FAKTA TENTANG BURUNG RAJAWALI
FACTS ABOUT EAGLE
1. Burung rajawali akan terbang ke dalam badai, melalui dan mengitarinya, dan bahkan mencari badai jika perlu, karena mereka tahu bahwa badai dapat menghasilkan angin yang akan mengangkat mereka dan membuat mereka membumbung tinggi. Badailah yang memungkinkan rajawali untuk dapat terbang melayang dengan penuh keagungan.
1. Eagles will fly in, through and around a storm and will seek out a storm when necessary as it knows that the winds from a storm will push it higher and allow it to soar. The storms are what allows the eagle to eventually glide with greatness.
2. Burung rajawali memiliki penglihatan yang terbaik sehingga mereka dapat melihat detil yang terkecil dari tempat tinggi di tempatnya bertengger. Rajawali akan tetap memfokuskan diri pada mangsanya (tujuan) hingga ia mencengkramnya. Layaknya rajawali, kita harus mengetahui dengan tepat misi yang sedang dijalani dan mengerjakannya sesuai dengan visi kita.
2. Eagles have the best vision as they can see the smallest details from the high place where they are perched. The eagle will remain focused on the prey (goal) until it has it in its grasp. Like the eagle, we must know exactly what the mission is and work to align it with our vision.
3. Burung rajawali memiliki persiapan yang baik dalam memilih dan ini membuktikan cara mereka mencari lokasi terbaik untuk membangun sarangnya. Mereka akan membangun sarangnya di tempat yang sangat tinggi di pegunungan dan memastikan bahwa sarangnya dibangun sedemikan rupa hingga para pemangsa tidak mau sebegitu bersusah payah untuk mencapai atau mengganggu sarangnya.
3. Eagles prepare prior to choosing and this is evident in how they search out the best location to build a nest. They will build a nest high up in the mountains and ensure that it is built in such a way that predators do not want to go through all of the trouble to reach or intrude the nest.
4. Burung rajawali memahami bahwa sebuah jaringan akan menentukan nilainya dan rajawali seringkali ditemukan terbang sendirian atau bersama rajawali rajawali lain. Seekor rajawali tidak pernah berkumpul bersama burung-burung lain dan tidak pernah ditemukan berada dalam suatu kawanan (keramaian). Sebagaimana rajawali, kita harus menghabiskan waktu lebih banyak dengan orang-orang yang sepikiran dan berorientasi pada tujuan.
4. The Eagle understands that its network determines its total worth and can often be found flying alone or with other eagles. An eagle will never be found hanging around with other birds and, you will never find them in a flock (the crowd). Similar to the eagle, we should spend more time with like-minded and goal-oriented people.
5. Rajawali menyukai makanan yang terbaik, tidak seperti burung-burung pemangsa yang lain, rajawali mencari makanan yang segar (kesempatan) dan tidak mau meminta makanan sisa. Rajawali memahami bahwa ada cukup banyak makanan untuk semuanya dan mereka tidak perlu berkelahi dengan siapapun untuk mengambil kepunyaannya. Lagipula, mereka memiliki citarasa yang lebih tinggi.
5. Eagles love to dine on the best, unlike a predatory bird, the eagle seeks out its own fresh food (opportunities) and does not beg for leftovers. The eagles know that there is enough for everyone and they do not have to bicker or fight anyone for what they have. Besides, they have a richer appetite (dream).
“Disadur dari Y I’m Writeous”
“Quotes from Y I’m Writeous”
Makna Simbolis Rajawali:
Symbolic Eagle Meanings:
Kesempatan, Perlindungan, Penjagaan, Kejantanan, Dominasi, Kendali, Kebebasan, Komunitas, Kepemimpinan, Eksekusi, Otoritas, Keterampilan, Fokus, Kemauan, Visi, Kekuatan, Inspirasi.
Opportunity, Protection, Guardianship, Masculinity, Dominance, Control, Freedom, Community, Command, Action, Authority, Skill, Focus, Determination, Vision, Power, Inspiration.
iv ANNUAL REPORT
2014
01
IKHTISAR KINERJA 2014 2014 PERFORMANCE HIGHLIGHTS
02
IKHTISAR KEUANGAN FINANCIAL HIGHLIGHTS
04
IKHTISAR SAHAM STOCK HIGHLIGHTS
09
PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE
10
VISI DAN MISI VISION AND MISSION
12
RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN BRIEF HISTORY OF THE COMPANY
14
PERISTIWA PENTING 2014 2014 SPECIAL EVENTS
16
PENGHARGAAN 2014 2014 AWARDS
18
KEGIATAN USAHA BUSINESS ACTIVITY
28
STRUKTUR ORGANISASI PERSEROAN ORGANIZATION STRUCTURE OF THE COMPANY
30
SUMBER DAYA MANUSIA HUMAN RESOURCE
35
LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI REPORT FROM THE BOARD OF COMMISSIONERS AND THE BOARD OF DIRECTORS
43
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
DAFTAR ISI | TABLE OF CONTENT
DAFTAR ISI TABLE OF CONTENT
55
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
56
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS
58
DEWAN KOMISARIS THE BOARD OF COMMISSIONERS
60
DIREKSI THE BOARD OF DIRECTORS
62
KOMITE AUDIT AUDIT COMMITTEE
63
SEKRETARIS PERUSAHAAN CORPORATE SECRETARY
64
UNIT AUDIT INTERNAL INTERNAL AUDIT UNIT
66
SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL INTERNAL CONTROL SYSTEM
68
RISIKO USAHA BUSINESS RISK
71
PERMASALAHAN HUKUM LEGAL ISSUES
71
KODE ETIK PERUSAHAAN CODE OF CONDUCT
73
TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
80
INFORMASI TENTANG PERSEROAN CORPORATE INFORMATION
80
PROFIL DEWAN KOMISARIS PROFILE OF THE BOARD OF COMMISSIONERS
85
PROFIL DIREKSI PROFILE OF THE BOARD OF DIRECTORS
89
PROFIL ANGGOTA KOMITE AUDIT PROFILE OF THE AUDIT COMMITTEE
91
PROFIL SEKRETARIS PERUSAHAAN PROFILE OF THE CORPORATE SECRETARY
92
PEJABAT EKSEKUTIF EXECUTIVE OFFICERS
v
IKHTISAR KINERJA 2014
2014 PERFORMANCE HIGHLIGHTS
2 ANNUAL REPORT
2014
IKHTISAR KINERJA 2014 2014 PERFORMANCE HIGHLIGHTS 2014
2013
2012
Assets
Aktiva Aktiva lancar
1.439.419.926.955
327.987.199.367
Current Assets
564.115.503.467
464.364.735.101
140.650.558.089
Noncurrent Assets
2.003.535.430.422
2.022.577.449.788
468.637.757.456
Total Assets
Aktiva Tidak Lancar Jumlah Aktiva
1.558.212.714.687
Liabilities and Equity
Kewajiban dan Ekuitas 167.393.940.053
280.420.823.413
180.905.900.133
Current Liabilities
58.657.939.513
56.915.117.802
62.064.545.905
Noncurrent Liabilities
Jumlah Kewajiban
226.051.879.566
337.335.941.215
242.970.446.038
Total Liabilities
Modal Saham
133.433.300.000
133.433.300.000
100.000.000.000
Capital Stock
1.219.361.729.183
1.219.361.729.183
-
Additional Paid-in Capital
424.443.924.574
332.194.136.974
125.413.906.667
Retained Earnings
244.597.099
252.342.416
253.404.751
Non-controlling Interests
Jumlah Ekuitas
1.777.483.550.856
1.685.241.508.573
225.667.311.418
Total Equity
Jumlah Kewajiban dan Ekuitas
2.003.535.430.422
2.022.577.449.788
468.637.757.456
Total Liabilities and Equity
Kewajiban Lancar Kewajiban Tidak Lancar
Tambahan Modal Disetor Saldo Laba Kepentingan Non-pengendali
Consolidated Statements of Comprehensive Income
Laporan Laba (Rugi) Komprehensif Konsolidasian (dalam Rupiah) Pendapatan
2.226.769.599.921
2.012.610.470.950
1.430.567.160.628
Revenues
Beban Pokok Penjualan
1.798.137.189.833
1.606.899.710.010
1.154.595.992.176
Cost of Sales
428.632.410.088
405.710.760.940
275.971.168.452
Gross Profit
(329.784.592.416)
(221.710.139.459)
(129.255.780.489)
Operating Expenses
57.116.309.770
54.703.320.288
745.538.992
Other Income & Expenses
Laba Sebelum Pajak
155.964.127.442
238.703.941.769
147.460.926.955
Income Before Tax
Beban Pajak
(26.501.643.704)
(31.924.773.797)
(22.458.121.149)
Tax Expenses
Laba Operasi yang Dilanjutkan
129.462.483.738
206.779.167.972
125.002.805.806
Income from Continuing
-
-
-
Discontinued Operations
129.462.483.738
206.779.167.972
125.002.805.806
Net Income
-
-
-
Other Comprehensive Income
129.462.483.738
206.779.167.972
125.002.805.806
Comprehensive Income
Laba Kotor Beban Usaha Penghasilan & Beban Lain-lain
Operasi yang Dihentikan Laba Bersih Pendapatan Komprehensif Lain Laba Komprehensif
Net Income and Comprehensive Income Attributable to Owners of the Company
Laba Bersih dan Komprehensif yang Diatribusikan kepada Pemilik Perusahaan Dari Operasi yang Dilanjutkan
129.470.229.055
206.780.230.307
125.002.793.055
From Continuing Operations
Dari Operasi yang Dihentikan
-
-
-
From Discontinued Operations
129.470.229.055
206.780.230.307
125.002.793.055
Net Income and Comprehensive Income Attributable to Non-controlling Interests
Laba Bersih dan Komprehensif yang Diatribusikan kepada Kepentingan Non-pengendali Dari Operasi yang Dilanjutkan
(7.745.317)
(1.062.335)
12.751
From Continuing Operations
Dari Operasi yang Dihentikan
-
-
-
From Discontinued Operations
129.462.483.738
206.779.167.972
125.002.805.806
97
177
125
Laba Bersih Per Saham
Earnings Per Share
IKHTISAR KERJA 2014 | 2014 PERFORMANCE HIGHLIGHTS
Ratios
Rasio-rasio Rasio Laba terhadap Aset
6,5%
10,2%
26,7%
Return on Assets
Rasio Laba terhadap Ekuitas
7,3%
12,3%
55,4%
Return on Equity
5,8%
10,3%
8,7%
Net Margin
859,9%
555,7%
181,3%
Current Ratio
Rasio Kewajiban terhadap Ekuitas
12,7%
20,0%
107,7%
Debt to Equity Ratio
Rasio Kewajiban terhadap Aset
11,3%
16,7%
51,8%
Debt to Assets Ratio
Rasio Laba terhadap Pendapatan Rasio Lancar
Pendapatan Revenues
Laba Sebelum Pajak Income Before Tax
(dalam jutaan Rp/in million IDR)
(dalam jutaan Rp/in million IDR)
2.012.610
2.226.769 238.704
1.430.567
155.964
147.461
2012
2013
2014
2012
2013
2014
Beban Pokok Penjualan Cost of Sales
Laba Bersih Net Income
(dalam jutaan Rp/in million IDR)
(dalam jutaan Rp/in million IDR)
1.606.900
1.798.137 206.779
1.154.596
129.462
125.003
2012
2013
2014
2012
2013
2014
Laba Kotor Gross Profit
EBITDA EBITDA
(dalam jutaan Rp/in million IDR)
(dalam jutaan Rp/in million IDR)
405.711
428.632
204.842
275.971 154.959
2012
2013
2014
2012
142.528
2013
2014
3
4 ANNUAL REPORT
2014
IKHTISAR SAHAM STOCK HIGHLIGHTS
Pergerakan Harga Saham dan Volume Transaksi Share Price Movement and Transaction Volume Dalam jutaan Rp In million IDR
Jan 14
Transaksi per Unit Transaction per Unit
Feb 14
Mar 14
Apr 14
May 14 Jun 14
Harga Saham Share Price
Jul 14
Aug 14
Sep 14
Oct 14
Nov 14
Dec 14
Volume Perdagangan Trade Volume
Kinerja Saham Bulanan Monthly Share Performance Tertinggi Highest
Terendah Lowest
Penutupan Closing
Volume Transaksi Transaction Volume
Januari
2.800
2.480
2.480
2.850.100
January
Februari
3.080
2.465
2.990
4.865.000
February
Maret
3.000
2.280
2.295
8.258.400
March
April
2.345
2.070
2.300
4.523.900
April
Mei
2.355
1.900
1.920
8.310.000
May
Juni
2.065
1.690
1.710
2.264.600
June
Juli
1.950
1.600
1.950
1.888.800
July
Agustus
1.930
1.600
1.725
2.517.700
August
September
1.725
1.295
1.320
4.220.500
September
Oktober
1.400
935
1.060
30.386.700
October
November
1.350
1.050
1.200
6.050.500
November
Desember
1.280
1.010
1.090
6.104.500
December
2014
2014
IKHTISAR KERJA 2014 | 2014 PERFORMANCE HIGHLIGHTS
Kinerja Saham Triwulan Quarterly Share Performance 2014
Q1
Q2
Q3
2014
Q4
Tertinggi
3.080
2.355
1.950
1.400
Highest
Terendah
2.280
1.690
1.295
935
Lowest
2.295
1.710
1.320
1.090
Closing
15.973.500
15.098.500
8.627.000
42.541.700
Transaction Volume
1.334.333.000
1.334.333.000
1.334.333.000
1.334.333.000
Total Shares
Penutupan Volume Transaksi Total Saham
Kepemilikan Saham Domestik dan Asing Domestic and Foreign Shareholders Diagram Kepemilikan Saham Diagram of Shareholders
82,04%
17,96%
Domestik Domestic
Asing Foreign
5
6 ANNUAL REPORT
2014
Tabel Kepemilikan Saham Table of Shareholders Saham Domestik Domestic Shareholders
Jumlah Saham Total Shares
%
Perorangan / Individuals
519.826.500
38,96
Perseroan Terbatas / Limited Liability Companies
573.211.925
42,96
1.649.500
0,12
Dana Pensiun / Pension Funds Yayasan / Foundations
-
-
Koperasi / Cooperatives
-
-
Jumlah Saham Domestik / Total of Domestic Shareholders
1.094.687.925
Jumlah Saham Total Shares
Saham Pemodal Asing Foreign Shareholders Perorangan / Individuals
82,04
%
35.112.900
2,63
Perseroan Terbatas / Limited Liability Companies
204.532.175
15,33
Jumlah Saham Pemodal Asing / Total of Foreign Shareholders
239.645.075
17,96
1.334.333.000
100,00
Jumlah Kepemilikan Saham / Total of Shareholders
Komposisi Pemegang Saham Per 31 Desember 2014 Shareholders Composition as of December 31, 2014 Andreas Unggul (98,9%)
Josephine Karjadi (1,1%)
PT Graha Surya Kirana (25,6%)
Andi Bharata Winata (23,1%)
Ingrid Pribadi (99,0%)
Yoke Febriana (1,0%)
PT Graha Berkat Kirana (13,8%)
PT Kirana Cipta Propertindo (99,5%)
Ridwan Pribadi (12,5%)
Publik Public (25%)
IKHTISAR KERJA 2014 | 2014 PERFORMANCE HIGHLIGHTS
Tabel Kepemilikan Saham Dewan Komisaris dan Direksi per 31 Desember 2014 Share Ownership Table of the Board of Commissioners and the Board of Directors as of December 31, 2014 Nama Name
No.
Jabatan Title
Jumlah Saham Total Shares
Dewan Komisaris / Board of Commissioners 1
Andi Bharata Winata
Komisaris / Commissioner
308.850.000
2
Stephen Pribadi
Komisaris / Commissioner
75.000
Direktur Utama / President Director
325.000
Direktur / Director
175.000
Direktur / Director
85.500
Direktur Independen / Independent Director
75.000
Direksi / Board of Directors 1
Ingrid Pribadi
2
Fery Wiraatmadja
3
Made Agus Dwiyanto
4
Anita Angeliana
Informasi Mengenai Entitas Anak Subsidiary Information Anak Perusahaan Subsidiary
PT Kirana Cipta Propertindo
Kegiatan Usaha Core Business Activities
Status Operasi Operational Status
Bergerak di bidang usaha pembangunan, perdagangan dan jasa dalam bidang properti
Sudah beroperasi secara komersil
Engaging in the construction, trade and services in the property sector
Has started commercial operations
Berkedudukan Domicile
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Lot. 22 Sudirman Central Business District Jakarta 12190
7
PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE
10 ANNUAL REPORT
2014
VISI & MISI
VISION & MISSION
VISI Mengembangkan toko ritel elektronik modern dengan konsep pameran untuk memberikan pelayanan yang terbaik, didukung oleh sumber daya manusia yang kompeten dan mitra bisnis profesional untuk menambah kepuasan konsumen.
MISI Untuk menjadi perseroan terkemuka di Indonesia dalam bisnis ritel elektronik dengan jaringan toko modern berskala luas dan didukung oleh layanan terbaik dan fasilitas lengkap.
PROFIL PERUSAHAAN | COMPANY PROFILE
VISION To develop modern exhibition style electronic retail chain stores to provide the best service, supported with competent human resources and professional business partners to enhance customers satisfaction.
MISSION To be an Indonesian leading electronic retail corporation with wide scale modern chain stores supported with the best service and complete facilities.
11
12 ANNUAL REPORT
2014
SEJARAH PERSEROAN COMPANY HISTORY
2009 PT Electronic City Indonesia melakukan penggabungan dengan PT Graha Bandung Center dan PT Graha Karawaci Center, dengan PT Electronic City Indonesia sebagai perusahaan yang menerima penggabungan (surviving company).
2007 Membuka toko pertama di Sumatera yang berlokasi di Medan, Sumatera Utara. Opened its first store in Sumatra located in Medan, North Sumatra.
PT Electronic City underwent a merger with PT Graha Bandung Center and PT Graha Karawaci Center, in which PT Electronic City Indonesia became the surviving company.
2002 Berdirinya PT City Indonesia.
Electronic
PT Electronic City Indonesia was established.
2004
2001 Toko Electronic City pertama sekaligus terbesar berkonsep berdiri sendiri (standalone) dibuka di Sudirman Central Business District (SCBD) melalui PT Graha Sudirman Center. The first and flagship Electronic City was opened as a standalone store in Sudirman Central Business District (SCBD) under PT Graha Sudirman Center.
Memperluas jaringan toko di luar Jabodetabek dengan membuka toko pertama di Denpasar, Bali melalui PT Graha Bali Center. Expanded its store network outside the Greater Jakarta Metropolitan area by opening its first store in Denpasar, Bali under PT Graha Bali Center.
2008 PT Electronic City Indonesia melakukan penggabungan (merger) dengan PT Graha Sudirman Center, PT Graha Artha Sentosa Sejati, PT Graha Bali Center, dan PT Graha Puri Center, dengan PT Electronic City Indonesia sebagai perusahaan yang mengambil alih hasil penggabungan (surviving company). PT Electronic City Indonesia underwent a merger with PT Graha Sudirman Center, PT Graha Artha Sentosa Sejati, PT Graha Bali Center and PT Graha Puri Center, in which PT Electronic City Indonesia took over all merged companies and became the surviving company.
PROFIL PERUSAHAAN | COMPANY PROFILE
2013 Pada tanggal 3 Juli 2013, PT Electronic City Indonesia resmi menjadi perusahaan publik dengan mencatatkan 1.334.333.000 sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham ECII. Saham yang dicatatkan terdiri dari 1.000.000.000 saham pendiri, 333.333.000 saham publik dan 1.000.000 saham baru di luar saham Penawaran Umum Perdana yang dialokasikan kepada Manajemen sebagai saham bonus. PT Electronic City Indonesia went public on July 3, 2013 with 1,334,333,000 shares listed on the Indonesia Stock Exchange as ECII. The listed shares consisted of 1,000,000,000 founders’ shares, 333,333,000 public shares and 1,000,000 new shares in addition to the Company’s Initial Public Offering’s shares allocated for management as bonus shares.
2012 PT Electronic City Indonesia meluncurkan platform e-commerce melalui situs resmi Perseroan dalam upaya menjaring konsumen yang lebih memilih untuk membeli secara online dan memperkuat citra Perseroan. Memperluas pangsa pasar dengan membuka toko “Electronic City Outlet” pertama dan menyajikan produk-produk yang lebih terjangkau sebagai metode pemasaran untuk target konsumen tingkat menengah ke bawah. PT Electronic City Indonesia launched its e-commerce platform through Company’s website to cater to consumers who prefer online shopping and to strengthen the Company’s brand image. Opened the first “Electronic City Outlet” to offer more affordable products as a marketing strategy to expand its market to lower and middle class consumers.
2014 Selama tahun 2014, PT Electronic City Indonesia telah membuka 11 toko baru, di antaranya yang terbaru adalah satu toko standalone/dimiliki sendiri yang berlokasi di Ujung Menteng, Jakarta Timur sehingga total jumlah toko yang dimiliki Electronic City tahun 2014 sebanyak 67 toko. Throughout the year of 2014 PT Electronic City Indonesia opened 11 new stores, including the latest standalone store in Ujung Menteng, East Jakarta. By the end of that year, we operated 67 stores in total.
13
14 ANNUAL REPORT
2014
PERISTIWA PENTING 2014 2014 SPECIAL EVENTS Pembukaan Toko Electronic City Electronic City New Stores Opening Selama tahun 2014 Perseroan telah membuka 11 toko baru, di antaranya merupakan toko dengan konsep lokasi gedung yang berdiri sendiri (standalone). Hingga akhir tahun 2014, Perseroan telah mengoperasikan sebanyak 67 toko yang terdiri dari 51 toko Electronic City dan 16 toko Electronic City Outlet.
14 Februari 2014 / February 14, 2014
In 2014, The Company opened 11 new stores, including one standalone store. By the end of that year, we operated 67 Electronic City stores comprising 51 stores and 16 outlet stores.
28 Februari 2014 / February 28, 2014
7 Maret 2014 / March 7, 2014
Electronic City Nagoya Hill Batam
Electronic City Lippo Plaza Kendari Sulawesi Tengah (Central Sulawesi)
12 Maret 2014 / March 12, 2014
12 Maret 2014 / March 12, 2014
18 Juni 2014 / June 18, 2014
Electronic City Cipinang Indah Mall Jakarta Timur (East Jakarta)
Electronic City Ponorogo City Center Jawa Timur (East Java)
Electronic City Armada Town Square Magelang, Jawa Tengah (Central Java)
18 Juni 2014 / June 18, 2014
18 Juni 2014 / June 18, 2014
18 Juni 2014 / June 18, 2014
Electronic City Palembang Icon Palembang, Sumatra Selatan (South Sumatra)
Electronic City Green Terrace TMII Jakarta Timur (East Jakarta)
Electronic City Pekalongan Plaza Jawa Tengah (Central Java)
Electronic City Yogya City Mall Yogyakarta
23 Juli 2014 / July 23, 2014
17 Desember 2014 / December 17, 2014
Electronic City Ruko Taman Raja Lombok NTB (West Nusa Tenggara)
Electronic City Ujung Menteng Jakarta Timur (East Jakarta)
PROFIL PERUSAHAAN | COMPANY PROFILE
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Annual General Meeting of Shareholders Pada tanggal 3 Juni 2014 PT Electronic City Indonesia Tbk mengadakan RUPST (Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan) untuk pertama kalinya.
PT Electronic City Indonesia Tbk held the first Annual General Meeting of Shareholders on June 3, 2014.
Sistem SAP SAP System Pada tanggal 1 November 2014 PT Electronic City Indonesia Tbk mulai melakukan migrasi ke ERP yang baru yaitu SAP yang dimulai dari 6 toko dan 1 gudang pusat yang nantinya untuk keseluruhan toko sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
On November 1, 2014, PT Electronic City Indonesia Tbk began the migration to the new ERP system (SAP) on 6 stores and 1 central warehouse. Migration on all other stores would be following as scheduled.
Pusat Data Data Center Dari sisi infrastruktur, EC sudah menempatkan semua sistem yang digunakan dalam sebuah fasilitas data center yang sudah memenuhi standard. Fasilitas ini terhubung ke semua store yang tersebar di berbagai kota dengan backbone jaringan yang memadai.
For the infrastructure, Electronic City has secured all of its system in a qualified data center facility, which is connected to every stores located in various cities through a reliable backbone network.
15
16 ANNUAL REPORT
2014
PENGHARGAAN 2014 2014 AWARDS
Januari 2014 Electronic City berhasil meraih penghargaan Superbrands 2014 untuk kategori Electronic Store. Ajang penghargaan ini bertujuan memberikan penghargaan bagi perusahaan di Indonesia yang sukses membangun strategi pemasarannya. Electronic City meraih Superbrands untuk ketiga kalinya secara berturut-turut.
January 2014 Electronic City won a Superbrands award 2014 in the Electronic Store category. Superbrands award is an appreciation to Indonesian companies who successfully build their marketing strategies. This is the third Superbrands award we won in three consecutive years.
April 2014 Sebagai pendatang baru di pasar modal Indonesia, suatu kebanggaan bagi Electronic City mendapatkan penghargaan Indonesia Best New Issuer 2014 untuk pertama kalinya. Ajang penghargaan yang diselenggarakan oleh majalah Warta Ekonomi yang diperuntukkan bagi perusahaan yang memiliki pertumbuhan saham di atas rata-rata sektor usahanya dalam jangka waktu tidak lebih dari empat tahun sejak terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
April 2014 As a newcomer to Indonesian capital market, it has been a great honor for Electronic City to be awarded the Indonesia Best New Issuer 2014 for the first time. The award ceremony was organized by Warta Ekonomi magazine to recognize public companies that have shown above average share growth compared to others in the same business sector within four years after being listed on the Indonesia Stock Exchange.
Juni 2014 Kembali Electronic City meraih Corporate Image Award untuk ketiga kalinya untuk kategori Supermarket Elektronik yang diselenggarakan oleh Majalah Tempo bersama dengan Frontier Consulting Group. Corporate Image Award adalah penghargaan yang dianugerahkan kepada perusahaan yang sukses menjaga citra perusahaan secara konsisten.
June 2014 Electronic City was awarded the Corporate Image Award in the Electronic Supermarket category for the third time by Tempo magazine in partnership with Frontier Consulting Group. The Corporate Image Award is the award given to companies who are consistently successful in maintaining their corporate images.
PROFIL PERUSAHAAN | COMPANY PROFILE
Juli 2014 Electronic City meraih dua penghargaan Top Brand Award 2014 untuk kategori Electronic Appliances Store dan Electronics Online Shop. Selama enam tahun berturut-turut sejak pertama kali diraih tahun 2009, Electronic City memboyong penghargaan bergengsi dari lembaga survey independen Frontier Consulting Group.
July 2014 Electronic City won two Top Brand Awards 2014 in Electronic Appliances Store category and Electronics Online Shop category. Electronic City has been winning this prestigious award from the independent research institute, Frontier Consulting Group, for six consecutive years since 2009.
September 2014 Electronic City meraih penghargaan sebagai Gold Champion Indonesia WOW Brand 2014 Residential Property Developer, Shopping Mall & Retail untuk kategori Electronic Store. Penghargaan ini didasarkan pada hasil riset yang dilakukan oleh MarkPlus dengan mengukur seberapa besar rasio pelanggan untuk melakukan advokasi terhadap brand sehingga pelanggan membeli sekaligus mengajak orang lain untuk mau membeli juga.
September 2014 Electronic City achieved Gold Champion Indonesia WOW Brand 2014 Residential Property Developer, Shopping Mall & Retail in the category of Electronic Store. This award is based on MarkPlus’ research on ratios of customers’ brand advocacy and referrals.
17
18 ANNUAL REPORT
2014
KEGIATAN USAHA BUSINESS ACTIVITY
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perseroan meliputi usaha perdagangan, industri dan jasa. Saat ini, kegiatan usaha utama yang dijalankan Perseroan adalah perdagangan ritel elektronik.
Based on Article 3 of the Company’s charter, our business activity scope includes industrial and service commerce. Currently, our Company’s main business activity is focused on electronic retail trade.
Dalam menjalankan kegiatan komersilnya, Perseroan menawarkan jangkauan produk-produk elektronik yang paling lengkap dengan model terbaru dan mutakhir. Produk-produk yang ditawarkan Perseroan terbagi dalam 4 kategori utama yaitu:
In running the business, the Company offers the most extensive range of state-of-the-art electronic products. We have 4 main product categories, as follows:
1. Audio-Video; termasuk televisi, camcorders, Blu-ray dan DVD player, portable audio equipment, speakers, amplifiers, MP3 players dan home theatre system;
1. Audio-Video; including television, camcorder, Blu-ray and DVD player, portable audio equipment, speaker, amplifier, MP3 player and home theater system;
2. Peralatan rumah tangga; termasuk lemari pendingin, freezer, mesin cuci, mesin pengering, mesin pencuci piring, pendingin ruangan, penghisap debu, pemanggang roti dan blender, kipas angin dan setrika elektrik;
2. Home appliances; including refrigerator, freezer, washing machine, dryer machine, dishwasher, air conditioner, vacuum cleaner, toaster and blender, fan-cooled and electric iron;
3. Telepon selular dan perangkat IT; termasuk telepon selular, smartphone, aksesoris telepon selular.
3. Mobile devices and IT; including mobile phone, smartphone, mobile phone accessories.
PROFIL PERUSAHAAN | COMPANY PROFILE
4. Kamera dan perlengkapan kantor; termasuk kamera digital, kamera video dan aksesoris fotografi, desktop, notebook, netbook dan komputer tablet, printer, mesin faksimili, proyektor dan aksesoris komputer.
4. Camera and office equipment; including digital camera, video camera and photography accessories, desktop, notebook, netbook and tablet computer, printer, fax machine, projector and computer accessories.
Perseroan menyadari untuk meningkatkan loyalitas pelanggan dan menarik pelanggan baru, maka Perseroan harus mampu memberikan layanan yang memiliki nilai tambah demi terciptanya kepuasan pelanggan. Untuk itu, Perseroan terus berupaya memberikan layanan terbaik bagi pelanggan dengan menyediakan dan mengembangkan layanan purnajual seperti:
The Company is aware that we should be able to provide value-added services that will increase customer satisfaction in order to achieve customer loyalty and attract new customers. Therefore, we keep on striving for the best customer service by providing and developing aftersales services, such as:
1. Home Delivery Service Untuk memberikan kemudahan bagi para pelanggannya, Perseroan menyediakan home delivery service yang akan mengantarkan produk-produk elektronik yang telah dibeli pelanggan langsung ke tempat yang ditunjuk oleh pelanggan.
1. Home Delivery Service For customers’ convenience, the Company provides home delivery service of the purchased products to the desired address.
2. Instalasi, Perawatan dan Perbaikan Wujud komitmen Perseroan dalam memberikan layanan purnajual kepada pelanggan juga direalisasikan melalui kerja sama Perseroan dengan PT Graha Karunia Trading, yang dikenal dengan Service City. Melalui Service City, Perseroan menyediakan jasa instalasi, perawatan dan perbaikan atas produkproduk tertentu bagi pelanggan. Selain itu, Perseroan juga menyediakan jasa perbaikan bagi konsumen yang membeli produk di luar jaringan toko Perseroan. Hal ini diyakini dapat memberi peluang bagi Perseroan untuk menarik pelanggan baru.
2. Installation, Maintenance and Repair The Company’s commitment to providing aftersales service to customers is reflected on the partnership established with PT Graha Karunia Trading, known as Service City. Through Service City, the Company provides installation, maintenance and repair services of certain products. In addition, the Company also provides repair services for goods purchased from other stores. It is believed to be a good opportunity to attract new customers.
3. Perpanjangan Garansi Umumnya garansi atas produk dari pabrikan hanya berlaku selama 1 atau 2 tahun. Untuk itu, Perseroan menawarkan opsi kepada pelanggan untuk membeli tambahan garansi atas produk yang dibeli dengan tambahan biaya sebesar 2% dari harga produk. Tambahan garansi yang paling umum adalah selama 1 tahun untuk kerusakan produk.
3. Extended Warranty Manufacturers’ product warranty is generally valid for only 1 or 2 years. Therefore, the Company offers an optional extended warranty on the purchased products at an additional cost of 2% of the product price. The most common extended warranty is the 1 year warranty of product damage.
4. Asuransi Perseroan juga menyediakan asuransi gratis selama 1 tahun untuk perlindungan kerusakan karena kebakaran, banjir dan petir atas produk yang dibeli di toko Perseroan yang dapat diperpanjang untuk tambahan 1 tahun dengan biaya 4% dari harga penjualan produk.
4. Insurance The company also provides free insurance for 1 year to cover damage due to fire, flood and lightning on the products purchased at its network stores. This insurance can be extended for an additional one year at a cost of 4% of the sales price of the product.
5. Skema Tukar Tambah Skema tukar tambah ditawarkan untuk produk-produk audio-video dan peralatan rumah tangga, dengan mekanisme di mana untuk setiap produk-produk lama yang ditukar oleh Pelanggan akan memperoleh voucher yang dapat digunakan untuk membeli produk-produk baru di semua toko Perseroan. Skema ini juga membantu Perseroan untuk lebih memahami perubahan tren dan produk yang diminati oleh para pelanggan sekaligus menarik pelanggan baru.
5. Trade-in Scheme Trade-In scheme is offered for audio-video and household appliances products, where customers can swap an old product for a voucher that can be used to purchase new products in all Company’s chain stores. This scheme also helps the Company to better understand the changing trends and products in demand as well as to attract new customers.
19
20 ANNUAL REPORT
2014
6. Alternatif Pembiayaan bagi Pelanggan Tujuan utama pemasaran adalah untuk melayani dan memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Salah satu upaya untuk mencapai tujuan itu adalah dengan memberikan kemudahan alternatif pembiayaan bagi pelanggan dalam melakukan transaksi. Untuk memberikan kemudahan bagi pelanggan, Perseroan menawarkan alternatif pembiayaan bagi pelanggan dalam melakukan transaksi pembelian produk Perseroan.
6. Customer Financing Options The main purpose of marketing is to fulfill and satisfy customers’ needs and expectations, such as providing financing alternatives for customers’ convenience. There are several options offered, as follows:
a. Kartu Kredit Kehidupan di kota-kota besar yang penuh kesibukan membuat orang cenderung menginginkan yang serba cepat, mudah, dan praktis termasuk untuk kegiatan yang bersifat konsumtif. Dengan menawarkan alternatif pembayaran dengan kartu kredit akan memberikan kepraktisan dan keamanan bagi pelanggan dalam berbelanja. Perseroan telah membuat perjanjian dengan beberapa Bank terkemuka di Indonesia antara lain: BRI, BCA, BNI, Bank CIMB Niaga, Citibank, Bank Danamon, Bank Mega, ANZ Bank, Bank Mandiri, dan Bank HSBC sebagai alternatif pembayaran untuk membeli produk di toko dengan sistem cicilan bulanan tanpa bunga. Bersama dengan para penyedia kartu kredit, Perseroan juga mengadakan program pemasaran untuk mempromosikan alternatif pembayaran dengan kartu kredit.
a. Credit Cards Busy big city life requires people to seek for quick, easy, and practical ways, including in their consumptive activities. The credit card payment option offers easy and secure way of shopping. The Company has settled an agreement with several leading banks in Indonesia, such as BRI, BCA, BNI, CIMB Niaga, Citibank, Danamon, Mega, ANZ, Mandiri, HSBC to provide a free interest monthly installment option. The Company and these credit card providers also work on jointpromotion programs on this alternative credit card payment.
b. Pembiayaan dari Pihak Ketiga Untuk menawarkan alternatif pembiayaan lain kepada pelanggan, saat ini Perseroan juga menjalin kerja sama dengan perusahaan pembiayaan pihak ketiga yaitu Kredit Plus, AEON, dan Spektra (Perusahaan Pembiayaan). Sesuai dengan perjanjian, Perusahaan Pembiayaan dapat membuka konter di semua toko Perseroan dan menyediakan opsi pendanaan bagi pelanggan Perseroan. Melalui Perusahaan Pembiayaan, pelanggan Perseroan mempunyai alternatif pembayaran cicilan dengan bunga yang menarik. Perseroan terus melakukan evaluasi terhadap kemungkinan untuk bekerjasama dengan perusahaan pembiayaan pihak ketiga lainnya seiring dengan keinginan Perseroan untuk memperluas area operasinya.
b. Financing by Third Parties To offer other financing alternatives to customers, currently the Company has also entered into agreements with third-party financing companies namely Kredit Plus, AEON, and Spektra (Financing Companies). Based on the agreements, the financing companies can open a counter in all Company’s chain stores and provide financing options for the Company’s customers. Through these financing companies, customers may choose to pay in installments at competitive interest rate. We continue to evaluate the possibility to engage other third-party financing companies as we are expanding our operational area.
7. Perseroan sudah menambah value added yang baru yang dapat menambahkan kepuasan pelanggan, yaitu:
7. New value-added services to increase customers satisfaction:
a. EC EXPRESS Memenuhi kebutuhan khusus untuk kepastian pengiriman lebih cepat, dalam waktu maksimal 6 jam sejak transaksi pembayaran.
a. EC EXPRESS This service will ensure an express delivery within maximum 6 hours after the transaction.
b. EC SERVICE CONTRACT Menjamin perawatan air conditioner pelanggan secara berkala dengan diskon khusus.
b. EC SERVICE CONTRACT This will ensure regular air conditioner maintenance with a special discount.
PROFIL PERUSAHAAN | COMPANY PROFILE
c. EC 24-HOURS REPAIR Kepastian kunjungan teknisi dalam waktu maksimal 6 jam dari permintaan dan opsi peminjaman unit pengganti selama perbaikan.
c. EC 24-HOUR REPAIR This service ensures a technician visit within maximum 6 hours after the service request and may offer a temporary replacement unit option while the product is under repair.
Sebagai peritel modern produk elektronik, Perseroan selalu mengutamakan untuk memberikan suatu pengalaman belanja dalam suasana yang nyaman dan pelayanan yang profesional bagi para pelanggan. Dalam pemilihan lokasi, Perseroan memfokuskan pada lokasi-lokasi yang strategis di daerah yang kepadatan penduduknya relatif tinggi dan mudah diakses oleh pelanggan. Sebagai upaya memanfaatkan peluang dari pertumbuhan pesat pasar produk elektronik di Indonesia dan menjangkau potensi pasar yang lebih luas, pada tahun 2012 Perseroan menerapkan dual-branding strategy melalui dua konsep toko Electronic City dan Electronic City Outlet, yang terdapat dalam tiga tipe lokasi yaitu berlokasi di dalam Mal, Ruko dan berdiri sendiri (standalone). Sebagai metode pemasaran untuk target segmen konsumen yang berbeda. Sampai dengan akhir Desember 2014, Perseroan mengoperasikan 67 toko serta didukung oleh 11 gudang distribusi. Perseroan juga meluncurkan platform e-commerce melalui situs resmi Perseroan dalam upaya untuk memperkuat citra Perseroan dan menjaring konsumen yang lebih memilih untuk membeli produk secara online.
As a modern electronic retailer, the Company is always focused on giving a convenient and professional shopping experience to its customers. In selecting locations, we focus on strategic areas with relatively high population and accessibility. In 2012, the Company introduced dual branding strategy of two-store concept, Electronic City and Electronic City Outlet, to benefit from the rapid growth of Indonesian electronic market and to reach wider potential market. This concept is implemented on three location types: mall, shophouse and standalone, as a marketing strategy to target different market segments. By the end of December 2014, the Company was operating 67 stores and 11 distribution warehouses. We also launched the e-commerce platform through the Company’s website as an effort to strengthen the Company’s image and to attract customers who prefer online shopping.
21
22 ANNUAL REPORT
2014
Electronic City Store
Electronic City Store
Perseroan mengoperasikan 51 toko Electronic City sampai dengan akhir Desember 2014. Target utama toko Electronic City adalah konsumen kelas menengah ke atas. Adapun untuk tampilan toko dan penyajian produk menggunakan konsep bernuansa biru. Umumnya luas area penjualan bruto toko Electronic City berkisar antara 600 sampai 2.500 m2 dengan toko terbesar berlokasi di Sudirman Central Business District (SCBD) Jakarta dengan luas area penjualan bruto 4.130 m2. Secara keseluruhan, total luas area penjualan bruto 51 toko Electronic City adalah 61.546 m2.
By the end of December 2014, the Company was operating 51 Electronic City stores, which mainly cater to uppermiddle class consumers. The product presentations and stores are designed in blue shade color. Generally, the gross selling area of Electronic City stores ranging from 600-2,500 sqm with the largest store is located in the Sudirman Central Business District (SCBD) Jakarta with 4,130 sqm of gross selling area. Overall, the total gross selling area of 51 Electronic City store is 61,546 sqm.
Luas Area Bruto (m2) Gross Selling Area (sqm)
Tipe Lokasi Type of Location
Mulai Beroperasi Commencement of Operation
Tipe Kepemilikan Type of Ownership
SCBD - Sudirman
4.130
Berdiri Sendiri / Standalone
September 2001 - September
Sewa / Leased
Mall Artha Gading - Kelapa Gading
2.226
Mal / Mall
Oktober 2002 - October
Sewa / Leased
Pondok Indah Mall
1.844
Mal / Mall
Mei 2013 - May
Sewa / Leased
St. Moritz – Puri Indah
1.429
Mal / Mall
Oktober 2004 - October
Sewa / Leased
Taman Mini Square
1.388
Mal / Mall
Mei 2013 - May
Sewa / Leased
Ruko / Shophouse
Juni 2013 - June
Sewa / Leased
Nama Toko Store Name Jakarta
Ruko Pejaten
970
Kramat Jati Indah Plaza
814
Mal / Mall
Maret 2012 - March
Sewa / Leased
Ruko Sunter
670
Ruko / Shophouse
Juni 2013 - June
Sewa / Leased
Epicentrum Walk - Rasuna Said
647
Mal / Mall
Desember 2011 - December
Sewa / Leased
Ruko Buaran
625
Ruko / Shophouse
Juni 2013 - June
Sewa / Leased
Ruko Kelapa Gading
790
Ruko / Shophouse
Juli 2013 - July
Sewa / Leased
Ruko Rawamangun
1.360
Ruko / Shophouse
Juli 2013 - July
Sewa / Leased
Ruko Ampera
627
Ruko / Shophouse
September 2013 - September
Sewa / Leased
Ruko Pasar Minggu Melawai
710
Ruko / Shophouse
September 2013 - September
Sewa / Leased
Cilandak Mall
886
Mal / Mall
November 2013 - November
Sewa / Leased
Ruko Salemba
726
Ruko / Shophouse
November 2013 - November
Sewa / Leased
Ruko Tebet
830
Ruko / Shophouse
Desember 2013 - December
Sewa / Leased
Cipinang Mall
1.083
Mal / Mall
Maret 2014 - March
Sewa / Leased
Green Terrace
949
Mal / Mall
Juli 2014 - July
Sewa / Leased
2.059
Berdiri Sendiri / Standalone
Desember 2014 - December
Milik Sendiri / Owned
2.260
Mal / Mall
Oktober 2006 - October
Sewa / Leased
955
Mal / Mall
Mei 2012 - May
Sewa / Leased
1.470
Mal / Mall
September 2006 - September
Sewa / Leased
Ruko / Shophouse
Oktober 2012 - October
Sewa / Leased
Ujung Menteng
Bogor Mall Botani Square Ekalokasari Plaza
Depok Margo City Depok Ruko Cinere
972
23
Tangerang Bintaro
1.990
Supermal Karawaci
1.643
Berdiri Sendiri / Standalone
Oktober 2012 - October
Milik Sendiri / Owned
Mal / Mall
November 2005 - November
Sewa / Leased
Ruko / Shophouse
Juni 2013 - June
Sewa / Leased
1.532
Berdiri Sendiri / Standalone
November 2013 - November
Milik Sendiri / Owned
Ruko Juanda
969
Alam Sutera
Bekasi 2.745
Mal / Mall
Juli 2008 - July
Sewa / Leased
Mal Metropolitan
847
Mal / Mall
Maret 2011 - March
Sewa / Leased
Ruko Cikarang
945
Ruko / Shophouse
Juli 2013 - July
Sewa / Leased
Ruko Jababeka
592
Ruko / Shophouse
September 2013 - September
Sewa / Leased
685
Mal / Mall
Desember 2013 - December
Sewa / Leased
1.485
Mal / Mall
April 2013 - April
Sewa / Leased
822
Mal / Mall
Maret 2014 - March
Sewa / Leased
651
Mal / Mall
Februari 2014 - February
Sewa / Leased
Bekasi Square
Bandung Cianjur Supermall
Solo Hartono Mall
Ponorogo Ponorogo City Center
Pekalongan Plaza Pekalongan
Medan Plaza Medan Fair
2.438
Mal / Mall
September 2007 - September
Sewa / Leased
Hermes Palace
1.092
Mal / Mall
Desember 2013 - December
Sewa / Leased
1.168
Mal / Mall
Februari 2014 - February
Sewa / Leased
Discovery Shopping Mall
832
Mal / Mall
Oktober 2004 - October
Sewa / Leased
Lippo Plaza - Sunset Road
571
Mal / Mall
Oktober 2012 - October
Sewa / Leased
Batam Nagoya Hills
Denpasar
Balikpapan Plaza Balikpapan
987
Mal / Mall
Mei 2013 - May
Sewa / Leased
Ruko Sudirman
770
Ruko / Shophouse
Mei 2013 - May
Sewa / Leased
Ruko Ahmad Yani
779
Ruko / Shophouse
September 2013 - September
Sewa / Leased
Matahari Indah Mall
600
Mal / Mall
September 2013 - September
Sewa / Leased
Pontianak
24 ANNUAL REPORT
2014
Kendari Lippo Plaza Kendari
694
Mal / Mall
Maret 2014 - March
Sewa / Leased
734
Ruko / Shophouse
September 2013 - September
Sewa / Leased
1.529
Mal / Mall
Juni 2014 - June
Sewa / Leased
1.413
Mal / Mall
Juni 2014 - June
Sewa / Leased
1.471
Mal / Mall
Juni 2014 - June
Sewa / Leased
1.142
Ruko / Shophouse
Juni 2014 - June
Sewa / Leased
Lampung Ruko Kartini
Yogyakarta Yogya City Mall
Magelang Armada Town Square
Palembang Palembang Icon
Lombok Taman Raja
TOTAL (51 EC Stores)
61.546
PROFIL PERUSAHAAN | COMPANY PROFILE
Electronic City Outlet
Electronic City Outlets
Toko Electronic City Outlet pertama kali dibuka pada tahun 2012. Hingga akhir 2014, Perseroan telah mengoperasikan 16 toko Electronic City Outlet. Toko Electronic City Outlet memiliki target konsumen tingkat pemula dan menengah dengan menyajikan produk-produk yang lebih terjangkau. Tampilan toko dan penyajian produk menggunakan konsep bernuansa merah. Luas area penjualan bruto toko Electronic City Outlet berkisar 350 sampai 700 m2 dengan area penjualan bruto terbesar berada di Cilegon Mall, Serang yaitu 947 m2. Total luas area penjualan bruto dari 16 toko Electronic City Outlet adalah 8.083 m2.
The first Electronic City outlet was opened in 2012. By the end of 2014, the Company was operating 16 outlets. These outlets target low to middle class customers by offering more affordable products. The stores’ look and products’ presentation are designed in red shades. The gross selling area of Electronic City Outlets ranges from 350 sqm to 700 sqm with the largest area is in Cilegon Mall, Serang with 947 sqm of gross selling area. The total gross selling area of 16 Electronic City Outlets is 8,803 sqm.
