eJournal Ilmu Hubungan Internasional, 2013, 1 (2): 51-63 ISSN 0000-0000, ejournal.hi.fisip-unmul.org © Copyright 2013
THE HIDDEN CHARM DAN PERUBAHAN IMAGE VIETNAM MELALUI PARIWISATA PADA TAHUN 2005-2011 EVA RUSDIANA DEWI1 NIM. 0802045235
Abstrack: Effectivity of The Hidden Charm and the change of background image tourism by domestic conditions in Vietnam who had just experienced the war and ended up finally beat the Americans. The situation in Vietnam collapsed because of Vietnam isolated and insulated from the outside world many countries that refuse to cooperate with Vietnam and it is getting worse by the attitude shown this country premises are able to meet domestic needs. Through these unstable conditions the Vietnamese government issued a new policy or Doi Moi which is also an attempt to change image through policy changes in Vietnam joining the country and also with international organizations and open the doors of cooperation with other countries. Tourism is one of the industry's positive impact on the effectiveness of Vietnam's image changes that are implemented through The Hidden Charm this is evidenced by the increasing tourist arrivals in each year to Vietnam. Keywords : The Hidden Charm Vietnam Pendahuluan Vietnam merupakan negara Indocina yang mempunyai sejarah kolonial yang panjang. Pada Tahun 1945 Vietnam mendeklarasikan kemerdekaannya untuk pertama kali dan hanya bertahan sementara, karena pada Tahun 1946 Perancis kembali masuk ke Vietnam untuk menguasai negara ini. Kekuasaan Perancis berakhir dengan pengepungan pemerintah Vietn Minh yang memaksa Perancis keluar dari Vietnam. selanjutnya Vietnam kembali menjadi perebutan kekuasaan wilayah oleh negara-negara super power seperti Uni Soviet dan Amerika Serikat. Pada Oktober 1955 Amerika menyerang Vietnam dan diruntuhkan oleh Vietnam Utara, Pada Januari 1973 Amerika kembali menyerang yang kemudian diserang kembali oleh penduduk setempat. Akhirnya Amerika menarik diri dari Vietnam Selatan dan Vietnam secara resmi bergabung dan
1
Mahasiswa Program S1 Ilmu Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Email:
[email protected]
The Hidden Charm dan Perubahan Image Vietnam (Eva Rusdiana Dewi)
menjadi Republik Sosialis Vietnam pada 2 juli 1976 (Amir Hendarsah,2007:3948). Situasi yang terjadi pada Vietnam pasca perang mengakibatkan Vietnam terisolasi dan mengisolasi diri dari dunia luar. Setelah perang, Vietnam masih harus melakukan rekonsiliasi antara Vietnam Selatan dan Utara. Selain itu Vietnam mengalami krisis kepercayaan diri terhadap negaranya yang berakibat pada sikap yang ditunjukkan dengan memilih untuk tidak menjadi aktor internasional serta merasa mampu memenuhi kebutuhan dalam negerinya sendiri dan hanya mau berhubungan dengan negara komunis (Yekti Maunati,2008:69). Tidak berhasilnya Ekonomi terpusat (merasa mampu memenuhi kebutuhannya sendiri) yang diberlakukan Vietnam, membuat pemerintah Vietnam mengeluarkan kebijakan baru yaitu reformasi atau doi moi pada tahun 1986 yang berarti perubahan sistem dan berisikan deregulasi dengan menghilangkan halangan berinvestasi pada sektor swasta,memperkenalkan peraturan investasi asing,mendevaluasikan nilai tukar dan merestrukturisasi sistem perbankan. Doi Moi membuat Vietnam mulai membuka diri dan mulai berhubungan baik dengan dunia luar. Pemerintah Vietnam berusaha untuk memperkenalkan Vietnam ke dunia internasional dan juga dalam upaya perubahan image Vietnam dari yang tertutup menjadi terbuka melaui industri pariwisata, karena Vietnam kaya akan sumber daya alam serta kaya akan warisan budaya dan sejarah.Melalui modal sumber daya alam, sejarah dan budaya dapat terciptanya industri pariwisata di Vietnam yang sering diinterpretasikan dalam Slogan The Hidden Charm (Yekti Maunati,2008:161). Vietnam mengembangkan Slogan The Hidden Charm untuk menggambarkan keunikan,kemodernan dan identitas kultural serta sejarah Vietnam yang tersembunyi untuk dipromosikan dan dijual kepada wisatawan internasional. The Hidden Charm merupakan strategi Vietnam dalam pengembangan dan promosi pariwisatanya pada periode 2005-2011, Slogan ini melambangkan produk-produk utama wisata Vietnam yakni wisata bahari, ekowisata dan alam, wisata budaya serta sejarah, wisata dalam pengenalan alam dan petualangan. Dalam permasalahan ini Vietnam berupaya untuk merubah image dari negara yang tertutup terhadap dunia luar pasca dilanda perang yang berkepanjangan melalui indutri pariwisatanya dengan kebijakan The Hidden Charm karena melalui perubahan image tentu akan memberikan keuntungan bagi Vietnam baik secara politik maupun ekonomi terlebih untuk kepentingan menjalin hubungan dengan negara-negara dikawasannya dan juga internasional. Rumusan Masalah Rumusan masalah dari penelitian ini adalah Efektifitasan The Hidden Charm dalam mengubah image vietnam di mata dunia internasional? Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah menjelaskan dan menganalisis tentang Efektifitasan kebijakan pariwisata Vietnam melalui The Hidden Charm dalam mengubah image vietnam di mata dunia internasional.
