PUTUSAN Nomor : 57/PID/2014/PT-MDN.
“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”
PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam Peradilan Tingkat Banding, telah menjatuhkan putusan sebagai
N A
berikut dalam perkara Terdakwa :
D E
Nama lengkap
: SHERLY EVARINA BR SINAGA;
Tempat /Tgl Lahir
: Medan, 15 Januari 1982;
Jenis Kelamin
: Perempuan;
Kebangsaan
: Indonesia;
Tempat Tinggal
: Jl. Pardamean No. 114 Kec. Percut Sei Tuan Medan;
Agama
: Kristen;
Pekerjaan
: Karyawan Swasta;
Pendidikan
: SMA;
I
M
G
G
IN T
N dengan tanggal 26 Juli 2012; A IL PENGADILAN TINGGI TERSEBUT; D Telah membaca : A I. Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum tertanggal 26 Juni 2012, No. Reg. G Perkara : PDM-455/Ep.1/Mdn/06/2012, yang mendakwa Terdakwa dengan N dakwaan sebagai berikut :
Terdakwa ditahan dalam tahanan kota sejak tanggal 14 Juni 2012 sampai
P
E
PERTAMA Primair : Bahwa ia terdakwa SHERLY EVARINA BR.SINAGA pada hari dan tanggal yang sudah tidak diingat lagi pada sekitar Tahun 2008 hingga tahun 2010 atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam tahun 2008 hingga tahun 2010 bertempat di Kantor Cabang PT.Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk (WOM Finance) Gaharu Medan Jl.Gaharu No.1-EF Kel.Gaharu Kec.Medan Timur atau
-2-
setidak-tidaknya pada tempat lain yang termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Medan, dengan sengaja memiliki dengan melawan hak sesuatu barang yang sama sekali atau sebagiannya termasuk kepunyaan orang dan barang itu ada dalam tangannya bukan karena kejahatan, yang dilakukan oleh orang yang memegang itu berhubungan dengan pekerjaannya atau jabatannya atau karena ia mendapat uapah uang, yang dilakukan dengan cara sebagi berikut :
Berawal pada tahun 2006 terdakwa bekerja di Kantor Cabang PT.Wahana Ottomitra Multiartha,Tbk (WOM Finance) Gaharu Medan No.1-EF
N yang diterima terdakwa setiap bulannya sebesar Rp.1.850.000,- A (satu juta D adalah delapan ratus lima puluh ribu rupiah) dan tugas terdakwa E setoran dari menerima setoran dari kolektor serta membantu menerima nasabah. Kemudian pada tahun 2008, terdakwa M diangkat sebagai Kasir Besar atau Head Front Office di Kantor Cabang I PT.Wahana Ottomitra Multiartha,Tbk (WOM Finanace) Gaharu Medan G tempat terdakwa bekerja. Adapun prosedur tata kerja di PT.WOM GFinance selaku Kasir Besar yang dijabat terdakwa adalah menerima setoran dali kolektor dan teller pada N I pagi, siang dan sore hari selanjutnya menghitung sesuai data T administrasinya dengan sistem /komputerisasi lalu menyetor ke Sisco sekarang disebut Certis N sebgaia jasa pengangkutan dan transfer keuangan A melakukan verifikasi in dan out data yang ada disistem kemudian terdakwa dan dari data ILyang di verifikasi tersebut tertera data uang yang masuk yang disimpan di kas serta yang dikirim melalui Certis kemudian terdakwa D memberitahukan kepada atasan terdakwa yakni saksi Julianto wangi dan A Kel.Gaharu Kec.Medan Timur dan menjabat sebagai Teller dimana gaji
N
Gsaksi Julianto wangi sebagai atasan terdakwa akan mengecek jumlah fisik uang dan menyaksikan uang tersebut dimasukkan kedalam brankas dan
E
data di versifikasi sistem / komputerisasi dan apabila sudah pas atau tidak
P
ada selisih selanjutnya saksi Julianto Wangi yang menutup validasi/ approval sistem tersebut sehingga besok paginya dapat dibuka kembali sistem data tersebut.
Bahwa saksi Julianton Wangi selaku atasan terdakwa memberikan kunci brankas untuk dipegang oleh terdakwa dan tidak pernah menghitung jumlah fisik uang yang ada didalam brankas karena saksi Julianto Wangi sudah percaya terhadap terdakwa karena sebelum menjabat sebagai kasir
-3-
besar, terdakwa menjabat sebagai teller/ kasir dikantor tersebut dan setiap dilakukan pemeriksaan pembukuan setiap bulannya tidak pernah dijumpai jumlah fisik uang yang kurang dalam sistem pembukuan sehingga saksi Julianto Wangi mempercayakan terdakwa selaku kasir besar memegang kunci brankas dimaksud sedangkan jumlah fisik uang dalam brankas tidak pernah dilakukan penghitungan setiap harinya. Selanjutnya pada hari, tanggal dan bulan yang sudah tidak diingat lagi oleh terdakwa namun pada tahun 2008, dan tahun 2009 serta tahun 2010 dengan cara yang sama,
N Tbk (WOM Finance) Gaharu Medan tempat terdakwa bekerja dari Adalam berankas kantor tersebut sedikit demi sedikit yakni paling sedikit D sebesar E Rp.5.000.000,Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah) dan paling banyak sebesar (lima juta rupiah), tanpa sepengetahuan saksi Julianto MWangi selaku atasan terdakwa dimana kunci brankas dipegangIoleh terdakwa sehingga keberadaan uang dalam brankas tersebutG dibawah penguasaan terdakwa yang membuat terdakwa dapat leluasa G mengambil uang dari dalam brankas tersebut untuk keperluanN rumah tangga terdakwa tanpa seizin dari I saksi Julianto Wangi selaku atasan terdakwa karena jumlah fisik uang dari T dalam brankas tidak pernah dilakukan penghitungan setiap harinya sedangkan dalam N sistem pembukuan apabila dilakukan pemeriksaan pembukuan setiap A bulannya tidak pernah ditemukan adanya selisih sehingga saksi IL Julianto Wangi tidak pernah menaruh curiga terhadap terdakwa. D Selanjutnya pada bulan Agustus 2010, saksi Pucak Manalu diangkat sebagai A terdakwa mengambil uang milik Kantor Cabang PT. Wahana Multiartha,
N
P
E
GFront Office Supervisor atau FOS PT.WOM Finance Gaharu Medan dan
jabatan sebagai kasir besar ditiadakan dan segala tanggung jawab diganti ke FOS maka terdakwa yang merasa ketakutan karena telah mengambil uang dari dalam berankas tersebut memberitrahukan kepada saksi Puncak Manalu bahwa terdakwa telah mengambil uang perusahaan tanpa sepengetahuan perusahaan sebesar Rp.90.000.000,- (sembilan puluh juta rupiah) dari dalam brankas yakni pada tahun 2008 sebesar Rp.30.000.000,(tiga puluh juta rupiah), pada tahun 2009 sebesar Rp.40.000.000,- (empat puluh juta rupiah) dan pada tahun 2010 sebesar Rp.20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) dan terdakwa berjanji akan mengembalikan uang tersebut,
-4-
kemudian atas pengakuan terdakwa tersebut maka saksi Puncak Manalu membuat Surat Pernyataan tertanggal 01 Agustus 2010 yang isinya bahwa terdakwa ada mengambil uang perusahaan milik Kantor Cabang PT.Wahana Ottomitra Multiartha,Tbk (WOM Finance) Gaharu Medan sebesar Rp.90.000.000,- (sembilan puluh juta rupiah) ketika terdakwa menjabat sebagai kasir besar diperusahaan tersebut dan surat pernyataan tersebut ditandatangani oleh terdakwa, kemudian terdakawa berjanji kepada saksi Puncak Manalu akan mengembalikan uang tersebut.
