Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
9 Pages
ISSN 2302-0156 pp. 31- 39
THE INNOVATIVE LEARNING MANAGEMENT IN ECONOMICS TO IMPROVE STUDENT’S LEARNING ACHIEVEMENT AT STATE SENIOR HIGH SCHOOL 1 OF BANDA ACEH Cut Hayatun Zohra1, Djailani AR2, Khairuddin2 1)
Magister Administrasi PendidikanProgram Pascasarjana Universitas Syiah Kuala BandaAceh
2Prodi
Magister Administrasi Pendidikan Universitas Syiah Kuala, Darussalam BandaAceh 23111, Indonesia 1)
[email protected]
Abstract: Innovative learning management on Economics in Senior High School is a right choice for teacher because Economics should be managed professionally including planning, implementation and evaluation. This study aimed to find out the planning, implementation, evaluation, and problems faced by teachers when implemented Innovative Learning Management in Economic at Senior High School 1 of Banda Aceh. The research method used was descriptive method with qualitative approach. Techniques of data collection used were observation, interview, and documentation study. The research subjects were principal, Economic teachers, and students. The results showed that the innovative lesson plan, which was planned by teachers through observing, ask, collect data, associate and communicate material that has been determined, was oriented to the curriculum in 2013 and arranged in the form of Learning Implementation Plan (RPP) and learning orientation was adjusted to the level of education (Senior High School). In arranging the Lesson Implementation Plan of curriculum in 2013, teachers referred to four core competencies including religious affective, social affective, cognitive and psychomotor aspects that should be by every student. Learning was implemented by using learning innovative concept with a variety of learning in the inside and outside classroom, as well asusing contextual learning model. Evaluation of innovative learning was conducted witht wo evaluations, learning process evaluation and the learning outcomes evaluation. There are two inhibiting factors in implementing innovative learning, namely: the variety ability of learners and the teachers do not maximize the use of learning media to support the learning process. Keywords: Learning management and Innovative learning concept. Abstrak: Manajemen pembelajaran inovatif pada mata pelajaran ekonomi di Sekolah Menengah Atas merupakan suatu pilihan yang tepat dilakukan oleh guru, karena mata pelajaran ekonomi merupakan salah satu mata pelajaran yang harus dikelola secara profesional yang meliputi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan hambatan-hambatan yang dihadapi oleh guru ketika melaksanakan proses pembelajaran inovatif pada pelajaran ekonomi di SMA Negeri 1 Banda Aceh. Metode penelitian adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subjek penelitian adalah kepala sekolah, guru mata pelajaran ekonomi, dan siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan pembelajaran inovatif direncanakan oleh guru melalui mengamati, menanya, mengumpulkan data, mengasosiasi dan mengkomunikasikan materi yang telah ditentukan. Semua kegiatan tersebut direncanakan guru sesuai dengan pedoman kurikulum 2013, dan orientasi pembelajaran disesuaikan dengan tingkat pendidikan (Sekolah Menengah Atas). Dalam penyusunan RPP Kurikulum 2013, guru mempedomani empat kompetensi inti yang hendak dicapai dalam pembelajaran yang meliputi kompetensi tentang sisi afektif keagamaan, sisi afektif prilaku sosial, sisi kognitif dan sisi psikomotor yang harus dimiliki oleh setiap siswa. Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan konsep pembelajaran inovatif yang dilakukan oleh guru dengan pembelajaran yang bervariasi di luar dan di dalam kelas, serta menggunakan model pembelajaran kontekstual. Evaluasi pembelajaran inovatif dilaksanakan dengan dua evaluasi, yaitu evaluasi proses pembelajaran dan evaluasi hasil pembelajaran. Ada dua faktor yang menghambat pelaksanaan pembelajaran inovatif, yaitu: kemampuan peserta didik yang beragam dan guru yang belum memanfaatkan media pembelajaran secara maksimal untuk mendukung proses pembelajaran. Kata Kunci: Manajemen Pembelajaran dan Konsep Pembelajaran Inovatif.
