Perbaikan Berkelanjutan dalam Pelayanan dan Kepedulian Lingkungan Melalui Inovasi Teknologi Sustainable Improvements in Services and Environmental Concern by Innovation of Technology
Laporan Tahunan 2014
02
PT Aetra Air Jakarta
Perbaikan Berkelanjutan dalam Pelayanan dan Kepedulian Lingkungan Melalui Inovasi Teknologi Sustainable Improvements in Services and Environmental Concern by Innovation of Technology
PT Aetra Air Jakarta (selanjutnya disebut Perusahaan) terus berupaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan air bersih, seiring dengan pertumbuhan usaha yang tetap memerhatikan secara saksama peningkatan kepedulian terhadap lingkungan. Hal ini ditandai dengan berbagai inovasi yang dilakukan Perusahaan dalam bidang pelestarian lingkungan baik melalui konservasi air, pengelolaan air bersih sesuai standar, serta pemanfaatan teknologi produksi air zero waste. Perusahaan menempatkan pemeliharaan lingkungan sebagai hal yang utama dalam kegiatan operasional Perusahaan untuk memastikan ketersediaan air di masa mendatang. Dengan semangat melayani masyarakat, Perusahaan juga melanjutkan komitmen dalam peningkatan kepuasan pelanggan. Perusahaan menyadari, pelanggan setia memegang peran penting dalam usaha Perusahaan. Fasilitas dan aset yang dikembangkan Perusahaan juga senantiasa mengikuti teknologi terkini demi memberikan pelayanan terbaik. Sebagai operator penyedia air bersih di Wilayah Timur Jakarta, Perusahaan mendistribusikan air bersih sebagai elemen penting bagi masyarakat perkotaan. Untuk memberikan nilai lebih atas harga yang telah dibayarkan oleh pelanggan, Perusahaan menyalurkan air bersih ini dengan layanan prima serta harga yang terjangkau. Dengan mendukung kualitas hidup masyarakat, Perusahaan dapat mewujudkan upaya untuk tumbuh dan berkembang bersama masyarakat. PT Aetra Air Jakarta (hereinafter referred as the Company) continues to improve services to communities in need of clean water, along with the growth of business that concern to high awareness of environment. It is characterized by numerous innovations made by the Company in the area of environmental preservation through water conservation, water management according to the standard, as well as the utilization of zero waste water production technology. The Company puts the maintenance of the environment as the main thing in the operations of the Company to ensure the availability of water in the future. With the spirit of serving the community, the Company continues the commitment to increasing customer satisfaction. The Company realizes that loyal customers took an important part in the Company's business. Facilities and assets developed by the Company always follows the latest technology in order to provide the best service. As the operator water providers in the Eastern part of Jakarta, the Company distributes clean water as an essential element for urban communities. To provide more value on the price paid by the consumer, the Company delivers clean water with excellent services and affordable prices. By supporting the community’s quality of life, the Company will grow together with the community.
PT Aetra Air Jakarta
Annual Report 2014
KESINAMBUNGAN TEMA Theme Continuity 2009
2010
Consistently Providing the Best Services
Excellence in Performance Meningkatkan kompetensi petugas lini terdepan untuk memberikan standar pelayanan MANTAP (Mudah, Andal, Tanggap dan Peduli) sebagai wujud komitmen kepada kepuasan pelanggan.
Menciptakan usaha yang berkelanjutan melalui komitmen memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan. Create a sustainable business through a commitment to providing the best services to customers.
Improve the competence of front line officers to provide service standards MANTAP (Mudah, Andal, Tanggap dan Peduli/ Easy, Reliable, Response and Care) as a commitment to customer satisfaction.
2011
2012
We Supply an Element of Modern Living
Changed to Grow and Serve Berubah untuk Tumbuh dan Melayani
Menjadi bagian penting dalam kehidupan modern masyarakat urban di timur Jakarta.
Selalu dinamis untuk menjemput pertumbuhan dan pelayanan prima.
Become an important part of modern life of urban communities in eastern Jakarta.
Always dynamic to create growth and excellent services.
2013
2014
Water Conservation Save the Environment Konservasi Air Selamatkan Lingkungan
Sustainable improvements in Services and Environmental Concern by Innovation of Technology Perbaikan Berkelanjutan dalam Pelayanan dan Kepedulian Lingkungan Melalui Inovasi Teknologi
Memastikan lingkungan dan kehidupan masyarakat Jakarta semakin berkualitas dengan penyediaan air bersih yang bertanggung jawab. 2014
Ensuring the improvement of the environment of and life of Jakarta people with the responsible provision of clean water.
PT Aetra Air Jakarta
LAPORAN TAHUNAN Annual Report
Melakukan pencapaian inovasi teknologi untuk perbaikan berkelanjutan dalam bidang pelayanan dan kepedulian lingkungan. Establish achievement of technological innovation for sustaining improvement in the areas of environmental awareness and services.
03
Laporan Tahunan 2014
04
PT Aetra Air Jakarta
DAFTAR ISI Table of contents 02 PEMBUKA Prologue
• Tema dan Penjelasan Theme and Explanation • Kesinambungan Tema Theme Continuity • Daftar Isi Table of Contents • Ikhtisar Keuangan Financial Overview • Ikhtisar Operasional Operational Overview • Ikhtisar Pendanaan Funding Overview
LAPORAN KEPADA
11 PEMEGANG SAHAM
Report to Shareholders • Laporan Dewan Komisaris Report of the Board of Commissioners • Laporan Direksi Report of the Board of Directors • Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2014 Responsibility for Annual Report 2014
PROFIL PERUSAHAAN
27 Company Profile
• Identitas Perusahaan Company Identity • Jejak Langkah Perusahaan History of Company • Visi, Misi dan Tata Nilai Perusahaan Visions, Missions and Values of Company • Penghargaan dan Sertifikasi Awards and Certifications • Peristiwa Penting 2014 Important Events on 2014 • Bidang Usaha dan Proses Bisnis Business Line and process • Wilayah Operasional Operational Areas • Kapasitas Produksi dan Kualitas Air Production Capacity and Water Quality • Teknologi dan Penerapan Standar Internasional Technology and Application of International Standard • Alamat Kantor Jaringan Kerja Address of network offices • Target dan Tujuan Strategis Perusahaan Target and Strategic Goal of Company • Struktur Kepemilikan Saham Shareholdings Structure • Struktur Grup Perusahaan Group of Companies Structure • Struktur Organisasi Unit Bisnis Organizational Structure of Business Unit
• Struktur Organisasi Perusahaan Company Organizational Structure • Senior Management Team (SMT) Senior Management Team (SMT) • Sumber Daya Manusia Human Resources • Kronologis Pencatatan Saham Chronical Listing of Shares • Kronologis Pencatatan Efek Lain Chronical Listing of Other Securities • Perjanjian dan Kerja Sama Agreements and Partnerships • Lembaga Profesi Penunjang Perusahaan Supporting Agencies
INOVASI TEKNOLOGI UNTUK
65 PENINGKATAN PELAYANAN
DAN KEPEDULIAN LINGKUNGAN Technology Innovation for Services Improvement and Environmental Concern Decanter: The first and greatest in Indonesia • Decanter: Pertama dan Terbesar di Indonesia Decanter: The first and greatest in Indonesia • Testbench Meter: Terbesar Pertama di Indonesia Testbench Meter: The first biggest in Indonesia • AETRA SEDETIK: Cara Baru Terima Tagihan AETRA SEDETIK: The New Way to Receive Bill
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
69 MANAJEMEN
Analysis and Management Review • Tinjauan Operasi per Segmen Operasi Operation Review per Operation Segment – Produksi/Kegiatan Usaha Production/Business Activities – Penjualan/Pendapatan Usaha Revenues – Profitabilitas Profitability • Tinjauan Kinerja Keuangan Financial Review – Laporan Posisi Keuangan Statements of Financial Position – Aset Assets – Liabilitas dan Ekuitas Liability and Equity – Perhitungan Laba-Rugi Profit and Loss – Arus Kas Cash Flow
– Kemampuan Membayar Utang dan Tingkat Kolektibilitas Piutang Debt Paying Ability and Level of Collectibility Receivables – Struktur Modal Capital Structure – Ikatan Material untuk Investasi Barang Modal Bonding Material for Capital Goods Investment – Perencanaan Perusahaan dalam Melindungi Risiko dari Posisi Mata Uang Asing Terkait Company Planning in Risk Protecting of Related Foreign Currency Position – Bahasan mengenai Investasi Barang Modal yang Direalisasikan pada Tahun Buku Terakhir Review on Capital Goods Investment of Last Fiscal Year – Perbandingan antara Target pada Awal Tahun Buku dengan Hasil yang Dicapai Comparison between target at the beginning of the Fiscal Year and the Achieved Results – Informasi dan Fakta Material yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan Akuntan Information and Material Facts, Occurring After Accountant Reporting Date – Prospek Usaha Perusahaan Business Prospects – Aspek Pemasaran Aspect of Marketing – Kebijakan Dividen dan Jumlah Dividen Divident Policy and Total Divident – Program Kepemilikan Saham oleh Karyawan dan atau Manajemen yang Dilaksanakan Perusahaan The employee or the Management Conducted by Company´s Share Ownership Program – Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Realization of Utilization of Fund as resulted from Public Offering – Informasi Material Mengenai Investasi, Ekspansi, Divestasi, Penggabungan/Peleburan Usaha, Akuisisi, dan Restrukturisasi Utang Modal Information Materials Concerning Investment, Expansion, Divestment, Incorporation, Merger, Acquisition, Capital and Debt Restructuring
PT Aetra Air Jakarta
Annual Report 2014
DAFTAR ISI Tabel of contents
– Informasi Transaksi Material yang Mengandung Benturan Kepentingan dan/atau Transaksi dengan Pihak Berelasi Information on Materials Transaction contains Conflict of Interest and / or transactions with Related Parties • Perubahan Peraturan Perundangundangan yang Berpengaruh Signifikan terhadap Perusahaan Changes in legislation that bring significantly affect to the company • Uraian mengenai Perubahan Kebijakan Akuntansi Description of Change in Accounting Policies
TATA KELOLA PERUSAHAAN 103 Corporate Governance
–
Komisaris Independen Independent Commissioner
• Auditor Eksternal External Auditor
–
Kriteria Penentuan Komisaris Independen Criterias for Determining Independent Commissioner
• Auditor Internal Internal Auditor
• Uraian Direksi Description of Directors –
Komposisi Direksi Composition of Directors
–
Pengangkatan Direksi Appointment of Directors
–
Rangkap Jabatan Direksi Dual positions of Directors
–
Ruang Lingkup Pekerjaan dan Tanggung Jawab Direksi Work scope and Responsibilities of Directors
–
• Pernyataan Tata Kelola Perusahaan Statement of Corporate Governance
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi Implementation of Duties and Responsibilities of Directors
• Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Corporate Governance
–
• Penilaian terhadap Tata Kelola Perusahaan Assesment of Corporate Governance
–
Program Pelatihan Direksi Training Programmes of Directors
–
Kebijakan Suksesi Direksi Succession Policy of Directors
–
Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi Joint Meeting of BOC and Directors
–
Assessment Direksi Assessment of Directors
–
Prosedur Penetapan Remunerasi Direksi Procedure of Remuneration Determination of Directors
• Mekanisme Hubungan Tata Kelola Perusahaan Relation Mechanism of Corporate Governance • Struktur Tata Kelola Perusahaan Structure of Corporate Governance • Uraian Dewan Komisaris Description of the Board of Commissioners /BOC –
Komposisi Dewan Komisaris Compositi on of BOC
–
Penunjukan Dewan Komisaris Appointment of BOC
–
Rangkap Jabatan Dewan Komisaris Dual positions of BOC
–
Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris Duties and Responsibilities of BOC
–
Pelaksanaan Tugas Dewan Komisaris Duties Implementation of BOC
–
Independensi Dewan Komisaris Independence of BOC
–
Prosedur Penetapan Remunerasi Dewan Komisaris Procedures of Remuneration Determination of BOC
–
Frekuensi Pertemuan dan Tingkat Kehadiran Dewan Komisaris Meetings and Attendance Frequency of BOC
–
Pelatihan Dewan Komisaris Trainings of BOC
Frekuensi Pertemuan dan Tingkat Kehadiran Direksi Meeting and Attendance Frequency of Directors
–
Indikator Kinerja Direksi Performance Indicators of Directors
–
Hubungan Kerja Dewan Komisaris dan Direksi Work-relationship between BOC and Directors
• Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary • Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders • Internal Audit Internal Audit • Manajemen Risiko Risk Management • Perkara Penting yang Sedang Dihadapi Perusahaan Important cases are faced by the company • Akses Informasi dan Data Perusahaan Information and Data Access of the company • Kode Etik Perusahaan Code of Conduct of the company • Sistem Pelaporan Pelanggaran Violation Reporting System • Informasi mengenai Pemegang Saham Utama dan Pengendali Information of Main Shareholders and Controlling • Hubungan Afiliasi antara Anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham Utama dan/atau Pengendali Affiliate relationship between the Board of Directors, the Board of Commissioners, and the Main Shareholders and / or Controller • Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility –
Uraian mengenai Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Terkait dengan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Description of Corporate Social Responsibility Related to Health and Safety in Workplace
–
Uraian mengenai Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Terkait dengan Lingkungan Hidup Description of Corporate Social Responsibility Related to Environment
–
Uraian mengenai Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Terkait dengan Pengembangan Sosial Kemasyarakatan Description of Corporate Social Responsibility Related to SocialCommunity Development
• Komite Audit The Audit Committee – Susunan Anggota Komite Audit Composition of Audit Committee Members – Profil Anggota Komite Audit Profiles of Audit Committee Member – Pertemuan Anggota Komite Audit Meetings of the Audit Committee Member
159 INFORMASI KEUANGAN
Financial Information –
Laporan Keuangan Financial Report
05
Laporan Tahunan 2014
06
PT Aetra Air Jakarta
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN Financial Highlight Posisi Keuangan (Dalam Miliar Rupiah) Financial Position (In Billion Rupiah) Keterangan
2014
2013
2012
Description
ASET Aset Lancar Aset Tidak Lancar Jumlah Aset
577 1.179 1.756
508 1.171 1.679
432 1.197 1.629
ASSETS Current Assets Non-Current Assets Total Assets
LIABILITAS DAN EKUITAS Liabilitas Lancar Liabilitas Tidak Lancar Jumlah Liabilitas EKUITAS Jumlah Liabilitas dan Ekuitas
670 418 1.088 668 1.756
359 738 1.097 582 1.679
383 731 1.114 515 1.629
LIABILITIES AND EQUITY Current Liabilities Non-Current Liabilities Total Liabilities EQUITY Total Liabilities and Equity
Laba Rugi Komprehensif (Dalam Miliar Rupiah, Kecuali Laba Bersih Per Saham) Comprehensive Income (In Billions Of Rupiah, Except Net Profit Per Share) Keterangan Pendapatan Usaha Beban Langsung Laba Kotor Beban Usaha Beban Lain-lain, bersih Laba Usaha Beban Keuangan Penghasilan Keuangan Laba Sebelum Pajak Penghasilan Beban Pajak Penghasilan Laba Tahun Berjalan Jumlah Pendapatan Komprehensif Tahun Berjalan setelah Pajak Laba Bersih Per Saham Dasar dan Dilusian (Nilai Penuh)
2014
2013
2012
1.172 (595) 577 (259) (19) 299 (97) 33 235
1.102 (557) 545 (260) (29) 256 (97) 15 174
1.053 (499) 554 (233) (19) 301 (87) 7 222
(59) 176
(57) 117
(56) 166
176
117
166
6.167
4.092
5.797
Description Revenue Direct Expenses Gross Profit Operating Expenses Other Expenses, net Operating Net Income Finance Costs Finance Income Profit before Income Tax Income Tax Expense Profit for the Year Total Comprehensive Income for the Year, Net of Taxes Basic and Diluted Earnings per Share (Full Amount)
PT Aetra Air Jakarta
Annual Report 2014
07
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN PENTING Summary of Significant Financial Performance
Rasio-rasio Keuangan Financial Ratios Keterangan RASIO PERTUMBUHAN (%) Pendapatan Laba Kotor Laba Operasi Laba Bersih Aset Kewajiban Ekuitas/(Defisiensi Ekuitas) RASIO-RASIO KEUANGAN Laba Kotor terhadap Pendapatan Laba Operasi terhadap Pendapatan Laba Bersih terhadap Pendapatan Laba Kotor terhadap Jumlah Ekuitas Laba Operasi terhadap Jumlah Ekuitas Laba Bersih terhadap Jumlah Ekuitas (ROE) Laba Kotor terhadap Jumlah Aktiva Laba Operasi terhadap Jumlah Aktiva Laba Bersih terhadap Jumlah Aktiva (ROA) Aset Lancar terhadap Kewajiban Lancar Jumlah Kewajiban terhadap Jumlah Aset Jumlah Kewajiban terhadap Jumlah Ekuitas Kurs Dolar AS (Rp)
2014
2013
2012
6,3 5,8 16,7 50,7 4,6 -0,85 14,8
4,7 -1,5 -20,1 -29,4 3,0 -1,5 13
-0,3 -2,0 -0,3 -2,4 6,3 5,2 8,9
0,5 0,2
0,5 0,2
0,5 0,3
0,1
0,1
0,1
0,9
0,9
1,1
0,4
0,4
0,6
0,2
0,2
0,3
0,3
0,3
0,3
0,1
0,1
0,2
0,1
0,1
0,1
0,9
1,4
1,1
0,6
0,6
0,7
1,6
1,9
2,1
12.440
12.189
9.670
Description GROWTH RATIO (%) Revenue Gross Profit Operating Profit Net Profit Assets Liabilities Equity/( equity deficiency) FINANCIAL RATIOS Gross Profit against Revenue Operating Profit against Revenue Net Profit against Revenue Gross Profit against Equity Operating Profit against Equity Net Revenue against Equity (ROE) Gross Profit against Assets Operating Profit against Assets Net Revenue against Assets (ROA) Current Assets against Current Liabilities Total Liabilities against Total Assets Total Liabilities against Total Equity Kurs Dollar US (Rp)
Laporan Tahunan 2014
08
PT Aetra Air Jakarta
IKHTISAR KINERJA Performance Overview Keterangan
2014
EBITDA (Bn IDR) Pendapatan (Bn IDR) Tingkat Kehilangan Air (%) Kecelakaan Fatal (%) Indeks kepuasan konsumen (%) Produktifitas (Tenaga) (M IDR/MP) Produktifitas (Jam Kerja) (M IDR/MH) Produksi (m3) Jumlah Volume ditagih (m3) Reguler Pelanggan Meter Besar Tingkat Penagihan (%) Pipa Primer (km) Sekunder (km) Tersier (km)
432 1.172 41,9 0 75,6
348 1.102 42,8 0 65,5
419 1.052 45,4 0 61,1
90,5
N/A
N/A
0,4 279,1 162,1 110,4 51,4 91,4
N/A 272,7 155,8 106,3 48,6 91,2
N/A 276,0 150,4 104,5 45,7 89,1
389 1.269 4.459
389 1.236 4.426
384 1.218 4.399
2013
2012
Description
IKHTISAR PENDANAAN Financial Overview Ikhtisar Saham
Share Overview
Hingga 31 Desember 2014 Perusahaan masih berstatus perusahaan non-listed atau belum mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia sehingga tidak ada informasi mengenai jumlah saham yang beredar, kapitalisasi pasar, harga saham tertinggi, terendah, penutupan, serta volume perdagangan.
Until December 31, 2014, the Company was still a nonlisted company or their shares were not yet listed on the Indonesian Stock Exchange thus no information regarding the number of outstanding shares, market capitalization, stock prices (high, low, closing) and trading volume.
Ikhtisar Obligasi
Bonds Overview
Perusahaan menerbitkan Obligasi TPJ I Tahun 2008 dengan tingkat bunga tetap sebesar Rp 614,5 miliar. Obligasi ini tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan rincian sebagai berikut:
The Company issued TPJ I 2008 fixed rate bonds amounting to IDR 614.5 billion. These bonds are listed on the Indonesian Stock Exchange with details as follows:
• Seri A (AIRJ01 A) Obligasi Seri A (AIRJ01 A) sebesar Rp 97 miliar, dengan jangka waktu tiga tahun dan tingkat bunga tetap sebesar 11,30 persen per tahun. Perusahaan telah melunasi Obligasi Seri A ini saat jatuh temponya yaitu pada tanggal 13 Maret 2011.
• Series A (AIRJ01 A) Bonds Series A (AIRJ01 A) amounting IDR 97 billion with a tenor of three years and a fixed rate interest of 11.30 percent per annum. The Company has repaid this bond on its due date being March 13, 2011.
• Seri B (AIRJ01 B) Obligasi Seri B (AIRJ01 B) sebesar Rp 149,5 miliar, dengan jangka waktu lima tahun dan tingkat bunga tetap sebesar 12,5 persen per tahun. Perusahaan telah melunasi Obligasi Seri B ini saat jatuh temponya yaitu pada tanggal 13 Maret 2013.
• Series B (AIRJ01 B) Bonds Series B (AIRJ01 B) amounting IDR 149.5 billion, with a tenor of five years and a fixed interest rate of 12.5 percent per annum. The Company has repaid these bond on its due date being March 13, 2013.
PT Aetra Air Jakarta
Annual Report 2014
09
IKHTISAR PENDANAAN Financial Overview
• Seri C (AIRJ01 C) Obligasi Seri C (AIRJ01 C) sebesar Rp 368 miliar, dengan jangka waktu tujuh tahun dan tingkat bunga tetap sebesar 13,25 persen per tahun. Tanggal jatuh tempo obligasi Seri C adalah 13 Maret 2015.
• Seri C (AIRJ01 C) Bonds Series C (AIRJ01 C) as amount IDR 368 billion, with time for a period of seven years and a fixed interest rate of 13.25 percent per year. This bond will mature on 13 March 2015.
Rating A+(idn) Outlook Stable
Rating A+(idn) Outlook Stable
Sejak menerbitkan obligasi pada tahun 2008, Perusahaan senantiasa berupaya mengelola utang dengan bertanggung jawab agar dapat memberikan tingkat pengembalian maksimal bagi para pemegang obligasi. Dengan pengelolaan utang yang strategis dan berpegang pada prinsip kehati-hatian, Perusahaan berhasil melunasi kewajiban obligasi secara tepat waktu baik dalam hal pembayaran bunga yang berlangsung setiap tiga bulan, maupun pelunasan pokok obligasi sesuai tenor yang berlaku.
Since the issuance of the bonds in 2008, the Company continues to manage debt responsibly in order to provide maximum returns for bondholders. With strategic debt management and adhering to the principle of prudence, the Company managed to fully repay the bond obligations in a timely manner both in terms of interest payments every quark, and repayment of principal in accordance with the applicable tenor.
Pada Maret 2015 yang lalu Perusahaan telah menyelesaikan kewajiban pelunasan obligasi Seri C senilai Rp 368 miliar. Dengan demikian, Perusahaan telah berhasil melunasi seluruh obligasi TPJ I Tahun 2008 yang berjumlah Rp 614,5 miliar.
In March 2015, the Company repaid Series C bonds amounting IDR 368 billion. Accordingly, the Company has managed to repay all of the bonds TPJ I Year 2008 which amounted IDR 614.5 billion.
Rekam jejak Perusahaan dalam melunasi utang secara tepat waktu dan perkembangan Perusahaan yang baik, membuat perusahaan pemeringkat Fitch Ratings menaikkan peringkat Obligasi TPJ I 2008 ke peringkat A+(idn). Peringkat ini meningkat dari sebelumnya A(idn). Di samping itu, Fitch Ratings juga menaikkan peringkat nasional jangka panjang terhadap Perusahaan menjadi A+(idn) dari A(idn) Outlook Stable.
The Company's track record in paying off the debt in a timely manner and improved performance of the Company makes the company Fitch Ratings upgraded the ratings of bonds to TPJ I in 2008 to the rank of A+ (idn). The rating increased from the previous A (idn). In addition, Fitch Ratings also raised the long-term national rating of the Company to A + (idn) from A (idn) Outlook Stable.
Dalam laporannya, Fitch Ratings menyebutkan peringkat A+ ini merefleksikan profil keuangan Perusahaan yang terus membaik, terutama dalam hal rasio utang terhadap modal (leverage ratio). Pada akhir tahun 2014, leverage Perusahaan tercatat sebesar 1,6 kali, menurun dibandingkan saat obligasi terbit pada tahun 2008 yang sebesar 1,9 kali.
In its report, Fitch Ratings explained that rating A+ reflects the Company's financial profile continues to improve, especially in terms of debt-to-equity ratio (leverage ratio). At the end of 2014, the company recorded leverage of 1.6 times, lower than when the bond issue in 2008 that amounted to 1.9 times.
Fitch Ratings menilai leverage ini akan terjaga di level rendah hingga dua tahun ke depan mengingat dukungan arus kas yang kuat. Peringkat ini juga didukung oleh kegiatan operasional Perusahaan yang stabil, menguntungkan, memiliki prospek bertumbuh pada masa mendatang, serta memiliki belanja modal yang besar. Animo pasar terhadap obligasi TPJ I Tahun 2008 sepanjang tahun lalu relatif tinggi. Ini terlihat dari harga pasar obligasi yang menarik.
Fitch Ratings assess this leverage will be maintained at a low level until the next two years due to the strong cash flow support. This rating is also supported by the stable activities of the Company which are stable, profitable, have growth prospects in the future, and has a large capital expenditure. The Market interest on the bond market TPJ I Year 2008 over the past year is relatively high. This can be shown from the price of the bond.
Laporan Tahunan 2014
10
PT Aetra Air Jakarta
IKHTISAR PENDANAAN Financial Overview
Harga Pasar Obligasi TPJ I Tahun 2008 Periode 2014 Price of TPJ I Year 2008 Fixed Bonds Period 2014 AIRJ 01 ("TPJ 1" Seri C) Harga / Price
Nilai (Rp. Bn) / Value (Rp. Bn)
2013 Rendah / Low
2014
Tinggi / High
Rendah / Low
Tinggi / High
2013
2014
Jan
107.50
108.88
99.93
114.04
30.46
174.00
Feb
89.67
89.67
103.15
109.55
3.59
243.00
Mar
97.00
107.50
102.90
108.50
13.20
288.00
Apr
-
-
102.85
104.04
-
32.00
May
104.25
107.45
100.00
104.15
181.21
93.00
Jun
104.75
106.41
100.80
104.04
47.43
109.00
Jul
-
-
100.00
104.52
-
88.00
Aug
-
-
-
-
-
-
Sep
101.48
105.50
102.20
102.64
46.01
540.00
Oct
-
-
103.00
103.02
-
30.00
Nov
105.00
105.04
101.26
101.30
31.51
12.00
Dec
-
-
99.90
101.59
-
74.00
353.41
1,683.00
2013
2014
Paling Rendah / Lowest
89.67
99.90
Paling Tinggi / Highest
108.88
109.55
Harga Pasar Periode 2014 Obligasi Korporasi TPJ I Tahun 2008 Seri C Market Price Period 2014 Corporate Bond TPJ I Tahun 2008 Series C
120.00 100.00 80.00 60.00 40.00
89.67
108.88
99.90
109.55
20.00 2013
2014
Paling Rendah / Lowest Paling Tinggi / Highest
PT Aetra Air Jakarta
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM Report to Shareholders
Annual Report 2014
11
Laporan Tahunan 2014
12
PT Aetra Air Jakarta
SAMBUTAN KOMISARIS UTAMA President Commissioner's Report “Mengingat jumlah penduduk DKI terus meningkat dan mendorong peningkatan kebutuhan akan air bersih, Perusahaan selalu bekerjasama sama erat dengan Pemerintah DKI Jakarta dan PAM JAYA, termasuk para pemangku kepentingan lainnya, untuk memberikan masukan dan berbagi pandangan mengenai bagaimana secara bersama-sama, dapat memecahkan tantangan berupa penyediaan sumber air baku yang baru untuk Jakarta dan mendistribusikan air bersih dan layak minum bagi seluruh warga Jakarta. Inilah yang senantiasa kami pahami, bahwa kehadiran kami adalah untuk mewujudkan ketersediaan air bagi setiap warga di wilayah cakupan pelayanan kami disertai perlindungan terhadap lingkungan”. As Jakarta's population continues to increase driving the water demand even higher, the Company will work closely with DKI Jakarta's administration and PAM JAYA, including other stakeholders, to provide our input and share our views on how, together, we can meet this challenge - both bringing new sources of water to Jakarta and distributing clean and potable water to the residents of Jakarta. That is all we know, that is all what we are here to achieve - clean water to every resident within our service coverage area, whilst protecting the environment.
Mewakili Dewan Komisaris Perusahaan, saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada Direksi, manajemen senior dan seluruh pegawai atas tahun-tahun kesuksesan yang dicapai, di antara berbagai tantangan bisnis yang harus kita selesaikan.
On behalf of the Company's BOC, I would like to express my sincere gratitude to the BOD, senior management and all employees of PT Aetra Air Jakarta for yet another successful year, amidst all the business challenges that we have had to overcome.
Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia melambat sebesar 5 persen di tahun 2014, mengalami perlambatan secara berturut-turut selama empat tahun terakhir. Di tahun 2014, konsumsi rumah tangga tetap menggembirakan namun diiringi perlambatan belanja
Indonesia's gross domestic product (GDP) slowed to 5.0 percent in 2014, a fourth consecutive year of deceleration. In 2014, personal consumption remained buoyant, but government spending and fixed investment slowed and
PT Aetra Air Jakarta
Annual Report 2014
13
LAPORAN DEWAN KOMISARIS Report of the Board of Commissioners
pemerintah dan investasi serta penurunan nilai ekspor bersih. Proyeksi tahun 2015 dan 2016 mengasumsikan momentum percepatan reformasi pemerintahan yang baru masih berlanjut di dua tahun tersebut. Pemerintah juga melanjutkan kebijakan untuk mempercepat pembangunan infrastruktur, meningkatkan iklim investasi, menekan biaya logistik, dan meningkatkan penyerapan anggaran. Dengan dasar ini PDB Indonesia diperkirakan membaik pada angka 5,5 persen di tahun ini dan 6,0 persen di tahun 2016.
net exports fell. Projections for 2015 and 2016 assume that the new government's rapid reform momentum is maintained through both years and that the administration follows through on policies to accelerate infrastructure development, improve the investment climate, reduce logistic costs, and enhance budget implementation. On this basis, GDP growth is forecast to recover to 5.5 percent this year and 6.0 percent in 2016.
Dari berbagai dialog sepanjang tahun 2014, kami terus didorong untuk menyelaraskan tujuan mitra terpercaya kami, Pemerintah DKI Jakarta (melalui PAM Jaya), dengan fokus upaya mempercepat pembangunan jaringan distribusi air bersih untuk memenuhi kebutuhan air bersih di wilayah pelayanan Perusahaan.
Throughout various dialogue sessions during 2014, we continue to be encouraged with our esteemed partner, the DKI Jakarta's administration's (though Pam Jaya) aligned goal with ours - focused effort to accelerate building out the water distribution network to meet the unfulfilled water demand within the Company's service coverage area.
Ini merupakan bukti atas kepercayaan yang diberikan kepada Perusahaan, dan kami selalu berusaha menjaganya. Berbekal pengalaman selama ini dan pengetahuan tentang apa yang seharusnya dilakukan, Perusahaan berada dalam posisi ideal untuk melakukan investasi yang diperlukan dalam mendorong peningkatan cakupan wilayah layanan, menuju tingkat yang luar biasa.
This is testament to their believe, which the Company has always upheld, that with our prior experience and knowledge of what is required to be done, that the Company is in an ideal position to roll out the investment that will be required to push the service coverage area to unprecedented levels.
Dalam seluruh aspek bisnisnya, Perusahaan mencapai kinerja yang lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Sebagai catatan, kami berhasil meningkatkan investasi CAPEX dan realisasi pekerjaan (16 persen lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya), berkat pengembangan dan akumulasi pengetahuan serta keahlian dalam menyelesaikan pekerjaan. Sebesar 67 persen dari keseluruhan CAPEX berkaitan dengan peningkatan jaringan.
In all aspects of the business, the Company has performed materially better than in previous years. Notably, we have improved on our CAPEX investment and implementation of the projects (16 percent higher year on year), as we build up and accumulate our knowledge and expertise base to drive through the projects. 67 percent of the total CAPEX was related to network improvements.
Keberhasilan tersebut membawa Perusahaan mencapai volume penjualan yang lebih tinggi (4 persen lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya), melalui sambungansambungan baru, untuk menjangkau sekitar 408.000 sambungan di akhir tahun. Keberhasilan kami meraih pendapatan dari 92 persen tagihan membuat kami mampu memenuhi komitmen terhadap PAM Jaya, yang dituangkan dalam Master Agreement pada bulan Juni 2012, untuk menagih piutang dari PAM Jaya.
This has led to the Company achieving higher volume delivered to our customers (4 percent higher year on year), through new connections during the year to reach almost 408,000 as at year end. With our success in maintaining revenue collections to a very respectable 92 percent of current billings, we have been able to meet our commitment we made to Pam Jaya in the June 2012's Master Agreement to gradually write down our receivables from Pam Jaya.
Kami berhasil mencapai penurunan tahunan atas piutang PAM Jaya dan menyelesaikan seluruh tunggakan piutang dari PAM Jaya, dengan sasaran piutang nol beberapa tahun sebelum kerjasama berakhir. Kemampuan kami untuk mencapai komitmen ini telah terbukti sejak tahun 2012, sesuai laporan keuangan yang menyatakan bahwa kami telah menghapuskan piutang sebesar IDR 50 miliar.
We have successfully met the annual reduction of these receivables and continue to be committed to eliminate all collections related receivables from Pam Jaya, with a view to have the balance down to NIL, many years before the concession expires and our ability to see our commitment through has been well proven since 2012, where the audited accounts confirms that we have written off up to IDR 50 Billion.
Kami telah menggunakan sumberdaya yang dimiliki (berupa uang dan SDM) dalam upaya mengurangi NRW (lebih rendah 1 persen dibandingkan tahun lalu). Dua komponen yang membuat jumlah produksi air tak tertagih menjadi tantangan utama kami, apalagi mengingat kapasitas produksi yang hampir mencapai 100 persen.
We have spent a considerable amount of resources (both money and people) in our attempt to reduce the NRW (down 1% year on year). The two components that make up the total water produced with no corresponding billings continue to be our main challenge, more so with our production capacity at almost 100 percent.
Kami juga telah memetakan wilayah cakupan layanan untuk mengetahui titik kerugian fisik tertinggi dan melakukan upaya pemecahannya, mengingat dalam
We have mapped out our service coverage area to assess where the physical loss is at its highest and have put in place specific activities to resolve same, acknowledging
Laporan Tahunan 2014
14
PT Aetra Air Jakarta
LAPORAN DEWAN KOMISARIS Report of the Board of Commissioners
beberapa dekade terakhir, pertumbuhan penduduk yang sangat cepat telah mendorong pembangunan di wilayah cakupan layanan kami sehingga menyulitkan akses terhadap jaringan perpipaan.
that over the last few decades, with the rapid increase in population that has driven the development in our service coverage area, access to the pipe network has been made much more challenging.
Dengan kondisi kerugian akibat kebocoran pipa, Perusahaan mendapati tingkat konsumsi air ilegal yang signifikan dan keberhasilan kami untuk mengatasi ini membutuhkan keterlibatan dan bantuan, tidak saja dari PAM JAYA, namun juga dinas dan instansi terkait. Kami telah menyampaikan proposal dan akan berusaha keras meraih dukungan yang dibutuhkan untuk meningkatkan pendapatan dari penggunaan ilegal, yang di antaranya dapat digunakan kembali pada program CAPEX untuk meningkatkan sambungan, yang akan meningkatkan rasio cakupan pelayanan Perusahaan.
Notwithstanding the water loss from pipe leakages, the Company does have a significant level of unauthorized consumption and our success to mitigate this exposure requires involvement and aid from not just Pam Jaya but other relevant agencies and authorities. We have commenced our proposal and will work hard to garner the support we require to increase our billings from the current unauthorized consumptions, much of which can be diverted back to our CAPEX program to obtain more connections that will increase our service coverage ratio.
Sebagai tambahan, masih adanya peningkatan jumlah penggunaan air tanah secara berlebihan, khususnya oleh industri, yang meningkatkan laju penurunan muka tanah tahunan di DKI Jakarta sampai pada tingkat yang mengkhawatirkan serta ketiadaan usaha dari para pengambil kebijakan, menyebabkan risiko dan dampak penggunaan air tanah secara berlebihan kian memburuk. Kami telah menganalisa dan memiliki beberapa pemecahan spesifik untuk pertama-tama menurunkan penggalian air tanah dan merasa bahwa peraturan yang ada telah memadai untuk menyelesaikan permasalahan ini, namun banyak yang perlu dilakukan untuk penegakannya sehingga kami menyambut baik tawaran kerja sama instansi terkait untuk menerapkan upaya penyelesaian masalah yang terjadi selama puluhan tahun tersebut.
Additionally there continues to be over exploitation of ground water, notably by the industries, that has caused the annual land subsidence within Greater Jakarta to be at alarming rates and without a concerted effort by policy makers, the risk and consequences associated with the over exploitation of ground water will continue to get worse. We have analyzed and have specific solutions to firstly slow down the illegal abstraction of groundwater and feel that although currently regulations are sufficient to address this problem, there remains much to do on enforcement and we welcome the relevant authorities to work with us to implement bold measures to arrest this decades old problem.
Pada tanggal 24 Maret 2015, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menyampaikan putusannya, yang antara lain menyatakan bahwa perjanjian kerjasama antara Perusahaan Daerah Air Minum Provinsi DKI Jakarta ("PDAM JAYA") dan para kontraktornya (semisal PT Aetra Air Jakarta ("Aetra") and PT PAM Lyonnaise Jaya ("Palyja") dinyatakan batal dan tidak berlaku. Salah satu pertimbangan hukum yang digunakan menyatakan bahwa PDAM JAYA telah melakukan pelanggaran hukum dengan melakukan perjanjian kerjasama tersebut.
On 24 March 2015, the Central Jakarta District Court (”Court”) rendered its decision which, among others, declares that the Cooperation Agreements entered into by Perusahaan Daerah Air Minum Provinsi DKI Jakarta ("PDAM Jaya") and its contractors (i.e. PT Aetra Air Jakarta ("Aetra") and PT PAM Lyonnaise Jaya ("Palyja")) are null and void (Decision). One of the legal considerations of the Court in declaring the Decision is that PDAM JAYA has committed an unlawful act (tort) by entering those Cooperation Agreements.
Keputusan tersebut belum memiliki kekuatan hukum yang tetap jika para tergugat mengajukan banding ke pengadilan tinggi, sehingga pelaksanaan keputusan ditunda menunggu hasil banding (termasuk keputusan hukum lainnya).
The Decision, however, has no immediate effect (nonenforceable) in the case the Defendant(s) and/or CoDefendant(s) appeals to the High Court against the Decision. Thus, the execution and implementation of the Decision is held in abeyance pending the resolution of the appeal (including further available legal remedies).
Sampai hari ini, hampir semua tergugat telah mengajukan banding atas keputusan ini. Dalam hal ini, PT Aetra Air Jakarta secara resmi telah mengajukan banding pada tanggal 30 Maret 2015. Meskipun keputusan ini sangat disesalkan, PT Aetra Air Jakarta telah menyampaikan kepada seluruh pemangku kepentingan - instansi terkait, para pelanggan dan pemegang saham, bahwa kami terus melanjutkan komitmen untuk meningkatkan pelayanan dan tetap berkomitmen melakukan investasi untuk memperluas jaringan distribusi air kami.
To date, almost all of the Defendants and Co-Defendants have filed a notice of appeal from this Decision. In this connection, PT Aetra Air Jakarta formally filed its notice of appeal on 30 March 2015. Although the Decision is regrettable, we have had discussions with all the stakeholders - the relevant authorities, our customers and our shareholders and that we continue to be committed to improve our services and remain committed to our investment to expand our current water distribution network.
PT Aetra Air Jakarta
Annual Report 2014
15
LAPORAN DEWAN KOMISARIS Report of the Board of Commissioners
Dewan Komisaris sepenuhnya mendukung fokus Direksi yang memasukkan pendekatan setara kepada seluruh pemangku kepentingan, yang berujung pada pelanggan sebagai pemangku kepentingan utama yang mendorong insiatif tanggung jawab perusahaan.
The BOC is in full support of the Company's BOD in their key focus areas that comprises an “all inclusive” approach with all stakeholders, with the end customers being of utmost importance that drives many of our CSR initiatives.
Dalam fokus tersebut, kami meletakkan kepentingan warga dalam hati kami, seraya memastikan bahwa lingkungan senantiasa terlindungi. Direksi meluangkan waktu yang signifikan untuk menyampaikan keprihatinan komunitas dan berupaya menjaga tingkat kepuasan pelanggan pada tingkat yang dapat diterima.
Within these area of focus, we put forth the residents' interest at heart whilst ensuring that the environment is always protected. The BOD spends considerable time to address community wide concerns and strives to keep our customer's satisfaction level to an acceptable level.
Pendekatan ini akan berlanjut pada kegiatan yang dilakukan saat ini, dan tentunya pada rencana dan tujuan di masa mendatang. Kami terus menerus menyelaraskan kebutuhan komunitas, inovasi teknologi dan komitmen pada tata kelola perusahaan untuk mencapai tujuan kami.
This approach will continue to drive many of our current and certainly our future plans and objectives.We constantly triangulate community needs, technological innovation and commitment to corporate governance to deliver our objectives.
Mengingat jumlah penduduk DKI terus meningkat dan mendorong peningkatan kebutuhan akan air bersih, Perusahaan akan bekerjasama sama erat dengan Pemerintah DKI Jakarta dan PAM JAYA, termasuk para pemangku kepentingan lainnya, untuk memberikan masukan dan berbagi pandangan mengenai bagaima secara bersama-sama, kita dapat memecahkan tantangan ini - baik menyediakan sumber air baku yang baru untuk Jakarta dan mendistribusikan air bersih dan layak minum bagi seluruh warga Jakarta.
As Jakarta's population continues to increase driving the water demand even higher, the Company will work closely with the DKI Jakarta's administration and PAM JAYA, including other stakeholders, to provide our input and share our views on how, together, we can meet this challenge - both bringing new sources of water to Jakarta and distributing clean and potable water to the residents of Jakarta.
Inilah yang senantiasa kami pahami, bahwa kehadiran kami adalah untuk mewujudkan ketersediaan air bagi setiap warga di wilayah cakupan pelayanan kami disertai perlindungan terhadap lingkungan.
That is all we know, that is all what we are here to achieve - clean water to every resident within our service coverage area, whilst protecting the environment.
Atas Nama Dewan Komisaris On Behalf of the Board of Commissioners
Meelan Gurung Presiden Komisaris President Commissioner
Laporan Tahunan 2014
16
PT Aetra Air Jakarta
LAPORAN DEWAN KOMISARIS Report of the Board of Commissioners
Profil Dewan Komisaris Profile of The Board of Commissioner
Meelan Gurung, Presiden Komisaris/ President Commissioner Warga negara Nepal. Mendapatkan Sertifikat Akuntan Publik pada tahun 1995 di Australia, lulus dari program Akuntansi Monash University, Melbourne, Australia di tahun 1991, dan telah bekerja di berbagai perusahaan internasional antara lain Schlumberger. Bergabung dengan Avenue Capital Group sebagai Direktur Pajak pada bulan September 2008. Mulai bergabung dengan PT Aetra Air Jakarta sejak 4 Oktober 2011 sebagai Komisaris, merangkap Ketua Komite Manajemen Risiko. Menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Aetra Air Jakarta sejak tanggal 28 September 2012. Citizen of Nepal. He gets the Certificate Public Accountant in 1995 in Australia, graduated from the Accounting Programme in Monash University, Melbourne, Australia in 1991, and has worked with various international companies, among others, Schlumberger. Joined with Avenue Capital Group as Director of Tax in September 2008. Started with PT Aetra Air Jakarta since October 4, 2011 as the Commissioner, concurrently Chairman of the Risk Management Committee. President Commissioner PT Aetra Air Jakarta from September 28, 2012.
Kanaka Puradiredja, Komisaris Independen / Independent Commissioner Warga negara Indonesia. Lulusan Fakultas Ekonomi jurusan Akuntansi, Universitas Padjajaran Bandung. Berpengalaman lebih dari 30 tahun sebagai Akuntan Publik. Pernah menjabat sebagai Managing Partner dan Chairman KPMG Indonesia (1978 - 1999), Pendiri dan mantan Senior Partner KAP Kanaka Puradiredja, Suhartono (2000 - 2007). Beliau pernah menjabat sebagai Ketua Majelis Kehormatan Ikatan Akuntan Indonesia (2002 - 2010), Pernah menjadi anggota Dewan Pengurus Transparansi Internasional Indonesia (2004 - 2005) dan Ketua Dewan Pengurus Ikatan Komite Audit Indonesia (2004-2010). Pada saat ini beliau menjabat sebagai Ketua Dewan Kehormatan Ikatan Komite Audit Indonesia, Anggota Dewan Kehormatan Profesional di Risk Management Association dan Ketua Lembaga Komisaris dan Direksi Indonesia (LKDI). Bergabung dengan PT Aetra Air Jakarta sejak 1 Oktober 2010 sebagai Komisaris Independen, merangkap Ketua Komite Audit. Indonesian citizen. Graduated from Faculty of Economics majoring in Accounting, University of Padjadjaran Bandung. Experienced more than 30 years as a Public Accountant. Has acted as Managing Partner and Chairman of KPMG Indonesia (1978 - 1999), Founder and former Senior Partner Kanaka Puradiredja, Suhartono (2000-2007). He acted as Chairman of the Honorary Council of Indonesian Accountants Association (2002 - 2010), was once a member of the Managing Board of Transparency International Indonesia (2004 - 2005) and Chairman of the Board Audit Committee Association of Indonesia (2004-2010). At this time he served as Honorary Chairman of the Board of Indonesian Institute of Audit Committee, Member of the Board of Honorary Professionals in Risk Management Association and Chairman of the Indonesian Institute of Commissioners and Board of Directors/ Lembaga Komisaris dan Direksi Indonesia (LKDI). Join the PT Aetra Air Jakarta since October 1, 2010 as an Independent Commissioner, also Chairman of the Audit Committee.
PT Aetra Air Jakarta
Annual Report 2014
17
LAPORAN DEWAN KOMISARIS Report of the Board of Commissioners
Kemal Arief, Komisaris / Commissioner Warga negara Indonesia. Menyelesaikan pendidikan S1 di Universitas Trisakti Jakarta, jurusan Teknik Perminyakan pada tahun 1995. Beliau melanjutkan pendidikan S2 di Cleveland State University, Ohio, Amerika Serikat, Master of Business Administration (MBA) di bidang keuangan, yang diselesaikan pada tahun 1998. Telah bekerja di beberapa perusahaan sebagai Direktur Keuangan dan memiliki pengalaman lebih dari 10 tahun di bidang keuangan perusahaan. Bergabung dengan PT Aetra Air Jakarta 11 Juni 2009 sebagai Direktur Keuangan dan TI. Dan menjabat sebagai Komisaris PT Aetra Air Jakarta sejak 31 Januari 2012. Indonesian citizen. Graduated S1 at Trisakti University, majoring in Petroleum Engineering in 1995. He continued his education at Cleveland State University, Ohio, USA, gets Master of Business Administration (MBA) in finance, which was completed in 1998. He has been working on some the companies as Director of Finance and has more than 10 years experience in corporate finance. Join the PT Aetra Air Jakarta June 11, 2009 as Director of Finance and IT, and acted as Commissioner of PT Aetra Air Jakarta since January 31, 2012. Thomas Warren Shreve, Komisaris / Commissioner Warga negara Amerika. Chief Executive Officer di Recapital Investment Group. Lulusan Universitas Northwestern School of Law di Chicago (1983), dan telah memegang beberapa posisi yang berbasis di Jakarta dalam sektor keuangan dan sektor konsultasi. Selama 10 tahun telah berpengalaman dalam investasi perbankan termasuk 6 tahun berpengalaman di pasar modal dan 4 tahun dalam distressed asset sales pemerintah. Sebagai seorang pengacara beliau bekerja dengan 2 firma hukum besar di Amerika Serikat, Milbank Tweed dan Latham & Watkin, dan tetap berlisensi anggota dari California State Bar. Bergabung dengan PT Aetra Air Jakarta sebagai Komisaris sejak 1 Januari 2013. Pada tanggal 1 Maret 2014 ditunjuk sebagai Chief Executive Officer dari Acuatico, induk perusahaan PT Aetra Air Jakarta. American citizen. Chief Executive Officer at Recapital Investment Group. Graduate of Northwestern University School of Law in Chicago (1983), and has held several positions based in Jakarta in the financial sector and consulting sector. Over the past 10 years has been experienced in investment banking, including 6 years of experience in capital markets and 4 years in Government distressed asset sales. As a lawyer, he was working with two major law firms in the United States, Milbank Tweed and Latham & Watkin, and remains a licensed member of the California State Bar. Join the PT Aetra Air Jakarta as Commissioner since January 1, 2013. On March 1, 2014 was appointed as Chief Executive Officer of Acuatico, the holding company of PT Aetra Air Jakarta.
Jennifer Tang Komisaris / Commissioner Warga negara Australia. Senior Managing Director di Avenue Capital Asia Strategy yang memiliki investasi di Indonesia, Cina, India, dan beberapa bagian Asia yang lain. Beliau adalah Kepala Hukum dan Kepala Manajemen Aset. Sebelum bergabung di Avenue Asia di akhir tahun 2006 beliau adalah Kepala Hukum untuk Hutchison Telecommunications International, tercatat di Bursa Efek New York dan Bursa Efek Hong Kong. Beliau bertanggung jawab untuk fungsi hukum dan kepatuhan di 9 negara dan wilayah, dengan fokus pada akuisisi, pelepasan, keuangan korporasi dan transaksi pasar modal. Beliau memulai karir di konsultan hukum di Sydney Australia. Beliau menerima gelar Bachelor of Commerce dan Bachelor of Laws dari University of New South Wales (1989) dan diakui sebagai pengacara di New South Wales (1990) dan Hong Kong (1989). Ditunjuk sebagai Komisaris PT Aetra Air Jakarta sejak 1 Januari 2013. Australian citizen. Senior Managing Director at Avenue Capital Asia Strategy which has investments in Indonesia, China, India, and some other areas of Asia. She is the Head of Legal and Asset Management. Prior to joining Avenue Asia in late 2006, she was Head of Legal for Hutchison Telecommunications International, listed on the New York Stock Exchange and the Stock Exchange of Hong Kong. She is responsible for legal and compliance functions in 9 countries and regions, with a focus on acquisitions, disposals, corporate finance and capital market transactions. She started her career in the legal consultant in Sydney Australia. She received her Bachelor of Commerce and Bachelor of Laws from the University of New South Wales (1989) and is recognised as a solicitor in New South Wales (1990) and Hong Kong (1989). PT Aetra Air Jakarta appointed her as Commissioner since January 1, 2013.
Laporan Tahunan 2014
18
PT Aetra Air Jakarta
LAPORAN DIREKSI Report of the Board of Directors “Sepanjang tahun 2014 Perusahaan berhasil membukukan pendapatan Rp 1,172 triliun, meningkat 6,2 persen dari pendapatan tahun 2013 yang sebesar Rp 1,102 triliun.” “Throughout 2014, the Company recorded revenues of IDR 1.172 trillion, an increase of 6.2 percent of revenues in 2013 which amounted to IDR 1.102 trillion.”
Para Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan yang Terhormat,
Dear Respected Shareholders and Stakeholders,
Kami berbahagia dan bersyukur kepada Tuhan yang Maha Esa karena PT Aetra Air Jakarta berhasil melewati tahun 2014 dengan prestasi memuaskan meskipun kondisi makro ekonomi Indonesia bergerak melambat. Seperti kita ketahui, pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia sepanjang tahun 2014 hanya mencapai 5,02 persen, lebih rendah dari pertumbuhan PDB 2013 yang mencapai 5,78 persen.
We are glad and grateful to God Almighty as PT Aetra Air Jakarta passed it through 2014 with satisfactory achievement despite the slow down in the Indonesian macro economy condition. As we know, the growth of Gross Domestic Product (GDP) of Indonesia throughout 2014 only reached 5.02 percent, lower than the growth of GDP in 2013, which reached 5.78 percent.
Tantangan perlambatan ekonomi nasional selanjutnya berasal dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan tarif listrik. Pada akhir tahun 2014, pemerintahan baru di bawah Presiden Joko Widodo memutuskan mengurangi dana subsidi BBM dengan cara menaikkan harga BBM subsidi pada akhir tahun. Dengan kebijakan ini, pemerintah berencana mengalokasikan dana subsidi BBM ke sektor produktif seperti pertanian dan infrastruktur.
The challenges of the next slowdown of the national economy is caused by increases in fuel prices and electricity tariffs. In late 2014, the new government under President Joko Widodo agreed to reduce the fuel subsidies by raising the price of subsidized fuel at the end of the year. With this policy, the government intends to allocate subsidies to productive sectors such as agriculture and infrastructure.
Selang sehari kemudian, Bank Indonesia merespon kebijakan ini dengan menaikkan BI rate dari 7,5 persen ke level 7,75 persen demi menahan laju inflasi. Dengan demikian, inflasi sepanjang tahun 2014 tercatat di angka 8,36 persen. Laju inflasi yang lebih tinggi di tahun 2014 menghadirkan konsekuensi logis bagi Perusahaan, terutama dalam hal peningkatan biaya.
One day later, Bank Indonesia responds to this policy by increasing the BI rate from 7.5 percent to 7.75 percent. Thus, throughout 2014 inflation was recorded at 8.36 percent. The higher inflation rate in 2014 brings logical consequences for the Company, especially in terms of increased costs.
Meskipun kemudian pemerintah kembali menurunkan harga BBM pada awal tahun 2015 seiring dengan penurunan harga minyak mentah global, namun konsekuensi dari kenaikan harga BBM tahun lalu tetap menyertai kegiatan usaha tahun ini, termasuk kegiatan usaha Perusahaan. Hal ini dapat terlihat dari inflasi yang belum bergerak turun serta kenaikan upah minimum provinsi (UMP).
Although the government later reduced fuel prices in early 2015 in line with the decline in global crude oil prices, but the impact of rising fuel prices last year remains to be present in this year business activities, including operations of the Company. This can be shown from the inflation that has not reduced as well as the increase in provincial minimum wage.
PT Aetra Air Jakarta
Annual Report 2014
19
LAPORAN DIREKSI Report of the Board of Directors
Kenaikan tarif dasar listrik (TDL) yang berlangsung empat kali sepanjang tahun 2014 juga turut berdampak pada kegiatan operasional Perusahaan. Seperti diketahui, pemerintah berniat mengurangi subsidi listrik dengan cara menaikkan TDL setiap dua bulan sekali mulai dari Mei 2014. Hal ini menyebabkan biaya listrik Perusahaan ikut meningkat.
The increase in basic electricity tariff, which took place four times during 2014 also impacted on the operational activities of the Company. The government intends to reduce electricity subsidies by raising electricity every two months starting from May 2014. This resulted in the increase in the Company's electricity costs.
Perusahaan memandang kebijakan pemerintah sebagai tantangan sekaligus peluang. Peluang terbuka lebar karena komitmen pemerintah untuk memajukan sektor infrastruktur tentu akan berdampak positif pada bisnis Perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan infrastruktur air bersih di Wilayah Timur Jakarta. Namun di sisi lain, inflasi yang tinggi serta kenaikan UMP akan memberatkan beban Perusahaan. Merespons hal ini, Perusahaan berkomitmen untuk mengelola beban secara saksama agar dapat melayani masyarakat pelanggan secara prima serta memberikan imbal hasil maksimal kepada segenap pemangku kepentingan, termasuk PAM JAYA dan Pemerintah DKI Jakarta.
The Company views government policy both as a challenge and an opportunity. Opportunities are widely open because of the government's commitment in advancing the infrastructure sector will have positive impact to the Company's business that is engaged in the provision of clean water infrastructure in the Eastern part of Jakarta. On the other hand, higher inflation and rising of minimum wage would burden the Company. In response to this, the Company is committed to managing the increase carefully in order to serve community as a primary customer and provide maximum returns to all stakeholders, including PAM JAYA and the Jakarta administration.
Analisis Kinerja 2014
Performance Analysis 2014
Berbekal komitmen tersebut, sepanjang tahun 2014 Perusahaan berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 1,172 triliun, meningkat 6,2 persen dari pendapatan tahun 2013 yang sebesar Rp 1,102 triliun. Pendapatan ini diperoleh dari volume air terjual (volume sold) yang mencapai 162,1 juta m3, naik 4 persen dari volume billed 2013 yang sebanyak 155,8 juta m3. Tahun lalu, Perusahaan menjual air dengan tarif Rp 7.430 per m3, relatif stabil dibandingkan dengan Rp 7.355 per m3 pada 2013.
Along with this commitment, during 2014 the Company booked revenues of IDR 1.172 trillion, an increase of 6.2 percent of revenues in 2013 which amounted to IDR 1.102 trillion. The revenue is generated from the volume of sold water (sold volume), which reached 162.1 million m3, up 4 percent of the volume billed in 2013 of 155.8 million m3. Last year, the Company sold water at the rate of an average tariff IDR 7,430 per m3, relatively stable compared to IDR 7,355 per m3 in 2013.
Perusahaan juga berhasil mengelola beban usaha secara efisien sehingga beban langsung tahun 2014 mencapai Rp 594,8 miliar, relatif stabil dibandingkan dengan beban langsung tahun 2013 yang sebesar Rp 556,7 miliar. Efisiensi juga tercermin dalam beban kimia yang stabil untuk mengimbangi beban listrik yang meningkat. Strategi efisiensi ini menyebabkan earning before interest, tax, depreciation and amortisation (EBITDA) sebesar Rp 432 miliar, naik 24 persen dari Rp 348 miliar pada 2013. Lebih lanjut, Perusahaan juga berhasil meningkatkan laba bersih sebesar 50,4 persen menjadi Rp 176 miliar dari Rp 117 miliar pada 2013.
The Company also successfully managed operating costs efficiently. Direct expenses in 2014 reached IDR 594.8 billion, relatively stable compared with the direct expenses in 2013 which amounted to IDR 556.7 billion. Efficiency is also reflected in the stable chemical expenses, to compensate the increase in electricity costs. This efficiency strategy led to income before interest, tax, depreciation and amortization (EBITDA) amounted to IDR432 billion, up 24 percent from IDR 348 billion in 2013. Further, the Company also managed to increase net profit by 50.4 percent up to IDR 176 billion from IDR 117 billion in 2013.
Kendala Operasional
Operational Constraints
Operasional Perusahaan juga menunjukkan peningkatan yang berarti, terutama dalam hal penurunan non-revenue water (NRW). Tahun 2014, NRW Perusahaan mencapai 41,94 persen atau setara dengan 114,7 juta m3. Angka ini menunjukkan perbaikan dibandingkan tingkat NRW tahun 2013 yang sebesar 42,88 persen.
The Company´s operations also showed a significant increase, especially in terms of reduction in non-revenue water (NRW). In 2014, NRW of the Company reached 41.94 percent, equivalent to 114.7 million m3. These figures show an improvement compared to the level of NRW in 2013 of 42.88 percent.
Untuk menekan tingkat NRW, pada September 2014 hingga Desember 2014, Perusahaan telah menandatangani Perjanjian Kerja Sama dengan PAM JAYA untuk menurunkan tingkat NRW. Dalam kerja sama tersebut, Perusahaan dan PAM JAYA akan melakukan survei, sweeping, pencarian titik ilegal, dan investigasi lapangan untuk mencari sumber-sumber kehilangan air. Selanjutnya,
To reduce the level of NRW, in September 2014 until December 2014, the Company signed a cooperation agreement with PAM JAYA to decrease the level of NRW. In this partnership, the Company and PAM Jaya will conduct a survey, sweeping, illegal search point, and field investigations to look for other sources of water
Laporan Tahunan 2014
20
PT Aetra Air Jakarta
LAPORAN DIREKSI Report of the Board of Directors
Perusahaan akan melakukan tindakan remedial di titik ilegal tersebut dan melakukan proses hukum terhadap pelaku pencurian air.
Furthermore, the Company will undertake remedial action at the point of these illegal point and conduct legal proceedings against the perpetrators of the water theft.
Di SBU Utara. misalnya, sepanjang 2014 berhasil ditemukan 1.480 titik sambungan ilegal. Akibat pencurian ini, Perusahaan kehilangan air sebanyak 2,4 juta m3 per bulan. Beberapa area yang memiliki potensi tindakan pencurian yang tinggi antara lain Tanah Merah, Kalibaru, dan Kampung Sepatan. Tingginya angka pencurian air di wilayah ini disebabkan oleh banyaknya permukiman kumuh masyarakat menengah ke bawah dan pola pikir masyarakat yang tidak sadar hukum.
At SBU North, for example, throughout 2014 have been found 1,480 illegal points. Due to water theft, the Company lost 2.4 million m3 of waters per month. Some areas have a high potential for theft, among others, Tanah Merah, Kalibaru, and Kampung Sepatan. The high number of thefts of water in those areas is caused by high numbers of slum areas where low income people live and lack of law awareness.
Perusahaan berharap tahun 2015 dapat menemukan sekitar 3.000 titik illegal connection. Dengan demikian, NRW diharapkan dapat ditekan hingga di kisaran 39,38 persen.
The Company hopes in 2015 they can find about 3,000 illegal connection points. Thus, the level of NRW is expected to be reduced to in the range of 39.38 percent.
Untuk mencapai target ini, pada Desember 2014 lalu Perusahaan dan PAM JAYA juga melanjutkan kerja sama dalam upaya menurunkan tingkat kehilangan air yang tertuang dalam Rencana Induk, dengan menggandeng aparat kepolisian untuk berpartisipasi aktif dalam menurunkan tingkat kehilangan air di wilayah operasional Perusahaan.
To achieve this target, in December 2014 the Company and PAM JAYA also continued to work together in an effort to reduce loss water as stipulated in the Master Plan, by cooperating with the police to actively participate in reducing the water loss in the operational areas of the Company.
Di samping itu, Perusahaan juga akan menambah sumber daya manusia serta dana pendukung. Pada tahun buku 2015, Perusahaan telah menganggarkan investasi lebih dari Rp 190 miliar atau meningkat dari investasi 2014 yang sebesar Rp 176 miliar. Sebanyak 60 persen dari investasi tersebut akan digunakan untuk pengendalian NRW.
In addition, the Company will be increasing human resources and funding support. In the fiscal year 2015, the Company has budgeted an investment of more than IDR 190 billion, an increase of investments in 2014 which amounted to IDR 176 billion. 60 percent of the investment will be utilized for the control of NRW.
Akses masyarakat terhadap air bersih yang belum menyeluruh juga menjadi tantangan tersendiri bagi Perusahaan. Masyarakat yang belum terakses pada air bersih ini umumnya memenuhi kebutuhan akan air dengan mengambilnya dari air tanah. Untuk meningkatkan tingkat keterjangkauan masyarakat akan air bersih, Perusahaan senantiasa melakukan edukasi tentang bahaya air tanah bagi kesehatan dan lingkungan. Melalui edukasi, masyarakat diharapkan dapat terus memperbaiki kualitas hidup dengan mengakses air bersih dari PDAM.
Incomprehensive public access to clean water is also a challenge for the Company. People who do not have access to the public water supply in general fulfill their the need for water by extracting groundwater. In order to raise the level of accessibility of the community to clean water, the Company continues to educate about the dangers of ground water for health and the environment. Through education, the community is expected to improve the quality of life with access to clean water from PDAM.
Prospek Usaha
Business Prospects
Tingkat penetrasi masyarakat terhadap air bersih yang masih rendah membuka peluang yang besar bagi Perusahaan untuk meraih perluasan pasar pada masa mendatang. Berdasarkan riset Bank Dunia tahun 2010, tingkat penetrasi air bersih di Indonesia baru mencapai 54 persen, atau kedua terendah di Asia Tenggara setelah Kamboja yang mencapai 31 persen. Jumlah ini jauh lebih sedikit ketimbang penetrasi air bersih di Malaysia dan Thailand yang masing-masing mencapai 96 persen.
The penetration rate of the public to clean water is still low. This opens a great opportunity for the Company to achieve market expansion in the future. Research by the World Bank in 2010 showed that the penetration rate of clean water in Indonesia reached only 54 percent, or the second lowest in Southeast Asia after Cambodia, which reached 31 percent. This amount is far less than clean water penetration in Malaysia and Thailand, that both of them respectively reached 96 percent.
Kondisi ini juga ditemukan di Jakarta. Menurut Global Water Intelligence, tingkat populasi yang telah terlayani oleh air bersih di Jakarta pada tahun 2012 hanya sebesar 59 persen. Artinya, masih ada ruang yang cukup besar bagi Perusahaan sebagai penyedia air minum di Wilayah Timur Jakarta untuk memperluas cakupan layanan. Didukung oleh kondisi makro ekonomi yang berangsur
This condition is also found in Jakarta. According to Global Water Intelligence, the population that served by clean water in Jakarta in 2012 is only 59 percent. This means that there is still a big room for the Company as a provider of drinking water in the Eastern part of Jakarta to expand the service coverage. Supported by macroeconomic conditions that gradually improved and also
PT Aetra Air Jakarta
Annual Report 2014
21
LAPORAN DIREKSI Report of the Board of Directors
membaik serta tarif yang terjangkau, Perusahaan optimistis akan dapat memperoleh raihan positif di masa mendatang.
the affordable tariff, the Company is optimistic that will be able to obtain a positive achievement in the future.
Perbaikan Berkelanjutan
Sustainable Improvement
Sebagai perusahaan yang berorientasi pada kepuasan pelanggan, Perusahaan selalu terpacu untuk meningkatkan kualitas pelayanan. Untuk menampung keluhan pelanggan, Perusahaan selalu mengoperasikan layanan informasi selama 24 jam dalam satu hari dan tujuh hari dalam seminggu (24/7). Melalui layanan informasi ini, pelanggan dapat menyampaikan keluhan baik dalam hal air mati, kerusakan pipa, kerusakan sambungan, air kotor, maupun sambungan pipa yang terputus.
As a customer satisfaction oriented Company, it has always been motivated to improve its service quality. Therefore to accommodate customer complaints, the Company operates call centers for 24 hours a day, and seven days a week (24/7). Through the call center, the customer can submit a complaint either in terms of no water, plumbing damage, connection damage, dirty water, and disconnected pipe connection.
Perusahaan senantiasa berusaha mengerahkan upaya terbaik untuk mengatasi keluhan pelanggan demi mencapai misi Perusahaan untuk menjadi yang terdepan dalam pelayanan air bersih. Perusahaan berharap dapat terus meningkatkan tingkat kepuasan pelanggan ini lewat strategi pengutamaan pelanggan.
The Company always provides to exert its best efforts to resolve customer complaints in order to achieve the mission of the Company to be a leader in water provider services. The Company expects to continue to improve the level of customer satisfaction through customer prioritization strategy.
Kepedulian Lingkungan dalam CSR
Environmental Awareness in CSR
Perusahaan menjalankan aktivitas tanggung jawab sosial (CSR) sebagai bagian yang tidak terpisah dari kegiatan operasional Perusahaan. Dalam menjalankan CSR, Perusahaan memusatkan kegiatan pada prinsip pembangunan berkelanjutan, yakni suatu keyakinan bahwa keberadaan Perusahaan tidak semata-mata untuk menjalankan aktivitas bisnis, melainkan juga harus memberikan dampak positif bagi kehidupan sosial dan lingkungan masyarakat.
Corporate Social Responsibility (CSR) is carried out by the Company as an integral part of its operational activities. In carrying out CSR, the Company focuses its activities on the principles of sustainable development, as a belief that the existence of the Company is not solely to run the business, but also to give a positive impact on social life.
Hal ini sejalan dengan keinginan Perusahaan untuk mengembangkan perusahaan yang sehat secara berkelanjutan dan berwawasan lingkungan yang dapat memberi nilai tambah bagi pemangku kepentingan.
This is in line with the Company's desire to develop a sustainable, healthy and environmentally friendy Company to provide added value for stakeholders.
Tahun lalu, Perusahaan memfokuskan kegiatan CSR pada kegiatan kepedulian lingkungan berupa konservasi air, edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya air bersih serta perayaan Hari Air Dunia. Di samping itu, Perusahaan juga gencar memberikan bantuan sosial kemasyarakatan kepada pihak yang membutuhkan.
Last year, the Company focused its CSR activities on environmental awareness activities such as water conservation activities, to educate people about the importance of clean water as well as the celebration of World Water Day. In addition, the Company also aggressively provides social assistance to those in need.
Inovasi teknologi
Technological Innovation
Sejak awal 2015, Perusahaan telah menerapkan teknologi Decanter dalam pengolahan air bersih. Teknologi Decanter memampukan Perusahaan mengolah lumpur hasil produksi menjadi air bersih. Dengan demikian, Perusahaan memenuhi komitmen menjadi perusahaan penyedia layanan air bersih yang bebas buangan limbah (zero waste) dan ramah lingkungan.
Since the beginning of 2015, the Company has implemented Decanter technology in water treatment process. Decanter technology enables the Company to process sludge from production into clean water. The Company fulfills its commitment to be a clean water Company which is free waste disposal (zero waste) and environmentally friendly.
Pada tahap awal, satu mesin Decanter ditempatkan di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Buaran. Mesin ini mampu mengolah limbah hasil produksi yang mencapai 72 ton per hari hingga menjadi air bersih. Hingga tahun 2016 mendatang,Perusahaan menargetkan akan mengoperasikan empat mesin Decanter, dengan investasi sebesar Rp 6 miliar per mesin.
In the early stages, one of the Decanters is placed in Buaran WTP. This machine is able to process sludge up to 72 tons per day to be clean water. Until 2016, the Company is intended to operate four machines of Decanter, with an investment of IDR 6 billion per machine.
Laporan Tahunan 2014
22
PT Aetra Air Jakarta
LAPORAN DIREKSI Report of the Board of Directors
Sebagai penanggung jawab penyedia air bersih di Wilayah Timur Jakarta, Perusahaan berharap teknologi Decanter dapat memberikan nilai tambah secara maksimal kepada para pemangku kepentingan.
As the responsible Company of water provider in the Eastern part of Jakarta, the Company hopes Decanter technology can provide the maximum added value to stakeholders.
Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia
Improving the quality of Human Resources
Perusahaan maju dan berkembang bersama dengan sumber daya manusia (SDM) yang unggul di bidangnya. Dalam menjalankan usahanya, Perusahaan memandang SDM sebagai aset terpenting dan tak ternilai. Dengan pemahaman ini, Perusahaan selalu berupaya meningkatkan kualitas SDM melalui berbagai pelatihan dan seminar, baik di internal maupun eksternal Perusahaan. Perusahaan juga membuka kesempatan yang seluas-luasnya bagi karyawan untuk melanjutkan pendidikan. Hal ini dilakukan untuk memperkokoh kemampuan SDM dalam menghadapi kompetisi yang kian ketat di industri. Untuk memotivasi karyawan terus berkarya, Perusahaan juga menyediakan jenjang promosi dan sistem insentif bagi mereka yang berprestasi.
The Company has developed together with its human resources (HR) who excel in their fields. In conducting its business, the Company sees HR as an important and invaluable asset. With this understanding, the Company always aims at improving the quality of human resources through training and seminars, both internally and externally. The Company also opens the opportunity for employees to continue their education. This is conducted to strengthen human resources capacity to face the increasingly tough competition in the industry. To motivate employees, the Company also provides a level of promotion and incentives for those who excel.
Perusahaan juga memastikan bahwa setiap kegiatan operasional yang dilakukan telah sesuai standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Hal ini bertujuan agar Perusahaan tetap mempertahankan zero accident dalam setiap lini usaha.
The Company also ensures that each operational activities have appropriate standards of Health and Safety/ Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). It is intended that the Company retains zero accident in every line of business.
Komitmen terhadap Tata Kelola yang Baik
Commitment to Good Governance
Perusahaan meyakini bahwa kinerja yang tumbuh secara berkelanjutan hanya dapat diperoleh jika Perusahaan menjalankan kegiatan usaha sesuai tata kelola perusahaan yang baik (GCG). Dengan keyakinan tersebut, Perusahaan memandang GCG sebagai elemen penting baik untuk mempertahankan performa Perusahaan maupun melindungi kepentingan para pemangku kepentingan melalui peningkatan kepatuhan hukum serta etika yang berlaku.
The Company believes that the performance of sustained growth can only be obtained if the Company runs the business according to Good Corporate Governance (GCG). With this belief, the Company views that good corporate governance as an important element to maintain the performance of the Company as well as to protect the interests of stakeholders through increased compliance with applicable laws and ethics.
GCG merupakan prinsip dasar Perusahaan dalam menjalankan seluruh aspek bisnis guna menciptakan sistem akuntabilitas yang transparan serta sistem kerja yang efisien dan efektif. Implementasi GCG di Perusahaan diperuntukkan dan dikelola oleh Direksi dan diawasi oleh Dewan Komisaris.
GCG is a basic principle in running all aspects of the Company's business in order to create a transparent accountability system and an efficient and effective working system. Implementation of GCG designated and managed by the Board of Directors and supervised by the Board of Commissioners.
Berdasarkan GCG, Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) masih menjadi pemegang pimpinan tertinggi dalam struktur organisasi Perusahaan. Pada tahun 2014, RUPS diadakan pada 23 Juni 2014 yang hasilnya telah diaktakan pada tanggal 30 Juni 2014, telah memutuskan mengesahkan dan menyetujui Laporan Keuangan Tahunan dan Laporan Tahunan 2013, pembagian dividen bagi pemegang saham, serta penunjukkan Kantor Akuntan Publik untuk melakukan fungsi audit atas laporan keuangan Perusahaan untuk tahun buku 2014.
Based on GCG, the General Meeting of Shareholders(GMS) holds the highest authority in the organizational structure. In 2014, GMS was held at which the results have been notarize on June 30, 2014, has decided to authorize and approve the Annual Financial Statements and Annual Report 2013, the dividend payment to shareholders, as well as the appointment of public accounting firm to perform the audit function of the financial statements of the Company for 2014 fiscal year.
Pelaksanaan GCG juga berhasil meningkatkan tingkat kepuasan pelanggan atas pelayanan Perusahaan. Sepanjang tahun lalu, customer satisfaction index Perusahaan mencapai 75,58 persen atau melebihi target Perusahaan yang sebesar 70 persen. Tingkat kepuasan pelanggan ini meningkat dibandingkan tahun 2013 yang sebesar 65,5 persen. Sementara manfaat GCG bagi internal perusahaan tampak pada zero accident yang terjadi tahun lalu.
GCGs implementation also succeeded in increasing the level of customer satisfaction toward the services of the Company. Over the past year, the Company customer satisfaction index reached 75.58 percent, exceeding the Company's target of 70 percent. The level of customer satisfaction increased compared to the year 2013, of 65.5 percent. While the benefits of the Company's internal GCG result in zero accident that occurred last year.
PT Aetra Air Jakarta
Annual Report 2014
23
LAPORAN DIREKSI Report of the Board of Directors
Meskipun demikian, Perusahaan tidak berpuas diri mengingat tingkat keluhan pelanggan masih tinggi, terutama saat curah hujan tinggi melanda Jakarta sehingga menyebabkan banjir di beberapa wilayah operasional. Untuk mengatasi hal ini, Perusahaan selalu memonitor dan memastikan fasilitas pipa air dapat beroperasi maksimal selama musim hujan.
Nevertheless, the Company continues to improve as customer complain levels are still high, especially during heavy rainfall causing floods in several operational areas. To resolve this problem, the Company has always monitors and ensures the water pipe facility can operate optimally during the rainy season.
Susunan Anggota Direksi
Members of the Board of Directors
Sepanjang tahun 2014, tidak terjadi perubahan dalam komposisi anggota Direksi. Pada RUPS yang telah diaktakan pada tanggal 18 Februari 2014, diputuskan susunan anggota Direksi ialah sebagai berikut:
Throughout 2014, no changes in the composition of the members of the Board of Directors. At the GMS which was notarize on February 18, 2014, it was decided the composition of the Board of Directors is as follows:
Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Direktur Direktur Direktur
Mohamad Selim Lafrik Bano Rangkuty Indrawan Krisna Pribadi Lintong Hutasoit Hari Yudha Hutomo
President Director Vice President Director Director Director Director
Apresiasi
Appreciation
Atas prestasi finansial dan operasional yang dicapai Perusahaan tahun lalu, Direksi ingin mengucapkan terima kasih atas masukan, dukungan, dan kepercayaan yang diberikan oleh Dewan Komisaris dan pemangku kepentingan lainnya. Direksi juga menyampaikan penghargaan yang tinggi kepada jajaran karyawan Perusahaan yang telah memberikan usaha maksimal bagi kemajuan Perusahaan. Kami juga berterima kasih atas dukungan pelanggan yang memercayakan pelayanan pengadaan air bersih kepada Perusahaan. Perusahaan berkomitmen untuk tetap menjaga kepercayaan ini dengan memberikan pertumbuhan berkesinambungan di masa mendatang.
The Board of Directors would like to express appreciation on the financial and operation that the Company achieved last year. We would like to thank for all the input, support, and trust given by the Board of Commissioners and other stakeholders. Directors also express appreciation to employees who have given maximum effort for the progress of the Company. We are thankful for the support of customers who rely on clean water supply services to the Company. The Company is committed to maintaining this trust by delivering sustainable growth in the future.
Selanjutnya, Perusahaan akan tetap fokus pada target akhir yang telah ditetapkan segenap jajaran manajemen bersama Pemegang Saham serta berupaya untuk mengerahkan usaha maksimal demi mendukung pertumbuhan Perusahaan dan pelayanan air bersih untuk masyarakat. Dengan semangat penuh, Direksi menyambut tahun 2015 dengan rencana bisnis strategis yang telah disusun secara cermat. Direksi mengajak segenap karyawan untuk bergerak maju bersama untuk menyambut pertumbuhan Perusahaan pada masa-masa mendatang.
Furthermore, the Company will remain focused on the ultimate target that has been set at all levels of management along with shareholders, and with maximum efforts support the growth of the Company and water services to the public. With full vigor, The Board of Directors welcomes this year with a strategic business plan that has been drafted carefully. The Board of Directors invites all employees to move ahead together for the growth of the Company in the future.
Atas nama Direksi On behalf of the Board of Directors
Mohamad Selim Presiden Direktur President Director
Laporan Tahunan 2014
24
PT Aetra Air Jakarta
LAPORAN DIREKSI Report of the Board of Directors
Profil Direksi Directors Profile
Mohamad Selim Presiden Direktur / President Director Warga Negara Indonesia. Lulus dari Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya, jurusan Teknik Kimia, tahun 1983. Sebelum bergabung dengan PT Aetra Air Jakarta pada tanggal 3 Mei 2011, beliau menjabat sebagai Direktur Utama PDAM Surya Sembada Surabaya. Sebelumnya, beliau bekerja di berbagai perusahaan antara lain PT Air Products Indonesia, ARCO, dan PT Badak NGL Co. Diangkat pertama kali sebagai Presiden Direktur PT Aetra Air Jakarta berdasarkan Akta No. 167 tanggal 13 Mei 2011. Indonesian Citizen. Graduated from Surabaya Institute of Technology, Department of Chemical Engineering, in 1983. Before joining PT Aetra Air Jakarta on May 3, 2011, he acted as Director of PDAM Surya Sembada Surabaya. Previously, he worked at various companies including PT Air Products Indonesia, ARCO, and PT Badak NGL Co. He was first appointed as President Director of PT Aetra Air Jakarta based on Deed No. 167 dated May 13, 2011.
Lafrik Bano Rangkuty Wakil Presiden Direktur / Vice President Director Warga Negara Indonesia. Lulusan Administrasi Bisnis dari Universitas Indonesia. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Kepala Strategic Planning di PT Bakrie & Brother Tbk dan PT Bakrie Indo Infrastructure. Berpengalaman lebih dari 10 tahun sebagai Financial Advisory Services Group di KPMG Siddharta Consulting di bidang restrukturisasi utang, pinjaman pratinjauan, proyeksi keuangan dan peninjau anggaran tahunan, pemantau tugas akuntan, peninjau ketekunan. Bergabung dengan PT Aetra Air Jakarta sejak 1 Oktober 2010 sebagai Komisaris, merangkap Ketua Komite Investasi dan Keuangan. Wakil Presiden Direktur PT Aetra Air Jakarta sejak 31 Januari 2012. Indonesian Citizen. Graduated in Business Administration from the University of Indonesia. Previously served as Head of Strategic Planning at PT Bakrie & Brothers Tbk and PT Bakrie Indo Infrastructure. Experienced more than 10 years as a Financial Advisory Services Group at KPMG Siddharta Consulting in the field of debt restructuring, loan pre-review, financial forecasts and annual budget observers, accountant task observers and perseverance observers. Join the PT Aetra Air Jakarta since October 1, 2010 as the Commissioner, also Chairman of the Investment and Finance Committee. Vice President PT Aetra Air Jakarta since January 31, 2012.
PT Aetra Air Jakarta
Annual Report 2014
25
LAPORAN DIREKSI Report of the Board of Directors
Lintong Hutasoit Direktur Operasi / Operations Director Warga negara Indonesia. Lulus dari Institut Teknologi Bandung jurusan Teknik Lingkungan tahun 1988. Berpengalaman lebih dari 20 tahun di perusahaan air minum, khususnya PAM JAYA. Sebelum diangkat sebagai Direktur Operasi PT Aetra Air Jakarta pada tanggal 8 Juni 2010, beliau menjabat sebagai Senior Manager Infrastructure Group. Diangkat pertama kali sebagai Direktur PT Aetra Air Jakarta berdasarkan Akta No. 162 tanggal 8 Juni 2010. Indonesian citizen. Educated at Bandung Institute of Technology majoring in Environmental Engineering in 1988. He has experienced more than 20 years in drinking water company, especially PAM Jaya. Prior to his appointment as Director of Operations PT Aetra Air Jakarta on June 8, 2010, he served as Senior Manager of the Infrastructure Group. Was first appointed as a Director of PT Aetra Air Jakarta based on Deed 162 dated June 8, 2010.
Indrawan Krisna Pribadi Direktur Layanan Bisnis / Director of Business Services Warga negara Indonesia. Lulusan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN). Karirnya dimulai sebagai Auditor di beberapa perusahaan, di antaranya Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Kantor Akuntan Publik Santoso Harsokusumo & Rekan (Member of Horwarth International), dan PT Sampoerna Telekomunikasi Indonesia. Beliau pernah menjabat sebagai General Manager Internal Audit & Investigation (2008) dan General Manager South Division (2009-2010). Diangkat sebagai Direktur Layanan Bisnis PT Aetra Air Jakarta pada tanggal 8 Juni 2010. Indonesian citizen. A graduate of the State College of Accountancy/ Sekolah Tinggi Akutansi Negara (STAN). He began his career as an auditor at several companies, including the Financial and Development Supervisory Agency/ Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Public Accounting Firm Santoso Harsokusumo & Partners (Member of Horwarth International), and PT Sampoerna Telecom Indonesia. He acted as General Manager of Internal Audit and Investigation (2008) and General Manager South Division (2009-2010). Appointed as Director of Business Services of PT Aetra Air Jakarta on June 8, 2010.
Hari Yudha Hutomo Direktur Perencanaan dan Pengembangan / Director of Planning and Development Warga Negara Indonesia. Lulus dari Sekolah Tinggi Teknologi Sapta Taruna Jurusan Teknik Lingkungan dan Ekonomi Manajemen pada universitas yang lain. Telah bergabung dalam bisnis air minum sejak tahun 1994 (PAM JAYA System Improvement Project). Pernah menjabat sebagai General Manager di SBU Tengah dan SBU Utara PT Aetra Air Jakarta dan pernah menjadi Direktur Teknik di 2 Perusahaan Air Minum di Hanoi, Vietnam, selama 2 tahun (Viwaco dan Viwasupco). Diangkat menjadi Direktur Perencanaan dan Pengembangan PT Aetra Air Jakarta sejak 1 Januari 2013. Indonesian Citizen. Graduated from Sapta Taruna College of Technology Department of Environmental Engineering and Economic Management at another university. Has joined in the drinking water business since 1994 (PAM JAYA System Improvement Project). Served as General Manager of SBU Central and SBU North of PT Aetra Air Jakarta and became Director of Engineering at 2 Water Supply Companies in Hanoi, Vietnam for 2 years (Viwaco and Viwasupco). Appointed as Director of Planning and Development of PT Aetra Air Jakarta since January 1, 2013.
Laporan Tahunan 2014
26
PT Aetra Air Jakarta
LEMBAR PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB ANNUAL REPORT 2014 Liability Statement of Annual Report 2014 Dewan Komisaris dan Direksi menyatakan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan keuangan ini.
The board of Commissioners and The Board of Directors declared fully responsible for the accuracy of the contents of these financial statements.
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Meelan Gurung
Thomas Warren Shreve
Presiden Komisaris President Commissioner
Komisaris Commissioner
Jennifer Tang
Kemal Arief
Kanaka Puradiredja
Komisaris Commissioner
Komisaris Commissioner
Komisaris Independen Independent Commissioner
Dewan Direksi Board of Directors
Mohamad Selim
Lafrik Bano Rangkuty
Presiden Direktur President Director
Wakil Presiden Direktur Vice President Director
Indrawan Krisna Pribadi
Lintong Hutasoit
Hari Yudha Hutomo
Direktur Director
Direktur Director
Direktur Director
PT Aetra Air Jakarta
PROFIL PERUSAHAAN Company Profile
Annual Report 2014
27
LAPORAN DIREKSI Report of the Board of Directors
Laporan Tahunan 2014
28
PT Aetra Air Jakarta
2 lokasi Instalasi Pengolahan Air (IPA) dengan kapasitas total 9.000 liter per detik (lps) 2 locations of Water Treatment Plants (WTP) with a total capacity of 9,000 liters per second (lps)
1 pusat distribusi 1 distribution center
Mendistribusikan air bersih rata-rata 9.000 lps Distributing clean water on average 9,000 lps
3 booster pumps 3 booster pumps
3 inline booster pumps 3 inline booster pumps
N W
S E
3 strategi bisnis unit 3 strategic business units
13 area bisnis 13 area business
6 unit layanan pelanggan 6 customer service units
6.025 km jaringan pipa 6,025 km pipe networks
407 ribu lebih pelanggan 407 thousand more customers
1.200 lebih karyawan 1,200 more employees
PT Aetra Air Jakarta
Annual Report 2014
IDENTITAS PERUSAHAAN Company Identity Nama Perusahaan Name of Company Nama
PT Aetra Air Jakarta (Sebelumnya PT Thames PAM JAYA) PT Aetra Air Jakarta (Previously, PT Thames PAM JAYA)
Bidang Usaha Business Sector
Pengusahaan/Pengelolaan Air Bersih Water Management
Status Perusahaan Company Status
Perseroan Terbatas Limited Liability Company
Kepemilikan Ownership
Acuatico Pte. Ltd.: USD 27.115.717 (95%) PT Alberta Utilities: USD 1.427.143 ( 5%)
Tanggal Pendirian Date of establishment
17 Januari 2007 January 17, 2007
Dasar Hukum Pendirian Basic Law of Establishment
Akta No.16 tanggal 4 Desember 1997 dibuat di hadapan Andalia Frida, S.H., sebagai pengganti Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta Deed No. 16 dated December 4, 1997 was made in the presence of Andalia Frida, SH, as substitute of Sutjipto, SH, notary in Jakarta Akta No. 15 tanggal 15 Februari 1998 dibuat di hadapan Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta Deed No. 15 dated February 15, 1998 was made in the presence of Sutjipto, SH, notary in Jakarta Surat Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. C2-1213.HT.01.01.Th.98 tanggal 25 Februari 1998 Decree of the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia No. C2-1213.HT.01.01.Th.98 dated February 25, 1998. Akta No.97 tanggal 24 Maret 2008 dibuat di hadapan Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta, mengenai perubahan nama dari PT Thames PAM JAYA menjadi PT Aetra Air Jakarta; BN No. 52 Tahun 2008. Deed 97 dated March 24, 2008 was made in the presence of Sutjipto, SH, notary in Jakarta, concerning the change of name from PT Thames PAM Jaya to PT Aetra Air Jakarta; BN No. 52 Year 2008.
Modal Dasar Initial Capital
USD 50.000.000, terdiri dari 50.000.000 lembar saham. USD 50,000,000, consisting of 50,000,000 shares.
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Issued and Fully Paid
USD 28.542.860 terdiri dari 28.542.860 lembar saham USD 28.542.860 million consists of 28.54286 million shares.
Kapasitas Produksi Production Capacity
9.000 liter air bersih per detik (lps) 9,000 liters of water per second (lps)
Jumlah Karyawan Number of employees:
1.248 1.248
Kantor Pusat Head Office:
Menara Satu Sentra Kelapa Gading Lantai 2 Jl. Bulevar Kelapa Gading LA3 No. 1 Summarecon Kelapa Gading, Jakarta 14240 Telp. : 021-29385757 Fax. : 021-29385755
Website
www.aetra.co.id
Layanan Informasi Call Center
021 - 8690 9999 (24 Jam) 021- 8690 9999 (24 hours)
Email
[email protected]
Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary:
Telp. (021) 29385757 Email:
[email protected]
Hubungan Investor Investor Relationship:
Telp. (021) 29385757 Email:
[email protected]
29
Laporan Tahunan 2014
30
PT Aetra Air Jakarta
JEJAK LANGKAH History of Company
1998 • 26 Oct : PT. Thames PAM Jaya (TPJ) established • Shareholders : - TWOL : 95% - KPA : 5%
1997 • 4 Dec : PT. PT. Kekar Thames Airindo(KATI) established • Shareholders : - Thames Water Overseas Limited (TWOL) 80% - PT. Kekar Pola Airindo (KPA) : 20%
2001 • 28 Sep : changed shareholders • Shareholders : - TWOL : 95% - PT. Tera Meta Phora : 5%
1997
1997
1998
1998
2001
2001
2007
2007
2008
2008
Pada 4 Desember berdiri PT Kekar Thames Airindo. Pemegang saham Perusahaan terdiri dari Thames Water Overseas (TWOL) 80 persen dan PT Kekar Pola Airindo (KPA) 20 persen.
Pada 26 Oktober nama Perusahaan berganti menjadi PT Thames PAM Jaya (TPJ) dengan struktur kepemilikan saham TWOL 95 persen dan KPA 5 persen.
Pada 28 September, terjadi perubahan pemegang saham. TWOL masih memegang 95 persen, sementara 5 persen saham dimiliki oleh PT Tera Meta Phora.
Pada 17 Januari, Acuatico Pte Ltd masuk sebagai pemegang 95 persen saham dan PT Alberta Utilities 5 persen.
Perusahaan menerbitkan Obligasi TPJ I Tahun 2008 senilai Rp 614,5 miliar dengan tenor tujuh tahun. Pada 15 April, nama Perusahaan resmi berubah menjadi PT Aetra Air Jakarta (Aetra).
On December 4, PT Kekar Thames Airindo was established. The Company's shareholders consist of Thames Water Overseas (TWOL) 80 percent and PT Kekar Pola Airindo (KPA) 20 percent.
On October 26, the Company changed its name to PT Thames PAM Jaya (TPJ) with a shareholding structure KPA TWOL 95 percent and KPA 5 percent.
On 28 September, there was a change of shareholders at which TWOL still holds 95 percent, while 5 percent of the shares owned by PT Tera Meta Phora.
On January 17, Acuatico Pte Ltd entered as the holder of 95 percent shares and PT Alberta Utilities 5 percent.
The Company issued Bonds TPJ I Year 2008 amounting to IDR 614.5 billion with a tenor of seven years. On April 15, the Company name was changed to PT Aetra Air Jakarta (Aetra).
PT Aetra Air Jakarta
Annual Report 2014
JEJAK LANGKAH History of Company
2007 • 17 Jan : Changed Shareholders
2008 - 2023
• Shareholders : - Acuatico Pte. Ltd. : 95% - PT. Alberta Utilities : 5 %
* 15 Apr : TPJ changed to PT. Aetra Air Jakarta (Aetra) * Shareholders : - Acuatico Pte. Ltd. : 95% - PT. Alberta Utilities : 5 %
2012
2012
2014
2014
• Selanjutnya pada 22 Desember 2014, PT Aetra Air Jakarta mengadakan MoU dengan PAM JAYA, Polres Jakarta Utara, dan Walikota Jakarta Utara tentang Kerjasama Pencegahan Pencurian Air.
