General Report
Daftar Isi • • • • • •
Pendahuluan Latar Belakang Tujuan Metodologi Peserta Hasil Studi o Human Capital Index o Net Promoter Score o Human Capital Score o Model of Employee Opinion o Human Capital Initiatives
© Indonesia Human Capital Study 2014
Pendahuluan Dunamis Human Capital & Majalah Business News mengucapkan terima kasih kepada para pihak yang telah membantu penyelenggaraan Indonesia Human Capital Study 2014. Kami bangga dapat mempersembahkan studi Human Capital yang komprehensif dan saat ini telah kelima kalinya diselenggarakan di Indonesia. Terima kasih kepada para peserta Indonesia Human Capital Study 2014 atas partisipasi dan kepercayaannya kepada kami dalam penyelenggaraan studi ini. Kami berharap studi ini dapat membawa manfaat bagi perkembangan pengelolaan Human Capital di Indonesia serta mampu menjadi tolak ukur (benchmarking) ter hadap pendekatan, proses, dan hasil dari penerapan Human Capital Management System pada perusahaan – perusahaan di Indonesia. Secara konsisten studi ini akan kami lakukan setiap tahunnya. Kami berharap jumlah peserta studi dan partisipasi dari perusahaan-perusahaan di Indonesia akan semakin meningkat dari tahun ke tahun sehingga studi ini akan memberikan hasil yang maksimal, komprehensif dan semakin menggambarkan perkembangan Human Capital di Indonesia. Salam, Steering Committee Indonesia Human Capital Study 2014,
M. Hamdani c/o Dunamis Human Capital © Indonesia Human Capital Study 2014
M. Lutfi Handayani c/o Business News
Latar Belakang Saat ini sedang terjadi transformasi besar dari era indusrti ke era pengetahuan, hal ini berdampak kepada cara-cara perusahaan dalam mengelola individu sebagai salah satu faktor penting penentu kemenangan bisnis. Bila di era industri “orang” disebut sebagai “human resources”, salah satu faktor industri yang harus dikendalikan, maka di era knowledge information, “orang” disebut sebagai “human capital” dan dianggap sebagai “company most important assets”. Oleh karena itu, saat ini kita pengelolaan individu/karyawan di perusahaan dikenal dengan istilah Human Capital Management System. Bila melihat kembali filosofi dasar dari pengelolaan Human Capital: o Manusia adalah aset, bukan biaya o Aset tersebut meliputi kemampuan mereka (skills), pengetahuan mereka (knowledge), dan perilaku mereka (behavior) o Setiap initisiatif-inisiatif yang berhubungan dengan pengelolaan manusia sebagai aset, harus bisa terukur dan bisa diterjemahkan kedalam bahasa-bahasa keuangan. Oleh karena itu perusahaan perlu mengelola dengan baik atas asetnya melalui suatu pengukuran atas investasi yang telah dilakukan melalui indikator-indikator atas pendekatan, proses, dan hasil dari penerapan Human Capital Management.
© Indonesia Human Capital Study 2014
Tujuan Indonesia Human Capital Study merupakan studi yang dilakukan terhadap pendekatan, proses, dan hasil dari penerapan Human Capital Management di perusahaanperusahaan yang ada di Indonesia. Tujuan studi ini adalah: 1. Pembelajaran Mempercepat proses pembelajaran kolektif dalam transformasi pendekatan Human Resources menuju pendekatan Human Capital melalui knowledge flow antar perusahaan di Indonesia. 2. Benchmarking Mendapatkan data benchmark berbagai industri di Indonesia sehingga masing-masing perusahaan dapat mengetahui posisi mereka di antara pemain lain di industrinya. 3. New & Better Menemukan inovasi baru dalam meningkatkan intangible assets perusahaan.
© Indonesia Human Capital Study 2014
Metodologi Studi ini melakukan penelitian atas pendekatan, proses, dan hasil dari penerapan Human Capital Management di perusahaan yang ada di Indonesia. Hasil dilihat dari dua kacamata kebutuhan stakeholder penting, yaitu management yang mewakili shareholder dan employee sebagai internal customer. Sementara itu pendekatan dan proses Human Capital Management System yang dimiliki dan diterapkan di perusahaan dikaji melalui Human Capital Score yang didapat dari persepsi karyawan dan Human Capital Initiatives yang diverifikasi oleh panelis. Untuk mengukur sejauh mana kebutuhan management telah dipenuhi dengan baik, indikator yang digunakan adalah Human Capital Index yang mencakup Human Capital Effectiveness, Investment, Valuation, dan Depletion dengan menggunakan data perusahaan dari tahun 2011-2013. Sedangkan untuk mengukur sejauh mana hasil yang diperoleh sudah memenuhi kebutuhan karyawan dengan baik sehingga menciptakan engagement dengan perusahaannya, alat ukur yang digunakan adalah Net Promoter Score dan Employee Opinion Survey, dengan responden 100 orang karyawan yang dipilih secara acak pada setiap perusahaan.