N
P
E
N audit di kantor cabang PT. Wahana Ottomitra Multiartha,Tbk A(WOM D adanya Finance) Gaharu Medan dimana pihak audit tidak menemukan E audit hanya selisih uang dalam sistem pembukuna karena pihak nmelakukan pemeriksaan terhadap setoran untukM shift 2 karena sistem laporan perusahaan untuk laporan pengutipanI adalah setiap kolektor dan nasabah membayar angsuran kepada teller Gdari pukul 08.00 wib sampai dengan pukul 12.00 wib atau shift 1 G kemudian uang tersebut dikirimkan melalui jasa pengambilan uang N certis sekitar pukul 15.00 wib atau pukul I 16.00 wib dan kemudian penyetoran uang angsuran nasabah atau kolektor T dari pukul 13.00 wib sampai dengan pukul 17.00 wib atau shift 2 disetorkan untuk esok hari pukul N 15.00 wib atau pukul 16.00 wib sehingga dalam A ada uang hasil penyetoran angsuran dan uang yang brankas tetap selalu diambil terdakwa IL digantikan terdakwa dengan meminjam kepada saudara terdakwa agar jumlah fisik uang tetap sama dengan jumlah uang yang ada D di sistem komputerisasi, setelah selesai dilakukan pemeriksaan terdakwa A Kemudian pada tanggal 22 Nopember 2011, oleh pihak pusat melakukan
Gmengambil kembali uang yang telah digantikan terdakwa tersebut dengan
memberitahukannya kepada saksi Puncak Manalu yang pada saat itu menjabat sebagai FOS menggantikan kasir besar yang dulu dijabat oleh terdakwa. Selanjutnya karena terdakwa tidak bisa mengembalikan uang yang telah diambil dari brankas tersebut, maka pada tanggal 28 Nopember 2011 saksi Puncak Manalu memberitahukan perbuatan terdakwa tersebut kepada saksi Eddy Daryanto selaku Kepala Cabang kantor cabang PT. Wahana Ottomitra Multiartha,Tbk (WOM Finance) Gaharu Medan tersebut selanjutnya pada tanggal 30 Nopember 2011 terdakwa membuat Surat Pernyataan yang isinya terdakwa berjanji akan mengembalikan uang
-5-
tersebut dengna cara mencicil namun terdakwa tidak ada mencicil uang yang telah diambil oleh terdalwa selama terdakwa masih menjabat selaku kasir besar di kantor cabang PT. Wahana Ottomitra Multiartha,Tbk (WOM Finance) Gaharu Medan sehingga pihak kantor cabang PT. Wahana Ottomitra Multiartha,Tbk (WOM Finance) Gaharu Medan melaporkan perbuatan
terdakwa
tersebut
ke
Polresta
Medan
untuk
mempertanggungjawabkan perbuatannya. Akibat perbuatan terdakwa tersebut maka pihak kantor cabang PT. Wahana Ottomitra Multiartha,Tbk
N A
(WOM Finance) Gaharu Medan mengalami kerugian kurang lebih sebesar Rp.90.000.000,- (sembilan puluh juta rupiah).
D E
Sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 374 KUHP. Subsidair :
M
Bahwa ia terdakwa SHERLY EVARINA BR.SINAGA pada hari dan
I
tanggal yang sudah tidak diingat lagi pada sekitar Tahun 2008 hingga tahun 2010
G
atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam tahun 2008 hingga tahun 2010
G
bertempat di Kantor Cabang PT. Wahana Ottomitra Multiartha,Tbk (WOM
N I setidak-tidaknya pada tempat lain yang termasuk dalam daerah hukum T Pengadilan Negeri Medan, dengan sengaja memiliki dengan melawan hak sesuatu barang yang sama sekali atau Nsebagiannya termasuk kepunyaan orang dan barang itu ada dalam tangannya Abukan karena kejahatan, yang dilakukan oleh orang yang memegang itu berhubungan IL dengan pekerjaannya atau jabatannya atau karena ia mendapat upah uang, dan perbuatan tersebut dipandang sebagai satu perbuatan D yang diteruskan, yang dilakukan dengan cara sebagai berikut : A Berawal pada tahun 2006 terdakwa bekerja di Kantor Cabang PT. Wahana G Multiartha,Tbk (WOM Finance) Gaharu Medan Jl.Gaharu No.1N Ottomitra EF Kel.Gaharu Kec.Medan Timur dan menjabat sebagai Teller dimana gaji Finance) Gaharu Medan Jl.Gaharu No.1-EF Kel.Gaharu Kec.Medan Timur atau
P
E
yang diterima terdakwa setiap bulannya sebesar Rp.1.850.000,- (satu juta delapan ratus lima puluh ribu rupiah) dan tugas tedakwa adalah menerima setoran dari kolektor serta membantu menerima setoran dari nasabah. Kemudian pada tahun 2008, terdakwa diangkat sebagai Kasir Besar atau Head Front Office di Kantor Cabang PT. Wahana Ottomitra Multiartha,Tbk (WOM Finance) Gaharu Medan tempat terdakwaa bekerja. Adapun prosedur tata kerja di PT.WOM Finance selaku Kair Besar yang dijabat
-6-
terdakwa adalah menerima setoran dari kolektor dan teller pada pagi, siang dan sore hari selanjutnya menghitung sesuai data administrasinya dengan sistem / komputerisasi lalu menyetor ke Sisco sekarang disebut Certis sebagai jasa pengangkutan dan transfer keuangan kemudian terdakwa melakukan verifikasi in dan out data yang disistem dan dari data yang di verifikasi tersebut tertera data uang yang masuk yang disimpan di kas serta yang dikieim melalu Certis kemudian terdakwa memberitahukan kepada atasan terdakwa yakni saksi Julianto Wangi dan saksi Julianto Wangi
N uang tersebut dimasukkan kedalam brankas dan data yang di A verifikasi sistem / komputerisasi dan apabila sudah pas atau tidak Dada selisih selanjutnya saksi Julianto Wangi yang menutup validasi E / approval sistem tersebut sehingga besok paginya dapat dibuka kembali Msistem data tesebut. Bahwa saksi Julianto Wangi selaku atasan terdakwa I memberikan kunci brankas untuk dipegang oleh terdakwa G dan tidak pernah menghitung jumlah fisik uang yang ada didalam G brankas karena saksi Julianto Wangi sudah percaya terhadap terdakwa karena sebelum menjabat sebagai kasir N I besar, terdakwa menjabat sebagai teller / kasir dikantor tersebut dan setiap T dilakukan pemeriksaan pembukuan setiap bulannya tidak pernah dijumpai jumlah fisik uang yang N kurang dalam sistem pembukuan sehingga saksi Julianto Wangi A mempercayai terdakwa selaku kasir besar memegang kunci brankas dimaksud IL sedangkan jumlah fisik uang dalam brankas tidak pernah dilakukan penghitungan setiap harinya. Selanjutnya pada hari, D tanggal dan bulan yang sudah tidak diingat lagi oleh terdakwa namun pada A sebagai atasan terdakwa mengecek jumlah fisik uang dan menyaksikan