Luas Area Bruto (m2) Gross Selling Area (sqm)
Tipe Lokasi Type of Location
Mulai Beroperasi Commencement of Operation
Tipe Kepemilikan Type of Ownership
323
Mal / Mall
Juni 2012 - June
Sewa / Leased
Bogor Trade Mall
828
Mal / Mall
Oktober 2006 - October
Sewa / Leased
Bogor Techno World
464
Mal / Mall
Mei 2012 - May
Sewa / Leased
Cibinong Square
450
Mal / Mall
September 2012 - September
Sewa / Leased
Plasa Cibubur
433
Mal / Mall
Juni 2012 - June
Sewa / Leased
Sari Plaza − Bojongsari
515
Ruko / Shophouse
April 2013 - April
Sewa / Leased
Depok Town Center
349
Mal / Mall
Juni 2012 - June
Sewa / Leased
321
Ruko / Shophouse
Agustus 2012 - August
Sewa / Leased
410
Mal / Mall
Maret 2013 - March
Sewa / Leased
Cilegon Mall
947
Mal / Mall
Maret 2013 - March
Sewa / Leased
Serang Mall
400
Mal / Mall
Desember 2012 - December
Sewa / Leased
Cilegon Supermall
350
Mal / Mall
Desember 2012 - December
Sewa / Leased
Cimahi Mall
537
Mal / Mall
Mei 2013 - May
Sewa / Leased
Ruko Purwakarta
448
Ruko / Shophouse
April 2013 - April
Sewa / Leased
Jatinangor Town Square
440
Mal / Mall
Mei 2013 - May
Sewa / Leased
868
Ruko / Shophouse
Februari 2013 - February
Sewa / Leased
Nama Toko Store Name Jakarta Mall Matahari – Daan Mogot
Bogor
Depok
Tangerang Pamulang Terrace
Bekasi Bekasi Junction
Serang
Bandung
Denpasar Gatot Subroto
TOTAL (16 EC Outlet Stores)
8.083
25
26 ANNUAL REPORT
2014
E-commerce
E-commerce
Era internet dan media sosial yang berkembang pesat telah membuat perubahan yang signifikan terhadap perilaku konsumen. Perubahan yang drastis dengan kehadiran media sosial membawa dunia baru bagi dunia pemasaran. Melihat peluang ini, pada tahun 2012 Perseroan meluncurkan platform e-commerce melalui situs resmi Perseroan yaitu www.electronic-city.com
The rapid developing era of internet and social media has brought a significant change to consumers’ behaviors. The drastic effect resulted from the social media has opened a whole new world of marketing. In response to this opportunity, in 2012 the Company launched the e-commerce platform through the Company’s official website www.electronic-city.com
Tujuan utama dari e-commerce ini adalah awalnya untuk memperkuat citra Perseroan, memberikan informasi secara online yang lebih lengkap dan terbuka tentang perkembangan perseroan terkini serta menjaring pangsa pasar konsumen yang suka memilih dan membeli produk secara online. Pilihan produk untuk toko online perseroan tersebut sangat bervariatif dan banyak selain fokus pada produk-produk yang dipromosikan secara khusus dalam special campaign dan clearance.
The main objectives of the e-commerce are to initially strengthen the Company’s brand, to provide more complete and transparent information about the latest update of the Company online and to capture a market share whose consumers prefer to choose and buy products online. The Company’s online store offers a wide-ranging product variety in addition to focusing on special promo products in special campaigns and clearances.
Harga produk online tidak berbeda dengan harga di toko namun konsumen bisa mendapatkan servis tambahan pada periode tertentu berupa layanan bebas biaya kirim, bebas instalasi produk dan layanan unik lainnya.
The price of online products is the same with the price of products in stores. However, customers may get additional service of free delivery, free product installation and other unique services in some certain periods.
Platform terbaru sudah memakai format dynamic/ flexible webpage, UI (user interface) yang sederhana, navigasi yang mudah untuk mencari dan memilih dengan 1-page-check-out selain itu desain grafis yang simple dan bersih dilengkapi dengan sistem pembayaran yang memudahkan pelanggan dengan menggunakan kartu kredit, kartu debit online, e-wallet, transfer bank, termasuk cicilan 0% yang semuanya memberikan pengalaman kenyamanan berbelanja.
The latest platform is using the dynamic format/ flexible webpage, simplified UI (user interface), easy navigation to search and choose products with 1-page-check-out with simple and clean graphic designs and equipped with a system to facilitate easy payments with credit cards, online debit cards, e-wallet, bank transfer, including free interest installment, which will bring a convenient shopping experience.
PROFIL PERUSAHAAN | COMPANY PROFILE
Gudang Perseroan
The Company’s Warehouses
Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya Perseroan didukung oleh 11 gudang distribusi yang tersebar di 5 pulau terbesar di Indonesia yaitu Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Rincian informasi mengenai gudang distribusi Perseroan adalah sebagai berikut:
In carrying out its operations, the Company is supported by 11 distribution warehouses spread across 5 largest islands in Indonesia, including Java, Bali, Sumatra, Kalimantan and Sulawesi. Detailed information regarding the Company’s distribution warehouses is as follows:
Lokasi Location
Luas Area Bruto (m2) Gross Selling Area (sqm)
Jakarta Klender
3.000
Kawasan Industri Pulogadung
1.600
Bogor Cibinong
750
Tangerang Curug
1.400
Bandung Padalarang
1.570
Solo Sukoharjo
1.300
Medan Tembung
540
Denpasar Gatot Subroto
500
Kalimantan Pontianak
264
Balikpapan
802
SULAWESI Kendari TOTAL (11 EC Warehouse)
120 11.846
27
28 ANNUAL REPORT
2014
STRUKTUR ORGANISASI PESEROAN ORGANIZATION STRUCTURE
Corporate Secretary Wiradi
Non-Affiliated Director & Business Dev. Director Anita Angeliana
VP Information & Communication Technology I Nyoman Suyoga
Operational Division
Store Development
ICT System & Development
Store Operational
Site Development
ICT Infrastructure & Support
Operational Excellence
Tenant
Logistic
Maintenance
Operational Support
PROFIL PERUSAHAAN | COMPANY PROFILE
BOARD OF COMMISSIONERS Hartono Tjahjadi Adiwana Andi Bharata Winata Stephen Pribadi Yuli Soedargo (Independent) Grant Scott Ferguson (Independent) AUDIT COMMITTEE PRESIDENT DIRECTOR Ingrid Pribadi
Commercial & Investor Relation Director
Finance & Corporate Affairs Director
Fery Wiraatmadja
Made Agus Dwiyanto
VP Sales Development, Research & Analyst Harry Soedianto
Investor Relation
Website & E-commerce
Product & Market Development
Marketing & Communication
VP Human Resource & General Affair
VP Finance & Accounting
Tania Esmeralda Palar
Andreas Susanto R
Corporate Affair
Corporate Legal & Compliance
Sub Business Unit
Internal Audit
29
30 ANNUAL REPORT
2014
SUMBER DAYA MANUSIA HUMAN RESOURCES
Sumber Daya Manusia (SDM) memiliki peranan penting sebagai salah satu elemen utama yang harus dikelola dengan baik demi mendukung upaya pencapaian target-target yang telah direncanakan oleh perusahaan. Untuk itu Perseroan menyadari pentingnya suatu proses pengembangan SDM melalui program pelatihan dan pembinaan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guna menciptakan tenaga kerja yang handal, berkompeten dan memiliki etos kerja yang baik. Upaya pengembangan SDM ini dilakukan dengan mengikuti pelatihan dan seminar yang diharapkan mampu meningkatkan kompetensi karyawan.
As one of the Company’s principal elements, the human resources plays an important role that should be well managed to allow achievement of targets set by the Company. Therefore, the Company realizes the significant role of human resources development through training and coaching programs in order to improve their knowledge and skills and to ensure reliable, competent human resources with good working ethics. The human resources development to improve employees’ competency are implemented through trainings and seminars.
Pengembangan SDM dilakukan berdasarkan kebutuhan di tiap-tiap departemen. Pada tahun 2014, sudah dijalankan pelatihan yang dikoordinasikan departemen Human Resource yaitu training perihal “Team Building – One Goal One Spirit, Sales Training dan Training New System – SAP” dalam rangka meningkatkan budaya kerja yang saling mendukung antar departemen dan divisi. Perseroan menyadari bahwa kualifikasi personil yang tepat dan memiliki integritas yang tinggi sangat berpengaruh pada keberhasilan perusahaan. Untuk level jabatan manajer keatas, Perseroan memberikan training skill assessment untuk memastikan pemantauan dan pengukuran kinerja masing-masing karyawan di tiap departeman telah sesuai dengan target kinerja perusahaan.
The Human Resources Development is programmed according to the requirements of each department. In 2014, the Human Resources Department organized trainings on Team Building – One Goal One Spirit, Sales and SAP (a new system) to encourage a supportive work culture within departments and divisions. The Company is fully aware that the right and high integrity personnel skills bring a significant impact on the Company’s success. Skill assessment trainings are conducted for manager level and above to ensure employees performance observation and measurement are in accordance with the Company’s performance targets.
PROFIL PERUSAHAAN | COMPANY PROFILE
Perseroan juga memberikan pelatihan kepada tim IT untuk meningkatkan kompetensi dan keahlian karyawan dalam menghadapi perkembangan teknologi dan informasi yang berkembang pesat. Selain itu, untuk memperluas pengetahuan dan mengikuti perkembangan yang berhubungan dengan lingkup pekerjaannya, karyawan Perseroan juga mengikuti seminar-seminar yang diselenggarakan dari pihak luar perusahaan.
The Company also provides trainings for the Information Technology Department to increase staff’s competency and skills in facing the rapid developing information technology. In addition, staff are also sent to participate in outside seminars to expand their knowledge and get updates on the latest development related to their scope of work.
Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya sebagai perusahaan yang bergerak dalam bisnis retail produk elektronik, karyawan yang ada di toko-toko Perseroan memiliki peranan penting dalam memberikan layanan pada pelanggan dan membangun loyalitas pelanggan. Karyawan toko terdiri dari tenaga penjual, supporting dan logistik. Dari total tenaga penjual yang ada di tokotoko Perseroan, 65% merupakan tenaga sales promotor yang disediakan oleh pemasok dimana untuk biaya gaji dan pelatihannya ditanggung oleh pemasok. Tenaga sales promotor ini telah dibekali pengetahuan mengenai fitur dan manfaat dari produk-produk mereka yang dijual di toko Perseroan.
In running the operation of an electronic retail business, store staff play a very important role in providing services and building customers’ loyalty. Store staff include salespersons, supporting and logistic staff. 65% of all salespersons in the Company’s stores are hired and allocated by the Company’s suppliers, therefore their salary and training costs are borne by the suppliers. These salespersons are trained and equipped with knowledge about features and advantages of the products they sell in the Company’s stores.
Selain itu, seluruh tenaga penjual yang bekerja di toko Perseroan diharuskan mengikuti pelatihan mengenai selling skill dan pelatihan promosi opsi pembayaran yang diselenggarakan oleh Perseroan, atau dalam beberapa waktu tertentu diselenggarakan oleh pemasok Perseroan. Perseroan juga secara rutin memberikan pelatihan kepada tenaga supporting yang ada di tokotoko Perseroan seperti customer service, kasir, Goods Pick Up (GPU), dan tester. Pelatihan yang diberikan
In addition, all salespersons of the Company’s stores are required to attend trainings on selling skills and payment option promotions organized by the Company or by the Company’s suppliers on several occasions. Trainings for supporting staff in the Company’s stores are also regularly conducted, including customer service, cashiers, goods pick up (GPU) staff and testers. The topics of trainings held include the Company’s business process, Standard Operating Procedure (SOP) and customer
31
32 ANNUAL REPORT
2014
meliputi pengetahuan mengenai business process Perseroan, Standard Operating Procedure (SOP), dan pelatihan mengenai bagaimana memberikan service excellence. Selain pengembangan SDM, dalam mencapai tujuan perusahaan perlu diperhatikan keselarasan antara kepentingan perusahaan dan kebutuhan karyawan. Hal ini demi terwujudnya kesejahteraan karyawan yang berdampak pada peningkatan motivasi, loyalitas dan produktivitas karyawan.
service excellence. In achieving the Company’s targets, it should keep a balance between Company’s interest and employees’ needs to promote their welfare in addition to developing the Company’s human resources. This will greatly impact their motivation, loyalty and productivity.
Dalam mempertahankan karyawan yang terampil dan potensial, Perseroan menerapkan sistem remunerasi yang kompetitif. Komposisi penghasilan yang diterima karyawan Perseroan telah memenuhi standar Upah Minimum Regional (UMR). Di bidang kesehatan, karyawan Perseroan juga mendapat perhatian yang besar dari Perseroan. Perseroan memberikan penggantian biaya pengobatan dan perawatan bagi karyawan dan keluarganya. Karyawan Perseroan juga diberikan fasilitas asuransi kesehatan.
The Company offers competitive remuneration system as an effort to retain skilled and potential employees. Our employees’ income composition is ensured to meet the regional minimum wage (Upah Minimum Regional UMR) standards. The employees’ health has been of the Company’s great concern. The Company pays medical cost reimbursement for employees and their families. Employees are also provided with health insurance.
Selain itu untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan, Perseroan memberikan program Jamsostek. Untuk karyawan toko, Perseroan juga memberikan bonus dan insentif lainnya jika memenuhi target penjualan. Tenaga penjual yang diperkerjakan oleh pemasok kadangkadang mendapat insentif tambahan untuk penjualan produk tertentu.
To improve the employees’ welfare, the Company’s employees are included in the Jamsostek program (national’s social security insurance). Bonuses and other incentives are offered to staff in stores if they meet the sales targets. Salespersons employed by suppliers may be privileged with additional incentives for certain products.
PROFIL PERUSAHAAN | COMPANY PROFILE
Jumlah total SDM Perseroan di tahun 2014 mencapai 890 karyawan. Komposisi SDM Perseroan berdasarkan usia, jenis kelamin, pendidikan dan jenjang jabatan adalah sebagai berikut:
Total number of the Company’s staff in 2014 reached 890 staff. The staff composition based on age, gender, education and position level are as follows:
Komposisi Karyawan Berdasarkan Usia Employee Composition Based on Age Kelompok Usia (tahun) Age Group (years)
2014
2013
18 - 30
468
499
31 - 40
328
309
41 - 50
82
77
> 50
12
13
TOTAL
890
898
2014
2013
11
9
Sarjana S1 Graduate / Bachelor
230
170
Diploma Under / Graduate
109
91
SLTA / High School
540
628
890
898
2014
2013
9
9
Vice President / General Manager
11
8
Senior Manager
11
14
Manager
33
11
Assistant Manager
38
33
Senior Supervisor
52
43
Komposisi Karyawan Berdasarkan Pendidikan Employee Composition Based on Level of Education Pendidikan Education Sarjana S2 & S3 / Post Graduate (Master & Doctor)
TOTAL
Komposisi Karyawan Berdasarkan Jabatan Employee Composition Based on Position Level Jabatan Position Level Direksi dan Komisaris / Director and Commissioner
Supervisor
143
98
Senior Staff
149
106
Staff
251
306
Non-staff
193
270
890
898
TOTAL
33
LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
BOARD OF COMMISSIONERS AND DIRECTORS REPORT
36 ANNUAL REPORT
2014
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
REPORT FROM THE BOARD OF COMMISSIONERS Kepada Para Pemegang Saham yang Terhormat,
Dear Shareholders,
Pertama-tama, Dewan Komisaris menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada auditor independen Kantor Akuntan Publik Mulyamin Sensi Suryanto & Lianny, yang telah melakukan audit terhadap laporan keuangan konsolidasi Perusahaan dan Anak Perusahaan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014. Dewan Komisaris juga menyampaikan penghargaan kepada para stakeholder atas segala dukungan dan kerjasama dengan Perseroan dalam menjalankan kegiatan usaha.
Firstly, we would like to extend our gratitude and acknowledgement to independent auditors of Public Acccountant Firm Mulyamin Sensi Suryanto & Lianny who audited the consolidated financial reports of the Company and its Subsidiaries for the fiscal year ended December 31, 2014. We would also like to extend our great appreciation to all stakeholders for the support and cooperation provided to this Company in running the business.
Dewan Komisaris menyampaikan apresiasi atas keberhasilan Perseroan dalam mengoperasikan jalannya Perseroan yang tetap bertumbuh dalam pencapaian pendapatan dan terus menghasilkan laba bersih di tahun 2014 ini. Di tengah angka indikator makro yang kurang mendukung bisnis elektronik, kondisi ekonomi yang kurang kondusif serta diikuti pelemahan Rupiah terhadap mata uang asing lainnya terutama US Dollar yang menyebabkan kenaikan harga barang elektronik dan menyebabkan turunnya daya beli konsumen, keberhasilan melakukan efisiensi biaya, penyusunan strategi dan implementasi yang tepat membuat Perseroan tetap dapat tumbuh di tahun 2014 dengan mencatat pendapatan sebesar Rp2.226,77 miliar dan laba bersih sebesar Rp129,45 miliar.
The Board of Commissioners truly appreciates the Company’s success in achieving revenue growth and good net profit in 2014. In the midst of adverse macro indicators of electronic business, unfavorable economic conditions and rupiah weakening against other currencies especially US dollar which impacted on the rising prices of electronic products and weakening purchasing power of consumers; the successful cost efficiency, the effective strategies plan and implementation brought the Company to grow in the year 2014 with total revenue of IDR2,226.77 billion and net profit of IDR129.45 billion.
Dengan pencapaian kinerja yang baik di tahun 2014, Perseroan memiliki prospek yang baik untuk terus melanjutkan rencana ekspansi dalam upaya memperluas jaringan dan pangsa pasarnya. Dewan Komisaris juga mendukung upaya manajemen dalam meningkatkan supply chain management, memperkuat manajemen hubungan pelanggan (CRM), dan investasi pada sistem operasional perseroan yaitu SAP yang nantinya akan mengintegrasikan keseluruhan proses bisnis Perseroan dengan efektif dan efisien.
With the great performance achieved in 2014, the Company has proven to have good prospects to continue its expansion plan and enlarge the Company’s network and market share. The Board of Commissioners really supports and encourages the management’s efforts to improve the supply chain management, to reinforce customer relationship management and to invest on the information technology system’s SAP software, which will integrate the Company’s whole business process effectively and efficiently.
Seiring dengan perubahan status Perseroan menjadi Perusahaan Terbuka di tahun 2013, maka sistem tata kelola perusahaan dan transparansi akan semakin baik. Dewan Komisaris akan terus mendorong dan mendukung manajemen Perseroan dalam memenuhi tata kelola perusahaan yang baik dan tanggung jawab sosial perusahaan melalui kinerja bisnis yang terbaik dan memaksimalkan kepentingan stakeholders.
With the Company’s being a public company in 2013, our corporate governance and transparency systems are improving. The Board of Commissioners continues to encourage and support the Company’s management to comply with the good corporate governance and corporate social responsibility through bringing the best business performance and maximum benefit for stakeholders.
Bersama ini Dewan Komisaris juga menyampaikan adanya perubahan Ketua Komite Audit dan saat ini Ketua Komite Audit yang baru dijabat oleh Bapak Grant Scott Ferguson.
We would also like to announce the new Chief of Audit Committee, Grant Scott Ferguson.
LAPORAN DEWAN KOMISARIS | BOARD OF COMMISSIONERS REPORT
Andi Bharata Winata
Grant Scott Ferguson
Hartono Tjahjadi Adiwana
Stephen Pribadi
Yuli Soedargo
Komisaris Commissioner
Komisaris Independen Independent Commissioner
Komisaris Utama President Commissioner
Komisaris Commissioner
Komisaris Independen Independent Commissioner
Akhir kata, Dewan Komisaris ingin mengambil kesempatan ini untuk mengucapkan selamat kepada seluruh manajemen dan seluruh karyawan Perseroan yang diwakili oleh Direksi untuk prestasi yang luar biasa di tengah kondisi makroekonomi yang kurang mendukung dan berharap Perseroan untuk meraih sukses yang lebih besar di tahun-tahun mendatang.
The Board of Commissioners would like to congratulate the Company’s management and all staff, as represented by the Board of Directors, for the remarkable achievement in the midst of unfavorable macroeconomic conditions, and we look forward to continue this great accomplishment to bring even greater success in the coming years.
Hartono Tjahjadi Adiwana
Komisaris Utama President Commissioners
37
38 ANNUAL REPORT
2014
LAPORAN DIREKSI
REPORT FROM THE BOARD OF DIRECTORS Kepada Para Pemegang Saham yang Terhormat,
Dear Shareholders,
Di tahun 2014, Perseroan telah melalui masa yang sulit dalam perekonomian makro yang tidak mendukung dengan masih adanya pertumbuhan yang diatas rata-rata GDP tahun 2014 dan masih bisa melakukan expansi bisnis dengan membuka 11 toko baru dan salah satunya adalah toko yang dibangun sendiri di Ujung Menteng - Jakarta Timur. Kita semua memahami bahwa Ekonomi Makro Nasional tidak menunjukan angka yang baik untuk tahun 2014 di tambah lagi dengan pelemahan nilai mata uang rupiah sepanjang tahun 2014.
In the year 2014, the Company managed to get through a difficult time of unfavorable macroeconomic conditions as shown by the growth achieved, which is above 2014 average gross domestic product (GDP) and the expanding business which includes the opening of 11 new stores, including a standalone building store in Ujung Menteng, East Jakarta. We understand our national macroeconomics indicators had not shown a good result in 2014, in addition to the weakening rupiah throughout the year.
Seiring dengan keberhasilan Perseroan melakukan pembukaan toko baru sebanyak 33 toko di tahun 2013 dan 11 toko baru di tahun 2014 maka ini menambah kontribusi penjualan walaupun tidak semua toko baru tersebut dapat mencapai target yang sudah ditentukan. Dari aspek kinerja keuangan Perseroan berhasil meraih pendapatan sebesar Rp2.226,77 miliar di tahun 2014, meningkat 10,6% dibandingkan pendapatan pada tahun 2013 sebesar Rp2.012,61 miliar. Pencapaian pertumbuhan pendapatan Perseroan masih berada di atas pertumbuhan pasar elektronik yang realitasnya bertumbuh negative –7% di tahun 2014. Laba bersih tercatat sebesar Rp129,45 miliar, menurun –37,45% dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar Rp206,78 miliar. Penurunan ini disebabkan karena pencapaian penjualan untuk toko yang dibuka di tahun 2013 dan 2014 belum mencapai target yang sudah ditetapkan dan melemahnya mata uang rupiah dibandingkan mata uang asing terutama US Dollar yang menyebabkan turunnya daya beli pelanggan Elektronik yang harganya semakin meningkat seiring melemahnya rupiah.
Along with the Company’s success in opening 33 new stores in 2013 and 11 new stores in 2014, the sales contribution increased, despite not all new stores managed to achieve their targets. The Company’s financial performance in 2014 has resulted in total revenues amounted IDR 2,226.77 billion, increased 10.6% from the total revenues in 2013 amounted IDR 2,013.61 billion. The total revenues growth we achieved exceeds the average growth of the electronic market in 2014, which in fact fell 7%. The Company recorded a net profit of IDR 129.45 billion in 2014, decreased 37.45% compared to previous year’s net profit of IDR 206.78 billion. This was due to sales targets of new stores that were not achieved and the weakening of the rupiah currency against other foreign currencies especially USD, which affected the declining purchasing power of electronic customers, whereas the price of electronic products increased as an impact of the weakening rupiah.
Margin EBITDA di tahun 2014 turun menjadi 6,4% dan masih dibawah pencapaian EBITDA tahun 2013 pada tingkat 10,2%. Penurunan ini merupakan dampak dari kegiatan ekspansi penambahan toko-toko baru Perseroan di tahun 2013 dan 2014 yang tidak mencapai target penjualan yang ditetapkan dan bertambahnya biayabiaya tetap yang mengikuti toko-toko baru tersebut.
The EBITDA margin in 2014 declined to 6.4% and was still lower compared to 10.2% in 2013. This was resulted from the unachieved sales targets of new stores opened in 2013 and 2014, meanwhile there were fixed costs incurred from those new stores.
Dalam kegiatan pengembangan usaha dan mendukung kegiatan komersialnya, di tahun 2014 Perseroan tetap berkomitmen untuk melakukan kegiatan ekspansi dengan 11 pembukaan toko baru. Perseroan berupaya untuk dapat menjangkau potensi pasar yang lebih luas lagi. Kegiatan pengembangan yang dilakukan Perseroan juga didukung upaya untuk memberikan dan meningkatkan layanan yang memiliki nilai tambah (value added services) demi terciptanya kepuasan pelanggan dan meningkatkan pengakuan terhadap brand Electronic City.
As part of the Company’s business development and a support of its commercial activities, the Company showed its commitment in expansion activities by opening 11 new stores in 2014 in order to reach even larger market share. The development activities implemented were enhanced with valued added services provided to achieve customer satisfaction and to increase Electronic City’s brand recognition.
LAPORAN DIREKSI | BOARD OF DIRECTORS REPORT
Made Agus Dwiyanto
Anita Angeliana
Ingrid Pribadi
Fery Wiraatmadja
Direktur Director
Direktur Independen Independent Director
Direktur Utama President Director
Direktur Director
Keberhasilan Perseroan dalam meningkatkan brand Electronic City telah mendapatkan pengakuan dengan berhasilnya Perseroan meraih banyak penghargaan bergengsi di bisnis ritel elektronik pada tahun 2014 yang melanjuti pencapaian penghargaan yang sudah diterima untuk tahun-tahun sebelumnya, di antaranya: Superbrand Award untuk kategori Electronic Centre, Corporate Image Award untuk kategori Electronic Supermarket, Top Brand untuk kategori Electronic Appliances Store, Social Media Award untuk kategori Electronic Super Store dan Indonesia Wow Brand untuk kategori Electronic Store.
The Company’s successful brand awareness programs had brought prestigious awards and recognitions in 2014, following those received in the previous years, which include: Superbrand Award in Electronic Centre category, Corporate Image Award in Electronic Supermarket category, Top Brand in Electronic Appliances Store category, Social Media Award in Electronic Super Store category and Indonesia Wow Brand in Electronic Store category.
Dalam rangka penyelenggaraan pengelolaan perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) dan memenuhi kewajiban sebagai Perusahaan Terbuka sesuai ketentuan di Pasar Modal, Perseroan telah mempunyai Komite Audit, Unit Audit Internal dan mengangkat Corporate Secretary. Perseroan juga melakukan kewajiban penyampaian keterbukaan informasi untuk memenuhi peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui perangkat Corporate Secretary. Perseroan telah menetapkan Kode Etik (Code of Conduct) untuk mendukung budaya kerja yang sesuai dengan arah, tujuan, kebijakan dan nilai-nilai luhur perusahaan serta tatanan nilai yang berlaku umum.
In the implementation of Good Corporate Governance and to meet the requirements of a public company, the Company had established Audit Committee, Internal Audit Unit and appointed a Corporate Secretary. Information disclosure obligation applied by Otoritas Jasa Keuangan (OJK/ the local Financial Services Authority) and Indonesian stock exchange is complied through the Corporate Secretary. A Code of Conduct has been applied to promote corporate cultures that are in line with the Company’s direction, objectives, Company’s policies and values, and generally accepted values.
Kedepannya, Perseroan akan terus berupaya memperkokoh fundamentalnya guna mempertahankan posisi sebagai pemimpin di segmen Modern Retail Channel dalam penguasaan pangsa pasar, area penjualan bruto dan jumlah toko. Perseroan juga melakukan renovasi kantor pusat untuk mendukung kegiatan bisnisnya. Saat ini Perseroan sedang melakukan migrasi sistem Enterprise Resources Planning (ERP) yang lama yaitu sistem Maris ke sistem yang lebih baik yang bisa mendukung kegiatan
In the future, the Company will continuously strengthen its fundamentals to secure its position as leader in Modern Retail Channel segment in market share, gross sales area and number of stores of Modern Retail Channel. The Company’s head office had also undergone a refurbishment to support its business activities. The Company has been replacing its Enterprise Resources Planning (ERP) system, Maris, to SAP system that is more accomodating for the Company’s larger business
39
40 ANNUAL REPORT
2014
usaha Perseroan yang lebih besar yaitu Sistem SAP. Migrasi sistem baru ini telah dimulai untuk 6 Toko dan 1 Gudang pada tanggal 1 November 2014 yang akan diikuti secara bertahap sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan untuk toko yang lainnya yang nantinya akan mengintegrasikan keseluruhan proses bisnis. Sistem SAP yang tengah disiapkan meliputi pengembangan promosi, manajemen persediaan dan supply chain serta sistem pencatatan akuntansi.
activities. The new system migration begun for 6 stores and 1 warehouse as of November 1, 2014, following by other stores according to schedule, which will integrate the Company’s whole business process. The SAP system implemented includes promotional development, supply management and supply chain and accounting system.
Melihat perkembangan bisnis e-commerce pada saat ini yang membawa dunia baru bagi dunia pemasaran, Perseroan telah mengambil langkah untuk terus mengembangkan bisnis e-commerce. Sejak tahun 2012, Perseroan telah meluncurkan sistem penjualan melalui e-commerce atau penjulan melalui internet yang terus mengalami penyempurnaan dalam tampilan dan keunggulan dari e-commerce ini dibandingkan dengan pesaing di bisnis online ini.
With the development of e-commerce, business nowadays will bring a new world of marketing. The Company has prepared several plans to continue developing its e-commerce business. The Company launched an e-commerce system in 2012 to enable sales through the internet, and continuously improves its interface and excellences against its online business competitors.
Melihat angka makroekonomi yang bertumbuh kurang baik di tahun 2014 dan pelemahan daya beli pelanggan yang disebabkan melemahnya nilai Rupiah terhadap mata uang asing lainnya maka dengan tetap berkeyakinan pangsa pasar terus bertumbuh seiring dengan membaiknya angka perekonomian makro Indonesia di tahun 2015 dan semakin banyaknya kelas menengah yang juga terus meningkat, kami tetap optimis bahwa hal ini akan menciptakan pangsa pasar yang semakin bertumbuh dan kebutuhan barang elektronik yang semakin besar. Selain itu tumbuhnya sektor properti dengan meningkatnya jumlah apartemen dan perumahan yang dibangun dan di dukung oleh tingkat suku bunga SBI yang terjaga akan memberi suatu peluang untuk meningkatan pendapatan Perseroan dengan 5 strategi yang telah disiapkan untuk keberhasilan Perseroan dimasa yang akan datang yaitu sebagai berikut:
Despite the unfavorable macroeconomic condition and declined customers’ purchasing power impacted from the weakening rupiah exchange currency in 2014, we are confident that the recovering Indonesian macroeconomic condition in 2015 and the growing middle class customers will promote a growing market share and demand of electronic goods. In addition, the growing property sector as reflected from the increasing number of apartments and housings built, and well-maintained interest rate of the Indonesian central will give the Company the opportunity to improve its revenues. We have planned 5 strategies to ensure future success, as follows:
1. Penggunaan keseluruhan sistem baru yang terintegrasi secara keseluruhan yaitu sistem operasional SAP yang menggantikan sistem operasional lama.
1. Implementation and utilization of the new SAP system in replacement of the old system.
2. Tambahan 3 premium value added services yaitu, express delivery dalam 6 jam, 24 jam service dan kontrak service.
2. Three premium additional value added services, which include express delivery within 6 hours, 24-hour service and service contract.
3. Pembaharuan tampak muka dan layout toko-toko lama untuk meningkatkan tampilan toko untuk keberhasilan pencapaian toko.
3. Renewal of old stores’ look and layout to improve stores’ achievement.
4. Rencana untuk memiliki pusat distribusi terintegrasi yang nantinya akan bisa mengoptimalkan lamanya perputaran barang (DOI = Days of Inventory) dan SCM (Supply Chain Management).
4. Plans of an integrated distribution center to promote optimum turnover (days of inventory/DOI) and SCM (Supply Chain Management).
5. Pengembangan penjualan melalui e-commerce.
5. Development of sales through e-commerce.
LAPORAN DIREKSI | BOARD OF DIRECTORS REPORT
Sebagai penutup, Manajemen menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh karyawan atas kontribusinya yang telah menunjukkan etos kerja dan pencapaian yang baik di tahun 2014. Manajemen juga menyampaikan penghargaan kepada Pemegang Saham atas dukungan yang diberikan sehingga Perseroan dapat terus melakukan kegiatan pengembangan di tahun 2014. Penghargaan juga kami sampaikan untuk para pelanggan, mitra usaha dan pemangku kepentingan lain atas dukungan dan kerja sama yang telah diberikan kepada Perseroan dalam menjalankan kegiatan usaha.
Finally, on behalf of the Management, I would like to extend our gratitude to all staff for the remarkable contribution that has shown great working ethics and resulted in excellent achievements in 2014. The Management would also like to express our appreciation to shareholders for the great support that has allowed the Company to continue developing throughout the year 2014. We would like to extend our great appreciation to all customers, business partners and stakeholders for the wonderful support and cooperation given to the Company.
Ingrid Pribadi
Direktur Utama President Director
41
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
44 ANNUAL REPORT
2014
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS Indonesia adalah negara berpenduduk terbesar keempat di dunia dengan perkiraan penduduk sebanyak 248 juta orang pada Juli 2012. (Sumber: CIA World Factbook). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Pertumbuhan Produk Domestik Bruto tahun 2013 tumbuh sebesar 5,78% dibandingkan dengan tahun 2012 yang diikuti pengeluaran konsumsi rumah tangga yang tumbuh 5,28%. Bisnis Perseroan bergantung pada belanja konsumen dan akibatnya sangat terpengaruh oleh kondisi perekonomian Indonesia. Permintaan produk di toko Perseroan tergantung pada ukuran dan tingkat pengeluaran pendapatan kelas menengah dan kelas atas dari penduduk Indonesia (segmen target utama Perseroan) yang pada gilirannya terutama bergantung pada keadaan ekonomi Indonesia. Karena perekonomian terus tumbuh, konsumen memiliki pendapatan lebih yang siap dibelanjakan untuk membeli produk-produk elektronik dan konsumen tetap dapat berbelanja lebih banyak produk-produk elektronik yang keduanya berpotensi meningkatkan pasar Perseroan dan permintaan produk-produk elektronik di toko Perseroan.
Indonesia is the fourth most populous country in the world with an estimated population of 248 million people as of July 2012 (Source: CIA World Factbook). Indonesia’s Central Statistics Agency (BPS) recorded that the Gross Domestic Product in 2013 grew by 5.78% compared to the previous year, while household consumption expenditure grew by 5.28%. Our business relies on consumer spending, which is prone to the economic condition. The Company’s product demand depends on the spending of Indonesian upper middle class consumers (the Company’s main target), which is again very much affected by the country’s economic condition. Since our economy continues to grow, consumers would have more income and capability to buy electronic products and buy more electronic products, which would potentially increase the Company’s market share and product demand.
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN | MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
Tinjauan Operasional
Operational Review
Penjualan Produk Elektronik
Sales of Electronic Products
Perseroan merupakan salah satu perusahaan jaringan ritel modern terbesar untuk produk-produk elektronik di Indonesia. Perseroan memberi konsumen berbagai pilihan produk bermutu dengan harga bersaing dalam lingkungan toko modern dengan staf penjualan berpengetahuan baik. Saat ini Perseroan menawarkan lebih dari 9.000 SKU (Stock Keeping Unit) yang beragam di toko Perseroan dalam 4 (empat) kategori besar, yaitu audio-video, peralatan rumah tangga, perangkat telekomunikasi, dan IT, serta kamera dan peralatan kantor. Berikut informasi kontribusi pendapatan berdasarkan 4 (empat) kategori besar produk Perseroan untuk tahun 2014, 2013, dan 2012:
The Company is one of the leading modern electronic retail networks in Indonesia. The Company offers high quality products and competitive prices in modern store environments staffed by salespersons with good product knowledge. The Company currently offers over 9,000 various stock keeping units in stores, which are grouped into 4 (four) main categories, including audio-video, home appliances, telecommunication devices and IT, Camera and office equipments. Information on the Company’s revenue contribution based on the 4 categories for the year 2014, 2013, and 2012 are shown below:
Audio - Video
Home Appliances
Mobile Devices and IT
Camera and Office Equipment
(dalam miliaran Rp/in billion IDR)
(dalam miliaran Rp/in billion IDR)
(dalam miliaran Rp/in billion IDR)
(dalam miliaran Rp/in billion IDR)
1.090
1.092
713
679 407
2012
2013
2014
2012
517
2013
2014
56
EC Store
16 23 7
194
2012
2013
263
2014
40
67 16 51
16 2012
85
141
130
2012
2013
2014
The Company develops two store brands that target different market segments. The two brands are “Electronic City” (EC Stores), which targets upper middle class market with large sized stores and more extensive range of products, while “Electronic City Outlet” (EC Outlets) targets entry level and middle class consumers through more affordable range of products. As of December 31, 2014, the Company operated 67 stores throughout Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Banten, Purwakarta, Solo, lampung, Balikpapan, Pontianak, Medan and Bali, with total gross sales area of about 69,629 sqm. Some of Company’s stores are located in malls and some are standalone stores.
Perseroan telah mengembangkan 2 merek toko Perseroan untuk menargetkan segmen pasar yang berbeda. Dua merek tersebut yaitu: “Electronic City” dengan target konsumen kelas menengah ke atas, melalui ukuran toko yang besar dengan ragam produk yang lebih luas (“EC Stores”) dan Electronic City Outlet (“EC Outlets”) dengan target konsumen tingkat pemula dan kelas menengah dengan menawarkan ragam produk yang lebih terjangkau. Sampai akhir periode 31 Desember 2014 Perseroan mengoperasikan 67 toko yang tersebar di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Banten, Purwakarta, Solo, Lampung, Balikpapan, Pontianak, Medan dan Bali dengan area penjualan bruto sekitar 69.629 m2. Toko-toko Perseroan berlokasi di dalam mal, ruko dan berdiri sendiri (standalone).
EC Outlet Store
169
2013
2014
45
46 ANNUAL REPORT
2014 1 2
1 2
1
EC STORES EC OUTLET STORES WAREHOUSE
67 Stores 69,629 sqm 11 Warehouses
32 9 4
1 1
1
1
3 1
3
1
1 1
1
TINJAUAN KINERJA KEUANGAN
FINANCIAL PERFORMANCE REVIEW
Pendapatan
Revenue
Pendapatan Perseroan meningkat sebesar 10,64% dari Rp2.012,61 miliar di tahun 2013 menjadi Rp2.226,77 miliar di tahun 2014. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan penjualan barang-barang elektronik dan komisi penjualan barang konsinyasi pada toko yang dibuka di tahun 2014 dan 2013 serta adanya peningkatan penjualan pada toko-toko organic (SSSG; Same Store Sales Growth) sebanyak 5,06%.
The Company’s revenue increased 10.64% from IDR 2,012.61 billion in 2013 to IDR 2,226.77 billion in 2014. The revenue increase was resulted from the increased product sales and commission of consignment sales of stores opened in 2014 and 2013, in addition to a 5.06% increased sales of organic stores (SSSG; Same Store Sales Growth).
Pendapatan Perseroan meningkat sebesar 40,69% dari Rp1.430,57 miliar di tahun 2012 menjadi Rp2.012,61 miliar di tahun 2013. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan penjualan barang-barang elektronik dan komisi penjualan barang konsinyasi.
The Company’s revenue increased 40.69% from IDR 1,430.57 billion in 2012 to IDR 2,012.61 billion in 2013, which was resulted from increased product sales and commission of consignment sales.
Pendapatan dari penjualan barang elektronik meningkat 11,49% dari Rp1.939,73 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp2.162,66 miliar pada tahun 2014. Pendapatan komisi penjualan barang konsinyasi meningkat 9,76% dari Rp2,55 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp2,80 miliar pada tahun 2014.
The electronic product sales increased 11.49% from IDR 1,939.73 billion in 2013 to IDR 2,162.66 billion in 2014. The revenue of consignment product sales increased 9.76% from IDR 2.55 billion in 2013 to IDR 2.80 billion in 2014.
Pendapatan dari penjualan barang elektronik meningkat 41,34% dari Rp1.372,39 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp1.939,73 miliar pada tahun 2013. Pendapatan komisi
The electronic product sales increased 41.34% from IDR 1,372.39 billion in 2012 to IDR 1,939.73 billion in 2013. The revenue of consignment product sales increased
1
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN | MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
2
2
1
1 1 1
penjualan barang konsinyasi meningkat 62,35% dari Rp1,57 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp2,55 miliar pada tahun 2013.
62.35% from IDR 1.57 billion in 2012 to IDR 2.55 billion in 2013.
Pendapatan Perseroan dari jasa persewaan menurun 14,21% dari Rp67,75 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp58,12 miliar pada tahun 2014. Sedangkan Pendapatan Perseroan dari jasa persewaan meningkat 25,27% dari Rp54,08 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp67,75 miliar pada tahun 2013. Pendapatan sewa berasal dari penyewaan ruang di dalam toko kepada pemasok, vendor konsinyasi, operator gerai makanan dan minuman serta pembayaran yang diterima dari pihak ketiga untuk pemasangan iklan di dalam toko.
The Company’s revenue from rental services declined 14.21% from IDR 67.75 billion in 2013 to IDR 58.12 billion in 2014. While the rental revenue on the previous period increased 25.27% from IDR 54.08 billion in 2012 to IDR 67.75 billion in 2013. Rental revenue is generated from leasing some spaces in store to suppliers, consignment vendors, food and beverage outlets and payments received from third parties for advertisement placement in the Company’s stores.
Pendapatan lain-lain juga meningkat 24,01% dari Rp2,58 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp3,20 miliar pada tahun 2014 dan meningkat 2,03% dari Rp2,53 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp2,58 miliar pada tahun 2013. Pendapatan lain-lain terdiri dari pendapatan yang berasal dari penyewaan ruang di luar toko, termasuk bagian muka gedung, seperti billboard (papan reklame) dan iklan neon box. Selain itu, pendapatan lain-lain juga mencakup pendapatan dari pemberian layanan bernilai tambah tertentu kepada konsumen Perseroan, termasuk penjualan perpanjangan garansi dan pengiriman produk.
Other revenues increased 24.01% from IDR 2.58 billion in 2013 to IDR 3.20 billion in 2014 following an increase of 2.03% on the previous period from IDR 2.53 billion in 2012 to IDR 2.58 billion in 2013. Other revenues are generated from leasing some spaces outside the Company’s stores, including the building facade, such as billboards and neon box advertisements, and from providing certain additional value added services to customers, including the sales of extended warranty and product delivery.
47
48 ANNUAL REPORT
2014
Beban Pokok Penjualan
Cost of Sales
Beban pokok penjualan Perseroan meningkat 11,90% dari Rp1.606,90 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp1.798,14 miliar pada tahun 2014 seiring dengan persentase peningkatan penjualan barang eletronik yang meningkat juga. Ini sebanding juga dengan peningkatan 39,17% dari Rp1.154,60 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp1.606,90 miliar pada tahun 2013. Beban pokok penjualan mewakili biaya pembelian barang-barang elektronik selama periode tersebut. Beban pokok penjualan tidak termasuk produk-produk generik yang dijual secara konsinyasi.
The Company’s cost of sales increased 11.90% from IDR 1,606.90 billion in 2013 to IDR 1,798.14 billion in 2014 along with the increase on the electronic product sales percentage. This was proportional to an increase of 39.17% on the previous period from IDR 1,154.60 billion in 2012 to IDR 1,606.90 billion in 2013. Cost of sales represents the cost of purchasing electronic goods during the period. Cost of sales does not include generic products that are sold on consignment.
Laba Kotor
Gross Profit
Laba bruto Perseroan meningkat 5,65% dari Rp405,71 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp428,63 miliar pada tahun 2014 dan juga adanya peningkatan yang signifikan 47,01% dari Rp275,97 miliar di tahun 2012 menjadi Rp405,71 miliar di tahun 2013.
The Company’s gross profit increased 5.65% from IDR 405.71 billion in 2013 to IDR 428.63 billion in 2014, proportional to a significant increase of 47.01% on the previous period from IDR 275.97 billion in 2012 to IDR 405.71 billion in 2013.
Beban Usaha
Operating Expenses
Beban usaha meningkat sebesar 48,75% dari Rp221,71 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp329,78 pada tahun 2014 dan juga peningkatan beban usaha sebesar 71,53% dari Rp129,26 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp221,71 pada tahun 2013. Peningkatan ini disebabkan oleh adanya peningkatan gaji dan tunjangan yang dibayarkan kepada karyawan, biaya sewa dan jasa, biaya utilitas dan telekomunikasi, penyusutan, imbalan pasca-kerja, biaya terkait keamanan yang dibayarkan kepada penyedia jasa, asuransi, biaya transportasi dan pengiriman, imbalan jasa profesional dan biaya sehubungan dengan pelatihan karyawan yang dikarenakan adanya tambahan buka toko baru di 2013 dan 2014.
The operating expenses increased 48.75% from IDR 221.71 billion in 2013 to IDR 329.78 in 2014, along with an increase of 71.53% on the previous period from IDR 129.26 billion in 2012 to IDR 221.71 in 2013. This increase was resulted from the increasing staff salary and allowances, rental and service costs, utility and telecommunication costs, depreciation, post-employment benefits, security-related costs paid to security service providers, insurance, transportation and delivery costs, professional services fees and costs associated with staff trainings due to new stores opening in 2013 and 2014.
Laba Sebelum Pajak
Income Before Tax
Laba sebelum pajak menurun 34,66% dari Rp238,70 miliar di tahun 2013 menjadi Rp155,96 miliar di tahun 2014 yang hal ini disebabkan karena meningkatnya beban usaha perseroan dan adanya kenaikan sebesar 61,88% dari Rp147,46 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp238,70 miliar pada tahun 2013.
The income before tax declined 34.66% from IDR 238.70 billion in 2013 to IDR 155.96 billion in 2014 which was resulted from the increasing costs and the income before tax on previous period showed an increase of 61.88% from IDR 147.46 billion in 2012 to IDR 238.70 billion in 2013.
Beban Pajak
Tax Expense
Dengan adanya penurunan Laba sebelum pajak mengakibatkan juga penurunan beban pajak yang harus dibayar sebesar 16,99% dari sebelumnya Rp31,92 miliar di tahun 2013 menjadi Rp26,50 miliar di tahun 2014 sedangkan beban pajak Perseroan meningkat 42,15% dari Rp22,46 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp31,92 miliar pada tahun 2013.
The decline on income before tax resulted on a decline on the tax expense of 16.99% from IDR 31.92 billion in 2013 to IDR 26.50 billion in 2014. On the previous period, the tax expense increased 42.15% from IDR 22.46 billion in 2012 to IDR 31.92 billion in 2013.
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN | MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
Laba Bersih
Net Income
Pada tahun 2014, Perseroan mencatat laba bersih sebesar Rp129,46 miliar atau mengalami penurunan sebesar 37,39% dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar Rp206,78 miliar. Sebagaimana impact langsung daripada kenaikan beban usaha dan belum tercapainya target pendapatan yang diharapkan dari toko-toko yang dibuka di tahun 2013 dan 2014. Dimana pada tahun 2013, Perseroan mencatat laba bersih sebesar Rp206,78 miliar atau meningkat sebesar 65,42% dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar Rp125 miliar.
In 2014, the Company recorded a net income of IDR 129.46 or declined 37.39% compared to the previous year’s net income of IDR 206.78 billion. This is a direct result from the increased operating expenses and the unmet revenue target expected from new stores opened in 2013 and 2014. In 2013, the Company booked a net income of IDR 206.78 billion or increased 65.42% compared to the previous year’s net income of IDR 125 billion.
Aset
Assets
Total aset Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp2.003,54 miliar mengalami penurunan 0,94% dibandingkan dengan total aset pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp2.022,58 miliar yang disebabkan penurunan uang kas dan setara kas yang juga merupakan bagian dari Aset Lancar perusahaan yang digunakan sebagai working capital dalam rangka pengembangan perusahaan sebaliknya untuk total aset Perseroan pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp2.022,58 miliar mengalami peningkatan 331,59% dibandingkan dengan total aset pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp468,64% yang dikarenakan adanya tambahan uang kas dan setara kas dari hasil penawaran umum.
The Company’s total assets as of December 31, 2014 is IDR 2,003.53 billion, increased 0.94% from the previous year’s total assets of IDR 2,022.58 billion. This is primarily attributed to a decline in cash and cash equivalents, which is part of the Company’s current asset used as a working capital in the business development. On the contrary, the total asset as of December 31, 2013 was IDR 2,022.58 billion, which increased 331.59% compared to the total assets of IDR 468.64 billion in 2012, which was attributed to the additional cash and cash equivalents obtained from the IPO.
Aset Lancar Perseroan menurun 7,62% dari Rp1.558,21 miliar pada tanggal 31 Desember 2013 menjadi sebesar Rp1.439,42 miliar pada tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan Aset Lancar tahun 2013 meningkat sebesar 375,08% dari Rp327,99 miliar di tahun 2012 menjadi Rp1.558,21 miliar di tahun 2013. Peningkatan ini terutama disebabkan masih adanya sisa dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum yang diterima oleh Perseroan. Selain itu, peningkatan aset lancar juga disebabkan adanya peningkatan persediaan Perseroan sebesar 169,60% sehubungan dengan kegiatan pengembangan toko-toko baru Perseroan di tahun 2013.
