TERAPI TOPIKAL AZELAIC ACID DIBANDINGKAN DENGAN NIACINAMIDE+ZINC PADA AKNE VULGARIS
JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA
Diajukan sebagai Syarat Kelulusan Program Sarjana Kedokteran Umum
AINI SOEYONO G2A009101
PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO 2013
TERAPI TOPICAL THERAPY AZELAIC ACID COMPARED WITH NIACINAMIDE+ZINC IN ACNE VULGARIS Aini Soeyono1, Retno Indar W2
ABSTRACT
Background : Acne vulgaris is a skin disease caused by an abnormal hiperkeratinisasition and excessive sebum production. Azelaic acid is one of the therapy for acne that has an effect of antimicrobial and anti-inflammatory. Combination Niacinamide and Zinc have a functions as an anti-inflammatory, reduce sebum production and prevent acne scars. In addition it is very well-tolerated on facial skin. Objective : To analyze the differences effectiveness of using azelaic acid compared with the combination of niacinamide and zinc in the treatment of acne vulgaris Methods : This was an experimental study with randomized control trial design - double blind. Sample is acne vulgaris patients with mild to moderate listed as a student at the Faculty of Medicine Diponegoro University with age range 18-25 years. Forty people were randomized to receive treatment azelaic acid and niacinamide+Zinc, used 2 times a day for 2 weeks after washing your face. For analizing data using SPSS 16.0 Results : No significant difference in efficacy between treatment groups Azelaic acid and niacinamide+zinctopical Conclusion : There is no significant difference between the treatment groups compared with Azelaic acid group and niacinamide+zinc group therapy on reduction of acne vulgarislesions. Keywords:
Acne
Vulgaris
,
Azelaic
acid
,
Niacinamide
+
Zinc
TERAPI TOPIKAL AZELAIC ACID DIBANDINGKAN DENGAN NIACINAMIDE+ZINC PADA AKNE VULGARIS Aini Soeyono1, Retno Indar W2 ABSTRAK Latar Belakang: Akne vulgaris adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh hiperkeratinisasi yang abnormal dan produksi sebum yang berlebihan . Azelaic acid adalah salah satu terapi akne vulgaris yang memiliki efek antimicrobial dan anti-inflamatory. Kombinasi niacinamide+zinc berfungsi sebagai anti inflamasi, menurunkan produksi sebum, dan mencegah timbulnya bekas luka jerawat. Selain itu niacinamide sangat well-tolerated terhadap kulit wajah. Tujuan: Menganalisis perbedaan efektivitas penggunaan azelaic acid dibandingkan dengan kombinasi zinc + niacinamide sebagai terapi akne vulgaris Metode: Jenis penelitian ini adalah experimental dengan rancangan randomized control trial – double blind. Sampel adalah penderita akne vulgaris derajat ringansedang yang tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Kedokteran UNDIP dengan rentang usia 18 – 25 tahun. Empat puluh orang dikelompokkan secara acak untuk mendapat pengobatan Azelaic Acid dan niacinamide+zinc, digunakan 2 kali sehari selama 2 minggu setelah cuci muka. Analisis data dengan SPSS 16.0 Hasil: tidak ada perbedaan efektivitas yang bermakna antara kelompok terapi Azelaic acid dan niacinamide+zinc topikal Simpulan: Tidak ada perbedaan yang bermakna antara kelompok terapi Azelaic acid dibandingkan dengan kelompok terapi niacinamide+zinc pada penurunan lesi akne vulgaris. Kata Kunci : Akne Vulgaris, Azelaic acid , Niacinamide+Zinc
1. 2.
