BIODATA INFORMAN
Nama
: Muhammad Ali Akbar Syihab
Tempat/Tanggal Lahir: Tanjung Beringin, 23 Desember 1993 Usia
: 21 Tahun
Anak Ke
: 4 (Empat) Dari: 6 (Enam) Bersaudara
Agama
: Islam
Pendidikan
: - SD Dewisartika Tanjung Beringin - SMP N 1 Tanjung Beringin - SMA N 1 Tebing Tinggi - STAN (Sekolah Tinggi Akutansi Negara), Medan
Pekerjaan Alamat
: Direktorat Jenderal Pajak kota Medan : Jl. Kapten Wan Rahmat, Pasar Bunga Tanjung, Kec. Tanjung Beringin, Kab. Serdang Bedagai
Universitas Sumatera Utara
BIODATA INFORMAN
Nama
: Mulyani
Tempat/Tanggal Lahir: Tanjung Beringin/9 November 1992 Usia
: 22 Tahun
Anak Ke
: 3 (Tiga)
Agama
: Islam
Pendidikan
: - SD Dewisartika Tanjung Beringin
Dari: 4 (Empat) Bersaudara
- SMP N 1 Tanjung Beringin - SMA N 1 Tanjung Beringin Pekerjaan
: Ibu Rumah Tangga
Alamat
:Rantau Panjang, Kec. Tanjung Beringin, Kab. Serdang Bedagai
Universitas Sumatera Utara
BIODATA INFORMAN
Nama
: Zaitun Khamariah
Tempat/Tanggal Lahir: Ujung Pasar/2 Juli 1993 Usia
: 21 Tahun
Anak Ke
: 3 (Tiga)
Agama
: Islam
Pendidikan
: - Madrasah Ibtidaiyah Swasta
Dari: 4 (Empat) Bersaudara
- Madrasah Tsanawiyah Tanjung Beringin - SMA N 1 Tanjung Beringin Pekerjaan
: Wiraswasta (Pedagang)
Alamat
: Jl. Masjid, Kec. Tanjung Beringin, Kab. Serdang Bedagai
Universitas Sumatera Utara
BIODATA INFORMAN
Nama
: Tomi
Tempat/Tanggal Lahir: Medan, 12 Juni 2000 Usia
: 14 Tahun
Anak Ke
: 1 (Satu)
Agama
: Islam
Pendidikan
: - SD Amaliun Tanjung Beringin
Dari: 1 (Satu) Bersaudara
- SMP N 1 Tanjung Beringin Pekerjaan
: Pelajar
Alamat
: Jl. Masjid, Kec. Tanjung Beringin, Kab. Serdang Bedagai
Universitas Sumatera Utara
BIODATA INFORMAN
Nama
: Nurhabibah
Tempat/Tanggal Lahir: Tanjung beringin, 2 November 1992 Usia
: 22 Tahun
Anak Ke
: 2(Dua) Dari: 2 (Dua) Bersaudara
Agama
: Islam
Pendidikan
: - SD Amaliun Tanjung Beringin - Madrasah Tsanawiyah Tanjung Beringin - Madrasah Aliyah Tanjung Beringin
Pekerjaan
:-
Alamat
:Jl. Masjid, Kec. Tanjung Beringin, Kab. Serdang Bedagai
Universitas Sumatera Utara
Lampiran
: Hasil Wawancara Indepth Interview
Informan 1
:Muhammad Ali Akbar Syihab
Tanggal Wawancara : 25 Oktober 2014
I. 1.
2.
3.
Psikologis Komunikasi Bagaimana kondisi keluarga anda sebelum orang tua anda memutuskan untuk bercerai? “Keluarga sebelumnya baik-baik aja. Ayah ali memang jarang pulang karena nelayan jadikan pulangnya lama-lama. Kadang dua hari, kadang sampai seminggu. Jadi kalau perkelahian dulu jarang terjadi. ayah ali orang nya gak banyak cakap. Gak banyak cerita jadi kalau ada hal-hal kecil yang menyebabkan pertengkaran cepat ngatasinya, karena setau ali dulu ayah ali memang orangnya penyabar.” Bagaimana komunikasi anda dengan kedua orang tua anda sebelum orang tua anda memutuskan untuk bercerai? “Ali lebih dekat dulu sama mamak. Ya karena itu tadi, ayah ali kan jarang pulang dan karena ali juga kan anak laki-laki jadi jelaslah lebih dekat sama mamak daripada sama ayah ali. dulu kalo mamak ga ada satu jam aja di rumah udah heboh kali ali cari-cari. Tanya abang, tanya kakak “mamak kemana” tapi kalau ayah, kalau gak ada di rumah udah biasa. Lagian gak enak kalau mau cerita ke ayah, karena ya memang ayah ali orangnya pendiam gak banyak bicara. Jadi ibaratnya kalau kita ngomong gak ada feedbacknya lah. Cuma dulu ali, ayah, mamak, kakak, abang ,adik-adik ali ya sering lah ceritacerita. Kalau lagi ngumpul ngomong-ngomong juga. Ya pinomat ayah ali nanya masalah sekolah kami lah. Walaupun endingnya “Oooh” dibilang ayah ali tapi setidaknya adalah cerita kami sekeluarga itu” Apakah peran didalam keluarga anda terlaksana dengan baik ketika orang tua anda belum bercerai? “Kalau menurut ali ya berjalan lah padla. Ayah ali kerja cari duit sanggup lama-lama pulang ke rumah biar nanti kalau pulang bawa duit banyak, maklum kami enam bersaudara jadi ayah ali harus ekstra kan karna mamak ali pun gak kerja kek ibu-ibu karir gitu, mamak ali kan Cuma ibu rumah tangga. Paling ngurusin kamilah, ngurusin rumah walaupun kadang-kadang sering juga ngurusin tetangga (tertawa). Bercanda ali. Ya, namanya juga mamakmamak sering begosip lah ya kan. Ya, kalo abang ali dia uda nikah jadi gada dirumah. Kakak ali, abang ali yang satu lagi sama ali sibuk juga sama kerja kami. Kakak ali tu kerja di padang jadi jarang pulang. Abang ali yang belum nikah di medan kerjanya juga jarang pulang. Ali ya di medan lah di kantor pajak. tapi cemanapun ali dari dulu sampai sekarang tetap diusahakan seminggu tu harus ada sekali pulang. Kalau adik-adik ali yang dua, Bunga sama Zahra itu sibuk sama sekolahnya. Orang tu apalah taunya padla cuma main-main ajalah masih SD. Jadi kalau menurut ali masalah peran dalam keluarga cukuplah berjalan kek keluarga-keluarga yang lain juga. Cuma nasibnya aja yang beda sekarang”
Universitas Sumatera Utara
4. Bagaimana hubungan keluarga anda sekarang setelah orang tua anda bercerai? “Kekmana di bilang ya padla. Gitu lah padla. Kami semua tinggal di rumah ayah ali ini lah. Tapi mamak masih pernah juga sekali-sekali kesini, Lihatlihat kami. Tapi itupun kalau ayah gak ada di rumah betah mamak ali disini. Kalau mamak tau ada ayah disini gak mau juga lah dia. Gak tau lah kenapa. Tapi pernah juga mamak ali nginap di rumah sama kami tapi waktu ayah ali gak ada. Namanya juga ibu pasti lah merindukan anak-anaknya.” 5. Bagaimana komunikasi antara ayah dan ibu anda pasca bercerai? “Kalau masalah komunikasi langsung ayah sama mamak ali keknya gak ada lagi lah padla. Tapi tak taulah kalau melalui sms atau telpon ya. Paling kalau mamak ali kemari nanya kondisi ayah ali sama kami. “sehat ayah kalian kan?” paling gitulah padla. Ayah ali pun bukan orangnya yang suka mainmain gadget kek kita sekarang ini, suka ber sms ria, ngabisin pulsa nelpon. Ayah ali tak masa kek gitu pula orang nya. Bagus dia fokus ke laut, cari ikan (tertawa). Tapi ya kalau hubungan istilahnya gak ada lah dendam, benci atau apapun ya kan. Tetap menjadi ayah dan mamak lah buat kami orang itu. Walaupun mamak ali bagi ayah ali udah bukan istri lagi ya kan melainkan mantan istri tapi bagi ali tetaplah dia mamak ali mana ada istilah mantan mamak ya kan.” 6. Bagaimana komunikasi anda dengan ayah dan ibu anda sekarang? “Ya tetap ada lah komunikasi kami. Walaupun mamak sama ayah ali udah pisah bukan berarti ali tak butuh kabar orang itu ya kan. Kalau sama ayah ya karna ali tinggal di rumah sama ayah ya tetap kek biasa aja kek dulu-dulu lah. Namanya juga ayah ali pendiam tadi ya kan jadi biasa aja lah ali rasa. Kalau sama mamak ya jujur gak kek dulu sewaktu mamak juga di rumah ni lah. Tapi ya namanya komunikasi pasti ada. paling gak seminggu sekali ada lah nelpon. Kalau udah seminggu mamak ali gak ada nelpon ya ali lah yang nelpon. Namanya anak kan rindu juga sama yang namanya ibu ya kan. Kadangkadang ali nelpon pas weekend ali di rumah, kalo mamak ali gak datang ali telpon mamak ali, ali kasi ngomong sama adik-adik ali. Gitu aja lah. Kadang sengaja ali nelpon di depan ayah mana tau kan ayah ali rindu sama suara mamak ali (tertawa). Ya gitulah. InsyaAllah kalau yang namanya komunikasi harus tetap ada lah sampai kapanpun. Karna komunikasi itu penting ya kan. Apalagi adik-adik ali masih kecil, masih SD harus lah itu komunikasi. Orang itu pun rindu sama mamaknya.” 7. Hal-hal apa yang sering anda bicarakan dengan ayah dan ibu anda walaupun sudah bercerai? “Kalau sama ayah ya hal-hal biasa aja lah padla, paling kalau ali tak sehat ali bilang ke ayah ali. Kalo adik ali pun sakit ali bilang ke ayah ali, karena kan ayah ali yang dirumah ya kan. Kalau sama ayah ya biasa-biasa ajalah. Tapi kalau sama mamak lebih nanyak kabar, terus masalah-masalah kerja kadang kalau sama mamak masalah cewek pun mau ali cerita sama mamak. Karena mamak lebih care kalau bicara gitu dari pada ayah nanti tanggapannya gak enak, karena ayah ali orangnya lebih serius gak bisa lah kita curhat-curhat gitu. Kalau mamak dia lebih wellcome. Kek pacar-pacar ali nanti ali sering minta pendapat mamak ali. Kadang kalau mamak ali bilang gak suka padahal
Universitas Sumatera Utara
8.