The Company’s current asset decreased 7.62% from IDR 1,558.21 billion as of December 31, 2013 to IDR 1,439.42 billion as of December 31, 2014. While the current asset in 2013 increased 375.08% from IDR 327.99 billion in 2012 to IDR 1,558.21 billion in 2013. The increase was due to the remaining funds obtained from the IPO. The increase in the current asset was also attributed to the increased supply of 169.60% due to the Company’s new stores development in 2013.
Aset Tidak Lancar meningkat sebesar 21,48% dari Rp464,36 miliar di tahun 2013 menjadi Rp564,12 miliar di tahun 2014. Aset Tidak Lancar meningkat sebesar 230,15% dari Rp140,65 miliar di tahun 2012 menjadi Rp464,36 miliar di tahun 2013. Peningkatan ini terutama disebabkan adanya peningkatan aset tetap Perseroan sebesar 283,40% sehubungan dengan kegiatan pengembangan toko termasuk akuisisi lahan untuk tokotoko baru serta pembangunan untuk pengembangan toko Perseroan. Hal ini selaras dengan rencana penggunaan dana hasil Penawaran Umum yang dinyatakan dalam Prospektus.
Non-current assets increased 21.48% from IDR 464.36 billion in 2013 to IDR 564.12 billion in 2014. Previously, non-current assets increased 230.15% from IDR 140.54 billion in 2012 to IDR 464.36 billion in 2013. This was due to an increase of 283.40% in the Company’s fixed assets relating to stores development activities, including land acquisitions for new stores and stores development for the Company’s expansion. This was proportional with the utilization plan of funds obtained from the IPO, as stated in the Prospectus.
49
50 ANNUAL REPORT
2014
Liabilitas
Liabilities
Pada tanggal 31 Desember 2014, total liabilitas Perseroan tercatat sebesar Rp226,05 miliar atau turun sebesar 32,99% dari Rp337,34 miliar pada tanggal 31 Desember 2013 yang terutama disebabkan adanya penurunan hutang usaha Perseroan yang merupakan bagian daripada Liabilitas jangka pendek dimana untuk periode pada tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan pada tanggal 31 Desember 2012, total liabilitas Perseroan meningkat sebesar 38,84% dari Rp242,97 miliar yang terutama disebabkan adanya peningkatan liabilitas jangka pendek Perseroan terutama pada hutang usaha perseroan sejalan dengan kegiatan pengembangan toko-toko Perseroan.
As of December 31, 2014, the Company recorded total liabilities of IDR 226.05 billion or declined 32.99% from IDR 337.34 billion in the previous year. This was mainly resulted from a decrease in the Company’s liabilities, which was part of short-term liabilities. Total liabilities as of December 31, 2013 increased 38.84% from IDR 242.97 billion, which was mainly attributed to an increase on Company’s short-term liabilities, particularly account payables associated with stores development activities.
Liabilitas jangka panjang Perseroan mengalami peningkatan sebesar 3,06% dari Rp56,92 miliar di tahun 2013 menjadi Rp58,66 miliar di tahun 2014. Peningkatan ini terutama disebabkan adanya kenaikan cadangan imbalan kerja jangka panjang sedangkan untuk periode sebelumnya Liabilitas jangka panjang Perseroan mengalami penurunan sebesar 8,30% dari Rp62,06 miliar di tahun 2012 menjadi Rp56,92 miliar di tahun 2013. Penurunan ini disebabkan adanya pelunasan utang bank jangka panjang sebagaimana yang telah dinyatakan dalam Prospektus perihal rencana penggunaan dana Hasil Penawaran Umum.
The Company’s long-term liabilities increased 3.06% from IDR 56.92 billion in 2013 to IDR 58.55 billion in 2014, which was mainly due to an increase in long-term employee benefit reserves. In the previous year, the Company’s long-term liabilities decreased 8.30% from IDR 62.06 billion in 2012 to IDR 56.92 billion in 2013, which was mainly attributed to repayment of long-term bank loans as already stated in the Prospectus regarding planned utilization of funds acquired from the IPO.
Ekuitas
Equity
Total Ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014 adalah Rp1.777,48 miliar atau meningkat sebesar 5,47% yang disebabkan adanya penambahan laba tahunan berjalan. Total Ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2013 adalah Rp1.685,24 miliar atau meningkat sebesar 646,78% dari Rp225,67 miliar pada tanggal 31 Desember 2012. Peningkatan ini disebabkan adanya penambahan modal disetor sebesar Rp1.219,36 miliar seiring dengan keberhasilan Perseroan melakukan penawaran umum saham perdana dan pelaksanaan program MSOP di bulan Juli 2013.
The Company’s total equity as of December 31, 2014 was Rp 1,777.48 billion or increased 5.47% from IDR 225.67 billion in the previous year, due to the addition of the retained earnings. Shareholders’ equity at December 31, 2013 was IDR 1,685.24 billion, an increase of 646.78% from IDR 225.67 billion in date December 31, 2012. The increase is due to the additional paid-in capital amounting to IDR 1,219.36 billion in line with the Company’s successful IPO and the execution of MSOP in July 2013.
Arus Kas
Cash Flow
Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi pada tahun 2014 sebesar Rp6,92 miliar sedangkan pada tahun 2013 sebesar Rp85,53 miliar. Hal ini disebabkan oleh peningkatan pembayaran kepada pemasok, karyawan dan lainnya sehubungan dengan meningkatnya aktivitas penjualan dan pembukaan toko-toko baru Perseroan dimana untuk periode sebelumnya kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi pada tahun 2013 sebesar Rp85,53 miliar sedangkan pada tahun 2012 kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi sebesar Rp51,07 miliar. Hal ini disebabkan oleh peningkatan pembayaran kepada pemasok, karyawan dan lainnya serta pembayaran pajak penghasilan sehubungan dengan meningkatnya aktivitas penjualan dan pembukaan tokotoko baru Perseroan.
Net cash used in the operational activities in 2014 was IDR 6.92 billion, increased from IDR 85.53 billion in 2013, due to an increase in payments to suppliers, employees and others relating to increasing sales activities and new stores opening. The cash flow used in operational activities in 2013 was IDR 85.53 billion, increased from IDR 51.07 billion in 2012, due to an increase in payments to suppliers, employees and others relating to increasing sales activities and new stores opening. Net cash used in investing activities in 2014 was IDR 241.47 billion, decreased 50.82% from IDR 490.97 billion in 2013, due to a decrease in fixed assets acquirement.
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN | MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi pada tahun 2014 sebesar Rp241,47 miliar turun sebesar 50,82% dari Rp490,97 miliar pada tahun 2013. Hal ini disebabkan oleh adanya penurunan perolehan aset tetap sedangkan untuk periode tahun sebelumnya kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi pada tahun 2013 sebesar Rp490,97 miliar meningkat 259,95% dari penggunaan pada tahun 2012 sebesar Rp136,40 miliar. Hal ini disebabkan oleh adanya penempatan investasi jangka pendek melalui kontrak pengelolaan dana dan juga perolehan aset tetap.
Net cash used in investing activities in 2014 amounted to IDR 241.47 billion, down by 50.82% from IDR 490.97 billion in 2013. This caused by the decrease in fixed asset acquisition where as for the prior year period net cash used in investing activities in the year 2013 amounting to IDR 490.97 billion, an increase of 259.95% the use in 2012 of IDR 136.40 billion. This is caused by the placement of investment short-term funds through management contracts and also permanent asset.
Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan pada tahun 2014 sebesar Rp50,45 miliar. Hal ini terutama disebabkan adanya pembayaran dividen dan pembayaran bunga bank sedangkan untuk periode tahun sebelumnya kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan pada tahun 2013 sebesar Rp1.232,80 miliar meningkat sebesar 1.496,89% dibandingkan pada tahun 2012 sebesar Rp77,20 miliar. Hal ini terutama disebabkan oleh adanya penerimaan dana dari penerbitan modal saham.
The net cash used in financing activities in 2014 was IDR 50.45 billion, which was mainly due to dividends and bank interests payment. On 2013, the net cash acquired from the financing activities was IDR 1,232.80 billion, a 1,496.89% increase from the previous year of IDR 77.20 billion. This was mainly due to funds obtained from the issued shares.
Likuiditas
Liquidity
Likuiditas mencerminkan kemampuan Perseroan dalam memenuhi liabilitas jangka pendeknya. Tingkat likuiditas Perseroan mengalami peningkatan menjadi 8,60x di tahun 2014 dari 5,56x di tahun 2013 sedangkan di tahun 2012 sebesar 1,81x. Tingkat likuiditas diukur dengan membandingkan aset lancar dengan liabilitas lancar.
Liquidity reflects the Company’s ability to fulfill its shortterm liabilities. The Company’s liquidity level increased to 8.60x in 2014, increased from 5.56x in 2013 and 1.81x in 2012. Level of liquidity is measured by comparing current assets to current liabilities.
Solvabiltas
Solvency
Rasio solvabilitas menunjukkan kemampuan Perseroan dalam memenuhi seluruh kewajibannya. Solvabilitas Perseroan diukur dengan membandingkan total liabilitas dengan total aset. Tingkat solvabilitas Perseroan adalah 0,11x di tahun 2014 dan 0,17x di tahun 2013 serta 0,52x di tahun 2012.
Solvency ratio represents the Company’s ability to fulfill all its liabilities. Solvency is measured by comparing total liabilities to total assets. The Company’s level of solvency was 0.11x in 2014, 0.17x in 2013 and 0.52x in 2012.
Tingkat Kolektibilitas Piutang
Accounts Receivable Collectibility
Tingkat kolektibilitas piutang Perseroan untuk tahun 2014 adalah 3 hari sedangkan untuk tahun 2013 dan 2012 adalah 2 hari, diukur dengan membandingkan nilai piutang usaha dengan total pendapatan Perseroan.
The collectability of Company’s accounts receivables for the year 2014 was 3 days, which was 2 days in 2013 and 2012. It is measured by comparing the value of accounts receivables with the Company’s total revenues.
51
52 ANNUAL REPORT
2014
Struktur Permodalan Perseroan
The Company’s Capital Structure
Tujuan utama dari pengelolan modal Perseroan adalah untuk memastikan bahwa Perseroan mempertahankan rasio modal yang sehat dalam rangka mendukung bisnis dan memaksimalkan nilai pemegang saham. Perseroan tidak diwajibkan untuk memenuhi syarat-syarat modal tertentu.
The main objective of the Company’s capital management is to ensure a healthy capital ratio in order to support its business and maximize shareholders’ value. The Company is not required to meet certain capital requirements.
Perseroan mengelola struktur modal dan membuat penyesuaian terhadap struktur modal sehubungan dengan perubahan kondisi ekonomi. Perseroan memantau modalnya dengan menggunakan analisa rasio utang terhadap modal (gearing ratio), yakni membagi utang bersih terhadap jumlah modal.
The Company manages and adjusts its capital structure according to the economic condition. The Company monitors its capital by analyzing its debt to capital ratio (gearing ratio) which is resulted from dividing net debts with total equity.
Kebijakan Dividen
Dividend Policy
Perseroan membagi Dividen di tahun buku 2014 sebesar 18% berdasarkan laba bersih perusahaan tahun 2013 sejumlah Rp37,22 miliar kepada para pemegang sahamnya.
The Company paid dividends in 2014 amounting IDR 37.22 billion or 18% of Company’s net income in 2013.
Realisasi Penggunaan Dana IPO
Realization of IPO Proceeds
Sebagaimana diatur dalam Peraturan No. X.K.4 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-27/PM/2003 tanggal 17 Juli 2003 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum, Perseroan telah melakukan keterbukaan informasi untuk memenuhi ketentuan tersebut. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2014, realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum saham perdana adalah Rp652.954.775.462,- dengan perincian sebagai berikut:
To comply with the Regulation No. X.K.4 Annex to Decision of the Chairman of Bapepam No. Kep-27/PM/2003 dated July 17, 2003, regarding reports on use of the proceeds from the public offering, the Company has fulfilled its obligation on the information disclosure. As of December 31, 2014, the realization of the IPO proceeds was IDR 652,954,775,462, as detailed below:
Pelunasan Pinjaman Rp 150.000.000.000 Ekspansi Rp 340.602.753.805 Modal Kerja Rp 162.352.021.658 +
Loan Repayment Rp 150,000,000,000 Expansion Rp 340,602,753,805 Working Capital Rp 162,352,021,658 +
Total Rp 652.954.775.462
Total Rp 652,954,775,462
Ikatan Material untuk Investasi Barang Modal
Material Commitment Related to Capital Expenditure
Perseroan tidak memiliki ikatan material untuk investasi barang modal.
The Company does not have any material commitment related to capital expenditure.
Informasi dan Fakta Material yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan Akuntan
Material Information and Facts After the Date of the Independent Auditor’s Report
Tidak ada informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal Laporan Auditor Independen yang diterbitkan tanggal 27 Maret 2015 atas Laporan Keuangan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Mulyamin Sensi Suryanto & Lianny (anggota dari Moore Stephens) dengan pendapat wajar tanpa pengecualian yang perlu diungkapkan dalam Laporan Tahunan ini.
There is no material information and fact occurring after the date the Independent Auditor’s Report dated March 27, 2015 on the Company’s financial statements ended December 31, 2014 which have been audited by Public Accountant Firm Mulyamin Sensi Suryanto & Lianny (member of Moore Stephens) with Unqualified Opinion, that need to be disclosed in this Annual Report.
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN | MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
Perubahan Peraturan Perundang-undangan
Changes on Regulations
Di tahun 2014, tidak ada perubahan peraturan perundangundangan yang berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja Perseroan.
In 2014, there was no change of regulations that have a significant impact on the Company’s performance.
Perubahan Kebijakan Akuntansi terhadap Laporan Keuangan
Dampaknya
Changes in Accounting Policies and Their Impact on Financial Statements
Laporan Keuangan Konsolidasian telah disusun sesuai Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan-peraturan tentang penyajian dan pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik yang diterbitkan oleh Bapepam-LK.
The Consolidated Financial Statements have been prepared using Statements of Financial Accounting Standards (SFAS) applied in Indonesia which include the Statements and Interpretations issued by the Indonesian Institute of Certified Public Accountants and the Regulations of Capital Market Supervisory Board (Bapepam-LK) regarding Guidelines of Financial Statements Presentation of Public Companies and Issuers.
dan
53
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
56 ANNUAL REPORT
2014
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE Penerapan Tata Kelola Perusahaan secara konsisten dan berkesinambungan akan meningkatkan pertumbuhan dalam jangka panjang dan menciptakan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan (stakeholders). Dengan penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan: transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, serta kesetaraan dan kewajaran, Perseroan berusaha untuk meningkat pertumbuhan dalam jangka panjang tanpa mengabaikan kepentingan para stakeholders. Struktur Tata Kelola Perusahaan terdiri Rapat Umum Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, Sekretaris Perusahaan dan Unit Audit Internal.
Consistent and sustainable implementation of corporate governance will facilitate a long-term growth and create added value for stakeholders. Through the application of corporate governance principles: transparency, accountability, responsibility, independency, equity and fairness, the Company seeks to achieve a long-term growth improvement with our stakeholders’ interest in alignment. Our corporate governance structure comprises the General Meeting of Shareholders, the Board of Commissioners, the Board of Directors, the Audit Committee, the Corporate Secretary and the Internal Audit Unit.
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS
Sesuai dengan Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, organ Perseroan adalah Rapat Umum Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi. Rapat Umum Pemegang Saham merupakan organ tertinggi yang memegang seluruh wewenang di luar yang telah didelegasikan kepada Komisaris ataupun Direksi. Perseroan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Hotel Borobudur, Jakarta pada tanggal 3 Juni 2014 yang menghasilkan keputusan-keputusan yang telah dituangkan dalam Akta Berita Acara RUPST PT Electronic City Indonesia Tbk No. 7 tanggal 3 Juni 2014:
As stated on the Law No. 40 of 2007 regarding Limited Liability Company, the principle organs of a company are the General Meeting of Shareholders, the Board of Commissioners and Board of Directors. As the highest rank organ, the General Meeting of Shareholders holds all authorities other than those delegated to Commissioners or Directors. In 2014, the Company held the annual General Meeting of Shareholders on June 3, 2014 at Borobudur Hotel, Jakarta; which decisions are recorded on the Minute of PT Electronic City Indonesia Tbk Annual General Meeting of Shareholders No. 7 of June 3, 2014, as follows:
1. Laporan Keuangan Tahun Buku 2013 a. Menyetujui Laporan Tahunan Perseroan Tahun Buku 2013, termasuk di dalamnya Laporan Kegiatan Usaha, Laporan Pengawasan Dewan Komisaris untuk Tahun Buku 2013. b. Mengesahkan laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Mulyamin Sensi Suryanto & Lianny (Moore Stephens) dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, sebagaimana dinyatakan dalam Laporan No. 03500614LA tanggal 21 Maret 2014. c. Memberikan pelunasan dan pembebasan sepenuhnya (acquit et de charge) kepada setiap anggota Direksi dan Dewan Komisaris atas Tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 sejauh tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Keuangan Perseroan.
1. Financial Report Book Year 2013 a. Approved the Company’s 2013 Annual Report, which contains reports of business operation and Board of Commissioner monitoring results for the year. b. Validated the Company’s Financial Report for the year ended December 31, 2013, audited by Kantor Akuntan Publik Mulyamin Sensi Suryanto & Lianny (Moore Stephens) with the result of Unqualified Opinion, as stated on the Report No. 03500614LA of March 21, 2014.
2. Penggunaan Laba a. Sebesar Rp1.000.000.000,- (satu miliar Rupiah) ditetapkan sebagai Cadangan Umum untuk memenuhi ketentuan Pasal 70 Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
2. Use of Profit a. Established an IDR 1,000,000,000 (one billion Rupiah) reserve fund in compliance with Article 70 of Law No. 40 of 2007 regarding Limited Liability Company.
c. Granted full release and discharge (acquit et de charge) to Board of Directors and Board of Commissioners from management and supervisory actions carried out for the financial year 2013 provided the actions are reflected on the Company’s Financial Report.
TATA KELOLA PERUSAHAAN | GOOD CORPORATE GOVERNANCE
b. Sebesar Rp37.220.441.455,- (tiga puluh tujuh miliar dua ratus dua puluh juta empat ratus empat puluh satu ribu empat ratus lima puluh lima Rupiah) atau 18% (delapan belas persen) dari laba tersebut ditetapkan sebagai dividen dan akan dibagikan dalam bentuk dividen tunai kepada seluruh pemegang saham yang tercatat dalam daftar pemegang saham Perseroan per tanggal 27 Juni 2014 dan akan dibayarkan pada tanggal 11 Juli 2014. c. Sisanya sebesar Rp168.559.788.852,- (seratus enam puluh delapan miliar lima ratus lima puluh sembilan juta tujuh ratus delapan puluh delapan ribu delapan ratus lima puluh dua Rupiah) dan menambah saldo laba/retained earning untuk mendukung pengembangan Perseroan. d. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi untuk mengatur tata cara pembayaran dividen tunai termaksud.
b. Decided to pay a cash dividend of IDR 37,220,441,455 (thirty seven billion two hundred twenty million four hundred forty one thousand four hundred fifty five rupiah) or 18% (eighteen per cent) of the profit to all shareholders as of June 27, 2014 and the payments to be made on July 11, 2014.
c. Assigned the rest of IDR 168,559,788,852 (one hundred sixty eight billion five hundred fifty nine million seven hundred eighty eight thousand eight hundred fifty two rupiah) as retained earnings to support the Company’s development. d. Gave the Board of Directors authority to manage the cash dividends payment.
3. Penunjukkan Akuntan Publik a. Memberikan wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan kantor akuntan publik untuk melakukan pemeriksaan Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan menetapkan besaran jasa audit untuk akuntan publik yang ditunjuk. b. Memberikan wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris untuk menunjuk kantor akuntan publik pengganti bilamana karena sebab apapun juga berdasarkan ketentuan peraturan Pasar Modal, kantor akuntan publik yang ditunjuk tidak dapat melaksanakan tugasnya.
3. Appointment of Certified Public Accountants a. Gave the Board of Commissioners authority to appoint a public independent auditor to audit the Company’s financial report for the year ended December 31, 2014 and to decide on the audit fee.
4. Memberikan wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan paket remunerasi berupa gaji dan/atau tunjangan lainnya bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris untuk Tahun Buku 2014.
4. Gave the Board of Commissioners authority to determine the remuneration packages of members of Board of Directors and Board of Commissioners, which include salary and other benefits for the year 2014.
5. Pengangkatan Dewan Komisaris dan Direksi
5. Appointment of Board of Commissioners and Board of Directors a. Respectfully dismissed the Board of Directors and the Board of Commissioners concerning the new provision regarding tenure of Independent Directors; then reformed the Board of Directors and the Board of Commissioners in the new structure as follows:
a. Untuk memenuhi ketentuan baru mengenai masa jabatan Direktur Independen, maka memberhentikan dengan hormat seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan dan kemudian mengangkat kembali Direksi dan Dewan Komisaris dengan susunan sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama : Hartono Tjahjadi Adiwana Komisaris : Andi Bharata Winata Komisaris : Stephen Pribadi Komisaris Independen : Grant Scott Ferguson Komisaris Independen : Yuli Soedargo Direksi Direktur Utama : Ingrid Pribadi Direktur : Made Agus Dwiyanto Direktur : Fery Wiraatmadja Direktur : Anita Angeliana
b. Gave the Board of Commissioners authority to appoint a replacement public independent auditor if for any reason the previously appointed auditor was prevented from performing the audit according to the capital market regulations.
Board of Commissioners President Commissioner : Hartono Tjahjadi Adiwana Commissioner : Andi Bharata Winata Commissioner : Stephen Pribadi Independent Commissioner : Grant S. Ferguson Independent Commissioner : Yuli Soedargo
Board of Directors President Director Director Director Director
: Ingrid Pribadi : Made Agus Dwiyanto : Fery Wiraatmadja : Anita Angeliana
57
58 ANNUAL REPORT
2014
b. Memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan berkaitan dengan keputusan di atas, termasuk untuk menyatakan dalam akta notaris dan mendaftarkan dalam daftar Perseroan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b. Gave the Board of Directors authority to undertake all necessary actions regarding the reformation, including the notarial deed and the company registry in accordance with legislation.
DEWAN KOMISARIS Tugas dan Wewenang Dewan Komisaris
BOARD OF COMMISSIONERS
Fungsi Dewan Komisaris yang terutama adalah untuk melakukan pengawasan dan memberikan nasihat atas kebijakan/kegiatan pengurusan Perseroan yang dilakukan oleh Direksi. Tugas dan wewenang Dewan Komisaris diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan, dimana tugas Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:
The main function of the Board of Commissioners is to supervise and provide advice to the Board of Directors regarding the Company’s management policies and activities. Duties and authorities of the Board of Commissioners are stated on the Company’s Charter as follows:
1. Melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan.
1. To oversee the management policies on the Company itself and on the Company’s business.
2. Memberikan pelaporan tentang tugas dan pengawasan yang telah dilakukan selama tahun buku yang baru lampau kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) disertai dengan saran dan langkah perbaikan yang harus ditempuh jika Perseroan menunjukkan gejala kemunduran.
2. To report to the General Meeting of Shareholders on the duties and supervision carried out for the previous book year, which include advice and improvement recommendations if there is any indicator of a downturn.
3. Memberikan saran dan pendapat kepada RUPS mengenai rencana pengembangan Perseroan, serta saran atau pendapat mengenai persoalan lainnya yang dianggap penting bagi pengelolaan Perseroan.
3. To give advice and opinions to the General Meeting of Shareholders on the Company’s development plan and other important management issues.
4. Mengesahkan Rencana kerja dan Anggaran Perseroan yang disampaikan Direksi.
4. To approve the ratification of the Company’s business plan and budget proposed by the Board of Directors.
5. Membuat risalah rapat Dewan Komisaris meneliti dan menelaah laporan tahunan disiapkan oleh Direksi.
serta yang
5. To prepare the minutes of Board of Commissioners’ meetings, to assess and review the annual report prepared by the Board of Directors.
6. Melakukan tugas pengawasan lainnya yang ditentukan oleh RUPS.
6. Other supervision task as determined by the General Meeting of Shareholders.
Dalam melaksanakan tugasnya Dewan Komisaris memiliki wewenang untuk:
In carrying out its duties, the Board of Commissioners is authorized to:
1. Memeriksa semua pembukuan, surat dan alat bukti lainnya, memeriksa dan mencocokkan keadaan uang kas dan lain-lain serta berhak untuk mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi.
1. Examine the Company’s accounting, documents and all evidence; investigate the Company’s cash and other related matters; and reserve the right to get information on all actions executed by the Board of Directors.
2. Memasuki bangunan dan halaman atau tempat lain yang dipergunakan atau yang dikuasai oleh Perseroan.
2. Enter any building, park or other place used or under the Company’s control.
3. Mendapat penjelasan dari Direksi tentang segala hal yang ditanyakan dan diperlukan oleh Dewan Komisaris.
3. Get explanation from the Board of Directors on any questioned and required information.
Duties and Authorities of Board of Commissioners
TATA KELOLA PERUSAHAAN | GOOD CORPORATE GOVERNANCE
4. Memberhentikan untuk sementara seorang atau lebih anggota Direksi, apabila anggota Direksi tersebut bertindak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan/atau perundang-undangan yang berlaku atau merugikan maksud dan tujuan Perseroan atau melalaikan kewajibannya.
4. Temporarily suspend one or more member of the Board of Directors if there is any misconduct or violation of the Company’s charter and/or applicable legislation; or any harm to the Company’s goals and objectives; or abandonment of duty.
Rapat Dewan Komisaris
Meetings of Board of Commissioners
Kebijakan mengenai pelaksanaan dan frekuensi Rapat Dewan Komisaris telah diatur dalam pasal 20 Anggaran Dasar Perseroan. Penyelenggaraan Rapat Dewan Komisaris dapat dilakukan setiap waktu apabila dipandang perlu oleh seorang atau lebih anggota Direksi, atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris dan atas permintaan tertulis dari 1 (satu) orang atau lebih pemegang saham yang bersama-sama mewakili 1/10 (satu per sepuluh) atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara.
Policy on execution and frequency of meetings of Board of Commissioners is regulated on the Article 20 of the Company’s Charter. A meeting of Board of Commissioners may be held whenever required by one or more members of the Board of Directors through a written request from one or more members of the Board of Commissioners and from one or more Shareholders which altogether represents 1/10 (one tenth) or more of total number of voting rights.
Dewan Komisaris dapat juga mengambil keputusan secara sirkular tanpa mengadakan Rapat Dewan Komisaris, dengan ketentuan semua anggota Dewan Komisaris telah diberitahu secara tertulis dan semua anggota Dewan Komisaris memberikan persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis dengan menandatangani persetujuan tersebut. Keputusan yang diambil dengan cara demikian mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Dewan Komisaris.
The Board of Commissioners may also make decisions through a circular without a meeting; a written circular should be sent to all members of the Board of Commissioners, on which they should give their signature as an approval. The results will have the same legitimate power as the decisions resulted from meetings of Board of Commissioners.
Sepanjang tahun 2014 Dewan Komisaris Perseroan telah mengadakan rapat Komisaris, termasuk rapat gabungan bersama Direksi dengan tingkat kehadiran sebagai berikut:
In 2014, the Company’s Board of Commissioners held meetings, including joint meetings with the Board of Directors, with the attendance as specified below:
Kehadiran Attendance
Absen Absence
%
Jumlah Frequency
Hartono Tjahjadi Adiwana
100%
0
Andi Bharata Winata
100%
0
Stephen Pribadi
100%
0
Grant Scott Ferguson
100%
0
Yuli Soedargo
100%
0
Nama Name
59
60 ANNUAL REPORT
2014
DIREKSI
BOARD OF DIRECTORS
Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
Duties and Authorities of the Board of Directors
Sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan, Direksi bertugas menjalankan segala tindakan yang berkaitan dengan pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan yang sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan. Setiap Direksi memiliki keahlian khusus untuk menangani berbagai kepentingan bisnis. Perseroan mendefinisikan pembagian wewenang dan tanggung jawab yang jelas untuk setiap anggota Direksi sehingga tercipta akuntabilitas dan komitmen yang baik dalam memenuhi tanggung jawab dan tugas mereka. Adapun tugas masing-masing anggota Direksi adalah sebagai berikut:
As stated on the Company’s Charter, the main duty of the Board of Directors is managing the Company in accordance with the Company’s goals and objectives. Each director has specialized competencies to manage various business matters. Authorities and responsibilities of each member of the Board of Directors are clearly defined to promote high accountability and commitment in fulfilling their duties and responsibilities. The duties of each member of the Board of Directors are as follows:
Ingrid Pribadi, Direktur Utama
Ingrid Pribadi, President Director
Memimpin dan memastikan tercapainya sasaran sesuai dengan maksud dan tujuan, visi, misi, serta rencana jangka panjang Perseroan. Direktur Utama juga mengawasi jalannya kegiatan operasi, melakukan koordinasi dengan Direksi dan memberikan pertanggungjawaban atas kegiatan kepengurusan yang dilakukan Direksi kepada RUPS.
The President Director leads and ensures the goals achievement in accordance with the Company’s goals and objectives, vision, mission and long term plans. The President Director also oversees the operational activities, coordinates with the Board of Directors and is held accountable for all management activities carried out by the Board of Directors to the General Meeting of Shareholders.
Fery Wiraatmadja, Hubungan Investor
Fery Wiraatmadja, Investor Relations
Direktur
Komersial
dan
Director
of
Commercial
and
Bertanggung jawab atas keberlangsungan pertumbuhan pendapatan Perseroan melalui kegiatan operasional bagian komersial, membuat perencanaan jangka pendek dan jangka panjang kegiatan komersial dan mengevaluasi program-program di Departemen Komersial dan Marketing. Direktur Komersial juga bertanggung jawab atas strategi perusahaan dalam rangka membangun dan mempertahankan Persepsi Merek Electronic City (Brand Awareness Electronic City). Disamping itu juga sebagai penghubung dalam memberikan informasi tentang perkembangan Perseroan kepada para investor.
The Director of Commercial and Investor Relations is responsible for the Company’s sustainable revenue growth through the Commercial Department’s operational activities, short-term and long-term commercial planning; and evaluates the Commercial and Marketing Department’s programs. He is also responsible for the Company’s strategies in building and maintaing the Electronic City Brand Awareness. In addition, he also functions as investor relations officer to provide information on the Company’s development.
Made Agus Dwiyanto, Corporate Affairs
Made Agus Dwiyanto, Corporate Affairs
Direktur
Keuangan
dan
Mengawasi dan bertanggung jawab terhadap menajemen keuangan Perseroan dalam hal keseimbangan arus kas, penggunaan dana, investasi, pengadaan dana, pengelolaan aset dan anggaran Perseroan dan juga pengawasan kegiatan akuntansi Perseroan. Selain itu, memiliki lingkup pekerjaan dalam hal mengkoordinasi dan mengevaluasi masalah kepegawaian dan operasional umum Perseroan serta legalitas Perseroan.
Director
of
Finance
and
The Director of Finance and Corporate Affairs supervises and is responsible for the Company’s finance, which includes cash flow, fund management, investment, funding, asset and budget management and also oversee the Company’s accounting. In addition, his duties include coordination and evaluation of Company’s personnel matters and general operational affairs, and Company’s legality.
TATA KELOLA PERUSAHAAN | GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Anita Angeliana, Direktur Pengembangan Usaha dan Direktur Independen
Anita Angeliana, Director of Business Development and Independent Director
Direktur Pengembangan Usaha memastikan dan bertanggung jawab dalam bidang pengembangan usaha yang meliputi pengelolaan kegiatan investasi pengembangan toko-toko yang dilakukan oleh Perseroan dengan memanfaatkan potensi sumber daya Perseroan sendiri, Anak Perusahaan atau bekerjasama dengan mitra usaha dan melakukan pembangunan dan penataan toko toko baru. Direktur Independen bertindak untuk mewakili kepentingan pemegang saham minoritas.
The Director of Business Development ensures and is responsible for the Company’s business development, which includes investment management of stores development utilizing resources of the Company’s, Subsidiaries’ or in cooperation with business partners, development and organization of new stores. The Independent Director functions as representative of minority Shareholders.
Rapat Direksi
Meetings of Board of Directors
Sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan pasal 17, penyelenggaraan Rapat Direksi dapat diadakan setiap waktu bilamana dipandang perlu:
According to Article 17 of the Company’s Charter, a meeting of Board of Directors may be held whenever required as stipulated below:
1. Oleh seorang atau lebih anggota Direksi.
1. Required by one or more members of the Board of Directors.
2. Atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris.
2. Through a written request from one or more members of the Board of Directors.
3. Atas permintaan tertulis dari 1 (satu) pemegang saham atau lebih yang bersama-sama mewakili 1/10 (satu per sepuluh) bagian atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara.
3. Through a written request from one or more Shareholders which altogether represents 1/10 (one tenth) or more of total number of voting rights.
Pada tahun 2014, Direksi Perseroan telah mengadakan rapat Direksi termasuk rapat gabungan dengan Dewan Komisaris. Jumlah rapat Direksi dan tingkat kehadiran dalam rapat seperti terlihat pada table di bawah ini:
In 2014, the Company’s Board of Directors held several meetings, including joint meetings with the Board of Commissioners, with the frequency and attendance as follows: Kehadiran Attendance
Absen Absence
%
Jumlah Frequency
Ingrid Pribadi
100%
0
Made Agus Dwiyanto
100%
0
Fery Wiraatmadja
100%
0
Anita Angeliana
100%
0
Nama Name
Penilaian Kinerja Anggota Direksi
Performance Appraisal of the Board of Directors’ Members
Dalam melakukan penilaian kinerja anggota Direksi, Perseroan menggunakan Ukuran Kinerja Utama (Key Performance Indicators/KPI) yang diperbaharui setiap tahun dengan menyesuaikan pada kondisi perusahaan. Setiap awal tahun, anggota Direksi menetapkan KPI yang harus dicapainya pada tahun tersebut dan akan dievaluasi pada akhir tahun.
The KPI (Key Performance Indicators) used for the performance appraisal of the Board of Directors’ members is updated every year to adjust with the Company’s condition. At the beginning of the year, members of the Board of Directors set the KPI to be achieved on that year, which will be evaluated at the end of year.
61
62 ANNUAL REPORT
2014
Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi
Remuneration of the Board of Commissioners and the Board of Directors
Remunerasi yang diterima oleh Dewan Komisaris dan Direksi terdiri dari gaji dan tunjangan. Untuk tahun 2014, jumlah total gaji dan tunjangan yang diterima Dewan Komisaris dan Direksi adalah Rp12.791.530.388.
The remuneration received by the Board of Commissioners and the Board of Directors consists of salary and allowances. For the year 2014, the salary and allowances received by the Board of Commissioners and the Board of Directors amounting to IDR 12,791,530,388.
KOMITE AUDIT
AUDIT COMMITTEE
Komite Audit merupakan komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris dengan tujuan untuk membantu dan memperkuat fungsi Dewan Komisaris dalam menjalankan tugas pengawasan atas kebijakan pengelolaan perusahaan yang dilakukan oleh Direksi. Komite Audit memiliki peran strategis dalam membantu tugas Dewan Komisaris dalam penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik, terbentuknya struktur pengendalian internal yang memadai, meningkatkan kualitas informasi keuangan yang dikeluarkan perusahaan kepada publik. Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, Komite Audit berpedoman pada Piagam Komite Audit yang telah ditetapkan oleh Dewan Komisaris.
The Audit Committee was formed by the Board of Comissioners to assist and strengthen the functions of the Board of Commissioners in monitoring the management policies applied by the Board of Directors. The Audit Committee has a strategic role in supporting the Board of Commissioners in implementing the Good Corporate Governance, establishing an acceptable internal control structure, improving the quality of financial information issued to public. The Audit Committee always refers to the Audit Committee Charter instituted by the Board of Commissioners in carrying out its duties and responsibilities.
Sesuai dengan Keputusan Dewan Komisaris Perseroan tertanggal 23 Juni 2014, Dewan Komisaris telah menyetujui adanya perubahan susunan Komite Audit Perseroan. Perseroan telah melakukan keterbukaan informasi perihal perubahan tersebut melalui surat No. 047/CORSEC-ECII/ VI/2014 pada tanggal 24 Juni 2014. Susunan Komite Audit Perseroan sebelum dan sesudah perubahan adalah sebagai berikut:
According to the Decision of the Board of Commissioners dated June 23, 2014, the Board of Commissioners agreed on the Audit Committee’s structure change. The Company has publicly announced the change on Letter No. 047/ CORSEC-ECII/VI/2014 dated June 24, 2014. The change of the Audit Committee is as follows:
Jabatan Position
Nama Name
Sebelum Before
Sesudah After
-
Ketua / Chairman
Yuli Soedargo
Ketua / Chairman
Anggota / Member
Rahmat Adi Sutikno Halim
Anggota / Member
Anggota / Member
Budi Purwanto
Anggota / Member
Anggota / Member
Grant Scott Ferguson
Independensi Komite Audit
Independency of the Audit Committee
Komite Audit diketuai oleh Komisaris Independen dengan 3 (tiga) anggota profesional yang berasal dari luar perusahaan dan memiliki keahlian di bidang akuntansi dan keuangan. Anggota Komite Audit Perseroan tidak memiliki saham baik langsung maupun tidak langsung ataupun usaha yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perseroan. Masa jabatan Komite Audit adalah 5 (lima) tahun dan hanya dapat diperpanjang satu kali.
The Audit Committee is chaired by an Independent Commissioner, while 3 (three) of the members are professionals from outside the Company with specialities in accountancy and finance. Members of the Audit Committee do not have any direct or indirect ownership of the Company’s shares or do not have any business related to the Company’s business operation. The office period of Audit Committee is 5 (five) years and can be extended once.
TATA KELOLA PERUSAHAAN | GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Frekuensi Rapat Komite Audit
Meeting Frequency of the Audit Committee
Kebijakan mengenai frekuensi rapat Komite Audit telah diatur dalam Piagam Komite Audit yang ditetapkan oleh Dewan Komisaris pada tanggal 27 Desember 2013. Rapat Komite Audit diadakan secara berkala paling kurang 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan atau setiap waktu bilamana dianggap perlu oleh Ketua Komite Audit atau oleh 1/3 (satu per tiga) jumlah anggota Komite Audit atau atas permintaan tertulis dari Dewan Komisaris atau atas permintaan tertulis dari Rapat Direksi, dan dalam Rapat tersebut Komite Audit dapat mengundang Dewan Komisaris dan Direksi. Komite Audit Perseroan telah mengadakan Rapat selama tahun 2014 dengan tingkat kehadiran sebagai berikut:
The meeting frequency policy of the Audit Committee is specified on the Audit Committee Charter instituted by the Board of Commissioners dated December 27, 2013. A periodic meeting of the Audit Committee should be held once in every three months; or whenever required by the Chair of the Audit Committee or by 1/3 (one third) of the total number of the Audit Committee members; or with a written request from the Board of the Commissioners or the Board of Directors. The Audit Committee may invite the Board of Commissioners and the Board of the Directors to the meeting. In 2014, the Company’s Audit Committee held meetings with details of the attendance as follows:
Kehadiran Attendance
Absen Absence
%
Jumlah Frequency
Grant Scott Ferguson
100%
0
Yuli Soedargo
100%
0
Rahmat Adi Sutikno Halim
100%
0
Budi Purwanto
100%
0
Nama Name
Profil Komite Audit
Audit Committee Profile
Profil Komite Audit dapat dilihat pada bagian Informasi Tentang Perseroan dalam buku laporan tahunan ini.
Profiles of the Audit Committee can be found on the Company Information section of this annual report.
SEKRETARIS PERUSAHAAN
CORPORATE SECRETARY
Merujuk kepada Peraturan Bapepam Nomor IX.I.4, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-63/ PM/1996 tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan dan Peraturan Bursa Efek Indonesia Nomor I.E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi, Perseroan melalui surat No. 043/CORSEC-ECII/VI/2014 tanggal 16 Juni 2014 mengumumkan adanya pergantian Sekretaris Perusahaan. Melalui Surat Keputusan Direksi No. 001/SKD/ DIR-EC/VI/2014, Direksi perseroan telah mengangkat Bapak Wiradi menggantikan Bapak Boris Sinaga sebagai Sekretaris Perusahaan terhitung sejak tanggal 12 Juni 2014.
Pursuant to Bapepam Regulation No. IX.I.4, Attachment to the Decision of the Chairman of Bapepam No. Kep-63/ PM/1996 regarding the Establishment of the Corporate Secretary; and to Indonesian Stock Exchange Regulation No.I-E on the Obligation of Information Submission, the Company announced the corporate secretary replacement on Letter No. 043/CORSEC-ECII/VI/2014 dated June 16, 2014. The Board of Directors appointed Wiradi as the new Corporate Secretary replacing Boris Sinaga as of June 12, 2014 as stated on the Decision of the Board of Directors No. 001/SKD/DIR-EC/VI/2014.
63
64 ANNUAL REPORT
2014
Tugas Sekretaris Perusahaan
Duties of the Corporate Secretary
Dalam tahun 2014, Sekretaris Perusahaan telah menjalankan tugas sesuai dengan fungsinya antara lain:
In 2014, the Corporate Secretary has carried out his duties according to his function as follows:
1. Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal;
1. Keeping abreast of the Capital Market’s development, particularly on regulations;
2. Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap informasi yang dibutuhkan pemodal yang berkaitan dengan kondisi perusahaan;
2. Providing any information relating to the Company’s condition as needed by investors;
3. Memberikan masukan kepada Direksi untuk mematuhi Undang-undang yang berlaku di Pasar Modal;
3. Providing advice to the Board of Directors in complying with the Capital Market laws;
4. Menjadi penghubung (liaison officer) antar Perusahaan dengan masyarakat;
4. Acting as the liaison officer between the Company and the public;
5. Membuat daftar pemegang saham termasuk kepemilikan 5% (lima perseratus) atau lebih;
5. Providing the list of Shareholders who have more than 5% shares;
6. Menghadiri hasil rapat;
minuta
6. Attending Board of Directors’ meetings and taking the Minutes of Meetings;
7. Bertanggung jawab dalam penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham dan Public Expose.
7. Organizing the General Meeting of Shareholders and Public Expose;
8. Menyampaikan laporan-laporan yang diwajibkan oleh otoritas yang berwenang terhadap Perseroan sebagai perusahaan publik.
8. Submitting reports required by the authorities in relation to the Company’s being a public company.
Profil Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary Profile
Profil Sekretaris Perusahaan dapat dilihat pada bagian Informasi Tentang Perseroan dalam buku laporan tahunan ini.
Profiles of the Corporate Secretary can be found on the Company Information section of this annual report.
UNIT AUDIT INTERNAL
INTERNAL AUDIT UNIT
Berdasarkan Peraturan IX.I.7, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-496/BL/2008 tanggal 28 November 2008 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal, Audit Internal adalah suatu kegiatan pemberian keyakinan (assurance) dan konsultasi yang bersifat independen dan obyektif, dengan tujuan untuk meningkatkan nilai dan memperbaiki operasional perusahaan, melalui pendekatan yang sistematis, dengan cara mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko, pengendalian dan tata kelola perusahaan. Unit Audit Internal dipimpin oleh seorang Kepala Unit Audit Internal yang diangkat dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama.
According to Regulation IX.I.7, Attachment to the Decision of the Chairman of Bapepam and LK No. Kep496/BL/2008 dated November 28, 2008 regarding the Establishment and Guidelines for the Internal Audit Unit Charter, Internal Audit is an independent and objective assurance and consultancy procedure to enhance the Company’s value and operation through evaluation and improvement of the effectiveness of risk management, control and good corporate governance. The Chairman of the Internal Audit Unit is appointed by and reports directly to the President Director.
Sesuai dengan surat Keputusan Direksi No. 003/SKD/ DIR-EC/XII/2013 tanggal 27 Desember 2013, Perseroan telah membentuk Unit Audit Internal yang dikepalai oleh Yuni Anna dan telah mendapat persetujuan Dewan Komisaris pada tanggal 27 Desember 2013. Periode masa penugasan Kepala Unit Audit Internal adalah 27 Desember 2013 sampai dengan 31 Desember 2015.
As stated on the Decision of the Board of Directors No. 003/SKD/DIR-EC/XII/2013 dated December 27, 2013, the Company’s Internal Audit Unit is officially formed and chaired by Yuni Anna, and has been approved by the Board of Commissioners as of December 27, 2013. The office period of the Chairman of the Internal Audit Unit is from December 27, 2013 to December 31, 2015.
rapat
Direksi
dan
membuat
TATA KELOLA PERUSAHAAN | GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Struktur dan Kedudukan Unit Audit Internal
Structure and Position of the Internal Audit Unit
Dalam menjalankan fungsinya, Unit Audit Internal memiliki struktur dan kedudukan yang tercantum dalam Piagam Unit Audit Internal:
In fulfilling its duties, the Internal Audit Unit’s structure and position is specified in the Internal Audit Unit Charter as follows:
1. Unit Audit Internal dipimpin oleh seorang Kepala Unit Audit Internal.
1. The Internal Audit Unit is chaired by Head of the Internal Audit Unit;
2. Kepala Unit Audit Internal diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama atas persetujuan Dewan Komisaris.
2. The Head of the Internal Audit Unit is appointed and dismissed by the President Director with the approval of the Board of Commissioners.
3. Direktur Utama dapat memberhentikan kepala Unit Audit Internal, setelah mendapat persetujuan Dewan Komisaris, jika kepala Unit Audit Internal tidak memenuhi persyaratan sebagai auditor Unit Audit Internal dan atau gagal atau tidak cakap menjalankan tugas.
3. The President Director may dismiss the Chairman of the Internal Audit Unit upon approval of the Board of Commissioners, in the event the Head of Internal Audit Unit fails to meet the requirements as an Internal Auditor and/or is incapable of performing his/her duties.
4. Kepala Unit Audit Internal bertanggung jawab kepada Direktur Utama.
4. The Head of the Internal Audit Unit reports to the President Director.
5. Auditor yang duduk dalam Unit Audit Internal bertanggung jawab secara langsung kepada kepala Unit Audit Internal.
5. Auditors who are members of the Internal Audit Unit reports directly to the Head of the Internal Audit Unit.
Tugas dan Tanggung Jawab Unit Audit Internal
Duties and Responsibilities of the Internal Audit Unit
Uraian mengenai tugas dan tanggung jawab Unit Audit Internal telah dijabarkan dalam Piagam Unit Audit Internal yang telah ditetapkan oleh Direksi dan telah disetujui oleh Dewan Komisaris, yang meliputi:
Description of the Internal Audit Unit’s duties and responsibilities is specified in the Internal Audit Unit Charter instituted by the Board of Directors and approved by the Board of Commissioners, which includes:
1. Menyusun dan internal tahunan;
1. To develop and execute the annual internal audit plan;
melaksanakan
rencana
audit
2. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan perusahaan yang diatur dalam Standard Operating Procedure (SOP);
2. To examine and evaluate the execution of internal control and risk management according to the corporate policy as reflected in the Standard Operating Procedure (SOP);
3. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas kebijakan-kebijakan perusahaan di bidang keuangan, akuntansi, operasional dan kegiatan lainnya;
3. To inspect and asses the efficiency and effectiveness of corporate policies in finance, accounting, operations and other activities;
4. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang objektif tentang kegiatan yang diperiksa kepada semua tingkat manajemen;
4. To provide improvement recommendation and objective information on the assessed activities to Management of all levels;
5. Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris;
5. To prepare and submit audit reports to the President Director and the Board of Commissioners;
6. Memantau, menganalisa dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah dilaksanakan;
6. To monitor, analyze and report the follow-up of the improvement implementation;
7. Bekerja sama dengan Komite Audit;
7. To cooperate with the Audit Committee;
65
66 ANNUAL REPORT
2014
8. Menyusun program untuk mengevaluasi kegiatan audit internal yang dilakukan; dan
8. To develop programs to evaluate internal audit activities; and;
9. Menyusun program pemeriksaan khusus dan melakukan pemeriksaan khusus bilamana diperlukan.
9. To develop special inspection programs and execute whenever required.
Profil Kepala Unit Audit Internal
Profile of Head of the Internal Audit Unit
Yuni Anna diangkat sebagai kepala Unit Audit Internal sejak 27 Desember 2013. Beliau lahir di Lampung, 7 Juni 1975. Lulus dari Universitas Atma Jaya Jakarta Jurusan Akuntansi pada tahun 2001. Memulai karir di PT Electronic City Indonesia Tbk sebagai staf accounting (2001 - 2004), Assistant Manager Accounting (2004 - 2008), Accounting Manager (2008 - Februari 2013) dan Senior Manager Planning dan Analyst (Februari 2013 – sekarang).
