THE OTHER DALAM GADIS BERKULIT HITAM KARYA SEMBENE OUSMANE: SEBUAH KAJIAN POSTCOLONIALISM Oleh: Lubna A. Sungkar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro
ABSTRACT Gadis Berkulit Hitam (Black-skinned girl) is a short story written by author francophone originating from Senegal, a former French colony. Postcolonial discourse is evident in the image of the subaltern and the other is very dominant on the short story of GBH. This short story has two very different place settings, namely Senegal and France, which is identical to Senegal the eastern while France is western. East and west relations are synonymous with the colonized and the colonizers. This short story contains a message about the relationship of the colonizer and the colonized are not balanced both in terms of material and intellectual as well as an overview of the pettiness and delusion lead character in a Western-paced look beautiful, luxurious and think that whiteness is rightness. Keywords: colonized, colonizer, postcolonialism
samudra pasifik. Sebagian lagi berasal
A. PENDAHULUAN Khasanah kesusastraan Prancis
dari negara negara yang memang
diperkaya oleh kelompok penulis bukan
memakai bahasa Prancis, seperti Belgia
penutur asli Prancis. Para pengarang
dan Kanada.
tersebut berasal dari negara-negara yang
Pengarang yang bukan penutur
berlatar belakang sosial dan budaya
asli Prancis ini lazim disebut sebagai
berbeda, namun masih menggunakan
pengarang
bahasa Prancis baik sebagai bahasa
kesusastraan francphone masih rancu
sehari–hari atau di kalangan tertentu
karena terdapat tiga versi mengenai
saja. Mereka sebagian besar dari negara
istilah tersebut. Menurut Hargreaves
jajahan
Aljazair,
dan Kinney dalam bukunya The Post-
hitam,
Colonial Cultures in France (1997),
Maroko,
Prancis Tunisia,
seperti Afrika
Indochina dan kepulauan Martinik di
versi
156
francophone.
pertama
Pengertian
kesusastraan
francophone mencakup semua jenis
dibedakan dalam dua kelompok, yaitu
kesusastraan yang ditulis dalam bahasa
karya francophone yang lahir sebelum
Prancis.
kemerdekaan dan karya francophone
Versi
kedua,
kesusastraan
francophone adalah semua karya sastra
yang
yang ditulis dalam bahasa prancis oleh
Sebelum kemerdekaan pada umumnya
penutur bukan asli Prancis. Versi ketiga,
bertemakan
istilah francophone dapat disejajarkan
perdagangan budak, pencarian
dengan istilah post-colonial di negara-
asal-usul
dan
negara Anglo-Saxon, yaitu mencakup
Sedangkan
karya-karya
segala hal yang berhubungan dengan
pasca
kolonisasi Barat di negara-negara bekas
mengungkapkan
jajahannya, dalam
sosial yang terjadi dengan berakhirnya
hal
ini
Prancis
lahir
setelah
kemerdekaan.
masalah
perbudakan,
budaya
kemerdekaan
diri, sendiri.
francophone
lebih
banyak
masalah-masalah
dengan negara jajahannya di seluruh
kolonisasi
Prancis,
dunia. Dalam analisis ini, penulis
perang,
masalah
sependapat dengan versi terakhir yang
penderitaan, kesengsaraan, dan ketidak
menyebutkan
adilan yang dialami oleh masyarakat,
istilah
francophone
seperti
kemiskinan,
sejajar dengan istilah post-colonial yang
termasuk
digunakan di negara Anglo-Saxon.
minoritas akibat kesewenangan rezim
Tidak dapat dipungkiri bahwa karya-karya
francophone
lahir
wanita
trauma
dan
golongan
yang berkuasa.
dari
Di
antara
kesusastraan
hubungan yang pernah ada antara
francophone tersebut, penulis tertarik
Prancis dengan negara-negara yang
untuk
pernah dijajahnya. Karena itu hampir
Senegal
selalu ditemukan masalah-masalah yang
Sejauh ini penulis francophone dari
berhubungan dengan kolonisasi Prancis.
