Neraca Karbon: Metode Pendugaan Emisi CO2 di Lahan Gambut Oleh Anang Firmansyah Kamis, 17 Februari 2011 07:00
Mencuatnya fenomena global warming memicu banyak penelitian tentang emisi gas rumah kaca. Keinginan negara berkembang terhadap imbalan keberhasilan mengurangi emisi dari deforestasi dan degradasi (REDD) telah meningkatkan keingintahuan berbagai kalangan cara menduga emisi gas rumah kaca disuatu wilayah. Pelatihan tentang hal tersebut telah diikuti oleh dua peneliti dan seorang teknisi BPTP Kalteng pada 12 – 15 Desember 2010 bertempat di HBI Banjarmasin, Kalsel. Pelatihan Pengukuran Emisi Gas Rumah Kaca (GRK), Cadangan Karbon, Hidrologi dan Penggunaan Automatic Weather Station (AWS) dilaksanakan oleh Kementerian Pertanian. Tujuan tulisan info teknologi ini adalah mengenalkan kepada pembaca tentang cara menduga emisi CO 2 di lahan gambut. Sub topik tersebut sengaja dipilih karena sangat menarik dan cukup bermanfaat. Isi makalah ini berasal dari materi pelatihan berjudul: Metode Pengukuran Karbon Tersimpan di Lahan Gambut oleh Dr. Fahmuddin Agus (BBSDLP).
Rumus Emisi CO 2
E = (Ea + Ebb + Ebo – Sa) / Δt
Ea = Emisi karena terbakarnya jaringan dipermukaan tanah, misalnya pada waktu pembukaan lahan.
Ea = C tanaman yang terbakar * 3,67.
Angka 3,67 adalah faktor konversi dari C ke CO 2 . Berat atom C = 12, berat atom O = 16, maka CO 2 /C = (12+(16x2) / 12 atau 44/12 = 3,67.
Jika hutan gambut memiliki kandungan C tanaman sebanyak 100 t/ha, maka:
1/5
Neraca Karbon: Metode Pendugaan Emisi CO2 di Lahan Gambut Oleh Anang Firmansyah Kamis, 17 Februari 2011 07:00
Ea = 100 t C/ha * 3,67 CO 2 /C
= 367 t CO 2 /ha
Jika lahan yang diperhitungkan seluas 6.000 ha (skala ekonomis perkebunan kelapa sawit), maka jumlah emisi:
Ea = 367 t CO 2 /ha * 6.000 ha = 2.202.000 t CO 2
Penetapan simpanan C jaringan tanaman dapat dibaca di Kurniatun Hairiah dan Subekti Rahayu (2007). Petunjuk praktis pengukuran karbon tersimpan di berbagai macam penggunaan lahan. Word Agroforestry Centre. 76 hal.
Ebb = Emisi karena kebakaran gambut.
Ebb = volume gambut terbakar (m 3 ) * Cd (t C/m 3 ) * 3,67 CO 2 /C
Misalnya jika 6.000 ha gambut terbakar dengan kedalaman rata-rata 12 cm, maka:
Volume gambut terbakar = 0,12 m * 60.000.000 m 2 = 7.200.000 m 3 .
Cd = Db * C, dimana Db = bulk density atau bobot isi gambut; C = % C organik.
2/5
Neraca Karbon: Metode Pendugaan Emisi CO2 di Lahan Gambut Oleh Anang Firmansyah Kamis, 17 Februari 2011 07:00
Jika Cd = 0,04 t/m 3 , maka:
Ebb = 7.200.000 m 3 * 0,04 t C/m 3 * 3,67 CO 2 /C
= 1.056.960 t CO 2
Ebo = Emisi dari dekomposisi gambut.
Ada 4 pendekatan untuk menduga nilai Ebo, tergantung pendekatan mana yang akan dipakai. Pendekatan tersebut antara lain:
· Pengukuran flux emisi GRK menggunakan Gas Cromatography (GC) ataupun dapat juga digunakan Infra Red Gas Analyzer (IRGA).
· Hubungan empiris, bahwa bertambahnya kedalaman drainase setiap cm maka emisi CO 2 dari dekomposisi gambut meningkat setinggi = 0,91 t/ha/th (untuk kedalaman saluran drainase 30 – 120 cm). Misalnya, hutan gambut yang tidak ada saluran drainase dirubah untuk perkebunan kelapa sawit dengan kedalaman drainase 60 cm maka akan terjadi peningkatan emisi sebesar:
Ebo = 0,91 t CO 2 /ha/th/cm * 60 cm = 54,6 t CO 2 /ha/th.
