The JaMMiLT
ISSN 2597 - 3681 Back issue Vol. 2. No.1
The Journal of Muhammadiyah Medical Laboratory Technologist
ANALISA KADAR PROTEIN TELUR AYAM KAMPUNG (Gallus domesticus) TERHADAP LAMA PENYIMPANAN PADA SUHU 12 – 15 0C Baterun Kunsah, S.T., M.Si. Prodi D3 Analis Kesehatan UM Surabaya
[email protected] Abstract Protein is a large molecule with a molecular weight of 5000 to tens of millions. Egg protein is one of high quality animal protein and easy to digest when compared with other types of animal protein, the protein is more abundant in egg yolk, which is as much as 16.5% egg yolk and egg white as much as 10.9%. Excess chicken egg is more complete, more savory and smelly lower levels. In the process of egg storage containers require eggs da RH and temperature shelf space that is conducive to maintaining the quality of chicken eggs. In particular the use of home stairs eggs stored in the refrigerator, cold storage is best done at the optimum temperature 12-15oC with 70-80% RH. At the pH of fresh egg yolk in one week 6.0 and 6.8 pH rises, the increase in pH with storage time of more than one week is cause dilution. Hence the need for the right information vulnerable long time storage and there is damage or not on Gallus domesticus chicken eggs to protein content to be stored at the optimum temperature. This research type is experimental, the sample of this study is the fresh hen’s egg out of the village and its population is derived from Gallus domesticus chicken egg farmers at Ngenep RT 2/RW1 Karang Ploso subdistrict of Malang. The method used for inspection of protein content is Kjeldhal Modified method it obtained the results of the protein levels at 0 days 12:37%, 13:09% 5 days, 10 days 13.74%, 14:24% 15 day, 20 day 15.83%, all of these results as the conclusion there is effect on the length of egg storage to the protein content on egg Gallus domesticus. Keyword : Protein analyze, Gallus domesticus 1. PENDAHULUAN
merusak ikatan peptida pada struktur primer, tetapi mengubah bentuk lipatannya. Berdasarkan sumber pangannya, protein dibedakan atas protein hewani dan protein nabati. Protein nabati banyak terdapat terutama dalam jenis kacang – kacangan dan protein hewani banyak terdapat pada daging, telur, ikan dan udang (Tejasari, 2005).
Protein merupakan molekul besar dengan berat molekul 5000 sampai puluhan juta. Protein dibentuk oleh berbagai asam amino yaitu asam amino esensial dan asam amino non esensial, yang mengandung unsur karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O) melalui ikatan peptida. Semua protein bersifat larut dalam air, protein dapat mengendap dalam asam mineral pekat (HCl, H2SO4, dan HNO3), Protein memiliki muatan polaritas yang tinggi (tetapi pada pH netral protein tidak bermuatan), selain itu protein dapat mengalami denaturasi pada suhu (50 – 60 o C dan 10 – 15 oC), proses denaturasi tidak
Protein telur merupakan protein yang bermutu tinggi dan mudah dicerna. Dalam telur, protein yang terkandung lebih banyak terdapat pada kuning telur, yaitu sebanyak 16.5 %, sedangkan pada putih 54
The JaMMiLT
ISSN 2597 - 3681 Back issue Vol. 2. No.1
The Journal of Muhammadiyah Medical Laboratory Technologist
telur sebanyak 10,9%. Dari sebutir yang
telur, RH dan suhu ruang simpan yang
berbobot sekitar 50 gr, kandungan total
kondusif untuk menjaga mutu telur. Di
proteinnya adalah 6 gr. Telur merupakan
toko swalayan pada umumnya disimpan
salah satu bahan pangan yang paling
dan dijual ditempat yang dilengkapi sarana
lengkap gizinya. Selain itu, bahan pangan
pendingin,
ini juga bersifat serba guna karena dapat
nampan
dimanfaatkan untuk berbagai keperluan
penggunaan
(Sudaryani, 2008).
