THE 6th EASTERN GATE PRAYER CONVOCATION 2010
SUMMARY
Apa kata peserta-peserta tentang konvesi Doa bangsa-bangsa di hari pertama ini? Pastor Polo dari Laos: Malam ini saya sangat senang karena dalam konvokasi ini saya mendengar firman Tuhan, menyanyi untuk Tuhan, mendengar sharing tentang Kristus, dan saya bisa mendoakan negara-negara di dunia, dan kami semua boleh berdoa bersama-sama untuk kedatangan Raja Kemuliaan. Mr Lim Seng Hau dari Malaysia Barat: Malam ini merupakan permulaan yang sangat baik, saya bisa melihat kegerakan Tuhan, bahwa Dia membawa orang dari seluruh dunia untuk berkumpul bersama berdoa. Brother Puli Boaz dari India: Hari ini saya sangat diberkati dan sangat senang, karena hari ini hamba Tuhan membagikan tentang keindahan kekudusan Tuhan. Untuk membawa gereja-Nya ke dalam level keindahan-Nya.
What did the participants say about Prayer Convocation on the first day? Pastor Polo from Laos: Tonight I am very happy because in the conference there’s God’s Word, I can sing songs, I can hear the sharing about Christ, and I can pray for all nations, and all nations come together to pray for the coming of the King of Glory, I am very happy. Mr Lim Seng Hau from West Malaysia: Tonight is a very good start. I can see what God is doing, that He brings people from all the world to join hands in prayer. Brother Puli Boaz from India: Today I am blessed and very happy, because today men of God share about the beauty of the Holiness of God. To bring the church into the level of the beauty of God
Brother Marello from Cameroon: It’s been very dynamic and been outstanding because I’ve been to many conferences before, and it’s not about the excitement or having a Brother Marello dari Kamerun: Pertemuan yang sangat dinamis dan luar biasa. Karena lot of people emotionally motivated. But most importantly to make people know God, saya sering menghadiri banyak konferensi sebelumnya, dan ini bukanlah tentang and in this conference they talk about the beauty of God’s holiness and how to partake gairah atau membawa orang termotivasi secara emosi. Yang paling penting adalah Gods nature, and I think that’s the best. membuat orang mengenal Tuhan, dan dalam konferensi ini, mereka membicarakan tentang keindahan kekudusan Tuhan, dan kita harus mengambil bagian dari kodratNya tersebut, dan saya pikir itulah yang terbaik. Prayer Convocation Session 1, 23 February 2010 Konvokasi Doa Sesi Pertama 23 Februari 2010 Eastern Gate Prayer Convocation 2010 was held from 23-26 February 2010, at Konvokasi doa gerbang timur yang diadakan dari tanggal 23-26 Februari 2010, Concorde Hotel, Orchard Road, Singapore, there were about 1100 delegates from berlangsung di Concorde Hotel, Orchard Road, Singapura, dengan dihadiri oleh 32 countries, representing 119 churches around the world. This convocation was sekitar 1100 peserta dari 32 negara, yang mewakili sekitar 119 gereja-gereja di dunia. amazingly wonderful. Pertemuan doa bangsa-bangsa ini berlangsung luar biasa. As the opening of the convocation, Ms. Ann Low from Malaysia read Psalm 24. We are Sebagai pembukaan, Ms. An Low (Malaysia) membacakan Mazmur 24, dimana kita reminded to prepare for the coming of the King of Glory, and invited all the brides of diingatkan untuk mempersiapkan kedatangan Raja Kemuliaan, kemudian mengajak Christ to pray to welcome the King of Glory so that all the congregations were captured semua mempelai Kristus berdoa bersama mengundang Raja Kemuliaan hadir dan by His beautiful presence. mencengkeram setiap orang dengan hadirat-Nya yang mulia dan indah. The song entitled “Holy Spirit Thou Art Welcome” was sung to welcome the Spirit of the Lagu “Holy Spirit Thou Art Welcome” dinaikkan untuk mengundang campur tangan Lord to intervene in every session of the Prayer Convocation. Ps. Winson, the pastor of Roh Allah dalam setiap acara konvokasi doa dari awal sampai akhir. Ps. Winson, Johor Bahru also took part in leading the congregation to enter into His presence. Gembala BCM Johor Bahru turut memimpin jemaat untuk memasuki hadirat-Nya lebih dalam. Then, the delegates from the Philippines, Thailand, Indonesia, Malaysia, Israel and others took turns leading prayer for the Prayer Convocation and submitted it into His Lalu para delegasi doa dari bangsa-bangsa yaitu Filipina, Thailand, Indonesia, hands. Malaysia, Israel dan sebagainya secara bergantian memimpin doa bagi acara konvokasi, dan menyerahkannya ke dalam tangan Tuhan seluruhnya. Ps. Djohan Handojo, the senior pastor of Bethany Church Singapore, the host of this convocation, invited everyone to join hands to pray in one accord to invite God to speak Ps. Djohan Handojo, Gembala BCS Singapura, tuan rumah acara konvokasi doa, to every individual through this convocation; God worked amazingly through prayer in mengajak setiap yang hadir untuk bergandengan tangan, bersehati, berdoa, agar this event. His presence could be felt from the beginning till the end of the first session Tuhan berbicara pribadi lepas pribadi lewat acara ini, dan Tuhan bergerak luar biasa which signified His favor for the Eastern Gate Prayer Convocation 2010. melalui doa-doa yang dinaikan di dalam acara tersebut. Hadirat Tuhan yang kental dapat dirasakan dari awal sampai akhir sesi pertama, yang menandakan perkenanan Tuhan untuk Konvokasi Doa Gerbang Timur 2010. Prayer Convocation Session 2, 23 February 2010, 7 pm Konvokasi Doa Sesi kedua 23 Februari 2010, pukul 19.00 The first day of this event was attended by a lot of delegates. The delegates from GBI Di hari pertama sesi malam ini, dihadiri lebih banyak peserta. Turut terlihat rombongan Jakarta, Ps. Niko Njotoraharjo, Ps. Danny Tumiwa, Ps. Welyar, Ps. David and many delegasi dari Gbi Jakarta, Ps. Niko Njotoraharjo, Ps. Danny Tumiwa, Ps. Welyar, Ps. others could be seen. The representative of the Israeli embassy for Singapore attended
David dan peserta lain yang menyertainya. Perwakilan Kedutaan Israel untuk Singapura juga dilaporkan turut hadir malam itu. Acara konvokasi doa yang bersifat perayaan ini dimulai dengan pemutaran cuplikan dokumentasi konvokasi doa dari tahun-tahun sebelumnya, dan konvokasi doa 2010 ini merupakan yang keenam. Acara diisi dengan pujian yang sangat meriah kepada Tuhan dengan diiringi para penari, pengibaran panji-panji, dan rebana. Acara malam itu juga diisi dengan persembahan BCS Choir yang mempersembahkan medley beberapa lagu pujian yang sangat indah. Seorang penyanyi rohani bernama Floyd Ellsworth dari Amerika Serikat mempersembahkan lagu rohani yang berjudul “Light of the world.” Istri Ps Tom Hess, Kate Hess, juga membawakan sebuah tarian profetik yang menggambarkan cinta Kristus bagi manusia dengan berkorban di kayu salib. Ps Tom Hess sebagai “elder” konvokasi doa gerbang timur menyampaikan pesan firman Tuhan tentang Keindahan Tuhan yaitu KekudusanNya. Sebelum memasuki pemberitaan firman, beliau menyampaikan salam dari Yerusalem, kota Raja Besar, dan bersyukur untuk apa yang Tuhan telah lakukan selama enamKonvokasi Doa Gerbang Timur, dimana Tuhan sedang memulihkan pondok Daud-Nya, yang mentransformasi bangsa-bangsa, dan mempersiapkan jalan bagi kedatanganNya.
this session too. This event began with the kaleidoscope of previous convocations. This is the sixth. This session contained wonderful praise and worship accompanied by dancers, rising up banners and tambourines. BCS choir also presented a medley of a few wonderful praise songs. Floyd Ellsworth, a gospel singer from the United States presented a gospel song titled “Light of the world.” Ps. Tom Hess’ wife, Kate Hess, presented a prophetic dance illustrating the love of Christ for mankind by sacrificing Himself on the cross. Ps. Tom Hess, a spiritual advisor of the Eastern Gate Prayer Convocation delivered a message on the Beauty of God which is His Holiness. Before delivering the message, Ps. Tom Hess sent regards from Jerusalem, the city of the King, and gave thanks for all the Lord has done in the previous convocations, in which He restored the Tabernacle of David, which transformed nations and prepared the way for His coming.