© Indonesia Human Capital Study 2014
Peserta Peserta Indonesia Human Capital Study 2014 terdiri atas perusahaan-perusahaan BUMN, swasta, maupun perusahaan daerah yang dikategorikan berdasarkan industrinya. Nama Perusahaan Express Trasindo Utama
Federal International Finance
Garuda Indonesia
Bank CTBC Indonesia
Rekayasa Industri
Adira Dinamika Multi Finance
Tower Bersama Infrastructure
Asuransi Jasa Indonesia
Jakarta International Container Terminal
Lippo General Insurance
Telekomunikasi Indonesia
Wijaya Karya
Indonesia Power
Wijaya Karya Realty
Jasa Marga
Jakarta Industrial Estate Pulogadung
Perusahaan Listrik Negara
Hutama Karya
Pelabuhan Indonesia III
PDAM Surabaya
Fortune Indonesia
BPR Bank Sleman
Daya Adicipta Mustika
BPR Bank Jogja
Dahana
BPR Bank Bapas 69 Magelang
Semen Indonesia
© Indonesia Human Capital Study 2014
Demografi
19% 27%
Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi Aneka Industri
14% Keuangan
21% 19%
Properti dan Real Estat Perusahaan Daerah
n = 48 perusahaan
Catatan : Selain peserta IHCS 2014, analisis Index Human Capital menyertakan perusahaan-perusahaan yang ikut serta dalam Anugerah Business Review, BUMD Award, dan Analisis Annual Report
© Indonesia Human Capital Study 2014
Hasil Studi
© Indonesia Human Capital Study 2014
Human Capital Index
© Indonesia Human Capital Study 2014
Human Capital Effectiveness
Human Capital Effectiveness mengukur seberapa efektif kinerja Human Capital di dalam suatu perusahaan. Beberapa indikator yang dikaji adalah Revenue Factor, Expense Factor, Income Factor dan Human Capital Return on Investment.
© Indonesia Human Capital Study 2014
HC Effectiveness Financial Performance 2011
2012
2013
Revenue Factor Infrastrutur, Utilitas, dan Transportasi Keuangan Properti dan Real Estat Aneka Industri Perusahaan Daerah Rata-rata seluruh industri
3,000,085,547
2,994,933,184
3,587,773,645
955,826,227
1,058,794,956
1,202,652,582
2,305,111,753
3,034,553,222
3,608,660,990
3,018,701,744
3,210,779,404
3,758,622,439
1,928,879,074
2,136,655,459
2,513,984,118
364,670,098
384,216,528
412,210,934
2,837,797,002
2,714,682,193
3,108,752,712
671,387,317
760,316,615
834,968,632
1,752,360,244
2,352,876,205
2,700,601,782
2,093,186,340
2,258,574,516
2,807,180,334
263,220,988
275,851,982
285,309,043
1,523,590,378
1,672,460,302
1,947,362,501
Expense Factor Infrastrutur, Utilitas, dan Transportasi Keuangan Properti dan Real Estat Aneka Industri Perusahaan Daerah Rata-rata seluruh industri Income Factor Infrastrutur, Utilitas, dan Transportasi
780,209,204
970,365,767
1,183,248,327
284,438,910
298,478,341
367,683,949
552,751,509
681,677,017
908,059,208
925,515,404
952,204,887
951,442,105
101,449,110
108,364,546
126,901,891
Rata-rata seluruh industri 528,872,827 © Indonesia Human Capital Study 2014
602,218,112
707,467,096
Keuangan Properti dan Real Estat Aneka Industri Perusahaan Daerah
Revenue Factor Rata-rata seluruh industri mengalami peningkatan revenue dari tahun ke tahun. Aneka industri memperoleh revenue paling tinggi dibandingkan industri lain. Hampir di seluruh industri mengalami kenaikan revenue dari tahun ke tahun
Revenue Factor Aneka Industri
3,000,000,000
Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi
Rupiah
4,000,000,000
Properti dan Real Estat 2,000,000,000 Average
Keuangan
1,000,000,000
Perusahaan Daerah 2011
2012 Tahun
© Indonesia Human Capital Study 2014
2013
Expense Factor Expense factor mengukur total biaya yang dikeluarkan organisasi untuk setiap keterlibatan karyawan. Dari hasil studi dapat dilihat bahwa rata-rata indutri mengalami kenaikan biaya operasional yang dikeluarkan, walaupun industri Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi sempat mengalami penurunan pada tahun 2012.