31 -
Volume 4, No. 2, November 2014
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala prestasi belajar siswa secara maksimal, disini
PENDAHULUAN Pendidikan pada sebuah bangsa merupakan
penulis melihat bahwa dibutuhkan inovasi
komponen terbesar dalam proses pembentukan
produk berupa apa saja, produk misalnya
Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.
seorang guru menciptakan media pembelajaran,
Manusia yang berkualitas berarti yang mampu
atau pun sistem misalnya, cara penyampaian
berfikir kritis, logis, berdaya saing, kreatif dan
materi di kelas yang bersifat metode. Inovasi
berinisiatif
berbagai
dapat dikreasikan sesuai pemanfaatannya, yang
tantangan serta hambatan yang diakibatkan oleh
pasti harus menciptakan hal yang baru, yang
dampak perkembangan sains dan teknologi.
memudahkan dalam dunia pendidikan.
dalam
menanggapi
Pendidikan saat ini dihadapkan terhadap berbagai
masalah.
Salah
satunya
Dari permasalahan inilah yang menjadikan
adalah
penulis tertarik untuk melakukan penelitian
masalah kualitas pendidikan. Prestasi dijadikan
dengan judul : “Manajemen Pembelajaran
tolok ukur dalam tingkat keberhasilan siswa.
Inovatif
Hal ini tergambar dari proses pembelajaran
Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di SMA
siswa, dimana hasil akhir lebih dihargai
Negeri 1 Banda Aceh”.
pada
Pelajaran
Ekonomi
untuk
dibandingkan proses pembelajaran itu sendiri. Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dibutuhkan berbagai upaya, dan salah satu diantaranya
adalah
pembelajaran
Pembelajaran
ini
memperbaharui
proses
KAJIAN PUSTAKA A.
inovatif.
dilaksanakan pembelajaran
untuk agar
Manajemen Pembelajaran Manajemen pendidikan secara umum dapat
dipahami
sebagai
kegiatan
perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi yang didalamnya
menjadi lebih baik. Maka perlu adanya
mencakup
pembelajaran model baru yang sekarang sedang
manajerial dalam pendidikan, sebagaimana
banyak
pada
dikemukakan oleh Usman (2013:6) bahwa
pembelajaran
“Manajemen sekolah meliputi: perencanaan
dilakukan,
pelatihan
guru
disosialisasikan yaitu
berorientasikan PAIKEM.
beberapa
hal
tentang
fungsi
program sekolah, pelaksanaan program sekolah,
Pembelajaran inovatif yang dilakukan oleh
kepemimpinan kepala sekolah, evaluasi dan
guru mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 1
sistem informasi sekolah.” Kegiatan utama
Banda Aceh terdiri dari berbagai komponen
dalam manajemen pembelajaran juga meliputi
yang
tiga hal pokok utama, yaitu perencanaan,
ada,
diantaranya
sistem
pendidikan
sekolah tersebut yang terdiri dari kurikulum,
pelaksanaan dan evaluasi.
tata tertib, maupun manajemen organisasi pusat sumber belajar.
B.
Namun dari berbagai komponen yang dilaksanakan
belum
mampu
mengangkat
Perencanaan Pembelajaran Inovatif Perancangan atau desain pembelajaran
yang
sebelumnya
dikenal
dengan
istilah
Volume 4, No. 2, November 2014 - 32
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala perencanaan pengajaran adalah suatu aktivitas profesional
yang
pembelajar,
desainer
pengembang
dilakukan
oleh
para
pembelajaran,
atau
pembelajaran
di
dalam
memodifikasi metode pembelajaran.
E.
Konsep Pembelajaran Inovatif Program pembelajaran inovatif adalah
program
pembelajaran
memecahkan
yang
permasalahan
langsung
yang
sedang
dihadapi oleh kelas berdasarkan kondisi kelas. Kemampuan kognitif adalah merangsang
C.
