TINJAUAN ADAT RACANA SUNAN AMPEL DAN NYAI KARIMA PANGKALAN IAIN SUNAN AMPEL SURABAYA GUGUSDEPAN SURABAYA 1261-1262 MASA BHAKTI 2010-2011 PENDAHULUAN Wadah untuk para Pandega adalah Racana, disanalah para pandega berkiprah untuk mengembangkan diri, belajar mandiri dan bermasyarakat serta mengembangkan kepemimpinannya. Betapa kompleksnya kegiatan di Racana, maka diperlukan sebuah aturan yang berkaitan dengan kebiasaan (Adat) Racana Sunan Ampel dan Nyai Karima dengan Pemangku Adat yang bertugas sebagai pengontrol kode etik yang tersirat dalam kode kehormatan Gerakan Pramuka atau ketentuanketetntuan yang sudah dibuat oleh Racana. Dengan demikian diusahakan adat yang berlaku bersifat fleksibel dan baku, sehingga dapat mencegah dan meluruskan suatu yang menyimpang dari ketentuan janji moral Gerakan Pramuka.
BAB I MAKSUD, TUJUAN, SASARAN, KETENTUAN DAN RUANG LINGKUP Pasal 1 Maksud Maksud penyusunan adat racana adalah sebagai pedoman anggota Racana Sunan Ampel dan Nyai Karima, dalam rangka melaksanakan etika dan aturan lain yang sudah dibuat dan ditetapkan oleh Dewan Racana Sunan Ampel dan Nyai Karima. Pasal 2 Tujuan Tujuan penyusunan adat racana adalah agar diperoleh suatu kemantapan disiplin berorganisasi untuk meningkatkan rasa disiplin, tanggungjawab, menjunjung tinggi nilai-nilai moral yang ada di Racana Sunan Ampel dan Nyai Karima. Pasal 3 Sasaran Sasaran disusunnya Adat Racana Sunan Ampel dan Nyai Karima adalah seluruh anggota Racana dan calon anggota Racana.
Pasal 5 Ruang Lingkup Ruang lingkup berlakunya adat Racana Sunan Ampel dan Nyai Karima Gugusdepan Surabaya 1261-1262 pangkalan IAIN Sunan Ampel Surabaya dibedakan menjadi dua, yaitu : 1. Berlaku di dalam Gugusdepan dan Racana. 2. Berlaku di luar Gugusdepan dan Racana
BAB II MUSDEGA 2011
KOMISI C
Pasal 4 Ketentuan Membuat ketentuan adat Racana Sunan Ampel dan Nyai Karima adalah secara lisan dan tertulis. Membuat buku saku/panduan yang menjadi pegangan pemangku adat yang berisi adat racana atau etika keseharian yang harus diterapkan oleh seluruh anggota gudep.
NAMA RACANA DAN ORGANISASI RACANA Pasal 6 Nama Racana Nama Racana bernama Sunan Ampel dan Nyai Karima dengan maksud : 1. Mengenang penyiar agama Islam di Jawa Timur 2. Meneruskan cita-cita para ulama yang berjuang demi tegaknya agama islam sebelum kita. Pasal 7 Pemangku Adat Pemangku Adat adalah badan dalam Racana yang menangani hal-hal yang berhubungan dengan Adat Racana dan tata laksana Adat Racana.
1. 2.
Pasal 8 Keanggotaan Pemangku Adat Pemangku Adat terdiri dari satu orang putra dan satu orang putri terpilih dan telah dilantik. Masa bakti Pemangku Adat adalah satu periode dan sesudahnya dapat di pilih kembali satu kali periode selanjutnya selama masih menjadi anggota aktif.
BAB III KELENGKAPAN RACANA
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Pasal 10 Bentuk-bentuk Kelengkapan Racana Kelengkapan racana terdiri dari : Lambang Racana Pusaka Racana Sandi Racana Bendera Racana Semboyan Racana Pakaian Adat Racana Hymne Gudep Sebagaimana yang terlampir dalam pasal berikutnya.
