TECHNICIAN AVAILABILITY FOR SERVICE OPERATION DEPARTMENT PT. TRAKINDO UTAMA Widy Marinto Jati Program Pasca Sarjana Universitas Gunadarma Jakarta
[email protected]
ABSTRAK Perkembangan Perusahaan dan semakin banyaknya cabang membutuhkan sebuah sistem pengalokasian penugasan yang baik di setiap cabang. Hal ini diperlukan untuk menjaga kepuasan pelanggan akan kualitas pelayanan yang diberikan. Saat ini masih terjadi adanya cabang yang selalu kekurangan teknisi namun saat akan meminjam dari cabang terdekat selalu dikatakan tidak tersedia. Untuk menyelesaikan permasalahn tersebut dibuatlah suatu sistem terintegrasi yang akan membantu Service Analyst dalam menjalankan tugasnya untuk mengalokasikan seorang teksini ke suatu pekerjaan tertentu. Hal ini didasarkan atas pelatihan yang pernah didapat oleh teksini tersebut maupun dari sejarah pekerjaan dari si teknisi. Hal ini akan sangat berguna jika Service Analyst ini merupakan pegawai baru atau pegawai yang dipindahkan dari lokasi lain. Dalam sistem yang baru akan terlihat siapa saja teknisi yang sedang bekerja, teknisi yang sudah dialokasikan atau masih bebas. Dengan adanya sistem ini suatu cabang tidak dapat mengatakan tidak ada teknisi yang bebas di wilayahnya. Ini akan terlihat di dalam sistem yang baru ini.
1
PENDAHULUAN
Pengalokasian pekerja adalah suatu kegiatan pengaturan penempatan seorang pekerja untuk suatu jenis pekerjaan tertentu untuk pelanggan tertentu. Pengalokasian ini mencakup lama pengerjaan suatu jenis pekerjaan, penentuan pekerja yang kompeten terhadap pekerjaan tersebut. Pengalokasian ini merupakan pekerjaan rutin yang dikerjakan oleh Departemen Service Operation di seluruh cabang PT. Trakindo Utama. Saat ini setiap cabang memiliki yang akan mengalokasikan seorang pekerja untuk suatu pekerjaan mengandalkan kemampuan pengalaman dari service analis. Sang service analis ini sudah biasa menentukan pekerja yang akan dialokasikan. Yang menjadi masalah adalah dengan hal demikian penentuan pekerja menjadi kurang terstruktur dan beban kerja tiap cabang kurang terpantau. Hal lain yang menjadi masalah jika akan ada peminjaman pekerja antar cabang. Terkadang sang service analis yang memiliki pekerja selalu mengatakan semua pekerja sedang mengerjakan tugas. Padahal sesungguhnya tidak demikian, pekerja di lokasi tersebut hanya ditahan oleh service analis untuk menunggu pekerjaan di lokasi tersebut. Hal itu yang menyebabkan biaya operasional menjadi besar karena setiap hari perusahaan harus mengeluarkan biaya operasional untuk pekerja tersebut. Hal lain yang saat ini belum tercakup dalam system pengalokasian pekerja adalah kurang diperhatikannya hasil pelatihan yang sudah dilakukan atau didapat oleh seorang pekerja di suatu cabang. Hal ini karena sang service analis tidak melihat ke data pelatihan yang ada. Hal ini tidak dilakukan karena belum ada sistem yang menyediakan kebutuhan tersebut. Untuk menyelesaikan masalah masalah tersebut maka dilakukanlah rencana pembuatan sistem baru yang membantu pekerjaan dari service analis tersebut. Sistem ini akan menyediakan fasilitas perencanaan pengalokasian pekerja selama 1 bulan, setelah direncanakan aktualisasi dari perencanaan tersebut, status suatu pekerja yang berisi sudah dialokasikan kemana saja pekerja tersebut, fasilitas yang lain mengetahui histori dari pekerjaan pekerja tersebut selama 2 bulan ke belakang dan yang terakhir adalah fasilitas untuk mengetahui pelatihan apa yang sudah dijalani oleh pekerja tersebut. Sistem yang akan dibangun akan bekerja dalam lingkuan mesin AS400. Sistem akan dibangun menggunakan bahasa COBOL/400. Diharapkan dengan adanya sistem yang baru ini beban kerja yang dimiliki oleh setiap cabang lebih terpantau. Biaya operasional dapat lebih ditekan karena tidak ada pekerja yang idle (tidak bekerja) di suatu cabang. Cabang lain yang akan melakukan peminjaman pekerja dapat melihat sendiri pekerja yang dimiliki cabang lain tanpa harus bertanya lagi kepada sang service analis cabang yang bersangkutan.