Pelaksanaan Pembelajaran Inovatif
kemampuan berpikir, kemampuan memperoleh
Membangun sebuah pembelajaran inovatif
pengetahuan,
bisa
dilakukan
dengan
cara-cara
yang
Kemampuan
afektif
yaitu
kemampuan yang berkaitan dengan perasaan,
diantaranya menampung setiap karakteristik
emosi,
siswa dan mengukur kemampuan dan daya
penolakan terhadap suatu objek. Pengembangan
serap setiap siswa. Dalam hal ini, penggunaan
kemampuan afektif terdiri dari: pengenalan,
alat atau perlengkapan dan metode yang relevan
pemberian
serta
pengorganisasian, dan pengamalan.
alat
bantu
langsung
dalam
proses
sikap,
derajat,
penerimaan
respon,
atau
penghargaan,
pembelajaran merupakan kebutuhan dalam membangun proses pembelajaran inovatif.
F.
Model-model Pembelajaran Inovatif
Diantara model-model pembelajaran inovatif adalah:
D. Evaluasi Pembelajaran Inovatif Evaluasi dalam pembelajaran merupakan
1.
proses pengumpulan dan pengolahan informasi
Pembelajaran Kooperatif. Pembelajaran
Kooperatif
(cooperative
untuk mengukur pencapaian hasil belajar
learning) merupakan strategi pembelajaran
peserta didik. Kegiatan untuk mengumpulkan
melalui kelompok kecil siswa yang saling
informasi sebagai bukti untuk dijadikan dasar
bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi
menetapkan terjadinya perubahan dan derajat
belajar untuk mencapai tujuan belajar. Dengan
perubahan yang telah dicapai sebagai hasil
pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan
belajar peserta didik.
belajar siswa lebih baik dan meningkatkan
Penilaian
pada
dasarnya
merupakan
sikap tolong menolong dalam perilaku sosial.
rangkaian kegiatan pendidik yang terkait dengan
pengambilan
keputusan
tentang
pencapaian kompetensi atau hasil belajar siswa
2.
Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pembelajaran model jigsaw ini diawali
selama mengikuti proses pembelajaran. Dengan
dengan
demikian,
profil
dikemukakan oleh Istarani (2011:25) bahwa
kemampuan siswa dalam mencapai sejumlah
“Pembelajaran dengan model jigsaw diawali
standar kompetensi.
dengan pengenalan topik yang akan dibahas
guru
akan
mendapatkan
pengenalan
topik,
sebagaimana
oleh guru. Guru bisa menuliskan topik yang 33 -
Volume 4, No. 2, November 2014
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala akan dipelajari di papan tulis, white board,
menyusun rencana pembelajaran, melaksanakan
penayangan power point dan sebagainya.”
kegiatan
Pengenalan topik perlu dilakukan agar sasaran
menganalisis hasil evaluasi, dan melakukan
pembelajaran dapat dicapai dengan tepat dan
tindak lanjut.
mengarah kepada tujuan yang telah ditetapkan
pembelajaran,
mengevaluasi,
Guru yang efektif adalah guru yang
sebelumnya.
mampu membawa siswanya dengan berhasil
3.
Pembelajaran Contextual Teaching and
mencapai tujuan pengajaran. Mengajar di depan
Learning (CTL).
kelas merupakan perwujudan interaksi dalam
Pendekatan
kontekstual
(Contextual
proses komunikasi.
