PENGARUH STANDAR KEBAIKAN SISTEM TERHADAP IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (SAP) PADA PT. TIMAH (PERSERO) TBK DI PANGKALPINANG BANGKA Ria Yunita 1 Setia Wirawan 2 UNIVERSITAS GUNADARMA Jl. Margonda Raya No. 100, Pondok Cina, Depok. e-mail :
[email protected] UNIVERSITAS GUNADARMA Jl. Margonda Raya No. 100, Pondok Cina, Depok. e-mail :
[email protected]
ABSTRAK PT. Timah (Persero) Tbk saat ini sedang mengimplementasikan SAP (System Application for Data Processing) pada berbagai proses bisnis secara lengkap, dimana langkah ini merupakan migrasi langsung dari proses solusi sebelumnya, dari pada suatu upaya proses re-engineering atau perubahan proses bisnis. Sehingga PT. Timah diharapkan siap menghadapi segala kompetisi dan tantangan bisnis pertambangan baik lokal maupun di tingkat global. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey yang bersifat deskriptif analitis, dengan sample 56 responden dan menggunakan analisis korelasi dan regresi dengan bantuan aplikasi SPSS. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh standart kebaikan sistem yang meliputi kegunaan, efisiensi, keandalan, pelayanan langganan, kapasitas, kesederhanaan dan fleksibilitas terhadap implementasi system informasi akuntansi pada PT. Timah. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara variable bebas (Standar Kebaikan Sistem) terhadap variable terikat (Implementasi SAP), tetapi besarnya pengaruh antar variable tersebut relative kecil. Kata kunci: Standar kebaikan sistem, Implementasi SAP, PT. Timah Tbk PENDAHULUAN Pesatnya perkembangan zaman saat ini yang diiringi dengan kemajuan teknologi yang mendukung segala kegiatan perekonomian dan perdagangan dunia pada khususnya, menimbulkan persaingan yang semakin tajam antar perusahaan yang bergerak dalam bidang perekonomian. Terutama perusahaan – perusahaan besar dan BUMN yang ingin meningkatkan kegiatan bisnisnya. Sehingga banyak perusahaan – perusahaan besar baik swasta maupun negeri yang terus mengikuti perkembangan teknologi, yang diharapkan dapat membantu kelancaran perkembangan bisnis mereka.
Tetapi hal itu juga harus didukung oleh beberapa hal diantaranya: sumber daya manusia (SDM) dan modal yang dimiliki. Dalam suatu perusahaan dibutuhkan sebuah sistem yang dapat membantu agar segala proses kegiatan bisnis dapat berjalan secara efektif dan efisien, sehingga menghasilkan data yang akurat. Selanjutnya, dalam rangka memproses data perusahaan menjadi suatu informasi yang andal serta dapat mencerminkan profesionalisme perusahaan secara lebih nyata dengan menampakkan prosedur – prosedur yang jelas mengenai input data serta pemrosesannya untuk menghasilkan keluaran yang bermanfaat, terutama dalam bidang akuntansi. Dalam hal ini sistem informasi akuntansi merupakan alat bantu bagi manajemen yang lazim dan dapat digunakan oleh berbagai perusahaan termasuk PT. Timah. Laporan keuangan yang utama terdiri dari neraca, laporan laba rugi, dan laporan aliran kas. Sedangkan manajemen dan para stakeholder tinggal membaca dan menganalisa untuk pengambilan keputusan dibidang keuangan/financial. Manfaat laporan keuangan sebagai informasi akuntansi bagi pihak internal sebagai pengambilan keputusan dan pengendalian operasi rantai bisnis perusahaan. Sedangkan bagi pihak eksternal (investor, kreditor, customer, supplier, dan pemerintah) lebih menekankan pada penghitungan hasil usaha perusahaan selama jangka waktu tertentu dan menentukan keuangan perusahaan pada akhir periode akuntansi. Karena struktur operasional darat dan laut di PT. Timah yang beragam, sehingga sangatlah sulit bagi pihak manajemen PT. Timah untuk melakukan pengelolaan informasi bisnisnya secara konsisten. Manajemen PT. Timah juga tidak bisa memperoleh segala informasi operasional secara real time tersedia di monitor. Selain itu, ada beberapa hal yang dihadapi PT. Timah pada Teknologi Informasi yang diterapkan terdahulu, antara lain: 1. Kesulitan dalam menyusun laporan konsolidasi keuangan 2. Adanya kebutuhan baru sehubungan dengan diversifikasi bisnis 3. Tidak terintegrasinya proses bisnis Oleh karena itu untuk mengatasi hal tersebut, PT. Timah mengimplementasikan SAP (System Application for Data Processing) pada berbagai proses bisnis secara lengkap, dimana langkah ini merupakan migrasi langsung dari proses solusi sebelumnya, daripada suatu upaya proses re-engineering atau perubahan proses bisnis. Dengan adanya penggunaan aplikasi SAP diharapkan dapat mempermudah mengakses berbagai informasi yang terkini tentang produksi, kondisi pasar, pelaporan, berbagai analisa dan kemampuan pembuatan keputusan lainnya untuk keperluan manajemen maupun pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan. Sehingga PT. Timah siap menghadapi segala kompetisi dan tantangan bisnis pertambangan baik lokal maupun di tingkat global. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk mengangkat masalah apakah terdapat hubungan yang signifikan antara standar kebaikan system terhadap implementasi system informasi akuntansi (SAP) dan seberapa besar pengaruh yang dihasilkan dari standar kebaikan sistem terhadap implementasi SAP pada PT. Timah (Persero) Tbk di Pangkalpinang Bangka?
