TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP ‘AKAD SEWA MENYEWA ALAT-ALAT PESTA PADA PERSEWAAN JK SOUND SISTEM KECAMATAN DONOROJO PACITAN
NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Program Studi Syariah Fakultas Agama Islam Unversitas Muhamadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Islam (S. Sy) Oleh : Nureska Meytyas Windaryati NIM: 1000103019 NIRM: 10/X/02.1.2/T/0381 FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014
ABSTRAK TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD SEWA MENYEWA ALAT-ALAT PESTA PADA PERSEWAAN JK SOUND SYSTEM DI KECAMATAN DONOROJO PACITAN
Nureska Meytyas Windaryati. 1000103019. Program Studi Syariah Fakultas Agama Islam Unversitas Muhamadiyah Surakarta, 2014. Penelitian ini bertujuan sebagai berikut: (1). Untuk mengetahui pemahaman akad sewa menyewa yang dilakukan JK sound system di Kecamatan Donorojo Pacitan. (2). Untuk memberikan informasi bagi JK Sound System di Kecamatan Donorojo Pacitan dalam menerapkan akad sewa menyewa dalam konsep hukum Islam. Penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif. Adapun untuk mendapatkan data penelitian ini melakukan langkah-langkah, di antaranya wawancara, observasi, dan pengumpulan dokumen yang dimiliki JK Sound System. Analisis data dilakukan secara deduktif, yakni pemaparan dilakukan dari hal umum menuju ke persoalan yang lebih khusus Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa: (1) akad sewa menyewa di dalam JK Sound System dilakukan dengan dasar kepercayaan, proses transaksi yang dilakukan tidak mendasarkan pada perjanjian tertulis yang dibuat oleh kedua belah pihak, yakni antara pemilik barang sewaan atau yang menyewakan (mu’jir) dengan orang yang menyewa (musta’jir); (2) Proses sewa menyewa terjadi secara lisan, penyewa mendatangi langsung ke rumah atau melalui telepon. Pada tahap ini pemilik persewaan tidak memberikan ketentuan dan syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh penyewa; (3) Pada sisi tinjauan hukum Islam dapat disimpulkan bahwa akad sewa menyewa di JK Sound System Kecamatan Donorojo Pacitan apabila Sound System yang disewakan untuk orkes atau ndangdutan maka hukumnya haram. Kata Kunci: Ijarah, Akad, Syarat.
Penyewaan
A. PENDAHULUAN Ijarah merupakan tata cara sewa menyewa
dalam
Islam.
Secara
terminologis, ijarah adalah upah sewa
yang
diberikan
kepada
seseorang yang telah mengerjakan satu pekerjaan sebagai balasan atas pekerjaannya.1 Tujuan persewaan ini adalah untuk memperkenalkan nilai dan etika Islam dalam hal sewa menyewa barang. Secara umum, ijarah berarti pemindahan manfaat atas suatu barang. Melihat pola transaksinya, ijarah menyerupai jual beli, hanya saja apabila jual beli yang menjadi
obyek
transaksi
adalah
barang sedang ijarah adalah jasa. Jasa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah jasa persewaan alat pesta.
menjadi persewaan
alat
fokus
pesta
kajian
yang adalah
alat-alat pesta di JK
Sound Sistem Kecamatan Donorojo Pacitan. Persewaan ini telah ada sejak tahun 2001. Pertanyaannya adalah apa pandangan Islam terhadap ‘akad sewa menyewa di JK Sound Sistem? Apakah sudah sesuai dengan tinjauan hukum Islam? Hal inilah yang hendak diungkap oleh peneliti. Peneliti
memandang
bahwa
masyarakat yang ada di daerah tersebut mayoritas adalah beragama Islam, namun pengetahuan mengenai hukum Islam masih belum begitu mendalam.
