JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 2 / TAHUN 2015 PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP FRAUD DENGAN KEPUASAN KERJA EBAGAI VARIABEL INTERVENING
Eka Prasetya Argarini Prodi Akuntansi Universitas negeri Yogyakarta
[email protected]
Abstrak: Pengaruh Kompensassi Terhadap Fraud dengan Kepuasan Kerja sebagai Variabel Intervening. Penelitian ini termasuk penelitian kausal komparatif bertujuan untuk mengetahui pengaruh: (1) Kompensasi terhadap Fraud pada BMT di Wonosari, (2) Kepuasan Kerja terhadap Fraud pada BMT di Wonosari, (3) Kompensasi terhadap Fraud melalui Kepuasan Kerja sebagai variabel intervening pada BMT di Wonosari. Penelitian ini adalah penelitian populasi dengan subjek penelitian yaitu 66 karyawan yang bekerja pada 5 BMT di Wonosari. Data penelitian diperoleh melalui distribusi kuesioner. Uji keandalan instrumen meliputi uji validitas dan uji reabilitas. Uji asumsi klasik meliputi uji linearitas, uji multikolinearitas, dan uji heteroskedastisitas. Regresi linier sederhana dan Bootstrapping digunakan untuk menguji hipotesis.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Kompensasi berpengaruh negatif terhadap Fraud, dibuktikan nilai koefisien regresiX1 sebesar -0,593 dan nilai t hitung lebih besar dari t tabel yaitu 3,155>1,998, persamaan regresi Y= 35.174-0,593X1; (2) Kepuasan Kerja berpengaruh negatif terhadap Fraud, dibuktikan dengan nilai koefisien regresi X2 -0,342 dan nilai t hitung lebih besar daripada t tabel 5,748>1,998, persamaan regresi 37.076-0,342X2; (3) Kepuasan Kerja memediasi hubungan Kompensasi terhadap Fraud, dibuktikan dengan nilai t hitung lebih besar dari t tabel yaitu 3,637>1,998 dengan signifikansi 0,004<0,05. Kata Kunci: Fraud, Kompensasi, Kepuasan Kerja. Abstract: The Effect Of Cpmpensation on Fraud With Job Satisfaction as Intervening Variable. This research was aimed to determine the effect of : (1.) Compensation on Fraud at BMT in Wonosari, (2.) Job satisfaction on Fraud at BMT in Wonosari, (3.) Compensation on Fraud with Job satisfaction as intervening variable at BMT in Wonosari. It is a research that involves the whole population consist of 66 employees working in five BMT in Wonosari. The study categorized as research study using data collection from questionnaires distribution. Instrument reliability test include validity and reliability test. Classical assumption tests include: multicolinierity, linierity, and heteroskedacity. Hyphoteses were examined using simple regression analysis and bootstrapping. The results show that: (1.) Compensation negatively influences Fraud, the coefficient of regression is 0,593 and value of t count 3,155> t table 1,998, (2.) Job satisfaction is negatively influences Fraud, the coefficient of regression is -0,342 and value of t count 5,748> t table 1,998, (3.) Compensation negatively influences Fraud through Job satisfaction, t count 3,637> t table 1,998 with significance 0,004<0,005. Keyword: Fraud, Compensation, and Job Satisfaction
dikembangkan
PENDAHULUAN Fraud telah berkembang di berbagai
lanjut
sehingga
mempunyai cakupan yang luas. Fraud
negara termasuk di Indonesia. Secara
disini
harafiah
penggelapan,
Fraud didefinisikan
lebih
sebagai
kecurangan, namun pengertian ini telah
antara lain
adalah manipulasi,
pencurian,
dan
tindakan
buruk lainnya yang dilakukan oleh suatu 127
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 2 / TAHUN 2015 pihak yang dapat mengakibatkan kerugian
mengharapkan adanya timbal balik yang
bagi pihak lain atau perusahaan/organisasi.
