TANGGAPAN MAHASISWA ILMU KOMUNIKASI UI TERHADAP TAYANGAN DRAMA WEB SERIES. Studi Terhadap Tayangan Malam Minggu Miko di Youtube

TANGGAPAN MAHASISWA ILMU KOMUNIKASI UI TERHADAP TAYANGAN DRAMA WEB SERIES

Studi Terhadap Tayangan “Malam Minggu Miko” di Youtube

MAKALAH NONSEMINAR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Ilmu Komunikasi

Febia Putri Oktoria 1006694933

Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia 2014

Tanggapan mahasiswa ..., Febia Putri Oktoria, FISIP UI, 2014

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Makalah Non Seminar ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk, telah saya nyatakan dengan benar.

Nama : Febia Putri Oktoria NPM: 1006694933 Tanda Tangan :

Tempat : Depok Tanggal : 15 Januari 2014





TANGGAPAN MAHASISWA ILMU KOMUNIKASI UI TERHADAP TAYANGAN DRAMA WEB SERIES Studi Terhadap Tayangan “Malam Minggu Miko” di Youtube Febia Putri Oktoria Departemen Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia, Depok, 16424, Indonesia E-mail : [email protected]

ABSTRAK Makalah ini memuat pembahasan mengenai tanggapan mahasiswa ilmu komunikasi UI terhadap drama web series. dalam hal ini, penulis menjadikan sebuah tayangan drama web series “Malam Minggu Miko” sebagai obyek penelitian sekaligus merupakan fenomena dan format tayangan yang baru di Indonesia. Web series dengan genre drama adalah web series yang sebagian besar ceritanya merupakan pengembangan mendalam karakter yang terkait dengan emosi para penontonnya. Tujuan dari makalah ini adalah: Mengetahui keinginan dan kebutuhan mahasiwa terhadap tayangan drama web series. a. Mengetahui keinginan dan kebutuhan mahasiwa terhadap tayangan drama web series.; b. Mengetahui alasan mengapa mahasiswa Ilmu Komunikasi UI menyukai tayangan web series “Malam Minggu Miko”; c. Menjadi referensi untuk produser atau kreator konten untuk membuat sebuah tayangan drama web series. Penulis berharap makalah ini juga dapat menjadi rekomendasi bagi para kreator konten yang akan membuat tayangan drama web series. Kata Kunci: Drama; Web Series; Malam Minggu Miko; Komunikasi

UI Communication Science Student Responses to Web Drama Series Studies to "Malam Minggu Miko" on Youtube

ABSTRACT This writing will talk about the response of communication students of Universitas Indonesia to drama web series. at this case the writer will talk about a drama web series which is “Malam Minggu Miko” as the object of research and also to look into the new phenomenon of new format of shows in indonesia. Web Series with the genre of is the the web series that mostly its stories is about the development of the character and the relation between emotion with the audience. the purpose of this writing is to know the needs and wants of students towards drama webs series: A. To know the needs and wants of students towards drama web series. B. to know the reason of Communication Students of Universitas Indonesia why they like Malam Minggu Miko. C. to become reference for Producers and Content makers of drama web series. the writer also hopes that it can be a recommendation for content makers in making drama web series. Keywords : Drama; Web series; Malam Minggu Miko; Komunikasi

1


1. PENDAHULUAN Penggunaan Internet di Indonesia sedang mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Hasil riset memperlihatkan bahwa pertumbuhan penggunaan Internet di Indonesia terus meningkat. Jika di tahun 2010 lalu rata-rata penetrasi penggunaan Internet di kota urban Indonesia masih 30-35 persen, di tahun 2011 ini ditemukan oleh MarkPlus Insight bahwa angkanya sudah di kisaran 40-45 persen. Hasil riset, yang dirilis oleh Majalah Marketeers ini, dilakukan oleh MarkPlus Insight terhadap 2161 pengguna Internet di Indonesia memberikan gambaran jelas mengenai tren penggunaan Internet di Indonesia. Menurut MarkPlus Insight, jumlah pengguna Internet di Indonesia pada tahun 2011 ini sudah mencapai 55 juta orang, meningkat dari tahun sebelumnya di angka 42 juta. Riset Netizen 2011 oleh MarkPlus Insight ini juga memberikan indikasi bahwa rata-rata pengguna Internet di Indonesia mengakses melalui smartphone dan notebook. (Kompas.com, 2011) Suatu kajian yang dilakukan oleh Harris Interactive and Teenage Research Unlimited untuk perusahaan media Internet Yahoo menyatakan bahwa usia 13 hingga 24 tahun menghabiskan lebih banyak waktu untuk mengakses Internet setiap minggu dibandingkan menonton televisi, dengan rata-rata 17 banding 14 jam. Dari sekian banyak pengguna Internet, tayangan drama web serie “Malam Minggu Miko” musim pertama telah ditonton rata-rata sebanyak 896.659 kali oleh penontonnya. Film berdurasi pendek ini, rentang durasi tiap episodenya adalah 9 hingga 12 menit, adalah salah satu tayangan drama web series yang pada mulanya ditayangkan di Youtube, diunggah pada tanggal 29 Agustus 2012 dan mulai ditayangkan perdana di Kompas TV pada bulan Desember 2012. (sumber: http://malmingmiko.blogspot.com). Jika pencipta tayangan ini melihat format tayangan baru adalah terobosan bagi penonton remaja, variabel apa saja yang membuatnya mendapatkan kunjungan di Youtube sebanyak itu?