ali sayang bisa jadi ali berubah jadi tak suka sama cewe tu, itulah kekuatan kalau cerita sama mamak. Karena pun ali yakin mamak pasti mau yang terbaik untuk ali. Tapi sekarang ini udah agak berubah lah padla, udah jarang juga ali cerita-cerita sama mamak mungkin karena jarak ini lah kali ya. Terus kalau misalnya ali udah gajian ali lebih suka beliin barang daripada kasi uang padla. Jadi ali tanyak mamak butuh apa ni, terus ali belikan gitu padla. Kadang-kadang ya ali kasihlah uang aja gitu. Seberapa ali sanggup lah. Ya memang tak bisalah banyak, soalnya ali pun hidup di medan, ngurusin diri ali disana mulai dari kost sampai makan ali pakai biaya sendiri, kalau udah gajian ya pasti ali utamakan untuk adik-adik ali. Karena kalau mengharapkan kerja ayah berapa lah padla, pas-pas makan lah. jadi ali lah persiapkan untuk kebutuhan sekolah adik-adik ali, walaupun orang tua ali berpisah, kurang orang itu kasih sayang orang tua tapi janganlah sampai kurang untuk kebutuhan sekolah orang itu juga. Makanya ali utamakan untuk adik-adik ali. Baru untuk mamak dikit. Kalau ke ayah jujur ali jarang padla. Tapi kalau kebutuhan rumah sering kek beli beras, sabun ali beli tapi untuk kasi uang ke ayah jarang padla paling baju lah ali belikan. abang sama kakak ali lah yang ngasi ayah ali.” Apakah bimbingan dan pengarahan dari orang tua sekarang sama anda rasakan dengan yang dulu ketika keluarga masih utuh? “Gak sih padla. Sekarang ali lebih bebas kek nya padla. Dulu kan kalau ada mamak kalau keluar malam jam sebelas paling lama harus udah di rumah ya kan. Kalau sekarang ali lebih bebas. Kadang mau tidur tempat teman pun boleh kalau ali lagi di rumah. Dulu pun waktu mamak masih di rumah, kawan-kawan ali yang mau nginap pun enggan padla, karena mama ali marah kalo kami ribut-ribut kalo udah jam sebelas malam padahalkan kalau anak laki-laki udah ngumpul jam sebelas tu masih jam-jam muda. Tapi sekarang kawan ali mau-mau aja nginap di rumah karena gak ada lagi mamak ali di rumah, gak ada lagi yang marah-marah. Cuma ali sekarang yang berpikir kalau udah ramai di rumah kasihan adik-adik ali kalau kami ributkan terganggu lah tidur orang itu. Gitu sih padla. Mulai lebih dewasa juga semenjak ditinggal mamak. Dulu ya kan mau pakai baju gonta-ganti terserah, sekarang aduh pikir panjang malas kali mau nyucinya (tertawa). Kalau bimbingan dari ayah tetap sama yang penting gak macam-macam, gak ada cewe tidur dirumah, sama ayah yang penting kerja masih dalam keadaan bagus, Berteman juga sama yang bagus. Jangan sampai mabuk-mabukan atau segala macam hal-hal diluar yang mengecam masa depan lah padla.”
II. KONSEP DIRI 1. Termasuk anak keberapa anda dalam bersaudara? “Semuanya kami enam orang. Tiga orang cowo, tiga orang cewe. Tiga pasanglah. Ali Anak ke empat. Abang dua. Kakak satu, adik dua.” 2. Sejak anda usia berapa perceraian di keluarga anda terjadi? “ya, keluarga ali baru-baru inilah padla cerai. Bulan Juni kemarin kan. Ini usia ali 21 tahun jalan 22 tahun, tahun depan udah tua (tertawa)”
Universitas Sumatera Utara
3.
4.
5.
6.
7.
Bagaimana perasaan anda ketika orang tua anda memilih untuk bercerai? “Malu pasti, Sedih juga. Walaupun ali laki-laki kan. Tapi hati anak mana yang tak sedih lihat mamak sama ayahnya bercerai. Ali pun gak nyangka kali kek gini. Padahal kami udah besar-besar semua tapi malah orang tua milih cerai. Padahal udah pernah ali bilang sama mamak: “kami kan uda besar mak, kenapa harus pisah, kami kan gak nyusahin lagi” ya mamak ali jawab: “karena kalian udah besar lah, udah habis tanggung jawab mamak”. Sedih kali lah padla. Ali bukan apa, kasihannya sama adik-adik ali si bunga sama Zahra itu. Masih kecil padla. Kadang kalau ali pulang kasihan ali liat orang itu, nulis-nulis sendiri di rumah, belajar sendiri. Kalau mamak ali tak datang, ayah ali tak pulang ke laut, siapalah yang jaga orang itu. Makanya sampai sekarangpun ali rajin pulang. Jumat sore pulang kerja langsung ali kemari, hari senin subuh baru ali pulang ke medan lagi. Tapi cemanalah padla, memang udah takdir. Udah kehendak Allah juga. Jadi bersabar aja lah. Memang uda gini jalan ceritanya.” Apakah anda sudah terbiasa hidup dengan struktur keluarga yang tidak utuh ini? “Belum juga. Sampai sekarang ali masih merasa utuh lah. Masih ada ayah, mamak abang, kakak sama adik-adik ali. Yang beda Cuma mamak udah gak tinggal di rumah lagi. Kalau abang sama kakak si ali uda biasa orang itu kan memang jarang pulang sibuk sama kerjaannya.” Bagaimana anda memposisikan diri anda sekarang ini kepada kedua orang tua yang telah bercerai? “Ya biasa aja padla. Ali yang sekarang tetap ali yang dulu. Tetap jadi anak dari ayah dan mamak ali. Yang membedakan paling Cuma sekarang ini ali lebih tahu tentang ayah ali lah daripada mamak ali, karena jarak juga kan. Tapi sebisa mungkin memposisikan diri secara adil lah. Kalau ayah lagi butuh bantu ayah, kalau mamak lagi butuh bantu mamak. Toh, mamak maupun ayah gak pernah melarang ali untuk dekat sama ayah maupun sama mamak.” Menurut anda, pada saat ini bagaimanakah anda menurut anda sendiri? Apakah berbeda dengan anda dahulu ketika keluarga masih utuh? “Berbeda pasti lah padla. Dulu masih kekanak-kanakan, sekarang udah agak dewasa lah menghadapi hidup. Mungkin ada hikmah di balik kejadian, tetap bersabar, bersyukur juga. Ambil hikmah dari setiap kejadian. Kalau disuruh deskripsikan tentang Ali ya Menurut ali, ali orangnya yang penting disiplin, terbuka dan apa adanya dan juga menerima segala masukan yang sifatnya membangun dan ali juga sering menyampaikan pendapat ali dengan baik namun ali orangnya gak mudah juga menerima kritikan karena menurut ali kritikan itu ada yang sifatnya membangun dan ada yang tidak.” Bagaimana sikap anda ketika anda menerima sebuah pujian dari orang lain? “Sikap ali ketika menerima pujian dari orang lain itu ya senang lah pasti karena itu kan merupakan keuntungan bagi kita berarti apa yang kita lakukan mendapat respond yang baik dari orang dan kita juga diakui keberadaan kita bagi orang lain ya kan dan pujian yang kita peroleh itu juga dijadikan sebagai batasan bagi kita juga lah agar kita tidak sombong, bisa dikatakan pujian itu
Universitas Sumatera Utara
8.
9.
sebagai benteng bahwa tak selamanya pujian itu membuat kita tinggi hati tapi juga sebagai memotivasi diri kita menjadi lebih baik lagi. Pujian itu bagi ali hanya sebagai awal istilahnya Triger agar kita lebih baik lagi kedepannyalah gitu.” Bagaimana sikap dan perasaan anda ketika permintaan/pendapat/saran anda ditolak oleh teman-teman anda? “Jika pendapat dan permintaan ali di tolak jujur ali gak terima gitu aja, ali bakal mempertimbangkan matang-matang lagi lah padla. apakah pendapat yang ali sampaikan itu betul-betul benar atau salah. kalau pendapat atau permintaan ali ditolak berarti kan ada yang hal gak baik dari pendapat atau permintaan ali tadi kan dan mungkin ali jadikan koreksi lah buat diri ali, namun apabila ali yakin dengan permintaan atau pendapat ali tadi tidak bertentangan ali bakalan mempertahankannya, padla. Cemana pun ceritanya, kalau gak ada yang dirugikan dan ali yakin gak bertentangan jadi wajib dipertahankanlah.” Jika anda dikritik oleh orang-orang disekitar anda tentang diri anda sendiri, bagaimana anda menyikapinya? “Ali gak mudah nerima kritikan padla. Jika pun ali di krikitik ali bakal lihat itu kritikan sifatnya membangun atau tidak. Intinya kritik itu ali saring dulu lah padla, apakah kritik itu betul-betul bersifat membangun atau tidak. nah, kalau kritik itu memang bersifat membangun dan baik bagi ali ya ali terima, namun kalau kritik itu sifatnya hanya sekedar menjatuhkan mental kita dan apabila ali betul-betul yakin yang ali lakukan itu benar namun di kritik orang itu salah ya ali abaikan aja kritikan itu tadi padla.”
III. SELF DISCLOSURE 1. Dengan siapa sekarang anda tinggal? “ya Ali anak kost kalau di medan, kalau disini ya sama Ayah, sama adik-adik ali lah padla.” 2. Apa alasan anda dalam memilih tempat tinggal anda sekarang ini? “Ya karena kan rumah ni punya ayah ali, jadi kami tinggal disinilah anakanaknya. Kalau mamak ali kan bisa numpang tempat nenek ali. Jadi tak mungkinlah kami juga semua tinggal tempat nenek ali. Lagian tinggal dimanapun tak masalah lah padla. Tapi kan ini yang terbaik buat kami, buat adik-adik ali juga. Ini rumah ayah ali, tak mungkin ayah ali yang keluar kan. Jadi mamak ali lah yang keluar dan sekarang mamak ali tinggal dirumah nenek ali. 3. Apakah orang tua anda ada yang menikah lagi? Jika ada, bagaimana anda menerima orang baru dalam hidup anda? “Sampai saat ini sih belum ada padla. Dulu kan ali kira perceraian ini terjadi karena ada orang yang ketiga. Karena waktu mamak ali udah pandai megang handphone tiba-tiba mamak ali sering tertutup gitu padla sama kami. Sering fokus ke handphone nya lah padla. Perasaan ali karena ada laki-laki lain. Karena dulu mamak ali gak megang-megang handphone gitu padla. Semenjak megang handphone berubah gitu lah padla kek ada laki-laki yang dekati mamak ali. Tapi ali selidiki tak ada. Tapi tak taulah sekarang. Sampai
Universitas Sumatera Utara
sekarang pulak buktinya baik mamak maupun ayah ali gak ada yang nikah lagi. Ali sih menyarankan ayah ali terutama yang nikah lagi padla, karena kan ayah ali juga belum tua-tua kali kan, butuh juga ada yang ngurusin dia, perlu juga untuk jaga adik-adik ali disini. Tapi belum ada lagi dapat jodoh. Tapi untuk sekarang ini baik ayah maupun mamak ali yang mau nikah lagi sih ali terima-terima aja lah padla, asalkan orangnya baik, tau agama, sayang bukan sama pasangan masing-masing tapi sama kami juga. Gitu aja lah lagi padla.” 4. Apakah anda merupakan orang yang memilih-milih dalam berteman? “Ya tentu padla, ali memang orang yang memilih-milih dalam berteman. Mana teman yang baik dan mana teman yang tidak. Bukan berarti juga menutup kemungkinan untuk tidak berteman dengan orang yang tidak baik.” 5. Apakah anda sekarang mempunyai teman dekat? “Iya adalah padla. Punya lah teman dekat. Ali rasa setiap orang pasti adalah teman dekat ya kan. Pinomat satu, dua atau tiga orang lah. Ibaratnya geng lah gitu.” 6. Bagaimana hubungan anda dengan teman-teman dekat anda sekarang ini? “Ya sangat dekat lah. Berbagi cerita, berbagi hal, curhat ya sama orang-orang itu lah. Teman-teman dekat ali tadi.” 7. Pernahkah anda meminta pendapat dengan teman-teman anda? “Sering. Kalau itu sangat sering pun. Karena menurut ali semua kegiatan atau hal di hidup ini butuh pendapat orang. Apa pun itu. Agar tak melakukan kesalahan bagi kita dan orang banyak kan. Tapi gak semua pendapat ali terima gitu aja, pasti nya ali pikirkan matang-matang juga. Intinya ali sering minta pendapat orang tapi bukan berarti setiap pendapat itu ali terima gitu aja ali pikirkan matang-matang dulu lah dan ali pertimbangankan lagi pastinya.” 8. Hal apa yang anda rasakan Ketika anda berada diantara teman-teman anda yang masih memiliki keluarga yang utuh? “Iri, Sedih tapi senang juga lah. Iri karena keluarga ali tak seperti mereka. Sedih karena orang tua udah pisah, gak sama-sama lagi. Ya senang karena keluarga teman-teman ali, ali anggap keluarga ali sendiri juga. Senang karena keluarga teman-teman ali masih utuh kan. Kalau udah gak utuh lagi sama lah kek ali, jadi ali pun pasti sedih juga. Double jadinya sedihnya kalau kek gitu kan.” 9. Bagaimana hubungan anda dengan lingkungan anda? Ya gitu lah, kalau hubungan sama lingkungan gak gitu kali lah padla. Kalau lingkungan nya baik ya ali mendekat, kalau lingkungannya ali rasa buruk ya ali tak mau terlibat. 10. Apakah anda sekarang termasuk orang yang aktif dalam mengikuti kegiatan sosial di lingkungan tempat anda tinggal? “Kalau lingkungan di rumah jujur gak padla. Ali bukan orang yang aktif di lingkungan rumah ali ini, karena ali rasa pun lingkungan disini gak aktif juga dalam melakukan kegiatan sosial, ya jadi nya tertutup juga kesempatan kita untuk berbuat sosial kan karena lingkungan juga tidak berbuat. Tapi kalau ada sesuatu hal yang dibuat di lingkungan ini yang baik ya kalau sempat ali pun ikut serta padla.” 11. Bagaimana lingkungan anda pada saat ini mempengaruhi anda?
Universitas Sumatera Utara
“Kalau masalah lingkungan cukup berpengaruh lah. Tapi karena memang lingkungan juga pasif jadi ali pun jadi pasif, tapi kalau ada sesuatu hal atau kegiatan yang menurut ali baik kayak kemarin berbagi untuk panti asuhan ya hati ali terpanggil lah untuk ikut serta padla. 12. Ketika anda punya masalah, kepada siapa anda akan bercerita? “Jujur kalau ada masalah ali lebih sering cerita sama teman-teman dekat ali lah. Sama orang tua sebatasnya aja lah padla. Sama teman-teman semua ali ceritakan, karena orang itu udah ali anggap keluarga juga, pendengar yang baik juga. Lebih banyak lah ali cerita ke teman-teman dekat ali. Kalau ali lagi ada masalah, ntah itu masalah kerjaan, masalah cewe ya ke orang itulah bahkan tentang keluarga ali yang privasi sekali pun ali ceritakan ke orang itu. Karena menurut ali, ali sangat selektif memilih teman namun bukan berarti ali tertutup, ali orangnya terbuka. Jadi teman yang ali pilih bukan sembarangan dan ali yakin bisa menjaga semua curhatan ali, ali pun kalau sama temanteman terbuka padla, gak bisa nutup-nutupi apa yang ali rasakan, baik itu senang, sedih, segala macam lah, padla.”
Universitas Sumatera Utara
Lampiran
: Hasil Wawancara Indepth Interview
Informan 2
: Mulyani
Tanggal Wawancara : 8 november 2014
I. 1.
2.
3.
4.
Psikologis Komunikasi Bagaimana kondisi keluarga anda sebelum orang tua anda memutuskan untuk bercerai? “Baik-baik aja walaupun sering bertengkar memang. Pas mau pisah juga baik-baik aja nya. Ibu aku orang nya mandiri, bapak ku pun orangnya mandiri, jadi pisah ini pun masih bisa orang itu hidup. Kami pun anakanaknya mandiri. Apalagi ini aku pun uda punya keluarga sendiri. Adik aku pun mandiri, jadi tak masalah sama perpisahan orang tua. Memang ini yang terbaik.” Bagaimana komunikasi anda dengan kedua orang tua anda sebelum orang tua anda memutuskan untuk bercerai? “Kalau aku, adik aku juga tak masa orang yang banyak-banyak cakap. Ada perlu baru cakap. Pas mau minta uang untuk keperluan yaudah minta. Kalau bapak sama ibu aku memang sering bertengkar. Memang orang itu tak banyak cerita tapi sekali bertengkar ngeri, habis barang-barang di rumah. Bapak ku orangnya tegas, keras, ibu ku termasuk egois, jadi kalau uda bertengkar susah. Maka nya ini yang ku bilang keputusan yang baik. Kami pun tak mau juga lihat orang tua pisah tapi kalau sering bertengkar kan lebih bagus pisah aja. Tapi pisah nya baik-baik. Keluarga pada tahu. Aku pun sama adik ku tak ada masalah sama perpisahan ini, dari dulu pun ku bilang sama ibu pisah aja kalau terus-terus bertengkar lagi-an kami uda pada dewasa, uda bisa lah hidup mandiri, udah bisa ngerti juga. Keluarga pun pada ngerti. Keluarga pun ga ada masalah, setuju-setuju aja yaudah cerai. Karena memang tak bisa lagi orang itu bersatu, terakhir ibu aku yang minta cerai, bapak ku pun mau.” Apakah peran didalam keluarga anda terlaksana dengan baik ketika orang tua anda belum bercerai? “Baik tidak nya tak tau lah. Ibu aku kan punya jualan, bapak aku bantu ibu di kedai tu. Aku pun dulu sering kesana, bantu disana, adik ku pun juga. Kedai kami kan dari pagi sampai malam buka jadi ibu sama bapak hampir seharianan disana. Terkadang malu nya di kedai pun bertengkar juga, ku rasa karena memang dua-dua nya capek, tak ada yang mau ngalah. Tapi kalau dibilang baik, bisa juga lah. Karena kan orang tua masih memenuhi kebutuhan keluarga. Kami pun anak-anak nya sekolah lancar, walaupun aku berhenti ditengah jalan pas kuliah kemarin. Tapi setidaknya SMA lulus lah, adik ku pun si Yuni kuliah, mudah-mudahan dia tidak kayak aku.” Bagaimana hubungan keluarga anda sekarang setelah orang tua anda bercerai? “Aku rasa biasa aja. Gini-gini juga. Cuma ibu aku nikah lagi ku rasa pun tambah beban aja ibu aku nikah lagi tapi karena dia memang mau nikah tak
Universitas Sumatera Utara
5.
6.
7.
8.
mungkin kami larangkan. Bapak ku belum nikah lagi cuma se-tahu aku sekarang ada perempuan yang lagi dekat sama bapak ku, kemarin dikenalkan sama kami. Aku tak masalah orang itu pada mau nikah, apalagi sekarang kan aku juga uda berkeluarga jadi lebih fokus ngurusin keluarga aku aja dulu.” Bagaimana komunikasi antara ayah dan ibu anda pasca bercerai? “Komunikasi, kalau sekarang tak ada lagi lah. Ibu aku pun uda punya suami sekarang, marah nanti suaminya kalau dia masih berhubungan sama bapak ku. bapak ku pun lagi dekat sama perempuan. Cuma pernah juga waktu beberapa tahun pisah sebelum ibu ku nikah lagi, bapak ku ada juga ke kedai sempat bantu-bantu juga, ku dengar pun ada rencana mau rujukan lagi, mau bersatu lagi. Tapi itu lah kalau memang tak di izini tak bakalan jadi. Ya memang tak jadi orang itu nikah lagi, memang bukan yang terbaik kalau orang itu bersama.” Bagaimana komunikasi anda dengan ayah dan ibu anda sekarang? “Aku kan uda bilang tadi, aku orangnya tak banyak cakap sama bapak, sama ibu aku, kayak kawan-kawan aku yang lain dulu ku lihat kan cerita-cerita dari mulai cerita masalah sekolah sampai masalah pacarnya pun cerita dia sama ibu nya sama bapak nya, kalau aku mah ogah lah. Kalau tak ada yang penting tak mau cerita lah. Ibu sama bapak ku pun jarang juga nanya, tak suka juga aku kalau orang itu terlalu banyak tanya, kalau aku ada masalah, tak bisa ku atasi baru aku cerita, tapi selagi aku masih mampu ngatasi masalah itu tak mau aku cerita. Memang dari dulu aku kayak gitu orang nya. Pernah lah dulu, aku waktu SMP berantam sama kawan sekelas laki-laki sampai masuk kantor kan, tak ada ku cerita kan sama ibu ku, ibu ku tahu nya dari kawan-kawan aku.” Seberapa sering anda berkomunikasi dengan ayah dan ibu anda sekarang? “Kalau sama ibu aku sama lah, apa lagi kan walaupun aku uda berkeluarga aku kan tetap tinggal tempat ibu aku jadi tetap sama aja. Sama bapak ku kadang aku main-main juga ke rumah bapak kan tak jauh juga bawain anak aku main kesana, cerita seadanya aja. Aku aja kalau ada masalah di rumah sama suami ku, jarang juga aku mau cerita sama ibu ku, sama bapakku. Tanggung sendiri aja. Kalau lagi bertengkar sama suami aku lebih suka langsung bilang sama suami ku langsung daripada harus cerita sama ibu ku walaupun satu rumah. Ibu ku pun jadi orang tua masa tak suka dia ikut campur masalah keluarga ku. paling kalau cerita sama ibu ku kalau anak ku lagi sakit lah, tanya cemana, bu. Kan ibu lebih tahu merawat anak.” Apakah bimbingan dan pengarahan dari orang tua sekarang sama anda rasakan dengan yang dulu ketika keluarga masih utuh? “Kalau masalah bimbingan orang tua itu tergantung kita nya. Orang tua yang terlalu ketat pun bimbingannya ke anak tak bagus juga untuk anak kan, kalau pun orang tua bebas bukan berarti bagus juga tergantung cara anak juga. Kalau ditanya bimbingan orang tua dari dulu sampai sekarang ku rasa bimbingan bapak sama ibu ku sama aja kayak orang tua yang lainnya. Bagusbagus menjaga anak-anaknya, biar mereka susah yang penting anak jangan sampai ikut-ikutan susah juga. Walaupun bapak sama ibu aku udah pisah orang itu tetap mau tahu lah sama anaknya. Apalagi kan sekarang aku udah ada suami jadi suami aku lah yang bimbing aku. Tapi aku masa orang nya
Universitas Sumatera Utara
yang tak mau diketatin, aku suka kebebasan, semakin aku diketatin semakin bandal aku. Jadi orang tua aku pun dulu termasuk membebaskan anakanaknya tapi itu kembali ke diri aku lagi lah, harus bisa menjaga kepercayaan orang tua tadi, suami aku pun sekarang tak pernah ketat sama aku, aku mau pergi-pergi tak pernah dilarang yang penting urusan rumah selesai, anak tidak terbengkalai, kalau mau pergi-pergi harus jujur pergi kemana, sama siapa jangan bohongi suami sendiri. Istilahnya kita dipercayai untuk diberi kebebasan, jadi kita harus jaga kepercayaan orang itu sama kita.”
II. KONSEP DIRI 1. Termasuk anak keberapa anda dalam bersaudara? “Anak ketiga tapi aku merasa macam jadi anak pertama. Aku punya dua abang, abang yang nomor satu hilang sampai sekarang tak ditemukan uda kami cari-cari, ada yang bilang udah meninggal lah, udah ditemukan di laut tapi memang jasad nya tak ada kami lihat, jadi kami pun tak tahu keadaan dia sekarang gimana, kalau masih hidup semoga dia bisa pulang lagi, kalau pun memang betul udah meninggal semoga diletakkan di tempat yang sebaikbaiknya lah. Abang ku yang nomor dua kemarin kuliah di Aceh pindah ke Medan terus aku tak tahu lagi lah cemana, dimana dia sekarang tak pernah lagi pulang, katanya udah tak kuliah lagi tapi uda kerja tak tahu pun aku dia kerja dimana, aku ini lah udah berumah tangga, udah punya anak satu, dulu aku sempat kuliah di medan tapi naik semester lima aku berhenti karena mau nikah kemarin. Adik ku si Yuni lagi kuliah semester tiga lah dia sekarang, kuliah di Aceh. Ber-empat kami bersaudara.” 2. Sejak anda usia berapa perceraian di keluarga anda terjadi? “Tahun 2009 itu lah kalau tak salah aku kelas dua SMA waktu itu, berarti berapa tu usia ku, 17 Tahun.” 3. Bagaimana perasaan anda ketika orang tua anda memilih untuk bercerai? “Paling malu lah. Tapi sama aja kalau pun belum cerai, sering juga bertengkar malu juga, apalagi kalau bertengkarnya di kedai, banyak orang. Sedih, iya lah sedih tapi itu pun sama juga. Orang tua sama pun kalau bertengkar tiap hari sedih juga kan. Jadi memang ini yang terbaik nya. Malu sama sedih nya pas awal aja. Malu sama teman kalau tahu orang tua ku uda cerai, terus selebihnya sampai kemari udah biasa aja. Udah lebih enak pun pas pisah. Karena kan udah tak ada lagi pertengkaran, perkelahian. Walaupun udah pisah, aku masih bisa ketemu bapak ku, ibu ku. Jadi lebih enak juga. Paling adik ku lah si Yuni kemarin tu waktu cerai bapak sama ibu ku nangis kali dia, histeris mungkin karena dia memang anak terakhir jadi gitu kali. Tapi kalau aku sih udah bisa ngerti.” 4. Apakah anda sudah terbiasa hidup dengan struktur keluarga yang tidak utuh ini? “Sekarang ini udah lah. Kadang pun waktu orang tua cerai sama aja ku rasa kan waktu masih sama-sama dulu. Sekarang aku juga udah punya keluarga baru, udah punya keluarga kecil, jadi tetap happy. Bukan berarti orang tua cerai kita tak bisa ketemu lagi kan. Aku rasa lebih sedih yang orang tua nya
Universitas Sumatera Utara
5.
6.
7.
8.
9.
meninggal daripada yang cerai kayak aku. Kadang aku mensyukuri juga walaupun cerai, aku masih bisa ketemu dua-duanya.” Bagaimana anda memposisikan diri anda sekarang ini kepada kedua orang tua yang telah bercerai? “Sekarang ini aku harus bisa memposisikan diri kapan aku jadi seorang anak, kapan aku jadi seorang istri, kapan aku jadi seorang ibu, kapan aku jadi seorang kakak. Jadi kalau aku ketemu sama bapak, sama ibu ku ya memposisikan diri ku sebagai seorang anak sama kayak aku dulu. Aku tak pernah benci sama orang tua, cuma benci sama keadaan aja.” Menurut anda, pada saat ini bagaimanakah anda menurut anda sendiri? Apakah berbeda dengan anda dahulu ketika keluarga masih utuh? “Aku orang nya mungkin ada kayak ibu sama bapak ku, pemarah suka marahmarah. Kadang memang hal yang kecil pun mau aku jadi marah besar. Aku tak suka kalau kerja tu lambat-lambat, jadi kalau suami ku nanti mandi lama, makan lama suka aku marah, tapi suami aku memang pendiam, ngalah juga. Aku pun kadang kalau dia yang marah aku yang diam. Saling-saling menjaga lah. kalau dulu sama sekarang sama aja yang beda “kebebasannya” itu. Dulu sebelum orang tua aku cerai aku bebas, memang lah waktu ku banyak di kedai, arti bebas nya paling bebas berteman, ibu sama bapak ku tak pernah melarang aku mau berteman sama yang ganteng, sama yang cantik, sama yang kaya, sama yang miskin, sama aja itu semua. waktu udah cerai bebas juga. Malah lebih bebas lagi. Aku jarang ke kedai karena aku lebih sering di rumah kemarin, adik ku si Yuni yang di kedai kalau kami dua-duanya di kedai aku sering berantam sama dia. Pas udah nikah pun aku bebas tapi bebas nya masih dipantau suami juga, istilahnya kalau aku mau kemana-mana tak pernah dilarang yang penting baik-baik. Memang dulu bapak kalau mau berteman boleh tapi masalah pacaran masih ngelarang, tapi waktu udah sama ibu, ibu lebih dewasa tak masalah mau pacaran yang penting tahu jaga diri. kalau dulu bapak marah kali dia kalau anaknya pacaran padahal kan kita udah dewasa juga. Waktu mau nikah aja kan bapak sama ibu udah cerai, bapak sempat tak setuju tapi kasi pemahaman kalau aku memang udah sanggup, udah mampu, suami ku pun udah kerja, jadi bisa lah bangun rumah tangga, walaupun sekarang tinggal di rumah ibu karena di rumah anak nya cuma tinggal aku, si Yuni udah di Aceh.” Bagaimana sikap anda ketika anda menerima sebuah pujian dari orang lain? “Senanglah. Siapa juga orang yang tak senang kalau di puji. Tapi aku jarang pula di puji. Suami ku pun masa orang nya bukan yang romantis gitu, suka kayak suami-suami lain muji-muji istrinya. Bagaimana sikap dan perasaan anda ketika permintaan/pendapat/saran anda ditolak oleh teman-teman anda? “Kecewa karena aku orang nya jarang minta. Jadi kalau ada sekali permintaan aku tak dikasi pasti kecewa. Kalau pendapat atau saran aku yang di tolak diam aja lah. Tapi suatu saat kalau misalnya pendapat aku tu terbukti betul, bagus kedepannya aku marah-marah kenapa tak didengar pendapat aku itu.” Jika anda dikritik oleh orang-orang disekitar anda tentang diri anda sendiri, bagaimana anda menyikapinya?
Universitas Sumatera Utara
“Aku orang nya tak PD padla, tak percaya diri. Aku kalau udah sekali di kritik langsung lah masuk ke hati. Semua kritikan orang ku terima memang. Misalnya, penampilan aku di bilang orang jelek walaupun baju itu baru ku beli, kalau udah di kritik jelek tak mau lagi ku pakai baju itu.”
III. SELF DISCLOSURE 1. Dengan siapa sekarang anda tinggal? “Sama suami, sama anak di rumah ibu, sama suami ibu juga lah disini. Tapi kalau setiap weekend, hari jumat, sabtu, minggu pergi ke rumah mertua di Pakam sama suami. Suami kan juga kalau weekend libur jadi bisa pigi.” 2. Apa alasan anda dalam memilih tempat tinggal anda sekarang ini? “Sebelum aku nikah memang kami ikut sama ibu semua, kami tinggal di rumah ni lah. Bapak ku pun ada juga nya rumah nya di Ujung pasar. Aku sama adik ku ikut ibu biar bisa bantu ibu di kedai tapi sekarang dia udah ada suami sama suami nya aja dia ke kedai. Aku pun sama suami memang ada juga rencana buat rumah tapi masih ngumpul-ngumpul uang lah, di rumah ini juga pun kalau tak ada aku tak ada yang jaga. Ibu ku pagi sampai malam di kedai sama suami nya, suami ku pun sore baru pulang, jadi aku sama anak ku disini.” 3. Apakah orang tua anda ada yang menikah lagi? Jika ada, bagaimana anda menerima orang baru dalam hidup anda? “Ibu ku nikah lagi. Aku susah mau dekat sama orang. Tergantung orang nya juga. Kayak suami ibu ku aku jarang cakap sama dia. Dia tak ada kerja nya, bantu ibu ku di kedai kadang minta di gaji, tak suka pun aku dia kayak gitu. Tapi memang dia sama ibu ku nampak cocok, nanti ibu ku marah-marah, merepet dia ngalah, diam aja. Memang tak sering berantam orang iu. Tapi kalau aku tak dekat. Bapak ku pun baru-baru ini ada ngenalkan perempuan tak pala suka juga aku, sombong gitu ku lihat. Tapi kan yang terpenting orang baru itu bisa membahagiakan ibu sama bapak ku. kalau kami selagi tak buat ibu sama bapak ku sedih kami terima-terima aja lah. Tapi aku memang tak dekat sama suami ibu ku dari mulai nikah sampai sekarang. Adik ku Yuni masih mau manggil dia ‘Bapak’. Aku tidak lah. Tak pernah ku panggilpanggil. Tak pernah ngomong.” 4. Apakah anda merupakan orang yang memilih-milih dalam berteman? “Siapa pun ku temani kalau dalam berteman. Tak ada aku milih-milih yang penting orang itu mau berteman sama aku. Ini ku rasa semenjak aku udah nikah, taman-teman yang lain juga udah pada nikah udah payah mau ketemu teman-teman. Tapi kalau dulu semua ku temani lebih banyak pun kawan aku laki-laki daripada perempuan, orang bilang aku memang tomboy. Tapi memang ku rasa lebih enak berteman itu sama laki-laki.” 5. Apakah anda sekarang mempunyai teman dekat? “Kalau sekarang tak ada lah pad. Teman-teman aku pun udah pada di luar, teman-teman laki-laki pun udah ada yang nikah, udah ada yang tunangan, punya pacar jadi mana mungkin dekat-dekat lagi sama orang itu, sebatas teman-teman gitu aja. Kalau di Facebook lagi On yaudah chattingan tanya kabar, sekedar gitu aja. Ya, kalau ku bilang sekarang teman dekat aku anak ku sama suami ku lah.”
Universitas Sumatera Utara
6.
Bagaimana hubungan anda dengan teman-teman dekat anda sekarang ini? “Teman-teman yang dulu nya dekat sekarang udah tak dekat lagi. Jarak membuat semuanya berubah. Lagian kawan-kawan ku banyak yang jauh-jauh jadi tak pernah ketemu udah sibuk ngurusin rumah tangganya masingmasing, ngurusin masa depannya masing-masing. Cuma sekedar nanya kabar gitu aja. Udah tak pernah lagi pun ketemu sama kawan-kawan sekarang ini, aku pun sekarang lebih suka di rumah aja kalau ada teman yang datang ya senang aku pun tak ada kerjaan, jadi di rumah terus.” 7. Pernahkah anda meminta pendapat dengan teman-teman anda? “Kalau aku minta pendapat sama teman tidak lah, kadang teman itu sendiri yang kasi pendapat. Paling minta pendapat sama suami lah. Misalnya mau beli baju cocok tidak ini aku pakai, aku tanya sama suami kalau suami bilang bagus ku beli, tapi kalau kadang-kadang teman itu yang kasi pendapat, udah ku beli baju itu tiba-tiba kawan yang liat baju tadi bilang kayak nya lebih bagus kalau warna ini sama kau. Gitu aja. Aku dengarkan aja. Hak orang mau kasi pendapat apa kan. Setiap orang bebas berpendapat.” 8. Hal apa yang anda rasakan Ketika anda berada diantara teman-teman anda yang masih memiliki keluarga yang utuh ? “Pengen kayak orang itu juga. Tapi keluarga teman-teman ku udah ku anggap keluarga aku sendiri juga. Tapi kadang terbayang juga, coba aja ibu sama bapak tidak sama-sama egois, bisa mempertahankan keluarganya sekarang pasti kan lebih enak bisa sama-sama sekarang ini.” 9. Bagaimana hubungan anda dengan lingkungan anda? “Baik. Sama tetangga bertegur sapa. Tak suka bertengkar juga. Kalau ada yang pesta ikut rewang, jadi, kalau kita pun buat acara tetangga-tetangga pada bantuin. Kalau sama lingkungan masih bisa jaga hubungan yang baik.” 10. Apakah anda sekarang termasuk orang yang aktif dalam mengikuti kegiatan sosial di lingkungan tempat anda tinggal? “Aktif. Walaupun aku udah berkeluarga tapi kalau disini ada buat-buat acara aku ikut serta selagi masih mampu dan banyak aja teman-teman, ana-anak gadis disini ngajak aku, karena memang disini remaja nya sedikit, banyak yang merantau, aku pun kan masih gadis juga jadi tetap diajak. Aku pun tak ada kerja tetap, jadi bisa ikut serta juga, suami pun tak melarang apalagi kalau memang acara itu bermanfaat”. 11. Bagaimana lingkungan anda pada saat ini mempengaruhi anda? “Menurut aku lingkungan tak berpengaruh sama kita. Karena Cuma 10% lingkungan mempengaruhi kita, 90% nya dari kita sendiri. Gitu juga waktu berteman, aku tak mudah terpengaruh sama teman-teman aku dulu. Misalnya, diajak bolos jam sekolah kalau memang aku bosan sama pelajaran itu aku ikutan, kalau tidak aku tak mau ikutan walaupun kawan-kawan yang lain banyak yang bolos. Intinya tergantung diri sendiri.” 12. Ketika anda punya masalah, kepada siapa anda akan bercerita? “Kalau sekarang ini sama suami. Dulu sama kawan-kawan. Sekarang sama suami. Tapi tidak juga semua. Misalnya, ada masalah keluarga tak semua bisa ku ceritakan sama suami. Kalau dulu memang apapun masalah keluarga, keluarga bertengkar pun aku cerita sama kawan yang ku percaya. Memang aku masih cerita sama suami ku tapi masih ada juga yang ku jaga, tak semua
Universitas Sumatera Utara
ku ceritain, apalagi masalah keluarga ku, aku tak mau juga suami ku beri penilaian buruk sama keluarga aku. Gitu pun sama ibu ku, aku tak pernah sama sekali cerita-cerita masalah keluarga ku sama ibu ku. suami ku pilihan ku jadi jangan sampai ada penilaian buruk dari ibu ku ke suami ku. iya, aku menjaga lah yang terbaik buat keluarga ku.”
Universitas Sumatera Utara
Lampiran
: Hasil Wawancara Indepth Interview
Informan 3
:Zaitun Khamariah
Tanggal Wawancara :20 November 2014
IV. Psikologis Komunikasi 1. Bagaimana kondisi keluarga anda sebelum orang tua anda memutuskan untuk bercerai? “Dulu baik. Keluarga kami kan dulu waktu kakak awak ke Malaysia termasuk senang, jualan pun isi nya padat, awak pun tengok lah lumayan banyak pakai emas. Dulu senang lah. Tapi tiba kakak udah pulang, nikah pulak dia bisa dibilang bangkrut. Itu lah akhir-akhir sering begadoh. Mungkin karena isi jualan tak kayak dulu lagi, dikit isinya, yang beli pun ga ada, yang jualan banyak. Keluarga mengharapkan makan dari sini. Itu karena udah sering bertengkar terus terkahir mamak awak yang minta cerai. Ayah awak apa lagi yang mau dibuatnya, memang sering bertengkar tapi ayah awak ga mau juga cerai tapi karena mamak awak yang minta-minta, diterima lah. Gitu kejadiannya, karena ekonomi tadi lah padla.” 2. Bagaimana komunikasi anda dengan kedua orang tua anda sebelum orang tua anda memutuskan untuk bercerai? “Sekedar komunikasi gitu aja. Awak masa dekat sama ayah, termasuk manja sama ayah. mau minta-minta, cerita-cerita memang enak nya sama ayah. kalau sama mamak gimana ya, nyambung nya sama mamak kalau becakap tentang masakan aja lah, lebih enak.” 3. Apakah peran didalam keluarga anda terlaksana dengan baik ketika orang tua anda belum bercerai? “Kalau peran kami, ayah awak yang jualan tapi mamak pun bantu juga lah. Kalau ayah awak pun, kalau ga ada mamak mau juga bantu-bantu. Saling membantu lah kami. Awak pun dulu bukan cuma sekolah aja kan atau mainmain aja, bantu-bantu juga lah di kedai. Kadang mamak sama ayah tidur siang, awak jaga jualan, kalau dulu main-main nya sore. Pokok nya salingsaling membantu.” 4. Bagaimana hubungan keluarga anda sekarang setelah orang tua anda bercerai? “Kalau hubungan orang tua, mamak awak yang tinggal di rumah, jualan ini pun udah sama kami lah, ayah awak dulu tempat nenek, tempat mamak nya. Walaupun udah cerai, waktu ayah awak semalam sakit-sakit kan tetap mamak awak yang datang, sempat juga mamak jagain di rumah sakit. Tetap peduli lah.” 5. Bagaimana komunikasi antara ayah dan ibu anda pasca bercerai? “Awak rasa ga ada lah orang itu komunikasi-komunikasi. Cemana mau komunikasi, ketemu aja ga pernah, mamak ku di rumah aja, Handphone, segala macama nya ayah sama mamak ku ga pakai, ayah ku pun bukan pernah ke rumah lagi. Paling aku sama kakak ku sesekali main tempat nenek pengen jumpa ayah. gitu-gitu aja. Nanti ayah juga kadang nanya gimana kabar mamak, nanti mamak pun kalau kami udah pulang juga nanya “sehat
Universitas Sumatera Utara
6.
7.
8.
II
ayah kalian” gitu. Kalau langsung orang itu komunikasi ga ada padla. Namanya juga udah cerai cemana mau komunikasi-komunikasi, bukan mamak sama ayah awak canggih, megang handphone aja ga pandai.” Bagaimana komunikasi anda dengan ayah dan ibu anda sekarang? “Kalau sama mamak lebih dekat apalagi sekarang udah besar mamak lah tempat cerita, udah mulai terasa enak ngomong sama mamak. Kalau sama Ayah dulu paling gitu aja kan kalau rindu datang tempat nenek ketemu ayah yaudah ngomong-ngomong tapi sekarang udah ga bisa lagi lah kan, ayah juga udah ga ada lagi. Rindu sama ayah.” Seberapa sering anda berkomunikasi dengan ayah dan ibu anda sekarang? “Sama mamak tetap berkomunikasi, kalau sama ayah uda ga bakal pernah lagi lah cerita-cerita sekarang ini. Kalau semasa hidup ayah dulu lumayan juga lumayan juga cerita-cerita, ketemu kami, karena kan masih satu kampung jadi masih bisa kalau rindu awak datang kesana.” Apakah bimbingan dan pengarahan dari orang tua sekarang sama anda rasakan dengan yang dulu ketika keluarga masih utuh? “Kalau bimbingan dari ayah jelas berkurang, karena memang ga ketemu setiap hari kayak ketemu sama mamak. Mamak lah yang bimbing kami, karena kan sama mamak kami tinggal nya. Tapi cemana pun ya namanya orang tua walaupun jauh, dekat sama aja pasti tetap memantau anakanaknya.”
KONSEP DIRI
1. Termasuk anak keberapa anda dalam bersaudara? “Anak mamak ku empat orang, abang ku, kakak ku, aku sama adik ku. aku anak ketiga, beda ku sama adik ku lumayan jauh, sekarang adik ku masih kelas empat SD (Sekolah Dasar), dulu aku sempat jadi anak terakhir, jadi sempat dimanja juga sama mamak, ayah. kakak ku pun dulu suka manjain aku kali. Apalagi abangku ga boleh keluar lebih dari sejam langsung dicari-cari. Abangku termasuk ganas juga tu, ketat kali lah dulu. Aku dulu yang paling ku takuti abang ku itu lah. Udah SMA pun aku tetap penuh pengawasannya, semenjak udah punya anak, udah berkurang lah ganas nya, dulu ganas kali tu.” 2. Sejak anda usia berapa perceraian di keluarga anda terjadi? “Aku umur 17 tahun. Itu waktu aku kelas dua SMA. Maka nya malu nya sama teman-teman SMA, tapi orang itu juga bisa ngerti lah.” 3. Bagaimana perasaan anda ketika orang tua anda memilih untuk bercerai? “Banyak-banyak sabar aja padla, gimana lagi kan. Pasrah lah. Tapi kalau tentang perasaan campur-aduk, sedih, suntuk, malu luar biasa malu nya padla. Namanya juga waktu mamak ku pisah, aku kan udah termasuk besar juga waktu SMA kemarin, malu kali lah sama kawan-kawan, tahu orang itu mamak awak cerai kan. Nangis-nangis pasti padla. Namanya juga perceraian, sesabar-sabarnya pun pasti lah sedih kan sebagai anak. Waktu udah cerai kawan-kawan pada nanya, malu lah. Kalau sama tetangga ga gitu kali malu
Universitas Sumatera Utara
4.
5.
6.
7.
nya karena tetangga udah dianggap saudara, malahan tetangga, saudara yang nguatkan kami.” Apakah anda sudah terbiasa hidup dengan struktur keluarga yang tidak utuh ini? “Kalau dibilang terbiasa dengan kondisi keluarga yang udah cerai aku udah bisa bersikap biasa. Tapi kalau sama keadaan sekarang ini aku belum lah terbiasa, dulu cerai masih bisa ketemu ayah tapi sekarang udah beda lagi kondisi nya, udah lebih parah. Kalau dulu walaupun cerai, ga satu tempat tinggal tapi awak masih bisa cerita, ketemu sama ayah, kalau sekarang, kalau rindu sama dia mana bisa ketemu lagi. Yang paling awak sakit kan memang ayah awak meninggal awak ga ada, ga bisa lihat dia terakhir kali nya. Sakit kali lah disitu. Waktu tu kan awak di Malaysia, minta cuti karena ayah awak meninggal ga dikasi, sakit kali lah pad. Maka nya sekarang ni awak ga mau lagi kalau kerja jauh-jauh. Tinggal mamak yang awak punya, diminta-minta jangan lah sampai kayak gitu lagi.” Bagaimana anda memposisikan diri anda sekarang ini kepada kedua orang tua yang telah bercerai? “Pengen jadi anak yang berbakti sama mamak kalau sekarang ini. kalau waktu udah cerai, awak memang lebih dekat sama mamak awak, karena mamak awak yang biayai awak dulu sekolah pas akhir-akhirnya, adik awak pun tanggungan mamak, kalau ayah kan dia tinggal sama keluarga nya, sama mamaknya, sama nenek awak jadi awak rasa aman lah. Yang dipikirkan lebih ke mamak.” Menurut anda, pada saat ini bagaimanakah anda menurut anda sendiri? Apakah berbeda dengan anda dahulu ketika keluarga masih utuh? “Awak orang nya pemalu. Kalau perubahan ada lah, sekarang lebih dewasa jalani hidup. Dulu waktu orang tua belum cerai emang awak orang nya manja, suka-suka hati lah di rumah. Kalau sekarang namanya juga udah besar kan jadi lebih dewasa, lebih tahu sulitnya orang tua itu. Kalau dulu apa permintaan harus diikuti kalau ga dituruti membanting-banting karena manjanya. Ayah pun orang nya manjain awak, sakitnya waktu awal-awal cerai itu rindu kali sama ayah, nangis-nangis sama mamak suruh ayah pulang kesini, sampai mau pingsan nangis pengen ketemu ayah tapi gak dikasi mamak, awak pun mau ke tempat nenek malu kali mau keluar, padahal udah kelas dua SMA waktu itu. Jadi perlahan sekarang mulai ngerti lah sama hidup ini, dari mulai orang tua cerai sampai ayah meninggal semua nya beban hidup tapi harus tetap dijalani.’ Bagaimana sikap anda ketika anda menerima sebuah pujian dari orang lain? “Tergantung pujian nya padla. Kadang ada pula orang yang membongak, dibilang nya awak cantik, padahal awak belum mandi, rambut kusut, jelek kali lah dibilang orang pula cantik. Nanti awak gemuk dibilang orang kurus, awak bau dibilang orang wangi, kadang kalau yang ga betul dipuji nya tersinggung juga, marah-marah juga. Tapi kalau memang yang betul dipuji nya, awak uda mandi pakai baju baru, cantik, dibilang orang awak cantik, awak bangga lah. Tergantung pujiannya juga. Kadang kalau dipuji berlebihan malu juga. Tergantung lah. Orang memuji kita karena memang dia suka sama kita atau ga.”
Universitas Sumatera Utara
8.
9.
Bagaimana sikap dan perasaan anda ketika permintaan/pendapat/saran anda ditolak oleh teman-teman anda? “Kalau permintaan ditolak saling-saling mengerti lah, mungkin permintaan kita terlalu berlebihan atau tidak baik jadi bisa dimengerti juga, walaupun kadang sedih juga kalau ada permintaan kita yang ditolak kan. Tapi bisa lah dibicarakan baik-baik. kalau pendapat, setiap pendapat yang awak keluarkan pasti yang terbaik kan, bukan pendapat yang asal-asal, jadi kalau pendapat ditolak, kita harus mandiri, harus tetap dipertahankan.” Jika anda dikritik oleh orang-orang disekitar anda tentang diri anda sendiri, bagaimana anda menyikapinya? “Setiap manusia pasti ada dikritik hidupnya kan, kalau kritikan nya betul, misalnya, ada yang bilang jelek aku pakai baju ketat karena aku gemuk ya itu kan betul, jadi aku terima. Awak kalau dikritik orang bukan marah tapi malu padla. jujur, sebenarnya awak paling ga suka sama kritikan-kritikan orang, kadang yang mengkritik ga lebih bagus dia dari awak, dia pula coba-coba mau kritik awak, geram nengok orang yang kayak gitu, tapi kalau yang kritik memang orangnya bagus, yang dikritik pun betul ya awak terima-terima aja lah.”
III SELF DISCLOSURE 1.
2.
3.
Dengan siapa sekarang anda tinggal? “Dengan mamak. Abang awak sama kakak udah nikah, udah punya rumah masing-masing tapi hampir setiap hari juga kesini. Kakak ipar, istri abang jualan nasi depan rumah. Awak sama adik lah disini. Awak lah sekarang yang neruskan jualan ini. awak yang belanja, yang jaga jualan. Dulu waktu awak ke Malaysia, kakak awak yang ngurusin jualan ni tapi karena sekarang awak udah balik, balik lagi lah awak yang ngurusin jualan. Lagian kakak ku pun udah mengandung lagi, jadi susah lah kalau disuruh jaga jualan. Kalau mamak mana bisa lagi mau belanja-belanja ke pajak, udah payah, Kadang jalan aja pun dia udah susah.” Apa alasan anda dalam memilih tempat tinggal anda sekarang ini? “Karena rumah diserahkan sama mamak, kami pun anak-anak pada mau ikut mamak lah. Karena kan biasanya memang kalau orang cerai ikut nya ke mamak. Kalau sama ayah mau dimana kami tinggal. Lagian susah juga kalau sama ayah, memang lebih enak sama mamak lah. Lagian awak dari mulai kecil udah disini, udah betah tinggal disini, disuruh pindah pun awak ga mau lah.” Apakah orang tua anda ada yang menikah lagi? Jika ada, bagaimana anda menerima orang baru dalam hidup anda? “Ga ada. Aku pun ga setuju lah kalau orang itu nikah lagi. Dulu waktu ayah ku hidup, ada juga dengar yang dekat sama ayah tapi awak ga setuju, marahmarah, ku bilang sama ayah sama mamak, awak ga mau kalau ada yang nikah lagi diantara orang itu. Ga bisa awak nerima ibu tiri atau bapak tiri, lagian kan kalau misalnya ayah nikah lagi pasti kan mamak ada juga lah sedih nya, gitu pun kalau mamak yang nikah lagi pasti ayah ada juga sedihnya kan. Memang dari awal mamak mau cerai udah awak bilang sama mamak, kalau mau cerai boleh tapi jangan nikah lagi, malu lah. Sampai sekarang pun kalau
Universitas Sumatera Utara
4.
5.
6.
7.
8.