Teaching and Learning) merupakan konsep
Dalam proses belajar guru menyampaikan
belajar yang membantu guru mengaitkan antara
pesan berupa ilmu proses komunikasi akan
materi yang diajarkannya dengan situasi dunia
mencapai tujuan apabila kedua belah pihak
nyata siswa dan mendorong antara pengetahuan
dapat memiliki kesamaan pemahaman terhadap
yang dimilikinya dengan penerapannya dalam
pesan dan informasi yang dikomunikasikan.
kehidupan sehari hari, dengan melibatkan tujuh
Perkembangan zaman memberi isyarat
komponen utama pembelajaran yang efektif,
bahwa guru harus mampu bersikap dinamis dan
yakni:
sekaligus
konstruktivisme
(constructivisme),
bertanya (questioning), menemukan (inquiry), masyarakat
belajar
(learning
pembaharuan
(inovator)
dalam
bidang pendidikan.
community),
pemodelan (modeling), refleksi (reflection), dan penilaian sebenarnya (authentic assessment).”
METODE PENELITIAN
Penelitian
ini
menggunakan
metode
Guru lebih banyak berurusan dengan
deskriptif dengan menggunakan pendekatan
strategi daripada memberi informasi. Tugas
kualitatif. Melalui metode deskriptif peneliti
guru mengelola kelas sebagai sebuah tim yang
menelaah
bekerja bersama untuk menemukan sesuatu
fenomena yang terjadi di lokasi penelitian
yang baru bagi anggota kelas (siswa). Sesuatu
sesuai fokus permasalahan. Penelitian kualitatif
yang baru datang dari menemukan sendiri
dilaksanakan secara alamiah, apa adanya, dalam
bukan dari apa kata guru. Begitulah peran guru
situasi normal yang tidak dimanipulasi keadaan
di kelas yang dikelola dengan pendekatan
dan kondisinya, menekankan pada deskriptif
kontekstual.
secara alami dan dituntut keterlibatan peneliti
secara
menyeluruh
terhadap
secara langsung di lapangan. G. Peran Guru dalam Pembelajaran Inovatif
Subjek dari penelitian ini adalah Kepala
Guru memiliki peran yang amat penting
Sekolah, Guru Ekonomi dan Siswa. Teknik
dalam proses pembelajaran di kelas. Gurulah
Pengumpulan Data yang digunakan adalah
yang memiliki tugas dan tanggung jawab untuk
Metode
Observasi,
Wawancara
Volume 4, No. 2, November 2014
dan - 34
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Dokumentasi. Teknik Analisis Data dalam
akan membuat permasalahan belajar juga
penelitian ini adalah meliputi langkah-langkah
beragam.
reduksi data, display data dan verifikasi data.
masing siswa, diantaranya (1) minat dan
Rancangan
kualitatif
motivasi siswa; (2) kecakapan daya tangkap; (3)
dilaksanakan dengan tiga tahapan, yakni (1)
tingkat kemampuan siswa; (4) cara berpikir; (5)
Tahapan Orientasi, (2) Tahapan Eksplorasi, dan
struktur pengetahuan.
(3)
Kegiatan
Tahapan
Member
Penelitian
Check.
Sedangkan
Perbedaan
Perencanaan
karakteristik
penilaian
masing-
juga
sudah
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
dilaksanakan oleh guru sebagai penilaian
adalah Trianggulasi dengan membandingkan
terhadap indikator pembelajaran yang telah
dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu
ditetapkan.
informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang tersedia.
Dengan
merencanakan
segala
teknik
penilaian yang akan dilaksanakan membuat guru mudah dan terarah dalam melaksanakan
PEMBAHASAN
segala proses pembelajaran yang inovatif,
A.
Perencanaan Pembelajaran Inovatif
dimulai dari perencanaan, pelaksanaan dan
Perencanaan pembelajaran inovatif pada
evaluasi pembelajaran.
mata pelajaran ekonomi dilakukan oleh guru dengan menyusun
perangkat
pembelajaran
B.
