JURNAL AMPL KABUPATEN BARRU
WASH
No. 01 Desember 2015
Tanam Satu Tumbuh Seribu Upaya Kepemimpinan Kreatif Menggerak Jajaran Pemerintah dan Elemen Masyarakat
Daftar Isi
4
Profil Ketua Pokja AMPL Barru
1
Akses Jamban yang Layak dan BABS
6
Sosialisasi STBM bagi Imam Desa
2
Tanam Satu Tumbuh Seribu
9
Pemicuan STBM dalam Program Pamsimas
INFO GRAFIS
AKSES JAMBAN YANG LAYAK DAN BABS Perkembangan akses masyarakat Kabupaten Barru terhadap fasilitas jamban yang baik terus meningkat dari tahun ke tahun. Di awal pemicuan yang dilaksanakan oleh UNICEF pada tahun 2013 tercatat kurang lebih 31% rumah tangga yang masih melakukan praktek Buang Air Sembarangan (BABS), namun terjadi penurunan pada tahun 2015, praktek BABS di Kabupaten Barru per November 2015 sebesar 10,61% dan akses jamban yang layak secara keseluruhan mencapai 89,39%.
PROSENTASE PRAKTIK BAB DI KECAMATAN Mallusetasi
21,66 % Soppeng Riaja 1,05 % Balusu 13,74 % Barru
Tanete Rilau
9,93 %
4,38 % Tanete Riaja
9,84 %
10,61% BABS Akses Jamban yang Layak
89,39% Sumber Data : POKJA AMPL Kab. Barru - UNICEF 2015
Kabupaten Barru terdiri dari 7 kecamatan. Untuk kecamatan yang prosentase BABS paling rendah adalah Kecamatan Soppeng Riaja (1,05%). Sementara kecamatan yang masih tinggi prosentase BABSnya adalah Kecamatan Pujananting (27,97%).
Pujananting
27,97 %
Sumber Data : POKJA AMPL Kab. Barru - UNICEF 2015
WASHNews Desember 2015 1
GERAKAN S T B M
Tanam Satu Tumbuh Seribu Penulis DARWIS
B
erbagai Inovasi yang dilakukan Charlly R. Fischer tidak terlepas dari kepeduliannya terhadap kesehatan masyarakat yang ada di Kecamatan Soppeng Riaja. Fonemena Buang Air Besar Sembarangan (BABS)
masih banyak ditemukan di Kecamatan tersebut, khususnya di wilayah pesisir. Ku ra n g nya Ke s a d a ra n m a sya ra ka t m e n j a d i t a n t a n g a n u t a m a u n t u k mengubah kebiasaan BABS tersebut. Ia s e l a l u m e n e k a n k a n b a h w a s u a t u k e b i a s a a n h a r u s d i l a w a n d e n g a n kebiasaan juga. Dipicu oleh pelaksanaan P r o g r a m S a n i t a s i To t a l B e r b a s i s Masyarakat (STBM) pada 2013, Charrly mulai menggerakkan berbagai organisasi, komunitas Masyarakat, Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD), perangkat desa dan lembaga-lembaga yang ada di d e s a d a n d i k e c a m a t a n u n t u k b e r k a l o b o r a s i d a n b e r k o m i t m e n menggaungkan sosialisasi Stop BABS. Charlly juga membentuk tim relawan sanitasi yang terdiri dari tokoh agama, para penyuluh, tokoh pemuda, petugas KUA, tokoh pemuda, PKK, Kepala Unit Pelayanan Teknis (UPTD) Puskesmas, Komandan Rayon Militer (Danramil) dan
WASHNews Desember 2015 2
“Kebiasaan BABS dengan segala macam alasan klasiknya tidak bisa diselesaikan langsung dalam satu periode waktu, karena kebiasaan itu perlu diubah dari perubahan mindset-nya”
s e l u r u h j a j a ra n nya u n t u k bergabung dalam suatu Forum K o m u n i k a s i S T B M . Bagi Charlly, syarat menjadi relawan sanitasi itu mudah, yang penting dia mau berbuat sekecil apapun dan ikhlas. Charlly S. Fischer yang juga merupakan Camat Soppeng Riaja Kabupaten Barru selalu menekankan bahwa program STBM yang ada di Kecamatan Soppeng Riaja, hanya sebagai pemicu untuk menghidupkan p r o g r a m - p r o g r a m l a i n . Kebiasaan BABS dengan segala macam alasan klasiknya tidak bisa diselesaikan langsung dalam satu periode waktu, karena kebiasaan itu perlu d i u b a h d a r i p e r u b a h a n m i n d s e t - n y a . P r o g r a m pembangunan jamban tidaklah cukup untuk menjadi solusi perubahan mindset tersebut. M a s y a r a k a t p e r l u d i b e r i pemahaman, diajak berpikir d a n m e r a s a k a n a p a y a n g menjadi masalahnya. Melalui ide kolaborasi dan komitmennya, Charlly telah berhasil mewujudkan dua desa Open Defecation Free (ODF) tidak ada lagi masyarakat BABS di Kecamatan Soppeng Riaja. Tidak berhenti sampai di sana. I a m a s i h b e r m i m p i u n t u k m e w u j u d k a n K e c a m a t a n S o p p e n g R i a j a s e b a g a i Kecamatan ODF. Tentunya Pe r j u a n ga n C h a rl ly u n t u k mewujudkan Kecamatan ODF, Perlu didukung komitmen dari semua pihak.
WASHNews Desember 2015 3
PROFIL
Ir. H. Nahruddin
KETUA POKJA AMPL KETUA POKJA AMPL KAB. BARRU KAB. BARRU
P
e m b a n g u n a n d i l a k u k a n u n t u k m e n i n g k a t k a n kesejahteraan masyarakat. Agar mencapai hasil maksimal, maka pemerataan pembangunan dilakukan dengan melakukan percepatan pembangunan di segala sektor. Salah satunya adalah keberhasilan pembangunan di sektor kesehatan yang ditandai dengan adanya kenaikan kualitas kesehatan. WASHNews Desember 2015 4
“Saya sangat berharap Kabupaten Barru bisa mencapai Open Defecation Free (ODF) sesuai dengan apa yang telah direncanakan dalam dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) pada tahun 2017 mencapai 100%” Hal ini sangat di pahami oleh Kepala Bappeda Kabupaten Barru yang juga merupakan Ketua POKJA A i r M i n u m d a n P e n y e h a t a n Lingkungan (AMPL) Kabupaten Barru, Ir.H.Nahruddin. I r. H . N a h r u d d i n l a h i r d i Kabupaten Barru Provinsi Sulawesi Selatan pada tanggal 2 Mei 1958. Pendidikan dasar dan menengah diselesaikan di Kabupaten Barru. Lulus sarjana Hama dan Penyakit Tumbuhan pada tahun 1985 dari Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin Makassar. Pada tahun 2 0 1 6 I r. H . N a h r u d d i n y a n g sebelumnya menjabat Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMD) Kabupaten Barru diangkat menjadi Kepala BAPPEDA Kab.Barru dengan sendirinya menjabat sebagai Ketua POKJA AMPL Kabupaten Barru. POKJA AMPL Kabupaten Barru sendiri terdiri dari beberapa SKPD dengan BAPPEDA sebagai Leading Sector, diantaranya Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas Pekerjaan Umum (PU), Badan Lingkungan Hidup, Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMD.) Usaha yang perlu dilakukan d a l a m m e n i n gka t ka n d e ra j a t kesehatan yang setinggi-tingginya sesuai amanat perundangu n d a n g a n n o . 3 6 t a h u n 2 0 0 9 tentang kesehatan adalah fokuskan
p e m b a n g u n a n p a d a u p a y a peningkatan kesehatan melalui p e r b a i k a n k o n d i s i h i d u p , p e n i n g k a t a n p e n g e t a h u a n masyarakat tentang kesehatan s e r t a p e r b a i k a n p e r i l a k u masyarakat dan peningkkatan akses pelayanan kesehatan. Selaku ketua POKJA AMPL Kabupaten B a r r u , I r. N a h r u d d i n s a n g a t mendukung penguatan STBM yang dilakukan pemerintah Kabupaten B a r r u b e k e r j a s a m a d e n g a n lembaga Donor UNICEF. Ditengahtengah kesibukannya sehari-hari s e b a g a i K e p a l a B A P P E D A kabupaten Barru, beliau sering meluangkan waktu untuk hadir dalam kegiatan pemicuan STBM ke pedesaan. “ S a y a s a n g a t b e r h a r a p Kabupaten Barru bisa mencapai Open Defecation Free (ODF) sesuai d e n g a n a p a y a n g t e l a h direncanakan dalam dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) pada tahun 2017 mencapai 100%, namun jika itu dapat tercapai pada tahun 2016 kenapa tidak? Untuk itu saya selalu menekankan kepada a n g g o t a P O K JA A M P L u n t u k melakukan yang terbaik dalam pemicuan perubahan perilaku masyarakat sehingga tujuan bebas Buang Air Besar Sembarangan (BABS) ini bisa tercapai.”
WASHNews Desember 2015 5
KEGIATAN KEMITRAAN
SOSIALISASI STBM BAGI IMAM DESA
S
a n i t a s i T o t a l B e r b a s i s Masyarakat (STBM) merupakan pendekatan untuk mengubah perilaku hygiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan m e t o d e p e m i c u a n , y a n g d a p a t dilakukan melalui berbagai metode ataupun media komunikasi.
Imam desa merupakan salah satu tokoh yang memegang peranan penting dalam kehidupan sosial kemasyarakatan. Tugas dan perannya sehari-hari sebagai Imam di mesjid, memberikan khutbah, juga merupakan penghulu pada acara pernikahan, menjadikan Imam mesjid sebagai
WASHNews Desember 2015 6
“seorang Imam Mesjid tidak hanya sekedar menyampaikan pesan saja, tetapi harus terlebih dahulu memberikan contoh kepada masyarakat” s a l a h s a t u to ko h ya n g c u ku p berpengaruh dalam memberikan p e r u b a h a n p e r i l a k u b a g i masyarakat. B e r d a s a r k a n p e m i k i r a n tersebut, maka Lembaga Ibu dan A n a k ( L e m I N A ) - U N I C E F bekerjasama dengan Departemen A g a m a K a b u p a t e n B a r r u ,
mengadakan kegiatan Sosialisasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) bagi Imam Mesjid. Kegiatan tersebut berlangsung pada tanggal 1 Desember 2015, dan dihadiri oleh 55 orang Imam mesjid se-Kabupaten Barru dan Penyuluh agama dari 7 (tujuh) kecamatan di Barru. Kegiatan yang berlangsung s e l a m a s a t u h a r i t e r s e b u t , mendapatkan apresiasi yang cukup b a i k d a r i Pe m e r i n t a h D a e ra h Kabupaten Barru dengan hadirnya bapak Asisten I Drs. H. Baharuddin J M.Si yang mewakili Sekretaris Daerah. Selain Asisten I, kegiatan ini juga dihadiri oleh Drs. Mukmin, M.Si, selaku Kabag. Kesra, Charlly R. Fischer yang merupakan Camat Soppeng Riaja yang juga merupakan relawan STBM.
WASHNews Desember 2015 7
Bertempat di Baruga Singkerru Adae, Sosialisasi STBM bagi Imam Mesjid diharapkan menjadi motor perubahan melalui dakwa, dihapakan juga para iman desa menyampaikan ceramah-ceramahnya bertemahkan kebersihan dalam sambutannya, Drs. H. Baharuddin, M.Si mengatakan tokoh agama/dai biasanya lebih di hormati dimasyarakat. Kepala bagian Kesra, Drs Mukmin, M.Si, memberikan apresiasi terhadap p r o g r a m ' T i n j u T i n j a ' y a n g dilaksanakan oleh UNICEF sebagai langkah pengembangan dari Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat, dimana masyarakat bebas untuk b e r p a r t i s i p a s i d a l a m membebaskan Indonesia dari Buang Air Besar Sembarangan (BABS). Beliau mengatakan bahwa salah satu c a r a ya n g d a p a t d i l a k u k a n o l e h Imam Mesjid dalam m e l a k u k a n a k s i Tinju Tinja adalah menyelipkan pesanp e s a n s a n i t a s i khususnya tidak BABS pada saat melakukan k h u t b a h d i m e s j i d , diharapkan dapat dipahami sekaligus diamalkan oleh masyarakat. Selanjutnya beliau menegaskan bahwa seorang Imam Mesjid tidak hanya sekedar menyampaikan pesan saja, t e t a p i h a r u s t e r l e b i h d a h u l u m e m b e r i k a n c o n t o h k e p a d a masyarakat. M a t e r i i n t i d a l a m ke g i a t a n sosialisasi ini adalah ceramah umum
yang berjudul “Perilaku BABS ditinjau dari aspek agama” oleh Ustadz Syamsul Bahri. Beliau mengawali ceramahnya dengan memberikan apresiasi terhadap UNICEF yang telah memberikan kontribusi yang besar d a l a m m e n i n g k a t k a n d e r a j a t kesehatan masyarakat, khususnya dalam membebaskan Indonesia dari Buang Air Besar Sembarangan. Lebih lanjut beliau mengatakan bahwa p e r i l a k u B u a n g A i r B e s a r Sembarangan merupakan salah satu kemudaratan yang dapat merugikan diri sendiri dan juga orang lain, dan agama Islam tidak menyukai segala sesuatu yang kotor. Beliau juga menambahkan beberapa ayat d a l a m A l Q u r ' a n y a n g m e n d a s a r i p e r l u n y a menjaga kebersihan termasuk diantaranya d e n g a n t i d a k mebuang kotoran sembarangan. P e n u t u p d a r i acara tersebut yang juga menjadi bagian paling meriah adalah pemberian doorprize, seluruh peserta sangat a n t u s i a s d a n s a l i n g berlomba untuk menjawab pertanyaan demi pertanyaan yang dilontarkan oleh narasumber dan panitia. Diharapkan dari kegiatan ini, peserta dapat memahami semua materi yang disampaikan dan yang t e r p e n t i n g a d a l a h d a p a t mengimplementasikan dalam praktik sehari-hari di tengah masyarakat. (*Lynn)
WASHNews Desember 2015 8
PROGRAM
Untukmempercepat capaianODFjugaperlu dilakukanpendekatanke pihakaparat desa/kelurahan.Perlu adanyakegiatankoordinasi danadvokasikepadaKepala desa,camatdanlintas sektorterkait
PEMICUAN STBM DALAM PROGRAM PAMSIMAS DI BARRU Penulis Herman Syamsu
S
alah satu wilayah kerja Program Pe nye d i a a n A i r M i n u m d a n Sanitasi (PAMSIMAS) komponen kesehatan Sulawesi Selatan adalah Kabupaten Barru dengan jumlah d e s a / k e l u r a h a n s e b a n y a k 5 5 desa/kelurahan yang tersebar di 7 kecamatan dan 12 wilayah puskesmas. Dalam rangka peningkatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di Kabupaten Barru berbagai kegiatan
dilaksanakan mulai dari Pemicuan di desa, Kampanye Hygiene dan sanitasi sekolah, kampanye Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di sekolah dan di masyarakat serta ke g i a t a n s u r vey ku a l i t a s a i r. Program PAMSIMAS turut andil dalam kegiatan-kegiatan STBM ini. Adapun desa /kelurahan intervensi PAMSIMAS pada tahun 2015 yaitu Kelurahan Mattappawalie, Desa Gattareng, Desa Harapan, Desa Lempang dan Desa Palakka. Kelima desa/kelurahan ini dibina oleh sanitarian masing-masing serta di dampingi oleh Fasilitator STBM dan Tim Tekhnis dari Dinas Kesehatan. Salah satu kegiatan dalam STBM yang dilakukan oleh PAMSIMAS adalah pemicuan Comunnity Lead Total Sanitation (CLTS). Kegiatan pemicuan dilaksanakan di masingm a s i n g d u s u n d e n g a n c a r a m e n g u m p u l k a n m a s y a r a k a t .
