._irit,
. ..':
iil r:
":i:;.',
TEFt&tT TIGA KA,[-! SETA,*fiI-Jru (FEIiESBE .!ANUA[tl, MEl,
SEPTEME[[t]
,.,,,., :.,
Pengoruh lomo h4enyikot Gigi dengon Aloi Bontu Jom Posirterhodop lndeks Plok podo Siswo/l Kelos I SD Nomiro Toniun3 Sori Medon Tohun 20 I 0
Perowolon Boyi LekotMencegoh Hipotemidon Mempercepol Kenoikon Berot Bodon BBLR
SriUromi Pengoruh Penggunoon Koirtrasepsi Hormono i don Poritos dangon Usio Menopouie di Koto Pemotong Sionio;19hun 2O i
t ,!
-
,
.,'
Pemon{oolon Serbuk Ampos Tebu sebogoi Adscrben podo Penyisihon Minyok don Lemok dori Limboh Coir Restoron
TIt.TeddyBombong'S.Risnor+,cfiTonjung,donResiuAufiani'.' Pengoruh Mutu Peloyonon Kebidonon terhedcp Kepuoson Posien Rowot lnop di
Pemotongsiontor20l
irong T;nor joyo
l
RSUO Qi,Diosomensorogih
JulioniPirba,HendriPoluhutanL-Iobing.dcnJononNopifu
Ado Hubungon Umr-lr, Poritos, Kehomilon Gondo don Jorok Kehomilon dengon Teriodinyo Berot Bodon Lohii Rendoh{BBLR) di RSUP H. Adom Molik Medon Tohun ?010 ..,,,, -', , -',-r ,-'-: r miorSimon,lunlok ; : :,
lenlong Pencegohon lnfelci dolom Persolinon di Puskesmos Koboniohe Kecomoion Hubungon Pengetohuon don Sikop Bidon ,l Koboniohe
Ko
bupoten Koro
To hr: n
20 I
SorliniBongun .
p"ng;ih p**berion Vitomin C ierhodop Jumlot^r Spermo do.n Morfologispermo.MenciiJontgn:De*ei.o'(MrsmJs'cqfus, dipJporkon Monosodium Glutomote (MSG)
L) yont
.i.
iili?i; ".a:;.n ::1i#;!E:
i,i:
Pengoruh Korokteristik lbu yong Mempunyoi Eoliio terhodop Pembericn lmunisosi Ulongon,(BOOSTER)'fntluenzo
di Kelurohon
Dwi-koro Lingkungon lX Medon Tohun 20,l I Tri mo ri ni
Sup
ri o
rli Ningsih
E{ekAn'tiboheriol Doun Sirih lerhodop Pertumbuhon Slrepiococcus mutons
Aot Sont, Kerio Mereduksi Gongguon Muskuloskletol Pekerio Pencekjlion Botu-boto'di Deso
Poyo Lombong Kecomoton Tebing
Mosroh, AbdrilR. Motondong, don Ho/indo S. lubis
Mempengoruhi Persepsi Negotif Teniong AIof
ISSN 1907-3046
JUBNHL ILMIRH
PRNNMED (Pharmacist, flnalgst, Nurse, Nutrition, Miduriferg, Enuironment, Dentist) vol,.
6,
N0.3, JANUARI-APRIL 2012
TERBIT TIGA KALI SETA-I'ILIN (PERIODE JANUARI, MEI, SEPTEMBER)
k
Penanggung Jawab: Zuraidah Nasutiorl M.Kes.
Redaktur: Yusrawati Hasibuan SKII,L, M.kes.
Penyunting Editor: Drg. NgenaRia, M.Kes. Nelson Tanjung, SKM., M.Kes.
DAFTAR ISI Editorial Pengaruh Lama Menyikat Gigi dengan Alat Bantu Jam Pasir terhadap Indeks Plak pada SiswaA Kelas I SD Namira Tanjung Sari Medan Tahun 2010 oleh Etty M. Marthias, Herlinawati, dan Adriana
Hamsar......... Perawatan
Desain Grafis
& Fotografer:
SriUtami, S.Pd., SST., M.Kes.
....187-191
Bayi Lekat Mencegah Hipotermi
dan
Mempercepat Kenaikan Berat Badan BBLR oleh Sri
Utami...........