TINJAUAN PUSTAKA Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Diah Triana Sari (2006) yang bertujuan untuk mengetahui system informasi akuntansi yang berjalan dilihat dari standard kebaikan system dan membandingkan ada apa tidaknya perbedaan dari kedua daerah operasi tersebut. Diah Triana Sari (2006) melakukan penelitian dengan objek PT. Kereta Api di Daerah Operasi I Jakarta dan Daerah Operasi II Bandung. Hasil penelitian Diah Triana Sari (2006) menunjukkan bahwa system informasi yang berjalan di Daerah Operasi I Jakarta dan Daerah Operasi II Bandung baik bila dilihat secara umum maupun secara khusus dan tidak terdapat perbedaan efektifitas dan efisiensi system informasi akuntansi pada kedua daerah tersebut Penelitian ini juga mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Beriyaman Adventri (2008) yang bertujuan untuk menganalisa factor-faktor yang mempengaruhi kinerja system informasi akuntansi dan seberapa besar pengaruhnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa partisipasi, kemampuan, pelatihan dan pendidikan pemakai system informasi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja system informasi akuntansi. Fungsi Sistem Informasi sebagai Penyedia Informasi Identifikasi faktor kunci keberhasilan atau standar kebaikan sistem ini, memungkinkan perencanaan sistem dan grup pengembangan memfokuskan pada elemen-elemen sistem informasi yang paling vital untuk kesuksesan organisasi. Faktor kunci keberhasilan atau standar kebaikan sistem ini juga merupakan standar keefektifan dan keefisienen sistem yang ada. Adapun daftar personil yang termasuk didalam faktor kunci keberhasilan atau standar kebaikan sistem tersebut adalah : 1. Kegunaan (usefulness). Sistem harus berdaya guna dalam menghasilkan informasi yang tepat waktu dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi didalam organisasi. 2. Ekonomis atau Efisien – semua bagian komponen sistem termasuk laporanlaporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin dan lain-lain harus menyumbangkan suatu nilai manfaat bagi pemakai atau karyawan setidaktidaknya sebesar biaya. 3. Keandalan (reliability) – output sistem harus mempunyai tingkat ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir (absen) atau pada saat komponen mesin tidak beroperasi secara tempores. 4. Pelayanan langganan (customer service) – sistem harus memberikan pelayanan dengan baik dan efisien kepada para langganan pada saat berhubungan dengan langganan perusahaan. 5. Kapasitas (capacity) – sistem harus mempunyai kapasitas yang memadai untuk menangani periode-periode puncak seperti halnya periode aktivitas normal. 6. Kesederhanaan (simplicity) atau user friendly (mudah digunakan) – sistem harus cukup sederhana, sehingga struktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti. 7. Fleksibilitas (flexibility) – sistem harus cukup fleksibel untuk menampung perubahan-perubahan kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi
dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi. Hipotesis Penelitian Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap penelitian. Tahapan rancangan pengujian hipotesis ini akan dimulai dengan penetapan hipotesis, pemilihan tes statistik dan penghitungan nilai tes statistik, serta penetapan tingkat signifikansi. Sedangkan uji hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan membandingkan antara t hitung dengan t tabel. Hipotesis yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah : Ho = Tidak ada pengaruh yang signifikan antara standar kelayakan sistem dengan implementasi sistem informasi akuntansi (SAP). Ha = Ada pengaruh yang signifikan antara standar kelayakan sistem dengan implementasi sistem informasi akuntansi (SAP).