negara tersebut belum banyak dikenal
Meskipun tampil dengan dengan wajah
seperti penulis francophone dari negara
yang
berbeda-beda
memilih sebagai
karya obyek
francophone penelitian.
karena
adanya
yang lain oleh karena itu penulis
geografis,
tradisi
memilih cerita pendek karya Sembene
atau
Ousmane yang berjudul La Noire yang
pengalaman pribadi . Dari segi tematis
kemudian di terjemahkan dalam bahasa
karya–karya
Inggris The Black Girl dan di Indonesia
perbedaan budaya,
letak
pengalaman
tersebut
kolektif
juga
dapat
157
diterjemahkan
oleh
Sapardi
Djoko
Gadis berkulit Hitam, karya Sembene
Damono dengan judul Gadis Berkulit
Ousmane sebagaimana telah disebutkan
Hitam. Berikut ini akan disajikan
di atas.
sekilas tentang penulis dan sinopsis
Sembene Ousmane lahit pada
cerita pendek tersebut.
tanggal 1 Januari 1923 di Ziguinchor, Senegal dan wafat tanggal 9 Juni 2007
B.
SEMBENE
SINOPSIS
DAN
di Dakar, Senegal. Ia bukan saja dikenal
BERKULIT
sebagai penulis tetapi juga dianggap
OUSMANE
GADIS
sebagai Bapak Perfilman Afrika bahkan
HITAM Senegal, salah satu negara bekas
dia juga sekali gus aktor, sutradara dan
jajahan Prancis di belahan Afrika
penulis script. (Djilali, 2005:6). Cerpen
dengan komunitas masyarakat kulit
La Noire
hitamnya yang menyisakan banyak
pertama kali pada tahun 1966 dan
persoalan keterpinggiran sosial, budaya,
kemudian ditayangkan kembali pada
pendidikan dan ekonomi khususnya.
Cinematheque Prancis pada tanggal 18
Dengan kondisi yang demikian setiap
Februari
orang kulit hitam yang menderita secara
puteranya.
material, ekonomi akan berandai-andai
Pada tahun 1969, ia menyelenggarakan
fantastis dan bermimpi penuh imaji
Festival Film Pan Afrika, salah satu
tentang
apabila
festival terbesar di Afrika. Selain hal
serta
tersebut, ada beberapa penghargaan
keindahan
berkesempatan
hidup bekerja
di alih wahanakan ke film
2008
dihadiri
bergensi
komunitas kulit putih Prancis yang
antara lain Prix Jean-Vigo 1966, Prix
intelek, modern, kaya, sehingga ketika
du Meilleur Film Etranger, Prix Un
pulang ke kampung halaman di Afrika,
Certain Regard a Cannes, Prix Special
seseorang
Du Jury Au Festival International de
kemenangan,
datang
membawa
kemakmuran
pernah
oleh
mengenyam kehidupan bersama dalam
akan
yang
yang
diterimanya
dan
Marrackech 2004, Prix Harvard Film
kebanggaan hidup yang telah terwujud.
Archive 2001, dan setahun sebelum
Fantasi
demikian
wafatnya ia menerima penghargaan dari
terefleksi dalam salah satu kumpulan
pemerintah Prancis L’Ordre de la
cerita pendek Afrika yang bertajuk
Legion
kehidupan
yang
158
d’Honneur.