....192-197
Rina Doriana Pasaribu, SKM.
Sekretariat: Drg. Herlinawati Daulay, M.Kes. 'Mardan Ginting, S.Si., M.Kes.
Pengaruh Penggr"rnaan Konhasepsi Hormonal dan Paritas dengan Usia Menopouse di Kota Pematang Siantar Tahun 2011 oleh Safrina, Dame Evalina Simangunsong dan Juliani Purba ............... 198-205
Lavinur, S.T., M.Si. Elisabeth Surbakti,
t*,rljff::i
Pemanfaatan Se$uk Ampas Tebu sebagai Adsorben pada Penyisihan Minyak dan Lemak dari Limbah
Cair Restoran oleh Th. Teddy Bambang. Alamat Redaksi: Jl. Let Jend Jamin Ginting KM 13.5 Kelurahan Laucih Kec. Medan Tuntungan Telp: 06 I -8368633 Fax:061-8368644
S,
fusnawati Tanjung, dan Reshr Auliani ........206-213
Pengaruh Mutu Pelayanan Kebidanan terhadap Kepuasan Pasien Rawat Inap di Ruang Tunas Jaya RSUD Dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar 2011 oleh Juliani Purbq Hendri Parluhutan L.Tobing, dan
JananNapitu.
....214-220
Pengaruh Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSI$ terhadap Angka Bebas Jentik (ABJ) dalam Upaya Penanggulangan Demam Berdarah Dengue @BD) Berbasis Kampus di Wilayah Medan Estate oleh Suryani MF Sihrmeang, dan Nelma.. ....221-225
Analisis Hygiene Sanitasi, Kualitas Fisik dan Kualitas Bakteriologis Depot Air Minum Isi Ulang di kota Medan Tahun 2011 oleh Koesman W, Suprapto, dan Irma Erlina .......... ..........,....226-23 6
Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Penerapan kinsip Hygiene Sanitasi Makanan Oleh Pedagang Makanan Jajanan Siap Saji dengan Keamanan Makanan di Sekolah Dasar Kecamatan Medan Tunhrngan Tahun 2011 oleh Haesti Sembiring, Mardan Ginting, dan Ngena Ria .............. ...231-245
E---
PENGARUH KARAKTERISTIK IBU YANG MEMPUI\|YAI BALITA TERHADAP PEMBERTAN IMUNISASI ULANGAN (BOOSTER) INFLUENZA DI KELURAHAN DWIKORA LINGKLINGAN IX MEDAN
TAHUI\ 2O1I Trimarini Supriarti Ningsih Jurusan Kebidanan Medan
A.bstrak
wajib yang meliputi lima imunisasi dasar lengkap' Pengembangan Imunisasi salah satunya adalah Program dalam Namur! imunisasi yang tidak termluk strategi unhrk mengurangi morbiditas dan sahr salah adalah influenza imurisasi influenza. lmunisasi
Di
Indonesia telah digalakkan Program Imunisasi
dapat yang sangat mgnulg {an mortalitas akibut pe.ryakii infto"n za.Penyal
iniormasi yang ada
"imr.riisasi Uatita dan ibu yang mempunyai balita senantiasa mengikuti pengetahuan tentang p""iing.,vu jaa,iaf imunisasi r"Uuit- baiknya karena sangat penting bagi kesehatan balita. Kata Kunci: Karakteristik, Pemberian Imunisasi Ulangan @ooster) Lrfluenza
PENDAHULUAN Latar Belakang
Di Indonesia telah digalakkan Program Imunisasi Wajib yang meliputi lima imunisasi dasar lengkap, Namun, Imunisasi yang tidak termasuk dalam Program Pengembangan Imunisasi salah satunya adalah imunisasi influenza. Imunisasi influenza adalah salah satu strategi untuk mengurangi morbiditas dan mortalitas akibat penyakit influenza' Penyakit influenza merupakan penyakit yang sangat
menular dan dapat menyebabkan epidemi dan
pandemi (Caroko, 2010). Di negara-negara tropis seperti Indonesia, influenza terjadi sepanjang tahun, setiap tahun influenza menyebabkan ribuan orang meninggal diseluruh dunia. Biaya pengobatan, biaya penanganan komplikasi, dan kerugian akibat hilangnya kerja, absen dari sekolah dan tempat kerja sangat tinggi'
Berbeda dengan batuk hlek biasa influenza dapat mengakibatkan komplikasi yang berat. Virus influinza menyebabkan kerusakan sel-sel selaput 266
