KOMISI C
ADAT RACANA SUNAN AMPEL DAN NYAI KARIMA GUGUSDEPAN SURABAYA 1261-1262 BERPANGKALAN PADA UIN SUNAN AMPEL SURABAYA BAB I PENDAHULUAN A. Umum
Wadah untuk Pandega adalah Racana, disanalah Pandega berkiprah untuk mengembangkan diri, belajar mandiri dan bermasyarakat serta mengembangkan kepemimpinannya. Betapa kompleksnya kegiatan di Racana, maka diperlukan sebuah aturan yang berkaitan dengan kebiasaan (Adat) Racana Sunan Ampel dan Nyai Karima dengan pemangku Adat yang bertugas sebagai pengontrol kode etik yang tersirat dalam kode kehormatan gerakan pramuka atau ketentuan-ketentuan yang sudah dibuat oleh Racana. Dengan demikian diusahakan Adat yang berlaku bersifat fleksibel dan baku, sehingga dapat mencegah dan meluruskan suatu yang menyimpang dari ketentuan janji moral Gerakan Pramuka.
B. Nama, Tempat dan Waktu 1. Nama dan Tempat Gerakan Pramuka yang berpangkalan di UIN Sunan Ampel Surabaya bernama Racana Sunan Ampel dan Nyai Karima Gudep 1261-1262 (dengan maksud mengenang salah satu penyiar agama Islam di Jawa Timur dan untuk meneruskan cita-cita para ulama yang berjuang demi tegaknya agama Islam sebelum kita) bertempat di Sanggar Bakti Pramuka Wonocolo gang Modin No. 26 kota Surabaya. 2. Waktu Racana Sunan Ampel diresmikan dan direstui oleh Ka. Mabigus Drs. H. Bisri Affandi, MA. pada tanggal 03 Oktober 1990, sedangkan Racana Nyai Karima diresmikan enam tahun setelah itu yakni pada tahun 1996. C. Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan penyusunan Adat Racana adalah sebagai pedoman anggota Racana Sunan Ampel dan Nyai Karima Gudep Surabaya 1261-1262 dalam rangka melaksanakan etika dan aturan lain yang sudah dibuat dan ditetapkan oleh Dewan Pandega, sehingga dapat meningkatkan rasa disiplin, tanggung jawab, menjunjung tinggi nilai-nilai moral yang ada dalam Racana Sunan Ampel dan Nyai Karima Gudep Surabaya 1261-1262. D. Sasaran dan Ruang Lingkup 1. Sasaran Sasaran disusunnya Adat Racana Sunan Ampel dan Nyai Karima Gudep Surabaya 1261-1262 Berpangkalan Pada UIN Sunan Ampel Surabaya adalah seluruh anggota gudep. 2. Ruang lingkup Ruang lingkup berlakunya Adat Racana Sunan Ampel dan Nyai Karima Gudep 1261-1262 Berpangkalan Pada UIN Sunan Ampel Surabaya dibedakan menjadi dua, yaitu: a. Berlaku di dalam Gugusdepan dan Racana Sunan Ampel dan Nyai Karima Gudep 1261-1262 Musyawarah Pandega (MUSDEGA) XXIII | 1
KOMISI C
b. Berlaku di luar Gugusdepan dan Racana Sunan Ampel dan Nyai Karima Gudep 1261-1262 E. Sistematika Sistematika tinjauan Adat Racana Sunan Ampel dan Nyai Karima Berpangkalan Pada UIN Sunan Ampel Surabaya Gudep 1261-1262 adalah sebagai berikut: 1. Pendahuluan 2. Kelengkapan Racana 3. Seragam 4. Keanggotaan 5. Kewajiban dan hak 6. Pelanggaran 7. Ketentuan dan Penutup 8. Penutup BAB II KELENGKAPAN RACANA Kelengkapan Racana adalah beberapa komponen yang digunakan dalam Racana, yaitu terdiri dari: 1. Logo/ lambang Racana Sunan Ampel dan Nyai Karima 2. Pusaka Racana 3. Sandi Racana 4. Bendera Racana 5. Semboyan Racana 6. Pakaian Adat Racana 7. Hymne gudep A. Lambang Racana 1. Lambang Racana adalah lambang/ logo yang digunakan dalam Racana Sunan Ampel dan Nyai Karima, dan lambang Racana Sunan Ampel dan Nyai Karima digunakan arti : a. Sebagai alat pemersatu dan untuk menunjukkan identitas diri sebagai anggota Racana Sunan Ampel dan Nyai Karima b. Penggunaan lambang Racana yang berbentuk badge dipasang di lengan kiri ± 6 cm di bawah jahitan lengan baju bagi anggota gudep yang telah dikukuhkan menjadi anggota Racana 2. Gambar lambang Racana Sunan Ampel dan Nyai Karima yaitu:
Musyawarah Pandega (MUSDEGA) XXIII | 2
KOMISI C