Expense Factor 4,000,000,000
Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi Aneka Industri
Rupiah
3,000,000,000
Properti dan Real Estat 2,000,000,000
Average Keuangan
1,000,000,000
Perusahaan Daerah 2011
2012 Tahun
© Indonesia Human Capital Study 2014
2013
Income Factor Income factor dari seluruh industri mengalami kenaikan dari tahun-tahun, akan tetapi di aneka industri sempat mengalami sedikit penurunan di tahun 2013.
Income Factor 1,200,000,000
Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi
Rupiah
1,000,000,000
Aneka Industri
800,000,000
Properti dan Real Estat
600,000,000 Average 400,000,000 Keuangan 200,000,000 Perusahaan Daerah 2011
2012 Tahun
© Indonesia Human Capital Study 2014
2013
Human Capital Return on Investment Secara keseluruhan, seluruh industri mengalami kenaikan dari tahun ke tahun, akan tetapi HC ROI di aneka industri mengalami penurunan pada tahun 2012 dan 2013. Hal ini dikarenakan income factor pada aneka industri juga menurun di tahun tersebut.
Human Capital ROI 8.00
Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi
7.00
Properti dan Real Estat
Persentase
6.00 5.00
Aneka Industri
4.00 3.00
Average
2.00 Keuangan
1.00 0.00 2011
2012 Tahun
© Indonesia Human Capital Study 2014
2013
Perusahaan Daerah
Human Capital Investment Human Capital Investment memberikan informasi tentang seberapa serius sebuah perusahaan melakukan pengembangan terhadap Human Capital yang dimilikinya. Adapun indikator yang dilihat adalah Development Rate, Training Investment, dan Training Cost Factor.
© Indonesia Human Capital Study 2014
Development Rate Penyediaan akses kepada karyawan untuk mendapatkan pelatihan sudah sangat baik, rata-rata 75% karyawan mendapatkan pelatihan di tahun 2013. Tetapi terlihat terjadi penurunan pada tahun 2013 dibandingkan dengan tahun sebelumnya mungkin disebabkan perusahaan lebih fokus untuk memberikan pelatihan kepada karyawan yang membutuhkan peningkatan kompetensi
Development Rate 100%
Keuangan
90%
Persentasee
80%
Perusahaan Daerah
70% 60%
Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi
50% 40%
Average
30% 20%
Properti dan Real Estat
10% 0% 2011
2012 Year
© Indonesia Human Capital Study 2014
2013
Aneka Industri
Training Investment Rata-rata perusahaan menginvestasikan Rp 5,479,284 per karyawan untuk pengembangan kompetensi di tahun 2013, meningkat dari tahun sebelumnya yaitu Rp 4,679,438. Industri Infrastruktur, Utilitas dan Transportasi secara signifikan menambah investasi untuk pengembangan karyawan, hal ini disebabkan adanya pengembangan bisnis yang signifikan di industri tersebut. Training Investment
Rupiah
10,000,000 9,000,000
Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi
8,000,000
Keuangan
7,000,000 6,000,000
Average
5,000,000 4,000,000
Perusahaan Daerah
3,000,000 2,000,000
Properti dan Real Estat
1,000,000 2011
2012 Tahun
© Indonesia Human Capital Study 2014
2013
Aneka Industri
Training Cost Factor Rata-rata Investasi training Rp 7,551,190 per orang dan secara umum terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun.
Rupiah
Training Cost Factor 12,000,000
Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi
10,000,000
Average
8,000,000
Properti dan Real Estat
6,000,000
Perusahaan Daerah 4,000,000 Keuangan
2,000,000 2011
2012 Tahun
© Indonesia Human Capital Study 2014
2013
Aneka Industri
Human Capital Valuation Human Capital Valuation memberikan informasi tentang seberapa baik perusahaan menghargai Human Capital yang dimilikinya. Indikator yang dilihat adalah Compensation Revenue Percent, Compensation Expense Percent, Compensation Factor, Executive Compensation Factor, dan Management Compensation Factor.