lendir saluran pemapasan sehingga penderita sangat mudah terserang kuman lain, seperti pneumokokus menyebabkan iadang paru berbahaya' Apabila penderita sudah mempunyai penyakit kronis lain iebelumnya seperti, Jantung, Paru-paru, ginjal, diabetes, dan lain-lain penyakit itu dapat menjadi lebih berat akibat influenza (Muslihatun, 2008)' Jaringan Intemasional WHO (World Health
Organizationi untuk surveilans influenza meliputi 110 National InJluenza Centers di 83 negara,
memonitor aktivitas influenza di dunia' Data surveilans setiap tahun dipergunakan sebagai rekomendasi punduun untuk komposisi vaksin' Penyakit influLnza timbul terutama pada musim didin dan mencapai puncaknya dari De^sember sanipai Maret di daerah yang beriklim subtropis, tetapi dapat timbul lebih awal atau lebih lambat' Selama tahun 1976 - 2001, di Amerika Serikat Influenza timbul paling sering pada bulan Januari Qa%) dan Februari $0%) dan rata - rata terjadi )O.oOb kematian per tahun- Pada daerah tropis influenza dapat timbul setiap saat selama setahun'
Vol.6No.3Januari
Jurnal llmiah PANNMED
-
April 2012
ada penyakit yang menyerangrya tubuh anak sudah siap dan cukup kuat unhrk melawan @epkes RI,2005). Unhrk mengatasi masalah tersebut, salah satu
Pada anak usia 0-4 tahun, angka perawatan rumah sakit adalah 500 per 100.000 orang yang berisiko tinggi dan 100 per 100.000 orang yang tidak beresiko
Bila
tinggi. Dalam kelompok usia
program yang dicanangkan pemerintah adalah program
04
tahun, angka
perawatan rumah sakit terlinggi adalah anak tunur 0-
I tahun dan angka ini sama dengan angka yang ditemukan pada orang usia > 65 tahun (Atikah,
20 I 0).
Pada dasamya WHO telah menyepakati perlunya vaksin bagi orang dewasa, diantaranya adalah anti-influenza yang sudah ada sejak Agustus 2003. Setiap tahun, WHO merevisi jenis vaksin yang paling
tepat diberikan tmhrk menangkal masuknya virus influenza ke tubuh manusia Beberapa tempat pelayanan kesehatan telah menyediakan vaksin anti-influenza, tetapi diakui vaksin import itu masih malul sehingga sulit terjangkau masyarakat ekonomi lemah. (Siswono, 2004).
Pada usia sekolah dan remaja diperlukan vaksinasi ulang untuk hampir semua vaksinasi yang ada pada usia lebih dini.Masa tersebut sangat penting untuk dipantau dalam upaya pameliharaan kondisi
atau kekebalan tubuh terhadap berbagai macam penyakit infeksi yang disebabkan karena kuman, virus maupun parasit menuju remaja. (Atikah, 2010). Anak yang belum mendapat imunisasi terhadap penyakit teftentu, tidak mempunyai antibodi yang cukup untuk menghadapi penyakit. Apabila usia
anak sudah berada diluar usia yang tertera pada jadwal imunisasi dan dia belum pemah diimunisasi maka imunisasi harus diberikan kapan saja, pada umur berapa saja sebelum anak terkena penyakit tersebut,karena dia sedikit atau sama sekali belum punya antibodi. Anak dengan status imunisasi yang
tidak diketahui atau meragukan,
misalnya
dokumentasi imunisasi yang buruk atau hilang,
menyebabkan ketidak pastian tentang imunisasi yang sudah dan belum diberikan. Pada keadaan ini, anak harus dianggap rentan dan harus diberikan imunisasi
yang diperkirakan belum didapat. Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa pemberian vaksin MMR, Hib, hepatitis B, campak, DPT atau polio yang berlebih akan merugikan penerima yang sudah imun.
(Atikah,2010).