berupa Kompensasi atas kontribusi yang
Sedangkan
sesuai
menurut
Cressey
dalam
dengan
apa
yang
dilakukan
Tuanakotta (2007:105) Fraud disebabkan
karyawan
oleh
adanya
Kompensasi yang sesuai diyakini dapat
peluang, dan rasionalisasi. Fraud dapat
mendorong karyawan untuk meningkatkan
dilakukan oleh siapa saja termasuk pihak
kinerjanya sedangkan Kompensasi yang
yang tidak memiliki jabatan tertentu
tidak sesuai diyakini mampu mendorong
sekalipun.
karyawan
tekanan,
persepsi
akan
Menurut Sie Infokum dalam Andrian
diklasifikasikan
kelompok,
yaitu
dalam
Pihak
Fraud
untuk melakukan tindakan
Hal lain yang membuat karyawan
dua
melakukan Fraud adalah tekanan yang
dan
disebabkan rendahnya tingkat kepuasan
manajemen
dalam pekerjaan (work related pressure).
manajemen
karyawan/pegawai. melakukan
ke
perusahaan.
Fraud.
Budi Prasetyo (2011) bahwa pelaku Fraud dapat
terhadap
untuk
Kepuasan Kerja dibentuk oleh imbal jasa
Pihak
yang diberikan pada anggota organisasi
Fraud
atau karyawan yang telah memberikan
individu.
kontribusi pada organisasi (Budi Haryanto,
Apabila dikaitkan dengan model segitiga
2008). Sementara itu menurut M. As’ad
kecurangan, fakta ini relevan dengan teori
(2003:102),
terjadinya Fraud antara lain harus ada
mempengaruhi Kepuasan Kerja adalah
kesempatan dan kesempatan umumnya
faktor
lebih dipahami oleh orang dalam termasuk
meliputi
manajer,
ketentraman kerja, kondisi kerja dan
kepentingan
perusahaan.
karyawan/pegawai bertujuan
untuk
biasanya
melakukan keuntungan
karyawan,
dan
pihak-pihak
lainnya.
faktor-faktor
utama
dalam
upah/gaji,
pekerjaan
yang
yang
pengawasan,
kesempatan untuk maju; faktor individual;
Karyawan
memegang
peranan
dan faktor sosial.
penting dalam menentukan keberhasilan
BMT yang terlibat kasus Fraud
perusahaan. Selain sebagai sumber daya
misalnya BMT Bumi Sejahtera Amanah
manusia
yang berlokasi di Wonosari. Berdasarkan
yang
menentukan
sangat
penting
keberhasilan
dalam suatu
wawancara
dengan
sumber
yang
perusahaan, disisi lain karyawan juga
merupakan karyawan BMT terkait, BMT
merupakan makhluk yang mempunyai
ini memiliki 30 orang karyawan yang
pikiran, perasaan kebutuhan dan harapan-
terbagi atas 20% (6 orang) merupakan
harapan tertentu. Karyawan tentu
karyawan senior dan sisanya 24 orang
saja 128
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 2 / TAHUN 2015 merupakan karyawan baru yang masing-
Kasus tersebut terungkap setelah adanya
masing memiliki tanggungjawab yang
beberapa
berbeda untuk melayani nasabah (disebut
Menanggapi laporan dari nasabah, pihak
juga
diberikan
BMT pun melakukan penelusuran lebih
tanggungjawab untuk mencari nasabah
lanjut. Dari penyelidikan ditemukan bahwa
(anggota) baru dan membantu di bidang
ternyata dana yang nasabah setorkan ke
pembiayaan, dalam jumlah sesuai dengan
bank tidak tercatat ke dalam sistem
target
Bumi
pembukuan BMT. Hal ini terjadi bukan
Sejahtera Amanah pada setiap bulannya.
karena faktor kesalahan entri data atau
Dari tanggungjawab
yang dibebankan
sebagainya melainkan merupakan faktor
kepada karyawan, BMT Bumi Sejahtera
kesengajaan yang dilakukan oleh pihak
Amanah
yang
anggota).
yang
Karyawan
ditentukan
memberikan
BMT
gaji
kepada
karyawan sesuai UMR Kab.Gunungkidul.
nasabah
tidak
yang
melapor.
bertanggungjawab
untuk
kepentingan keuntungan pribadi.