2
TINJAUAN PUSTAKA
Konsep AS/400 AS/400 (Application System/400) diperkenalkan oleh IBM pertama pada 20 Juni 1988. AS/400 dikenal sebagai keluarga komputer mini (mid-range) untuk sistem komputer multiuser. Komputer multiuser artinya suatu komputer tunggal yang bisa berinteraksi dengan lebih dari satu user pada satu saat. Pada bulan Oktober 2000, IBM mengganti AS/400 menjadi IBM iSeries400. Sebagai suatu sistem pendukung bisnis melalui jaringan (network), komputer AS/400 dioptimalkan sesuai dengan kebutuhan lingkungan kerjanya dengan keunggulankeunggulan sebagai berikut: 1. Arsitektur AS/400 memungkinkan pemakai untuk dapat mengikuti perkembangan teknologi komputer baik perangkat keras maupun perangkat lunak terbaru tanpa mengganggu aplikasi yang telah ada. 2. AS/400 memungkinkan pemakai untuk mengembangkan aplikasi yang diperlukan untuk membantu perkembangan usaha. 3. Pemakai biasanya mendapat kebutuhan aplikasi yang akan digunakan terlebih dahulu sebelum memilih komputer dan peralatan yang akan digunakan. Untuk mendukung kebutuhan ini AS/400 menyediakan lebih dari sepuluh ribu aplikasi bisnis di seluruh dunia yang sebagian besar adalah aplikasi yang bersifat client/server. AS/400 adalah sebuah komputer yang didefinisikan oleh perangkat lunak, bukan perangkat keras. Artinya jika program memerintahkan sebuah instruksi kepada mesin untuk dilaksanakan, instruksi tersebut tidak langsung diserahkan kepada mesin komputer melainkan harus melalui suatu lapisan piranti lunak yang biasa disebut lapisan microcode. Lapisan microcode dikenal sebagai System Licensed Internal Code atau SLIC. Teknologi ini pada tahun 1995 mengupgrade sistem prosesor AS/400 yang sebelumnya CISC (Complex Instruction Set Computing) ke 64-bit RISC (Reduced Instruction Set Computing). Sistem Operasi OS/400 Sistem operasi yang digunakan pada AS/400 adalah OS/400. Dalam penginstallan sistem OS/400 perlu penyesuaian model mesin yang akan digunakan. Pada sistem OS/400 ini telah tersedia aplikasi comprehensive, communication, database serta pengaturan object. Semua aplikasi tambahan yang akan diberikan pada AS/400 harus sesuai dengan OS/400 ini. Namun pembuatan sistem aplikasi tambahan ini tidak memerlukan adanya peng-upgrade-an OS/400 tersebut. Jika ada pembaharuan sistem, maka biasanya pihak IBM yang akan memberitahukan untuk melakukan upgrade OS/400 tersebut. Arsitektur Mesin AS/400 AS/400 selain memiliki prosesor utama juga memiliki beberapa prosesor lain misalkan prosesor untuk proses input/output. Prosesor khusus tersebut ditujukan untuk suatu peralatan masukan/keluaran (Input/Output device). Suatu mesin AS/400 jenis besar bisa memiliki lebih dari 200 prosesor.