3/5
Neraca Karbon: Metode Pendugaan Emisi CO2 di Lahan Gambut Oleh Anang Firmansyah Kamis, 17 Februari 2011 07:00
Apabila luas lahan yang dikonversi 6.000 ha untuk satu siklus perkebunan kelapa sawit selama 25 th, maka:
Ebo = 54,6 t CO 2 /ha/th * 6.000 ha * 25 th = 8.190.000 t CO 2
· Pendugaan berdasarkan penurunan permukaan gambut (subsiden). Menurut Wosten et al (1997) subsiden berlangsung sangat cepat beberapa tahun pertama sesudah gambut didrainase dan kemudian akan mencapai kestabilan sekitar 2 cm/th. Dijelaskan lebih jauh bahwa dengan asumsi tidak terjadi kebakaran, maka dekomposisi gambut menyumbang 60% terhadap subsiden sedangkan pemadatan (konsolidasi) menyumbang 40%. Berdsarkan prinsip tersebut, apabila dalam 25 tahun gambut mengalami subsiden setinggi 100 cm maka 60% * 100 cm = 60 cm dari subsiden tersebut disebabkan oleh dekomposisi gambut. Jika kerapan karbon Cd = 0,04 t/m 3
maka dari 6.000 ha lahan emisi yang terjadi:
Ebo = 0,60 m * 0,04 t C/m 3 * 3,67 t CO 2 /C * 6.000 ha * 10.000 m 2 /ha
= 5.284.800 t CO 2
· Pendugaan berasarkan perubahan karbon tersimpan pada gambut.
Pendugaan didasarkan atas karbon tersimpan pada gambut pada waktu t1, sewaktu lahan gambut masih dalam bentuk hutan dan pada waktu t2, misalnya pada akhir siklus perkebunan sawit. Pengukuran dilakukan per lapisan gambut mulai dari permukaan hingga ditemukan lapisan liat pada dasar (subtratum) lahan gambut. Contoh perhitungan diberikan pada Tabel 1.
4/5
Neraca Karbon: Metode Pendugaan Emisi CO2 di Lahan Gambut Oleh Anang Firmansyah Kamis, 17 Februari 2011 07:00
a =atmosfir Sekuestrasi penambahan karbon oleh tanaman jika tahun =iSekuestrasi rata-rata pertambahan = 40 tkeperluan; waktu C/ha, kandungan maka simpan untuk kandungan karbon 6.000 rata-rata karbon pada waktu sumbangannya dari satu tanaman siklus dalam (t/ha) mengurangi *lamanya 3,67. kelapa CO Misalnya, sawit 25 =waktu 40 C/ha *selama 6.000 * lebih 3,67 tEbb CO di /atmosfir C =lahan, 880.000 tatau CO rata-rata ha sumbangannya jaringan dari penambahan satu tanaman siklus dalam ekonomi (t/ha) karbon mengurangi *ha 3,67. oleh kelapa Misalnya, tanaman CO sawit 25 = jika rata-rata tahun pertambahan = 40 waktu tekonomi C/ha, simpan kandungan maka kandungan untuk karbon 6.000 2terjadi d = 40 tatau C/ha *digunakan 6.000 ha *dan 3,67 tlahan, CO 2 .Δt tergantung karbon perjanjian; = Perbedaan pada misalnya umumnya lamanya bisa dalam satu waktu hitungan skala yang ekonomi waktu diperhitungkan. menit, yang tanaman jam, panjang sampai kelapa Penetapan sesuai tahunan. sawit dengan lamanya (25 Untuk tahun). perdagangan waktu Apabila sekali emisi diperhitungkan, tahun, kumulatif. rata-rata kebakaran 50 lahan tahun tahunan sehingga atau hutan lebih dirubah menjadi (biomassa nilai lama. Ea menjadi Sebaliknya tanaman) kecil kebun dengan yang nilai dan kelapa diperhitungkan Ebo kebakaran semakin sawit, akan senantiasa kemungkinan panjangnya lahan diatas gambut. bisa meningkat waktu besar berlaku Dengan produksi hanya secara untuk demikian yang 25 2 Dengan menggunaan diatas dan Tabel 1jaringan untuk Ebo, maka: E =8.136.390 (Ea + Ebb +CO Ebo –persamaan Sa) /ha Δt =apat (2.202.000 tgambut 1.056.960 tsiklus CO 5.758.230 t CO – 880.8000 t CO 2/ + ) / 25 th 2 +Dengan = t CO 225 25 th 2 Dari contoh perhitungan ini diinterpretasikan bahwa 8.136.390 t CO 2 ha dengan yang lahan simpanan simpanan dalam karbon satu karbon siklus rata-rata sebanyak produksi 40 t/ha. kelapa 100 t/ha sawit dialihgunakan kata selama lain, emisi menjadi tahun 8.136.390 apabila perkebunan akan teremisi lahan t CO hutan kelapa dari gambut 6.000 sawit d dihindari dengan mempertahankan hutan gambut dalam keadaan alami. Dalam mekanisme 2 Reducing Emissions from Deforestation and Degradation karbon jasa mempertahankan sejumlah tesebut, karbon dengan ( berbagai ketentuan, dapat diberikan imbalan. (REDD) Harga jasa resmi 2 Emission CER) US$Reduction 15 –dinegara 25 / t COberkembang .,Certified US$ Untuk 5 –berkisar sektor 10 /ttingginya CO pertanian yang diberlakukan d isebabkan ketidakpastian dan variasikemungkinan pengelolaan harga dan sifat lahan. (Dr A). antara 2
5/5