Kebijakan yang diberlakukan di BMT
Dari
contoh
kasus
diatas,
Bumi Sejahtera Amanah adalah setiap
Kompensasi dan Kepuasan Kerja diduga
karyawan diberikan bonus sebesar 0,7 %
memiliki kaitan yang erat dengan Fraud.
dari pembiayaan yang berhasil dicapai.
Kompensasi
Karyawan
indikator
juga
diberi
hak
untuk
merupakan
dalam
salah
menentukan
satu tingkat
menerima/menolak hadiah atau sejenisnya
kepuasan yang dirasakan oleh karyawan
dari nasabah (anggota) baru sebagai bentuk
yang pada akhirnya turut berperan pada
“tanda terimakasih”. Selain itu, biaya
niatan melakukan tindakan Fraud. Karel
transportasi karyawan dalam menjalankan
A. Leklikwati (2005) dalam penelitiannya
tanggungjawabnya menjadi beban BMT,
mengemukakan
karyawan hanya diharuskan menyetorkan
finansial dan kompensasi non finansial
bukti transaksi berupa nota bensin kepada
teruji berpengaruh positif dan signifikan
BMT untuk kemudian diganti dengan uang
terhadap Kepuasan Kerja, dimana artinya
tunai.
bahwa semakin baik persepsi responden Pada 2012 terungkap kejadian Fraud
terhadap
bahwa
kompensasi
finansial
kompensasi
Sejahtera Amanah dan terpaksa harus
menyebabkan tingginya Kepuasan Kerja.
berurusan dengan pihak berwajib karena
Pada BMT Bumi Sejahtera Amanah,
terbukti
jumlah
melakukan
tindak
finansial
dan
yang dilakukan oleh karyawan BMT Bumi
telah
non
kompensasi
Kompensasi
cukup
diterima
kecurangan berupa penggelapan/korupsi
karyawan
dana nasabah sejumlah ratusan juta rupiah.
dibandingkan dengan tanggungjawab yang 129
tidak
yang
akan
besar
jika
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 2 / TAHUN 2015 dibebankan. Karyawan yang keluar-masuk
yang dipilih sebagai objek penelitian dan
cukup banyak, hanya 20% dari total
menggunakan
karyawan yang masih bekerja pada BMT
pengumpulan data yang pokok.
Bumi
Sejahtera
Amanah
merupakan
BMT di wilayah Wonosari yaitu BMT
maka peneliti tertarik untuk melakukan berjudul
Bumi Sejahtera Amanah, BMT Mitra
“Pengaruh
Utama, BMT Pertiwi Jaya, BMT Berkah,
Kompensasi terhadap Fraud dengan Kepuasan
Kerja
sebagai
dan BMT Pelita Insan. Penelitian ini
Variabel
dilaksanakan pada bulan Februari sampai
Intervening” untuk mengetahui apakah Kompensasi
dan
merupakan
faktor
karyawan
dalam
Kepuasan yang
dengan Oktober 2015.