Hal
masyarakat
di
mementingkan
ini
disebabkan
sana
pendidikan
lebih umum
dari pada pendidikan agama. Realitas ini turut memberikan dampak pada 1
al Bugha, Musthafa Dib. Buku Pintar Transaksi Syariah, Menjalin Kerja Sama Bisnis dan Menyelesaikan Sengketanya Berdasarkan Panduan Islam. (Jakarta: Hikmah, 2009), hal. 145.
cara masyarakat berinteraksi atau bahkan dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya. Salah satunya adalah dari
Apabila
dilihat
segi sistem sewa menyewa. Fakta
penelitian
yang dapat dijumpai bahwa di daerah
kategori penelitian lapangan. Jenis
tersebut
masuk
ke
dalam
banyak
terdapat
penelitian lapangan ini diantaranya:
menyewa
dengan
sound Sistem, tenda, gelas piring,
konvensional
meja kursi, peralatan masak untuk
yang notabenenya sekular. Melalui
memenuhi memperoleh data yang
persewaan
berhubungan dengan objek penelitian
sistem
masih
ini
objeknya,
sewa
menggunakan
cara
JK
Sound
Sistem
Kecamatan Donorojo Pacitan peneliti
itu
hendak
merupakan penelitian yang berusaha
meninjau
sistem
sewa
sendiri.
Penelitian
lapangan
menyewa yang dilakukannya, yakni
mengumpulkan
dilihat dari sudut pandang syariah.
membantu
Melalui latarbelakang inilah penulis
suatu
mengambil
judul
“TINJAUAN
penelitian ini adalah pendekatan
HUKUM
ISLAM
TERHADAP
kualitatif. Pendekatan ini berdampak
AKAD
SEWA
MENYEWA
pada data yang diperoleh, yakni
ALAT-ALAT
PESTA
PADA
PERSEWAAN
JK
SISTEM
KECAMATAN
SOUND
DONOROJO PACITAN”
informasi
usaha
persoalan.
berupa
untuk
menyelesaikan 2
Pendekatan
data-data
kualitatif.
Pengertian data kualitatif adalah data yang
dinyatakan
dalam
bentuk-
bentuk simbolik, seperti pernyataanpernyataan, tafsir, tangapan-tangapan
B. METODE PENELITIAN
lisan
harafiah, 2
1. Jenis Penelitian
dan
tanggapan-
Tatang. M. Arifin. Menyusun Rencana Penelitian. (Jakarta: Rajawali, 1990), hal. 108.
tangapan nonverbal (tidak berupa ucapan lisan).3 C. TEMPAT
dan
DAN
SUBYEK
a. Observasi Observasi adalah cara atau teknik
informan
dalam
penelitian ini adalah pihak-pihak yang menjadi sumber munculnya data untuk mengungkap masalah penelitian.
PENGUMPULAN
DATA
PENELITIAN Subjek
D. METODE
Adapun
tempat
dan
subyek penelitian adalah sebagai
dalam pengumpulan data dengan menggunakan
pengamatan
dan
pencataan lapangan yang dilakukan secara sistematis terhadap gejala atau fenomena yang ada pada objek penelitian. Obsevasi dilakukan secara non partisipan. Artinya, pengamatan
berikut:
yang a. Tempat Penelitian
dilakukan
terhadap
Penelitian mengambil tempat di
objek
seorang
peneliti
penelitian,
tanpa
berperilaku seperti orang atau objek
Kecamatan Donorojo Pacitan.
yang diteliti.4
b. Subyek penelitian
b. Inteview atau Wawancara
Adapun yang menjadi subjek penelitian Sound
adalah Sistem
JK
interview
kecamatan
dilakukan
Persewaan di
Donorojo Pacitan.
Cara
perolehan atau untuk
data
dengan
wawancara
ini
mendapatkan
informasi primer dari narasumber pokok. Wawancara dilakukan secara 4
3
Ibid, 1990, hal. 119.