Pelaksanaan Pembelajaran Inovatif
berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Kemampuan seorang guru merupakan
(RPP). Penyusunan RPP Kurikulum 2013, guru
kunci keberhasilan pembelajaran inovatif yang
mempedomani empat kompetensi inti yang
dilaksanakan oleh guru.
harus
dicapai
yang
Guru dapat dikatakan sebagai rekan belajar,
afektif
model, pembimbing, fasilisator dan orang yang
keagamaan, sisi afektif prilaku sosial, sisi
berpengaruh dalam kesuksesan siswa. Tanpa
kognitif dan sisi psikomotor yang harus dimiliki
guru yang berkemampuan memadai dalam
oleh setiap siswa dan semuanya dihubungkan
mengelola pembelajaran peserta didik, maka
dengan pembelajaran ekonomi yang inovatif.
mustahil
meliputi
dalam
kompetensi
pembelajaran tentang
sisi
Perencanaan pembelajaran atau desain pembelajaran yang dilakukan oleh guru sudah
keberhasilan
pembelajaran
akan
dicapai. Dalam
melaksanakan
pembelajaran
menetapkan metode pembelajaran yang inovatif,
inovatif pada mata pelajaran ekonomi, guru
karena penetapan metode merupakan unsur
mendapat dukungan yang sangat besar dari
utama
pembelajaran,
Kepala Sekolah. Sebagai seorang pimpinan di
dengan metode yang tepat diharapkan akan
lembaga pendidikan yang dipimpinnya, Kepala
memperoleh hasil pembelajaran yang maksimal.
Sekolah selalu memberikan dukungan kepada
Karakteristik siswa yang berbeda-beda
guru untuk melaksanakan pembelajaran inovatif.
35 -
dalam
perencanaan
Volume 4, No. 2, November 2014
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Dukungan yang didapatkan oleh guru dari
Pembelajaran inovatif yang dilaksanakan
kepala sekolah merupakan modal utama guru
merupakan pembelajaran yang berpusat pada
didalam melaksanakan pembelajaran. Dengan
siswa. Di mana dalam pembelajaran yang
adanya dukungan dari kepala sekolah, baik
dilaksanakan, guru hanya bertindak sebagai
berupa
dan
fasilisator sedangkan siswa yang belajar dengan
terlaksananya
aktif. Peran siswa sangat dituntut didalam
penyediaan
pengawasan
akan
sarana,
motivasi
menjamin
pembelajaran yang efektif.
model
Kegiatan pembelajaran dilaksanakan oleh
pembelajaran
siswalah
yang
inovatif
sebenarnya
pembelajaran,
kelas dan mengatur tempat duduk siswa.
mengarahkan dan menfasilitasi saja.
menjadikan
pembelajaran
guru
hanya
Pembelajaran inovatif yang dilakukan oleh
akan
guru ekonomi SMA Negeri 1 Banda Aceh lebih
dilaksanakan benar-benar optimal dan efektif,
menekankan pada kegiatan siswa. Ini sesuai
karena pengaturan ruang kelas yang rapi dan
sebagaimana
bersih akan menjadikan proses pembelajaran
Mohamad (2012:106) bahwa “Pembelajaran
berjalan secara nyaman dan menyenangkan. Ini
inovatif lebih mengarah pada pembelajaran
merupakan
yang berpusat pada siswa.”
syarat
utama
yang
karena
melaksanakan
guru ekonomi dimulai dengan mengatur ruang
Dengan mengatur ruang kelas yang baik
sedangkan
ini,
bisa
terjadinya
pembelajaran yang inovatif.
disebutkan
oleh
Uno
dan
Pembelajaran yang dilaksanakan lebih
Pengaturan ruang kelas dilakukan karena
menekankan
pada
kegiatan
siswa
untuk
guru menganggap bahwa faktor ruang kelas
bekerjasama atau berdiskusi.Hal ini dilakukan
merupakan
agar siswa bisa saling membantu dalam
salah
satu
faktor
yang
mempengaruhi penerimaan pelajaran oleh siswa
memahami
dan juga mempengaruhi penyampaian pelajaran
melaksanakan pembelajaran secara bekerjasama
oleh guru.