disimpan dalam lemari es. Penyimpanan
dan
telur
telur
(egg
di
dikemas tray),
rumah
dalam
khususnya
tangga
telur
Jenis telur unggas yang banyak
dingin yang baik dilakukan pada suhu
dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia
ruang udara optimum yaitu 12 – 15oC
ialah telur ayam ras, telur ayam buras,
dengan RH 70-80%. Pada telur segar pH
telur
Dari
bagian kuning telur 6.0 dan dalam selama
yang
penyimpanan satu minggu pHnya naik 6.8.
bebek,
beberepa
dan
jenis
telur telur
puyuh. unggas
umumnya dikonsumsi telur ayam buras
Kenaikan pH isi
telur
karena
(telur ayam kampung) yang paling banyak
lama penyimpanan lebih dari satu minggu
diminati karena kualitas gizi yang lebih
menyebabkan protein telur rentan terhadap
tinggi dan alami jika dibandingkan dengan
enzim
jenis telur unggas lainnya. Kelebihan telur
mempercepat bagian putih telur menjadi
ayam kampung adalah komposisi asam
encer dengan berbagai bentuk negatifnya.
amino lebih lengkap lebih lengkap dan
Enzim dalam bagian putih telur juga
lebih tinggi jika dibandingkan dengan
bekerja memotong ikatan samping (ikatan
susunan asam amino sumber protein
tersier dan quartener)antar rantai protein
lainnya,
dan memotong ikatan peptida internal
lebih
gurih
dan
kadar
proteolitik
telur
rantai
kampung tidak hanya dikonsumsi matang,
Pemotongan internal rantai protein yang
tetapi sering juga dikonsumsi segar atau
panjang menghasilkan oligopeptida rantai
mentah
pendek yang menyebabkan protein rantai
campuran
jamu
(Agromedia, 2005).
polipeptida
dan
keamisannya lebih rendah, telur ayam
sebagai
panjang
dari
protein.
pendek menjadi mengencer. Pengenceran
Di Indonesia rantai pemasaran dari
bagian
putih
telur
kandungan
umumnya mengalami berbagai bentuk
penyusutan air oleh penguapan selama
penumpukan
penyimpanan.
penyimpanan. Maka dilakukan proses
Penyimpanan telur memerlukan wadah
penyimpanan dalam suhu rendah dimana 55
menurun
meskipun
peternak sampai pengecer, telur pada
atau
airnya
terjadi
akibat
The JaMMiLT
ISSN 2597 - 3681 Back issue Vol. 2. No.1
The Journal of Muhammadiyah Medical Laboratory Technologist
dapat
mempertahankan
sifat-sifat
adalah Mengetahui adanya pengaruh lama
mencegah
peyimpanan telur ayam kampung terhadap
pengenceran isi telur dengan segala akibat
kadar protein, dengan Tujuan Khusus
negatifnya.
Untuk menganalisa kadar protein pada
kesegaran
telur,
terutama
Berdasarkan respondensi dari 10
telur ayam kampung yang baik dikonsumsi
ibu rumah tangga didaerah Ds.Ngenep RT
pada pengaruh lama penyimpanan, Untuk
2/RW 1 menunjukkan bahwa 7 orang ibu
menganalisa kadar protein telur ayam
rumah tangga menyimpan telur ayam
kampung dengan lama penyimpanan 5 hari
kampung lebih dari 2 minggu pembelian,
pada suhu 15oC. Untuk menganalisa kadar
dan 3 orang ibu rumah tangga kurang dari
protein telur ayam kampung dengan lama
2 minggu. Hal ini kurang sesuai dengan
penyimpanan 10 hari pada suhu 15oC.
peraturan kemenkes tahun 2010, bahwa
Untuk menganalisa kadar protein telur
lama penyimpanan telur sebaiknya tidak
ayam kampung dengan lama penyimpanan
lebih
15
dari
2
minggu
karena
sudah
hari
pada
suhu
15oC.