• Furthermore, on December 22, 2014, PT Aetra Air Jakarta held MoU with PAM JAYA, North Jakarta Police, and the Mayor of North Jakarta on Cooperation of Water Theft Prevention.
2015
2015
Penandatanganan Master Agreement yang berisi kesepakatan pembagian pendapatan dengan PAM JAYA, peningkatan standar teknikal dan nonteknikal, peningkatan program belanja modal, dan percepatan layanan di wilayah operasional.
• Pada 16 Januari, PT Aetra Air Jakarta menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO).
PT Aetra Air Jakarta melunasi Obligasi TPJ I Tahun 2008.
The signing of the Master Agreement which contains the revenue sharing agreement with PAM JAYA, improved technical and nontechnical standards, the increase in capital expenditure program, and acceleration services in the operational area.
• On January 16, PT Aetra Air Jakarta held General Meeting of Bondholders/ Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO).
PT Aetra Air Jakarta fully repaid TPJ bond I year 2008.
31
Laporan Tahunan 2014
32
PT Aetra Air Jakarta
VISI, MISI, DAN TATA NILAI PERUSAHAAN Vision, Mission, and Values of Company Perusahaan memiliki Visi, Misi, dan Nilai-nilai Perusahaan yang tertuang dalam Internal Memorandum/ SK Direksi no 008/IM/PD/MS/II/2012 tanggal 14 Februari 2012 tentang: Visi, Misi dan Nilai-Nilai Baru Perusahaan. The Company has the vision, mission, and values set forth in the Internal Memorandum / SK Board of Directors No. 008 / IM / PD / MS / II / 2012 dated February 14, 2012 on: Vision, Mission and New Values of Company.
Visi / Vision
Penyedia Layanan Air Minum Terdepan di Indonesia To be a Leading Clean Water Service Provider in Indonesia. Misi / Mission 1.Memenuhi Kebutuhan Air Minum Pelanggan melalui Pelayanan Prima. To meet customers’ needs of clean water through excellent service. 2.Mengembangkan Perusahaan yang Sehat secara Berkelanjutan dan Berwawasan Lingkungan sehingga Memberikan Nilai Tambah bagi Pemangku Kepentingan. To develop a sustainable, healthy and environmentally friendly Company, to profide added value to our stakeholders. 3.Membangun Lingkungan Kerja yang Kondusif untuk Meningkatkan Profesionalisme dan Kepuasan Karyawan. To establish a conducive working environment to upgrade professionalism and to enhance employee satisfaction.
Nilai-Nilai Perusahaan / Corporate Values 1. Mengutamakan Pelanggan Customers Focus • Merespons dan menyelesaikan masalah dengan cepat dan benar. To respond problems and solve them instantly and correctly. • Selalu berusaha memenuhi kepuasan dan harapan pelanggan. To always attempt to meet customers’ satisfaction and expectations.
2. Berkualitas Quality-Driven • Memastikan tercapainya standar kualitas dalam setiap pekerjaan. To ensure quality standard in every task. • Memberikan yang terbaik yang dimiliki dalam bekerja. To deliver the best at work.
3. Berintegritas Integrity • Satunya kata dengan perbuatan. To be united in words and deeds. • Tidak menyalahgunakan wewenang dalam menjalankan tugas. To avoid abuse of authority in carrying out duties.
4.
Inovatif Innovative • Selalu mendorong terciptanya ide-ide baru untuk meningkatkan kualitas kerja. To always attempt to encourage creating new ideas to improve quality or work. • Memperbaiki proses kerja agar lebih efisien, efektif dan produktif. To improve work a more efficient, effective and productive working process.
5. Peduli Caring • Peduli terhadap kebutuhan pelanggan, rekan kerja, dan lingkungan. Tp always care about the beeds of customers, working partners and environment. • Merasa ikut memiliki perusahaan. To have sense of ownership of the Company.
6. Terbuka Transparent • Memberikan informasi yang benar secara cepat setiap dibutuhkan. Provide correct information quickly as needed. • Bersedia untuk berubah dengan menerima kritik dan saran positif. Willing to accept criticism and change with positive attitude.
7. Bersinergi Synergy • Saling bekerja sama secara kooperatif untuk memberikan kontribusi positif dalam mencapai hasil terbaik baik perusahaan. To work together cooperatively in order to deliver positive contributions to achieve the best result for the Company. • Bersikap proaktif dan progresif dalam bekerja sama. To work together proactively and progressively.
PT Aetra Air Jakarta
Annual Report 2014
SERTIFIKASI Awards and Certifications Sertifikasi yang diperoleh Perusahaan dan atau masih berlaku pada 2014.
Certifications obtained by the Company and or still valid in 2014.
1. ISO 9001:2008 Quality Management System. Diterbitkan oleh Lloyd's Register Quality Assurance (LRQA) pada 9 April 2013 dan berlaku hingga 8 April 2016.
1. ISO 9001:2008 Quality Management System. Published by Lloyd's Register Quality Assurance (LRQA) on 9 April 2013 and is valid until 8 April 2016.
2. ISO/IEC 17025:2005 Laboratory Accreditation. Sertifikasi mengenai kompetensi sebagai Laboratorium Penguji, diterbitkan oleh Komite Akreditasi Nasional pada 1 Maret 2012 dan berlaku hingga 29 Februari 2016.
2. ISO/IEC 17025:2005 Laboratory Accreditation. Certification of competencies as a Testing Laboratory, published by the National Accreditation Committee on March 1, 2012 and is valid until February 29, 2016.
3. ISO 18001:2007 Occupational Health and Safety Management. Diterbitkan oleh Lloyd's Register Quality Assurance pada 4 Februari 2015 dan berlaku hingga 3 Februari 2018.
3. ISO 18001:2007 Occupational Health and Safety Management. Published by Lloyd's Register Quality Assurance on February 4, 2015 and is valid until February 3, 2018.
4. ISO 14001:2004 Environmental Management. Dalam proses.
4. ISO 14001:2004 Environmental Management. In the process.
2
1
3
33
Laporan Tahunan 2014
34
PT Aetra Air Jakarta
PERISTIWA PENTING 2014 Important Events in 2014 16 Januari 2014
January 16, 2014
Perusahaan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Obligasi di Financial Hall CIMB Niaga, Jakarta.
The Company held a General Meeting of Bondholders in the Financial Hall CIMB Niaga, Jakarta.
29 Januari 2014
January 29, 2014
Perusahaan mengadakan konferensi pers dengan rekan media Balaikota, bertempat di Penang Bistro Resto. Konferensi pers bertema ”Sandarkan Semua Aktivitas Perusahaan dengan Nilai Terdepan dalam Pelayanan dengan Tetap Mengutamakan Pelanggan” ini memberikan informasi pada rekan media mengenai kinerja Perusahaan tahun 2013 serta rencana kerja tahun 2014. Di samping itu, konferensi pers juga membahas konsep bisnis baru Perusahaan yang bersandar pada Master Agrement dan Rebalancing Contract 2012.
The Company conducted a press conference with City Hall´s journalists, located at Penang Bistro Resto. The press conference with themed "Relly All Company Activities on Services Progressive Values for Customer Prioritize". It provides information to the media regarding the Company's performance in 2013 as well as the work plan in 2014. In addition, the press conference also reviewed the Company's new business concept that relies on Master Agrement and Rebalancing Contract 2012.
6 Februari 2014
February 6, 2014
Perusahaan menyelenggarakan silaturahmi dengan Komite Pelanggan Air Minum (KPAM) dengan melibatkan para Manajer dan Badan Regulator di Hotel Santika, Taman Mini Jakarta Timur. Dalam silaturahmi tersebut, Perusahaan menyampaikan rencana kerja tahun 2014 dan sosialisasi kepada pelanggan.
The Company maintains a relationship meeting with the Drinking Water Customer Committee/ Komite Pelanggan Air Minum (KPAM) with the involvement of the Managers and the Board of Regulators in the Hotel Santika, Taman Mini in East Jakarta. In such a relationship, the Company delivered performance plan 2014 and dissemination to customers.
3 Maret 2014
March 3, 2014
Perusahaan melakukan Liputan Syphon di Bendungan Bekasi dengan melibatkan media wilayah Jakarta Timur. Liputan ini dilakukan karena saat itu terjadi gangguan penurunan pasokan air baku berkisar 25-30 persen akibat pengalihan aliran air di Bendungan Bekasi. Luapan air di Bendungan Bekasi membuat sebagian air baku dibuang ke laut sehingga mengakibatkan ketersediaan air baku berkurang dan produksi Perusahaan terganggu.
The Company conducted Media Coverage of Syphon at Bendungan Bekasi involved media from East Jakarta´s area. Coverage needs to be done because at that time there were some disturbances occurred: water supply decreased 25-30 percent due to diversion of water flow at Bendungan Bekasi. Flow of water at Bendungan Bekasi caused the most of the water released to the sea, resulting in the availability of water is reduced and the production Company is disrupted.
19 Maret 2014
March 19, 2014
Perusahaan memperingati Hari Air Dunia Tahun 2014 di IPA Buaran dengan tema ”Mari Kita Buat Jakarta Kota Ramah Air”. Dalam peringatan Hari Air Dunia ini, Perusahaan bekerja sama dengan komunitas Kampung Dongeng mengadakan lomba bercerita dan membuat prakarya bertema ”Hear, See And Build” dengan melibatkan 110 siswa SD dari SDN Pondok Kelapa 01 Pagi, SDN Jati 11, dan SDN Jati 07 Pagi Rawamangun, Jakarta Timur.
The Company was commemorating World Water Day 2014 at the IPA Buaran with the theme "Let's Build Jakarta as Water Friendly City". In commemoration of World Water Day, the Company was working with Kampung Dongeng community to hold storytelling competition and making crafts with themed "Hear, See And Build", involving 110 elementary school students, from SDN Pondok Kelapa 01 Pagi, SDN Jati 11, and SDN Jati 07 Pagi Rawamangun, East Jakarta.
15 April 2014
April 15, 2014
Perusahaan mengadakan perayaan HUT ke-6 PT Aetra Air Jakarta dengan menggelar acara Rapat Kinerja dan Donor Darah Karyawan di Buaran Project Office (BPO).
The Company held the 6th anniversary celebration of PT Aetra Air Jakarta by conducting a Performance Meeting and Blood Donations by Employees in Buaran Project Office (BPO).
17 April 2014
April 17, 2014
Masih dalam rangka HUT Perusahaan yang ke-6, Perusahaan mengadakan Forum Temu Pelanggan Key Account (KA) dan pemberian penghargaan kepada tiga pelanggan industri, di Klub Kelapa Gading, Jakarta Utara. Ketiga pelanggan yang menerima penghargaan adalah PT Salim Ivomas Pratama, Jakarta Utara; PT Binakarya Agung Propertindo, Jakarta Timur; dan PT Kangar Consolidated Industri, Jakarta Timur.
In relation to the event of its 6th anniversary, the Company held a Forum Meeting of Customer Key Account (KA) and giving awards to three industrial customers, at Klub Kelapa Gading. There are three customers who received the award: PT Salim Ivomas Primary, North Jakarta; PT Binakarya Supreme Propertindo, East Jakarta; and PT Kangar Consolidated Industries, East Jakarta.
PT Aetra Air Jakarta
Annual Report 2014
PERISTIWA PENTING 2014 Important Events in 2014
23-24 April 2014
April 23-24, 2014
Dalam Rangkaian Hari Air Dunia Tahun 2014, Perusahaan berpartisipasi dalam Pameran Hari Air Dunia di Kampus Anggrek Universitas Bina Nusantara dengan tema ”Water and Energy”.
In relation to the World Water Day 2014, the Company participated in the World Water Day in Kampus Anggrek Universitas Bina Nusantara with the theme "Water and Energy".
28 April 2014
April 28, 2014
Sejalan dengan komitmen Perusahaan untuk menjadi yang terdepan dalam pelayanan, Perusahaan memberikan penghargaan kepada tiga Customer Service Officer terbaik pada 3 Area Bisnis. Pemberian penghargaan ini juga bertepatan dengan rangkaian HUT PT Aetra Air Jakarta ke6. Area Bisnis yang mendapatkan penghargaan tersebut adalah AB Duren Sawit, AB Martadinata dan AB Enggano.
In line with the Company's commitment being the leader in services, the Company gave awards to the three best Customer Service Officer in 3 Business Areas. This award also is a part of a series of Aetra 6th anniversary. Area Businesses that earn awards are AB Duren Sawit, AB Martadinata and AB Enggano.
22 Agustus 2014
August 22, 2014
Acara kunjungan Direksi Perusahaan ke jajaran manajemen Tempo.Kunjungan ini bertujuan membina relasi jajaran manajemen Perusahaan dengan koran Tempo. Beberapa topik yang mengemuka dalam kunjungan ini ialah rebalancing Contract Master Agrement dan pelayanan Perusahaan.
Media visit of Directors to Tempo Newspaper. This visit is intended to build relationships with the management of Tempo newspaper. Some of the topics raised in this visit are rebalancing Contract of Master Agreement and Company Services.
28 Agustus 2014
August 28, 2014
Acuatico, induk usaha PT Aetra Air Jakarta, mengadakan Editor Luncheon dengan jajaran jurnalis dan editor harian media cetak, majalah, serta televisi. Acara ini bertujuan memberikan pemahaman tentang bisnis Acuatico dan anakanak perusahaannya yakni PT Aetra Air jakarta dan PT Aetra Air Tangerang.
Acuatico, the holding Company of Aetra, held an Editor Luncheon invited journalists and newspaper editors of printed media, magazines, and televisions. This event aims to provide an understanding of the business of Acuatico and its subsidiaries, namely PT Aetra Air Jakarta and PT Aetra Air Tangerang.
9 September 2014
September 9, 2014
Perusahaan mengadakan halal bihalal dengan UPPD (unit Pelayanan Pajak Daerah) Jakarta Timur dan Jakarta Utara di Gren Alia Hotel, Jakarta Pusat. Acara yang dihadiri oleh 40 undangan dari UPPD Jakarta Timur dan Jakarta Pusat ini bertujuan menyinergikan Perusahaan, BPLHD, dan UPPD dalam berperan aktif melestarikan lingkungan hidup kota Jakarta.
The Company held a gathering with UPPD (Regional Tax Service unit/Unit Pelayanan Pajak Daerah) of East and North Jakarta in Gren Alia Hotel, Central Jakarta. The event was attended by 40 people from UPPD East and Central Jakarta aims to synergize the Company, BPLHD, and UPPD to take an active part to preserve the city environment.
20 September 2014
September 20, 2014
Sebanyak 70 personel Customer Service Officer (CSO) di 13 area bisnis dan call center agent melakukan induction ke Bendungan Jatiluhur sebagai satu-satunya waduk penyedia air baku bagi Perusahaan.
A total of 70 Customer Service Officers (CSO) in 13 business areas and call center agent held induction to Bendungan Jatiluhur as the sole provider of water reservoir for the Company.
8 Oktober 2014
October 8, 2014
Perusahaan mengadakan sosialisasi industri pengguna air tanah di Balai Agung. Acara ini dibuka oleh PLT Gubernur Provinsi DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
The Company conducted a socialization of groundwater user industries in Balai Agung. The event was opened by PLT Jakarta Governor Tjahaja Basuki Purnama.
5-6 Desember 2014
December 5-6, 2014
Perusahaan mengadakan konferensi pers di Resto Penang Bistro, Jakarta Pusat dan temu media di The Lodge, Lembang, Bandung.
The Company held a press conference in Penang Bistro Resto, Central Jakarta and media gathering at The Lodge, Lembang, Bandung.
12 Desember 2014
December 12, 2014
Perusahaan mengadakan Executive Management Group (EMG) Meeting dan Business Plan 2015 di Hotel Santika, Jakarta Utara, dihadiri oleh Direksi dan seluruh Jajaran Manajemen PT Aetra Air Jakarta.
The Company held EMG and Business Plan 2015 in Hotel Santika, North Jakarta.
22 Desember 2014
December 22, 2014
Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) Pencegahan Pencurian Air antara PT Aetra Air Jakarta, PAM JAYA, Polres Jakarta Utara, dan Walikota Jakarta Utara di Kantor Walikota Administrasi Jakarta Utara.
The signing of the Memorandum of Understanding (MoU) of Aetra Water Theft Prevention between PAM JAYA, North Jakarta Police, and the Mayor of North Jakarta in North Jakarta Mayor office.
35
Laporan Tahunan 2014
36
PT Aetra Air Jakarta
BIDANG USAHA DAN PROSES BISNIS Business Line and Process Perusahaan bergerak dalam bidang pengusahaan air bersih. Pada tanggal 1 Februari 1998, Perusahaan resmi menjadi mitra PAM JAYA dalam melayani kebutuhan air bersih untuk masyarakat Jakarta hingga tahun 2023. Sebagai mitra pemerintah, Perusahaan mendukung dalam hal penyediaan investasi dan pendampingan teknikal terkait infrastruktur air bersih.
The Company is engaged in the provision of clean water. On February 1, 1998, the Company officially became partners of PAM JAYA in responding to the needs of clean water to the people of Jakarta up to the year 2023. As a partner of the government, the Company supports in terms of investment and technical assistance related to clean water infrastructure.
Perusahaan menjalankan kegiatan operasional dengan menjunjung tinggi kepentingan masyarakat, pemerintah, serta Perusahaan. Dengan memerhatikan kepentingan ketiga pihak tersebut, Perusahaan dapat menyediakan pelayanan air bersih dan dalam waktu bersamaan dapat membawa imbal hasil optimal kepada para pemangku kepentingan. Perusahaan menyusun sistem distribusi air yang terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat. Dengan sistem ini, masyarakat yang tidak tersambung dengan pipa air Perusahaan justru akan membutuhkan biaya yang lebih besar dalam pengadaan air bersihnya.
The Company operates its activities by upholding the interests of the public, the government, as well as the Company. With regard to their interest, the Company can provide clean water and at the same time can bring optimal returns to stakeholders. The Company prepares affordable water distribution system for the entire community. With this system, people who are not connected with the water pipe company, will require a greater cost in the provision of clean water.
Perusahaan pun melakukan penyaluran air bersih dengan memerhatikan aspek sosial dan lingkungan. Dari aspek sosial, Perusahaan bertujuan agar seluruh rumah tangga memperoleh akses air bersih dengan tarif instalasi dan tarif berlangganan yang terjangkau. Sementara dari aspek lingkungan, Perusahaan bertujuan mengurangi tekanan air tanah dan polusi air sungai.
The Company carries out the distribution of clean water by taking into consideration social and environmental aspects. From the social aspect, the Company aims for all households to have access to clean water at an affordable tariff of installation and subscription. Meanwhile in the environment aspects, the Company is to reduce the pressure of the ground water and river water pollution.
CUSTOMER MONITORING
Operation, Maintenance of WTP and Network Assets, Meter Reading, Billing and Collection
PAM JAYA
AETRA CORPORATION AGREEMENT
CUSTOMER
CUSTOMER RELATIONSHIP
WATER CHARGE + SHORTFALL/EXCESS
FIRST PARTY PRIMARY REQUIREMENT
ESCROW ACCOUNT
Berdasarkan Perjanjian Kerjasama dengan PAM JAYA, Perusahaan melakukan pelayanan air bersih dimulai dari pengolahan air baku menjadi air bersih, mendistribusikannya kepada para pelanggan, melakukan pembacaan meter air pelanggan, mengelola tagihan air kepada pelanggan, serta meningkatkan cakupan pelayanan pelanggan.
WATER TARIFF
Under the Cooperation Agreement with PAM JAYA, the Company provides water services starting from processing source water into clean water, distribute it to customers, perform customer water meter readings, manage water bills to customers, and improve customer service coverage.
PT Aetra Air Jakarta
Annual Report 2014
PERISTIWA PENTING 2014 Important Events in 2014
Pelanggan ditagih berdasarkan tarif air bersih yang ditetapkan oleh Peraturan Gubernur No. 11/2007, yang diklasifikasikan ke dalam tujuh kelompok tarif sebagai berikut:
Customers are billed based on water tariffs set by the Governor Regulation No. 11/2007, which is classified into seven groups of tariff as following: Pemakaian / Usage
No.
1 2 3 4 5 6 7
Klasifikasi Tarif Tariff Classification K1 K2 K 3A K 3B K 4A K 4B K5
11 - 20 M3
> 20 M3
Rp
Rp
Rp
1.050 1.050 3.550 4.900 6.825 12.550 14.650
1.050 1.050 4.700 6.000 8.150 12.550 14.650
0 - 10
M3
1.050 1.575 5.500 7.450 9.800 12.550 14.650
Pembayaran dari para pelanggan dikumpulkan dalam suatu rekening bersama (escrow account) yang disepakati oleh Perusahaan dan PAM JAYA. Sesuai dengan skema Perjanjian Kerja Sama, hasil penerimaan dari pelanggan dibagi menjadi dua bagian yakni bagian yang menjadi hak PAM JAYA atau disebut sebagai First Party Primary Requirement (FPPR) dan yang kedua ialah bagian Perusahaan sebagai operator.
Payment from customers is collected in a joint account (Escrow Account) as agreed by the Company and PAM JAYA. In accordance with the scheme of the Cooperation Agreement, the proceeds from the customer is divided into two parts: namely the right of PAM JAYA or referred to as the First Party Primary Requirement (FPPR) and the second is part of the Company as an operator.
FPPR yang menjadi bagian dari PAM JAYA digunakan membiaya sebagian biaya operasional PAM JAYA dan Badan Regulator, membayar utang PAM JAYA kepada Kementerian Keuangan, dan memberikan Pendapatan Asli Daerah kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
FPPR which is PAM JAYA’s portion’s used to finance the operational costs of PAM Jaya and Regulatory Body, repay PAM JAYA loan to the Ministry of Finance, and provides regional revenue to the Provincial Government of Jakarta.
Perusahaan mendapatkan bagian berdasarkan besaran air dalam meter kubik yang ditagihkan dan dibayar, dikalikan dengan imbalan air (water charge) per meter kubik. Pada Perjanjian Kerjasama 1998, water charge ini ditetapkan berlaku hingga masa kontrak habis pada 2023.
The Company’s share is based on the amount of water in cubic meters billed and paid, multiplied by water charge per cubic meter. In the Cooperation Agreement of 1998, water charge is determined valid until the end of contract in 2023.
Namun, Master Agreement tahun 2012 mengubah skema bisnis ini dari rebasing setiap 5 tahun. Prinsip dasar dalam Master Agreement ini mengubah skema bisnis sebagai berikut:
However, the Master Agreement in 2012 changed the scheme of this business from the rebasing every five years. The basic principle of this change in the Master Agreement business scheme as follows:
a. Eliminasi shortfall secara bertahap sampai selambatlambatnya tahun 2016; b. Tidak akan meminta kenaikan tarif; c. Peningkatan efisiensi dan produktivitas dan tidak ada Indeksasi Imbalan; d. Menjamin bagian pendapatan PAM JAYA; e. Membantu pencatatan pendapatan dan aset PAM JAYA; f. Memastikan optimasi struktur kapital dalam pendanaan investasi; g. Pengembalian modal (Internal Rate of Return/IRR) adalah berdasarkan efisiensi dan bukan dijamin, sehingga Perusahaan berhak mendapatkan keuntungan dari efisiensi yang diperoleh, dan sebaliknya akan menanggung kerugian jika tidak efisien; h. Adanya denda yang selaras dengan prinsip-prinsip di atas; i. Economic Reopener untuk situasi luar biasa dan terbatas.
a. Elimination shortfall gradually until no later than 2016; b. No tariff adjustment request; c. Increased efficiency and productivity without any indexation of water charge; d. Ensuring PAM JAYA’s income; e. Assist PAM JAYA to record revenue and assets; f. Ensure optimization of capital structure in investment funding; g. Returning the capital (IRR) on efficiency basis instead of guarantee to allow profit gain on the efficiency endeavor; h. Giving the appropriate penalthy based on the principals above; i. Economic Reopener in certain extraordinary situation.
37
Laporan Tahunan 2014
38
PT Aetra Air Jakarta
WILAYAH OPERASIONAL Operational Areas BP Sungai Bambu SBU Utara AB. Enggano
AB. Dewa Ruci
AB. Sindang
AB. Martadinata
IBP Tugu
AB. Podomoro MENARA SATU
BP Sumur Batu
AB. Cempaka Baru AB. Salemba
AB. Gading Permai
AB. Tipar Cakung
CDC
SBU Tengah AB. Pulomas
AB. Balai Pustaka
AB. Duren Sawit
WTP Pulogadung
SBU Selatan IBP Halim
WTP Buaran 1 & 2 AB. Gudang Air
BP Pasar Rebo
IBP Kiwi
Untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggannya Perusahaan membagi area servis pelanggan ke dalam tiga Strategic Business Unit (SBU) sebagaimana diuraikan berikut ini.
To improve service to customers, the Company divides the service area into three Strategic Business Units (SBU) as described below.
PT Aetra Air Jakarta
Annual Report 2014
WILAYAH OPERASIONAL Operational Areas
Strategic Business Unit Utara / North
AB. Enggano
AB. Sindang
AB. Dewa Ruci
AB. Martadinata AB. Podomoro
Batas Wilayah / Borderline Utara / North Selatan / South Timur / East Barat / West
: : : :
Laut Jawa / Java Sea Jl. Kemayoran Gempol, Sunter, Jl. Angkasa, Yos Sudarso, Pertamina, Jl. Baru (Sukapura) Kota Bekasi / City of Bekasi Wilayah Operasional PT Palyja / Regional Operational of PT Palyja
SBU Utara dilayani lima Area Bisnis (AB) yang secara langsung berhubungan dengan pelanggan, yakni AB Dewa Ruci, AB Sindang, AB Enggano, AB Podomoro, dan AB Martadinata.
SBU North covers five Business Areas (AB) which are directly related to the customer, AB Dewa Ruci, AB Sindang, AB Enggano, AB Podomoro and AB Martadinata.
Strategic Business Unit Tengah / Central
AB Gading Permai AB Cempaka Baru
AB Tipar Cakung
AB Salemba AB Pulomas
Batas Wilayah / Borderline Utara / North Selatan / South Timur / East Barat / West
: : : :
Jl. Kemayoran Gempol, Sunter, Jl. Angkasa, Yos Sudarso, Pertamina, Jl. Baru (Sukapura) Jl. Salemba Tengah, Pramuka, Pemuda, Jl. Bekasi Raya, I Gusti Ngurah Rai (rel kereta) Kota Bekasi / City of Bekasi Wilayah Operasional PT Palyja / Regional Operations of PT Palyja
SBU Tengah dilayani lima AB yang secara langsung berhubungan dengan pelanggan, yakni AB Pulomas, AB Tipar Cakung, AB Gading Permai, AB Cempaka Baru, dan AB Salemba.
SBU Central covers five AB which are directly related to the customer, AB Pulomas, AB Tipar Cakung, AB Gading Permai, AB Cempaka Baru and AB Salemba.
39
Laporan Tahunan 2014
40
PT Aetra Air Jakarta
WILAYAH OPERASIONAL Operational Areas
Strategic Business Unit Selatan / South AB Balai Pustaka AB Duren Sawit
AB Gudang Air
Batas Wilayah / Borderline Utara / North Selatan / South Timur / East Barat / West
: : : :
Jl. Salemba Tengah, Pramuka, Pemuda, Jl. Bekasi Raya, I Gusti Ngurah Rai (rel kereta) Kota Depok / City of Depok, Srengseng Sawah Kota Bekasi / City of Bekasi Wilayah Operasional PT Palyja / Regional Operational of PT Palyja
SBU Selatan dilayani tiga AB yang secara langsung berhubungan dengan pelanggan, yakni AB Duren Sawit, AB Gudang Air, dan AB Balai Pustaka.
SBU South covers three ABs which are directly related to the customer, AB Duren Sawit, AB Gudang Air and AB Balai Pustaka.
KAPASITAS PRODUKSI DAN KUALITAS AIR Production Capacity and Water Quality Perusahaan memiliki tiga Instalasi Pengolahan Air (IPA) di 2 lokasi yang berfungsi memenuhi pasokan air bersih bagi pelanggan di Wilayah Timur Jakarta. Ketiga IPA ini memiliki kapasitas air bersih sebagai berikut :
The Company has three Water Treatment Plants (WTP), in 2 locations which serves to fulfill the provision of clean water for customers in the Eastern Area of Jakarta. These IPAs have a capacity of clean water as follows:
• IPA Buaran I : 2.000 liter/detik (lps) • IPA Buaran II : 3.000 liter/detik (lps) • IPA Pulogadung : 4.000 liter/detik (lps)
• Buaran I WTP : 2,000 liter/second (lps) • Buaran II WTP : 3,000 liter/second (lps) • Pulogadung WTP : 4,000 liter/second (lps)
Demi meningkatkan kualitas air bersih yang dihasilkan, setiap bulan Perusahaan melakukan pengujian terhadap 1.000 sampel air bersih yang diambil dari 1.000 lokasi yang berbeda. Dengan metode ini, Perusahaan berharap dapat menjaga standar kualitas air bersih yang didistribusikan.
In order to enhance the quality of clean water produced, each month the Company conduct tests on 1,000 samples of water taken from 1,000 different locations. With this method, the Company expects to maintain distributed water quality standards.
PT Aetra Air Jakarta
Annual Report 2014
VALUE CHAIN SAMPAI DENGAN PELANGGAN Value Chain to Customer PRODUCTION • • • •
DISTRIBUTION
Raw Water Coagulant Filtration Clean Water Storage
• • • •
READING
Transmission Primary Secondary Tertiary
BILLING
• Download Data from SIMPLE • Field Reading • Data Upload
COLLECTION
• Spot Billing • Main Bill • Master Cetak
• Received Payment • Reminder Letter • TD/PD • Master Bayar
Penyediaan Air Baku
Water Supply
Perusahaan mengambil sumber air baku dari Waduk Jatiluhur yang disalurkan melalui Saluran Tarum Barat. Jarak antara Waduk Jatiluhur ke IPA Buaran I & II mencapai 77 km, sementara ke IPA Pulogadung mencapai 85 km, di mana terdapat empat perlintasan dengan Sungai Jambe, Sungai Cibeet, Sungai Cikarang, dan Sungai Bekasi.
The Company raw water from Waduk Jatiluhur which is channeled through Saluran Tarum Barat. The distance between Waduk Jatiluhur to Buaran I & II WTP is about 77 km, while to Pulogadung WTP is 85 km. There are four river crossings with Jambe River, Cibeet River, Cikarang River, Bekasi River.
Peta Aliran Air Baku Aetra dari Waduk Jatiluhur hingga ke IPA Map of Aetra´s Sourced Water Flow from Waduk Jatiluhur to WTP
LAUT JAWA Distribution Center/R1 3 m3/det
Cawang Intake & Pumping Station Km 70
IPA Taman Kota 200 L/det
Bendung Bekasi
IPA Pulogadung IPA Pejompongan 1&2 DC R4 1,2 m3.det
Km 25 + 200 6,2 m3/det
4,4 m3/det
Pipa Tertutup
SAL U
RA N
5,5 m3/det
DC RS 1,6 m3/det IPA Serpong 3 m3/det
Sypon Cibeet
Km 33 + 700
Banjir Kan al
IPA Buaran IPA Cilandak 400 L/det
TA RU M
Kali Jambe Crossing (Under Pass)
BA RA T
Bendung Cikarang
Pengolahan air baku menjadi air bersih dilakukan di tiga lokasi IPA, yakni di Buaran dan Pulogadung dengan kapasitas 9.000 liter per detik.
Bendung Curug
Sungai Citarum
Bendung Cibeet
Sungai Cibeet
Sungai Cikarang
Sungai Bekasi
Kali Sunter
Kali Cipinang
Sungai Ciliwung
Sungai Cisadane
Km 39 + 400
Km 0
Waduk Jatiluhur Km 10
Processing raw water into clean water is done in three WTP’s location: in Buaran and Pulogadung with a capacity of 9,000 lps.
41
Laporan Tahunan 2014
42
PT Aetra Air Jakarta
VALUE CHAIN SAMPAI DENGAN PELANGGAN Value Chain to Customer
Skema Proses Produksi Air Aetra di IPA Scheme of Aetra Water Production in WTP
Air bersih yang diproduksi di IPA PT Aetra Air Jakarta harus memenuhi Peraturan Menteri Kesehatan No. 492 tahun 2010. Setelah diproduksi, air didistribusikan kepada pelanggan melalui jaringan perpipaan yang memiliki diameter bervariasi antara 1.800 mm sampai dengan 25 mm. Jaringan distribusi Perusahaan adalah sebagai berikut:
Clean water produced in the WTP PT Aetra Air Jakarta must comply with the Regulation of the Minister of Health No. 492 year 2010. Once produced, the water is distributed to customers through a piping network with diameters varying between 1,800 mm up to 25 mm. The Company distribution network is, as follows :
Primary Pipe 250 mm - 1800 mm
2014
WTP
Primary Customer
Secondary Pipe 150 mm - 200 mm
Tertiary Pipe
Length 389
Secondary
1,236
Tertiary
4,426
Total
6,051
< 100 mm Meter
Perusahaan mengukur pemakaian air pelanggan dengan menggunakan meter air. Alat meter air ini telah memenuhi standar SNI dan yang secara regular diganti untuk tetap memenuhi standar akurasi.
The Company measures customers water usage by using a water meter. Water meter appliance is in compliance with ISO standards and is regularly replaced to comply with the standards of accuracy.
Setiap bulan, tim lapangan Perusahaan melakukan pembacaan meter air. Tim lapangan membaca meter air para pelanggan dengan menyertakan foto posisi dial penunjukan meter air dan foto properti pelanggan sebelum memasukkan hasil pembacaan ke dalam alat pembacaan (handheld).
Every month, the Company's field team conducts the water meter reading. The field team read the water meter of customers and include a photograph of the dial position of the water meter and photos of the customers property before entering the readings into the reading instrument (handheld).
PT Aetra Air Jakarta
Annual Report 2014
VALUE CHAIN SAMPAI DENGAN PELANGGAN Value Chain to Customer
Kemudian hasil pembacaan secara langsung akan dikirimkan ke sistem pembayaran dan penagihan Perusahaan. Pelanggan nantinya akan menerima struk hasil pembacaan dalam satuan meter kubik dan biaya yang harus dibayar berdasarkan tingkat konsumsi air.
The readings will then be sent directly to the Company's billing and payment systems. Customers will then receive a water bill containing information of the cubic meters and the amount to be paid based on the level of water consumption.
Kelompok Tarif Pelanggan per Desember 2014 Groups of Customer Tariff per December 2014 Kategori Tarif Category of Tariff K1 K2 K3A K3B K4A K4B KH Jumlah Pelanggan
2014 3.552 11.060 201.442 121.692 55.492 14.401 5 407.644
Perusahaan menerima pembayaran dari pelanggan baik melalui bank, kantor layanan pelanggan, kantor pos, maupun minimarket. Di bawah ini adalah tempat pembayaran rekening Perusahaan: No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
%
2013
%
1 3 49 30 14 4 0
3.563 11.416 204.486 112.636 52.678 13.838 4 398.621
1 3 51 28 13 3 0
The Company receives payment from the customer either through banks, the customer service offices, post offices, and convenient stores. Payment points are as below:
Lokasi Location
Sistem System
Area Bisnis Unit Pelayanan Pelanggan Kantor Pos bersistem Online Mobil Layan Bayar Bank BCA Bank Bukopin Bank Negara Indonesia (BNI) Bank DKI Bank Mandiri Bank OCBC NISP Bank Permata Bank Internasional Indonesia (BII) Panin Bank Bank Pundi Bank CIMB Niaga Bank Mega Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Bank Tabungan Negara (BTN) Bank Perkreditan Rakyat Karyajatnika Sadaya (BPRKS) Bank Jabar Banten (BJB) Citibank BRI Syariah Gerai Indomaret
Tunai / Cash Tunai / Cash Tunai / Cash Tunai / Cash ATM, Auto Debet, Internet Banking Tunai, ATM, Auto Debet, Kartu Kredit ATM, Auto Debet, Kartu Kredit Tunai / Cash ATM, Auto Debet, Internet Banking ATM, Auto Debet, Kartu Kredit, Internet Banking ATM, Internet Banking ATM, Internet Banking ATM, Internet Banking ATM, Auto Debet, Phone Banking, Internet Banking ATM, Internet Banking ATM, Internet Banking ATM, Internet Banking ATM, Internet Banking ATM, Internet Banking ATM, Internet Banking ATM, Internet Banking ATM, Internet Banking Tunai / Cash
43
Laporan Tahunan 2014
44
PT Aetra Air Jakarta
TEKNOLOGI DAN PENERAPAN STANDAR INTERNASIONAL Technology and Application of International Standards Keberadaan air bersih sebagai kebutuhan dasar masyarakat mendorong Perusahaan untuk senantiasa meningkatkan kualitas air bersih. Perusahaan mewujudkan hal ini dengan menerapkan standar internasional pada proses pengolahan air bersih. Saat ini, Perusahaan telah mendapatkan Sertifikasi ISO 9001-2008 untuk lingkup Pengelolaan Penyediaan Air Bersih dari Lloyd's Register Quality Assurance (LRQA). Di samping itu, Perusahaan juga telah mendapatkan Sertifikasi ISO IE (International Electrotechnical Commission) 17025:2005 untuk lingkup Laboratorium dari Komite Akreditasi Nasional.
The existence of clean water as a basic need of community encourages the Company to continue to improve the quality of water. The Company implements this by applying International Standards in the water treatment process. Currently, the Company has been granted ISO 9001-2008 certification for the scope of the Clean Water Management of Lloyd's Register Quality Assurance (LRQA). In addition, the Company has further earned ISO Certification IE (International Electrotechnical Commission) 17025: 2005 for the scope of the Laboratory of the National Accreditation Committee.
Sebagai perusahaan penyedia air minum dengan standar internasional, Perusahaan juga selalu meningkatkan teknologi dalam pengolahan air bersih dan pembangunan fasilitas penunjang efisiensi operasional. Penerapan teknologi terbaru tersebut terdiri dari:
As a water supply Company with international standards, the Company has always improved technology in water treatment and constructed supporting efficient operational facilities. The application of the latest technologies consists of:
• Pembacaan Meter Air PT Aetra Air Jakarta SEDETIK berteknologi online (2011), perangkat genggam dengan fasilitas Global Positioning System (GPS) yang dilengkapi dengan fitur foto yang diperbaharui (2013). • Automatic Meter Reading (AMR), yaitu pembacaan meter secara otomatis untuk pelanggan-pelanggan key account. • GSM Logger, yaitu pemantauan aliran dan tekanan air pada jaringan perpipaan dengan menggunakan teknologi seluler. • Geographical Information System (GIS) dan foto satelit. Teknologi ini digunakan untuk mendata aset dan informasi properti pelanggan. • Leak Noise Correlator, yaitu teknologi pencarian kebocoran pipa yang berada di bawah tanah. • Tiga Pompa Tekan di Tugu (2009), Kiwi (2010) dan Halim (2011) yang bertujuan untuk meningkatkan tekanan air. • Pembangunan fasilitas Workshop Meter untuk melakukan kalibrasi dan verifikasi terhadap meter air berukuran kecil dan besar di 2013. • Pembangunan fasilitas Sludge Handling dengan teknologi Decanter. Teknologi Decanter memungkinkan Perusahaan memperoleh air bersih dari limbah hasil produksi air bersih. Dengan demikian, Perusahaan dapat mewujudkan cita-cita menjadi perusahaan bebas limbah hasil produksi pada tahun 2016 mendatang.
• Meter readings PT Aetra Air Jakarta Air SEDETIK with online technology (2011), a handheld device with the facility of a Global Positioning System (GPS) equipped with updated featuring photos (2013). • Automatic Meter Reading (AMR), automatic meter reading for key account customers. • GSM Logger, the monitoring at water flow and pressure in the piping network using cellular technology. • Geographical Information System (GIS) and satellite imagery. This technology is used to record customer's asset and property information. • Leak Noise Correlator, technology to search leakages in under ground pipelines. • Three Booster Pumps in Tugu (2009), Kiwi (2010) and Halim (2011) to increase the water pressure. • Development of Meter Workshop facilities to perform calibration and verification of the small and large sized water meters in 2013. • Construction of Sludge Handling facility with Decanter technology. Decanter technology allows the Company to process waste water into clean water. Accordingly, the Company can achieve its aim as a zero waste Company in 2016.
Workshop Meter
Workshop Meter
Sebagai bentuk komitmen Perusahaan dalam meningkatkan kualitas layanan kepada pelanggan dengan memastikan tingkat akurasi meter, Perusahaan mengadakan Workshop Meter. Workshop ini berfungsi sebagai:
As part of the Company's commitment to improve service quality to customers by ensuring the accuracy meter, the Company constructed a Meter Workshop. This workshop as:
• Sarana untuk melakukan pengetesan terhadap akurasi meter atau kalibrasi. • Sarana untuk melakukan penelitian terhadap kualitas meter yang ada di pasaran dan masalah meter yang sudah terpasang di pelanggan. • Pelayanan cepat atas komplain pelanggan terkait masalah akurasi meter. Dalam melakukan pengetesan terhadap kalibrasi, Perusahaan menggunakan alat ukur permanent test bench dengan cara membandingkan volume air di meter yang diuji dengan tangki ukur yang telah dikalibrasi dengan
• Means to carry out testing or calibration of the meter accuracy. • Means to research on the quality meter on the market and problems in meters that already installed at the customers. • Promptly Services on customer complaints about meter accuracy. When testing for calibration, the Company uses the measuring instrument permanent test bench by comparing the volume of water in the tested meter with a measuring tank that has been valid calibrated. With Meter Workshop,
PT Aetra Air Jakarta
Annual Report 2014
TEKNOLOGI DAN PENERAPAN STANDAR INTERNASIONAL Technology and Application of International Standards
sah. Dengan Workshop Meter, Perusahaan berharap dapat meningkatkan tingkat akurasi penggunaan air pelanggan yang pada akhirnya akan meningkatkan kepuasan pelanggan.
the Company expects to increase the level of accuracy of customer water use that will ultimately increase customer satisfaction.
Alamat dari Gedung Workshop Meter PT Aetra Air Jakarta adalah:
Address of Building Workshop Meter PT Aetra Air Jakarta is:
Jl. Raya Kalimalang No. 89 Jakarta 13450 Telp. : 021-8690 9900
Jl. Raya Kalimalang No. 89 Jakarta 13450 Tel. : 021-8690 9900
Layanan Pelanggan
Customer Services
PT Aetra Air Jakarta menyadari bahwa Perusahaan hanya dapat bertumbuh jika menempatkan pelanggan sebagai prioritas utama pelayanan. Berbekal kesadaran tersebut, Perusahaan menyediakan berbagai program pelayanan pelanggan seperti berikut :
PT Aetra Air Jakarta realizes, the Company can only grow if puts customer services as a top priority. Therefore, the Company provides a variety of customer services programs, such as: • Provision of Contact Center which operates 24 hours for 7 days a week (24/7) with the latest technology that automatically distributes incoming calls, as well as reporting on the performance of each agent contact center. • Implementation of Customer Management Information System/ Sistem Informasi Manajemen Pelanggan (SIMPEL) to improve customer handling and billing services. • Implementation of the payment program through a system 'host to host' that ensure customer payments received on-time.
• Penyediaan Contact Center yang beroperasi 24 jam selama 7 hari dalam seminggu (24/7) dengan teknologi terkini yakni pendistribusian telepon masuk secara otomatis, serta pelaporan kinerja setiap agen contact center. • Penerapan Sistem Informasi Manajemen Pelanggan (SIMPEL) untuk meningkatkan pelayanan penagihan dan penanganan pelanggan. • Pelaksanaan program pembayaran melalui sistem 'host to host' yang memastikan pembayaran pelanggan diterima tanpa jeda.
In addition, the Company also provides customer service offices in 13 Business Area offices. Beside file a complaint, customer can also make payment transactions and ordering a new connection. The Company will follow up on customer complaints by issuing work orders to the relevant section to be completed. The chart below shows the work flow of the Company customer service system.
Selain itu, Perusahaan juga menyediakan kantor pelayanan pelanggan di 13 kantor Area Bisnis. Selain menyampaikan keluhan, di sana pelanggan juga dapat melakukan transaksi pembayaran dan pemesanan sambungan baru. Perusahaan nantinya akan menindaklanjuti keluhan pelanggan dengan mengeluarkan work order kepada bagian terkait untuk diselesaikan. Bagan di bawah ini menunjukkan arus kerja sistem pelayanan pelanggan Perusahaan. Contact Center 24 Hours
Incoming Call
Complaints Inquiry Appointment Information Emergency
Recieve Analyze
Visit
Customer Center
Assign
Implementation
Letter
Customer Mgt /Doc. Control
Monitor/ Control Closing
News paper
Customer Mgt /Doc. Control
Planned Minor Planned Major Production
Feedback - Calls - Visit - Letter - Newspaper
45
Laporan Tahunan 2014
46
PT Aetra Air Jakarta
ALAMAT KANTOR JARINGAN KERJA Address of Network Offices Kantor Office
Kantor Pusat / Head Office Menara Satu Sentra Kelapa Gading Lt.2 Jl. Bulevar Kelapa Gading LA3 No.1 Summarecon Kelapa Gading Jakarta 14240
Fasilitas Produksi Production Facilities
IPA Buaran Jl. Raya Kalimalang No. 89 Jakarta Timur 13450 IPA Pulogadung Jl. Jatinegara Kaum No. 1 Jakarta Timur 13250
Area Bisnis & Unit Pelayanan Pelanggan Area Business & Customer Services Unit AB Martadinata Komp. Ruko Permata Ancol Blok I No. 1 Jl. Baru Budi Mulya Pademangan Barat Jakarta Utara 14420 AB Enggano Jl. Gorontalo Raya No. 22 B Tanjung Priok Jakarta Utara 14130 AB Podomoro Jl. Sunter Kirana Raya Blok B No. 1-2 Sunter Jaya Jakarta Utara 14350 AB Dewa Ruci Jl. Tipar Cakung Blok A No. 10 RT. 001/ 01 Semper Barat, Cilincing Jakarta Utara *
Strategic Business Unit Utara Jl. Tongkol No. 5 Tanjung Priok, Jakarta Utara 14310
Buaran Project Office Jl. Raya Kalimalang No. 89 Jakarta Timur 13450
Strategic Business Unit Tengah Jl. Jatinegara Kaum No. 1 Jakarta Timur 13250
Warehouse & Maintenance Building Jl. Raya Kalimalang No. 89 Jakarta Timur 13450
Strategic Business Unit Selatan Jl. Raya Kalimalang No. 89 Jakarta Timur 13450
Pencatatan Meter / Meter Reading Jl. Pemuda Raya No. 78 C & 78 D Jakarta Timur 13220
Pusat Distribusi Cilincing Cilincing Distribution Center Jl. Raya Cakung Pal 2 No. 95 Jakarta Utara 14120
Pompa Tekan Sungai Bambu Jl. Sungai Bambu Raya Kelurahan Papanggo Jakarta Pusat 10640
Pompa Tekan Pasar Rebo Booster Pump Jl. Raya Bogor KM. 22 Pasar Rebo, Jakarta Timur 13830
Pompa Tekan Tugu Jl. Cakung Cilincing/Tugu Raya Semper Barat, Jakarta Utara
Pompa Tekan Sumur Batu Jl. PAM Sumur Batu Kelurahan Cempaka Baru Jakarta Pusat 10640
Pompa Tekan Kiwi Jl. Raya Bogor KM.26 Pasar Rebo, Jakarta Timur Pompa Tekan Halim Jl. Raya Kalimalang, Jakarta Timur
AB Sindang Jl. Sindang Raya No. 21 Jakarta Utara 14220
AB Duren Sawit Jl. Dermaga Raya No. 105 Duren Sawit, Jakarta Timur 13440
AB Gading Permai Jl. Kelapa Puan Timur Raya S 1 / 14 Kelapa Gading Jakarta Utara 14240
AB Gudang Air Jl. Raya Bogor KM. 22 Pasar Rebo, Jakarta Timur 13830
AB Pulomas Jl. Tanah Mas III No. 1 Pulomas, Jakarta Timur 13210 AB Cempaka Baru Jl. Remaja III Sumur Batu, Jakarta Pusat 10640 AB Salemba Jl. Kramat Lontar No. J 82 Paseban, Senen, Jakarta Pusat 10440 AB Tipar Cakung Jl. Raya Bekasi KM. 25 Rukan INKOPAU Ujung Menteng Blok B No. 29 RT. 001 RW. 001 Jakarta Timur AB Balai Pustaka Jl. Pemuda Raya No. 78 C & 78 D Rawamangun, Jakarta Timur 13220
AB - Area Bisnis / Area Business UPP - Unit Pelayanan Pelanggan / Customer Services Unit
UPP Sunter Mall Sunter Mall Lantai Dasar (depan lift, sebelah loket POSINDO) Jl. Danau Sunter Utara Blok G-7 Kav. II Jakarta 14350 UPP Rorotan Jl. Malaka 4 No. 13 RT. 010 RW. 006 Rorotan, Cilincing Jakarta Utara 14140 UPP Pasar Sulthon Jl. Kayu Tinggi Kampung Kandang Sapi Pasar Sulthon No. 21 Kelurahan Cakung Timur Jakarta Timur
PT Aetra Air Jakarta
Annual Report 2014
STRUKTUR KEPEMILIKAN SAHAM Shareholding Structure 5% PT Alberta Utilities
95% Acuatico Pte Ltd.
Acuatico Pte Ltd. : US$ 27.115.717 (95 persen)
Acuatico Pte Ltd. : US$ 27,115,717 (95 percent)
Acuatico Pte. Ltd. (Acuatico) adalah suatu badan hukum yang didirikan pada tanggal 21 Juli 2006 berdasarkan hukum yang berlaku di Singapura. Acuatico terdaftar di Buku Daftar Perusahaan dan Bisnis pada Accounting and Corporate Regulatory Authority (ACRA) Singapura dengan Nomor Registrasi 200610695N. Bidang usaha pokok Acuatico adalah melakukan investasi dalam bentuk penempatan saham atau pembelian surat-surat berharga lainnya.
Acuatico Pte. Ltd. (Acuatico) is a legal entity established on July 21, 2006. In accordance with the qpplicable laws in Singapore, Acuatico was registered in the Corporate and Business Registration Book on The Accounting and Corporate Regulatory Authority (ACRA) Singapore by Registration Number 200610695N. Acuatico main line of business focuses on investment in shares or other marketable securities.
Di Indonesia, Acuatico menanamkan investasinya di PT Aetra Air Jakarta, PT Aetra Air Tangerang, dan Rasuna Eco Water. Selain di Indonesia, Acuatico juga memiliki anak perusahaan di Vietnam yakni Viwasupco dan Viwaco, keduanya juga bergerak di bidang infrastruktur air bersih.
In Indonesia, Acuatico invests in PT Aetra Air Jakarta, PT Aetra Air Tangerang, and Rasuna Eco Water. Besides Indonesia, Acuatico also has subsidiaries in Vietnam namely Viwasupco and Viwaco, both also engaged in clean water infrastructure.
PT Alberta Utilities : US$ 1.427.143 (5 persen)
PT Alberta Utilities : US$ 1,427,143 (5 percent)
PT Alberta Utilities didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perusahaan No. 62 tanggal 30 Mei 2006 yang dibuat oleh Agus Madjid, SH, Notaris di Jakarta, kemudian disahkan berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI No. C-23 975 HT.01.01.TH 2006 tanggal 15 Agustus 2006. PT Alberta Utilities berkedudukan dan berkantor pusat di Jakarta, dan bergerak dalam bidang jasa, industri dan perdagangan umum.
PT Alberta Utilities was established in accordance with the Company establiesment Deed No. 62 dated May 30, 2006 by Agus Madjid, SH, Notary in Jakarta, and then approved by the Minister of Law and Human Rights No. C-23 975 HT.01.01.TH 2006 dated August 15, 2006. PT Alberta Utilities domiciled and headquartered in Jakarta, and engaged in services, industry and general trading.
47
Laporan Tahunan 2014
48
PT Aetra Air Jakarta
STRUKTUR GRUP PERUSAHAAN Group of Companies Structure
Grup Acuatico (di Indonesia)
PT Aetra Air Jakarta
95%
PT Aetra Air Tangerang
95%
PT Aetra Air Jakarta
Annual Report 2014
STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN Company Organizational Structure
President Director
Mohamad Selim
Vice President Director
Corporate Secretary
L. Bano Rangkuty
Pratama S. Adi
Chief of Internal Audit
Novan Suhita
Human Capital Management Senior Manager Margie E. Tumbelaka
North SBU General Manager
Finance & IT Director
Business Service Director
Planning & Development Director
Operations Director
Popy Indrawati
L. Bano Rangkuty
Indrawan K. Pribadi
Hari Yudha Hutomo
Lintong Hutasoit
Central SBU General Manager
Finance Senior Manager
Supply Chain Management & General Service Senior Manager
Strategic Management Office Senior Manager
Production & Trunk Main General Manager
Denny Kadarwati
Bahtera
Ria S. Putra
Priyatno B. Hernowo
T. Hermawan Hussein
South SBU General Manager
Information Technology Senior Manager
Corporate Affairs Senior Manager
Infrastructure Development & Project Management Senior Manager
Operation Services Senior Manager
Azwar Amir
Ahmad Dimiati
Pratama S. Adi
Agit Pratomo
J. Colbert Siburian
Business Process & Quality Assurance Senior Manager Ida Friedayani
49
Laporan Tahunan 2014
50
PT Aetra Air Jakarta
SENIOR MANAGEMENT TEAM (SMT) Popy Indrawati GM. North Strategic Business Unit Warga Negara Indonesia. Lulusan Santary Engineering IHE, Delft-Holland. Indonesian Citizen. Graduates from Sanitary Engineering IHE, Delft-Holland
Denny Kadarwati GM. Central Strategic Business Unit Warga Negara Indonesia. Lulusan Management Infrastructure, Australian National University. Indonesian Citizen. Graduates from Infrastructure Management, Australian National University.
Azwar Amir GM. South Strategic Business Unit Warga Negara Indonesia. Lulusan Teknik Kimia, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Indonesian Citizen. Graduates of Chemical Engineering, Gadjah Mada University, Yogyakarta.
Ria S Putra Supply Chain Mangement & General Services Sr. Manager Warga Negara Indonesia. Lulusan Postgraduate Infrastructure Management, Australia National University. Indonesian Citizen. Graduates of Postgraduate Infrastructure Management, the Australian National University. Pratama S Adi Corporate Affairs Sr. Manager/ Corporate Secretary Warga Negara Indonesia. Lulusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Indonesian Citizen. Accounting graduates of the Faculty of Economics, University of Indonesia.
Ida Friedayani Business Process & Quality Assurance Sr. Manager Warga Negara Indonesia. Lulusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran. Indonesian Citizen. Accounting graduates of the Faculty of Economics, University of Padjadjaran.
T Hermawan Hussein GM. Production & Trunk Main
Priyatno B Hernowo Strategic Management Office Sr. Manager
Warga Negara Indonesia. Lulusan Manajemen, STIM-Jakarta. Indonesian Citizen. Graduates from STIMManagement Jakarta.
Warga Negara Indonesia. Lulusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Indonesian Citizen. Graduates of Mechanical Engineering, Faculty of Engineering, University of Gadjah Mada.
J Colbert Siburian Operation Services Sr. Manager
Agit Pratomo Infrastructure Dev. & Project Management Sr. Manager
Warga Negara Indonesia. Lulusan Magister Manajemen, STIE IBII. Indonesian Citizen. Graduates of the Master of Management, STIE IBII.
Warga Negara Indonesia. Lulusan S2 Teknik Lingkungan Institut Teknologi Bandung. Indonesian Citizen. Master Graduates of Environmental Engineering of Institute Tecnology of Bandung.
Bahtera Finance Sr. Manager
Novan Suhita Chief of Internal Audit
Warga Negara Indonesia. Lulusan Administrasi Fiskal, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia. Indonesian Citizen. Graduates of Fiscal Administration, Faculty of Social and Political Sciences, University of Indonesia.
Warga Negara Indonesia. Lulusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Indonesian Citizen. Accounting graduates of the Faculty of Economics, University of Indonesia.
Ahmad Dimiati IT Sr. Manager
Margie E Tumbelaka Human Capital Management Sr. Manager
Warga Negara Indonesia. Lulusan International Management, International University of Japan. Indonesian Citizen. Graduates of International Management, International University of Japan.
Warga Negara Indonesia. Lulusan Infrastructure Management, Australian National University. Indonesian Citizen. Graduates of Infrastructure Management, Australian National University.
PT Aetra Air Jakarta
Annual Report 2014
SUMBER DAYA MANUSIA Human Resources Perusahaan melakukan pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) secara berkesinambungan. Hal ini dilakukan sebagai salah satu pondasi penting dalam upaya mewujudkan Misi Perusahaan menjadi Penyedia Layanan Air Minum Terdepan di Indonesia. Dalam melakukan pengelolaan SDM, Perusahaan juga berpijak pada regulasi yang ditetapkan oleh pemerintah seperti implementasi Peraturan Menteri Tenaga Kerja & Transmigrasi serta Undangundang Ketenagakerjaan.
The Company performs the Human Resources (HR) management on an ongoing basis. This is conducted as one of the important foundation as an effort to realize the Company's mission to become the Leading Water Services Provider in Indonesia. In conducting human resource management, the Company also refers to regulations set by the government such as the implementation of the Regulation of the Minister of Transmigration & Law on Labour.
Rekrutmen dan Seleksi Karyawan
Recruitment and Selection of Employees
Rekrutmen dan seleksi karyawan dilaksanakan atas pertimbangan kebutuhan nyata Perusahaan dengan memperhatikan aspek-aspek kesesuaian dengan latar belakang pendidikan, keahlian, dan pengalaman.
Recruitment and selection of employees are carried out on the consideration on the real needs of the Company by taking into account the aspects of compliance with the educational background, expertise, and experience.
Pada tahun 2014 sebagai bentuk penerapan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 19 tahun 2012 yang mengatur tentang jasa borongan pekerjaan dan jasa tenaga kerja, Perusahaan melakukan rekrutmen dan seleksi terhadap 156 posisi inti/core seperti technician, operator, dan analis yang sebelumnya berstatus outsource.
In 2014 as a form of implementation of the Regulation of the Minister of Transmigration & Law on Labour No. 19 of 2012 which regulates the wholesale services work and labor services, the Company conduct the recruitment and selection of the 156 core positions/cores such as technicians, operators, and analysts were previously outsourced status.
Data rekrutmen dan seleksi karyawan pada 2014 ialah sebagai berikut:
Recruitment data and selection of employees in 2014, as follows:
Rekrutmen dan Seleksi Karyawan PT Aetra Air Jakarta Tahun 2014 Berdasarkan Jenis Kelamin Recruitment and Selection of Employees PT Aetra Air Jakarta 2014 by Gender Jenis Kelamin Gender Laki-laki / Male Perempuan / Female Jumlah / Total Rekrutmen dan Seleksi Karyawan PT Aetra Air Jakarta Tahun 2014 Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan Recruitment and Selection of Employees PT Aetra Air Jakarta 2014 by Educational Background Pendididkan Level of Education
Jumlah (Orang) Number (Person)
Jumlah (Orang) Number (Person) 152 4 156 Rekrutmen dan Seleksi Karyawan PT Aetra Air Jakarta Tahun 2014 Berdasarkan Level Jabatan Recruitment and Selection of Employees PT Aetra Air Jakarta 2014 by Level Position Level Jabatan Level of Position
Jumlah (Orang) Number (Person)
S1 / Bachelor Degree
9
Managerial
1
D3 / Diploma
3
Supervisor
9
SLTA / Senior High School
96
Staf / Staff
146
SLTP / Junior High School
29
Jumlah / Total
156
SD / Elementary School
19
Jumlah / Total
156
51
Laporan Tahunan 2014
52
PT Aetra Air Jakarta
SUMBER DAYA MANUSIA Human Resources
Profil SDM
Profile of Human Resources
Hingga 31 Desember 2014, jumlah karyawan Perusahaan berjumlah 1.248 karyawan. Jumlah ini tidak sebanyak pada 2013 lalu saat jumlah karyawan Perusahaan mencapai 1.628 karyawan, yang terdiri dari karyawan tugas karya, organik dan alih daya.
Until December 31, 2014, the number of employees was 1,248 personnel. This number is not as many as in 2013 which the number of employees reached 1,628 personnel, which consists of seconded employee, direct employee, and the outsourced employee.
Karyawan PT Aetra Air Jakarta Tahun 2014 Berdasarkan Usia Employees of PT Aetra Air Jakarta 2014 by Age
Karyawan PT Aetra Air Jakarta Tahun 2014 Berdasarkan Pendidikan Employees of PT Aetra Air Jakarta 2014 by Education Level
Umur Age
Jumlah (Orang) Number (Person)
Pendidikan Education Level
Jumlah (Orang) Number (Person)
< 20
0
SD / Elementary School
61
20-25
0
SLTP / Junior High School
84
26-30
23
SLTA / Senior High School
636
31-35
63
D1 / Diploma 1 Year
6
36-40
167
D2 / Diploma 2 Year
5
41-45
249
D3 / Diploma 3 Year
102
46-50
348
S1 / Bachelor Degree
326
51-55
313
S2 / Master Degree
> 55 Jumlah / Total
85
Jumlah / Total
28 1.248
1.248
Karyawan PT Aetra Air Jakarta Tahun 2014 Berdasarkan Level Jabatan Employees of PT Aetra Air Jakarta 2014 by Education Level Level Jabatan Level of Position
Jumlah (Orang) Number (Person)
Direksi / Directors
5
Manager / SM / GM
65
Supervisor / Supervisor
131
Leader / Leader
176
Staf / Staff
871
Jumlah / Total
1.248
Pengembangan Kompetensi Karyawan
Employee Competency Development
Sepanjang tahun 2014 Perusahaan melaksanakan atau mengikuti pelatihan, seminar, dan workshop dalam rangka pengembangan kompetensi karyawan. Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan adanya persamaan kesempatan kepada seluruh karyawan.
Throughout 2014, the company had conducted or participated on trainings, seminars, and workshops in order to develop the competence of employees. Such activities are carried out by considering the equality of opportunity to all employees.
PT Aetra Air Jakarta
SUMBER DAYA MANUSIA Human Resources
Jumlah Peserta Pelatihan 2014 Participant Number of Trainings in 2014
Pelatihan Training
Jumlah Peserta Karyawan Direct Participant Number of Direct Employee
Jumlah Peserta Karyawan Second Participant Number of Second Employee
Jumlah Peserta Alih Daya Participant Number of Outsourced
Jumlah Total
Pelatihan Internal
803
567
70
1.440
Managerial
108
42
7
157
Jumlah / Total
911
609
77
1.597
Pada tahun 2014, Perusahaan juga mengirimkan SDM untuk mengikuti Program Diklat Manajemen Air Minum Berbasis Kompetensi Tingkat Madya dan Tingkat Utama yang diselenggarakan oleh Persatuan Perusahaan Air Minum Indonesia (PERPAMSI). Diklat Manajemen Air Minum Berbasis Kompetensi ini merupakan prasyarat bagi pekerja di industri air minum untuk karier kepemimpinannya. Sampai dengan 2014, Perusahaan telah mengikutkan 25 orang untuk mengikuti Program Diklat Manajemen Air Minum Berbasis Kompetensi Tingkat Madya, dan 2 orang untuk mengikuti Program Diklat Manajemen Air Minum Berbasis Kompetensi Tingkat Utama. Komitmen Perusahaan untuk terus mengembangkan kompetensi kepemimpinan karyawan menunjukkan pola kaderisasi SDM yang terjaga.
In 2014, the Company was also sending employee to participate on the Drinking Water Management Training Program Based on Competency for Main and Secondary Level, organized by the Indonesian Water Supply Association/ Persatuan Perusahaan Air Minum Indonesia (PERPAMSI). This training is a requirement for employees in the drinking water industry for upgrade their leadership career. Until 2014, the Company has submitted 25 employees to participate on the Drinking Water Management Training Program Based on Competency for Secondary Level, and 2 people to the Primary Level. This Company's commitment to continuing developing the leadership competencies of employees shows the pattern of well-maintaned human resourced development.
Berikut adalah program pengembangan kompetensi karyawan yang dilakukan Perusahaan selama 2014.
Here are the employee competency development programs conducted by the Company during 2014.
Pelatihan dan Jenis Kompetensi yang dikembangkan Tahun 2014 Training and Competence Type, Developed in 2014
Nama Pelatihan/Seminar/Workshop Name of Trainings/Seminar/Workshops
Kompetensi yang Dikembangkan Developed Competency
ISO User Club dengan tema The Key of Sustainable Continuous Improvement ISO User Club with theme The Key of Sustainable Continuous Improvement
Keteraturan dan Kualitas Kerja Regularity and Quality of Work
ISO User Club Sharing dengan tema Meningkatkan Produktivitas dan Daya Saing Menghadapi Asean Economy Community (AEC) melalui Sertifikasi Profesional ISO User Club Sharing with theme Enhance Productivity and Competitiveness Facing Asean Economy Community (AEC) by Professional Certification
Keteraturan dan Kualitas Kerja Regularity and Quality of Work
Pelatihan Autonomous Maintenance Training on Autonomous Maintenance
Pengelolaan Operasional Operational Management
Pelatihan Inventory Management Training on Inventory Management
Pengelolaan Persediaan Inventory Management
Pelatihan Project Management Comprehensive Training on Project Management Comprehensive
Manajemen Proyek Project Management
SEMINAR STRATEGY EXECUTION (StrEx) CLUB SEMINAR SEMINAR on STRATEGY EXECUTION (StrEx) CLUB SEMINAR
Pengelolaan Strategi Strategy Management
Boost Productivity and Maximizing Profit Through Good Culture Boost Productivity and Maximizing Profit Through Good Culture
Kepemimpinan Leadership
HR Competencies In The New World: Are We Ready or Cloudy HR Competencies In The New World: Are We Ready or Cloudy
Kepemimpinan Leadership
Annual Report 2014
53
Laporan Tahunan 2014
54
PT Aetra Air Jakarta
SUMBER DAYA MANUSIA Human Resources
Nama Pelatihan/Seminar/Workshop Name of Trainings/Seminar/Workshops
Kompetensi yang Dikembangkan Developed Competency
Pelatihan Data Centre Operations Training on Data Centre Operations
Pengelolaan Informasi dengan Aplikasi Bisnis Information Management with Business Application
Pelatihan Effective Leadership Training on Effective Leadership
Kepemimpinan Leadership
Pelatihan Empowering Leadership Training on Empowering Leadership
Kepemimpinan Leadership
Pelatihan Fundamental of Finance & Accounting for Non Finance Manager Training on Fundamental of Finance & Accounting for Non Finance Manager
Pelaporan Keuangan Financial Reporting
Pelatihan Joomla & Design Grafis Training on Joomla & Design Grafis
Pengelolaan Informasi dengan Aplikasi Bisnis Information Management with Business Application
Peranan P2K3 dalam Mewujudkan Keterlindungan Tenaga Kerja di Tempat Kerja Role of P2K3 In Delivering Employment Protection in the workplace
Pengelolaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Health Management and Work Safety
Productivity Improvement Through Learn Six Sigma Productivity Improvement Through Learn Six Sigma
Orientasi pada Prestasi Achievement Orientation
8 Bulan Menuju Era BPJS Ketenagakerjaan 8 Months Towards Employment of BPJS´s Era
Pengelolaan Remunerasi Remuneration Management
APINDO Member Gathering APINDO Member Gathering
Kepemimpinan Leadership
ARC GIS UNTUK SMO ARC GIS for SMO
Pengelolaan Informasi dengan Aplikasi Bisnis Information Management with Business Application
ARCGIS Database ARCGIS Database
Pengelolaan Informasi dengan Aplikasi Bisnis Information Management with Business Application
ARCGIS Desktop ARCGIS Desktop
Pengelolaan Informasi dengan Aplikasi Bisnis Information Management with Business Application
ARCGIS Server ARCGIS Server
Pengelolaan Informasi dengan Aplikasi Bisnis Information Management with Business Application
Automatic Absorption Instrumeni Automatic Absorption Instrument
Pengoperasian Peralatan Tools Management
Bahan Beracun & Berbahaya Dangerous and Poisonous Materials
Pengelolaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Health Management and Work Safety
BCMS BCMS
Pengelolaan Strategi Strategic Management
PT Aetra Air Jakarta
SUMBER DAYA MANUSIA Human Resources
Nama Pelatihan/Seminar/Workshop Name of Trainings/Seminar/Workshops
Kompetensi yang Dikembangkan Developed Competency
Client Gathering: Strategi Merancang Program Pensiun dan Pendanaan Pesangon (Perkembangan Terkini Program Pensiun BPJS) Client Gathering: Strategy of Pension Plan Designing and Severance Financing (Recent Development of BPJS Retirement Program)
Pengelolaan Remunerasi Remuneration Management
Digital Forensic Training: Assisting Investigations & Legal Cases Digital Forensic Training: Assisting Investigations & Legal Cases
Pengetahuan & Keterampilan Hukum Knowledge and Skills of Law
Diklat NRW PERPAMSI/Sertifikasi Workshop on NRW PERPAMSI / Certification
Pengendalian Kehilangan Air Water Loss Management
DMA/ RMA DMA/ RMA
Pengendalian Kehilangan Air Water Loss Management
Document Control & Electronic Filing Document Control & Electronic Filing
Pengelolaan Dokumen Document Management
E Learning Development E Learning Development
Pengelolaan Informasi dengan Aplikasi Bisnis Information Management with Business Application
ERT ERT
Pengelolaan Informasi dengan Aplikasi Bisnis Information Management with Business Application
GIS GIS
Pengelolaan Informasi dengan Aplikasi Bisnis Information Management with Business Application
HR EXPO 2014 HR EXPO 2014
Pengelolaan Remunerasi Remuneration Management
HRD Sharing - Man Power Productivity, Measured By Financial Performance HRD Sharing - Man Power Productivity, Measured By Financial Performance
Kepemimpinan Leadership
Impact of Corporate Culture on Companys Achievement Tanggal 11 April 2014 Impact of Corporate Culture on Companys Achievement Date April 11, 2014
Pengelolaan Strategi Strategic Management
Indonesia Water Forum Indonesia Water Forum
Pengendalian Kehilangan Air Water Loss Management
Intrapreneurship Intrapreneurship
Orientasi pada Prestasi Achievement Orientation
Investigasi Investigasi
Pengetahuan & Keterampilan Hukum Knowledge and Law Skills
ISO 9001 : 2008 ISO 9001 : 2008
Pengelolaan Mutu Usaha Quality Control Management
Key Changes ISO 9001: 2008 ke ISO 9001: 2015 Key Changes ISO 9001: 2008 ke ISO 9001: 2015
Pengelolaan Mutu Usaha Quality Control Management
Leakage Leakage
Pengendalian Kehilangan Air Water Loss Management
Annual Report 2014
55
Laporan Tahunan 2014
56
PT Aetra Air Jakarta
SUMBER DAYA MANUSIA Human Resources
Nama Pelatihan/Seminar/Workshop Name of Trainings/Seminar/Workshops
Kompetensi yang Dikembangkan Developed Competency
Management Representative for QHSE Management Representative for QHSE
Pengelolaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Health Management and Work Safety
Members Gathering APINDO DKI BPJS Kesehatan & UMSP DKI Jakarta Members Gathering APINDO DKI BPJS Kesehatan & UMSP DKI Jakarta
Pengelolaan Remunerasi Remuneration Management
Meningkatkan Daya Saing melalui Peningkatan Produktivitas dalam menghadapi Asean Economic Community (AEC) Enhance Competitiveness through Productivity Improvement in the face of the Asean Economic Community (AEC)
Pengelolaan Strategi Strategic Management
Monicon Monicon
Pengelolaan Informasi dengan Aplikasi Bisnis Information Management with Business Application
MS Excel MS Excel
Pengelolaan Informasi dengan Aplikasi Bisnis Information Management with Business Application
National Anti Fraud Conference (NAFC) - Technology, The Future to Fight Against Fraud Tempat : Hotel Sahid Rich - Yogyakarta / B AT A L National Anti Fraud Conference (NAFC) - Technology, The Future to Fight Against Fraud Venue: Hotel Sahid Rich - Yogyakarta / CANCELLED
Audit Audit
Negotiation for Purchasing Negotiation for Purchasing
Pengelolaan Pengadaan Inventory Management
OUTSOURCING: Pelatihan LABORATORIES OUTSOURCING: Training of LABORATORIES
Pengoperasian Peralatan Tool Operational
OUTSOURCING: Pelatihan Pembaca Meter SBU Utara OUTSOURCING: Training of Reader of Meter SBU North/ Utara
Pengoperasian Peralatan Tool Operational
Pelatihan DIKLAT Manajemen Air Minum Berbasis Kompetensi Tingkat Madya Perpamsi TRAINING on Water-Based Management Competence Level Associated with Perpamsi
Kepemimpinan Leadership
Pelatihan Achiement Motivation Training on Achiement Motivation
Orientasi pada Prestasi Achievement Orientation
Pelatihan AMR Electromagnetic-Flow Meter -Topkopi ( 3 SBU ) Training on AMR Electromagnetic-Flow Meter -Topkopi ( 3 SBU )
Pengoperasian Peralatan Tool Operational
Pelatihan Asertif Komunikasi Training on Assertive Communication
Kemampuan Komunikasi Communication Skills
Pelatihan Auditor SMK3L Training on Auditor of OHSAS
Audit Audit
Pelatihan Corporate Communication Summit Training on Corporate Communication Summit
Pengelolaan Strategi Strategic Management
Pelatihan Cyber Crime Training on Cyber Crime
Pengetahuan & Keterampilan Hukum Knowledge and Skills of Law
Pelatihan Dasar- Dasar Kelistrikan Basic Training of Electricity
Pengoperasian Peralatan Tool Operational
PT Aetra Air Jakarta
SUMBER DAYA MANUSIA Human Resources
Nama Pelatihan/Seminar/Workshop Name of Trainings/Seminar/Workshops
Kompetensi yang Dikembangkan Developed Competency
Pelatihan DIKLAT Manajemen Air Minum Berbasis Kompetensi Tingkat Utama PERPAMSI Training on Competency-Based Management of Drinking Water Main Level by PERPAMSI
Kepemimpinan Leadership
Pelatihan Elektromagnetik Training on Electromagnetik
Pengoperasian Peralatan Tool Operational
Pelatihan Finon Training on Finon
Anggaran dan Kontrol Biaya Budgeting and Expenses Control
Pelatihan HYPERKES & Keselamatan Kerja Training on HYPERKES & Work Safety
Pengelolaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Health Management and Work Safety
Pelatihan Investasi Ilegal Training on Illegal Investigation
Pengetahuan & Keterampilan Hukum Knowledge and Skills of Law
Pelatihan Improving Manpower Productivity through Workload Analysis Training on mproving Manpower Productivity through Workload Analysis
Pengelolaan Strategi Strategic Management
Pelatihan IT Management Training on IT Management
Pengelolaan Strategi Strategic Management
Pelatihan IT Strategic Management Training on IT Strategic Management
Pengelolaan Strategi Strategic Management
Pelatihan Kelompok Tarif & Kategori Pelanggan Training on Tariff Classification and Category of Customers
Orientasi terhadap Pelanggan Customer Orientation
Pelatihan Leadership For Supervisor Training on Leadership For Supervisor
Kepemimpinan Leadership
Pelatihan Maintenance Management Training on Maintenance Management
Pengelolaan Operasional Operational Management
Pelatihan MANTAP Training on MANTAP
Orientasi Terhadap Pelanggan Customer Orientation
Pelatihan Master of Employee Development Training on Master of Employee Development
Pengelolaan Strategi Strategic Management
Pelatihan Measurement Customer Satisfaction Training on Measurement Customer Satisfaction
Orientasi terhadap Pelanggan Customer Orientation
Pelatihan Metrologi Training on Metrologi
Pengoperasian Peralatan Tool Operational
Pelatihan Operator & Perpanjangan SID Crane Training on Operator & Extention of Crane license of operation
Pengoperasian Peralatan Tool Operational
Pelatihan Operator K3 Training on Operator K3
Pengelolaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Health Management and Work Safety
Pelatihan Opini Publik, Sengketa Jurnalistik & Litigasi Public Relation, Workshop CSR dan PKBL, mengelola Reputasi Korporasi melalui Program CSR dan PKBL yang Efektif Training on Public Opinion, Litigation Dispute of Journalism & Public Relations, CSR and CSR Workshop, managing corporate reputation through CSR and Program Effective of CSR
Orientasi terhadap Pelanggan Customer Orientation
Annual Report 2014
57
Laporan Tahunan 2014
58
PT Aetra Air Jakarta
SUMBER DAYA MANUSIA Human Resources
Nama Pelatihan/Seminar/Workshop Name of Trainings/Seminar/Workshops
Kompetensi yang Dikembangkan Developed Competency
Pelatihan P2K3 - Panitia Pembina Kesehatan dan Keselamatan Kerja Batch 1 Training on P2K3 - Committee of Occupational Safety and Work Batch 1
Pengelolaan Remunerasi Remuneration Management
Pelatihan P3K First Aid Training
Pengelolaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Health Management and Work safety
Pelatihan Pengenalan Proses Mutasi New Connection Training on Introduction to Mutation Process of New Connection
Pengoperasian Peralatan Tool Operational
Pelatihan PLC Yokogawa A Total Solution in Water Business/FREE Training Training on PLC Yokogawa A Total solution in Water Business / FREE Training
Pengoperasian Peralatan Tool Operational
Pelatihan Project Management Training on Project Management
Manajemen Proyek Project Management
Pelatihan Quality Management Representative Training on Quality Management Representative
Pengelolaan Strategi Strategic Management
Pelatihan Safety Riding BPJS Training on Safety Riding BPJS
Pengelolaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Health Management and Work safety
Pelatihan Sertifikasi Ahli Pengadaan Barang & Jasa Pemerintah/Sertifikasi Training on Certification Procurement of Goods and Services Expert/ Certification
Pengelolaan Pengadaan Inventory Management
Pelatihan Strategic Sales & Marketing Training on Strategic Sales & Marketing
Pengelolaan Pemasaran Marketing Management
Pelatihan Studi Kelayakan Investasi Training on Investment Feasibility Study
Analisa Investasi Investment Analysis
Pelatihan Teknik Audit ISO 9001:2008 Technical Training on Audit ISO 9001: 2008
Pengelolaan Mutu Usaha Quality Control Management
Pelatihan Teknis ( 4 Batch ) Technical Training ( 4 Batch )
Pengoperasian Peralatan Tool Operational
Pelatihan WAM Training on WAM
Pengelolaan Informasi dengan Aplikasi Bisnis Information Management with Business Application
Pembekalan Pensiun Retirement Debriefing
Pengelolaan Strategi Strategic Management
Pembinaan & Sertifkasi Ahli Keselamatan & Kesehatan Kerja Umum (AK3U) / Sertifikasi Coaching & Certification for Experts of Public Safety & Occupational Health (AK3U) / Certification
Pengelolaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Health Management and Work Safety
Pengendalian Anggaran Budget Controlling
Anggaran dan Kontrol Biaya Budgeting and Expense Control
Penggunaan Software Water Modeling Usage of Software Water Modeling
Pengendalian Kehilangan Air Water Loss Management
Problem Solving - Root Cause Analysis Problem Solving - Root Cause Analysis
Berpikir Analitis Analytic Thinking
PT Aetra Air Jakarta
SUMBER DAYA MANUSIA Human Resources
Nama Pelatihan/Seminar/Workshop Name of Trainings/Seminar/Workshops
Kompetensi yang Dikembangkan Developed Competency
Refresh Auditor SMK3L Refresh of OHSAS Auditor
Pengelolaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Health Management and Work Safety
Review Root Cause Analyst Review Root Cause Analyst
Berpikir Analitis Analytic Thinking
Safety Laboratorium Batch 1 Safety Laboratorium Batch 1
Pengelolaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Health Management and Work Safety
Sales & Marketing Sales & Marketing
Pengelolaan Pemasaran Marketing Management
Self Intrapreneurship Self Intrapreneurship
Kepemimpinan Leadership
Seminar Change Management Implementing Change Initiative In HC Seminar on Change Management Implementing Change Initiative In HC
Kepemimpinan Leadership
Seminar Designing & Improving Water & Waste Water Infrastructure / FREE Seminar on Designing & Improving Water & Waste Water Infrastructure / FREE
Pengendalian Kehilangan Air Water Loss Management
Seminar HRD Club: Corporate University Seminar on HRD Club: Corporate University
Pengelolaan Strategi Strategic Management
Seminar Korean International Water Week Seminar on Korean International Water Week
Pengendalian Kehilangan Air Water Loss Management
Seminar Kupas Tuntas JKN - BPJS Kesehatan Seminar on Debriefing JKN - BPJS Kesehatan
Pengelolaan Remunerasi Remuneration Management
Seminar Leadership Breakthrough Seminar on Leadership Breakthrough
Kepemimpinan Leadership
Seminar Meningkatkan Produktivitas & Daya Saing Menghadapi Asean Economic Community (AEC) melalui sertifikasi Profesional Seminar on Improving Productivity and Competitiveness facing Asean Economc Community (AEC) by Professional Certification
Pengelolaan Strategi Strategic Management
Seminar Sehari BPJS: Antara Kesiapan, Regulasi dan Implementasinya Daily Seminar on BPJS: Between Readiness, regulation and implementation
Pengelolaan Remunerasi Remuneration Management
Seminar Singapore International Water Week Seminar Singapore International Water Week
Pengelolaan Strategi Strategic Management
Seminar Turn Around Strategy Seminar Turn Around Strategy
Kepemimpinan Leadership
Seminar Water Loss Asia 2014 - Kuala Lumpur Seminar Water Loss Asia 2014 - Kuala Lumpur
Pengendalian Kehilangan Air Water Loss Management
Seminar: Benarkah Tahun 2015 Semua Perusahaan Wajib Mendaftar BPJS Seminar: Is it true that by 2015 all companies are required to register BPJS
Pengelolaan Remunerasi Remuneration Management
Services Excellence untuk Cashier Services Excellence for Cashier
Orientasi terhadap Pelanggan Customer Orientation
Services Excellence untuk CSO Services Excellence for CSO
Orientasi terhadap Pelanggan Customer Orientation
Services Excellence untuk WO/SO Admin Services Excellence for WO/SO Admin
Orientasi terhadap Pelanggan Customer Orientation
Annual Report 2014
59
Laporan Tahunan 2014
60
PT Aetra Air Jakarta
SUMBER DAYA MANUSIA Human Resources
Nama Pelatihan/Seminar/Workshop Name of Trainings/Seminar/Workshops
Kompetensi yang Dikembangkan Developed Competency
Simpel Proses Pemeriksaan Meter Simpel Proses Pemeriksaan Meter
Pengendalian Kehilangan Air Water Loss Management
SMK3L SMK3L
Pengelolaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Health Management and Work Safety
Training The 4th Procurement Management Congress Training on The 4th Procurement Management Congress
Pengelolaan Pengadaan Inventory Management
Workshop AKTUARIA Workshop on ACTUARIES
Pelaporan Keuangan Financial Report
Workshop Corporate Performance Workshop on Corporate Performance
Pengelolaan Strategi Strategic Management
Workshop Merumuskan Implementasi Program Kesehatan Nasional di Perusahaan Workshop Formulate the National Health Program Implementation in Company
Pengelolaan Remunerasi Remuneration Management
Workshop Nasional Peningkatan Produktivitas 2014 Workshop on Improvement of Productivity in 2014
Pengelolaan Operasional Operational Management
Workshop Pengembangan Lingkungan Hidup Nasional National Environmental Workshop
Pengelolaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Health Management and Work Safety
PT Aetra Air Jakarta
SUMBER DAYA MANUSIA Human Resources
Anggaran Biaya Pengembangan Kompetensi SDM
Budget of Human Resources Competency Development
Anggaran Biaya Pengembangan Kompetensi SDM PT Aetra Air Jakarta 2013-2014 (dalam miliar Rupiah) Budget of Human Resources Competency Development PT Aetra Air Jakarta 2013-2014 (in billion Rupiah) Biaya Expense Pelatihan dan Pendidikan Training and Education
2014
2013
6
3
Pada tahun 2014 anggaran biaya pengembangan kompetensi SDM Perusahaan mencapai Rp 6 miliar, meningkat 66,9 persen dari tahun 2013 yang berjumlah Rp 3,4 miliar. Perusahaan melakukan pengembangan kompetensi SDM dengan menyelenggarakan atau mengikutkan karyawan, dengan mempertimbangkan aspek kemerataan, ke sejumlah pelatihan, workshop, seminar, dan pendidikan lainnya.
In the 2014, budget for HR competency development reached Rp6 billion, an increase of 66.9 percent from 2013, amounting to IDR 3.4 billion. The Company carries out the development of HR competencies to organize or to include employees by taking into account the fairness aspect, numbers of trainings, workshops, seminars, and other educations.
Perusahaan berkeyakinan kualitas kompetensi SDM memiliki kaitan yang erat dengan terciptanya perbaikan berkelanjutan dalam bidang kepedulian terhadap lingkungan dan peningkatan pelayanan yang maksimal.
The Company believes the quality of competency of human resources has a close relation with the creation of a sustainable improvement of environmental awareness and upgraded maximum services.
Kebijakan dan Kegiatan Penting Terkait SDM
Important policies and activities of Human Resources
• Implementasi Peraturan Menteri Tenaga Kerja & Transmigrasi RI No. 19 Tahun 2012 Tentang Syaratsyarat Penyerahan Sebagian Pelaksanaan Pekerjaan kepada Perusahaan Lain. • Pembekalan Persiapan Pensiun Karyawan. Pada kegiatan ini karyawan diberikan materi pelatihan persiapan menghadapi pensiun, seperti: i. Pengetahuan tentang Kesehatan ii. Manajemen Keuangan iii. Wirausaha iv. Lain-lain • Pemberian bonus kepada karyawan atas kinerja karyawan 2013 • Pemberian Insentif kepada karyawan, baik bersifat khusus (tematik) dan kinerja (volume, collection, nrw) • Pemberian Bantuan Dukungan Pendidikan kepada Anak Karyawan/karyawati Perusahaan, Karyawan Job Supply dan Mantan Karyawan/ti yang meninggal saat masih aktif bekerja di Perusahaan 2013 • Kegiatan Kerohanian Karyawan dan Program Kesehatan Karyawan • Program Sertifikasi Jabatan Karyawan • Pemeriksaan Kesehatan Karyawan & Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Kesehatan, bekerja sama dengan RS Sahid Sahirman dan RS Awal Bross.
• Implementation of Regulation of the Minister of Manpower and Transmigration No. 19 Year 2012 About Submission Terms of Part of Execution work to other companies. • Debriefing for Employee Retirement Preparation in which employees are given training materials preparation for retirement, such as: i. Knowledge about Health ii. Financial Management iii. Entrepreneurial iv. Others • Awarding bonuses to employees based on the performance of employees in 2013 • Incentives for employees based on specific (thematic) and performance (volume, collection, nrw) • Providing Education Support Assistance to Employee´s Children, Former and Job Supply Employee who pass away while still actively working in the Company in 2013 • Spirituality activities and Health Programs for Employee • Certification Program of Employee´s Position • Health Screening for Employees & Follow-Up the Results of Health Examination - Company in cooperation with the RS Sahid Sahirman and RS Awal Bross.
Annual Report 2014
61
Laporan Tahunan 2014
62
PT Aetra Air Jakarta
KRONOLOGIS PENCATATAN SAHAM Chronological of Stock Listing PT Aetra Air Jakarta merupakan perusahaan tertutup dan tidak mencatatkan sahamnya di pasar modal.
PT Aetra Air Jakarta is a private Company and is not listed on the stock market.
KRONOLOGIS PENCATATAN EFEK LAIN Chronological Listing of Other Securities Perusahaan tidak mencatatkan efek lain selain obligasi. Rincian mengenai pencatatan obligasi Perusahaan telah dipaparkan dalam Ikhtisar Obligasi.
The Company did not record other securities besides bonds. Details regarding the registration of the Company's bonds have been described in the Overview of Bonds.
PERJANJIAN DAN KERJA SAMA Agreements and Partnership Kerja Sama dengan Polres Jakarta Utara terkait Penanganan Pencurian Air
Partnership with North Jakarta Police related with Water Theft Handling
Pada tanggal 22 Desember 2014 Perusahaan menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) terkait dukungan pengamanan tindak pencurian air di wilayah Jakarta Utara. Kesepakatan kerja sama ini dilakukan langsung oleh Direktur Utama Perusahaan dan Kapolres Jakarta Utara. Penandatanganan disaksikan oleh Direktur Utama PAM JAYA Ir. Sriwidayanto Kaderi dan Plt. Walikota Jakarta Utara Tri Kurniadi.
On December 22, 2014 the Company signed a Memorandum of Understanding (MoU) related to the securing support regarding of water stealing in North Jakarta. The agreement of cooperation is signed directly by the President Director of the Company and the Head of North Jakarta Police District. The signing was witnessed by President Director of PAM JAYA, Ir. Sriwidayanto Kaderi and Act. North Jakarta Mayor Tri Kurniadi.
Proses pengamanan ini juga melibatkan stakeholder lainnya seperti pihak Kejaksaan, TNI, alim ulama, pendeta, dan tokoh masyarakat untuk melakukan sosialisasi dan penyadaran kepada masyarakat perihal pemakaian air secara bijak.
This security process also involves other stakeholders such as the Attorney, Military, Religious leaders, and Community Leaders to disseminate information and awareness to the community about the use of water.
Kepolisian akan mengambil tindakan hukum yang tegas kepada semua pihak yang terbukti melakukan tindak pencurian air, baik pencurian secara teknis pada sambungan pipa maupun secara nonteknis seperti pembacaan dan perusakan meter air, serta modus pencurian lainnya.
Police will take strict legal action to all those who are convicted of water stealing, both technically theft in pipeline connection or in non-technical such meter reading attempt and destruction of water meter, as well as others stealing modus operandi.
Pada tahun 2015, Perusahaan menargetkan NRW sebesar 39,38 persen. Untuk memenuhi target tersebut, Perusahaan memandang perlu dilakukannya sejumlah upaya baik melalui pencegahan maupun tindakan remedial di mana aparat kepolisian dan PAM JAYA membantu Perusahaan dalam melakukan sweeping dan atau pencarian sambungan-sambungan ilegal.
By 2015, the Company targets NRW by 39.38 percent. To meet these targets, the Company deems necessary to do a number of efforts both through prevention and remedial action where the police and PAM JAYA assist the Company in conducting sweeping and search or illegal connections.
Tujuan dari penandatanganan kesepakatan ini adalah untuk memberikan efek jera kepada para pelaku pencurian air dan sekaligus melakukan edukasi ke masyarakat umum, memproses sanksi bagi pelaku pencurian air, termasuk sanksi pidana dan denda bagi pelaku perbuatan ilegal.
The objective of the signing of this agreement is to provide a deterrent effect to the perpetrators of the water stealing and also to educate the public, processing of sanctions for the perpetrators of water stealing, including criminal sanctions and fines for perpetrators of illegal acts.
Pada tahun 2014, di SBU Utara ditemukan sebanyak 1.480 titik ilegal yang dilakukan oleh oknum pelanggan resmi (69 persen) dan oknum bukan pelanggan (31 persen). Atas tindakan pencurian tersebut, Perusahaan harus kehilangan sekitar 2,4 juta m3 per bulan.
In 2014, in SBU North founded around 1,480 illegal points made by the authorized customers (69 percent) and non customers (31 percent). The impact of this illegal actions, the Company should lose approximately 2.4 million m3 per month.
Lewat kesepakatan kerja sama ini diharapkan pemberantasan pencurian air akan lebih agresif dan masif.
This agreement is expected to make the eradication of water stealing actions more aggressive and massive.