3. Lambang Racana Sunan Ampel dan Nyai Karima berukuran: Berbentuk segi empat dengan ukuran : a. Panjang 7 cm b. Lebar 7 cm 4. Arti Lambang dan Makna Racana a. Arti Lambang 1) Bintang Emas Melambangkan Ketuhanan. Anggota Pramuka Harus dan wajib berketuhanan Yang Maha Esa 2) Segilima Melambangkan kepada Aqidah Racana UIN adalah Aqidah Islamiyah 3) Tugu Pahlawan Melambangkan Ciri Khas dari kota dimana Racana UIN Berada 4) Pita Melambangkan alat untuk mempersatukan sesuatu agar menjadi indah 5) Tulisan Racana Melambangkan dari Wadah Tempat untuk menempah Pandega yang ada di UIN 6) Tulisan Sunan Ampel Sebagai simbol tokoh terkemuka di wilayah Surabaya dan Tulisan Nyai Karima Sebagai Simbol tokoh yang banyak menopang terhadap aktivitas Sunan Ampel. 7) Dua Tunas melambangkan suatu kebersamaan antara laki dan perempuan yang saling berpacu untuk menempa diri, Akar yang Bertautan melambangkan adanya suatu keterkaitan antara Racana Sunan Ampel dan Nyai Karima yang tidak bisa berdiri sendiri dan Dua Daun ketinggiannya hampir sama Melambangkan dalam penempaan diri tidak begitu nampak kesenjangan dalam membina diri, satuan dan masyarakat atau hasil yang di capai. b. Arti Makna Racana 1) 7 Macam Bermakna sebuah harapan agar semua gerak gerik selalu mendapat PITULUNGAN 2) 6 ( Warna) Bermakna pada Rukun Iman 3) 10 ( Jumlah Tulisan ) Bemakna kembali pada Dasadarma 4) Kuning Emas Bermakna sebuah Kemulyaan dan kemurnian 5) Kuning Bermakna pada sebuah kebesaran jiwa, toleransi, semangat dan kesuksesan 6) Hitam Bermakna pada sebuah keteguhan dalam berpendirian 7) Hijau Bermakna pada sebuah kesuburan, kedamaian dan keikhlasan dalam beramal 8) Putih Bermakna kesucian, ketulusan dan keridhoan 9) Coklat Tua Bermakna pada kemandirian, kematangan, kedewasaan dan keteladanan Dari Jumlah makna tersebut ketemu angka (Jawa) Pitu yang artinya agar kita semua akan mendapatkan pitulungan dari Allah SWT. Aamiin… Dari jumlah Arti terdapat ongko songo seng artine lan maksude songo iku awak e dewe iku ano bolongan songo seng gudu dijogo ora oleh dielereler, juga dapat merujuk pada wali songo seng kudu dijogo ajaran lan tuntunane.
Musyawarah Pandega (MUSDEGA) XXIII | 3
KOMISI C
B. Pusaka Racana 1. Pusaka Racana yaitu yang berbentuk Tombak Trisula dengan ciri-ciri sebagai berikut: a. Terbuat dari kayu dan besi b. Ukuran panjang kurang lebih 110 cm c. Pada besi berbentuk trisula dan dilapisi warna kuning keemasan (disepuhkan) d. Pada perbatasan antara gagang kayu dan besi diikatkan pita merah putih e. Pusaka racana dibungkus keseluruhan dengan kain putih dan disimpan dalam peti kayu (jati) dengan ukuran: Panjang : 115 cm Lebar : 30 cm Tinggi : 20 cm 2. Bentuk serta kiasan pusaka racana tertera dalam Lampiran I 3. Pusaka racana digunakan dalam acara-acara resmi a. Bersifat pengukuhan dan pelepasan anggota b. Bersifat ceremonial (musdega, malam Racana dan penerimaan kunjungan resmi dari Racana lain) C. Bendera Racana 1. Bendera Racana adalah sarana/ alat untuk mendorong maju, memberi semangat, kebanggaan dari para Pramuka Pandega dan Racana Gugusdepan Surabaya 1261-1262 Berpangkalan Pada UIN Sunan Ampel Surabaya 2. Bendera Racana Sunan Ampel dan Nyai Karima Gugusdepan Bendera Racana digunakan pada: a. Acara-acara resmi Racana Sunan Ampel dan Nyai Karima b. Upacara-upacara Adat dan kehormatan Racana 3. Bentuk kedua bendera Racana sebagai berikut: a. Warna dasar hijau untuk bendera Racana Sunan Ampel b. Berbentuk persegi panjang dengan ditandai lambang Racana di tengahnya c. Tulisan “GUDEP SURABAYA 1261 RACANA SUNAN AMPEL “ untuk bendera Racana Sunan Ampel, dan “GUDEP SURABAYA 1262 RACANA NYAI KARIMA” untuk bendera Racana Nyai Karima tulisan berwarna hitam d. Ukuran bendera Racana Sunan Ampel dan Nyai Karima yaitu panjang 135 cm, lebar 90 cm dan terdapat gambar tunas yang berada di pojok samping kiri. e. Gambar warna bendera terlampir dalam Lampiran II 4. Bendera duplikat Racana Sunan Ampel dan Nyai Karima bisa digandakan dan digunakan pada acara kegiatan diluar Racana Sunan Ampel dan Nyai Karima D. Sandi Racana 1. Sandi Racana adalah kode etik Adat Racana dan kebesaran Racana Sunan Ampel dan Nyai Karima 2. Sandi Racana digunakan setiap upacara Adat dan acara-acara resmi yang besifat ceremonial 3. Tata cara ketika sandi Racana dibacakan, yaitu: a. Bagi putra: 1) Tangan kanan berada di dada sebelah kiri 2) Tangan memegang ujung hasduk 3) Kepala menunduk b. Bagi putri: 1) Tangan di depan dada ditelungkupkan Musyawarah Pandega (MUSDEGA) XXIII | 4
KOMISI C
