eJournal Ilmu Hubungan Internasional, 2015, 3 (1): 51-62 ISSN 0000-0000, ejournal.hi.fisip-unmul.org © Copyright 2015
ANALISIS PERKEMBANGAN PARIWISATA MALAYSIA PADA TAHUN 2000-2010 Christin Niken Ismaya Silaban1 NIM.1002045028
Abstract Malaysia’s tourism growth conducted by government of Malaysia through MTPB (Malaysia Tourism Promotion Board) that coorporate with the private sector in the year 2000-2010 to optimize the Malaysian tourism with public diplomacy. Malaysian tourism development in 2000-2010 which has increased every year. Whereas in the era of the 1990s tourism in Southeast Asia dominated by Thailand and Singapore also advanced. Malaysia tourism progress in the era of the 2000s as a form of success of the policies implemented by the government of Malaysia, which form The Rural Tourism Master Plan (2001) and The Second National Tourism Policy (2003-2010). Besides, MTPB kept introduce the tourism of Malaysia through Malaysia’s culture that described in “Truly Asia”. “Truly Asia” is Malaysia’s tourism campaign since 1999 that was create to develop and promote Malaysia’s tourism sector conducted by domestic and overseas. Not only that, the various efforts has made by the government attempts to optimize the tourism sector with some tourism program that provided MTPB and private sector in tourism Malaysia. Key Words : Tourism Malaysia, MTPB, Truly Asia Pendahuluan Pariwisata Malaysia mengalami transformasi yang mana pada tahun 1990an, pariwisata Malaysia sangat menyadari kurangnya daya tarik yang bisa ditawarkan kepada wisatawan lokal maupun internasional. Tetapi pada tahun 2000an, sektor pariwisata Malaysia sangat maju. Salah satunya adalah kemudahan aksesbilitas menuju ke Malaysia. Kemajuan teknologi juga mempengaruhi perkembangan pariwisata Malaysia. Untuk memajukan sektor pariwisata negaranya, pemerintah Malaysia mulai mengembangkannya yang dilakukan pertama kali pada tahun 1953. Pemerintah 1
Mahasiswa Program S1 Ilmu Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman, Email :
[email protected]
eJournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 3, Nomor 1, 2015 : 51-62
Malaysia ikut terlibat dalam pengembangan pariwisata Malaysia sehingga dibentuk Departemen Kebudayaan (The Cultural Department) secara resmi pada tahun 1959. Kemudian di tahun 1964, Kementrian Budaya, Olahraga dan Pemuda bermutasi menjadi Perbadanan Kemajuan Pariwisata Malaysia (PKPM) atau Tourism Development Corporation Malaysia (TDCM) pada 10 Agustus 1972, didirikan di bawah UU Parlemen 1972 dan ditempatkan di bawah Kementerian Perdagangan dan Perindustrian Malaysia. Pemerintah Malaysia memberikan lebih banyak perhatian terhadap industri pariwisata, tepatnya pada 20 Mei 1987, pada saat Kementerian Kebudayaan Kesenian dan Pariwisata atau Ministry of Culture, Arts, and Tourism (MOCAT) telah didirikan dan TDCM telah dipindahkan dari Departemen Perdagangan dan Perindustrian kepada Kementerian Kebudayaan, Kesenian dan Pariwisata yang baru didirikan pada saat itu. Hal ini dikarenakan pemerintah Malaysia merasa kurangnya pengetahuan masyarakat lokal maupun internasional mengenai pariwisata Malaysia. Kemudian di tahun 1992, dibentuk lagi Malaysia Tourism Promotion Board (MTPB) atau lebih dikenal sebagai Tourism Malaysia untuk menggantikan Tourism Development Corporation (TDC) dan berada di bawah naungan MOCAT. MTPB sebagai badan yang berfokus penuh dalam kegiatan mempromosikan Malaysia secara domestik dan internasional. Pemerintah Malaysia membuat Malaysia Five Year Plans yang mana di dalam rancangan tersebut memiliki tujuan untuk meningkatkan perekonomian Malaysia. Setiap lima tahun sekali pemerintah akan melakukan perencanaan yang bekerja sama dengan sektor swasta untuk meningkatkan perekonomian Malaysia dengan melihat kemajuan sebelumnya serta prospek untuk lima tahun ke depannya lagi dengan memberikan alokasi dana terhadap rancangan tidak hanya pariwisata, melainkan semua sektor yang ada. Pemerintah Malaysia dengan sektor swasta bekerja sama dalam pengembangan pariwisata Malaysia yang ditunjukkan dengan pembangunan infrastruktur yang dapat melengkapi sarana dan prasarana wisatawan. Sektor swasta kemudian membuka suatu peluang usaha bagi masyarakat yang menunjang pengembangan pariwisata Malaysia. Promosi pariwisata Malaysia giat dilakukan dengan banyak cara untuk menarik wisatawan. Salah satunya dengan slogan “Truly Asia” yang menjadi icon pariwisata Malaysia. Pariwisata Malaysia juga menjadi daya saing bagi negara-negara sekitarnya seperti Singapura dan Thailand. Tulisan ini akan membahas mengenai alasan pemerintah Malaysia mengembangkan pariwisata dan upaya yang dilakukan oleh pemerintah Malaysia dalam mengoptimalkan pariwisata pada tahun 2000-2010 yang menjadikan sektor pariwisata Malaysia mengalami perubahan yang signifikan yang dilihat dari peningkatan jumlah wisatawan yang datang ke Malaysia selama tahun 2000-2010 yang padahal di tahun 1990-an peningkatan jumlah wisatawan di kawasan Asia Tenggara di dominasi oleh Thailand dan Singapura.
