Tesis
Strategi Pengelolaan Aset Alat Berat Pada Dinas PU Kabupaten Kapuas DOSEN PEMBIMBING : Ir. Wahju Herijanto, M.T Ir. Soemino, M. MT
Oleh : Sigit Setyawan NRP. 3110 207 707
Isi BAB 1 Pendahuluan
1. Latar Belakang 2. Permasalahan
3. Tujuan
BAB 2
BAB 3
Tinjauan Pustaka
Metodologi Penelitian
1. Aset dan Manajemen Aset 2. Alat Konstruksi 3. Pengelolaan Alat Berat 4. Manajemen Strategis 5. Populasi dan Sampel 6. Analisis Tingkat Kepentingan (Harapan) dan Persepsi (Kenyataan) 7. Analisis SWOT
1. Rancangan Penelitian 2. Kerangka Penelitian 3. Pengumpulan Data 4. Rancangan Kuisioner 5. Validitas dan Realibilitas 6. Analisis Data
BAB 4
BAB 5&6
Gambaran Umum
Analisis dan Pembahasan
1. Gambaran Umum Wilayah Penelitian 2. Analisis Kondisi Eksisting : Teknis Pembiayaan Legal Manajemen
1. Analisis Tingkat Kepentingan (Harapan) dan Persepsi (Kenyataan) 2. Analisis SWOT 3. Kesimpulan dan Saran
1. Latar Belakang 38 unit, UT=15th : 17 Baik, 10 Kurang Baik, dan 11 Rusak Berat oKurangnya dana pemeliharaan alat berat oHasil penerimaan dari sewa alat-alat berat belum mampu memberikan kontribusi yang berarti bagi Pendapatan Asli Daerah jika dibandingkan dengan pengeluaran yang dialokasikan untuk pemeliharaannya.
Peran Stakeholders dalam melakukan kontrol terhadap Dinas PU yang bertanggungjawab terhadap operasional dan pemeliharaan aset alat berat masih kurang.
Kebijakan dalam keputusan strategis tentang pengelolaan aset alat berat masih belum efektif.
Beberapa Alat Berat pada Workshop Dinas PU Kabupaten Kapuas
Rumusan Permasalahan Bagaimana kondisi eksisting alat berat dilihat dari aspek teknis, pembiayaan, legal, dan manajemen
Bagaimana Persepsi dan Harapan pengguna/penyewa alat berat terhadap pengelolaan alat berat pada DPU Kapuas Bagaimana strategi untuk mengoptimalkan pengelolaan aset alat berat agar dapat berfungsi/bermanfaat secara optimal
Tujuan Penelitian Mengidentifikasi & mengevaluasi Kondisi Eksisting (Aspek Teknis, Pembiayaan, Legal, dan Manajemen) mengetahui tingkat Persepsi dan Harapan Merumuskan alternatif strategi
Bab 2. Tinjauan Pustaka
Aset dan Manajemen Aset Alat Konstruksi Pengelolaan Alat Berat Konsep Biaya dan Pendapatan Operasi dan Pemeliharaan Alat berat Manajemen Strategi Analisa Tingkat Kepentingan (Harapan) dan Persepsi (kenyataan) Analisa SWOT
Bab 3. Metodologi Penelitian
Metode penelitian deskriptif. penelitian yang tertuju pada pemecahan masalah yang ada sekarang dan pada masalah-masalah aktual dengan cara menyusun data yang telah dikumpulkan, setelah itu dijelaskan dan kemudian dianalisa. Selanjutnya hasil dari analisis ini dapat digunakan dalam pembuatan rencana dan pengambilan keputusan di masa yang akan datang.