2


2.

ISI

2.1. Pengertian Definisi Penulis mengangkat tayangan “Malam Minggu Miko” yang merupakan fenomena dan format tayangan dengan media penyaluran baru: Youtube dan televisi sekaligus. Tayangan ini dibuat oleh seorang penulis buku bergenre komedi, Raditya Dika, di mana selain menjadi produser, sutradara, dan penulis cerita ia juga menjadi pemeran utama dalam drama web series tersebut. Tayangan drama web series tersebut merupakan serial komedi pertama di Indonesia yang menggunakan gaya mockumentary. “Malam Minggu Miko” menceritakan pengalaman aneh dan unik dari Miko (Raditya Dika) yang selalu mengalami dilema dalam menghadapi malam minggunya. Pada mulanya, drama web series “Malam Minggu Miko” ditayangkan di Youtube saja. Namun, saat ini tayangan ini juga dapat dilihat di televisi, yakni di Kompas TV. Cerita yang diangkat dalam drama web series “Malam Minggu Miko” merupakan cerita tentang kehidupan remaja perkotaan yang dibumbui dengan konflik-konflik yang sering terjadi di kalangan remaja itu sendiri. Dengan format yang baru (novelty) bagi penonton drama web series Indonesia, tayangan ini menceritakan kejadian yang biasa dirasakan oleh target penontonnya (proximity). Para penontonnya adalah remaja di perkotaan dengan SES A dan B. 2.2.1. Tayangan Web series Web series adalah sebuah format acara berseri yang ditayangkan di sebuah medium yang sedang berkembang bernama web TV. Contoh web TV yang populer di dunia maya adalah Youtube dan Vimeo. Setiap episodenya berdurasi sekitar dua hingga tujuh menit. Web series biasanya didesain khusus untuk dirilis perdana via Internet, bukan TV terestrial. Namun, pada pengembangannya tayangan drama web series banyak yang akhirnya diproduksi untuk ditayangkan di televisi sebagai peluang bisnis untuk meraih keuntungan dan keberlangsungan produksi tayangan web series tersebut. Seperti acara TV reguler pada umumnya, konten pada web series terbagi dua, yaitu drama dan nondrama. (Adhiswara & Putra, 2013) Web series dengan genre drama adalah web series yang sebagian besar ceritanya merupakan pengembangan mendalam karakter yang terkait dengan emosi para 3


penontonnya. Pada genre ini biasanya dimunculkan konflik-konflik. Konflik yang dimunculkan merupakan konflik yang berhubungan dengan konflik yang dialami seharihari. Sehingga, penonton dapat melibatkan emosinya ke dalam cerita dalam tayangan drama tersebut. Adapun, subgenre dari tayangan drama web series antara lain: sketch comedy, komedi situasi, serial drama, procedural, antologi, current events, dan dokumenter. Dalam dua dekade terakhir , perkembangan Internet telah memiliki implikasi yang luas untuk perilaku konsumsi hiburan dan produksi . Transmedia sekarang menyediakan lokasi strategis untuk interaksi simultan antara media hiburan dan perdagangan di beberapa platform, yang secara efektif destabilisasi hubungan tradisional antara produsen dan konsumen. Konten web secara umum memang memikat khalayak yang juga adalah penonton televisi, sebuah web series selain memosisikan diri sebagai alternatif dari televisi juga dapat pula membangkitkan minat terhadap seri on-air. Konten multiplatform mengajak pada penontonnya untuk menjadi “pengunjung” di websitenya atau sebuah saluran di dalam sebuah website hanya dengan meng-klik mouse dan mengetik keyboard di komputer masing-masing orang tersebut dan langsung dapat merasakan pengalaman baru setelah menonton tayangan yang disajikan pada sebuah website atau saluran tersebut. (Gillan, 2010) Tayangan web series yang diunggah ke dalam sebuah portal (dalam hal ini Youtube) memungkinkan terjadinya interaksi dua arah antara pembuat konten drama web series tersebut dengan khalayak. Sehingga khalayak yang menonton dapat langsung memberi saran dan masukan terhadap tayangan. Lebih jauh lagi, jika diwadahi, para penonton dari sebuah tayangan drama web series dapat membentuk sebuah komunitas dari tayangan drama web series tersebut. 2.2.2. Tayangan Mockumentary Mockumentary mulai populer pada pertengahan tahun 1980-an. Mockumentary adalah genre film dan televisi di mana peristiwa fiktif disajikan dengan format dokumenter. Produksi mockumentary digunakan untuk menganalisis atau mengomentari peristiwa atau isu-isu yang sedang hangat di masyarakat menggunakan pengaturan fiktif atau 4


parodi dokumenter. Pada dasarnya, format mockumentary hampir serupa dengan docudrama di mana menggunakan teknik dokumenter yang dramatis untuk menggambarkan peristiwa nyata (Hight, 2010). Teknik yang digunakan dalam mockumentary tidak jauh berbeda dengan teknik film dokumenter, ditambah dengan gaya yang lebih modern seperti handheld camera, non-scripted, aksi dan dialog yang spontan, serta aktor yang belum profesional. Selain itu, genre mockumentary dapat dikatakan genre yang unik karena di dalamnya terdapat parodi lelucon yang bersifat fiktif dalam format dokumenter seolah kejadian nyata, meskipun khalayak sasaran mengetahui lelucon – comic parody yang bersifat fiktif tersebut. Mereka tidak merasa dibohongi.

