TIM PENYUSUN
PROGRAM KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SMA TAHUN 2017 Diterbitkan DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Pengarah Drs. Purwadi Sutanto, M.Si Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Atas Penanggung Jawab Suhadi, S.Pd, MT Dr. Eko Warisdiono, MM Suharlan, SH, MM Dr. Harizal, M.Pd Koordinator dan Editor Muamar Surawidarto, SE, MBA Luna Titi Aprilyana, SE Tim Penyusun 1. Jim Bar Pen, SH 2. Nurul Mahfudi, ST 3. Wiwiet Heriyanto, SP, MT 4. Uce Veriyanti, SE 5. Muhammad Adji SN, ME 6. Kodni Efsandia, SE, M.Pd 7. Judo Priswanto 8. Effendi Sinaga 9. H. Al Khawarizmi 10. Murjiyanto 11. Zainal Arifin
Direktorat Pembinaan SMA
68
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyajikan Buku Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun Anggaran 2017. Buku ini memuat berbagai kebijakan, rencana strategis, organisasi dan tata kerja, serta program dan anggaran yang dikelola di lingkungan Direktorat Pembinaan SMA. Visi dan Misi Direktorat Pendidikan SMA diarahkan kepada usaha untuk meningkatkan mutu dan akses pendidikan SMA, dengan memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada seluruh warga negara Indonesia, terutama bagi siswa kurang beruntung untuk mendapat layanan pendidikan bermutu. Usaha dan kerja keras tersebut akan dilakukan secara terus menerus dan bertahap melalui peningkatan kualitas layanan sekolah yang akan ditempuh, antara lain: (1) penyediaan prasarana pembelajaran melalui USB, RKB, rehabilitasi, PIP, serta meningkatkan keterjangkauan layanan pendidikan SMA dan meningkatkan kualitas sarana mutu melalui penyediaan Laboratorium, Peralatan TIK, dan BOS; (2) meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah melalui pengembangan kurikulum; (3) pengembangan karakter dan kreatifitas siswa melalui kompetisi keilmuan nasional-internasional, serta kompetisi olahraga dan seni. Buku Program Kerja Diretorat Pembinaan SMA Tahun Anggaran 2017 ini disusun agar dapat digunakan sebagai panduan kerja pelaksanaan program-program SMA, sekaligus menjadi salah satu bahan masukan bagi mitra kerja kami diantaranya LPMP, dinas pendidikan provinsi, dinas pendidikan kabupaten/kota, sekolah, dan instansi lainnya dalam merumuskan kebijakan pengembangan pendidikan SMA. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu tersusunnya Buku Program Kerja ini. Semoga bermanfaat. Jakarta, Januari 2017 Direktur Pembinaan SMA
Drs. Purwadi Sutanto, M.Si NIP. 19610404 198503 1 003
Direktorat Pembinaan SMA
Direktorat Pembinaan SMA
i
iii
DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN............................................................................
1
A. Latar Belakang ..................................................................................
1
B. Dasar Hukum ....................................................................................
2
C. Maksud dan Tujuan...........................................................................
3
D. Ruang Lingkup..................................................................................
4
BAB II RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT PEMBINAAN SMA TAHUN 2015-2019......................................................................................
5
A. Visi Dan Misi Direktorat Pembinaan SMA ......................................
6
B. Target Kinerja Direktorat Pembinaan SMA .....................................
7
C. Indikator Kinerja Kegiatan ...............................................................
8
D. Program Direktorat Pembinaan Sma ................................................
10
BAB III ORGANISASI DAN ANGGARAN DIREKTORAT PEMBINAAN SMA ....................................................................................
12
A. Organisasi Pelaksana ........................................................................
13
B. Anggaran Direktorat Pembinaan SMA .............................................
16
BAB IV RENCANA KERJA DAN ANGGARAN DIREKTORAT PEMBINAAN SMA TAHUN 2017............................................................
21
A. Sub Direktorat Program Dan Evaluasi..............................................
22
B. Sub Direktorat Kurikulum ................................................................
30
C. Sub Direktorat Kelembagaan Dan Sarana Prasarana.......................
37
D. Sub Direktorat Peserta Didik ............................................................
47
E. Subbagian Tata Usaha.......................................................................
56
BAB V PENUTUP.......................................................................................
58
LAMPIRAN.................................................................................................
60
Direktorat Pembinaan SMA
Direktorat Pembinaan SMA
ii
v
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional mengamanatkan bahwa sistem pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan dan peningkatan mutu serta relevansi pendidikan untuk menghadapi tantangan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global. Mengacu pada Visi Pendidikan Nasional 2025, yaitu ”Menghasilkan Insan Indonesia Cerdas dan Kompetitif” atau Insan Kamil/Paripurna, maka tema pembangunan pendidikan periode 2015-2019 difokuskan pada peningkatkan kualitas pendidikan nasional dalam rangka mewujudkan sumberdaya manusia Indonesia yang unggul dan kompetitif di tingkat regional. Strategi dan kebijakan untuk memenuhi amanat Undang-Undang tersebut diwujudkan dalam sebuah Rencana Strategis (Renstra) Pembangunan Pendidikan Kebudayaan Tahun 2015-2019 dengan mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2015-2019. Berdasarkan hasil analisis kondisi pendidikan nasional yang tertuang dalam Renstra Pendidikan & Kebudayaan Tahun 2010-2014, telah ditetapkan Visi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yaitu: “Terbentuknya Insan serta Ekosistem Pendidikan
dan
Kebudayaan
yang
Berkarakter
dengan
Berlandaskan Gotong Royong” Berdasarkan Visi Kemdikbud tersebut, maka disusun Indikator Kegiatan Utama (IKU) Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Tahun 2015-2019, Target Kinerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2015-2019 dan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2010-2014. Dalam pelaksanaan kebijakan dan program pembangunan pendidikan SMA, Direktorat Pembinaan SMA selalu mengacu pada usaha untuk mencapai Target Kinerja Pembangunan Pendidikan SMA dan
Direktorat Pembinaan SMA
Direktorat Pembinaan SMA
1
1
meningkatkan kinerja melalui pencapaian target IKK Direktorat Pembinaan SMA. Dokumen Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2017 ini memberikan gambaran tentang deskripsi program-program pembangunan pendidikan SMA dalam usaha untuk mencapai Target Kinerja Pembangunan Pendidikan SMA dan target IKK Direktorat Pembinaan SMA.
B.
DASAR HUKUM Dasar hukum dalam penyusunan Buku Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA ini meliputi : 1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 3. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara; 6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; 7. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen; 8. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005—2025; 9. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaaan; 10. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; 11. Peraturan Pemerintah RI Nomor 41 Tahun 2011 Tentang Pengembangan Kewirausahaan dan Kepeloporan Pemuda serta Penyediaan Prasarana dan Sarana Kepemudaan; 12. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015—2019;
2
Direktorat Pembinaan SMA
Direktorat Pembinaan SMA
2
13. Peraturan
Presiden RI Nomor 14 Tahun 2015 tentang Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan; 14. Keputusan Presiden Nomor 121/P Tahun 2014 tentang Pembentukan Kementerian dan Pengangkatan Menteri Kabinet Kerja Periode Tahun 2014—2019; 15. Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Pedoman penyusunan dan Penelaahan Rencana Strategis Kementerian/Lembaga (Renstra K/L) 2015—2019; 16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 39 Tahun 2008 Tentang Pembinaan Kesiswaan; 17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 80 tahun 2013 tentang Pendidikan Menengah Universal; 18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 11 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; 19. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 74 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 6 tentang Pedoman Umum Penyaluran Bantuan Pemerintah dilingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; 20. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 75 tahun 2016 tentang Komite Sekolah; 21. Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 20152019; 22. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Direktorat Pembinaan SMA nomor SP DIPA-023.03.1.419514/2017 tanggal 7 Desember 2017.
C. MAKSUD DAN TUJUAN Tujuan penyusunan dokumen Program Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2017 ini adalah: 1. Memberikan gambaran tentang deskripsi program-program pembangunan pendidikan SMA tahun 2017 dan kontribusi program-program tersebut
Direktorat Pembinaan SMA
Direktorat Pembinaan SMA
3
3
dalam usaha untuk mencapai Target Kinerja Pembangunan Pendidikan SMA dan target IKK Direktorat Pembinaan SMA. 2. Menjadi pedoman pelaksanaan kebijakan, program dan kegiatan Direktorat Pembinaan SMA. 3. Memberikan bahan informasi pelaksanaan program dan kebijakan Direktorat Pembinaan SMA dalam lingkup internal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan lembaga eksternal terkait lainnya.
D. RUANG LINGKUP Dokumen program kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2017 ini memuat informasi tentang deskripsi program-program pembangunan pendidikan SMA, jadwal pelaksanaan program dan kegiatan serta Rencana Penyerapan Anggaran Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2017 dalam usaha untuk mencapai Sasaran Strategis Pembangunan Pendidikan SMA dan target IKK Direktorat Pembinaan SMA. Informasi tersebut diatas menggambarkan rencana pelaksanaan program Direktorat Pembinaan SMA tahun 2017, yang secara detail dipaparkan per Subdirektorat, meliputi: Subdirektorat Program dan Evaluasi, Subdirektorat Kurikulum, Subdirektorat Kelembagaan dan Sarana Prasarana, Subdirektorat Peserta Didik, serta Sub Bagian Tata Usaha.
4
Direktorat Pembinaan SMA
Direktorat Pembinaan SMA
4
BAB II RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT PEMBINAAN SMA TAHUN 2015-2019
Mengacu pada Visi Pendidikan Nasional 2025, yaitu ”Menghasilkan Insan Indonesia Cerdas dan Kompetitif” atau Insan Kamil/Paripurna, maka tema pembangunan pendidikan periode 2015-2019 difokuskan pada peningkatan kualitas pendidikan nasional dalam rangka mewujudkan sumberdaya manusia Indonesia yang unggul dan kompetitif di tingkat regional. Untuk mewujudkan fokus pembangunan pendidikan tersebut, maka didalam RPJMN Periode ke III Tahun 2015-2019 telah ditetapkan prioritas dan program aksi pembangunan pendidikan nasional, yakni: Peningkatan akses pendidikan yang berkualitas, terjangkau, relevan, dan efisien menuju terangkatnya kesejahteraan hidup rakyat, kemandirian, keluhuran budi pekerti, dan karakter bangsa yang kuat. Pembangunan bidang pendidikan diarahkan demi tercapainya pertumbuhan ekonomi yang didukung keselarasan antara ketersediaan tenaga terdidik dengan kemampuan untuk menciptakan lapangan kerja atau kewirausahaan dan menjawab tantangan kebutuhan tenaga kerja. Dengan terintegrasinya pendidikan dan kebudayaan, keseluruhan gagasan, perilaku, dan hasil karya manusia yang dikembangkan melalui proses pembelajaran dalam pendidikan dan adaptasi terhadap lingkungannya dapat berfungsi sebagai pedoman untuk kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Keseluruhan proses dan hasil interaksi sistemik dari proses pendidikan, budaya keagamaan, budaya kebangsaan, budaya kesukuan, budaya tempatan, serta budaya global, yang terkait satu sama lain dan dinamis menuju ke arah kemajuan peradaban bangsa. Selain itu, cita-cita dalam pembangunan pendidikan lebih menekankan pada pendidikan transformatif, yaitu menjadikan pendidikan sebagai motor penggerak perubahan dari masyarakat berkembang menuju masyarakat maju. Pembentukan masyarakat maju selalu diikuti oleh proses transformasi struktural, yang menandai suatu perubahan dari masyarakat yang potensi kemanusiannya kurang berkembang menuju masyarakat maju dan berkembang yang mengaktualisasikan potensi kemanusiannya secara optimal. Direktorat Pembinaan SMA
Direktorat Pembinaan SMA
5
5
Dengan mengacu kepada Nawa Cita, memperhatikan Visi 2025, serta integrasi pembangunan pendidikan dan kebudayaan, maka ditetapkan Visi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2015 - 2019 adalah “Terbentuknya Insan serta Ekosistem
Pendidikan
dan
Kebudayaan
yang
Berkarakter
dengan
Berlandaskan Gotong Royong” Untuk mencapai Visi Kemendikbud 2015 - 2019,maka ditetapkan 5 (lima) Misi yang merupakan rumusan umum dari upaya-upaya pencapaiannya. Misi tersebut adalah: M1. Mewujudkan Pelaku Pendidikan dan Kebudayaanyang Kuat; M2. Mewujudkan Akses yang Meluas dan Merata M3. Mewujudkan Pembelajaran yang Bermutu M4. Mewujudkan Pelestarian Kebudayaan dan Pengembangan Bahasa M5. Mewujudkan Penguatan Tata Kelola serta Peningkatan Efektivitas Birokrasi dan Pelibatan Publik
A.
VISI DAN MISI DIREKTORAT PEMBINAAN SMA Menyikapi tujuan dan makna yang terkandung dalam visi dan misi Kemendikbud serta sasaran strategis dalam pembangunan pendidikan SMA, maka Direktorat Pembinaan SMA bertekad untuk menjadi lembaga kebijakan dan standardisasi teknis dibidang pendidikan SMA yang berkualitas, memiliki kapabilitas, serta otorisasi untuk menghasilkan kebijakan yang dapat mewujudkan layanan prima pendidikan SMA yang terpercaya di Indonesia. Berdasarkan hal tersebut Direktorat Pembinaan SMA menetapkan visi pendidikan SMA, yaitu: Visi Direktorat Pembinaan SMA 2015 - 2019: “Terbentuknya Insan dan Ekosistem Pendidikan SMA yang Berkarakter dengan Berlandaskan Gotong Royong untuk Mewujudkan Layanan Prima Pendidikan SMA”
6
Direktorat Pembinaan SMA
Direktorat Pembinaan SMA
6
Pencapaian Pencapaianvisi visidi di atasatas diwujudkan diwujudkan dengan dengan menetapkan menetapkan misi misi pendidikan pendidikan SMA SMAdan dan kesetaraan kesetaraan SMA SMA tahun tahun 2015 2015 - 2019, - 2019, yaitu: yaitu: M1 M1 : :Mewujudkan Mewujudkan Pelaku Pelaku Pendidikan Pendidikan Sekolah Sekolah Menengah Menengah Atas Atas yang yang Kuat; Kuat; M2 M2 : :Mewujudkan Mewujudkan Akses Akses Sekolah Sekolah Menengah Menengah AtasAtas yangyang Meluas, Meluas, Merata Merata dan dan Berkeadilan; Berkeadilan; M3 M3 : Mewujudkan : Mewujudkan Pembelajaran Pembelajaran yang yang bermutu bermutu dan Berkarakter dan Berkarakter pada pada Sekolah Sekolah Menengah Menengah Atas; Atas; M4 M4 : Mewujudkan : Mewujudkan Penguatan Penguatan TataTata Kelola Kelola sertaserta Peningkatan Peningkatan Efektivitas Efektivitas Birokrasi Birokrasi dandan Pelibatan Pelibatan Publik Publik padapada Sekolah Sekolah Menengah Menengah Atas Atas
B.B. TARGET TARGET KINERJA KINERJA DIREKTORAT DIREKTORAT PEMBINAAN PEMBINAAN SMASMA Sebagai Sebagai salah salah satu satu upaya upaya dalam dalam melaksanakan melaksanakan misimisi tersebut, tersebut, makamaka Direktorat Direktorat Pembinaan PembinaanSMA SMA menetapkan menetapkan pembabakan pembabakan untuk untuk mencapai mencapai misi misi tersebut tersebut melalui melalui target target kinerja. kinerja. Berikut Berikut ini adalah ini adalah target target kinerja kinerja Direktorat Direktorat Pembinaan Pembinaan SMA SMAsecara secara lebih lebih rinci: rinci: Tabel Tabel2.1. 2.1. Target Target Kinerja Kinerja Direktorat Direktorat Pembinaan Pembinaan SMASMA Tahun Tahun 2015 2015 - 2019- 2019 TARGET TARGET IKK IKK
2015 2015
20162016 2017 2017 2018 2018 2019 2019
Meningkatnya Meningkatnya ketersediaan ketersediaan layanan layanan pendidikan pendidikan APK SMA/SMK/SMLB SMA/SMK/SMLB (%) (%) 75.82 75.82 76.6876.68 79.0879.0880.51 80.5182.18 82.18 IKP IKP 1 1 APK Persentase Persentase kecamatan kecamatan yang memiliki memiliki Minimal Minimal 1 1 76.676.6 82.5 82.5 88.3 88.3 94.2 94.2 100.0 100.0 IKP IKP 2 2 yang Sekolah Sekolah Menengah Menengah
Meningkatkan Meningkatkan keterjangkauan keterjangkauan layanan layanan pendidikan pendidikan
Jumlah Jumlah siswa siswa pada pada jenjang jenjang pendidikan pendidikan SMA SMA 1.692.559 1.692.559 1.367.560 1.367.560 1.367.560 1.367.560 1.692.559 1.692.559 1.692.559 1.692.559 IKP IKP 3 3 penerima penerima bantuan bantuan melalui melalui Kartu Kartu Indonesia Indonesia Pintar Pintar Angka Angka siswa siswa putus putus 1.2%1.2% 1.1% 1.1% 1.0% 1.0% 0.9% 0.9% 0.8% 0.8% IKP IKP 4 4 sekolah sekolah SMA SMA (%)(%)
Meningkatkan Meningkatkan kualitas/mutu kualitas/mutu dandan relevansi relevansi layanan layanan pendidikan pendidikan SMA SMA memenuhi memenuhi akreditasi akreditasi IKP IKP 5 5 minimal minimal B B 65.065.0 Persentase Persentase Kabupaten/Kota Kabupaten/Kota memiliki memiliki IKP IKP 6 6 Minimal 29.429.4 Minimal 1 Sekolah 1 Sekolah Menengah Menengah Rujukan/Model Rujukan/Model Rata-rata Rata-rata nilai nilai sikap sikap siswa siswa SMA/SMLB minimal minimal baikbaik BaikBaik IKP IKP 7 7 SMA/SMLB (pendidikan (pendidikan karakter) karakter)
70.0 70.0
75.0 75.0 80.0 80.0 85.0
49.9 49.9
70.5 70.5 90.0 90.0 100.0 100.0
Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik
Direktorat Pembinaan SMA
Direktorat Direktorat Pembinaan Pembinaan SMASMA
85.0
Baik
7
7
7
TARGET TARGET TARGET IKK IKK IKK
2015 2015 20152016 20162016 20172017 2017 2018 2018 2019 2018 2019 2019
Jumlah Jumlah Jumlah perolehan perolehan perolehan medali medali medali tertimbang tertimbang tertimbang dari daridari kompetisi kompetisi kompetisi IKP IKP IKP8 88 internasional internasional internasional tingkat tingkat tingkat 7070 70 71 71 pendidikan pendidikan pendidikan menengah menengah menengah
7172
72
73 72
73
73 74
74
74
Meningkatkan Meningkatkan Meningkatkan kualitas/mutu kualitas/mutu kualitas/mutu dan dan relevansi dan relevansi relevansi layanan layanan layanan pendidikan pendidikan pendidikan Rasio Rasio Rasio APK APK APK perempuan:laki-laki perempuan:laki-laki didi di IKP IKP IKP 9 99 perempuan:laki-laki SMA SMA SMA
1.00 1.001.001.001.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00
1.00
Meningkatkan Meningkatkan Meningkatkan kepastian/keterjaminan kepastian/keterjaminan kepastian/keterjaminan memperoleh memperoleh memperoleh layanan layanan pendidikan layanan pendidikan pendidikan Lulusan Lulusan Lulusan SMP/MTs SMP/MTs SMP/MTs melanjutkan melanjutkan ke ke SMA SMA ke SMA dan dandan81.5 81.581.582.082.0 82.0 84.0 84.0 84.0 86.0 86.0 88.0 86.0 88.0 IKP IKP IKP10 10 10melanjutkan SMK SMK SMK (%) (%)(%)
88.0
Meningkatkan Meningkatkan Meningkatkan Keakuratan Keakuratan Keakuratan layanan layanan layanan pendataan pendataan pendataan dandan akuntabiltas dan akuntabiltas akuntabiltas tata kelola tata kelola tata kelola pendidikan pendidikan pendidikan Data Data Data pendidikan pendidikan pendidikan SMA SMA SMA akurat, akurat, berkelanjutan, berkelanjutan, berkelanjutan, IKP IKP IKP11 11 11akurat, dan dan dan terbarukan terbarukan terbarukan
85.0 85.085.087.087.0 87.0 89.0 89.0 89.0 92.0 92.0 95.0 92.0 95.0
95.0
C. C.C. INDIKATOR INDIKATOR INDIKATOR KINERJA KINERJA KINERJA KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN Untuk Untuk Untukmengukur mengukur mengukur ketercapaian ketercapaian ketercapaian Target Target Target Kinerja Kinerja Kinerja yang yang telah yang telah ditetapkan, telah ditetapkan, ditetapkan, maka maka maka ditetapkan ditetapkan ditetapkan Indikator Indikator Indikator Kinerja Kinerja Kinerja Kegiatan Kegiatan Kegiatan (IKK). (IKK). (IKK). HalHal ini Hal ini ditujukan ditujukan ini ditujukan untuk untukuntuk mengukur mengukur mengukur ketercapaian ketercapaian ketercapaian dari daridari Target Target Target Kinerja Kinerja Kinerja yang yang telah yang telah ditetapkan telah ditetapkan ditetapkan setiapsetiapsetiap tahunnya. tahunnya. tahunnya. Berikut Berikut Berikut ini iniini adalah adalah adalah IKK IKKIKK Direktorat Direktorat Direktorat Pembinaan Pembinaan Pembinaan SMASMA secara SMA secara lebihsecara lebih lebih detil. detil. detil.