Untuk
mengalami perubahan sifat-sifat kimiawi
menganalisa kadar protein telur ayam
dan fisika pada telur ayam kampung. Oleh
kampung dengan lama penyimpanan 20
karena itu perlu adanya informasi yang
hari pada suhu 15oC.
tepat
mengenai
rentan
waktu
lama
penyimpanan telur ayam kampung yang
2. METODE PENELITIAN
ideal dan disesuaikan dengan kebutuhan
Jenis
penelitian
ini
adalah
dengan
tujuan
untuk
mengkonsumsi telur ayam kampung tiap
eksperimental
individu
serta
menegetahui pengaruh lama penyimpanan
mengetahui adanya kerusakan atau tidak
telur ayam kampung terhadap kadar
jika disimpan dengan waktu lebih lama
protein. Dengan rancangan sebagai berikut
pada
:
yang
telur
berbada-beda,
ayam
kampung
tersebut,
terutama kandungan kadar protein yang sangat berpengaruh pada kebutuhan gizi (Zainal, 2004). Berdasarkan alasan tersebut perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui lama penyimpanan yang baik pada suhu optimum terhadap kadar protein telur ayam kampung. Tujuan Penelitian ini 56
The JaMMiLT
ISSN 2597 - 3681 Back issue Vol. 2. No.1
The Journal of Muhammadiyah Medical Laboratory Technologist
Keterangan : R : Random P1 : Perlakuan dengan lama penyimpanan 5 hari pada suhu 15oC. P2 : Perlakuan dengan lama penyimpanan 10 hari pada suhu 15oC P3 : Perlakuan dengan lama o penyimpanan 15 hari pada suhu 15 C. P4 : Perlakuan dengan lama o penyimpanan 20 hari pada suhu 15 C. K : Kontrol dengan lama o penyimpanan 0 hari pada suhu 15 C. OK : Observasi pada kontrol (tanpa perlakuan) O1 : Observasi setelah perlakuan lama penyimpanan 5 hari pada suhu 15oC. O2 : Observasi setelah perlakuan lama penyimpanan 10 hari pada suhu 15oC. O3 : Observasi setelah perlakuan lama penyimpanan 15 hari pada suhu 15oC. O4 : Observasi setelah perlakuan lama penyimpanan 20 hari pada suhu 15oC.
hal ini berdasarkan rumus jumlah sampel (Hidayat AA,2011). (t – 1) (r – 1) > 15 (5 – 1) (r – 1) > 15 (r – 1) (4) > 15 (r – 1) > 15/4 r = 3.75 + 1 r = 4.75 = 5 (Hidayat AA ,2011) Keterangan: t : Banyak kelompok perlakuan r : Jumlah replikasi Berdasarkan rumus tersebut, maka jumlah
perlakuan mendapat 5 kali pengulangan. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di
Kesehatan
ayam
Variabel Penelitian Variabel bebas
kampung berada didaerah Kedung Bulus
dikategorikan menjadi 5, yaitu:
dalam
a) Telur
penelitian ini terdapat 5 kriteria perlakuan setiap
perlakuan
Lama
ayam kampung dalam penelitian ini
Porong. Dengan menggunakan teknik
dan
:
Penyimpanan Lama penyimpanan telur
RT 4 / RW 3 Pesawahan kecamatan
sampling,
Karang
Maret 2017,.
yang diambil dari peternak telur ayam
random
Jl.
pada bulan Januari 2017 sampai dengan
dalam
penelitian ini adalah telur ayam kampung
probability
Surabaya,
Waktu penelitian ini dilaksanakan
Kecamatan Porong kabupaten Sidoarjo. dipergunakan
Ploso,
Waktu Penelitian
Kedung bulus RT 4 / RW 3 Pesawahan
yang
Karang
Menjangan no. 18 Surabaya.
kampung petelur yang berada didaerah
Sampel
Ngenep
dilakukan di Balai Besar Laboratorium
induk ayam yaitu mulai dari nol hari, peternak
Ds
sedangkan lokasi pemeriksaan sampel
telur ayam kampung yang baru keluar dari
dari
yang
sampel dari 5 perlakuan dengan setiap
Populasi dari penelitian ini adalah
berasal
keseluruhan
dipergunakan dalam penelitian adalah 10
daerah
dimana
sampel
ayam
kampung
tanpa
perlakuan (nol hari) pada suhu
mendapat
15oC.
pengulangan sebanyak 5 kali pengulangan
57
The JaMMiLT
ISSN 2597 - 3681 Back issue Vol. 2. No.1
The Journal of Muhammadiyah Medical Laboratory Technologist
b) Telur ayam kampung dengan lama
lama penyimpanan di analisa dengan
penyimpanan 5 hari pada suhu
metode Kjeldhal Termodifikasi.