© Indonesia Human Capital Study 2014
Compensation Revenue Percent Rata-rata industri mengalokasikan 7%-22% dari total revenuenya untuk biaya kompensasi karyawan. Rasio Total kompensasi dibandingkan dengan revenue perusahaan daerah paling tinggi, ini menunjukkan Perusahaan Daerah harus lebih meningkatkan produktifitas perkaryawan Compensation Revenue Percent 25%
Perusahaan Daerah
Persentase
20%
Keuangan
15%
Aneka Industri
10%
Average
5%
Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi
0%
Properti dan Real Estat
2011
2012 Tahun
© Indonesia Human Capital Study 2014
2013
Compensation Expense Percent Perbandingan antara kompensasi dengan biaya operasional yang dikeluarkan oleh perusahaan cenderung stabil dari tahun ke tahun, kecuali untuk Aneka Industri.
Compensation Expense Percent 45%
Keuangan
40% 35%
Perusahaan Daerah
Pesentase
30%
Aneka Industri
25% 20%
Average
15% 10%
Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi
5% 0% 2011
2012
Tahun
© Indonesia Human Capital Study 2014
2013
Properti dan Real Estat
Compensation Factor Rata-rata perusahaan memberikan kompensasi Rp 180,191,612 perkaryawan pertahun, Industri Infrastruktur dan Utilitas memberikan kompensasi tertinggi yaitu Rp 254,905,533 perkaryawan dan Perusahaan Daerah memberikan kompensasi terendah yaitu Rp 85,022,365 perkaryawan.
Compensation Factor 300,000,000
Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi
Rupiah
250,000,000
Properti dan Real Estat
200,000,000
Aneka Industri
150,000,000
Average
100,000,000 50,000,000
Keuangan
2011
2012 Tahun
© Indonesia Human Capital Study 2014
2013
Perusahaan Daerah
Executive Compensation Factor Rata-rata perusahaan memberikan kompensasi Rp 2,240,387,118 untuk setiap eksekutif, Industri Infrastruktur dan Utilitas memberikan kompensasi tertinggi yaitu Rp 3,283,163,092 per eksekutif dan Perusahaan Daerah memberikan kompensasi terendah yaitu Rp 414,657,352 per eksekutif. Rata-rata kenaikan kompensasi eksekutif di Industri keuangan mengalami kenaikan tertinggi pertahun yaitu 14%
Executive Compensation Factor 3,500,000,000
Keuangan
3,000,000,000 Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi
Rupiah
2,500,000,000
Aneka Industri
2,000,000,000 1,500,000,000
Average
1,000,000,000 Properti dan Real Estat
500,000,000 2011
2012 Tahun
© Indonesia Human Capital Study 2014
2013
Perusahaan Daerah
Management Compensation Factor Rata-rata perusahaan memberikan kompensasi Rp 305,791,656 untuk setiap manajer, Industri Infrastruktur dan Utilitas memberikan kompensasi tertinggi yaitu Rp 509,624,298 dan Perusahaan Daerah memberikan kompensasi terendah yaitu Rp 115,551,841 per manajer. Rata-rata kenaikan kompensasi manajer di Industri keuangan mengalami kenaikan tertinggi pertahun yaitu 14%
Management Compensation Factor 600,000,000
Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi
500,000,000
Keuangan
Rupiah
400,000,000 Average 300,000,000 Aneka Industri
200,000,000
Properti dan Real Estat
100,000,000 2011
2012 Tahun
© Indonesia Human Capital Study 2014
2013
Perusahaan Daerah
Human Capital Depletion
Human Capital Depletion memberikan informasi tentang seberapa besar terjadinya penyusutan pada Human Capital yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. Indikator yang dilihat adalah Voluntary Turn Over, Involuntary Turn Over, dan Total Separation Rate.
© Indonesia Human Capital Study 2014
Voluntary Turn Over Voluntary turn over di seluruh industri mengalami penurunan pada tahun 2013, terlebih untuk industri Keuangan yang menurun sangat drastis.
Voluntary Turnover 15%
Keuangan
13% Aneka Industri
Persentase
11% 9%
Average
7% 5%
Properti dan Real Estat
3%
Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi
1% -1%
2011
2012 Tahun
© Indonesia Human Capital Study 2014
2013
Perusahaan Daerah
Involuntary Turn Over Involuntary turn over di industri Keuangan mengalami penurunan yang sangat signifikan pada tahun 2013 sehingga menyebabkan rata-rata seluruh industri juga menurun di tahun 2013.
Involuntary Turnover 6%
Keuangan
Persentase
5%
Aneka Industri
4% Average
3%
Properti dan Real Estat
2% 1%
Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi
0% 2011
2012 Tahun
© Indonesia Human Capital Study 2014
2013
Perusahaan Daerah
Total Separation Rate Voluntary dan involuntary di industri keuangan yang menurun drastis di tahun 2013 menyebabkan rata-rata angka Total Separation Rate di seluruh industri menurun juga.