Tika, Moh Pabandu. Metode Riset Bisnis.Jakarta: Bumi Aksara. 2006. Hal. 57.
semi struktur sehingga peneliti punya
Dokumen
merupakan
catatan
pedoman. Melalui cara ini arah
persitiwa yang sudah berlalu. Wujud
pertanyaan dapat secara jelas terbaca.
dokumen dapat berupa gambar, tabel,
Teknis dari wawancara semi struktur
dan tulisan. Penelusuran dokumen
ini mula-mula peneliti menanyakan
merupakan
beberapa pertanyaan awal yang telah
penggunaan metode observasi dan
disiapkan kemudian satu persatu
wawancara
diperdalam
kualitatif.5 Melalui teknik data dapat
untuk
memperoleh
keterangan lebih lanjut. Pada melakukan
tahap
pelengkap
dalam
dari
penelitian
diketahui rekam jejaknya, sehingga
ini,
peneliti
wawancara
langsung
dengan pemilik persewaan JK Sound
data yang diperoleh semakin dapat diketahui kualitasnya. E. METODE ANALISIS DATA
Sistem, yakni bapak Joko Winardi selain wawancara dengan pemiliki perusahaan, peneliti pun mengajukan pertanyaan kepada masyarakat yang telah dan atau baru melakukan transaksi sewa menyewa. Hal ini dilakukan untuk memperoleh data yang betul-betul jernih sehingga bias data dapat dihindari.
Analisis data dapat dilakukan dengan dua cara, yakni berpikir induktif dan deduktif. Namun dalam penelitian ini cara yang digunakan adalah dengan cara berpikir deduktif. Cara berpikir deduktif adalah proses analisis berangkat dari persoalan pengetahuan umum atau fakta yang bersifat umum untuk menemukan
c. Penelusuran Dokumen 5
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R& D.(Bandung: Alfabeta. 2006), hal. 154.
kesimpulan yang bersifat khusus.
Pada pembahasan ini merupakan
Sedangkan cara berpikir induktif
jawaban atas persoalan yang telah
adalah proses analisis dari persoalan
diajukan
pengetahuan khusus atau fakta yang
pertama, yakni apa pandangan Islam
bersifat khusus untuk menemukan
terhadap ‘akad sewa menyewa di JK
kesimpulan yang bersifat umum.6
Sound
Sistem?
pada Dari penelitian yang dilakukan, mendapatkan
rumusan
masalah
Penelitian
ini
menegaskan terlebih dahulu bahwa
F. ANALISIS DATA
penelitian
pada
beberapa
prinsipnya
hukum
sewa
menyewa adalah boleh, hal ini dapat terlihat pada hadis berikut ini.
poin penting untuk dijadikan bahan analisis
tinjauan
hukum
islam
terhadap akad sewa menyewa alatalat pesta pada persewaan JK sound Sistem
di
kecamatan
donorojo
pacitan. Agar mempermudah dalam menganalisis, maka penulis membagi menjadi
beberapa
bagian
sesuai
dengan tujuan penelitian.
ُ; أَﻧﱠﮫ-رَﺿِﻲَ اَﻟﻠﱠﮫُ ﻋَﻨْﮭُﻤَﺎ- ٍوَﻋَﻦْ اِﺑْﻦِ ﻋَﺒﱠﺎس ) اِﺣْﺘَﺠَﻢَ رَﺳُﻮلُ اَﻟﻠﱠﮫِ ﺻﻠﻰ اﷲ ﻋﻠﯿﮫ:َﻗَﺎل َوﺳﻠﻢ وَأَﻋْﻄَﻰ اَﻟﱠﺬِي ﺣَﺠَﻤَﮫُ أَﺟْﺮَهُ ( وَﻟَﻮْ ﻛَﺎن رَوَاهُ اَﻟْﺒُﺨَﺎرِيﱡ.ِﺣَﺮَاﻣﺎً ﻟَﻢْ ﯾُﻌْﻄِﮫ Hadits No. 934 Ibnu Abbas berkata: Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam berbekam dan memberikan upah kepada orang yang membekamnya. Seandainya hal itu haram beliau tidak akan memberinya upah. Riwayat Bukhari.7 Berpedoman pada hadis di atas maka sewa menyewa dalam hukum
1. Analisis Akad Sewa Menyewa Islam diperbolehkan. Pada persoalan Di JK Sound Sistem sewa menyewa ini maka yang perlu 6
Jujun S. Suriasumantri. Filsafat Ilmu, Sebuah Pengantar Populer. (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2003), hal. 46.