Ini
merupakan
anugerah yang paling bergensi dari
juga mengacu pada hubungan yang
sederet karyanya dalam bidang yang
tidak seimbang antara pihak penguasa
digelutinya sepanjang hidupnya sebagai
(penjajah)
seorang Realisateur Senegalais dan
(dijajah),
Ecrivain Engage (Balta: 2005:5)
mendominasi dan didominasi. Hubunan
dengan antara
yang
dikuasai
kelompok
yang
Gadis Berkulit Hitam (GBH)
kekuasaan itu berlaku dalam semua
karya Sembene Ousmane ini bercerita
bidang kehidupan termasuk di bidang
tentang
politik, ekonomi, sosial dan budaya
seorang
meninggalkan Casamance
gadis
yang
kampung
Afrika
halaman Prancis
Seperti yang dikemukakan Said
karena keinginannya untuk mengubah
(Orientalism, 1978), hubungan antara
nasibnya dengan menjadi pembantu
penajah dan yang dijajah dikukuhkan
rumah tangga dengan membawa impian
melalui
yang yang begitu indah tentang negara
bersifat hierarki. Hubungan tersebut
itu tetapi hidupnya berakhir secara
bertumpu pada konstruksi stereotip
tragis karena ia hanya dijadikan budak
bahwa penjajah (Barat) diasosiasikan
yang harus meladeni semua kebutuhan
dengan segala hal yang positif – lebih
tuan dan nyonya serta seluruh keluarga
tinggi, lebih unggul dan lebih baik –
dan
diberi
dari
untuk
dicitrakan negatif, lebih rendah dan
beristirahat. Tak ada keindahan yang
lebih buruk. Dalam hubungan hierarki
didapatkannya di negeri impiannya itu.
tersebut, yang dijajah menjadi “yang
Isu rasis, posisi terpinggirkan dan the
lain”, berbeda dari pihak penjajah dan
other
menempati posisi subordinat. Kunstuksi
kerabat,
kesempatan
tanpa
menuju
(Bill, Ascoft, 2001).
pernah
sedikitpun
menjadi tema dalam cerpen
sosialisasi
yang
dijajah
hubungan
yang
(Timur),
yang
stereotip tentang yang dijajah – sebagai
tersebut.
yang terbelakang, primitif dan tak C.
beradab
PENDEKATAN
postkolonial
dimanfaatkan
sebagai
pembenaran atas penguasaan terhadap
POSTCOLONIAL Istilah
–
mecakup
yang terjajah.
semua aspek yang dipengaruhi oleh
Pendekatan
proses imperialisme Barat. Postkolonial
bidang
159
sastra
postkolonial
mencakup
di
berbagai
permasalahan tersebut,
dalam
dua
termasuk
kaitan
konteks
Keadaan tokoh semacam itu,
antara
yang
tampaknya
dipinggirkan
oleh
pengalaman masa kolonial dan masa
masyarakatnya akan diteliti dengan
pascakolonial. Dalam penelitian ini
menggunakan konsep “yang lain” dan
penulis membahas hubungan penjajah –
:marjinal”
terjajah melalui berbagai unsur dalam
pendekatan postkolonial.
yang
tercakup
dalam
teks. Dalam menerapkan pendekatan postkolonial, penulis tidak secara ketat
1. Pengertian Marjinal
mengklarifikasi tokoh dalam dikotomi
Berdasarkan
penjajah – terjajah karena kedua karya
Dictionary
menunjukkan oposisi biner dan orientasi
meniliki arti secara
Oxford istilah
“subaltern”
budaya yang lebih kompleks dari para
konvensional
tokohnya.
sinonim subordinat, namun juga bisa
Yang
dimaksud
dengan
orientasi budaya di sini adalah nilai – nilai,
gagasan,
kepercayaan
norma,
atau
yang
menjadi
dasar
Yang
batas
seseorang
konteks
bisa
saja
atau
wilayah
pinggiran
berdasarkan tempat,
dalam
status
menentukan sikap dan tindakannya. Dalam
sebagai
Kata marjinal juga berarti wilayah
dimiliki seseorang atau sekelompok orang
dipahami
berarti pekerja kelas rendahan.
keyakinan,
ideologi.
ia
English
sosial,
kekuasaan,
kekayaan
kelompok etnis dan sebagainya. Dengan
postkolonial,
demikian, marjinal dapat berarti yang
mempunyai
ada
di
pinggiran,
orientasi budaya yang berbeda–beda.
sosialnya,
Ada kolonialis “sejati”, tetapi ada pula
minoritas dan sebagainya.
penjajajh yang membenci penjajah.
tak
rendah
Dalam
status
berkuasa,
pengertian
miskin,
marjinal
Selain itu, kolonisasi menimbulkan
selalu tercakup dikotomi pusat dan
berbagai kemungkinan seperti lahirnya
pinggiran,
golongan metis –mereka yang lahir dari
tentang marjinal selalu merujuk kepada
hungan golongan penjajah (putih) dan
suatu posisi yang membatasi subyek
terjajah (berwarna)– yang di dalam
untuk
masyarakat kolonial menduduki posisi
kekuasaan.