METODE PENELITIAN Penulis melakukan kegiatan magang pada PT. Timah (Persero) Tbk di Pangkalpinang Bangka selama 3 bulan dalam rangka menyelesaikan penulisan tesis. Kegiatan magang ini dilakukan penulis hanya pada divisi keuangan untuk modul SAP (System Application and Product in data Processing) yaitu FICO (Finance Accounting and Controlling). Sehingga dapat dikatakan bahwa penulis tidak melibatkan seluruh populasi yang ada pada PT. Timah (Persero) Tbk di Pangkalpinang Bangka, maka metode yang digunakan merupakan metode sampling. Sampel penelitian ini menjadikan PT. Timah (Persero) Tbk yang ada diwilayah Pangkalpinang Bangka sebagai objek penelitian, dengan respondennya adalah para karyawan yang menggunakan system informasi akuntansi. Kuesioner yang disebarkan kepada para responden sebanyak 60 kuesioner, tetapi kuesioner yang kembali hanya sebanyak 56 kuesioner. Populasi dari responden yang akan mengisi kuesioner adalah pemakai Sistem Informasi Akuntansi (SAP) pada divisi keuangan, logistic dan SDM. Pengolahan data yang dilakukan adalah uji kualitas data, uji kualitas data dilakukan dengan cara melakukan uji validitas dan uji reliabilitas data. Suatu instrumen dinyatakan valid apabila ia mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Untuk pengujian validitas tiap butir instrument yang digunakan dalam penelitian ini, digunakan analisis item dengan mengkorelasi antara skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir. Syarat minimum untuk memenuhi validitas adalah kalau r = 0,3. Jika korelasi antara butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir instrument tersebut tidak valid. Setelah melakukan uji kualitas data, dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan Uji Pearson Product Moment. Uji Pearson Product Moment digunakan untuk mengetahui adanya hubungan antara satu variable dengan variable yang lainnya. Rumus yang digunakan untuk mengkorelasikannya menggunakan rumus korelasi Person Product Moment, yaitu :
Keterangan : r : Koefisien korelasi Product Moment
x : Jumlah skor indikator x y : Jumlah skor indikator y n : Banyaknya responden (sampel) dari variabel x,y dari hasil kuesioner Korelasi Pearson Product Moment dilambangkan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (-1 ≤ r ≤ +1). Apabila nilai r = -1 artinya koefisien korelasinya negatif sempurna; r = 0 artinya tidak ada korelasi; dan r = 1 berarti korelasinya sangat kuat. Sedangkan arti harga r akan dikunsultasikan dengan tabel interpretasikan nilai r sebagai berikut: Tabel Interpretasi koefisien korelasi nilai r Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,80 – 1,000 Sangat Kuat 0,60 – 0,799 Kuat 0,40 – 0,599 Cukup Kuat 0,20 – 0,399 Rendah 0,00 – 0,199 Sangat Rendah Sedangkan pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan teknik belah dua ganjil genap, dimana penelitian dilakukan dengan mengelompokkan skor butir bernomor ganjil sebagai belahan pertama dan kelompok skor butir genap sebagai belahan kedua. Rumus yang digunakan adalah Spearman-Brown, yaitu :
= Dimana : ri = Reliabilitas Instrumen rb = Korelasi Product Moment antara belahan pertama dan kedua. Jika seluruh butirnya telah didapatkan nilai ri nya, selanjutnya dicocokkan dengan syarat reliabilitas yang mempunyai nilai ri ≤ 1, dan jika butir-butir instrument tersebut memenuhi syarat, maka dapat dinyatakan reliable. Jika pengujian validitas dan reliabilitas seluruh butir-butir instrument penelitian ini dinnyatakan valid dan reliable, maka instrument selanjutnya dapat digunakan untuk pengukuran dalam rangka pengumpulan data.
Penetapan Hipotesis Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini berkaitan dengan ada tidaknya pengaruh yang signifikan antara kedua variabel, dimana Ho (Hipotesis Nol) merupakan hipotesis yang menunjukkan tidak adanya pengaruh yang signifikan antara kedua variabel, sedangkan Ha (Hipotesis alternatif) merupakan tandingan yang diajukan oleh penulis. Ho : rs = 0 atau Ha : rs ≠ 0 Ho = menunjukkan format hipotesis awal (hipotesis nol) Ha = menunjukkan format hipotesis alternatif rs = koefisien korelasi hubungan antar variabel. Ho = Tidak ada pengaruh yang signifikan antara standar kelayakan sistem dengan implementasi sistem informasi akuntansi (SAP). Ha = Ada pengaruh yang signifikan antara standar kelayakan sistem dengan implementasi sistem informasi akuntansi (SAP). Menguji hipotesis dan menetapkan criteria penerimaan atau penolakan hipotesis. Menetapkan hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha). Ho = Tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen Ha = Ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen. Penetapan Tingkat Signifikansi Tingkat signifikan ( α ) 0,05 merupakan tingkat signifikansi data yang umum digunakan dalam melakukan penelitian dibidang sosial. Pengujian dilakukan dengan menggunakan rumus :
t=
dan
t tabel ( α, n – 2 )
Rumus Uji Signifikansi r = Koefisien korelasi Nilai yang diperoleh dari hasil perhitungan, selanjutnya dibandingkan dengan nilai t tabel. Berdasarkan langkah-langkah yang dilakukan diatas, maka bila nilai t hitung ≤ t tabel, maka hipotesis nol (Ho) diterima dan hipotesis alternatif (Ha) ditolak, bila nilai t hitung > t tabel, maka hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Kriteria pengujian : Jika t hitung ≥ t tabel, maka Ha diterima artinya signifikan Jika t hitung ≤ t tabel, maka Ho diterima artinya tidak signifikan α = 5%.