N
P
E
Gtahun 2008, dan tahun 2009 serta tahun 2010 dengan cara yang sama, terdakwa mengambil uang milik Kantor Cabang PT. Wahana Ottomitra
Multiartha,Tbk (WOM Finance) Gaharu Medan tempat terdakwa bekerja dari dalam brankas kantor tersebut sedikit demi sedikit yakni paling sedikit sebesar Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah) dan paling banyak sebesar Rp.5.000.000,- (lima juta rupiah), tanpa sepengetahuan saksi Julianto Wangi selaku atasan terdakwa dimana kunci brankas dipegang oleh terdakwa sehingga keberadaan uang dalam brankas tersebut dibawah penguasaan terdakwa yang membuat terdakwa dapat leluasa mengambil uang dari dalam brankas tersebut untuk keperluan rumah tangga terdakwa tanpa
-7-
seizin dari saksi Julianto Wangi selaku atasan terdakwa karena jumlah fisik uang dari dalam brankas tidak pernah dilakukan penghitungan setiap harinya
sedangkan
dalam
sistem
pembukuan
apabila
dilakukan
pemeriksaan pembukuan setiap bulannya tidak pernah ditemukan adanya selisih sehingga saksi Julianto Wangi tidak pernah menaruh curiga terhadap terdakwa.
Selanjutnya pada bulan Agustus 2010, saksi Puncak Manalu diangkat sebagai Front Office Supervisior atau FOS PT.WOM Finance Gaharu Medan
N diganti ke FOS maka terdakwa yang merasa ketakutan karena A telah D kepada mengambil uang dari dalam brankas tersebut memberitahukan saksi Puncak Manalu bahwa terdakwa telah mengambilE uang perusahaan tanpa sepengetahuan perusahaan sebesar Rp.90.000.000,M (sembilan puluh juta rupiah) dari dalam brankas yakni pada I tahun 2008 sebesar Rp.30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah), Gpada tahun 2009 sebesar Rp.40.000,000,- (empat puluh juta rupiah) G dan pada tahun 2010 sebesar Rp.20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) dan terdakwa berjanji akan N I mengembalikan uang tersebut, kemudian atas pengakuan terdakwa T tersebut maka saksi Puncak Manalu membuat Surat Pernyataan tertanggal 01 Agustus 2010 N yang isinya bahwa terdakwa ada mengambil uang AKantor Cabang PT. Wahana Ottomitra Multiartha,Tbk perusahaan milik (WOM Finance) IL Gaharu Medan sebesar Rp.90.000.000,- (sembilan puluh juta rupiah) ketika terdakwa menjabat sebagai kasir besar diperusahaan tersebut D dan surat pernyataan tersebut ditandatangani oleh terdakwa, kemudian A dan jabatan sebagai kasir besar ditiadakan dan segala tanggung jawab
N
P
E
Gterdakwa berjanji kepada saksi Puncak Manalu akan mengembalikan uang tersebut.
Kemudian pada tanggal 22 Nopember 2011, oleh pihak pusat melakukan audit di Kantor Cabang PT. Wahana Ottomitra Multiartha,Tbk (WOM Finance) Gaharu Medan dimana pihak audit tidak menemukan adanya selisih uang dalam sistem pembukuan karena pihak audit hanya melakukan pemeriksaan terhadap setoran untuk shift 2 karena sistem laporan perusahaan untuk laporan pengutipan adalah setiap kolektor nasabah membayar angsuran kepada teller dari pukul 08.00 wib sampai dengan pukul 12.00 wib atau shift 1 kemudian uang tersebut dikirimkan melalui
-8-
jasa pengambilan uang certis sekitar pukul 15.00 wib atau pukul 16.00 wib dan kemudian penyetoran uang angsuran nasabah atau kolektor dari pukul 13.00 wib sampai dengan pukul 17.00 wib atau shift 2 disetorkan untuk esok hari pukul 15.00 wib atau pukul 16.00 wib sehingga didalam brankas tetap selalu ada uang hasil penyetoran angsuran dan uang yang diambil terdakwa digantikan terdakwa dengan meminjam kepada saudaraa terdakwa agar jumlah fisik uang tetap sama dengan jumlah uang yang ada di sistem komputerisasi, setelah selesai dilakukan pemeriksaan terdakwa
N memberitahukannya kepada saksi Puncak Manalu yang padaA saat itu menjabat sebagai FOS menggantikan kasir besar yang dulu Ddijabat oleh E terdakwa. Selanjutnya karena terdakwa tidak bisa mengembalikan uang yang telah diambil dari brankas tersebut, maka pada tanggal 28 Nopember M 2011 saksi Puncak Manalu memberitahukan perbuatan I terdakwa tersebut kepada saksi Eddy Daryanto selaku Kepala G Cabang kantor cabang PT. Wahana Ottomitra Multiartha,Tbk (WOM G Finance) Gaharu Medan tersebut selanjutnya pada tanggal 30 Nopember 2011 terdakwa membuat Surat N I Pernyataan yang isinya terdakwa berjanji akan mengembalikan uang T tersebut dengan cara mencicil namun terdakwa tidak ada mencicil uang yang telah diambil N oleh terdakwa selama terdakwa masih menjabat selaku kasir besar di kantor A cabang PT. Wahana Ottomitra Multiartha,Tbk (WOM Finance) Gaharu IL Medan sehingga pihak Kantor Cabang PT. Wahana Ottomitra Multiartha,Tbk (WOM Finance) Gaharu Medan melaporkan D perbuatan terdakwa tersebut ke Polresta Medan untuk A mengambil kembali uang yang telah digantikan terdakwa tersebut dengan
N
P
E
Gmempertanggungjawabkan
perbuatannya. Akibat perbuatan terdakwa
tersebut maka pihak Kantor Cabang PT. Wahana Ottomitra Multiartha,Tbk (WOM Finance) Gaharu Medan mengalami kerugian kurang lebih sebesar Rp.90.000.000,- (sembilan puluh juta rupiah).