Total Separation Rate 20%
Keuangan
18%
Persentase
16%
Aneka Industri
14% 12%
Average
10% 8%
Properti dan Real Estat
6% 4%
Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi
2% 0% 2011
2012
Tahun
© Indonesia Human Capital Study 2014
2013
Perusahaan Daerah
Net Promoter Score
© Indonesia Human Capital Study 2014
Net Promoter Score Seluruh Industri Seberapa besar kecenderungan Anda untuk merekomendasikan perusahaan tempat anda bekerja kepada orang lain ?
© Indonesia Human Capital Study 2014
Alasan Promoter Image perusahaan yang baik menjadi alasan utama karyawan memberikan rekomendasi (sebesar 34.2%).
Promoter
34.2% 26.7%
16.3% 10.2%
© Indonesia Human Capital Study 2014
7.7%
5.1%
Alasan Detractor Reward dan benefit (14.2%) menjadi alasan tertinggi karyawan tidak merekomendasikan tempat mereka bekerja.
Detractor
14.2%
10.0%
3.8%
Kompensasi dan benefit
Jenjang karir
Kualitas manajemen
© Indonesia Human Capital Study 2014
3.5%
Visi/misi perusahaan
3.3%
Kinerja
2.9%
Beban kerja
Human Capital Score
© Indonesia Human Capital Study 2014
Sub Sistem
Infrastruktur, Utilitas & Keuangan Transportasi
Aneka Properti & Perusahaan Average Average Industri Real Estate Daerah 2014 2013
Struktur Organisasi
7.44
7.79
6.73
7.35
8.12
7.48
7.93
Sistem Rekruitment
7.47
7.55
6.95
7.28
8.08
7.47
7.84
Sistem Manajemen Kompetensi
7.27
7.7
6.55
7.17
7.96
7.33
7.85
Sistem Manajemen Kinerja
7.14
7.57
6.32
6.77
7.97
7.16
7.66
Sistem Penghargaan
7.04
7.49
6.34
6.88
7.81
7.11
7.68
Sistem Pelatihan & Pengembangan
7.39
7.7
6.71
7.29
8.23
7.45
7.67
Sistem Pengelolaan Karir
6.98
7.56
6.21
7.04
7.86
7.11
7.77
Sistem Pengelolaan Bakat
7.09
7.64
6.28
7.12
7.89
7.20
8.01
Sistem Pelayanan Karyawan
7.87
7.93
7.05
7.36
8.11
7.72
8.12
Sistem Hubungan Industrial
7.29
7.52
6.5
7.15
7.88
7.28
7.75
© Indonesia Human Capital Study 2014
Kesimpulan HC Score • Kepuasan karyawan di tahun 2014 tidak lebih baik dibandingkan tahun 2013, artinya perusahaan kurang memperhatikan pengelolaan Human Capital yang tercermin dalam inisiatif-inisiatif yang dilakukan. • S u b s i s t e m y a n g d i p e r s e p s i k a n d e n g a n b a i k pengelolaannya di tahun 2014 adalah adalah Sistem Pelayanan Karyawan. • Sub sistem pengelolaan Human Capital Management yang mempunyai nilai persepsi karyawan rendah di semua industri adalah Sistem Manajemen Kinerja, Sistem Penghargaan, dan Sistem Pengelolaan Karir. Oleh karena itu, perusahaan harus mencari inisiatif-inisiatif yang lebih baik lagi dalam mengelola sub sistem tersebut.
© Indonesia Human Capital Study 2014
Model of Employee Opinion
© Indonesia Human Capital Study 2014
Komitmen Afektif
Upaya 76.35%
Kinerja
85.45%
“Engagement Drivers”
Komitmen Rational 59.43%
Niat bertahan 71.45%
©Indonesia Human Capital Study 2014
Tetap di perusahaan
Human Capital Initiatives
© Indonesia Human Capital Study 2014
Perbaikan Talent, Reward, dan Performance Management System (PMS) menjadi inisiatif yang banyak dilakukan oleh perusahaan di tahun 2014 dan masih menjadi inisiatif yang akan dilakukan di tahun 2015.
Talent Management System
Performance Management System
Reward Management System
2015 2014
Corporate Culture
2013
Career Management
Knowledge Management 0%
© Indonesia Human Capital Study 2014
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
Simpulan Rencana Insiatif perbaikan sistem Human Capital telah selaras dengan HC Score, yaitu area perbaikan utama yang diharapkan karyawan yaitu : •
Sistem Pengelolaan Karir
•
Sistem Penghargaan
•
Sistem Manajemen Kinerja
© Indonesia Human Capital Study 2014