim Syariah bergabung dengan Bank of India Indonesia sebagai Pimpinan Cabang di tahun 2012.
Indonesian citizen, 45 years old, previously as Operational Manager at Bank Jatim Syariah joined Bank of India Indonesia as Branch Manager in 2012.
Wayan Deky Cahya Herlambang Pimpinan Cabang Bandung
Wayan Deky Cahya Herlambang Bandung Branch Manager
Berkewarganegaraan Indonesia, 40 tahun, bergabung dengan Bank of India Indonesia sebagai appraisal sejak tahun 2003 menjabat Pimpinan Cabang di tahun 2012.
Indonesian citizen, 40 years old, joined Bank of India Indonesia as an Appraisal since 2003 and was appointed as Branch Manager in year 2012.
Komite Audit
Audit Committee
Krishan Kumar Aggarwal Ketua
Krishan Kumar Aggarwal Chairman
Warga Negara India, 53 tahun, menjabat sebagai Komisaris Independen PT Bank of India Indonesia Tbk. sejak tahun 2007. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada tahun 1980 dari Delhi University dan juga memperoleh gelar Chartered Accountant pada tahun 1986 dari The Institute of Chartered Accountants of India. Memulai karirnya sebagai Professional Partner di Dhruv Aggrawal & Co, Chartered Accountants, lalu pada tahun 1989-1994 sebagai Deputy Finance Controller di Haryana Petrochemical Ltd, dan dari tahun 1994 sampai dengan tahun 2007 sebagai Finance Manager di PT Indorama Synthetics Tbk. Beliau merangkap sebagai ketua Komite Remunerasi & Nominasi.
Indian citizen, 53 years old, hold the positions as an Independent Commissioner of PT Bank of India Indonesia since 2007. Obtained his Bachelor Degree in Economics in 1980 from Delhi University and also obtained his title as Chartered Accountant in 1986 from The Institute of Chartered Accountants of India. Began his career as a Professional Partner in Dhruv Aggarwal & Co, Chartered Accountants then in year 1989-1994 as Deputy Finance Controller in Haryana Petrochemical Ltd, and from 1994 till 2007 as Finance Manager in PT Indorama Synthetics Tbk. He also double as the chairman of Remuneration and Nomination Committee.
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
49
Haryono Adi Prasetyo Anggota
Haryono Adi Prasetyo Member
Warga Negara Indonesia, 46 tahun, memimpin Kantor Akuntan Publik Haryono Adi Prasetyo sejak Januari 2012 serta telah memiliki sertifikat Fraud Examiner dan menjadi anggota Komite Audit Bank of India Indonesia sejak tahun 2009 yang juga merangkap sebagai anggota Komite Pemantau Risiko.
Indonesian citizen, 46 years old, run a Certified Public Accountant Firm of Haryono Adi Prasetyo since January 2012 and have been certified Fraud Examiner and become a member of Bank of India Indonesia Audit Committee since 2009 who also double as a member of Risk Oversight Committee.
TEDDY REINIER SONDAKH Anggota
TEDDY REINIER SONDAKH Member
Warga Negara Indonesia, 65 tahun, menjabat sebagai anggota Komite Audit Bank of India Indonesia sejak tahun 2004. Memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Universitas Katholik Darma Cendika Surabaya, Sarjana Psikologi dari Universitas Putra Bangsa Surabaya, Magister Hukum dari Universitas Surabaya dan telah menyelesaikan Program Doktor Ilmu Hukum di Universitas Brawijaya Malang. Memulai karirnya pada tahun 1999 sebagai Partners pada Law Office Remy & Darus selanjutnya sebagai Branch Manager. Saat ini menjabat sebagai Komisaris PT Mitra Cemerlang Abadi Surabaya, Dosen Fakultas Hukum Universitas Katholik Darma Cendika Surabaya, Chairman & Founding Partners pada Law Firm Teddy & partners Surabaya dan Komisaris PT Hasta Gemilang Surabaya.
Indonesian citizen, 65 years old, hold the position as a member of Audit Committee of Bank of India Indonesia since 2004. Obtained his Law Degree from Catholic University of Darma Cendika Surabaya, Psychology Degree from Putra Bangsa University, Surabaya, Master of Law from Surabaya University and has completed Law Doctoral Program at Brawijaya University, Malang. Began his career at 1999 as Partners in Remy & Darus Law Office then as Branch Manager. He currently serves as Commissioner of PT Mitra Cemerlang Abadi Surabaya, Lecturer of Law Faculty at Catholics University of Darma Cendika Surabaya, Chairman & Founding Partners at Teddy & Partners Law Office Surabaya and also as a Commissioner of PT Hasta Gemilang Surabaya.
Komite Pemantau Risiko
Risk Oversight Committee
Leland Gerrits Rompas Ketua
Leland Gerrits Rompas Chairman
Warga Negara Indonesia, 68 tahun, memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia. Sangat berpengalaman di industri keuangan baik di sektor merchant banking, pasar modal dan perbankan karena pernah menduduki berbagai tingkat manajerial secara luas di PT Inter-Pacific Financial Corporation, Direktur Utama PT Inter-Pasific Securities, Komisaris PT Bursa Efek Jakarta, Direktur Utama dan dilanjutkan sebagai Komisaris Utama Bank Prima Master. Sejak tahun 2002 beliau memegang jabatan sebagai Komisaris Independen PT Bank of India Indonesia Tbk. (d/h. PT Bank Swadesi Tbk.) Dan mulai pertengahan tahun 2007, beliau diangkat sebagai Komisaris PT Lintas Artha mewakili Yayasan Perbanas. Saat ini beliau duduk sebagai komisaris PT Metropolitan Land Tbk.
Indonesian citizen, 68 years old, obtained his Bachelor Degree of Economics from Indonesia University. Highly experienced in financial industry as well as in the field of merchant banking, capital market and banking industry by holding various managerial positions widely in PT Inter-Pacific Financial Corporation, President Directors of PT Inter-Pacific Securities, Commissioner of Jakarta Stock Exchange, President Directors followed by President Commissioner of Bank Prima Master. Since 2002 he hold position as an Independent Commissioner of PT Bank of India Indonesia Tbk. (formerly PT Bank Swadesi Tbk). In the mid of 2007, he was appointed as Commissioner of PT Lintas Artha as a representative of National Banking Foundation. Currently he serve as Commissioner of PT Metropolitan Land Tbk.
Haryono Adi Prasetyo Anggota
Haryono Adi Prasetyo Member
Warga Negara Indonesia, 46 tahun, memimpin Kantor Akuntan Publik Haryono Adi Prasetyo sejak Januari 2012 serta telah memiliki sertifikat Fraud Examiner dan menjadi anggota Komite Audit Bank of India Indonesia sejak tahun 2009 yang juga merangkap sebagai anggota Komite Audit.
Indonesian citizen, 46 years old, run a Certified Public Accountant Firm of Haryono Adi Prasetyo since January 2012 and have been certified Fraud Examiner and become a member of Bank of India Indonesia Risk Oversight Committee since 2009 who also double as a member of Audit Committee.
Ian Febrian Anggota/Member
Ian Febrian Member
Warga Negara Indonesia, 43 tahun, menjadi anggota Komite Pemantau Risiko Bank of India Indonesia sejak Maret 2012 memulai karir di perbankan di tahun 1992 saat ini juga merupakan anggota komite Pemantau Risiko di Bank Mizuho sejak Juni 2011.
Indonesian citizen, 43 years old, become a member of Risk Oversight Committee of Bank of India Indonesia since March 2012 began his banking career in 1992 currently also serve as a member of Risk Oversight Committee at Bank Mizuho since June 2011.
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
50
Komite Remunerasi & Nominasi
Remuneration & Nomination Committee
Krishan Kumar Aggarwal Ketua
Krishan Kumar Aggarwal Chairman
Warga Negara India, 53 tahun, menjabat sebagai Komisaris Independen PT Bank of India Indonesia Tbk. sejak tahun 2007. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada tahun 1980 dari Delhi University dan juga memperoleh gelar Chartered Accountant pada tahun 1986 dari The Institute of Chartered Accountants of India. Memulai karirnya sebagai Professional Partner di Dhruv Aggrawal & Co, Chartered Accountants, lalu pada tahun 1989-1994 sebagai Deputy Finance Controller di Haryana Petrochemical Ltd, dan dari tahun 1994 sampai dengan tahun 2007 sebagai Finance Manager di PT Indorama Synthetics Tbk. Beliau merangkap sebagai ketua Komite Remunerasi & Nominasi.
Indian citizen, 53 years old, hold the positions as an Independent Commissioner of PT Bank of India Indonesia since 2007. Obtained his Bachelor Degree in Economics in 1980 from Delhi University and also obtained his title as Chartered Accountant in 1986from The Institute of Chartered Accountants of India. Began his career as a Professional Partner in Dhruv Aggarwal & Co, Chartered Accountants then in year 1989-1994 as Deputy Finance Controller in Haryana Petrochemical Ltd, and from 1994 till 2007 as Finance Manager in PT Indorama Synthetics Tbk. He also double as the chairman of Audit Committee.
Prakash Rupchand Chugani Anggota
Prakash Rupchand Chugani Member
Warga Negara Indonesia, 43 tahun, Menyandang gelar Bachelor of Science bidang Keuangan dari Bentley College Boston, USA. Beliau memulai karirnya sebagai Training Prudential Insurance Co. Boston, USA dari tahun 1991-1992. Beliau bergabung dengan PT Bank of India Indonesia Tbk (d/h. PT Bank Swadesi Tbk.) tahun 1992 dengan jabatan Asisten Direktur untuk selanjutnya menjadi Direktur Pemasaran. Sejak tahun 1996 sampai sekarang.menjabat sebagai Komisaris PT Bank of India Indonesia Tbk. Sejak tahun 1996, beliau menjabat Direktur di PT Classic Prima Carpet Industries dan sekarang ini menduduki jabatan Komisaris. Sejak tahun 1997, beliau menduduki jabatan Komisaris PT Panca Mantra Jaya.
Indonesian citizen, 43 years old. Hold a Bachelor of Science in Finance from Bentley College Boston, USA. He began his career as a Training Prudential Insurance Co. Boston, USA from 1991 to 1992. He joined PT Bank of India Indonesia Tbk. (formerly PT Bank Swadesi Tbk) in 1992 with the position as an Assistant Director to Marketing Director. Since 1996 up to present hold the positions of Commissioner of PT Bank of India Indonesia Tbk as well as a Director of PT Classic Prima Carpet Industries and currently serve as Commissioner. Since 1997, he hold positions of Commissioner of PT Panca Mantra Jaya.
Eka Suryachandra Anggota
Eka Suryachandra Member
Warga Negara Indonesia, 42 tahun, bergabung dengan Bank of India Indonesia sejak tahun 1993 dan saat ini menjadi anggota Komite Remunerasi dan Nominasi mewakili karyawan.
Indonesian citizen, 42 years old, joined Bank of India Indonesia since 1993 and currently as a member of Remuneration and Nomination Committee represent the employee.
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
51
Operation Review
TINJAUAN OPERASI
Analysis and Management Discussion
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Highlights Kinerja Keuangan PT. Bank of India Indonesia Tbk di Tahun 2013 PT. Bank of India Indonesia Tbk. mengalami pertumbuhan kinerja yang luar biasa di tahun 2013 dimana hal tersebut mencerminkan kapabilitas jajaran direksi dan kecakapan para karyawan dalam sumbangsihnya bagi pencapaian perusahaan. Pencapaian ini dapat ditinjau dari berbagai aspek, baik dari aspek profitabilitas, pengurangan resiko, maupun efisiensi yang kesemuanya mencerminkan solidnya kinerja PT Bank of India Indonesia di tengah-tengah pelambatan pertumbuhan perekonomian Indonesia yang sempat terjadi di pertengahan tahun 2013.
PT. Bank of India Indonesia Tbk. 2013 Financial Highlights PT. Bank of India Indonesia Tbk. experienced a remarkable growth performance in the year 2013 in which it reflects the capabilities from the Board of Directors and skills of its employees in their contribution to the achievements of the company. This achievement can be observed from various aspects, be it from the aspect of profitability, risk reduction, and efficiency in all of which reflect PT Bank of India Indonesia Tbk. solid performance in the midst of slowing economic growth in Indonesia, which had occurred in mid-2013.
PT. Bank of India Indonesia Tbk. berhasil membukukan kenaikan laba bersih 48,18% atau sebesar Rp 81,49 miliar dalam nominal yang merupakan pencapaian tertinggi dalam lima tahun terakhir. Angka tersebut jauh melampaui pertumbuhan laba bersih di tahun 2012 yakni sebesar 14,40% atau Rp 54,99 miliar. Faktor utama pendorong kenaikan laba bersih di tahun 2013 antara lain disebabkan oleh naiknya Pendapatan Bunga sebesar 35,31% menjadi Rp 275,92 miliar, serta keberhasilan manajemen untuk menekan pertumbuhan Beban Bunga menjadi hanya 26,94% atau Rp 134,87 miliar, jauh lebih kecil bila dibandingkan dengan pertumbuhan di tahun 2012 yakni sebesar 30,97%. Kedua hal utama ini pada akhirnya mampu untuk mendorong kenaikan pertumbuhan Pendapatan Bunga Bersih PT. Bank of India Indonesia Tbk. menjadi 44,41% di Rp 141,04 miliar dengan nilai Compounded Annual Growth Rate (CAGR) 4 tahun sebesar 17,30% yang menandakan pertumbuhan stabil dari profitabilitas perusahaan selama empat tahun terakhir.
PT. Bank of India Indonesia Tbk. successfully recorded a 48.18% rise in net profit or Rp 81.49 billion in nominal which is the highest achievement in the last five years. The figure far exceeded the net profit growth in 2012, which amounted to 14.40% or Rp 54.99 billion. The main factor which drove the increase in 2013 net income was partly due to the increase in Interest Income by 35.31% to Rp 275.92 billion, and management success to suppress the growth of Interest Expense to only 26.94% or Rp 134.87 billion, much smaller than the 2012 growth at 30.97%. Both achievements were ultimately able to push PT. Bank of India Indonesia Tbk. Net Interest Income growth up 44.41% at Rp 141.0 billion with a 4 years of Compounded Annual Growth Rate (CAGR) value of 17.30% which indicates a steady growth of the company profitability over the last four years.
Efisiensi dan efektifitas dalam penggunaan dan pengembangan asset keuangan perusahaan secara optimal melalui pembatasan faktor resiko perbankan menjadi salah satu fokus perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional sehari-hari. Nilai pinjaman yang diberikan oleh PT. Bank of India Indonesia Tbk. berhasil mengalami kenaikan sebesar 39,77% di tahun 2013 menjadi Rp 2,57 triliun.
Efficiency and effectiveness in the optimal usage and development of the company’s financial assets through limitations on banking risk factors become one of the company’s focus in running daily operations. The value of loans granted by PT. Bank of India Indonesia Tbk. managed to increase by 39.77% in 2013 to Rp. 2.57 trillion.
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
52
Sejalan dengan fokus perusahaan untuk meningkatkan komposisi dana murah, aktivitas penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) PT. Bank of India Indonesia Tbk. secara signifikan berhasil mencetak kenaikan fantastis sebesar 38,94% menjadi Rp 2,74 triliun, yang disebabkan oleh pertumbuhan nilai Giro dan Tabungan, yakni masing-masing sebesar 59,34% dan 77,64%. Hal tersebut menyebabkan posisi rasio dana murah atau Current Account Savings Account (CASA) PT. Bank of India Indonesia Tbk. mengalami kenaikan menjadi 19%, diatas posisi CASA tahun 2012 yakni sebesar 16%.
In line with the company’s focus to increase low-cost funds, PT. Bank of India Indonesia Tbk. third party fund raising activities (DPK) significantly has scored a fantastic rise by 38.94% to Rp 2.74 trillion, which was caused by the growth in the value of current account and savings account, which amounted to 59.34% and 77.64% This causes the position of PT. Bank of India Indonesia Tbk. low cost fund ratio or Current Account Savings Account (CASA increased to 19%, above the position of 2012 CASA at 16%.
Namun dengan kenaikan porsi dana murah berupa giro dan tabungan dalam komposisi dana simpanan nasabah, PT. Bank of India Indonesia Tbk. mencatat pertumbuhan nilai deposito sebesar 33,88% dibawah pertumbuhan Giro dan Tabungan.
However, with the increase in low-cost funds in the form of current account and savings account in the composition of deposits, PT. Bank of India Indonesia Tbk. recorded growth of deposits value by 33.88% below the growth of current account and savings account.
Peningkatan nilai DPK PT. Bank of India Indonesia Tbk. dan nilai pemberian kredit di tahun 2013 juga diiringi oleh peningkatan kualitas kredit yang ditandai dengan penurunan nilai rasio Net Non-Performing Loan (NPL) yang turun menjadi 0.81%, di bawah level 0.86% di tahun 2012.
The increase in PT. Bank of India Indonesia Tbk. third party deposits value and the value of credit lending in 2013 was accompanied by an increase in the quality of credit which marked by the impairment of Net NonPerforming Loan (NPL) ratio which fell to 0.81%, below the previous 0.86% level in 2012.
Penurunan rasio BOPO (Beban Operasional Pendapatan Operasional) PT. Bank of India Indonesia Tbk. menjadi sebesar 69.09%% di tahun 2013 dari sebelumnya sebesar 70.00% di tahun 2012 menunjukkan meningkatnya tingkat efisiensi perusahaan dalam menyelenggarakan kegiatan operasional dalam bisnis perbankan.
The decrease in PT. Bank of India Indonesia Tbk. BOPO ratio (Operating Expenses Operating Income) which amounted to 69.09% in 2013, down from the previous year at 70.00% in 2012 shows the increasing level of corporate efficiency in carrying out operations in the banking business.
Bahasan mengenai operasional PT. Bank of India Indonesia Tbk. untuk tahun 2013 ini sebaiknya dibaca bersama-sama dengan laporan keuangan yang lengkap. Bahasan ini disusun berdasarkan Laporan Keuangan Audited PT. Bank of India Indonesia Tbk. yang disajikan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia (PSAK). Berikut analisa singkat mengenai hasil-hasil operasional dan kondisi keuangan PT. Bank of India Indonesia Tbk. selama tahun 2013. Adapun data-data yang berkenaan dengan hal di atas untuk posisi tahun 2013, menjadi perbandingan untuk keperluan analisa.
Discussion regarding the operations of PT. Bank of India Indonesia Tbk. for the year 2013 should be review in conjunction with the full financial statements. The following discussion is based on the Audited Financial Statements of PT. Bank of India Indonesia Tbk. presented in accordance with accounting principles generally accepted in Indonesia (PSAK). Here’s a brief analysis of the results of operations and financial condition from PT. Bank of India Indonesia Tbk. during the year 2013. The related data to the above discussions for the position in 2013 will be used in comparison for the purposes of analysis.
Laporan Pendapatan Perusahaan
Profit and Loss
Pendapatan Bunga Di tahun 2013, PT. Bank of India Indonesia Tbk berhasil meraih pertumbuhan pendapatan bunga yang mencapai 35.31%, menjadi sebesar Rp 275.92 miliar. Kenaikan tersebut jauh melebihi tingkat pertumbuhan pendapatan bunga di tahun 2012 yang sebesar 14.79% senilai Rp 203.91 miliar. Kenaikan pendapatan bunga perusahaan utamanya disebabkan oleh peningkatan nilai pendapatan bunga kredit yang meningkat 38.5% menjadi Rp 252 miliar, akibat adanya pertumbuhan nilai pinjaman bersih yang naik sebesar 39.55% menjadi Rp 2.55 triliun di tahun 2013.
Interest Income In 2013, PT. Bank of India Indonesia Tbk. earned interest income growth at 35.31%, to Rp 275.92 billion. The increase far exceeds the 2012 interest income rate of growth which amounted to 14.79% and valued at Rp 203.91 billion. The increase in interest income was primarily due to an increase in company’s loan interest income value which rose at 38.5% to Rp 252 billion, due to the growth in the value of net loans which increased by 39.55% to Rp 2.55 trillion in 2013.
Beban Bunga Total beban bunga perusahaan mengalami pelambatan pertumbuhan menjadi hanya 26,94% atau sebesar Rp 134,87 miliar di tahun 2013. Angka pertumbuhan tersebut berada jauh dibawah nilai pertumbuhan beban bunga 2012 yang mencapai 30,97% sebesar Rp 106,25 miliar. Hal ini disebabkan oleh penurunan komposisi deposito berjangka terhadap total simpanan dari 84,18% di 2012, menjadi hanya 81.12% di tahun 2013.
Interest Expense Company’s total interest expense growth slowed to just 26.94% or Rp 134.87 billion in 2013. The growth was far below the value of the interest expense growth in 2012 at 30,97% of Rp 106.25 billion. This was caused by a decrease in the composition of time deposits to the total deposits from 84.18% in 2012, to just 81.12% in 2013.
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
53
Pendapatan Bunga Bersih Akibat menurunnya pertumbuhan beban bunga di tahun 2013 menjadi hanya 26,94%, sedangkan pendapatan bunga terus menunjukkan tren peningkatan menjadi 35.31%, maka nilai Pendapatan Bunga Bersih perusahaan mengalami kenaikan hingga 44.42% menjadi Rp 141.04 miliar di tahun 2013 yang tercermin dari kenaikan rasio Net Interest Margin menjadi 5,92% dari 5,12% di tahun 2012.
Net Interest Income Due to the decline in interest expense growth in 2013 to only 26.94%, while interest income continued to show an increasing growth trend at 35.31%, the value of the company’s Net Interest Income increased by 44.42% to Rp 141.04 billion in 2013, as reflected by the increase in the ratio of Net Interest Margin to 5.92% from 5.12% in 2012.
Pendapatan Operasional Pendapatan operasional PT Bank of India Indonesia Tbk di tahun 2013 mencapai Rp 170,56 miliar atau mencerminkan tingkat kenaikan sebesar 52,24% dari angka tahun 2012 sebesar Rp 112,03 miliar. Faktor utama penyebab kenaikan ini antara lain adalah peningkatan jumlah pendapatan provisi dan komisi sebesar 54,20% ke Rp 12,80 miliar, serta keuntungan atas selisih transaksi keuangan asing yang mencatat kenaikan drastis 189,70% sebesar Rp 16,20 miliar.
Operating Income PT Bank of India Indonesia Tbk. operating income in 2013 reached Rp 170,56 billion, reflecting the rate of increase at 52.24% compare to the year 2012 amounting to Rp 112.03 billion. The main factor causing this increase was due to an increase in the amount of fees and commission income amounted to 54.20% to Rp 12.80 billion, and profits arising from foreign financial transactions which recorded a drastic increase of 189.70% to Rp 16.20 billion.
Beban Overhead Beban overhead mengalami pelambatan pertumbuhan menjadi 14,99% di tahun 2013 sebesar Rp 54,75 miliar, atau lebih rendah dari pertumbuhan 2012 sebesar 20,74% dengan nilai Rp 47,61 miliar. Penurunan tingkat pertumbuhan beban operasional disebabkan oleh keberhasilan perusahaan melakukan efisiensi hingga terdapat penurunan pada beban tenaga kerja dan tunjangan serta beban umum dan administrasi yang masing-masing mengalami pertumbuhan 14.40% dan 16.00% di tahun 2013 atau turun dari posisi 2012 yang sebesar 20.50% dan 21.00%.
Overhead Cost Overhead Cost experienced a growth slowdown to 14.99% in the year 2013 amounted to Rp 54.75 billion, lower than the 2012 growth of 20.74% with a value of Rp 47.61 billion. The decrease in the rate of growth in operating expenses was due to the success company’s efficiency which had cause a decrease in labor expenses and benefits as well to decline in general and administrative expenses respectively at 14.40% and 16.00% in 2013, down from the position in 2012 which amounted to 20.50% and 21.00%.
Pendapatan Operasional Bersih Dengan efisiensi aktivitas operasional yang tetap mampu mendukung kinerja PT Bank of India Indonesia secara maksimal, perusahaan berhasil mencetak Pendapatan Operasional Bersih menjadi sebesar Rp 110,00 miliar, dengan pencapaian tingkat pertumbuhan tertinggi selama lima tahun terakhir yakni sebesar 48,98%.
Net Operating Income With the efficiency of operational activities which able to underpin the performance of PT Bank of India Indonesia to the fullest, the company has managed to score Net Operating Income to Rp 110.00 billion, with the achievement of the highest growth rates over the last five years which amounted to 48.98%.
Laba Sebelum Pajak Posisi Laba Sebelum Pajak PT Bank of India Indonesia Tbk. melambung 48,24% sebesar Rp 109,58 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp 73,92 miliar yang ditunjang oleh kenaikan pendapatan operasional bersih sebesar 48,98%
Profit Before Tax PT Bank of India Indonesia Tbk. Profit Before Tax position soared 48.24% amounting to Rp 109.58 billion from the previous year’s Rp 73.92 billion which supported by the increase in net operating income amounted to 48.89%
Laba Bersih PT Bank of India Indonesia Tbk. Tingkat pertumbuhan Laba Bersih perusahaan yang solid tercermin dari kenaikan laba bersih perusahaan di tahun 2013 yang mencapai 48,18% ke Rp 81,49 miliar, dari posisi laba bersih tahun 2012 sebesar Rp 54,99 miliar dengan pertumbuhan 14,40%. Kinerja PT Bank of India Indonesia Tbk yang sangat tangguh ini tercermin dari tingkat CAGR 4 tahun atas laba bersih perusahaan sebesar 21,87% yang menandakan peningkatan stabil kinerja keuangan perusahaan serta faktor kapabilitas manajemen yang kuat ditengah-tengah melambatnya pertumbuhan perekonomian Indonesia yang sempat terjadi di tahun 2013.
PT Bank of India Indonesia Tbk. Net Profit Net Income growth rate is reflected in the company’s solid increase in its 2013 net profit reaching 48.18% to Rp 81.49 billion, from the position in 2012 net profit at Rp 54,99 billion with a growth of 14.40%. The performance PT Bank of India Indonesia Tbk. is reflecting a strong 4-year CAGR of the company’s net profit amounted to 21.87%, which indicates a stable increase in the company’s financial performance as well as strong management capability factor amid slowing Indonesia economic growth, which had occurred in the year 2013.
Laporan Neraca Perusahaan
Company Balance Sheet
Pemberian Kredit PT Bank of India Indonesia Perusahaan memiliki fokus kebijakan dalam menyalurkan pemberian kredit kepada nasabah individu dan perseroan sebagai salah satu core business utama dalam menjalankan peran dan fungsinya sebagai suatu
PT Bank of India IndonesiaTbk. Lending The company has a policy focus in channeling loans to individual and corporate customers as one of its main core business in performing its role and function as an intermediary institutions. The total credit value of
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
54
lembaga intermediasi. Total nilai kredit PT Bank of India Indonesia Tbk. Mengalami kenaikan sebesar 39,77% senilai Rp 275 triliun di tahun 2013, naik dari angka pertumbuhan 2012 sebesar 27.99%.
PT Bank of India Indonesia Tbk. increased by 39.77% amounting to Rp 2.57 trillion in 2013, up from the 2012 growth rate of 27.99%.
PT Bank of India Indonesia memiliki komposisi portfolio kredit yang terdiri dari tiga komponen utama yakni Kredit Modal Kerja, Investasi dan Konsumsi. Komponen kredit modal kerja merupakan bagian terbesar dengan persentase sebesar 80,66% atau senilai Rp 2.07 triliun, diikuti oleh kredit investasi sebesar 15,33% senilai Rp 393,81 miliar, dan kredit konsumsi sebesar 4,01% senilai Rp 103,11 miliar.
PT Bank of India Indonesia has a loan portfolio composition which comprised from three major components, namely the Working Capital Loan, Investment Loan and Consumption loan. Components of working capital loan represent the biggest part with a percentage of 80.66% at Rp 2.07 trillion, followed by 15.33% in investment loan amounting to Rp 393.81 billion, and consumer loan amounted to Rp 4.01% 103.11 billion. In the classification of loans by economic sector, PT Bank of India Indonesia has the credit composition which divided into nine major sectors of the economy, namely: Trade, Industry, Business Services, Transportation, Mining, Construction, Social Services, and Other.
Secara klasifikasi kredit berdasarkan sektor ekonomi, PT Bank of India Indonesia memiliki komposisi kredit yang dibagi kedalam sembilan sektor perekonomian utama, yakni: Perdagangan, Industri, Jasa Bisnis, Transportasi, Pertambangan, Konstruksi, Jasa Pelayanan Sosial, dan Lain-lain. Di tahun 2013, perusahaan paling banyak memberikan kredit kepada sektor perdagangan yang mencapai 44,15% dari total portfolio kredit perusahaan, atau senilai Rp 1,13 triliun. Kemudian diikuti oleh sektor Industri yang sebesar 20,94% senilai 537,91 miliar. Namun berdasarkan tingkat pertumbuhan CAGR 4 tahun, kenaikan terbesar berdasarkan persentase terdapat pada Kredit Pertanian yang memiliki CAGR 4 tahun sebesar 69,51%.
In 2013, the companies gave the most credit to the commercial sector which represented 44.15% from the total loan portfolio of the company, or Rp 1.13 trillion. This was followed by the industrial sector at 20.94% valued at 537.91 billion. However, based on 4 -year CAGR, the largest increase by percentage was in the Agriculture sector loan which has a 4 -year CAGR of 69.51%.
Peningkatan Kualitas Kredit PT Bank of India Indonesia
Improved Credit Quality of PT Bank of India Indonesia
Pengelolaan kredit perusahaan yang efektif dengan tujuan untuk meminimalkan kerugian dan mengoptimalkan penggunaan modal yang dialokasikan demi menekan risiko kredit menunjukkan keberhasilan yang terlihat dari penurunan nilai rasio Non-Performing Loan (NPL) bersih yang mengalami penurunan di tahun 2013 menjadi 0,81% dari angka NPL 2012 sebesar 0,86%.
The company’s effective credit management with the goal to minimize losses and optimize the use of capital allocated to pressurize the credit risk indicates success which can be seen from the decrease in the net nonperforming loans (NPL) ratio value which decreased to 0.81% in 2013, from the previous net NPL level in 2012 at 0.86%.
Secara spesifik, pada komponen kredit modal kerja pihak ketiga terdapat penurunan atas tingkat kolektabilitas kredit macet (loss) sebesar -36,03% di tahun 2013, jauh melebihi penurunan di tahun 2012 sebesar -5,30%. Sedangkan tingkat kredit lancar PT Bank of India Indonesia Tbk. mengalami kenaikan 45.60% jauh diatas kenaikan tahun 2012 sebesar 27,06%. Dengan demikian maka tingkat NPL perusahaan 2013 mengalami penurunan.
Specifically, on the components of third party working capital loans experienced decrease in the collectability rate of non-performing loans (loss) which amounted to -36.03% in 2013, far exceeding the 2012 decline at -5.3%. While the level of current credit PT Bank of India Indonesia Tbk. increased by 45.60%, well above the increase of 27.06% in 2012. Thus, the level of NPLs in 2013 has decreased.
Pengelolaan kredit perusahaan diarahkan untuk melakukan ekspansi kredit dan mengelola kualitas setiap kredit sejak saat diberikan sampai dengan dilunasi untuk mencegah kredit tersebut menjadi Non Performing Loan (NPL).
The company’s Credit management is geared to expand and manage the credit quality of any loan since initial disbursement up to be payment to prevent the loan from transforming into a non-performing loan (NPLs).
Aset
Asset
Di akhir tahun 2013, posisi Aset PT. Bank of India Indonesia mengalami kenaikan sebesar 41.74% menjadi Rp 3,60 triliun. Jauh melampaui pertumbuhan di tahun 2012 sebesar 22.13% senilai Rp 2,54 triliun. Pertumbuhan kredit perusahaan sebesar 39.77% di tahun 2013 menjadi sebab utama kenaikan total asset, selain dari pertumbuhan nilai investasi perusahaan atas obligasi pemerintah dan obligasi korporat yang tumbuh 145.60% sebesar Rp 278.30 miliar dari posisi
At the end of 2013, the position of PT. Bank of India Indonesia Tbk. asset increased by 41.74% to Rp 3.60 trillion. Far outpacing 2012 growth amounted to 22.13% at Rp 2.54 trillion. The company’s credit growth of 39.77% in the 2013 became the main cause for the increase in total assets, other than the growth in the company investment on government and corporate bonds which grew 145.60% to Rp 278.30 billion in 2013 from the position of Rp 113.10 billion in 2012. A
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
55
tahun 2012 sebesar Rp 113.10 miliar. Kenaikan signifikan akun tagihan akseptasi manjadi Rp 114.00 miliar dari sebelumnya Rp 26.10 miliar (naik 337,70%) turut berkontribusi positif atas kenaikan nilai asset perusahaan.
significant increase in acceptances receivable account to Rp 114.00 billion from Rp 26.1 billion (higher 337.70%) also contributed positively to the increase in value of the company’s assets.
Liabilitas
Liabilities
Total liabilitas perusahaan pada tahun 2013 mencapai Rp 3.10 triliun atau mencerminkan peningkatan sebesar 45,20%. Hal ini turut mendukung kenaikan signifikan nilai asset perusahaan sebesar 41,70% yang bersumber dari komponen utama pada liabilitas yakni peningkatan nilai jumlah simpanan nasabah yang naik 38,90% menjadi Rp 2,70 triliun di tahun 2013, dari Rp 2,00 triliun di tahun 2012.
Total liabilities of the company in 2013 reached Rp 3.10 trillion, reflecting an increase of 45.20%. This has contributed to a significant increase in the value of the company’s assets amounted to 41.70% which is sourced from the main liabilities’ component which is the increase in the total deposits value that rose 38.9% to Rp 2.70 trillion in 2013 from Rp 2.00 trillion in 2012.
Dana Simpanan Nasabah Pertumbuhan nilai pemberian kredit PT Bank of India Indonesia Tbk yang bertumbuh 39.77% ditunjang oleh kenaikan Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 43.5% menjadi sebesar Rp 2.6 triliun dari sebelumnya Rp 1.8 miliar. Sedangkan Dana Pihak Berelasi mengalami penurunan sebesar -20.7% menjadi Rp 110,50 miliar, dari sebelumnya Rp 139,30 miliar.
Customers’ Deposits Growth in PT Bank of India Indonesia Tbk, lending value which grew 39.77% was supported by increase in Third Party Funds (DPK) recorded a growth of 38.94% to Rp 2.74 trillion from Rp 1.97 trillion. While the Related Parties Fund decreased by -20.70 % to Rp 110.50 billion from Rp 139.30 billion.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan tahun 2013, Dana Pihak Ketiga yang berhasil dihimpun perusahaan terdiri atas tiga komponen utama yakni giro, tabungan, dan deposito berjangka secara keseluruhan mengalami peningkatan yang cukup drastis. Komponen giro mengalami kenaikan sebesar 55,34 % senilai Rp 320,86 miliar, dana tabungan melonjak drastis sebesar 77,64% senilai Rp 196,61 miliar, dan dana deposito berjangka meningkat 33,88% menjadi Rp 2,22 triliun. Kenaikan signifikan pada dua komponen utama yakni giro dan tabungan berhasil mengakibatkan kenaikan rasio CASA perusahaan menjadi 19,00% dari sebelumnya 16,00% di tahun 2012.
Based on the financial statements of the company in 2013, the Third Party Funds collected by the company which consists from three major components, namely current account, savings and time deposits as a whole has increased dramatically. Current account component has increased by 55.34% amounting to Rp 320,86 billion, savings deposits soared by 77,64 % amounting to Rp 196,61 billion, and time deposits increased by 33.88% to Rp 2.22trillion. Significant increase in the two major components of the current account and savings was successfully resulted in the increase in the company’s CASA ratio to 19.00 % from the previous level of 16.00% in 2012.
Simpanan dari Bank Lain Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas terhadap bank lain, baik lokal maupun luar negeri, dalam bentuk giro, inter-bank call money dengan periode jatuh tempo menurut perjanjian kurang dari atau 90 hari dan deposito berjangka. Selama periode tahun 2013, PT Bank of India Indonesia Tbk. mengalami kenaikan dari akun simpanan dari bank lain sebesar 188,04% menjadi Rp 245,22 miliar, dari sebelumnya Rp 85,13 miliar.
Deposits from other banks Deposits from other banks represent liabilities to other banks, both local and abroad, in the form of demand deposits, inter-bank call money with original maturities based on agreement of less than or 90 days and time deposits. During the period of 2013, PT Bank of India Indonesia Tbk. experienced an increase of deposits from other banks at 188.04% to Rp 245.22 billion from Rp 85.13 billion previously.
Ekuitas
Equity
Total ekuitas perusahaan di tahun 2013 adalah sebesar Rp 454,86 miliar, atau mengalami kenaikan sebesar 21,70% dibandingkan nilai ekuitas di tahun 2012 sebesar Rp 373,77 miliar. Sebab utama kenaikan ekuitas perusahaan terlihat dari pertumbuhan nilai saldo laba sebesar Rp 251.00 miliar atau tumbuh 48.10% dari Rp 169.60 miliar di tahun 2012. Nilai modal disetor sebesar Rp 28.90 miliar yang merupakan agio saham Rp 30.90 miliar sehubungan dengan penawaran umum pada tahun 2002 dan penawaran umum terbatas I dengan hak untuk memesan efek terlebih dahulu pada tahun 2008 setelah dikurangi biaya emisi saham sebesar Rp 2,00 miliar. Biaya emisi saham disajikan sebagai pengurang dari tambahan modal disetor dan tidak diamortisasi.
The total equity of the company in the year 2013 amounted to Rp 454.86 billion, or increased by 21.70% compared to the value of equity in 2012 which amounted to Rp 373.77 billion. A major cause of the increase in equity value is reflected in the growth in retained earnings value of Rp 251.0 0 billion, or growing 48.10% from Rp 169.60 billion in 2012. Value of the paid-up capital of Rp 28.90 billion, which was an initial of Rp 30.9 billion in capital in connection with a public offering in 2002 and the limited public offering I with the preemptive rights in 2008, net of share issuance costs of Rp 2.00 billion. Stock issuance cost is presented as a reduction of the additional paid-in capital and not amortized.
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
56
Secara umum, PT Bank of India Indonesia memiliki struktur permodalan yang sangat kuat, hal ini terlihat dari rasio kecukupan modal/kewajiban penyediaan modal minimum (Capital Adequacy Ratio-CAR) sebesar 15,26%, melebihi persyaratan rasio kecukupan modal minimum yang ditentukan oleh Bank Indonesia, yaitu 8,00%. Rasio CAR PT Bank of India Indonesia Tbk, mengalami penurunan sebesar 5.84% dari nilai CAR di tahun 2012 sebesar 21,10%. akibat peningkatan signifikan dari pertumbuhan kredit pinjaman. Struktur permodalan perusahaan yang tangguh memiliki kapabilitas untuk mengimbangi risiko pasar, risiko kredit dan risiko operasional serta dampak negatif yang mungkin ditimbulkan. Aktiva perusahaan utamanya dibiayai oleh struktur permodalan yang terdiri dari 87,37% liabilitas dan 12,63% ekuitas.
In general, PT Bank of India Indonesia Tbk. has a very strong capital structure, as seen from the capital adequacy ratio (CAR) of 15.26%, exceeding the minimum capital adequacy ratio requirements set by Bank Indonesia, at 8.00%. CAR of PT Bank of India Indonesia Tbk, experienced a decrease of 5.84% from the CAR level in 2012 at 21.10% due to a significant increase in loan growth. The capital structure of the company has a strong capability to offset market risk, credit risk and operational risk as well as the negative impacts that may result. The company’s asset is primarily supported by a capital structure which comprised of 87.37% liabilities and 12.63% equity.
Pembahasan Rasio Keuangan
Discussion of Financial Ratios
Net Interest Margin (NIM) Pada tahun 2013, Bank of India Indonesia memiliki posisi rasio NIM sebesar 5,92%, berada di atas ekspektasi sebesar perusahaan untuk tahun 2013 sebesar 5,30% dengan spread positif sebesar 0,62%. Return on Assets (ROA) dan Return on Equity (ROE) PT Bank of India Indonesia Tbk. berhasil mencetak nilai ROA sebesar 3,80% di tahun 2013, naik 0,66% dari posisi ROA di tahun 2012 sebesar 3,14%. Sedikit berada di bawah ekspektasi perusahaan sebesar 3.37% akibat pertumbuhan pemberian kredit serta perolehan dana pihak ketiga yang meningkat di periode pertengahan tahun. Sementara itu, posisi ROE 2013 sebesar 22,03% atau berada diatas level ekspektasi sebesar 16,21%.
Net Interest Margin (NIM) In 2013, Bank of India Indonesia Tbk. has a NIM ratio position of 5.92%, above the expectations of the company for the year 2013 at 5.30% with a positive spread of 0.62%. Return on Assets (ROA) and Return on Equity (ROE) PT Bank of India Indonesia Tbk. earned a 3.80% ROA value in 2013, up 0.66% from the ROA in the year 2012 of 3.14%. However, still slightly below the company’s expectations of 3.37% due to the rising credit disbursement and third party fund acquisition which expanded in the mid-year period. Meanwhile, the position of 2013 ROE was at 22.03% or above the level of expectations of 16.21%.
Non-Performing Loan (NPL) Keberhasilan kinerja manajemen dalam pembatasan faktor resiko perbankan terlihat pada perbaikan nilai rasio NPL Bank of India Indonesia yang menunjukkan posisi Net NPL 2013 sebesar 0.81%, jauh lebih baik dari target yang ditetapkan perusahaan sebesar 1,17% untuk tahun yang sama. Gross NPL 2013 sebesar 1,59%, lebih baik dari level 1.60% pada estimasi sebelumnya.
Non-Performing Loan (NPL) The success of the management performance in limiting the banking risk factors is seen in the improving PT Bank of India Indonesia Tbk. NPL ratio which exhibits the 2013 Net NPL position at 0.81%, far better than the initial target as set by the company at 1.17% for the same year. 2013 Gross NPL is at 1.59%, better than the level of 1.60% in the previous estimate.
Rasio BOPO Perusahaan memiliki rasio Beban Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) sebesar 69,09% di tahun 2013. Angka aktual rasio BOPO perusahaan berada dekat dengan perkiraan sebelumnya sebesar 68,00%, terpaut selisih 1,09%. Hal ini menunjukkan efisiensi perusahaan dalam pengelolaan asset perbankan.
BOPO (Cost to Income) Ratio The company has a ratio of Operating Expenses to Operating Income (BOPO) of 62.00% in the year 2013. BOPO ratio of the actual number of companies is better than the previous estimate of 68.00%, representing a 6.00% difference. This shows efficiency in the management of bank’s asset.
Loan to Deposit Ratio - LDR Perusahaan mencatat posisi LDR di tahun 2013 sebesar 93,76 %, atau naik 0,55% dari posisi sebelumnya di tahun 2012 sebesar 93,21%. Posisi LDR tersebut berada jauh diatas estimasi perusahaan sebelumnya sebesar 84,63%, yang dapat diinterpretasikan sebagai keberhasilan upaya perusahaan dalam menjaga perputaran asset produktifnya namun tetap menjaga level NPL agar berada di batas aman.
Loan to Deposit Ratio - LDR The company recorded LDR in 2013 at 93.76%, higher 0.55% from its previous position in 2012 amounted to 93.21%. LDR position is well above the company’s previous estimate of 84.63%, which can be interpreted as a success of the company’s efforts in maintaining productive asset turnover while still maintaining the level of NPLs within the safe limits.
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
57 Tabel 1.a Pengungkapan Kuantitatif Struktur Permodalan Bank Umum KOMPONEN MODAL (1) (2) I KOMPONEN MODAL A Modal Inti 1. Modal Disetor 2. Cadangan Tambahan Modal 3. Modal Inovatif 4. Faktor pengurang Modal Inti 5. Kepentingan Non Pengendali r
B Modal Pelengkap 1. Level Atas (Upper Tier 2) 2. Level Bawah (Lower Tier 2) maksimum 50% Modal Inti 3. Faktor Pengurang Modal Pelengkap
II III IV V VI VII
C Faktor Pengurang Modal Inti dan Modal Pelengkap Eksposur Sekuritisasi D Modal Pelengkap Tambahan Yang Memenuhi Persyaratan (Tier 3) MODAL PELENGKAP TAMBAHAN YANG DIALOKASIKAN UNTUK MENGANTISIPASI RISIKO PASAR E TOTAL MODAL INTI DAN MODAL PELENGKAP ( A+B-C ) TOTAL MODAL INTI, MODAL PELENGKAP DAN MODAL PELENGKAP TAMBAHAN DAN YANG DIALOKASIKAN UNTUK MENGANTISIPASI RISIKO PASAR ( A+B-C+E ) ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) RISIK KREDIT ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) RISIK OPERASIONAL ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) RISIK PASAR A Metode Standar B Model Internal RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM UNTUK RISIKO KREDIT RISIKO OPERASIONAL DAN RISIKO PASAR [ III : ( IV + V + VI ) ]
(dalam jutaan rupiah) 31 Desember 2012 Sebelumnya Bank Konsolidasi (5) (6)
31 Desember 2013 Bank (3)
Konsolidasi (4)
380,160 173,600 206,560 -
-
322,276 173,600 148,676 -
-
31,459 31,459 -
-
19,425 19,425 -
-
-
-
-
-
411,619
-
341,701
-
411,619 2,494,184 200,148 -
-
341,701 1,432,896 186,501 -
-
15.28%
-
21.10%
-
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
58 ! ! Tabel 2.1.a Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah
No.
Posisi Tanggal Laporan Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah Wilayah Wilayah 2 Wilayah dst. Tot Wilayah 1 Wilayah 2 1 3 al (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Kategori Portofolio !! (1)
(2)
1 2 3
Tagihan Kepada Pemerintah Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
0 0 0
4 5 6 7 8
Tagihan Kepada Bank Kredit Beragun Rumah Tinggal Kredit Beragun Properti Komersial Kredit Pegawai/Pensiunan Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
0 0 0 0 0
9
Tagihan kepada Korporasi 10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo 11 Aset Lainnya 12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Total
0
0
0
0 0 0 0 0
0
0
0
Tabel 2.2.a Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak Posisi Tanggal Laporan No.
Kategori Portofolio
!!
Tagihan bersih berdasarkan sisa jangka waktu kontrak >1 thn s.d. 3 >3 thn s.d. 5 >5 Non-Kontraktual thn thn thn (4) (5) (6) (7)
< 1 tahun
!! (1)
(2)
(3)
1
Tagihan Kepada Pemerintah
0
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
0
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
0
4
Tagihan Kepada Bank
0
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal
0
6
Kredit Beragun Properti Komersial
0
7
Kredit Pegawai/Pensiunan
0
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
0
9
Tagihan kepada Korporasi
0
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo
0
11
Aset Lainnya
12
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)
0 0
Total
0
0
0
0
0
! ! Tabel 2.3.a Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Individual
No .
!!
Sektor Ekonomi
Tagihan Kepada
Pemerintah
!!
(1)
(2) Posis i Tanggal Laporan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pertanian, perburuan dan Kehutanan Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri pengolahan Listrik, Gas dan Air Konstruksi Perdagangan besar dan eceran Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Transportasi, pergudangan dan komunikasi Perantara keuangan Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib
13 14 15
Jasa pendidikan Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya
16 17
Jasa perorangan yang melayani rumah tangga Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya
18 19 20
Kegiatan yang belum jelas batasannya Bukan Lapangan Usaha Lainnya Total Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pertanian, perburuan dan Kehutanan Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri pengolahan Listrik, Gas dan Air Konstruksi Perdagangan besar dan eceran Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Transportasi, pergudangan dan komunikasi Perantara keuangan Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib
13 14 15
Jasa pendidikan Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya
16 17
Jasa perorangan yang melayani rumah tangga Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya
18 19 20
Kegiatan yang belum jelas batasannya Bukan Lapangan Usaha Lainnya Total
!
!
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
!!
(3)
!
Tagihan Kepada Bank Pembanguna n Multilateral dan Lembaga Internasional
(4)
!
(5)
!
Tagihan Kepada
Kredit Beragun
Bank
Rumah Tinggal (7)
!!
!
!
(6)
!
Kredit Beragun Properti Komersial
Kredit Pegawai/Pen si unan
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofoli o Ritel
!! (8)
(9)
!
(10)
!
! !
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
Wilayah 3 (10)
! ! !(dalam jutaan ! rupiah)
dst. (11)
!
Total (12)
59 Tabel 2.4.a Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah - Bank secara Individual
No.
Keterangan
!!
Wilayah 1 (3)
!! (1) 1 2
(2)
Posisi Tanggal Laporan Wilayah Wilayah 3 dst. (5) (6)
Wilayah 2 (4)
Total (7)
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya Wilayah Wilayah 2 (9)
Wilayah 1 (8)
Tagihan Tagihan yang mengalami penurunan nilai (impaired ) a. Belum jatuh tempo b. Telah jatuh tempo Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) - Individual Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) - Kolektif Tagihan yang dihapus buku
3 4 5
Tabel 2.5.a Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Individual
No.
Sektor Ekonomi
(1)
han
(2)
Tagi (3)
Tagihan yang Mengalami Penurunan Nilai Belum Telah Jatuh jatuh Tempo tempo (4) (5)
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) Individual
rupiah) Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) Kolektif
(6)
(7)
(dalam jutaan ! Tagihan yang dihapus buku
(8)
Posisi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Tanggal Laporan Pertanian, perburuan dan Kehutanan Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri pengolahan Listrik, Gas dan Air Konstruksi Perdagangan besar dan eceran Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Transportasi, pergudangan dan komunikasi Perantara keuangan Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib Jasa pendidikan Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya Jasa perorangan yang melayani rumah tangga Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya Kegiatan yang belum jelas batasannya Bukan Lapangan Usaha Lainnya Total Posisi Tanggal Laporan Tahun Se be lumnya Pertanian, perburuan dan Kehutanan Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri pengolahan Listrik, Gas dan Air Konstruksi Perdagangan besar dan eceran Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Transportasi, pergudangan dan komunikasi Perantara keuangan Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan Administrasi Pemerintahan, pertahanan
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
20
Lainnya Total
!
!
!
!
!
!
!
!
!
Tabel 2.6.a Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nialai - Bank secara Individual (dalam jutaan rupiah) Posisi Tanggal Laporan Tahun
60 No.
Keterangan (1) 1
Posisi Tanggal Laporan CKPN Individual CKPN Kolektif (3) (4) -
(2) Saldo awal CKPN
2
Pembentukan (pemulihan) CKPN pada periode berjalan (Net)
-
-
2.a Pembentukan CKPN pada periode berjalan
-
-
2.b Pemulihan CKPN pada periode berjalan
-
-
-
-
-
-
3
CKPN yang digunakan untuk melakukan hapus buku atas tagihan pada peride berjalan
4
Pembentukan (pemulihan) lainnya pada periode berjalan
Saldo akhir CKPN
CKPN Individual (5)
Sebelumnya CKPN Kolektif (6)
Tabel 3.2.a. Pengungkapan Resiko Kredit Pihak Lawan : Transaksi Derivatif Posisi Tanggal Laporan
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya
Notional Amount No
Tagihan
Variabel yang Mendasari
!! !!
> 1 Tahun -
!! !!
Tagihan
Kewajiban
Derivatif
Derivatif
Bersih sebelum MRK
Tagihan MRK
Notional Amount
Bersih setelah MRK
< 1 Tahun
< 5 Tahun
> 5 Tahun
!!
!!
!! !!
!! !!
!! !!
!
!
!
!
!
!
!
!
> 1 Tahun < 1 Tahun
< 5 Tahun
> 5 Tahun
!
!
!
BANK SECARA INDIVIDUAL 1
Suku Bunga
2
Nilai Tukar
3
Lainnya TOTAL
BANK SECARA KONSOLIDASI 1
Suku Bunga
2
Nilai Tukar
3
Saham
4
Emas
5
Logam selain Emas
6
Lainnya TOTAL
!
!
Tabel 3.2.b1. Pengungkapan Resiko Kredit Pihak Lawan : Transaksi Repo-Bank secara individual
!
!
!
!
(dalam jutaan rupiah) Posisi Tanggal Laporan Tahun
!
!
Posisi Tanggal Laporan
!
Sebelumnya No.
i Portofolio
!!
Kategor
!!
!!
!! -1
Nilai Wajar SSB Repo
Kewajiba n Repo
Tagihan Bersih
!!
!!
!!
-2
1
Tagihan Kepada Pemerintah
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
3 4
Tagihan Kepada Bank Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan
5
Portofolio Ritel
6
Tagihan kepada Korporasi
7
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)
Total
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
-3
-4
ATMR
!! -5
Nilai Wajar SSB Repo
Repo
!! -6
Kewajiban
-7
-8
Tagihan Bersih
MR
!!
!! -9
AT
-10
61 Tabel 3.2.c1. Pengungkapan Resiko Kredit Pihak Lawan : Transaksi Repo-Bank secara individual
Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit No.
Kategori Portofolio -1
0%
-2
A
20%
-3
35%
-4
40%
-5
45%
-6
Beban 50%
-7
75%
-8
100%
-9
150%
-10
Lainnya
-11
ATMR
Modal
-13
-14
-12
Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit 0%
20%
-15
35%
-16
40%
-17
45%
-18
50%
-19
75%
-20
-21
Eksposur Neraca 1
Tagihan Kepada Pemerintah
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
4
Tagihan Kepada Bank
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal
6
Kredit Beragun Properti Komersial
7
Kredit Pegawai/Pensiunan
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
9
Tagihan kepada Korporasi 10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo
11
Aset Lainnya
12
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Total Eksposur Neraca
B
Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pd Transaksi Rekening Administratif
1
Tagihan Kepada Pemerintah
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
4
Tagihan Kepada Bank
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal
6
Kredit Beragun Properti Komersial
7
Kredit Pegawai/Pensiunan
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
9
Tagihan kepada Korporasi 10
11
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Total Eksposur TRA
C
Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk)
1
Tagihan Kepada Pemerintah
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
4
Tagihan Kepada Bank
5
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
6
Tagihan kepada Korporasi
7
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Total Eksposur Counterparty Credit Risk
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
Tabel 4.1.a. Pengungkapan Tagihan Bersih berdasarkan bobot resiko : Bank secara individual
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
Posisi Tanggal Laporan No.
!! !!
Kategori Portofolio
(1)
Tagihan
Bagian Yang Dijamin Dengan
Bersih
!! !!
Agunan
Garansi
(2)
Bagian Yang
Asuransi
Lainnya
(3)
(4)
(5)
Tagihan
Tidak Dijamin
Kredit
!!
!
!
!
rupiah)
!
(dalam jutaan
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya
!!
(6)
(7)
Bersih
Bagian Yang Dijamin Dengan Agunan
Garansi
Bagian Yang Tidak Lainnya
Kredit
!! (8) = (3)[(4)+(5)+(6)+(7)]
Asuransi
(9)
(10)
(11)
(12)
Dijamin
!! (13)
(14) = (9)[(10)+(11)+(12)+(13)]
Eksposur Neraca
A 1
Tagihan Kepada Pemerintah
476,502
476,502
-
-
-
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
933
933
-
-
-
-
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
-
-
-
-
-
-
3
-
Tagihan Kepada Bank
61,911
61,911
-
-
-
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal
65,638
64,243
-
-
-
1,395
6
Kredit Beragun Properti Komersial
13,931
-
-
-
-
13,931
-
-
-
8,296
457,124
4
7
Kredit Pegawai/Pensiunan
-
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
235,715
227,419
-
-
Tagihan kepada Korporasi
1,587,236
1,130,112
-
-
-
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo
31,192
9,409
-
-
-
21,783
11
Aset Lainnya
64,562
-
-
-
-
64,562
12
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)
-
-
-
-
-
Total Eksposur Ne raca
2,537,620
9
2,537,620 -
B
Eksposur Rekening Adminsitratif
1
Tagihan Kepada Pemerintah
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
3
-
-
-
-
2,023
-
-
-
-
2,023
-
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
-
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank
-
-
-
-
-
-
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal
-
-
-
-
-
-
6
Kredit Beragun Properti Komersial
-
-
-
-
-
-
7
Kredit Pegawai/Pensiunan
-
-
-
-
-
-
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
1,063
155
-
-
-
908
21,981
8,112
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo
-
-
-
-
-
11
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)
-
-
-
-
-
9
Tagihan kepada Korporasi
Total Eksposur Rekening Administratif
25,067
13,869 25,067 -
C
Eksposur Counterparty Credit Risk
-
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
62
1
Tagihan Kepada Pemerintah
-
-
-
-
-
-
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
-
-
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
-
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank
5
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
6
Tagihan kepada Korporasi
7
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)
Total Eksposure Counterparty Cre dit Risk
1,626
1,626
-
-
415
415
-
-
2,041
2,041 -
Total (A+B+C)
Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan Standar - Bank secara Individual Tabel 6.1.1 Pengungkapan Eksposur Aset di Neraca 31 Desember 2013 ATMR ATMR Sebelum Setelah N Kategori Portofolio Tagihan MRK MRK o Bersih (1)
(2)
1 Tagihan Kepada Pemerintah 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional 4 Tagihan Kepada Bank 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal 6 Kredit Beragun Properti Komersial 7 Kredit Pegawai/Pensiunan 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 9 Tagihan Kepada Korporasi 10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 11 Aset Lainnya TOTAL
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
(3)
(4)
(5)
(dalam jutaan rupiah) 31 Desember 2012 ATMR Sebelum Tagihan MRK Bersih (6)
(7)
446,245 465 -
93 -
93 -
476,502 933 -
187 -
149,703 75,900 2,789 153,861
29,941 26,569 2,789 115,396
29,941 26,357 2,789 110,748
61,911 65,638 13,931 235,715
13,895 23,002 13,931 176,786
2,668,083 19,105 76,943 3,593,094
2,668,083 28,204
2,218,737 28,203 64,778 2,481,646
1,587,236 31,192 64,562 2,537,620
1,587,236 46,698
2,871,075
1,861,735
63
Tabel 6.1.2 Pengungkapan Kewajiban Komitmen / Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif 31 Desember 2013 ATMR ATMR Se Sebelum telah No Kategori Portofolio Tagihan MRK MRK Bersih (2) (3) (4) (5) (1) 1 Tagihan Kepada Pemerintah 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 3 Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional 4 Tagihan kepada Bank 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal 6 Kredit Beragun Properti Komersial 7 Kredit Pegawai/Pensiunan 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan 131 98 Portofolio Ritel 9 Tagihan Kepada Korporasi 30,804 30,804 5,986 10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo TOTAL 30,935 30,902 5,986
(dalam jutaan rupiah) 31 Desember 2012 ATMR Sebe lum Tagihan MRK Bersih (6) (7) 2,023 1,012 -
1,063
797
12,320 15,406
21,981 23,790
Tabel 6.1.3 Eksposur yang menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk) (dalam jutaan rupiah) 31 Desember 2012
31 Desember 2013 No
Kategori Portofolio
(1) (2) 1 Tagihan Kepada Pemerintah 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 3 Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional 4 Tagihan kepada Bank 5 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 6 Tagihan Kepada Korporasi TOTAL
Tagihan Bersih (3) -
ATMR Sebelum MRK (4) -
ATMR Setelah MRK (5) -
Tagihan Bersih (6) -
ATMR Sebelum MRK (7) -
4,916 -
984 -
984 -
1,627 -
325 -
5,568 10,484
5,568 6,552
5,568 6,552
415 2,042
415 740
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
64
Tabel 6.1.4 Eksposur yang menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Setelmen ( settlement risk)
(dalam jutaan rupiah) 31 Desember 2012
31 Desember 2013 No (1)
Je nis Transaksi
Nilai Eksposur
(2)
(3)
1 Delivery versus payment
0
Faktor Pengurang Modal (4)
ATMR Setelah MRK (5)
0
Nilai Eksposur 0
(6)
Faktor Pengurang Modal (7) 0 0
ATMR Setelah MRK (8)
a.
Beban Modal 8% (5-15 hari)
0
0
0
0
0
0
b.
Beban Modal 50% (16-30 hari)
0
0
0
0
0
0
c.
Beban Modal 75% (31-45 hari)
0
0
0
0
0
0
d.
Beban Modal 100% (lebih dari 45 hari)
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2 Non-delivery versus payment TOTAL
Tabel 6.1.5 Pengungkapan Eksposur Sekuritisasi (dalam jutaan rupiah) 31 Desember 2012
31 Desember 2013
No (1)
0
Faktor Pengurang Modal
Jenis Trans aksi (2) 1 Fasilitas Kredit Pendukung yang memenuhi persyaratan 2 Fasilitas Kredit Pendukung yang tidak memenuhi persyaratan 3 Fasilitas Likuiditas yang memenuhi persyaratan
ATMR
(3)
(4)
Faktor Pengurang M odal
ATM R
(5)
(6)
0 0 0
0 0 0
0 0 0
0 0 0
4 Fasilitas Likuiditas yang tidak memenuhi persyaratan
0
0
0
0
5 Pembelian Efek Beragun Aset yang memenuhi persyaratan
0
0
0
0
6 Pembelian Efek Beragun Aset yang tidak memenuhi persyaratan 7 Eksposur Sekuritisasi yang tidak tercakup dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai prinsip- prinsip kehati-hatian dalam aktivitas sekuritisasi aset bagi bank umum.
0 0
0 0
0 0
0 0
0
0
0
0
TOTAL
Tabel 6.1.6 Pengungkapan Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) (dalam jutaan rupiah) 31 Desember 2012
31 Desember 2013
No (1)
Jenis Transaksi (2) 1 Total Eks posur
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
Faktor Pengurang Modal
ATMR
(3)
(4) 0
Faktor Pengurang Modal (5)
0
0
ATM R (6) 0
65
Tabel 6.1.7 Pengungkapan Total Pengukuran Risiko Kredit
31 Desember 2013
TOTAL ATMR RISIKO KREDIT TOTAL FAKTOR PENGURANG MODAL
2,494,184 0
Tabel 7.1. Pengungkapan Risiko Pasar Dengan Menggunakan Metode Standar (dalam jutaan rupiah) 31 Desember 2013 Bank No (1)
Jenis Risiko
Beban
(2)
(3)
31 Desember 2012 Konsolidasi
ATMR
Beban
(4)
Bank ATMR
(5)
(6)
(7)
Beban
(8)
ATMR
(9)
(10)
0 0 0
0 0 0
0 0 0
0 0 0
0 0 0
0 0 0
0 0 0
0 0 0
2 Risiko Nilai Tukar
0
0
0
0
0
0
0
0
3 Risiko Ekuitas *)
0
0
0
0
0
0
0
0
4 Risiko Komoditas *) 5 Risiko Option
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0
0
0
0
0
0
0
0
Tabel 8.1.a Pengungkapan Kuantitatif Risiko Operasional ( settlement risk)
(dalam jutaan rupiah) 31 Desember 2012
31 Desember 2013
(1)
ATMR
1 Risiko Suku Bunga a. Risiko Spesifik b. Risiko Umum
TOTAL
No
Beban
Konsolidasi
Pendekatan Yang Digunakan
(2) 1 Pendekatan Indikator Dasar
Pendapatan Beban Modal Bruto (Rata-rata 3 tahun terakhir) (3) 106,745.37
(4) 16,011.81
ATMR
(5) 200,147.57
Pendapatan Bruto (Ratarata 3 tahun terakhir) (6) 99,467.00
Beban Modal
(7) 14,920.00
ATMR
(8) 186,501.00
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
66 Tabel 9.1.a Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah -‐ Bank secara Individual
Pos-‐Pos
Saldo
> 1 minggu s.d 2 minggu
> 2 minggu s.d 1 bulan
25,103,372,800.00 -‐ 446,245,116,096.24 -‐
(dalam jutaan Rupiah)
Jatuh Tempo*) > 1 bln s.d 3 bln
> 3 bln s.d 6 bln
> 6 bln s.d 12 bln
-‐
-‐
-‐
-‐
-‐
-‐
-‐
-‐
-‐
-‐
269,501,860,587.58 -‐
-‐
-‐
-‐
-‐
-‐
68,760,500,000.00 -‐
-‐
-‐
-‐
-‐
-‐
s.d 1 minggu
> 12 bulan
I. NERACA A. Aset 1. Kas 25,103,372,800.00 2. Penempatan pada Bank Indonesia 446,245,116,096.24 a. Giro 269,501,860,587.58 b. SBI 68,760,500,000.00 c. Lainnya 107,982,755,508.66 3. Penempatan pada bank lain 117,811,841,856.73 4. Surat Berharga **) 278,304,754,249.34 a. SUN -‐ 1) diperdagangkan -‐ 2) tersedia untuk dijual -‐ 3) dimiliki hingga jatuh tempo -‐ 4) pinjaman yang diberikan dan piutang -‐ b. Surat berharga korporasi 278,304,754,249.34 1) diperdagangkan -‐ 2) tersedia untuk dijual -‐ 3) dimiliki hingga jatuh tempo 28,737,311,626.84 4) pinjaman yang diberikan dan piutang 249,567,442,622.50 c. Lainnya -‐ 5. Kredit Yang Diberikan 2,569,319,049,474.39 a. belum jatuh tempo 2,560,961,730,599.89 b. sudah jatuh tempo ***) 8,357,318,874.50 6. Tagihan lainnya 119,485,895,522.30 a. Tagihan atas Surat Berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (Reverse Repo) -‐ b. Lainnya 119,485,895,522.30 7. Lain-‐lain 67,102,150,601.40 Total Aset 3,623,372,180,600.40 B Kewajiban 1. Dana Pihak Ketiga a. Giro b. Tabungan
107,982,755,508.66 -‐
-‐
-‐
-‐
-‐
-‐
117,811,841,856.73 -‐
-‐
-‐
-‐
-‐
-‐
-‐
-‐
31,783,760,663.00 215,417,332,068.00 2,366,349,891.50 10,064,805,061.00 18,672,506,565.84
-‐
-‐
-‐
-‐
-‐
-‐
-‐
-‐
-‐
-‐
-‐
-‐
-‐
-‐
-‐
-‐
-‐
-‐
-‐
-‐
-‐
-‐
-‐
-‐
-‐
-‐
-‐
-‐
-‐
-‐
-‐
-‐
-‐
-‐
-‐
-‐
-‐
31,783,760,663.00 215,417,332,068.00 2,366,349,891.50 10,064,805,061.00 18,672,506,565.84
-‐
-‐
-‐
-‐
-‐
-‐
-‐
-‐
-‐
-‐
-‐
-‐
-‐
-‐
-‐
-‐
10,064,805,061.00 18,672,506,565.84
-‐
-‐
-‐
-‐
-‐
31,783,760,663.00 215,417,332,068.00 2,366,349,891.50 -‐
-‐
-‐
-‐
-‐
-‐
-‐
-‐
-‐
161,354,611,051.80 71,729,254,757.33 369,749,502,669.40 219,683,180,258.30 321,934,326,105.77 821,150,948,965.39 603,717,225,666.40 161,354,611,051.80 71,729,254,757.33 366,679,502,669.40 219,541,468,128.74 321,934,326,105.77 820,783,948,965.39 598,938,618,921.46 -‐
-‐
3,070,000,000.00 141,712,129.56 -‐
367,000,000.00 4,778,606,744.94
1,081,398,373.00 856,287,362.00 6,242,055,759.00 78,545,524,806.00 32,760,629,222.30 -‐
-‐
-‐
-‐
-‐
1,081,398,373.00 856,287,362.00 6,242,055,759.00 78,545,524,806.00 32,760,629,222.30 -‐
-‐
-‐
744,785,431.87 -‐
-‐
-‐
-‐
7,475,177,375.17 1,672,212,414.04 27,234,401,077.82 26,000,110,155.13 3,975,464,147.37
752,341,125,609.64 72,585,542,119.33 415,250,496,466.57 515,318,249,546.34 384,295,706,297.39 857,215,864,181.52 626,365,196,379.61
2,740,214,130,088.92 655,157,132,862.64 71,420,399,765.63 1,087,475,655,788.74 567,666,857,316.46 294,935,578,632.75 63,558,505,722.70 -‐ 320,868,023,635.64 320,868,023,635.64 -‐
-‐
-‐
-‐
-‐
-‐
196,608,856,393.21 196,608,856,393.21 -‐
-‐
-‐
-‐
-‐
-‐
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
Page 41 of 43
67
Human Resources
SUMBER DAYA MANUSIA Komposisi karyawan Sepanjang tahun 2013 Bank of India Indonesia memiliki karyawan berjumlah 343 orang yang berarti mengalami peningkatan jumlah karyawan sebesar 5% dibandingkan jumlah karyawan tahun 2012 sebanyak 326 orang.