52
eJournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 1, Nomor (2), 2013: 51-63
Kegunaan Penelitian Ada pun kegunaan dari penelitian sebagai berikut : 1. Sebagai bahan kajian bagi Mahasiswa Ilmu Hub.Internasional, tentang The Hidden Charm dan Pariwisata Vietnam. 2. Memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana pada Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Kerangka Dasar Teori Teori yang digunakan dalam menganalisis The Hidden Charm dan perubahan Image melalui pariwisata pada tahun 2005-2011 adalah Teori Image,Teori Efektifitas dan Konsep Pariwisata dimana Seperti yang di kemukakan oleh Assael yaitu : “ An Image is a total perpection of the subject that this formed by processing information from various sources over time “. Citra merupakan keseluruhan dari persepsi seseorang terhadap suatu hal yang dibentuk melalui proses informasi yang diperoleh dari berbagai sumber. Citra merupakan hasil evaluasi dalam diri seseorang berdasarkan persepsi dan pemahaman terhadap gambaran yang telah diolah, diorganisirkan, dan disimpan dalam benak seseorang. Citra dalam hal ini dapat diukur melalui pendapat, kesan, atau respon seseorang dengan tujuan untuk mengetahui secara pasti apa yang ada dalam pikiran setiap individu mengenai suatu objek, bagaimana mereka memahaminya dan apa yang mereka sukai atau yang tidak disukai dari objek tersebut. Citra bisa memiliki sangat banyak makna atau sederhana saja. Citra dapat berjalan stabil dari waktu ke waktu atau sebaliknya bisa berubah dinamis, diperkaya oleh jutaan pengalaman dan berbagai jalan pikiran asosiatif. Setiap orang bisa melihat citra suatu objek berbeda-beda, tergantung pada persepsi yang ada pada dirinya mengenai objek tersebut atau sebaliknya citra bisa diterima relative sama pada setiap anggota masyarakat, ini yang biasa disebut dengan opini publik (James N. Rosenaou,2001:423). Terdapat 2 komponen dasar citra yaitu, fungsional dan emosional, dimana komponen fungsional berkaitan dengan atribut yang dapat diukur dengan mudah, sedangkan komponen emosional berkaitan dengan dimensi psycological, yaitu perasaan dan sikap konsumen terhadap suatu objek, yang didasarkan pada pengalaman saat berinteraksi dengan objek dan atribut informasi yang menggambarkan citra tersebut. Dengan kata lain, citra dibentuk berdasarkan pengalaman yang dialami konsumen terhadap produk atau jasa perusahaan, yang nantinya dapat dijadikan pertimbangan untuk mengambil keputusan.Pengalaman yang baik dari konsumen atas penggunaan produk yang dihasilkan akan menghasilkan persepsi yang baik terhadap citra tersebut, dan pada saat itulah akan terbentuk apa yang disebut citra korporasi atau citra perusahaan. faktor-faktor pembentuk citra adalah : Periklanan,Ilmu Komunikasi,phsycal image and word of mouth (http://www.bumn.go.id diunduh pada tanggal 9 November 2012). Efektivitas merupakan suatu ukuran yang memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai. Pengertian efektivitas ini lebih berorientasi kepada keluaran sedangkan masalah penggunaan masukan kurang menjadi perhatian
53
The Hidden Charm dan Perubahan Image Vietnam (Eva Rusdiana Dewi)
utama. Apabila efisiensi dikaitkan dengan efektivitas maka walaupun terjadi peningkatan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat (Sedarmayanti,2009:59). Efektifitas adalah pengaruh atau dampak yang merupakan hasil dari kebijakan atau langkah yang diambil, yang di timbulkan dari keinginan-keinginan untuk mencapai target dengan melihat kenyataan yang ada dilapangan. Beberapa pandangan lain mengenai efektifitas yang dikemukakan oleh Steers, Ungson dan Mowday adalah bahwa keefektifitasan adalah Kemampuan yang dimiliki oleh seseorang atau organisasi untuk mendapatkan dan dengan efisien menggunakan sumberdaya-sumberdaya yang tersedia untuk memenuhi setiap target yang ingin dicapai (http://id.shvoong.com diunduh pada tanggal 17 Desember 2012). Efektivitas selalu diukur berdasarkan prestasi, produktivitas dan laba. Seperti ada beberapa rancangan tentang memandang konsep ini dalam kerangka kerja dimensi satu, yang memusatkan perhatian hannya kepada satu kriteria evaluasi (contoh, produktivitas). Pengukuran efektivitas dengan menggunakan sasaran yang sebenarnya dan memberikan hasil daripada pengukuran efektivitas