Yuni Anna was appointed Head of the Internal Audit Unit since December 27, 2013. She was born in Lampung, June 7, 1975. Grateduated from the Accounting Department of Atma Jaya University, Jakarta, she began her career in PT Electronic City Indonesia Tbk as Accounting staff (2001 - 2004), Assistant Manager Accounting (2004 - 2008), Accounting Manager (2008 - February 2013) and Senior Manager of Planning and Analyst (February 2013 - present).
SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL
INTERNAL CONTROL SYSTEM
Sistem pengendalian internal merupakan serangkaian rencana, metode, dan kebijakan yang ditetapkan manajemen untuk memberikan jaminan yang memadai atas tercapainya efisiensi dan efektivitas operasional, kehandalan pelaporan keuangan, pengamanan atas aset perusahaan serta kepatuhan terhadap undang-undang yang berlaku. Tujuan akhir yang ingin dicapai perusahaan adalah sebagai upaya pengelolaan atas risiko usaha yang mungkin dihadapi oleh perusahaan.
The internal control system is a set of plans, methods and policies established to ensure efficiency and effectiveness of operations, reliability of financial reporting, asset security and compliance with applicable laws. The final goal is to manage any possible business risk.
Sistem Pengendalian Keuangan
Financial Control System
Manajemen Perseroan melakukan evaluasi secara berkala atas proyeksi arus kas, termasuk jadwal jatuh tempo utang. Manajemen juga memantau dan menjaga jumlah kas dan setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan. Untuk menghindari adanya piutang yang tak tertagih Perseroan memantau kolektibilitas piutang secara berkala sehingga bisa memberikan perlindungan yang optimum dalam hal kolektibilitas piutang. Dalam pengambilan keputusan terhadap pinjaman yang ditawarkan oleh kreditur, Perseroan melakukan penelaahan untuk mendapatkan suku bunga yang menguntungkan sebelum mengambil keputusan untuk melakukan perikatan hutang.
The Company’s management periodically evaluates the cash flow projections, including debt maturity schedule. The management also monitors and maintains an adequate amount of cash and cash equivalents to finance the Company’s operations. The receivables collectibiilty is also regularly monitored to provide optimum protection from possible uncollectible accounts. Loan engagements are decided upon a careful review on the most favorable interest rates offered.
Untuk memaksimalkan pendapatan, Perseroan juga memantau dan mengevaluasi penempatan dana yang tidak terpakai (idle fund) pada bank-bank yang mempunyai kredibilitas baik serta memberikan tingkat pengembalian bunga yang tinggi.
The Company monitors and evaluates the placements of idle funds on credible banks with high return interest rates to achieve maximum revenues.
Dalam upaya untuk menyajikan pelaporan keuangan yang handal, Perseroan melakukan review secara berjenjang dan memastikan data-data keuangan yang disajikan dalam Laporan Keuangan telah memenuhi standar akuntansi keuangan yang berlaku umum di Indonesia.
In an effort to provide reliable financial reporting, reviews are conducted in stages and data in the Financial Report is verified to comply with the generally applied accounting standards in Indonesia.
TATA KELOLA PERUSAHAAN | GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Sistem Pengendalian Operasional
Operational Control System
Untuk memaksimalkan aktivitas operasional, setiap toko Perseroan memiliki manajer toko yang menyediakan data operasional setiap hari melalui sistem IT ke kantor pusat sehingga laporan penjualan dapat diketahui setiap saat. Perseroan juga menyelenggarakan rapat bulanan dengan manajer toko untuk menganalisa hasil operasional dan berdasarkan pengalaman tiap-tiap toko, manajer toko memberikan saran-saran perbaikan pada pengoperasian toko, inisiatif untuk meningkatkan penjualan dan perubahan terhadap ragam produk Perseroan. Untuk menjaga konsistensi atas pengalaman berbelanja konsumen, Perseroan menentukan prosedur operasional rutin di semua jaringan toko yang ada.
To maximize operational activities, each store of the Company has a store manager who provides daily operational data through IT system to the head office so that sales reports can be obtained at any time. The Company also holds monthly meetings with store managers to analyze operational results. Based on the experience of each store, store managers give suggestions for improvement in store operation, initiatives to increase sales and changes in the Company’s range of products. To maintain consistency in the customers’ shopping experience, the Company determines routine operational procedures in all existing chain stores.
Dalam kegiatan pendistribusian persediaannya, Perseroan menerapkan proses sentralisasi untuk supply chain yang diyakini menghasilkan menajemen persediaan yang lebih baik. Pemasok dan vendor konsinyasi Perseroan mendistribusikan produk-produk yang berukuran kecil dan sedang langsung ke toko, sementara produk dalam jumlah dan ukuran besar dikirim ke 11 (sebelas) gudang distribusi. Pendistribusian persediaan dilakukan setiap berkala tergantung pada permintaan di tiap toko di luar Jakarta dan sekitarnya dan hasil analisa dari Kantor pusat. Saat ini, Perseroan memiliki dan mengoperasikan 49 kendaraan pengiriman untuk menangani kegiatan operasi logistik, termasuk pengiriman ke lokasi konsumen dan transportasi dari gudang ke toko.
In doing its inventory distribution activity, the Company implements a centralized supply chain process that is believed to result in better inventory management. The Company’s consignment suppliers and vendors distribute small and middle-sized products directly to the stores, while big-sized products are sent to the Company’s 9 (nine) distribution warehouses. Supply distribution is done every day depending on the demand at each store outside Jakarta and surrounding areas. Currently, the Company owns and operates 49 delivery vehicles to handle logistics operations, including delivery to customer locations and transportation from warehouses to stores.
Perseroan secara hati-hati mengawasi dan mengelola tingkat persediaan untuk sebisa mungkin menyesuaikan kuantitas yang dimiliki dengan permintaan konsumen. Perseroan tidak menyimpan persediaan untuk produkproduk generik karena produk ini dijual melalui sistem konsinyasi. Pemasok biasanya menginformasikan kepada Perseroan mengenai pemberhentian produk kurang lebih 2-3 bulan bulan di muka, sehingga Perseroan dapat merancang promosi bersama pemasok untuk menjual persediaan produk yang akan dihentikan. Perseroan juga memperkerjakan pegawai tetap di tingkat toko untuk mengawasi tingkat persediaan dan mengidentifikasi produk yang mengalami perlambatan penjualan. Untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2014, rata-rata hari lamanya perputaran persediaan adalah 77 hari.
The Company carefully supervises and manages inventory levels as much as possible to adjust the quantity of products owned by the Company with the consumers’ demand. The Company does not keep inventory for generic products because these products are sold through consignment system. Suppliers usually inform the Company about the discontinuation of products approximately 2-3 months in advance, so that the Company can design jointpromotional programs with suppliers to sell out products that will be discontinued. The company also employs a permanent employee at the store to monitor inventory and identify products in slowing sales. For the year ended December 31, 2014, the average daily inventory turnover of the Company (calculated by dividing 365 days over the cost of sales ratio for the set year to the average inventory for one year) is 77 days.
Perseroan melakukan pemeriksaan persediaan setiap 3 (tiga) bulan oleh bagian akunting dan pengecekan gudang setiap bulan untuk melengkapi perhitungan fisik atas produk-produk di toko dan gudang secara mingguan. Untuk mengurangi risiko kehilangan persediaan, Perseroan mengaplikasikan alarm anti pencurian, kamera CCTV dan menghadirkan petugas keamanan di setiap toko Perseroan.
The Company conducts an inventory checking every 3 (three) months carried out by the accounting department, while warehouse checking is conducted every month to complete the weekly physical counting in stores and warehouses. To reduce the risk of inventory loss, the Company installs anti-theft sensor (SENSORMATIC tag) on mobile phones and other gadgets, CCTV cameras and allocates security officers in every chain store.
67
68 ANNUAL REPORT
2014
RISIKO USAHA
BUSINESS RISK
Sebagaimana dunia bisnis pada umumnya, kegiatan usaha Perseroan dihadapkan pada risiko-risiko usaha yang dipengaruhi oleh faktor-faktor dari internal maupun eksternal Perseroan. Beberapa risiko usaha yang dihadapi Perseroan dalam menjalankan bisnisnya antara lain:
As business world in general, the Company’s business activities are exposed to business risks influenced by the Company’s internal and external factors. Several business risks faced by the Company in running its business include:
1. Penurunan pasar konsumen elektronik dan kondisi ekonomi Indonesia. Kondisi ekonomi Indonesia memberikan dampak terhadap kondisi pasar konsumen elektronik. Perubahan ekonomi domestik, regional atau global misalnya dalam masa resesi dapat mengakibatnya menurunnya daya beli konsumen. Dengan adanya perubahan kondisi ekonomi dan penurunan daya beli konsumen, maka Perseroan mungkin akan menghadapi penurunan penjualan, kenaikan biaya dan penurunan marjin yang dapat memberikan dampak material yang negatif terhadap bisnis, arus kas, hasil operasional, kondisi keuangan dan prospek usaha Perseroan.
1. Declining consumer electronics market and economic conditions in Indonesia. Indonesia’s economic conditions have an impact on the electronics market conditions. Changes in the domestic, regional or global economies, for example in times of recession can give impact in declining consumer purchasing power. The changing economic conditions and declining consumers’ purchasing power may force the Company to face a decline in sales, rising costs and declining margins that can provide a negative material impact on its business, cash flows, results of operations, financial condition and business prospects.
2. Program ekspansi Perseroan yang mungkin tidak berjalan seperti yang diharapkan. Sebagai bagian dari strategi pertumbuhan, Perseroan berencana memperkuat posisi sebagai peritel elektronik terdepan di Indonesia dengan melakukan ekspansi jaringan toko. Keberhasilan pembukaan dan pengoperasian toko-toko baru tergantung dari beberapa faktor, antara lain:
2. Expansion program of the Company that may not run as expected. As part of its growth strategy, the Company plans to strengthen its position as a leading electronics retailer in Indonesia by expanding network of stores. The success of opening and operating new stores depends on several factors, among others:
a. Kemampuan mengidentifikasi dan membeli lahan atau menyewa lokasi yang tepat untuk toko baru, waktu yang dibutuhkan dan biaya yang timbul untuk memperoleh lokasi; b. Negosiasi dan mendapatkan kesepakatan yang menguntungkan dari pemasok dan vendor konsinyasi; c. Mempertahankan keberhasilan dari sistem pengelolaan biaya logistik yang efektif; d. Keberhasilan dalam mengintegrasikan toko-toko baru ke dalam kegiatan operasional yang sudah ada dan pencapaian sinergi dan skala ekonomi yang terkait; e. Efektifitas kegiatan pemasaran; f. Merekrut, melatih dan mempertahankan tenaga terampil; g. Pengawasan ketat terhadap kinerja dari tokotoko baru dan penyesuaian bauran produk untuk memenuhi selera konsumen; dan h. Memperoleh persetujuan peraturan dan perizinan yang diperlukan secara tepat waktu.
a. The ability to identify and purchase land or rent the right location for a new store, the time required and the cost incurred to obtain the right location;
Setiap kegagalan toko-toko baru dalam mencapai keberhasilan operasionalnya dapat memberikan dampak material yang negatif terhadap bisnis, arus kas, hasil operasional, kondisi keuangan dan prospek usaha Perseroan.
b. Favorable negotiation and deals from suppliers and consignment vendors; c. Continuous success of an effective logistic cost management system; d. The success in integrating new stores into existing operations and the achievement of synergies and related economic scale; e. The effectiveness of marketing activities; f. Recruitment, training and retainment of skilled personnel; g. Strict supervision of new stores’ performance and adjustment of product mix to meet consumer tastes; and h. Processing time to obtain regulatory approvals and licenses.
Any failure of new stores in achieving operational success can bring a negative material impact on the Company’s business, cash flows, results of operations, financial condition and business prospects.
TATA KELOLA PERUSAHAAN | GOOD CORPORATE GOVERNANCE
3. Perseroan mungkin tidak bisa memperpanjang sewa property yang ada karena adanya ketentuan yang tidak dapat diterima, Perseroan mungkin mengalami kenaikan biaya sewa dan Perseroan mungkin diharuskan menutup toko dengan alasan di luar kendali Perseroan. Setiap berakhirnya masa sewa, Perseroan harus menegosiasikan ulang kontrak sewa dengan pemilik lokasi atau jika tidak dapat mendapatkan ketentuan yang dapat diterima, toko Perseroan mungkin diminta untuk pindah. Beban sewa ruang ritel di Indonesia juga diperkirakan mengalami peningkatan seiring dengan prediksi laju pertumbuhan ekonomi. Toko-toko Perseroan juga dapat secara terpaksa ditutup atau direlokasi karena alasan di luar kendali Perseroan seperti kebakaran, bencana alam, penutupan mal, perubahan ketentuan tata ruang atau peraturan pemerintah sehubungan dengan ruang sewa. Jika hal-hal tersebut terjadi, dapat memberikan dampak material yang negatif terhadap bisnis, arus kas, hasil operasional, kondisi keuangan dan prospek usaha Perseroan.
3. Company may not be able to extend the rental of property due to unacceptable conditions, the Company may experience increases in rental rates and be required to close stores for reasons beyond control. At the end of every lease, the Company would renegotiate the agreement with the owner or would move the store in case of acceptable terms are unable to be met. As our economy continues to grow, rental cost of retail space is expected to increase. Some stores may also have to be closed or relocated due to reasons beyond the Company’s control, such as fie, natural disaster, malls closing, changes on spatial regulations or on other related government regulations. These conditions will bring negative material impacts on Company’s business, cash flow, operational results, financial conditions and business prospects.
4. Perseroan bergantung kepada pemasok utama untuk pembelian produk elektronik dalam jumlah besar dan mungkin tidak dapat mempertahankan hubungan dengan pemasok utama. Variasi produk dan merek yang bisa ditawarkan Perseroan tergantung pada pemasok utama. Beberapa pemasok dapat menyediakan produk yang khusus atau unik yang tidak dapat dengan mudah digantikan dengan produk lain dari pemasok lainnya. Jika Perseroan tidak dapat mempertahankan hubungan baik dengan pemasok utama, maka secara material berdampak negatif terhadap bisnis dan keuntungan Perseroan.
4. The Company relies on key suppliers for large quantity product purchase and may fail to maintain good relationships with them. Variety of products and brands that can be offered depending on the Company’s key suppliers. Some suppliers can provide a special or unique products that can not be easily replaced with other products from other suppliers. The Company’s failures to maintain good relationships with major suppliers may bring negative material impact on its business and profits.
5. Perseroan beroperasi di lingkungan yang semakin kompetitif. Industri ritel elektronik Indonesia menjadi semakin kompetitif. Meningkatnya persaingan dari peritel elektronik modern, peritel asing dan pendatang baru dapat menggerus pangsa pasar Perseroan. Perseroan juga menghadapi persaingan yang cukup besar dari peritel tradisional dimana mewakili pangsa pasar terbesar untuk sektor ritel elektronik di Indonesia.
5. The Company operates in an increasingly competitive environment. Indonesian electronic retail industry is becoming increasingly competitive. Increased competition from modern electronic retailers, foreign retailers and new entrants can reduce the Company’s market share. The Company also faces tough competition from traditional retailers which represent the largest market share for electronic retail sector in Indonesia.
6. Perseroan bergantung pada kekuatan merek “Electronic City”. Keberhasilan dan pertumbuhan Perseroan yang berkelanjutan tergantung dari kemampuan Perseroan untuk melindungi dan mempromosikan merek “Electronic City” melalui usaha pemasaran dan promosi. Apabila pemasaran dan promosi periklanan Perseroan tidak berhasil atau apabila Perseroan tidak berhasil dalam melindungi dan mempromosikan mereknya, persepsi pasar terhadap toko Perseroan mungkin memburuk yang dapat memberikan dampak material yang negatif terhadap bisnis, arus kas, hasil operasional, kondisi keuangan dan prospek usaha Perseroan.
6. The Company relies on strong brand of “Electronic City” The Company’s success and sustainable growth depends on its ability to maintain and promote the brand “Electronic City” through marketing and promotional efforts. If the Company’s marketing and advertising campaign are not successful or if the Company is not successful in maintaining and promoting its brand, the market perception of the Company’s stores may worsen. This may bring negative material impact on the Company’s business, cash flows, results of operations, financial condition and business prospects.
69
70 ANNUAL REPORT
2014
7. Perseroan mungkin tidak mampu dengan cepat mengidentifikasi dan merespon perubahan selera, kebiasaan berbelanja dan sentiment konsumen. Industri ritel elektronik dicirikan dengan perubahan teknologi yang cepat, perubahan tren pasar dan selera konsumen. Ketidakmampuan perseroan dalam mempertahankan keahlian dan kemampuan yang diperlukan untuk mengidentifikasikan tren permintaan atau selera konsumen dapat memberikan dampak material yang negatif terhadap bisnis, arus kas, hasil operasional, kondisi keuangan dan prospek usaha Perseroan.
7. The Company may not be able to quickly identify and respond to changing taste, shopping habits and sentiment of consumers. Electronic retail industry is characterized by rapid change of technology, market trends and consumer taste. The company‘s inability to maintain the necessary skills and ability to identify trends in consumer tastes or demand can bring negative material effect on its business, cash flows, results of operations, financial condition and business prospects.
8. Polis asuransi Perseroan mungkin tidak mencukupi atau Perseroan mengalami penundaan antara kerugian asuransi yang terjadi dan penerimaan kompensasi dari perusahaan asuransi. Perseroan menjaga agar nilai pertanggungan asuransi berada dalam jumlah yang konsisten dengan standar industri, namun demikian polis asuransi Perseroan tidak mencakup seluruh risiko dan tergantung pada pengecualian dan pengurangan. Tidak terdapat jaminan bahwa polis asuransi Perseroan akan mencukupi untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul akibat terjadinya risiko kerusakan pada toko, kantor pusat atau fasilitas distribusi Perseroan. Jika Perseroan mengalami kerugian besar yang tidak diasuransikan atau melebihi nilai pertanggungan secara signifikan, maka akan memberikan dampak material yang negatif terhadap bisnis, arus kas, hasil operasional, kondisi keuangan dan prospek usaha Perseroan.
8. The Company’s insurance policies may be insufficient or there might be a lapse of time between the insurance losses and the acceptance of compensation from the insurance company. Company maintains insurance coverage in amounts to be consistent with industry standards. However, the Company’s insurance policies do not cover all the risks and subject to exceptions and reductions. There is no assurance that the Company’s insurance policies will be sufficient to cover losses that may arise due to the risk of damage to the store, head office or distribution facilities. Significant losses that are uninsured or exceed the sum insured will bring negative material impact on the Company’s business, cash flows, results of operations, financial condition and business prospects.
9. Perseroan mungkin mengalami risiko kurs mata uang asing di masa yang akan datang jika Perseroan menyediakan produk atau melakukan pengeluaran lainnya dalam mata uang asing. Seluruh pendapatan Perseroan yang dihasilkan dari kegiatan ritel elektronik di Indonesia dan transaksi sewa dilakukan dalam denominasi mata uang Rupiah. Produk-produk Perseroan dibeli di dalam negeri melalui transakasi dalam denominasi mata uang Rupiah. Bea masuk, jika ada ditanggung oleh pemasok atau vendor konsinyasi. Depresiasi mata uang Rupiah baik sementara atau permanen dapat meningkatkan biaya Perseroan jika Perseroan memilih sumber produk dari luar negeri dengan pembayaran dalam mata uang asing yang nantinya dapat memberikan dampak material yang negatif terhadap bisnis, arus kas, hasil operasional, kondisi keuangan dan prospek usaha Perseroan.
9. The Company may experience currency risk in the future when It provides products or has expenditures in foreign currency. All revenues generated from the Company’s electronic retail activities in Indonesia and lease transactions are conducted in Rupiah currency. The Company’s products are purchased in Indonesia in Rupiah. Import duty, if any, will be borne by the suppliers or consignment vendors. Rupiah depreciation either temporary or permanent may increase the cost of the Company if the Company choose to import products from overseas with payment in foreign currency that later can bring negative material impact on the Company’s business, cash flows, results of operations, financial condition and business prospects.
MANAJEMEN RISIKO
RISK MANAGEMENT
Perseroan berusaha secara berkesinambungan menjaga risiko-risiko tersebut untuk menghindari kejadian yang dapat merugikan perusahaan. Untuk meminimalisasi risiko usaha yang mungkin muncul, Perseroan mengambil beberapa langkah sebagai berikut:
We continuously restrains these risks from bringing any possible loss to the Company. To minimize business risks that may arise, the Company has taken several steps as follows:
TATA KELOLA PERUSAHAAN | GOOD CORPORATE GOVERNANCE
1. Perseroan menjalankan prosedur operasi standar di seluruh lini operasi Perseroan.
1. The Company runs a standard operating procedure in the entire lines of its operations.
2. Perseroan menjalankan dan mengembangkan kendali internal untuk menjaga aset yang dimiliki Perseroan.
2. The Company implements and develops internal controls to safeguard its assets.
3. Perseroan menjalankan prinsip kehati-hatian dengan mengembangkan metode “check and balance” serta melaksanakan studi kalayakan sebelum mengambil keputusan dalam kebijakan ekspansi Perseroan.
3. The Company implements prudence principle by developing a method of “checks and balances” and carries out feasibility studies before making a decision on expansion policies.
4. Perseroan melakukan penilaian dalam memilih pemasok dengan menekankan penilaian pada beberapa kriteria untuk mempertahankan kualitas produk Perseroan.
4. Suppliers selection is carried our upon careful assessments with emphasis on certain criteria to maintain the Company’s product quality.
PERMASALAHAN HUKUM
LEGAL CASES
Selama periode tahun buku 2014, Perseroan tidak mengalami permasalahan hukum yang bersifat material dan mengganggu kegiatan usaha dan keuangan Perseroan.
In the fiscal year of 2014, the Company did not experience any legal cases that were material and detrimental to Company’s business activities and finance.
KODE ETIK PERUSAHAAN
CORPORATE ETHICS
Sebagai bagian dari Tata Kelola Perusahaan yang Baik, pada tahun 2013 Perseroan telah menetapkan Kode Etik (Code of Conduct) yang diantaranya memuat prinsip-prinsip dasar perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai etika yang ingin dicapai untuk semua lingkup kegiatan usaha Perseroan. Kode Etik Perusahaan memberikan jaminan bahwa semua kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam perusahaan sudah sesuai dengan arah, tujuan, kebijakan dan nilai-nilai luhur perusahaan serta tatanan nilai yang berlaku umum. Setiap karyawan Perseroan bertanggung jawab untuk memahami dan mematuhi Kode Etik Perusahaan. Kode Etik tersebut mengatur hal-hal yang mencakup:
As part of Good Corporate Governance, in 2013 the Company has defined a set of Code of Conduct, which includes among others the basic principles of behavior in accordance with ethical values to be achieved at all scope of the Company’s business activities. The Code of Conduct provides assurance that all activities carried out within the Company are in accordance with the direction, goals, policies and values of the Company, as well as the generally accepted order of values. Each employee of the Company is responsible for understanding and complying with the Company’s Code of Conduct. The Code of Conduct regulates matters that include:
1. Perlindungan Aset Perusahaan Setiap karyawan bertanggung jawab atas prosedur dan pengamanan aset perusahaan yang telah dikuasakan langsung kepada karyawan dan wajib melaporkan kepada atasan atau departemen Sumber Daya Manusia jika terjadi penyalahgunaan atas aset perusahaan. 2. Informasi Rahasia Setiap karyawan bertanggung jawab untuk menjaga dan menyimpan informasi rahasia perusahaan. Penggunaan informasi rahasia Perseroan untuk keperluan di luar kepentingan Perseroan harus seizin orang yang mempunyai wewenang terhadap informasi tersebut atau harus seizin atasan. 3. Penggunaan Informasi Rahasia Setiap karyawan mempunyai wewenang untuk mempergunakan informasi rahasia yang dipercayakan kepadanya sebatas dalam kaitannya dengan tanggung jawab perkerjaannya.
1. Protection of the Company’s Assets Each employee is responsible for the procedures and safekeeping of the Company’s assets which has been authorized directly to employees and shall report to the supervisor or the Human Resources department in the event of misuse of the Company’s assets. 2. Confidential Information Each employee is responsible for maintaining and keeping the Company’s confidential information. The use of the Company’s confidential information for purposes beyond the interests of the Company should be upon the consent of the person having the authority to such information or with superior’s permission. 3. Use of Confidential Information Each employee is authorized to use confidential information entrusted to him/her only to the extent of the matters in connection with his/her job responsibility.
71
72 ANNUAL REPORT
2014
4. Perjanjian Kerahasiaan Perjanjian kerahasiaan mengharuskan semua karyawan yang meninggalkan Perseroan untuk tidak membocorkan atau menyalahgunakan informasi rahasia yang diketahui ketika bekerja di Perseroan.
4. Confidentiality Agreement Confidentiality agreement requires all employees leaving the Company to not reveal or misuse any confidential information obtained while working at the company.
5. Catatan dan Informasi yang Akurat Setiap karyawan bertanggung jawab atas keakuratan pencatatan dan informasi yang berkaitan dengan tanggung jawab pekerjaannya. Apabila ditemukan adanya kesalahan, maka sesegera mungkin dilakukan penyesuaian dan perbaikan atas kesalahan tersebut.
5. Accurate records and information Each employee is responsible for the accuracy of records and information related to job responsibilities. Immediate adjustment or revision should be made in the event of errors.
6. Tanggung Jawab Terhadap Kualitas Perseroan berusaha secara konsisten menjamin kualitas dan harga produk, tingkat pelayanan, layanan purna jual dan pengelolaan proses barang yang dijual untuk memenuhi harapan setiap pelanggan Perseroan.
6. Responsibility for Quality The Company strives to consistently ensure the product quality and price, level of service, after sales service and management processes of merchandise to meet the expectations of each consumer.
7. Tanggung Jawab Terhadap Keamanan dan Keselamatan Perseroan memiliki komitmen menjual produk yang aman dan ramah lingkungan Perseroan mengadakan pelatihan-pelatihan mengenai cara-cara operasi yang aman untuk menjamin keamanan dan keselamatan di lingkungan kerja. Lingkungan kerja juga telah memenuhi persyaratan pemerintah mengenai kesehatan dan keselamatan kerja.
7. Responsibility for Security and Safety The Company has committed to selling products that are safe and environmentally friendly. The Company conducts trainings on safe operations to ensure a safe and secure work environment. The work environment is also arranged in accordance with the government requirements regarding occupational health and safety.
8. Tanggung Jawab Terhadap Karyawan Dalam kebijakan seleksi, penempatan tenaga kerja dan promosi Perseroan memberikan kesempatan yang sama untuk setiap karyawan. Perseroan juga menjamin lingkungan kerja yang bebas dari gangguan dan ancaman bagi setiap karyawannya.
8. Responsibilites to Employees In the selection, placement and promotion of human resources, the Company provides equal opportunities for each employee. The Company also ensures a work environment that is free from intrusion and threats.
9. Tanggung Jawab Terhadap Masyarakat Perseroan dan setiap karyawan mematuhi Undangundang, persyaratan pemerintah dan Peraturan Perusahaan yang berkaitan dengan pelestarian lingkungan. Di lingkungan kerja, setiap karyawan diwajibkan bertindak sebagai warga negara yang bertanggung jawab.
9. Responsiblities to Public The Company and each employee have a good adherence to the legislations and government stipulations and company regulation related to environmental conservation. In work place, each employee is required to act as a responsible citizen.
10. Informasi Kompetitif Perseroan akan selalu menjaga dan mematuhi etika, norma-norma dan peraturan yang berlaku terhadap informasi yang diperoleh mengenai perusahaan lain, termasuk pelanggan, rekanan dan pesaing.
10. Competitive Information The company will always maintain and adhere to ethics, norms and regulations applied to any information obtained regarding other companies, including customers, partners and competitors.
11. Hadiah dan Hiburan Untuk menghindari terjadinya konflik kepentingan, seluruh karyawan Perseroan dilarang untuk menerima hadiah dan/atau jasa dalam bentuk apapun yang ditafsirkan dapat mempengaruhi hubungan bisnis ataupun menimbulkan keterikatan. Perseroan dan karyawan tidak diperbolehkan melakukan pembayaran yang tidak sah baik langsung maupun tidak langsung kepada Petugas Pemerintah dan Aparat Pemerintah untuk kemudahan dalam bisnis Perseroan.
11. Gifts and entertaiment To avoid conflicts of interest, all employees of the Company are forbidden to accept gifts and/or services in any way that can be construed to affect the business relationship or cause entanglement. The Company and its employees are not allowed to perform unauthorized payments either directly or indirectly to the Government Officials and apparatus to set the Company’s business at ease.
TATA KELOLA PERUSAHAAN | GOOD CORPORATE GOVERNANCE
12. Prosedur Penggantian Pengeluaran Perseroan akan mengganti semua pengeluaran karyawan sewaktu menjalankan tugas-tugas perusahaan, sepanjang pengeluaran tersebut beralasan dan memang diperlukan.
12. Procedures on Expenditure Reimbursement The Company will reimburse all expenses of employees incurred in performing their job tasks, as long as the expenditures are reasonable and required.
13. Konflik Kepentingan Perseroan mengharapkan karyawan tidak bekerja bagi para pesaing atau rekanan bisnis Perseroan jika hubungan atau keterikatan tersebut akan bertentangan dengan kepentingan Perseroan.
13. Conflict of Interest The Company expects its employees not to work for a competitor or business partner if the relationship or attachment will be contrary to the interests of the Company.
14. Tanggung Jawab dan Penerapannya Setiap Direktur, General Manager, Senior Manager dan Manager lini bertanggung jawab untuk memastikan Kode Etik Perseroan ini disampaikan, dimengerti serta ditaati oleh semua karyawan. Seluruh karyawan bertanggung jawab untuk melakukan pengawasan dan melaporkan bila terjadi penyimpangan dan pelanggaran kepada atasan langsung, Senior Manager, Direktur atau Departemen Sumber Daya Manusia di setiap lokasi Perseroan. Perseroan juga akan memberikan jaminan perlindungan dan perlakukan khusus kepada pihak pelapor.
14. Responsibilites and Implementation Each Director, General Manager, Senior Manager and Manager is responsible for ensuring that the Company’s Code of Conduct are well delivered, understood and adhered to by all employees. All employees are responsible to monitor and report any violation and abuse to direct supervisor, Senior Manager, Director or the Human Resources Department at any location of the Company. The Company will also provide protection and special treatment to the reporting parties.
73
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERSEROAN
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
76 ANNUAL REPORT
2014
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERSEROAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY Tanggung jawab sosial Perseroan merupakan suatu konsep yang mengintegrasikan aspek bisnis dan sosial dengan selaras yang memiliki peranan penting dalam keberlangsungan hidup Perseroan. Wujud tanggung jawab sosial Perseroan dimanifestasikan dalam bentuk program-program kegiatan sosial yang memberikan manfaat bagi para pemangku kepentingan diantaranya masyarakat, lingkungan, pemerintah dan pemegang saham. Pelaksanaan tanggung jawab sosial Perseroan yang dikelola dengan baik akan menciptakan keharmonisan antara Perseroan dengan para pemangku kepentingan yang dapat membangun image Perseroan yang pada akhirnya akan memberikan dampak positif bagi profitabilitas Perseroan.
Corporate social responsibility is a concept that integrates business and social aspects in harmony, which greatly impact our Company’s sustainability. This responsibility is reflected on our Company’s social activity programs, which give benefits to the Company’s stakeholders, including community, environment, government and shareholders. Well-managed social responsibility actions will promote good relationships between our Company and its stakeholders, which will enhance the Company’s brand image and bring positive impact to the Company’s profitability.
Electronic City sebagai bagian dari warga korporasi sangat menyadari arti pentingnya program tanggung jawab sosial perusahaan. Electronic City telah melaksanakan beberapa kegiatan sosial sebagai komitmen terhadap pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan. Melalui program kegiatan ini, Electronic City berharap dapat terus berkontribusi dan memberikan manfaat bagi masyarakat.
As a corporate citizen, Electronic City truly realizes the importance of corporate social responsibility programs. We have performed several social activities to support our responsibility commitment, through which we expect to continue contributing and bringing impact to the community.
Express Your Concern
Program “Express Your Concern” sebagai wujud kepedulian terhadap perkembangan dunia pendidikan di Indonesia
Untuk menanamkan minat mambaca sejak dini pada anak-anak, pada bulan Februari 2014 Electronic City bekerja sama dengan PT Express Transindo Utama Tbk. (“Express Group”) menyelenggarakan program “Express Your Concern” sebagai wujud kepedulian terhadap perkembangan dunia pendidikan di Indonesia. Melalui program ini Electronic City dan Express Group mengajak masyarakat untuk mendonasikan buku-buku bacaan anak-anak yang akan disalurkan kepada anak-anak yang kurang mampu melalui Yayasan Pendidikan RamaRama yang didirikan Retno Palupi Noya. Masyarakat dapat menyumbangkan buku-buku bacaan dengan menitipkannya kepada pengemudi Taksi Express atau menyerahkan buku di Drop Box yang tersedia di geraigerai Electronic City di area Jabodetabek.
In February 2014, Electronic City collaborated with PT Express Transindo Utama Tbk. (“Express Group”) to contribute to Indonesian education program and organized “Express Your Concern” program to encourage children to read. Through this program, Electronic City and Express Group invited people to donate children books to be then distributed to less fortunate children by Rama-Rama Education Foundation founded by Retno Palupi Noya. People can donate the books through Express taxi drivers or the Drop Box provided at Electronic City stores located in greater Jakarta area.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERSEROAN | CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Berbagi Kasih Bersama Electronic City Pada bulan April 2014, Electronic City bekerja sama dengan Toshiba, Electrolux dan Sanken memberikan donasi kepada 12 panti asuhan dan panti jompo serta Yayasan Pendidikan Rama-Rama. Donasi yang diberikan berupa sejumlah barang yang dinilai bermanfaat untuk menunjang kegiatan di panti dan yayasan tersebut.
In April 2014, Electronic City collaborated with Toshiba, Electrolux and Sanken and gave a large amount of corporate donation to 12 orphanages and nursing homes, and to Rama-Rama Education Foundation, in the form of useful goods to support their activities and needs.
Panti Asuhan Amal Mulia Insani
Panti Jompo Yayasan Hajjah Hasmah Noor
Panti Asuhan Daarul Aitam al-Asy’ari
Panti Jompo Bina Bhakti Sasana Tresna Werdha “CARITAS”
Panti Asuhan al-Mubarokah
Panti Asuhan Rathna Jaya
77
78 ANNUAL REPORT
2014
Panti Asuhan Arya Putra
Panti Asuhan Arya Putra
Perseroan juga menyelenggarakan program “Pasar Murah” di awal tahun, di bulan Ramadhan dan di akhir tahun 2014 yang bekerja sama dengan Yayasan Artha Graha Peduli. “Pasar Murah” ini memberikan harga khusus untuk pembelian bahan pokok, di antaranya beras, minyak goreng dan lain-lain, yang diselenggarakan di pemukiman warga sekitar toko Electronic City se-Jabodetabek, wilayah Jawa Barat dan Banten.
Electronic City also held a “Pasar Murah” (sale) at the beginning of last year, at the holy month of Ramadhan and at the end of last year (in collaboration with Artha Graha Peduli Foundation). This “Pasar Murah” sold staple goods, such as rice, cooking oil, etc. at lower prices, and held in local residential area around Electronic City stores in greater Jakarta, West Java and Banten regions.
Jl. Manggis Raya No. 7 RT.03/05 Kel. Margahayu Kec. Bekasi Timur
Jl. Raya Bogor Km. 44 RT 07/12 Kampung Curug Desa Pekansari
Jl. Raya Bogor Km. 44 RT 07/12 Kampung Curug Desa Pekansari
Gereja Oi Kumene Bahtera Kasih, Jl. Cilandak KKO No. 52
Pasar Murah
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERSEROAN | CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Perusahaan juga berpartisipasi pada hari Raya Qurban (Idul Adha) dengan membagikan hewan qurban di pemukiman warga sekitar toko Electronic City Daan Mogot dan hewan qurban di Margo City. Program ini merupakan salah satu bentuk komitmen Perseroan untuk memberikan kontribusi positif bagi lingkungan dan masyarakat di sekitar toko-toko Electronic City.
The Company also participated in the Eid al-Adha celebration by donating each two goats to community around Daan Mogot store and around Margo City store. These charity actions had proven the Company’s commitment to bring positive impacts to communities around Electronic City stores.
Jl. Raya Bekasi Km. 18 No. 26 RT 08/11 Kelurahan Jatinegara Kecamatan Cakung Jakarta Timur 13930
Pemukiman Warga, Kp. Kekupu RT 03/04 Gg. Masjid Lama Pancoran Mas
Jl. Raya Pasar Minggu RT 002/007 Kelurahan Duren Tiga, Kecamatan Pancoran Jakarta Selatan
79
80 ANNUAL REPORT
2014
PROFIL DEWAN KOMISARIS
PROFILE OF THE BOARD OF COMMISSIONERS
Hartono Tjahjadi Adiwana Komisaris Utama President Commissioner
Lahir di Jakarta pada tahun 1969. Beliau memperoleh gelar Bachelor of Arts major in Economics dari American College Singapore pada tahun 1992. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan (2002-2006) dan menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan sejak tahun 2006 berdasarkan keputusan para pemegang saham yang dinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham PT Electronic City Indonesia No. 47 tanggal 27 Nopember 2006. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Direktur PT Jakarta International Hotels & Development Tbk (1998–sekarang), Komisaris pada PT Dharma Harapan Raya (2001–sekarang), Komisaris pada PT Pacific Place Jakarta (2007–sekarang), dan Komisaris pada PT Danayasa Arthatama Tbk (2012–sekarang). Sebelumnya beliau pernah menjabat sebagai Komisaris Utama pada PT Artha Telekomindo (1998–2006), Direktur pada PT Danayasa Arthatama Tbk (1998-2012). Bapak Hartono Tjahjadi Adiwana tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris lainnya maupun Direksi dan pemegang saham Perseroan.
Born in Jakarta in 1969. He received his Bachelor of Arts majoring in Economics from American College Singapore in 1992. Served as the Company’s Commissioner (2002-2006) and has served as President Commissioner of the Company since 2006 based on the shareholders’ resolution contained in the Deed of Statement of Shareholders’ Resolution of PT Electronic City Indonesia No. 47 dated 27 November 2006. He also currently serves as Director of PT Jakarta International Hotels & Development Tbk (1998-present), Commissioner of PT Dharma Harapan Raya (2001-present), Commissioner of PT Pacific Place Jakarta (2007-present), and Commissioner of PT Danayasa Arthatama Tbk (2012-present). He was President Commissioner of PT Artha Telekomindo (1998-2006), Director of PT Danayasa Arthatama Tbk (1998-2012). Mr Hartono Tjahjadi Adiwana has neither affiliation with any other member of the Company’s Board of Commissioners nor any member of the Board of Directors, nor the Shareholders of the Company.
INFORMASI TENTANG PERSEROAN | CORPORATE INFORMATION
Stephen Pribadi Komisaris Commissioner
Lahir di Jakarta pada tahun 1967. Beliau memperoleh gelar B.Sc. Marketing Management dari Oregon State University pada tahun 1989 dan M.B.A Financial Management dari Golden Gate University pada tahun 1990. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2006 berdasarkan keputusan para pemegang saham yang dinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham PT Electronic City Indonesia No. 47 tanggal 27 Nopember 2006. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Direktur PT Berkat Agung Perkasa (1992-sekarang), Direktur PT Berkat Agung Citra Armas (1999-sekarang), Direktur PT Sumber Berkat Anugerah (2002-sekarang), Direktur PT Sumber Berkat Alami (2007-sekarang), Direktur PT Berkat Sarana Aircon (2007-sekarang), Direktur PT Sumber Sehat Alami (2008-sekarang), Direktur PT Berkat Digipro Solusi (2009-sekarang), Direktur PT Sarana Berkat (2010-sekarang), dan Direktur PT Graha Rajawali Pratama (2011-sekarang). Sebelumnya pernah menjabat sebagai Analyst di Sunhung Kai Securities (1991) dan Direktur PT Graha Haji Masagung (1995-1998). Bapak Stephen Pribadi tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris lainnya dan pemegang saham Perseroan tetapi beliau memiliki hubungan afiliasi dengan Ibu Ingrid Pribadi.
Born in Jakarta in 1967. He received his B.Sc Marketing Management from Oregon State University in 1989 and MBA in Financial Management from Golden Gate University in 1990. He has served as the Commissioner of the Company since 2006 based on the shareholders’ resolution contained in the Deed of Statement of Shareholders’ Resolution of PT Electronic City Indonesia No. 47 dated November 27, 2006. He also currently serves as Director of PT Berkat Agung Perkasa (1992-present), Director of PT Berkat Agung Citra Armas (1999-present), Director of PT Sumber Berkat Anugerah (2002-present), Director of PT Sumber Berkat Alami (2007-present), Director of PT Berkat Sarana Aircon (2007-present), Director of PT Sumber Sehat Alami (2008-present), Director of PT Berkat Digipro Solusi (2009-present), Director of PT Sarana Berkat (2010-present), and Director of PT Graha Rajawali Pratama (2011-present). Previously, he was Analyst of Sunhung Kai Securities (1991) and Director of PT Graha Haji Masagung (1995-1998). Mr Stephen Pribadi has neither affiliation with other any member of the Company’s Board of Commissioners nor the Shareholders of the Company, but he is affiliated with Mrs Ingrid Pribadi.
81
82 ANNUAL REPORT
2014
Andi Bharata Winata Komisaris Commissioner
Lahir di Jakarta pada tahun 1981. Beliau memperoleh gelar Bachelor of Business Administration major in Finance dan International Masters of Business Administration major in International Finance dari University of San Diego, California pada tahun 2003 dan 2004. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan pertama kalinya pada tahun 2009 berdasarkan keputusan para pemegang saham yang dinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan Sirkuler Para Pemegang Saham PT Electronic City Indonesia No. 02 tanggal 2 Oktober 2009. Sebelumnya beliau pernah menjabat sebagai International Consultant pada NATCO, Rio de Janeiro, Brazil (2004), International Consultant pada Four Seasons Hotel, Beijing, China (2004), Business Developer Rowsley Ltd., Singapura (2005-2007), dan Business Developer PT Arthatel, Jakarta (2008-2013). Bapak Andi Bharata Winata tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris lainnya maupun Direksi, tetapi beliau memiliki hubungan afiliasi dengan Perseroan sebagai pemegang saham utama Perseroan.
Born in Jakarta in 1981. He received his Bachelor of Business Administration majoring in Finance and International Masters of Business Administration majoring in International Finance from University of San Diego, California respectively in 2003 and 2004. Having served as Commissioner of the Company since 2009 based on the shareholders’ resolution contained in the Deed of Statement of Circular Resolution of the Shareholders of PT Electronic City Indonesia No. 02 dated October 2, 2009. Previously, he was International Consultant of NATCO, Rio de Janeiro, Brazil (2004), International Consultant of Four Seasons Hotel, Beijing, China (2004), Business Developer Rowsley Ltd., Singapore (2005-2007), and Business Developer of PT Arthatel, Jakarta (2008- 2013). Mr Andi Bharata Winata has neither affiliation with any other member of the Company’s Board of Commissioners nor member of the Board of Directors, but he is affiliated with the Company as the major shareholder of the Company.
INFORMASI TENTANG PERSEROAN | CORPORATE INFORMATION
Yuli Soedargo Komisaris Independen Independent Commissioner
Lahir di Surabaya pada tahun 1955. Beliau memperoleh gelar Bachelor of Engineering major in Electrical Engineering pada tahun 1978 dan Master of Business Administration major in Finance and Accounting pada tahun 1980 dari University of New South Wales, Australia. Menjabat sebagai Komisaris Independen pertama kalinya pada tahun 2013 berdasarkan keputusan para pemegang saham yang dinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Electronic City Indonesia Tbk No. 87 tanggal 18 April 2013. Sebelumnya beliau pernah menjabat sebagai management trainee to VP pada Bank of America cabang Jakarta (19811988), Direktur divisi Financial Services pada Kalbe Group (1993-1995), Managing Director PT Bank International Indonesia Tbk (1995-1999), Head of Banking Relations/Internal Control Asia Pulp & Paper Co. Ltd. (1999-2003), Managing Director & CFO PT Energi Mega Persada Tbk dan PT Energi Timur (2003-2009). Bapak Yuli Soedargo tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris lainnya maupun Direksi dan pemegang saham Perseroan.
Born in Surabaya in 1955. He received his Bachelor of Engineering majoring in Electrical Engineering in 1978 and Master of Business Administration majoring in Finance and Accounting in 1980 from University of New South Wales, Australia. Has served as Independent Commissioner of the Company since 2013 based on the shareholders’ resolution contained in the Deed of Shareholders’ Resolution of PT Electronic City Indonesia Tbk No. 87 dated April 18, 2013. He was Management Trainee to VP of Bank of America of Jakarta Branch (1981-1988), Director of Financial Services Division of Kalbe Group (1993-1995), Managing Director of PT Bank International Indonesia Tbk (1995-1999), Head of Banking Relations/Internal Control of Asia Pulp & Paper Co. Ltd. (1999-2003), Managing Director & CFO of PT Energi Mega Persada Tbk and PT Energi Timur (2003-2009). Mr Yuli Soedargo has neither affiliation with any other member of the Company’s Board of Commissioners nor any member of the Board of Directors, nor the Shareholders of the Company.
83
84 ANNUAL REPORT
2014
Grant Scott Ferguson Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit Independent Commissioner and Chairman of Audit Committee
Lahir di Airdrie pada tahun 1962. Beliau memperoleh gelar Bachelor of Science (Hons) in Business Management and Administration dari University of Aston, Birmingham pada tahun 1984. Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan pertama kalinya pada tahun 2013 berdasarkan keputusan para pemegang saham yang dinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Electronic City Indonesia Tbk No. 87 tanggal 18 April 2013. Beliau juga menjabat sebagai ketua komite audit perseroan sejak tahun 2014 Sebelumnya beliau pernah menjabat sebagai Senior Manager pada Price Waterhouse (1984-1996), Senior Management pada First Pacific Company Limited, Hong Kong (1996-2000), Chief Financial Officer pada Total Access Communication Pcl, Bangkok (2000- 2004), Managing Director pada Temasek Holdings, Singapore (2004-2006), Chief Executive Officer pada Astro Overseas Limited, Kuala Lumpur dan Chief Financial Officer pada Astro All Asia Network, Kuala Lumpur (2006-2011), Co-founder pada Alpha Shack Pvt Ltd (2011-2013), Principal pada In Sight Out Consulting Limited (2011-2013). Bapak Grant Scott Ferguson tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris maupun Direksi lainnya dan pemegang saham Perseroan. Born in Airdrie in 1962. He received his Bachelor of Science (Hons) in Business Management and Administration from University of Aston, Birmingham in 1984. He has served as Independent Commissioner of the Company since 2013 based on the shareholders’ resolution contained in the Deed of Shareholders’ Resolution of PT Electronic City Indonesia Tbk No. 87 dated April 18, 2013. He has also served as Chairman of the Audit Committee of the Company since 2014. He was Senior Manager of Price Waterhouse (1984- 1996), Senior Management of First Pacific Company Limited, Hong Kong (1996-2000), Chief Financial Officer of Total Access Communication Pcl, Bangkok (2000-2004), Managing Director of Temasek Holdings, Singapore (2004-2006), Chief Executive Officer of Astro Overseas Limited, Kuala Lumpur and Chief Financial Officer of Astro All Asia Network, Kuala Lumpur (2006-2011), Co-founder of Alpha shack Pvt. Ltd. (2011-2013), Principal of In Sight Out Consulting Limited (2011-2013). Mr Grant Scott Ferguson has neither affiliation with any other member of the Company’s Board of Commissioners nor any member of the Board of Directors, nor the Shareholders of the Company.