Koefisien Determinasi Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh yang dapat dijelaskan oleh variabel bebas terhadap variabel tak bebas, dapat diketahui dari nilai Koefisien Determinasi dengan rumus sebagai berikut : kd = rs2 x 100% Dimana : kd = Koefisien Determinasi rs = Koefisien Korelasi Rank Spearman Asumsi Normalitas Asumsi E(εi) = 0 atau rata-rata kesalahan pengganggu sama dengan nol merupakan asumsi normalitas. R.L Thomas dalam jurnal yang ditulis oleh Mohtar Rasyid mengatakan bahwa, asumsi normalitas sangat erat hubungannya dengan sifat ketidakbiasan estimator dan inferensi untuk mencari nilai parameter yang sesungguhnya (true parameter). Asumsi normalitas mensyaratkan bahwa perilaku unsur gangguan yang random didistribusikan secara normal atau mendekati normal. Sedangkan R.A Johnson dan D.W. Wichern serta M.H Kutner, C.J. Nachtsheim dan J. Neter dalam literatur yang ditulis oleh Deny Kurniawan menyatakan bahwa model regresi mengasumsikan bahwa error menyebar mengikuti sebaran (distribusi) normal, dengan rata-rata nol dan simpangan baku tertentu. Pertanyaannya, bagaimanakah cara menguji asumsi kenormalan dari error model regresi. Setidaknya ada dua cara yang dapat dilakukan, yaitu dengan menggunakan statistik uji dan dengan grafis. Untuk pengujian asumsi kenormalan error model regesi dengan metode grafis dapat dilakukan dengan: a. Menggunakan Histrogram Apabila residual mengikuti sebaran normal, maka bentuk histogram akan simetris atau mendekati simetris (seimbang), dimana sebagian besar data akan terpusat ditengah-tengah histogram. Hal ini ditunjukkan dengan nilai frekuensi yang besar berada di tengah-tengah histogram. b. Menggunakan Q-Q Plot (Quantile-Quantile Plot) Q-Q plot akan membentuk plot antara nilai-nilai quantil teoritis (sumbu x) melawan nilai-nilai quantil yang didapat dari sampel (sumbu y). Apabila plot dari keduanya berbentuk linier (dapat didekati oleh garis lurus), maka hal ini merupakan indikasi bahwa residual menyebar normal. Asumsi Korelasi Serial atau Autokorelasi Asumsi Kov(εi,εj) = 0, i ≠ j, dimana εi, εj merupakan kesalahan pengganggu ke-i dan ke-j, εi dan εj tidak berkorelasi dan kovarian, dengan kata lain tidak ada korelasi antara kesalahan pengganggu yang satu dengan yang lainnya secara teknis asumsi diatas sering disebut tidak ada korelasi serial atau tidak ada autokorelasi. Menurut wahana komputer dalam bukunya menguasai SPSS untuk statistik, cara mendeteksi adanya gejala autokorelasi adalah dengan melihat nilai Durbin-Watson (DW). Pengambilan keputusan bila menggunakan uji DW adalah sebagai berikut:
a. Nilai DW terletak antara du dan 4-du, maka autokorelasi sama dengan nol. Dan dapat diartikan tidak ada autokorelasi. (du < DW < 4-du) b. Nilai DW terletak dibawah dl, maka akan mempunyai koefisien korelasi lebih besar dari nol dan memiliki autokorelasi positif. (DW < dl) c. Nilai DW lebih besar dari 4-du, maka koefisien korelasi kurang dari nol, sehingga memiliki autokorelasi negatif. (DW > 4-du) d. Nilai DW terletak antara du dan dl atau terletak antara 4-du dan 4-dl, sehingga hasilnya tidak dapat disimpulkan. Asumsi Homoskedastisitas Menurut J. Supranto, asumsi var(εi) = σ2 menyatakan bahwa varian εi untuk setiap Xi merupakan nilai konstan sebesar sigma kuadrat. Secara teknis var(εi) = σ2 mewakili asumsi adanya homoskedastisitas, dimana homo berarti sama (equal), sedangkan skedastisitas berarti perpencaran (spread). Sedangkan menurut R.L Thomas, asumsi homoskedastisitas ini sangat penting artinya dalam analisis regresi mengingat kaitannya dengan estimasi standard error koefisien regresi. Sebagaimana diketahui