3
Jika sistem prosesor utama (yang bisa terdiri lebih dari 1 processor) meminta untuk membaca atau menulis data dari atau ke suatu peralatan I/O maka permintaan tersebut diberikan kepada prosesor yang khusus menangani salah satu I/O tersebut. Sementara itu sistem prosesor utama dapat melanjutkan mengerjakan pekerjaan yang lainnya. Disain seperti tersebut di atas (yang biasa disebut arsitektur model hirarki) membuat kinerja mesin AS/400 sangat baik untuk sistem prosedur komersial berbasis transaksi. AS/400 dirancang khusus untuk operasi bisnis dengan salah satu karakteristik utamanya adalah lebih ke arah pada masalah masukan-keluaran ketimbang penghitungan (intensive computing). Selain keunggulan dari sisi kinerja, perancangan model hierarki menjadikan AS/400 sebagai komputer yang dapat diintegrasikan dengan peralatan lain dengan mudah, sehingga ia menjadi sebuah solusi tunggal untuk tujuan pemakai yang banyak. Prosesor untuk pengolahan proses I/O tersebut terdapat pada suatu model card khusus. Salah satu contoh card tersebut dapat berupa Integrated Netfinity Server (salah satu produk server PC dari IBM) yang berperan sebagai PC dalam sebuah I/O card AS/400, sehingga ia dapat digunakan untuk menjalankan sistem operasi seperti Windows-NT server serta aplikasi yang dapat digunakan pada sistem operasi tersebut, seperti misalkan Firewall Server. Sistem pengelolaan data pada mesin AS/400 tidak seperti pada sistem operasi lain seperti DOS yang menyimpan data dalam bentuk directory. Pada system OS/400, data tersebut dikategorikan dalam bentuk object. Disamping object terdapat daftar pada SLIC tentang bagaimana object-object tersebut dapat digunakan. Object disimpan dalam bentuk nama dan tipenya. Perintah atau instruksi pada OS/400 hanya dapat dilakukan pada object yang dapat diperintahkan oleh instruksi tersebut, dengan kata lain, sebuah object program tidak dapat dilakukan untuk object data dan begitu pula sebaliknya. Sehingga tidak terdapat penggunaan instruksi yang salah terhadap sebuah object. Terdapat dua keunggulan utama pada disain berbasis object based. Pertama, sistem yang dibuat tidak bergantung (independen) pada mesin komputer yang digunakan, dengan kata lain, teknologi komputer dapat berkembang terus tanpa menggangu program aplikasi. Kedua, disain seperti ini memberikan tingkat integritas sistem yang sangat baik.
Pengaksesan Mesin AS/400 dari Remote System Untuk mengakses suatu mesin AS/400 bisa digunakan teknik TELNET (aplikasi TCP/IP) ataupun dengan Client-Access400. Kekurangan dari penggunaan perintah TELNET terletak pada masalah virtual terminal, yaitu pada program emulator telnet. Kebanyakan program emulator tidak dapat memetakan keyboard PC pada umumnya pada posisi keyboard AS/400. Sedangkan jika menggunakan emulator Client-Access 400, emulator sudah disesuaikan dengan mesin AS/400. Network pada AS/400 Mesin AS/400 dapat diintegrasikan ke suatu jaringan komputer. Komputer yang dihubungkan bisa berada di dalam lingkungan sendiri (Intranet) maupun di luar lingkungan (extranet).
4
Secara tradisional, meskipun mesin AS/400 merupakan suatu node dalam bentuk Advanced Peer-to-peer Networks (APPN) dan T2.1 node di SNA (subarea networks). Sistem jaringan ini juga mendukung model TCP/IP, IPX/SPX (Novell NetWare) dan OSI. Dengan demikian mesin AS/400 ini bisa dihubungkan dengan mesin lain yang memiliki dan Network protocol yang berbeda. SNA, TCP/IP dan IPX/SPX adalah bagian dari pendudukung dasar yang disediakan oleh OS/400, sedangkan OSI merupakan sistem tambahan (diluar OS/400).
Gambar berikut adalah contoh model jaringan AS/400 yang mengabungkan sistem AS/400 dengan PC LAN.
