2011
VISI
Laporan Tahunan Annual Report
vision
Menjadi Bank Retail Yang Sehat, Kuat dan Terpercaya Untuk Memberikan Dukungan Terbaik Dalam Membangun Perekonomian Bangsa. To be a financially sound, strong and reliable retail bank committed to developing the national economy.
MISI
mission
Memberikan Dukungan Terbaik Bagi Usaha Anda.
Dukungan yang diberikan kepada nasabah diimplementasikan melalui 3 (tiga) panduan dasar operasional yang meliputi: * Selalu mengutamakan kualitas layanan kepada nasabah. * Selalu menjunjung nilai-nilai kejujuran, etika dan integritas. * Selalu mengedepankan pendekatan yang lebih personal dan tulus. The support for customers is implemented through 3 (three) basic operating guidelines, covering: * Always prioritize quality when providing services to customers. * Always set a high value on honesty, ethics and integrity. * Always present a more personalized and genuine approach.
To provide the best support for your business.
PT. Bank Index Selindo
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Ikhtisar data keuangan Bank Index dalam 5 (lima) tahun terakhir adalah sebagai berikut: Bank Index 5-year financial highlights are as follows: (jutaan Rupiah)
Neraca
(million Rupiah)
2011
2010
2009
2008
2007
TOTAL AKTIVA
3.621.716 2.645.548 1.859.684 1.226.579 1.094.681
Kredit
2.732.237 1.954.546 1.239.712
Loans
201.599
245.616
Securities
2.300
9.000
Placements With Other Banks
4.684
2.881
8.933
Demand Deposits With other Bank
-
-
-
Reverse Repo
3.198.770 2.396.039 1.680.636 1.080.686
955.899
195.049
42.541
406.218
Penempatan pada Bank Lain
196.505
165.300
71.100
27.852
16.518
129.251
210.097
Reverse Repo Dana Pihak Ketiga
886.039
Third Party Funds
Giro
449.546
346.468
269.170
119.168
115.721
Tabungan
323.235
275.989
199.091
220.877
228.614
Savings
611.564
Time Deposits
Simpaan Berjangka Penempatan dari Bank Lain Jumlah Ekuitas
2.425.989 1.773.581 1.212.375
740.641
Pendapatan Bunga Beban Bunga Pendapatan Bunga Bersih Pendapatan Operasional Lainnya Beban Operasional Lainnya Laba Operasional Pendapatan (Beban) Non Operasional Laba Sebelum Pajak
Demand Deposits
79.523
5.560
10.585
-
16.900
Deposits From Other Banks
298.622
208.431
139.186
123.898
102.415
Shareholders Equity
Laporan Laba / Rugi
Income Statement 314.692
241.053
183.786
133.055
130.507
Interest Income
(188.827)
(138.408)
(99.838)
(66.116)
(68.795)
Interest Expense
125.865
102.645
83.948
66.939
61.712
Net Interest Income
10.038
10.917
7.209
7.317
7.842
Other Operating Income
(98.299)
(88.682)
(70.253)
(57.521)
(49.003)
Other Operating Expense
37.604
24.881
20.904
16.736
20.551
Income from Operations
995
555
377
(107)
(501)
Non- Operating Income (Expense)
38.599
25.436
21.281
16.629
20.050
Income Before Tax
Pajak Perseroan
(8.408)
(6.190)
(5.993)
(5.264)
(5.731)
Tax
Laba Bersih (Setelah Pajak)
30.191
19.246
15.288
11.365
14.319
Net Income
Rasio Keuangan
Financial Ratios
Pemodalan
Total Assets
709.347
Efek-efek Giro pada Bank Lain
Balance Sheet
Capital
CAR
11,54%
12,82%
13,81%
16,24%
12,76%
Capital Adequacy Ratio (CAR)
Ratio Aktiva Tetap Terhadap Modal
21,22%
27,38%
42,27%
43,94%
29,72%
Fixed Assets to Equity Ratio
Rentabilitas
Profitability
Return On Assets (ROA)
1,23%
1,12%
1,42%
1,51%
2,01%
Return On Equity (ROE)
12,57%
12,03%
12,19%
9,97%
14,69%
Return On Equity (ROE)
Net Interest Margin (NIM) Biaya Operasional / Pendapatan
4,91%
4,92%
6,14%
6,92%
6,14%
Net Interest Margin (NIM)
88,42%
90,56%
89,06%
88,08%
83,04%
Operational Cost to Operational
Operasional (BOPO)
Income Ratio
Likuiditas Loan to Deposit Ratio (LDR)
Return On Assets (ROA)
Liquidity 85,41%
81,36%
73,85%
81,99%
73,33%
Aktiva Produktif
Loan to Deposit Ratio (LDR) Productive Assets
NPL
0,48%
0,06%
0,17%
0,52%
0,39%
Ratio Pemenuhan PPAP
100%
100%
103,06%
114,62%
116,26%
Non Performing Loan (NPL) Ratio Uncollectible Assets Provision Coverage Ratio
2
Laporan Tahunan
2011
Total Aktiva
Annual Report
Kredit
Total Assets
Loans dalam miliar rupiah / in billion ruphias
4000
dalam miliar rupiah / in billion ruphias
4000 3622
3500
3500
3000
3000
2732
2646 2500
2500
2000 1500
1500
1227 1095
1000
500
1239 709
886
500
0
0 2007
2008
2009
2010
2011
Laba / Rugi
2007
2008
2011
Shareholders’ Equity dalam miliar rupiah / in billion ruphias
40
38,6
dalam miliar rupiah / in billion ruphias
400
35
350
30
300 25,4
25
298,6
250
21,3
20,1
208,4
200 16,6
15
2010
Ekuitas
Profit / Loss
20
2009
150
10
100
5
50
0
102,4
123,9
1000
1955
2000
1860
139,1
0 2007
2008
2009
2010
2011
2007
2008
2009
2010
2011
PT. Bank Index Selindo
Peristiwa Penting 2011 2011 Significant Events
Januari / January Peresmian Pembukaan Bank Index Cabang Lampung, 20 Januari 2011. Official Opening of Bank Index Lampung Branch Office, January 20, 2011.
Peresmian Pembukaan Bank Index Capem Gading Serpong - Tangerang, 20 Januari 2011. Official Opening of Bank Index Gading Serpong Tangerang Sub-Branch Office, January 20, 2011.
Peresmian Pembukaan Bank Index Capem Sunter - Jakarta, 20 Januari 2011. Official Opening of Bank Index Sunter - Jakarta Sub-Branch Office, January 20, 2011.
Rapat Kerja Nasional Bank Index di Country woods Residences - Jakarta, 22-23 Januari 2011. National Business Meeting of Bank Index in Country Woods Residences -Jakarta, January 22-23, 2011.
Februari / February Penarikan Undian Hadiah Tabungan Bank Index, 22 Februar1 2011. Announcement of Bank Index’s Savings Lucky Draw Winners, February 22, 2011.
Maret / March
Sumbangan buku-buku untuk Sekolah Dasar Khatolik (SKD) 3, Maumere – Flores, Maret 2011. Book Donations for Sekolah Sekolah Dasar Khatolik (SKD) 3 at Maumere - Flores, March 13, 2011.
April / April Pembukaan pelatihan Marketing Officers Program (MOP), 11 April 2011. Opening of Marketing Officer Program (MOP), April 11, 2011.
Mei / May Customer Gathering di Jakarta, 11 Mei 2011 Customer Gathering in Jakarta, May 11, 2011
2011
Laporan Tahunan Annual Report
Juni / June Peresmian pembukaan Bank Index Kantor Kas Menara Thamrin – Jakarta, 30 Juni 2011. Official Opening of Bank Index’s Cash Office at Menara Thamrin - Jakarta, June 30, 2011.
Oktober / October Kegiatan Kerja Bakti dalam rangka HUT Bank Index ke–18, 1 Oktober 2011. Voluntary Activities for Celebrating Bank Index’s 18th Anniversary, October 1, 2011
Acara Donor Darah yang dilaksanakan di Kantor Pusat, 4 Oktober 2011. Blood Drive held at Head Office, October 4, 2011.
Employee Gathering di Cibalung Happy Land – Bogor, 8 Oktober 2011. Employee Gathering at Cibalung Happy Land – Bogor, October 8, 2011.
Customer Gathering di Kota Surabaya, 13 Oktober 2011. Customer Gathering in Surabaya, October 13, 2011.
November / November Peresmian Pembukaan Bank Index Capem Daan Mogot - Jakarta, 30 November 2011. Official Opening of Bank Index Daan Mogot Jakarta Sub-Branch Office, November 30, 2011.
Peresmian Pembukaan Bank Index Capem Kembang Jepun - Surabaya, 14 Oktober 2011. Official Opening of Bank Index Kembang Jepun - Surabaya SubBranch Office, October 14, 2011.
Laporan Tahunan PT. 2 0Bank 1 1Index Selindo Annual Report
Sambutan Presiden Komisaris Message from the President Commissioner
2011
Laporan Tahunan Annual Report
PT. Bank Index Selindo
Meskipun gejolak ekonomi dunia terus berlangsung, namun sepanjang 2011 ekonomi Indonesia mampu mencatat pertumbuhan di atas 6%. Badan Pusat Statistik, mengumumkan bahwa laju pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2011 tercatat sebesar 6,5% dengan pembentukan produk domestik bruto (PDB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp.1.931,3 triliun. Secara kumulatif, PDB Indonesia pada 2011 berdasarkan harga berlaku mencapai Rp. 7.427,1 triliun, sedangkan atas dasar harga konstan adalah sebesar Rp 2.463,2 triliun. The world economic turmoil continued, but Indonesia’s economy grew above 6% in 2011. The Central Bureau of Statistics, announced that Indonesia’s economic growth rate in 2011 stood
at 6.5% with the allocation of current price Gross Domestic Product (GDP) reaching Rp 1,931.3 trillion. Cumulatively, Indonesia’s current GDP in 2011 reached Rp 7,427.1 billion, and constant price GDP was Rp 2,463.2 trillion.
Pertumbuhan tersebut terjadi pada semua sektor ekonomi dengan pertumbuhan tertinggi terjadi di sektor pengangkutan dan komunikasi (10,7%), sektor perdagangan, hotel dan restoran (9,2%), dan sektor keuangan, real estate dan jasa perusahaan (6,8%). Jika dilihat dari sektor industri, penyumbang terbesar PDB 2011 berasal dari industri pengolahan 24,3%, pertanian 14,7%, perdagangan, hotel dan restoran sebesar 13,8%.
The growth occurred in all economic sectors with the highest level in transport and communications (10.7%), trade, hotels and restaurants (9.2%), and finance, real estate and business services (6.8%). Viewed from the industrial sector, the largest contributor to GDP in 2011 came from manufacturing industry as much 24.3%, from agriculture in the figure of 14.7%, and from trade, hotels and restaurants in the percentage of 13.8%.
Dari sisi penggunaan, laju PDB 2011 terutama didukung oleh pertumbuhan konsumsi rumah tangga 4,7%, konsumsi pemerintah 3,2%, pembentukan modal tetap bruto (PMTB) 8,8%, ekspor 13,6%, dan impor 13,3%.
In terms of usage, the rate of GDP growth in 2011 was driven mainly by household consumption as much as 4.7%, government consumption in the figure of 3.2%, gross fixed capital formation (PMTB) in the percentage of 8.8%, exports 13.6%, and imports 13.3%.
Dilihat dari sisi distribusinya, PDB 2011 masih didominasi Pulau Jawa, yaitu sebesar 57,6%, diikuti Pulau Sumatera sebesar 23,5%, Kalimantan 9,6%, Sulawesi 4,6%, dan wilayah Indonesia lainnya sebesar 4,7%.
Judged from the distribution side, GDP in 2011 was still dominated by that from the island of Java, which amounted to 57.6%, followed by the island of Sumatra as much as 23.5%, Kalimantan in the percentage of 9.6%, Sulawesi in the figure of 4.6%, and other regions as much as 4.7%.
Pulihnya perekonomian beberapa negara tujuan eskpor, telah mendorong kegiatan sektor industri kembali bergerak sehingga selanjutnya mampu menstimulus sektor lainnya untuk ikut bergerak dinamis. Dari sisi internal, kondisi keamanan yang relatif stabil juga telah mampu menciptakan kondisi investasi dan penyaluran kredit yang lebih baik.
The economic recovery that happened in the export destination countries had pushed industrial sector activities to be active again in such a way that other sectors were stimulated to join a dynamic move. From the internal side, the relatively stable security condition had also been able to create better conditions for investment and lending.
Kondisi yang cukup kondusif ini, memberi dampak positif bagi perkembangan perbankan nasional. Tahun 2011 pertumbuhan Total Aktiva perbankan nasional mencapai 21,4%, Kredit yang diberikan tumbuh sebesar 23,4%, dan Dana Pihak Ketiga meningkat sebesar 20,7%. Selain itu, jumlah kantor bank umum juga meningkat cukup signifikan (6,9%), yaitu dari 13.837 kantor pada tahun 2010 menjadi 14.797 kantor pada tahun 2011.
This conducive condition had brought a positive impact on the development of national banks. In 2011, the growth of total national banking assets reached the figure of 21.4%, loans grew by 23.4%, and the Third Party Fund increased by 20.7%. In addition, the number of offices of commercial banks also increased significantly (6.9%), from 13,837 in 2010 to 14, 797 offices in 2011.
Laporan Tahunan Annual Report
2011
10
PT. Bank Index Selindo
Perkembangan yang baik ini juga berdampak pada kinerja Bank Index. Secara umum pencapaian kinerja keuangan selama tahun 2011 cukup menggembirakan. Total asset mengalami peningkatan 36,9% dari Rp.2.645,5 milyar pada tahun 2010 menjadi Rp.3.621,7 milyar pada tahun 2011. Total Kredit yang diberikan mengalami peningkatan 39,8%, dari Rp.1.954,5 milyar tahun 2010 menjadi Rp.2.732,2 milyar pada tahun 2011. Dana Pihak Ketiga yang meliputi Giro, Tabungan dan Deposito Berjangka mengalami peningkatan 33,5% dari Rp.2.396 milyar pada tahun 2010 menjadi Rp.3.198,8 milyar pada tahun 2011. Laba sebelum pajak mengalami peningkatan 52%, dari Rp 25,4 milyar di tahun 2010 menjadi Rp.38,6 milyar di tahun 2011.
This favorable development also brought an impact on the performance of Bank Index. In general, the financial performance during 2011 was quite encouraging. The total assets increased by 36.9%, from Rp 2,645.5 billion in 2010 to Rp 3,621.7 billion in 2011. The total loans increased by 39.8%, from Rp 1,954.5 billion in 2010 to Rp 2,732.2 billion in 2011. The Third Party Funds including Current, Savings and Time Deposits increased by 33.5% from Rp 2,396 billion in 2010 to Rp.3,198.8 billion in 2011. Profit before tax increased by 52%, from Rp 25.4 billion in 2010 to Rp 38.6 billion in 2011.
Untuk mendukung perkembangan bisnis yang terus meningkat, dan sebagai sarana untuk menciptakan sistem pengendalian & pengawasan internal yang lebih baik, pada tahun 2011 Bank Index telah menambah seorang anggota Dewan Komisaris baru, yaitu Bapak Joko Setiawan.
To support the continuous development of the business, and as a means to create a system of better internal controls, in 2011 Bank Index has added a new commissioner, namely Mr. Joko Setiawan.
Sebagai wujud komitmen pemegang saham untuk memenuhi kebutuhan modal Bank Index, pada tahun 2011 telah dilakukan dua kali tambahan setoran modal, masing-masing pada Juni 2011 sebesar Rp.35 milyar dan September 2011 sebesar Rp.25 milyar, sehingga total ekuitas Bank Index pada akhir tahun 2011 menjadi sebesar Rp.298,6 milyar.
As a shareholders’ commitment to meeting the capital needs of Bank Index, in 2011 there were two additional capital contributions, respectively in June 2011 for Rp 35 billion and in September 2011 as much as Rp.25 billion, bringing the total equity at the end of the Bank Index in 2011 amount to Rp.298,6 billion.
Berdasarkan hasil pengawasan terhadap pengelolaan risiko, dapat kami laporkan bahwa, meskipun ada beberapa hal yang perlu disempurnakan, Bank Index telah menerapkan manajemen risiko sesuai dengan kompleksitas profil risiko dan kegiatan usaha. Bank Index telah membangun budaya risiko dan menerapkan system manajemen risiko pada setiap unit kerja, serta praktek tata kelola perusahaan yang baik. Kami percaya bahwa SDM, sistem, serta tata kelola (governance)
Based on the monitoring result of risk management, we can report that, although there were some that need to be improved, Bank Index had implemented risk management in accordance with the complexity of risk profile and of business activities. Bank Index had built a risk culture and applied a risk management system in each unit, as well as the practice of good corporate governance. We believe that human resources, systems, and governance (governance) are fundamental aspects in the
merupakan aspek dasar dalam pengelolaan bisnis secara berkelanjutan yang mampu memberikan nilai lebih kepada pemegang saham, sekaligus bermanfaat bagi nasabah, karyawan dan masyarakat. Secara keseluruhan Bank Index telah mencapai hasil yang baik di tahun 2011.
management of a sustainable business that can deliver more values to shareholders, as well as benefits for customers, employees and communities. Overall, Bank Index achieved good results in 2011.
Ke-depan Dewan Komisaris akan terus meningkatkan peran supervisi untuk memastikan pengeloaan bisnis Bank telah berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
In the future, the Board of Commissioners will continue enhancing its role to supervise and ensure that the business of the Bank is managed in accordance with the plan set before hand.
Atas nama Dewan komisaris, kami ingin menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada seluruh nasabah dan Bank Indonesia atas segala dukungan, kepercayaan dan pembinaannya. Kepada para anggota Direksi dan seluruh karyawan, kami juga menyampaikan penghargaan yang tinggi atas kerjasama, dedikasi, semangat dan komitmen yang telah diberikan dalam mencapai targettarget yang ditetapkan selama tahun 2011.
On behalf of the Board of Commissioners, we would like to express our deep appreciation and thanks to all the customers and Bank Indonesia for all support and trust. To the members of the Board of Directors and all employees, we would also like to convey our appreciation for cooperation, dedication, passion and commitment in reaching the targets set for the year 2011.
Terakhir, harapan kami agar Direksi terus menjalankan usaha yang cermat dan berhatihati (prudent), berpegang pada prinsip tata kelola perusahaan yang baik, serta patuh pada seluruh peraturan yang ada. Kami percaya bahwa tahun 2012 akan membawa sukses yang lebih besar bagi Bank Index dan seluruh stakeholders.
Finally, we hope that the Board of Directors will still be able to continue doing the business with a careful and cautious (prudent) manner, adhering to the principles of good corporate governance and all applicable rules and regulations. We believe that in 2012 Bank Index and all stakeholders will be more successful.
Timoty E.Marnandus
Presiden Komisaris l President Commissioner
Laporan Tahunan Annual Report
11
2011
2011
Laporan Tahunan Annual Report
Sambutan Presiden Direktur Message From The President Director
PT. Bank Index Selindo
Pada tahun 2011 pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 6,5%, terbaik di Asia Tenggara, dan juga salah satu yang terbaik di kawasan Asia Pasifik setelah China dan India. Pertumbuhan tersebut lebih tinggi dari tahun sebelumnya sebesar 6,1%, dan merupakan tingkat pertumbuhan tertinggi selama 10 tahun terakhir. Pencapaian ini patut disyukuri karena terjadi ditengah kondisi ekonomi dunia yang melambat dan krisis global yang sedang melanda berbagai negara. In 2011, Indonesia’s economic growth reached 6.5%, which was the best in the Southeast Asia, and one of the best in the Asia Pacific region following China and India. The growth was 6.1% higher than
14
that in the previous year, and was the highest growth rate over the last 10 years. A grateful expression must be conveyed to God for this achievement because it could successfully be achieved in the slowing economy condition and global crisis engulfing many countries.