15oC.
Prinsip Pemeriksaan Kadar Protein
c) Telur ayam kampung dengan lama
Kadar protein ditetapkan dengan
penyimpanan 10 hari pada suhu
cara penetapan jumlah kadar nitrogen
15oC.
dalam sampel uji. Sampel uji didestruksi
d) Telur ayam kampung dengan lama
dengan asam sulfat untuk menghasilkan
penyimpanan 15 hari pada suhu
nitrogen bebas. Nitrogen bebas yang
15oC.
diperoleh diukur dengan metode Nessler
e) Telur ayam kampung dengan lama
(NH4). Nitrogen bebas dengan reagen
penyimpanan 20 hari pada suhu
nessler akan terbentuk warna kuning
15oC.
kecoklatan dan warna ini dapat diukur
Variabel terikat
:
Kadar
Protein,
pada spektrofotometer dengan panjang gelombang (λ) 425 nm.
Kadar protein adalah kuantitas unsur nitrogen yang dinyatakan dalam g % dimana
dikandung
suatu
bahan
dan
Pemeriksaan Kadar Protein
dikalikan faktor konversi(6,25). Dalam
a.
Alat
:
Timbangan
analitik,
penelitian ini kadar protein telur ayam
tabung nessler, Labu ukur, labu
kampung diukur dengan spektrofotometer
kjeldhal,
UV – VIS metode Kjeldhal Termodifikasi.
Corong, bulb karet, beaker glass, dan
Variabel control
spektrofotomer UV - VIS.
: Suhu optimum yang
dipergunakan sebagai kontrol adalah 15oC
b.
suhu yaitu pada pintu lemari pendingin,
bunsen,
Bahan
:
pipet
Telur
volume,
ayam
kampung
dan berat telur ayam kampung ± 35 gr
c.
Reagensia
: Katalisator (4 gr
serta usia ideal ayam kampung yang tepat
Schelien + 3 gr CuSO4.5H2O + 190 gr
untuk dikonsumsi telurnya pada usia 8
Na2SO4 Anhidrat / K2SO4 anhidrat)
bulan.
atau selen reaction ,H2SO4 pekat , aquades
,NaOH
40%
,Reagen
Metode Pengumpulan Data
NESSLER, batu didih atau larutan
Metode Pemeriksaan
garam Rochele, larutan induk
Pemeriksaan kadar protein pada
Prosedur
telur ayam kampung dengan pengaruh
1)
: Menyiapkan seluruh alat ,bahan
dan reagensia. 58
The JaMMiLT
ISSN 2597 - 3681 Back issue Vol. 2. No.1
The Journal of Muhammadiyah Medical Laboratory Technologist
2)
Sampel yang sudah dipersiapkan
pengaruh lama penyimpanan Telur Ayam
dengan perlakuannya masing – masing
Kampung terhadap kadar protein dengan α
,mengambil
0.05 (5%) dengan program SPSS Versi
sampel
dan
pecahkan
dengan pengaduk dan kocok didalam
18.0.
beaker glass. 3)
Menimbang sampel 2 – 3 gr
3. HASIL PENELITIAN
pada neraca analitik, dan masukkan ke
Hasil penelitian pengaruh lama
dalam labu Kjeldhal. 4)
5)
penyimpanan
Menambahkan 2 gr Katalisator,
Laboratorium
kedalam labu Kjedhal menjadi satu
diperoleh hasil sebagai berikut :
dengan sampel.
