Prosiding The 4th International Conference on Indonesian Studies: “Unity, Diversity and Future”
THE 4TH INTERNATIONAL CONFERENCE ON INDONESIAN STUDIES SANUR, BALI, 9—10 FEBRUARI 2012 SIMPULAN DAN REKOMENDASI (Versi Bahasa Indonesia)
Pada tanggal 9 dan 10 Februari, bertempat di Inna Grand Bali Beach Hotel, Sanur, Bali, telah diadakan The 4th International Conference on Indonesian Studies. Berikut ini merupakan simpulan dan rekomendasi hasil Konferensi. Simpulan 1.
Indonesia merupakan sebuah bangsa sekaligus negara di dunia yang dirahmati kekayaan suku bangsa dan budaya. Peradaban bangsa Indonesia tumbuh dengan dinamis dari waktu ke waktu. Riset mengenai peradaban bangsa Indonesia di berbagai bidang menyimpulkan bahwa peradaban bangsa Indonesia pada masa lampau berkontribusi dan berpengaruh terhadap pembentukan peradaban sebagian bangsa di dunia. Warisan budaya menjadi petunjuk signifikan kontribusi bangsa Indonesia yang penting bagi perkembangan peradaban dunia. Demikian pula, dalam konteks kekinian, berbagai kemajuan yang dicapai bangsa Indonesia sedikit-banyak menjadi kontribusi bangsa Indonesia bagi peradaban dunia yang semakin mengglobal ini. Dalam konteks masa depan, berbagai kemungkinan, baik yang positif maupun negatif, termasuk yang berpotensi menimbulkan ancaman bagi peradaban Indonesia, perlu diantisipasi dengan mengkaji berbagai aspek kelampauan dan kekinian Indonesia.
2.
Dinamika pertumbuhan dan perkembangan peradaban bangsa Indonesia dan dalam kaitannya dengan sumbangsihnya bagi perkembangan peradaban bangsa lain dan peradaban dunia menjadi bahan yang tidak habis-habisnya dikaji dalam berbagai bidang: budaya, ekonomi, sosial, politik, kesehatan, pertahanan dan keamanan, dan lain-lain. Himpunan kajian mengenai peradaban bangsa Indonesia dalam berbagai sendi kehidupan menjadi definisi bagi kajian keindonesiaan atau Indonesian Studies, sebagaimana yang juga telah diyakinkan melalui penyelenggaraan International Conference on Indonesian Studies hingga yang keempat tahun ini. Kebudayaan, yang tidak dapat dilepaskan dari peradaban karena menjadi wujud konkret peradaban itu sendiri, menjadi titik sentral pengkajian. Dalam konteks keindonesiaan, kebudayaan menjalankan berbagai fungsi, seperti fungsi perekat anggota masyarakat, fungsi komunikasi, fungsi pengontrol dan pengayom sosial, bahkan fungsi kekuatan halus (soft-power). Telah banyak contoh bangsa besar dan maju di dunia mengembangkan fungsi soft-power yang dimiliki oleh bangsanya melalui kebudayaan.
3.
Sebagai himpunan kajian mengenai keindonesiaan, atau tepatnya peradaban Indonesia, kajian keindonesiaan (Indonesian studies) selayaknya ditumbuhsuburkan di tempat asalnya, yaitu Indonesia. Telah banyak institusi di seluruh dunia memiliki pusat-pusat kajian keindonesiaan, yang mengembangkan kajian keindonesiaan
1041
Prosiding The 4th International Conference on Indonesian Studies: “Unity, Diversity and Future”
sebagai bidang keilmuan dan melahirkan banyak pakar keindonesiaan. Sudah saatnya Indonesia menjadi pusat keunggulan kajian keindonesiaan. Indonesia sepatutnya tidak hanya menawarkan kekayaan data kajian, tetapi menjadi tuan rumah bagi kajian keindonesiaan. Sudah saatnya lapisan-lapisan baru pakar di bidang kajian keindonesiaan dilahirkan di, dari, dan oleh Indonesia. Generasi pakar kajian keindonesiaan yang telah menua perlu segera dilapis oleh generasi yang lebih muda secara berkelanjutan. 4.
