BAHAN DAN METODE
Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Desa Tugu,
Cisarua, Bogor
dan di Laboratorium Pengendalian Rayati, Jurusan Rama dan Penyakit Tumbuhan,
Institut Pertanian Bogor.
Penelitian
ini berlangsung dari bulan Agustus sampai dengan Nopember 1995.
Bahan
Penyiapan Suspensi Virus Isolat NPV H. Pengendalian
armigera
Rayati,
Faperta
berasal dari Laboratorium IPB)
diperbanyak
secara
massal dengan menggunakan larva H. armigera yang diperoleh dari
tanaman j agung di
lapang.
Penularan
inokulum NPV
dilakukan secara per oral melalui tehnik kontaminasi makanan (buah jagung muda).
Larva yang mati oleh NPV dikum-
pulkan dan digerus dalam air dengan menggunakan mortar. Gerusan
larva
disaring
dengan
kain
nilon
yang
halus,
sehingga dihasilkan filtrat berupa suspensi kasar PIBs. Penghitungan Konsentrasi PIBs Konsentrasi PIBs dalam suspensi dihitung dengan hemasitometer Neubauer di bawah mikroskop cahaya dengan perbesaran 400 kali.
Untuk mempermudah perhitungan, dilakukan
pengenceran berseri
dari
suspensi
induk
dengan
faktor
11
pengenceran
10- 1 .
Pertama-tama
diambil
satu mililiter
suspensi induk dan ditambah sembilan mililiter air.
Sus-
pensi hasil pengenceran berturut-turut diencerkan kembali, sehingga pada
didapatkan
kelipatan
10- 1
suatu dari
seri
dengan
konsentrasi
konsentrasi suspensi
PIBs
induk.
Suspensi diambil dengan pipet dan diteteskan pada hemasitometer yang telah diberi gelas penutup, kemudian diamati di bawah mikroskop dan dihitung jumlah PIBs-nya. Suspensi yang digunakan dalam penelitian ini memiliki konsentrasi 1,28 x 10 8 PIBs/ml (C2).
(C1) dan 6,4 x 10 8 PIBs/ml
Suspensi virus yang akan diaplikasikan di lapangan
diberi bahan perekat yaitu alkilaril poliglikol eter 40% ("Agristick") (v/v).
hingga
konsentrasi
akhir
mencapai
0,004
Ke dalam campuran suspensi perekat ini juga ditam-
bahkan jelaga dengan konsentrasi 0,001 (w/v) untuk meningkatkan persistensi virus di lapangan. Metode
Penanaman Tomat Bibit tomat ditanam di persemaian sebelum dipindahkan ke lapangan.
Sebelum bibit tomat ini ditanam di lapangan,
tanah yang telah diolah diberi pupuk kandang yang dicampur merata.
Petak perlakuan dibuat bedengan-bedengan untuk
memudahkan perawatan dan mencegah agar air tidak menggenang, kemudian lubang-lubang penanaman dipersiapkan.
12
Penanaman dilakukan mulai
tanggal
20 Agustus
1995.
Budidaya tanaman tomat dilakukan sesuai dengan praktek petani setempat.
Jarak tanam yang dipakai adalah 30x30 em.
Untuk merangsang pertumbuhan tanaman, diberikan pupuk NPK dengan perbandingan 1 yang
1 dan Urea.
2
Tanaman tomat
sudah tumbuh dan berumur 3 -4 minggu
diberi
aj ir atau lanj aran pada
setelah tanam
setiap batangnya,
dan 4
ajir diikat menjadi satu unit (4 tanaman) . Pemeliharaan terhadap tanaman tomat seperti pengendalian ulat tanah, penyiraman, pemupukan dan pemangkasan tunas-tunas muda dilakukan lian
oleh petani setempat.
Pengenda-
terhadap ulat tanah dilakukan dengan aplikasi insek-
tis ida profenofos
500
hari setelah tanam.
Selain itu juga dilakukan penyemprot-
an dengan
gil
fungisida maneb
(Curaeron 500 EC)
80% (Polyram 80 WP)
pada 5-12
untuk me-
ngendalikan penyakit layu (Phythopthora sp.). Aplikasi Suspensi NPV H. armiqera Suspensi
NPV diaplikasikan dengan menyemprotkan sus-
pensi virus pada tanaman tomat yang ditanam di Desa Tugu, Cisarua, Bogor (Gambar 3) . berdasarkan
raneangan
aeak
Petak-petak perlakuan disusun lengkap.
2 ditentukan dengan luas ±6x3.5m.
satu perlakuan. suspensi jelaga but.
NPV
Petak
perlakuan
Tiap petak menerima
Sebagai perlakuan adalah dua konsentrasi
(C1
(J+ dan J-)
dan C2),
penambahan
jelaga
dan
tanpa
pada masing-masing konsentrasi terse-
Perlakuan tanpa jelaga dilakukan untuk perbandingan.
13
Percobaan ini secara rinci dipilah sebagai berikut: Kontrol
(KJ- )
Kontrol + Jelaga (KJ+) Suspensi NPV H. armigera (1,28 x 10 8 (C1J -) Suspensi NPV H. armigera (1,28 x 10 8 ) + Jelaga (C1J+) Suspensi NPV H. armigera (6,4 x 10 8 (C2J-) Suspensi NPV H. armigera (6,4 x 10 8 ) + Jelaga (C2J+)
Gambar 3.
Keadaan Petak Contoh untuk Aplikasi NPV di Lapangan
Penyemprotan pertama dilakukan pada saat tanaman berumur 3 minggu setelah tanam hingga menj elang panen mst) dengan menggunakan alat semprot kecil merk
Tudor.
Penyemprotan
frekuensi satu minggu.
dilakukan
(11
(hand sprayer)
berjadwal
dengan
14
Pengamatan dilakukan sebelum penyemprotan pertama dan satu
minggu
tanaman
dipanen.
H.
bunga
dan
terhadap
Variabel
buah
dan
buah tomat
secara diagonal. yang
bioinsektisida
pengamatan
mortalitas
serta
populasi
dan
tanaman
penyemprotan
armigera,
larva
bunga
setelah
larva,
produksi
buah
mortalitas dilakukan
pada
adalah populasi
tingkat tomat.
larva
hingga
kerusakan Pengamatan
serta
satu
kerusakan
unit
tanaman
Satu unit tanaman contoh terdiri dari 4
berdekatan.
Pengamatan
terhadap
produksi
buah dilakukan pada semua tanaman dalam tiap petak yang dimulai sejak 7 mst yang
diperoleh
(saat mulai tampak buah masak).
dari
tiap
perlakuan
Rancangan Acak Lengkap Faktorial.
dianalisis
Data dengan