akan membantu siswa untuk belajar secara aktif
Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Syaifurrahman dan Ujiati (2013:105) bahwa: “Ruang kelas merupakan salah satu faktor
dan efektif. Ini menjadi ciri utama dalam pelaksanaan pembelajaran inovatif. Tugas-tugas yang diberikan oleh guru kepada siswa dibuat sedemikian rupa sehingga
mempengaruhi proses belajar para siswa dalam
siswa harus bekerjasama didalam mengerjakan
menerima
kedua:
tugas tersebut. Penyelesaian tugas secara
mempengaruhi guru dalam menyampaikan
bersama-sama oleh siswa merupakan salah satu
pelajaran.” Dengan pengaturan ruang kelas
model pembelajaran inovatif.
baik
suatu
akan
mempengaruhi,
Dengan
pertama:
yang
yang
pembelajaran.
pelajaran,
untuk
Pembelajaran inovatif dilakukan oleh guru
didalam
di dalam kelas dan juga di luar kelas.
mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.
Pembelajaran di luar kelas dimaksudkan untuk
mengembangkan
membantu
dan
potensi
guru
siswa
Volume 4, No. 2, November 2014
- 36
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala memberi pengalaman langsung bagi siswa
meminta bantuan guru yang lain untuk menilai
terhadap materi yang dipelajarinya. Dengan
proses pembelajaran sebagai pembanding.
menerima
pengalaman
langsung
atau
Tujuan
dari
refleksi
pembelajaran
pembelajaran kontekstual ini bermanfaat untuk
sebenarnya untuk menilai proses pembelajaran
membantu siswa agar lebih faham dan lebih
yang telah dilakukan dengan harapan hasil dari
banyak kesempatan untuk mempelajari materi
penilaian tersebut bisa dijadikan informasi
yang dipraktekkan langsung, sehingga kesan
balikan sebagai pertimbangan melaksanakan
yang diperoleh siswa didalam pembelajaran
proses pembelajaran selanjutnya.
tersebut akan sulit dilupakan.
Hasil dari evaluasi hasil pembelajaran juga bisa dipergunakan untuk menilai sejauh mana
C.
Evaluasi Pembelajaran Inovatif pada
berhasilnya indikator pembelajaran yang telah
Mata Pelajaran Ekonomi
ditetapkan. Dengan penilaian ini dapat dilihat
Evaluasi
pembelajaran
inovatif
yang
dilakukan oleh guru ekonomi di SMA Negeri 1
indikator mana saja yang sudah berhasil dan indikator mana yang harus di ulang kembali.
Banda Aceh bertujuan untuk membantu siswa didalam menilai pembelajaran yang telah
D. Hambatan-hambatan yang dialami guru
dilakukan. Dengan penilaian tersebut dapat
dalam pembelajaran inovatif
dilihat apakah tujuan pembelajaran yang telah
Dalam melaksanakan proses pembelajaran
ditetapkan sebelumnya tercapai atau tidak. Tujuan
utama
evaluasi
yang
inovatif yang menjadi penghambatnya adalah telah
kemampuan siswa yang beragam, dimana siswa
dilakukan guru adalah melihat sejauh mana
yang satu berbeda kemampuannya dengan
ketercapaian pembelajaran telah didapatkan.
siswa yang lain, sehingga guru akan kesulitan
Evaluasi proses pembelajaran seharusnya
didalam memaksimalkan proses pembelajaran
dilaksanakan oleh guru dengan membuat
didalam kelas. Proses pembelajaran yang
refleksi pembelajaran secara keseluruhan dari
kurang maksimal juga akan berpengaruh pada
proses pembelajaran, bukan hanya menilai
pencapaian tujuan pembelajaran inovatif, salah
setiap penggal kegiatan.
satunya mendidik siswa menjadi manusia yang
Guru bisa meminta siswa di akhir proses pembelajaran kekurangan
untuk
menilai
yang
harus
apakah
ada
mandiri sebagaimana dikemukakan oleh Irianto (2011:171)
bahwa
“Tujuan
pendidikan
diperbaiki
menengah adalah meningkatkan kecerdasan,
didalamproses pembelajaran yang akan datang.