Di
Indonesia sendiri, ada sekian banyak jenis imunisasi yang tersedia, ada jenis imunisasi
imturisasi. Program tersebut merupakan salah satu intervensi utama yang berhasii guna dalam upaya kelangsungan hidup anak. Dalam kaitan dengan tujuan Sistdm Kesehatan Nasional (SK]9, imurisasi adaiah salah satu bent& intervensi kesehatan yang sangat efektif dalam upaya menurunkan angka kematian bayi dan balita (Depkes RI,2005) Imunisasi yang dilalcrkan dapat melindungi anak terutama terhadap tr-rjuh macam penyakit yaitu TBC (Tuberculosis), Difteri, Pertusis, Tetants, Polio, Campak, dan Hepatitis B. Tanpa imunisasi sekitar 3 dari 100 kelahiran anak akan meninggal karena penyakit
I dari 200.000 anak akan menderita penyakit Polio @irjen PPM & PL,2004). Jika imunisasi dilaksanakan dengan baik dan menyeluruh (paling tetanus dan
sedikit 90 Yo bayi dan balita diimunisasi)
dengan
keefekifan imunisasi mencapai 85% hingga 90Yo' maka lebih kurang 115.000 kematian pada bayi dan balita dapat dicegah. Hal ini akan berpengaruh terhadap angka kematian bayi (Suraaknaja, 2005). Walauprur fasilitas pelayanan imunisasi sudah tersedia di masyarakat tetapi tidak semua bayi mendapat imr:nisasi lengkap. Banyak hal yang mempengaruhi cakupan imunisasi pada suahr daerah, baik dari masyarakat maupun dari petugas kesehatan dalam memberikan pelayanan imunisasi. Menurut Depkes RI
(2005) jika imtnisasi dilakukan dengan baik dan menyeluruh maka kematian bayi yang disebabkan
penyakit infeksi dapat dicegah sekitar 80-90%.
Keberhasilzm kegiatan imunisasi ditentukan oleh tinggi rendahnya peran serta masyaraka! terutama karakteristik ibu yang mempunyai balita. Jadi angka peran selta masyarakat memberikan gambaran mengenai
tingkat kehadiran ibu yang mempunyai balita dalam kegiatan imunisasi (Depkes RI, 2005).
Perumusan Masalah Bagaimana pengaruh karakteristik ibu yang mempuryai balita terhadap pemberian imunisasi ulangan influenza di kelurahan Dwikora Lingktrngan IX Medan Tahun 201 1.
yang wajib diberikan sesuai dengan
Tujuan Tujuan Umum
imunisasi ulangan yang marupakan penguat atau booster tarhadap imunisasi yang sudah dilakukan
yang mempunyai balita terhadap pemberian imunisasi imunisasi ulangan influenza di Kelurahan Dwikora Lingkungan IX Medan Tahun 2011"
program imunisasi pemerintah dan imunisasi yang dianjurkan untuk diberikan pada si kecil. Selain itu ada pula
setelah bayi berusia lebih dari setahun. Jika imunisasi penguat tidak dilakukan, daya tahan tubuh si kecil
terhadap penyakit-penyakit tersebut
menurun.
Sementara dari kematangan dan kakuatan fisiknya, melalui pemberian imunisasi (Adelina, 20A9).
anak masih memerlukan kekebalan
Imunisasi adalah proses yang bertujuan memperkuat daya tahan rubuh terhadap infeksi dan
merupakan usaha yang paling efektif unhrk mencegah penyakit infeksi. Sebelum anak menderita sakit diadakan upaya unhrk memperkrrat sistem pertahanan tubuhnya.
Untuk mengetahui'?engaruh karalcteristik ibu
Tujuan Khusus 1. Untuk mengetahui penganfi pengetahuan ibu yang mempunyai balita terhadap pemberian Imunisasi Ulangan influenza
2. Untuk mengetahui
pengaruh umur
ibu
yang
mempunyai balita terhadap pemberian Imunisasi Ulangan influenza
3. Unhrk mengetahui
pengaruh pekerjaan
ibu
yang
mempunyai balita terhadap pemberian Imturisasi Ulangan influenza
Pengaruh Karakteristik lbu...
Trimarini Supriarti Ningsih
4.
