TIDAK TERHINGGA, KEKAL DAN TIDAK BERUBAH DALAM KUASANYA Written by Buswell, T Tow & J Khoo Wednesday, 17 August 2011 22:18 - Last Updated Thursday, 18 August 2011 16:21
TIDAK TERHINGGA, KEKAL DAN TIDAK BERUBAH
DALAM KUASANYA
A Systematic Theology
In the
Reformed and Premillennial Tradition
of J Oliver Buswell
By
Timothy Tow and Jeffrey Khoo
1/5
TIDAK TERHINGGA, KEKAL DAN TIDAK BERUBAH DALAM KUASANYA Written by Buswell, T Tow & J Khoo Wednesday, 17 August 2011 22:18 - Last Updated Thursday, 18 August 2011 16:21
diterjemahkan oleh Peter Yoksan
“Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, dan seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan Allah Yang Mahakuasa, telah menjadi raja” (Wahyu 19:6).
Kemahakuasaan Allah diungkapkan secara mulia di dalam Kitab Suci dari awal hingga akhir. Allah dalam Alkitab disapa sebagai “TUHAN Allah yang Mahakuasa” berulang-kali dalam kitab Wahyu. Dalam 2 Korintus 6:18, KemahakuasaanNya secara erat dihubungkan dengan kasihNya dan keperduliaanNya atas umatNya yang dipisahkan dengan DiriNya Sendiri: “Aku akan menerima engkau, dan Aku akan menjadi Bapamu dan engkau-sekalian akan menjadi putra-putra dan putri-putriKu, demikianlah Firman dari TUHAN Mahakuasa.”
Hanya agama Yahudi-Kristen yang mengajarkan tentang kemahakuasaan Allah. Agama Yahudi-Kristen mengajarkan bahwa hanya ada satu-satunya Allah yang hidup dan benar yang telah menciptakan langit dan bumi, dan segala sesuatu yang telah tercipta diciptakanNya dari yang tidak ada. Doktrin penciptaan yang sedemikian ini yaitu menciptakaan segala yang ada
2/5
TIDAK TERHINGGA, KEKAL DAN TIDAK BERUBAH DALAM KUASANYA Written by Buswell, T Tow & J Khoo Wednesday, 17 August 2011 22:18 - Last Updated Thursday, 18 August 2011 16:21
dari yang tidak ada oleh satu-satunya Allah yang Esa yang Mahakuasa hanya dapat berasal dari akar iman monotheistic yang ditemukan dalam tradisi agama Yahudi-Kristen ataupun yang berasal dari kedua agama ini. Hanya ada tiga agama monotheistic di dunia ini, yaitu agama Yahudi, agama Kristen dan agama Islam. Kekristenan adalah pertumbuhan dari Kitab Suci agama Yahudi, dan juga sangat jelas demikian adanya dengan agama Islam, di abad ke tujuh sesudah Masehi (tahun Masehi disebut AD dalam bahasa Latin yang kepanjangannya adalah Anno Domini yang berarti tahun TUHAN), mengajarkan konsep tentang keesaan, dan hanya ada satu, Allah yang Mahakuasa dari agama Yahudi dan agama Kristen.
Polytheisme tidak mungkin mengajarkan doktrin Allah yang Mahakuasa, karena mereka mengganggap bahwa terdapat banyak allah, masing-masing dari mereka berbagi kekuasaan ataupun berbagi alam kekuasaan, tidak ada satupun allah/ilah yang dapat melakukan klaim bahwa ia memiliki seluruh kuasa.
Iman Kekristenan, pada pihak lain, mengajarkan eksistensi Allah yang Esa, Allah yang hidup dan yang benar adalah Allah Tritunggal, “Kudus, Kudus, Kudus Allah Mahakuasa” (Wahyu 4:8). Satu Allah dalam Tiga Pribadi: Allah Bapa, Allah Putra dan Allah Roh Kudus (1 Yoh. 5:7).
3/5
TIDAK TERHINGGA, KEKAL DAN TIDAK BERUBAH DALAM KUASANYA Written by Buswell, T Tow & J Khoo Wednesday, 17 August 2011 22:18 - Last Updated Thursday, 18 August 2011 16:21
Kemahakuasaan tidaklah berarti bahwa Allah dapat melakukan segala sesuatu. Allah tidak hendak dan tidak dapat melakukan sesuatu yang bertentangan dengan sifat-sifat dan kehendak-kehendakNya (2 Timotius 2:13). Contohnya, tidak mungkin buat Allah untuk berdusta atau melakukan dosa (Ibrani 6:18, Galatia 2:17).
Terdapat satu pertanyaan yang sering diungkit oleh kaum skeptik untuk meragukan kemahakuasaan Allah: Dapatkah Allah membuat 2 + 2 = 6? Buswell menjawab pertanyaan ini dengan pertanyaan, “Kita menjawab dengan mengajukan pertanyaan seberapa besar kekuatan yang diperlukan untuk hasil ini tercapai. Kebodohan yang terkandung dalam pertanyaan ini tidaklah sukar untuk diamati. Dapatkah kekuatan satu ton bom dinamik membuat 2 + 2 = 6? Atau dengan kekuatan sebuah bom hidrogen? Ketika pertanyaan-pertanyaan ini diajukan, dapatlah kita lihat bahwa kebenaran dalam tabel perkalian bukanlah dalam realm (dunia) kekuasaan. Kekuasaan/tenaga tidak ada hubungan dengan hal ini.”
Kemahakuasaan Allah adalah sebuah kebenaran yang amat sederhana dan juga yang amat dalam (profound). KemahakuasaanNya tidak perlu diuraikan dengan banyak kata-kata. Secara sederhana, Allah dalam Alkitab adalah Allah kita, Bapa kita di Sorga, dan kita telah menyerahkan seluruh miliki kita kepadaNya. “Berdiam-dirilah, dan ketahuilah bahwa Aku adalah Allah” (Mazmur 46:11).
4/5
TIDAK TERHINGGA, KEKAL DAN TIDAK BERUBAH DALAM KUASANYA Written by Buswell, T Tow & J Khoo Wednesday, 17 August 2011 22:18 - Last Updated Thursday, 18 August 2011 16:21
http://febc.edu.sg/assets/pdfs/febc_press/Theology_for_Every_Christian.pdf
5/5