BUKU 4b
SERI SIKLUS PNPM Mandiri Perkotaan
Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Ranking Kemiskinan dan Transek Lingkungan
Perkotaan
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya
Seri Siklus PNPM-Mandiri Perkotaan Panduan Teknik-teknik Pemetaan Swadaya Ranking Kemiskinan dan Transek Wilayah Penyusun: Marnia Nes Penyunting Isu Gender : Leya Catelya Tata-letak & Illustrasi: Eddie B. Handono Cetakan Pertama, Januari 2008 Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri - Perkotaan Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Cipta Karya
1
Pemetaan Swadaya 2 Ranking Kemiskinan dan Transek Lingkungan Pengalaman program atau proyek pembangunan penanggulangan kemiskinan baik yang bersifat karitatrif, maupun yang mengatasnamakan pemberdayaan masyarakat, seringkali tidak tepat sasaran. Bantuan yang diberikan hanya menyentuh kelompok elite masyarakat yang mempunyai akses informasi dan bukan merupakan kelompok sasaran. Untuk mencoba mengatasi kendala di atas, dikembangkan teknik penentuan kelompok sasaran secara lebih partisipatif dimana masyarakat difasilitasi untuk menentukan kriteria kemiskinan yang ada di lingkungannya. Dengan pendekatan ini diharapkan masyarakat dapat menentukan sendiri kelompok miskin, laki-laki dan perempuan yang menjadi sasaran program atas dasar kesepakatan bersama. Kriteria kemiskinan disepakati bersama pada proses refleksi kemiskinan, kemudian warga, laki-laki dan perempuan, yang mempunyai kriteria yang sudah disepakati dipetakan pada saat pemetaan sebaran warga miskin, sehingga akan didapat daftar jiwa dan KK miskin berdasarkan tempat tinggalnya. Daftar KK ini akan menjadi kelompok responden yang akan diwawancara, hasilnya akan didapatkan informasi yang lebih tepat mengenai permasalahan yang khusus dari setiap anggota keluarga. Dengan demikian akan didapatkan daftar nama (jiwa) warga miskin, laki-laki dan perempuan, alamat lengkapnya serta permasalahan khusus setiap jiwa. Data yang sudah didapat tersebut di atas dianalisa dengan teknik perangkingan, sehingga didapat daftar jiwa dan KK yang mempunyai tingkat kemiskinan yang berbeda-beda, dikelompokkan berdasarkan tingkat kedalaman kemiskinan dari masing-masing KK. Dengan mempunyai daftar masalah setiap jiwa dan KK, masalah yang dihadapi oleh kelompok perempuan dan laki-laki yang seringkali berbeda akan lebih mudah melakukan PANDUAN TEKNIK-TEKNIK PS
2 intervensi pemecahan masalah untuk setiap sasaran program dan menentukan prioritas kelompok sasaran. Sejalan dengan wawancara kepada keluarga miskin, laki-laki dan perempuan, juga dilakukan pengamatan (observasi) mengenai permasalahan lingkungan yang sudah teridentifikasi dalam kajian lingkungan pada pemetaan swadaya 1. dari hasil observasi ini, akan didapat data yang lebih akurat mengenai permasalahan-permasalahan lingkungan yang sudah didiskusikan sebelumnya. Memfasilitasi masyarakat, laki-laki dan perempuan untuk belajar menentukan kelompok sasaran (warga miskin) berdasarkan permasalahan yang benarbenar dihadapi bukan atas dasar ditunjuk oleh sebagian orang.
Tujuan Kajian
þ Memfasilitasi masyarakat, laki-laki dan perempuan agar mendiskusikan keadaan lingkungan termasuk sumberdaya yang ada, dengan cara mengamati langsung hal yang didiskusikan di lokasinya. þ Memfasilitasi tumbuhnya kepedulian masyarakat, laki-laki dan perempuan, terhadap permasalahan-permasalahan kemiskinan yang dihadapi oleh pihak lain terutama warga miskin, dan permasalahan-permasalahan yang berbeda yang dihadapi oleh kelompok laki-laki dan peremuan.
3
Keluaran
þ Daftar nama jiwa miskin, laki-laki dan perempuan dan alamatnya þ Daftar lokasi permasalahan lingkungan yang akurat. þ Daftar potensi untuk pemecahan permasalahan þ Kepedulian dari warga masyarakat, laki-laki dan perempuan yaitu kemauan warga masyarakat untuk terlibat dalam upaya-upaya pemecahan masalah.