Unhrk mengetahui pengaruh pendidikan ibu yang
6. Sumber tnformasi adalah tempat ibu
balita mendapatkan informasi mengenai imunisasi ulangan influenza-
mempunyai balita terhadap pemberian Imurisasi Ulangan influenza
5. Untuk mengetahui
pengaruh Sumber Infonaasi ibu yang mempunyai balita terhadap pemberian Imunisasi lJlangan influenza diperoleh dalam mengikuti perkuliahan khususnya penelitian tentang Imunisasi.
7. Pemberian Imunisasi Ulangan influenza
adalah
pemberian imunisasi infl uerza.
Aspek Pengukuran Variabel Bebas dan Variabel Terikat SkaL
METODE PENELITTAN
Vuiabd
Krtego
Kategori
Bcbs
ri yNg
PogetahM
Desain Penelitian
>'l
z
1
750/"
c. Kmgnilai
Uru
Hpod6 <6trl"
L <2G35
bhM
I
tahm
2
c.
Pekojru
Pmdidikm
ymg
dipooleh
b.> 35-45
Populasi dan Sampel Populasi adalah seluruh ibu yang mempunyai balita di Kelurahan Dwikora Lingkungan D( Medan Tahun 201 1 sebanyak 125 ibu yang mempunyai balita. Besar sample dihitung dengan rumus Slovin dari Notoadmodjo:
htwal
ymg
dipsoleh resp@da 6G
mempunyai balita (variabel bebas) terhadap pemberian imunisasi ulangan influenza(variabel terikat).
5o/e|fff/o
b- Cuklp, rula
dimana penulis ingin mengetahui karakteristik ibu yang
Kumn 20
3
Pdgt,
epondm
diperoleh
Desain penelitian yang digunakan adalah deslaiptif analitik dengan pendekatan uji statistik,
Indik tor
>45 Tahu
1
aIRT
I
b.wiEwasta
2
cPNS
3
asq
ftinal
t
SMP
2
b.sN4A c.
frind
PergwTinggi
3
1+N(dy Keterangan: n: Jumlah sample N: Jumlahpopulasi
:
Derajat ketetapan yang diinginkan (sebesar 0,05) Berdasarkan perhihrngan diperoleh sample sebanyak ibu. Sampel diambil secara Simple Rctmdom
d
Sampling.
a.Media
I
Iniimasi
b.LingLangm
2
c.TmagaK*ham
3
V{iatJd
Katego
Terikrt
ri a.Dlaloka
2
ulmgm
b.Tidak dilah,katr
1
(bmtq)
sebagai sumber data.
Karakteristik Responden
pada catatan (file) atau laporan / dokumen di Kelurahan Dwikora Lingkungan D( Medan
Defenisi Operasional 1. Pengetahuan adalah segala sesuatu hal yang diketahui Ibu tentang imunisasi ulangan influenza
Pekerjaan adalah Pekerjaan yang dilalaftan ibu sehari-hari baik disektor formal maupwt informal.
4. Pendidikan adalah jenjang pendidikan formal terakhiryang pemah di ikuti ibu 5. Sumber Informasi adalah tempat ibu balita mendapatkan informasi mengenai imunisasi ulangan influenza.
Pengu
fuinal
HASILPENELITIAN Analisis Univariat Setelah dilalarkan wawancara dengan menggunakan kuesioner terhadap Ibu yang mempunyai balita yakni
sebanyak
95
responden,
diperoleh
gambaran
karakteristik responden berdasarkan umur, peke{aan, tingkat pendidikan, pengetahuan, dan sumber informasi sebagai berikut : 1. Pengetahuan Ta l. Karakteristik No
Pengetahuan Bark
Umur adalah Usia ibu yang di hitung berdasarkan ulang tahun terak*rir ibu
Skala
influem
dalam meqiawab kuesioner
2.
Indik tor
kumn
m@w
Tehnik Pengumpulan Data Data Primer Data primer diperoleh dengan memberkan kuesioner yang telah dipersiapkan dengan memberi seperangkat pertanyaan untuk dijawab oleh responden
Data Sekunder Data sekunder diperoleh dengan cara melihat
Ordnal
Smbq
2
Cukup
3
Kuang .Irrmlah
Berdasarkan Pengetahuan Jumlah 43
45.3
32
33.7
20
2t.1
95
r00
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa dari 95 responden, diketahui bahwa mayoritas 43 responden
(45.3%) memiliki pengetahuan baik, dan Minoritas 20(21.1%) responden memilliki pengetahuan kurang tentang Imunisasi Ulangan lnfluenza.