9.
orang itu seandainya ada yang nikah lagi, malu lah. Ga pun orang itu nikah, masih bisa anak-anaknya hidup, adik ku pun masih bisa sekolah. Ga mau aja kalau ada yang nikah lagi. Tapi memang Alhamdulillah lah, ga ada yang nikah lagi sampai ayah ku menghembuskan nafas terakhir. Kalau mamak ku, aku tahu mamak ku, dia ga ada pikirannya mau nikah-nikah lagi.” Apakah anda merupakan orang yang memilih-milih dalam berteman? “Sekarang susah cari kawan padla. Awak bekawan ga mau milih-milih. Semua pun dikawani, kadang orang yang mau awak kawani belum tentu mau bekawan sama awak.” Apakah anda sekarang mempunyai teman dekat? “Kalau kawan dekat kali ga ada. Dulu waktu sekolah banyak padla. Sekarang siapa lah kawan dekat awak. Tunangan awak lah padla. Tunangan awak itu cowok awak, abang awak sekalian juga teman dekat awak. Awak mau cerita sama dia karena dia pun orang yang mau tahu tentang masalah awak. Sekarang susah cari kawan apalagi kawan dekat, kawan untuk susah tapi kalau kawan senang-senang banyak. Awal nya ga kenal sama awak kalau udah diajak senang-senang semua nya mendekat ga perlu awak cari-cari lagi.” Bagaimana hubungan anda dengan teman-teman dekat anda sekarang ini? “Kalau hubungan masih tetap dijaga sampai sekarang. Walaupun kami udah sulit mau jumpa, susah lah karena sebagian ada yang kuliah, ada yang kerja keluar ada yang udah nikah juga. Tapi tetap dijaga hubungan itu. Dalam hidup ini kita butuh teman, sedih kalau ga punya teman. Kalau ada acara kan kita butuh tamu, orang itu lah yang mengisi acara tadi.” Pernahkah anda meminta pendapat dengan teman-teman anda? “Dulu pernah. Sekarang sama keluarga, sama tunangan kalau mau minta pendapat. Dulu sama kawan-kawan sekolah. Misalnya, mau beli ini, mau beli itu minta pendapat orang itu, kalau sekarang minta pendapat keluarga, minta pendapat tunangan lah yang sering. Tapi kadang-kadang banyak pendapat, pening juga kepala. Kalau misalnya sesuatu yang memang pengen awak buat ntah mau pangkas ga mau juga awak minta pendapat orang itu, memang penting kan tapi nanti ada yang setuju, ada yang ga setuju terakhir ga jadi, padahal awak pengen. Jadi minta pendapatnya tergantung hal apa yang mau kita minta pendapatnya. Kalau memang butuh pendapat baru minta, kalau bisa ambil keputusan sendiri yaudah ambil aja langsung, resiko nya tanggung sendiri.” Hal apa yang anda rasakan ketika anda berada diantara teman-teman anda yang masih memiliki keluarga yang utuh ? “Kalau gitu sedih padla, cemburu, itu lah paling. Karena kan nengok keluarga yang sempurna itu keluarga yang orang tua nya lengkap, jadi kalau nengok orang tua dia lengkap, orang tua kita ga lengkap sedih, pengen kayak orang itu juga, punya orang tua lengkap.” Bagaimana hubungan anda dengan lingkungan anda? “Kalau sama lingkungan biasa aja, tegur-sapa gitu. Kalau ada yang pesta minta kita jaga hidangan, kalau kita bisa kenapa ga. Masih dijaga kalau hubungan sama tetangga. Lingkungan disini pun baik jadi senang bisa berada di lingkungan sini, udah seperti saudara sendiri.”
Universitas Sumatera Utara
10. Apakah anda sekarang termasuk orang yang aktif dalam mengikuti kegiatan sosial di lingkungan tempat anda tinggal? “Dulu cukup aktif, sekarang ga. Karena awak kan udah ngurusin jualan jadi lebih ke jualan lah, udah ga bisa mau ikut sana, ikut sini, tapi kalau misalnya ada acara kayak maulid, kalau bisa datang ya datang, tapi kalau ikut kepanitiaan, ga. Karena kayaknya udah ada pengganti-pengganti nya, udah ada penerus-penerusnya. Dulu semangat karena kawan-kawan disini pada ikut, jadi awak pun ikut, ini kawan-kawan udah pada kerja di luar jadi ga ada lagi kawan. Udah ada anak-anak gadis-gadis yang kecil-kecil itu lah, ga mungkin awak ikut sama orang itu.” 11. Bagaimana lingkungan anda pada saat ini mempengaruhi anda? “Lingkungan mempengaruhi dengan baik. aku tinggal di lingkungan yang menurut ku baik. anak-anak nya baik, jadi pengaruh nya baik. nyaman tinggal disini. Pokonya pengaruh lingkungan baik, baik itu untuk awak, untuk keluarga maupun untuk adik awak. Kalau teman dulu awak suka kebebasan tapi karena abang ketat jadi suka ngelanggar-ngelanggar juga dulu. dulu kalau sama teman suka keluar malam, pulang nya lama sampai abang marahmarah. Berteman ini yang pengaruhnya kuat. Dulu pun waktu kerja di malaysia, luar biasa pengaruh kawan-kawan itu, dari yang kita ga tahu menjadi tahu, termasuk bebas juga.” 12. Ketika anda punya masalah, kepada siapa anda akan bercerita? “Kalau sekarang ini awak kalau punya masalah cerita sama tunangan. Karena cuma dia yang mau tahu, yang mau mendengar dan yang mau peduli, kasi solusi. Lebih sering cerita ke tunangan daripada ke keluarga. Semua masalah ga bisa awak pendam sendiri aja, pasti diceritain ke dia.”
Universitas Sumatera Utara
Lampiran
: Hasil Wawancara Indepth Interview
Informan 5
:Nurhabibah
Tanggal Wawancara : 10 Desember 2014
I
Psikologis Komunikasi
1.
Bagaimana kondisi keluarga anda sebelum orang tua anda memutuskan untuk bercerai? “awalnya dekat, sering pun orang itu jalan-jalan sore. Mamak kakak manja, kalo ayah orangnya suka bercanda sama mamak kakak. Dulu harmonis, bisa dibilang jarang juga bertengkar. Tapi semenjak ayah kakak itu digosipkan ada dekat sama perempuan lain, itu lah mamak kakak sakit sampai kesurupan-kesurupan, udah mulai sering bertengkar juga tu, tapi baik lagi. Kalo udah parah bertengkarnya mamak kakak sakit dia, baru diam ayah kakak mengalah. Kakak dulu tak tahu lah entah betul entah tidak ayah kakak dekat sama perempuan lain tapi orang-orang pada bilang kek gitu, itu lah yang buat mamak kakak stress, yaudah jalan keluarnya cerai. Ternyata ga berapa lama cerai kan ayah kakak udah nikah lagi sama orang ujung pasar, sekarang mamak kakak pun udah bisa tenang lah, dulu awal cerai sering kali sakit-sakit dia, lemah, mata bengkak karena nangis kan, banyak juga pikiran tapi kakak kuat kan mamak kakak, bicara-bicara biar dia tegar, padahal awak pun sakit kali waktu kedua orang tua pisah, tapi itu lah pura-pura dikuatkan.” Bagaimana komunikasi anda dengan kedua orang tua anda sebelum orang tua anda memutuskan untuk bercerai? “Dulu kakak manja nya sama ayah, sama mamak pun manja, karena kakak anak paling kecil kan jadi mungkin ada juga manja-manja nya. Kalau bicara-bicara memang lebih sering bicara sama mamak, tapi kalau ada permintaan atau masalah kakak lebih suka cerita ke ayah, karena ada solusi nya. Kalau sama mamak kalau kita tiba-tiba tak sengaja buat masalah dia bakal merepet-merepet tak jelas tapi kalo sama ayah lebih enak, lebih ngasi pendapat terus ada jalan keluarnya” Apakah peran didalam keluarga anda terlaksana dengan baik ketika orang tua anda belum bercerai? “iya baik. kalau cerita peran semua punya peran lah didalamnya. Ayah kakak nelayan, walaupun kadang ayah kakak pelit tapi tetap aja gajinya dikasi semua ke mamak, mamak yang ngatur, mamak kan pun pelit tapi pelitnya terarah, dia pelit kalau kita minta sesuatu yang tak dibutuhkan kali, lebih mendahulukan apa yang betul-betul dibutuhkan. Abang kerja, tak berapa lama dia tamat SMA langsung dapat kerja jadi SATPAM di Rampah, baru kakak lah dulu sempat juga kerja jadi TKW di Malaysia tapi karena orang tua cerai kakak pun pulang, mamak pun dulu sering sakit kan jadi disini jagain mamak. Bukannya banyak-banyak kali kami sekeluarga, cuma abang kakak sama kakak ajalah, itupun kadang-kadang
2.
3.
Universitas Sumatera Utara
4.
5.
6.
7.
8.
ga habis pikir bisa-bisa nya pisah, padahal kalau untuk makan masih bisa nya, tanggungan juga udah habis lah istilahnya, tapi itu lah udah takdir dek, apapun bisa terjadi kalau kehendak yang diatas” Bagaimana hubungan keluarga anda sekarang setelah orang tua anda bercerai? “berubah lah dek. Memang kakak tetap tinggal dirumah sama mamak tapi kegiatan-kegiatan sehari-hari jadi berubah. Dulu kalau makan kadang sering sama-sama sekalian ngumpul, sekarang sering sendiri-sendiri, kalau dulu masih mau juga ayah sama mamak kakak duduk-duduk diteras dekat pohon kelapa itu sekarang ga lagi lah. Kakak pun jadi jarang juga jumpa ayah, jadi jarang bicara-bicara kek dulu-dulu lagi, apalagi ayah juga udah nikah sama perempuan lain, jadi malas juga mau kesana karena itu lah memang perempuan itu tak salah, cuma ada juga rasa benci, kesal, gitu lah pokoknya” Bagaimana komunikasi antara ayah dan ibu anda pasca bercerai? “Oooh, tak lah ada orang itu komunikasi-komunikasi lagi, udah sibuk ngurus diri masing-masing lah. Mamak pun udah bisa kerja sekarang walaupun jadi tukang cuci baju orang tapi setidaknya udah bisa lah menuhi kebutuhan dia kan, abang kakak pun walaupun dia udah nikah tapi dia juga masih jadi tulang punggung keluarga kami juga, kakak pun disini mungkin mau juga lah cari kerja lagi tapi yang dekat-dekat disini aja lah biar bisa jagain mamak sekalian, kalau paling jauh pun di Medan lah, di luar itu kalau bisa jangan lagi” Hal-hal apa yang sering anda bicarakan dengan ayah dan ibu anda walaupun sudah bercerai? “Sebatas pembicaraan anak aja dek, kalau sama mamak mau juga kakak cerita-cerita orang yang lagi dekat sama kakak, cerita kalau lagi ada masalah sama kawan-kawan, kalau sama ayah ibaratnya “say halo” aja sekarang ini, tanya kabar, paling gitu aja” Bagaimana komunikasi anda dengan ayah dan ibu anda sekarang? “Sama mamak kakak tetap bicara-bicara, cerita-cerita tapi cerita seadanya aja kalau lagi ada masalah kakak lebih cerita nya ke teman-teman dekat, karena kasihan kalau cerita ke mamak nambah pula pikirannya nanti tapi kalau sama ayah jauh jadinya, kakak pun semenjak ayah udah nikah lagi udah tak pernah lagi ketemu, biar aja lah dia sama keluarga baru nya disana, semoga senang disana, namanya juga tetap ayah awak kan tetap doain yang terbaik aja, mungkin ini yang buat dia senang juga kan, ya kakak disini nemani mamak lah, tapi kalo abang kek nya pernah juga main ketempat ayah, karena kan rumah ayah sama rumah abang kakak lumayan dekat juga, karena kakak tahu informasi tentang ayah kakak dari abang kakak lah, misalnya ayah ga ke laut hari ni karena tahu dari abang, berarti masih sering juga dia kakak rasa kesana, cuma ga pernah kakak tanya sih” Seberapa sering anda berkomunikasi dengan ayah dan ibu anda sekarang? “sama mamak terus lah komunikasi tapi kalau sama ayah untuk sekarang udah jarang lah, sama mamak tetap baik kalau bicara, paling kadang pernah juga bertengkar sama mamak terus diam-diaman tapi habis itu baik
Universitas Sumatera Utara
9.