berdasarkan sasaran resmi dengan memperhatikan masalah yang ditimbulkan oleh beberapa hal berikut: Adanya bermacam-macam output yang dihasilkan menyebabkan pengukuran efektivitas dengan pendekatan sasaran menjadi sulit untuk dilakukan. Pengukuran juga semakin sulit jika ada sasaran yang saling bertentangan dengan sasaran lainnya. Efektivitas tidak akan dapat diukur hannya dengan menggunakan suatu indikator atau efektivitas yang tinggi pada suatu sasaran yang seringkali disertai dengan efektivitas yang rendah pada sasaran lainnya (http://id.shvoong.com diunduh pada tanggal 17 Desember 2012). Terdapat kriteria dan penggunaan hal-hal tersebut dalam pengukuran efektivitas adalah : a) Adaptabilitas dan Fleksibilitas, b) Produktifitas, c) Keberhasilan, d) Keterbukaan dalam berkomunikasi , e) Keberhasilan pencapaian program dan e) Pengembangan program. Konsep Industri Pariwisata adalah industri yang menyediakan jasa,daya tarik, dan sarana wisata. Industri yang merupakan unit-unit usaha atau bisnis didalam kepariwisataan dan tersebar di ketiga area geografi tersebut. Sebagai contoh,biro perjalanan wisata bisa ditemukan didaerah asal wisatawan maupun di daerah transit,dan akomodasi bisa ditemukan di daerah tujuan wisata. Industri pariwisata (Tourism Industry) lebih banyak bertujuan memberikan daya tarik supaya pariwisata dapat dianggap sebagai sesuatu yang berarti bagi perekonomian suatu negara,terutama pada negara-negara sedang berkembang. Gambaran pariwisata sebagai suatu industri diberikan untuk menggambarkan pariwisata secara konkret,dengan demikian dapat memberikan pengertian yang lebih jelas. Jadi ide sebenarnya menggunakan istilah “industri pariwisata” itu lebih banyak bertujuan untuk menyakinkan orang-orang bahwa pariwisata itu memberikan dampak positif dalam perekonomian, terutama dampak dari multiplier effect yang ditimbulkan (Oka A Yoeti, 2008:60-64). Pariwisata sebagai suatu industri tidak berdiri sendiri seperti industri lainnya, industri pariwisata lebih bersifat tidak berwujud. Sebagai suatu industri pariwisata tidak dapat diukur karena tidak memiliki standar nomer klasifikikasi
54
eJournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 1, Nomor (2), 2013: 51-63
seperti dikatakan oleh Robert Christie Mill dan Alais M. Morrison : There is No standard industrial Classification Number For Tourism. Dari sudut pandang politis indutri pariwisata memberi peluang untuk memperlihatkan kepada orang banyak bahwa pariwisata memberikan dampak positif, dapat berfungsi sebagai katalisator dalam pembangunan dan juga menjadi komoditi perdagangan di seluruh dunia yang juga diperjual belikan antarnegara (Oka A Yoeti,2008:60-64). Metode penelitian Metode yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah deskriptif yang bertujuan untuk mengambarkan The Hidden Charm dan Perubahan Image Vietnam melalui Pariwisata pada Tahun 2005-2011, Jenis data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, dan Teknik Pengumpulan Data yang penulis gunakan ini adalah penelitian yang di lakukan melalui telaah buku refrensi , jurnal, tulisan ilmiah, surat kabar, serta internet. Sedangkan Analisis Data yang di gunakan adalah kualitatif dengan metode analisis isi (Content analysis). Dan Definisi Operasional yaitu The Hidden Charm merupakan salah satu kebijakan pariwisata Vietnam yang memiliki arti sebagai pesona sekaligus asset yang tersembunyi dari The Hidden Charm ini pemerintah berusaha untuk dapat menarik minat para wisatawan untuk berkunjung ke Vietnam dan dalam upaya perubahan image Vietnam yang dikenal sebagai negara yang tertutup pasca mengalami perang yang berkepanjangan. Hasil Penelitian. 1. Efektifitas The Hidden Charm Dan Perubahan Image Vietnam Melalui Pariwisata Pada Tahun 2005-2011. 