Gambar 2.1 Arsitektur Jaringan AS400 dengan LAN Sumber : www.elearning.gunadarma.ac.id Dewasa ini kebanyakan sistem menghubungkan AS/400 dengan komputer lain (yang selain OS/400) berbasiskan TCP/IP protocol ataupun dengan NetWare LAN server. Aplikasi yang sesuai dengan gabungan sistem di atas, harus menyamakan bentuk protokolnya, karena dengan penyamaan pada satu jenis protocol akan memberikan keuntungan, yaitu overhead-cost akan lebih rendah. Tetapi pada perkembangan terakhir sudah banyak aplikasi network menggunakan protocol yang berbeda, tanpa meninggikan overhead-cost dari sistem.
5
Virtual Private Network.
Gambar 2.2 Virtual Private Network Sumber : www.elearning.gunadarma.ac.id Virtual Private network (VPN) adalah suatu perluasan bentuk private intranet melalui public network, seperti Internet, dengan membuat keamanan koneksi private melalui suatu private tunnel. Tujuan dari VPN adalah untuk mengamankan pengiriman informasi atau data antar remote users yang merupakan bagian atau anggota dari suatu organisasi tertentu, misalkan pertukaran data antar kantor cabang dan pusat seperti pada gambar di atas. Bahasa Pemrograman COBOL COBOL (Common Business Oriented Language) adalah suatu bahasa komputer awam ( High Level Language) yang berorientasi langsung pada permasalahan bisnis. COBOL hampir dapat digunakan pada semua komputer bila terdapat compiler COBOLnya. Diciptakan pada tahun 1959 dan dikembangkan oleh suatu grup bernama CODASYL (Conference on Data System Language). Diperkenalkan pertama kali secara formal pada bulan Januari 1960. COBOL mempunyai banyak versi, sehingga untuk mempermudah penggunanya COBOL terus dikembangkan dan distandarisasi pada tahun 1968 dan 1974, diberi nama ANSI COBOL (American National Standard Institute COBOL). Struktur Program COBOL Program COBOL dibagi kedalam 4 bagian yang disebut dengan Division. Masing-masing divisi dimulai dengan judul divisi dengan urutan sbb: IDENTIFICATION DIVISION ENVIRONMENT DIVISION DATA DIVISION PROCEDURE DIVISION
6
Masing-masing divisi dapat terdiri dari urutan-urutan susunan bagian. Tersusun secara hirarki, yang secara umum sbb : Division Region Section Paragraph Sentence/Entry Statement/Clause Phrase/Option Istilah Region, sentence, statement dan phrase/option digunakan pada PROCEDURE DIVISION, sedangkan istilah Entry dan clause digunakan pada ke-3 divisi lainnya. Division, merupakan bagian utama dari suatu program COBOL dan selalu di awali dengan judul divisi. Region, merupakan suatu kumpulan bagian tertentu dalam PROCEDURE DIVISION. Section, merupakan suatu kumpulan dari paragraph atau entry dan selalu diawali denga judul seksi. Paragraph, merupakan suatu grup dari kalimat (sentences) didalam PROCEDURE DIVISION dan selalu diawali dengan nama/ judul Paragraph. Entry, merupakan sesuatu yang harus dituliskan pada tempat-tempat tertentu didalam program COBOL. Suatu entry dapat juga dikatakan sebagai suatu set (kumpulan) dari clause (anak kalimat) yang diakhiri dengan titik. METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan di IT Department PT. Trakindo Utama, Gd. TMT 