Jenis Informasi
Dalam kegiatan ini ada beberapa hal yang bisa dikaji melalui proses pemetaan swadaya yaitu : 1. Mengkaji keseluruhan permasalahan yang dialami oleh setiap jiwa dari warga miskin, laki-laki dan perempuan. 2. Mengkaji kekhasan permasalahan kemiskinan yang dialami perempuan, laki-laki, bayi dan balita. 3. Mengkaji permasalahan fisik lingkungan, yang berdampak pada kehidupan laki-laki dan perempuan.
Teknik
Wawancara Semi Terstruktur (WST) Dalam metode penelitian ilmiah, teknik penelitian yang paling umum dikenal yaitu, Wawancara Semi Terstruktur (WST). WST adalah kegiatan tanya jawab secara sistematis dengan warga masyarakat yang dipilih. Kegiatan ini bertujuan untuk mengumpulkan data dari masyarakat, laki-laki dan perempuan. Di dalam penerapan pemetaan swadaya, bentuk dan proses wawancara itu bisa dilakukan secara partisipatif dengan memberikan kesempatan seluas-
4 luasnya kepada warga masyarakat, laki-laki dan perempuan, yang diwawancarai untuk mengemukakan pendapatnya. Caranya dengan membuat pertanyaan-pertanyaan semi terbuka. Artinya pertanyaan tidak ditentukan terlebih dahulu pilihan jawabannya, dan pertanyaan dapat diubah dan dikembangkan berdasar pada jawaban orang yang diwawancara. Dalam PS teknik ini dipakai untuk mewawancarai keluarga miskin, maka di dalam penjelasannya teknik ini diutamakan sebagai teknik Wawancara Keluarga Miskin. Matriks Ranking Adalah teknik untuk mengkaji sejumlah topik dengan memberi nilai pada masing-masing aspek kajian, berdasarkan sejumlah kriteria perbandingan. Kriteria dkembangkan beridasarkan pada sejumlah pendapat masyarakat, lakilaki dan perempuan, sehingga sesuai dengan keadaan setempat. Dalam kaitan dengan pemetaan swadaya, matriks ini dipakai untuk mengurutkan tingkat kemiskinan warga masyarakat, baik kelompok laki-laki maupun perempuan. Tingkat kemiskinan ini akan dipakai sebagai dasar dari penentuan penerima manfaat dan program yang akan disusun dalam PJM Pronangkis. Transek Teknik Transek adalah teknik untuk melakukan pengamatan langsung lingkungan dan sumberdaya masyarakat, dengan cara berjalan menelusuri wilayah yang diamati mengikuti lintasan tertentu yang disepakati. Hasil pengamatan dan lintasan, kemudian dituangkan ke dalam gambar atau bagan irisan muka bumi untuk didiskusikan lebih lanjut. Wilayah dan permasalahan yang diamati adalah yang sudah didiskusikan dalam kajian lingkungan atas dasar kesepakatan masyarakat, laki-laki dan perempuan.
5
Sumber Informasi
Satuan Analisa Alat & Bahan
þ
Untuk WST, sumber informasi utamanya adalah warga miskin, baik lakilaki maupun perempuan (daftar responden didapat dari pemetaan sebaran warga miskin) .
þ
Untuk transek, sumber informasinya adalah warga, laki-laki dan perempuan, di sekitar lokasi permasalahan lingkungan yang sudah diidentifikasi dalam pemetaan lingkungan.
þ
RW/Dusun
þ
Buku catatan
þ
Alat tulis
þ
Peta hasil pemetaan lingkungan dan permasalahannya
þ
Peta hasil pemetaan sebaran warga miskin
þ
Daftar responden untuk WST
þ
Panduan Wawancara
6
Langkah-langkah WST
Langkah 1: Persiapan Menyusun pedoman wawancara Pedoman wawancara disusun sesuai dengan kebutuhan kajian. Topik-topik informasi di dalam pedoman ini, merupakan 'titik masuk' ke pembicaraan yang bisa dikembangkan di dalam proses wawancara. Daftar pertanyaan yang sesuai dengan tema/topik bahasan harus ditentukan terlebih dahulu. Untuk memudahkan relawan dalam melakukan wawancara secara singkat maka dikembangkan alat bantu yang berupa daftar pengecekan (lihat contoh panduan WST dan daftar pengecekan dalam format terlampir). Penting diingat bahwa panduan wawancara dan daftar pengecekan ini hanya contoh, tim PS haurs mengembangkan sendiri panduan wawancara dan daftar pengecekan berdasarkan permasalahan yang muncul di lapangan. Memilih keluarga yang akan diwawancara Dalam wawancara keluarga miskin, respondennya adalah semua warga miskin baik laki-laki maupun perempuan yang ada di wilayah kajian, artinya wawancara ini dilakukan dengan sensus bukan sampling. Langkah 2: Pelaksanaan wawancara þ
Menyepakati dan mengatur waktu bersama keluarga yang akan diwawancara. Bisa saja kita datang secara spontan kepada responden, dan melakukan wawancara apabila situasinya memungkinkan. Kesepakatan waktu juga harus diperhatikan berdasarkan ketersediaan waktu anggota keluarga perempuan dan laki-laki.