bahwa standard error ini memiliki peran dalam pembentukan nilai t hitung, jika asumsi ini tidak dipenuhi, maka hasil uji t tidak sahih karena nilai t hitung bisa overvalued. Konsekwensinya, sebuah koefisien yang seharusnya dinyatakan tidak signifikan bisa dinyatakan signifikan. Tentu saja kesimpulan ini sangat menyesatkan. Menurut Wahana Komputer, cara untuk menditeksi ada tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel tidak bebas dengan residunya. Dasar analisisnya adalah sebagai berikut: Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengidentifikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
HASIL DAN PEMBAHASAN Pada PT. Timah (Persero) Tbk Pangkalpinang Bangka jumnlah kuesioner yang disebarkan sebanyak 60 kuesioner dan yang kembali sebanyak 56 kuesioner. Deskripsi responden penelitian adalah sebagai berikut: jenis kelamin responden pada penelitian ini bahwa bahwa yang paling banyak responden berjenis kelamin wanita yaitu 29 orang (52%), sedangkan pria sebanyak 27 orang (48%). Sedangkan untuk usia bahwa yang paling banyak responden yang berusia antara 26 – 31 tahun yaitu 18 orang (32%), sedangkan responden yang berusia antara 20 – 25 tahun sebanyak 14 orang (25%), 50 – 55 tahun sebanyak 8 orang (14%), 32 – 37 tahun sebanyak 7 orang (13%), 38 – 43 tahun sebanyak 5 orang (9%), dan 44 – 49 tahun sebanyak 4 orang (7%). Untuk pendidikan pada umumnya responden yang berpendidikan SLTA sebanyak 11 orang (20%), Diploma sebanyak 18 orang (32%), Sarjana sebanyak 17 orang (30%), dan Pasca Sarjana sebanyak 10 orang (18%). Dan berdasarkan departemen pekerjaan menggambarkan bahwa paling banyak responden adalah bagian Keuangan yaitu sebanyak 35 orang (63%), sedangkan bagian SDM 8 orang (14%), bagian Logistik 13 orang ( 23%).
Berikut table uraian kuesioner dari variable Standar Kebaikan System (X) dan Implementasi SAP (Y).
I. Standar Kebaikan Sistem A. Kegunaan (Usefulness)
No.
Pertanyaan
1
SAP memberikan informasi yang cukup sesuai dengan apa yang anda butuhkan SAP memberikan informasi yang dibutuhkan departemen anda Dengan SAP, user dapat menyelesaikan tugasnya SAP mampu menyediakan data keuangan yang real time Informasi yang dihasilkan SAP dapat digunakan bagi pihak manajemen sebagai pengambil keputusan yang relevan
2 3 4 5
1 Sangat Tidak Setuju 1
2 Tidak Setuju
3 Tidak Tahu
4 Setuju
5 Sangat Setuju
2
12
160
50
-
2
9
188
25
1
6
18
160
30
2
10
18
148
30
2
4
18
148
45
Dari tabel Kegunaan (Usefulness) ini dapat dilihat bahwa rata-rata responden (± 70%) menjawab pada skor 4 yang menunjukkan kesetujuan dalam hal kegunaan yang diberikan SAP kepada pengguna, dalam hal ini pihak manajemen dan pihak lainnya yang mempunyai kepentingan secara langsung terhadap perusahaan. Tetapi disamping itu juga ada sebagian dari responden (± 2%) yang menjawab ketidak setujuan terhadap pernyataan yang ada pada kuesioner, hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan yang dimiliki responden terhadap SAP tersebut. B. Ekonomis – Efisien
No.
Pertanyaan
6
SAP membuat pekerjaan menjadi lebih efektif dan efisien SAP mampu menjadi sistem yang cepat dalam penyediaan data SAP mampu meningkatkan kepuasan kerja anda SAP membantu dalam kesuksesan kinerja departemen anda
7 8 9
1 Sangat Tidak Setuju 1
2 Tidak Setuju
3 Tidak Tahu
4 Setuju
5 Sangat Setuju
2
9
168
45
2
6
3
172
35
2
6
15
148
45
-
6
21
148
45
Pada table Ekonomis (Efisien) ini responden (± 70%) lebih menyatakan setuju bahwa SAP menjadikan pekerjaan menjadi lebih efisien, walaupun masih ada responden (± 2.2%) yang
menjawab ketidaksetujuannya dalam nilai yang tidak begitu besar. C. Keandalan (Reliability)
No.