Pasal 12 Pusaka Racana 1. Pusaka racana berbentuk tombak trisula dengan ciri-ciri sebagai berikut : a. Terbuat dari kayu dan besi b. Ukuran panjang kurang lebih 110 cm c. Pada besi berbentuk trisula dan dilapisi warna kuning keemasan (disepuhkan). d. Pada perbatasan antara gagang kayu dan besi diikatkan pita merah putih. e. Pusaka racana dibungkus keseluruhan dengan kain putih dan disimpan dalam peti kayu (jati) dengan ukuran : Panjang : 115 cm Lebar : 30 cm Tinggi : 20 cm 2. Bentuk serta kiasan pusaka Racana tertera dalam lampiran 3. Pusaka Racana digunakan dalam acara-acara resmi a. Bersifat pengukuhan dan pelepasan anggota.
MUSDEGA 2011
KOMISI C
Pasal 11 Lambang Racana 1. Gambar dan arti kiasan Lambang Racana Sunan Ampel dan Nyai Karima tertera dalam lampiran. 2. Lambang Racana digunakan arti : a. Sebagai alat pemersatu dan untuk menunjukkan identitas diri sebagai anggota Racana Sunan Ampel dan Nyai Karimah b. Penggunaan Lambang Racana yang berbentuk Badge dipasang di lengan kiri atas bagi anggota gudep yang telah dikukuhkan menjadi anggota racana.
b. Bersifat ceremonial (Musdega, malam racana dan penerimaan kunjungan resmi dari Racana lain). Pasal 13 Bendera Racana 1. Bendera Racana adalah bendera kebesaran Racana Sunan Ampel dan Nyai Karima Gugusdepan Surabaya 1261-1262 pangkalan IAIN Sunan Ampel Surabaya 2. Bendera Racana digunakan pada : a. Acara-acara resmi Racana Sunan Ampel dan Nyai Karima b. Upacara-upacara adat dan kehormatan racana. 3. Bentuk kedua bendera racana sebagai berikut : a. Warna dasar hijau b. Berbentuk segi empat dengan ditandai lambang racana di tengahnya. c. Tulisan “GUDEP SURABAYA 1261RACANA SUNAN AMPEL” Untuk bendera Racana Sunan Ampel dan tulisan “GUDEP SURABAYA 1262 RACANA NYAI KARIMA” untuk bendera Racana Nyai Karima berwarna hitam. d. Ukuran bendera racana, panjang 120 cm, lebar 90 cm. Pasal 14 Sandi Racana 1. Sandi Racana adalah Kode Etik Adat Racana dan kebesaran Racana Sunan Ampel dan Nyai Karima. 2. Sandi Racana dipergunakan dalam acara-acara resmi yang bersifat ceremonial. Pasal 15 Adat Racana 1. Adat Racana dipergunakan sehari-hari oleh Racana Sunan Ampel dan Nyai Karima Gugusdepan Surabaya 1261-1262 pangkalan IAIN Sunan Ampel Surabaya. 2. Adat Racana dipergunakan bila : a. Menerima tamu dari Racana lain (Gugusdepan lain) b. Melantik tamu dan mengukuhkan anggota Racana Sunan Ampel dan Nyai Karima
Pasal 17 Semboyan Racana 1. Semboyan Racana Sunan Ampel dan Nyai Karima adalah : Rela Dharma Bhakti Diri Budi Luhur Dharma BHAKTI Rendah Hati Dalam Bicara Bersungguh Hati Dalam Berkarya Abdi Illahi Qum Fa-andzir 2. Makna Semboyan Racana adalah rela berkorban demi bangsa atas kehendak diri sendiri, berbuat kebajikan, kebijaksanaan dan berbudi luhur. Berwatak sederhana, tidak munafik dan sanggup bekerja dengan kesungguhan hati berbhakti kepada Allah SWT. dalam rangka menyongsong masa depan yang cerah.