“di antara” penjajah dan yang dijajah.
secara tidak langsung selalu terkait
160
sehingga
mendapat Selain
akses itu,
pembicaraan
ke
pusat
marjinalitas
dengan pusat karena pusatlah yang
lainnya dan dapat juga diduduki oleh
menciptakan atau membentuk keadaan
orang kulit putih. Masyarakat yang
marjinal.
dimarjinalkan oleh pusat cenderung
Posisi marjinal juga bersifat
menjadi masyarakat yang diabaikan,
temporal dan historikal, artinya seorang
ditindas atau dipandang rendah oleh
individu
pusat yang berkuasa.
atau
suatu
kelompok
masyarakat yang menduduki posisi marjinal pada suatu waktu tertentu,
2. Pengertian the other atau yang lain
dapat saja pindah posisi dan menduduki
The Other atau yang lain adalah
tempat di tengah pada waktu lain.
salah
satu
Kontruksi
postkolonial.
konsep
utama
pusat
pinggiran
sering
ekslusif
ketika
hendak
postkolonial, yang lain menurut Edward
dipastikan karena kekuasaan dalam
Said adalah Timur yang diperlakukan
kebudayaan
sebagai belahan diri yang ada untuk
bersifat
bersifat
menyebar
(
Budianta, 1995) Dalam yang
wacana
adalah
postkolonial,
dengan
Timur atau yang lain, konsep ini
kelompok
kelompok
merupakan bagian dari self yang harus
yang
ditaklukan.
dianggap sebagai “yang lain” dan cenderung
konsep
mengkukuhkan jati diri Barat. Sebagai
dimaksud
marjinal
Dalam
teori
di
pinggirkan
Dalam teori postkolonial the
oleh
other (dengan huruf kecil) mengacu
masyarakat dominan, dalam hal ini
kepada orang- orang yang dijajah, yang
pemegang
dimarjinalkan dalam wacana – wacana
kekuasaan.
Kelompok
marjinal dalam konteks kolonial sering
kolonial
kali terdiri dari penduduk pribumi yang
postkolonial keberadaan orang yang
dioposisikan dengan pusat kekuasaan,
dijajah
yaitu
yang
pandangan Barat (Other dengan huruf
menjajah. Selain itu, posisi marjinal
kapital). Dengan kata lain, The Other
dapat juga diduduki oleh orang yang
dapat dibandingkan dengan ideologi Ibu
tidak terima oleh penjajah maupun
(motherland), others, atau hubungan
terjajah, seperti orang Metis atau orang
patriarki Ayah/Other (imperialisme atau
yang lahir dari hubungan antaretnis
kekuasaan imperial) dan anak-anaknya /
penduduk
kulit
putih
161
(Barat).
selalu
Dalam
diletakkan
wacana
pada
otehrs (orang – orang jajahan) (Bill,
Tiga orang yang kelihatannya reporter sedang memandang dengan minat yang agak linglung ke arah patung-patung Afrika, topeng, kulit binatang dan telur burung unta yang ada di sana-sini.Memasuki ruang tamu seperti melanggartempat pribadi sarang seorang pemburu. (Ousmane: 200)
Ashcroft, 1998:169 – 171). Dalam kolonial,
konteks
the
others
masyarakat tidak
selalu
penduduk pribumi tetapi dapat juga sekelompok atau anggota masyarakat tertentu seperti golongan Indo, orang kulit putih miskin yang dipandang
Kutipan di atas bermaksud mengatakan
sebagai yang lain, oleh kelompok
bahwa kekayaan milik orang Afrika
masyarakat yang dominan. Di bawah ini akan
diuraikan
bagaimana
telah beralih ke tangan orang kulit putih
kaum
melalui kekuatan imperialismenya. Ciri
terpinggir dan the other serta resistensi ditampilkan
dalam
cerpen
khas jati diri seni, budaya dan alam
Gadis
Afrika serta kehidupan yang liar yang
Berkulit Hitam.