Employee Composition Throughout the year of 2013, PT Bank of India Indonesia Tbk has 343 employees which showing an increase of 5% compare to the numbers in 2012 at 326 employees The table of employee composition based on company hierarchy in 2012 and 2013 is as follows
Tabel komposisi Karyawan menurut Jenjang Jabatan tahun 2012 dengan 2013 / The table of employee composition based on company hierarchy in 2012 and 2013 is as follows: Jabatan / Position
Jumlah / Sub-total
2013 Persentase / Percentage
Jumlah / Sub-total
2012 Persentase Percentage
DIREKSI / DIRECTORS
5
1.46%
4
1.23%
MANAGER
19
5.54%
18
5.52%
SUPERVISOR
44
12.83%
42
12.88%
STAFF
207
60.35%
194
59.51%
NON-STAFF
68
19.83%
68
20.86%
JUMLAH / TOTAL
343
100.00%
326
100.00%
Grafik Komposisi Karyawan Menurut Jenjang jabatan tahun 2012 dengan 2013 Employee composition graph according to job hierarchy in 2012 and 2013
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
68
Tabel komposisi Karyawan menurut Jenjang pendidikan tahun 2012 dengan 2013 Employee composition table based on educational background in 2012 and 2013 2013
JENJANG PENDIDIKAN / EDUCATION LEVEL
2012
Jumlah / Sub-total
Persentase / Percentage
Jumlah / Sub-total
Persentase Percentage
9
2.61%
10
3.07%
S1 (Bachelors)
195
56.52%
180
55.21%
Akademi / Diploma
40
11.59%
37
11.35%
SLTA (High School)
89
25.80%
86
26.38%
SMP & SD ( Junior high & Elementary School)
12
3.48%
13
3.99%
JUMLAH / TOTAL
345
100.00%
326
100.00%
S2 (Masters)
Grafik komposisi Karyawan menurut Jenjang pendidikan tahun 2012 dengan 2013 Employee composition graph based on educational background in 2012 and 2013
Tabel komposisi Karyawan menurut Jenjang usia tahun 2012 dengan 2013 Employee composition table based on age in 2012 and 2013 2013 Jumlah Sub Total
2012 Jumlah Total
S/D 30
64
64
31-40
106
107
41-60
173
131
2
24
345
326
JENJANG USIA AGE
60 tahun ke atas JUMLAH
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
69
Grafik komposisi Karyawan menurut Jenjang usia tahun 2012 dengan 2013 Employee composition graph based on age in 2012 and 2013
Pendidikan dan Pelatihan Pendidikan Pendidikan dan pelatihan bagi karyawan secara terus menerus dan berkelanjutan merupakan salah satu hal yang menjadi pokok perhatian dari Bank of India Indonesia, hal ini akan memberi kontribusi positif bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia, yang pada akhirnya meningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah. Secara rutin PT Bank of India Indonesia Tbk memberikan berbagai pelatihan kepada karyawan baik untuk peningkatan kompetensi, penambahan pengetahuan dan keahlian dibidangnya, maupun peningkatan jiwa kepemimpinan karyawan.
Education and Training A continuous and sustainable employee education and training is a one major focus from PT Bank of India Indonesia Tbk which deemed will positively contributes towards the quality of the human resources, which finally will increase services to customers. On routinely fashion, PT Bank of India Indonesia Tbk is giving variety of trainings to its employees to increase their competence, knowledge, and specific skills in the field, also to increase employee leadership quality.
Sepanjang tahun 2013 PT Bank of India Indonesia Tbk telah menyelenggarakan program pendidikan dan pelatihan sebanyak 86 kali yang berasal dari internal Bank of India Indonesia maupun pihak eksternal.
Throughout the year of 2013, PT Bank of India Indonesia has conducted education and training as much as 86 times which held by PT Bank of India Indonesia Tbk internal and external parties.
Berikut Jenis Pendidikan dan Pelatihan selama tahun 2013 The following are type as in 2013 No
Jenis Pendidikan / Type of training
1
Inhouse Training sosialisasi LBU
2
Risk Management - Sertifikasi + Training
3
Laporan Bulanan Bank - LBU
4
Training Valas
5
Training Rahasia Kredit
6
Training Legal - Internal di Cabang Surabaya
7
Risk Management - Sertifikasi + Training
8
Team Building
9
Training Kontrak Perjanjian dlm Hukum Perbankan
10
Training Account Officer
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
70
No
Jenis Pendidikan / Type of training
11
Training Pajak
12
Seminar BI di Yogya
13
Risk Management - Sertifikasi + Training
14
Biaya Pendidikan Kary Bagian Operasional
14
Workshop Credit Risk Management Internal Model
16
Seminar Pertukin BMPD di Yogya
17
Risk Management - Sertifikasi + Training
18
Biaya Pendidikan Kary Bagian Operasional
19
Workshop Credit Risk Management Internal Model
20
Seminar Pertukin BMPD di Yogya
21
Risk Management - Sertifikasi + Training
22
Biaya Pendidikan Kary Bagian Operasional
23
Workshop Credit Risk Management Internal Model
24
Seminar Pertukin BMPD di Yogya
25
Risk Management - Sertifikasi + Training
26
Biaya Pendidikan Kary Bagian Operasional
27
Workshop Credit Risk Management Internal Model
28
Seminar Pertukin BMPD di Yogya
29
Risk Management - Sertifikasi + Training
30
Biaya Pendidikan Kary Bagian Operasional
31
Workshop Credit Risk Management Internal Model
32
Seminar Pertukin BMPD di Yogya
33
Risk Management - Sertifikasi + Training
34
BMPD - Bandung
35
Seminar Setbay Batam
36
Kursus Bahasa Indonesia
37
Anti Fraud Investigation
38
Training Intern di KPO-KPNO
39
Iuran Anggota Perbanas Januari-April 2013
40
Risk Management - Sertifikasi + Training
41
Training Intern untuk Cabang Makassar
42
Sharing Informasi SKN BI
43
Training ICAAP
44
Seminar FKDKP
45
Seminar SOP Perkreditan
46
Risk Management - Sertifikasi + Training
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
71
No
Jenis Pendidikan / Type of training
47
Refresment - Direksi
48
Kepatuhan dan Good Corporate Governance + KYC
49
Sosialisasi System SID BI di Makassar
50
Seminar FKDKP
51
Seminar SOP Perkreditan
52
Risk Management - Sertifikasi + Training
53
Training Intern di KPO-KPNO
54
Anti Pencucian Uang-Pencegahan Pembiayaan Terorisme
55
Iuran Anggota Perbanas Agustus 2013
56
Iuran Anggota Perbanas Agustus 2013
57
Iuran Anggota Perbanas Agustus 2013
58
Iuran Anggota Perbanas Agustus 2013
59
Iuran Anggota Perbanas
60
Iuran Anggota Perbanas
61
Biaya Perbanas
62
Training Intern di Cabang Medan
63
Training SID - BI Makassar
64
Peningkatan Standard Pelayanan SATPAM
65
Leadership for Manager (Kasie-Pincab,Pejabat Eksekutif)
66
Risk Management - Sertifikasi + Training
67
Leadership for Manager (Kasie-Pincab,Pejabat Eksekutif)
68
Risk Management - Sertifikasi + Training
69
Leadership for Manager (Kasie-Pincab,Pejabat Eksekutif)
70
Risk Management - Sertifikasi + Training
71
Leadership for Manager (Kasie-Pincab,Pejabat Eksekutif)
72
Risk Management - Sertifikasi + Training
73
Transfer Knowlegde - Jakarta
74
Transfer Knowlegde - Surabaya
75
(APU & PPT) & LBU
76
Biaya Training Satpam
77
WorKshop Validasi LBU
78
Risk Management - Sertifikasi + Training
79
Gathering
80
Iuran Anggota Perbanas Sept-Des 2013
81
Iuran Anggota Perbanas
82
Risk Management - Sertifikasi + Training
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
72
JARINGAN KANTOR
Pada tahun 2013 Bank of India Indonesia telah memiliki 19 kantor yang tersebar di 6 kota besar yang ada di Indonesia, dan rencananya akan terus bertambah dalam rangka ekspansi bisnis. Dalam rangka pengembangan jaringan kantor, Bank akan melakukan perluasan jaringan kantor melalui pembukaan Kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu dan Kantor Kas di kota-kota besar yang ada di Indonesia. Penambahan kantor bertujuan untuk lebih meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, khususnya Nasabah Bank of India Indoneisa. Strategi perluasan jaringan kantor tetap menjadi langkah utama bagi PT Bank of India Indonesia Tbk untuk mengantisipasi ketatnya persaingan di industri perbankan sekaligus untuk memenuhi tingginya kebutuhan nasabah terhadap kemudahan jasa layanan perbankan. Untuk itu, PT Bank of India Indonesia Tbk. telah merelokasi cabang Pembantu Sungkono dan Cabang Pembantu Kelapa Gading.
dispersed within 6 major cities in Indonesia, and according to the plan, the number
customers’ high demand for the simplicity in banking service. To that extent, PT Bank of India Indonesia Tbk. has relocated the Sungkono Branch and a Supporting Branch in Kelapa Gading.
Jaringan kantor Bank of India Indonesia/ Bank of India Indonesia Branches: JAKARTA PT Bank Of India Indonesia Tbk JL. H. Samanhudi No. 37, Jakarta 10710, Indonesia Telp. (021) 3500007, Fax. (021) 3808178 Mangga Dua Branch Wisma Eka Jiwa Jl. Arteri Mangga Dua Raya Blok RM No.17 Mangga Dua Selatan, Jakarta 10730 Telp. (021) 6260007, 6129113-6129114 Fax. (021) 6267879 Kelapa Gading Sub Branch JL. Raya Barat Boulevard LC-7 No. 7, Kelapa Gading, Jakarta Utara Telp. (021) 4522244, 4534909 - 4534911, Fax. (021) 4528713 Kramat Jati Sub Branch Jl. Raya Bogor Km.21 No. 18, Kramat Jati, Jakarta Timur Telp. (021) 87799864 - 87799865, Fax. (021) 87799863 Sunter Sub Branch Danau Sunter Utara (Komplek Sunter Garden) Blok D-1 Kav No. 12-13 Sunter Agung, Jakarta Utara Telp. (021) 65301010 (Hunting), Fax. (021) 65301602
ITC Mangga Dua Blok A no.18 lt.4 Jl. Arteri Mangga Dua Raya, Jakarta Pusat Telp. (021) 62300872
Pusat Grosir Surabaya lt. Dasar Blok J/5 Jl. Dupak No.1, Surabaya, Jawa Timur Telp. (031) 7881269
SURABAYA
DENPASAR
Tunjungan Branch JL. Tunjungan No. 32, Surabaya, Jawa Timur Telp. (031) 5326666 (Hunting), Fax. (031) 5311959
Denpasar Branch JL. Diponegoro No. 135 - 137 Blok 27, Denpasar, Bali Telp. (0361) 249622,Fax. (0361) 8424248
Coklat Branch JL. Coklat No. 20-22, Surabaya, Jawa Timur Telp. (031) 3521188 - 19, Fax. (031) 3534101
MEDAN
Ngagel Sub Branch Jl. Ngagel Jaya Selatan No. 169 A Surabaya, Jawa Timur Telp. (031) 5022073-4, 5020726, 5023725, 5040949, 5041359, Fax. (031) 5022074 Sungkono Sub Branch Jl. Mayjend Sungkono No. 42, Surabaya, Jawa Timur Telp. (031) 5623674-78, Fax. (031) 5612427
MAKASSAR Makassar Branch Jl. Ujung Pandang Ruko Taman Bahari No. 13 Makassar, Sulawesi Selatan Telp. (0411) 3636431, Fax. (0411) 3636432 BANDUNG
Jl. Pangandaran IXB B4, Ancol Barat, Jakarta Utara Telp. (021) 6909902
Pertokoan Bintoro Megah Jl. Raya Bebekan No 8, Sepanjang Sidoarjo, Jawa Timur Telp. (031) 7881269
Jl. HBR Motik Blok D6 No. 1, Kemayoran, Jakarta Pusat Telp. (021) 65865670
Jl. Ngagel Madya No.1, Surabaya, Jawa Timur Telp. (031) 5023827
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
Ahmad Yani Medan Branch Jl. Jend. Ahmad Yani No. 4 Kesawan Medan, Sumatera Utara Telp. (061) 4517943 , 4517950 , 4562806 Fax. (061) 4517945
Bandung Branch Pasar Baru Trade Center Lt.2 Blok B1 No. 62 Jl. Otto Iskandar Dinata No. 70 Bandung, Jawa Barat Telp. (022) 4245704, 4245706 Fax. (022) 4245708
73
Information Technology
TEKNOLOGI INFORMASI Pengembangan Teknologi Informasi Dalam era teknologi informasi saat ini, Bank sebagai perusahaan penyedia jasa pelayanan sangat bergantung pada dukungan Teknologi Informasi yang terbaru untuk memberikan nilai tambah bagi nasabah. Untuk itu Bank akan melakukan upgrading pada core banking yang lebih efektif dan efisien. Program kerja dalam bidang IT antara lain : • Penggunaan Program Implementasi PSAK 50/55 dan Risk Management Pengolahan data telah sesuai PSAK 50/55 dan Risk Management dengan menggunakan aplikasi program bantu yang mutakhir. Implementasi program aplikasi PSAK 50/55 ditargetkan siap di pertengahan 2014. Penerapan PSAK 50/55 di dunia perbankan Indonesia dan Risk Management sangat memerlukan dukungan teknologi mutakhir. Bank of India sebagai pemegang saham utama selalu berkomitmen untuk mendukung PT Bank of India Indonesia Tbk. dalam pengembangan operasional perbankan pada umumnya dan Teknologi Informasi pada khususnya. Implementasi PSAK 50/55 secara tepat dan konsisten akan mendorong Bank of India Indonesia untuk dapat menghasilkan laporan keuangan secara lebih wajar, komparatif dan informatif yang dibutuhkan oleh stakeholder bank untuk mengambil keputusan.
Development of Information Technology In today’s era of information technology, Bank as a provider of services is relying heavily on the support of the newest Information Technology to deliver added value to customers. Therefore, the Bank will conduct its core banking upgrading in a more effective and efficient manner. The work program in the IT aspect, among others: • The Use of PSAK 50/55 Program Implementation and Risk Management Data processing is in accordance with PSAK 50/55 and Risk Management using the cutting-edge applications programs. The implementation of PSAK 50/55 application program is targeted to be ready by mid-2014. The application of PSAK 50/55 in the Indonesian banking industry and Risk Management is in need of support from cutting-edge technology. Bank of India as a major shareholder has always been committed to support PT Bank of India Indonesia Tbk. in the development of banking operations in general and information technology in particular. The accurate and consistent implementation of PSAK 50/55 will encourage PT Bank of India Indonesia Tbk. to produce financial reports in a more reasonable, comparative and informative as required by the bank stakeholders to make decisions.
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
74
• Optimalisasi SMS Banking Guna memberikan nilai tambah bagi nasabah, pada tahun 2014, Bank merencanakan untuk menambah fasilitas layanan SMS Banking yang dapat mengkover seluruh operator telepon seluler. Nasabah dapat menikmati layanan perbankan kapanpun dan di manapun selama 24 jam secara mobile.
• SMS Banking Optimization In order to provide added value for customers, in 2014, the Bank plans to add SMS Banking service facility which able to cover the entire mobile phone operators. Customers can enjoy banking services anytime and anywhere for 24 hours in mobile.
Fasilitas SMS Banking Bank of India Indonesia adalah fasilitas layanan transaksi SMS banking yang dapat diakses melalui telepon seluler merek apapun. Melalui fasilitas ini, nasabah dapat melakukan transaksi perbankan secara mudah dan real-time. Layanan ini pun menjadi solusi nasabah yang ingin bertransaksi namun memiliki waktu terbatas.
SMS Banking Facility from PT Bank of India Indonesia Tbk. is a SMS banking transaction services facility which can be accessed via a mobile phone of any brand. Through this facility, customers can perform banking transactions easily and realtime. This service is also a solution that customers want to conduct transaction, but have limited time.
Untuk dapat menikmati fasilitas ini, nasabah tinggal mengetik layanan pesan singkat sederhana. Layanan yang disediakan, antara lain pemantauan saldo, pemindahan dana ke rekening Bank of India Indonesia dan rekening Bank lain, pembayaran tagihan, dan isi ulang pulsa.
To enjoy this feature, customers can type a simple short message service. The services provided include monitoring balances, transfer funds to the account of Bank of India Indonesia and other bank accounts, bills payment, and voucher reload.
• Peningkatan Core Banking Bank of India Indonesia telah berkomitmen untuk melakukan investasi di core banking dengan upgrade system Alphabits 2.01 menjadi Alphabits 2.03 dengan vendor PT Sigma Caraka yang antara lain mendukung PSAK 50/55 dan XBRL. Peningkatan core banking dapat mengoptimalkan pelayanan nasabah yang pada akhirnya meningkatkan keuntungan perusahaan. Sistem ini akan meningkatkan fleksibilitas kecepatan dan kualitas pelayanan untuk memenuhi berbagai kebutuhan nasabah
• Improved Core Banking Bank of India Indonesia has committed to perform core banking investment by upgrading its Alphabits 2.01 system to Alphabits 2.03 which will support the PSAK 50/55 and XBRL. The vendor is PT Sigma Caraka. The improvement in core banking will optimize customer service which finally increases company profits. This system will increase the flexibility of speed and quality of service to meet various customer needs.
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
75
Future Plan
RENCANA MASA DEPAN
Rencana Kedepan Rencana tahun 2014, dituangkan ke dalam Rencana Bisnis yang sesuai dengan visi dan misi PT Bank of India Indonesia Tbk. Untuk mewujudkan visi dan misi tersebut, Manajemen menetapkan target pencapaian untuk 3 (tiga) tahun ke depan, yang terbagi menjadi 2 (dua) tahapan, yaitu kebijakan jangka pendek (di bawah 1 tahun) dan jangka menengah (2 – 3 tahun).
Future Plans The 2014 plan which is manifest into a Business Plan which in accordance with the vision and mission of PT Bank of India Indonesia Tbk. To realize the vision and mission, the management set an achievement target for 3 (three) years ahead, which are divided into 2 (two) phases, specifically short-term policy (under 1 year) and medium term (2-3 years).
1. Target Jangka pendek ; Merupakan target pencapaian selama 1 (satu) tahun : • Melengkapi anggota Dewan Komisaris dan Dewan Direksi; • Pemenuhan modal inti minimum; • Pemenuhan kewajiban mengenai kepemilikan Tunggal (Single Presence Policy); • Penelaahan kinerja setiap unit bisnis berdasarkan sisi positifnya untuk mencapai kinerja terbaik. Untuk meningkatkan kinerja Bank dapat melakukan penutupan / relokasi cabang, ataupun membuka cabang di daerah lain yang potensial; • Sesuai dengan temuan Pengawas BI atas masih adanya kelemahan dalam bidang IT, Bank akan memohon persetujuan dari otoritas untuk menambah 1 IBO untuk pengembangan IT di Kantor Pusat Jakarta yang akan bertanggung jawab atas : upgrading core banking, Program aplikasi sistem implementasi PSAK 50/55, pengembangan internet banking dan optimalisasi produk SMS Banking; • Peningkatan Transfer knowledge dari tenaga kerja asing; • Pembukaan kantor cabang pembantu (capem) ; • Bank akan melakukan kajian untuk merelokasi cabang Bank ketempat yang lebih potensial sehingga diharapkan dapat memberikan kontribusi yang optimal • Peningkatan produktivitas cabang; • Menjaga Peringkat Komposit Bank, minimal 2; • Menjaga Peringkat GCG pada level 2; • Peningkatan kualitas kredit; • Meningkatkan proporsi dana murah; • Meningkatkan pendapatan non bunga; • Memenuhi komitmen atas hasil pemeriksaan dari regulator dan auditor
1. Short-term targets; An achievement target for 1 (one) year: • Completing the members of the Board of Commissioners and Board of Directors; • Meeting the minimum core capital; • Fulfillment of obligations regarding Single Presence Policy; • Performance review of each business unit based on the positive side to achieve the best performance. To improve the performance, the Bank can perform closure/relocation of branches, or to open new branches in other potential areas;
2. Target Jangka Menengah Berikut adalah target pencapaian untuk periode 1 – 3 tahun : • Penyesuaian struktur organisasi sejalan dengan perkembangan bisnis; • Peningkatan kesejahteraan karyawan dan stakeholder value; • Peningkatan kompetensi karyawan lokal agar setara dengan TKA melalui pelbagai pelatihan; • Pengembangan produk perbankan yang sesuai kebutuhan nasabah antara lain : - Produk financing danTrade Finance yang bersifat Tailor Made; - Pengembangan produk Internet Banking; - Pengembangan fitur jasa pelayanan ATM; - Produk pendanaan yang lebih menarik dan kompetitif; - Optimalisasi penggunaan produk berbasis IT. • Menjaga kualitas asset produktif pada level
• In accordance with findings by BI overseer regarding the weakness in the Bank IT area, the Bank will invoke the approval from the authority to add 1 IBO for the IT development in Jakarta Head Office who will be responsible for: upgrading the core banking system implementation of PSAK 50/55 application program, development of internet banking and SMS Banking product optimization; • Increased transfer of knowledge from foreign workers; • Opening of supporting branch offices (Capem) in South Jakarta; • The Bank will review the option to relocates the branch to a more potential location, which hopefully will give optimum contribution. • Increased productivity of the branch; • Maintain Bank’s Composite Rating, at a minimum level of 2; • Maintain corporate governance rating at level 2; • Improved credit quality; • Increase the proportion of low-cost funds; • Increase non-interest income; • Fulfilling commitments over the results of the examination of regulators and auditors 2. Medium-Term Targets The following are the target of achievement for a period of 1-3 years: • Adjustment of the organizational structure in line with business development; • Increased employee benefits and stakeholder value; • Increased competence of local employees to become equivalent to the foreign workers through various training; • Development of banking products that fit the needs of customers, among others: - Tailor made financing and trade financing products; - Development of Internet banking products; - Development of ATM services features; - More attractive and competitive funding products; - Optimizing the use of IT-based products.
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
76
sekarang ini; • Pengembangan sistem informasi manajemen yang mampu menghasilkan informasi secara cepat dan akurat.
• Maintain the quality of productive assets at current levels; • Development of a management information system that is able to produce information more quickly and accurately.
Disamping itu, pada tahun mendatang Bank of India Indonesia akan terus berkomitmen untuk meningkatkan Pelayanan dengan cara sebagai berikut:
In addition, in the coming year PT Bank of India Indonesia Tbk. will continue to be committed to improving its services in the following manner:
a). Peningkatan sistem pelayanan pengaduan nasabah Untuk keamanan dan kenyamanan nasabah, pada tahun 20142016 Bank akan meningkatkan efektifitas unit pengaduan nasabah yang berada di kantor-kantor cabang, sehingga dapat segera mengetahui permasalahan yang dihadapi nasabah dan segera dicarikan solusinya. Tindakan kongkrit yang akan dilakukan antara lain adalah : • Memasang informasi mengenai mekanisme pengaduan nasabah, berikut • nomor telepon hotline ditempat yang mudah terbaca, penyebaran informasi melalui rekening koran, website, dan lain-lain; • Mengefektifkan kotak-kotak pengaduan yang berada disetiap cabang/capem; • Secara berkala memberikan coaching kepada front liners agar lebih cepat dan serius dalam menanggapi permasalahan yang dihadapi nasabah
A). Improved customer complaints service system For the safety and comfort of the customers, in 2014-2016 the Bank will increase the effectiveness of customer complaints unit located in branch offices, so it can quickly find out the problems faced by customers and immediately find a solution. Concrete actions that will be performed include:
b). Program edukasi nasabah Selain itu Bank akan mengintensifkan edukasi nasabah mengenai produk/layanan yang diberikan. Diharapkan nasabah memiliki pengetahuan produk / product knowledge yang lebih mendalam sehingga akan mampu untuk memilih produk Bank yang paling sesuai dengan kebutuhan. Rencana yang akan dilakukan dalam rangka program edukasi nasabah tersebut antara lain : • Penayangan produk dan jasa perbankan melalui media audio-visual (TV) yang terletak di dekat counter teller;
b). Costumer education program Furthermore, the Bank will intensify costumer education about the products / services provided. Customer is expected to have deeper product knowledge deeper so they will be able to select a bank product that best suits their needs. The plan, which will be carried out in the framework of costumer education programs are:
• Menyiapkan brosur/leaflet untuk dibagikan kepada nasabah khususnya mengenai produk/jasa layanan; • Memberikan edukasi lebih dini kepada nasabah-nasabah pemula terutama pelajar dengan mengadakan kerjasama dengan sekolah-sekolah atau kampus.
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
• Install information regarding customer complaints mechanism, and • a telephone hotline in easy to read places, dissemination of information through current accounts, websites, etc.; • Increasing the effectiveness of the complaint boxes located at each branch / supporting branch; • Periodically provide coaching to the front liners in order to response problems faced by the customers more quickly and more seriously
• Exhibiting then banking product and services through audio-visual media (TV) which is located near the teller counter; • Preparing brochures / leaflets for distribution to customers, especially regarding the products / services; • Providing early education to clients, especially beginners such as students by conducting cooperation with schools or campuses.
77
Risk Management
MANAJEMEN RISIKO
On navigating through its course of business, the Bank realized that the development in the banking industry is closely followed with the increasing risk complexity, both internal and external which will be faced upon. The Bank also has to implement the good corporate governance pursuant to the applicable regulations. As an effort in order to respond the condition, the Bank has put into practice risk management policies which aimed to ensure that the risks within its business activities has been fully identified, measured, well-managed and timely reported.
Dalam menjalankan usahanya, Bank menyadari bahwa perkembangan bisnis perbankan juga diikuti oleh semakin kompleksnya risiko-risiko yang dihadapi, baik risiko internal maupun risiko eksternal Bank. Selain itu, Bank juga perlu menyelenggarakan praktek tata kelola perusahaan yang sehat (good corporate governance) yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Sebagai upaya merespon kondisi tersebut, Bank telah menerapkan kebijakan manajemen risiko yang bertujuan memastikan bahwa risiko-risiko yang timbul dalam aktivitas bisnisnya telah teridentifikasi, terukur, dikelola dengan baik dan dilaporkan secara tepat waktu. Dalam pelaksanaan manajemen risiko maupun pelaksanaan good corporate governance, Bank senantiasa berpedoman pada ketentuan-ketentuan yang ada seperti Peraturan Bank Indonesia dan Surat Edaran Bank Indonesia tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum maupun ketentuan terkait implementasi good corporate governance. Bank telah mengelola 8 (delapan) jenis risiko sesuai ketentuan Bank Indonesia yaitu risiko kredit, risiko likuiditas, risiko pasar, risiko operasional, risiko kepatuhan, risiko hukum, risiko reputasi dan risiko strategik. Penerapan manajemen risiko pada Bank juga mencakup pengelolaan risiko produk dan aktivitas baru. Penerapan manajemen risiko pada Bank merupakan suatu proses yang meliputi kegiatan identifikasi, pengukuran, pengendalian dan pemantauan risiko, yang mencakup hal-hal sebagai berikut: •
Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi; Pengawasan aktif Dewan Komisaris, berupa pengawasan atas kebijakan operasional bank secara umum, seperti pelaksanaan GCG, penentuan strategi, pengendalian intern, kepatuhan, investasi, target kinerja, dan manajemen risiko. Dalam menjalankan fungsi pengawasan,Dewan Komisaris dapat melakukan komunikasi langsung dengan Dewan Direksi. Keputusan kredit kepada pihak terkait serta kredit untuk di atas nominal tertentu, memerlukan persetujuan dari anggota Dewan Komisaris.
In the event of risk management execution and good corporate governace, the Bank always orients itself to the existing regulations, such as Bank Indonesia Regulations and Circular Letter of Bank Indonesia regarding the Risk Management Implementation Guidance for General Banks, as well as to stipulations related to the implementation of good corporate governance. The Banks has managed 8 (eight) types of risks compliant to the Bank Indonesia Regulation, which are as follows: credit risk, liquidity risk, market risk, operational risk, compliance risk, legal risk, reputation risk and strategic risk. The application of Bank’s risk management also encompassed the produk risk management and new activities. The implementation of Bank’s risk management is a process which covers identification, measurement, control and monitoring of risks, which incorporated aspects as follows: • The Board of Commissioners and Directors active supervisory Active supervisory by the Board of Commissioner are in the form of general bank operational supervisory such as the GCG implementation, strategic decision, internal control, compliance, investment, performance target, and risk management. The Board of Commissioners can directly communicate with the Board of Directors upon executing its supervisory function. The decision regarding the credit disbursement towards related parties above certain nominal requires the approval from the Board of Commissioners.
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
78
Pengawasan berkala dari Direksi dan Dewan Komisaris atas seluruh aktivitas yang memiliki resiko maupun potensi risiko di masa mendatang dilakukan setiap triwulan dalam Rapat Komite Pemantau Risiko.
Active supervisory from the Board of Directors is conducted through the meeting in which diverse operational problems are discussed, such as: Marketing, Branches and Supporting Branches, Legal & Remedial, Internal Audit Unit (SKAI) findings discussions, Inter-division meeting, ALCO, and Risk Management Committee. Moreover, the Board of Directors area also actively participates upon reviewing the Bank’s policies and procedures, as well to the Bank’s business plan achievement evaluations. The decision over credit disbursement is made in the credit committee meeting. Routine supervisory ftom the Board of Directors and Board of Commissioners to the overall activities which bear risks or risk potentials in the future is conducted every quarter in the Risk Supervisory Committee Meeting.
Kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit; Bank menyusun kebijakan dan penetapan limit yang memadai sesuai dengan strategi bisnis dan ukuran bank. Sesuai dengan perkembangan bisnis ataupun ketentuan, Bank dapat melakukan perubahan sesuai dengan kebutuhan.
• The acceptable policies, procedures, and limit authorization; The Bank set its policies and sufficient limit authorization in accordance to the business strategy and bank size. In line with the business development or the regulations, the Bank can modify it if deemed as necessary.
Kebijakan dan prosedur pengelolaan risiko mencakup antara lain; produk/transaksi yang mengandung risiko, penetapan limit, penetapan tugas, wewenang dan tanggung jawab masing-masing bagian, sistem pelaporan dan dokumentasi, serta sistem pengendalian internal.
The policy and procedure over risk management is covering among others; product/transaction which contains risk, limit authorization, establishment of task, authority and responsibility to each divisions, reporting system, and internal control system.
Disamping itu sejalan dengan adanya perubahan peraturan dan / atau adanya peraturan baru, Bank telah melakukan penyempurnaan dan melengkapi kebijakan dan prosedur yang ada.
Additionally, along with the change in regulations and/or the development of new regulations, the Bank has perfecting and completing its existing policies and procedures.
Bank telah menetapkan limit transaksi antar bank berupa money market dan foreign exchange limit. Sedangkan limit transaksi lainnya seperti legal lending limit / BMPK, Posisi Devisa Netto, serta batasan lainnya ditetapkan sesuai ketentuan yang berlaku.
The Bank has set its inter-bank transaction limit in the form of money market and foreign exchange limit. Meanwhile, the other transactions such as legal lending limit/BMPK, Net Operating Income, as well to other limitation which established according to the applicable regulations. • The sufficiency of identification process, measurement, monitoring, and risk management and the risk management information system; The identification and measurement process The identification and risk measurement process over the whole investment of funds through credit disbursement and inter-bank lending conducted through a process of credit analysis and debtor credit rating confirmation. Towards other banking operational activities, the Bank is always conducted risk identification and measurement.
Pengawasan aktif oleh Direksi dilakukan melalui rapat-rapat yang membahas pelbagai masalah operasional seperti : Marketing, Cabang dan Cabang Pembantu, Legal & Remedial, pembahasan temuan SKAI, rapat antar Divisi, ALCO, dan Komite Manajemen Risiko. Disamping itu Direksi juga aktif dalam mereview kebijakan dan prosedur kerja Bank, serta evaluasi atas pencapaian rencana bisnis Bank. Proses keputusan pemberian kredit diputuskan dalam rapat komite kredit.
•
•
•
Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko serta sistem informasi manajemen risiko; Proses identifikasi dan pengukuran Proses identifikasi dan pengukuran risiko atas seluruh aktivitas penanaman dana pada pemberian kredit dan penempatan dana antar Bank dilakukan melalui suatu proses analisa kredit dan penetapan peringkat debitur (credit rating). Atas aktivitas operasional perbankan lainnya Bank selalu melakukan identifikasi dan pengukuran resiko. Pengukuran risiko kredit dan operasional dilaporkan setiap bulan dan selanjutnya dibuatkan penyusunan profil risiko. Proses pemantauan risiko Pemantauan atas eksposur risiko dilakukan oleh satuan kerja yang independen atas unit pengambil risiko yaitu Divisi Manajemen Risiko, Satuan Kerja Audit Intern, dan Divisi Kepatuhan dan Komite ALCO. Sistem Informasi Manajemen Hingga saat ini Sistem informasi manajemen belum bersifat fully integrated, dimana setiap divisi terkait harus mengirimkan laporan secara parsial per divisi. Namun demikian, hingga saat ini pihak Manajemen serta unit kerja yang berkepentingan atas pelaporan menerima laporan secara rutin dan relatif tepat waktu. Sistem pengendalian intern yang menyeluruh. Struktur organisasi Bank memisahan fungsi antara unit kerja operasional dengan yang unit kerja pengendalian. Bank juga memiliki nilai-nilai perusahaan (corporate value) yang telah dikomunikasikan kepada individu organisasi.
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
Risk Monitoring Process Risk exposure monitoring is conducted by a working group which independent towards the risk taker units which are: the Risk Management Division, Internal Audit Unit, Compliance Division and ALCO Committee. Information Management System Up to now, the information management system has yet to become fully intergrated, in which each related division has to partially send its report per division. However, until now, the management and other work unit which concerned to the aforementioned report are continue to receive the report in a routine and timely manner. •
Thorough Internal Control System. The Bank organizational structure is separating the function of operational working unit with the control unit. The Bank also has corporate value which already communicated to the individual within the organization.
79
Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) telah melaksanakan pemeriksaan atas semua transaksi, serta laporan-laporan pemeriksaan atas kinerja dari baik unit operasional maupun unit pengendalian.
The Internal Audit Unit (SKAI) has conducted the inspection against all transactions, and performance reports of both the operational unit and the control unit.
Setiap hasil audit didokumentasikan dan dimonitor tindak lanjutnya. Hasil tindak lanjut tersebut akan disampaikan kepada Manajemen dan dievaluasi untuk menilai sistem pengendalian intern suatu unit kerja/divisi. Kinerja SKAI akan dievaluasi oleh Komite Audit dan dilaporkan kepada Dewan Komisaris.
Every audit result is documented and the follow up is monitored. The result from the foll up will be submit to the management and evaluated to assess a unit internal control system. The performance of the Internal Audit Unit (SKAI) will then be submitted to the Audit Committee and the Board of Commissioners. To guarantee the obedience and compliance towards all formal regulations, policies, and Bank’s internal procedures, the Directors and Compliance Division has ran its infringement preventive function as well conducted socialization towards Bank’s internal and external regulations.
Untuk menjamin ketaatan serta kepatuhan atas segala ketentuan formal, kebijakan, dan prosedur internal Bank, Direktur dan Divisi Kepatuhan telah menjalankan fungsi pencegahan pelanggaran serta melakukan sosialisasi terhadap ketentuan internal maupun eksternal Bank. Selama ini pelaksanaan pemenuhan komitmen kepada Bank Indonesia, secara umum dapat dipenuhi sesuai dengan batas waktu yang diperjanjikan dengan Bank Indonesia.
All this time, the commitment to Bank Indonesia can generally be met according to the agreed deadlines with Bank Indonesia.
Bank memiliki Komite Manajemen Risiko dan juga telah membentuk Satuan Kerja Manajemen Risiko yang independen terhadap Satuan Kerja Operasional maupun Satuan Kerja Audit Intern (SKAI). Pengelolaan risiko dapat dilakukan secara terpadu, terarah, terkoordinir dan berkesinambungan. Pengelolaan resiko dilakukan pula atas rencana produk/ aktivitas baru yang akan dilakukan.
The Bank owns a Risk Management Committee and a Risk Management Unit which are independent towards the operational unit as well to the Internal Audit Unit (SKAI). The risk management can be performed in an integrated, focused, coordinated and sustainable. Risk management has also been conducted on the proposed product / new activities that will be performed.
Untuk memantau efektifitas pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko, Bank membentuk Komite Pemantau Risiko yang bertanggung jawab secara langsung kepada Dewan Komisaris. Selama periode Januari sampai dengan 31 Desember 2013, Komite Pemantau Risiko telah melaksanakan rapat sebanyak 7 (tujuh) kali.
To monitor the effectiveness of the Risk Management Committee and the Risk Management Unit, the Bank formed a Risk Monitoring Committee responsible directly to the Board of Commissioners. During the period of January to December 31, 2013, the Risk Monitoring Committee has held 7 (seven) meetings.
Profil Risiko Dalam penyusunan profil risiko, Bank secara garis besar memetakan aktivitas yang memiliki risiko maupun potensi risiko yang dapat mengganggu kelangsungan bisnis Bank.
Risk Profile In the preparation of the risk profile, the Bank has outlined and mapping all activities which bears risks or risk potentials which could disrupt the Bank’s business performance.
Penilaian jenis risiko merupakan kombinasi dari risiko-risiko yang melekat pada setiap aktivitas fungsional (inherent risk) dan sistem pengendalian risiko.
The risk type assessment is a combination of risks which inherent to every functional activities and risk management system.
Penilaian profil risiko dilakukan oleh Bank terhadap 8 (delapan) risiko, yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategik dan risiko kepatuhan yang terdapat pada aktivitas fungsional bank yang memiliki potensi kerugian bagi bank.
The risk profile assessment is conducted towards 8 (eight) risks by the Bank, namely credit risk, market risk, liquidity risk, operational risk, legal risk, reputation risk, strategic risk and compliance risk which integral to the Bank’s functional activities which sustain loss potentials to the Bank.
Peringkat risiko dikelompokkan ke dalam 5 (lima) kategori, yakni “Low, Low to Moderate, Moderate, Moderate to High, High.” Penilaian perjenis risiko dilakukan terhadap risiko inheren dan terhadap kualitas penerapan Manajemen Risiko.
The rank of risk is grouped into 5 (five) categories, such as: “Low, Low to Moderate, Moderate, Moderate to High and High.” The assessment of each type of risk is conducted towards inherent risk and towards the quality of the Risk Management implementation.
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
80
Ringkasan Penilaian Profil Risiko (31 Des 2013) The Risk Profile Assessment Summary (Dec 31st, 2013) No
Jenis Risiko / Types of Risk
Penilaian/ Assessment Per 31-12-2013 Tingkat Risiko / Risk Level
1
Kredit (Credit)
Moderate
2
Pasar (Market)
Low to Moderate
3
Likuiditas (Liquidity)
Low to Moderate
4
Operasional (Operational)
Low to Moderate
5
Hukum (Legal)
Low to Moderate
6
Reputasi (Reputation)
Low to Moderate
7
Strategik (Strategic)
Low to Moderate
8
Kepatuhan (Compliance)
Moderate
Predikat Risiko Bank Secara Keseluruhan/ Overall Bank Risk Predicate
Low to Moderate
Penilaian profil risiko Bank secara keseluruhan berdasarkan self assessment per 31 Desember 2013 berada pada Tingkat Komposit 2 dengan hasil penilaian risiko Low To Moderate.
The overall Bank’s risk profile based on the self assessment per December 31st 2013 was at the Composite Level 2 with a Low to Moderate result.
1. Risiko Kredit Risiko kredit timbul dari kemungkinan kegagalan counterparty dalam memenuhi liabilitasnya kepada Bank. Dalam pengelolaan risiko kredit ini, kebijakan perkreditan Bank dirumuskan sejalan dengan fungsi Bank sebagai lembaga intermediasi. Dalam menyalurkan kredit, Bank membuat keputusan berlandaskan pada prinsip kehati-hatian sebagaimana digariskan oleh Bank Indonesia maupun kebijakan yang dirumuskan manajemen bank. Selain itu, pengelolaan risiko kredit juga dilakukan antara lain melalui diversifikasi risiko kredit dan portofolio (segmen usaha / sektor industri debitur), pemantauan terhadap kualitas aset produktif dan peningkatan aktivitas remedial serta kecukupan pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai.
1. Credit Risk The Credit risk arises from the possibility of failure of counterparty to meet its liabilities to the Bank. In the management of credit risk, the Bank’s credit policies are formulated in line with the Bank’s function as an intermediary institution. In its credit lending, the Bank based its decision on the prudent principle as outlined by Bank Indonesia and policies formulated by the Bank’s management. In addition, credit risk management is also conducted through the diversification of credit risk and portfolio (business segment / industry sector debtors), monitoring of the quality of earning assets and an increase in remedial activities and the adequacy of provision for the impairment of losses.
Pengelolaan kredit Bank diarahkan untuk melakukan ekspansi kredit dan mengelola kualitas setiap kredit sejak saat diberikan sampai dengan dilunasi untuk mencegah kredit tersebut menjadi Non Performing Loan (NPL). Pengelolaan kredit yang efektif dapat meminimalkan kerugian dan mengoptimalkan penggunaan modal yang dialokasikan untuk risiko kredit.
The Bank’s credit management is geared for credit expansion and to manage the quality of any loan since the disbursement until the final payment to prevent the respective loans to transform into nonperforming loans (NPLs). Effective credit management can be use to minimize losses and optimize capital usage which allocated to credit risk.
Bank telah memiliki kebijakan dan pedoman tertulis terkait dengan kegiatan perkreditan yang antara lain, mengatur prosedur analisa kredit, persetujuan kredit, pencatatan dan pengawasan kredit, dan restrukturisasi kredit. Kebijakan dan prosedur tersebut dikaji secara berkala untuk disesuaikan dengan ukuran dan kompleksitas bisnis Bank.
The Bank has written policies and guidelines related to lending activities which include regulating the procedure of credit analysis, credit approval, registration and supervision of credit, and debt restructuring. Policies and procedures are reviewed at regular basis to conform the size and complexity of the Bank‘s business.
Perseroan mengukur dan memantau risiko untuk setiap debitur baik secara individual, sektor ekonomi maupun seluruh portofolio kredit dengan menerapkan four eyes principle secara konsisten. Perseroan juga telah menerapkan standar dan prosedur untuk mendukung terciptanya suatu proses pemberian kredit yang mempertimbangkan risiko dan perolehan hasil. Perseroan senantiasa melakukan pemantauan terhadap perkembangan risiko portofolio kredit melalui laporan Profil Risiko Kredit yang disusun secara bulanan yang merupakan penilaian komposit dari Risiko Inheren dan Kualitas Penerapan Manajemen
The Company measures and monitors risk for each debtor either individually, or the entire economic sector loan portfolio by implementing the four eyes principle consistently. The Company has also implemented standards and procedures to support the creation of a process that considers credit risk and reward results.
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
The Company continues to monitor the development of portfolio credit risk via credit risk profile report is compiled on a monthly basis which is a composite assessment of inherent risk and the quality of risk management, where it is specifically stipulated by Bank
81
Risiko, dimana hal ini secara khusus diatur oleh Bank Indonesia. Parameter penilaian yang digunakan dalam Profil Risiko Kredit antara lain adalah konsentrasi pemberian kredit berdasarkan sektor ekonomi tertentu, kualitas kredit bermasalah, konsentrasi pembelian surat berharga, kecukupan cadangan dan agunan.
Indonesia. Parameters used in the assessment include credit risk profile is the concentration of credit by a particular economic sector, the quality of non-performing loans, the concentration of purchasing securities, the adequacy of reserves and collateral.
Penilaian Resiko Kredit PT Bank of India Indonesia Tbk. Peringkat risiko kredit Bank secara komposit dinilai ” Moderate,” disebabkan oleh peringkat risiko inheren “Moderate” serta kualitas penerapan manajemen risiko yang dinilai “Fair.” Peringkat risiko inheren “Low to Moderate” disebabkan antara lain oleh konsentrasi kredit yang relatif tinggi namun di sisi lain rasio NPL (gross) dan rasio kredit kualitas rendah memiliki predikat “Low.”
PT Bank of India Indonesia Tbk Credit Risk Assessment The Bank credit risk composite ratings is rated “Moderate,” due to the inherent risk rating “Moderate” as well as the quality of risk management which being considered “Fair.” Inherent risk rating rated “Low to Moderate,” caused by the relatively high concentrations of credit but on the other hand, NPL ratio (gross) and the ratio of low quality credits has the ratings of “low.”
Strategi penyediaan dana dinilai baik, namun kondisi ekonomi Indonesia ke depan masih dinilai moderate karena disebabkan oleh ketidakpastian dan keterkaitan atas pemulihan ekonomi dunia serta kebijakan tapering lebih lanjut yang akan diambil oleh Bank Sentral Amerika Serikat. Selain itu, kebijakan yang ditempuh oleh pemerintah untuk mendorong pertumbuhan investasi dan pertumbuhan ekspor dinilai masih kurang memadai.
Provision of funds is considered well, but the condition of the Indonesian economy which rated as moderate caused by the uncertainty and high correlation with the global economic recovery and further tapering policy to be taken by the US Central Bank. In addition, the policies adopted by the government to encourage the growth of investment and exports are still considered inadequate.
Sisi kualitas penerapan manajemen risiko dinilai “Fair,” antara lain disebabkan karena Bank telah memiliki strategi, kebijakan dan prosedur pengelolaan risiko untuk mengurangi risiko inheren.
The quality of risk management implementation was rated “Fair,” partly because the Bank has strategies, risk management policies and procedures to reduce the inherent risks.
Masih terdapat sejumlah kelemahan antara lain terkait implementasi PSAK 50/55, dimana Bank dinilai belum memenuhi ketentuan perhitungan amortisasi biaya perolehan kredit dengan menggunakan suku bunga efektif dan pengakuan accrued interest. Hal tersebut akan mempengaruhi akurasi penyajian data perkreditan di dalam Neraca dan Laporan Laba Rugi.
Still there are a number of weaknesses, among others, related to the implementation of PSAK 50/55 where the bank is deemed yet to comply with the amortization of loan acquisition cost calculations using the effective interest rate and the recognition of accrued interest. This will affect the accuracy of loans data presentation in the Balance Sheet and Profit and Loss.
Selain itu, penentuan kualitas kredit belum sepenuhnya dilakukan secara terotomatisasi dan masih terdapatnya intervensi secara manual.
In addition, the determination of credit quality has not been fully automated and manual intervention is still present.
2. Risiko Likuiditas Risiko likuiditas merupakan suatu ketidakmampuan untuk mengakomodasikan liabilitas jatuh tempo dan penarikan, serta pembiayaan pertumbuhan aset keuangan untuk memenuhi kewajiban pada tingkat harga pasar yang layak. Pengelolaan likuiditas meliputi pemeliharaan likuiditas pada tingkat yang cukup untuk memenuhi liabilitas-liabilitas yang jatuh tempo disuatu waktu, dan juga melalui Asset and Liability Committee (ALCO) yang mengawasi posisi dan kondisi laporan posisi keuangan Bank sehubungan dengan kondisi pasar melalui rapat-rapat bulanannya dalam menentukan strategi optimal untuk pengelolaan resiko. Bank mengukur dan memantau risiko likuiditas melalui analisis terhadap konsentrasi aset dan liabilitas, transaksi rekening administrasi, serta kemampuan akses pada sumber-sumber pendanaan. Bank juga memantau risiko likuiditas dengan memantau gap likuiditas Bank yang jatuh tempo berikut rasio-rasio likuiditas.
2. Liquidity Risk Liquidity risk is the inability to accommodate maturing liabilities and withdrawals, as well as financing the growth of financial assets to meet obligations at a reasonable market price level. Liquidity management includes maintaining liquidity at a level sufficient to meet the maturing liabilities in time, and also through the Asset and Liability Committee (ALCO), which oversees the position and condition of the Bank’s financial statements with respect to the market conditions through monthly meetings which determinines the optimum strategy for risk management.
Penilaian Resiko Likuiditas PT Bank of India Indonesia Tbk. Risiko Likuiditas secara komposit dinilai ”Low to Moderate” dikarenakan risiko inheren dinilai “Low to Moderate” dan Kualitas Penerapan Manajemen Risiko Likuiditas dinilai “Satisfactory.”
PT Bank of India Indonesia Tbk. Liquidity Risk Assessment Liquidity risk composite rating is rated “Low to Moderate,” due to the inherent risks which rated “Low to Moderate.” The quality of liquidity risk management is rated “Satisfactory.”
Peringkat risiko inheren dinilai “Low to Moderate” dikarenakan antara lain oleh beberapa perbandingan seperti rasio aset likuid primer dan sekunder terhadap pendanaan non inti, aset likuid primer dan sekunder terhadap pendanaan non inti jangka pendek, serta pendanaan non inti terhadap total pendanaan, kesemuanya dinilai “High.” Konsentrasi aset dan kewajiban Bank dinilai ”Moderate.“ Namun di sisi lainnya, resiko Bank pada ketergantungan pendanaan dinilai “Low,” yang dikarenakan rasio Net Cash Out Flow Bank terhadap
Inherent risk rating is rated “Low to Moderate” owing to several comparisons such as the ratio of primary and secondary liquid assets to the non-core funding, primary and secondary liquid assets to short-term non-core funding, as well as non- core funding to total funding, all of which are rated “High.” The Bank’s concentration of assets and liabilities were rated as “Moderate.” But on the other hand, the risk of the Bank’s funding dependence was rated “Low,” which was due to the Bank’s ratio of Net Cash Out Flow to Third Party Funds which is above 9%, and
Bank measures and monitors liquidity risk through an analysis towards the concentration of assets and liabilities, the transaction of administrative account, as well as the ability to access sources of funding. Bank monitors liquidity risk by monitoring the Bank’s maturing liquidity gap as well to the liquidity ratios.
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
82
Dana Pihak Ketiga berada di atas angka 9% dan akses bank terhadap sumber-sumber pendanaan dinilai sangat baik karena ditunjang dengan nama Bank of India selaku ultimate shareholder yang memiliki kemampuan finansial yang kuat. Kualitas Penerapan Manajemen Risiko dinilai “Satisfactory”, Manajemen dinilai cukup aktif dalam memantau perkembangan risiko likuiditas melalui pelbagai media pengawasan. Divisi Manajemen Risiko juga melakukan stress test secara berkala terkait dengan pemantauan risiko likuiditas Bank.
banks access to funding resources is considered very good because it is supported by the Bank of India as the ultimate shareholder who possess strong financial capability. The quality of the risk management is rated “Satisfactory,” Management considered quite active in monitoring the development of liquidity risk through various media. Risk Management Division also conducts periodic stress tests related to the monitoring of liquidity risk.
3. Risiko Pasar Risiko pasar adalah potensi timbulnya kerugian yang diakibatkan oleh gejolak pasar, seperti perubahan tingkat suku bunga dan nilai tukar valuta asing. Risiko pasar dikelola dalam batas risiko secara menyeluruh. Seluruh aktivitas perdagangan sehubungan dengan pertukaran mata uang asing, derivatif, dan pasar uang dipantau tiap hari dan dikaji dengan basis mark to market sesuai limit yang telah ditetapkan.
3. Market Risk Market risk is the potential loss caused by market volatility, such as changes in interest rates and foreign exchange rates. Market risk is managed within the overall risk limit. All activities in connection with the trading of foreign exchange, derivatives and money markets are monitored and assessed daily with a mark to market basis in accordance with the established limits.
Risiko pasar dalam hal ini dibagi menjadi dua bagian: a. Risiko Nilai Tukar Risiko nilai tukar merupakan risiko yang timbul dari transaksi valuta asing baik dari posisi laporan posisi keuangan maupun dari sisi off the statement of financial position.
Risiko pasar dalam hal ini dibagi menjadi dua bagian: a. Exchange Rate Risk Exchange rate risk is the risk arising from foreign exchange transactions either on or off the statement of financial position.
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 5/13/PBI/2003 tanggal 17 Juli 2003 dan perubahannya, Peraturan Bank Indonesia No. 6/20/PBI/2004 tanggal 15 Juli 2004, No. 7/37/ PBI/2005 tanggal 30 September 2005 dan No. 12/10/ PBI/2010 tanggal 1 Juli 2010, bank-bank diwajibkan untuk memelihara posisi devisa netonya setinggi-tingginya 20% dari modal. Berdasarkan pedoman Bank Indonesia, “posisi devisa neto” merupakan penjumlahan dari nilai mutlak atas selisih bersih aset dan liabilitas untuk setiap mata uang asing dan selisih bersih tagihan dan liabilitas, berupa komitmen dan kontinjensi di rekening administratif untuk setiap mata uang, yang semuanya dinyatakan dalam Rupiah.
Based on Bank Indonesia Regulation No. 5/13/2003 dated July 17, 2003 and amendments thereto, Bank Indonesia Regulation No. 6/20/PBI/2004 dated July 15, 2004, No. 7/37/PBI/2005 September 30, 2005 and No. 12/10/PBI/2010 dated July 1, 2010, banks are required to maintain the net open position as high as 20% from the capital. Based on Bank Indonesia guidelines, “the net open position” is the sum of the absolute value of the net differences between assets and liabilities for each foreign currency and the net difference between the bill and liabilities, in the form of commitments and contingencies on the administrative account for each currency, which are all expressed in Rupiah.
b. Risiko Suku Bunga Untuk memperkecil dampak perubahan risiko suku bunga terhadap pendapatan Bank, Bank mencoba mengurangi gap antara aset dan liabilitas yang sensitif terhadap suku bunga. Apabila terjadi perubahan suku bunga secara parallel, maka aset dan liabilitas Bank tidak terekspos risiko suku bunga yang besar.
b. Interest Rate Risk To minimize the impact of changes in interest rate risk on the Bank’s income, the Bank tried to reduce the gap between assets and liabilities which are sensitive to interest rates. So that If there is a change of interest rates in a parallel fashion, the Bank’s assets and liabilities are not exposed to a great interest rate risk.
Analisa sensitifitas suku bunga diukur dengan kemampuan ekses modal Bank untuk menyerap potential loss dari perubahan suku bunga, yaitu dengan cara membuat asumsi perubahan / fluktuasi suku bunga. Fluktuasi suku bunga dipilih mana yang lebih tinggi antara asumsi fluktuasi masing-masing suku bunga laporan posisi keuangan rupiah dan laporan posisi keuangan valas atau fluktuasi berdasarkan data historis selama setahun kebelakang.
Interest rate sensitivity analysis is measured by the ability of Bank’s excess capital to absorb potential losses from changes in interest rates, by making assumption changes / fluctuations in interest rates. A fluctuation in interest rates is then chose whichever is higher between each assuming interest rate fluctuation in Rupiah and Foreign Exchange balance sheet, or based on historical data during a year backward.
Penilaian Resiko Pasar PT Bank of India Indonesia Tbk. Peringkat Risiko Pasar secara komposit dinilai “Low to Moderate,” yakni dikarenakan Risiko Inheren dinilai “Low to Moderate” dan Kualitas Penerapan Manajemen Risiko dinilai “Fair.”
PT Bank of India Indonesia Tbk. Market Risk Assessment Market risk composite rating is rated “Low to Moderate,” which is due to the “Low to Moderate” rating of the Inherent Risk, and the quality of risk management which rated “Fair.”
Risiko inheren dinilai “Low to Moderate” dikarenakan oleh risiko pada posisi neraca dan rekening administratif memiliki rating “Low to Moderate.” Aktivitas bisnis bank terkait dengan trading dan posisi pasar dinilai masih relatif rendah.
Inherent risk rated “Low to Moderate” because of the risk on balance sheet and off balance sheet position has a rating of “Low to Moderate.” Business activity related to the bank’s trading and market position is still considered relatively low.
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
83
Berdasarkan hasil stress test, kemampuan bank untuk meng-cover potensial loss akibat fluktuasi suku bunga dan nilai tukar dinilai “Low to Moderate,” telah meningkat apabila dibandingkan dengan hasil stress test periode Juni 2013 yang dinilai “Low.” Kualitas Penerapan Manajemen Risiko dinilai “Fair” antara lain dikarenakan oleh Manajemen yang dinilai cukup aktif dalam memantau perkembangan risiko pasar.
Based on the results of stress tests, the Bank’s ability to cover potential losses due to fluctuations in interest rates and the exchange rates was rated “Low to Moderate,” has already increased when compared with the results of the stress test in the period of June 2013 which was rated “Low.” The quality of risk management is rated “Fair,” among others, due to active management roles in monitoring the development of the market risk.
4. Risiko Operasional Risiko operasional merupakan peluang kerugian yang disebabkan adanya kegagalan proses, kelemahan sistem atau personil, kelalaian, kejahatan, kombinasi faktor diatas maupun karena faktor yang tidak selalu berada dibawah kendali Bank. Dalam pengelolaan risiko operasional, masing- masing unit usaha bertanggung jawab untuk risiko yang terjadi pada kegiatan operasional sehari-hari dengan mengacu pada kebijakan dan prosedur, pengendalian dan pengawasan rutin. Selain itu, pengelolaan risiko operasional juga meliputi hal-hal yang terkait dengan pengembangan produk, sistem, sumber daya manusia dan prinsip “know your customer” sebagai aspek pencegahan terhadap kemungkinan adanya hal-hal yang tidak diinginkan.
4. Risiko Operasional Risiko operasional merupakan peluang kerugian yang disebabkan adanya kegagalan proses, kelemahan sistem atau personil, kelalaian, kejahatan, kombinasi faktor diatas maupun karena faktor yang tidak selalu berada dibawah kendali Bank. Dalam pengelolaan risiko operasional, masing- masing unit usaha bertanggung jawab untuk risiko yang terjadi pada kegiatan operasional sehari-hari dengan mengacu pada kebijakan dan prosedur, pengendalian dan pengawasan rutin. Selain itu, pengelolaan risiko operasional juga meliputi hal-hal yang terkait dengan pengembangan produk, sistem, sumber daya manusia dan prinsip “know your customer” sebagai aspek pencegahan terhadap kemungkinan adanya hal-hal yang tidak diinginkan.
Untuk meminimalisasi risiko operasional yang timbul, Bank telah meningkatkan fungsi kontrol dalam pemrosesan transaksi yang dilakukan antara lain dengan cara menerapkan prosedur yang menjamin ketepatan waktu penyelesaian transaksi, melakukan penyesuaian metode akuntansi terhadap standar yang berlaku, memelihara dokumen dan arsip secara tertib, mengamankan akses terhadap aset, data dan aset dalam kustodian melalui penggunaan password dan menerapkan prinsip mengenal nasabah.
Untuk meminimalisasi risiko operasional yang timbul, Bank telah meningkatkan fungsi kontrol dalam pemrosesan transaksi yang dilakukan antara lain dengan cara menerapkan prosedur yang menjamin ketepatan waktu penyelesaian transaksi, melakukan penyesuaian metode akuntansi terhadap standar yang berlaku, memelihara dokumen dan arsip secara tertib, mengamankan akses terhadap aset, data dan aset dalam kustodian melalui penggunaan password dan menerapkan prinsip mengenal nasabah.
Minimalisasi risiko operasional dari segi sumber daya manusia dilakukan dengan memperbanyak intensitas pelatihan dan sosialisasi yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan awareness setiap individu dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.
Minimalisasi risiko operasional dari segi sumber daya manusia dilakukan dengan memperbanyak intensitas pelatihan dan sosialisasi yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan awareness setiap individu dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.
Penilaian Resiko Operasional PT Bank of India Indonesia Tbk. Secara komposit dinilai ”Low to Moderate”, karena risiko inheren dinilai “Low to Moderate” dan kualitas penerapan manajemen risiko operasional dinilai “Fair.” Risiko inheren dinilai “Low to Moderate” dikarenakan kompleksitas bisnis Bank dinilai relatif rendah, jumlah AYDA yang dimiliki Bank seluruhnya berada di bawah 1 tahun, tidak ada fraud yang terjadi sepanjang tahun 2013, nilai kerugian risiko operasional yang berasal dari denda-denda dinilai relatif rendah apabila dibandingkan dengan beban modal risiko operasional dari rata-rata gross income Bank selama 3 tahun terakhir.
PT Bank of India Indonesia Tbk. Operational Risk Assessment In composite rated “Low to Moderate,” because of the inherent risk is rated “Low to Moderate” and the quality of operational risk management were rated as “Fair.” Inherent risk is rated “Low to Moderate” because of the complexity of the Bank’s business have been relatively low, the number of repossessed assets wholly owned by the Bank are all under 1 year, no fraud that occurred during the year 2013, the value of operational risk losses stemming from fines is relatively low when compared to the operational risk capital charges of the Bank’s average gross income for the last 3 years.
Rasio turn over karyawan dinilai cukup tinggi namun biaya training karyawan sampai dengan posisi 31 Desember 2013 telah melebihi angka 5% dari total biaya tenaga kerja. Bank melakukan penambahan sejumlah karyawan operasional untuk kantor Cabang dan Capem sehingga tidak terdapat perangkapan jabatan yang berpotensi menimbulkan fraud.
Employee turnover ratio was considered quite high but the cost of training the employees up to the position of December 31, 2013 has exceeded the total labor costs by 5%. The Bank has made additional number of operational employees for branch offices and supporting branches, so there will not be a dual-role position which can potentially induce fraud.
Dalam hal teknologi informasi dan Infrastruktur pendukung, dinilai masih dalam peringkat sedang, masih dibutuhkan sejumlah biaya yang cukup besar untuk melakukan upgrading sistem core banking yang digunakan.
In terms of information technology and supporting infrastructures, still considered in the moderate ranking,and required a considerable cost for upgrading the core banking system used.
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
84
Kualitas Penerapan Manajemen Risiko dinilai “Fair” antara lain dikarenakan oleh Bank kini telah memiliki seorang Direktur Operasional yang khusus untuk menangani urusan operasional. Bank merekrut beberapa SDM untuk mengisi pos-pos strategis yang masih kosong dalam rangka untuk mengurangi kesalahan manusia akibat kerja rangkap.
The quality of operational risk management is rated “Fair,” among others, due to the Bank now has a Director of Operations who is specifically handling operational matters. The Bank recruited several human resources to fill strategic posts which were still vacant in order to reduce human errors due to dual-role work.
Berdasarkan hasil analisis kebutuhan karyawan, per posisi 31 Desember 2013, jumlah karyawan yang dibutuhkan hanya tinggal sebanyak 4 orang. Hingga saat ini belum terdapat kebijakan untuk melalukan rotasi rutin untuk karyawan operasional yang memegang posisi kunci.
Based on the results of the analysis of the needs of employees, as of December 31, 2013, the number of employees needed remain just 4 people. Until now there has not been a policy to pass a routine rotation for operational employees who hold key positions.
5. Risiko Hukum Risiko hukum merupakan risiko yang disebabkan oleh kelemahan sistem yuridis atau oleh adanya gugatan hukum, ketiadaan hukum yang jelas dan mendukung atau adanya kelemahan dalam kontrak, klaim atau agunan. Risiko hukum di Bank dikelola dengan memastikan seluruh aktivitas dan hubungan kegiatan usaha Bank dengan semua pihak telah sesuai dan didasarkan pada aturan dan persyaratan yang dapat melindungi kepentingan Bank dari segi hukum. Bank terus menerus meningkatkan kompetensi karyawan dalam bidang hukum dan meningkatkan sosialisasi nilai-nilai bank sebagai upaya menurunkan risiko.