1.1 Faktor Internal (Kebijakan Doi Moi) Dilatar belakangi oleh perang Vietnam dalam kurun waktu yang lama, membuat Vietnam menunjukkan sikap ketertutupan diri terhadap dunia internasional. Melalui Hal ini Vietnam menunjukkan sikap dengan hanya mau berhubungan dengan negara-negara sesama komunis seperti Uni Soviet dan Cina pada saat itu, serta sikap tidak ingin menjadi aktor internasional dan anggapan bahwa negara ini dapat memenuhi kebutuhan dalam negerinya sendiri. Sehingga Image negara ini terbentuk menjadi negara yang tertutup di mata dunia internasional. Melalui kejadian ini pemerintahan Vietnam berupaya untuk menyelesaikan keadaan dalam negeri dengan merubah kebijakan yang ada . Tahun 1986 menjadi awal bagi perubahan image Vietnam yang baru. Melalui perubahan kebijakan ekonomi dan industri lainnya yang dikenal dengan Doi Moi, Doi Moi merupakan reformasi dengan menghilangkan halangan berinvestasi pada sektor swasta dan memperkenalkan peraturan investasi asing. Kebijakan ini menjadi awal yang baik bagi Vietnam karena melalui perubahan kebijakan yang ada Vietnam berusaha untuk memulai kembali hubungannya dengan negara-negara di kawasannya maupun internasional dengan mencoba untuk menjalin kerjasama-kerjasama dengan negara-negara lain salah satunya dengan mengundang investasi asing
55
The Hidden Charm dan Perubahan Image Vietnam (Eva Rusdiana Dewi)
untuk masuk dan menanamkan modalnya dinegara ini (Yekti Maunati,2008:159170). Doi Moi memberikan pengaruh yang besar terhadap kelangsungan negara ini. Melalui kebijakan-kebijakan baru yang dibuat pemerintah Vietnam Dengan terbukanya hubungan kerjasama Vietnam dengan dunia internasional. Salah satu sektor yang merasakan dampak positifnya adalah Pariwisata, Dimana pariwisata merupakan salah satu sektor yang berkembang melalui adanya Doi Moi, karena Vietnam merupakan negara yang memiliki keindahan alam,sejarah dan budaya yang dapat dijadikan modal utama dalam perkembangan industri pariwisata. Selain itu melalui pariwisata Vietnam berupaya untuk mengikis image negaranya sebagai negara yang tertutup terhadap dunia internasional melalui kunjungankunjungan para wisatawan kenegaranya. tidak hanya itu melalui kerjasama dengan para investor asing yang menanamkan modalnya ke Vietnam dalam bentuk kerjasama pembangunan insfratruktur dalam negeri untuk mendukung kemajuan pariwisatanya seperti pembangunan hotel-hotel berbintang,restaurant,travel-travel perjalanan dan juga paket-paket yang menyediakan wisata liburan (Yekti Maunati,2008:159-170). Industri pariwisata Vietnam yang mengalami kemajuan pasca Doi Moi menjadikan pemerintah serius dalam mengembangkannya salah satunya dengan mendirikan Vietnam National Administration Tourism (VNAT) (Yekti Maunati,2008:169). Dimana VNAT mengurusi segala sesuatu yang berhubungan dengan pariwisata baik kerjasama maupun penciptaan iklim investasi yang baik. Dan juga upaya pemerintah dalam upaya promosi pariwisata melalui program The Hidden Charm dimana program ini merupakan salah satu upaya promosi yang dikemas melalui motto pariwisata yang diusung Vietnam dalam rangka pengembangan pariwisatanya dan juga perubahan image baru bagi Vietnam. Pengaruh positif yang telah diberikan Doi Moi Melalui pariwisata juga berpengaruh pada stabilnya jumlah PDB (Produk Domestik Bruto) Vietnam pada tiap tahunnya. Hal ini terdapat pada keterangan Gambar dibawah ini: Grafik 1 Jumlah GDP (Growth Domestic Bruto) Vietnam perkapita (Dalam US $)
Jumlah GDP (Growth Domestic Product) Vietnam Perkapita (dalam US $) 1500 1000 500 0
5 9 9 1
6 9 9 1
7 9 9 1
8 9 9 1
9 9 9 1
0 0 0 2
1 0 0 2
2 0 0 2
3 0 0 2
4 0 0 2
5 0 0 2
6 0 0 2
7 0 0 2
8 0 0 2
9 0 0 2
0 1 0 2
1 1 0 2
Jumlah GDP Vietnam Perkapita (dalam US $)
Sumber http://data.worldbank.org/indicator/NY.GDP.PCAP.CD
56
eJournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 1, Nomor (2), 2013: 51-63
Dari Grafik diatas dapat dilihat bahwa peningkatan GDP yang terjadi pada tiap tahunnya merupakan salah satu pengaruh yang ditimbulkan oleh kebijakan perubahan atau Doi Moi. Sehingga jumlah GDP yang tadinya berada dibawah rata-rata dapat meningkat dengan adanya perubahan kebijakan yang diambil oleh pemerintah Vietnam melalui Doi Moi. Dan juga dapat dilihat dari jumlah GNP (Growth National Product) Vietnam seperti pada table dibawah ini: Grafik 2 Jumlah GNP (Growth National Product) Vietnam (Dalam US $)
1500
Jumlah GNP Vietnam (dalam US $)
1000 Jumlah…
500
1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
0