Mahasiswa program pendidikan S-1 kedokteran umum FK UNDIP Staf pengajar Bagian Ilmu Kulit dan Kelamin FK UNDIP Semarang
PENDAHULUAN Akne vulgaris adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh hiperkeratinisasi yang abnormal dan produksi sebum yang berlebihan oleh kelenjar sebasea. Akne muncul pertama kali pada awal remaja dan seringkali berlanjut pada awal masa dewasa, yang dapat memberikan efek negatif terhadap kualitas hidup. 1 Etiologi dari akne vulgaris bersifat kompleks. Pada akne vulgaris ini terdapat empat faktor primer yang berhubungan dengan perkembangannya, diantaranya peningkatan produksi sebum, penumpukan keratinosit, pertumbuhan dan kolonisasi bakteri dan inflamasi serta respon sistem imun. Perlu diketahui bahwa pada saat pubertas, stimulasi androgen juga mempengaruhi timbunya akne. 1,2 Umumnya akne vulgaris terdapat pada masa remaja, meskipun terkadang dapat menetap hingga dekade ketiga atau bahkan pada usia yang lebih lanjut. Pada wanita, akne vulgaris berkembang lebih awal daripada pria, yaitu pada saat premenarche.3 Lesi awal akne mungkin terlihat pada usia 8-9 tahun dan kurang lebih 50-60% terdapat pada usia remaja. Puncak insiden pada wanita dijumpai pada usia 14-17 tahun sedangkan pada pria antara usia 16-19 tahun.4 Banyak studi kasus menemukan azelaic acid efektif untuk mengobati akne vulgaris dengan waktu dan lama pemberiaan dua kali sehari dalam waktu 9-15 minggu. 7,8,9,10,11 Azelaic acid adalah salah satu terapi akne vulgaris yang memiliki efek antimicrobial dan anti-inflamatory.
12,13
Beberapa studi kasus menunjukkan
bahwa azelaic acid 20% dapat mengurangi lesi akne vulgaris baik yang bersifat inflamasi maupun yang bersifat non inflamasi.14,15,16 Azelaic acid ini juga dapat menghambat proses sintesis protein bakteri. 17
Selain itu Niacinamide dapat digunakan sebagai salah satu terapi baru yang sudah teruji sebagai obat anti-akne dengan anti inflamasi yang poten. Mengurangi inflamasi adalah mekanisme utama niacinamide dalam mengobati akne. Beberapa studi terakhir menyebutkan bahwa topikal niacinamide sangat well-tolerated terhadap kulit wajah.
18,19
Adapun terapi lain yang digunakan adalah mineral. Mineral yang sudah terbukti keunggulannya untuk pengobatan dan pengendalian akne vulgaris adalah zinc. Zinc terutama digunakan untuk meningkatkan sistem imun, mengontrol inflamasi dan mempercepat dalam proses penyembuhan luka. Studi klinis telah menegaskan
bahwa
zinc
memiliki
peran
langsung
dalam
mengobati akne vulgaris. 20,21,22
METODE Penelitian dilakukan pada penderita akne vulgaris usia 16-25 tahun yang tercatat sebagai mahasiswa atau mahasiswi di Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Penelitian ini dilakukan di Fakultas kedokteran Universitas Diponegoro selama empat bulan dimulai dari tahap penyusunan proposal dengan desain Rancangan penelitian ini berjenis ekperimental dengan rancangan Randomized control trial secara double blind. Sampel penelitian ini memenuhi kriteria inklusi berupa usia 16-25 tahun, menderita akne vulgaris dengan derajat ringan sampai sedang dan bersedia menandatangani informed consent. Dan dengan kriteria eksklusi dalam dua minggu terakhir tidak sedang mendapat terapi akne topikal, kortikosteroid topikal
23.
, penderita yang hamil dan menyusui ,penderita yang menggunakan kontrasepsi
hormonal, tidak sedang dalam pengobatan antibiotik sistemik maupun topikal atau kortikosteroid sistemik. Cara sampling yang digunakan adalah simple random sampling. Jumlah sampel adalah 17 orang untuk setiap kelompoknya, data dianalisis menggunakan SPSS versi secara diskriptif dan analitik dengan menggunakan uji : paired T test dan independent T-test. Hasil ditampilkan dalam bentuk tabel ataupun grafik. Pengambilan kesimpulan statistik menggunakan confident interval 95 % HASIL Perhitungan rerata jumlah akne vulgaris sebelum dilakukan perlakuan berfungsi untuk menilai kondisi maupun situasi dari kelompok sampel sehingga ketika dibandingkan antara dua kelompok terapi didapatkan hasil yang valid. Tabel 4. Rerata Jumlah Akne Vulgaris pada Kedua Kelompok Terapi Sebelum Pengobatan Kelompok terapi
N
MEAN
SD
p
Azelaic acid
20
4,35
3,150
Niacinamide+Zinc
20
3,00
2,471
0,140
Dapat disimpulkan bahwa kelompok terapi Azelaic Acid N = 20, dengan rerata jumlah
lesi
MEAN
=
4,35.