Kerja
Subjek Penelitian
mendorong
melakukan
alat
Penelitian ini dilaksanakan pada 5
Berdasarkan uraian kasus tersebut,
yang
sebagai
Waktu dan Tempat Penelitian
karyawan senior.
penelitian
kuesioner
Subjek dalam penelitian ini adalah
tindakan
Fraud, dengan subjek penelitian meliputi
seluruh
karyawan
dari
BMT
Bumi
karyawan BMT Bumi Sejahtera Amanah,
Sejahtera Amanah, BMT Mitra Utama,
BMT Mitra Utama, BMT Pertiwi Jaya,
BMT Pertiwi Jaya, BMT Berkah, dan
BMT Berkah, dan BMT Pelita Insan di
BMT Pelita Insan yang berjumlah 98
Wonosari.
orang. Dari 5 BMT tersebut BMT Bumi Sejahtera Amanah digunakan sebagai uji
METODE PENELITIAN
coba instrumen dan keempat BMT lainnya
Jenis Penelitian
digunakan
komparatif.
Penelitian
subjek
penelitian.
Untuk mencegah bocornya pertanyaan
Jenis penelitian ini adalah penelitian kausal
sebagai
dalam kuesioner maka yang digunakan
kausal
komparatif merupakan tipe penelitian
sebagai
dengan
karyawan BMT Bumi Sejahtera Amanah.
karakteristik
masalah
berupa
hubungan sebab akibat antara dua variabel
Data,
atau lebih (Nur Indriantoro dan Bambang Supomo,
2002:27).
Penelitian
berbentuk
penelitian
survey
uji
coba
Instrumen,
instrumen
dan
hanya
Teknik,
Pengumpulan.
ini
Sumber data yang digunakan oleh
karena
peneliti adalah data primer. Data primer
mengumpulkan informasi dari responden
merupakan data yang didapat dari sumber
menggunakan kuesioner/angket. Penelitian
pertama seperti hasil dari wawancara atau
survey adalah penelitian yang secara langsung dilakukan kepada suatu populasi 130
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 2 / TAHUN 2015 hasil pengisian kuesioner yang biasa
digunakan dalam uji coba instrumen tidak
dilakukan oleh peneliti.
digunakan sebagai subjek penelitian.
Penelitian ini menggunakan instrumen
Dalam penelitian ini uji validitas
berupa kuisioner/daftar pertanyaan yang
dilakukan dengan menggunakan korelasi
berisi tentang variabel terikat (Fraud),
dengan
format
variabel intervening (Kepuasan Kerja) dan
korelasi
antar
variabel
yang
dibandingkan dengan nilai kritis. Dimana
menggunakan skala sikap model likert
apabila nilai rhitung di atas nilai rtabel (0,361)
yang dimodifikasi dengan 4 jawaban.
maka dapat dikatakan valid, sedangkan
Skala likert digunakan untuk mengukur
bila nilai rhitung di bawah nilai rtabel (0,361)
sikap,
maka dikatakan tidak valid.
bebas
pendapat,
(Kompensasi)
dan
persepsi
orang
mengenai suatu permasalahan yang terjadi.
No
Var Jumlah Butir
1. Statistik Deskriptif deskriptif
dari
nilai
minimum,
nilai
maksimum, rata-rata hitung(mean), dan standar
kemudian
Valid
Tidak Valid
Pengukuran
reliabilitas
dilakukan
(standard
deviation).
dengan uji statistik Cronbach Alpha.
Sekaran
(2006:176),
Menurut Sekaran, (2005: 132) dalam
statistik deskriptif dimaksudkan untuk
Norayu (2010) suatu variabel dikatakan
memberikan gambaran yang baik tentang
memiliki korelasi kuat jika memberikan
bagaimana responden bereaksi terhadap
nilai Cronbach Alpha > 0,6.
Menurut
deviasi
item
Y 10 10 1 X1 10 8 2 2 X2 12 11 3 Sumber: Data primer yang diolah 2015
memberikan
gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat
skor
Correlation,
Tabel 1. Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian.
Teknik Analisis Data
Statistik
Pearson
Uma
item dalam kuesioner. Tabel
2.