5. Legal Risk Legal risk is the risk caused by the weakness of the juridical system or by the presence of a law suit, the absence of a clear and supporting legal or a weakness in the contract, claims or collateral. Legal risk in the Bank is managed by ensuring all activities and Bank’s business relationship with all the parties have been appropriate and based on the rules and requirements to protect the interests of the Bank in terms of the law. The Bank is continuously improving the employees’ competencies in the field of law and enhancing socialization of Bank values asand effort to reduce risk.
Berkaitan dengan risiko hukum, Bank memiliki Divisi Legal & Remedial yang bertugas memantau atau mengurangi risiko hukum yang mungkin timbul melalui pengadministrasian dokumentasi hukum yang tertib dan memadai, melakukan prosedur analisis aspek hukum terhadap produk dan aktivitas baru, meyakinkan bahwa transaksi-transaksi telah memenuhi ketentuan aspek hukum dan apabila dibutuhkan, melakukan konsultasi dengan penasihat hukum.
Relating to legal risks, the Bank has a Legal & Remedial division in charge of monitoring or reducing legal risks which may arise through orderly and sufficient administration of the legal documentation, perform analytical procedures on the legal aspects of new products and activities, assuring that transactions have been complied with the applicable law and if necessary, consult with legal counsel.
Penilaian Resiko Hukum PT Bank of India Indonesia Tbk. Risiko Hukum secara komposit dinilai ”Low to Moderate” dikarenakan peringkat risiko inheren dinilai “Low to Moderate” dan kualitas penerapan manajemen risiko hukum dinilai “Satisfactory.”
PT Bank of India Indonesia Tbk. Legal Risk Assessment Legal risk in the composite rated “Low to Moderate” due to the inherent risks which rated “Low to Moderate” and the quality of risk management laws is rated “Satisfactory.”
Peringkat risiko inheren dinilai “Low to Moderate” disebabkan belum terdapat tuntutan yang berkaitan dengan permasalahan hukum yang dapat menimbulkan kerugian signifikan bagi bank.
Inherent risk rating is rated “Low to Moderate” caused by the absence of legal charge in connection to the legal issues whic can cause significant losses for banks.
Sementara itu, dari sisi Kualitas Penerapan Manajemen Risiko dinilai “Satisfactory” antara lain dikarenakan, Bank belum memiliki kebijakan khusus mengenai penanganan pengendalian risiko hukum. Kebijakan pengendalian risiko hukum Bank tertuang dalam kebijakan dan prosedur operasional untuk masing-masing produk. Pihak Manajemen sangat aktif dalam memantau perkembangan risiko hukum yang terjadi.
Meanwhile, in terms of quality of risk management, the Bank earned the “Satisfactory” rating among others, due to the Bank does not have any specific policies to handles legal risk. The Bank’s legal risk management policies set out in the policies and operating procedures for each product. The management is very active in monitoring the development of the legal risks that may arise.
6. Risiko Strategis Risiko Strategis merupakan Risiko yang disebabkan oleh adanya pengambilan keputusan dan / atau penerapan strategi bank yang tidak tepat atau kegagalan bank dalam merespon perubahanperubahan dari kondisi eksternal. Risiko strategis dikelola oleh Bank setiap akhir tahun untuk penetapan strategi pada awal tahun berikutnya, dengan melibatkan berbagai pihak internal Bank sehingga diharapkan pencapaian strategi bank dapat lebih terfokus dan dipahami oleh setiap key person.
6. Strategic risk Strategic risk is the risk caused by the presence of inappropriate decision making and / or implementation of strategies or bank failure in responding to the changes of external conditions. Strategic risk is managed by the Bank each year end for the determination of the strategy at the beginning of next year, with the involvement of various parties, so that the achievement of the Bank’s internal bank strategy is expected to be more focused and understood by each key person.
Rencana Kerja dan Rencana Strategik yang telah ditetapkan Bank dikomunikasikan kepada pejabat dan pegawai Bank pada setiap jenjang organisasi, dan memantau kemajuan yang dicapai dari realisasi anggaran dan kinerja sesuai dengan yang target yang telah ditetapkan sebelumnya.
Work Plan and Strategic Plan established the Bank is communicated to officers and employees of the Bank at every organization level, and monitor the progress achieved from the budget realization and performance in accordance with the predetermined target.
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
85
Penilaian Resiko Srategis PT Bank of India Indonesia Tbk. Risiko Strategis komposit dinilai ”Low to Moderate” dikarenakan risiko inheren dinilai “Low to Moderate” dan Kualitas Penerapan Manajemen Risiko Strategis dinilai “Fair”.
PT Bank of India Indonesia Tbk. Strategic Risk Assessment Strategic Risk composite rated “Low to Moderate” because of the inherent risks is rated “Low to Moderate,” the quality of strategic risk management is rated “Fair.”
Peringkat risiko inheren dinilai “Low to Moderate” disebabkan antara lain kesesuaian antara strategi dan kondisi lingkungan bisnis yang diambil oleh Bank (risk appetite dan risk tolerance) dinilai “Moderate,” pasar dimana Bank melaksanakan kegiatan usaha dinilai “Low to Moderate” (loyal) dan jumlah kompetitor yang masuk ke pasar ini dinilai tidak banyak. Selain itu, pencapaian rencana bisnis Bank sampai dengan akhir tahun 2013 dinilai baik (Low to Moderate).
Inherent risk rating is rated “Low to Moderate” due to, among others, the suitability between business strategy and environmental conditions are taken by the Bank (the risk appetite and risk tolerance) is rated “Moderate,” the market in which the Bank conducts its business is rated “Low to Moderate” (loyal) and number of competitors coming into the market is considered limited. In addition, the achievement of the Bank’s business plan by the end of 2013 is considered good (Low to Moderate).
Sementara itu, dari sisi Kualitas Penerapan Manajemen Risiko dinilai “Fair” antara lain dikarenakan, pembahasan mengenai pencapaian realisasi rencana bisnis Bank secara komperhensif dilakukan setiap triwulan. Namun Direksi dan Dewan Komisaris dinilai sangat aktif dalam memantau perkembangan risiko Strategis yang terjadi atas Bank.
Meanwhile, in terms of quality from the risk management implementation is rated “Fair,” among others, due to every quarter comprehensive meetings to discuss the realization of the Bank’s business plan. However, the Board of Directors and Board of Commissioners also been considered to be very active in monitoring the development of the strategic risks that may arise from the Bank.
7. Risiko Reputasi Risiko reputasi timbul dari adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha bank atau persepsi negatif mengenai Bank. Risiko Reputasi Bank dikelola dengan memperhatikan keluhan nasabah serta dengan cepat merespon setiap berita yang dapat menimbulkan dampak negatif bagi Bank. Pemberian pelayanan terbaik kepada nasabah, pembentukan unit pengaduan nasabah merupakan upaya yang dilakukan untuk mengendalikan risiko reputasi, Bank berupaya antara lain dengan sesegera mungkin menyelesaikan pengaduan nasabah yang masuk, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar setiap proses terkait transaksi perbankan dapat dilaksanakan secara benar dan tepat waktu.
7. Reputation Risk Reputation risk arising from negative publicity associated with the business of the Bank or negative perception of the Bank. Bank Reputation risk is managed with attention to customer complaints and quickly responds to any news that may have a negative impact for the Bank. Giving the best service to customers, the formation of customer complaints unit was made to control reputation risk, the Bank seeks to resolve customer complaints that come in as soon as possible, as well as improving the quality of human resources so that for every process related to banking transactions can be carried out correctly and on time.
Penilaian Resiko Reputasi PT Bank of India Indonesia Tbk. Risiko reputasi secara komposit dinilai ”Low to Moderate,” relatif sama dengan periode penilaian sebelumnya, yakni Risiko Inheren dinilai “Low to moderate” dan kualitas penerapan manajemen risiko reputasi dinilai “Fair”. Peringkat risiko inheren dinilai “Low to Moderate” dikarenakan antara lain sepanjang tahun 2013 tidak ditemukan adanya publikasi negatif terkait dengan pemberitaan mengenai Bank.
PT Bank of India Indonesia Tbk. Reputation Risk Assessment Reputation risk are composite rated “Low to Moderate,” relatively similar to the previous assessment period, the inherent risk is rated “Low to moderate” and the quality Risk Management Reputation rated “ Fair.” Inherent risk rating is rated “Low to Moderate” because, among others, during the year 2013 there are no negative news publicity associated with the Bank.
Disamping itu, kinerja Bank didukung pula oleh reputasi Bank of India selaku ultimate shareholder yang memiliki reputasi internasional yang baik, dan memiliki kemampuan finansial yang kuat.
In addition, the Bank’s performance is also supported by the Bank of India’s reputation as the ultimate shareholder which has a good international reputation, and a strong financial capability.
Kualitas Penerapan Manajemen Risiko dinilai “Fair” antara lain disebabkan oleh belum sepenuhnya didukung dengan SDM yang memadai dan belum adanya standar penanganan publikasi negatif. Bank telah memiliki unit corporate secretary untuk mengelola risiko reputasi. Manajemen dinilai sangat aktif dalam memantau perkembangan risiko reputasi yang terjadi atas Bank. Secara keseluruhan peringkat profil risiko Bank memiliki karakteristik sebagai berikut :
The quality of risk management is rated “Fair” caused by the Bank is yet to be supported by adequate human resources and the absence of standard in handling negative publicity. The Bank has a corporate unit secretary to manage reputation risk. Management considered being very active in monitoring the development of risk incurred on the Bank’s reputation. In overall, the Bank risk profile ranking has the following characteristics:
•
Berdasarkan aktivitas bisnis, potensi kerugian yang dihadapi bank dari risiko inheren komposit dinilai “low” selama periode waktu tertentu di masa mendatang;
•
Based on the business activities, the potential losses faced by banks from the inherent risks rated “Low” for a specified period in the future;
•
Kualitas penerapan manajemen risiko secara komposit dinilai “Fair” antara lain dikarenakan adanya keterbatasan terutama dalam pelaksanaan risk governance, kecukupan risk management framework, sistem pengendalian risiko, serta dukungan ketersediaan sistem informasi teknologi. Diharapkan tren risiko Bank kedepan semakin lebih baik yaitu dengan cara mengoptimalkan fungsi dari masing-masing aktivitas fungsional dengan terus meningkatkan sistem pengendalian risiko.
•
The quality of risk management in composite is rated “Fair,” among others, mainly due to limitations especially in the implementation of risk governance, the adequacy of risk management framework, risk management system, and availability of information systems technology support. The Bank expects future risk trends are getting better by optimizing the function of each functional activity to continue to improve the risk management system.
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
86
8. Risiko Kepatuhan Risiko kepatuhan adalah Risiko yang disebabkan Bank tidak mematuhi atau tidak memenuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku, antara lain pemenuhan rasio Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum (KPMM), Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), Posisi Devisa Neto (PDN), penerapan tata kelola perusahaan (GCG) dan lainlain, termasuk juga pemenuhan target-target laporan yang harus disampaikan baik ke Bank Indonesia maupun ke institusi pasar modal terkait status Bank sebagai perusahaan terbuka dan tercatat di Bursa Efek Indonesia.
8. Compliance Risk Compliance risk is the risk that occurred if the Bank does not comply or do not met or implement legal and other applicable regulations, including compliance of the Capital Adequacy Ratio (CAR - KPMM), Maximum Lending Limit (BMPK), Net Open Position (PDN), implementation of corporate governance (GCG) and others, including the fulfillment of reports submission to Bank Indonesia and capital market institutions related to its status as a public company and listed on the Indonesia Stock Exchange.
Tidak terpenuhinya ketentuan-ketentuan tersebut membawa risiko bagi Bank antara lain pengenaan sanksi denda dan juga sanksi lainnya terhadap Manajemen Bank. Dalam pelaksanaannya, Direktur Kepatuhan dibantu sepenuhnya oleh Divisi Kepatuhan dalam hal memantau terlaksananya pemenuhan atas peraturanperaturan yang ada, baik internal maupun eksternal.
Unability to comply with these provisions carries a risk for the Bank, among others, the imposition of financial penalties and other sanctions against Bank Management. In practice, Director of Compliance is fully assists by the Compliance Division in monitoring the implementation of the existing regulations compliance, both internal and external.
Penilaian Resiko Kepatuhan PT Bank of India Indonesia Tbk. Secara komposit dinilai ”Moderate”, yakni dikarenakan risiko inheren dinilai “Moderate,” dan Kualitas Penerapan Manajemen Risiko Kepatuhan dinilai “Satisfactory.”
PT Bank of India Indonesia Tbk. Compliance Risk Assessment In composite rated “Moderate,” on account of the inherent risks rated “Moderate,” and risk management and compliance quality was rated “Satisfactory.”
Peringkat risiko inheren “Moderate“ dikarenakan antara lain, jenis dan signifikansi pelanggaran serta frekuensi pelanggaran tergolong “Moderate.“ Terdapat temuan dari Bank Indonesia pada aspek IT per posisi 31 Desember 2010 yang belum ditindak lanjuti. Sementara itu, dari sisi kualitas penerapan Manajemen Risiko dinilai “Satisfactory,” antara lain dikarenakan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direktur Kepatuhan dinilai telah memenuhi unsur GCG dan berjalan secara efektif.
Inherent risk rated “Moderate,” because among others, the type and significance of the offense and the frequency of violations was classified as “Moderate.” There were findings of Bank Indonesia on the IT aspects as per position of December 31, 2010 which have yet to follow up. Meanwhile, in terms of Risk management quality, the Bank was rated “Satisfactory,” due to the duties and responsibilities of the Director of Compliance which judged to have fulfilled the GCG and operates effectively.
Sepanjang tahun 2013, Bank telah melakukan penyempurnaan / revisi terhadap kebijakan dan prosedur yang terkait dengan pengendalian risiko kredit, pedoman umum GCG, kebijakan perhitungan penyisihan aktiva, keanggotaan Komite Manajemen Risiko, pedoman kebijakan dan prosedur program anti pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme.
Throughout the year 2013, the Bank has made improvements / revisions to policies and procedures related to credit risk control, the GCG general guidelines, asset allowance calculation policy, Risk management Committee, policy guidelines and procedures for antimoney laundering and combating the financing of terrorism.
Bank juga telah melakukan penambahan tenaga SDM yang handal untuk mengisi posisi-posisi strategis yang harus ada sesuai peraturan Bank Indonesia mengenai pelaksanaan Good Corporate Governance.
The Bank has also made additional competent personnel to fill strategic positions in accordance with Bank Indonesia’s regulations on the implementation of good corporate governance.
Laporan Profil Risiko Secara berkala Bank melakukan penilaian risiko terhadap kedelapan risiko diatas sebagaimana telah diatur oleh Bank Indonesia. Penilaian risiko dilakukan melalui proses penilaian sendiri (self assessment) untuk menghasilkan profil risiko yang terdiri dari risiko inheren yaitu risiko yang melekat pada aktivitas bank dan sistem pengendalian risiko yaitu pengendalian terhadap risiko inheren.
Risk Profile Report The Bank periodically conducts a risk assessment towards the above eighth types of risk as stipulated by Bank Indonesia. Risk assessment is done through a self-assessment process to produce a risk profile which consists of inherent risk, which is the risk innate to Bank activities and risk control systems that control the inherent risks.
Hasil penilaian profil Bank yang telah disampaikan kepada Direktur Utama dan Komite Manajemen Risiko segera disampaikan kepada Bank Indonesia secara triwulanan.
Bank profile assessment results which have been submitted to the President Director and Risk Management Committee is then submitted to Bank Indonesia on a quarterly basis.
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
87
Transactions from related parties
TRANSAKSI PIHAK BERELASI Transaksi dengan Pihak Berelasi
Transactions with Related Parties
Bank melakukan transaksi dengan pihak berelasi. Definisi pihak berelasi yang digunakan sesuai dengan ketentuan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 7 (revisi 2010) mengenai “Pengungkapan pihak-pihak berelasi”:
Bank entered into transactions with related parties. The definition of related parties which are used in accordance with the provisions of Statement of Financial Accounting Standards No. 7 (revised 2010) on „Disclosure of related party“:
a. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:
a. Person or family member of that person‘s relationship to the reporting entity if that person:
i.
Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;
i.
Has control or joint control over the reporting entity;
ii.
Memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau
ii.
Has significant influence over the reporting entity; or
iii. Personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor.
iii. Key management personnel of the reporting entity or the parent of the reporting entity.
b. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:
b. An entity is related to a reporting entity if any of the following conditions is met:
i.
Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain);
i.
The entity and the reporting entity are members of the same group (which means a parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others);
ii.
Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya);
ii.
One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture which is a member of a group, in which the other entity is a member);
iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama;
iii. Both entities are joint ventures of the same third party;
iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga;
iv. One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity;
v.
v.
Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor;
vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a); vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a)(i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas). viii. Jenis transaksi dan saldo dengan pihak berelasi, telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is itself such a plan , the sponsoring employers are also related to the reporting entity ;
vi. The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a); vii. A person identified in (a) (i) has significant influence over the entity or the key management personnel of the entity (or a parent of the entity). viii. Types of transactions and balances with related parties are disclosed in the notes to the financial statements.
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
88
Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang signifikan dengan pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
No
Pihak Yang Berelasi / Name Of Related Perties
1 2 3
Bank of India PT Panca Mantra Jaya Deepak Rupo Chugai
4
PT Putra Mahkota Perkasa
5
PT GTL Indonesia
6 7
Ramesh Shamdas Khubani Ramesh Motiram
8 9 10
Ananthachari Sampathkumar PT Classic Prima Carpet PT Faltec Classic Automotive M
11 12 13
PT Metro Global Services PT Classic Carpetama Ind PT Kemang Jaya Indo
14
PT VVF Indonesia Keluarga direksi dan karyawan kunci / Directors‘ relativeand key employee
15
Details of the nature and types of significant transactions with related parties at December 31, 2013 and 2012 are as follows:
Sifat Relasi Istimewa / Nature Of Special Relationship Pemegang saham / Shareholder Pemegang saham / Shareholder Keluarga Komisaris / Commissioners’ Relative Perusahaan Keluarga Komisaris / Commissioners’ Relative Company Penjamin oleh Pemegang Saham / Guarantor by shareholder Penjamin oleh Pemegang Saham / Guarantor by shareholder Keluarga Komisaris / Commissioners’ Relative Penjamin oleh Pemegang Saham / Guarantor by shareholder Perusahaan Komisaris / Company Commissioners Perusahaan Komisaris / Company Commissioners Penjamin oleh Pemegang Saham / Guarantor by shareholder Perusahaan Komisaris / Company Commissioners Perusahaan Komisaris / Company Commissioners Penjamin oleh Bank Pihak Terkait / Guarantor by related party bank Hubungan pengendalian kegiatan perusahaan
Jenis Transaksi / Type Of Transaction Giro pada bank lain / Demand deposits with other bank Kredit yang diberikan / Loans given Kredit yang diberikan / Loans given Kredit yang diberikan / Loans given Kredit yang diberikan / Loans given Kredit yang diberikan / Loans given Kredit yang diberikan / Loans given Kredit yang diberikan / Loans given Kredit yang diberikan / Loans given Bank Garansi / Bank guarantee Kredit yang diberikan / Loans given Kredit yang diberikan / Loans given Kredit yang diberikan / Loans given Tagihan akseptasi / Acceptance payable Kredit yang diberikan / Loans given
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Bank juga mengadakan transaksi tertentu dengan pihak-pihak berelasi. Menurut manajemen Bank, transaksi- transaksi tersebut dilakukan dengan persyaratan dan kondisi normal seperti yang dilakukan dengan pihak ketiga lainnya. Transaksi-transaksi tersebut meliputi:
In conducting its business, the Bank also entered into certain transactions with related parties. According to the Bank’s management, the transactions carried out with normal terms and conditions similar to transactions with other third parties. These transactions include:
a. Giro pada bank lain Merupakan penempatan pada Bank of India. Pada tanggal laporan posisi keuangan, persentase giro pada bank lain kepada pihak berelasi terhadap jumlah keseluruhan giro pada bank lain masing-masing sebesar kurang lebih 16,66% dan 7,90% dari jumlah kredit untuk tahun 2013 dan 2012.
a. Demand deposits in other banks Represents fund which placed in Bank of India. At balance sheet date, the percentage of demand deposits with other banks to related parties towards the overall number of other banks amounting to approximately 16.66% and 7.90% of total loans for 2013 and 2012.
b. Kredit Pada tanggal laporan posisi keuangan, persentase kredit yang diberikan kepada pihak berelasi terhadap jumlah keseluruhan kredit yang diberikan adalah sebesar kurang lebih 6,05% dan 8,07% masing-masing untuk tahun 2013 dan 2012. Tingkat bunga per tahun untuk kredit yang diberikan kepada pihak berelasi adalah antara 10,5%-13,5% untuk mata uang Rupiah dan 8% untuk mata uang asing pada tahun 2013 serta 8%14% untuk mata uang Rupiah dan 8% untuk mata uang asing pada tahun 2012.
b. Credit At balance sheet date, the percentage of loans to related parties towards the total amount of loans is equal to approximately 6.05% and 8.07% respectively for 2013 and 2012. The interest rate per annum for loans granted to related parties is between 10.5% -13.5% for Rupiah and 8% for foreign currency in 2013 as well as 8% -14% for Rupiah and 8% for foreign currency in 2012.
c. Penempatan dana dari pihak-pihak berelasi dalam bentuk simpanan: - Giro Pada tanggal laporan posisi keuangan, persentase rekening giro pihak berelasi dari jumlah rekening giro adalah sebesar 3,96% tahun 2013 dan 1,73% tahun 2012. Untuk rekening giro Rupiah, tingkat bunga rata-rata yang diberikan pada tahun 2013 dan 2012 adalah 1%. Sedangkan untuk Dolar Amerika Serikat pada tahun 2013 dan 2012 adalah 0,42%.
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
c
Placement of funds from related parties in the form of deposits: - Current Account At balance sheet date, the percentage of current accounts of related party to total amount of current account is 3.96% in 2013 and 1.73% in 2012. For Rupiah account, the average interest rate granted in 2013 and 2012 was 1%. As for the US dollar in 2013 and 2012 was 0.42%.
89
-
Tabungan Pada tanggal laporan posisi keuangan, persentase tabungan pihak berelasi dari jumlah tabungan adalah sebesar 0,35% tahun 2013 dan 0,84% tahun 2012. Tingkat bunga rata-rata yang diberikan adalah 4,5% tahun 2013 dan 2012.
-
Savings At balance sheet date, the percentage of related party savings to the amount of savings is 0.35% in 2013 and 0.84% in 2012. The average interest rate given was 4.5% in 2013 and 2012.
-
Deposito berjangka Pada tanggal laporan posisi keuangan, persentase deposito berjangka pihak berelasi dari jumlah deposito berjangka adalah sebesar 4,37% tahun 2013 dan 8,12% tahun 2012. Untuk deposito berjangka Rupiah, tingkat bunga rata-rata yang diberikan adalah 9,05% tahun 2013 dan 7,25% tahun 2012. Untuk Dolar Amerika Serikat adalah 3,04% tahun 2013 dan 2,25% tahun 2012.
-
Time deposits At balance sheet date, the percentage of time deposits from related parties to the total amount of time deposits was 4.37% in 2013 and 8.12% in 2012. For Euro deposits, the average interest rate given was 9.05% in 2013 and 7.25% in 2012. For the US dollar was 3.04% in 2013 and 2.25% in 2012.
Saldo giro pada bank lain, kredit, simpanan dan simpanan dari bank lain dan dari pihak berelasi dapat diikhtisarkan sebagai berikut:
Demand deposits with other banks, loans, deposits and deposits from other banks and from related parties can be summarized as follows:
Giro pada bank lain / Demand deposits with other banks
2013
2012
3.621.101.242
2.244.017.499
0,10%
0,09%
2013
2012
PT Multindo Velvet Industries
53.888.649.214
-
PT Kemang Jaya Indo
46.682.000.000
-
PT Putra Mahkota Perkasa
42.580.000.000
30.000.000.000
Ramesh Shamdas Khubani
4.769.007.531
4.112.414.567
PT Metro Global Services
4.398.166.667
-
Ananthachari Sampathkumar
1.521.250.000
1.204.687.500
219.572.540
100.830.000.000
PT GTL Indonesia
-
7.718.137.103
Ramesh Motiram
-
3.884.883.237
PT Classic Prima Carpet
-
86.793.880
Bank of India persentase giro pada bank lain dari jumlah asset / Percentage of demand deposits with other banks to total assets Kredit / Loans
Deepak Rupo Chugani
PT Classic Carpetama Ind
-
-
91.293.051
443.862.074
154.149.939.003
148.280.778.361
4,28%
5,83%
Simpanan / Deposits
2013
2012
Giro / Current Account
12.712.775.564
3.490.051.594
682.428.154
930.279.782
Keluarga direksi dan karyawan kunci/ Directors‘ family and key employee Jumlah / Total Amount persentase kredit dari jumlah aset / Credit percentage to total assets
Tabungan / Savings Deposito Berjangka / Time Deposits Jumlah / Total Amount persentase simpanan dari jumlah liabilitas / Percentage of deposits to total liabilities
97.105.247.874
134.831.832.868
110.500.451.592
139.252.164.244
3,51%
6,43%
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
90
Good Corporate Governance
TATA KELOLA PERUSAHAAN Dalam pelaksanaan aktivitas usahanya, PT Bank of India Indonesia Tbk selalu menerapkan kebijakan dan strategi dengan penuh kehati-hatian serta menerapkan tata kelola yang sehat pada seluruh tingkat organisasi dan Manajemen untuk menjaga setiap kepentingan stakeholder. PT Bank of India Indonesia Tbk berupaya menanamkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik sebagai bagian dari budaya perusahaan dan senantiasa dipelihara, dijaga dan terus ditingkatkan kualitasnya dalam rangka pencapaian visi, misi dan nilai-nilai perusahaan. Tata kelola perusahaan yang baik merupakan penopang penting dalam PT PT Bank of India Indonesia Tbk Tbk di tengah persaingan bisnis.
In executing its business activities, PT Bank of India Indonesia always implements prudential policy and strategy as well as applying good corporate governance in every hierarchy in the organization and management in order to safeguard the stakeholders’ interests. PT Bank of India Indonesia Tbk always trying to internalize the good corporate governance as part of its corporate culture, and will remain preserved, maintained and continuously improved in order achieve company’s visions, missions, value. Good corporate governance remains a significant PT Bank of India Indonesia Tbk underpinning in the midst of business competition.
Pelaksanaan tata kelola perusahaan di lingkungan PT Bank of India Indonesia Tbk selalu didasarkan pada prinsip keterbukaan, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi dan kewajaran.
The implementation of good corporate governance in the PT Bank of India Indonesia Tbk internal environment will always be based on the principles of openness, accountability, responsibility, independence and fairness.
Berikut adalah penjelasan dari prinsip tata kelola perusahaan yang dijalankan oleh PT Bank of India Indonesia Tbk.
The followings are descriptions regarding the PT Bank of India Indonesia Tbk good corporate governance.
Keterbukaan Informasi
Disclosure of Information
PT Bank of India Indonesia Tbk selalu menerapkan tata kelola perusahaan yang baik disetiap pelaksanaan kegiatan usahanya dan selalu berusaha untuk memberikan informasi yang jelas terkait dengan kegiatan usaha maupun produk yang ditawarkan kepada stakeholder sehingga stakeholder memperoleh nilai yang lebih dalam melakukan hubungan kerjasamanya dengan PT Bank of India Indonesia Tbk.
PT Bank of India Indonesia Tbk always apply good corporate governance implementation in every business activity and always strive to provide clear information relating to its business activities and products offered to stakeholders in order to stakeholders gain more value in having cooperation with PT Bank of India Indonesia Tbk.
Akuntabilitas
Accountability
PT Bank of India Indonesia Tbk telah memiliki fungsi, struktur, sistem dan pertanggung jawaban yang jelas dari seluruh bagian dalam perusahaan sehingga terdapat pemisahan antara kewajiban dan wewenang antara pemegang saham, dewan komisaris dan direksi.
PT Bank of India Indonesia Tbk has already owns the function, structure, systems and clear accountability in all structures of the company so that there is a separation of duties and authorities between Shareholders, the Board of Commissioners and Directors.
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
91
Tanggung Jawab
Responsibilities
Sebagai tanggung jawab terhadap stakeholder, maka dalam melaksanakan aktivitas usaha PT Bank of India Indonesia Tbk selalu berpedoman dan mematuhi setiap ketentuan, peraturan dan undang-undang yang berlaku.
As a responsibility towards the stakeholders, in carrying out its activities, PT Bank of India Indonesia Tbk has always guided by and complies with all the provisions, regulations and the applicable laws.
Independensi
Independence
Untuk menjaga independensi, maka dalam setiap kegiatan usahanya PT Bank of India Indonesia Tbk senantiasa melaksanakannya secara profesional tanpa adanya benturan kepentingan maupun gangguan dari pihak lain, sehingga dapat dipertanggung jawabkan.
To maintain independence, any business activities conducted by PT Bank of India Indonesia Tbk have always carried in a professional manner without any conflict of interest or interference from the other party, so that it can hold accountable.
Kesetaraan dan Kewajaran
Equality and Fairness
Untuk tercapainya kesetaraan dan kewajaran, maka dalam pelaksanaan kegiatan usaha, PT Bank of India Indonesia Tbk berpegang pada prinsip kehatian-hatian dan kewajaran serta adil dalam memenuhi kebutuhan dari para stakeholder serta melindungi hak minoritas, dimana hal ini juga tercermin dari mayoritas direksi yang independen dan tidak memiliki hubungan dengan pemegang saham maupun stakeholder lainnya.
For the achievement of equality and fairness, then the execution of business activities, PT Bank of India Indonesia Tbk is adhering to the principle of prudence and fairness and equitable in meeting the needs of the stakeholders as well as protecting the rights of minorities, where it is also reflected in a majority of independent directors who do not have relations with shareholders and other stakeholders.
STRUKTUR TATA KELOLA PERUSAHAAN
CORPORATE GOVERNANCE STRUCTURE
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
General Meeting of Shareholders (GMS)
Sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) diselenggarakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam setahun sebagai forum bagi para Pemegang Saham untuk mengambil keputusan penting yang berkaitan dengan Bank, di luar wewenang Dewan Komisaris dan Direksi. RUPS memiliki wewenang antara lain untuk mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan Komisaris dan Direksi, mengevaluasi kinerja Dewan Komisaris dan kinerja Direksi, menyetujui perubahan Anggaran Dasar, menyetujui laporan tahunan dan menetapkan bentuk dan jumlah imbalan, tunjangan dan fasilitas bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi, menetapkan penggunaan laba dan penunjukan akuntan publik. Dalam RUPS ini dapat juga dibahas strategi, kebijakan, serta hal-hal penting lainnya yang diusulkan oleh Direksi, Dewan Komisaris ataupun pemegang saham.
In accordance with the article of association, the General Meeting of Shareholders (GMS) held at least 1 (one) time annualy as a forum for shareholders to take important decisions relating to the Bank, outside the authority of the Board of Commissioners and Board of Directors. GMS has the authority to appoint and dismiss other members of the Board of Commissioners and Board of Directors, evaluating the performance from the Board of Commissioners and the performance from the Board of Directors, approved the amendment of the article of association, approve the annual report and establishes the form and amount of remuneration, allowances and facilities for the Board of Commissioners and Board of Directors, assign the use of profit and public accountant designation. GMS also discussed strategies, policies, and other important matters proposed by the Board of Directors, the Board of Commissioners or Shareholders.
Selama tahun 2013, Bank of India Indonesia mengadakan 1 kali RUPS tahunan. Beberapa keputusan penting yang dihasilkan dalam rapat-rapat tersebut antara lain:
During year 2013, Bank of India Indonesia held 1 (one) Annual General Meeting of Shareholders. Several important resolutions taken are as follows:
1. Menyetujui dan menerima baik Laporan Tahunan Direksi untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012:
1. Approved and accepted the Annual Report of Board of Directors for fiscal year ended at 31 December 2012 for the followings:
Menyetujui dan mengesahkan Perhitungan Tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan publik Gani Mulyadi & Handayani (member of Grant Thornton International Ltd.)
a. Approved and legalized the annual financial statement for year ended at 31 December 2012 that had been audited by Public Accountant of Gani Mulyadi & Handayani (member of Grant Thornton International Ltd.)
b. Memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et de charge) kepada anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan.
b. Granting completely the release and discharge of duties (acquit de charge) to all members of Board of Commissioners and Directors.
2. Menetapkan penggunaan laba bersih perseroan sebesar Rp.54,996,241,237 (terbilang Lima Puluh Empat Milyar Sembilan Ratus Sembilan Puluh Enam Juta Dua Ratus Empat Puluh Satu Ribu Dua Ratus Tiga Puluh Tujuh Rupiah) ditetapkan sebagai berikut:
2. Determined the usage allocation of the company net profit of Rp.54,996,241,237 (say Fifty Four Million Nine Hundred Ninety Six Two Hundred Forty One Two Hundred Thirty Seven Rupiah) for the followings:
a.
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
92
a. Rp.2.000.000.000 (terbilang Dua Milyar Rupiah) sebagai kewajiban cadangan sedangkan sisanya sebesar Rp.52,996,241,237 (terbilang Lima Puluh Empat Milyar Sembilan Ratus Sembilan Puluh Enam Juta Dua Ratus Empat Puluh Satu Dua Ratus Tiga Puluh Tujuh) dibukukan sebagai Laba Ditahan untuk penguatan modal.
a. Rp.2,000,000,000 (say Two Billion Rupiah) as statutory reserve and the remaining balance of Rp.52,996,241,237 (say Fifty Two Billion Nine Hundred and Ninety Six Million Two Hundred Forty One Thousand Two Hundred Thirty Seven) is alocated as retained earning to fortify the company networth.
b. Tidak adanya pembagian Deviden untuk tahun buku periode 2012 karena Bank akan menuju BUKU 2 dimana salah satu upayanya adalah penambahan modal secara organik melalui Laba Ditahan.
b. There is no dividend disbursement for year 2012 do to the Bank is aiming to BUKU 2 which among the efforts is to increase networth sourced from Retained Earnings.
Dewan Komisaris
The Board of Commissioners
Berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar, Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan atas kebijakan Direksi dalam menjalankan pengelolaan PT Bank of India Indonesia Tbk dan memberikan nasehat kepada Direksi serta melakukan hal-hal lain sebagaimana ditentukan dalam Anggaran Dasar atau sebagaimana ditetapkan dari waktu ke waktu oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Under the Articles of Association, the Board of Commissioners supervises the Board of Directors policy management in running PT Bank of India Indonesia Tbk and provides advice to the Board of Directors as well as other things specified in the Articles of Association or as determined from time to time by the General Meeting of Shareholders.
Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Komisaris dilengkapi dengan Komite Audit yang bertugas antara lain melakukan evaluasi atas hasil temuan pemeriksaan satuan kerja audit intern PT Bank of India Indonesia Tbk dalam rangka pengendalian umum sebagaimana ditetapkan dalam standar pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank yang ditetapkan oleh instansi yang berwenang. Dewan Komisaris juga dibantu oleh dua komite lainnya yaitu Komite Nominasi dan Remunerasi serta Komite Pemantau Risiko.
In performing its duties, the Board of Commissioners is equipped with the Audit Committee which duties among others to conduct evaluation of the results of the PT Bank of India Indonesia Tbk internal audit unit examination findings in order to maintain general control as specified in the standard implementation of the Internal Audit function specified by the competent authority. The Board of Commissioners is also assisted by two other committees, namely the Nomination and Remuneration Committee and the Risk Monitoring Committee. At the end of 2013, the Board of Commissioners of PT Bank of India Indonesia Tbk is composed of five members, including three members of the Independent Commissioners who are free from the influence of the controlling shareholder; this composition enables effective, precise and quick decision making, and independent. These numbers comply with Bank Indonesia and the Indonesia Stock Exchange that at least 50% of the members of the Board of Commissioners is Independent.
Pada akhir tahun 2013, Dewan Komisaris PT Bank of India Indonesia Tbk terdiri dari lima orang anggota, termasuk tiga orang anggota Komisaris Independen yang bebas dari pengaruh pemegang saham pengendali, dan dengan komposisi ini memungkinkan pengambilan keputusan secara efektif, tepat dan cepat, serta dapat bertindak independen. Jumlah ini memenuhi ketentuan Bank Indonesia maupun Bursa Efek Indonesia bahwa sedikitnya 50% dari anggota Dewan Komisaris merupakan Komisaris Independen. Tugas utama Komisaris Independen adalah memperjuangkan kepentingan pemegang saham minoritas PT Bank of India Indonesia Tbk, yang merupakan salah satu prinsip utama dalam tata kelola perusahaan yang baik. Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS, dengan masa jabatan sampai dengan RUPS ke tiga setelah tahun pengangkatan, kecuali apabila ditentukan lain.
The Independent Commissioner main task is to defend the interests of minority shareholders of PT Bank of India Indonesia Tbk, which is one of the main principles of good corporate governance. The Board of Commissioners are appointed and dismissed by the General Meeting of Shareholders, with a three years term of office, unless otherwise specified.
Susunan Dewan Komisaris PT Bank of India Indonesia Tbk per 31 Desember 2013 terdiri dari:
Board of Commissioners of PT Bank of India Indonesia Tbk per December 31, 2013 consisted of:
Dewan Komisaris / Board of Commissioners
*
Komisaris Utama
*Ny./Mrs. Iyer Vijayalakshmi Rajaram
President Commissioner
Komisaris
Tn./Mr. Prakash Rupchand Chugani
Commissioner
Komisaris Independen
Tn./Mr. Leland Gerrits Rompas
Independent Commissioners
Komisaris Independen
Tn./Mr. Krishan Kumar Aggarwal
Independent Commissioners
Komisaris Independen
*Tn./Mr.Handadjaja Sulaiman
Independent Commissioners
Diangkat melalui RUPS tahunan 27 Juni 2013, melalui Akta No. 109 dan melalui Akta No. 127 tanggal 23 Desember 2013, dan berlaku efektif setelah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia dan/ atau ketentuan lain yang berlaku.
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
*
Appointed by the GMS on June 27, 2013, with the Act No. 109 and with the Act No. 127 dated December 23, 2013, and became effective after the approval from Bank Indonesia and / or other applicable regulations.
93
To perform its functions, the Board of Commissioners held 4 (four) meetings during year 2013.
Untuk menjalankan fungsinya Dewan Komisaris selama tahun 2013 telah menyelenggarakan rapat sebanyak 4 (empat) empat kali. No
NAMA/NAME
4 JUNE 2013
27 JUNE ‘13
26 AUG‘13
25 NOV.‘13
1
Vijayalakshmi Rajaram Iyer (President Commissioner)
Belum menjabat
Hadir/Present
-
-
2
Prakash Rupchand Chugani (Komisaris/Commissioner)
-
Hadir/Present
-
-
3
Leland Gerrits Rompas (Komisaris Independen)
Hadir/Present
Hadir/Present
Hadir/Present
Hadir/Present
4
Krishan Kumar Aggarwal (Komisaris Independen)
Hadir/Present
Hadir/Present
Hadir/Present
Hadir/Present
5
Olga Istandya (Komisaris Independen)
Hadir/Present
*
*
*
*)Sudah tidak menjabat sebagai Komisaris Independen
Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi dan Nominasi.
Some of the Committee established by the Board of Commissioner are:
Dewan Direksi
Board of Directors
Direksi PT. Bank of India Indonesia pada tanggal 31 Desember 2013 berjumlah 5 (lima) orang yaitu:
PT. Bank of India Indonesia Board of Directors on December 31, 2013 consists of 5 (five) members, namely:
Direktur Utama / President Director
:
Ningsih Suciati
Wakil Diretur Utama / Vice President Director
:
Payllore Lakshman Ramachandran Iyer
Direktur / Director
:
Ferry Koswara
Direktur / Director
:
Gopinathan Ekamurthy *)
Direktur / Director
:
Primasura Pandu Dwipanata *)
*) Menunggu hasil fit & proper test Bank Indonesia dan pihak berwenag lainnya.
*)
Sesuai Anggaran Dasar Perseroan, Direksi bertanggung jawab penuh terhadap pelaksanaan kepada pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham.
In line with the company’s Articles of Association, the Board of Directors takes full responsibility for the duties carried out to the shareholders through the General Meeting of Shareholders.
Dalam rangka melaksanakan prinsip Good Corporate Governance, Direksi telah membentuk Satuan Kerja Audit Internal (SKAI), Satuan Kerja Mnajemen Risiko (SKMR), dan Satuan Kerja Kepatuhan (SKK) yang telah bekerja secara efektif untuk membantu Direksi dalam melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap kegiatan usaha Bank.
In order to implement the principles of Good Corporate Governance, the Board of Directors has established the Internal Audit Unit, Risk Management Working Unit (SKMR), and Compliance Working Unit (SKK) that have worked effectively to assist the Board of Directors in carrying out the supervision and control of the Bank’s business activities.
Disamping ketiga komite tersebut diatas, Direksi juga dibantu oleh 7 (tujuh) Komite Eksekutif, yaitu Komite Dana (ALCO), KomiteKredit, Komite Kebijakan Perkreditan, Komite Pengarah Teknologi Informasi, Komite Manajemen Risiko, Komite Rencana Kerja dan Anggaran dan Komite Personalia.
Besides the above three committees, the Board of Directors is assisted by seven (7) Executive Committees, the Fund Committee (ALCO), Credit Committee, Credit Policy Committee, Information Technology Steering Committee, Risk Management Committee, Work Plan Committee and Budget and Personnel Committee.
Selama tahun 2013 Direksi telah mengadakan rapat sebanyak 5 (lima) kali. Segala kebijakan dan keputusan strategis ditetapkan oleh Direksi melalui rapat Direksi. Segala pengambilan keputusan dalam rapat Direksi dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat.
During 2013, the BOD meetings were conducted 5(five) times. All policies and strategic decisions were set by the Directors through meeting. All decision-making in the BOD meeting were done by consensus agreement.
Komite Audit
Audit Committee
Komite Audit bertugas memberikan pendapat profesional yang independen kepada Komisaris mengenai laporan dan informasi lain yang disampaikan oleh Direksi, dan mengidentifikasikan
The Audit Committee is tasked to providing independent professional opinion to the Commissioner on the report and other information submitted by the Board of Directors, and identifies issues that
Awaiting the pending results of the fit and proper test from Bank Indonesia and other related authorities.
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
94
hal-hal yang memerlukan perhatian Komisaris. Seluruh anggota Komite Audit bersifat independen terhadap Direksi maupun auditor eksternal, dan beranggotakan sekurang-kurangnya seorang Komisaris Independen yang menjabat sebagai Ketua Komite Audit.
require the attention of the Commissioner. All members of the Audit Committee is independent of the Board of Directors and external auditors, and consists of at least an independent commissioner who served as Chairman of the Audit Committee.
Dalam menjalankan tugasnya, Komite Audit memiliki akses penuh terhadap laporan satuan kerja audit internal dan laporan sejenisnya bila diperlukan, mengevaluasi proses pelaporan keuangan dan kecukupan pengendalian internal serta mengundang manajemen dan auditor eksternal untuk membahas isu–isu penting terkait dengan penyajian informasi keuangan serta pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan audit internal, audit eksternal, Bank Indonesia serta otoritas pengawas lainnya.
In performing its duties, the Audit Committee has full access to the internal audit unit reports and statements if necessary, evaluate the financial reporting process and adequacy of the internal control as well to invite the external auditors to discuss important issues related to the presentation of financial information as well as the followup by the Board of Directors on the findings of the internal audit, external audit, Bank Indonesia and other regulatory authorities.
Susunan keanggotaan Komite Audit per 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
The composition of the membership of the Audit Committee by December 31, 2013 is as follows:
Komite Audit / Audit Committee Ketua Komite Audit
Tn./Mr. Krishan Kumar Aggarwal
Chairman Audit Committee
Anggota
Tn./Mr. Haryono Adi Prasetyo
Member
Anggota
Tn./Mr. Teddy Reinier Sondakh
Member
Masing-masing anggota Komite Audit mempunyai kompetensi dan pengalaman dalam bidang akuntansi, keuangan, hukum dan perbankan. Semua anggota komite bertindak secara independen terhadap Direksi dan auditor ekstern, serta melaporkan kegiatannya kepada Dewan Komisaris berupa rekomendasi atas hasil evaluasi dan identifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian khusus dalam bidang laporan keuangan dari Direksi, laporan dari auditor internal dan auditor eksternal, serta ketaatan pada peraturan perundangundangan dan pelaksanaan manajemen risiko.
Every member of the Audit Committee has the competence and experience in accounting, finance, law and banking. All members of the committee act independently from the Board of Directors and external auditors, and report its activities to the Board of Commissioners in the form of recommendations on the results of the evaluation and identification of matters requiring special attention in the financial statements fthe Board of Directors, the report of the internal auditors and external auditors, as well as adherence to legislation and implementation of risk management.
Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, fungsi Komite Audit adalah membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasannya dan sesuai dengan fungsi tersebut, tugas utama dari Komite Audit adalah menyakini bahwa:
In accordance with applicable regulations, the function of the Audit Committee is to assist the Board of Commissioners in carrying out its oversight function and in accordance with the function, the main duties of the Audit Committee is to ensure that:
-
Struktur pengendalian internal PT Bank of India Indonesia Tbk telah dapat dilaksanakan dengan baik,
-
Structure of internal control of PT Bank of India Indonesia Tbk has to be implemented properly,
-
Pelaksanaan audit internal maupun eksternal telah dilaksanakan sesuai dengan standar auditing yang berlaku, dan
-
-
Tindak lanjut temuan hasil audit dilaksanakan oleh manajemen;
-
Implementation of internal and external audit has been conducted in accordance with applicable auditing standards, and Follow-up of audit findings is conducted by management;
Dalam menjalankan tugasnya, Komite Audit melakukan interaksi yang intens dengan Direksi, SKAI dan Auditor Eksternal. Selama periode tahun 2013, Komite Audit telah melaksanakan rapat sebanyak 4 (empat) kali yang dihadiri minimal 2 orang dari tiga anggota komite yaitu pada tanggal:
In performing its duties, the Audit Committee conducts intense interactions with the Board of Directors, Internal Audit and External Auditor. During the period of 2013, the Audit Committee has conducted meetings 4 (four) times.
22 Pebruari 2013 20 Maret 2013 03 May 2013 25 November 2013
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
95
Komite Pemantau Risiko
Risk Monitoring Committee
Komite Pemantau Risiko dibentuk oleh Dewan Komisaris dengan tanggung jawab untuk memberikan masukan kepada Dewan Komisaris mengenai isu-isu manajemen risiko; untuk mengevaluasi manajemen risiko dan sistem pengawasan intern serta menyediakan berbagai informasi bagi Dewan Komisaris dalam rangka mengantisipasi risiko. Sesuai hasil keputusan rapat Dewan Komisaris, Direksi telah membentuk Komite Pemantau Risiko melalui Surat Keputusan Direksi No. 009/KP-BD/INT/SK/ III/08 tanggal 10 Maret 2008 tentang Komite Pemantau Resiko PT Bank of India Indonesia Tbk. Komite Pemantau Resiko terdiri dari seorang anggota Komisaris Independen yang sekaligus menjadi Ketua dan dua orang independen masing-masing satu orang anggota mempunyai keahlian dibidang keuangan/perbankan dan satu orang anggota yang mempunyai keahlian dibidang manajemen risiko.
Risk Monitoring Committee established by the Board of Commissioners with the responsibility to provide input to the Board on risk management issues; to evaluate the risk management and internal control systems as well as providing a variety of information to the Board of Commissioners in order to assess risk. As per the decision of the Board of Commissioners meeting, the Board of Directors has established a Risk Monitoring Committee through Directors’s Decree No. 009/KP-BD/INT/SK/III/08 dated March 10, 2008 on Risk Monitoring Committee of PT Bank of India Indonesia Tbk. Risk Monitoring Committee consisting of a member of the Independent Commissioner which act as a Chairman and two other independent members, one with expertise in finance / banking and other member who has expertise in the field of risk management.
Susunan Komite Pemantau Risiko per 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
Risk Monitoring Committee as per December 31, 2013 are as follows:
Komite Pemantau Risiko / Risk Monitoring Committee Ketua Pemantau Risiko
Tn./Mr. Leland Gerrits Rompas
Chairman Risk Monitoring
Anggota
Tn./Mr. Haryono Adi Prasetyo
Member
Anggota
Tn./Mr. Ian Febrian
Member
Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, tugas dan tanggung jawab komite antara lain:
In accordance with applicable regulations, duties and responsibilities of the committee include:
-
Memberikan masukan kepada Dewan Komisaris dalam penyusunan dan perbaikan kebijakan manajemen risiko.
-
Provide input to the Board of Commissioners in the preparation and improvement of risk management policies.
-
Mendiskusikan dengan direksi atau unit kerja terkait dengan manajemen risiko, menguji pelaksanaan kebijakan manajemen risiko dan membahasnya dalam rapat Dewan Komisaris atau rapat gabungan Dewan Komisaris dan Direksi.
-
Discuss with the directors or unit of work related to risk management, evaluate the implementation of risk management policies discussed in board meetings or joint meetings of the Board of Commissioners and Board of Directors.
-
Mempelajari dan mengkaji ulang kebijakan dan peraturanperaturan internal tentang kebijakan manajemen risiko.
-
Studying and reviewing policies and internal regulations on risk management policies.
-
Mengevaluasi laporan triwulanan profil risiko PT Bank of India Indonesia Tbk dan menyampaikan masukan kepada Dewan Komisaris atas hal-hal yang perlu didiskusikan lebih lanjut dengan Direksi.
-
Evaluating the risk profile of the quarterly report of PT Bank of India Indonesia Tbk and submit input to the Board on the matters which need to be further discussed with the Board of Directors.
Selama tahun 2013, Komite Pemantau Risiko telah menjalankan tugas dan fungsinya sesuai ketentuan yang berlaku antara lain telah melakukan rapat sebanyak 7 (tujuh) kali yaitu pada tanggal:
During 2013, the Risk Monitoring Committee has performed its duties and functions according to the applicable regulations, among others, has conducted 7 (seven) meetings which among others discussed matters as follows:
16 Januari 2013 14 Mei 2013 19 Juli 2013 27 Agustus 2013 27 September 2013 28 Oktober 2013 27November 2013 dan rapat diantaranya adalah membahas mengenai : 1) Metodelogi yang digunakan manajemen risiko dalam mengukur 8 jenis risiko Bank sebagaimana yang tercermin dalam profil risiko Bank yang akan disampaikan kepada Bank Indonesia. 2) Profil risiko bulan Maret dan Juni. 3) Rencana kerja Divisi Manajemen Risiko tahun 2013. 4) Perhitungan KPMM sesuai profil risiko untuk bulan Maret 2013.
1) Methodology used by Risk Management to measure the (8) eight bank risksas reflected in the Bank Risks Profile to be submitted to Bank Indonesia. 2) Risk profile for the month of March and June. 3) Work plan of Risk Management Division in 2013. 4) Calculation of CAR based on Risk Profile for the month of March 2013.
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
96
Komite Remunerasi dan Nominasi
Remuneration and Nomination Committee
Komite Remunerasi dan Nominasi bertugas untuk membantu Dewan Komisaris mengevaluasi dan menetapkan jumlah dan komposisi Dewan Komisaris dan Direksi; kriteria untuk seleksi anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang baru; calon yang akan ditunjuk sebagai anggota Dewan Komisaris dan Direksi dan sistem remunerasi yang tepat bagi Dewan Komisaris dan Direksi.
Remuneration and Nomination Committee is responsible for assisting the Board of Commissioners to Evaluate and establish the amount and composition of the Board of Commissioners and Board of Directors; selection criteria for new members of the Board of Commissioners and Board of Directors; candidates to be appointed as a member of the Board of Commissioners and the Board of Directors and the proper remuneration system for the Board of Commissioners and Board of Directors.
Komite Remunerasi dan Nominasi berjumlah 3 (tiga) orang yang terdiri dari seorang Komisaris Independen sebagai ketua merangkap anggota, satu orang komisaris independen sebagai anggota dan seorang perwakilan karyawan sebagai anggota.
Remuneration and Nomination Committee has 3 (three) members consisting of an independent commissioner as chairman and members, one independent directors as member and an employee representative as members.
Susunan Komite Remunerasi dan Nominasi per 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
The composition of the Remuneration and Nomination Committee as at 31 December 2013 was as follows:
Komite Remunersi dan Nominasi / Remuneration and Nomination Committee Chairman Remuneration & Nomination
Ketua Remunerasi dan Nominasi
Tn./Mr. Krishan Kumar Aggrawal
Anggota
Tn./Mr. Prakash R.Chugani
Member
Anggota
Tn./Mr.Yoihanes Ary Widjanarko
Member
Berdasarkan ketentuan yang berlaku, salah satu tanggung jawab Komite Remunerasi dan Nominasi adalah melakukan evaluasi kinerja Direksi secara periodik serta mengusulkan kebijakan remunerasi bagi Direksi dan anggota Dewan Komisaris serta karyawan yang sepadan dengan kinerjanya.
Under the applicable regulations, one of the responsibilities from the Remuneration and Nomination Committee is to conduct periodic performance evaluation of the Board of Directors as well as proposing remuneration policy for the Board of Directors and the Board of Commissioners and employees commensurate with their performances.
Dalam pengusulan tersebut, komite harus memastikan bahwa kepentingan manajemen tersebut sejalan dengan kinerja PT Bank India Indonesia Tbk dan kepentingan stakeholders. Tugas dan tanggung jawab dari komite nominasi dan remunerasi tidak hanya terbatas pada kebijakan nominasi dan remunerasi yang meliputi:
In the respective proposal, the committee should ensure that the management interests are aligned with the performance of PT Bank of India Indonesia Tbk as well as the interests of stakeholders. Duties and responsibilities of the nomination and remuneration committee are not only limited to the nomination and remuneration policies which include:
a. Melakukan evaluasi atas kebijakan remunerasi serta memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris atas :
a. Evaluating the remuneration policy and provide recommendations to the Board of Commissioners such as:
i. Kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk disampaikan dalam RUPS.
i.
Remuneration policy for the Board of Commissioners and Board of Directors to be submitted in GMS.
ii. Kebijakan remunerasi bagi seluruh Pejabat Eksekutif dan karyawan bank untuk disampaikan kepada Direksi. Berdasarkan kinerja keuangan, prestasi kerja serta pertimbangan sasaran dan strategi jangka panjang.
ii.
Remuneration policy for all Executive Officers and employees of the bank to be submitted to the Board of Directors. Based on the financial performance, work performance and consideration of long-term goals and strategies.
b. Menyusun dan merekomendasikan atas kebijakan dan sistem prosedur penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi untuk disampaikan kepada RUPS.
b. Formulates and recommends the member replacement policies and procedures system of the Board of Commissioners and Board of Directors to be submitted to the GMS.
c. Memberikan rekomendasi mengenai calon anggota dewan komisaris, direksi dan pihak independen sebagai anggota komite kepada Dewan Komisaris.
c. Provide recommendations on prospective commissioners, directors and independent party as a member of the committee to the Board of Commissioners.
Selama tahun 2013, Komite nominasi dan remunerasi telah melakukan proses nominasi yang sistematis dan obyektif serta mempertimbangkan tanggung jawab pengelolaan Bank dan telah merekomendasikan kepada Dewan Komisaris dalam pemanfaatan tenaga kerja asing sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundangundangan yang berlaku. Pada tahun yang sama, juga direkomendasikan anggota komite remunerasi dan nominasi dan usulan kenaikan gaji/honorarium bagi Direksi/Dewan Komisaris kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan dalam RUPS Tahunan serta kenaikan gaji/honorarium seluruh karyawan bank untuk disampaikan kepada Direksi.
During the year 2013, the nomination and remuneration committee has conducted a nomination process which systematically and objectively considered the responsibility of the Bank’s management and has recommended to the Board of Commissioners the utilization of foreign workers in accordance with the provisions of applicable laws and regulations. In the same year, the committee also recommended the remuneration and nomination committee members and the proposed increase in salary / honorarium for Board of Directors / Board of Commissioners to the Board of Commissioners to be submitted to the Annual General Meeting as well as the increase in salary / honorarium for all employees of the bank to be submitted to the Board of Directors.
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
97
Selama periode tahun 2013, Komite Remunerasi dan Nominasi telah melaksanakan rapat sebanyak 3 (tiga) kali yang membahas mengenai hal-hal sebagai berikut :
During the period of 2013, the Remuneration and Nomination Committee has conducted meetings 3 (three) times which discussed matters as follows:
1. Evaluasi kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi, Pejabat Eksekutif dan pegawai 2. Kebijakan pemberian bonus tahun 2012, kenaikan gaji, dan lain-lain. 3. Pengangkatan kembali anggota Dewan Komisaris dan Wakil Direktur Utama. 4. Pengangkatan anggota Komite Remunerasi dan Nominasi Sdr. Yohanes Ary untuk menggantikan Sdr. Eka. 5. Pengangkatan Komisaris Utama Mrs. Iyer dan Direktur baru Mr. Gopinathan 6. Pengangkatan Mr. Iyer sebagai Wakil Direktur Utama untuk menggantikan Mr. Anil Kumar Bhalla
1. Review of remuneration policies for Board of Commissioners, Directors, Executive Officers and Employee. 2. Policy for year 2012 bonuses, salary increment and others.
Pengangkatan kembali anggota Dewan Komisaris Independen dan Calon anggota Dewan Komisaris Independen baru
Reappointing of Independent Commissioner and candidate of Independent Commissioner.
Komite Manajemen Dana (ALCO) Komite Manajemen Dana / ALCO dibentuk dengan tugas dan tanggung jawab : - Menetapkan arah, kebijakan, strategi, manajemen struktur neraca, likuiditas, suku bunga, profitabilitas dan pertumbuhan dengan memegang teguh prinsip kehati-hatian. - Pengelolaan neraca dan likuiditas serta risiko yang terkandung di dalamnya melalui proses identifikasi, pengukuran eksposur risiko, monitoring serta penetapan strategi pengelolaan likuiditas dan interest rate risk.
Fund Management Committee (Asset Liability Committee / ALCO) Fund Management Committee / ALCO was formed with duties and responsibilities such as: - Set the direction, policy, strategy, management of the balance sheet structure, liquidity, interest rate, profitability and growth to uphold the principles of prudence. - Management of balance sheet and liquidity as well as the risks inherent in them through the process of identifying, measuring risk exposures, monitoring and establishing strategic liquidity management and interest rate risk.
Selama tahun 2013, Komite Manajemen Dana / ALCO mengadakan 5 (Lima) kali rapat dengan keputusan penting antara lain:
During 2013, the Fund Management Committee / ALCO hold 5 (five) meetings with important decisions, among others are:
1. Seluruh cabang dan KPNO diminta untuk menambah tabungan, giro dan deposito Dollar.
1. All branches and head office are asked to increase numbers of saving, current acounts and Dollar time deposit. 2. Reappraise the collateral for forex loan. 3. To extend loan to low forex risk company.
2. Review jaminan atas pinjaman valas 3. pemberian pinjaman untuk pada perusahaan yang risiko valas nya rendah. 4. Special rate wajib disetujui oleh oleh Presiden Direktur dan Wakil Presiden Direktur. 5. Penetapan suku bunga counter dan special rate untuk deposito.
3. Reappointing of member of Board of Commissioners and Deputy President Director. 4. Appointing of Mr.Yohanes as substitute of Mr.EkaAry as member of Remuneration and Nomination Committee. 5. Appointing of Mrs. Iyer as President Commissioner and Mr. Gopinathan as Director. 6. Appointing of Mr.Iyer as Deputy President Director to succeed Mr.Anil Kumar Bhalla.
4. Special rate need approval of President Director and Deputy President Director. 5. Determine the counter rate and special rate for time deposits.
Komite Kredit
Credit Committee
Komite kredit dibentuk berdasarkan Surat keputusan Direksi No. 032/KP-BD/INT/SK/XII/2007 tertanggal 17 Desember 2007 tentang Komite Kredit PT Bank of India Indonesia Tbk dengan tugas dan tanggung jawab memutuskan persetujuan pemberian kredit sesuai batas / limit yang telah ditentukan. Komite Kredit terdiri dari Komite Cabang dan Komite Pusat yang beranggotakan para pejabat yang terkait. Komite kredit baik ditingkat pusat maupun cabang melakukan rapat sesuai dengan kebutuhan proses persetujuan kredit.
Credit Committee was established by the decision of the Board of Directors No. 032/KP-BD/INT/SK/XII/2007 dated December 17, 2007 on PT Bank of India Indonesia Tbk Credit Committee which duty and responsibility is to decide the appropriate credit limit approval / pre-determined limit. Credit Committee consists of the Branch Committee and Central Committee comprising from relevant officials. Credit committees at both central and branch conduct meetings in accordance with the needs of the credit approval process.
Komite Pengarah Teknologi Informasi
Information Technology Steering Committee
Komite ini dibentuk melalui SK Direksi No. 014/KPBD/INT/IV/2008 tanggal 23 April 2008 tentang Komite Pengarah Teknologi Informasi PT Bank of India Indonesia Tbk dengan tugas dan tanggung jawab menentukan arah dan strategi pengembangan sistem teknologi informasi dan sistem operasi perusahaan dalam jangka pendek maupun jangka panjang (Rencana Strategi Teknologi Informasi). Komite Informasi dan Teknologi melakukan rapat sesuai dengan kebutuhan.
The committee was established through Directors’ Decree No. 014/KPBD/INT/IV/2008 dated 23 April 2008 on PT Bank of India Indonesia Tbk Information Technology Steering Committee which the duties and responsibilities of determining the direction and strategy of the development of information technology systems and operating system companies in the short term and long term (Strategic Plan Information technology). Information and Technology Committee held a meeting in accordance with the requirements.
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
98
Komite Manajemen Risiko
Risk Management Committee
Komite ini dibentuk melalui SK Direksi No. 286/KPBD/INT/XII/2003 tanggal 30 Desember 2003 tentang Komite Manajemen Risiko PT Bank Swadesi Tbk dengan tugas dan tanggung jawabnya sebagai wadah dalam perencanaan dan penetapan arah, kebijakan dan strategi manajemen risiko serta sekaligus mengevaluasi penerapan proses manajemen risiko dan melakukan penyempurnaan sesuai dengan perubahan eksternal dan internal yang mempengaruhi kecukupan permodalan dan profil risiko.
The committee was established through Directors’ Decree No. 286/ KPBD/INT/XII/2003 dated December 30, 2003 regarding the Risk Management Committee of PT Bank Swadesi Tbk which duties and responsibilities as a container in the planning and direction setting, policy and risk management strategies and simultaneously evaluate the implementation of risk management processes and make improvements in accordance with external and internal changes that affect capital adequacy and risk profile.
Salah satu pencapaian Komite ini adalah mempertahankan profil risiko PT Bank of India Indonesia Tbk selama tahun 2013 dalam kategori yang “Low to Moderate” dengan kecenderungan stabil.
One of the achievements of this committee is to maintain the risk profile of PT Bank of India Indonesia Tbk for the year 2013 in the category of “Low to Moderate” with a stable outlook.
Komite Kebijakan Perkreditan
Credit Policy Committee
Komite ini dibentuk berdasarkan SK Direksi No. 144A/KPBD/INT/ IV/96 tanggal 19 April 1996 tentang Komite Kebijakan Perkreditan PT Bank of India Indonesia Tbk dengan tugas dan tanggung jawab memutuskan dan menetapkan kebijakan, peraturan, arah dan strategi perkreditan dengan memenuhi prinsip kehati-hatian dan mengawasi agar kebijakan perkreditan dapat diterapkan dan dilaksanakan secara baik dan konsisten serta merumuskan pemecahan apabila terdapat hambatan dalam penerapannya.
This committee was established by Directors’ Decree No. 144A/ KPBD/INT/IV/96 dated 19 April 1996 on the Credit Policy Committee of PT Bank of India Indonesia Tbk which duties and responsibilities are to decide and set the policy, regulatory, and strategic direction of credit to satisfy the principle of prudence and oversees credit policies so it can be applied and implemented properly and consistently and to formulate solutions when there are obstacles in the implementation.
Komite Rencana Kerja & Anggaran
Work Plan & Budget Committee
Komite ini dibentuk berdasarkan SK Direksi No. 202/KPBD/INT/ XI/2002 tanggal 06 Nopember 2002 tentang Komite Rencana Kerja dan Anggaran PT Bank of India Indonesia Tbk dengan tugas dan tanggung jawab:
This committee was established by Directors’ Decree No. 202/ KPBD/INT/XI/2002 dated 06 November 2002 on the Work Plan and Budget Committee of PT Bank of India Indonesia Tbk which duties and responsibilities are:
a. Menyusun, mengevaluasi dan menyempurnakan pola perencanaan dan pengembangan usaha Bank dengan memperhatikan kemampuan intern dan faktor ekstern yang mempengaruhi usaha bank, yang sekurang - kurangnya mencakup: - Permodalan - Penghimpunan Dana - Pemberian jasa bank - Pengembangan Produk Perbankan - Perluasan Jaringan kantor - Pengembangan Sumber Daya Manusia
a. Develops, evaluates and improves the planning and development patterns by taking into account the ability of the Bank’s internal and external factors which affecting the banking business, which is at least include:
b. Bertanggung jawab atas penerapan pola perencanaan dan pengembangan usaha bank dalam Rencana Jangka Panjang (Corporate plan), Rencana Jangka Menengah (Business Plan) dan Rencana Jangka Pendek (Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan).
b. Responsible for the application of a planning and business development bank in the Long Term Plan (Corporate Plan), Medium Term Plan (Business Plan) and the Short Term Plan (Annual Work Plan and Budget).
Komite Personalia
-
Capital Fund Raising The provision of bank services Banking Product Development Expansion of Network Office Human Resource Development
Personnel Committee
Komite ini dibentuk melalui SK Direksi No. 008/KPBD/INT/VII/05 tanggal 29 Juli 2005 tentang Komite Personalia PT Bank of India Indonesia Tbk dengan tugas dan tanggung jawab menetapkan sasaran dan strategi sumber daya manusia sesuai dengan sasaran dan strategi PT Bank of India Indonesia Tbk dan merumuskan, memantau dan menilai pelaksanaan program-program sumber daya manusia secara menyeluruh agar konsisten dengan prinsip, falsafah, kebijakan dan prosedur yang berlaku.