Pengaruh Karakteristik lbu. '
Trimarini Supriarti Ningsih
Tabel 9. Tabulasi Silang Antara Pekerjaan dengan Pemberian Imunisasi Infl uenza Pemberian Imunisasi Influenza
Tidak
Pekerjaan
Total
Dilakukan
Dilakukan
f
o/ /a
f
o/ /o
ibu Rumah
30
31.7
39
41
Tangga Wiraswasta PNS
2 4
2.1
6
4.2
14
6.3 14.7
F
o/ /o
69
'71_7
8
8.4 18.9
18
100
95
Total
Berdasarkan tabel tabulasi silang antara pekerjaan terhadap pemberian Imunisasi Ulangan iersebut di atas, diketahui bahwa dari 69 responden Rumah T*gg3 Qllo$ yang bekerja sebagai Ibuulangan. sebanyak imunisasi melalarkan -ayorii*"yurig 39 responden-gtyt dan dari 8(S-4%) lekerjl sebagai wiraswasta mayoritas yang melalarkan imunisasi ulangan sebanyak 6 responden (6-3%) dan. dari l8 respinden (\L.b/Ayang bekerja sebagai mayoritas yang meiakukan'imuniiasi Olangan sebanyak 14 responden
04.7v4.
43.4. Hubungan Antara Pendidikan
dengan
Pemberian imunisasi {Jlangan Influenza
Tabel 10. Tatrulasi Silang Antara Pendidikan dengan Pemberian ImunisasiUlangan lroosterl ln luenza Pemtrcrian Imunissi Influeua
Total
Dilakukan
Tidak
Ps,didikan
F 2
zl
IU
10.5
1
2
I 2.6
TingS SLTA (Mmmgah)
t8
t9
46
48.2
64
61.2
l6
l7
3.2
14
20.2
ff)aqer')
3
95
Total
100
las silang antara tabel tabulasi pendidikan dan pelaksanaan Imtmisasi Ulangan tersebut di atas, diketahui bahwa dafl 12 irrflu"ora --gerdasartan responden (l2.6yr) yang berpendidil
ora
4.3.5. Hubungan
Antara Sumber Informasi dengan
Pemberian imunisasi Ulangan Influenza
Tabel 11. Tabulasi Silang Antara Sumber Informasi dengan Pemberian Imunisasi Ulangan Influenza Pemberian Imuisasi
Influema Dilakukan dilakukan
Sumber
Total
Tidak
Infomasi
t Ten.K*hatan
infonnasi'dari media mayoritas 23Q4%) yang tidak
meiakukap imunisasi Ulangan Infl uenzaPembahasan
Ibu Balita Terhadap Pemberian Imunisasi Ulangan Influenza Di Kelurahan Dwikora Medan Tahun 2011.
Karakteristik
Kesehatan adalah
hak asasi manusia
dan
sekaligus investasi untuk keberhasilan pembangunan bangsi. Untuk itu diselenggarakan pgmqngunan kese-hatan secam menyelunrh dan berkesinambungan,
dengan hijuan dengan meningkatkan-
kesadaran,
keriauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang dengan terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya pepkes RI, 2004). -Perkembangan ilmu kesehatan telah mengantar kita kepada paradigma baru, sehingga kini paradigma orientasi perkembangan kesehatan didunia sehat m^enjadi "di termasuk Indonesia yang dirumuskan dalam suatu visi Indonesia sehat 2010. Hal ini mendasar dari paradigma sehat antara lain terjadinya pergeseftn dari pelayanan medis kepemulihan kesehatan sehingga setiap upaya p"nu.rggui*gan kesehatan lebih menonjolkan aspek pe"inft atan lpromotif) dan pencegahan .(preventif) , *tunlutr,-tyu idalah pemberian imunisasi dasar (Depkes zu,2004).