Rancangan Penelitian Teknik Pengumpulan Data 1 Mengidentifikasi dan Data Sekunder : Inventarisasi alat Data sekunder mengevaluasi kondisi berat (jenis, banyaknya, kondisi, dll); didapat dari kajian eksisting aset alat berat Biaya/Anggaran Pemeliharaan yang pustaka, literaratur, yang meliputi aspek dan NSPM. Data tersedia dalam DPA; Data Jalan teknis, pembiayaan, Kabupaten yang terbangun ; Legal sekunder ini legal, dan manajemen. Formal = peraturan-peraturan digunakan untuk pengelolaan alat berat di kabupaten mendapatkan 2 Mengetahui tingkat gambaran umum Kapuas; Tupoksi Dinas PU kepentingan dan harapan pengelolaan alat Kabupaten Kapuas; Data terhadap pelayanan Pegawai/Personil di Workshop; Tarif berat. umum dan operasional sewa alat berat; Realisasi PAD dari Data primer didapat yang diberikan dan sewa Alat berat, dll. dari hasil observasi, diharapkan dalam kuisioner dan Data Primer : Observasi/ pengelolaan alat berat pengamatan/ dokumentasi langsung wawancara, data ini terhadap potensi digunakan untuk di lapangan; Wawancara untuk pendapatan. mendapatkan Faktor-faktor internal menjelaskan kondisi dan Eksternal; Kuisioner ke pejabat/ riil di lokasi 3 Merumuskan alternatif praktisi/masyarakat pengguna jasa/ penelitian strategi untuk penerima manfaat/ Kontraktor. mengoptimalkan aset alat berat. Tujuan Penelitian
Data yang diperlukan
Metode Analisis Analisis Statistik Deskriptif, Analisis tingkat kepentingan (harapan) dan persepsi (kenyataan), dan Analisis Perumusan Strategi (SWOT)
Hasil Mengidentifikasi dan mengevaluasi kondisi eksisting aset alat berat yang meliputi aspek teknis, pembiayaan, legal, dan manajemen; tingkat kepentingan dan persepsi ; dan Merumuskan Strategi pengelolaan alat berat agar berfungsi secara optimal
Analisis Kondisi Eksisting
Analisis ini dilakukan untuk menganalisis kondisi eksisting pada empat aspek yaitu : aspek teknis, aspek pembiayaan, aspek legal, dan aspek manajemen.
Dari analisis ini akan diperoleh gambaran secara umum pengelolaan aset alat berat di Kabupaten Kapuas. Hasil yang dicapai dari analisis ini juga merupakan proses pengkajian isu-isu utama yang harus direspon dalam penyusunan strategi.
Analisa Tingkat Kepentingan (harapan) dan Kenyataan (Persepsi) Analisis data yang dilakukan berupa analisa persepsi berdasarkan tingkat kinerja dan kepentingan dengan menggunakan metode skala likert. Dalam menganalisis faktorfaktor yang mempengaruhi berdasarkan pada kajian pustaka yang ada, sehingga didapatkan variabel yang akan dijadikan dasar dalam pembuatan kuisioner dan analisis selanjutnya (SWOT).
Analisa SWOT
Dengan menggunakan analisa SWOT diharapkan dapat ditentukan langkah-langkah yang harus di tempuh Pemerintah Daerah Kabupaten Kapuas dalam merumuskan kebijakan atau strategi yang dapat diambil guna mengoptimalkan fungsi alat berat berdasarkan persepsi dari pengguna jasa alat berat atau pihak yang berkepentingan.
Dalam analisis SWOT dilakukan perbandingan antara faktorfaktor strategis internal maupun eksternal untuk memperoleh strategi. Terhadap masing-masing faktor tersebut dilakukan skoring, berdasarkan hasil yang diperoleh kemudian ditentukan fokus rekomendasi strategi.
Bab.3
Gambaran Umum dan Analisis Kondisi Eksisting
Kondisi Eksisting lahan 30.000 m2
Fasilitas ±480 m².
Kondisi Eksisting Alat
Umur alat (teknis) tertua = Macadam roller, tandem roller, dan pneumatic tire roller yaitu 31 th (th.1980) & termuda 3 th (th.2008). umur ekonomis alat = 6-7 tahun (Asiyanto, 2008). Jadi rata-rata umur teknis alat sudah mencapai ±3 kali umur ekonomis alat.
Kondisi Alat Berat
Motor Grader
Inventaris Alat Berat DPU Kapuas 2011
Excavator On Track Macadam Roller/ Three Wheel Roller
3; 8%
2; 5%
2; 5%
Baik 22; 58%
Tandem Roller
3; 8% 1; 3% 2; 5% 1; 2% 1; 3%
10; 26%
Vibration Plate Tamper/Stamper
5; 13%
6; 16%
Loader On Wheel
11; 29%
Kurang Baik Rusak Berat
Pneumatic Tire Roller 3; 8% 1; 3%
3; 8%
Dump Truck Truck Crane /Truk Generator Trans Mobil Tangki (Pertamanan)
Penggunaan Alat 15; 39%
8; 21% Disewakan Operasional Idle
Pick Up Electric Generating Set lain-lain
15; 40%
Analisis Kondisi Eksisting Utilitas alat Th.2009 -2011 cenderung meningkat, dan rata-rata utilitas alat per tahun adalah 9,6%. Sedangkan berdasarkan lama alat disewa atau dioperasikan maka rata-rata alat hanya beroperasi selama 35 hari di setiap tahunnya. Operasi alat pada umumnya antara bulan Mei sampai dengan Desember (per tahun). Efektifitas alat dari tahun 2009 -2011 cenderung meningkat, dan rata-rata efektifitas alat per tahun adalah 10,17%. Besarnya efektifitas menunjukkan besarnya jam operasi alat yang dihasilkan terhadap jam yang disediakan alat dalam kurun waktu 1 tahun. Asumsi jam operasi alat per bulan adalah 200 jam atau 2400 jam/th. Asumsi ini berdasarkan jam operasi kontrak sewa alat.