The committee was established through Director’s Decree No. 008/ KPBD/INT/VII/05 dated July 29, 2005 on the Personnel Committee of PT Bank of India Indonesia Tbk which duties and responsibilities are to set goals and strategies of human resources in accordance with the objectives and strategies of PT Bank of India Indonesia Tbk and formulate, monitor and assess the implementation of programs of human resources as a whole to be consistent with the applicable principles, philosophy, policies and procedures.
Fungsi Kepatuhan
Compliance function
Sepanjang tahun 2013 PT Bank of India Indonesia Tbk berhasil menjaga kepatuhan terhadap peraturan dan perundang - undangan yang berlaku dan standar standar kepatuhan lainnya yang telah ditetapkan. Fungsi kepatuhan yang telah berjalan dengan baik, secara berkesinambungan akan terus dikembangkan dengan meningkatkan kualitas pemahaman terhadap ketentuan yang berlaku, peningkatan pemantauan dan pengujian terhadap rencana keputusan dan atau kebijakan manajemen.
Throughout the year 2013, PT Bank of India Indonesia Tbk was successfully maintaining compliance with the rules and applicable regulations as well to other comlpliance standards which already established. Compliance function which has been going well will continue to be developed on an ongoing basis to improve the quality of understanding of the applicable regulations, increased monitoring and evaluating of the management’s policy and decision making.
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
99
Direktur Kepatuhan senantiasa melakukan pemantauan atas implementasi prinsip kepatuhan termasuk didalamnya adalah pelaksanaan tindakan koreksi yang harus dilakukan, hasil dari pemantauan dituangkan dalam laporan secara berkala. Untuk menggalang komitmen dalam pelaksanaan prinsip kepatuhan, Direktur Kepatuhan mengadakan rapat dengan Direksi serta Pimpinan Divisi terkait yang dikoordinasikan oleh Divisi Kepatuhan, Penelitian dan Pengembangan (KPP) termasuk melakukan komunikasi dan sosialisasi mengenai hal-hal yang terkait dengan hukum, peraturan dan standar baru yang berlaku.
Director of Compliance constantly monitoring the implementation of the principle of compliance which includes the implementation of corrective actions to be carried out. The results of monitoring outlined in the periodic reports. To mobilize the commitment in the implementation of the principle of compliance, Compliance Director held a meeting with Chairman of the Board of Directors and related Division coordinated by the Compliance Division, Research and Development (KPP) including communication and dissemination on matters relating to the applicable laws, regulations and standards.
Berdasarkan hasil penilaian Bank Indonesia per akhir tahun 2013, tingkat kepatuhan Bank terhadap seluruh ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku dinilai “Low to Moderate.”
Based on the results of Bank Indonesia, as of the end of 2013, the level of compliance of the Bank against all rules and regulations that apply rated “Low to Moderate.”
Divisi Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary Division
Divisi Sekretaris Perusahaan dibentuk melalui SK Direksi No. 182.A/KP-BD/INT/XII/2001 tanggal 3 Desember 2001 tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary) PT Bank of India Indonesia Tbk dan mengemban misi untuk mendukung terciptanya citra perusahaan yang baik secara konsisten dan berkesinambungan melalui pengelolaan program komunikasi yang efektif kepada segenap pemangku kepentingan.
Corporate Secretary Division established through Directors’ Decree No. 182.A/KP-BD/INT/XII/2001 dated December 3, 2001 on the Formation of PT Bank of India Indonesia Tbk Corporate Secretary which mission is to support the creation of a good corporate image through consistent and sustainable management of communication programs effectively to all stakeholders.
Melalui surat keputusan No.025/KP-BD/Int/SK/DKI/X/2013 tentang penunjukan Corporate Secretary PT.Bank of India IndonesiaTbk telah mengangkat Bapak Ferry Koswara (Direktur Operasional dan Pjs.Direktur Kepatuhan) untuk melaksanakan fungsi sebagai Corporate Secretary (Sekretaris Perusahaan).
By virtue of letter No.025/KP-BD/Int/SK/DKI/X/2013 pertaining the appointing of Corporate Secretary of PT.Bank of India IndonesiaTbk, the Bank has appointed Mr.Ferry Koswara (Director of Operations and Acting Director of Compliance) to perform the duties as Corporate Secretary.
Secara umum Sekretaris Perusahaan bertanggungjawab untuk mengkomunikasikan kondisi umum PT Bank of India Indonesia Tbk. dan kinerjanya kepada seluruh pihak yang berkepentingan di pasar keuangan maupun kepada masyarakat luas. Semua pengumuman yang material harus dilaksanakan secara adil dan diungkapkan secara serentak kepada semua pihak sesuai dengan peraturan dan Anggaran Dasar perusahaan. Tugas Sekretaris Perusahaan lainnya adalah mengingatkan Direksi tentang tanggung jawab dan akuntabilitas mereka dalam menerapkan tata kelola perusahaan yang baik. Berkaitan dengan penanganan pengaduan nasabah yang menjadi salah satu tugas dari Sekretaris Perusahaan, sepanjang tahun 2013, PT Bank of India Indonesia Tbk menerima keluhan dari nasabah sejumlah 44 (empat puluh empat) pengaduan, yang diterima melalui kantor cabang, kantor cabang pembantu dan unit kerja lainnya. Dari total pengaduan yang diterima tersebut, seluruh terkait dengan mekanisme pembayaran khususnya penggunaan kartu ATM dan seluruh pengaduan nasabah tersebut telah diselesaikan dengan baik.
In general, the Corporate Secretary is responsible for communicating the general condition of PT Bank of India Indonesia Tbk. and performance to all stakeholders in the financial markets and public. All announcements which considered material must be implemented fairly and simultaneously disclosed to all parties in accordance with the regulations and the Articles of Association of the company. Another task of the Corporate Secretary is to inform the Board of Directors of their responsibilities and accountability in implementing good corporate governance. Relating to the handling of customer complaints which became one of the tasks of the Secretary of the Company, during the year of 2013, PT Bank of India Indonesia Tbk received 44 (forty four) customer complaints, received through branch offices, sub-branch offices and other work units. Of the total complaints received, all related to the payment mechanism, particularly the use of ATM cards and all customer complaints has been resolved.
Satuan Kerja Audit Intern
Internal Audit Unit
Bank memiliki personil Satuan Kerja Internal Audit (SKAI) yang terdiri dari:
The Bank has Internal Audit Unit personnel which consist of:
No
Nama / Name
Jabatan / Designation
Pengalaman / Experience
1
Murniasih
Kepala SKAI / Head of IATF
Staf Pembukuan 4 thn, Staff SKAI 7thn.
2
Nery
Auditor Kredit
Staf KAP Teguh Heru Irianto1 thn, Staff SKAI 9thn.
3
Dany Hendrawan
Auditor Operasional
Staf Audit Bank Artamedia 8th, Staf SKAI 8 thn.
4.
Indra Wahyudi
Auditor IT
IT Engineer 5th, Staf Audit IT diberbagai Bank Swasta 5thn.
Secara keseluruhan kualitas sistem pengendalian intern telah menunjukkan hasil yang memadai. Pada tahun 2013 ini PT Bank of India Indonesia Tbk berupaya agar sistem pengendalian intern dapat berjalan dengan efektif dan efisien, dan pelaksanaan sistem dan prosedur pengawasan secara konsisten serta mempertahankan kondisi lingkungan kerja yang kondusif dalam upaya pengendalian
In overall, the quality of internal control systems has shown adequate results. In 2013, PT Bank of India Indonesia Tbk working on transforming the system of internal control in order to be effective and efficient, and the consistent implementation of control systems and procedures and maintain a work environment conditions that is conducive in internal control efforts. Internal audit functions carried
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
100
intern. Fungsi pengawasan intern dilaksanakan dengan metode audit yang sistematik dan saat ini telah dikembangkan penggunaan pendekatan risk based, sehingga prioritas pengawasan akan dilakukan terhadap proses atau unit yang memiliki risiko lebih besar disesuaikan dengan maksud agar pelaksanaan Audit Intern tersebut dapat ditetapkan.
out by the method of systematic audits and have now developed the use of risk-based approach, so that monitoring priority will be done to the process or unit that has a greater risk.
Independensi atas organisasi SKAI dinyatakan oleh manajemen dalam Internal Audit Charter kepada Kepala SKAI, untuk dapat berkomunikasi secara langsung dengan Dewan Komisaris dalam kaitannya dengan penyampaian informasi atas berang seluasluasnyaank memberikan akses tetap berada pada tingkat yang optimal. Selain itu, Manajemen juga memberikan akses yang seluas-luasnya kepada kepala SKAI, untuk dapat secara langsung berkomunikasi dengan Dewan Komisaris dalam kaitannya dengan pencapaian informasi atas berbagai hal yang berhubungan dengan pelaksanaan audit Organisasi SKAI juga diberi kebebasan untuk menetapkan metode, cara, teknik dan pendekatan audit yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan kegiatan pengawasan Bank.
Internal Audit Task Force (IATF) independence is stated in the Internal Audit Chapter that updated form time to time in order to ensure effective and optimum internal audit execution. Besides that, the management has provided unlimited access to IATF to communicate with Board of Commissioners in terms of conveying information of various matters relating to audit execution. IATF is also authorized to prepare its own method, techniques, approach required for performing supervision within the Bank.
Kegiatan pengawasan yang dilakukan oleh SKAI mencakup pemeriksaan secara on site dan pemantauan secara off site, serta pemberian saran perbaikan dan informasi yang objektif tentang kegiatan yang dikaji ulang kepada semua jenjang organisasi. Ruang lingkup pekerjaan audit SKAI dalam hal ini meliputi pemeriksaan dan penilaian atas kecukupan dan efektivitas struktur pengendalian intern, kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku, serta efektivitas dalam penerapan manajemen risiko dan tata kelola perusahaan.
IATF supervision includes on-site and off-site supervision monitoring, provides objective recommendation and information upon reviewed activity toward the whole level in the organization. IATF scope of work consisted of checking and assessment of sufficiency and effectiveness of internal control, compliance with existing regulation, and effectiveness of implementing the risk management and corporate governance.
Hasil temuan SKAI dilaporkan langsung kepada Direktur Utama dengan tembusan kepada Komite Audit, yang kemudian melaporkan hasil-hasil tersebut kepada Dewan Komisaris beserta rekomendasi untuk tindak lanjutnya. Selanjutnya, Dewan Komisaris akan memantau dan mengkonfirmasi apakah manajemen telah mengambil langkah-langkah yang memadai atas hasil temuan audit tersebut.
Internal Audit findings are reported directly to the Managing Director with a copy to the Audit Committee, which then reported the results to the Board of Commissioners with recommendations for further follow-up. Furthermore, the Board will monitor and confirm whether management has taken adequate steps on the findings of the audit.
Akuntan Publik
Public Accountants
Dewan Komisaris berdasarkan kewenangan yang diberikan oleh RUPS Tahunan telah menunjuk Akuntan Publik Gani Sigiro & Handayani (member of Grant Thornton) untuk mengaudit laporan keuangan Bank of India Indonesia untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2013. Akuntan Publik tersebut memberikan pernyataan pendapat tentang kewajaran laporan keuangan PT Bank of India Indonesia Tbk. Laporan keuangan PT Bank of India Indonesia Tbk telah disajikan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
Board of Commissioners based on the authority granted by the Annual General Meeting has appointed Public Accountant Gani Sigiro & Handy (member of Grant Thornton) to audit the financial statements of the Bank of India Indonesia for the fiscal year ended December 31, 2013. The Public Accountants gave statement of opinion regarding the fairness of PT Bank of India Indonesia Tbk. financial statements. The financial statements of PT Bank of India Indonesia Tbk have been prepared in accordance with accounting principles generally accepted in Indonesia.
Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait dan Penyediaan Dana Besar.
Fund Provision to Related Parties and Large Fund Provision
Jumlah penyediaan dana kepada pihak terkait per posisi neraca 31 Desember 2013 adalah Rp.154,2 miliar. Dari jumlah tersebut Rp.144,6 miliar diantaranya dijamin dengan agunan tunai (cash collateral) sehingga jumlah penyediaan dana kepada pihak terkait yang diperhitungkan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia mengenai Batas Maksimum Pemberian Kredit adalah hanya sebesar Rp.22,9 Miliar atau sebesar 5.03% dari modal Bank per 31 Desember 2013. Jumlah ini sangat jauh berada dibawah batas toleransi maksimum pemberian kredit kepada pihak terkait sebesar Rp.41.1 Miliar (10% dari modal Bank per 31 Desember 2013). Sementara jumlah penyediaan dana kredit kepada debitur inti (15 debitur besar diluar pihak terkait atas dsar one obligor mencapai angka sebesar Rp.995,5 Miliar atau sebesar 38.75% dari jumlah keseluruhan penyediaan dana kredit per 31 Desember 2013 yaitu sebesar IDR 2.569.3 Milliar. Sepanjang tahun 2013 tidak terdapat pelanggaran/pelampauan Batas Maksimum Pemberian kredit (BPMK).
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
Funding toward affiliated party per December 31st , 2013 was posted at Rp.154.2 Billion and IDR 144.6 Billion was backed up by cash collateral, thus net funding toward related party was only IDR 22.9 Billion or equaled to 5.03% of 31st December 2013 Bank Capital. The amount is significantly lower than the 10% legal lending limit which is IDR 41.1 Billion. Whereas, loan to core debtor (top 15 non affiliated debtors based on one obligor concept) was posted at IDR 2,569.3 Billion. There is no legal lendit limit excess or violation during the year 2013.
101
Penyediaan Dana / Financing
Jumlah / Total / Debitur/ Debtor
Rp.(Jutaan) / in Million Rupiah.
1.
Kepada Pihak Terkait / Affiliated Party
20
167.843
2.
Kepada Debitur Inti /Core Debtors: a. Individu / Individual b. Kelompok / Group
4 11
225.239 770.316
Rencana Strategis Bank
The Bank's Strategic Plan
Bank telah menyusun dan menyampaikan kepada Bank Indonesia Rencana Korporasi untuk periode 2012-2017(corporate plan) dan Rencana Bisnis tahun 2013 (business plan) sesuai dengan visi dan misi Bank.
The Bank has developed and delivered to Bank Indonesia the Corporate Plan for the period 2012-2017 as well its Business Plan 2013 in accordance with the Bank's vision and mission.
Rencana Bisnis Bank untuk periode tahun 2013-2015 disusun secara realistis, komprehensif, terukur (achievable) dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian dan responsif terhadap perubahan internal dan eksternal. Hal tersebut tercermin dari tidak dilakukannya revisi atas RBB tersebut di atas pada bulan Juni 2013 lalu. Dalam penyusunan dan penyampaian RBB berpedoman pada ketentuan Bank Indonesia tentang Rencana Bisnis Bank dan Bank telah memperhatikan: a) faktor eksternal dan internal yang dapat mempengaruhi kelangsungan usaha Bank; b) prinsip kehati-hatian; c) penerapan manajemen risiko; d) azas perbankan yang sehat;
The Bank’s Business Plan (RBB) for the period 2013-2015 was compiled in a realistic, comprehensive, measurable (achievable) fashion by taking into account the principle of prudence and responsive to internal and external changes. This is reflected in the RBB which did not revised on last June 2013. In the preparation and submission of RBB was guided by the Bank Indonesia’s terms regarding Bank’s Business Plan and the Bank has monitor: External and internal factors that can affect a. Survival of the Bank;
Pemilik menunjukkan keseriusan dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan dalam rangka mendukung rencana strategis Bank antara lain tercermin dari RUPS tanggal 27 Juni 2013 lalu yang tidak membagikan dividen kepada pemegang saham dalam rangka untuk memperkuat permodalan Bank.
The Bank has showed seriousness and took the necessary steps in order to support the Bank's strategic plan as reflected in the on June 27, 2013 AGM in which the Bank decided not to distribute dividends to shareholders in order to strengthen the Bank's capital.
Sejalan dengan visi dan misi Bank untuk menjadi Bank yang menjadi pilihan bagi seluruh segmen usaha, maka kebjakan strategis Bank diarahkan pada upaya untuk mencapai kinerja yang tinggi dan memberikan pelayanan yang optimal kepada nasabah. Beberapa kebijakan strategis yang akn dilakukan secara berkesinambungan diantaranya adalah: • Peningkatan penerapan prosedur pengelolaan risiko yang lebih ketat dan hati-hati, • Pemberdayaan fungsi SKAI, Divisi Mnajemen Risiko dan Fungsi Kepatuhan sehingga pengawasan dapat lebih ditingkatkan,
In line with the Bank's vision and mission to become the bank of choice for all business segments, the Bank's strategic policies is aimed to achieve high performance and provide optimum service to its customers. Some of the strategic policies which will be conducted on a sustainable fashion are:
• Mempertahankan efisiensi dan efektifitas operasional disetiap lini, • Peningkatan aktivitas remedial unutk meminimalkan kerugian, • Peningkatan pembinaan kepada cabang-cabang/cabang pembantu terutama untuk kantor cabang atau cabang pembantu yang mempunyai kinerja yang kurang baik agar kinerjanya lebih ditingkatkan., • Peningkatan kualitas pelayanan nasabah melalui peningkatan pelaksanaan pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia serta kemudahan dalam layanan bertransaksi melalui pengembangan layanan teknologi informasi, • Peningkatan kebijakan dibidang SDM antara lain melalui kebijakan remunerasi karyawan yang telah mempertimbangkan peer group Bank, kepastian jenjang karir, mutasi, promosi, demosi, pelatihan, serta penciptaan suasana kerja yang kondusif, • Peningkatan dan perluasan hubungan kerja dengan dengan bank lokal dan internasional dalam rangka untuk memperkenalkan keberadaan Bank dilingkungan industry perbankan nasional maupun internasional.
b. The precautionary principle; c. Implementation of risk management; d. Sound banking principles;
• Improving the implementation of risk management procedures, more rigorous and careful , • Empowerment of Internal Audit function , Risk Management Division and Compliance Functions so that monitoring can be further improved , • Maintain operational efficiency and effectiveness of each business line, • Increased remedial activities to minimize losses, • Improving guidance to branches/supporting branches especially for branch offices or branches that have poor performances so that it could be further improved, • Improving the quality of customer service through increased implementation of human resource development training as well as the improving the ease in transaction services through the development of information technology services , • Increasing the human resources policies, among others, through the employee 's remuneration policies that have considered the Bank’s peer group , career certainty, transfer, promotion, demotion, training, and the creation of a conducive working atmosphere, • Improvement and expansion of the working relationship with the local and international banks in order to introduce the Bank's presence within the national and international banking industry.
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
102
Kepemilikan saham dan Hubungan Dewan Komisaris, Direksi dan Pemegang Saham Pengendali
Share ownership and Relation of Commissioners, Directors and Controlling Shareholders
Mayoritas anggota komisaris dan Direksi Bank berasal dari pihak yang independen terhadap pemegang saham pengendali dan masing – masing juga tidak memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan sesama anggota direksi dan/atau dengan anggota Dewan Komisaris lainnya.
The majority of commissioners and the Board of Directors come from a party independent of the controlling shareholder and each - one also does not have a family connection to the second degree with fellow board members and / or the members of the Board of Commissioners.
Selain anggota Dewan Komisaris Bapak Prakash Rupchand Chugani, seluruh anggota Komisaris dan Direksi Bank tidak mempunyai saham sebesar 5% (lima per seratus) atau lebih modal disetor pada Bank, perusahaan atau Bank lainnya, baik yang berkedudukan di dalam maupun luar negeri.
Other than members of the Board of Commissioners Mr. Prakash Rupchand Chugani, all members of the Board of Commissioners and Board of Directors does not have a stake of 5% (five percent) or more of the Bank’s paid-up capital, the company or other bank, both domiciled in Indonesia and abroad.
Paket / kebijakan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi
The Board of Commissioners and Board of Directors remuneration policy / Package As a company that values professionalism, then as a form of respect for the effort and time that has been given by the Commissioner and the Board of Directors to carry out their duties and responsibilities in accordance with those set out in the articles of association, the Bank has provided compensation, remuneration and other facilities in theor form of natura in year 2013 amounting IDR 841 million to the Board of Commissioners and IDR 3.702 million Board of Directors.
Sebagai suatu perusahaan yang menjunjung tinggi nilai profesionalisme, maka sebagai wujud penghargaan terhadap tenaga dan waktu yang telah diberikan oleh Komisaris dan Direksi untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan yang telah digariskan dalam anggaran dasar, Bank telah memberikan kompensasi berupa remunerasi dan fasilitas lainnya dalam bentuk natura pada tahun 2013 sebesar IDR 841 juta kepada Dewan Komisaris dan IDR 3.702 juta kepada Direksi.
Dewan Komisaris
Remunerasi (Gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem dan fasilitas lainnya dalam bentuk non natura
Orang
IDR(Jutaan) In 1 year
Orang
IDR (Jutaan) In 1 year
3
801
4
3.303
Fasilitas lain dalam bentuk Natura (Perumahan, transportasi, askes dsb yang: a. dapat dimiliki b. tidak dapat dimiliki
0 1 3
Jumlah remunerasi per orang dalam 1 tahun/ Remuneration total per person in 1 year
Direksi
40 841
0 4 4
399 3702
Jumlah Direksi / Number of Directors
Jumlah Komisaris / Number of Commissioners
3
-
1
4
diatas IDR 2 miliar / above IDR 2 billion diatas IDR 1 miliar / above IDR 1 billion diatas IDR 500 juta s/d IDR 1 miliar / above IDR 500 million-IDR 1 billion Dibawah IDR 500 juta / below IDR 500 million Rasio gaji tertinggi dan terendah
The ratio of the highest and lowest salaries
Gaji adalah hak pegawai yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari perusahaan kepada pegawai yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang-undangan, termasuk tunjangan bagi pegawai dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah dilakukannya. Berikut ini disajikan rasio gaji terendah dan tertinggi pegawai, direksi dan anggota Dewan Komisaris perbulan dalam skala perbandingan sebagai berikut:
Salary is an employee’s right which received and expressed in terms of money as compensation from the company to employees which are established and be paid based from the employment contract, agreement, or legislation, which includes the benefits for employees and their families regarding a job and/or services that have been done. The following is the ratio of the employees, directors and members of the Board of Commissioners highest and lowest salaries in a monthly comparison scale as follows:
Jenis Rasio / Type of Ratio
Rasio / Ratio
Gaji pegawai tertinggi dan terendah / Employee salaries (highest against lowest)
15,75
Gaji Direksi yang tertinggi dan terendah / Directors salaries(highest against lowest)
2,07
Gaji Komisaris yang tertinggi dan terendah / Commissioners salaries (highest against lowest)
2,32
Gaji Direksi tertinggi dan pegawai tertinggi / Highest Directors salary against highest Employee salary)
1,66
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
103
Shares Option
Shares Option
Bank tidak memiliki kebijakan dan/atau program shares option dalam bentuk ESOP atau MSOP kepada anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif.
Banks do not have a policy and / or shares option program in the form of ESOP or MSOP to members of the Board of Commissioners, Directors and Executive Officers.
Internal Fraud
Internal Fraud
Selama tahun 2013 tidak terdapat internal fraud yang terjadi di Bank yang mempengaruhi kondisi keuangan Bank secara signifikan dengan dampak penyimpangan lebih dari Rp 100 juta.
During the year 2013 there were no internal fraud that occurred in the Bank which affect the Bank’s financial condition significantly with the deviations of more than USD 100 million .
Permasalahan Hukum
Legal Issues
Sepanjang tahun 2013, terdapat 11 permasalahan hukum yang dihadapi oleh Bank. Dari 11 kasus hukum yang dihadapi oleh bank, 10 kasus sampai akhir tahun 2013 masih dalam proses penyelesaian dan umumnya berupa kasus litigasi debitur bermasalah. Sejauh ini permasalahan hukum yang dihadapi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kondisi keuangan Bank.
During year 2012, there are 11 legal cases confronted by the bank, and 10 cases are still under process. Generally the cases are for problem loan litigation. By far, the legal cases faced by the bank has not significantly affecting the bank financial performance.
Permasalahan Hukum / Legal Cases Telah selesai (telah mempunyai kekuatan hukum tetap) / Done (Court verdict obtained) Dalam proses penyelesaian/ under process Total
Perdata / Civil
Pidana / Criminal
1
-
10
-
11
-
Transaksi Benturan Kepentingan
Conflict of Interest Transaction
Bank senantiasa berupaya untuk menghindari adanya transaksi yang mengandung benturan kepentingan. Sesuai dengan Kebijakan Operasional Bank, seluruh kegiatan operasional wajib dilaksanakan dengan memperhatikan faktor pengendalian internal, atas dasar prinsip kehati-hatian dan tidak boleh melanggar / bertentangan dengan peraturan / ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Bank strives to avoid any transactions which contain conflict of interest. In accordance with the Bank’s Operational Policy, all operations must be carried out with attention to internal control factors, based on the principle of prudence and should not be violated / conflict with applicable regulations / statutory provisions
Penambahan Modal melalui Right Issue
Capital Increase through Right Issue
Dalam tahun 2013, Bank tidak melakukan penambahan modal melalui right issue, dan penambahan modal bank hanya berasal dari laba tahun lalu.
In the year 2013, the Bank does not undertake additional capital through a rights issue. Additional bank capital received only from last year’s profits.
Pemberian Dana untuk Kegiatan Sosial
Funding support for Social Activities
Sebagai wujud kepedulian dan tanggung jawab sosial Bank kepada lingkungan, selama tahun 2013 Bank telah mengeluarkan dana sebesar IDR 40 juta untuk kegiatan sosial kemasyarakatan antara lain berupa bantuan donasi untuk Palang Merah Indonesia, kegiatan donor darah, pemberian bantuan beasisiwa pendidikan kepada anak karyawan yang berprestasi dan kegiatan kebugaran sebagai implementasi dari kebijakan tanggung jawab sosial.
As for the realization of awareness and social responsibility of the Bank to its surrounding, during year 2013, bank has donated IDR 40 million to fund the community activities including donation to Red Cross, blood transfusion by employee, scholarship for outstanding children of the employee , and the fitness activities as the implementation of social responsibility.
Hasil Self Assessment Pelaksanaan GCG
Self Assessment of GCG Implementation
Secara umum pelaksanaan prinsip GCG di PT.Bank of India Indonesia dinilai Baik (peringkat 2). Hal ini tercermin dari pemenuhan yang memadai atas governace structure, governance process dan governance outcome. Meskipun terdapat kelemahan dalam governace structure diantaranya kekosongan jabatan komisaris utama dan adanya rangkap jabatan Direktur Kepatuhan oleh Direktur Operasional sampai dengan posisi 30 Juni 2013 , namun dampak yang ditimbulkan terhadap governance process dan governance outcome kurang signifikan dan dapat diselesaikan dengan tindakan normal oleh manajemen Bank.
Generally, the GCG implementation of PT.Bank of India Indonesia is Good (rating 2). This reflected by adequate fulfillment on governance structure, governance process and governance outcome. Despite there is a weaknesses in government structure such as the vacant of the post of President Commissioners and there is a a dual position of Compliance and Operation Director by one Director until 30 June 2013 but the impact on government process and government outcome are not significant and can be settled by the proper management actions.
Secara umum kualitas outcome yang sesuai harapan dan merupakan hasil proses pelaksanaan prinsip GCG yang didukung oleh kecukupan struktur dan infrastruktur tata kelola Bank, relative Baik
As a whole, the quality of the outcome which is in accordance to expectation and as a result of GCG principles supported by adequate structure and infrastructure of Bank governance is relatively Good.
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
104
Corporate Social Responsibility
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Tanggung jawab sosial perusahaan bukanlah sekedar sebuah tren sosial. PT. Bank of India Indonesia Tbk, meyakini bahwa dengan melakukan program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan yang berkelanjutan, maka bank akan dapat memberikan kontribusi positif kepada masyarakat.
Tanggung jawab sosial perusahaan bukanlah sekedar sebuah tren sosial. PT. Bank of India Indonesia Tbk, meyakini bahwa dengan melakukan program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan yang berkelanjutan, maka bank akan dapat memberikan kontribusi positif kepada masyarakat.
Melalui Tanggung Jawab Sosial, PT. Bank of India Indonesia Tbk. berusaha agar tidak terjadi kesenjangan sosial antara bank dan masyarakat. Oleh karena itu, kegiatan Tanggung Jawab Sosial menjadi bagian penting bagi PT. Bank of India Indonesia Tbk dalam mewujudkan masyarakat yang lebih baik.
Melalui Tanggung Jawab Sosial, PT. Bank of India Indonesia Tbk. berusaha agar tidak terjadi kesenjangan sosial antara bank dan masyarakat. Oleh karena itu, kegiatan Tanggung Jawab Sosial menjadi bagian penting bagi PT. Bank of India Indonesia Tbk dalam mewujudkan masyarakat yang lebih baik.
Sepanjang tahun 2013, PT Bank of India Indonesia tbk terus melanjutkan komitmennya untuk memberikan kontribusi kepada masyarakat melalui kegiatan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan sebagai berikut:
Sepanjang tahun 2013, PT Bank of India Indonesia tbk terus melanjutkan komitmennya untuk memberikan kontribusi kepada masyarakat melalui kegiatan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan sebagai berikut:
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
105
1. Bhakti Sosial pada 19 Juli 2013. Bank of India Indonesia Tbk ingin berbagi berkat dan kebahagiaan dengan memberikan bingkisan bagi masyarakat kurang mampu. 2. Buka puasa bersama pada 24 Juli 2013. Pada Bulan suci Ramadhan, PT Bank of India Indonesia Tbk menyelenggarakan acara buka puasa bersama. Acara di kemas dengan penuh kesederhanaan ini dihadiri oleh pihak manajemen, pimpinan dan seluruh karyawan. Tujuan dari acara ini adalah untuk mempererat tali silaturrahmi dan kebersamaan.
1. Bhakti Sosial pada 19 Juli 2013. Bank of India Indonesia Tbk ingin berbagi berkat dan kebahagiaan dengan memberikan bingkisan bagi masyarakat kurang mampu. 2. Buka puasa bersama pada 24 Juli 2013. Pada Bulan suci Ramadhan, PT Bank of India Indonesia Tbk menyelenggarakan acara buka puasa bersama. Acara di kemas dengan penuh kesederhanaan ini dihadiri oleh pihak manajemen, pimpinan dan seluruh karyawan. Tujuan dari acara ini adalah untuk mempererat tali silaturrahmi dan kebersamaan.
3. Aksi Donor Darah pada tanggal 1 November 2013. Selain untuk mengumpulkan stok darah, pengadaan acara ini juga dimaksudkan untuk menumbuhkan rasa solidaritas sosial di kalangan karyawan PT Bank of India Indonesia Tbk. Oleh karenanya aksi ini diselenggarakan di kantor pusat PT Bank of India Indonesia, sebagai tempat karyawan beraktivitas.
3. Aksi Donor Darah pada tanggal 1 November 2013. Selain untuk mengumpulkan stok darah, pengadaan acara ini juga dimaksudkan untuk menumbuhkan rasa solidaritas sosial di kalangan karyawan PT Bank of India Indonesia Tbk. Oleh karenanya aksi ini diselenggarakan di kantor pusat PT Bank of India Indonesia, sebagai tempat karyawan beraktivitas.
Aksi donor darah berlangsung dari pukul 09.00 pagi hingga pukul 13.00 siang. Jangka waktu ini disesuaikan dengan prosedur kegitan donor darah sendiri yang membutuhkan darah dari pendonor yang belum banyak melakukan aktivitas. Selain itu, para calon pendonor juga diharuskan memenuhi beberapa persyaratan medis ketika akan mendonorkan darahnya. Yang meliputi tensi darah dan berat badan yang ideal, kecukupan waktu tidur, tidak dalam keadaan haid, tidak berpenyakit, dan tidak mengonsumsi obat minimal sejak sehari sebelumnya.
Aksi donor darah berlangsung dari pukul 09.00 pagi hingga pukul 13.00 siang. Jangka waktu ini disesuaikan dengan prosedur kegitan donor darah sendiri yang membutuhkan darah dari pendonor yang belum banyak melakukan aktivitas. Selain itu, para calon pendonor juga diharuskan memenuhi beberapa persyaratan medis ketika akan mendonorkan darahnya. Yang meliputi tensi darah dan berat badan yang ideal, kecukupan waktu tidur, tidak dalam keadaan haid, tidak berpenyakit, dan tidak mengonsumsi obat minimal sejak sehari sebelumnya.
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
106
Responsibility Statement Towards 2013 Annual Report
PERNYATAAN PERTANGGUNG JAWABAN LAPORAN TAHUNAN 2013 Laporan Tahunan 2013 ini berikut dengan Laporan Keuangan dan informasi terkait lainnya merupakan tanggung jawab manajemen PT Bank of India Indonesia Tbk. Seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi PT Bank of India Indonesia Tbk membubuhkan tanda tangannya masing-masing di bawah ini sebagai bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan tugasnya untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013.
This Annual Report, along with the Financial Statements and other related information is the responsibility of the management of PT Bank of India Indonesia Tbk. The entire members of the Board of Commissioners and the Board of Directors of PT Bank of India Indonesia Tbk put each of their signatures as a form responsibilities of their duties for the year ended on December 31, 2013.
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Krishan Kumar Aggarwal Komisaris Independen Indenpendent Commissionaire
Prakash Rupchand Chugani
Leland Gerrits Rompas
Komisaris Commissionaire
Komisaris Independen Indenpendent Commissionaire
Dewan Direktur Board of Directors
Ningsih Suciati Direktur Utama President Director
Ferry Koswara Direktur Director
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
Payllore Lakshman Ramachandran Iyer Wakil Direktur Utama Vice President Director
107
This page is intentionally left blank Halaman ini sengaja dikosongkan
Laporan Tahunan I Annual Report 2013
PT Bank of India Indonesia Tbk Laporan keuangan tanggal 31 Desember 2013 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut beserta laporan auditor independen/ Financial statements as of December 31, 2013 and the year then ended with independent auditors’ report
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
Daftar Isi
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2013 AND THE YEAR THEN ENDED WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
Halaman/ Page
Table of Contents
Directors’ Statement Letter
Surat Pernyataan Direksi
Independent Auditors’ Report
Laporan Auditor Independen Laporan Posisi Keuangan……………………………
1-3
.………………Statements of Financial Position
Laporan Laba Rugi Komprehensif………………….
4-5
.……….Statements of Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas…………………………
6-7
..……………. Statements of Changes in Equity
Laporan Arus Kas…………………………………….
8-9
..……………………..Statements of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan………………….
10 - 103
..…………….Notes to the Financial Statements
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2013
2012
ASET Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain
ASSETS 2e,4,34,37
25.103.372.800
17.224.002.600
Cash
2e,2i,2j 5,34,37
338.262.360.588
225.515.221.383
Demand deposits with Bank Indonesia
2d,2e,2i,2j,2p, 6,32,34,37
Pihak berelasi Pihak ketiga setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 494.656.900 pada 31 Desember 2013 dan Rp 375.778.220 pada 31 Desember 2012 Giro pada bank lain - bersih Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai dan pendapatan bunga diterima dimuka sebesar Rp nihil pada 31 Desember 2013 dan Rp 2.448.678.606 pada 31 Desember 2012 Tagihan derivatif
Kredit yang diberikan Pihak berelasi setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 34.868.825 pada 31 Desember 2013 dan Rp 227.284.816 pada 31 Desember 2012 Pihak ketiga setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 21.973.849.224 pada 31 Desember 2013 dan Rp12.638.167.977 pada 31 Desember 2012 Kredit yang diberikan - bersih
2e,2k,2p 7,37
2e,2l,2p 8,34,37 2e,2i,2m, 2p,9,37
Demand deposits with other banks 3.621.101.242
2.244.017.499
17.623.191.935
25.799.625.370
21.244.293.177
28.043.642.869
Demand deposits with other banks - net
247.972.459.745
Placements with Bank Indonesia and other banks
278.304.754.249
113.316.204.504
Securities net of allowance for impairment losses and unamortized interest of Rp nil in December 31, 2013 and Rp 2,448,678,606 as of December 31, 2012
5.451.710.492
820.740.632
Derivative receivables
207.982.755.509
Related parties Third parties net of allowance impairment losses of Rp 494,656,900 in December 31, 2013 and Rp 375,778,220 as of December 31, 2012
2d,2e,2n,2p, 10,32,34,37
Loans
154.115.070.178
148.053.493.545
2.393.195.261.247
1.677.369.420.202
2.547.310.331.425
1.825.422.913.747
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
Related parties net of allowance for impairment losses of Rp 34,868,825 in December 31, 2013 and Rp 227,284,816 as of December 31, 2012 Third parties net of allowance of impairment losses of Rp 21,973,849,224 in December 31, 2013 and Rp 12,638,167,977 as of December 31, 2012 Loans - net
The accompanying notes are an integral part of these financial statements.
1
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan) 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes Tagihan akseptasi
Biaya dibayar dimuka Aset tetap setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 27.872.038.709 pada 31 Desember 2013 dan Rp 25.873.681.137 pada 31 Desember 2012 Aset takberwujud setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp 1.296.556.788 pada 31 Desember 2013 dan Rp 1.264.214.343 pada 31 Desember 2012 Aset pajak tangguhan - bersih Aset lain-lain JUMLAH ASET
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (continued) December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2013
2012
2e,2o, 2p, 11,34,37
114.034.185.030
26.054.150.690
Acceptance receivables
2q,12
2.697.012.026
3.606.653.691
Prepayments
17.687.207.988
Fixed assets net of accumulated depreciation of Rp 27,872,038,709 in December 31, 2013 and Rp 25,873,681,137 as of December 31, 2012
2r,13
20.100.511.016
2s,14
231.685.739
155.593.808
Intangible assets net of accumulated amortization of Rp 1,296,556,788 in December 31, 2013 and Rp 1,264,214,343 as of December 31, 2012
2ab,30
3.624.773.240
3.217.057.195
Deferred tax assets - net
2p,2t,2z,15,34
36.988.121.327
31.705.145.058
Other assets
3.601.335.866.618
2.540.740.993.910
TOTAL ASSETS
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
The accompanying notes are an integral part of these financial statements.
2
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan) 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (continued) December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2013
2012
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS
LIABILITIES
Liabilitas segera
2f,2v,16, 34,37
Simpanan nasabah
2f,2x,17, 34,37 2d,32
Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah simpanan nasabah Simpanan dari bank lain
5.600.437.879
19.546.902.909
Deposits from customers 110.500.451.592 2.629.713.678.497
139.252.164.244 1.833.004.160.785
2.740.214.130.089
1.972.256.325.029
2f,2y,18,34,37
Pihak berelasi Pihak ketiga
2d,32
Obligation due immediately
Related parties Third parties Total deposits from customers Deposits from other banks
220.480.811.282 24.742.530.068
57.842.029.720 27.292.682.260
245.223.341.350
85.134.711.980
Total deposits from other banks
2f,2m,9,37
4.026.088.228
316.894.137
Derivative liabilities
2f,2o,11,34,37
114.034.185.030
26.054.150.690
Acceptance payables
2ac,19,30,34
8.685.389.383
5.462.651.537
Taxes payable
2ab,34
2.209.812.864
3.584.651.805
Unearned income
Liabilitas imbalan pasca-kerja
2w,20
14.499.092.956
12.868.228.775
Obligation for postemployment benefits
Liabilitas lain-lain
2f,2aa,21,34
11.981.846.676
41.747.389.928
Other liabilities
3.146.474.324.455
2.166.971.906.790
TOTAL LIABILITIES
Jumlah simpanan dari bank lain Liabilitas derivatif Utang akseptasi Utang pajak Pendapatan diterima dimuka
JUMLAH LIABILITAS EKUITAS Modal saham nilai nominal Rp 200 per saham Modal dasar 2.000.000.000 lembar saham pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 Modal ditempatkan dan disetor penuh 868.000.000 lembar saham
Related parties Third parties
22
173.600.000.000
173.600.000.000
EQUITY Capital stock Rp 200 par value per share Authorized capital 2,000,000,000 shares in December 31, 2013 and 2012 Issued and fully paid in 868,000,000 shares
2z,23
28.902.005.054
28.902.005.054
Additional paid in capital
1.305.763.110
1.708.654.307
Unrealized gain on available for sale securities
Saldo laba Ditentukan penggunaannya Tidak ditentukan penggunaannya
18.000.000.000 233.053.773.999
16.000.000.000 153.558.427.759
Retained earnings Appropriated Unappropriated
JUMLAH EKUITAS
454.861.542.163
373.769.087.120
TOTAL EQUITY
3.601.335.866.618
2.540.740.993.910
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Tambahan modal disetor Laba belum direalisasi atas pemilikan efek tersedia untuk dijual
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
2e,2l,8
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
The accompanying notes are an integral part of these financial statements.
3
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2013
2012
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan bunga Bunga Provisi dan komisi
OPERATING INCOME AND EXPENSES
275.180.754.854 740.147.091
203.775.380.991 138.139.712
Interest income Interest earned Fees and commissions
275.920.901.945
203.913.520.703
Total interest income
2d,2aa,26,32
(130.350.405.096)
(102.436.945.898)
36
(4.526.066.689)
(3.814.017.554)
Interest expenses Interest incurred Premium on deposit guarantees program
(134.876.471.785)
(106.250.963.452)
Total interest expenses
141.044.430.160
97.662.557.251
Net interest income
2d,2aa,25,32 2ab
Jumlah pendapatan bunga Beban bunga Bunga Premi program penjaminan simpanan Jumlah beban bunga Pendapatan bunga - bersih Pendapatan operasional lainnya Provisi dan komisi selain dari kredit - bersih Keuntungan transaksi mata uang asing - bersih Lain-lain
2ab
12.760.005.305
8.273.865.284
Other operating income Fees and commissions not related to loans - net
2c
16.214.262.432 543.233.461
5.596.774.084 502.119.875
Gain on foreign exchange - net Others
29.517.501.198
14.372.759.243
Total other operating income
Jumlah pendapatan operasional lainnya Pemulihan (pembentukan) cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan
2p,27
(5.812.477.851)
9.414.359.130
Reversal (provision) of allowance for impairment losses on financial assets
Beban operasional lainnya Tenaga kerja dan tunjangan Umum dan administrasi
2w,28 29
(32.868.583.000) (21.878.677.536)
(28.739.952.570) (18.871.902.220)
Other operating expenses Personnel and benefits General and administrative
Jumlah beban operasional lainnya
(54.747.260.536)
(47.611.854.790)
Total other operating expenses
Beban operasional lainnya - bersih
(31.042.237.189)
(23.824.736.417)
Other operating expenses - net
PENDAPATAN OPERASIONAL - BERSIH
110.002.192.971
73.837.820.834
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
NET OPERATING INCOME
The accompanying notes are an integral part of these financial statements.
4
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF (lanjutan) Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME (continued) Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2013
2012
PENDAPATAN DAN BEBAN NON OPERASIONAL Laba penjualan aset tetap - bersih Lainnya - bersih
NON-OPERATING INCOME AND EXPENSES 2r,13
PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL - BERSIH LABA SEBELUM PAJAK BEBAN PAJAK - BERSIH
2ac, 30
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN RUGI KOMPREHENSIF LAIN: Mutasi sehubungan dengan perubahan nilai wajar pemilikan efek yang tersedia untuk dijual - bersih
2e,2l,8
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN LABA PER SAHAM DASAR
315.949.030 (734.762.356)
55.999.999 27.927.686
Gain on sale of fixed assets - net Others - net
(418.813.326)
83.927.685
NON-OPERATING INCOME (EXPENSES) - NET
109.583.379.645
73.921.748.519
INCOME BEFORE TAX
(28.088.033.405)
(18.925.507.282)
81.495.346.240
54.996.241.237
(402.891.197)
(367.477.832)
TAX EXPENSE - NET NET INCOME FOR THE YEAR OTHER COMPREHENSIVE LOSS: Mutation in respect of fair value change of available-for-sale securities - net
81.092.455.043
54.628.763.405
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR
94
63
BASIC EARNINGS PER SHARE
2ad,31
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
The accompanying notes are an integral part of these financial statements.
5
The original financial statements included here in are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes Saldo per 1 Januari 2012
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Modal ditempatkan dan disetor/ Fully paid capital
Laba (rugi) belum direalisasi atas pemilikan efek tersedia untuk dijual/ Unrealized gain (loss) on available-forsale securities
Tambahan modal disetor/ Additional paid-in capital
Saldo laba/Retained earnings Ditentukan penggunaannya/ Appropriated
Tidak ditentukan penggunaannya/ Unappropriated
173.600.000.000
28.902.005.054
2.076.132.139
15.000.000.000
Jumlah ekuitas/ Total equity
126.910.186.522
Pembentukan cadangan wajib
24
-
-
-
1.000.000.000
(1.000.000.000)
Pembagian dividen tunai
24
-
-
-
-
(27.348.000.000)
Perubahan keuntungan yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar pemilikan efek yang tersedia untuk dijual - bersih
-
-
Laba tahun berjalan
-
-
Jumlah laba komprehensif tahun berjalan
-
-
173.600.000.000
28.902.005.054
Saldo per 31 Desember 2012
2j
(367.477.832) -
(367.477.832) 1.708.654.307
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
346.488.323.715
Balance as of January 1, 2012
-
Allocation for general reserve
(27.348.000.000)
Distribution of cash dividends
(367.477.832)
Mutation of unrealized gain on changes in fair value of available-for-sale securities - net
-
-
-
54.996.241.237
54.996.241.237
Net income for the year
-
54.996.241.237
54.628.763.405
Total comprehensive income for the year
16.000.000.000
153.558.427.759
373.769.087.120
Balance as of December 31, 2012
The accompanying notes are an integral part of these financial statements.
6
The original financial statements included here in are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS (lanjutan) Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY (continued) Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Modal ditempatkan dan disetor/ Fully paid capital
Laba (rugi) belum direalisasi atas pemilikan efek tersedia untuk dijual/ Unrealized gain (loss) on available-forsale securities
Tambahan modal disetor/ Additional paid-in capital
Saldo laba/Retained earnings Ditentukan penggunaannya/ Appropriated
Tidak ditentukan penggunaannya/ Unappropriated
Penyisihan cadangan wajib
24
-
-
-
2.000.000.000
Pembagian dividen tunai
24
-
-
-
-
Perubahan keuntungan yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar pemilikan efek yang tersedia untuk dijual - bersih
-
-
Laba tahun berjalan
-
-
Jumlah laba komprehensif tahun berjalan
-
-
173.600.000.000
28.902.005.054
Saldo per 31 Desember 2013
2j
(402.891.197) -
(402.891.197) 1.305.763.110
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
Jumlah ekuitas/ Total equity
(2.000.000.000) -
-
Appropriation of general reserve
-
Distribution of cash dividends
(402.891.197)
Mutation of unrealized gain on changes in fair value of available-for-sale securities - net
-
-
-
81.495.346.240
81.495.346.240
Net income for the year
-
81.495.346.240
81.092.455.043
Total comprehensive income for the year
18.000.000.000
233.053.773.999
454.861.542.163
Balance as of December 31, 2013
The accompanying notes are an integral part of these financial statements.
7
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk LAPORAN ARUS KAS Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk STATEMENTS OF CASH FLOWS Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2013 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan bunga, provisi dan komisi Penerimaan operasional lainnya Pembayaran bunga, provisi dan komisi Pembayaran beban tenaga kerja dan tunjangan Pembayaran beban umum, administrasi, pemeliharaan dan perbaikan Pendapatan (beban) non-operasional Pembayaran beban pajak Laba operasi sebelum perubahan aktivitas operasi Penurunan dalam aset operasi: Kredit Aset lain-lain Kenaikan (penurunan) dalam liabilitas operasi: Liabilitas segera Simpanan Liabilitas lain-lain Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi
2012 CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Interest, fees and commissions received Other operating received Interest, fees and commissions paid
272.886.695.614 17.147.474.803 (126.771.833.673)
202.785.993.484 19.511.424.971 (100.812.768.060)
(32.868.583.000)
(26.763.121.147)
(26.531.360.644) (784.995.733) (23.605.175.877)
(29.051.297.735) 27.927.684 (19.419.715.138)
Personnel expenses paid General, administrative, repairs and maintenance expenses paid Non-operating income (expenses) Income tax paid
79.472.221.490
46.278.444.059
Operating income before changes in operating activities
(731.030.682.935) (93.092.789.730)
(399.664.469.738) (21.052.809.018)
(7.160.647.181) 767.957.805.060 209.354.197.828
97.399.506.118 296.411.697.495 38.412.131.243
Decrease in operating assets: Loans Other assets Increase (decrease) in operating liabilities: Obligation due immediately Deposits Other liabilities
225.500.104.532
57.784.500.159
Net Cash Provided by Operating Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Kenaikan efek yang dimiliki hingga jatuh tempo Hasil penjualan aset tetap Pembelian aset tetap
(162.539.871.141) 523.490.000 (5.847.233.222)
(14.016.005.309) 56.000.000 (1.829.636.508)
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Increase in held-to-maturity securities Proceeds from sale of fixed assets Acquisitions of fixed assets
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
(167.863.614.363)
(15.789.641.817)
Net Cash Used in Investing Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran dividen
-
(27.348.000.000)
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Dividends paid
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan
-
(27.348.000.000)
Net Cash Used in Financing Activities
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
57.636.490.169
14.646.858.342
INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
519.131.104.817
499.121.172.793
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
Pengaruh perubahan kurs mata uang asing
16.319.843.988
5.363.073.682
Effect of foreign exchange rate changes
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
593.087.438.974
519.131.104.817
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
The accompanying notes are an integral part of these financial statements.
8
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk LAPORAN ARUS KAS (lanjutan) Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk STATEMENTS OF CASH FLOWS (continued) Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2013
2012
PENGUNGKAPAN TAMBAHAN Kas dan setara kas terdiri dari: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
25.103.372.800 338.262.360.588 21.738.950.077
17.224.002.600 225.515.221.383 28.419.421.089
207.982.755.509
247.972.459.745
SUPPLEMENTAL DISCLOSURE Cash and cash equivalents consist of: Cash Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks Placement in Bank Indonesia and other banks
Jumlah Kas dan Setara Kas
593.087.438.974
519.131.104.817
Total Cash and Cash Equivalents
Transaksi yang tidak mempengaruhi kas: Kenaikan tagihan dan utang akseptasi Mutasi sehubungan dengan perubahan nilai wajar pemilikan efek yang tersedia untuk dijual - bersih
87.980.034.340
(402.891.197)
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
2.614.539.108
(367.477.832)
Non-cash activities: Increase in acceptances receivable and payable Mutation in respect of fair value change of available-for-sale securities-net
The accompanying notes are an integral part of these financial statements.
9
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1.
1.
UMUM a.
Pendirian dan Informasi Umum
GENERAL a.
Establishment and General Information
PT Bank of India Indonesia Tbk (dahulu PT Bank Swadesi Tbk) (Bank) didirikan pada tahun 1968 berdasarkan akta No. 20 tanggal 28 September 1968 dari Njoo Sioe Liep, SH, notaris di Surabaya, dengan nama PT Bank Pasar Swadesi. Akta pendirian ini telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. Y.A.5/35/8 tanggal 3 Pebruari 1975 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 19 tanggal 5 Maret 1976, Tambahan No. 162. Anggaran Dasar Bank telah beberapa kali mengalami perubahan, yang terakhir dengan akta No. 69 tanggal 14 Juni 2011 dari Aulia Taufani, SH, notaris di Jakarta sehubungan dengan perubahan modal dasar dan perubahan nama Bank. Akta perubahan ini telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat Keputusan No. AHU-38360.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 29 Juli 2011.
PT Bank of India Indonesia Tbk (formerly PT Bank Swadesi Tbk) (the “Bank”) was established based on notarial deed No. 20 dated September 28, 1968 of Njoo Sioe Liep, SH, notary in Surabaya, under the name of PT Bank Pasar Swadesi. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia through Decision Letter No. Y.A.5/35/8 dated February 3, 1975 and was published in State Gazette of the Republic of Indonesia No. 19, Supplement No. 162 dated March 5, 1976. The Bank’s Articles of Association has been amended several times, the latest by notarial deed No. 69 dated June 14, 2011 of Aulia Taufani, SH, notary in Jakarta in connection with the change of the Bank authorized capital and the name of Bank. The amendment deed was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic Indonesia through Decision Letter No. AHU-38360.AH.01.02.Tahun 2011, dated July 29, 2011.
Kantor pusat Bank berlokasi di Jalan H. Samanhudi No. 37, Jakarta Pusat. Bank mempunyai 8 kantor cabang, 5 kantor cabang pembantu dan 6 kantor kas. Jumlah karyawan Bank pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing 269 dan 271 karyawan.
The Bank’s head office is located at Jalan H. Samanhudi No. 37, Central Jakarta. The Bank has 8 branch offices, 5 sub-branch offices and 6 cash offices. The Bank has 269 and 271 employees as of December 31, 2013 and 2012, respectively.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank adalah menjalankan kegiatan yang berhubungan dengan perbankan.
In accordance with article 3 of the Bank’s Articles of Association, the scope of its activities is to engage in activities related to banking.
Bank mendapat ijin usaha sebagai bank umum dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. 906/KMK.013/1989 tanggal 16 Agustus 1989. Sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 27/68/KEP/DIR tanggal 12 Oktober 1994, Bank memperoleh ijin untuk melakukan kegiatan usaha sebagai Bank Devisa.
The Bank obtained its license to operate as a commercial bank from the Minister of Finance of the Republic of Indonesia through Decision Letter No. 906/KMK.013/1989 dated August 16, 1989. Based on the Decision Letter of Bank Indonesia No. 27/68/KEP/DIR dated October 12, 1994, the Bank obtained approval to conduct foreign exchange banking activities.
Pemegang saham mayoritas Bank adalah Bank of India yang didirikan di India.
The Bank’s majority shareholder is Bank of India which is incorporated in India.
Berdasarkan surat keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 13/91A/KEP.GBI/2011 tanggal 17 November 2011, Bank Indonesia telah menyetujui:
Based on the decision letter of Governance of Bank Indonesia No. 13/91A/KEP.GBI/2011 dated November 17, 2011, Bank Indonesia has approved:
1.
1. The change in the name of PT Bank Swadesi Tbk to PT Bank of India Indonesia Tbk.
Perubahan nama PT Bank Swadesi Tbk menjadi PT Bank of India Indonesia Tbk.
10
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1.
1.
UMUM (lanjutan) a.
Pendirian dan Informasi Umum (lanjutan)
GENERAL (continued) a.
Establishment and General Information (continued)
Ijin usaha Bank sebagai bank umum berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 906/KMK.013/1989 tanggal 16 Agustus 1989 tetap berlaku bagi PT Bank of India Indonesia Tbk.
2. The Bank’s business license as commercial bank based on the Decree of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. 906/KMK.013/1989 dated August 16, 1989 is still valid for PT Bank of India Indonesia Tbk.
Susunan pengurus dan komite audit dan pemantau risiko Bank pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
The Bank’s management and audit and risk monitoring committees as of December 31, 2013 are as follows:
2.
Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen
*Ny./Mrs. Iyer Vijayalakshmi Rajaram Tn./Mr. Prakash Rupchand Chugani Tn./Mr. Leland Gerrits Rompas Tn./Mr. Krishan Kumar Aggarwal *Tn./Mr.Handadjaja Sulaiman
Direktur Utama Wakil Direktur Utama Direktur
Ny./Mrs. Ningsih Suciati **Tn./Mr. Payllore Lakshman Ramachandran Iyer ***Tn./Mr. Ferry Koswara *Tn./Mr. Gopinathan Ekamurthy *Tn./Mr. Primasura Pandu Dwipanata
Ketua Komite Audit Anggota
Ketua Pemantau Risiko Anggota
*
**
***
President Commissioner Commissioner Independent Commissioners
President Director Vice President Director Directors
Tn./Mr. Krishan Kumar Aggarwal Tn./Mr. Haryono Adi Prasetyo Tn./Mr. Teddy Reinier Sondakh
Chairman Audit Committee Members
Tn./Mr. Leland Gerrits Rompas Tn./Mr. Haryono Adi Prasetyo Tn./Mr. Ian Febrian
Chairman Risk Monitoring Members
Diangkat melalui RUPS tahunan 27 Juni 2013, melalui Akta No. 109 dan melalui Akta No. 127 tanggal 23 Desember 2013, dan berlaku efektif setelah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia dan/ atau ketentuan lain yang berlaku. Sebelumnya telah diangkat melalui RUPS tahunan 18 Juni 2012, melalui Akta No. 91 dan melalui Akta No. 64 tanggal 18 September 2012, namun batal karena belum sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku. Telah efektif melalui Bank Indonesia tanggal 8 Maret 2013 No. 15/50/GBI/DPIP/Rahasia sehubungan dengan pengangkatan Tuan Payllore Lakshman Ramachandran Iyer. Telah efektif melalui Bank Indonesia tanggal 28 Januari 2013 No. 15/12/GBI/DPIP/Rahasia sehubungan dengan pengangkatan Tuan Ferry Koswara.
*
**
***
Appointed by the Annual General Meeting Shareholders June 27, 2013 based on the Deed No. 109 and based on Deed No. 127 dated Desember 23, 2013 and will become effective after obtaining Bank Indonesia approval and/ or others institution approval. Has appointed by the Annual General Meeting Shareholders June 18, 2012 based on the Deed no. 91 and based on Deed No. 64 dated September 18, 2012, however, canceled due to non compliance with Bank Indonesia’s regulation. Has become effective by Bank Indonesia’s letter dated March 8, 2013 No. 15/50/GBI/DPIP/Rahasia in conjuction with appointment of Mr. Payllore Lakshman Ramachandran Iyer. Has become effective by Bank Indonesia’s letter dated January 28, 2013 No. 15/12/GBI/DPIP/Rahasia in conjuction with appointment of Mr. Ferry Koswara.
The Bank’s management and audit and risk monitoring committees as of December 31, 2012 are as follows:
Susunan pengurus dan komite audit dan pemantau risiko Bank pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen
*Tn./Mr. Narasimhan Seshadri Tn./Mr. Prakash Rupchand Chugani Tn./Mr. Leland Gerrits Rompas Ny./Ms. Olga Istandya Tn./Mr. Krishan Kumar Aggarwal
Direktur Utama Wakil Direktur Utama Direktur
Ny./Ms. Ningsih Suciati Tn./Mr. Anil Kumar Bhalla Tn./Mr. Iim Wardiman **Tn./Mr. Rakesh Sinha
11
President Commissioner Commissioner Independent Commissioners
President Director Vice President Director Directors
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1.
1.
UMUM (lanjutan) a.
Pendirian dan Informasi Umum (lanjutan)
GENERAL (continued) a.
The Bank’s management and audit and risk monitoring committees as of December 31, 2012 are as follows (continued):
Susunan pengurus dan komite audit dan pemantau risiko Bank pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut (lanjutan): Ketua Komite Audit Anggota
Ketua Pemantau Risiko Anggota
*
**
b.
Establishment and General Information (continued)
Tn./Mr. Krishan Kumar Aggarwal Tn./Mr. Haryono Adi Prasetyo Tn./Mr. Teddy Reinier Sondakh
Chairman Audit Committee Members
Tn./Mr. Leland Gerrits Rompas Tn./Mr. Haryono Adi Prasetyo Tn./Mr. Ian Febrian
Chairman Risk Monitoring Members
Diangkat melalui RUPS tahunan 18 Juni 2012, melalui Akta no. 91 dan melalui Akta no. 64 tanggal 18 September 2012, dan berlaku efektif setelah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia dan/ atau institusi lainnya. Tidak lagi menjabat sehubungan dengan berakhirnya masa jabatan, efektif berdasarkan Akta no. 64 tanggal 18 September 2012.
*
**
Appointed by the Annual General Meeting Shareholders June 18, 2012 based on the Deed no. 91 and based on Deed no. 64 dated September 18, 2012 and will become effective after obtaining Bank Indonesia and/ or others institution approval. No longer officiate in connection with end of the term of office, effective based on the Deed no. 64 dated September 18, 2012.
Pembentukan komite audit Bank telah sesuai dengan peraturan BAPEPAM-LK No. IX.1.5.
The establishment of Bank’s audit committee has complied with BAPEPAM-LK No. IX.1.5.
Jumlah gaji dan tunjangan yang diberikan kepada dewan komisaris, direksi, komite audit dan pemantau risiko Bank pada tahun 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp 4.206.843.580 dan Rp 3.720.491.593 (Catatan 28).
Total salaries and benefits given to board of commisioners, directors, audit and risk monitoring committees of the Bank amounted to Rp 4,206,843,580 and Rp 3,720,491,593, in 2013 and 2012, respectively (Note 28).
Penawaran Umum Saham Bank
b.
Public Offering of the Bank’s Shares
Pada tanggal 12 April 2002, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dengan suratnya No. S-75/PM/2002 untuk melakukan penawaran umum atas 60.000.000 saham biasa atas nama kepada masyarakat. Nilai nominal per saham Rp 200 dengan harga penawaran Rp 250. Pada tanggal 1 Mei 2002 saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia).
As of April 12, 2002, the Bank obtained the notice of effectivity from the Chairman of Capital Market Supervisory Agency (“BAPEPAM”) through letter No. S-75/PM/2002 for its public offering of 60,000,000 common shares. The nominal value per share is Rp 200 with an offering price Rp 250 per share. As of May 1, 2002, these shares were listed on the Jakarta Stock Exchange (currently Indonesia Stock Exchange or IDX).
Pada tanggal 24 Juni 2008, Bank memperoleh pernyataan efektif dari ketua BAPEPAM-LK dengan suratnya No. S-4071/BL/2008 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebesar 558.000.000 saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 2 Juli 2008.
As of June 24, 2008, the Bank obtained the notice of effectivity from the Chairman of BAPEPAM-LK through letter No. S-4071/ BL/2008 for its Limited Public Offering I of 558,000,000 shares through rights issue to stockholders. These shares were listed on the Indonesia Stock Exchange as of July 2, 2008.
Pada tanggal 31 Desember 2013 and 2012, sejumlah 868.000.000 lembar saham Bank telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
As of December 31, 2013 and 2012, the Bank’s outstanding shares totaling 868,000,000 shares respectively, were listed on the Indonesia Stock Exchange.
12
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN a.
AKUNTANSI
YANG
Dasar penyusunan laporan keuangan
SUMMARY POLICIES a.
OF
Basis for statements
SIGNIFICANT preparation
ACCOUNTING of
financial
Laporan Keuangan telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (“DSAK”) termasuk Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (“PAPI”) 2008.
The financial statements has been prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”), which comprise the Statements and Interpretations issued by the Financial Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants (“DSAK”) which include the Accounting Guidelines for Indonesia Banking Industry (“PAPI”) 2008.
Laporan keuangan juga disusun dan disajikan sesuai dengan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”, yang fungsinya dialihkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) sejak tanggal 1 Januari 2013) No. VIII.G.7 yang merupakan Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM-LK NO. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”.
The financial statements has also been prepared and presented in accordance with Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (“BAPEPAM-LK”, whose function has been transferred to the Financial Services Authority (“OJK”) starting January 1, 2013), rule No. VIII.G.7, Appendix of the Decree of Chairman of the BAPEPAM-LK NO. KEP-347/BL/2012 dated June 25, 2012 regarding “Financial Statements Presentation and Disclosure of the Issuer or Public Company”.
Laporan keuangan disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”.
The financial statements are prepared in accordance with the Statement of Financial Accounting Standards (“SFAS”) No. 1 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements”.
Dasar penyusunan laporan keuangan Bank, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp). Laporan keuangan Bank disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masingmasing akun tersebut.
The financial statements, except for the statements of cash flows, are prepared under the accrual basis. The reporting currency used in the preparation of the financial statements is the Indonesian Rupiah (IDR). The financial statements is measured based on historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung yang dimodifikasi dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain dan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
The statements of cash flows are prepared using the modified direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities. Cash and cash equivalent consist of cash, demand deposits with Bank Indonesia and other banks, placements with Bank Indonesia and other banks and Bank Indonesia Certificates (SBI) with maturities of three months or less from the date of placements and not pledged nor restricted.
13
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) a.
b.
Dasar penyusunan (lanjutan)
AKUNTANSI laporan
YANG
keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
a.
of
financial
Dalam penyusunan laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia, dibutuhkan estimasi dan asumsi yang mempengaruhi: nilai aset dan liabilitas dilaporkan dan pengungkapan atas aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan, jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan.
The presentation of financial statements in conformity with financial accounting standards in Indonesia, requires the use of estimates and assumptions that affect: the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the financial statements, the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period.
Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula.
Although these estimates are based on management’s best knowledge of current events and activities, actual results may differ from those estimates.
Perubahan kebijakan pengungkapan
akuntansi
dan
b.
Transaksi dan saldo dalam mata uang asing i.
Change in disclosures
accounting
policies
and
The accounting policies adopted in preparing the financial statements have been consistently applied, except for the adoption of several amended SAKs which has been revised and effective starting on January 1, 2013 as disclosed in this Notes to the Financial Statements.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan telah diterapkan secara konsisten, kecuali bagi penerapan beberapa SAK yang telah direvisi dan berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2013 seperti yang diungkapkan pada Catatan atas Laporan Keuangan ini. c.
Basis for preparation statements (continued)
c.
Foreign balances i.
Mata uang penyajian
currency
transactions
and
Presentation currency The financial statements are presented in Rupiah, which is the functional currency of the Bank.
Laporan keuangan dijabarkan dalam mata uang Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Bank.
ii. Transactions currency
ii. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing
and
balances
in
foreign
Accounting policy for transactions and balances in foreign currency is based on BAPEPAM-LK rule No. VIII.G.7 and Guidelines for Indonesian Bank Accounting (“PAPI”). The Bank refers to the Guidelines for Indonesian Bank Accounting (“PAPI”) where transactions denominated in a foreign currency are converted into Rupiah using the reporting (closing) rate set by Bank Indonesia that is middle rate which is the average of bid rate and ask rate based on Reuters at 16.00 Western Indonesian Time prevailing at the time.
Kebijakan akuntansi atas transaksi dan saldo dalam mata uang asing didasarkan pada peraturan BAPEPAM-LK No. VIII.G.7 dan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (“PAPI”). Bank mengacu pada Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (“PAPI”) dimana transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs laporan (penutupan) yang ditetapkan oleh Bank Indonesia yaitu kurs tengah yang merupakan rata-rata kurs beli dan kurs jual berdasarkan Reuters pada pukul 16.00 Waktu Indonesia Barat yang berlaku pada tanggal tersebut.
14
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) c.
AKUNTANSI
YANG
Transaksi dan saldo dalam mata uang asing (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c.
transactions
ii. Transactions and balances currency (continued)
ii. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing (lanjutan)
in
and
foreign
Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing, diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
Exchange gains and losses arising on transactions in foreign currency and on the translation of foreign currency monetary assets and liabilities are recognized in the statement of comprehensive income
Selisih penjabaran mata uang asing atas efek utang dan aset moneter keuangan lain yang diukur berdasarkan nilai wajar dicatat sebagian bagian dari keuntungan dan kerugian selisih kurs
Translation differences on debt securities and other monetary financial assets measured at fair value are included in foreign exchange gains and losses
Berikut ini adalah kurs mata uang asing utama yang digunakan untuk penjabaran kedalam Rupiah pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang menggunakan kurs tengah Reuters (Pukul 16.00 Waktu Indonesia Barat):
Below are the major foreign currencies exchange rates used for translation into Rupiah as of December 31, 2013 and 2012 using the Reuters middle rate (at 16.00 Western Indonesia Time):
Pound Sterling Inggris Dolar Amerika Serikat Euro Dolar Singapura Dolar Hongkong Rupee India Yen Jepang
d.
Foreign currency balances (continued)
ACCOUNTING
2013
2012
20.110,93 12.170,00 16.759,31 9.622,08 1.569,54 196,78 115,75
15.514,93 9.637,50 12.731,62 7.878,61 1.243,27 175,76 111,77
Transaksi dengan Pihak Berelasi
d.
Great Britain Pound Sterling United States Dollar Euro Singapore Dollar Hongkong Dollar India Rupee Japanese Yen
Transactions with Related Parties
Bank melakukan transaksi dengan pihak berelasi. Definisi pihak berelasi yang digunakan sesuai dengan ketentuan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 7 (revisi 2010) mengenai “Pengungkapan pihak-pihak berelasi”:
The Bank enters into transactions with related parties. The definition of related parties used is in accordance with Statement of Financial Accounting Standards No. 7 (revised 2010) “Related Party Disclosures” as:
a. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:
a. A person or a close member of the person’s family is related to a reporting entity if that person: i.
i.
Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; ii. Memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau iii. Personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor.
Has control or joint control over the reporting entity;
ii. Has significant influence over the reporting entity; or iii. Is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.
15
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) d.
AKUNTANSI
YANG
Transaksi dengan Pihak Berelasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) d.
with
Related
Parties
b. An entity is related to a reporting entity if any of the following conditions applies:
b. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:
i.
i.
Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain); ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya); iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama; iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga; v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca-kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor; vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a); vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a)(i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
The entity and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow is related to the others);
ii. One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member);
iii. Both entities are joint ventures of the same third party; iv. One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity; v. The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is itself such a plan, the sponsoring entity are also related to the reporting entity; vi. The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a); vii. A person identified in (a)(i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity). The nature of transactions and balances of accounts with related parties, are disclosed in the notes to the financial statements.
Jenis transaksi dan saldo dengan pihak berelasi, telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan. e.
Transactions (continued)
ACCOUNTING
Aset keuangan
e.
Financial assets The Bank applied SFAS No. 50 (Revised 2010), “Financial Instruments: Presentation”, SFAS No. 55 (Revised 2011), “Financial Instruments: Recognition and Measurement” and SFAS No. 60, “Financial Instruments: Disclosures”.
Bank menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK No. 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”.
16
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) e.
AKUNTANSI
YANG
Aset keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e.
ACCOUNTING
Financial assets (continued)
PSAK No. 50 (Revisi 2010) berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan mengidentifikasikan informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan pengungkapan berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan; dan keadaan dimana aset keuangan dan liabilitas keuangan akan saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang suatu entitas yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumen tersebut.
SFAS No. 50 (Revised 2010) contains the requirements for the presentation of financial instruments and identifies the information that should be disclosed. The presentation requirements apply to the classification of financial instruments, from the perspective of the issuer, into financial assets, financial liabilities and equity instruments; the classification of related interest, dividends, losses and gains; and the circumstances in which financial assets and financial liabilities should be offset. This SFAS requires the disclosures of, among others, information about factors that affect the amount, timing and certainty of an entity’s future cash flows relating to financial instruments and the accounting policies applied to those instruments.
PSAK No. 55 (Revisi 2011) mengatur prinsipprinsip pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitias keuangan dan beberapa kontrak pembelian atau penjualan item nonkeuangan. PSAK ini, antara lain menyediakan definisi dan karakteristik derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan hubungan lindung nilai.
SFAS No. 55 (Revised 2011) establishes the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities and some contracts to buy or sell non-financial items. This SFAS provides the definitions and characteristics of derivatives, the categories of financial instruments, recognition and measurement, hedge accounting and determination of hedging relationships, among others.
PSAK No. 60 mensyaratkan pengungkapan tambahan atas pengukuran nilai wajar dan risiko likuiditas. Pengukuran nilai wajar terkait pos yang dicatat pada nilai wajar disajikan berdasarkan sumber input dengan menggunakan tiga tingkatan hirarki nilai wajar untuk setiap kelas instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar. Sebagai tambahan, PSAK ini mewajibkan rekonsiliasi antara saldo awal dan akhir untuk pengukuran nilai wajar tingkat 3, demikian pula pengungkapan transfer antar tingkatan dalam hirarki nilai wajar. PSAK ini juga menjelaskan lebih lanjut persyaratan pengungkapan risiko likuiditas transaksi derivatif dan aset yang digunakan untuk pengelolaan likuiditas. Pengungkapan pengukuran nilai wajar diungkapkan pada Catatan 37. Pengungkapan risiko likuiditas tidak terpengaruh secara signifikan oleh PSAK ini dan diungkapkan pada Catatan 39.
SFAS No. 60 requires additional disclosures about fair value measurement and liquidity risk. Fair value measurements related to items recorded at fair value are to be disclosed by source of inputs using the three level fair value hierarchy, by class, for all financial instruments recognized at fair value. In addition, a reconciliation between the beginning and ending balance for level 3 fair value measurements is now required, as well as significant transfers between levels in the fair value hierarchy. The SFAS also clarifies the requirements for liquidity risk disclosures with respect to the derivative transactions and assets used for liquidity management. The fair value measurement disclosures are presented in Note 37. The liquidity risk disclosures are not significantly impacted by the SFAS and are presented in Note 39.
17
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) e.
AKUNTANSI
YANG
Aset keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e.
ACCOUNTING
Financial assets (continued)
Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hingga tanggal jatuh tempo dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Aset keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajar, dan dalam hal aset keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial assets within the scope of the SFAS No. 55 (Revised 2011) are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments and available-for-sale financial assets. Financial assets are recognized initially at fair value, and in the case of financial assets not measured at fair value through profit or loss, directly attributable transaction costs.
Aset keuangan Bank diklasifikasikan sebagai berikut:
The Bank’s financial assets are classified as follows:
Nilai wajar melalui laporan laba rugi Dimiliki hingga jatuh tempo Pinjaman yang diberikan dan piutang
Nilai Wajar (FVTPL)
Melalui
Laporan
Laba
Fair value through profit or loss (FVTPL) Held-to-maturity Loans and receivable
Fair Value Through Profit or Loss (FVTPL)
Rugi
Aset keuangan diklasifikasikan dalam FVTPL, jika aset keuangan sebagai kelompok diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada FVTPL.
Financial assets are classified as at FVTPL where the financial asset is either classified as held for trading or designated upon initial recognition as at FVTPL.
Aset keuangan diklasifikasikan kelompok diperdagangkan, jika:
A financial asset is classified as held for trading if:
sebagai
diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat; atau merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini; atau merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai.
it has been acquired principally for the purpose of selling in the near future; or
it is a part of an identified portfolio of financial instruments that the entity manages together and has a recent actual pattern of short-term profit-taking; or
it is a derivative that is not designated nor effective as a hedging instrument.
A financial asset other than a financial asset held for trading may be designated as at FVTPL upon initial recognition, if:
Aset keuangan selain aset keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal, jika:
penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidakkonsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau aset keuangan merupakan bagian dari kelompok aset keuangan, yang dikelola dan kinerjanya berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan dokumentasi manajemen risiko atau strategi investasi Bank, dan informasi tentang kelompok tersebut disediakan secara internal kepada manajemen kunci; atau 18
such designation eliminates or significantly reduces a measurement or inconsistency recognition that would otherwise arise; or
the financial asset forms part of a group of financial assets, which is managed and its performance is evaluated on a fair value basis, in accordance with the Bank documented risk management or investment strategy, and information about the grouping is provided internally on that basis; or
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) e.
AKUNTANSI
YANG
Aset keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e.
merupakan bagian dari kontrak yang mengandung satu atau lebih derivatif melekat, dan PSAK No. 55 (revisi 2011) memperbolehkan kontrak gabungan (aset atau liabilitas) ditetapkan sebagai FVTPL.
ACCOUNTING
Financial assets (continued)
it forms part of a contract containing one or more embedded derivatives, and SFAS No. 55 (revised 2011) permits the entire combined contract (asset or liability) to be designated as at FVTPL.
Aset keuangan FVTPL disajikan sebesar nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif mencakup deviden atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan. Nilai wajar ditentukan dengan cara seperti dijelaskan pada Catatan 2g.
Financial assets at FVTPL are stated at fair value, with any resultant gain or loss recognized in statements of comprehensive income. The net gain or loss recognized in statements of comprehensive income incorporates any dividend or interest earned on the financial asset. Fair value is determined in the manner described in Note 2g.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, kategori ini mencakup tagihan derivatif (Catatan 37).
As of December 31, 2013 and 2012, this category includes derivative receivables (Note 37).
Dimiliki hingga jatuh tempo
Held to maturity
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo hanya jika investasi tersebut memiliki pembayaran yang tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan serta Bank mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Pada saat pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan aset keuangan. Setelah pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi kerugian penurunan nilai yang ada.
Financial assets are classified as held-tomaturity investment only if these investments have fixed or determined payments and their maturity date has been determined and the Bank have the positive intention and ability to hold such financial assets to maturity. Held-tomaturity investments are initially measured at fair value plus transaction costs which are attributable directly to the acquisition of the financial assets. After initial recognition, heldto-maturity investments are measured at amortized acquisition cost, using effective interest rate method less any impairment losses.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, kategori ini mencakup efek-efek (Catatan 37).
As of December 31, 2013 and 2012, this category includes securities (Note 37).
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Loans and receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market.
19
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) e.
AKUNTANSI
YANG
Aset keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e.
ACCOUNTING
Financial assets (continued)
Pinjaman yang diberikan dan piutang (lanjutan)
Loans and receivables (continued)
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan ini diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya dinyatakan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pendapatan dari aset keuangan dalam kelompok ini disajikan sebagai pendapatan keuangan dalam laporan laba rugi komprehensif.
These financial assets are initially recognized at fair value plus transaction costs and subsequently carried at amortized acquisition cost using the effective interest rate method. Interest income on this financial assets classification is presented as finance income in the statements of comprehensive income.
Dalam hal terjadi penurunan nilai, kerugian penurunan nilai dilaporkan sebagai pengurang dari nilai tercatat dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang dan diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif.
In the case of impairment, the impairment loss is reported as a deduction from the carrying value of the financial assets classified as loan and receivables and recognized in the statements of comprehensive income.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, kategori ini mencakup kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, efek-efek, kredit yang diberikan, tagihan akseptasi dan aset lain-lain (Catatan 37).
As of December 31, 2013 and 2012, this category includes cash, demand deposits with Bank Indonesia, demand deposits with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks, securities, loans, acceptance receivables and others assets (Note 37).
Metode suku bunga efektif
Effective interest method
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga dan beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.
The effective interest method is a method of calculating the amortized acquisition cost of a financial instrument and of allocating interest income and interest expense over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts (including all fees and points paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the financial instrument, or, where appropriate, a shorter period to the net carrying amount on initial recognition.
Perhitungan dari suku bunga efektif termasuk semua fee dan pembayaran atau penerimaan poin yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Biaya transaksi termasuk biaya incremental yang secara langsung berkaitan dengan akuisisi atas penerbitan aset atau liabilitas keuangan.
The calculation of the effective interest rate includes all fees and points paid or received which are integral parts of the effective interest rate. Transaction costs include incremental cost which is directly attributable to the acquisition or issuance of financial assets or liabilities.
20
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) e.
f.
AKUNTANSI
YANG
Aset keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e.
ACCOUNTING
Financial assets (continued)
Penghentian pengakuan aset keuangan
Derecognition of financial assets
Bank menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Bank mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Bank tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Bank mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Bank memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Bank masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.
The Bank derecognizes a financial asset only when the contractual rights to the cash flows from the asset expired, or when it transfers the financial asset and substantially all the risks and rewards of ownership of the asset to another entity. If the Bank neither transfers nor retains substantially all the risks and rewards of ownership and continues to control the transferred asset, the Bank recognizes its retained interest in the asset and an associated liability for amounts it may have to pay. If the Bank retains substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred financial asset, the Bank continues to recognize the financial asset and also recognizes a collateralized borrowing for the proceeds received.
Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas
f.
Financial liabilities and equity instruments
Bank mengklasifikasikan liabilitas keuangannya sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan biaya perolehan yang diamortisasi.
The Bank classified its financial liabilities as financial liabilities at fair value through profit or loss and measured at amortized acquisition cost.
Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi
Fair Value Through Profit or Loss
Kategori ini terdiri dari liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan.
This category comprises of financial liabilities classified as held for trading.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Derivatif diklasifikasikan sebagai diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
A financial liability is classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of selling or repurchasing it in the near term. Derivatives are categorized as held for trading unless they are designated and effective as hedging instruments.
Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar liabilitas keuangan yang diklasifikasikan sebagai diperdagangkan disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif.
Gains and losses are arising from changes in fair value of financial liabilities classified held for trading are stated in the statements of comprehensive income.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, kategori ini mencakup liabilitas derivatif (Catatan 37).
As of December 31, 2013 and 2012, this category includes derivative liabilities (Note 37).
21
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) f.
AKUNTANSI
Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) f.
ACCOUNTING
Financial liabilities and equity instruments (continued)
biaya
Financial liabilities measured at amortized acquisition costs
Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Financial liabilities that are not classified as at fair value through profit and loss fall into this category and are measured at amortized acquistion cost.
Setelah pengakuan awal, Bank mengukur seluruh liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
After initial recognition, the Bank measures all financial liabilities at amortized acquisition cost using effective interest rate method.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, kategori ini mencakup liabilitas segera, simpanan nasabah, simpanan dari bank lain, utang akseptasi dan liabilitas lain-lain (Catatan 37).
As of December 31, 2013 and 2012, this category includes obligations due immediately, deposits from customers, deposits from other banks, acceptance payables and other liabilities (Note 37).
Penghentian pengakuan liabilitas keuangan
Derecognition of financial liabilities
Bank menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Bank telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.
The Bank derecognizes financial liabilities if and only if, the Bank’s obligations are discharged or cancelled or they expired.
Liabilitas keuangan diukur perolehan yang diamortisasi
g.
YANG
pada
Nilai wajar instrumen keuangan
g.
Fair value of financial instruments
Bank melakukan pengukuran nilai wajar atas instrumen keuangan yang dimilikinya berdasarkan hirarki berikut:
The Bank measures the fair value of the financial instruments held based on the following hierarchy:
1.
1. Quoted market price in an active market for similar instruments. For financial assets owned, the fair value used is the bid price. For financial liabilities held, the fair value used is the ask price.
2.
Harga kuotasi dalam pasar aktif untuk instrumen yang serupa. Untuk aset keuangan yang dimiliki, nilai wajar yang digunakan adalah bid price (harga penawaran). Sedangkan untuk liabilitas keuangan yang dimiliki, nilai wajar yang digunakan adalah ask price (harga permintaan). Jika instrumen keuangan tersebut tidak memiliki harga kuotasi di pasar aktif, maka digunakan teknik penilaian dalam menentukan nilai wajarnya.
If the financial instrument has no quoted price in an active market, then valuation techniques are used in determining the fair value.
Teknik penilaian yang berdasarkan pada input yang dapat diobservasi. Termasuk dalam kategori ini adalah instrumen yang dinilai menggunakan: harga kuotasi pada pasar aktif untuk instrumen yang serupa; harga kuotasi untuk instrumen serupa pada pasar yang dianggap kurang aktif; atau teknik penilaian dimana semua input yang signifikan didapatkan secara langsung atau tidak langsung dari data pasar yang diobservasi.
2. Valuation techniques are based on observable inputs. Include in this category are instrument assessed using: the quoted market prices in an active market for similar instruments; quoted prices for similar instruments in markets considered to be less active; or valuation techniques in which all significant inputs are obtained directly or indirectly from observed market data.
22
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) g.
i.
YANG
Nilai wajar instrumen keuangan (lanjutan)
3.
h.
AKUNTANSI
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) g.
Fair value (continued)
of
ACCOUNTING
financial
instruments
Teknik penilaian menggunakan input yang tidak dapat diobservasi. Termasuk dalam kategori ini adalah semua instrumen dimana input untuk teknik penilaian yang digunakan tidak berdasarkan pada data yang dapat diobservasi dan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi memiliki dampak yang signifikan terhadap penilaian instrumen.
3. Valuation techniques use unobservable inputs. Include in this category are all instruments in which the inputs to valuation techniques used are not based on observable data and the use of unobservable inputs has a significant impact on the assessment of the instrument.
Termasuk dalam kategori ini adalah instrumen yang dinilai berdasarkan harga kuotasi untuk instrumen serupa dimana penyesuaian atau asumsi yang tidak dapat diobservasi secara signifikan diperlukan untuk menggambarkan perbedaan antara instrumen-instrumen yang ada.
Include in this category are instruments which are valued at quoted price for similar instruments where adjustments or significant unobservable assumptions are necessary to describe the differences between existing instruments.
Reklasifikasi aset keuangan
h.
Reclassifications of financial assets
Bank tidak diperkenankan untuk melakukan reklasifikasi aset keuangan dari atau ke kelompok aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang. Bank hanya dapat melakukan reklasifikasi atas aset keuangan dari kelompok tersedia untuk dijual ke kelompok dimiliki hingga jatuh tempo (atau sebaliknya).
The Bank is not allowed to perform reclassification of financial assets from or to a group of financial assets measured at fair value through profit or loss, loans and receivables. The Bank is only permitted to reclassify financial assets from available-forsale to held-to-maturity (or vice versa).
Untuk aset keuangan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo, jika reklasifikasi dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan maka sisa investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo harus direklasifikasikan menjadi investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual (tainting rule). Apabila terdapat reklasifikasi dari klasifikasi dimiliki hingga jatuh tempo ke tersedia untuk dijual, maka aset keuangan tersebut akan dihitung nilai wajarnya dan selisih antara nilai wajar dan nilai tercatat harus dicatat pada ekuitas.
For financial assets held-to-maturity, if the reclassification is in a greater than insignificant amount, the remaining held-to-maturity investments must be reclassified as availablefor-sale (tainting rule). If there is reclassification from held-to-maturity to available-for-sale, the financial assets will be measured at fair value and the difference between fair value and carrying amount should be recorded in equity.
Saling hapus instrumen keuangan
i.
Off setting financial instrument
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan keuangan jika, dan hanya jika, Bank:
Financial assets and liabilities are off setting and the net amount reported in the financial statement if, and only if, Bank:
-
-
has a legally enforceable right to offset the recognized amount; and
-
has an intention to settle on a net basis or to realize the asset and settle the liability simultaneously.
-
saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan. 23
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) i.
Saling hapus (lanjutan)
AKUNTANSI
instrumen
YANG
keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) i.
Giro pada Bank Indonesia dan bank lain
j.
l.
Demand deposits with Bank Indonesia and other banks Demand deposits with Bank Indonesia are stated at amortized acquisition costs using effective interest rate. Demand deposits with other banks stated at amortized acquisition costs using effective interest rate net of impairment losses (Note 2e).
Giro pada Bank Indonesia disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan suku bunga efektif. Giro pada Bank Lain disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan suku bunga efektif setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai (Catatan 2e). k.
Off setting financial instrument (continued) Income and expenses are presented on a net basis only when permitted by the accounting standards.
Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah bersih hanya jika diperkenankan oleh standar akuntansi. j.
ACCOUNTING
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
k.
Placements with Bank Indonesia and other banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain merupakan penanaman dana dalam bentuk call money dan Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI).
Placements with Bank Indonesia and other banks are placements in call money and Bank Indonesia Deposit Facility (FASBI).
Penempatan pada Bank Indonesia disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan suku bunga efektif. Penempatan pada bank lain disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan suku bunga efektif dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai (Catatan 2e).
Placements with Bank Indonesia are stated at amortized acquisition costs using effective interest rate. Placements with other banks are stated at amortized acquisition costs using effective interest rate net of allowance for impairment losses (Note 2e).
Efek-efek
l.
Securities
Efek efek terdiri dari obligasi korporasi, obligasi Republik Indonesia dan wesel impor/ ekspor.
Securities consist of corporate bonds, Republic of Indonesia bonds and import/ export bills.
Efek-efek pada saat pengakuan awal diukur sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan efek-efek, dan selanjutnya pengukuran dilakukan berdasarkan klasifikasi efek-efek kedalam kelompok aset keuangan tertentu dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai (Catatan 2e).
At initial recognition, securities are measured at fair value plus transaction costs which are directly attributable to the acquisition of securities and subsequent measurement is done based on classification of securities into groups of certain financial assets net of impairment losses (Note 2e).
m. Tagihan dan liabilitas derivatif
m. Derivative receivables and liabilities Derivative receivables and liabilities are stated at the amount of unrealized gains or losses arising from derivative contracts with purposes not to hedge. The unrealized gains or losses are calculated from the difference between the contract value and fair value of derivative instruments at the reporting date.
Tagihan dan liabilitas derivatif disajikan sebesar keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi yang berasal dari kontrak derivatif dengan tujuan bukan untuk lindung nilai. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tersebut dihitung dari selisih antara nilai kontrak dan nilai wajar instrumen derivatif pada tanggal laporan.
24
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
YANG
m. Tagihan dan liabilitas derivative (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) m. Derivative receivables (continued)
and
liabilities
The fair value is determined based on market price, pricing models or quoted prices for instruments with similar characteristics. Gains or losses from derivative instruments that do not qualify to be classified as hedges are recognized as profit or loss for the year.
Nilai wajar ditentukan berdasarkan harga pasar, model penentuan harga atau harga pasar instrumen lain yang memiliki karakteristik serupa. Keuntungan atau kerugian dari instrumen derivatif yang tidak memenuhi kriteria untuk dapat diklasifikasikan sebagai lindung nilai diakui sebagai laba rugi tahun berjalan. n.
ACCOUNTING
Kredit
n.
Loans
Kredit diakui sebesar biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai (Catatan 2e).
Loans are recognized at amortized acquisition costs using effective interest rate net of allowance for impairment losses (Note 2e).
Untuk kredit yang direstrukturisasi, kerugian yang timbul dari restrukturisasi kredit yang berkaitan dengan modifikasi persyaratan kredit diakui bila nilai sekarang dari jumlah penerimaan kas yang akan datang yang telah ditentukan dalam persyaratan kredit yang baru, termasuk penerimaan yang diperuntukkan sebagai bunga maupun pokok, adalah lebih kecil dari nilai kredit yang diberikan yang tercatat sebelum restrukturisasi.
For restructured loans, loss which occurs from loan restructuring relating to the modification of terms is recognized if the present value of future cash receipts specified in terms of new loans, including receipts designated as interest or principal, is less than the value of loans recorded prior to restructuring.
Agunan digunakan untuk memitigasi risiko kredit dan kebijakan mitigasi risiko menentukan jenis agunan yang dapat diterima oleh Bank. Umumnya jenis agunan yang diterima Bank untuk memitigasi risiko kredit diantaranya adalah giro, tabungan deposito berjangka, tanah dan bangunan, logam mulia, kendaraan bermotor, piutang, mesin dan persediaan barang.
Collateral is held to mitigate credit risk and risk mitigation policies determine the eligibility of collateral types. Typically, the Bank uses demand deposits, savings, time deposits, land and buildings, gold, vehicles, account receivables, machines and inventories.
Umumnya agunan yang diperlukan dalam setiap pemberian kredit sebagai sumber terakhir pelunasan kredit (‘secondary source of credit repayment’) dan sebagai salah satu bentuk mitigasi risiko kredit. Sumber utama pelunasan kredit adalah dari hasil usaha debitur.
Generally, collateral is required for all credits extended as a secondary source of credit repayment and also as a form of credit risk mitigation. The primary source of credit repayment is the funds generated from business operations of the borrowers.
Kredit dihapuskan jika tidak ada peluang yang realistis untuk pengembalian masa datang dan semua agunan telah terealisasi atau sudah diambil alih oleh Bank.
Loans are written-off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral has been realized or has been transferred to the Bank.
Kriteria penghapusbukuan kredit debitur adalah sebagai berikut:
kepada
The criteria for loan write-off to debtors are as follows:
a. Kredit yang memiliki kualitas macet; b. Fasilitas kredit telah dibentuk cadangan kerugian penurunan nilai aset sebesar 100% dari pokok kredit;
a. “Loss” loan category; b. Loan facility has been provided with 100% provision from the loan principal;
25
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) n.
AKUNTANSI
YANG
Kredit (lanjut)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) n.
d. Collection and recovery efforts have been performed, but the results are unsuccessful; e. The debtors’ business has no prospect or performance is bad or they do not have the ability to repay the loan.
e. Usaha debitur sudah tidak mempunyai prospek atau kinerja debitur buruk atau tidak ada kemampuan membayar. Tagihan dan utang akseptasi
o.
Acceptance receivables and payables Acceptance receivables are stated at amortized acquisition costs using the effective interest rate net of allowance for impairment losses, whereas acceptance payables are stated at amortized acquisition costs using the effective interest rate method (Note 2e).
Tagihan akseptasi dinyatakan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif setelah dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai, sedangkan utang akseptasi dinyatakan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif (Catatan 2e). p.
Loans (continued) c. The write-offs are performed for all loan obligations, the loan obligations shall not be written-off partially;
c. Hapusbuku dilakukan terhadap seluruh liabilitas kreditnya, sehingga penghapusbukuan tidak boleh dilakukan pada sebagian kreditnya (partial write-off); d. Telah dilakukan berbagai upaya penagihan dan pemulihan, namun tidak berhasil;
o.
ACCOUNTING
Penurunan nilai aset keuangan dan nonkeuangan
p.
Impairment of financial and non-financial assets
Penurunan nilai aset keuangan
Impairment of financial assets
Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal laporan posisi keuangan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
Financial assets, other than those at FVTPL, are assessed for indicators of impairment at each statements of financial position date. Financial assets are impaired where there is objective evidence, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial assets, the estimated future cash flows of the investment have been impacted.
Bukti obyektif penurunan sebagai berikut:
The objective evidence of impairment could include:
nilai
termasuk
kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan; atau penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas dibawah biaya perolehannya.
significant financial difficulty of the issuer or counterparty; or
default or delinquency principal payments; or
it becomes probable that the borrower will enter bankruptcy or financial reorganization; or significant or prolonged decline in the fair value of the security below its cost.
26
in
interest
or
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) p.
AKUNTANSI
YANG
Penurunan nilai aset keuangan dan nonkeuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) p.
ACCOUNTING
Impairment of financial and non-financial assets (continued)
Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)
Impairment of financial assets (continued)
Estimasi periode antara peristiwa dan kerugian identifikasinya ditentukan oleh manajemen untuk setiap portofolio yang diidentifikasi. Pada umumnya, periode tersebut bervariasi antara 1 (satu) dan 12 (dua belas) bulan, dan untuk kasus tertentu diperlukan periode yang lebih lama.
The estimation of period between the occurrence of events and identification of loss are determined by management for every identified portfolio. Generally, that period varies between 1 (one) and 12 (twelve) months, and for specific cases it needs longer period.
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan.
For financial assets carried at amortized acquisition cost, the amount of the impairment is the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the financial asset’s original effective interest rate.
Kerugian penurunan nilai dihitung secara individual untuk aset keuangan yang signifikan secara individual, Bank melakukan penilaian secara individual untuk kredit yang diberikan diatas Rp 1.000.000.000 dan terdapat bukti objektif penurunan nilai serta kolektif untuk aset yang secara individual tidak signifikan atau secara individual signifikan namun tidak terdapat bukti obyektif penurunan nilai. Didalam menentukan penurunan nilai kolektif, aset keuangan dikelompokkan pada kelompok aset keuangan berdasarkan karakteristik risiko kredit yang serupa. Arus kas masa depan dari kelompok aset keuangan ini diestimasi berdasarkan arus kas kontraktual dan pengalaman kerugian historis untuk aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa. Pengalaman historis kerugian disesuaikan berdasarkan hasil pengamatan data pada masa kini, untuk merefleksikan efek dari kondisi masa kini yang tidak mempengaruhi periode dari pengalaman historis.
Impairment loss is calculated individually for financial assets that are individually significant, the Bank performs individual assessment for loans with amount above Rp 1,000,000,000 and there is objective evidence of impairment and collective for assets that are individually not significant, or individually significant but there is no objective evidence of impairment. In determining collective impairment, financial assets are grouped into groups of financial assets based on similar credit risk characteristics. Future cash flow from a group of financial assets is estimated based on contractual cash flows and historical loss experience for assets that have similar credit risk characteristics. Historical loss experience is adjusted based on data observations in the present, to reflect the effects of current conditions that do not affect the period of historical experiences.
Dalam melakukan penilaian secara kolektif, Bank harus menghitung:
In conducting collective assessment, the Bank must calculate:
Probability of Default (”PD”) - model ini menilai probabilitas konsumen gagal melakukan pembayaran kembali secara penuh dan tepat waktu.
27
Probability of Default (“PD”) - this model asseses the probability of customers failing to repay fully and on time.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) p.
AKUNTANSI
YANG
Penurunan nilai aset keuangan dan nonkeuangan (lanjutan)
p.
ACCOUNTING
Impairment of financial and non-financial assets (continued) Impairment of financial assets (continued)
Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Loss Given Default (”LGD”) - Bank mengestimasi kerugian ekonomis yang mungkin akan diderita Bank apabila terjadi tunggakan fasilitas kredit. LGD menggambarkan jumlah utang yang tidak dapat diperoleh kembali dan umumnya ditunjukkan dalam persentase dari Exposure At Default (EAD). Model perhitungan LGD mempertimbangkan jenis peminjam, fasilitas dan mitigasi risiko, misalnya ketersediaan agunan.
Loss Given Default (“LGD”) - the Bank estimates economic losses that may be suffered by the Bank if there were arrears in loan facilities. LGD describes the amount of debt that may not be recovered and is generally expressed as a percentage of the Exposure At Default (EAD). The LGD calculation model considers the type of borrower, facility and any risk mitigation such as availability of collateral.
PD dan LGD diperoleh dari observasi data kredit selama minimal tiga tahun.
PD and LGD are derived from observation of credit data for at least three years.
Bank mulai menerapkan statistical model analysis method yaitu migration analysis method dengan menggunakan data historis kerugian kredit minimal 3 tahun dan mempertimbangkan hal-hal berikut ini dalam menentukan penyisihan kerugian penurunan nilai kredit secara kolektif:
The Bank started to apply statistical model analysis method, namely migration analysis method using historical loan loss data minimum 3 years and taking into account the following in determining the allowance for collective impairment loan loss:
Data historis probability of default, Waktu pemulihan, Jumlah kerugian yang terjadi (loss given default), dan Pertimbangan pengalaman manajemen mengenai apakah kondisi ekonomi dan kredit saat ini mungkin menyebabkan kerugian aktual lebih besar atau lebih kecil daripada jumlah yang didasarkan pada pengalaman historis.
Historical trend of the probability of default, The timing of recoveries, The amount of loss incurred (loss given default), and Management’s experienced judgment as to whether the current economic and credit conditions are such that the actual level of incurred losses is likely to be greater or less than that suggested by historical experience.
Jika pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai yang sebelumnya diakui (seperti meningkatnya peringkat kredit debitur) harus dipulihkan, baik secara langsung maupun dengan menyesuaikan akun cadangan. Jumlah pemulihan penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
If in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognized (such as an improvement in the debtor’s credit rating), the previously recognized impairment loss is reversed directly or by adjusting the allowance account. The amount of the impairment reversal is recognized in the statements of comprehensive income.
Sehubungan dengan kepatuhan terhadap Bank Indonesia, Bank menerapkan Peraturan Bank Indonesia No. 14/15/PBI/2012 tanggal 24 Oktober 2012 tentang “Penilaian Kualitas Aset Bank Umum” sebagai panduan untuk menghitung minimum Penyisihan Penghapusan Aset Produktif (PPAP) yang wajib dibentuk sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.
Related to compliance with Bank Indonesia, the Bank establishes Peraturan Bank Indonesia No. 14/15/PBI/2012 dated October 24, 2012 regarding “Assessment of Asset Quality of Commercial Bank” as a guide to calculate minimum allowance for possible losses of earning assets that should be established in accordance to the provision of Bank Indonesia.
28
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) p.
AKUNTANSI
YANG
Penurunan nilai aset keuangan dan nonkeuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) p.
ACCOUNTING
Impairment of financial and non-financial assets (continued)
Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)
Impairment of financial assets (continued)
Aset produktif terdiri dari giro pada Bank Indonesia dan bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, efek-efek, obligasi pemerintah dan komitmen dan kontinjensi yang mempunyai risiko kredit.
Earning assets consist of demand deposits in Bank Indonesia and other banks, placement in Bank Indonesia and other banks, securities, government bonds and commitments and contingencies that have credit risk.
Penyisihan Penghapusan Aset Produktif yang harus dihitung sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia adalah sebagai berikut:
Allowance for possible losses to be calculated according to the Bank Indonesia regulation are as follows:
a) 1% dari aset produktif yang digolongkan Lancar, di luar penempatan pada Bank Indonesia, Obligasi Pemerintah, instrumen hutang lain yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia dan aset produktif yang dijamin dengan agunan tunai; b) 5% dari aset produktif yang digolongkan Dalam Perhatian Khusus setelah dikurangi agunan; c) 15% dari aset produktif yang digolongkan Kurang Lancar setelah dikurangi agunan; d) 50% dari aset produktif yang digolongkan Diragukan setelah dikurangi agunan; dan e) 100% dari aset produktif yang digolongkan Macet setelah dikurangi agunan.
a) 1% from earning assets that classified as Current, outside the placement in Bank Indonesia, Government Bonds, other debt instruments that issued by Government of Republic of Indonesia and earning asset that guaranteed as cash collateral;
Kriteria penilaian nilai agunan yang dapat dikurangkan dalam penghitungan penyisihan penghapusan aset sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia.
Criteria for evaluation of collateral that can be minimized in the calculation of impairment losses of assets in accordance with Bank Indonesia regulation.
Saldo aset produktif dihapusbukukan pada saat manajemen Bank berpendapat bahwa aset produktif tersebut tidak dapat tertagih. Ketika pinjaman yang diberikan tidak tertagih, kredit tersebut dihapusbukukan dengan menjurnal balik cadangan kerugian penurunan nilai. Pinjaman yang diberikan tersebut dapat dihapusbukukan setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan.
The outstanding balances of earning assets are written-off against the respective allowance for impairment losses when the Bank’s management believes that the earning assets are uncollectible. When a loan is uncollectible, it is written-off against the related allowance for impairment loss. Such loans are written-off after all the necessary procedures have been completed and the amount of the loss has been determined.
Penerimaan kemudian atas pinjaman yang diberikan yang telah dihapusbukukan, pada periode berjalan dikreditkan dengan menyesuaikan pada akun cadangan kerugian penurunan nilai.
Recoveries from loans previously written-off in the current period are credited to the allowance for impairment losses.
b) 5% from earning assets that classified as Special Mention net of collateral; c) 15% from earning assets that classified as Substandard net of collateral; d) 50% from earning assets that classified as Doubtful net of collateral; e) 100% from earning assets that classified as Loss net of collateral.
29
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) p.
AKUNTANSI
YANG
Penurunan nilai aset keuangan dan nonkeuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) p.
ACCOUNTING
Impairment of financial and non-financial assets (continued)
Penurunan nilai aset non-keuangan
Impairment of non-financial assets
Nilai tercatat dari aset yang bukan aset keuangan Bank, kecuali aset pajak tangguhan, ditelaah setiap tanggal pelaporan untuk menentukan apakah terdapat indikasi penurunan nilai. Jika indikasi tersebut ada, maka nilai yang dapat dipulihkan dari aset tersebut akan diestimasi.
The carrying amounts of the Bank’s non financial assets, other than deferred tax assets, are reviewed at each reporting date to determine whether there is any indication of impairment. If any such indication exists then the asset’s recoverable amount is estimated.
Nilai yang dapat diperoleh kembali dari suatu aset atau unit penghasil kas adalah sebesar jumlah yang lebih tinggi antara nilai pakainya dan nilai wajar aset atau unit penghasil kas dikurangi biaya untuk menjual. Dalam menilai nilai pakai, estimasi arus kas masa depan didiskontokan ke nilai sekarang dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar saat ini terhadap nilai kas kini dan risiko spesifik terhadap aset tersebut.
The recoverable amount of an asset or cash generating unit is the greater of its value in use and its fair value less costs to sell. In assessing value in use, the estimated future cash flows are discounted to their present value using pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset.
Cadangan penurunan nilai diakui pada tahun sebelumnya dinilai pada setiap tanggal pelaporan untuk melihat adanya indikasi bahwa kerugian telah menurun atau tidak ada lagi. Kerugian penurunan nilai dijurnal balik jika terdapat perubahan estimasi yang digunakan dalam menentukan nilai yang dapat dipulihkan.
Impairment losses reserve recognized in prior year are assessed at each reporting date for any indications that the loss has decreased or no longer exists. An impairment loss is reversed if there has been a change in the estimates used to determine the recoverable amount.
Cadangan kerugian penurunan nilai dijurnal balik hanya hingga nilai tercatat yang telah ditentukan, dikurangi dengan depresiasi atau amortisasi, jika cadangan penurunan nilai tidak pernah diakui.
An impairment loss reserve is reserved only to the extent that the asset’s carrying amount does not exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation or amortization, if no impairment loss had been recognized.
Bank menentukan cadangan kerugian penurunan nilai atas komitmen dan kontinjensi yang memiliki risiko kredit berdasarkan selisih antara nilai amortisasi (nilai tercatat) dan present value atas pembayaran liabilitas yang diharapkan akan terjadi (ketika pembayaran atas jaminan tersebut menjadi probable).
The Bank determines allowance for impairment losses on commitments and contingencies with credit risk by the difference between the amortized amount (carrying amount) and the present value of any expected payment (when a payment under the guarantee has become probable).
30
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) p.
q.
AKUNTANSI
YANG
Penurunan nilai aset keuangan dan nonkeuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) p.
Impairment of financial and non-financial assets (continued)
Penurunan nilai aset non-keuangan (lanjutan)
Impairment of non-financial assets (continued)
Bank menentukan cadangan kerugian penurunan nilai atas agunan yang diambil alih berdasarkan pada nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat dan nilai bersih yang dapat direalisasi (net realisable value).
The Bank determines allowance for impairment losses on foreclosed assets by the lower of the carrying amount and their net realisable value.
Biaya dibayar dimuka
q.
Prepayments Prepayments are amortized beneficial periods using the method, respectively.
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. r.
ACCOUNTING
Aset tetap
r.
over their straight-line
Fixed assets
Bank menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2011), “Aset Tetap”. Revisi PSAK No. 16 ini mengatur akuntansi tanah dan mencabut PSAK No. 47, “Akuntansi Tanah”.
The Bank adopted SFAS No. 16 (Revised 2011), “Fixed Assets”. The revised SFAS No. 16 prescribes accounting for land and therefore, revoked SFAS No. 47, “Accounting the Land”.
Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah nilai tercatat (“carrying amount”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya.
Fixed assets, except land, are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses. If the recognition criterias are met, the acquisition cost will include the cost of replacing part of the fixed assets when that cost is incurred. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the fixed assets as a replacement if the recognition criteria are satisfied. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in the statements of comprehensive income as incurred.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode saldo menurun ganda (double declining balance method), kecuali untuk bangunan yang dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method), berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Depreciation is computed using the double declining balance method, except for buildings, which depreciation is computed using the straight-line method, based on the estimated useful life of the fixed assets as follows:
Tahun/Years Bangunan Perlengkapan dan peralatan kantor Kendaraan bermotor Renovasi sewa
20 4-8 4-8 4
31
Buildings Office furniture and equipment Vehicles Leasehold improvement
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) r.
s.
AKUNTANSI
YANG
Aset tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) r.
ACCOUNTING
Fixed assets (continued)
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direviu setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.
The estimated useful life, residual values and depreciation method are reviewed at the end of each year, with the effect of any changes in estimate for on a prospective basis.
Tanah dinyatakan sebesar harga perolehan dan tidak diamortisasi karena manajemen berpendapat bahwa besar kemungkinan hak atas tanah tersebut dapat diperbaharui/ diperpanjang pada saat jatuh tempo.
Land is stated at cost and not amortized as the management has the opinion that it is probable the titles of land rights can be renewed/ extended upon expiration.
Bank menerapkan ISAK No. 25, “Hak atas Tanah”. ISAK No. 25 menetapkan bahwa biaya pengurusan legal hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Bangunan (“HGB”) yang dikeluarkan ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah pada akun “Aset Tetap” dan tidak diamortisasi. Biaya pengurusan perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah diakui sebagai aset takberwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atau umur ekonomik tanah, mana yang lebih pendek.
The Bank adopted ISAK No. 25, “Land Rights”. ISAK No. 25 prescribes that the legal cost of land rights in the form of Building Usage Rights (“HGB”) incurred when the land was acquired initially are recognized as part of the cost of the land under “Fixed Assets” account and not amortized. The legal cost incurred to extend or renew the land rights are recorded as intangible assets and amortized over the shorter of the rights’ legal life or land’s economic life.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan nilai tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
An item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in the statements of comprehensive income in the year the asset is derecognized.
Aset dalam penyelesaian disajikan dalam “Aset Tetap” dan dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan untuk aset dalam penyelesaian akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan sesuai dengan tujuannya.
Construction in progress is presented as part of “Fixed Assets” and is stated at cost. The accumulated cost of the asset constructed is transferred to the appropriate fixed assets account when the construction is completed and the asset is ready for its intended use.
Aset takberwujud
s.
Intangible assets
Aset takberwujud terdiri dari perangkat lunak yang dibeli Bank dan biaya perpanjangan Hak atas Tanah.
Intangible assets consist of software acquired by Bank and renewal fees of Land Rights.
Perangkat lunak yang dibeli oleh Bank dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi kerugian penurunan nilai.
Software acquired by Bank is stated at cost less accumulated amortization and accumulated impairment losses.
32
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) s.
t.
AKUNTANSI
YANG
Aset takberwujud (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) s.
ACCOUNTING
Intangible assets (continued)
Pengeluaran untuk pengembangan perangkat lunak secara internal diakui sebagai aset ketika Bank dapat mendemonstrasikan maksud dan kemampuannya untuk menyelesaikan pengembangan dan memakai perangkat lunak tersebut dalam menghasilkan keuntungan ekonomis dimasa mendatang, dan dapat secara handal mengukur biaya untuk menyelesaikan pengembangan. Biaya yang dikapitalisasi dari pengembangan perangkat lunak secara internal mencakup semua biaya yang dapat diatribusikan langsung yang dinyatakan pada biaya yang dikapitalisasi dikurangi akumulasi amortisasi dan penurunan nilai.
Expenditure on internally developed software is recognized as an asset when the Bank is able to demonstrate its intention and ability to complete the development and use of the software in a manner that will generate future economic benefits, and can reliably measure the costs to complete the development. The capitalized costs of internally developed software include all costs directly attributable to develop the software, and are amortized over its useful life Internally developed software is stated at capitalized cost less accumulated amortization and impairment losses.
Pengeluaran selanjutnya untuk perangkat lunak akan dikapitalisasi hanya jika pengeluaran tersebut menambah manfaat ekonomis aset yang bersangkutan di masa mendatang. Semua pengeluaran lainnya dibebankan pada saat terjadinya.
Subsequent expenditure on software is capitalized only when it increases the future economic benefits embodied in the specific asset to which it relates. All other expenditures are expensed as incurred.
Aset takberwujud dihentikan pengakuannya jika dilepas atau ketika tidak terdapat lagi manfaat ekonomi masa depan yang diperkirakan dari penggunaan atau pelepasannya.
An intangible asset is derecognized on disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal.
Agunan yang Diambil Alih
t.
Foreclosed Assets
Agunan yang diambil alih disajikan dalam akun “Aset Lain-lain” pada laporan posisi keuangan.
Foreclosed assets are presented in the “Other Assets” account in the statements of financial position.
Agunan yang diambil alih diakui sebesar nilai realisasi bersih. Selisih lebih saldo kredit di atas nilai realisasi bersih dari agunan yang diambil alih yang telah diterima pada saat kredit diambil alih, dibebankan ke dalam akun cadangan kerugian penurunan nilai kredit. Sedangkan jika terdapat selisih lebih nilai realisasi bersih diatas saldo kredit, agunan yang diambil alih diakui sebesar saldo kredit dan selisihnya dicatat dalam catatan administratif Bank.
Foreclosed assets are recognized at net realizable value. The difference of loan balance over the net realizable value of foreclosed assets when the loan was taken over, is charged to allowance for possible losses on loans. However, if net realizable value exceeds the loan balance, foreclosed assets are recognized at the amount of loan balance and the difference is recorded in the Bank’s administrative accounts.
Selisih antara nilai agunan yang telah diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan agunan.
Gains or losses on the sale of foreclosed assets are recognized in the current statements of income.
Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
The carrying amount of the properties is written down to recognize a permanent decline in the value of properties, which is charged to current year of statements of comprehensive income.
33
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) u.
AKUNTANSI
YANG
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) u.
Aset lain-lain
Other assets Other assets consist of foreclosed assets, accrued interest incomes, deferred expense and others.
Aset lain-lain terdiri dari agunan yang diambil alih, pendapatan bunga yang akan diterima, beban yang ditangguhkan dan lainnya. v.
ACCOUNTING
Liabilitas segera
v.
Liabilitas segera dicatat pada saat timbulnya kewajiban atau diterima perintah dari pemberi amanat, baik dari masyarakat maupun dari bank lain. Liabilitas segera disajikan sebesar biaya perolehan diamortisasi (Catatan 2f).
Obligations due immediately Obligation due immediately is recorded at the time of the obligations occurred or receipt of transfer order from customers or other banks. Obligation due immediately is stated at amortized acquisition cost (Note 2f).
w. Liabilitas Imbalan Pasca-kerja
w. Obligation for Post-Employment Benefits
Bank menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”. Revisi PSAK ini antara lain memperbolehkan entitas untuk menerapkan metode sistematis atas pengakuan yang lebih cepat dari keuntungan/kerugian aktuaria yang timbul dari imbalan pasti, antara lain pengakuan langsung keuntungan/kerugian yang terjadi pada periode berjalan ke dalam pendapatan komprehensif lain. Bank tidak memilih metode ini dalam pengakuan keuntungan/kerugian aktuaria, karenanya PSAK revisi ini tidak memiliki dampak signifikan terhadap laporan keuangan Bank.
The Bank adopted SFAS No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”. The revised SFAS permits an entity to adopt any systematic method that results in faster recognition of actuarial gains or losses, which among others is immediate recognition of actuarial gains and losses in the period in which they occur recognized in other comprehensive income. The Bank decided not to apply this method in recognizing the actuarial gains or losses and therefore there is no significant impact on the Bank’s financial statements.
Menurut PSAK No. 24 (Revisi 2010), beban imbalan kerja berdasarkan Undang-undang ditentukan dengan metode penilaian aktuaria “Projected Unit Credit”. Keuntungan atau kerugian aktuaria diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuaria bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti pada tanggal tersebut. Kelebihan yang timbul diakui sebagai keuntungan atau kerugian aktuaria diakui dengan menggunakan metode garis lurus sepanjang rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja.
Under SFAS No. 24 (Revised 2010), the cost of providing employee benefits under the Law is determined using the “Projected Unit Credit” valuation method. Actuarial gains or losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains or losses at the end of the previous reporting year exceeded 10% of the present value of defined benefit obligation at that date. These gains or losses are recognized using the straight-line basis over the expected average remaining working lives of the employees.
Selanjutnya, biaya jasa lalu yang timbul saat pengenalan program imbalan pasti atau saat perubahan imbalan terhutang pada program imbalan pasti yang ada harus diamortisasi selama periode sampai dengan imbalan tersebut menjadi hak pekerja.
Furthermore, past service costs arising from the introduction of a defined benefit plan or changes in the benefits payable of an existing plan are required to be amortized over the period until the benefits concerned become vested.
Bank menghitung liabilitas diestimasi atas imbalan kerja sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 dan PSAK No. 24 (Revisi 2010) “Imbalan Kerja”.
The Bank calculates estimated liabity of employee benefits to its employees in accordance with Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 and PSAK No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”.
34
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
YANG
w. Liabilitas Imbalan Pasca-kerja (lanjutan)
x.
y.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
w. Obligation for Post-Employment Benefits (continued)
Liabilitas imbalan pasca-kerja dihitung sebesar nilai kini dari estimasi jumlah liabilitas imbalan pasca-kerja di masa depan yang timbul dari jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa kini dan masa lalu, dikurangi dengan nilai wajar aset program dana pensiun. Perhitungan dilakukan oleh aktuaris independen dengan metode projected-unitcredit.
The obligation for post-employment benefits is calculated at present value of estimated future benefits that the employees have earned in return for their services in the current and prior periods, deducted by fair value of pension fund plan assets. The calculation is performed by an independent actuary using the projectedunit-credit method.
Ketika imbalan pasca-kerja berubah, porsi kenaikan atau penurunan imbalan sehubungan dengan jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa lalu dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi dengan menggunakan metode garis lurus selama ratarata masa kerja karyawan hingga imbalan pasca-kerja menjadi hak karyawan (vested).
When the plan benefits change, the portion of increased or decreased benefits relating to past service by employees is charged or credited to the statements of income on a straight-line basis over the average service period until the benefits become vested.
Simpanan nasabah
x.
Deposits from customers
Simpanan nasabah adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat kepada Bank berdasarkan perjanjian penyimpanan dana. Termasuk didalamnya adalah giro, tabungan dan deposito berjangka.
Deposits from customers are the funds placed by customers to the Bank based on fund deposits agreements. Included in these accounts are demand deposits, savings and time deposits.
Pada saat pengakuan awal simpanan diukur sebesar nilai wajar dikurangi dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif (Catatan 2f).
At initial recognition deposits are measured at fair value net of transaction costs directly attributable to the deposits, and are measured subsequently at amortized acquisition costs using the effective interest rate method (Note 2f).
Simpanan dari bank lain
y.
Deposits from other banks
Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas terhadap bank lain, baik lokal maupun luar negeri, dalam bentuk giro, inter-bank call money dengan periode jatuh tempo menurut perjanjian kurang dari atau 90 hari dan deposito berjangka.
Deposits from other banks consists of payable to other banks, both local and overseas, in demand deposits, inter-bank call money with maturity date based on agreement less than or 90 days and time deposits.
Pada saat pengakuan awal simpanan dari bank lain diukur sebesar nilai wajar dikurangi dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif (Catatan 2f).
At initial recognition, deposits from other banks was measured at fair value net of transaction costs which directly attributable to deposits, and measured subsequently at amortized acquisition costs using effective interest rate (Note 2f).
35
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) z.
AKUNTANSI
YANG
Biaya emisi saham
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) z.
ACCOUNTING
Share issuance costs Share issuance costs are deducted from additional paid-in capital and are not amortized.
Biaya emisi saham disajikan sebagai pengurang dari tambahan modal disetor dan tidak diamortisasi. aa. Pengakuan pendapatan dan beban bunga
aa. Recognition expenses
of
interest
income
and
Pendapatan dan beban bunga untuk semua instrumen keuangan dengan interest bearing dicatat dalam “Pendapatan bunga” dan “Beban bunga” di dalam laporan laba rugi menggunakan metode suku bunga efektif.
Interest income and expense for all interest bearing financial instruments are recognised within “Interest income” and “Interest expense” in the statement of income using the effective interest rate method.
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Bank mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, namun tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa datang. Perhitungan ini mencakup seluruh komisi, provisi, dan bentuk lain yang diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi, dan seluruh premi atau diskon lainnya.
The effective interest rate method is a method of calculating the amortised cost of a financial asset or a financial liability and of allocating the interest income or interest expense over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash payments or receipts through the expected life of the financial instrument or, when appropriate, a shorter period to the net carrying amount of the financial asset or financial liability. When calculating the effective interest rate, the Bank estimates cash flows considering all contractual terms of the financial instrument but does not consider future credit losses. The calculation includes all fees, commissions and other fees received between parties to the contract that are an integral part of the effective interest rate, transaction costs and all other premiums or discounts.
Jika aset keuangan atau kelompok aset keuangan serupa telah diturunkan nilainya sebagai akibat kerugian penurunan nilai, maka pendapatan bunga yang diperoleh setelahnya diakui berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam menghitung kerugian penurunan nilai.
Once a financial asset or a group of similar financial assets has been written down as a result of an impairment loss, interest income is recognised using the rate of interest used to discount the future cash flows for the purpose of measuring the impairment loss.
Pada saat pinjaman yang diberikan diklasifikasikan sebagai bermasalah, bunga yang telah diakui tetapi belum tertagih akan dibatalkan pengakuannya. Selanjutnya bunga yang dibatalkan tersebut diakui sebagai tagihan kontinjensi
When a loan is classified as non-performing, any interest income previously recognised but not yet collected is reversed against interest income. The reversed interest income is recognised as a contingent receivable
36
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
YANG
aa. Pengakuan pendapatan dan beban bunga (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
aa. Recognition of interest expenses (continued)
income
and
Penerimaan tunai atas pinjaman yang diberikan yang diklasifikasikan sebagai diragukan atau macet dipergunakan terlebih dahulu untuk mengurangi pokok pinjaman yang diberikan. Kelebihan penerimaan dari pokok pinjaman yang diberikan diakui sebagai pendapatan bunga dalam laporan laba rugi.
Cash receipts from loans that are classified as doubtful or loss are first applied to the loan principal. The excess of cash receipts over loan principal is recognised as interest income in the statement of income.
ab. Pengakuan pendapatan dan beban provisi dan komisi
ab. Recognition of income and expenses on fees and commissions
Provisi dan komisi yang berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan atau jangka waktu tertentu yang jumlahnya signifikan ditangguhkan dan diamortisasi sesuai dengan jangka waktunya dengan menggunakan suku bunga efektif.
Significant fees and commissions which are directly related to credit activities or period of time are treated as deferred income and systematically amortized over the period of the related loan commitments using effective interest rate method.
Untuk kredit yang dilunasi sebelum jatuh temponya, saldo pendapatan provisi dan/atau komisi yang ditangguhkan diakui pada saat kredit dilunasi.
For loan settled before maturity date, deferred fees or commissions recognized at settlement date.
Provisi dan komisi yang berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan dan jangka waktu, ataupun tidak material menurut Bank diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi.
Fees and commissions which are related directly to lending activities and period of time, or not material according to the bank are recognized as income or expenses at the time the transactions are made.
Provisi dan komisi yang tidak berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi.
Fees and commissions which are not related to lending activities are recognized as incomes or expenses at the time the transactions are made.
ac. Pajak penghasilan
ac. Income tax The Bank applied SFAS No. 46 (Revised 2010), which prescribes the accounting treatment for income taxes to account for the current and future tax consequences of the future recovery (settlement) of the carrying amount of assets (liabilities) that are recognized in the statements of financial position and transactions and other events of the current period that are recognized in the financial statements. The revised SFAS also prescribes an entity to present the underpayment/overpayment of income tax including its interest/penalty, if any, on comprehensive income during the period.
Bank menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2010), yang menetapkan perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan mendatang dari pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) masa depan yang diakui dalam laporan posisi keuangan dan transaksi dan kejadian lain dari periode kini yang diakui dalam laporan keuangan. PSAK revisi ini juga mensyaratkan entitas untuk mencatat kekurangan/kelebihan pembayaran pajak penghasilan beserta bunga/denda, jika ada, dalam laporan laba rugi komprehensif periode berjalan.
37
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
YANG
ac. Pajak penghasilan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
ac. Income tax (continued)
Beban pajak kini untuk tahun berjalan dihitung berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak dalam periode yang bersangkutan. Penangguhan pajak penghasilan dilakukan untuk mencerminkan pengaruh pajak atas beda temporer antara dasar pelaporan komersial dan pajak atas aset dan liabilitas dan akumulasi rugi fiskal.
Current tax expense is determined based on the estimated taxable income for the year. Deferred taxes are recognized to reflect the tax effects of the temporary differences between financial and tax reporting bases of assets and liabilities and accumulated tax losses carry forwards.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statement carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective tax basis.
Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences can be utilized.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi komprehensif, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.
Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted as of the statement of financial position date. Deferred tax is charged or credited in the statement of comprehensive income, except when it relates to items charged or credited directly to equity, in which case the deferred tax is also charged or credited directly to equity.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini.
Deferred tax assets and liabilities are offset in the statement of financial position in the same manner the current tax assets and liabilities are presented.
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima, atau jika mengajukan banding, pada saat keputusan atas banding tersebut telah ditetapkan.
Amendments to taxation obligations are recorded when a tax assessment letter is received or, if appealed against, when the results of the appeal are determined.
ad. Laba per saham dasar
ad. Basic earnings per share
Bank menerapkan PSAK No. 56 (Revisi 2011), yang menetapkan prinsip penentuan dan penyajian laba per saham.
The Bank applied SFAS No. 56 (Revised 2011), which prescribes principles for the determination and presentation of earnings per share.
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi total laba dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
Basic earnings per share amounts are computed by dividing total income by the weighted average number of ordinary shares outstanding during the year.
38
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
YANG
ae. Informasi segmen
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
ae. Segment information
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan.
Segment information is prepared using the accounting policies adopted for preparing and presenting the financial statements.
Segmen geografis adalah komponen Bank yang secara jelas operasionalnya dapat dibedakan mengenai aset, kinerja dan aktivitas suatu wilayah dengan wilayah lain dalam Bank.
A geographical segment is a distinguishable component of the Bank that is distinguishable from one area to another with regards to its assets, performances and activities.
Bank menyajikan segmen berdasarkan laporan internal bank yang disajikan kepada pengambil keputusan operasional sesuai PSAK No. 5 (Revisi 2009). Pengambil keputusan operasional Bank adalah Direksi.
The Bank presents segment based on the Bank’s internal reporting to the chief operating decision maker in accordance with SFAS No. 5 (Revised 2009). The Bank’s chief operating decision-maker is Board of Director.
Aset dan liabilitas yang digunakan bersama dalam satu segmen atau lebih dialokasikan kepada setiap segmen jika, dan hanya jika, pendapatan dan beban yang terkait dengan aset tersebut juga dialokasikan kepada segmen-segmen tersebut.
Assets and liabilities that are used in one segment or more are allocated to each segment if, and if only, income and expenses that are related to those assets are also allocated to those segments.
PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING
3.
USE OF CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGMENTS
Beberapa estimasi dan asumsi dibuat dalam rangka penyusunan laporan keuangan, dimana dibutuhkan pertimbangan manajemen dalam menentukan metodologi yang tepat untuk penilaian aset dan liabilitas.
Certain estimates and assumption are made in the preparation of the financial statements, these often require management judgment in determining the appropriate methodology for valuation of assets and liabilities.
Manajemen membuat estimasi dan asumsi yang berimplikasi pada pelaporan nilai aset dan liabilitas atas tahun keuangan satu tahun kedepan. Semua estimasi dan asumsi yang diharuskan oleh PSAK adalah estimasi terbaik yang didasarkan standar yang berlaku. Estimasi dan pertimbangan dievaluasi secara terus menerus dan berdasarkan pengalaman masa lalu dan faktor-faktor lain termasuk harapan atas kejadian yang akan datang.
Management makes estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities within the next financial year. All estimates and assumptions required in conformity with SFAS are best estimates undertaken in accordance with the applicable standard. Estimates and judgments are evaluated on a continuous basis, and are based on past experience and other factors, including expectations with regard to future events.
Walaupun estimasi dan asumsi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan estimasi dan asumsi semula.
Although these estimates and assumption are based on management’s best knowledge of current events and activities, actual result may differ from those estimates and assumption.
Pengungkapan ini melengkapi pengungkapan pada manajemen risiko keuangan (Catatan 39).
This disclosure supplements the commentary on financial risk management (Note 39).
39
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
3.
3.
PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) a.
Sumber utama ketidakpastian estimasi
USE OF CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGMENTS (continued) a.
Key sources of estimation uncertainty a.1. Allowance for financial assets
a.1. Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan
impairment
losses
of
Kondisi spesifik komponen counterparty yang mengalami penurunan nilai dalam pembentukan cadangan kerugian atas aset keuangan dievaluasi secara individu berdasarkan estimasi terbaik manajemen atas nilai kini arus kas yang diharapkan akan diterima. Dalam mengestimasi arus kas tersebut, manajemen membuat pertimbangan tentang situasi keuangan counterparty dan nilai realisasi bersih dari setiap agunan.
The specific counterparty component of the total allowances for impairment applies to financial assets evaluated individually for impairment and is based upon management's best estimate of the present value of the cash flows that are expected to be received. In estimating these cash flows, management makes judgments about the counterparty's financial situation and the net realizable value of any underlying collateral.
Perhitungan cadangan penurunan nilai kolektif meliputi kerugian kredit yang melekat dalam portofolio aset keuangan dengan karakteristik ekonomi yang sama ketika terdapat bukti objektif penurunan nilai terganggu, tetapi penurunan nilai secara individu belum dapat diidentifikasi.
Collectively assessed impairment allowances cover credit losses inherent in portfolios of financial assets with similar economic characteristics when there is objective evidence to suggest that they contain impaired financial assets, but the individual impaired items cannot yet be identified.
Dalam menilai kebutuhan untuk cadangan kolektif, manajemen mempertimbangkan faktor-faktor seperti kualitas kredit dan jenis produk. Guna membuat estimasi cadangan yang diperlukan, manajemen membuat asumsi untuk menentukan kerugian yang melekat, dan untuk menentukan parameter input yang diperlukan, berdasarkan pengalaman masa lalu dan kondisi ekonomi saat ini. Keakuratan penyisihan tergantung pada seberapa baik estimasi arus kas masa depan untuk cadangan counterparty tertentu dan asumsi model dan parameter yang digunakan dalam menentukan cadangan kolektif.
In assessing the need for collective allowances, management considers factors such as credit quality and type of product. In order to estimate the required allowance, assumptions are made to define the way inherent losses are modeled and to determine the required input parameters, based on historical experience and current economic conditions. The accuracy of the allowances depends on how well these estimate future cash flows for specific counterparty allowances and the model assumptions and parameters used in determining collective allowances.
a.2. Menentukan keuangan
nilai
wajar
a.2. Determining instruments
instrumen
fair
values
of
financial
In determining the fair value for financial assets and financial liabilities for which there is no observable market price, the Bank uses the valuation techniques as described in Note 2g for financial instruments that are traded infrequently and a lack of price transparency, fair value is less objective and requires varying degrees of judgment depending on liquidity, concentration, uncertainty of market factors, pricing assumptions and other risks affecting the specific instrument.
Dalam menentukan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan yang tidak mempunyai harga pasar, Bank menggunakan teknik penilaian seperti yang dijelaskan dalam Catatan 2g untuk instrumen keuangan yang jarang diperdagangkan dan memiliki informasi harga yang terbatas, nilai wajar yang kurang obyektif dan membutuhkan berbagai tingkat penilaian tergantung pada likuiditas, konsentrasi, faktor ketidakpastian pasar, asumsi harga dan risiko lainnya.
40
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
3.
3.
PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) a.
Sumber utama (lanjutan)
ketidakpastian
estimasi
USE OF CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGMENTS (continued)
a.
a.3. Employee benefits
a.3. Imbalan kerja karyawan
b.
Key sources of estimation uncertainty (continued)
Present value atas imbalan kerja karyawan tergantung dari banyaknya faktor yang dipertimbangkan oleh aktuari berdasarkan beberapa asumsi. Perubahan atau asumsi-asumsi tersebut akan mempengaruhi carrying amount atas imbalan kerja karyawan.
The present value of the employee benefits obligations depends on a number of factors that are determined on an actuarial basis using a number of assumptions. Any changes in these assumptions will impact the carrying amount of employee benefits obligations.
Asumsi yang digunakan dalam menentukan biaya (pendapatan) untuk imbalan kerja termasuk tingkat diskonto. Bank menentukan tingkat diskonto yang tepat pada setiap akhir tahun. Ini merupakan tingkat suku bunga yang digunakan untuk menentukan present value atas arus kas masa depan yang diestimasi akan digunakan untuk membayar imbalan kerja. Dalam menentukan tingkat diskonto yang tepat, Bank mempertimbangkan tingkat suku bunga atas surat berharga pemerintah yang mempunyai jatuh tempo yang menyerupai jangka waktu rata-rata sisa masa kerja karyawan.