2.2. Tinjauan Teoritis Penulisan makalah ini berawal dari keingintahuan penulis akan keinginan dan kebutuhan mahasiswa Ilmu Komunikasi UI terhadap tayangan drama web series. Dalam hal ini, penulis melakukan studi terhadap tayangan drama web series yang berjudul “Malam Minggu Miko” yang merupakan tayangan drama web series yang sedang ramai digandrungi oleh kalangan remaja. Tayangan drama web series “Malam Minggu Miko” menggunakan konsep yang berbeda dan baru di Indonesia (mockumentary) sehingga memenuhi konsep novelty (kebaruan). Tayangan drama web series “Malam Minggu Miko” mengangkat tema yang berbeda-beda setiap episodenya. Konflik yang diangkat dalam cerita merupakan permasalahan yang sering terjadi dan dialami oleh remaja-remaja pada umumnya sehingga memenuhi konsep proximity (kedekatan) dengan penontonnya. Berdasarkan penjabaran di atas, maka dalam penulisannya akan menggunakan teori sebagai acuan berpikir bagi penulis. 2.2.1. Teori Budaya Populer Terdapat banyak cara untuk mendefinisikan budaya populer. Budaya populer terdiri dari budaya dan populer. Populer, menurut Williams, dapat memiliki arti: disukai oleh banyak orang, terdiri dari pekerjaan yang inferior, hadir untuk menyenangkan orang banyak, budaya yang menang dibuat oleh orang-orang untuk dirinya sendiri. Budaya dapat digunakan untuk mengacu pada suatu proses umum perkembangan intelektual, spiritual, dan estetis. budayapun dapat merujuk pada ”karya dan praktik - praktik intelektual, terutama aktivitas artistik. Dengan kata lain, teks-teks dan praktik-praktik itu diandaikan memiliki fungsi utama untuk 5


menunjukkan, menandakan (to signify), memproduksi, atau kadang menjadi peristiwa yang menciptakan makna tentu. Budaya dalam definisi ketiga ini sinonim dengan apa yang disebut kaum strukturalis dan postrukturalis sebagai ”praktik-praktik penandaan” (signifying practices). (Williams, 1983) Budaya pop itu memang budaya yang menyenangkan atau disukai orang banyak. Seperti yang terjadi pada tayangan drama web series “Malam Minggu Miko” yang banyak ditonton oleh penontonnya baik di Youtube atau di televisi. Kemudian, budaya pop juga dapat didefinisikan sebagai budaya rakyat. Budaya ini berasal dari rakyat, budaya yang otentik rakyat (Bernet, 1982). Hal yang diangkat dalam budaya ini adalah masalah-masalah yang dekat dengan rakyat. “Malam Minggu Miko” dengan format mockumentary-nya dapat dikatakan sebuah budaya popular jika sudah menyangkut khalayak yang luas dan menjadi kepentingan khalayak luas.

2.2.2. Activation Theory of Information Exposure Activation Theory of Information Exposure atau teori aktivasi paparan informasi dikembangkan oleh Lewis Donohew dan Phillip Palmgreen. Teori ini menjelaskan perbedaan perhatian dan paparan pesan yang bersifat massal dan interpersonal pada individu. Teori ini memperlakukan pesan sebagai sumber stimulasi dan menyatakan bahwa keberhasilan atau kegagalan untuk menarik perhatian pendengar, pemirsa, atau pembaca adalah fungsi dari kedua kebutuhan individu itu sendiri, kognitif dan biologis. Pesan yang berhasil adalah pesan yang memiliki kebaruan (novelty), gerakan (movement), warna (color), intensitas (intensity), dan

fitur

formal

lainnya

untuk

menghasilkan

dan

meningkatkan

aktivasi

serta

mempertahankan perhatian khalayak. Orang dengan kebutuhan stimulasi yang lebih rendah mungkin berpaling dari pesan yang kuat dan tertarik dengan pesan yang memiliki stimulasi yang rendah (Littlejohn & Foss, 2009). Pesan seharusnya memiliki kekuatan yang persuasif sehingga mampu untuk menarik dan mempertahankan perhatian yang cukup lama dari khalayak yang dalam hal ini adalah penonton tayangan drama web series. Dalam bentuk awal, teori aktivasi paparan informasi mengandalkan daya tarik kognitif yang dialami oleh penerima pesan dan keputusan sadar mereka tentang informasi apa yang dibaca atau dilihat. Hal ini berkembang untuk memasukkan dan lebih menekankan pada fitur rangsangan pesan nonverbal. Teori aktivasi paparan informasi bersifat deduktif dan 6


nomologis. Deduktif dalam hal bergerak secara logis dari proporsi umum ke hal-hal yang spesifik. Teori ini bersifat nomologis dalam menyediakan penjelasan tentang apa yang menyebabkan tanggapan diprediksi dalam sebuah kasus.

2.2.2.1. Konsep Sensation Seeking and Message Exposure Pengaruh utama pada evolusi teori, telah menjadi dasar dari penelitian tentang sensation seeking oleh Marvin Zuckerman dan rekan-rekan. Mencari sensasi dimulai sebagai jenis khusus dari konsep sifat dan berhubungan dengan dimensi utama dari kepribadian secara bertahap dan membutuhkan studi selama bertahun-tahun. Mencari sensasi adalah sifat kepribadian yang berbasis biologis didefinisikan oleh Zuckerman sebagai kecenderungan untuk mencari hal-hal yang bervariasi, baru, kompleks, dan sensasi intens dan mengambil pengalaman. Sensasi mencari dan sensasi penghindaran telah dikembangkan sebagai perilaku hidup yang mendasar untuk daptasi terhadap lingkungan. Menurut pengembang teori aktivasi informasi, rangsangan dapat muncul dalam bentuk pesan, yang lebih mungkin untuk mendapat perhatian dari para pencari sensasi (sensation seeker). (Schweitzer, 2011) Dalam konsep sensation seeking and message exposure juga dikenal istilah novelty (kebaruan) dan proximity (kedekatan). 

