ANALISLS PENGARZM VARIABEL MAKROEKONOMI .TERHADAP PERNLMTAAN DAN INDEKS HARGA SAHAM SEKTOR PERTAMAN (Studi Kasus di PT.Bursa Efek Jakarta)
A
Oleh: m ERDINA A 08199032
FAKULTAS PERTANIAN INSTrrUT P E R T A . BOGOR 2006
ARIE ERDMk Analisis Pengaruh Variabel Makroekowmi temadap Perminlaan dan lndeks H q a Saham Sektor Pertanian (Studi Kasus di PT. Bursa Efek Jakarta). Di bawah bimbingan EKA INTAN KUMALA PUTRI. lndonesia edalah negam agraris yang sebagian besar penduduknya bermata pa-n dari sektor pertanian. Dengan potensi lahan yang begitu luas dan subur serta sumberdaya manusia ) m g begitu banyak sehamsnya Indonesia mampu menjadi wgara pertanian yang maju dan berpengaruh di d w sernentara sektor pertanian di Indonesia saat ini belum berkembang, ha1 ini dapaf dibulrtikan dengan masih sedikitnya industri primer yang mengelola alau memanfaatkan sektor pertanian secara malsimal dan bisa berperan dalam pereatonomian nasional. Madahnya adalah jumlah pertanian yang tercatat di Bursa Efek Jakarta masih belum berkembang: pada tahun 1996 sampai 1998 hanya lima perusahaan ).ang tercaiat semenlara jumlah emiten f e u W e m b a n g pada tahun 1996 sebanyak 255 emiten atau sebanyak dua per;en tahun 1997 sebanyak 277 emiten (1,8%), tahun 1998 scban)-ak 289 emiten (1,7%j. Semeniara pada iahun 2002 dari total 357 emiten rang ada hanya tercatat s e m b i i perusabaan pertanian di bursa atau hanya 25% dari seluruh emiten. Pa& tahun yang sama sekror pertanian menvbanglran 4.845 jum volume saham dari total 143.570 juta saham )ang diperdagangh atau sekitar 3,5% dari total perdagangan. Ketika krisis ekonomi datang, perekonomian Indonesia langsuhg tmputuk karena sektor-sektor yang selama ini menjadi andalan masih sangai hergantung pada nilai tukar dan produk impor. Perubahan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang z i n g sabgai berpengaruh temadap kondisi riil perekonomian Indonesia begitu juga dengan perubahan suku bunga dan tingkat inflasi j a g b e r u w ~ b a b . Tujuan dari pewlitian ini adal& (I) mengadisis bagaimana pengaruh perubahan variabel ek,onomi makro di Indonesia terhadap perminsaham peranian di B E J , ~ ) enganalisis bagaimaDa pengaruh perubahaD variabel ekonomi makro di onesia tcrhadap Indeks Harga Saham Pertanjan di BEJ. Data yang digunakan unluk penelitian ini adalab data sekunder dalam bentuk rime series (deret ual,?u) bulanan dengan periale 1998-204 yang diperoleh dari -Bank Indonesia Bursa Efek Jakarta dan Badan Pusat Starinik. Data tersebut dipergcmakan untuk menguji tingkat pengaruh sukw bung% kurs dan infl-i serla variabel-variabel laimya temadap permintaan saham pertanian dengan mengguoakan metode ekommetrik persamaan simultan. Pengolahan dam dilakukan mengguMkan program komputer E-Views version 5.0. Dari hasil pengamatan dan analisis terhadap perubahan variabel-variabel makroekowrni dapar ditarik kesimpulan yaih~,Sebanyak 25,SYh keragaman dari permiotaan saham pertanian dapaf diterangkan oleh vlviabel-vaiabel eksogen di dalarn model yaitu k-s. suku b u n s inflasi, indelis &a @am, suku bunga Amerika Serikat, lndeks Penlagangan Pertanian dan permintam saham bulan sebelumn)a dan %banyak 87,56 % keragaman daii model lndeks Harga Saham Pertaniao dapat diterangkan oleh variabel-variabel eksogen di dalam model yaitu demand saham pertanian nilai demand sham pertmian, indeks perdagangan
k
z
pertanian dan indeks harga sahani pertanian bulan sebelumnya Sedansisanya dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak dkrtakm dalam pznelitian Hubungao nilai tukar dengan permintaan saham w.an adalah positif, sedangkan suku bunga dan infiasi berhubungan negatif tepermin&tam indeks harga saham-pertmian .&ngan s&m pertrmian Hubungan -. p&taan saham permuan adalah posihf. Terdepresiasinya nilai ~ p i a bjuga menguntmgka;l s e b r pertanian pada masa krisis, k h m y a pada perusahaan ).ang berorieotasi ekspor. Tetapi marjin keuntungan akan hilang jika terdepresiasiya nihi pia ah diikuti deagan pemunbuhan inllasi yang tin&. Secara writis kenaikan s k u bunga akan memperkuat nilai tl;kar, tetapi pada masa krisis hubungan antara nilai tukar clan suku bunga menjadi tidak menentu. Sempat tcjadi dimana p e n u r n d w b u n g tidak diibuti dengan penunrnan graNc nilai tukar. P e n g g g inshumen suku bunga akan menjadi tidak efektif apabila terdapat faktor-faktor lain diluar fak?or ekonomi yang mengganggu seperii isu politik, sosial dan keamanan. Kenaikan d w bun@ unrub: rnengurangi jumlah uang beredar ieriir efektif pada masa anal tahun 1998. Namun penusunan tingkat d bunga kembali &uti dengan pertambahan jumlah uang beredar dan pada akbimya meningkatkan inflasi. Keberhasilan kebijakan pemerintah pada masa krisis teriihat dari pcrbandingan gra!!k tingkal inflasi dengan pertumbuhan ekonomi (PDB). Terlihat bahwa penmintah tRmasil mencapai dua tujuan sekaligus dimana tingkat inflasi rcndah dan'pcrtumbuhan ckonomi tcms mcningkat.
ANALISIS PENGARUH'VARI~~EL MAKROEKONOMI TERHADAP PERMINTAAN DAN INDEKS HARGA SAHAM SEKTOR PERTANIAN (Studi Kasus di PT. Bursa Efek Jakarta)
Skripsi Sebagai Syarat Urtuk Mernperoleh Gelar Sarjana Pertanian pada Fakoltas Pertinian, Institut ~ e r t a n & nBogor
A
Oleh: m ERDINA A 08499032
PAKULTAS PERTAMAN LNSTITUT PERTAMAN BOGOR 2006