1 Lantai 16, Jln Cilandak KKO Raya Pasar Minggu. Penelitian berlangsung pada bulan mei 2009 sampai agustus 2009. PT. Trakindo Utama adalah bagian dari group Tiara Marga Trakindo yang bergerak dalam penjualan alat berat merk Caterpillar. Saat ini memiliki lebih dari 60 cabang di seluruh Indonesia. Untuk penelitian ini penulis mendapatkan data dari Divisi Product Support Department Service Operation dan dari Department Training and Development. Tahapan pembuatan Technician Availability For Service Department adalah sebagai berikut : 1. Perencanaan pembuatan layanan Technician Availability a. Identifikasi masalah b. Menentukan tujuan 2. Layanan Technician Availability a. Perancangan prosedur layanan Technician Availability b. Basis data layanan Technician Availability 3. Testing Validasi Data pada Tecnician Availability 4. Persiapan Implementasi Layanan Technician 5. Proses Implementasi Layanan Technician Availability
7
HASIL DAN PEMBAHASAN Perencanaan Pembuatan Modul Tech. Availability Secara umum modul Technician Availability menggunakan tampilan yang hampir serupa dengan Modul Rooster di menu Service. Namun isi maupun teknik yang digunakan akan sangat jauh berbeda dengan aplikasi Rooster. Permasalahan yang dihadapi. Adanya Modul Technician Availability pada manajemen pada sistem DBS, memiliki kendala dan permasalahan-permasalahan, antara lain : 1. Tidak semua orang dapat menggunakan aplikasi Technician Availability, karena aplikasi ini menyangkut akses terhadap data yang tidak dapat diubah oleh sembarang orang, Sehingga perlu adanya validasi pengguna. 2. Adanya perbedaan jam kerja pada Mining Site dengan Nomal Branch. Menentukan Tujuan Tujuan dari pembuatan ini adalah pembuatan pengalokasian teknisi yang lebih terkontrol pada suatu cabang. Hal ini dikarenakan tidak semua Service Analis mengetahui dengan detail kemampuan seorang teknisi, pelatihan apa saja yang sudah didapat oleh sang teknisi. Aplikasi ini diharapkan dapat membantu Service Analis dalam melakukan pengalokasian tersebut dengan adanya pilihan untuk mengetahui kompetensi sang teksini. Hal lain yang juga menjadi tujuan aplikasi ini adalah mempermudah peminjaman tenaga teknisi dari cabang lain yang berdekatan. Selama ini tidak tersedia sistem pemantauan ketersedian dari seorang teknisi. Dengan adanya aplikasi ini hal tersebut akan dapat terselesaikan. Aplikasi Technician Availability Struktur dari aplikasi Technician Availability terdiri atas beberapa tahap yaitu : * Halaman Utama yang berisi nama teknisi, tanggal tanggal bebas tugas atau sedang dalam penugasan dapat terlihat pada menu utama ini. * Halaman Booking pada halaman ini akan dilakukan pengalokasian teknisi ke suatu pekerjaan tertentu dengan lama masa kerja tertentu. * Halaman Booking Status pada halaman ini akan terlihat selama satu bulan, ke mana saja teknisi itu sudah dialokasikan. * Halaman History Pada halaman ini akan ditampilkan pekerjaan yang telah dilakukan oleh teknisi tersebut selama 2 bulan ke belakang. * Halaman Competency Halaman ini berisi kompetensi dari seorang teknisi dengan level tertentu.