Sumber http://data.worldbank.org/indicator/NY.GNP.PCAP.CD Grafik diatas menjadi salah satu implementasi dari perubahan yang telah diberikan Doi Moi terhadap peningkatan hasil barang dan jasa nasional negaranya. Dimana pada tiap tahunnya GNP Vietnam terus tumbuh dengan angka yang positif. Sehingga perubahan kebijakan ini telah menjadi pengaruh positif yang baik terhadap keaadaan dalam negeri Vietnam. Untuk mengejar ketertinggalan yang dialaminya baik secara pembangunan dalam negeri maupun luar negeri dalam semua bidang yang sudah semakin modern dengan upaya untuk bersaing dengan negara-negara lain, negara ini berupaya meningkatkan Sumber daya manusia negaranya dimana tingkat pendidikan menjadi salah satu fokus utama dalam pengembangan negaranya kemudian kemampuan keahlian yang dimiliki serta profesionalitas dalam setiap bidang pekerjaan menjadi hal yang sangat diperhatikan pemerintah Vietnam dalam upaya pembentukan sumber daya manusia yang modern dan berkualitas. Dengan dikeluarkannya kebijakan Doi Moi oleh pemerintah Vietnam. membuat pemerintah Vietnam mencari cara dalam efektifitas perubahan image Vietnam yang tertutup menjadi terbuka melalui bidang pariwisata yang diimplementasikan dalam The Hidden Charm. Maka dapat dilihat Efektifitas The Hidden Charm dalam perubahan image Vietnam melalui pariwisata tahun 2005-2011, diantaranya adalah: 1.2 Faktor Eksternal Bergabungnya Vietnam menjadi anggota organisasi-organisasi internasional membuka kesempatan baik bagi Vietnam untuk dapat menjalin
57
The Hidden Charm dan Perubahan Image Vietnam (Eva Rusdiana Dewi)
kerjasama dengan negara-negara yang tergabung dalam organisasi internasional tersebut. Vietnam bergabung dengan PBB pada tanggal 20 september 1977,ASEAN pada tanggal 28 juli 1995,APEC November 1988 dan WTO januari 2007. Dimana bergabungnya Vietnam dengan organisasi-organisasi internasional tersebut mendatangkan dampak positif bagi Vietnam salah satunya bergabungnya Vietnam dengan ASEAN, karena ASEAN merupakan organisasi politik sehingga bergabungnya anggota baru memenuhi tujuan geopolitik dari ASEAN itu sendiri, yaitu untuk membangun suatu organisasi negara-negara yang disatukan secara politik (Michael Backman,2008:188) Bergabungnya Vietnam menjadi salah satu anggota negara ASEAN juga membuka peluang kerjasama bagi negara itu sendiri hal ini terkait dengan upaya menciptakan lingkungan yang damai dan aman. Dimana pada saat itu hal ini sangat diperlukan mengingat keadaan Vietnam pasca mengalami perang. Termasuk juga dalam bidang ekonomi seperti yang dilakukan negara-negara ASEAN pada tahun 1990-an, reformasi ekonomi di Vietnam telah menciptakan iklim yang baik untuk berdagang dan berinvestasi di negara tersebut yang pada saat itu Vietnam juga dibantu oleh negara-negara anggota ASEAN lainnya dalam mencari pasar dan investor baru menggantikan pasar dan kolega ekonomi lamanya yaitu Uni Soviet dan Eropa Timur ( http://www.chinhphu.vn diunduh pada tanggal 04 November 2012). Hal lain yang menjadi alasan Vietnam adalah karena posisinya yang berada pada perbatasan Asia Pasifik. Vietnam berharap setelah bergabung dengan ASEAN, Vietnam akan semakin mudah dalam menjalin kerjasama dengan negara-negara lain di dunia yang pada akhirnya akan membantu Vietnam dalam menjalankan kebijakan luar negerinya. Bergabungnya Vietnam menjadi salah satu anggota ASEAN juga membantu kondisi eksternal yang mendukung reformasi politik dan ekonomi meningkatkan kerjasama Vietnam dengan negara-negara lain baik negara-negara anggota ASEAN maupun negara-negara anggota non ASEAN. Dari segi Ekonomi terdapat angka pertumbuhan GDP rata-rata pertahun selama periode 1991-1995 terdapat peningkatan jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, yaitu sekitar 8,2% dimana diharapakan kedepannya angka pertumbuhan GDP meningkat menjadi 9-10%. Pertumbuhan total produksi Vietnam juga meningkat sebesar 10% sejak 1991 dan meningkat pada tahun 1995. jadi dapat disimpulkan bahwa bergabungnya Vietnam dengan organisasi internasional juga membuka peluang kerjasama antar negara dikawasannya maupun internasional dalam berbagai bidang baik bidang ekonomi,sosial politik,perdagangan, pembangunan,keamanan,penanaman investasi serta dalam kerjasama diplomatik baik sesama antar anggota organisasi maupun non anggota ( http://www.chinhphu.vn diunduh pada tanggal 04 November 2012). Vietnam banyak menjalin kerjasama dengan negara-negara dikawasannya maupun luar kawasan diantaranya: 1.2.1 Kerjasama Vietnam dengan negara anggota ASEAN (Association of Southeast Asian Nations). a. Kerjasama Politik Keamanan Vietnam dan Ekonomi Dengan ASEAN.