52
Analisis Perkembangan Pariwisata Malaysia (Christin Niken Ismaya S )
Kerangka Dasar Teori 1. Pengembangan Pariwisata Pengembangan pariwisata merupakan suatu rangkaian upaya untuk mewujudkan keterpaduan dalam penggunaan berbagai sumber daya pariwisata yang mengintegrasikan segala bentuk aspek di luar pariwisata yang berkaitan secara langsung maupun tidak langsung terhadap kelangsungan pengembangan pariwisata. Unsur-unsur pokok/komponen yang dapat menunjang pengembangan pariwisata di daerah tujuan wisata yang menyangkut perencanaan, pelaksanaan pembangunan dan pengembangannya meliputi atraksi, akomodasi, fasilitas pelayanan, aksesbilitas, infrastruktur dan elemen kelembagaan. Menurut Damanik dan Weber (2006), pengembangan pariwisata menjadi semakin penting karena enam alasan berikut: 1. Obyek dan daya tarik wisata yang potensial untuk dikembangkan semakin beragam, sehingga memerlukan penanganan yang lebih baik dan pengelolaan secara lebih inovatif. 2. Globalisasi ekonomi dan informasi yang sekarang ini semakin nyata pengaruhnya, memberi peluang kepada semua pihak untuk investasi, promosi dan kerjasama dalam mengembangkan pariwisata. 3. Leisure (hiburan) sudah menjadi kebutuhan manusia untuk menjaga keseimbangan individu/ masyarakat karena kompleksitas masalah sosial yang dihadapioleh setiap orang atau sebagai bagian masyarakat. 4. Pariwisata merupakan pekerjaan yang multi sektor sehingga sangat diperlukan adanya pengakuan bahwa pariwisata merupakan tugas dan kebutuhan bersama. 5. Infrastruktur belum menjadi fokus dalam pengembangan pariwisata sehingga beberapa point dan event yang terjadi tidak sesuai dengan perkembangan dan tuntutan wisatawan. 6. Persaingan tidak seharusnya dianggap sebagai ancaman bagi pengembangan pariwisata, tetapi justru dapat menjadi awal dari perubahan. Salah satu tolak ukur dari keberhasilan pengembangan pariwisata adalah banyaknya wisatawan yang berkunjung ke suatu tempat/negara untuk membeli produk wisata yang ditawarkan atau menikmati daya tarik wisata yang ditawarkan. Wisatawan akan datang, dan bahkan akan mengulangi kedatangannya ke suatu tempat guna menikmati obyek wisata jika merasa terpenuhi segala kebutuhannya pada saat di daerah tujuan wisata, sehingga menimbulkan kesan yang baik terhadap obyek wisata yang dikunjunginya. 2. Konsep Diplomasi Publik Secara konvensional, diplomasi adalah sebagai usaha suatu negara-bangsa untuk memperjuangkan kepentingan nasional di kalangan masyarakat internasional. Diplomasi tidak dapat dipisahkan dari politik luar negeri, tetapi keduanya samasama merupakan kebijakan eksekutif, seperti kebijakan untuk menetapkan strategi, diplomasi dan taktik. Diplomasi ini mengalami perkembangan, dimana tidak lagi didominasi oleh oleh aktor-aktor negara, salah satunya adalah diplomasi publik.
53
eJournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 3, Nomor 1, 2015 : 51-62
Melissen mengartikan diplomasi publik yaitu sebagian besar tentang hal mendengarkan dan menerima seperti tentang berbicara dan mengirim. Dalam hal ini diplomasi publik memiliki kesamaan dengan teknik pemasaran. Hal ini dimulai dengan persepsi dan keyakinan “konsumen”, sebuah istilah yang tidak lagi asing dalam pembentukan diplomatik yang berhubungan langsung dengan warga. Diplomasi publik memiliki 5 komponen/elemen yang mendukung dalam penerapannya sebagai alat media “soft diplomacy”, yaitu: 1. Listening (Mendengarkan) Mendengarkan merupakan suatu upaya yang dilakukan seorang aktor dalam mengatur lingkungan internasional dengan mengumpulkan dan membandingkan data tentang publik serta pendapat mereka yang di luar negeri kemudian menggunakan data tersebut untuk mengarahkan kebijakan atau pendekatan diplomasi publik yang lebih luas dan sesuai. 2. Advocacy (Advokasi) Advokasi dalam diplomasi publik digambarkan sebagai upaya dari seorang aktor dalam mencoba untuk mengatur lingkungan internasional dengan melakukan suatu aktivitas komunikasi internasional dengan aktif mempromosikan suatu kebijakan tertentu, gagasan atau ide umum bahwa aktor tersebut adalah publik asing. 3. Culture Diplomacy (Diplomasi Budaya) Diplomasi budaya adalah sebuah usaha yang dilakukan aktor dalam mencoba untuk mengatur lingkungan internasional melalui membuat sumber daya budayanya dan suatu prestasi yang dikenal di luar negeri atau memfasilitasi transmisi budaya di luar negeri. 4. Exchange (Pertukaran) Pertukaran dalam hal ini merupakan upaya yang dilakukan aktor dalam mencoba mengatur lingkungan internasional melalui mengirimkan warga negaranya ke luar negeri dan menerima warga negara lain dalam masa studi dan/atau proses akulturasi. 5. International News Broadcasting (Penyiaran Berita Internasional) Penyiaran berita internasional adalah seorang aktor mencoba untuk mengatur lingkungan internasional dengan menggunakan teknologi radio, televisi dan internet untuk terlibat dengan publik asing. Penyiaran internasional dapat dilakukan oleh banyak negara dengan menambahkan elemen diplomasi publik lainnya termasuk mendengarkan dalam hal monitoring, advokasi dalam suatu kebijakan penyiaran, diplomasi budaya dalam konten budaya dan pertukaran program dan personil dengan penyiar lainnya. Metodologi Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatif yang memaparkan secara jelas dan sistematis mengenai alasan dan upaya pemerintah Malaysia dalam mengoptimalkan pariwisata Malaysia pada tahun 2000-2010. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder dengan menggunakan literatur buku-buku dan
54
Analisis Perkembangan Pariwisata Malaysia (Christin Niken Ismaya S )
sumber dari internet. Teknik analisis data yang digunakan yaitu teknik analisis kualitatif Hasil Penelitian A. Perkembangan Pariwisata Malaysia Selama tahun 2000-2010, jumlah kedatangan wisatawan ke Asia Tenggara meningkat dan beberapa negara yang berdekatan dengan Malaysia bersaing secara tidak langsung dalam mengembangkan sektor pariwisata negaranya agar dapat menarik minat wisatawan mancanegara. Kemajuan pertumbuhan pariwisata Malaysia menyebabkan pariwisata Malaysia sebagai salah satu penghasil devisa penting, memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi, menarik investasi dan menyediakan lapangan kerja di Malaysia. Fokus pemerintah adalah untuk meningkatkan posisi negara sebagai tujuan wisata asing terkemuka. Pemerintah Malaysia melalui Malaysia Five Year Economic Plan berusaha untuk terus memenuhi kebutuhan wisatawan dalam aktivitas pariwisata. Ada beberapa strategi pemerintah Malaysia dalam aktivitas pengembangan pariwisata berkelanjutan yaitu: a. Menekan pengembangan pariwisata yang berkelanjutan. b. Fokus pada pendekatan yang komprehensif dan terpadu dalam pengembangan pariwisata. c. Menunjukkan Malaysia sebagai tujuan yang menarik dengan festival sepanjang tahun. d. Melaksanakan pengembangan produk dan promosi yang fokus kepada konsumen. d. Meningkatkan pembangunan sumber daya manusia. e. Menyediakan dan meningkatkan jasa transportasi. f. Memastikan kenyamanan, keamanan dan kesejahteraan wisatawan. g. Membentuk