Kondisi Eksisting
Aspek Pembiayaan Alokasi dana operasional dan pemeliharaan alat berat terus meningkat setiap tahunnya, tetapi tidak diimbangi dengan peningkatan kondisi alat berat dan pencapaian PAD dari hasil retribusi sewa alat berat. Perhitungan potensi maupun target PAD masih belum jelas karena mengalami perubahan yang signifikan pada tahun 2011.
Aspek Legal Peraturan yang terkait pengelolaan aset alat berat sudah banyak, namun dalam pelaksanaannya masih terjadi kendala, khususnya dalam kebijakan penghapusan alat berat.
Aspek Manajemen Organisasi pengelolaan alat berat masih kurang fokus seperti terlihat dalam Tupoksi organisasi dan fungsi manajemen dalam pemberdayaan pengelolaan alat berat masih perlu ditingkatkan.
Profil Responden Kuesioner I
59 Responden
a. < 20 tahun 0% h. >50 tahun 10 17%
12 ; 20% a. Laki-laki b. Perempuan 47 ; 80%
b. 20 – 24 tahun 0% c. 25 – 30 tahun 4 7% d. 31 – 35 tahun 13 22%
g. 46 – 50 tahun 12 20%
a. SMP 1 2%
c. D3 1 2%
a. SMP b. SMA 41 69%
e. 36 – 40 tahun 8 14%
c. D3 d. S1
c. 25 – 30 tahun
f. 41 – 45 tahun
h. >50 tahun
a. PT b. CV 54 92%
e. 36 – 40 tahun
g. 46 – 50 tahun
a. PT 5 8%
b. SMA
b. 20 – 24 tahun
d. 31 – 35 tahun
f. 41 – 45 tahun 12 20%
d. S1 16 27%
a. < 20 tahun
b. CV
Uji Validitas dan Reliabilitas
dengan program sederhana Microsof Office Excel 2007. membandingkan koefisien korelasi terhadap skor total untuk setiap item pernyataan dibandingkan dengan nilai kritis koefisien korelasi (r) product moment. Responden dengan N sama dengan 59 responden taraf signifikasi 5%, t tabel = 1,672 sehingga t hitung harus > t tabel. Hasil Uji Validitas Responden Pengguna Alat berat :
Variabel
Validitas
Keterangan
Kenyataan (Persepsi)
5,409
Valid
Kepentingan (Harapan)
5,734
Valid
formula untuk menguji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini adalah menggunakan metode Alpha (Riduwan 2010). Hasil Uji Reliabilitas Responden Pengguna Alat berat :
Variabel
Reliabilitas
Keterangan
Kenyataan (Persepsi)
0,713
Reliabel
Kepentingan (Harapan)
0,742
Reliabel
Analisis Tingkat Kesesuaian & Kesenjangan antara Ke Kenyataan nyataan (Persepsi) Persepsi) Kepentingan (Harapan Harapan)) Pengguna No.