Dapat
diketahui
pula
untuk
kelompok
Niacinamide+Zinc jumlah sampel data teramati N = 20, dengan rerata jumlah lesi jerawat MEAN = 3. Oleh karena nilai probabilitas atau p lebih besar dari 0,05 (p>0,05) yaitu p=0,140 maka H0 diterima dan dapat disimpulkan bahwa rerata
jumlah perbedaan kedua kelompok sampel tidak memiliki perbedaan yang bermakna. Dikarenakan perbedaan yang tidak signifikan antara dua kelompok perlakuan, uji beda dapat dilakukan karena kedua kelompok memiliki situasi dan kondisi yang sama Perbedaan Jumlah Akne Vulgaris Sebelum dan Sesudah Terapi dengan Azelaic Acid Variable
N
Mean
SD
Sebelum pemakaian
20
4,35
3,150
Sesudah pemakaian
20
1,25
1,682
p
0,000
Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah sampel yang teramati adalah N=20, dengan rerata jumlah Akne sebelum pemakaian MEAN= 4,35 dan rerata jumlah akne setelah pemakaian MEAN= 1,25. Perbedaan jumlah akne sebelum dan sesudah penggunaan Azelaic acid menunjukkan perbedaan yang sangat bermakna yang ditunjukkan oleh nilai p< 0,05 (p = 0,000) Frekuensi Penurunan Lesi dalam Persen pada Kelompok Terapi Azelaic Acid 1 2 3 4 5 6 7
Penurunan lesi 40% 1 0rang
Penurunan lesi 70% 1 0rang
Penurunan lesi 43% 1 orang
Penurunan lesi 71% 1 orang
Penurunan lesi 54% 1 orang
Penurunan lesi 80% 3 orang
Penurunan lesi 60% 2 orang
Penurunan lesi 100 % 10 orang
Untuk menilai efektifitas terapi Azelaic acid terhadap lesi akne vulgaris menurut Physician Global Evaluation, yaitu Sangat baik
= bila papul/pustul jumlahnya berkurang 75 – 100%
Baik
= bila papul/pustul jumlahnya berkurang 50 – 74,9%
Cukup
= bila papul/pustul jumlahnya berkurang 25 – 49,9%
Kurang
= bila papul/pustul jumlahnya berkurang 0% - 24,9%
Memburuk
= bila papul/pustul jumlahnya bertambah
Perbedaan Jumlah Akne Vulgaris Sebelum dan Sesudah Terapi dengan Niacinamide+Zinc Variable
N
MEAN
SD
Sebelum pemakaian
20
3,00
2,471
Sesudah pemakaian
20
1,40
2,113
p
0,008
Dapat diketahui bahwa jumlah sampel yang dapat diamati adalah N=20, dengan rerata jumlah Akne sebelum pemakaian MEAN= 3,00 dan rerata jumlah akne sesudah pemakaian MEAN= 1,40. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara statistika ditemukan penurunan lesi akne. Perbedaan jumlah lesi akne sebelum dan sesudah penggunaan Niacinamide+Zinc menunjukkan perbedaan
yang sangat bermakna yang ditunjukkan secara statistika oleh nilai p< 0,05 ( p = 0,008). Frekuensi Penurunan Jumlah Lesi Berdasarkan Persen pada Kelompok Terapi Niacinamide+Zinc 1 2 3 4 5 6
Penurunan lesi 20% 1 orang
Penurunan lesi 67% 3 orang
Penurunan lesi 25% 2 orang
Penurunan lesi 80% 1 orang
Penurunan lesi 33% 1 orang
Penurunan lesi 100% 9 orang
Penurunan lesi 50% 2 orang Perbedaan Efektivitas Penurunan Jumlah Lesi Akne pada Kedua Kelompok Terapi Kelompok Terapi
N
MEAN
SD
std.eror mean
Azelaic Acid
20
3,10
1,774
1,774
Niacinamide+zinc
20
1,60
0,995
0,222
p
0,003