Beliau menyampaikan pesan yang kuat bahwa di tahun 2010 gereja Tuhan berbuah banyak, dan kunci untuk berbuah banyak adalah dengan tetap pada pokok carang anggur Tuhan yaitu Kristus. Maksudnya adalah agar kita memandang keindahan Tuhan, dan bukan terpikat keindahan dunia yang menipu, yang membuat anak-anak Tuhan tidak menjadi terang.
He delivered a strong message that year 2010 is the year for the churches to bear fruits; and the key to bear fruits is to stay with the vine, which is Christ. It means that we have to stare at His beauty, and not to be attracted by the false beauty of the world, which will prevent the children of God from being the light.
Carilah wajah Tuhan dan kekuatanNya. Pada hari-hari ini, Tuhan menunjukan bahwa keindahan dunia itu membuat anak Tuhan jauh dari Tuhan sehingga banyak anak-anak Tuhan yang bercerai, terlibat pornografi meski terlibat dalam pelayanan, dan sebagainya.
Seek His face and strength. These days, He is showing that the beauty of the world makes His children to be far from Him; thus many divorce and are involved in pornography at the same time serving Him.
Ketika kita memandang keindahan kekudusan Tuhan, kita memuji-Nya maka apapun masalah Anda selalu ada jalan keluar. Ketika kita memandang keindahan kekudusan Tuhan, terang akan terpancar dalam hidup kita, dan mentransformasi hidup kita sendiri. Lalu orang lain akan melihat keindahan itu dan mau mengikuti kita kepada Kristus, sehingga hidup mereka juga berubah sepenuhnya.
When we stare at His holiness, we praise Him; there will always be way out no matter what your problems are. When we stare at the beauty of His holiness, the light will shine and transform our life so that people can see it and want to follow Him. In the end, their lives will change too.
Mari gereja-gereja Tuhan, berpalinglah kepada keindahan sejati, yaitu keindahan kekudusan-Nya.
Churches of God, let’s turn to the true beauty, which is the beauty of His holiness.
Main Ballroom 24 Februari 2010, pukul 9.00
Main Ballroom 24 February 2010, 9 am
Sesi pertama konvokasi Doa Gerbang Timur Bangsa-bangsa dimulai dengan doa pujian yang dipimpin oleh Ps Winson. Suasana penyembahan yang kental langsung terasa oleh segenap yang hadir. Ps. Djohan Handojo sebagai tuan rumah mengundang Ps. David Davis beserta istrinya, Karen Davis, untuk menyampaikan kegerakan Tuhan di Israel.
This session began with prayer and praise and worship led by Ps Winson. The worship atmosphere was felt by those who attended this session. Then, Ps. Djohan Handojo invited Ps. David Davis with his wife, Karen Davis, to share about the movement of the Lord in Israel.
Pagi itu Karen Davis membawakan dua buah lagu ciptaannya dalam bahasa Inggris dan Ibrani. Seluruh yang hadir tampak larut dalam penyembahan dan ikut menyanyikan lagu baru tersebut. Dia menceritakan bahwa gereja mereka di Israel berada tepat diatas gunung Karmel, dan di sanalah gereja Tuhan menaikkan perisai pujian bagi Israel.
In that morning, Karen Davis presented two songs which were composed by her in English and Hebrew. All the attendees were brought into a deep worship and sang along with her. Then, Ps. David shared about their church in Israel which is located on Mount Carmel; there the church becomes the shield of praise for Israel.
Ps. David Davis membagikan tentang “Pengurapan ganda di akhir jaman” yang berdasarkan atas firman 2 Raja-raja 2:7 yang menceritakan bahwa Elisa mendapatkan pengurapan ganda dari Tuhan. Melalui kisah tersebut, kita diingatkan untuk tidak menjadi penonton gerakan Tuhan seperti 50 anak nabi dalam cerita tersebut yang tidak mendapatkan apa-apa. Generasi Elisa bisa mengikuti gerakan Tuhan, menyebrangi sungai Yordan bersama Elia. Matius 11:10 menceritakan tentang utusan Tuhan yang mempersiapkan jalan Tuhan di hadapan Tuhan. Untuk menjadi utusan-Nya itu, kita harus mau berhadapan dengan Tuhan muka dengan muka dan transparan dengan Tuhan. Firman juga menyatakan bahwa yang terkecil dari Kerajaan Surga pun lebih besar dari Yohanes Pembaptis, seorang nabi terbesar di jamannya yang mempersiapkan jalan bagi Tuhan Yesus. Di jaman Roh Kudus, kita harus mau dipakai Tuhan lebih dari nabi-nabi jaman dahulu. Tuhan memanggil generasi yang mau memakai jubah porsi ganda tersebut untuk menerobos dan menjangkau orang-orang yang belum kenal Tuhan. Yesaya 61 menceritakan tentang manifestasi tahun pembebasan (jubilee). Dikatakan dalam ayat 5 ada orang-orang luar bekerjasama. Ini menggambarkan orang Yahudi dan bukan Yahudi bekerja bersama dalam Kerajaan Tuhan.
Ps. David Davis shared about “Double portion anointing at the end time” based on the Word of God from 2 Kings 2:7 which tells us that Elisha received the double portion anointing from the Lord. From that story, we are reminded not to be the audiences of the movement of the Lord like the 50 children of the prophet who received nothing. The Elisha generation can follow the movement of the Lord if they cross the Jordan River with Elijah. Matthew 11:10 tells about the messenger of God who prepared the way before the Lord. In order to be that messenger, we need to come to the Lord face to face with transparency. The Word of God also says that the smallest in the Kingdom of God is even greater than John the Baptist, the greatest prophet in his time to prepare the way for Lord Jesus. At the age of the Holy Spirit, we need to have the desire to be used by the Lord more than the prophets at that time.
Di dalam Zakaria 4:1-6, Zakaria melihat tujuh pelita kandil (menorah), yang menggambarkan tujuh gereja Tuhan (Wahyu 1). Menorah tersebut terbuat dari emas yang dimurnikan dan angka tujuh merupakan angka kesempurnaan. Zakaria juga melihat dua pohon zaitun yang diartikan Tuhan dengan menjawab bukan dengan kuat dan gagah melainkan dengan Roh Tuhan.
God calls the generation that wants to put on the “double portion” coat to break through and reach out non-believers. Isaiah 61 tells us about the manifestation of the year of freedom (Jubilee). It says in verse 5 that strangers worked. It illustrates that both Jews and Gentiles will work together for the Kingdom of God.