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
Refleksi
keterampilan
bisa
dilaksanakan
guru
dengan
sederhana, yaitu dengan meminta siswa untuk menulis di kertas apa yang dirasakannya selama proses pembelajaran berlangsung. Dan bisa juga 37 -
Volume 4, No. 2, November 2014
untuk
hidup
mandiri
dan
mengikuti pendidikan lebih lanjut.” Hambatan lainnya yang dihadapi guru berupa
kurang
maksimalnya
guru
dalam
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala memanfaatkan media atau sarana pembelajaran
mengatur ruang kelas, mengatur tempat
yang ada di sekolah, padahal Harun (2009:89)
duduk siswa, kegiatan membuka pelajaran,
mengemukakan bahwa “Guru harus dapat
kegiatan inti guru dan kegiatan penutup.
memanfaatkan semua sarana dan prasarana
Pembelajaran dilaksanakan menggunakan
yang tersedia di sekolah secara maksimal, agar
model pembelajaran kontekstual dengan
tujuan
pembelajaran di dalam dan di luar kelas.
pendidikan
dapat
tercapai
secara
maksimal pula.” Dengan prasarana
3.
memanfaatkan di
sekolah
memungkinkan
guru
sarana
secara
untuk
dan
Evaluasi pembelajaran inovatif pada mata pelajaran ekonomi dilaksanakan dengan
maksimal
dua
evaluasi,
yaitu
evaluasi
proses
dan
evaluasi
hasil
melaksanakan
pembelajaran
pembelajaran inovatif secara maksimal pula,
pembelajaran.
sehingga
tujuan pembelajaran yang telah
pembelajaran hanya dilaksanakan ketika
ditetapkan sebelumnya juga dapat tercapai
proses pembelajaran sedang berlangsung,
sebagaimana yang diharapkan.
tanpa dilaksanakan refleksi pembelajaran
Evaluasi
proses
setelah proses pembelajaran selesai. Dan KESIMPULAN DAN SARAN
evaluasi hasil pembelajaran dilaksanakan
Kesimpulan
dengan
1.
indikator pembelajaran.
Perencanaan pembelajaran inovatif mata pelajaran ekonomi dilaksanakan oleh guru
Faktor-faktor
pada
yang
indikator-
menghambat
dengan membuat Rencana Pelaksanaan
pelaksanaan pembelajaran inovatif pada
Pembelajaran (RPP) Kurikulum 2013,
mata pelajaran ekonomi yaitu faktor
dengan
kemampuan peserta didik yang beragam
perencanaan
pembelajaran
di
dalam kelas dan di luar kelas. Untuk
sehingga
menyusun RPP Kurikulum 2013 guru
didalam
mempedomani empat kompetensi inti yang
inovatif. Kemudian faktor kemampuan
harus dicapai didalam pembelajaran yang
guru yang masih terpaku pada satu media
meliputi kompetensi tentang sisi afektif
pembelajaran,
keagamaan, sisi afektif prilaku sosial, sisi
media
kognitif dan sisi psikomotor yang harus
pembelajaran
dimiliki oleh setiap siswa dan semuanya
dilaksanakan.
dihubungkan
2.
4.
berpedoman
dengan
guru
mengalami
memaksimalkan
yang
kesulitan
pembelajaran
sehingga
pemanfaatan
mendukung
pelaksanaan
masih
sangat
terbatas
pembelajaran
ekonomi yang inovatif.
Saran
Pelaksanaan pembelajaran inovatif pada
1.