PT Aetra Air Jakarta
PERJANJIAN DAN KERJA SAMA Agreements and Partnership
Kerja Sama Teknis dengan Indonesian Urban Water, Sanitation and Hygiene (IUWASH)
Technical Cooperation with Indonesian Urban Water, Sanitation and Hygiene (IUWASH)
Selain bekerja sama dengan pihak penegak hukum, pada tahun 2014 Perusahaan juga menjalin kerja sama dengan IUWASH untuk menangani tingkat kehilangan air secara fisik. IUWASH adalah sebuah proyek lima tahun yang dibiayai oleh USAID yang bertugas membantu Pemerintah Indonesia meraih kemajuan dalam mencapai target Millenium Development Goals melalui perluasan akses terhadap air minum dan layanan sanitasi yang aman, mengembangkan akses layanan air dan sanitasi untuk masyarakat miskin kota di Indonesia khususnya bagi mereka yang memiliki akses terbatas, sehingga dapat meningkatkan kesehatan yang lebih baik.
In addition to co-operate with law enforcement authorities, in 2014 the Company also cooperates with IUWASH to handle the level of physical water loss. IUWASH is a fiveyear project funded by USAID tasked to assist the Government of Indonesia for achieving the Millennium Development Goals through the expansion of access to drinking water and safe sanitation services, improve access to water and sanitation services to the poor people in Indonesia, especially for those who have limited access, so as to improve better health.
Kerja Sama Peningkatan Kesadaran Lingkungan dengan Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) DKI Jakarta
Partnership in Environmental Awareness Raise with the Regional Environmental Management Agency/Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) DKI Jakarta
Untuk menekan laju penggunaan air tanah secara berlebihan, Perusahaan bekerja sama dengan BPLHD DKI Jakarta untuk meningkatkan kesadaran akan potensi bahaya penggunaan air tanah secara berlebihan di DKI Jakarta.
To reduce the level of excessive in groundwater use, the Company cooperated with Jakarta BPLHD to raise awareness of the destruction environmental of excessive use of ground water in Jakarta.
Kerja sama dilakukan dalam ragam bentuk seperti sosialisasi dan pemberian penghargaan kepada para pelaku industri yang tidak lagi menjadikan air tanah sebagai sumber utama operasionalnya.
Cooperation carried out in various forms such as socialization and giving awards to the industry players who are no longer makes groundwater as their main sources.
Kerja Sama Payment Point Online Bank
Partnership with Payment Point Online Bank
Perusahaan menambah jaringan kerja sama Payment Point Online Bank dengan jaringan gerai modern Indomaret. Selain itu, pada tahun 2014 Perusahaan juga menambah 6 (enam) jaringan perbankan yang melayani Online Payment dengan mekanisme host to host antara Sistem Perusahaan dengan Switching Agent (Mitrakom) Bank. Total jaringan bank yang melayani online payment hingga saat ini telah mencapai 21 bank. Hal ini dilakukan untuk semakin memudahkan pelanggan dalam melakukan pembayaran tagihan serta meningkatkan tingkat koleksi tagihan Perusahaan.
The Company improved in networking of cooperation with Payment Point Online Bank throught a modern network of Indomaret. In addition, in 2014 the Company also added 6 banking networks that serves Online Payment with mechanisms host to host between the Company and Switching System Agent (Mitrakom) Bank. Up to now, total bank network that serves the online payment has reached 21 banks. This is to make customers to pay the bill easier and increase the level of bill collection of the Company.
Kerja Sama Penyediaan Water Fountain (Keran Air Siap Minum)
Partnership with Water Fountain Provider (Ready to Drink Water Tap)
Perusahaan bekerja sama dengan para pengelola fasilitas publik untuk menyediakan water fountain (keran air siap minum) sistem niagara di sejumlah lokasi strategis seperti Bandara Halim Perdanakusumah (3 unit), Kantor Walikota Jakarta Utara (1 unit), Kantor Walikota Jakarta Timur (1 unit), dan Lapangan Bola IPA Buaran (1 unit).
The Company cooperates with the management of public facilities to provide water fountain (ready to drink water tap) Niagara system in a numbers of strategic locations such as Halim Perdanakusumah Airport (3 units), North Jakarta Mayor Office (1 unit), East Jakarta Mayor office (1 unit), Soccer Field IPA Buaran (1 unit).
Kerja Sama Peningkatan Kualitas Pelayanan Teknis Operasi
Partnership To Improve the Quality of Technical Services Operations
Untuk semakin meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan, Perusahaan menjalin kerja sama dengan Badan Metrologi, Dinas Pekerjaan Umum, dan Jasa Marga terkait bidang teknis operasi.
To enhance of the services quality to customers, the Company cooperated with the Agency of Metrology, Department of Public Works and Highways Services Jasa Marga, on technical operation.
Bersama Badan Metrologi Perusahaan menjalin kerja sama untuk sertifikasi Kalibrasi Meter Air Besar dan Kecil sebagai kelengkapan Gedung Meter Air dan Workshop Meter Air yang telah dimiliki Perusahaan.
Together with Agency for Metrology, the Company cooperates for certification of Big and Small Water Meter Calibration as requirement for Water Meter Building and Water Meter Workshop that has been owned by the Company.
Annual Report 2014
63
Laporan Tahunan 2014
64
PT Aetra Air Jakarta
PERJANJIAN DAN KERJA SAMA Agreements and Partnership
Bersama Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta dan Jasa Marga Perusahaan bekerja sama terkait relokasi jaringan pipa yang terkena proyek Pekerjaan Umum dan Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu).
The Company collaborated together with Jakarta Public Works Department and Jasa Marga related relocation of affected pipeline of Public Works and Highway Development Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu).
LEMBAGA PROFESI PENUNJANG PERUSAHAAN Supporting Agencies Pemeringkat / Rating Agency Fitch Ratings Indonesia, PT. Prudential Tower Lt. 20, Jl. Jenderal Sudirman, Kav. 79, Jakarta 17143 Telepon:(62-21) 57957755; www.fitchratings.co.id. Wali Amanat / Trustee Bank CIMB Niaga - Corporate Trust Division Graha Niaga, 7th floor, Jl. Jend Sudirman Kav. 58 Jakarta 12190 Telepon: (62-21) 250-5151/5252/5353; Fax: (62-21) 250-5206/5189, 527-6051
Kustodian Obligasi / Custodian PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (“KSEI”) Gedung Bursa Efek Indonesia Tower I Lantai 5, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190; Telepon : (+62 21) 515 2855, Fax : (+62 21) 5299 1199, Bebas Biaya : 0800-186-5734, E-mail :
[email protected]
Kantor Akuntan Publik / Public Accounting Firm Tanudiredja, Wibisana & Rekan Plaza 89, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. X-7 No.6 Jakarta 12940 P.O. Box 2473 JKP 10001 Telp. (021) 5212901, Fax. (021) 52905555, www.pwc.com/id
PT Aetra Air Jakarta
Inovasi Teknologi untuk Peningkatan Pelayanan dan Kepedulian Lingkungan Technology Innovation to Services Improvement and Environmental Concern
Annual Report 2014
65
Laporan Tahunan 2014
66
PT Aetra Air Jakarta
INOVASI UNTUK PENINGKATAN PELAYANAN DAN KEPEDULIAN LINGKUNGAN Technology Innovation to Services Improvement and Environmental Concern Tahun 2014 menjadi tahun yang penting bagi Perusahaan karena di mana Perusahaan melakukan sejumlah inovasi teknologi. Inovasi teknologi ini berupa perbaikan berkelanjutan dalam bidang pelayanan dan kepedulian lingkungan.
2014 becomes an important year for the Company which has it numbers of technological innovations. This innovation forms continuous improvement in the areas of services and environmental concern.
Decanter: Pertama dan Terbesar di Indonesia
Decanter: The First and Greatest in Indonesia
Untuk mewujudkan komitmen menjadi perusahaan penyedia layanan air bersih yang bebas sampah, Perusahaan menerapkan teknologi decanter.
In order to realize its commitments to be a zero waste Company, the Company therefore adopted decanter technology.
Teknologi decanter telah banyak dilakukan di Amerika dan Eropa sebagai sarana pengelolaan limbah hasil pengolahan air baku. Melalui teknologi decanter, Perusahaan dapat mengubah limbah hasil produksi dari pengolahan 750.000 m 3 air baku dengan kandungan lumpur yang setiap hari mencapai hampir 72 ton pada Instalasi Pengolahan Air (IPA) Buaran.
Decanter technology has been widely performed in the United States and Europe as a means of waste management. Through decanter technology, the Company may re-use the waste products from the processing of 750,000 m3 of raw water which is containing almost 72 tons of sludge every day in Water Treatment Plant (IPA) in Buaran.
Penerapan dan pengembangan teknologi ini dilakukan melalui Direktorat Planning and Development Perusahaan. Sampai saat ini, teknologi decanter yang dikelola Perusahaan merupakan teknologi yang pertama dan terbesar di lingkungan PDAM di Indonesia.
Implementation and development of this technology are done through the Directorate of Planning and Development. Until now, decanter technology managed by the Company is the first and greatest technology in areas of PDAM in Indonesia.
Di lingkungan Perusahaan, teknologi ini pertama kali digunakan oleh IPA Buaran. Direncanakan pada 2015 akan dioperasikan pula di IPA Pulogadung. Dengan teknologi ini, komitmen perusahaan untuk menjadi penyedia layanan air bersih yang bebas buangan limbah serta ramah lingkungan akan terwujud.
In the Company's environment, this technology was initially used by IPA Buaran. Then in 2015, it will operate as well in IPA Pulogadung. With this technology, the Company's commitment to being the zero waste and environmentally friendly Company will be achieved.
Teknologi yang digunakan dalam pengolahan lumpur hasil limbah tersebut menggunakan Decanter Centrifuge yang berwujud seperti mangkuk raksasa yang dapat berputar dengan kecepatan tinggi. Gaya sentrifugal ini menyebabkan terjadinya pemisahan antara komponen padatan dan air dalam lumpur dengan kapasitas besar dan dioperasikan secara otomatis dengan bantuan tenaga listrik.
The technology that used in the sewage sludge treatment is Decanter Centrifuge looks like a giant bowl that rotates at high speed. The centrifugal force causes separation between the solid components and water in the sludge with a large capacity and is operated automatically with electric power.
Investasi yang dikeluarkan kurang lebih sebesar Rp 6 miliar untuk 1 (satu) mesin decanter dan peralatan penunjangnya. Untuk memenuhi proses produksi air kebutuhan pelanggan lebih dari 407.000 pelanggan dibutuhkan sebanyak 4 (empat) mesin.
Investments issued approximately IDR 6 billion for 1 (one) decanter machine and its supporting equipment. It required 4 engines to fulfill water production more than 407,000 customers.
Ke depan, Perusahaan telah merencanakan untuk memanfaatkan lumpur yang dihasilkan decanter sebagai bata dan conblock sehingga memiliki nilai ekonomis.
In the future, the Company has planned to re-cycling the sludge that resulted in the decanter to be used as bricks and conblocks that have economic value.
PT Aetra Air Jakarta
Annual Report 2014
TESTBENCH METER TERBESAR PERTAMA DI INDONESIA Testbench Meter First Largest in Indonesia Pada tahun 2013 lalu Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta kala itu, Ir. Basuki Tjahaja Purnama, meresmikan Gedung Workshop Meter dan Office. Pembangunan Gedung meter ini merupakan salah satu komitmen Perusahaan untuk terus melakukan investasi dan inovasi-inovasi baru untuk mewujudkan dan menciptakan kepuasan pelanggan. Pembangunan Gedung Workshop Meter ini didasarkan atas kesadaran Perusahaan bahwa meter air merupakan komponen yang paling utama dari bisnis air minum. Meter air merupakan alat ukur untuk menentukan pemakaian air pelanggan, oleh sebab itu akurasi meter air menjadi sesuatu yang penting guna menjamin bahwa air yang tercatat sesuai dengan konsumsi pemakaian pelanggan. Sasaran pembangunan gedung meter dan workshop ini adalah untuk melakukan pengetesan terhadap akurasi meter air pelanggan sehingga dapat meningkatkan service level agreement (SLA) penyelesaian keluhan pelanggan terkait dengan masalah tera meter dengan benar dan cepat. Pengoperasian Workshop Meter ini telah mendapatkan sertifikasi dari Direktorat Badan Metrologi. Selain itu juga berfungsi untuk melakukan penelitian terhadap meter-meter air, sehingga dapat membantu dalam pemilihan meter yang paling baik untuk Perusahaan dan strategi pengelolaan meter air. Gedung ini mulai dibangun pada bulan Agustus 2012 dan selesai bulan April 2013, dengan menelan investasi sebesar Rp 4,05 miliar. Suatu kebanggaan tersendiri bahwa desain test bench untuk alat kalibrasi meter besar ini dikerjakan secara in-house oleh Perusahaan. Konsep testbench mengacu kepada pengukuran meter Laboratorium Metrologi yang standar. Workshop ini sudah mampu melakukan kalibrasi meter ukuran kecil yakni ukuran diameter 15-40 mm serta kalibrasi meter besar dengan ukuran diameter 50-250 mm. Khusus untuk kalibrasi meter besar yang berdiameter 250 mm ini merupakan yang pertama di Indonesia.
In 2013, the Vice Governor of Jakarta at the time, Ir. Basuki Tjahaja Purnama, inaugurated the Meter Workshop Building and Office. Development of this Meter Building is one of the Company's commitments to continue in investing new innovations to realize and create customer satisfaction.The development of Workshop Meter Building is based on the Company´s awareness that the water meter is the most important component of drinking water business. Water meter is a measuring tool to determine customer water consumption. Therefore the accuracy of water meters is really important to ensure that water consumption is recorded according to customer usage.
Target of development of meters and workshop building is to do the testing of the accuracy of customer water meters in order to improve the service level agreement (SLA) as promptly and correctly settlement of customer complaints related to the problem of tera meter . Operation of Workshop Meter has received a certification from the Directorate of Metrology Agency. It also serves to conduct research on the water meters, so as to assist in the selection of the best meter for the Company and management strategies of water meters.
This building was constructed since August 2012 and completed in April 2013, with an investment of IDR 4.05 billion. Become such a pride that design test bench for this large meter calibration tool is made in-house by the Company. Testbench concept refers to standard measurement meter from Metrology Laboratory. This workshop has been able to perform calibration of small size meters of the diameter of 15-40 mm and calibration of large meters with a diameter of 50-250 mm. Especially for large meter calibration diameter 250 mm becomes the first in Indonesia.
67
Laporan Tahunan 2014
68
PT Aetra Air Jakarta
AETRA SEDETIK: Cara Baru Terima Tagihan AETRA SEDETIK: New Way to Receive Bills
Untuk meningkatkan kepuasan pelanggan, Perusahaan telah menerapkan pembacaan meter dengan teknologi realtime online. Teknologi ini dilakukan lewat perangkat genggam yang dapat melakukan pengiriman data pembacaan meter air, rekam gambar, serta data lokasi pembacaan melalui fitur Global Positioning System (GPS). Teknologi ini menghadirkan tingkat akurasi yang tinggi dalam pembacaan meter pelanggan.
To improve customer satisfaction, the company has implemented a meter reading technology with realtime online. This technology is done via a handheld device that can perform data transmission water meter reading, record images and location data reading through the features of a Global Positioning System (GPS). This technology presents a high degree of accuracy in customer meter reading.
Demi semakin meningkatkan kualitas layanan, saat ini teknologi tersebut juga telah dilengkapi dengan penyediaan print out tagihan secara realtime. Petugas pembaca meter cukup mendatangi meter air pelanggan untuk dibaca dan segera dapat menerbitkan print out tagihan saat itu juga.
To enhance the quality of services, the technology is now also equipped with a real time printout bill. Meter Reading Officers enough just need to come to read the meter and the customer can immediately issue a printout of the bill on the spot.
PT Aetra Air Jakarta
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Analysis and Management Review
Annual Report 2014
69
Laporan Tahunan 2014
70
PT Aetra Air Jakarta
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN Analysis & Management Review Di tengah situasi ekonomi nasional yang penuh tantangan, PT AETRA AIR JAKARTA berhasil menjawab tantangan yang ada dengan terus memberikan pelayanan terbaik dan komitmen yang tinggi terhadap pelestarian lingkungan melalui inovasi teknologi. In the midst of the challenging national economic situation, PT AETRA AIR JAKARTA successfully address the existing challenges to continue to provide the best services and high commitment to environmental preservation through technological innovation. Analisis dan pembahasan manajemen disusun berdasarkan informasi yang terkandung dalam Laporan Keuangan PT Aetra Air Jakarta untuk periode 31 Desember 2014 dan 2013. Laporan Keuangan tersebut telah melalui proses audit oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana & Rekan, member firm dari PricewaterhouseCoopers International Limited. Dalam opininya, Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana & Rekan menilai Laporan Keuangan PT Aetra Air Jakarta telah disajikan secara wajar dalam semua hal yang material, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
Analysis and management review has been prepared on the basis of information contained in the Financial Statements of PT Aetra Air Jakarta for the period December 31, 2014 and 2013. The Financial Statements have been through the audit process by the public accounting firm Tanudiredja, Wibisana & Partners, member firm of PricewaterhouseCoopers International Limited. In its opinion, public accounting firm Tanudiredja, Wibisana & Partners declared that Financial Statements of PT Aetra Air Jakarta has been presented fairly in all material, in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards.
Pada 2014, Perusahaan harus menghadapi kondisi makro ekonomi Indonesia yang bergerak melambat. Hal ini bisa dipahami mengingat pada tahun tersebut Indonesia menjalani salah satu agenda penting yakni transisi kepemimpinan nasional. Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia sepanjang tahun 2014 hanya mencapai 5,02 persen. Angka ini lebih rendah dari pertumbuhan PDB Indonesia pada 2013 yang mencapai 5,78 persen.
In 2014, the Company had to deal with deceleration of Indonesia's macro economy. This is understandable considering the Indonesia underwent one of the important agenda of the national leadership transition. Growth in gross domestic product (GDP) of Indonesia throughout 2014 only reached 5.02 percent. This figure is less than Indonesia's GDP growth in 2013 that reached 5.78 percent.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan yang lebih sedikit dibandingkan tahun sebelumnya disebabkan perlambatan ekonomi yang terjadi di wilayah Sumatera dan DKI Jakarta. Dalam laporan pertumbuhan ekonomi tersebut, terlihat sektor konstruksi dan investasi pembangunan menjadi pendongkrak pertumbuhan ekonomi di sejumlah daerah. Pada sisi lain, turunnya perekonomian di sejumlah daerah dipicu oleh turunnya harga komoditas alam seperti batu bara, karet, minyak kelapa sawit, dan migas.
According to the Central Statistics Agency/ Badan Pusat Statistik (BPS), the growth of which is less than the previous year due to the economic slowdown that occurred in Sumatra and Jakarta. In the report of that economic growth, construction sector and development investment showed into a booster of economic growth in several areas. On the other hand, the decline in the economy in some areas triggered by the falling prices of natural commodities such as coal, rubber, palm oil, and gas & oil.
Pada tahun 2014, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga dapat disebut sebagai tantangan. Pada akhir tahun, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada di angka Rp12.440 per dolar AS. Meski dapat dikatakan stabil, angka ini merupakan penurunan bila dibandingkan dengan nilai tukar rupiah pada akhir tahun 2013 yang berada di kisaran Rp12.189.
In 2014, the exchange rate of the rupiah against the US dollar may be referred as a challenge. At the end of the year, position the rupiah against the US dollar at IDR 12,440 per 1 US dollar. Although it was relatively stable, this figure represents a decline compared with the exchange rate at the end of 2013 in the range of IDR 12,189.
Tantangan perlambatan ekonomi nasional selanjutnya berasal dari sisi eksternal dan internal Indonesia. Dari sisi eksternal, perlambatan ekonomi China, penurunan harga komoditas di pasar global, serta normalisasi kebijakan moneter Amerika Serikat menjadi faktor yang berpengaruh pada perlambatan ekonomi makro Indonesia. Sementara pada sisi domestik, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) juga turut mempengaruhi laju ekonomi nasional.
The slowdown of Indonesia national economic was caused by the external and internal factors. Externally, China's economic slowdown, falling commodity prices in the global market, as well as the normalization of US monetary policy became an influential cause of in Indonesia's macro economic slowdown. While on the domestic side, the increase of the fuel price also affected to the national economy acceleration.
PT Aetra Air Jakarta
Annual Report 2014
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN Analysis & Management Review
Pada akhir tahun 2014, pemerintahan baru di bawah Presiden Joko Widodo memutuskan untuk mengurangi besaran subsidi BBM. Lewat kebijakan ini, Pemerintah berencana mengalokasikan dana subsidi BBM ke sektor produktif seperti pertanian dan infrastruktur. Demi menahan laju inflasi, Bank Indonesia merespons kebijakan ini dengan menaikkan BI rate dari 7,5 persen ke level 7,75 persen. Dengan demikian, inflasi sepanjang tahun 2014 tercatat berada pada angka 8,36 persen.
In late 2014, the new administration under President Joko Widodo took the decision to reduce the amount of fuel subsidies. Through this policy, the Government intends to allocate subsidies to productive sectors such as agriculture and infrastructure. To hold the rate of inflation, Bank Indonesia responded to this policy by increasing the BI rate from 7.5 percent to 7.75 percent. Thus, inflation was recorded throughout 2014 stood at 8.36 percent.
Perusahaan memandang kebijakan Pemerintah sebagai tantangan sekaligus peluang. Peluang terbuka lebar karena komitmen Pemerintah untuk memajukan sektor infrastruktur tentu akan berdampak positif pada bisnis Perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan infrastruktur air bersih. Namun pada sisi lain, inflasi yang tinggi serta kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) akan memberatkan beban Perusahaan.
The Company views government policy both as a challenge and an opportunity. Opportunities are widely open because of the Government's commitment in advancing the infrastructure sector will have positive impact to the Company's business that is engaged in the provision of clean water infrastructure. On the other hand, higher inflation and increases in the Provincial Minimum Wage will become a burden for the Company.
Selain itu, kenaikan tarif dasar listrik (TDL) yang berlangsung empat kali sepanjang tahun 2014 turut berdampak pada Perusahaan. Namun Perusahaan dapat menyikapi kebijakan kenaikan TDL ini dengan langkah efisiensi pada aspek operasional Perusahaan. Hasilnya, meski terjadi kenaikan TDL, hal tersebut berdampak tidak terlalu signifikan bila dibandingkan dengan tidak adanya efisiensi.
In addition, the increase in basic electricity tariff which occurs four times during 2014 also impacted on the Company. However, the Company can address these matters by doing efficiency measures on the operational aspects of the Company. As a result, the matter of increasing of electricity tariff brings less impact than matters regarding the lack of efficiency.
TINJAUAN OPERASI PER SEGMEN OPERASI Operation Review Per Operation Segment Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan sebagaimana tercantum dalam Akta Pendirian Perusahaan, Perusahaan melakukan kegiatan usaha berupa pengusahaan air bersih dan memasarkan seluruh hasil produksi tersebut untuk pasaran dalam negeri.
Based on the Articles of Association of the Company, as stated in the Deed of Establishment, the Company carries on business in the form of clean water utilization and markets the entire production for the domestic market.
Dalam melakukan kegiatan usahanya tersebut, berdasarkan Perjanjian Kerja Sama dengan PAM JAYA, Perusahaan melakukan usahanya mulai dari produksi, yakni pengolahan air baku menjadi air bersih, dan pendistribusian, yakni mendistribusikan air bersih kepada pelanggan, melakukan pembacaan meter air pelanggan, melakukan pengelolaan tagihan air kepada pelanggan, serta melakukan peningkatan cakupan pelayanan pelanggan.
In conducting its business activities, based on the Cooperation Agreement with PAM JAYA, the Company conducts its business from the production, the processing of raw water into clean water, and distribution, which distributes water to customers, conduct customer water meter reading, manage water bills to customers , as well as increased coverage of customer services.
Produksi/Kegiatan Usaha
Production / Business Activities
Ketersediaan Air Baku
Raw Water Availability
Dalam kegiatan pengusahaan air bersih, Perusahaan memperoleh ketersediaan air baku dari Waduk Jatiluhur yang disalurkan melalui Saluran Tarum Barat. Jarak Waduk Jatiluhur ke Instalasi Pengolahan Air (IPA) Buaran mencapai 77 kilometer, sementara ke IPA Pulogadung mencapai 85 kilometer, melalui empat perlintasan dengan Sungai Jambe, Sungai Cibeet, Sungai Cikarang, dan Sungai Bekasi. Dari Waduk Jatiluhur sumber air baku akan dialirkan ke IPA Buaran dan kemudian dipompakan menuju IPA Pulogadung.
In its clean water provision activities, the Company obtained the availability of raw water from Waduk Jatiluhur that channeled through West Tarum Canal. The distance from Waduk Jatiluhur to the Water Treatment Plant (WTP) Buaran is reached 77 kilometers, while the WTP Pulogadung is reached 85 kilometers, where there are four river crossings in Sungai Jambe, Sungai Cibeet, Sungai Cikarang and Sungai Bekasi. From Waduk Jatiluhur, raw water will be provided to the WTP Buaran and then pumped into the IPA Pulogadung.
71
Laporan Tahunan 2014
72
PT Aetra Air Jakarta
TINJAUAN OPERASI PER SEGMEN OPERASI Operation Review Per Operation Segment
Waduk Jatiluhur beserta Saluran Tarum Barat saat ini pengelolaannya berada di bawah wewenang Perum Jasa Tirta II (PJT II) yang berkedudukan di Purwakarta. Meski Perusahaan tidak mengendalikan secara langsung sumber bahan baku ini, namun kegiatan operasi Perusahaan sangat bergantung pada ketersediaan bahan baku.
Jatiluhur Dam along with Saluran Tarum Barat is currently managed under the authority of Perum Jasa Tirta II (PJT II) located in Purwakarta. Although the Company does not directly control the raw water, but the Company's operations depend on the availability of raw materials.
Perjanjian Kerja Sama antara PAM JAYA, selaku mitra strategis dari Perusahaan, dan PJT II menyebutkan bahwa PJT II akan memberi pasokan maksimal kepada IPA Buaran yakni sebesar 10 ribu liter per detik (10 ribu lps). Jumlah tersebut berada di atas kapasitas produksi yang dimiliki oleh Perusahaan yang berada di kisaran 9.6009.700 lps.
The Cooperation Agreement between PAM JAYA, as a strategic partner for the Company, and PJT II mentioned that PJT II will provide the maximum supply to the IPA Buaran which amounted to 10 thousand liters per second (10 thousand lps). This amount is on above the Company´s production capacity which is in the range of 9,600-9,700 lps.
Namun demikian, pada tahun 2014 Perusahaan masih harus menghadapi tantangan dalam aspek kualitas air baku. Laporan Akhir Sistem Pengendalian Kualitas Air Minum (SPKAM) di DKI Jakarta tahun 2014 yang dikeluarkan oleh Badan Regulator Pelayanan Air Minum DKI Jakarta, menunjukkan bahwa Water Quality Index (WQI) dari air baku yang berasal dari Waduk Jatiluhur memiliki kualitas air yang semakin ke hilir semakin memburuk. Hal ini ditunjukkan dengan nilai WQI yang memiliki rata-rata pada kisaran 51-70.
However, in 2014 the Company still faced challenges in the aspect of quality of raw water. Final Report of Drinking Water Quality Control Systems in Jakarta in 2014 issued by the Water Supply Regulatory Agency of Jakarta, showed that the Water Quality Index (WQI) of raw water that comes from Jatiluhur have more deteriorated of water quality in downstream area. This is indicated by the indicator figures of WQI which have an average in the range of 51-70.
Water Quality Index Air Saluran Tarum Barat (Perum Jasa Tirta II, 2012) 70,00
65,00
Nihil WQI
60,00 2007 2008
55,00
2009 2010
50,00
2011 2012 2012 (Validasi)
45,00
40,00 Bendung BTB 10 Curug
BTB 23
BTB 35
BTB 45
PAM Buaran
PAM Pulo Gadung
BTB 49
BTB 51
PAM Pejompongan
Lokasi Pengukuran
Menghadapi hal demikian, Perusahaan terus melakukan koordinasi dengan PJT II dan PAM JAYA untuk terus memonitor pasokan air baku, untuk mengantisipasi ada permasalahan kuantitas maupun kualitas sehingga hal tersebut bisa diantisipasi sebelumnya.
Facing such case, the Company continues to coordinate with the PJT II and PAM JAYA to continue to monitor the supply and to anticipate any problems of quantity and quality of raw water.
PT Aetra Air Jakarta
Annual Report 2014
TINJAUAN OPERASI PER SEGMEN OPERASI Operation Review Per Operation Segment
Fasilitas Produksi/Instalasi Pengolahan Air (IPA)
Production Facilities/Water Treatment Plant (WTP)
Pada tahun 2014, dalam mengolah air baku menjadi air bersih yang siap untuk disalurkan kepada para pelanggan, Perusahaan memiliki Instalasi Pengolahan Air (IPA) dengan kapasitas produksi total mencapai 9.000 lps. Fasilitas produksi Perusahaan ini tidak berbeda dengan tahun sebelumnya.
In 2014, in according to provide & distribute clean water to customer, the Company has Water Treatment Plants (WTP) with a total production capacity reached 9,000 lps. The Company 's production facilities are similiar with previous years.
Fasilitas Produksi Aetra Aetra Production Facilities Instalasi Pengolahan Air Water Treatment Plant
Kapasitas Reservoir (m3) Reservoir Capacity (m3)
Kapasitas Capacity (lps)
Sistem System
Buaran I
2,000
Pulsator
Buaran II
3,000
Pulsator
Pulogadung
4,000
Conventional
26,800
Air Baku Raw Water Tarum Kanal Barat Tarum Kanal Barat
54,900
Tarum Kanal Barat
KapasitasDistribusi (lps) Distribution Capacity (lps)
Tipe Type
Kapasitas Reservoir (m3) Reservoir Capacity (m3)
3,200
Conventional
33,200
Sumur Batu
400
Conventional
Tugu
200
Conventional
Conventional
400
Conventional
Conventional
1,000
Inline
Sungai Bambu
1,000
Inline
250
Inline
Booster Pump Booster Pump Cilincing Distribution Center
Halim
15,500
Pengolahan air baku menjadi air bersih direncanakan berdasarkan permintaan dari unit bisnis Perusahaan, dalam hal ini Strategic Business Unit (SBU) yang bertanggung jawab dalam penjualan air bersih ke pelanggan. Perencanaan produksi tahunan dibagi dalam perencanaan bulanan dan harian.
Processing of raw water into clean water is planned on request from the Company's business units. In this case Stategic Business Unit (SBU) is responsible for the sale of water to customers. The annual production planning is divided into monthly and daily planning.
Berdasarkan perencanaan tersebut, sepanjang tahun 2014 kapasitas produksi Perusahaan mengalami fluktuasi yang dapat terlihat dalam grafik berikut:
Based on that planning, throughout 2014 the Company's production capacity has been fluctuated as can be shown in this following graph:
Kapasitas Operasi (lps) Operating Capacity (lps) 9,072
9,079
8,917 8,736
8,764
8,488
8,508
Jan-14
Feb-14 Mar-14 Apr-14 May-14 Jun-14
9,029
9,069
9,056
8,806
8,447
Jul-14 Aug-14 Sep-14
Oct-14 Nov-14 Dec-14
73
Laporan Tahunan 2014
74
PT Aetra Air Jakarta
TINJAUAN OPERASI PER SEGMEN OPERASI Operation Review Per Operation Segment
Pada bulan Juli, September, Oktober, November, dan Desember tahun 2014, Perusahaan berhasil meningkatkan produksi air bersih melebihi kapasitas produksi yang ada yang sebesar 9.000 lps. Fenomena meningkatnya hasil produksi air bersih ini juga terlihat bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada Desember 2013, perbandingan antara hasil produksi dan kapasitas produksi ialah sebesar 93,58 persen, sementara pada 2014, persentase tersebut meningkat menjadi 100,63 persen.
In July, September, October, November, and December 2014, the Company managed to increase the production of clean water exceeds the existing production capacity of 9,000 LPS. The phenomenon of increased production of clean water is also assessed when compared with the previous year. In December 2013, the ratio between production and capacity of production was at 93.58 percent, while in 2014, the percentage increased to 100.63 percent.
Kapasitas Produksi 2013 - 2014 Production Capacity 2013 - 2014
Oct-13
Nov-13
Dec-13
Jan-14
Feb-14
Mar-14
Apr-14
May-14
95.53% 95.26%
93.58%
94.31%
94.54% 93.85% 97.07% 97.38%
Jun-14
Jul-14
Aug-14 Sep-14
Oct-14
Nov-14
Dec-14
99.08% 100.80% 97.84% 100.87% 100.32% 100.77% 100.63%
PT Aetra Air Jakarta
Annual Report 2014
TINJAUAN OPERASI PER SEGMEN OPERASI Operation Review Per Operation Segment
Biaya Produksi
Production Cost
Biaya produksi dibagi dalam 4 komponen besar, yaitu biaya air baku, biaya listrik, biaya bahan kimia, dan biaya pegawai. Berikut adalah rincian biaya langsung produksi tahun 2014.
Production costs are divided into four major components, raw water costs, electricity costs, chemicals costs, and personnel costs. Here are the details of the direct costs of production in 2014.
Biaya Air Baku
Raw Water Cost
Pada tahun 2014 Perusahaan membeli air baku dari Perum Jasa Tirta II (PJT-II) sejumlah 290.575.020 m3 atau setara dengan Rp 58,9 miliar. Tarif air baku per m3 adalah Rp 202,65 yang harus dibayar Perusahaan selaku pengelola produksi kepada PJT-II.
In 2014 the Company purchased raw water from Perum Jasa Tirta II (PJT-II) amounting to 290,575,020 m 3 , equivalent to IDR 58.9 billion. Tariff of raw water per m3 is IDR 202.65 to be paid by the Company as production to PJT-II.
Biaya Listrik
Electricity Cost
Pada tahun 2014, Perusahaan harus mengeluarkan biaya listrik yang lebih mahal dibanding tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh terjadinya kebijakan kenaikan tarif listrik yang ditetapkan oleh Pemerintah.
In 2014, the Company paid electricity costs more expensive than the previous year. It is due to the increase in electricity tariff policy from the Government.
Meski demikian, dalam operasi pengolahan produksi air baku menjadi air bersih siap distribusi, Perusahaan telah berhasil melakukan efisiensi. Hal ini terlihat dari menurunnya tingkat konsumsi listrik per bulan selama 2013 dan 2014.
However, in operation of the raw water production processing into ready for distribution-clean water, the Company has managed to improve its efficiency. It is shown by the decline in the level of electricity consumption per month during 2013 and 2014.
Penggunaan Listrik 2013 Vs 2014 Electricity Consumption 2013 Vs 2014
Jan
Feb
Mar
Apr
May
Jun
Jul
Aug
Sep
Oct
Nov
Dec
2014 0.262
0.264
0.262
0.260
0.266
0.267
0.263
0.262
0.259
0.263
0.245
0.266
2014 0.288
0.282
0.284
0.283
0.274
0.289
0.277
0.271
0.302
0.269
0.259
0.265
Berikut adalah perincian biaya listrik yang dikeluarkan Perusahaan selama tahun 2014.
Here are details of the company's electricity costs incurred during 2014.
Bulan / Month
(Rp/m3)
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
149 152 154 152 158 159 174 169 190 192 213 214
75
Laporan Tahunan 2014
76
PT Aetra Air Jakarta
TINJAUAN OPERASI PER SEGMEN OPERASI Operation Review Per Operation Segment
Biaya Bahan Kimia
Chemicals Cost
Biaya bahan kimia sangat dipengaruhi dengan kualitas air baku yang diterima Perusahaan di IPA. Semakin buruk indeks kualitas air baku yang diterima, maka semakin tinggi pula penggunaan bahan kimia untuk mengolah air baku tersebut, yang mengakibatkan semakin tinggi pula biaya bahan kimia.
The cost of chemicals is influenced by the quality of raw water received by the Company in the WTP. The worse quality of the raw water quality is received, the higher the use of chemicals to treat the raw water, which resulted in the higher cost of chemicals.
Bila dibanding dengan tahun sebelumnya, biaya yang dikeluarkan untuk bahan kimia pada tahun 2014 mengalami peningkatan. Berikut adalah perincian biaya kimia per m3 yang dikeluarkan Perusahaan sepanjang 2014.
When compared with the previous year, costs for chemicals in 2014 were increased. Here are the details of the chemical costs per m3 were issued by the Company throughout 2014.
Bulan / Month
(Rp/m3)
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
119 89 96 110 124 142 126 110 137 143 140 141
PT Aetra Air Jakarta
Annual Report 2014
TINJAUAN OPERASI PER SEGMEN OPERASI Operation Review Per Operation Segment
Berikut adalah biaya produksi yang dikeluarkan Perusahaan selama 2012-2014.
Below is the Company's production costs incurred during 2012-2014.
Unit (Rp/m3)
Biaya
Cost
2012
2013
2014
Biaya Air Baku
188,3
195,6
202,65
Raw Water Cost
Biaya Listrik
214,0
238,8
214
Electricity Cost
Biaya Kimia
144,6
130,9
141
Chemical Cost
Biaya Pegawai
379,7
422,6
471,7
Employee Cost
Pendapatan Usaha
Revenues
Bisnis Perusahaan dibagi dalam tiga Strategic Business Unit (SBU), yakni SBU Utara, SBU Tengah dan SBU Selatan. Pembagian bisnis dalam 3 SBU ini bertujuan memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan melalui pelayanan yang lebih cepat dan fokus. SBU memiliki kewenangan untuk memberikan pelayanan bisnis sesuai dengan karakter masing-masing pelanggan.
Company's business is divided into three Strategic Business Units (SBU): SBU North/Utara, SBU Central/Tengah dan SBU South/ Selatan. This business division in 3 SBU aims to provide the best service for customers (more focus and faster in services). SBUs have the authority to provide business services in accordance with the character of each customer.
Area Pelayanan PT Aetra Air Jakarta Service Area PT Aetra Air Jakarta
AB. Dewa Rucii
AB. Enggano
BP Sungai Bambu AB. Podomoro
AB. Martadinata
BP Sumur Batu
IBP Tugu
AB. Sindang
AB. Cempaka Baru
AB. Salemba
MENARA SATU AB. Gading Permai
CDC AB. Tipar Cakung
SBU Tengah WTP Pulogadung AB. Pulomas
AB. Balai Pustaka
AB. Duren Sawit
IBP Halim
SBU Selatan WTB Buaran 1 & 2
AB. Gudang Air
BP Pasar Rebo
IBP Kiwi
77
Laporan Tahunan 2014
78
PT Aetra Air Jakarta
TINJAUAN OPERASI PER SEGMEN OPERASI Operation Review Per Operation Segment
SBU Utara
SBU North
SBU Utara meliputi 5 Area Bisnis, yaitu Dewa Ruci, Sindang, Enggano, Podomoro dan Martadinata yang melayani wilayah administrasi sebagian Jakarta Utara.
SBU North covers 5 areas of business: Dewa Ruci, Sindang, Enggano, Podomoro and Martadinata that serve most of the administrative area of North Jakarta.
Penjualan atau pendapatan usaha dari SBU Utara dapat dilihat dari aspek jumlah pelanggan, volume terjual, dan tingkat penagihan.
Sales or revenue from SBU North can be assessed from the aspect of the number of customers, volume sold, and current collection.
SBU Utara
Unit
2012
2013
2014
136.446
138.388
141.722
134.954
136.785
140.425
1.492
1.603
1.297
M m3
60,96
63,17
65,57
Regular
M m3
42,88
44,15
45,93
Key Account
M m3
18,08
19,02
19,64
Tingkat Penagihan
%
91
94
96,6
Tingkat Kehilangan Air
%
46,0%
46,8%
46,75
Jumlah Pelanggan Regular Key Account Volume Terjual
SBU North
Sepanjang tahun 2014, SBU Utara mencatat pertumbuhan volume terjual baik dari pelanggan regular maupun key account. Untuk NRW, meski menurun dibanding dengan 2013, namun tingkat NRW di SBU Utara masih berada di bawah target 2014 yang ditetapkan sebesar 42,81 persen.
Throughout 2014, SBU North recorded good growth in volume sold of regular customers and key accounts. For NRW, despite the its decline compared with 2013, but the level of NRW in SBU North is still below the target of 2014 which was set at 42.81 percent.
Tingginya tingkat NRW di SBU Utara ini umumnya terkait dengan masih banyaknya temuan sambungan ilegal. Selama tahun 2014 ditemukan 1.480 titik ilegal. Sekitar 69 persennya dilakukan oleh pelanggan resmi dan 31 persennya dilakukan oleh bukan pelanggan. Atas tindakan pencurian tersebut, Perusahaan kehilangan sekitar 2,4 juta m3 per bulan. Area potensi tindakan pencurian berada di Tanah Merah, Kalibaru dan Kampung Sepatan (Rawa Malang). Perusahaan melakukan upaya hukum untuk menjerat para pelaku atau oknum yang membantu kegiatan pencurian. Jenis pelanggaran yang dilakukan adalah tempering (perusakan terhadap meter air dengan sengaja), menyadap langsung dari pipa Perusahaan tanpa meter (70 persen temuan sambungan ilegal atau illegal connection disedot langsung dengan pompa dan didistribusikan ke properti lain). Untuk mengatasi hal ini, Perusahaan telah bekerja sama dengan Kepolisian Resort Jakarta Utara dan stakeholders lainnya.
The high level of NRW in SBU North is commonly associated with many findings of illegal connections. During 2014 found 1,480 illegal points where 69 percent are done by authorized customers and 31 percent are done by noncustomers. Due to the actions of the theft, the Company lost about 2.4 million m3 per month. Areas of potential theft were in Tanah Merah, Kalibaru and Kampung Sepatan (Rawa Malang). The Company makes the legal effort to the perpetrators or persons who assist the theft. There is likewise the type of offense committed is tempering (destruction of the water meter on purpose), tapped directly from the pipeline Company without meter (70 percent findings illegal connection or illegal aspirated direct connection to the pump and distributed to other properties). To overcome this, the Company has worked with the North Jakarta Police and other stakeholders.
Selain itu, Current Collection di SBU Utara pada 2014 mengalami peningkatan sebesar 2,6 persen, yaitu dari 94 persen pada 2013, menjadi 96,6 persen pada 2014. Angka ini sedikit di bawah target yang ditetapkan untuk tahun 2014, yakni sebesar 96,7 persen atau kurang dari 0,1 persen.
In addition, the Current Collection in SBU North in 2014 increased by 2.6 percent, from 94 percent in 2013, to 96.6 percent in 2014. This figure is slightly below the target which was set for 2014, which amounted to 96.7 percent or less than 0.1 percent.
PT Aetra Air Jakarta
Annual Report 2014
TINJAUAN OPERASI PER SEGMEN OPERASI Operation Review Per Operation Segment
Aset Perpipaan di SBU Utara Piping Network Assets in SBU North ASET PIPA / PIPING ASSETS
2012 (km)
2013 (km)
2014 (km)
Primer / Primary
103
103
103
Sekunder / Secondary
308
312
332
1.214
1.218
1.239
Tersier / Tertiary
Pada tahun 2014, Perusahaan menambahkan jaringan pipa sekunder dan tersier di SBU Utara. Penambahan aset perpipaan ini ditujukan untuk meningkatkan pelayanan kepada para pelanggan dan untuk meningkatkan jumlah pelanggan.
In 2014, the company added secondary and tertiary pipelines in SBU North. Addition of Piping assets are aimed at improving services and to increase the number of customers.
SBU Tengah
SBU Central
SBU Tengah terdiri dari 5 Area Bisnis: Gading Permai, Salemba, Cempaka Baru, Pulomas, dan Tipar Cakung, meliputi wilayah administrasi sebagian Jakarta Pusat, sebagian Jakarta Utara, dan sebagian Jakarta Timur.
SBU Central consists of five Business Areas: Gading Permai, Salemba, Cempaka Baru, Pulomas, and Tipar Cakung, covers an area of partial administration of Central Jakarta, North Jakarta and East Jakarta.
Penjualan atau pendapatan usaha dari SBU Tengah dapat dilihat dari aspek jumlah pelanggan, volume terjual, dan tingkat penagihan.
Sales or revenue from the SBU Central can be assessed from the aspect of the number of customers, volume sold, and current collection.
SBU Central
Unit
Jumlah Pelanggan Regular Key Account
2012
2013
2014
161.985
165.739
169.853
160.189
163.642
167.648
1.796
2.097
2.205
M m3
62,40
63,93
66,53
Regular
M m3
43,12
43,64
45,27
Key Account
M m3
19,28
20,28
21,26
Tingkat Penagihan
%
90,2
93,1
92,0
Tingkat Kehilangan Air
%
40,5%
38,3%
36,6%
Volume Terjual
Terjadi peningkatan volume terjual pada tahun 2014 bila dibandingkan dengan tahun 2013. Hal ini dimungkinkan karena adanya penurunan pada NRW dan peningkatan jumlah pelanggan. Di SBU Tengah, peningkatan volume terjual lebih banyak berasal dari pelanggan Key Account, yakni sebesar 4,8 persen, sedangkan untuk pelanggan regular kenaikan berada di angka 3,7 persen. SBU Tengah juga berhasil menurunkan tingkat NRW dari tahun lalu sebesar 38,3 persen menjadi 36,6 persen pada tahun ini atau turun sebanyak 1,7 persen. Meski demikian angka ini masih berada di bawah target yang telah ditetapkan untuk 2014, yakni sebesar 33,82 persen. Seperti di SBU Utara, di SBU Tengah permasalahan NRW lebih banyak disebabkan oleh tingginya titik ilegal. Perusahaan bekerja sama dengan Kepolisian Resort Jakarta Utara untuk menangani tingginya titik ilegal.
SBU Central
Volume Sold increased in 2014 compared to 2013. This was possible due to a decrease in NRW and an increase in the number of customers. The SBU Central, increased volume sold come more from Key Account customers, which amounted to 4.8 percent, while the increase for regular customers stands at 3.7 percent. SBU Central also managed to reduce the NRW level of last year by 38.3 percent to 36.6 percent this year, reduce as much as 1.7 percent. However, this figure is still below the target set for 2014, which amounted to 33.82 percent. As in SBU North, in SBU Central NRW becomes problems due to the high of the illegal points. The company cooperates with the North Jakarta Police to handle this matter.
79
Laporan Tahunan 2014
80
PT Aetra Air Jakarta
TINJAUAN OPERASI PER SEGMEN OPERASI Operation Review Per Operation Segment
Aset Perpipaan di SBU Tengah Piping Network Assets in SBU Central ASET PIPA / PIPING ASSETS
2012 (km)
2013 (km)
2014 (km)
Primer / Primary
128
130
130
Sekunder / Secondary
514
519
525
1.711
1.728
1.767
Tersier / Tertiary
Pada tahun 2014, Perusahaan menambahkan jaringan pipa sekunder dan tersier di SBU Tengah. Penambahan aset perpipaan ini ditujukan untuk peningkatan pelayanan kepada pelanggan dan untuk meningkatkan jumlah pelanggan.
In 2014, the Company added secondary and tertiary pipelines in the SBU Central. These additions to property and piping are intended to improve services to customers and to increase the number of customers.
SBU Selatan
SBU South
SBU Selatan terdiri atas 3 Area Bisnis, yaitu Duren Sawit, Balai Pustaka, dan Gudang Air, dengan wilayah administrasi meliputi sebagian Jakarta Pusat dan seluruh Jakarta Timur.
South SBU consists of three Business Areas: Duren Sawit, Balai Pustaka, and Gudang Air, the administrative area covering most of Central Jakarta and the rest of East Jakarta.
Penjualan atau pendapatan usaha dari SBU Selatan dapat dilihat dari aspek jumlah pelanggan, volume terjual, dan tingkat penagihan.
Sales or revenues from SBU South can be assess from the aspect of the number of customers, volume sold, and current collection.
SBU Selatan
Unit
Jumlah Pelanggan Regular Key Account
2012
2013
2014
94.203
94.494
96.069
93.152
93.380
95.047
1.051
1.114
M m3
26,83
27,81
Regular
M m3
18,47
18,47
19,21
Key Account
M m3
8,36
9,34
10,47
Tingkat Penagihan
%
80,9
84,5
84,3
Tingkat Kehilangan Air
%
48,3
42,5
38, 8
Volume Terjual
Pada tahun 2014 SBU Selatan berhasil meningkatkan jumlah volume terjual, dari 27,81 juta m3 pada tahun 2013 menjadi 29,68 juta m3 pada tahun 2014. Pelanggan Key Account menyumbang kenaikan volume terjual dengan cukup signifikan, yakni sebesar 12 persen bila dibandingkan tahun lalu. Namun tingkat Koleksi Penagihan yang sebesar 84,3 persen masih berada di bawah target yang telah ditetapkan untuk tahun 2014, yakni sebesar 97,95 persen. Demikian pula halnya dengan NRW. Meski mengalami penurunan sebanyak 3,7 persen dibanding tahun lalu, angka NRW sebesar 38,8 persen masih belum mencapai target yang ditetapkan pada 2014, yakni 36,29 persen.
SBU South
1.022 29,68
In 2014 SBU South managed to increase the number of volume sold, from 27.81 mio m3 last year to 29.68 mio m3 in 2014. Key Account Customers accounted for the increase quite significant of sold volumes, which amounted to 12 percent when compared to last year. However, Collection Current levels are at 84.3 percent is still below the target set for 2014, which amounted to 97.95 percent. Similarly, with NRW. Despite decreased by 3.7 percent compared to last year, amounting to 38.8 percent NRW figures has yet to reach the target set in 2014, which is 36.29 percent.
PT Aetra Air Jakarta
Annual Report 2014
81
TINJAUAN OPERASI PER SEGMEN OPERASI Operation Review Per Operation Segment
Aset Perpipaan di SBU Selatan Piping Network Assets in SBU South ASET PIPA / PIPING ASSETS
2012 (km)
2013 (km)
2014 (km)
Primer / Primary
137
142
142
Sekunder / Secondary
397
402
470
1.475
1.483
1.497
Tersier / Tertiary Pada tahun 2014, Perusahaan menambahkan jaringan pipa sekunder dan tersier di SBU Selatan. Penambahan aset perpipaan ini ditujukan untuk peningkatan pelayanan kepada pelanggan dan untuk meningkatkan jumlah pelanggan.
In 2014, the Company added secondary and tertiary pipelines in SBU South. These additions to property and piping are intended to improve services to customers and to increase the number of customers.
Laporan Tahunan 2014
82
PT Aetra Air Jakarta
TINJAUAN OPERASI PER SEGMEN OPERASI Operation Review Per Operation Segment
Margin Usaha
Operating Margin
Perusahaan berhasil meningkatkan margin usaha bila dibandingkan dengan tahun 2013. Meski Beban Langsung mengalami peningkatan, namun pendapatan yang diperoleh Perusahaan dari kegiatan usahanya juga turut mengalami peningkatan.
The Company managed to improve operating margins compared to 2013. Although Direct Expenses have increased, but income derived from the Company's business activities also increased.
Profit Atas Kegiatan Usaha (dalam Miliar Rupiah) Profit on Business Activities (in Billion Rupiah) Keterangan
2014
2013
Pendapatan Usaha
1.172
1.102
Beban Langsung
595
557
Direct Expense
Laba Kotor
577
545
Gross Profit
Beban Usaha
259
260
Operating Expense
19
29
Other Expenses, net
299
256
Beban Keuangan
97
97
Finance Costs
Penghasilan Keuangan
33
15
Finance Income
235
174
25,50%
23,30%
Beban Lain-lain, Bersih Laba Usaha
Laba Sebelum Pajak Penghasilan Margin Usaha
Description Revenue
Operating Income
Profit before Income Tax Operations Margin
PT Aetra Air Jakarta
Annual Report 2014
TINJAUAN KINERJA KEUANGAN Financial Review Tahun 2014 Perusahaan berhasil meningkatkan laba dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 116,7 miliar menjadi Rp 176 miliar pada 2014. Hal ini tercipta setelah Perusahaan berhasil meningkatkan volume penjualan dan menurunkan NRW lewat berbagai strategi pengendalian produksi dan distribusi air, aktivitas perbaikan jaringan, peningkatan angka koleksi, serta perbaikan pelayanan kepada pelanggan. In 2014 the company managed to increase the profit of the previous year which amounted IDR116.7 billion to IDR 176 billion in 2014. It was created after the company managed to increase sales volumes and lower NRW through a variety of control strategies of production and distribution of water, network repair activities, increased rates of collection, and improving services to customers. Laporan Posisi Keuangan
Statement of Financial Position
Laporan posisi keuangan Perusahaan disusun dengan menggunakan Laporan Keuangan Perusahaan Tahun 2014 yang telah melalui proses audit oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana & Rekan, member firm dari PricewaterhouseCoopers International Limited.
The Company's statement of financial position prepared using the Company's 2014 Financial Statements that have been through the audit process by the public accounting firm Tanudiredja, Wibisana & Partners, member firm of PricewaterhouseCoopers International Limited.
Aset
Assets
Aset Perusahaan dibedakan menjadi dua kelompok, yakni Aset Lancar dan Aset Tidak Lancar. Pada akhir tahun 2014, Perusahaan memiliki total aset sebanyak Rp 1.755 miliar, meningkat dari tahun 2013 yang sebesar Rp 1.679 miliar. Peningkatan ini antara lain disebabkan oleh meningkatnya piutang usaha dan aset tak berwujud yang timbul karena perjanjian konsesi jasa.
Company assets can be divided into two groups: Current Assets and Non-Current Assets. At the end of 2014, the Company had total assets of IDR 1,755 billion, an increase from the year 2013 which amounted to IDR 1,679 billion. This increase is partly due to the increase in trade receivables and intangible assets arising from service concession agreements.
Posisi Aset PT Aetra Air Jakarta 2013 dan 2014 (dalam Miliar Rupiah) Assets Postion of PT Aetra Air Jakarta 2013 and 2014 (in Billion Rupiah) Tahun Year Keterangan
ASET LANCAR Kas dan setara kas Kas di bank dan deposito berjangka yang dibatas penggunaannya Piutang usaha: Piutang escrow Piutang PAM JAYA, bagian lancar Persediaan Beban dibayar di muka, bagian lancar Aset lancar lain-lain Jumlah Aset Lancar
Kenaikan/Penurunan Incline /Decline
2014
2013
Selisih Difference/Range
%
260 22
256 -
4 22
1 100
195 42
172 36
23 6
14 18
45 5 8 577
35 2 7 508
10 3 1 69
26 189 14 14
Description
83
Laporan Tahunan 2014
84
PT Aetra Air Jakarta
TINJAUAN KINERJA KEUANGAN Financial Review
Tahun Year
Kenaikan/Penurunan Incline /Decline
Keterangan 2014 ASET TIDAK LANCAR Kas di bank dan deposito berjangka 23 yang dibatasi penggunaannya Beban dibayar di muka, bagian tidak lancar 1,8 Klaim restitusi pajak Piutang Usaha: Piutang PAM JAYA, 181 bagian tidak lancar Aset tetap 46 Aset tak berwujud yang timbul 902 karena perjanjian konsesi jasa Aset pajak tangguhan 24 Aset tidak lancar lainnya 1 Jumlah Aset Tidak Lancar 1.178,8 TOTAL ASET 1.755,8
2013
Selisih Difference/Range
%
42
(20)
(46)
2 1
(0,2) (1)
(10) (100)
205
(24)
(12)
31 866
15 36
46 4
22 1 1.170 1.678
2 (0,11) 8,8 77,8
9 (9) 1 5
Description
Aset Lancar
Current Assets
1. Kas dan Setara Kas Aset Lancar Perusahaan berupa Kas dan Setara Kas mengalami kenaikan sebesar Rp 4 miliar atau 1 persen dari tahun sebelumnya. Pada tanggal laporan posisi keuangan Kas dan Setara Kas dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang rupiah. Total kas pada akhir tahun 2014 yang berada di bank berjumlah Rp 157,8 miliar. Sedangkan dalam bentuk deposito berjangka berjumlah Rp 101,5 miliar. Tingkat suku bunga kontraktual deposito berjangka selama tahun berjalan ialah 9,25-11 persen. Tingkat bunga ini lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya yang berada di kisaran 5,5-9 persen.
1. Cash and Cash Equivalents Current assets of the Company in the form of Cash and Cash Equivalents increased by IDR 4 billion or 1 percent from the previous year. The statement of financial position of Cash and Cash equivalents denominated in foreign currencies are translated into dollars. Total cash at the end of 2014 which was located in the bank amounted to IDR 157.8 billion. Whereas in the form of time deposits totaled IDR 101.5 billion. The rate of contractual interest rate of time deposits during the year was 9.25 to 11 percent. This rate is greater than the previous year in the range of 5.5-9 percent.
2. Piutang Usaha Piutang usaha mengalami kenaikan dari tahun lalu sebesar Rp 23 miliar atau sebesar 14 persen. Piutang usaha merupakan volume air bersih yang tertagih dan terbayar dikalikan dengan water charge. Perusahaan mengumpulkan pembayaran pelanggan melalui rekening piutang usaha berdasarkan tarif air pelanggan. Selain itu, piutang kepada PAM JAYA bagian lancar juga mengalami kenaikan sebesar Rp6 miliar atau setara dengan 18 persen.
2. Trade Receivable Escrow receivable increased from last year amounting to IDR 23 billion, or by 14 percent. Escrow receivable are collectible volume of clean water and paid multiplied by water charge. Companies collect customer payments through an escrow account based on customer water rates. In addition, PAM JAYA receivables to current portion also increased by 6 billion, equivalent to 18 percent.
3. Persediaan Pada akhir tahun 2014 persediaan Perusahaan meningkat sebesar Rp10 miliar atau setara dengan 26 persen. Persediaan berupa material permodalan dan pemeliharaan proyek serta bahan kimia. Perusahaan juga telah melakukan penyisihan atas persediaan usang. Perusahaan berkeyakinan bahwa penyisihan persediaan usang telah mencukupi untuk menutup kerugian yang timbul dari persediaan usang yang ada.
3. Inventories At the end of 2014, the Company's inventories increased by IDR 10 billion, equivalent to 26 percent. Inventories of material capital and maintenance projects as well as chemicals. The Company also made provision for inventory obsolescence. The Company believes that the allowance for inventory obsolescence is sufficient to cover losses arising from the existing obsolete inventory.
4. Beban Dibayar di Muka Bagian Lancar Pada akhir tahun 2014, bagian lancar dari pos Beban Dibayar di Muka mengalami kenaikan sebesar Rp 3 miliar atau sebesar 189 persen dibanding dengan akhir tahun 2013. Beban Dibayar di Muka bagian lancar ini terdiri dari sewa, asuransi, dan lain-lain.
4. Prepayment Current Portion At the end of 2014, the current portion of Prepayment increased by 3 billion or by 189 percent compared with the end of 2013. Prepayment current portion consists of rent, insurance, and others.
PT Aetra Air Jakarta
Annual Report 2014
TINJAUAN KINERJA KEUANGAN Financial Review
Aset Tidak Lancar
Non-Current Assets
1. Aset Tetap Aset Tetap antara lain terdiri dari bangunan, komputer, kendaraan bermotor, perlengkapan kantor, biaya proyek, aset dalam penyelesaian, aset sewa pembiayaan, dan jaringan pipa sambungan baru. Pada akhir tahun 2014, Aset Tetap mengalami kenaikan sebesar Rp15 miliar atau setara dengan 46 persen.
1. Fixed Assets Fixed assets comprise among other buildings, computers, vehicles, office supplies, the cost of the project, construction in progress, asset finance leases, pipelines and new connections. At the end of 2014, fixed assets increased by IDR 15 billion, equivalent to 46 percent.
2. Aset Tak Berwujud yang Timbul karena Perjanjian Konsesi Jasa Aset tak berwujud dalam tahap konstruksi merupakan infrastruktur yang pada akhir tahun 2014 masih belum selesai. Perusahaan tidak melihat adanya peristiwa yang akan dapat menghambat penyelesaian aset tak berwujud dalam tahap konstruksi ini. Persentase penyelesaian pada akhir 2014 berada di kisaran 1593 persen. Perusahaan berkeyakinan tidak ada indikasi penurunan nilai aset tak berwujud yang timbul karena perjanjian konsesi jasa.
2. Intangible Assets Arising from Service Concession Arrangements Intangible assets under construction are the infrastructure that is at the end of 2014 was still not complete. The Company does not see any events that would be in a position to delay the completion of an intangible asset in this construction phase. The percentage of completion at the end of 2014 was in the range of 15-93 percent. The Company believes there are no indications of impairment of intangible assets arising from service concession agreements.
3. Aset Pajak Tangguhan Pada akhir tahun 2014 Aset Pajak Tangguhan meningkat sebesar Rp 2 miliar atau setara dengan 9 persen. Perusahaan tidak mengakui aset pajak tangguhan atas provisi penurunan nilai dan provisi shortfall tidak tertagih atas piutang PAM JAYA.
3. Deferred Tax Assets In late 2014 the Deferred Tax Assets increased by 2 billion, equivalent to 9 percent. The Company does not recognize deferred tax assets on provisions for impairment and shortfall provision for doubtful receivables PAM JAYA.
Liabilitas dan Ekuitas
Liabilities and Equity
Liabilitas
Liabilities
Total Liabilitas Perusahaan pada akhir tahun 2014 mengalami penurunan dari Rp1.097 miliar pada 2013 menjadi Rp1.088 miliar pada 2014.
Company's total liabilities at the end of 2014 decreased from Rp1.097 billion in 2013 to Rp1.088 billion in 2014.
Posisi Liabilitas dan Ekuitas PT Aetra Air Jakarta 2013 dan 2014 (dalam Miliar Rupiah) Position of Liabilities and Equity of PT Aetra Air Jakarta 2013 and 2014 (in Billion Rupiah)
Keterangan
2014 LIABILITAS Liabilitas Lancar Utang Usaha Beban yang masih harus dibayar dan utang lain-lain kepada pihak ketiga Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Pinjaman jangka pendek Pinjaman jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Utang pajak Utang obligasi yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Utang sewa pembiayaan Provisi yang timbul karena perjanjian konsesi jasa, bagian jangka pendek Jumlah Liabilitas Lancar
Kenaikan/Penurunan Incline /Decline
Tahun Year 2013
Selisih Difference/Range
Description
%
32 128
21 101
11 27
51 27
22 50 58
19 100 97
3 (50) (39)
19 (50) (40)
7 368
8 -
(1) 368
(14) 100
5
0,384 13
(384) (8)
(100) (62)
670
359
311
87
LIABILITIES Current Liabilities Trade Payable Accrued Expenses and other payables to third parties Short-term employee benefit liabilities Short-term loans Current Maturity of Long Term Loan Taxes Payable Current Maturity of Bonds Payable Finance lease Payable Provision arising from service concession agreements, current portion Total of Current Liabilities
85
Laporan Tahunan 2014
86
PT Aetra Air Jakarta
TINJAUAN KINERJA KEUANGAN Financial Review
Keterangan LIABILITAS TIDAK LANCAR Pinjaman jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Utang obligasi, setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Provisi yang timbul karena perjanjian konsesi jasa, setelah dikurangi bagian jangka pendek Provisi imbalan kerja karyawan Jumlah Liabilitas Tidak Lancar JUMLAH LIABILITAS EKUITAS Modal saham: Modal dasar 50.000.000 saham; modal saham ditempatkan dan disetor penuh 28.542.860 saham dengan nilai nominal Rp3.530 (AS$1) per saham Selisih kurs atas modal disetor Saldo laba JUMLAH EKUITAS JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
Tahun Year 2014
2013
Kenaikan/Penurunan Incline /Decline Selisih Difference/Range
Description
%
264
222
42
19
-
367
(367)
(100)
68
62
6
9
86 418 1.088
87 738 1.097
(1) (320) (9)
(1) (43) (1)
101
101
0
0
168
168
0
0
399 668 1.755
313 582 1.679
86 86 76
27 15 5
NON-CURRENT LIABILITIES Long-term loans, Net of Current Maturies Bond Payable, Net of Current Maturies Provision arising from service concession agreements, Net of Current portion Provision for employee benefits Total of Non-Current Liabilities TOTAL OF LIABILITIES EQUITY Share Capital: authorized 50,000,000 share ; Issued and fully paid 28.542.860 shares at Par value of Rp3.530 (US $ 1) per share Foreign exchange rate differences on paid in capital Retained Earnings TOTAL EQUITY TOTAL OF LIABILITIES AND EQUITY
Liabilitas Lancar
Current Liabilities
Jumlah liabilitas lancar pada akhir tahun 2014 mengalami kenaikan sebesar Rp 311 miliar atau setara dengan 87 persen bila dibandingkan dengan akhir tahun 2013. Kenaikan-kenaikan tersebut disebabkan oleh:
Total current liabilities at the end of 2014 increased by IDR 311 billion, equivalent to 87 percent when compared with the end of 2013. The increases occurred due to:
1. Utang Usaha Liabilitas untuk pos utang usaha pada akhir tahun 2014 mengalami kenaikan dibanding tahun 2013 sebesar Rp 11 miliar atau setara dengan 51 persen. Saldo utang usaha terutama timbul dari pembelian material, jasa kegiatan operasi, dan jasa perbaikan serta pemeliharaan.
1. Trade Payables Liabilities for trade payable at the end of 2014 increased compared to 2013 amounting to IDR 11 billion, equivalent to 51 percent. The balance of trade payables mainly arises from the purchase of materials, services, operations, and maintenance and repair services.
2. Beban yang Masih Harus Dibayar dan Utang Lainlain kepada Pihak Ketiga Pos beban yang masih harus dibayar dan utang lainlain kepada pihak ketiga mengalami kenaikan sebesar Rp 27 miliar atau setara dengan 27 persen dari tahun sebelumnya. Beban ini berupa beban bahan baku, pembelian persediaan dan aset tetap, operasi, utang retensi, pabrikasi dan utilitas, penalti, biaya bunga obligasi dan pinjaman, dan lain-lain.
2. Accrued Expenses and Other Payables to Third Parties Accrued expenses and other payables to third parties increased by IDR 27 billion, equivalent to 27 percent from the previous year. The burden in the form of a load of raw materials, the purchase of inventory and fixed assets, operations, debt retention, manufacturing and utilities, penalties, interest costs of bonds and loans, and others.
3. Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek Pada akhir tahun 2014, dibanding dengan akhir tahun 2013 liabilitas imbalan kerja jangka pendek mengalami kenaikan sebesar Rp 3 miliar atau setara dengan 19 persen. Pos ini terutama terdiri atas akrual untuk imbalan kerja jangka pendek seperti akrual atas gaji, bonus, dan lain-lain.
3. Short-Term Employee Benefits Liabilities At the end of 2014, compared with the end of 2013 Short-term employee benefits liabilities increased by IDR3 billion, equivalent to 19 percent. This section is mainly composed of the accrual for short-term employee benefits such as accrued on salaries, bonuses, and others.
4. Pinjaman Jangka Pendek Jumlah pinjaman jangka pendek pada akhir tahun 2014 menurun Rp 50 miliar bila dibandingkan dengan
4. Short-Term Loans Total of short-term loans at the end of 2014 decreased IDR 50 billion compared with the end of 2013,
PT Aetra Air Jakarta
Annual Report 2014
TINJAUAN KINERJA KEUANGAN Financial Review
akhir tahun 2013 atau setara dengan 50 persen. Pada akhir tahun 2014, pinjaman jangka pendek adalah pinjaman yang diperoleh dari ICBC.
equivalent to 50 percent. At the end of 2014, shortterm loans are loans obtained from ICBC.
5. Pinjaman Jangka Panjang yang akan Jatuh Tempo dalam Satu Tahun Pinjaman jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam satu tahun pada akhir tahun 2014 mengalami penurunan sebesar Rp 39 miliar atau setara dengan 40 persen, bila dibandingkan dengan tahun 2013.
5. Current Maturity of Long Term Loan Current Maturity of Long Term Loanby the end of 2014 decreased by IDR 39 billion, equivalent to 40 percent, when compared to the year 2013.
6. Utang Pajak Pada akhir tahun 2014 utang pajak Perusahaan turun 14 persen, dari Rp 8 miliar pada akhir tahun 2013 menjadi Rp 7 miliar pada 2014. Di antara pajak yang turun nilainya pada 2014 ialah pajak penghasilan pasal 23/26 dan pajak penghasilan pasal 29.
6. Taxes Payable At the end of 2014, the Company's taxes payable fell 14 percent, from IDR 8 billion by the end of 2013 to IDR 7 billion in 2014. Among the taxes that decline in value in 2014 are the income tax article 23/26 and article 29.
7. Utang Obligasi yang akan Jatuh Tempo dalam Satu Tahun Pada akhir tahun 2014, utang obligasi yang akan jatuh tempo dalam satu tahun berjumlah Rp 367 miliar. Utang obligasi ini berasal dari penawaran obligasi kepada masyarakat (TPJ I tahun 2008 dengan tingkat bunga tetap).
7. Current Maturity of Bonds Payable
8. Provisi yang Timbul karena Perjanjian Konsesi Provisi yang timbul karena perjanjian konsesi, setelah dikurangi bagian jangka pendek, pada akhir tahun 2014 mengalami penurunan sebesar Rp 7 miliar atau setara dengan 62 persen dibanding dengan akhir tahun 2013. Provisi yang timbul karena perjanjian konsesi jasa merupakan nilai masa kini dari kewajiban kontraktual minimum yang berkaitan dengan Perjanjian Kerja Sama (PKS).
8. Provisions Arising from Concession Arrangements Provision arising from the concession Arrangements, after deduct short-term part, at the end of 2014 decreased by IDR 7 billion, equivalent to 62 percent compared with the end of 2013. Provision arising from a service concession arrangement of the present value of the minimum contractual obligations relating with a cooperation agreement.
Liabilitas Tidak Lancar
Non-Current Liabilities
Jumlah liabilitas tidak lancar pada akhir tahun 2014 mengalami penurunan sebesar Rp 320 miliar atau setara dengan 43 persen bila dibandingkan dengan akhir tahun 2013. Penurunan tersebut disebabkan oleh:
Total of non-current liabilities at the end of 2014 decreased by IDR 320 billion, equivalent to 43 percent when compared with year-end 2013. The decrease was caused by:
1. Pinjaman Jangka Panjang Pinjaman jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun mengalami kenaikan sebesar Rp 42 miliar atau setara dengan 19 persen bila dibandingkan dengan akhir tahun 2013.
1. Long Term Loans Long-term loans, after deduction of part that will due within one year increased by IDR 42 billion, equivalent to 19 percent when compared with the end of 2013.
2. Utang Obligasi, setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Pada akhir tahun 2014 tidak terdapat utang obligasi setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun.
2. Bonds Payable, net of current portion
3. Provisi yang Timbul karena Perjanjian Konsesi Jasa Provisi yang timbul karena perjanjian konsesi jasa, setelah dikurangi bagian jangka pendek, meningkat Rp 6 miliar atau setara dengan 9 persen bila dibandingkan dengan tahun 2013.
3. Provisions Arising from Service Concession Arrangements Provision arising from service concession agreements, after deduction the short term part, increased IDR 6 billion, or equivalent to 9 percent compared with the year 2013.
4. Provisi Imbalan Kerja Karyawan Provisi imbalan kerja karyawan pada 2014 mengalami penurunan sejumlah Rp 1 miliar atau setara dengan 1 persen bila dibandingkan dengan tahun 2013. Hal ini dimungkinkan karena adanya penurunan kewajiban posisi keuangan dalam hal imbalan karyawan diperbantukan pada 2014 yang mengalami penurunan bila dibandingkan dengan akhir tahun 2014.
4. Provision for Employee Benefits Provision for employee benefits in 2014 decreased amount of IDR 1 billion, equivalent to 1 percent when compared to 2013. This was possible due to a decrease in liabilities of financial position in terms of remuneration of seconded employees in 2014 decreased when compared with the end of 2014.
At the end of 2014, current maturity of bonds payable amounted to IDR 367 billion. Bond payable is derived from the bond offering to the public (TPJ I in 2008 with a fixed interest rate).
At the end of 2014 there were no bond payable after deduction of the part that will due within one year.
87
Laporan Tahunan 2014
88
PT Aetra Air Jakarta
TINJAUAN KINERJA KEUANGAN Financial Review
Ekuitas
Equity
Ekuitas Perusahaan terdiri dari modal saham, selisih kurs atas modal disetor, dan saldo laba. Untuk modal saham berupa modal dasar tidak ada perubahan dari tahun sebelumnya, yakni modal dasar 50.000.000 saham, modal saham ditempatkan dan disetor penuh 28.542.860 saham dengan nilai nominal Rp 3.530 (AS$1) per saham. Total ekuitas pada tahun 2014 berjumlah Rp 667,7 miliar atau naik Rp 86 miliar (setara 15 persen) bila dibandingkan dengan tahun 2013. Kenaikan ini disebabkan oleh naiknya saldo laba sebesar Rp 86 miliar atau setara dengan 27 persen bila dibandingkan dengan tahun 2013.
The Company's equity consists of share capital, foreign exchange differences on paid-in capital, and retained earnings. For the share capital in the form of authorized capital there is no difference from the previous year, ie 50,000,000 shares of authorized capital, the share capital issued and fully paid 28,542,860 million shares with a nominal value of IDR 3,530 (US $ 1) per share. Total equity in 2014 amounted to IDR 667.7 billion or an increase of IDR 86 billion (equivalent to 15 percent) when compared to 2013. The increase is due to the increase in retained earnings amounting to IDR 86 billion, equivalent to 27 percent when compared with the year 2013.
Perhitungan Laba-rugi
Profit and Loss
Perhitungan Laba (Rugi) PT Aetra Air Jakarta 2013 dan 2014 (dalam Miliar Rupiah, Kecuali Laba Bersih per Saham) Profit (Loss) PT Aetra Air Jakarta 2013 and 2014 (in Billion of Rupiah, Except Earnings per Share)
Keterangan Pendapatan Usaha Beban Langsung Laba Kotor Beban Usaha Beban Lain-lain, bersih Laba Usaha Beban Keuangan Penghasilan Keuangan Laba Sebelum Pajak Penghasilan Beban Pajak Penghasilan Laba Tahun Berjalan Pendapatan Komprehensif lainnya tahun berjalan setelah pajak Jumlah Pendapatan Komprehensif Tahun Berjalan setelah Pajak Laba Bersih Per Saham Dasar dan Dilusian (Nilai Penuh)
Tahun Year
Pertumbuhan Growth
2014
2013
%
1.172 (595) 577 (259) (19) 299 (97) 33 235 (59) 176 -
1.102 (557) 545 (260) (29) 256 (97) 15 174 (57) 117 -
6 7 6 0 (36) 17 0 126 35 4 50 -
176
117
50
6.167
4.092
51
Description Revenues Direct Expenses Gross Profit Operating Expenses Other Expenses, net Operating Income Finance Costs Finance Income Profit before Income Taxes Income Tax Expenses Profit for The Year Other current year comprehensive incomes after taxes Total Comprehensive Income for the Year, Net of taxes Basic and Diluted Earnings per Share (Full Amount)
Pada 2014 Perusahaan berhasil meningkatkan pendapatan komprehensif sebesar 50 persen, atau dari Rp 117 miliar pada 2013 menjadi Rp 176 miliar pada 2014. Peningkatan ini disebabkan oleh:
In 2014, the Company successfully increased the comprehensive income by 50 percent, or from IDR 117 billion in 2013 to IDR 176 billion in 2014. This increase was due to:
1. Pendapatan Usaha Pada akhir tahun 2014 pendapatan usaha Perusahaan meningkat sebesar 6 persen, dari Rp 1.102 miliar pada 2013 menjadi Rp 1.172 miliar pada 2014. Pendapatan usaha ini berasal dari penyediaan air, pendapatan konstruksi, jasa penyambungan, dan denda penalti. Seluruh pendapatan usaha Perusahaan, kecuali pendapatan konstruksi, berasal dari penyediaan jasa kepada publik.
1. Revenues At the end of 2014, revenues increased by 6 percent, from IDR 1,102 billion in 2013 to IDR 1,172 billion in 2014. Revenues are derived from the provision of water, construction revenue, connection services, and a fine penalty. All revenues of the Company, except construction revenues, derived from the provision of services to the public.
2. Beban Langsung Beban Langsung Perusahaan pada tahun 2014 mengalami kenaikan sebesar 7 persen, dari Rp 557 miliar pada 2013 menjadi Rp 595 miliar pada 2014.
2. Direct Expenses Direct Expenses of the Company in 2014 increased by 7 percent, from IDR 557 billion in 2013 to IDR 595 billion in 2014. The increase in expense is directly
PT Aetra Air Jakarta
Annual Report 2014
TINJAUAN KINERJA KEUANGAN Financial Review
Kenaikan beban langsung ini disebabkan oleh kenaikan gaji, upah, dan imbalan kerja karyawan, biaya konstruksi, serta biaya listrik dan bahan bakar yang terpengaruh atas kebijakan kenaikan tarif listrik oleh pemerintah.
caused by the increase in salaries and benefits of employees, construction costs, and the cost of electricity and fuel is affected by the policy of the increase in electricity tariff by the government.
3. Beban Usaha Beban Usaha Perusahaan pada tahun 2014 mengalami penurunan, dari Rp 260 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp 259 miliar pada tahun 2014. Beban usaha ini di antaranya terdiri dari gaji, upah, dan imbalan kerja karyawan, asuransi, percetakan, penagihan dan pembacaan meter air, jasa profesional, jasa pengelolaan, penyusutan, sewa, keamanan, perbaikan dan pemeliharaan, pelatihan dan pendidikan, pos dan telekomunikasi, perjalanan dinas.
3. Operating Expenses Operating Expenses of the Company in 2014 had decreased, from IDR 260 billion in 2013 to IDR 259 billion in 2014. The operating expenses consists of salaries and employee benefits, insurance, printing, billing and water meter reading, professional services, management services, depreciation, rent, security, repairs and maintenance, training and education, post and telecommunications, business travel.
4. Beban Lain-lain, bersih Beban lain-lain di antaranya berasal dari perubahan provisi yang timbul karena perjanjian jasa konsesi karena perubahan tingkat diskonto, provisi shortfall tidak tertagih, denda PAM JAYA, dan pembalikan provisi yang timbul karena perjanjian konsesi jasa. Pada 2014 beban lain-lain turun sebesar 36 persen, dari Rp 29 miliar pada 2013 menjadi Rp 19 miliar pada 2014.
4. Other Expenses, net Other expenses of which came from changes in provisions arising from the concession services agreement because of changes in the discount rate, uncollected provision shortfall, fines of PAM JAYA, and the reversal of provisions arising from service concession agreements. In 2014 other expenses decreased by 36 percent, from IDR 29 billion in 2013 to IDR 19 billion in 2014.
5. Beban Keuangan Pada 2014, beban keuangan Perusahaan mengalami penurunan meski tidak signifikan, dari Rp 97,1 miliar pada 2013 menjadi Rp 96,9 miliar pada 2014. Beban keuangan ini berupa beban bunga dan mutasi provisi yang timbul karena perjanjian konsesi jasa karena berlalunya waktu.
5. Finance Cost In 2014, the Company's finance cost decreased, though not significantly, from IDR 97.1 billion in 2013 to IDR 96.9 billion in 2014. Finance cost consists of interest expense and mutated provision arising from service concession agreements due to the time.
6. Penghasilan Keuangan Penghasilan keuangan Perusahaan pada 2014 meningkat sebesar 126 persen, dari Rp 15 miliar pada 2013 menjadi Rp 33 miliar pada 2014. Penghasilan keuangan ini berupa pendapatan bunga dan mutasi provisi penurunan nilai piutang karena berlalunya waktu.
6. Finance Income The Company's finance income in 2014 increased by 126 percent, from IDR 15 billion in 2013 to IDR 33 billion in 2014. The finance income consists of income interest and mutation of provision for impairment of receivables due to the time.
7. Beban Pajak Penghasilan Seiring dengan naiknya penghasilan Perusahaan, beban pajak penghasilan juga mengalami peningkatan sebesar 4 persen, dari Rp 57 miliar pada 2013 menjadi Rp 59 miliar pada 2014.
7. Income Tax Expenses Along with the increase in the Company´s income, income tax expenses also increased by 4 percent, from IDR 57 billion in 2013 to IDR 59 billion in 2014.
Laba Tahun Berjalan
Profit of the Year
Perusahaan berhasil menunjukkan kinerja yang positif sepanjang 2014. Hal ini tercermin dari meningkatnya laba bersih yang diperoleh Perusahaan sebesar 50 persen, dari Rp 117 miliar pada 2013 menjadi Rp 176 miliar pada 2014.
The Company managed to show a positive performance throughout 2014. This is reflected in higher net earnings obtained by the Company by 50 percent, from IDR 117 billion in 2013 to IDR 176 billion in 2014.
89
Laporan Tahunan 2014
90
PT Aetra Air Jakarta
TINJAUAN KINERJA KEUANGAN Financial Review
Arus Kas
Cash Flow Laporan Arus Kas PT Aetra Air Jakarta 2013 dan 2014 (dalam Miliar Rupiah) Cash Flow Statement of PT Aetra Air Jakarta, 2013 and 2014 (in Billion Rupiah) Tahun Year
Keterangan Arus kas dari aktivitas operasi Arus kas dari aktivitas investasi Arus kas yang digunakan untuk aktivitas pendanaan Kenaikan bersih kas dan setara kas Kas dan setara kas awal tahun Kas dan setara kas akhir tahun
Kenaikan/Penurunan Incline/Decline
2014
2013
Selisih Difference
%
174 28 (142)
230 9 (96)
56 19 45,9
24 216 48
3
125
(122)
(97)
256
132
125
95
259
256
3
1
Description Net Cash from Operating Activities Net Cash from Investing Activities Net Cash used for financing activities Net increase in cash and cash equivalents Cash and cash equivalents in the beginning of the year Cash and cash equivalents in the end of the year
Pada tahun 2014 kas dan setara kas akhir tahun meningkat sebesar Rp 3 miliar atau sebesar 1 persen, dari Rp 256 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp 259 miliar pada tahun 2014.
In 2014 cash and cash equivalents at the end of the year increased by IDR3 billion or 1 percent, from IDR 256 billion in 2013 to IDR 259 billion in 2014.
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Cash Flows from Operating Activities
Arus kas yang diperoleh dari aktivitas operasi pada tahun 2014 berjumlah Rp 174 miliar. Angka ini lebih kecil 24 persen dibanding pada tahun 2013 yang sebesar Rp 230 miliar. Penurunan ini disebabkan oleh turunnya angka penerimaan dari pelanggan di mana pada tahun 2013 berjumlah Rp 1.047 miliar, sedangkan pada tahun 2014 berjumlah Rp 1.027 miliar, serta meningkatnya biaya konstruksi dari Rp 75,3 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp 134,3 miliar pada tahun 2014.
Cash flows from operating activities in 2014 amounted to IDR 174 billion. This figure is 24 percent smaller than in 2013 which amounted to IDR 230 billion. This decrease was caused by a reduction in the value of customer payment acceptance where in 2013 amounted to IDR 1,047 billion, whereas in 2014 amounted to IDR 1,027 billion, as well as the rising cost of construction of IDR 75.3 billion in 2013 to IDR 134.3 billion in 2014.
Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Cash Flows from Investing Activities
Arus kas yang diperoleh dari aktivitas investasi meningkat sebanyak 216 persen, atau setara dengan Rp 19 miliar. Dari Rp 9 miliar pada 2013 menjadi Rp 28,4 miliar pada 2014.
Cash flows derived from investment activities increased by 216 percent, or the equivalent of IDR 19 billion. From IDR 9 billion in 2013 to IDR 28.4 billion in 2014.
Arus Kas untuk Aktivitas Pendanaan
Cash Flows for Financing Activities
Dibanding 2013, Perusahaan meningkatkan penggunaan kas untuk aktivitas pendanaan. Pada tahun 2013, kas yang digunakan untuk aktivitas pendanaan sebesar Rp 96 miliar, pada 2014 angka ini naik sebesar 48 persen sehingga menjadi Rp 142 milar.
Compared to 2013, the Company increased use of cash in financing activities. In 2013, cash used in financing activities amounted to IDR 96 billion. In 2014 this figure rose by 48 percent to become IDR 142 billion.
PT Aetra Air Jakarta
Annual Report 2014
TINJAUAN KINERJA KEUANGAN Financial Review
Kemampuan Membayar Utang dan Tingkat Kolektibilias Piutang
Debt Paying Ability and Level Of Collectibility Receivables
Kemampuan Membayar Utang
Ability to Pay Debt
Keterangan Rasio Likuiditas Cash Ratio Quick Ratio Current Ratio Rasio Solvabilitas Debt to Assets Ratio Debt to Equity Ratio Equity to Asset Ratio EBITDA/Beban Bunga
Tahun Year
Pertumbuhan Growth
2014
2013
0,39 0,79 0,86
0,71 1,32 1,41
(0,46) (0,40) (0,39)
0,62 1,63 0,38 4,75
0,65 1,89 0,35 3,76
(0,05) (0,14) 0,10 0,26
Description
% Ratio of Liquidity Cash Ratio Quick Ratio Current Ratio Ratio of Solvability Debt to Assets Ratio Debt to Equity Ratio Equity to Asset Ratio EBITDA/Interest Expenses
Terjadi peningkatan Liabilitas Lancar pada tahun 2014 karena berpindahnya Porsi Jangka Pendek Utang Obligasi (AIRJ01 seri C) senilai Rp 368 miliar. Obligasi ini jatuh tempo pada 31 Maret 2014 dan diselesaikan dengan tepat waktu.
There was an increase in Current Liabilities in 2014 due to the migration of Short-Term Portion of Bonds Payable (AIRJ01 series C) worth IDR 368 billion. These bonds due on March 31, 2014 and completed on time.
Aspek likuiditas menunjukkan sangat kuatnya kemampuan Perusahaan dalam memenuhi utang jangka pendeknya. Dengan membagi aset lancar dengan utang lancar (current ratio), diperoleh rasio sebesar 0,86. Selain itu, meski Perusahaan mengeluarkan komponen persediaan sebagai penjamin utang (quick ratio), rasionya mencapai 0,79. Aspek solvabilitas menunjukkan kemampuan Perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang, dengan membandingkan total utang dengan total aset maka diperoleh rasio sebesar 0,62. Perbandingan EBITDA dengan beban bunga mencapai 4,75 atau naik 0,26 dari rasio tahun lalu.
Liquidity aspect showed stronger ability of the Company to pay its short-term payable. By dividing current assets with current liabilities (current ratio), a ratio of 0.86 was achieved. In addition, although the Company issued inventories as a guarantor of the payable component (quick ratio), the ratio reached 0.79. Solvability Aspects demonstrate the Company's ability to pay short and long term liabilities. By comparing the total payable to total assets ratio of 0.62 is obtained. Comparison of EBITDA to interest expense reached 4.75, up 0.26 from last year's ratio.
Pemeringkatan Kesehatan
Health Ranking
Hal lain yang mengindikasikan kemampuan membayar utang adalah rating yang dibuat oleh perusahaan pemeringkat Fitch Ratings. Sejak menerbitkan Obligasi TPJ I pada 2008 lalu, Fitch Ratings memberikan peringkat A+(idn) untuk Perusahaan. Perusahaan telah berhasil melunasi seluruh obligasi TPJ I Tahun 2008 senilai Rp 614,5 miliar dengan tepat waktu baik dalam hal pembayaran bunga maupun pelunasan pokok obligasi.
Another thing that indicates the ability to pay debts is taken by a Company rating Fitch Ratings. Since issuing bonds TPJ I in 2008, Fitch Ratings assigned a rating of A + (idn) to the Company. The Company has been able to pay off all of the bonds TPJ I Year 2008 worth IDR 614.5 billion in a timely manner both in terms of interest payments and repayment of principal.
Peringkat A+ ini merefleksikan profil keuangan Perusahaan yang terus membaik, terutama dalam hal rasio utang terhadap modal (leverage ratio).
The A + rating reflects the Company's financial profile continues to enhance, especially in terms of debt-to-equity ratio (leverage ratio).
Kolektibilitas Piutang Usaha
Trade Receivables Collectibility
Penagihan
Current Collection
Perusahaan berhasil mempertahankan tingkat penagihan pada akhir tahun 2014. Hal tersebut meningkat bila dibandingkan dengan kondisi dua tahun sebelumnya.
The Company managed to maintain the level of current collection at the end of 2014 which increase compared to the previous two years.
91
Laporan Tahunan 2014
92
PT Aetra Air Jakarta
TINJAUAN KINERJA KEUANGAN Financial Review
Current Collection PT Aetra Air Jakarta 2012-2014 (dalam Miliar Rupiah) Current Collection of PT Aetra Air Jakarta 2012-2014 (in Billion Rupiah) 2014
2013
2012
Bill
1.212
1.148
1.074
Collection
1.045
1.112
1.182
Persen
97,6%
97,6%
97,3%
Kemampuan Perusahaan mempertahankan tingkat current collection pada tahun 2014 tersebut terjadi oleh sejumlah faktor di antaranya adalah pada Juli 2013 Perusahaan menambah jaringan kerja sama Payment Point Online Bank dengan jaringan gerai modern Indomaret dan menambah jaringan perbankan yang melayani Online Payment dengan mekanisme host to host antara Sistem Perusahaan dengan Switching Agent (Mitrakom) Bank. Total jaringan bank yang melayani online payment hingga saat ini telah mencapai 23 bank, termasuk PT POS Indonesia. Hal ini semakin memudahkan pelanggan dalam melakukan pembayaran tagihan dan berhasil meningkatkan tingkat koleksi tagihan Perusahaan.
The Company's ability to maintain current levels of collection in 2014 occurred by a number of factors such as: in July 2013 the Company increased cooperation network Payment Point Online Bank with a modern store network Indomaret and increase network banking that caters Online Payment with mechanisms of host to host between Company Systems by Switching Agent (Mitrakom) Bank. Total of bank network that serves the online payment up to now has reached 23 banks, including PT POS Indonesia. This allows customers to make bill payments easier and managed to increase the rate of billing collection.
Pembayaran Pelanggan Melalui Mekanisme Online atau Host to Host Customers Payment Through Online Mechanism or Host to Host 2014
2013
63%
45%
Faktor berikutnya adalah pada 2014 lalu Perusahaan berkomitmen untuk melaksanakan sanksi terkait keterlambatan pembayaran oleh pelanggan. Mekanisme sanksi yang diterapkan terkait keterlambatan ini adalah pemutusan sementara (temporary disconnection) dan pemutusan tetap (permanent disconnection).
The next factor is in previous 2014 the Company was committed to implement the relevant sanctions for late payment by the customer by temporary and permanent disconnection.
Selain itu pada 2014 Perusahaan juga terus melanjutkan menjalankan prosedur pemberian peringatan (reminder) kepada para pelanggan terkait tagihan yang menjadi kewajiban pelanggan. Proses reminder terhadap pelanggan ini dilakukan mulai dari phone reminder hingga melakukan peringatan secara langsung ke tempat pelanggan.
Additionally in 2014 the Company also continued to run the warning procedure (reminder) to customers related bills as customer obligations. The reminder process is carried out from a phone reminder to direct warning to the customer.
Piutang Escrow
Escrow Receivable
Piutang escrow merupakan volume air bersih yang ditagih dan dibayar oleh pelanggan dikalikan dengan water charge. Perusahaan mengumpulkan pembayaran pelanggan melalui rekening escrow berdasarkan tarif air yang dibebankan kepada pelanggan.
Receivable of escrow is the volume of water billed and paid for by the customer multiplied by the water charge. Companies collect customer payments through an escrow account based on water tariff charged to customers.
Analisis Umur Piutang Escrow PT Aetra Air Jakarta 2013 dan 2014 (dalam miliar Rupiah) Analysis of Escrow Receivable by Overdue of PT Aetra Air Jakarta 2013 and 2014 (in billion Rupiah) 2014
2013
Lancar
91,9
87,1
Current
Lewat jatuh tempo: - 1-30 hari - 31-60 hari - Lebih dari 61 hari
89,2 6,7 7,5
77,1 4,8 2,4
Overdue: - 1-30 days - 31-60 days - More than 61 days
PT Aetra Air Jakarta
Annual Report 2014
93
TINJAUAN KINERJA KEUANGAN Financial Review
Pada akhir tahun 2014 umur piutang escrow yang lancar lebih tinggi bila dibandingkan dengan tahun 2013. Dengan demikian, piutang escrow, termasuk komponen piutang yang ditunda pembayarannya oleh PAM JAYA mencerminkan jumlah yang menjadi hak Perusahaan sesuai dengan Perjanjian Kerja Sama.