Tabel Tabel Tabel2.2. 2.2. 2.2. Indikator Indikator Indikator Kinerja Kinerja Kinerja Direktorat Direktorat Direktorat Pembinaan Pembinaan Pembinaan SMA SMA Tahun SMA Tahun 2019 Tahun 2019 2019 No No No
Sasaran Sasaran Sasaran Strategis/ Strategis/ Strategis/ Tahun TahunTahun Indikator Indikator Indikator Kinerja Kinerja Kinerja Kegiatan Kegiatan Kegiatan 2015 20152015 20162016 2016 2017 2017 2017 2018 2018 2019 2018 2019 (IKK) (IKK) (IKK)
2019
Menguatnya Menguatnya Menguatnyatata tata tata kelola kelola kelola dandan sistem sistem sistem pengendalian pengendalian pengendalian manajemen manajemen manajemen di SMA di SMA di SMA Jumlah Jumlah Jumlah layanan layanan layanan Sistem Sistem Sistem IKK IKK IKK 1.1 1.1 1.1 Pendataan Pendataan Pendataan dan dandan Informasi Informasi Informasi Pendidikan Pendidikan Pendidikan SMA SMA SMA Jumlah Jumlah Jumlah dokumen dokumen dokumen rumusan rumusan rumusan kebijakan, kebijakan, kebijakan, perencanaan, perencanaan, perencanaan, penganggaran penganggaran penganggaran dandan IKK IKK IKK 1.2 1.2 1.2 pengendalian pengendalian pengendalian kegiatan kegiatan kegiatan bidang bidang bidang Pendidikan Pendidikan Pendidikan SMA SMA SMA serta serta serta koordinasi koordinasi koordinasi lintas lintas lintas sektoral sektoral sektoral bidang bidang bidang Pendidikan Pendidikan Pendidikan SMA SMA SMA Jumlah Jumlah Jumlah kerja kerja kerja sama sama dan dandan IKK IKK IKK 1.3 1.3 1.3 kemitraan kemitraan kemitraan institusi/instansi institusi/instansi institusi/instansi dalam dalam dalam dan dan dan luar luarluar negeri negeri negeri
8
1 1
1
1 1
1 1
1
11
1
11
1
1
3535 35
35 35
35 35
35
3535
35
35 35
35
35
8 8
8 8
8 8
8
88
8
88
8
8
8
Direktorat Pembinaan SMA
Direktorat Direktorat DirektoratPembinaan Pembinaan Pembinaan SMA SMASMA
8
8
8
Sasaran Strategis/ Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)
No
Tahun 2015
2016
2017
2018
2019
Tercapainya Perluasan dan Pemerataan Akses Pendidikan SMA Bermutu, Berkesetaraan Gender dan Relevan dengan Kebutuhan Masyarakat di semua Kabupaten dan Kota IKK.1
Jumlah siswa SMA penerima BOS SM
IKK.2
Jumlah RKB SMA yang dibangun
IKK.3
Jumlah unit SMA baru yang dibangun Jumlah siswa SMA penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP)
4,563,345 4,592,928 4,714,841
4,535,644
4,473,857
2,119
4,187
1,000
3,028
3,028
70
204
75
103
103
1,368,671
1,655,080
1,367,560
1,367,560
1,367,560
Peningkatan kualitas layanan pendidikan SMA yang unggul dan berdaya saing. Pembangunan prasarana IKK.5 166 200 450 pembelajaran SMA
200
200
IKK.6
Rehabilitasi ruang pembelajaran SMA
131
257
5,271
143
86
IKK.7
Pengadaan sarana pembelajaran SMA
200
200
1.979
200
200
IKK.8
Jumlah SMA yang menerapkan standar penilaian pendidikan
4,320
4,320
4,320
4,320
4,320
IKK.9
Jumlah SMA rujukan
121
614
614
1.300
1.400
3,094
3,094
3,346
3,094
3,094
10,757
2,942
3,094
2,942
2,942
0
204
204
1,300
1,400
9%
25%
60%
80%
100%
IKK.4
IKK.10
IKK.11
Jumlah siswa SMA yang mengikuti lomba/olimpiade, festival, debat, dan unjuk prestasi tingkat nasional dan Internasional Jumlah Siswa SMA yang memperoleh beasiswa dari jalur Prestasi Nasional dan Internasional
IKK.12
Jumlah SMA yang melakukan pembelajaran kewirausahaan
IKK.13
Jumlah SMA yang menerapkan kurikulum yang berlaku
Seluruh Satker Ditjen Dikdasmen mendapat dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis.
IKK.14
Satker yang Mendapat Dukungan Manajemen dan Layanan Teknis SMA
35
35
35
35
Direktorat Pembinaan SMA
Direktorat Pembinaan SMA
9
35
9
D.
PROGRAM DIREKTORAT PEMBINAAN SMA Untuk mencapai target IKK pada tahun 2017 telah ditetapkan programprogram yang akan dilaksanakan oleh Direktorat Pembinaan SMA pada tahun 2017 sebagai berikut : Tabel 2.3. Alokasi Anggaran Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2017
No
10
Uraian
Pagu Satuan Volume
Alokasi
1
Ruang Kelas Baru yang dibangun
Ruang
1,000
202,951,066,000
2
Unit Sekolah Baru yang dibangun
Unit
75
191,350,000,000
3
Ruang Perpustakaan yang dibangun
Ruang
351
92,429,238,000
4
Ruang Laboratorium yang dibangun
Ruang
450
95,100,000,000
5
Ruang penunjang lainnya yang dibangun
Ruang
181
18,509,570,000
6
Ruang Belajar yang direhabilitasi
Ruang
5,271
271,050,000,000
7
Sekolah yang direnovasi
Sekolah
110
56,936,580,000
8
Sekolah yang mendapatkan peralatan pendidikan
Paket
1,979
276,772,732,000
9
Sekolah yang melaksanakan Kurikulum 2013
Sekolah
8,012
10,722,605,000
10
Sekolah yang mendapatkan pembinaan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
Sekolah
3137
16,389,545,000
11
Pengembangan Modul Kurikulum 2013
Modul
18
4,194,350,000
12
Pelaksanaan Penilaian Kurikulum
Sekolah
8,012
14,404,015,000
Direktorat Pembinaan SMA
Direktorat Pembinaan SMA
10
Pagu
No
Uraian
13
Sekolah yang dibina menjadi Sekolah Rujukan
Sekolah
614
88,626,015,000
14
Sekolah Yang Mendapatkan Program Keterampilan/Kewirausahaan
Sekolah
204
22,480,040,000
15
Siswa yang mengikuti lomba, festival, dan olimpiade
Siswa
3,346
112,528,832,000
16
Siswa yang mendapatkan Beasiswa Bakat dan Berprestasi
Siswa
2,249
8,251,440,000
17
Siswa yang Mendapatkan Pendidikan Karakter Bangsa
Siswa
5,000
21,456,088,000
18
Sekolah yang melaksanakan Program UKS
Sekolah
64
19
Siswa yang mendapatkan Program Indonesia Pintar
Siswa
1,243,415
20
Pengelolaan Data dan Informasi
Layanan
1
15,503,090,000
21
Layanan Dukungan Manajemen Eselon I
Satker
35
60,086,087,000
22
Layanan Internal (Overhead)
Layanan
3
4,342,240,000
23
Layanan Perkantoran
Bulanan
12
20,429,171,000
24
Pelayanan Kerjasama antar Lembaga
Institusi
8
4,198,406,000
25
Dekonsentrasi
Kegiatan
Satuan Volume
TOTAL ANGARAN
3
Alokasi
610,536,000
1,153,787,076,000
85,354,661,000
2,848,463,383,000
Direktorat Pembinaan SMA
Direktorat Pembinaan SMA
11
11
BAB III ORGANISASI DAN ANGGARAN DIREKTORAT PEMBINAAN SMA
Dalam rangka mencapai target program prioritas bidang pendidikan yang ditetapkan, maka Direktorat Pembinaan SMA menyesuaikan struktur organisasi dan penganggaran berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) untuk mencapai sasaran-sasaran strategis yang telah ditetapkan. Berikut ini adalah struktur organisasi dan anggaran berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi dari Direktorat Pembinaan SMA berdasarkan Peraturan Meneteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 11 Tahun 2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Secara umum, tugas dari Direktorat Pembinaan SMA adalah melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan sekolah menengah atas. Dan memiliki fungsi: 1. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang kurikulum, peserta didik, sarana dan prasarana, pendanaan, dan tata kelola sekolah menengah atas; 2. Koordinasi dan pelaksanaan kebijakan di bidang kurikulum, peserta didik, sarana dan prasarana, pendanaan, dan tata kelola sekolah menengah atas; 3. Peningkatan kualitas pendidikan karakter peserta didik sekolah menengah atas; 4. Fasilitasi sarana dan prasarana serta pendanaan sekolah menengah atas; 5. Pemberian pertimbangan izin dan kerja sama penyelenggaraan sekolah menengah atas yang diselenggarakan perwakilan negara asing atau lembaga asing; 6. Fasilitasi pelaksanaan penjaminan mutu sekolah menengah atas; 7. Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang kurikulum, peserta didik, sarana dan prasarana, pendanaan, dan tata kelola sekolah menengah atas;
Direktorat Pembinaan SMA
Direktorat Pembinaan SMA
13
12
8. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang kurikulum, peserta didik, sarana dan prasarana, pendanaan, dan tata kelola sekolah menengah atas; 9. Pelaksanaan evaluasi dan laporan di bidang kurikulum, peserta didik, sarana dan prasarana, pendanaan, dan tata kelola sekolah menengah atas; dan 10. Pelaksanaan administrasi Direktorat.
A. ORGANISASI PELAKSANA Secara organisasi, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas terdiri atas 4 (empat) sub direktorat, 8 (delapan) seksi dan dan 1 (satu) sub bagian. Rincian detail organisasi tersebut adalah sebagai berikut : 1. Subdirektorat Program dan Evaluasi Subdirektorat
program
dan
Evaluasi
mempunyai
tugas
untuk
melaksanakan penyusunan bahan perumusan kebijakan, program dan anggaran, kerja sama, pemberdayaan peran serta masyarakat, evaluasi pelaksanaan program dan anggaran, dan pelaporan Direktorat. Sub Direktorat Program dan Evaluasi terdiri dari 2 seksi, yaitu: a. Seksi Program mempunyai tugas melakukan penyusunan bahan perumusan kebijakan, pengumpulan, pengolahan, penyajian, data dan informasi, dan penyusunan program, kegiatan dan anggaran Direktorat, serta fasilitasi pendanaan sekolah menengah atas. b. Seksi Evaluasi mempunyai tugas melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program, kegiatan, dan anggaran Direktorat dan pelaksanaan fasilitasi pendanaan sekolah menengah atas, penyusunan bahan koordinasi pelaksanaan kerja sama di bidang pembinaan sekolah menengah atas, dan penyusunan laporan Direktorat.
2. Subdirektorat Kurikulum Subdirektorat Kurikulum mempunyai tugas untuk melaksanakan
14
Direktorat Pembinaan SMA
Direktorat Pembinaan SMA
13
penyusunan bahan perumusan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan, norma, standar, prosedur, kriteria, bimbingan teknis dan supervisi, fasilitasi penjaminan mutu di bidang kurikulum sekolah menengah atas. Sub Direktorat Kurikulum terdiri dari 2 seksi, yaitu: a. Seksi Pembelajaran mempunyai tugas melakukan penyusunan bahan perumusan, koordinasi, dan pelaksanaan kebijakan, norma, standar, prosedur, kriteria, bimbingan teknis dan supervisi, fasilitasi penjaminan mutu, evaluasi dan laporan di bidang pembelajaran sekolah menengah atas. b. Seksi Penilaian mempunyai tugas melakukan penyusunan bahan perumusan, koordinasi, dan pelaksanaan kebijakan, norma, standar, prosedur, kriteria, bimbingan teknis dan supervisi, fasilitasi penjaminan mutu, evaluasi dan laporan di bidang penilaian sekolah menengah atas.
3. Subdirektorat Kelembagaan dan Sarana Prasarana Subdirektorat Kelembagaan dan Sarana Prasarana mempunyai tugas untuk melaksanakan penyusunan bahan perumusan, koordinasi, dan pelaksanaan kebijakan, norma, standar, prosedur, kriteria, bimbingan teknis dan supervisi, pertimbangan pemberian izin penyelenggaraan sekolah menengah atas yang diselenggarakan perwakilan negara asing dan satuan pendidikan kerja sama yang diselenggarakan oleh lembaga asing dengan lembaga pendidikan Indonesia, serta fasilitasi sarana dan prasarana, tata kelola, dan penjaminan mutu di bidang tata kelola dan sarana prasarana sekolah menengah atas. Sub Direktorat Kelembagaan dan Sarana Prasarana terdiri dari 2 seksi, yaitu: a. Seksi Kelembagaan mempunyai tugas melakukan penyusunan bahan perumusan, koordinasi, dan pelaksanaan kebijakan, norma, standar, prosedur, kriteria, bimbingan teknis dan supervisi, pertimbangan pemberian izin penyelenggaraan sekolah menengah atas yang diselenggarakan perwakilan negara asing dan satuan pendidikan kerja sama yang diselenggarakan oleh lembaga asing dengan lembaga Direktorat Pembinaan SMA
Direktorat Pembinaan SMA
15
14
pendidikan Indonesia, fasilitasi penjaminan mutu, evaluasi dan laporan di bidang tata kelola sekolah menengah atas. b. Seksi Sarana dan Prasarana mempunyai tugas melakukan penyusunan
bahan
perumusan,
koordinasi,
dan
pelaksanaan
kebijakan, norma, standar, prosedur, kriteria, bimbingan teknis dan supervisi, fasilitasi sarana prasarana dan penjaminan mutu, evaluasi dan laporan di bidang sarana dan prasarana menengah atas.
4. Subdirektorat Peserta Didik Subdirektorat Peserta Didik mempunyai tugas untuk melaksanakan penyusunan bahan perumusan, koordinasi, dan pelaksanaan kebijakan, norma, standar, prosedur, kriteria, bimbingan teknis dan supervisi dibidang peserta didik sekolah menengah atas. Sub Direktorat Kelembagaan dan Peserta Didik terdiri dari 2 seksi, yaitu: a. Seksi Bakat dan Prestasi mempunyai tugas melakukan penyusunan bahan perumusan, koordinasi, dan pelaksanaan kebijakan, norma, standar, prosedur, kriteria, bimbingan teknis dan supervisi, evaluasi dan laporan di bidang bakat dan prestasi peserta didik sekolah menengah atas. b. Seksi Kepribadian mempunyai tugas melakukan penyusunan bahan perumusan, koordinasi, dan pelaksanaan kebijakan, norma, standar, prosedur, kriteria, bimbingan teknis dan supervisi, evaluasi dan laporan di bidang peningkatan kualitas pendidikan karakter dan kepribadian peserta didik sekolah menengah atas.