tidak dimiliki benua lain menjadikan wilayah tersebut sebagai obyek yang
D. PEMBAHASAN
harus dikuasai oleh Barat dengan dalih
Cerpen ini mempunyai dua setting
memberadabkan penduduknya.
tempat yang sangat berbeda yaitu
Expolitasi yang dilakukan oleh
Senegal dan Prancis. Senegal identik
bangsa Barat bukan saja pada hal-hal
dengan timur sementara Prancis adalah
tersebut di atas tetapi juga terhadap
barat. Hubungan timur dan barat ini
penduduk pribumi. Mereka menjadi
identik dengan terjajah dan penjajah.
bagian masyarakat yang terpinggirkan
Cerpen ini di awali dengan deskripsi rumah keluarga Prancis yang
yang mendapat perlakuan yang sangat
ruang
rasis sebagaimana uraian di bawah ini.
tamunya didekorasi oleh patung-patung Afrika, topeng , kulit binatang dan telur
1. Pelabelan nama tokoh Diouana.
burung unta di sana-sini. Benda-benda
Tokoh utama dalam cerpen ini bernama
tersebut adalah simbol-simbol kekayaan
Diouana namun sejak awal cerita nama
Afrika yang harusnya tetap berada dan
tersebut
menjadi milik pribumi bangsa Afrika.
tidak
dihadirkan.
Tokoh
tersebut diperkenalkan sebagai “Gadis Berkulit 162
Hitam”.
Mula-mula
ia
diperkenalkan pembantu”
dengan
dan
“si
yang berbeda dengan orang yang ada
dengan
disekelilingnya sekarang. Di samping
sebutan
kemudian
panggilan si “Gadis Hitam. Hal ini
itu
terungkap
majikannya
majikannya menyebutkan : “Itu gadis
diinterogasi oleh para reporter sesaat
Hitam keluarga Pouchet”. Sebutan itu
setelah
menyebabkan ia berpikir sebagai benda
ketika
kejadian
bunuh
diri
sang
pembantu.
para
tetangga
tersebut
sehingga
malam hari dan menimbulkan citra negatif, kejelekan dan hal-hal yang berkaitan dengan inferior rank. Selain itu
saudara
majikannya
juga
dengan nama sesuka
hatinya dan sesuai dengan seleranya. Ia mengubah
putih tersebut, membuat tokoh Diouana
nama
Diouana
menjadi
Douna tanpa berpikir bahwa sebutan itu
pantas
telah melenyapkan identitasnya.
dipermainkan, dilecehkan dan dihina.
“Douna”- Nona memanggil.” Ke sini ambil ini “ –“Ada ini dan itu untuk dikerjakan, Douna”- “ Kenapa kau tidak melakukan ini, Douna?”- “ Douna,sekali-kali tolong kau bersihkan kebun”.( Ousmane :223)
Tanpa sepengetahuan orang tuanya, akan
sang
dikonotasikan sebagai kegelapan di
dikatakan oleh anak-anak keluarga kulit
yang
terkesan
terhadap dirinya. Sebutan kata hitam
Sebutan nama yang bernada rasis juga
obyek
keluarga
majikannya berhak berbuat apa saja
memanggilnya
mereka
keluarga
yang sudah dimiliki oleh
“Setelah tidur siang, saya merasa ingin mandi. Pintunya tertutup dari dalam”- dan saya berpikir si pembantu sedang mandi......(Ousmana:200) Ya .....begini,waktu Madame Pouchet memanggil dan mengatakan padaku bahwa gadis kulit hitam itu mengunci dirinya di dalam kamar mandi, kupikir itu cuma lelucon .(Ousmane: 201)
sebagai
dan
mengalunkan, “Gadis
Hitam, Gadis Hitam. Ia sama hitamnya dengan tengah malam” (Ousmana: 217) Ledekan anak-anak tersebut membuat Diouana menjadi sadar bahwa ia berada
Kutipan
ditempat yang salah karena selama di Senegal
tidak
ada
di
atas
menunjukan
kesewenang-wenangan ras kulit putih.