In late 2014, the current overdue escrow receivable is higher compared to 2013. Thus, escrow receivable, including the delayed payment receivable component by PAM JAYA reflects amount as the Company´s right in accordance with the cooperation agreement.
Struktur Modal
Capital Structure
Struktur Modal PT Aetra Air Jakarta 2013 dan 2014 (dalam Rupiah miliar) Capital Structure of PT Aetra Air Jakarta, 2013 and 2014 (in billion Rupiah)
Keterangan
Tahun Year 2014
2013
Kenaikan/ (Penurunan) Incline/ (Decline)
Komposisi Composition 2014
2013
Kenaikan/ (Penurunan) Incline/ (Decline)
Description
LIABILITAS
LIABILITIES
Liabilitas Lancar
670
359
311
38%
21%
17%
Liabilitas Tidak Lancar
418
738
(320)
24%
44%
(20%)
1.088
1.097
(9)
62%
65%
(3%)
Ekuitas
668
582
86
38%
34%
4%
Jumlah
1.755
1.679
76
100%
100%
Liabilitas:Ekuitas
162%
188%
-26%
Debt to Equity Ratio
61:39
65:35
Jumlah Liabilitas
Current Liabilities Non-Current Liabilities Total Liabilities Equity Total Liabilities: Equity Debt to Equity Ratio
Perbandingan liabilitas dengan ekuitas pada tahun 2014 sebesar 162 persen, menurun 26 peren dibandingkan dengan tahun 2013 yang sebesar 188 persen. Sedangkan rasio debt to equity Perusahaan pada 2014 sebesar 61:39 atau komposisi dari liabilitas sebesar 61 persen dan ekuitas 39 persen. Perusahaan menetapkan kebijakan struktur permodalan yang dapat mempertahankan rasio pinjaman dan ekuitas agar dapat memaksimalkan nilai Perusahaan.
Comparison between liabilities and equity in 2014 amounted to 162 percent, decreased 26 Percent compared to 2013 which amounted to 188 percent. While the ratio of the debt-to-equity of the Company in 2014 amounted to 61:39 or composition by 61 percent liabilities and 39 percent equities. The Company established a policy to maintain the capital structure and an equity ratio of loans in order to maximize the value of the Company.
Ikatan Material untuk Investasi Barang Modal
Material’s Bundling For Capital Good Investment
Pada tahun 2014 Perusahaan menunjuk sejumlah kontraktor untuk merealisasikan investasi sebesar Rp 170 miliar yang 67 persen diperuntukkan bagi perluasan dan rehabilitasi jaringan distribusi dan penunjang distribusi untuk pelayanan pelanggan. Sedangkan Rp 41,3 miliar atau 23 persen dari total investasi digunakan untuk menjaga keandalan perangkat produksi (Instalasi Pengolahan Air).
In 2014, the Company appointed a contractor to realize investment of IDR 170 billion, which is 67 percent for the expansion and rehabilitation of distribution networks, and distribution support for customer services. While IDR 41.3 billion, or 23 percent of total investment is used to maintain the reliability of production devices (Waste Water Treatment).
Investasi Barang Modal (dalam Miliar Rupiah) Capital Goods Investment (in Billion Rupiah)
Keterangan Description
Belanja Modal 2014 Capital Expenditure 2014
2013 carried out in 2014
Total in 2014
Jaringan / Network PTM Produksi & Trunkmain (PTM) Lainnya / Others Total /Total
96,4 16,2 7,9 120,5
17,6 25,1 6,7 46,4
114,0 41,3 14,6 169,9
2014 BP
147,0 80,0 10,6 237,6
(33,0) (38,7) 4,0 (67,7)
Laporan Tahunan 2014
94
PT Aetra Air Jakarta
TINJAUAN KINERJA KEUANGAN Financial Review
Nilai investasi ini tidak sama dengan aset tetap yang saat ini tercatat. Hal ini disebabkan adanya perbedaan jeda waktu pelaporan. Kegiatan investasi ini menuntut kerja sama aktif di internal Perusahaan sejak dari tahap perencanaan, pelaksanaan, maupun commisioning sehingga realisasi investasi dapat dilaksanakan tepat waktu yang dapat menjadi pendorong pelayanan dan penjualan Perusahaan sesuai dengan yang direncanakan dalam Business Plan 2014.
The investment value is not identical as the fixed assets that are currently recorded. This is caused by time difference in reporting. This investment activity requires active cooperation in internal Company since from the planning, implementation, and commissioning so that the realization of the investment can be implemented on time which can be a stimulation for service and sales Company´s enhancement as planned in Business Plan 2014.
Perencanaan Perusahaan dalam Melindungi Risiko dari Posisi Mata Uang Asing Terkait
Corporate Planning in Risk Management of Related Foreign Currency Position
Seluruh pendapatan dan sebagian besar pengeluaran operasi Perusahaan didenominasi dalam mata uang Rupiah. Sebagian kecil dari pengeluaran operasi berdenominasi dalam Dolar AS. Namun demikian, pengeluaran tersebut tidak signifikan terhadap total pengeluaran sepanjang tahun. Karena pertimbangan tersebut, Perusahaan berkeyakinan tidak memiliki eksposur signifikan terhadap fluktuasi nilai tukar mata uang asing.
All revenues and most of the Company's operating expenses are denominated in Rupiah. A small portion of the operating expenses denominated in US Dollars. However, such spending is not significant to the total expenditure during the year. Therefore, the Company believes do not have any significant exposure to fluctuations in foreign currency exchange rates.
Bahasan mengenai Investasi Barang Modal yang Direalisasikan pada Tahun Buku Terakhir
Review on Capital Goods Investment of Previous Fiscal Year
Investasi Barang Modal (dalam Miliar Rupiah) Capital Goods Investment (in Billion Rupiah)
Keterangan Description
Belanja Modal 2014 Capital Expenditure 2014
2013 carried out in 2014
Total in 2014
Jaringan / Network PTM Produksi & Trunkmain (PTM) Lainnya / Others Total /Total
96,4 16,2 7,9 120,5
17,6 25,1 6,7 46,4
114,0 41,3 14,6 169,9
2014 BP
147,0 80,0 10,6 237,6
(33,0) (38,7) 4,0 (67,7)
Terdapat selisih antara Anggaran (Business Plan) dan realisasi investasi 2014, hal ini terjadi terutama disebabkan oleh:
There is a difference between the Budget (Business Plan) and the realization of investment in 2014. This happened mainly due to:
• Selisih pada investasi jaringan (network) yang disebabkan oleh penghematan pengelolaan persediaan secara efektif dan efisiensi dalam melayani kebutuhan Proyek Jaringan yang dilakukan melalui mekanisme Supply Chain Management. • Adanya penundaan proyek pengadaan reservoir terkait dengan tersedianya Proyek Syphon (Tarum Kanal Barat dan Kali Bekasi) pada Semester 1 2014. • Selisih pada butir investasi lain disebabkan adanya penambahan pengadaan genset yang tidak dianggarkan serta kenaikan harga untuk pengadaan software IT.
• The difference in investment network is caused by effective inventory management savings and efficiency in serving the needs of Network Project undertaken through the mechanism of Supply Chain Management. • There was the delay of procurement project of reservoir related with the availability of Syphon Project (Tarum Kanal Barat and Bekasi River) in Semester 1, 2014. • Difference in other investments due to the addition of the generator procurement was not budgeted as well as rising prices for IT software´s procurement.
PT Aetra Air Jakarta
Annual Report 2014
TINJAUAN KINERJA KEUANGAN Financial Review
Perbandingan antara Target pada Awal Tahun Buku dengan Hasil yang Dicapai
Comparison between Target at The Beginning of Fiscal Year with the Achieved Results
Perbandingan antara Target pada Awal Tahun Buku dengan Hasil yang Dicapai Comparison between Target at The Beginning of Fiscal Year with The Achieved Results Keterangan / Description
Target 2014
2014
2013
Selisih / Var.
EBITDA (Miliar Rupiah) Cash in Project (Miliar Rupiah) NRW (%) Fatal Accident (%) Customer Satisfaction Index (%) Productivity (Man Power) (M IDR/MP) Productivity (Man Houer) (M IDR/MH)
439 1.301 38,62 0 70 90,31 0,45
432 1.172 41,94 0 75,58 90,47 0.36
348 1.114 42,88 0 65,50 60,98 N/A
84 58 (0,9) 0 10,08 29,49 N/A
Perusahaan berhasil meningkatkan nilai EBITDA pada 2014, dari Rp 348 miliar pada 2013 menjadi Rp 432 miliar pada 2014. Namun angka ini masih berada di bawah target 2014 yang ditetapkan yakni sebesar Rp 439 miliar. Selain itu cash in project juga mengalami peningkatan, dari Rp 1.114 miliar pada 2013 menjadi Rp 1.172 miliar pada 2014. Namun angka ini juga masih berada di bawah target 2014 yang ditetapkan sebesar Rp 1.301 miliar.
The Company succeeds increasing the EBITDA in 2014, from IDR 348 billion in 2013 to IDR 432 billion in 2014. However, this amount is still below the target, which set in 2014 with amounting of IDR 439 billion. In addition, cash in the project also increased, from IDR 1,114 billion in 2013 to IDR 1,172 billion in 2014. However, this figure is still below 2014 targets set at IDR 1,301 billion.
Tingkat kepuasan pelanggan memenuhi target pada 2014. Dari target indeks 70, pada 2014 tingkat kepuasan pelanggan berada pada level 75,58. Ini merupakan indikasi dari keberhasilan Perusahaan dalam upaya meningkatkan kepuasan pelanggan. Selain itu, produktivitas (man power) pada 2014 juga memenuhi target.
The level of customer satisfaction to meet the target in 2014. From the target of Index 70, in 2014 the level of customer satisfaction at the level of 75.58. It is an indication of the success of the Company in an effort to improve customer satisfaction. In addition, productivity (man power) in 2014 also meets the target.
Informasi dan Fakta Material yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan Keuangan yang Diaudit Akuntan Publik Pada tanggal 27 Februari 2015 Perusahaan telah membayar lunas Obligasi TPJ 1 tahun 2008 seri C sejumlah Rp 368 miliar (nilai penuh). Sehubungan dengan pelunasan obligasi tersebut, Perusahaan memperoleh fasilitas PTI dari ICBC pada Februari 2015 sebesar Rp 250 miliar (nilai penuh). Jangka waktu fasilitas pinjaman ini adalah 48 bulan sejak penarikan pertama dan tingkat bunga yang berlaku adalah sebesar 13 persen per tahun (suku bunga mengambang). Selain itu, Perusahaan juga memperoleh fasilitas pinjaman PTI (Non Revolving) dari ICBC sebesar Rp 50 miliar (nilai penuh) yang akan digunakan untuk membiayai modal kerja. Jangka waktu fasilitas pinjaman ini adalah 1 tahun (dapat diperpanjang) dan tingkat bunga yang berlaku adalah berdasarkan Suku Bunga Dasar Kredit ICBC + 0,5 persen.
Aspek Pemasaran Prospek Usaha Perusahaan Posisi Perusahaan sebagai pemegang konsesi tunggal dalam pengelolaan, pengoperasian, dan pengembangan infrastruktur air di wilayah Timur Jakarta selama 25 tahun memberikan nilai strategis bagi Perusahaan dalam melakukan ekspansi cakupan layanan dan keterjangkauan masyarakat Jakarta akan air bersih.
Subsequence Information and Material Facts after the Financial Statement date and Audited by Public Accountant On February 27, 2015 the Company paid the first TPJ Bonds 2008 Series C totaling IDR 368 billion (full amount). In connection with the repayment of the bonds, the Company obtained PTI of ICBC in February 2015 amounted to IDR 250 billion (full amount). The term of this loan facility is 48 months from the first withdrawn and the applicable interest rate is 13 percent per year (floating rate). In addition, the Company also obtained a loan facility PTI (Non Revolving) of ICBC IDR 50 billion (full amount) which will be used to finance working capital. The term of this loan facility is one year (extendable) and the applicable interest rate is based Lending Rate ICBC + 0.5 percent.
Aspect of Marketing Business Prospects The Company's position as the sole concession holder in the management, operation, and development of water infrastructure in Eastern part of Jakarta for 25 years providing strategic value to the Company in expanding service coverage and affordability of the people of Jakarta to clean water.
95
Laporan Tahunan 2014
96
PT Aetra Air Jakarta
TINJAUAN KINERJA KEUANGAN Financial Review
Saat ini penduduk Jakarta mencapai sekitar 8,9 juta jiwa pada malam hari dan 11 juta jiwa pada siang hari. Dari jumlah populasi tersebut, tingkat jangkauan air bersih melalui Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) hanya berkisar 45 persen. Statistik ini menunjukkan masih adanya peluang pasar yang belum mendapatkan akses air bersih yang layak untuk keperluan rumah tangga.
Currently the population of Jakarta reaches about 8.9 million people at night and 11 million people during the day. Of the total population, the level of the reach of clean water through the Regional Water Company (PDAM) is just about 45 percent. These statistics show that there is market opportunities that have not received adequate access to clean water for domestic use.
Saat ini jumlah pelanggan Perusahaan berkisar 407.310 pelanggan, angka ini meningkat dari 268.800 pelanggan pada saat ditandatanganinya Perjanjian Kerja Sama antara Perusahaan dengan PAM JAYA pada tahun 1998. Penambahan pelanggan yang signifikan ini merupakan salah satu manfaat positif public private partnership (PPP) yang dilakukan Perusahaan dan PAM JAYA.
Currently the number of the Company's customers range from 407,310 subscribers. This figure increased from 268,800 subscribers at the time of the signing of the Cooperation Agreement between the Company and PAM JAYA in 1998. The addition of this significant customer is one of the positive benefits of public private partnership (PPP) conducted by the Company and PAM JAYA.
Tingginya angka kepuasan pelanggan dan produktivitas Perusahaan pada 2014 juga diprediksi akan semakin meningkatkan loyalitas dan pertumbuhan pelanggan baru. Selain itu, komitmen pemerintah untuk mendorong masyarakat agar tidak lagi menggunakan air tanah juga akan semakin membuka peluang Perusahaan untuk semakin meningkatkan jumlah pelanggan dan volume penjualan air bersih pada masa yang akan datang.
High rates of customer satisfaction and productivity of the Company in 2014 is also expected to increase the loyalty and new customer growth. In addition, the government's commitment to encourage people to no longer use ground water will also be more opportunities for the Company further increase the number of customers and sales volume of clean water in the future.
Penambahan untuk pelanggan reguler/residensial dapat dilihat dari jumlah properti yang belum dilayani Perusahaan melalui tiga SBU yang dimiliki Perusahaan.
The addition to the regular customers / residential can be assessed from the number of properties that have not served by the Company (three SBUs).
SBU
Properti Terlayani Served Property
Utara / North Tengah / Central Selatan / South Aetra
141.722 169.853 96.069 407.644
Properti Properti Belum Terlayani Mampu Terlayani Unserved Ability to Property served Property 83.887 133.937 322.192 540.016
225.609 303.790 418.261 947.660
Target dan Strategi Pemasaran
Target And Marketing Strategy
Untuk menunjang aspek pemasaran, pada tahun 2014 dilakukan sejumlah inisiatif seperti penanganan konsumsi ilegal, optimalisasi aset, peningkatan koleksi, dan inovasi teknologi untuk peningkatan pelayanan.
To support the marketing aspect, in 2014 was carried out a number of initiatives such as the handling of illegal consumption, asset optimization, increased collections, and technological innovation in order to improve services.
Analisis Kebutuhan Air Bersih
Clean Water Demand Analysis
Kebutuhan air bersih merupakan volume yang berpotensi terjual kepada pelanggan maupun bukan pelanggan yang berada di wilayah konsesi Perusahaan, baik dalam kategori pelanggan regular maupun key accounts. Untuk menelaah besaran potensi tersebut, bisa diketahui melalui situasi populasi dan properti di wilayah operasional Perusahaan.
The Demand for clean water becomes a selling potential volume to customers and non-customers who are in the company's concession area, both in the category of regular customers or key accounts. To examine that potential, can be assessed through the population and property situation in the operational area of the company.
AREA
SBU Utara / SBU North SBU Tengah / SBU Central SBU Selatan / SBU South Total / Total
Unit
Mio Mio Mio Mio
m3 m3 m3 m3
Populasi Berdasarkan Data BPS 2010 Population Based on Data of BPS 2010
Properti pada 2012 Property in 2012
71,14 71,92 88,31 231,37
68,89 82,54 95,91 248,34
PT Aetra Air Jakarta
Annual Report 2014
TINJAUAN KINERJA KEUANGAN Financial Review
Dari data di atas terlihat potensi pasar sebanyak 248 juta m3 pada 2012. Secara signifikan, angka ini masih tinggi bila dibandingkan dengan pencapaian volume terjual pada 2013 yang sebesar 155,8 juta m3 dan proyeksi volume terjual 2014 sebanyak 170 juta m3. Dengan demikian dapat dikatakan pangsa pasar Perusahaan masih terbuka luas.
From the data above shows the market potential of as much as 248 million m3 in 2012. Significantly, this figure is still high when compared to the volume sold in 2013, which amounted to 155.8 million m3 sold in 2014 and the projected volume of 170 million m3. Thus it can be stated the Company's market share is still widely open.
Potensi Peningkatan Volume Terjual
Potential Increased of Volume Sold
Dalam upaya melakukan penetrasi pasar, Perusahaan melakukannya dengan berfokus pada peningkatan konsumsi oleh pelanggan, dan peralihan dari penggunaan air tanah (deep well) menjadi air perpipaan.
In an effort to penetrate the market, the Company did it by focusing on increasing consumption by customers, and the transition from the use of ground water (deep well) into water piping.
Pola Konsumsi Pelanggan Sepanjang tahun 2013, konsumsi air bersih pelanggan meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2012. Meski demikian, terdapat pula pelanggan yang menurunkan tingkat konsumsi air mereka.
Pattern of Customers Consumption Throughout the year 2013, the water consumption of customers increased compared with 2012. However, there are also customers who decrease their water consumption levels.
Peningkatan Increasing AREA
SBU Utara / SBU North SBU Tengah / SBU Central SBU Selatan / SBU South Total / Total
Penurunan Konsumsi Consumption Decreasing
Jumlah Pelanggan Number of customers
Volume (M m3)
Jumlah Pelanggan Number of customers
Volume (M m3)
77.337 90.332 53.621 221.290
9,09 8,80 4,21 22,09
63.125 76.604 42.791 182.520
7,23 7,64 3,60 18,47
Fokus utama yang dilakukan pada 2014 adalah meningkatkan volume terjual melalui mengembalikan tingkat volume konsumsi dari pelanggan yang menurunkan konsumsinya selama 2014 yang berjumlah total 18,47 juta m3.
The main focus of which is carried out in 2014 is to increase the volume sold through the restore the volume level of customer consumption which lowers consumption during 2014, amounting to a total of 18.47 million m3.
Konversi Air Tanah Program konversi air tanah yang telah dilakukan sejak 2013 terus dilanjutkan pada 2014 dengan fokus utama di wilayah SBU Utara. Potensi pelanggan yang berasal dari konversi air tanah ini, atau pelanggan yang menggunakan air perpipaan dan air tanah sekaligus, dapat terlihat dari data berikut:
Groundwater Conversion Groundwater conversion program which has been carried out since 2013 continued in 2014 with the main focus in the area of SBU North/Utara. Potential is the customers are derived from the conversion of this ground water, or customers who uses piped water and groundwater as well, can be shown from the following data:
Rata-rata Konsumsi Comsumption in Averaga
2011 (ribu m3/bulan) 2011 (thousand m3/month)
2012 (ribu m3/bulan) 2012 (thousand m3/month)
2013 (ribu m3/bulan) 2013 (thousand m3/month)
Deepwell
194
176
152
Program peningkatan pelanggan yang sebelumnya atau masih menggunakan air tanah dilakukan dengan menjalin kerja sama dengan stakeholders lainnya seperti Pemerintah Walikota Jakarta Utara yang memang memiliki program untuk penurunan tingkat penggunaan air tanah.
This program is to disseminate previously customers and people who are still using groundwater is done by collaborating with other stakeholders such as the North Jakarta Mayor that actually has a program to decrease the level of groundwater use.
Sambungan Baru Berdasarkan aset Perusahaan yang telah terpasang dan data properti di wilayah operasional Perusahaan, potensi volume terjual yang dapat diraih dari adanya sambungan
New Connection Based on the Company's assets that have been attached and property data in the operational areas of the Company, sold volume potential that can be achieved from the new
97
Laporan Tahunan 2014
98
PT Aetra Air Jakarta
TINJAUAN KINERJA KEUANGAN Financial Review
baru terbilang tinggi. Potensi volume terjual dari pelanggan kategori regular dalam kurun enam bulan diprediksi bisa mencapai 7,29 juta m3, dengan asumsi kondisi tekanan dan konsumsi harian yang stabil.
connection is fairly high. Potential sold volume from customers in the regular category within six months is predicted to reach 7.29 million m3, assuming the pressure condition and a stable daily consumption.
Kebijakan Dividen dan Jumlah Dividen
Dividend Policy and Total Dividends
Pada RUPS yang dilaksanakan 23 Juni 2014 yang dilaksanakan di Kantor Pusat Perusahaan, Ruang Berkualitas, Menara Satu, Kelapa Gading, Jakarta Utara, telah diputuskan pembagian dividen Perusahaan sebesar Rp 90 miliar (termasuk pajak) dan dibagikan secara proporsional pada Juli 2014 kepada para pemegang saham. Pajak atas pembagian dividen tersebut dibayarkan pada Agustus 2014.
At the General Meeting/ Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) held June 23, 2014 at the Head Office, Ruang Berkualitas, Menara Satu, Kelapa Gading, North Jakarta, the Company has decided upon the distribution of dividends amounting to IDR 90 billion (including tax) and distributed proportionally in July 2014 to the shareholders. Taxes on dividends are paid in August 2014.
Pada tahun sebelumnya, melalui keputusan sirkuler sebagai pengganti RUPS, yang ditandatangani pada tanggal 28 Juni 2013, juga menyetujui penggunaan laba bersih perseroan sebagai dividen dengan jumlah final Rp 50 miliar yang dibagikan secara proporsional yang telah dibayarkan pada 1 Agustus 2013.
In the previous year, by decision of the circular as a replacement of AGMS, which was signed on June 28, 2013, also approved the use of net profit as dividends to the final amount of IDR 50 billion were distributed proportionally paid on August 1, 2013.
Dividen 2012 Dividends 2012
Dividen 2013 Dividends 2013
Jumlah dibagikan Total distribution
: Rp50 miliar : Rp50 billion
Dibagikan : 1 Agustus 2013 Date of distribution : August 1, 2013 Jumlah dibagikan Total distribution
: Rp 50 miliar : Rp 50 billion
Tanggal dibagikan : 1 Agustus 2014 Date of distribution : August 1, 2014
Program Kepemilikan Saham oleh Karyawan dan atau Manajemen yang Dilaksanakan Perusahaan (ESOP/MSOP)
The Employee/ Management Conducted by Company´S (ESOP/MSOP) Share Ownership Program
Perusahaan tidak memiliki program kepemilikan saham oleh karyawan atau manajemen.
The Company has no employee/ management ownership program or management.
Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum
Realization to Utilize Public Offering Funds
Perusahaan merupakan perusahaan tertutup yang tidak melakukan penawaran saham di bursa. Namun pada tanggal 13 Maret 2008 Perusahaan melakukan penawaran obligasi kepada masyarakat (Obligasi TPJ I tahun 2008 dengan tingkat bunga tetap) dengan Wali Amanat, PT Bank CIMB Niaga Tbk., pihak independen, dengan nilai nominal sebanyak-banyaknya sebesar Rp 700 miliar (nilai penuh) yang penerimaannya adalah:
The Company is a private Company that does not make an offer on the stock exchange. However, on March 13, 2008 the Company made an offer to the public bonds (bonds TPJ I in 2008 with a fixed interest rate) with the Trustee, PT Bank CIMB Niaga Tbk., An independent party, with a nominal value of as much as IDR 700 billion (full amount) whose acceptance is:
Seri Series
Nilai Nominal Nominal Values
A B C
97.000.000 149.500.000 368.000.000 614.500.000
Jumlah tersebut digunakan untuk melunasi utang bank Perusahaan kepada Citibank N.A.
Tingkat Bunga Tahunan Annual Interest Rate
Tanggal Jatuh Tempo Due Date
11,30% 12,50% 13,25%
13 Maret 2011 13 Maret 2013 13 Maret 2015
The amount is used to repay the Company's bank debt to Citibank N.A.
PT Aetra Air Jakarta
Annual Report 2014
TINJAUAN KINERJA KEUANGAN Financial Review
Informasi Material Mengenai Investasi, Ekspansi, Divestasi, Penggabungan/Peleburan Usaha, Akuisisi, dan Restrukturisasi Utang Modal
Information Material Concerning The Investment, Expansion, Divestment, Merger, Acquisitions, Capital and Debt Restructuring
Investasi
Investment
Perusahaan tidak melakukan transaksi material terkait investasi lain-lain sepanjang tahun 2014
The Company does not conduct transactions material related other investments throughout 2014.
Ekspansi
Expansion
Perusahaan tidak melakukan transaksi material terkait ekspansi sepanjang tahun 2014
The Company does not conduct transactions material related expansion throughout 2014.
Divestasi
Divestment
Perusahaan tidak melakukan transaksi material terkait divestasi sepanjang tahun 2014
The Company does not conduct transactions material related divestments during 2014.
Penggabungan/Peleburan Usaha
Merger
Perusahaan tidak melakukan transaksi material terkait penggabungan/peleburan usaha sepanjang tahun 2014
The Company does not conduct transactions material related merger throughout 2014.
Akuisisi
Acquisition
Perusahaan tidak melakukan transaksi material terkait akuisisi sepanjang tahun 2014
The Company does not conduct transactions material related to the acquisition throughout 2014.
Restrukturisasi Utang Modal
Capital Debt Restructuring
Perusahaan tidak melakukan transaksi material terkait restrukturisasi utang modal sepanjang tahun 2014
The Company does not conduct transactions material related the capital debt restructuring in 2014
99
Laporan Tahunan 2014
100
PT Aetra Air Jakarta
TINJAUAN KINERJA KEUANGAN Financial Review
Informasi Transaksi Material yang Mengandung Benturan Kepentingan dan/atau Transaksi dengan Pihak Berelasi
Information on Material Transactions that contains Conflict of Interest and / or transaction with Related Parties.
Transaksi yang Mengandung Benturan Kepentingan
Conflict Of Interest Transactions
Selama 2014 tidak terdapat transaksi yang mengandung benturan kepentingan baik dengan anggota Direksi maupun Dewan Komisaris.
During 2014 there was no conflict of interest transactions both with members of the Board of Directors and the Board of Commissioners.
Transaksi dengan Pihak Berelasi
Related Party Transactions
Perusahaan memiliki sejumlah pihak berelasi yang pada tahun 2014 terlibat transaksi dengan Perusahaan.
The Company has a number of related parties in 2014 involved a transaction with the Company. Hubungan Relations
Pihak Berelasi Related Party
Sifat Transaksi Nature of Transaction
AAI
Entitas sepengendali Controlling Entity
Jasa pengelolaan air Water Management Services
PT Asuransi Jiwa Recapital ("Relife")
Anggota dari Grup yang memiliki pengaruh signifikan atas Perusahaan Members of the Group has significant influence over the Company
Beban asuransi Insurance Expense
PT Asuransi Recapital ("Reguard")
Anggota dari Grup yang memiliki pengaruh signifikan atas Perusahaan Members of the Group has significant influence over the Company
Beban asuransi Insurance Expense
PT Bank Pundi Indonesia Tbk
Anggota dari Grup yang memiliki pengaruh signifikan atas Perusahaan Members of the Group has significant influence over the Company
Deposito berjangka Time Deposit
Transaksi Perusahaan dengan pihak berelasi adalah:
Corporate Transactions with related parties are:
Transaksi dengan Pihak Berelasi PT Aetra Air Jakarta 2013 dan 2014 (dalam Miliar Rupiah) Transactions with Related Parties of PT Aetra Air Jakarta 2013 and 2014 (in Billion Rupiah) Keterangan
2014
2013
Jasa Pengelolaan Air: AAI
22.4
21,6
Beban Asuransi: Reguard Relife
15,1 0,9
13,3 0,9
Jumlah
38,5
35,9
Description
PT Aetra Air Jakarta
Annual Report 2014
101
PERUBAHAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERPENGARUH SIGNIFIKAN TERHADAP PERUSAHAAN Changes In Law That Impact Significantly To The Company Putusan Mahkamah Konstitusi No. 85/PUU-XI/2013
Constitutional Court Decision No. 85/ PUU-XI / 2013
Pada tanggal 18 Februari 2015, Mahkamah Konstitusi (“MK”) Republik Indonesia mengeluarkan Keputusan No.85/PUU-XI/2013 yang membatalkan UU No. 7 tahun 2004 tentang “Sumber Daya Air” dan memberlakukan kembali UU No. 11 tahun 1974 tentang “Irigasi” (“UU No. 11/1974”) sampai dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah baru yang mengatur lebih lanjut mengenai pengelolaan Sumber Daya Air di Indonesia.
On February 18, 2015, the Constitutional Court/ Mahkamah Konstitusi of the Republic of Indonesia issued Decision No.85 / PUU-XI / 2013, which cancels Law 7 of 2004 on "Water Resources" and re-enact the Law 11 of 1974 on "Irrigation" ("Law No. 11/1974") through the issuance of new government regulation that governs more about the management of water resources in Indonesia.
Manajemen Perusahaan telah menelaah keputusan tersebut dan dampaknya atas Perusahaan dan berpendapat bahwa Keputusan MK ini tidak memiliki dampak langsung terhadap Perusahaan karena UU No 11/1974 merupakan dasar hukum dari PKS antara Perusahaan dengan PAM JAYA.
Management of the Company has reviewed the decision and its impact on the Company and finds that this court's decision has no direct impact on the Company because of Law No 11/1974 is the legal basis of the PKS between the Company and PAM JAYA.
URAIAN MENGENAI PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI Description Of Changes In Accounting Policies Pada tanggal 1 Januari 2014, Perusahaan menerapkan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) baru yang berlaku efektif sejak tanggal tersebut. Perubahan kebijakan akuntansi Perusahaan telah dilakukan sesuai dengan ketentuan transisi masing-masing standar dan interpretasi.
On January 1, 2014, the Company adopted Interpretation of Financial Accounting Standards ("IFAS") which is effective from that date. Changes in accounting policies have been carried out in accordance with the transitional provisions of each standard and interpretation.
ISAK baru yang relevan dengan operasi Perusahaan dan penerapannya memberikan dampak pada laporan keuangan, sebagai berikut:
The following new IFAS relevant to the operations of the Company and its application have an impact on the financial statements, as follows:
ISAK Nomor 27 Pengalihan Aset dari Pelanggan
Interpretation of IFAS No. 27 Transfer of Assets from Customers
ISAK No. 27 diterapkan untuk perjanjian-perjanjian terkait pengalihan aset dari pelanggan yang akan digunakan untuk menghubungkan pelanggan ke jaringan atau untuk menyediakan pelanggan akses berkelanjutan atas barang atau jasa. ISAK No. 27 juga diterapkan dalam situasi di mana pelanggan melakukan penyerahan kas kepada suatu entitas dan kas tersebut akan digunakan untuk membangun aset yang akan menghubungkan pelanggan ke suatu jaringan.
IFAS No. 27 applied to the agreements related to the transfer of assets from customers to be used to connect the customer to a network or to provide ongoing access customers for goods or services. IFAS No. 27 is also applied in situations where the customer makes cash delivery to an entity and the cash will be used to build assets that will connect customers to a network.
ISAK No. 27 mengharuskan aset yang dialihkan dicatat sebesar nilai wajar pada pengakuan awal dan pendapatan terkait dicatat secepatnya ketika jasa telah dilaksanakan atau sepanjang masa jasa yang relevan, jika terdapat kewajiban menyediakan jasa pada masa mendatang.
IFAS No. 27 requires that the assets transferred are recorded at fair value on initial recognition and related revenues are recorded as soon as the service has been executed or the relevant services of all time, if there is an obligation to provide services in the future.
Perusahaan telah menerapkan ISAK No. 27 secara prospektif untuk semua transfer aset dari pelanggan yang terjadi pada atau setelah tanggal 1 Januari 2014, sesuai dengan ketentuan transisi dari ISAK No. 27.
The Company has implemented IFAS No. 27 prospectively to all transfers of assets from customers occurring on or after January 1, 2014, in accordance with the transitional provisions of the Interpretation of IFAS No. 27.
Manajemen Perusahaan telah menetapkan bahwa transaksi terkait penyerahan kas oleh pelanggan yang akan digunakan untuk menghubungkan pelanggan ke jaringan
The Company's management has determined that the transactions related to the delivery of cash by customers that will be used to connect customers to the Company´s
Laporan Tahunan 2014
102
PT Aetra Air Jakarta
URAIAN MENGENAI PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI Description Of Changes In Accounting Policies
perpipaan Perusahaan atau untuk memungkinkan pelanggan untuk memperoleh akses berkelanjutan atas pasokan air bersih dari Perusahaan termasuk dalam ruang lingkup ISAK No. 27. Sebagai akibat dari implementasi ISAK No. 27, manajemen Perusahaan menyimpulkan bahwa hal-hal berikut adalah tepat:
pipeline or to enable customers to obtain continuous access over the water supply of the Company are included in the scope of IFAS No. 27. As a result of the implementation of the IFAS No. 27, the Company's management concluded that the following things are properly being followed:
• Jika aset yang dialihkan pelanggan telah memenuhi kriteria aset tetap sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 16, ”Aset Tetap”, maka Perusahaan akan mengakui aset tersebut sebesar nilai wajarnya pada pengakuan awal sebagai aset tetap di laporan keuangan. Sebelumnya, transaksi ini dicatat sebagai beban pokok penjualan di laporan keuangan.
• If the assets transferred by customer has met the criteria fixed assets in accordance with Statement of Financial Accounting Standards ("SFAS") No. 16, "Fixed Assets", the Company will recognize these assets at fair value on initial recognition as fixed assets in the financial statements. Previously, these transactions are recorded as cost of sales in the financial statements.
• Manajemen Perusahaan telah menentukan bahwa pengalihan aset dari pelanggan terkait dengan penyambungan ke jaringan air Perusahaan dan terdapat nilai yang berdiri sendiri (stand-alone value) atas jasa penyambungan tersebut. Oleh karena itu, saldo kredit dari pengalihan aset ini diakui langsung sebagai pendapatan dalam laba rugi. Sebelumnya, pendapatan tersebut juga diakui langsung dalam laba rugi ketika jasa penyambungan telah dilakukan.
• The Company's management has determined that the transfer of assets from customers related to the Company's connection to the water network and there is a stand-alone value on the connection services. Therefore, the credit balance of the transfer of assets is recognized immediately as income in profit or loss. Previously, these revenues are also recognized directly in profit or loss when connection services have been performed.
PT Aetra Air Jakarta
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
Annual Report 2014
103
Laporan Tahunan 2014
104
PT Aetra Air Jakarta
TATA KELOLA PERUSAHAAN Good Corporate Governance Pelaksanaan GCG merupakan elemen fundamental bagi PT Aetra Air Jakarta. Tidak hanya berperan menjaga kelangsungan usaha, GCG juga mendorong keberhasilan pencapaian rencana bisnis, dan meningkatkan nilai kompetitif PT Aetra Air Jakarta. Good Corporate Governance is a fundamental element for PT Aetra Air Jakarta. GCG plays important role to run business continuity, achievement of business plan and increase Aetra's competitiveness value. Perusahaan terus berupaya untuk menyempurnakan struktur dan kebijakan dalam penerapan GCG. Perusahaan sangat meyakini implementasi prinsip GCG secara konsisten merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam upaya untuk meraih pertumbuhan berkelanjutan.
PT Aetra Air Jakarta continues to optimize the implementation of GCG by strengthening infrastructure, providing necessary adjustment of systems and procedures which is required to support the effective implementation of GCG. The Company believes consistent implementation of good corporate governance is inseparable from efforts to reach sustainable growth.
PERNYATAAN TATA KELOLA Governance Statement Perusahaan sangat menyadari, untuk mencapai visi dan misi Perusahaan, serta untuk mempertahankan keberlangsungan pertumbuhan Perusahaan terletak tidak hanya pada kemampuan Perusahaan untuk memberikan produk dan jasa yang prima tetapi juga pada penerapan pengelolaan Perusahaan yang baik dengan mengimplementasikan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/ GCG), yaitu Transparansi, Akuntabilitas, Tanggung Jawab, Kesetaraan, dan Independensi.
The Company believe that efforts to reach its' vision and mission and to secure it's sustainable growth depend not only on it ability to deliver excellent service and product but also on it's ability to implement good corporate governance through application of good corporate governance principles: transparency, accountability, responsibility, fairness and independency.
Pelaksanaan GCG merupakan elemen yang fundamental bagi Perusahaan. Tidak hanya berperan menjaga kelangsungan usaha, GCG juga mendorong keberhasilan pencapaian rencana bisnis, dan meningkatkan nilai kompetitif Perusahaan.
Good Corporate Governance is a fundamental element for Aetra. GCG plays important role to run business continuity, achievement of business plan and increase Aetra's competitiveness value.
Prinsip-prinsip GCG memastikan bahwa kegiatan usaha senantiasa berjalan di dalam koridor yang telah ditentukan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku, etika bisnis, dan best practices. Lebih luas lagi, GCG dapat mendukung terwujudnya perkembangan usaha yang sehat dan berkualitas.
Good Corporate Governance principles ensure business to run in proper regulation, ethics and best practices environment. Furthermore, it support the development of healthy and qualified business.
Prinsip-prinsip GCG yang diterapkan oleh PT Aetra Air Jakarta tercermin dalam aspek-aspek berikut:
GCG principles implemented by Aetra reflected in following aspects:
• Transparansi adalah keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan serta informasi material dan relevan mengenai PT Aetra Air Jakarta • Akuntabilitas adalah pelaksanaan, kejelasan fungsi, dan pertanggungjawaban organ PT Aetra Air Jakarta sehingga pengelolaan PT Aetra Air Jakarta terlaksana secara efektif • Responsibilitas adalah kepatuhan PT Aetra Air Jakarta terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku yang dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan tekanan dari pihak lain • Independensi adalah suatu keadaan di mana PT Aetra Air Jakarta dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan tekanan dari pihak manapun
• Transparency, openness in decision making process and in information that material and relevant about Aetra • Accountability, application, clarity of function, and responsibility of Aetra organs to ensure the effectiveness of its management. • Responsibility, compliance to laws and regulation that professionally managed without conflict of interest nor pressure from other parties • Independency, a state where Aetra managed without conflict of interest nor pressure from other parties
PT Aetra Air Jakarta
Annual Report 2014
105
PERNYATAAN TATA KELOLA Governance Statement
yang tidak sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat. • Kewajaran dan Kesetaraan adalah keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak pemangku kepentingan yang diatur dalam peraturan perundang- undangan yang berlaku. Perusahaan telah menempatkan kebijakan GCG, berikut seluruh penerapannya, sebagai salah satu kerangka utama pengembangan Perusahaan dalam upaya untuk mendapatkan kepercayaan dari pelanggan, pemegang saham, PAM JAYA dan pemangku kepentingan lainnya sehingga dapat meningkatkan keberlangsungan bisnis jangka panjang.
that against applied laws and good corporate principles practices. • Fairness and equality to meet stakeholders rights under the laws.
The Company put GCG policies and infrastructures as one mainframe of corporate development to gain trust from its customers, shareholders, PAM JAYA and other stakeholders to improve long run sustainability business.
PELAKSANAAN TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance Practices Penerapan GCG merupakan faktor kunci dalam mencapai visi dan misi Perusahaan. Hal ini diyakini oleh Dewan Komisaris dan Direksi, dan diimplementasikan dengan selalu membangun nilai dan budaya Perusahaan. Budaya Perusahaan yang baik diharapkan dapat meningkatkan kinerja Perusahaan.
Board of Commissioners and Board of Directors believe that GCG implementation is the key to reach Company vision and mission through develop corporate values and culture.
Implementasi GCG Perusahaan berjalan baik dengan melaksanakan prinsip-prinsip tersebut secara konsekuen. Perusahaan berusaha menaati semua peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Penerapannya antara lain dengan telah ditaatinya peraturan dan perundangundangan dalam menjalankan perusahaan; telah diterapkannya prinsip-prinsip reward and punishment; ketaatan terhadap penerapan SHE (Safety, Health and Environment), dan lain-lain.
The implementation will be succeed as a result of consistent application. The Company conform laws and regulations related with its business, by practicing principles of reward and punishment in safety, health and environment.
Perusahaan menyadari bahwa implementasi GCG Perusahaan masih jauh dari sempurna. Namun demikian, Perusahaan memiliki tekad yang sangat kuat untuk terus memperbaiki berbagai hal yang terkait dengan implementasi GCG. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari terjadinya penyimpangan, mengingat cakupan bisnis Perusahaan berada di Ibukota Negara kita yang tercinta.
Aetra realize that improvement is needed to discourage fraud and counterfeit of management practices particularly in regard with it's business scope and position in the capital of the country.
Internalisasi GCG di lingkungan Perusahaan dilakukan dengan menerapkan nilai-nilai GCG ke dalam seluruh proses bisnis meliputi Prosedur Penanganan Pelanggan, Prosedur Pengadaan Barang, Prosedur Seleksi Karyawan serta Prosedur Pelaporan. Perusahaan juga secara berkala mengadakan kegiatan yang sifatnya memberikan informasi kepada pihak eksternal mengenai kinerja operasional dan keuangan Perusahaan melalui:
GCG internalized within all business procedures such as customer handling, employee selection and reporting. The Company regularly distribute information on operations and financial performance to external publics using following channels:
• Penyampaian laporan keuangan kepada stakeholders melalui media massa serta ke lembaga pemeringkat (Fitch Ratings Indonesia) secara berkala, • Paparan kinerja tahunan melalui media gathering, • Pemutakhiran informasi perusahaan secara berkala dalam situs web www.aetra.co.id, • Penyebaran informasi secara berkala berupa siaran pers kepada para pemangku kepentingan.
• Distribution of financial reports regularly to stakeholders and Fitch Ratings Indonesia, • Exposure of annual performance in media gathering, • Updating corporate information on website www.aetra.co.id, • Distribution of press releases to stakeholders.
Laporan Tahunan 2014
106
PT Aetra Air Jakarta
PELAKSANAAN TATA KELOLA PERUSAHAAN Governance Statement
Pengenalan dan pemahaman atas komitmen Perusahaan terhadap GCG oleh seluruh jajaran Perusahaan secara berkesinambungan diimplementasikan pada setiap kegiatan usaha Perusahaan. Tiga fokus utama yang menjadi perhatian Perusahaan dalam pelaksanaan GCG di PT Aetra Air Jakarta adalah sebagai berikut. • Compliance, merupakan prinsip kepatuhan Perusahaan terhadap tata kelola perusahaan yang baik di semua aspek, termasuk penerapan kebijakan Perusahaan. • Confidence, penanaman sikap optimistis dan percaya diri bahwa Perusahaan senantiasa memberikan yang terbaik bagi seluruh pemangku kepentingan. • Transparency, Perusahaan senantiasa mengedepankan prinsip keterbukaan dan senantiasa memberikan informasi yang dibutuhkan bagi investor.
Awareness and understanding on good corporate governance continuously implemented in all business activities. Three main focus of application of GCG in PT Aetra Air Jakarta are: • Compliance, compliance to good corporate governance in the entire business aspect. • Confidence, trust and confidence that Aetra constantly serve the best interest of the stakeholders • Transparency, principles of openness and provide required information for stakeholders.
PENILAIAN TERHADAP TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance Assessment Perusahaan senantiasa berupaya untuk konsisten menerapkan GCG dan menyosialisasikan seluruh prinsipnya kepada seluruh karyawan dan pemangku kepentingan Perusahaan.
The Company consistently implement and disseminate the principles to employees and stakeholders.
PT Aetra Air Jakarta
Annual Report 2014
107
MEKANISME HUBUNGAN TATA KELOLA PERUSAHAAN Governance Mechanism Mekanisme hubungan tata kelola perusahaan di Perusahaan merujuk pada Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perusahaan Terbatas yang menetapkan bahwa organ perusahaan terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi.
Governance mechanism in PT Aetra Air Jakarta refers to Laws No. 40/2007 on Limited Companies that stated Company organs are General Meeting of Shareholders, Board of Commissioners and Board of Directors.
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan Organ Perusahaan yang mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris dalam batas yang ditentukan dalam UU PT dan/atau Anggaran Dasar Perusahaan. Pemegang saham melakukan pengambilan keputusan penting yang berkaitan dengan pengelolaan perusahaan dengan senantiasa memperhatikan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
General Meeting of Shareholders has authority not given to the Board of Directors or the Board of Commissioners, within limits as stipulated in this Law, and/or the articles of association. Shareholders take important decisions related on corporate management with regard to relevant laws and regulation.
Pengelolaan dilakukan oleh Direksi, sementara Dewan Komisaris melakukan pengawasan yang memadai terhadap kinerja pengelolaan yang dilakukan oleh Direksi. Dewan Komisaris dan Direksi secara kolektif telah memiliki keahlian untuk dapat melaksanakan tanggung jawab yang diamanahkan serta terdiri dari anggota yang memiliki pemahaman yang memadai dan memiliki kompetensi untuk dapat menghadapi permasalahan yang timbul dalam usaha, membuat keputusan secara independen, mendorong peningkatan kinerja Perusahaan, serta dapat secara efektif melakukan penelaahan dan memberikan masukan konstruktif terhadap kinerja manajemen.
Operations of the Company managed by Board of Directors and supervision by Board of Commissioners. Board of Commissioners and Board of Directors have collective expertise to manage responsibilities assigned and consist of persons with good understanding and competence to resolve problems in business, make decisions independently, support the improvement of corporate performance and effectively review and prepare constructive inputs to management performance.
STRUKTUR TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance Structure Struktur tata kelola perusahaan PT Aetra Air Jakarta terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris (termasuk Komisaris Independen) dan Direksi sebagai organ utama serta Komite Audit, Sekretaris Perusahaan, dan Audit Internal sebagai organ pendukung.
RUPS AGMS
Dewan Komisaris Board of Commisssioners
Komite Audit Audit Committee
Governance structure of PT Aetra Air Jakarta are Annual General Meeting of Shareholders (AGMS), the Board of Commissioners (including Independent Commissioner) and Board of Directors as main organs and the Audit Committee, Corporate Secretariat, Internal Audit as supporting organ. The scheme and the structure of corporate governance can be seen in the following figure:
Direksi Board of Directors
Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
Audit Internal Internal Audit
Laporan Tahunan 2014
108
PT Aetra Air Jakarta
STRUKTUR TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance Structure
Rapat Umum Pemegang Saham
Annual General Meeting of Shareholders
Mengacu pada Anggaran Dasar perusahaan, Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) memiliki wewenang untuk:
Referring to the Articles of Association of the Company, AGMS has the authority to:
a. Mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan Komisaris dan Direksi, b. Mengevaluasi kinerja Dewan Komisaris dan Direksi, c. Menetapkan pengaturan mengenai rangkap jabatan bagi Anggota Direksi dan Dewan Komisaris, d. Mengesahkan perubahan Anggaran Dasar, e. Memberikan persetujuan atas laporan tahunan, f. Menetapkan alokasi penggunaan laba, g. Menunjuk akuntan publik, serta h. Menetapkan jumlah dan jenis kompensasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi perusahaan.
a. Appoint and dismiss member of the Board of Commissioners and Board of Directors, b. Evaluate the performance of the Board of Commissioners and Board of Directors, c. Establish arrangements for the concurrent positions for the Board of Directors and Commissioners, d. Ratify amendment, e. Give approval to the annual report, f. Determine the allocation of the profit, g. Appoint a public accountant and, h. Determine the number and type of compensation for the Company's Board of Commissioners and Board of Directors
Penyelenggaraan RUPS pada tahun 2014 dilakukan dengan pemberitahuan dan undangan bagi pemegang saham sesuai ketentuan yang berlaku. Pada tahun 2014, Perusahaan menyelenggarakan dua kali Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan tidak terdapat RUPS Luar Biasa (RUPSLB).
AGMS in 2014 was held with notifications and invitations to the shareholders referring to regulations. In 2014, PT Aetra Air Jakarta held two AGMS there was no Extraordinary AGMS in 2014. GMS processes in 2014 described as follow.
Proses penyelenggaraan RUPS selama tahun 2014 dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut. In 2014, Aetra held two AGMS there was no Extraordinary AGMS in 2012. RUPS / AGMS
Risalah
RUPS Pengangkatan Direksi dan Komisaris Independen Tanggal 09 Mei 2014
Akta No. 1 tanggal 09 Mei 2014 dibuat di hadapan Citra Buana Tungga, SH., MKn
AGMS to appoint member of Board of Directors and Independent Commissioner in 09 May 2014
Act No. 1 dated 09 May 2014 by Citra Buana Tungga, SH., MKn
Hasil / Result a. berakhirnya masa jabatan Mohamad Selim (Presiden Direktur) per tanggal 03 Mei 2014 b. pengangkatan Mohamad Selim (Presiden Direktur) per tanggal 03 Mei 2014 c. berakhirnya masa jabatan Indrawan Krisna Pribadi (Direktur) per tanggal 08 Juni 2013 d. pengangkatan jabatan Indrawan Krisna Pribadi (Direktur) per tanggal 08 Juni 2013 e. berakhirnya masa jabatan Lintong Hutasoit (Direktur) per tanggal 08 Juni 2013 f. pengangkatan jabatan Lintong Hutasoit (Direktur) per-tanggal 08 Juni 2013 g. berakhirnya masa jabatan Kanaka Puradiredja (Komisaris Independen) per tanggal 08 Juni 2013 h. pengangkatan jabatan Kanaka Puradiredja (Komisaris Independen) per tanggal 08 Juni 2013
a. termination of Mohamad Selim as President Director by 03 May 2014 b. appointment of Mohamad Selim as Mohamad Selim as President Director by 03 May 2014 c. termination of Indrawan Krisna Pribadi (Director) by 08 June 2013 d. appointment of Indrawan Krisna Pribadi (Director) by 08 June 2013 e. termination of Lintong Hutasoit (Director) by 08 June 2013 f. appointment of Lintong Hutasoit (Director) by 08 June 2013 g. termination of Kanaka Puradiredja (Independent Commissioner) by 08 June 2013 h. appointment of Kanaka Puradiredja (Independent Commissioner by 08 June 2013
PT Aetra Air Jakarta
Annual Report 2014
109
STRUKTUR TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance Structure
RUPS / AGMS
Risalah
RUPS Persetujuan Laporan Keuangan Tahunan Tahun Buku 2013 Tanggal 30 Juni 2014
Akta No. 08 tanggal 30 Juni 2014 dibuat di hadapan Citra Buana Tungga, SH., MKn
Approval of FinancialStatements 2013 in June, 30. 2014
Hasil / Result
Act No. 08 dated 30 June 2014 by Citra Buana Tungga, SH., MKn
1. Memberikan persetujuan atas Laporan Tahunan yang berakhir 31 Desember 2013 2. Menyetujui dan mengesahkan Laporan Audit Keuangan Perusahaan yang berakhir tanggal 31 Desember 2013. 3. Memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab kepada Anggota Direksi dan Dewan Komisaris untuk tahun yang berakhir 30 Desember 2013 4. Menyetujui pembagian dividen kepada pemegang saham 5. Menyetujui pemberian bonus/ tantiem kepada anggota Direksi dan Dewan Komisaris 6. Menyetujui anggota PWC untuk melakukan audit terhadap laporan keuangan yang berakhir 31 Desember 2014.
1. Approval of the Company's Annual Report for Fiscal Year of 2013 2. Ratification of the Financial Report for the fiscal year of 2013 3. Approval of the provision of settlement and release of entire responsibilities to the Board of Directors and the Board of Commissioners for the fiscal year of 2013 4. Approval of the dividend share to the shareholders 5. Approval of the bonus/tantiem share for the member of BOC and BOD 6. Approval of the appointment of PWC to conduct audit of the Financial Statements of PT Aetra Air Jakarta for the period December 31, 2014.
Informasi Pemegang Saham Utama dan Pengendali
Information on Majority and Controlling Shareholders
Pemegang saham utama dan pengendali PT Aetra Air Jakarta adalah Acuatico Pte. Ltd yang berkedudukan di Singapura dengan kepemilikan saham sebanyak 27.115.717 (dua puluh tujuh juta seratus lima belas ribu tujuh ratus tujuh belas) lembar saham senilai Rp 95.718.481.010 atau 95 persen dari total saham serta PT Alberta Utilities sebanyak 1.427.143 (satu juta empat ratus dua puluh tujuh ribu seratus empat puluh tiga) lembar saham senilai Rp 5.037.814.790 atau 5 persen dari total saham. Hubungan dengan para pemegang saham dikelola oleh Sekretaris Perusahaan.
The main and controlling shareholder of PT Aetra Air Jakarta is Acuatico Pte. Ltd where based in Singapore with 27.115.717 shares equal with IDR 95,718,481,010 (ninety-five billions seven hundreds eighteen millions four hundreds eighty one thousands and ten rupiahs) or 95 percent of total shares and PT Alberta Utilities with 1.427.143 shares equal with IDR 5,037,814,790 (five billions thirty-seven millions eights hundreds fourteen thousands seven hundreds ninety rupiahs) or 5 percent of total shares. Function of relation with shareholders managed under Corporate Secretary.
Skema pemegang saham utama dan pengendali PT Aetra Air Jakarta adalah sebagai berikut:
The scheme of relation of majority and controlling share shareholders of PT Aetra Air Jakarta described as follow:
5% PT Alberta Utilities
95% Acuatico Pte. Ltd
Laporan Tahunan 2014
110
PT Aetra Air Jakarta
URAIAN DEWAN KOMISARIS Description of the Board of Commissioners Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Dewan Komisaris adalah organ perusahaan yang bertugas dan bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi serta memastikan bahwa Perusahaan melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. Untuk mendukung pelaksanaan tugasnya, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit.
Board of Commissioners is a Company organ that is collectively responsible for monitoring and providing advice to the Directors, and for ensuring that PT Aetra Air Jakarta implements GCG at all levels of the organization. In order to support its performance, the Board of Commissioners is assisted by the Audit Committee.
Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
Duties and Responsibilities of Board of Commissioners
Dalam melaksanakan tugas, Dewan Komisaris bertanggung jawab kepada RUPS. Pertanggungjawaban Dewan Komisaris kepada RUPS merupakan perwujudan akuntabilitas pengawasan atas pengelolaan perusahaan dalam rangka pelaksanaan prinsip-prinsip GCG.
In performing their duties, the Board of Commissioners are responsible to the GMS. The responsibility of the Board of Commissioners to the AGMS is a manifestation of accountability of supervision upon the management of the Company in the implementation of the GCG principles.
Dewan Komisaris melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara independen dalamm memastikan terselenggaranya pelaksanaan GCG. Dewan Komisaris tidak terlibat dalam keputusan terkait dengan kegiatan operasional kecuali hal-hal lain yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pengambilan keputusan Dewan Komisaris merupakan bagian dari tugas pengawasan Dewan Komisaris, sehingga tidak meniadakan tanggung jawab Direksi atas pelaksanaan kepengurusan.
The Board of Commissioners performs their duties and responsibilities independently in ensuring the implementation of GCG. The Board of Commissioners are not involved in decision-making related to operational activities unless other matters set forth in the applicable statutes and regulations. The decision making of Board of Commissioners is part of the supervision duty of the Board of Commissioners so that it does not negate the responsibility of the Board of Directors for the implementation of stewardship.
Sejalan dengan standar tata kelola perusahaan yang baik, dalam rangka mendukung pelaksanaan tugasnya, Dewan Komisaris dibantu Komite Audit sebagai organ pendukung.
Inline with the standards of good corporate governance, in order to support the performance of its duties, the Board of Commissioners is assissted by the Audit Committee as the supporting organ.
Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris meliputi hal-hal sebagai berikut:
Duties and responsibilities of the Board of Commissioners are as follows:
a. Memastikan terselenggaranya pelaksanaan prinsipprinsip GCG dalam setiap jenjang organisasi dibantu oleh unit-unit kerja terkait; b. Mengarahkan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis perusahaan; c. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi dan pengawasan atas kebijaksanaan Direksi terhadap kebijakan pengurusan perusahaan serta memberikan nasihat kepada Direksi; d. Melaksanakan pengawasan atas risiko usaha dan upaya manajemen melakukan pengendalian internal; e. Memberikan tanggapan dan rekomendasi atas usulan dan rencana pengembangan strategis yang diajukan Direksi; f. Memastikan bahwa Direksi telah memerhatikan kepentingan Pemegang Saham; g. Dilarang terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan operasional perusahaan; h. Membuat dan menyampaikan laporan pertanggungjawaban pengawasan atas pengelolaan perusahaan yang dilakukan oleh Direksi.
a. Ensuring the implementation of GCG principles on every level of the organization assisted by related working units; b. D i r e c t i n g , m o n i t o r i n g a n d e v a l u a t i n g t h e implementation of the strategic policy of the Company; c. Supervising the implementation of duties and responsibilities of the Board of Directors and supervise the discretions of the Board of Directors toward the Company management policies and provide advice to the Board of Directors; d. Conducting supervision of the business risk and the management efforts in internal controlling; e. Providing feedback and recommendations on the proposal and the proposed strategic development plan of the Board of Directors; f. Ensuring that the Directors have regard to the interests of Shareholders; g. Prohibited from taking part in decision-making operations of the Company; h. Creating and submitting accountability report of supervision on corporate governance by the Board of Directors.
PT Aetra Air Jakarta
Annual Report 2014
111
URAIAN DEWAN KOMISARIS Description of the Board of Commissioners
Komposisi dan Pembagian Tugas Dewan Komisaris
Composition and Divisional Function of the Board of Commissioners
Komposisi dan jumlah anggota Dewan Komisaris ditetapkan oleh RUPS dengan memperhatikan visi, misi, dan rencana strategis Perusahaan untuk memungkinkan pengambilan keputusan yang efektif, tepat dan cepat, serta dapat bertindak secara independen.
Composition and number of member of the Board of Commissioners regulated by AGMS aligned vision, mission and corporate strategy to ensure the effective, timely and accurate decision making and act independently.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2014, Dewan Komisaris PT Aetra Air Jakarta berjumlah lima orang berdasarkan keputusan RUPS PT Aetra Air Jakarta tanggal 1 Januari 2013, dengan komposisi sebagai berikut.
Until December 31, 2014 member of the Board of Commissioner of PT Aetra Air Jakarta is five person with composition as follow.
Nama / Name Meelan Gurung Kanaka Puradiredja Kemal Arief Thomas Warren Shreve Jennifer Tang
Jabatan / Position Komisaris Utama President Commissioner Komisaris Independen Independent Commissioner Komisaris Commissioner Komisaris Commissioner Komisaris Commissioner
Representasi /Representation Acuatico Pte. Ltd Independen Acuatico Pte, Ltd Acuatico Pte. Ltd Acuatico Pte. Ltd
Pembagian tugas dan tanggung jawab utama anggota Dewan Komisaris ditetapkan oleh Dewan Komisaris.
The distribution of duties of BOC members is stipulated by the Board of Commissioners.
Pengangkatan dan Pemberhentian Dewan Komisaris
Appointment and Dismissal of the Board of Commissioners
Pengangkatan Dewan Komisaris telah melalui proses uji kepatutan dan kelayakan sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku dan ketentuan GCG. Seluruh anggota Dewan Komisaris memiliki integritas, kompetensi dan reputasi yang memadai.
Appointment of the Board of Commissioners have undergone the process of fit and proper test in compliance with applicablelaws and regulations of GCG.All the members of the Board of Commissioners have the adequate integrity, competence and reputation.
Dewan Komisaris diangkat berdasarkan kualifikasi mereka sesuai persyaratan antara lain:
The candidate appointment based on requirements as follows:
a. Menunjukan karakter moral yang baik b. Dapat melakukan aksi hukum c. Tidak dinyatakan bangkrut atau tidak dinyatakan bersalah dan menyebabkan kebangkrutan bagi perusahaan selama menjadi anggota Direksi atau Dewan Komisaris dalam kurun waktu 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan d. Tiidak terlibat dalam permasalahan hukum di bidang keuangan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan
a. Having good moral; b. Has the capability in performing legal action; c. Have never being the member of the Board of Directors or the member of Board of Commissioners who have been adjudicated to have caused the bankruptcy of a Company; or d. Have never been sentenced for a criminal offense which caused financial loss to the state and/or relating to financial sector.
Pengangkatan Dewan Komisaris dilakukan melalui tahapan sebagai berikut:
The appointment of conducted as followed stages:
1) Pengajuan atau nominasi kandidat Komisaris oleh pemegang saham pengendali. 2) Pembahasan profil dan kualifikasi masing-masing kandidat. 3) Pengangkatan kandidat oleh Rapat Umum Pemegang Saham.
1) Nomination of candidate by controlling shareholders 2) Discussion of candidate profile and qualification. 3) Appointment by Annual General Meeting of Shareholders (AGMS)
Laporan Tahunan 2014
112
PT Aetra Air Jakarta
URAIAN DEWAN KOMISARIS Description of the Board of Commissioners
Pemberhentian dapat dilakukan apabila:
Dismissal is able to be undertaken if the members:
1) tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik; 2) tidak melaksanakan atau melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku atau anggaran dasar; 3) terlibat dalam tindakan yang merugikan Perusahaan dan/atau negara; 4) dinyatakan bersalah berdasarkan putusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap, atau 5) mengundurkan diri.
1) cannot perform their duties properly; 2) do not perform or the provisions of the legislation in force or the articles of association;
Rangkap Jabatan Dewan Komisaris
Dual Posistions of the Board of Commissioners
Selain menjadi anggota Dewan Komisaris PT Aetra Air Jakarta, beberapa anggota Dewan Komisaris juga menduduki beberapa jabatan lain di perusahaan pemegang saham pengendali dan entitas lain yang berelasi dengan Perusahaan sebagai berikut:
Besides serving as members of the Board of Commissioners in PT Aetra Air Jakarta, the members of the Board of Commissioners have dual positions as in the followings:
1. Meelan Gurung menjabat sebagai Group Managing Director Acuatico Pte. Ltd. 2. Kemal Arief menjabat sebagai Komisaris PT Aetra Air Tangerang. 3. Thomas Warren Shreve menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Acuatico Air Indonesia. 4. Jennifer Tang menjabat sebagai Komisaris PT Acuatico Air Indonesia.
1. Meelan Gurung served as Group Managing Director Acuatico Pte. Ltd. 2. Kemal Arief served as Commissioner of PT Aetra Air Tangerang. 3. Thomas Warren Shreve served as President Commissioner PT Acuatico Air Indonesia. 4. Jennifer Tang served as Commissioner PT Acuatico Air Indonesia.
3) engage in actions that is detrimental to indonesia power and/ or the state; 4) declared guilty by a court decision having permanent legal force; 5) resign.
Hubungan Afiliasi antara Anggota Direksi, Dewan Komisaris dan Pemegang Saham Utama Affiliated Relations between members of BOC, BOD and shareholders
Nama Name
Hubungan Keluarga dengan Organ Perusahaan Family Relations with Company Organs
Hubungan Kepengurusan di Perusahaan Lain Governance Relation in Other Companies
Komisaris Board of Commissioners
Direksi Board of Directors
Pemegang Komisaris Saham Board of Shareholders Commissioners
Meelan Gurung
X
X
X
X
Kanaka Puradiredja
X
X
X
X
Kemal Arief
X
X
Thomas Warren Shreve
X
Jennifer Tang
X
Direksi Board of Directors
Pemegang Saham Shareholders X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
Independensi Dewan Komisaris
The Independeces of the Board of Commissioners
Hubungan kerja di antara anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pemegang Saham bersifat independen dan tidak saling mencampuri satu sama lain. Komposisi anggota Dewan Komisaris saat ini telah memenuhi ketentuan perundang-undangan dan peraturan termasuk 1 (satu) orang komisaris independen.
The Board of Commissioners, Directors and Shareholders are independent and do not interfere with each other. Composition of members of Board of Commissioners complies with regulation and laws which includes one independent commissioner.
Setiap anggota Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan anggota Dewan Komisaris lainnya dan/atau anggota Direksi. Seluruh anggota Dewan Komisaris juga tidak merangkap jabatan yang dilarang oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku tentang pelaksanaan GCG.
Each member of the Board of Commissioners does not haveany family connection up to the second degree with other members of the Board of Commissioners and/ nor the members of the Board of Di rectors. Al l members of the Board of Commissioners do not hold positions that are prohibited by laws and regulations in force on the implementation of GCG.
PT Aetra Air Jakarta
Annual Report 2014
113
URAIAN DEWAN KOMISARIS Description of the Board of Commissioners
Pengungkapan pemilikan saham anggota Dewan Komisaris dilakukan kepada pemegang saham sebagai bagian dari akuntabilitas Dewan Komisaris dan dilaporkan secara berkala.
Nama Name
The Board of Commissioners has revealed its ownership of shares to shareholders as part of Board accountability and reported regularly.
Kepemilikan Saham di PT Aetra Air Jakarta Share Ownership in PT Aetra Air Jakarta
Kepemilikan Saham di Perusahaan Pengendali Share ownership in Controlling Companies
X
X
X X
X X
X
X
X
X
Meelan Gurung Kanaka Puradiredja Kemal Arief Thomas Warren Shreve Jennifer Tang
Komisaris Independen
Independent Commissioner
Komisaris Independen adalah anggota Dewan Komisaris yang tidak terafiliasi dengan Direksi, anggota Dewan Komisaris lainnya dan pemegang saham pengendali, tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lainnya dan/atau dengan pemegang saham atau hubungan lainnya dengan PT Aetra Air Jakarta serta bebas dari hubungan bisnis atau hubungan lainnya yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen atau bertindak semata-mata untuk kepentingan Perusahaan. Penunjukan Kanaka Puradiredja sebagai Komisaris Independen Perusahaan sesuai dengan kriteria, prosedur dan kondisi tersebut, sehingga menjamin beliau dapat melaksanakan tanggung jawabnya secara independen.
Independent Commissioner is member of the Board of Commissioners whose do not have financial, management, ownership and/ nor family relationships with other members of the Board of Commissioners and/ nor the Shareholders or other relationships with PT Aetra Air Jakarta that may affect their ability to act independently or solely for Company interest. The appointment of Kanaka Puradiredja as Independent Commissioner complies with related criteria, procedures and conditions that assured the Company that he will fulfill his responsibility independently.
Prosedur Penetapan Remunerasi Dewan Komisaris
Remuneration Policy for the Boards of Commissioners
Kebijakan pemberian remunerasi dan fasilitas lain bagi Dewan Komisaris mengacu kepada keputusan dari pemegang saham sebagaimana ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham. Sesuai kebijakan tersebut anggota Dewan Komisaris yang menerima remunerasi dalam bentuk gaji, tunjangan dan fasilitas hanya Komisaris Independen.
Policy on remuneration and compensations for the Board of Commissioners and Board of Directors refers to the decision of shareholders as set out in the General Meeting of Shareholders. Based on the policy, the only member of Board of Commissioners who received remuneration and compensations is Independent Commissioner.
Anggota Dewan Komisaris lain yang ditunjuk oleh pemegang saham pengendali menerima remunerasi dan fasilitas sesuai ketentuan kepegawaian di perusahaan pemegang saham pengendali.
Regulations for other members of the Board of Commissioners whose appointed by shareholders based on employment regulation in controlling Company.
Pedoman penentuan besaran remunerasi berdasarkan kewajaran sebagai aset manajemen dan pendapatan Perusahaan, meningkatnya kebutuhan dan tanggung jawab manajemen Perusahaan, serta penyesuaian standar biaya hidup.
Consideration on amount of remuneration and compensations based on fairness as asset management and revenue of the Company, increasing demands and responsibilities of the management Company as well as the growing need for cost of living adjustment.
Berikut prosedur penetapan remunerasi bagi Anggota Dewan Komisaris.
Procedures for remuneration and compensations for Board of Commissioners conducted as follow.
1. Dewan Komisaris melakukan penelaahan atas kompensasi yang diberikan di pasar untuk pekerjaan yang bersangkutan pada perusahaan lainnya dengan bidang usaha dan status yang sama, kinerja usaha perusahaan serta kontribusi masing-masing anggota Komisaris.
1. Nomination and Remuneration Committee conducted a review of the compensation awarded in the relevant market for the same position and business.
Laporan Tahunan 2014
114
PT Aetra Air Jakarta
URAIAN DEWAN KOMISARIS Description of the Board of Commissioners
2. Rekomendasi disampaikan kepada pemegang saham untuk dilakukan pembahasan lanjutan dan persetujuan dalam RUPS. 3. RUPS memberikan persetujuan dan menetapkan remunerasi Dewan Komisaris. 4. Komponen remunerasi Dewan Komisaris meliputi gaji/honorarium, tunjangan tetap dan tantiem.
2. The proposed remuneration for the Board of Commissioners and Board of Directors submitted to shareholders for GMS discussion and approval. 3. AGMS gives approval and sets the remuneration of the Board of Commissioner. 4. Remuneration components are salary/honorarium and tantiem.
Rapat Dewan Komisaris
Board of Commissioner Meetings
Sebagai bentuk tanggung jawab, Dewan Komisaris mengadakan rapat untuk membahas persoalan yang berhubungan dengan manajemen Perusahaan, mengevaluasi kinerja Perusahaan dan laporan audit yang dilaksanakan oleh Komite Audit. Rapat diadakan untuk memastikan bahwa tujuan dan kinerja Perusahaan dalam perencanaan strategis, keuangan, akuisisi, divestasi, operasi, manajemen risiko dan tata kelola dapat tercapai sejalan dengan target Perusahaan. Dewan Komisaris juga secara aktif memberikan rekomendasi kepada Direksi sehubungan dengan kegiatan pengelolaan perusahaan untuk mendukung pertumbuhan berkelanjutan dan meningkatkan kinerja Perusahaan.
Board of Commissioner conducts meetings to discuss issues related with corporate management, evaluate performance and compile report for Audit Committee. Meetings organized to ensure achievement of corporate performance and goals in strategic planning, financial, operational, risk management and corporate governance. Board of Commissioner actively provide recommendations to Board of Directors to support sustainable growth and performance improvement.
Frekuensi Pertemuan dan Tingkat Kehadiran Dewan Komisaris
Board of Commissioners Meetings and Attandances
Sepanjang tahun 2014, Dewan Komisaris melakukan rapat sebanyak empat kali. Tingkat kehadiran setiap anggota Dewan Komisaris dalam rapat adalah sebagai berikut.
In 2014, Board of Commissioners conducted four meetings. The presence of members of Board of Commissioner recorded as follow.
Name Meelan Gurung
Meeting 100%
Kanaka Puradiredja
50%
Kemal Arief
25%
Thomas Warren Shreve
80%
Jennifer Tang
Date
Subject Meeting
14 May-14
Aetra Q1 2014 Performance and April Improvement
23 Jun-14
Annual General Meeting (RUPS)
22 Jul-14
Aetra Q2 year 2014 Performance
21 Oct-14
Aetra Q3 2014 Performance, Aetra Business Plan 2015 Highlight
100%
Keputusan yang diambil dalam rapat Dewan Komisaris telah dicatat dan didokumentasikan dengan baik dalam risalah rapat Dewan Komisaris. Risalah rapat di tandatangani oleh ketua rapat dan didistribusikan kepada semua anggota Dewan Komisaris yang menghadiri rapat maupun tidak. Perbedaan pendapat (disenting opinion) yang terjadi dalam rapat akan dicantumkan dalam risalah rapat disertai alasan mengenai perbedaan pendapat. Apabila ada anggota Dewan Komisaris berhalangan hadir, maka yang bersangkutan memberikan surat kuasa kepada anggota Dewan Komisaris lainnya.
Decisions taken in the meeting of the Board of Commissioners had been recorded and documented in the minutes of meetings of the Board of Commissioners. The minutes of the meeting signed by the chairman of the meeting and distributed to all members of the Board of Commissioners who did/did not attend the meeting. The differences of opinion (dissenting opinion) that occurred at the meeting will be included in the minutes of the meeting along with the reasons of the dissent. If there are members of the Board who were unable to attend, then they gave authorization letter to other members of the Board of Commissioners.
PT Aetra Air Jakarta
Annual Report 2014
115
URAIAN DEWAN KOMISARIS Description of the Board of Commissioners
Penilaian Kinerja Dewan Komisaris
Performance Assessment of the Board of Commissioners
Assessment dan penilaian kinerja Dewan Komisaris dilakukan secara kolegial oleh Pemegang Saham. Penilaian kinerja oleh pemegang saham dilakukan dalam RUPS Laporan Perhitungan Tahunan (LPT). Penilaian kinerja tahun buku 2013 telah dilaksanakan pada tanggal 30 Juni 2014.
The Board of Commissioners performance assessment was conducted collegially by the Shareholders. The performance assessment was conducted by the shareholders in the AGMS. Annual Calculation Report, for fiscal year 2013 the assessment was held on June, 30, 2014.
Evaluasi Dewan Komisaris dilakukan melalui hasil pengawasan dalam pencapaian target kinerja yang tercantum dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan,key performance indicators (KPI) Korporat dan tindak lanjut keputusan RUPS sebelumnya dengan parameter di bawah ini.
Evaluation of the Board of Commissioners was conducted through monitoring results in achievement of the performance targets listed Company business plan, KPI Corporate and the followup of the previous AGMS decisions.
a. Persetujuan atas rancangan Business Plan yang disampaikan oleh Direksi. b. Kualitas arahan atas implementasi rencana dan kewajiban Perusahaan. c. Pengawasan atas implementasi rencana dan kebijakan Perusahaan. d. Pemantauan dan penjaminan atas praktik tata kelola perusahaan yang baik agar diterapkan secara efektif dan berkelanjutan. e. Pengelolaan potensi benturan kepentingan Anggota Direksi dan manajemen di bawah Direksi. f. Berperan dalam mengusulkan tantiem/insentif kinerja sesuai ketentuan yang berlaku
a. Provide the approval of Business Plan submitted by the Board of Directors. b. Quality of directions for the implementation of the plans and obligations of the Company. c. Supervision of the implementation of the plans and policies of the Company. d. Monitor and ensure that the practices of Good Corporate Governance has been implemented effectively and sustainably e. Management of potential conflicts of interest of Board of Directors and management under the Board of Directors f. Contribute in proposing tantiem/incentives in accordance with the applicable regulations
Pengembangan Kompetensi Dewan Komisaris
Competence Development for Board of Commissioners
Sepanjang tahun 2014, anggota Dewan Komisaris tidak mengikuti program pelatihan dan pengembangan kompetensi.
In 2014, members of Board of Commissioners did not attend trainings or competence development programs.
Komite Pendukung Dewan Komisaris
Supporting Committee to the Board of Commissioners
Komite Pendukung Dewan Komisaris adalah organ pendukung Dewan Komisaris yang bertugas dan bertanggung jawab secara kolektif untuk membantu Dewan Komisaris dalam melakukan fungsi pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi. Komite tersebut adalah Komite Audit yang bertugas membantu Dewan Komisaris dalam memastikan keefektifan pengendalian internal yang dilakukan oleh audit internal maupun eksternal serta pengawasan penerapan GCG.
The Supporting Committee to the Board of Commissioners is the supporting organ to the Board of Commissioners that is collectively responsible to assist the Board of Commissioners in performing the functions of supervising and providing advice to the Board of Directors. The Committees is the Audit Committee with main responsibility to ensuring the effectiveness of internal controls performed by internal and external audit and supervision of the implementation of GCG.
Laporan Tahunan 2014
116
PT Aetra Air Jakarta
URAIAN DIREKSI Description of the Board of Directors Direksi
Board of Directors
Direksi adalah organ perusahaan yang bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perusahaan untuk kepentingan dan tujuan Perusahaan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar. Direksi bertugas dan bertanggung jawab secara kolektif dalam mengelola Perusahaan. Direksi bertanggung jawab terhadap pengelolaan Perusahaan agar dapat menghasilkan nilai tambah dan memastikan kesinambungan usaha.
Board of Directors is an organization in the Company that is fully responsible for managing the Company for the interests and objectives of the Company according to Articles of Association. Board of Directors works and responsible collectively to ensure additional value and business sustainability.
Masing-masing anggota Direksi melaksanakan tugas dan mengambil keputusan sesuai dengan pembagian tugas dan wewenang. Tugas, wewenang, dan hal-hal lain yang terkait dengan Direksi sesuai dengan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Board of Directors perform their duties and responsibilities independently in ensuring the implementation of GCG. The Board makes decisions related to operational activities that is based on Articles of Association and applicable laws.
Komposisi Direksi
Composition of Board of Directors
Komposisi Direksi Perusahaan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham sampai tanggal 31 Desember 2014 sebagai berikut:
Composition of Board of Directors based on GMS until December, 31 2014 as follow.
Nama / Name Mohamad Selim Lafrik Bano Rangkuty Indrawan Krisna Pribadi Lintong Hutasoit Hari Yudha Hutomo
Jabatan / Position
Sejak / Effectively
Presiden Direktur President Director Wakil Presiden Direktur Vice- President Director Direktur Director Direktur Director Direktur Director
sejak 13 Mei 2011 effectively May, 13 2011 sejak 31 Januari 2012 effectively January, 31 2012 sejak 8 Juni 2010 effectively June, 8 2010 sejak 8 Juni 2010 effectively June, 8 2010 sejak 1 Januari 2013 effectively January, 1 2013
Sepanjang tahun 2014, komposisi Direksi tidak mengalami perubahan.
There is no change on Composition of Board of Directors in 2014.
Pengangkatan dan Pemberhentian Direksi
Appointment and Dismissal
Pengangkatan Dewan Komisaris telah melalui proses uji kepatutan dan kelayakan sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku dan ketentuan GCG. Direksi diangkat berdasarkan kualifikasi mereka sesuai persyaratan yang telah ditetapkan oleh Bapepam, antara lain:
The members candidate of the Aetra's Board of Directors should meet the fit and proper requirements before appointed by the GMS and determined as the Board of Directors. The candidate appointment based on propriety requirements as follows.
a. Menunjukan karakter moral yang baik b. Dapat melakukan aksi hukum c. Tidak dinyatakan bangkrut atau tidak dinyatakan bersalah dan menyebabkan kebangkrutan bagi perusahaan selama menjadi anggota Direksi atau Dewan Komisaris dalam kurun waktu 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan d. Tiidak terlibat dalam permasalahan hukum di bidang keuangan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan
a. Having good moral; b. has the capability in performing legal action; c. have never being the member of the Board of Directors or the member of Board of Commissioners who have been adjudicated to have caused the bankruptcy of a Company; or d. have never been sentenced for a criminal offense which caused financial loss to the state and/or relating to financial sector.
PT Aetra Air Jakarta
Annual Report 2014
117
URAIAN DIREKSI Description of the Board of Directors
Pengangkatan Direksi dilakukan melalui tahapan sebagai berikut.
Appointment of Board of Directors conducted as follow.
1. Pengajuan atau nominasi kandidat Komisaris oleh pemegang saham pengendali. 2. Pembahasan profil dan kualifikasi masing-masing kandidat dalam oleh Tim Nominasi sebagai proses uji kepatutan dan kelayakan kandidat. 3. Pengangkatan kandidat oleh Rapat Umum Pemegang Saham.
1. Nomination by controlling shareholders.
Nama Name
Domisili Domicile
Mohamad Selim Lafrik Bano Rangkuty Indrawan Krisna Pribadi Lintong Hutasoit Hari Yudha Hutomo
Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta
2. Fit and proper test of candidates
3. Appointment by General Meeting of Shareholders
Pelaksana Uji Kepatutan Interviewer
Status Lulus Lulus Lulus Lulus Lulus
/ / / / /
Passed Passed Passed Passed Passed
Dewan Dewan Dewan Dewan Dewan
Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris
/ / / / /
Board Board Board Board Board
of of of of of
Commissioners Commissioners Commissioners Commissioners Commissioners
Pemberhentian dapat dilakukan apabila:
Dismissal is able to be undertaken if the members:
1. Tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik; 2. Tidak melaksanakan atau melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku atau anggaran dasar; 3. Terlibat dalam tindakan yang merugikan perusahaan dan/atau negara; 4. Dinyatakan bersalah berdasarkan putusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap, atau 5. Mengundurkan diri.
1. Cannot perform their duties properly; 2. Do not perform or the provisions of the legislation in force or the articles of association;
Independensi Direksi
Independence of Board of Directors
Hubungan kerja di antara anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pemegang Saham bersifat independen dan tidak saling mencampuri satu sama lain. Setiap anggota Direksi PT Aetra Air Jakarta tidak memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota Direksi lainnya. Seluruh Direksi Perusahaan juga tidak merangkap jabatan yang dilarang oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku tentang pelaksanaan GCG serta tidak menduduki jabatan pengurus lain di grup Perusahaan maupun di luar grup Perusahaan.
The Board of Commissioners, Directors and Shareholders are independent and do not interfere with each other. Composition of members of Board of Commissioners complies with regulation and laws which includes one independent commissioner. Each member of the Board of Directors does not haveany family connection up to the second degree with other members of the Board of Commissioners and/ nor the members of the Board of Directors. Al l members of the Board of Directors do not hold positions that are prohibited by laws and regulations in force on the implementation of GCG.
3. Engage in actions that is detrimental to Company and/ or the state; 4. Declared guilty by a court decision having permanent legal force; 5. Resign.
Hubungan Afiliasi antara Anggota Direksi, Dewan Komisaris dan Pemegang Saham Utama Affiliated Relations between members of BOC, BOD and shareholders
Nama Name
Hubungan Keluarga dengan Organ Perusahaan Family Relations with Company Organs Komisaris Board of Commissioners
Direksi Board of Directors
Hubungan Kepengurusan di Perusahaan Lain Governance Relation in Other Companies
Pemegang Komisaris Saham Board of Shareholders Commissioners
Direksi Pemegang Board of Saham Directors Shareholders
Mohamad Selim
X
X
X
X
X
X
Lafrik Bano Rangkuty
X
X
X
X
X
X
Indrawan Krisna Pribadi
X
X
X
X
X
X
Lintong Hutasoit
X
X
X
X
X
X
Hari Yudha Hutomo
X
X
X
X
X
X
Laporan Tahunan 2014
118
PT Aetra Air Jakarta
URAIAN DIREKSI Description of the Board of Directors
Direksi telah mengungkapkan kepemilikan sahamnya, baik di PT Aetra Air Jakarta maupun pada perusahaan lain dan dilaporkan secara berkala.
The Board of Directors has revealed its ownership of shares to shareholders as part of Board accountability and reported regularly.
Kepemilikan Saham di PT Aetra Air Jakarta Share Ownership in PT Aetra Air Jakarta
Kepemilikan Saham di Perusahaan Pengendali Share Ownership of Holding Company
Mohamad Selim
X
X
Lafrik Bano Rangkuty
X
X
Indrawan Krisna Pribadi
X
X
Lintong Hutasoit
X
X
Hari Yudha Hutomo
X
X
Nama Name
Ruang Lingkup Pekerjaan dan Tanggung Jawab Direksi
Scope of Works and Responsibilities of Board of Directors
Secara umum, Direksi bertanggung jawab dalam memimpin dan mengelola berbagai usaha untuk mencapai tujuan Perseroan dan memastikan bahwa aset Perseroan digunakan dengan baik sehingga kepentingan para pemegang saham dapat terpenuhi.
Board of Directors responsible to lead and manage activities to achieve Company goals and ensure that Company assets managed well to fulfill shareholders interest.
Tanggung jawab Direksi dijabarkan sebagai berikut:
Duties and responsibilities of the Board of Directors can be described as follows:
a. Memberikan pernyataan tanggung jawab atas laporan keuangan; b. Melakukan pengambilan keputusan operasional Perusahaan terkait investasi, pelayanan pelanggan dan strategi pemasaran; c. Mengusulkan pembayaran dividen; d. Membahas kinerja pegawai dan Key Performance Indicator (KPI); e. Menetapkan anggaran (budget), program kerja, serta evaluasi program kerja dan target usaha perusahaan yang telah terlaksana; f. Memberikan keputusan terkait proyek-proyek investasi; g. Melakukan pembahasan kinerja Unit Bisnis; serta h. Melakukan pembahasan kerjasama dengan PAM JAYA.
a. Provide financial statements; b. Perform decision making on Company operations in investment, customer service and marketing strategy; c. Propose dividend payment; d. Discuss employee performance and Key Performance Indicator (KPI); e. Authorize budget, work plan and evaluations of work plan and business target; f. Provide judgment on investment projects; g. Coordinate discussion of Business Unit performance; h. Coordination of cooperation with PAM Jaya
Dalam membantu manajemen dan operasi Perusahaan, setiap anggota Dewan Direksi mempunyai tanggung jawab sebagai berikut:
To ensure operations and management of the Company, each member of the Board of Directors have specific duties and responsibilities as follow:
Presiden Direktur: Mohamad Selim Presiden Direktur bertugas mewakili Perusahaan dalam mengoordinasi, mengawasi dan sebagai pimpinan dari Direksi. Di samping itu juga memimpin dan mengusahakan serta menjamin terselenggaranya usaha/kegiatan Perusahaan sesuai dengan tujuan dan lapangan usaha Perusahaan berdasarkan Anggaran Dasar. Melakukan koordinasi kegiatan pengawasan internal Perusahaan meliputi pengawasan keuangan dan pengawasan operasional serta senantiasa berusaha meningkatkan efisiensi dan efektivitas kegiatan Perusahaan dalam memelihara dan mengelola kekayaan Perusahaan.
President Director: Mohamad Selim President Director represents Company in function of coordination, monitoring and act as head of Board of Directors. He also lead, act and ensure the business activities inline with Company goals and business scope as Articles of Association. Conduct coordination of internal control consists of financial and operational control and improve efficiency and effectiveness of companies activities.
Wakil Presiden Direktur: Lafrik Bano Rangkuty Wakil Presiden Direktur memimpin dan melaksanakan keseluruhan tugas pokok Perusahaan dalam bidang keuangan dan teknologi informasi yang meliputi
Vice-President Director: Lafrik Bano Rangkuty Vice-President Director leads and manages corporate function on financial and information technology that cover spending, budgeting, investment, bookkeeping,
PT Aetra Air Jakarta
Annual Report 2014
119
URAIAN DIREKSI Description of the Board of Directors
pembelanjaan, penganggaran, investasi, pembukuan, penyusunan sistem akuntansi/pengendalian internal dan pertanggungjawaban keuangan Perusahaan, serta senantiasa meningkatkan efisiensi dan efektivitas PT Aetra Air Jakarta dan menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan Perusahaan, serta teknologi informasi meliputi pemenuhan dukungan teknologi informasi meliputi penyediaan hardware dan software serta jaringan yang dibutuhkan Perusahaan.
development of accounting or internal control system and responsibility on Company assets and also increase efficiency and effectiveness PT Aetra Air Jakarta on acquisition, maintain and manage Company wealth, and also IT to comply supports form TI through facilitation of hardware, software and networks.
Direktur Operasi: Lintong Hutasoit Direktur Operasi bertanggung jawab atas keseluruhan pelaksanaan tugas pokok operasional Perusahaan, senantiasa mengelola Perusahaan agar fasilitas produksi, pipa utama, serta manajemen pelayanan pelanggan dapat beroperasi secara baik dan aman, serta senantiasa meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional Perusahaan.
Operations Director: Lintong Hutasoit Operational Director responsible to corporate function on Company operation and manage Company assets to ensure that production facilities, main pipes and customer service management works well and continuously improve efficiency and effectiveness of Company operations.
Direktur Layanan Bisnis: Indrawan Krisna Pribadi Direktur Layanan Bisnis bertanggung jawab atas pengelolaan strategi pengadaan, komunikasi korporat, legal, bidang umum, serta fungsi assurance, termasuk manajemen kualitas.
Business Service Director: Indrawan Krisna Pribadi Business Service Director responsible to procurement strategy management, corporate communication, legal, general affairs and assurance, including quality management.
Direktur Perencanaan dan Pengembangan: Hari Yudha Hutomo Direktur Perencanaan dan Pengembangan bertanggung jawab untuk memastikan tersedianya proposal bisnis berupa strategi Perusahaan, kebijakan bisnis dan opsi bagi Presiden Direktur melalui pengelolaan fungsi-fungsi perencanaan strategi korporasi, dan pengelolaan performa korporasi sesuai dengan kaidah-kaidah bisnis, kontrak kerja sama, undang-undang dan peraturan yang berlaku guna mendukung pencapaian target Perusahaan berdasarkan rencana tahunan, dan Master Plan. Juga bertanggung jawab untuk memastikan pencapaian target realisasi investasi, post project review, pendataan dan pengembangan aset.
Planning and DevelopmentDirector: Hari Yudha Hutomo Planning and Development Director Direktur responsible to ensure business proposals, business policies and options to President-Director from management of strategic planning and management of corporate performance align with business best practices, cooperation, applicable laws and regulations to support Company target achievement based on annual plan and master plan. Also responsible to ensure investment target, post project review, recording and asset development.
Frekuensi Pertemuan Direksi
Board of Directors Meetings
Sepanjang tahun 2014, Direksi telah menyelenggarakan rapat rutin sebanyak 9 kali dengan kehadiran masingmasing anggota Direksi dalam rapat disajikan dalam daftar rapat kehadiran Direksi sebagai berikut.
In 2014, Board of Directors have conducted 9 (nine) meetings. Number of attendance of members of Board of Directors presented below.
Jabatan / Position
Nama / Name
Meeting
Presiden Direktur / President Director
Mohamad Selim
100%
Wakil Presiden Direktur / Vice- President Director
Lafrik Bano Rangkuty
100%
Direktur / Director
Indrawan Krisna Pribadi
100%
Direktur / Director
Lintong Hutasoit
100%
Direktur / Director
Hari Yudha Hutomo
100%
Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi
Meeting between Board of Commissioners and Board of Directors
Dewan Komisaris juga mengadakan rapat gabungan Dewan Komisaris dan Direksi. Sepanjang tahun 2014, Dewan Komisaris dan Direksi telah menyelenggarakan rapat gabungan sebanyak 4 kali. Seluruh rapat gabungan tersebut diadakan dengan tujuan paparan dan pembahasan laporan keuangan triwulanan serta RUPS.
Board of Commissioners and Board of Directors also organize joint meeting. In 2014, Board of Commissioners and Board of Directors conducted four joint meetings. Main agenda of all meetings conducted are exposition and discussion on trimester financial report and general meeting of shareholders.
Laporan Tahunan 2014
PT Aetra Air Jakarta
120
URAIAN DIREKSI Description of the Board of Directors
Kehadiran masing-masing anggota Dewan Komisaris dan Direksi dalam rapat tersebut disajikan dalam daftar kehadiran Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi sebagai berikut: Jabatan / Position Komisaris Utama / President Commissioner Komisaris Independen / Independent Commissioner Komisaris / Commissioner Komisaris / Commissioner Komisaris / Commissioner Presiden Direktur / President Director Wakil Presiden Direktur / Vice- President Director Direktur / Director Direktur / Director Direktur / Director
Attendance list and agenda of the meetings provided as follow:
BOC
Nama / Name Meelan Gurung Kanaka Puradiredja Kemal Arief Thomas Warren Shreve Jennifer Tang Mohamad Selim Lafrik Bano Rangkuty Indrawan Krisna Pribadi Lintong Hutasoit Hari Yudha Hutomo
BOD
100% 50% 25% 80% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Program Pelatihan Direksi
Competency Development Program
Pada tahun 2014, empat orang anggota Direksi mengikuti pelatihan atau pendidikan yang diselenggarakan pihak eksternal perusahaan. Program pelatihannya mencakup bidang Manajerial (Boost Productivity serta Turn Around Strategy) serta Teknologi dan Operasional (Korean International Water Seminar dan Indonesia Water Forum).
In 2014, four members of Board of Directors attended trainings or education program conducted by external parties. Programs attended are managerials (boost productivity and turn around strategy) engineering and operationsTeknologi dan Operasional (Korean International Water Seminar and Indonesia Water Forum).