8
Rancangan Halaman Depan Berikut ini adalah rancangan dari halaman depan dari aplikasi Technician Availability :
T12 10 10:40:16
Service Application Maintain Technician Availability
Store Year Month
U2S230001 10/10/09
: : :
Press ENTER to continue
Gambar 4.1 Rancangan Halaman Utama Pada menu pertama ini diminta memasukkan 3 parameter yang akan ditampilkan isi data dari pilihan tersebut. Dari ketiga parameter tersebut Store adalah kode nomer dari suatu cabang misalnya 10 untuk cabang Jakarta. Year artinya tahun yang akan ditampilkan dan Month adalah bulan yang akan ditampilkan. Ketiga parameter ini harus diisi untuk dapat melanjutkan ke halaman selanjutnya. Sedang T12 adalah library testing. Perancangan Halaman Utama Berikut ini adalah perancangan dari halaman utama aplikasi Technician Availability: T12 10 11:10:47
Service Application U2S230002 Maintain Technician Availability 10/10/09 STORE: 10 YEAR: 2009 / 11 ( NOV ) Status= (F) Free (O) Off (B) Booked (A) Allocated ------------------------------------------- TECH WORKING STATUS ------------SCREEN:1 Selection: 1=Booking 2=Booking Status 3=Job History 4=Competency List A = Add D = Delete EMP JOB MIN SEN SEL RAB KAM JUM SAB MIN SEN S IDNO LOC EMPLOYEE NAME 01 02 03 04 05 06 07 08 09 ---------------------------------------------------------------------------------------------------------A _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ A _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ A _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ ---------------------------------------------------------------------------Cmd02 = Prev Screen *** Please enter key to validate data input *** Gambar 4.2 Halaman Utama
9
Halaman ini merupakan inti dari program Technician Availability pada halaman ini semua pilihan ke halaman selanjutnya dapat dilakukan yaitu Booking teknisi, Booking Status Teknisi,History Pekerjaan Teknisi dan juga Pelatihan yang sudah diikuti oleh seorang teknisi. Pada halaman ini akan ditampilkan Store cabang pada tahun dan bulan yang sesuai dengan pilihan pada halaman muka sebelumnya. Aplikasi ini hanya dapat melakukan pengalokasian selama 1 bulan kalender saja. Sehingga jika ada pengalokasian diakhir dan diawal maka akan menggunakan 2 bulan yang berbeda. Pada awal halaman nantinya akan kosong dan dapat dilakukan pengisian dengan memberikan “A” pada Selection field dan memasukkan Employee Number dari teknisi. Setelah itu dapat dipilih menu update maka akan dituliskan ke table U2PTCAV0 dan program akan menampilkan secara default nama teknisi disertai dengan waktu kerja normal dari kalender. Untuk halaman ini hanya dapat di maintain oleh User yang mempunyai hak akses memaintain aplikasi ini. Sedangkan User yang tidak mempunyai hak akses maintain ia hanya dapat melihat status dari teknisi yang diinginkan apakah ia masih bebas atau sudah dialokasikan untuk tugas tertentu. Jika belum dialokasikan maka teknisi dapat dipinjam oleh cabang lain yang membutuhkan bantuan teknisi karena adanya kekurangan teknisi di cabang lain. Jika teknisi pindah ke cabang lain maka dia harus dihapus dari cabang saat ini agar tidak terjadi kerangkapan data teknisi. Pada modul ini Service Analis dapat memasukkan pilihan “D” untuk menghapus teknisi yang sudah tidak berada di area nya. apakah ia pindah lokasi atau sebab lain semisal pension atau pindah pekerjaan. Perancangan Halaman Booking. Berikut ini adalah rancangan dari halaman booking teknisi : T12 10 06:26:37
Service Application BOOKING TECHNICIAN
U2S23006 23/10/09
Store : 10 SN : E236 BILLY MARDUAMA Period : OCT 2009 --------------------------------------------------------------------------Booking Date From : (Day) To : (Day) Customer Id : WO / NOTE : Status : (B/O)
Enter: Validate Booking
Cmd01: Cancel
Gambar 4.3 Rancangan Halaman Booking
10