58
eJournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 1, Nomor (2), 2013: 51-63
Kerjasama dalam bidang politik dan keamanan melalui politik. Seperti penciptaan Kawasan Damai, Bebas Dan Netral (Zone Of Peace, Freedom And Neutrality/ ZOPFAN), Traktat Persahabatan dan Kerjasama (Treaty of Amity and Cooperation /TAC in Southeast Asia), dan Kawasan Bebas Senjata Nuklir Di Asia Tenggara (Treaty on Southeast Asia Nuclear Weapon-Free Zone/SEANWFZ). (http://www.asean.org diunduh pada tanggal 16 Februari 2013). Dalam bidang ekonomi Kerjasama ekonomi mencakup kerjasama-kerjasama di sektor perindustrian, perdagangan, dan pembentukan AFTA (Asean Free Trade Area) yang meliputi:1) Kerjasama di sektor industri melalui AICO (Asean Industrial Cooperation), 2) Kerjasama di sektor perdagangan bebas melalui AFTA melalui pemberlakuan Tarif Efektif Bersama (Common Effective Preferential Tariff - CEPT) antara 5-10% atas dasar produk per produk, baik produk ekspor maupun impor untuk menghilangkan kendala perdagangan di antara negaranegara ASEAN (http://www.asean.org diunduh pada tanggal 16 Februari 2013), 3) Kerjasama di sektor jasa yang meliputi sektor transportasi dan telekomunikasi, pariwisata, dan keuangan, 4) Kerjasama di sektor komoditi dan sumber daya alam, 5) Kerjasama dalam bidang pembangunan. b. Kerjasama Vietnam dengan Uni Eropa Vietnam dan Uni Eropa menyepakati negosiasi FTA pada saat Perdana Menteri Nguyen Tan Dung berkunjung ke Komisi Eropa (The European Comission) pada tahun 2010. Kesepakatan ini akan menjadi sebuah persetujuan FTA yang komprehensif sesuai dengan aturan dari WTO. Perjanjian ini diharapkan pada semua bidang seperti perdagangan barang dan jasa, investasi, dll. Hal ini akan menjadi suatu pertanda baik bagi kerja sama ekonomi Vietnam dan Uni Eropa (http://businesstimes.com.vn diunduh pada tanggal 16 Februari 2013 ). 2. Sasaran Perubahan Image Vietnam 2.1 Perubahan Kebijakan Yang Dibuat Oleh Pemerintah Vietnam. Reformasi yang dibuat pemerintah Vietnam atau Doi Moi merubah kebijakan pemerintah Vietnam dimana Vietnam memiliki ekonomi terbuka yang dimulai dari dibukanya jalur investasi asing karena melalui keterbukaan ekonomi ini akan memberi jalan untuk memperkuat ekonomi dan pertahanannya. Pemerintah Vietnam juga menarik investasi asing kedalam negeri (Yekti Maunati,2008:158:170). Reformasi Doi Moi memberikan hasil yaitu perkembangan yang sekarang disebut dengan ekonomi pasar berorientasi sosialis dimana negara memainkan peran penting dalam perekonomian, namun perusahaan swasta dan koperasi memiliki peran tersendiri dalam produksi komoditas. Dalam kebijakan Doi Moi ini perusahaan swasta diizinkan memiliki produksi komoditas. Doi Moi juga membantu Vietnam membangun hubungan diplomatik dengan negara-negara barat dan Asia Timur. Melalui perubahan kebijakan, maka dapat dilihat pengaruhnya terhadap banyaknya kerjasama yang terjalin baik sesama negara maupun organisasi. Dengan memberikan peluang bagi para investor-investor asing yang ingin menanamkan modal untuk dapat datang ke Vietnam dan menanamkan modalnya di Vietnam (Yekti Maunati,2008:158-170).
59
The Hidden Charm dan Perubahan Image Vietnam (Eva Rusdiana Dewi)
2.2 Meningkatnya Jumlah Kunjungan Wisatawan Ke Vietnam Reformasi kebijakan yang dibuat oleh pemerintah Vietnam juga termasuk dalam bidang pariwisata. Vietnam memperkenalkan liberalisasi perdagangan pada sektor industri pariwisata dengan perusahaan asing. Sejak tahun 1992, perusahaan swasta di Vietnam dibolehkan untuk memiliki bisnis dalam bidang pariwisata dalam negeri dan beberapa perusahaan asing juga diberikan izin dalam bisnis tour operation selama 3 tahun. Melalui The Hidden Charm juga pemerintah Vietnam berusaha merubah image Vietnam dari negara yang tertutup menjadi terbuka, karena pasca perang yang melanda Vietnam dalam kurun waktu yang lama Vietnam dikenal sebagai negara yang tertutup dengan hanya mau menjalin kerjasama sesama negara komunis dan merasa dapat mampu memenuhi kebutuhan dalam negerinya sendiri. Maka dari melalui pariwisata pemerintah Vietnam berupaya untuk mengikis kesan Vietnam sebagai negara yang tertutup terhadap dunia luar dengan mengembangkan sektor pariwisata. Dapat dilihat efektifitas yang didapat dari promosi dan penjualan pariwisata Vietnam melalui The Hidden Charm yaitu dengan meningkatnya jumlah kunjungan wisata yang terjadi dari periode tahun 1995-2012 (Oktober). Terlihat dari Grafik dibawah ini:
Sumber Dari http://www.vietnamtourism.gov.vn Keterangan: 1. Pada tahun 2005, peningkatan jumlah wisatawan ± 3.467.757 jiwa dari tahun 2004 yaitu ± 2.927.876 jiwa 2. Pada tahun 2007, peningkatan jumlah wisatawan ± 4.171.564 jiwa dari tahun 2006 yaitu ± 3.583.468 3. Pada tahun 2011 jumlah peningkatan mencapai angka ± 6.014.032 dibanding pada tahun-tahun sebelumnya. Dari grafik diatas membuktikan bahwa tujuan dan minat para wisatawan menjadikan Vietnam sebagai tempat yang tepat dalam kunjungan pariwisata sangat tinggi. Juga terdapat beberapa tempat-tempat wisata yang telah menarik perhatian wisatawan untuk dijadikan objek wisata seperti Ha Long Bay (Hanoi), Cu Chi Tunnel, Saigon Notre-Dame, Mekong Delta, Da Lat,dan Nha Trang.