Sebagai model pengembangan kepakaran di bidang kajian keindonesiaan, pada kesempatan ini Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia mengambil inisiatif dan menyampaikan tekad untuk melanjutkan penghimpunan aktivitas pengembangan kajian keindonesiaan dengan pendirian The Centre for Indonesian Studies. The Centre for Indonesian Studies akan melingkupkan kegiatan pengembangan kajian keindonesiaan dalam bidang penelitian, akademik, serta pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat. Dengan memandang bahwa budaya merupakan pintu masuk pencapaian peradaban suatu bangsa, The Centre for Indonesian Studies akan menempatkan budaya sebagai titik sentral pengkajian dalam kaitannya dengan bidang-bidang yang lain. Dalam kesempatan ini, kami mengundang berbagai pihak yang mempunyai cita-cita yang sama untuk bekerja sama.
Rekomendasi 1.
Sebagaimana yang diamanatkan oleh Presiden Republik Indonesia dan ditegaskan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan saat menerima Komite The 4th International Conference on Indonesian Studies di Jakarta pada tanggal 2 Februari 2012, untuk mendukung pengembangan kajian keindonesiaan di lingkungan perguruan tinggi, Pemerintah diharapkan secara konsisten mendukung programprogram tridarma perguruan tinggi yang bertujuan mengembangkan kajian keindonesiaan.
2.
Hasil-hasil pengkajian keindonesiaan perlu disebarluaskan secara berkelanjutan. The International Conference on Indonesian Studies merupakan salah satu bentuk kegiatan diseminasi hasil pengkajian keindonesiaan dengan tema yang luas dan berancangan multidisipliner dan antardisipliner. Perguruan tinggi perlu didukung untuk giat mendiseminasi dan mengekspose hasil pengkajian keindonesiaan dalam skala nasional dan internasional sebagai bagian dari program pengembangan kajian keindonesiaan. Bidang-bidang kajian yang strategis, yang terkait dengan identitas bangsa dan potensi bangsa, seperti kearifan lokal, budaya maritim, dan warisan budaya, perlu dikembangkan. Dalam kaitannya dengan pengembangan keilmuan, perlu didukung penyelenggaraan program-program studi terkait kajian keindonesiaan di jenjang perguruan tinggi. Sebagai informasi, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia merencanakan penyelenggaraan program sarjana dan magister internasional dalam bidang kajian keindonesiaan. Di samping itu, program magister Asia Tenggara dan Asia Timur akan diselenggarakan untuk melihat kaitan antara Indonesia dan area lain dalam perspektif masa lampau, masa kini, dan masa depan.
3.
Pengkajian tidak akan berjalan tanpa didukung data. Kita dapat melihat, sebagai contoh, betapa berkembangnya pusat-pusat kajian keindonesiaan di Belanda pada
1042
Prosiding The 4th International Conference on Indonesian Studies: “Unity, Diversity and Future”
masanya, berkat kekayaan data tentang Indonesia yang terpelihara. Oleh karena itu, kegiatan dokumentasi data di Tanah Air perlu digalakkan. Dalam kaitannya dengan budaya sebagai pintu masuk peradaban suatu bangsa, kegiatan dokumentasi data budaya menjadi penting dan perlu didukung oleh semua pihak, termasuk Pemerintah. Data budaya yang terdokumentasi dengan baik dan terhimpun dalam pangkalan-pangkalan data berbasis cetak dan online akan menjadi bahan yang tidak habis-habisnya untuk dikaji sekaligus sebagai tempat untuk menyimpan hasil kajian.
Bali, 10 Februari 2012 Ketua Tim Pengarah dan Perumus Hasil The 4th International Conference on Indonesian Studies Dr. Bambang Wibawarta
1043
Prosiding The 4th International Conference on Indonesian Studies: “Unity, Diversity and Future”
THE 4TH INTERNATIONAL CONFERENCE ON INDONESIAN STUDIES SANUR, BALI, 9 – 10 FEBRUARY 2012 CONCLUSION AND RECOMMENDATIONS (English Version)
From 9 to 10 February 2012, The 4th International Conference on Indonesian Studies has been conducted at Inna Grand Bali Beach Hotel, Sanur, Bali. The following are the conclusion and recommendations regarding the conference. Conclusion 1.