Tabel 4.1 Hasil rata – rata dan SD Pengaruh lama penyimpanan telur ayam kampung terhadap kadar protein(%)
Mendestruksi
sampai
jernih
Dinginkan, kemudian masukkan
Data 1 2 3 4 5 Total Rata – rata SD
250 ml hingga garis miniskus lalu kocok dan homogenkan. Dari labu ukur ambil 5 ml dengan pipet ukur dan netralkan dengan NaOH 40% cek pH larutan dengan kertas pH, lalu tambahkan aquades 25 ml kocok dan homogenkan,. 8)
Menambahkan
reagen
Segera
baca
Jumlah kadar protein (%) telur ayam kampung K P1 P2 P3 P4 12.37 13.06 13.6 14.08 15.34 12.15 13.05 13.57 14.35 15.57 12.54 13.14 13.8 14.21 15.97 12.12 13.16 13.9 14.4 16.11 12.65 13.04 13.8 14.15 16.15 61.83 65.45 68.67 71.19 79.14 12.37 13.09 13.73 14.24 15.83 0.23
0.06
tabel
0.14
0.13
4.1
Hasil
telur ayam kampung terhadap kadar protein yang didapatkan hasil rata – rata
catat absorbansinya dan dikonversikan
kadar protein terkecil yaitu pada sampel
dengan kurva kalibrasi.
tanpa perlakuan (kontrol) dengan kadar
Metode Analisis Data diperoleh
Surabaya
penelitian pengaruh lama penyimpanan pada
spektrofotometer dengan λ 425 nm dan
Setelah
Kesehatan
Berdasarkan
NESSLER kocok dan homogenkan 9)
kampung
dan tambahkan 20 ml H2SO4 pekat
ke dalam labu ukur, tambahkan aquades
7)
ayam
terhadap kadar protein di Balai Besar
(±2jam). 6)
telur
protein sebesar 12.37% sedangkan rata – hasil
dalam
rata kadar protein yang terbesar yaitu pada
bentuk tabel, selanjutnya dianalisa dengan
sampel dengan perlakuan (penyimpanan
uji Anova untuk mengetahui adanya 59
0.36
The JaMMiLT
ISSN 2597 - 3681 Back issue Vol. 2. No.1
The Journal of Muhammadiyah Medical Laboratory Technologist
20 hari) dengan kadar protein sebesar
dalam penelitian ini menunjukkan bahawa
15.83%.
semakin lama penyimpanan telur ayam
Dari tabel 4.1 dapat disajikan dalam
bentuk
mempermudah
grafik dalam
untuk
kampung pada suhu dan tempat yang dikondisikan yaitu suhu 12 – 15 oC pada
lebih
membandingkan
pintu
lemari
es
menunjukkan
hasil
jumlah prosentase kadar protein telur ayam
semakin tinggi kadar protein telur ayam
dengan lama penyimpanan. Perhatikan
kampung.
gambar 4.1. 4. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil uji laboratorium
kadar protein
20,00% 15,00% 10,00% 5,00% 0,00%
pemeriksaan kadar protein dari telur ayam k
kampung
dengan
kategori
lama
penyimpanan diperoleh jumlah rata – rata k
P1 penyimpanan P2 P3 lama
P4
kadar protein terkecil yaitu pada sampel tanpa perlakuan (kontrol) dengan kadar
Gambar 4.1 Diagram rata – rata kadar protein telur ayam kampung dengan pengaruh lama penyimpanan.
protein sebesar 12.37% sedangkan rata – rata kadar protein yang tertinggi yaitu pada sampel dengan perlakuan (penyimpanan
Analisis Data
20 hari) dengan kadar protein sebesar
Berdasarkan hasil penelitian, maka dilakukan
uji
normalitas
15.83%.
dengan
menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov.