60
eJournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 1, Nomor (2), 2013: 51-63
Pemasukan negara Vietnam dari pariwisata dengan jumlah yang cukup besar juga tidak lepas dari Efektifitas yang ditimbulkan The Hidden Charm. Pada tahun 1994 kontribusi sektor pariwisata di Vietnam terhadap jumlah GDP adalah sebesar 3,5% dan meningkat pada tahun 1995 menjadi 4,4% dan pada tahun 2010 sekitar 12 % (http://www.vietnamtourism.gov.vn diunduh pada tanggal 04 November 2012). 3. Upaya Pemerintah Vietnam Dalam Memenuhi Keinginan Wisatawan 3.1 Meningkatakan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Dalam upaya peningkatan sumber daya manusia yang terdidik professional,berdedikasi penuh terhadap pekerjaan dan spesifikasi ahli dalam bidang pekerjaan itu sendiri Vietnam melakukan kerjasama dalam bidang peningkatan kualitas sumber daya manusia dengan negara-negara dikawasannya. Sehinggap dapat membuat citra Vietnam yang baru yang lebih baik terhadap perkembangan pariwisata dan juga Vietnam sebagai sebuah negara ( http://www.vietnamtourism.gov.vn diunduh Pada Tanggal 04 November 2012). 3.2
Menjaga Dan Melindungi Sumber Daya Alam.
Pemerintah Vietnam juga menekankan perlindungan terhadap sumber daya alam yang ada untuk dijaga dan dilindungi agar keaslian dan juga keindahannya tetap dipertahankan. Hal ini ditekankan melalui beberapa kebijakan yang dibuat Vietnam seperti Law on Forest Development and Protection Pada Tahun 1991, Law on Environmental Protection Pada Tahun 1993,Law On Forest Protection and Development Pada Tahun 2004 Dan Law on Biodeversity (Yekti Maunati,2008:171). 3.3 Mengembangkan kualitas produk-produk pariwisata Vietnam. Salah satu yang menjadi faktor bagi wisatawan untuk berkunjung ke Vietnam ialah keunikan alam dan budaya serta sejarahnya. Dalam pengembangan produk-produk wisatanya Vietnam juga mempromosikan tempat-tempat dan tujuan baru bagi wisatawan asing dan lokal seperti Teluk Ha Long di provinsi Quang Ninh, Benteng Kerajaan Thang Long, Kuil Sasatra Van Mieu-Quoc Tu Giam di kota Ha Noi, Gua Phong Nha –Ke Bang di provinsi Quang Binh, ibukota kuno Huw di provinsi Thua Thien-Hue, kota kuno Hoi An di provinsi Quang Nam, lagu rakyat Ca Tru, lagu rakyat Quan Ho, ruang gong dan bonang Tay Nguyen yang dapat menjadi kontribusi terhadap perkembangan kepariwisataan Vietnam ( http://www.vietnamtourism.gov.vn diunduh Pada Tanggal 04 November 2012). 3.4 Menjual dan Mempromosikan Image Pariwisata Vietnam Melalui The Hidden Charm Dalam Perubahan Image Vietnam. The Hidden Charm telah menjadi satu kebijakan baru yang dibuat pemerintah Vietnam, dalam merubah image negara Vietnam sebagai negara yang tertutup terhadap dunia internasional. Melalui promosi pariwisata yang terdiri dari wisata alam,budaya serta sejarah yang unik. Dang masih tersembunyi di Vietnam. Hal ini dibuktikan dengan dijadikannya Vietnam sebagai salah satu negara tujuan
61
The Hidden Charm dan Perubahan Image Vietnam (Eva Rusdiana Dewi)
wisatawan-wisatawan asing maupun lokal untuk datang ke Vietnam. dimana secara tidak langsung telah merubah image Vietnam dari negara yang tertutup menjadi terbuka terhadap masyarakat internasional. 4. Meningkatkan Insfratruktur Sarana Transportasi 4.1
Transportasi Udara. Dalam upaya memenuhi keinginan wisatawan dalam transportasi melalui udara Vietnam berusaha untuk membangun Bandar udara berskala internasional dengan membuka penerbangan luar dan dalam negeri. Dari bandara para wisatawan bisa mendapatkan taksi atau motorbike ke pusat kota. Selain cara ini, di beberapa kota besar seperti Hanoi dan Ho Chi Minh City, pengunjung bisa sampai ke pusat kota dengan bus(http://www.vietnamtourism.gov.vn diunduh pada tanggal 04 November 2012 ). 