aliansi strategis dan meningkatkan kerjasama internasional. Dalam aktivitas pengembangan pariwisata Malaysia, sektor swasta memiliki peran yang cukup penting dalam membantu pemerintah Malaysia yang dapat dijabarkan sebagai berikut: a. Melakukan penanaman modal di industri pariwisata Malaysia. b. Mengembangkan dan menyampaikan secara global produk yang kompetitif dan memastikan standar layanan yang berkualitas tinggi. c. Sektor swasta dapat dan harus memainkan peran yang semakin proaktif dalam mengembangkan produk dan layanan yang berkualitas kemudian ditujukan untuk memenuhi permintaan domestik dan internasional. d. Membantu pemerintah dalam kegiatan pemasaran dan promosi untuk menghindari terjadinya persaingan yang tidak menguntungkan. B. Alasan Malaysia Mengembangkan Pariwisata Pada Tahun 2000-2010 Sektor pariwisata di kawasan Asia Tenggara merupakan surga bagi wisatawan dunia untuk melakukan aktivitas wisata. Hal ini dikarenakan sektor pariwisata di Asia Tenggara tergolong terjangkau bagi wisatawan dan Asia Tenggara merupakan favorit wisatawan mancanegara karena memiliki beragam destinasi
55
eJournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 3, Nomor 1, 2015 : 51-62
tujuan wisatawa serta keberagaman budaya yang unik. Daya tarik yang dimiliki oleh masing-masing negara di Asia Tenggara inilah yang menjadi alat untuk menarik wisatawan untuk melakukan aktivitas pariwisata di negaranya. Upaya pemerintah Malaysia dalam melakukan pengembangan pariwisata Malaysia dianggap berhasil. Hal ini menyebabkan sektor pariwisata Malaysia menjadi sumber pendapatan ekonomi nasional tertinggi kedua setelah manufaktur selama dekade terakhir. Dalam mendulang hasil tersebut, pemerintah Malaysia mengeluarkan dana yang tidak sedikit dalam pengembangan industri pariwisatanya. Pada tahun 2006 diketahui bahwa pemerintah Malaysia mengeluarkan sebesar US$ 60 juta untuk promosi pariwisata secara keselurahan. Dan di tahun 2007 sebesar US$ 80 juta untuk promosi Visit Malaysia Year 2007. Semakin aktif suatu negara melakukan aktivitas pengenalan pariwisata maka semakin terlihat persaingan yang terjadi di antara negara-negara Asia Tenggara. Persaingan yang terjadi di Asia Tenggara terhadap sektor pariwisata sangat terasa. Pada tahun 1990-an, persaingan yang sangat ketat terjadi antara Singapura dan Thailand. Di era tahun 1990-an, Thailand dan Singapura menjadi negara favorit di kawasan Asia Tenggara yang paling sering dikunjungi oleh wisatawan mancanegara maupun domestik. Sedangkan di era tahun 2000-an, persaingan pariwisata di kawasan Asia Tenggara terjadi antara Malaysia, Tahiland dan Singapura. Ketiga negara tersebut bersaing dalam menarik minat wisatawan untuk mendatangi masing-masing negara untuk melakukan aktiviatas pariwisata. Usahausaha yang dilakukan oleh masing-masing negara beragam bentuk, seperti Malaysia dengan kampanye pariwisatanya Truly Asia, Thailand dengan The Amazing Thailand, dan Singapura dengan mengenalkan Urban Tourism. Bentukbentuk produk wisata yang ditawarkan oleh masing-masing negara menjadi pertimbangan bagi wisatawan untuk mengunjungi negara-negara tersebut. Melihat persaingan yang cukup ketat yang terjadi di Asia Tenggara, menyebabkan pemerintah Malaysia untuk lebih fokus dalam mengembangkan sektor pariwisata Malaysia. Hal ini merupakan alasan dari pemerintah Malaysia dalam mengembangkan sektor pariwisata negaranya untuk menjadikan sumber pendapatan utama negara dan sebagai penyumbang utama dalam pembangunan sosioekonomi negara. Dalam mewujudkan hal tersebut, pemerintah Malaysia bekerja sama dengan pihak swasta dan masyakarat. C. Upaya Pemerintah Malaysia Dalam Mengoptimalkan Pariwisata 20002010 Melihat adanya persaingan yang terjadi di kawasan Asia Tenggara, maka pemerintah Malaysia dengan segenap jajaran pemerintahan dan sektor swasta berupaya untuk mengembangkan pariwisata Malaysia dengan mengeluarkan 2 program baru di tahun 2000-2010 yaitu Rural Tourism Master Plan (2001) dan Second National Tourism Policy (2003-2010). Setiap kebijakan pariwisata yang didirikan untuk sekedar fokus pada kebutuhan untuk mencapai kesejahteraan kinerja industri pariwisata berdasarkan produk dan jasa pariwisata yang ditujukan oleh Pemerintah Malaysia.