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui rata rata berkurangnya lesi akne pada kelompok terapi Azelaic acid adalah MEAN= 3,10 sedangkan pada kelompok terapi Niacinamide+Zinc adalah MEAN = 1,60 . Nilai probabilitas dengan nilai p=0,003 atau p<0,05 dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan bermakna antara penurunan lesi pada kelompok terapi Azelaic acid dan kelompok terapi Niacinamide+Zinc dilihat dari penurunan jumlah lesi. Perbedaan Efektivitas Penurunan Jumlah Lesi Akne pada Kedua Kelompok Terapi dalam Persen Kelompok Terapi
N
MEAN(%)
SD
Azelaic acid
20
81,90
21,218
Niacinamide+zinc
20
64,20
36,399
p
0,70
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui rerata proporsi kesembuhan pada kelompok terapi Azelaic Acid adalah MEAN = 81,90 % sedangkan pada kelompok terapi Niacinamide+Zinc adalah MEAN = 64,20 %. Dapat disimpulkan secara statistika bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna antara proporsi kesembuhan kelompok terapi Azelaic acid dan Niacinamide+Zinc dalam persen karena nilai probabilitas atau nilai p > 0,05 ( p = 0,70 ). PEMBAHASAN Pada sampel kelompok terapi Azelaic acid, setelah penggunaan azelaic acid yang dilakukan selama dua minggu berturut-turut didapatkan penurunan lesi akne secara statistik maupun secara klinis. Berdasarkan penelitian, terdapat perbedaan yang sangat bermakna antara jumlah akne sebelum dan sesudah
penggunaan Azelaic acid yang diketahui dengan jumlah probabilitas atau p <0,05 yaitu p= 0,000. Rerata jumlah lesi akne pada kelompok terapi Azelaic acid sebelum dilakukannya perlakuan adalah 4,35, sedangkan rerata jumlah lesi akne setelah dilakukannya perlakuan adalah 1,25. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara statistika ditemukan penurunan lesi akne setelah dilakukan perlakuan pada kelompok terapi Azelaic acid. Hal ini mendukung penelitian sebelumnya oleh Roar Bjerke mengenai efifektivitas azelaic acid dalam terapi akne vulgaris. Azelaic acid merupakan salah satu terapi yang dapat digunakan untuk mengobati akne vulgaris. Azelaic acid memiliki efet antimikroba pada bakteri folikuler dan memiliki kemampuan untuk menormalisasi keratinisasi folikuler. 24 Selain itu, sifat bakteriostatik dan bakterisidal terhadap berbagai mikroorganisme aerobik dan anaerobik yang ada pada kulit menyebabkan penurunan kolonisasi Propionibacterium acnes. Kolonisasi Propionibacterium acnes ini merupakan salah satu faktor yang menyebabkan timbulnya akne. Efek anti inflamasi juga merupakan efek yang ditimbulkan oleh Azelaic acid.25 Menurut hasil penelitian yang diperoleh
terdapat perbedaan yang
signifikan pada kelompok terapi Niacinamide+Zinc sebelum dan sesudah perlakuan. Hal ini ditandai dengan nilai probabilitas atau p<0,05 (p=0,008). Rerata jumlah lesi akne pada 20 sampel penelitian adalah MEAN= 1,6 sedangkan rerata proporsi kesembuhan sebesar 64,20 %. Menurut pustaka Nicotinamide (niacinamide), bentuk aktif dari niacin (asam nicotinic), kombinasi dengan zinc telah diteliti secara klinis sebagai terapi
penyakit inflamasi kulit seperti akne vulgaris. Dasar penelitian ini karena niacinamide+Zinc