Novelty

Mencari sensasi sangat terkait dengan mencari kebaruan (novelty) melalui indera daripada melalui kesadaran. Sesuatu hal, dapat berupa produk, yang dirancang khusus untuk melayani tujuan praktis, dan dijual untuk keunikan, humor, atau hanya sebagai sesuatu yang baru. Sayangnya belum semua hal baru langsung diterima: “But novelty is more likely to be rejected or feared rather than accepted or liked.”1 Kebaruan dan perubahan pada dasarnya memiliki keterkaitan tetapi tidak sama satu sama lainnya. Perubahan dapat diekspresikan dalam pergantian antara aktivitas atau sesuatu yang familiar, sementara kebaruan membutuhkan sesuatu yang tidak dialami sebelumnya. Semua kebaruan adalah perubahan. Namun, perubahan belum tentu menjadi sebuh kebaruan. (Zuckerman, 1994) 1

William Stephenson, The Play Theory of Mass Communication, Transaction Publishers, 1988, halaman 150.


7



Proximity

Belajar melihat dari pertukaran pengetahuan dalam hubungan interorganisasional dan interpersonal

dibutuhkan

keseimbangan

antara

jarak

terkemuka

dengan akses ke pengetahuan baru dan ide-ide, dan keakraban yang memungkinkan komunikasi dan penyerapan pengetahuan. Kedekatan (proximity) mengacu pada mempertahankan jarak antara orang dengan orang lainnya selama terjadi pertemuan sosial. Hall (1966) memberi usulan bahwa ada empat zona dalam kedekatan: intim, personal, sosial atau konsultatif, dan masyarakat. Kedekatan juga memfasilitasi kemungkinan komunikasi dengan meningkatkan kemungkinan bahwa individuindividu akan bertemu dan berinteraksi. (Beckman, 2003) Konsep ini mengusulkan bahwa keseimbangan ini adalah akar dari mengapa kedekatan dipandang sebagai penting untuk inovasi: "Inovasi teknologi adalah suatu proses yang didasarkan pada hubungan kedekatan, bentuk, mode dan kombinasi yang mungkin cukup bervariasi." Konsep kedekatan sosial adalah bagaimana sesuatu menjadi penting saat hal tersebut dirasa sangat dekat dan memiliki kesamaan dengan apa saja yang ada di dalam diri seseorang. (Boschma, 2005) Kedekatan ini juga dilihat sebagai satu proses persepsi kultural: “The world in which we live surrounds us with categories, some are imposed through the process of perception itself, but the majority are learned, overtly or covertly, in particular cultural circumstances.”2

2

G. Harry Jamieson, Visual Communication: More Than Meets the Eye, Intellect Books, 2007, halaman 26.


8

3.

RUMUSAN PERMASALAHAN, TUJUAN DAN MANFAAT PENULISAN

3.2. Rumusan Permasalahan Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dirumuskan beberapa permasalahan makalah sebagai berikut: a. Referensi apakah yang dibutuhkan produser konten untuk membuat tayangan drama web series dengan target pemirsa remaja? b. Bagaimana keinginan dan kebutuhan mahasiswa Ilmu Komunikasi UI terhadap tayangan drama web series yang sedang berkembang? Apakah mereka menolak konsep baru web series ini? c. Tayangan web series yang seperti apakah yang disukai oleh mahasiswa Ilmu Komunikasi UI? d. Apa alasan menyukai tayangan web series “Malam Minggu Miko”? Mahasiswa Ilmu Komunikasi UI sebagai salah satu pasar penonton “Malam Minggu Miko” ini telah menunjukkan kecenderungan perilaku menonton yang bergeser dari media televisi ke streaming media (Internet), baik untuk tujuan mencari sumber informasi dan mencari hiburan. Untuk mencari tahu tentang rumusan permasalahan di atas, Penulis melakukan focus group discussion untuk membahas variabel dan formulasi “Malam Minggu Miko” yang mereka gemari.

3.3. Tujuan Penulisan Merujuk pada permasalahan di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dari penulisan makalah ini adalah: a. Menjadi referensi untuk produser atau produser konten untuk membuat sebuah tayangan drama web series. b. Mengetahui keinginan dan kebutuhan mahasiwa terhadap tayangan drama web series.

9


c. Mengetahui alasan mengapa mahasiswa Ilmu Komunikasi UI menyukai tayangan web series “Malam Minggu Miko”.

Target tayangan drama web series “Malam Minggu Miko” adalah mahasiswa Ilmu Komunikasi UI, khususnya mahasiswa penyiaran, yang diharapkan dapat menjelaskan hal lain selain konsep dan cerita tayangan drama web series “Malam Minggu Miko” disukai. Mahasiswa Ilmu Komunikasi juga dapat menjelaskan mengapa tayangan drama web series “Malam Minggu Miko” disukai dari segi teknik produksi. Sehingga pada akhirnya selain untuk membuktikan konsep, Penulis bisa mendapatkan deskripsi mengapa sebuah tayangan drama web series disukai hari ini.