No.
Nama/ Name
1
Mohamad Selim
2
Indrawan Krisna Pribadi
3
Lintong Hutasoit
4
Hari Yudha Hutomo
Tanggal / Date
Pelatihan yang diikuti / Trainings Attended HSE Management System Business Continuity Management System Seminar Turn Around Strategy HSE Management System "Boost Productivity and Maximizing Profit Through Good Culture" BCM HSE Management System BCM Indonesia Water Forum Business Continuity Management System Business Continuity Management System
Jakarta, Jakarta, Jakarta, Jakarta, Jakarta, Jakarta, Jakarta, Jakarta, Jakarta, Jakarta, Jakarta,
24 Januari 2014 5 Juni 2014 12-13 November 2014 24 Januari 2014 13 Februari 2014 19 Maret 2014 24 Januari 2014 19 Maret 2014 2-3 April 2014 5 Juni 2014 5 Juni 2014
Kebijakan Suksesi Direksi
Succession Policy of Board of Directors
Perusahaan mendahulukan sumber daya manusia internal dalam untuk nominasi dan suksesi Direksi. Untuk itu, Perusahaan melakukan program pengembangan karyawan secara berkesinambungan. Sepanjang 2014 tidak ada perubahan komposisi Direksi.
PT Aetra Air Jakarta prioritize internal human resources for nomination and succession of Board of Directors through continuous employee development.
Penilaian Kinerja Direksi
Performance Evaluation of Board of Directors
Proses Pelaksanaan Assessment Kinerja Direksi
Performance Evaluation of Board of Directors Process
Assessment kinerja Dewan Komisaris dan Direksi masuk ke dalam agenda rapat RUPS yang akan membahas kinerja Direksi serta kemudian menentukan besaran
Assessment for Board of Directors and Board of Commissioners is taking account into agenda of GMS and being discussed to appoint numbers of remuneration
PT Aetra Air Jakarta
Annual Report 2014
121
URAIAN DIREKSI Description of the Board of Directors
remunerasi yang sesuai dengan kinerja pada periode yang bersangkutan. Assessment kinerja Direksi dilakukan oleh Dewan Komisaris secara langsung, serta oleh pemegang saham pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan.
based on their performance. Assessment conducted by Board of Commissioners in joint meetings and by shareholders in GMS.
Kriteria Assessment Kinerja Direksi
Performance Indicators of Board of Directors
Berikut adalah indikator assessment kinerja Direksi:
The criteria for performance evaluation as follow.
1. Implementasi Good Corporate Governance PT Aetra Air Jakarta 2. Kinerja PT Aetra Air Jakarta secara keuangan, operasional, dan aspek-aspek lainnya yang berperan penting bagi keberlanjutan PT Aetra Air Jakarta 3. Perbandingan antara target dan pencapaian aktual PT Aetra Air Jakarta 4. Keselarasan kinerja PT Aetra Air Jakarta terhadap visi dan misi PT Aetra Air Jakarta 5. Strategi dan inovasi yang dilaksanakan 6. Pencapaian manajemen dalam meningkatkan nilai bagi pemegang saham 7. Kinerja masing-masing Direktur secara individu
1. Implementation of Good Corporate Governance in PT Aetra Air Jakarta 2. Financial, operational and other performances aspect contribute to PT Aetra Air Jakarta sustainability
Assessment terhadap Direksi bersifat internal atau selfassessment. Tidak ada pihak independen yang ditunjuk untuk melakukan assessment kinerja Direksi pada tahun 2014.
Assessment of Board of Directors conducted internally or through self-assessment. In 2014 there is no independence parties appointed to conduct Board of Directors performance assessment.
Kebijakan Remunerasi Direksi
Remuneration Policy of Board of Directors
Prosedur Penetapan Remunerasi Direksi
Remuneration Policy Development Procedure
Penetapan jumlah gaji dan remunerasi Direksi ditetapkan berdasarkan keputusan RUPS. Perusahaan juga secara berkala mengevaluasi kebijakan, besaran, dan struktur remunerasi. Pada Rapat Umum Pemegang Saham yang dilaksanakan pada 8 Juni 2014, para pemegang saham menyetujui untuk melimpahkan wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan besarnya tantiem atau bonus kinerja Direksi.
The provision regarding the amount of salary and remuneration of the members of the Board of Directors determined based on the resolution of GMS. PT Aetra Air Jakarta regularly evaluate policy, numbers and structure of remuneration. At GMS dated June, 8 2014, the authority of GMS to decide amount of tantiem for BOD was conferred to the Board of Commissioners.
Struktur Remunerasi Direksi
Structure of Remuneration of Board of Directors
Kebijakan pemberian remunerasi dan fasilitas lain bagi Direksi mengacu kepada keputusan dari pemegang saham sebagaimana ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham. Direksi menerima remunerasi dalam bentuk gaji, tunjangan dan fasilitas.
Policy on remuneration and compensations for the Board of Directors refers to the decision of shareholders as set out in the General Meeting of Shareholders. Regulations for other members of the Board of Commissioners whose appointed by shareholders based on employment regulation in controlling Company. Board of Directors received salary, allowances and facilities as remuneration.
Pedoman penentuan besaran remunerasi diatur dengan pertimbangan meliputi kewajaran sebagai pengelola aset, meningkatnya tuntutan dan tanggung jawab pengurusan perusahaan serta kebutuhan cost of living adjustment (COLA).
Consideration on amount of remuneration and compensations based on fairness as asset management and revenue of the Company, increasing demands and responsibilities of the management Company as well as the growing need for cost of living adjustment (COLA).
Berikut mekanisme pemberian kompensasi bagi Direksi:
Procedures for remuneration and compensations for Board of Directors conducted as follow.
1. Dewan Komisaris melakukan penelaahan atas kompensasi yang diberikan di pasar untuk pekerjaan yang bersangkutan pada perusahaan lainnya dengan bidang usaha dan status yang sama, kinerja usaha perusahaan serta kontribusi masing-masing anggota Direksi.
1. Board of Commissioners conducted a review of the compensation awarded in the relevant market for the same position and business.
3. Comparison of target and achievement 4. Alignment of performance to vision and mission 5. Strategy and innovations performed 6. Management's approach to increase shareholders value 7. Individual performance of members of Board of Directors
Laporan Tahunan 2014
122
PT Aetra Air Jakarta
URAIAN DIREKSI Description of the Board of Directors
2. Rekomendasi disampaikan kepada pemegang saham untuk dilakukan pembahasan lanjutan dan persetujuan dalam RUPS. 3. RUPS memberikan persetujuan dan menetapkan remunerasi Direksi.
2. The proposed remuneration for the Board of Directors submitted to shareholders for AGMS discussion and approval. 3. AGMS gives approval and sets the remuneration of the Board of Commissioner.
Pada tahun 2014 tidak terjadi perubahan atau penyesuaian jenis dan jumlah remunerasi Direksi.
There is no adjustment nor change of types nor numbers of remuneration of Board of Directors.
Pedoman Kerja Direksi
Working Guidelines of Board of Directors
Dalam melaksanakan fungsi pengelolaan perusahaan, Direksi telah dilengkapi pedoman kerja yang disebut dengan Board Manual. Pedoman tersebut mengatur halhal sebagai berikut.
In carrying out the functions of Company management, the Board of Directors of Indonesia Power has been equipped withthe Working Guidelines called Board Manual. The aspects of the Board of Directors that are set out in Board Manual are
a. b. c. d.
e. f. g. h. i.
Pengertian, persyaratan dan komposisi Direksi Pengaturan rangkap jabatan Program pengenalan dan pelatihan Tugas Direksi, termasuk terkait kebijakan operasional dan standard operasional baku (SOP), manajemen risiko, pengendalian intern, informasi kepada stakeholder, pemenuhan target kinerja, mutu produk dan pelayanan, SDM maupun terkait praktik tata kelola perusahaan yang baik (GCG) Rapat Direksi Etika Jabatan Pelaporan dan Pertanggungjawaban Evaluasi Kinerja Organ Pendukung Direksi
a. Definition, requirements and composition of the Board of Directors b. Double post setting c. Introduction and training program d. Duties of Directors, including which are related to operational policies and fixed operational standards, risk management, internal control, information to stakeholders, performance, targets fulfillment, quality of products and services, and human resources related to practices of GCG. e. Board of Directors Meeting f. Ethics Position g. Reporting and Accountability h. Performance Evaluation i. Organ that supports the Board of Directors
Indikator Kinerja Direksi
Board of Directors Performance Indicators
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, pemegang saham mengevaluasi kinerja Dewan Komisaris dan Direksi. Sedangkan Dewan Komisaris mengevalusi kinerja Direksi dalam rapat internal yang dilaksanakan Dewan Komisaris.
Shareholders evaluate performance of Board of Directors and Board of Commissoners in GMS and BOC evaluate BOD performance through internal meeting of BOC.
Berikut adalah indikator kinerja Direksi:
Performance indicators for Board of Directors described as follow.
1. Implementasi Good Corporate Governance 2. Kinerja Perseroan secara keuangan, operasional, dan aspek-aspek lainnya yang berperan penting bagi keberlanjutan perusahaan 3. Perbandingan antara target dan pencapaian aktual perusahaan 4. Keselarasan kinerja Perseroan terhadap visi dan misi PT Aetra Air Jakarta 5. Strategi dan inovasi yang dilaksanakan 6. Pencapaian manajemen dalam meningkatkan nilai bagi pemegang saham
1. Application of Good Corporate Governance 2. Corporate performance in financial, operation and other aspects that significant to Company sustainability
Hubungan Kerja Dewan Komisaris dan Direksi
Relation of Board of Commissioners and Board of Directors
Hubungan kerja Dewan Komisaris dan Direksi adalah hubungan check and balances untuk kemajuan dan kesehatan PT Aetra Air Jakarta, sehingga tercipta pengelolaan Perusahaan secara profesional, transparan dan efsien, serta tercipta suatu pola hubungan kerja yang lebih baik antara kedua organ perusahaan tersebut. Dalam pelaksanaan proses pengawasan tersebut, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit.
Relation between Board of Commissioners and Board of Directors is check and balances for the improvement of the Company and to develop management that professionals, transparent and efficient with better communication relation among the organs. Board of Commissioners assisted by Audit Committee to conform the supervision tasks.
3. Comparison of target and actual achievement of the Company 4. Alignment of Company vision and mission with its performance 5. Execution of strategy and innovation 6. Management achievement on value creation for shareholders
PT Aetra Air Jakarta
Annual Report 2014
123
KOMITE AUDIT Audit Committee Komite Audit bertugas melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit serta pemantauan atas tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian intern termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan. Fungsi komite adalah untuk memberikan pendapat yang profesional dan independen kepada Dewan Komisaris terhadap laporan dan hal-hal yang disampaikan Direksi kepada Dewan Komisaris serta mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris.
Audit Committee is assigned to undertake monitoring and evaluation of the planning and auditing and the follow-up monitoring of the results of the audit in order to assess the adequacy of internal controls, including the adequacy of the financial reporting process. The function of the committee is to provide a professional and independent opinion to the Board of Commissioners of the report and matters presented to the Board of Commissioners and to identify matters that require the attention of the Board of Commissioners .
Pelaksanaan tugas Komite Audit mengacu pada Piagam Komite Audit sebagai pedoman kerjanya. Adapun tugas dan tanggung jawab Komite Audit termasuk melakukan fungsi penelaahan terhadap:
The performance of Commitee Audit duties refers to the Audit Commitee Charter as its work guidelines. The duties and responsibilities of the Committee include oversight of:
• Laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan; • Proses audit yang dilaksanakan oleh audit internal maupun audit eksternal.
• Published company's financial statement, and • Audit process conducted by internal or external auditor
Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, anggota Komite paling sedikit berjumlah 3 (tiga) orang dan dipimpin oleh Komisaris Independen.
As regulated, Audit Committee has at least three members and led by Independent Commissioner.
Persyaratan, Keahlian dan Komposisi Anggota Komite Audit
Requirements of the Audit Commitee
Anggota Komite Audit wajib memenuhi persyaratan kemampuan dan kepatutan. Persyaratan kemampuan terdiri dari profesional dalam bidang hukum, akuntan publik, ahli keuangan, dan seorang ahli di bidang industri perusahaan dan bebas dari segala potensi benturan kepentingan sehingga tidak mengganggu objektivitas pendapatnya terhadap masalah yang dihadapi, dan membuat surat pernyataan bebas dari conflict of interest apabila diperlukan.
Member of Audit Comittee is required to meet the fit and proper requirements. The requirements consist of professional skills in the fields of law, public accountants, financial experts, and an expert in the field of industrial enterprise and free of any potential conflict of interest that does not interfere with the objectivity of their opinion to the encountered problems, and no conflict of interest statement if necessary.
Selain itu, anggota Komite Audit juga harus memiliki sifat dan perilaku terpuji serta memenuhi persyaratan kepatutan, antara lain memiliki integritas yang baik, pengetahuan yang memadai tentang bisnis perusahaan, pengalaman kerja yang cukup di bidang pengawasan/ pemeriksaan dan bidang lainnya yang relevan, jujur, independen (tidak ada conflict of interest), objektif dan profesional serta dapat dipercaya dan memiliki komitmen terhadap pelaksanaan tugasnya.
In addition, the member of Audit Committee must also have good ethics and character and fulfill propriety requirements including: high integrity, adequate knowledge of the Company's business, considerable work experience of supervision/ inspection and other relevant fields, honest, independent (no conflict of interest), objective and professional as well as trustworthy and committed to their work.
Komposisi Anggota Komite Audit
Composition of the Audit Commitee
Susunan anggota Komite Audit pada tahun 2014 adalah sebagai berikut:
As regulated, member required for including one chairperson and chaired by Independent Commissioner. Members of Audit Committee are follows:
1. Kanaka Puradiredja - Ketua merangkap Anggota (Komisaris Independen) Profil dapat dilihat dalam profil Anggota Dewan Komisaris 2. Setiyono Miharjo - Anggota (Independen) Warga Negara Indonesia. Lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta; Special Accounting Course Program, Temple University, USA. Meraih gelar MBA dalam General Business dari Haworth College of Business, Western Michigan University, USA, dan Ph.D in Accounting di Fox School of Business, Temple University, USA. Selain menjadi anggota
1. Kanaka Puradiredja - Chairman Profile can be viewed in Board of Commissioners section
2. Setiyono Miharjo - Member (Independent) Indonesian citizen. Graduated from Economics Faculty of Universitas Gadjah Mada Yogyakarta and Special Accounting Course Program, Temple University, USA. Graduated as MBA in General Business from Haworth College of Business, Western Michigan University, USA, dan Ph.D in Accounting di Fox School of Business, Temple University, USA. Beside member of Audit
Laporan Tahunan 2014
124
PT Aetra Air Jakarta
KOMITE AUDIT Audit Committee
independen Komite Audit Perusahaan, saat ini juga menjadi Deputi Direktur pada Program MBA Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (Kampus Jakarta). Pada 2011 hingga 2015 merupakah Chief Financial Officer Gadjah Mada University Hospital, Universitas Gadjah Mada. Pada 2008 menjadi anggota Dewan Standar Akuntansi Keuangan, Ikatan Akuntan Indonesia.
Committee, also Deputy Director at MBA of Faculty of Business and Economics Universitas Gadjah Mada (Jakarta Campus), Chief of Financial Officer of Gadjah Mada University Hospital, Universitas Gadjah Mada in 2011 hingga 2015. In 2008 become member of The Indonesian Financial Accounting Standards Board, The Indonesian Institute of Accountants.
3. Bernardi Djumiril - Anggota Bernardi Djumiril lulus dari Jurusan Ekonomi Universitas Trisakti, Jakarta, Indonesia, pada tahun 1993 dan dari Oklahoma City University di Amerika Serikat pada tahun 1995 dengan gelar Master of Business Administration di bidang Keuangan. Memiliki Keahlian dalam merger dan akuisisi, due diligence, penggalangan dana dan transaksi-transaksi lainnya yang mendukung strategi.
3. Bernardi Djumiril - Member Bernardi Djumiril graduated from Economics Department, Universitas Trisakti, Jakarta, in 1993 and Master of Business Administration from Oklahoma City University in 1995. He mastered skills in merger and acquisition, due diligence, fundraising and transactions that support corporate strategy.
Bergabung dengan PT Recapital Advisors sejak tahun 2004 sebagai Kepala Keuangan Perusahaan, diangkat sebagai dewan komisaris Berau Coal pada bulan Desember 2009, anggota dewan komisaris PT Retower Asia sejak 2007 dan anggota komite audit PT Capitalinc Investment Tbk dan PT Aetra Air Jakarta sejak 2007, dan 2009 masing-masing.
He joins PT Recapital Advisors since 2004 as Head of Corporate Finance, member of Board of Commissioners of PT Berau Coal in December 2009, member of Board of Commissioners of PT Retower Asia since 2007 and member of Audit Committee of PT Capitalinc Investment Tbk since 2007 and PT Aetra Air Jakarta since 2009.
Memegang berbagai posisi seperti sebagai Manajer Corporate Finance di Siddharta Consulting, anggota dari KPMG di Jakarta dari 2001 sampai 2004, Manajer Unit Pemulihan Lokal di Bank Credit Lyonnais Indonesia 1999-2001 dan Business Manager Divisi Corporate Banking di Bank BIRA, Jakarta, dari 1996 hingga 1999.
He held positions as Corporate Finance Manager of Siddharta Consulting, member of KPMG Jakarta 20012004, Local Recovery Unit Manager of Bank Credit Lyonnais Indonesia 1999-2001 and Business Manager Divisi Corporate Banking in Bank BIRA, Jakarta, 19961999.
Independensi Anggota Komite Audit
Independence of Audit Committee
Seluruh anggota Komite Audit PT Aetra Air Jakarta berasal dari pihak independen dan tidak terdapat rangkap jabatan anggota Komite Audit yang dilarang oleh peraturan tentang pelaksanaan GCG. Ketua Komite Audit yaitu Kanaka Puradiredja adalah Komisaris Independen.
Members of Audit Committee are not in dual positions which are prohibited by the regulations under the implementation of GCG to ensure its' independency. Head of Audit Committee, Mr. Kanaka Puradiredja is Independent Commissioner.
Aspek Independensi / Independency Aspect Tidak memiliki hubungan keuangan dengan Dewan Komisaris dan Direksi Do not have any financial relationship with the Board of Commissioners and Directors Tidak memiliki hubungan kepengurusan di PT Aetra Air Jakarta, anak perusahaan maupun perusahaan afiliasi Do not have any managerial relationship in PT Aetra Air Jakarta, a subsidiary, or affiliated Company Tidak memiliki hubungan kepemilikan saham di PT Aetra Air Jakarta Do not have any stake ownership in PT Aetra Air Jakarta Tidak memiliki hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/ atau sesama anggota Komite Audit Do not have any family relationship with the Board of Commissioners, Directors and/ or a fellow member of the Audit Committee Tidak menjabat sebagai pengurus partai politik atau pejabat pemerintah daerah Do not serve as a political party officials, local government officials Keterangan / Information : KP: Kanaka Puradiredja, SM: Setiyono Miharjo, BD: Bernardi Djumiril
KP
SM
BD
PT Aetra Air Jakarta
Annual Report 2014
125
KOMITE AUDIT Audit Committee
Pedoman Kerja Komite Audit
Guidelines and Code of Conduct of the Audit Committee
Dalam melaksanakan fungsi dan perannya, Komite Audit telah dilengkapi pedoman kerja yang ditetapkan dalam Piagam Komite Audit yang ditandatangani bersama oleh Komisaris Utama dan Direktur Utama pada tanggal 31 Mei 2011. Dokumen tersebut disusun berdasarkan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, telah ditinjau ulang secara berkala dan tidak mengalami perubahan mengingat masih relevan dengan kondisi Perusahaan saat ini.
In performing their functions and roles, Audit Committee has been equipped with Charter of the Audit Committee signed by President Commissioners and President Director Decision in May 31 th, 2011. The document is based on applicable laws and and regulations, has to be reviewed periodically and has not changed considering its relevance to the current condition of the Company.
Piagam Komite Audit mengatur hal-hal yang terkait dengan pelaksanaan tugas dan kewajiban anggota Komite Audit, antara lain fungsi dan tugas pokok Komite Audit, tanggung jawab dan wewenang Komite Audit, Kode Etik, Rapat Komite Audit serta Penilaian kinerja Komite Audit.
The Audit Committee Charter organizes aspects related to the duties and responsibilities of the Audit Committee, including the functions and duties of the Audit Committee, responsibilities and authority of the Audit Committee, Code of Ethics, Audit Committee Meetings as well as performance evaluation of the Audit Committee.
Rapat Anggota Komite Audit
Meetings of Audit Committee
Dari tanggal 1 Januari 2014 hingga tanggal penyusunan Laporan Tahunan PT Aetra Air Jakarta tahun 2014, Komite telah menyelenggarakan 5 (lima) kali pertemuan. Tingkat kehadiran anggota Komite dalam pertemuan adalah sebagai berikut:
Main function of the audit committee is overseeing published financial reporting and audit process conducted by internal or external auditor. In 2014, Audit Committee conducted 5 meetings with the agenda and attendance of each member of the Audit Committee as follow:
No.
Tanggal / Date
Agenda
1
24 Maret / March 2014
Laporan Keuangan Triwulan 1 2014 Financial Report Q1 2014
2
11 April / April 2014
Laporan Keuangan Triwulan 2 2014 Financial Report Q2 2014
3
28 April / April 2014
Laporan Keuangan Triwulan 3 2014 Financial Report Q3 2014
4
25 Agustus / August 2014
Laporan Keuangan Triwulan 4 2014 Financial Report Q4 2014
5
12 Desember / December 2014
Laporan Keuangan Auditan 2014 Financial Statement 2014 Tingkat Kehadiran Komite Audit Presence Rate
KP
SM
BD
100% 100% 100%
Keterangan / Note : KP: Kanaka Puradiredja, SM: Setiyono Miharjo, BD: Bernardi Djumiril
Penilaian Kinerja Komite Audit
Performance Assessment of Audit Committee
Mengacu pada Piagam Komite, kinerja Komite Audit dievaluasi oleh Dewan Komisaris setiap akhir tahun berdasarkan realisasi dan penyelesaian program kerja sesuai Piagam Komite Audit. Hasil penilaian tersebut menjadi bahan pertimbangan bagi Dewan Komisaris untuk mengangkat kembali dan/atau memberhentikan anggota Komite Audit untuk periode jabatan berikutnya.
Referring to the Committee Charter, The performance of Audit Committee evaluated by Board of Commissioners at the end of the year based on realization and accomplishment of workplan. The assessment results come into consideration for the Board of Commissioners to reappoint and/ or dismiss members of the Audit Committee for the next period positions.
Laporan Tahunan 2014
126
PT Aetra Air Jakarta
SEKRETARIS PERUSAHAAN Corporate Secretary Sekretaris Perusahaan: Pratama S. Adi Karirnya di PT Aetra Air Jakarta dimulai pada tahun 1999. Awalnya bertugas di Finance & Accounting Department, tahun 2004 ditugaskan di Direktorat Customer Service dan terakhir menjabat sebagai Sr. Manager Operation and Customer Service Business Support. Tahun 2009 dipercaya sebagai Sr. Manager Finance & Regulatory, sampai akhirnya diangkat sebagai Sekretaris Perusahaan pada tanggal 15 September 2014.
Corporate Secretary: Pratama S. Adi Carrier in PT Aetra Air Jakarta started in 1999. At the beginning he was in charge at Finance & Accounting Department. In the year 2004 he was transferred to work in Customer Service Department, and finally as the Senior Manager Operation and Customer Service Business Support. In 2009 he was trusted to became the Senior Manager Finance & Regulatory, and from that his carried launched and currently held the position as the Corporate Secretary since September 15, 2014.
Tugas-tugas Sekretaris Perusahaan, meliputi:
Responsibilities of Corporate Secretary are;
1. Menyosialisasikan kebijakan dan rencana Perusahaan baik jangka panjang maupun jangka pendek kepada pemangku kepentingan; 2. Memublikasikan informasi kegiatan Perusahaan dan memberikan jawaban atas pertanyaan publik terhadap kegiatan Perusahaan; 3. Mengatur pertemuan yang menyangkut waktu, tempat, undangan dan materi, antara Direksi, Dewan Komisaris, Pemegang Saham, dan menyampaikan dokumentasi hasil pertemuan kepada pemangku kepentingan lainnya; 4. Menyampaikan informasi kepada pihak eksternal maupun internal sebagai penerapan prinsip transparansi. Perusahaan selalu bersikap terbuka dengan menginformasikan setiap kejadian penting yang dialami Perusahaan secara akurat kepada pemangku kepentingan; 5. Menata dan menyimpan dokumen Perusahaan; serta 6. Memastikan kepatuhan PT Aetra Air Jakarta dalam melaksanakan GCG.
1. Socialize policies and corporate plan in long and short term to stakeholders;
Dalam melaksanakan tugasnya, Sekretaris Perusahaan telah dilengkapi pedoman kerja, yaitu terkait dengan tugas pokok organisasi Sekretariat Perusahaan, uraian tugas Sekretaris Perusahaan, dan pedoman komunikasi Perusahaan.
In performing the duties, Corporate Secretary is supported with the Working Guidelines, which is related to main duty of the Corporate Secretary organization, job descriptions of Corporate Secretary and guidelines for corporate communications.
2. Publish information on corporate activities and provide answers to public feedback; 3. Arrange and facilitate meetings of Board of Directors, Board of Commissioners, shareholders and distribute meetings documentations to stakeholders;
4. Deliver information to external and internal parties as implementation of transparency principle. Company and inform important events accurately to stakeholders;
5. Arrange and maintain Company documents and 6. Ensure Aetra's compliance on GCG
Corporate Affair Senior Manager
Legal Manager
Corporate & Customer Communication Manager
Peningkatan Kompetensi Sekretaris Perusahaan
Competence Development of Corporate Secretary
Untuk meningkatkan kompetensi Sekretaris Perusahaan, sepanjang tahun 2014 Sekretaris Perusahaan telah mengikuti beberapa kegiatan pelatihan sebagai berikut.
To improve the competence, Corporate Secretary attended trainings as follow.
PT Aetra Air Jakarta
Annual Report 2014
127
SEKRETARIS PERUSAHAAN Corporate Secretary
No.
Pelatihan / Trainings
Waktu dan Tempat / Venue and Date
1
BCM
Jakarta, 19 Maret / March 2014
2
Corporate Communication Summit
Bandung, 17 September / September 2014
3
DIKLAT Tingkat Utama Angk 36 PERPAMSI
Jakarta, 6 Oktober / October 2014
4
Financial for Non-Financial
Jakarta , 29 Oktober / October 2014
5
Seminar Korean International Water Week
6
Business Continuity Management System
Jakarta, 5 Juni / June 2014
7
Investigation
Jakarta, 18 Agustus / August 2014
8
Finon
Jakarta, 29 Oktober / October 2014
Pelaksanaan Tugas Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary Performance
Pengelolaan Komunikasi dengan Pemangku Kepentingan
Stakeholders Management
PT Aetra Air Jakarta senantiasa memberikan informasi secara tepat waktu, akurat lengkap sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku mengenai perusahaan kepada pemegang saham dan stakeholders.
PT Aetra Air Jakarta continues to provide information in a timely manner, accurate and complete in accordance with the rulesapplicable legislation regarding the Company to its shareholders and stakeholders.
Perusahaan memiliki kebijakan mengenai keterbukaan informasi yang diatur dalam nama dokumen tentang Pedoman Komunikasi Perusahaan. Aspek yang diatur dalam kebijakan tersebut, antara lain adalah maksud dan tujuan, komunikasi perusahaan, stakeholders perusahaan, strategi komunikasi, penanggung jawab kegiatan komunikasi perusahaan, klasifikasi informasi dan pengungkapan informasi ke publik, juru bicara dan substansi materi informasi, koordinasi pengumpulan data dan penyebarannya, manajemen krisis, desentralisasi pengelolaan komunikasi, program dan anggaran serta pelaporan dan evaluasi.
Company have developed policy of the disclosure of information in Corporate Communication Guidelines. The guideline covers purpose and definition corporate communication, stakeholders, communication strategy, responsible parties for corporate communication, information clarification and information disclosure to public spokesperson and information materials, coordination on data and its distribution, crisis management, decentralization of communication management, programs and budget, reporting and evaluation.
Untuk keperluan internal, perusahaan telah menerapkan keterbukaan informasi berkaitan dengan perencanaan perusahaan yang dapat berpengaruh signifikan bagi pegawai berupa Laporan Tahunan, Laporan Statistik, Business Plan, Kebijakan dan Prosedur Perusahaan, serta informasi terbaru lainnya tentang perusahaan melalui berbagai media komunikasi seperti situs web, e-mail, majalah, majalah dinding dan surat edaran. Berdasarkan media yang digunakan, informasi dan data mengenai PT Aetra Air Jakarta dapat diperoleh melalui:
For internal purposes, the Company has applied the disclosure of information related with Company planning that can have significant effect for the employee in the media of annual reports, statistics report, business plan, corporate policies and procedures, as well as other new information about the Company throughvarious communication media such as websites, portals, e-mail, magazine, weekly bulletin and circular letters. Based on the media platforms, information and data about PT Aetra Air Jakarta can be obtained by:
1. Situs Web Stakeholders diharapkan dapat mengakses informasi tentang perusahaan di situs yang memberikan informasi komprehensif tentang kegiatan operasional dan kinerja Perusahaan serta berbagai informasi lain yang berguna bagi pemegang saham dan pihak-pihak yang berkepentingan dengan mengakses nama situs web PT Aetra Air Jakarta. Informasi dalam situs web yang disampaikan antara lain terkait dengan profil perusahaan secara lengkap dan program korporat yang dilakukan. Untuk memfasilitasi umpan balik pemangku kepentingan, PT Aetra Air Jakarta menyediakan
[email protected].
1. Website Stakeholders are expected to be able to access information about the Company on websites that provide comprehensive information about Company operations and performance and other useful information for shareholders and stakeholders by accessing the site, www.aetra.co.id. The information presented in the website, related to the complete profile of the Company and current corporate programs undertaken.
Laporan Tahunan 2014
128
PT Aetra Air Jakarta
SEKRETARIS PERUSAHAAN Corporate Secretary
2. Media ingriya Perusahaan Media ingriya yang digunakan oleh Perusahaan sebagai sarana penyebaran data dan informasi Perusahaan, antara lain yaitu e-mail, majalah dinding, poster dan Video Conference.
2. Corporate in-house media PT Aetra Air Jakarta develops in-house magazine as media to distribute data and information consists of email, wall magazines, posters dan video conference.
Daftar Publikasi di Media Internal Publication List of Internal Media No.
Tanggal / Period
Media
Uraian / Content
1
Maret / March
Poster Poster
Informasi Media Sosial Information on Social Media
2
April / April
Laporan Tahunan Annual Report
Annual Report Annual Report
3
April / April
Kolom Kolom
Informasi Triwulan 1 tahun 2015 Corporate information, Q1 2014
4
Juli / July
Kartu Ucapan Greetings Card
Kartu Lebaran Idul Fitri
5
Juli / July
Roll Banner Roll Banner
ILM: Bayar Air Sebelum Mudik PSA: Bayar Air Sebelum Mudik
6
Juli / July
website website
Undangan Prakualifikasi Penyediaan Bahan Kimia Procurement invitation for chemicals
7
Agustus / August
website website
Undangan Prakualifikasi Sewa Kendaran Procurement invitation for vehicles rental
8
September / September
Brosur Brochures
ILM: Jaga Meter Air untuk SBU Utara PSA: Jaga Meter Air untuk SBU Utara
9
September / September
Sticker Sticker
NOMEN SBU Utara NOMEN SBU Utara
10
September / September
Workbook Workbook
Info korporat Corporate information
11
September / September
Blocknote Blocknote
Info korporat Corporate information
12
September / September
Poster Poster
K3 Health, Safety and Environment
13
September / September
Poster Poster
UPP Cilincing Tutup UPP Cilincing Tutup
14
Oktober / October
Kalender Calendar
Kalender Calendar, Corporate information
15
Oktober / October
Kartu Ucapan Greetings Card
Season Greetings Season Greetings
16
Oktober / October
Spanduk Spanduk
Idul Adha Idul Adha
17
Oktober / October
Backdrop Backdrop
ILM: Sosialisasi Ketahanan Air ILM: Sosialisasi Ketahanan Air
18
Oktober / October
Poster Poster
UPP Tugu Utara Tutup UPP Tugu Utara Tutup
19
November / November
Brosur Brochures
Materi Decanter untuk Pameran Infrastruktur Materials on Decanter for exhibition
20
November / November
Roll Banner Roll Banner
Materi Pameran infrastruktur Materials for exhibition
21
Desember / December
website website
Undangan Prakualifikasi Penyediaan Jasa Tenaga Kerja Procurement invitation for outsourcing
22
Desember / December
Spanduk Backdrop
ILM: Kerjasama Pemberantasan Ilegal dengan Polres Jakarta Utara ILM: Kerjasama Pemberantasan Ilegal dengan Polres Jakarta Utara
PT Aetra Air Jakarta
3. Media Massa PT Aetra Air Jakarta memberikan informasi kepada pelanggan dan stakeholders melalui media massa secara berbayar seperti iklan maupun dari liputan dan wawancara dalam kegiatan publisitas. Sepanjang tahun 2014, PT Aetra Air Jakarta mendapatkan publikasi sebanyak 113 liputan dan penayangan di 55 media massa cetak, dan 58 media online dan 8 iklan di media cetak.
3. Mass Media PT Aetra Air Jakarta provides information to customers and stakeholders by mass media using paid channel as advertising as well as coverage and interview in publicity. In 2014, PT Aetra Air Jakarta exposed in 113 news and coverage in 55 printed mass media, 58 online media and 8 advertising in printed media.
Daftar Iklan di Media Massa Advertising Published No. 1 2 3 4 5 6 7 8
Judul / Content Panggilan RUPO Aetra / Invitation for GMS Aetra Panggilan RUPO Aetra / Invitation for GMS Aetra Pengumuman Keputusan RUPO / Publication of GMS Resolutions Laporan Keuangan PT Aetra Air Jakarta / Financial Statements PT Aetra Visioner Iklan Procurement / Advertorial Procurement Iklan Prakualifikasi / Advertorial Procurement Informasi Gangguan Air / Public Service Announcement
Media
Tanggal / Date
Bisnis Indonesia Media Indonesia Bisnis Indonesia Bisnis Indonesia Sinar Harapan Bisnis Indonesia Media Indonesia Pos Kota
1 Januari 2014 2 Januari 2014 20 Januari 2014 29 Maret 2014 07 Mei 2014 12 Juli 2014 12 Juli 2014 21 Juli 2014
Daftar Liputan dan Publikasi di Media Massa News Coverage No.
Tanggal Date
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
30/01/2014 30/01/2014 30/01/2014 30/01/2014 30/01/2014 30/01/2014 30/01/2014 30/01/2014 30/01/2014 30/01/2014 30/01/2014 30/01/2014 30/01/2014 30/01/2014 20/01/2014 14/02/2014 01/02/2014 14/02/2014 14/02/2014 14/02/2014 14/02/2014 14/02/2014 15/02/2014 28/02/2014 14/02/2014 14/02/2014 19/03/2014 19/03/2014 19/03/2014 20/03/2014 20/03/2014
Media Kontan Bisnis Indonesia Sinar Harapan Media Indonesia Investor.co.id detikNews Indonesiaheadline.com Aktual.com Antara.com Bisnis.Com Beritasatu.com Suara Karya Warta Kota Media Indonesia Kontan online Bisnis.Com Pos Kota Okezone.com Pos Kota Warta Kota lampu hijau Tribunenews.com Bisnis Indonesia beritasatu.com Poskota.news bisnis.com bisnis.com bisnis .com Bisnis Indonesia Jawa Pos beritajakarta
Judul Contents Target Penjualan Aetra Aetra Bidik Rp 136 Miliar Aetra Sediakan Posko Banjir Pengumuman Keputusan RUPO Tingkatkan Pelayanan, Aetra Siapkan Capex 170 M Ada Posko Banjir Bagi Pengungsi Banjir di Jaktim Aetra Pasok Air Brsih Untuk Pengungsi Banjir di Jakarta Aetra Buat 10 Posko Air Bersih Di Dua Wilayah DKI Aetra Siapkan Belanja Modal 2014 Rp 170 Miliar Aetra Pasok Air Bersih Untuk Pengungsi Banjir Jakarta Tingkatkan Pelayanan Aetra Siapkan Capex Rp 170 M Diperpanjang jaringan Pipa Air Bersih untuk Warga Miskin Air Bersih Untuk Banjir (P. B. hernowo) Aetra Suplai Air Bersih Aetra Beri Kompensasi Pemegang Obligasi Aetra Incar Laba Rp159 Miliar PT Aetra Ganti 37 Ribu Meteran Pelanggan Banjir Tak Mengganggu Pasokan Air Bersih 615 Ribu m3 Air Bersih Didistribusikan Air Bersih pasca Banjir Berkat bantuan air bersih warga korban banjir terhindar dari penyakit Jika Banjir Kembali, Aetra Patikan Suplai air bersih aman Aetra Perkuat Jaringan Palyja dan Aetra Bantah Pasokan Air Berkurang Saat Banjir Aetra Bantu Korban pasca banjir Aetra Pasok Air Besih Utk Korban Banjir Aetra Tekan Keboran Air Senilai Rp 66 Miliar Aetra Ajak Siswa SD Kampanye Jakarta Ramah Air DKI Tekan Kebocoran Air Ajari Siswa Kenal Manfaat Air Aetra Ajak Siswa SD Kampanye Peduli Air
Annual Report 2014
129
Laporan Tahunan 2014
130
PT Aetra Air Jakarta
SEKRETARIS PERUSAHAAN Corporate Secretary
No.
Tanggal Date
Media
32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80
20/03/2014 04/03/2014 05/03/2014 21/03/2014 17/04/2014 26/04/2014 02/04/2014 26/04/2014 17/04/2014 19/04/2014 18/04/2014 19/04/2014 16/05/2014 26/05/2014 23/05/2014 24/05/2014 24/05/2014 05/06/2014 06/06/2014 05/06/2014 05/06/2014 04/06/2014 06/06/2014 22/08/2014 17/08/2014 24/09/2014 26/09/2014 01/10/2014 01/10/2014 09/10/2014 01/10/2014 01/10/2014 01/10/2014 09/10/2014 23/10/2014 27/10/2014 01/10/2014 01/10/2014 10/10/2014 09/10/2014 09/10/2014 11/10/2014 10/10/2014 09/10/2014 09/10/2014 01/10/2014 09/10/2014 21/10/2014 09/10/2014
bisnisindonesia.com Sinar Harapan Warta Kota Republika Indonesiaheadlines.com Indonesia Finance Today Sinar Harapan Neraca bisnis.com Kompas investor indonesia.com bisnis indonesia.com Jurnal.Com Jurnal Nasional Kompas.com Sinar Harapan Bisnis Indonesia beritasatu Bisnis Indonesia.com Bisnis Indonesia Bisnis Indonesia bisnis.com Bisnis Indonesia Tempo.co id PERPAMSI WEB LBH titian merah.cim Sinar Harapan Pos Kota Jurnal Nasional Warta Kota Beritasatu.com Okezone.com BeritaSatu Bisnis Indonesia Warta Kota Kompas.com Beritaaktual.com Rakyat Merdeka Suara Karya Kompas The Jakarta Post Jakarta Globe Koran Tempo Koran Jakarta Indonesiaheadline Pos Kota Kompas detik.news
81 82 83 84 85
09/10/2014 09/10/2014 09/10/2014 09/10/2014 03/10/2014
detik.news kompas.com berita.satu Indopos Indonesia Finance Today
Judul Contents Aetra Ajak Siswa SD Kampanye Jakarta Ramah Air Pasokan Air Bersih jakarta Terganggu Muhamad Selim : Manfaatkan Air Penyimpanan Ajak Siswa SD Hargai Air Aetra Beri Penghargaan Penyelamatan Air Tanah pada 3 perusahaan Aetra Alokasika Capex Rp 217 Miliar utk Tambah jaringan Edukasi Anak Menghargai Air Aetra Beri Edukasi Air Aetra beri Penghargaan Penyelamatan Air Tanah pada 3 perusahaan Dorong Perusahaan Gunakan Air Bersih Perpipaan Selamatkan air tanah Aetra beri penghargaan 3 perusahaan Aetra Aiapkan 150 Miliar untuk Expansi Perjanjian Rebalancing Untungkan PAM Jaya Salah Jika Berasumsi Rebalancing Rugikan PAM Jaya Aetra : Kebijakan Deposit Rp 7.5 Juta Antisipasi Penunggakan pelanggan Aetra Berlakukan Aturan Baru DKI Setujui Langkah Aetra Operator Tertibkan Sambungan Ilegal Operator Tertibkan Sambungan Ilegal Operator Tertibkan Sambungan Ilegal Operator Tertibkan Sambungan Ilegal Aetra Polisikan Oknum Penyambung Ilegal Aetra Putus 900 Sambungan Ilegal Pasokan Aetra di Jakarta Utara Gunakan Pipa Utama Kunjungan Jakarta Water Work Association (cover majalah) Aetra Ajukan Profil Perusahaan Sebagai Bukti di Persidangan PT Aetra Gelar Kegiatan Temu Pelanggan Air Kalimalang Tercemar Limbah, Produksi Air Bersih Turun Air Kalimalang Tercemar Warga berebut Ikal Teleer Kebocoran Tinggi, Jakarta Minim Air Bersih Air Kali Bekasi dan Kalimalang Mendadak Hitam Kalimalang diduga tercemar, Aetra turunkan Produksi Air Bersih Air Kalimalang Menghitam, Aetra Turunkan Produksi Air Bersih Aetra Keluhkan 44 Instansi Pemerintah Enggan Beralih ke air Perpipaan Kami Digugat Pakai pengacara, Kami Hadapi dengan Pengacara Pasokan Air Aetra Terganggu Air Kalimalang Tercemar, PT Aetra Kurangi Produksi Air Air Kalimalang Menghitam, PT Aetra Turunkan produksi Air Bersih Lebih Pentingkan Industri Ahok Kesal ke PAM jaya Ahok Marah, PAM Jaya Lebih Utamakan Industri Ketahanan Air Jakarta Sangat Rapuh Harsher Sanctions await Groundwater Exploiters Basuki Threatens to Fire Water Agency Chief Over Huge Loses Ahok Ancam pecat Direksi PAM Jaya PAM Jaya jadi Ancaman Rakyat Air Kalimalang Menghitam, PT Aetra Kurangi Produksi Air Baku Inspektorat Telusuri Suplai Air Bersih ke Industri Aetra perbaiki pipa bocor karena tiang pancang Tanah Di Kawasan Utaran Jakarta Terus Menurun, Paling Parah Kawasan Kapuk Cerita soal ketahanan air, ahok mengaku dendam pada PAM Ini Kawasan dgn Penurunan Permukaan Tertinggi Jakarta Penggunaan AirTanah di Jakarta Turun 24.7% DKI Terancam Krisis Air Bersih Recapital Expo
PT Aetra Air Jakarta
Annual Report 2014
131
SEKRETARIS PERUSAHAAN Corporate Secretary
No. 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110
Tanggal Date
Judul Contents
Media
09/10/2014 Tribune.news 26/11/2014 detik.com 26/11/2014 18/11/2014 06/12/2014 22/12/2014 26/12/2014 26/12/2014 05/12/2014 08/12/2014 08/12/2014 26/12/2014 22/12/2014 06/12/2014 08/12/2014 13/12/2014 22/12/2014 23/12/2014 22/12/2014 22/12/2014 23/12/2014 23/12/2014 26/12/2014 22/12/2014 11/12/2014
Ahok : saya Dendam Pada PAM Jaya Diduga Terkena Galian Proyek Tol Becakkayu, Pipa Aetra di Kalimalang Bocor Tiang Pancang Becakayu Pecahkan Pipa Infrastruktur Air Rentan Aetra baru Mampu Layani Air Bersih 58% Warga Banyak Pompa Sedot Air berusia Tua, Aetra Lakukan Peremajaan Cegah Pencurian Air, PAM Jaya Aetra dan Polres Adakan Kerjasama Jakarta Utara "Juara" Pencuri Air PDAM Swasta Berinovasi Untuk Meningkatkan Pelayananya 2019, Aetra Target Layani Pelanggan 100% 2015. Pasokan Air Baku Masih Terganggu Jakarta Utara Dominasi Kasus Pencurian Air Aetra Remajakan Pompa Air Baku Aetra Janji Tak Naikkan tarif Air Hingga 2022 Pasokan Air Baku Masih Jadi Ancaman 2015 Aetra Optimis Laba Rp 159 Miliar Tahun Ini Akan Dicapai PT Aetra Remajakan Pompa Aetra Ganti Pompa Tua dengan Pompa Hemat Energi Banyak Pompa Renta, Aetra Lakukan Peremajaan Banyak Pompa Sedot Air Berusia Tua, Aetra Lakukan Peremajaan PT Aetra Air Jakarta Siap Remajakan Pompa Tua Jakarta Utara Dominasi Kasus Pencurian Air PAM, Aetra dan Polres Jakut Tekan kerjasama Atasi Pencurian Air Bersih Optimalkan Pelayanan Aetra Remajakan Pompa Tua Layanan Air Bersih Langsung Minum Tergantung Komitmen Gubernur DKI Gathering Bersama PT Aetra dan PJT II Peremajaan pipa tua milik Aetra
Pos Kota Kompas Pos Kota Detik.com Pos KotaNews.com tempo.co satuharapan.com Koran metro.com Suara Pembaruan Kompas.com Bisnis Indonesia.com Bisnis.com Sinar Harapan bisnis.com Pos Kota Beritajakarta.com Tribune news detik.com Inilah.com Kompas Pos Kota KoranMetro.com Suara Karya
111 22/12/2014 Perpamsi 112 22/12/2014 Pos kota news
4. Media Sosial Untuk menjangkau konsumen dan para pemangku kepentingan, sejak 01 Januari 2014 Perusahaan membuka layanan pengaduan dan umpan balik pelanggan melalui media sosial Facebook dengan alamat facebook/PT Aetra Air Jakarta, Twitter @aetraJKT dan YouTube. Follower Twitter Maret 2014 sebanyak 500 akun dan saat ini memiliki 3.350 akun, sementara halaman Facebook PT Aetra AIr Jakarta diikuti 1.227 akun (Maret 2014 300).
4. Social Media To reach consumers and stakeholders, since January, 01. 2014 PT Aetra Air Jakarta using social media Facebook, Facebook/PT Aetra Air Jakarta, Twitter @aetraJKT and YouTube. Numbers of Twitter follower now are 3,350 followers (March 2014: 500 followers) and Facebook PT Aetra Air Jakarta fan page followed by 1.227 accounts (increased from 300 accounts in March 2014).
5. Contact Center Untuk memastikan tersedianya layanan yang prima kepada pelanggan, Perusahaan menyelenggarakan layanan pengaduan dan umpan balik pelanggan berupa contact center yang bekerja selama 24 jam sehari, 7 hari seminggu melalui +6221 86909999. Pada tahun 2014, Contact Center menerima 157.338 panggilan telepon, 124.463 di antaranya berhasil dilayani dengan rata-rata lama tunggu hingga dilayani selama 14 detik.
5. Contact Center To ensure excellent service for customers, Company provide complain and customer feedback service with contact center operates 24 hours daily, seven days weekly to +6221 86909999. In 2014, Contact Center received 157.338 calls, with 124.463 successfully received and answered with average speed time14 seconds.
Aktivitas Call Centre 2012-2014 Call Centre Activities 2012-2014 Year
ACD Calls
Abandoned Calls
Avg Speed Ans
% Within Service Level
2012 2013 2014
86,086 102,302 124,463
17,609 32,635 32,875
10 12 14
61 76 73
Laporan Tahunan 2014
132
PT Aetra Air Jakarta
AUDIT INTERNAL Internal Audit Kepala Auditor Internal: Novan Suhita Lulusan Akuntansi Universitas Indonesia ini baru bergabung di PT Aetra Air Jakarta sejak November 2014 sebagai Internal Audit Senior Manager. Namun karir dan pengalamannya cukup luas. Dia pernah menjabat sebagai Senior Auditor di Ernst & Young dan PricewaterhouseCoopers, Finance & Accounting Dept. Head di PT SAS International, serta Finance Director di PT Sapexindo Energy Services.
The Head of Internal Auditor: Novan Suhita An accountant who graduated from the University of Indonesia, joined PT Aetra Air Jakarta just recently in November 2014 as Internal Auditor Senior Manager. He has got a good track record and experience before joining with PT Aetra Air Jakarta. He was the Senior Auditor at Ernst & Young and PricewaterhouseCoopers, the Finance & Accounting Department Head at PT. SAS International, and also the Finance Director at PT Sapexindo Energy Services.
Kedudukan Satuan Audit Internal
Audit Internal Position
Fungsi Audit Internal PT Aetra Air Jakarta dilakukan oleh Internal Audit Group yang diketuai oleh Chief of Internal Audit. Kepala audit internal diangkat oleh Direktur Utama dan bertanggung jawab langsung kepada Direksi dengan struktur organisasi sebagai berikut:
The function of PT Aetra Air Jakarta Internal Audit is performed by Internal Audit Group led by a Chief of Internal Audit. Chief of Internal Audit appointed by President Director and report directly to President Director.
Internal Audit Senior Manager
IT Auditor
Financial Audit Manager
Operational Audit Manager
Financial Auditor
Operation Auditor
Tugas dan Tanggung Jawab
Duties and Responsibilities
Internal audit bertanggung jawab untuk melakukan penelaahan atas sistem pengendalian yang dimiliki PT Aetra Air Jakarta, agar dapat menentukan apakah sistem tersebut mampu menjalankan fungsinya dalam mendukung proses administrasi, pencatatan dan perlindungan aset-aset PT Aetra Air Jakarta. Internal Audit juga bertanggung jawab untuk memastikan bahwa sistem pengendalian yang ada bisa membantu pencapaian tujuan atau sasaran Perusahaan.
Audit Internal is responsible to conduct review on internal control of PT Aetra Air Jakarta, to determine whether the system is capable to support administration, recording and protection of Company assets. Audit Internal also responsible to ensure that the current control system capable to support achievement of corporate goals and targets.
Uraian tugas audit internal PT Aetra Air Jakarta adalah sebagai berikut.
Job description of Internal Audit of PT Aetra Air Jakarta described as follow.
a. Menyusun rencana kerja audit yang bersifat fleksibel berdasarkan hasil analisa terhadap risiko-risiko utama yang dihadapi oleh Perusahaan, termasuk risiko-risiko tertentu yang telah diidentifikasi oleh Komite Audit, Dewan Komisaris dan Direksi. b. Menelaah sistem yang digunakan untuk memastikan adanya ketaatan terhadap kebijakan, prosedur, undangundang dan peraturan lainnya, yang dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap operasi perusahaan dan melaporkan hasil penelaahannya tersebut.
a. Designing flexible audit plan based on main risk analysis of the Company, including particular risks identified by Audit Committee, Board of Commissioners and Board of Directors. b. Review current system to ensure compliance on policies, procedures, law and other regulations, that have significant impact to the Company and reporting the review;
PT Aetra Air Jakarta
Annual Report 2014
133
AUDIT INTERNAL Internal Audit
c. Menyusun metodologi dan standar prosedur operasi untuk kegiatan internal audit dan melaksanakannya secara konsisten. d. Menyusun program audit serta mengawasi pelaksanaannya. e. Menggunakan sumberdaya internal audit yang ada secara efektif guna memaksimalkan fungsi internal audit. f. Selalu mengacu pada Standar Internal Audit yang berlaku dalam melaksanakan kegiatan internal audit. g. Melaksanakan pemeriksanaan yang bersifat khusus atas permintaan Komite Audit, Dewan Komisaris atau manajemen. h. Tepat waktu dalam menyampaikan laporan hasil pemeriksanaan beserta rekomendasi untuk perbaikan di masa yang akan datang. i. Melakukan pemantauan atas tindakan-tindakan yang dilakukan pihak manajemen dalam menindaklanjuti hasil pemeriksaan dan rekomendasi dari internal audit serta melakukan evaluasi atas rencana atau tindakan yang akan diambil untuk memperbaiki kelemahan yang ditemukan.
c. Develop methodology and standard operating procedures for internal audit activities with consistent application. d. Plan audit program and monitor the execution. e. Use internal audit resources effectively to maximize the function of internal audit. f. Consistently refer to Internal Audit Standard g. Perform special examination as requested by Audit Committee, Board of Commissioners or management; h. Deliver examination report and improvement recommendation timely; i. Monitoring on management action plan of examination result and recommendation from internal audit and evaluate on plan or activities taken to resolve weaknesses.
Jumlah dan Kualitas Auditor Internal
Quantity and Quality of Internal Audit
Formasi jumlah pegawai Satuan Audit Internal adalah delapan orang, terdiri dari dua orang auditor keuangan dan enam orang auditor operasional dengan kualifikasi dasar sebagai berikut:
Number of auditor internal is eight persons, consist of two financial auditors and six operations auditors with basic qualification as follow.
a. Memiliki integritas dan perilaku yang profesional, independen, jujur, dan objektif dalam pelaksanaan tugasnya, b. Memiliki pengetahuan dan pengalaman mengenai teknis audit dan disiplin ilmu lain yang relevan dalam bidang tugasnya, c. Memiliki pengetahuan tentang peraturan perundangundangan yang terkait dengan proses bisnis Perusahaan, d. Memahami Anggaran Dasar dan ketentuan perusahaan yang berlaku, e. Memiliki kecakapan dalam berinteraksi dan berkomunikasi baik lisan maupun tertulis secara efektif, f. Wajib mematuhi standar profesi yang dikeluarkan oleh asosiasi audit internal, g. Wajib mematuhi Kode Etik Audit Internal, h. Wajib menjaga kerahasiaan dan/atau data perusahaan terkait pelaksanaan tugas dan tanggung jawab audit internal kecuali diwajibkan berbeda berdasarkan peraturan perundang-undangan atau penetapan /putusan pengadilan, i. Memahami prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik dan memiliki pengetahuan dan kecakapan tentang manajemen risiko, serta j. Bersedia meningkatkan pengetahuan, keahlian, dan kemampuan profesionalismenya secara terus-menerus.
a. Integrity, professionals, independent, honest and objective; b. Possess knowledge and experience on audit techniques and other relevant disciplines; c. Possess knowledge on law and regulations related with corporate business processes; d. Comprehension of Article of Association and applied corporate policies; e. Have skill on effective interact and communicate, verbally or literally f. Compliance to professional standards from internal audit association, g. Compliance to Internal Audit Code Conduct, h. Shall be prudent in the use and protection of Company information acquired in the course of their duties unless i. Understand the principles of good corporate governance and possess knowledge and skill on risk management, j. Shall continually improve their knowledge, skill and professional proficiency
Jumlah Penerima Sertifikasi Audit Tahun 2014 Numbers of Recipients of Audit Certification in 2014 No
Sertifikasi / Certificate
1 2 3
Certified Public Accountant Audit ISO 9001:2008 Audit SMK3L
Jumlah / Number 1 2 2
Laporan Tahunan 2014
134
PT Aetra Air Jakarta
AUDIT INTERNAL Internal Audit
Laporan Pelaksanaan Kegiatan Audit Internal
Internal Audit Performance Report
Audit dilakukan sesuai dengan Program Kerja Pemeriksaan Tahunan (PKPT) yang disusun berdasarkan analisis risiko yang mempengaruhi kelangsungan operasional dan bisnis Perusahaan. Program kerja audit tersebut disampaikan kepada Direktur Utama dan dikaji oleh Komite Audit. Sepanjang tahun 2014, Auditor Internal telah melaksanakan kegiatan-kegiatan sebagai berikut.
Audit committed based on annual examination plan designed based on analyze of risks that affected operational and business continuity. The annual plan submitted to President-Director and reviewed by Audit Committee. In 2014, Auditor Internal main activities are:
1. Pelaksanaan audit rutin tahun 2014 dan empat audit khusus; 2. Pembahasan mengenai temuan-temuan audit; dan 3. Pembahasan mengenai implementasi rencana remediasi atas temuan-temuan audit yang telah disepakati oleh auditee.
1. Conducted regular audits and 4 (four) special audits;
Berikut adalah daftar laporan hasil pemeriksaan khusus oleh Internal Audit tahun 2014.
List of Special Audit in 2014.
No.
Tanggal Date
2. Meetings and discussions on audit findings; and 3. Discussion on implementation of remedial plan of audit findings from auditee.
Nomor Number
Objek Pemeriksaan Topics Pekerjaan Inhouse New Connection Key Account Dept. Distribusi SBU Utara In-house New Connection Key Account Dept. Distribusi SBU Utara
1
23 September 2014 030/OA/VII/2014
2
02 Desember 2014
033/OA/VII/2014
Pekerjaan Inhouse New Connection Key Account Dept. Distribusi SBU Utara #2 In-house New Connection Key Account Dept. Distribusi SBU Utara #2
3
08 Januari 2015
035/OA/VII/2014
Pekerjaan New Connection Key Account Dept. Distribusi SBU Selatan New Connection Key Account Dept. Distribusi SBU Selatan
4
23 Desember 2014
037/OA/VII/2014
Penerimaan Gratifikasi Gratification
Perusahaan juga memfasilitasi pelaksanaan audit oleh auditor eksternal dengan hasil sebagai berikut.
The Company also facilitate external audit with result as follow.
1. Penyelesaian Laporan Keuangan untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2014 yang di-review oleh Auditor Eksternal; 2. Perencanaan, progress dan penyelesaian audit Laporan Keuangan tahun 2014; 3. Pembahasan mengenai significant accounting dan auditing issues yang terkait dengan audit Laporan Keuangan tahun 2014; serta 4. Area yang memerlukan perbaikan untuk meningkatkan kualitas informasi di dalam Laporan Keuangan (internal control issues).
1. Completion of financial report for 6 (six) months period ended June, 30 2014 and December, 31 2014 reviewed by external auditor. 2. Planning, progress and completion of audit of Financial Statements 2014. 3. Discussion significant accounting dan auditing issues related with audit of Financial Statements 2014; and 4. Areas of improvement to upgrade information quality in of Financial Statements 2014 (internal control issues).
PT Aetra Air Jakarta
Annual Report 2014
135
MANAJEMEN RISIKO Risk Management Organisasi Manajemen Risiko Korporat
Enterprise Risk Management Organization
Pengelolaan risiko korporat PT Aetra Air Jakarta dilakukan oleh Divisi Business Process and Quality Assurance berdasarkan berdasarkan Internal Memo Nomor 044/IMPD/SEL/IX/2014. Pemindahan bidang risiko korporat dari internal auditor ke bidang proses bisnis menegaskan komitmen perusahaan untuk memperkuat aspek pengelolaan risiko dalam proses bisnis Perusahaan. Organisasi ini dipimpin oleh Senior Manager Business Process and Quality Assurance dan bertanggung jawab langsung kepada Business Services Director.
Enterprise risk management program organized by Business Process and Quality Assurance Division based on Internal Memo No. 044/IM-PD/SEL/IX/2014. Relocation of risk management to business process indicates Company commitment to enhance risk management in Company's business process. This organization is chaired by Senior Manager Business Process and Quality Assurance and report directly to Business Services Director.
Di tingkat fungsi pengawasan oleh Dewan Komisaris, pembinaan manajemen risiko dilakukan sebagai bagian dari Komite Audit yang diketuai salah satu anggota Dewan Komisaris, untuk melakukan pengawasan dan memberikan rekomendasi yang diperlukan dalam pengelolaan risiko.
In supervision level of Board of Commissioners, support to risk management performed as part of Audit Committee chaired by a member of Board of Commissioners, to conduct supervision and deliver recommendation required in risk management.
Struktur organisasi pengelola manajemen risiko korporat PT Aetra Air Jakarta adalah sebagai berikut.
The organizational structure of enterprise risk management of PT Aetra Air Jakarta as follow.
Business Process & QA Senior Manager
Administration Staff
Business Process & Management System Manager
Quality Assurance Manager
Risk Management Specialist
Secara khusus unit manajemen risiko memiliki tanggung jawab sebagai berikut.
Risk management unit have particular responsibilities to:
1. Menyiapkan rancangan kebijakan manajemen risiko; 2. Menyiapkan pedoman manajemen risiko korporat; 3. Melakukan kajian risiko: identifikasi, mengukur besarnya risiko, prioritasisasi, monitoring mitigasi, membuat laporan, dan melakukan tindakan perbaikan risiko; 4. Mengembangkan sistem manajemen risiko termasuk sistem informasi di Perusahaan; serta 5. Melakukan tinjauan dan pelaporan hasil tinjauan penerapan manajemen risiko.
1. Design risk management policy; 2. Prepare enterprise risk management manual; 3. Perform risk assessment: identification, measurement, priority, mitigation monitoring, reporting and conduct risk mitigation action;
Penanggung Jawab Manajemen Risiko Korporat: Ida Friedayani Karirnya di perusahaan dimulai pada tahun 1999 di Finance Department sebagai Account Receivable Supervisor. Lulusan Akunting Universitas Padjadjaran ini mulai masuk jajaran manajemen pada tahun 2005.
The Responsible Person of Enterprise Risk Management: Ida Friedayani Her carrier in the Company started in 1999 at Finance Department as an Account Receivable Supervisor. She graduated from Padjadjaran University major in Accounting. She made into the management in 2005 as
4. Develop risk management system, include management information system; and 5. Reviewing and reporting the result of risk management implementation.
Laporan Tahunan 2014
136
PT Aetra Air Jakarta
MANAJEMEN RISIKO Risk Management
Awalnya menjadi Billing & Collection Senior Manager, lalu berturut-turut dipercaya menjadi Capex Accounting Manager, Revenue Manager South Division, Operational Audit & Investigation Manager, Acting Senior Manager Assurance Group, dan pada September 2014 mulai menjadi Acting Senior Manager Business Process & Quality Assurance.
the Billing & Collection Senior Manager, and then she gradually promoted as Capex Accounting Manager, Revenue Manager South Division, Operational Audit & Investigation Manager, Acting Senior Manager Assurance Group, and in September 2014 became the Acting Senior Manager Business Process & Quality Assurance.
Penerapan Sistem Manajemen Risiko
Risk Management Application
Pengelolaan risiko merupakan bagian penting dalam tata kelola perusahaan dan tidak dapat dipisahkan dengan inisiatif pencapaian target kinerja perusahaan. Hal ini sejalan dengan lingkup usaha PT Aetra Air Jakarta sebagai penyedia air baku di kawasan timur dan selatan Jakarta. Kegagalan dalam mengelola risiko operasi tidak hanya menyebabkan tidak tercapainya target kinerja perusahaan, tetapi berdampak pula pada ketersediaan air dan berbagai dampak lain yang akan dirasakan oleh para pemangku kepentingan, mengingat air merupakan kebutuhan dasar yang tidak tergantikan.
Risk management is an important part of corporate governance and inseparable with initiatives to achieve corporate targets. This is inline with PT Aetra Air Jakarta business scope as a provider clean water in Jakarta. Failure in managing operating risks will have an impact not only on the Company's performance of target accomplishment, but also impact the availability of water and may lead into a variety of effects that would be received by the stakeholders, because water is a irreplaceable basic needs.
Manajemen memahami bahwa pengelolaan risiko yang baik juga akan menunjukkan itikad perusahaan yang baik dan bertanggung jawab dalam menjamin keberhasilan usahanya, dan ini merupakan salah satu esensi dari tata kelola perusahaan yang baik. Pada akhirnya, perusahaan akan mampu membangun keunggulan serta meraih kepercayaan dari para pemangku kepentingan, yang akan mendukung keberlanjutan perusahaan secara jangka panjang melalui terbukanya peluang usaha dan pertumbuhan.
Management believes that good risk management express goodwill and responsibility of the Company to ensure business success, which is the essence of good corporate governance. At the end, Company will be able to develop excellence and gain trust from stakeholders, whom will support the sustainability of the Company in long run through business opportunity and growth.
Dalam memastikan mekanisme pengelolaan risiko yang efektif, selain menetapkan fungsi-fungsi yang jelas, Perusahaan senantiasa meningkatkan kualitas prosedur, pedoman dan manual manajemen risiko yang disesuakan dengan konteks bisnis Perusahaan.
To ensure effective risk management mechanisms, beside setting clear functions, PT Aetra Air Jakarta continually improve the procedure quality, guidelines and risk management manuals adapted to the context of the generation business.
Perangkat infrastruktur kesisteman tersebut meliputi aspek perencanaan sistem manajemen risiko, proses manajemen risiko, prosedur monitoring risiko, prosedur pemantauan dan peninjauan atas penerapan manajemen risiko dan prosedur pengembangan sistem manajemen risiko. Kelima prosedur tersebut merupakan inti dari sistem tata kelola manajemen risiko PT Aetra Air Jakarta yang terintegrasi dengan Business Continuity Management System.
Systemic infrastructure include risk management planning system, risk management processes, monitoring procedures, review on the implementation of risk management procedures and risk management systems development. All five procedures are at the core of the system of risk management governance in PT Aetra Air Jakarta that integrated with Business Continuity Management System.
Sesuai prinsip-prinsip manajemen risiko, Perusahaan menetapkan bahwa pengelolaan risiko harus menjadi bagian yang menyatu dalam proses bisnis perusahaan dan harus diinternalisasikan menjadi bagian dari budaya perusahaan. Dan guna memastikan bahwa pengelolaan risiko terinternalisasi dalam proses bisnis perusahaan, maka mekanismenya diatur dalam sebuah kerangka kerja (framework) yang memengaruhi ISO 9001:2008 dan pada ISO 31000 tentang Enterprise Risk Management. Dalam kerangka ini seluruh proses terkait akan diarahkan pada pola berbasis risiko.
Based on the principles of risk management, the Company decides that risk management as an integral part of the Company's business processes and internalized part of the corporate culture. And to ensure that risk management is internalized in the business process of the Company, the mechanism is set in a framework which refers to ISO 9110:2008 and ISO 31000 on Enterprise Risk Management. Within this framework, all related process directed into risk-based pattern
PT Aetra Air Jakarta
Annual Report 2014
137
MANAJEMEN RISIKO Risk Management
Evaluasi Keefektifan Sistem Manajemen Risiko
Evaluation on Effectiveness of Risk Management System
Untuk memastikan keefektifan pengelolaan risiko sebagai enabler dalam pencapaian sasaran perusahaan, maka perlu dilakukan pemantauan dan peninjauan penerapan manajemen risiko.
To ensure the effectiveness of risk management as an enabler in achieving corporate objectives, it is necessary to monitor and review the implementation of risk management.
Sasaran dilakukannya pemantauan dan peninjauan tersebut adalah untuk:
The objective of the monitoring and review are to:
1. Mengevaluasi pemenuhan kaidah, kebijakan dan ketentuan pengelolaan risiko, 2. Mengukur keefektifan sistem pengelolaan risiko,
1. Evaluate compliance of rules, policies and terms of risk management provisions 2. Measure the effectiveness of the risk management system 3. Management tool to synchronize ERM as an enabler of the Company's activities
3. Alat manajemen untuk mensinkronisasikan ERM sebagai enabler dari kegiatan-kegiatan perusahaan, dan 4. Identifikasi langkah-langkah perbaikan secara bertahap. Langkah-langkah ini dituangkan dalam Kebijakan Manajemen Risiko Nomor KJN/PDIR/SMOF RM/SP&M/N023 dan dilakukan oleh pengelola manajemen risiko dengan tanggung jawab sebagai berikut. Pengelola / Organization
4. Iidentification on the steps of gradual improvement These steps are described in Risk Management Policy No. KJN/PDIR/SMOF RM/SP&M/N-023 and organized by risk management organization with following responsibilities.
Tanggung Jawab Utama / Main Responsibilities
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Mengawasi pelaksanaan pengelolaan risiko di tingkat korporat dan memastikan adanya upaya pengawasan yang efektif, proaktif dan berkesinambungan atas berlangsungnya pelaksanaan pengelolaan risiko di tingkat korporat monitor the implementation of risk management at the corporate level and ensure effective monitoring efforts, proactive and sustainable over the course of the implementation of risk management at the corporate level
Komite Audit Audit Committee
Upaya pengawasan terhadap pelaksanaan fungsi audit internal perusahaan dapat terlaksana secara efektif, proaktif dan berkesinambungan, termasuk di pengawasan atas keberlangsungan pengelolaan risiko yang dilakukan oleh perusahaan. Monitor the implementation of the Company's internal audit function to be implemented effectively, proactively and continuously, including oversight of sustainability risk management under taken by the Company.
Audit Internal Internal Audit
Melaksanakan pemeriksaan/audit bahwa risiko-risiko yang berpotensi memengaruhi pencapaian sasaran Perusahaan telah dikelola dengan baik dan efektif. Perform inspection/ audit of documentation/ risk management reporting through internal audits as wel l as coordination with external auditors
Direksi Board of Directors
Memastikan terbangunnya sistem pengelolaan manajemen risiko korporat dan memastikan tersedianya profil risiko korporat. Ensure the establishment of enterprise risk management system
Business Process and Quality Assurance Business Process and Quality Assurance
Membangun sistem pengelolaan risiko, memastikan keberlangsungan pelaksanaan pengelolaan risiko secara efektif, proaktif dan berkesinambungan di seluruh tingkatan perusahaan Establish the risk management system, ensure the sustainability of the implementation of effective risk management, proactively and continuously at all levels of the Company.
Pemilik risiko Risk Owner
Bertanggung jawab atas pelaksanaan pengelolaan risiko (berikut pelaporannya) secara efektif, proaktif dan berkesinambungan pada area tugas dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka melakukan suatu upaya pemastian atas pencapaian sasaran perusahaan di tingkatnya masing-masing. Responsible for risk management execution (and its reporting) effectively, proactive and continuously in each assignments and responsibilities to ensure Company's target achievement in every levels.
Laporan Tahunan 2014
138
PT Aetra Air Jakarta
MANAJEMEN RISIKO Risk Management
Risiko Yang Dihadapi Perusahaan
Corporate Risk Profile
Sejalan dengan komitmen Perusahaan untuk mengimplementasikan manajemen risiko secara efektif dan efisien maka setiap jenjang organisasi perusahaan baik di tingkat korporat atau unit bisnis harus menerapkan manajemen risiko dengan memerhatikan prioritas dan manfaat tiap program kerja/proyek bagi kelangsungan perusahaan.
In accordance with the commitment of the Board of Directors to implement effective and efficient risk management, the organization at every level of the Company's corporate and business unit must apply risk management with respect to the priority and benefits of each work programs/projects for the continuity of the Company.
Profil risiko untuk tahun 2014 dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu :
Risk profile in 2014, classified into two groups:
a. Risiko Strategis yang didefinisikan sebagai kemungkinan suatu kejadian yang dapat memengaruhi pencapaian Sasaran Strategis RKAP 2014, terdiri dari Cash In Master Bayar, EBITDA, NRW, Customer Satisfaction Index, Fatal Accident dan Productivity. b. Risiko Operasional, yang didefinisikan sebagai kemungkinan suatu kejadian yang dapat memengaruhi pencapaian sasaran usaha dalam RKAP 2014, yaitu : • Tekanan air di pelanggan tidak memenuhi standar (rendah), • Waktu pekerjaan tidak sesuai target sehingga benefit tidak terealisasi, • Peta GIS tidak akurat, • Gagalnya sistem IT dalam proses pembayaran serta proses upload dan download, serta • Tidak tercapainya target volume air terjual akibat NC yang tidak mencapai target.
a. Strategic Risk, defined as probability of an event to affect the achievement of strategic plan 2014 consist of Cash In Master Bayar, EBITDA, NRW, Customer Satisfaction Index, Fatal Accident dan Productivity.
Upaya Pengelolaan Risiko
Risk Management Programs
Dalam rangka melakukan pengelolaan risiko perusahaan, fokus tahun 2014 adalah membangun pengendalian internal yang efektif melalui Business Continuity Management System dan membangun kesadaran terhadap risiko. Untuk itu, kegiatan di bidang manajemen risiko tahun 2014 meliputi:
Focus of risk management in 2014 are develop effective internal control through Business Continuity Management System and improve awareness on risk. Therefore activities in 2014 includes:
a. Penyempurnaan infrastruktur manajemen risiko perusahaan, termasuk penyusunan peta dan profil risiko. b. Pengembangan pengendalian internal yang efektif melalui Business Continuity Management System. c. Pembinaan pengelolaan risiko di tingkat grup dan unit bisnis, termasuk penilaian kinerjanya. d. Sosialisasi kepada para pengelola proses bisnis untuk membangun kesadaran mengenai manajemen risiko.
b. Operational Risk, defined as probability of an event to affect the achievement of commercial plan 2014 consist of : • water pressure in customer is below standard (low); • Failure to gain benefit due to delay of working completion • Inaccurate of GIS map, • The failure of IT system in payment process, upload and download, and • Losses of sales target as result of NC.
a. Strengthening corporate risk management infrastructures includes risk profile and risk map. b. Develop effective internal control through Business Continuity Management System c. Supervision on risk management in corporate group and business units level, include the performance review. d. Dissemination of information for risk owner and business process owner to create awareness on risk management.
Peta Risiko tahun 2014
Risk Map 2014
Untuk memastikan berjalannya pengelolaan dan mitigasi atas risiko-risiko perusahaan, maka pada tahun 2014, unit manajemen risiko memfasilitasi workshop dengan seluruh pemilik risiko Perusahaan untuk merumuskan peta risiko di tahun 2014 atas dasar tingkat kerusakan (severity) dan tingkat kemungkinan terjadi (probability) sesuai matriks berikut.
To ensure the risk and its mitigation management, in 2014, risk management unit facilitated workshop with risk owners to formulate risk map 2014 based on probability and severity as described in following matrix.
PT Aetra Air Jakarta
Annual Report 2014
139
MANAJEMEN RISIKO Risk Management
TINGKAT KERUSAKAN ( Severity) 4
3
2
1
KEMUNGKINAN KEJADIAN (Probability)
Menimbulkan kegagalan pencapaian KPI dan/atau SLA lebih dari 75 persen pada Dept. Sangat yang bersangkutan atau mengganggu Berat pencapaian KPI dan/atau SLA Dept. atau unit kerja lainnya. Critical Caused failure of KPI/SLA achievement more than 75 percent at related Dept. or disturb KPI/SLA achievement of other departments or working unit. Menyebabkan kegagalan pencapaian KPI dan/atau SLA Dept. ybs antara 50 - 75 persen, namun tidak mengganggu pencapaian Berat KPI atau SLA pada unit kerja lainnya. Significant Caused failure of KPI/SLA achievement between 50-75 percent at related Dept. but do not disturb KPI/SLA achievement of other departments or working unit. Menyebabkan kegagalan pencapaian KPI dan/atau SLA Dept. ybs antara 25 - 50 persen, namun tidak mengganggu pencapaian Sedang KPI atau SLA pada unit kerja lainnya. Moderate Caused failure of KPI/SLA achievement between 25-50 percent at related Dept. but do not disturb KPI/SLA achievement of other departments or working unit. Menyebabkan kegagalan pencapaian KPI dan/atau SLA Dept. ybs di bawah 25 persen, namun tidak mengganggu pencapaian KPI atau SLA pada unit kerja lainnya. Ringan Minor Caused failure of KPI/SLA achievement below 25 percent at related Dept. but do not disturb KPI/SLA achievement of other departments or working unit.
SANGAT BERAT Critical TINGKAT BERAT KERUSAKAN Significant
Severity
4
3
2
1
Terjadi lebih dari 12 kali dalam 1 tahun Occured more than 12 times in a year
Sangat Mungkin Almost Certain
1
Score > 16
Sangat Tinggi Extreme
Terjadi antara 6 - 12 kali dalam 1 tahun Occured 6-12 times in a year
Mungkin Likely
2
Score 9 - < 16
Tinggi High
Terjadi antara 2 - 5 kali dalam 1 tahun Occured 2-5 times in a year
Kecil Kemungkinan Unlikely
3
Score 6 - < 9
Sedang Moderate
Terjadi hanya 1 kali dalam 1 tahun Occured only once in a year
Sangat Kecil Kemungkinan Rare
4
Score < 6
Ringan Low
SANGAT TINGGI Extreme
4
TINGGI High
3
SEDANG Moderate
2
RINGAN Minor
1
PRIORITAS RANKING (Ranking Priority)
SEDANG Moderate RENDAH Low
1
2
SANGAT KECIL KECIL KEMUNGKINAN KEMUNGKINAN Rare Unlikely
3 MUNGKIN Likely
4 SANGAT MUNGKIN Almost Certain
KEMUNGKINAN KEJADIAN Probability Dalam rangka peningkatan kompetensi dan implementasi Manajemen Risiko, pengelola manajemen risiko telah mengikuti workshop/seminar sebagai berikut. No.
Nama Name
1 2
Muhammad Taufiq, CPA Nia Juniarti
3
Ida Friedayani
Competence development programs attended to improve the competence and application of risk management in 2014 are:
Peserta Trainings Business Business Business Business
Continuity Continuity Continuity Continuity
Management Management Management System Management System
Waktu dan Tempat Venue and Date Jakarta, Jakarta, Jakarta, Jakarta,
19 Maret 2014 19 Maret 2014 12 Juni 2014 5 Juni 2014
Laporan Tahunan 2014
140
PT Aetra Air Jakarta
PENGENDALIAN INTERNAL PERUSAHAAN Corporate Internal Control Sistem Pengendalian Internal
Internal Control System
Penerapan sistem pengendalian internal diarahkan untuk dapat memberikan jaminan bahwa perusahaan memiliki catatan keuangan dalam penyusunan laporan keuangan, penggunaan aset sesuai dengan peruntukan dan kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku.
The Implementation of internal control systems is directed to provide an assurance that the Company has the financial records for preparing financial statements, in accordance with their distribution asset utilization and compliance with applicable regulations.
Perusahaan terus mendorong penerapan sistem pengendalian internal yang efektif. Penerapan sistem pengendalian internal diarahkan untuk memastikan bahwa perusahaan telah memiliki keandalan laporan dan informasi keuangan, kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku, serta efisiensi dan efektivitas kegiatan operasional.
PT Aetra Air Jakarta continues to encourage the implementation of internal control system effectively. Implementation of internal control system geared to ensure that the Company has reliability reports and financial information, compliance with regulations as well as the efficiency and effectiveness of operations.
Sistem pengendalian internal Perusahaan melibatkan seluruh unsur dalam perusahaan, meliputi Dewan Komisaris, Direksi, manajemen senior dan seluruh pegawai dalam perusahaan mengacu pada prinsip-prinsip Internal Control-Integrated Framework yang diterbitkan oleh The Committee of Sponsoring Organization (COSO) of the Treadway Commission.
Aetra's internal control system involves all elements of the Company, including the Board of Commissioners, Board of Directors, senior management and all employees in the Company refers to the principles of the Internal Control-Integrated Framework issued by the Committee of Sponsoring Organizations (COSO) of the Treadway Commission. Control system implemented into supervisor, the lowest managerial level structure.
Pengendalian dilakukan sampai struktur manajemen terendah, yaitu supervisor. Di sisi keuangan, PT Aetra Air Jakarta telah menerapkan Kebijakan Sistem Pengendalian Internal dalam bentuk Internal Control Over Financial Reporting (ICoFR) yang menjadi payung dari penerapan sistem pengendalian internal korporat.
In financial aspect, PT Aetra Air Jakarta implemented policy of internal control systems in Internal Control Over Financial Reporting (ICoFR) which wil l be the framework of corporate internal control system implementation.
Dewan Komisaris melakukan pengawasan dan penasehatan terkait dengan proses kecukupan dan kewajaran dalam penyusunan laporan keuangan, pengelolaan risiko dengan memperhatikan prinsip kehatihatian yang dibantu oleh Komite Audit.
The Board of Commissioners monitors and provides advises related to the adequacy and fairness of the financial statements, the management of risk with respect to the prudent principle, assisted by the Audit Committee.
Direksi menerapkan sistem pengendalian internal melalui penerapan kebijakan dan prosedur perusahaan secara konsisten dan memenuhi kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku, antara lain terkait dengan kegiatan usaha perusahaan dan manajemen risiko, rencana strategis, pembagian tugas, pendelegasian wewenang serta kebijakan akuntansi yang memadai.
The Board of Directors implements the internal control system through the implementation of Company policies and procedures consistently and compliance to regulation including its relation to the Company's business activities and risk management, strategic planning, division of duties, delegation of authority and the appropriate accounting.
Skema pengendalian internal yang dilakukan PT Aetra Air Jakarta digambarkan dalam skema sebagai berikut.
The scheme of Aetra's internal control can be viewed in the following figure.
Dewan Komisaris dan Komite Audit Board of Commissioners and Audit Committee
Manajemen Management
Bussiness Continuity Management System
Pertahanan Lapis Kedua 2nd Line of Defence
Proses Bisnis dan penjaminan Mutu Bussiness Process and Quality Assurance
Pertahanan Lapis Ketiga 3rd Line of Defence
Audit Internal Internal Audit
Adapted from ECIIA / FERMA guidance on the8th EU Company Law Directive, article 41
Regulator
Pertahanan Lapis Pertama 1st Line of Defence
Audit Eksternal / External Audit
Direksi / Board of Directors
PT Aetra Air Jakarta
Annual Report 2014
141
PENGENDALIAN INTERNAL PERUSAHAAN Corporate Internal Control
Unsur Pengendalian Internal
Elements of Internal Control
Sesuai dengan prinsip-prinsip COSO framework, unsur pengendalian intern Perusahaan terdiri dari lingkungan pengendalian (control environment), penaksiran risiko (risk assessment), aktivitas pengendalian (control activities), informasi dan komunikasi (informasi and communication) dan pemantauan (monitoring).
In accordance with the principles of the COSO framework, internal control elements consists of control environment, risk assessment, control activities, information and communication and monitoring.
Sistem yang dibangun terkait dengan kerangka tersebut adalah sebagai berikut.
System developed within the framework described as folllow.
A. Lingkungan pengendalian
A. Control Environment
Untuk memastikan bahwa budaya sadar pengendalian tumbuh dengan baik maka Perusahaan telah membangun lingkungan pengendalian yang meliputi nilai integritas dan etika, komitmen terhadap kompetensi, pengawasan terhadap manajemen dan komite audit, filosofi manajemen dan gaya operasi serta struktur organisasi, pendelegasian wewenang dan tanggung jawab.
The Company develops control environment consists of integrity and ethics, commitment on competency, supervision of management and audit committee, management approach, leadership style, organization structure, delegation of authority and responsibility in order to grow the culture of risk awareness.
Lingkungan tersebut dibangun melalui berbagai kebijakan khususnya Code of Conduct (berlaku sejak tahun 2009) yang menjamin ketaatan pegawai terhadap nilai Perusahaan, Internal Audit Charter (berlaku sejak tahun 2011) yang menjamin terselenggaranya pengendalian perusahaan dengan baik serta kebijakan manajemen risiko (sejak tahun 2012) untuk memastikan pemantauan terhadap pembuatan dan pelaksaan program kerja guna memitigasi risiko dari unit kerja. Pada tahun 2014, manajemen berupaya memperluas cakupan pengendalian ini. Jika sampai tahun 2013, pegawai yang diminta menandatangani pakta integritas hanyalah yang mengelola kegiatan pengadaan dan keuangan namun mulai tahun 2014, kewajiban ini juga diberlakukan kepada seluruh pegawai dan para pemasok.
The environment developed through various policies, particularly Code of Conduct (since 2009) to guarantee employee obedience to corporate values, Internal Audit Charter (since 2011) to ensure good corporate internal control and risk management (since 2012) to secure monitoring on development dan execution of business plan to mitigate risks of business units. The span of control increased in 2014. Until 2013, integrity pact exercised only for employees who manage procurement and financial activities but in 2014, it was applied to all employees and suppliers.
B. Penaksiran Risiko
B. Risk Assessment
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perusahaan memiliki potensi risiko yang harus diidentifikasi, diukur dan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Penilaian risiko dilakukan melalui maturity level assessment manajemen risiko di Kantor Pusat dan Unit Bisnis untuk menjamin penerapannya sesuai dengan kebijakan penerapan manajemen risiko korporat. Pada tahun 2014, manajemen telah menetapkan risiko-risiko kunci perusahaan yaitu tidak tercapainya standar tekanan air di pelanggan, waktu pekerjaan tidak sesuai target, Peta yang GIS tidak akurat, kegagalan sistem teknologi informasi dalam proses pembayaran dan proses pengunggahan atau pengunduhan data, serta tidak tercapainya target volume air terjual akibat NC yang tidak mencapai target.
In conducting its business activities, Company has potential risks that have to be identified, measured while influenced by internal and external factors. The risk assessment carried out through maturity level assessment of risk management in the Head Office and Business Units to ensure its accordance with corporate risk management policy. In 2014, management has selected below standard water pressure (low) in customer, Overtime of occupation, inaccurate of GIS map, the failure of IT system in payment process, upload and download, and losses of sales target as result of NC as corporate key risks.
C. Aktivitas pengendalian
C. Control Activities
Aktivitas sistem pengendalian merupakan kebijakan dan prosedur yang dibuat oleh manajemen untuk memenuhi tujuan yang ditetapkan, melalui pembagian tugas yang memadai, angggaran perusahaan berbasis risiko, manajemen SDM berbasis kompetensi, komitmen penerapan manajemen risiko yang mengarah pada budaya sadar risiko dan Internal Control Over Finansial Reporting (ICoFR).
Control activity system is policies and procedures established by management to meet the set goals through adequate division of tasks, Risk-based Company budgeting, competency based human resource management, commitment on risk management that leads to the culture of risk awareness Internal Control Over Financial Reporting (ICoFR).
Laporan Tahunan 2014
142
PT Aetra Air Jakarta
PENGENDALIAN INTERNAL PERUSAHAAN Corporate Internal Control
Direksi menetapkan tahun 2014 sebagai “Year of Excellence” dan sebagai bentuk pengendalian, tema tersebut diterjemahkan dalam aspek Full Demand (kesiapan untuk memenuhi harapan pelanggan), Knowledge Management (kemampuan Perusahaan untuk mendistribusikan pengetahuan yang dimilikinya), Adding Value/Cost Ratio (kemampuan memberikan manfaat yang lebih tinggi dari produk yang dihasilkan) dan Accurate and Integrated Information (ketersediaan data yang akurat dan terintegrasi) dalam skema berikut.
The Board of Directors declared 2014 as Year of Excellence and as a form of control, the theme translated into Full Demand (ability to fulfill customer expectation), Knowledge Management (ability to distribution its knowledge), Adding Value/Cost Ratio (ability to deliver higher benefit than products) and Accurate and Integrated Information (availability of accurate and integrated data) as described below.
Full Demand
Knowledge Management
Operational Excellence
Adding Value / Cost Ratio
Accurate and Integrated Information
D. Informasi dan Komunikasi
D. Information and Communication
Informasi dan komunikasi menjadi bagian penting dalam pengendalian internal Perusahaan. Untuk itulah dikembangkan beberapa saluran komunikasi internal melalui sistem pelaporan manajemen, Corporate Performance Meeting bulanan, komunikasi dengan pemegang saham melalui Rapat Dewan Komisaris, Rapat Direksi, Rapat Komite Audit dan Komite Manajemen Risiko serta sosialisasi kepada pegawai melalui majalah internal dan forum komunikasi yang melibatkan pegawai.
Information and communication are important parts of corporate internal control and the Company develops internal channels such as management reporting, monthly corporate performance meeting, communication with shareholders through meetings with Board of Commissioners, Board of Directors, Audit Committee and dissemination of information to employees through various forum and internal magazine.
E. Pemantauan
E. Monitoring
PT Aetra Air Jakarta secara berkala melakukan pemantauan terhadap penerapan sistem pengendalian intern, yang mencakup pengendalian keuangan maupun pengendalian operasional. Tujuan pemantauan tersebut adalah untuk melihat, memastikan keefektifan pelaksanaan pengendalian internal antara rencana dan realisasi.
PT Aetra Air Jakarta periodically monitors the implementation of internal control systems, which include financial control and operational control. The purpose of monitoring is to watch, ensuring effective implementation of the internal control of corporate plans and achievements.
Untuk terus meningkatkan implementasi sistem pengendalian intern, Perusahaan melakukan evaluasi terhadap keefektifan sistem pengendalian internal yang dilakukan oleh manajemen melalui review dua mingguan oleh Direksi, Corporate Performance Meeting bulanan di tingkat manajemen dan Direksi serta assurance berkala yang dilaksanakan oleh Audit Internal.
In order to improve the implementation of the internal control system, the Company conducted evaluation of the effectiveness of internal control system made by management through biweekly review of Board of Directors, monthly Corporate Performance Meeting meetings by implementation of the assessment conducted by management and Board of Directors and regular assurance by Internal Audit.
PT Aetra Air Jakarta
Annual Report 2014
143
PENGENDALIAN INTERNAL PERUSAHAAN Corporate Internal Control
F. Evaluasi Sistem Pengendalian Internal
F. Evaluation
Dalam rangka meningkatkan peran auditor internal maka secara terus-menerus dilakukan evaluasi terhadap sistem pengendalian internal dilakukan sebagai bagian dari penjaminan mutu menurut ISO 9001:2008 serta review berkala oleh Komite Audit.
Continuous evaluation on internal control system performed as part of quality assurance required by ISO 9001:2008 and periodical review by Audit Committee. Evaluation of internal control system supervised by Audit Committee as follow.
Berikut adalah evaluasi terhadap sistem pengendalian internal yang diselenggarakan oleh Komite Audit.
These are evaluation of internal control system supervised by Audit Committee.
No.
Tanggal Date
Agenda
Partisipan Participant
1
11 April 2014
Pembahasan draft AR 2013 Review of Annual Report 2013
Sekretaris Perusahaan
2
28 April 2014
Review laporan keuangan triwulan I 2014 Review on financial report Q1 2014 Assessment terhadap kinerja audit eksternal Assessment of external audit performance Review laporan audit internal triwulan I 2014 Review of internal audit report Q1 2014
Vice-President Director Departemen Finance Chief Internal Audit
3
19 Juni 2014
Update activities operational, GM SBU Update activities operational, GM SBU
GM SBU
4
23 Juli 2014
Review laporan keuangan triwulan II 2014 Review on financial report Q2 2014 Review laporan audit internal triwulan II 2014 Review of internal audit report Q2 2014 Laporan Hukum dan Pajak Review of legal and tax report
Vice-President Director Departemen Finance Chief Internal Audit Departemen Legal
5
23 Oktober 2014
Review laporan keuangan triwulan I-III 2014 Review on financial report Q1-Q3 2014 Review laporan audit internal triwulan III 2014 Review of internal audit report Q1-Q3 2014
Vice-President Director Departemen Finance Chief Internal Audit Departemen Legal
6
13 November 2014
Diskusi rencana audit tahun buku 2014 oleh PWC Review on Financial Statements 2014 audit by PWC
Vice-President Director Departemen Finance Chief Internal Audit
7
12 Desember 2014
Diskusi rencana audit 2015 Review of audit plan 2015
Chief Internal Audit
Laporan Tahunan 2014
144
PT Aetra Air Jakarta
KEBIJAKAN SISTEM PELAPORAN ATAS DUGAAN PELANGGARAN Reporting System Policy Over Alleged Violations Perusahaan telah memiliki kebijakan pelaporan atas dugaan pelanggaran (whiste-blowing system) yang memuat prosedur pelaporan, penanganan pengaduan, perlindungan bagi pelapor serta pihak pengelola pengaduan dugaan pelanggaran.
PT Aetra Air Jakarta has policy of reporting system over alleged violation (whistle-blowing system) that covers reporting procedure, report handling, protection for the reporter and management unit of the violation reporting system.
Pengaduan pelanggaran dapat disampaikan secara lisan maupun tulisan, melalui saluran pribadi maupun resmi. Untuk memberi kesempatan seluas-luasnya bagi pelapor pengaduan pelanggaran, baik dari pemangku kepentingan internal maupun stakeholders eksternal Perusahaan menyediakan nomor telepon 08170145665, email
[email protected], Kotak Surat di Komite Integritas, Kantor Pusat AETRA Menara Satu serta komunikasi personal dengan anggota manajemen senior sebagai saluran penyampaian laporan.