2011
Dua faktor utama yang mendorong tingginya
Two main factors driving this high growth
pertumbuhan tersebut adalah Pengeluaran
were expenditure and production. Expenditure
dan Produksi. Faktor pengeluaran datang dari
came from the following sources such as
pertumbuhan konsumsi masyarakat sebesar
private consumption growth as much as
4,7%, konsumsi pemerintah, di luar belanja
4.7%, government consumption outside
modal sekitar 4,1% dan komponen investasi
capital expenditure of approximately 4.1% and
anggaran pemerintah, dari budget belanja
other sources such investment component of
pemerintah, BUMN, swasta dan masyarakat
government budget, government’s spending
sebesarr 8,1%. Sementara untuk faktor
budget, state-owned enterprises, private and
produksi, sektor pertanian menyumbang 3,2%,
social sectors, all of which was as much as
pertambangan 2,4%, industri pengolahan
8.1%. In the mean time, for production factor,
5,9%, listrik, gas dan air bersih 5,5%, serta
agricultural sectors contributed as much as
perdagangan, hotel & restoran sebesar 9,1%.
3.2%, mining as much as 2.4%, manufacturing
Laporan Tahunan Annual Report
in the percentage of 5.9%, electricity, gas and water contributed 5.5%, and trade, hotels and
Dari sisi penggunaannya (expenditure side),
In terms of its use (expenditure side), the
kinerja perekonomian 2011 juga cukup baik.
economic performance in 2011 was also
Pada tahun 2011 investasi (Pembentukan
sufficiently positive. In 2011, investment (Gross
Modal Tetap Bruto) naik lebih dari 8,8%,
Fixed Capital Formation) rose more than 8.8%,
sehingga pangsanya mencapai 32% dari total
so that the share reached 32% of total Gross
Produk Domestik Bruto (PDB).
Domestic Product (GDP).
Membaiknya kinerja perokonomian Indonesia,
The improving economic performance of
juga terlihat dari masih surplusnya neraca
Indonesia could also be seen from Indonesia’s
perdagangan Indonesia sebesar USD 12 milyar
trade balance surplus, which was U.S. $12
ditengah meningkatnya investasi yang demikian
billion in the sharply increasing investment. The
tajam. Surplusnya neraca perdagangan ini
trade balance surplus was due to Indonesia’s
terjadi karena ekspor Indonesia meningkat
export graph line that rose very high, which was
sangat tinggi, yaitu sekitar 13,6%, sementara
about 13.6%, while the import only increased
impor hanya naik sebesar 13,3%.
by13.3%.
Perkembangan tersebut membuat perekonomian
These positive developments made Indonesia’s
Indonesia berkembang menjadi semakin sehat
economy become increasingly healthier and
dan berimbang, dimana pangsa konsumsi
better balanced, where the share of social
masyarakat menjadi sebesar 54,6% dari PDB
consumption amounted to 54.6% of GDP
(turun dibandingkan posisi tahun 2004 sebesar
(decreasing from its position in 2004, which
60%), sementara pangsa investasi mencapai
was 60%), while the share of investment
32% (meningkat dibandingkan posisi tahun 2004
reached 32% (higher than that in 2004, by 20%)
sebesar 20%) dan ekspor mencapai 26,3%,
and exports reached 26.3% increase, while
sedangkan konsumsi pemerintah hanya 9% dari
government consumption was only 9% of GDP.
15
restaurants contributed 9.1%.
PT. Bank Index Selindo
PDB. Jika dilihat dari lapangan usahanya, tampak
If viewed from the field of business, it appears
pertumbuhan tertinggi disumbangkan oleh sektor
that the highest growth was supported by the
jasa-jasa, terutama komunikasi dan transportasi,
service sectors, especially communications and
yaitu sebesar 10,7%, dan disusul oleh industri
transportation, amounting to 10.7%, followed by
pengolahan sebesar 6,8%.
the processing industry by 6.8%.
Sementara tingkat inflasi tahun 2011 (yoy)
The inflation rate in 2011 (yoy) stood at 3.79%,
tercatat sebesar 3,79%, terendah diantara
which was the lowest figure that happened
negara-negara dikawasan Asia Pasifik. Inflasi
to countries in Asia Pacific. Such low inflation
yang rendah tersebut merupakan suatu
was seen a good achievement in the midst
pencapaian yang baik di tengah-tengah
of Indonesia’s economic growth, which was
pertumbuhan ekonomi Indonesia yang relatif
relatively high.
16
tinggi. Ke-depan, prospek ekonomi Indonesia
To the future, Indonesia’s economy is expected
diperkirakan masih cukup kuat ditopang
to remain strong enough as it will be supported
investasi dan konsumsi rumah tangga
by investment and household consumption
yang tetap kuat. Peningkatan peringkat
that also will remain strong. The increase in
utang Indonesia menjadi investment grade
Indonesia’s debt rating to investment grade is
diharapkan dapat mendorong semakin kuatnya
expected to encourage the growing strength
investasi. Sementara ekspor diperkirakan akan
of investment. Exports are expected to keep
tetap tumbuh, meskipun melambat sejalan
growing even though they will slow down with
dengan melemahnya ekonomi global. Secara
the weakening global economy. Overall, in 2012,
keseluruhan tahun 2012, pertumbuhan ekonomi
domestic economic growth is expected to be in
domestik diperkirakan pada kisaran 6,3%-6,7%.
the range of 6.3% - 6.7%.
Sejalan dengan tingginya pertumbuhan
In line with the high national economic growth,
ekonomi nasional, perkembangan kinerja Bank
the development of the Bank’s performance in
Index selama tahun 2011 juga tampak cukup
2011 also looked quite encouraging. The total
mengembirakan. Total aktiva per 31 Desember
assets as of December 31, 2011 reached Rp
2011 mencapai Rp.3.621,6 milyar, tumbuh
3.621,6 billion, or grew by 36.9% compared to
36,9% dibandingkan posisi akhir tahun 2010
the position in the end of 2010, which was Rp.
sebesar Rp.2.645,5 milyar.
2.645,5 billion.
Kredit yang diberikan mencapai Rp.2.732,2
The amount of loans granted reached Rp.
milyar atau meningkat sebesar 39,8%
2.732,2 billion or increased by 39.8% compared
dibandingkan tahun 2010 sebesar Rp.1.954,5
to that in the year 2010 amounting to Rp
milyar. Dana Pihak Ketiga yang telah berhasil
1,954.5 billion. The Third Party Funds that could
dihimpun sampai akhir tahun 2011 adalah
be collected until the end of 2011 was as much
Rp.3.198,8 milyar, meningkat 33,5%
as Rp 3,198.8 billion, or increased by 33.5%
2011
dibandingkan posisi akhir tahun 2010 sebesar
compared to that in the end of 2010, which
Rp.2.396 milyar. Kontribusi terbesar kenaikan
was amounting to Rp 2,396 billion. The largest
tersebut masing-masing disumbangkan oleh
contribution to the increase was deposit, which
Deposito sebesar 36,8% atau Rp.652,4 milyar,
was 36.8% or Rp 652.4 billion, followed by Giro
disusul Giro sebesar 29,8% atau Rp.103 milyar
as much as 29.8% or Rp103 billion and savings
dan Tabungan sebesar 17,1% atau naik sebesar
of 17.1% or increased as much as Rp 47.2
Rp.47,2 milyar.
billion.
Pada akhir tahun 2011, Bank Index berhasil
At the end of 2011, Bank Index managed to
membukukan laba sebelum Pajak sebesar
successfuly generate a profit before tax of Rp
Rp.38,6 milyar dan laba bersih (setelah pajak)
38.6 billion and net profit (after tax) amounting
sebesar Rp. 30,2 milyar. Perolehan laba
to Rp 30.2 billion. The net profit increased by
bersih tersebut meningkat sebesar 57,3%
57.3% compared to that in the year 2010 which
dibandingkan tahun 2010 sebesar Rp.19,2
was Rp.19. 2 billion.
Laporan Tahunan Annual Report
milyar. Membaiknya pencapaian kinerja keuangan
The improvement in financial performance was
juga tercermin pada beberapa rasio keuangan,
also reflected in some of the financial ratios,
seperti ; Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar
such as Capital Adequacy Ratio (CAR) as much
11,54%, di atas ketentuan Bank Indonesia
as 11.54%, which was above the prevailing
sebesar 8%, Return on Assets (ROA) sebesar
standard from Bank Indonesia as high as 8%,
1,23%, Return on Equity (ROE) sebesar
Return on Assets (ROA) of 1.23%, Return on
12,57%, Net Interest Margin (NIM) sebesar
Equity ( ROE) of 12.57%, Net Interest Margin
4,91%, Non Performing Loan (NPL) gross
(NIM) of 4.91%, non-performing loans (NPL) of
sebesar 0,48%, Rasio Biaya Operasional
0.48% gross, Ratio of Operating Expenses to
terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)
Operating Income (BOPO) of 88.42% and the
sebesar 88,42% dan Loan to Deposit Ratio
Loan to Deposit Ratio (LDR) of 85.4%.
Dalam hal perluasan jaringan kantor, selama
In terms of office network expansion, in 2011
tahun 2011 Bank Index telah merealisasikan
Bank Index opened 5 (five) offices, i.e. 1 (one)
pembukaan 5 (lima) kantor, yaitu 1 (satu) Kantor
Branch Office in Bandar Lampung, and 4 (four)
Cabang di Kota Bandar Lampung, 4 (empat)
Sub-Branch Offices, each of which was in
Kantor Cabang Pembantu, masing-masing di
Gading Serpong - Tangerang, Sunter - North
Gading Serpong - Tangerang, Sunter – Jakarta
Jakarta, Kembang Jepun - Surabaya, Jakarta
Utara, Kembang Jepun – Surabaya, dan Daan
and Daan Mogot – West Jakarta respectively.
Mogot-Jakarta Barat. Selain itu Bank Index juga
Bank Index also relocated (displacement) 1
telah melakukan relokasi (perpindahan) 1 (satu)
(one) Cash Office, from Cimone, Tangerang to
Kantor Kas, dari Cimone-Tangerang ke Gedung
Gedung Menara Thamrin - Central Jakarta.
Menara Thamrin – Jakarta Pusat.
17
(LDR) sebesar 85,4%.
PT. Bank Index Selindo
Sebagai upaya untuk terus meningkatkan
In an effort to continuously improve services
pelayanan kepada nasabah, selain memperluas
to customers, in addition to expanding office
jaringan kantor, pada tahun 2011 Bank
networks, in 2011 Bank Index developed
Index juga telah mengembangkan jaringan
a service network of EDC (Electronic Data
layanan EDC (Electronic Data Capture). Hal ini
Capture) to provide convenience to its
dimaksudkan untuk memberikan kemudahan
customers.
bertransaksi kepada para nasabah. Selain dari pada itu, dalam rangka pemenuhan
Apart from that, in order to obtain qualified
kebutuhan Sumber Daya Manusia yang
human resources in the future, especially in the
berkualitas dimasa yang akan datang
areas of marketing, the bank held “Marketing
khususnya di bidang marketing, kami telah
Officer Program (MOP). The training program
mengadakan program pelatihan “Marketing
was conducted from April 2011 until June 2011.
Officer Program (MOP). Progam pelatihan tersebut berlangsung sejak April 2011 hingga
18
Juni 2011. Ke-depan kami akan tetap fokus pada upaya
In the future, we will remain to focus on
peningkatan kinerja dan pencapaian target-
improving our performance and achievement
target yang ditetapkan, baik untuk jangka
of targets previously set for both short and long
pendek maupun jangka panjang. Untuk
term. To improve our services to customers,
meningkatkan pelayanan kepada nasabah,
Bank Index will continue developing E-Banking,
Bank Index akan terus mengembangkan E-
especially with regard to Internet Banking and
Banking, khususnya yang berkaitan dengan
Mobile Banking. In addition, to improve the
Internet Banking dan Mobile Banking. Selain
quality of human resources, we will conduct
itu untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya
some general training such as Treasury, Foreign
Manusia, kami akan mengadakan beberapa
Exchange Transactions, Credit, and others,
jenis training yang bersifat umum seperti;
all of which are addressed to all interested
Treasury, Transaksi Valuta Asing, Perkreditan
employees. These trainings are aimed at
dan lain-lain yang ditujukan kepada seluruh
equipping the employees with sufficient
karyawan yang berminat mengikutinya. Hal ini
knowledge of banking, other than fields or tasks
dimaksudkan agar setiap karyawan Bank Index
they are currently responsible for.
punya pengetahuan perbankan lainnya, selain bidang atau tugas yang ditanganinya. Akhir kata, kepada Bank Indonesia, Pemegang
Finally, to Bank Indonesia, the Shareholders, the
Saham, segenap Dewan Komisaris, para
Board of Commissioners, the customers and
nasabah dan seluruh stakeholders, atas nama
all of the stakeholders, on behalf of the Board
Dewan Direksi, kami mengucapkan terima kasih
of Directors, we wish to thank you and express
dan penghargaan yang tinggi atas dukungan
our appreciation for supporting and trusting us.
dan kepercayaan yang diberikan kepada Bank
To all employees, we would also like to express
2011
Index selama ini. Kepada segenap karyawan
thanks and appreciation for the spirit, dedication
Bank Index, kami juga menyampaikan terima
and hard work to continually support and grow
kasih dan penghargaan yang tinggi atas
Bank Index.
Laporan Tahunan Annual Report
semangat, dedikasi dan kerja kerasnya untuk senantiasa memajukan Bank Index.
Charlie Paulus
19
Presiden Direktur l President Director
2011
Laporan Tahunan Annual Report
Kinerja Keuangan Financial Performance
PT. Bank Index Selindo
Pencapaian kinerja Bank Index selama tahun 2011 dapat digambarkan sebagai berikut:
Bank Index’s financial performance in 2011 is summarized as below:
Total Aktiva Total aktiva Bank Index pada akhir tahun 2011 telah mencapai Rp.3.621,7 milyar, tumbuh 36,9% dibandingkan posisi tahun 2010 sebesar Rp.2.645,5 milyar. Total aktiva Bank Index telah menunjukkan pertumbuhan yang berkesinambungan dari tahun ke tahun.
Total Assets Bank Index’s total assets at the end of 2011 was Rp.3.621,7 billion, increased by 36,9% compared to 2010’s total assets which was Rp.2.645.5 billion. Bank Index’s assets have been showing a stable growth from year to year.
Kredit Yang Diberikan Pertumbuhan kredit selama tahun 2011, mengalami perkembangan yang cukup baik. Jumlah kredit yang diberikan per akhir 2011 mencapai Rp.2.732,2 milyar atau meningkat sebesar 39,8% dibandingkan posisi tahun 2010 sebesar Rp. 1.954,5 milyar.
Loans Credit growth in 2011 had been satisfactory. Total loans at the end of 2011 reached Rp.2.732,2 billion or increased by 39,8% compared total loans in 2010, which was Rp 1.954,5 billion.
Selama tahun 2011, penyaluran kredit di Bank Index terutama pada sektor:
In 2011, loans were granted in particular to these sectors:
Perindustrian Konstruksi Perdagangan Lainnya
Industry Construction Trading Others
Rp. 435,2 milyar Rp. 312,1 milyar Rp. 794,9 milyar Rp. 1.190,1 milyar
Kredit Kepada UMKM
22
Realisasi pemberian kredit kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) per akhir tahun 2011 telah mencapai Rp.1.827,9 milyar. Jumlah pemberian kredit kepada usaha Mikro, Kecil dan Menengah masing-masing sebesar Rp.6,7 milyar, Rp.418,7 milyar dan Rp.1.402,5 milyar. Penyaluran Kredit per Sektor Ekonomi
Komposisi Kredit Loans Composition
Rp. 435,2 billion Rp. 312,1 billion Rp. 794,9 billion Rp. 1.190,1 billion
Micro, Small and Medium Scale Enterprise (UMKM) Loans Loans granted to Micro, Small and Medium Enterprises (UMKM) reached Rp.1.827,9 billion at the end of 2011. Total loans to Micro, Small and Medium Scale Enterprise were respectively Rp.6,7 billion, Rp.418,7 billion and Rp.1.402,5 billion. Komposisi Kredit UMKM SME Loans Composition
Loans by Economic Sector
15.92% 11.42% 29.09% 43.86%
Perindustrian I industry Konstruksi I Construction Perdagangan I trading Lainnya I Others
66.9% 33.1%
UMKM I SME Lainnya I Others
Rp. 6,7 Milyar Usaha Mikro I Micro Business Rp. 418,7 Milyar Usaha Kecil I Small Business Rp. 1.402,5 Milyar Usaha Menengah I Medium Scale Enterprise
2011
Dana Pihak Ketiga Pertumbuhan dana pihak ketiga juga menunjukkan perkembangan yang relatif baik. Sampai dengan akhir tahun 2011, dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun adalah Rp.3.198,8 milyar atau meningkat sebesar 33,5% dibandingkan posisi akhir tahun 2010. Kontribusi terbesar kenaikan tersebut masingmasing disumbangkan oleh deposito sebesar 36,8% atau Rp.652,4 milyar, Giro sebesar 29,8% atau Rp.103 milyar, dan Tabungan sebesar 17,1% atau Rp.47,2 milyar. Dana Pihak Ketiga Third Party Funds
dalam miliar rupiah / in billion ruphias
3500
Giro Current Accounts
dalam miliar rupiah / in billion ruphias
500
3000
450 400
2500
346
2396 300
2000
269
1681
1500 956
200
1081
116
119
100
500
2007 2008 2009 2010 2011
Tabungan Saving Account
dalam miliar rupiah / in billion ruphias
350
0
2007 2008 2009 2010 2011
Deposito Time Deposits
dalam miliar rupiah / in billion ruphias
2500
2426
323 300
276
2000 1774
250 229 200
221
199
1500 1212
150
1000 612
100 500
50 0
741
2007 2008 2009 2010 2011
Perolehan Laba Pada tahun 2011, Bank Index membukukan laba (sebelum pajak) sebesar Rp.38,6 milyar, naik 52% dibandingkan posisi tahun 2010 sebesar Rp. 25,4 milyar.
0
2007 2008 2009 2010 2011
Income In 2011, Bank Index recorded a Rp.38,6 billion income (before taxes). This was an increase from 2010 by 52% where we recorded a Rp.25,4 billion income before tax.
23
0
Annual Report
Third Party Funds Growth in third party funds also indicated a relatively good progress. Total accumulated third party funds at the end of 2011 was Rp.3.198,8 billion or 33,5% more compared to that at the end of 2010. The biggest contribution was due to increase in Time Deposits by 36,8% or Rp.652,4 billion, Demand Deposits by 29,8% or Rp.103 billion, and Savings increased by 17,1% or Rp.47,2 billion.
3199
1000
Laporan Tahunan
24
PT. Bank Index Selindo
Permodalan Jumlah Ekuitas Bank Index sampai dengan Desember 2011 mencapai Rp. 298,6 milyar atau meningkat sebesar 43,3% dibandingkan posisi tahun 2010 sebesar Rp.208,4 milyar. Peningkatan ekuitas tersebut selain disebabkan oleh adanya perolehan laba bersih sebesar Rp.30,2 milyar, juga disebabkan adanya penambahan modal disetor dari pemegang saham sebesar Rp. 60 milyar pada tahun 2011. Penambahan modal tersebut, masing-masing dilakukan pada bulan Juni 2011 sebesar Rp.35 milyar dan bulan September 2011 sebesar Rp.25 milyar.
Shareholders’ Equity Bank Index’s Total Equity in December 2011 was Rp.298,6 billion, or 43,3% higher than 2010, which was Rp.208,4 billion. This increase was not only derived from the net profit which was Rp.30,2 billion, but also contributed by the additional capital injected by the shareholders in the amount of Rp.60 billion in 2011. The additional paid-up capital was made first in June 2011 in the amount of Rp.35 billion and in September 2011 in the amount of Rp.25 billion.
Capital Adequacy Ratio (CAR) Tingkat rasio kecukupan modal (CAR) Bank Index per 31 Desember 2011 adalah 11,54%, menurun dibandingkan posisi Desember 2010 sebesar 12,8%.
Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Index’s CAR as of 31 December 2011 was 11,54%, a decrease from December 2010 position which was 12.8%.
Kualitas Aktiva Produktif Beberapa rasio yang menggambarkan tentang kualitas asset Bank Index menunjukkan perkembangan yang cukup baik, hal ini mencerminkan sikap prudent yang secara konsisten dipegang teguh oleh segenap jajaran manajemen dalam mengelola asset Bank.
Productive Assets Quality Financial ratios showed that Bank Index’s productive assets quality showed a positive progress. The progress reflected a prudent banking approach that was upheld by Bank Index management in managing the Bank’s assets.
Rasio NPL gross dan NPL net per 31 Desember 2011 adalah sebesar 0,48% dan 0,40%. Kedua rasio ini relatif cukup baik dibandingkan rasio maksimal yang dipersyaratkan oleh Bank Indonesia sebesar 5%.
Gross and net NPL ratio as of 31 December 2011 were 0,48% and 0.40%. These ratios were sufficiently good compared to the maximum ratio required by Bank Indonesia rate, which was 5%.
Adapun kolektibilitas pinjaman posisi akhir tahun 2011 adalah sebagai berikut:
The total loans based on collectibility at the end of 2011 were as follows:
Lancar
Rp. 2.707,73 milyar/ billion
99,1%
Current
Dalam Perhatian Khusus
Rp. 11,52 milyar/ billion
0,42 %
Special Mention
Kurang Lancar
Rp. 4,48 milyar/ billion
0,16%
Sub-Standart
Diragukan
Rp. 1,91 milyar/ billion
0,07%
Doubtful
Macet
Rp. 6,61 milyar/ billion
0,24%
Loss
Tingkat Suku Bunga Tingkat suku bunga untuk kredit yang diberikan berkisar antara 3% sampai dengan 40% untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011. Total pendapatan bunga kredit yang diterima pada tahun 2011 adalah sebesar Rp.280,5 milyar.
Loan Interest Rate The loan interest rates charged in 2011 ranged from 3% to 40%. Total interest income recorded in 2011 was Rp.280,5 billion.
2011
Annual Report
Bank Rating Based on the internal health calculation method as prescribed by Bank Indonesia (SE.BI number 13/24/DPNP dated October 25, 2011, the health rate of Bank Bank Index based on risk per position as of December 30, 2011 was categorized as “2nd” level for the following reasons: • Based on the mapping of inherent risks and risk control system, it was found that the risk profile of Bank Index as of December 30, 2011 was low with strong risk control ranked in tier 1 (one). • Based on the self assessment, the implementation of Bank Index governance up to December 2011 was classified as rank 2 (two). It means that the Bank’s Management had implemented Good Corporate Governance (GCG). The implementation was evaluated as generally good and compliant with the principles of Good Corporate Governance (GCG) for Commercial Banks. The weakness was not significant and had been successfully resolved by normal actions taken by the Bank’s management.
• Bank Index’ rentability for the period of December 2011 was classified as rank two (2), which means the performance of the bank was generally adequate as reflected in the relatively high profitability, and exceeded the bank’s business plan targets and the ability to anticipate any potential losses and and increase the capital. • Bank Index was considered to have sufficent quality and capital adequacy relative to the risk profile accompanied by strong capital management in accordance with the characteristics, scale and complexity of its business activities. Therefore, for the period of December 2011, the capital position was classified as rank two (2). It means that the capital level was higher than that required. It was expected to remain at this level and even improve for the next 12-month period. Besides, the Bank will not have any serious problem to increase its capital.
25
Tingkat Kesehatan Bank Berdasarkan perhitungan internal sesuai metode perhitungan kesehatan yang ditentukan oleh Bank Indonesia (SE.BI nomor 13/24/DPNP tanggal 25 Oktober 2011, Tingkat Kesehatan Bank (TKB) Bank Index berdasarkan Risiko per posisi 30 Desember 2011, adalah peringkat “2” karena beberapa hal antara lain: • Hasil mapping pada risiko inherent dan system pengendalian risiko, profil risiko Bank Index per posisi 30 Desember 2011 mempunyai risiko secara keseluruhan Low dengan system pengendalian risiko Strong atau digolongkan dalam peringkat 1 (satu). • Berdasarkan hasil self assessment untuk pelaksanaan tata kelola di Bank Index periode Desember 2011 digolongkan dalam peringkat 2 (dua) yang mencerminkan Manajemen Bank Index telah melakukan penerapan Good Corporate Governance (GCG) yang secara umum baik dan telah sesuai dengan prinsipprinsip dan ketentuan tentang pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) bagi Bank Umum. Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan prinsip GCG, maka secara umum kelemahan tersebut kurang signifikan dan telah diselesaikan dengan tindakan normal oleh manajemen Bank. • Rentabilitas Bank Index untuk periode Desember 2011 digolongkan dalam peringkat 2 (dua) dimana secara umum kinerja rentabilitas memadai yang tercermin dari perolehan laba yang cukup tinggi serta melebihi target rencana bisnis Bank dan kemampuan rentabilitas tinggi untuk mengantisipasi potensi kerugian serta meningkatkan modal Bank Index. • Bank Index memiliki kualitas dan kecakupan permodalan yang memadai relatif terhadap profil risikonya yang disertai dengan pengelolaan permodalan yang kuat sesuai dengan karakteristik, skala usaha dan kompleksitas usaha Bank Index, sehingga untuk periode Desember 2011 permodalan Bank Index digolongkan dalam peringkat 2 (dua) dimana tingkat modal berada lebih tinggi dari ketentuan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) berlaku dan diperkirakan akan tetap berada di tingkat ini serta membaik untuk masa 12 bulan mendatang. Disamping itu Bank tidak akan mengalami kesulitas untuk meningkatkan permodalan.
Laporan Tahunan
2011
Laporan Tahunan Annual Report
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
28
PT. Bank Index Selindo
Bank Index sangat menyadari akan pentingnya mengelola perusahaan sesuai dengan apa yang kini dikenal sebagai prinsip Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporte Governance-GCG). Penerapan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap Bank, dan juga dalam jangka panjang dapat memberikan nilai tambah bagi pemegang saham.
Bank Index recognizes the importance of conducting its business activities in accordance to the principle of Good Corporate Governance (GCG). The proper implementation of Good Corporate Governance not only increases the credibility of the Bank, but also adds value to shareholders in the long run.
Dari sisi kebijakan formal perusahaan, Bank Index telah menyusun suatu kebijakan dasar Tata Kelola Perusahaan (GCG), sebagai acuan bagi seluruh jajaran Bank Index dalam penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik.
Bank Index has formalized a GCG code of conduct to provide general rules and guidelines to all elements in the Bank.
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan organ tertinggi dalam hirarki organisasi Bank Index. Wewenang RUPS antara lain mengangkat dan memberhentikan anggota Direksi dan Dewan Komisaris, meminta pertanggungjawaban Direksi dan Dewan Komisaris atas pelaksanaan tugas dan kewajibannya, menyetujui perubahan anggaran dasar, menyetujui laporan tahunan dan mengesahkan perhitungan tahunan, menunjuk Akuntan Publik, serta memutuskan penggunaan laba.
General Meeting of Shareholders General Meeting of Shareholders is the highest element in Bank Index’s organizational hierarchy. The General Meeting of Shareholders resolves to appoint or dismiss Directors and Commissioners, ask Directors and Commissioners for their accountabilities, approve amendments in Article of Association, approve Annual Report, appoint Public Accountant, and determine the appropriation of the Bank’s net profit.
Selama tahun 2011 Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bank Index dilakukan 4 (empat) kali yaitu: 1. Pada tanggal 15 Juni 2011, dengan agenda acara: • Persetujuan atas Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31-12-2010, yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik DARMAWAN, HENDANG & YOGI. • Persetujuan atas Laporan Direksi untuk kegiatan yang telah dilakukan pada tahun buku yang berakhir pada tanggal 31-122010. • Laporan Laba Bersih untuk periode tahun buku 2010 sebesar Rp. 19.245.502.510 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik DARMAWAN, HENDANG & YOGI dinyatakan sebagai Laba Yang Ditahan. • Penunjukan Kantor Akuntan Publik untuk memeriksa/mengaudit pembukuan Bank Index untuk periode tahun buku 2011.
In 2011 Bank Index held General Meeting of Shareholders (GMS) 4 (four) times: 1. June 15 2011, the GMS had the following agenda: • Approval of Financial Report for the fiscal year ended 31-12-2010 audited by Public Accountant DARMAWAN, HENDANG & YOGI. • Approval of Board of Directors’ Report on the activities performed in the financial year ending 31-12-2010. • Net Income for the period of fiscal year 2010 amounted to Rp. 19.245.502.510 as audited by Public Accountant DARMAWAN, HENDANG & YOGI was recognized as the Retained Earnings. • Appointment of Public Accountant in charge of assessing/auditing Bank Index accounting system for the period of fiscal year 2011.
2011
2. Pada tanggal 15 Juni 2011, dengan agenda acara : • Memberi persetujuan untuk meningkatkan modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan dari Rp.100.001.000.000,(seratus milyar satu juta rupiah) menjadi Rp.135.001.000.000,- (seratus tiga puluh lima milyar satu juta rupiah). Dengan menerbitkan saham baru sebanyak 35.000 (tiga puluh lima ribu) saham atau senilai Rp.35.000.000.000,- (tiga puluh lima milyar rupiah). • Memberi persetujuan untuk mengubah susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan, dan menyetujui pengangkatan Joko Setiawan selaku Komisaris Perseroan yang baru. Pengangkatan tersebut baru efektif setelah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia. 3. Pada tanggal 28 September 2011, dengan agenda acara : • Memberi persetujuan untuk meningkatkan modal dasar Perseroan dari Rp.160.000.000.000,- (seratus enam puluh milyar rupiah) menjadi Rp.600.000.000.000,- (enam ratus milyar rupiah), serta meningkatkan modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan dari Rp.135.001.000.000,- (seratus tiga puluh lima milyar satu juta rupiah) menjadi Rp.160.001.000.000,- (seratus enam puluh milyar satu juta rupiah), dengan menerbitkan saham baru sebanyak 25.000 (dua puluh lima ribu) saham atau senilai Rp.25.000.000.0000,- (dua puluh lima milyar rupiah). 4. Pada tanggal 29 November 2011, dengan agenda acara : • Menyetujui mengangkat Timoty Ekna Marnandus selaku Presiden Komisaris Independen Perseroan dan mengangkat Joko Setiawan selaku Komisaris Perseroan.
2. June 15, 2011. The agenda was as follows:
Dewan Komisaris Tugas pokok Dewan Komisaris antara lain melakukan pengawasan terhadap kebijakan Direksi dalam mengelola Bank Index, termasuk memberikan arahan dan masukan berkaitan dengan tugas dan kewajiban Direksi serta persetujuan atas rencana strategis Bank.
Board Of Commissioner The Board of Commissioners’ main responsibilities is to monitor Directors’ management policies, to provide inputs and advices to Directors, and to approve of the Bank’s strategic plans. The Board of Commissioners also monitors risk management
Laporan Tahunan Annual Report
• Approving to increase the capital issued and paid-up by the Company from Rp 100,001,000,000 (one hundred billion one million rupiah) to Rp 135,001,000,000 (one hundred thirty five billion one million rupiah). By issuing as many as 35,000 (thirty five thousand) shares having value of Rp 35,000,000.000 (thirty five billion rupiah).
• Giving a consent to the revised composition of the Board of Directors and the Board of Commissioners, and approving the appointment of Joko Setiawan as the new Commissioner. The appointment would be effective after the approval from Bank Indonesia.
4. November 29, 2011. The agenda was as follows: • Approving the appointment of Timoty Ekna Marnandus as Independent President Commissioner and Joko Setiawan as one of the members of Commissioners.
29
3. September 28, 2011. The agenda was as follows: • Approving the company’s policy to increase the authorized capital of the Company from Rp160,000,000,000 (one hundred and sixty billion rupiah) to Rp 600,000,000,000 (six hundred billion rupiah), and increasing the capital issued and paid-up by the Company from Rp 135,001,000,000 (one hundred thirty five billion one million rupiah) to Rp 160,001,000.000 (one billion one hundred sixty million rupiah, by issuing 25,000 (twenty five thousand) shares or having the value of 25,000,000.0000 (twenty five billion rupiah).
PT. Bank Index Selindo
Dewan Komisaris juga memantau penerapan manajemen risiko di lingkungan Bank, serta melakukan evaluasi atas hasil temuan audit internal maupun eksternal dan memantau tindak lanjut atas temuan-temuan tersebut.
implementation, evaluates internal and external audit findings, and monitors the follow-up of these audit findings.
Board of Commissioners
Susunan Dewan Komisaris
Presiden Komisaris Independen
Timoty E. Marnandus
Wakil Presiden Komisaris
Alwi Setiawan
Komisaris
Joko Setiawan
Komisaris Independen
Arief Effendie
Komisaris Independen
Bosur Simatupang
Vice-President Commissioner Commissioner Commissioner (Independent) Commissioner (Independent)
Keanggotaan Dewan Komisaris termasuk Komisaris Independen dipilih dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) oleh Pemegang Saham.
All members of the Board of Commissioners, including Independent Commissioners, are appointed by Shareholders in the General Meeting of Shareholders.
Direksi Tanggung jawab utama Direksi adalah mengelola jalannya Perusahaan untuk mencapai tujuan sejalan dengan visi, misi serta nilai-nilai utama, memelihara kekayaan Bank, memastikan adanya struktur pengendalian internal yang memadai, melaksanakan penerapan manajemen risiko, serta secara umum menjalankan aktivitas Bank sesuai dengan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik dengan memperhatikan kepentingan seluruh stakeholder Bank Index.
Board of Directors The Board of Directors’ main responsibilities is to manage the Bank to attain its goals and objectives that are in line with the Bank’s vision, mission, and core values, to manage the Bank’s assets, to ensure a proper internal control system, to implement risk management, and to manage the Bank in accordance to Good Corporate Governance principles, while taking into account all stakeholders’ interests.
Susunan Direksi
30
President Commissioner (Independent)
Presiden Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Kepatuhan
Board of Directors
Charlie Paulus Jusuf Lukito Ationo Teguh Basuki Andreas Danny Soesanto Daniel Satyawan Soesilo Basoeki
Direktur Kepatuhan tidak membawahi kegiatan operasional, dan bertanggung jawab untuk memastikan Bank telah memenuhi seluruh peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, menjaga agar kegiatan usaha Bank tidak menyimpang dari ketentuan yang berlaku, serta menjaga kepatuhan Bank terhadap seluruh perjanjian dan komitmen yang telah dibuat dengan Bank Indonesia.
President Director Director Director Director Director Compliance Director
The Compliance Director is not involved in any operational activities. The Compliance Director is responsible of ensuring that the Bank follows the prevailing rules and regulations, keeping the Bank’s activities in track, and making sure that the Bank complies to any agreements and commitments made with Bank Indonesia.
Laporan Tahunan
2011
Daftar Hadir Rapat Dewan Komisaris Dan Direksi 2011
Attendance List of BOC and BOD Meetings in 2011
Rapat Komisaris BOC Meeting
Nama Name
Annual Report
Rapat Manajemen Management Meeting
Rapat Direksi BOD Meeting
Jumlah Rapat Number of meetings
Kehadiran Attendance
Jumlah Rapat Number of meetings
Kehadiran Attendance
Jumlah Rapat Number of meetings
Kehadiran Attendance
Komisaris | Commissioner Timoty E. Marnandus Alwi Setiawan Joko Setiawan * Arief Effendie Bosur Simatupang
8 8 8 8 8
8 7 8 8
12 12 12 12 12
8 9 10 12 12
-
-
Direktur | Director Charlie Paulus Jusuf Lukito Ationo Teguh Basuki Andreas Danny S. Daniel Satyawan Soesilo Basoeki
-
-
12 12 12 12 12 12
12 12 12 12 12 12
11 11 11 11 11 11
11 9 11 10 8 11
Komite Audit Tugas dan tanggung jawab Komite Audit adalah: • Melakukan evaluasi atas rencana kerja dan pelaksanaan audit dari Satuan Kerja Audit Intern (SKAI), serta efektivitas dan keandalan sistem pengendalian internal Bank. • Melakukan evaluasi terhadap perkembangan kinerja Bank berdasarkan laporan keuangan. • Memberikan rekomendasi atas penunjukan Kantor Akuntan Publik (auditor eksternal) untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). • Melakukan evaluasi atas hasil pemeriksaan Kantor Akuntan Publik yang telah ditunjuk untuk melakukan pemeriksaan laporan keuangan. • Melakukan evaluasi dan pembahasan tindaklanjut atas hasil pemeriksaan dari SKAI, Akuntan Publik dan Bank Indonesia.
Audit Committee The Audit Committee’s tasks and responsibilities are as follows: • To evaluate Bank’s Internal Audit Working Unit’s work plan and implementation, as well as the effectiveness and reliability of its internal control system. • To evaluate on the Bank’s performance based on the financial reports. • To give recommendations on the appointment of the Public Accounting Firm (external auditor) to the General Meeting of Shareholders. • To evaluate the audit performance of the Public Accounting Firm that was appointed to conduct the financial report audit. • To evaluate and discuss on follow up of all the audit findings made by Internal Audit Working Unit, Public Accounting Firm and Bank Indonesia.
31
*) Komisaris Baru per Desember 2011 New Commissioner as of December 2011
PT. Bank Index Selindo
Anggota Komite Audit Ketua
Audit Committee Arief Effendie
Chairman
Anggota
Joko Aprilliando
Member
Anggota
Sugito Wibowo
Member
Daftar Hadir Rapat Komite Audit
Attendance List of Audit Committee Meetings
Nama Name
Jumlah Rapat Number of meetings
Kehadiran Attendance
Arief Effendie
5
5
Joko Aprilliando
5
4
Sugito Wibowo
5
3
Komite Pemantau Risiko Tugas dan tanggung jawab Komite Pemantau Risiko adalah: • Melakukan evaluasi kesesuaian antara kebijakan manajemen risiko dengan pelaksanaannya. • Melakukan evaluasi dan pemantauan atas tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko.
Risk Monitoring Committee The Risk Monitoring Committee’s tasks and responsibilities are as follows: • To evaluate the consistency of risk management policy and its implementation. • To evaluate and monitor the performance of Risk Management Committee and Risk Management Working Unit.
Anggota Komite Pemantau Risiko
Risk Monitoring Committee
Ketua
Arief Effendie
Chairman
Anggota
Entjun Mansur
Member
Anggota
Kadirun Yusuf Landau
Member
32
Daftar Hadir Rapat Komite Pemantau Risiko
Attendance List of Risk Monitoring Committee Meetings
Nama Name
Jumlah Rapat Number of meetings
Kehadiran Attendance
Arief Effendie
4
4
Entjun Mansur
4
4
Kadirun Yusuf Landau
4
3
Komite Remunerasi dan Nominasi Komite Remunerasi dan Nominasi Bank Index dibentuk pada bulan April 2008. Tugas dan tanggung jawab Komite Remunerasi dan Nominasi adalah: • Menyusun dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai sistem dan prosedur nominasi dan penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi.
Remuneration and Nomination Committee Bank Index’s Remuneration and Nomination Committee was appointed in April 2008. The Remuneration and Nomination Committee’s tasks and responsibilities are as follows: • To develop and give recommendations to the Board of Commissioners with regards to the system and procedure of the nomination and replacement of members of BOC and BOD.
Laporan Tahunan
2011
• Memberikan rekomendasi atas calon anggota Dewan Komisaris atau Direksi yang cocok. • Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi yang disesuaikan dengan kinerja Bank, prestasi kerja individual, dan sesuai dengan sasaran dan strategi jangka panjang Bank. • Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris tentang kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris, Direksi, Pejabat Eksekutif dan semua pegawai.
• To provide recommendations on suitable candidates for the BOC or BOD. • To evaluate on the remuneration policies of the Bank so that it is in line with the Bank’s performance, the performance of each individual, and aligned with the Bank’s long term objective and strategy. • To provide recommendations on the remuneration policies of the Board of Commissioners, Board of Directors, Executive Officers and all employees to the Board of Commissioners.
Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi
Remuneration and Nomination Committee
Bosur Simatupang
Chairman
Anggota
Alwi Setiawan
Member
Anggota
Soemartanto Soemanto
Member
Daftar Hadir Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi
Attendance List of Remuneration and Nomination Meetings
Nama Name
Jumlah Rapat Number of meetings
Kehadiran Attendance
Bosur Simatupang
4
4
Alwi Setiawan
4
3
Soemartanto Soemanto
4
4
Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) dibentuk untuk bertanggung jawab atas pelaksanaan fungsi audit internal di Bank Index. SKAI melaksanakan tugasnya secara independen terhadap satuan dan unit-unit kerja operasional.
Internal Audit Working Unit (SKAI) The Internal Audit Working Unit (SKAI) is set up to perform the function of internal audit in Bank Index. SKAI carries out its duties independent from other operational working units.
Untuk meningkatkan intensitas dari fungsi audit internal, SKAI telah membentuk suatu unit kerja khusus yang diberi nama Unit Kontrol Internal (UKI). Pejabat UKI juga dikenal sebagai SKAI Flying Officer karena dapat melakukan pemeriksaan secara dadakan ke setiap unit kerja di semua kantor Bank Index.
To intensify the internal audit function, SKAI formed a special unit called Internal Control Unit (UKI). UKI Officers are also known as SKAI Flying Officers due to their capacity to perform spontaneous audits on any working units in all of Bank Index’s offices.
Berdasarkan temuan-temuan dari hasil pemeriksaan sepanjang tahun 2011 menunjukkan bahwa hingga saat ini, sistem dan prosedur operasional yang telah dijalankan di Bank Index masih berjalan dalam tahap yang baik, wajar dan terkendali.
The internal audit findings in 2011 showed that until the present time, all operational system and procedures in Bank Index have been carried out accordingly in a proper and controlled manner.
33
Ketua
Annual Report
2011
Laporan Tahunan Annual Report
Pengelolaan Risiko Risk Management
36
PT. Bank Index Selindo
Pengembangan manajemen risiko di Bank Index senantiasa berpedoman pada peraturan Bank Indonesia tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum. Bank Index menerapkan sistem manajemen risiko dengan menjaga keseimbangan antara tuntutan bisnis dengan risiko yang terkait. Bank secara terus menerus melakukan penyempurnaan terhadap prinsip, kebijakan dan prosedur manajemen risiko seiring dengan pertumbuhan bisnisnya. Bank Index senantiasa melakukan kaji ulang terhadap kriteria yang digunakan dalam mengevaluasi risiko kredit, serta pemantauan dan pengendalian terhadap risiko pasar yang terjadi pada aktivitas treasuri, penetapan limit risiko likuiditas dan risiko operasional dalam upaya mengendalikan risiko yang muncul pada bank.
Risk management in Bank Index is constantly developed according to Bank Indonesia Regulation of Risk Management Implementation. The implementation of risk management system in Bank Index weighs in on the balance between business needs and the inherent risks. The Bank continually improves its risk management system in line with the business growth. To mitigate risks, Bank Index always reviews credit risk criteria, monitor and control market risk related to treasury activities, set liquidity and operating risk limits.
Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko akibat kegagalan debitur dan/atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada Bank.
Credit Risk Credit risk is a risk of the inability of debtors and/or other parties in fulfilling their obligations to the Bank.
Dalam mengelola risiko kredit, Bank Index melakukan pengkajian secara terus-menerus. Hal ini dapat terlihat dalam penentuan cakupan dan parameter-parameter yang telah diuji dalam menghasilkan profil risiko kredit, serta penentuan kebijakan-kebijakan yang diperlukan untuk mengurangi risiko kredit. Bank Index secara terus menerus meningkatkan pengendalian melalui pengembangan sistem dan proses kontrol terhadap pemberian kredit.
In an effort to mitigate credit risk, Bank Index constantly reviews its credit risk criteria. This is evident in setting up the scope and parameters used to produce a credit risk profile, as well as making policies to reduce credit risk. Bank Index continually improves credit risk control mechanism through system development and credit process management.
Risiko Pasar Risiko Pasar adalah risiko pada posisi neraca dan rekening administratif termasuk transaksi derivatif, akibat perubahan secara keseluruhan dari kondisi pasar, termasuk Risiko perubahan harga option.
Market Risk Market risk is a risk at the balance sheet positions, including derivative transactions, resulting from overall changes in market conditions, including risks of changes in option prices.
Pengelolaan terhadap risiko pasar dilakukan melalui rapat ALCO (Asset Liability Commitee). Pada forum ini, ALCO menganalisa data-data keuangan dan pergerakan harga dari portofolio investasi yang dimiliki bank, agar secara dini dapat diantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang dapat merugikan bank.
Market risk management is a main topic of discussion in the Asset Liability Committee (ALCO) meetings. ALCO analyses market data and investment portfolio price movements so that adverse changes can be anticipated early.
Risiko Operasional Risiko Operasional adalah risiko akibat ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, dan/atau adanya kejadian-kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional Bank.
Operational Risk Operational risk is a risk due to insufficiency and/ or breakdown of the internal processes, human error, system failure, and/or presence of external events affecting the operations of the Bank.
Perkembangan jumlah kantor dan tenaga kerja yang tidak dikelola secara baik juga akan memperbesar potensi risiko operasional yang akan dihadapi Bank. Kegagalan dalam mengelola risiko operasional dapat mengakibatkan terjadinya kerugian, baik kerugian karena turunnya kepercayaan nasabah kepada bank maupun kerugian finansial lainnya.
If not properly managed, growth in the number of offices and number of employees can also increase the potential of operational risks. Failure in managing operational risk can result in losing customers’ trust and possibly incurring financial losses.
Untuk mengurangi potensi risiko operasional, Bank Index telah membuat pedoman operasional yang lengkap dan user-friendly untuk digunakan oleh pegawai dan pejabat operasional yang terkait. Bank Index juga telah membentuk unit kerja Branch Coordinator dan Help Desk yang bertanggung jawab untuk memberikan bantuan kepada rekan kerja operasional dalam hal yang berkaitan dengan operasional perbankan. Selain itu, pengguna aplikasi perbankan juga dapat ikut serta dalam kursus penyegaran (refreshment courses) yang diadakan paling sedikit 1 (satu) kali dalam setahun.
To mitigate operational risks, Bank Index has developed a comprehensive and user-friendly banking operations manual. The Bank also has a Branch Coordinator and Help Desk unit whose main responsibility is to assist fellow colleagues in any banking operations related issues. Core banking application users are also provided with operational refreshment courses at least once a year.
Risiko Hukum Risiko Hukum adalah risiko akibat tuntutan hukum dan/atau kelemahan aspek yuridis.
Legal Risk Legal risk is a risk that occurs due to lawsuits and/or weaknesses of legality aspects.
Oleh karena itu Bank Index senantiasa memastikan bahwa segala kegiatan dan hubungan kerja dengan pihak lain, selalu didasarkan pada aturan kerjasama yang dapat melindungi Bank di depan hukum.
Therefore, Bank Index always ensures that all agreements and contracts with other parties are properly and mutually drafted to avoid any future legal disputes.
Risiko Reputasi Risiko Reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan stakeholder yang bersumber dari persepsi negatif terhadap Bank.
Reputation Risk Reputation risk is a risk resulting from decline in stakeholders’ confidence caused by negative perceptions towards the Bank.
Untuk mengatisipasi risiko reputasi, sekaligus meningkatkan pelayanan kepada nasabah,
To mitigate reputation risk, while increasing the level of customer service, Bank Index has
Laporan Tahunan Annual Report
37
2011
38
PT. Bank Index Selindo
Bank Index telah membentuk unit Customer Care yang secara khusus menangani pengaduan dan pertanyaan-pertanyaan dari nasabah. Selain itu Bank Index, juga terus berupaya untuk meningkatkan sarana publikasi melalui website www.bankindex.co.id. yang selalu di-update.
established a Customer Care Unit specifically designed to deal with customer complains and queries. Bank Index also enhance publicity through updated website: www.bankindex.co.id.
Risiko Strategis Sebagai upaya untuk menghindari timbulnya risiko strategis, Bank Index selalu berupaya untuk melaksanakan strategi perusahaan sesuai dengan yang telah digariskan dalam Rencana Bisnis Bank.
Strategy Risk To avoid strategy risk, Bank Index always tries to implement corporate strategies outlined according to the Business Plan.
Risiko Kepatuhan Risiko Kepatuhan merupakan risiko yang timbul akibat Bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan atau perundangundangan yang berlaku. Untuk menghindari timbulnya risiko tersebut, Bank Index berupaya memaksimalkan efektifitas pengendalian internal, antara lain dengan membentuk Unit Kontrol Internal (UKI) atau yang kami sebut sebagai SKAI Flying Team yang secara rutin dan tidak terduga akan memeriksa setiap unit kerja atau kantor cabang / capem.
Compliance Risk Compliance risk can arise from any failure to adhere to prevailing rules and regulations in Indonesia. To minimize compliance risk, Bank Index optimized the effectiveness of its internal control by establishing a SKAI Flying Team that can conduct spontaneous audits on any working units or offices.
Profil Risiko Sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/25/PBI/2009, perihal Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia No.5/8/PBI/2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum, Bank Index telah menyampaikan Laporan Profil Risiko secara triwulanan yang meliputi pembahasan Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Likuiditas, Risiko Operasional, Risiko Hukum, Risiko Reputasi, Risiko Strategik dan Risiko Kepatuhan.
Risk Profile In accordance with Circular Letter of Bank Indonesia No 11/25/PBI/2009 concerning Amendment to Bank Indonesia Regulation No.5/8/PBI/2003 on the Application of Risk Management for Banks, Bank Index had submitted a quarterly report on Risk Profile The report contained a set of explanation of Credit Risk, Market Risk, Liquidity Risk, Operational Risk, Legal Risk, Reputation Risk, Strategic Risk and Compliance Risk.
Berdasarkan laporan profil risiko yang telah disampaikan kepada Bank Indonesia, dapat digambarkan bahwa secara keseluruhan Profil Risiko Inherent Bank Index per posisi 30 Desember 2011 tergolong Low dengan system pengendalian risiko Strong.
The risk profile reports described that Bank Index’ Inherent Risk Profile Index as of December 30, 2011 was classified as Low with Strong risk control system.
Selain itu, dalam rangka meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia dalam pengelolaan risiko, Bank Index telah secara
To improve the quality of risk management, Bank Index has held risk management trainings and workshops (internally as well as using
konsisten mengikutsertakan karyawannya dalam program pelatihan internal maupun eksternal, termasuk mengikuti Program Sertifikasi Manajemen Risiko.
professional trainers), which includes Risk Management Certification Program.
Basel II Sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, implementasi/ penerapan Basel II, telah mulai dilaksanakan di Bank Index sejak Januari 2010.
Basel II In accordance with Bank Indonesia Regulation, the implementation/application of Basel II had been employed by Bank Index since January 2010.
Laporan Tahunan Annual Report
39
2011
2011
Laporan Tahunan Annual Report
Kebijakan Manajemen dan Strategi Management’s Policy And Strategy
42
PT. Bank Index Selindo
Kebijakan Manajemen 1. Pembukaan kantor cabang di luar wilayah Jakarta, akan fokus pada daerah tertentu dengan membuka sekaligus lebih dari 1 (satu) kantor cabang, dan/atau capem, dan/ atau kantor kas. Hal ini dimaksudkan untuk memperkuat kehadiran dan keberadaan Bank Index disuatu tempat atau kota tertentu. 2. Pembukaan kantor cabang/capem/ kantor kas di wilayah Jakarta dan sekitarnya, difokuskan pada sentra-sentra perdagangan, pasar, atau daerah-daerah yang mempunyai prospek usaha kecil dan menengah. 3. Penyaluran kredit akan fokus pada sektor usaha Komersial Retail dengan target 70% dari total portofolio kredit. 4. Tidak melakukan pembiayaan terhadap sektor atau bidang usaha yang sangat sensitif terhadap faktor sosial politik. 5. Tidak membangun kerja sama dalam hal funding maupun lending dengan badan usaha atau perorangan yang menjalankan usaha yang tergolong illegal. 6. Menyediakan secondary reserve dalam bentuk surat berharga berupa SBI minimal sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. 7. Membatasi kredit sebesar 90% dari dana pihak ketiga (DPK). 8. Total portofolio dalam surat berharga yang memiliki suku bunga mengambang (floating rate) maksimal sebesar 20% dari total portofolio surat berharga. 9. Tidak mengambil posisi atau melakukan trading valuta asing yang bersifat spekulatif /gambling.
Management’s Strategy 1. The opening of new branch offices outside Jakarta will be concentrated in particular areas where the Bank would open more than 1 (one) branch office, in the form of sub-branch office and/or cash office, for the purpose of strengthening the presence and existence of Bank Index in one particular place or city. 2. Opening of new branches/sub-branches/ cash offices in Jakarta and its surrounding areas will focus on locations such as trade centers, markets, and areas where small and medium business prospects exist.
Rencana Jangka Pendek Berdasarkan hasil analisis SWOT yang dilakukan secara internal, serta untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan, maka pada tahun 2012 Bank Index akan menjalankan beberapa strategi atau program kerja, diantaranya adalah; 1. Melanjutkan pengembangan jaringan kantor & ATM. 2. Terus mengembangkan dan meningkatkan budaya kepatuhan pada seluruh jenjang organisasi Bank Index. 3. Melakukan beberapa program kampanye (promosi) terhadap beberapa produk funding Bank Index.
Short-Term Plan Based on the result of internal SWOT analysis, and in order to achieve the predetermined targets, in 2012 Bank Index will apply some strategies or work programs, among others:
3. Loans will be focused on Retail Commercial sectors with a target of 70% of the total credit portfolio. 4. Not to finance any business sectors that are sensitive to social politics. 5. Not to cooperate, in terms of funding and lending, with any individual or entity that is involved in what is considered to be illegal business. 6. Providing secondary reserves in the form of securities or SBI in accordance with the provisions of Bank Indonesia. 7. Establish maximum total loans at the level of 90% of total third party funds. 8. Establish total portfolio in floating rate securities at the maximum level of 20% of total marketable securities portfolio. 9. Bank Index will not take any positions or make any speculative foreign exchange trading.
1. Continue to develop offices & ATM networks. 2. Continue to develop and foster a culture of compliance at all levels of organization. 3. Campaigns and promotional activities for Bank Index funding products.
2011
Annual Report
4. Continously developing the so-called EBanking system relating to Internet and Mobile Banking. 5. In order to raise the third party funds and low-cost funds (CASA-Current Account & Saving Account Ratio), Bank Index will create a product by using Current or Savings products as the backbone. The product would be an incentive scheme for the sellers of such products. 6. Increase fee-based income, among others through: o Enriching features of electronic delivery channels, as an effort to optimize and improve facilities of Bill Payment transactions. o Increasing the volume and transactions of trade finance, remittances, and foreign exchange (FX). 7. In order to meet the needs for qualified human resources in the future, Bank Index will hold Officer Development Program (ODP) training, scheduled to take place in the first quarter of 2012.
Rencana Jangka Menengah dan Panjang Rencana sasaran jangka menengah dan panjang disusun untuk menunjang pencapaian visi dan misi Bank Index, sekaligus memperkuat eksistensi Bank Index.
Medium and Long Term Plan The medium and long term strategic plan is designed to facilitate the realization of Bank Index’s vision and mission, whilst solidifying the existence of Bank Index.
Langkah-langkah yang akan ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut antara lain: 1. Tingkat pertumbuhan rata-rata tahunan (CAGR) aktiva Bank ditargetkan di atas 27% dalam 3 (tiga) tahun kedepan. 2. Mempertajam fokus usaha pada segmen pasar ritel melalui pengembangan jaringan kantor pada lokasi-lokasi strategis. 3. Melanjutkan hubungan kerjasama pembiayaan dengan beberapa lembaga keuangan seperti Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan Perusahaan Pembiayaan (finance company) untuk mendukung Usaha Kecil dan Menengah (UKM). 4. Meningkatkan penghimpunan dana murah, sekaligus menambah basis nasabah. 5. Membangun dan meningkatkan sistem Informasi Teknologi yang dapat terus mendukung dan memenuhi kebutuhan perkembangan usaha Bank. 6. Target rasio fee based income terhadap pendapatan operasional menjadi sekitar 2,75% dalam 3 (tiga) tahun kedepan.
The following steps has to be taken to achieve those objectives: 1. The average Compound Annual Growth Rate (CAGR) of assets is targeted to reach above 27% for the next 3 (three) years. 2. Intensify business focus on retail segment by expanding branch office network in strategic locations. 3. Continue cooperation with financial institutions such as Rural Banks (BPR) and Finance Companies in providing financing to support small and medium business. 4. Increase the accumulation of low-cost funds whilst expanding customer base. 5. Develop and improve Information Technology system to support and better cater to the needs of the Bank’s business development. 6. The target ratio of fee-based income to the operating income was approximately 2.75% within 3 (three) years to come.
43
4. Melanjutkan pengembangan E-Banking yang berkaitan dengan Internet Banking & Mobile Banking. 5. Untuk meningkatkan dana pihak ketiga sekaligus meningkatkan rasio dana murah (CASA-Current Account & Saving Account Ratio), Bank Index antara lain, akan membuat inovasi produk dengan menggunakan backbone produk Giro atau Tabungan, antara lain dengan menyusun incentive scheme bagi penjual produkproduk tersebut. 6. Meningkatkan fee based income, antara lain melalui: o Pengayaan fitur electronic delivery Channel, sebagai upaya mengoptimalkan fasilitas dan meningkatkan transaksi Bill Payment. o Meningkatkan volume dan transaksi, trade finance, remittance dan foreign exchange (FX). 7. Dalam rangka pemenuhan kebutuhan Sumber Daya Manusia yang berkualitas dimasa yang akan datang, Bank Index akan mengadakan program pelatihan Officer Development Program (ODP), yang direncanakan berlangsung pada triwulan I 2012.
Laporan Tahunan
2011
Laporan Tahunan Annual Report
Laporan Manajemen Management Report
46
PT. Bank Index Selindo
Perkembangan Perekonomian dan Sasaran Pasar Hasil pertemuan menteri-menteri keuangan negara kelompok G-20 yang berakhir pada tanggal 15 Oktober 2011 di Paris menyimpulkan, tidak ada kemajuan signifikan dalam penyelesaian krisis utang di Eropa.
Economic Development and Target Market
Data IMF menunjukan, pada tahun 2010 Yunani mencatat pertumbuhan ekonomi minus 5.1%, paling rendah diantara 183 negara yang disurvey IMF. Selain Yunani terdapat setidaknya 19 negara yang mencatat pertumbuhan ekonomi minus pada 2010, termasuk dua negara yang cukup besar secara perekonomian, yaitu Spanyol dan Irlandia. Sementara negaranegara dengan pertumbuhan ekonomi kurang dari 2%, antara lain adalah Belanda, Perancis, Portugal, dan Italia.
IMF data shows that, in 2010 the Greek economy recorded its growth of minus 5.1%, the lowest figure achieved by the 183 countries surveyed by IMF. In addition to Greece, there were at least 19 countries which recorded negative growth in 2010, including two large states in economy, namely Spain and Ireland. The countries having economic growth of less than 2%, were among others, Netherlands, France, Portugal, and Italy.
Berdasarkan data dari kantor statistik Yunani (Hellenic Statistical Authority), pertumbuhan ekonomi Yunani pada kuartal II 2011 kembali minus, yaitu sekitar minus 7,3%. Tingkat pengangguran pada periode yang sama tercatat 16,3%. Pada tahun 2009, rasio utang Yunani terhadap GDP-nya tercatat 127%. Angka tersebut diperkirakan akan membengkak menjadi 173% pada akhir tahun 2012, karena GDP Yunani yang terus menurun. Sejauh ini, IMF sudah menyalurkan €65 milyar ke Yunani, namun sepertinya hal itu belum cukup untuk memulihkan kondisi perekonomian Yunani dalam jangka pendek.
The data from the statistical office of Greek (Hellenic Statistical Authority) shows that Greece’s economic growth in the second quarter 2011 returned to the minus position, which was about minus 7.3%. The unemployment rate recorded during the same period was 16.3%. In 2009, Greece’s debt to GDP ratio was 127%. The number was expected to swell to 173% by the end of 2012, as the GDP continues to decline. So far, IMF had distributed €65 billion to Greece; however, it seemed to be insufficient to restore the condition of the Greek’s economy in the short term.
Dua negara lain yang belakangan ikut terancam bailout adalah Spanyol dan Italia. Pada kuartal II 2011, Spanyol dan Italia masing-masing mencatat pertumbuhan ekonomi 0,7% dan 0,8%. Sementara dua negara yang sudah menerima paket bailout, Irlandia dan Portugal, mencatat pertumbuhan ekonomi masing-masing 1,6% dan -0,9%.
Two other countries that recently would join the bailout were Spain and Italy. In the second quarter of 2011, Spain and Italy respectively recorded their economic growth of 0.7% and 0.8%. Two other countries that received bailout package, Ireland and Portugal recorded the economic growth rate of respectively 1.6% and -0.9%.
Secara keseluruhan, perkembangan ekonomi beberapa negara-negara mengalami kemunduran dibanding tahun 2010 lalu. IMF sendiri memprediksi pertumbuhan ekonomi global akan melambat karena pengaruh dari Eropa ini.
Overall, economic development of some countries in 2010 declined compared to last year(s). IMF itself predicted that the global economic growth would slow down due to influences from Europe.
The meeting participated by the finance ministers from G-20 countries ending on October 15, 2011 in Paris resulted in the conclusion that there was no significant progress in resolving debt crisis in Europe.
Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi 2012 Apa dampak krisis ekonomi Eropa terhadap perekonomian nasional. Sebagaimana di kutip oleh Harian Kompas edisi 21 Oktober 2011, Kepala Ekonomi Bank Dunia untuk Indonesia Shubham Chaudhuri mengingatkan bahwa, jika kondisi kian memburuk, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2012 bisa melambat dan lebih rendah dari proyeksi sebelumnya sebesar 6,4%. Skenario pesimistis ini terjadi jika krisis ekonomi merembet ke dua mesin ekonomi utama dunia, yaitu China dan India.
2012 Economic Growth Projections What is the impact of European economic crisis on the national economy? As quoted by Kompas Daily on October 21, 2011 edition, the World Bank chief economist for Indonesia, Shubham Chaudhuri, cautioned that, if the condition worsened, Indonesia’s economic growth could slow down in 2012 and be lower than that previously projected as much as 6.4%. This pessimistic scenario would occur if the economic crisis continuously developed to the two main economic engines, namely China and India.
Berdasarkan data yang ada, meskipun gejolak ekonomi dunia khususnya Eropa terus berlangsung, namun sepanjang 2011 ekonomi Indonesia mampu mencatat pertumbuhan di atas 6%. Badan Pusat Statistik, mengumumkan bahwa laju pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2011 tercatat sebesar 6,5% dengan pembentukan produk domestik bruto (PDB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 1.931,3 triliun. Secara kumulatif, PDB Indonesia pada 2011 berdasarkan harga berlaku mencapai Rp 7.427,1 triliun, sedangkan atas dasar harga konstan adalah sebesar Rp 2.463,2 triliun.
Based on the existing data, despite the world economic turmoil continued, especially in Europe, throughout 2011 Indonesia was expected to be able to record economic growth of over 6%. Central Bureau of Statistics announced that Indonesia’s economic growth rate in 2011 stood at 6.5% with the formation of gross domestic product (GDP) at current prices reaching USD 1,931.3 billion. Cumulatively, Indonesia’s GDP in 2011 based on the current prices reached USD 7,427.1 billion, while at constant prices was Rp 2,463.2 trillion.
Pertumbuhan tersebut terjadi pada semua sektor ekonomi dengan pertumbuhan tertinggi terjadi di sektor pengangkutan dan komunikasi (10,7%), sektor perdagangan, hotel dan restoran (9,2%), dan sektor keuangan, real estate dan jasa perusahaan (6,8%). Jika dilihat dari sektor industri, penyumbang terbesar PDB 2011 berasal dari industri pengolahan 24,3%, pertanian 14,7%, perdagangan, hotel dan restoran sebesar 13,8%.
Such growth occurred in all economic sectors with the highest growth occurring to the sectors of transport and communications (10.7%), trade, hotels and restaurants (9.2%), and finance, real estate and business services (6.8%). If viewed from the industrial sector, the largest contribution to GDP in 2011 came from manufacturing industries as much as 24.3%, agriculture of 14.7%, trade, hotels and restaurants as much as13.8%.
Dari sisi penggunaan, laju PDB 2011 terutama didukung oleh pertumbuhan konsumsi rumah tangga 4,7%, konsumsi pemerintah 3,2%, pembentukan modal tetap bruto (PMTB) 8,8%, ekspor 13,6%, dan impor 13,3%. Sementara dari sisi distribusinya, PDB 2011 masih didominasi Pulau Jawa, yaitu sebesar 57,6%, diikuti Pulau Sumatera sebesar 23,5%, Kalimantan 9,6%, Sulawesi 4,6%, dan wilayah Indonesia lainnya sebesar 4,7%.
In terms of usage, the rate of GDP growth in 2011 was mainly driven by household consumption as much as 4.7%, government consumption of 3.2%, gross fixed capital formation (PMTB) as much as 8.8%, exports as much as 13.6%, and imports as much as 13.3%. In terms of distribution, GDP in 2011 was dominated by the island of Java, amounting to 57.6%, followed by Sumatera as much 23.5%, Kalimantan of 9.6%, Sulawesi as much as 4.6%, and other regions of 4.7%.
Laporan Tahunan Annual Report
47
2011
48
PT. Bank Index Selindo
Mengutip laporan World Economic Outlook edisi September 2011, IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global pada 2011 dan 2012 akan terkoreksi, masing-masing akan menjadi sebesar 4%, lebih rendah dibandingkan prediksi sebelumnya sebesar 4,3% di 2011 dan 4,5% di 2012.
Quoting the report from World Economic Outlook of September 2011 issue, IMF projected that the global economic growth in 2011 and 2012 would be corrected. Each would be 4%, lower than that in the previous forecast as much as 4.3% in 2011 and 4.5% in 2012.
Selain pertumbuhan ekonomi dunia, IMF juga melakukan koreksi atas pertumbuhan ekonomi di beberapa negara berkembang, termasuk Indonesia. IMF, merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 6,4% pada tahun ini dan 6,3% pada 2012, dari proyeksi sebelumnya sebesar 6,5% (untuk tahun 2011 dan 2012).
In addition to the world economic growth, IMF also made corrections on economic growth in some developing countries, including Indonesia. IMF revised Indonesia’s economic growth forecast to 6.4% in this year and 6.3% in 2012 compared to that previously projected which was 6.5% (for 2011 and 2012).
Sementara itu Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) memberi catatan khusus, bahwa pertumbuhan ekonomi Asia Tenggara diperkirakan sedikit melambat. Namun, ekonomi Indonesia akan mencapai pertumbuhan paling tinggi di antara negara-negara Asia Tenggara lainnya. Sehingga diharapkan dapat menjadi pemelihara momentum pertumbuhan ekonomi di kawasan ini.
Meanwhile, the Organization of Economic Cooperation and Development (OECD) specially noted that Southeast Asia’s economic growth was expected to slow down slightly. However, Indonesia’s economy would achieve the highest growth among the other countries in the Southeast Asia. Therefore, it was expected to be the custodian of the momentum of economic growth in the region.
Perkiraan OECD itu senada dengan proyeksi Bank Pembangunan Asia (ADB) yang memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2012 sebesar 6,8%. Optimistis 2012 boleh jadi karena Indonesia memiliki pasar dalam negeri yang besar sebagai sumber pemasaran output nasional. Indonesia juga tidak terlalu tergantung pada ekspor, yang hanya menyumbang sekitar 26% terhadap total produk domestik bruto (PDB).
The estimation of OECD was in line with the projection of the Asian Development Bank (ADB), saying that the economic growth in Indonesia in 2012 would be as high as 6.8%. We may be optimistic for the condition in 2012 because Indonesia has a large domestic market as a source of national output marketing. Indonesia will also not too dependent on exports, which only contributes about 26% of the total gross domestic product (GDP).
Optimisme berbagai pihak tersebut terhadap kondisi ekonomi Indonesia tahun 2012, membuat kami tetap berkeyakinan bahwa, masih cukup banyak kesempatan bagi Bank Index untuk tetap tumbuh dan berkembang di tahun 2012, baik dari sisi penyaluran kredit maupun penghimpunan dana pihak ketiga.
The optimism from various parties towards the economic condition of Indonesia in 2012 convinces us that, there is still an ample opportunity for Bank Index to continuously grow and expand in 2012, both in terms of lending, as well as third party fund raising.
Teknologi Informasi Teknologi dan Sistem Informasi selalu menjadi perhatian dari manajeman Bank Index. Untuk mendukung operasional sehari-harinya Bank
Information Technology Information System and Technology has always been the management’s concern. To support the daily operations, we use BankVision Core
Index menggunakan system Aplikasi Core Banking Bank Vision. Dengan system ini semua jaringan kantor terhubung ke pusat data Bank Index, sehingga semua transaksi dapat dilaksanakan secara on line di semua cabang secara real time.
Banking Application System. With this system, all networks are connected to the data center so that all transactions can be carried out on line at all branches in real time.
Untuk mendukung layanan kepada Nasabah, Bank Index juga sudah menyediakan ATM di beberapa Kantor Cabangnya, serta melengkapi system pembayaran melalui EDC yang tersedia disemua Counter Bank Index. Melalui kedua system tersebut nasabah dapat melakukan pembayaran tagihan Telkom, PLN dan beberapa kartu kredit secara on line di semua cabang. Bahkan Bank Index dapat melayani Nasabah yang menghendaki adanya pembayaran secara otomatis terhadap tagihan-tagihan tersebut melalui fasilitas Autodebet Bill Payment. Dengan EDC nasabah juga dapat melakukan penyetoran tunai tanpa perlu mengisi slip setoran, dan melakukan transfer ke bank lain anggota ATM Bersama secara real-time online.
To support our services to customers, Bank Index also provides ATMs at several branch offices, and enables the customers to make their payment via EDC available in all Bank Index Teller counters. Through these systems, customers can pay telephone bill (Telkom), electricity bill (PLN) and several credit cards online at all branches. Customers can also pay their bills using Autodebit Bill Payment facility if they want to. With the EDC, they can also make cash deposits without filling out deposit slips, and transfer their money through ATM Bersama Network members in real-time online.
Sesuai dengan ketentuan dari Bank Indonesia dan dengan dukungan dari PT.Multipolar sebagai pengembang dari core banking Bank Vision, maka pada saat ini Bank Index telah mengadopsi ketentuan PSAK 50-55 untuk sistem akuntasinya.
In accordance to Bank Indonesia Regulation and with the support of PT. Multipolar, the developer of BankVision, Bank Index has already adopted the PSAK 50-55 Regulation in its accounting system.
Kedepan Bank Index akan terus mengupayakan untuk mengembangkan system Teknologi Informasinya dengan menambah layanan E-Channel lainnya seperti Internet Banking dan Mobile Banking serta menambah fitur-fitur layanan yang dapat memberikan kemudahan dan kenyamanan bertransaksi di Bank Index.
In the coming future, Bank Index will continue to develop its information system and technology by providing other E-Channel services such as Internet Banking and Mobile Banking, as well as adding service features that allow the customers to do their transactions in Bank Index easily and conveniently.
Sumber Daya Manusia Strategi pengembangan sumber daya manusia Bank Index diselaraskan dengan Visi perusahaan yaitu, “Menjadi Bank Retail Yang Sehat, Kuat Dan Terpercaya” dan Misi perusahaan yaitu “Memberi Dukungan Terbaik Bagi Usaha Anda”. Secara garis besar hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan kepuasan kerja dari sisi karyawan dan peningkatan kinerja perusahaan melalui pelayanan terbaik kepada nasabah.
Human Resources Human resource development strategies are aligned with Bank Index’ vision, “To be a financially sound, strong and reliable retail bank” and mission “oroviding the best support for your business”. Broadly speaking, this was done to improve the personnel’s job satisfaction and the corporate performance through the best possible services to customers.
Laporan Tahunan Annual Report
49
2011
50
PT. Bank Index Selindo
Kondisi ini diyakini dapat menciptakan sumber daya manusia yang memiliki kualitas prima sehingga dapat menjadi “Human Capital” di dalam persaingan bisnis. Pengelolaan sumber daya manusia secara formal dimulai dari seseorang, menjadi calon karyawan, sampai dengan berakhirnya hubungan kerja.
This condition is believed to be able to improve the quality of human resources to be in the position of “Human Capital” that will play an important and benefitial roles in the business competition. Human resource management is formally initiated from persons, who are in the position of prospective employees, until the time they have to terminate their services to the bank.
Untuk memenuhi kebutuhan SDM yang terus meningkat di masa-masa mendatang, Pada tahun 2011 Bank Index telah melakukan pelatihan Marketing Development Program (MDP) yang diikuti oleh sebanyak 9 peserta. Selain itu Bank Index juga terus mengevaluasi program peningkatan kesejahteraan dan kepuasan kerja karyawan, salah satunya dengan memberikan perlindungan asuransi kesehatan kepada seluruh karyawan tetap beserta keluarganya dengan tujuan terciptanya ketenangan kerja, dan akhirnya mampu meningkatkan produktivitas kerja karyawan.
To meet the growing need for human resources in the future, In the year 2011 Bank Index conducted a so called Marketing Development Program (MDP) training, participated by a total number of 9 participants. Besides, Bank Index also continuously evaluated some programs in its efforts to improve the employees’ prosperity and satisfaction to the jobs and professions they are holding. One of the programs was providing health insurance coverage to all employees and their families in order for them to be able to have a conducive and peaceful working condition, and ultimately increase their productivity.
Rencana Pengembangan Sumber Daya Manusia Rencana pengembangan sumber daya manusia diusahakan semaksimal mungkin sejalan dengan kebutuhan, sekaligus dapat mendukung perkembangan bisnis dan organisasi Bank dimasa yang akan datang.
Human Resource Development Plan
Dalam jangka waktu 5 tahun mendatang program kerja sumber daya manusia disesuaikan dengan rencana pengembangan bisnis dan jaringan kantor bank. Program kerja yang dimaksud adalah: a. Menjadikan Pelatihan sebagai dasar untuk “Career Planning” serta pengembangan SDM.
In 5 years to come, human resource development programs will be continuously materialized in accordanced with the future condition of business and network. The programs that will be and have been conducted are: a. Making training programs as the basis for “Career Planning” as well as human resource development
b. Menyelenggarakan secara kontinu pendidikan kader perbankan ODP (Officer Development Program) melalui kerjasama dalam bentuk kegiatan “career-day” di universitasuniversitas.
b. Continuously educating the candidates of bank personnel through ODP (Officer Development Program) in cooperation with universities.
c. Menyelenggarakan “Middle Management Development Program” seperti : “Branch Manager Program” sebagai pengembangan jenjang karir karyawan pada level middle management.
c. Organizing “Middle Management Development Programs” such as: “Branch Manager Program” aimed to develop the employees having the position of middle management.
Human resources were continously developed according to the needs and condition of the bank to support the business and organization competitiveness in the future.
Laporan Tahunan
2011
d. Continuously organizing training activities for Account Officers and Front Office personnel as the bank “representatives”.
e. Menyusun dan menerapkan sistem “Career Path” and “Career Planning”.
e. Developing and implementing “Career Path” and “Career Planning”.
f. Melakukan ”Job Evaluation” dan penyempurnaan ”Job Description” disesuaikan dengan perkembangan organisasi perusahaan
f. Conducting “Job Evaluation”, and improving “Job Description” according to needs of the company.
g. Pembenahan “Performance Management” berdasarkan “Key Performance Indicator” yang terukur dari semua jabatan dan penerapannya yang “in-line” dengan kebijakan “Reward & Punishment”.
g. Improving “Performance Management” based on “Key Performance Indicators” measured from all positions and applications in accordance with “Reward & Punishment” policy.
h. Menyusun dan menyempunakan sistem Reward & Recognition bagi pegawai secara adil dan transparan berdasarkan prinsipprinsip: • Kompetensi dan Performance Appraisal yang adil dan transparan dengan prinsip “pay for performance”. • Masa kerja dan kondite.
h. Developing and improving Reward & Recognition system for employees in a fair and transparent manner based on the following principles: • Fair and transparent Competence and Performance Appraisal with the principle of “pay for performance”. • Service period and performance.
Khusus untuk pengembangan sumber daya manusia, perencanaan pelatihan dan seminar untuk karyawan mengacu ketentuan pemenuhan mininimal biaya training dan analisa kesenjangan (“gap analysis”) antara persayaratan kompetensi minimal yang dibutuhkan suatu jabatan tertentu dengan kualitas pegawai (“skill, knowledge & attitude”) yang ada saat ini.
Especially for human resource development, the activities designed for planning, trainings and seminars should refer to the cost allocated for such trainings and resolutions to connect/bridge the gap found between the requirements of the minimum competence required to a particular position and the quality of the related employees in terms of current “skill, knowledge & attitude”.
Jenjang Pendidikan Karyawan per 31 Desember 2011
Employee Education Level as of 31 December 2011
S1 & Pasca Sarjana | Garaduate & Post Graduate
51
d. Secara kontinu menyelenggarakan Pelatihan Account Officer dan Pelatihan Front Office yang mencerminkan “wajah” bank di hadapan nasabah.
Annual Report
2011
2010
246
220
89
66
SLTA | Senior High
221
230
SLTP | Junior High
27
29
7
7
590
552
D1-D3 / Sarjana Muda | Diploma
SD | Elementary
Total Karyawan | Total Personnel
PT. Bank Index Selindo
52
Sepanjang tahun 2011, secara garis besar pendidikan dan pelatihan yang telah dilaksanakan adalah sebagai berikut: • Training PSAK • Training IT • Training Analisa Kredit • Training Prosedur Kredit • Training KYC • Training Legal • Training Manajemen • Training Manajemen Risiko • Marketing Officer Program (MOP) • Training Front Office • Training Prosedur Operasi • Training Service Excellence • Seminar & Workshop
The following list shows education and training activities conducted in 2011: • • • • • • • • • • • • •
PSAK Training IT Training Credit Analysis Training Credit Procedures Training KYC Training Legal Training Management Training Risk Management Training Marketing Officer Program (MOP) Front Office Training Operating Procedures Training Service Excellence Training Seminar & Workshop
Kebijakan Remunerasi Fungsi dan tujuan kebijakan remunerasi Bank Index adalah untuk menetapkan paket remunerasi yang memadai dan seimbang dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing karyawan. Bank Index sangat memperhatikan kesejahteraan karyawan pada semua lapisan. Kebijakan remunerasi tersebut adalah: • Gaji Pokok Gaji pokok semua karyawan ditinjau sekali setiap tahun. Penyesuaian tahunan gaji pokok mencakup 2 (dua) komponen, yaitu penyesuaian karena inflasi dan peningkatan gaji yang ditinjau dari prestasi kerja.
Remuneration Policy The function and objective of the remuneration policy in Bank Index is to provide a remuneration package that is sufficient and reflects the responsibilities and duties of each individual employee. Bank Index takes interest in ensuring a fair employee benefit for all levels. The remuneration policy is as follows: • Basic Salary Employee salaries are reviewed once a year. The yearly salary adjustment is made based on 2 factors which are, inflation and employee performance appraisal.
• Tunjangan Jabatan (tidak berlaku untuk Direksi) Tunjangan jabatan ditentukan sesuai dengan pangkat/jabatan yang dipegang oleh masing-masing karyawan.
• Structural Allowance (not applicable to the Board of Directors) Structural allowance is given based on the rank/position of the Officers.
• Tunjangan Uang Makan dan Transport Tunjangan uang makan dan transport adalah tunjangan harian yang berlaku untuk semua karyawan, kecuali Direksi dan Kepala Divisi. Tunjangan uang makan dan transport diberikan berdasarkan kehadiran jumlah hari kerja masing-masing karyawan setiap bulannya.
• Lunch and Transport Allowance Lunch and transport allowance is distributed to all employees, except Board of Directors and Division Heads, based on a daily given rate. The monthly lunch and transport allowance is calculated based on the total number of working days attended in the given month.
• Penggantian Biaya Transport Penggantian biaya transport diterima oleh Direksi, Kepala Divisi dan Pimpinan Cabang/Capem yang besarnya ditentukan
• Transportation Cost Subsidy Transportation cost subsidy is available to Board of Directors, Division Heads and Branch or Sub-Branch Managers based on
2011
their respective ranks. The costs classified under this category include petrol, parking and toll fees.
• Kendaraan Mobil Setiap Direksi, Kepala Divisi serta Pimpinan Cabang/Capem mendapat fasilitas kendaraan mobil. Untuk Kepala Divisi dan Pimpinan Cabang/Capem, kendaraan mobil juga dapat berfungsi sebagai kendaraan operasional (apabila diperlukan).
• Company Car Company car is available to Board of Directors, Division Heads and Branch or Sub-Branch Managers. The Division Heads’ and Branch/Sub-Branch Managers’ company cars also functions as operational cars (when needed).
• Penggantian Biaya Handphone Setiap Direksi, Kepala Divisi, Pimpinan Cabang/Capem, dan Account Officer mendapat tunjangan pembelian pulsa handphone sesuai dengan batas yang telah ditentukan di dalam Memo Internal Direksi yang berlaku.
• Handphone Allowance Subsidy Handphone allowance subsidy is available to Board of Directors, Division Heads, Branch or Sub-Branch Managers, and Account Officers as stated in the Board of Directors’ Internal Memo.
• Tunjangan Kesehatan Bank Index mengikut-sertakan Karyawan Tetap dan Keluarga ke dalam program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan melalui kerjasama dengan PT.Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia, yang meliputi 4 macam manfaat utama yaitu : • Pelayanan Rawat Jalan Tingkat Pertama • Pelayanan Rawat Jalan Tingkat Lanjutan • Pelayanan Rawat Inap • Pelayanan Obat
• Health Benefits Bank Index covers all Permanent Employees and their family members in Health Insurance program in collaboration with PT.Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia. The scheme provides four kinds of main benefits: • First Level Outpatient Service • Advanced Level Outpatient Services • Inpatient Services • Drug Provison/ Insurance
Kelas (plan) dari jaminan pemeliharaan kesehatan untuk masing-masing karyawan dan keluarga ditentukan berdasarkan jabatan karyawan yang diatur dengan Memo Internal tersendiri.
Annual Report
The grade (plan) of health care insurance for each employee and his/her family members shall depend on the position he/she holds in the company set out by Internal Memo.
• Bonus Akhir Tahun Bonus akhir tahun ditetapkan berdasarkan nilai prestasi kerja masing-masing karyawan dan kinerja Bank pada akhir tahun.
• Year-End Bonus Year-end bonus is allocated based on the Bank’s year-end performance as well as the performance appraisal of each employee.
• Tunjangan Hari Raya (THR) Tunjangan hari raya adalah hak setiap pegawai Bank Index yang jumlahnya dihitung dari jumlah total gaji pokok dan tunjangan jabatan. THR umumnya dibagikan pada saat menjelang Hari Raya Idul Fitri.
• Hari Raya Allowance (THR) Hari Raya allowance, or THR, is given to all employees based on the monthly salary (plus structural allowance, if any) and distributed a few weeks before the Hari Raya Idul Fitri.
53
sesuai dengan pangkat/jabatan masingmasing. Yang termasuk dalam kategori biaya transport adalah biaya bensin, biaya parkir dan biaya karcis tol.
Laporan Tahunan
PT. Bank Index Selindo
• Tunjangan Produktivitas Teller Direksi telah menetapkan pemberian tunjangan produktivitas kepada Petugas Teller yang dihitung berdasarkan rata-rata transaksi harian tunai dan non tunai pada suatu periode (setiap triwulan) di masingmasing kantor Cabang & Cepem. Besarnya tunjangan produktifitas berlaku sama untuk Teller, Senior Teller dan Head Teller.
• Teller Productivity Allowance Board of Directors has determined that the productivity benefit provided to Tellers depends on his or her average daily transactions of cash and non cash in a period (each quarter) in each branch & sub-branch office. The amount received for his/her productivity benefit applies equally to each Teller, Senior Teller and the Head Teller.
Kepemilikan Saham Bank Pada Direksi dan Dewan Komisaris • Semua anggota Direksi tidak memiliki kepemilikan saham pada Bank Index. • Terdapat 1 (satu) anggota Dewan Komisaris (Bapak Alwi Setiawan) yang memiliki saham pada Bank Index, yaitu sebanyak 2,34%.
Shareholdings of Directors and Board of Commissioners • All members of the Board of Director do not own any shares in the Bank. • 1 (one) member of the Board of Commissioners (Mr. Alwi Setiawan) holds 2.34% shares of Bank Index.
Struktur Kepemilikan & Pengurus Shareholder & Management Structure PT. Bank Index Selindo
PT. BANK INDEX SELINDO
PT. KAZANAH INDEXINDO (67,97%)
Daftar Pemegang Saham: Shareholders: 1. Alwi Setiawan (79,54%) 2. Lifi Sadikin (10,46%) 3. Sentosa Setiawan (10,00%)
Kurnadi Setiawan (7,03%)
Alwi Setiawan (2,34%)
54
Daftar Pemegang Saham: Shareholders: 1. Kurnadi Setiawan (20%) 2. Mulyo Setiawan (20%) 3. Joko Setiawan (20%) 4. Yohan Setiawan (20%) 5. Hansen Setiawan(20%)
PT. ASSETA SELINDO (22,66%)
Kepemilikan Silang (Cross Shareholdings) Terdapat kepemilikan silang saham Bank Index, dimana Bapak Kurnadi Setiawan juga memiliki 20% saham pada PT. Kazanah Indexindo (Pemegang Saham Bank Index), dan Bapak Alwi Setiawan memiliki 79,54% saham pada PT. Asseta Selindo (Pemegang Saham Bank Index).
Cross Shareholdings There are 2 cross shareholdings recorded, where Mr. Kurnadi Setiawan also owns 20% shares in PT. Kazanah Indexindo (Bank Index Shareholder), and Mr. Alwi Setiawan owns 79,54% shares in PT. Asseta Selindo (Bank Index Shareholder).
Transaksi Dengan Pihak Yang Memiliki Hubungan Istimewa Dengan Bank Dalam perkembangannya, Bank Index mempunyai beberapa transaksi dengan
Transactions with Related Parties In the process of business development, Bank Index has made several transactions with related
2011
pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa dengan Bank. Transaksi-transaksi tersebut telah dilaksanakan dengan persyaratan yang sama dengan persyaratan yang berlaku bagi pihak ketiga. Transaksi-transaksi yang dimaksud adalah: 1. Sewa gedung dan ruang kantor. 2. Transaksi perbankan umum.
parties. These transactions have been carried out with the same conditions and treatment as any other transactions with third parties. The transactions described are as follows:
Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait Dalam laporan Penyediaan Dana dan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) yang telah disampaikan kepada Bank Indonesia, dilaporkan bahwa penyediaan dana kepada pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa (pihak terkait) dengan Bank Index tidak terdapat pelanggaran dan/atau pelampauan BMPK.
Lending to Related Parties According to the Provision of Funds and Legal Lending Limit Report submitted to Bank Indonesia, it was apparent that lending to related parties did not violate or exceed the Legal Lending Limit.
Mitra Usaha Beberapa mitra usaha Bank Index adalah sebagai berikut: • Bank-Bank Pemerintah • Bank-Bank Pembangunan Daerah (BPD) • Bank-Bank Swasta Nasional • Kantor Cabang Bank Asing di Jakarta • Perusahaan-Perusahaan Asuransi • PT. Aplikanusa Lintasarta • PT. Artajasa Pembayaran Elektronis • PT. Multipolar, Tbk. • PT. Metalogic Informitra • PT. Sarana Yukti Bandhana • PT. Telekomunikasi Indonesia (Telkom) • Sekolah-Sekolah Swasta
Business Partners The following are business partners working together with Bank Index: • Government (State) Banks • Regional Development Banks (BPD) • Domestic Commercial Banks • Branches of Foreign Banks in Jakarta • Insurance Companies • PT. Aplikanusa Lintasarta • PT. Artajasa Pembayaran Elektronis • PT. Multipolar, Tbk. • PT. Metalogic Informitra • PT. Sarana Yukti Bandhana • PT. Telekomunikasi Indonesia (Telkom) • Private Schools
Perubahan Penting Yang Terjadi Pada Tahun 2011 Perubahan penting yang terjadi pada tahun 2011 adalah, pada bulan Desember 2011 telah dilakukan penambahan 1 (satu) anggota Dewan Komisaris baru atas nama Bapak Joko Setiawan.
Significant Changes and Events in 2011
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Sebagai wujud dari tanggung jawab sosial, selama tahun 2011 Bank Index telah melakukan beberapa kali kegiatan sosial, diantaranya adalah pemberian sumbangan buku kepada perpustakaan sekolah dan donor darah.
Corporate Social Responsibility To materialize the bank’s social responsibility, in 2011 Bank Index conducted several social activities, one of which was providing free books to school libraries and blood donor.
Laporan Tahunan Annual Report
There was one Important change in 2011. In December 2011, a new member of Board of Commissioners was added. He is Mr. Joko Setiawan.
55
1. Office space and building rental. 2. Regular banking transactions.
PT. Bank Index Selindo
56
Pemberian sumbangan buku dilakukan pada bulan Maret 2011 kepada perpustakaan Sekolah Dasar Khatolik (SDK) 3 Maumere - Flores. Sedangkan kegiatan Donor Darah yang diikuti oleh sekitar 100 orang, dilaksanakan pada bulan Oktober 2011 di Bank Index - Kantor Pusat – Jakarta. Selain itu, Bank Index juga memberi beasiswa untuk anak-anak yang berprestasi, termasuk untuk anak-anak karyawan Bank Index.
Such books were given in March 2011 to the Catholic elementary school library (SDK) 3 Maumere - Flores. Blood Donor activities followed by about 100 people were conducted in October 2011 at Bank Index’ Head Office - Jakarta. In addition, Bank Index also provided scholarships to some outstanding children, including those of Bank Index employees
2011
Laporan Tahunan Annual Report
Informasi Perusahaan Corporate Information
Susunan Pemegang Saham Shareholders Structures Susunan Pemegang Saham Bank Index per 31 Desember 2011 sbb :
Pemegang Saham Shareholders
Jumlah Nominal Quantity
%
PT. Kazanah Indexindo PT. Asseta Selindo Kurnadi Setiawan Alwi Setiawan
108.750.000.000 36.250.000.000 11.251.000.000 3.750.000.000
67,97% 22,66% 7,03% 2,34%
Total
160.001.000.000
100.00%
57
Shareholders as of 31 December 2011:
PT. Bank Index Selindo
Struktur Organisasi Organization Structure
DEWAN KOMISARIS
Board of Commissioners
Presiden Direktur President Director
Biro Direksi
Corporate Secretary
Sekretaris Secretary
Operational Director
Business Director
Divisi Marketing
58
Marketing Division
Commercial Group
Consumer & Micro Group
Funding & Service Group
Direktur Bisnis Support
Direktur Operasi
Direktur Bisnis
Divisi Operasi
Operational Division
Branch Operation Support
ATM & Card Center
Akunting Accounting
Treasury Settlement
Business Support Director
Divisi Internasional International Division
Divisi Kredit Support Credit Support Division
Operasi Internasional
Administrasi Kredit
Export & Import
Laporan & Monitoring
International Operation
Credit Administration
Reporting & Monitoring
Adm. Legal
Legal Administration
Appraisal
Remedial & Control
Credit Review
Management Information System
2011
Laporan Tahunan Annual Report
Komite Eksekutif (Excecutive Commitee) - Komite Kredit (Credit Committee) - Komite Manajemen Risiko (Risk Management Committee) - Komite TSI (IT Committee) - Komite Asset - Liability (Asset - Liability Committee) - Komite Treasury (Treasury Committee)
Komite GCG (GCG Committee) - Komite Audit (Audit Committee) - Komite Pemantau Risiko (Risk Monitoring Committee) - Komite Remunerasi dan Nominasi (Remuneration & Nomination Committee)
SKAI
Internal Audit
Direktur Pengembangan Bisnis
Direktur Kepatuhan Compliance Director
Divisi Teknologi & Pengembangan Bisnis Technology & Business Development Division
Teknologi Informasi Information Technology
Corporate Strategy
Business Development
System & Procedure
Divisi E-Channel E-Channel Division
Umum
General Affairs
Divisi SDM
Divisi Treasury
HR Division
Treasury Division
Administrasi SDM
Kepatuhan
HR Administration
Compliance
Money Market
Recruitment & Training
Risk Management
Capital Market
Employee Relations
UKPN
Forex
KYC
59
Business Development Director
Timoty E. Marnandus Presiden Komisaris Warga Negara Indonesia, lahir di Bandar Lampung tahun 1946. Memperoleh gelar MBA dari University of Southerm California, Los Angeles pada tahun 1988. Berpengalaman di bidang perbankan lebih dari 33 tahun. Beliau juga aktif sebagai pengajar pada Universitas Indonesia. Sebelum menjadi Komisaris Utama Bank Index pada pertengahan tahun 2010, beliau sempat menjadi Managing Director pada Bank Danamon (1976-1987), Presiden Direktur pada Bank Arta Pusara (1987-1989), Direktur Utama Bank Haga (1989-2000), Komisaris Utama Bank Hagakita (2000-2008), dan Komisaris Utama pada Rabobank International Indonesia (2008-2009). Selain itu beliau juga sempat menjadi Komisaris dibeberapa perusahaan, di antaranya PT. Penta Adi Samudera, PT.Arta Karya Adhiguna, PT. Fajar Surya Perkasa dan PT. Bhakti Karya Vita.
Timoty E. Marnandus President Commissioner Indonesian, born in Bandar Lampung, 1946. He obtained his MBA in 1988 from University of Southern California, Los Angeles. More than 33 years of banking working experience. He is also an active lecturer at University of Indonesia. Prior to serving as President Commissioner of Bank Index in mid-2010, he had worked as Managing Director of Bank Danamon (19761987), President Director of Bank Arta Pusara (1987-1989), President Director of Bank Haga (1989-2000), President Commissioner of Bank Hagakita (2000-2008), and President Commissioner of Rabobank International Indonesia (2008-2009). In addition, he has also held the position of Commissioner in several companies, including PT. Penta Adi Samudera, PT.Arta Karya Adhiguna, PT. Fajar Surya Perkasa and PT. Bhakti Karya Vita.
Alwi Setiawan Wakil Presiden Komisaris Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta tahun 1958. Menjadi Wakil Presiden Komisaris Bank Index sejak awal berdirinya hingga sekarang. Berpengalaman di bidang pengelolaan perusahaan (Direktur & Pemegang Saham) selama lebih kurang 28 (dua puluh delapan) tahun.
Alwi Setiawan Vice-President Commissioner Indonesian, born in Jakarta, 1958. Appointed as Vice President Commissioner of Bank Index since the day of establishment. Having experience in the business sector and corporate management (Director & Shareholder) for more than 28 years.
Joko Setiawan Komisaris Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta tahun 1974. Memulai karir sebagai konsultan riset pemasaran pada Frank Small & Associates, Indonesia. Bergabung dengan Bank Index sejak tahun 1998 sebagai General Manager. Sebelum mejadi Komisaris Bank Index pada tahun 2011, beliau juga pernah menjabat sebagai Kepala Divisi Marketing. Menyelesaikan pendidikan formal pada University of Southern California, Los Angeles, USA dan American Graduate School of International Management, Phoenix, USA untuk gelar Master of International Business and Political Economy.
Joko Setiawan Commissioner Being Indonesian citizen who was born in Jakarta in 1974, he started his career as a marketing research consultant at Frank Small & Associates, Indonesia. He joined Bank Index in 1998 as General Manager. Prior to having the commissioner position in 2011, he served as Head of Marketing Division. He completed his formal education at the University of Southern California, Los Angeles, USA, and obtained Master Degree in International Business and Political Economy from the American Graduate School of International Management, Phoenix, USA.
Laporan Tahunan Annual Report
61
2011
62
PT. Bank Index Selindo
Arief Effendie Komisaris Warga Negara Indonesia, lahir di Surabaya tahun 1945. Pendidikan terakhir di Universitas Pajajaran Bandung Jurusan Adiministrasi Niaga. Berpengalaman di bidang perbankan khususnya PT. Bank Bumi Daya selama kurang lebih 35 (tiga puluh lima) tahun, di bidang asuransi umum sebagai Direktur Utama PT. Asuransi Dharma Bangsa selama 3 (tiga) tahun. Menjabat sebagai Komisaris Independen di Bank Index sejak tahun 2001 hingga sekarang. Selain itu beliau juga sebagai anggota Senior Ahli IBI.
Arief Effendie Commissioner Indonesian, born in Surabaya, 1945. Graduated from Pajajaran University in Bandung majoring in Trade Administration. Having more than 35 years of experience in banking, specifically at PT Bank Bumi Daya. Joined PT Asuransi Dharma Bangsa, a general insurance company as President Director for 3 years. Appointed as Independent Commissioner of Bank Index since 2001. He is also a Senior Expert in Institut Bankir Indonesia (IBI).
Bosur Simatupang Komisaris Warga Negara Indonesia, lahir di Tarutung (Sumatera Utara) tahun 1952. Lulus dari Sekolah Tinggi Ekonomi Indonesia Jakarta, Jurusan Akuntansi pada tahun 1989. Berpengalaman di bidang perbankan di mulai sejak tahun 1975 pada PT. Bank Bumi Daya, kemudian bergabung dengan Bank Mandiri sampai dengan tahun 2007, dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Cabang Bank Mandiri Cabang Jakarta Cik Ditiro. Menjabat sebagai Komisaris Independen di Bank Index di tahun 2008.
Bosur Simatupang Commissioner Indonesian, born in Tarutung (North Sumatera), 1952. Graduated in 1989 from Sekolah Tinggi Ekonomi Indonesia in Jakarta majoring in Accounting. Started his banking career with PT Bank Bumi Daya in 1975, then joined Bank Mandiri until 2007 with the last position as a Branch Manager in Cik Ditiro Branch, Jakarta. Recently appointed as Independent Commissioner of Bank Index in 2008.
64
PT. Bank Index Selindo
Charlie Paulus Presiden Direktur Warga Negara Indonesia, lahir di Flores tahun 1958. Berpengalaman di bidang perbankan selama kurang lebih 24 (dua puluh empat) tahun. Mulai meniti karir di bidang perbankan dengan bergabung pada Bank Panin dan kemudian bergabung dengan beberapa Bank Swasta serta perusahaan jasa keuangan hingga akhirnya menempati jabatan sebagai Presiden Direktur Bank Index sampai sekarang. Sebelumnya menjadi Komisaris Utama pada Bank Kesawan serta pernah menjadi Direktur pada Bank Deka Jakarta (1994), Presiden Direktur Bank Danpac (1997-2001), Direktur Batara Finance (2003), Direktur Utama Batara Finance (2004-2005). Menyelesaikan pendidikan formal dan memperoleh gelar sarjana dari Fakultas Teknik / Teknis Gas & Petrokimia Universitas Indonesia dan mendapat gelar Master di bidang Manajemen dari Arthur D.Little School of Management, Boston – USA. Mengikuti beberapa pendidikan informal antara lain pada Institut Bankir Indonesia (IBI) dan University of California, Irvine – USA.
Charlie Paulus President Director Indonesian, born in Flores, 1958. A banker with more than 24 years of experience. Began his banking career in Bank Panin and several other private banks, including finance companies until appointed as President Director of Bank Index in 2007. He was a President Commissioner of Bank Kesawan and as a Director of Bank Deka Jakarta (1994), President Director of Bank Danpac (1997 – 2001), Director of Batara Finance (2003), and President Director of Batara Finance (2004-2005). Graduated from University of Indonesia majoring in Gas & Petrochemical Engineering. Obtained Masters Degree in Management from Arthur D. Little School of Management, Boston – USA. Attended several courses in Institut Bankir Indonesia (IBI) and University of California, Irvine – USA.
Jusuf Lukito Direktur Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta tahun 1966. Saat ini menjabat sebagai Direktur Bisnis Support sejak Juli 2008. Memulai karir sebagai Account Officer, Indonesian Corporate Division, Bank of Tokyo. Bergabung dengan Bank Index sejak Agustus 1993 dengan jabatan sebagai Direktur Marketing dan Kredit. Menyelesaikan pendidikan formal pada Iowa State University Ames, Iowa USA, Bachelor of Business Administration.
Jusuf Lukito Director Indonesian, born in Jakarta, 1966. Currently holds the position of Director of Business Support since July 2008. Started his career in Bank of Tokyo as Indonesian Corporate Division Account Officer. Joined Bank Index since August 1993 as Credit & Marketing Director. Holds a Bachelor Degree majoring in Business Administration from Iowa State University Ames, Iowa, USA.
Soesilo Basoeki Direktur Warga Negara Indonesia, lahir di Kendal, Jawa Tengah tahun 1942. Memulai karir Perbankan pada Bank Umum Negara / BNI unit IV tahun 1963, yang kemudian pada tahun 1970 berubah menjadi Bank Bumi Daya (BBD), sampai dengan tahun 1998. Terakhir menjabat sebagai Direktur PT. Bank Tiara Asia. Bergabung dengan Bank Index sejak February 2000 sampai sekarang menjabat sebagai Direktur Kepatuhan. Menyelesaikan pendidikan formal di Perguruan Tinggi Ilmu Keuangan & Perbankan (PTIKP) dan Universitas Krisnadwipayana tahun 1979.
Soesilo Basoeki Director Indonesian, born in Kendal, Central Java, 1942. Joined Bank Umum Negara / BNI unit IV in 1963, which was then changed into PT Bank Bumi Daya (BBD) in 1970. Stayed at BBD until 1998. He was a Director of PT Bank Tiara Asia before joining Bank Index. Joined Bank Index as Compliance Director in February 2000 until present. Graduated from Perguruan Tinggi Ilmu Keuangan & Perbankan (PTIKP) and University of Krisnadwipayana in 1979.
Ationo Teguh Basuki Direktur Warga Negara Indonesia, lahir di Malang, Jawa Timur tahun 1960. Bergabung dengan Bank Index sejak Juni 2008 dengan jabatan Direktur Pengembangan Bisnis. Selesai mengikuti Officer Development Program (ODP) Bank Panin pada tahun 1987, beliau memulai karir perbankan sebagai Account Officer pada Bank Panin Cabang Utama Jalan Kopi Jakarta tahun 1988. Jabatan terakhir di Bank Panin sebagai Kepala Bidang Operasi Cabang Utama Senayan. Sebelum bergabung dengan Bank Panin, pada tahun 1986-1987 sempat bekerja pada PT Elnusa Well Logging sebagai Junior Field Engineering. Menyelesaikan pendidikan formal pada Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1985 jurusan Teknik Elektro.
Ationo Teguh Basuki Director Indonesian, born in Malang, East Java, 1960. Joined Bank Index as Director of Business Development in June 2008. His career in banking started after attending Bank Panin Officer Development Program (ODP) in 1987, and went on to become an Account Officer in Bank Panin Main Branch in Jalan Kopi Jakarta in 1988. His last position in Bank Panin was as Operational Head in Senayan Branch. Before joining Bank Panin, he worked as a Junior Field Engineering of PT Elnusa Well Logging. Graduated from Institut Teknologi Bandung (ITB) in 1985 majoring in Electrical Engineering.
Andreas Danny Soesanto Direktur Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta tahun 1954. Mulai karir perbankan sebagai Staff Customer Support pada Bank Perkembangan Pelayaran Indonesia tahun 1975 hingga 1979. Pada tahun 1979 hingga 1991 bergabung dengan Overseas Express Bank (OEB), dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Bagian EksporImpor (Eksim). Pada tahun 1991 hingga 1997 bergabung dengan Bank Harmoni Internasional dengan Jabatan terakhir sebagai Kepala Divisi Operasional. Setelah sempat bergabung dengan Bank Metropolitan Raya pada tahun 1997-1999 dan Bank Patriot pada tahun 20002001, beliau kembali bergabung dengan Bank Harmoni Internasional (BHI) hingga tahun 2007 sebagai Direktur Operasional. Ditunjuk sebagai Direktur Operasional Bank Index sejak Juni 2008. Menyelesaikan pendidikan formal pada Universitas Kristen Djaja – Jakarta pada tahun 1986.
Andreas Danny Soesanto Director Indonesian, born in Jakarta, 1954. Started his banking career as Customer Support staff in Bank Perkembangan Pelayaran Indonesia from 1975 until 1979. Joined Overseas Express Bank (OEB) from 1979 until 1991 with the last position as Export-Import Department Head. Joined Bank Harmoni Internasional from 1991 until 1997 with the last position as Operational Division Head. He briefly joined Bank Metropolitan Raya in 1997-1999 and Bank Patriot in 2000-2001. After which, he rejoined Bank Harmoni Internasional until 2007 as Operational Director. He was appointed as Director of Operations in Bank Index since June 2008. Graduated from Universitas Kristen Djaja, Jakarta in 1986.
Daniel Satyawan Direktur Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta tahun 1962. Lulus dari Fakultas Ekonomi, Universitas Katolik Parahyangan – Bandung, Jurusan Akuntansi pada tahun 1986. Bepengalaman di bidang perbankan di mulai sejak tahun 1987 pada Bank Danamon, kemudian bergabung dengan Hagabank (1989-2004) sebagai Direktur Kredit & Marketing, dan Bank Hagakita (2004-2008) sebagai Direktur Utama. Sebelum bergabung dengan Bank Index pada pertengahan tahun 2010, beliau juga sempat menjadi Business Development Executive pada PT.Sentra Usahatama Jaya (2008-2009) dan Staf Khusus Direksi pada Bank Bumi Arta (JanApril 2010).
Daniel Satyawan Director Indonesian, born in Jakarta, 1962. Graduated in 1986 from Faculty of Economics, Catholic University of Parahyangan - Bandung, majoring in Accounting. Experience in banking since 1987 when he began working at Bank Danamon, he then joined Hagabank (19892004) as Director of Credit & Marketing, and then moved to Bank Hagakita (2004-2008) as President Director. Prior to joining Bank Index in mid-2010, he worked as Business Development Executive at PT.Sentra Usahatama Jaya (20082009) and served as Special Staff to the Board of Directors of Bank Bumi Arta (Jan-April 2010).
Laporan Tahunan Annual Report
65
2011
Dadan Ichwan Suardi Kepala Divisi Operasional Warga Negara Indonesia, lahir di SubangJawa Barat tahun 1966. Memulai karir di bidang perbankan pada tahun 1990 sebagai Operasional Officer pada PT. Bank Alfindo dan bergabung dengan Bank Index pada tahun 1993 sebagai Deputy Manager Operasional dan sekarang menjabat sebagai Kepala Divisi Operasional. Menyelesaikan pendidikan formal pada Universitas Jayabaya Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik (FISIP) Jurusan Administrasi Negara.
Dadan Ichwan Suardi Operational Division Head Indonesian, born in Subang, West java, 1966. Started his banking career as an Operational Officer in PT Bank Alfindo in 1990. Joined Bank Index in 1993 as Deputy Operational Manager and currently holds the position of Operational Division Head. Graduated from Social & Political Sciences Faculty of Jayabaya University majoring in State Administration.
Wira Sagaro Husien Kepala Divisi Pendukung Kredit Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta tahun 1966. Memulai karir sebagai akuntan pada PT. Dempo Makmur Motor. Mulai meniti karir di bidang Perbankan dengan bergabung pada Bank Prima Ekspress sebagai Audit Department Head kurang lebih selama 13 (tiga belas) tahun dan bergabung dengan Bank Index pada pertengahan tahun 2003 di Bagian Corporate Planning sebagai Deputy Manager. Saat ini menjabat sebagai Kepala Divisi Pendukung Kredit. Menyelesaikan pendidikan pada Universitas Kristen Djaya Jakarta, Fakultas Ekonomi Jurusan Akutansi tahun 1990.
Wira Sagaro Husien Credit Support Division Head Indonesian, born in Jakarta, 1966. Started his career as an accountant in PT Dempo Makmur Motor. His banking career began when he joined Bank Prima Express as an Audit Department Head for about 13 years. Joined Bank Index in the middle of 2003 as Deputy Manager of Corporate Planning, he is currently the Credit Support Division Head. Graduated in 1990 from Universitas Kristen Djaya Jakarta, Faculty of Economics majoring in Accounting.
Tjipto Santoso Kepala Divisi International Warga Negara Indonesia, lahir di Bagansiapiapi, Riau tahun 1972. Menyelesaikan pendidikan formal S1 pada Universitas Kristen Krida Wacana (UKRIDA) tahun 1994 dan S2 pada Universitas Tarumanagara (UNTAR) tahun 2009. Bergabung dengan Bank Hagakita sampai tahun 1999, dan dengan Bank Haga sampai tahun 2008 sebagai Head of International Banking Operation. Bergabung dengan Bank Index pada tahun 2008 sebagai Kepala Divisi Internasional.
Tjipto Santoso International Banking Division Head Indonesian, born in Bagan Siapi-api, North Sumatera, 1972. Started his banking career as an Accounting Staff in Bank Prima Express in 1989. He later joined Bank Umum Nasional (BUN) from 1991 – 1993 as Export-Import Staff. After completing his Bachelors Degree in 1994 and Masters Degree in 2009, from Universitas Kristen Krida Wacana (UKRIDA), he joined Bank Hagakita where he worked until 1999, then transferred to Bank Haga where he stayed until 2008. He joined Bank Index in 2008 as International Banking Division Head.
Laporan Tahunan Annual Report
67
2011
68
PT. Bank Index Selindo
Soemartanto Soemanto Kepala Divisi SDM Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta tahun 1964. Psikolog lulusan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia 1989 ini memulai karir sebagai Recruitment Officer di Bank Summa dan selanjutnya meniti karir di bidang pengembangan sumber daya manusia pada beberapa bank, antara lain Bank Bali dan Bank Tata. Selain pengalaman perbankan, juga berpengalaman non-perbankan di bidang HRD dan Hubungan Industrial (perburuhan) pada beberapa perusahaan manufaktur, finance company serta sebagai konsultan senior UNESCO-IHE. Mulai bergabung dengan Bank Index sejak akhir tahun 2007 sebagai Kepala Divisi SDM.
Soemartanto Soemanto Human Resource Division Head Indonesian, born in Jakarta, 1964. This psychologist who graduated from Psychology Faculty of University of Indonesia in 1989 started his career as a Recruitment Officer in Bank Summa. He then went on to work in the field of Human Resources Development in several other banks such as Bank Bali and Bank Tata. He also has non-bank working experience in human resources and industrial relationship in several manufacturing companies, finance company, and was a Senior Consultant for UNESCO-IHE. Joined Bank Index in 2007 as Human Resources Division Head.
IGN Dirgayusa Kepala Divisi IT & Pengembangan Bisnis Warga Negara Indonesia, lahir di Bali tahun 1963. Meraih gelar sarjana tenik industri dari ITB pada tahun 1988. Memulai karir di perbankan sebagai Account Officer (A/O) di Panin Bank pada tahun 1989, dan kemudian mengalami beberapa kali kepindahan kerja seperti menjadi A/O di Bank Summa, Kepala Kredit di Bank Solida, Kadiv Operasi di Bank Danpac, Staff Direksi di Bank Century, Dirut Danpac Finance, General Manager Operasional Bank Windu Kentjana Internasional dan bergabung dengan Bank Index sebagai Kepala Divisi TSI dan Pengembangan sejak tahun 2009.
IGN Dirgayusa IT and Business Development Division Head Indonesian, born in Bali 1963. Graduated from ITB majoring in Industrial Engineering in 1988. Started his banking career as an Account Officer (AO) in Panin Bank in 1989, and then worked for several other companies such as Bank Summa as an Account Officer, as Head of Credit in Bank Solida, Operational Division Head in Bank Danpac, Directors’ Staff in Bank Century, President Director of Danpac Finance and as General Manager at Bank Windu Kentjana before joining Bank Index in 2009 as the IT and Development Division Head.
T.Lamury Kepala Divisi Treasury Warga Negara Indonesia, lahir di Flores pada tahun 1951. Mulai meniti karir di bidang perbankan sejak tahun 1974 bergabung dengan Algemene Bank Nederland NV yang kemudian berubah namanya menjadi ABN Amro, Jakarta sebagai Staff Bills Dept dan staff Dealing Room, bergabung dengan Bank Summa pada tahun 1990 sebagai Chief Dealer selama kurang lebih 3 (tiga) tahun. Pada tahun 1994 bergabung dengan PT Bank Nusa International sebagai Dept Head Treasury, kemudian bergabung dengan PT Bank Bali sebagai Dept. Head Treasury Risk Management selama 2 (dua) tahun dan dimutasikan sebagai Kepala Divisi Treasury yang kemudian berubah namanya
T.Lamury Treasury Division Head Indonesian, born in Flores, 1951. Started his banking career with in ABN Bank - later become ABN Amro Bank since 1974 as bills Dept Officer and Dealer. In 1990 joined PT Bank Summa as Chief Dealer and in 1994 joined PT Bank Nusa International as Treasury Dept. Head. In 1998 joined PT Bank Bali as risk management officer to take care of managing bank’s foreign exchange risk and liquidity risk for 2 (two) years and become Treasury Division Head when said bank merged changed its name become PT Bank Permata for 2 (two) years). In 2003 joined PT Bank Shinta as Treasury & International Banking Division Head. In 2004 joined PT Bank Panin Tbk as risk management officer to take
menjadi PT Bank Permata selama 2(dua) tahun. Pada tahun 2003 bergabung dengan PT Bank Shinta dan menjabat sebagai Kepala Divisi Treasury & International Banking dan pada tahun 2004 bergabung dengan PT Bank Panin Tbk. sebagai Kepala Bagian Manajemen Risiko untuk Bidang Treasury & Likuiditas. Mulai bergabung dengan Bank Index pada awal tahun 2010 sebagai Kepala Divisi Treasury. Pendidikan formal pada Akademi Sekretaris & Manajemen Indonesia pada tahun 1974 dan sejak tahun 1978 mengikuti pelatihan di bidang Treasury / Asset & Liability Management di dalam dan di luar negri antara lain ke kantor Cabang ABN di Singapore, Malaysia, Hongkong, Jepang termasuk pelatihan resmi mengenai Business Management Program yang diadakan oleh AIM Manila bekerjasama dengan LPPI Jakarta.
care of bank’s foreign exchange and liquidity risk. Joined Bank Index at the beginning of 2010 as Treasury Division Head. Graduated from Academy of Secretary & Management of Indonesia, Jakarta in 1974. Since 1978 onward participated on the training held by ABN Branches in Singapore, Malaysia, Hongkong and Japan for treasury management, asset & liability management including Business Management Program held by AIM Manila and LPPI Jakarta.
Teddy Timotius Mawei Kepala SKAI Warga Negara Indonesia, lahir di Manado tahun 1966. Mulai meniti karir di bidang perbankan dengan bergabung pada Bank Windu Kentjana sebagai Staff Internal Audit dan kemudian bergabung dengan Bank Prima Express selama kurang lebih 11 (sebelas) tahun. Mulai bergabung dengan Bank Index pada awal tahun 2004, sebagai Officer Audit Internal dan sampai saat ini menjabat sebagai Kepala SKAI. Menyelesaikan pendidikan formal pada Universitas Klabat Manado Jurusan Akuntansi.