Tujuan lain dari pembuatan tulisan ini adalah agar menjadi sumber referensi bagi para produser tayangan tradisional yang ingin membuat tayangan drama web series di masa depan.

3.4. Manfaat Penulisan Tulisan ini diharapkan dapat memperkaya wawasan dan mampu membuka mata produser tayangan hari ini, terutama terhadap perkembangan drama web series di Indonesia. Menganalisis tayangan dari teori-teori dan kekinian sebuah tayangan sukses adalah memberikan jawaban terhadap hal mendasar dari dinamika sebuah produksi audio visual.

4.

PEMBAHASAN

Penulisan

makalah

ini

menggunakan

paradigma

konstruksionisme

kritis

(critical

constructionist) dengan pendekatan kualitatif yang memungkinkan penulis untuk melakukan interpretasi atas suatu realitas sosial yang mendalam dan subjektif sesuai dengan pemahaman beberapa mahasiswa Ilmu Komunikasi UI yang telah bersedia melakukan Focus Group Discussion (FGD) dan dijadikan subjek penelitian, serta mempertimbangkan berbagai konteks sosiokultural yang melatarbelakangi baik dari produser konten maupun pemirsanya. 4.1.

Tayangan drama web series “Malam Minggu Miko” dan Budaya Populer

Tayangan drama web series “Malam Minggu Miko” merupakan tayangan yang hadir dengan format baru di Indonesia. Menurut Sunarti, budaya populer adalah budaya yang lahir atas 10


kehendak media (Damono, 2009). Media dianggap telah memproduksi serta menyebarluaskan secara global segala macam jenis budaya populer yang dipengaruhi oleh budaya dari luar negeri. Dalam beberapa episodenya, tayangan drama web series juga memunculkan bentukbentuk budaya populer. Bentuknya dapat terlihat dari visual atau audio. Contoh pertama adalah saat kucing peliharaan Miko dan Rian diberi nama Morganissa yakni percampuran antara Morgan dan Annisa. Diketahui bahwa Morgan adalah nama dari salah satu anggota boyband yang sedang naik daun, “SM*SH”. Serta Annisa merupakan nama salah seorang anggota girlband yang juga sedang naik daun, “Cherry Belle”. Sejak di tahun 2011 fenomena boyband dan girlband sedang mewabah di Indonesia. Pengaruh terbesar fenomena tersebut berasal dari Korea. Kemudian, pada beberapa episode tayangan drama web series Malam Minggu Miko juga terlihat bahwa Miko dan pemain lain juga melakukan komunikasi meggunakan perangkat yang juga menjadi fenomena di Indonesia, yaitu penggunaan telepon pintar iPhone dan iPad. Serta melakukan komunikasi melalui sosial media seperti Skype. Penayangan tayangan drama web series “Malam Minggu Miko” yang pada mulanya diunggah di kanal bernama Youtube juga merupakan pengaruh dari budaya populer itu sendiri. Di mana, budaya menonton televisi sudah sedikit banyak beralih ke internet. Bersatunya Youtube dengan Google sejak Oktiber 2006 merupakan kekuatan yang besar. Saat ini orang mencari apapun dari Google dan saat ini kita juga dapat mencari apa yang kita ingin tonton atau ingin kita dapatkan melalui Youtube, misalnya tutorial, berita, hiburan dan lain-lain. 4.2.

Tayangan drama web series “Malam Minggu Miko” sebagai tayangan untuk remaja perkotaan

Tayangan drama web series “Malam Minggu Miko” merupakan tayangan yang menceritakan kejadian malam Minggu yang dialami oleh Miko (Raditya Dika). Sosok Raditya Dika yang merupakan ikon dari remaja dan saat ini sedang digandrungi digandrungi para remaja. Raditya Dika telah mengeluarkan enam buah novel yang berjudul: Kambing Jantan: Sebuah Catatan Harian Pelajar Bodoh, Cinta Brontosaurus, Radikus Makan Kakus: Bukan Binatang Biasa, Babi Ngesot: Datang Tak Diundang Pulang Tak Berkutang, Marmut Merah Jambu, dan Manusia Setengah Salmon (www.radityadika.com). Gaya Raditya Dika yang konyol membuat banyak remaja yang menyukainya. Pengikut dari Twitter Radiya Dika saat ini berjumlah 6.238.163 orangyang didominasi oleh para remaja. Target penonton dari “Malam Minggu Miko” adalah usia remaja (12-23 tahun). Pada awalnya, SES target penonton “Malam 11