Halaman booking ini akan tampil jika pada halaman sebelumnya dipilih pilihan 1 selanjutnya tekan tombol F16 (Shift + F4) maka akan menampilkan halaman seperti rancangan di atas. Pada halaman ini akan ditampilkan Store dari Teknisi SN ( Salary Number) dan nama dari teknisi tersebut. Selanjutnya ditampilkan juga bulan yang akan dilakukan booking teknisi. Bulan ini adalah bulan berjalan atau bulan selanjutnya. Sedangkan bulan sebelum bulan berjalan tidak akan berpengaruh pada halaman utama nantinya. Pada halaman ini akan diminta memasukkan tanggal booking, mulai dari tanggal berapa sampai tanggal berapa. Selanjutnya adalah Customer Id ini diisikan kode dari Pelanggan. Selanjutnya adalah pengisian WO / NOTE di sini di isikan WO ( Work Order) atau catatan. WO adalah nomer yang dibuatkan sistem untuk pekerjaan tertentu. Dalam pengisian ini WO yang diisi boleh WO sebenarnya, WO buatan ataupun di kosongkan. Sedang untuk NOTE berisikan Leave (Cuti), Sick (Sakit) ataupun Training (Pelatihan). Selanjutnya untuk Status adalah “B” atau “O”. “B” artinya Booked artinya teknisi akan dibook untuk periode tertentu sesuai tanggal tertentu ke pelanggan tertentu, Jika status yang dipilih adalah “B” maka kolom isian untuk Cust Id wajib diisi sedang WO/NOTE tidak wajib diisi. Sedangkan untuk “O” diisikan saat teknisi tidak bekerja selain hari libur nasional, maka diberikan status O. Sama seperti pilihan “B” teknisi ini akan off berapa lama. Untuk status “O” WO/NOTE wajib diisi dengan keterangan alas an off. Sedang untuk Cust id tidak perlu diisi. Jika semua isian telah terisi dan Service Analyst sudah yakin maka ia tinggal menekan Enter maka akan terupdate ke database dan ke halaman utama. Namun jika booking tidak jadi dilakukan, maka Service Analyst harus menekan tombol F1 maka akan kembali ke halaman utama dan tidak akan mengupdate database. Perancangan Halaman Booking Status. Pada halaman ini tidak ada proses penginputan data hanya terjadi proses pengambilan data dari database yang sudah ada sebelumnya. Berikut ini adalah rancangan untuk halaman booking status. Date Range: 1/10/09 Thru 31/10/09 Store: 10 Cost Center:
Job Loc:
TECHNICIAN BOOKING STATUS SN Date WO/NOTE Actual WO Cust. Name Status E236 19/10/09 JKARTA CASH SLS VIA SERVICE BOOKED E236 21/10/09 JKARTA CASH SLS VIA SERVICE BOOKED
Cmd01=Exit Gambar 4.4 Halaman Booking Status Pada halaman ini data didapat dari Database U2PBOOK0 yang sudah berisikan dengan WO Actual yang dikerjakan oleh teknisi tersebut. Akan ada sebuah program yang bertugas mengupdate data yang ada di U2PBOOK0 dan juga di dalam
11
U2PTCAV0 program tersebut adalam FDM2300 yang akan dijalankan setiap malamnya menggunakan daily batch. Data yang akan ditampilkan adalah data 1 bulan selama periode tertentu yang dapat dilihat pada periode pada bagian paling atas. Di sana terlihat awal dan akhir periode untuk suatu store. Halaman ini akan muncul jika pada halaman utama pengguna memasukkan pilihan 2 ke dalam tempat pilihan selanjutnya pengguna akan melihat halaman ini. Namun jika data tidak tersedia maka akan ditampilkan pesan data tidak tersedia. Perancangan Halaman History. Sama prinsipnya dengan halaman Booking status, halaman ini pun tidak ada proses penginputan di dalamnya. Berikut adalah rancangan History. Date Range: 1/09/09 Thru 31/10/09 Store: 10 Cost Center: Job Loc: TECHNICIAN JOB HISTORY SN
WONO JOB DESC
CUST ID
OPEN DATE CLOSE DATE
Cmd01=Exit Gambar 4.5 Halaman History Pada halaman ini akan ditampilkan sejarah/history pekerjaan teknisi selama 2 bulan ke belakang. Hal ini dilakukan untuk melakukan penjejakan/tracking terhadap pekerjaan seorang teknisi. Data didapatkan dari U2PLABR0 dan digabungkan dengan WOPHDRS0. Dengan menggunakan kunci atau key SN teknisi tersebut. Dari situ akan didapatkan ke mana saja si teknisi bekerja selama 2 bulan ini. Halaman ini akan tampil pada saat pengguna pada halaman pertama memasukkan pilihan 3 dan menekan tombol F8. Maka akan ditampilkan semua pekerjaan yang sudah close yang dikerjakan oleh teknisi tersebut.