Dilakukan
Pergmal
SD,SLTP
Berdasarkan tabel tabulasi silang dat'r 12 responden( 12.6%) yang mendapatkan sumber lnformasi dari lingtcungan sebanyak 6 responden (6'3%) yang tidak d; -"luk ku.t pemberian imunisasi ulangan dan 31(32.5%) responden yang mendapatkan sumber
7
l'/"
'7.4
Linglugm
6
6.3
Media
23
24
Total
F
4: 6 8
7.5 6.3 8.5
52
54.9
12
12.6
3l
32.5
95
100
Hasil uji statistil< uji regresi linier menurjukkan bahwa: 1. Faktor Pengetahuan Hasil peneli-tian memperlihatkan bahwa sebagian ibu yang mempunyai balita yang yang responden besar melakukan pemberian imturisasi ulangan di Kelurahan Dwikora adalah dari 95 responden ibu balita, diketahui bahwa 43 responden memiliki pengetahuan baik, dan 32 responden memiliki pengetahuan Cukup, Hasil penettlan di lapangan diperoleh bahwa pengetahuan ibu masih banyak, hal ini dikarenakan
p."aiaitu, mereka yang rendah serta adat dart kebudayaan yang dilaksanakan masih merupakan kebiasaan yang merugikan terhadap kesehatan balita
mereka. feUiasaan unnrk tidak membawa anak bayi
keluar rumah walaupun untuk imunisasi adalah kebiasaan yang sudah menjadi tradisi yang terus menerus dan masih banyak ibu yang menganggap hal
itu benar dan baik untuk balita mereka. Dari kuesioner yang diajukan kepada ibu balita masih banyak ibu-ibu yang tidak mengetahui manfaat pemberian imunisasi ulangan influenz4 sehingga masih tanyak ibu balita yang tidak membawakan balita unhk di imunisasi. Mereka me.tgat ggap pemberian imunisasi dasar tidaklah begitu penting karena pada beberapa ibu balita yang tidak mem-bawa balitanya unttk di imunisasi, merasi bilita mereka baik- baik saja sehingga merasa tidak perlu unhrk membawa anak urituk di imunisasi' Tetapi hal ini tidak terjadi pada ibu yang
mempunyai pengetahuan yang cukup baik karena ibu
yang mempunyai pengetahuan yang cukup baik banyak yarrg m"mba*akan anak balita untuk diimunisasi secara
Pengaruh Karakteristik lbu...
Trimarini Supriarti Ningsih
sebagainya, rendah atau lemahnya kondisi penghasilan keluarga akan mempengaruhi. 4.
Pendidikan Pendidikan merupakan
ptoses
pengubahan
sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan (Ihsan, 2005). Tingkat pendidikan yang dimiliki wanita bukan hanya bermanfaat bagi penambahan pengetahuan dan peningkatan kesempatan kerja yang dimilikinya, tetapi juga merupakan bekal atau sumbangan dalam upaya memenuhi keburuhan dirinya serta mereka yang tergantung padanya. Wanita dengan tingkat pendidikan
yang lebih tinggi cenderung lebih baik kesehatannya
Hasil
uji statistik
taraf
uji regresi 1.980 Berdasarkan
menggunakan
: o6"1
informasi terhadap pemberian iminisasi ulangari llfluenza. Hal ini sesuai dengan penelitian Dewi (2003) yang menunjukkan ada pengaruh antara sumber
: informasi dengan pemberian imunisasi (dengan nilai p 0.000) bahwa sumber informasi yang baik dari petugas kesehatan'akan membuat ibu menjadi yakin unhrk membawakan balitanya di imunisasi. Perbedaan ini"terjadi pada ibu
-
ibu di Desa
Teluk karena banyak hal, diantaranya tradisi dan kebiasaan hidup yang ditanamkan tent ng kebiasaan menunda imrmisasi balita sehingga informasi yang didapat baik itu dari tenaga kesehatan, lingkungan, hal ini -urprt media bisa merladi diabaikan dan di desa pulalah yang menyebabkan cakupan imunisasi ini tetap rendah. Keadaan ini bisa menyebabkan kesakitan dan kematian balita mereka tilrpa mereka
kriteria pengujian hipotesis bahwa jika
sadari sehingga sangat dibutuhkan peran dari petugas kesehatan untuk lebih gSatlagi memberikan penyuluhan
ulangan influenza.