Minggu Miko” ini adalah remaja SES A-B yang tinggal di perkotaan saja dengan asumsi tayangan drama web series ini ditayangkan di Youtube. Di era digital ini, setiap orang lebih banyak mengandalkan teknologi dalam mencari hiburan dan informasi. Beragam kelebihan yang ditawarkan Internet membuat masyarakat tergantung akan fungsinya sebagai media online yang mudah diakses kapan saja dan di mana saja secara lebih cepat. Siapapun yang ingin menonton tayangan drama web series “Malam Minggu Miko” harus terhubung dengan Internet. “Menurut gue, tayangan Malam Minggu Miko itu diperuntukan untuk remaja di kota aja karena kalau kita mau nonton tayangan itu, kita harus browsing via Internet, harus effort gitu.berarti orang-orang yang Internet native yang jadi target dari Malam Minggu Miko itu.” (Tifany, 19) Tayangan web series “Malam Minggu Miko” perdana diunggah ke Youtube pada 29 Agustus 2012 dan telah ditonton sebanyak 1.508.469 kali. Jika dibandingkan antara jumlah tayangan “Malam Minggu Miko” ditonton dengan jumlah pengikut dari Raditya Dika di Twitter, dapat disimpulkan bahwa tayangan “Malam Minggu Miko” belum menjangkau seluruh remaja (di perkotaan dan bukan perkotaan serta SES C dan D). Sedangkan banyak pengikut Raditya Dika di Twitter yang berasal bukan dari perkotaan. “Malam Minggu Miko itu jokesnya anak kota banget,kejadian yang diangkat juga kota banget, lokasinya juga kota bange. Jadi udah jelas kalo tayangan ini diperuntukkan untuk remaja-remaja galau di perkotaan. Kalo gue prefer nonton di Kompas TV karena kalau di Youtube gue males nungguin bufferingnya” (Yanuardi, 21) Untuk memperluas segmentasi dari tayangan drama web series “Malam Minggu Miko” itu sendiri. Tayangan ini akhirnya ditayangkan di televisi konvensional, di Kompas TV sejak tanggal 8 Agustus 2013. (Wow Keren, 2013) 4.3. Tayangan drama web series “Malam Minggu Miko” merupakan tayangan dengan format baru di Indonesia Di Indonesia, tayangan dengan format drama web series di Internet dan di televisi masih terbilang sedikit dibandingkan dengan Amerika. Tayangan drama web series “Malam Minggu Miko” merupakan tayangan dengan format Mockumentary pertama di Indonesia, baik yang 12


ditayangkan

di

Youtube

atau

di

televisi.

(sumber:

http://www.youtube.com/playlist?list=PLZaE0f1D7EdYVMmnu3hW2d4x1v4-C4kJd). Tayangan drama web series “Malam Minggu Miko” seperti membawa warna baru pada program-program yang sudah ada sebelumnya di Indonesia. “Malam Minggu Miko itu adalah tayangan dengan format baru di Indonesia, makanya orang-orang penasaran dan nungguin banget Malam Minggu Miko di awal-awal.” (Rachael, 19) “Tayangan Drama Web series dengan format mockumentary di Indonesia emang baru banget, ya si Malam Minggu Miko itu salah satunya, makanya begitu pertama kali muncul langsung jadi viral di Youtube.” (Tifany,19) Ditambah lagi dengan pemeran utama tayangan tersebut, yakni Raditya Dika yang sudah memiliki ketenaran di kalangan remaja. Sehingga dengan cepat tayangan “Malam Minggu Miko” ditonton oleh banyak orang. “Kontennya menarik karena mockumentary sebelumnya belom pernah ada di Indonesia. Kelebihan lainnya karena ada Raditya Dika yang menurut sebagian anak muda dia jadi role model dan opinion leader.” (Yanuardi,21) Menurut beberapa subjek penelitian, tayangan “Malam Minggu Miko” menarik karena memenuhi konsep kebaruan (novelty). Masyarakat Indonesia yang biasanya menonton tayangan dengan genre-genre yang biasa menyambut baik hadirnya tayangan drama web series “Malam Minggu Miko” dengan format baru, yaitu mockumentary. Media harus mengkreasi perubahan-perubahan signifikan bagi produk tayangan media. Inilah realitas yang harus dihadapi oleh para produser konten. Kreasi dan inovasi dibutuhkan dalam sebuah tayangan agar khalayaknya tetap mengonsumsi sebuah tayangan. (Berger, 2005) Penonton Indonesia tersebar ke dalam banyak genre tayangan. Menurut hasil riset AGB Nielsen program dengan format

drama masih tetap unggul di pertelevisan Indonesia.

Program drama yang sangat digemari di Indonesia dan masih tetap berjaya hingga sekarang adalah sinetron. “Tukang Bubur Naik Haji” mendapatkan rating tertinggi sebesar 4.3 pada minggu ke-4 bulan November tahun 2013. Khalayak menginginkan tayangan dengan format yang baru dan segar untuk mereka tonton. 13


“Tayangan Malam Minggu Miko itu fresh banget, ya bisa dibilang dia jadi pioneer tayangan dengan genre mockumentary di Indonesia. Itu jadi kelebihan dari Malam Minggu Miko itu sendiri. Dan jujur, dia memberi warna baru buat perdramaan di Indonesia” (Daina 21) Walaupun tayangan drama web series Malam Minggu Miko merupakan genre tayangan drama. Namun, konsep Mockumentary yang dianggap sebagai sesuatu hal yang baru menjadi nilai lebih dan dianggap dapat menjawab keinginan dan kebutuhan penonton di Indonesia. Tayangan “Malam Minggu Miko” dapat juga menjadi tayangan alternatif selain genre-genre yang sudah lama ada di tayangan Indonesia. “Gue suka Malam Minggu Miko, menurut gue dia cerdas karena dia bisa ngasih hiburan tanpa harus kasar, slapstick, ya pokonya kaya yang dilakuin sama tayangan hiburan di televisi kebanyakan. (Joshia, 20) Penonton remaja perkotaan, khususnya mahasiswa Ilmu Komunikasi UI, menganggap tayangan di televisi yang menjadikan tindakan dan perkataan kasar sebagai hiburan. Tayangan drama web series “Malam Minggu Miko”, selain memenuhi konsep kebaruan, dapat juga mengirimkan pesan hiburan ke penontonnya tanpa harus menggunakan kata-kata ataupun tindakan yang kasar. “Malam Minggu Miko yang berdurasi cukup pendek juga membuat penonton tidak bosan, tidak seperti sinetron yg memerlukan waktu yang lama. Pengambilan gambar adegan yang berbentuk seperti cuplikan-cuplikan juga merupakan hal baru yang menarik.” (Tifany,19) Tayangan drama web series “Malam Minggu Miko” juga berdurasi 10 hingga 13 menit tiap episodenya dan ceritaanya akan habis dalam satu episode, sehingga penonton tidak perlu menunggu lama untuk sampai pada klimaks dari tayangan “Malam Minggu Miko” itu sendiri.