7
Periksa Bulughul Maram Versi 2.0. 1429 H/ 2008 M, Oleh Dani Hidayat.
[email protected] Bab Jual Beli, Sub-bab Musaqah dan Ijarah.
diterangkan terlebih dahulu adalah
yakni antara penyewa dengan yang
akad. Hal ini disebabkan melalui
menyewakan
akad proses transaksi sewa menyewa
transaksi perjanjian dilakukan secara
dapat diketahui kejelasan hak dan
lisan, baik menggunakan handphone
kewajiban yang harus dipenuhi bagi
atau datang langsung ke tempat
pihak
penyewaan
penyewa
dan
yang
menyewakan.
dalam
melakukan
(orang
menyewakan).
yang
Adapun akad yang
Akad adalah bersifat mengikat,
tidak digunakan dalam persewaan JK
seperti yang telah dijelaskan pada
Sound Sistem adalah sighat akad
penjelasan bab empat sebelumnya.
dengan tulisan. Proses sighat akad
Bahwa akad bermakna ikatan (al
yang dilakukan dalam bentuk tulisan
rabth) artinya adalah menghimpun
tidak pernah dilakukan, hal ini
atau mengumpulkan dua ujung tali
disebabkan orang yang menyewa
dan mengingatkan salah satunya
barang-barang JK Sound Sistem
pada
hampir
yang
lainnya
sehingga
kebanyakan
tinggal
keduanya bersambug dan menjadi
berdekatan dengan tempat JK Sound
seperti seutas tali yang satu.8
Sistem.
Pada persewaan JK Sound Sistem cenderung
menggunakan
Selain
sighat
akad
dengan
model
tulisan, yamg tidak digunakan oleh
sighat akad secara lisan. Hal ini
JK Sound Sistem dalam menjalankan
terlihat ketika transaksi berlangsung,
akad adalah sighat akad dengan isyarat. Hal ini disebabkan kasus
8
Ghufron A. Mas’adi, Fiqh Muamalah Kontekstual, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, Cetakan Pertama, 2002), hal. 75.
orang bisu atau yang berkebutuhan
mummayyiz
khusus yang memiliki kepentingan
telah
untuk menyewa suatu barang di JK
melakukan akad sewa menyewa.9
Sound Sistem tidak pernah terjadi. 2. Analisa
Tinjauan
Hukum
pun
boleh
Keberadaan JK Sound Sistem sebagai pihak yang memberikan jasa
Islam Dalam Persewaan JK
persewaan
Sound Sistem
menjadi pilihan bagi masyarakat di
Pada bab ini berisi mengenai
Kecamatan
ulasan
yang
digunakan
pembahasannya
untuk
menjawab
persoalan yang telah diajukan pada rumusan
masalah
kedua
yakni
dalam
hal
ini
Donorojo
tetap
Pacitan.
Kenyataan ini disebabkan oleh halhal berikut ini. 1. Masyarakat menjadi
Donorojo
pelanggan
telah
tetap
JK
bagaimana tinjauan hukum Islam
Sound Sistem. Dengan demikian
terhadap akad sewa menyewa di JK
kehadiran
Sound Sistem Kecamatan Donorojo
dalam hal ini cukup membantu
Pacitan? Jawaban atas persoalan
warga
tersebut
memenuhi kebutuhan hajatan.
diawali
dengan
pembahasana akad. Menurut ulama Syafi’iyah dan Hanabillah pihak yang
berakad
harus
baliq
dan
JK
sekitar
Sound
ketika
Sistem
sedang
2. Adanya JK Sound Sistem sangat menguntungkan
karena
masyarakat mudah menjangkau
berakal. Sedangkan Hanafiyyah dan
ketika
Malikiyyah
peralatan pesta tatkala memiliki
berpendapat
bahwa
dirinya
membutuhkan
kedua orang yang berakad itu tidak 9
harus mencapai usia baliq, anak yang
Al Kasani, al Bada’i as Sana’I fi Tartib asy-Syara’i. (Beirut: Dar al-Fiqh, 1996), hal. 4.