Complaints of violations can be submitted in oral or written form, via personal or official channels. PT Aetra Air Jakarta provides greater opportunities for reporting of violations, both from internal as well as external stakeholders through telephone 08170145665, email
[email protected], PO BOX at Komite Integritas, Kantor Pusat AETRA Menara Satu and personal communication with senior managements.
Pelapor dapat mencantumkan identitas yang jelas maupun tanpa identitas, dan bukti pendukung adanya indikasi pelanggaran. Perusahaan menjamin kerahasiaan informasi pelapor dan pihak yang diduga melakukan pelanggaran sebagai penerapan prinsip kerahasiaan (confidentiality). Identitas pelapor hanya diketahui pengelola pengaduan pelanggaran kecuali pelapor mengizinkan untuk dibuka identitasnya.
Reporter may stating obvious or unknown identity, and the supporting evidence to the indication of violation. PT Aetra Air Jakarta is committed to protecting the confidentiality of information and the alleged reporting violations as the application of the principle of confidentiality. Reporter's identity is known only by an the administration complain unit unless the reporter permits to publish their identity.
Pada tahun 2014, Perusahaan menerima jumlah laporan dugaan pelanggaran sebagai berikut.
In 2014, PT Aetra Air Jakarta receives reports as follow.
Tahun Year
Saluran yang Digunakan Channels of Report
Jumlah Laporan No. of Reports
Dalam Proses Verifikasi Verification Process
Dalam Proses Investigasi Investigation Process
2014
Internal Audit
3
0
0
Jumlah dan sanksi yang diberikan adalah sebagai berikut.
Selesai Ditindaklanjuti Finish 3
Numbers and sanctions of violation in 2014 is described below
Tahun Year
Jumlah Pelanggaran No of Violations
Sanksi Administratif Administration Sanction
Sanksi Kepegawaian Employment Sanction
Sanksi Pidana Legal Sanction
2014
3
0
3
0
PT Aetra Air Jakarta
Annual Report 2014
145
PERMASALAHAN HUKUM Legal Issues Selama periode tahun 2014, tidak ada anggota Direksi dan Dewan Komisaris PT Aetra Air Jakarta yang sedang menjabat memiliki permasalahan hukum, baik perdata maupun pidana.
During the period of 2014, there was no member of the incumbent Board of Directors and Commissioners of PT Aetra Air Jakarta who had legal issues, both civil and criminal.
Permasalahan hukum terkait dengan operasional bisnis Perusahaan untuk periode Januari - Desember 2014 dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:
Legal issues related to business operations of the Company for the period of January to December 2014 projected in the following table:
Pihak yang Berperkara dengan Aetra Litigants with Aetra
Pokok Perkara Subject Matter
Status
Dampak terhadap Kinerja Perusahaan Influence to Corporate Performance
Permasalahan Hukum: Pidana PT Ancol Pusaka
Tanggal 13 Januari 2010, Perusahaan (”Penggugat”) menggugat PT Ancol Pusaka melalui Register No. 09/Pdt.G/2010/PN.Jkt.Ut. di Pengadilan Negeri Jakarta Utara atas sambungan dan pemakaian air yang tidak sah di daerah Permata Ancol yang diduga kuat dilakukan oleh PT Ancol Pusaka (”Tergugat”). Penggugat menggugat Tergugat untuk membayar sebesar Rp10,2 milyar (nilai penuh). On January, 13. 2010 Aetra (the 'Plaintiff') filed a lawsuit to PT Ancol Pusaka (the 'Defendant')under Register No. 09/Pdt.G/2010/PN.Jkt.U in North Jakarta Public Court for illegal water connection and consumption in Permata Ancol's area allegedly by the defendant. The plaintiff claimed the defendant to pay IDR 10.2 billions (full amount)
Pada tanggal 3 Mei 2010, Pengadilan Negeri Jakarta Utara telah memberikan putusan yang memenangkan Perusahaan yang menghukum tergugat untuk membayar kompensasi sejumlah Rp9,6 milyar (nilai penuh). Pada tanggal 7 Juni 2010, Perusahaan telah menerima salinan perkara yang menyatakan bahwa perkara ini pada tanggal 7 Juni 2010 putusan telah final dan mengikat. Pada tanggal laporan keuangan ini, pelaksanaan lelang terhadap aset PT Ancol Pusaka masih dalam proses. On May, 3. 2010 3 Mei 2010, North Jakarta Public Court issued a decision in favor of the Company by ordering the defendant to pay IDR 9.6 billions (full amount) as compensation. On June,7. 2010, Aetra have accepted official copy of the resolution and until the date of the financial statement, the auction of PT Ancol Pusaka assets are still in process.
Kompensasi atas potensi kerugian Perusahaan Compensation for Company potential loss
Laporan Tahunan 2014
146
PT Aetra Air Jakarta
PERMASALAHAN HUKUM Legal Issues
Pihak yang Berperkara dengan Aetra Litigants with Aetra
Pokok Perkara Subject Matter
Status
Dampak terhadap Kinerja Perusahaan Influence to Corporate Performance
Permasalahan Hukum: Gugatan Warga Negara Tim Advokasi Hak Atas Air
Pada tanggal 21 November 2012, 14 orang yang berdomisili di Jakarta diwakili oleh perwakilan mereka yang tergabung dalam Tim Advokasi Hak Atas Air (”Penggugat”) mengajukan Gugatan Warga NegaraÅh di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, terhadap beberapa Tergugat (Presiden Republik Indonesia, Wakil Presiden Republik Indonesia, Menteri Pekerjaan Umum, Menteri Keuangan, Gubernur DKI Jakarta, DPRD DKI Jakarta, PAM Jaya) dan Perusahaan sebagai Turut Tergugat II. Dalam gugatan mereka, terdaftar di bawah Kasus Perdata No.527/Pdt.G/2012/ PN.Jkt.Pst, Penggugat meminta untuk menghentikan kebijakan privatisasi air minum di Jakarta On November, 14. 2012, 14 Jakarta citizens represented by Right on Water Advocacy Team filed a lawsuit against The Defendant (The President of The Republic of Indonesia, The Vice-President of The Republic of Indonesia, Minister of Public Works, Minister of Finance, Governor of DKI Jakarta, Regional House of Representatives of DKI Jakarta, PAM Jaya) and the Company as Co-Defendant. In their lawsuit, the plaintiffs demanded the court to terminate policy on water privatization in Jakarta.
Sampai pada tanggal penerbitan laporan keuangan ini, Perusahaan belum menerima keputusan formal dari Pengadilan dan belum ada ketetapan pengadilan yang dilaksanakan As at the date of the financial statements, the Company have not accepted official copy of the resolution and no court action has been initiated
Tidak berpengaruh pada kinerja Perusahaan, masih dalam proses peradilan Do not have significant influence to corporate performance. Under litigation process
PT Aetra Air Jakarta
Annual Report 2014
147
PERMASALAHAN HUKUM Legal Issues
Pihak yang Berperkara dengan Aetra Litigants with Aetra
Pokok Perkara Subject Matter
Status
Dampak terhadap Kinerja Perusahaan Influence to Corporate Performance
Permasalahan Hukum: Gugatan Warga Negara Rusdi and Marselinus
Pada tanggal 26 Februari 2014, dua orang yang berdomisili di Jakarta bernama Rusdi dan Marselinus (”para Penggugat”) mengajukan Gugatan Warga Negara di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, terhadap beberapa Tergugat (Gubernur DKI Jakarta, PAM Jaya, DPRD DKI Jakarta, PT Pam Lyonnaise Jaya, PT Pembangunan Jaya, PT Jakarta Properindo) dan Perusahaan sebagai Turut Tergugat II. Dalam gugatan mereka, terdaftar di bawah Kasus PerdataNo.087/Pdt.G/2014 /PN.Jkt.Pst, Penggugat meminta untuk membatalkan PKS antara PAM JAYA dan Perusahaan. On February, 26. 2014 two Jakarta's citizen: Rusdi and Marselinus (the “Plaintiff”) filed a class action lawsuit against (Governor of DKI Jakarta, Regional House of Representatives of DKI Jakarta, PAM Jaya, PT Pam Lyonnaise Jaya, PT Pembangunan Jaya, PT Jakarta Properindo) and the Company as Co-Defendant II. In their lawsuit, registered as No.087/Pdt.G/2014/PN.Jkt.Pst the plaintiffs demanded the court to annul Cooperation Agreement between the Company and PAM JAYA.
Pada tanggal 17 September 2014, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah mengeluarkan keputusan yang menyatakan bahwa permohonan para Penggugat tidak dapat diterima karena tidak memenuhi syarat formil. Para Penggugat mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi DKI Jakarta dan sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan ini, belum ada putusan hukum yang ditetapkan oleh Pengadilan Tinggi DKI Jakarta atas banding tersebut. On September, 17. 2014 Central Jakarta Public Court have issued a decision that the lawsuit was not conform to formal requirement. The plaintiff written plea to High Court of DKI Jakarta and as the date of the financial statement no resolution was settled by the High Court.
Tidak berpengaruh pada kinerja Perusahaan, masih dalam proses peradilan Do not have significant influence to corporate performance. Under litigation process
Laporan Tahunan 2014
148
PT Aetra Air Jakarta
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility ISO 26000:2010 SR menerjemahkan tanggung jawab sosial sebagai tanggung jawab suatu organisasi atas dampak dari keputusan dan aktivitasnya terhadap masyarakat dan lingkungan, melalui perilaku yang transparan dan etis, yang konsisten dengan pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat; memerhatikan kepentingan dari para stakeholder; sesuai hukum yang berlaku dan konsisten dengan norma-norma internasional; serta terintegrasi di seluruh aktivitas organisasi, dalam pengertian ini meliputi baik kegiatan, produk maupun jasa.
ISO 26000:2010 SR defines social responsibility as responsibility of an organization for the impacts of its decisions and activities on society and the environment, through transparent and ethical behaviour that contributes to sustainable development, including health and the welfare of society; takes into account the expectations of stakeholders; is in compliance with applicable law and consistent with international norms of behaviour; and is integrated throughout the organization and practiced in its relationships.
Tanggung Jawab terhadap Lingkungan
Environmental Responsibility
PT Aetra Air Jakarta secara konsisten terus melakukan peningkatan terhadap kinerja operasional dalam melayani masyarakat akan kebutuhan air bersih seiring dengan upaya pelestarian lingkungan yang merupakan rumah bagi seluruh makhluk hidup, mengingat kualitas dan kuantitas air baku berkaitan langsung dengan kualitas lingkungan hidup.
PT Aetra Air Jakarta consistently improve its operations performance to serve public needs on clean water along with environmental protection efforts as home for all species. PT Aetra Air Jakarta believes quality and quantity of water as its raw material directly related with environmental quality.
Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Environmental Policy
Tujuan utama pengelolaan lingkungan PT Aetra Air Jakarta adalah:
The management of environmental of PT Aetra Air Jakarta aims to:
a. Meminimalkan dampak negatif proses bisnis terhadap lingkungan, seperti menimbulkan perubahan yang merugikan terhadap udara, air atau tanah b. Mematuhi peraturan perundangan-undangan dan persyaratan-persyaratan berorientasi lingkungan terkait proses produksi air bersih yang berlaku c. Memperbaiki hal-hal di atas secara berkelanjutan.
a. Minimize negative impact of business process to environment, such as adverse changes to quality of air, water and land b. Compliance to regulations and environmental requirements in relation with water production and processes; and c. Continuous improvement.
Struktur Pengelola Lingkungan Hidup
Environmental Organizational Structure
PT Aetra Air Jakarta senantiasa berupaya memastikan pemenuhan regulasi bidang lingkungan hidup di seluruh unit kerjanya. Dalam penerapannya, dibentuk struktur organisasi lingkungan yang berada pada tingkat pusat dan unit bisnis. Di tingkat pusat, fungsi pengelolaan lingkungan hidup dikelola oleh Senior Manager Business Process and Quality Assurance dan di unit bisnis dikelola oleh masing-masing manajer di unit kerja . Tugas utama para pengelola lingkungan hidup ini adalah melakukan pengelolaan dan pemantauan dampak operasi terhadap lingkungan.
PT Aetra Air Jakarta unceasingly ensure its compliance of environmental requirements in all working areas. In implementation, PT Aetra Air Jakarta develop management units in corporate and business unit levels. These functions chaired by Senior Manager Business Process and Quality Assurance in corporate level and all manager in business unit level with main responsibility to conduct monitoring and management of operational impact to the environment.
Berikut adalah sertifikat yang dimiliki unit pengelola lingkungan.
Certificate obtained by environmental management unit.
No. 1
Jenis Sertifikasi / Certification OHSAS 18001:2007 mengenai Occupation Health & Safety Management System
Issurance Lloyds Register Quality Assurance
Program Pengelolaan Lingkungan Hidup
Environmental Management Program
Sesuai dengan kebijakan pengelolaan lingkungan Perusahaan, maka program pengelolaan diarahkan pada kegiatan pengelolaan, pemantauan dan pelaporan lingkungan. Pada tahun 2014, telah dilaksanakan kegiatan pengelolaan lingkungan sebagai berikut.
As stated by the corporate environmental management policy, the management programs focused on environmental management, monitoring and reporting. In 2014, activities conducted are:
PT Aetra Air Jakarta
Annual Report 2014
149
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
1. Penerapan Sistem Pengelolaan Lingkungan Sistem pengelolaan lingkungan PT Aetra Air Jakarta mengadopsi pendekatan Plan-Do-Check-Action untuk memastikan kesinambungan pengelolaan, sehingga selaras dengan kebijakan tersebut, maka program pengelolaan diarahkan pada kegiatan pengelolaan, pemantauan dan pelaporan lingkungan.
1. Implementation of Environmental Management System PT Aetra Air Jakarta adopted Plan-Do-Check-Action approach to ensure continuous environmental management through planning, managing, monitoring and reporting.
DO
P lan C heck
A ct Pada tahun 2014, telah dilaksanakan kegiatan pengelolaan lingkungan sebagai berikut.
No. 1.
Program Program Pengelolaan Lingkungan Environmental Management
In 2014, programs accomplished as follow.
Kegiatan Activities
Hasil Result
Penanganan lumpur di lokasi sludge drying bed, lagoon, dan landfill Sludge management at sludge drying bed, lagoon, dan landfill areas
Pemenuhan Regulasi UU Lingkungan Hidup No. 32 tahun 2009 Compliance to law (UU Lingkungan Hidup No. 32 tahun 2009)
Penanganan dan penyimpanan sementara limbah B3 di IPA Buaran Management and temporary deposit of hazardous waste at IPA Buaran
Pemenuhan Regulasi UU Lingkungan Hidup No. 101 tahun 2014 Compliance to law (No. 101 tahun 2014)
monitoring pengelolaan dan pengangkutan limbah B3 di IPA Buaran untuk diproses di Pusat Pengolahan Limbah Indonesa; monitoring of management and transport of hazardous waste at IPA Buaran to be processed at Waste Management Indonesia;
Pemenuhan Regulasi UU Lingkungan Hidup No. 101 tahun 2014 Compliance to law (No. 101 tahun 2014)
Penanganan sampah di IPA Buaran secara terkendali dan terpadu; Measured and integrated waste management at IPA Buaran;
Pemenuhan Regulasi UU Lingkungan Hidup No. 32 tahun 2009 Compliance to law (UU Lingkungan Hidup No. 32 tahun 2009)
Pengoperasian sarana pengolah limbah cair IPA Buaran yaitu 1 unit Decanter Operation of Decanter unit at IPA Buaran
Tambahan air baku dan pemenuhan regulasi lingkungan Raw water additional and compliance to environmental regulations
Laporan Tahunan 2014
150
PT Aetra Air Jakarta
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
No. 2.
Program Program Pemantauan Lingkungan Environmental Monitoring
Kegiatan Activities
Hasil Result
Pemantauan Lingkungan di SBU dan AB Environmental Monitoring at SBU and AB
Pemenuhan Regulasi UU Lingkungan Hidup No. 32 tahun 2009 Compliance to law (UU Lingkungan Hidup No. 32 tahun 2009)
Pemantauan project impact pemasangan pipa Monitoring of pipeline project impact
Pemenuhan regulasi tentang analisis dampak lingkungan compliance to environmental regulations
Melakukan analisis dan memberikan rekomendasi hasil pelaksanaan pengambilan sampling air limbah dan air baku yang melampaui baku mutu. Analyze and recommendation on sampling of waste
PT Aetra Air Jakarta
Annual Report 2014
151
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
No. 3.
Program Program Pelaporan Lingkungan Environmental Reporting
Kegiatan Activities Penyampaian laporan hasil pemantauan atas: • Rekapitulasi kualitas air baku IPA Buaran dan IPA Pulogadung; • Rekapitulasi volume sampah IPA Buaran; • Rekapitulasi penanganan lumpur IPA Buaran; • Analisis contoh air limbah dan sungai; • Rekapitulasi hasil uji emisi kendaraan operasional; • Implementasi RKL-RPL pada pekerjaan jaringan pipa; • Data water quality compliance 2014; • Rekapitulasi kuantitas dan tekanan air produksi IPA Buaran; • Data pemeliharaan/pengembangan jaringan pipa distribusi; • Data rambu-rambu dan pengaman bekerja di jalan raya; • Data pemeliharaan instalasi pengolahan air dan boosterpump; • Data pekerjaan/pemeliharaan/ pengembangan jaringan pipa distribusi; • Data keluhan pelanggan. Reporting of monitoring over: • Quality of water at IPA Buaran and IPA Pulogadung; • Volume of waste IPA Buaran; • Sludge management at IPA Buaran; • Sampling analysis of waste water and river water; • Emission tests records of operational vehicles; • application of environmental management and monitoring plan (RKL/RPL) in pipeline networking; • Data water quality compliance 2014; • Total quantity and water pressure at IPA Buaran; • maintenance/development of distribution pipeline; • Data of signage and safety equipment to work on roads; • Water treatment facility maintenance and boosterpump; • works on distribution pipeline network • Customer complaints.
Hasil Result Sudah disampaikan 2 (dua) laporan pemantauan dan pengelolaan lingkungan ke Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah DKI Jakarta Aetra have submitted two reports to province environmental agency (Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah DKI Jakarta)
Laporan Tahunan 2014
152
PT Aetra Air Jakarta
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
2. Inovasi Produksi Bersih
2. Green and Cleaner Production
Pada tahun 2014 Perusahaan telah menerapkan teknologi pemisahan lumpur akibat dari pengolahan air baku yang disebut decanter menggantikan metode konvensional berupa sludge drying bed (bak pengering lumpur yang mengandalkan sinar matahari) di IPA Buaran, karena metode sebelumnya tersebut belum sepenuhnya mampu menampung dan mengolah lumpur yang ada. Sistem ini merupakan yang pertama dan terbesar di lingkungan PDAM di Indonesia.
Since the beginning of 2014, the Company has implemented sludge from water separation technology in water treatment to replace, sludge drying bed at WTP Buaran since the previous conventional system unable to manage current amount of sludge. This is the first and greatest technology in areas of PDAM in Indonesia. As the responsible Company of water provider in the Eastern part of Jakarta, the Company hopes Decanter technology can provide the maximum added value to stakeholders.
Teknologi Decanter Centrifuge ini memungkinkan Perusahaan untuk mengubah limbah hasil produksi dari pengolahan 750.000 m 3 air baku dengan kandungan lumpur yang setiap hari mencapai hampir 72 ton pada Instalasi Pengolahan Air (IPA) Buaran. Banyaknya lumpur adalah akibat dari erosi tanah pada saluran terbuka dari Kali Bekasi dan Saluran Tarum Barat (Kalimalang). Tingkat kekeruhan air baku tertinggi mencapai 28.000 NTU (Nephelometric Turbidity Unit) melebihi batas toleransi 2.500 NTU pada Intalasi Pengolahan Air (IPA). Penerapan teknologi ini merupakan bagian dari komitmen Perusahaan untuk menjadikan dirinya sebagai perusahaan penyedia layanan air bersih yang bebas buangan limbah dan ramah lingkungan (zero waste) atau. Sebagai bagian dari komitmen tersebut, pada tahun 2015 teknologi decanter direncanakan untuk dioperasikan pula di IPA Pulogadung.
Decanter technology enables the Company to process sludge production into clean water from the processing of 750,000 m3 of source water which is containing almost 72 tons of mud every day in Water Treatment Plant (IPA) in Buaran. The large amount of sludge was from open channel of Kali Bekasi and Saluran Tarum Barat (Kalimalang). The turbidity level reached 28.000 NTU (Nephelometric Turbidity Unit) excessed quality standard 2.500 NTU at WTP.Implementation and development of this technology are done through the Directorate of Planning and Development. Until now, decanter technology managed by the Company is the first and greatest technology in areas of PDAM in Indonesia. The technology is part of PT Aetra Air Jakarta commitment to become a clean water Company which is free waste disposal (zero waste) and environmentally friendly. In 2015, decanter technology planned to be operated at WTP Pulogadung.
Inovasi ini memberikan manfaat lingkungan berupa rekomendasi dan alternatif sistem pengolahan limbah Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang sesuai dengan karakteristik limbah dan kondisi lapangan serta memiliki peluang ekonomis dan sosial karena lumpur yang dihasilkan bisa digunakan masyarakat sebagai bahan baku batubata atau conblock.
The innovation provides new recommendation and alternatives on waste treatment at Water Treatment Plant that relevant with field condition and waste characteristics as benefits for environment and give economics and social opportunities since the materials produced also useful as raw materials for building materials.
3. Sosialisasi Konservasi Air Tanah
3. Dissemination of Information on Groundwater Conservation
Perusahaan berpartisipasi aktif dan sejalan dengan komitmen Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam mencegah penurunan muka tanah akibat penggunaan air tanah berlebihan di Jakarta. Peran aktif Perusahaan di antaranya dilaksanakan melalui kerja sama dengan Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi DKI Jakarta. Kerja sama yang dilakukan adalah sosialisasi pelanggan air tanah dan air perpipaan demi terwujudnya konservasi air tanah.
The Company actively participate to support government of Province DKI Jakarta to terminate excessive use of groundwater in Jakarta. The Company collaborated with Regional Environmental Agency (Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah, BPLHD) DKI Jakarta disseminate information to groundwater consumer.
Sosialisasi dilakukan dalam bentuk surat imbauan kepada pelanggan industri dan pemerintahan yang belum mengalihkan penggunaan air tanah ke air perpipaan, terutama untuk pelanggan yang sudah terlayani dalam jaringan pipa Perusahaan. Perusahaan dan BPLHD juga melakukan pemanggilan dan kunjungan ke lapangan kepada pelanggan yang masih menggunakan air tanah secara berlebihan. Selain hal tersebut diusulkan untuk perubahan tarif pajak air tanah sesuai dengan Pergub DKI Jakarta No. 86 tahun 2012.
Dissemination conducted with information letter for industrial and official consumer to change from groundwater consumption into piped water, particularly for consumers covered in Aetra's pipeline distribution area. BPLHD and PT Aetra Air Jakarta also invite and visit consumers that use groundwater excessively. The Company also proposed to increase groundwater tax tariff as regulated in Governor Regulation (Peraturan Gubernur, Pergub) DKI Jakarta No.86/2012.
PT Aetra Air Jakarta
Annual Report 2014
153
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
Kegiatan Activities
No. 1
Sosialisasi Konservasi Air Tanah / Information Dissemination
Kegiatan ini memberikan hasil yang cukup efektif, yaitu: a. Pengurangan konsumsi penggunaan Air Bawah Tanah (ABT) sebesar 10 persen dari rata-rata sebesar 167 ribu m3/bulan dibandingkan semester 1 tahun 2013., b. Penambahan 8 (delapan) pelanggan ABT yang menjadi pelanggan air perpipaan (ABT hanya sebagai cadangan saja), serta c. Pengurangan laju penurunan tanah di wilayah operasi dibandingkan wilayah lain di Jakarta. Penurunan tanah di Provinsi DKI Jakarta rata-rata sekitar 5 cm, semakin ke selatan semakin kecil, namun semakin ke utara semakin besar.
Teguran Plea
Himbauan Information Letter
64
45
These activities presented effective results: a. Decrease of groundwater consumption around 10% from 167,000 m 3 /mo average consumption compared to 1st semester 2013. b. Additional of 8 (eight) piped water from groundwater consumer (groundwater supply only for reserve usage), and c. Decrease of land subsidence rate in distribution area compared with other areas in Jakarta. Average rate of land subsidence rate in DKI Jakarta is 5 cm, which is higher to northern area.
4. Apresiasi Penyelamat Air Tanah bagi Kalangan Industri
4. Groundwater Savior Appreciation for Industry
Berpijak pada komitmen untuk membantu pemerintah dalam melakukan konservasi air tanah, Perusahaan bekerja sama dengan BPLHD DKI Jakarta memberikan Apresiasi Penyelamat Air Tanah bagi kalangan industri, khususnya kalangan industri pelanggan key account Perusahaan.
As it commitment to assist government on water conservation, PT Aetra Air Jakarta collaborated with BPLHD DKI Jakarta presented Groundwater Savior Appreciation for Industry (Apresiasi Penyelamat Air Tanah) for Aetra's key accounts.
Pemberian apresiasi diberikan kepada tiga perusahaan terbaik di area Perusahaan yang telah dievaluasi bersama antara Perusahaan dan BPLHD DKI Jakarta dalam periode pemakaian 2013. Ketiga perusahaan tersebut masing-masing mewakili tiga area Strategic Business Unit (SBU) Perusahaan yaitu SBU Utara, Tengah dan Selatan.
The appreciation granted to three best companies based on co-evaluation by Aetra and BPLHD in 2013. The companies represents area of Strategic Business Unit (North, Central and South SBU).
Kriteria penilaian adalah volume konsumsi penggunaan air Perusahaan, ketepatan waktu dalam melakukan pembayaran tagihan setiap bulannya, kelengkapan dokumen Amdal IPLC (Instalasi Pembuangan Limbah Cair) dan Tempat Pembuangan Limbah Beracun (B3) serta tidak terkena tindakan Ilegal.
Evaluation criteria are consumption, payment in timely manner, compliance of environmental impact assessment documents for effluent and hazardous waste and avoid illegal action.
Daftar penerima penghargaan tahun 2014 adalah sebagai berikut.
No.
Perusahaan Recipient Kegiatan
Award recipients of 2014 as follow.
Domisili Domicile
Konsumsi Rata-Rata (m3) Average Consumption (m3)
1.
PT Salim Ivomas Pratama
Jl Industri Re Martadinata No. 3 RT 001/RW 005 Tanjung Priok, Jakarta Utara
12.225
2.
PT Binakarya Agung Propertindo
Jl Pahlawan Revolusi No. 2 RT 001/RW 002 Pondok Bambu Jakarta Timur
12.000
3.
PT Kangar Consolidated Industri
Jl Raya Bekasi 245, Jakarta Timur
4.142
Laporan Tahunan 2014
154
PT Aetra Air Jakarta
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
Pelibatan dan Pengembangan Masyarakat
Community Involvement and Development
Kebijakan Pengelolaan Program Pelibatan dan Pengembangan Masyarakat
Policy on Community Involvement and Development Program
Perusahaan melihat konsep tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility) sebagai pendekatan bisnis yang berusaha menciptakan nilai perusahaan secara jangka panjang bagi seluruh pemangku kepentingan melalui pengelolaan peluang dan risiko dari pembangunan ekonomi, lingkungan dan sosial yang terjadi. Hal ini sejalan dengan misi PT Aetra Air Jakarta, mengembangkan perusahaan yang sehat secara berkelanjutan dan berwawasan lingkungan sehingga memberikan nilai tambah bagi pemangku kepentingan.
The Company perceives corporate social responsibility concept as business approach that creates long term corporate value for stakeholders through management of opportunities and risks of economic, environmental and social development. This idea is aligned with mission of PT Aetra Air Jakarta develop a healthy Company in a sustainable way and with environmental concern in order to provide added value to stakeholders.
Perusahaan sepenuhnya menyadari bahwa kegiatan bisnis dan proses produksi yang dilakukan mempengaruhi kondisi dan persepsi para pemangku kepentingan, yang jika tidak dikelola dengan baik akan berdampak kembali pada Perusahaan. Atas dasar pemikiran tersebut, Perusahaan memaknai tanggung jawab sosial sebagai intervensi untuk mengurangi dampak dan membangun nilai bersama, termasuk ketika berhubungan dengan komunitas, melalui program pelibatan dan pengembangan komunitas.
PT Aetra Air Jakarta realize that Company's business and production process affected condition and perception of stakeholders and returned to the Company. In that perspective, the Company put social responsibility as intervention to decrease negative impact and create shared values, through community involvement and development pogram.
Pendekatan tersebut digambarkan sebagai berikut: The approach described as follow:
Inside Out Impact
Persepsi Stakeholders
Kondisi Stakeholders
Outside - in impact
intervensi untuk mengurangi dampak dan membangun nilai bersama Intervention to decrease impact and create shared value
Proses Bisnis Business Process
Proses Bisnis Business Process
Proses Bisnis Business Process
Proses Bisnis Business Process
Proses Bisnis Business Process
Struktur Pengelolaan
Organization Structure
Kegiatan pelibatan dan pengembangan komunitas dikelola di bawah Departemen Corporate and Customer Communication PT Aetra Air Jakarta dan berada di bawah pembinaan Sekretaris Perusahaan. Pengelolaan program dalam ruang lingkup korporat menunjukkan bahwa Perusahaan melihat komunitas sebagai salah satu pemangku kepentingan Perusahaan dan bukannya semata objek filantropi semata.
Community involvement and development program managed by Department of Corporate and Customer Communication PT Aetra Air Jakarta under oversight of Corporate Secretary. The management program level shown community as one of the stakeholders and not solely objects of Company philantrophy.
PT Aetra Air Jakarta
Annual Report 2014
155
PELIBATAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT Community Involvement and Development
Kegiatan Unggulan Tahun 2014
Champions Program 2014
Perusahaan menjadikan komunikasi sosial sebagai perangkat program pelibatan dan pengembangan komunitas. Berkaitan dengan proses bisnis perusahaan, program unggulan di tahun 2014 adalah pengembangan keswadayaan masyarakat yang belum mendapatkan akses air bersih, melalui program Kios Air yang dikelola oleh Kelompok Swadaya Pengguna Air (KSPA) dengan tarif sosial. Harga jual KSPA melalui Kios Air adalah Rp 300 per-20 liter untuk yang diantar dengan gerobak.
The Company use social communication as tool for community involvement and development program. Inline with Company business, champions program in 2014 is development of community self-reliance to clean water through water kiosk program entitled Kios Air This program managed by Kelompok Swadaya Pengguna Air (KSPA) with subsidized tariff. Price of KSPA is IDR 300 per-20 litres.
Lokasi Area Rorotan 1 Rorotan 2 Rorotan 3
Jumlah Titik Pelayanan ServiceKegiatan Points 2 2 1
Jumlah Terlayani Population Covered (households, people)
Wilayah Terlayani Coverage Area Kel. Rorotan, Kp. Karang Tengah RT 8/RW 8 Kel. Rorotan, Kp. Karang Tengah RT 1/RW 9 Kel. Rorotan, Kp. Karang Tengah RT 6/RW 8
Tingkat Perubahan Level of Change
Selain menyediakan akses terhadap air bersih, program ini diharapkan dapat menggalang dukungan terhadap bisnis dan kebijakan Perusahaan. Manajemen melihat adanya hubungan positif antara tingkat pelibatan komunitas dengan dukungan atau perubahan sikap terhadap Perusahaan, sebagaimana digambarkan dalam skema berikut ini.
56 KK, 270 jiwa 70 KK, 270 jiwa 35 KK, 210 jiwa
Volume (m3/bulan) Volume (m3/month) 250 75 250
Beside provide clean water to communtiy, this program also develop support for corporate business and policy. Management understand positive relation between community participation level with support or attitude toward the Company, as described in following figure.
KOMITMEN / Commitment KETERLIBATAN / Involvement DUKUNGAN / Support PEMAHAMAN / Understanding KESADARAN /Awareness Tingkat Pelibatan / Level of Participation
Beberapa kegiatan pembinaan masyarakat yang dilaksanakan dalam pada tahun 2014, di antaranya:
Other supports program for the community in 2014 are:
1. Santunan Panti Asuhan. Perusahaan berkunjung di tiga Panti Asuhan di wilayah operational Perusahaan. Ketiga panti asuhan tersebut adalah: Pondok Ozanam - Papanggo Jakarta Utara, Panti Asuhan Putera Setia - Kramat Sentiong Jakarta Pusat, dan Panti Asuhan Yayasan Marhamah - Cipinang Cempedak Jakarta Timur. Kunjungan ke 3 (tiga) panti asuhan ini secara simbolik memberikan bantuan berupa uang tunai, paket sembako dan bingkisan kue ulang tahun sebagai bentuk rasa syukur HUT ke-6 Perusahaan.
1. Support for Orphanage PT Aetra Air Jakarta visited three orphan shelters in its operations areas: Pondok Ozanam - Papanggo Jakarta Utara, Panti Asuhan Putera Setia - Kramat Sentiong Jakarta Pusat, and Panti Asuhan Yayasan Marhamah - Cipinang Cempedak Jakarta Timur. The Company supports financial assistance and gifts as part of Company 6th anniversary commemoration.
2. Buka Puasa Bersama Anak Yatim Piatu. Dalam Rangka Syiar Ramadhan 1435 Hijriah, Perusahaan menyelenggarakan Acara Buka Puasa Bersama Panti Asuhan, Yayasan Marhamah - Cipinang Cempedak, Jakarta Timur
2. Public Ifthar with Orphanage As part of Ramadhan Festival 1435 AH, PT Aetra Air Jakarta have organized ifthar with orphan shelters under Panti Asuhan Yayasan Marhamah – Cipinang Cempedak, Jakarta Timur.
Laporan Tahunan 2014
156
PT Aetra Air Jakarta
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
Perusahaan berkesempatan melakukan buka puasa bersama dan memberikan santunan kepada anak yatim piatu di Yayasan Marhamah, Jl. Cipinang Cempedak 1 No. 11. Panti Suhan ini menampung hampir 80 anak-anak yatim piatu. Bentuk donasi yang diberikan adalah paket sembako, uang tunai untuk panti asuhan serta uang saku bagi anak-anak yatim piatu.Kegiatan ini rutin dilakukan setiap bulan Ramadhan.
The Company delivered ifthar and donation package for orphans in Marhamah Foundation, Jl. Cipinang Cempedak 1 No 11, East Jakarta. The orphanage take care neraly 80 orphans. Donations provided were daily needs packages and cashes for the orphanage and the orphans. This program conducted regularly every Ramadhan.
3. Pemberian 500 Paket Sembako kepada Panti Asuhan Se-Jakarta Utara dalam Rangkaian Hari Anak Nasional 2014. Bertempat di Masjid Babussalam, komplek Walikota Jakarta Utara, Perusahaan ikut berpartisipasi dalam Rangkaian Hari Anak Nasional 2014 & dalam Rangka Syiar Ramadhan 1435 H. Acara dikemas dalam bentuk santunan kepada anak yatim piatu yang tergabung dalam Yayasan Yatim Piatu se-Jakarta Utara. Acara tersebut mengambil tema “Ciptakan Lingkungan Yang Kondusif Untuk Meningkatkan Perlindungan Dan Tumbuh Kembang Anak”.
3. Distribution of 500 Packages of Basic Needs to Orphanage in North Jakarta (part of National Children Day Comemmoration 2014) PT Aetra Air Jakarta participated in National Children Day Commemoration 2014 at Masjid Babussalam, Office of North Jakarta Municipality. The program presented as distribution of charities to orphans and social shelters in north Jakarta and endorsed Create Conducive Environment to Increase Children Protection and Development.
Tanggung Jawab Sosial Bidang Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Responsibilities Towards Employment, Health and Safety
Kebijakan
Policy
PT Aetra Air Jakarta menyadari sepenuhnya sebagaimana diungkapkan dalam prinsip dasar Deklarasi ILO Tahun 1944 di Philadelphia bahwa tenaga kerja bukanlah komoditas. Ini berarti bahwa pegawai tidak boleh diperlakukan semata sebagai faktor produksi atau komoditas di pasar. Kebutuhan akan perlindungan hakhak dasar pegawai terdapat dalam Universal Declaration of Human Rights and the International Covenant on Economic, Social and Cultural Rights. Deklarasi tersebut mancantumkan prinsip-prinsip kesetaraan hak semua orang untuk mendapatkan penghidupan dari pekerjaan yang dipilihnya, dan hak untuk mendapatkan kondisi pekerjaan yang adil dan layak.
PT Aetra Air Jakarta realizes fundamental principle in the ILO's 1944 Declaration of Philadelphia that labor is not a commodity. This means that women and men workers should not be treated as a factor of production and subjected to the same market forces that apply to commodities. The inherent vulnerability of workers and the need to protect their basic rights is reflected in the Universal Declaration of Human Rights and the International Covenant on Economic, Social and Cultural Rights. The principles involved include the right of everyone to gain a living by freely chosen work, and the right to just and favorable conditions of work.
Di sisi yang lain Perusahaan melihat bahwa praktik ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja yang bertanggung jawab juga bermanfaat dalam mengurangi biaya, menambah kesejahteraan dan moral pegawai serta meningkatkan produktivitas.
In other side, management believes that responsible practices on employment, health and safety also useful to decrease the costs, increase wellbeing and morals and also elevate productivity.
Kegiatan yang Dilakukan
Implementation
Perusahaan membuat peraturan terkait penggajian dan kompensasi, jam kerja, masa cuti, tindakan disiplin, dukungan bagi ibu hamil dan isu terkait seperti penyediaan air minum, ruang makan dan pelayanan kesehatan. Ketentuan tersebut mengikuti regulasi nasional maupun sebagai kesepakatan dengan pegawai yang diwakili serikat pekerja.
PT Aetra Air Jakarta issued regulations on salary and compensation, working hours, leave, disciplines, support for maternity and other supports such as drinking water, dining room and health facilities based on applicable laws, regulations and mutual contract with employee and employee organizations.
Bentuk dukungan lain yang diberikan Perusahaan di luar paket kompensasi dan remunerasi yang diberikan kepada pegawai adalah bantuan pelatihan bagi pegawai yang akan memasuki masa pensiun.Perusahaan melaksanakan program Kesehatan dan Keselamatan Kerja (Health & Safety Environment) sebagai bagian dari tanggung jawab sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
Another support program provided for employee is retirement preparation program. This program is additional to remuneration and compensation package.
PT Aetra Air Jakarta
Annual Report 2014
157
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
Perusahaan juga telah berhasil meraih sertifikasi OHSAS 18001:2007 mengenai Occupation Health & Safety Management System yang dikeluarkan oleh Lloyds Register Quality Assurance pada 4 Februari 2015 dengan masa berlaku hingga 3 Februari 2018.
The Company conducts programs on Health & Safety Environment as part of its compliance to law and regulations and also renewal its certified OHSAS 18001:2007 in Occupation Health & Safety Management System by Lloyds Register Quality Assurance into February, 3. 2018.
Aktivitas programkesehatan dan keselamatan kerja yang telah dilakukan pada tahun 2014 adalah sebagai berikut.
Activities on occupational health and safety in 2014 described as follow.
1. Memastikan kondisi dan tindakan yang aman di lingkungan kerja dengan aktivitas yang dilaksanakan adalah: a. Safety tour bersama manajemen b. Inspeksi rutin termasuk aktivitas kontraktor dan pemasok bahan kimia c. Pengukuran pencahayaan, kelembapan dan kebisingin d. Pelaksanaan fogging
1. To ensure safety condition and actions in workspace, through : a. Safety tour with management b. Regular inspection including contractor and supplier activities c. Measurement of lighting, humidity and noise d. Fogging
2. Memastikan awareness dan kompetensi dengan aktivitas yang dilaksanakan adalah sebagai berikut. a. Induction terhadap karyawan baru, tamu dan kontraktor b. Training H&S (confined space, street works, APAR, kontraktor, Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja/SMK3) c. Pemasangan spanduk kesehatan dan keselamatan kerja (K3) dan rambu-rambu K3 d. Preconstruction meeting sebelum kontraktor melaksanakan pekerjaan e. Pelaksanaan bulan K3 nasional dan kompetisi K3 f. Simulasi keadaan darurat (kebocoran klorin, kebakaran) g. Pelaksanaan tool box meeting h. Evaluasi kinerja kontraktor dan supplier bahan kimia dari aspek H&S i. Pemeriksaan kesehatan seluruh karyawan j. Set up Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja dan Lingkungan (SMK3L), dibentuk Tim SMK3L k. Proses sertifikasi OHSAS 18001:2007 mengenai Occupation Health & Safety Management System yang dikeluarkan oleh Lloyd's Register Quality Assurance yang Perusahaan dapatkan pada 4 Februari 2015 dengan masa berlaku hingga 3 Februari 2018.
2. To ensure awareness and competence on health and safety issues through : a. Induction to new employee, guests and contractors b. Trainings on health and safety (confined space, street works, fire fighting equipment, health and safety management system) c. Usage of signage and banners on occupational health & savety. d. Pre-construction meeting for contractors and suppliers e. Commemoration of Month of HSE and HSE competition f. Simulation on emergency response g. Tool box meeting h. Evaluation of contractors and chemical suppliers i. Medical check-up j. Setup of occupational health and safety and environmental management system (Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja dan Lingkungan, SMK3L), appointment of HSE team k. Certification of OHSAS 18001:2007 on Occupation Health & Safety Management System issued by Lloyd’s Register Quality Assurance
3. Monitoring status dan tindak lanjut dengan aktivitas yang dilaksanakan adalah: a. Inspeksi ulang terhadap inspeksi sebelumnya b. Rapat panita pembina K3 (H&S Committee Meeting) c. Pengecekan updated dan implementasi dokumen pengelolaan K3 d. Pemutakhiran tim tanggap darurat
3. Monitoring status and action plan through following activities: a. Re-inspection to previous inspection b. H&S Committee Meeting c. Updated and monitor H&S management documents d. Update emergency response team.
4. Memastikan ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD) dan kesiapan peralatan kerja dengan aktivitas yang dilaksanakan adalah: a. Pengisian ulang Tabung Alat Pemadam Api Ringan (APAR) yang low pressure dan yang digunakan untuk training b. Pengadaan APD
4. Ensure availability of Safety Devices through: a. Recharging of small fire fighting equipment b. Procurement of safety equipment
Laporan Tahunan 2014
158
PT Aetra Air Jakarta
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
c. Sertifikasi Hois Crane d. Tes fungsi peralatan H&S (APAR, fire alarm system, sensor kebocoran klorin, hydrant, alat bantu pernapasan - self contained breathing apparatus /SCBA, shower and eye wash) e. Tes grounding listrik, gedung dan IT
c. Certification of Hois Crane d. Functionality test of H&S apparatus (APAR, fire alarm system, chlorine leak censor, fire hydrant, self contained breathing apparatus/SCBA, emergency shower and eye wash) e. Ground test for electrical and IT devices
Tanggung Jawab terhadap Konsumen
Responsibility To Consumers
Kebijakan Perbaikan Berkelanjutan
Sustainable Improvement Policy
Sebagai perusahaan yang berorientasi pada kepuasan pelanggan, Perusahaan selalu terpacu untuk meningkatkan kualitas pelayanan. Untuk menampung keluhan pelanggan, Perusahaan mengoperasikan call center selama 24 jam sehari dan tujuh hari dalam seminggu (24/7). Melalui call center ini, pelanggan dapat menyampaikan keluhan baik dalam hal air mati, kerusakan pipa, kerusakan sambungan, air kotor, maupun sambungan pipa yang terputus.
As a customer oriented Company, PT Aetra Air Jakarta always attempts to improve its quality of service. The Company operates call center 24 hours daily and seven days weekly to handle customers complaints and through the center, customers may deliver their feedback such as disconnected supply of water, broken pipe or pipeline, waster water or disconnected pipeline.
Perusahaan senantiasa berusaha mengerahkan upaya terbaik untuk mengatasi keluhan pelanggan demi mencapai misi Perusahaan untuk menjadi yang terdepan dalam pelayanan air bersih. Perusahaan berharap dapat terus meningkatkan tingkat kepuasan pelanggan ini lewat strategi mengutamakan pelanggan.
PT Aetra Air Jakarta strives its best effort to handle customers complaints to achieve corporate vision as Leading Provider of Water Services in Indonesia. The Company wishes to be able to continue improve customers satisfaction with customers first strategy.
Kegiatan
Activities
Di sisi pengelolaan pelanggan, Pelaksanaan GCG juga berhasil meningkatkan tingkat kepuasan pelanggan atas pelayanan Perusahaan. Sepanjang tahun lalu, customer satisfaction index Perusahaan mencapai 75,58 persen, atau melebihi target Perusahaan yang sebesar 70 persen. Tingkat kepuasan pelanggan ini juga meningkat dibandingkan tahun 2013 yang sebesar 65,5 persen.
From customer management aspect, practices of GCG succeed to increase customer satisfaction on Company services. In 2014, customer satisfaction index reached 75.58%, or above corporate target (70%). The index is also higher compared with last year achievement (65.5%).
Meskipun demikian, Perusahaan tidak berpuas diri mengingat tingkat keluhan pelanggan masih tinggi, terutama saat curah hujan tinggi melanda Jakarta sehingga menyebabkan banjir di beberapa wilayah operasional. Untuk mengatasi hal ini, Perusahaan selalu memonitor dan memastikan fasilitas pipa air dapat beroperasi maksimal selama musim hujan.
But the Company still thoughtful to the high number of complaints, particularly during high rainy season when flood covers several operational areas in Jakarta. The Company always monitor and ensure that pipeline facilities will operate maximize during the season.
PT Aetra Air Jakarta
Annual Report 2014
159
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI KEUANGAN Financial Information
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 1/1 Schedule LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali nilai nominal dan data saham)
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION AS AT 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousand Rupiah, except for par value and share data) Catatan/ Notes
2014
2013
ASET
ASSETS
ASET LANCAR Kas dan setara kas Kas di bank dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya Piutang usaha: Piutang escrow Piutang PAM JAYA, bagian lancar Persediaan Beban dibayar di muka, bagian lancar Aset lancar lain-lain
4
259,777,426
256,375,221
5
21,700,568
-
6a
195,427,775
171,517,633
6b 7 10
41,956,737 44,547,409 5,225,594 8,397,580
35,686,157 35,473,283 1,833,021 7,347,913
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Restricted cash in banks and time deposit Trade receivables: Escrow receivables Receivables from PAM JAYA, current portion Inventory Prepayments, current portion Other current assets
577,033,089
508,233,228
Total current assets
Jumlah aset lancar ASET TIDAK LANCAR Kas di bank dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya Beban dibayar di muka, bagian tidak lancar Klaim restitusi pajak Piutang usaha:
5
23,131,482
42,429,627
10
1,856,649 -
2,018,241 1,112,801
6b 8
180,616,319 45,810,927
204,823,519 31,414,677
9 15c
902,078,992 24,325,998 1,063,553
865,762,049 22,224,370 1,174,330
NON-CURRENT ASSETS Restricted cash in banks and time deposit Prepayments, non-current portion Claim for tax refund Trade receivables: Receivables from PAM JAYA, non-current portion Fixed assets Intangible assets arising from service concession arrangements Deferred tax assets Other non-current assets
Jumlah aset tidak lancar
1,178,883,920
1,170,959,614
Total non-current assets
JUMLAH ASET
1,755,917,009
1,679,192,842
TOTAL ASSETS
Piutang PAM JAYA, bagian tidak lancar Aset tetap Aset takberwujud yang timbul karena perjanjian konsesi jasa Aset pajak tangguhan Aset tidak lancar lainnya
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 1/2 Schedule LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali nilai nominal dan data saham)
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITIONS AS AT 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousand Rupiah, except for par value and share data) Catatan/ Notes
2014
2013
LIABILITAS LIABILITAS LANCAR Utang usaha Beban yang masih harus dibayar dan utang lain-lain kepada pihak ketiga Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Pinjaman jangka pendek Pinjaman jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Utang pajak Utang obligasi yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Utang sewa pembiayaan Provisi yang timbul karena perjanjian konsesi jasa, bagian jangka pendek
LIABILITIES
11
31,811,424
21,087,304
12
128,380,720
100,829,892
17 13
22,255,373 49,936,250
18,784,097 99,769,583
13 15a
58,250,000 7,069,581
97,250,000 8,174,520
16
367,688,561 -
384,274
18
4,908,101
12,949,097
CURRENT LIABILITIES Trade payables Accrued expenses and other payables to third parties Short-term employee benefit liabilities Short-term loan Current maturity of long-term loan Taxes payable Current maturity of bonds payable Finance lease payables Provision arising from service concession arrangements, current portion
670,300,010
359,228,767
Total current liabilities
Jumlah liabilitas lancar LIABILITAS TIDAK LANCAR Pinjaman jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Utang obligasi, setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Provisi yang timbul karena perjanjian konsesi jasa, setelah dikurangi bagian jangka pendek Provisi imbalan kerja karyawan
NON-CURRENT LIABILITIES Long-term loans, net of current maturities
13
263,833,121
222,106,510
16
-
366,836,207
18
68,095,923
62,275,953
19
85,966,599
87,043,051
Bonds payable, net of current maturities Provision arising from service concession arrangements, net of current portion Provision for employee benefits
417,895,643
738,261,721
Total non-current liabilities
1,088,195,653
1,097,490,488
TOTAL LIABILITIES
Jumlah liabilitas tidak lancar JUMLAH LIABILITAS EKUITAS Modal saham: Modal dasar 50.000.000 saham; modal saham ditempatkan dan disetor penuh 28.542.860 saham dengan nilai nominal Rp3.530 (AS$1) per saham
20
100,756,296
100,756,296
Selisih kurs atas modal disetor Saldo laba
21 22
168,070,801 398,894,259
168,070,801 312,875,257
EQUITY Share capital: Authorised 50,000,000 shares; issued and fully paid 28,542,860 shares at par value of Rp3,530 (US$1) per share Foreign exchange rate difference on paid-in capital Retained earnings
667,721,356
581,702,354
Total equity
1,755,917,009
1,679,192,842
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Jumlah ekuitas JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 2 Schedule LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali laba bersih per saham) Catatan/ Notes Pendapatan usaha
24
Beban langsung
25
Laba kotor Beban usaha Beban lain-lain, bersih
26 30
Laba usaha Beban keuangan Penghasilan keuangan
28 29
Laba sebelum pajak penghasilan Beban pajak penghasilan
15b
Laba tahun berjalan Pendapatan komprehensif lainnya tahun berjalan, setelah pajak Jumlah pendapatan komprehensif tahun berjalan, setelah pajak Laba bersih per saham dasar dan dilusian (nilai penuh)
31
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousand Rupiah, except for earnings per share)
2014
2013
1,171,635,795
1,102,010,234
Revenues
(594,868,058)
(556,789,180)
Direct expenses
576,767,737
545,221,054
(259,468,082) (18,583,992)
(260,463,859) (28,819,086)
Operating expenses Other expenses, net
298,715,663
255,938,109
Operating income
(96,960,691) 33,275,791
(97,126,230) 14,717,963
235,030,763
173,529,842
(59,011,761)
(56,745,668)
176,019,002
116,784,174
Profit for the year
-
-
Other comprehensive income for the year, net of tax
176,019,002
116,784,174
Total comprehensive income for the year, net of tax
6,167
4,092
Basic and diluted earnings per share (full amount)
Gross profit
Finance costs Finance income Profit before income tax Income tax expense
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 3 Schedule LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah)
Catatan/ Notes Saldo pada tanggal 1 Januari 2013 Dividen
23
Total pendapatan komprehensif tahun berjalan Saldo pada tanggal 31 Desember 2013 Dividen
23
Total pendapatan komprehensif tahun berjalan Saldo pada tanggal 31 Desember 2014
STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousand Rupiah)
Modal saham/ Share capital
Selisih kurs atas modal disetor/ Foreign exchange rate difference on paid-in capital
Saldo laba/ Retained earnings
100,756,296
168,070,801
-
Jumlah ekuitas/ Total equity Balance as at 1 January 2013
246,091,083
514,918,180
-
(50,000,000)
(50,000,000)
Dividend
-
-
116,784,174
116,784,174
Total comprehensive income for the year
100,756,296
168,070,801
312,875,257
581,702,354
Balance as at 31 December 2013
-
-
(90,000,000)
(90,000,000)
Dividend
-
-
176,019,002
176,019,002
Total comprehensive income for the year
100,756,296
168,070,801
398,894,259
667,721,356
Balance as at 31 December 2014
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 4 Schedule LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah)
STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousand Rupiah) 2014
Arus kas dari aktivitas operasi Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kepada pemasok Pembayaran kepada direktur dan karyawan Pembayaran pajak penghasilan badan Penerimaan bunga Pembayaran biaya konstruksi Pembayaran bunga dan beban keuangan Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi
2013
1,027,302,449 (368,311,685)
1,047,633,283 (394,964,024)
(216,335,159)
(205,488,408)
(61,362,796) 14,817,130 (134,357,921)
(61,376,443) 8,828,694 (75,347,652)
(87,575,311)
(89,192,675)
Cash flows from operating activities Receipts from customers Payments to suppliers Payments to directors and employees Payments of corporate income tax Interest received Payments of construction cost Payments of interest and finance costs
174,176,707
230,092,775
Net cash provided from operating activities
Arus kas dari aktivitas investasi Pembelian aset tetap
(28,482,803)
(9,024,097)
Cash flows from investing activities Acquisitions of fixed assets
Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi
(28,482,803)
(9,024,097)
Net cash used in investing activities
Arus kas dari aktivitas pendanaan Pembayaran beban yang berhubungan dengan pinjaman Penerimaan pinjaman jangka pendek Pembayaran pinjaman jangka pendek Penerimaan pinjaman jangka panjang Pembayaran pinjaman jangka panjang Pembayaran sewa pembiayaan Pembayaran dividen Pelunasan obligasi jatuh tempo Penurunan kas dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya
Cash flows from financing activities (2,255,000) 160,000,000 (210,000,000) 100,000,000 (97,250,000) (384,274) (90,000,000) -
(1,250,000) 296,000,000 (296,000,000) 149,000,000 (27,937,500) (1,098,374) (50,000,000) (149,500,000)
(2,402,425)
(15,535,865)
Payment of loan related costs Receipts from short-term loan Payments of short-term loan Receipts from long-term loan Payments of long-term loan Payment of finance lease Payment of dividend Payments of bonds payable Decrease in restricted cash and time deposits
(142,291,699)
(96,321,739)
Net cash used in financing activities
3,402,205
124,746,939
Net increase in cash and cash equivalents
Kas dan setara kas awal tahun
256,375,221
131,628,282
Cash and cash equivalents at the beginning of the year
Kas dan setara kas akhir tahun
259,777,426
256,375,221
Cash and cash equivalents at the end of the year
Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan
Kenaikan bersih kas dan setara kas
Lihat Catatan 32 untuk penyajian transaksi non-kas Perusahaan.
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
Refer to Note 32 for presentation of the Company’s non-cash transactions.
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/1 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
INFORMASI UMUM a.
Anggaran Dasar
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 1.
GENERAL a.
Articles of Association
PT Aetra Air Jakarta (sebelumnya PT Thames PAM JAYA) (“Perusahaan”) didirikan sesuai dengan Undang-Undang Penanaman Modal Asing No. 1 tahun 1967 dan Undang-Undang No. 11 tahun 1970 berdasarkan Akta Notaris No. 16 tertanggal 4 Desember 1997 yang dibuat di hadapan Andalia Farida, S.H., sebagai pengganti notaris Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta dan diubah dengan Akta Notaris No. 15 tertanggal 9 Februari 1998 yang dibuat di hadapan Sutjipto, S.H. Anggaran Dasar yang telah diubah ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-1213.HT.01.01.Th.98 tertanggal 25 Februari 1998, dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 58, Tambahan No. 3975 tertanggal 21 Juli 1998. Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan telah dilakukan berdasarkan Akta Notaris No. 97, Sutjipto, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, tertanggal 24 Maret 2008, mengenai persetujuan untuk mengubah nama Perusahaan yang semula bernama PT Thames PAM JAYA menjadi PT Aetra Air Jakarta, dan menyesuaikan Anggaran Dasar Perusahaan dengan UndangUndang No. 40/2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan atas Anggaran Dasar Perusahaan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU15408.AH.01.02.Th.2008 tertanggal 28 Maret 2008.
PT Aetra Air Jakarta (formerly PT Thames PAM JAYA) (the “Company”) was established within the framework of Foreign Capital Investment Law No. 1/1967 and Law No. 11/1970 by Notarial Deed No. 16 dated 4 December 1997 of Andalia Farida, S.H., as substitute for Sutjipto, S.H., notary in Jakarta and amended by Notarial Deed No. 15 dated 9 February 1998 of Sutjipto, S.H. The amended Articles of Association were approved by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia through Decree No. C2-1213.HT.01.01.Th.98 dated 25 February 1998, and published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 58, Supplement No. 3975 dated 21 July 1998. An amendment was made to the Articles of Association of the Company based on Notarial Deed No. 97 of Sutjipto, S.H., M.Kn., notary in Jakarta, dated 24 March 2008, in relation to approval to change the Company’s name from PT Thames PAM JAYA to PT Aetra Air Jakarta, and to amend the Company’s Articles of Association to conform with the requirements of Indonesian Limited Liability Company Law No. 40/2007. The amendment of the Company’s Articles of Association was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in Decree No. AHU15408.AH.01.02.Th.2008 dated 28 March 2008.
Selanjutnya, Anggaran Dasar telah diubah beberapa kali dengan perubahan terakhir dilakukan berdasarkan Akta Notaris No. 43, Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, tertanggal 16 Januari 2013 mengenai perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi.
The Articles of Association have been amended several times with the latest changes was made based on Notarial Deed No. 43 of Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., notary in Jakarta, dated 16 January 2013 in relation to change of the composition of the Company’s Board of Commissioners and Board of Directors.
Kantor pusat Perusahaan berlokasi di Menara Satu Sentra Kelapa Gading Lantai 2, Jalan Bulevar Kelapa Gading LA3 No.1, Summarecon Kelapa Gading, Jakarta Utara dan Perusahaan memulai kegiatan operasinya secara komersial setelah ditandatanganinya Perjanjian Kerjasama (”PKS”) pada 28 Januari 1998.
The Company’s head office is located in Menara Satu Sentra Kelapa Gading 2nd Floor, Bulevar Kelapa Gading Street LA3 No.1, Summarecon Kelapa Gading, North Jakarta and the Company commenced its commercial operations after the Cooperation Agreement (“CA”) was signed on 28 January 1998.
Sebagaimana disebutkan pada Anggaran Dasar dan PKS, aktivitas utama Perusahaan adalah menyediakan air bersih dan meningkatkan pelayanan, termasuk distribusi, pemrosesan dan pengelolaan penyediaan air di bagian timur Jakarta, Indonesia.
As stated in the Articles of Association and the CA, the Company’s main activities are to provide clean water supply and to improve service, including distributing, processing and managing the water supply in the eastern part of Jakarta, Indonesia.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/2 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
INFORMASI UMUM (lanjutan) b.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 1.
Perjanjian Kerjasama
GENERAL (continued) b.
Cooperation Agreement
PKS dengan Daerah Khusus dengan tanggal memiliki jangka
The Company entered into a CA with Perusahaan Daerah Air Minum Daerah Khusus Ibukota Jakarta (“PAM JAYA”) with effective date of 1 February 1998 for 25 years term.
Tujuan PKS adalah untuk mengembangkan dan mengelola produksi dan distribusi air bersih di wilayah bagian timur Daerah Khusus Ibukota (“DKI”) Jakarta (“Proyek”).
The objective of the CA is to develop and manage production and distribution of clean water services in the eastern region of Special Capital Region (“DKI”) Jakarta (the “Project”).
PKS yang telah diubah pada tanggal 22 Oktober 2001 mengatur antara lain hal-hal sebagai berikut:
The CA was amended on 22 October 2001 to cover among other matters, the following:
1.
1.
Perusahaan menandatangani Perusahaan Daerah Air Minum Ibukota Jakarta (“PAM JAYA”) berlaku 1 Februari 1998 dan waktu 25 tahun.
Pembagian pendapatan
Revenue sharing
Berdasarkan PKS, pendapatan yang dibagi adalah semua pendapatan yang diperoleh dan ditagih dari Proyek, termasuk air yang ditagih dan dibayar oleh pelanggan, biaya meter yang dibebankan kepada para pelanggan, beban tetap dan pendapatan lain yang telah ditetapkan dalam PKS yang akan dibagi antara PAM JAYA dan Perusahaan.
Based on the CA, shared revenue means all revenues generated and collected by the Project including water billed and collected, meter fees charged to customers, fixed charge and other revenue stipulated by the CA which was shared between PAM JAYA and the Company.
Semua pendapatan yang diperoleh dan ditagih dari Proyek akan didistribusikan kepada PAM JAYA dan Perusahaan dengan cara sebagai berikut:
All shared revenues generated and collected from the Project shall be distributed to PAM JAYA and the Company in the following order:
i.
Bagian pendapatan PAM JAYA (“Pihak Pertama”) adalah jumlah dalam Rupiah yang terdiri dari pembayaran yang diwajibkan untuk dibayar ke PAM JAYA (“Kebutuhan Utama”), Departemen Keuangan (“Kebutuhan Debt Service”), DKI Jakarta (“Kebutuhan DKI Jakarta”) dan Badan Pengatur (“Kebutuhan Keuangan Badan Pengatur”) seperti yang dinyatakan dalam PKS;
ii. Bagian pendapatan Perusahaan adalah jumlah dalam Rupiah yang mana yang lebih kecil antara:
i.
PAM JAYA’s revenue share (“First Party”) shall be the Rupiah amount consisting of payments required to be made to PAM JAYA (“Primary Requirements”), the Ministry of Finance (“Debt Service Requirements”), DKI Jakarta (“DKI Jakarta Requirements”) and Regulatory Body (“Regulatory Body Financial Requirements”) as defined in the CA;
ii. The Company’s revenue share shall be the Rupiah amount which is the lesser of:
a.
Hasil dari jumlah pendapatan yang dibagi setelah dikurangi dengan bagian PAM JAYA; atau
a. The result of the shared revenue less PAM JAYA’s revenue share; or
b.
Hasil dari volume air yang ditagih dan dibayar dikalikan dengan imbalan air (“water charge”) yang berlaku pada bulan penagihan rekening pelanggan;
b. The result of water volume billed and collected multiplied by the water charge applicable for the month in which the customer is billed;
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/3 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
INFORMASI UMUM (lanjutan) b.
Perjanjian Kerjasama (lanjutan) 1.
Pembagian pendapatan (lanjutan) iii.
Jika ada kelebihan pendapatan yang dibagi setelah dikurangi poin i dan ii, jumlah ini akan diperlakukan sebagai jumlah yang terutang kepada Perusahaan yang jumlahnya telah disepakati oleh PAM JAYA atau jumlah lain yang ditetapkan berdasarkan PKS.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 1.
GENERAL (continued) b. Cooperation Agreement (continued) 1. Revenue sharing (continued) iii.
Any excess shared revenues after deducting items i and ii shall be applied to the amount owing to the Company which amount shall have been agreed by PAM JAYA or otherwise determined in accordance with the CA.
Pendapatan Perusahaan yang tidak dibagi meliputi pendapatan jasa sambungan pelanggan baru, denda keterlambatan pembayaran piutang, pemulihan piutang tidak tertagih setiap saat selama jangka waktu PKS, bagian dari piutang yang belum diselesaikan yang berkaitan dengan jumlah volume air yang ditagih dikalikan dengan water charge yang berlaku pada saat berakhirnya PKS yang akan ditagih oleh PAM JAYA, biaya pemutusan dan penyambungan kembali, 50% dari semua denda dan penalti yang dikenakan kepada pelanggan selain biaya-biaya pemutusan dan penyambungan kembali dan bagian bunga atas jumlah yang terdapat pada rekening escrow.
Unshared revenues of the Company consist of revenue from customer connections, penalties for late payment of receivables, any bad debts recovered at any time during the term of the CA, a portion of outstanding receivables relating to the volume of water billed multiplied by the prevailing water charge as at the expiration of the term of the CA which will be collected by PAM JAYA, charges on disconnections or reconnections, 50% of all fines and penalties other than the charges on disconnections or reconnections imposed on customers and the interest accruing on the outstanding amount of the escrow account.
PKS ini juga mengatur tentang rekening escrow yang menampung semua penerimaan kas dari para pelanggan yang akan dibagikan sesuai dengan ketentuanketentuan dalam PKS. Rekening escrow dikelola oleh agen escrow yang disepakati oleh PAM JAYA dan Perusahaan sesuai dengan ketentuan-ketentuan dan syaratsyarat dalam Perjanjian Rekening Escrow. Kecuali dinyatakan lain dalam PKS, setiap perintah untuk penarikan dana dari rekening escrow akan diverifikasi oleh PAM JAYA sebelum berita acara terkait ditandatangani oleh kedua belah pihak.
The CA also provides that an escrow account be maintained into which all sums collected from trade customers shall be deposited for the purpose of distribution in accordance with the terms of the CA. The escrow account shall be operated by an escrow agent agreed by PAM JAYA and the Company under terms and conditions provided in the Escrow Account Agreement. Unless otherwise stated in the CA, each instruction for withdrawing funds from the escrow account shall be verified by PAM JAYA before the relevant memorandum is signed by both parties.
Agen rekening escrow berdasarkan PKS adalah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
The escrow account agent based on the CA is PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/4 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
INFORMASI UMUM (lanjutan) b.
Perjanjian Kerjasama (lanjutan) 2.
Aset yang diserahkan PAM JAYA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 1.
GENERAL (continued) b. Cooperation Agreement (continued) 2.
The ownership of the assets handed over by PAM JAYA to the Company remains with PAM JAYA and such assets are therefore not included as part of the Company’s fixed assets. However, the Company has exclusive possession and use of these assets during the term of the CA. PAM JAYA undertakes not to sell, lease, charge, assign, transfer, dispose of or create any security interest in any of these assets without the consent of the Company, whose consent shall not be unreasonably withheld, except as agreed upon in writing by both parties. In addition, the Company shall maintain these assets and all assets acquired by the Company in good working order and condition in accordance with good operating practices.
Kepemilikan atas aset yang diserahkan PAM JAYA kepada Perusahaan tetap berada di pihak PAM JAYA dan oleh karena itu, asetaset tersebut tidak diakui sebagai bagian dari aset Perusahaan. Namun demikian, Perusahaan berhak atas penguasaan dan penggunaan secara eksklusif atas aset-aset tersebut selama jangka waktu PKS. PAM JAYA menjamin untuk tidak menjual, menyewakan, membebankan, memindahkan, mengalihkan, melepaskan, atau menjaminkan aset yang ada tanpa persetujuan dari pihak Perusahaan di mana persetujuan tidak akan tidak diberikan tanpa alasan yang wajar dan disepakati secara tertulis oleh kedua belah pihak. Selain itu, Perusahaan diwajibkan untuk memelihara aset tersebut dan semua aset yang diperoleh Perusahaan dalam keadaan dapat dioperasikan dengan baik. 3.
Aset baru a.
Aset tidak bergerak
Assets handed over by PAM JAYA
3.
New assets a.
Immovable assets
Kepemilikan atas aset tidak bergerak yang baru berada di tangan Perusahaan sampai biaya perolehan aset tersebut disusutkan secara penuh. Setelah itu, kepemilikan akan beralih ke PAM JAYA, akan tetapi Perusahaan berhak untuk menggunakan aset tidak bergerak yang baru tersebut secara eksklusif untuk tujuan Proyek, selama masa PKS.
The title of new immovable assets shall vest in the Company until the acquisition costs of the new immovable assets are fully depreciated. Thereafter the title will transfer to PAM JAYA, however, the Company shall be entitled to exclusively use such new immovable assets for the purpose of the Project, during the term of the CA.
Selama masa penggunaan aset tidak bergerak tersebut, Perusahaan tidak boleh menjual, mengalihkan, memindahkan hak atas aset tersebut kepada pihak lain dan tidak akan mengadakan, mengizinkan, atau membiarkan adanya hak jaminan atas seluruh atau salah satu aset tersebut baik untuk tujuan menjamin utang keuangan atau tujuan lainnya.
During the useful life of the immovable assets, the Company undertakes that they shall not sell, transfer, assign or otherwise dispose of any new assets to other parties and will not create, permit or suffer to exist any security interest over the assets whether for the purpose of securing any financial indebtedness or other purposes.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/5 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
INFORMASI UMUM (lanjutan) b.
Perjanjian Kerjasama (lanjutan) 3.
Aset baru (lanjutan) a.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 1.
GENERAL (continued) b.
Cooperation Agreement (continued) 3.
New assets (continued) a.
Aset tidak bergerak (lanjutan)
All new immovable assets will be handed over to PAM JAYA on the expiry of the CA term or on the effective date of termination before the expiry of the CA or any new immovable assets becoming surplus assets in accordance with the requirement in the CA. In the circumstances of the termination of the Agreement before the expiry of the term, and where such new immovable assets have not been fully depreciated or amortised, then PAM JAYA shall pay to the Company the Net Book Value of such assets.
Semua aset tidak bergerak yang baru, akan diserahkan kepada PAM JAYA pada saat berakhirnya jangka waktu PKS, atau pada saat terjadinya pengakhiran perjanjian sebelum berakhirnya jangka waktu Perjanjian, atau setiap aset tersebut menjadi aset surplus seperti yang ditentukan dalam PKS. Dalam kondisi pengakhiran PKS sebelum berakhirnya jangka waktu, dan dimana aset baru yang tidak bergerak itu belum disusutkan atau diamortisasi sepenuhnya, maka PAM JAYA harus membayar Perusahaan sebesar Nilai Buku Bersih aset-aset tersebut. b.
b.
Aset bergerak
Opsi PAM JAYA untuk membeli
Movable assets The title of the new movable assets shall vest in the Company until the expiry of the CA term. All new movable assets will be handed over to PAM JAYA under conditions similar to those applied for new immovable assets. In the circumstances of termination of the CA before the expiry of the term, and where such new movable assets have not been fully depreciated, then PAM JAYA shall pay to the Company the Net Book Value of the assets.
Kepemilikan atas aset bergerak yang baru berada pada tangan Perusahaan sampai berakhirnya jangka waktu PKS. Semua aset bergerak yang baru akan diserahkan ke PAM JAYA dengan persyaratan yang sama dengan aset baru tidak bergerak. Apabila terjadi pengakhiran PKS sebelum berakhirnya jangka waktu yang ditentukan dan aset bergerak yang baru belum disusutkan sepenuhnya, PAM JAYA harus membayar Perusahaan sebesar Nilai Buku Bersih aset-aset tersebut. 4.
Immovable assets (continued)
4.
PAM JAYA’s option to purchase
Setiap saat setelah sepuluh tahun pelaksanaan PKS, PAM JAYA memiliki opsi untuk membeli seluruh hak, kepemilikan dan kepentingan Perusahaan dalam Proyek dengan membayar suatu imbalan keuangan yang besarannya diatur dalam PKS.
At any time after the tenth anniversary of the execution of the CA, PAM JAYA has the option to purchase all of the Company’s rights, titles and interests in the Project for a financial consideration in accordance with the term of the CA.
Harga dasar pengakhiran kerjasama dihitung sebesar nilai buku bersih aset baru, aset takberwujud, persediaan dan barang yang habis dipakai tertentu yang telah dibuat, dibiayai dan dibeli, dibangun, atau diperbaharui oleh Perusahaan yang terkait dengan Proyek dan semua uang yang terutang kepada Perusahaan berdasarkan PKS, ditambah dengan biaya dan beban langsung yang dikeluarkan Perusahaan yang timbul sebagai akibat pengakhiran PKS.
The base termination price is calculated based on the net book value of the new assets, specified intangible assets and inventory and consumables made, financed and acquired, constructed or refurbished by the Company in respect of the Project and all money outstanding to the Company based on the CA plus direct costs and expenses incurred by the Company arising from the termination of the CA.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/6 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
INFORMASI UMUM (lanjutan) b.
1.
Perjanjian Kerjasama (lanjutan) 5.
Penyerahan operasional
kembali
seluruh
GENERAL (continued) b.
kegiatan
Cooperation Agreement (continued) 5.
Hand-back of entire operations
Setelah tanggal berakhirnya jangka waktu atau berlakunya pengakhiran PKS, Perusahaan wajib melaksanakan pengalihan secara penuh dan efektif berdasarkan peraturan perundang-undangan dan menyerahkan kembali kepada PAM JAYA semua hak, kepemilikan dan kepentingan dalam Proyek dan setiap aset baru yang kepemilikannya belum dialihkan kepada PAM JAYA selama jangka waktu PKS, bebas dari gadai, jaminan atau beban-beban lainnya.
Upon the expiry of the term or effective termination of the CA, the Company shall enforce a full and effective transfer under the law and hand-back to PAM JAYA all of its rights, titles and interests in the Project and in any new assets, the ownership of which has not been transferred to PAM JAYA during the term of the CA, free of any lien, charge or encumbrance.
PKS ini telah diubah beberapa kali, dan perubahan paling akhir adalah pada tanggal 5 Juni 2012 dengan ditandatanganinya suatu Master Agreement.
The CA has been amended several times, with the latest amendment on 5 June 2012 with signing of the Master Agreement.
Master Agreement ini mengatur antara lain hal-hal sebagai berikut:
The Master Agreement covers, among other, the following:
1)
Master Agreement berlaku mengikat mulai tanggal 1 April 2012. Terdapat perubahan dalam target teknis, standar pelayanan dan ketentuan denda (termasuk Water Charge yang baru) yang diatur dalam lampiran Master Agreement. Piutang PAM JAYA secara bertahap dihapuskan sampai dengan selambatlambatnya pada akhir tahun 2016 dan tidak akan ada piutang baru setelah tahun 2016. Disepakati bahwa dalam situasi luar biasa dan terbatas, didefinisikan sebagai Economic Re-opener, penyesuaian dan amandemen lebih lanjut pada Master Agreement akan dibuat jika diperlukan.
1)
Akan dibuat PKS baru yang meliputi seluruh perubahan yang disepakati sejak tanggal Master Agreement. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan ini, Perusahaan masih membahas hal ini dengan PAM JAYA.
5)
2)
3)
4)
5)
2)
The Master Agreement will be binding commencing 1 April 2012. Revised technical targets, service standards and penalties (including the new water charge) as set out in the appendix of the Master Agreement.
3)
The gradual elimination of receivables from PAM JAYA until no later than the end of the year 2016 and no new receivables after year 2016.
4)
It is agreed that in certain extraordinary and limited situations, defined as Economic Re-opener, further adjustments and amendments to the Master Agreement will be made if needed. There will be a new CA which will cover the entire agreed amendment since the Master Agreement date. As at the issuance date of these financial statements, the Company is still in discussion with PAM Jaya.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/7 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
INFORMASI UMUM (lanjutan) c.
1.
Lain-lain
GENERAL (continued) c.
Susunan Dewan Komisaris dan Perusahaan adalah sebagai berikut:
Others The composition of the Company’s Board of Commissioners and Directors were as follows:
Direksi
31 Desember/December 2014 dan/and 31 Desember/December 2013 Presiden Komisaris Komisaris
Meelan Gurung Kemal Arief Thomas Warren Shreve Jennifer Ching Wai Tang Kanaka Puradiredja
Komisaris Independen Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Direktur
Susunan Komite sebagai berikut:
Audit
President Commissioner Commissioners
Independent Commissioner
Mohamad Selim Lafrik Bano Rangkuty Indrawan Krisna Pribadi Lintong Hutasoit Hari Yudha Hutomo Perusahaan
President Director Vice President Director Director
The composition of the Committee was as follows:
adalah
Company’s
Audit
31 Desember/December 2014 dan/and 31 Desember/December 2013 Ketua Anggota
Kanaka Puradiredja Bernardi Djumiril Setiyono Miharjo
As at 31 December 2014, the Company had 1,241 employees (31 December 2013: 1,186 employees) (unaudited).
Pada tanggal 31 Desember 2014, Perusahaan memiliki 1.241 karyawan (31 Desember 2013: 1.186 karyawan) (tidak diaudit).
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
Chairman Members
2.
SUMMARY POLICIES
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
Berikut ini adalah kebijakan akuntansi penting yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan Perusahaan. Kebijakan ini telah diaplikasikan secara konsisten terhadap semua tahun yang disajikan, kecuali dinyatakan lain.
Presented below are the significant accounting policies adopted in preparing the financial statements of the Company. These policies have been consistently applied to all the periods presented, unless otherwise stated.
a.
a.
Dasar penyusunan laporan keuangan
Basis of statements
preparation
of
the
financial
Laporan keuangan Perusahaan telah disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan Keputusan Ketua Bapepam-LK No.KEP-347/BL/2012 tertanggal 25 Juni 2012 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik.
The Company’s financial statements have been prepared in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards and Decree of the Chairman of Bapepam-LK No.KEP-347/BL/2012 dated 25 June 2012 regarding the Presentation and Disclosure of Financial Statements of Issuers or Public Companies.
Laporan keuangan telah disusun dengan menggunakan konsep harga perolehan historis dan akrual, kecuali untuk laporan arus kas.
The financial statements have been prepared on the basis of historical cost convention and using the accrual basis, except for the statement of cash flows.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/8 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) a.
KEBIJAKAN
Dasar penyusunan (lanjutan)
AKUNTANSI
laporan
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) PENTING
keuangan
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
a.
the
Perubahan pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan
of
financial
The preparation of financial statements in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards requires the use of certain critical accounting estimates. It also requires management to exercise its judgement when applying the Company’s accounting policies. The areas involving a higher degree of judgement or complexity, or areas where assumptions and estimates are significant to the financial statements are disclosed in Note 3.
Penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia memerlukan penggunaan estimasiestimasi akuntansi tertentu. Penyusunan laporan keuangan juga mengharuskan manajemen untuk menggunakan pertimbangannya dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan. Area-area yang memerlukan tingkat pertimbangan atau kompleksitas yang tinggi, atau area di mana asumsi dan estimasi berpengaruh signifikan terhadap laporan keuangan, diungkapkan dalam Catatan 3. b.
Basis of preparation statements (continued)
b.
Changes to Statements of Financial Accounting Standards and Interpretations of Statements of Financial Accounting Standards
Pada tanggal 1 Januari 2014, Perusahaan menerapkan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) baru yang berlaku efektif sejak tanggal tersebut. Perubahan kebijakan akuntansi Perusahaan telah dilakukan sesuai dengan ketentuan transisi masing-masing standar dan interpretasi.
On 1 January 2014, the Company adopted new Interpretations of Financial Accounting Standards (“IFAS”) that are mandatory for application from that date. Changes to the Company’s accounting policies have been made as required, in accordance with the transitional provisions in the respective standards and interpretations.
ISAK baru berikut relevan dengan operasi Perusahaan dan penerapannya memberikan dampak pada laporan keuangan, sebagai berikut:
The following new IFAS is relevant to the Company’s operations and its adoption resulted in an effect on the financial statements, as follows:
-
ISAK No. 27, Pelanggan”
”Pengalihan
Aset
dari
-
IFAS No. 27, ”Transfer of Assets from Customers”
ISAK No. 27 diterapkan untuk perjanjianperjanjian terkait pengalihan aset dari pelanggan yang akan digunakan untuk menghubungkan pelanggan ke jaringan atau untuk menyediakan pelanggan akses berkelanjutan atas barang atau jasa. ISAK No. 27 juga diterapkan dalam situasi di mana pelanggan melakukan penyerahan kas kepada suatu entitas dan kas tersebut akan digunakan untuk membangun aset yang akan menghubungkan pelanggan ke suatu jaringan.
IFAS No. 27 applies to agreements for the transfer of property, plant and equipment from a customer that is to be used to connect the customer to a network or provide the customer with an ongoing supply of goods or services. It also applies where a customer transfers cash to an entity and that cash is to be used to build an asset that connects the customer to a network.
ISAK No. 27 mengharuskan aset yang dialihkan dicatat sebesar nilai wajar pada pengakuan awal dan pendapatan terkait dicatat secepatnya ketika jasa telah dilaksanakan atau sepanjang masa jasa yang relevan, jika terdapat kewajiban menyediakan jasa di masa mendatang.
IFAS No. 27 requires the transferred assets to be recognized initially at fair value and the related revenue to be recognized immediately upon completion of the service or, if there is a future service obligation, over the relevant service period.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/9 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) b.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) PENTING
Perubahan pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (lanjutan)
-
ISAK No. 27, ”Pengalihan Pelanggan” (lanjutan)
Aset
dari
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
b. Changes to Statements of Financial Accounting Standards and Interpretations of Statements of Financial Accounting Standards (continued) -
IFAS No. 27, ”Transfer of Assets from Customers” (continued)
Perusahaan telah menerapkan ISAK No. 27 secara prospektif untuk semua transfer aset dari pelanggan yang terjadi pada atau setelah tanggal 1 Januari 2014, sesuai dengan ketentuan transisi dari ISAK No. 27.
The Company has applied IFAS No. 27 prospectively to all transfers of assets from customers arising on or after 1 January 2014, in accordance with the transitional provisions of IFAS No. 27.
Manajemen Perusahaan telah menetapkan bahwa transaksi terkait penyerahan kas oleh pelanggan yang akan digunakan untuk menghubungkan pelanggan ke jaringan perpipaan Perusahaan atau untuk memungkinkan pelanggan untuk memperoleh akses berkelanjutan atas pasokan air bersih dari Perusahaan termasuk dalam ruang lingkup ISAK No. 27. Sebagai akibat dari implementasi ISAK No. 27, manajemen Perusahaan menyimpulkan bahwa hal-hal berikut adalah tepat:
The Company’s management has assessed that the transactions involving cash paid by customers that is used to connect customers to the Company’s existing pipeline network or to enable them to have on going access to clean water supplied by the Company are within the scope of IFAS No. 27. As a result of the implementation of IFAS No. 27, the Company’s management has concluded that the following is appropriate:
-
Jika aset yang dialihkan pelanggan telah memenuhi kriteria aset tetap sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 16, ”Aset Tetap”, maka Perusahaan akan mengakui aset tersebut sebesar nilai wajarnya pada pengakuan awal sebagai aset tetap di laporan keuangan. Sebelumnya, transaksi ini dicatat sebagai beban pokok penjualan di laporan keuangan. Lihat Catatan 2m untuk perubahan kebijakan akuntansi Perusahaan terkait hal ini.
-
When the asset transferred from customer has fulfilled the criteria of fixed asset as stipulated in the Statement of Financial Accounting Standard (“SFAS”) No. 16, “Fixed Assets”, the Company will record such asset initially at fair value as fixed assets in the financial statements. Previously, this was recognised as cost of sales in the financial statements. Refer to Note 2m for the change in the Company’s accounting policy in this respect.
-
Manajemen Perusahaan telah menentukan bahwa pengalihan aset dari pelanggan terkait dengan penyambungan ke jaringan air Perusahaan dan terdapat nilai yang berdiri sendiri (stand-alone value) atas jasa penyambungan tersebut. Oleh karena itu, saldo kredit dari pengalihan aset ini diakui langsung sebagai pendapatan dalam laba rugi. Sebelumnya, pendapatan tersebut juga diakui langsung dalam laba rugi ketika jasa penyambungan telah dilakukan.
-
The Company’s management has determined that the assets transferred from customers are in exchange for the connection to the Company’s water network and there is a stand-alone value for the connection service. Accordingly, the corresponding credit is recognised immediately as revenue in the profit or loss. Previously, the revenue was also recognised immediately in the profit or loss once the connection service has been performed.
Penerapan ISAK No. 28, “Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas” tidak menyebabkan perubahan kebijakan akuntansi Perusahaan dan tidak berpengaruh pada jumlah yang dilaporkan untuk tahun berjalan atau tahun sebelumnya.
The adoption of IFAS No. 28, “Extinguishing Financial Liabilities with Equity Instruments” did not result in changes to the Company’s accounting policies and had no effect on the amounts reported for current or prior financial years.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/10 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) b.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) PENTING
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Perubahan pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (lanjutan)
b. Changes to Statements of Financial Accounting Standards and Interpretations of Statements of Financial Accounting Standards (continued)
Pada tanggal penerbitan laporan keuangan ini, Perusahaan masih menganalisa dampak penerapan PSAK dan ISAK baru berikut yang berlaku sejak 1 Januari 2015 terhadap laporan keuangan Perusahaan:
As at the authorisation date of these financial statements, the Company is still assessing the impact of these new SFAS and IFAS which are effective on 1 January 2015 to the Company’s financial statements:
-
PSAK No. 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan”; PSAK No. 4 (Revisi 2013), Laporan Keuangan Tersendiri”; PSAK No. 15 (Revisi 2013), “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”; PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”;
-
PSAK No. 46 (Revisi 2013), ”Pajak Penghasilan”; PSAK No. 48 (Revisi 2013), ”Penurunan Nilai Aset”; PSAK No. 50 (Revisi 2013), ”Instrumen Keuangan: Penyajian”; PSAK No. 55 (Revisi 2013), ”Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”;
-
PSAK No. 60 (Revisi 2013), ”Instrumen Keuangan: Pengungkapan”; PSAK No. 65, “Laporan Keuangan Konsolidasi”; PSAK No. 66, “Pengaturan Bersama”; PSAK No. 67, “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain”; PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”; ISAK No. 15, ”Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya”. ISAK No. 26, ”Penilaian Ulang Derivatif Melekat”.
-
-
-
-
SFAS No. 1 (Revised 2013), “Presentation of Financial Statements”; SFAS No. 4 (Revised 2013), “Separate Financial Statements”; SFAS No. 15 (Revised 2013), “Investment in Associates and Joint Ventures”; SFAS No. 24 (Revised 2013), “Employee Benefits”; SFAS No. 46 (Revised 2013), “Income Taxes”; SFAS No. 48, (Revised 2013), “Impairment of Assets”; SFAS No. 50, (Revised 2013), “Financial Instrument: Presentation”; SFAS No. 55 (Revised 2013), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”; SFAS No. 60 (Revised 2013), “Financial Instruments: Disclosures”; SFAS No. 65, “Consolidated Financial Statements”; SFAS No. 66, “Joint Arrangements”; SFAS No. 67, “Disclosure of Interests in Other Entities”; SFAS No. 68, “Fair Value Measurement”; IFAS No. 15, “The Limit on A Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and Their Interaction”. IFAS No. 26, “Reassesment of Embedded Derivatives”.
Manajemen berkeyakinan bahwa PSAK dan ISAK baru di atas tidak akan berdampak material terhadap laporan keuangan Perusahaan, kecuali untuk PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”.
Management believes that the above new SFAS and IFAS will not have a material impact on the Company’s financial statements, except for SFAS No. 24 (Revised 2013), “Employee Benefits”.
Pada saat penerapan PSAK 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”, maka semua keuntungan (kerugian) aktuaria dari kewajiban imbalan pasca kerja Perusahaan harus diakui secara langsung di dalam pendapatan komprehensif lainnya (“OCI”). Kebijakan akuntansi Perusahaan saat ini yang masih menangguhkan keuntungan (kerugian) aktuaria dengan metode koridor tidak lagi diperbolehkan. Dengan demikian, Perusahaan memperkirakan akan ada kenaikan jumlah kewajiban imbalan pasca kerja.
Upon the application of SFAS 24 (Revised 2013), “Employee Benefits”, all actuarial gains (losses) of the Company’s post-employment benefit obligations will have to be recognised immediately in other comprehensive income (“OCI”). The Company’s current accounting policy of deferring the recognition of unrecognised actuarial gains (losses) using the corridor method will no longer be permitted. As such, the Company expects an increase in the balance of post-employment benefit obligations.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/11 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) b.
c.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) PENTING
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Perubahan pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (lanjutan)
b. Changes to Statements of Financial Accounting Standards and Interpretations of Statements of Financial Accounting Standards (continued)
Berdasarkan perhitungan yang dilakukan oleh aktuaris independen, manajemen telah mengestimasi dampak dari penerapan PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”, sebagai berikut:
Based on the calculation prepared by an independent actuary, management has estimated the impacts of the application of SFAS No. 24 (Revised 2013), “Employee Benefits”, as follows:
Pada tanggal 1 Januari 2014, terdapat kurang catat provisi imbalan kerja karyawan dan OCI sebesar masing-masing Rp32 milyar dan Rp23 milyar (nilai penuh) sedangkan saldo laba ditahan lebih catat sebesar Rp9 milyar (nilai penuh).
As at 1 January 2014, provision for employee benefits and OCI are understated by Rp32 billion and Rp23 billion (full amount), respectively while retained earnings is overstated by Rp9 billion (full amount).
Pada tanggal 31 Desember 2014, terdapat kurang catat provisi imbalan kerja karyawan dan OCI sebesar masing-masing Rp22 milyar dan Rp16 milyar (nilai penuh) sedangkan saldo laba ditahan lebih catat sebesar Rp6 milyar (nilai penuh).
As at 31 December 2014, provision for employee benefits and OCI are understated by Rp22 billion and Rp16 billion (full amount), respectively while retained earnings is overstated by Rp6 billion (full amount).
Penjabaran mata uang asing
c. Foreign currency translation
Akun-akun yang tersaji dalam laporan keuangan Perusahaan diukur dengan menggunakan mata uang dari lingkungan ekonomi utama di mana Perusahaan beroperasi (mata uang fungsional). Laporan keuangan disajikan dalam Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional dan penyajian Perusahaan.
Items presented in the financial statements of the Company are measured using the currency of the primary economic environment in which the Company operates (the functional currency). The financial statements are presented in Rupiah, which is the Company’s functional and presentation currency.
Transaksi dalam mata uang selain mata uang Rupiah dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang berasal dari transaksi-transaksi tersebut dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang selain Rupiah yang menggunakan kurs yang berlaku pada akhir tahun diakui dalam laba rugi.
Foreign currency transactions are translated into Rupiah at the exchange rate prevailing at the date of the transaction. Foreign exchange gains and losses resulting from the transactions and from the translation at year-end exchange rates of monetary assets and liabilities in currencies other than Rupiah are recognised in profit or loss.
Kurs yang digunakan pada tanggal laporan posisi keuangan, berdasarkan kurs tengah yang diumumkan Bank Indonesia, adalah sebagai berikut (dalam Rupiah penuh):
As at the statement of financial position dates, the exchange rates used, based on the middle rates announced by Bank Indonesia, were as follow (full Rupiah amount):
2014 Dolar Amerika Serikat (“Dolar AS” atau “AS$”) Dolar Singapura (“SIN”)
12,440 9,422
2013 12,189 9,628
United States Dollars (“US Dollars” or “US$”) Singapore Dollars (“SIN”)
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/12 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) d.
e.
f.
g.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) PENTING
Kas dan setara kas
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) d.
ACCOUNTING
Cash and cash equivalents
Kas dan setara kas mencakup kas, bank dan deposito berjangka yang jatuh tempo dalam jangka waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal penempatannya dan tidak digunakan sebagai jaminan atau tidak dibatasi penggunaannya.
Cash and cash equivalents are cash on hand, cash in banks and time deposits with maturity periods of three months or less since the time of placement and which are not used as collateral or are not restricted.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dan mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The statements of cash flows have been prepared using the direct method and classifying the cash flows on the basis of operating, investing and financing activities.
Piutang usaha
e.
Trade receivables
Piutang usaha adalah tagihan Perusahaan kepada PAM JAYA untuk jasa distribusi, pengelolaan dan penyediaan air di bagian timur Jakarta, Indonesia.
Trade receivables are amounts due from PAM JAYA to the Company for distributing, processing and managing services of water supply in the eastern part of Jakarta, Indonesia.
Piutang usaha pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur dengan biaya perolehan yang diamortisasi (dengan menggunakan metode suku bunga efektif, apabila dampak pendiskontoan signifikan), dikurangi dengan provisi penurunan nilai. Jika pembayaran piutang diharapkan selesai dalam satu tahun atau kurang, piutang tersebut dikelompokkan sebagai aset lancar. Jika tidak, piutang tersebut disajikan sebagai aset tidak lancar.
Trade receivables are recognised initially at fair value and subsequently measured at amortised cost (using the effective interest method, if the impact of discounting is significant), less any provision for impairment. If collection is expected in one year or less, they are classified as current assets. If not, they are presented as non-current assets.
Persediaan
f.