14


Tabel 1.1 Top 10 Program Seluruh Stasiun Televisi Minggu ke-4 November 2013 No

Program Name

Station

Program type

000

TVR

Share

(%)

(%)

1

YKS

TRANS

Entertainment:Comedy

2,581

5.3

23.2

2

TUKANG BUBUR NAIK

RCTI

Series:Drama

2,093

4.3

19.2

RCTI

Series:Drama

2,003

4.1

17

HAJI THE SERIES ANAK-ANAK

3

MANUSIA

4

DIAM-DIAM SUKA

SCTV

Series:Drama

1,902

3.9

16.6

5

CINTA YANG SAMA

SCTV

Series:Drama

1,712

3.5

13.4

6

6K PANGERAN KODOK

SCTV

Movie:Drama

1,662

3.4

22.5

SCTV

Movie:Drama

1,448

3

27

TRANS

Entertainment:Reality Show

1,428

2.9

12.6

SCTV

Movie:Drama

1,426

2.9

21.4

TRANS

Movie:Horror/Mystery/Thriller

1,369

2.8

21.5

& PUTRI CEBO 6K NASI GORENG GILA

7

PEMBAWA CI

8

SUPER TRAP

9

6I

CEWEK

TITISAN

EYANG KUKANG

10

9F JANGAN NENGOK KEBELAKANG

Sumber : Nielsen

4.4. Tayangan drama web series “Malam Minggu Miko” merupakan tayangan yang dekat dengan kehidupan remaja perkotaan Konsep kedekatan menjelaskan tentang adanya aliansi antara manusia dengan manusia lain dan manusia dengan hal lain. Seseorang berhubungan dengan orang lain disebabkan karena adanya kedekatan ruang dan daerahnya. (Supratiknya D. A., 1995) Konsep kedekatan terjadi dalam komunikasi antar pribadi, yaitu sesuatu yang dipertukarkan dalam proses tersebut, adalah kesamaan pemahaman diantara orang dengan sesuatu dan terhadap pesan-pesan yang digunakan dalam proses komunikasi. Tayangan Malam Mingu Miko digemari oleh remaja dan ditonton oleh remaja karena cerita yang diangkat adalah cerita yang sangat dekat dengan kehidupan remaja. “Kelebihannya adalah pengalaman anak muda yang diangkat dan berkenaan dengan kisah sehari-hari yang dialami. Kemudian dibungkus dengan komedi dan agak lebay terkadang namun tidak garing jadi enak untuk ditonton.” (Joshia, 20)

15


Tema yang diangkat pada setiap episode tayangan drama web series “Malam Minggu Miko” adalah seputar kehidupan sehari-hari dan cerita cinta tiga tokoh utamanya yakni, dua sahabat Miko (Raditya Dika) dan Ryanto Martino (Ryan Adriyandhi), serta asisten rumah tangga mereka, Mas Anca (Hadian Saputra). Jika Miko dan Ryan sering gagal dalam hubungan percintaan sehingga tiap episode selalu berganti kencan, maka nasib lebih baik dialami oleh Mas Anca, hubungannya lebih stabil, terbukti dengan hadirnya tokoh Maemunah dibeberapa episode, entah langsung atau pun tidak. Pada musim kedua, Raditya Dika menggaet Andovi Da Lopez seseorang yang juga sering membuat video dengan format video blog komedi di Youtube. Pada musim kedua tayangan web series “Malam Minggu Miko”, Andovi berperan sebagai sepupu Miko yang kembali dari luar negeri dan memutuskan untuk tinggal bersama Miko. Andovi, dengan akun Youtubenya yang bernama SkinnyIndonesian24 kini sudah memiliki 163,068 orang yang berlangganan kontennya di Youtube. Andovi juga terkenal di kalangan remaja karena video yang dia buat bersama kakaknya Jovial Da Lopez juga menceritakan tentang fenomena yang sedang hangat di kalangan remaja. Dalam dunia sosial media, Andovi telah saat ini telah memiliki 42.527 pengikut di Twitter. “Di season kedua Malam Minggu Miko ada Andovi sebagai pengganti Rian. Andovi juga menurut gue sebagai salah seorang opinion leader dan role model anak-anak perkotaan zaman sekarang. Video-videonya di Youtube hits dan juga kekinian banget ngebahas fenomena-fenomena remaja terkini.” (Yanuardi,21) Tayangan drama web series “Malam Minggu Miko” telah memenuhi konsep kedekatan (proximity). Konsep dan ide cerita yang diangkat dari setiap episode “Malam Minggu Miko” selalu tentang dunia remaja beserta konflik-konflik yang juga sering terjadi di kalangan remaja perkotaan. Pemilihan karakter dari tayangan drama web series “Malam Minggu Miko” ini sendiri juga disesuaikan. Karakter-karakter yang sudah terkenal di kalangan remaja dipilih agar semakin banyak remaja yang menonton tayangan tersebut.