Aspek
Variabel/ Item Pernyataan
1. ASPEK TEKNIS 1 Jumlah (banyaknya) Alat Berat yang bisa disewa 2 Kondisi/Kelayakan alat berat yang ada 3 Jenis peralatan yang ada pada Workshop Dinas PU Kab. Kapuas 4 Dukungan Operator dan Mekanik yang ada 5 Kondisi Workshop/bengkel 6 Proses Pemeliharaan alat berat 7 Layanan untuk Mobilisasi alat berat yang disewa 2. ASPEK PEMBIAYAAN 1 Anggaran Operasional dan Pemeliharaan yang tersedia 2 Pengelolaan Keuangan berkaitan dengan setoran retribusi sewa alat berat 3 Biaya-biaya lain yang dibebankan kepada Penyewa seperti (Biaya BBM, Olie/Pelumas dan Operator) 4 Potensi PAD yang ada dari alat berat Dinas PU 5 Kesesuaian tarif sewa dengan kondisi alat berat 3. ASPEK LEGAL 1 Kebijakan Penetapan Tarif Retribusi Sewa Alat Berat 2 Kebijakan tentang penghapusan/lelang alat berat 3 Kebijakan Pemakaian/Penggunaan alat berat 4 Kebijakan Pembiayaan/pendanaan alat berat dari sumber-sumber lain (kerjasama dengan swasta) 5 Ketentuan tentang Prosedur dan persyaratan sewa 6 Ketentuan tentang Perjanjian Sewa Alat Berat 4. ASPEK MANAJEMEN 1 Perencanaan Kebutuhan 2 Pengawasan alat berat 3 Promosi/informasi alat berat 4 Pengaturan (administrasi) sewa alat 5 Kinerja Organisasi pengelolaan alat berat 6 Pengadaan Barang/jasa untuk alat berat/sukucadangnya 7 Proses Penghapusan alat berat 8 Staffing (pengaturan pegawai/ karyawan pada Dinas PU dalam pengelolaan alat berat) Rata-rata
Tingkat Persepsi (X)
Tingkat Harapan (Y)
Tingkat Nilai Kesesuaian Kesenjangan
3,136 3,153 3,085
4,034 4,085 4,051
77,731 77,178 76,151
-0,898 -0,932 -0,966
3,475 3,153 3,186 3,169
4,051 4,034 4,237 3,729
85,774 78,151 75,200 85,000
-0,576 -0,881 -1,051 -0,559
3,153
4,034
78,151
-0,881
3,136
4,051
77,406
-0,915
3,356
3,847
87,225
-0,492
3,119 3,136
4,034 4,153
77,311 75,510
-0,915 -1,017
3,153
4,068
77,500
-0,915
2,898 3,102 3,000
4,034 4,034 4,034
71,849 76,891 74,370
-1,136 -0,932 -1,034
3,407
4,051
84,100
-0,644
3,525
4,136
85,246
-0,610
3,153 3,153 2,983 3,220 3,186 3,220
4,034 4,203 4,051 4,000 4,034 4,034
78,151 75,000 73,640 80,508 78,992 79,832
-0,881 -1,051 -1,068 -0,780 -0,847 -0,814
2,644 3,102
3,508 4,153
75,362 74,694
-0,864 -1,051
3,154
4,027
78,310
-0,874
Analisis Tingkat Kesesuaian dan Kesenjangan antara Kepentingan (Harapan) Harapan) dan Ke Kenyataan nyataan (Persepsi) Persepsi) Pengguna Alat berat Tingkat Kenyataan Responden Pengguna Alat berat
Tingkat kenyataan (Persepsi) responden dihitung berdasarkan nilai rata-rata variabel yang ditanyakan kepada responden pengguna alat berat. Variabel yang ditanyakan adalah yang telah lolos uji validitas dan realibilitas. Hasil : tingkat persepsi responden dengan variabel tertinggi adalah pada item ketentuan tentang perjanjian sewa alat berat dan variabel terendah pada item proses penghapusan alat berat. tingkat Harapan responden dengan variabel tertinggi adalah pada item ketentuan tentang perjanjian sewa alat berat dan variabel terendah pada item proses penghapusan alat berat.
•Rata-rata tingkat persepsi sebesar 3,154, rata-rata tingkat harapan sebesar 4,027, dan nilai kesenjangan antara persepsi dan harapan sebesar -0,874. Nilai rata-rata persepsi masih lebih rendah daripada nilai rata-rata tingkat harapan, serta kesenjangan persepsi dan harapan menghasilkan kesenjangan negatif. Dengan demikian menunjukkan bahwa pengelola belum mampu memberikan pelayanan dengan baik atau pengguna alat berat belum menerima kinerjanya sesuai apa yang diharapkan.