Suhu optimum penyimpanan telur
Hasil uji ANOVA menunjukkan nilai ρ <
antara 12 – 15oC dan kelembapan 70 –
0,05, jadi ada pengaruh lama penyimpanan
80%. Dibawah atau diatas suhu tersebut
telur ayam kampung terhadap kadar
akan berpengaruh kurang baik terhadap
protein. Hal ini dapat dibuktikan bahwa
kualitas telur. Penyimpanan telur dalam
dengan perlakuan lama peyimpanan pada
skala kecil atau di rumah tangga dapat
telur
dapat
dilakukan di lemari es. Untuk mengurangi
mempertahankan kadar protein. Hasil dari
kerusakan telur, memperlambat hilangnya
uji
ayam
kampung
dilihat
pada
kelembapan telur, terutama mencegah
bahwa
ada
pengenceran isi telur dengan segala akibat
perbedaan yang signifikan dari seluruh
negatifnya serta mengahambat kerja enzim
perlakuan
proteolitik dan pelepasan gas – gas CO2,
Dunnet
lampiran)
T3
(dapat
menyatakan
tiap
kelompok
lama
NH3,
penyimpanan telur ayam kampung. Hasil 60
dan
H2S,
serta
mencegah
The JaMMiLT
ISSN 2597 - 3681 Back issue Vol. 2. No.1
The Journal of Muhammadiyah Medical Laboratory Technologist
terabsorpsinya bau tajam dari makanan
telur ayam kampung yang disimpan dalam
lain maka penyimpanan telur dilemari es
suhu optimum 12 – 15
sebaiknya
kelembapan 70 – 80% (Sudaryani, 2003).
dimasukkan
dalam
wadah
karton. (Sudaryani, 2003)
Telur
ayam
o
C dengan
kampung
dalam
Kenaikan pH isi telur karena lama
penelitian ini yang diberi perlakuan dari
penyimpanan lebih dari satu minggu
hari ke - 0 hingga hari ke 20 mengalami
menyebabkan protein telur rentan terhadap
peningkatan kadar protein (%) dikarenakan
enzim proteolitik dari telur mempercepat
sifat protein itu sendiri yaitu protein yang
bagian putih telur menjadi encer dengan
larut dalam air (polar) serta sifat sistem
berbagai bentuk negatifnya. Enzim dalam
koloid nya dimana protein memiliki
bagian putih pada telur juga bekerja
molekul besar dan karenanya larutan
memotong ikatan samping (ikatan tersier
protein bersifat koloid, sistem koloid
dan quartener) antara rantai protein dan
adalah sistem yang heterogen, terdiri atas
memotong ikatan peptide internal rantai
dua
panjang polipeptida protein. Pemotongan
terdispensi dan medium atau pelarutnya.
internal
Sehingga peningkatan kadar protein dari
rantai
protein
yang panjang
fase,
yaitu
kecil
hasil
yang menyebabkan protein rantai pendek
menghilangnya kadar air dalam telur ayam
mengencer. Pengenceran bagian putih telur
kampung
terjadi
penyimpanan dalam suhu optimum tetapi
kandungan
airnya
karena
pengaruh
penguapan
maupun fisika dari kandungan protein telur
Kandungan terbesar dari telur adalah air,
sifat
proses
tidak
penyimpanan.
hilangnya
oleh
menurun akibat penyusutan air oleh selama
disertai
disebabkan
yang
menghasilkan oligopeptida rantai pendek
meskipun
penelitian
protein
kimia
ayam kampung.
yaitu sekitar 75% dari seluruh telur, dan terutama sangat besar di bagian putih telur,
5. SIMPULAN
yaitu 88%. Hal ini menyebabkan isi telur
Berdasarkan hasil penelitian yang
terbentuk cair dan dapat mengalir pada
telah dilakukan diperoleh simpulan sebagai
saat masih mentah (Soewarno T, 2013).