SIMPULAN DAN SARAN 4.5. Simpulan Penulisan makalah ini berasal dari keingintahuan penulis tentang mengapa sebuah tayangan drama web series di Indonesia dapat disukai oleh penontonnya. Jika dikaitkan dengan konsep 16


keinginan dan kebutuhan, penonton di perkotaan menginginkan tayangan dengan format yang baru dan segar sebagai alternatif tontonan. “Malam Minggu Miko” hadir dengan konsep yang baru. Isi dari tayangan drama web series “Malam Minggu Miko” juga tidak dapat dipisahkan dengan budaya populer. Baik dari segi konten audio dan konten visualnya. Format dari tayangan drama web series “Malam Minggu Miko” adalah Mockumentary. Secara konsep, tayangan drama web series “Malam Minggu Miko” telah memenuhi konsep kebaruan (novelty) dan kedekatan (proximity). Tayangan drama web series “Malam Minggu Miko” mengisahkan tentang kehidupan remaja beserta konfliknya yang dibumbui dengan humor yang tidak menggunakan kata-kata dan tindakan yang kasar sebagai suatu hiburan. Secara teknis, penonton menginginkan tayangan drama web series yang berdurasi singkat (hanya 9 hingga 12 menit saja) hal tersebut juga terkait dengan kebiasaan penonton di Internet dan koneksi Internet di Indonesia. 4.6. Saran Sebagai saran untuk para produser konten yang ingin membuat drama web series dengan target usia remaja (16 hingga 24 tahun) sebaiknya mengandung unsur kedekatan dan kebaruan. Berkaca dari tayangan Malam Minggu Miko yang hadir dengan konsep baru dan segar serta mengangkat budaya popular yang sedang berkembang di kalangan remaja. Tema yang diangkat merupakan tema yang familiar dan dekat dengan kehidupan remaja saat ini sehingga dengan mudah pemirsa menangkap maksud dari tayangan tersebut. Pemilihan tokoh juga sangat berpengaruh dalam sebuah tayangan drama web series. Saran lain terkait dengan konten adalah kualitas gambar. Pemirsa lebih nyaman melihat konten dengan kualitas yang baik.

17


DAFTAR PUSTAKA Butler, Robert W. (2003). Mockumentaries Have Long History. Diakses pada tanggal 22 Desember 2013, dari: http://www.deseretnews.com/article/984231/Mockumentaries-have-long-history.html?pg=all (2013, Agustus 10). Retrieved Desember 24, 2013, from Wow Keren: http://www.wowkeren.com/berita/tampil/00038538.html (2011, Oktober 28). Retrieved Desember 17, 2013, from Kompas.com: http://tekno.kompas.com/read/2011/10/28/16534635/Naik.13.Juta..Pengguna.Internet.Indonesia.55.Juta. Orang Adhiswara, D., & Putra, D. W. (2013, November 12). Arifin, Eva. 2010. Broadcasting: To Be Broadcaster. Yogyakarta: Graha Ilmu. Barker, Chris. 2004. Cultural Studies: Teori dan Praktik. Penerjemah: Nurhadi. Yogyakarta: Kreasi Wacana. Berger, A. A. (2005). Media Analysis Technique . California: SAGE Publications, Inc. Bernet, T. (1982). Popular Culture: Defining Our Terms. Open University Press. Boschma, R. (2005). Proximity and Innovation: A Critical Assesment. Regional studies. DeVito, J. A. (2004). Essentials of Human Communication (5th Edition). Allyn & Bacon. Djoko Damono, Sapardi. 2009. Kebudayaan (Populer) disekitar Kita. Jakarta : Kompleks Dosen UI. Freel, M. S. (2003): “Sectoral patterns of small firm innovation, networking and proximity”. Research policy, Vol. 32: 751-770 Gillan, J. (2010). Television and New Media: Must-Click TV. Routledge. Grant, August E & Meadows, Jennifer H. (eds.) (2010).Communication Technology Update and Fundamental.12th Edition.Boston: Focal Press. Hight, C. (2010). Television Mockumentary: Reflexivity, Satire and a Call to Play. Manchester: Manchester University Press. Kotler, P., & Fox, K. F. (1995). Strategic marketing for educational institutions. PrenticeHall. Li, X., Gani, A., Salleh, R., & Zakaria, O. (2009). The Future of Mobile Wireless Communication Networks. IEEE , 554-557. Littlejohn, S. W., & Foss, K. A. (2009). Encyclopedia of Communication Theory. SAGE Publications, Inc. Morrisan, M.A. (2008). Manajemen Media Penyiaran. Jakarta: Kencana. Professor, A. S., & Beckman, N. C. (2003). Theories of Communication Networks. Oxford: Oxford

18


University Press. Rakhmat, J. (1996). Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya. Schweitzer, J. J. (2011). Sensation Seeking, Message Sensation Value and Sexual Risk Taking: Implications for Teen Pregnancy Prevention Campaigns. Supratiknya, Dr. A. (1995). KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI, Tinjauan Psikologis. Yogyakarta: Kanisius. Williams, R. (1983). Culture and Society. Columbia: Columbia University Press. Zuckerman, M. (1994). Behavioral Expressions and Biosocial Bases of Sensation Seeking. Cambridge University Press.

19


TANGGAPAN MAHASISWA ILMU KOMUNIKASI UI TERHADAP TAYANGAN DRAMA WEB SERIES. Studi Terhadap Tayangan Malam Minggu Miko di Youtube

Recommend Documents