Agar sempurna, gereja Tuhan perlu pengurapan ganda dari Tuhan. Roma 11:15-17 menjelaskan
In Zechariah 4:1-6, Zechariah saw seven lampstands that illustrated
2
tentang dua cabang pohon zaitun tersebut yang berarti bahwa ada orang asing, yang bukan Israel, yang mendapat bagian dalam pengurapan Tuhan. Di dalam ayat 12 dijelaskan bahwa kalau pelanggaran Israel saja menjadi kekayaan rohani bagi bangsa asing, betapa lebihnya lagi penerimaan Israel akan Kristus. Revival terbesar akan terjadi kalo Israel asli mulai banyak bertobat kepada Tuhan, dan untuk mencapai itu kita perlu pengurapan ganda dari Tuhan. Sewaktu Tuhan bergumul di taman Getsemani (pemerasan buah zaitun) dan tertekan di Getsemani, yang menghasilkan minyak zaitun yang murni. Pengurapan itu sekarang juga tersedia bagi gereja-Nya. Setelah firman tersebut Ps.David Davis mengundang jemaat Tuhan untuk menerima pengurapan ganda. Sesi kedua: doa bagi bangsa-bangsa Setelah firman tersebut, Ps. Nathaniel Chow dari Taiwan membagikan tentang gerakan Tuhan di bangsanya. Beliau menyimpulkan tiga hal yaitu: bersatu, transformasi dan tujuan Illahi. Kami meminta Tuhan sebuah gereja, tetapi Tuhan memberikan sebuah negara bagi Tuhan. Saya percaya lewat konvokasi-konvokasi doa selama ini, Tuhan semakin mengurapi Taiwan, dan kami merasakan pengurapan yang semakin kuat di Taiwan. Lima tahun belakangan ini kami melihat pengurapan tersebut meluas ke Hongkong dan China bahkan sampai kepada orang-orang China di bangsa-bangsa. Kesatuan bukanlah tujuan utamanya melainkan sebuah platform untuk memulai gerakan. Perjalanan ini tidaklah mudah. Saya sempat kecewa dengan respon yang didapat dari sesama saudara. Menarik sekali ketika saya bergumul tentang kekecewaan tersebut Tuhan menjawab, “Engkau telah bekerja untuk kesatuan selama 5-6 tahun, tetapi gampang kecewa, sedang Aku sudah 2,000 tahun lebih bekerja untuk kesatuan gereja-Ku, tetapi tidak kecewa. Kami menyaksikan banyak jiwa dibaptis di Taiwan. Hal ini sama sekali belum pernah terjadi di Taiwan. Saya melihat kegiatan kami yang diliput media Taiwan mempengaruhi bangsa ini dalam membuat keputusan. Kami percaya bahwa bangsa China diberi tujuan mulia untuk membawa injil kembali ke Yerusalem. Mari doakan hal ini beserta pertemuan bulan Mei 2010, di mana akan ada 25 keturunan Ismail dan 25 keturunan Ishak yang diundang untuk bersatu dalam doa mewakili sukunya. Sesi ketiga Ps. Denise Balcome bersama Ms. Emily Chow yang mewakili Hongkong, memberikan presentasi tentang apa yang orang China lakukan untuk membawa injil kembali ke Yerusalem lewat sebuah dokumentasi video yang dilanjutkan dengan membagikan keadaan China, di mana sudah ada 98 juta orang percaya di sana, dan 6 juta orang China menerima Yesus setiap tahunnya. Kami ingat tiga tahun yang lalu kami mempresentasikan gereja Hongkong di konvokasi singapura, dan belakangan ini ada banyak hal baru yang terjadi. Viisi yang kami miliki adalah membawa injil kembali ke Yerusalem. Melalui konvokasi doa ini Tuhan akan melakukan yang lebih dashyat lagi bagi China, dan saya berharap tahun depan konvokasi doa ini bisa diadakan di China. Saya ingat pada tahun 2007 ada banyak nabi palsu bernubuat jelek bagi Hongkong bahwa akan banyak gereja ditutup, dianiaya dan sebagainya. Tetapi Tuhan berkata Hongkong akan mengambil alih China. Mengapa? Karena tidak ada korupsi di Hongkong, ada demokrasi, dan ada 1100 gereja di Hongkong yang bersatu. Kita dipakai Tuhan untuk memberkati China. Kami bersyukur untuk GBI Ps. Niko yang membantu terjadinya revival di China, di mana mereka turut memperlengkapi dan mengajar para pengerja maupun umat baru di China. Inilah saatnya injil kembali ke Yerusalem. Inilah alasan kami melakukan ini, untuk penginjilan memenangkan jiwa-jiwa. Melalui karunia Roh Kudus, kami bahkan bisa memasuki gereja milik pemerintah China yang begitu kaku, tetapi saat ini Tuhan mengubahnya, terjadi revival, mereka dipenuhi Roh Kudus. Kami juga melihat di China bahwa orang-orang berpengaruh kuat di dalam pemerintahan pun menerima Yesus dan menjadi percaya. Ps. Denise Balcome mengakhiri dengan mengundang orang percaya yang belum berbahasa roh untuk maju menerima kepenuhan Roh Kudus. Sesi keempat diisi oleh Hamba-Nya Ps. Wirachai Kowae dari Thailand. Dalam kesaksiannya beliau bersyukur untuk pengorbanan para misionaris untuk menanam gereja-Nya di Thailand. Beliau menyadari beberapa gelombang kegerakan Tuhan di Thailand. Dalam misi pertama beliau, beliau sempat merasa lemah hati karena orang-orang Thai menertawakan injil yang disampaikannya. Dia bergumul kepada Tuhan dan diminta untuk tidak menjelaskan injil tetapi mengotbahkan injil tersebut. Setelah itu, Ps. Osborn bahkan meminta
seven churches (Rev 1). The lampstands were made of purified gold and seven is the number of perfection. Zechariah also saw two olive trees which meant we work not by might nor by power, but by His Spirit. In order to be perfect, God’s churches need double portion anointing. Romans 11:15-17 mentions that the two branches of the olive tree are strangers, Gentiles, who partake God’s anointing. In verse 12, it says that the fall of Israel is riches to the world. How much more there would be the Israelite acceptance of Christ! The greatest revival will take place when the physical Israel begins to repent to the Lord; therefore we need the double portion of anointing. When the Lord struggled in Gethsemane (the crushing of olives), it produces pure olive oil. The anointing is provided for His churches. After the sharing of the Word of God, Ps.David Davis invited the congregation to receive the double portion of anointing. Session Two: Prayer for nations After the sharing of the Word of God, Ps. Nathaniel Chow from Taiwan shared about God’s movement in his nation. He drew three conclusions: unity, transformation and godly purposes. We asked for a church but He gave us a nation. I believe that God anoints Taiwan through the convocations. In the last five years, we have seen the anointing has gone as far as Hongkong and China, and even to Chinese around the world. Unity is not the main objective but the platform to start a movement. It is not easy. I once got upset by the responses. When I wrestled with that, God answered, “You have worked for unity for 5-6 years, but get upset easily, whereas I have worked for the unity of churches for more than 2000 years, but am never upset. We have seen many were baptized in Taiwan never before seen. Our activities convered by the media also brought impact for this nation. We believe that the nation of China is given a noble purpose to bring the gospel back to Jerusalem. Let’s pray for this as well as the meeting in May 2010, in which there will be 25 tribes descendents of Ishmael and 25 of Isaac invited to pray together representing their tribes. Session Three Ps. Denise Balcome and Ms. Emily Chow, who represented Hongkong, delivered a presentation of what Chinese have done to bring back the gospel to Jerusalem, continued with the sharing of the condition in China, in which there are 98 millions believers and 6 million Chinese receive Jesus every year. We still remember that we delivered a presentation of the churches in Hongkong in the previous convocation in Singapore; today there are many new things taking place. Our vision is to bring back the gospel to Jerusalem. God will do greater things in China through this convocation, and I hope next year’s prayer convocation can be held in China. I remember in 2007 there were many false prophets prophesied about Hongkong that there would be many churches closed down, persecuted and so on. God says Hongkong will take over China. Why? Because there is no corruption in Hongkong, democracy and there 1100 churches getting united. We are used to bless China. We give thanks for GBI Ps. Niko that helped bring revival in China, in which they equip and teach workers and new believers in China. This is the time the gospel came back to Jerusalem. This is our reason; to win souls. Through the grace of the Holy Spirit , we could even break through the rigid church of the government but today God has changed it, there is revival and they are filled with the Holy Spirit. We also saw influential people in China received Jesus and believed. Ps. Denise Balcome ended his sharing with an invitation for believers who have not spoken in tongue to step up to receive the fullness of the Holy Spirit.