56
Analisis Perkembangan Pariwisata Malaysia (Christin Niken Ismaya S )
Upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah Malaysia dalam mengembangkan sektor pariwisata negaranya sebagai berikut: 1. Atraksi Dalam pengembangan pariwisata Malaysia, pemerintah Malaysia berupaya untuk menarik perhatian wisatawan agar datang ke Malaysia. Pengembangan atraksi wisata dapat berupa obyek dan daya tarik wisata serta suatu kegiatan yang ditujukan secara khusus untuk memperkaya serta meningkatkan kualitas atraksi wisata yang telah ada. Unsur dari suatu atraksi wisata terdiri dari tiga fitur daya tarik wisata, yaitu: a. Sesuatu yang bersifat alami atas dasar keindahan lingkungan alam. Salah satu daya tarik pariwisata Malaysia adalah wisata alam yang mampu menarik banyak wisatawan untuk datang ke Malaysia. Pemerintah Malaysia menyadari bahwa keindahan alam yang dimiliki Malaysia cukup beragam, seperti di wilayah Malaysia bagian timur. Pemerintah Malaysia berusaha untuk mengenalkan sektor pariwisata negaranya melalui keindahan alam dengan mengenalkan program wisata Malaysia seperti, eco-tourism yang mengenalkan keindahan alam yang dimiliki Malaysia yang dijadikan sebagai daya tarik wisata Malaysia; agro-tourism salah satu program wisata yang berdasarkan lingkungan/alam pertanian; dan homestay programme merupakan program wisata yang menawarkan paket wisata keluarga bernuansa pedesaan. Program wisata ini ditawarkan dikarenakan kebanyakan wisatawan baik domestik maupun mancanegara lebih cenderung menyukai keindahan alam. b. Sesuatu yang merupakan hasil budaya yang berupa produk fisik. Pemeliharaan peninggalan-peninggalan bersejarah yang terdapat di Malaysia menjadi salah satu obyek wisata yang sangat dijaga keberadaanya oleh pemerintah Malaysia. dibangunnya Istana Budaya, Dewan Filharmonik PETRONAS, Balai Seni Lukis Negara dan lain-lain memberikan pengalaman yang menghibur berupa pendidikan kepada wisatawan. Tempat-tempat ritual yang dianggap sebagai salah satu etnis terbesar di Malaysia juga dijadikan suatu daya tarik bagi wisatawan asing. c. Sesuatu yang berupa perilaku/kegiatan manusia yang distinktif dan dikemas secara khusus. Banyak hal yang dilakukan oleh pemerintah Malaysia demi terwujudnya pengembangan pariwisata Malaysia. Pelaksanaan ritual-ritual keagamaan dianggap sebagai daya tarik yang unik. Hal ini sekaligus mengenalkan kebudayaan yang dimiliki oleh Malaysia. Tidak hanya itu, melihat tingginya standar gaya hidup masyarakat, pemerintah Malaysia juga membuat Thematic events yang mengutamakan gaya hidup wisatawan seperti, Mega Sale Carnival yang diadakan selama sebulan penuh dalam satu tahun. Tujuan dilakukannya aktivitas pengembangan atraksi ini adalah untuk meningkatkan pelayanan terhadap wisatawan sehingga wisatawan mendapatkan kepuasan dalam menikmati atraksi wisata yang dianggap menarik. Oleh karena itu, atraksi wisata ini dikembangkan dengan baik secara professional oleh
57
eJournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 3, Nomor 1, 2015 : 51-62
pemerintah Malaysia dengan bekerja sama dengan pihak-pihak yang terkait sehingga menarik wisatawan untuk datang kembali ke Malaysia. 2. Akomodasi Keberadaan fasilitas akomodasi dalam pengembangan pariwisata sangat penting, termasuk bagi Malaysia bahkan setiap negara yang mengembangkan pariwisata negaranya masing. Hal ini sangat penting karena menyangkut kenyamanan wisatawan selama berada di negara tujuan wisata. Oleh karena itu, pemerintah Malaysia berusaha mendorong sektor swasta agar bekerja sama dalam hal akomodasi. Hal ini dapat menguntungkan kedua belah pihak. Akomodasi yang dimaksud dalam hal ini yaitu menyediakan tempat bagi wisatawan untuk menginap. Dalam realisasinya, fasilitas akomodasi sangat beragam baik ukuran maupun fasilitas yang ditawarkan pada pihak yang menggunakannya, seperti hotel, motel, guest house, losmen, bahkan penginapan. Di Malaysia, tercatat sebanyak 3.218 jumlah hotel yang disediakan pemerintah Malaysia maupun sektor swasta. Pemerintah dan pihak swasta terus bekerjasama dalam menyediakan akomodasi bagi wisatawan selama berada di Malaysia dengan tujuan untuk memberikan kenyamanan dan keamanan selama berwisata di Malaysia. Hal ini dianggap bahwa wisatawan dapat datang kembali ke Malaysia karena adanya kenyamanan selama berada di Malaysia yang dibuktikan peningkatan di tahun 2010 sebanyak 66.4% tingkat hunian hotel di Malaysia. 