Sebaran Kesenjangan antara Persepsi dan Harapan
Dipetakan pada area dengan sumbu absis ordinat berdasarkan variabel Persepsi = sumbu X, dan Variabel Harapan=sumbu Y,
garis pembagi kuadran adalah nilai rata-rata total tiap variabel untuk sumbu X rata-rata dari variabel kenyataan dan sumbu Y ratarata dari variabel kepentingan
Pemetaan tingkat kepentingan dan kenyataan digunakan untuk menentukan perumusan strategi selanjutnya, yaitu dengan memfokuskan perhatian kepada sub variabel yang dipetakan/berada di kuadran IV. Pada kuadran IV menunjukkan faktor-faktor yang dianggap sangat penting, namun tingkat pelaksanaannya masih belum memuaskan atau kinerja belum seperti apa yang diharapkan, sehingga sub variabel yang berada di kuadran IV ini memerlukan prioritas penanganan.
www.wondershare.com
Pemetaan tingkat Kesesuaian Persepsi dan Harapan Pengguna Alat berat
IV
I
III
II
Diagram Kartesius Tingkat Kesesuaian Persepsi dan Harapan Pengguna Alat berat (Hasil Olahan)
Prioritas utama (Kuadran IV) Dari diagram kartesius pada klasifikasi kuadran IV yang merupakan prioritas utama, maka dapat diketahui gap yang mempengaruhi belum maksimalnya pengelolaan alat berat dari perspektif pengguna, yaitu: •1.1. Jumlah Alat Berat yang bisa disewa. •1.2. Kondisi/Kelayakan alat berat yang ada •1.3. Jenis peralatan yang ada pada Workshop DPU Kab. Kapuas •1.5. Kondisi Workshop/bengkel •2.1. Anggaran Operasional dan Pemeliharaan yang tersedia •2.2. Pengelolaan Keuangan berkaitan dengan setoran retribusi sewa alat berat •2.4. Potensi PAD yang ada dari alat berat DPU •2.5. Kesesuaian tarif sewa dengan kondisi alat berat •3.1. Kebijakan Penetapan Tarif Retribusi Sewa Alat Berat •3.2. Kebijakan tentang penghapusan/lelang alat berat •3.3. Kebijakan Pemakaian/Penggunaan alat berat •3.4. Kebijakan Pembiayaan/pendanaan alat berat dari sumber-sumber lain (KPS) •4.1. Perencanaan Kebutuhan •4.2. Pengawasan alat berat •4.3. Promosi/informasi alat berat •4.8. Staffing (pengaturan pegawai/ karyawan pada DPU dalam pengelolaan alat berat)
Analisis Strategi awal dalam proses penentuan strategi. menemukan kesesuaian antara kekuatan internal dengan peluang eksternal dan memperhatikan kelemahan internal dan ancaman eksternal. I dari hasil penilaian kinerja organisasi dalam bentuk faktor kekuatan dan kelemahan untuk mencapai tujuan organisasi. Edari lingkungan luar yang berpengaruh pada operasional alat berat yang berupa faktor peluang dan ancaman. I&E wawancara dan kuisioner dengan instansi terkait.
Hasil Analisis FaktorFaktor-faktor Strategi
No. Indikator Internal 1. Teknis
2. Pembiayaan
3. Manajemen
Indikator Eksternal 1. Legal
No.
2. Kondisi Ekonomi 3. Konsumen/ Pengguna 4. Teknologi
Uraian Jumlah dan Kondisi alat berat Keberadaan Workshop alat berat Ketersediaan peralatan kerja di workshop Kemampuan pembiayaan investasi,operasional dan Pemeliharaan Pengelolaan Keuangan Kesesuaian Tarif Retribusi sewa alat berat Fungsi Perencanaan Kegiatan Supervisi/Pengawasan Jumlah SDM Kompetensi SDM Sosialisasi dan Publikasi
Uraian Kebijakan Pembiayaan/Pendanaan pada pengelolaan alat berat Komitmen pemerintah kabupaten Kebijakan tentang penghapusan/lelang alat berat PAD Harga Alat dan Bahan/Sparepart Perkembangan Usaha Jasa Konstruksi di Daerah Hubungan Kerjasama (Penyedia dan Pelaksana jasa Kontruksi) Kemajuan Teknologi
Strength (Kekuatan) atau Weakness (Kelemahan) W1 S1 S2 W2 S3 S4 S5 W3 S6 W4 W5
Opportunity (Peluang) atau Threat (Ancaman) O1 O2 O3 O4 T1 O5 O6 T2
Tabulasi Bobot Faktor Internal & Eksternal Strength (Kekuatan) Responden Faktor-faktor /Weakness (Kelemahan) Internal 1 2 3 4 5 6 (1) (2) (3) (4) 1 Jumlah dan Kondisi alat berat W1 4 4 4 4 4 3 2 Keberadaan Workshop alat berat S1 4 3 3 4 4 3 3 Ketersediaan peralatan kerja di workshop S2 3 4 4 4 4 3
No.