berikut, Ada pengaruh lama penyimpanan
Protein mempunyai beberapa sifat
telur ayam kampung terhadap kadar
kimiawi diantaranya ionisasi, kristalisasi,
protein. Kadar jumlah rata – rata kadar
denaturasi dan sistem koloid serta protein
protein telur ayam kampung berdasarkan
yang larut dalam air (polar) dan protein
kategori lama penyimpanan, Pada lama
yang sukar larut dalam air. Dalam hal ini,
penyimpanan telur ayam kampung 0 hari 61
The JaMMiLT The Journal of Muhammadiyah Medical Laboratory Technologist
(kontrol) tanpa perlakuan diperoleh kadar
ISSN 2597 - 3681 Back issue Vol. 2. No.1
DAFTAR PUSTAKA
protein 12,37%. Pada lama penyimpanan Agromedia, 2005. Beternak Ayam Kampung Petelur. Jakarta. Agromedia Pustaka
telur ayam kampung 5 hari (P1) diperoleh kadar
protein
13,09%.
Pada
lama
penyimpanan telur ayam kampung 10 hari
Colby DS, 2011. Ringkasan Biokimia HARPER (Biochemistry Asynopsis). Jakarta. EGC
(P2) diperoleh kadar protein 13,74%. Pada lama penyimpanan telur ayam kampung 15 hari (P3) diperoleh kadar protein 14,24%. Pada
lama
penyimpanan
telur
Hidayat AA, 2010. Metode Penelitian Kesehatan Paradigma Kuantitatif. Surabaya. Health Books Publishing
ayam
kampung 20 hari (P4) diperoleh kadar KementrianKesehatan & KementrianPertanian, 2010. TELUR Sebagai Sumber Makanan Bergizi. Jakarta
protein 15,83%. Berdasarkan hasil penelitian dapat diberikan saran-saran sebagai berikut, Bagi Peneliti Selanjutnya, Dapat melanjutkan
NN, Protein. (http://repository.usu.ac.id/bitstream/1 23456789/38246/4/Chapter%20II.pdf) diunduh pkl. 22.00 tgl 20/3/2014
memeriksa kadar protein telur ayam kampung dengan kategori perlakuan lama penyimpanan yang lebih lama, dan yang
NN, 2009. (http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JU R._PEND._KESEJAHTERAAN_KEL UA RGA /197807162006042AI_MAHMUDATUSSA'ADAH/PROT EIN.pdf) diunduh jam 20.54 tgl 20/3/2014
kedua untuk dilakukan penelitian telur ayam kampung dengan perlakuan yang berbeda (suhu penyimpanan atau proses pengolahan) pada telur ayam kampung terhadap kadar protein. Disarankan khususnya
ibu
mengkonsumsi
kepada rumah
telur
masyarakat
tangga
ayam
NN, 2008. Analisis protein(http://rgmaisyah.files.word press.com/2008/12/ analis isprotein.pdf) diunduh pkl 20.54 tgl 20/3/2014
dalam
akampung
sebagai kebutuhan protein sehari – hari
Sudaryani T, 2003. Kualitas Telur. Jakarta. Penebar Swadaya
harus memperhatikan cara penyimpanan yang tepat karena sangat mempengaruhi
Sunita A, 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama
kualitas dan kandungan gizi telur ayam kampung.
Soekarto ST, 2013. Teknologi Penanganan dan Pengolahan Telur. Bandung. Alfabeta cv
62
The JaMMiLT The Journal of Muhammadiyah Medical Laboratory Technologist
Tarwotjo CS, 1998. Dasar – Dasar Gizi Kuliner. Jakarta. PT Gramedia Widiasarana Indonesia Tejasari, 2005. Nilai Gizi Pangan. Yogyakarta. Graha ilmu Tien R. Muchtadi, 1997. Teknologi Proses Pengolahan. Departement Pendidikan Dan Keb. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Pusat Antar Universitas Pangan Dan Gizi. IPB Winarno, F.G, 1993. Pangan Gizi Teknologi Dan Konsumen. Jakarta. PT.Gramedia Pustaka Utama Winarno,F.G dan Srilaksmi, B, 1981. Kerusakan Bahan Pangan Dan Cara Pencegahannya. Ghalia Indonesia Zainal A, 2002. Meningkatkan Produktivitas Ayam Kampung Petelur. Jakarta. Agromedia Pustaka
63
ISSN 2597 - 3681 Back issue Vol. 2. No.1