3. Fasilitas Pelayanan Lainnya Dalam melengkapi fasilitas pelayanan di Malaysia, pemerintah Malaysia dan sektor swasta berupaya untuk memenuhi kebetuhan wisatawan berupa tempat untuk menginap, tempat untuk makan, tempat untuk keamanan. Pemerintah Malaysia sangat memperhatikan tingkat kenyamanan wisatawan selama berada di Malaysia oleh sebab itu sektor swasta berupaya untuk meningkatkan jumlah hotel serta tempat makanan yang dapat menjadi salah satu bentuk atraksi yang ditawarkan oleh pariwisata Malaysia melalui wisata kuliner seperti nasi lemak, nasi dagang, nasi kandar, roti canai, char kway teow dan kari laksa yang menjadi kuliner khas di Malaysia. 4. Aksesbilitas Aksesbilitas dalam penelitian ini menyangkut hal transportasi dan juga informasikomunikasi. Dalam hal transportasi baik udara, darat dan laut, pemerintah Malaysia terus meningkatkan kualitasnya kenyamanan dan keamanan bagi wisatawan yang akan datang maupun yang sedang melakukan perjalanan wisata di Malaysia. Selama tahun 2000-2010, dibuka beberapa jalur penerbangan baru yang dari dan ke Malaysia secara langsung. Hal ini membuktikan bahwa aksesbilitas dari dan ke Malaysia dipermudah. Selain itu, peraturan imigrasi dan bea cukai sangat penting dalam jaringan komunikasi. Oleh karena itu, pemerintah Malaysia menyederhanakan prosedur masuk dan keluar Malaysia sehingga dalam melakukan perjalanan wisata tanpa gangguan.
58
Analisis Perkembangan Pariwisata Malaysia (Christin Niken Ismaya S )
Dalam mengakses informasi, pemerintah Malaysia menyediakan media komunikasi-informasi yang dapat diakses dimana saja dan kapan saja mengenai Malaysia, terutama pariwisata Malaysia yang dapat diakses melalui website resmi pariwisata Malaysia. 5. Infrastruktur Penyediaan infrastruktur meliputi penyediaan saluran air bersih, pembangunan sarana transportasi seperti jalan dan terminal, penyediaan penerangan listrik, sistem komunikasi dan juga saluran pembuangan limbah. Dalam hal ini, pemerintah bersama dengan sektor swasta meningkatkan lagi fasilitas kenyamanan transportasi udara, darat dan laut dalam pertumbuhan industri pariwisata Malaysia. Peningkatan bandara Mulu dan Miri di Sarawak serta peningkatan jalan raya ke kawasan obyek wisata terus dilakukan. Pembangunan Kuala Lumpur Convention Centre (KLCC) pada tahun 2004 untuk melengkapi fasilitas wisatawan dalam berwisata khususnya wisata belanja mengingat bahwa di era global, gaya hidup masyarakat internasional maupun domestik semakin tinggi. 6. Elemen Kelembagaan Dalam pelaksanaan pengembangan pariwisata Malaysia, pemerintah Malaysia tidak bekerja sendiri dalam mencapai tujuan utama pariwisata Malaysia. Pemerintah Malaysia membentuk badan/lembaga pariwisata nasional dalam membantu pemerintah dalam mengembangkan serta mengoptimalkan pariwisata Malaysia. Di bawah naungan MOCAT, dibentuk Malaysia Tourism Promotion Board (MTPB) atau yang lebih dikenal dengan Tourism Malaysia. Setelah melakukan pengembangan pariwisata, pemerintah Malaysia berupaya untuk mengoptimalkan pariwisata negaranya melalui diplomasi publik. Pariwisata digunakan oleh pemerintah Malaysia sebagai sarana untuk mendapatkan opini dari masyarakat internasional secara langsung maupun tidak langsung. Pariwisata dianggap dapat menjadi sarana komunikasi antara pemerintah Malaysia dengan masyarakat internasional maupun domestik demi tercapainya tujuan tersebut. Suatu diplomasi publik memiliki lima komponen dalam mendukung penerapannya. Tetapi dalam hal ini terdapat dua komponen yang dianggap sangat mendukung dalam penerapannya yang dilakukan oleh pemerintah Malaysia dalam mengoptimalkan sektor pariwisata