INFORMASI TENTANG PERSEROAN | CORPORATE INFORMATION
PROFIL DIREKSI
PROFILE OF THE BOARD OF DIRECTORS
Ingrid Pribadi Direktur Utama President Director
Lahir di Jakarta pada tahun 1973. Beliau memperoleh gelar Bachelor of Science major in Finance and Entrepreneurship dari University of Southern California pada tahun 1995. Beliau merupakan pendiri sekaligus menjabat sebagai Direktur Perseroan (2002-2006) dan menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan sejak tahun 2006 berdasarkan keputusan para pemegang saham yang dinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham PT Electronic City Indonesia No. 47 tanggal 27 November 2006. Beliau juga sebagai Pendiri PT EC Entertainment (2003–sekarang), Pendiri dan menjabat sebagai Komisaris Utama PT Danapati Abinaya Investama (2005–sekarang). Sebelumnya pernah menjabat sebagai Marketing Staff pada PT Nestle Indonesia (1995–1997), Assistant Manager of Finance PT Kobame Propertindo (1997–1998), Pendiri dan Direktur PT Berkat Agung Citra Armas (1997–2010), Pendiri dan Direktur BACA Pte Limited (1999–2006). Ibu Ingrid Pribadi tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Direksi lainnya, tetapi beliau memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris dan dengan Perseroan sebagai pemegang saham pengendali.
Born in Jakarta in 1973. She received her Bachelor of Science majoring in Finance and Entrepreneurship from University of Southern California in 1995. She was Founder and Director of the Company (2002-2006) and has served as President Director of the Company since 2006 based on the shareholders’ resolution contained in the Deed of Statement of Shareholders’ Resolution of PT Electronic City Indonesia No. 47 dated November 27, 2006. She has also been Founder of PT EC Entertainment (2003 – present), Founder and President Commissioner of PT Danapati Abinaya Investama (2005 – present). Previously, she was Marketing Staff of PT Nestle Indonesia (1995 – 1997), Assistant Manager of Finance of PT Kobame Propertindo (1997 – 1998), Founder and Director of PT Berkat Agung Citra Armas (1997 – 2010), Founder and Director of BACA Pte Limited (1999 – 2006). Mrs Ingrid Pribadi has no affiliation with the member of Board of Directors, but she has affiliation with the member of Board of Commissioners and with the Company as the Company’s Controlling Shareholder.
85
86 ANNUAL REPORT
2014
Fery Wiraatmadja Direktur Director
Lahir di Serang pada tahun 1967. Beliau memperoleh gelar Mechanical Engineering dari Oita National College of Technology, Jepang pada tahun 1990, MBA dari IPWI – AIMS pada tahun 2001, International Management dari Stanford Graduate School of Business National University of Singapore, Singapura pada tahun 2012, dan Entrepreneurship Dev. Program dari MIT Sloan School of Management, Amerika (2013). Pernah menjabat sebagai Direktur Sales & Marketing pada PT Electronic City Indonesia (2001-2004). Ditunjuk kembali sebagai Direktur Perseroan pada tahun 2013 berdasarkan keputusan para pemegang saham yang dinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Electronic City Indonesia No. 101 tanggal 26 Maret 2013. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Marketing Head pada Mitsubishi Corporation (1990-1991), Sales & Marketing Manager pada Denki Shoji (1991-1994), National Account Manager pada PT Sony Indonesia (1994-1998), Country Manager pada Alcatel (1998-2000), Division Head for Mobile Phone PT LG Electronics Indonesia (2000-2001), Managing Director (CEO) pada PT Danapati Abinaya Investama (JakTV) (2004-2008), Direktur Business Development PT EC Entertainment (2008-2012). Bapak Fery Wiraatmadja tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris maupun Direksi lainnya dan pemegang saham Perseroan.
Born in Serang in 1967. He received his Bachelor’s Degree in Mechanical Engineering from Oita National College of Technology, Japan in 1990, MBA from IPWI–AIMS in 2001, International Management from Stanford Graduate School of Business National University of Singapore, Singapore in 2012, and Entrepreneurship Dev. Program of MIT Sloan School of Management, Amerika (2013). He was Director of Sales & Marketing in PT Electronic City Indonesia (2001-2004). He was re-appointed as Director of the Company in 2013 based on the Shareholders’ resolution contained in the Deed of Statement of Shareholders’ Resolution of PT Electronic City Indonesia No. 101 dated 26 March 2013. Previously, he served as Marketing Head of Mitsubishi Corporation (1990-1991), Sales & Marketing Manager of Denki Shoji (1991-1994), National Account Manager of PT Sony Indonesia (1994-1998), Country Manager of Alcatel (1998-2000), Division Head for Mobile Phone of PT LG Electronics Indonesia (2000- 2001), Managing Director (CEO) of PT Danapati Abinaya Investama (JakTV) (2004-2008), Director of Business Development of PT EC Entertainment (2008- 2012). Mr Fery Wiraatmadja has neither affiliation with any member of the Company’s Board of Commissioners nor any other member of the Board of Directors, nor the Shareholders of the Company.
INFORMASI TENTANG PERSEROAN | CORPORATE INFORMATION
Made Agus Dwiyanto Direktur Director
Lahir di Jakarta pada tahun 1969. Beliau memperoleh gelar Sarjana Akuntansi dari Universitas Udayana pada tahun 1993. Menjabat sebagai Direktur Perseroan pertama kalinya pada tahun 2009 berdasarkan keputusan para pemegang saham yang dinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan Sirkuler Para Pemegang Saham PT Electronic City Indonesia No. 01 tanggal 1 Januari 2009. Sebelumnya beliau pernah menjabat sebagai Senior Auditor pada Arthur Andersen (1993-1996), Treasury & Tax Manager pada PT Yasulor Indonesia (1996-1998), Finance Controller pada PT L’oreal Indonesia (1999-2006), dan Management Controller pada PT L’oreal Indonesia (2006-2007). Beliau juga pernah mengikuti beberapa pelatihan oleh Arthur Andersen pada tahun 1994 dan 1995 dan L’oreal Paris pada tahun 1999, 2002, dan 2005. Bapak Made Agus Dwiyanto tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris maupun Direksi lainnya.
Born in Jakarta in 1969. He received his Bachelor’s Degree in Accounting from Udayana University in 1993. He has served as Director of the Company since 2009 based on the shareholders’ resolution contained in the Deed of Statement of Circular Resolution of the Shareholders of PT Electronic City Indonesia No. 01 dated January 1, 2009. He was Senior Auditor of Arthur Andersen (1993- 1996), Treasury & Tax Manager of PT Yasulor Indonesia (1996-1998), Finance Controller of PT L’oreal Indonesia (1999-2006), and Management Controller of PT L’oreal Indonesia (20062007). He participated in several trainings in Arthur Andersen in 1994 and 1995 as well as in L’oreal Paris in 1999, 2002 and 2005. Mr. Made Agus Dwiyanto has neither affiliation with any member of the Company’s Board of Commissioners nor any other member of the Board of Directors of the Company.
87
88 ANNUAL REPORT
2014
Anita Angeliana Direktur Independen Independent Director
Lahir di Jakarta pada tahun 1974. Beliau memperoleh gelar Sarjana Akuntansi dari Universitas Kristen Indonesia pada tahun 1997. Menjabat sebagai Direktur Independen Perseroan pertama kalinya pada tahun 2013 berdasarkan keputusan para pemegang saham yang dinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Electronic City Indonesia No. 101 tanggal 26 Maret 2013. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Auditor pada Arthur Andersen Audit Advisory (1997-1999), Business Consultant pada Arthur Andersen Business Consulting (1999-2003), Business Risk Consultant pada Ernst & Young Business Risk Consulting (2003- 2004), sebagai CFO di salah satu anak perusahaan PT Matahari Putra Prima Tbk (2004-2009). Beliau juga mengikuti beberapa pelatihan oleh Arthur Andersen pada tahun 1998-2004, Ernst & Young pada tahun 2004, dan PT Matahari Putra Prima pada tahun 2007 dan 2008. Ibu Anita Angeliana tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris maupun Direksi lainnya dan pemegang saham Perseroan.
Born in Jakarta in 1974. She received her Bachelor Degree’s in Accounting from Universitas Kristen Indonesia in 1997. She has served as Independent Director of the Company since 2013 based on the Shareholders’ resolution contained in the Deed of Statement of Shareholders’ Resolution of PT Electronic City Indonesia No. 101 dated 26 March 2013. Previously she served as Auditor of Arthur Andersen Audit Advisory (1997-1999), Business Consultant of Arthur Andersen Business Consulting (1999-2003), Business Risk Consultant of Ernst & Young Business Risk, CFO in one of the Subsidiaries of PT Matahari Putra Prima Tbk (2004-2009). She also participated in several trainings organised by Arthur Andersen in 1998-2004, Ernst & Young in 2004, and PT Matahari Putra Prima in 2007 and 2008. Mrs Anita Angeliana has neither affiliation with any member of the Company’s Board of Commissioners nor any other member of the Board of Directors, nor the Shareholders of the Company.
INFORMASI TENTANG PERSEROAN | CORPORATE INFORMATION
PROFIL ANGGOTA KOMITE AUDIT
PROFILE OF THE AUDIT COMMITTE MEMBER
Rahmat Adi Sutikno Halim Anggota Komite Audit Member of the Audit Committee
Lahir di Bandung pada tahun 1956. Beliau memperoleh gelar Sarjana Akuntansi dari STIE Kampung Ambon, Jakarta pada tahun 1989. Menjabat sebagai anggota Komite Audit pada bulan Desember 2013. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Finance Manager pada PT Buanagraha Arthaprima (1995-sekarang). Sebelumnya pernah menjabat sebagai Auditor pada Auditor, Hanadi Rahardja & Co. (1983-1986), Internal Auditor pada PT Sasana Cakara Mekar Jaya (1986-1990), Finance Manager pada PT Danayasa Arthatama (1990-1995), dan sebagai Finance & Accounting Manager pada PT Sari Graha Arthatama (2006-2012). Born in Bandung in 1956. He received his Bachelor’s Degree in Accounting from STIE Kampung Ambon, Jakarta in 1989. He has served as member of the Audit Committee since December 2013. He is also Finance Manager of PT Buanagraha Arthaprima (1995-present). He was Auditor of Auditor, Hanadi Rahardja & Co. (1983-1986), Internal Auditor of PT Sasana Cakara Mekar Jaya (1986-1990), Finance Manager of PT Danayasa Arthatama (1990- 1995), and Finance & Accounting Manager of PT Sari Graha Arthatama (2006-2012).
89
90 ANNUAL REPORT
2014
Budi Purwanto Anggota Komite Audit Member of the Audit Committee
Lahir di Jakarta pada tahun 1969. Beliau memperoleh gelar Sarjana Akuntansi dari Universitas Trisakti, Jakarta pada tahun 1994. Menjabat sebagai anggota Komite Audit pada bulan Desember 2013. Beliau pernah menjabat sebagai Manager Business Development pada PT Danasakti Sekuritas (1996-1999), Vice President pada PT Brent Sekuritas (d/h Pridana Futura Centra Investama) (1999-2001), Direktur Utama pada PT United Capital Indonesia Tbk. (2001-2004), Direktur Utama pada PT Maxima Treasure Fund (d/h Treasure Fund Indonesia) (2004-2006), EVP pada PT Treasure Fund Investama (2006-2011). Saat ini beliau juga masih menjabat sebagai Direktur pada PT Bumi Citra Permai Tbk. (2011-sekarang), Komisaris pada PT Treasure Fund Investama (2012-sekarang) dan Komite Audit Independen pada PT Trada Maritime Tbk. (September 2013-sekarang).
Born in Jakarta in 1969. He received his Bachelor Degree’s in Accounting from Trisakti University, Jakarta in 1994. He has served as member of the Audit Committee since December 2013. He was once Business Development Manager of PT Danasakti Sekuritas (1996-1999), Vice President of PT Brent Sekuritas (formerly Pridana Futura Centra Investama) (1999-2001), President Director of PT United Capital Indonesia Tbk. (20012004), President Director of PT Maxima Treasure Fund (formerly Treasure Fund Indonesia) (2004-2006), EVP of PT Treasure Fund Investama (2006-2011). Currently he is also Director of PT Bumi Citra Permai Tbk. (2011-present), Commissioner of PT Treasure Fund Investama (2012-present) and Independent Audit Committee of PT Trada Maritime Tbk. (September 2013-present).
INFORMASI TENTANG PERSEROAN | CORPORATE INFORMATION
PROFIL SEKRETARIS PERUSAHAAN
PROFILE OF THE CORPORATE SECRETARY
Wiradi Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
Lahir di Jakarta pada tahun 1977. Beliau memperoleh gelar Sarjana Akuntansi dari Universitas Bina Nusantara pada tahun 1999. Menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan pada bulan Juni 2014 berdasarkan Keputusan Direksi PT Electronic City Indonesia yang berlaku efektif sejak tanggal 12 Juni 2014. Beliau memulai karirnya di PT Electronic City Indonesia sejak tahun 2001 sebagai Senior Pengawas Merchandising, manajer umum Divisi Marketing Head, dan Operasional Toko. Born in Jakarta in 1977, he received his Bachelor Degree in Accounting from Bina Nusantara University, Jakarta, in 1999. He was appointed Corporate Secretary as of 12 June 2014 according to Decision of the Board of Directors in June 2014. He began his career in PT Electronic City Indonesia since 2001 as Senior Supervisor Merchandising, general Manager Marketing Division Head, and Store Operation.
91
92 ANNUAL REPORT
2014
PROFIL PEJABAT EKSEKUTIF PROFILE OF EXECUTIVE OFFICERS
I Nyoman Suyoga Vice President of Information and Communication Technology
Harry Soedianto Vice President of Sales Development, Research and Analyst
Andreas Susanto Vice President of Finance and Accounting
Tania Esmeralda Palar Vice President of HRD & GA
94 ANNUAL REPORT
2014 Cipinang Indah Mall Jl. Cipinang Indah Raya No. 1 Jakarta Timur
SCBD Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Lot 22 Jakarta Selatan Kuningan Taman Rasuna, Epicentrum Walk 1st Floor Unit #W232B-W242B Komp Rasuna Epicentrum Jl. HR Rasuna Said, Jakarta Selatan Cilandak Cilandak Mall Lt. Basement, Jl. Raya Cilandak KKO, Cilandak Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan Pondok Indah 1st Floor unit B1, Pondok Indah Mall 1 Jl. Metro Duta Niaga Blok B5 Pondok Indah, Jakarta Selatan Tebet Jl. Raya Tebet No. 29 Tebet Timur Jakarta Selatan Pejaten Jl. Pejaten Raya No. 33 Jakarta Selatan Ampera Jl. Ampera Raya No. 125 Jakarta Selatan Pasar Minggu Jl. Pasar Minggu Raya No. 44 Jakarta Selatan Kelapa Gading Mal Artha Gading 3rd Floor Zona China Jl. Boulevard Artha Gading Jakarta Utara Kelapa Gading Jl. Boulevard Raya Kelapa Gading Blok CN3 No. 1 & 2 Jakarta Utara Sunter Green Lake Sunter, Blok I & J Jl. Danau Sunter Selatan Jakarta Utara Puri Indah Unit 1 UG-1 & GF-1 @The Royal Suite Tower St. Moritz Puri Indah CBD Jakarta Barat Kramat Jati Lippo Plaza Kramat Jati Jl. Raya Bogor Km. 19 1st Floor No. 37-38 Kramat Jati Jakarta Timur Buaran Jl. Raden Inten II No. 1 Jakarta Timur Rawamangun Jl. Pemuda Raya No. 10 Jakarta Timur Taman Mini Tamini Square Unit 1st Floor Jl. Raya Taman Mini Jakarta Timur Salemba Gedung Optik Melawai Lt.1, Jl. Salemba Raya No. 59 Jakarta Pusat
Green Terrace Jl. Pintu I Blok D 1st Floor, TMII Jakarta Timur Ujung Menteng Jl. Sultan Hamengkubuwono IX Kecamatan Cakung, Jakarta Timur Depok Margocity 2nd Floor Unit 35 D Jl. Margonda Raya No. 358, Depok Cinere Jl. Cinere Raya No. 19 Cinere, Depok Bogor - Botani Square Botani Square, Lower Ground 9 Jl. Raya Pajajaran, Bogor Bogor - Ekalokasari Plaza Ekalokasari Plaza, UG Floor No. 29 Jl. Siliwangi No. 123, Bogor Bintaro Bintaro CBD Block B7/D-01 Bintaro Jaya, Tangerang Karawaci Unit 1st Floor A2 Supermall Karawaci 105 Boulevard Diponogoro Lippo Karawaci, Tangerang Ciputat Jl. Ir. H. Djuanda No. 2, Ciputat Tangerang Selatan Alam Sutera Jl. Boulevard Alam Sutera No. 30 Alam Sutera, Tangerang Selatan Bekasi Square Bekasi Square Lower Ground Jl. Jend. Ahmad Yani, Pekayon Jaya Bekasi Selatan Bekasi MM Mal Metropolitan, 1st Floor No. 08 II Jl. KH Noer Alie, Bekasi Selatan Cikarang Jalan Raya Cikarang Cibarusah No. 78 Cikarang, Bekasi Cikarang Jl. H. Usmar Ismail Blok O Kelurahan Mekar Mukti, Jababeka Cikarang Utara, Bekasi
Ponorogo Ponorogo City Center Jl. Ir. H Juanda Ponorogo Jawa Timur Bali-Kuta Discovery Shopping Mal Jl. Kartika Plaza 3rd Floor Kuta, Bali Bali-Sunset Road Lippo Plaza Sunset UG 19-21 Jl. Sunset Road, Kuta, Bali Lombok Taman raja Lombok Komp. Pertokoan Selaparang Square Jl. Selaparang No. 72 Cakranegara Lombok Medan Plaza Medan Fair 3rd Floor Zona Selatan Jl. Jend Gatot Subroto No. 30 Medan Medan Hermes Palace Lt. Dasar, Jl. Wolter Monginsidi No. 45 Medan Lampung Jl. Kartini No. 99 Tanjung Karang Bandar Lampung Batam Nagoya Hill Batam Unit SA-SF-3A Jl. Teuku Umar Nagoya, Batam
Pekalongan Pekalongan Plaza Jl. Nusantara No. 06 Pekalongan, Jawa tengah Magelang Armada Town square Jl. Mayjen Bambang Soegeng No.1 Magelang, Jawa Tengah Yogyakarta Yogya City Mall Jl. Magelang Km 06 No. 18 Sinduadi, Sleman
Depok/Sawangan Ruko Sari Plaza Jl. Bojongsari No.1 Sawangan, Depok Bogor Bogor Techno World Unit Ground Floor Jl. Veteran No 27 Bogor Bogor Mall BTM, 2nd Floor Jl. Ir. H. Djuanda No. 68 Bogor Cibinong Cibinong Square, 1st Floor Unit 1-5 Jl. Raya Bogor Km. 44 Cibinong, Bogor Pamulang Pamulang Terrace Jl. Pamulang Raya Kav. SH14 Kel. Pamulang Barat Tangerang Selatan Cilegon Supermall Ground Floor Block G No.8 Jl. Sultan Ageng Tirtayasa Simpang Tiga Cilegon, Banten
Palembang Palembang Icon Jl. Pom IX L2-59 Palembang Sumatera Selatan
Cilegon Mall Cilegon 1st Floor Unit R35 - 2G Jl. Jendral Ahmad Yani KM 1 Banten
Balikpapan Ruko Balikpapan Permai Blok F2 No. 3-5 Jl. Jend Sudirman RT. 16 Balikpapan, Kalimantan Timur
Serang Mal Serang 1st Floor Unit DD & EE Jl. Veteran No. 7 Kota Baru Serang Banten
Balikpapan The Plaza Balikpapan Unit L2-22, 2nd Floor Jl. Jend Sudirman No. 1 Balikpapan, Kalimantan Timur
Cimahi Cimahi Mall 1st Floor Unit FF BT2-5 Jl. Ganda Wijaya, Cimahi
Kendari Lippo Mall Kendari Jl. MT. Haryono No. 61-63 Kendari, Sulteng
Jatinangor Jatinangor Town Square 3rd Floor Extention Jl. Raya Jatinangor No.150 Sumedang Bali Jl. Gatot Subroto No. 346 Denpasar Timur, Bali
Cianjur Cianjur Supermall Jl. KH Abdullah bin Nur, No. 1 Cianjur Solo Baru Hartono Lifestyle Mall Unit 1st Floor L1-03 Jl. Raya Solo Baru Permai, Solo, Jawa Tengah
Depok/Sawangan Depok Town Center Unit A-8 GF Jl. Raya Sawangan No.1 Pancoran Mas, Depok
Purwakarta Jl. Taman Pahlawan No. 8 Purwakarta Pontianak Jl. Ahmad Yani No. 9-12, Pontianak, Kalimantan Barat Daan Mogot Mal Matahari Puri Daan Mogot Unit LII-16 F, 2nd Floor Jl. Daan Mogot Km.16 Jakarta Barat Cibubur Plasa Cibubur, Unit 8A, 2nd Floor Jl. Alternatif Transyogi Km. 2-3 Cibubur Bekasi Bekasi Junction UG Floor Unit S-11 Jl. Ir. H. Juanda, Bekasi
Pontianak Matahari Indah Mall, 2nd Floor Jl. Jend. Urip S. No. 1 Pontianak, Kalimantan Barat
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Umum a.
1.
Pendirian dan Informasi Umum
General a.
Establishment and General Information
PT Electronic City Indonesia Tbk (Perusahaan) didirikan tanggal 29 April 2002 berdasarkan Akta No. 27 tanggal 29 April 2002 dari Myra Yuwono, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-18431 HT.01.01. TH.2002 tanggal 24 September 2002 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 90 tanggal 8 November 2002, Tambahan No. 13679.
PT Electronic City Indonesia Tbk (the Company) was established based on Deed No. 27 dated April 29, 2002 of Myra Yuwono, S.H., a public notary in Jakarta. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in Decision Letter No. C-18431 HT.01.01. TH.2002 dated September 24, 2002 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 90 dated November 8, 2002, Supplement No. 13679.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan keputusan para pemegang saham dalam Akta No. 101 tanggal 26 Maret 2013 dari Humberg Lie, S.H., S.E., M.Kn., notaris di Jakarta, mengenai persetujuan penawaran umum saham dan perubahan atas seluruh Anggaran Dasar Perusahaan dalam rangka penyesuaian dengan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. IX.J.1 (Bapepam dan LK, sejak 31 Desember 2012, fungsi, tugas, dan wewenang Bapepam dan LK beralih ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berdasarkan Undang-undang No. 21 Tahun 2011 tentang OJK). Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-16161.AH.01.02.Tahun 2013 tanggal 28 Maret 2013.
The Articles of Association have been amended several times, most recently based on the shareholders’ decision in Deed No. 101 dated March 26, 2013 of Humberg Lie, S.H., S.E., M.Kn., a public notary in Jakarta, concerning the approval of the public offering of shares and amendment of the entire Articles of Association of the Company to comply with Rule No. IX.J.1. of the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (Bapepam-LK, and since December 31, 2012, the function, duties, and authorities of Bapepam-LK were transferred to Financial Services Authority (OJK) based on Law of the Republic of Indonesia No. 21 of 2011 regarding OJK) No. IX.J.1. The change of the Articles of Association was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia based on Decision Letter No. AHU-16161.AH.01.02.Tahun 2013 dated March 28, 2013.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama meliputi usaha perdagangan, industri, dan jasa. Pada saat ini kegiatan usaha yang dijalankan Perusahaan adalah perdagangan ritel produk elektronik.
In accordance with article 3 of the Company’s Articles of Association, the scope of its activities is to engage mainly in trading, industry, and service. The Company’s current business is trading of electronic goods.
Perusahaan dan entitas selanjutnya disebut “Grup”.
anaknya
The Company and its subsidiary are collectively referred to as “the Group”.
Perusahaan berdomisili di Jakarta dengan kantor pusat di Kawasan Niaga Terpadu Sudirman Lot 22, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, Jakarta. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 2002.
The Company domiciles in Jakarta and its head office is located at Kawasan Niaga Terpadu Sudirman Lot 22, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, Jakarta. The Company started its commercial operations in 2002.
-6-
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) b.
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Penawaran Umum Efek Perusahaan
b.
Public Offering of Shares
Pada tanggal 21 Juni 2013, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK dengan surat No. S-181/D.04/2013 untuk melakukan penawaran umum atas 333.333.000 saham Perusahaan seharga Rp 4.050 per saham kepada masyarakat dan telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 3 Juli 2013.
On June 21, 2013, the Company obtained the Notice of Effectivity from the Chief Executive Capital functioning as Capital Market Supervisor of OJK in Letter No. S-181/D.04/2013 for its offering to the public of 333,333,000 shares at Rp 4,050 per share. On July 3, 2013, all of these shares were listed in the Indonesia Stock Exchange.
Sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang diselenggarakan pada tanggal 26 Maret 2013 sebagaimana tertuang dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 101 tanggal 26 Maret 2013 Jo. keputusan RUPS yang diselenggarakan pada tanggal 20 Mei 2013 sebagaimana tertuang dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 192 tanggal 20 Mei 2013, keduanya dibuat di hadapan Humberg Lie, S.H., S.E., M.Kn., notaris di Jakarta. Perusahaan akan melaksanakan program Employee Stock Allocation (ESA) dan Management Stock Ownership Program (MSOP). Dalam program ESA saham Perusahaan sebanyak-banyaknya 2% dari jumlah penerbitan saham yang ditawarkan dalam penawaran umum telah dialokasikan untuk karyawan Perusahaan seharga Rp 4.050 per saham. Dalam program MSOP, saham Perusahaan sebanyak-banyaknya 1% dari jumlah keseluruhan saham yang sudah diterbitkan dan ditempatkan pada tanggal pencatatan, dimana 1 (satu) opsi akan memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) saham. Saham untuk MSOP akan diambil dari portepel dan akan diterbitkan dan ditempatkan di luar saham penawaran umum perdana. Pada tanggal 3 Juli 2013, Perusahaan telah melaksanakan program ESA dan MSOP masing-masing sebesar 1.514.000 saham dan 1.000.000 saham seharga Rp 4.050 per saham.
In accordance with the decision of the General Meeting of Shareholders (GMS) held on March 26, 2013 as stated in the Deed of Shareholders No. 101 dated March 26, 2013 Jo. decision GMS held on May 20, 2013 as stated in the Deed of Shareholders No. 192 dated May 20, 2013, both made in front of Humberg Lie, S.H., S.E., M.Kn., public notary in Jakarta. The Company will carried out programs Employee Stock Allocation (ESA) and the Management Stock Ownership Program (MSOP). Under ESA program a maximum of 2% of the total shares offered to the public had been allocated to Company’s employees for Rp 4,050 per share. Under MSOP program, a maximum of 1% of the total shares issued and placed on listing date had been allocated whereas 1 (one) option will give the shareholder to buy 1 (one) share. Shares of MSOP will be taken from portepel and issued and placed other than public offering shares. On July 3, 2013, ESA and MSOP exercised totaled to 1,514,000 shares and 1,000,000 shares, respectively, at Rp 4,050.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, seluruh saham Perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia adalah masingmasing 1.334.333.000 saham.
As of December 31, 2014 and 2013, all of the Company’s shares totaling to 1,334,333,000 are listed in the Indonesia Stock Exchange.
-7-
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) c.
d.
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Entitas Anak yang Dikonsolidasikan
c.
Consolidated Subsidiary
PT Kirana Cipta Propertindo (KCP)
PT Kirana Cipta Propertindo (KCP)
Perusahaan mendirikan KCP pada Januari 2012 dan memiliki bagian kepemilikan sebesar 99,53%. KCP berdomisili di Jakarta dan bergerak dalam bidang property. KCP mulai beroperasi pada tahun 2014. Jumlah aset pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masingmasing sebesar Rp 267.894.024.042 dan Rp 175.394.368.215.
The Company established KCP in January 2012 with ownership interest of 99.53%. KCP domiciles in Jakarta and engages in property business. KCP has started its operations in 2014. Total assets of KCP as of December 31, 2014 and 2013 amounted to Rp 267,894,024,042 and Rp 175,394,368,215, respectively.
Dewan Komisaris, Direksi, dan Karyawan
d.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, berdasarkan Akta No. 241 tanggal 23 Juli 2014 dan No. 87 tanggal 18 April 2013 masing-masing dari Humberg Lie, S.H., S.E., M.Kn., notaris di Jakarta, susunan pengurus Perusahaan adalah sebagai berikut:
Board of Commissioners, Directors, and Employees As of December 31, 2014 and 2013, based on Notarial Deed No. 241 dated July 23, 2014 and No. 87 dated April 18, 2013, respectively, of Humberg Lie, S.H., S.E., M.Kn., public notary in Jakarta, respectively, the Company’s management consists of the following:
Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris
: :
Hartono Tjahjadi Adiwana Stephen Pribadi Andi Bharata Winata
: : :
Board of commissioners President Commissioner Commissioners
Komisaris Independen
:
Yuli Soedargo Grant Scott Ferguson
:
Independent Commisioners
Direktur Direktur Utama Direktur
: :
: :
Directors President Director Directors
Direktur Independen
:
Ingrid Pribadi Made Agus Dwiyanto Fery Wiraatmadja Anita Angeliana
:
Independent Director
Perusahaan telah mengangkat Wiradi sebagai Sekretaris Perusahaan dan Yuni Anna sebagai kepala Unit Audit Internal. Personel manajemen kunci Grup terdiri dari Komisaris, Direksi, dan Kepala Departemen.
The Company has appointed Wiradi as the Corporate Secretary and Yuni Anna as head of Internal Audit Unit. Key management personnel of the Group consists of Directors, Commissioners, and Department Heads.
Sebagai perusahaan publik, Perusahaan telah memiliki Komisaris Independen dan Komite Audit yang diwajibkan oleh OJK. Grant Scott Ferguson dan Yuli Soedargo adalah Komisaris Independen Perusahaan. Komite Audit Perusahaan terdiri dari 4 orang anggota, dimana Grant Scott Ferguson yang menjabat sebagai Komisaris Independen juga menjadi Ketua Komite Audit.
As a public company, the Company has Independent Commissioners and an Audit Committee as required by OJK. Grant Scott Ferguson and Yuli Soedargo are the Company’s Independent Commissioners. The Company’s Audit Committee consists of 4 members, wherein Grant Scott Ferguson, who acts as an Independent Commissioner, is also the Chairman of the Audit Committee.
-8-
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Jumlah rata-rata karyawan PT Electronic City Indonesia Tbk dan entitas anak (tidak diaudit) adalah 890 tahun 2014 dan 898 tahun 2013.
Total average number of employees of PT Electronic City Indonesia Tbk and its subsidiary (unaudited) is 890 in 2014 and 898 in 2013.
Jumlah gaji dan tunjangan yang dibayar atau diakru Perusahaan kepada dewan komisaris dan direksi sebesar Rp 12.791.530.388 tahun 2014 dan Rp 10.198.311.880 tahun 2013.
The aggregate salaries and benefits paid to or accrued by the Company for all commissioners and directors amounted to Rp 12,791,530,388 in 2014 and Rp 10,198,311,880 in 2013.
Laporan keuangan konsolidasian PT Electronic City Indonesia Tbk dan entitas anak untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014 telah diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit oleh Direksi Perusahaan pada tanggal 27 Maret 2015. Direksi Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian tersebut.
The consolidated financial statements of PT Electronic City Indonesia Tbk and its subsidiary for the year ended December 31, 2014 were completed and authorized for issuance on March 27, 2015 by the Company’s Directors who are responsible for the preparation and presentation of the consolidated financial statements.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting a.
2.
Dasar Penyusunan dan Pengukuran Laporan Keuangan Konsolidasian
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies a.
and
Basis of Consolidated Financial Statements Preparation and Measurement
Laporan keuangan konsolidasian disusun dan disajikan dengan menggunakan Standar Akuntansi Keuangan dan Standar Akuntansi Keuangan Syariah di Indonesia, meliputi pernyataan dan interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dan Dewan Standar Akuntansi Syariah Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”, Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) (sekarang Otoritas Jasa Keuangan/OJK) No. Kep-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012.
The consolidated financial statements have been prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards “SAK”, which comprise the statements and interpretations issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants and Regulation No. VIII.G.7. regarding “Presentation and Disclosures of Public Companies’ Financial Statements” included in the Appendix of the Decree of the Chairman of the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam - LK) (currently Financial Services Authority) No. KEP-347/BL/2012 dated June 25, 2012. Such consolidated financial statements are an English translation of the Group’s statutory report in Indonesia.
Laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan Pernyataan Akuntansi Keuangan (PSAK) (Revisi 2009), “Penyajian Keuangan”.
The consolidated financial statements are prepared in accordance with the Statement of Financial Accounting Standard (“PSAK”) No. 1 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements”.
disusun Standar No. 1 Laporan
-9-
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
b.
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Dasar pengukuran laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain, sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan konsolidasian ini disusun dengan metode akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian.
The measurement basis used is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies. The consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing, and financing activities.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014 adalah konsisten dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2013.
The accounting policies adopted in the preparation of the consolidated financial statements for the year ended December 31, 2014 are consistent with those adopted in the preparation of the consolidated financial statements for the year ended December 31, 2013.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah (Rp) yang juga merupakan mata uang fungsional Perusahaan.
The reporting currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah (Rp) which is also the functional currency of the Company.
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan penggunaan estimasi tertentu. Hal tersebut juga mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup. Area yang kompleks atau memerlukan tingkat pertimbangan yang lebih tinggi atau area di mana asumsi dan estimasi berdampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian diungkapkan di Catatan 3.
The preparation of consolidated financial statements in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards requires the use of certain critical accounting estimates. It also requires management to exercise its judgment in the process of applying the Group’s accounting policies. The areas involving a higher degree of judgment or complexity, or areas where assumptions and estimates are significant to the consolidated financial statements are disclosed in Note 3.
Prinsip Konsolidasian
b.
Principles of Consolidation
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan entitas anak sebagaimana diungkapkan pada Catatan 1c.
The consolidated financial statements include the accounts of the Company and subsidiary mentioned in Note 1c.
Seluruh transaksi dan saldo akun dan laba atau rugi yang belum direalisasi dari transaksi antar entitas telah dieliminasi.
Inter-company transactions, balances and unrealized gains or losses on transactions between Group’s companies are eliminated.
- 10 -
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Entitas anak dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal Perusahaan kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui entitas anak, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas, kecuali dalam keadaan yang jarang dapat ditunjukkan secara jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian. Dalam kondisi tertentu, pengendalian juga ada ketika terdapat:
Subsidiaries is fully consolidated from the date of acquisition, being the date on which the Company obtained control, and continue to be consolidated until the date such control ceases. Control is presumed to exist if the Company owns, directly or indirectly through another subsidiary, more than half of the voting power of an entity unless, in exceptional circumstances, it can be clearly demonstrated that such ownership does not constitute control. Control also exists under certain circumstances when there is:
kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain; kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian; kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar direksi atau dewan komisaris atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui dewan atau organ tersebut; atau kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat direksi dan dewan komisaris atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi dan dewan komisaris atau organ tersebut.
power over more than half of the voting rights by virtue of an agreement with other investors; power to govern the financial and operating policies of the entity under a statute or an agreement;
power to appoint or remove the majority of the members of the board of directors or equivalent governing body and control of the entity is by that board or body; or
power to cast the majority of votes at meetings of the board of directors or equivalent governing body and control of the entity is by that board or body.
Rugi entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada Kepentingan Nonpengendali (KNP) bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit.
Losses of a non-wholly owned subsidiary are attributed to the Noncontrolling Interest (NCI) even if that results in a deficit balance.
Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Perusahaan dan/atau entitas anak:
In case of loss of control over a subsidiary, the Company and/or its subsidiaries:
menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak; menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada; mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya;
- 11 -
derecognizes the assets (including goodwill) and liabilities of the subsidiary; derecognizes the carrying amount of any NCI; derecognizes the cumulative translation differences, recorded in equity, if any; recognizes the fair value of the consideration received; recognizes the fair value of any investment retained;
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
c.
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam komponen laba rugi; dan mereklasifikasi bagian entitas induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lain ke komponen laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba.
recognizes any surplus or deficit in profit or loss; and
reclassifies the parent’s share of components previously recognized in other comprehensive income to profit or loss or retained earnings, as appropriate.
KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari anak-entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
NCI represents the portion of the profit or loss and net assets of the subsidiaries attributable to equity interests that are not owned directly or indirectly by the Company, which are presented in the consolidated statement of comprehensive income and under the equity section of the consolidated statement of financial position, respectively, separately from the corresponding portion attributable to the owners of the Company.
Transaksi dengan kepentingan nonpengendali yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Selisih antara nilai wajar imbalan yang dialihkan dengan bagian relatif atas nilai tercatat aset bersih entitas anak yang diakuisisi dicatat di ekuitas. Laba atau rugi dari pelepasan kepada kepentingan nonpengendali juga dicatat di ekuitas.
Transactions with non-controlling interests that do not result in loss of control are accounted for as equity transactions. The difference between the fair value of any consideration paid and the relevant share acquired of the carrying value of net assets of the subsidiary is recorded in equity. Gains or losses on disposals to non-controlling interests are also recorded in equity.
Mata Uang Fungsional dan Pelaporan
c.
Functional and Reporting Currencies
Akun-akun yang tercakup dalam laporan keuangan setiap entitas dalam Grup diukur menggunakan mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana entitas beroperasi (mata uang fungsional).
Items included in the financial statements of each of the Group’s companies are measured using the currency of the primary economic environment in which the entity operates (the functional currency).
Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional dan mata uang penyajian Perusahaan.
The consolidated financial statements are presented in Rupiah which is the Company’s functional and presentation currency.
- 12 -
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) d.
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Transaksi Pihak Berelasi
d.
Transactions with Related Parties
Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Grup:
A related party is a person or entity that is related to the Group:
a)
a)
b)
Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan Grup jika orang tersebut:
A person or a close member of that person's family is related to the Group if that person:
i.
memiliki pengendalian pengendalian bersama Grup;
atau atas
i.
has control or joint control over the Group;
ii.
memiliki pengaruh signifikan atas Grup; atau
ii.
has significant influence over the Group; or
iii.
personil manajemen kunci Grup atau entitas induk Perusahaan.
iii.
is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the Group.
Suatu entitas berelasi dengan Grup jika memenuhi salah satu hal berikut:
b)
An entity is related to the Group if any of the following conditions applies:
i.
entitas dan Grup adalah anggota dari kelompok usaha yang sama;
i.
the entity and the Group are members of the same group;
ii.
satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya);
ii.
one entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member);
iii.
kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama;
iii.
both entities are joint ventures of the same third party;
iv.
satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga;
iv.
one entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity;
v.
entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari Grup atau entitas yang terkait dengan Grup. Jika Grup adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan Grup;
v.
the entity is a post-employment defined benefit plan for the benefit of employees of either the Group or an entity related to the Group. If the Group is itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the Group;
vi.
entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a); atau
vi.
the entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a); or
- 13 -
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) vii.
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau merupakan personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
vii.
Semua transaksi signifikan dengan pihak berelasi telah diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian. e.
has the key the the
All significant transactions with related parties are disclosed in the consolidated financial statements.
Kas dan Setara Kas
e.
Kas terdiri dari kas dan bank. Setara kas adalah semua investasi yang bersifat jangka pendek dan sangat likuid yang dapat segera dikonversikan menjadi kas dengan jatuh tempo dalam waktu tiga (3) bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya, dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi pencairannya. f.
a person identified in (a) (i) significant influence over entity or is a member of the management personnel of entity (or of a parent of entity).
Cash and Cash Equivalents Cash consists of cash on hand and in banks. Cash equivalents are short-term, highly liquid investments that are readily convertible to known amounts of cash with original maturities of three (3) months or less from the date of placements, and which are not used as collateral and are not restricted.
Instrumen Keuangan
f.
Financial Instruments
Grup mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan pada laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, Grup menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut. Pembelian atau penjualan yang reguler atas instrumen keuangan diakui pada tanggal transaksi.
The Group recognizes a financial asset or a financial liability in the consolidated statement of financial position if, and only if, it becomes a party to the contractual provisions of the instrument. All regular way purchases and sales of financial instruments are recognized on the transaction date.
Instrumen keuangan pada pengakuan awal diukur pada nilai wajarnya, yang merupakan nilai wajar kas yang diserahkan (dalam hal aset keuangan) atau yang diterima (dalam hal liabilitas keuangan). Nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima ditentukan dengan mengacu pada harga transaksi atau harga pasar yang berlaku. Jika harga pasar tidak dapat ditentukan dengan andal, maka nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima dihitung berdasarkan estimasi jumlah seluruh pembayaran atau penerimaan kas masa depan, yang didiskontokan menggunakan suku bunga pasar yang berlaku untuk instrumen sejenis dengan jatuh tempo yang sama atau hampir sama. Pengukuran awal instrumen keuangan termasuk biaya transaksi, kecuali untuk instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
Financial instruments are recognized initially at fair value, which is the fair value of the consideration given (in case of an asset) or received (in case of a liability). The fair value of the consideration given or received is determined by reference to the transaction price or other market prices. If such market prices are not reliably determinable, the fair value of the consideration is estimated as the sum of all future cash payments or receipts, discounted using the prevailing market rates of interest for similar instruments with similar maturities. The initial measurement of financial instruments, except for financial instruments at fair value through profit and loss (FVPL), includes transaction costs.
- 14 -
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Biaya transaksi adalah biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung pada perolehan atau penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan, dimana biaya tersebut adalah biaya yang tidak akan terjadi apabila entitas tidak memperoleh atau menerbitkan instrumen keuangan. Biaya transaksi tersebut diamortisasi sepanjang umur instrumen menggunakan metode suku bunga efektif.
Transaction costs include only those costs that are directly attributable to the acquisition of a financial asset or issue of financial liability and they are incremental costs that would not have been incurred if the instrument had not been acquired or issued. Such transaction costs are amortized over the terms of the instruments based on the effective interest rate method.
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode selama periode yang relevan, menggunakan suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa depan selama perkiraan umur instrumen keuangan atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari instrumen keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Grup mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tanpa mempertimbangkan kerugian kredit di masa depan, namun termasuk seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Effective interest rate method is a method of calculating the amortized cost of a financial asset or a financial liability and allocating the interest income or expense over the relevant period by using an interest rate that exactly discounts estimated future cash payments or receipts through the expected life of the instruments or, when appropriate, a shorter period to the net carrying amount of the financial instruments. When calculating the effective interest, the Group estimates future cash flows considering all contractual terms of the financial instruments excluding future credit losses and includes all fees and points paid or received that are an integral part of the effective interest rate.
Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset keuangan atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi penurunan nilai atau nilai yang tidak dapat ditagih.
Amortized cost is the amount at which the financial asset or financial liability is measured at initial recognition, minus principal repayments, plus or minus the cumulative amortization using the effective interest rate method of any difference between the initial amount recognized and the maturity amount, minus any reduction for impairment.
- 15 -
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Pengklasifikasian instrumen keuangan dilakukan berdasarkan tujuan perolehan instrumen tersebut dan mempertimbangkan apakah instrumen tersebut memiliki kuotasi harga di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, Grup mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam kategori berikut: aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, dan liabilitas keuangan lain-lain; dan melakukan evaluasi kembali atas kategori-kategori tersebut pada setiap tanggal pelaporan, apabila diperlukan dan tidak melanggar ketentuan yang disyaratkan.
The classification of the financial instruments depends on the purpose for which the instruments were acquired and whether they are quoted in an active market. At initial recognition, the Group classifies its financial instruments in following categories: financial assets at FVPL, loans and receivables, held-tomaturity (HTM) investments, available for sale (AFS) financial assets, financial liabilities at FVPL, and other financial liabilities; and, where allowed and appropriate, re-evaluates such classification at every reporting date.
Penentuan Nilai Wajar
Determination of Fair Value
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian adalah berdasarkan kuotasi harga pasar atau harga kuotasi penjual/dealer (bid price untuk posisi beli dan ask price untuk posisi jual), tanpa memperhitungkan biaya transaksi. Apabila bid price dan ask price yang terkini tidak tersedia, maka harga transaksi terakhir yang digunakan untuk mencerminkan bukti nilai wajar terkini, sepanjang tidak terdapat perubahan signifikan dalam perekonomian sejak terjadinya transaksi. Untuk seluruh instrumen keuangan yang tidak terdaftar pada suatu pasar aktif, maka nilai wajar ditentukan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian meliputi teknik nilai kini (net present value), perbandingan terhadap instrumen sejenis yang memiliki harga pasar yang dapat diobservasi, model harga opsi (options pricing models), dan model penilaian lainnya.
The fair value of financial instruments traded in active markets at the consolidated statements of financial position date is based on their quoted market price or dealer price quotations (bid price for long positions and ask price for short positions), without any deduction for transaction costs. When current bid and asking prices are not available, the price of the most recent transaction is used since it provides evidence of the current fair value as long as there has not been a significant change in economic circumstances since the time of the transaction. For all other financial instruments not listed in an active market, the fair value is determined by using appropriate valuation techniques. Valuation techniques include net present value techniques, comparison to similar instruments for which market observable prices exist, options pricing models, and other relevant valuation models.
- 16 -
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Laba/Rugi “Hari ke-1”
“Day 1” Profit/Loss
Apabila harga transaksi dalam suatu pasar yang tidak aktif berbeda dengan nilai wajar instrumen sejenis pada transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi atau berbeda dengan nilai wajar yang dihitung menggunakan teknik penilaian dimana variabelnya merupakan data yang diperoleh dari pasar yang dapat diobservasi, maka Grup mengakui selisih antara harga transaksi dengan nilai wajar tersebut (yakni Laba/Rugi “Hari ke-1”) dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, kecuali jika selisih tersebut memenuhi kriteria pengakuan sebagai aset yang lain. Dalam hal tidak terdapat data yang dapat diobservasi, maka selisih antara harga transaksi dan nilai yang ditentukan berdasarkan teknik penilaian hanya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian apabila data tersebut menjadi dapat diobservasi atau pada saat instrumen tersebut dihentikan pengakuannya. Untuk masing-masing transaksi, Grup menerapkan metode pengakuan Laba/Rugi “Hari ke-1” yang sesuai.
Where the transaction price in a non-active market is different from the fair value of other observable current market transactions in the same instrument or based on a valuation technique whose variables include only data from observable market, the Group recognizes the difference between the transaction price and fair value (a “Day 1” profit/loss) in the consolidated statement of comprehensive income unless it qualifies for recognition as some other type of asset. In cases where the data is not observable, the difference between the transaction price and model value is only recognized in the consolidated statements of comprehensive income when the inputs become observable or when the instrument is derecognized. For each transaction, the Group determines the appropriate method of recognizing the “Day 1” profit/loss amount.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Grup memiliki instrumen keuangan dalam kategori aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, dan liabilitas keuangan lainnya. Oleh karena itu, kebijakan akuntansi terkait dengan instrumen keuangan dalam kategori investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset tersedia untuk dijual, dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi tidak diungkapkan.
As of December 31, 2014 and 2013, the Group has financial instruments under financial assets at FVPL, loans and receivables, and other financial liabilities categories. Thus, accounting policies related to HTM investments, AFS financial assets, and financial liabilities at FVPL were not disclosed.
Aset Keuangan
Financial Assets
1.
1.
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi meliputi aset keuangan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki untuk diperdagangkan apabila aset keuangan tersebut diperoleh terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat.
Financial Assets at FVPL Financial assets at FVPL include financial assets held for trading and financial assets designated upon initial recognition at FVPL. Financial assets are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling in the near term.
- 17 -
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Aset keuangan ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laba rugi pada saat pengakuan awal jika memenuhi kriteria sebagai berikut:
Financial assets may be designated at initial recognition at FVPL if the following criteria are met:
a.
Penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidakkonsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul dari pengukuran aset atau pengakuan keuntungan dan kerugian karena penggunaan dasar-dasar yang berbeda; atau
a.
the designation eliminates or significantly reduces the inconsistent treatment that would otherwise arise from measuring the financial assets or recognizing gains or losses on them on a different basis;
b.