4.2 Transportasi Darat. Vietnam memiliki sistem transportasi darat yang luas. Jaringan transportasi jalan raya nasional dan provinsi serta jalan lokal menghubungkan provinsi, kota dan kota-kota di Vietnam. Terdapat stasiun bus antar-provinsi di setiap provinsi dengan layanan penumpang yang nyaman setiap hari. Ada layanan taksi di berbagai kota besar dan provinsi.Selain layanan transportasi umum, wisatawan juga dapat menggunakan sepeda motor, sepeda dan kendaraan umum lain di Vietnam. Terdapat banyak tempat yang memiliki penyewaan sepeda, sepeda motor dan mobil untuk disewa di Hanoi dan beberapa kota-kota besar lainnya. (http://www.vietnamtourism.gov.vn diunduh pada tanggal 04 november 2012). 4.3 Transportasi Kereta Api. Panjang total sistem kereta api di Vietnam adalah 2.600 km, termasuk rute kereta api utama, The "Reunifikasi Route Express", dari Hanoi ke Ho Chi Minh City, adalah 1.726 km. dengan tujuan rute yaitu:a) Hanoi - Lao Cai, b) Hanoi – Haiphong, c)Hanoi - Quan Trieu, d) Hanoi - Dong Dang, e) Kep - Uong Bi – Halong, f) Kep - Luu Xa Selain itu juga terdapat rute kereta api internasional dari Hanoi ke Beijing (Cina) melalui Dong Dang station (Lang Son) (http://www.vietnamtourism.gov.vn diunduh pada tanggal 04 November 2012). Kesimpulan Efektifitas The Hidden Charm terlihat dari peningkatan jumlah wisatawan asing yang datang ke Vietnam, Hal ini dikarenakan: Kebijakan Doi Moi yang dimulai pada tahun 1986 yaitu berupa terbukanya perekonomian dan masalah politik, mengundang para investor asing dan peralihan ekonomi dari ekonomi sosialis ke ekonomi pasar .Perubahan kebijakan yang dibuat pemerintah Vietnam juga menjadi Fokus Utama untuk dapat memenuhi kebutuhan dalam dan luar negerinya pasca perang, karena kebijakan dahulu yang berlaku tidak dapat memberikan dampak positif terhadap kondisi Vietnam yang saat itu memang tengah berada dalam keterpurukan sehingga merubah kebijakan dan membentuk kebijakan baru menjadi sangat penting dalam upaya perbaikan dalam dan luar negerinya.
62
eJournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 1, Nomor (2), 2013: 51-63
Bergabungnya Vietnam menjadi anggota organisasi internasional memiliki tujuan untuk dapat mengikis kesan ketertutupan negaranya dimata internasional dan juga membuka kesempatan untuk dapat menjalin kerjasama bilateral maupun multilateral dengan sesama anggota organisasi tersebut ataupun non anggota. Karena melalui kerjasama Vietnam dapat menstabilkan keadaan dalam dan luar negerinya pasca perang yang dialaminya. DAFTAR PUSTAKA Buku Backman Michael, 2008,Asia Future Shock – Krisis I Gejolak I Peluang I Kegoncangan I Ancaman I Masa Depan Asia, Jakarta, Ufuk Press Hendarsah Amir, 2007,11 Macan Asia Musuh Amerika,Yogyakarta, Galangpress (Anggota Ikapi) Semardayanti,2009, Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja, Bandung, Mandar Maju Yoeti Oka A, 2008,Ekonomi Pariwisata – Introduksi,Informasi dan Aplikasi, Jakarta, PT Kompas Media Nusantara Jurnal Maunati Yekti dkk, Pariwisata di Vietnam Antara Konservasi Budaya,Sejarah,Lingkungan dalam Persaingan Global,(2008) , Hal 169 Internet http://www.vietnamtourism.gov.vn di unduh pada tanggal 04 November 2012 http://www.bumn.go.id/ptpn5/id/galeri/faktor-faktor-pembentuk-citra-perusahaancorporate-image di unduh pada tanggal 9 November 2012 http://www.vietnamtourism.gov.vn/english/index.php?cat=0125 diunduh pada tanggal 27 November 2012. http://id.shvoong.com/business-management/human-resources/2186154pengertian-efektivitas di unduh pada tanggal 17 Desember 2012 http://data.worldbank.org/indicator/NY.GDP.PCAP.CD diunduh pada tanggal 13 Februari 2013 http://www.asean.org/communities/asean-political-securitycommunity/category/asean-regional-forum diunduh pada tanggal 16 Februari 2013 http://www.asean.org/communities/asean-economic-community/category/aseanfree-trade-area-afta-council di unduh pada tanggal 16 Februari 2013
63