3
orang Thai untuk membawa orang-orang sakit kepada Yesus. Meski membuat gereja lokal gemetar, pada akhirnya Tuhan membela firman-Nya, banyak orang Thai disembuhkan. Biksu Thai yang sakit pun datang dan menerima kesembuhan.
Session four is ministered by Ps. Wirachai Kowae from Thailand. In his testimonies, he gave thanks for the sacrifice of the missionaries to plant churches in Thailand. He realized a few movements of God in Thailand.
Kami mohon agar didoakan:
In his first mission, he happened to get discouraged because many laughed at the gospel. He then struggled with God and was commanded not to explain the gospel. After that, Ps. Osborn even asked the Thai people to bring the sick to Jesus. This caused local churches to tremble; at last God defended His Word, many were healed. A monk came and received healing too.
1.
Visi 2010, di mana gereja Tuhan sudah harus ada di setiap distrik kota, dan seluruh subdistrik sudah mendengarkan injil Tuhan bagi mereka.
2.
Tuhan melanjutkan gerakan-Nya untuk menyatukan gereja-Nya
3.
Peningkatan tuaian, orang percaya hanya berjumlah 0.5% dari populasi, sedangkan selebihnya 95% Buddha dan 4% Islam.
4.
Pemimpin-pemimpin muda bangkit dan menanam gereja-gereja baru
5.
Kedamaian dalam politik Thailand dan kemakmuran bagi negara Thai.
Ps. Pham Dinh Nhan delegasi Gereja Vietnam menceritakan bahwa gereja diperlakukan pemerintah tidak baik di Vietnam. Gereja di sana mengalami penganiayaan dan diberikan sedikit kebebasan. Meski gereja banyak ditutup tetapi gereja-gereja rumah bermunculan. Orang Kristen di Vietnam sekitar dua juta lebih dari 87 juta populasi penduduk. Meski penganiayaan mengancam gereja, Tuhan membuka jalan bagi gereja untuk mengadakan pertemuan terbuka di tahun 2009, yang dihadiri oleh 40,000 orang dan delapan ribuan jiwa baru menerima Kristus. Mohon doakan proses pergantian kepemerintahan di Vietnam yang akan dimulai, serta agar Vietnam mengalami terobosan. Ps. Henk Kamsteeg dari New Zealand membagikan permohonan doa bagi negaranya. Beliau meminta delegasi-delagasi bersepakat untuk New Zealand agar terjadi revival besar di sana, persatuan gereja antara para pemimpin gereja, serta acara KKR juni 2010 supaya banyak jiwa dimenangkan. Ps. Bill Newman mewakili Australia dalam kesempatan tersebut memutarkan video tentang pelayanannya di Australia dan bangsa-bangsa. Beliau juga meminta agar semua yang hadir sepakat meminta kepada Tuhan agar terjadi revival yang besar bagi masyarakat Australia. Ps. Anildo Marcal dari Timor Leste menyebut Indonesia sebagai saudara negaranya. Anildo menceritakan sejarah terjadinya Timor Leste, yang merupakan pecahan dari Indonesia ini. Dulu sewaktu jaman penjajahan Portugis, kebebasan beragama sangat terbatas tetapi pada tahun 1975 Indonesia mengambil alih, lalu gereja-gereja denominasi mulai bebas bermunculan di Timor Leste, kemudian merdeka dan berpisah dari Indonesia. Sejak itu kebebasan beragama bahkan semakin lebih lagi, karena banyak dijinkan KKRKKR terbuka disana. Dan bahkan di tahun 2010 ini akan lebih banyak KKR lagi, sebagai cara Tuhan untuk melawat Timor Leste. Dalam kesempatan tersebut, delegasi Indonesia dan Timor Leste saling meminta maaf mewakili negaranya, dan didoakan oleh seluruh delegasi bangsa-bangsa. Bishop Moses Tay delegasi Singapura membagikan sedikit tentang Singapura, di mana negara tersebut menjadi golongan negara maju disebabkan tiga hal: pertama, ketika negara ini berdiri para tokohnya sepakat untuk tidak korupsi, kedua Singapura adalah teman Israel sejak awalnya, dan ketiga, karena pemerintahan dan pengurusan yang baik. Bishop Tay menceritakan usaha-usaha yang sudah dilakukan untuk mentransformasi Singapura, di mana ada grup “Together in Transformation” terbentuk yang terdiri dari gabungan gereja-gereja. Lalu gereja di Singapura juga berkomitmen untuk membantu mereka yang berkekurangan. Gereja sadar bahwa di Singapura jurang antara si kaya dan miskin semakin lebar, dan banyaknya pendatang baru dari luar Singapura datang untuk bekerja disana. Brother Tay juga membagikan tekanan-tekanan yang dirasakan gereja Singapura belakangan ini. Ada beberapa pendeta berada dalam tekanan, hanya karena mengirimkan traktat injil, bahkan mereka terancam hukuman penjara. Adanya kelompok homo yang menekan gereja, bahkan sekarang ada gereja homo di Singapura yang dibentuk oleh bekas pendeta Methodis. Juga ada pendeta singapura yang sampai minta maaf di suratkabar kepada umat Buddha, karena kurang sensitif. Mari doakan agar gereja Singapura dapat mengatasi tekanan-tekanan dan muncul sebagai yang benar, dan juga agar gereja mengalahkan tipu daya kekayaan duniawi. Dari Malaysia Ms. Ann Low menceritakan setelah pemilu 2008 di Malaysia, ada banyak perubahan positif di sana bagi gereja-Nya, meski gereja Tuhan di sana mengalami penganiayaan. Ada tiga gereja dibakar dan dilempar bom.
4
Please help us pray for: 1.
Vision 2010, churches have to be formed in every district and all subdistricts have heard the gospel.
2.
God continued His movement to unite His churches.
3.
The increase of harvest; believers are only 0.5% of the population, whereas 95% Buddhists and 4% Muslims.
4.
New leaders will rise up and plant new churches.
5.
Peace in Thai politics and prosperity for the nation.
Ps. Pham Dinh Nhan from Vietnam shared that the churches were not treated very well in Vietnam. They received persecution and were given little freedom. Although a lot of churches had been closed, house churches emerged. There are around two millions Christians of 87 millions of the total population. Although persecution kept threatening the churches, the Lord opened ways for churches to conduct a meeting in 2009, attended by 40,000 people and around eight thousands new souls received Christ. Please pray for the process of changing the government which is about to start so that Vietnam can experience breakthrough. Ps. Henk Kamsteeg from New Zealand shared a prayer request for his nation. He asked the delegates to pray for revival in New Zealand, unity among leaders, as well as the revival service in June 2010 so that many souls can be won. Ps. Bill Newman presented a video of his ministry in Australia and nations. He also ask that all the attendees in one accord prayed for the revival in Australia. Ps. Anildo Marcal from Timor Leste spoke that Indonesia was the brother of his nation. Anildo explained about the history of Timor Leste, which used to be a part of Indonesia. During the Portuguese occupation, religious freedom was very little, however in 1975, Indonesia took over; then denominational churches began to appear; at last they obtained their independence. Since then religious freedom has been greater because outdoor revival services are permitted. Dan In 2010, there will be more services. In that opportunity, both the Indonesian and Timor Leste delegates asked for forgiveness representing their countries and were prayed for by all the delegates. Bishop Moses Tay from Singapore shared a little bit about Singapore, in which it was classified as a developed country due to three aspects: first, when this nation was founded, the leaders agreed not to condone corruption, secondly it had been the friend of Israel from the beginning, and thirdly good governance and management. Bishop Tay explained about the efforts done to transform Singapore, in which there are a group named “Together in Transformation” consisting of churches. Then, they are committed to helping those who lack. The churches realized that the gap between the rich and the poor is getting wider, and there are a lot of foreigners come to work. Brother Tay also shared the pressures experienced by the churches in Singapore recently. There are several pastors experiencing pressures because they sent tracts and face imprisonment. There are also homosexuals keeping pressure on churches. There are even homosexuals’ churches formed by former Methodist pastors. There was even a pastor apologizing on the newspapers to Buddhists for being insensitive. Let us pray that Singaporean churches can overcome all the pressures and come out as the right one as well as defeating the deceits of the riches of the world.
Mari doakan bagi gereja Tuhan di Malaysia: 1.
Revival
From Malaysia, Ms. Ann Low shared that after 2008 election, there had been positive changes for God’s churches though they still experience persecution. There were churches burnt and bombed.
2.
Kesatuan
Let us pray for God’s churches in Malaysia:
3.
Agar gereja Tuhan disana memberikan tempat yang semestinya bagi Tuhan
1.
Revival
4.
Agar gereja tidak lelah dalam menabur dan berbuat baik, karena mereka akan menuai
2.
Unity
3.
That God’s churches are given a proper place.
4.
That the churches do not get tired of sowing and doing good because they will reap.
Di sesi terakhir hari kedua, yang dimulai pukul 19.00, Ps. Tom Hess mempresentasikan video tentang konvokasi doa seluruh bangsa-bangsa di Yerusalem. Ps. Djohan Handojo mengajak semua yang hadir untuk memberkati pelayanan tersebut, agar mereka mendapat kesempatan untuk menjadi berkat bagi Yerusalem dengan harta mereka. Ps. Niko Njotoraharjo mendoakan semua pemberian kasih tersebut, diiringi oleh Ps. Flyod Ellsworth menyanyikan sebuah lagu yang indah bagi Raja segala raja. Ps. Niko menyampaikan sebuah pesan yang kuat bahwa tahun ini dalam kalendar Yahudi merupakan tahun Ayin. Ini berbicara tentang mata, mata Tuhan dan mata kita. Seperti disebutkan dalam Mzm 32:8 Mata Tuhan sedang tertuju kepada kita, dan mata kita juga harus tertuju kepada-Nya jika kita mau dituntun oleh-Nya. Menjelang kedatangan Tuhan yang segera ini, mata kita harus selalu fokus kepadaNya yang berarti intim dengan Tuhan. Karena kalau tidak intim, kita akan ragu-ragu dan tidak mengetahui tuntunan-Nya. Ps. Niko bercerita selama 22 tahun menuntun gereja Tuhan, beliau mendapati bahwa tuntunan Tuhan itu tidak masuk akal. Ada dua hal yang Tuhan sampaikan dengan kuat yaitu keintiman dan kerajaan Allah. Yohanes 10:10 berkata tentang janji Tuhan untuk memberikan hidup berkelimpahan, dan Tuhan bertanya balik “percayakah engkau akan hal ini?” Tuhan juga berkata Akulah kebangkitan dan hidup barangsiapa percaya kepadaku ia tidak akan mati, dan yang mati akan bangkit kembali. Jadi bagian kita adalah untuk percaya saja. Tahun ini selain berlimpah, juga akan ada pemulihan yang berarti hal yang hilang dicuri iblis akan kembali kepada kita. Pada tahun ini Tuhan akan memulihkan, dan si jahat harus mengembalikan dengan dendanya kepada kita. Yoel 2:23-27 Hai bani sion bersoraklah karena Tuhan Allah mu. Mengapa bersuka cita? Karena diturunkannya hujan pada awal dan akhir musim, dan tahun-tahun kekuragan digantikan Tuhan. Akan ada kelimpahan gandum dan anggur yang berarti jiwa-jiwa, sukacita, dan pengurapan Allah. Tuhan mencurahkan Roh-Nya di tahun ini, dan sebagai akibatnya: 1.
Anak-anak bernubuat, orang tua bermimpi
2.
Api, gumpalan asap, bulan jadi darah, matahari gelap gulita
3.
Dan ada banyak orang berseru kepada nama Tuhan, dan mereka diselamatkan.
Mari Tuhan juga berpesan untuk lebih banyak lagi berbahasa roh, supaya Roh Kudus tercurah lebih lagi. Kunci memasuki tahun 2010 adalah ketaatan. Percaya dan lakukan. Makanya harus intim supaya mengerti tuntunan dan percaya. Selesai menyampaikan firman, Ps NIko mengundang delegasi untuk maju menerima pengurapan dan impartasi. Menara Doa 24 Febuari 2010, pukul 16.00
The last session of the second day, which began at 7 pm, Ps. Tom Hess presented a video of prayer convocation in Jerusalem. Ps. Djohan Handojo invited all the attendees to bless that ministry so that they could be a blessing for Jerusalem with their wealth. Ps. Niko Njotoraharjo prayed for all the offerings, accompanied by Ps. Flyod Ellsworth, who sang a wonderful song for the King of kings. Ps. Niko delivered a strong message that this year is the year of Ayin in the Jewish calendar. It means eyes; God’s eyes and our eyes. As mentioned in Psalm 32:8, His eyes are on us and we need to direct our eyes on Him as we want to be guided by Him. As His coming draws near, our eyes have to focus on Him, which means to have an intimate relationship with Him. When we are not intimate with Him, we will have doubt and be unable to know His guidance. Ps. Niko shared that for 22 years he had received guidance from the Lord that did not make sense. There are two things that God wants to share namely, intimacy and the Kingdom of God. John 10:10 says that God promises to give us life abundantly, and He asks back, “Do you believe this?” He also says, “I am the Resurrection and the Life. Whoever believes in Me, although he may die, yet he shall live.” Therefore, our part is believe. Besides abundant life, there will be restoration, which means that all the devil has stolen will be returned back to us. This year, God will restore and the devil will have to pay back along with all the interests. Joel 2:23-27, “Be glad then, you children of Zion, and rejoice in the Lord, your God. Why do we have to rejoice? Because He causes to come down for you the rain and the latter rain, as before, and replace the years that you have lost. There will be abundant wheat and wine, which means souls, joy and anointing. God pours down His Spirit this year, consequently: 1.
Sons and daughters shall prophesy, old men shall dream dreams
2.
Fire, column of smoke, the moon shall be turned to blood and the sun to darkness
3.
Many people shall call on the name of the Lord and be delivered.
The Lord also sent a message that we should speak in tongue more often so that more of the Holy Spirit will be poured down. The key to entering year 2010 is obedience, belief, and action. Thus we have to be more intimate with Him so that we understand His guidance and believe. After sharing the Word of God, Ps. Niko invited the delegates to come up front to receive anointing and impartation.
Sore itu, Ps. Sapto memimpin puji-pujian kepada Tuhan yang berisikan doa untuk bangsa-bangsa. Acara Doa tersebut juga dilayani oleh seorang hamba Tuhan Amerika yang mempunyai hati untuk bangsa Arab. Beliau juga menampilkan presentasi video tentang sekolah misionaris yang sudah didirikan di Arab.
Prayer Tower, 24 February 2010, 4 pm
Dia juga menceritakan bahwa di sekolah tersebut sudah ada sekitar 300 siswa calon misionaris bersekolah di tempatnya. Tapi sayang, sambil tersenyum beliau berkata, “Hanya 46 orang yang bersedia ditempatkan di tempat negara Kedar seperti Mesir, Arab, dsb.”
In that evening, Ps. Sapto led praises to the Lord accompanied by prayer for nations. That prayer session was ministered by a servant of God from the United States who has the passion for the Arabs. He also presented a video of a missionary school founded in Arab.
Beliau juga berkata bahwa sebenarnya sekolah ini didirikan bukan hanya untuk orang Arab saja tetapi juga untuk bangsa-bangsa lain. Selama ini hanya orang Arab yang
He mentioned that there are around 300 potential missionaries studying in his
5
bersedia menjadi misionaris, tetapi puji Tuhan angkatan yang berikutnya adalah orang China. Setelah itu beliau membagikan brosur dan dilanjutkan dengan doa untuk negaranegara Islam yang lain. Suasana di menara doa itu sangat menakjubkan karena dipenuhi dengan hadirat Tuhan. Konvokasi Doa Gerbang Timur 25 Februari 2010, Pukul 09.00 Pagi ini konvokasi Doa dimulai dengan agak berbeda, karena Ps. Jerome Ocampo bersama tim dari Filipina melayani sebagai pemimpin pujian. Jerome bermain keyboard secara live di depan jemaat. Sister Karen Davis juga diberi kesempatan untuk mengajak jemaat memuji Tuhan dalam bahasa Ibrani. Pelajaran singkat tentang kata-kata Ibrani pun diberikan, agar jemaat dapat menyanyikannya dengan baik dalam Ibrani.
school. Unfortunately, he said with a smile, “Only 46 of them are willing to be placed in Arab countries such as Egypt, and so on.” He also mentioned that the school was founded not only for Arabs but also for those from other countries. There used to be Arabs that were willing to be missionaries but praise God that the next batch is from China. After that he distributed brochures and led a prayer for other Muslim countries. The atmosphere in the prayer tower was amazing because it was filled with the presence of God. Eastern Gate Prayer Convocation, 25 February 2010, 9 am This morning, the session had a different start because Ps. Jerome Ocampo and team from the Philippines led the worship. He played the keyboard live in front of the congregations.
Ps. Tom Hess menyambut jemaat Tuhan yang hadir dari Gerbang Timur. Beliau mengingatkan bahwa tanda-tanda kedatangan Tuhan sudah dekat, dan sebagai generasi keturunan Daud, kita mempunyai tugas untuk memulihkan pondok Daud, untuk mempersiapkan kedatangan Raja kemuliaan.
Karen Davis was also given a chance to lead the congregations to praise God in Hebrew. Briefly, she taught Hebrew so that all the attendees could sing better in Hebrew.
Tuhan sedang membangkitkan generasi yang selalu mencari wajah Tuhan. Untuk membangkitkan generasi ini, kita harus mentransferkan/ mewariskan nilai-nilai yang baik kepada mereka. Saya percaya akan ada generasi yang berlari di depan untuk membantu kegerakan Tuhan.
Ps. Tom Hess greeted the congregations of the Eastern Gate and reminded them that the coming of the Lord drew near; and as the descendents of David, we were given the responsibility to restore the Tabernacle of David to prepare the way for the King of Glory.
Maleakhi 4:5 Generasi yang memiliki roh Elia akan membuat penuaian yang terbesar dalam sejarah. Kita perlu mempelajari sejarah raja-raja Israel, di mana, mereka akan menjadi generasi yang jahat jika gagal mewariskan nilai baik ke generasi berikutnya.
God is raising a generation that seeks His face. Thus, we have to transfer or inherit good values to them. I believe there will a generation running to the front to assist the movement of the Lord.
Tidak peduli betapa hebatnya gerakan Tuhan pada generasi sebelumnya, generasi berikutnya bisa gagal total dan tidak melayani Tuhan jika terdapat jurang pemisah yang lebar antara satu generasi dengan generasi berikutnya.
Malachi 4:5 tells us that the generation that possesses the spirit of Elijah will produce the greatest harvest in the history. Thus, we have to learn the history of the kings of Israel, in which the next generation became evil when they failed to inherit good values to them.
Ps. Daniel Pandji berbicara mewakili Indonesia sesi kedua ini. Indonesia merupakan negara dengan populas terbesar keempat di dunia serta populasi Muslim terbesar di dunia. Ketika beliau bergerak dalam kegerakan doa global, beliau selalu diberitahu bahwa Indonesia akan menjadi kunci utama dalam kegerakan penuaian besar.
No matter how great His movement is for the previous generation, the next generation can fail and even stop serving if the there is a wide gap separating the old and young generation.
Dalam 10 tahun ini, Ps. Daniel Pandji melihat dua hal yang spesifik yakni terorisme dan aniaya. Di balik terorisme, ada revival yang besar dan membuat gereja bersatu. Apa yang membuat beliau terbeban bagi Indonesia? Gereja mengasihi Kedar dan Nabayot. Karena bencana alam Indonesia, beliau menjadi koodinator gudang makanan bagi lokasi bencana Indonesia. Ketika bencana datang ke Indonesia, hal itu merupakan tanda Tuhan ingin gereja hadir disana. Ps. Daniel mengundang seluruh delegasi bangsa-bangsa untuk bersatu dalam doa serta meminta kepada Tuhan untuk mencurahkan roh unity untuk turun lebih lagi, serta pengurapan korporat, sehingga ketika delegasi pulang, mereka membawa pengurapan yang mempengaruhi negaranya.
Ps. Daniel Pandji, represented Indonesia, shared in the second session. Indonesia is the fourth most populous country in the world and the largest Muslim country in the world. When he served in gloabal prayer movement, he was told that Indonesia will be the main key for the great harvest. In these 10 years, he saw two things namely, terrorism and persecution. However, there was a great revival behind terrorism which united the churches. Why has he a burden for Indonesia? The churches love Kedar and Nebayot. Due to natural disasters, he became the coordinator of the storehouse for the disaster-hit areas. When a disaster struck, the church was present there.
Ps Bambang Nur sena, Putra-Putra Abraham.
He also invited all the delegates to be united in prayer and asked God for the spirit of unity as well as the corporate anointing so that when the delegates returned home, they brought the anointing to bring impact in their countries.
Secara budaya, kelompok yang mengklaim sebagai putra Abraham adalah Yahudi, Kristen dan Islam. Yahudi adalah putra fisik Abraham dari Ishak, dan Islam juga anak Abraham lewat Ismail.
Ps Bambang Nur sena, Sons of Abraham.
Kita harus memiliki hati untuk dunia Islam. Kepeduliaan kita kepada mereka didasarkan atas doa Abraham, di mana dia meminta Tuhan agar Ismail hidup di hadapan Tuhan, tetapi Tuhan berkata tidakdan bahwa Ishaklah yang akan menjadi keturunan mendatangkan keselamatan. Tetapi Tuhan juga menjadikan Ismail bangsa yang besar. Di dalam Yesaya 60:7-9, terdapat nubuatan mengenai Ismail dan pulau-pulau jauh yang dimaksud di dalam ayat tersebut adalah Indonesia. Alkitab menceritakan tentang emas yang pernah dibawa dari India ke Yerusalem. India disini bukan saja India tetapi juga pulau-pulau di Hindia Indonesia. Dan alkitab berkata bahwa tiga tahun dibutuhkan untuk perjalanan membawa emas tersebut. Dan letak Indonesialah yang paling cocok. Mari kita berdoa untuk kegerakan bangsa Arab, dan negeri-negeri Islam besar di dunia. Saya percaya bahwa inilah waktunya kegerakan Ismail dan Doa Abraham akan tergenapi. Pada sesi setelah istirahat makan siang, seorang pembicara dari Betlehem yaitu Ps. Naim Khoury memperkenalkan dirinya, bahwa dia adalah keturunan Yunani yang mempunyai tiga kewarnanegaraan, yang bertobat sekitar 20 tahun lalu.
6
Culturally, the groups that claim to be sons of Abraham are Jews, Christians and Muslims. The Jews are the physical sons of Abraham through Isaac and Muslims through Ishmael. We need to have the passion for the Islam world. Our care for them is based on Abraham’s prayer; however the Lord said no and that salvation came from the seeds of Isaac. God made Ishmael a great nation. In Isaiah 60:7-9, there is a prophecy for Ishmael and the word afar means Indonesia. The bible says about gold brought from India to Jerusalem, which also means Indies Indonesia. It says that it took three years to bring the gold. Therefore, Indonesia sounds logical. Let us pray for the movement of the Arabs, and largest Muslim countries in the world. I believe that this is the time for Ishmael and Abraham’s prayer is fulfilled. After lunch, Ps. Naim Khoury, a speaker from Bethlehem introduced himself that he was a Greek with three citizenships and repented 20 years ago.
Sebagai seorang warga palestina, sangatlah berbahaya untuk menjadi orang percaya di negara tersebut. Beliau pernah tertembak beberapa kali, gerejanya terkena serangan bom 14 kali di Palestina. Tetapi di tengah semua itu, Tuhan mengasihi palestina, Tuhan melepaskan Palestina dari kuasa kegelapan, dan gereja semakin berkembang.
As a Palestinian, it is dangerous to be a believer in that country. He has been shot a few times; his church had been bombed 14 times. However, God loves Palestine and delivers her from the power of darkness and the church keeps growing.
Perdamaian di Palestina hanya dapat terjadi karena kedatangan Raja Damai. Satu satunya harapan bagi Palestina adalah ketika mereka menerima Yesus sebagai Tuhan. Tuhan memanggil umat-Nya untuk bangkit di akhir zaman ini. Berdirilah di pihak Tuhan dan dengarlah apa yang Tuhan perintahkan di akhir zaman ini.
Peace in Palestine can only be achieved when the King of Glory comes. The only hope is when they receive Jesus as Lord. He asked His people to rise up at the end times. Stand with God and hear what He commands.
Mari berdoalah untuk Palestina dan Betlehem, agar dilawat Tuhan karena Betlehem itu istimewa, yang merupakan tempat kelahiran Tuhan kita. Ps. AFEEF halasah dari Jordan menyampaikan firman Tuhan. Yesaya 19:23-25 berbicara tentang jalan raya dan dikatakan ada jalan raya dari Mesir ke Siria. Dulu siria merupakan kekuatan yang besar yang berkuasa sampai mesir dan Israel. Dan hari di mana firman tersebut belum tergenapi belom, Mesir, Siria dan Israel menjadi berkat bagi dunia. Saya bertanya apakah artinya ini setelah melihat fakta daerah tersebut mengekspor penumpahan darah, terorisme dan lain-lain.
Let us pray for God’s visitation on Palestine and Bethlehem because Bethlehem is special as it was the birthplace of our Lord. Ps. Afeef Halasah from Jordan shared the Word of God.Isaiah 19:23-25 talks about the highways from Egypt to Syria. In the past, Syria used to be a superpower ruled as far as Egypt and Israel. On the days that the Word had not been fulfilled, Egypt, Syria, and Israel became blessings for the world. Then I asked what it meant as today they export bloodshed, terrorism and so on.
Tuhan menjawab bahwa bukan tanah Palestina yg istimewa tetapi itu terjadi karena adanya pergumulan spiritual sejak jaman Ishak dan Ismail, di mana Ismail tertolak dan lahir kebencian di hatinya. Meski demikian Tuhan memanggilnya untuk memulai pelayanan di negara Arab. Saat ini beliau membuka sekolah misi di Jordan, sesuai panggilan Tuhan.
God answered that it was not due to the fact that the land of Palestine was special but the spiritual struggle since the days of Isaac and Ishmael caused by the hatred of Ishmael. In spite of that, The Lord called him to begin ministries in Arab countries. Today, he has a mission school in Jordan according to God’s calling.
Mari doakan pelayanan ini agar lebih banyak orang Arab yg Tuhan pakai untuk menjangkau negara-negara Islam di dunia. Ps. Tom Hess mengundang para delegasi untuk berdoa bagi Ps. Afeef dalam pelayanannya di dunia Arab.
Let us pray for this ministry so that more Arabs used by God to reach out the Muslim world. Ps. Tom Hess invited all the delegates to pray for Ps. Afeef in his ministry in the Arab world.
Ps. Floyd Ellsworth sebagai pembicara yang keenam menyampaikan tentang penyembahan. Seringkali kita memposisikan penyembahan untuk Tuhan datang ke kepada kita, tetapi yang sebenarnya adalah kitalah yang naik ke tempat tinggi untuk datang kepada Tuhan. Jangan merasa puas hanya dengan merasakan hadirat Tuhan yang biasa saja, tetapi teroboslah untuk masuk lebih dalam lagi sampai hadirat Tuhan membuat Anda tidak sanggup berdiri. Beliau mengajak jemaat untuk mencari posisi yang baik untuk menyembah Tuhan lalu dia menaikan lagu yang mengundang Roh Kudus untuk datang.
Ps. Floyd Ellsworth, the sixth speaker shared about worship. Often, we place our worship as an instrument for God to come to us; in fact we are supposed to go up higher to come to the Lord. Do not be content with His presence but the breakthrough to enter deeper in His presence until the moment you cannot even stand. He invited the congregation to seek a good position to worship, then he sang a song to welcome the Holy Spirit.
Ps. Suleman Manzoor dari Pakistan adalah seseorang yang mempunyai hati Tuhan untuk Pakistan, Afghanistan dan Iran menyampaikan bahwa Tuhan selalu menyertai dan melindungi pelayanan gereja Tuhan di Pakistan.. Ini waktunya untuk merebut kembali Pakistan dari tangan kuasa gelap, dan meski pemerintahan lokal di sana bingung akan apa yg dilakukan, tetapi beliau tahu bahwa mereka memerlukan Tuhan Yesus. Iblis menggunakan anak-anak di sana untuk menjadi pembom bunuh diri, tetapi Tuhan memanggil kami untuk membuka panti asuhan di sana. Ketika mereka membutuhkan tempat terbuka untuk mengadakan pertemuan di tempat terbuka, sesuatu yang mustahil secara manusia karena kesulitan memperoleh izin dan ancaman tertoris, tetapi Tuhan bekerja luar biasa dan memampukan kami memblok daerah seluas 2 Km untuk dipakai bagi pertemuan terbuka. Ps Matthew Kuruvilla dari India membagikan tentang kegerakan Tuhan yang luar biasa di India melalui sebuah video klip, yang menceritakan kesembuhan yang dialami orang-orang di India melalui gereja-Nya serta penganiayaan yang juga dialami oleh gereja Ps. Matthew karena protes dari kalangan ekstrimis. Sekitar 300,000 jiwa berdatangan dari desa-desa terpencil ke tempat KKR, bahkan ada desa-desa yang dulunya 100% memiliki kepercayaan lain telah menjadi 90% orang percaya. Rev Alfred Adhikary dari Bangladesh membagikan bebannya dilanjutkan dengan doa untuk Bangladesh. 25 Februari 2010, pukul 19.00 Sesi ini dimulai dengan pujian dan penyembahan yang diikuti dengan penyembahan yang dipimpin oleh Ps. Floyd untuk memimpin pujian. Ps. Djohan berkata bahwa setiap jemaat diberi kesempatan untuk menabur bagi pelayanan Tuhan di Betlehem, Israel. Jemaat yang hadir kemudian memberi dengan sukacita dan didoakan agar setiap benih yang telah ditabur akan berbuah banyak untuk memenangkan orang Arab dan Yahudi. Sebelum menyampaikan firman, Ps. Matthew Kuravella memutarkan video tentang apa yang
Ps. Suleman Manzoor from Pakistan is a servant of God who has the passion for Pakistan, Afghanistan and Iran shared that the Lord protected the ministry in Pakistan. It is the time to take over Pakistan from the power of darkness. The devil uses the kids there to be suicide bombers but God called them to open an orphanage there. When they need a venue to conduct a meeting, there were difficulties to obtain license and threats from the terrorists but God was amazing and enabled us to block the area 2 km to be used for the meeting. Ps Matthew Kuruvilla from India shared about the movement of God in India through a video clip which showed the healings experienced by Indians through His church as well as the persecution his church experienced due to the protest by the extremists. Around 300,000 people came from villages to revival services. There are even villages with 100% non-believers in the past become 90% believers. Rev Alfred Adhikary from Bangladesh shared about his burdens followed by prayer for Bangladesh 25 February 2010, 7 pm This session began with praise and worship and followed by worship session led by Ps. Floyd. Ps. Djohan said that every congregation was given the chance to sow for the ministry in Bethlehem, then all of them gave their offerings joyfully and the offerings were prayed that they would bear fruit to win the Arabs and Jews. Before delivering the Word of God, Ps. Matthew Kuravella played a video of what God had done in India through his church in which many came to Jesus and were healed. Ps. Matthew invited every congregation to lift up love songs to Lord Jesus. He cried to God for His love and anointing to be poured abundantly on the