Subsidair sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 374 Jo Pasal 64 ayat (1) KUHP. Atau KEDUA Primair :
-9-
Bahwa ia terdakwa SHERLY EVARINA BR.SINAGA pada hari dan tanggal yang sudah tidak diingat lagi pada sekitar tahun 2008 hingga tahun 2010 atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam tahun 2008 hingga tahun 2010 bertempat di Kantor Cabang PT. Wahana Ottomitra Multiartha,Tbk (WOM Finance) Gaharu Medan Jl.Gaharu No.1-EF Kel.Gaharu Kec.Medan Timur atau setidak-tidaknya pada tempat lain yang termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Medan, dengan sengaja memiliki dengan melawan hak sesuatu barang yang sama sekali atau sebagiannya termasuk kepunyaan orang dan barang
N A
itu ada dalam tangannya bukan karena kejahatan, yang dilakukan dengan cara sebagai berikut :
N
D EJl.Gaharu No.1Ottomitra Multiartha,Tbk (WOM Finance) Gaharu Medan EF Kel.Gaharu Kec.Medan Timur dan menjabat sebagai MTeller dimana tugas terdakwa adalah menerima setoran dari I kolektor serta membantu menerima setoran dari nasabah. Kemudian Gpada tahun 2008, terdakwa diangkat sebagai Kasir Besar atau Head GFront Office di Kantor Cabang PT. Wahana Ottomitra Multiartha,Tbk (WOM Finance) Gaharu Medan tempat N I terdakwa bekerja. Adapun prosedur tata kerja di PT. WOM Finance selaku T Kasir Besar yang dijabat terdakwa adalah menerima setoran dari kolektor dan teller pada pagi, Nsiang dan sore hari selanjutnya menghitung sesuai A dengna system / komputerisasi lalu menyetor ke data administrasinya Sisco sekarang IL disebut Certis sebagai jasa pengangkutan dan transfer keuangan kemudian terdakwa melakukan verifikasi in dan out data yang D ada disistem dan dari data yang di verifikasi tersebut tertera data uang A Berawal pada tahun 2006 terdakwa bekerja di Kantor Cabang PT. Wahana
Gyang masuk yang disimpan di kas serta yang dikirim melalui Certis kemudian terdakwa memberitahukan kepada atasan terdakwa yaksi saksi
E
Julianto Wangi dan saksi Julianto Wangi sebagai atasan terdakwa akan
P
mengecek jumlah fisik uang dan menyaksikan uang tersebut dimasukkan kedalam brankas dan data di verifikasi system / komputerisasi dan apabila sudah pas atau tidak ada selisih selanjutnya saksi Julianto Wangi yang menutup validasi , approval system tersebut sehingga besok paginya dapat dibuka kembali system data tersebut.
Bahwa saksi Julianto Wangi selaku atasan terdakwa memberikan kunci brankas untuk dipegang oleh terdakwa dan tidak pernah menghitung
- 10 -
jumlah fisik uang yang ada didalam brankas karena saksi Julianto Wangi sudah percaya terhadap terdakwa karena sebelum menjabat sebagai kasir besar, terdakwa menjabat sebagai teller / kasir dikantor tersebut dan setiap dilakukan pemeriksaan pembukuan setiap bulannya tidak pernah dijumpai jumlah fisik uang yang kurang dalam sistem pembukuan sehingga saksi Julianto Wangi mempercayakan terdakwa selaku kasir besar memegang kunci brankas dimaksud sedangkan jumlah fisik uang dalam brankas tidak pernah dilakukan perhitungan setiap harinya. Selanjutnya pada hari,
N tahun 2008, dan tahun 2009 serta tahun 2010 dengan cara yang Asama, terdakwa mengambil uang milik Kantor Cabang PT. Wahana DOttomitra Multiartha,Tbk (WOM Finance) Gaharu Medan tempat E terdakwa bekerja dari dalam brankas kantor tersebut sedikit demi sedikit Myakni paling sedikit sebesar Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah) dan I paling banyak sebesar Rp.5.000.000,- (lima juta rupiah), tanpa sepengetahuan G saksi Julianto Wangi selaku atasan terdakwa dimana kunci brankasaa dipegang oleh terdakwa G sehingga keberadaan uang dalam brankas tersebut dibawah penguasaan N I terdakwa yang membuat terdakwa leluasa mengambil uang dari dalam T brankas tersebut untuk keperluan rumah tangga terdakawa tanpa seizin dari saksi Julianto Wangi N selaku atasan terdakwa karena jumlah fisik uang dari brankas A tidak pernah dilakukan penghitungan setiap harinya sedangkan L I dalam sistem pembukuan apabila dilakukan pemeriksaan pembukuan setiap bulannya tidak pernah ditemukan adaanya selisih D sehingga saksi Julianto Wangi tidak pernah menaruh curiga terhadap A tanggal dan bulan yang sudah tidak diingat lagi oleh terdakwa namun pada
N
P
E
Gterdakwa.