12
Perancangan Halaman Kompetensi. Halaman kompetensi adalah halaman yang dihubungkan dengan Training Center Menu. Di sini hanya ditampilkan kompetensi yang telah dilalui oleh seorang teknisi. Berikut adalah gambar perancangan halaman tersebut. T12 10 HOFZKDW22 TECHNICIAN DEVELOPMENT PROGRAM XUPJ21WMJ Training Competency Achievement Record
U2S230013
Training No: SUM_22MPDA Modul Segment: MPDA SN Dbs: S222 DIANTORO Location: Description: Cmd-01 = Exit Cmd-02 = Previous Competency S k i l l Value Code Definition eval 0101010001 Describe basic knowledge and awareness about cont C amination control 0101010002
Explain the purposes and demonstrate using Conta mination Control tools & Equipment properly
C
Gambar 4.6 Halaman Kompetensi Pada halaman ini ditampilkan kode training yang diikuti misal SUM_22MPDA adalah training yang dilakukan oleh Store 22 Sumatera untuk level MPDA. Kemudian ditampilkan SN dan nama dari teknisi yang dimaksud. Selanjutnya pada baris selanjutnya terdapat kode kompetensi, penjelasan kompetensi dan nilai dari kompetensi tersebut. “C” artinya adalah Complete Jadi teknisi dianggap telah mampu mengerjakan pekerjaan yang sesuai dengan pelatihan pada kode kompetensi tesebut. Halaman ini akan tampil jika pengguna memilih pilihan “4” pada halaman utama dan menekan tombol F19 (Shift + F7) maka akan ditampilkan halaman ini. Jika data pelatihan tidak ditemukan, maka akan ditampilkan pesan data tidak ditemukan.
13
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Program Technician Availability adalah program pengalokasian teknisi dalam suatu cabang/store terhadap suatu pekerjaan yang berada dalam wilayah kerjanya. Aplikasi ini akan menjadi alat bantu bagi Service Analyst dalam mengambil keputusan teknisi mana yang akan dikirim untuk mengerjakan suatu jenis pekerjaan. Sesuai dengan pengalaman kerja si teknisi dan juga berdasarkan pelatihan yang pernah didapat oleh si teknisi tersebut. Dengan adanya aplikasi ini maka teknisi yang idle/tidak bekerja dalam suatu cabang dapat terpantau. Cabang yang melebihi beban kerja terlalu berat pun dapat terpantau sehingga dimungkinkan melakukan peminjaman teknisi antar cabang. Dengan ini biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan akan lebih dapat di efisienkan dan sumber daya yang dimiliki dapat diproyeksikan lebih baik lagi. Saran Karena aplikasi ini akan menjadi pendukung Service dalam pengambilan keputusan dalam penentuan teknisi yang akan dialokasikan ke suatu pekerjaan maka sangat diharapkan kerja sama dari Departemen Training And Development untuk melakukan update terhadap data pelatihan yang telah diadakannya. Hal ini perlu dilakukan karena setelah aplikasi dibangun ternyata terdapat bagian yang kurang, hal ini disebabkan sangat kurangnya data pelatihan yang dimiliki oleh seorang teknisi. Jika telah dilakukan maka aplikasi ini akan benar benar sangat berguna untuk Service Department. karena akan membantu dalam pelaksanaan tugas mereka di lapangan.
DAFTAR PUSTAKA Jogiyanto, Bahasa Cobol, Penerbit Andi Yogyakarta, 1994 Suryadi H.S, Algoritma & Pemrograman Cobol dan Pemrograman Cobol Terstruktur, Penerbit Gunadarma Jakarta 1994 Anonim, OS/400 Backup and Recovery http://publib.boulder.ibm.com/pubs/html/as400/online/v4r3eng.htm, 2004
V4R3,
Anonim, Data File http://publib.boulder.ibm.com/pubs/html/as400/online/v4r3eng.htm, 2004
Utility,
Anonim, Pengantar teori jaringan komputer, http://elearning.gunadarma.ac.id/index.php?option=com_wrapper&Itemid=36, 2009
14