hajat dan masyarakat tidak perlu
kehadiran JK Sound Sistem mampu
lagi berupaya untuk membeli
memberikan
peralatan tersebut secara mandiri
masyarakat
yang tentunya untuk membeli
Donoroj Pacitan. Adapun dari segi
peralatan tersebut membutuhkan
barang yang disewakan JK Sound
beaya yang tidak sedikit. Pada
Sistem, dari pengamatan di lapangan
sisi ini masyarakat diuntungkan,
terlihat telah memenuhi ketentuan
dan bahkan JK Sound Sistem pun
syariat Islam, di antaranya:
turut mendapatkan keuntungan
1. Manfaat barang yang menjadi
pula.
objek
3. Kesadaran
masyarakat
akan
manfaat sekitar
sewa
mencegah
memiliki
perselisihan.
persewaan
Kecamatan
menyewa
dapat
diketahui secara jelas sehingga
besarnya beaya operasional untuk usaha
bagi
terjadinya 10
Realitas
yang
membuat masyarakat memaklumi
terlihat mengenai pemanfaatan
apabila
barang sewaan di JK Sound
dirinya
menanggung
resiko kerusakan, selain itu beaya
Sistem
persewaan
pun
tergolong
disewakan
terjangkau
bagi
masyarakat
keberadaannya
secara
sekitar, sehingga hal-hal lain
Barang-barang
yang
yang dianggap beresiko tetap saja
sebelum dibawa keluar untuk
mendapatkan pemakluman.
disewakan telah berada di rumah
Melihat
ketiga
kenyataan
tersebut maka menunjukkan bahwa
dan
adalah
barang
dapat
mendapatkan 10
yang
diketahui jelas. dimiliki
perawatan
Nasrun Haroen. Fiqih Muamallah. (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2000), hal. 232.
secara terus menerus. Bahkan
3. Upah atau harga sewa harus
penyewa secara langsung dapat
disebutkan secara jelas berapa
melihat dan memilih barang yang
upah yang harus diberikan.12
akan disewanya. Melihat kondisi
Adapun pemberian upah atau
tersebut
maka
dari sisi
ini,
pembayaran
harga
sewa
telah
persewaan JK Sound Sistem telah
ditetapkan pada saat terjadinya akad.
memenuhi hukum Islam yang sah
Teknis pemberian upah dilakukan
dari sisi kejelasan jenis barang
setelah hajatan selesai dilakukan dan
yang disewakan.
waktunya
2. Barang yang disewakan harus
ketika
pengambilan
barang-barang sewaan di tempat
diperbolehkan oleh agama atau
(rumah)
bersifat mubah. 11 Ketentuan ini
diberikan sesuai dengan harga-harga
terlihat jelas bahwa barang yang
barang yang disewa. Seluruhnya
disewakan
ditotal dan hasil jumlah keseluruhan
seluruhnya
adalah
penyewa.
harga
sangat
oleh
kewajiban penyewa untuk dibayar
masyarakat tatkala melakukan
kepada pemilik persewaan dalam hal
hajatan.
ini
ini adalah JK Sound Sistem. Ketika
jenis
sudah dibayarkan maka berakhirlah
usaha yang dilakukan JK Sound
akad sewa menyewa yang dilakukan
Kenyataan
memperlihatkan
Sistem
tidak
bahwa
tersebut
yang
peralatan pesta yang keberaannya dibutuhkan
sewa
Upah
menjadi
melanggar
ketentuan hukum Islam. 12
11
As-Sayyid Sabiq. Fiqh asSunnah. (Beirut: Dar al-Kitab al-Araby, 1993), hal. 201.
Ahmad Azhar Basyir. Refleksi Ayas Persoalan Keislaman. (Bandung: Mizan, 1994), hal. 183.
antara penyewa dengan JK Sound
atau
Sistem.
(mu’ajir) dengan orang yang
G. KESIMPULAN DAN SARAN
menyewa
(musta’jir).