7
Dalam peta yang dihasilkan akan tergambarkan KK mana yang paling banyak mempunyai permasalahan (mempunyai tanda paling banyak).
PANDUAN TEKNIK-TEKNIK PS
þ
Pada awal wawancara, pewawancara menjelaskan maksud kegiatan ini, dengan sederhana tetapi jelas. Tentu saja berkenalan terlebih dahulu apabila belum saling mengenal.
þ
Amati keadaan sekitar, misalnya kondisi rumah, perlengkapan rumah tangga yang mereka gunakan, hal ini sangat membantu dalam pengenalan terhadap kesejahteraan mereka.
þ
Lakukan obrolan mengenai berbagai kegiatan keluarga.
þ
Lanjutkan wawancara dari satu topik ke topik lain dengan menggunakan pedoman wawancara sebagai panduan. Wawancara dilakukan secara informal dengan sikap yang terbuka dan akrab sehingga pembahasan dari satu topik ke topik lain terjadi secara tidak menyolok sehingga responden tidak merasa sedang diwawancara.
þ
Gunakan jawaban responden untuk mengembangkan topik berikutnya.
þ
Jawaban responden, agar lebih praktis dapat dimasukkan ke dalam cheklist seperti pada contoh terlampir, tetapi masalah-masalah keluarga tetap harus dicatat oleh pewawancara (Tim PS).
þ
Cantumkan nama responden, pewawancara, tempat dan tanggal wawancara.
þ
Buatlah rekapitulasi hasil wawancara oleh Tim PS. Bisa menggunakan contoh format dalam lampiran atau membuat format bantu sendiri sesuai kebutuhan.
8 Langkah 3: Pembahasan hasil wawancara Profil KK miskin, akan menjadi acuan untuk menentukan siapa penerima manfaat langsung BLM.
Penentuan urutan keluarga miskin, daftar individu yang mengalami kemiskinan dan persoalan persoalan lingkungan dilakukan apabila semua kajian sudah dialkukan
Pembahasan hasil wawancara dilakukan dalam dalam pertemuan warga dengan menggunakan teknik matriks ranking.
þ
Jelaskan maksud dan tujuan pertemuan
þ
Ajaklah peserta melihat kembali hasil pemetaan sebaran warga miskin
þ
Bahas bersama mengenai hasil wawancara semi terstruktur, kemudian diskusikan apakah hasilnya sama dengan hasil pemetaan sebaran warga miskin. Apabila ada yang tidak sama perbaiki tanda tanda dalam peta (rumah warga miskin yang mempunyai permasalahan).
þ
Kemudian urutkan nama-nama KK berdasarkan kepada tingkat permasalahan yang ada. Misal: urutan 1, adalah KK yang mempunyai tanda 6 permasalahan, rangking 2 adalah yang mempunyai 4 permasalahan dan seterusnya. Hasilnya akan merupakan daftar urutan keluarga miskin. .
þ Untuk setiap jenis persoalan seperti pendidikan, kesehatan, ekonomi dan
sebagainya masing - masing dibuat urutan berdasarkan kedalaman masalah yang dialami oleh setiap individu. Hasilnya akan merupakan dafat urutan ‘individu’ yang mengalami persoalan untuk masing - masing isu. þ Analisa bersama mana saja dari persoalan - persoalan tersebut yang
merupakan masalah yang dialami menjadi persoalan lingkungan , misal persoalan wabah penyakit, pemasaran produk yang sama, air bersih, sarana pendiidkan dan sebagainya þ
PANDUAN TEKNIK-TEKNIK PS
9
þ
Langkah-langkah Transek
PANDUAN TEKNIK-TEKNIK PS
Ajaklah masyarakat untuk menyadari permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh keluarga miskin, laki-laki dan perempuan, siapa yang harus didahulukan untuk mendapatkan pertolongan (Ingat pertolongan tidak selalu berarti bantuan uang). Apakah ada tipe-tipe permasalahan khusus dari masing-masing komunitas (misal : tukang becak, tukang gendong, nelayan, buruh tani dsb). Perhatikan apakah ada permasalahan yang berbeda yang dihadapi oleh laki-laki dan perempuan, permasalahan yang mana yang paling berat dan harus diprioritaskan pemecahannya.