5. Sub Bagian Tata Usaha Sub Bagian Tata Usaha memiliki tugas untuk urusan persuratan, kepegawaian, keuangan, barang milik negara, dan kerumahtanggaan Direktorat.
16
Direktorat Pembinaan SMA
Direktorat Pembinaan SMA
15
Gambar 3.1. Struktur Organisasi Direktorat Pembinaan SMA
B. ANGGARAN DIREKTORAT PEMBINAAN SMA Alokasi anggaran Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2017 adalah sebesar Rp.2.823.691.972.000,-. Dari total alokasi anggaran tersebut, dialokasikan anggaran untuk dana dekonsentrasi SMA sebesar Rp.85.354.661.000,-. Dana dekonsentrasi dikelola oleh Dinas Pendidikan di 34 Provinsi. Struktur anggaran Direktorat Pembinaan SMA cukup banyak terkonsentrasi pada pemberian bantuan ke sekolah. Bantuan yang diberikan terdiri dari akun Belanja Sosial dan Belanja Barang dalam bentuk Bantuan Pemerintah. Berikut ini adalah ilustrasi mengenai struktur anggaran Direktorat Pembinaan SMA pada Tahun 2017 secara lebih rinci.
Direktorat Pembinaan SMA
Direktorat Pembinaan SMA
17
16
Tabel Tabel 3.1. Alokasi 3.1. Alokasi Anggaran Anggaran 2017 Per2017 Kegiatan Per Kegiatan
Sasaran Sasaran Kegiatan Kegiatan
Target 2017Target 2017 Indikator Indikator KinerjaKinerja
Anggaran (dalam Anggaran (dalam Target Kinerja Target Kinerja rupiah) rupiah)
Tercapainya Tercapainya Perluasan Perluasan dan dan Pemerataan Pemerataan AksesAkses Pendidikan Pendidikan SMA SMA SKSK Bermutu, Bermutu, Berkesetaraan Berkesetaraan Jender,Jender, dan dan 3.13.1 Relevan Relevan dengan dengan Kebutuhan Kebutuhan Masyarakat, Masyarakat, di Semua di Semua Kabupaten Kabupaten dandan KotaKota IKKIKKJumlah Jumlah RKB SMA RKByang SMA yang 3.2 3.2 dibangun dibangun
1,504,762,652,000 1,504,762,652,000
1,000
Ruang 1,000
202,951,066,000 Ruang 202,951,066,000
IKKIKKJumlah Jumlah unit SMA unitbaru SMA yang baru yang 75 3.3 3.3 dibangun dibangun
Unit 75
191,350,000,000 Unit 191,350,000,000
982
Ruang 982
206,038,808,000 Ruang 206,038,808,000
IKKIKKRehabilitasi Rehabilitasi Ruang Ruang 3.5 3.5 Pembelajaran Pembelajaran SMA SMA
5,381
5,381 Paket
327,986,580,000 Paket 327,986,580,000
IKKIKKPengadaan Pengadaan Sarana Sarana 3.6 3.6 Pembelajaran Pembelajaran SMA SMA
3,099
3,099 Paket
276,772,732,000 Paket 276,772,732,000
IKKIKKPembangunan Pembangunan Prasarana Prasarana 3.4 3.4 Pembelajaran Pembelajaran SMA SMA
Jumlah Jumlah SMA yang SMA yang IKKIKK menerapkan menerapkan kurikulum kurikulum yang yang8,012 Sekolah 8,012 Sekolah 27,112,150,000 27,112,150,000 3.7 3.7 ditetapkan ditetapkan oleh pemerintah oleh pemerintah IKKIKKJumlah Jumlah bahan bahan ajar SMA ajaryang SMA yang 18 3.8 3.8 disusun disusun Jumlah Jumlah SMA yang SMA yang IKKIKK menerapkan menerapkan standarstandar 3.9 3.9 penilaian penilaian pendidikan pendidikan
Modul 4,194,350,0004,194,350,000
8,012 Sekolah 8,012 Sekolah 14,404,015,000 14,404,015,000
IKKIKK Jumlah Jumlah SMA Rujukan SMA Rujukan 3.103.10
614 Sekolah 614 Sekolah 88,626,015,000 88,626,015,000
Jumlah Jumlah SMA yang SMA yang IKKIKK melakukan melakukan pembelajaran pembelajaran 3.113.11 kewirausahaan kewirausahaan
204 Sekolah 204 Sekolah 22,480,040,000 22,480,040,000
Jumlah siswa SMA siswayang SMA yang IKKIKKJumlah mengikuti lomba/olimpiade, lomba/olimpiade,3,346 3.123.12mengikuti festival, festival, debat, debat, dan unjuk dan unjuk 18
Modul 18
Siswa 3,346
112,528,832,000 Siswa 112,528,832,000
Direktorat Pembinaan SMA
Direktorat Direktorat Pembinaan Pembinaan SMA SMA
17
17
Target 2017
Sasaran Kegiatan
Indikator Kinerja
Target Kinerja
Anggaran (dalam rupiah)
prestasi tingkat nasional dan Internasional
SK 3.2
IKK 3.13
Jumlah siswa SMA yang memperoleh beasiswa
2,249
Siswa
8,251,440,000
IKK 3.14
Jumlah Siswa SMA yang menerapkan pendidikan karakter
5,000
Siswa
22,066,624,000
Tersedianya bantuan pendidikan bagi siswa SMA dari keluarga miskin IKK 3.15
SK 3.3
Jumlah siswa SMA penerima bantuan melalui KIP
1,153,787,076,000 1,243,415
Siswa 1,153,787,076,000
Menguatnya tata kelola dan sistem pengendalian manajemen di Direktorat SMA IKK 3.15
Jumlah layanan Sistem Pendataan dan Informasi Pendidikan SMA
IKK 3.16
Jumlah dokumen rumusan kebijakan, perencanaan, penganggaran dan pengendalian kegiatan bidang Pendidikan SMA serta koordinasi lintas sektoral bidang Pendidikan SMA
IKK 3.17
Jumlah kerja sama dan kemitraan institusi/instansi dalam dan luar negeri Jumlah
79,787,583,000
1
Layana n
35
satker
60,086,087,000
8 Institusi
4,198,406,000
15,503,090,000
2,738,337,311,000
Direktorat Pembinaan SMA
Direktorat Pembinaan SMA
18
19
Tabel Tabel Tabel3.1. 3.1. Alokasi Alokasi Alokasi Anggaran Anggaran Anggaran 2017 2017 2017 Per PerJenis Per Jenis Jenis Belanja Belanja Belanja No No No
Jenis Jenis Jenis Belanja Belanja Belanja
Alokasi Alokasi Alokasi (000) (000)(000)
Pusat Pusat Pusat
2.738.337.311.000 2.738.337.311.000 2.738.337.311.000
111
Belanja Belanja Belanja Pegawai Pegawai Pegawai
12.728.931.000 12.728.931.000 12.728.931.000
222
Belanja Belanja Belanja Barang Barang Barang
1.672.764.601.000 1.672.764.601.000 1.672.764.601.000
333
Belanja Belanja Belanja Modal Modal Modal
8.333.440.000 8.333.440.000 8.333.440.000
444
Belanja Belanja Belanja Sosial Sosial Sosial
1.129.865.000.000 1.129.865.000.000 1.129.865.000.000
Dekonsentrasi Dekonsentrasi Dekonsentrasi 111
85.354.661.000 85.354.661.000 85.354.661.000
Belanja Belanja Belanja Barang Barang Barang
85.354.661.000 85.354.661.000 85.354.661.000
Total Total Anggaran Anggaran Anggaran
2.823.691.972.000 2.823.691.972.000 2.823.691.972.000
Grafik Grafik Grafik3.1 3.1 Persentase Persentase Persentase Alokasi Alokasi Alokasi Anggaran Anggaran Anggaran Per PerJenis Per Jenis Jenis Belanja Belanja Belanja PAGU PAGU PAGU ANGGARAN ANGGARAN ANGGARAN PER PERPER BELANJA BELANJA BELANJA BELANJA BELANJA BELANJA MODAL MODAL MODAL 0,11% 0,11% 0,11% BELANJA BELANJA BELANJA PEGAWAI PEGAWAI PEGAWAI 0,24% 0,24% 0,24%
BELANJA BELANJA BARANG BELANJA BARANGBARANG 71,13% 71,13% 71,13%
BELANJA BELANJA BELANJA BANSOS BANSOS BANSOS 28,53% 28,53% 28,53%
BELANJA BELANJA BELANJA BARANG BARANG BARANG
BELANJA BELANJA BELANJA BANSOS BANSOS BANSOS
BELANJA BELANJA BELANJA PEGAWAI PEGAWAI PEGAWAI BELANJA BELANJA MODAL BELANJA MODALMODAL
Grafik Grafik Grafik3.2 3.2 Persentase Persentase Persentase Alokasi Alokasi Alokasi Anggaran Anggaran Anggaran Per PerJenis Per Jenis Jenis Belanja Belanja Belanja 20
Direktorat Pembinaan SMA
Direktorat Direktorat DirektoratPembinaan Pembinaan SMA SMA SMA
19 19 19
Tabel 3.2 Rencana Penyerapan Anggaran Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2017. JAN
FEB
Maret
APRIL
MEI
JUNI
JULI
AGUST
SEPT
OKT
NOV
DES
Penyerapan Kumulatif (Dlm Juta)
870
65,158
311,613
551,315
862,928 1,534,095 1,917,618 2,708,636 3,624,298 4,260,948 4,563,931 4,650,224
Penyerapan Per Bulan (Dlm Juta)
870
64,288
246,455
239,702
311,613
671,166
383,524
791,018
915,663
636,649
302,984
1.4%
6.5%
11.5%
18.0%
32.0%
40.0%
56.5%
75.6%
88.9%
95.2%
Persentase
0.02%
86,293 97.0%
Grafik 3.3 Distribusi Anggaran Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2017
Anggaran Direktorat PSMA TA. 2017 SUBBAG TATA USAHA
29,903,011,000
1,296,633,972,000
SUBDIT PESERTA DIDIK 1,214,756,628,000 SUBDIT KSP SUBDIT KURIKULUM SUBDIT PROGRAM DAN EVALUASI
156,816,570,000 40,227,130,000
Direktorat Pembinaan SMA
Direktorat Pembinaan SMA
21
20
BAB IV RENCANA KERJA DAN ANGGARAN DIREKTORAT PEMBINAAN SMA TAHUN 2017
Secara umum, tugas dari Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas adalah melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan serta fasilitasi penerapan standar teknis di bidang Sekolah Menengah Atas. Dalam rangka melaksanakan tugas tersebut, Direktorat Pembinaan SMA telah menyusun program pembangunan pendidikan SMA yang ditujukan untuk dapat mencapai target IKK Tahun 2017 yang telah ditetapkan. Pada tahun 2017 ini, Direktorat Pembinaan SMA telah dialokasikan anggaran sebesar Rp. 2.823.691.972.000,- yang terdiri dari alokasi pusat
sebesar
Rp.2.738.337.311.000,-
dan
dana
dekonsentrasi
sebesar
Rp.85.354.661.000,-. Alokasi anggaran tersebut ditujuan untuk dapat mendukung program Direktorat Pembinaan SMA dalam mencapai target IKK Tahun 2017. Berdasarkan alokasi anggaran yang dikelola secara langsung oleh Direktorat Pembinaan SMA sebesar Rp.2.738.337.311.000,- maka disusunlah rencana tindak (action plan) dalam pelaksanaan program Tahun 2017. Berikut ini adalah struktur anggaran dan rencana penyerapan anggaran Direktorat Pembinaan SMA secara lebih detil.
Direktorat Pembinaan SMA
Direktorat Pembinaan SMA
23
21
Grafik 4.1. Rencana Penyerapan Anggaran Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2017
Rencana Penyerapan Anggaran Dit. PSMA Tahun 2017
(Dlm Juta) 450,000 400,000 350,000 300,000 250,000
47.1%
200,000 150,000 100,000 50,000
0.05% 1.5% 5.0%
12.0%
20.5%
61.3%
75.4%
89.0%
95.8% 97.5%
120.0% 100.0% 80.0% 60.0%
31.6%
40.0% 20.0%
-
0.0%
penyerapan per bulan
Penyerapan Kumulatif (%)
Dalam pelaksanaannya, alokasi anggaran dan program Direktorat Pembinaan SMA tersebut dilaksanakan oleh setiap Subdirektorat dan Subbagian sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsinya. Berikut ini adalah deskripsi program-program Direktorat Pembinaan SMA per Subdirektorat maupun Subbagian secara lebih rinci.
A. SUB DIREKTORAT PROGRAM DAN EVALUASI Subdirektorat Program dan Evaluasi memiliki tugas untuk melaksanakan penyusunan bahan perumusan kebijakan, program dan anggaran, kerja sama, pemberdayaan peran serta masyarakat, evaluasi pelaksanaan program dan anggaran, dan pelaporan Direktorat. Dalam pelaksanaan tugas tersebut, Subdirektorat
Program
dan
Evaluasi
dialokasikan
anggaran
sebesar
Rp.40.227.130.000,- untuk melaksanakan beberapa program pada tahun 2017 ini. Adapun alokasi anggaran secara detil dan rencana penyerapan anggaran Subdirektorat Program dan Evaluasi Tahun 2017 sebagai berikut:
24
Direktorat Pembinaan SMA
Direktorat Pembinaan SMA
22
Tabel Tabel 4.1.4.1. Alokasi Alokasi Anggaran Anggaran Subdirektorat Subdirektorat Program Program dan Evaluasi dan Evaluasi
Sasaran Sasaran Kegiatan Kegiatan
Target 2017 Target 2017 Indikator Indikator Kinerja/Output Kinerja/Output
AnggaranAnggaran Target Target KinerjaKinerja (dalam rupiah) (dalam rupiah)
Menguatnya Menguatnya tata tata kelola kelola dan sistem dan sistem SKSK 3.33.3 pengendalian pengendalian manajemen manajemen di Direktorat di Direktorat SMA SMA
40,227,130,000 40,227,130,000
Jumlah Jumlah layanan layanan SistemSistem IKKIKK 3.153.15Pendataan Pendataan dan Informasi dan Informasi Pendidikan Pendidikan SMASMA
1
Layanan 1 Layanan 15,503,090,000 15,503,090,000
Jumlah Jumlah layanan layanan SistemSistem 5627.950. 5627.950. Pendataan Pendataan dan Informasi dan Informasi 001.052 001.052 Pendidikan Pendidikan SMASMA
1
Layanan 1 Layanan 15,503,090,000 15,503,090,000
Jumlah Jumlah dokumen dokumen rumusan rumusan kebijakan, kebijakan, perencanaan, perencanaan, penganggaran penganggaran dan dan IKKIKK 3.163.16pengendalian pengendalian kegiatan kegiatan bidangbidang 35 Pendidikan Pendidikan SMASMA serta serta koordinasi koordinasi lintaslintas sektoral sektoral bidang bidang Pendidikan Pendidikan SMA SMA
35satker satker 20,5256,34,000 20,5256,34,000
Layanan Layanan Dukungan Dukungan 5627.950 5627.950 Manajemen Manajemen EselonEselon I I
35
35satker satker 20,5256,34,000 20,5256,34,000
Jumlah Jumlah kerja kerja sama sama dan dan IKKIKK 3.173.17kemitraan kemitraan institusi/instansi institusi/instansi 8 dalam dalam dan luar dannegeri luar negeri
8Institusi Institusi 4,198,406,000 4,198,406,000
5627.950. 5627.950. Pelayanan Pelayanan Kerjasama Kerjasama antar antar Lembaga 002.052 002.052 Lembaga Jumlah Jumlah
4,198,406,000 4,198,406,000 40,227,130,000 40,227,130,000
Direktorat Pembinaan SMA
Direktorat Direktorat Pembinaan Pembinaan SMA SMA
23
25
23
Grafik 4.2. Rencana Penyerapan Anggaran Subdirektorat Program dan Evaluasi Tahun 2017 7,000
120.0%
6,000
93.0%
97.0%
100.0%
83.7%
5,000
70.4%
4,000
56.1% 44.4%
3,000
34.4% 2,000
0.0%
3.6%
7.9%
60.0% 40.0%
24.8%
1,000
80.0%
15.6%
20.0% 0.0%
-
penyerapan per bulan
Penyerapan Kumulatif (%)
Secara umum, progran dan kegiatan Subdit Program dan Evaluasi terbagi menjadi dua output (keluaran) kegiatan, yakni output layanan manajemen program dan ouput layanan manajemen evaluasi. Berikut ini adalah deskripsi dari kedua output tersebut secara lebih rinci.