Teddy Timotius Mawei Head of Internal Audit (SKAI) Indonesian, born in Manado, 1966. Started his banking career in Bank Windu Kentjana as an Internal Audit Staff before joining Bank Prima Express for around 11 years. Joined Bank Index in early 2004, as an Internal Audit Officer. Currently, holds the position Head of Internal Audit. Graduated from Klabat University Manado majoring in Accounting.
Laporan Tahunan Annual Report
69
2011
PT. Bank Index Selindo
Produk & Jasa
70
Products & Services
Produk Simpanan Giro Index Rekening koran untuk nasabah perorangan maupun badan usaha yang dapat membantu kelancaran usaha serta memberikan kenyamanan, kemudahan dan keamanan.
Funding Products Giro Index Demand deposit (current account) for individual and corporate customers.
• Giro Plus Produk rekening koran yang dirancang khusus untuk nasabah premium yang dapat mendukung kelancaran transaksi bisnis, serta memberikan keuntungan yang optimal.
• Giro Plus Demand deposit (current account) designed specifically for premium customers.
• Tabungan Index Produk tabungan yang dapat mengoptimalkan dana simpanan, sekaligus memberikan fleksibilitas untuk bertransaksi.
• Tabungan Index Savings account that offers attractive rates and transaction flexibility.
• Tabungan Multiplus Produk tabungan yang memberikan berbagai macam keuntungan dan penawaran menarik, berikut point reward yang dapat dikumpulkan dan ditukarkan dengan hadiah-hadiah sesuai dengan keinginan nasabah.
• Tabungan Multiplus Savings account that offers many advantages, including instant prize and point rewards that can be redeemed with interesting gifts.
• Tabungan Index Junior Tabungan Index Junior merupakan produk tabungan yang dirancang khusus bagi anak dan remaja yang ingin belajar menabung dan mengatur keuangannya sendiri sejak dini.
• Tabungan Index Junior Savings account designed specifically for children and teenagers who want to learn to save and manage their own finances early on.
• TabunganKu TabunganKu merupakan tabungan perorangan, yang diterbitkan secara bersama oleh bank-bank di Indonesia atas prakasa Bank Indonesia.
• TabunganKu TabunganKu is a personal savings account, this product was introduced by all the banks in Indonesia as instructed by Bank Indonesia.
• Rekening Indollar Merupakan produk simpanan dalam mata uang asing yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat.
• Rekening Indollar Bank account in foreign currency where the withdrawal can be done at any time.
• Deposito Index Produk deposito berjangka sebagai sarana penempatan dana yang menghasilkan tingkat investasi maksimal.
• Deposito Index Time deposit that offers maximum rate of return on your investment.
Produk Pembiayaan A. Kredit Komersial • Pinjaman Rekening Koran (PRK) Fasilitas kredit modal kerja revolving jangka pendek yang penarikannya dan
Credit Facilities A. Commercial Loan • Current Loan (Line of Credit) Short term revolving working capital loan where withdrawals and payments can be
2011
pengembaliannya dapat dilakukan setiap saat sesuai kebutuhan. Penarikan pinjaman dilakukan dengan menggunakan instrumen cek, bilyet giro atau berdasarkan instruksi tertulis dari debitur.
Laporan Tahunan Annual Report
done anytime as needed using cheque or bilyet giro.
• Demand Loan Short term revolving working capital loan where withdrawals can only be done with prior confirmation to the bank.
• Fixed Loan Fasilitas kredit modal kerja non-revolving jangka pendek bagi debitur yang menghendaki pinjaman dengan jumlah dan biaya yang pasti untuk periode yang sudah ditentukan.
• Fixed Loan Short term non-revolving working capital loan designed for those who want to have fixed amount of interest payments for a certain period.
• Term Loan Fasilitas kredit non-revolving untuk keperluan investasi jangka menengah atau jangka panjang yang pengembaliannya dapat dicicil/diangsur sesuai dengan kemampuan keuangan debitur.
• Term Loan Non-revolving installment loan for business investment needs.
• Kredit Mikro Index (KIMI) Fasilitas kredit non-revolving komersial yang ditujukan khusus untuk Pengusaha Usaha Mikro dan Kecil, dengan plafond maksimum Rp.100 juta dan jangka waktu maksimal 36 bulan.
• Kredit Mikro Index (KIMI) KIMI is a non-revolving commercial credit facility exclusively targeted for Micro and Small Entrepreneurs, with a maximum credit limit of Rp.100 million and a maximum tenor of 36 months.
A. Kredit Konsumsi • Kredit Pemilikan Rumah / Apartemen / Tanah Fasilitas kredit yang diberikan untuk tujuan pembelian rumah, apartemen dan tanah. Penarikan dilakukan sekaligus dan pembayaran diangsur bulanan dengan sistem angsuran (anuitas).
A. Consumer Loan • Kredit Pemilikan Rumah (Housing Loan) A loan for the purpose of purchasing houses or apartments.
• Kredit Pemilikan Mobil Fasilitas kredit untuk pembiayaan pembelian mobil dengan suku bunga menarik yang diproses dengan cepat dan mudah.
• Kredit Pemilikan Mobil (Auto Loan) A loan for the purpose of purchasing cars.
• Kredit Multiguna Kredit yang diberikan untuk membiayai berbagai kebutuhan debitur dengan pengembalian yang dapat dicicil dalam jangka waktu tertentu.
• Kredit Multiguna (Multifunction Loan) A loan for the purpose of financing any kinds of customer needs.
71
• Demand Loan Fasilitas kredit modal kerja revolving jangka pendek yang penarikannya hanya dapat dilakukan dengan pemberitahuan terlebih dahulu kepada Bank.
72
PT. Bank Index Selindo
C. Kredit Back to Back Fasilitas kredit dengan jaminan deposito atau tabungan di Bank Index.
C. Back to Back Loan A loan backed by cash collateral deposited in Bank Index.
D. Bank Garansi Bank Index menyediakan berbagai jenis bank garansi demi melancarkan kegiatan usaha debitur, seperti:
D. Bank Guarantee Bank Index offers several kinds of bank guarantee for business needs:
• Bid (Tender) Bond: Garansi yang diterbitkan bank untuk mengikuti tender/lelang pengadaan atau pengerjaan suatu proyek.
• Bid (Tender) Bond: A guarantee issued to fulfill tender requirements of a project.
• Performance Bond: Garansi yang diterbitkan bank untuk menjamin pelaksanaan suatu pekerjaan/proyek.
• Performance Bond: A guarantee issued to ensure the performance of an obligation.
• Advance Payment Bond: Garansi yang diterbitkan bank untuk menjamin uang muka yang diterima pihak terjamin sebagai jaminan atas pengembalian uang muka tersebut apabila pihak terjamin menyimpang dari syarat-syarat yang telah ditentukan.
• Advance Payment Bond: A guarantee issued to ensure the completion of a work or obligation after receiving advance payment for it from a project owner.
E. Pembiayaan Bersama Kerjasama pembiayaan dengan skema joint financing, channeling atau asset purchase antara Bank Index dengan Mitra, yang umumnya perusahaan multifinance atau Bank Perkreditan Rakyat (BPR).
E. Financing Cooperation A financing cooperation with partners such as Finance Companies and Rural Banks (BPR) where it is done with a joint financing, channeling, or asset purchase scheme.
F. Letter of Credit Fasilitas pembukaan LC yang digunakan untuk mendukung kelancaran pembelian bahan baku produksi maupun barang investasi dari luar negeri.
F. Letter of Credit (LC) LC is a credit facility used to provide ease of purchase transactions of raw materials or business goods from abroad.
G. Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) Fasilitas pembukaan LC yang digunakan untuk mendukung kelancaran pembelian barang lokal dari dalam negeri.
G. Local Letter of Credit (SKBDN) A letter of credit used for domestic business transaction needs.
H. Trust Receipt Kredit modal kerja jangka pendek yang khusus diberikan untuk membiayai pembelian barang impor.
H. Trust Receipt Short-term working capital loan provided specifically to finance the purchase of imported goods.
I. Kredit Ekspor Kredit modal kerja yang khusus diberikan untuk pembiayaan produksi sebelum ekspor (pra ekspor).
I. Export Loans Working capital loans provided to exporters to finance their production activities of goods destined for export (pre-export).
J. Negosiasi / Diskonto Wesel Ekspor Fasilitas kredit yang diberikan untuk pembiayaan setelah pengapalan barang ekspor (post export financing) untuk mendukung modal kerja nasabah.
J. Negotiation / Post-export Financing Credit facilities granted to customers to finance exported and shipped goods (post export financing) to support their working capital.
Jasa & Layanan A. Transfer Rupiah Jasa layanan untuk pemindahbukuan atau pengiriman dana antar rekening guna memenuhi kepentingan nasabah. Transfer dapat dilakukan antar rekening di Bank Index maupun dari rekening di Bank Index ke rekening di Bank lain.
Services A. Rupiah Transfer Transfer of funds between accounts within Bank Index or from Bank Index to an account in other banks.
B. Foreign Exchange Remittance Layanan pengiriman atau penerimaan dana dalam mata uang asing.
B. Foreign Exchange Remittance Transfer or receipt of funds in foreign currency.
C. Safe Deposit Box (SDB) Layanan fasilitas penyewaan kotak penyimpanan barang-barang berharga bagi nasabah perorangan maupun perusahaan yang disediakan dalam berbagai ukuran sesuai kebutuhan.
C. Safe Deposit Box (SDB) Safe deposit box rental to keep valuable items which are available for individual as well as corporate customers, and provided in various sizes.
D. ATM Index Layanan Anjungan Tunai Mandiri (ATM Index) menyediakan fungsi transaksi perbankan dengan cara yang mudah dan nyaman di terminal ATM Index. Bank Index juga bekerja sama dengan jaringan ATM Bersama yang memiliki lebih dari 13.000 terminal ATM yang tersebar di seluruh Indonesia.
D. ATM Index Automated Teller Machines to provide ease of doing banking transactions. Bank Index is also a member of ATM Bersama, a shared ATM network that has over 13,000 ATMs throughout Indonesia.
E. Bill Payment Layanan ini akan memberikan kemudahan bagi nasabah Bank Index untuk melakukan pemabayaran tagihan PLN, Telpon, Pusla Isi ulang, Kartu Kredit, Pajak, dan lain-lain, melalui Counter Teller, ATM atau EDC.
E. Bill Payment This service enables customers to pay their bills or make other types of payments such as PLN bills, Telephone bills, Pre-Paid Phone Cards, Credit Cards, Tax payments and others, which can be accessed through Tellers, ATM and EDC.
F. Collections Jasa layanan penagihan warkat baik rupiah maupun dalam mata uang asing.
F. Collections Draft collection services in both rupiah and foreign currencies.
G. Bank Notes Layanan jual beli dalam berbagai mata uang kertas asing.
G. Bank Notes Sale and purchase of foreign currency bank notes.
Laporan Tahunan Annual Report
73
2011
PT. Bank Index Selindo
Jaringan Kantor Offices
Kantor Pusat / Head Offices Plaza Permata Lantai 8 , Jl. M.H. Thamrin Kav. 57 Jakarta 10350 Telp. (021) 392 2328 (Hunting) Fax. (021) 392 2336
Kantor Pusat Operasional / Head Office - Operation Plaza Permata Lantai 1, Jl. M.H. Thamrin Kav. 57 Jakarta 10350 Telp. (021) 392 2328 (Hunting) Fax. (021) 392 2246
Jakarta
• Jl. Perniagaan Timur No. 44 Jakarta Barat Telp. (021) 691 2312, 691 2386, 691 2451 Fax. 690 3811 • ITC Cempaka Mas Lt.3 Blok D No. 232 – 234 Jakarta Pusat Telp. (021) 428 87344, 428.84941, 428 87346 Fax. 428 84940
• Jl. Asemka No. 18 - 19 Jakarta Barat Telp. (021) 260 0477, 260 0491 Fax. (021) 260 0495
• Jl. Jembatan 2 Blok A No. 1-2 -Jakarta Barat Telp. (021) 661 7925, 661 7923 Fax. (021) 661 7922
• Jl. Batutulis Raya No. 57 B Jakarta Pusat Telp. (021) 3519705, 3519706, 3857605 Fax. (021) 384 7067
• Jl. Tanjung Duren Raya No. 98 A Blok L IV No. 290 - Jakarta Barat Telp. (021) 565 8186, 569 81145 Fax. (021) 569 81141
• Jl. K. H. Wahid Hasyim No. 139 Jakarta Pusat Telp. (021) 390 7255 (Hunting) Fax. 319 37658 • Jl. Raya Kebayoran Lama No. 557 A Jakarta Selatan Telp. (021) 739 4311, 739 5633, 720 7703 Fax. 739 5960 • Jl. Raya Duri Kosambi No. 72 H Jakarta Barat Telp. (021) 544 7653, 545 3373,543 65797 Fax. 544 7654
74
• Jl. Pluit Kencana Blok D No. 112-114 Jakarta Utara Telp. (021) 662 9975, 662 9745, 662 7148 Fax. 662 7201
• Jl. Pasar Timur No. 27 Pasar Jatinegara Jakarta Timur Telp. (021) 280 0405, 280 0406 Fax. 819 7562 • Jl. P. Tubagus Angke Komp. Taman Dutamas/ Jelambar Blok D8/22 Jakarta Barat Telp. (021) 564 6092, 569 42330 Fax. 564 6102
• Jl. Panglima Polim Raya 127-A7 Blok P1 No.2 Jakarta Selatan Telp. (021) 722 7812,724 3900 Fax. (021) 726 8413 • Jl. Agung Utara Raya Blok A 36D No.25 Sunter- Jakarta Utara Telp. (021) 6583 5161, 6583 5163, 6583 5165 Fax. (021) 6583 5132 • Jl. Tampak Siring Blok KJH No.7 Komp. Daan Mogot Baru, Kali Deres Jakarta Barat Telp. (021) 5436 0367, 5436 0368 Fax. (021) 5437 4319
Bekasi Jl. Ir.H.Juanda No. 56 Bekasi Timur Telp. (021) 881 4672, 880 1291, 881 4480, 881 4565 Fax. (021) 881 4705
Tangerang
• Pusat Pertokoan Pasar Pagi Mangga Dua Lt. 3 Blok BC No. 23 Jakarta Utara Telp. (021) 612 5932, 612 5967 Fax. 612 3534
• Jl. HOS Cokroaminoto (Ciledug Raya) No. 62 B Ciledug Tangerang Telp. (021) 7345 5080, 731 2433 Fax. (021) 731 2422
• Jl. Raya Boulevard Barat Blok LC 6 No.28 Kelapa Gading Jakarta Utara Telp. (021) 451 3558 (Hunting) Fax. 451 4406
• Jl. Merdeka Raya No. 19 A Tangerang Telp. (021) 5576 0117, 5576 1207, 552 6506, 5576 1208 - Fax. 552 4641
2011
• Jl. Raya Serang KM. 2 (Komp. Cimone Mas Blok B-6) Cimone Tangerang Telp. (021) 552 0073 - Fax. (021) 553 7841 • Komplek Poris Garden (Indah) Blok A2 No.2-A Poris Indah - Tangerang Telp. (021) 5570.0645, 5570.0646, 5570 0647 Fax. (021) 5570 0759 • Jl. Boulevard Gading Serpong, BA – 02/53 Ruko Gading Serpong - Tangerang Telp. (021) 542 13667, 5421 3668 Fax. (021) 5421 3690
Bogor Jl. Surya Kencana No 199 - Bogor Telp. (0251) 835 8883, 835 8815 Fax. (0251) 831 3105
Bandung Pertokoan Banceuy Permai Kav. 32 – 34, Jl. Banceuy Bandung Telp. (022) 423 4740, 426 0551 Fax. (022) 423 6152
Batam Jl. Raja Ali Haji, Komplek Tanjung Pantun Blok R No.4, Kel. Sungai Jodoh, Batam Telp. (0778) 455 074, 455 076, 455 077 Fax. (0778) 459 169
Denpasar Jl. M.H. Thamrin Kav. 41 A Denpasar - Bali Telp. (0361) 424 888 – Fax. (0361) 412 770
Solo Jl. Veteran No. 221, Serengan – Surakarta (Solo) Telp. (0271) 638 882, 638 755, 668 903, 668 932 – Fax. (0271) 668 922
Surabaya • Jl. Diponegoro No.48, Surabaya Telp. (031) 568 2865 – 561 4038 Fax. (031) 568 8135 • Jl. Kembang Jepun No.63, Surabaya Telp. (031) 355 7786, 355 9038, 355 7398 Fax. (031) 355 7787
Annual Report
Lampung Jl. Ikan Hiu No. 59-61, Teluk Betung Bandar Lampung Telp. (0721) 470 318, 488 111 Fax. (0721) 473 895
KANTOR KAS / Cash Offices • Gedung Menara Thamrin Lt. Dasar Jl. MH. Thamrin Kav. 3 - Jakarta Pusat. Telp. (021) 3983 0475, 3983.0477 Fax. (021) 2983 0098 • Pasar Regional Tanah Abang Blok A Lantai B1 LOS FKS No. 082 Jakarta Pusat. Telp. (021) 2357 0905 – 2357 0906 Fax. (021) 2357 0904 • Sekolah Santa Caroline, Jl. Sunter Mas Barat No. 1 Jakarta Utara. Telp. (021) 651 0202 – Fax. (021) 651 0202 • Sekolah Mutiara Bangsa II, Jl. Husen Sastra Negara No. 29 B Tangerang. Telp. (021) 7032 2002 • Jl. Menceng Raya No. 11-12, Tegal Alur, Kalideres – Jakarta Barat. Telp.(021) 555 7289 • PD. Pasar Jaya Palmerah, Lantai Dasar, Blok AKS 112-113 – Kebayoran Lama, Jakarta Barat. Telp. (021) 5367 8082 – Fax. (021) 5367.8083 • Jl. Pemuda Selatan No.60, Klaten Jawa Tengah Telp.(0272) 321 988 – Fax. (0272) 328 047
75
• Perum Taman Villa Bandara Blok B.1 No. 6869, Dadap Tangerang Telp. (021) 5595 0379, 5595 4411, 5595 4909 Fax. 5595 7158
Laporan Tahunan
PT. Bank Index Selindo
Tanggung Jawab Pelaporan Keuangan Responsibility For Financial Reporting
Yang bertandatangan di bawah ini telah membaca dan menyetujui isi dari buku Laporan Tahunan Bank Index 2011, berikut laporan keuangan Bank Index 2011.
The undersigned below have read and approved the contents of Bank Index Annual Report for the year 2011, including its financial statements.
Jakarta, Desember 2011 Bank Index
Jakarta, December 2011 Bank Index
Dewan Komisaris / Bord of Commissioners,
Timoty E. Marnandus Presiden Komisaris / President Commissioner
Alwi Setiawan Wakil Presiden Komisaris / Vice-President Commissioner
Joko Setiawan Komisaris / Commissioner
Arief Effendie Komisaris / Commissioner
Bosur Simatupang Komisaris / Commissioner
76
Direksi / Bord of Directors,
Charlie Paulus Presiden Direktur / President Director
Jusuf Lukito Direktur / Director
Ationo Teguh Basuki Direktur / Director
Andreas Danny Soesanto Direktur / Director
Daniel Satyawan Direktur / Director
Soesilo Basoeki Direktur Kepatuhan / Compliance Director
22001111
Laporan Auditor Auditor’s Report
2011
PT. Bank Index Selindo
LaporanTahunan Tahunan Laporan AnnualReport Report Annual