Langkah 1: Persiapan
þ
Persiapan pelaksanaan kegiatan transek harus memperhatikan kesiapan tim dan masyarakat, laki-laki dan perempuan, yang akan ikut, termasuk menentukan kapan dan dimana akan berkumpul. Juga dipersiapkan alatalat tulis, kertas lebar (plano), karton warna-warni, kertas berwarna, lem, spidol warna-warni, juga akan menyenangkan apabila bawa perbekalan makanan dan minuman.
þ
Peserta terdiri dari Tim PS dan masyarakat, biasanya terdapat anggota masyarakat yang menjadi penunjuk jalan. Tim PS sebaiknya seimbang antara laki-laki dan perempuan, dan mempunyai anggota yang memahami hal-hal yang sudah diperkirakan akan dikaji dalam kegiatan transek, terutama masalah-masalah teknis lingkungan.
10 Langkah 2 : Pelaksanaan
þ
Sebelum berangkat, bahas kembali maksud dan tujuan kegiatan penelusuran lokasi serta proses kegiatan yang akan dilakukan.
þ
Sepakati bersama peserta, lokasi-lokasi yang penting yang akan dikunjungi serta topik-topik kajian yang akan dilakukan. (hasil pemetaan sebelumnya bisa dijadikan acuan). Setelah itu sepakati lintasan penelusuran.
þ
Sepakati titik awal perjalanan (lokasi pertama), biasanya diambil lokasi terdekat dengan keberadaan kita.
þ
Lakukan perjalanan dan amati keadaan di sepanjang perjalanan. Biarkan masyarakat menunjukkan hal-hal yang dianggap penting untuk diperlihatkan dan dibahas keadaannya. Diskusikan keadaan lingkungan tersebut (drainase, pengelolaan air, dan sebagainya) dengan seksama.
þ
Buatlah catatan-catatan hasil diskusi di setiap lokasi.
Langkah 3: Setelah Perjalanan
PANDUAN TEKNIK-TEKNIK PS
þ
Bisa saja selama berhenti di lokasi-lokasi tertentu, gambar bagan transek dibuat untuk setiap bagian lintasan yang sudah ditelusuri. Atau pembuatan bagan dilakukan setelah lintasan ditelusuri. Langkah-langkah kegiatannya adalah sebagai berikut:
þ
Jelaskan cara dan proses pembuatan bagan
þ
Sepakati lambang atau simbol-simbol yang akan dipergunakan untuk menggambar bagan transek. Catat simbol-simbol tersebut beserta artinya di sudut kertas. Pergunakan spidol berwarna agar jelas dan menarik.
1
PANDUAN TEKNIK-TEKNIK PS
Lampiran 1
þ
Mintalah masyarakat, laki-laki dan perempuan untuk menggambarkan bagan transek berdasarkan hasil lintasan yang telah dilakukan. Buatlah dengan bahan atau cara yang mudah diperbaiki atau dihapus karena akan banyak koreksi terjadi.
þ
Pergunakan hasil gambar transek untuk mendiskusikan lebih lanjut tentang permasalahan, potensi, serta harapan-harapan masyarakat, lakilaki dan perempuan mengenai semua informasi bahasan.
þ
Buatlah catatan-catatan hasil diskusi (tugas anggota Tim PS adalah menjadi pencatat).
þ
Cantumkan nama-nama atau jumlah peserta, pemandu, tanggal dan tempat pelaksanaan.
Contoh PEDOMAN WAWANCARA PROFIL WARGA MISKIN A. DATA DASAR Nama: .............................................. Kedudukan dalam rumah tangga ........................ Alamat .............................................. Jenis Kelamin ................................... Umur : .............................................. Status perkawinan ........................... Pendidikan terakhir suami ................ Pendidikan terakhir istri ................... Jumlah anak ..................................... Jumlah anak yang tinggal serumah ...................... Jumlah warga dewasa yang tinggal serumah ..................... Anggota keluarga yang bekerja di luar kelurahan/desa .....................