1. Layanan Manajemen Program Output ini bertujuan untuk menyusun dokumen perencanaan dan penganggaran program Direktorat Pembinaan SMA. Proses penyusunan perencanaan program pembangunan pendidikan SMA dilaksanakan lintas sektoral. Dalam penyusunan perencanaan dan pengganggaran tersebut, Direktorat Pembinaan SMA melakukan beberapa proses tahapan yang harus berkoordinasi dengan unit kerja lain di lingkungan Kemdikbud maupun dengan Instansi/Kementerian lainnya, diantaranya: Bappenas, Kementerian Dalam Negeri, dan Kementerian Keuangan. Penyusunan perencanaan program tersebut juga dilaksanakan secara
26
Direktorat Pembinaan SMA
Direktorat Pembinaan SMA
24
berkesinambungan. Pada tahun 2017 ini, Subdirektorat Program dan Evaluasi harus menyusun rencana pelaksanaan anggaran di tahun berjalan dan menyusun perencanaan program di tahun mendatang. Untuk mendukung hal tersebut, maka diperlukan data dan informasi yang tepat dan akurat agar program yang disusun dapat terlaksana dengan efektif, efisien, dan tepat sasaran. Untuk itu, maka dalam output layanan manajemen program ini juga ditunjang oleh kegiatan pengelolaan data dan informasi yang ditujukan untuk mendukung proses penyusunan program. Berdasarkan hal tersebut maka dibutuhkan beberapa kegiatan untuk mendukung hal tersebut. Berikut ini adalah kegiatan yang dipersiapkan untuk mendukung output Layanan Manajemen Program. a. Penyusunan Program dan Anggaran Dalam penyusunan dokumen perencanaan dan anggaran diperlukan beberapa tahapan. Dokumen perencanaan yang harus dipersiapkan meliputi dokumen perencanaan di tahun 2017 dan di tahun 2018, baik pusat maupun deerah (dekonsentrasi). Untuk mendukung setiap tahapan dalam proses penyusunan perencanaan, maka dipersiapkan beberapa kegiatan untuk mendukung hal tersebut. Adapun kegiatan dalam penyusunan program dan anggaran adalah: 1) Review Rencana Strategis Direktorat SMA 2015 - 2019; 2) Penyusunan Rencana Tindak (Action Plan) Tahun 2017; 3) Penyusunan Rencana Kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2017; 4) Sinkronisasi Program SMA dan Provinsi; 5) Sinkronisasi Program SMA dengan Program Pendidikan Dasar dan Menengah; 6) Koordinasi Pelaksanaan Program Direktorat Pembinaan SMA; 7) Penyusunan Program dan Anggaran Tahun 2018 ; 8) Rapat koordinasi tindak lanjut serah terima ke Propinsi; 9) Rapat koordinasi Program SMA dan LPMP;
Direktorat Pembinaan SMA
Direktorat Pembinaan SMA
27
25
10) Pembinaan dan pengembangan SMA; 11) Penyusunan Rencana Induk Wajib Belajar SMA Tahun 2015 2019; 12) Desiminasi Program SMA Tahun 2017. b. Pengelolaan Data dan Informasi Dalam penyusunan program tentunya harus didukung oleh data dan informasi yang valid dan akurat. Dengan data dan informasi yang baik, diharapkan dapat dihasilkan program yang efektif, efisien, dan tepat sasaran. Berdasarkan hal tersebut, maka data dan informasi merupakan sesuatu yang cukup penting dalam proses penyusunan perencanaan program maupun anggaran. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat tersusun data dan informasi individual persekolahan SMA di seluruh Indonesia. Data dan informasi ini juga dibutuhkan untuk pemetaan kondisi pendidikan SMA di seluruh Indonesia. Berdsarkan hal tersebut, maka data dan informasi tersebut sangat dibutuhkan sebagai dasar dalam penyusunan kebijakan, program, dan anggaran Direktorat Pembinaan SMA. Selain itu, kegiatan ini juga ditujukan untuk memberikan layanan informasi pendidikan SMA kepada masyarakat maupun instansi lain yang membutuhkan data dan informasi persekolahan SMA. Untuk mendapatkan data dan informasi yang valid dan akurat, maka dibutuhkan suatu pengelolaan terhadap data dan informasi persekolahan SMA. Dalam pelaksanaan pengelolaan data dan informasi tersebut, maka Direktorat Pembinaan SMA mempersiapkan beberapa rangkaian kegiatan yang ditujukan untuk mendukung terwuudnya hal tersebut, yakni: 1) Workshop Peningkatan Kualitas Data SMA 2017; 2) Pengolahan dan pemutakhiran data pokok SMA; 3) Pengelolaan portal dan database SMA; 4) Penyajian data pokok SMA 2017;
28
Direktorat Pembinaan SMA
Direktorat Pembinaan SMA
26
5) Penyusunan lokus bantuan Direktorat Pembinaan SMA 2017 dan 2018; 6) Penyusunan Buku Statistik dan Bantuan Pemerintah SMA 2017;
2. Layanan Manajemen Evaluasi Keberhasilan suatu program akan sangat bergantung dari kualitas perencanaan dan pengawasan. Oleh sebab itu untuk memenuhi target tata kelola, akuntabilitas dan citra publik pengelolaan pendidikan, kegiatan monitoring dan evaluasi program perlu dilaksanakan. Terkait dengan pelaksanaan evaluasi, maka Subdirektorat Program dan Evaluasi memprsiapkan 3 kegiatan utama untuk menunjang proses tersebut. Berikut ini adalah kegiatan-kegiatan yang ditujukan untuk mendukung terwujudnya manajemen evaluasi program. a. Pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi Ruang lingkup pelaksanaan monitoring dan evaluasi ini meliputi program-program yang dilakukan di tingkat pusat (direktorat Pembinaan SMA); di tingkat provinsi (dinas pendidikan) sebagai pelaksana teknis dana dekonsentrasi, dan sekolah. Proses monitoring dan evaluasi dilaksanakan terhadap pelaksanaan anggaran maupun program yang terkait dengan Direktorat Pembinaan SMA. Monitoring dan evaluasi dalam pelaksanaan anggaran ditujukan untuk mewujudkan akuntabilitas dan tata kelola yang efektif serta efisien. Kegiatan monitoring dan evaluasi pelaksanaan anggaran dilaksanakan setiap bulan. Monitoring dan evaluasi tersebut dilaksanakan untuk melihat perkembangan pelaksanaan anggaran setiap subdirektorat di lingkungan Direktorat Pembinaan SMA maupun pengelola dana dekonsentrasi di 34 provinsi. Selain itu, melalui proses monitoring diharapkan seluruh kendala maupun hambatan dalam proses pelaksanaan anggaran dapat diselesaikan sehingga setiap program dapat terlaksana dengan baik. Sedangkan evaluasi program, dilaksanakan untuk melihat hasil yang dicapai oleh setiap program. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan program difokuskan pada
Direktorat Pembinaan SMA
Direktorat Pembinaan SMA
29
27
program-program prioritas pembangunan SMA, seperti: BOS, PIP, Pembangunan Sarana dan Prasarana, dan implementasi pembelajaran. Melalui proses tersebut, diharapkan dapat teridentifikasi capaian program-program tersebut. Melalui monitoring dan evaluasi tersebut diharapkan dapat terangkum seluruh proses pelaksanaan program dan anggaran. Selain itu, seluruh kendala ataupun hambatan yang diperoleh dalam proses monitoring dan ketercapaian program yang diperoleh dari hasil evaluasi, diharapkan dapat terjaring berbagai informasi yang dapat digunakan sebagai dasar dalam penyusunan kebijakan dan program kedepan. Untuk mendukung hal tersebut, maka Subdirektorat Program dan Evaluasi mempersiapkan beberapa kegiatan pendukung dalam pelaksanaan output pemantauan dan evaluasi, sebagai berikut: 1) Pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi (laporan daya serap bulanan); 2) Pemantauan Dana Dekonsentrasi Tahun 2017; 3) Pemantauan Dana Bantuan Pemerintah Dit. Psma Th 2016 dan 2017; 4) Pelaksanaan Evaluasi Pencapaian Hasil Program SMA Tingkat Provinsi 5) Pemantauan Dana Alokasi Khusus (DAK) SMA 6) Penyusunan Lakip; 7) Tindak lanjut pemeriksaan. b. Pelayanan Kerjasama antar Lembaga Tertuang dalam visi Kemdikbud yaitu terbentuknya insan serta ekosistem pendidikan yang berkarakter yang berlandaskan gotong royong. Gotong royong merupakan salah satu ciri khas bangsa Indonesia. Gotong royong diakui sebagai kepribadian dan budaya bangsa yang telah berakar kuat dalam kehidupan masyarakat. Gotong royong dalam pembangunan pendidikan dan kebudayaan berarti
30
Direktorat Pembinaan SMA
Direktorat Pembinaan SMA
28
banyak hal yang dilakukan secara bersama oleh banyak pihak secara sadar, sukarela, dan keinginan saling tolong menolong. Semangat gotong royong akan memposisikan pembangunan pendidikan dan kebudayaan sebagai sebuah gerakan. Gerakan yang dicirikan antara lain oleh keterlibatan aktif masyarakat dan kepercayaan yang tinggi terhadap lingkungan lembaga satuan pendidikan seperti sekolah. Terdapat tujuh elemen ekosistem pendidikan yang menjadi target renstra Kemdikbud dimana menitikberatkan kepada pentingnya kerjasama dalam membangun pendidikan baik antar pelaku ekosistem di internal pemerintahan maupun dengan pelaku ekosistem lain. Oleh karena itu Direktorat Pembinaan SMA sebagai bagian dari subsitem Kemdikbud yang khusus membina pendidikan SMA perlu melihat pentingnya
kerja
sama
dengan
elemen
lain.
Maka
dalam
implementasinya, Direktorat PSMA telah menyusun program dan anggaran untuk Program Kerjasama dan Sinergi Antar Lembaga untuk pengembangan dan pembinaan SMA yang lingkupnya dalam dan luar negeri. Kegiatan Kerjasama dan sinergi antar lembaga bertujuan sebagai berikut: (1) Mengindentifikasi bentuk kerjasama dan sinergi antar lembaga dilakukan oleh Direktorat Pembinaan SMA; (2) Bentuk kerjasama yang sudah dilakukan dan akan dilakukan oleh Direktorat Pembinaan SMA; (3) Penyusunan pedoman kerjasama dan sinergi antar lembaga; (4) Sosialisasi kerjasama dan sinergi antar lembaga yang telah dilakukan Direktorat Pembinaan SMA; dan (5) Mengevaluasi kerjasama dan sinergi antar lembaga yang telah dilakukan Direktorat Pembinaan SMA. Untuk mewujudkan hal tersebut, maka disusunlah beberapa kegiatan kerjasama dan sinergi antar lembaga, sebagai berikut : 1) Kerjasama dengan instansi lainya; 2) Publikasi program Direktorat Pembinaan SMA Tahun Anggaran 2017;
Direktorat Pembinaan SMA
Direktorat Pembinaan SMA
31
29
3) Workshop Pemetaan Kerjasama Antara SMA dengan Instansi Lainnya; 4) Penyusunan Dokumen Kerjasama; 5) Pengembangan Grand Design Tik Direktorat PSMA; 6) Kajian naskah akademik pembinaan dan pengembangan SMA. c. Pelayanan BOS dan DAK Program BOS SMA adalah bantuan yang diberikan kepada sekolah negeri dan swasta untuk membantu pembiayaan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan usaha sekolah dalam meningkatkan mutu dan akses pendidikan. Besar bantuan dana BOS diperhitungkan dari jumlah siswa, yaitu Rp.1.400.000,-/ siswa/tahun. Jumlah dana BOS menjangkau hampir 100% dari total siswa SMA di seluruh Indonesia. Tahun 2017 ini terjadi perubahan mekanisme dalam proses penyaluran BOS SMA. Sejalan dengan implementai UU 23 Tahun 2014 dimana kewenangan SMA menjadi tanggungjawab Provinsi, dana BOS SMA untuk SMA negeri tidak lagi disalurkan dalam bentuk hibah tetapi dalam bentuk Belanja Langsung. Hal tersebut merupakan suatu hal berbeda dari tahun sebelumnya. Untuk itu, maka dibutuhkan koordinasi diantara Direktorat Pembinaan SMA dengan Dinas Pendidikan Provinsi terkait dengan pelaksanaan program BOS SMA Tahun 2017. Pada Tahun 2017, Pemerintah juga kembali mengalokasikan Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk jenjang SMA. DAK SMA difokuskan pada peningkatan sarana dan prasarana SMA di seluruh Indonesia. Adapun menu DAK untuk Tahun 2017 ini meliputi: Rehabilitasi, Pembangunan Ruang Kelas Baru, Pembangunan Lab.IPA, dan Pengadaan Peralatan Pendidikan (Peralatan IPA dan TIK). Kedua program tersebut merupakan termasuk program prioritas pembangunan pendidikan SMA. Agar program-program tersebut dapat terlaksana dengan baik, maka perlu dilaksanakan koordinasi yang baik antara Direktorat Pembinaan SMA dengan Dinas Pendidikan Provinsi. Berdasarkan hal tersebut, Subdirektorat Program 32
Direktorat Pembinaan SMA
Direktorat Pembinaan SMA
30
dandan Evaluasi Evaluasi telah telah mempersiapkan mempersiapkan beberapabeberapa kegiatan kegiatan pendukungpendukung yakni: yakni: 1) Penyusunan 1) Penyusunan juknisjuknis BOS SMA BOSTahun SMA2018 Tahun ; 2018 ; 2) Pengolahan 2) Pengolahan data BOS dataSMA BOStahun SMA2017; tahun 2017; 3) Diseminasi 3) Diseminasi Program Program Sma Tingkat Sma Tingkat Propinsi;Propinsi; 4) Workshop 4) Workshop Koordinasi Koordinasi Pelaksanaan Pelaksanaan BOS 2017; BOS 2017; 5) Pengelolaan 5) Pengelolaan dan Pengolahan dan Pengolahan DAK SMA; DAK SMA; 6) Workshop 6) Workshop Pengelolaan Pengelolaan DAK; DAK;
B.B.SUB SUB DIREKTORAT DIREKTORAT KURIKULUM KURIKULUM Subdirektorat Subdirektorat Kurikulum Kurikulum memiliki memiliki tugas untuk tugas melaksanakan untuk melaksanakan penyusunanpenyusunan bahan bahan perumusan, perumusan, koordinasi, koordinasi, dan pelaksanaan dan pelaksanaan kebijakan, kebijakan, norma, standar, norma, standar, prosedur, prosedur, kriteria, kriteria, bimbingan bimbingan teknis teknis dan supervisi, dan supervisi, fasilitasi fasilitasi penjaminan penjaminan mutu, mutu, di dibidang bidang kurikulum kurikulum Sekolah Sekolah Menengah Menengah Atas. Dalam Atas. pelaksanaan Dalam pelaksanaan tugas tugas tersebut, tersebut,Subdirektorat Subdirektorat Kurikulum Kurikulum dialokasikan dialokasikan anggaran anggaran sebesar
sebesar
Rp.156.816.570.000,Rp.156.816.570.000,untukuntuk melaksanakan melaksanakan beberapabeberapa program program pada tahunpada 2017tahun 2017 ini.ini. Adapun Adapun alokasi alokasi anggaran anggaran secarasecara detil anggaran detil anggaran dan rencana dan penyerapan rencana penyerapan anggaran anggaran Subdirektorat Subdirektorat kurikulum kurikulum Tahun Tahun 2017 sebagai 2017 berikut: sebagai berikut: Tabel Tabel 4.2. 4.2. Alokasi Alokasi Anggaran Anggaran Subdirektorat Subdirektorat Kurikulum Kurikulum Tahun 2017 Tahun 2017 Target 2017Target 2017 Sasaran Sasaran Kegiatan Kegiatan
Indikator Indikator KinerjaKinerja
Anggaran Anggaran Target Kinerja Target Kinerja (dalam rupiah) (dalam rupiah)
Tercapainya Tercapainya Perluasan Perluasan dan Pemerataan dan Pemerataan Akses Akses SKSK Pendidikan Pendidikan SMASMA Bermutu, Bermutu, Berkesetaraan Berkesetaraan 3.13.1 Jender, Jender, dan Relevan dan Relevan dengandengan Kebutuhan Kebutuhan Masyarakat, Masyarakat, di Semua di Semua Kabupaten Kabupaten dan Kota dan Kota
156,816,570,000 156,816,570,000
JumlahJumlah SMA yang SMA menerapkan yang menerapkan IKKIKK 3.7 3.7 kurikulum kurikulum yang ditetapkan yang ditetapkan oleh oleh11,149 pemerintah pemerintah
11,149 Sekolah
Sekolah 27,112,150,000 27,112,150,000
Sekolah Sekolah yang melaksanakan yang melaksanakan 5627.019 5627.019 Kurikulum Kurikulum 2013 2013
8,012 Sekolah
Sekolah 10,722,605,000 10,722,605,000
8,012
Direktorat Pembinaan SMA
Direktorat Direktorat Pembinaan Pembinaan SMA SMA
31
33
31
Target 2017 Sasaran Kegiatan
Indikator Kinerja
5627.018
Sekolah yang mendapatkan pembinaan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
IKK 3.8 5627.019. 001.052 IKK 3.9 5627.019. 001.054
Anggaran (dalam rupiah)
3,137
Sekolah
16,389,545,000
Jumlah bahan ajar SMA yang disusun
18
Modul
4,194,350,000
Pengembangan Modul Kurikulum 2013
18
Modul
4,194,350,000
Jumlah SMA yang menerapkan standar penilaian pendidikan
8,012
Sekolah
14,404,015,000
Pelaksanaan Penilaian Kurikulum
8,012
Sekolah
14,404,015,000
IKK 3.10
Jumlah SMA Rujukan
614
Sekolah
88,626,015,000
5627.013
Sekolah yang dibina menjadi Sekolah Rujukan
614
Sekolah
88,626,015,000
IKK 3.11
Jumlah SMA yang melakukan pembelajaran kewirausahaan
204
Sekolah
22,480,040,000
5627.023
Sekolah Yang Mendapatkan Program Keterampilan/Kewirausahaan
204
Sekolah
22,480,040,000
Jumlah
34
Target Kinerja
156,816,570,000
Direktorat Pembinaan SMA
Direktorat Pembinaan SMA
32
Grafik Grafik4.2. 4.2.Rencana RencanaPenyerapan Penyerapan Anggaran Anggaran Subdirektorat Subdirektorat Kurikulum Kurikulum Tahun Tahun 20172017 45,000 45,000
120.0% 120.0%
40,000 40,000
97.0% 97.0% 94.6% 94.6% 100.0% 100.0% 90.0% 90.0% 79.7% 79.7%
35,000 35,000 30,000 30,000
65.0% 65.0%
25,000 25,000
80.0%80.0% 60.0%60.0%
20,000 20,000
40.0% 40.0%
15,000 15,000
40.0%40.0%
20.0% 20.0% 10,000 10,000 12.0% 12.0% 7.0% 7.0% 5,000 5,000 0.0% 3.0% 0.3%3.0% 0.0%0.3% --
penyerapan penyerapan perper bulan bulan
20.0%20.0% 0.0% 0.0%
Penyerapan Penyerapan Kumulatif Kumulatif (%) (%)
Berikut Berikutini iniadalah adalahdeskripsi deskripsiprogram-program program-program yang yang akan akan dilaksanakan dilaksanakan oleholeh Subdirektorat SubdirektoratKelembagaan Kelembagaandan danSarana Sarana Prasarana Prasarana pada pada Tahun Tahun 2017 2017 secara secara lebih lebihrinci. rinci.
1.1. Sekolah Sekolahyang yangdibina dibinamenjadi menjadi sekolah sekolah rujukan. rujukan. Di Didalam dalamUndang-Undang Undang-Undang No. No. 2020 Tahun Tahun 2003 2003 di sebutkan di sebutkan bahwa bahwa sistem sistem pendidikan pendidikannasional nasionalharus harusmampu mampumenjamin menjamin pemerataan pemerataan kesempatan kesempatan pendidikan, pendidikan,peningkatan peningkatanmutu mutu serta serta relevansi relevansi dandan efisiensi efisiensi manajemen manajemen pendidikan pendidikan untuk untuk menghadapi menghadapitantangan tantangansesuai sesuaidengan dengan tuntutan tuntutan perubahan perubahankehidupan kehidupan lokal, lokal, nasional, nasional, dandan global global sehingga sehingga perlu perlu dilakukan dilakukan pembaharuan pembaharuan
pendidikan pendidikan secara secara terencana terencana terarah, terarah, dan dan
berkesinambungan. berkesinambungan. Berdasarkan Berdasarkan halhal tersebut, tersebut,maka makaprogram program pembangunan pembangunan pendidikan pendidikan SMA SMA juga jugadiupayakan diupayakanuntuk untukdapat dapat mewujudkan mewujudkanpemerataan pemerataankualitas kualitas layanan layanan pendidikan pendidikan SMA. SMA. Salah Salah satusatu upaya upayauntuk untukmewujudkan mewujudkanhalhal tersebut tersebut adalah adalah melalui melalui pembinaan pembinaan SMA SMA menjadi menjadisekolah sekolahrujukan. rujukan. Tujuan Tujuandari dariprogram program sekolah sekolah rujukan rujukan adalah adalah untuk untuk melakukan melakukan pembinaan pembinaan terhadap terhadap614 614SMA SMAagar agardapat dapatmencapai mencapai Standar Standar Nasional Nasional Pendidikan Pendidikan (SNP). (SNP).Sekolah Sekolahyang yangterpilih terpilihmenjadi menjadi SMA SMA rujukan rujukan diharapkan diharapkan dapat dapat menjadi menjadimodel modelsehingga sehingga dapat dapat dicontoh dicontoh oleh oleh sekolah sekolah lainnya. lainnya. Selain Selain itu, itu,
Direktorat Pembinaan SMA
Direktorat DirektoratPembinaan PembinaanSMA SMA
35
33 33
program SMA rujukan juga bertujuan untuk menjadi pilot project dalam setiap implementasi program baru dalam pembangunan pendidikan SMA. Pada tahun 2017 ini sasaran untuk program Sekolah Rujukan adalah adalah sebanyak 614 SMA. Sekolah yang dipilih untuk menjadi Sekolah Rujukan merupakan sekolah yang diusulkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi dengan mempertimbangkan beberapa indikator, diantaranya adalah: pelaksana kurikulum 2013, berakreditasi A; memiliki ekosistem pendidikan yang kondusif; mengembangkan budaya mutu; melaksanakan program penumbuhan budi pekerti; menjadi pusat keunggulan; dan lokasi yang strategis, mudah dijangkau dan aman. Sekolah yang dipilih untuk menjadi
Sekolah
Rujukan
akan
mendapatkan
bantuan
sebesar
Rp.133.000.000,-. Selain
itu,
Direktorat
Pembinaan
SMA
memprogramkan
Pola
pembelajaran sistem kredit semester (SKS) yang memberikan kebebasan peserta didik dalam memilih beban belajar dan mata pelajaran di pandang dapat melayani keragaman lebih luas dibanding dengan sistem paket. Melalui mekanisme ini Peserta didik dapat memilih mata pelajaran dan beban belajar sesuai dengan minat, potensi, dan kebutuhan. Dengan demikian kondisi belajar diharapkan merupakan upaya sadar yang di awali sejak pemilihan beban belajar dan mata pelajaran sesuai dengan kebutuhan dan potensi yang dimiliki. Kebebasan memilih beban belajar dan mata pelajaran dapat mendorong kesadaran dan motivasi yang tinggi sehingga memungkinkan prestasi belajar tercapai lebih optimal. Dalam pelaksanaan program-program tersebut telah disusun serangkaian kegiatan yang ditujukan untuk mendukung pelaksanaan program Sekolah Rujukan, yakni: a. Penyusunan Panduan b. Bimbingan Teknis c. Penyaluran Bantuan d. Workshop Pengembangan Sekolah Yang Melaksanakan SKS
36
Direktorat Pembinaan SMA
Direktorat Pembinaan SMA
34
2. Pembinaan SMA Dalam Pemenuhan Standar Kompetensi Lulusan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) menjadi salah satu indikator keberhasilan penyelnggaraan pendidikan. SKL merupakan suatu acuan yang digunakan dalam melakukan pengukuran dan penilaian capaian kompetensi lulusan pada Satuan Pendidikan. Berdasarkan hal tersebut, Pada tahun 2017 ini, terdapat 3 mekanisme dalam pengukuran dan penilaian SKL, yakni melalui: Ujian Nasional (UN), Ujian Sekolah (US), dan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN). Ujian Nasional (UN) adalah kegiatan pengukuran capaian kompetensi lulusan pada mata pelajaran tertentu secara nasional dengan mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan. Mata pelajaran yang diujikan untuk SMA untuk Mata Pelajaran Wajib adalah Bahasa Indonesia, Matematika, dan Bahasa Inggris. Selain itu, siswa juga dapat memilih satu Mata Pelajaran pilihan. Naskah soal untuk UN seluruhnya disusun oleh pusat. Pelaksanaan UN dapat dilaksanakan dalam bentuk Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) dan Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pensil (UNKP). Pemerintah saat ini berupaya untuk meningkatkan jumlah sekolah penyelenggara UNBK karena ujian dengan mekanisme tersebut memiliki nilai integritas yang tinggi. UN tidak menjadi suatu persyaratan untuk kelulusan. Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) adalah kegiatan pengukuran capaian kompetensi siswa yang dilakukan sekolah untuk mata pelajaran tertentu dengan mengacu pada standar kompetensi lulusan untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar. Mata Pelajaran yang diujikan dalam USBN pada SMA adalah: Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, kelompok Mata Pelajaran IPA (Fisika, Kimia, dan Biologi) bagi siswa program IPA, kelompok Mata Pelajaran IPS (Sejarah, Geografi, Eknomi, dan Sosiologi) bagi siswa program IPS, Bahasa dan Sastra Indonesia serta antropologi bagi siswa program Bahasa dan Budaya. Soal ujian disusun secara berjenjang dengan persentase tertentu, yakni 25% soal disusun oleh pusat dan 75% soal disusun oleh
Direktorat Pembinaan SMA
Direktorat Pembinaan SMA
37
35
KKG/MGMP daerah. USBN ini menjadi salah satu syarat dalam kelulusan. Ujian Sekolah (US) adalah kegiatan pengukuran capaian kompetensi siswa terhadap standar kompetensi lulusan pada mata pelajaran yang tidak termasuk dalam USBN. US ini dilaksanakan oleh sekolah, dimana soal disusun sepenuhnya oleh sekolah. Dalam rangka pembinaan sekolah dalam implementasi evaluasi hasil belajar tersebut, maka telah dipersiapkan kegiatan-kegiatan pendukung terkait dengan hal tersebut. Adapun kegiatan pendukung adalah sebagai berikut: a. Penyiapan materi, panduan dan bahan pembinaan Ujian Sekolah b. Penyiapan materi, panduan dan bahan pembinaan Pasca EHB c. ToT Tim Fasilitator SMA Pasca EHB d. ToT Tim Fasilitator SMA Ujian Sekolah SMA e. Pelatihan Proktor UNBK Tingkat Sekolah untuk sekolah internasional f. Pelaksanaan Pembinaan di SMA Pasca EHB g. Pembinaan Penyiapan Ujian Sekolah di SMA
3. Sekolah yang menerapkan kurikulum 2013 Kebutuhan akan sumberdaya manusia yang berkualitas semakin meningkat seiring dengan perkembangan zaman. Perdagangan bebas (baik pada tingkat regional maupun internasional) memberikan tantangan bagi Bangsa Indonesia untuk dapat bersaing. Selain itu, kemajuan teknologi informasi yang sangat pesat dewasa ini berimplikasi pada terjadinya kecenderungan kenvergensi antara ilmu dengan teknologi. Berdasarkan hal tersebut, maka peningkatan kompetensi sumberdaya manusia Indonesia mutlak diperlukan untuk dapat bersaing di era globalisasi.
Program ini bertujuan untuk mengimplementasikan
kurikulum 2013 dalam rangka meningkatkan mutu pembelajaran SMA. Kegiatan Sekolah yang menerapkan kurikulum 2013 meliputi:
38
Direktorat Pembinaan SMA
Direktorat Pembinaan SMA
36
a. Penyiapan perangkat pendukung pelaksanaan kurikulum 2013; b. Pendampingan Implementasi kurikulum 2013; c. Pelatihan kurikulum 2013 tahun 2017; d. Siswa SMA yang memenuhi standar kelulusan; e. Pengembangan sekolah yang melaksanakan sistem kredit semester.
4. Sekolah yang mendapatkan program keterampilan dan kewirausahaan Program kewirausahaan di SMA merupakan strategi pembinaan percepatan peningkatan pengetahuan dan keterampilan terhadap peserta didik agar memiliki jiwa dan semangat wirausaha yang kreatif dan inovatif. Berkaitan dengan ketercapaian tujuan pendidikan nasional terutama yang mengarah pada pembentukan sikap dan perilaku wirausaha peserta didik, dalam pengelolaan diharapkan mampu menenmukan strategi pengelolaan pendidikan yang lebih baik sehingga mampu menghasilkan output pendidikan yang berkualitas, baik dari sisi akademik maupun non akademik. Kualitas akademik yang dimaksud adalah kualitas peserta didik yang terkait dengan bidang ilmu, sedangkan kualitas non akademik berkaitan dengan kemandirian untuk hidup di masyarakat. Lulusan pendidikan diharapkan memiliki karakter dan perilaku kewirausahaan yang tinggi. Pendidikan kewirausahaan pada dasarnya merupakan salah satu jawaban bagi pendidikan SMA untuk mengenal konsep kewirausahaan, latihan mengembangkan usaha, mendapatkan pengalaman praktis berwirausaha, menumbuhkan dan mengembangkan potensi wirausaha. Tujuan kewirausahaan di SMA adalah agar satuan pendidikan dapat melaksanakan program kewirausahaan dengan baik sehingga peserta didik memiliki karakter wirausaha, memahami konsep kewirausahaan, mampu
melihat
peluang
mendapatkan
pengalaman
langsung
berwirausaha serta terbentuknya lingkungan sekolah sebagai lingkungan belajar yang berwawasan kewirausahaan. Sejalan dengan hal tersebut, Direktorat Pembinaan SMA telah Direktorat Pembinaan SMA
Direktorat Pembinaan SMA
39
37
memprogramkan pembinaan kewirausahaan dalam bentuk kegiatan asistensi bantuan pemerintah program kewirausahaan di SMA. Program pembinaan tersebut dilakukan untuk menyiapkan sekolah menyusun perencanaan kegiatan sekolah terkait perannya sebagai pengembang kewirausahaan
sekaligus
rancangan
pembiayaan
melalui
dana
pemerintah. Terkait dengan hal tersebut, maka Direktorat Pembinaan SMA mengalokasikan anggaran sebesar Rp.22.480.040.000 dengan sasaran sekolah sebanyak 204 SMA. Setiap SMA sasaran akan mendapatkan bantuan untuk melaksanakan program kewirausahaan sebesar Rp.100.000.000,-. Kegiatan pendukung untuk output ini adalah sebagai berikut: a. Penyusunan Panduan; b. Verifikasi Sekolah Calon Penerima Bantuan; c. Penyaluran Bantuan.
C. SUB DIREKTORAT KELEMBAGAAN DAN SARANA PRASARANA Subdirektorat Kelembagaan dan Sarana Prasarana memiliki tugas untuk melaksanakan penyusunan bahan perumusan, koordinasi, dan pelaksanaan kebijakan, norma, standar, prosedur, kriteria, bimbingan teknis dan supervisi, pertimbangan pemberian izin penyelenggaraan sekolah menengah atas yang diselenggarakan perwakilan negara asing dan satuan pendidikan kerja sama yang diselenggarakan oleh lembaga asing dengan lembaga pendidikan Indonesia, serta fasilitasi sarana prasarana, tata kelola, dan penjaminan mutu di bidang tata kelola dan sarana prasarana sekolah menengah atas. Dalam pelaksanaan tugas tersebut, Subdirektorat Kelembagaan dan Sarana Prasarana mendapatkan
alokasi anggaran sebesar Rp.1.214.756.628.000,-
untuk
melaksanakan beberapa program pada tahun 2017 ini. Adapun alokasi anggaran secara detil dan rencana penyerapan anggaran Subdirektorat Kelembagaan dan Sarana Prasarana pada Tahun 2017 sebagai berikut:
40
Direktorat Pembinaan SMA
Direktorat Pembinaan SMA
38
Tabel Tabel 4.3. 4.3. Alokasi Alokasi Anggaran Anggaran Subdirektorat Subdirektorat Kelembagaan Kelembagaan dan Sarana dan Sarana Prasarana Prasarana Tahun Tahun 2017 2017
Kode Kode
Uraian Uraian
Vol VolSatuan Satuan
Jumlah Jumlah
5627.002 5627.002
Unit Unit Sekolah Sekolah Baru Baru yangyang dibangun dibangun
75 75 Unit Unit 191,350,000,000 191,350,000,000
5627.005 5627.005
Ruang Ruang Kelas Kelas Baru Baru yangyang dibangun dibangun
1,0001,000 RuangRuang 202.951.066.000 202.951.066.000
5627.006 5627.006
Ruang Ruang Belajar Belajar Yang Yang Direhabilitasi Direhabilitasi
5.2715.271 RuangRuang 271,050,000,000 271,050,000,000
5627.007 5627.007 Sekolah Sekolah Yang Yang Di Renovasi Di Renovasi 110 110RuangRuang 56,936,580,000 56,936,580,000 5627.008 5627.008
Ruang Ruang Perpustakaan Perpustakaan Yang Yang Dibangun Dibangun
5627.009 5627.009
Ruang Ruang Laboratorium Laboratorium Yang Yang 450 450RuangRuang 95,100,000,000 95,100,000,000 Dibangun Dibangun
5627.011 5627.011
Ruang Ruang Penunjang Penunjang Lainnya Lainnya Yang Yang Dibangun Dibangun
5627.020 5627.020
Sekolah Sekolah Yang Yang Mendapatkan Mendapatkan 1.9791.979PaketPaket 276,772,732,000 276,772,732,000 Peralatan Peralatan Pendidikan Pendidikan
351 351RuangRuang 92,429,238,000 92,429,238,000
181 181RuangRuang 18.509.570.000 18.509.570.000
5627.001.053 5627.001.053 Layanan Layanan Manajemen Manajemen program program 1 Jumlah Jumlah
1Layanan Layanan 9,657,442,000 9,657,442,000 1,214,756,628,000 1,214,756,628,000
Direktorat Pembinaan SMA
Direktorat Direktorat Pembinaan Pembinaan SMASMA
41
39
39
Grafik Grafik4.3. 4.3.Rencana RencanaPenyerapan PenyerapanAnggaran AnggaranSubdirektorat SubdirektoratKelembagaan Kelembagaan dan dan Sarana Sarana Prasarana PrasaranaTahun Tahun2017 2017 250,000 250,000
120.0% 120.0%
200,000 200,000
97.6% 97.6% 97.0% 97.0% 93.6% 93.6% 100.0% 100.0% 83.0% 83.0% 70.0% 70.0%
150,000 150,000
55.0% 55.0% 38.0% 38.0%
100,000 100,000 50,000 50,000
2.0% 0.0% 0.0% 2.0%
80.0% 80.0% 60.0% 60.0% 40.0% 40.0%
25.0% 25.0% 15.0% 15.0% 7.0% 7.0%
20.0% 20.0% 0.0% 0.0%
--
penyerapan penyerapanper perbulan bulan
Penyerapan Penyerapan Kumulatif Kumulatif (%)(%)
Berikut Berikut ini ini adalah adalah deskripsi deskripsiprogram-program program-programyang yangakan akandilaksanakan dilaksanakanoleh oleh Subdirektorat Subdirektorat Kelembagaan Kelembagaandan danSarana SaranaPrasarana Prasaranapada padaTahun Tahun2017 2017secara secara lebih lebihrinci. rinci.