memiliki
anti
inflamasi,efek
bacteriostatic
terhadap
Propionibacterium acnes dan menurunkan produksi sebum. 26 Menurut analisis data yang diperoleh, efektivitas Azelaic acid dan Niacinamide+Zinc berdasarkan rata – rata proporsi kesembuhan dalam persen tidak memiliki perbedaan yang bermakna karena nilai probabilitas atau nilai p>0,05 (p = 0,70). Dapat diketahui rerata proporsi kesembuhan pada kelompok terapi Azelaic Acid berdasarkan jumlah penurunan lesi dalam persen adalah MEAN = 81,90 % sedangkan pada kelompok terapi Niacinamide+Zinc adalah MEAN = 64,20 kesembuhan kelompok terapi Azelaic acid dan Niacinamide+Zinc dalam persen karena nilai probabilitas atau nilai p > 0,05 ( p = 0,70 ). Berdasarkan analisis data lainnya yang menggunakan proporsi penurunan jumlah lesi pada kedua kelompok terapi berdasarkan penurunan jumlah lesi menemukan bahwa nilai probabilitas atau p<0,05 (p=0,003). Hal ini dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara penurunan lesi pada kelompok terapi Azelaic acid dan kelompok terapi Niacinamide+Zinc dilihat dari penurunan jumlah lesi. Proporsi kesembuhan kelompok terapi Niacinamide+Zinc yang lebih kecil dibandingkan dengan kelompok terapi Azelaic acid disebabkan karena fungsi utama dari Niacinamide+Zinc adalah sebagai anti inflamasi dan tidak berfokus pada efek bacterisidal Propionibacterium acnes. Padahal Propionibacterium acnes adalah salah satu faktor utama yang menyebabkan Akne Vulgaris. Azelaic
acid yang merupakan salah satu gold standard untuk pengobatan akne vulgaris karena memiliki efek bacterisisdal dan bacteriostatik. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan Secara statistika ,tidak ada perbedaan efektivitas yang bermakna antara kelompok terapi Azelaic acid dan niacinamide+zinc topikal ( p=0,620 ; p>0,05 ).
SARAN Perlu penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel penelitian yang lebih besar dan durasi penelitian yang lebih lama.. Selain itu perlu penelitian lebih lanjut dengan meminimalkan faktor – faktor perancu yang bisa menimbulkan bias terhadap hasil penelitian.
UCAPAN TERIMA KASIH Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala ridho-Nya hingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Terima kasih yang tulus penulis ucapkan kepada dr. Retno Indar Widayati Msi SpK atas bimbingannya. Tidak lupa kepada dr. Asih Budiastuti SpKk(K) selaku ketua penguji dan dr. Muslimin SpKk selaku penguji. Terima kasih juga penulis ucapkan kepada keluarga, sahabat, dan semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
DAFTAR PUSTAKA 1. Pharmacotherapy: A Pathophysiological Approach. Joseph T. DiPiro, Robert L. Talbert, Gary C. Yee, Gary R. Matzke, Barbara G. Wells, L. Michael Posey (Eds). 7th edition. Chapter 100. Acne Vulgaris : Treatment : Acne Vulgaris Accesspharmacy. http://www.accesspharmacy.com/content.aspx?aID=3212123 2. Haider A, Shaw J. Treatment of Acne Vulgaris. JAMA:2004;292(6):72635. 3. Harahap M. Ilmu Penyakit Kulit Jakarta: Hipocrates, 2000: 35-45.