2. Uji Keandalan Instrumen Uji keandalan instrumen dilakukan
No
untuk mengukur validitas dan reliabilitas
Var
Uji Reabilitas Penelitian Cronbach Alpha
Instrumen
Keterangan
Y 0,912 Reliabel 1 X1 0,883 Reliabel 2 X2 0,945 Reliabel 3 Sumber: Data primer yang diolah 2015
instrumen penelitian yang akan digunakan dalam pengambilan data. Dalam penelitian ini, Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Berdasarkan tabel di atas, instrumen
dilakukan pada 30 karyawan dari BMT dari
Bumi Sejahtera Amanah. Karyawan yang 131
masing-masing
variabel
dalam
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 2 / TAHUN 2015 penelitian ini reliabel dan dapat digunakan
HASIL
dalam penelitian.
PEMBAHASAN
3. Uji Asumsi Klasik
PENELITIAN
DAN
Penelitian ini dilaksanakan pada
Uji asumsi klasik dalam penelitian ini
karyawan BMT Bumi Sejahtera Amanah,
meliputi uji multikolinearitas bertujuan
BMT Mitra Utama, BMT Pertiwi Jaya,
untuk menguji apakah dalam persamaan
BMT Berkah, dan BMT Pelita Insan di
regresi ditemukan adanya korelasi antar
Wonosari.Penyebaran kuesioner dilakukan
variabel bebas (independen), uji linearitas
pada bulan Mei 2015.Kuesioner yang
dilakukan untuk mengetahui apakah dua
disebar sebanyak 68 kuesioner. Dari
variabel mempunyai hubungan yang linear
keseluruhan
atau tidak secara signifikan, dan uji
sebanyak 2 kuesioner tidak diisi lengkap
heteroskedasisitas
untuk
dan tidak dapat dianalisis lebih lanjut.
menguji apakah dalam sebuah model
Total kuesioner yang digunakan sebagai
regresi terjadi ketidaksamaan varian dari
bahan analisis adalah sejumlah 66 buah.
residual suatu pengamatan ke pengamatan
Karakteristik responden yang menjadi
lain.
subjek dalam penelitian ini dikelompokkan
4. Uji Hipotesis
berdasarkan usia, lamanya bekerja, dan
digunakan
kuesioner
yang
disebar,
Uji hipotesis dalam penelitian ini
jenjang pendidikan yang pernah ditempuh.
menggunakan analisis regresi sederhana
Perhitungan nilai deskripsi statistik
untuk
hipotesis
1,
dan
2,;
dan
dari
masing-masing
variabel
tersebut
Bootstrapping untuk hipotesis 3. Pada
menghasilkan output sebagai berikut.
analisis
Tabel 3. Statistik Deskriptif Variabel
regresi
sederhana,
hipotesis
diterima apabila thitung lebih besar dari ttabel
Keterangan
pada taraf signifikansi 5%, dan didukung
N Mean Median Modus Std. Deviasi 11 22 44 Minimun 31 67 Maximum 27 Sumber: Data primer yang diolah 2015
pula
apabila
daripada
signifikansi
lebih
kecil
level of significant (sig < )
yaitu sebesar 0,05 (Husein Umar, 2011). Pada Bootstrapping, nilai t hitung ini dibandingkan dengan nilai t tabel, jika
Y 66 19,33 20,00 20 3,19
X1 66 26,73 27,00 27 1,97
X2 66 51,92 51,00 51 5,44
nilai t hitung > nilai t tabel maka dapat 1. Hasil Uji Asumsi Klasik
disimpulkan terjadi pengaruh mediasi dari
a. Uji Multikolinearitas
variabel intervening tersebut.