negaranya, yaitu: 1. Diplomasi Kebudayaan Dalam kaitannya diplomasi kebudayaan terhadap upaya Pemerintah Malaysia dalam meningkatkan citra pariwisata di dunia internasional adalah usaha Pemerintah Malaysia dalam memperjuangkan kepentingan nasionalnya melalui dimensi kebudayaan, sedangkan di dalam pariwisata terdapat pendekatan yang bersifat soft diplomacy di dalam mempengaruhi publik. Diplomasi kebudayaan yang digunakan pemerintah Malaysia menggunakan elemen dari pariwisata untuk mengenalkan kebudayaan yang dimiliki oleh Malaysia ke masyarakat internasional. Dalam penerapannya, pemerintah Malaysia dibantu oleh lembaga-
59
eJournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 3, Nomor 1, 2015 : 51-62
lembaga pariwisata nasional, pihak swasta serta masyarakat berupaya mencapai tujuan tersebut, yakni mempengaruhi pendapat umum di level nasional maupun internasional mengenai pariwisata Malaysia maupun kebudayaan yang dimiliki oleh Malaysia. Diplomasi kebudayaan yang digunakan oleh pemerintah Malaysia dalam mengenalkan keberagaman kebudayaan yang dimiliki oleh Malaysia melalui sektor pariwisata. Sektor pariwisata Malaysia memiliki daya tarik yang mampu menarik wisatawan domestik maupun mancangera. Hal ini kemudian menjadi keunggulan bagi Malaysia karena dengan banyaknya jumlah wisatawan yang datang secara langsung meningkatkan pendapatan Malaysia yang juga hal ini menguntungkan Malaysia dalam hal sosioekonomi. Program-program wisata Malaysia dijalankan untuk dapat menarik wisatawan domestik dan mancanegara. Program wisata yang berasaskan keindahan alam digunakan untuk memperlihatkan keindahan panorama alam yang dimiliki oleh Malaysia, program wisata yang berasaskan warisan kebudayaan digunakan untuk mengenalkan warisan budaya yang dimiliki oleh Malaysia yang telah dijaga dan dipelihara hingga menjadi suatu obyek wisata menarik, program wisata berasaskan olahraga digunakan untuk membuktikan bahwa Malaysia layak menjadi tuan rumah olahraga internasional yang diselenggarakan di Malaysia, program wisata pendidikan ditargetkan kepada kalangan pelajar yang ingin memperoleh pendidikan di Malaysia atau dalam program pertukaran pelajar atau bahkan mendapatkan beasiswa pendidikan di Malaysia, progam MICE (Meeting, Intensive, Conventions, Exhibitions) sebagai program yang dijalan untuk menarik wisatawan dalam acara-acara resmi yang diadakan baik di Malaysia maupun di luar Malaysia. Hal ini mampu menarik minat wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Acara-acara wisata yang diselenggarakan dikemas secara menarik dengan memperhatikan kualitas dan kuantitasnya dengan memperhatikan tingkat kenyamanan, kepuasan, keamanan wisatawan selama di Malaysia dengan menyelenggarakan acara-acara yang bertema seperti, Mega Sale Carnival, Bulan Citrawarna Malaysia, Colour Of 1Malaysia, dan lain-lain. Acara-acara wisata ini ditargetkan untuk wisatawan domestik dan mancanegara agar wisatawan memiliki pengetahuan akan kebudayaan yang ada di Malaysia. Di dalam setiap penyelenggaraan program wisata maupun acara wisata, terdapat unsur kebudayaan Malayasia. Banyaknya bentuk kebudayaan yang ditonjolkan oleh Malaysia dalam pariwisatanya terlihat dari program dan acara wisata yang diselenggarakan oleh Malaysia. 2. International Broadcasting News Untuk melengkapi upaya pemerintah Malaysia dalam mengoptimalkan sektor pariwisata negaranya, International Broadcasting News digunakan sebagai sarana pemerintah Malaysia dalam mengkampanyekan dan mempromosikan sektor pariwisata Malaysia secara domestik maupun internasional. Media yang
60
Analisis Perkembangan Pariwisata Malaysia (Christin Niken Ismaya S )