4
Kemampuan pembiayaan investasi,operasional dan Pemeliharaan 5 Pengelolaan Keuangan 6 Kesesuaian Tarif Retribusi sewa alat berat 7 Fungsi Perencanaan 8 Kegiatan Supervisi/Pengawasan 9 Jumlah SDM 10 Kompetensi SDM 11 Sosialisasi dan Publikasi Total
7 8
Jumlah Bobot
(5) 4 4 31 3 4 28 4 4 30
(6) 0,100 0,090 0,096
W2
3 4 4 4 3 3 4 4 29
0,093
S3 S4
4 3 3 4 3 3 3 4 27 4 3 4 4 3 3 3 3 27
0,087 0,087
S5 W3 S6 W4 W5
4 4 4 4 4
29 27 30 27 26
0,093 0,087 0,096 0,087 0,084
311
1,000
3 3 4 3 3
4 4 4 3 3
4 4 4 4 3
3 3 3 3 3
3 3 4 3 3
4 3 4 4 4
4 3 3 3 3
Opportunity (Peluang) Faktor-faktor atau Threat (Ancaman) Eksternal (1) (2) (3) 1 Kebijakan Pembiayaan/Pendanaan pada O1 pengelolaan alat berat 2 Komitmen pemerintah kabupaten pada O2 Penetapan Tarif Retribusi Sewa Alat Berat 3 Kebijakan tentang penghapusan/lelang O3 alat berat 4 PAD O4
Responden Jumlah Bobot 1 2 3 4 5 6 7 8 (4) (5) (6) 3 4 4 4 3 3 4 3 28 0,128
5 6
No.
7 8
Harga Alat dan Bahan/Sparepart Perkembangan Usaha Jasa Konstruksi di Daerah Hubungan Kerjasama (Penyedia dan Pelaksana jasa Kontruksi) Kemajuan Teknologi Total
4 3 4 4 3 3 3 4
28
0,128
4 4 4 4 3 3 4 3
29
0,133
4 3 4 3 3 4 4 3
28
0,128
T1 O5
4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3
29 27
0,133 0,124
O6
4 3 3 2 3 3 4 3
25
0,115
T2
3 3 3 3 3 3 3 3
24 218
0,110 1,000
Tabulasi Rating Faktor Internal & Eksternal
Faktor-faktor Strength (Kekuatan) atau Weakness Internal (1) (2) (3) 1 Jumlah dan Kondisi alat berat W1 2 Keberadaan Workshop alat berat S1 3 Ketersediaan peralatan kerja di workshop S2
No.
4
Kemampuan pembiayaan investasi,operasional dan Pemeliharaan 5 Pengelolaan Keuangan 6 Kebijakan Tarif Retribusi sewa alat berat 7 Fungsi Perencanaan 8 Kegiatan Supervisi/Pengawasan 9 Jumlah SDM 10 Kompetensi SDM 11 Sosialisasi dan Publikasi
1 2 2 2 3 2 2 3
Responden 3 4 5 6 (4) 3 2 1 2 3 3 1 2 3 3 1 2
7 8
Jumlah Rating
(5) (6) 2 2 16 (2,000) 3 2 19 2,375 3 2 19 2,375
W2
1 2 3 2 1 2 2 2
15 (1,875)
S3 S4 S5 W3 S6 W4 W5
2 2 3 2 1 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 1 2 3 3 2 2 3 2
17 2,125 20 2,500 18 2,250 18 (2,250) 18 2,250 20 (2,500) 19 (2,375)
1 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 1 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2
1 3 3 2 2 2 3 3
Faktor-faktor Opportunity (Peluang) atau Threat (Ancaman) Eksternal (1) (2) (3) 1 Kebijakan Pembiayaan/Pendanaan pada O1 pengelolaan alat berat 2 Komitmen pemerintah kabupaten O2 3 Kebijakan tentang penghapusan/lelang O3 alat berat 4 PAD O4
Responden Jumlah Rating 1 2 3 4 5 6 7 8 (4) (5) (6) 1 2 2 2 1 2 2 2 14 1,750
5 6
No.
7 8
Harga Alat dan Bahan/Sparepart Perkembangan Usaha Jasa Konstruksi di daerah Hubungan Kerjasama (Penyedia dan Pelaksana jasa Kontruksi) Kemajuan Teknologi
2 2 3 3 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 1 2
17 2,125 13 1,625
1 2 3 1 1 2 2 2
14 1,750
T1 O5
3 3 3 3 1 2 2 3 1 2 3 1 2 2 2 3
20 (2,500) 16 2,000
O6
1 2 3 1 2 2 3 2
16 2,000
T2
1 2 3 2 2 2 2 1
15 (1,875)
Matriks EFI (Evaluasi Faktor Internal) No.