Inventory
Persediaan terdiri dari bahan kimia dan material untuk proyek investasi dan pemeliharaan yang diakui sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai realisasi bersih. Harga perolehan bahan kimia dan material untuk proyek investasi dan pemeliharaan ditentukan berdasarkan metode rata-rata tertimbang, setelah dikurangi provisi persediaan usang.
Inventory consists of chemicals and materials for capital and maintenance projects and is valued at the lower of cost or net realisable value. Costs for chemicals and materials for capital and maintenance projects are determined on the weighted average basis, less allowance for obsolete inventory.
Provisi untuk persediaan yang sudah usang ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan atau penjualan masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang.
A provision for obsolete inventory is determined on the basis of estimated future usage or sale of individual inventory items.
Aset keuangan 1.
Klasifikasi, pengakuan dan pengukuran Perusahaan mengklasifikasikan aset keuangan dalam kategori berikut: (i) nilai wajar melalui laba rugi; (ii) dimiliki hingga jatuh tempo; (iii) pinjaman dan piutang; dan (iv) tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung pada tujuan saat aset keuangan tersebut diperoleh. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat pengakuan awal.
g.
Financial assets 1.
Classifications, measurement
recognition
and
The Company classifies its financial assets into the following categories of: (i) fair value through profit or loss; (ii) held-to-maturity; (iii) loans and receivables; and (iv) availablefor-sale. The classification depends on the purpose for which the financial assets were acquired. Management determines the classification of its financial assets at initial recognition.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/13 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) g.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) PENTING
Aset keuangan (lanjutan) 1.
2.
Klasifikasi, pengakuan dan pengukuran (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) g.
Financial assets (continued) 1.
Classifications, recognition measurement (continued)
and
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Perusahaan hanya memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai pinjaman dan piutang.
On 31 December 2014 and 2013, the Company only has financial assets classified as loans and receivables.
Pinjaman dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pinjaman dan piutang pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan kemudian diukur sebesar biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Mereka dimasukkan ke dalam aset lancar kecuali untuk yang jatuh temponya lebih dari 12 bulan setelah akhir tahun pelaporan. Aset keuangan ini diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Loans and receivables are initially recognised at fair value including directly attributable transaction costs and subsequently carried at amortised cost using the effective interest method. They are included in current assets, except for those with maturities greater than 12 months after the end of the reporting period. These are classified as non-current assets.
Pinjaman dan piutang Perusahaan terdiri dari kas dan setara kas, kas di bank dan deposit berjangka yang dibatasi penggunaannya, piutang usaha dan aset tidak lancar lainnya.
The Company’s loans and receivables comprise cash and cash equivalents, restricted cash in banks and time deposits, trade receivables and other non-current assets.
Penghentian pengakuan
2.
Saling hapus antar instrumen keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika terdapat hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan terdapat maksud untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.
Derecognition Financial assets are derecognised when the rights to receive cash flow have expired or have been transferred and the Company has transferred substantially all of the risks and rewards of ownership.
Aset keuangan dihentikan pengakuannya apabila hak untuk menerima arus kas telah berakhir atau telah ditransfer dan Perusahaan telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut. 3.
ACCOUNTING
3.
Offsetting financial instruments Financial assets and liabilities are offset and their net amounts are reported in the statement of financial position when there is a legally enforceable right to offset the recognised amounts and there is an intention to settle on a net basis, or realise the asset and settle the liability simultaneously.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/14 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) g.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) PENTING
Aset keuangan (lanjutan) 4.
Penurunan nilai dari aset keuangan yang dicatat berdasarkan biaya diamortisasi
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) g.
ACCOUNTING
Financial assets (continued) 4.
Impairment of financial assets carried at amortised cost
Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (“peristiwa yang merugikan”) dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan sehingga dapat diestimasi secara andal.
The Company assesses at the end of each reporting period whether there is objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is impaired and impairment losses are incurred only if there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the asset (a “loss event”) and that loss event (or events) has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or group of financial assets that can be reliably estimated.
Bukti penurunan nilai termasuk indikasi bahwa seorang atau kelompok pelanggan tertentu sedang mengalami kesulitan keuangan yang signifikan, telah terjadi wanprestasi atau penunggakan atas penagihan, kemungkinan bahwa pelanggan yang bersangkutan akan dinyatakan pailit atau melakukan restrukturisasi keuangan, dan dari data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa depan, seperti adanya perubahan dalam jumlah tunggakan atau kondisi ekonomi tertentu yang berkorelasi dengan wanprestasi.
Evidence of impairment may include indications that the customer or a group of customers is experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in billings, the probability that they will enter bankruptcy or other financial restructuring, and where observable data indicate that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows, such as changes in sum of arrears or economic conditions that correlate with defaults.
Jumlah kerugian diukur sebagai selisih nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskonto dengan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi melalui pos cadangan. Jumlah kerugian yang terjadi diakui pada laba rugi.
The amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of the estimated future cash flow discounted at the financial asset’s original effective interest rate. The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account. The amount of the loss is recognised in profit or loss.
Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara objektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dibalik dengan penyesuaian pada pos cadangan. Pembalikan tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum adanya pengakuan penurunan nilai pada tanggal dilakukan pembalikan penurunan nilai. Jumlah pembalikan aset keuangan diakui dalam laba rugi.
If, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognised the previously recognised impairment loss will be reversed by adjusting an allowance account. The reversal will not result in the carrying amount of a financial asset that exceeds what the amortised cost would have been had the impairment not been recognised at the date at which the impairment was reversed. The reversal amount will be recognised in profit or loss.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/15 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) h.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) PENTING
Aset tetap dan penyusutan
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) h.
ACCOUNTING
Fixed assets and depreciation Fixed assets are initially recognised at cost and subsequently, carried at cost less accumulated depreciation and accumulated impairment losses. Fixed assets are depreciated from the month the assets are placed into service using the straight-line method over the lesser of the estimated useful lives of the assets or the remaining term of the CA as follows:
Pada awalnya, aset tetap diakui sebesar harga perolehan dan setelahnya, dicatat pada harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Aset tetap disusutkan sejak bulan ketika aset tersebut digunakan dengan menggunakan metode garis lurus selama tahun yang lebih rendah antara estimasi masa manfaat aset atau sisa masa berlakunya PKS, yang ditentukan sebagai berikut:
Tahun/Years Bangunan Komputer Kendaraan bermotor Perlengkapan kantor Biaya proyek Jaringan pipa sambungan baru
8 4 4 4 11 7
Buildings Computers Motor vehicles Office equipments Project costs New connection pipeline network
Biaya-biaya setelah pengakuan awal aset diakui sebagai bagian dari nilai tercatat aset atau sebagai aset terpisah, sebagaimana mestinya, hanya apabila kemungkinan besar Perusahaan akan mendapatkan manfaat ekonomis masa depan berkenaan dengan aset tersebut dan biaya perolehan aset dapat diukur dengan handal. Nilai tercatat komponen yang diganti tidak lagi diakui. Seluruh biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan dalam laba rugi dalam tahun terjadinya biaya-biaya tersebut.
Subsequent costs are included in the asset’s carrying amount or recognised as a separate asset, as appropriate, only when it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the Company and the cost of the item can be measured reliably. The carrying amounts of replaced parts are derecognised. All other repairs and maintenance are charged to profit or loss during the year in which they are incurred.
Masa manfaat aset, nilai sisa dan metode depresiasi dikaji dan disesuaikan, jika diperlukan, setidaknya setiap akhir tahun buku. Dampak dari setiap revisi diakui dalam laba rugi, ketika perubahan terjadi.
Assets’ useful lives, residual values and depreciation method are reviewed and adjusted if appropriate, at least at each financial year-end. The effects of any revisions are recognised in profit or loss, when the changes arise.
Nilai tercatat aset tetap yang tidak digunakan lagi, dikeluarkan dari laporan keuangan dan keuntungan atau kerugian yang timbul akibat pelepasan aset tetap tersebut, jika ada, diakui didalam laba rugi.
For assets which are no longer utilised, the carrying amounts are eliminated from the financial statements and the resulting gains or losses on disposals of fixed assets, if any, are recognised in the profit or loss.
Akumulasi biaya konstruksi bangunan dan pabrik, serta pemasangan mesin, dikapitalisasi sebagai aset dalam penyelesaian. Biaya tersebut direklasifikasi ke akun aset tetap pada saat proses konstruksi atau pemasangan selesai dan siap digunakan sesuai dengan tujuannya. Penyusutan mulai dibebankan pada tanggal tersebut.
The accumulated costs of the construction of buildings and plants and the installation of machinery are capitalised as construction in progress. These costs are reclassified to fixed asset accounts when the construction or installation is completed and is ready for use in the manner as intended. Depreciation is charged from that date.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/16 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) i.
j.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) PENTING
Sewa
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) i.
ACCOUNTING
Leases
Sewa yang porsi risiko signifikannya dan manfaat kepemilikan asetnya masih tetap berada ditangan lessor, diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa operasi (dikurangi dengan insentif yang diterima dari lessor) dibebankan ke laba rugi dengan metode garis lurus selama masa sewa.
Leases in which a significant portion of the risks and rewards of ownership are retained by the lessor are classified as operating leases. Payments made under operating leases (net of any incentives received from the lessor) are charged to profit or loss on a straight-line basis over the period of the lease.
Sewa di mana Perusahaan memiliki secara substantial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Sewa pembiayaan dikapitalisasi pada awal masa sewa sebesar nilai yang lebih rendah antara nilai wajar aset sewa dan nilai kini dari pembayaran sewa minimum.
Leases where the Company has substantially all the risks and rewards of ownership are classified as finance leases. Finance leases are capitalised at the lease’s commencement at the lower of the fair value of the leased property or the present value of the minimum lease payments.
Setiap pembayaran sewa dialokasikan antara bagian yang merupakan pelunasan liabilitas dan bagian yang merupakan beban keuangan sedemikian rupa sehingga menghasilkan tingkat suku bunga yang konstan atas saldo pembiayaan. Unsur bunga dalam beban keuangan dibebankan dalam laba rugi selama masa sewa sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas setiap tahun.
Each lease payment is allocated between the liability and finance charges so as to achieve a constant rate on the outstanding finance liability balance. The interest element of the finance cost is charged to profit or loss over the lease term so as to produce a constant periodic rate of interest on the remaining balance of the liability for each year.
Aset tetap yang diperoleh melalui sewa pembiayaan disusutkan dengan metode yang sama dengan penyusutan aset tetap yang dimiliki sendiri. Jika tidak terdapat kepastian yang memadai bahwa Perusahaan akan memiliki aset tersebut pada akhir masa sewa, aset tersebut disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset atau masa sewa.
Fixed assets acquired under finance leases are depreciated similarly to owned assets. If there is no reasonable certainty that the Company will hold the ownership by the end of the lease term, the asset is depreciated over the shorter of the useful life of the asset or the lease term.
Penurunan nilai dari aset non-keuangan Aset yang diamortisasi atau disusutkan dikaji penurunan nilainya, jika terdapat kejadian atau perubahan dalam keadaan yang mengindikasikan bahwa jumlah tercatat kemungkinan tidak dapat dipulihkan. Kerugian penurunan nilai diakui sebesar jumlah di mana jumlah tercatat aset melebihi jumlah terpulihkan. Jumlah terpulihkan merupakan jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya. Dalam rangka menguji penurunan nilai, aset dikelompokkan hingga unit yang terkecil yang menghasilkan arus kas secara tersendiri (unit penghasil kas).
j.
Impairment of non-financial assets Assets that are subject to amortisation or depreciation are reviewed for impairment whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount may not be recoverable. An impairment loss is recognised for the amount by which the asset’s carrying amount exceeds its recoverable amount. The recoverable amount is the higher of an asset’s fair value less costs to sell and its value-in-use. For the purposes of assessing impairment, assets are grouped at the lowest level for which there is separately identifiable cash flows (cashgenerating units).
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/17 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) j.
KEBIJAKAN
Penurunan (lanjutan)
nilai
AKUNTANSI
dari
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) PENTING
aset non-keuangan
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) j.
l.
Utang usaha
Impairment of non-financial assets (continued) Reversal on impairment loss for assets would be recognised if there has been a change in the estimates used to determine the asset’s recoverable amont since the last impairment test was carried out. Reversal on impairment losses will be immediately recognised on profit or loss. The reversal will not result in the carrying amount of an asset that exceeds what the depreciated cost would have been had the impairment not been recognised at the date at which the impairment was reversed.
Pembalikan rugi penurunan nilai untuk aset diakui jika terdapat perubahan estimasi yang digunakan dalam menentukan jumlah terpulihkan aset sejak pengujian penurunan nilai terakhir kali. Pembalikan rugi penurunan nilai tersebut diakui segera dalam laba rugi. Pembalikan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset melebihi biaya perolehan yang telah didepresiasi sebelum adanya pengakuan penurunan nilai pada tanggal pembalikan dilakukan. k.
ACCOUNTING
k.
Trade payables
Utang usaha adalah kewajiban untuk membayar barang atau jasa yang telah diperoleh dari pemasok dalam kegiatan usaha normal.
Trade payables are obligations to pay for goods or services that have been acquired in the ordinary course of business from suppliers.
Utang usaha pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan kemudian diukur sebesar harga perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode tingkat suku bunga efektif. Utang usaha dikelompokan sebagai liabilitas jangka pendek apabila pembayaran jatuh temponya adalah satu tahun atau kurang (atau dalam siklus operasi normal, jika lebih lama). Jika lebih panjang, utang usaha tersebut disajikan sebagai liabilitas jangka panjang.
Trade payables are recognised initially at fair value and subsequently measured at amortised cost using the effective interest method. Trade payables are classified as current liabilities if payment is due within one year or less (or in the normal operating cycle of the business if longer). If not, they are presented as non-current liabilities.
Pinjaman
l.
Borrowings
Pada awalnya pinjaman diakui pada nilai wajar setelah dikurangi dengan biaya transaksi yang terjadi. Selanjutnya pinjaman dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi. Selisih antara hasil perolehan (yaitu setelah dikurangi dengan biaya transaksi) dan nilai penarikan diakui dalam labarugi selama tahun pinjaman dengan menggunakan metode bunga efektif.
Borrowings are recognised initially at fair value, net of transaction cost incurred. Borrowings are subsequently carried at amortised cost. Any difference between the proceeds (net of transaction costs) and the redemption value is recognised in the profit or loss over the year of the borrowings using the effective interest method.
Biaya-biaya yang dibayarkan untuk mendapatkan fasilitas pinjaman diakui sebagai biaya transaksi dari pinjaman tersebut, apabila besar kemungkinan penarikan atas sebagian atau seluruh fasilitas tersebut akan dilakukan. Dalam hal ini, biaya tersebut ditangguhkan sampai dengan penarikan dilakukan. Apabila tidak terdapat bukti bahwa besar kemungkinan akan dilakukan penarikan atas sebagian atau seluruh fasilitas tersebut, biaya tersebut dikapitalisasi sebagai biaya dibayar di muka untuk jasa likuiditas dan diamortisasi selama periode dari fasilitas yang terkait.
Fees paid on the establishment of loan facilities are recognised as transaction costs of the loan to the extent that it is probable that some or all of the facility will be drawn down. In this case, the fee is deferred until the drawdown occurs. To the extent there is no evidence that it is probable that some or all of the facility will be drawn down, the fee is capitalised as a prepayment for liquidity services and amortised over the period of the facility to which it relates.
Pinjaman diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka pendek kecuali Perusahaan memiliki hak tanpa syarat untuk menunda pembayaran liabilitas selama paling tidak 12 bulan setelah tanggal pelaporan.
Borrowings are classified as current liabilities unless the Company has an unconditional right to defer the settlement of the liability for at least 12 months after the reporting date.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/18 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan)
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) PENTING
m. Pengakuan pendapatan dan beban
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
m. Revenue and expense recognition
Pendapatan Perusahaan hanya berasal dari perjanjian konsesi jasanya.
The Company’s revenue is solely from its service concession arrangement.
1.
1.
Penyediaan air
2.
Pendapatan konstruksi atas Perjanjian Konsesi Jasa
2.
Jasa konstruksi atau jasa upgrade yang berkaitan dengan perjanjian konsesi jasa diakui sebagai pendapatan berdasarkan persentase penyelesaian pekerjaan yang dilakukan. Tahap penyelesaian dinilai dengan mengacu pada proporsi biaya kontrak yang terjadi untuk pekerjaan yang dilakukan hingga tanggal pelaporan dan estimasi jumlah biaya kontrak. Apabila hasil kontrak konstruksi tidak dapat diestimasi secara andal, pendapatan kontrak diakui hanya sebatas biaya kontrak.
3.
Water supply charges Revenues generated by water supply are recognised based on volumes delivered to customers, either specifically metered and invoiced, or estimated based on the output of the supply network. The Company recognises revenue on the basis of the volume sold and billed adjusted to reflect the collections and prudent judgement of what will be collected from the water bill.
Pendapatan dari penyediaan air di akui berdasarkan volume yang diserahkan kepada pelanggan, baik yang secara khusus dibaca dan ditagih maupun yang diestimasi berdasarkan output dari jaringan penyediaan. Perusahaan mengakui pendapatan berdasarkan volume air yang dijual dan ditagih, yang telah disesuaikan untuk mencerminkan tingkat penerimaan pembayaran dan mempertimbangkan secara seksama jumlah yang akan diterima dari tagihan tersebut.
n.
ACCOUNTING
Construction revenue under Services Concession Arrangement Construction or upgrade services under service concession arrangement is recognised as revenue based on the percentage of completion of the work performed. The stage of completion is assessed by reference to the proportion that contract costs incurred for work performed to date compared to the estimated total contract costs. When the outcome of a construction contract cannot be estimated reliably, contract revenue is recognised only to the extent of contract costs.
Jasa penyambungan
3.
Connection service
Pendapatan dari aset yang dialihkan pelanggan diakui langsung dalam laba rugi ketika jasa penyambungan telah dilakukan. Aset terkait dicatat sebagai aset tetap dan disusutkan berdasarkan metode garis lurus selama tahun yang lebih rendah antara estimasi masa manfaat aset atau sisa masa berlakunya PKS.
Revenue from the assets transferred by customers is recognised immediately in the profit or loss once the connection service has been performed. The related assets are recorded as fixed assets and depreciated based on straight-line method over the lesser of the estimated useful lives of the assets or the remaining term of the CA.
Beban diakui pada saat terjadinya dengan basis akrual.
Expenses are recognised as incurred on the accrual basis.
Aset takberwujud yang perjanjian konsesi jasa
timbul
karena
Aset takberwujud yang timbul karena perjanjian konsesi jasa adalah hak Perusahaan untuk membebankan pengguna infrastruktur atau pelanggan berdasarkan PKS dan perubahannya (lihat Catatan 1b).
n.
Intangible assets arising concession arrangements
from
service
Intangible assets arising from service concession arrangements represent the Company’s rights to charge the users of the infrastructure or customers under CA and its amendments (refer to Note 1b).
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/19 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) n.
o.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
Aset takberwujud yang timbul perjanjian konsesi jasa (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) PENTING
karena
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) n.
ACCOUNTING
Intangible assets arising from service concession arrangements (continued)
Peningkatan kemampuan infrastruktur dan pengembangan infrastruktur baru dikapitalisasi sebagai aset takberwujud dalam tahap konstruksi. Akumulasi biaya-biaya tersebut direklasifikasi sebagai aset takberwujud yang dapat digunakan pada saat peningkatan kemampuan infrastruktur atau pembangunan infrastruktur baru telah selesai. Penghasilan sehubungan dengan peningkatan kemampuan infrastruktur atau pembangunan infrastruktur baru diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi penghasilan dalam Catatan 2m atas laporan keuangan.
Enhancement or upgrading of existing infrastructure or development of new infrastructure are capitalised as intangible asset under construction. These accumulated costs are reclassified to intangible asset ready to use when the enhancement or upgrading of existing infrastructure or construction of new infrastructure are completed. Revenue associated from enhancement or upgrading of existing infrastructure or constructing of new infrastructure is recognised in accordance with revenue recognition policy in Note 2m to the financial statements.
Aset takberwujud yang dapat digunakan, diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama masa berlakunya PKS.
Intangible assets ready for use are amortised using straight-line method over the life of CA.
Provisi 1.
Provisi yang timbul karena perjanjian konsesi jasa
o.
Provisions 1.
Provision arising from concession arrangements
service
Berdasarkan ketentuan dalam PKS, Perusahaan bertanggung jawab untuk mengoperasikan dan memelihara infrastruktur dan aset yang terkait dengan infrastruktur yang ada yang dimiliki oleh PAM JAYA atau setiap bagian atau pengganti daripadanya dan aset baru yang digunakan untuk memberikan pelayanan kepada pelanggan sesuai dengan tata cara pengoperasian yang baik. Oleh karena itu, secara berkala, Perusahaan diharuskan untuk memelihara dan mengganti bagian-bagian tertentu dari infrastruktur seperti mengganti komponenkomponen produksi.
Under the CA, the Company is responsible for operating and maintaining for existing infrastructure and infrastructure related assets owned by PAM JAYA or any part or replacement of those assets and the new assets to provide services to customers in accordance with good operating practice. As such, on regular basis, the Company is required to maintain and replace certain part of assets within the infrastructure such as replacing its production components.
Oleh karena Perusahaan tidak secara spesifik dibayar untuk kegiatan pemeliharaan dan kegiatan lainnya yang terkait dengan pemeliharaan, kewajiban pemeliharan tersebut diakui dan diukur sesuai dengan PSAK No. 57, “Provisi, Liabilitas Kontinjen dan Aset Kontinjen”, yaitu sebesar nilai kini dari perkiraan pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar atas nilai waktu dan risiko yang terkait dengan liabilitas tersebut.
Since the Company is not specifically remunerated for its maintenance and other related activities, such obligations are recognised and measured in accordance with SFAS No. 57, “Provision, Contingent Liabilities and Contingent Assets”, that is, at the present value of the expenditure expected to be required to settle the obligations using a pre-tax rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the obligations.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/20 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) o.
AKUNTANSI
PENTING
Provisi (lanjutan) 2.
p.
KEBIJAKAN
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
Provisi lain-lain
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) o.
ACCOUNTING
Provisions (continued) 2.
Other provisions
Provisi biaya restrukturisasi, tuntutan hukum dan lainnya diakui ketika:
Provision for restructuring costs, legal claims and others are recognised when:
(i)
Perusahaan memiliki kewajiban hukum atau kewajiban konstruktif saat kini sebagai akibat dari peristiwa masa lalu; (ii) terdapat besar kemungkinan keluarnya sumber daya yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban tersebut; (iii) jumlahnya dapat diestimasi secara handal.
(i)
Jika terdapat beberapa kewajiban yang serupa yang kemungkinan penyelesaianya mengakibatkan arus keluar ditentukan dengan mempertimbangkan kelas kewajiban secara keseluruhan. Provisi akan diakui walaupun kemungkinan adanya arus keluar sehubungan dengan beberapa item yang termasuk dalam kelas kewajiban yang sama jumlahnya mungkin kecil.
Where there are number of similar obligations, the likelihood that an outflow will be required in settlement is determined by considering the class of obligations as a whole. A provision is recognised even if the likelihood of an outflow with respect to any one item included in the same class of obligations may be small.
Provisi diukur sebesar nilai kini dari estimasi terbaik manajemen atas pengeluaran yang diharapkan akan diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini pada akhir periode pelaporan. Tingkat diskonto yang digunakan untuk menentukan nilai kini adalah tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar atas nilai waktu dan risiko yang terkait dengan kewajiban. Peningkatan jumlah provisi terkait dengan berjalannya waktu diakui sebagai beban keuangan.
Provision is measured at the present value of management’s best estimate of the expenditure required to settle the present obligation at the end of the reporting period. The discount rate used to determine the present value is a pre-tax rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the liability. The increase in the provision due to the passage of time is recognised as finance costs.
Imbalan kerja karyawan 1.
2.
Imbalan pasca kerja Perusahaan memiliki dua jenis karyawan, yaitu karyawan yang direkrut langsung dan karyawan yang diperbantukan dari PAM JAYA. Karyawan yang diperbantukan dari PAM JAYA adalah peserta Dana Pensiun PAM Seluruh Indonesia (“Dapenma Pamsi”). Karyawan rekrut langsung bukan anggota Dapenma Pamsi.
the Company has a present legal or constructive obligation as a result of past events; (ii) it is probable that an outflow of resources will be required to settle the obligation; and (iii) the amount can be reliably estimated.
p. Employee benefits 1.
Post employment benefits The Company has two types of employees, direct-hired employees and seconded employees from PAM JAYA. Seconded employees from PAM JAYA are participants of Dana Pensiun PAM Seluruh Indonesia (“Dapenma Pamsi”). Direct-hired employees are not members of Dapenma Pamsi.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/21 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) p.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) PENTING
Imbalan kerja karyawan (lanjutan) 1.
Imbalan pasca kerja (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) p.
ACCOUNTING
Employee benefits (continued) 1.
Post employment benefits (continued)
Skema pensiun dapat digolongkan sebagai program iuran pasti atau program imbalan pasti, tergantung pada substansi ekonomis, syarat dan kondisi utama program tersebut. Program iuran pasti adalah suatu program imbalan pasca kerja yang mewajibkan Perusahaan membayar sejumlah iuran tertentu kepada entitas terpisah. Perusahaan tidak memiliki kewajiban hukum atau konstruktif untuk membayar iuran lebih lanjut jika entitas tersebut tidak memiliki aset yang cukup untuk membayar seluruh imbalan pasca kerja sebagai imbalan atas jasa yang diberikan pekerja pada tahun berjalan maupun tahun lalu. Program imbalan pasti adalah program pensiun yang menentukan jumlah imbalan pasca kerja yang akan diterima seorang karyawan pada saat pensiun, biasanya berdasarkan pada salah satu faktor atau lebih seperti usia, masa kerja dan jumlah kompensasi.
Pension schemes are classified as either defined contribution plans or defined benefit plans, depending on the economic substance of the plan as derived from its principal terms and conditions. A defined contribution plan is a pension plan under which the Company pays fixed contributions into a separate entity. The Company has no legal or constructive obligations to pay further contributions if the fund does not hold sufficient assets to pay all employees the benefits relating to employee service in the current and prior years. Typically, a defined benefit plan defines an amount of pension benefit that an employee will receive on retirement, usually dependent on one or more factors such as age, years of service and compensation.
Perusahaan harus mencadangkan jumlah minimal imbalan pensiun sesuai dengan Undang-Undang (“UU”) Ketenagakerjaan No. 13/2003 atau Kontrak Kerja Bersama (“KKB”), yang mana yang lebih tinggi. Karena UU Ketenagakerjaan atau KKB menentukan rumus tertentu untuk menghitung jumlah minimal imbalan pensiun, pada dasarnya, program pensiun yang berdasarkan UU Ketenagakerjaan atau KKB adalah program imbalan pasti.
The Company is required to provide a minimum amount of pension benefit in accordance with Labour Law No. 13/2003 or the Company’s Collective Labour Agreement (the “CLA”), whichever is higher. Since the Labour Law or the CLA sets the formula for determining the minimum amount of pension benefits, in substance pension plans under the Labour Law or the CLA represent defined benefit plans.
Kewajiban program pensiun imbalan pasti yang diakui dalam laporan posisi keuangan adalah nilai kini kewajiban imbalan pasti pada akhir periode pelaporan dikurangi nilai wajar aset program, serta disesuaikan dengan keuntungan atau kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Besarnya kewajiban imbalan pasti ditentukan berdasarkan perhitungan aktuaris independen yang dilakukan secara tahunan menggunakan metode projected unit credit. Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskonto estimasi arus kas keluar masa depan dengan menggunakan tingkat suku bunga obligasi Pemerintah (dengan pertimbangan saat ini tidak ada pasar aktif untuk obligasi Perusahaan berkualitas tinggi) dalam mata uang yang sama dengan mata uang imbalan yang akan dibayarkan dan waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo imbalan yang bersangkutan.
The liability recognised in the statement of financial position in relation to the defined benefit pension plans is the present value of the defined benefit obligation at the end of the reporting period less the fair value of plan assets, together with adjustments for unrecognised actuarial gains or losses and past service costs. The defined benefit obligation is calculated annually by independent actuaries using the projected unit credit method. The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using the interest rates of Government bonds (considering currently there is no deep market for high quality corporate bonds) that are denominated in the currency in which the benefits will be paid, and that have terms of maturity approximating the terms of the related pension obligations.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/22 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) p.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) PENTING
Imbalan kerja karyawan (lanjutan) 1.
2.
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) p.
Imbalan pasca kerja (lanjutan)
Employee benefits (continued) 1.
Post employment benefits (continued)
Beban yang diakui dalam laba rugi antara lain biaya jasa kini, beban bunga, amortisasi biaya jasa lalu dan keuntungan dan kerugian aktuaria.
Expenses charged to profit or loss include current service costs, interest costs, amortisation of past service cost and actuarial gains and losses.
Biaya jasa lalu diakui segera dalam laba rugi, kecuali perubahan program pensiun bergantung kepada sisa masa kerja karyawan untuk jangka waktu tertentu (periode hak atau vested). Dalam kasus ini, biaya jasa lalu diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama tahun hak.
Past-service costs are recognised immediately in profit or loss, unless the changes to the pension plan are conditional on the employees remaining in service for a specified period of time (the vesting period). In this case, the past-service costs are amortised on a straight-line basis over the vesting year.
Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian pengalaman dan perubahan asumsi-asumsi aktuarial, apabila melebihi 10% dari nilai kini dari kewajiban imbalan pasti (sebelum dikurangi aset program) atau 10% dari nilai wajar aset program pada akhir tahun pelaporan, dibebankan atau dikreditkan dalam laba rugi sepanjang sisa masa kerja rata-rata para karyawan dalam program tersebut.
Actuarial gains and losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions, when exceeding 10% of the present value of the defined benefit obligation (before deducting any plan assets) or 10% of the fair value of any plan assets at the end of the reporting year, are charged or credited to profit or loss over the average remaining service lives of the employees participating in the plan.
Pesangon pemutusan kontrak kerja
2.
Modal saham
Termination benefits Termination benefits are payable when an employee’s employment is terminated by the Company before the normal retirement date, or whenever an employee accepts voluntary redundancy in exchange for these benefits. The Company recognises termination benefits when it is demonstrably committed to a termination when the Company has a detailed formal plan to terminate the employment of current employees without possibility of withdrawal. Benefits falling due more than 12 months after the end of the reporting period are discounted to their present value.
Pesangon pemutusan kontrak kerja terutang ketika Perusahaan memberhentikan hubungan kerja sebelum usia pensiun normal atau ketika karyawan menerima penawaran mengundurkan diri secara sukarela dengan kompensasi imbalan pesangon. Perusahaan mengakui pesangon pemutusan kontrak kerja ketika Perusahaan berkomitmen untuk memberhentikan kontrak kerja sesuai dengan rencana formal terinci tanpa ada kemungkinan untuk dibatalkan. Pesangon yang jatuh tempo lebih dari 12 bulan setelah akhir periode pelaporan didiskontokan ke nilai kini. q.
ACCOUNTING
q.
Share capital
Saham biasa dikelompokkan sebagai ekuitas.
Ordinary shares are classified as equity.
Biaya langsung yang berkaitan dengan penerbitan saham baru disajikan sebagai pengurang ekuitas, setelah dikurangi pajak, dari jumlah yang diterima.
Incremental costs directly attributable to the issuance of new shares are shown in equity as deduction, net of tax, from the proceeds.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/23 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) r.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) PENTING
Laba bersih per saham
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) r.
Pembagian dividen
s.
Pajak penghasilan kini dan tangguhan
Dividend distribution Dividend distributions to the Company’s shareholders are recognised as liabilities in the financial statements in the reporting period in which the dividends are approved by the Company’s shareholders.
Pembagian dividen kepada pemegang saham Perusahaan diakui sebagai liabilitas dalam laporan keuangan pada periode pelaporan di mana pembagian dividen tersebut disetujui oleh pemegang saham Perusahaan. t.
Earnings per share Basic earning per share is calculated by dividing net income to the weighted-average number of ordinary shares outstanding during the year.
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan. s.
ACCOUNTING
t.
Current and deferred income tax
Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Beban pajak diakui dalam laba rugi, kecuali jika pajak itu berkaitan dengan kejadian atau transaksi yang diakui pada pendapatan komprehensif lainnya atau secara langsung dicatat ke ekuitas. Pada kasus yang disebut terakhir ini, masing-masing beban pajak itu diakui pada pendapatan komprehensif lainnya atau secara langsung dicatat ke ekuitas.
The tax expense for the year comprises current and deferred tax. Tax expense is recognised in profit or loss, except to the extent that it relates to items recognised in other comprehensive income or directly in equity. In this case, the tax expense is also recognised in other comprehensive income or directly in equity, respectively.
Pajak penghasilan kini dihitung berdasarkan peraturan pajak yang berlaku pada tanggal pelaporan. Manajemen secara periodik mengevaluasi posisi yang dilaporkan di Surat Pemberitahuan Tahunan (“SPT”) sehubungan dengan situasi di mana aturan pajak yang berlaku membutuhkan interpretasi. Jika perlu, manajemen menentukan besarnya provisi berdasarkan jumlah yang diharapkan akan dibayarkan kepada otoritas pajak.
The current income tax charge is calculated on the basis of the tax laws enacted as at the reporting date. Management periodically evaluates positions taken in Annual Tax Returns with respect to situations in which applicable tax regulation is subject to interpretation. It establishes provision where appropriate on the basis of amounts expected to be paid to the tax authorities.
Pajak penghasilan tangguhan diakui, dengan menggunakan metode balance sheet liability untuk semua perbedaan temporer antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya pada laporan keuangan Pajak penghasilan tangguhan ditentukan dengan menggunakan tarif (atau peraturan) pajak yang berlaku atau secara substantif telah berlaku pada tanggal pelaporan dan diharapkan untuk diterapkan ketika aset pajak penghasilan tangguhan direalisasikan atau liabilitas pajak penghasilan tangguhan diselesaikan.
Deferred income tax is recognised, using the balance sheet liability method, on temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts in the financial statements. Deferred income tax is determined using tax rates (or laws) that have been enacted or substantially enacted as at reporting date and expected to apply when the related income tax asset is realised or the deferred income tax liability is settled.
Aset pajak tangguhan diakui sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak mendatang akan tersedia untuk dikompensasikan dengan perbedaan temporer yang masih dapat dimanfaatkan.
Deferred income tax assets are recognised only to the extent that it is probable that future taxable profits will be available against which the temporary differences can be utilised.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/24 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) u.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) PENTING
2.
Laporan segmen
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) u.
ESTIMASI DAN PENILAIAN AKUNTANSI YANG PENTING
Segment reporting The chief operating decision maker reviews results and makes decision at a Company level which make all of the Company’s operation to be within one segment that is the eastern part of Jakarta.
Pengambil keputusan operasional menelaah hasil dan mengambil keputusan pada tingkat Perusahaan sehingga hanya terdapat satu segmen di mana seluruh operasi berada yaitu di bagian timur Jakarta.
3.
ACCOUNTING
3.
CRITICAL ACCOUNTING JUDGEMENTS
ESTIMATES
AND
Penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan liabilitas kontinjen pada tanggal pelaporan, serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Estimasi, asumsi dan penilaian tersebut dievaluasi secara terus menerus yang didasarkan atas pengalaman historis serta faktor-faktor lainnya, termasuk harapan terjadinya peristiwa di masa mendatang.
The preparation of financial statements in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and the disclosure of contingent assets and liabilities at the reporting date and the reported amounts of revenue and expenses during the reporting period. Estimates, assumptions and judgements are continually evaluated and are based on historical experience and other factors, including expectations of future events that are believed to be reasonable under the circumstances.
Perusahaan telah mengidentifikasi hal-hal berikut di mana diperlukan pertimbangan, estimasi dan asumsi signifikan dan karenanya hasil aktual dapat berbeda dan dapat mempengaruhi secara material hasil keuangan atau posisi keuangan Perusahaan yang dilaporkan dalam tahun mendatang.
The Company has identified the following matters under which significant judgements, estimates and assumptions are made and where actual results may differ and may materially affect the financial results or the financial position of the Company reported in future years.
-
-
Penurunan nilai dari aset non-keuangan Sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan, setiap aset atau unit penghasil kas dievaluasi pada setiap tanggal pelaporan untuk menentukan ada tidaknya indikasi penurunan nilai aset. Dalam menilai apakah terdapat adanya indikasi bahwa aset atau unit penghasil kas mungkin mengalami penurunan nilai, Perusahaan harus mempertimbangkan berbagai indikator dari sumber informasi internal maupun eksternal, yang memerlukan pertimbangan manajemen. Interpretasi yang berbeda atas sumber informasi internal dan eksternal tersebut dapat menimbulkan hasil penilaian yang berbeda.
Impairment of non-financial assets In accordance with the Company’s accounting policy, each asset or cash generating unit is evaluated every reporting date to determine whether there are any indications of impairment. In assessing whether there is any indication that an asset or cash generating unit may be impaired, the Company shall consider indicators from external and internal sources of information, which requires management’s judgment. Different interpretation of such external and internal sources of information may result to different outcomes.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/25 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
ESTIMASI DAN PENILAIAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) -
Penurunan (lanjutan)
nilai
dari
aset
non-keuangan
3.
CRITICAL ACCOUNTING JUDGEMENTS (continued) -
-
Kewajiban pensiun
AND
Impairment of non-financial assets (continued)
The determination of fair value less cost to sell or value in use requires management to make estimates and assumptions about expected volume of water billed and collected, cost of raw water, price of water charge (considering price agreement with PAM JAYA, the CA period and related factors), operating costs and discount rate. These estimates and assumptions are subject to risk and uncertainty; hence there is a possibility that changes in circumstances will alter these projections, which may have an impact on the recoverable amount of the assets. In such circumstances, some or all of the carrying value of the assets may be further impaired or the impairment charge be reduced with the impact recorded in profit or loss.
Penentuan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual atau nilai pakai membutuhkan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi atas volume air yang ditagihkan dan diterima, biaya air baku, harga dari imbalan air (mempertimbangkan perjanjian harga dengan PAM JAYA, periode Perjanjian Kerjasama dan faktor-faktor terkait), biaya operasi dan tingkat diskonto. Estimasi dan asumsi ini rentan terhadap risiko dan ketidakpastian; sehingga terdapat kemungkinan perubahan situasi yang dapat mengubah proyeksi ini, sehingga dapat mempengaruhi nilai aset yang dapat diperoleh kembali. Dalam keadaan seperti itu, sebagian atau seluruh nilai tercatat aset mungkin akan mengalami penurunan nilai lebih lanjut atau terjadi pengurangan rugi penurunan nilai yang dampaknya akan dicatat dalam laba rugi. -
ESTIMATES
-
Pension obligations
Nilai kini kewajiban pensiun tergantung pada sejumlah faktor yang ditentukan berdasarkan basis yang dibuat oleh aktuaria yang ditentukan dengan menggunakan sejumlah asumsi. Asumsi yang digunakan dalam menentukan biaya (pendapatan) bersih untuk pensiun antara lain adalah tingkat diskonto, perubahan remunerasi masa depan, tingkat pengurangan karyawan, tingkat harapan hidup dan sisa tahun yang diharapkan dari masa aktif para karyawan. Setiap perubahan dalam asumsi-asumsi ini akan berdampak pada nilai tercatat kewajiban pensiun.
The present value of the pension obligations depends on a number of factors that are determined on an actuarial basis using a number of assumptions. The assumptions used in determining the net cost (income) for pensions include the discount rate, future remuneration changes, employee attrition rates, life expectancy and expected remaining years of service of employees. Any changes in these assumptions will have an impact on the carrying amount of pension obligations.
Asumsi kunci lainnya untuk kewajiban pensiun telah didasarkan pada kondisi pasar saat ini.
Other key assumptions for pension obligations are based on current market conditions.
Penurunan nilai piutang PAM JAYA Provisi penurunan nilai piutang ditetapkan pada tingkat yang memadai sebagai cadangan atas kemungkinan piutang tidak tertagih dan perbedaan waktu atas penerimaan arus kas dari piutang tanpa bunga. Perusahaan menilai apakah terdapat bukti obyektif bahwa piutang PAM JAYA mengalami penurunan nilai pada setiap akhir tahun pelaporan.
-
Impairment of receivables from PAM JAYA Provision for impairment of receivables is maintained at a level considered adequate to provide for potentially uncollectible receivables and timing of receiving the cash flows for noninterest bearing receivables. The Company assesses at the end of each reporting year whether there is objective evidence that receivables from PAM Jaya is impaired.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/26 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
ESTIMASI DAN PENILAIAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) -
-
Penurunan nilai piutang PAM JAYA (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 3.
CRITICAL ACCOUNTING JUDGEMENTS (continued) -
ESTIMATES
AND
Impairment of receivables from PAM JAYA (continued)
Seperti yang diungkapkan pada Catatan 1b atas laporan keuangan, sesuai kesepakatan antara Perusahaan dan PAM JAYA, piutang PAM JAYA secara bertahap dihapuskan sampai dengan selambat-lambatnya pada akhir tahun 2016 serta tidak ada piutang baru setelah tahun 2016. Kesepakatan tersebut juga menyatakan bahwa dalam situasi luar biasa, didefinisikan sebagai Economic Re-opener, waktu penyelesaian piutang dapat dinegosiasikan hingga melampaui tahun 2016.
As disclosed in Note 1b to the financial statements, as agreed by the Company and PAM JAYA, receivables from PAM JAYA will be gradually eliminated no later than the end of 2016 and no new receivables after 2016. It is also agreed that in certain extraordinary and limited situations, defined as Economic Reopener, the timing of repayments could be negotiated beyond 2016.
Tingkat provisi dibentuk berdasarkan pada tingkat pembayaran piutang PAM JAYA di masa lalu, melalui kelebihan dari pendapatan yang dibagi yang dihasilkan dan ditagih dari penjualan air terhadap bagian pendapatan PAM JAYA serta arus kas masa depan yang diharapkan akan dihasilkan dari penjualan air yang akan tersedia untuk menyelesaikan piutang PAM JAYA. Penentuan arus kas masa depan yang diharapkan tersedia untuk penyelesaian piutang tersebut, mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi atas volume penjualan air, tingkat penagihan, harga imbalan air, tarif air rata-rata serta tingkat diskonto yang mewakili risiko kredit PAM JAYA. Estimasi dan asumsi ini rentan terhadap risiko dan ketidakpastian; sehingga terdapat kemungkinan perubahan situasi yang dapat mengubah proyeksi ini, sehingga dapat mempengaruhi nilai yang diprovisikan. Dalam keadaan seperti itu, waktu pengakuan dan jumlah provisi penurunan nilai yang dicatat pada setiap periode dapat berbeda dari perhitungan semula karena adanya perubahan fakta, keadaan dan asumsi.
The level of provision is based on past collection of receivables from PAM JAYA through excess of shared revenues generated and collected from water distribution over PAM JAYA’s revenue share as well as expected future cash flows generated from water distribution available for repaying receivables from PAM JAYA. The determination of expected future cash flows available for repayment of such receivables requires management to make estimates and assumptions about expected volumes delivered to customers, collection rate, water charge, average water tariff, as well as discount factor that represents PAM JAYA’s credit risk. These estimates and assumptions are subject to risk and uncertainty; hence there is a possibility that changes in circumstances will alter these projections, which may have an impact on the amount provided. In such circumstances, the timing and amount of provision for impairment recorded in each period might differ from original determination due to changes in facts, circumstances and assumptions.
Pajak penghasilan Perhitungan beban pajak penghasilan Perusahaan perlu mempertimbangkan dan membuat asumsi dalam menentukan jumlah beban tertentu yang dapat dikurangkan dari laba kena pajak atau umur manfaat aset menurut ketentuan fiskal. Semua pertimbangan dan estimasi yang dibuat manajemen dapat dipertanyakan oleh Direktorat Jenderal Pajak (“DJP”). Sebagai akibatnya, terjadi ketidakpastian dalam menentukan jumlah kewajiban pajak. Penyelesaian perpajakan Perusahaan dapat berlangsung bertahun-tahun dan sangat sulit untuk diprediksi hasil akhirnya. Apabila pada saat penyelesaian pajak terdapat perbedaan dengan jumlah yang telah dicatat, perbedaan tersebut akan berdampak pada jumlah pajak penghasilan dan pajak tangguhan dalam tahun di mana penentuan pajak tersebut dibuat.
-
Income taxes The calculations of income tax expense for the Company require judgements and assumptions in determining the deductibility of certain expenses or the useful lives of assets for fiscal purposes during the estimation process. All judgement and estimates taken by management may be challenged by the Directorate General of Taxation (“DGT”). As a result, the ultimate tax determination becomes uncertain.The resolution of tax positions taken by the Company can take several years to complete and in some cases it is difficult to predict the ultimate outcome. Where the final outcome of these matters is different from the amounts initially recorded, such differences will have an impact on the income tax and deferred income tax provision in the year in which this determination is made.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/27 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
ESTIMASI DAN PENILAIAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) -
Pajak penghasilan (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 3.
CRITICAL ACCOUNTING JUDGEMENTS (continued) -
Provisi yang timbul karena perjanjian konsesi jasa
AND
Income taxes (continued) Deferred tax assets, including those arising from unrecouped tax losses, capital allowances and temporary differences, are recognised only where it is considered more likely than not that they will be recovered, which is dependent on the generation of sufficient future taxable profits. Assumptions about the generation of future taxable profits depend on management’s estimates of future cash flow. These depend on estimates of future production, sales volumes of water, the agreed water charges with PAM JAYA, the capital expenditure, dividends and other capital management transactions; which are subject to risk and uncertainty, and hence there is possibility that changes in circumstance will alter the projected future taxable profits.
Aset pajak tangguhan, termasuk yang timbul dari rugi fiskal yang dapat dikompensasikan, penyisihan modal dan perbedaan temporer, hanya diakui apabila terdapat kemungkinan yang besar bahwa mereka dapat dipulihkan kembali, yang dalam hal ini tergantung pada kecukupan laba kena pajak di masa depan. Asumsi pembentukan laba kena pajak di masa depan bergantung pada estimasi manajemen untuk arus kas di masa depan. Hal ini bergantung pada estimasi produksi, volume penjualan air, kesepakatan imbalan air dengan PAM JAYA, belanja modal, dividen dan transaksi manajemen lainnya di masa depan; yang seluruhnya terpapar risiko dan ketidakpastian, sehingga ada kemungkinan perubahan dalam estimasi dan asumsi akan mengubah proyeksi laba kena pajak di masa mendatang. -
ESTIMATES
-
Provision arising arrangement
from
service
concession
Seperti yang dijelaskan dalam Catatan 2o, manajemen memakai berbagai pertimbangan dalam menentukan kewajiban kontraktual yang terdapat dalam PKS. Manajemen berpendapat bahwa kewajiban kontraktual yang signifikan dalam PKS adalah memelihara aset, baik yang disediakan oleh PAM JAYA maupun aset baru yang dibeli oleh Perusahaan, agar selalu berada dalam keadaan yang baik dan dapat digunakan sesuai dengan praktik pengoperasian yang baik (misalnya pemeliharaan pompa produksi, pemeliharaan panel produksi, dsb). Kewajiban kontraktual yang diyakini manajemen tersebut mungkin berbeda dengan interpretasi PAM JAYA. Perbedaan interpretasi ini dapat menyebabkan kewajiban-kewajiban kontraktual tertentu tidak dibuat provisinya.
As discussed in Note 2o to the financial statements, management applies judgement in determining the contractual obligations under the CA. Management is of the opinion that the significant contractual obligations under the CA is to maintain the existing assets which were handed over by PAM JAYA or new assets which acquired by the Company, in good working order and condition in accordance with good operating practice (for instance, maintenance of production pump, maintenance of production panel, etc). The contractual obligations determined by management may differ with the interpretation of PAM JAYA. The different interpretations may cause certain contractual obligations have not been provided for.
Bentuk aktivitas pemeliharaan yang akan dilakukan dan kapan akan dilakukan mengandung ketidakpastian. Sebagai akibatnya, waktu dan jumlah arus kas yang akan dikeluarkan yang telah didasarkan atas estimasi yang terbaik mengenai jumlah pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini pada setiap tanggal laporan keuangan, menjadi tidak pasti. Perubahan dalam ekspektasi pengeluaran biaya masa depan untuk kewajiban kontraktual tersebut dapat memiliki dampak material pada laporan keuangan Perusahaan.
The precise maintenance activity undertaken and when to undertake the activity is uncertain. Consequently, the timing and amounts of future cash flows that are based on the best estimate of the expenditure required to settle the present obligations at each of the statement of financial position date are subject to significant uncertainty. Changes in the expected future costs of those contractual obligations could have a material impact on the Company’s financial statements.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/28 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
KAS DAN SETARA KAS
4. 2014
CASH AND CASH EQUIVALENTS 2013
Kas Rupiah Dolar AS Mata uang lainnya
445,127 124 -
407,991 122 60
Cash on hand Rupiah US Dollars Other currencies
Jumlah kas
445,251
408,173
Total cash on hand
Bank Rupiah - PT Bank Internasional Indonesia Tbk. (“BII”) - PT Bank ICBC Indonesia (“ICBC”) - PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (“Danamon”) - PT Bank Permata Tbk. - PT Bank CIMB Niaga Tbk. (“CIMB Niaga”) - PT Bank Central Asia Tbk. - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
125,154,383 17,093,152
112,891,193 53,316,914
5,792,526 4,949,102
6,444,835 4,047,189
3,392,796 1,282,195 1,481
2,615,666 1,589,455 -
Banks Rupiah PT Bank Internasional Indonesia Tbk. (“BII”) PT Bank ICBC Indonesia (“ICBC”) PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (“Danamon”) PT Bank Permata Tbk. PT Bank CIMB Niaga Tbk (“CIMB Niaga”) PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. -
157,665,635
180,905,252
Total Rupiah
Dolar AS - BII - ICBC
128,999 9,897
51,371 10,425
US Dollars BII ICBC -
Jumlah Dolar AS
138,896
61,796
Total US Dollars
157,804,531
180,967,048
Total banks
46,265,217 30,197,671 20,064,756 5,000,000 -
70,000,000 5,000,000
Time deposits - Rupiah PT Bank Pundi Indonesia Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. ICBC BII OCBC NISP -
Jumlah deposito berjangka
101,527,644
75,000,000
Total time deposits
Jumlah
259,777,426
256,375,221
Total
Jumlah Rupiah
Jumlah bank Deposito berjangka - Rupiah - PT Bank Pundi Indonesia Tbk. - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. - ICBC - BII - OCBC NISP
Tingkat suku bunga kontraktual deposito berjangka selama tahun berjalan adalah sebagai berikut: 2014 Rupiah
9.25% - 11%
Pada tanggal 31 Desember 2014, terdapat kas dan setara kas dengan pihak berelasi (lihat Catatan 14c).
The contractual interest rates on time deposits during the year were as follow: 2013 5.5% - 9%
Rupiah
As at 31 December 2014, there were cash and cash equivalents with a related party (refer to Note 14c).
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/29 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
KAS DI BANK DAN DEPOSITO BERJANGKA YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA
5.
RESTRICTED DEPOSIT
CASH
IN
BANKS
AND
TIME
2014
2013
16,040,622 7,090,860 5,325,944 4,084,624
Banks - Rupiah 15,042,856 ICBC 6,088,502 Bank Rakyat Indonesia Tbk. (“BRI”) 5,244,337 BII 3,763,932 CIMB Niaga -
32,542,050
30,139,627
12,290,000
12,290,000
44,832,050
42,429,627
Dikurangi: Bagian lancar
21,700,568
-
Less: Current portion
Bagian tidak lancar
23,131,482
42,429,627
Non-current portion
Bank - Rupiah - ICBC - Bank Rakyat Indonesia Tbk. (“BRI”) - BII - CIMB Niaga
Deposito berjangka - Rupiah - CIMB Niaga
Time deposit - Rupiah CIMB Niaga -
Fasilitas Pinjaman dari BII mensyaratkan Perusahaan untuk menyerahkan jaminan berupa rekening bank yang terdapat pada BII atas nama Perusahaan. Pada tanggal 31 Desember 2014, jumlah dana yang telah ditempatkan adalah sebesar Rp5.325.944 (31 Desember 2013: Rp5.244.337) (lihat Catatan 13).
The Loan Facility from BII requires the Company to provide a guarantee in the form of current account at BII under the Company’s name. As at 31 December 2014, the total guarantee that has been placed amounted to Rp5,325,944 (31 December 2013: Rp5,244,337) (refer to Note 13).
Utang obligasi mensyaratkan Perusahaan untuk menyerahkan jaminan berupa deposito berjangka dan rekening bank yang terdapat pada CIMB Niaga. Pada tanggal 31 Desember 2014, jumlah dana yang telah ditempatkan adalah sebesar Rp16.374.624 (31 Desember 2013: Rp16.053.932) (lihat Catatan 16).
Bonds payable requires the Company to provide a guarantee in the form of time deposit and current account at CIMB Niaga. As at 31 December 2014, the total guarantee that has been placed amounted to Rp16,374,624 (31 December 2013: Rp16,053,932) (refer to Note 16).
Fasilitas Pinjaman dari ICBC mensyaratkan Perusahaan untuk menyerahkan jaminan berupa rekening bank yang terdapat pada ICBC atas nama Perusahaan. Pada tanggal 31 Desember 2014, jumlah dana yang telah ditempatkan adalah sebesar Rp16.040.622 (31 Desember 2013: Rp15.042.856) (lihat Catatan 13).
The Loan Facility from ICBC requires the Company to provide a guarantee in the form of current account at ICBC under the Company’s name. As at 31 December 2014 the total guarantee that has been placed amounted to Rp16,040,622 (31 December 2013: Rp15,042,856) (refer to Note 13).
Fasilitas Pinjaman dari PT Sarana Multi Infrastruktur (“SMI”) mensyaratkan Perusahaan untuk menyerahkan jaminan berupa rekening bank yang terdapat pada BRI atas nama Perusahaan. Pada tanggal 31 Desember 2014, jumlah dana yang telah ditempatkan adalah sebesar Rp7.090.860 (31 Desember 2013: Rp6.088.502) (lihat Catatan 13).
The Loan Facility from PT Sarana Multi Infrastruktur (“SMI”) requires the Company to provide a guarantee in the form of current account at BRI under the Company’s name. As at 31 December 2014, the total guarantee that has been placed amounted to Rp7,090,860 (31 December 2013: Rp6,088,502) (refer to Note 13).
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/30 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
KAS DI BANK DAN DEPOSITO BERJANGKA YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA (lanjutan)
5.
RESTRICTED CASH DEPOSIT (continued)
2014
6.
AND
TIME
2013
6% - 8%
PIUTANG USAHA
BANKS
The contractual interest rates of the above restricted time deposits during the year were as follow:
Tingkat suku bunga kontraktual deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya di atas selama tahun berjalan adalah sebagai berikut:
Rupiah
IN
5.5% - 5.75%
6.
Rupiah
TRADE RECEIVABLES
2014
2013
Piutang escrow
195,427,775
171,517,633
Escrow receivables
Piutang PAM JAYA, bersih Bagian lancar Bagian tidak lancar
41,956,737 180,616,319
35,686,157 204,823,519
Receivables from PAM JAYA, net Current portion Non-current portion
222,573,056
240,509,676
418,000,831
412,027,309
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, seluruh piutang usaha Perusahaan adalah dalam mata uang Rupiah.
As at 31 December 2014 and 2013, all of the Company’s trade receivables were denominated in Rupiah.
Manajemen berkeyakinan bahwa provisi penurunan nilai dan shortfall tidak tertagih sudah mencukupi untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha.
Management believes that the provision for impairment and uncollectible shortfall is adequate to cover possible losses from non-collection of the trade receivables.
a. Piutang escrow
a.
Piutang escrow merupakan volume air bersih yang tertagih dan terbayar dikalikan dengan water charge. Perusahaan mengumpulkan pembayaran pelanggan melalui rekening escrow berdasarkan tarif air pelanggan. Dana ini akan digunakan untuk memenuhi bagian pendapatan PAM JAYA dan bagian pendapatan Perusahaan. Apabila ada kelebihan kas setelah pembagian ini, kelebihan ini akan digunakan untuk pelunasan piutang PAM JAYA. Apabila kas yang diterima tidak mencukupi untuk menutupi bagian pendapatan Perusahaan, kekurangannya akan menjadi piutang PAM JAYA (lihat Catatan 1b).
Escrow receivables Escrow receivables represent net volume billed and collected multiplied by water charge. The Company collects customer payments through the escrow account based upon customer tariffs. These funds are used to meet PAM JAYA’s revenue share and the Company's revenue share. Any cash received in excess of these is applied as settlement of receivables from PAM JAYA. If the cash received is not sufficient to cover the Company’s revenue share, the difference will become receivables from PAM JAYA (refer to Note 1b).
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/31 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG USAHA (lanjutan) a.
6.
Piutang escrow (lanjutan)
TRADE RECEIVABLES (continued) a.
Escrow receivables (continued)
Rincian piutang escrow pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
Details of escrow receivables as 31 December 2014 and 2013 is as follow:
2014 Piutang escrow
2013
195,427,775
171,517,633
195,427,775
171,517,633
Analisis umur piutang escrow adalah sebagai berikut:
Lancar Lewat jatuh tempo: - 1 - 30 hari - 31 - 60 hari - Lebih dari 61 hari
2014
2013
91,932,063
87,130,465
89,264,499 6,725,808 7,505,405
77,130,844 4,842,468 2,413,856
195,427,775
171,517,633
Current Overdue: 1 - 30 days 31 - 60 days Over 61 days -
Management believes that the escrow receivables above, including the component of delayed payment receivables from PAM JAYA, represents the amount that the Company is entitled to in accordance with the CA.
Piutang PAM JAYA
b. 2014
Shortfall Lump-sum income Piutang yang ditunda pembayarannya oleh PAM JAYA Penggantian pembayaran uang pesangon dan pensiun
Escrow receivables
The aging analysis of escrow receivables is as follows:
Manajemen berkeyakinan bahwa piutang escrow di atas, termasuk komponen piutang yang ditunda pembayarannya oleh PAM JAYA, mencerminkan jumlah yang menjadi hak Perusahaan sesuai dengan PKS. b.
at
Receivables from PAM JAYA
2013
100,870,209 122,869,129
104,654,252 122,869,129
-
17,181,545
76,657,023
76,657,023
Provisi shortfall tidak tertagih
300,396,361 (32,482,288)
321,361,949 (17,052,596)
Provision for uncollectible shortfall
Provisi penurunan nilai
267,914,073 (45,341,017)
304,309,353 (63,799,677)
Provision for impairment
222,573,056
240,509,676
41,956,737
35,686,157
Less: Current portion
180,616,319
204,823,519
Non-current portion
Dikurangi: Bagian lancar Bagian tidak lancar
Shortfall Lump-sum income Delayed payment receivables from PAM JAYA Reimbursement for severance and pension payments
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/32 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG USAHA (lanjutan) b.
6.
Piutang PAM JAYA (lanjutan)
TRADE RECEIVABLES (continued) b.
Receivables from PAM JAYA (continued)
Berdasarkan Master Agreement tertanggal 5 Juni 2012 (lihat Catatan 1b), Perusahaan dan PAM JAYA menyetujui tidak terdapat tambahan atau piutang PAM JAYA yang baru setelah tahun 2016. Dengan demikian, tambahan piutang PAM JAYA, yang merupakan kekurangan antara kas yang diterima dengan bagian pendapatan PAM JAYA dan Perusahaan, akan menjadi tanggungan Perusahaan. Namun demikian, Master Agreement memungkinkan periode pembayaran piutang PAM JAYA untuk diperpanjang melampaui tahun 2016 bila terjadi Economic Re-opener.
Based on the Master Agreement dated 5 June 2012 (refer to Note 1b), the Company and PAM JAYA agreed that there will be no additional or new receivables from PAM JAYA after 2016. As such, any new receivables from PAM JAYA, arising from shortfall between the cash received with the Company’s and PAM JAYA’s revenue shares, will be covered by the Company. However, Master Agreement allows the payments period of receivables from PAM JAYA to be extended beyond 2016 if the Economic Re-opener occurs.
Manajemen berkeyakinan bahwa provisi shortfall tidak tertagih sudah mencukupi untuk menutup kerugian atas tidak tertagihnya piutang shortfall.
Management believes that the provision for uncollectible shortfall is adequate to cover losses from non-collection of the shortfall receivables.
(i) Shortfall
(i)
Shortfall
Piutang shortfall merupakan perbedaan antara tarif air yang dikenakan ke pelanggan, setelah dikurangi dengan bagian pendapatan PAM JAYA, dengan water charge yang menjadi hak Perusahaan atas volume air yang ditagih dan dibayar oleh pelanggan.
Shortfall receivables represents the shortfall between the water tariff charged to customers, after deduction of PAM JAYA’s revenue share, and water charge which is payable to the Company on the water volume billed and collected.
Besarnya tarif air yang dikenakan kepada pelanggan dan water charge yang menjadi hak Perusahaan untuk setiap m3 volume air yang ditagih dan dibayar oleh pelanggan adalah sebagai berikut:
The water tariff charged to customers and the water charge entitled by the Company per m3 of volume of water billed and collected from the customers are as follows:
2014 Tarif air (nilai penuh) Imbalan air (nilai penuh)
1,050 – 14,650 6,439
(ii) Lump-sum income Berdasarkan PKS, Perusahaan berhak untuk menagih biaya-biaya operasi aktual dan wajar yang melebihi nilai tertentu pada tahun 2001 dan 2002 (“Periode Transisi”) dari PAM JAYA. Jumlah kelebihan beban usaha aktual yang melebihi proyeksi beban usaha selama Periode Transisi adalah sebesar Rp122,9 milyar (nilai penuh) dan telah diakui sebagai piutang kepada PAM JAYA. Jumlah piutang yang terutang ini telah disetujui oleh PAM JAYA.
2013 1,050 – 14,650 6,343
Water tariff (full amount) Water charge (full amount)
(ii) Lump-sum income Based on the CA, the Company may recover from PAM JAYA the actual and reasonable operational costs incurred, which exceed certain amounts in 2001 and 2002 (the “Transition Period”). The amount of actual operational cost exceeding the cost projection during the Transition Period was Rp122.9 billion (full amount) and had been recognised as receivables from PAM JAYA. This outstanding receivables had been agreed with PAM JAYA.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/33 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG USAHA (lanjutan) b.
6.
Piutang PAM JAYA (lanjutan)
TRADE RECEIVABLES (continued) b.
Receivables from PAM JAYA (continued)
(iii) Piutang yang ditunda pembayarannya oleh PAM JAYA
(iii) Delayed payment receivables from PAM JAYA
Saldo piutang yang ditunda pembayarannya oleh PAM JAYA terkait dengan keputusan PAM JAYA untuk menggunakan nilai water charge tertentu (Rp5.954 (nilai penuh)), dimana nilai tersebut lebih rendah dari pada nilai yang telah disepakati dalam Master Agreement (Rp6.439 (nilai penuh)) dan terkait dengan keinginan PAM JAYA untuk melakukan validasi terlebih dahulu atas pembayaran dari pelanggan untuk periode penagihan sebelumnya.
The balance of delayed payment receivables from PAM JAYA related to PAM JAYA’s decision to use different water charge amount (Rp5,954 (full amount)) which is lesser than agreed water charge amount as stipulated in Master Agreement (Rp6,439 (full amount)) and related to PAM JAYA’s intention to validate payment from customer for arrears first.
(iv) Penggantian pembayaran uang pesangon dan pensiun
(iv) Reimbursement for pension payments
severance
and
Perusahaan berhak memperoleh penggantian untuk pembayaran uang pesangon dan pensiun kepada karyawan PAM JAYA yang diperbantukan kepada Perusahaan selama Periode Transisi.
The Company is entitled to reimbursement of severance and pension payments made to PAM JAYA’s employees seconded to the Company during the Transition Period.
Jumlah penggantian pesangon dan pensiun yang telah disepakati antara pihak Perusahaan dengan PAM JAYA adalah Rp76,7 milyar (nilai penuh).
The amount of recoverable severance and pension payments agreed between the Company and PAM JAYA is Rp76.7 billion (full amount).
Mutasi piutang PAM JAYA adalah sebagai berikut:
The movements in receivables from PAM JAYA are as follows:
2014 Saldo awal tahun Jumlah kas yang diterima dari pelanggan di rekening escrow setelah memperhitungkan bagian yang ditunda pembayarannya oleh PAM JAYA Bagian pendapatan PAM JAYA
304,309,353
(1,160,014,460) 144,201,791
Jumlah kas tersedia untuk bagian pendapatan Perusahaan (1,015,812,669) Bagian pendapatan Perusahaan (water charge) 1,004,172,229 Penurunan piutang PAM JAYA Piutang yang ditunda pembayarannya oleh PAM JAYA Pembayaran denda kontraktual Provisi shortfall tidak tertagih Saldo akhir tahun
2013 330,327,353
(1,061,446,324) 142,883,195
(918,563,129) 906,350,661
(11,640,440)
(12,212,468)
(9,325,148) (15,429,692)
17,181,545 (13,934,481) (17,052,596)
267,914,073
304,309,353
Beginning balance of the year Total cash collected from customers in the escrow account after considering portion of delayed payment receivables from PAM JAYA PAM JAYA’s revenue share Remaining cash balance for the Company’s revenue share The Company’s revenue share (water charge) Deduction receivables from PAM JAYA Delayed payment receivables from PAM JAYA Settlement for contractual penalties Provision for uncollectible shortfall Ending balance of the year
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/34 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG USAHA (lanjutan) b.
6.
Piutang PAM JAYA (lanjutan)
b.
Receivables from PAM JAYA (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2014, piutang PAM JAYA mengalami penurunan nilai yang diakibatkan oleh cadangan piutang tak tertagih dan cadangan untuk perbedaan nilai piutang antara tanggal pelaporan dan estimasi periode pelunasan, masing-masing sebesar Rp32.482.288 dan Rp45.341.017 (31 Desember 2013: Rp17.052.596 dan Rp63.799.677).
As at 31 December 2014, receivables from PAM JAYA were impaired due to provision for uncollectible amounts and provision for difference in the value of receivables between the reporting date and the estimated repayment period amounting to Rp32,482,288 and Rp45,341,017, respectively (31 December 2013: Rp17,052,596 and Rp63,799,677).
Mutasi dari provisi penurunan nilai piutang PAM JAYA adalah sebagai berikut:
Movement in provision for impairment receivables from PAM JAYA is as follows:
2014 Saldo awal tahun Mutasi provisi karena berlalunya waktu (lihat Catatan 29) Provisi shortfall tidak tertagih (lihat Catatan 30) Saldo akhir tahun
7.
TRADE RECEIVABLES (continued)
for
2013
80,852,273
47,479,260
(18,458,660)
(5,889,269)
15,429,692
39,262,282
Beginning balance of the year Provision movement due to passage of time (refer to Note 29) Provision for uncollectible shortfall (refer to Note 30)
77,823,305
80,852,273
Ending balance of the year
PERSEDIAAN
7.
INVENTORY
2014
2013
43,303,011 2,438,663
33,787,237 2,439,746
Jumlah Dikurangi: Provisi persediaan usang
45,741,674
36,226,983
1,194,265
753,700
Total Less: Provision for inventory obsolescence
Jumlah
44,547,409
35,473,283
Total
Material untuk permodalan dan pemeliharaan proyek Bahan kimia
Mutasi provisi persediaan usang adalah sebagai berikut: 2014
Materials for capital and maintenance projects Chemicals
Movement in the provision obsolescence is as follow:
for
inventory
2013
Saldo awal tahun
753,700
753,700
Beginning balance of the year
Perubahan provisi persediaan usang
440,565
-
Changes in the provision for inventory obsolescence
1,194,265
753,700
Ending balance of the year
Saldo akhir tahun
Jumlah persediaan yang diakui sebagai beban selama tahun berjalan yang termasuk dalam beban langsung dan beban usaha adalah sebesar Rp58.263.235 (31 Desember 2013: Rp60.599.647).
The cost of inventories recognised as expenses during the year and included in direct expenses and operating expenses amounted to Rp58,263,235 (31 December 2013: Rp60,599,647).
Manajemen berkeyakinan bahwa provisi persediaan usang telah mencukupi untuk menutup kerugian yang timbul dari persediaan usang tersebut.
Management believes that the provision for inventory obsolescence is adequate to cover losses from obsolete inventories.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/35 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
PERSEDIAAN (lanjutan)
7.
INVENTORY (continued) Refer to Note 8 for the sum of insurance coverage of the Company’s inventories, fixed assets and infrastructure. Management believes that the coverage is adequate to cover possible losses on the Company’s inventories arising from all risks.
Lihat Catatan 8 untuk jumlah pertanggungan asuransi atas persediaan, aset tetap dan infrastruktur Perusahaan. Manajemen berpendapat bahwa jumlah pertanggungan tersebut telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul atas semua risiko yang mungkin dialami Perusahaan atas persediaan.
8.
ASET TETAP
8.
FIXED ASSETS
2014 Saldo awal/ Beginning balance Biaya perolehan Bangunan Komputer Kendaraan bermotor Perlengkapan kantor Biaya proyek Aset dalam penyelesaian Aset sewa pembiayaan Jaringan pipa sambungan baru
Akumulasi penyusutan Bangunan Komputer Kendaraan bermotor Perlengkapan kantor Biaya proyek Aset sewa pembiayaan Jaringan pipa sambungan baru
Penambahan/ Additions
1,637,365 127,741,334 10,908,982 84,609,581 48,960,601
341,062 3,280,231 -
2,015,713 4,533,132
17,152,349 -
-
11,652,324
280,406,708
32,425,966
(307,394) (112,425,880) (10,573,686) (73,466,089) (48,724,691) (3,494,291) (248,992,031)
Nilai buku bersih
Pelepasan/ Disposals
Saldo akhir/ Ending balance
Pengalihan/ Transfers -
(4,533,132) -
1,087,062 8,503,990 5,349,462 -
2,724,427 136,586,386 10,908,982 93,239,274 48,960,601
(18,119,349) -
1,048,713 -
3,178,835
14,831,159
(4,533,132)
Acquisition cost Buildings Computers Motor vehicles Office equipments Project costs Construction in progress Asset under finance leases New connection pipeline network
308,299,542
(201,166) (10,161,639) (287,397) (5,269,451) (235,910) (566,642)
4,060,933
-
(508,560) (122,587,519) (10,861,083) (78,735,540) (48,960,601) -
(835,312)
-
-
(835,312)
(17,557,517)
4,060,933
Accumulated depreciation Buildings Computers Motor vehicles Office equipments Project costs Asset under finance leases New connection pipeline network
(262,488,615)
31,414,677
45,810,927
Net book value
2013 Saldo awal/ Beginning balance Biaya perolehan Bangunan Komputer Kendaraan bermotor Perlengkapan kantor Biaya proyek Aset dalam penyelesaian Aset sewa pembiayaan
Akumulasi penyusutan Bangunan Komputer Kendaraan bermotor Perlengkapan kantor Biaya proyek Aset sewa pembiayaan
Nilai buku bersih
Penambahan/ Additions
Pelepasan/ Disposals
Saldo akhir/ Ending balance
Pengalihan/ Transfers
202,789 126,822,770 10,908,982 77,917,616 48,960,601
432,203 2,498,406 -
-
1,434,576 486,361 4,193,559 -
1,637,365 127,741,334 10,908,982 84,609,581 48,960,601
388,664 4,533,132
7,741,545 -
-
(6,114,496) -
2,015,713 4,533,132
269,734,554
10,672,154
-
-
280,406,708
(202,789) (103,065,265) (10,248,591) (68,361,487) (45,893,782) (2,361,008)
(104,605) (9,360,615) (325,095) (5,104,602) (2,830,909) (1,133,283)
-
-
(307,394) (112,425,880) (10,573,686) (73,466,089) (48,724,691) (3,494,291)
(230,132,922)
(18,859,109)
-
-
(248,992,031)
39,601,632
Acquisition cost Buildings Computers Motor vehicles Office equipment Project costs Construction in progress Asset under finance leases
31,414,677
Accumulated depreciation Buildings Computers Motor vehicles Office equipments Project costs Asset under finance leases
Net book value
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/36 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
ASET TETAP (lanjutan)
8. FIXED ASSETS (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, seluruh aset tetap dan infrastruktur Perusahaan telah diasuransikan untuk risiko kerusakan properti dan kerusakan material sebesar AS$405.917.196 (nilai penuh) (2013: AS$405.917.196 (nilai penuh)) dan Rp236,6 milyar (nilai penuh) (2013: Rp238,4 milyar (nilai penuh)), risiko interupsi bisnis sebesar Rp800,2 milyar (nilai penuh)) (2013: Rp782,5 milyar (nilai penuh)), perlindungan lengkap atas kendaraan bermotor sebesar Rp4,7 milyar (nilai penuh) (2013: Rp4,9 milyar (nilai penuh)), perlindungan atas peralatan sebesar Rp2,2 milyar (nilai penuh) (2013: Rp2,3 milyar (nilai penuh)) dan perlindungan atas perlengkapan elektronik sebesar Rp14,9 milyar (nilai penuh) (2013: Rp15 milyar (nilai penuh)). Selain itu, Perusahaan juga telah mengasuransikan seluruh aset tetap, infrastruktur dan persediaannya dengan menggunakan asuransi gabungan untuk tanggung jawab publik dan produk, karyawan, kendaraan bermotor masing-masing sebesar AS$15.000.000 (nilai penuh), AS$250.000 (nilai penuh) dan AS$1.000.000 (nilai penuh), serta asuransi umum atas risiko kerusakan material, teroris dan sabotase masing-masing sebesar AS$138.039.940 (nilai penuh) dan Rp800,3 milyar (nilai penuh). Manajemen berpendapat bahwa seluruh aset tetap pada tanggal 31 Desember 2014 telah diasuransikan secara memadai.
As at 31 December 2014 and 2013, the Company’s fixed assets and infrastructure have been insured for property damage and material damage amounting to US$405,917,196 (full amount) (2013: US$405,917,196 (full amount)) and Rp236,6 billion (full amount) (2013: Rp238.4 billion (full amount)), business interruption risks amounting to Rp800.2 billion (full amount) (2013: Rp782.5 billion (full amount)), comprehensive protection of motor vehicle amounting to Rp4.7 billion (full amount) (2013: Rp4.9 billion (full amount)), equipment insurance amounting to Rp2.2 billion (full amount) (2013: Rp2.3 billion (full amount)) and electronic equipment insurance amounting to Rp14.9 billion (full amount) (2013: Rp15 billion (full amount)). In addition, the Company has also insured its fixed assets, infrastructure and inventory through combined general liability insurance public and products, employees and automobile amounting to US$15,000,000 (full amount), US$250,000 (full amount), and US$1,000,000 (full amount) respectively, and general insurance for material damage, terrorism and sabotage risk amounting to US$138,039,940 (full amount) and Rp800.3 billion (full amount), respectively. Management believes that the fixed assets as at 31 December 2014 adequately insured.
Pada tanggal 31 Desember 2014, harga perolehan atas aset tetap Perusahaan yang telah habis nilai bukunya adalah Rp64.785.271 (31 Desember 2013: Rp56.273.290).
As at 31 December 2014, the acquisition cost of the Company’s fully depreciated fixed assets amounted to Rp64,785,271 (31 December 2013: Rp56,273,290).
Beban penyusutan dibebankan pada akun-akun berikut:
Depreciation expense was charged to the following accounts:
Beban langsung (lihat Catatan 25) Beban usaha (lihat Catatan 26)
2014
2013
1,592,898 15,964,619
3,260,609 15,598,500
17,557,517
18,859,109
Pada tanggal 31 Desember 2014, manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada indikasi penurunan nilai aset tetap.
Direct expenses (refer to Note 25) Operating expenses (refer to Note 26)
As at 31 December 2014, management believes that there was no indication of impairment in the fixed assets value.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/37 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
ASET TETAP (lanjutan)
8. FIXED ASSETS (continued)
Aset dalam penyelesaian
Construction in progress
Aset dalam penyelesaian merupakan proyek yang masih belum selesai pada tanggal laporan posisi keuangan, dengan rincian sebagai berikut:
Contruction in progress represent projects that were not completed as at the statement of financial position dates with detail as follows:
2014
2013 Persentase penyelesaian/ Percentage of completion
Akumulasi biaya/ Accumulated cost
Persentase penyelesaian/ Percentage of completion
Prasarana gedung/ Building improvements
92%
930,520
1-3 bulan/months
5%-90%
564,782
1-3 bulan/months
75%-90%
118,193
1-3 bulan/months
35%-90%
1,450,931
1-3 bulan/months
1,048,713
9.
Periode estimasi penyelesaian/ Estimated completion period
Aset dalam penyelesaian/ Construction in progress
Sistem Teknologi Informasi/ IT system
Akumulasi biaya/ Accumulated cost
Periode estimasi penyelesaian/ Estimated completion period
2,015,713
Manajemen tidak melihat adanya peristiwa yang akan dapat menghambat penyelesaian aset dalam penyelesaian tersebut.
Management has no reason to believe that any events will occur that would prevent completion of the construction in progress.
ASET TAKBERWUJUD YANG TIMBUL KARENA PERJANJIAN KONSESI JASA
9. INTANGIBLE ASSETS ARISING FROM SERVICE CONCESSION ARRANGEMENTS 2014
Saldo awal/ Beginning balance
Penambahan/ Additions
Saldo akhir/ Ending balance
Pengalihan/ Transfers
Biaya perolehan Aset takberwujud siap digunakan Aset takberwujud dalam tahap konstruksi
1,047,985,017
7,506,887
154,090,881
1,209,582,785
48,923,926
126,203,927
(154,090,881)
21,036,972
Acquisition cost Intangible assets ready to use Intangible assets under construction
Jumlah
1,096,908,943
133,710,814
-
1,230,619,757
Total
Akumulasi amortisasi
(231,146,894)
(97,393,871)
-
Nilai buku bersih
865,762,049
(328,540,765) 902,078,992
Accumulated amortisation Net book value
2013 Saldo awal/ Beginning balance
Penambahan/ Additions
Saldo akhir/ Ending balance
Pengalihan/ Transfers
Biaya perolehan Aset takberwujud siap digunakan Aset takberwujud dalam tahap konstruksi
968,943,945
5,251,719
73,789,353
1,047,985,017
27,869,690
94,843,589
(73,789,353)
48,923,926
Acquisition cost Intangible assets ready to use Intangible assets under construction
Jumlah
996,813,635
100,095,308
-
1,096,908,943
Total
Akumulasi amortisasi
(142,285,972)
(88,860,922)
-
Nilai buku bersih
854,527,663
Beban amortisasi sebesar Rp97.393.871 (2013: Rp88.860.922) (lihat Catatan 25) dibebankan dalam beban langsung.
(231,146,894) 865,762,049
Accumulated amortisation Net book value
Amortisation expense of Rp97,393,871 (2013: Rp88,860,922) (refer to Note 25) was charged to direct expenses.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/38 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
ASET TAKBERWUJUD YANG TIMBUL KARENA PERJANJIAN KONSESI JASA (lanjutan)
9. INTANGIBLE ASSETS ARISING FROM SERVICE CONCESSION ARRANGEMENTS (continued)
Aset takberwujud dalam tahap konstruksi
Intangible assets under construction
Aset takberwujud dalam tahap konstruksi merupakan infrastruktur yang masih belum selesai dan persentase penyelesaiannya pada tanggal laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:
Intangible assets under construction represent infrastructure that have not yet been completed and their percentage of completion as at the statement of financial position dates was as follows:
2014 Persentase penyelesaian/ Percentage of completion Aset takberwujud dalam tahap konstruksi/Intangible assets under construction
15% - 93%
Akumulasi biaya/ Accumulated cost
2013 Periode estimasi penyelesaian/ Estimated completion period
21,036,972
1-7 bulan/months
Persentase penyelesaian/ Percentage of completion
20%-93%
21,036,972
Akumulasi biaya/ Accumulated cost
48,923,926
Periode estimasi penyelesaian/ Estimated completion period
1-7 bulan/months
48,923,926
Manajemen tidak melihat adanya peristiwa yang akan dapat menghambat penyelesaian aset takberwujud dalam tahap konstruksi tersebut.
Management has no reason to believe that any events will occur that would prevent completion of the intangible assets under construction.
Pada tanggal 31 Desember 2014, manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada indikasi penurunan nilai aset takberwujud yang timbul karena perjanjian konsesi jasa.
As at 31 December 2014, management believes that there was no indication of impairment in the value of intangible assets arising from service concession arrangements.
Lihat Catatan 8 untuk jumlah pertanggungan asuransi persediaan, aset tetap dan infrastruktur Perusahaan. Manajemen berpendapat bahwa jumlah pertanggungan tersebut telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset takberwujud Perusahaan yang timbul karena perjanjian konsesi jasa.
Refer to Note 8 for the sum of insurance coverage of the Company’s inventories, fixed assets and infrastructure. Management believes that the coverage is adequate to cover possible losses on the Company’s intangible assets arising from service concession arrangements.
10. BEBAN DIBAYAR DIMUKA
10. PREPAYMENTS 2014
2013
Sewa Asuransi Lain-lain
4,063,505 2,565,111 453,627
3,076,026 365,241 409,995
Rental Insurance Others
Jumlah
7,082,243
3,851,262
Total
Dikurangi: Bagian lancar
5,225,594
1,833,021
Less: Current portion
Bagian tidak lancar
1,856,649
2,018,241
Non-current portion
Pada tanggal 31 Desember 2014 terdapat saldo beban dibayar di muka dengan pihak berelasi (lihat Catatan 14c).
As at 31 December 2014, there are prepayments balance with related parties (refer to Note 14c).
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/39 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
11. UTANG USAHA
11. TRADE PAYABLES 2014
2013
Pihak ketiga Pihak berelasi - Acuatico Air Indonesia (“AAI”) (lihat Catatan 14c)
20,365,503
10,044,788
11,445,921
11,042,516
Third parties Related party PT Acuatico Air Indonesia (“AAI”) (refer to Note 14c)
Jumlah
31,811,424
21,087,304
Total
Komposisi utang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:
The composition of trade payables based on the currency is as follows:
2014
2013
- Rupiah - Dolar AS - Dolar Singapura
30,313,803 1,476,421 21,200
19,589,688 1,497,616 -
Rupiah US Dollars Singapore Dollars -
Jumlah
31,811,424
21,087,304
Total
Saldo utang usaha terutama timbul dari pembelian material, jasa kegiatan operasi dan jasa perbaikan dan pemeliharaan.
12. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR DAN UTANG LAIN-LAIN KEPADA PIHAK KETIGA
Bahan baku, persediaan dan aset tetap Operasi Utang retensi Pabrikasi dan utilitas Penalti Biaya bunga obligasi dan pinjaman Lain-lain Jumlah
The trade payables balance comprises mainly purchase of material, operational service and repair and maintenance services.
12. ACCRUED EXPENSES AND OTHER PAYABLES TO THIRD PARTIES
2014
2013
56,824,947 29,457,056 12,220,906 8,067,334 6,622,017 3,818,911 11,369,549
51,538,016 15,212,566 8,910,091 5,756,160 7,071,275 3,679,890 8,661,894
Raw material, inventories and fixed assets Operational Retention payable Overhead and utilities Penalties Bond and loan interest Others
128,380,720
100,829,892
Total
13. PINJAMAN
13. BORROWINGS 2014
2013
Pinjaman Jangka Pendek
Short-term Borrowings
BII ICBC Biaya provisi pinjaman yang belum diamortisasi
50,000,000
Jumlah
49,936,250
(63,750)
70,000,000 30,000,000
BII ICBC
(230,417)
Unamortised loan issuance cost
99,769,583
Total
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/40 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
13. PINJAMAN (lanjutan)
13. BORROWINGS (continued) 2014
2013
Pinjaman Jangka Panjang
Long-term Borrowings
SMI ICBC Biaya provisi pinjaman yang belum diamortisasi
240,000,000 83,812,500
Jumlah
322,083,121
Dikurangi: Bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun Bagian jangka panjang a.
(1,729,379)
200,000,000 121,062,500
SMI ICBC
(1,705,990)
Unamortised loan issuance cost
319,356,510
Total Less:
58,250,000
97,250,000
Portion due within one year
263,833,121
222,106,510
Non-current portion
BII
a. 2014
BII 2013
Nilai nominal Biaya provisi pinjaman yang belum diamortisasi
-
Jumlah
-
-
70,000,000 (166,667) 69,833,333
Face value Unamortised loan issuance cost Total
Pada tanggal 9 Februari 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman sebesar Rp100 milyar (nilai penuh) dan fasilitas transaksi mata uang asing sebesar AS$1 juta dari BII yang digunakan Perusahaan untuk keperluan modal kerja dan memfasilitasi transaksi lindung nilai jangka pendek untuk tiga bulan.
On 9 February 2011, the Company obtained a loan facility amounting to Rp100 billion (full amount) and a foreign currency transaction facility amounting US$1 million from BII that are used by the Company for working capital purposes and facilitating short-term hedging transactions for three months.
Jangka waktu fasilitas pinjaman ini adalah satu tahun sejak tanggal perolehan di atas dan dapat diperpanjang kembali. Perpanjangan terakhir adalah hingga 9 Februari 2015 dengan tingkat bunga sebesar 12% per tahun. Fasilitas pinjaman ini tidak diperpanjang kembali oleh Perusahaan pada saat berakhirnya masa fasilitas pinjaman pada tanggal 9 Februari 2015.
The term of this loan facility is for one year and can be rolled over. The roll over up to the latest extension is 9 February 2015 and with interest rate of 12% per annum. This loan facility is not further extended by the Company upon its expiration on 9 February 2015.
Sehubungan dengan fasilitas pinjaman ini, Perusahaan menyerahkan jaminan berupa rekening bank BII atas nama Perusahaan (lihat Catatan 5).
Referring to this loan facility, the Company provides a guarantee in the forms of a current account at BII under the Company name (refer to Note 5).
Pada tanggal 21 Agustus 2014, Perusahaan telah melakukan pelunasan atas seluruh pinjaman ini.
As at 21 August 2014, the Company has made full payment for all loans from this loan facility.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/41 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
13. PINJAMAN (lanjutan) a.
BII (lanjutan)
a. BII (continued)
Sesuai dengan perjanjian fasilitas pinjaman, Perusahaan diharuskan untuk memenuhi beberapa persyaratan dan ketentuan mengenai Anggaran Dasar, kegiatan usaha, dividen, aksi korporasi, kegiatan pembiayaan dan lainnya; termasuk beberapa rasio keuangan seperti:
In accordance with the loan facility agreement, the Company is required to comply with certain term and condition in relation to its Article of Association, nature of the business, dividend, corporate actions, financing activities and other matters; including certain financial ratios such as:
a.
a.
Debt to equity ratio is not more than 2;
b.
Current assets to current liabilities ratio is not less than 1.1; EBITDA to short-term lease, current portion of long-term debt and interest expense ratio is not less than 2; and
b. c.
d.
b.
13. BORROWINGS (continued)
Rasio liabilitas terhadap ekuitas tidak lebih dari 2; Rasio aset lancar terhadap liabilitas lancar tidak kurang dari 1,1; Rasio EBITDA dibagi utang sewa pembiayaan jangka pendek ditambah dengan kewajiban utang jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam satu tahun ditambah dengan biaya bunga tidak kurang dari 2; dan Rasio EBITDA dibagi dengan beban bunga tidak kurang dari 3.
c.
d.
EBITDA to interest expense ratio is not less than 3.
Pada bulan Juni 2014, Perusahaan telah memperoleh waiver dari BII terhadap persyaratan mengenai rasio aset lancar terhadap liabilitas lancar sampai dengan berakhirnya masa fasilitas pinjaman.
In June 2014, the Company has obtained waiver from BII for covenant regarding the current assets to current liabilities ratio until the end of the term of this loan facility.
Pada tanggal 31 Desember 2014, Perusahaan telah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan.
On 31 December 2014, Company compliance with the covenant set out.
SMI
Nilai nominal Biaya provisi pinjaman yang belum diamortisasi
240,000,000
Jumlah
238,698,104
Bagian jangka panjang
in
b. SMI 2014
Dikurangi: Bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun
was
(1,301,896)
2013 200,000,000 (773,121) 199,226,879
Face value Unamortised loan issuance cost Total Less:
21,000,000
60,000,000
Portion due within one year
217,698,104
139,226,879
Non-current portion
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/42 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. PINJAMAN (lanjutan) b.
SMI (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 13. BORROWINGS (continued) b. SMI (continued)
Pada tanggal 17 Maret 2011, Perusahaan memperoleh Fasilitas Pembiayaan Belanja Modal sebesar Rp150 milyar (nilai penuh), yang terdiri atas Fasilitas A sebesar Rp50 milyar (nilai penuh) dengan tingkat suku bunga 10,85% per tahun untuk jangka waktu 3 tahun dan Fasilitas B sebesar Rp100 milyar (nilai penuh) dengan tingkat suku bunga sebesar 11,85% per tahun dengan jangka waktu 5 tahun sejak penandatanganan Perjanjian Fasilitas Pendanaan ini. Pinjaman tersebut digunakan Perusahaan untuk keperluan pembiayaan belanja modal infrastruktur air minum.
On 17 March 2011, the Company obtained a Financing Capital Expenditure Facility amounting to Rp150 billion (full amount), which consists of Facility A amounting to Rp50 billion (full amount), with an interest rate 10.85% per annum for 3 years and Facility B amounting to Rp100 billion (full amount), with an interest rate 11.85% per annum for 5 years period since the signing of the Financing Facility Agreement. The loan is used by the Company for financing capital expenditure of drinking water infrastructure.
Pada tanggal 7 Mei 2012, Perusahaan memperoleh tambahan Fasilitas Pembiayaan Belanja Modal (Fasilitas C) sebesar Rp50 milyar (nilai penuh) dengan tingkat suku bunga 10,70% per tahun dengan jangka waktu antara 2 – 4 tahun sejak penandatanganan Perjanjian Fasilitas Pendanaan.
On 7 May 2012, the Company obtained an additional Financing Capital Expenditure Facility (Facility C) amounting to Rp50 billion (full amount) with an interest rate of 10.70% per annum in the term of 2 – 4 years since the signing of the Financing Facility Agreement.
Perusahaan telah menarik Rp200 milyar (nilai penuh) dari total fasilitas.
The Company has withdrawn Rp200 billion (full amount) from the total facility.
Hingga tanggal 31 Desember 2014, Perusahaan telah membayar kembali Fasilitas A dan Fasilitas C masing-masing sebesar Rp50 milyar (nilai penuh) dan Rp10 milyar (nilai penuh).
Up to 31 December 2014, the Company has repaid Facility A and Facility C amounting Rp50 billion (full amount) and Rp10 billion (full amount), respectively.
Pada tanggal 5 September 2014, Perusahaan memperoleh tambahan Fasilitas Pembiayaan Belanja Modal sebesar Rp100 milyar (nilai penuh) dengan jangka waktu pelunasan hingga 5 tahun sejak penandatanganan Perjanjian Fasilitas Pendanaan. Tingkat suku bunga yang berlaku adalah 11,70% per tahun untuk tahun pertama, JIBOR 1 bulan + 3,85% per tahun untuk tahun kedua dan seterusnya, hingga dilunasinya fasilitas pembiayaan tersebut.
On 5 September 2014, the Company obtained an additional Financing Capital Expenditure Facility amounting to Rp100 billion (full amount) with repayment period up to 5 years since the signing of the Financing Facility Agreement. The interest rate applied is 11.70% per annum for the first year and JIBOR 1 month + 3.85% per annum for the second and remaining years until the facility is settled.
Hingga tanggal 31 Desember 2014, Perusahaan telah menarik Rp100 milyar (nilai penuh) dari total tambahan Fasilitas Pembiayaan Belanja Modal yang tersedia.
Up to 31 December 2014, the Company has withdrawn Rp100 billion (full amount) from the total additional Financing Capital Expenditure Facility.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/43 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. PINJAMAN (lanjutan) b.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 13. BORROWINGS (continued)
SMI (lanjutan)
b.