Indonesia is a nation and a country blessed with ethnics and culture, and its civilization has grown dynamically from time to time. The researches in Indonesian civilization in various fields conclude that the Indonesian civilization has greatly contributed to and influenced on shaping the civilization of some countries in the world. Its cultural heritage functions as a significant contribution of Indonesia for the world civilization development. In addition, in the latest context, the various achievements obtained by Indonesia prove that Indonesia has contributed to the globalizing world. In the future context, we should anticipate various possibilities, both positive and negative, including the one which may threat Indonesian civilization, by anticipating the analysis the past and present aspects of Indonesia.
2.
The dynamics of civilization development of Indonesia in connection with its contribution for other countries’ and world’s civilization growths are continually studied in numerous fields: culture, economy, social and political factors, health, defense, security and others. The collection of the studies on Indonesian civilization in various life sectors is actually the definition for the Indonesian studies, already convinced through the International Conference on Indonesian Studies which this year is the fourth one. Culture which cannot be separated from civilization due to its physical existence of culture itself is the key point of the studies. In term of the Indonesian context, culture has the number of functions, such as ‘the glue’ for the individuals to be united, communicative functions, controlling functions and social guidance and even soft power. Many big and developed countries have proved that they have developed their soft power though their culture.
3.
As the collection on Indonesian Studies, to be exact Indonesian civilization, Indonesian Studies should be developed and well taken care in its original place, Indonesia. In the world, there have been many centers for Indonesian Studies as a discipline and a means to produce Indonesianists. It is a high time Indonesia be the ‘home’ for centers on Indonesian Studies. It is highly suggested that Indonesia not offer the wealth of the data to be analyzed, but be the home of Indonesian Studies. It’s a high time this country create Indonesian studies in, from, and by Indonesian themselves. The old generation on Indonesian Studies should be underpinned by a new generation continuously.
4.
As the model of expertise development in Indonesian Studies, in this great opportunity, the Faculty of Humanities, Universitas Indonesia, has taken initiatives
1044
Prosiding The 4th International Conference on Indonesian Studies: “Unity, Diversity and Future”
and intentions to continue collecting the activities on Indonesian Studies with its establishment called The Centre for Indonesian Studies, to include the activities to develop Indonesian studies in research, academics, community services. Viewing that culture is the gate to achieve civilization, The Centre for Indonesian Studies will consider culture as the key issue on the studies in connection with other disciplines. In this occassion we would like to invite all parties who have the same interest to work together. Recommendations 1.
As what the President Republic of Indonesia states and this statement is emphasized by the Minister of Education and Culture while he was accepting the Committee of The 4th International Conference on Indonesian Studies in Jakarta, on February 2, 2012, to continuously support the development on Indonesian Studies in the university level, the Government is expected to consistently underpin tridarma perguruantinggi (3 university activities) so as to develop the Indonesian Studies.
2.
The results of Indonesian Studies should be continuously disseminated. The International Conference on Indonesian Studies is a disseminating activity with broad themes and multi-disciplines and inter-disciplines. The universities in Indonesia need to be fully supported to actively disseminate and expose the results on Indonesian Studies in both national and international scopes as a part of Indonesian Studies development programs. The strategic studies regarding the national identity and national potentials, such as local wisdom, maritime culture, and cultural heritage, undoubtedly need to be developed. In relation with knowledge development, it is actually necessary to support the relevant activities on Indonesian Studies in Study Programs in the university level. For your information, Faculty of Humanities Universitas Indonesia has planned to administer international undergraduate and postgraduate programs in Indonesian studies. Besides, the post-graduate programs on South East Asia and East Asia will be conducted to see the line between Indonesia and other disciplines from the past, present, and future perspectives.
3.
The studies cannot run well without adequate data. We can see an example of the development of the centers on Indonesian Studies in the Netherlands at their right periods due to the rich data on Indonesia which are well kept. Therefore, the data documentation activities in our country undoubtedly need to be spread. In term of the issue that culture can be a gate to one country’s civilization, the activities of the cultural data documentation become essential and should be supported by any parties, including the Government. Well documented cultural data collected on the printed and on-line data base can become the unlimited resources for these studies and can be stored as the results of the studies.