yang
Diouana tidak punya hak atas dirinya
mempermasalahkan dirinya. Ia mulai
bahkan
berpikir bahwa ia menjadi yang lain,
tidak
bisa
berbicara
menyuarakan dirinya sendiri. Ini akibat 163
penajahan di masa lalu, siapapun bekas
berangkat ke Prancis juga dipicu oleh
jajahannya akan mendapat stigma yang
sikap majikannya. yang baik. Pada saat
kalah dan harus berada di bawah
bekerja
kendali sang penjajah dalam segala
majikannya
aspek kehidupannya.
sebagai tanda kebaikan hatinya. Ini
di
Dakar,
sering
memberinya
kali sesuatu
membuat Diouana terperangkap dalam 2. Relasi yang tidak seimbang antara
subuah
keluarga Pouchet dan Diouana .
berikut akan menjelaskan hal tersebut :
negara
yang
indah
palsu.
Kutipan
Dulu di Dakar, Diouana bisa mengumpulkan barang-barang bekas Tuan dan Nyonya untuk di bawa pulang rue Escarfait. Ia waktu itu bangga bekerja dengan orang kulit putih penting.(Ousmane:219)
Diouana ikut ke Prancis karena hayalan tentang
kesadaran
dan
menjanjikan kemakmuran dan akan membuat perubahan pada hidupnya sebagaimana tersebut dalam kutipan di bawah ini :
Sesaat sebelum berangkat seorang tokoh
Diouana ingin melihat Prancis, negeri yang keindahan, kekayaan, dan kebahagian hidupnya dipuji setiap orang. Gadis itu ingin melihatnya dan ulang dengan kemenangan. Di sinilah orang menjadi kaya.(Ousmana:206)
yang
bernama
mengingatkan mengikuti
Tive Diouana
Correa
telah
agar
tidak
majikannya.
Ia
adalah
seorang pelaut tua yang berasal dari kampung yang sama degan Diouana dan telah mengenyam hidup di Prancis
Khayalan ini muncul karena adanya
selama 20 tahun namun kembali ke
anggapan negara Barat tempat bangsa
Afrika
kulit putih bermukim adalah negara
Penampilannya
kaya, hebat dan penuh dengan harapan-
merasa
bangga
mempunyai
seperti
orang
. Setelah berada di Prancis, ia
majikannya dan semua handai taulannya
merasakan
telah berpesan bila kelak ia pulang ke halamannya
yang
kosong.
oleh Diouana nasehatnya tidak didengar
kesempatan untuk pergi ke negara
kampung
tangan
gelandangan dan pemabuk, tentu saja
harapan yang menjanjikan kemenangan. Ia
dengan
perlakuan
yang
sangat
berbeda dari majikannya. Ketika di
akan
Dakar sang majikan mempunyai tiga
membawakan oleh-oleh. Hasrat untuk 164
orang pembantu dengan pebagian kerja
Merasa
yang jelas sementara di Prancis semua
belum lagi , prasangka rasial yang
pekerjaan dibebankan pada Diouana.
selalu digelontorkan
Explotation de l’homme par l’homme
oleh
(penjajahan oleh manusia atas manusia
menunjukan resistensinya terlebih lagi
yang lain) lah yang hal ini dirasakan
ketika ia dituduh telah mengotori kamar
oleh Diouana.