Hasil
uji
multikolinearitas
dilihat pada tabel berikut. 132
dapat
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 2 / TAHUN 2015 Tabel 4. Hasil Uji Multikolinearitas
variabel
Variabel Tabel Kompensasi
probabilitas signifikansi yang lebih besar
Tolerance
VIF
Ket
0,639
1,565
Tidak terjadi multikolinearitas Tidak terjadi multikolin earitas
0,639
Kepuasan Kerja
1,565
perhitungan
regresi tersebut. 2. Uji Hipotesis a. Analisis Linier Sederhana Hipotesis 1: Kompensasi berpengaruh
analisis
negatif terhadap Fraud. Tabel. 7. Hasil Uji Hipotesis 1 Variabel Koefisien t hitung Sig Regresi 35.174 Konstanta -0,593 -3,155 0,002 X1 R : 0,367 R Square : 0,135 Sumber: Data primer yang diolah 2015
variabel independen adalah lebih kecil dari 10,0. Nilai tolerance setiap variabel juga lebih besar dari 0,1. Hal ini dapat bahwa
tidak
terjadi
multikolinearitas. Tabel 5. Hasil Uji Linearitas Variabel
F Hitung 0,873
Kompensasi dengan Fraud Kepuasan Kerja 0,728 dengan Fraud
nilai
terjadi heteroskedastisitas dalam model
menunjukkan bahwa nilai VIF setiap
disimpulkan
memiliki
dari 0,05. Dapat disimpulkan bahwa tidak
Sumber: Data Primer yang diolah, 2015 Hasil
independen
Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui
D.f Linearity 0,545
Ket.
persamaan regresinya adalah Y = 35.174 –
Linear
0,593X1. Hasil tersebut menunjukkan arah
0,759
Linear
model regresi ini adalah negatif,
yang
berarti semakin tinggi Kompensasi yang
Sumber: Data primer yang diolah 2015
diterima maka semakin rendah tingkat Tabel diatas menunjukkan masing-
Fraud
masing variabel memiliki signifikansi
jika
variabel
tersebut
menunjukkan
oleh
yaitu sebesar 0,367 atau 36,7 %. Variabel Fraud dapat dijelaskan oleh variabel
Tabel 6. Hasil Uji Heteroskedastisitas Variabel Sig t Keterangan terjadi Kompensasi 0,276 Tidak heterokedastisitas 0,167 Tidak terjadi Kepuasan heterokedastisitas Kerja Sumber: Data primer yang diolah 2015 output
dilakukan
terhadap Fraud dapat dilihat dari nilai R
tersebut
memenuhi syarat linier.
Berdasarkan
akan
karyawan. Besarnya pengaruh Kompensasi
linearitas kurang dari 0,05 jadi dapat disimpulkan
yang
dalam bahwa
Kompensasi sebesar 13,5%, sedangkan sisanya 86,5% dijelaskan oleh variabel variabel lain diluar penelitian ini. Maka hipotesis 1 yang menyatakan Kompensasi berpengaruh terhadap Fraud diterima.
tabel semua 133
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 2 / TAHUN 2015 Hipotesis 2: Kepuasan Kerja berpengaruh
Tabel. 9. Hasil Uji Hipotesis 3 X1 X2 Y Value Sig Kepuas Fraud 0,5518 0,004 Ko mpe an Kerja n sasi Sumber: Data primer yang diolah 2015
negatif terhadap Fraud Tabel. 8. Hasil Uji Hipotesis 2 Variabel Koefisien t hitung Sig Regresi Konstanta 37,076 -0,342 -5,748 0,000 X2 R : 0,584 R Square : 0,340 Sumber: Data primer yang diolah 2015 Berdasarkan
tabel
tersebut
t= t=
–
0,342X2.