2) Tangan memegang ujung hasduk 3) Kedua ibu jari disatukan dan diletakkan di ulu hati 4) Kepala menunduk 4. Bunyi sandi Racana tersebut yaitu: SANDI RACANA Bismilllahirrahmanirrahim AsmaMu nan suci terpatri dalam kalbu Agung bertahta disetiap jiwa yang teguh Indah kusebut disetiap dzikirku Gemuruh getarku jiwa raga Disanalah dia berdiri putra putri Indonesia sejati Tegak tubuhnya teguh imannya Amal ibadah menghias tubuhnya Manusia yang selalu bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa Yakin akan keEsaan-Nya dan keAgungan-Nya Selalu mensyukuri rahmat Tuhan yang dirasakannya Dengan melindungi alam dan lingkungannya Ciptaan Tuhan yang tiada bandingannya Tegak diam dan tenang, wajahnya cemerlang Matanya memancarkan sinar kasih sayang yang menggetarkan hati orang Sikapnya yang ramah dan sopan Ciri ksatria yang tampan Patriot Indonesia yang dibanggakan Ketenangan membuahkan kemenangan Kemenangan atas gejolak jiwa Yang menggelora selama menjadi pemuda Patuh akan keputusan musyawarah Bermufakat atas berbagai pendapat Tugas terlaksana tanpa debat Karena berpegang pada filsafat Tanpa dukungan sahabat sesama umat Teman pramuka sebagai saudara dekat Tiada banyak yang dapat diperbuat Menolong sesama dikerjakan dengan ikhlas Tiada mengharap puji dan balas Keberhasilan suara berbuah senyum puas Keberhasilan akibat kerajinan, ketekunan, ketangkasan dan ketrampilan Tabah, sabar dan tangguh Bertekad baja berhati sutra Selalu gembira dalam suasana suka dan duka Hemat menggunakan tenaga, pikiran serta harta miliknya Bekerja dengan cermat dan tertata sahaja dalam kehidupannya Disiplin dan berani dalam bertindak atas putusan yang penuh bijak Untuk mewujudkan kesetiaan pada orang lain pemimpin guru bangsa negara dan agama Bertanggung jawab atas dirinya, keluarga, masyarakat, bangsa dan Negara Berkata nyata tidak setengah nyata atau yang dapat berarti dua Suci dalam pikiran perkataan dan perbuatan menjadi kebiasaan dalam menjaga harkat dan martabat sebagaiinsan yang setia dan warga Negara Indonesia Yang berjiwa Pancasila Musyawarah Pandega (MUSDEGA) XXIII | 5
KOMISI C
Rela darma bakti diri Budi luhur darma bhakti Rendah hati dalam bicara Bersungguh hati dalam berkarya Abdi Ilahi Qum Fa'andhir Itulah cita-cita Racana kita Racana Sunan Ampel Nyai Karima E. Adat Racana 1. Adat Racana adalah suatu kebiasaan yang disepakati dan dilakukan bersama oleh Racana Sunan Ampel dan Nyai Karima Gugusdepan Surabaya 1261-1262 Berpangkalan Pada UIN Sunan Ampel Surabaya 2. Adat-adat tersebut meliputi: a. Ketentuan Makan dan Minum 1) Bersikap sopan 2) Memasukkan hasduk atau stangan leher di antara dua kancing baju nomor dua dari atas untuk laki-laki, sedangkan untuk perempuan menyelipkan stangan leher di bawah tempat tanda kecakapan umum untuk penegak dan pandega sebelah kiri. b. Minuman Adat, Minuman adat Racana Sunan Ampel dan Nyai Karima adalah air kelapa. Minuman adat ini sudah ada sejak tahun 1990 namun pada tahun 1991 dan baru dibukukan di Musdega.` c. Makanan Adat, Makanan Adat Sunan Ampel dan Nyai Karima adalah apem, makanan ini di gunakan ketika penerimaan tamu dari Racana lain dalam acara resmi Racana Sunan Ampel dan Nyai Karima. d. Tata Cara Penerimaan Tamu Kunjungan dari Racana lain yang Resmi 1) Petugas di tempat masing-masing 2) Laporan KDR Sunan Ampel dan Nyai Karima (penerima tamu) kepada Pemangku Adat 3) Bunyi laporan sebagai berikut : Penerima tamu : “Lapor Racana kita kedatangan tamu”. Pemangku Adat : “Jika tamu tersebut benar-benar ingin bertamu dengan I’tikad baik, maka akan kami terima dengan syarat harus mengikuti Adat Racana”. Penerima tamu : ”Mereka bersedia”. Pemangku Adat : ”Tamu dipersilahkan masuk” 4) Secara bergiliran tamu mensucikan diri dengan air bunga dan diberi minuman adat, (tamu diberi minuman dan dipersilahkan untuk minum) 5) Tamu beriringan memasuki gerbang menuju pintu masuk ruangan (ruang upacara) 6) KDR berjalan mengiringi dibelakang PA (didepan tamu) 7) Bendera Racana dan Pusaka Racana sudah ada didalam ruangan 8) Tamu menempati ruangan dengan dibawa Pemangku Adat barisan paling ujung belakang kanan dan kiri para tamu dengan diikuti anggota Gudep Surabaya 1261-1262 dibelakang kanan tamu 9) Menyanyikan hymne pramuka 10) Para tamu dipersilahkan duduk 11) Apabila ada pembicaraan, pembahasan maka pelaksanaan diserahkan pada koordinator upacara e. Upacara Pelantikan OPK (Orientasi Pendidikan Kepramukaan) 1) Laporan KDR kepada PA 2) Penyucian calon anggota oleh KDR Musyawarah Pandega (MUSDEGA) XXIII | 6
KOMISI C
3) 4) 5) 6) 7) 8)
f.