digunakan berupa media elektronik, media massa dan media komunikasi. Truly Asia merupakan salah satu kampanye pariwisata yang dipromosikan oleh MTPB kepada masyarakat internasional. Di dalam kampanye Truly Asia menjelaskan bahwasanya Malaysia merupakan satu paket perjalanan bagi wisatawan mancanegara yang ingin ke Asia karena Malaysia terdapat tiga kelompok etnis besar Asia, yaitu Cina, India dan Melayu. Karena tiga kelompok etnis inilah di Malaysia memiliki keberagaman budaya yang menjadikan pariwisata Negeri Jiran ini menjadi suatu daya tarik bagi wisatawan asing. Melalui kampanye promosi Truly Asia inilah menjadi alat untuk menarik wisatawan untuk mengunjungi Malaysia. Di dalam penerapannya, International Broadcasting News (IBN) juga membantu diplomasi kebudayaan sebagai instrumen dari diplomasi publik. IBN berperan penting sebagai penyedia informasi bagi masyarakat internasional dalam mendapatkan pengetahuan seputar Malaysia. IBN juga menyampaikan bentukbentuk dari diplomasi kebudayaan yang dilakukan oleh Malaysia yaitu berupa penyelenggaraan acara-acara wisata di Malaysia, salah satunya di tahun 2007 yaitu Visit Malaysia Year 2007-Golden Jubilee Of Independence, yang sekaligus perayaan ulang tahun kemerdekaan Malaysia yang ke-50 tahun. Tidak hanya itu, pelaksanaan program-program wisata juga dikenalkan melalui media elektronik bahkan sosial media kepada masyarakat internasional sehingga tercapainya tujuan utama dari IBN ini yaitu, mempromosikan, mengenalkan dan menginformasikan mengenai pariwisata Malaysia. Kesimpulan Alasan yang melatarbelakangi pemerintah Malaysia dalam mengembangkan sektor pariwisata Malaysia tahun 2000-2010 bahwa sektor pariwisata Malaysia merupakan salah satu sumber pendapatan utama negara sehingga upaya pengembangan dilakukan karena melihat dari banyak jumlah kedatangan wisatawan mancanegara dan adanya persaingan yang terjadi pada sektor pariwisata di antara negara-negara Asia Tenggara yang menyebabkan pemerintah Malaysia melakukan aktivitas pengembangan pariwisata. Oleh karena itu, pemerintah Malaysia berupaya untuk mengoptimalkan sektor pariwisata Malaysia di tahun 2000-2010 dengan menggunakan diplomasi budaya. Hal ini diwujudkan dalam bentuk acara-acara serta program wisata yang diselenggarakan oleh pariwisata Malaysia. Kemudian menggunakan international broadcasting news sebagai sarana pemerintah Malaysia dalam mengkampanyekan dan mempromosikan pariwisata secara domestik maupun internasional. Salah satu bentuknya adalah kampanye pariwisata Truly Asia. Kampanye ini dilakukan melalui media elektronik dan media cetak agar wisatawan mendapatkan informasi yang dibutuhkan selama akan dan melakukan kegiatan pariwisata. Dengan upaya yang dilakukan oleh pemerintah Malaysia dalam mengoptimalkan sektor pariwisata Malaysia menyebabkan perkembangan yang signifikan yang ditandai dengan peningkatan jumlah wisatawan dan pendapatan yang meningkat
61
eJournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 3, Nomor 1, 2015 : 51-62
setiap tahunnya dari tahun 2000 hingga 2010, hal ini menjadikan sektor pariwisata Malaysia lebih maju di wilayah Asia Tenggara. Daftar Pustaka Buku/ E-Book/ Journal: Cull, Nicholas J. 2008. Public Diplomacy: Taxonomies and Histories terdapat dalam http://www.jdsupra.com/legalnews/public-diplomacy-taxonomiesand-histories-16570/ pada tanggal 26 Februari 2014 Hamzah, Amran. 2004. Policy And Planning Of The Tourism Industry In Malaysia terdapat dalam http://adrf.trf.or.th/ADRF6update/Full_Papers/Tourism_Product_Develop ment/Amran_Hamzah/Amran_paper.pdf pada tanggal 28 Oktober 2013 Melissen, Jan. 2006. Public Diplomacy: Between Theory and Practic terdapat dalam http://www.clingendael.nl/sites/default/files/20061200_cdsp_paper_meliss en.pdf pada tanggal 21 April 2014 Internet: Cespratama. Konsep Pengembangan Pariwisata http://www.scribd.com/doc/27064086/A-Konsep-PengembanganPariwisata-Pengembangan-Pariwisata-Merupakan pada tanggal 04 November 2013 Eight Malaysia Plan (2001-2005) terdapat dalam http://www.pmo.gov.my/dokumenattached/RMK/RMK8.pdf pada tanggal 29 Oktober 2013 World Travel and Tourism Council. Malaysia: The Impact Of Travel & Tourism On Jobs And The Economy terdapat dalam http://fama2.us.es:8080/turismo/turismonet1/economia%20del%20turismo/tu rismo%20zonal/lejano%20oriente/TOURISM%20INDUSTRY%20IN%20M ALAYSIA.PDF hal. 31-36 diakses pada 28 Oktober 2014
62