1. 1. Unit UnitSekolah SekolahBaru Baru(USB) (USB)Yang YangDibangun Dibangun Unit UnitSekolah SekolahBaru Baruadalah adalahbantuan bantuanpembangunan pembangunanunit unitgedung gedung baru baru untuk untuk penyelenggaraan penyelenggaraan sekolah sekolahSMA SMAnegeri negerimaupun maupunswasta swastayang yangdiberikan diberikan kepada kepada provinsi provinsiataupun ataupunyayasan yayasandalam dalamrangka rangkamemperluas memperluasakses aksesdan dan pemerataan pemerataanlayanan layananpendidikan pendidikanSMA. SMA.Pembangunan PembangunanUnit UnitSekolah Sekolah Baru Baru bertujuan bertujuanuntuk untukmeningkatkan meningkatkanAngka AngkaPartisipasi PartisipasiPendidikan Pendidikan SMA. SMA. Oleh Oleh karena karena itu, itu, Bantuan Bantuanini inidifokuskan difokuskanbagi bagidaerah-daerah daerah-daerahyang yangmemiliki memiliki Angka AngkaPartisipasi PartisipasiPendidikan Pendidikan(APK) (APK)rendah. rendah. Bantuan Bantuan ini ini juga juga ditujukan ditujukan bagi bagidaerah-daerah daerah-daerahterpencil terpencilyang yangtidak tidak memiliki memilikiatau ataukekurangan kekuranganfasilitas fasilitaspendidikan pendidikanSMA. SMA.Selain Selain itu,itu, bantuan bantuan ini inijuga jugaditujukan ditujukanbagi bagidaerah daerahatau atauwilayah wilayahperbatasan perbatasan Republik Republik Indonesia Indonesia yang yang memerlukan memerlukan layanan layanan pendidikan pendidikan SMA. SMA. Melalui Melalui program program pembangunan pembangunanUSB USBdiharapkan diharapkandapat dapatmemperluas memperluasketersediaan ketersediaanlayanan layanan pendidikan pendidikanSMA, SMA,khususnya khususnyadididaerah daerahterpencil. terpencil. Pada Padatahun tahun2017 2017ini, ini,alokasi alokasianggaran anggaranuntuk untukProgram ProgramUnit Unit Sekolah Sekolah Baru Baru adalah adalah sebesar sebesarRp. Rp.191.350.000.000,191.350.000.000,-dengan dengansasaran sasaran7575unit. unit.Bantuan Bantuan 42
Direktorat Pembinaan SMA
Direktorat DirektoratPembinaan PembinaanSMA SMA
4040
pembangunan Unit Sekolah Baru untuk penyelenggaraan sekolah SMA yang diberikan kepada Provinsi dalam rangka memperluas akses dan pemerataan layanan pendidikan SMA. Untuk itu, Provinsi diharapkan dapat mengajukan usulan dalam bentuk proposal dengan persyaratan minimal: Status Sertifikat/dalam proses BPN; Ketersediaan lahan +/- 7 hektar; Kondisi Lahan siap bangun; Ada dukungan SMP sederajat disekitar lokasi. Lokasi yang diprioritaskan untuk mendapatkan bantuan ini adalah kecamatan-kecamatan yang belum tersedia layanan pendidikan SMA/sederajat. Untuk mendukung pelaksanaan program bantuan USB ini, maka dilaksanakan beberapa kegiatan pendukung, yakni: a. Penyusunan Panduan; b. Verifikasi Sekolah Calon Penerima Bantuan; c. Bimbingan Teknis Bantuan USB; d. Penyaluran Bantuan
2. Ruang Kelas Baru (RKB) yang dibangun Program Ruang Kelas Baru adalah bantuan pembangunan ruang kelas yang diberikan kepada sekolah dalam rangka meningkatkan daya tampung sekolah. Program ini juga ditujukan untuk meningkatkan akses layanan pendidikan SMA. Dengan meningkatnya kapasitas ruang blajar yang ada, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan sekolah dalam menampung siswa yang mendaftar. Selain itu, bantuan ini juga ditujukan untuk meningatkan kualitas pembelajaran, khususnya pada sekolahsekolah dengan kondisi jumlah rombongan belajar lebih banyak dari ruang kelas yang dimiliki sehingga harus menyelenggarakan pendidikan secara double shift maupun menggunakan ruangan lain yang tidak sesuai dengan standar yang sudh ditetapkan. Pada tahun 2017, Direktorat Pembinaan SMA mengalokasikan anggaran sebesar Rp.202.951.066.000,- untuk membangun 1.000 RKB. Secara umum, sasaran RKB difokuskan pada daerah-daerah yang memiliki APK rendah atau Kab/Kota yang memiliki APK di bawah APK Nasional. Direktorat Pembinaan SMA
Direktorat Pembinaan SMA
43
41
Secara khusus, program ini ditujukan pada sekolah dengan kondisi: Jumlah pendaftar lebih banyak dari jumlah yang diterima; Rombongan Belajar lebih banyak daripada Ruang Kelas yang ada; Sekolah yang menyelenggarakan pendidikan SMA dengan mekanisme double shift; dan masih tersedia lahan untuk pembangunan. Untuk mendukung pelaksanaan program RKB tersebut, maka akan dilaksanakan beberapa kegiatan pendukung sebagai berikut: a. Penyusunan Panduan RKB; b. Bimbingan Teknis Bantuan RKB; c. Penyaluran Bantuan RKB.
3. Ruang Belajar yang direhabilitasi. Berdasarkan Aplikasi Data Pokok Pendidikan Dasar dan Menengah (Dapodikdasmen) yang diakses pada Bulan Januari 2017, teridentifkasi sebanyak 14.584 ruang belajar yang mengalami kerusakan, yang terdiri dari 6188 ruang dengan kondisi rusak sedang dan 8396 ruang yang mengalami rusak berat. Hal tersebut menunjukan bahwa cukup banyak siswa yang saat ini belajar didalam ruang belajar yang rusak. Kondisi tersebut tentunya membuat proses belajar mengajar menjadi kurang kondusif. Selain itu, faktor keselamatan juga menjadi patut menjadi perhatian karena sebagian besar aktifitas siswa disekolah berada di ruang belajar tersebut. Berdasarkan
hal
mengalokasikan
tersebut, anggaran
maka sebesar
Direktorat
Pembinaan
Rp.271.050.000.000,-.
SMA Untuk
merehabilitasi 5.271 ruang belajar yang rusak sedang maupun berat. Jumlah tersebut memang masih jauh dari total kebutuhan ruang belajar yang harus direhabilitasi. Berdasarkan hal tersebut, maka proses pelaksanaan program rehabilitasi harus dilaksanakan secara lebih selektif agar bantuan dapat diberikan kepada sekolah yang sangat membutuhkan rehabilitasi ruang belajarnya. Untuk itu, maka telah dipersiaapkan kegiatan pendukung, yakni:
44
Direktorat Pembinaan SMA
Direktorat Pembinaan SMA
42
a. Penyusunan Panduan Rehabilitasi; b. Bimbingan Teknis Bantuan Rehabilitasi; c. Penyaluran Bantuan Rehabilitasi.
4. Sekolah yang direnovasi Program Sekolah yang di renovasi ini adalah bantuan yang diberikan kepada sekolah untuk melakukan revitalisasi terhadap bangunan sekolah yang ada. Bantuan ini diharakan dapat membantu sekolah untuk memperbaiki tampilan bangunan sekolah agar terlihat lebih bagus. Selain itu, bantuan ini juga ditujukan untuk sekolah-sekolah yang menjadi icon dari suatu daerah sehingga dapat meningkatkan citra pelayanan pendidikan SMA di daerah tersebut. Berdasarkan hal tersebut, maka bantuan ini diprioritaskan pada sekolah yang sudah berusia diatas 20 Tahun. Untuk melaksanakan program tersebut, telah dialokasikan anggaran sebesar Rp.56.936.580.000,- dengan sasaran sebanyak 110 sekolah. Sekolah diharapkan dapat memberikan proposal ke Direktorat Pembinaan SMA untuk dilakukan review dan dinilai kelayakannya. Untuk itu, maka dipersiapkan
kegiatan-kegiatan
pendukung
dalam
pelaksanaan
penyaluran bantuan, yakni: a. Penyusunan Panduan; b. Verifikasi Penerima Bantuan; c. Bimbingan Teknis Bantuan Rehabilitasi; d. Penyaluran Bantuan Rehabilitasi.
5. Ruang perpustakaan yang dibangun Layanan pendidikan SMA ditujukan untuk mempersiapkan siswa dalam melanjutkan pendidikannya ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Untuk itu, maka layanan pendidikan SMA harus mempersiapkan siswanya dengan kemampuan akademik yang baik sebagai bekal dalam melanjutkan
ke
mempersiapkan
Pendidikan kemampuan
Tinggi. akademik
Salah
satu
tersebut
upaya adalah
Direktorat Pembinaan SMA
Direktorat Pembinaan SMA
untuk dengan 45
43
mendorong minat baca siswa. Berdasarkan hal tersebut, maka perpustakaan merupakan suatu fasilitas penting untuk mewujudkan hal tersebut. Pada tahun 2017 ini, Direktorat Pembinaan SMA mengalokasikan anggaran sebesar Rp.92.429.238.000 untuk membangun sebanyak 351 ruang perpustakaan di sekolah. Dalam pelaksanaan penyaluran bantuan, juga telah dipersiapkan beberapa kegiatan pendukung agar bantuan dapat disalurkan dengan tepat sasaran. Berikut ini adalah kegiatan pendukung dalam penyaluran bantuan ruang perpustakaan. a. Review Panduan Bantuan Perpustakaan; b. Bimbingan Teknis Bantuan Perpustakaan; c. Penyaluran Bantuan Perpustakaan; d. Supervisi penerima Bantuan Perpustakaan
6. Ruang Laboratorium yang dibangun Berdasarkan Aplikasi Data Pokok Pendidikan Dasar dan Menengah (Dapodikdasmen) yang diakses pada Bulan Januari 2017, teridentifkasi sebanyak 3.846 SMA belum memiliki ruang Laboratorium IPA. Selain itu, terdapat sebanyak 6.254 SMA yang belum memiliki ruang laboratorium IPA secara lengkap (Kimia, Fisika, dan Biologi). Selain itu, cukup banyak pula sekolah yang belum memiliki ruang laboratorium komputer. Ruang laboratorium komputer dirasakan cukup penting mengingat kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang juga semakin pesat. Ruang laboratorium memiliki peranan cukup penting dalam proses belajar mengajar, dimana hal tersebut dirasakan akan lebih efektif apabila dapat diperagakan secara langsung. Berdasarkan hal tersebut, maka Direktorat Pembinaan
SMA
telah
mengalokasikan
anggaran
sebesar
Rp.95.100.000.000,- untuk pembangunan 450 ruang laboratorium beserta peralatannya.
Untuk
mendukung
proses
penyaluran
bantuan
pembangunan laboratorium, maka telah dipersiapkan beberapa kegiatan pendukung, yakni: 46
Direktorat Pembinaan SMA
Direktorat Pembinaan SMA
44
a. Penyusunan Panduan Bantuan Laboratorium; b. Verifikasi Penerima Bantuan Laboratorium c. Bimbingan Teknis Bantuan Laboratorium; d. Penyaluran Bantuan Perpustakaan.
7. Ruang penunjang lainnya yang dibangun Standar sarana dan prasarana SMA menjelaskan bahwa ketersediaan fasilitas dasar pada jenjang pendidikan SMA berupa ruang belajar (ruang kelas, perpustakaan, laboratorium fisika/kimia/biologi dan lain-lain), perlu disertai dengan kesiapan fasilitas pendukung seperti taman, tempat parkir, lapangan olah raga, kantin, toilet siswa, tempat ibadah dan lainlain. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.24 Tahun 2007 tentang standar sarana dan prasarana SMA dan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.24 Tahun 2008 tentang pedoman pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung menjadi payung hukum dalam upaya penataan fasilitas pendukung seperti taman, kantin sekolah, dan toilet siswa. Berbagai pertimbangan dan latar belakang diatas menjadi dasar perlunya upaya kegiatan ruang penunjang lainnya penataan kantin, toilet, dan taman sekolah oleh Direktorat Pembinaan SMA. Program ini di jalankan dengan mengedepankan identifikasi dari desain yang inovatif, kreatif, efisien dan terintegrasi terhadap lingkungan sekolah secara keseluruhan. Dalam pelaksanaan program ini, maka dipersiapkan kegiatan pendukung, yakni: a. Bimbingan Teknis Bantuan Laboratorium; b. Penyaluran Bantuan Perpustakaan.
8. Sekolah yang mendapatkan peralatan pendidikan Era globalisasi yang didorong oleh kemajuan teknologi Informasi dan komunikasi (TIK) mengharuskan pendidikan untuk dapat menyesuaikan kompetensi lulusannya dengan tuntutan tersebut. Untuk meningkatkan Direktorat Pembinaan SMA
Direktorat Pembinaan SMA
47
45
daya saing lulusan SMA, maka metode pembelajaran berbasis TIK dapat dilaksanakan oleh seluruh SMA. Untuk mewujudkan hal tersebut, maka diperlukan sarana pendidikan berupa peralatan TIK yang cukup untuk mendukung proses pembelajaran di sekolah. Berdasarkan
hal
mengalokasikan
tersebut, anggaran
maka
Direktorat
sebesar
Pembinaan
SMA
Rp.276.772.732.000,-
untuk
pengadaan 1.979 Paket peralatan TIK untuk SMA diseluruh Indonesia. Cukup besarnya sasaran tersebut, dibutuhkan beberapa kegiatan pendukung agar proses pengadaan alat TIK ini dapat terlaksana dengan baik. Adapun kegiatan pendukung tersebut adalah: a. Penyusunan Panduan Bantuan Alat TIK; b. Bimbingan Teknis Bantuan Alat TIK; c. Penyaluran Bantuan Alat TIK; d. Supervisi penerima Bantuan Alat TIK.
9. Program pengembangan Kelembagaan. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, mengamanatkan bahwa dalam meningkatkan mutu pendidikan nasional secara bertahap, terencana, dan terukur.
Oleh karena itu,
Pemerintahan melakukan akreditasi terhadap seluruh sekolah. Pasal 60 tentang Akreditasi dinyatakan bahwa, ayat (1) akreditasi dilakukan untuk menentukan kelayakan program dan satuan pendidikan pada jalur pendidikan formal dan nonformal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan; dan ayat (2) akreditasi terhadap program dan satuan pendidikan dilakukan oleh lembaga mandiri yang berwenang sebagai bentuk akuntabilitas publik. Lembaga mandiri yang berwenang untuk melaksanakan akreditasi tesebut adalah Bandan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN S/M) Akreditasi sekolah merupakan proses penilaian secara komprehensif terhadap kelayakan program dan satuan pendidikan, yang diwujudkan dengan adanya sertifikasi yang dikeluarkan oleh BAN S/M. Penggunaan instrumen akreditasi yang komprehensif dikembangkan berdasarkan 48
Direktorat Pembinaan SMA
Direktorat Pembinaan SMA
46
standar yang mengacu pada Standar Nasional Pendidikan (SNP). Hal ini didasarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 (juncto Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013) yang memuat kriteria minimal tentang komponen pendidikan. Seperti dinyatakan pada pasal 1 ayat (1) bahwa SNP adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Oleh sebab itu, SNP harus dijadikan standar mutu guna memetakan secara utuh profil kualitas sekolah. Mengingat pentingnya akreditasi dalam meningkatkan mutu pendidikan, maka hasil akreditasi perlu ditindaklanjuti oleh masing-masing direktorat teknis terkait. Program tindaklanjut lebih di fokuskan kepada sekolahsekolah yang nilai akreditasinya masih belum memadai. Oleh karena itu. Sasaran program adalah sekolah yang harus akreditasi C atau TT (tidak terakreditasi). Sementara itu, untuk sekolah sekolah yang belum terakreditasi juga perlu diberikan perlakuan/bimbingan teknis untuk persiapan Salah satu Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) Direktorat Pembinaan SMA sebagaimana tercantum pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah pasal 345, tentang Rincian Tugas Unit Kerja di Lingkungan Direktorat Pembinaan SMA pasal 408 dan khususnya pasal 442 poin 1. Seksi Kelembagaan mempunyai tugas melakukan penyusunan bahan perumusan,koordinasi, dan pelaksanaan
kebijakan, norma, standar,
prosedur, kriteria, bimbingan teknis dan supervisi, pertimbangan pemberian
izin
penyelenggaraan
sekolah
menengah
atas
yang
diselenggarakan perwakilan negara asing dan satuan pendidikan kerja sama yang diselenggarakan oleh lembaga asing dengan lembaga pendidikan Indonesia,fasilitasi penjaminan mutu, evaluasi dan laporan di bidang tata kelola sekolah menengah atas. Berkaitan dengan Tupoksi dimaksud, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas (SMA) akan melaksanakan Kegiatan Pembinaan dan peningkatan mutu kelembagaan SMA melalui beberapa kegiatan, yakni: Direktorat Pembinaan SMA
Direktorat Pembinaan SMA
49
47
Penyusunan Naskah Kelembagaan; a.a. Penyusunan Naskah Kelembagaan; Kemitraan membangun sekolah (KMS) SMA; b.b.Kemitraan membangun sekolah (KMS) SMA; Sosialisasi Kemitraan Membangun Sekolah (KMS); c.c. Sosialisasi Kemitraan Membangun Sekolah (KMS); Mapping akreditasi sekolah; d.d.Mapping akreditasi sekolah; Bimbingan Teknis pengembangan akreditasi; e.e. Bimbingan Teknis pengembangan akreditasi; Penyaluran bantuan; f. f. Penyaluran bantuan; Supervisi pengembangan manajemen akreditasi sekolah; g.g.Supervisi pengembangan manajemen akreditasi sekolah; Koordinasi antar instansi terkait; h.h.Koordinasi antar instansi terkait; Supervisi Satuan Pendidikan Kerjasama (SPK) i. i. Supervisi Satuan Pendidikan Kerjasama (SPK) Pembinaan Pengembangan Komite Sekolah j. j. Pembinaan dandan Pengembangan Komite Sekolah SMA.SMA.