7
Tuhan lakukan di India melalui gerejanya, di mana banyak jiwa datang kepada Yesus disembuhkan. Ps. Matthew mengajak setiap jemaat untuk menaikan nyanyian kasih kepada Tuhan Yesus. Beliau berseru kepada Tuhan agar kasih dan pengurapan-Nya dicurahkan secara berlimpah atas semua yang hadir. Ps. Matthew merasa Tuhan sedang melakukan hal yang luar biasa di tengah-tengah jemaat-Nya, sehingga dia merasa kotbahnya tidak penting lagi sehingga beliau mengajak jemaat untuk masuk ke dalam penyembahan kepada Tuhan. Beliau juga mengajak semua yang hadir untuk menyerukan, “Saya tidak akan pernah menjadi orang yang gagal di dalam nama Yesus.” Ps. Matthew berdoa agar setiap keterbatasan manusia dipatahkan Tuhan. Ps. Matthew bersaksi bahwa dulu beliau adalah seorang atheis sampai akhirnya beliau terkena kecelakaaan yang membuatnya lumpuh. Beliau dibawa keluar masuk pertemuan ibadah, tetapi tidak mengalami kesembuhan. Akhirnya hati beliau menerima Tuhan setelah seorang pembicara menyatakan bahwa Yesus bukan sebuah agama. Setelah itu beliau didoakan dan sembuh dalam waktu satu setengah tahun. Tuhan berkata bahwa kuasa yang sama yang membangkitkan Yesus itu ada di dalam semua orang yang percaya. Berjalanlah di dalam kuasa Tuhan, pergi dan ubahlah dunia dalam nama Yesus. Anda tidak terbendungkan, anda akan menang. Mari buang semua keraguan dan ketakutan dan percaya Tuhan. Ps. Matthew juga bersaksi sewaktu pertama memulai pelayanannya, dia bergantung kepada pendeta, tetapi pendeta tersebut tidak pernah datang sehingga hal tersebut membuatnya takut. Akhirnya, beliau melangkah dan membagikan kesaksian tentang Yesus. Tuhan melakukan mujizat; ada jemaat yg disembuhkan dari buta dan lumpuh. Sejak saat itu saya mengerti bahwa pesan saya tidaklah penting, tetapi kasih-Nya yang penting bagi jemaat Tuhan. Di akhir firman, beliau mengundang jemaat untuk berseru kepada Tuhan untuk meminta kehancuran atas setiap kelemahan tubuh, sakit penyakit, dan ketakutan. Hari Terakhir Eastern Gate Prayer Convocation Tanggal 26 Februari 2010, pukul 12.30 siang, Eastern Gate Prayer Convocation yang ke 6 dItutup dengan doa berkat oleh Pdt. Dr. Niko Nyotoraharjo, yang didahului dengan kudus yang juga dipimpin oleh beliau. Pada hari terakhir, Ps. Tom Hess menceritakan bagaimana perkembangan orang percaya di Timur Tengah, orang-orang Kedar banyak mengalami pemulihan dan pertobatan, dan begitu juga perkembangan Messianic Jews. Pertanyaan yang harus kita jawab setelah Konvokasi Doa berakhir adalah, “Apa yang hendak kita lakukan?” Dilihat dari jumlah peserta: Total Peserta: Total Negara:
1005, (Laki-laki 498, perempuan 507) 31
Total Gereja yang terlibat : 321 Setiap peserta membayar rata-rata S$200 dan menghabiskan rata-rata S$50/hari untuk belanja. Hal ini berarti setiap orang menghabiskan S$400 (tidak termasuk biaya transport). Berarti total pengeluaran dari 31 negara peserta konvokasi 2010= S$ 400 x 1005 = S$ 402,000 = US$ 268,000. Kalau dibagi dengan 365 hari menjadi US$ 734 = rata-rata GNP(Gross National Product) / tahun negara-negara berkembang /negara ke 3 (Asia, Afrika dan Latin Amerika yang masih di bawah standar berdasarkan CIA data fact) . Total jam yang dipersembahkan mulai dari tanggal 23 Februari, pukul 3 sore sampai dengan 26 Februari siang, pukul 12.05, berarti setiap peserta menghabiskan 39 jam dalam empat hari konvokasi. Ini berarti seluruh peserta menghabiskan 39 jam x 1005 = 39,195 jam = 1633,2 hari = 4,5 tahun waktu yang bisa dipakai seseorang. Jadi, kesimpulannya adalah konvokasi 2010 merupakan sesuatu yang sangat mahal dan berharga, di mana pengeluaran hampir sama dengan GNP rata-rata negara berkembang, sama dengan 4,5 tahun masa yang harus dihabiskan seseorang. Jadi, jika kita tidak melakukan sesuatu setelah konvokasi ini, yang telah menghabiskan waktu, tenaga, dan biaya, berarti kita sudah menyia-nyiakan apa yang sudah Tuhan Yesus berikan, dan berarti kita MERUGIKAN Kerajaan Allah yang sudah memberikan kita anugerah. Mari lakukan sesuatu untuk Kerajaan Allah… “Tuaian sudah siap” just do it…
attendees. Ps. Matthew felt that God began to do amazing things in the midst of His people, therefore he felt that his sermon was no longer important and invited the congregations to enter into worship. He also invited the congregations to declare, “I will never fail in the name of Jesus.” Ps. Matthew prayed that every limitation is crushed. Ps. Matthew testified that he used to be an atheist until he got an accident that made him paralyzed. He went in and out of church services but did not receive healings. At last his heart was open when a preacher said that Jesus was not a religion. After being prayed for, he received healings after one and half years. The Lord said that the same power that resurrected Jesus was in those who believed. Walk in the power of the Lord, go and change the world in the name of Jesus. You will not be stopped and will win. Let us cast away doubts and fears and believe in the Lord. Ps. Matthew testified that in the early years of his ministry, he depended on pastors but they were never there with him, thus he was scared. At last he stepped up and testified about Jesus. The Lord made miracles; there were healings for the blind and the paralyzed. After that he understood that his message was not important but His love for the congregation was. Lastly, he invited the congregations to cry out to God for the freedom from their physical weaknesses, diseases, and fear. The Last Day of Eastern Gate Prayer Convocation 2010 On 26 February 2010, 12.30 pm, the sixth Eastern Gate Prayer Convocation was closed with benediction led by Ps. Dr. Niko Nyotoraharjo, preceded by holy communion which was also led by him. On the last day, Ps. Tom Hess shared about the development of believers in the Middle East, the restoration and repentance of Kedar, and the Messianic Jews. Now, the question that we have to ask after the end of the sixth Eastern Gate Prayer Convocation is, “What are we going to do?” Based on the numbers of participants: Number of Participants:
1005, (male 498, female 507)
Number of countries:
31
Number of churches involved:
321
Every participant paid around S$200 and spent around S$50/day. This means that everyone spent S$400 (excluding transport). Total expenditure of 31 countries = S$ 400 x 1005 = S$ 402,000 = US$ 268,000. This figure is then divided by 365 days: US$ 734 = average GNP(Gross National Product) / year of developing countries / third world countries (Asia, Africa and Latin America still below the standard based on CIA data fact). Total hours spent from 23 February, 3 pm until 26 February, 12.05 pm, means that every participant spent 39 hours during the convocation. It also means that they spent 39 jam x 1005 = 39,195 hours = 1633,2 days = 4,5 years, which can be used by a person. The conclusion is convocation 2010 is expensive and valuable, in which the expenditure is almost as high as the average GNP of developing countries, equal to 4,5 years can be spent by a person. If we do not do anything after convocation, which was time, energy, and money-consuming, we have taken for granted what Lord Jesus has given and it also means that we have been a LOSS for the Kingdom of God that has given us grace. Let us do something for the Kingdom of God … “The harvest is ready” just do it…