Terdapat
dua jenis akad,
Penelitian
ini
menarik
yang
menyewakan
kesimpulan dengan berpijak pada
secara umum yakni Wadi’ah
pertanyaan yang telah dirumuskan
Yad al-Amanah atau tangan
pada rumusan masalah pada bab
amanah dan Wadi’ah Yad adh
pertama.
Dhamanah. Wadi’ah Yad al-
Adapun
pembahasan penelitian
berdasarkan
analisis ini dapat
dalam
disimpulkan
sebagai berikut.
Amanah adalah
penitipan barang atau uang dimana
1. Proses
terjadinya
menyewa
sewa alat-alat
akad
pihak
penerima
titipan tidak diperkenankan menggunakan
barang
atau
perlengkapan pesta di JK
uang tersebut tapi orang yang
Sound
dititipi barang (wadi’) tidak
Sistem
Kecamatan
Donorojo Pacitan dilakukan
bertanggung
dengan dasar kepercayaan.
kehilangan atau kerusakan
Artinya,
transaksi
yang terjadi, sedangkan akad
tidak
Wadi’ah Yad adh Dhamanah
yang
proses dilakukan
mendasarkan pada perjanjian
adalah
akad
tertulis
barang
di
yang
dibuat
oleh
jawab
atas
persewaan mana
pihak
kedua belah pihak, yakni
penyewa
dapat
antara pemilik barang sewaan
memanfaatkan barang yang
dititipkan dan
harus
penggunaan pun dibicarakan
bertanggungjawab terhadap
secara
kehilangan atau kerusakan
terjadi kerusakan
barang tersebut. Di antara
barang-barang pesta, seperti
kedua jenis akad tersebut di
gelas, piring, mangkok dan
dalam JK Sound Sistem akad
sendok,
yang
dikenakan beaya ganti rugi
digunakan
adalah
lisan
dan
apabila terhadap
penyewa
akan
berjenis Wadi’ah Yad adh
sebesar
Dhamanah.
sewa
mengalami kerusakan namun
menyewa terjadi secara lisan,
terkecuali barang yang rusak
penyewa
sound Sistem, penyewa tidak
langsung
Proses
mendatangi ke
rumah
atau
melalui telepon. Pada tahap
barang
yang
diminta untuk ganti rugi. 2. Dilihat
dari
sisi
tinjauan
ini pemilik persewaan tidak
hukum Islam terhadap ‘akad
memberikan ketentuan dan
sewa menyewa di JK Sound
syarat-syarat
Sistem Kecamatan Donorojo
dipenuhi
yang
oleh
harus
penyewa.
Pacitan
dapat
disimpulkan
Selain itu tidak ditemukan
bahwa ‘akad sewa menyewa
pula bukti fisik berupa surat
di
perjanjian
Kecamatan Donorojo Pacitan
yang
mengikat
JK
Sound
kedua belah pihak ketika
diperbolehkan
akad.
dengan alasan dilihat dari
Kalkulasi
kerugian
akibat
terhadap kerusakan
‘akad
dan
Sistem
sah
dan sighot sudah
mencukupi dalam tinjauan
atau
hukum Islam akan tetapi JK
kerusakan
Sound
ditangung oleh pihak pemilik
Sistem
yang
disewakan untuk orkes atau ndangdutan maka hukumnya haram.
Adapun
yang
lainnya
maka
sepenuhnya
persewaan. B. Saran
apabila
Hasil penelitian ini selanjutya
dilihat dari sisi resiko barang,
merekomendasikan
penanggungan
Sound Sistem untuk memperhatikan
resiko
kerusakan,
dilimpahkan
aspek
pemilik
pengelolaan
usaha
jasa
seluruhnya kepada penyewa
persewaannya
dan hal ini tidak disampaikan
mengingat
secara tertulis ketika ‘akad
tergolong sebagai bidang jasa dan
berlangsung, maka hal ini
mampu
yang
kelemahan
manfaat bagi masyarakat banyak,
dalam transaksi ijarah di JK
apalagi didukung dengan tempat di
Sound
mana
menjadi
penyewa
Sistem, harus
dan
para
mengganti
secara
JK
sayriah,
bidang
usahanya
memberikan
dirinya
hampir
pegaruh
(pemilik)
tinggal
oleh
warga
dihuni
ganti rugi ketika kerusakan
masyarakat
disebabkan oleh kecerobahan
beragama
penggunaan
ketika
selayaknya aspek-aspek pengelolaan
disewa. Apabila kerusakan
jasa persewaannya dikelola dengan
disebabkan oleh faktor alam
memperhatikan
seperti banjir, angin topan
yang ditentukan secara syara’.