WASHNews Desember 2015 9
Kegiatan ini berusaha menyentuh masyarakat dari sisi rasa jijik, ketidaknyamanan, rasa takut sakit, rasa berdosa, rasa malu, harga diri dan l a i n - l a i n y a n g b e r t u j u a n a g a r m a s ya ra k a t m e n j a d i m a l u d a n m e m i l i k i k e i n g i n a n u n t u k menghentikan kebiasaan buang air besar sembarangan (BABS) dan keinginan serta prilaku buang air besar di jamban. Dari kegiatan pemicuan CLTS dapat diperoleh informasi berbagai faktor yang menyebabkan masyarakat masih banyak yang buang air besar di s e m b a r a n g a n t e m p a t ( B A B S ) diantaranya ; faktor biaya, faktor lokasi yang menyulitkan untuk mengangkut material ke tempat tinggal mereka, faktor tanah tempat tinggal mereka yang hanya menumpang, keterbatasan air, dan juga yang mengharapkan bantuan. Tidak hanya itu tim kerja yang melaksanakan pemicuan juga berusaha membuat masyarakat merasa jamban itu menjadi prioritas utama walaupun berbagai keluhan disampaikan masyarakat tentang keterbatasan yang dimiliki yaitu salah satunya karena minimnya biaya (masyarakat merasa jamban itu m a h a l ) , b a g i m e r e k a y a n g b e r p e n g h a s i l a n m i n i m j a m b a n sesuatu yang istimewa jadi sanitarian m e n y a m p a i k a n j a m b a n b i s a t e r b a n g u n d a l a m b e n t u k ya n g sederha na , b isa mema nfa a t ka n sumber daya alam dan dapat juga memanfaatkan barang –barang bekas yang masih bisa dipakai. Kegiatan ini tidak hanya sampai di pemicuan tetapi juga dibuat Rencana Tindak Lanjut mengenai kegiatan apa
yang akan dilakukan untuk mencapai target bebas BABS/Open Defecation Free (ODF) diantaranya dengan membentuk komite, melakukan monitoring secara berkala khususnya kepada mereka yang sudah terpicu, menggunakan dana dari desa misalnya dana zakat untuk pembangunan jamban. Dari ke 5 desa yang di intervensi oleh Program PAMSIMAS II tahun 2014 ada 8 (38,1%) dusun yang telah ODF dari total 21 dusun yang di intervensi. Sedangkan dusun ODF untuk desa intervensi PAMSIMAS II tahun 2015 sebanyak 6 dusun (24%) dari total 25 dusun yang ada. Dusun yang belum ODF masih terus di monitoring oleh Sanitarian dibantu oleh kader, dan Natural leader yang t e l a h d i p i l i h u n t u m e m b a n t u mempercepat capaian ODF di dusun intervensi. Untuk mempercepat capaian ODF juga perlu dilakukan pendekatan ke pihak aparat desa/kelurahan. Perlu adanya kegiatan koordinasi dan advokasi kepada Kepala desa, camat dan lintas sektor terkait tentang program akses sanitasi dan target yang ingin dicapai, mensosialisasikan kembali Surat Edaran Gubernur tentang STBM kepada SKPD terkait, mensosialisasikan surat advokasi Menteri Kesehatan kepada kepala desa serta koordinasi dengan KORAMIL t e n t a n g s i n e r g i T N I d e n g a n masyarakat dalam hal pembangunan sarana sanitasi.
WASHNews Desember 2015 10
GALERI
Tim Editor JURNAL AMPL KABUPATEN BARRU
WASH
Andi Muliani Herlina Heriani Syamsu Darwis Charlly F
Kontributor Darwis Andi Muliani Herlina Heriani Syamsu Armin Arif Hj. Nurjannah Charlly F.