Pertanyaan
10
SAP memiliki tingkat ketelitian yang tinggi SAP terhubung dari satu departemen ke departemen yang lain Informasi yang tersedia pada SAP saling terkait SAP mampu membantu departemen berfungsi dengan baik
11 12 13
1 Sangat Tidak Setuju -
2 Tidak Setuju
3 Tidak Tahu
4 Setuju
5 Sangat Setuju
6
21
164
25
-
8
6
164
45
-
2
-
180
50
1
2
18
160
40
Tabel Keandalan (reliability) yang menyatakan bahwa SAP merupakan software yang saling terkait dan bermanfaat dengan baik, dijawab oleh responden (± 74%) yang menyatakan setuju dengan hal tersebut. Namun masih ada responden yang menjawab dengan sangat tidak setuju (± 0.4%) yang disebabkan oleh hal lainnya. D. Pelayanan Langganan (Customer Service)
No.
Pertanyaan
14 15 16
SAP sesuai dengan kebutuhan user SAP sangat berguna bagi user Aplikasi yang tersedia dalam SAP sangat membantu dalam pekerjaan anda Tidak terdapat kendala dalam menjalankan SAP Kendala yang muncul pada SAP selalu dapat diatasi oleh help desk Anda puas dengan keahlian help desk dalam mengatasi kendala-kendala yang terjadi pada sistem SAP
17 18 19
1 Sangat Tidak Setuju 1
2 Tidak Setuju
3 Tidak Tahu
4 Setuju
5 Sangat Setuju
6 -
21 18 6
168 176 180
20 30 40
4
62
6
68
10
3
12
24
152
5
2
16
12
156
15
Pada tabel Pelayanan Langganan (Customer Service) ini menyatakan bahwa SAP merupakan software yang benar-benar memiliki manfaat yang sesuai dengan kebutuhan pengguna dan responden (± 66%) menyatakan setuju dengan pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner, tetapi masih ada responden (± 3%) menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
E. Kapasitas (Capacity)
No. 20
Pertanyaan Sistem komputer yang anda gunakan tidak pernah mengalami kerusakan atau masalah Sistem komputer yang anda gunakan sering mengalami masalah apabila digunakan terlalu lama
21
1 Sangat Tidak Setuju 3
2 Tidak Setuju
3 Tidak Tahu
4 Setuju
5 Sangat Setuju
62
6
80
-
1
52
18
72
25
Tabel Kapasitas (Capacity) ini menyatakan bahwa SAP merupakan sofware yang tidak pernah atau jarang mengalami masalah dan responden yang menyatakan setuju hanya sebesar ± 33 %, dan yang menyatakan sangat tidak setuju hanya sebesar ± 3.6%. F. Kesederhanaan (Simplicity) atau Mudah Penggunaannya/Pelatihan (User Friendly)
No.
Pertanyaan
22 23
SAP mudah dimengerti dan dipahami Tidak dibutuhkan keahlian khusus untuk menjalankan SAP User mendapatkan pengetahuan mengenai SAP User wajib mendapatkan pelatihan bagaimana menggunakan SAP
24 25
1 Sangat Tidak Setuju 1 3
2 Tidak Setuju
3 Tidak Tahu
4 Setuju
5 Sangat Setuju
30 58
6 9
144 84
10 -
1
4
9
188
15
-
2
3
168
60
Tabel diatas menyatakan bahwa SAP merupakan software yang termasuk mudah dalam penggunaannya (User Friendly), hal tersebut dijawab setuju oleh responden ± 65% dan responden yang menyatakan sangat tidak setuju dengan hal tersebut hanya sebesar ± 2.2%. G.
Fleksibilitas (Flexibility)
No.
Pertanyaan
26
Sangat mudah untuk memperoleh data dari SAP Data yang dihasilkan dari SAP dapat dikonversikan pada aplikasi lain seperti Ms. Office Adanya kesulitan dalam memindahkan data
27
28
1 Sangat Tidak Setuju -
2 Tidak Setuju
3 Tidak Tahu
4 Setuju
5 Sangat Setuju
10
6
172
30
2
2
3
172
45
2
74
12
48
5
Tabel Fleksibilitas ini menyatakan bahwa SAP menghasilkan data yang mudah diperoleh oleh semua user dan tidak sulit dalam memindahkannya. Dengan pernyataan yang ada pada kuesioner ini responden ± 58% menyatakan setuju dengan pernyataan tersebut dan ± 2% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
II. Implementasi SAP A. Manfaat Implementasi SAP
No.