The assumptions used in determining the net cost (income) for pensions include the discount rate. The Bank determines the appropriate discount rate at the end of each year. This is the interest rate that should be used to determine the present value of estimated future cash outflows expected to be required to settle the pension obligations. In determining the appropriate discount rate, the Bank considers the interest rates of government bonds that have terms to maturity approximating the terms of the service periods of employees.
Pertimbangan akuntansi yang penting dalam penerapan kebijakan akuntansi Bank
b.
Critical accounting judgments in applying the Bank's accounting policies
Pertimbangan akuntansi penting yang dibuat dalam menerapkan kebijakan akuntansi Bank meliputi:
Critical accounting judgments made in applying the Bank's accounting policies include:
b.1. Penilaian atas instrumen keuangan
b.1. Valuation of financial instruments The Bank's accounting policy on fair value measurement is discussed in Note 2g.
Kebijakan akuntansi Bank atas pengukuran nilai wajar dibahas dalam Catatan 2g.
b.2. Classification of financial assets and liabilities
b.2. Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan Kebijakan akuntansi Bank memberikan ruang atas aset dan liabilitas keuangan, pada saat awal pengakuan, untuk diklasifikasikan ditentukan kedalam kategori berbeda dalam kondisi tertentu.
The Bank’s accounting policies provide scope for financial assets and liabilities to be designated initially at inception into different accounting categories in certain circumstances.
Dalam mengklasifikasikan aset keuangan sebagai “dimiliki hingga jatuh tempo”, Bank telah menetapkan bahwa Bank memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memilki aset keuangan tersebut hingga tanggal jatuh tempo seperti yang dipersyaratkan (Catatan 2e).
In classifying financial assets as “held-tomaturity”, the Bank has determined that Bank has the positive intention and ability to hold the financial assets until their maturity date as required (Note 2e).
41
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
4.
4.
KAS 2013
5.
CASH 2012
Rupiah Mata uang asing Dolar Amerika Serikat
22.402.728.100
15.493.878.600
2.700.644.700
1.730.124.000
Rupiah Foreign currencies United States Dollar
Jumlah
25.103.372.800
17.224.002.600
Total
Kas diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang. Nilai wajar dari kas adalah nilai tercatatnya (Catatan 37).
Cash is classified as loan and receivable. The fair value of cash is its carrying amount (Note 37).
Saldo dalam mata uang Rupiah termasuk uang pada mesin ATM (Automatic Teller Machines) sejumlah nihil pada tanggal 31 Desember 2013 dan Rp 88.450.000 pada tanggal 31 Desember 2012.
As of December 31, 2013 and 2012, the outstanding cash included cash in ATMs (Automatic Teller Machines) amounted to nil and Rp 88,450,000, respectively.
Cash in Safe dan Cash in Transit diasuransikan terhadap risiko kebongkaran kepada PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) (pihak ketiga) dan PT Asuransi Rama Satria Wibawa (pihak ketiga).
Cash in Safe and Cash in Transit are insured for burglary risks with PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) (third party) and PT Asuransi Rama Satria Wibawa (third party).
Manajemen Bank berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut telah memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian dari risiko tersebut.
The management of the Bank believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses arising from such risks.
GIRO PADA BANK INDONESIA
5. 2013
DEMAND DEPOSITS WITH BANK INDONESIA 2012
Rupiah Dolar Amerika Serikat
269.501.860.588 68.760.500.000
178.291.471.383 47.223.750.000
Rupiah United States Dollar
Jumlah
338.262.360.588
225.515.221.383
Total
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Giro Wajib Minimum (GWM) Bank masing-masing sebesar 17,00% dan 14,95% untuk mata uang Rupiah serta sebesar 8,52% dan 8,32% untuk mata uang asing.
As of December 31, 2013 and 2012, The Minimum Statutory Reserves (GWM) of the Bank were 17.00% and 14.95% for Rupiah currency, and 8.52% and 8.32% for foreign currency, respectively.
GWM Bank dalam Rupiah pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 sebesar 17,00% dan 14,95% terdiri dari GWM Utama sebesar 12,50% dan 11,38% dengan menggunakan saldo rekening giro Rupiah pada BI dan GWM Sekunder sebesar 4,50 % dan 3,57% dengan menggunakan Obligasi Pemerintah.
The Minimum Statutory Reserves of the Bank in Rupiah as of December 31, 2013 and 2012 were 17.00% and 14.95% which consists of Primary GWM of 12.50% and 11.38% through Rupiah demand deposits with BI and Secondary GWM of 4.50% and 3.57% through Government Bonds.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Bank telah memenuhi giro wajib minimum sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.
As of December 31, 2013 and 2012, the Bank has complied with the minimum statutory reserves required under the Bank Indonesia’s regulation.
42
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
6.
6.
GIRO PADA BANK LAIN 2013
DEMAND DEPOSITS WITH OTHER BANKS 2012
Pihak berelasi Mata uang asing
3.621.101.242
2.244.017.499
Related parties Foreign currencies
Pihak ketiga Rupiah Mata uang asing
5.769.025.950 12.348.822.885
322.202.437 25.853.201.153
Third parties Rupiah Foreign currencies
Jumlah pihak ketiga Cadangan kerugian penurunan nilai
18.117.848.835 (494.656.900)
26.175.403.590 (375.778.220)
Jumlah pihak ketiga - bersih
17.623.191.935
25.799.625.370
Total third parties - net
21.244.293.177
28.043.642.869
Total demand deposits with other banks - net
0,1%
Average effective interest rate per annum Rupiah
Jumlah giro pada bank lain - bersih Tingkat suku bunga efektif rata-rata per tahun Rupiah
0,1%
Based on prevailing Bank Indonesia’s regulation, demand deposits with other banks (before allowance for impairment losses) are classified as follows:
Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku, giro pada bank lain (sebelum cadangan kerugian penurunan nilai) digolongkan sebagai berikut: 2013 Rupiah Lancar Mata uang asing Lancar Macet Jumlah Jumlah
Total third parties Allowance for impairment losses
2012
5.769.025.950
322.202.437
Rupiah Current
15.475.267.227 494.656.900
27.721.440.432 375.778.220
Foreign currencies Current Loss
15.969.924.127
28.097.218.652
21.738.950.077
28.419.421.089
Total Total
Giro pada bank lain diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang, diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Nilai wajar dari giro pada bank lain adalah nilai tercatatnya (Catatan 37).
Demand deposits with other banks is classified as loan and receivable measured at amortized acquisition cost using the effective interest rate method. The fair value of demand deposits with other banks is its carrying amount (Note 37).
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, tidak terdapat giro pada bank lain yang dijaminkan.
As of December 31, 2013 and 2012, there were no demand deposits with other banks which are pledged.
Informasi mengenai transaksi dengan pihak berelasi dan jatuh tempo diungkapkan pada Catatan 32.
Information on related parties and maturities are disclosed in Note 32.
Giro pada bank lain dengan klasifikasi mengalami penurunan nilai pada tahun 2013 dan 2012 merupakan giro pada Bank Indover. Pada tanggal 14 September 2012, Bank telah menerima pembayaran sebagian giro pada Bank Indover, yaitu sejumlah Euro 13.033 atau setara dengan Rp 161.458.579. Pada tanggal 11 Maret 2010, Bank telah menerima pembayaran sebagian giro pada Bank Indover, yaitu sejumlah Euro 105.685 atau setara dengan Rp 1.431.227.110.
Demand deposits with other banks which are classified as impaired in 2013 and 2012 represents the demand deposits with Bank Indover. As of September 14, 2012, the Bank had received Euro 13,033 or equivalent to Rp 161,458,579, as partial payment of the demand deposits with Bank Indover. As of March 11, 2010, the Bank had received Euro 105,685 or equivalent to Rp 1,431,227,110, as partial payment of the demand deposits with Bank Indover.
43
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
6.
6.
GIRO PADA BANK LAIN (lanjutan)
DEMAND DEPOSITS WITH OTHER BANKS (continued) The changes in the allowance for impairment losses on demand deposits with other banks in 2013 and 2012 are as follows:
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai giro pada bank lain untuk tahun 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: 2013 Mata uang asing/Foreign currencies
Rupiah
Jumlah/ Total
Saldo awal tahun Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai Selisih kurs
-
375.778.220
375.778.220
-
118.878.680
118.878.680
Balance at beginning of year Provision of allowance for impairment losses Exchange rate differences
Saldo akhir tahun
-
494.656.900
494.656.900
Balance at end of year
2012 Mata uang asing/Foreign currencies
Rupiah Saldo awal tahun Pemulihan cadangan kerugian penurunan nilai Selisih kurs
-
498.438.788
498.438.788
-
(161.458.579) 38.798.011
(161.458.579) 38.798.011
Saldo akhir tahun
-
375.778.220
375.778.220
Balance at beginning of year Reversal of allowance for impairment losses Exchange rate differences Balance at end of year
Management believes that the allowance for impairment losses is adequate to cover the losses, which might arise from uncollectible demand deposits with other banks.
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai telah memadai untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya giro pada bank lain. 7.
Jumlah/ Total
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN
7.
PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS
Seluruh penempatan pada bank lain dilakukan dengan pihak ketiga.
All placements with other banks are made with third parties.
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang, diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Nilai wajar dari penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain adalah sebesar nilai tercatatnya (Catatan 37).
Placements with Bank Indonesia and other banks is classified as loan and receivable measured at amortized acquisition cost using the effective interest rate method. The fair value of placements with Bank Indonesia and other banks is its carrying amount (Note 37).
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain berdasarkan jenis penempatan adalah sebagai berikut:
Placements with Bank Indonesia and other banks by types of placements are as follows: 2013
Jenis penempatan Rupiah Call Money Penempatan pada Bank Indonesia Fasilitas simpanan Bank Indonesia
Jangka waktu (hari)/ Term (days)
Tingkat bunga rata-rata efektif per tahun/Average annual effective interest rate
Jumlah/ Total
Type of placements
3
6,46%
100.000.000.000
3
5,75%
107.982.755.509
Rupiah Call Money Placements with Bank Indonesia Deposit facilities of Bank Indonesia
207.982.755.509
Total - net
Jumlah - bersih
44
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
7.
7.
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN (lanjutan)
PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS
2012
Jenis penempatan
Jangka waktu (hari)/ Term (days)
Rupiah Penempatan pada Bank Indonesia Fasilitas simpanan Bank Indonesia
Tingkat bunga rata-rata efektif per tahun/Average annual effective interest rate
5
4,0%
Jumlah/ Total
247.972.459.745
Type of placements Rupiah Placements with Bank Indonesia Deposit facilities of Bank Indonesia
Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku, seluruh penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 digolongkan sebagai lancar.
Based on the prevailing Bank Indonesia’s regulation, all placements with Bank Indonesia and other banks as of December 31, 2013 and 2012 are classified as current.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, tidak ada penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang dijaminkan.
As of December 31, 2013 and 2012, there were no placements with Bank Indonesia and other banks which are pledged.
Jumlah tercatat penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain berdasarkan sisa umur jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
Placements with Bank Indonesia and other banks as of December 31, 2013 and 2012 classified according to remaining period to maturity are as follows: 2013
Jenis penempatan Rupiah Call Money Penempatan pada Bank Indonesia Fasilitas simpanan Bank Indonesia Jumlah
Kurang dari 1 bulan/ Less than 1 month
Lebih dari 1 s.d 12 bulan/ More than 1 to 12 months
Jumlah/ Total
Type of placements
100.000.000.000
-
100.000.000.000
107.982.755.509
-
107.982.755.509
Rupiah Call Money Placements with Bank Indonesia Deposit facilities of Bank Indonesia
207.982.755.509
-
207.982.755.509
Total
2012
Jenis penempatan
Kurang dari 1 bulan/ Less than 1 month
Lebih dari 1 s.d 12 bulan/ More than 1 to 12 months
Jumlah/ Total
Type of placements
Rupiah Penempatan pada Bank Indonesia Fasilitas simpanan Bank Indonesia
247.972.459.745
-
247.972.459.745
Rupiah Placements with Bank Indonesia Deposit facilities of Bank Indonesia
Jumlah
247.972.459.745
-
247.972.459.745
Total
Management believes that there was no impairment on placements with Bank Indonesia and others banks as of December 31, 2013 and 2012.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang mengalami penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
45
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
8.
8.
EFEK-EFEK
SECURITIES Details of securities by type and purpose of investment are as follows:
Berdasarkan jenis dan tujuan investasi efek-efek dapat dikelompokkan sebagai berikut: 2013
2012 Peringkat/ Rating
Rp
Dimiliki hingga jatuh tempo Rupiah Obligasi Subordinasi Bank Mandiri I Tahun 2009 Obligasi Subordinasi II Bank Rakyat Indonesia - Tahun 2009 Obligasi Bank DKI V Tahun 2008 Seri A Obligasi Republik Indonesia V Tahun 2008 Obligasi Jasa Marga JORR I Tahun 2003 Obligasi Jasa Marga JORR II tahun 2005: Tranche A Tranche B Tranche C Pinjaman yang diberikan dan piutang Dolar Amerika Serikat Diskonto wesel ekspor Cadangan kerugian penurunan nilai Efek-efek - bersih
Rp
Peringkat/ Rating
Held-to-maturity Rupiah Subordinated Bank Mandiri Bonds I -2009 Subordinated Bank Rakyat Indonesia Bonds II - 2009 Bank DKI Bonds V - 2008 Series A Government of Republic of Indonesian Bonds V - 2008
18.240.958.048
idAA+
18.585.341.054
idAA+
10.064.805.061 -
idA+ -
10.123.313.252 5.000.000.000
idAAA idA+
-
-
3.000.000.000
-
-
-
453.473.992
id AA
Jasa Marga JORR bonds I - 2003
id AA id AA id AA
Jasa Marga JORR bonds II - 2005: Tranche A Tranche B Tranche C
129.464.555 129.464.555 172.619.407
id AA id AA id AA
249.567.442.623 -
129.464.555 129.464.555 172.619.407
Loans and receivables United States Dollar Discounted export bills Allowances for impairment losses
78.171.206.295 (2.448.678.606)
278.304.754.249
113.316.204.504
Securities - net
Efek-efek di atas telah diperingkat oleh Pefindo.
Securities as mentioned above were rated by Pefindo.
Berdasarkan pemerintah:
bukan
Based on securities:
2013
2012
efek
pemerintah
dan
Efek pemerintah Efek bukan pemerintah
278.304.754.249
3.000.000.000 112.764.883.110
Jumlah efek-efek Cadangan kerugian penurunan nilai
278.304.754.249 -
115.764.883.110 (2.448.678.606)
Jumlah efek-efek - bersih
278.304.754.249
113.316.204.504
Menurut jangka waktunya, efek-efek diklasifikasikan sebagai berikut:
Rupiah Lebih dari 3 bulan s.d. 60 bulan Lebih dari 60 bulan
government
Government securities Non government securities Total securities Allowance for impairment losses Total securities - net
2013
2012
28.737.311.626
37.593.676.815
2.516.438.241 225.420.737.150 21.630.267.232
5.213.737.637 64.825.695.035 8.131.773.623
249.567.442.623
78.171.206.295
Jumlah efek-efek Cadangan kerugian penurunan nilai
278.304.754.249 -
115.764.883.110 (2.448.678.606)
Jumlah efek-efek - bersih
278.304.754.249
113.316.204.504
Jumlah mata uang asing
non
Classification of securities according to maturity dates are as follows:
18.123.313.252 19.470.363.563
Dolar Amerika Serikat Kurang dari 1 Bulan Lebih dari 1 bulan s.d. 3 bulan Lebih dari 3 bulan s.d. 60 bulan
and
dapat
10.064.805.061 18.672.506.565
Jumlah Rupiah
government
46
Rupiah More than 3 months to 60 months More than 60 months Total Rupiah United States Dollar Less than 1 month More than 1 month to 3 months More than 3 months to 60 months Total foreign currency Total securities Allowance for impairment losses Total securities - net
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
8.
8.
EFEK-EFEK (lanjutan)
Classification of securities according to remaining periods until maturity dates are as follows:
Klasifikasi efek-efek berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo adalah sebagai berikut: 2013 Rupiah Lebih dari 1 bulan s.d. 3 bulan Lebih dari 3 s.d. 60 bulan Lebih dari 60 bulan
SECURITIES (continued)
2012
28.305.763.110 431.548.516
5.000.000.000 32.291.592.853 302.083.962
28.737.311.626
37.593.676.815
208.582.172.295 10.560.270.328 30.425.000.000
47.239.625.757 30.931.580.538 -
249.567.442.623
78.171.206.295
Jumlah efek-efek Cadangan kerugian penurunan nilai
278.304.754.249 -
115.764.883.110 (2.448.678.606)
Jumlah efek-efek - bersih
278.304.754.249
113.316.204.504
Jumlah Rupiah Dolar Amerika Serikat Kurang dari 1 bulan Lebih dari 1 bulan s.d. 3 bulan Lebih dari 3 s.d. 60 bulan Jumlah mata uang asing
Rupiah More than 1 month to 3 months More than 3 to 60 months More than 60 months Total Rupiah United States Dollar Less than 1 month More than 1 month to 3 months More than 3 to 60 months Total foreign currency Total securities Allowance for impairment losses Total securities - net
Nilai wajar dari aset yang diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo adalah berdasarkan harga pasar atau harga kuotasi dari pedagang perantara/penjual. Apabila informasi ini tidak tersedia, maka nilai wajar diestimasi menggunakan harga kuotasi pasar untuk efek dengan karakteristik kredit, jatuh tempo, dan pengembalian yang serupa.
The fair value of assets classified as held-tomaturity is based on market price or price quotation from a broker/seller. If this information is not available, the fair values are estimated using the quoted market price for securities with credit characteristics, maturity, and a similar return.
Nilai wajar dari efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut (Catatan 37):
The fair value of securities held-to-maturity as of December 31, 2013 and 2012 are as follows (Note 37):
2013 Rupiah Obligasi Obligasi Subordinasi Bank Mandiri I Tahun 2009 Obligasi Subordinasi II Bank Rakyat Indonesia - Tahun 2009 Obligasi Bank DKI V Tahun 2008 Seri A Obligasi Republik Indonesia V Tahun 2008 Obligasi Jasa Marga JORR I Tahun 2003 Obligasi Jasa Marga JORR II Tahun 2005
2012 Rupiah Bonds Subordinated Bank Mandiri Bonds I - 2009 Subordinated Bank Rakyat Indonesia Bonds II - 2009 Bank DKI Bonds V - 2008 Series A Government of Republic of Indonesian Bonds V - 2008 Jasa Marga JORR Bonds I 2003 Jasa Marga JORR Bonds II 2005
17.810.900.000
18.815.600.000
10.064.805.061
10.790.000.000
-
5.100.000.000
-
3.120.000.000
-
453.473.992
431.548.517
431.548.517
28.307.253.578
38.710.622.509
Dolar Amerika Serikat Diskonto wesel ekspor
249.567.442.623
78.171.206.295
United States Dollar Discounted export bills
Jumlah
277.874.696.201
116.881.828.804
Total
Jumlah Rupiah
Total Rupiah
Jasa Marga JORR Bonds I - 2003 bonds will mature as of November 19, 2013 and bears interest rates per annum computed using the 6 months average interest of 3-months SBI. The interest is paid semi-annually.
Obligasi Jasa Marga JORR I tahun 2003 jatuh tempo pada tanggal 19 Nopember 2013 dengan tingkat bunga yang dihitung berdasarkan rata-rata tingkat bunga SBI 3 bulanan selama 6 bulan. Bunga obligasi dibayar setiap 6 bulanan. 47
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
8.
8.
EFEK-EFEK (lanjutan)
SECURITIES (continued)
Obligasi Jasa Marga JORR II tahun 2005 dapat dijelaskan sebagai berikut:
Jasa Marga JORR Bonds II - 2005 are as follows:
-
-
-
-
Tranche A jatuh tempo pada tanggal 5 Januari 2016 dengan tingkat bunga per tahun untuk 5 tahun pertama sebesar 11,50% dan 5 tahun berikutnya sebesar 15,25%. Bunga obligasi dibayar setiap 6 bulanan. Tranche B jatuh tempo pada tanggal 5 Januari 2018 dengan tingkat bunga per tahun untuk 5 tahun pertama sebesar 12,50% dan tahun keenam sampai jatuh tempo sebesar 15,25%. Bunga obligasi dibayar setiap 6 bulanan. Tranche C jatuh tempo pada tanggal 5 Januari 2021 dengan tingkat bunga per tahun untuk 5 tahun pertama sebesar 13,50% dan tahun keenam sampai jatuh tempo sebesar 15,50%. Bunga obligasi dibayar setiap 6 bulanan.
-
-
Tranche A bonds will mature as of January 5, 2016 and earns interest rate per annum at 11.50% for the first five years and 15.25% for the next five years. The interest is paid semiannually. Tranche B bonds will mature as of January 5, 2018 and earns interest per annum at 12.50% for the first five years and 15.25% on the sixth year up to maturity. The interest is paid semiannually. Tranche C bonds will mature as of January 5, 2021 and earns interest per annum at 13.50% for the first five years and 15.50% on the sixth year up to maturity. The interest is paid semiannually.
Obligasi JORR I dan II ini diperoleh dari penyelesaian sebagian kredit milik PT Marga Nurindo Bakti yang merupakan anak perusahaan dari Jasa Marga (Persero) yang telah dihapusbukukan.
The Bank received the JORR I and II bonds as partial settlement of the loan of PT Marga Nurindo Bakti, subsidiary of Jasa Marga (Persero), which have been previously written-off.
Obligasi Pemerintah Republik Indonesia V tahun 2008 jatuh tempo pada tanggal 15 September 2013 dengan tingkat bunga sebesar 11,45% per tahun. Bunga obligasi dibayar setiap tanggal 15 setiap bulannya.
The Government of Republic of Indonesia Bonds V - 2008 will mature as of September 15, 2013 and earns interest at 11.45% per annum. The interest is th paid on the 15 day of every month.
Obligasi Bank DKI V tahun 2008 Seri A jatuh tempo pada tanggal 4 Maret 2013 dengan tingkat bunga 11,25% per tahun yang dibayarkan setiap tanggal 4 setiap bulan.
The Bank DKI bonds V - 2008 Series A Bonds will mature as of March 4, 2013 and earns interest at th 11.25% per annum which is paid on the 4 day of every month.
Obligasi Subordinasi Bank Mandiri I tahun 2009 jatuh tempo pada tanggal 11 Desember 2016 dengan tingkat bunga 11,85% per tahun. Bunga obligasi dibayar setiap tanggal 11 setiap 3 bulanan.
The Subordinated Bank Mandiri Bonds I - 2009 will mature as of December 11, 2016 and earns interest at 11.85% per annum. The interest is paid th on the 11 day of every quarter.
Obligasi Subordinasi Bank Rakyat Indonesia II tahun 2009 jatuh tempo pada tanggal 22 Desember 2014 dengan tingkat bunga 10,95% per tahun. Bunga obligasi dibayar setiap tanggal 22 setiap 3 bulanan.
The Subordinated Bank Rakyat Indonesia Bonds II - 2009 will mature as of December 22, 2014 and earns interest at 10.95% per annum. The interest is nd paid on the 22 day of every quarter.
Pada tanggal 15 Desember 2010, Bank melakukan perubahan tujuan investasi terhadap obligasi Subordinasi dengan nilai nominal sebesar Rp 29.405.032.149 dari klasifikasi “tersedia untuk dijual” ke klasifikasi “dimiliki hingga jatuh tempo”. Manajemen berpendapat memiliki kemampuan dan berkeinginan untuk memiliki obligasi subordinasi tersebut hingga jatuh tempo. Nilai wajar obligasi subordinasi pada tanggal perpindahan menjadi nilai buku awal obligasi subordinasi dalam klasifikasi “dimiliki hingga jatuh tempo”.
As of December 15, 2010, the Bank changed its investment objective on the Subordinated bonds with a total nominal value of Rp 29,405,032,149 and transferred such bonds from “available-forsale” into the “held-to-maturity” classification. Management believes that the Bank has the ability and intention to hold the subordinated Bonds until maturity. The fair values of the Subordinated bonds on the date of the transfer are deemed as the cost of the Subordinated bonds under “held-to-maturity” classification.
48
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
8.
8.
EFEK-EFEK (lanjutan)
SECURITIES (continued)
Laba yang belum direalisasi atas obligasi yang dipindahkan sebesar Rp 2.425.580.370 dicatat sebagai bagian dari keuntungan yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek-efek tersedia untuk dijual di ekuitas dan diamortisasi sampai dengan tanggal jatuh tempo dari obligasi komprehensif dengan metode suku bunga efektif.
The unrealized gain resulting from the transfer of such bonds amounted to Rp 2,425,580,370 is reported in the equity section of the statement of financial positions as part of the unrealized gain on available-for-sale securities, which are amortized using the effective interest rate method over the term of the bonds.
Laba yang belum direalisasikan atas obligasi yang dipindahkan tersebut pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp 1.305.763.110 dan Rp 1.708.654.307.
The unrealized gain resulting from the transfer of such bonds as of December 31, 2013 and 2012 amounted to Rp 1,305,763,110 and Rp 1,708,654,307, respectively.
Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku, efek-efek (sebelum cadangan kerugian penurunan nilai) pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 digolongkan sebagai berikut:
Based on the prevailing Bank Indonesia’s regulation, securities (before allowance for impairment losses) as of December 31, 2013 and 2012 are classified as follow:
2013
2012
Lancar Kurang lancar
278.304.754.249 -
99.283.794.360 16.481.088.750
Current Substandard
Jumlah
278.304.754.249
115.764.883.110
Total
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 tidak ada efek-efek yang dijaminkan.
As of December 31, 2013 and 2012, there were no securities which are pledged.
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai efekefek untuk tahun 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
The changes in the allowance for impairment losses on securities in 2013 and 2012 are as follows: 2013
Dolar Amerika Serikat/ United States Dollar
Rupiah
Jumlah/ Total
Saldo awal tahun Pemulihan cadangan selama tahun berjalan
-
2.448.678.606
2.448.678.606
-
(2.448.678.606)
(2.448.678.606)
Saldo akhir tahun
-
-
Balance at beginning of year Reversal of allowance during the year
-
Balance at end of year
2012 Dolar Amerika Serikat/ United States Dollar
Rupiah
Jumlah/ Total
Saldo awal tahun Pembentukan cadangan selama tahun berjalan Selisih kurs
-
1.832.375.090
1.832.375.090
-
513.904.410 102.399.106
513.904.410 102.399.106
Balance at beginning of year Provision of allowance during the year Exchange rate differences
Saldo akhir tahun
-
2.448.678.606
2.448.678.606
Balance at end of year
49
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
8.
8.
EFEK-EFEK (lanjutan)
Management believes that the allowance for impairment losses is adequate to cover the losses, which might arise from uncollectible securities.
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai efek-efek telah memadai untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya efek-efek. 9.
SECURITIES (continued)
TAGIHAN DAN LIABILITAS DERIVATIF
9.
DERIVATIVE RECEIVABLES AND LIABILITIES
Bank melakukan transaksi derivatif dalam bentuk pembelian dan penjualan berjangka valuta asing (swap). Kontrak berjangka valuta asing merupakan komitmen kepada penjual atau pembeli kontrak untuk menjual dan membeli sejumlah mata uang tertentu pada tanggal dimasa mendatang dengan harga yang telah ditentukan terlebih dahulu.
The Bank’s derivative financial instruments principally consists of swap and forward foreign exchange contracts. Swap and forward foreign exchange contracts are agreements to the seller or buyer to buy and sell a currency for another currency at a future date and at a specified price.
Transaksi perangkat moneter derivatif di atas menimbulkan risiko pasar dan risiko kredit. Risiko pasar dari transaksi perangkat moneter derivatif timbul sebagai akibat dari adanya fluktuasi dalam tingkat bunga dan kurs mata uang. Sedangkan risiko kredit timbul dalam hal pihak lain tidak memenuhi kewajibannya kepada Bank. Jangka waktu dari transaksi perangkat moneter derivatif Bank berjangka valuta asing berkisar antara 14 sampai 113 hari.
The Bank’s derivative financial instruments give rise to market and credit risks. The market risk of derivative financial instruments arises from the potential changes in value due to fluctuations in interest and foreign exchange rates. Credit risk is the possibility that a loss may occur due to the failure of the counter party to fulfill its obligations according to the terms of the contract. The Bank’s derivative financial instruments have terms ranging from 14 days to 113 days.
Tagihan dan liabilitas derivatif diklasifikasikan sebagai nilai wajar melalui laba rugi. Nilai wajar dari tagihan dan liabilitas derivatif adalah sebesar nilai tercatat (Catatan 37).
The derivative receivables and liabilities classified as fair value through profit loss. Fair value from derivative receivables and liabilities its carrying amount (Note 37).
Rincian tagihan dan liabilitas derivatif pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
The details of derivative receivables and liabilities as of December 31, 2013 and 2012 are as follows: 2013
Jumlah nosional/ Notional amount
Transaksi Tidak terkait instrumen lindung nilai Pihak ketiga Kontrak Forward Dolar Amerika Serikat PT Essar Indonesia PT Sunrise Bumi Textiles PT Global Vision Impex PT Nasco PT Jaya International PT Laxmirani Mitra Garmindo PT Oorja Indo KGS PT Plantex Sembada International PT Van Aroma PT Kajeco PT Universal Carpet Standard Chartered Bank The Hongkong and Shanghai Banking Corporation, Ltd Kontrak Swap Dolar Amerika Serikat The Hongkong and Shanghai Banking Corporation, Ltd Standard Chartered Bank Jumlah
Beli/ Buy
Nilai Wajar/ Fair Value Tagihan Derivatif/ Derivative Receivables
Jual/ Sell
Liabilitas Derivatif/ Derivative Liabilities
Transactions
21.093.250.000 16.631.250.000 10.127.750.000 2.997.900.000 5.291.550.000 38.728.750.000 2.364.500.000 11.251.425.000 586.500.000 45.386.250.000
45.090.103.947 23.322.500.000 102.323.480.000
847.286.055 709.733.007 288.897.291 44.422.286 187.909.874 812.326.564 69.405.218 612.113.409 21.947.359 199.179.919 401.476.073
222.868.110 1.780.605 72.668.831 3.724.335 37.595.953 3.080.172.114
-
7.494.075.000
-
414.487.861
Non hedging instrument Third parties Forward Contracts United States Dollar PT Essar Indonesia PT Sunrise Bumi Textiles PT Global Vision Impex PT Nasco PT Jaya International PT Laxmirani Mitra Garmindo PT Oorja Indo KGS PT Plantex Sembada International PT Van Aroma PT Kajeco PT Universal Carpet Standard Chartered Bank The Hongkong and Shanghai Banking Corporation, Ltd Swap Contracts United States Dollar The Hongkong and Shanghai Banking Corporation, Ltd Standard Chartered Bank
23.316.100.000
110.484.000.000 36.814.500.000
952.805.086 304.208.351
192.790.419
177.775.225.000
325.528.658.947
5.451.710.492
4.026.088.228
50
Total
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
9.
9.
TAGIHAN (lanjutan)
DAN
LIABILITAS
DERIVATIF
DERIVATIVE RECEIVABLES AND LIABILITIES (continued)
2012 Jumlah nosional/ Notional amount
Transaksi Tidak terkait instrumen lindung nilai Pihak ketiga Kontrak Forward Dolar Amerika Serikat PT Bali Nirwana Garments PT Sunrise Bumi Textiles PT Global Vision Impex PT Nasco PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Standard Chartered Bank
Beli/ Buy
Jumlah
Tagihan Derivatif/ Derivative Receivables
Jual/ Sell
963.950.000 18.006.550.000 13.054.350.000 9.503.280.000 -
Kontrak Swap Dolar Amerika Serikat The Hongkong and Shanghai Banking Corporation, Ltd Standard Chartered Bank
Nilai Wajar/ Fair Value
1.939.877.500 39.601.200.000
Liabilitas Derivatif/ Derivative Liabilities
12.272.971 327.127.248
Transactions
199.942 176.528.699 43.589.523 96.575.973 -
-
19.528.000.000 19.504.000.000
252.747.140 228.593.273
-
41.528.130.000
80.573.077.500
820.740.632
316.894.137
Non hedging instrument Third parties Forward Contracts United States Dollar PT Bali Nirwana Garments PT Sunrise Bumi Textiles PT Global Vision Impex PT Nasco PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Standard Chartered Bank Swap Contracts United States Dollar The Hongkong and Shanghai Banking Corporation, Ltd Standard Chartered Bank Total
Based on maturity dates:
Berdasarkan jatuh tempo: 2013
2012
Beli/ Buy
Jual/ Sell
Beli/ Buy
86.722.300.000 67.736.825.000
23.322.500.000 86.479.308.947 68.428.350.000
963.950.000 16.942.400.000 23.621.780.000
965.177.500 16.950.300.000 23.625.600.000
Forward Contracts United States Dollar Less than 1 month More than 1 - 3 months More than 3 - 60 months
154.459.125.000
178.230.158.947
41.528.130.000
41.541.077.500
Total forward contracts
Kontrak Swap Dolar Amerika Serikat Kurang dari 1 bulan Lebih dari 1 s.d 3 bulan Lebih dari 3 s.d 60 bulan
23.316.100.000 -
147.298.500.000 -
-
39.032.000.000 -
Swap Contracts United States Dollar Less than 1 month More than 1 - 3 months More than 3 - 60 months
Jumlah kontrak swap
23.316.100.000
147.298.500.000
-
39.032.000.000
Total swap contracts
177.775.225.000
325.528.658.947
41.528.130.000
80.573.077.500
Total - net
Kontrak Forward Dolar Amerika Serikat Kurang dari 1 bulan Lebih dari 1 s.d 3 bulan Lebih dari 3 s.d 60 bulan Jumlah kontrak forward
Jumlah - bersih
Based on terms:
Berdasarkan jangka waktu: 2013 Beli/ Buy Kontrak Forward Dolar Amerika Serikat Kurang dari 1 bulan Lebih dari 1 s.d 3 bulan Lebih dari 3 s.d 60 bulan Jumlah kontrak forward Kontrak Swap Dolar Amerika Serikat Kurang dari 1 bulan Jumlah kontrak swap Jumlah - bersih
Jual/ Sell
2012 Jual/ Sell
Beli/ Buy
Jual/ Sell
78.085.375.000 50.970.625.000 25.403.125.000
101.728.033.947 51.042.625.000 25.459.500.000
21.813.825.000 19.714.305.000 -
21.825.852.500 19.715.225.000 -
Forward Contracts United States Dollar Less than 1 month More than 1 - 3 months More than 3 - 60 months
154.459.125.000
178.230.158.947
41.528.130.000
41.541.077.500
Total forward contracts
23.316.100.000
147.298.500.000
-
39.032.000.000
Swap Contracts United States Dollar Less than 1 month
23.316.100.000
147.298.500.000
-
39.032.000.000
Total swap contracts
177.775.225.000
325.528.658.947
41.528.130.000
80.573.077.500
Total - net
51
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
9.
9.
TAGIHAN (lanjutan)
DAN
LIABILITAS
DERIVATIF
DERIVATIVE RECEIVABLES AND LIABILITIES (continued)
Seluruh tagihan derivatif pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 digolongkan sebagai lancar.
All derivative receivables as of December 31, 2013 and 2012 are classified as current.
Pada 31 Desember 2013 dan 2012, tidak terdapat tagihan derivatif yang mengalami penurunan nilai.
As of December 31, 2013 and 2012, there are no impairments in respect of derivative receivables.
10. KREDIT
10. LOANS
Kredit yang diberikan diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif (Catatan 37).
Loans is classified as loan and receivable, measured at amortized acquisition costs using effective interest rate method (Note 37).
Estimasi nilai wajar kredit ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas masa datang menggunakan suku bunga saat ini.
Estimation of fair value loan is determined by discounted the estimate future cash flow using current interest rate method.
a.
a.
Jenis Kredit
By type of Loan
2013
Lancar/ Current Pihak berelasi Rupiah Kredit modal kerja Kredit investasi Kredit konsumsi Karyawan Jumlah Rupiah Cadangan kerugian penurunan nilai
Dolar Amerika Serikat Kredit modal kerja Kredit konsumsi Jumlah mata uang asing Cadangan kerugian penurunan nilai
Kurang Lancar/ Substandard
Diragukan/ Doubtful
Macet/ Loss
Jumlah/ Total Related parties Rupiah Working capital Investment Consumer Employee
107.523.395.952 42.580.000.000 11.462.119 79.830.932
-
-
-
-
107.523.395.952 42.580.000.000 11.462.119 79.830.932
150.194.689.003
-
-
-
-
150.194.689.003
-
-
-
-
150.163.711.219
-
-
-
-
150.163.711.219
Total Rupiah - Net
2.434.000.000 1.521.250.000
-
-
-
-
2.434.000.000 1.521.250.000
United States Dollar Working capital Consumer
3.955.250.000
-
-
-
-
3.955.250.000
-
-
-
-
(30.977.784)
Jumlah Rupiah - Bersih
Dalam Perhatian Khusus/ Special mentions
(3.891.041)
(30.977.784)
(3.891.041)
Total Rupiah Allowance for impairment losses
Total foreign currency Allowance for impairment losses
Jumlah mata uang asing - Bersih
3.951.358.959
-
-
-
-
3.951.358.959
Jumlah pihak berelasi
154.115.070.178
-
-
-
-
154.115.070.178
Total related parties
Pihak ketiga Rupiah Kredit modal kerja 1.430.718.837.344 15.808.146.918 Kredit investasi 276.630.949.184 2.280.539.962 Kredit konsumsi 96.515.949.301 1.509.649.856 Karyawan 2.107.260.048 -
1.416.464.228 52.983.364 519.222.568 -
7.007.300.000 2.493.345.331 -
8.892.342.194 573.322.963 701.396.101 -
1.463.843.090.684 282.031.140.804 99.246.217.826 2.107.260.048
Third parties Rupiah Working capital Investment Consumer Employee
9.500.645.331
10.167.061.258
1.847.227.709.362
Jumlah Rupiah 1.805.972.995.877 19.598.336.736 Cadangan kerugian penurunan nilai (665.419.845) (641.627.041) Jumlah Rupiah - Bersih
1.805.307.576.032 18.956.709.695
1.988.670.160 (1.173.442.748)
(3.546.582.490) (6.453.800.568)
815.227.412
52
5.954.062.841
3.713.260.690
(12.480.872.692)
1.834.746.836.670
Total foreign currency - Net
Total Rupiah Allowance for impairmentlosses
Total Rupiah - Net
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. KREDIT (lanjutan)
10. LOANS (continued)
a.
Jenis Kredit (lanjutan)
a.
By type of Loan (continued)
2013
Lancar/ Current Dolar Amerika Serikat Kredit modal kerja 479.310.521.415 Kredit investasi 69.201.324.274 Kredit konsumsi 12.210.647
Dalam Perhatian Khusus/ Special mentions
Kurang Lancar/ Substandard
Diragukan/ Doubtful
Macet/ Loss
Jumlah/ Total United States Dollar Working capital Investment Consumer
133.979.773
19.283.365.000 -
-
-
498.593.886.415 69.201.324.274 146.190.420
133.979.773
19.283.365.000
-
-
567.941.401.109
(9.357.601.731)
-
-
133.327.634
9.925.763.269
-
-
558.448.424.577
Jumlah pihak ketiga
2.353.696.909.706 19.090.037.329
10.740.990.681
5.954.062.841
3.713.260.690
2.393.195.261.247
Total third parties
Jumlah Kredit - Bersih
2.507.811.979.884 19.090.037.329
10.740.990.681
5.954.062.841
3.713.260.690
2.547.310.331.425
Net - Loans
13,09% 7,36%
Average effective interest rates per annum Rupiah United States Dollar
Jumlah mata uang asing Cadangan kerugian penurunan nilai
548.524.056.336 (134.722.662)
Jumlah mata uang asing - Bersih
548.389.333.674
(652.139)
Tingkat bunga rata-rata efektif per tahun Rupiah Dolar Amerika Serikat
(9.492.976.532)
Total foreign currency Allowance for impairment losses Total foreign currency - Net
2012
Pihak berelasi Rupiah Kredit modal kerja Kredit investasi Kredit konsumsi Karyawan Jumlah Rupiah Cadangan kerugian penurunan nilai
Lancar/ Current
Dalam Perhatian Khusus/ Special mentions
142.747.345.550 11.733.301 213.751.980 218.376.793
1.554.065.827 2.330.817.410 -
-
-
-
144.301.411.377 11.733.301 2.544.569.390 218.376.793
143.191.207.624
3.884.883.237
-
-
-
147.076.090.861
-
-
-
(74.685.670)
Jumlah Rupiah - Bersih
Dolar Amerika Serikat Konsumsi Cadangan kerugian penurunan nilai
Kurang Lancar/ Substandard
(151.970.805)
Diragukan/ Doubtful
Macet/ Loss
Jumlah/ Total
(226.656.475)
143.116.521.954
3.732.912.432
-
-
-
146.849.434.386
1.204.687.500
-
-
-
-
1.204.687.500
-
-
-
-
(628.341)
(628.341)
Related parties Rupiah Working capital Investment Consumer Employee Total Rupiah Allowance for impairment losses
Total Rupiah - Net
United States Dollar Consumer Allowance for impairment losses
Jumlah mata uang asing - Bersih
1.204.059.159
-
-
-
-
1.204.059.159
Jumlah pihak berelasi
144.320.581.113
3.732.912.432
-
-
-
148.053.493.545
Total related parties
Pihak ketiga Rupiah Kredit modal kerja Kredit investasi Kredit konsumsi Karyawan
976.133.167.479 34.600.359.252 118.758.032.161 6.906.770.998 61.136.203.073 5.511.233.709 1.549.956.176 -
721.430.900 1.245.221.213 33.257.700 -
38.640.128 -
12.254.139.796 3.146.142.593 473.703.537 19.022.824
1.023.709.097.427 130.094.807.093 67.154.398.019 1.568.979.000
Third parties Rupiah Working capital Investment Consumer Employee
1.999.909.813
38.640.128
15.893.008.750
1.222.527.281.539
Jumlah Rupiah 1.157.577.358.889 47.018.363.959 Cadangan kerugian penurunan nilai (603.393.436) (1.880.322.890) Jumlah Rupiah - Bersih
1.156.973.965.453 45.138.041.069
(96.910.465)
1.902.999.348
53
(33.183.426) (9.772.043.031)
5.456.702
6.120.965.719
Total foreign currency - Net
(12.385.853.248)
Total Rupiah Allowance for impairment losses
1.210.141.428.291
Total Rupiah - Net
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. KREDIT (lanjutan)
10. LOANS (continued)
a.
Jenis Kredit (lanjutan)
a.
By type of Loan (continued)
2012
Lancar/ Current Dolar Amerika Serikat Kredit modal kerja 414.316.440.627 Kredit investasi 45.163.061.196 Kredit konsumsi 26.269.223 Jumlah mata uang asing Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah mata uang asing - Bersih
459.505.771.046 (239.669.020)
459.266.102.026
Dalam Perhatian Khusus/ Special mentions
Kurang Lancar/ Substandard
219.871.178
7.754.664.416 -
-
-
422.071.105.043 45.163.061.196 246.140.401
219.871.178
7.754.664.416
-
-
467.480.306.640
-
-
(8.601.031)
Diragukan/ Doubtful
(4.044.678)
Macet/ Loss
Jumlah/ Total
Total foreign currency Allowance for impairment losses Total foreign currency -Net
211.270.147
7.750.619.738
-
-
467.227.991.911
Jumlah pihak ketiga
1.616.240.067.479 45.349.311.216
9.653.619.086
5.456.702
6.120.965.719
1.677.369.420.202
Total third parties
Jumlah Kredit - Bersih
1.760.560.648.592 49.082.223.648
9.653.619.086
5.456.702
6.120.965.719
1.825.422.913.747
Net - Loans
12,09% 7,78%
Average effective interest rates per annum Rupiah United States Dollar
Tingkat bunga rata-rata efektif per tahun Rupiah Dolar Amerika Serikat
b.
(252.314.729)
United States Dollar Working capital Investment Consumer
Sektor Ekonomi
b.
By Economic Sector
2013
Rupiah Perdagangan Jasa bisnis Jasa pelayanan sosial Industri Transportasi Konstruksi Pertanian Pertambangan Lain-lain
Lancar/ Current
Dalam Perhatian Khusus/ Special mentions
Kurang Lancar/ Substandard
Diragukan/ Doubtful
931.843.412.894 138.481.194.144
5.259.765.242 987.779.442
1.416.464.228 -
1.776.571.631 657.300.000
1.143.473.550 -
941.439.687.545 140.126.273.586
Rupiah Trade Business services
2.105.721.537 302.905.668.938 103.467.602.622 58.479.169.342 1.863.632.559 128.878.706.782 288.142.576.062
150.368.759 1.719.732.190 8.295.221.992 3.185.469.111
52.983.364 519.222.568
7.066.773.700 -
4.476.095.311 464.848.667 398.936.086 2.898.436.696 785.270.948
2.256.090.296 316.168.270.139 103.985.434.653 67.173.327.420 1.863.632.559 131.777.143.478 292.632.538.689
Public services Manufacturing Transportation Construction Agriculture Mining Others
9.500.645.331
10.167.061.258
1.997.422.398.365
Total Rupiah Allowance for impairment losses
Jumlah Rupiah 1.956.167.684.880 19.598.336.736 Cadangan kerugian penurunan nilai (696.397.629) (641.627.041) Jumlah rupiah - Bersih Dolar Amerika Serikat Perdagangan Jasa bisnis Jasa pelayanan sosial Industri Transportasi Pertambangan Lain-lain Jumlah mata uang asing Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah mata uang asing - Bersih Jumlah Kredit - Bersih
1.955.471.287.251 18.956.709.695
1.988.670.160 (1.173.442.748)
Macet/ Loss
Jumlah/ Total
(3.546.582.490) (6.453.800.568)
(12.511.850.476 )
815.227.412
5.954.062.841
3.713.260.690
1.984.910.547.889
Total Rupiah - Net
193.025.398.892 65.602.887.289
-
-
-
-
193.025.398.892 65.602.887.289
United States Dollar Trade Business services
202.459.611.221 13.288.306.046 66.840.593.988 11.262.508.900
133.979.773
19.283.365.000 -
-
-
221.742.976.221 13.288.306.046 66.840.593.988 11.396.488.673
Public services Manufacturing Transportation Mining Others
552.479.306.336
133.979.773
19.283.365.000
-
-
571.896.651.109
(9.357.601.731)
-
-
Total foreign currency Allowance for impairment losses
9.925.763.269
-
-
562.399.783.536
19.090.037.329 10.740.990.681
5.954.062.841
3.713.260.690
2.547.310.331.425
(138.613.703) 552.340.692.633 2.507.811.979.884
(652.139) 133.327.634
54
(9.496.867.573 )
Total foreign currency - Net Net - Loans
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. KREDIT (lanjutan)
10. LOANS (continued)
b.
Sektor Ekonomi (lanjutan)
b.
By Economic Sector (continued)
2012
Lancar/ Current Rupiah Perdagangan Jasa bisnis Jasa pelayanan sosial Industri Transportasi Konstruksi Pertanian Pertambangan Lain-lain
Dalam Perhatian Khusus/ Special mentions
Kurang Lancar/ Substandard
Dolar Amerika Serikat Perdagangan Jasa bisnis Jasa pelayanan sosial Industri Transportasi Pertambangan Lain-lain Jumlah mata uang asing Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah mata uang asing - Bersih Jumlah Kredit - Bersih
c.
Macet/ Loss
Jumlah/ Total
706.230.769.846 24.094.166.425 82.097.066.402 3.040.221.935
721.430.900 -
-
4.076.633.994 227.500.000
735.123.001.165 85.364.788.337
Rupiah Trade Business services
58.500.865.333 354.135.494 166.085.746.681 2.617.674.519 72.173.443.409 1.676.608.291 50.455.649.846 8.356.622.532 3.988.957.606 100.819.881 38.903.429.987 362.342.237 122.332.637.403 10.300.655.882
1.245.221.213 33.257.700
8.196.379 30.443.749 -
69.627.797 4.344.842.861 194.862.647 1.250.132.432 696.044.933 4.533.539.913 499.824.173
58.932.825.003 174.323.929.023 74.044.914.347 60.062.404.810 4.785.822.420 43.799.312.137 133.166.375.158
Public services Manufacturing Transportation Construction Agriculture Mining Others
1.999.909.813
38.640.128
15.893.008.750
1.369.603.372.400
Total Rupiah Allowance for impairment losses
Jumlah Rupiah 1.300.768.566.513 50.903.247.196 Cadangan kerugian penurunan nilai (678.079.106) (2.032.293.695) Jumlah Rupiah - Bersih
Diragukan/ Doubtful
1.300.090.487.407 48.870.953.501
(96.910.465)
(33.183.426) (9.772.043.031)
(12.612.509.723 )
1.902.999.348
5.456.702
6.120.965.719
1.356.990.862.677
Total Rupiah - Net
188.965.957.661 67.849.211.341
-
-
-
-
188.965.957.661 67.849.211.341
United States Dollar Trade Business services
165.753.443.269 868.703.144 28.449.254.566 8.823.888.565
219.871.178
7.754.664.416 -
-
-
173.508.107.685 868.703.144 28.449.254.566 9.043.759.743
Public services Manufacturing Transportation Mining Others
460.710.458.546
219.871.178
7.754.664.416
-
-
468.684.994.140
-
-
Total foreign currency Allowance for impairment losses
(240.297.361) 460.470.161.185
(8.601.031)
(4.044.678)
(252.943.070 )
211.270.147
7.750.619.738
-
-
468.432.051.070
1.760.560.648.592 49.082.223.648
9.653.619.086
5.456.702
6.120.965.719
1.825.422.913.747
Jangka Waktu
c.
Total foreign currency - Net Net - Loans
By Term of Loans
Jangka waktu kredit diklasifikasikan berdasarkan periode pinjaman sebagaimana yang tercantum dalam perjanjian kredit dan waktu yang tersisa sampai dengan saat jatuh temponya adalah sebagai berikut:
The classification of loans according to term of credit agreements and remaining periods from statement of financial position date to maturity dates are as follows:
Berdasarkan periode perjanjian kredit:
Based on term of credit agreements: 2013
Pihak berelasi/Related parties
Rupiah
Dolar Amerika Serikat/ United States Dollar
Pihak ketiga/Third parties
Rupiah
Dolar Amerika Serikat/ United States Dollar
Jumlah/Total
Sampai dengan 1 tahun Lebih dari 1 s.d 2 tahun Lebih dari 2 s.d 5 tahun Lebih dari 5 tahun
2.927.416.667 147.203.979.285 63.293.051 -
3.955.250.000 266.998.732.414 - 1.134.677.269.078 95.372.377.403 350.179.330.467
87.183.969.469 361.065.368.550 293.722.149.456 1.575.603.397.819 81.486.200.254 176.921.870.708 105.549.081.930 455.728.412.397
Jumlah
150.194.689.003
3.955.250.000 1.847.227.709.362
567.941.401.109 2.569.319.049.474
Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih
(30.977.784) 150.163.711.219
(3.891.041)
(12.480.872.692)
3.951.358.959 1.834.746.836.670
55
Up to 1 year More than 1 - 2 years More than 2 - 5 years More than 5 years Total
(22.008.718.049)
Allowance for impairment losses
558.448.424.577 2.547.310.331.425
Total - net
(9.492.976.532)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. KREDIT (lanjutan)
10. LOANS (continued)
c.
Jangka Waktu (lanjutan)
c.
By Term of Loans (continued)
2012 Pihak berelasi/Related parties
Rupiah Sampai dengan 1 tahun Lebih dari 1 s.d 2 tahun Lebih dari 2 s.d 5 tahun Lebih dari 5 tahun Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih
67.552.202.930 76.779.208.447 156.733.331 2.587.946.153 147.076.090.861
Dolar Amerika Serikat/ United States Dollar 1.204.687.500 -
Rupiah
Dolar Amerika Serikat/ United States Dollar
360.710.058.198 460.812.565.818 153.579.828.847 247.424.828.676
251.402.097.476 48.670.519.358 34.870.106.329 132.537.583.477
1.204.687.500 1.222.527.281.539
(226.656.475) 146.849.434.386
Pihak ketiga/Third parties
(628.341)
679.664.358.604 587.466.981.123 188.606.668.507 382.550.358.306
Up to 1 year More than 1 - 2 years More than 2 - 5 years More than 5 years
467.480.306.640 1.838.288.366.540
Total
(12.385.853.248)
1.204.059.159 1.210.141.428.291
Jumlah/Total
(252.314.729)
(12.865.452.793)
467.227.991.911 1.825.422.913.747
Allowance for impairmentlosses Total - net
Based on remaining periods from statement of financial position date to maturity dates:
Berdasarkan sisa umur jatuh tempo:
2013 Pihak berelasi/Related parties
Rupiah
Pihak ketiga/Third parties
Dolar Amerika Serikat/ United States Dollar
Rupiah
Dolar Amerika Serikat/ United States Dollar
Jumlah/Total
Sampai dengan 1 tahun Lebih dari 1 s.d 2 tahun Lebih dari 2 s.d 5 tahun Lebih dari 5 tahun
150.131.395.952 11.462.119 51.830.932 -
3.955.250.000 1.357.962.464.668 45.641.260.173 252.217.386.079 191.406.598.442
384.239.743.826 1.896.288.854.446 16.025.427.797 61.678.150.089 162.914.595.286 415.183.812.297 4.761.634.200 196.168.232.642
Up to 1 year More than 1 - 2 years More than 2 - 5 years More than 5 years
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
150.194.689.003
3.955.250.000 1.847.227.709.362
567.941.401.109 2.569.319.049.474
Total Allowance for impairment losses
Jumlah - bersih
150.163.711.219
(30.977.784)
(3.891.041)
(12.480.872.692)
3.951.358.959 1.834.746.836.670
(9.492.976.532)
(22.008.718.049)
558.448.424.577 2.547.310.331.425
Total - net
2012 Pihak berelasi/Related parties
Rupiah
d.
Pihak ketiga/Third parties
Dolar Amerika Serikat/ United States Dollar
Rupiah
Dolar Amerika Serikat/ United States Dollar
Jumlah/Total
Sampai dengan 1 tahun Lebih dari 1 s.d 2 tahun Lebih dari 2 s.d 5 tahun Lebih dari 5 tahun
144.331.411.377 8.439.051 405.423.023 2.330.817.410
1.204.687.500 -
943.577.474.133 34.275.736.734 142.406.079.567 102.267.991.105
345.900.330.916 1.435.013.903.926 5.865.577.342 40.149.753.127 94.511.898.382 237.323.400.972 21.202.500.000 125.801.308.515
Up to 1 year More than 1 - 2 years More than 2 - 5 years More than 5 years
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
147.076.090.861
1.204.687.500 1.222.527.281.539
467.480.306.640 1.838.288.366.540 (12.865.452.793)
Total Allowance for impairment losses
Jumlah - bersih
146.849.434.386
467.227.991.911 1.825.422.913.747
Total - net
(226.656.475)
(628.341)
(12.385.853.248)
1.204.059.159 1.210.141.428.291
(252.314.729)
d.
Kredit yang diberikan kepada karyawan Bank termasuk pengurus dibebani bunga 10% dan 9% per tahun masing-masing untuk tahun 2013 dan 2012 dengan jangka waktu pelunasan berkisar antara 1 tahun sampai dengan 5 tahun dan diterima kembali melalui pemotongan gaji bulanan.
56
Loans to the Bank’s employees and officers bears interest at 10% and 9% per annum in 2013 and 2012, respectively, matures between 1 year to 5 years and are collected through monthly salary deductions.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. KREDIT (lanjutan)
10. LOANS (continued)
e.
Kredit yang diberikan dijamin dengan benda bergerak dan/atau tidak bergerak dengan pengikatan secara hak tanggungan dan hipotik atau akta pemberian hak tanggungan dan surat kuasa memasang hipotik atau surat kuasa untuk menjual, atau jaminan lain seperti deposito berjangka yang umumnya diterima oleh Bank.
e.
Loans are collateralized by movable and/or immovable assets with fiduciary transfer of proprietary rights or mortgages and authorization letters to hypothecate or to sell and other collaterals such as time deposits which are generally acceptable to the Bank.
f.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, rincian kredit bermasalah (klasifikasi kurang lancar, diragukan dan macet) menurut sektor ekonomi adalah sebagai berikut:
f.
The details of nonperforming loans (classified as substandard, doubtful and loss) as of December 31, 2013 and 2012, based on economic sector are as follows:
2013
Kredit bermasalah/ Nonperforming loans
g.
2012 Minimum Cadangan Kerugian penurunan nilai/Minimum allowance for impairment losses *)
Kredit bermasalah/ Nonperforming loans
Minimum penyisihan penghapusan/ Minimum allowance for losses *)
Rupiah Perdagangan Konstruksi Jasa bisnis Industri Pertambangan Lain-lain
4.336.509.409 398.936.086 657.300.000 11.542.869.011 2.898.436.696 1.822.325.547
(3.133.380.951) (360.222.467) (354.758.056) (5.691.627.372) (1.164.704.668) (469.132.292)
4.798.064.894 1.250.132.432 227.500.000 5.620.507.823 6.035.353.542
(1.390.809.114) (1.021.427.042) (185.880.028) (3.526.669.276) (3.777.351.462)
Rupiah Trade Construction Business services Manufacturing Mining Others
Jumlah Rupiah
21.656.376.749
(11.173.825.806)
17.931.558.691
(9.902.136.922)
Total Rupiah
Dolar Amerika Industri
19.283.365.000
(9.357.601.731)
7.754.664.416
(4.044.678)
United States Dollar Manufacturing
Jumlah
40.939.741.749
(20.531.427.537)
25.686.223.107
(9.906.181.600)
Total
*) Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia.
*) In accordance with Bank Indonesia Regulation.
Rasio jumlah cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan yang telah dibentuk terhadap jumlah minimum cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan sesuai ketentuan Bank Indonesia pada 2013 dan 2012 sebesar 52,08% dan 48,63%.
The ratio of the allowance for impairment losses of financial assets has been set to the minimum allowance for impairment losses of financial assets in accordance with Bank Indonesia’s regulation in 2013 and 2012 by 52.08% and 48.63%.
Rasio Non Performing Loan (NPL) pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
g.
2013 NPL Gross NPL Netto
Non-performing loans (NPL) ratio as of December 31, 2013 and 2012 are as follows:
2012
1,59% 0,79%
1,40% 0,86%
Gross NPL Net NPL
h.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, tidak terdapat kredit yang dijaminkan.
h.
As of December 31, 2013 and 2012, there were no loans which are pledged.
i.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Bank tidak melampaui Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) kepada pihak terkait.
i.
As of December 31, 2013 and 2012, the Bank did not exceed its Legal Lending Limit (LLL) to related parties.
57
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. KREDIT (lanjutan)
10. LOANS (continued)
j.
j.
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai tahun 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
The changes in the allowance for impairment losses in 2013 and 2012 are as follows:
2013 Dolar Amerika Serikat/ United States Dollar
Rupiah Saldo awal tahun Pembentukan (pemulihan) cadangan selama tahun berjalan Penghapusbukuan kredit dalam tahun berjalan Selisih kurs
12.612.509.723
Saldo akhir tahun
12.511.850.476
Jumlah/Total
252.943.070
12.865.452.793
(81.636.423)
8.342.792.880
8.261.156.457
(19.022.824) -
901.131.623
(19.022.824) 901.131.623
9.496.867.573
22.008.718.049
Balance at beginning of year Provision (reversal) of allowance during the year Written-off during the year Exchange rate differences Balance at end of year
2012 Dolar Amerika Serikat/ United States Dollar
Rupiah
Jumlah/Total
Saldo awal tahun Pemulihan cadangan selama tahun berjalan Selisih kurs Penerimaan kembali kredit yang telah dihapusbukukan
19.628.019.509
2.978.324.545
22.606.344.054
(7.016.147.923) -
(2.750.657.038) 25.275.563
(9.766.804.961) 25.275.563
638.137
-
638.137
Recovery during the year
Saldo akhir tahun
12.612.509.723
252.943.070
12.865.452.793
Balance at end of year
Management believes that the allowance for impairment losses/allowance for losses on loans is adequate to cover the losses which might arise from uncollectible loans.
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai telah memadai untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit. k.
l.
Balance at beginning of year Reversal of allowance during the year Exchange rate differences
k.
Mutasi kredit yang dihapusbukukan adalah sebagai berikut:
Changes in loans written-off are as follows:
2013
2012
Saldo awal tahun Penghapusbukuan kredit dalam tahun berjalan Penerimaan kembali kredit yang telah dihapusbukukan
10.444.991.069
10.445.629.206
Balance at beginning of year
19.022.824
-
Written-off during the year
Saldo akhir tahun
10.464.013.893
-
(638.137) 10.444.991.069
l.
Rasio kredit mikro usaha kecil dan menengah terhadap total kredit yang diberikan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masingmasing adalah sebesar 14,96% dan 22,56%.
58
Recovery during the year Balance at end of year
The ratio of loans to small medium enterprises to total loans as of December 31, 2013 and 2012, were 14.96% and 22.56%, respectively.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. KREDIT (lanjutan)
10. LOANS (continued) m. Restructured loans
m. Kredit yang direstrukturisasi
As of December 31, 2013 and 2012 details of restructured loans as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 rincian kredit yang direstrukturisasi adalah sebagai berikut: 2013
2012
Perpanjangan jangka waktu dan skema lain
20.354.716.282
1.842.010.048
Extention of credit terms and others scheme
Jumlah
20.354.716.282
1.842.010.048
Total
11. TAGIHAN DAN UTANG AKSEPTASI a.
11. ACCEPTANCE RECEIVABLES AND PAYABLES
Tagihan Akseptasi
a. 2013
b.
Acceptance Receivables
2012
Pihak ketiga Mata uang asing Dolar Amerika Serikat
114.034.185.030
26.054.150.690
Third parties Foreign currencies United States Dollar
Jumlah Tagihan Akseptasi - Bersih
114.034.185.030
26.054.150.690
Total Acceptance Receivables - Net
Tagihan akseptasi diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang, dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif (Catatan 37).
Acceptance receivables is classified as loan and receivable and measured at amortized acquisition costs using the effective interest rate method (Note 37).
Estimasi nilai wajar dari tagihan akseptasi yang merupakan instrumen tanpa suku bunga adalah jumlah yang akan dibayarkan debitur kepada Bank. Sedangkan estimasi nilai wajar dari utang akseptasi yang juga merupakan instrumen tanpa suku bunga adalah jumlah yang harus dikembalikan saat ada permintaan. Nilai wajar dari tagihan akseptasi dan utang akseptasi adalah sebesar nilai tercatatnya (Catatan 37).
The estimated fair value of acceptance receivables which is a non interest bearing instrument is the amount to be paid by the debtors to the Bank. Whereas the estimated fair value of acceptance payables which is a non interest bearing instrument is the amount repayable on demand. The fair value of acceptance receivables and payables is its carrying amount (Note 37).
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, tidak terdapat tagihan akseptasi yang mengalami penurunan nilai.
As of December 31, 2013 and 2012, there were no impairment losses on acceptance receivables.
Manajemen Bank berpendapat bahwa tidak ada cadangan kerugian penurunan nilai tagihan akseptasi yang perlu dibentuk pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
The Bank’s management believes that there were no allowance for impairment losses on acceptance receivables to be provided as of December 31, 2013 and 2012.
Utang Akseptasi
b.
Utang akseptasi berdasarkan counterparty sebesar Rp 114.034.185.030 pada tanggal 31 Desember 2013 dan Rp 26.054.150.690 pada tanggal 31 Desember 2012.
Acceptance Payables Acceptance payables based on counterparty amounted to Rp 114,034,185,030 as of December 31, 2013 and Rp 26,054,150,690 as of December 31, 2012.
59
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
11. TAGIHAN DAN UTANG AKSEPTASI (lanjutan)
11. ACCEPTANCE RECEIVABLES AND PAYABLES (continued)
b.
Utang Akseptasi (lanjutan)
b.
Acceptance Payables (continued)
Utang akseptasi dikategorikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif (Catatan 37).
Acceptance payable is categorized as financial liabilities measured at amortized acquisition costs using effective interest rate method (Note 37).
Estimasi nilai wajar dari utang akseptasi yang juga merupakan instrumen tanpa suku bunga adalah jumlah yang harus dikembalikan saat ada permintaan. Nilai wajar dari tagihan akseptasi dan utang akseptasi adalah sebesar nilai tercatatnya.
The estimated fair value of acceptance payables which is the instrument without interest rate is the amount that should be payable on demand. The fair value of acceptance receivables and payables is at its carrying amount.
Tagihan dan utang akseptasi diklasifikasikan berdasarkan periode akseptasi sebagaimana yang tercantum dalam perjanjian akseptasi dan waktu yang tersisa sampai dengan saat jatuh temponya adalah sebagai berikut:
The classification of acceptance receivables and acceptance payables according to term of acceptances agreements and remaining periods from statement of financial position date to maturity dates are as follows:
Berdasarkan jangka waktu akseptasi:
Based on term of acceptance agreements: 2013
Mata uang asing: Kurang dari 1 bulan 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan Lebih dari 6 bulan Jumlah
2012
Tagihan Akseptasi/ Acceptance Receivables
Utang Akseptasi/ Acceptance Payables
Tagihan Akseptasi/ Acceptance Receivables
21.497.936.492 64.880.490.417 14.849.845.318 12.805.912.803
21.497.936.492 64.880.490.417 14.849.845.318 12.805.912.803
3.103.663.488 2.840.377.300 20.110.109.902 -
3.103.663.488 2.840.377.300 20.110.109.902 -
Foreign currency: Less than 1 month 1 - 3 months 3 - 6 months More than 6 months
114.034.185.030 114.034.185.030
26.054.150.690
26.054.150.690
Total
Based on remaining periods from statements of financial position date to maturity dates:
Berdasarkan sisa umur jatuh tempo: 2013
Mata uang asing: Kurang dari 1 bulan 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan Lebih dari 6 bulan Jumlah
Utang Akseptasi/ Acceptance Payables
2012
Tagihan Akseptasi/ Acceptance Receivables
Utang Akseptasi/ Acceptance Payables
Tagihan Akseptasi/ Acceptance Receivables
Utang Akseptasi/ Acceptance Payables
1.141.807.655 60.527.950.158 52.328.941.688 35.485.529
1.141.807.655 60.527.950.158 52.328.941.688 35.485.529
1.050.362.309 25.003.788.381 -
1.050.362.309 25.003.788.381 -
Foreign currencies: Less than 1 month 1 - 3 months 3 - 6 months More than 6 months
114.034.185.030 114.034.185.030
26.054.150.690
26.054.150.690
Total
Based on the Bank’s management review and evaluation, all acceptance receivables as of December 31, 2013 and 2012 were classified as current. The Bank’s management believes that the allowance for impairment losses in 2013 and 2012 are not required.
Berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi manajemen Bank, seluruh tagihan akseptasi pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 digolongkan lancar. Manajemen Bank berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai untuk tahun 2013 dan 2012 tidak diperlukan.
60
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
12. BIAYA DIBAYAR DIMUKA
12. PREPAYMENTS Prepayments as of December 31, 2013 and 2012 consisted of the following:
Biaya dibayar dimuka pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 terdiri dari: 2013 Sewa gedung Renovasi Asuransi Komunikasi dan Informasi Lain-lain
2012
1.369.406.504 830.773.027 161.617.394 335.215.101
1.837.583.333 602.000.000 138.582.423 358.772.699 669.715.236
2.697.012.026
3.606.653.691
13. ASET TETAP
Building rent Renovations Insurance Communication and Information Others
13. FIXED ASSETS 2013 1 Januari/ January 1, 2013
Biaya perolehan: Kepemilikan langsung Tanah Bangunan Perlengkapan dan peralatan kantor Kendaraan bermotor Jumlah
Akumulasi penyusutan: Bangunan Perlengkapan dan peralatan kantor Kendaraan bermotor
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassification
(651.703.246)
5.161.363.250 19.701.456.367
2.407.435.000
115.248.000 42.752.000
11.800.651.200 6.897.418.308
2.044.042.534 921.600.000
9.174.000 508.261.000
43.560.889.125
5.373.077.534
675.435.000
Aset dalam penyelesaian Jumlah
Penambahan/ Additions
-
365.721.312
-
43.560.889.125
5.738.798.846
675.435.000
(651.703.246) (651.703.246)
31 Desember/ December 31, 2013
13.835.519.734 7.310.757.308
At cost: Direct ownership Land Buildings Office furniture and equipment Vehicles
47.606.828.413
Total
365.721.312
Construction in progress
5.046.115.250 21.414.436.121
47.972.549.725
Total
10.169.118.278
937.618.355
23.335.467
92.673.474
10.990.727.692
10.045.044.319 5.659.518.540
1.205.055.521 416.251.190
9.173.991 435.384.562
-
11.240.925.849 5.640.385.168
Accumulated depreciation: Buildings Office furniture and equipment Vehicles
Jumlah
25.873.681.137
2.558.925.066
467.894.020
92.673.474
27.872.038.709
Total
Jumlah Tercatat
17.687.207.988
20.100.511.016
Net Carrying Value
2012 1 Januari/ January 1, 2012 Biaya perolehan: Kepemilikan langsung Tanah Bangunan Perlengkapan dan peralatan kantor Kendaraan bermotor Jumlah
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassification
31 Desember/ December 31, 2012
5.161.363.250 18.866.249.117
835.207.250
-
-
5.161.363.250 19.701.456.367
14.213.272.431 6.929.623.708
980.179.258 14.250.000
3.478.234.184 46.455.400
85.433.695 -
11.800.651.200 6.897.418.308
At cost: Direct ownership Land Buildings Office furniture and equipment Vehicles
45.170.508.506
1.829.636.508
3.524.689.584
85.433.695
43.560.889.125
Total
Akumulasi penyusutan: Bangunan Perlengkapan dan peralatan kantor Kendaraan bermotor
9.288.367.057
880.751.221
-
-
10.169.118.278
12.374.248.851 5.179.546.922
1.049.506.321 526.427.017
3.464.144.548 46.455.399
85.433.695 -
10.045.044.319 5.659.518.540
Jumlah
26.842.162.830
2.456.684.559
3.510.599.947
85.433.695
25.873.681.137
Total
Jumlah Tercatat
18.328.345.676
17.687.207.988
Net Carrying Value
61
Accumulated depreciation: Buildings Office furniture and equipment Vehicles
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
13. ASET TETAP (lanjutan)
13. FIXED ASSETS (continued) Calculation of gains on sale of fixed assets was as follows:
Perhitungan laba atas penjualan aset tetap adalah sebagai berikut: 2013 Hasil penjualan bersih Nilai buku Laba atas penjualan aset tetap
2012
523.490.000 (207.540.970)
56.000.000 (1)
315.949.030
55.999.999
Net sales proceed Book value Gains on sale of fixed assets
Laba yang timbul dari hasil penjualan aset tetap dicatat sebagai bagian dari akun “Pendapatan (Beban) Non-Operasional” pada laporan laba rugi komprehensif.
Gains from sale or fixed assets were recognized as part of “Non-Operating Income (Expenses)” in the statements of comprehensive income.
Beban penyusutan adalah sebesar Rp 2.558.925.066 tahun 2013 dan Rp 2.456.684.559 tahun 2012 yang disajikan sebagai beban umum dan administrasi (Catatan 29).
Depreciation expense amounted to Rp 2,558,925,066 in 2013 and Rp 2,456,684,559 in 2012 are presented in general and administrative expenses (Note 29).
Bank memiliki beberapa bidang tanah yang digunakan sebagai kantor pusat dan cabang dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 20 tahun dan akan jatuh tempo antara tahun 2014 dan 2032. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.
The Bank owns several pieces of land with Building Use Rights (Hak Guna Bangunan) for a period of 20 years and will expire 2014 and 2032 where its head office and branch offices are located. Management believes that there will be no difficulty in the extension of the land rights since all of these properties were acquired legally and supported by sufficient evidence of ownership.
Aset tetap kecuali tanah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko kerugian lainnya kepada PT Munich Lloyd International Brokers (pihak ketiga) dan PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) (pihak ketiga) dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 18.620.000.000 untuk tahun 2013 dan sebesar Rp 23.889.000.000 untuk tahun 2012.
Fixed asset except for land, are covered by insurance against losses by fire and other risks with PT Munich Lloyd International Brokers (third party) and PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) (third party) with insurance coverage of Rp 18,620,000,000 for the year 2013 and Rp 23,889,000,000 for the year 2012.
Nilai wajar tanah dan bangunan yang dimiliki oleh Bank pada 31 Desember 2013 berdasarkan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) adalah sebesar Rp 34.263.049.811.
The fair value of the Bank’s land and building as of December 31, 2013 based on Sales Value of Tax Object (NJOP) is amounted to Rp 34,263,049,811.
Berdasarkan penilaian manajemen Bank, tidak ada kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
Based on the assessment of the management of the Bank, there are no events or changes in circumtances that indicate any impairment in the value of fixed assets as of December 31, 2013 and 2012.
14. ASET TAKBERWUJUD
14. INTANGIBLE ASSETS Intangible assets as of December 31, 2013 and 2012 consisted of the following:
Aset takberwujud pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 terdiri dari: 2013 1 Januari/ January 1, 2013
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassification
31 Desember/ December 31, 2013
Harga perolehan: Perangkat lunak Hak atas Tanah
1.247.323.815 172.484.336
108.434.376 -
-
-
1.355.758.191 172.484.336
Cost: Software Land Rights
Jumlah
1.419.808.151
108.434.376
-
-
1.528.242.527
Total
62
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. ASET TAKBERWUJUD (lanjutan)
14. INTANGIBLE ASSETS (continued) 2013
1 Januari/ January 1, 2013
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassification
31 Desember/ December 31, 2013
Akumulasi amortisasi: Perangkat lunak Hak atas Tanah
1.238.552.969 25.661.374
23.718.228 8.624.217
-
-
1.262.271.197 34.285.591
Accumulated amortization: Software Land Rights
Jumlah
1.264.214.343
32.342.445
-
-
1.296.556.788
Total
231.685.739
Net Carrying Value
Jumlah Tercatat
155.593.808
2012 1 Januari/ January 1, 2012
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassification
31 Desember/ December 31, 2012
Harga perolehan: Perangkat lunak Hak atas Tanah
1.332.757.510 172.484.336
-
-
(85.433.695) -
1.247.323.815 172.484.336
Cost: Software Land Rights
Jumlah
1.505.241.846
-
-
(85.433.695)
1.419.808.151
Total
Akumulasi amortisasi: Perangkat lunak Hak atas Tanah
1.315.215.837 16.787.157
8.770.827 8.874.217
-
(85.433.695) -
1.238.552.969 25.661.374
Accumulated amortization: Software Land Rights
Jumlah
1.332.002.994
17.645.044
-
(85.433.695)
1.264.214.343
Total
155.593.808
Net Carrying Value
Jumlah Tercatat
173.238.852
Amortization charged to general and administrative expenses as of December 31, 2013 and 2012 amounted to Rp 32,342,445 and Rp 17,645,044 (Note 29).
Beban amortisasi pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebesar Rp 32.342.445 dan Rp 17.645.044 yang dibebankan dalam beban umum dan administrasi (Catatan 29). 15. ASET LAIN-LAIN
15. OTHER ASSETS 2013
2012
Agunan yang diambil alih Pendapatan yang masih harus diterima Beban yang ditangguhkan Lainnya
25.875.855.133 8.177.002.225 1.687.104.576 1.248.159.393
24.327.567.423 5.816.889.432 494.420.203 1.066.268.000
Foreclosed assets Unearned income Deferred expense Others
Bersih
36.988.121.327
31.705.145.058
Net
Agunan yang Diambil Alih
Foreclosed Assets
Agunan yang diambil alih merupakan jaminan kredit berupa tanah dan bangunan yang telah diambil alih oleh Bank.
Foreclosed assets represents loan collaterals such as land and buildings that have been foreclosed by the Bank.
Untuk memenuhi Peraturan Bank Indonesia, Bank telah melakukan upaya penyelesaian atas agunan yang diambil alih.
As required by Bank Indonesia Regulation, the Bank has taken actions for the settlement of foreclosed assets.
Agunan yang diambil alih yang dijual selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp 5.263.098.837 dan Rp 11.149.700.622.
Total foreclosed assets sold for the years ended December 31, 2013 and 2012 amounted to Rp 5,263,098,837 and Rp 11,149,700,622, respectively.
Manajemen berpendapat bahwa saldo agunan yang diambil alih merupakan nilai bersih yang dapat direalisasi.
The management believes that the foreclosed assets balance represents net realisable value.
63
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. LIABILITAS SEGERA
16. OBLIGATIONS DUE IMMEDIATELY 2013
2012
Rupiah: Bunga yang masih harus dibayar Kiriman uang Biaya yang masih harus dibayar Lainnya
131.465.418 53.085.723 21.084.527 430.363.419
130.225.111 47.161.820 36.592.853 182.668.756
Rupiah: Accrued interest Fund transfer Accrued expenses Others
Jumlah Rupiah
635.999.087
396.648.540
Total Rupiah
Mata uang asing: Bunga yang masih harus dibayar Kiriman uang Biaya yang masih harus dibayar
311.144.183 4.629.974.455 23.320.154
222.633.285 18.925.234.935 2.386.149
Foreign currencies: Accrued interest Fund transfer Accrued expenses
Jumlah mata uang asing
4.964.438.792
19.150.254.369
Total foreign currencies
Jumlah
5.600.437.879
19.546.902.909
Total
17. SIMPANAN NASABAH
17. DEPOSITS FROM CUSTOMERS
Simpanan nasabah diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan, diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif (Catatan 37).
Deposits from customers are classified as financial liabilities measured at amortized acquisition cost using the effective interest rate method (Note 37).
Simpanan nasabah berdasarkan jenis dan mata uang terdiri dari:
Deposits from customers by type and currency consist of: 2013
Pihak berelasi/ Related parties
Pihak ketiga/ Third parties
Jumlah/Total
Rupiah Giro Tabungan Deposito berjangka
6.992.427.098 682.428.154 96.017.300.258
163.200.930.122 195.926.428.239 1.756.246.828.840
170.193.357.220 196.608.856.393 1.852.264.129.098
Jumlah Rupiah
103.692.155.510
2.115.374.187.201
2.219.066.342.711
5.720.348.466 1.087.947.616
144.954.317.951 369.385.173.345
150.674.666.417 370.473.120.961
6.808.296.082
514.339.491.296
521.147.787.378
110.500.451.592
2.629.713.678.497
2.740.214.130.089
Dolar Amerika Serikat Giro Deposito berjangka Jumlah mata uang asing Jumlah
Rupiah Demand deposits Saving deposits Time deposits Total Rupiah United States Dollar Demand deposits Time deposits Total foreign currency Total
2012 Pihak berelasi/ Related parties
Pihak ketiga/ Third parties
Jumlah/Total
Rupiah Giro Tabungan Deposito berjangka
3.223.761.879 930.279.782 2.159.965.682
89.676.582.275 109.747.814.218 1.296.592.996.468
92.900.344.154 110.678.094.000 1.298.752.962.150
Jumlah Rupiah
6.314.007.343
1.496.017.392.961
1.502.331.400.304
266.289.715 132.671.867.186
108.200.525.237 228.786.242.587
108.466.814.952 361.458.109.773
Dolar Amerika Serikat Giro Deposito berjangka Jumlah mata uang asing Jumlah
132.938.156.901
336.986.767.824
469.924.924.725
139.252.164.244
1.833.004.160.785
1.972.256.325.029
64
Rupiah Demand deposits Saving deposits Time deposits Total Rupiah United States Dollar Demand deposits Time deposits Total foreign currency Total
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
17. SIMPANAN NASABAH (lanjutan)
17. DEPOSITS FROM CUSTOMERS (continued)
a.
Giro terdiri atas:
a.
Demand deposits consist of:
2013 Pihak berelasi/ Related parties Rupiah Dolar Amerika Serikat Jumlah
Pihak ketiga/ Third parties
Jumlah/Total
6.992.427.098 5.720.348.466
163.200.930.122 144.954.317.951
170.193.357.220 150.674.666.417
Rupiah United States Dollar
12.712.775.564
308.155.248.073
320.868.023.637
Total
2012 Pihak berelasi/ Related parties
Pihak ketiga/ Third parties
Jumlah/Total
Rupiah Dolar Amerika Serikat
3.223.761.879 266.289.715
89.676.582.275 108.200.525.237
92.900.344.154 108.466.814.952
Rupiah United States Dollar
Jumlah
3.490.051.594
197.877.107.512
201.367.159.106
Total
2013 Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun: Rupiah Dolar Amerika Serikat
b.
2012
1,18% 0,44%
1,15% 0,43%
Average annual effective interest rates: Rupiah United States Dollar
Giro dari pihak berelasi dilakukan dengan tingkat bunga, persyaratan dan kondisi normal seperti dari pihak ketiga (Catatan 32).
Demand deposits of related parties have similar interest rates, terms and conditions with those of third parties (Note 32).
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 tidak terdapat giro yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit.
As of December 31, 2013 and 2012, there is no demand deposits which were blocked nor pledged as loan.
Tabungan terdiri atas:
b.
Saving deposits consist of:
2013 Pihak berelasi/ Related parties
Pihak ketiga/ Third parties
Jumlah/Total
Rupiah Tabungan Swadesi Tabungan Si Boss Tabungan lainnya
146.622.108 354.872.291 180.933.755
41.993.160.252 115.231.244.892 38.702.023.095
42.139.782.360 115.586.117.183 38.882.956.850
Rupiah Tabungan Swadesi Tabungan Si Boss Other saving deposits
Jumlah
682.428.154
195.926.428.239
196.608.856.393
Total
2012 Pihak berelasi/ Related parties
Pihak ketiga/ Third parties
Jumlah/Total
Rupiah Tabungan Swadesi Tabungan Si Boss Tabungan lainnya
125.587.277 657.656.063 147.036.442
37.212.598.120 64.591.551.080 7.943.665.018
37.338.185.397 65.249.207.143 8.090.701.460
Rupiah Tabungan Swadesi Tabungan Si Boss Other saving deposits
Jumlah
930.279.782
109.747.814.218
110.678.094.000
Total
2013 Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun
2012
4,06%
4,00%
Average annual effective interest rates
Saving deposits of related parties have similar interest rates, terms and conditions with third parties (Note 32).
Tabungan dari pihak berelasi dilakukan dengan tingkat bunga, persyaratan dan kondisi normal seperti dari pihak ketiga (Catatan 32).
65
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
17. SIMPANAN NASABAH (lanjutan)
17. DEPOSITS FROM CUSTOMERS (continued)
c.
Deposito berjangka terdiri atas:
c.
Time deposits consist of:
2013 Pihak berelasi/ Related parties
Pihak ketiga/ Third parties
Jumlah/Total
Rupiah Dolar Amerika Serikat
96.017.300.258 1.087.947.616
1.756.246.828.840 369.385.173.345
1.852.264.129.098 370.473.120.961
Rupiah United States Dollar
Jumlah
97.105.247.874
2.125.632.002.185
2.222.737.250.059
Total
2012 Pihak berelasi/ Related parties
Pihak ketiga/ Third parties
Jumlah/Total
Rupiah Dolar Amerika Serikat
2.159.965.682 132.671.867.186
1.296.592.996.468 228.786.242.587
1.298.752.962.150 361.458.109.773
Rupiah United States Dollar
Jumlah
134.831.832.868
1.525.379.239.055
1.660.211.071.923
Total
2013 Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun: Rupiah Dolar Amerika Serikat
2012
7,63% 2,68%
Average annual effective interest rates: Rupiah United States Dollar
7,21% 2,47%
Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan jangka waktu dan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo adalah sebagai berikut:
The details of time deposits based on maturity dates and remaining maturity dates are as follows:
Berdasarkan periode deposito berjangka:
By maturity dates: 2013
Pihak berelasi/ Related parties
Rupiah
Dolar Amerika Serikat/ United States Dollar
Pihak ketiga/ Third parties
Rupiah
Dolar Amerika Serikat/ United States Dollar
Jumlah/Total
749.773.880.424 647.974.242.057 283.617.514.729 74.881.191.630
155.283.273.453 138.355.734.458 59.216.925.955 16.529.239.479
999.813.814.062 787.486.136.186 343.981.868.702 91.455.431.109
Up to 1 month > 1 to 3 months > 3 to 6 months > 6 to 12 months
369.385.173.345 2.222.737.250.059
Total
Sampai dengan 1 bulan > 1 s.d 3 bulan > 3 s.d 6 bulan > 6 s.d 12 bulan
93.668.712.569 1.156.159.671 1.147.428.018 45.000.000
1.087.947.616 -
Jumlah
96.017.300.258
1.087.947.616 1.756.246.828.840
2012 Pihak berelasi/ Related parties
Rupiah
Dolar Amerika Serikat/ United States Dollar
Pihak ketiga/ Third parties
Rupiah
Dolar Amerika Serikat/ United States Dollar
Jumlah/Total
551.885.492.393 340.061.799.613 332.791.081.592 71.854.622.870
114.809.316.249 51.713.956.565 48.848.031.313 13.414.938.460
800.031.170.787 393.136.226.901 381.729.112.905 85.314.561.330
Up to 1 month > 1 to 3 months > 3 to 6 months > 6 to 12 months
228.786.242.587 1.660.211.071.923
Total
Sampai dengan 1 bulan > 1 s.d 3 bulan > 3 s.d 6 bulan > 6 s.d 12 bulan
664.494.959 1.360.470.723 90.000.000 45.000.000
132.671.867.186 -
Jumlah
2.159.965.682
132.671.867.186 1.296.592.996.468
66
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
17. SIMPANAN NASABAH (lanjutan)
17. DEPOSITS FROM CUSTOMERS (continued)
c.
Deposito berjangka terdiri atas (lanjutan):
c.
Time deposits consist of (continued): By remaining periods from statement of financial positions date to maturity dates:
Berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo: 2013 Pihak berelasi/ Related parties
Rupiah
Pihak ketiga/ Third parties
Dolar Amerika Serikat/ United States Dollar
Dolar Amerika Serikat/ United States Dollar
Rupiah
Jumlah/Total
Sampai dengan 1 bulan > 1 s.d 3 bulan > 3 s.d 6 bulan > 6 s.d 12 bulan
93.678.872.240 1.186.000.000 1.107.428.018 45.000.000
1.087.947.616 -
983.029.082.112 485.309.586.888 240.469.952.596 47.438.207.244
218.780.406.420 1.296.576.308.388 81.171.270.428 567.666.857.316 53.358.198.019 294.935.578.633 16.075.298.478 63.558.505.722
Up to 1 month > 1 to 3 months > 3 to 6 months > 6 to 12 months
Jumlah
96.017.300.258
1.087.947.616 1.756.246.828.840
369.385.173.345 2.222.737.250.059
Total
2012 Pihak berelasi/ Related parties
Rupiah
Pihak ketiga/ Third parties
Dolar Amerika Serikat/ United States Dollar
Rupiah
Dolar Amerika Serikat/ United States Dollar
Jumlah/Total
640.007.870.791 381.229.596.339 221.225.383.046 54.130.146.292
121.663.320.246 51.193.041.305 44.976.360.076 10.953.520.960
895.037.553.182 433.843.108.367 266.201.743.122 65.128.667.252
Up to 1 month > 1 to 3 months > 3 to 6 months > 6 to 12 months
228.786.242.587 1.660.211.071.923
Total
Sampai dengan 1 bulan > 1 s.d 3 bulan > 3 s.d 6 bulan > 6 s.d 12 bulan
694.494.959 1.420.470.723 45.000.000
132.671.867.186 -
Jumlah
2.159.965.682
132.671.867.186 1.296.592.996.468
Deposito berjangka yang diblokir dan dijadikan jaminan pinjaman dan hal lain sebesar Rp 453.265.395.724 dan USD 8.054.024 pada tahun 2013 dan Rp 347.744.468.330 dan USD 20.780.984 pada tahun 2012.
Time deposits which pledged as loan collateral and others amounted to Rp 453,265,395,724 and USD 8,054,024 in 2013 and Rp 347,744,468,330 and USD 20,780,984 in 2012.
Deposito berjangka dari pihak berelasi dilakukan dengan tingkat bunga, persyaratan dan kondisi normal seperti dari pihak ketiga (Catatan 32).
Time deposits of related parties have similar interest rates, terms and conditions with those of third parties (Note 32).
18. SIMPANAN DARI BANK LAIN
18. DEPOSITS FROM OTHER BANKS
Simpanan dari bank lain diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.
Deposits from other banks are classified as financial liabilities measured at amortized acquisition costs using effective interest rate method.
Simpanan dari bank lain berdasarkan jenis dan mata uang terdiri dari:
Deposits from other banks by type and currency consist of:
2013
2012
Pihak berelasi Rupiah Giro Dolar Amerika Serikat Interbank Call Money Deposito berjangka
21.097.230
17.029.720
194.720.000.000 25.739.714.052
57.825.000.000 -
Jumlah pihak berelasi
220.480.811.282
57.842.029.720
67
Related parties Rupiah Demand deposits United States Dollar Interbank Call Money Time deposits Tota related parties
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
18. SIMPANAN DARI BANK LAIN (lanjutan)
18. DEPOSITS FROM OTHER BANKS (continued) 2013
2012
Pihak ketiga Rupiah Giro Deposito berjangka
3.592.530.068 21.150.000.000
7.042.682.260 20.250.000.000
Third parties Rupiah Demand deposits Time deposits
Jumlah pihak ketiga
24.742.530.068
27.292.682.260
Total third parties
245.223.341.350
85.134.711.980
Jumlah
2013 Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun: Rupiah Giro Deposito berjangka Dolar Amerika Serikat Interbank Call Money
Total
2012
6,50% 8,62%
6,50% 7,50%
1,08%
1,58%
Average annual effective interest rates: Rupiah Demand deposits Time deposits United States Dollar Interbank Call Money
The time deposits in 2013 and 2012 have term of 1 month and the remaining period to maturity of the time deposit is less than 1 month.
Jangka waktu deposito berjangka untuk tahun 2013 dan 2012 adalah 1 bulan dan memiliki sisa umur sampai dengan jatuh tempo kurang dari 1 bulan. 19. UTANG PAJAK
19. TAXES PAYABLE 2013
2012
Pajak Penghasilan Badan (Catatan 30) Pajak Penghasilan Pasal 4(2) Pasal 21 Pasal 23/26 Pasal 25 Pajak Pertambahan Nilai - bersih
2.197.659.573
1.484.876.685
3.129.489.087 650.218.863 5.439.682 2.692.914.000 9.668.178
1.594.325.438 889.782.025 7.040.951 1.485.496.438 1.130.000
Corporate Income Tax (Note 30) Income taxes Article 4(2) Article 21 Article 23/26 Article 25 Value Added Tax - net
Jumlah
8.685.389.383
5.462.651.537
Total
20. LIABILITAS IMBALAN PASCA-KERJA
20. OBLIGATION BENEFITS
FOR
POST-EMPLOYMENT
The Bank calculates post-employment benefits for its qualified employees in accordance with Labor Law No. 13/2003. The number of employees entitled to the benefits as of December 31, 2013 and 2012 are 269 and 271 (unaudited). Expense recognized in the statements of comprehensive income are as follows:
Bank menghitung imbalan pasca-kerja untuk karyawan sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca-kerja tersebut pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah 269 dan 271 (tidak diaudit). Beban yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif adalah: 2013
2012
Biaya jasa kini Biaya bunga Biaya jasa lalu Efek kurtailmen Kerugian amortisasi
1.718.443.096 1.047.151.893 69.028.357 (758.897.399) 480.615.834
1.351.014.172 959.007.197 103.219.138 321.593.416
Current service cost Interest cost Past service cost Effect of curtailment Amortization loss
Jumlah
2.556.341.781
2.734.833.923
Total
68
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
20. LIABILITAS IMBALAN PASCA-KERJA (lanjutan)
20. OBLIGATION FOR BENEFITS (continued)
The amounts of obligation for post-employment benefits obligation in the statement of financial positions are as follows:
Liabilitas imbalan pasca-kerja di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut: 2013 Nilai kini liabilitas yang tidak didanai Keuntungan aktuaria yang belum diakui Jumlah liabilitas
2012
2011
2010
19.330.342.649 19.333.002.008 15.654.956.113 11.573.484.310 (4.831.249.693) (6.464.773.233) (4.763.558.761) (2.251.816.932) 14.499.092.956 12.868.228.775 10.891.397.352
9.321.667.378
2013
2012
Saldo awal tahun Penambahan tahun berjalan (Catatan 28) Pembayaran selama tahun berjalan
12.868.228.775
10.891.397.352
Saldo akhir tahun
14.499.092.956
2.556.341.781 (925.477.600)
Tingkat pengunduran diri/Resignation rate
Tingkat pensiun normal/Normal retirement rate Tingkat pemutusan yang lain/Other termination rate
(213.460.829)
Present value of unfunded obligations Unrecognized actuarial gains
7.917.347.435
Total liabilities
8.130.808.264
2.734.833.923 (758.002.500) 12.868.228.775
Beginning of the year Additional during the year (Note 28) Payment during the year End of the year
The cost of providing post-employment benefits is calculated by an independent actuary PT Padma Radya Aktuaria. The actuarial valuation in 2013 and 2012 was carried out using the following key assumptions:
Perhitungan imbalan pasca-kerja dihitung oleh aktuaris independen PT Padma Radya Aktuaria. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuaria tahun 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
Tingkat kenaikan gaji/Salary increment rate Tingkat kematian/Mortality rate
2009
The changes in the liability recognized in the statement of financial positions are as follows:
Mutasi liabilitas di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:
Tingkat diskonto/Discount rate
POST-EMPLOYMENT
: 8,50% tahun 2013/in 2013 5,50% tahun 2012/in 2012 : 10% : 100% TMI3 tahun 2013/in 2013 100% TMI2 tahun 2012/in 2012 : 7% sampai dengan umur 40, kemudian menurun hingga 0% di umur 55, kemudian tetap/ 7% until age 40 then decreasing linearly into 0% at 55 then fixed : 100% : Nihil/Nil The following table demonstrates the sensitivity to a reasonably possible changes in market interest rates, with all other variables held constant, for obligation for post-employement benefits and current service cost as December 31, 2013:
Tabel berikut menunjukan sensitivitas atas kemungkinan perubahan tingkat suku bunga pasar, dengan variabel lain dianggap tetap, terhadap liabilitas imbalan pasca-kerja dan beban jasa kini pada tanggal 31 Desember 2013: 2013 Liabilitas Imbalan pasca-kerja/ Obligation for post- employment benefits Kenaikan suku bunga dalam 100 basis poin Penurunan suku bunga dalam 100 basis poin
Beban jasa kini/Current service cost
18.000.338.065
1.718.443.096
20.851.939.719
1.718.443.096
69
Increase in interest rate by 100 basis point Decrease in interest rate by 100 basis point
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
21. LIABILITAS LAIN-LAIN
21. OTHER LIABILITIES 2013
2012
Bunga yang masih harus dibayar Setoran jaminan Lainnya
11.059.179.150 691.000.000 231.667.526
7.480.607.725 33.544.119.254 722.662.949
Accrued interest Security deposits Others
Jumlah
11.981.846.676
41.747.389.928
Total
Bunga yang Masih Harus Dibayar
Accrued Interest
Merupakan bunga yang masih harus dibayar atas simpanan dan simpanan dari bank lain.
Represents accrued interest on deposits and deposits from other banks.
Setoran Jaminan
Security Deposits
Merupakan setoran jaminan safe deposit dan letter of credit.
Represents security deposits of safe deposit rentals and letter of credit.
Setoran jaminan diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.
Security deposit is classified as other financial liabilities measured at cost, amortized using the effective interest rate method.
Bank harus melakukan pengungkapan atas nilai wajar dari liabilitas keuangannya. Estimasi nilai wajar dari liabilitas lain-lain yang merupakan liabilitas tanpa suku bunga dan tanpa jangka waktu adalah jumlah yang harus dikembalikan saat ada permintaan. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, nilai wajar dari liabilitas ini adalah sebesar nilai tercatatnya (Catatan 37).
The Bank should disclose the fair value of financial liabilities. The estimated fair value of other liabilities which are non interest bearing liabilities and with indefinite term, is the amount that should be payable on demand. As of December 31, 2013 and 2012, fair value of these financial liabilities is its carrying value (Note 37).
22. MODAL SAHAM
22. CAPITAL STOCK 2013 dan/and 2012
Pemegang Saham/Shareholders
Jumlah Saham/ Number of Shares
Persentase Pemilikan/ Percentage of Ownership
Jumlah Modal Disetor/ Total Paid-in Capital
Bank of India PT Panca Mantra Jaya Tn./Mr. Prakash Rupchand Chugani Masyarakat/public (masing-masing di bawah 5%/below 5% each)
659.680.000 148.609.500 14.000.000
76,00% 17,12% 1,61%
131.936.000.000 29.721.900.000 2.800.000.000
45.710.500
5,27%
9.142.100.000
Jumlah/Total
868.000.000
100,00%
173.600.000.000
23. TAMBAHAN MODAL DISETOR
23. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL This account represents additional paid-in capital after deducting share issuance costs in connection with the Bank’s initial public offering in 2002 and limited public offering I in 2008 with details as follows:
Akun ini merupakan agio saham sehubungan dengan penawaran umum pada tahun 2002 dan penawaran umum terbatas I dengan hak untuk memesan efek terlebih dahulu pada tahun 2008 setelah dikurangi biaya emisi saham, dengan perincian sebagai berikut:
70
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
23. TAMBAHAN MODAL DISETOR (lanjutan)
23. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL (continued)
Agio saham/ Paid in capital in excess of par Pengeluaran 60.000.000 saham melalui penjualan saham Bank pada penawaran umum tahun 2002 Pengeluaran 558.000.000 saham melalui penawaran umum terbatas I kepada pemegang saham tahun 2008
27.900.000.000
Saldo per 31 Desember 2013 dan 2012
30.900.000.000
Biaya emisi saham/ Share issuance cost
3.000.000.000
Jumlah/ Total
1.703.948.954
Sale of 60,000,000 the Bank shares through public offering in 2002
(701.943.900)
27.198.056.100
Issuance of 558,000,000 shares through limited public offering I to stockholders in 2008
(1.997.994.946)
28.902.005.054
Balance as of December 31, 2013 and 2012
(1.296.051.046)
24. CADANGAN UMUM DAN DIVIDEN TUNAI
24. GENERAL RESERVE AND CASH DIVIDENDS
Berdasarkan akta berita acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Bank of India Indonesia Tbk No. 173 tanggal 27 Juni 2013 dari Aryanti Artisari, SH., M.Kn., telah disetujui sebagai berikut:
Based on the deed Stockholders’ Resolution PT Bank of India Indonesia Tbk No. 173 dated June 27, 2013 of Aryanti Artisari, SH., M.Kn., the stockholders approved to:
a.
Tidak ada pembagian deviden tahun buku periode 2012.
a.
There will be no cash dividends distribution for the year 2012.
b.
Sejumlah Rp 2.000.000.000 dari laba tahun 2012 digunakan sebagai cadangan umum sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Bank.
b.
The amount of Rp 2,000,000,000 from 2012 net income will be appropriated as general reserve to be in compliance with the Bank’s Articles of Association.
Berdasarkan akta berita acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Bank of India Indonesia Tbk No. 90 tanggal 18 Juni 2012 dari Aryanti Artisari, SH., M.Kn. pengganti dari Andalia Farida, SH, MH, telah disetujui sebagai berikut:
Based on the deed Stockholders’ Resoluation PT Bank of India Indonesia Tbk No. 90 dated June 18, 2012 of Aryanti Artisari, SH., M.Kn. replacement of Andalia Farida, SH, MH, the stockholders approved to:
a.
Pembagian dividen tunai atas laba tahun buku 2011 sebesar Rp 27.348.000.000 atau Rp 31,5 per saham.
a.
Distribute cash dividends for the year 2011 amounted to Rp 27,348,000,000 or equivalent to Rp 31.5 per share.
b.
Sejumlah Rp 1.000.000.000 dari laba tahun 2011 digunakan sebagai cadangan umum sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Bank.
b.
The amount of Rp 1,000,000,000 from 2011 net income will be appropriated as general reserve to be in compliance with the Bank’s Articles of Association.
25. PENDAPATAN BUNGA
25. INTEREST INCOME 2013
Rupiah
Mata uang asing/Foreign currencies
Jumlah/ Total
Kredit Efek-efek Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
211.791.671.613 3.558.923.165
40.300.621.094 7.345.278.685
252.092.292.707 10.904.201.850
12.184.260.297
-
12.184.260.297
Loans Securities Placements with Bank Indonesia and other banks
Jumlah
227.534.855.075
47.645.899.779
275.180.754.854
Total
71
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
25. PENDAPATAN BUNGA (lanjutan)
25. INTEREST INCOME (continued) 2012 Mata uang asing/Foreign currencies
Rupiah
Jumlah/ Total
Kredit Efek-efek Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
154.403.206.649 4.800.366.302
27.604.433.288 2.485.577.223
182.007.639.937 7.285.943.525
14.363.245.636
118.551.893
14.481.797.529
Loans Securities Placements with Bank Indonesia and other banks
Jumlah
173.566.818.587
30.208.562.404
203.775.380.991
Total
Interest income from related parties amounted to Rp 8,407,775,271 and Rp 11,138,877,216 in 2013 and 2012, respectively (Note 32).
Jumlah bunga yang diperoleh dari pihak berelasi pada tahun 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp 8.407.775.271 dan Rp 11.138.877.216 (Catatan 32). 26. BEBAN BUNGA
26. INTEREST EXPENSE 2013 Mata uang asing/Foreign currencies
Rupiah
Jumlah/ Total
Simpanan Deposito berjangka Tabungan Jasa giro Interbank Call Money
112.737.003.499 5.162.881.098 1.850.027.622 -
9.317.841.529 593.731.301 688.920.047
122.054.845.028 5.162.881.098 2.443.758.923 688.920.047
Deposits Time deposits Saving deposits Demand deposits Interbank Call Money
Jumlah
119.749.912.219
10.600.492.877
130.350.405.096
Total
2012 Mata uang asing/Foreign currencies
Rupiah
Jumlah/ Total
Simpanan Deposito berjangka Tabungan Jasa giro Interbank Call Money
86.423.930.739 4.437.086.957 1.202.291.853 -
9.834.301.502 450.306.211 89.028.636
96.258.232.241 4.437.086.957 1.652.598.064 89.028.636
Deposits Time deposits Saving deposits Demand deposits Interbank Call Money
Jumlah
92.063.309.549
10.373.636.349
102.436.945.898
Total
Jumlah beban bunga kepada pihak berelasi pada tahun 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp 1.407.407.844 dan Rp 1.109.507.742 (Catatan 32).
Total interest expense to related parties amounted to Rp 1,407,407,844 and Rp 1,109,510,742 in 2013 and 2012, respectively (Note 32).
27. PEMBENTUKAN (PEMULIHAN) KERUGIAN PENURUNAN NILAI DAN PENGHAPUSAN ASET PRODUKTIF
27. PROVISION (REVERSAL) OF IMPAIRMENT LOSSES AND LOSSES OF EARNING ASSETS
2013 Giro pada bank lain (Catatan 6) Efek-efek (Catatan 8) Kredit (Catatan 10) Jumlah
2012
(2.448.678.606) 8.261.156.457
(161.458.579) 513.904.410 (9.766.804.961)
Demand deposits with other banks (Note 6) Securities (Note 8) Loans (Note 10)
5.812.477.851
(9.414.359.130)
Total
72
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
27. PEMBENTUKAN (PEMULIHAN) KERUGIAN PENURUNAN NILAI DAN PENGHAPUSAN ASET PRODUKTIF (lanjutan)
27. PROVISION (REVERSAL) OF IMPAIRMENT LOSSES AND LOSSES OF EARNING ASSETS (continued)
Pembentukan (pemulihan) cadangan kerugian penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi komprehensif berdasarkan klasifikasi aset keuangan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
Provision (reversal) of impairment losses recognized in the statement of comprehensive income based on classification of financial assets for the years ended December 31, 2013 and 2012, are as follow: 2013
Pinjaman yang diberikan dan piutang/Loan and receivables Giro pada bank lain (Catatan 6) Efek-efek (Catatan 8) Kredit (Catatan 10) Jumlah
Dimiliki hingga jatuh tempo/ Held to maturity
Jumlah/Total
(2.448.678.606) 8.261.156.457
-
(2.448.678.606) 8.261.156.457
5.812.477.851
-
5.812.477.851
Demand deposits with other banks (Note 6) Securities (Note 8) Loans (Note 10) Total
2012 Pinjaman yang diberikan dan piutang/Loan and receivables
Dimiliki hingga jatuh tempo/ Held to maturity
Jumlah/Total
Giro pada bank lain (Catatan 6) Efek-efek (Catatan 8) Kredit (Catatan 10)
(161.458.579) 513.904.410 (9.766.804.961)
-
(161.458.579) 513.904.410 (9.766.804.961)
Demand deposits with other banks (Note 6) Securities (Note 8) Loans (Note 10)
Jumlah
(9.414.359.130)
-
(9.414.359.130)
Total
28. TENAGA KERJA DAN TUNJANGAN
28. PERSONNEL EXPENSES 2013
2012
Gaji Tunjangan Imbalan kerja (Catatan 20) Lainnya
17.504.392.456 8.961.644.475 2.556.341.781 3.846.204.288
15.415.120.982 8.158.290.015 2.734.833.923 2.431.707.650
Salary Benefits Post-employment benefits (Note 20) Others
Jumlah
32.868.583.000
28.739.952.570
Total
Details of salary and benefits given to commissioners, directors, audit committee and risk monitoring committee of the Bank are as follows:
Rincian gaji dan bonus atas dewan komisaris, dewan direksi, komite audit dan komite pemantau risiko Bank adalah sebagai berikut: 2013 Jumlah pejabat/ Number of officers
Gaji/ Salary
Tunjangan/ Benefits
549.450.000 1.784.941.564
131.988.671 1.087.986.270
Bonus/ Bonuses
Jumlah/ Total
Komisaris Direksi Komite audit dan komite pemantau risiko
3 3 3
93.000.000
9.064.075
-
102.064.075
Commissioners Directors Audit committee and risk monitoring committee
Jumlah
9
2.427.391.564
1.229.039.016
550.413.000
4.206.843.580
Total
73
120.000.000 430.413.000
801.438.671 3.303.340.834
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
28. TENAGA KERJA DAN TUNJANGAN (lanjutan)
28. PERSONNEL EXPENSES (continued) 2012
Jumlah pejabat/ Number of officers
Gaji/ Salary
Tunjangan/ Benefits
4 4
619.740.000 1.599.022.808
191.134.400 720.046.900
104.000.000 380.061.000
914.874.400 2.699.130.708
3
94.500.000
11.986.485
-
106.486.485
Commissioners Directors Audit committee and risk monitoring committee
11
2.313.262.808
923.167.785
484.061.000
3.720.491.593
Total
Komisaris Direksi Komite audit dan komite pemantau risiko Jumlah
29. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
Jumlah
Jumlah/ Total
29. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES 2013
Komunikasi Barang cetak dan keperluan kantor Penyusutan dan amortisasi (Catatan 13 dan14) Pajak dan perijinan Pendidikan dan pelatihan Perbaikan dan pemeliharaan Transportasi Sewa Iklan dan promosi Honorarium tenaga ahli Asuransi Lain-lain
Bonus/ Bonuses
2012
4.530.416.606 3.028.086.031
4.816.717.601 2.464.526.875
2.591.267.511 2.129.163.564 1.754.766.524 1.532.034.329 1.398.841.321 1.362.147.304 539.467.554 490.454.239 307.915.921 2.214.116.632
2.474.329.603 244.577.907 1.429.178.883 1.151.982.910 1.081.226.180 653.725.856 595.409.189 788.817.162 266.176.546 2.905.233.508
Communication Printing and office supplies Depreciation and amortization (Notes 13 and 14) Taxes and licenses Education and training Repairs and maintenance Transportation Rental Advertisement and promotion Professional fees Insurance Others
21.878.677.536
18.871.902.220
Total
30. BEBAN PAJAK PENGHASILAN
30. INCOME TAX EXPENSE
Beban pajak Bank terdiri dari:
Tax expense of the Bank consists of the following: 2013
2012
Pajak kini - beban Pajak tangguhan - pendapatan
28.495.749.450 (407.716.045)
19.419.715.138 (494.207.856)
Jumlah
28.088.033.405
18.925.507.282
Current tax - expense Deferred tax - income Total
Pajak Kini
Current Tax
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut:
A reconciliation between income before tax per statements of comprehensive income and taxable income are as follows:
Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif Perbedaan temporer: Imbalan pasca-kerja Perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal: Penyusutan Beban lain yang tidak dapat diperhitungkan untuk tujuan perpajakan Jumlah Laba Kena Pajak
2013
2012
109.583.379.645
73.921.748.519
Income before tax per statements of comprehensive income
1.630.864.181
1.976.831.423
Temporary difference: Post-employment benefits
437.315.691
309.603.635
Non deductible expenses (non taxable income): Depreciation expenses
2.331.438.283
1.470.676.974
Other non deductible expenses
2.768.753.974
1.780.280.609
Total
113.982.997.800
77.678.860.551
74
Taxable Income
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
30. BEBAN PAJAK PENGHASILAN (lanjutan)
30. INCOME TAX EXPENSE (continued)
Pajak Kini (lanjutan)
Current Tax (continued)
Perhitungan Pajak Penghasilan Badan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 merupakan perhitungan sementara yang dibuat untuk tujuan laporan keuangan ini dan dapat berubah pada saat Bank menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan (“SPT”) pajaknya.
The calculation of Corporate Income Tax for the year ended December 31, 2013 is a preliminary estimate prepared for financial statements purposes and subject to revision when the Bank lodges its Annual Tax Returns (“SPT”).
Perhitungan Pajak Penghasilan Badan tahun 2012 sesuai dengan yang akan dan telah dilaporkan Bank dalam Surat Pemberitahuan Tahun (“SPT”) kepada kantor layanan pajak.
The calculation of Corporate Income Tax in 2012 conform with the amounts that will be and had been reported by the Bank to the tax office in its Annual Tax Return (“SPT”).
Perhitungan pajak penghasilan dan utang pajak badan adalah sebagai berikut:
Income tax and income tax payable are computed as follows:
Beban pajak penghasilan Dikurangi pajak penghasilan dibayar dimuka Pasal 25 Utang pajak (Catatan 19)
2013
2012
28.495.749.450
19.419.715.138
(26.298.089.877)
(17.934.838.453)
2.197.659.573
1.484.876.685
Income tax expense Less prepayments of income taxes Article 25 Tax payable (Note 19)
Pajak Tangguhan
Deferred Tax
Rincian aset pajak tangguhan - bersih Bank adalah sebagai berikut:
The details of the Bank’s - net deferred tax assets are as follows:
Dikreditkan Dikreditkan (dibebankan) ke (dibebankan) ke laporan laba rugi laporan laba rugi komprehensif/ komprehensif/ Credited to Credited to (charged) (charged) 1 Januari/ comprehensive 31 Desember/ comprehensive 31 Desember/ January 1, income for December 31, income for December 31, 2012 the year 2012 the year 2013 Liabilitas imbalan pasca-kerja
2.722.849.339
494.207.856
3.217.057.195
407.716.045
3.624.773.240
Obligation for post-employment benefits
Jumlah aset pajak tangguhan - bersih
2.722.849.339
494.207.856
3.217.057.195
407.716.045
3.624.773.240
Total deferred tax assets – net
Based on Tax Law No. 36/2008 the amendment of tax law No. 7/1983 on income taxes, the new corporate tax rate is set at flat rate of 28% effective January 1, 2009 and 25% effective from January 1, 2010. Accordingly, deferred tax assets and liabilities has been adjusted to the tax rates that are expected to apply at the period when the asset is realized or liability is settled, based on the tax rates that will be enacted.
Berdasarkan Undang-Undang Pajak Penghasilan No. 36 tahun 2008 pengganti UU pajak No. 7/1983, tarif pajak badan adalah sebesar 28% yang berlaku efektif 1 Januari 2009 dan sebesar 25% yang berlaku efektif 1 Januari 2010. Aset dan liabilitas pajak tangguhan disesuaikan dengan tarif pajak yang berlaku pada periode ketika aset direalisasikan dan liabilitas diselesaikan berdasarkan tarif pajak yang akan ditetapkan.
75
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
30. BEBAN PAJAK PENGHASILAN (lanjutan)
30. INCOME TAX EXPENSE (continued)
Surat Ketetapan Pajak
Tax Assesment Letters
Pada tanggal 18 Desember 2013, Bank menerima Berita Acara Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan Pajak tahun fiskal 2007 dan 2008. Berdasarkan berita acara tersebut, Kantor Pajak menetapkan kurang bayar atas pajak penghasilan pasal 21, pasal 23, pasal 26, pasal 4(2), pajak pertambahan nilai, dan pajak penghasilan badan sebesar Rp 1.809.905.036 (termasuk denda dan sanksi administrasi).
As of December 18, 2013, the Bank received Minutes of Final Meeting on Tax Audit Result for the fiscal years 2007 and 2008. Based on the report, Tax Office confirmed the underpayment of income tax article 21, article 23, article 26, article 4(2), value added tax, and corporate income tax in total Rp 1,809,905,036 (included fine and administrative sanctions).
Hasil pemeriksaan tersebut telah disetujui oleh Manajemen Bank. Pada tanggal 30 Desember 2013 Bank telah membayar kekurangan pajaknya.
The result of the audit was agreed by the Bank’s Management. As of December 30, 2013, the Bank has paid the underpayment of taxes.
Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
A reconciliation between the total tax expense and the amounts computed by applying the effective tax rates to income before tax are as follows:
2013
2012
109.583.379.645
73.921.748.519
Income before tax per statements of comprehensive income
Tarif pajak yang berlaku Pengaruh pajak atas perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal
27.395.844.912
18.480.437.130
Tax expense at effective tax rate
692.188.493
445.070.152
Tax effect of non taxable income (non deductible expense)
Beban Pajak
28.088.033.405
18.925.507.282
Tax Expense
Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif
31. LABA PER SAHAM DASAR
31. BASIC EARNINGS PER SHARE Below are the data used to calculate the basic earnings per share:
Berikut ini adalah data yang digunakan untuk perhitungan laba per saham dasar: 2013 Laba bersih Laba bersih untuk perhitungan laba per saham dasar
2012
81.495.346.240
Lembar/share Jumlah saham Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa untuk perhitungan laba per saham dasar
Laba per saham dasar
54.996.241.237
Net income Net income for computation of basic earnings per share
Lembar/share
868.000.000
868.000.000
94
63
76
Number of shares Weighted average number of ordinary shares for computation of basic earnings per share
Basic earnings per share
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
32. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI
32. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Sifat yang Berelasi
Nature of Relationship
Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang signifikan dengan pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
The details of the relationship and type of significant transactions with related parties as of December 31, 2013 and 2012 are as follows:
No./ No.
Pihak-pihak berelasi/ Related parties
Sifat relasi istimewa/ Nature of relationship
1.
Bank of India
Pemegang saham/ Shareholders
2.
PT Panca Mantra jaya
3.
Deepak Rupo Chugani
4.
PT Putra Mahkota Perkasa
5.
PT GTL Indonesia
6.
Ramesh Shamdas Khubani
7.
Ramesh Motiram
8.
Ananthachari Sampathkumar
9.
PT Classic Prima Carpet
Pemegang saham/ Shareholders Keluarga Komisaris/ Commisioner’s Family Perusahaan Keluarga Komisaris/ The Company of Commisioner’s Family Penjamin oleh pemegang saham/ Guarantee by Shareholders Penjamin oleh pemegang saham/ Guarantee by Shareholders Keluarga Komisaris/ Commisioner’s Family Penjamin oleh pemegang saham/ Guarantee by Shareholders Perusahaan Komisaris/ Commisioner’s company Perusahaan Komisaris/ Commisioner’s company Penjamin oleh pemegang saham/ Guarantee by Shareholders Perusahaan Komisaris/ Commisioner’s company Perusahaan Komisaris/ Commisioner’s company Penjamin oleh Bank Pihak Terkait/ Guarantee by Bank Related Party Hubungan pengendalian kegiatan Bank/ Relation of the Bank’s Activity
10.
PT Faltec Classic Automotive M
11.
PT Metro Global Services
12.
PT Classic Carpetama Ind
13.
PT Kemang Jaya Indo
14.
PT VVF Indonesia
15.
Keluarga direksi dan karyawan kunci/Director’s family and key personnel
Jenis transaksi/ Type of transactions Giro pada bank lain/ Demand deposits with other banks Simpanan nasabah/ Deposits from customers Kredit yang diberikan/Loans Kredit yang diberikan/Loans
Kredit yang diberikan/Loans
Kredit yang diberikan/Loans
Kredit yang diberikan/Loans Kredit yang diberikan/Loans
Kredit yang diberikan/Loans Bank Garansi/ Bank Guarantee Kredit yang diberikan/Loans
Kredit yang diberikan/Loans Kredit yang diberikan/Loans Tagihan akseptasi/ Acceptance receivable
Kredit yang diberikan/Loans
In conducting its business, the Bank entered into certain transactions with its related parties. According to the Bank management, transactions with related parties were made at similar conditions and terms as those done with third parties. These transactions include the following:
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Bank juga mengadakan transaksi tertentu dengan pihak-pihak berelasi. Menurut manajemen Bank, transaksitransaksi tersebut dilakukan dengan persyaratan dan kondisi normal seperti yang dilakukan dengan pihak ketiga lainnya. Transaksi-transaksi tersebut meliputi:
77
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
32. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI (lanjutan)
32. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)
Sifat yang Berelasi (lanjutan)
Nature of Relationship (continued)
a.
a.
Giro pada bank lain (Catatan 6)
Demand deposits with related party which were placed with Bank of India. At statement of financial position date, percentage of demand deposits from other banks from related parties accounted for 16.66% and 7.90%, respectively, of the total loans in 2013 and 2012.
Merupakan penempatan pada Bank of India. Pada tanggal laporan posisi keuangan, persentase giro pada bank lain kepada pihak berelasi terhadap jumlah keseluruhan giro pada bank lain masing-masing sebesar kurang lebih 16,66% dan 7,90% dari jumlah kredit untuk tahun 2013 dan 2012. b.
b. Loans (Note 10)
Kredit (Catatan 10)
At statement of financial position date, percentage of loans from related parties accounted for 6.05% and 8.07%, respectively, of the total loans in 2013 and 2012. Interest rates per annum on loans for related parties ranged from 10.5% to 13.5% for Rupiah currency and 8% for foreign currency in 2013 and 8% to 14% for Rupiah currency and 8% for foreign currency in 2012.
Pada tanggal laporan posisi keuangan, persentase kredit yang diberikan kepada pihak berelasi terhadap jumlah keseluruhan kredit yang diberikan adalah sebesar kurang lebih 6,05% dan 8,07% masing-masing untuk tahun 2013 dan 2012. Tingkat bunga per tahun untuk kredit yang diberikan kepada pihak berelasi adalah antara 10,5%-13,5% untuk mata uang Rupiah dan 8% untuk mata uang asing pada tahun 2013 dan 8%-14% untuk mata uang Rupiah dan 8% untuk mata uang asing pada tahun 2012. c.
c.
Penempatan dana dari pihak-pihak berelasi dalam bentuk simpanan (Catatan 17): -
Demand deposits from other banks (Note 6)
Placements of funds from related parties in the form of deposits (Note 17): -
Giro
At statement of financial positions date, percentage of demand deposits from related parties accounted for 3.96% in 2013 and 1.73% in 2012 of the total demand deposits. Interest rate demand deposits on Rupiah in 2013 and 2012 are 1%. While, interest rate for demand deposits on United States Dollar in 2013 and 2012 is 0.42%.
Pada tanggal laporan posisi keuangan, persentase rekening giro pihak berelasi dari jumlah rekening giro adalah sebesar 3,96% tahun 2013 dan 1,73% tahun 2012. Untuk rekening giro Rupiah, tingkat bunga rata-rata yang diberikan pada tahun 2013 dan 2012 adalah 1%. Sedangkan untuk Dolar Amerika Serikat pada tahun 2013 dan 2012 adalah 0,42%. -
Demand deposits
-
Tabungan
Saving deposits At statement of financial positions date, percentage of saving deposits from related parties accounted for 0.35% in 2013 and 0.84% in 2012 of the total saving deposits. Average interest rates on saving deposits from related parties are 4.5% in 2013 and 2012.
Pada tanggal laporan posisi keuangan, persentase tabungan pihak berelasi dari jumlah tabungan adalah sebesar 0,35% tahun 2013 dan 0,84% tahun 2012. Tingkat bunga rata-rata yang diberikan adalah 4,5% tahun 2013 dan 2012.
78
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
32. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI (lanjutan)
32. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)
Sifat yang Berelasi (lanjutan)
Nature of Relationship (continued)
c.
c.
Penempatan dana dari pihak-pihak berelasi dalam bentuk simpanan (Catatan 17) (lanjutan): -
Placements of funds from related parties in the form of deposits (Note 17) (continued):
-
Deposito berjangka
Time deposits
Pada tanggal laporan posisi keuangan, persentase deposito berjangka pihak berelasi dari jumlah deposito berjangka adalah sebesar 4,37% tahun 2013 dan 8,12% tahun 2012. Untuk deposito berjangka Rupiah, tingkat bunga rata-rata yang diberikan adalah 9,05% tahun 2013 dan 7,25% tahun 2012. Untuk Dolar Amerika Serikat adalah 3,04% tahun 2013 dan 2,25% tahun 2012.
At statement of financial positions date, percentage of time deposits from related parties accounted for 4.37% in 2013 and 8.12% in 2012 of the total time deposits. Average interest rate for time deposits on Rupiah is 9.05% in 2013 and 7.25% in 2012. Average interest rate on United States Dollar deposits is 3.04% in 2013 and 2.25% in 2012.
Saldo giro pada bank lain, kredit, simpanan dan simpanan dari bank lain dari pihak berelasi dapat diikhtisarkan sebagai berikut:
The balance of demand deposits with other banks, loans, deposits and deposits from other banks with related parties can be summarized as follows:
2013 Giro pada bank lain Bank of India Persentase giro pada bank lain dari jumlah aset Kredit PT Multindo Velvet Industries PT Kemang Jaya Indo PT Putra Mahkota Perkasa Ramesh Shamdas Khubani PT Metro Global Services Ananthachari Sampathkumar Deepak Rupo Chugani PT GTL Indonesia Ramesh Motiram PT Classic Prima Carpet Keluarga direksi dan karyawan kunci Jumlah Persentase kredit dari jumlah aset Simpanan Giro Tabungan Deposito berjangka Jumlah Persentase simpanan dari jumlah liabilitas
2012
3.621.101.242
2.244.017.499
Demand deposits with other banks Bank of India
0,10%
0,09%
Percentage of demand deposits with other banks from total assets
53.888.649.214 46.682.000.000 42.580.000.000 4.769.007.531 4.398.166.667 1.521.250.000 219.572.540 -
30.000.000.000 4.112.414.567 1.204.687.500 100.830.000.000 7.718.137.103 3.884.883.237 86.793.880
91.293.051
443.862.074
154.149.939.003
148.280.778.361
4,28%
5,83%
Percentage of loans from total assets
12.712.775.564 682.428.154 97.105.247.874
3.490.051.594 930.279.782 134.831.832.868
Deposits Demand deposits Saving deposits Time deposits
110.500.451.592
139.252.164.244
3,51%
6,43%
79
Loans PT Multindo Velvet Industries PT Kemang Jaya Indo PT Putra Mahkota Perkasa Ramesh Shamdas Khubani PT Metro Global Services Ananthachari Sampathkumar Deepak Rupo Chugani PT GTL Indonesia Ramesh Motiram PT Classic Prima Carpet Director’s family and key personnel Total
Total Percentage of deposits from total liabilities
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
32. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI (lanjutan)
32. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued) Nature of Relationship (continued)
Sifat yang Berelasi (lanjutan) 2013 Simpanan dari bank lain Giro Interbank Call Money Deposito berjangka Jumlah Persentase simpanan dari bank lain dari jumlah liabilitas Pendapatan bunga - Kredit Persentase pendapatan bunga kredit dari jumlah pendapatan bunga Beban bunga Giro Tabungan Deposito berjangka Jumlah Persentase beban bunga simpanan dan simpanan dari bank lain dari jumlah beban bunga
2012 Deposits from other banks Demand deposits Interbank Call Money Time deposits
21.097.230 194.720.000.000 25.739.714.052
17.029.720 57.825.000.000 -
220.480.811.282
57.842.029.720
7,01%
2,67%
8.407.775.271
11.138.877.216
3,05%
5,46%
Interest income - Loans Percentage of loans interest income from total interest income
36.169.430 26.252.523 1.344.985.891
51.906.336 43.076.056 1.014.525.350
Interest expenses Demand deposits Saving deposits Time deposits
1.407.407.844
1.109.507.742
1,08%
1,08%
Total Percentage of other banks deposits from total liabilities
Total Percentage of deposit and deposit from other banks interest expense from total interest expenses
Outstanding commitments and contingencies liabilities to related parties as of December 31, 2013 and 2012 were Rp 21,096,354,049 and Rp 4,582,654,450, respectively.
Saldo liabilitas komitmen dan kontinjensi kepada pihak berelasi per 31 Desember 2013 dan 2012 adalah masing-masing sebesar Rp 21.096.354.049 dan Rp 4.582.654.450.
33. KOMITMEN DAN KONTINJENSI
33. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES The Bank has commitments and contingencies receivables and payables as follows:
Bank memiliki tagihan dan liabilitas komitmen dan kontinjensi sebagai berikut: 2013
2012
KOMITMEN Tagihan komitmen Dolar Amerika Serikat Pembelian berjangka valuta asing yang belum selesai Lainnya
181.333.000.000 93.956.847.179
41.209.950.000 -
COMMITMENTS Commitment receivables United States Dollar Unsettled purchase of foreign currencies forward Others
Jumlah tagihan komitmen
275.289.847.179
41.209.950.000
Total commitment receivables
80
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
33. KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)
33. COMMITMENTS (continued) 2013
KOMITMEN (lanjutan) Liabilitas komitmen Rupiah Fasilitasi kredit kepada nasabah yang belum digunakan Fasilitasi kredit kepada bank lain yang belum digunakan Dolar Amerika Serikat Fasilitasi kredit kepada nasabah yang belum digunakan L/C yang irrevocable dan masih berjalan Penjualan berjangka valuta asing yang belum selesai
AND
CONTINGENCIES
2012
397.605.717.701
319.105.213.294
-
3.000.000.000
COMMITMENTS (continued) Commitment liabilities Rupiah Unused loan commitments granted to customers Unused loan commitments granted to other banks
90.967.019.652
29.348.292.523
93.956.847.179
36.971.632.316
327.657.506.608
79.750.312.500
United States Dollar Unused loan commitments granted to customers Outstanding irrevocable letters of credit Unsettled sales of foreign currencies forward and swap
Jumlah liabilitas komitmen
910.187.091.140
468.175.450.633
Total commitment liabilities
Jumlah liabilitas komitmen - bersih
634.897.243.961
426.965.500.633
Total commitment liabilities - net
2.592.251.754 4.283.084.985
CONTINGENCIES Contingent receivables Rupiah Past due interest receivable Guarantee received
KONTINJENSI Tagihan kontinjensi Rupiah Pendapatan bunga dalam penyelesaian Garansi yang diterima
1.763.798.926 10.042.909.503
Dolar Amerika Serikat Pendapatan bunga dalam penyelesaian Garansi yang diterima
14.244.406.925
13.701.441 11.740.445.868
United States Dollar Past due interest receivable Guarantee received
Jumlah tagihan kontinjensi
26.051.115.354
18.629.484.048
Total contingent receivables
Liabilitas kontinjensi Rupiah Penerbitan jaminan dalam bentuk bank garansi
Contingent liabilities Rupiah 10.042.909.503
4.283.084.985
Bank guarantees issued
Dolar Amerika Serikat Penerbitan jaminan dalam bentuk bank garansi
14.244.406.925
11.740.445.868
Jumlah liabilitas kontinjensi
24.287.316.428
16.023.530.853
Total contingent liability
1.763.798.926
2.605.953.195
Total contingent receivable - net
633.133.445.035
424.359.547.438
Total commitment and contingent liabilities
Jumlah tagihan kontinjensi - bersih Jumlah liabilitas komitmen dan kontinjensi
United States Dollar Bank guarantees issued
LAIN-LAIN Titipan kliring Titipan cek dan bilyet giro Titipan inkaso
91.203.779.871 -
42.112.335.464 23.000.000
OTHERS Funds for clearing Cheques for clearing Inkaso clearing
Jumlah
91.203.779.871
42.135.335.464
Total
81
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
34. ASET DAN LIABILITAS MATA UANG ASING
34. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
a.
MONETER DALAM
a.
Posisi aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing pada tanggal laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:
The balances of monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies at statement of financial position dates are as follows:
2013 Mata Uang Asing/ Foreign currencies Aset/Assets Kas/Cash Giro pada Bank Indonesia/ Demand deposits with Bank Indonesia Giro pada bank lain/ Demand deposits with other banks
Efek-efek/Securities Kredit/Loans Pihak berelasi/ Related parties Pihak ketiga/Third parties Cadangan kerugian penurunan nilai / Allowance for impairment losses Tagihan akseptasi/ Acceptance receivables Aset lain-lain/Other assets
Mata Uang Ekuivalen dalam/ Equivalent in Rp
Simpanan nasabah/ Deposits from customers Giro/Demand deposits Pihak berelasi/ Related parties Pihak ketiga/Third parties Deposito berjangka/Time deposits Pihak berelasi/ Related parties Pihak ketiga/Third parties Simpanan dari bank lain/ Deposits from other banks Interbank Call Money Deposito berjangka/ Time deposits Utang akseptasi/ Acceptance payables Pendapatan diterima dimuka/ Unearned income Utang pajak/ Taxes payable Liabilitas lain-lain/Other liabilities
Mata Uang Asing/ Foreign currencies
Mata Uang Ekuivalen dalam/ Equivalent in Rp
USD
221.910
2.700.644.700
179.520
1.730.124.000
USD
5.650.000
68.760.500.000
4.900.000
47.223.750.000
USD INR EUR GBP SGD HKD JPY USD
1.083.414 6.995.659 42.433 23.557 19.753 12.388 118.795 20.506.774
13.185.150.692 1.376.605.746 711.151.991 473.760.418 190.060.905 19.443.854 13.750.521 249.567.442.623
2.643.572 1.610.571 39.092 4.255 191.832 204.216 69.175 8.111.150
25.477.422.933 283.073.952 497.702.961 66.020.526 1.511.371.536 253.895.054 7.731.690 78.171.206.295
USD USD
325.000 46.667.330
3.955.250.000 567.941.401.109
125.000 48.506.387
1.204.687.500 467.480.306.640
USD EUR USD USD
(742.991) (29.515) 9.370.105 66.731
Jumlah Aset/Total Assets Liabilitas/Liabilities Liabilitas segera/ Obligations due immediately
2012
(9.042.203.634) (494.656.900) 114.034.185.030 812.117.852
(335.792) (29.515)
(3.236.191.820) (375.778.220)
2.703.414 73.700
26.054.150.690 710.284.328
1.014.204.604.907
647.059.758.065
USD INR GBP SGD EUR HKD
288.586 5.879.138 14.394 569 30 -
3.512.086.453 1.156.896.864 289.477.732 5.474.964 502.779 -
1.837.219 657.196 137.067 200.000
17.706.194.163 115.508.769 1.079.897.437 248.654.000
USD USD
470.037 11.910.790
5.720.348.466 144.954.317.951
27.631 11.227.033
266.289.715 108.200.525.237
USD USD
89.396 30.352.109
1.087.947.616 369.385.173.345
13.766.212 23.739.169
132.671.867.186 228.786.242.587
USD
16.000.000
194.720.000.000
6.000.000
57.825.000.000
USD
2.115.013
25.739.714.052
-
-
USD
9.370.106
114.034.185.030
2.703.414
26.054.150.690
USD USD USD INR
126.444 16.372 1.001 84.000
1.538.813.500 199.245.415 12.178.519 16.529.520
153.896 17.463 91.892 -
1.483.173.857 168.304.674 885.608.283 -
Jumlah Liabilitas/Total Liabilities
862.372.892.206
575.491.416.598
Aset (Liabilitas) - bersih/ Asset (Liabilities) - net
151.831.712.701
71.568.341.467
82
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
34. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING (lanjutan)
34. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES (continued)
Kurs yang digunakan untuk menjabarkan aset dan liabilitas dalam mata uang asing adalah kurs Reuters jam 16.00 WIB.