MUSDEGA 2011
KOMISI C
Pasal 16 Pakaian Adat Racana 1. Bentuk Pakaian Adat Racana Sunan Ampel dan Nyai Karima a. Untuk Sunan Ampel berupa jubah putih, celana putih, surban putih, peci putih dan sandal bakiak. b. Untuk Nyai Karimah berupa kebaya putih, jarik batik hitam putih, jilbab dan kerudung putih dan sandal selop hitam. 2. Penggunaan pakaian adat a. Menerima tamu dari Racana lain (Gugusdepan lain) dalam acara resmi b. Bersifat ceremonial (Musdega, Malam Racana, Hari Ulang Tahun Gugusdepan, pengukuhan dan pelepasan anggota).
Pasal 18 Hymne Gugusdepan 1. Hymne Gugusdepan adalah hymne resmi Racana Sunan Ampel dan Nyai Karima Gudep Surabaya 1261-1262 pangkalan IAIN Sunan Ampel Surabaya. 2. Hymne Gudep digunakan dalam acara-acara tertentu yang bersifat intern 3. Hymne Gudep sebagaimana terlampir
4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
9. 10. 11. 12. 13. 14.
1. 2. 3. 4. 5.
Pasal 20 Upacara Pengukuhan Anggota Racana Penyucian calon anggota racana oleh KDR Pemberian minuman adat oleh PA PA mengambil tempat KDR dan calon anggota Racana memasuki lapangan upacara. Tanya-jawab PA ke purna bakti KDR mengambil tempat disebelah kanan dan kiri PA. Pelepasan tanda peserta oleh PA Prosesi pengukuhan a. Penancapan pusaka adat oleh PA dan pembacaan sandi Racana b. Bendera merah putih dan tunas memasuki lapangan upacara c. Pembacaan ulang janji oleh PA d. Bendara meninggalkan lapangan upacara Penyematan badge Racana oleh PA Pembacaan Dasa Dharma Menyanyikan lagu Indonesia Raya, Hymne Pramuka dan Hymne Gudep Do’a Pencabutan pusaka adat oleh PA. PA dan KDR meninggalkan lapangan upacara. Pasal 21 Tata Cara Pelepasan Anggota Petugas siap di kanan kiri wisudawan/wisuwati Pembawa bendera berada di kanan kiri wisudawan/wisuwati Pasukan mengirap wisudawan/wisuwati ke tempat wisuda Posisi pembawa pusaka (PA ) berada ditengah depan barisan, membawa pusaka dengan dibungkus kain putih tertutup keseluruhan Setelah sampai di tempat wisuda PA menyerahkan wisudawan /wisudawati kepada Pembina
MUSDEGA 2011
KOMISI C
1. 2. 3.
Pasal 19 Tata Cara Penerimaan Tamu Kunjungan dari Racana lain yang resmi Petugas di tempat masing-masing Laporan KDR Sunan Ampel dan Nyai Karima (Penerima Tamu) kepada Pemangku Adat Bunyi laporan sebagai berikut : Penerima Tamu : “Lapor Racana kita kedatangan tamu”. Pemangku Adat : “jika tamu tersebut benar-benar ingin bertamu dengan I’tikad baik maka, akan kami terima dengan syarat harus mengikuti Adat Racana”, Penerima Tamu : “Mereka bersedia”, Pemangku Adat : “tamu dipersilahkan masuk”. Secara bergiliran tamu mensucikan diri dengan air bunga dan meminum minuman adat dengan duduk serta diiringi dengan shalawat badar (penyucian dilakukan oleh petugas). Tamu beriringan memasuki gerbang menuju pintu masuk ruangan (ruang upacara). KDR berjalan mengiringi di belakang PA (didepan tamu). Bendera Racana dan Pusaka Racana sudah ada dalam ruangan. Tamu menempati ruangan dengan dibawa pemangku adat barisan paling ujung belakang kanan dan kiri para tamu dengan diikuti anggota Gudep Surabaya 1261-1262 di belakang kanan tamu. Menyanyikan Hymne Pramuka Para tamu dipersilahkan duduk. Apabila ada pembicaraan, pembahasan maka pelaksanaan diserahkan pada koordinator upacara.