D. D.SUB SUBDIREKTORAT DIREKTORAT PESERTA PESERTA DIDIK DIDIK SubdirektoratPeserta Peserta Didik memiliki melaksanakan penyusunan Subdirektorat Didik memiliki tugastugas melaksanakan penyusunan bahan bahan perumusan,koordinasi, koordinasi, pelaksanaan kebijakan, norma, standar, prosedur, perumusan, dandan pelaksanaan kebijakan, norma, standar, prosedur, kriteria, bimbingan teknis supervisi di bidang peserta Sekolah Menengah kriteria, bimbingan teknis dandan supervisi di bidang peserta didik didik Sekolah Menengah Atas. Dalam Atas. Dalampelaksanaan pelaksanaantugas tugas tersebut, tersebut, Subdirektorat Subdirektorat Peserta Peserta Didik Didik
mendapatkan mendapatkan alokasi alokasianggaran anggaransebesar sebesar Rp.1.296.633.972.000,Rp.1.296.633.972.000,untuk untuk melaksanakan melaksanakan beberapa beberapa program program padapada tahun tahun 20172017 ini. Adapun ini. Adapun alokasi alokasi anggaran anggaran secara secaradetil detil dan dan rencana rencana penyerapan penyerapan anggaran anggaran Subdirektorat Subdirektorat Peserta Peserta Didik Didik pada pada Tahun Tahun2017 2017 sebagai sebagai berikut berikut : : Tabel Tabel 4.4. 4.4. Alokasi Alokasi Anggaran Anggaran Subdirektorat Subdirektorat Peserta Peserta DidikTahun DidikTahun 2017 2017
Kode Kode
Uraian Uraian
Satuan Jumlah Jumlah Vol Vol Satuan
5627.001 5627.001
Siswa Siswa Yang Yang Mendapatkan Mendapatkan Program Program Indonesia Indonesia Pintar Pintar
5627.014 5627.014
Siswa Yang Mendapatkan Siswa Yang Mendapatkan Pendidikan Pendidikan Karakter Karakter Bangsa Bangsa
5627.015 5627.015
Siswa Siswa Yang Yang Mendapatkan Mendapatkan 3,3463,346 SiswaSiswa8,251,440,000 8,251,440,000 Beasiswa Beasiswa Bakat Bakat DanDan Berprestasi Berprestasi
5627.016 5627.016
Siswa Siswa Yang Yang Mengikuti Mengikuti Lomba, Lomba, 112.528.832.000 3.3463.346 SiswaSiswa 112.528.832.000 Festival, Festival, Dan Dan Olimpiade Olimpiade
50
1.243.415 153,787,076,000 1.243.415 SiswaSiswa 153,787,076,000 5.0005.000 SiswaSiswa21.456.088.000 21.456.088.000
Direktorat Pembinaan SMA
Direktorat Direktorat Pembinaan Pembinaan SMASMA
48
48
Kode Kode Kode
Uraian Uraian Uraian
VolVolVol Satuan Satuan Satuan Jumlah Jumlah Jumlah
Jumlah Jumlah Jumlah
296,023,436,000 296,023,436,000 296,023,436,000
Grafik Grafik Grafik 4.4. 4.4. 4.4. Rencana Rencana Rencana Penyerapan Penyerapan Penyerapan Anggaran Anggaran Anggaran Subdirektorat Subdirektorat Subdirektorat Peserta Peserta Peserta Didik Didik Tahun Didik Tahun 2017 Tahun 20172017 120.0% 120.0% 120.0%
250,000 250,000 250,000
97.6% 97.6% 97.6% 95.0% 95.0% 95.0% 100.0% 100.0% 100.0% 85.0% 85.0% 85.0%
200,000 200,000 200,000
68.0% 68.0% 68.0%
150,000 150,000 150,000
53.0% 53.0% 53.0%
60.0%60.0% 60.0%
40.8% 40.8% 40.8%
100,000 100,000 100,000
40.0%40.0% 40.0%
27.0% 27.0% 27.0% 50,000 50,000 50,000
80.0%80.0% 80.0%
17.0% 17.0% 17.0% 9.4% 9.4% 9.4% 3.0% 3.0% 3.0% 1.0% 1.0% 1.0% 0.0% 0.0% 0.0%
20.0%20.0% 20.0% 0.0%0.0%0.0%
- --
penyerapan penyerapan penyerapan perper bulan per bulan bulan
Penyerapan Penyerapan Penyerapan Kumulatif Kumulatif Kumulatif (%) (%) (%)
1.1.1.Sekolah Sekolah Sekolah yang yang yang menerapkan menerapkan menerapkan Karakter Karakter Karakter Bangsa Bangsa Bangsa Pendidikan Pendidikan Pendidikan Karakter Karakter Karakter Bangsa Bangsa Bangsa yang yang yang bertujuan bertujuan bertujuan untuk untuk untuk mengaktualisasikan mengaktualisasikan mengaktualisasikan peserta peserta peserta didik didik didik agar agar agar menjadi menjadi menjadi manusia manusia manusia yang yang yang beriman beriman beriman dandan bertaqwa dan bertaqwa bertaqwa kepada kepada kepada Tuhan Tuhan Tuhan Yang Yang Yang Maha Maha Maha Esa. Esa. Esa. Melalui Melalui Melalui kegiatan kegiatan kegiatan ini ini siswa ini siswa siswa diharapkan diharapkan diharapkan mampu mampu mampu mengaplikasikan mengaplikasikan mengaplikasikan sikap sikap sikap kerjasama, kerjasama, kerjasama, nasionalisme, nasionalisme, nasionalisme, rasarasa persatuan rasa persatuan persatuan dan dandan kesatuan kesatuan kesatuan bangsa, bangsa, bangsa, jujur, jujur, jujur, peduli, peduli, peduli, berfikir berfikir berfikir kritis, kritis, kritis, positif, positif, positif, dll. dll. Melalui dll. Melalui Melalui hal hal hal tersebut tersebut tersebut diharapkan diharapkan diharapkan dapat dapat dapat membangun membangun membangun jiwa jiwa kepemimpinan jiwa kepemimpinan kepemimpinan dikalangan dikalangan dikalangan generasi generasi generasi muda. muda. muda. Hal Hal Hal tersebut tersebut tersebut perlu perlu perlu ditanamkan ditanamkan ditanamkan pada pada generasi pada generasi generasi muda muda untuk muda untuk untuk mencegah mencegah mencegahberbagai berbagai berbagai potensi potensi potensi ancaman ancaman ancaman terhadap terhadap terhadap bangsa, bangsa, bangsa, diantaranya: diantaranya: diantaranya: disintegrasi disintegrasi disintegrasi bangsa, bangsa, bangsa, konflik, konflik, konflik, narkoba, narkoba, narkoba, hedonisme, hedonisme, hedonisme, dll.dll.dll. Sekolah Sekolah Sekolahmerupakan merupakan merupakan instrumen instrumen instrumen penting penting penting dalam dalam dalam pembentukan pembentukan pembentukan karakter karakter karakter bangsa, bangsa, bangsa, mengingat mengingat mengingat sekolah sekolah sekolah merupakan merupakan merupakan suatu suatu suatu media media media dalam dalam dalam pembinaan pembinaan pembinaan generasi generasi generasi muda. muda. muda. Pembelajaran Pembelajaran Pembelajaran di di sekolah di sekolah sekolah merupakan merupakan merupakan sarana sarana sarana yangyang diraskan yang diraskan diraskan Direktorat Pembinaan SMA
Direktorat Direktorat Direktorat Pembinaan Pembinaan Pembinaan SMA SMA SMA
51
49 49 49
cukup efektif dalam menanamkan nilai-nilai yang akan membentuk generasi penerus. Berdasarkan hal tersebut, Direktorat Pembinaan SMA mengalokasikan anggaran sebesar Rp.21,456,088,000,- dengan sasaran 5.000 siswa mendapatkan pembinaan karakter bangsa. Selain pelaksanaan program pembinaan peserta didik, dalam program ini juga dialokasikan untuk bantuan pembinaan siswa kepada sekolah. Dari total anggaran tersebut terdapat bantuan pendidikan untuk sekolah dengan total alokasi anggaran sebesar Rp.1.750.000.000,- dan bantuan pembinaan dan pencegahan tindak perilaku siswa dengan total anggaran sebesar Rp.1.625.000.000,-.Untuk mendukung hal tersebut, maka dipersiapkan rangkaian kegiatan sebagai berikut: a. Penyusunan Panduan; b. Bimbingan Teknis; c. Pelaksanaan Kegiatan Kawah Kepemimpinan Pelajar; d. Koordinasi Pembina Pramuka Tingkat Provinsi; e. Kegiatan Pramuka Tingkat Provinsi; f. Kegiatan kesiswaan di tingkat internasional; g. Pelaksanaan SYSLAC h. Pemberian Bantuan Program Pendidikan Karakter; i. Pemberian Bantuan Pembinaan dan Pencegahan Tindakan Perilaku Siswa SMA.
2. Siswa yang mendapatkan Program Indonesia Pintar (PIP) Sebagai usaha untuk menekan angka putus sekolah siswa SMA, Direktorat Pembinaan SMA memberikan bantuan berupa dana kepada siswa untuk memenuhi biaya pribadinya melalui program Program Indonesia Pintar (PIP). Biaya pribadi peserta didik melipui: pembelian seragam, pembelian buku dan alat tulis, transportasi ke sekolah, uang saku, dll. Dengan bantuan PIP ini diharapkan dapat mengurangi resiko siswa miskin dari putus sekolah karena kesulitan ekonomi. Melalui program ini juga diharapkan dapat memberikan kesempatan yang sama (equal opportunity) kepada siswa miskin agar dapat tetap bersekolah.
52
Direktorat Pembinaan SMA
Direktorat Pembinaan SMA
50
Program PIP merupakan salah satu program pengentasan kemiskinan yang menjadi prioritas dari pemerintah. Saat ini upaya untuk pengentasan kemiskinan diintegrasikan sehingga PIP ini menjadi bagian dari upaya pemerintah tersebut bersama dengan program kementerian lain, yakni: Program Indonesia Sehat dan Program Indonesia Sejahtera. Untuk mendukung keterlaksanaan program tersebut, maka telah dipersiapkan rangkaian kegiatan pendukung, yakni: a. Penyusunan Petunjuk Teknis; b. Publikasi PIP Tahun 2017; c. Verifikasi Calon Penerima Bantuan; d. Bimbingan Tekis; e. Pelaksanaan Workshop; f. Penyaluran Bantuan; g. Supervisi program.
3. Siswa yang mendapatkan Beasiswa Bakat dan Berprestasi. Sebagai bentuk penghargaan atas bakat dan prestasi, Direktorat Pembinaan SMA akan memberikan beasiswa bakat dan prestasi kepada siswa-siswi yang layak menerima beasiswa tersebut. Beasiswa ini akan diberikan kepada siswa-siswi pemenang Olimpiade Sains Nasional, Olimpiade Olah Raga Siswa Nasional, dan Festival Lomba Seni Siswa Nasional. Selain itu, beasiswa ini juga diberikan kepada siswa yang berhasil membawa pulang medali pada olimpiade tingkat internasional. Beasiswa bakat dan prestasi ini merupakan suatu bentuk apresiasi atas prestasi yang dimiliki siswa. Melalui beasiswa ini diharapkan siswa dapat mengembangkan bakat dan prestasi yang dimiliki sehingga dapat berguna bagi bangsa. Dalam pelaksanaan program ini, telah dipersiapkan beberapa kegiatan pendukung, yakni: a. Verifikasi Calon Penerima Beasiswa; b. Penyaluran Beasiswa Bakat dan Prestasi. Direktorat Pembinaan SMA
Direktorat Pembinaan SMA
53
51
4. Siswa yang mengikuti lomba, Festival. Salah satu kegiatan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan SMA adalah mendorong minat siswa dalam bentuk lomba di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, olah raga, penelitian, debat bahasa indonesia, debat bahasa inggris, kewirausahaan dan lomba apresiasi budaya. Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan akademik siswa dan membentuk karakter siswa yang bersikap sportif, jujur, berprestasi, menumbuhkan kecerdasan estetika termasuk juga dibidang budaya dan kewirausahaan. Kegiatan Lomba, Festival yang dilaksanakan pada tahun 2017 adalah : a. Olimpiade Sains Nasional (OSN) Salah satu kegiatan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan adalah mendorong minat siswa di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Usaha mendorong minat tersebut dilakukan dengan menyelenggarakan Olimpiade 9 bidang pengetahuan sains, yaitu: Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, Informatika, Astronomi, Ekonomi,
Kebumian,
dan
Geografi.
Lomba-lomba
tersebut
dilaksanakan secara berjenjang dari mulai tingkat sekolah, kabupaten/kota, provinsi, nasional. Berikut ini adalah agenda pelaksanaan seleksi : Kegiatan Seleksi
Tanggal Pelaksanaan
Tempat Pelaksanaan
Pelaksana
Tingkat Kab/Kota
7 Maret
Kab/Kota
UPTD/MKKS Tk. Kab/Kota
Tingkat Provinsi
8 s.d 10 Mei
34 Provinsi
Dinas Pendidikan Provinsi
Tingkat Nasional
20 s.d.26 Agustus
Kota Pekanbaru, Riau
Direktorat Pembinaan SMA
Mekanisme secara berjenjang tersebut juga sekaligus menjadi alat seleksi untuk mewakili Indonesia di olimpiade internasional. Indonesia direncanakan akan mengirim siswa dari hasil seleksi dan pembinaan pemenang OSN 2017 untuk mengikuti berbagai event 54
Direktorat Pembinaan SMA
Direktorat Pembinaan SMA
52
internasionalyang yangakan akandiselenggarakan diselenggarakan sepanjang tahun 2018. internasional sepanjang tahun 2018. Jadwalolimpiade olimpiadekeilmuan keilmuandandan negara penyelenggara Jadwal negara penyelenggara yangyang akanakan diikutioleh olehsiswa-siswa siswa-siswawakil wakil Indonesia dapat dilihat diikuti Indonesia dapat dilihat padapada tabeltabel berikut: berikut: Tabel4.5.Pelaksanaan 4.5.PelaksanaanOlimpiade Olimpiade Sains Tingkat Internasional Tabel Sains Tingkat Internasional Tahun2017 2017 Tahun Event Event Olimpiade Olimpiade
Venues Venues
Jadwal Jadwal
International International Physics Physics Olympiad Olympiad Indonesia Indonesia (IPhO) (IPhO)
Juli Juli
International Mathematics International Mathematics Olympiad(IMO) (IMO) Olympiad
Juli Juli
Brazil Brazil
International International Chemistry Chemistry Olympiad Olympiad Thailand Thailand (IChO) (IChO)
Juli Juli
International International Biology Biology Olympiad Olympiad Inggris Inggris (IBO) (IBO)
Juli Juli
International Olympiad International Olympiad in in Informatics(IOI) (IOI) Informatics
IranIran
Juli Juli
International International Earth Earth Science Science Olympiad Olympiad(IESO) (IESO)
Perancis Perancis
Juli Juli
International Olympiad International Olympiad onon Astronomyand and Astrophysics Astronomy Astrophysics (IOAA) (IOAA)
Thailand Thailand
Juli Juli
International Geography International Geography Olympiad(IgeO) (IgeO) Olympiad
Serbia Serbia
Juli Juli
Pada Padatahun tahun2017, 2017,Kementerian Kementerian Pendidikan Pendidikan Nasional Nasionalmemberikan memberikan target target kepada kepadaDirektorat DirektoratPembinaan PembinaanSMA SMA untuk untuk meningkatkan meningkatkan prestasi prestasisiswa siswaIndonesia Indonesiadi disemua semua event event Olimpiade Olimpiade Internasional Internasional dengan denganraihan raihanmedali medali emas. emas. Untuk Untuk mencapai mencapai target target raihan raihan emas emas padapada olimpiade olimpiadeinternasional, internasional,maka makaakan akan diteruskan diteruskan kerjasama kerjasama dengan dengan beberapa beberapaperguruan perguruantinggi tinggiterkemuka terkemuka di di Indonesia Indonesia dalam dalam bentuk bentuk program program pembinaan pembinaankhusus khusus(training (trainingcentre), centre),sebelum sebelum siswa siswa mengikuti mengikutiolimpiade olimpiade internasional. internasional.