The foreign exchange rates used for assets and liabilities denominated in foreign currencies were Reuters’ spot rates at 16:00 hours Western Indonesian Time.
35. INFORMASI SEGMEN
35. SEGMENT INFORMATION
Bank beroperasi di dua wilayah geografis utama yaitu Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta dan di luar DKI Jakarta.
The Bank is operating in two main geographic areas which are in Special District of Jakarta (DKI Jakarta) and outside DKI Jakarta.
Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen geografis:
The geographical segment information is as follows:
2013
PENDAPATAN Pendapatan bunga Pendapatan lainnya
Hasil segmen Laba sebelum pajak
DKI Jakarta/ Special District of Jakarta
Luar DKI Jakarta/ Outside DKI Jakarta
224.011.357.297 20.940.666.867
51.169.397.557 7.001.449.957
-
275.180.754.854 27.942.116.824
244.952.024.164
58.170.847.514
-
303.122.871.678
94.935.763.494 91.944.185.717
15.066.429.477 17.639.193.928
Eliminasi/ Elimination
Jumlah/ Total
110.002.192.971 109.583.379.645
Laba bersih
81.495.346.240
INCOME Interest income Other income
Segment income Income before tax Net income
INFORMASI LAINNYA ASET Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain bersih Efek-efek - bersih Kredit - bersih Aset tetap - bersih Aset lain-lain - bersih
OTHER INFORMATION ASSETS 207.982.755.509 278.304.754.249 2.142.913.728.252 16.745.752.250 731.258.904.830
404.396.603.173 3.354.758.766 223.159.110.648
(406.780.501.059)
207.982.755.509 278.304.754.249 2.547.310.331.425 20.100.511.016 547.637.514.419
Jumlah Aset
3.377.205.895.090
630.910.472.587
(406.780.501.059)
3.601.335.866.618
Total Assets LIABILITIES Deposits Other liabilities
Placements with Bank Indonesia and other banks - net Securities - net Loans - net Fixed assets - net Other assets - net
LIABILITAS Simpanan Liabilitas lain-lain
2.239.430.385.097 700.101.148.251
500.783.744.992 112.939.547.174
(406.780.501.059)
2.740.214.130.089 406.260.194.366
Jumlah Liabilitas
2.939.531.533.348
613.723.292.166
(406.780.501.059)
3.146.474.324.455
Total Liabilities
5.238.988.042 1.809.651.928
608.245.180 781.615.583
5.847.233.222 2.591.267.511
Capital expenditures Depreciation and amortization
Pengeluaran modal Penyusutan dan amortisasi
-
2012
PENDAPATAN Pendapatan bunga Pendapatan lainnya
Hasil segmen Laba sebelum pajak
DKI Jakarta/ Special District of Jakarta
Luar DKI Jakarta/ Outside DKI Jakarta
156.545.010.361 32.362.446.113
47.230.370.630 11.155.457.541
-
203.775.380.991 43.517.903.654
188.907.456.474
58.385.828.171
-
247.293.284.645
60.894.624.534 61.007.072.026
12.943.196.300 12.914.676.493
Laba bersih
83
Eliminasi/ Elimination
Jumlah/ Total INCOME Interest income Other income
73.837.820.834 73.921.748.519
Segment income Income before tax
54.996.241.237
Net income
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
35. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
35. SEGMENT INFORMATION (continued) 2012
DKI Jakarta/ Special District of Jakarta
Luar DKI Jakarta/ Outside DKI Jakarta
Eliminasi/ Elimination
Jumlah/ Total
INFORMASI LAINNYA ASET Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain bersih Efek-efek - bersih Kredit - bersih Aset tetap - bersih Aset lain-lain - bersih
247.972.459.745 113.316.204.504 1.480.240.817.395 13.465.384.501 419.794.332.677
345.182.096.352 4.221.823.487 159.375.520.575
(242.827.645.326)
247.972.459.745 113.316.204.504 1.825.422.913.747 17.687.207.988 336.342.207.926
Placements with Bank Indonesia and other banks - net Securities - net Loans - net Fixed assets - net Other assets - net
Jumlah Aset
2.274.789.198.822
508.779.440.414
(242.827.645.326)
2.540.740.993.910
Total Assets
LIABILITAS Simpanan Liabilitas lain-lain
1.548.164.508.119 365.645.884.080
424.091.816.910 71.897.343.007
(242.827.645.326)
1.972.256.325.029 194.715.581.761
LIABILITIES Deposits Other liabilities
Jumlah Liabilitas
1.913.810.392.199
495.989.159.917
(242.827.645.326)
2.166.971.906.790
Total Liabilities
1.606.714.253 1.506.138.738
222.922.255 968.190.865
1.829.636.508 2.474.329.603
Capital expenditures Depreciation and amortization
Pengeluaran modal Penyusutan dan amortisasi
OTHER INFORMATION ASSETS
-
The Bank operations are all under conventional banking therefore the business segment is not significant.
Kegiatan Bank sepenuhnya adalah bank konvensional sehingga informasi segmen usaha tidak signifikan.
36. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP LIABILITAS PEMBAYARAN BANK UMUM
36. GOVERNMENT’S GUARANTEE COMMERCIAL BANKS’ OBLIGATIONS
ON
Berdasarkan Salinan Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan No. 1/PLPS/2005 pada tanggal 26 September 2005 tentang Program Penjaminan Simpanan yang menyatakan bahwa sejak tanggal 22 September 2005, Lembaga Penjamin Simpanan menjamin simpanan yang meliputi giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu yang merupakan simpanan yang berasal dari masyarakat termasuk yang berasal dari bank lain.
Based on “Lembaga Penjamin Simpanan” Regulation No. 1/PLPS/2005 dated September 26, 2005 regarding Deposit Guarantee Program, since September 22, 2005, the “Lembaga Penjamin Simpanan” will guarantee bank deposits including demand deposits, time deposits, certificate of deposits, saving deposit, and other forms of deposits, including deposits from other banks.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 66 tahun 2008 tanggal 13 Oktober 2008, yang menyatakan bahwa sejak tanggal 13 Oktober 2008 besaran nilai simpanan yang dijamin Lembaga Penjamin Simpanan untuk setiap nasabah pada satu bank yang semula maksimal Rp 100 juta diubah menjadi maksimal Rp 2.000 juta.
In accordance with Indonesia Government Regulation No. 66 year 2008 dated October 13, 2008, starting October 13, 2008 the “Lembaga Penjamin Simpanan” will guarantee bank deposits of each customers in one bank for maximum of Rp 100 million, previously, then was changed to maximum of Rp 2,000 million.
Beban premi penjaminan selama tahun 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp 4.526.066.689 dan Rp 3.814.017.554.
Deposit guarantee premium in 2013 2012 amounted to Rp 4,526,066,689 Rp 3,814,017,554, respectively.
84
and and
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
37. KLASIFIKASI DAN NILAI WAJAR ATAS ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN
37. CLASSIFIED AND FAIR VALUE FINANCIAL ASSETS AND FINANCIAL LIABILITIES
Tabel di bawah ini menunjukkan nilai tercatat dan nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan, per 31 Desember 2013 dan 2012.
The following table summarises the carrying amounts and fair values of those financial assets and liabilities, as of December 31, 2013 and 2012. 2013
Nilai wajar melalui laba Dimiliki hingga rugi/Fair jatuh tempo/ Catatan/ value through Held to Notes profit or loss maturities Aset keuangan Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Tagihan derivatif Kredit Tagihan akseptasi Aset lain-lain
4 5 6 7 8 9 10 11 15
Jumlah Liabilitas keuangan Liabilitas segera Simpanan pihak ketiga Simpanan dari Bank lain Liabilitas derivatif Utang akseptasi Liabilitas lain-lain
16 17 18 9 11 21
Jumlah
Pinjaman yang diterima dan piutang/ Loan and receivables
Biaya perolehan diamortisasi lainnya/ Others amortized costs
Jumlah nilai tercatat/ Carrying amount
Nilai wajar/ Fair value
-
-
25.103.372.800
-
25.103.372.800
25.103.372.800
-
-
338.262.360.588 21.244.293.177
-
338.262.360.588 21.244.293.177
338.262.360.588 21.244.293.177
Financial assets Cash Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks
5.451.710.492 8.177.002.225
28.737.311.626 -
207.982.755.509 249.567.442.623 2.547.310.331.425 114.034.185.030 -
-
207.982.755.509 278.304.754.249 5.451.710.492 2.547.310.331.425 114.034.185.030 8.177.002.225
207.982.755.509 277.874.696.201 5.451.710.492 2.547.310.331.425 114.034.185.030 8.177.002.225
Placements with Bank Indonesia and other banks Securities Derivative receivables Loan Acceptance receivables Other assets
13.628.712.717
28.737.311.626
3.503.504.741.152
-
3.545.870.765.495
3.545.440.707.447
Total
4.026.088.228 -
-
-
5.600.437.879 2.740.214.130.089 245.223.341.350 114.034.185.030 691.000.000
5.600.437.879 2.740.214.130.089 245.223.341.350 4.026.088.228 114.034.185.030 691.000.000
5.600.437.879 2.740.214.130.089 245.223.341.350 4.026.088.228 114.034.185.030 691.000.000
Financial liabilities Obligation due immediately Deposits Deposits from other banks Derivative liabilities Acceptance payables Other liabilities
4.026.088.228
-
-
3.105.763.094.348
3.109.789.182.576
3.109.789.182.576
Total
2012
Nilai wajar melalui laba Dimiliki hingga rugi/Fair jatuh tempo/ Catatan/ value through Held to Notes profit or loss maturities Aset keuangan Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Tagihan derivatif Kredit Tagihan akseptasi Aset lain-lain
4 5 6 7 8 9 10 11 15
Jumlah Liabilitas keuangan Liabilitas segera Simpanan pihak ketiga Simpanan dari Bank lain Liabilitas derivatif Utang akseptasi Liabilitas lain-lain Jumlah
16 17 18 9 11 21
Pinjaman yang diterima dan piutang/ Loan and receivables
Biaya perolehan diamortisasi lainnya/ Others amortized costs
Jumlah nilai tercatat/ Carrying amount
Nilai wajar/ Fair value
-
-
17.224.002.600
-
17.224.002.600
17.224.002.600
-
-
225.515.221.383 28.043.642.869
-
225.515.221.383 28.043.642.869
225.515.221.383 28.043.642.869
Financial assets Cash Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks
820.740.632
37.593.676.815 -
-
5.816.889.432
-
247.972.459.745 75.722.527.689 1.825.422.913.747 26.054.150.690 -
-
247.972.459.745 113.316.204.504 820.740.632 1.825.422.913.747 26.054.150.690 5.816.889.432
247.972.459.745 116.881.828.803 820.740.632 1.825.422.913.747 26.054.150.690 5.816.889.432
Placements with Bank Indonesia and other banks Securities Derivative receivables Loan Acceptance receivables Other assets
6.637.630.064
37.593.676.815
2.445.954.918.723
-
2.490.186.225.602
2.493.751.849.901
Total
316.894.137 -
-
-
19.546.902.909 1.972.256.325.029 85.134.711.980 26.054.150.690 33.544.119.254
19.546.902.909 1.972.256.325.029 85.134.711.980 316.894.137 26.054.150.690 33.544.119.254
19.546.902.909 1.972.256.325.029 85.134.711.980 316.894.137 26.054.150.690 33.544.119.254
Financial liabilities Obligation due immediately Deposits Deposits from other banks Derivative liabilities Acceptance payables Other liabilities
316.894.137
-
-
2.136.536.209.862
2.136.853.103.999
2.136.853.103.999
Total
85
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
38. INFORMASI LAINNYA
38. OTHER INFORMATION
a.
Posisi rasio kecukupan modal (CAR) Bank pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah masing-masing sebesar 15,28% dan 21,10% dengan rincian sebagai berikut:
a.
2013
The Bank’s capital adequacy ratio (CAR) as of December 31, 2013 and 2012 are 15.28% and 21.10%, respectively, computed as follows:
2012
Rp juta/ Rp million
Rp juta/ Rp million
Modal Modal Inti Modal pelengkap
380.160 31.459
322.276 19.425
Capital Core capital Supplementary capital
Jumlah Modal
411.619
341.701
Total capital
2.494.184
1.432.896
Risk weighted assets: for credit risk
200.148
186.501
for operational risk
-
-
for market risk
15,28%
21,10%
15,28%
21,10%
Aset tertimbang menurut risiko: untuk risiko kredit untuk risiko operasional untuk risiko pasar Rasio Kewajiban Pemenuhan dengan memperhitungkan : Risiko kredit dan operasional Risiko kredit, operasional dan pasar
Capital Adequacy Ratio with: Credit and operational risk Credit, operational and market risk
b.
Rasio aset produktif yang diklasifikasikan terhadap total aset produktif pada tanggal 31 Desember 2013 and 2012 masing-masing sebesar 0,88% dan 1,61%.
b.
The ratio of classified earning assets to total earning assets as of December 31, 2013 and 2012 are 0.88% and 1.61%, respectively.
c.
Jumlah penyediaan dana kepada pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 menurut surat keputusan Bank Indonesia No. 31/177/KEP/DIR tanggal 31 Desember 1998 tentang batas maksimum pemberian kredit adalah sama dengan jumlah penyediaan dana kepada pihak berelasi.
c.
The amount of funds provided to related parties as of December 31, 2013 and 2012, according to Director of Bank Indonesia’s Decision Letter No. 31/177/KEP/DIR dated December 31, 1998, concerning legal lending limit is the same with the funds granted to related parties as stated in this report.
d.
Rasio kredit terhadap total simpanan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masingmasing adalah sebesar 93,76% dan 93,21%.
d.
The ratio of loans to total deposits as of December 31, 2013 and 2012, were 93.76% and 93.21%, respectively.
39. MANAJEMEN RISIKO
39. RISK MANAGEMENT
Dalam menjalankan usahanya, Bank menyadari bahwa perkembangan bisnis perbankan juga diikuti oleh semakin kompleksnya risiko-risiko yang dihadapi, baik risiko internal maupun risiko eksternal Bank. Selain itu, Bank juga perlu menyelenggarakan praktek tata kelola perusahaan yang sehat (good corporate governance) yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
In conducting its business, the Bank realized that the development of the banking business was also followed by the increasing complexity of risks faced, both internal and external risks the risk of the Bank. In addition, the Bank also needs to organize the practice of good corporate governance (GCG) which is in accordance with applicable regulations.
Sebagai upaya merespon kondisi tersebut, Bank telah menerapkan kebijakan manajemen risiko yang bertujuan memastikan bahwa risiko-risiko yang timbul dalam aktivitas bisnisnya telah teridentifikasi, terukur, dikelola dengan baik dan dilaporkan secara tepat waktu.
In an effort to respond to these conditions, the Bank has implemented a risk management policy which aims to ensure that the risks that arise in their business activities have been identified, measured, managed and reported in a timely manner.
86
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
39. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
39. RISK MANAGEMENT (continued)
Dalam pelaksanaan manajemen risiko maupun pelaksanaan good corporate governance, Bank senantiasa berpedoman pada ketentuan-ketenuan yang ada seperti Peraturan Bank Indonesia dan Surat Edaran Bank Indonesia tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum maupun ketentuan terkait implementasi good corporate governance.
In the implementation of risk management and the implementation of good corporate governance, the Bank always be guided by the existing regulations such as Bank Indonesia Regulation and Bank Indonesia’s Circular Letter regarding to Risk Management for Commercial Banks and related regulations to the implementation of good corporate governance.
Bank telah mengelola 8 (delapan) jenis risiko sesuai ketentuan Bank Indonesia yaitu risiko kredit, risiko likuiditas, risiko pasar, risiko operasional, risiko kepatuhan, risiko hukum, risiko reputasi dan risiko strategik. Penerapan manajemen risiko pada Bank juga mencakup pengelolaan risiko produk dan aktivitas baru.
The Bank has managed 8 (eight) types of risk according to Bank Indonesia which are credit risk, liquidity risk, market risk, operational risk, compliance risk, legal risk, reputation risk and strategic risk. Application of risk management in the Bank includes management new products and activities.
Penerapan manajemen risiko pada Bank merupakan suatu proses yang meliputi kegiatan identifikasi, pengukuran, pengendalian dan pemantauan risiko, yang mencakup hal-hal sebagai berikut:
Application of risk management in the Bank is a process that includes the identification, measurement, control and monitoring of risks, which include the following:
-
-
-
-
Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi; Kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit; Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko serta sistem informasi manajemen risiko; dan Sistem pengendalian intern yang menyeluruh.
-
-
Active supervision of the Board of Commissioners and Directors; Adequacy of policies, procedures and limits; Adequacy of risk identification, measurement, monitoring, control of risk and risk management information system; and A comprehensive internal control system.
Dalam upaya mengelola risiko-risiko yang ada Bank telah memiliki Komite Manajemen Risiko yang terdiri dari pejabat-pejabat Bank yang terkait yang bertugas mengidentifikasi, mengukur, mengendalikan serta melakukan pemantauan risiko secara reguler. Untuk membantu pelaksanaan tugas tersebut, Bank telah membentuk Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) yang independen terhadap Satuan Kerja Operasional maupun Satuan Kerja Audit Intern (“SKAI”) dengan harapan pengelolaan risiko secara keseluruhan dapat dilakukan secara terpadu, terarah, terkoordinir dan berkesinambungan.
In an effort to manage the existing risks, the Bank has a Risk Management Committee consisting officials of the Bank related charge of identifying, measuring, controlling and monitoring risk on a regular basis. To assist the implementation of these tasks, the Bank has established a Risk Management Unit (SKMR) that are independent of the Operational Unit and the Internal Audit Unit ("Internal Audit") in the hope of an overall risk management can be integrated, focused, coordinated and sustainable.
Adapun SKMR memiliki fungsi utama untuk melakukan telaah risiko terhadap seluruh jenis risiko yang melekat (risiko inheren) maupun terhadap kualitas penerapan manajemen risiko pada risiko-risiko tersebut. SKMR juga melakukan penyusunan laporan-laporan terkait manajemen risiko seperti laporan profil risiko serta laporan pelaksanaan good corporate governance. Selain itu SKMR juga melakukan kajian atas rencana peluncuran produk atau aktivitas baru di Bank serta melakukan penilaian (‘rating’) terhadap proposal kredit debitur.
SKMR main function is to conduct research on all types of risks inherent risk and the quality of risk management on such risks. SKMR also undertake the preparation of related reports such as risk management and risk profile reports the implementation of good corporate governance report. In addition SKMR also reviews the planned launch of new products or activities in the Bank and make an assessment ('rating') against the debtor credit proposals.
87
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
39. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
39. RISK MANAGEMENT (continued)
Selanjutnya untuk memantau efektifitas dari pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko, Bank juga telah membentuk Komite Pemantau Risiko yang bertanggung jawab secara langsung kepada Dewan Komisaris.
Furthermore, to monitor the effectiveness of the implementation of the Risk Management Committee and the Risk Management Unit, the Bank has also established a Risk Oversight Committee who responsible directly to the Board of Commissioners.
Selama tahun 2013, Komite Pemantau Risiko telah melaksanakan rapat sebanyak 7 kali.
During the year 2013, the Risk Monitoring Committee has conducted meetings 7 times.
Profil Risiko
Risk Profile
Dalam penyusunan profil risiko, Bank secara garis besar memetakan aktivitas yang memiliki risiko maupun potensi risiko yang dapat mengganggu kelangsungan bisnis Bank.
Banks also create risk profiles which can broadly map the activity that has risks as well as potential risks that disrupt the Bank business continuity.
Penilaian jenis risiko merupakan kombinasi dari risiko-risiko yang melekat pada setiap aktivitas fungsional (inherent risk) dan sistem pengendalian risiko.
Assessment of risk type is a combination of the risks inherent in any functional activity (inherent risk) and risk control systems.
Penilaian profil risiko dilakukan oleh Bank terhadap 8 (delapan) risiko, yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategik dan risiko kepatuhan yang terdapat pada aktivitas fungsional bank yang memiliki potensi kerugian bagi bank.
The assessment made by the Bank risk profile against 8 (eight) types of risk, namely credit risk, market risk, liquidity risk, operational risk ,legal risk, reputation risk, strategic and compliance risks found in the functional activity of banks that have the potential losses for the bank.
Penilaian profil risiko Bank secara keseluruhan berdasarkan self assessment per 31 Desember 2012 berada pada Tingkat Komposit 2 dengan hasil penilaian risiko Low To Moderate.
Assessment of the overall the Bank’s risk profile is based on self assessment by December 31, 2012 was at Composite Level 2 with Low To Moderate risk assessment.
1.
1.
Risiko Kredit
Credit Risk Credit risk represents the inability of counterparties to meet their obligations to the Bank. In managing credit risk, the Bank’s credit policies are prepared in line with the Bank’s function as an intermediary institution. In providing credits, the Bank implements prudential banking as required by Bank Indonesia and bank management. Also credit risk is managed, among others by the diversification of portfolio and credit risk (business segment/industry sector/debtor), monitoring of the quality of earning assets and increase in remedial activity and adequacy of allowance for losses.
Risiko kredit timbul dari kemungkinan kegagalan counterparty dalam memenuhi liabilitasnya kepada Bank. Dalam pengelolaan risiko kredit ini, kebijakan perkreditan Bank dirumuskan sejalan dengan fungsi Bank sebagai lembaga intermediasi. Dalam menyalurkan kredit, Bank berlandaskan pada prinsip kehati-hatian sebagaimana digariskan oleh Bank Indonesia maupun kebijakan yang dirumuskan manajemen bank. Selain itu, pengelolaan risiko kredit juga dilakukan antara lain melalui diversifikasi risiko kredit dan portofolio (segmen usaha/sektor industri/ debitur), pemantauan terhadap kualitas aset produktif dan peningkatan aktivitas remedial serta kecukupan pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai.
88
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
39. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
39. RISK MANAGEMENT (continued)
1.
Risiko Kredit (lanjutan)
1.
Credit Risk (continued)
Pengelolaan kredit Bank diarahkan untuk melakukan ekspansi kredit dan mengelola kualitas setiap kredit sejak saat diberikan sampai dengan dilunasi untuk mencegah kredit tersebut menjadi Non Performing Loan (NPL). Pengelolaan kredit yang efektif dapat meminimalkan kerugian dan mengoptimalkan penggunaan modal yang dialokasikan untuk risiko kredit.
The Bank’s loan management is geared towards supporting loan expansion and managing the quality of each loan from the time it is granted until it is paid in full by the borrower, to prevent these from becoming Non Performing Loans (NPL). Effective loan management can minimize the risk of losses and optimize the use of capital allocated for credit risks.
Bank telah memiliki kebijakan dan pedoman tertulis terkait dengan kegiatan perkreditan yang antara lain mengatur prosedur analisa kredit, persetujuan kredit, pencatatan dan pengawasan kredit, dan restrukturisasi kredit. Kebijakan dan prosedur tersebut dikaji secara berkala untuk disesuaikan dengan ukuran dan kompleksitas bisnis Bank.
The Bank already has written policies and guidelines on its lending activities in order to manage, among others, credit analysis procedures, credit approval procedures, credit recording and monitoring procedures, and credit restructuring. Policies and procedures are reviewed periodically to suit the size and complexity of the Bank’s business.
Bank mengukur dan memantau risiko untuk setiap debitur baik secara individual, sektor ekonomi maupun seluruh portofolio kredit dengan menerapkan four-eyes principle secara konsisten. Bank juga telah menerapkan standar dan prosedur untuk mendukung terciptanya suatu proses pemberian kredit yang mempertimbangkan risiko dan perolehan hasil.
The Bank measures and monitors risk for every debtor either individually, or the economic sector as well as the entire credit portfolio by implementing the four-eyes principle consistenly. The Bank also implemented procedures and measures to support the process of granting credit by considering risk and return.
Bank senantiasa melakukan pemantauan terhadap perkembangan risiko portofolio kredit melalui laporan Profil Risiko Kredit yang disusun secara bulanan yang merupakan penilaian komposit dari penilaian terhadap Risiko Inheren dan Kualitas Penerapan Manajemen Risiko, dimana hal ini secara khusus diatur oleh Bank Indonesia. Parameter penilaian yang digunakan dalam Profil Risiko Kredit antara lain adalah konsentrasi pemberian kredit berdasarkan sektor ekonomi tertentu, kualitas kredit bermasalah, konsentrasi pembelian surat berharga, kecukupan cadangan dan agunan.
The Bank continues to monitor the development of credit portfolio risk through credit risk profile reports that a composite assessment of the assessment of Inherent Risk and Risk Control System, which is specifically regulated by Bank Indonesia. The parameters used in the assessment of credit risk profile is the concentration of credit based on certain economic sectors, credit quality problems, the concentration of purchasing securities, the adequacy of reserves and collateral.
Berikut ini adalah tabel dari eksposur maksimum terhadap risiko kredit, analisis risiko konsentrasi kredit dan konsentrasi kredit berdasarkan jenis debitur:
Below is the table of maximum exposure to credit risk, concentration of credit risk analysis and credit concentration by the type of debtors:
89
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
39. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
39. RISK MANAGEMENT (continued)
1.
Risiko Kredit (lanjutan) i.
1.
Eksposur maksimum terhadap risiko kredit Uraian
i. Maximum exposure to credit risk
2013
2012
Description
Laporan posisi keuangan Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain - bersih Penempatan Bank Indonesia dan pada bank lain - bersih Tagihan derivatif - bersih Kredit yang diberikan - bersih Efek-efek - bersih Tagihan akseptasi - bersih
338.262.360.588 21.244.293.177
225.515.221.383 28.043.642.869
207.982.755.509 5.451.710.492 2.547.310.331.425 278.304.754.249 114.034.185.030
247.972.459.745 820.740.632 1.825.422.913.747 113.316.204.504 26.054.150.690
Statements of financial position Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks - net Placements with Bank Indonesia and other banks - net Derivative receivables - net Loans - net Securities - net Acceptance receivables - net
Sub Jumlah
3.512.590.390.470
2.467.145.333.570
Sub Total
Komitmen dan Kontinjensi Fasilitas kredit yang kepada nasabah belum digunakan Bank Garansi yang diterbitkan L/C yang Irrevocable dan masih berjalan
488.572.737.353 24.287.316.428
351.453.505.817 16.023.530.853
93.956.847.179
36.971.632.316
Commitments and Contingencies Unused loan commitments granted to customers Bank guarantees issued Outstanding irrevocable letters of credit
Sub Jumlah
606.816.900.960
404.448.668.986
Sub Total
4.119.407.291.430
2.871.594.002.556
Total
Jumlah
ii.
Credit Risk (continued)
Analisis risiko konsentrasi kredit
ii.
Concentration of credit risk analysis
Konsentrasi kredit yang diberikan berdasarkan jenis kredit, sektor ekonomi dan wilayah geografis.
Concentration of credit risk of loans by type of loans, economic sector and geographic region.
Tabel berikut menyajikan konsentrasi kredit berdasarkan jenis kredit yang diberikan:
The following table presents the credit concentration by type of loans:
2013 Jumlah/Amount
2012 %
Jumlah/Amount
%
Modal kerja Investasi Konsumsi
2.072.394.373.051 393.812.465.078 103.112.211.345
80,66% 15,33% 4,01%
1.590.081.613.847 175.269.601.590 72.937.151.103
86,50% 9,53% 3,97%
Working Capital Investment Consumption
Jumlah
2.569.319.049.474
100,00%
1.838.288.366.540
100,00%
Total
90
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
39. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
39. RISK MANAGEMENT (continued)
1.
Risiko Kredit (lanjutan) ii.
Analisis risiko (lanjutan)
1. konsentrasi
Credit Risk (continued)
kredit
ii.
Tabel berikut menyajikan konsentrasi kredit berdasarkan sektor ekonomi:
Concentration of credit risk analysis (continued) The following table presents the credit concentration by economic sector:
2013 Jumlah/Amount
%
Perdagangan Industri Jasa bisnis Pertambangan Transportasi Konstruksi Jasa pelayanan sosial Pertanian Lain-lain
1.134.465.086.437 537.911.246.360 205.729.160.875 198.617.737.466 117.273.740.699 67.173.327.420 2.256.090.296 1.863.632.559 304.029.027.362
44,15% 20,94% 8,01% 7,73% 4,56% 2,61% 0,09% 0,07% 11,84%
Trade Manufacturing Business services Mining Transportation Construction Public services Agriculture Others
Jumlah
2.569.319.049.474
100,00%
Total
2012 Jumlah/Amount Perdagangan Industri Jasa bisnis Transportasi Pertambangan Konstruksi Jasa pelayanan sosial Pertanian Lain-lain Jumlah
%
924.088.958.826 347.832.036.708 153.213.999.678 74.913.617.491 72.248.566.703 60.062.404.810 58.932.825.003 4.785.822.420 142.210.134.901
50,27% 18,92% 8,33% 4,08% 3,93% 3,27% 3,21% 0,26% 7,73%
Trade Manufacturing Business services Transportation Mining Construction Public services Agriculture Others
1.838.288.366.540
100,00%
Total
91
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir padaTanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
39. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
39. RISK MANAGEMENT (continued)
1.
Risiko Kredit (lanjutan)
1.
iii. Konsentrasi kredit berdasarkan jenis debitur
Credit Risk (continued) iii. Credit concentration by type of debtors
2013 Penempatan Giro pada BI pada BI dan bank lain/ dan bank lain/ Demand deposits Placement with BI and with BI and other banks other banks
Efek-efek/ Securities
Tagihan Derivatif/ Derivative Receivables 1.658.489.510
Bank Indonesia Pemerintah Bank-bank Entitas Sektor Publik Korporasi Retail Lainnya
338.262.360.588 21.738.950.077
107.982.755.509 100.000.000.000
277.873.205.732
-
-
Jumlah
360.001.310.665
207.982.755.509
Pinjaman yang diberikan/ Loan
Komitmen dan kontinjensi/ Commitments and contingencies
Tagihan Akseptasi/ Acceptance Receivables
-
-
431.548.517 -
3.793.220.982 2.299.166.978.485 - 154.325.707.185 - 115.826.363.804
278.304.754.249
5.451.710.492 2.569.319.049.474
-
Jumlah/Total
%
446.245.116.097 401.270.645.319
11,09% 9,97%
114.034.185.030 -
431.548.517 446.138.305.532 2.863.132.690.029 42.400.977.107 196.726.684.292 33.454.714 115.859.818.518
0,01% 71,16% 4,89% 2,88%
Bank Indonesia Government Banks Public Sector Entities Corporate Retail Others
114.034.185.030
488.572.737.353 4.023.666.502.772
100,00%
Total
2012 Penempatan Giro pada BI pada BI dan bank lain/ dan bank lain/ Demand deposits Placement with BI and with BI and other banks other banks
Efek-efek/ Securities
Bank Indonesia Pemerintah Bank-bank Entitas Sektor Publik Korporasi Retail Lainnya
225.515.221.383 28.419.421.089
247.972.459.745 -
3.000.000.000 111.879.860.600
-
-
Jumlah
253.934.642.472
247.972.459.745
Tagihan Derivatif/ Derivative Receivables
Pinjaman yang diberikan/ Loan
820.740.632
Komitmen dan kontinjensi/ Commitments and contingencies
Tagihan Akseptasi/ Acceptance Receivables
-
-
885.022.510 -
- 1.515.861.842.313 - 216.176.993.268 - 106.249.530.959
115.764.883.110
820.740.632 1.838.288.366.540
92
39.971.632.316
Jumlah/Total
%
473.487.681.128 3.000.000.000 181.091.654.637
16,18% 0,10% 6,19%
26.054.150.690 -
4.045.311.119 4.930.333.629 351.281.313.807 1.893.197.306.810 47.352.992.706 263.529.985.974 561.347.349 106.810.878.308
0,17% 65,70% 9,01% 3,65%
Bank Indonesia Government Banks Public Sector Entities Corporate Retail Others
26.054.150.690
443.212.597.297 2.926.047.840.486
100,00%
Total
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
39. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
39. RISK MANAGEMENT (continued)
2.
Risiko Likuiditas
2.
Liquidity Risk
Risiko likuiditas merupakan suatu ketidakmampuan untuk mengakomodasikan jatuh tempo liabilitas dan penarikan serta pembiayaan pertumbuhan aset keuangan dan untuk memenuhi kewajiban pada tingkat harga pasar yang layak. Pengelolaan likuiditas selain meliputi pemeliharaan likuiditas pada tingkat yang cukup untuk memenuhi liabilitas liabilitas yang jatuh tempo disuatu waktu tetapi juga melalui Asset and Liability Committee (ALCO) yang mengawasi posisi dan kondisi laporan posisi keuangan Bank sehubungan dengan kondisi pasar melalui rapat-rapat bulanannya dalam menentukan strategik optimal untuk mengelola risiko ini.
Liquidity risk represents the inability to accommodate maturing liabilities and withdrawals as well as financial asset growth and inability to comply with its obligations at fair market price. Beside managing the ability of the Bank to meet maturing obligations, liquidity management is also performed through its Asset and Liability Committee (ALCO) which monitors the Bank’s statement of financial position in line with market condition through monthly meetings and decides the optimum strategy to manage liquidity risk.
Bank mengukur dan memantau risiko likuiditas melalui analisis konsentrasi aset dan liabilitas dan transaksi rekening administrasi, serta kemampuan akses pada sumber-sumber pendanaan. Bank juga memantau risiko likuiditas dengan memantau gap jatuh tempo likuiditas Bank termasuk rasio-rasio likuiditas. Salah satu rasio likuiditas adalah rasio dari aset likuid terhadap liabilitas likuid. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, rasio dari aset likuid (aset likuid primer dan sekunder) terhadap liabilitas likuid adalah sebagai berikut:
The Bank measures and monitors liquidity risk through assets and liabilities concentration analysis and administrative account transaction, also ability to access financial sources. The Bank also monitors the liquidity risk through monitoring the Bank’s liquidity maturity gap included liquidity ratio. One of the liquidity ratios is liquid assets to liquid liabilities. As of December 31, 2013 and 2012, the ratios from liquid assets (primary and secondary liquid assets) to liquid liabilities are as follows:
2013
2012
Kas Giro, SBI dan penempatan BI lainnya Obligasi Pemerintah
25.103.372.800
17.224.002.600
546.245.116.097 -
473.487.681.128 3.000.000.000
Cash Demand deposits, BI Certificate and other BI placements Government bonds
Jumlah aset likuid
571.348.488.897
493.711.683.728
Total liquid assets
2.740.214.130.089
1.972.256.325.029
Deposits from customers
20,85%
25,03%
Liquidity ratio
Simpanan nasabah Rasio likuiditas
Analisa perbedaan jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan
Maturity mismatch analysis
Tabel di bawah ini menyajikan analisa jatuh tempo aset dan liabilitas bank pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, berdasarkan jangka waktu yang tersisa sampai tanggal jatuh tempo kontrak dan asumsi perilaku (behavior assumptions):
The table below shows the maturity mismatch analysis as of December 31, 2013 and 2012, based on the remaining period to the contractual maturity date and behavior assumptions:
93
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
39. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
39. RISK MANAGEMENT (continued)
2.
Risiko Likuiditas (lanjutan)
2.
Analisa perbedaan jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
Liquidity Risk (continued) Maturity mismatch analysis (continued)
31 Desember/December 31, 2013
Sampai dengan 1 bulan/ Up to 1 month
Lainnya/ Others Aset/Asset Tanpa suku bunga/ Without interest Kas/Cash Giro pada Bank Indonesia/ Demand deposits with Bank Indonesia Tagihan derivatif/ Derivative receivables Tagihan Akseptasi/ Acceptance receivables Pendapatan bunga yang masih akan diterima/ Unearned interest income Biaya dibayar dimuka/ Prepayments Aset pajak tangguhan - bersih/Deferred tax assets - net Aset tetap - bersih/ Fixed assets - net Aset takberwujud - bersih/ Intangible assets - net Aset lain-lain/ Other assets Suku bunga variabel/ Variable interest Giro pada bank lain/ Demand deposits with other banks Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai/Allowance for impairment losses Kredit/Loans Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai/Allowance for impairment losses Suku bunga tetap/ Fixed interest Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain/ Placements with Bank Indonesia and other banks Efek-efek/Securities Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai/Allowance for impairment losses Jumlah Aset/ Total Assets
-
25.103.372.800
-
338.262.360.588
-
3.760.948.486
-
1.141.807.655
8.177.002.225 2.697.012.026
> 1 bulan s.d 3 bulan/ > 1 month to 3 months
> 3 bulan s.d 12 bulan/ > 3 months to 12 months
-
> 1 tahun s.d 5 tahun/ > 1 year to 5 years
> 5 tahun/ > 5 years
Jumlah/ Total
-
-
-
25.103.372.800
-
-
-
-
338.262.360.588
1.161.718.413
529.043.593
-
-
5.451.710.492
60.527.950.158
52.364.427.217
-
-
114.034.185.030
-
-
-
-
-
8.177.002.225
-
-
-
-
-
2.697.012.026
3.624.773.240
-
-
-
-
-
3.624.773.240
20.100.511.016
-
-
-
-
-
20.100.511.016
231.685.739
-
-
-
-
-
231.685.739
28.811.119.102
-
-
-
-
-
28.811.119.102
-
21.738.950.077
-
-
-
-
21.738.950.077
(494.656.900 ) 27.600.239.407
149.465.608.463
241.065.573.735
1.478.157.432.841
476.861.962.386
196.168.232.642
(494.656.900 ) 2.569.319.049.474
(22.008.718.049 )
-
-
-
-
-
(22.008.718.049 )
-
207.982.755.509 31.783.760.663
215.417.332.068
12.431.154.953
18.672.506.565
-
207.982.755.509 278.304.754.249
-
-
-
-
-
-
-
68.738.967.806
779.239.564.241
518.172.574.374
1.543.482.058.604
495.534.468.951
196.168.232.642
3.601.335.866.618
94
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
39. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
39. RISK MANAGEMENT (continued)
2.
Risiko Likuiditas (lanjutan)
2.
Analisa perbedaan jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
Liquidity Risk (continued) Maturity mismatch analysis (continued)
31 Desember/December 31, 2013
Sampai dengan 1 bulan/ Up to 1 month
Lainnya/ Others Liabilitas/Liabilities Tanpa suku bunga/ Without interest Liabilitas segera/ Liabilities due immediately Liabilitas derivatif/ Derivative liabilities Utang akseptasi/ Acceptance payables Utang pajak/ Taxes payable Pendapatan diterima dimuka/Unearned income Liabilitas manfaat karyawan/ Obligation for post -employment benefits Liabilitas lain-lain/ Other liabilities Suku bunga variabel/ Variable interest Simpanan nasabah (Giro dan Tabungan)/ Deposits from customer (Demand and Saving deposits) Simpanan dari bank lain (Giro)/ Deposits from other banks (Demand deposits) Suku bunga tetap/ Fixed interest Simpanan nasabah (Deposito berjangka)/ Deposits from customer (Time deposits) Simpanan dari bank lain (Deposito berjangka)/ Deposits from other banks (Time deposits)
> 1 bulan s.d 3 bulan/ > 1 month to 3 months
> 3 bulan s.d 12 bulan/ > 3 months to 12 months
> 1 tahun s.d 5 tahun/ > 1 year to 5 years
> 5 tahun/ > 5 years
Jumlah/ Total
-
5.600.437.879
-
-
-
-
-
2.459.547.170
1.092.831.767
473.709.291
-
-
4.026.088.228
-
1.141.807.655
60.527.950.158
52.364.427.217
-
-
114.034.185.030
-
8.685.389.383
-
-
-
-
8.685.389.383
2.209.812.864
-
-
-
-
-
2.209.812.864
14.499.092.956
-
-
-
-
-
14.499.092.956
11.981.846.676
-
-
-
-
-
11.981.846.676
-
517.476.880.030
-
-
-
-
517.476.880.030
-
198.333.627.298
-
-
-
-
198.333.627.298
-
1.296.576.308.388
567.666.857.316
358.494.084.355
-
-
2.222.737.250.059
-
21.150.000.000
12.333.078.365
13.406.635.687
-
-
46.889.714.052
Jumlah Liabilitas/ Total Liabilities
28.690.752.496
2.051.423.997.803
641.620.717.606
Selisih/Net
40.048.215.310
(1.272.184.433.562)
(123.448.143.232 )
95
5.600.437.879
424.738.856.550
-
-
3.146.474.324.455
1.118.743.202.054
495.534.468.951
196.168.232.642
454.861.542.163
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
39. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
39. RISK MANAGEMENT (continued)
2.
Risiko Likuiditas (lanjutan)
2.
Analisa perbedaan jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
Liquidity Risk (continued) Maturity mismatch analysis (continued)
31 Desember/December 31, 2012
Sampai dengan 1 bulan/ Up to 1 month
Lainnya/ Others Aset/Asset Tanpa suku bunga/ Without interest Kas/Cash Giro pada Bank Indonesia/ Demand deposits with Bank Indonesia Tagihan derivatif/ Derivative receivables Tagihan Akseptasi/ Acceptance receivables Pendapatan bunga yang masih akan diterima/ Unearned interest income Biaya dibayar dimuka/ Prepayments Aset pajak tangguhan - bersih/Deferred tax assets – net Aset tetap - bersih/ Fixed assets – net Aset takberwujud - bersih/ Intangible assets – net Aset lain-lain/ Other assets Suku bunga variabel/ Variable interest Giro pada bank lain/ Demand deposits with other banks Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai/Allowance for impairment losses Kredit/Loans Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai/Allowance for impairment losses
-
17.224.002.600
-
> 1 bulan s.d 3 bulan/ > 1 month to 3 months
> 3 bulan s.d 12 bulan/ > 3 months to 12 months
> 1 tahun s.d 5 tahun/ > 1 year to 5 years
> 5 tahun/ > 5 years
Jumlah/ Total
-
-
-
-
17.224.002.600
225.515.221.383
-
-
-
-
225.515.221.383
637.453.220
183.287.412
-
-
-
820.740.632
4.506.646.309
21.547.504.381
-
-
-
26.054.150.690
5.816.889.432
-
-
-
-
-
5.816.889.432
3.606.653.691
-
-
-
-
-
3.606.653.691
3.217.057.195
-
-
-
-
-
3.217.057.195
17.687.207.988
-
-
-
-
-
17.687.207.988
155.593.808
-
-
-
-
-
155.593.808
25.888.255.626
-
-
-
-
-
25.888.255.626
-
28.419.421.089
-
-
-
-
28.419.421.089
(375.778.220 ) 32.204.764.558
293.839.876.390
267.617.955.571
841.351.307.407
277.473.154.098
125.801.308.516
(12.865.452.793 )
-
-
-
-
247.972.459.745 9.965.416.901
73.205.789.393
3.000.000.000
29.593.676.816
-
-
-
-
-
-
828.080.497.637
362.554.536.757
844.351.307.407
307.066.830.914
125.801.308.516
Suku bunga tetap/ Fixed interest Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain/ Placements with Bank Indonesia and other banks Efek-efek/Securities Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai/Allowance for impairment losses
(2.448.678.606)
Jumlah Aset/ Total Assets
72.886.512.679
-
96
(375.778.220 ) 1.838.288.366.540
-
(12.865.452.793 )
247.972.459.745 115.764.883.110
(2.448.678.606 )
2.540.740.993.910
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
39. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
39. RISK MANAGEMENT (continued)
2.
Risiko Likuiditas (lanjutan)
2.
Analisa perbedaan jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
Liquidity Risk (continued) Maturity mismatch analysis (continued)
31 Desember/December 31, 2012
Liabilitas/Liabilities Tanpa suku bunga/ Without interest Liabilitas segera/ Liabilities due immediately Liabilitas derivatif/ Derivative liabilities Utang akseptasi/ Acceptance payables Utang pajak/ Taxes payable Pendapatan diterima dimuka/Unearned income Liabilitas manfaat karyawan/ Obligation for post -employment benefits Liabilitas lain-lain/ Other liabilities
> 1 bulan s.d 3 bulan/ > 1 month to 3 months
Sampai dengan 1 bulan/ Up to 1 month
Lainnya/ Others
> 3 bulan s.d 12 bulan/ > 3 months to 12 months
> 1 tahun s.d 5 tahun/ > 1 year to 5 years
> 5 tahun/ > 5 years
Jumlah/ Total
-
19.546.902.909
-
-
-
-
-
199.942
76.546.713
240.147.482
-
-
316.894.137
-
26.054.150.690
-
-
-
-
26.054.150.690
-
5.462.651.537
-
-
-
-
5.462.651.537
3.584.651.805
-
-
-
-
-
3.584.651.805
12.868.228.775
-
-
-
-
-
12.868.228.775
41.747.389.928
-
-
-
-
-
41.747.389.928
Suku bunga variabel/ Variable interest Simpanan nasabah (Giro dan Tabungan)/ Deposits (Demand and Saving deposits) Simpanan dari bank lain (Giro)/ Deposits from other banks (Demand deposits)
-
312.045.253.106
-
-
-
-
312.045.253.106
-
61.040.961.980
-
24.093.750.000
-
-
85.134.711.980
Suku bunga tetap/ Fixed interest Simpanan nasabah (Deposito berjangka)/ Deposits from customer (Time deposits) Simpanan dari bank lain (Deposito berjangka)/ Deposits from other banks (Time deposits)
-
895.037.553.182
433.842.108.367
331.331.410.374
-
-
1.660.211.071.923
-
-
-
-
-
19.546.902.909
-
-
Jumlah Liabilitas/ Total Liabilities
58.200.270.508
1.319.187.673.346
433.918.655.080
355.665.307.856
-
-
2.166.971.906.790
Selisih/Net
14.686.242.171
(491.107.175.709)
(71.364.118.323)
488.685.999.551
307.066.830.914
125.801.308.516
373.769.087.120
3.
Risiko Pasar
3.
Market Risk Market risk represents potential loss due to market fluctuations, such as changes in interest and exchange rates. Market risk is managed within established limits. The entire trading activity related to foreign exchange transactions, derivative and money market are monitored on a daily basis and revalued using mark to market methods within established limit.
Risiko pasar adalah potensi timbulnya kerugian yang diakibatkan oleh gejolak pasar, seperti perubahan tingkat suku bunga dan nilai tukar valuta asing. Risiko pasar dikelola dalam batas risiko secara menyeluruh. Seluruh aktivitas perdagangan sehubungan dengan pertukaran mata uang asing, derivatif, dan pasar uang dipantau tiap hari dan dikaji dengan basis mark to market sesuai limit yang telah ditetapkan.
97
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
39. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
39. RISK MANAGEMENT (continued)
3.
Risiko Pasar (lanjutan)
3.
Market Risk (continued)
Risiko pasar dalam hal ini dibagi menjadi dua bagian:
Market risk is divided into two parts:
Risiko Nilai Tukar
Forex Risk
Risiko nilai tukar merupakan risiko yang timbul dari transaksi valuta asing baik dari posisi laporan posisi keuangan maupun dari sisi off the statement of financial position.
Forex risk is risk that arises from forex transactions, both on and off statement of financial position.
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 5/13/PBI/2003 tanggal 17 Juli 2003 dan perubahannya, Peraturan Bank Indonesia No. 6/20/PBI/2004 tanggal 15 Juli 2004, No. 7/37/PBI/2005 tanggal 30 September 2005 dan No. 12/10/ PBI/2010 tanggal 1 Juli 2010, bank-bank diwajibkan untuk memelihara posisi devisa netonya setinggi-tingginya 20% dari modal. Berdasarkan pedoman Bank Indonesia, “posisi devisa neto” merupakan penjumlahan dari nilai absolut atas selisih bersih aset dan liabilitas untuk setiap mata uang asing dan selisih bersih tagihan dan liabilitas, berupa komitmen dan kontinjensi di rekening administratif, untuk setiap mata uang, yang semuanya dinyatakan dalam Rupiah.
Based on Bank Indonesia Regulation No. 5/13/PBI/2003 dated July 17, 2003 and its amendment, Bank Indonesia Regulation No. 6/20/PBI/2004 dated July 15, 2004, No. 7/37/PBI/2005 dated September 30, 2005 and No. 12/10/PBI/ 2010 dated July 1, 2010 the banks are required to maintain their net foreign exchange position/net open position at a maximum of 20% of its capital. Under Bank Indonesia guidelines, “net open position” means the sum of the absolute value of the net differences between assets and liabilities balances for each foreign currency, and the net differences between claims and liabilities, in the form of both commitments and contingencies in administrative accounts, for each foreign currency, which are stated in Rupiah.
Berikut ini disajikan rincian Posisi Devisa Neto (PDN) Bank:
Following is the Bank’s Net Open Position: 2013
Mata uang asing
Aset dan tagihan komitmen dan kontinjensi/ Assets, commitment and contingent receivables
Liabilitas dan liabilitas komitmen dan kontinjensi/ Liabilities, commitment and contingent liabilities
Bersih - absolut/ Net - absolute
Rp000
Rp000
Rp000
Foreign currencies
Dolar Amerika Serikat Euro India Rupee Dolar Singapura Dolar Hongkong Yen Jepang Pound Sterling Inggris
1.293.289.073 11.193.843 384.372 189.031 19.444 13.750 184.283
1.288.799.469 10.977.851 181.192 4.446 -
4.489.604 215.992 203.180 184.585 19.444 13.750 184.283
United States Dollar Euro Indian Rupee Singapore Dollar Hongkong Dollar Japanese Yen Great Britain Pound Sterling
Jumlah
1.305.273.796
1.299.962.958
5.310.838
Total
414.622
Total Capital *)
1,28%
Percentage of Net Open Position to capital
Modal *) Persentase PDN terhadap modal
98
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
39. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
39. RISK MANAGEMENT (continued)
3.
Risiko Pasar (lanjutan)
3.
Risiko Nilai Tukar (lanjutan)
Market Risk (continued) Forex Risk (continued)
2012
Mata uang asing
Aset dan tagihan komitmen dan kontinjensi/ Assets, commitment and contingent receivables
Liabilitas dan liabilitas komitmen dan kontinjensi/ Liabilities, commitment and contingent liabilities
Bersih - absolut/ Net - absolute
Rp000
Rp000
Rp000
Foreign currencies
Dolar Amerika Serikat Euro India Rupee Dolar Singapura Dolar Hongkong Yen Jepang Pound Sterling Inggris
699.121.446 121.925 283.074 1.511.372 253.895 7.732 66.021
702.826.640 115.509 1.079.898 248.654 -
3.705.194 121.925 167.565 431.474 5.241 7.732 66.021
United States Dollar Euro Indian Rupee Singapore Dollar Hongkong Dollar Japanese Yen Great Britain Pound Sterling
Jumlah
701.365.465
704.270.701
4.505.152
Total
322.153
Total Capital *)
1,40%
Percentage of Net Open Position to capital
Modal *) Persentase PDN terhadap modal
*) Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia, perhitungan persentase PDN terhadap modal menggunakan modal bulan sebelumnya.
*) According to BI regulation, the previous month’s capital should be used in the calculation of the percentage of Net Open Position to Capital.
Batas nilai (absolut) Posisi Devisa Neto yang diperkenankan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp 82.924 juta dan Rp 64.431 juta. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 tidak terdapat pelampauan dari batas nilai (absolut) yang diperkenankan oleh Bank Indonesia.
Maximum limit of the Net Open Position (absolute) as of December 31, 2013 and 2012, amounted to Rp 82,924 million and Rp 64,431 million, respectively. The Bank’s Net Open Position as of December 31, 2013 and 2012, did not exceed the maximum limit required by Bank Indonesia.
Risiko Suku Bunga
Interest Rate Risk
Untuk memperkecil dampak perubahan risiko suku bunga terhadap pendapatan Bank, Bank mencoba mengurangi gap antara aset dan liabilitas yang sensitif terhadap suku bunga. Apabila terjadi perubahan suku bunga secara paralel pada aset dan liabilitas Bank tidak terekspos risiko suku bunga yang besar.
To minimize the impact of changes in interest rate on the Bank’s earnings, the Bank seeks to reduce the gap between rate sensitive assets (RSA) and rate sensitive liabilities (RSL). If interest rates move in parallel in both assets and liabilities, the Bank is not exposed to much interest rate risk.
Sensitifitas Suku Bunga
Interest Rate Sensitivity
Analisa sensitifitas suku bunga diukur dengan kemampuan ekses modal Bank untuk menyerap potential loss dari perubahan suku bunga, yaitu membuat asumsi perubahan/ fluktuasi suku bunga. Fluktuasi suku bunga dipilih mana lebih tinggi antara asumsi fluktuasi masing-masing suku bunga laporan posisi keuangan rupiah dan laporan posisi keuangan valas atau fluktuasi bedasarkan historical data selama setahun kebelakang.
Interest rate sensitivity analysis is measured by the ability of the Bank’s excess capital to absorb potential loss from interest rate movements by making assumptions about interest rate movement. The interest rate fluctuation chosen is higher for the interest rate assumption for rupiah statement of financial position and forex statement of financial position or historical data for the preceding one year. 99
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
39. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
39. RISK MANAGEMENT (continued)
3.
4.
Risiko Operasional
3.
Operational Risk
Risiko operasional merupakan peluang kerugian yang disebabkan adanya kegagalan proses, kelemahan sistem atau personil, kelalaian, kejahatan, kombinasi faktor diatas maupun karena faktor yang tidak selalu berada dibawah kendali Bank. Dalam pengelolaan risiko operasional, masingmasing unit usaha bertanggung jawab untuk risiko yang terjadi pada kegiatan operasional sehari-hari dengan mengacu pada kebijakan dan prosedur, pengendalian dan pengawasan rutin. Selain itu, pengelolaan risiko operasional juga meliputi hal-hal yang terkait dengan pengembangan produk, sistem, sumber daya manusia dan prinsip “know your customer” sebagai aspek pencegahan terhadap kemungkinan adanya hal-hal yang tidak diinginkan.
Operational risk is the chance of loss due to failure of processes, systems or personnel weaknesses, omissions, crime, the combination of the above factors as well as factors that are not always under the control of the Bank. Operational risk management, each business unit is responsible for the risks that occur in day-to-day operational activities with reference to the policies and procedures, controls and monitoring routine. In addition, operational risk management also includes matters related to the development of products, systems, human resources and the principle of "know your customer" as a precaution against possible aspect of things that are not desirable.
Untuk meminimalisasi risiko operasional yang timbul, Bank telah meningkatkan fungsi kontrol dalam pemrosesan transaksi yang dilakukan antara lain dengan cara menerapkan prosedur yang menjamin ketepatan waktu penyelesaian transaksi, melakukan penyesuaian metode akuntansi terhadap standar yang berlaku, memelihara dokumen dan arsip secara tertib, mengamankan akses terhadap aset, data dan aset dalam kustodian melalui penggunaan password dan menerapkan prinsip mengenal nasabah. Minimalisasi risiko operasional dari segi sumber daya manusia dilakukan dengan memperbanyak intensitas pelatihan dan sosialisasi yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan awareness setiap individu dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.
To minimize the operational risks incurred, the Bank has increased its control function in the processing of transactions conducted, among others, by implementing procedures that ensure timely completion of the transaction, make adjustments to the accounting methods applicable standards, document and maintain records in an orderly, secure access to assets , data and assets in custody through the use of passwords and apply the principle of know your customer. Minimization of operational risk in terms of human resources is done by increasing the intensity of training and socialization that aims to increase the understanding and awareness of each individual in carrying out their duties and responsibilities.
Risiko Hukum
4.
Legal Risk Legal risk is the risk caused by the weakness of judicial system or by the legal challenge, the absence of clear legal support or a weakness in the contract, claims or collaterals. Legal risk in Bank is managed by ensuring all activities and business of the bank with all parties are appropriate and based on rules and requirements that can protect the interests of the Bank from a legal perspective. The Bank continuously improves the competence of its employees in the field of law and enhances socialization bank values as an effort to reduce risk.
Risiko hukum merupakan risiko yang disebabkan oleh kelemahan sistem yuridis atau oleh adanya gugatan hukum, ketiadaan hukum yang jelas dan mendukung atau adanya kelemahan dalam kontrak, klaim atau agunan. Risiko hukum di Bank dikelola dengan memastikan seluruh aktivitas dan hubungan kegiatan usaha Bank dengan semua pihak telah sesuai dan didasarkan pada aturan dan persyaratan yang dapat melindungi kepentingan Bank dari segi hukum. Bank terus menerus meningkatkan kompetensi karyawan dalam bidang hukum dan meningkatkan sosialisasi nilai-nilai bank sebagai upaya menurunkan risiko.
100
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
39. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
39. RISK MANAGEMENT (continued)
4.
Risiko Hukum (lanjutan)
4.
Berkaitan dengan risiko hukum, Bank memiliki Divisi Legal dan Remedial yang bertugas memantau atau mengurangi risiko hukum yang mungkin timbul melalui pengadministrasian dokumentasi hukum yang tertib dan memadai, melakukan prosedur analisis aspek hukum terhadap produk dan aktivitas baru, meyakinkan bahwa transaksi-transaksi telah memenuhi ketentuan aspek hukum dan apabila dibutuhkan, melakukan konsultasi dengan penasihat hukum. 5.
6.
Legal Risk Relating to legal risks, the Bank has Legal and Remedial Division tasked with monitoring or reducing legal risks that may arise through the orderly administration of legal documentation and adequate, perform analytical procedures on the legal aspects of new products and activities, assuring that transactions have been complied with aspects law and if necessary, consult with legal counsel.
Risiko Strategis
5.
Strategic Risk
Risiko Strategis merupakan Risiko yang disebabkan oleh adanya pengambilan keputusan dan/atau penerapan strategi bank yang tidak tepat atau kegagalan bank dalam merespon perubahan-perubahan dari kondisi eksternal. Risiko strategis dikelola oleh Bank setiap akhir tahun untuk penetapan strategi pada awal tahun berikutnya, dengan melibatkan berbagai pihak internal Bank sehingga diharapkan pencapaian strategi bank dapat lebih terfokus dan dipahami oleh setiap key-person.
Strategic risk is the risk caused by the decision making and or implementation on strategy that is not appropriate to the bank, or bank failures in responding to the changes of external conditions. Strategic risk is managed by Bank in the end of each year to decide strategies for the next year, with the involvement of related parties thus all key persons are able to provide their support and strategies can be more focused.
Rencana Kerja dan Rencana Strategik yang telah ditetapkan Bank dikomunikasikan kepada pejabat dan pegawai Bank pada setiap jenjang organisasi, dan memantau kemajuan yang dicapai dari realisasi anggaran dan kinerja sesuai dengan yang telah ditetapkan.
Work Plan and Strategic Plan established the Bank communicated to the Bank’s officers and employees at every level of the organization, and monitor the progress of the budget and performance in accordance with a predetermined.
Risiko Reputasi
6.
Reputational Risk Reputational risk arises from negative publicity related to the business of banks or negative perceptions on Bank. Bank Reputational Risk is managed in compliance with customer complaints as well as quick respond to any news that may cause negative impacts on the Bank. Providing the best service to the customers, customer complaints unit formation were attempts by the Bank to control reputational risk, the Bank seeks to among others, as soon as possible to resolve customer complaints that arise, as well as improving the quality of human resources for every process related to banking transactions can be done correctly and on time.
Risiko reputasi timbul dari adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha bank atau persepsi negatif mengenai Bank. Risiko Reputasi Bank dikelola dengan memperhatikan keluhan nasabah serta dengan cepat merespon setiap berita yang dapat menimbulkan dampak negatif bagi Bank. Pemberian pelayanan terbaik kepada nasabah, pembentukan unit pengaduan nasabah merupakan upaya yang dilakukan untuk mengendalikan risiko reputasi, Bank berupaya antara lain dengan sesegera mungkin menyelesaikan pengaduan nasabah yang masuk, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar setiap proses terkait transaksi perbankan dapat dilaksanakan secara benar dan tepat waktu.
101
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
39. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
39. RISK MANAGEMENT (continued)
7.
Risiko Kepatuhan
7.
Compliance Risk
Risiko kepatuhan adalah Risiko yang disebabkan Bank tidak mematuhi atau tidak memenuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku, antara lain pemenuhan rasio Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum (KPMM), Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), Posisi Devisa Neto (PDN), penerapan tata kelola perusahaan (GCG) dan lain-lain, termasuk juga pemenuhan target-target laporan yang harus disampaikan baik ke Bank Indonesia maupun ke institusi pasar modal terkait status Bank sebagai perusahaan terbuka dan tercatat di Bursa Efek Indonesia.
Compliance risk is the risk that arises because the Bank does not comply with legislation implementation and other applicable provisions, such as, the fulfillment of Capital Adequacy Ratio (CAR), Legal Lending Limit (LLL), Net Open Position (PDN), implementation of good corporate governance (GCG) and others, including the fulfillment of targets that must be submitted both reports to Bank Indonesia and the capital market institutions regarding the status of the Bank as a public company and listed on the Indonesia Stock Exchange.
Tidak terpenuhinya ketentuan-ketentuan tersebut membawa risiko bagi Bank antara lain pengenaan sanksi denda dan juga sanksi lainnya terhadap Manajemen Bank. Dalam pelaksanaannya, Direktur Kepatuhan dibantu sepenuhnya oleh Divisi Kepatuhan dalam hal memantau terlaksananya pemenuhan atas peraturan-peraturan yang ada, baik internal maupun eksternal.
Non-fulfillment of these requirements carries risks for the Bank, which will lead to the imposition of sanctions of fines and other sanctions against the management of the Bank. In practice, the Director of Compliance is fully supported by the Compliance Division in terms of monitoring the implementation of compliance with existing regulations, both internal and external.
Laporan Profil Risiko
Risk Profile Report
Secara berkala Bank melakukan penilaian risiko terhadap kedelapan risiko diatas sebagaimana telah diatur oleh Bank Indonesia. Penilaian risiko dilakukan melalui proses penilaian sendiri (selfassessment)untuk menghasilkan profil risiko yang terdiri dari risiko inheren yaitu risiko yang melekat pada aktivitas bank dan sistem pengendalian risiko yaitu pengendalian terhadap risiko inheren.
The Bank periodically conducts a risk assessment of the risks above eighth as stipulated by Bank Indonesia. Risk assessment is done through a process of self-assessment to produce a risk profile which consists of inherent risk is the risk inherent in bank activities and risk control systems that control the inherent risks.
Hasil penilaian profil Bank yang telah disampaikan kepada Direktur Utama dan Komite Manajemen Risiko segera disampaikan kepada Bank Indonesia secara triwulanan.
The Bank profile assessment results which have been submitted to the Director of Risk Management Committee and be submitted to Bank Indonesia on a quarterly basis.
40. STANDAR AKUNTANSI BARU
40. NEW ACCOUNTING STANDARDS The following are several issued accounting standards by the Indonesian Financial Accounting Standards Board (DSAK) that are considered relevant to the financial reporting of the Bank but not yet effective for 2013 financial statements:
Berikut ini adalah beberapa standar akuntansi yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Bank namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan tahun 2013:
PSAK 1 (2013): Penyajian Laporan Keuangan, yang diadopsi dari IAS 1, berlaku efektif 1 Januari 2015
SFAS 1 (2013): Presentation of Financial Statements, adopted from IAS 1, effective January 1, 2015 This SFAS change the grouping of items presented in Other Comprehensive Income. Items that could be reclassified to profit or loss would be presented separately from items that will never be reclassified.
PSAK ini mengubah penyajian kelompok pospos dalam Penghasilan Komprehensif Lain. Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi disajikan terpisah dari pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi. 102
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
40. STANDAR AKUNTANSI BARU (lanjutan)
40. NEW ACCOUNTING STANDARDS (continued)
PSAK 24 (2013): Imbalan Kerja, yang diadopsi dari IAS 19, berlaku efektif 1 Januari 2015
This SFAS, among other, removes the corridor mechanism and contingent liability disclosures to simple clarifications and disclosures.
PSAK ini, antara lain, menghapus mekanisme koridor dan pengungkapan atas informasi liabilitas kontinjensi untuk menyederhanakan klarifikasi dan pengungkapan.
SFAS 24 (2013): Employee Benefits, adopted from IAS 19, effective January 1, 2015
PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar, yang diadopsi dari IFRS 13, berlaku efektif 1 Januari 2015
SFAS 68: Fair Value Measurement, adopted from IFRS 13, effective January 1, 2015
PSAK ini memberikan panduan tentang bagaimana pengukuran nilai wajar ketika nilai wajar disyaratkan atau diijinkan.
This SFAS provides guidance on how to measure fair value when fair value is required or permitted.
Bank sedang mengevaluasi dampak dari standar akuntansi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan Bank.
Bank is presently evaluating and has not yet determined the effects of these accounting standards on its financial statements.
41. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN
41. COMPLETION OF THE FINANCIAL STATEMENTS The management of the Bank is responsible for preparation and presentation of the accompanying financial statements that were completed and authorized for issue by the Bank’s Directors on March 13, 2014.
Manajemen Bank bertanggung jawab penuh terhadap penyusunan dan penyajian laporan keuangan terlampir yang diselesaikan dan disetujui oleh Direksi untuk diterbitkan pada tanggal 13 Maret 2014.
103
108
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN DAN INFORMASI TAMBAHAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN Consolidated Financial Statements And Supplementary Information For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 And Independent Auditors’ Report
Laporan Tahunan I Annual Report 2013