Pertanyaan
1
Anda puas dengan SAP yang berjalan saat ini Dampak pemakaian SAP diperusahaan ini sangat besar dan sangat positif untuk keefektifan dan produktivitas dalam pekerjaan anda Sistem komputerisasi SAP saat ini sangat membantu anda dalam menyediakan data yang diperlukan SAP yang diimplementasikan saat ini telah mampu mengolah data dan memberikan informasi secara cepat dan akurat SAP mampu menyajikan informasi secara cepat, akurat dan terpadu untuk kepentingan manajemen dan pihakpihak yang berkepentingan dengan perusahaan SAP yang diterapkan menyediakan data transaksi perusahaan sehingga dapat digunakan sebagai alat pengambil keputusan SAP menyediakan solusi yang terintegrasi Saat ini SAP yang digunakan mempermudah pihak manajemen dalam pengambilan keputusan Output yang dihasilkan SAP disajikan secara lengkap Mempermudah dalam penyajian laporan keuangan Dalam menganalisis laporan yang diberikan melalui SAP pihak manajemen tidak mengalami kesulitan
2
3
4
5
6
7 8
9 10 11
1 Sangat Tidak Setuju 1
2 Tidak Setuju
3 Tidak Tahu
4 Setuju
5 Sangat Setuju
8
-
148
70
-
6
6
160
55
1
2
6
168
50
-
16
15
152
25
-
12
15
156
30
1
4
18
160
35
-
6
27
148
35
-
8
24
156
25
1
14
15
140
40
1
2
9
172
40
-
8
45
120
35
Tabel diatas menyatakan berbagai menfaat atau kegunaan dari penggunaan SAP yang dapat dirasakan secara langsung oleh user terutama oleh pihak-pihak yang berkepentingan
terutama bagi pihak manajemen dalam pengambilan keputusan. Dari jawaban responden yang menyatakan setuju sebesar ± 68% dan responden yang menyatakan dengan jawaban sangat tidak setuju hanya sebesar ± 0.8%. B. Pemakai SAP
No.
Pertanyaan
12
User pernah mengalami kesalahan dalam hal menginput data Dibutuhkan ketelitian dalam diri user dalam hal input data pada SAP Perlu diadakan koreksi ulang pada setiap data yang masuk SAP secara periodik Closing periode berpengaruh terhadap user dalam menginput data Perusahaan atau departemen harus mempunyai program pelatihan tentang SAP sesuai dengan fungsi kerja masing-masing Anda bersedia menggunakan SAP Adanya program pelatihan dan pendidikan mengenai cara pemakaian SAP kepada user dari perusahaan Program-program pelatihan dan pendidikan memberikan keuntungan yang sangat besar bagi user Anda sering menggunakan SAP Dibutuhkan pelatihan lebih lanjut dalam memahami SAP Sebagian besar karyawan didepartemen anda tertarik untuk menggunakan SAP User ikut berpartisipasi atas pengembangan SAP
13 14
15 16
17 18
19
20 21 22
23
1 Sangat Tidak Setuju 1
2 Tidak Setuju
3 Tidak Tahu
4 Setuju
5 Sangat Setuju
4
27
156
25
-
2
-
140
100
-
20
18
104
70
2
6
15
144
50
1
2
3
136
95
1 -
2 6
6 6
132 152
95 65
-
2
6
148
80
2
2 4
6 6
156 144
70 70
1
4
30
136
45
2
2
18
140
60
Dan table Pemakai ini lebih ditekankan pada user atau pengguna SAP terutama pada masalah yang dihadapi dan pelatihan yang diberikan kepada user tersebut. Jawaban setuju yang diberikan responden pada pernyataan ini sebesar ± 63%. Tapi masih ada jawaban sangat tidak setuju yang diberikan responden hanya sebesar ± 1.5%.
Untuk mengetahui adanya hubungan antara standar kebaikan system terhadap implementasi system informasi akuntansi (SAP) dan seberapa besar pengaruh yang dihasilkan dari standar kebaikan sistem terhadap implementasi SAP, maka dilakukan uji pearson product moment dengan rumus:
Sehingga berdasarkan hasil perhitungan statistic dengan menggunakan software SPSS didapatkan hasil pada Lampiran 4. Berdasarkan Lampiran 4, Dengan melakukan uji hipotesis menggunakan koefisien korelasi Pearson Product Moment diperoleh hubungan antara standard kebaikan system dan implementasi SAP (X dan Y) hanya sebesar 0.553, menunjukkan terdapat hubungan searah yang cukup kuat antara standard kebaikan system dan implementasi SAP. Atas dasar korelasi tersebut maka memenuhi kategori rs ≠ 0, dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga disimpulkan bahwa standard kebaikan system dan implementasi SAP mempunyai hubungan. Berdasarkan uji signifikan diperoleh hasil t hitung 4.872 dengan t table 2.005, hal ini menunjukkan bahwa hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternative diterima , serta hasilnya signifikan. Dan besarnya pengaruh yang dihasilkan dari standar kebaikan system terhadap implementasi system informasi akuntansi (SAP) dari hasil koefisien korelasi ( R ) sebesar 0.553, sehingga didapat nilai koefisien determinasi bergandanya (R²) sebesar 0.305, yang menunjukkan besarnya hubungan antara variable X dan Y sebesar 30.5%. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan terhadap standard kebaikan system terhadap implementasi SAP pada PT. Timah Tbk yang berlokasi di Pangkalpinang Bangka, dimana hubungan antara variabel standard kebaikan system secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variable implementasi SAP. Tetapi besarnya pengaruh antara variable standard kebaikan system (X) dan Implementasi SAP (Y) tergolong cukup kuat. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa pengaruh standar kebaikan sistem terhadap implementasi SAP relative kecil, hal ini menunjukkan adanya indikasi bahwa standar kebaikan system dalam pengembangan dan pengoperasian system pada perusahaan tersebut masih kurang baik, alasan yang menyebabkan terjadinya kegagalan yaitu salah satunya adalah kurangnya kesadaran dan kemauan yang dimiliki pemakai untuk mengetahui dan mempelajari manfaat dari SAP tersebut, yang menyebabkan tidak tepatnya pengetahuan yang dimiliki pemakai sehingga tidak bersedia membuat keputusan atau memberikan pandangannya, karena pemakai kurang memahami dampak dari keputusan yang diambilnya. Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dilakukan, penulis bermaksud memberikan saran sebagai bahan masukan bagi penelitian selanjutnya, bahwa dari penelitian yang telah dilakukan, penulis hanya membahas terbatas pada modul FICO yang mana terdapat hubungan yang signifikan antara standard kebaikan system terhadap implementasi system informasi akuntansi (SAP) tetapi besarnya hubungan masih
tergolong cukup kuat dan diharapkan pada penelitian berikutnya dapat lebih mendalami penelitian pada beberapa modul yang lebih lengkap lagi, sehingga dapat menghasilkan gambaran hubungan antar variable yang lebih menunjukkan pada keadaan yang sebenarnya terhadap besarnya tingkat persentase atas hubungan antar variable. DAFTAR PUSTAKA Ainur Rofiq. , 2007. “Pengaruh Dimensi Kepercayaan (Trust) Terhadap Partisipasi Pelanggan E – Commerce di Indonesia”, Universitas Brawijaya, Malang. Arikunto, Suharsimi., 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Cetakan ke-8, Rineka Cipta, Yogyakarta. Aryogo Vebriyanto. , 2008. “Analisis Sikap Konsumen Terhadap Produk Distribution Outlet diKota Yogyakarta”, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta. Baridwan, Zaki., 1985. Sistem Informasi Akuntansi, edisi ke-1, Yogyakarta : BP. STIE YKPN. Beriyaman Adventri., 2008. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi”, Universitas Widyatama, Bandung. Diah Triana Sari, Skom. , 2006 . “Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Di PT. Kereta Api (Persero)”, Universitas Gunadarma, Jakarta. Inggit Kusumaputra. , 2006. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Price Earning Ratio Perusahaan LQ 45 diBursa Efek Jakarta”, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta. John Hendry, SE., 2009. “Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Dan Suku Bunga Riil Terhadap Cadangan Primer Dan Kredit Untuk Nasabah Bank Mandiri”, Universitas Gunadarma, Jakarta. Khusnul Khotimah., 2007. “Analisis Korelasi Rank Kendall Dan Aplikasinya Dengan Program SPSS”, Universitas Negeri Semarang, Semarang. Kurniawan, Deny., 2007. “Asumsi Kenormalan Pada Error Model Regresi Linier”. http://ineddeni.wordpress.com. Matius Sampelalong. , 2007. “Implementasi Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Dalam Pengelolaan Keuangan Daerah Di Kabupaten Tana Toraja Provinsi Sulaweai Selatan”, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, 2007. Oktarina. 2006. “SPSS 13.0 Untuk Orang Awam”, Penerbit Maxikom, Palembang. Rasyid, Mohtar., “Kinerja Sektor Industri Manufaktur Di Jawa Timur Pasca Krisis Ekonomi : Evaluasi Produktivtas Dan Skala Produksi”. Riduwan., 2008. Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Alfabeta. Bandung. Wahana Komputer., 2006. “Menguasai SPSS 13 Untuk Statistik”, Penerbit Salemba Infotek, Jakarta. http://ahmadkarmila.multiply.com/journal/item/43 http://andaleh.com/buku/members/panduan_spss.pdf http://dspace.widyatama.ac.id/handle/10364/939?show=full http://id.wikipedia.org/wiki/SAP_AG http://prabaningraras.blogspot.com/2008/12/implementasi-sap-r3-47-pada-pt-timah.html www.timah.com
http://techno.okezone.com/index.php/ReadStory/2008/10/14/55/153959/pt-timahupgrade-solusi-sap-untuk-menangkan-kompetisi-bisnis/pt-timah-upgrade-solusisap-untuk-menangkan-kompetisi-bisnis http://www.total.or.id/info.php?kk=SAP http://youngplato.blog.dada.net/post/771779/Tentang+SAP+-+Kumpulan+Tulisan