Direktorat Pembinaan SMA
Direktorat DirektoratPembinaan PembinaanSMA SMA
55
53 53
OlimpiadeOlahraga Olahraga Siswa Nasional (O2SN); b.b. Olimpiade Siswa Nasional (O2SN); Selainmeningkatkan meningkatkanintelektualitas, intelektualitas, pendidikan harus dapat Selain pendidikan jugajuga harus dapat menciptakanjiwa jiwayang yangbersikap bersikap sportif, jujur, berprestasi,sertaserta menciptakan sportif, jujur, berprestasi, mempereratpersatuan persatuan dan kesatuan bangsa. Untuk mewujudkan mempererat dan kesatuan bangsa. Untuk mewujudkan hal hal tersebut,maka makaDirektorat Direktorat Pembinaan SMA melaksanakan kegiatan tersebut, Pembinaan SMA melaksanakan kegiatan olahragapendidikan pendidikanmelalui melalui O2SN. Kegiatan tersebut dilaksanakan olahraga O2SN. Kegiatan tersebut dilaksanakan dalamrangka rangkameningkatkan meningkatkan semangat berolaharaga di kalangan siswa dalam semangat berolaharaga di kalangan siswa SMA.Kegiatan Kegiatan bertujuan untuk membangun yang sehat, SMA. iniini bertujuan untuk membangun fisikfisik yang sehat, kuatkuat dan membentuk membentuk karakter karaktersiswa. siswa.Kegiatan Kegiatanseleksi seleksiini ini dan akanakan dilaksanakansecara secara berjenjang tingkat kabupaten/kota, provinsi, dilaksanakan berjenjang daridari tingkat kabupaten/kota, provinsi, danpusat pusatdengan dengan agenda sebagai berikut: dan agenda sebagai berikut: Kegiatan Kegiatan Seleksi Seleksi
Waktu Waktu Pelaksanaan Pelaksanaan
Tempat Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan
Pelaksana Pelaksana
Tingkat Tingkat Kab/Kota Kab/Kota Maret Maret
Kab/Kota Kab/Kota
UPTD/MKKS UPTD/MKKS Tk. Tk. Kab/Kota Kab/Kota
Tingkat Tingkat Provinsi Provinsi April April
34 Provinsi 34 Provinsi
DinasDinas Pendidikan Pendidikan Provinsi Provinsi
Tingkat Nasional 23 23 Tingkat Nasional s.d.s.d. 29 29 JuliJuli
Medan, Sumatera Direktorat KotaKota Medan, Sumatera Direktorat Utara Pembinaan Utara Pembinaan SMASMA
Pada PadaTahun Tahun2017, 2017,O2SN O2SNakan akanmempertandingkan mempertandingkan 5 Cabang 5 Cabang Olahraga, Olahraga, yakni: yakni:Atletik, Atletik,Renang, Renang,Bulutangkis, Bulutangkis, Karate, Karate, dandan Pencak Pencak Silat. Silat. Kegiatan Kegiatan O2SN O2SN iniini akan akan melibatkan melibatkan544 544siswa siswaSMA SMAdiseluruh diseluruh Indonesia. Indonesia. Cabang CabangOlahraga Olahraga Jumlah Jumlah Peserta Peserta 22 Putra Putra 22 Putra Putra Karate Karate 11 pelatih pelatih
Pencak PencakSilat Silat
Atletik Atletik
BuluTangkis Tangkis Bulu
Pencak PencakSilat Silat
56
22 Putra Putra 22 Putra Putra 11 pelatih pelatih 22 Putra Putra 22 Putra Putra 11 pelatih pelatih 11 Putra Putra 11 Putra Putra 11 Pelatih Pelatih 11 Putra Putra 11 Putra Putra 11 Pelatih Pelatih
Keterangan Keterangan 1. 1. Kata Kata Perorangan Perorangan Putra Putra 2. 2. Kata Kata Perorangan Perorangan Putri Putri 3. 3. Kumite Kumite Bebas Bebas Putra Putra 4. 4. Kumite Kumite Bebas Bebas Putri Putri 1. 1. Tunggal Tunggal Putra Putra 2. 2. Tunggal Tunggal Putri Putri 3. 3. Tanding Tanding Kelas Kelas C Putri C Putri 4. 4. Tanding Tanding Kelas Kelas F Putra F Putra 1. 1. Lari Lari 100 100 M Putra M Putra 2. 2. Lari Lari 100 100 M Putri M Putri Lompat Lompat Jauh Jauh Putra Putra lompat lompat Jauh Jauh Putri Putri 1. 1. 100 100 MM Gaya Gaya Bebas Bebas Putra Putra 2. 2. 100 100 MM Gaya Gaya Bebas Bebas Putri Putri 1. 1. Perorangan Perorangan Tunggal Tunggal Putri Putri 2. 2. Perorangan Perorangan Tunggal Tunggal Putra Putra
Direktorat Pembinaan SMA
Direktorat DirektoratPembinaan PembinaanSMA SMA
54 54
c. Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional Indonesia dikenal dunia internasional salah satunya adalah karena kekayaan seni dan budayanya. Seni dan budaya Indonesia menjadi warisan bangsa yang harus tetap dijaga dan dikembangkan. Berdasarkan hal tersebut, maka Direktorat Pembinaan SMA pada tahun 2017 ini akan melaksanakan Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) yang akan melibatkan 408 siswa SMA diseluruh Indonesia. Untuk menjaring siswa terbaik yang mewakili provinsinya, maka seleksi FLS2N akan dilaksanakan secara berjenjang mulai dari tingkat Kabupaten/Kota, Provinsi, dan Nasional. Berikut ini adalah agenda pelaksanaan seleksi di setiap tingkatan. Kegiatan Seleksi
Waktu Pelaksanaan
Tempat Pelaksanaan
Pelaksana
Tingkat Kab/Kota
Mei
Kab/Kota
UPTD/MKKS Tk. Kab/Kota
Tingkat Provinsi
Juli
34 Provinsi
Dinas Pendidikan Provinsi
Tingkat Nasional
3 s.d. 9 September
Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur
Direktorat Pembinaan SMA
Pada Tahun 2017 ini, kegiatan FLS2N akan mempertandingkan 7 lomba, yakni: desain poster, kriya, vokal solo, gitar solo, tari kreasi berpasangan, baca puisi, dan teater monolog. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkembangkan jiwa seni dikalangan siswa SMA. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi wahana bagi siswa untuk mengapresiasikan bakat seni yang ada. d. Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI); Kegiatan
Olimpiade
Penelitian
dilaksanakan
dalam
rangka
menumbuhkembangkan semangat penelitian dikalangan siswa SMA. Hal ini menjadi penting mengingat pendidikan SMA ditujukan untuk mempersiapkan siswa untuk melanjutkan ke jenjang Pendidikan Tinggi. Untuk itu, semangat penelitian perlu untuk dikembangkan dalam rangka meningkatkan kemampuan akademik siswa. Mekanisme pelaksanaan OPSI dilaksanakan sesuai dengan kaidah
Direktorat Pembinaan SMA
Direktorat Pembinaan SMA
57
55
dalam penelitian. Setiap siswa dapat mendaftarkan dan mengirimkan proposal secara online. Kemudian proposal yang terkumpul diunggah dan dinilai oleh Tim Penilai. Penelitian yang memenuhi syarat kemudian akan diseleksi lebih lanjut untuk ditentukan pemenangnya. Acara puncak dari Gelar Pameran dan Presentasi Finalis OPSI akan dilaksanakan di Kota Malang, Jawa Timur pada 9 s.d. 14 Oktober 2017 bertempat di Kampus Universitas Muhammadiyah Malang. Kegiatan tersebut akan melibatkan 200 siswa SMA diseluruh Indonesia. e. Lomba Debat Bahas Indonesia Dan Bahasa Inggris Tingkat Nasional Program ini bertujuan untuk meningkatkan pemikiran analitik siswa dalam mengemukan dan mempertahankan pendapat, membangun rasa percaya diri, serta menumbuh sikap saling menghargai dan menghormati
perbedaan
pendapat.
Ajang
debat
ini
akan
membicarakan isu-isu hangat mengenai perkembangan kondisi nasional maupun internasional yang terjadi. Lomba Debat Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris ini akan dilaksanakan secara berjenjang mulai dari tingkat Kabupaten/Kota, Provinsi, dan Pusat. Kegiatan lomba debat pada tingkat pusat akan dilaksanakan di DKI Jakarta pada tanggal 15 s.d. 21 Mei 2017. Terkait dengan agenda pelaksanaan seleksi tingkat kabupaten akan dilaksanakan pada Bulan Maret, dan seleksi tingkat provinsi akan dilaksanakan pada Bulan April. Kegiatan Seleksi
58
Waktu Pelaksanaan
Tempat Pelaksanaan
Pelaksana
Tingkat Kab/Kota
Maret
Kab/Kota
UPTD/MKKS Tk. Kab/Kota
Tingkat Provinsi
April
34 Provinsi
Dinas Pendidikan Provinsi
Tingkat Nasional
15 s.d 21 Mei 2017
DKI Jakarta
Direktorat Pembinaan SMA
Direktorat Pembinaan SMA
Direktorat Pembinaan SMA
56
f. Lomba kewirausahaan Dalam rangka menumbuhkembangkan jiwa kewirausahaan, maka Direktorat
Pembinaan
SMA
akan
melaksanakan
Lomba
Kewirausahaan bagi siswa SMA. Selain itu, kegiatan ini juga ditujukan untuk memberikan wahana bagi siswa yang memiliki jiwa kewirausahaan untuk mengapresiasikan dalam lomba ini. Kegiatan lomba kewirausahaan ini akan mempertandingkan 6 bidang, yakni: boga, fashion, desain grafis, games, dan craft/kerajinan. Kegiatan ini akan dilaksanakan di Bandung, Jawa Barat pada tanggal 11 s.d. 16 September 2017.
E. SUBBAGIAN TATA USAHA Bagian Tata Usaha memiliki tugas-tugas yang berkaitan dengan persuratan, kepegawaian, dan urusan kerumahtanggaan dalam lingkungan Direktorat pembinaan SMA. Alokasi aggaran untuk Subbagian Tata Usaha adalah sebesar Rp.29.903.011.000,-. Berikut ini adalah alokasi anggaran secara detil dan rencana penyerapan anggaran Subbagian Tata Usaha. Tabel 4.5. Alokasi Anggaran Subbagian Tata Usaha Tahun 2017
Target 2017 Indikator Kinerja/Output
Target Kinerja
Anggaran (dalam rupiah)
5627.950
Layanan Dukungan Manajemen Eselon I
76
Layanan
5,131,600,000
5627.951
Layanan Internal (Overhead)
3
Layanan
4,342,240,000
12
Bulanan
20,429,171,000
5627.994 Layanan Perkantoran Jumlah
29,903,011,000
Grafik 4.5. Rencana Penyerapan Anggaran Subbagian Tata Usaha Tahun 2017
Direktorat Pembinaan SMA
Direktorat Pembinaan SMA
59
57
95.0% 95.0%100.00% 100.00% 90.0% 90.0% 82.0% 82.0% 90.00% 90.00%
5,000 5,000 4,500 4,500
71.0% 71.0%
4,000 4,000 3,500 3,500
56.0% 56.0%
3,000 3,000
43.0% 43.0%
2,500 2,500
31.0% 31.0% 25.0% 25.0% 1,500 1,500 20.0% 20.0% 15.0% 15.0% 1,000 1,000 10.0% 10.0% 4.80% 4.80% 500 500 2,000 2,000
80.00% 80.00% 70.00% 70.00% 60.00% 60.00% 50.00% 50.00% 40.00% 40.00% 30.00% 30.00% 20.00% 20.00% 10.00% 10.00%
--
0.00% 0.00%
penyerapan penyerapanper perbulan bulan
Penyerapan Penyerapan Kumulatif Kumulatif (%)(%)
Berikut Berikutini iniadalah adalahbeberapa beberapakegiatan kegiatanyang yangdilaksanakan dilaksanakanoleh olehSub Sub Bagian Bagian Tata Tata usaha usaha::
1. 1. Layanan LayananPerkantoran Perkantoran Program/kegiatan Program/kegiatan ini ini digunakan digunakan untuk untuk mendukung mendukungoperasionalisasi operasionalisasi Direktorat Direktorat Pembinaan Pembinaan Sekolah SekolahMenengah MenengahAtas Atasdalam dalammelaksanakan melaksanakan tugas tugaspokok pokokdan danfungsinya fungsinyasebagai sebagaidirektorat direktoratpelaksana pelaksana teknis teknis pendidikan pendidikan menengah menengah atas. atas. Fokus Fokusprogram/kegiatan program/kegiatanadalah adalahpembayaran pembayarangaji gajidan dan tunjangan-tunjangan tunjangan-tunjangan pejabat pejabatdan danpegawai pegawaipada padaDirektorat DirektoratPembinaan Pembinaan SMA SMA dan dantugas-tugas tugas-tugasrutin rutindirektorat direktoratlainnya lainnyauntuk untukkurun kurunwaktu waktu tahun tahun 2017. 2017.
2. 2. Perangkat PerangkatPengolah PengolahData Datadan danKomunikasi Komunikasi Program/ Program/kegiatan kegiatanini inidigunakan digunakanuntuk untukmendukung mendukungpengolahan pengolahan data data dan dan komunikasi komunikasiyang yangdiantaranya diantaranyapengadaan pengadaankomputer, komputer, printer, printer, scaner, scaner, laptop laptop dan danpengadaan pengadaanalat alatserver. server.
3. 3. Peralatan Peralatandan danFasilitas FasilitasPerkantoran Perkantoran Kegiatan Kegiatan ini ini meliputi meliputi kegiatan kegiatan pengadaan pengadaan obat-obatan, obat-obatan,pengadaan pengadaan pakaian pakaian kerja kerja satpam, satpam, pemeliharaan pemeliharaangedung gedungkantor kantorpusat, pusat,perbaikan perbaikan peralatan peralatan kantor, kantor, pemeliharaan pemeliharaankendaraan kendaraanbermotor, bermotor,langganan langganandaya daya listrik, listrik, internet internet dan dan telepon, telepon, serta serta pemberian pemberian honor honorpramubakti, pramubakti, pengemudi pengemudidan dansatpam. satpam.
60
Direktorat Pembinaan SMA
Direktorat DirektoratPembinaan PembinaanSMA SMA
5858
BAB. V PENUTUP Upaya pencapaian pada Program Prioritas bidang pendidikan, Sasaran Strategis, dan Indikator Kinerja Kegiatan, dilakukan oleh Direktorat Pembinaan SMA melalui perencanaan kebijakan serta pelaksanaan program dan kegiatan. Hal tersebut bertujuan untuk menyediakan layanan pendidikan yang terjangkau dan bermutu. Untuk memenuhi tujuan tersebut, Pemerintah mengupayakan pemenuhan pendanaan pendidikan melalui penyediaan bantuan berupa dana dan bimbingan teknis yang bertujuan untuk menyediakan layanan pendidikan baik dari sisi “supply” maupun “demand”. Dari sisi “Supply” penyediaan layanan pendidikan difasilitasi melalui penyediaan dana bantuan yang dapat membantu sekolah untuk memenuhi biaya investasi dan operasional sekolah. Sedangkan sisi “Demand” difasilitasi melalui penyediaan dana bantuan untuk siswa yang dapat membantu mereka untuk meningkatkan “daya beli” terhadap layanan pendidikan SMA. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor. 48 Tahun 2008 pendanaan pendidikan dikategorikan menjadi 3 (tiga) komponen, yaitu: Biaya Investasi Sekolah (Pengelolaan Pendidikan), Biaya Operasional Sekolah (Biaya di Satuan Pendidikan), dan Biaya Pribadi Peserta Didik. Gambar 5.1 Struktur Pendanaan Pendidikan
Direktorat Pembinaan SMA
Direktorat Pembinaan SMA
61
59
Implementasi perencanaan kebijakan serta pelaksanaan program dan kegiatan Direktorat Pembinaan SMA mengacu pada konsep tersebut diatas. Biaya investasi sekolah dipenuhi melalui penyediaan bantuan sarana dan prasarana. Sedangkan biaya operasional sekolah berusaha dipenuhi melalui penyediaan dana untuk operasional sekolah melalui program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) SMA. Untuk meningkatkan daya beli siswa terhadap layanan pendidikan SMA, pemerintah mengalokasikan dana Bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) yang dapat digunakan siswa untuk biaya operasional mereka. Dokumen ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang deskripsi programprogram pembangunan pendidikan SMA tahun 2017 dan kontribusi programprogram tersebut dalam usaha untuk mencapai Target Kinerja Pembangunan Pendidikan SMA dan target IKK Direktorat Pembinaan SMA dan menjadi pedoman pelaksanaan kebijakan, program dan kegiatan Direktorat Pembinaan SMA; serta memberikan bahan informasi pelaksanaan program dan kebijakan Direktorat Pembinaan SMA dalam lingkup internal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan lembaga eksternal terkait lainnya. Melalui dokumen program kerja Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2017 ini diharapkan akan tergambar secara jelas tugas pokok dan fungsi, organisasi dan sumber daya manusia, alokasi anggaran, dan deskripsi program dan kegiatan Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2017.
62
Direktorat Pembinaan SMA
Direktorat Pembinaan SMA
60
LAMPIRAN
Direktorat Pembinaan SMA
63
64
Direktorat Pembinaan SMA
Direktorat Pembinaan SMA
65
52.904
1,9%
Penyerapan Kumulatif
Persentase
Direktorat Pembinaan SMA
52.904
Penyerapan per Bulan
JAN
7,7%
210.591
157.687
FEB
12,4%
338.368
127.778
MAR
16,8%
461.192
122.824
APR
22,1%
605.368
144.176
MEI
29,0%
792.792
187.424
JUN
34,2%
936.914
144.122
JUL
38,5%
1.053.341
116.427
AGUST
43,0%
1.178.809
125.468
SEP
47,6%
1.302.902
124.094
OKT
51,9%
1.420.577
117.675
NOV
62
55,6%
1.523.581
103.003
DES
66
Direktorat Pembinaan SMA 3,6%
12,6%
0,0%
4,4%
Target PK
Persentase
Direktorat Pembinaan SMA
5.079
1.766
3.312
Penyerapan Kumulatif
FEB
1.766
JAN
Penyerapan per Bulan
7,9%
8.199
3.121
20,4%
MAR
27,8%
15,6%
11.168
2.969
APR
34,3%
24,8%
13.815
2.647
MEI
661
36,0%
34,4%
14.476
JUN
45,4%
44,4%
18.247
3.771
JUL
58,3%
56,1%
23.451
5.203
AGUST
75,2%
70,4%
30.268
6.817
SEP
88,0%
83,7%
35.400
5.132
OKT
1.864
92,6%
93,0%
37.264
NOV
2.963
63
100,0%
97,0%
40.227
DES
Direktorat Pembinaan SMA
67 4,6%
0,6%
Direktorat Pembinaan SMA
0,3%
0,0%
Target PK
Persentase
7.249
941
6.308
Penyera pa n Kumul a ti f
FEB
941
JAN
Penyera pa n per Bul a n
11,5%
3,0%
18.020
10.771
MAR
15,4%
7,0%
24.144
6.124
APR
32,1%
12,0%
50.387
26.243
MEI
86,0%
20,0%
134.873
84.486
JUN
91,0%
40,0%
142.632
7.759
JUL
93,5%
65,0%
146.622
3.990
AGUST
96,3%
79,7%
151.007
4.385
SEP
99,1%
90,0%
155.422
4.416
OKT
577
99,5%
94,6%
155.999
NOV
817
64
100,0%
97,0%
156.817
DES
68
Direktorat Pembinaan SMA
-
0,0%
Penyera pa n Kumul a ti f
Persentase
Direktorat Pembinaan SMA
-
JAN
Penyera pa n per Bul a n
9,6%
116.203
116.203
FEB
31,8%
386.215
270.012
MAR
46,1%
559.784
173.569
APR
64,0%
776.870
217.086
MEI
71,3%
866.280
89.410
JUN
JUL
83,6%
1.014.942
148.663
90,2%
1.095.166
80.224
AGUST
94,3%
1.145.119
49.953
SEP
97,5%
1.184.850
39.731
OKT
7.150
98,1%
1.192.000
NOV
-
65
98,1%
1.192.000
DES
Direktorat Pembinaan SMA
69
1,0%
15,1%
0,0%
3,8%
Target PK
Persentase
Direktorat Pembinaan SMA
196.184
49.157
Penyera pa n Kumul a ti f
147.027
FEB
49.157
JAN
Penyera pa n per Bul a n
23,8%
3,0%
308.518
112.334
MAR
32,1%
9,4%
416.337
107.819
APR
40,8%
17,0%
529.263
112.926
MEI
48,4%
27,0%
627.667
98.405
JUN
JUL
58,5%
40,8%
758.269
130.601
66,6%
53,0%
863.315
105.047
AGUST
75,2%
68,0%
975.474
112.159
SEP
83,9%
85,0%
1.087.702
112.228
OKT
92,5%
95,0%
1.199.677
111.975
NOV
66
100,0%
97,6%
1.296.634
96.957
DES
70
Direktorat Pembinaan SMA
10,0% 7,0%
4,8%
3,5%
Target PK
Persentase
Direktorat Pembinaan SMA
2.079
1.039
1.039
Penyera pa n Kumul a ti f
FEB
1.039
JAN
Penyera pa n per Bul a n 3.631
1.552
12,1%
15,0%
MAR
31,9%
20,0%
9.543
5.912
APR
39,8%
25,0%
11.902
2.359
MEI
52,8%
31,0%
15.775
3.873
JUN
59,4%
43,0%
17.766
1.991
JUL
66,7%
56,0%
19.953
2.187
AGUST
73,8%
71,0%
22.060
2.107
SEP
81,5%
82,0%
24.378
2.318
OKT
3.259
92,4%
90,0%
27.637
NOV
2.266
67
100,0%
95,0%
29.903
DES