Hasil
𝑠.𝑒(𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟𝑒𝑟𝑟𝑜𝑟) −0,5518 0,1517
= -3,637
dapat
Kriteria pengujian jika nilai t hitung >
diketahui persamaan regresinya adalah Y = 37.076
koefisien 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑟𝑒𝑐𝑡𝑒𝑓𝑓𝑒𝑐𝑡
nilai t tabel maka disimpulkan terjadi
tersebut
menunjukkan arah model regresi ini adalah
pengaruh
negatif,
yang berarti semakin tinggi
intervening. Pada penelitian ini dibuktikan
Kepuasan Kerja yang diterima maka
nilai t penelitian sebesar 3,637 lebih besar
semakin rendah tingkat Fraud yang akan
dari ttabel pada tingkat signifikasi 5%
dilakukan
Besarnya
yaitu 1,998 (3,637>1.998) serta nilai
pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Fraud
probabilitas signifikansi sebesar 0,004 atau
dapat dilihat dari nilai R yaitu sebesar
lebih
0,584 atau 58,4 %. Variabel Fraud dapat
0,004).Pengujian ini membuktikan bahwa
dijelaskan oleh variabel Kepuasan Kerja
terjadi
sebesar 34,0%, sedangkan sisanya 66,0%
Kompensasiterhadap
Fraud
dijelaskan oleh variabel variabel lain diluar
Kepuasan
sehingga
penelitian ini. Maka hipotesis 2 yang
disimpulkan bahwa hipotesis ketiga dapat
menyatakan Kepuasan Kerja berpengaruh
diterima.
oleh
karyawan.
mediasi
kecil
dari
mediasi
dari
0,05
antara
Kerja,
variabel
(0,050>
variabel melalui dapat
negatif terhadap Fraud diterima. b. Bootstrapping
SIMPULAN DAN SARAN
Hipotesis 3: Kompensasi berpengaruh
Kesimpulan
terhadap Fraud dengan Kepuasan Kerja
1. Kompensasi
sebagai variabel intervening.
berpengaruh
negatif
terhadap Fraud. 2. Kepuasan Kerja berpengaruh negatif terhadap Fraud.
134
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 2 / TAHUN 2015 Kecurangan Pegawai”. Universitas Diponegoro.
3. Kepuasan Kerja merupakan variabel intervening
antara
Kompensasi
terhadap Fraud.
Budi Haryanto. (2008). Pengaruh Budaya Organisasi dan Kepuasan Kerja terhadap Komitmen Organisasi di Kalangan Dosen Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Jurnal Emisi Vol. 1 No. 1.
Saran 1. Bagi BMT, sebaiknya menjelaskan secara rinci dari awal kepada nasabah mengenai
kebijakan
BMT
terkait
prosedur administrasi. Hal ini untuk mengurangi
Fraud
ketika
Karel A. Lekliwati. (2005). Analisis Pengaruh Kompensasi Finansial dan Nonfinansial Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Yapen Waropen, Papua. Jurnal Aplikasi Manajemen, 3(2), h: 111-117.
terjadi
pencairan dana pembiayaan nasabah. 2. BMT
sebaiknya
meningkatkan
Kompensasi yang diberikan kepada karyawan terkait dengan gaji dan tunjangan, karena pada penelitian ini
M. As'ad. (2003). Psikologi Industri : Seri Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : Liberty.
terbukti tingkat Kepuasan Kerja yang dirasakan karyawan mengenai jumlah gaji
masih
apabila
rendah.
ini
terus
Dikhawatirkan berlanjut
Nur Indriantoro & Bambang Supomo. (2002). Metode Penelitian Bisnis. Yogyakarta: BPFE.
akan
mempengaruhi kemungkinan Fraud pada organisasi.
Tuanakotta. (2007). Audit Forensik dan Audit Investigatif. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
3. Bagi penelitian selanjutnya, sebaiknya menggunakan sampel penelitian yang lebih luas, karena pada penelitian ini
Uma Sekaran. (2006). Metode Penelitian untuk Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.
sampel masih sempit yaitu hanya 5 BMT
terkait
sementara
Skripsi.
terdapat
banyak BMT yang beroperasi di wilayah Wonosari.
DAFTAR PUSTAKA Andrian Budi Prasetyo. (2011). ”Kualitas Prosedur Pengendalian Internal: Analisis dan Pengaruh Moderating pada Keadilan Organisasional dan
135