Jadwal pembayaran untuk pinjaman yang masih terutang adalah sebagai berikut: Jadwal pembayaran/ Payment schedule (tahun/year) 2015 2016 2017 2018 2019
SMI (continued) This schedule of payments of the outstanding loan is as follows:
Jumlah pembayaran/ Payment amount 21,000,000 123,000,000 14,000,000 34,000,000 48,000,000
Guna menjamin pelunasan jumlah terutang yang wajib dibayar oleh Perusahaan, Perusahaan wajib menyerahkan jaminan berupa rekening bank yang terdapat pada BRI atas nama Perusahaan (lihat Catatan 5).
In order to secure the settlement of its obligations, the Company is required to provide a guarantee in the form of current account at BRI under the Company’s name (refer to Note 5).
Sesuai dengan perjanjian Fasilitas Pembiayaan Belanja Modal, Perusahaan diharuskan untuk memenuhi beberapa persyaratan dan ketentuan mengenai Anggaran Dasar, kegiatan usaha, dividen, aksi korporasi, kegiatan pembiayaan dan lainnya; termasuk beberapa rasio keuangan, seperti:
In accordance with the Financing Capital Expenditure Facility agreement, the Company is required to comply with certain term and condition in relation to its Article of Association, nature of the business, dividend, corporate actions, financing activities and other matters; including certain financial ratios, such as:
a.
Rasio liabilitas terhadap ekuitas tidak lebih dari 2,75 untuk Fasilitas A dan B, dan 3 untuk Fasilitas C dan tambahan Fasilitas Pembiayaan yang diperoleh di tahun 2014. Komponen liabilitas tidak termasuk utang yang timbul karena kegiatan usaha dan utang lain yang tidak dibebankan bunga; Rasio aset lancar terhadap liabilitas lancar minimum 1 untuk Fasilitas A dan B; Rasio EBITDA dibagi dengan beban bunga ditambah angsuran pokok tidak kurang dari 1 untuk Fasilitas C dan tambahan Fasilitas Pembiayaan yang diperoleh di tahun 2014; dan Rasio EBITDA dibagi dengan beban bunga tidak kurang dari 1,75 untuk Fasilitas A dan B, dan 2 untuk Fasilitas C dan tambahan Fasilitas Pembiayaan yang diperoleh di tahun 2014.
a. Debt to equity ratio is not more than 2.75 for Facility A and B, and 3 for Facility C and the additional Financing Facility obtained in 2014. Debt excludes liabilities arising due to operating activities and other non-interest bearing liabilities;
Pada bulan Januari 2014, Perusahaan telah memperoleh persetujuan dari SMI bahwa rasio aset lancar terhadap liabilitas lancar sampai dengan tanggal 30 Maret 2015 menjadi minimum 0,5.
In January 2014, the Company has obtained approval from SMI that current assets to current liabilities ratio until 30 March 2015 is not less then 0.5.
Pada tanggal 31 Desember 2014, Perusahaan telah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan.
As at 31 December 2014, the Company was in compliance with the covenant set out.
b. c.
d.
b. Current assets to current liabilities ratio is not less than 1 for Facility A and B; c. EBITDA to interest expense plus principle installments is not less than 1 for Facility C and the additional Financing Facility obtained in 2014; and d. EBITDA to interest expenses ratio is not less than 1.75 for Facility A and B, and 2 for Facility C and the additional Financing Facility obtained in 2014.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/44 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
13. PINJAMAN (lanjutan) c.
13. BORROWINGS (continued)
ICBC 1.
c. ICBC
Pinjaman Jangka Pendek
1. Short-term Loan 2014
Nilai nominal Biaya provisi pinjaman yang belum diamortisasi
50,000,000
Jumlah
49,936,250
(63,750)
2013 30,000,000 (63,750) 29,936,250
Face value Unamortised loan issuance cost Total
Pada tanggal 5 Maret 2013, Perusahaan memperoleh fasilitas Pinjaman Tetap on Demand (“PTD”) sebesar Rp51 milyar (nilai penuh) dengan Suku Bunga Dasar Kredit Bank + 0,5% dari jumlah pinjaman yang masih terutang. Perusahaan menggunakan pinjaman ini untuk modal kerja.
On 5 March 2013, the Company obtained a loan facility Fixed on Demand amounting to Rp51 billion (full amount) with Bank Prime Lending Rate + 0.5% of the outstanding loan. The Company will use this facility for working capital purposes.
Perjanjian kredit ini berlangsung untuk jangka waktu satu tahun sejak tanggal penandatanganan akta dan dapat diperpanjang. Pada tanggal 5 Maret 2014, Perusahaan telah memperpanjang kembali fasilitas pinjaman ini dengan perpanjangan terakhir adalah hingga 5 Maret 2015 dengan tingkat suku bunga sebesar Suku Bunga Dasar Kredit Bank + 0,5%.
The term of this loan facility is for one year since the date the agreement was signed and can be rolled over. On 5 March 2014, the Company has rolled over this loan facility with the latest extension up to 5 March 2015 and with interest rate of Bank Prime Lending Rate + 0.5%.
Pada tanggal 31 Desember 2014, saldo pinjaman Perusahaan adalah sebesar Rp50 milyar (nilai penuh).
As at 31 December 2014, the Company’s outstanding loan balance amounted to Rp50 billion (full amount).
Sesuai dengan perjanjian fasilitas pinjaman, Perusahaan diharuskan untuk memenuhi beberapa persyaratan dan ketentuan mengenai Anggaran Dasar, kegiatan usaha, dividen, aksi korporasi, kegiatan pembiayaan dan lainnya; termasuk beberapa rasio keuangan tertentu, seperti:
In accordance with the loan facility agreement, the Company is required to comply with certain term and condition in relation to its Article of Association, nature of the business, dividend, corporate actions, financing activities and other matters; including certain financial ratios, such as:
a.
a.
Debt to equity ratio is not more than 3:1;
b.
EBITDA to interest expense ratio of not less than 2:1 if the Company does not obtain new indebtedness; and
c.
EBITDA plus cash to interest expense plus the bond’s principal obligation outstanding ratio of not less than 1:1 if the Company obtains new indebtedness or receives additional indebtedness.
b.
c.
Rasio liabilitas terhadap ekuitas tidak lebih dari 3:1; Rasio EBITDA terhadap biaya bunga tidak kurang dari 2:1 dalam hal Perusahaan tidak membuat utang baru; dan EBITDA ditambah kas terhadap biaya bunga ditambah jumlah pokok obligasi yang terutang tidak kurang dari 1:1 dalam hal Perusahaan membuat utang baru atau memperoleh penambahan utang.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/45 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
13. PINJAMAN (lanjutan) c.
13. BORROWINGS (continued)
ICBC (lanjutan)
c. ICBC (continued)
1. Pinjaman Jangka Pendek (lanjutan)
2.
1.
Short-term Loan (continued)
Sebagaimana tertuang dalam Perjanjian fasilitas PTD, rasio keuangan mengikuti rasio keuangan yang berlaku untuk utang obligasi (lihat Catatan 16). Jika terjadi perubahan pada rasio keuangan untuk utang obligasi, maka rasio keuangan diatas akan serta merta mengikuti.
As stipulated in the Fixed on Demand loan facility, these financial ratios follow the financial ratios applicable for the bonds payable (refer to Note 16). Any changes made to the financial ratios of the bonds payable will be directly applied.
Dengan berubahnya rasio keuangan untuk utang obligasi sejak tanggal 16 Januari 2014 (lihat Catatan 16), maka rasio keuangan butir c diatas berubah menjadi: “EBITDA ditambah Kas terhadap Biaya Bunga ditambah Jumlah Pokok Obligasi yang utang tidak kurang dari 0,7:1 dalam hal Perusahaan membuat utang baru atau memperoleh penambahan utang”.
Following the changes to the financial ratios of the bonds payable dated 16 January 2014 (refer to Note 16), the financial ratio for point c above was changed to: “EBITDA plus cash to interest expense plus the bond’s principal obligation outstanding ratio of not less than 0.7:1 if the Company obtains new indebtedness or receives additional indebtedness”.
Pada tanggal 31 Desember 2014, Perusahaan telah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan.
As at 31 December 2014, the Company was in compliance with the covenant set out.
Pinjaman Jangka Panjang
2. 2014
Nilai nominal Biaya provisi pinjaman yang belum diamortisasi
83,812,500
Jumlah
83,385,017
(427,483)
Long-term Loan
2013 121,062,500 (932,869) 120,129,631
Face value Unamortised loan issuance cost Total
Dikurangi: Bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun
Less:
37,250,000
37,250,000
Portion due within one year
Bagian jangka panjang
46,135,017
82,879,631
Non-current portion
Pada tanggal 5 Maret 2013, Perusahaan memperoleh fasilitas Pinjaman Tetap on Investment (“PTI”) sebesar Rp149 milyar (nilai penuh) dengan Suku Bunga Dasar Kredit Bank + 0,5% dari jumlah pinjaman yang masih terutang. Perusahaan menggunakan pinjaman ini untuk tujuan pembiayaan ulang obligasi seri B.
On 5 March 2013, the Company obtained a loan facility Fixed on Investment amounting to Rp149 billion (full amount) with Bank Prime Lending Rate + 0.5% of the outstanding loan. The Company will use this facility for re-financing Bond series B purposes.
Pada tanggal 31 Desember 2014, saldo pinjaman Perusahaan adalah sebesar Rp83,8 milyar (nilai penuh).
As at 31 December 2014, the Company’s outstanding loan balance amounted to Rp 83.8 billion (full amount).
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/46 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. PINJAMAN (lanjutan) c.
13. BORROWINGS (continued)
ICBC (lanjutan) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
c. ICBC (continued)
Pinjaman Jangka Panjang (lanjutan) Jadwal pembayaran untuk pinjaman yang masih terutang adalah sebagai berikut: Jadwal pembayaran/ Payment schedule (tahun/year) 2015 2016 2017
2.
Long-term Loan (continued) This schedule of payments outstanding loan is as follows:
of
the
Jumlah pembayaran/ Payment amount 37,250,000 37,250,000 9,312,500
Sesuai dengan perjanjian fasilitas pinjaman, Perusahaan diharuskan untuk memenuhi beberapa persyaratan dan ketentuan mengenai Anggaran Dasar, kegiatan usaha, dividen, aksi korporasi, kegiatan pembiayaan dan lainnya; termasuk beberapa rasio keuangan, seperti:
In accordance with the loan facility agreement, the Company is required to comply with certain term and condition in relation to its Article of Association, nature of the business, dividend, corporate actions, financing activities and other matters; including certain financial ratios, such as:
a.
a.
b.
c.
Rasio liabilitas terhadap ekuitas tidak lebih dari 3:1; Rasio EBITDA terhadap biaya bunga tidak kurang dari 2:1 dalam hal Perusahaan tidak membuat utang baru; dan EBITDA ditambah kas terhadap biaya bunga ditambah jumlah pokok obligasi yang terutang tidak kurang dari 1:1 dalam hal Perusahaan membuat utang baru atau memperoleh penambahan utang.
b.
c.
Debt to equity ratio is not more than 3:1; EBITDA to interest expense ratio of not less than 2:1 if the Company does not obtain new indebtedness; and EBITDA plus cash to interest expense plus the bond’s principal obligation outstanding ratio of not less than 1:1 if the Company obtains new indebtedness or receives additional indebtedness.
Sebagaimana tertuang dalam Perjanjian fasilitas PTI, rasio keuangan mengikuti rasio keuangan yang berlaku untuk utang obligasi (lihat Catatan 16). Jika terjadi perubahan pada rasio keuangan untuk utang obligasi, maka rasio keuangan diatas akan serta merta mengikuti.
As stipulated in the Fixed on Investment loan facility, these financial ratios follow the financial ratios applicable for the bonds payable (refer to Note 16). Any changes made to the financial ratios of the bonds payable will be directly applied.
Dengan berubahnya rasio keuangan untuk utang obligasi sejak tanggal 16 Januari 2014 (lihat Catatan 16), maka rasio keuangan butir c diatas berubah menjadi: “EBITDA ditambah Kas terhadap Biaya Bunga ditambah Jumlah Pokok Obligasi yang utang tidak kurang dari 0,7:1 dalam hal Perusahaan membuat utang baru atau memperoleh penambahan utang”.
Following the changes to the financial ratios of the bonds payable dated 16 January 2014 (refer to Note 16), the financial ratio for point c above was changed to: “EBITDA plus cash to interest expense plus the bond’s principal obligation outstanding ratio of not less than 0.7:1 if the Company obtains new indebtedness or receives additional indebtedness”.
Pada tanggal 31 Desember 2014, Perusahaan telah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan.
As at 31 December 2014, the Company was in compliance with the covenant set out.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/47 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
13. PINJAMAN (lanjutan) c.
13. BORROWINGS (continued)
ICBC (lanjutan) 3.
c. ICBC (continued)
Jaminan Pinjaman
3.
In order to secure the settlement of its obligations, the Company is required to provide a guarantee in the form of current account at ICBC under the Company’s name (refer to Note 5).
Guna menjamin pelunasan jumlah terutang yang wajib dibayar oleh Perusahaan, Perusahaan wajib menyerahkan jaminan berupa rekening bank yang terdapat pada ICBC atas nama Perusahaan (lihat Catatan 5).
14. INFORMASI PIHAK BERELASI a.
14. RELATED PARTIES INFORMATION
Sifat dari hubungan dan transaksi
a. Nature of relationship and transactions The nature of relationships with related parties are as follows:
Sifat hubungan dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut: Pihak yang berelasi/ Related parties
Hubungan/ Relationship
Sifat transaksi/ Nature of transactions
AAI
Entitas sepengendali/ Entity under common control
Jasa pengelolaan air/Water management services
PT Asuransi Jiwa Recapital (“Relife”)
Anggota dari Grup yang memiliki pengaruh signifikan atas Perusahaan/Member of the Group that has significant influences over the Company
Beban asuransi/Insurance expense
PT Asuransi Recapital (“Reguard”)
Anggota dari Grup yang memiliki pengaruh signifikan atas Perusahaan/Member of the Group that has significant influences over the Company
Beban asuransi/Insurance expense
PT Bank Pundi Indonesia Tbk.
b.
Loan Guarantee
Anggota dari Grup yang memiliki pengaruh signifikan atas Perusahaan/Member of the Group that has significant influences over the Company
Transaksi dengan pihak berelasi
Deposito berjangka/Time deposits
b. Transaction with related parties 2014
2013
Jasa pengelolaan air: - AAI (lihat Catatan 26)
22,421,759
21,637,715
Water management services: AAI (refer to Note 26) -
Beban asuransi: - Reguard - Relife
15,177,517 916,750
13,398,974 902,843
Insurance expense: Reguard Relife -
Jumlah
38,516,026
35,939,532
Total
14.84%
13.80%
As a percentage of operating expenses
Persentase dari jumlah beban usaha
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/48 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
14. INFORMASI PIHAK BERELASI (lanjutan) c.
14. RELATED PARTIES INFORMATION (continued)
Saldo dengan pihak berelasi
c. 2014
Deposito berjangka - PT Bank Pundi Indonesia Tbk. (lihat Catatan 4)
Persentase dari jumlah aset Utang usaha - AAI (lihat Catatan 11) Persentase dari jumlah liabilitas
2013
46,265,217
-
Time deposits: PT Bank Pundi Indonesia Tbk. (refer to Note 4)
-
365,241
Prepaid Insurance: Relife -
46,265,217
365,241
Total
2.64%
0.02%
As a percentage of total assets
11,445,921
11,042,516
Trade payables AAI (refer to Note 11) -
1.05%
1.01%
As a percentage of total liabilities
Asuransi dibayar di muka: - Relife Jumlah
Balance with related parties
The Company’s pricing policy related to the transactions with related parties was determined based on the contracts.
Kebijakan Perusahaan terkait penetapan harga untuk transaksi dengan pihak-pihak berelasi ditetapkan berdasarkan kontrak. d.
Kompensasi manajemen kunci
d.
Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan dianggap sebagai personil manajemen kunci.
The Board of Commissioners and Directors of the Company are considered as key management personnel.
Jumlah remunerasi yang dibayarkan kepada Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp7.343 milyar (nilai penuh), (2013: Rp7.152 milyar (nilai penuh)).
Total remuneration paid to the Boards of Commissioners and Directors of the Company for the year ended 31 December 2014 amounted to Rp7,343 billion (full amount), (2013: Rp7,152 billion (full amount)).
Dewan Komisaris dan Direksi tidak menerima manfaat lain seperti rencana opsi saham atau imbalan pasca pensiun.
The Board of Commissioners and Directors do not receive any other benefits such as stock option plan or post retirement benefits.
15. PERPAJAKAN a.
Key management compensation
15. TAXATION
Utang pajak
Pajak penghasilan badan: Pajak penghasilan pasal 25 Pajak penghasilan pasal 29
Pajak lainnya: Pajak penghasilan pasal 21 Pajak pertambahan nilai (“PPN”) Pajak penghasilan pasal 23/26 Pajak penghasilan pasal 4(2)
Jumlah
a.
Taxes payable
2014
2013
5,118,685 100,285
4,981,650 486,727
5,218,970
5,468,377
874,142 671,823 178,240 126,406
864,035 595,095 1,018,565 228,448
1,850,611
2,706,143
7,069,581
8,174,520
Corporate income tax: Income tax article 25 Income tax article 29
Other taxes: Income tax article 21 Value added tax (“VAT”) Income tax article 23/26 Income tax article 4(2)
Total
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/49 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
15. PERPAJAKAN (lanjutan) b.
15. TAXATION (continued)
Beban pajak penghasilan
b. Income tax expense 2014
2013
Beban pajak kini Manfaat pajak tangguhan
(61,113,389) 2,101,628
(61,424,204) 4,678,536
Current tax expenses Deferred tax benefit
Beban pajak penghasilan
(59,011,761)
(56,745,668)
Income tax expense
Perhitungan beban pajak penghasilan badan kini adalah sebagai berikut: 2014 Laba sebelum pajak penghasilan Penyesuaian fiskal Penambahan provisi imbalan kerja karyawan Perbedaan beban depresiasi dan amortisasi antara komersial dan fiskal Perubahan provisi penurunan nilai piutang PAM Jaya Perubahan provisi yang timbul karena perjanjian konsesi jasa Penyisihan lain-lain Pendapatan bunga yang dikenakan pajak final Beban yang tidak dapat dikurangkan untuk keperluan pajak
235,030,763
(1,076,452)
12,552,414 (3,028,968) (2,221,025) (848,423)
The calculation of the current corporate income tax expense is as follows: 2013 173,529,842
Profit before income tax
Fiscal adjustments Additional provision for 11,510,375 employee benefits Difference in depreciation and amortisation expense between 31,439,101 commercial and fiscal Movement in provision for impairment 33,373,013 of receivables from PAM JAYA Movement in provision arising from (16,924,890) service consession arrangements (7,310,440) Other provisions
(14,817,130)
(8,828,694)
18,862,378
28,908,511
Non-deductible expenses
244,453,557
245,696,818
Taxable income
Beban pajak penghasilan kini dihitung pada tarif 25%
61,113,389
61,424,204
Current Income tax calculated at 25%
Dikurangi pajak dibayar di muka : - Pajak penghasilan pasal 25
61,013,104
60,937,477
Less prepaid tax: Income tax article 25 -
100,285
486,727
Underpayment of income tax
Laba kena pajak
Kurang bayar pajak penghasilan
Interest income subject to final tax
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/50 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
15. PERPAJAKAN (lanjutan) b.
15. TAXATION (continued)
Beban pajak penghasilan (lanjutan)
b.
The reconciliation between income tax expense and the theoretical tax amount on the Company’s profit before income tax calculated at 25% is as follows:
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan dan jumlah teoritis beban pajak penghasilan yang dihitung berdasarkan laba sebelum pajak penghasilan menggunakan tarif 25% adalah sebagai berikut: 2014 Laba sebelum pajak penghasilan Beban pajak dihitung dengan tarif 25% Dampak pajak penghasilan pada: Pendapatan bunga yang dikenakan pajak final Beban yang tidak dapat dikurangkan untuk keperluan pajak Aset pajak tangguhan yang tidak diakui Beban pajak penghasilan
c.
Income tax expense (continued)
2013
235,030,763
173,529,842
Profit before income tax
58,757,691
43,382,461
Tax expense calculated at 25% Tax expense effect to:
(3,704,283)
(2,207,174)
4,715,595
7,227,128
(757,242) 59,011,761
Interest income subject to final tax
8,343,253
Non-deductible expenses Unrecognised deferred tax assets
56,745,668
Income tax expense
Perhitungan pajak penghasilan kini dilakukan berdasarkan estimasi penghasilan kena pajak.
Current income tax is calculated based on estimated taxable income.
Tidak terdapat pajak penghasilan yang dibebankan/(dikreditkan) ke ekuitas sehubungan dengan pendapatan komprehensif lainnya selama tahun berjalan.
There were no income tax charged/(credited) to equity relating to other comprehensive income during the year.
Aset pajak tangguhan
c. 2014
Provisi yang timbul karena perjanjian konsesi jasa Perbedaan nilai buku aset tetap dan tak berwujud antara komersial dan fiskal Provisi persediaan usang Provisi imbalan kerja karyawan Penggantian pembayaran uang pesangon dan pensiun Lain-lain
Aset pajak tangguhan pada awal tahun Dikreditkan pada laba-rugi Aset pajak tangguhan pada akhir tahun
Deferred tax assets
2013
18,251,007
18,806,263
(6,907,730) 298,566 21,491,650
(10,045,834) 188,425 21,760,763
(10,734,701) 1,927,206
(10,734,700) 2,249,453
24,325,998
22,224,370
22,224,370 2,101,628
17,545,834 4,678,536
24,325,998
22,224,370
Manajemen berkeyakinan adalah tepat untuk tidak mengakui aset pajak tangguhan dari provisi penurunan nilai dan provisi shortfall tidak tertagih atas piutang PAM JAYA.
Provision arising from service concession arrangements Difference in fixed and intangible assets’ book value between commercial and fiscal Provision for inventory obsolescence Provision for employee benefits Reimbursement for severance payments and pension Others
Management recognise a provision for uncollectible PAM JAYA.
Deferred tax assets at the beginning of the year Credited to profit or loss Deferred tax assets at the end of the year believes it is prudent not to deferred tax asset from the impairment and provison for shortfall of receivables from
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/51 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
15. PERPAJAKAN (lanjutan) c.
15. TAXATION (continued)
Aset pajak tangguhan (lanjutan)
c.
Deferred tax assets (continued) The analysis of deferred tax assets is as follows:
Analisis aset pajak tangguhan adalah sebagai berikut: 2014 Aset pajak tangguhan - Aset pajak tangguhan yang akan dipulihkan dalam 12 bulan - Aset pajak tangguhan yang akan dipulihkan setelah 12 bulan
Liabilitas pajak tangguhan - Liabilitas pajak tangguhan yang akan dipulihkan dalam 12 bulan - Liabilitas pajak tangguhan yang akan dipulihkan setelah 12 bulan
Aset pajak tangguhan, bersih d.
2013 Deferred tax assets
1,677,206
2,253,383
40,291,222
41,005,439
41,968,428
43,258,822
Deferred tax assets to be recovered within 12 months Deferred tax assets to be recovered after more than 12 months
Deferred tax liabilities
3,138,104
8,434,674
14,504,326
12,599,778
17,642,430
21,034,452
24,325,998
22,224,370
Pemeriksaan pajak
d.
Deferred tax liabilities to be recovered within 12 months Deferred tax liabilities to be recovered after more than 12 months
Deferred tax assets, net
Tax audit
Pada tanggal 27 Juni 2011, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar No. 00128/207/09/058/11 (“SKPKB”) tentang hasil pemeriksaan pajak tahun 2009.
On 27 June 2011, the Company received Underpayment Tax Assessment Letter No. 00128/207/09/058/11 (“SKPKB”) for the 2009 fiscal period.
SKPKB tersebut senilai Rp125.925.743 berkaitan dengan PPN atas penjualan air bersih oleh Perusahaan dimana kantor pajak berpendapat bahwa penjualan air bersih tersebut harus dikenakan PPN. Keputusan ini merupakan suatu hal yang baru di industri penyediaan air bersih. Karena itu, Perusahaan dengan dibantu oleh Perpamsi (Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia) telah mengajukan keberatan kepada Kantor Pajak terkait dengan PPN atas penjualan air bersih pada tanggal 23 Desember 2011.
The amount of the SKPKB is Rp125,925,743 which was in relation to VAT on selling of clean water by the Company. Tax Office believes that the selling of the clean water should be subject to VAT. This decision is a new thing in the clean water industry. Accordingly, the Company, assisted by Perpamsi (Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia), has filed an objection to Tax Office in relation to VAT on selling of the clean water on 23 December 2011.
Atas keberatan Perusahaan untuk SKPKB No. 00128/207/09/058/11 senilai Rp124.587.063 (Perusahaan setuju dengan SKPKB hanya sebesar Rp1.338.680), sebesar Rp123.474.263 telah diterima oleh kantor pajak berdasarkan Keputusan DJP No. KEP-1718/WPJ.07/2012 tertanggal 17 Desember 2012. Perusahaan mengajukan proses banding atas sisa nilai SKPKB sebesar Rp1.112.801 setelah melakukan pembayaran pada tanggal 5 Desember 2012.
In relation with the Company’s objection to SKPKB No. 00128/207/09/058/11 amounting to Rp124,587,063 (the Company has agreed with SKPKB amounting to only Rp1,338,680), Rp123,474,263 has been accepted by the tax office based on Decision of DGT No. KEP1718/WPJ.07/2012 dated 17 December 2012. The Company has filed an appeal for the remainder of the SKPKB amounting to Rp1,112,801 after paying the amount on 5 December 2012.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/52 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
15. PERPAJAKAN (lanjutan) d.
15. TAXATION (continued)
Pemeriksaan pajak (lanjutan)
d.
Based on the Tax Court Decision No. 48827/PP/M.VIII/16/2013 dated 4 December 2013, the Tax Court accepted the Company’s appeal. On 22 January 2014, the Company has received reminder of the SKPKB amounting to Rp877,354, while the remaining amount of Rp235,447 was compensated with Income Tax Article 25 for May 2014 period.
Berdasarkan Keputusan Pengadilan Pajak No. 48827/PP/M.VIII/16/2013 tanggal 4 Desember 2013, Pengadilan Pajak menerima banding dari Perusahaan. Pada tanggal 22 Januari 2014, Perusahan telah menerima pengembalian sisa nilai SKPKB sebesar Rp877.354, sedangkan sisanya sebesar Rp235.447 telah dikompensasikan dengan Pajak Penghasilan Pasal 25 untuk bulan Mei 2014. e.
Administrasi pajak
e.
16. UTANG OBLIGASI
16. BONDS PAYABLE 2014
2013
Nilai nominal Biaya emisi obligasi yang belum diamortisasi
368,000,000
Jumlah
367,688,561
(311,439)
Dikurangi: Bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun
368,000,000 (1,163,793) 366,836,207
Face value Unamortised bonds issuance costs Total Less:
367,688,561
-
Portion due within one year
-
366,836,207
Non-current portion
Bagian jangka panjang Pada tanggal 13 Maret 2008, Perusahaan melakukan penawaran obligasi kepada masyarakat (“Obligasi TPJ I tahun 2008 dengan tingkat bunga tetap”) dengan Wali Amanat, PT Bank CIMB Niaga Tbk., pihak independen, dengan nilai nominal sebanyakbanyaknya sebesar Rp700 milyar (nilai penuh) yang penerimaannya adalah sebagai berikut:
A B C
Tax administration Under the taxation laws of Indonesia, companies which are domiciled in Indonesia calculate and pay tax on the basis of self assessment. DGT may assess or amend taxes within five years of the time the tax becomes due.
Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, perusahaan yang berdomisili di Indonesia menghitung dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terutang. DJP dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak dalam batas waktu lima tahun sejak saat terutangnya pajak.
Seri/Series
Tax audit (continued)
Nilai nominal/ Nominal amounts 97,000,000 149,500,000 368,000,000
On 13 March 2008, the Company completed a bond public offering (“TPJ Fixed Rate Bonds I Year 2008”) with the Trustee, PT Bank CIMB Niaga Tbk., an independent party, with a total nominal value at the maximum of Rp700 billion (full amount) with proceeds as follows:
Tingkat bunga tahunan/ Annual interest rate
Tanggal jatuh tempo/ Maturity date
11.30% 12.50% 13.25%
13 Maret/March 2011 13 Maret/March 2013 13 Maret/March 2015
614,500,000 Jumlah ini digunakan untuk melunasi utang bank Perusahaan kepada Citibank N.A.
The proceeds of these bonds has been used to repay the Company’s bank loan to Citibank N.A.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/53 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. UTANG OBLIGASI (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 16. BONDS PAYABLE (continued)
Obligasi diterbitkan sesuai dengan ketentuanketentuan yang termuat dalam akta Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi TPJ I Tahun 2008 dengan Tingkat Bunga Tetap No. 8 tanggal 3 Januari 2008 sehubungan dengan Akta Addendum Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi TPJ I Tahun 2008 dengan Tingkat Bunga Tetap No. 101 tanggal 21 Februari 2008 yang dibuat di hadapan Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta (selanjutnya disebut “Perjanjian Perwaliamanatan”).
The bonds were issued in accordance with the clauses stipulated in Deed No. 8 dated 3 January 2008 on the Trusteeship Agreement TPJ Fixed Rate Bonds I year 2008, in connection with Deed No. 101 dated 21 February 2008 on the Addendum to Trusteeship Agreement TPJ Fixed Rate Bonds I year 2008 of public notary Sutjipto, S.H., notary in Jakarta (hereinafter referred to “Trusteeship Agreement”).
Bunga obligasi dibayarkan setiap kuartal pada tanggal 13 Maret, 13 Juni, 13 September dan 13 Desember setiap tahunnya. Tanggal pembayaran bunga pertama jatuh pada tanggal 13 Juni 2008 dan pembayaran bunga terakhir jatuh pada tanggal 13 Maret 2015.
Interest on the bonds is paid quarterly every 13 March, 13 June, 13 September and 13 December of each year. The first interest payment was due on 13 June 2008, and the last interest payment will be due on 13 March 2015.
Berdasarkan surat No. RC121/DIR/XI/2014 dari Fitch Rating tertanggal 20 November 2014, terdapat perbaikan peringkat kredit utang obligasi Perusahaan dari peringkat A (idn) (Single A (idn); stable outlook) pada tahun sebelumnya menjadi peringkat A+ (idn) (Single A+ (idn); stable outlook) pada tahun berjalan. Hingga tanggal laporan keuangan ini dibuat, tidak terdapat perubahan lanjutan atas peringkat kredit utang obligasi Perusahaan.
Based on letter No. RC121/DIR/XI/2014 from Fitch Rating dated 20 November 2014, there was an improvement in the Company’s bond payable credit rating from A (idn) (Single A (idn); stable outlook) rating in the prior year to A+ (idn) (Single A+ (idn); stable outlook) rating in the current year. Up to the date of these financial statements, there have been no further changes made to the Company’s bond payable credit rating.
Pada tanggal 13 Maret 2011, obligasi TPJ 1 tahun 2008 seri A sejumlah Rp97 milyar (nilai penuh) telah jatuh tempo dan dibayar lunas oleh Perusahaan.
On 13 March 2011, the TPJ 1 year 2008 Bond Series A amounting to Rp97 billion (full amount) was due and had already been paid by the Company.
Pada tanggal 13 Maret 2013, obligasi TPJ 1 tahun 2008 seri B sejumlah Rp149,5 milyar (nilai penuh) telah jatuh tempo dan dibayar lunas oleh Perusahaan.
On 13 March 2013, the TPJ 1 year 2008 Bond Series B amounting to Rp149.5 billion (full amount) was due and had already been paid by the Company.
Sesuai dengan Perjanjian Perwaliamanatan, Perusahaan diharuskan untuk memenuhi beberapa persyaratan dan ketentuan mengenai Anggaran Dasar, kegiatan usaha, dividen, aksi korporasi, kegiatan pembiayaan dan lainnya; termasuk beberapa rasio keuangan tertentu, seperti:
In accordance with the Trusteeship Agreement, the Company is required to comply with certain term and condition in relation to its Article of Association, nature of the business, dividend, corporate actions, financing activities and other matters; including certain financial ratios, such as:
a.
a. Debt to equity ratio is not more than 3:1;
b.
c.
Rasio liabilitas terhadap ekuitas tidak lebih dari 3:1; Rasio EBITDA terhadap biaya bunga tidak kurang dari 2:1 dalam hal Perusahaan tidak membuat utang baru; dan EBITDA ditambah kas terhadap biaya bunga ditambah jumlah pokok obligasi yang terutang tidak kurang dari 1:1 dalam hal Perusahaan membuat utang baru atau memperoleh penambahan utang.
Lihat Catatan 37 untuk pengungkapan peristiwa setelah periode pelaporan mengenai pelunasan utang obligasi ini.
b. EBITDA to interest expense ratio of not less than 2:1 if the Company does not obtain new indebtedness; and c. EBITDA plus cash to interest expense plus the bond’s principal obligation outstanding ratio of not less than 1:1 if the Company obtains new indebtedness or receives additional indebtedness. Refer to Note 37 for the subsequent event regarding the settlement of this bond payable.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/54 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
16. UTANG OBLIGASI (lanjutan)
16. BONDS PAYABLE (continued)
Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Obligasi pada tanggal 16 Januari 2014, para pemegang obligasi menyetujui perubahan atas Perjanjian Perwaliamanatan dan mengubah rasio keuangan butir (c) diatas menjadi sebagai berikut: “EBITDA ditambah kas terhadap biaya bunga ditambah jumlah pokok obligasi yang utang tidak kurang dari 0,7:1 dalam hal Perusahaan membuat utang baru atau memperoleh penambahan utang”. Selain itu, bagi pemegang obligasi yang hadir dan memberikan suara setuju dan menerima Consent / Waiver Fee sebesar 0,25% dari utang obligasi, yang akan dibayarkan sekaligus bersamaan dengan pembayaran bunga obligasi bulan Maret 2014.
Based on the results of the Bondholders’ Meeting on 16 January 2014, the bondholders agreed to change the Trustee Agreement by amending financial ratio point (c) above to the following: "EBITDA plus cash to interest expense plus the bond’s principal obligation outstanding ratio of not less than 0.7:1 in the case of the Company obtains new indebtedness or receives additional indebtedness”. In addition, the bondholders that were present and voting agreed and received the Consent / Waiver Fee of 0.25% of bonds payable, which will be paid together with the next interest payment in March 2014.
Guna menjamin pelunasan jumlah terutang yang wajib dibayar oleh Perusahaan, Perusahaan wajib menyerahkan jaminan berupa deposito berjangka dan rekening bank pada CIMB Niaga atas nama Perusahaan (lihat Catatan 5).
In order to secure the settlement of its obligations, the Company is required a guarantee in the form of time deposit and bank account in CIMB Niaga under the name of the Company (refer to Note 5).
Pada tanggal 31 Desember 2014, Perusahaan telah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan.
As at 31 December 2014, the Company was in compliance with the covenant set out.
17. LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA PENDEK Akun ini terutama terdiri atas akrual untuk imbalan kerja jangka pendek, seperti akrual atas gaji, bonus dan lain-lain. Karena sifatnya yang jangka pendek, nilai tercatat dari liabilitas imbalan kerja jangka pendek ini mendekati nilai wajarnya. 18. PROVISI YANG TIMBUL KARENA PERJANJIAN KONSESI JASA
17. SHORT-TERM LIABILITIES
EMPLOYEE
BENEFIT
This account mainly represents accruals for shortterm employee benefits, such as accruals for salary, bonus, etc. Due to their short-term nature, the carrying amount of short-term employee benefits liabilities approximates their fair value. 18. PROVISION ARISING FROM CONCESSION ARRANGEMENTS
SERVICE
Provisi yang timbul karena perjanjian konsesi jasa merupakan nilai masa kini dari kewajiban kontraktual minimum berkaitan dengan PKS.
The provision arising from service concession arrangements represents present value of the minimum contractual obligation in relation to the CA.
Pergerakan provisi yang diakui pada laporan posisi keuangan adalah:
The movement of provision recognised in the statements of financial position are as follows:
2014
2013
Saldo awal tahun Realisasi tahun berjalan Pembalikan provisi (lihat Catatan 30) Mutasi provisi karena berlalunya waktu (lihat Catatan 28) Perubahan provisi karena perubahan tingkat diskonto (lihat Catatan 30)
75,225,050 (8,245,017) -
93,316,252 Beginning balance of the year (1,166,312) Realisation during the year (8,454,291) Reversal of provision (refer to Note 30) Provision movement due to passage 4,550,524 of time (refer to Note 28) Change in provision due to changes in (13,021,123) the discount rate (refer to Note 30)
Saldo akhir tahun
73,004,024
Dikurangi: Bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun Bagian jangka panjang
5,995,729 28,262
75,225,050
Ending balance of the year Less:
4,908,101
12,949,097
Portion due within one year
68,095,923
62,275,953
Non-current portion
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/55 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
18. PROVISI YANG TIMBUL KARENA PERJANJIAN KONSESI JASA (lanjutan)
18. PROVISION ARISING FROM SERVICE CONCESSION ARRANGEMENTS (continued)
Kisaran tingkat diskonto yang digunakan untuk menghitung nilai kini dari provisi di atas adalah sebagai berikut:
The discount rate used to calculate the present value of the above provisions is as follows:
2014
2013
7.04% - 7.87%
7.25% - 8.51%
19. PROVISI IMBALAN KERJA KARYAWAN
19. PROVISION FOR EMPLOYEE BENEFITS 2014
2013
Kewajiban posisi keuangan: - Imbalan karyawan diperbantukan
27,562,755
33,589,442
- Imbalan karyawan - langsung
58,403,844
53,453,609
85,966,599
87,043,051
13,807,653 9,159,192
13,074,265 11,015,927
22,966,845
24,090,192
Dibebankan pada laba rugi: Beban langsung Beban usaha
Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan provisi imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut: 2014 Tingkat diskonto Kenaikan gaji di masa depan Hasil yang diharapkan dari aset program Umur normal pensiun Tingkat mortalitas dari Tabel Mortalitas Indonesia tahun a.
2013 8.45% 7%
8% 56 tahun/years
8% 56 tahun/years
2011
2011 a.
Nilai kini kewajiban yang didanai Nilai wajar dari aset program Defisit pendanaan program Biaya jasa lalu yang belum diakui Kerugian aktuaria yang belum diakui Liabilitas dalam laporan posisi keuangan
Discount rate Salary growth rate Expected return on plan assets Normal retirement age Mortality rate from the Indonesian Mortality Table of the year
Seconded employees Provision for employee benefits recognised in the statements of financial position is computed as follows:
Jumlah provisi imbalan kerja karyawan yang diakui di laporan posisi keuangan ditentukan sebagai berikut: 2014
Charged to profit or loss: Direct expenses Operating expenses
The principal assumptions used in determining the provision for employee benefits are as follows:
8.10% 7%
Karyawan yang diperbantukan
Financial position obligation: Employment benefits seconded employees Employment benefits direct employees
2013
183,388,883 (127,779,059)
180,624,483 (106,345,609)
Present value of funded obligations Fair value of plan assets
55,609,824 (5,730,270)
74,278,874 (7,210,331)
Deficit of funded plans Unrecognised past service cost
(22,316,799)
(33,479,101)
Unrecognised actuarial losses
27,562,755
33,589,442
Liability in the statements of financial position
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/56 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
19. PROVISI IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan)
a.
Karyawan yang diperbantukan (lanjutan)
19. PROVISION (continued) a.
Pada awal tahun Biaya jasa lalu Beban bunga Biaya jasa kini Pembayaran manfaat Perubahan atas asumsi aktuaria (Keuntungan)/kerugian aktuaria atas kewajiban
180,624,483 277,728 14,988,812 5,384,936 (12,823,551) 3,397,722
Pada akhir tahun
183,388,883
(8,461,247)
Pada awal tahun Hasil yang diharapkan dari aset program Iuran pemberi kerja Iuran pekerja Keuntungan/(kerugian) aktuaria Imbalan yang dibayar
106,345,609
Pada akhir tahun
127,779,059
9,040,586 16,712,553 1,123,069 3,131,631 (8,574,389)
Jumlah yang diakui didalam laba-rugi adalah sebagai berikut: 2014 Biaya jasa kini Biaya bunga Hasil yang diharapkan dari aset program Amortisasi biaya jasa lalu yang belum diakui Kerugian bersih aktuarial yang diakui pada tahun berjalan Biaya jasa lalu
Keuntungan/(kerugian) dari penyesuaian pengalaman pada: Kewajiban program Aset program
BENEFITS
The movement in the defined benefit obligation during the year is as follows: 2013 191,291,698 2,735,325 9,923,226 6,621,313 (8,743,715) (23,445,827)
At the beginning of the year Past service cost Interest cost Current service cost Benefit payments Changes in actuarial assumptions
2,242,463
Actuarial (gains)/losses on obligations
180,624,483
At the end of the year
The movement in the fair value of plan assets of the year is as follows:
Mutasi nilai wajar aset program selama tahun berjalan adalah sebagai berikut: 2014
EMPLOYEE
Seconded employees (continued)
Mutasi kewajiban imbalan pasti selama tahun berjalan adalah sebagai berikut: 2014
FOR
2013 108,650,530 7,819,105 8,754,581 1,204,081 (13,598,165) (6,484,523) 106,345,609
At the beginning of the year Expected return on plan assets Employer’s contributions Employee’s contributions Actuarial gains/(losses) Benefits paid At the end of the year
The amounts recognised in profit or loss are as follows: 2013
4,261,867 14,988,812
5,417,232 9,923,226
(9,040,586)
(7,819,105)
1,480,061
1,480,061
2,967,146 277,728
4,660,686 2,735,325
14,935,028
16,397,425
Current service cost Interest cost Expected return on plan assets Amortisation of unrecognised past service cost Net actuarial losses recognised in current year Past service cost
Experience adjustment gain/(loss) on: 8,461,247 3,131,631
(2,242,463) (13,598,165)
Plan obligation Plan assets
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/57 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
19. PROVISI IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan) a.
Karyawan yang diperbantukan (lanjutan)
19. PROVISION (continued) a.
31 Desember/December 2014 Jumlah/ Persentase/ Amount Percentage
Jumlah
b.
EMPLOYEE
BENEFITS
Seconded employees (continued) Plan assets comprise the following:
Aset program terdiri dari:
Obligasi Deposito berjangka Surat Berharga Negara Saham Tanah dan bangunan Deposito on call Penempatan langsung Obligasi Syariah
FOR
31 Desember/December 2013 Jumlah/ Persentase/ Amount Percentage
49,923,280 48,032,148 19,358,527 4,561,712 1,635,572 511,116 779,452 2,977,252
39.07% 37.59% 15.15% 3.57% 1.28% 0.40% 0.61% 2.33%
52,244,521 12,511,923 24,079,446 9,948,708 3,112,576 620,220 818,235 3,009,980
49.13% 11.77% 22.64% 9.36% 2.93% 0.58% 0.77% 2.82%
Bonds Time deposit Government securities Shares Land and building On call deposit Direct investment Syariah Bond
127,779,059
100%
106,345,609
100%
Total
Keuntungan aktual aset program pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp12.172.217.
The actual return on plan assets as at 31 December 2014 was Rp12,172,217.
Hasil yang diharapkan dari aset program ditentukan dengan mempertimbangkan imbal hasil yang diharapkan atas aset yang dengan mengacu pada kebijakan investasi. Hasil investasi bunga tetap didasarkan pada hasil pengembalian bruto. Hasil yang diharapkan dari investasi obligasi dan surat berharga negara mencerminkan tingkat imbal hasil jangka panjang aktual yang terjadi untuk tiap-tiap pasar.
The expected return on plan assets is determined by considering the expected returns available on the assets underlying the current investment policy. Expected yields on fixed interest investments are based on gross redemption yields. Expected returns on bonds and government securities investments reflect long-term real rates of return experienced in the respective markets.
Karyawan langsung
b.
Jumlah provisi imbalan kerja karyawan yang diakui di laporan posisi keuangan ditentukan sebagai berikut:
Nilai kini dari kewajiban Biaya jasa lalu yang belum diakui Keuntungan aktuarial yang belum diakui Liabilitas dalam laporan posisi keuangan
Direct employees Provision for employee benefits is recognised in the statements of financial position is computed as follows:
2014
2013
51,937,640
44,847,353
(2,708,651)
(1,718,240)
9,174,855
10,324,496
Unrecognised actuarial gains
58,403,844
53,453,609
Liability in the statements of financial position
Mutasi kewajiban imbalan pasti selama tahun berjalan adalah sebagai berikut:
Present value of obligation Unrecognised past service cost
The movement in the defined benefit obligation during the year is as follows:
2014
2013
Pada awal tahun Biaya jasa lalu Biaya bunga Biaya jasa kini Pembayaran manfaat Perubahan atas asumsi aktuaria Keuntungan aktuaria atas kewajiban
44,847,353 1,656,925 3,807,592 4,045,578 (3,081,582) 711,484
60,054,776 (1,198,840) 3,108,299 5,066,102 (1,566,044) (16,344,455)
At the beginning of the year Past service cost Interest cost Current service cost Benefit payments Changes in actuarial assumptions
(49,710)
(4,272,485)
Actuarial gain on obligations
Pada akhir tahun
51,937,640
44,847,353
At the end of the year
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/58 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
19. PROVISI IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan)
b.
19. PROVISION (continued)
Karyawan langsung (lanjutan)
b.
2014
Keuntungan penyesuaian pengalaman pada kewajiban program
BENEFITS
Direct employees (continued)
2013
4,045,578 3,807,592 198,997 467,516
345,718
Current service cost Interest cost Past service cost Amortisation of unrecognised past service cost
(487,866)
371,488
Amortisation of unrecognised actuarial (gain)/loss
5,066,102 3,108,299 (1,198,840)
8,031,817
7,692,767
49,710
4,272,485
20. MODAL SAHAM a.
EMPLOYEE
The amounts recognised in profit or loss are as follows:
Jumlah yang diakui di laba-rugi adalah sebagai berikut:
Biaya jasa kini Biaya bunga Biaya jasa lalu Amortisasi biaya jasa lalu yang belum diakui Amortisasi (keuntungan)/ kerugian aktuaria yang belum diakui
FOR
Experience adjustment gain on plan obligation
20. SHARE CAPITAL
Modal saham
a.
Share capital The composition of the Company’s shareholders as of 31 December 2014 and 2013 are as follows:
Komposisi pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
Saham ditempatkan dan disetor penuh/ Issued and fully paid capital Jumlah Persentase saham/ kepemilikan/ Number of Nilai/ Percentage of shares Value ownership (%) Acuatico Pte. Ltd. (“Acuatico”) PT Alberta Utilities (“Alberta”)
27,115,717 1,427,143
95,718,481 5,037,815
95% 5%
Jumlah/Total
28,542,860
100,756,296
100%
Modal dasar Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebanyak 50.000.000 lembar saham.
As at 31 December 2014 and 2013, the Company’s authorised capital is 50,000,000 shares.
Nota Kesepahaman antara Perusahaan, Acuatico dan PAM JAYA, tertanggal 28 Desember 2007, mengatur bahwa Acuatico dan Alberta (“pemegang saham”) tidak diperbolehkan untuk mengalihkan saham kepada pemegang saham lainnya dan/atau afiliasinya maupun pihak lain manapun tanpa pemberitahuan tertulis sebelumnya kepada PAM JAYA, dan juga kepemilikan saham dari para pemegang saham tidak dapat kurang dari 51% dari seluruh saham Perusahaan.
The Memorandum of Understanding between the Company, Acuatico and PAM JAYA, dated 28 December 2007, arranges that Acuatico and Alberta (“shareholders”) are prohibited from transferring their shares to other shareholders and/or their affiliates or any third party without prior written notice to PAM JAYA, and also the aggregate shareholdings of the shareholders should not be less than 51% of the Company’s total shares.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/59 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
20. MODAL SAHAM (lanjutan) b.
20. SHARE CAPITAL (continued)
Cadangan wajib
b.
Undang-Undang Perseroan Terbatas Republik Indonesia No. 40/2007 yang diterbitkan pada bulan Agustus 2007 mengharuskan setiap Perusahaan untuk membentuk cadangan wajib dari laba bersih sampai cadangan mencapai paling sedikit 20% dari modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh. Pada tanggal 31 Desember 2014, Perusahaan belum membentuk cadangan umum. Tidak ada batasan waktu tertentu untuk membentuk cadangan tersebut.
21. SELISIH KURS ATAS MODAL DISETOR
Statutory reserve The Limited Liability Company Law of the Republic of Indonesia No. 40/2007 passed in August 2007, requires the establishment of a statutory reserve from net profits amounting to at least 20% of a company’s issued and paid up capital. As at 31 December 2014, the Company has not yet established a general reserve. There is no set period of time over which this amount should be accumulated.
21. FOREIGN EXCHANGE RATE DIFFERENCE ON PAID-IN CAPITAL
Akun ini merupakan fluktuasi kurs dari pembayaran modal saham dalam Dolar AS di mana kurs pada saat penerimaan lebih tinggi dari kurs yang digunakan untuk menyatakan modal saham dalam Rupiah sesuai dengan Anggaran Dasar (AS$1: Rp3.530 (nilai penuh)).
22. SALDO LABA
This account represents foreign exchange fluctuations from share capital payments in US Dollars when the exchange rate at the date of receipt was higher than the rate used to express the share capital in Rupiah in the Articles of Association (US$1: Rp3,530 (full amount)).
22. RETAINED EARNINGS 2014
2013
Saldo awal Total pendapatan komprehensif tahun berjalan Dividen
312,875,257
246,091,083
176,019,002 (90,000,000)
116,784,174 (50,000,000)
Saldo akhir
398,894,259
312,875,257
23. DIVIDEN
Beginning balance Total comprehensive income for the year Dividend Ending balance
23. DIVIDEND
Berdasarkan Keputusan Para Pemegang Saham sebagai pengganti Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 28 Juni 2013, yang telah dilegalisasi dalam Akta Notaris No. 37 tanggal 11 Juli 2013 oleh Aryanti Artisari S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, pemegang saham telah menyetujui pembagian dividen sebesar Rp50 milyar (nilai penuh) atau sebesar Rp1.752 (nilai penuh) per saham yang telah dibayarkan pada tanggal 1 Agustus 2013.
Based on the Approval of the Shareholders as a replacement of the Shareholders’ General meeting on 28 June 2013, which was legalised through Notarial Deed No. 37 dated 11 July 2013 of the Aryanti Artisari S.H., M.Kn., notary in Jakarta, the shareholders of the Company approved a dividend payment amounting to Rp50 billion (full amount) or Rp1,752 (full amount) per share which has already been paid on 1 August 2013.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tanggal 23 Juni 2014, yang telah dilegalisasi melalui Akta Notaris No. 8 tanggal 30 Juni 2014 oleh Citra Buana Tungga S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, pemegang saham Perusahaan telah menyetujui pembagian dividen sebesar Rp90 milyar (nilai penuh) atau sebesar Rp3.153 (nilai penuh) per saham yang telah dibayarkan pada tanggal 16 Juli 2014.
Based on the Annual General Meeting of the Shareholders on 23 June 2014, which was legalised through Notarial Deed No. 8 dated 30 June 2014 of Citra Buana Tungga S.H., M.Kn., notary in Jakarta, the shareholders of the Company approved a dividend payment amounting to Rp90 billion (full amount) or Rp3,153 (full amount) per share which was paid on 16 July 2014.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/60 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
24. PENDAPATAN USAHA
24. REVENUES 2014
2013
Penyediaan air Pendapatan konstruksi Jasa penyambungan Denda dan penalti Penyediaan air perbatasan
1,019,170,882 133,710,814 15,998,154 2,717,836 38,109
983,532,498 100,095,308 15,146,656 2,117,485 1,118,287
Water supply charges Construction revenue Connection fees Fines and penalty charges Boundary water
Jumlah
1,171,635,795
1,102,010,234
Total
Seluruh pendapatan usaha Perusahaan, kecuali pendapatan konstruksi, berasal dari penyediaan jasa kepada publik.
The entire Company’s revenue, except for construction revenue, derives from providing service to the public.
Pendapatan konstruksi Perusahaan berasal dari pengembangan infrastruktur terkait dengan PKS.
Construction revenue of the Company derives from the development of the infrastructure relating to the CA.
25. BEBAN LANGSUNG
25. DIRECT EXPENSES 2014
Gaji, upah dan imbalan kerja karyawan (lihat Catatan 27) Biaya konstruksi Amortisasi (lihat Catatan 9) Listrik dan bahan bakar Air baku Perbaikan dan pemeliharaan Bahan kimia Pemutusan dan penyambungan kembali Laboratorium Penyusutan (lihat Catatan 8) Lain-lain Jumlah
2013
131,642,929 133,710,814 97,393,871 76,141,308 58,885,104 47,103,234 34,988,818
115,585,811 100,095,308 88,860,922 65,303,997 53,495,012 71,645,621 35,801,177
10,137,322 2,723,046 1,592,898 548,714
20,378,775 1,966,573 3,260,609 395,375
Salaries, wages and employee benefits (refer to Note 27) Construction cost Amortisation (refer to Note 9) Electricity and fuel Raw water Repair and maintenance Chemicals Disconnection and reconnection Laboratory Depreciation (refer to Note 8) Others
594,868,058
556,789,180
Total
Tidak ada pembelian dari pemasok tunggal yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan usaha.
No purchases from a single supplier exceeded 10% of the total revenues.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/61 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
26. BEBAN USAHA
Gaji, upah dan imbalan kerja karyawan (lihat Catatan 27) Asuransi Percetakan, penagihan dan pembacaan meter air Jasa profesional Jasa pengelolaan air (lihat Catatan 14b) Penyusutan (lihat Catatan 8) Sewa Keamanan Perbaikan dan pemeliharaan Pelatihan dan pendidikan Pos dan telekomunikasi Perjalanan dinas Air dan listrik Iklan dan promosi Rumah tangga kantor Lain-lain Jumlah
26. OPERATING EXPENSES 2014
2013
87,324,244 25,659,571
97,388,634 24,769,461
24,160,290 23,501,349
21,197,645 27,428,206
22,421,759 15,964,619 14,923,820 13,867,868 7,235,930 5,658,608 3,876,383 3,582,395 3,334,823 3,076,150 2,854,465 2,025,808
21,637,715 15,598,500 13,165,591 13,017,948 5,955,829 3,394,480 3,700,206 3,562,527 3,137,663 2,282,218 2,858,607 1,368,629
Salaries, wages and employee benefits (refer to Note 27) Insurance Printing, billing and water meter reading Professional fees Water management services (refer to Note 14b) Depreciation (refer to Note 8) Rent Security Repair and maintenance Training and education Post and telecommunication Traveling Water and electricity Advertising and promotion Office household Others
259,468,082
260,463,859
Total
27. BEBAN KARYAWAN
27. EMPLOYEE COSTS 2014
2013
Beban langsung (lihat Catatan 25) Beban usaha (lihat Catatan 26)
131,642,929 87,324,244
115,585,811 97,388,634
Direct expenses (refer to Note 25) Operating expenses (refer to Note 26)
Jumlah
218,967,173
212,974,445
Total
28. BEBAN KEUANGAN
28. FINANCE COSTS 2014
2013
Beban bunga Mutasi provisi yang timbul dari perjanjian konsesi jasa karena berlalunya waktu (lihat Catatan 18)
90,964,962
92,575,706
5,995,729
4,550,524
Interest expenses Movement in provision arising from service concession arrangement due to passage of time (refer to Note 18)
Jumlah
96,960,691
97,126,230
Total
29. PENGHASILAN KEUANGAN
29. FINANCE INCOME 2014
2013
Pendapatan bunga Mutasi provisi penurunan nilai piutang karena berlalunya waktu (lihat Catatan 6b)
14,817,131
8,828,694
18,458,660
5,889,269
Interest income Movement in provision for receivable impairment due to passage of time (refer to Note 6b)
Jumlah
33,275,791
14,717,963
Total
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/62 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
30. BEBAN LAIN-LAIN, BERSIH
30. OTHER EXPENSES, NET 2014
Perubahan provisi yang timbul karena perjanjian jasa konsesi karena perubahan tingkat diskonto (lihat Catatan 18) Provisi shortfall tidak tertagih (lihat Catatan 6b) Denda PAM Jaya Pembalikan provisi yang timbul karena perjanjian konsensi jasa (lihat Catatan 18) Lain-lain Jumlah
2013
28,262 15,429,692 8,875,890
39,262,282 9,691,832
(5,749,852)
(8,454,291) 1,340,386
18,583,992
28,819,086
31. LABA BERSIH PER SAHAM
2013
176,019,002
116,784,174
28,542,860
28,542,860
Profit for the year Weighted average number of ordinary shares outstanding
6,167
4,092
Basic and diluted earnings per share (full amount)
Laba bersih per saham dasar dan dilusian (nilai penuh) Perusahaan tidak memiliki laba dilusi per saham.
32. TRANSAKSI NON KAS
5,591,220
33. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTINJENSI PENTING a.
The Company does not have any dilluted earnings per share.
32. NON-CASH TRANSACTIONS 2014
Pembelian aset tetap melalui penambahan beban yang masih harus dibayar dan utang lain-lain
Total
31. EARNINGS PER SHARE 2014
Laba tahun berjalan Rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar
(13,021,123)
Change in provision arising from service concession arrangements due to change in the discount rate (refer to Note 18) Provision for uncollectible shortfall (refer to Note 6b) Penalty of PAM Jaya Reversal of provision airising from services concession arrangements (refer to Note 18) Others
Komitmen pengeluaran modal Pada tanggal 31 Desember 2014, Perusahaan masih memiliki sisa komitmen untuk program investasi modal sebesar Rp9,6 milyar (nilai penuh) (31 Desember 2013: Rp35,3 milyar (nilai penuh)).
2013
1,648,057
Acquisition of fixed assets through increase in accrued expenses and other payables
33. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES a.
Capital expenditure commitments As at 31 December 2014, the Company has remaining capital investing commitment of Rp9.6 billion (full amount) (31 December 2013: Rp35.3 billion (full amount)).
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/63 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTINJENSI PENTING (lanjutan) b.
Proses pengadilan
Tuntutan Perusahaan atas sambungan dan pemakaian air tidak sah kepada PT Ancol Pusaka
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 33. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) b.
Litigation
The Company’s claim over illegal water connection and consumption by PT Ancol Pusaka
Tanggal 13 Januari 2010, Perusahaan (“Penggugat”) menggugat PT Ancol Pusaka melalui Register No. 09/Pdt.G/2010/ PN.Jkt.Ut. di Pengadilan Negeri Jakarta Utara atas sambungan dan pemakaian air yang tidak sah di daerah Permata Ancol yang diduga kuat dilakukan oleh PT Ancol Pusaka (“Tergugat”). Penggugat menggugat Tergugat untuk membayar sebesar Rp10,2 milyar (nilai penuh).
On 13 January 2010, the Company (the “Plaintiff”) submitted a claim to the North Jakarta District Court based on Registration No. 09/Pdt.G/2010/PN.Jkt.Ut. against PT Ancol Pusaka (the “Defendant”) for illegal water connection and consumption in Permata Ancol’s area allegedly obtained by the Defendant. The Plaintiff claimed the Defendant should pay Rp10.2 billion (full amount).
Pada tanggal 3 Mei 2010, Pengadilan Negeri Jakarta Utara telah memberikan putusan yang memenangkan Perusahaan yang menghukum Tergugat untuk membayar kompensasi sejumlah Rp9,6 milyar (nilai penuh). Pada tanggal 7 Juni 2010, Perusahaan telah menerima salinan perkara yang menyatakan bahwa perkara ini pada tanggal 7 Juni 2010 putusan telah final dan mengikat.
On 3 May 2010, North Jakarta District Court issued a decision in favor of the Company by punishing the Defendant to pay compensation amounting to Rp9.6 billion (full amount). On 7 June 2010, the Company received a copy of the verdict which declared that on 7 June 2010 the decision was final and binding.
Pada tanggal 28 Oktober 2010, Perusahaan mengirim surat No. 1123/AS/10 kepada PT Ancol Pusaka untuk melaksanakan keputusan perkara. Pada 26 November 2010, Perusahaan menerima surat sanggahan dari Koordinator Masyarakat Peduli Pelanggan Air Wilayah Pademangan terkait dengan surat tersebut. Di Januari 2011, Perusahaan melakukan investigasi atas aset PT Ancol Pusaka. Perusahaan juga melakukan investigasi atas aset dari Direktur, Komisaris dan para pemegang saham dari PT Ancol Pusaka.
On 28 October 2010, the Company sent a letter No. 1123/AS/10 to PT Ancol Pusaka to execute the court verdict. On 26 November 2010, the Company received a contra letter from Koordinator Masyarakat Peduli Pelanggan Air in Pademangan Area providing a counter to the letter. In January 2011, the Company conducted an investigation of PT Ancol Pusaka’s assets. The Company has also investigated the assets of the Directors, Commisioners and shareholders of PT Ancol Pusaka.
Pada tanggal 15 Januari 2013, Perusahaan mengirimkan surat somasi kepada Direktur dan Komisaris PT Ancol Pusaka terkait keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Utara untuk bertanggung jawab secara tanggung renteng guna pelaksanaan lelang terhadap aset PT Ancol Pusaka. Pada tanggal laporan keuangan ini, pelaksanaan lelang terhadap aset PT Ancol Pusaka masih dalam proses.
On 15 January 2013, the Company gave a warning letter to the Director and Commissioners of PT Ancol Pusaka related with the decision of the court to take joint responsibility for the auction of PT Ancol Pusaka’s assets. As at the date of these financial statements, the auction of PT Ancol Pusaka’s assets is still in process.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/64 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
33. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTINJENSI PENTING (lanjutan) b.
Proses pengadilan (lanjutan)
Gugatan Warga Negara Advokasi Hak Atas Air
33. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) b.
oleh
Tim
Litigation (continued)
Citizen’s Lawsuit by Tim Advokasi Hak Atas Air
Pada tanggal 21 November 2012, 14 orang yang berdomisili di Jakarta diwakili oleh perwakilan mereka yang tergabung dalam Tim Advokasi Hak Atas Air (“Penggugat“) mengajukan “Gugatan Warga Negara” di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, terhadap beberapa Tergugat (Presiden Republik Indonesia, Wakil Presiden Republik Indonesia, Menteri Pekerjaan Umum, Menteri Keuangan, Gubernur DKI Jakarta, DPRD DKI Jakarta, PAM Jaya) dan Perusahaan sebagai “Turut Tergugat II”. Dalam gugatan mereka, terdaftar di bawah Kasus Perdata No. 527/Pdt.G/2012/PN. Jkt.Pst, Penggugat meminta untuk “menghentikan kebijakan privatisasi air minum di Jakarta”.
On 21 November 2012, 14 individuals domiciled in Jakarta represented by their counsels joined in Tim Advokasi Hak Atas Air (the Right to Water Advocacy Team) (the “Plaintiffs”) and filed a ”Citizen’s Lawsuit” at Central Jakarta District Court, against several Defendants (the President of the Republic of Indonesia, Vice President of the Republic of Indonesia, Minister of Public Works, Minister of Finance, DKI Jakarta Governor, Regional House of Representatives DKI Jakarta, PAM Jaya) and the Company as ”CoDefendant II’. In their lawsuit, registered under Civil Case No. 527/Pdt. G/2012/PN. Jkt. Pst., the Plaintiffs request to “terminate policy on privatisation of drinking water in Jakarta”.
Pada tanggal 24 Maret 2015, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah mengeluarkan keputusan atas kasus ini yang mengabulkan sebagian permohonan Penggugat. Namun pada tanggal penerbitan laporan keuangan ini, Perusahaan belum menerima keputusan formal dari Pengadilan. Perusahaan telah memutuskan untuk melakukan banding atas keputusan tersebut.
On 24 March 2015, the Central Jakarta District Court has rendered its decision in relation to this case which decision has accepted part of the Plaintiff’ claims. However as at the issuance date of these financial statements, the Company has not yet received formal decision from the Court. The Company has decided to appeal the Court’s decision.
Gugatan Warga Negara oleh Rusdi dan Marcelinus
Citizen’s Lawsuit Marcelinus
by
Rusdi
and
Pada tanggal 26 Februari 2014, dua orang yang berdomisili di Jakarta bernama Rusdi dan Marselinus (“para Penggugat”) mengajukan “Gugatan Warga Negara” di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, terhadap beberapa Tergugat (Gubernur DKI Jakarta, PAM Jaya, DPRD DKI Jakarta, PT Pam Lyonnaise Jaya, PT Pembangunan Jaya, PT Jakarta Properindo) dan Perusahaan sebagai “Turut Tergugat II”. Dalam gugatan mereka, terdaftar di bawah Kasus Perdata No. 087/Pdt.G/2014/PN.Jkt.Pst, Penggugat meminta untuk “membatalkan PKS antara PAM JAYA dan Perusahaan”.
On 26 February 2014, two individuals domiciled in Jakarta named Rusdi and Marselinus (the “Plaintiffs”) filed a ”Citizen’s Lawsuit” at Central Jakarta District Court, against several Defendants (DKI Jakarta Governor, PAM Jaya, Regional House of Representatives DKI Jakarta, PT Pam Lyonnaise Jaya, PT Pembangunan Jaya, PT Jakarta Properindo) and the Company as ”CoDefendant II”. In their lawsuit, registered under Civil Case No. 087/Pdt.G/2014/PN. Jkt.Pst., the Plaintiffs request to “terminate CA between PAM JAYA and the Company“.
Pada tanggal 17 September 2014, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah mengeluarkan keputusan yang menyatakan bahwa permohonan para Penggugat tidak dapat diterima karena tidak memenuhi syarat formil. Para Penggugat mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi DKI Jakarta dan sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan ini, belum ada putusan hukum yang ditetapkan oleh Pengadilan Tinggi DKI Jakarta atas banding tersebut.
On 17 September 2014, Central Jakarta District Court has issued a decision which stated that the Plaintiffs’ petition could not be accepted since it does not meet formal requirement. The Plaintiff proposed appeal to DKI Jakarta High Court and as of the issuance date of these financial statements, DKI Jakarta High Court has not rendered any decision on such appeal.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/65 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTINJENSI PENTING (lanjutan) c.
Perjanjian Penyediaan Fasilitas Pinjaman Guna Memenuhi Komitmen Capital Expenditure (“Capex”)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 33. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) c.
Pada tanggal 28 Desember 2007, Perusahaan dan Acuatico menandatangani Perjanjian Penyediaan Fasilitas Pinjaman Guna Memenuhi Komitmen Capex. Kedua belah pihak telah menyetujui hal-hal sebagai berikut:
On 28 December 2007, the Company and Acuatico entered into a Loan Facility Agreement for Financing of Capital Expenditure Commitment. The parties have agreed on the following:
1.
Fasilitas sebesar-besarnya bernilai AS$15.000.000 (nilai penuh) yang tersedia hanya dapat dipergunakan semata-mata untuk membiayai program penyediaan barang modal yang telah disepakati oleh Perusahaan dan PAM JAYA berdasarkan PKS (selanjutnya disebut “Capex yang Diperjanjikan”), dalam hal kondisi keuangan Perusahaan tidak memungkinkan untuk membiayai sendiri pelaksanaan program tersebut. Karena itu, untuk menghindari keraguan, Perusahaan harus berupaya untuk dapat membiayai sendiri pelaksanaan Capex yang Diperjanjikan sebelum menggunakan fasilitas yang tersedia;
1.
The facility of at most US$15,000,000 (full amount) is only available to finance the capital expenditure program, which has been agreed upon by the Company and PAM JAYA under the CA (hereafter known as the “Agreed Capex”), in the event that the Company’s cashflow is insufficient to self-finance the programme implementation. Hence, in order to avoid any doubt, the Company shall persist in self-financing the Agreed Capex program before resorting to using the facility;
2.
Pencairan fasilitas dilakukan sesuai kebutuhan Perusahaan untuk menutupi kekurangan pembiayaan Capex yang Diperjanjikan, dengan ketentuan dapat dilakukan sampai dengan seluruh fasilitas termanfaatkan;
2.
The facility can be withdrawn when the Company needs to cover a shortage to finance the Agreed Capex program until the facility is fully used;
3.
Fasilitas yang tersedia bersifat pinjaman tanpa bunga dari Acuatico (selanjutnya disebut “Pinjaman”);
3.
The facility is a non-interest-bearing loan from Acuatico (hereafter known as “Loan”);
4.
Setiap permintaan penarikan pinjaman harus disetujui Acuatico dengan dokumen yang lengkap; dan
4.
The requests for Loan withdrawal shall be agreed by Acuatico and supported by the complete documents; and
5.
Pinjaman hanya dapat dikembalikan oleh Perusahaan apabila tidak mengganggu arus kas Perusahaan.
5.
The Loan shall be repaid only when the transaction will not disrupt the Company’s cash flow.
Up to the date of these financial statements, the Company has not used this facility.
Sampai dengan tanggal laporan keuangan ini, Perusahaan belum menggunakan fasilitas ini. d.
Loan Facility Agreement for Financing of Capital Expenditure Commitment (“Capex”)
Putusan Mahkamah Konstitusi No. 85/PUUXI/2013 Pada tanggal 18 Februari 2015, Mahkamah Konstitusi (“MK”) Republik Indonesia mengeluarkan Keputusan No. 85/PUU-XI/2013 yang membatalkan UU No. 7 Tahun 2004 tentang “Sumber Daya Air” dan memberlakukan kembali UU No. 11 Tahun 1974 tentang “Irigasi” (“UU No. 11/1974”) sampai dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah baru yang mengatur lebih lanjut mengenai pengelolaan Sumber Daya Air di Indonesia.
d.
Constitutional Court Decision No. 85/PUUXI/2013 On 18 February 2015, the Constitutional Court (“MK”) of the Republic of Indonesia issued Decision No. 85/PUU-XI/2013 which has annulled the validity of Law No. 7 of 2004 regarding “Water Resources” and reinstated the validity of Law No. 11 of 1974 regarding “Irrigation” (“Law No. 11/1974”), until the issuance of a new Government Regulation which will further regulate the management of Water Resources in Indonesia.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/66 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
33. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTINJENSI PENTING (lanjutan) d.
33. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
Putusan Mahkamah Konstitusi No. 85/PUUXI/2013 (lanjutan)
d.
Constitutional Court Decision No. 85/PUUXI/2013 (continued)
Manajemen Perusahaan telah menelaah keputusan tersebut dan dampaknya atas Perusahaan dan berpendapat bahwa Keputusan MK ini tidak memiliki dampak langsung terhadap Perusahaan karena UU No. 11/1974 merupakan dasar hukum dari PKS antara Perusahaan dengan PAM JAYA.
The Company’s management has assessed the MK Decision and its impact to the Company and is of the opinion that it does not have any direct effect to the Company because Law No. 11/1974 itself was the underlying legislation of the Concession Agreement between the Company and PAM Jaya.
34. ASET DAN LIABILITAS MONETER NETO DALAM MATA UANG ASING
34. NET MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED FOREIGN CURRENCIES
2014 US$
Setara Rupiah/ Rp Equivalent
SIN
Aset moneter Kas dan setara kas
11,175
-
139,020
Monetary asset Cash and cash equivalents
Jumlah
11,175
-
139,020
Total
118,683
2,250
1,497,621
Monetary liabilities Trade payables
106,333
-
1,322,779
Accrued expenses
Jumlah
225,016
2,250
2,820,400
Total
Bersih
213,841
2,250
2,681,380
Net
Liabilitas moneter Utang usaha Beban yang masih harus dibayar
2013 US$
Setara Rupiah/ Rp Equivalent
SIN
Aset moneter Kas dan setara kas Lain-lain
5,080 205
-
61,918 60
Monetary assets Cash and cash equivalents Others
Jumlah
5,285
-
61,978
Total
122,866
-
1,497,616
Monetary liabilities Trade payables
65,450
-
797,770
Accrued expenses
Jumlah
188,316
-
2,295,386
Total
Bersih
183,031
-
2,233,408
Net
Liabilitas moneter Utang usaha Beban yang masih harus dibayar
Apabila liabilitas bersih dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2014 dijabarkan dengan kurs yang berlaku pada tanggal laporan ini, maka liabilitas bersih dalam mata uang asing Perusahaan akan naik sekitar Rp105.306.
If the net liabilities in foreign currencies as at 31 December 2014 is translated using the exchange rate as at the date of this report, the Company’s net liabilities in foreign currencies would have increased by approximately Rp105,306.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/67 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 35. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 35. FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES
Pada tanggal 31 Desember 2014, Perusahaan mengklasifikasikan kas dan setara kas, piutang usaha, kas di bank dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya dan aset tidak lancar lainnya sebesar Rp723.673.860 (31 Desember 2013: Rp712.006.487) sebagai pinjaman dan piutang.
As at 31 December 2014, the Company classified its cash and cash equivalents, trade receivables, restricted cash in banks and time deposit and other non-current assets amounted to Rp723,673,860 (31 December 2013: Rp712,006,487) as loans and receivables.
Pada tanggal 31 Desember 2014, Perusahaan mengklasifikasikan utang usaha, beban yang masih harus dibayar dan utang lain-lain, liabilitas imbalan kerja jangka pendek, pinjaman, utang obligasi dan utang sewa pembiayaan sebesar Rp922.155.449 (31 Desember 2013: Rp927.047.867) sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
As at 31 December 2014, the Company classified its trade payables, accrued expenses and other payables, short-term employee benefit liabilities, loans, bonds payable, and finance lease payable amounted to Rp922,155,449 (31 December 2013: Rp927,047,867) as financial liabilities carried at amortised cost.
36. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT
Berbagai aktivitas yang dilakukan membuat Perusahaan terekspos terhadap berbagai risiko keuangan: risiko pasar (termasuk dampak risiko nilai tukar mata uang asing dan risiko tingkat suku bunga), risiko kredit dan risiko likuiditas. Tujuan dari manajemen risiko Perusahaan adalah untuk mengidentifikasi, mengukur, mengawasi dan mengelola risiko dasar dalam upaya melindungi kesinambungan bisnis dalam jangka panjang dan meminimalkan dampak yang tidak diharapkan pada kinerja keuangan Perusahaan.
The Company’s activities expose it to a variety of financial risks: market risk (including the effects of foreign currency exchange rates risk, and interest rates risk), credit risk and liquidity risk. The objectives of the Company’s risk management are to identify, measure, monitor and manage basic risks in order to safeguard the Company's longterm business continuity and to minimise potential adverse effects on the financial performance of the Company.
a.
a.
Risiko pasar (i)
Risiko nilai tukar mata uang asing Seluruh pendapatan dan sebagian besar pengeluaran operasi Perusahaan didenominasi dalam mata uang Rupiah. Sebagian kecil dari pengeluaran operasi berdenominasi dalam Dolar AS. Namun demikian, pengeluaran tersebut tidak signifikan terhadap total pengeluaran sepanjang tahun. Karena pertimbangan tersebut, manajemen berkeyakinan jika Perusahaan tidak memiliki eksposur signifikan terhadap fluktuasi nilai tukar mata uang asing.
(ii) Risiko suku bunga Risiko suku bunga Perusahaan terutama timbul dari pinjaman jangka panjang dalam mata uang Rupiah. Pinjaman yang diterbitkan dengan tingkat bunga variabel mengekspos Perusahaan terhadap risiko suku bunga arus kas. Pinjaman yang diterbitkan dengan tingkat suku bunga tetap mengekspos Perusahaan dengan risiko suku bunga nilai wajar.
Market risk (i)
Foreign currency exchange risk All of the revenues and most of the operating expenditures are denominated in Rupiah. A small portion of the operating expenditures is denominated in US Dollars. However, those expenditures are not material compared to total expenditures for the whole year. Because of those considerations, management believes that the Company does not have a significant exposure to fluctuation in foreign exchange rates.
(ii) Interest rate risk The Company’s interest rate risk mainly arises from long-term borrowings denominated in Rupiah. Borrowing issued at variable rates expose the Company to cash flow interest rate risk. Borrowing issued at fixed rates expose the Company with fair value interest risk.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/68 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 36. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) a.
Risiko pasar (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) a.
(ii) Interest rate risk (continued)
(ii) Risiko suku bunga (lanjutan)
b.
Market risk (continued)
Pinjaman jangka panjang Perusahaan memiliki tingkat bunga tetap dan variabel. Dengan demikian, Perusahaan memiliki eksposur atas risiko suku bunga arus kas dan risiko suku bunga nilai wajar.
The Company’s long-term borrowings bear both fixed and variable interest rates. As such, the Company is exposed to both cash flow and fair value interest rate risks.
Pada tanggal 31 Desember 2014, jika tingkat suku bunga atas pinjaman jangka panjang 10 basis poin lebih tinggi/lebih rendah, dengan asumsi semua variabel lain konstan, laba setelah pajak untuk tahun berjalan akan menjadi lebih rendah sebesar Rp591,416 atau lebih tinggi sebesar Rp1.407.567.
As at 31 December 2014, if interest rates on long-term borrowings had been ten basis points higher/lower with all other variables held constant, the post-tax profit for the year would have been Rp591,416 lower or Rp1,407,567 higher.
Risiko kredit
b.
Credit risk
Pada tanggal 31 Desember 2014, jumlah maksimum eksposur dari risiko kredit adalah Rp723.228.610 (31 Desember 2013: Rp711.655.303). Risiko kredit terutama berasal dari penempatan dana pada bank, kas di bank dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya, piutang usaha dan aset tidak lancar lainnya.
As at 31 December 2014, total maximum exposure from credit risk is Rp723,228,610 (31 December 2013: Rp711,655,303). Credit risk mainly arises from cash in banks, restricted cash in banks and time deposit, trade receivables and other non-current assets.
Kas di bank dan deposito berjangka, baik yang dibatasi penggunaannya maupun tidak, ditempatkan di bank asing dan lokal yang memiliki reputasi atau pada bank di mana Perusahaan memiliki pinjaman.
Cash in banks and time deposits, which are restricted or not, are placed in reputable foreign and local banks, or with the bank which the Company has borrowings.
Berdasarkan Peraturan Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. 11 Tahun 1993, setiap permohonan penyambungan air yang memenuhi persyaratan administratif harus dilayani oleh Perusahaan.
Based on Peraturan Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. 11 Tahun 1993, the Company must serves public request for water supply, as long as it has fulfilled the entire administrative requirement as arranged in the decree above.
Risiko kredit pelanggan yang dihadapi Perusahaan sebagai dampak dari proses di atas, dimitigasi melalui upaya-upaya meningkatkan penagihan piutang, misalnya memperbanyak jumlah lokasi pembayaran tagihan, bekerjasama dengan lembaga keuangan untuk pengadaan fasilitas pembayaran tagihan, serta upaya penagihan langsung ke lokasi pelanggan.
The customer’s credit risk arisen from the above decree, was mitigated by management through series of actions to improve receivables collection, such as increasing the location of payment points, establishment of billing payment facilities resulting from cooperation with Financial Institution, and direct collection to the customer’s premise.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/69 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
36. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) b.
36.
Risiko kredit (lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) b. Credit risk (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, saldo terutang dari piutang usaha adalah sebagai berikut: Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai/ Neither past due nor impaired
As at 31 December 2014 and 2013, the balance outstanding from trade receivables are as follow:
31 Desember/December 2014 Telah jatuh Telah jatuh tempo tetapi tempo dan tidak mengalami mengalami penurunan nilai/ penurunan nilai/ Past due but Past due not impaired and impaired
Jumlah/ Total
Piutang usaha Grup 1 Grup 2
91,932,063 -
103,495,712 -
300,396,361
195,427,775 300,396,361
Trade receivables Group 1 Group 2
Jumlah
91,932,063
103,495,712
300,396,361
495,824,136
Total
Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai/ Neither past due nor impaired
31 Desember/December 2013 Telah jatuh Telah jatuh tempo tetapi tempo dan tidak mengalami mengalami penurunan nilai/ penurunan nilai/ Past due but Past due not impaired and impaired
Jumlah/ Total
Piutang usaha Grup 1 Grup 2
87,130,465 -
84,387,168 -
321,361,949
171,517,633 321,361,949
Trade receivables Group 1 Group 2
Jumlah
87,130,465
84,387,168
321,361,949
492,879,582
Total
Grup 1: Grup 2:
Group 1: Public Group 2: PAM JAYA
Masyarakat PAM JAYA
Pada tanggal 31 Desember 2014, provisi penurunan nilai sebesar Rp77.823.305 (31 Desember 2013: Rp80.852.273) mencerminkan nilai waktu dari tagihan tersebut pada saat Perusahaan dapat menagih piutang tersebut dan estimasi nilai piutang yang tidak dapat ditagih.
As at 31 December 2014, provision for impairment of Rp77,823,305 (31 December 2013: Rp80,852,273) represents the time value of the money of when the Company will collect the receivables and the estimated uncollectible receivables.
Manajemen berpendapat bahwa nilai provisi dapat menutupi segala kemungkinan kerugian atas nilai piutang usaha yang belum tertagih.
Management is of the opinion that the provision balance is sufficient to cover any possible loss from the outstanding trade receivables.
Kualitas kredit dari aset keuangan dapat dinilai dengan mengacu pada peringkat kredit eksternal (jika tersedia) atau mengacu pada informasi historis mengenai tingkat gagal bayar debitur.
The credit quality of financial assets can be assessed by reference to external credit ratings (if available) or to historical information about counterparty default rates.
2014 Kas di bank dan deposito berjangka Pefindo : AAA Fitch : AAA
2013
175,899,153 37,167,805
132,639,708 123,327,340
213,066,958
255,967,048
Cash in bank and time deposits Pefindo : AAA Fitch : AAA
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/70 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
36. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) b.
Risiko kredit (lanjutan)
c.
2013
46,265,217
2014 Kas di bank dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya Pefindo : AAA Fitch : AAA
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) b. Credit risk (continued)
2014 Deposito berjangka yang tidak memiliki peringkat kredit eksternal
36.
-
2013
28,791,429 16,040,622
27,386,771 15,042,856
44,832,051
42,429,627
Risiko likuiditas
Time deposit without external credit rating
c.
Restricted cash in banks and time deposit Pefindo : AAA Fitch : AAA
Liquidity risk
Risiko likuiditas merupakan risiko yang muncul dalam situasi di mana posisi arus kas Perusahaan mengindikasikan bahwa arus kas masuk dari pendapatan jangka pendek tidak cukup untuk memenuhi arus kas keluar untuk pengeluaran jangka pendek. Dalam kebijakan manajemen risiko likuiditas, Perusahaan melakukan monitor dan menjaga level kas dan setara kas yang diperkirakan cukup untuk mendanai kegiatan operasional Perusahaan dan mengurangi pengaruh fluktuasi dalam arus kas. Manajemen Perusahaan juga secara rutin melakukan monitor atas perkiraan arus kas dan arus kas aktual, termasuk profil jatuh tempo pinjaman, dan secara terus-menerus menilai kondisi pasar keuangan untuk kesempatan memperoleh dana.
Liquidity risk is defined as a risk arises in situations where the Company's cash flow indicates that the cash inflow from short-term revenue is not sufficient to cover the cash outflow of short-term expenditure. In the liquidity risk management policy, the Company monitor and maintain a level of cash and cash equivalents which deemed adequate to finance the Company's operational activities and to mitigate the effect of fluctuation in cash flows. The Company's management also regularly monitor the projected and actual cash flows, including their loan maturity profiles, and continuously assess condition of the financial markets for opportunities to pursue fundraising.
Utang obligasi Perusahaan akan jatuh tempo pada tanggal 13 Maret 2015 dan oleh karena itu disajikan sebagai bagian dari liabilitas lancar pada tanggal 31 Desember 2014. Hal ini menyebabkan Perusahaan berada dalam posisi modal kerja negatif sebesar Rp93.266.921 pada tanggal 31 Desember 2014. Sehubungan dengan ini, manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada masalah serius atas likuiditas Perusahaan karena Perusahaan telah memperoleh pembiayaan yang dibutuhkan untuk melunasi utang obligasi tersebut (lihat Catatan 37).
The Company’s bond payable will mature on 13 March 2015 and was therefore presented as part of current liabilities as at 31 December 2014. This has caused the Company in a negative working capital position of Rp93,266,921 as at 31 December 2014. In this regard, management believes that there is no serious concern over the Company's liquidity because the Company has obtained financing required to settle the bond payable (refer to Note 37).
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/71 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
36. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) c.
Risiko likuiditas (lanjutan)
36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) c.
The table below describes Company’s financial liabilities based on maturity dates. The amounts disclosed in the table are the contractual undiscounted cash flows:
Tabel dibawah ini menggambarkan liabilitas keuangan Perusahaan berdasarkan jatuh temponya. Jumlah yang terdapat di tabel ini adalah nilai kontraktual yang tidak terdiskonto:
Kurang dari satu tahun/Less than one year Liabilitas keuangan/ Financial liabilities Utang usaha/Trade payables Beban yang masih harus dibayar dan utang lain-lain kepada pihak ketiga/Accrued expenses and other payables Liabilitas imbalan kerja jangka pendek/Short-term employee benefit liabilities Pinjaman/Borrowings Utang obligasi/Bonds payable Jumlah liabilitias keuangan/ Total financial liabilities
Jumlah liabilitias keuangan/ Total financial liabilities
d.
31 Desember/December 2014 Lebih dari satu tahun dan kurang dari lima tahun/More than one year and Lebih dari lima not later than tahun/More five years than five years
Jumlah/Total
31,811,424
-
-
31,811,424
128,380,720
-
-
128,380,720
22,255,373 144,904,932 380,190,000
297,773,714 -
-
22,255,373 442,678,646 380,190,000
707,542,449
297,773,714
-
1,005,316,163
Kurang dari satu tahun/Less than one year Liabilitas keuangan/ Financial liabilities Utang usaha/Trade payables Beban yang masih harus dibayar dan utang lain-lain kepada pihak ketiga/Accrued expenses and other payables Liabilitas imbalan kerja jangka pendek/Short-term employee benefit liabilities Pinjaman/Borrowings Utang sewa pembiayaan/ Finance lease payables Utang obligasi/Bonds payable
Liquidity risk (continued)
31 Desember/December 2013 Lebih dari satu tahun dan kurang dari lima tahun/More than one year and Lebih dari lima not later than tahun/More five years than five years
Jumlah/Total
21,087,304
-
-
21,087,304
100,829,892
-
-
100,829,892
18,784,097 226,028,224
251,905,747
-
18,784,097 477,933,971
384,274 48,760,000
380,190,000
-
384,274 428,950,000
415,873,791
632,095,747
-
1,047,969,538
Nilai wajar Nilai wajar adalah suatu jumlah di mana aset keuangan dapat ditukar, atau liabilitas keuangan dapat diselesaikan dengan dasar transaksi armslength.
d.
Fair value Fair value represents the amount by which financial assets are exchangeable, or financial liabilities which could be settled upon arms-length terms.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/72 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
36. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) d.
Nilai wajar (lanjutan)
36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) d. Fair value (continued)
Tabel dibawah ini menggambarkan nilai tercatat dan nilai wajar dari liabilitas keuangan yang tidak disajikan Perusahaan pada nilai wajarnya:
The table below describes the carrying amounts and fair value of financial liabilities that are not presented by the Company at its fair value:
31 Desember/December 2014 Nilai tercatat/ Nilai wajar/ Carrying amount Fair value
Utang obligasi/ Bonds payable Pinjaman jangka panjang/ Long-term borrowings
e.
31 Desember/December 2013 Nilai tercatat/ Nilai wajar/ Carrying amount Fair value
367,688,561
372,563,200
366,836,207
386,547,200
263,833,121
251,738,956
222,106,510
201,331,060
Nilai wajar dari utang obligasi pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dinilai menggunakan nilai kuotasi pasar sedangkan nilai wajar dari pinjaman jangka panjang dinilai dengan menggunakan arus kas diskontoan berdasarkan tingkat suku bunga terakhir yang diperoleh oleh Perusahaan.
The fair value of bonds payable as at 31 December 2014 and 2013 is measured using the quoted market price, while the fair value of long-term loans is measured using the discounted cash flows based on the latest interest rate on bank loan facility entered by the Company.
Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat dari aset dan liabilitas keuangan, selain utang obligasi dan pinjaman jangka panjang mendekati nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tersebut pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
Management is of the opinion that the carrying value of its financial assets and liabilities, other than bonds payable and long-term loans approximated the fair value of the financial assets and liabilities as at 31 December 2014 and 2013.
Manajemen risiko permodalan
e. Capital risk management
Dalam mengelola permodalannya, Perusahaan senantiasa mempertahankan kelangsungan usaha serta memaksimalkan manfaat bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya.
In managing capital, the Company safeguards its ability to continue as a going concern and to maximise benefits to the shareholders and other stakeholders.
Perusahaan secara aktif dan rutin menelaah dan mengelola permodalannya untuk memastikan struktur modal dan pengembalian yang optimal bagi pemegang saham, dengan mempertimbangkan efisiensi penggunaan modal berdasarkan arus kas operasi dan belanja modal, serta mempertimbangkan kebutuhan modal di masa yang akan datang.
The Company actively and regularly reviews and manages its capital to ensure the optimal capital structure and return to the shareholders, taking into the consideration the efficiency of capital use based on operating cash flow and capital expenditures and also consideration of future capital needs.
Perusahaan juga berusaha mempertahankan keseimbangan antara tingkat pinjaman dan posisi ekuitas untuk memastikan struktur modal dan pengembalian yang optimal. Tidak ada perubahan pada pendekatan Perusahaan dalam mengelola permodalannya selama tahun berjalan.
The Company also seeks to maintain balance between level of borrowings and equity position to ensure the optimal capital structure and return. There were no changes on the Company’s approach to capital management during the year.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/73 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 37. PERISTIWA SETELAH PELAPORAN
TANGGAL
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) PERIODE
37. EVENTS AFTER THE REPORTING PERIOD
Obligasi TPJ 1 tahun 2008 seri C sejumlah Rp368 milyar (nilai penuh) telah dibayar lunas oleh Perusahaan pada tanggal 27 Februari 2015.
The TPJ 1 year 2008 Bond Series C amounting to Rp368 billion (full amount) has already been paid by the Company on 27 February 2015.
Sehubungan dengan pelunasan obligasi tersebut, Perusahaan memperoleh fasilitas PTI dari ICBC di bulan Februari 2015 sebesar Rp250 milyar (nilai penuh). Jangka waktu fasilitas pinjaman ini adalah 48 bulan sejak penarikan pertama dan tingkat bunga yang berlaku adalah sebesar 13% per tahun (suku bunga mengambang). Selain itu, Perusahaan juga memperoleh fasilitas pinjaman PTD (Non Revolving) dari ICBC sebesar Rp50 milyar (nilai penuh) yang akan digunakan untuk membiayai modal kerja. Jangka waktu fasilitas pinjaman ini adalah 1 tahun (dapat diperpanjang) dan tingkat bunga yang berlaku adalah berdasarkan Suku Bunga Dasar Kredit ICBC + 0,5%.
In relation with the bond settlement, the Company obtained a loan facility Fixed on Investment amounting to Rp250 billion (full amount) from ICBC in February 2015. The period of this loan facility is 48 months from the first drawdown and the applicable interest rate is 13% per annum (floating rate). In addition, the Company also obtained a PTD (Non Revolving) loan facility amounting to Rp50 billion (full amount) from ICBC for working capital purpose. The period of this loan facility is one year (extendable) and the applicable interest rate is ICBC Prime Lending Rate + 0.5%.
38. REKLASIFIKASI LAPORAN KEUANGAN
38. RECLASSIFICATION STATEMENT
Diklasifikasikan kembali/ Reclassified
Penyesuaian/ Adjustments
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF Beban keuangan Penghasilan keuangan
FINANCIAL
Certain comparative figures in the financial statements for the year ended 31 December 2013 have been reclassified to conform to the basis on which the financial statements for the year ended 31 December 2014 have been presented.
Angka komparatif pada laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 telah direklasifikasi untuk menyesuaikan dengan penyajian laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014. Dilaporkan sebelumnya/ As previously reported
OF
STATEMENT OF COMPREHENSIVE INCOME (91,236,961)
(5,889,269)
(97,126,230)
8,828,694
5,889,269
14,717,963
39. OTORISASI LAPORAN KEUANGAN
Laporan keuangan Perusahaan telah disusun, diselesaikan dan diotorisasi oleh Dewan Direksi pada tanggal 27 Maret 2015.
39. AUTHORISATION STATEMENTS
Finance costs Finance income
OF
FINANCIAL
The Company’s financial statements were prepared, finalised and authorised by the Board of Directors on 27 March 2015.