Selanjutnya pada bulan Agustus tahun 2010, saksi Puncak Manalu diangkat sebagai Front Office Supervisior atau FOS PT. WOM Finance Gaharu Medan
dan
jabatan
sebagai
Kasir
Besar
ditiadakan
dan
segala
tanggungjawab diganti ke FOS maka terdakwa yang merasa ketakutan karena telah mengambil uang dari dalam brankas tersebut memberitahukan kepada saksi Puncak Manalu bahwa terdakwa telah mengambil uang perusahaan tanpa sepengetahuan perusahaan sebesar Rp.90.000.000,(sembilan puluh juta rupiah) dari dalam brankas yakni pada tahun 2008 sebesar Rp.30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah), pada tahun 2009 sebesar
- 11 -
Rp.40.000.000,- (empat puluh juta rupiah) dan pada tahun 2010 sebesar Rp.20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) dan terdakwa berjanji akan mengembalikan uang tersebut, kemudian atas pengakuan terdakwa tersebut maka saksi Puncak Manalu membuat Surat Pernyataan tetanggal 01 Agustus 2010 yang isinya bahwa terdakwa ada mengambil uang perusahaan milik Kantor Cabang PT. Wahana Ottomitra Multiartha,Tbk (WOM Finance) Gaharu Medan sebesar Rp.90.000.000,- (sembilan puluh juta rupiah) ketika terdakwa menjabat sebagai kasir besar diperusahaan tersebut
N terdakwa berjanji kepada saksi Puncak Manalu akan mengembalikan A uang tersebut. D Kemudian pada tanggal 22 Nopember 2011, oleh pihakE pusat melakukan audit di Kantor Cabang PT. Wahana Ottomitra M Multiartha,Tbk (WOM Finance) Gaharu Medan dimana pihak audit I tidak menemukan adanya selisih uang dalam sistem pembukuaan Gkarena pihak audit hanya melakukan pemeriksaan terhadap setoran G untuk shift 2 karena sistem laporan perusahaan untuk laporan pengutipan adalah kolektor dan nasabah N I membayar angsuran kepada teller dari pukul 08.00 Wib samapai dengan T pukul 12.00 Wib atau shift 1 kemudian uang tersebut dikirimkan melalui jasa pengambilan uang NCertis sekitar pukul 15.00 Wib atau pukul 16.00 Wib A uang angsuran nasabah atau kolektor dari pukul kemudian penyetoran 13.00 Wib sampai IL dengan pukul 17.00 Wib atau shift 2 disetorkan untuk esok hari pukul 15.00 Wib atau pukul 16.00 Wib sehingga didalam brankas D tetap selalu ada uang hasil penyetoran angsuran dan uang yang diambil A dan surat pernyataan tersebut ditandatangani oleh terdakwa, kemudian
N
P
E
Gterdakwa
digantikan terdakwa dengan meminjam kepada saudara
terdakwa agar jumlah fisik uang tetap sama dengan jumlah uang yang ada di sistem komputerisasi, setelah selesai dilakukan pemeriksaan terdakwa mengambil kembali uang yang telah digantikan terdakwa tersebut dengan memberitahukannya kepada saksi Puncak Manaku yang pada saat itu menjabat sebagai FOS menggantikan kasir besar yang dulu dijabat oleh terdakwa. Selanjutnya karena terdakwa tidak bisa mengembalikan uang yang telah diambil dari brankas tersebut, maka pada tanggal 28 Nopember 2011 saksi Puncak Manalu memberitahukan perbuatan terdakwa tersebut kepada saksi Eddy Daryanto selaku Kantor Cabang PT. Wahana Ottomitra
- 12 -
Multiartha,Tbk (WOM Finance) Gaharu Medan tersebut selanjutnya pada tanggal 30 Nopember 2011 terdakwa membuat surat pernyataan yang isinya terdakwa berjanji akan mengembalikan uang tersebut dengan cara mencicil namun terdakwa tidak ada mencicil uang yang telah diambil oleh terdakwa selama terdakwa masih menjabat selaku kasir besar di Kantor Cabang PT. Wahana Ottomitra Multiartha,Tbk (WOM Finance) Gaharu Medan
sehingga
pihak
Kantor
Cabang
PT.
Wahana
Ottomitra
Multiartha,Tbk (WOM Finance) Gaharu Medan melaporkan perbuatan
N perbuatannya. Akibat perbuatan terdakwa tersebut, maka pihak AKantor Cabang PT. Wahana Ottomitra Multiartha,Tbk (WOM Finance) D Gaharu E(sembilan puluh Medan mengalami kerugian lebih sebesar Rp.90.000.000,juta rupiah). M Sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 372 I KUHP. Subsidair : G Bahwa ia terdakwa SHERLY EVARINA G BR.SINAGA pada hari dan tanggal yang sudah tidak diingat lagi pada sekitar tahun 2008 hingga tahun 2010 N I atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam tahun 2008 hingga tahun 2010 T bertempat di Kantor Cabang PT. Wahana Ottomitra Multiartha,Tbk (WOM Finance) Gaharu Medan Jl.Gaharu N No.1-EF Kel.Gaharu Kec.Medan Timur atau setidak-tidaknya pada Atempat lain yang termasuk dalam daerah hukum Pengadilan NegeriL I Medan, dengan sengaja memiliki dengan melawan hak sesuatu barang yang sama sekali atau sebagiannya termasuk kepunyaan orang dan barang D itu ada dalam tangannya bukan karena kejahatan, dan perbuatan tersebut A dipandang sebagai satu perbuatan yang diteruskan, yang dilakukan dengan cara G sebagai berikut : N Berawal pada tahun 2006 terdakwa bekerja di Kantor Cabang PT. Wahana terdakwa tersebut ke Polresta Medan untuk mempertanggungjawabkan
P
E
Ottomitra Multiartha,Tbk (WOM Finance) Gaharu Medan Jl.Gaharu No.1EF Kel.Gaharu Kec.Medan Timur dan menjabat sebagai Teller dimana tugas terdakwa adalah menerima setoran dari kolektor serta membantu menerima setoran dari nasabah. Kemudian pada tahun 2008, terdakwa diangkat sebagai Kasir Besar atau Head Front Office di Kantor Cabang PT. Wahana Ottomitra Multiartha,Tbk (WOM Finance) Gaharu Medan tempat terdakwa bekerja. Adapun prosedur tata kerja di PT. WOM Finance selaku
- 13 -
Kasir Besar yang dijabat terdakwa adalah menerima setoran dari kolektor dan teller pada pagi, siang dan sore hari selanjutnya menghitung sesuai data administrasinya dengan sistem / komputerisasi lalu menyetor ke Sisco sekarang disebut Certis sebagai jasa pengangkutan dan transfer keuangan kemudian terdakwa melakukan verifikasi in dan out data yang ada disistem dan dari data yang di verifikasi tersebut tertera data uang yang masuk yang disimpan di kas serta yang dikirim melalui Certis kemudian terdakwa memberitahukan kepada atasan terdakwa yakni saksi Julianto Wangi dan
N uang dan menyaksikan uang tersebut dimasukkan kedalam brankas A dan data di verifikasi sistem / komputerisasi dan apabila sudah D pas atau tidak E validasi / ada selisih selanjutnya saksi Julianto Wangi yang menutup approval sistem tersebut sehingga besok paginyaM dapat dibuka kembali sistem data tersebut. I Bahwa saksi Julianto Wangi selaku atasan Gtertdakwa memberikan kunci brankas untuk dipegang oleh terdakwa G dan tidak pernah menghitung jumlah fisik uang yang ada didalam barnkas karena saksi Julianto Wangi N I sudah percaya terhadap terdakwa karena sebelum menjabat sebagai kasir T besar, terdakwa menjabat sebagai teller / kasir di kantor tersebut dan setiap dilakukan pemeriksaan Npembukuan setiap bulannya tidak pernah dijumpai Ayang kurang dalam sistem pembukuan sehingga saksi jumlah fisik uang Julianto Wangi IL mempercayakan terdakwa selaku kasir besar memegang kunci brankas dimaksud sedangkan jumlah fisik uang dalam brankas tidak D pernah dilakukan penghitungan setipa harinya. Selanjutnya pada hari, A saksi Julianto Wangi sebagai atasan terdakwa ajan mengecek jumlah fisik
N
P
E
Gtanggal dan bulan yang sudah tidak diingat lagi oleh terdakwa namun pada tahun 2008, dan tahun 2009 serta tahun 2010 dengan cara yang sama, terdakwa mengambil uang milik Kantor Cabang PT. Wahana Ottomitra
Multiartha,Tbk (WOM Finance) Gaharu Medan tempat terdakwa bekerja dari dalam brankas kantor tersebut sedikit demi sedikit yakni paling sedikit Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah) dan paling banyak sebesar Rp.5.000.000,(lima juta rupiah), tanpa sepengetahuan saksi Julianto Wangi selaku atasan terdakwa dimana kunci brankas dipegang oleh terdakwa sehingga keberadaan uang dalam brankas tersebut dibawah penguasaan terdakwa yang membuat terdakwa dapat leluasa mengambil uang dari dalam
- 14 -
brankas tersebut untuk keperluan rumah tangga terdakwa tanpa seizin dari saksi Julianto Wangi selaku atasan terdakwa karena jmlah fisik uang dari dalam brankas tidak pernah dilakukan pemeriksaan pembukuan setiap bulannya tidak pernah ditemukan adanya selisih sehingga saksi Julianto Wangi tidak pernah menaruh curiga terhadap terdakwa.
Selanjutnya pada bulan Agustus 2010, saksi Puncak Manalu diangkat sebagai Front Office Supervisor atau FOS PT. WOM Finance Gaharu Medan dan jabatan sebagai kasir besar ditiadakan dan segala tanggung jawab
N mengambil uang dari dalam brankas mnemberitahukan kepada A saksi D tanpa Puncak Manalu bahwa terdakwa telah mengambil uang perusahaan E puliuh juta sepengetahuan perusahaan sebesar Rp.90.000.000,- (sembilan rupiah) dari dalam brankas yakni pada tahun 2008M sebesar Rp.30.000.000,(tiga puluh juta rupiah), pada tahun 2009 sebesar I Rp.40.000.000,- (empat puluh juta rupiah) dan pada tahun 2010 sebesar G Rp.20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) dan terdakwa berjanji akan G mengembalikan uang tersebut, kemudian atas pengakuan terdakwa tersebut maka saksi Puncak Manalu N I membuat Surat Pernyataan tertanggal 01 Agustus 2010 yang isinya bahwa T terdakwa ada mengambil uang perusahaan milik Kantor Cabang PT. Wahana Ottomitra Multiartha,Tbk (WOM Finance) Gaharu Medan sebesar N Rp.90.000.000,- A (sembilan puluh juta rupiah) ketika terdakwa menjabat sebagai kasir ILbesar diperusahaan tersebut dan surat pernyataan tersebut ditandatangani oleh terdakwa, kemudian terdakwa berjanji kepada saksi D Puncak Manalu akan mengembalikan uang tersebut. A diganti ke FOS maka terdakwa yang merasa ketakutan karena telah
N
P
E
Kemudian pada tanggal 22 Nopember 2011, oleh pihak pusat melakukan G
audit di Kantor Cabang PT. Wahana Ottomitra Multiartha,Tbk (WOM Finance) Gaharu Medan dimana pihak audit tidak menemukan adanya selisih uang dalam sistem pembukuan karena pihak audit hanya melakukan pemeriksaan terhadap setoran untuk shift 2 karena sistem laporan perusahaan untuk laporan pengutipan adalah setiap kolektor dan nasabah membayar angsuran kepada teller dari pukul 08.00 Wib sampai dengan pukul 12.00 Wib atau shift 1 kemudian uang tersebut dikirimkan melalui jasa pengambilan uang Certis sekitar pukul 15.00 Wib atau pukul 16.00 Wib dan kemudian penyetoran uang angsuran nasabah atau kolektor dari pukul
- 15 -
13.00 Wib sampai dengan pukul 17.00 Wib atau shift 2 disetorkan untuk esok hari pukul 15.00 Wib atau pukul 16.00 Wib sehingga didalam brankas tetap ada uang hasil penyetoran angsuran dan uang yang diambil terdakwa digantikan terdakwa dengan meminjam kepada saudara terdakwa agar jumlah fisik uang tetap sama dengan jumlah uang yang ada disistem komputerisasi, setelah selesai dilakukan pemeriksaan terdakwa mengambil kembali
uang
yang
telah
digantikan
terdakwa
tersebut
dengan
memberitahukannya kepada saksi Puncak Manalu yang pada saat itu
N terdakwa. Selanjutnya karena terdakwa tidak bisa mengembalikan Auamg yang telah diambil dari brankas tersebut, maka pada tanggalD 28 Nopember 2011 saksi Puncak Manalu memberitahukan perbuatan E terdakwa tersebut kepada saksi Eddy Daryanto selaku Kantor CabangM PT. Wahana Ottomitra Multiartha,Tbk (WOM Finance) Gaharu Medan Itersebut selanjutnya pada tanggal 30 Nopember 2011 terdakwa membuat G Surat Pernyataan yang isinya terdakwa berjanji akan mengembalikan G yuang tersebut dengan cara mencicil namun terdakwa tidak ada mencicil uang yang telah diambil oleh N I terdakwa selama terdakwa masih menjabat selaku kasir besar di Kantor T Cabang PT. Wahana Ottomitra Multiartha,Tbk (WOM Finance) Gaharu Medan sehingga N pihak Kantor Cabang PT. Wahana Ottomitra Multiartha,TbkA (WOM Finance) Gaharu Medan melaporkan perbuatan terdakwa tersebut IL ke Polresta Medan untuk mempertanggungajwabkan peruatannya. Akibat perbuatan terdakwa tersebut maka pihak Kantor D Cabang PT. Wahana Ottomitra Multiartha,Tbk (WOM Finance) Gaharu A menjabat sebagai FOS menggantikan kasir besar yang dulu dijabat oleh
GMedan mengalami kerugian kurang lebih sebesar Rp.90.000.000,- (sembilan
P
E
puluh juta rupiah). NSebagaimana diatur dan dincam pidana dalam pasal 372 jo Pasal 64 ayat (1) KUHP.
II.
Tuntutan Jaksa Penuntut Umum tertanggal 14 Nopember 2012 No. Reg. Perkara : PDM-455/EP.1/MDN/06/2012, yang menuntut Terdakwa sebagai berikut :
- 16 -
Menyatakan terdakwa Sherly Evarina br. Sinaga bersalah melakukan tindak pidana Penggelapan dalam Jabatan sebagaimana diatur dalam Pasal 374 KUHPidana sebagimana dalam Dakwaan Pertama Primair ;
Menjatuhkan pidana penjara terdap terdakwa Sherly Evarina br.Sinaga selama 2 (dua) tahun 6 (enam) bulan potong tahanan sementara;
Menyatakan barang bukti : i.
1 (satu) lembar Surat Keterangan Kerja an. Sherly Evarina.
ii.
1 (satu) lembar Surat Pernyataan an. Sherly Evarina tertanggal 01
N A iii. 1 (satu) lembar Berita Acara Konfirmasi Audit an. Puncak Manalu D tertanggal 29 Nopember 2011.; Etertanggal 30 iv. 1 (satu) lembar Surat Pernyataan an. Puncak Manalu Nopember 2011 ; M I tertanggal 30 v. 1 (satu) lembar Berita Acara Konfirmasi Audit G Nopember 2011 ; vi. 1 (satu) lembar Surat Pernyataan an. Sherly Evarina tertanggal 30 G Nopember 2011. N I vii. 1 (satu) lembar Berita Acara Kurang setor tertanggal 28 Nopember T 2011 NTanda Bukti Formulir Pengambilan dan Penyetoran viii. 1 (satu) lembar AJasa Pengambilan dan Penyetoran PT. Certis. Uang dari ix. 1 (satu) ILlembar Berita Acara Pemeriksaan Audit tertanggal 30 DNopember 2011. Terlampir dalam berkas perkara. A G Menetapkan agar terdakwa dibebani membayar biaya perkara sebesar Agustus 2010.
N
P
E
Rp.1.000,- (seribu rupiah).
III. Putusan Pengadilan Negeri Medan tanggal 30 Januari 2013, Nomor : 1.470/Pid.B/2012/PN.Mdn, yang amarnya berbunyi sebagai berikut : 1. Menyatakan terdakwa Sherly Evarina Br.Sinaga telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Penggelapan dalam Jabatan; 2. Menjatuhkan pidana oleh karena itu terhadap Terdakwa dengan pidana penjara selama 7 (tujuh) bulan ;
- 17 -
3. Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani oleh Terdakwa akan dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan ; 4. Menyatakan barang bukti : 1 (satu) lembar Surat Keterangan Kerja an. Sherly Evarina. 1 (satu) lembar Surat Pernyataan an. Sherly Evarina tertanggal 01 Agustus 2010. 1 (satu) lembar Berita Acara Konfirmasi Audit an. Puncak Manalu tertanggal 29 Nopember 2011.
N A
1 (satu) lembar Surat Pernyataan an. Puncak Manalu tertanggal 30 Nopember 2011
D E
1 (satu) lembar Berita Acara Konfirmasi Audit tertanggal 30 Nopember 2011
M
1 (satu) lembar Surat Pernyataan an. Sherly Evarina tertanggal 30
I
Nopember 2011.
G
1 (satu) lembar Berita Acara Kurang setor tertanggal 28 Nopember 2011
G
N I Uang dari Jasa Pengambilan dan Penyetoran PT. Certis. T 1 (satu) lembar Berita Acara Pemeriksaan Audit tertanggal 30 N Nopember 2011. Aberkas perkara. Terlampir dalam 5. Membebankan IL terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.1.000,D (seribu rupiah); A IV. GAkta Permintaan Banding yang dibuat oleh H. BASTARIAL, SH.MH. N Panitera Pengadilan Negeri Medan No. 19/Akta.Pid/2013/PN-Mdn, yang 1 (satu) lembar Tanda Bukti Formulir Pengambilan dan Penyetoran
E
menerangkan bahwa pada hari Senin tanggal 04 Februari 2013, Penasehat
P
Hukum Terdakwa telah mengajukan permintaan banding atas Putusan Pengadilan Negeri tersebut, permintaan banding mana oleh Jurusita Pengadilan Negeri Medan telah sempurna diberitahukan kepada Jaksa Penuntut Umum pada hari Senin tanggal 11 Marets 2013;
V.