Kepada para guru ekonomi untuk dapat
mata pelajaran ekonomi dilaksanakan oleh
selalu
guru
pembelajaran inovatif yang sangat sesuai
yang
dimulai
dengan
kegiatan
menggunakan
pendekatan
Volume 4, No. 2, November 2014
- 38
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala dengan didalam
penerapan
kurikulum
pembelajaran.
terbaru
Guru
juga
diharapkan menggunakan metode-metode yang beragam didalam memperkaya model pembelajaran
ekonomi,
sehingga
kedepannya pelajaran ekonomi menjadi pelajaran yang sangat menyenangkan bagi siswa. 2.
Kepada
para
guru
melaksanakan disetiap
ekonomi
pembelajaran
pertemuan
untuk inovatif
dalam
proses
pembelajaran. Diharapkan pembelajaran dilakukan tidak hanya di dalam kelas, tetapi juga di luar kelas dengan memberi pengalaman langsung kepada siswa. 3.
Kepada para guru ekonomi diharapkan untuk menilai pembelajaran inovatif yang dilaksanakannya, melalui penilaian pada proses pembelajaran dan penilaian pada hasil pembelajaran.
4.
Kepada Kepala Sekolah dan Dinas terkait supaya
selalu
menyediakan
mendukung
sarana
berlangsungnya
untuk
proses
inovatif.
Sehingga
karena
kekurangan
dan dapat
pembelajaran
hambatan-hambatan sarana
dalam
pelaksanaan pembelajaran inovatif tidak menghambat
tercapainya
tujuan
pendidikan secara maksimal.
DAFTAR PUSTAKA Aqib, Zainal (2010). Profesionalisme Guru dalam Pembelajaran. Surabaya: Insan Cendekia. Arikunto, Suharsimi dan Abdul Jabar, Cepi Safruddin (2010). Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Beaulieu, Danie (2008) Teknik-Teknik Yang
39 -
Volume 4, No. 2, November 2014
Berpengaruh Di Ruang Kelas. Alih Bahasa: Ida Kusuma Dewi. Jakarta: Indeks. Harun, Cut Zahri (2009). Manajemen Sumber Daya Pendidikan. Yokyakarta: Pena Persada. Irianto, Yoyon Bahtiar (2011). Kebijakan Pembaruan Pendidikan. Jakarta: RajaGrafindo Persada. Khanifatul (2013). Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Komalasari, Kokom (2010). Pembelajaran Kontekstual (Konsep dan Aplikasi). Bandung: Refika Aditama. Lwin, May. Khoo, Adam. Lyen, Kenneth dan Sim, Caroline (2008). Cara Mengembangkan Berbagai Komponen Kecerdasan. Alih Bahasa: Christine Sujana. Jakarta: Indeks Mulyasa, E. (2010). Kurikulum Berbasis Kompetensi : Konsep, Karakteristik, dan Implementasi. Bandung : Remaja Rosda Karya. Riyanto, Hatim (2012). Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media. Rohiat (2010). Manajemen Sekolah. Bandung: Refika Aditama Rusman (2013). Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru). Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sahertian, Piet A. (2008). Supervisi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Sukardi (2011). Evaluasi Pendidikan (Prinsip dan Operasionalnya). Jakarta: Bumi Aksara. Syaifurahman dan Ujiati, Tri (2013). Manajemen dalam Pembelajaran. Jakarta: Indeks Permata Puri Media. Taniredja, Tukiran. Faridli, Efi Miftah. dan Harmianto, Sri. (2011). Model-Model Pembelajaran Inavatif. Bandung: Alfabeta. Uno, Hamzah B. dan Koni, Satria (2012). Assessment Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Uno, Hamzah B. dan Mohamad, Nurdin (2012). Belajar dengan Pendekatan PAIKEM. Jakarta: Bumi Aksara. Usman, Husaini (2013). Manajemen (Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan). Jakarta: Bumi Aksara. Wena, Made (2011). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara. Widoyoko, S. Eko Putro (2011). Evaluasi ProgramPembelajaran. Yokyakarta: Pustaka Pelajar.