g.
Pemimpin upacara memasuki lapangan upacara Pembina upacara memasuki lapangan upacara Penghormatan Laporan Menyanyikan lagu Indonesia Raya Pengucapan pancasila oleh Pembina upacara dan didikuti oleh seluruh peserta upacara 9) Pengucapan dasa dharma 10) Prosesi pelantikan a) Laporan KDR b) Pataka memasuki lapangan upacara c) Tanya jawab dan pelantikan d) Kata-kata pelantikan e) Bendera meninggalkan lapangan upacara f) Pelepasan tanda peserta oleh Pembina upacara, dilanjut penyematan tanda lokasi dan nomor gudep. 11) Amanat Pembina upacara 12) Pembacaan sandi racana oleh PA 13) Menyanyikan lagu Hymne pramuka dan Hymne gudep 14) Doa 15) Laporan 16) Penghormatan 17) Pembina upacara meninggalkan lapangan upacara 18) Pasukan diistirahatkan Upacara PAR (Pengukuhan Anggota Racana) 1) KDR memimpin untuk membaca al Fatihah sebelum penyucian 2) Penyucian calon anggota Racana oleh KDR 3) Pemberian minuman Adat oleh PA 4) PA mengambil tempat 5) KDR dan calon anggota Racana memasuki lapangan upacara 6) KDR mengambil tempat disebelah kanan dan kiri PA 7) Pelepasan tanda peserta oleh PA 8) Prosesi pengukuhan 9) Penancapan pusaka Adat oleh PA dan pembacaan Sandi Racana 10) Bendera merah putih dan tunas memasuki lapangan upacara dan menyanyikan lagu Indonesia Raya. 11) Pembacaan ulang janji oleh PA (untuk putra tangan kanan calon anggota Racana memegang hasduk, dan tangan kiri memegang pundak teman sebelahnya, untuk putri sebaliknya) 12) Bendera meninggalkan lapangan upacara 13) Penyematan badge Racana oleh PA 14) Pembacaan Dasa Dharma 15) Menyanyikan Hymne pramuka dan Hymne Gudep 16) Do’a 17) Pencabutan pusaka Adat oleh PA 18) PA dan KDR meninggalkan lapangan upacara Tata cara pelepasan Anggota Gudep 1) Petugas siap dikanan kiri wisudawan/ wisudawati 2) Pembawa bendera dikanan kiri wisudawan/ wisudawati 3) Pasukan mengirap wisudawan/ wisudawati ke tempat wisuda 4) Posisi Pemangku Adat berada ditengah depan barisan Musyawarah Pandega (MUSDEGA) XXIII | 7
KOMISI C
5) Setelah sampai di tempat wisuda PA menyerahkan wisudawan/ wisudawati kepada pembina 6) Setelah pembina menerima laporan PA, pindah ke samping kanan dan kiri pembina, dan wisudawan/ wisudawati dilepas oleh Pembina 7) Do’a 8) Laporan 9) Ucapan selamat (ramah tamah) upacara selesai h. Tata Upacara Pelantikan Anggota Dewan Racana 1) Pembacaan surat keputusan pengangkatan Dewan Racana oleh petugas upacara 2) Anggota Dewan Racana yang akan dilantik menempati tempat upacara 3) Bendera memasuki tempat (Menyanyikan Lagu Indonesia Raya) 4) Tanya jawab antara MABIGUS atau pembina dengan calon Dewan Racana yang akan dilantik 5) Mengucapkan Tri Satya (calon Anggota Dewan Racana memegang ujung bendera merah putih dan diletakkan di dada sebelah kiri sedang yang lain memegang pundak secara berangkai) 6) Bendera meninggalkan tempat upacara 7) Apabila perlu penyesuaian maka pelaksanaanya diserahkan pada koordinator upacara 3. Adat Racana dipergunakan bila: a. Menerima tamu dari Racana lain (dengan syarat: membawa surat resmi, kepengurusan Dewan dan dengan tujuan tentang Racana) b. Melantik tamu Racana dan mengukuhkan anggota Racana Sunan Ampel dan Nyai Karima F. Pakaian Adat Racana 1. Bentuk pakaian Adat Racana Sunan Ampel dan Nyai Karima a. Untuk Sunan Ampel berbaju putih lengan panjang (bermodel basofi), celana putih, serembong batik warna coklat putih, belangkon dan sandal bakiak b. Untuk Nyai Karima berupa kebaya putih, jarik batik warna coklat putih, jilbab dan kerudung putih dan selop hitam c. Gambar sebagaimana terlampir dalam Lampiran III. 2. Penggunan pakaian Adat a. Menerima tamu dari Racana lain dalam acara resmi b. Bersifat ceremonial (MUSDEGA, malam Racana, hari ulang tahun Gugusdepan, pengukuhan dan pelepasan anggota) G. Semboyan Racana 1. Semboyan Racana Sunan Ampel dan Nyai Karima adalah : Rela Dharma Bhakti Diri Budi Luhur Dharma Bhakti Rendah Hati dalam Bicara Bersungguh Hati dalam Berkarya Abdi Illahi Qum Fa-andzir 2. Makna semboyan Racana adalah rela berkorban demi bangsa atas kehendak diri sendiri, berbuat kebajikan, kebijaksanaan dan berbudi luhur. Berwatak sederhana, tidak munafik dan sanggup bekerja dengan kesungguhan hati berbakti kepada Allah SWT. Dalam rangka menyongsong masa depan yang cerah.