Evaluasi Faktor-faktor Internal
(1) (2) STRENGTH (KEKUATAN) 1 Keberadaan Workshop alat berat 2 Ketersediaan peralatan kerja di workshop 3 Pengelolaan Keuangan
Kode
Bobot
Rating
Skor
(3)
(4)
(5)
(6)
S1 S2 S3
0,090 0,096 0,087
2,375 2,375 2,125
0,214 0,229 0,184
Kesesuaian Tarif Retribusi sewa alat berat S4 Fungsi Perencanaan S5 Jumlah SDM S6 Jumlah Strength (kekuatan) WEAKNESS (KELEMAHAN) 1 Jumlah dan Kondisi alat berat W1 2 Kemampuan pembiayaan W2 investasi,operasional dan Pemeliharaan 3 Kegiatan Supervisi/Pengawasan W3 4 Kompetensi SDM W4 5 Sosialisasi dan Publikasi W5 Jumlah Weakness (kelemahan) Jumlah total Strength (kekuatan) dan Weakness (kelemahan)
0,087 0,093 0,096 0,550
2,500 2,250 2,250
0,217 0,210 0,217 1,271
0,100 0,093
(2,000) (1,875)
(0,199) (0,175)
0,087 0,087 0,084 0,450
(2,250) (2,500) (2,375)
(0,195) (0,217) (0,199) (0,985)
4 5 6
1,000
0,286
Matriks EFE (Evaluasi Faktor Eksternal) No.
Evaluasi Faktor-faktor Eksternal
(1) (2) OPPORTUNITY (PELUANG) 1 Kebijakan Pembiayaan/Pendanaan pada pengelolaan alat berat 2 Komitmen pemerintah kabupaten pada Penetapan Tarif Retribusi Sewa Alat Berat 3 Kebijakan tentang penghapusan/lelang alat berat 4 PAD
Kode
Bobot
Rating
Skor
(3)
(4)
(5)
(6)
O1
0,128
1,750
0,225
O2
0,128
2,125
0,273
O3
0,133
1,625
0,216
O4
0,128
1,750
0,225
O5 Perkembangan Usaha Jasa Konstruksi di Daerah 6 Hubungan Kerjasama (Penyedia dan O6 Pelaksana jasa Kontruksi) Jumlah Opportunity (Peluang) THREAT (ANCAMAN) 1 Harga Alat dan Bahan/Sparepart T1 2 Kemajuan Teknologi T2 Jumlah Threat (Ancaman) Jumlah total Opportunity (Peluang) dan Threat (Ancaman)
0,124
2,000
0,248
0,115
2,000
0,229
5
0,757 0,133 0,110 0,243 1,000
1,416 (2,500) (1,875)
(0,333) (0,206) (0,539) 0,877
Diagram Strategi Pengelolaan Alat berat Dinas PU Kabupaten Kapuas (Hasil Analisis) Peluang Eksternal Kuadran III Strategi Turn around Meminimalkan kelemahan internal untuk memanfaatkan peluang
Kuadran I Strategi Agresif Menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang
1,416
0,877
Kelemahan Internal -0,707
0,286
Kekuatan Internal 1,539
-0,539
Kuadran IV Strategi Defensif Meminimalkan kelemahan internal dan menghindari ancaman
Kuadran II Strategi Diversifikasi Menggunakan kekuatan untuk mengatasi Ancaman Ancaman Eksternal
Strategi SS-O FAKTOR INTERNAL
STRENGTH (KEKUATAN) 1 Keberadaan Workshop alat berat 2 Ketersediaan peralatan kerja di workshop 3 Pengelolaan Keuangan 4 Kesesuaian Tarif Retribusi sewa alat berat 5 Fungsi Perencanaan
FAKTOR EKSTERNAL
6 Jumlah SDM
OPPORTUNITY (PELUANG) 1 Kebijakan Pembiayaan/Pendanaan pada pengelolaan alat berat 2 3 4 5
STRATEGI (SO) a. Memanfaatkan fungsi Workshop dengan berbagai aktivitas alat beratnya yang direkomendasikan sebagai pendukung Komitmen pemerintah kabupaten pada Penetapan Tarif Retribusi Sewa Alat Berat penyedia prasarana infrastruktur Kebijakan tentang penghapusan/lelang alat b. Memperbaiki kualitas pelayanan alat berat berat dengan orientasi pelayanan prima. PAD c. Memanfaatkan seluruh fasilitas-fasilitas yang tersedia dan memberdayakan SDM pengelola Perkembangan Usaha Jasa Konstruksi di untuk kepentingan bersama Daerah
6 Hubungan Kerjasama (Penyedia dan Pelaksana jasa Kontruksi) THREAT (ANCAMAN)
d. Penyesuaian dalam perencanaan target dengan potensi pendapatan dari retribusi sewa alat berat. STRATEGI (ST)
Kesimpulan Hasil identifikasi dan evaluasi kondisi eksisting aset alat berat pada Dinas PU Kabupaten Kapuas adalah sebagai berikut :
Aspek Teknis Penggunaan alat dari tahun 2009 sampai tahun 2011 cenderung meningkat, dan rata-rata utilitas alat per tahun adalah 9,6%. Sedangkan berdasarkan lama alat disewa atau dioperasikan maka rata-rata dalam satu tahun disewa selama 35 hari, antara bulan Mei - Desember dan berjumlah 8 unit.