mandi. Sebagaimana tertulis dalam
Aku tukang masak, pengurus anak, pelayan kamar; aku mengerjakan semua pekerjaan mencuci dan menyeterika dan Cuma untuk tiga ribu franc. Aku mengerjakan pekerjaan rumah untuk enam orang. Apa yang kulakukan di sini ? (Ousmane: 221)
mulai
kamar mandi dalam keaadaan bersih.” “Bukan aku aku, Nyonya.Itu anak-anak, viye.” “Anak-anak Anak-anak itu bersih. Mungkin kau sudah bosan dengan meraka. Tetapi mengetahui kau berbohong,layaknya pribumi,itu saya tidak suka. Saya tidak suka pembohong dan kau adalah pembohong!”(Ousmane:224)
tidak bagus. Mereka hanya bertegur rangka
Diouana
kotor.....Kau seharusnya meninggalkan
nyonya yang mengatakan pekerjaannya
dalam
itu,
berat
“Diouana! Diouana!” Panggilnya. “Kau
ada hentinya namun juga omelan sang
dalam
keluarga
terlalu
kutipan ini:
Bukan saja pekerjaan yang tak
sapa
pekerjaannya
urusan
Sikap otoriter dan kesombongan di
pekerjaan :
sampaikan oleh sang nyonya dengan
“Diouana, kau aka memcuci hari
mengatakan bahwa kulit putih yang
ini ?” “Viye Nyonya.” Terakhir kali kau tidak mengerjakan rok dalam dengan baik. Seterikanya terlalu panas. Dan kerah kemejaTuan hangus. Tolong ya , perhatikan betul apa yang kau kerjakan ?” “Viye, Nyonya”. “Oh, aku lupa. Ada beberapa kancing hilang di kemeja Tuan dan celananya.”(Ousmane:220)
terwakili oleh anak-anaknya itu bersih dan tidak pernah berbohong yang dikontraskan oleh kulit hitam (Diouana) yang
kotor
dan
suka
berbohong
membuat Diouana semakin terkucilkan. Bayangan kebahagian dan kekayaan yang
akan
dinikmatinya
berubah
menjadi kegetiran hidup yang tak tertahankan. Perasaan keterasingan yang tak 165
berkesudahan
dan
tak
bisa
menyuarakan
serta
dari kaum marjinal yang tidak memiliki
dalam
modal kepandaian dan materi ia harus
lingkungan yang individual, berbeda
pasrah akan perlakuan majikannya yang
dengan kehidupannya di Senegal yang
sangat otoriter dan rasis. Cerpen ini
sangat
memuat pesan tentang relasi kaum
perasaannya
pikirannya karena
komunal.
hidup
Harapan
yang
dibayangan tentang Prancis berbalik
penjajah
dengan
seimbang
kejadian
yang
dialaminya
dan baik
terjajah
yang
tidak
dalam
segi
materi
sehingga Diouana mengambil jalan
maupun intelek sekaligus gambaran
pintas dengan bunuh diri. Sebuah
tentang kepicikan dan keterkecohan
bentuk resistensi yang ekstrim dan
tokoh utama dalam memandang Barat
ironis.
yang serba indah, mewah dan berpikir bahwa whiteness is rightness.
E. SIMPULAN Gadis Berkulit Hitam adalah cerpen yang
ditulis
oleh
pengarang
francophone yang berasal dari Senegal. Sebagaimana diketahui Senegal adalah negara bekas jajahan Prancis. Wacana postkolonial terlihat jelas dalam citra subaltern dan the other yang sangat dominan pada cerpen Gadis Berkulit Hitam.
Terkondisi
pada
posisi
subaltern,
Diouana
takluk
dalam
dominasi
majikannya
yang
orang
Prancis. Mula-mula identitas dirinya dilenyapkan Berkulit
dengan
Hitam,
disebut
kemudian
Gadis diganti
namanya menjadi Douna dan dia tidak berhak
mengatakan
apapun
atas
perubahan namanya itu. Sebagai bagian
166
DAFTAR PUSTAKA Ascroft, Bill, Gareth Griffits dan Helen Triffin. 1998 Key Concepts Writes Back. London and New York: Routledge 2001 The Post-Colonial Studies Reader. New York: Routledge Budianta, Melani,1995 Pelatihan Teori Feminsme dan Poscolonialisme. PPKBLPUI Damono,
Sapardi
2005.
Kumpulan
Cerpen Afrika. Gadis Berkulit Hitam (hal 199-224 Hargreaves, Mckinney,
Alec 1997.
G The
and
Mark
Post-Coloial
Cultures in France. New York : Routledge Loomba, Ania 2003. Kolonialisme/ Pascakolonialisme.
Yogyakarta:
Bentang Budaya. Morton, Stephen. 2008. Gayatri Spivak: Etika Subaltern dan Kritik Penalaran Postkolonial. Yogyakarta: Pararaton.
167