Aset tersebut merupakan bagian dari kelompok aset keuangan, liabilitas keuangan, atau keduanya, yang dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan; atau
b.
the assets are part of a group of financial assets, financial liabilities or both which are managed and their performance evaluated on a fair value basis, in accordance with a documented risk management or investment strategy; or
c.
instrumen keuangan tersebut memiliki derivatif melekat, kecuali jika derivatif melekat tersebut tidak memodifikasi secara signifikan arus kas, atau terlihat jelas dengan sedikit atau tanpa analisis, bahwa pemisahan derivatif melekat tidak dapat dilakukan.
c.
the financial instruments contains an embedded derivative, unless the embedded derivative does not significantly modify the cash flows or it is clear, with little or no analysis, that it would not be separately recorded.
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dicatat pada laporan posisi keuangan konsolidasian pada nilai wajarnya. Perubahan nilai wajar langsung diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Bunga yang diperoleh dicatat sebagai pendapatan bunga, sedangkan pendapatan dividen dicatat sebagai bagian dari pendapatan lain-lain sesuai dengan persyaratan dalam kontrak, atau pada saat hak untuk memperoleh pembayaran atas dividen tersebut telah ditetapkan.
Financial assets at FVPL are recorded in the consolidated statement of financial position at fair value. Changes in fair value are recognized directly in the consolidated statement of comprehensive income. Interest earned is recorded as interest income, while dividend income is recorded as part of other income according to the terms of the contract, or when the right of payment has been established.
Pada tanggal 31 Desember 2013, kategori ini meliputi investasi jangka pendek Grup.
As of December 31, 2013, the Group’s short-term investments is classified in this category.
- 18 -
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Pinjaman yang Diberikan dan Piutang
2.
Loans and Receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut tidak dimaksudkan untuk dijual dalam waktu dekat dan tidak diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset tersedia untuk dijual.
Loans and receivables are nonderivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. They are not entered into with the intention of immediate or short-term resale and are not classified as financial assets at FVPL, HTM investments or AFS financial assets.
Setelah pengukuran awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Kerugian yang timbul akibat penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
After initial measurement, loans and receivables are subsequently measured at amortized cost using the effective interest method, less allowance for impairment. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and fees and costs that are integral part of the effective interest rate. The amortization is included as part of interest income in the consolidated statements of comprehensive income. The losses arising from impairment are recognized in the consolidated statements of comprehensive income.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, kategori ini meliputi kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lainlain, uang jaminan, dan piutang pihak berelasi yang dimiliki oleh Grup.
As of December 31, 2014 and 2013, the Group’s cash and cash equivalents, trade accounts receivable, other accounts receivable, refundable deposits, and due from a related party are classified in this category.
Liabilitas Ekuitas
Keuangan
dan
Financial Liabilities Instruments
Instrumen
and
Equity
Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas Grup diklasifikasikan berdasarkan substansi perjanjian kontraktual serta definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas. Kebijakan akuntansi yang diterapkan atas instrumen keuangan tersebut diungkapkan berikut ini:
Financial liabilities and equity instruments of the Group are classified according to the substance of the contractual arrangements entered into and the definitions of a financial liability and equity instrument. The accounting policies adopted for specific financial instruments are set out below:
Instrumen Ekuitas
Equity Instruments
Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset suatu entitas setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sejumlah hasil yang diterima, setelah dikurangkan dengan biaya penerbitan langsung.
An equity instrument is any contract that evidences a residual interest in the assets of an entity after deducting all of its liabilities. Equity instruments are recorded at the proceeds received, net of direct issue costs.
- 19 -
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Liabilitas Keuangan
Financial Liabilities
Liabilitas Keuangan Lain-lain
Other Financial Liabilities
Kategori ini merupakan liabilitas keuangan yang tidak dimiliki untuk diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal tidak ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
This category pertains to financial liabilities that are not held for trading or not designated at FVPL upon the inception of the liability.
Instrumen keuangan yang diterbitkan atau komponen dari instrumen keuangan tersebut, yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan lain-lain, jika substansi perjanjian kontraktual mengharuskan Grup untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada pemegang instrumen keuangan, atau jika liabilitas tersebut diselesaikan tidak melalui penukaran kas atau aset keuangan lain atau saham sendiri yang jumlahnya tetap atau telah ditetapkan.
Issued financial instruments or their components, which are not classified as financial liabilities at FVPL are classified as other financial liabilities, where the substance of the contractual arrangement results in the Group having an obligation either to deliver cash or another financial asset to the holder, or to satisfy the obligation other than by the exchange of a fixed amount of cash or another financial asset for a fixed number of own equity shares.
Liabilitas keuangan lain-lain pada pengakuan awal diukur pada nilai wajar dan sesudah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi, dengan memperhitungkan dampak amortisasi (atau akresi) berdasarkan suku bunga bunga efektif atas premi, diskonto, dan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Other financial liabilities are recognized initially at fair value and are subsequently carried at amortized cost, taking into account the impact of applying the effective interest method of amortization (or accretion) for any related premium, discount, and any directly attributable transaction costs.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, kategori ini meliputi utang usaha, utang lainlain, beban akrual, utang pihak berelasi, setoran jaminan, utang bank, dan liabilitas sewa pembiayaan yang dimiliki oleh Grup.
As of December 31, 2014 and 2013, the Group’s trade accounts payable, other accounts payable, accrued expenses, due to a related party, security deposits, bank loans, and lease liabilities are classified in this category.
Saling Hapus Instrumen Keuangan
Offsetting of Financial Instruments
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, Grup saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
Financial assets and liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated statements of financial position if, and only if, there is a currently enforceable right to offset the recognized amounts and there is intention to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously.
- 20 -
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Penurunan Nilai Aset Keuangan
Impairment of Financial Assets
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, manajemen Grup menelaah apakah suatu aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi telah mengalami penurunan nilai.
The Group’s management assesses at each consolidated statement of financial position date whether a financial asset or group of financial assets carried at amortized cost is impaired.
Manajemen pertama-tama menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika manajemen menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, baik aset keuangan tersebut signifikan atau tidak signifikan, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
The management first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. If the management determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the asset is included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and that group of financial assets is collectively assessed for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss, is or continues to be recognized are not included in a collective assessment of impairment.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa rugi penurunan nilai telah terjadi, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa depan yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut (yang merupakan suku bunga efektif yang dihitung pada saat pengakuan awal). Nilai tercatat aset tersebut langsung dikurangi dengan penurunan nilai yang terjadi atau menggunakan akun cadangan dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
If there is an objective evidence that an impairment loss has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future credit losses that have not been incurred) discounted at the financial asset’s original effective interest rate (i.e., the effective interest rate computed at initial recognition). The carrying amount of the asset is reduced either directly or through the use of an allowance account. The amount of loss is charged to the consolidated statement of comprehensive income.
Jika, pada tahun berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka dilakukan penyesuaian atas cadangan kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui. Pemulihan penurunan nilai selanjutnya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, dengan ketentuan nilai tercatat aset setelah pemulihan penurunan nilai tidak melampaui biaya perolehan diamortisasi pada tanggal pemulihan tersebut.
If, in a subsequent year, the amount of the impairment loss decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is reversed. Any subsequent reversal of an impairment loss is recognized in the consolidated statement of comprehensive income, to the extent that the carrying value of the asset does not exceed its amortized cost at the reversal date.
- 21 -
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Penghentian Pengakuan Liabilitas Keuangan (1)
Aset
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated) dan
Derecognition of Financial Assets and Liabilities
Aset Keuangan
(1)
Financial Assets
Aset keuangan (atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya jika:
Financial asset (or, where applicable, a part of a group of similar financial assets) is derecognized when:
a.
hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir;
a.
the rights to receive cash flows from the asset have expired;
b.
Grup tetap memiliki hak untuk menerima arus kas dari aset keuangan tersebut, namun juga menanggung liabilitas kontraktual untuk membayar kepada pihak ketiga atas arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa adanya penundaan yang signifikan berdasarkan suatu kesepakatan; atau
b.
the Group retains the right to receive cash flows from the asset, but has assumed a contractual obligation to pay them in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement; or
c.
Grup telah mentransfer haknya untuk menerima arus kas dari aset keuangan dan (i) telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, atau (ii) secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.
c.
the Group has transferred its rights to receive cash flows from the asset and either (i) has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (ii) has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.
Ketika Grup telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari suatu aset keuangan atau telah menjadi pihak dalam suatu kesepakatan, dan secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan dan masih memiliki pengendalian atas aset tersebut, maka aset keuangan diakui sebesar keterlibatan berkelanjutan Grup dengan aset keuangan tersebut. Keterlibatan berkelanjutan dalam bentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur berdasarkan jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dengan nilai maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Grup.
Where the Group has transferred its rights to receive cash flows from an asset or has entered into a passthrough arrangement, and has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset nor the transferred control of the asset, the asset is recognized to the extent of the Group continuing involvement in the asset. Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset is measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum amount of consideration that the Group could be required to repay.
- 22 -
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) (2)
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Liabilitas Keuangan
(2)
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika liabilitas keuangan tersebut berakhir, dibatalkan, atau telah kadaluarsa. Jika liabilitas keuangan tertentu digantikan dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama namun dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau terdapat modifikasi secara substansial atas ketentuan liabilitas keuangan yang ada saat ini, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dianggap sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal. Pengakuan timbulnya liabilitas keuangan baru serta selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan awal dengan yang baru diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. g.
A financial liability is derecognized when the obligation under the contract is discharged, cancelled or has expired. Where an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability. The recognition of a new liability and the difference in the respective carrying amounts is recognized in the consolidated statement of comprehensive income.
Investasi Mudharabah
g.
Investasi mudharabah diakui sebesar nilai kas yang dibayarkan kepada pengelola dana, dikurangi penyisihan penurunan nilai, jika ada. Hasil investasi mudharabah diakui pada periode berjalan sesuai dengan nisbah bagi hasil yang disepakati. h.
i.
Financial Liabilities
Mudharabah Investment Mudharabah investment is recognized in the amount of cash paid to the fund manager less any impairment in value, if any. Mudharabah investment income is recognized during the year in accordance with the agreed profit sharing ratio.
Persediaan
h.
Inventories
Persediaan dinyatakan berdasarkan nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih (the lower of cost and net realizable value).
Inventories are stated at cost or net realizable value, whichever is lower. Cost is determined using the weighted average method.
Cadangan kerugian penurunan nilai persediaan dibentuk untuk menyesuaikan nilai persediaan ke nilai realisasi bersih. Nilai realisasi bersih persediaan adalah biaya penggantian kini.
Allowance for decline in value of inventories are provided to reduce carrying value of inventories to their realizable values. Net realizable values the current replacement costs.
Biaya Dibayar Dimuka
i.
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
the the net are
Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over their beneficial or contract periods using the straight-line method.
- 23 -
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) j.
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Aset Tetap
j.
Property and Equipment
Pemilikan Langsung
Direct Acquisition
Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, tetapi tidak termasuk biaya perawatan sehari-hari, dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Tanah tidak disusutkan dan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada.
Property and equipment, except land, are carried at cost, excluding day to day servicing, less accumulated depreciation and any impairment in value. Land is not depreciated and is stated at cost less any impairment in value, if any.
Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan. Pengukuran setelah pengakuan awal aset adalah menggunakan metode biaya.
The initial cost of property and equipment consists of its purchase price, including import duties and taxes and any directly attributable costs in bringing the property and equipment to its working condition and location for its intended use. After recognition as an asset, property and equipment are measured using the cost model.
Beban-beban yang timbul setelah aset tetap digunakan, seperti beban perbaikan dan pemeliharaan, dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tahun terjadinya. Apabila beban-beban tersebut menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa datang dari penggunaan aset tetap tersebut yang dapat melebihi kinerja normalnya, maka beban-beban tersebut dikapitalisasi sebagai tambahan biaya perolehan aset tetap.
Expenditures incurred after the property and equipment have been put into operations, such as repairs and maintenance costs, are normally charged to operations in the year such costs are incurred. In situations where it can be clearly demonstrated that the expenditures have resulted in an increase in the future economic benefits expected to be obtained from the use of the property and equipment beyond its originally assessed standard of performance, the expenditures are capitalized as additional costs of property and equipment.
Penyusutan dihitung berdasarkan metode garis lurus (straight-line method) selama masa manfaat aset tetap sebagai berikut:
Depreciation is computed on a straight-line method over the property and equipment’s useful lives as follows: Tahun/Years
Bangunan dan prasarana Pendingin ruangan Peralatan kantor Peralatan dan perabotan Instalasi Kendaraan
4 - 20 4 4 4 4 8
Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan dilakukan penurunan nilai apabila terdapat peristiwa atau perubahan kondisi tertentu yang mengindikasikan nilai tercatat tersebut tidak dapat dipulihkan sepenuhnya.
Buildings and building improvements Air conditioner Office equipment Furniture and fixtures Installations Motor vehicles
The carrying values of property and equipment are reviewed for impairment when events or changes in circumstances indicate that the carrying values may not be recoverable.
- 24 -
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
k.
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Dalam setiap inspeksi yang signifikan, biaya inspeksi diakui dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian apabila memenuhi kriteria pengakuan. Biaya inspeksi signifikan yang dikapitalisasi tersebut diamortisasi selama periode sampai dengan saat inspeksi signifikan berikutnya.
When each major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the item of property and equipment as a replacement if the recognition criteria are satisfied. Such major inspection is capitalized and amortized over the next major inspection activity.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya (derecognized) pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Aset tetap yang dijual atau dilepaskan, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutan dan amortisasi serta akumulasi penurunan nilai yang terkait dengan aset tetap tersebut. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dengan jumlah tercatat dari aset tetap tersebut, dan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tahun terjadinya penghentian pengakuan.
An item of property and equipment is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. When assets are sold or retired, the cost and related accumulated depreciation and amortization and any impairment loss are eliminated from the accounts. Any gains or loss arising from derecognition of property and equipment (calculated as the difference between the net disposal proceeds, if any, and the carrying amount of the item) is included in the consolidated statements of comprehensive income in the year the item is derecognized.
Nilai residu, umur manfaat, serta metode penyusutan dan amortisasi ditelaah setiap akhir tahun dan dilakukan penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya.
The asset’s residual values, useful lives, and depreciation and amortization method are reviewed and adjusted if appropriate, at each financial year end.
Aset Tetap Dalam Pembangunan
Construction in Progress
Aset tetap dalam pembangunan merupakan aset tetap dalam tahap konstruksi, yang dinyatakan pada biaya perolehan dan tidak disusutkan. Akumulasi biaya akan direklasifikasi ke akun aset tetap yang bersangkutan dan akan disusutkan pada saat konstruksi selesai secara substansial dan aset tersebut telah siap digunakan sesuai tujuannya.
Construction in progress represents property and equipment under construction which is stated at cost and is not depreciated. The accumulated costs are reclassified to the respective property and equipment account and depreciated when the construction is substantially complete and the asset is ready for its intended use.
Transaksi Sewa
k.
Penentuan apakah suatu kontrak merupakan atau mengandung unsur sewa adalah berdasarkan substansi kontrak pada tanggal awal sewa, yakni apakah pemenuhan syarat kontrak tergantung pada penggunaan aset tertentu dan kontrak tersebut berisi hak untuk menggunakan aset tersebut.
Lease Transactions The determination of whether an arrangement is or contains a lease is based on the substance of the arrangement at inception date of whether the fulfillment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset and the arrangement conveys a right to use the asset.
- 25 -
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Evaluasi ulang atas perjanjian sewa dilakukan setelah tanggal awal sewa hanya jika salah satu kondisi berikut terpenuhi:
A reassessment is made after inception of the lease only if one of the following applies:
a.
terdapat perubahan dalam persyaratan perjanjian kontraktual, kecuali jika perubahan tersebut hanya memperbarui atau memperpanjang perjanjian yang ada;
a.
there is a change in contractual terms, other than a renewal or extension of the agreement;
b.
opsi pembaruan dilakukan atau perpanjangan disetujui oleh pihakpihak yang terkait dalam perjanjian, kecuali ketentuan pembaruan atau perpanjangan pada awalnya telah termasuk dalam masa sewa;
b.
a renewal option is exercised or extension granted, unless the term of the renewal or extension was initially included in the lease term;
c.
terdapat perubahan dalam penentuan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada suatu aset tertentu; atau
c.
there is a change in the determination of whether the fulfillment is dependent on a specified asset; or
d.
terdapat perubahan subtansial atas aset yang disewa.
d.
there is a substantial change to the asset.
Apabila evaluasi ulang telah dilakukan, maka akuntansi sewa harus diterapkan atau dihentikan penerapannya pada tanggal dimana terjadi perubahan kondisi pada skenario a, c, atau d dan pada tanggal pembaharuan atau perpanjangan sewa pada skenario b.
Where a reassessment is made, lease accounting shall commence or cease from the date when the change in circumstances gave rise to the reassessment for scenarios a, c, or d and the date of renewal or extension period for scenario b.
Perlakuan Akuntansi untuk Lessee
Accounting Treatment as a Lessee
Sewa pembiayaan, yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset kepada Grup, dikapitalisasi pada awal sewa sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas sehingga menghasilkan suatu suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Beban keuangan dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan.
Leases which transfer to the Group substantially all the risks and benefits incidental to ownership of the leased item, are capitalized at the inception of the lease at the fair value of the leased property or, if lower, at the present value of the minimum lease payments. Lease payments are apportioned between the finance charges and reduction of the lease liability so as to achieve a constant rate of interest in the remaining balance of the liability. Finance charges are charged directly against consolidated statement of comprehensive income.
Sewa dimana Grup tetap mempertahankan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Leases where the Group retains substantially all the risks and benefits of ownership of the asset are classified as operating leases.
- 26 -
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
l.
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.
Operating lease payments are recognized as an expense in the consolidated statements of comprehensive income on a straight-line basis over the lease term.
Perlakuan Akuntansi sebagai Lessor
Accounting Treatment as a Lessor
Biaya langsung awal yang dapat diatribusikan secara langsung dengan negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan ke nilai tercatat aset sewaan dan diakui ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan selama masa sewa sesuai dengan dasar pengakuan pendapatan sewa.
Initial direct costs incurred in negotiating an operating lease are added to the carrying amount of the leased asset and recognized over the lease term on the same basis as rental income.
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
l.
Impairment of Non-Financial Assets
Pada setiap akhir periode pelaporan tahunan, Grup menelaah apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat uji tahunan penurunan nilai aset perlu dilakukan, maka Grup membuat estimasi jumlah terpulihkan aset tersebut.
The Group assesses at each annual reporting period whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset is required, the Group makes an estimate of the asset’s recoverable amount.
Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau UPK dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang secara signifikan independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dinyatakan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan nilai menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai “Rugi penurunan nilai”. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan bersih didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Dalam menghitung nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, transaksi pasar kini juga diperhitungkan, jika tersedia.
An asset’s recoverable amount is the higher of an asset’s or CGU’s fair value less costs to sell and its value in use, and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets or groups of assets. Where the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount. Impairment losses of continuing operations are recognized in the consolidated statement of comprehensive income as “impairment losses”. In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset. In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available.
Jika transaksi pasar kini tidak tersedia, Grup menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini harus didukung oleh metode penilaian tertentu (valuation multiples) atau indikator nilai wajar lain yang tersedia.
If no such transactions can be identified, an appropriate valuation model is used to determine the fair value of the assets. These calculations are corroborated by valuation multiples or other available fair value indicators.
- 27 -
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
m.
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Kerugian penurunan nilai, jika ada, diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya.
Impairment losses, if any, are recognized in the consolidated statement of comprehensive income under expense categories that are consistent with the functions of the impaired assets.
Penelaahan dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan tahunan untuk mengetahui apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai aset yang telah diakui dalam periode sebelumnya mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka Grup mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang diakui dalam periode sebelumnya dipulihkan hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pemulihan tersebut dibatasi sehingga nilai tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun nilai tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun-tahun sebelumnya. Pemulihan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Setelah pemulihan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan nilai tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.
An assessment is made at each annual reporting period as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses recognized for an asset may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated. A previously recognized impairment loss for an asset is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. The reversal is limited so that the carrying amount of the assets does not exceed its recoverable amount nor exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years. Reversal of an impairment loss is recognized in the consolidated statement of comprehensive income. After such a reversal, the depreciation charge on the said asset is adjusted in future periods to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life.
Distribusi Dividen
m.
Distribusi dividen kepada pemegang saham Grup diakui sebagai liabilitas dalam laporan keuangan konsolidasian dalam periode saat dividen tersebut disetujui oleh pemegang saham Grup. n.
Dividend Distribution Dividend distribution to the Group’s shareholdersis recognized as a liability in the consolidated financial statements in the period in which the dividends are approved by the Group’s shareholders.
Pengakuan Pendapatan dan Beban
n.
Revenue and Expense Recognition
Pengakuan Pendapatan
Revenue Recognition
Penjualan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomis akan diperoleh oleh Grup dan jumlahnya dapat diukur secara andal. Kriteria spesifik berikut juga harus dipenuhi sebelum pendapatan diakui.
Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Group and the revenue can be reliably measured. The following specifc recognition criteria must also be met before revenue is recognized.
- 28 -
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Pendapatan Elektronik
o.
dari
Penjualan
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Barang
Revenues from Sale of Electronic Goods
Pendapatan dari penjualan barang elektronik atas barang bermerek yang merupakan penjualan putus diakui pada saat barang diserahkan kepada pelanggan. Penjualan barang elektronik atas barangbarang generik merupakan penjualan konsinyasi yang dicatat sebesar komisi yang diterima dari prinsipal.
Revenue from sales of branded electronic goods is recognized when the goods are delivered to the customer. Sales of generic electronic goods on consignment sales are recognized based on the commission received from the principal.
Uang muka pelanggan diakui sebagai pendapatan saat barang diserahkan kepada pelanggan.
Advances received from customers are classified as “Customers’ advances” and will be are recognized as revenue when the goods are delivered to the customers.
Pendapatan Sewa dan Jasa Pelayanan
Rental and Service Revenues
Pendapatan sewa diakui secara proporsional sesuai dengan jangka waktu sewa dan jasa pelayanan diakui pada saat jasa diserahkan. Pendapatan sewa diterima dimuka diakui sebagai pendapatan saat penyewa telah menggunakan ruang sewa sesuai periode sewa.
Rental income is recognized proportionally in accordance with rental period and service income is recognized when it is rendered. Unearned rent revenue is recognized as revenue when the tenant occupies the rental space in accordance with rental period.
Pendapatan promosi diakui saat penagihan kepada pemasok.
Promotion income is recognized when billed to suppliers.
Pendapatan Bunga
Interest Income
Pendapatan bunga dari instrumen keuangan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian secara akrual menggunakan metode suku bunga efektif.
Interest income for all financial instruments are recognized in the consolidated statement of comprehensive income on accrual basis using the effective interest rate method.
Pengakuan Beban
Expense Recognition
Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
Expenses are recognized when incurred (accrual basis).
Imbalan Kerja
o.
Employee Benefits
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek
Short-term Employee Benefits Liability
Imbalan kerja jangka pendek merupakan upah, gaji, dan iuran jaminan sosial. Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah yang tak-terdiskonto sebagai liabilitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian setelah dikurangi dengan jumlah yang telah dibayar dan sebagai beban pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan.
Short-term employee benefits are in form of wages, salaries, and other employee benefit. Short-term employee benefits are recognized at its undiscounted amount as a liability after deducting any amount already paid in the consolidated statements of financial position and as an expense in the consolidated statements of comprehensive income.
- 29 -
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
p.
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang
Long-term Employee Benefits Liability
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang merupakan imbalan pasca-kerja manfaat pasti yang dibentuk tanpa pendanaan khusus dan didasarkan pada masa kerja dan jumlah penghasilan karyawan saat pensiun. Metode penilaian aktuarial yang digunakan untuk menentukan nilai kini liabilitas imbalan pasti, beban jasa kini yang terkait, dan beban jasa lalu adalah metode Projected Unit Credit. Beban jasa kini, beban bunga, beban jasa lalu yang telah menjadi hak karyawan, dan dampak kurtailmen atau penyelesaian (jika ada) diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan. Beban jasa lalu yang belum menjadi hak karyawan dan keuntungan atau kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian atau perubahan asumsi aktuarial yang melebihi batas koridor atau 10% dari nilai kini imbalan pasti dibebankan atau dikreditkan ke komponen laba rugi selama jangka waktu rata-rata sisa masa kerja karyawan, sampai imbalan tersebut menjadi hak karyawan (vested).
Long-term employment benefits liability repesents post-employment benefits, unfunded defined-benefit plans which amounts are determined based on years of service and salaries of the employees at the time of pension. The actuarial valuation method used to determine the present value of defined-benefit liability, related current service costs, and past service costs is the Projected Unit Credit. Current service costs, interest costs, vested past service costs, and effects of curtailments and settlements (if any) are charged directly to current operations. Past service costs which are not yet vested and actuarial gains and losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions in excess of the corridor or 10% of the present value of the defined benefit obligation are charged or credited to profit or loss over the employees expected average remaining working lives, until the benefits become vested.
Pembayaran Berbasis Saham
p.
Share-Based Payments
Perusahaan memberikan kompensasi berbasis saham kepada karyawan dan manajemen.
The Company operated a number of equity settles, shared-based compensation plans, for employees and management.
Pemberian kompensasi berbasis saham kepada karyawan pada tanggal penawaran umum perdana seharga Rp 4.050.
The shared-based compensation plans for employee on the date of public offering at Rp 4,050.
Pemberian kompensasi berbasis saham pada manajemen: pada tanggal penawaran umum perdana seharga Rp 4.050 berupa saham bonus. setelah tanggal penawaran umum perdana berupa opsi dengan harga pelaksanaan sekurang-kurangnya 90% dari rata-rata harga penutupan perdagangan saham Perusahaan di bursa selama dua puluh lima (25) hari bursa sebelum tanggal pemberitahuan Perusahaan kepada Bursa tentang pembukaan periode pelaksanaan atas opsi.
The shared-based compensation plans for management: on the date of public offering at Rp 4,050 as bonus share.
Nilai pelaksanaan program Employee Stock Allocation dan saham bonus kepada manajemen diakui sebagai beban dan kenaikan dalam ekuitas. Jumlah yang dibebankan sesuai dengan kondisi yang dipersyaratkan.
The value of Employee Stock Allocation and management’s bonus share is recognized as an expense with a corresponding increase in equity. The total amount to be expensed is in accordance with the condition required.
- 30 -
Options after the date of public offering at exercise price minimum 90% of average trading closing price of twenty five (25) days of the Company shares in stock exchange before the announcement date to the stock exchange regarding the period of option will be exercised.
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Jika opsi tersebut dilaksanakan, maka Perusahaan menerbitkan saham baru. Jumlah yang diterima, setelah dikurangkan dengan biaya transaksi yang diatribusikan langsung, dikreditkan ke modal saham (sebesar nilai nominal) dan tambahan modal disetor. q.
When the options are exercised, the Company issues new shares. The proceeds received, net of any directly attributable transaction costs, are credited to share capital (nominal value) and share premium.
Pajak Penghasilan
q.
Income Tax
Pajak Penghasilan Final
Final Income Tax
Sesuai dengan peraturan perundangan perpajakan, pendapatan yang telah dikenakan pajak penghasilan final tidak lagi dilaporkan sebagai pendapatan kena pajak, dan semua beban sehubungan dengan pendapatan yang telah dikenakan pajak penghasilan final tidak boleh dikurangkan. Di lain pihak, baik pendapatan maupun beban tersebut dipakai dalam perhitungan laba rugi menurut akuntansi. Oleh karena itu, tidak terdapat perbedaan temporer sehingga tidak diakui adanya aset atau liabilitas pajak tangguhan.
In accordance with the tax laws and regulations, income subject to final income tax is not to be reported as taxable income and all expenses related to income subject to final income tax are not deductible. However, such income and expenses are included in the profit and loss calculation for accounting purposes. Accordingly, no temporary difference, deferred tax asset, and liability are recognized.
Beban pajak atas pendapatan yang dikenakan pajak penghasilan final diakui secara proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada tahun berjalan.
The current tax expense on income subject to final income tax is recognized in proportion to the total income recognized during the year for accounting purposes.
Selisih antara jumlah pajak penghasilan final terutang dengan jumlah yang dibebankan sebagai pajak kini pada perhitungan laporan laba rugi komprehensif konsolidasian diakui sebagai pajak dibayar dimuka atau utang pajak.
The difference between the amount of final income tax payable and the amount charged as current tax in the consolidated statements of comprehensive income is recognized either as prepaid taxes or taxes payable, accordingly.
Pajak Penghasilan Tidak Final
Nonfinal Income Tax
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using prevailing tax rates.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan serta rugi fiskal yang dapat dikompensasikan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to the differences between the financial statement’s carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences and carryforward tax benefit of unused fiscal losses to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences and carryforward tax benefit of unused fiscal losses can be utilized.
- 31 -
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
r.
s.
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.
Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted at consolidated statements of financial position date. Deferred tax is charged or credited in the consolidated statements of comprehensive income, except when it relates to items charged or credited directly to equity, in which case the deferred tax is also charged or credited directly to equity.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan konsolidasian, kecuali aset dan liabilitas pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini.
Deferred tax assets and liabilities are offset in the consolidated statements of financial position, except if these are for different legal entities, in the same manner the current tax assets and liabilities are presented.
Perubahan atas liabilitas pajak dicatat ketika hasil pemeriksaan diterima atau, jika banding diajukan oleh Grup, ketika hasil banding telah ditentukan.
Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against by the Group, when the result of the appeal is determined.
Laba Per Saham
r.
Earnings per Share
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
Earnings per share are computed by dividing net income attributable to owners of the Company by the weighted average number of shares outstanding during the year.
Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif.
Diluted earnings per share are computed by dividing net income attributable to owners of the Company by the weighted average number of shares outstanding during the year as adjusted for the effects of all potentially dilutive ordinary shares.
Informasi Segmen
s.
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian.
Segment Information Segment information is prepared using the accounting policies adopted for preparing and presenting the consolidated financial statements.
- 32 -
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:
An operating segment is a component of an entity:
a)
Yang terlibat dalam aktivitas bisnis untuk memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);
a)
That engages in business activities which it may earn revenue and incur expenses (including revenue and expenses relating to the transaction with other components of the same entity);
b)
Hasil operasinya dikaji ulang secara reguler oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan
b)
Whose operating results are reviewed regularly by the entity’s chief operating decision maker to make decision about resources to be allocated to the segments and assess its performance; and
c)
Tersedia informasi dapat dipisahkan.
c)
For which discrete financial information is available.
keuangan
yang
Informasi yang dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional untuk tujuan alokasi sumber daya dan penilaian kinerjanya lebih difokuskan pada kategori masing-masing produk, yang mana serupa dengan segmen usaha yang dilaporkan pada periode-periode terdahulu. t.
Information reported to the chief operating decision maker for the purpose of resources allocation and assessment of its performance is more specifically focused on the category of each product, which is similar to the business segment information reported in the prior period.
Provisi
t.
Provisions
Provisi diakui jika Grup mempunyai kewajiban kini (hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, yang memungkinkan Grup harus menyelesaikan kewajiban tersebut dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.
Provisions are recognized when the Group has present obligation (legal or constructive) as a result of a past event, it is probable that the Group will be required to settle the obligation, and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.
Jumlah yang diakui sebagai provisi adalah hasil estimasi terbaik pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini pada tanggal pelaporan, dengan mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian terkait kewajiban tersebut. Ketika provisi diukur menggunakan estimasi arus kas untuk menyelesaikan kewajiban kini, maka nilai tercatat provisi adalah nilai kini arus kas tersebut.
The amount recognized as a provision is the best estimate of the consideration required to settle the obligation at the reporting date, taking into account the risks and uncertainties surrounding the obligation. Where a provision is measured using the cash flows estimated to settle the present obligation, its carrying amount is the present value of those cash flows.
Jika sebagian atau seluruh pengeluaran untuk menyelesaikan provisi diganti oleh pihak ketiga, maka penggantian itu diakui hanya pada saat timbul keyakinan bahwa penggantian pasti akan diterima dan jumlah penggantian dapat diukur dengan andal.
When some or all of the economic benefits required to settle a provision are expected to be recovered from a third party, the receivable is recognized as an asset if it is virtually certain that reimbursement will be received and the amount of the receivable can be measured reliably.
- 33 -
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) u.
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Peristiwa Setelah Periode Pelaporan
u.
Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang menyediakan tambahan informasi mengenai posisi keuangan konsolidasian Grup pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian (peristiwa penyesuai), jika ada, telah tercermin dalam laporan keuangan konsolidasian. Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang tidak memerlukan penyesuaian (peristiwa nonpenyesuai), apabila jumlahnya material, telah diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian. 3.
Events after the Reporting Date Post year-end events that provide additional information about the consolidated statement of financial position at the reporting date (adjusting events), if any, are reflected in the consolidated financial statements. Post year-end events that are not adjusting events are disclosed in the notes to consolidated financial statements when material.
Penggunaan Estimasi, Pertimbangan, dan Asumsi Manajemen
3.
Management Use of Estimates, Judgments, and Assumptions
Dalam penerapan kebijakan akuntansi Grup, seperti yang diungkapkan dalam Catatan 2 pada laporan keuangan konsolidasian, manajemen harus membuat estimasi, pertimbangan, dan asumsi atas nilai tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia oleh sumber-sumber lain. Estimasi dan asumsi tersebut, berdasarkan pengalaman historis dan faktor lain yang dipertimbangkan relevan.
In the application of the Group’s accounting policies, which are described in Note 2 to the consolidated financial statements, management is required to make estimates, judgments, and assumptions about the carrying amounts of assets and liabilities that are not readily apparent from other sources. The estimates and assumptions are based on historical experience and other factors that are considered to be relevant.
Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan berikut telah mencakup ikhtisar estimasi, pertimbangan dan asumsi signifikan yang dibuat oleh manajemen, yang berpengaruh terhadap jumlah-jumlah yang dilaporkan serta pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian.
Management believes that the following represent a summary of the significant estimates, judgments, and assumptions made that affected certain reported amounts and disclosures in the consolidated financial statements.
Pertimbangan
Judgments
Pertimbangan-pertimbangan berikut dibuat oleh manajemen dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup yang memiliki dampak yang paling signifikan terhadap jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:
The following judgments are made by management in the process of applying the Group’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements:
a.
a.
Klasifikasi Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Grup menentukan klasifikasi aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan menilai apakah aset dan liabilitas tersebut memenuhi definisi yang ditetapkan dalam PSAK No. 55. Aset keuangan dan liabilitas keuangan dicatat sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2.
Classification of Financial Assets and Financial Liabilities The Group determines the classification of certain assets and liabilities as financial assets and liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55. Accordingly, the financial assets and liabilities are accounted for in accordance with the Group’s accounting policies disclosed in Note 2.
- 34 -
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) b.
Cadangan Kerugian Aset Keuangan
Penurunan
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Nilai
b.
Allowance for Impairment of Financial Assets
Cadangan kerugian penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang dipelihara pada jumlah yang menurut manajemen adalah memadai untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya aset keuangan. Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, Grup secara spesifik menelaah apakah telah terdapat bukti obyektif bahwa suatu aset keuangan telah mengalami penurunan nilai (tidak tertagih).
Allowance for impairment losses is maintained at a level considered adequate to provide for potentially uncollectible receivables. The Group assesses specifically at each consolidated statements of financial position date whether there is objective evidence that a financial asset is impaired (uncollectible).
Cadangan yang dibentuk adalah berdasarkan pengalaman penagihan masa lalu dan faktor-faktor lainnya yang mungkin mempengaruhi kolektibilitas, antara lain kemungkinan kesulitan likuiditas atau kesulitan keuangan yang signifikan yang dialami oleh debitur atau penundaan pembayaran yang signifikan.
The level of allowance is based on past collection experience and other factors that may affect collectability such as the probability of insolvency or significant financial difficulties of the debtors or significant delay in payments.
Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka saat dan besaran jumlah yang dapat ditagih diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian masa lalu. Cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk atas akun-akun yang diidentifikasi secara spesifik telah mengalami penurunan nilai. Akun pinjaman yang diberikan dan piutang dihapusbukukan berdasarkan keputusan manajemen bahwa aset keuangan tersebut tidak dapat ditagih atau direalisasi meskipun segala cara dan tindakan telah dilaksanakan. Suatu evaluasi atas piutang, yang bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah cadangan yang harus dibentuk, dilakukan secara berkala sepanjang tahun. Oleh karena itu, saat dan besaran jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai yang tercatat pada setiap periode dapat berbeda tergantung pada pertimbangan dan estimasi yang digunakan.
If there is objective evidence of impairment, timing and collectible amounts are estimated based on historical loss data. Allowance for impairment is provided on accounts specifically identified as impaired. Written off loans and receivables are based on management’s decisions that the financial assets are uncollectible or cannot be realized in whatsoever actions have been taken. Evaluation of receivables to determine the total allowance to be provided is performed periodically during the year. Therefore, the timing and amount of allowance for impairment recorded at each period might differ based on the judgments and estimates that have been used.
Nilai tercatat pinjaman yang diberikan dan piutang Grup tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
The carrying value of the Group’s loans and receivables as of December 31, 2014 and 2013 are as follows:
2014
2013
Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain Piutang pihak berelasi Uang jaminan
443.620.515.038 6.773.099.500 11.347.573.980 241.988.611 12.090.634.108
742.453.783.003 6.703.906.531 1.684.601.192 520.817.904 9.760.102.292
Loans and receivables Cash and cash equivalents Trade accounts receivable Other accounts receivable Due from a related party Refundable deposits
Jumlah
474.073.811.237
761.123.210.922
Total
- 35 -
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) c.
d.
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Komitmen Sewa
c.
Lease Commitments
Komitmen sewa operasi - Grup sebagai Lessee
Operating lease commitments - Group as lessee
Grup telah menandatangani sejumlah perjanjian sewa ruangan. Grup menentukan bahwa sewa tersebut adalah sewa operasi karena Grup tidak menanggung secara signifikan seluruh risiko dan manfaat dari kepemilikan aset-aset tersebut.
The Group has entered into various lease agreements for commercial spaces. The Group has determined that those are operating leases since the Group does not bear substantially all the significant risks and rewards of ownership of the related assets.
Komitmen sewa operasi - Grup sebagai Lessor
Operating lease commitments - Group as lessor
Grup telah menandatangani sejumlah perjanjian sewa area. Grup menentukan bahwa sewa tersebut adalah sewa operasi karena Grup menanggung secara signifikan seluruh risiko dan manfaat dari kepemilikan aset-aset tersebut.
The Group has entered into various commercial lease agreements. The Group has determined that those are an operating leases since the Group bears substantially all the significant risks and rewards of ownership of the related assets.
Komitmen sewa pembiayaan - Grup Sebagai
Finance lease commitments - Group as Lessee
Grup telah menandatangani sejumlah perjanjian sewa kendaraan. Grup menentukan bahwa sewa tersebut adalah sewa pembiayaan, karena sewa tersebut memberikan opsi beli pada akhir masa sewa dan Grup menanggung secara signifikan seluruh risiko dan manfaat dari kepemilikan aset-aset tersebut.
The Group has entered into motor vehicles leases. The Group has determined that these are finance leases since it has been granted options to purchase at the end of the lease term and it bears substantially all the significant risks and benefits incidental to the ownership of these properties.
Pajak Penghasilan
d.
Pertimbangan yang signifikan dibutuhkan untuk menentukan jumlah pajak penghasilan. Terdapat sejumlah transaksi dan perhitungan yang menimbulkan ketidakpastian penentuan jumlah pajak penghasilan karena interpretasi atas peraturan pajak yang berbeda. Jika hasil pemeriksaan pajak berbeda dengan jumlah yang sebelumnya telah dibukukan, maka selisih tersebut akan berdampak terhadap aset dan liabilitas pajak kini dan tangguhan dalam periode dimana hasil pemeriksaan tersebut terjadi.
Income Taxes Significant judgment is required in determining the provision for income taxes. There are many transactions and calculations for which the ultimate tax determination is uncertain due to different interpretation of tax regulations. Where the final tax outcome of these matters is different from the amounts that were initially recorded, such differences will have an impact on the current and deferred income tax assets and liabilities in the period in which such determination is made.
- 36 -
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Estimasi dan Asumsi
Estimates and Assumptions
Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber utama lain dalam mengestimasi ketidakpastian pada tanggal pelaporan yang mempunyai risiko signifikan yang dapat menyebabkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode berikutnya diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Kondisi yang ada dan asumsi mengenai perkembangan masa depan dapat berubah karena perubahan situasi pasar yang berada di luar kendali Grup. Perubahan tersebut tercermin dalam asumsi ketika keadaan tersebut terjadi.
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial period are disclosed below. The Group based its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes on circumstances arising beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the assumptions when they occur.
a.
a.
b.
Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
Fair Value of Financial Assets and Financial Liabilities
Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mensyaratkan pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajarnya, dan penyajian ini mengharuskan penggunaan estimasi. Komponen pengukuran nilai wajar yang signifikan ditentukan berdasarkan bukti-bukti obyektif yang dapat diverifikasi (seperti nilai tukar, suku bunga), sedangkan saat dan besaran perubahan nilai wajar dapat menjadi berbeda karena penggunaan metode penilaian yang berbeda.
Indonesian Financial Accounting Standards require measurement of certain financial assets and liabilities at fair values, and the disclosure requires the use of estimates. Significant component of fair value measurement is determined based on verifiable objective evidence (i.e. foreign exchange rate, interest rate), while timing and amount of changes in fair value might differ due to different valuation method used.
Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan diungkapkan pada Catatan 23.
The fair value of financial assets and financial liabilities are set out in Note 23.
Cadangan Kerugian Persediaan
Penurunan
Nilai
b.
Grup membentuk cadangan kerugian penurunan nilai persediaan berdasarkan estimasi bahwa tidak terdapat penggunaan masa depan dari persediaan tersebut, atau terdapat kemungkinan persediaan tersebut menjadi usang. Manajemen berkeyakinan bahwa asumsi-asumsi yang digunakan dalam estimasi cadangan kerugian penurunan nilai persediaan dalam laporan keuangan konsolidasian adalah tepat dan wajar, namun demikian, perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi tersebut dapat berdampak signifikan terhadap nilai tercatat persediaan dan jumlah beban cadangan penurunan nilai persediaan, yang akhirnya akan berdampak pada hasil operasi Grup.
Allowance for Inventories
Decline
in
Value
of
The Group provides allowance for decline in value of inventories based on its estimation that there will be no future usage of such inventories or such inventories will be slow moving in the future. While it is believed that the assumptions used in the estimation of the allowance for decline in the value of inventories reflected in the consolidated financial statements are appropriate and reasonable, significant changes in these assumptions may materially affect the assessment of the carrying value of the inventories and provision for decline in value of inventories, which ultimately impact the result of the Group’s operations.
- 37 -
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Berdasarkan penelaahan manajemen, jumlah cadangan penurunan nilai persediaan masing-masing sebesar Rp 11.272.769.394 dan Rp 10.611.267.535 pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah memadai. c.
Based on the assessment of management, the allowance for decline in value of and inventories of Rp 11,272,769,394 and Rp 10,611,267,535 as of December 31, 2014 and 2013, respectively, is adequate.
Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap
c.
Estimated Useful Lives of Property and Equipment
Masa manfaat dari masing-masing properti investasi dan aset tetap Grup diestimasi berdasarkan jangka waktu aset tersebut diharapkan tersedia untuk digunakan. Estimasi tersebut didasarkan pada penilaian kolektif berdasarkan bidang usaha yang sama, evaluasi teknis internal, dan pengalaman dengan aset sejenis. Estimasi masa manfaat setiap aset ditelaah secara berkala dan diperbarui jika estimasi berbeda dari perkiraan sebelumnya yang disebabkan karena pemakaian, usang secara teknis atau komersial, serta keterbatasan hak atau pembatasan lainnya terhadap penggunaan aset. Dengan demikian, hasil operasi di masa mendatang mungkin dapat terpengaruh secara signifikan oleh perubahan dalam jumlah dan waktu terjadinya biaya karena perubahan yang disebabkan oleh faktor-faktor yang disebutkan di atas. Penurunan estimasi masa manfaat ekonomis setiap aset tetap akan menyebabkan kenaikan beban penyusutan dan penurunan nilai tercatat aset tersebut.
The useful life of each of the item of the Group’s property and equipment are estimated based on the period over which the asset is expected to be available for use. Such estimation is based on a collective assessment of similar business, internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful life of each asset is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence, and legal or other limits on the use of the asset. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the amounts and timing of recorded expenses brought about by changes in the factors mentioned above. A reduction in the estimated useful life of any item of property and equipment would increase the recorded depreciation and decrease the carrying values of these assets.
Tidak terdapat perubahan dalam estimasi masa manfaat aset tetap selama tahun berjalan. Estimasi masa manfaat aset tetap diungkapkan pada Catatan 2 dan nilai tercatat aset tetap diungkapkan pada Catatan 14.
There is no change in the estimated useful lives of property and equipment during the year. The useful lives of property and equipment are set out in Note 2 and carrying values of these assets are set out in Note 14.
- 38 -
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) d.
e.
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
d.
Impairment of Non-financial Assets
Penelaahan atas penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai aset tertentu. Penentuan nilai wajar aset membutuhkan estimasi arus kas yang diharapkan akan dihasilkan dari pemakaian berkelanjutan dan pelepasan akhir atas aset tersebut. Perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan nilai wajar dapat berdampak signifikan pada nilai terpulihkan dan jumlah kerugian penurunan nilai yang terjadi mungkin berdampak material pada hasil operasi Grup.
Impairment review is performed when certain impairment indicators are present. Determining the fair value of assets requires the estimation of cash flows expected to be generated from the continued use and ultimate disposition of such assets. Any significant changes in the assumptions used in determining the fair value may materially affect the assessment of recoverable values and any resulting impairment loss could have a material impact on results of operations.
Nilai tercatat aset non-keuangan tersebut pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 diungkapkan pada Catatan 14.
The carrying values of these assets as of December 31, 2014 and 2013 are set out in Note 14.
Imbalan Kerja Jangka Panjang
e.
Penentuan liabilitas imbalan kerja jangka panjang dipengaruhi oleh asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah tersebut. Asumsiasumsi tersebut dijelaskan dalam Catatan 32 dan mencakup, antara lain, tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Hasil aktual yang berbeda dengan asumsi Grup diakumulasi dan diamortisasi ke masa depan dan oleh karena itu, secara umum berdampak pada beban yang diakui dan liabilitas yang tercatat pada periode-periode mendatang. Manajemen berkeyakinan bahwa asumsi-asumsi yang digunakan adalah tepat dan wajar, namun demikian, perbedaan signifikan pada hasil aktual, atau perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi tersebut dapat berdampak signifikan pada jumlah liabilitas imbalan kerja jangka panjang. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, liabilitas imbalan kerja jangka panjang masing-masing sebesar Rp 35.995.904.000 dan Rp 24.968.992.000 (Catatan 32).
Long-term Employee Benefits The determination of the long-term employee benefits is dependent on the selection of certain assumptions used by actuary in calculating such amounts. Those assumptions are described in Note 32 and include, among others, discount rate and rate of salary increase. Actual results that differ from the Group’s assumptions are accumulated and amortized over future periods and therefore, generally affect the recognized expense and recorded obligation in such future periods. While it is believed that the Group’s assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in actual experience or significant changes in assumptions may materially affect the amount of long-term employee benefits liability. As of December 31, 2014 and 2013, long-term employee benefits liability amounted to Rp 35,995,904,000 and Rp 24,968,992,000, respectively (Note 32).
- 39 -
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) f.
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Aset Pajak Tangguhan
f.
Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer antara nilai tercatat aset dan liabilitas pada laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak jika besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal akan memadai untuk pemanfaatan perbedaan temporer yang diakui. Estimasi manajemen yang signifikan diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang diakui berdasarkan kemungkinan waktu terealisasinya dan jumlah laba kena pajak pada masa mendatang serta strategi perencanaan pajak masa depan. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, saldo aset pajak tangguhan masing-masing sebesar Rp 9.346.724.615 dan Rp 6.242.248.000 (Catatan 33). 4.
Deferred Tax Assets Deferred tax assets are recognized for all temporary differences between the financial statements’ carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective taxes bases to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the temporary differences can be utilized. Significant management estimates are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of future taxable profits together with future tax planning strategies. As of December 31, 2014 and 2013, deferred tax assets amounted to Rp 9,346,724,615 and Rp 6,242,248,000, respectively (Note 33).