6. Setelah Pembina menerima laporan PA, kemudian PA pindah ke samping kanan dan kiri Pembina, dan wisudawan /wisudawti dilepas oleh Pembina. Pasal 22 Upacara Pelantikan Calon Pandega 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
Penyucian calon pandega. Persiapan pelantikan Laporan Pembacaan Dasa Dharma Menyanyikan lagu Indonesia Raya (bendera memasuki lapangan) Tanya jawab Pembina dengan Calon Pandega. Pengucapan Tri Satya (Ulang Janji) Bendera meninggalkan tempat upacara. Penyematan Tanda Kecakapan Umum Pandega Amanat Pembina upacara Do’a Laporan Ucapan selamat (ramah tamah) upacara selesai.
BAB IV KEANGGOTAAN
Pasal 24 1. Calon Anggota a. Calon Anggota Gudep Surabaya 1261-1262 Pangkalan IAIN Sunan Ampel Surabaya wajib mendaftar diri pada Dewan Racana dengan syarat yang telah ditentukan. b. Sebelum menjadi Anggota Gudep, secara resmi calon anggota dianggap sebagai Tamu Gudep. Dan wajib mengikuti Orientasi Pendidikan Kepramukaan (OPK) yang dilaksanakan oleh sangga kerja. c. Tamu gudep yang telah mengikuti Orientasi Pendidikan Kepramukaan (OPK) tetapi tidak mengikuti pelantikan belum bisa diterima menjadi Anggota Gudep. d. Tamu gudep yang mengikuti Orientasi Pendidikan Kepramukaan (OPK) dan dilantik otomatis telah menjadi Tamu Racana. e. Tamu Gudep yang belum dilantik dapat mengikuti kegiatan mingguan, tetapi belum berhak menggunakan Bagde Lokasi Gudep. Namun mereka wajib mengikuti pelantikan berikutnya. 2. Anggota Racana adalah: tamu racana yang telah mengikuti pengukuhan anggota racana (PAR) dan dikukuhkan Pasal 25 Hak Anggota 1. Setiap anggota berhak mengikuti setiap kegiatan Gudep. 2. Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya, setiap anggota berhak : a. Berbicara dan mengeluarkan pendapat. b. Memberikan masukan yang bersifat positif dan membangun. c. Mengemukakan usulan serta dukungan terhadap kebijaksanaan yang dikeluarkan gudep. d. Dipilih dan memilih dalam MUSDEGA untuk anggota racana, dan memilih untuk anggota Gudep 3. Anggota Gudep mempunyai hak bertempat tinggal di GARTIKA dengan ketentuan : a. Aktif di civitas akademik b. Belum di wisuda Pasal 26 Kewajiban Anggota
MUSDEGA 2011
KOMISI C
Pasal 23 Secara umum kriteria dan tata cara keanggotaan Racana mengacu dan mengikuti hasil MUSDEGA.
1. Seorang anggota yang tidak bisa mengikuti kegiatan atau menghadiri pertemuan harus memberitahukan baik secara tertulis maupun lisan dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan kepada Dewan Racana. 2. Setiap anggota wajib mengikuti latihan pada hari-hari yang telah ditentukan, bila diperlukan dapat melakukan latihan tambahan dengan sepengetahuan Dewan Racana. 3. Setiap melakukan kegiatan harus dijiwai dengan Tri Satya dan Dasa Dharma. 4. Setiap anggota wajib bekerja sama dan berkonsultasi dengan yang lebih berpengalaman demi tercapainya tujuan yang telah diinginkan. 5. Setiap anggota wajib menghormati sesama anggota dan dalam setiap kegiatan resmi saling memanggil “KAK”. 6. Setiap anggota membayar iuran bulanan. Pasal 27 Kepindahan Anggota 1. Anggota Gudep dari Racana lain yang pindah ke Racana Sunan Ampel dan Nyai Karima harus melalui Adat Racana 2. Anggota Racana Sunan Ampel dan Nyai Karima yang pindah ke Racana lain dilepas melalui Adat Racana. Pasal 28 Sangsi Anggota Anggota Gudep Surabaya 1261-1262 yang melanggar ketentuan organisasi dapat dikenakan sangsi : 1. Teguran secara lisan atau tulisan oleh Dewan Racana 2. Disidang oleh dewan kehormatan 3. Dicabut keanggotaannya sebagai Anggota Gudep Surabaya 1261-1262 pangkalan IAIN Sunan Ampel Surabaya. Pasal 29 Pembelaan Anggota 1. Anggota yang dikenakan sangsi berhak melakukan pembelaan. 2. Pembelaan dilakukan dalam sidang Dewan Kehormatan yang dihadiri oleh Pembina, Dewan Racana dan Pemangku Adat. Pasal 30 Hilangnya Keanggotaan 1. 2. 3. 4. 5.
Meninggal dunia Droup out Mengundurkan diri sebagai anggota / diskors Dicabut keanggotaannya sebagai anggota Gudep Yang sudah menikah (menyatakan tidak bisa aktif dalam kanggotaan secara tertulis kepada Dewan Racana). Pasal 31 Anggota Kehormatan
Pasal 32 Kewenangan Anggota Kehormatan 1. Memberikan sumbangan saran, nasehat kepada Anggota dan Dewan Racana. 2. Menghadiri setiap kegiatan yang diadakan oleh Gudep. 3. Diharapkan memberi materi kegiatan bila diminta oleh Sangga Kerja atau Dewan Racana.
MUSDEGA 2011
KOMISI C
Anggota kehormatan adalah : 1. Anggota Gudep yang telah menyelesaikan studinya atau lulus pandega atau yang masih aktif memberikan sumbangan saran dan nasehat kepada Anggota dan Dewan Racana. 2. Orang yang pernah berjasa bagi Gudep Surabaya 1261-1262
BAB V KETENTUAN DEWAN RACANA Pasal 33 Pengertian Dewan racana adalah suatu badan atau wadah yang berfungsi untuk mengembangkan Racana yang didalamnya terdapat beberapa aktifitas kegiatan Pandega.
1. 2. 3. 4.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Pasal 34 Tata Laksana Dewan Racana Dewan Racana Sunan Ampel dan Nyai Karima terdiri atas Ketua, Sekretaris, Bendahara serta Bidang-bidang. Anggota Dewan Racana adalah anggota Racana, telah mengabdi selama minimal 2 tahun dan telah dilantik sebagai Pandega atau dirasa mampu mengemban tugas sebagai Dewan Racana. Penggantian susunan dilakukan dalam Sidang Istimewa yang dihadiri oleh Anggota Gudep. Anggota Dewan Racana yang telah diwisuda harus tetap menyelesaikan masa bhaktinya sampai LPJ di MUSDEGA selanjutnya Pasal 35 Upacara Pelantikan Anggota Dewan Racana Pembacaan Surat Keputusan pengangkatan Anggota Dewan Racana oleh petugas upacara Anggota Dewan Racana yang akan dilantik menempati tempat upacara. Bendera memasuki tempat (menyanyikan lagu Indonesia Raya). Tanya jawab antara MABIGUS atau pembina dengan calon Dewan Racana yang akan dilantik. Mengucapkan Tri Satya (calon Anggota Dewan Racana memegang ujung bendera merah putih dan diletakkan di dada sebelah kiri sedang yang lain memegang pundak secara berangkai). Bendera meninggalkan tempat upacara Penyematan tanda Dewan Racana Peserta upacara meninggalkan tempat upacara Apabila perlu penyesuaian maka pelaksanaannya diserahkan pada koordinator upacara.
BAB VI SERAGAM 1. 2. 3. 4. 5.
Pasal 36 Ketentuan Seragam yang digunakan anggota Gudep Surabaya 1261-1262 terdiri dari : a. Pakaian Dinas Harian (PDH) b. Pakaian Dinas Lapangan (PDL) Bentuk dan warna pakaian dinas harian disesuaikan dengan SK yang berlaku dan keseragaman Gudep Bentuk seragam PDH dan PDL sebagaimana terlampir Bagi anggota putri, jilbab berwarna coklat tua dan disampirkan ke pundak kanan dan kiri. Kaos lapangan warna merah hitam dengan tuisan RACANA Sunan Ampel Nyai Karima Gudep SBY 1261-1262 pangkalan IAIN Sunan Ampel Surabaya adalah kaos Racana.
Pasal 38 Pakaian Harian 1. Dalam berpakaian bebas setiap anggota wajib memakai pakaian dengan sopan dan rapi. 2. Pakaian pada saat rapat adalah bebas rapi dan baju dimasukkan bagi anggota putra. 3. Jika berpakaian bebas tidak diperkenankan memakai stangan leher.
MUSDEGA 2011
KOMISI C
Pasal 37 Penggunaan Seragam Pakaian Dinas Harian dan Pakaian Dinas Lapangan dikenakan pada saat kegiatan Racana dan pada waktu dan kesempatan yang telah ditentukan sesuai dengan SK Kwarnas yang berlaku.
BAB VI KETENTUAN DAN PENUTUP Pasal 39 Salam 1. Sesama anggota Gudep Surabaya 1261-1262 pangkalan IAIN Sunan Ampel Surabaya harus mengucapkan salam jika saling jumpa ketika dalam kegiatan. 2. Bentuk pengucapan salam adalah Assalamu’alaikum Wr.Wb. dilanjutkan dengan mengangkat tangan sambil mengucapkan salam pramuka, kemudian berjabat tangan. 3. Salam Pramuka berlaku pada waktu berpakaian pramuka lengkap. Pasal 40 Ketentuan Makan, Minum dan Merokok Ketentuan makan, minum dan merokok bagi anggota adalah : 1. Bersikap sopan. 2. Memasukkan hasduk atau setangan leher diantara dua kancing baju nomor dua dari atas. Pasal 41 Cara Pengambilan Keputusan 1. Dalam pengambilan keputusan pada dasarnya diusahakan dalam musyawarah untuk mencapai mufakat, apabila hal ini tidak mencapai kesepakatan maka dilakukan upaya lobi dan jika hal ini tidak mencapai kesepakatan juga, maka dilakukan upaya voting. 2. Mufakat atau keputusan yang diambil dengan suara terbanyak sebagai hasil musyawarah haruslah bermutu dan dapat dipertanggungjawabkan serta tidak bertentangan dengan kandungan Tri Satya dan Dasa Dharma 3. Pengambilan keputusan berdasar atas suara terbanyak, dianggap sah apabila memenuhi criteria sebagai berikut : a. Tata cara dan sahnya keputusan ditetapkan oleh Dewan Racana setelah mempertimbangkan dari Pembina dan Pemangku Adat. b. Keputusan tentang pendelegasian anggota untuk kegiatan insidental atau partisipan ditetapkan Dewan Racana dengan pertimbangan Pembina dan jajaran MABI. Pasal 42 Ketentuan penutup 1. Usul mengenai penambahan dan perubahan Adat Racana ini dapat diusulkan kepada sekurang kurangnya setengah lebih satu dari peserta MUSDEGA yang hadir. 2. Apabila dipandang sangat mendesak, Dewan Racana dan Pemangku Adat dapat mengeluarkan peraturan pelaksana. 3. Segala peraturan yang dikeluarkan sebagai pengganti peraturan adat racana tersebut harus dapat dipertanggungjawabkan dalam Musyawarah Pandega
KOMISI C
Pasal 43 Penutup Segala ketentuan yang belum diatur dalam susunan Adat Racana ini akan diatur kemudian dengan memperhatikan saran, usulan serta pertimbangan dari Wakil Anggota, Pemangku Adat, Pembina serta Anggota Kehormatan.
MUSDEGA 2011