Yosi (2006) dengan nilai
memperlihatkan bahwa nilai t
t 66* > Lua, berpengaruh independen variabel bahwa diketahui maka signifikan terhadap variabel dependen, artinya ada pengamh pendidikan terhadap pemberian imunisasi Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Defianti (2003) dengan nilai p : 0.023 bahwa ibu balita yang memiliki pendidikan yang bak tiga kali lebih baik daripada ibu balita dengan pendidikan rendah. Ibu balita yang memiliki pendidikan yang baik menyadari bahwa pemberian imtmisasi ulangan perlu diberikan untuk mencegah terjadi penyakit- penyakit yang dapat dicegah dengan pemberian imunisasi. Hasil penelitian ini juga tidak sesuai dengan pendapat yang mengatakan bahwa pendidikan termasuk pengetahuan membentuk suatu nilai tertenh-r bagi manusia, terutama dalam membuka pikirannya serta menerima hal-hal baru dan juga cara berfikir secara ilrniah. Pendidikan mengajarkan manusia untuk dapat berfikir secara obyektif, hal mana yang akan dapat memberikan kemampuan baginya untuk dapat menilai,
tentang pentingnya imunisasi dasar, agar anak terhindar dari ancaman penyakit ganas tanpa bantuan pengobatan' Penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian
0.064, bahwa sumber informasi yang baik tidak akan berpenganrh bila sikap ibu tidak perduli dengan informasi yang ada karena dalam.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan
Berdasarkan
1.
5. Sumber Informasi
lnformasi yang diperoleh dari berbagai sumber akan mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang. Bila seseorang benyak memperoleh informasi maka ia cendenrng mempunyai pengetahuan yang lebih luas (Notoatnodjo,2A0T).
Sumber informasi adalah semua benhlk informasi yang dapat meningkatkan pengetahuan.
hasil uji regresi linear bahwa nilai t : 4.264 dengat nllai
Berdasarkan memperlihatkan
dengan t tauer : 1.980 Berdasarkan kriteria pengujian hipotesis bahwa jika t ni *e) ts6"1, maka diketahui bahwa variabel independen berpengaruh signifikan terhadap
variabel dependen, artinya ada pengamh
sumber
dan
Terdapat pengaruh yang signifikan Karal'leristik Umur, Pekerjaan, Pendidikan, Pengetahuan, Sumber Informasi, kategori Kuat dan Pengaruh Karakteristik sebesar 49.9% dan masih ada 50.1% karakteristik ibu dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini, Walauptut beginr masih ada yang tidak berpengaruh yaitu dari hasil uji partial memberikan hasil nilai t: 0.564 dan dengan nilai t ss"1 : 1.980 Berdasarkan ( t^b"t, kriteria pengujian hipotesis bahwa jika t h;*e : t dengan -1600 dengan memberikan hasil nilai t hipotesis pengujian u*r: 1.980 Berdasarkan kriteria bahwa jika t hit-e ( tt"t"t, maka diketahui bahwa variabel independen tidak berpengaruh sigrifftan terhadap variabel dependen, artinya tidak ada pengaruh pekerjaan dan Umur terhadap pemberian
yang terdiri dari
kebutuhan atau tidak (Soekirman, 1994).
Sumber informasi kesehatan biasanya bersumber dari
hasil analisis data
pembahasan tentang Pengaruh Karakteristik Ibu Balita Terhadap Pemberian Imrinisasi Ulangan Influenza dapat ditarik kesimpulan:
apakah kebudayaan masyarakat akan dapat memenuhi
petugas tenaga kesehatan. Sedangkan sumber informasi dari media massa adalah media elekhonik ataupun media cetak @anuatnadj a, 2008)
p:
imunisasi ulangan Influenza.
2.
Timbul Permasalahan dalam Pemberian Imunisasi Ulangan Yaitu: a. Masih banyak Ibu yang mempunyai balita tidak melakukan Imunisasi Ulangan Influenza berdasarkan Umur yang berusia <20-35 tahun, mayoritas 27 responden (28%) responden'
b. Masih banyak Ibu yang mempunyai balita tidak melakukan Imunisasi Ulangan lnfluenza