Kas dan Setara Kas
4. 2014
Cash and Cash Equivalents 2013
Kas
2.377.629.444
5.109.500.928
Bank - Pihak ketiga PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Artha Graha Internasional Tbk PT Bank International Indonesia Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Citibank, N.A., Jakarta PT Bank Mega Tbk PT Bank Victoria International Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk Lainnya
5.987.704.007 5.266.062.384 4.659.546.046 2.816.869.093 560.833.204 378.524.927 317.987.477 307.467.086 264.919.475 261.991.493 250.630.402 1.750.000
2.322.014.179 7.013.097.265 6.222.989.320 10.070.966.231 1.020.314.722 3.254.762.945 13.616.101.807 62.115.439.077 1.703.155.605 5.440.924
21.074.285.594
107.344.282.075
Total - Bank
Deposito berjangka - Pihak ketiga PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Victoria International Tbk PT Bank QNB Kesawan Tbk PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Artha Graha Internasional Tbk PT Bank International Indonesia Tbk
210.000.000.000 100.000.000.000 60.000.000.000 35.000.000.000 15.168.600.000 -
210.000.000.000 100.000.000.000 130.000.000.000 60.000.000.000 100.000.000.000 30.000.000.000
Time deposits - Third parties PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Victoria International Tbk PT Bank QNB Kesawan Tbk PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Artha Graha Internasional Tbk PT Bank International Indonesia Tbk
Jumlah - Deposito berjangka
420.168.600.000
630.000.000.000
Total - Time deposits
Jumlah
443.620.515.038
742.453.783.003
Total
5,5% - 10,0%
6,0% - 11,0%
Jumlah - Bank
Suku bunga per tahun deposito berjangka
- 40 -
Cash on hand Cash in banks - Third parties PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Artha Graha Internasional Tbk PT Bank International Indonesia Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Citibank, N.A., Jakarta PT Bank Mega Tbk PT Bank Victoria International Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk Others
Interest rate per annum on time deposits
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 5.
6.
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Investasi Mudharabah
5.
Mudharabah Investment
Perusahaan memiliki investasi mudharabah dengan PT Bank Sinarmas Tbk - unit usaha syariah sebagai agen investasi untuk jangka waktu 12 bulan. Dana yang disalurkan berjumlah Rp 276.500.000.000 dengan batasan penyaluran dana di sektor usaha perdagangan besar di wilayah negara Indonesia.
The Company has mudharabah investment with PT Bank Sinarmas Tbk - shariah business unit as the investment agent for a term of 12 months in 2014. Provided fund amounted to Rp 276,500,000,000 with fund distribution limit in large trading business sector in the territory of Indonesia.
Hasil investasi mudharabah dengan nisbah bagi hasil sebesar 50% untuk pemilik dana atau setara dengan tingkat bunga 12% per tahun diakui sebagai “Pendapatan bagi hasil mudharabah” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Mudharabah investment income with profit sharing of 50% for the fund provision or equivalent to interest rate 12% per annum was reported as “Mudharabah profit sharing income” in the consolidated statement of comprehensive income.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas investasi mudharabah pada tanggal 31 Desember 2014.
As of December 31, 2014, management believes that there is no impairment in values of the aforementioned in mudharabah investment.
Investasi Jangka Pendek
6.
Short-term Investments
Perusahaan telah menandatangani Kontrak Pengelolaan Dana (KPD) dengan PT Treasure Fund Investama (TFI). Sesuai dengan ketentuan dalam KPD, TFI sebagai manajer investasi memiliki diskresi atas jenis maupun penempatan investasi dari Perusahaan. Penempatan investasi pada tanggal 31 Desember 2013 yang dilakukan oleh TFI adalah pada PT Inti Agri Resources Tbk dan PT SMR Utama Tbk masing-masing sebesar Rp 164.890.000.000 dan Rp 49.951.125.000 yang dikelompokkan sebagai diperdagangkan dan dinilai pada nilai wajar.
The Company has signed a Discretionary Fund Contract (KPD) with PT Treasure Fund Investama (TFI). In accordance with the provision in KPD, TFI as fund manager has discretion on either investment type and placement of the Company. The investments placed by TFI as of December 31, 2013 are at PT Inti Agri Resources Tbk and PT SMR Utama Tbk amounting to Rp 164,890,000,000 and Rp 49,951,125,000, respectively, classified as trading and measured at fair value.
Nilai wajar saham diperdagangkan berdasarkan harga pasar saham yang tercatat pada hari terakhir bursa. Keuntungan yang belum direalisasi akibat perubahan nilai wajar dari saham diperdagangkan pada tahun 2013 sebesar Rp 14.990.000.000 diakui sebagai “Laba yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar investasi yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
The fair value of equity securities is based on the quoted market value as of bourse last trading day. Unrealized gain due to the changes in fair value of trading equity securities amounting to Rp 14,990,000,000, was recognized as “Unrealized gain on change in fair value of investments at fair value through profit and loss” in the consolidated statement of comprehensive income.
Pada tanggal 22 Mei 2014, Grup mengakhiri Kontrak Pengelolaan Dana (KPD) dengan PT Treasure Fund Investama (TFI) dan menjual seluruh investasinya.
On May 22, 2014, the Group ended the Discretionary Fund Contract (KPD) with PT Treasure Fund Investama (TFI) and disburse all of the investment.
Pada tahun 2014 dan 2013, keuntungan terealisasi dari investasi masing-masing sebesar Rp 3.046.875.000 dan Rp 37.569.049.999 diakui sebagai “Hasil investasi” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
In 2014 and 2013, realized gain from investment amounted to Rp 3,046,875,000 and Rp 37,569,049,999, respectively, was reported as “Investment income” in the consolidated statement of comprehensive income.
- 41 -
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 7.
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Piutang Usaha
7. 2014
Pihak ketiga Kartu kredit PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Citibank, N.A., Jakarta PT Bank Mega Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk The Hongkong & Shanghai Banking Co. Ltd, Jakarta Pembiayaan PT Aeon Credit Service Indonesia PT Astra Multi Finance Lain-lain (masing-masing kurang dari Rp 100 juta) Voucher belanja PT Sodexho Jumlah
8.
Trade Accounts Receivable 2013
1.470.535.216 576.388.666
1.861.936.577 258.171.928
437.615.089 358.178.503
422.474.963 -
280.410.042 123.823.307 113.738.228 26.429.740
1.379.374.201 106.715.178 125.655.567 105.619.304
-
289.090.970
383.800.583 353.029.701
88.218.650
2.435.031.325
1.678.567.493
214.119.100
388.081.700
6.773.099.500
6.703.906.531
Third parties Credit cards PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Citibank, N.A., Jakarta PT Bank Mega Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk The Hongkong & Shanghai Banking Co. Ltd, Jakarta Financing PT Aeon Credit Service Indonesia PT Astra Multi Finance Others (less than Rp 100 million each) Shopping vouchers PT Sodexho Total
Seluruh piutang usaha dalam mata uang Rupiah.
All trade accounts receivables are denominated in Rupiah currency.
Berdasarkan evaluasi manajemen atas kolektibilitas piutang usaha individu pada 31 Desember 2014 dan 2013, rata-rata umur piutang usaha adalah 2 - 3 hari sehingga manajemen tidak membentuk cadangan penurunan nilai atas piutang usaha tersebut.
Based on management’s evaluation of collectibility of individual receivable accounts as of December 31, 2014 and 2013, the trade accounts receivable’s average age is 2 - 3 days, thus management has not provided for any allowance for impairment in value of such receivables.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang dari pihak ketiga.
Management believes that there are no significant concentrations of credit risk in third party receivables.
Piutang Lain-lain
8. 2014
Pihak ketiga Piutang bagi hasil mudharabah PT Parahita Prima Sentosa PT Lion Super Indo PT Semangat Sejahtera Bersama MNC Sky Vision PT Panasonic Gobel Indonesia PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Piutang bunga Lain-lain (masing-masing kurang dari Rp 100 juta) Jumlah
Other Accounts Receivable 2013
8.765.000.000 615.669.524 567.668.630 193.620.641 170.714.838 114.727.814 105.600.000 -
418.295.000 142.750.659 510.819.672
Third parties Mudharabah profit sharing receivable PT Parahita Prima Sentosa PT Lion Super Indo PT Semangat Sejahtera Bersama MNC Sky Vision PT Panasonic Gobel Indonesia PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Interest receivable
814.572.533
612.735.861
Other (less than Rp 100 million each)
11.347.573.980
1.684.601.192
- 42 -
Total
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
9.
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Tidak terdapat cadangan penurunan nilai pada tahun 2014 dan 2013 karena manajemen berkeyakinan bahwa seluruh piutang dapat tertagih.
No allowance for impairment was provided in 2014 and 2013 as management believes that all such receivables are collectible.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang lain-lain dari pihak ketiga.
Management believes that there are no significant concentrations of credit risk in third party receivables.
Persediaan
9.
Inventories
2014
2013
213.769.639.893 202.066.008.051
240.271.367.667 143.151.055.737
Perangkat telekomunikasi dan gadget
54.550.937.355
49.494.443.340
Peralatan teknologi informasi dan kantor
30.106.023.263
22.833.071.927
Audio video Home appliances Telecommunication equipment and gadget Information technology and office equipment
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
500.492.608.562 11.272.769.394
455.749.938.671 10.611.267.535
Total Allowance for decline in value
Jumlah - bersih
489.219.839.168
445.138.671.136
Total - net
Audio video Peralatan rumah tangga
Mutasi cadangan kerugian adalah sebagai berikut:
penurunan
nilai
The changes in allowance for decline in value are as follows:
2014
2013
Saldo awal tahun Penambahan
10.611.267.535 661.501.859
10.032.987.872 578.279.663
Balance at the beginning of the year Provisions
Saldo akhir tahun
11.272.769.394
10.611.267.535
Balance at the end of the year
Manajemen berpendapat bahwa cadangan penurunan nilai tersebut memadai untuk menutup kemungkinan kerugian penurunan nilai persediaan.
Management believes that the allowance for decline in value is adequate to cover possible losses from decline in value of the inventories
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, persediaan dan aset tetap (bangunan beserta isinya) diasuransikan kepada PT Arthagraha General Insurance dan PT Asuransi Sinar Mas, pihak ketiga, atas risiko kebakaran, petir, ledakan, bencana akibat pesawat, kerusuhan, demonstrasi, kerusakan, banjir, dan gempa bumi dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 662.500.000.000 dan Rp 496.550.000.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas persediaan dan aset tetap yang dipertanggungkan.
As of December 31, 2014 and 2013, the Group’s inventories including building and its content are insured with PT Arthagraha General Insurance and PT Asuransi Sinar Mas, third parties, against losses from fire, lighting, explosion, impact of aircraft, riots, strike, malicious damage, flood and water damage and earthquake for Rp 662,500,000,000 and Rp 496,550,000,000, respectively. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.
- 43 -
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 10.
11.
Biaya Dibayar Dimuka
10.
Prepaid Expenses
2014
2013
Sewa Papan reklame Asuransi Lain-lain
69.364.890.967 2.391.891.700 622.604.971 2.208.754.879
68.313.662.495 3.514.131.588 545.400.051 3.816.899.837
Rent Billboard Insurance Others
Jumlah
74.588.142.517
76.190.093.971
Total
Uang Muka
Pembelian tanah dan pembangunan gedung Pengeluaran operasional Sewa tempat Jumlah
12.
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
11.
Advances
2014
2013
92.988.967.633 20.343.965.121 1.231.800.000
40.963.958.116 3.081.430.540 1.907.081.919
Land acquisition and buildings Operational expenses Rental
114.564.732.754
45.952.470.575
Total
Pada tanggal 31 Desember 2014, uang muka pembelian tanah merupakan rencana gudang baru dan toko baru di Jakarta dan Banten.
As of December 31, 2014, advance for land acquisition is for building and new warehouse and new store in Jakarta and Banten.
Pada tanggal 31 Desember 2013, uang muka merupakan pembelian tanah untuk rencana gudang baru dan toko-toko baru di Jakarta dan sekitarnya serta Bandung.
As of December 31, 2013, advance for land acquisition is for building new warehouse and new stores in all over Jakarta and Bandung.
Piutang Pihak Berelasi
12.
Due from a Related Party
Akun ini merupakan piutang dari PT Centerpark Citra Corpora, yang merupakan tagihan bagi hasil operasional parkir yang dibayarkan setiap 1-30 hari.
This account represents receivables from PT Centerpark Citra Corpora, which represent profit sharing of parking lot operation, which is paid every 1 - 30 days.
Piutang tersebut diberikan tanpa bunga.
These receivables are non-interest bearing.
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:
The changes in allowance for impairment are as follows:
2014 Saldo awal tahun Pemulihan
-
Saldo akhir tahun
-
2013 250.000.000 (250.000.000) -
Berdasarkan evaluasi manajemen atas kolektibilitas piutang, manajemen berpendapat bahwa tidak ada penurunan nilai, sehingga tidak ada cadangan untuk penurunan nilai yang dibentuk.
Balance at the beginning of the year Recoveries Balance at the end of the year
Based on management’s evaluation of the collectability, they believe that there is no impairment in value of the receivables’ thus, no allowance for impairment has been provided.
- 44 -
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 13.
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Investasi pada Entitas Asosiasi
13.
Investasi dalam 40% saham PT Graha Berkat Trading, entitas asosiasi, dicatat dengan metode ekuitas dengan nilai tercatat tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp (479.292.263). Investasi tersebut dialihkan kepada Ingrid Pribadi dan Herbert Timo Parluhutan sebesar masingmasing 26% dan 14% dengan nilai masingmasing sebesar Rp 130.000.000 dan Rp 70.000.000, sebagaimana didokumentasikan dalam Akta No. 48 dan No. 49 keduanya bertanggal 29 Januari 2013 dari Eira Aurelia Hollanda, S.H., notaris di Kabupaten Bogor. Keuntungan senilai Rp 679.292.263 diakui sebagai “Keuntungan pengendalian entitas asosiasi” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. 14.
Investment in 40% of shares of PT Graha Berkat Trading, an associates was recorded using the equity method with book value as of December 31, 2012 amounted to Rp (479,292,263). The investment was transferred to Inggrid Pribadi and Herbert Timo Parluhutan of 26% and 14%, at values of Rp 130,000,000 and Rp 70,000,000, respectively, as documented in Deeds No. 48 and No. 49 both dated January 29, 2013 of Eira Aurelia Hollanda, S.H., a public notary in Bogor. Gain amounted to Rp 679,292,263 was reported as “Gain on disposal of an associate” in the consolidated statement of comprehensive income.
Aset Tetap
14.
1 Januari 2014/ January 1, 2014
Investment in Associate
Property and Equipment
Perubahan selama tahun berjalan/ Changes during current year Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Additions Deductions Reclassifications
Nilai tercatat Pemilikan langsung Tanah
202.711.066.616
55.224.185.650
Bangunan dan prasarana Pendingin ruangan Perlengkapan kantor Perabotan dan peralatan Instalasi Kendaraan Komputer Kendaraan sewaan Aset dalam pembangunan
227.632.607.487 5.078.824.102 34.342.496.517 8.462.532.518 16.491.655.510 9.780.529.901 21.165.731.912
36.733.582.520 93.741.690 6.353.436.109 429.902.658 222.507.554 1.654.614.623 7.959.323.631 5.807.943.183 5.883.383.049
Jumlah
525.665.444.563
120.362.620.667
31 Desember 2014/ December 31, 2014
18.476.034.400
276.411.286.666
(1.796.780.273) -
17.946.285.003 491.160.464 197.833.200 886.071.336 34.385.000 (19.555.735.003)
282.312.475.010 5.663.726.256 40.893.765.826 9.778.506.512 16.748.548.064 9.638.364.251 7.959.323.631 5.807.943.183 7.493.379.958
At cost Direct acquisitions Land Buildings and building improvements Air conditioner Office equipment Furniture and fixtures Installations Motor vehicles Computer Leased motor vehicles Construction in progress
(1.796.780.273)
18.476.034.400
662.707.319.357
Total
-
Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan dan prasarana Pendingin ruangan Perlengkapan kantor Perabotan dan peralatan Instalasi Kendaraan Kendaraan sewaan Jumlah Nilai Tercatat
Accumulated depreciation Direct acquisitions Buildings and building improvements Air conditioner Office equipment Furniture and fixtures Installations Motor vehicles Leased motor vehicles
42.947.661.170 3.053.133.182 11.157.192.271 6.209.883.522 10.533.014.288 3.922.993.225 -
32.866.356.522 471.751.438 5.954.546.093 725.750.592 2.223.312.631 928.031.717 509.943.183
(1.232.406.610) -
-
75.814.017.692 3.524.884.620 17.111.738.364 6.935.634.114 12.756.326.919 3.618.618.332 509.943.183
77.823.877.658
43.679.692.176
(1.232.406.610)
-
120.271.163.224
Total
542.436.156.133
Net Book Value
447.841.566.905
- 45 -
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
1 Januari 2013/ January 1, 2013
Perubahan selama tahun berjalan/ Changes during current year Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Additions Deductions Reclassifications
Nilai tercatat Pemilikan langsung Tanah
57.033.500.000
145.677.566.616
Bangunan dan prasarana Pendingin ruangan Perlengkapan kantor Perabotan dan peralatan Instalasi Kendaraan Aset dalam pembangunan
71.258.643.187 3.648.818.416 13.796.233.671 7.087.914.221 13.607.647.674 7.901.530.487 -
156.744.251.479 1.447.563.198 20.546.262.846 1.386.816.397 2.884.007.836 2.559.953.959 21.165.731.912
174.334.287.656
352.412.154.243
Jumlah
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
31 Desember 2013/ December 31, 2013
-
202.711.066.616
(370.287.179) (17.557.512) (12.198.100) (680.954.545) -
-
227.632.607.487 5.078.824.102 34.342.496.517 8.462.532.518 16.491.655.510 9.780.529.901 21.165.731.912
At cost Direct acquisitions Land Buildings and building improvements Air conditioner Office equipment Furniture and fixtures Installations Motor vehicles Construction in progress
(1.080.997.336)
-
525.665.444.563
Total
-
Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan dan prasarana Pendingin ruangan Perlengkapan kantor Perabotan dan peralatan Instalasi Kendaraan Jumlah Nilai Tercatat
29.384.592.739 2.573.124.226 7.952.795.150 5.557.389.178 8.947.542.212 3.111.294.835
13.933.355.610 497.566.468 3.204.397.121 664.692.444 1.585.992.076 954.943.182
(370.287.179) (17.557.512) (12.198.100) (520.000) (143.244.792)
-
42.947.661.170 3.053.133.182 11.157.192.271 6.209.883.522 10.533.014.288 3.922.993.225
Accumulated depreciation Direct acquisitions Buildings and building improvements Air conditioner Office equipment Furniture and fixtures Installations Motor vehicles
57.526.738.340
20.840.946.901
(543.807.583)
-
77.823.877.658
Total
116.807.549.316
447.841.566.905
Net Carrying Value
Beban penyusutan sebesar Rp 43.679.692.176 untuk tahun 2014 dan Rp 20.840.946.901 untuk tahun 2013 dibukukan sebagai bagian dari akun “Beban usaha” (Catatan 31).
Depreciation expense amounted to Rp 43,679,692,176 in 2014 and Rp 20,840,946,901 in 2013 is presented as part of “Operating expenses” account (Note 31).
Grup memiliki aset berupa tanah di Serpong 2 seluas 5.802 m , Cikarang Selatan seluas 2 2 204 m , Ujung Menteng seluas 2.763 m , Cibubur 2 2 seluas 13.647 m , Bintaro seluas 3.097 m , dan 2 Alam Sutera seluas 5.000 m .
The Group land is located in Serpong for 5,802 square meters, Cikarang Selatan for 204 square meters, Ujung Menteng for 2,763 square meters, Cibubur for 13,647 square meters, Bintaro for 3,097 square meters, and Alam Sutera for 5,000 square meters.
Tanah di Bintaro dan Alam Sutera dijadikan sebagai jaminan utang bank (Catatan 19).
Land in Bintaro and Alam Sutera are used as collateral for bank loans (Note 19).
Aset dalam pembangunan berupa pekerjaan pembangunan dan renovasi gedung di SCBD dan Ujung Menteng. Pekerjaan tersebut diperkirakan akan selesai di 2015.
Construction in progress represent buildings and renovation progress in SCBD and Ujung Menteng. This work estimated to be finished in 2015.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, bangunan beserta isinya telah diasuransikan kepada PT Arthagraha General Insurance dan PT Asuransi Sinar Mas, pihak ketiga (Catatan 9). Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset dipertanggungkan.
As of December 31, 2014 and 2013, the Group’s buildings and its contents are insured with PT Arthagraha General Insurance and PT Asuransi Sinar Mas, third parties (Note 9). The Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.
- 46 -
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas aset tetap pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
As of December 31, 2014 and 2013, management believes that there is no impairment in values of the aforementioned property and equipment.
Jumlah bruto aset tetap yang didepresiasikan secara penuh dan digunakan adalah sebagai berikut:
Gross amount of property and equipment which have been fully depreciated and still in use is as follows:
telah masih 2014
2013
Bangunan dan prasarana Instalasi Peralatan kantor Perabotan dan peralatan Pendingin ruangan Kendaraan bermotor
25.774.177.102 13.433.068.742 7.236.461.061 6.085.132.726 3.294.648.760 1.240.734.373
24.033.370.690 7.544.209.851 5.883.040.010 5.511.695.493 2.375.762.009 2.362.178.623
Building and building improvement Installations Office equipment Furniture and fixtures Air conditioner Motor vehicles
Jumlah
57.064.222.764
47.710.256.676
Total
Pengurangan aset tetap selama tahun 2014 dan 2013 merupakan penjualan aset tetap dengan perincian sebagai berikut:
Deductions in 2014 and 2013 pertain to the sale of certain property and equipment with details as follows:
2014 Harga jual Nilai tercatat Keuntungan (kerugian) penjualan
15.
2013
1.064.420.642 564.373.663 500.046.979
Uang Jaminan
15.
Akun ini merupakan uang jaminan yang dibayarkan kepada pihak ketiga dengan rincian sebagai berikut:
523.850.791 537.189.753
Selling price Net book value
(13.338.962)
Gain (loss) on sale
Refundable Deposits This account represents refundable deposits paid to third parties with details as follows:
2014
2013
Sewa dan jasa pelayanan Listrik dan telepon Lain-lain
10.871.370.599 966.382.044 252.881.465
8.601.058.780 907.162.044 251.881.468
Rent and service charges Electricity and telephone Others
Jumlah
12.090.634.108
9.760.102.292
Total
- 47 -
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 16.
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Utang Usaha
16. 2014
Pihak berelasi (Catatan 35) PT Graha Berkat Trading Pihak ketiga PT Erafone Artha Retailindo PT Samsung Electronics Indonesia PT Sony Indonesia PT Panasonic Gobel Indonesia PT Datascrip PT Pixel Perdana Jaya PT Nikon Indonesia PT Toshiba Visual Media Network Indonesia PT Electrolux Indonesia PT Sarana Kencana Mulya PT Sharp Electronics Indonesia PT Phillips Indonesia Commercial PT LG Electronics Indonesia PT BSH Home Appliances PT Sentra Media Pariwara PT Arsimekon Tatagraha PT Mahardika Adimanunggal Kreatama Konsep Selaras PT Mitra Sukses Solusindo PT Laminatech KreasiI Sarana PT Hitachi Modern Sales Indonesia PT Inti Mega Swara PT Starks International PT Sukses Anugrah Niagatama Lain-lain (masing-masing kurang dari Rp 1 miliar) Jumlah
Trade Accounts Payable 2013 Related party (Note 35) PT Graha Berkat Trading
2.326.097.353
377.268.410
19.570.160.978 17.328.036.975 17.003.024.247 9.227.657.230 8.863.266.427 5.364.124.574 3.784.637.194
7.835.462.630 32.637.896.914 25.640.891.024 4.113.559.631 14.474.422.079 1.107.684.123 4.424.870.432
3.729.702.794 3.544.226.907 3.485.039.700 3.294.212.333 2.260.539.991 2.021.997.039 1.446.307.960 1.049.506.410 -
5.413.816.156 2.169.620.793 3.935.924.612 20.652.523.361 38.299.256.461 1.309.430.286 1.226.365.192 4.883.723.712 2.994.723.801 1.901.704.353 1.699.511.282 1.601.795.224 1.585.716.025 1.412.556.963 1.161.451.886 1.133.007.522
Third parties PT Erafone Artha Retailindo PT Samsung Electronics Indonesia PT Sony Indonesia PT Panasonic Gobel Indonesia PT Datascrip PT Pixel Perdana Jaya PT Nikon Indonesia PT Toshiba Visual Media Network Indonesia PT Electrolux Indonesia PT Sarana Kencana Mulya PT Sharp Electronics Indonesia PT Phillips Indonesia Commercial PT LG Electronics Indonesia PT BSH Home Appliances PT Sentra Media Pariwara PT Arsimekon Tatagraha PT Mahardika Adimanunggal Kreatama Konsep Selaras PT Mitra Sukses Solusindo PT Laminatech KreasiI Sarana PT Hitachi Modern Sales Indonesia PT Inti Mega Swara PT Starks International PT Sukses Anugrah Niagatama
25.904.001.009
41.176.019.664
Others (less than Rp 1 billion each)
130.202.539.121
223.169.202.536
Analisa umur utang usaha dihitung dari tanggal faktur adalah sebagai berikut:
Total
The aging analysis of trade accounts payable from the date of invoice is as follows:
2014
2013
Jatuh tempo: 1-30 hari 31-60 hari
128.141.924.694 2.060.614.427
204.174.347.095 18.994.855.441
Due in: 1 - 30 days 31 - 60 days
Jumlah
130.202.539.121
223.169.202.536
Total
Seluruh utang usaha dalam mata uang Rupiah.
All trade accounts payable are denominated in Rupiah currency.
- 48 -
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 17.
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Utang Pajak
17. 2014
Pajak kini (Catatan 33) Pajak penghasilan Pasal 4 ayat 2 Pasal 21 Pasal 23 Pasal 26 Jumlah
2013
549.081.921
10.294.308.881
906.210.244 852.148.723 107.430.212 12.368.000
934.627.202 2.277.236.055 515.905.550 11.974.000
2.427.239.100
14.034.051.688
Besarnya pajak terutang ditetapkan berdasarkan perhitungan pajak yang dilakukan sendiri oleh wajib pajak (self-assessment). Kantor Pajak dapat melakukan pemeriksaan atas perhitungan pajak tersebut sebagaimana ditetapkan dalam Undang-undang mengenai Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. 18.
18. 2014
Jumlah
19.
Current tax (Note 33) Income taxes Article 4 paragraph 2 Article 21 Article 23 Article 26 Total
The tax returns filed are based on the Group’s own calculation of tax liabilities (selfassessment). The tax authorities may conduct a tax audit on such calculation as determined in the Law of General Provisions and Administation of Taxation.
Beban Akrual
Renovasi gedung Telepon, listrik, dan air Sewa dan jasa pelayanan Jasa profesional Gaji karyawan Promosi Umum dan administrasi Lain-lain
Taxes Payable
Accrued Expenses 2013
7.372.385.185 2.329.171.257 1.936.336.849 468.500.000 352.044.607 35.112.000 3.090.747.511
10.662.713.977 2.034.328.284 1.580.811.709 361.000.000 303.947.006 273.951.858 40.236.800 2.446.936.333
Building renovation Telephone, electricity, and water Rental and services charges Professional fees Salaries Promotion General and administrative Others
15.584.297.409
17.703.925.967
Total
Utang Bank
19.
Bank Loans
2014
2013
PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Jasa Jakarta PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
20.416.636.675 9.628.365.174 386.335.192 210.000.000
27.416.636.671 15.060.949.004 1.005.233.333 -
PT Bank Central Asia Tbk PT Bank International Indonesia Tbk PT Bank Jasa Jakarta PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Jumlah Bagian utang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun
30.641.337.041
43.482.819.008
Total
12.674.545.395
12.933.932.042
Less current portion
17.966.791.646
30.548.886.966
Long-term portion of bank loans
Bagian utang yang jatuh tempo lebih dari satu tahun
- 49 -
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA)
Pada tanggal 3 Juli 2012, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit untuk pembelian tanah (pinjaman investasi) sebesar Rp 35.000.000.000 dan untuk modal kerja sebesar Rp 5.000.000.000 dari BCA. Pinjaman investasi dijamin dengan satu kavling tanah di Alam Sutera Boulevard No. 30, Tangerang 2 seluas 5.000 m (Catatan 14) dan untuk pinjaman modal kerja dijamin dengan jaminan pribadi dari Ridwan Pribadi, pemegang saham, sebesar Rp 40.000.000.000. Perjanjian pencairan kredit ini didokumentasikan dalam Akta No. 16 tanggal 3 Juli 2012 dari Winnie Susanti Hadiprodjo, S.H., notaris di Jakarta.
On July 3, 2012, the Company obtained a credit facility from BCA for land acquisition (investment loan) amounted to Rp 35,000,000,000 and for working capital amounted to Rp 5,000,000,000. The investment loan is secured with a 5,000 square meters parcel of land in Alam Sutera Boulevard No. 30, Tangerang (Note 14) and the working capital loan is secured with personal guarantee from Ridwan Pribadi, the share holder amounted to Rp 40,000,000,000. This loan agreement was documented in Deed No. 16 dated July 3, 2012 of Winnie Susanti Hadiprodjo, S.H., a public notary in Jakarta.
Suku bunga untuk pinjaman investasi sebesar 10,00% per tahun dan jatuh tempo pada tanggal 2 November 2017 sedangkan suku bunga untuk modal kerja sebesar 10,25% per tahun dan jatuh tempo pada tanggal 13 Juli 2013. Pinjaman ini dibayar dalam cicilan bulanan. Pinjaman modal kerja telah dilunasi pada tanggal 13 November 2013.
The interest rate for investment loan is 10.00% per annum and due on November 2, 2017 while interest rate for working capital loan is 10.25% per annum and due on July 13, 2013. The loan is payable in monthly installments. The working capital loan was paid on November 13, 2013.
Perjanjian kredit tersebut memuat ketentuan yang dapat membatasi Perusahaan untuk melaksanakan perubahan status kelembagaan, perubahan susunan pengurus dan pemegang saham serta pembagian dividen.
The loan agreement contains provisions which require the Company not to change its institutional status, composition of management and shareholders and restriction for dividend distribution.
Perusahaan telah memperoleh penghapusan atas pembatasan dari BCA berdasarkan surat No. 02430/BLS/2013 tertanggal 8 April 2013.
The Company has obtained a waiver from BCA based on letter No. 02430/BLS/2013 dated April 8, 2013.
Beban bunga yang dibebankan atas pinjaman tersebut pada 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 2.631.230.325 dan Rp 3.349.740.756.
Interest charged on this bank loan in 2014 and 2013 amounted to Rp 2,631,230,325 and Rp 3,349,740,756, respectively.
PT Bank International Indonesia Tbk (BII)
PT Bank International Indonesia Tbk (BII)
Pada tanggal 22 Februari 2011, Perusahaan memperoleh pinjaman investasi sebesar Rp 14.000.000.000 dari BII dengan suku bunga 11,00% per tahun (disesuaikan setiap tahunnya). Pinjaman ini dijamin dengan satu kavling tanah Bintaro Jaya CBD blok B7/D-01, Tangerang, 2 seluas 3.097 m (Catatan 14) dan jaminan pribadi dari Ingrid Pribadi, akan jatuh tempo pada tanggal 22 Februari 2016, pihak berelasi. Perjanjian kredit ini didokumentasikan dalam Akta No. 39 tanggal 22 Februari 2011 dari Ima Rangganis Sudiana, S.H., notaris di Jakarta. Pinjaman ini dibayar dalam cicilan bulanan.
On February 22, 2011, the Company obtained investment loan from BII for land acquisition amounted to Rp 14,000,000,000 with interest rate of 11.00% per annum (to be annually reviewed). The loan is secured with a 3,097 square meters parcel of land in Bintaro Jaya CBD Blok B7/D-01, Tangerang (Note 14) and personal guarantee from Ingrid Pribadi, will be due on February 22, 2016, a related parties. This loan agreement was documented in Deed No. 39 dated February 22, 2011 of Ima Rangganis Sudiana, S.H., a public notary in Jakarta. This loan is paid in monthly installments.
- 50 -
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Perjanjian kredit tersebut memuat ketentuan yang dapat membatasi Perusahaan untuk melaksanakan perubahan susunan direksi dan pemegang saham Perusahaan serta pembagian dividen.
The loan agreement contains provisions which require the Company not to change its institutional status, composition of management and shareholders and restriction for dividend distribution.
Sehubungan dengan hal tersebut, Perusahaan telah memperoleh persetujuan perubahan pembatasan fasilitas kredit atas pembatasanpembatasan tersebut dari BII berdasarkan surat No.S2013.022/DIRSMEC-EBC/Thamrin tanggal 3 April 2013.
In relation to such provisions, the Company has amendment changes on loan agreement and covenant for credit facilities relating to such provisions, from BII based on letter No. S2013.022/DIRSMEC-EBC/Thamrin dated April 3, 2013.
Beban bunga atas pinjaman tersebut pada tahun 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 1.596.324.162 dan Rp 1.989.328.707.
Interest on this bank loan in 2014 and 2013 amounted to Rp 1,596,324,162 and Rp 1,989,328,707, respectively.
PT Bank Jasa Jakarta
PT Bank Jasa Jakarta
Perusahaan melakukan kerja sama pembiayaan kepemilikan kendaraan bermotor untuk karyawan dengan PT Bank Jasa Jakarta selama 3 - 4 tahun. Perjanjian tersebut memuat ketentuan yang dapat membatasi Perusahaan untuk melaksanakan perubahan status dan pembagian dividen.
The Company obtained a credit facility from PT Bank Jasa Jakarta for employees’ vehicle acquisition with terms of 3 - 4 years. The agreement contains provision, which require the Company not to change its institutional status and dividend distribution policy.
Sehubungan dengan hal tersebut, Perusahaan telah memperoleh surat penghapusan atas pembatasan-pembatasan tersebut dari Bank Jasa Jakarta berdasarkan surat No.039/ECI-MDA/III/2013 tertanggal 2 April 2013.
In relation to such provision, the Company has obtained a letter of waiver from Bank Jasa Jakarta based on letter No.039/ECI-MDA/III/2013 dated April 2, 2013.
Beban bunga atas pinjaman tersebut pada tahun 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 111.601.552 dan Rp 148.207.402.
Interest on this bank loan in 2014 and 2013 amounted to Rp 111,601,552 and Rp 148,207,402, respectively.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Perusahaan melakukan kerja sama pembiayaan kepemilikan kendaraan bermotor untuk karyawan dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk selama 4 tahun.
The Company obtained a credit facility from PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk for employees’ vehicle acquisition with terms of 4 years.
Perusahaan telah memperoleh Surat Penawaran Putusan Kredit (SPPK) tersebut dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk No. B.45-KCK/ADK/SPPK/05/2014 tertanggal 22 Mei 2014.
The Company has obtained credit offering decision letter (SPPK) from PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk No. B.45-KCK/ADK/SPPK/05/2014 dated May 22, 2014.
Beban bunga atas pinjaman tersebut pada tahun 2014 sebesar Rp 9.434.900.
Interest on this bank loan in 2014 amounted to Rp 9,434,900.
PT Bank Victoria International Tbk (BVI)
PT Bank Victoria International Tbk (BVI)
Pada tanggal 7 September 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja sebesar Rp 15.000.000.000, dengan suku bunga 14,50% per tahun. Pinjaman ini dibayar dalam cicilan bulanan.
On September 7, 2010, the Company obtained working capital loan amounting to Rp 15,000,000,000, with interest rate of 14.50% per annum. This loan is paid in monthly installments.
- 51 -
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Pinjaman ini telah diperpanjang beberapa kali, terakhir pada tanggal 9 Maret 2013 dan jatuh tempo 9 Maret 2014, dengan suku bunga 13,00% per tahun. Pada tanggal 30 April 2013, Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas kredit sebesar Rp 60.000.000.000 dengan suku bunga 13,00% untuk jangka waktu 1 tahun dan jatuh tempo 9 Maret 2014.
This loan has been renewed several times most recently on March 9, 2013 with maturity on March 9, 2014, with interest rate of 13.00% per annum. On April 30, 2013, the Company’s obtained an additional credit facility amounting to Rp 60,000,000,000 with interest rate of 13.00% per annum which will be due on March 9, 2014.
Pada tanggal 5 Juli 2013, Perusahaan telah melunasi seluruh pinjaman tersebut.
On July 5, 2013, the Company has fully paid the loan.
Beban bunga yang dibebankan atas pinjaman tersebut pada tahun 2013 sebesar Rp 2.507.817.920.
Interest on this bank loan in 2013 amounted to Rp 2,507,817,920.
PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB)
PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB)
Pada tanggal 24 April 2013, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit sebesar Rp 10.000.000.000 untuk modal kerja dengan suku bunga 10,50% per tahun. Pada tanggal 25 Mei 2013, Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas kredit sebesar Rp 65.000.000.000 dan jatuh tempo pada tanggal 30 April 2014.
On April 24, 2013, the Company obtained loan facilities amounted to Rp 10,000,000,000 for working capital with interest rate of 10.50% per annum. On May 25, 2013, the Company’s obtained an additional credit facility amounted to Rp 65,000,000,000 and which will be due on April 30, 2014.
Pada tanggal 8 Juli 2013, Perusahaan telah melunasi seluruh pinjaman tersebut.
On July 8, 2013, the Company has fully paid the loan.
Beban bunga yang dibebankan atas pinjaman tersebut pada tahun 2013 adalah sebesar Rp 656.748.764.
Interest on this bank loan in 2013 amounted to Rp 656,748,764.
Skedul pembayaran kembali utang konsolidasian adalah sebagai berikut:
The schedule of repayment of consolidated bank loans is as follows:
Pembayaran yang jatuh tempo pada tahun: 2014 2015 2016 2017 2018 Jumlah Bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Bagian utang jangka panjang yang akan jatuh tempo lebih dari satu tahun
bank 2014
2013
12.674.545.395 10.302.668.928 7.643.122.718 21.000.000
12.933.932.042 12.699.763.709 10.266.410.375 7.582.712.882 -
Payments due in: 2014 2015 2016 2017 2018
30.641.337.041
43.482.819.008
Total
12.674.545.395
12.933.932.042
Less: Current portion
17.966.791.646
30.548.886.966
Long-term portion of bank loans
- 52 -
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 20.
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Liabilitas Sewa Pembiayaan
20.
Berikut adalah pembayaran sewa pembiayaan minimum masa yang akan datang (future minimum lease payment) berdasarkan perjanjian sewa antara Grup dan PT Dipo Star Finance dan PT BCA Finance:
Lease Liabilities The following are the future minimum lease payments based on the lease agreement between the Group and PT Dipo Star Finance dan PT BCA Finance:
2014
21.
Pembayaran yang jatuh tempo pada tahun: 2015 2016 2017 2018
1.717.418.288 1.717.418.288 1.080.676.728 186.866.753
Payments due in: 2015 2016 2017 2018
Jumlah pembayaran sewa pembiayaan minimum Bunga
4.702.380.057 (795.525.596)
Total minimum lease liabilities Interest
Nilai sekarang pembayaran sewa pembiayaan minimum Bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun
3.906.854.461
Present value of minimum lease liabilities
1.254.652.778
Less: Current portion
Bagian utang jangka panjang yang akan jatuh tempo lebih dari satu tahun
2.652.201.683
Long-term portion of bank loans
PT Dipo Star Finance
PT Dipo Star Finance
Perusahaan melakukan kerja sama pembiayaan kepemilikan kendaraan untuk operasional dengan PT Dipo Star Finance selama 3 tahun dan dijamin dengan aset yang disewa.
The Company obtained lease liabilities for acquisition of motor vehicles by PT Dipo Star Finance for operational with terms of 3 years which are collateralized with the related leased assets.
Beban bunga sewa pembiayaan pada tahun 2014 sebesar Rp 70.404.257.
Interest on this bank loan in 2014 amounted to Rp 70,404,257.
PT BCA Finance
PT BCA Finance
Perusahaan melakukan kerja sama pembiayaan kepemilikan kendaraan bermotor untuk karyawan dengan PT BCA Finance selama 4 tahun dan dijamin dengan aset yang disewa.
The Company obtained lease liabilities for acquisition of motor vehicles by PT BCA Finance for employee with terms of 4 years which are collateralized with the related leased assets.
Beban bunga sewa pembiayaan tahun 2014 sebesar Rp 171.116.048.
The lease interest expense in 2014 amounted to Rp 171,116,048.
pada
Utang Pihak Berelasi
21.
Akun ini merupakan utang pihak berelasi kepada PT Graha Karunia Trading, pihak berelasi, yang diberikan tanpa bunga dan jangka waktu pengembalian.
Due to a Related Party This represent amount due to PT Graha Karunia Trading, a related party, which is non-interest bearing and without due date.
- 53 -
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 22.
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Setoran Jaminan
22.
Akun ini merupakan uang jaminan yang diterima dari pihak ketiga atas sewa lahan, jasa pelayanan, dan telepon. 23.
Security Deposits These represent deposits received from third parties for rental, service charge, and telephone.
Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
23.
Fair Value of Financial Assets and Financial Liabilities
Nilai wajar adalah nilai dimana suatu instrumen keuangan dapat dipertukarkan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar, dan bukan merupakan nilai penjualan akibat kesulitan keuangan atau likuidasi yang dipaksakan. Nilai wajar diperoleh dari kuotasi harga atau model arus kas diskonto.
Fair value is defined as the amount at which the financial instruments could be exchanged in a current transaction between knowledgeable, willing parties in an arm’s length transaction, other than in a forced sale or liquidation. Fair values are obtained from quoted prices, discounted cash flows model, as appropriate.
Berikut adalah nilai tercatat dan estimasi nilai wajar atas aset dan liabilitas keuangan 31 Desember 2014 dan 2013:
The following table sets forth the Group‘s carrying values and estimated fair values of financial assets and liabilities as of December 31, 2014 and 2013:
2014
Nilai Tercatat/ Carrying Values Aset Keuangan Aset lancar Aset keuangan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Investasi jangka pendek Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain Subjumlah Aset tidak lancar Pinjaman yang diberikan dan piutang Piutang pihak berelasi Uang jaminan Subjumlah Jumlah Aset Keuangan Liabilitas Keuangan Liabilitas jangka pendek Liabilitas keuangan lainnya Utang usaha Utang lain-lain Beban akrual Bagian liabilitas jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun: Utang bank Liabilitas sewa pembiayaan Subjumlah Liabilitas Jangka Panjang Liabilitas keuangan lainnya Utang pihak berelasi Setoran jaminan Liabilitas jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun: Utang bank Liabilitas sewa pembiayaan Subjumlah Jumlah Liabilitas Keuangan
Estimasi Nilai Wajar/ Estimated Fair Values
2013
Nilai Tercatat/ Carrying Values
Estimasi Nilai Wajar/ Estimated Fair Values Financial Assets Current assets
-
-
214.841.125.000
214.841.125.000
Financial assets at FVPL Short-term investments
443.620.515.038 6.773.099.500 11.347.573.980
443.620.515.038 6.773.099.500 11.347.573.980
742.453.783.003 6.703.906.531 1.684.601.192
742.453.783.003 6.703.906.531 1.684.601.192
Loans and receivables Cash and cash equivalents Trade accounts receivable Other accounts receivable
461.741.188.518
461.741.188.518
965.683.415.726
965.683.415.726
Subtotal Noncurrent assets
241.988.611 12.090.634.108
241.988.611 12.090.634.108
520.817.904 9.760.102.292
520.817.904 9.760.102.292
Loans and receivables Due from a related party Refundable deposits
12.332.622.719
12.332.622.719
10.280.920.196
10.280.920.196
Subtotal
474.073.811.237
474.073.811.237
975.964.335.922
975.964.335.922
Total Financial Assets
223.169.202.536 3.894.217.934 17.703.925.967
Financial Liabilities Current Liabilities Other financial liabilities Trade accounts payable Other accounts payable Accrued expenses
130.202.539.121 15.584.297.409
130.202.539.121 15.584.297.409
223.169.202.536 3.894.217.934 17.703.925.967
12.674.545.395 1.254.652.778
12.674.545.395 1.254.652.778
12.933.932.042 -
12.933.932.042 -
159.716.034.703
159.716.034.703
257.701.278.479
257.701.278.479
824.192.936 1.218.849.247
824.192.936 1.218.849.247
251.742.870 1.145.495.966
251.742.870 1.145.495.966
17.966.791.646 2.652.201.683
17.966.791.646 2.652.201.683
30.548.886.966 -
30.548.886.966 -
22.662.035.512
22.662.035.512
31.946.125.802
31.946.125.802
182.378.070.215
182.378.070.215
289.647.404.281
289.647.404.281
- 54 -
Current portion of long-term liabilities: Bank loans Lease liabilities Subtotal Noncurrent Liabilities Other financial liabilities Due to related party Security deposits Long-term liabilities - net of current portion: Bank loans Lease liabilities Subtotal Total Financial Liabilities
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif adalah berdasarkan kuotasi harga pasar pada tanggal pelaporan. Pasar dianggap aktif apabila kuotasi harga tersedia sewaktu-waktu dan dapat diperoleh secara rutin dari bursa, pedagang efek, perantara efek, kelompok industri atau badan penyedia jasa penentuan harga, atau badan pengatur, dan harga tersebut mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar. Kuotasi harga pasar yang digunakan untuk aset keuangan yang dimiliki oleh Grup adalah harga penawaran (bid price) terkini. Instrumen keuangan seperti ini termasuk dalam hirarki Tingkat 1. Instrumen yang termasuk dalam hirarki Tingkat 1 terdiri dari investasi jangka pendek yang diperdagangkan di BEI dan diklasifikasikan sebagai surat berharga diperdagangkan.
The fair value of financial instruments traded in active market is based on quoted market prices at the reporting date. A market is regarded as active if quoted prices are readily and regularly available from an exchange, dealer, or broker, industry group pricing service, or regulatory agency, and those prices represent actual and regularly occurring market transaction on an arm’s lengths basis. The quoted market price used for financial assets held by the Group is the current bid price. These instruments are included in Level 1. Instruments included in Level 1 comprise primarily IDX equity short-term investments classified as trading securities.
Metode dan asumsi berikut ini digunakan oleh Grup untuk melakukan estimasi atas nilai wajar setiap kelompok instrumen keuangan.
The following methods and assumptions were used by the Group to estimate the fair value of each class of financial instrument.
Aset keuangan lancar dan liabilitas keuangan jangka pendek
Current financial assets and liabilities
Dikarenakan sifat transaksinya jangka pendek, nilai tercatat aset keuangan lancar dan liabilitas keuangan jangka pendek telah mendekati estimasi nilai wajarnya.
Due to the short term nature of transaction’s the carrying amounts of the current financial assets and financial liabilities approximate the estimated fair values.
Liabilitas keuangan jangka panjang
Long-term financial liabilities
Terdiri dari utang bank jangka panjang dan liabilitas sewa pembiayaan. Nilai wajarnya ditentukan dengan mendiskontokan arus kas masa datang menggunakan suku bunga yang berlaku dari transaksi pasar yang dapat diamati untuk instrumen dengan persyaratan, risiko kredit, dan sisa jatuh tempo yang sama.
Consist of long-term bank loans and lease liabilities. The fair value of the financial liabilities is determined by discounting future cash flows using applicable rates from observable current market transactions for instruments with similar terms, credit risk, and remaining maturities.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan tidak lancar
Noncurrent financial assets and liabilities
Terdiri dari piutang pihak berelasi, uang jaminan, utang pihak berelasi, dan setoran jaminan. Nilai wajarnya ditentukan dengan mendiskontokan arus kas masa datang yang disesuaikan untuk mencerminkan risiko pihak lawan (untuk aset keuangan) dan risiko kredit Grup (untuk liabilitas keuangan) menggunakan suku bunga pasar terkini untuk instrumen serupa.
Consist of due from a related party, refundable deposits, due to a related party, and security deposits. Fair value is based on discounted future cash flows adjusted to reflect counterparty risk (for financial asset) and the Group’s credit risk (for financial liabilities) using current market rates for similar instruments.
- 55 -
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 24.
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Modal Saham
24.