Musyawarah Pandega (MUSDEGA) XXIII | 8
KOMISI C
H. Hymne Gugusdepan 1. Hymne Gugusdepan adalah hymne resmi Racana Sunan Ampel dan Nyai Karima Gudep Surabaya 1261-1262 Berpangkalan Pada UIN Sunan Ampel Surabaya 2. Hymne Gudep digunakan dalam acara-acara tertentu yang bersifat intern 3. Hymne Gudep yaitu: HYMNE GUDEP Kami pramuka pandega perkasa UIN Sunan Ampel Surabaya tercinta Satya dharma janji moral kita Pramuka Indonesia jaya Kami pandu bangsa perkasa Eka praya iman dan taqwa Mengemban amanah, agama, dan bangsa Negara adil makmur sentosa Mengembangkan pramuka dan almamater tercinta Berlajar dan berbakti tuk gapai cita-cita Mengembangkan pramuka dan almamater tercinta Berkarya dan mengabdi jayalah nusa bangsa Kami pandu bangsa perkasa Eka praya iman dan taqwa Mengemban amanah, agama, dan bangsa Negara adil makmur sentosa BAB III SERAGAM A. Ketentuan 1. Seragam yang digunakan anggota Gudep 1261-1262 yaitu: a. Pakaian Seragam Harian (PSH) b. Pakaian Seragam Lapangan (PSL) adalah pakaian seragam harian berlengan panjang. c. Ketentuan Seragam 1) Pakaian Seragam Putra yaitu terdiri atas: a) Tutup kepala Berbentuk baret berwarna coklat Dikenakan dengan tepi mendatar, bagian atasnya ditarik miring ke kanan Tanda topi terletak di sebelah kiri b) Baju pramuka Sama seperti pakaian pramuka penggalang c) Celana pramuka Dibuat dari bahan warna coklat Bentuk celana panjang Memakai dua saku samping kiri dan kanan serta dua saku dibagian belakang memakai tutup dan buah baju (kancing) Memakai ikat pinggang Pada bagian depan celana memakai retsleting Musyawarah Pandega (MUSDEGA) XXIII | 9
KOMISI C
d) Setangan leher Dibuat dari bahan berwarna merah dan putih Berbentuk segitiga sama kaki (sisi panjang 120-130 cm dengan sudut 90°, panjang sisi setangan leher dapat disesuaikan dengan tinggi badan pemakai) Dikenakan dengan cincin (ring) setangan leher Dikenakan di bawah kerah baju Setangan leher dapat sedemikian rupa sehingga warna merah putih tampak dengan jelas, dan pemakaian tampak rapi Cara melipat setangan leher sama dengan setangan leher pramuka siaga e) Kaos kaki Kaos kaki pendek Warna hitam f) Sepatu Model tertutup Warna hitam Bertumit rendah g) Ikat pinggang h) Tanda pengenal 2)
Pakaian Seragam Putri: a) Tutup Kepala, tanda topi Terbuat dari kain laken atau beludru, warna coklat tua Berbentuk topi bulat Lebar lidah topi ± 4 cm b) Jilbab Dibuat dari bahan berwarna coklat tua Berbentuk segi empat (diikat pada kedua pundak secara berlawanan, ujung jilbab kiri diikat ke pundak sebelah kanan dan begitu pula sebaliknya) c) Baju pramuka Dibuat dari bahan beerwarna coklat muda Model prinses di bagian depan dan belakangnya, Lengan panjang Kerah model dasi Memakai lidah bahu selebar 3 cm Dua saku temple didada kanan dan kiri dengan lipatan luar selebar 2 cm ditengah saku dan diberi tutup bergelombang. Panjang baju sampai garis pinggul, dikenakan di luar rok/ bawahan d) Rok/ bawahan pramuka Dibuat dari bahan berwarna coklat tua Bagian bawah melebar (model A) Dengan lipatan tertutup dibagian belakang Memakai saku dalam disamping kanan dan kiri Memakai retsleting berwarna coklat tua yang dipasang pada bagian belakang rok/ bawahan Musyawarah Pandega (MUSDEGA) XXIII | 10
KOMISI C
2. 3. 4. 5.
e) Setangan leher Dibuat dari bahan berwarna merah dan putih Berbentuk segitiga sama kaki : o Sisi panjang 120-130 cm dengan sudut bawah 90 derajat (panjang disesuaikan dengan tinggi badan pemakai sampai dipinggang) o Bahan dasar warna putih dengan lis warna merah selebar 5 cm Setangan leher dilipat sedemikian rupa (lebar lipatan kurang lebih 5 cm)sehingga warna merah putih tampak dengan jelas, dan rapi Dikenakan dengan cincin setangan leher Dikenakan diatas kerudung f) Sepatu Model tertutup Warna hitam Bertumit rendah g) Tanda pengenal Tanda topi dikenakan di topi bagian depan tengah Papan nama dikenakan dibaju bagian depan kanan atas. Bentuk dan warna pakaian seragam harian disesuaikan dengan Surat Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No. 174 tahun 2012 tentang petunjuk penyelenggaraan pakaian seragam anggota pramuka Bentuk seragam PSH dan PSL sebagaimana terlampir. Kaos lapangan warna merah hitam dengan tulisan RACANA Sunan Ampel Nyai Karima Gudep Sby 1261-1262 Berpangkalan Pada UIN Sunan Ampel Surabaya adalah kaos Racana. Ketentuan pemakaian seragam lama hanya bisa di gunakan untuk kegiatan intern
B. Penggunaan seragam Pakaian Seragam Harian dan Pakaian Seragam Lapangan dikenakan pada saat kegiatan Pramuka. C. Tata cara pemakaian 1. Seorang calon anggota Gerakan Pramuka yang belum dilantik/ dikukuhkan hanya dibenarkan memakai pakaian seragam dengan badge Jawa Timur, tanda pelantikan dan bunga lili, tutup kepala tanpa emblem, dan setangan leher. 2. Seorang anggota Gerakan Pramuka yang telah memenuhhi syarat dan dilantik atau mendapat perestuan, berhak memakai pakaian seragam pramuka lengkap dengan setangan leher dan tutup kepala serta tanda pengenal Gerakan Pramuka sesuai dengan ketentuan yang berlaku, lebih-lebih si pemakai melakukan kegiatan di depan umum 3. Pakaian seragam pramuka harus dikenakan oleh mereka yang berhak, secara lengkap, rapi, bersih, dan benar, sesuai dengan ketentuan yang berlaku, lebihlebih si pemakai melakukan kegiatan di depan umum. 4. Pakaian seragam pramuka dikenakan hanya bilamana yang bertindak sebagai anggota Gerakan Pramuka yang melaksanakan tugas atau kegiatan kepramukaan. Musyawarah Pandega (MUSDEGA) XXIII | 11
KOMISI C
5. Pada saat anggota gerakan Pramuka sebagai anggota organisasi lain yang sedang melakukan tugas atau kegiatan organisasi tersebut, tidak dibenarkan memakai Pakaian Seragam Pramuka dan atau tanda pengenal gerakan Pramuka 6. Seorang anggota Gerakan Pramuka yang secara pribadi menjadi anggota organisasi masa atau organisasi politik dilarang keras memakai seragam Gerakan Pramuka dan atau tanda pengenal Gerakan Pramuka pada saat melaksanakan tugas atau kegiatan organisasi masa atau organisasi politik tersebut dan sebaliknya 7. Untuk menjaga harkat dan martabat Gerakan Pramuka, maka setiap anggota Gerakan Pramuka yang menggunakan pakaian seragam Gerakan Pramuka, bertanggung jawab atas nama baik Gerakan Pramuka dan harus bersikap atau bertindak sesuai dengan satya dan Dharma Pramuka 8. Pakaian seragam pramuka juga dipakai pada saat seorang anggota Gerakan atas nama Gerakan Pramuka, mengikuti upacara-upacara hari besar Nasional, upacara dan kegiatan lainnya yang diselenggarakan pemerintah atau organisasi lain. 9. Pakaian kegiatan, bakti atau olahraga hanya dipakai selama mengikuti kegiatan tersebut 10. Anggota Gerakan Pramuka, dan setiap anggota Gerakan Pramuka pramuka berkewajiban untuk saling mengingatkan dan saling membetulkan cara mengenakan seragam pramuka yang tidak sesuai dengan ketentuan. BAB IV KEANGGOTAAN A. Tamu Gudep 1. Mendaftarkan diri dan siap untuk menjadi anggota Gudep 1261-1262 2. Mengikuti 3 kali pertemuan yang diadakan oleh Anggota Pramuka B. Anggota Gudep 1. Mengikuti OPK (Orientasi Pendidikan Kepramukaan) 2. Telah dilantik sebagai Anggota Gugusdepan 1261-1262 C. Tamu Racana 1. Telah memenuhi persyaratan-persyaratan yang ditentukan oleh Dewan Racana 2. Mengikuti proses Penempuhan yang ditentukan oleh Dewan Racana 3. Telah dikukuhkan menjadi Tamu Racana D. Anggota Racana 1. Telah memenuhi persyaratan-persyaratan yang ditentukan oleh Dewan Racana 2. Mengikuti proses Penempuhan yang ditentukan oleh Dewan Racana 3. Telah dikukuhkan menjadi Tamu Racana 4. Telah dikukuhkan menjadi Anggota Racana E. Pandega 1. Telah mengikuti penempuhan SKU tingkat Pandega dengan syarat – syarat yang sudah ditentukan oleh Dewan Pandega 2. Telah dikukuhkan menjadi Pramuka tingkat Pandega
Musyawarah Pandega (MUSDEGA) XXIII | 12
KOMISI C
F. Ketua Dewan Racana 1. Mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya 2. Terdaftar sebagai anggota Racana yang aktif berkegiatan di Gerakan Pramuka Gugusdepan Surabaya 1261-1262 Berpangkalan Pada UIN Sunan Ampel Surabaya 3. Pernah menjadi Ketua Dewan Racana atau telah dilantik menjadi anggota pandega 4. Anggota Racana yang telah mengabdi dua tahun di Racana 5. Menyatakan kesanggupan baik secara lisan atau tertulis 6. Dipilih dan terpilih dalam Musdega 7. Telah dilantik menjadi ketua Dewan Racana G. Anggota Dewan Racana 1. Anggota Racana 2. Telah mengabdi kepada Racana minimal satu tahun 3. Menyatakan kesanggupan secara tertulis, tidak meninggalkan Racana selama menjadi Dewan 4. Dipilih oleh tim formatur ketika Musdega (masa Musdega) 5. Telah dilantik menjadi Anggota Dewan Racana H. Pemangku Adat Racana 1. Mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya 2. Terdaftar sebagai anggota Racana yang aktif berkegiatan di Gerakan Pramuka Gugusdepan Surabaya 1261-1262 Berpangkalan Pada UIN Sunan Ampel Surabaya 3. Pernah menjadi anggota Dewan Racana 4. Anggota Racana yang mengetahui sejarah Sunan Ampel dan Nyai Karima 5. Menyatakan kesanggupan baik secara lisan atau tertulis 6. Dipilih dan terpilih dalam Musdega 7. Telah dilantik menjadi Pemangku Adat I. Anggota Kehormatan 1. Anggota Gugusdepan yang telah menyelesaikan studinya atau lulus Pandega atau yang masih aktif memberikan sumbangan saran dan nasehat kepada Anggota Dewan Racana 2. Orang yang pernah berjasa bagi Gugusdepan 1261-1262 J. Dewan Kehormatan 1. Majlis Pembimbing Gugusdepan 2. Pembina Gugusdepan 3. Pembina Satuan 4. Pemangku Adat Racana 5. Ketua Dewan Racana K. Anggota Purna Anggota Racana yang telah menyelesaikan studinya di UIN Sunan Ampel Surabaya
Musyawarah Pandega (MUSDEGA) XXIII | 13
KOMISI C
BAB V KEWAJIBAN DAN HAK A. Kewajiban dan Hak Anggota 1. Kewajiban a. Berperan aktif dalam setiap kegiatan b. Melaksanakan ketentuan Tata Adat Racana c. Bekerja sama dengan Dewan dalam melaksanakan kegiatan d. Menjaga nama baik Racana dan Gugusdepan 1261-1262 di dalam dan di luar Racana e. Iuran wajib Anggota Racana 1 bulan sekali 2. Hak a. Mendapatkan pendidikan kepramukaan b. Mengikuti kegiatan Racana baik di dalam maupun di luar c. Menggunakan fasilitas yang ada sesuai dengan ketentuan yang berlaku d. Mendapatkan KTA B. Kewajiban dan Hak Dewan Pandega 1. Kewajiban a. Menjunjung tinggi dan nama baik UIN Sunan Ampel Surabaya b. Bertanggung jawab penuh dalam mengemban amanat c. Bersama-sama dengan Anggota ikut berperan aktif dalam masyarakat untuk membangun bangsa d. Ikhlas berbakti tanpa pamrih untuk memajukan Racana e. Menjaga nama baik Racana dan Gugusdepan 1261-1262 di dalam dan di luar Racana 2. Hak a. Mendapatkan pendidikan dan pelatihan baik di dalam maupun di luar Racana b. Memberikan Pendidikan dan Pelatihan (jadi pelatih atau Instruktur sesuai dengan kemampuannya) c. Mendapatkan fasilitas sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya d. Mengikuti kegiatan Racana baik di dalam maupun di luar C. Hak Anggota Kehormatan 1. Memberikan sumbangan saran, nasehat kepada Anggota dan Dewan Pandega 2. Menghadiri setiap kegiatan yang diadakan oleh Dewan Pandega BAB VI PELANGGARAN A. Sanksi Anggota yang melanggar ketentuan akan dikenakan tindakan: 1. Teguran secara lisan atau tulisan oleh Ketua Dewan Racana 2. Disidang oleh Dewan kehormatan 3. Dicabut keanggotaannya sebagai Anggota B. Pembelaan 1. Anggota yang dikenakan sanksi berhak melakukan pembelaan 2. Pembelaan dilakukan dalam sidang Dewan Kehormatan Musyawarah Pandega (MUSDEGA) XXIII | 14
KOMISI C
BAB VII KETENTUAN DAN PENUTUP A. Salam 1. Sesama anggota Gudep Surabaya 1261-1262 Berpangkalan Pada UIN Sunan Ampel Surabaya harus mengucapkan salam jika saling berjumpa 2. Bentuk penngucapan salam adalah Assalamualaikum Wr.Wb. dilanjutkan dengan berjabat tangan 3. Salam pramuka berlaku pada waktu berpakaian pramuka lengkap. B. Cara Pengambilan Keputusan 1. Dalam pengambilan keputusan pada dasarnya diusahakan dalam musyawarah untuk mencapai mufakat, apabila hal ini tidak mencapai kesepakatan maka dilakukan upaya lobi dan jika hal ini tidak mencapai kesepakatan juga, maka dilakukan upaya voting. 2. Mufakat untuk keputusan yang diambil dengan suara terbanyak sebagai hasil musyawarah haruslah beermutu dan dapat dipertanggungjawabkan serta tidak bertentangan dengan kandungan Tri Satya dan Dasa Dharma 3. Pengambilan keputusan berdasar atas suara terbanyak, dianggap sah apabila memenuhi kriteria sebagai berikut: a. Tata cara dan sahnya keputusan ditetapkan oleh Dewan Racana setelah mempertimbangkan dari pembina dan pemangku Adat b. Keputusan tentang pendelegasian anggota untuk kegiatan insindental atau partisipan ditetapkan Dewan Racana dengan pertimbangan Pembina dan jajaran MABI C. Ketentuan Penutup 1. Usul mengenai penambahan dan perubahan Adat Racana ini dapat diusulkan kepada sekurang-kurangnya setengah lebih satu dari peserta MUSDEGA yang hadir 2. Apabila dipandang sangat mendesak, Dewan Racana dan Pemangku Adat dapat mengeluarkan peraturan pelaksana 3. Segala peraturan yang dikeluarkan sebagai pengganti peraturan Adat Racana tersebut harus dapat dipertanggungjawabkan dalam Musyawarah Pandega
Musyawarah Pandega (MUSDEGA) XXIII | 15
KOMISI C
D. Penutup Segalan ketentuan yang belum diatur dalam susuan Adat Racana ini akan diatur kemudian dengan memperhatikan saran, usulan serta peertimbangan dari wakil anggota, Pemangku Adat, Pembina serta Anggota Kehormatan
Ditetapkan di : Pada tanggal :
Surabaya Desember 2013
Presidium Musyawarah Pandega XXIII Anis Zainul M. Presidium I
Nia Susanti Presidium II
Rotul Nurjanah Notulen
Musyawarah Pandega (MUSDEGA) XXIII | 16
KOMISI C
LAMPIRAN I KEPUTUSAN MUSYAWARAH PANDEGA RACANA SUNAN AMPEL DAN NYAI KARIMA GERAKAN PRAMUKA GUGUS DEPAN SURABAYA 1261-1262 BERPANGKALAN PADA UIN SUNAN AMPEL SURABAYA TAHUN 2014 PUSAKA ADAT
Peti Kayu Jati Tombak Trisula
Tombak Trisula
Musyawarah Pandega (MUSDEGA) XXIII | 17
KOMISI C
LAMPIRAN II KEPUTUSAN MUSYAWARAH PANDEGA RACANA SUNAN AMPEL DAN NYAI KARIMA GERAKAN PRAMUKA GUGUS DEPAN SURABAYA 1261-1262 BERPANGKALAN PADA UIN SUNAN AMPEL SURABAYA TAHUN 2014 BENDERA RACANA
Musyawarah Pandega (MUSDEGA) XXIII | 18
KOMISI C
LAMPIRAN III KEPUTUSAN MUSYAWARAH PANDEGA RACANA SUNAN AMPEL DAN NYAI KARIMA GERAKAN PRAMUKA GUGUS DEPAN SURABAYA 1261-1262 BERPANGKALAN PADA UIN SUNAN AMPEL SURABAYA TAHUN 2014 PAKAIAN ADAT
Musyawarah Pandega (MUSDEGA) XXIII | 19
KOMISI C
LAMPIRAN IV KEPUTUSAN MUSYAWARAH PANDEGA RACANA SUNAN AMPEL DAN NYAI KARIMA GERAKAN PRAMUKA GUGUS DEPAN SURABAYA 1261-1262 BERPANGKALAN PADA UIN SUNAN AMPEL SURABAYA TAHUN 2014 PAKAIAN SERAGAM HARIAN
Musyawarah Pandega (MUSDEGA) XXIII | 20
KOMISI C
LAMPIRAN V KEPUTUSAN MUSYAWARAH PANDEGA RACANA SUNAN AMPEL DAN NYAI KARIMA GERAKAN PRAMUKA GUGUS DEPAN SURABAYA 1261-1262 BERPANGKALAN PADA UIN SUNAN AMPEL SURABAYA TAHUN 2014 PAKAIAN SERAGAM LAPANGAN
Kaos Lapangan Tampak Depan
Kaos Lapangan Tampak Belakang
Musyawarah Pandega (MUSDEGA) XXIII | 21