4. Arnold HR, Odom RB, James WD. Acne. In: Andrew’s disease of the skin. 8thed. Philadelphia: WB Saunders Co, 1999: 250-67. 5. 1. van Zuuren EJ, Gupta AK, Gover MD, Graber M,Hollis S. Systematic review of rosacea treatments.J Am Acad Dermatol 2007; 56: 107-115. PMID:17190628 6. Jappe U, Schnuch A, Uter W. Rosacea and contactallergy to cosmetics and topical medicaments—retrospective analysis of multicentre surveillancedata 1995-2002. Contact Dermatitis 2005; 52: 96-101. PMID: 15725288 7. Maddin S. A comparison of topical azelaic acid 20% cream and topical metronidazole 0.75% cream in the treatment of patients with papulopustularrosacea. J Am Acad Dermatol 1999; 40: 961-965. PMID: 10365928 8. Bjerke R, Fyrand O, Graupe K. Double-blind comparison of azelaic acid 20% cream and its vehicle in treatment of papulo-pustular rosacea. Acta Derm Venereol 1999; 79: 456-459. PMID: 10598760 9. Elewski BE, Fleischer AB Jr, Pariser DM. A comparison of 15% azelaic acid gel and 0.75% metronidazole gel in the topical treatment of papulopustular rosacea: results of a randomized trial. Arch Dermatol 2003; 139: 1444-1450. PMID: 14623704 10. Thiboutot D, Thieroff-Ekerdt R, Graupe K. Efficacy and safety of azelaic acid (15%) gel as a new treatment for papulopustular rosacea: results from two vehicle-controlled, randomized phase III studies. J Am Acad Dermatol 2003; 48: 836-845.PMID: 12789172 11. Nazzaro-Porro M, Passi S, Picardo M, Breathnach A, Clayton R, Zina G. Beneficial effect of 15% azelaic acid cream on acne vulgaris. Br J Dermatol 1983; 109: 45-48. PMID: 6222755 12. Gupta AK, Gover MD. Azelaic acid (15% gel) in the treatment of acne rosacea. Int J Dermatol 2007; 46: 533-538. PMID: 17472690 13. Liu RH, Smith MK, Basta SA, Farmer ER. Azelaic acid in the treatment of papulopustular rosacea: a systematic review of randomized controlled trials. Arch Dermatol 2006; 142: 1047-1052. PMID: 16924055 14. Cunliffe WJ, Holland KT. Clinical and laboratory studies on treatment with 20% azelaic acid cream for acne. Acta Derm Venereol (Stockh) 1989;143(Suppl):31–4. 15. Katsambas A, Graupe K, Stratigos J. Clinical studies of 20% azelaic acid cream in the treatment of acne vulgaris. Acta Derm Venereol 1989;143(Suppl):35–9. 16. Hjorth N, Graupe K. Azelaic acid for the treatment of acne. A clinical comparison with oral tetracycline. Acta Derm Venereol 1989;143(Suppl):45–8. 17. King K. The Effect of azelaic acid on Cutaneus microflora in vivo. J Invest Dermatol 198;4S8-11 18. Bissett DL, Oblong JE, Berge CA. Niacinamide: A B Vitamin that improves aging facial skin appearance. Dermatol Surg 2005; 31: 860-865. PMID: 16029679
19. Draelos ZA, Matsubara A, Smiles K. The effect of 2% niacinamide on facial sebum production. J Cosmet Laser Ther 2006; 8: 96-101. PMID: 16766489 20. Rosenberg E.W. and Kirk B.S. Acne diet reconsidered. Arch. Dermatol. 117:193-95, 1981 21. Abdel KM et al. Glucose intolerance in blood and skin of patients with acne vulgaris. Ind. J. Derm. 22:139-49. 1977 22. Michaelsson G et al. Serum zinc and retinol binding protein in acne. Brit. J. Dermatol.96:283, 1977. 23. http: www.medicinet.com/steroid/topical/dermatitis 24. Fitton A, Goa KL. Azelaic acid. A review of its pharmacological properties and therapeutic ef®cacy in acne and hyperpigmentarydisorders. Drugs 1991; 41: 780 ± 798 25. Thiboutot D (2008). Versatility of azelaic acid 15% gel in treatment of inflammatory acne vulgaris. Journal of Drugs in Dermatology, 7(1): 13-16.
26. Fivenson DP.The Mechanism of Action of Nicotinamide and Zinc in Inflammatory Skin Disease.Cutis 77(1 Suppl):5-10(2006)