Akta Permintaan Banding yang dibuat oleh H. BASTARIAL, SH.MH. Panitera Pengadilan Negeri Medan No. 23/Akta.Pid/2013/PN-Mdn, yang
- 18 -
menerangkan bahwa pada hari Rabu tanggal 06 Februari 2013, Jaksa Penuntut Umum telah mengajukan permintaan banding atas Putusan Pengadilan Negeri tersebut, permintaan banding mana oleh Jurusita Pengadilan Negeri Medan telah sempurna diberitahukan kepada Terdakwa pada hari Senin tanggal 02 Desember 2013;
VI. Surat Mempelajari Berkas Perkara tertanggal 13 Februari 2013, No. W2.U1/1864/Pid.B.01.10/II/2013, yang disampaikan masing-masing kepada
N Penuntut Umum maupun Terdakwa diberi kesempatan untuk mempelajari A berkas perkara No. 1470/Pid.B/2012/PN-Mdn, di Kepaniteraan DPengadilan Esejak tanggal 14 Negeri Medan dalam tenggang waktu 7 (tujuh) hari terhitung Februari 2013 s/d tanggal 20 Februari 2013, sebelum Mberkas dikirim ke Pengadilan Tinggi Medan; I G Menimbang, bahwa permintaan akanG pemeriksaan dalam tingkat banding oleh Penasehat Hukum Terdakwa dan Jaksa Penuntut Umum telah diajukan N I dalam tenggang waktu dan dengan tata cara serta memenuhi syarat-syarat yang T ditentukan oleh Undang-Undang, maka permintaan banding tersebut secara formal dapat diterima; N A dalam perkara ini baik Terdakwa maupun Jaksa Menimbang, bahwa L mengajukan banding, akan tetapi sampai saat ini tidak Penuntut Umum Imeskipun ada mengajukan D memori banding, sehingga tidak diketahui secara pasti apa yang menjadi Akeberatan masing-masing pihak terhadap Putusan Pengadilan Tingkat Pertama; G N Menimbang, bahwa Pengadilan Tinggi setelah memeriksa dan mempelajari Jaksa Penuntut Umum dan Terdakwa, yang menerangkan bahwa baik Jaksa
P
E
secara seksama berkas perkara dan semua surat-surat yang berhubungan dengan perkara ini, berikut Putusan Pengadilan Negeri Medan tanggal 30 Januari 2013, Nomor : 1.470/Pid.B/2012/PN.Mdn, Majelis Hakim Tingkat Banding sependapat dan dapat menerima alasan-alasan dan pertimbangan hukum Majelis Hakim Tingkat Pertama tentang telah terbuktinya dakwaan Jaksa Penuntut Umum seperti yang dipertimbangkan Majelis Hakim Tingkat Pertama dalam putusannya, karena semua alasan dan pertimbangan hukum Majelis Hakim Tingkat Pertama tersebut dipandang sudah tepat, benar dan cukup beralasan menurut hukum dan
- 19 -
keyakinan, maka Majelis Hakim Tingkat Banding mengambil alih alasan dan pertimbangan hukum Majelis Hakim Tingkat Pertama yang dipandang sudah tepat, benar dan beralasan menurut hukum dan keyakinan tersebut dan menjadikannya sebagai alasan dan pertimbangannya sendiri dalam mengadili perkara ini ditingkat banding, kecuali mengenai lamanya pidana yang dijatuhkan Majelis Hakim Tingkat Banding menilai terlalu ringan dan belum memenuhi rasa keadilan, karenanya sekedar mengenai lamanya pidana yang dijatuhkan akan diubah sebagaimana tersebut dalam amar di bawah ini;
N A : Putusan Pengadilan Negeri Medan tanggal 30 Januari 2013, Nomor D diubah 1.470/Pid.B/2012/PN.Mdn, yang dimintakan banding tersebut harus E sekedar lamanya pidana yang dijatuhkan terhadap Terdakwa; M Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa tetap dinyatakan bersalah dan I dipidana, maka dibebani pula untuk membayar biaya perkara yang timbul G dikedua tingkat peradilan; G Mengingat dan memperhatikan Pasal 374 KUHPidana, dan UndangN I Undang Republik Indonesia Nomor : 8 Tahun 1981 (KUHAP), serta peraturan lain T yang berkaitan dengan perkara ini; NM E N G A D I L I : A - Menerima permintaan banding dari Penasehat Hukum Terdakwa dan Jaksa Penuntut Umum ILtersebut; DPutusan Pengadilan Negeri Medan tanggal 30 Januari 2013, Nomor : - Mengubah A 1.470/Pid.B/2012/PN.Mdn, yang dimintakan banding tersebut, sekedar lamanya pidana yang dijatuhkan, sehingga amar selengkapnya berbunyi G N sebagai berikut : Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, maka
P
E
1. Menyatakan terdakwa Sherly Evarina Br.Sinaga telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Penggelapan dalam Jabatan; 2. Menjatuhkan pidana oleh karena itu terhadap Terdakwa dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun; 3. Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani oleh Terdakwa akan dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan; 4. Menyatakan barang bukti :
- 20 -
1 (satu) lembar Surat Keterangan Kerja an. Sherly Evarina. 1 (satu) lembar Surat Pernyataan an. Sherly Evarina tertanggal 01 Agustus 2010. 1 (satu) lembar Berita Acara Konfirmasi Audit an. Puncak Manalu tertanggal 29 Nopember 2011. 1 (satu) lembar Surat Pernyataan an. Puncak Manalu tertanggal 30 Nopember 2011. 1 (satu) lembar Berita Acara Konfirmasi Audit tertanggal 30
N A 30 1 (satu) lembar Surat Pernyataan an. Sherly Evarina tertanggal D Nopember 2011. E 28 Nopember 1 (satu) lembar Berita Acara Kurang setor tertanggal M 2011. I 1 (satu) lembar Tanda Bukti Formulir Pengambilan dan Penyetoran G PT. Certis. Uang dari Jasa Pengambilan dan Penyetoran 1 (satu) lembar Berita AcaraG Pemeriksaan Audit tertanggal 30 N Nopember 2011. I Terlampir dalam berkas perkara. T 5. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa dalam kedua tingkat N banding sebesar Rp 2.500,- (dua ribu lima ratus peradilan, yang ditingkat A rupiah). IL Demikianlah D diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan A Tinggi Medan pada hari Senin tanggal 24 Maret 2014, oleh Kami : H. MACHMUD G RACHIMI, SH.MH. Hakim Tinggi pada Pengadilan Tinggi Medan Nsebagai Hakim Ketua Majelis, DAHLIA BRAHMANA, SH.MH., dan KAREL Nopember 2011
P
E
TUPPU, SH. MH. masing-masing sebagai Hakim-Hakim Anggota, yang ditunjuk untuk memeriksa dan mengadili perkara tersebut dalam peradilan tingkat banding, berdasarkan Penetapan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal 5 Februari 2014, Nomor 57/PID/2014/PT-MDN, putusan tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Rabu tanggal 26 Maret 2014, oleh Hakim Ketua Majelis tersebut dengan didampingi Hakim-Hakim Anggota
tersebut
diatas serta dibantu oleh HAMONANGAN RAMBE, SH.MH. sebagai Panitera
- 21 -
Pengganti pada Pengadilan Tinggi Medan, tanpa dihadiri oleh Jaksa Penuntut Umum dan Terdakwa.
Hakim - Hakim Anggota,
Hakim Ketua Majelis,
ttd
ttd
DAHLIA BRAHMANA, SH.MH.
ttd KAREL TUPPU, SH.MH.
IL
D
A
N
P
E
G
N A
H. MACHMUD RACHIMI, SH.MH.
N A
D Panitera Pengganti, E M I ttd HAMONANGAN RAMBE, SH.MH. G G IN T