Bali, 10 February 2012. Chairing and Steering Committe The 4th International Conference on Indonesian Studies Dr. Bambang Wibawarta
1045
Prosiding The 4th International Conference on Indonesian Studies: “Unity, Diversity and Future”
Susunan Panitia ICSSIS 2012 Pelindung
: Prof. Dr. der Soz. Gumilar R. Soemantri (Rektor Universitas Indonesia) Dr. Bambang Wibawarta (Dekan FIB UI) Dr. Risnowati Martin (Wakil Dekan FIB UI)
Pengarah
: Dr. Untung Yuwono Lily Tjahjandari, Ph.D Rahadjeng Pulungsari Hadi, M.Hum
Ketua Pelaksana
: Dr. Irmayanti Meliono, M.Si
Sekretaris / Bendahara 1
: Wiwin Triwinarti, MA
Bendahara 2
: Sri Afiarti
Kesekretariatan
: Diding Fahrudin, MA Taefur Mustofa
Humas & Publikasi
: Triaswarin Sutanarihesti, M.Hum
Acara & Persidangan
: Mina Elfira, Ph.D Okeu Kurniawan, MT R. Achmad Sunjayadi, M.Hum
Perlengkapan, Fasilitas & Dokumentasi
: M. Yoesoef, M.Hum Albert Roring, M.Hum Hendra Kaprisma, S.Hum
1046
Prosiding The 4th International Conference on Indonesian Studies: “Unity, Diversity and Future”
Daftar Pemakalah The 4 International Conference on Indonesian Studies 2012 th
No
Nama Pemakalah
Institusi
1
Prof. Stephen Oppenheimer
Oxford University
2
Prof. Dr. Agus Aris Munandar
Universitas Indonesia
3
Dr. Jean Couteau
Institut Seni Indonesia Bali
4
Abdul Rokhmat Sairah Z.
Universitas Gadjah Mada
5
Ade Solihat
Universitas Indonesia
6
Adrianus L. G. Waworuntu
Universitas Indonesia
7
Ahman Sya
Universitas BSI Bandung
8
Ali Akbar
Universitas Indonesia
9
Andriani Lucia Hilman
Universitas Indonesia
10
Anton Galushka-Adaikin
International Slavonic University, Ukraine
11
A. Soegihartono
Universitas Dian Nuswantoro
12
AB Prabowo KA & Sri Wahyuni
Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan PGRI Semarang
13
Bambang Sulanjari
Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan PGRI Semarang
14
Bernard Amadeus Jaya
Universitas Indonesia
15
Chysanti Arumsari
Universitas Indonesia
16
D. Chandra Kirana
Universitas Indonesia
17
Dany Ardhian
Universitas Brawijaya
18
Darmoko
Universitas Indonesia
19
Dewi Anggraeni
Universitas Indonesia
20
Diah Asmarandani
Universitas Trisakti
21
Diding Fahrudin
Universitas Indonesia
22
Filia
Universitas Indonesia
23
FX. Rahyono
Universitas Indonesia
24
Hamiruddin Udu
Universitas Haluoleo
25
Haryo Kunto Wibisono
Universitas Brawijaya
26
Hastanti Widy Nugroho
Universitas Gadjah Mada
1047
Prosiding The 4th International Conference on Indonesian Studies: “Unity, Diversity and Future”
No
Nama Pemakalah
Institusi
27
Hendar Putranto
Universitas Multimedia Nusantara
28
Hendra Kaprisma
Universitas Indonesia
29
Hermina Sutami
Universitas Indonesia
30
Hery Priswanto
Balai Arkeologi Yogyakarta
31
HR. Utami
Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan PGRI Semarang
32
I Gusti Ayu Agung Mas Triadnyani
Universitas Udayana
33
Irmayanti Meliono
Universitas Indonesia
34
Ita Syamtasiyah Ahyat
Universitas Indonesia
35
Ivan Chen
Anantarupa Studio
36
Jane Sweed
Swiss German University
37
Jultje Aneke Rattu
Universitas Sam Ratulangi
38
Karima Styorini & Mayang Hapsari
Universitas Brawijaya
39
Katubi
Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Kebudayaan (PMB), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
40
Laila Azkia
Universitas Indonesia
41
Laura Zarbaliyeva
Azerbaijan University of Languages
42
Lilie Suratminto
Universitas Indonesia
43
Linda Novi Trianita ; Hendri Leo ; Isaura T. P. Sinaga
Universitas Brawijaya
44