lagi, kadang ada juga kakak bertengkar sama mamak kakak, kadang dia suka ikutan masalah teman-teman kakak, kadang marah juga lah kakak, yang bukan urusan jangan diurusin, kakak juga uda dewasa pasti tahu lah dalam berteman” Apakah bimbingan dan pengarahan dari orang tua sekarang sama anda rasakan dengan yang dulu ketika keluarga masih utuh? “beda lah dek. Kalau dulu bimbingan didapat dari mamak juga dari ayah kalau sekarang dari mamak aja, itu pun karena anak nya udah pada dewasa mamak ga kek dulu lagi yang ketat kali bimbingannya, udah biasa aja, kalau kakak salah, ditegur tapi itu lah kakak tak suka kalau masalah hubungan pertemanan kakak mamak kakak ikut campur juga, paling disitu kakak marah nya, tapi cepat juga baiknya lagi”
II
KONSEP DIRI
1.
Termasuk anak keberapa anda dalam bersaudara? “Terakhir. Ada abang satu, kakak anak terkahir, cuma dua orangnya kami.” Sejak anda usia berapa perceraian di keluarga anda terjadi? “Bulan Desember tahun lalu lah dek. Usia berapa tu? Kakak lahir ’92, umur 21 lah.” Bagaimana perasaan anda ketika orang tua memilih untuk bercerai? “Sedih, malu, rasanya pingin mati aja. Masalahnya kan kakak udah cukup besar kenapalah mesti terjadi ini, biasanya kan orang cerai itu anaknya masih kecil-kecil, betingkat pula. Ini anak sedikit, udah besar-besar pun bisa juga mutuskan untuk bercerai. Tambah sakitnya lagi waktu udah cerai lihat mamak nangis-nangis sampai sempat dia mau bakar tubuhnya, itu lah karena stress itu kan, udah disiramnya badannya pakai minyak lampu, untung dilihat warga langsung ditarik lah mamak kakak, itu waktu belum pisah masih dengar cerita-cerita tetangga kalau ayah kakak selingkuh, dekat sama perempuan lain, pas udah pisahnya sering sakit-sakit lah mamak kakak. Karena kasihan lihat mamak sakit-sakit maka nya kakak pulang dari Malaysia kan biar nemani dia dulu, padahal kakak niat kesana selain karena cari kerja sekalian nenangi hidup juga nya, tapi kakak berpikir pula, awak disana tenang-tenang, mamak awak di kampung ni sakit-sakit, tak tega juga lah” Apakah anda sudah terbiasa hidup dengan struktur keluarga yang tidak utuh ini? “Sekarang dibiasa-biasain lah dek, walaupun kadang masih pingin kali orang tua tu nyatu lagi tapi gimana, dibiasain aja kalau memang orang tua uda ga nyatu lagi dek.” Bagaimana anda memposisikan diri anda sekarang ini kepada kedua orang tua yang telah bercerai? “Memposisikan tetap jadi seorang anak aja lah, lagian gimana mau bantu juga ga bisa kan. Kalau sama mamak kakak tetap dekat tapi kalau sama ayah udah tak kek dulu lagi lah, tapi gimanapun tetap lah memposisikan diri sebagai anak, kalau ditanya masalah adil tak adil, tak tahu lah ya kan,
2.
3.
4.
5.
Universitas Sumatera Utara
6.
7.
8.
9.
dunia ini pun kadang awak rasa pun tak adil, tapi tetap peduli aja sama mamak sama ayah” Menurut anda, pada saat ini bagaimanakah anda menurut anda sendiri? Apakah berbeda dengan anda dahulu ketika keluarga masih utuh? “kakak yang sekarang apa adanya aja dek, awak dari keluarga yang orang tuanya pisah tetap kakak bilang sama orang kalau memang keluarga kakak udah cerai, tak mungkin mau ditutupin lagi kan, tapi memang beda yang kakak rasakan, kakak dulu kan tempat bermengkek-mengkek nya sama ayah yang lebih, tapi sekarang udah bisa diatur tak kek dulu lagi, udah sadar diri lah awak siapa” Bagaimana sikap anda ketika anda menerima sebuah pujian dari orang lain? “iya, bangga, bahagia lah. Siapa juga tak bangga dapat pujian. Haha (tertawa).” Bagaimana sikap dan perasaan anda ketika permintaan/pendapat/saran anda ditolak oleh teman-teman anda? “Kalau ditolak kecewa, sedih. Tapi iya juga, mana mungkin semua permintaan kita dikabulkan aja pasti ada juga lah penolakan, kakak juga kalau ada kawan yang ngasi saran kadang pernah juga tak kakak terima, jadi harus adil juga lah kita, kalau giliran saran kita pula yang ditolak kan kita harus bisa juga nerima” Jika anda dikritik oleh orang-orang disekitar anda tentang diri anda sendiri, bagaimana anda menyikapinya? “Ha, itu lah yang kakak tak bisa pula kalau dapat kritikan-kritikan, kesal, benci, sedih juga kalau kritikannya menyakitkan. Tapi kalau seandainya dikritik kakak lebih suka diam aja dek, ga mau ikut-ikut bicara entar lebih penjang pula kritikan, lebih sakit juga dengarnya, mana ada kritikan orang yang enak didengar”
III
SELF DISCLOSURE
1.
Dengan siapa sekarang anda tinggal? “Dengan mamak kakak, berdua aja nya kami di rumah ni” Apa alasan anda dalam memilih tempat tinggal anda sekarang ini? “Ya, alasannya karena memang mamak kakak yang netap di rumah ni, gimana kakak bilang ya, pokoknya mamak kakak lah yang disini jadi kakak sama mamak kakak, tapi gimana pun ceritanya kalau memang harus disuruh milih tetap milih tinggal sama mamak lah pastinya dek, mana bisa sama ayah walaupun dekatnya sama ayah apalagi sekarang ayah udah nikah, payah lah” Apakah orang tua anda ada yang menikah lagi? Jika ada, bagaimana anda menerima orang baru dalam hidup anda? “Ayah kakak tadi lah dek, kalau terima ya terima aja kalau memang dia mau nikah lagi, tapi kalau sama istri barunya, gak, jarang lah. Ga tahu lah kakak, jarang ketemu juga kan. Kalau nerima pasti susah juga ya kan, apalagi kan kek orang tua kakak cerainya istilahnya dipicu karena ada orang ketiga, jadi geram juga lihat dia”
2.
3.
Universitas Sumatera Utara
4.
5. 6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Apakah anda merupakan orang yang memilih-milih dalam berteman? “Tidak lah dek, kakak siapapun oke oke aja nya kalau berteman, lagian awak anak siapa mau milih-milih teman, kalau anak kolongrat bisa lah, ini awak. Haha (tertawa)” Apakah anda sekarang mempunyai teman dekat? “Punya, banyak juga. Kakak banyak teman, cepat juga langsung dekatnya” Bagaimana hubungan anda dengan teman-teman dekat anda sekarang ini? “Dulu kan waktu SMA namanya Geng-geng gitu, dulu kami ada sembilan orang, sama semuanya kakak dekat tapi sekarang tinggal lima orang kami, karena yang empat lagi, dua kerja diluar, dua lagi udah nikah jadi tinggal lima ini yang masih lajang masih menetap di kampung juga, ada yang kerjapun, kerja nya tetap di kampung, tapi sama yang empat tadi tetap diusahain dekat juga, nanti tahun baru kami ada rencana reunian, kamikami aja, yang diluar katanya pada pulang kampung” Pernahkah anda meminta pendapat dengan teman-teman anda? “pernah, tapi ga sering juga. Apa yang mau kakak lakukan lebih suka langsung kakak lakukan daripada nanya-nanya orang dulu, tapi terkadang mau juga lah minta pendapat teman” Hal apa yang anda rasakan Ketika anda berada diantara temanteman anda yang masih memiliki keluarga yang utuh ? “perasaannya gitu? Jelas lah iri, namanya juga lihat keluarga orang itu orangtuanya masih sama beda sama awak, apalagi kadang romantis pula tu orang tuanya apa tak tambah iri lihatnya” Bagaimana hubungan anda dengan lingkungan anda? “baik-baik aja kalau sama lingkungan, kalau dulu-dulu kan waktu orang tua cerai sempat malu juga sama tetangga, galau lah, sekarang udah membaik lagi” Apakah anda sekarang termasuk orang yang aktif dalam mengikuti kegiatan sosial di lingkungan tempat anda tinggal? “Kalau ditanya masalah aktif nya, kakak ga aktif dek di lingkungan, efek malas. Haha (tertawa” Bagaimana lingkungan anda pada saat ini mempengaruhi anda? “Pengaruh lingkungan, misalnya paling kalau sama penampilan, misalnya gaya baju mau juga terpengaruh, kek hijab-hijab zaman sekarang, kalau dulu pake jilbab nya biasa aja, kalau sekarang terpengaruh lihat jamannya, lihat teman-temannya juga pada pakai hijab jadi terpengaruh, kalau yang lain, apalagi lah ya, gitu-gitu aja lah dek” Ketika anda punya masalah, kepada siapa anda akan bercerita? “sama sahabat-sahabat tadi lah dek, orang itu memang tempat kakak cerita dek, enak aja cerita sama orang itu dek, bisa ngerti, tempat berbagi sedih sama senang nya sama mereka lah”
Universitas Sumatera Utara
BIODATA PENELITI
Nama
: Riza Fadla Lubis
Nim
: 110904009
Departemen
: Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik
Program Studi
: Hubungan Masyarakat (HUMAS)
Tempat/Tanggal Lahir: Medan, 11 Februari 1993 Usia
: 21 Tahun
Anak Ke
: 1 (satu)
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Pendidikan
: - SD Dewisartika, Bedagai
Dari: 3 (tiga) Bersaudara
- SMP Negri 1 Tanjung Beringin - SMK Negri 3 Tebing Tinggi No Hp
: 085362200882
Email
:
[email protected]
Universitas Sumatera Utara