Susunan kepemilikan saham Perusahaan berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT Ficomindo Buana Registrar, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut:
Nama Pemegang Saham PT Graha Surya Kirana Andi Bharata Winata PT Graha Berkat Kirana Ridwan Pribadi Ingrid Pribadi (Direktur Utama) Fery Wiraatmadja (Direktur) Made Agus Dwiyanto (Direktur) Stephen Pribadi (Komisaris) Anita Angeliana (Direktur) Masyarakat lainnya (kepemilikan masing-masing dibawah 5%) Jumlah
Jumlah Saham Number of Shares
Capital Stock The share ownership in the Company based on the record of PT Ficomindo Buana Registrar, share’s registrar, is as follows:
2014 dan/and 2013 Persentase Kepemilikan Percentage of Ownership %
Jumlah Modal Disetor Total Paid-up Capital Stock
Name of Stockholder
341.250.000 308.850.000 183.750.000 166.250.000 325.000 175.000 85.500 75.000 75.000
25,57 23,15 13,77 12,46 0,02 0,01 0,01 0,01 0,01
34.125.000.000 30.885.000.000 18.375.000.000 16.625.000.000 32.500.000 17.500.000 8.550.000 7.500.000 7.500.000
PT Graha Surya Kirana Andi Bharata Winata PT Graha Berkat Kirana Ridwan Pribadi Ingrid Pribadi (President Director) Fery Wiraatmadja (Director) Made Agus Dwiyanto (Director) Stephen Pribadi (Commissioner) Anita Angeliana (Director)
333.497.500
24,99
33.349.750.000
Public (below 5% each)
1.334.333.000
100,00
133.433.300.000
Berdasarkan akta notaris No. 87 tanggal 18 April 2013 dari Humberg Lie, S.H., S.E., M.Kn., notaris di Jakarta, pengeluaran saham baru dari dalam simpanan (portepel) Perusahaan menjadi sebanyak-banyaknya sebesar 333.333.000 lembar saham melalui penawaran umum saham perdana. Perusahaan juga melaksanakan program ESA dan MSOP masingmasing bagi karyawan dan manajemen dengan menerbitkan masing-masing 1.514.000 saham (termasuk dalam 333.333.000 saham) dan 1.000.000 saham pada tanggal 3 Juli 2013 (Catatan 1).
Total
Based on notarial deed No. 87 dated April 18, 2013 from Humberg Lie, S.H., S.E., M.Kn., a public notary in Jakarta, the issuance of new shares from the savings (portfolio) of the Company be as much of 333,333,000 shares through an initial public offering. The Company also carried out ESA and MSOP plans for employees and management, respectively, by issuing 1,514,000 shares (included in 333,333,000 shares) 1,000,000 shares, respectively, on July 3, 2013 (Note 1).
Jumlah Saham/ Number of Shares Saldo pada tanggal 31 Desember 2012 setelah perubahan nilai nominal menjadi Rp 100 per lembar saham pada tanggal 25 Oktober 2012 Penerbitan saham pada tahun 2013
1.000.000.000 334.333.000
Balance as of December 31, 2012 after change in par value Rp 100 per share on October 25, 2012 Issuance of shares in 2013
Saldo pada 31 Desember 2014 dan 2013
1.334.333.000
Balance as of December 31, 2014 and 2013
- 56 -
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Manajemen Permodalan
Capital Management
Tujuan utama dari pengelolaan modal Grup adalah untuk memastikan bahwa Grup mempertahankan rasio modal yang sehat dalam rangka mendukung bisnis dan memaksimalkan nilai pemegang saham. Grup tidak diwajibkan untuk memenuhi syarat-syarat modal tertentu.
The primary objective of the Group’s capital management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support its business and maximize shareholder value as well as maintain an optimal capital structure to reduce the cost of capital. The Group is not required to meet any capital requirements.
Grup mengelola struktur modal dan membuat penyesuaian terhadap struktur modal sehubungan dengan perubahan kondisi ekonomi. Grup memantau modalnya dengan menggunakan analisa gearing ratio (rasio utang terhadap modal), yakni membagi utang bersih terhadap jumlah modal.
The Group manages its capital structure and makes adjustments to it, in light of changes in economic conditions. The Group monitors its capital using gearing ratios, by dividing net debt by total capital.
Rasio utang bersih terhadap modal pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
Ratio of net debt to equity as December 31, 2014 and 2013 are as follows:
2014
2013
Jumlah pinjaman Dikurangi: kas dan setara kas
34.548.191.504 (443.620.515.038)
43.482.819.008 (742.453.783.003)
Total borrowings Less: cash and cash equivalents
Pinjaman bersih
(409.072.323.534)
(698.970.963.995)
Net debt
Jumlah ekuitas Rasio pinjaman terhadap modal
1.777.483.550.856
1.685.241.508.573
-
-
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, kas dan setara kas Grup dapat menutup seluruh pinjamannya. 25.
Total equity Net Debt to Equity Ratio
As of December 31, 2014 and 2013, the Group’s cash and cash equivalent can cover the total borrowings balance. 25.
Tambahan Modal Disetor
Additional Paid-in Capital This account represents additional paid-in capital in connection with the issuance of 334,333,000 share with nominal value Rp 100 per share at market value Rp 4,050 per share, net of public offering expenses.
Akun ini merupakan tambahan modal disetor sehubungan dengan penerbitan modal saham sebanyak 334.333.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per lembar saham pada harga pasar Rp 4.050 per lembar saham, setelah dikurangi biaya penawaran umum. 26.
of
Pembayaran Berbasis Saham
26.
Program ESA memberikan saham kepada karyawan tertentu, dan tidak diperuntukkan bagi direksi, komisaris, dan pemegang saham Perusahaan. Harga pelaksanaan program ESA adalah sama dengan harga penawaran pada saat IPO. Alokasi saham untuk program ESA, sebanyak 1.514.000 saham terdiri dari saham penghargaan sebanyak 1.070.000 saham dan saham jatah pasti sebanyak 444.000 saham. Saham jatah pasti adalah jumlah total saham untuk program ESA dikurangi jumlah saham penghargaan.
Share-Based Payment ESA program grant shares to certain employees, and not intended for directors, commissioners, and shareholders. The exercise price of the ESA is the same as the offer price at the time of the IPO. The allocation of shares to the ESA program, as much as 1,514,000 shares, consists of awards shares for 1,070,000 shares and definitely ration shares for 444,000 shares. Definitely ration share is the total number of shares for the ESA program net of award shares.
- 57 -
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
27.
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Apabila jumlah saham yang telah dialokasikan dalam program ESA tidak terbagi habis, maka sisanya akan ditawarkan kembali kepada masyarakat.
If the number of shares that have been allocated in the ESA program is not completely divided up, the balance will be offered to the public.
Pada tanggal pencatatan, Perusahaan juga menerbitkan sebanyak 1.000.000 saham baru dalam program MSOP yang dialokasikan kepada manajemen. Dana pembelian saham tersebut disetorkan dan dibayar oleh Perusahaan untuk dan atas nama manajemen sebagai bonus. harga saham bonus tersebut sama dengan harga penawaran IPO.
On the record date, the Company also issued 1,000,000 new shares MSOP program which were allocated to the management. Funds to purchase shares bonus were deposited and paid by the Company for and on behalf of management as bonus. Share bonus price equal the offer price.
Terkait program MSOP, Perusahaan juga akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 12.333.000 opsi untuk manajemen, yang terbagi dalam 2 tahapan, yaitu : 1. Tahap I sebanyak-banyaknya 6.166.500 opsi akan diterbitkan satu (1) tahun setelah tanggal pencatatan di Bursa Efek Indonesia. 2. Tahap II sebanyak-banyaknya 6.166.500 opsi akan diterbitkan dua (2) tahun setelah tanggal pencatatan di Bursa Efek Indonesia.
In relation to the MSOP program, the Company also will issue 12,333,000 option for management, which is divided into 2 phase, namely: 1. Phase I as many as of 6,166,500 options will be issued one (1) year after the date of listing on Indonesia Stock Exchange.
Manajemen Perusahaan menyatakan tidak menerbitkan opsi tahap I dan tidak akan dilaksanakan selanjutnya di tahun 2015, sedangkan opsi tahap II akan dilakukan sebanyak-banyaknya 1.000.000 opsi.
The Company’s management stated that not issued phase I option and it is not being carry forward to 2015 while phase II option will be as many as 1,000,000 option.
Beban program pembayaran berbasis saham masing-masing sebesar Rp 8.383.500.000 pada tahun 2013.
Share-based payment expenses amounted to Rp 8,383,500,000 in 2013.
2.
Pembayaran Dividen Tunai
27.
Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tanggal 3 Juni 2014, para pemegang saham Perusahaan telah menyetujui pembagian dividen tahun 2013 sebesar Rp 37.220.441.455. 28.
Phase II, as many as 6,166,500 options will be issued two (2) years after the date of listing on the Indonesia Stock Exchange.
Payment of Cash Dividend Based on the General Meeting of Stockholders held on June 3, 2014, the stockholders approved the distribution of 2013 dividend amounted to Rp 37,220,441,455.
Kepentingan Nonpengendali
28.
Akun ini merupakan bagian kepentingan nonpengendali atas aset bersih PT Kirana Cipta Propertindo, entitas anak, masing-masing sebesar Rp 244.597.099 dan Rp 252.342.416 pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. Bagian kepentingan nonpengendali atas jumlah laba komprehensif entitas anak sebesar (Rp 7.745.317) pada tahun 2014 dan (Rp 1.062.335) pada tahun 2013.
Non-Controlling Interests This account represents the share of non-controlling stockholders in the net assets of PT Kirana Cipta Propertindo, a subsidiary, of Rp 244,597,099 and Rp 252,342,416 as of December 31, 2014 and 2013, respectively. Non-controlling interests on total comprehensive of the subsidiary amounted to (Rp 7,745,317) in 2014 and (Rp 1,062,335) in 2013.
- 58 -
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 29.
Pendapatan
Penjualan barang elektronik bermerek Sewa Komisi penjualan barang konsinyasi Lain-lain Jumlah
30.
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated) 29.
Revenues
2014
2013
2.162.655.727.398 58.117.675.720
1.939.734.173.608 67.748.180.515
2.799.105.724 3.197.091.079
2.550.259.277 2.577.857.550
2.226.769.599.921
2.012.610.470.950
Sales of branded electronic products Rent Commission on sale of consigned goods Others Total
Seluruh pendapatan diperoleh dari transaksi dengan pihak ketiga.
All revenues were generated from transactions with third parties.
Pendapatan sewa merupakan sewa operasi atas area untuk display barang elektronik dan foodcourt.
Income from rent is from an operating lease for electronic goods display area and foodcourt.
Komisi penjualan barang konsinyasi berkisar antara 4,5% - 10,0% dari nilai penjualan.
Consignment commission sales ranges from 4.5% - 10.0% of the sales amount.
Lain-lain terdiri atas penjualan perpanjangan garansi, pendapatan pengiriman barang, serta papan reklame dan neon box.
Others consist of sales of extended warranty, delivery income, and revenues from billboard and neon box.
Tidak terdapat pendapatan dari satu pihak yang melebihi 10% dari pendapatan.
There were no revenues from a certain party that exceeds 10% of the revenues.
Beban Pokok Penjualan
30.
Cost of Sales
2014
2013
Saldo persediaan pada awal tahun Pembelian - bersih
445.138.671.136 1.842.218.357.865
165.110.985.627 1.886.927.395.519
Inventories at beginning of the year Purchases - net
Barang tersedia untuk dijual Saldo persediaan pada akhir tahun
2.287.357.029.001 (489.219.839.168)
2.052.038.381.146 (445.138.671.136)
Goods available for sale Inventories at the end of the year
Beban pokok pendapatan
1.798.137.189.833
1.606.899.710.010
Cost of sales
Pembelian dengan pihak berelasi sebesar Rp 17.677.162.490 tahun 2014 dan Rp 15.466.921.440 tahun 2013 (Catatan 35).
Purchases from a related party amounted to Rp 17,677,162,490 in 2014 and Rp 15,466,921,440 in 2013 (Note 35).
Pembelian dari sepuluh (10) pemasok terbesar masing-masing sebesar Rp 1.235.143.541.126 (67,05%) pada tahun 2014 dan Rp 1.464.808.076.621 (77,63%) pada tahun 2013, dari jumlah pembelian.
Purchase from top ten (10) suppliers amounted to Rp 1,235,143,541,126 (67.05%) in 2014 and Rp 1,464,808,076,621 (77.63%) in 2013, of the total purchases.
Pembelian dari satu pihak yang melebihi 10% dari pendapatan adalah pembelian dari PT LG Electronics Indonesia dan PT Samsung Electronics Indonesia.
Purchases from PT LG Electronics Indonesia and PT Samsung Electronics Indonesia exceeded 10% of the total revenues.
- 59 -
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 31.
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Beban Usaha
31.
Operating Expenses
2014 Gaji dan tunjangan lainnya Sewa dan jasa pelayanan (Catatan 35 dan 38) Penyusutan (Catatan 14) Telepon, listrik, dan air Iklan dan promosi Keamanan Imbalan kerja jangka panjang (Catatan 32) Jasa kebersihan Jasa profesional Biaya kantor Pajak dan perijinan Transportasi dan pengiriman Perbaikan dan pemeliharaan Donasi Asuransi Pelatihan karyawan Lain-lain Jumlah
32.
2013
97.045.581.792
73.625.294.729
82.449.018.736 43.679.692.176 27.487.757.454 24.650.912.052 12.436.992.546
45.817.326.357 20.840.946.901 18.883.717.671 24.952.736.042 9.205.042.227
11.026.912.000 6.285.426.535 4.955.885.443 3.805.346.796 3.484.580.816 3.184.591.733 2.807.035.304 2.221.011.154 1.136.255.238 413.018.914 2.714.573.727
7.486.051.000 4.508.864.514 1.560.315.584 3.578.650.131 4.619.795.190 2.436.753.660 1.660.563.302 222.341.750 659.677.414 293.225.839 1.358.837.148
329.784.592.416
221.710.139.459
Imbalan Kerja Jangka Panjang
32.
Salaries and allowances Rent and service charges (Notes 35 and 38) Depreciation (Note 14) Telephone, electricity, and water Advertising and promotion Security Long-term employee benefits (Note 32) Cleaning service Professional fees Office charges Taxes and licenses Transportation and delivery Repair and maintenance Donation Insurance Employee training Others Total
Long-term Employee Benefits
Besarnya imbalan pasca-kerja dihitung berdasarkan peraturan yang berlaku, yakni Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003. Tidak terdapat pendanaan khusus yang disisihkan sehubungan dengan imbalan kerja jangka panjang tersebut.
The amount of post-employment benefits is determined based on Law No. 13 Year 2003, dated March 25, 2003. No funding of the longterm employee benefits has been made to date.
Perhitungan aktuaria terakhir atas liabilitas imbalan kerja jangka panjang dilakukan oleh PT Biro Pusat Aktuaria, aktuaris independen, tertanggal 21 Februari 2015.
The latest actuarial valuation upon the long-term employee benefits liability was from PT Biro Pusat Aktuaria, an independent actuary, dated February 21, 2015.
Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan kerja jangka panjang tersebut adalah 890 karyawan di tahun 2014 dan 898 di tahun 2013.
Number of eligible employees is 890 in 2014 and 898 in 2013.
Rekonsiliasi antara nilai kini liabilitas imbalan kerja jangka panjang yang tidak didanai dengan nilai liabilitas imbalan kerja jangka panjang pada laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
A reconciliation of the present value of unfunded employee benefits and the long-term employee benefits liability presented in the consolidated statements of financial position is as follows:
2014
2013
2012
2011
2010
Nilai kini cadangan yang tidak didanai Keuntungan (kerugian) aktuarial yang belum diakui Biaya jasa lalu yang belum diakui
36.171.667.000
24.209.242.000
28.173.036.000
18.413.122.000
8.687.857.000
Present value of unfunded defined-benefit reserve
(167.655.000) (8.108.000)
768.890.000 (9.140.000)
(10.679.923.000) (10.172.000)
(7.977.634.000) (11.204.000)
(2.801.598.000) (12.236.000)
Unrecognized actuarial gains (losses) Unrecognized past service costs
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang
35.995.904.000
24.968.992.000
17.482.941.000
10.424.284.000
5.874.023.000
Long-term employee benefits liability
- 60 -
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Rincian beban imbalan kerja jangka panjang adalah sebagai berikut:
Following are details of long-term employee benefits expense:
2014 Beban jasa kini Beban bunga Kerugian (keuntungan) aktuarial bersih yang diakui Biaya jasa lalu Jumlah beban imbalan kerja jangka panjang
2013
7.916.453.000 2.178.833.000
5.311.706.000 1.676.296.000
(20.914.000) 952.540.000 11.026.912.000
497.017.000 1.032.000 7.486.051.000
Recognized actuarial net losses (gain) Past service costs Total long-term employee benefits expense
Beban imbalan kerja jangka panjang disajikan sebagai bagian dari “Beban usaha” (Catatan 31).
Long-term employee benefits expense is presented as part of “Operating expenses” (Note 31).
Mutasi liabilitas imbalan kerja jangka panjang di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
Movements of long-term employee benefits liability are as follows:
2014
2013
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang awal tahun Beban imbalan kerja jangka panjang tahun berjalan
24.968.992.000
17.482.941.000
11.026.912.000
7.486.051.000
Long-term employee benefits liability at the beginning of the year Long-term employee benefits expense during the year
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang akhir tahun
35.995.904.000
24.968.992.000
Long-term employee benefits liability at the end of the year
Asumsi-asumsi aktuarial utama yang digunakan dalam perhitungan imbalan kerja jangka panjang:
Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Tingkat mortalita Tingkat cacat
33.
Current service costs Interest costs
Principal actuarial assumptions used valuation of the long-term employee benefits:
2014
2013
8,00% 10% TMI '11 10% of TMI '11
9,00% 10% TMI '11 10% of TMI '11
Pajak Penghasilan a.
33.
Beban (manfaat) pajak terdiri dari:
Discount rate Future salary increase Mortality rate Disability rate
Income Tax a.
2014
The tax expense (benefit) consist of the following:
2013
Pajak kini Final Tidak final Pajak tangguhan
5.811.767.572 23.794.352.747 (3.104.476.615)
6.592.753.547 27.141.033.000 (1.809.012.750)
Current tax Final Non-final Deferred tax
Jumlah
26.501.643.704
31.924.773.797
Total
- 61 -
in
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
b.
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Pajak Kini
b.
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan laba kena pajak Perusahaan adalah sebagai berikut:
Current Tax A reconciliation between income before tax per consolidated statements of comprehensive income and taxable income is as follows:
2014
2013
Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Rugi sebelum pajak entitas anak
155.964.127.442 919.210.493
238.703.941.769 224.322.685
Income before tax per consolidated statements of comprehensive income Loss before tax of the subsidiary
Laba sebelum pajak Perusahaan
156.883.337.935
238.928.264.454
Income before tax of the Company
Perbedaan temporer: Beban imbalan kerja jangka panjang Liabilitas sewa pembiayaan Pemulihan penurunan nilai piutang Jumlah
11.026.912.000 (478.579.522) -
7.486.051.000 (250.000.000)
10.548.332.478
7.236.051.000
522.808.402 -
596.085.707 309.357.282
Temporary differences: Long-term employee benefits expense Lease liabilities Reversal of allowance for impairment of receivables Total
Perbedaan tetap: Jamuan Denda pajak Pendapatan bunga yang telah dikenakan pajak final Pendapatan sewa yang telah dikenakan pajak penghasilan final Lainnya
(24.187.788.430)
(19.460.819.689)
Permanent differences: Entertainment Tax penalty Interest income subjected to final tax
(58.117.675.720) 9.528.396.321
(65.927.535.470) (53.117.268.000)
Rent income subjected to final tax Others
Jumlah
(72.254.259.427)
(137.600.180.170)
95.177.410.986
108.564.135.284
Laba kena pajak
Rincian beban dan utang pajak adalah sebagai berikut:
Dikurangi pajak dibayar di muka: Perusahaan Pasal 23 Pasal 25 Jumlah Utang pajak kini
Taxable income
The current tax expense and payable are computed as follows:
2014 Beban pajak penghasilan Perusahaan Tidak final - 25%
Total
2013
23.794.352.747
27.141.033.000
(3.507.172.884) (19.738.097.942)
(3.374.248.714) (13.472.475.405)
(23.245.270.826)
(16.846.724.119)
549.081.921
- 62 -
10.294.308.881
Income tax expense The Company Non final - 25% Less prepaid income taxes: The Company Article 23 Article 25 Total Current tax payable
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Laba kena pajak dan beban pajak Perusahaan tahun 2013 sesuai dengan Pemberitahuan (SPT) Tahunan yang disampaikan kepada Kantor Pelayanan Pajak. c.
The taxable income and tax expense of the Company in 2013 are in accordance with the corporate income tax returns filed with the Tax Service Office.
Pajak Tangguhan
c. Dikreditkan ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian/ Credited to consolidated statements of comprehensive income
1 Januari 2013/ January 1, 2013
Deferred Tax Dikreditkan ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian/ Credited to consolidated statements of comprehensive income
31 Desember 2013/ December 31, 2013
31 Desember 2014/ December 31, 2014
Cadangan kerugian penurunan nilai piutang pihak berelasi Liabilitas imbalan kerja jangka panjang Liabilitas sewa pembiayaan
62.500.000 4.370.735.250 -
(62.500.000) 1.871.512.750 -
6.242.248.000 -
2.756.728.000 347.748.615
8.998.976.000 347.748.615
Allowance for impairment of due from related parties Long-term employee benefits liability Lease liabilties
Aset pajak tangguhan - Bersih
4.433.235.250
1.809.012.750
6.242.248.000
3.104.476.615
9.346.724.615
Deferred tax assets - Net
Rekonsiliasi antara jumlah beban pajak dan hasil perkalian laba kena pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
A reconciliation between the total tax expense and the amounts computed by applying the effective tax rates to income before tax per consolidated statements of comprehensive income is as follows:
2014
2013
Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Rugi sebelum pajak entitas anak
155.964.127.442 919.210.493
238.703.941.769 224.322.685
Income before tax per consolidated statements of comprehensive income Loss before tax of the subsidiary
Laba sebelum pajak Perusahaan
156.883.337.935
238.928.264.454
Income before tax of the Company
39.220.834.484
59.732.066.114
130.702.100
77.339.320 149.021.427
Beban pajak dengan tarif yang berlaku
Tax expense at effective tax rate
Pengaruh pajak atas perbedaan tetap: Denda pajak Jamuan Pendapatan bunga yang telah dikenakan pajak final Pendapatan sewa yang telah dikenakan pajak penghasilan final Lainnya
(6.046.947.108)
(4.865.204.922)
(14.529.418.930) 2.382.099.081
(16.481.883.333) (13.279.318.356)
Bersih Penyesuaian atas aset pajak tangguhan Beban pajak final
(18.063.564.857) (467.393.495) 5.811.767.572
(34.400.045.864) 6.592.753.547
Jumlah beban pajak Perusahaan Jumlah beban pajak entitas anak
26.501.643.704 -
31.924.773.797 -
Tax expense of the Company Tax expense of the subsidiary
Jumlah beban pajak
26.501.643.704
31.924.773.797
Tax expense
- 63 -
Tax effect of permanent differences: Tax penalty Entertainment Interest income subjected to final tax Rent income subjected to final tax Others Net Adjustment on deferred tax assets Final tax expense
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 34.
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Laba per Saham
34.
Perhitungan laba per saham dasar dan dilusian berdasarkan pada informasi berikut:
The computation of basic and diluted earnings per share is based on the following data:
2014 Rata-rata tertimbang saham biasa untuk perhitungan laba per saham dasar
1.166.708.510
Weighted average number of ordinary shares for computation of basic earnings per share
6.149.605
Weighted average number of ordinary shares for diluted
1.334.333.000
1.172.858.115
Weighted average number of ordinary for calculated diluted shares
129.470.229.055
206.780.230.307
Rata-rata tertimbang saham biasa untuk berpotensi dilutif
-
Laba bersih teratribusikan kepada pemegang saham Perusahaan
35.
2013
1.334.333.000
Rata-rata tertimbang saham biasa untuk perhitungan laba per saham dilusian
Earnings Per Share
Net income attributable to equity owners of the Company
Laba per saham dasar
97
177
Basic earnings per share
Laba per saham dilusian
97
176
Diluted earnings per share
Sifat dan Transaksi Pihak Berelasi
35.
Nature of Relationship and Transactions with Related Parties
Sifat Hubungan Pihak Berelasi
Nature of Relationship
Perusahaan yang sebagian pemegang saham dan pengurus atau manajemen kunci sama dengan Grup yakni PT Danayasa Arthatama Tbk, PT Kirana Cipta Propertindo, PT Graha Karunia Trading, PT Centrepark Citra Corpora, dan PT Graha Berkat Trading.
The companies which have partly the same stockholders and key management as the Group are PT Danayasa Arthatama Tbk, PT Kirana Cipta Propertindo, PT Graha Karunia Trading, PT Centrepark Citra Corpora, and PT Graha Berkat Trading.
Transaksi Pihak Berelasi
Transactions with Related Parties
Dalam kegiatan usahanya, Grup melakukan transaksi tertentu dengan pihak berelasi, yang meliputi antara lain:
In the normal course of business, the Group entered into certain transactions with related parties involving the following:
a.
a.
Rincian transaksi yang signifikan dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:
2014 Aset Piutang pihak berelasi PT Centrepark Citra Corpora Liabilitas Utang usaha PT Graha Berkat Trading Utang pihak berelasi PT Graha Karunia Trading
241.988.611
2013
520.817.904
The accounts involving transactions with related parties are as follows:
Persentase terhadap jumlah Aset/Liabilitas dan terhadap Pendapatan/Beban yang bersangkutan/ Percentage to Total Assets/Liabilities and to Total Respective Revenues/Expenses 2014 2013 % %
0,01
0,03
Assets Due from a related party PT Centerpark Citra Corpora Liability Trade accounts payable PT Graha Berkat Trading
2.326.097.353
377.268.410
1,03
0,11
824.192.936
251.742.870
0,36
0,07
- 64 -
Due to a related party PT Graha Karunia Trading
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
2014
Pembelian PT Graha Berkat Trading Beban usaha Sewa dan jasa pelayanan PT Danayasa Arthatama Tbk
b.
2013
17.677.162.490
15.466.921.440
0,96
0,82
Purchases PT Graha Berkat Trading
810.096.603
543.621.806
0,25
0,25
Operating expenses Rent and service charge PT Danayasa Arthatama Tbk
Imbalan yang diberikan kepada direksi dan anggota manajemen kunci lainnya adalah sebagai berikut: Direksi/ Directors Jumlah/ Amount
%
Gaji dan imbalan kerja jangka pendek Imbalan kerja jangka panjang Jumlah
Gaji dan imbalan kerja jangka pendek Imbalan kerja jangka panjang Jumlah
b.
2014
Dewan Komisaris/ Board of Commissioners Jumlah/ Amount %
9.337.488.490 1.574.689.000
84 16
1.581.724.898 297.628.000
Salary and other short-term employee benefits Long-term employee benefits
100
10.912.177.490
100
1.879.352.898
Total
Direksi/ Directors Jumlah/ Amount
2013
Dewan Komisaris/ Board of Commissioners Jumlah/ Amount %
85 15
7.474.148.880 1.303.101.000
82 18
1.164.680.000 256.382.000
Salary and other short-term employee benefits Long-term employee benefits
100
8.777.249.880
100
1.421.062.000
Total
Jaminan pribadi utang bank (i)
The compensation for directors and key management personnel are as follows:
86 14
%
c.
Persentase terhadap jumlah Aset/Liabilitas dan terhadap Pendapatan/Beban yang bersangkutan/ Percentage to Total Assets/Liabilities and to Total Respective Revenues/Expenses 2014 2013 % %
c.
Satu kavling tanah di Alam Sutera Boulevard No. 30, Tangerang seluas 5.000 square meters dan jaminan pribadi dari Ridwan Pribadi sebesar Rp 40.000.000.000 dijadikan jaminan untuk pinjaman kepada PT Bank Central Asia Tbk.
Bank loans personal guarantee (i)
(ii) Satu kavling tanah Bintaro Jaya CBD blok B7/D-01, Tangerang, seluas 3.097 square meters dijadikan sebagai jaminan untuk pinjaman kepada PT Bank International Indonesia Tbk.
The land plots in Alam Sutera Boulevard No. 30, Tangerang area of 5,000 square meters and a personal guarantee of Ridwan Pribadi at Rp 40,000,000,000 as collateral for a loan to PT Bank Central Asia Tbk.
(ii) The land plots Plastica Jaya CBD block B7 / D-01, Tangerang, covering an area of 3,097 square meters used as collateral for a loan to PT Bank International Indonesia Tbk.
- 65 -
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 36.
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan
36.
Financial Risk Management Objectives and Policies
Manajemen Risiko Keuangan
Financial Risk Management
Risiko-risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan yang dimiliki Grup adalah risiko suku bunga, risiko kredit, dan risiko likuiditas. Kegiatan operasional Grup dijalankan secara berhati-hati dengan mengelola risiko-risiko tersebut agar tidak menimbulkan potensi kerugian bagi Grup.
The main risks arising from the Group’s financial instruments are interest rate risk, credit risk, and liquidity risk. The operational activities of the Group are managed in a prudential manner by managing those risks to minimize potential losses.
Risiko Suku Bunga
Interest Rate Risk
Risiko suku bunga Grup timbul dari pinjaman jangka panjang. Pinjaman yang diterima dengan suku bunga mengambang mengakibatkan timbulnya risiko suku bunga arus kas terhadap Grup. Pinjaman yang diterima dengan suku bunga tetap mengakibatkan timbulnya risiko nilai wajar suku bunga terhadap Grup. Kebijakan Grup adalah memelihara 80% pinjaman dalam instrumen dengan suku bunga tetap.
The Group’s interest rate risk arises from longterm borrowings. Borrowings issued at floating rates expose the Group to cash flow interest rate risk. Borrowings issued at fixed rates expose the Group to fair value interest rate risk. The Group’s policy is to maintain approximately 80% of its borrowings in fixed-rate instruments.
Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan suku bunga pasar.
Interest rate risk is the risk that the fair value or contractual future cash flows of a financial instrument will be affected due to changes in market interest rates.
Untuk meminimalkan risiko suku bunga, Grup mengelola beban bunga dengan mengevaluasi kecenderungan suku bunga pasar. Manajemen juga melakukan penelaahan berbagai suku bunga yang ditawarkan oleh kreditur untuk mendapatkan suku bunga yang menguntungkan sebelum mengambil keputusan untuk melakukan perikatan utang.
To minimize interest rate risk, the Group manages interest charges, by evaluating market rate trends. Management also conducts assessments among interest rates offered by creditors to obtain the most favorable interest rate before making any decision to enter into a new loan agreement.
Pinjaman dengan suku bunga tetap yang dimiliki Grup dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Untuk itu, pinjaman tersebut tidak termasuk dalam risiko suku bunga sebagaimana didefinisikan dalam PSAK No. 60.
The Group’s fixed rate borrowings are carried at amortized cost. They are therefore not subject to interest rate risk as defined in PSAK No. 60.
- 66 -
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Tabel berikut adalah nilai tercatat, berdasarkan jatuh temponya, atas aset dan liabilitas keuangan Grup yang terkait risiko suku bunga:
The following table sets out the carrying amount, by maturity, of the Group’s consolidated financial assets and liabilities that are exposed to interest rate risk: 2014
Rata-rata Suku Bunga Efektif/ Average Effective Interest Rate % Aset Bunga Tetap Bank Deposito berjangka
2,0% - 2,5% 5,5% - 10,0%
Jatuh Tempo dalam Satu Tahun/ Within One Year
Jatuh Tempo lebih dari Satu Tahun/ More than One Year
21.074.285.594 420.168.600.000
-
Jumlah/ Total
21.074.285.594 420.168.600.000
Assets Fixed rate Bank Time Deposit
2013 Rata-rata Suku Bunga Efektif/ Average Effective Interest Rate % Aset Bunga Tetap Bank Deposito berjangka
2,0% - 2,5% 6,0% - 11,0%
Jatuh Tempo dalam Satu Tahun/ Within One Year
107.344.282.075 630.000.000.000
Jatuh Tempo lebih dari Satu Tahun/ More than One Year
-
Jumlah/ Total
107.344.282.075 630.000.000.000
Assets Fixed rate Bank Time Deposit
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, apabila suku bunga atas pinjaman berdenominasi Rupiah meningkat/menurun sebesar 2,5% dan variabel lain tetap, laba setelah pajak untuk tahun berjalan masingmasing akan lebih rendah/tinggi sebesar Rp 760.783.426 dan Rp 1.087.070.475.
As of December 31, 2014 and 2013, if interest rates on Rupiah-denominated borrowings had been 2.5% higher/lower with all other variables held constant, post-tax profit for the period would have been Rp 760,783,426 and Rp 1,087,070,475 lower/higher, respectively.
Risiko Kredit
Credit Risk
Risiko kredit adalah risiko bahwa Grup akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan atau pihak lawan akibat gagal memenuhi liabilitas kontraktualnya. Grup mengendalikan risiko kredit dengan cara melakukan hubungan usaha dengan pihak lain yang memiliki kredibilitas, menetapkan kebijakan verifikasi dan otorisasi kredit, serta memantau kolektibilitas piutang secara berkala untuk mengurangi jumlah piutang.
Credit risk is the risk that the Group will incur a loss arising from the customers or counterparties which fail to fulfill their contractual obligations. Management believes that there are no significant concentrations of credit risk. The Group manages and controls the credit risk by dealing only with recognized and credit worthy parties, setting internal policies on verifications and authorizations of credit, and regularly monitoring the collectibility of receivables to reduce the exposure to bad debts.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat risiko kredit yang terkonsentrasi secara signifikan.
Management believes that there are significant concentrations of credit risk.
- 67 -
no
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated) Accordingly, the Company has assessed the credit quality of the following financial assets.
Grup melakukan penilaian atas kualitas kredit dari beberapa aset keuangan berikut:
Kas dan setara kas diniliai dengan peringkat baik karena ditempatkan pada bank yang bereputasi baik dan disetujui oleh Direksi serta memiliki kemungkinan insolvensi yang rendah.
Cash and cash equivalents is assessed as high grade since it is deposited in reputable banks as approved by the Directors and which have a low probability of insolvency.
Piutang usaha merupakan piutang yang jatuh tempo dan dilunasi, dinilai dengan peringkat baik karena mempunyai tingkat pelunasan yang tinggi berdasarkan pengalaman historis dan penagihan terakhir.
Trade accounts receivable and other accounts receivable which pertain to receivables that are due and demandable, were assessed as high grade since these have high probability of collection through application of last billings and based on historical experience.
Selain itu, dengan kualitas kredit yang baik atas aset keuangan tersebut maka memiliki risiko yang tidak signifikan atas gagal bayar berdasarkan pengalaman historis.
Further, the above high grade credit quality pertain to financial assets with insignificant risk of default based on historical experience.
Berikut adalah eksposur laporan posisi keuangan konsolidasian yang terkait risiko kredit pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013:
The table below shows consolidated statements of financial position exposures related to credit risk as of December 31, 2014 and 2013: 2014
Jumlah Bruto/ Gross Amount
Jumlah Neto/ Net Amount
Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain Piutang pihak berelasi Uang jaminan
441.242.885.594 6.773.099.500 11.347.573.980 241.988.611 12.090.634.108
441.242.885.594 6.773.099.500 11.347.573.980 241.988.611 12.090.634.108
Loans and receivables Cash and cash equivalents Trade accounts receivable Other accounts receivable Due from a related party Refundable deposits
Jumlah
471.696.181.793
471.696.181.793
Total
2013 Jumlah Bruto/ Gross Amount
Jumlah Neto/ Net Amount
Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain Piutang pihak berelasi Uang jaminan
737.344.282.075 6.703.906.531 1.684.601.192 520.817.904 9.760.102.292
737.344.282.075 6.703.906.531 1.684.601.192 520.817.904 9.760.102.292
Loans and receivables Cash and cash equivalents Trade accounts receivable Other accounts receivable Due from a related party Refundable deposits
Jumlah
756.013.709.994
756.013.709.994
Total
- 68 -
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Risiko Likuiditas
Liquidity Risk
Risiko likuiditas adalah risiko kerugian yang timbul karena Grup tidak memiliki arus kas yang cukup untuk memenuhi liabilitasnya.
Liquidity risk is a risk arising when the cash flow position of the Group is not enough to cover the liabilities which become due.
Dalam pengelolaan risiko likuiditas, manajemen memantau dan menjaga jumlah kas dan setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasional Grup dan untuk mengatasi dampak fluktuasi arus kas. Manajemen juga melakukan evaluasi berkala atas proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo utang, dan terus-menerus melakukan penelaahan pasar keuangan untuk mendapatkan sumber pendanaan yang optimal.
In the management of liquidity risk, management monitors and maintains a level of cash and cash equivalents deemed adequate to finance the Group’s operations and to mitigate the effects of fluctuation in cash flows. Management also regularly evaluates the projected and actual cash flows, including loan maturity profiles, and continuously assess conditions in the financial markets for opportunities to obtain optimal funding sources.
Berikut adalah jadwal jatuh tempo liabilitas keuangan berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013:
The table below summarizes the maturity profile of the Group’s consolidated financial liabilities based on contractual undiscounted payments as of December 31, 2014 and 2013:
<= 1 tahun/ <= 1 Year Liabilitas Utang usaha Beban akrual Utang pihak berelasi Liabilitas jangka panjang Utang bank Liabilitas sewa pembiayaan Setoran jaminan Jumlah
130.202.539.121 15.584.297.409 824.192.936
Jumlah
-
Nilai Tercatat/ As Reported
130.202.539.121 15.584.297.409 824.192.936
12.674.545.395 1.254.652.778 -
17.966.791.646 2.652.201.684 1.218.849.247
30.641.337.041 3.906.854.462 1.218.849.247
160.540.227.639
21.837.842.577
182.378.070.216
<= 1 tahun/ <= 1 Year Liabilitas Utang usaha Utang lain-lain Beban akrual Utang pihak berelasi Liabilitas jangka panjang Utang bank Setoran jaminan
2014 > 1 tahun/ > 1 Years
223.169.202.536 3.894.217.934 17.703.925.967 251.742.870
2013 > 1 tahun/ > 1 Years
-
Total
Nilai Tercatat/ As Reported
223.169.202.536 3.894.217.934 17.703.925.967 251.742.870
12.933.932.042 -
30.548.886.966 1.145.495.966
43.482.819.008 1.145.495.966
257.953.021.349
31.694.382.932
289.647.404.281
- 69 -
Other financial liabilities Trade payables Accrued expenses Due to a related party Long-term liabilities: Bank loans Lease liabilities Security deposits
Other financial liabilities Trade payables Others account payables Accrued expenses Due to a related party Long-term liabilities: Bank loans Security deposits Total
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 37.
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Informasi Segmen
37.
Segment Information
Segmen operasi dilaporkan sesuai dengan pelaporan internal kepada pembuat keputusan operasional, yang bertanggung jawab atas alokasi sumber daya ke masing-masing segmen yang dilaporkan serta menilai kinerja masingmasing segmen tersebut. Grup memiliki tiga (3) segmen yang dilaporkan meliputi penjualan barang elektronik bermerek, sewa, dan lain-lain.
Operating segments are reported in accordance with the internal reporting provided to the chief operating decision maker, which is responsible for allocating resources to the reportable segments and assesses its performance. The Group has three (3) reportable segments including sales of branded electronic goods, rents, and others. 2014
Penjualan Barang Elektronik Bermerek/ Sales of Branded Electronic Goods
Sewa/ Rent
Lain-lain/ Others
Konsolidasian/ Consolidated
2.165.454.833.122 1.798.137.189.833
58.117.675.720 -
3.197.091.079 -
2.226.769.599.921 1.798.137.189.833
367.317.643.289
58.117.675.720
3.197.091.079
428.632.410.088
Consolidated Statement of Comprehensive Income Revenues - external parties Cost of sales Segment results Segment gross profit
Beban umum dan administratif Pendapatan (beban) lain-lain - bersih
239.592.953.435 -
82.449.018.796 -
7.742.620.185 57.116.309.770
329.784.592.416 57.116.309.770
Operating expenses Other income (expenses) - net
Laba sebelum pajak Beban pajak
127.724.689.854
(24.331.343.076)
52.570.780.664
155.964.127.442 (26.501.643.704)
Income before tax Tax expense
129.462.483.738
Net income
Laporan Laba rugi Komprehensif Konsolidasian Pendapatan usaha - pihak eksternal Beban pokok penjualan Hasil segmen Laba kotor segmen
Laba bersih Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Aset Aset segmen Liabilitas Liabilitas segmen
1.899.625.899.142
69.364.890.967
222.405.791.219
1.218.849.247
2.391.891.700
1.971.382.681.809
-
223.624.640.466
-
44.911.947.706
Informasi lainnya Depresiasi
Consolidated Statements of Financial Position Assets Segment assets Liabilities Segment liabilities Other information
44.911.947.706
-
Depreciation
2013 Penjualan Barang Elektronik Bermerek/ Sales of Branded Electronic Goods
Sewa/ Rent
Lain-lain/ Others
Konsolidasian/ Consolidated
Laporan Laba rugi Komprehensif Konsolidasian Pendapatan Usaha - pihak eksternal Beban Pokok Penjualan Hasil Segmen Laba kotor segmen
1.942.284.432.885 1.606.899.710.010
67.748.180.515 -
2.577.857.550 -
2.012.610.470.950 1.606.899.710.010
335.384.722.875
67.748.180.515
2.577.857.550
405.710.760.940
Consolidated Statement of Comprehensive Income Revenues - external parties Cost of sales Segment results Segment gross profit
Beban umum dan administratif Pendapatan (beban) lain-lain - bersih
172.651.070.902 -
45.817.326.357 -
3.241.742.200 54.703.320.288
221.710.139.459 54.703.320.288
Operating expenses Other income (expenses) - net
Laba sebelum pajak Beban Pajak
162.733.651.973
21.930.854.158
54.039.435.638
238.703.941.769 (31.924.773.797)
Income before tax Tax expense
206.779.167.972
Net income
Laba Bersih Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Aset Aset Segmen Liabilitas Liabilitas segmen
1.919.259.344.427
68.313.662.495
322.156.393.561
1.145.495.966
3.514.131.588
1.991.087.138.510
-
323.301.889.527
-
20.840.946.901
Informasi lainnya Depresiasi
Consolidated Statements of Financial Position Assets Segment Assets Liabilities Segment Liabilities Other information
20.840.946.901
-
- 70 -
Depreciation
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 38.
39.
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Perjanjian dan Ikatan
38.
a.
Perusahaan menandatangani perjanjian sewa tanah di kawasan SCBD dengan PT Panduneka Sejahtera, pihak ketiga, pada tanggal 22 Desember 2009 yang kemudian diubah pada tanggal 12 Desember 2011 dengan jangka waktu 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember 2013, yang digunakan sebagai toko elektronik. Sewa tanah ini telah diperpanjang sampai dengan 31 Desember 2015.
a.
The Company entered into rent agreement with PT Panduneka Sejahtera, a third party, for the land in SCBD on December 22, 2009, which was later amended into December 12, 2011, for the period of January 1, 2012 until December 31, 2013, for electronic stores. This rent agreement has been extended to December 31, 2015.
b.
Sejak November 2011, Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama pengelolaan perparkiran dengan PT Centrepark Citra Corpora, pihak berelasi, mengenai bagi hasil laba operasional atas parkir.
b.
Since November 2011, the Company entered into an agreement for parking management with PT Centrepark Citra Corpora, a related party, based on profit sharing of parking lot operations.
c.
Perusahaan menandatangani perjanjian pengelolaan kawasan di kawasan SCBD dengan PT Danayasa Arthatama Tbk, pihak berelasi, pada tanggal 1 Februari 2012 untuk jangka waktu 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember 2013. Perjanjian ini telah diperpanjang sampai dengan 31 Desember 2015.
c.
The Company entered into area management agreement in SCBD area with PT Danayasa Arthatama Tbk, a related party, on February 1, 2012 for the period of January 1, 2012 until December 31, 2013. This agreement has been extended to December 31, 2015.
Peristiwa Setelah Periode Pelaporan
39.
Perusahaan telah membuka dan mengoperasikan 2 toko baru pada awal tahun 2015 sehingga jumlah toko mencapai 69 toko. Toko-toko baru tersebut terletak di Cirebon Grage City Mall dan Cirebon Kagum City. 40.
Agreements and Commitments
The Company has opened and operated 2 new stores so that the number of stores is now 69 stores. Those new stores are located at Cirebon Grage City Mall and Cirebon Kagum City.
Pengungkapan Tambahan Laporan Arus Kas Konsolidasian
40.
Aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhi kas dan setara kas:
Supplemental Disclosures on Consolidated Statements of Cash Flows The following are the noncash investing and financing activities of the Group:
2014 Penambahan aset tetap melalui uang muka pembelian tanah (Catatan 14) Penambahan aset tetap melalui liabilitas sewa pembiayaan (Catatan 14) Penambahan aset tetap melalui utang bank (Catatan 14)
Subsequent Events
2013
18.476.500.000
-
5.807.792.103
-
252.000.000
-
- 71 -
Acquisition of property and equipment through advance for land acquisition (Note 14) Acquisition of property and equipment through lease liabilities (Note 14) Acquisition of property and equipment through bank loans (Note 14)
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 41.
PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Penerbitan Standar Akuntansi Keuangan Baru
41.
Prospective Accounting Pronouncements
Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) baru dan revisi dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) revisi yang berlaku efektif pada periode yang dimulai 1 Januari 2015 sebagai berikut:
The Indonesian Institute of Accountants has issued the following new and revised statements of Financial Accounting Standards (PSAKs) and revised Interpretations of Financial Accounting Standards (ISAKs) which will be effective for annual period beginning January 1, 2015 as follows:
PSAK
PSAK
1.
PSAK No. 1 (Revisi 2013), Penyajian Laporan Keuangan
1.
PSAK No. 1 (Revised 2013), Presentation of Financial Statements
2.
PSAK No. 4 (Revisi Keuangan Tersendiri
Laporan
2.
PSAK No. 4 (Revised 2013), Separate Financial Statements
3.
PSAK No. 15 (Revisi 2013), Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura bersama
3.
PSAK No. 15 (Revised 2013), Investments in Associates and Joint Ventures
4.
PSAK No. 24 (Revisi 2013), Imbalan Kerja
4.
PSAK No. 24 (Revised 2013), Employee Benefits
5.
PSAK No. Penghasilan
Pajak
5.
PSAK No. 46 (Revised 2014), Income Taxes
6.
PSAK No. 48 (Revisi 2014), Penurunan Nilai Aset
6.
PSAK No. 48 (Revised 2014), Impairment of Assets
7.
PSAK No. 50 (Revisi 2014), Instrumen Keuangan: Penyajian
7.
PSAK No. 50 (Revised 2014), Financial Instruments: Presentation
8.
PSAK No. 55 (Revisi 2014), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
8.
PSAK No. 55 (Revised 2014), Financial Instruments: Recognition and Measurement
9.
PSAK No. 60 (Revisi 2014), Instrumen Keuangan: Pengungkapan
9.
PSAK No. 60 (Revised 2014), Financial Instruments: Disclosures
10.
PSAK No. 65, Konsolidasian
10.
PSAK No. Statements
11.
PSAK No. 66, Pengaturan Bersama
11.
PSAK No. 66, Joint Arrangements
12.
PSAK No. 67, Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain
12.
PSAK No. 67, Disclosures of Interests in Other Entities
13.
PSAK No. 68, Pengukuran Nilai Wajar
13.
PSAK No. 68, Fair Value Measurements
46
(Revisi
2013),
2014),
Laporan
Keuangan
65,
Consolidated
Financial
ISAK
ISAK
ISAK No. 26 (Revisi 2014), Penilaian Kembali Derivatif Melekat
ISAK No. 26 (Revised 2014), Reassessment on Embeded Derivatives
Perusahaan masih mengevaluasi dampak penerapan PSAK dan ISAK di atas dan dampak terhadap laporan keuangan dari penerapan PSAK dan ISAK tersebut belum dapat ditentukan.
The Company is still evaluating the effects of these new and revised PSAKs and ISAK and has not yet determined the related effects on the financial statements.
********
- 72 -
Halaman ini sengaja dikosongkan
This page is intentionally left blank
174 ANNUAL REPORT
2014