1 F1.75 Teknologi Pengolahan Dolomit sebagai Bahan Penunjang Industri Besi Baja Gunawan, S.Si., M.Eng., Dr.Eng. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknolo...
Teknologi Pengolahan Dolomit sebagai Bahan Penunjang Industri Besi Baja Gunawan, S.Si., M.Eng., Dr.Eng.
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi 2012
LATAR BELAKANG
• Dolomit merupakan bahan mineral yang melimpah di Indonesia • Kebijakan pengembangan sumberdaya mineral (UU No. 4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara) pengolahan dan nilai tambah di DN • Industri besi baja salah satu fokus MP3EI (Lokasi: Lampung)
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
1
PERMASALAHAN
Bagaimana? • meningkatan nilai tambah dolomit • memperoleh dolomit yg sesuai dengan spesifikasi industri pengolahan besi baja sebagai zat imbuh (influx) • mendapatkan teknologi yang tepat dan memiliki efisiensi energi yang optimal untuk pengolahan mineral dolomit
• Mendukung industri pengolahan besi baja sehingga seluruh proses produksinya dari bahan baku sampai menjadi bahan jadi dapat dipenuhi di dalam negeri yang dapat mengurangi ketergantungan terhadap produk impor sekaligus dapat meningkatkan daya saing produk lokal. (refraktori/MgO, Alloy/Logam Mg) Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
2
METODOLOGI
• Ruang Lingkup Kegiatan Koordinasi dengan lembaga dan mitra potensial dalam pengolahan dolomit dan kegiatan industri besi baja. Studi pustaka dan review pengolahan dan pemanfaatan dolomit di berbagai bidang seperti pertanian dan industri termasuk juga dalam material maju. Uji pendahuluan pengolahan dolomit yang diaplikasikan pada proses industri pengolahan bijih besi. • Fokus Kegiatan : BESI BAJA (pengolahan mineral)
• Desain Penelitian Desain penelitian dalam kegiatan ini pada prinsipnya adalah dengan melakukan pemetaan potensi dan karakterisasi cadangan dolomit, preparasi serta pengujian awal aplikasi pada industri besi baja. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
3
METODOLOGI
• Tahapan – Metode Pelaksanaan Kegiatan Secara umum tahapan kegiatan terbagi dalam tiga tahap yaitu persiapan, kegiatan laboratorium dan kegiatan evaluasi dan pelaporan. • Perkembangan dan Hasil Kegiatan Hingga bulan akhir tahun anggaran ini, target kinerja sudah mencapai hampir 100%. Kegiatan persiapan, koordinasi dengan mitra dan pengumpulan data desain proses, pengolahan dan analisis data akhir serta laporan sudah selesai dikerjakan.
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
4
SINERGI KOORDINASI
• Lingkup dan bentuk koordinasi yang dilakukan Survei potensi dolomit Review teknologi Rencana pengembangan ke depan • Nama lembaga yang diajak koordinasi PT. Polowijo Gosari (Pertambangan dan industri Dolomit) Balai Metalurgi, LIPI Lampung • Strategi pelaksanaan koordinasi Diskusi Survei lapangan
• Signifikansi capaian koordinasi yang dilakukan Koordinasi mengenai teknologi dan peralalatan uji Koordinasi pemanfaatan hasil kegiatan Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
5
PEMANFAATAN HASIL KEGIATAN
• Kerangka dan strategi pemanfaatan hasil kegiatan Hasil dari pelaksanaan kegiatan ini dapat dimanfaatkan oleh daerah dan industri terkait untuk mendukung pengembangan potensi unggulan daerah, mendukung pengembangan ilmu-metode, dan mendukung proses industri. Dalam rangka pemanfaatan hasil litbangyasa diperlukan strategi yang berupa sosialisasi dan publikasi hasil riset pada media popular maupun ilmiah, Pengujian produk pada skala pilot plant, dan melakukan kajian tekno-ekonomi dan studi kelayakan industri pada tahun berikutnya. • Indikator Keberhasilan Pemanfaatan Indikator keberhasilan pemanfaatan hasil litbangyasa adalah ditindaklanjutinya rekomendasi metoda yang dihasilkan dalam bentuk studi lanjutan baik melalui studi kelayakan tekno-ekonomi dan pengujian skala pilot plant. Dan pada akhirnya diaplikasikan dalam skala industri. Wujud - bentuk pemanfaatan hasil kegiatan
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
6
POTENSI PENGEMBANGAN KE DEPAN
• Rancangan Pengembangan ke depan Kerangka pengembangan ke depan disesuaikan dengan target kegiatan tiap tahun untuk mencapai tujuan akhir dari kegiatan ini. Pengembangan dolomit sebagai bahan baku dalam proses produksi tidak terbatas pada pemanfaatan untuk industri besi baja, tetapi diarahkan juga untuk industri lainnya yang memiliki nilai tambah lebih tinggi. • Strategi Pengembangan ke depan penyiapan prototype dolomit dan dolomit terkalsinasi yang memiliki spesifikasi yang sesuai dengan kebutuhan industri besi baja dan peleburan logam penyiapan desain pilot plant industri dolomit pendukung industri besi baja dan peleburan logam. kegiatan pengembangan dolomit lainnya untuk menghasilkan magnesium oksida dengan kemurnian tinggi dan pengkajian proses produksi logam magnesium dari dolomit.
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
7
FOTO KEGIATAN
Koordinasi dan survei lapangan bersama mitra
Koordinasi dan diskusi tim
Kegiatan pengolahan di laboratorium PTSDM Ciampea - Bogor Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
8
logo lembaga
TERIMA KASIH Gunawan, S.Si., M.Eng., Dr.Eng. Haswi P. Soewoto, Ir. Etty Kusumastuti, SP., MSi. Nurhadi Wibowo, ST. Rahmat Setiawan Mohar, ST.