Aspek Pembiayaan Alokasi dana operasional dan pemeliharaan alat berat terus meningkat setiap tahunnya, tetapi tidak diimbangi dengan peningkatan kondisi alat berat dan pencapaian PAD dari hasil retribusi sewa alat berat. Perhitungan potensi maupun target PAD masih belum jelas karena mengalami perubahan yang signifikan pada tahun 2011.
Aspek Legal Peraturan yang terkait pengelolaan aset alat berat sudah banyak, namun dalam pelaksanaannya masih terjadi kendala, khususnya dalam kebijakan penghapusan alat berat.
Aspek Manajemen Organisasi pengelolaan alat berat masih kurang fokus seperti terlihat dalam Tupoksi organisasi dan fungsi manajemen dalam pemberdayaan pengelolaan alat berat masih perlu ditingkatkan.
Kesimpulan •
Rata-rata tingkat persepsi sebesar 3,154, rata-rata tingkat harapan sebesar 4,027, dan nilai kesenjangan antara persepsi dan harapan sebesar -0,874. Nilai rata-rata persepsi masih lebih rendah daripada nilai rata-rata tingkat harapan, serta kesenjangan persepsi dan harapan menghasilkan kesenjangan negatif. Dengan demikian menunjukkan bahwa pengelola belum mampu memberikan pelayanan dengan baik atau pengguna alat berat belum menerima kinerjanya sesuai apa yang diharapkan.
•
Rumusan Alternatif Strategi pengelolaan aset alat berat melalui analisis SWOT dengan berdasarkan perhitungan matriks Evaluasi Faktor-faktor Internal dan Eksternal, hasilnya adalah total skor EFI sebesar 0,286, dan total skor EFE sebesar 0,877, hasil penelitian tersebut diaplikasikan dalam diagram strategi, dimana strategi pengelolaan aset alat berat pada Dinas PU Kabupaten Kapuas berada pada posisi strategi Agresif (Kuadran I) yang berupaya menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang sebaiknya diterapkan adalah memanfaatkan fungsi Workshop dengan berbagai aktivitas alat beratnya yang direkomendasikan sebagai pendukung penyedia prasarana infrastruktur, memperbaiki kualitas pelayanan alat berat dengan orientasi pelayanan prima, memanfaatkan seluruh fasilitas yang tersedia dalam memberdayakan SDM pengelola, dan menyesuaikan perencanaan target retribusi sewa alat berat dengan potensi pendapatannya.
Saran • Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai urutan prioritas strategi dari beberapa strategi yang dihasilkan dalam penelitian ini • Melakukan promosi pemasaran alat berat melalui, brosur, leaflet, dan iklan di media lokal. • Membuat sistem operasi dan prosedur pemakaian alat dengan jangka proses peminjaman dalam waktu 1 (satu) hari. • Membuat job description pada masing-masing staf didalam operasional dan pemeliharaan alat berat. • Membuat jadual pemeliharaan secara periodik pada masing-masing alat berat yang masih potensial atau diprioritaskan penanganannya. • Perlu menganggarkan dan memberikan prioritas penggunaan alat berat pada pekerjaan-pekerjaan swakelola yang manfaatnya selain memberikan kontribusi PAD, juga menunjang kegiatan DPU Kabupaten Kapuas • Perlu adanya Pendidikan dan pelatihan tentang manajemen alat berat bagi pegawai untuk meningkatkan kemampuan petugas pengelola alat berat.
Sekian dan Terimakasih