barang
yang Islam,
mayoritas maka
sudah
pedoman-pedoman
Tujuannya adalah agar usaha
persewaan dan berbasis syariah dapat
jasa yang dikembangkan senantiasa
terus hidup dan mampu menghidupi
mendapatkan
masyarakat dan pemiliknya.
keberkahan
dan
mendatangkan manfaat yang lebih besar baik manfaat di dunia maupun
DAFTAR PUSTAKA
manfaat di akhirat. Pengelolaan jasa Al Bugha, Musthafa Dib. persewaan ini pun layak pula untuk dikoordinasikan dengan baik agar persaingan di antara pemilik jasa persewaan
tidak
terjadi
secara
berlebihan hingga akhirnya dapat berujung pada perselisihan. Selain itu
2009.
Buku Pintar Transaksi Syariah,
Menjalin
Kerja
Sama
Bisnis
dan
Menyelesaikan
Sengketanya Berdasarkan Panduan Islam.
Jakarta:
Hikmah. perlu
pula
adanya
pembentukan
persatuan pengusaha jasa persewaan agar dalam memberikan pelayanan
Al Kasani. 1996, al Bada’i as Sana’I fi Tartib asy-Syara’i. Beirut: Dar al-Fiqh. Ahmad Azhar Basyir. 1994. Refleksi
kepada masyarakat penyewa dapat dilakukan secara maksimal yakni dengan mengedepankan semanagat
Ayas
Persoalan
Keislaman. Bandung: Mizan. As-Sayyid Sabiq. 1993 Fiqh as-
pengoptimalan kualitas pelayanan yang
baik.
Kerjasama
saling
menguntungkan ini perlu dibangun di
Sunnah. Beirut: Dar al-Kitab al-Araby. Basyir, Ahmad Azhar. 2000. AsasAsas
wilayah
Pacitan,
sehingga
jenis
usaha kecil menengah berjenis jasa
Hukum
Mu’amallah (Hukum Perdata
Islam).
Yogyakarta:UII Press.
Basyir, Ahmad Azhar. 1983. Asas-
Sugiyono. 2006. Metode Penelitian
Asas
Hukum
Kuantitatif, Kualitatif
Mu’amalat,
Hukum
dan R& D.Bandung:
Perdata
Islam.
Yogyakarta: Penerbitan Hukum
Alfabeta.
Bagain
Sukardi, Tatang. Makalah berjudul
Faklutas
“Ijārah,
Universitas
Pada
Islam Idonesia.
Lubis.
Hukum
Mohammad
1996.
Perjanjian
Suriasumantri,
Jujun
S..
2003.
Filsafat Ilmu, Sebuah Pengantar
Populer.
dalam Islam. Jakarta:
Jakarta: Pustaka Sinar
Sinar Grafika.
Harapan.
Firdaus, dkk, Konsep
2005. dan
Implementasi Bank Syari’ah.
Jakarta:
Renainsan. Nasrun
Lembaga
Keuangan Syariah”.
Chairuman Pasaribu dan Suhrawardi K
Aplikasinya
Haroen.
2000.
Muamallah.
Fiqih Jakarta:
Gaya Media Pratama. Pabandu, Tika, Moh. 2006. Metode Riset
Bisnis.Jakarta:
Bumi Aksara.
Tatang. M. Arifin. 1990. Menyusun Rencana
Penelitian.
Jakarta: Rajawali.