Mirdina Muchtadi
Universitas Indonesia
45
Muhammad Arief Budiman
Universitas AKI, Semarang
46
Muhammad Wasith Albar
Universitas Indonesia
47
Ni Wayan Sumitri
Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan PGRI Bali
48
Nia Budiana
Universitas Brawijaya
49
Nia Kurnia Sofiah
Universitas Indonesia
50
Pinky Saptandari
Universitas Airlangga
51
Priyanto Wibowo
Universitas Indonesia
52
R. Achmad Sunjayadi
Universitas Indonesia
53
Rachma Fitriati
Universitas Indonesia
54
Raden Muhammad Arie Andhiko Ajie
Universitas Indonesia
1048
Prosiding The 4th International Conference on Indonesian Studies: “Unity, Diversity and Future”
No
Nama Pemakalah
Institusi
55
Romilda Arivina da Costa & Falantino Eryk Latupapua
Universitas Pattimura
56
Sarif Syamsu Rizal
Universitas Dian Nuswantoro
57
Selu Margaretha Kushendrawati
Universitas Indonesia
58
Setiawati Darmojuwono
Universitas Indonesia
59
Sidik R. Usop
Universitas Palangka Raya
60
Sindung Tjahyadi
Universitas Gadjah Mada
61
Siti Murtiningsih
Universitas Gadjah Mada
62
Slamet Sutrisno
Universitas Gadjah Mada
63
Sri Utami
Universitas Indonesia
64
Sudarsono Hardjosoekarto
Universitas Indonesia
65
Sugeng Setya Cahyanto ; Bonifasius S.P ; Ataabik Muktaman
Universitas Brawijaya
66
Sugih Biantoro
Pusat Penelitian dan Pengembangan Kebudayaan, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia
67
Sulisno
Universitas Lambung Mangkurat
68
Sumiman Udu
Universitas Haluoleo
69
Sunu Wasono
Universitas Indonesia
70
Syahrizal & Sri Meiyenti
Universitas Andalas
71
Syamsul Arifin & Khusnul Arifin Orizan
Universitas Brawijaya
72
Syarif Hidayatullah
Universitas Gadjah Mada
73
Trenggono Pujo Sakti & Rinno Widodo
Universitas Jember
74
Wahyu Widodo
Universitas Brawijaya
75
Yeni Anistyasari
Universitas Muhammadiyah Jember
76
Yuka Dian Narendra
Universitas Pembangunan Jaya
77
Yuliandre Darwis
Universitas Andalas
78
Lies Mariani
Universitas Indonesia
1049
Prosiding The 4th International Conference on Indonesian Studies: “Unity, Diversity and Future”
Ucapan Terima Kasih Dekan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia dan Panitia International Conference on Indonesian Studies (ICSSIS) mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, memberikan kontribusi dan sumbangan pemikiran serta dana sehingga kegiatan ICSSIS dapat terlaksana dengan lancar dan baik. Terima kasih sebesarnya tertuju kepada: 1. Prof. Dr. Ir. Muhammad Nuh, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia 2. Prof. Wiendu Nuryanti, Ph.D, Wakil Menteri Bidang Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia 3. Dr. Mari E. Pangestu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia 4. Bapak Andi Arief, Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial & Bencana Alam 5. Bapak Ukus Kuswara, Direktur Jenderal Nilai Budaya dan Seni Tradisional, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia 6. Bapak Abdurrahman M. Fachir, Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia 7. Prof. Dr. der Soz. Gumilar R. Soemantri, Rektor Universitas Indonesia 8. PT. IMECO INTER SARANA 9. Yayasan Kota Kita, Jakarta 10. Bentara Budaya, Bali 11. Prof. Stephen Oppenheimer 12. Bapak Jean Couteau 13. Prof. Dr. Agus Aris Munandar 14. Prof. Dr. Melani Budianta dan semua pihak yang membantu acara ICSSIS 2012 dan memberikan sumbangsih baik moral maupun material yang sangat berharga bagi Kajian Indonesia khususnya di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia.
1050