2 Contoh: PEDOMAN WAWANCARA PROFIL WARGA MISKIN
PANDUAN TEKNIK-TEKNIK PS
B. SOSIAL EKONOMI RUMAH TANGGA è Bagaimana keadaan rumah? (dinding, atap lantai, jendela) è Bagaimana status Kepemilikan rumah? (Sewa/kontrak/numpang) è Berapa luas lahan yang dimiliki? è Bagaimana tentang sumber pendapatan? è Apakah ada anggota keluarga lain yang bekerja? (yang serumah) è Apakah anggota keluarga lain (anak, atau anggota keluarga) yang ikut bekerja untuk membantu kebutuhan keuangan rumah tangga? è Tentang endapatan harian/mingguan/bulanan, berapa banyak? è Untuk apa saja penggunaan pendapatan? è Apakah ada sisa pendapatan untuk menabung? è Apakah ada masalah dengan pemenuhan kebutuhan rumah tangga? è Apakah ada masalah dengan pekerjaan?
3 Contoh: PEDOMAN WAWANCARA PROFIL WARGA MISKIN
PANDUAN TEKNIK-TEKNIK PS
C. SARANA DAN PRASARANA è Dari mana mendapatkan air bersih? è Bagaimana kualitas airnya? è Berapa biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh air bersih? è Hambatan apa yang dihadapi dalam memperoleh air? è Apakah ada MCK? Apabila ada, kemana membuang limbah air kotornya? è Apabila tidak ada, kemana untuk memenuhi kebutuhan MCK? è Apa masalah-masalah yang dihadapi berkaitan dengan MCK? è Apakah ada pembuangan air limpasan hujan? (Drainase) è Kalau ada, apakah acap kali terjadi banjir pada musim hujan? è Apa masalahnya sehingga banjir? è Berapa banyak sampah yang dihasilkan setiap hari? è Kemana membuangnya? è Ada masalah apa dalam pengelolaan sampah? è Apa jenis penerangan di rumah anda? (listrik, lampu minyak, dsb) è Dari mana kebutuhan penerangan didapat? è Masalah apa yang dihadapi?
4 Contoh: PEDOMAN WAWANCARA PROFIL WARGA MISKIN
PANDUAN TEKNIK-TEKNIK PS
D. KESEHATAN è Penyakit apa yang sering berjangkit di daerah ini? Bagaimana frekuensinya? è Penyakit apa yang sering dialami oleh keluarga ini? è Kemana pengobatannya dan dengan cara apa? è Apakah ada masalah dalam melakukan upaya-upaya pengobatan? Apa masalahnya? è Apakah mempunyai anak yang masih bayi dan balita? è Bagaimana kondisi kesehatannya? (kondisi gizi dsb.) è Apakah pernah diimunisasi? Imunisasi apa saja yang pernah diberikan kepada anak anda? Dimana tempat mendapatkan imunisasi? Kalau belum mengapa? è Pada saat mengandung, apakah ada masalah dengan kandungan? Masalah-masalah apa saja yang dialami? (apakah pernah keguguran, kurang darah, bagaimana memenuhi gizi ibu hamil dsb.) è Apakah pernah mengalami masalah dalam kelahiran? Masalah-masalah apa yang dialami? (apakah ada anak yang meninggal saat dilahirkan, dsb) è Dimana proses melahirkan dilakukan dan dibantu oleh siapa? è Bagaimana pola makan keluarga? (kali makan dalam sehari) è Bagaimana tentang jenis makanan yang dikonsumsi? è Siapakah yang menentukan keputusan dalam melakukan upaya-upaya pemenuhan kesehatan keluarga? (Pencegahan maupun pengobatan)
5 Contoh: PEDOMAN WAWANCARA PROFIL WARGA MISKIN
PANDUAN TEKNIK-TEKNIK PS
E .PENDIDIKAN è Menurut Anda apakah sekolah di sini cukup memadai? è Berapa jarak yang harus Anda tempuh untuk ke sekolah? è Apakah jarak tempuh ke sekolah menjadi masalah? è Apakah ada anggota keluarga yang tidak pernah bersekolah? è Apabila ya mengapa tidak pernah bersekolah? è Apa pendidikan masing-masing anggota keluarga? è Bagaimana tingkat kemampuan baca-tulis? è Apakah ada harapan untuk meningkatkan pendidikan? è Apakah ada keinginan meningkatkan kemampuan? è Kemampuan seperti apa yang diharapkan? è Di dalam keluarga, siapa yang menentukan keputusan untuk menyekolahkan anak? F. KEGIATAN SOSIAL è Apakah Anda ikut dalam suatu organisasi/kelompok (pengajian, arisan, dsb)? è Apa manfaat organisasi tersebut bagi Anda? è Apabila tidak, mengapa? è Kegiatan seperti apa yang ingin anda ikuti di kelompok? è Apa harapan-harapan hidup Anda ke depan?
Perkotaan
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya