PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN E-LEARNING MOODLE DENGAN MENGGUNAKAN MODEL DRILLS PADA MATERI BIOLOGI KELAS XI SMA NEGERI PEKANBARU TAHUN AJARAN 2015/2016 Suryanti1 Sepita Ferazona2 1
Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Riau, Jl. Kaharudin Nasution No. 113, Kota Pekanbaru, Riau 28284, E-mail:
[email protected] 2 Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Riau, Jl. Kaharudin Nasution No. 113, Kota Pekanbaru, Riau 28284, E-mail:
[email protected]
Abstrak:Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan media pembelajaran melalui E-Learning berbasis MOODLE (Modular Object Oriented Dynamic Learning Environment) dengan menggunakan model Drills di kelas XI SMAN Pekanbaru Tahun Ajaran 2015/2016 yang merupakan penelitian Research and Development (R&D) dengan menggunakan model pengembangan ADDIE. Alat pengumpul data yang digunakan berupa angket. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif deskriptif dengan rerata. Penilaian media dilakukan oleh validator terdiri dari tiga ahli media, tiga ahli materi, dan peserta didik SMAN Pekanbaru. Pengambilan data dimulai pada tanggal 12 Oktober sampai 30 November 2016. Subjek penelitian adalah media pembelajaran online Sistem Gerak, Sistem Pencernaan, Sistem Respirasi, Sistem Ekskresi, Sistem Koordinasi, Sistem Reproduksi dan Sistem Imun. Hasil penelitian dari validator media menunjukkan bahwa Aspek Rekayasa Perangkat Lunak Kategori Sangat Tinggi (3,72), Aspek Komunikasi Audio Visual Kategori Tinggi (3,87). Untuk Validasi Materi untuk Kelayakan Isi Kategori Sangat Tinggi (3,88). Selanjutnya untuk Uji Kelayakan Siswa Ada Aspek Media Pembelajaran Sangat Tinggi (3,53), Aspek Materi Kategori Tinggi (3,73), Aspek Manfaat Kategori Sangat Tinggi (3,64). Dapat disimpulkan bahwa dari ketiga Validasi Media, Validasi Materi dan Uji Kelayakan semua dalam kategori sangat tinggi. Kata-kata kunci: E-Learning berbasis MOODLE, model Drills, Materi biologi.
PENDAHULUAN Pemerintah
telah
perbaikan-perbaikan
menyelenggarakan mutu
untuk mengingat dan menimbun berbagai
pendidikan pada berbagai jenis dan jenjang.
informasi tanpa dituntut untuk memahami
Namun fakta dilapangan belum menunjukkan
informasi
hasil yang memuaskan. Salah satu masalah
dihubungkan dengan kehidupan sehari hari
yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah
(Sanjaya, 2010: 1). Sehingga pembelajaran
masalah
khususnya biologi dianggap sulit oleh siswa
lemahnya
peningkatan
menghafal informasi; otak anak dipaksa
proses
pembelajaran.
yang
diingatnya
itu
untuk
Dalam proses pembelajaran, anak kurang
SMAN
didorong untuk mengembangkan kemampuan
peneliti,
berfikir. Proses pembelajaran di dalam kelas
pembelajaran biologi yang menuntut siswa
diarahkan kepada kemampuan anak untuk
untuk menghafal istilah-itilah dan proses
Pengembangan Media Pembelajaran E-Learning Moodle
Pekanbaru saat ditanyakan oleh dikarena
banyaknya
materi
68
Jurnal Bio-Natural, Volume III No. 2, September 2016
ataupun
siklus.
Demikian
yang
Modular Object Oriented Dynamic
dinyatakan oleh salah seorang guru bidang
Learning Environment (MOODLE) adalah
studi Biologi kelas XI IPA di SMA Negeri
program aplikasi yang dapat mengubah
Pekanbaru bahwa terdapatnya kesulit dalam
sebuah media pembelajaran kedalam bentuk
memfokuskan
ketika
Web. Produk E-Learning berbasis MOODLE
menyampaikan materi pembelajaran sehingga
memungkinkan siswa untuk masuk kedalam
kurangnya umpan balik dari siswa, bahkan
“ruang kelas digital” untuk mengakses materi-
sering terjadi miskonsepsi antara apa yang
materi
diajarkan dengan yang ditangkap oleh siswa,
MOODLE antara lain dapat membuat materi
hal ini terjadi karena kurangnya media yang
pembelajaran, kuis, forum diskusi secara
dapat memfasilitasi sesuai tuntutan materi
Online dalam suatu kemasan E-Learning
yang
(Nuriyanti, 2013).
perhatian
akan
disampaikan,
pula
ISSN: 2355-3790
siswa
misalnya
ada
pembelajaran.
Kelebihan
dari
animasi, gambar-gambar dan vidio yang dapat
Model Drills adalah suatu model dalam
membuat siswa memahami pembelajaran
pembelajaran dengan jalan melatih siswa
yang diberikan.
terhadap
bahan
pelajaran
yang
sudah
Memberikan solusi pemecahan masalah
diberikan. (Rusman, 2011: 112). Model Drills
untuk meningkatkan semangat siswa dalam
dalam pembelajaran berbasis komputer pada
belajar Biologi yang mampu membuat siswa
dasarnya
memahami pembelajaran dengan cara yang
pembelajaran yang bertujuan memberikan
menyenangkan yang tentunya didukung oleh
pengalaman belajar yang konkret melalui
media pembelajaran yang dapat membantu
penciptaan tiruan-tiruan bentuk pengalaman
guru
yang mendekati suasana yang sebenarnya
untuk
menyampaikan
materi
pembelajaran secara konkrit dan menarik. E-
merupakan
salah
satu
model
(Rusman, 2011: 112-113).
Learning adalah suatu jenis belajar mengajar
Berdasarkan uraian tersebut di atas,
yang memungkinkan tersampaikannya bahan
penulis
ajar ke siswa dengan menggunakan media
penelitian tentang “Pengembangan Media
internet atau media jaringan komputer lain
Pembelajaran E-Learning MOODLE Dengan
(Darmawan, 2014: 62). Media E-Learning itu
Menggunakan Model Drills Pada Materi
sendiri
memiliki
diterapkan
dalam
aplikasi
termotivasi
untuk
yang
dapat
Biologi
pembelajaran,
yaitu
Tahun Ajaran 2015/2016”.
MOODLE dan ATUTOR. Di antara kedua
Kelas XI IPA SMAN
Pembatasan masalah
melakukan
Pekanbaru
pada penelitian
aplikasi tersebut, yang paling terkenal adalah
ini adalah sebagai berikut: penelitian ini
Modular Object Oriented Dynamic Learning
dilakukan pada kelas XI IPA SMAN 4,
Environment (MOODLE) karena MOODLE
SMAN 6, SMAN 14 Pekanbaru pada materi
memiliki banyak bahasa diantaranya bahasa
sistem
indonesia,
sistem respirasi, sistem ekskrasi, sistem
bahasa
inggris,
dan
lain-lain
(Amiroh, 2012: 1). Pengembangan Media Pembelajaran E-Learning Moodle
sistem gerak, sistem pencernaan,
koordinasi, sistem reproduksi dan sistem 69
Jurnal Bio-Natural, Volume III No. 2, September 2016
ISSN: 2355-3790
imun. Pengembangan media pembelajaran
Evaluation.
dibuat
E-Learning
media E-Learning MOODLE peneliti hanya
MOODLE pada model Drills dengan metode
dilakukan sampai pada tahap Development
penelitian R&D (Research and Development)
untuk kelas XI SMA pada materi sistem
yang dikembangkan oleh Borg dan Gall
gerak, sistem pencernaan, sistem respirasi,
menggunakan
media
sistem ekskrasi, sistem koordinasi, sistem
pembelajaran (Iinstruksional Design) tipe
reproduksi dan sistem imun. Hal ini dikarena
ADDIE yang dilaksanakan sampai pada tahap
terbatasnya waktu dan biaya pada penelitian
development (pengembangan).
ini
METODE PENELITIAN
Prosedur Penelitian
menggunakan
media
model
perancangan
Metode penelitian
Namun
pada
pengembangan
yang digunakan
Adapun prosedur pengembangan media
adalah R&D (Research and Development)
E-Learning MOODLE tipe model ADDIE.
yang dikembangkan oleh Borg dan Gall dan
Model ADDIE terdiri dari lima tahap yaitu,
menggunakan
model
(Analysis,
pembelajaran
(Instrutional
perancangan
media
Design)
Design,
Development,
tipe
Implementation, and Evaluation (Pradiwilaga,
ADDIE. Penelitian dan pengembangan atau
2007:21). Namun penelitian ini dibatasi
Research and Development (R&D) adalah
sampai
metode penelitian yang digunakan untuk
(Development) karena terbatasnya waktu dan
menghasilkan produk tertentu, dan menguji
biaya. Langkah-langkah modifikasi ADDIE
kelayakan produk tersebut. R&D bertujuan
(Analisis sampai pada tahap pengembangan)
untuk menghasilkan produk dalam berbagai
a. Analysis (analisis)
pada
tahap
penegembangan
aspek pembelajaran dan pendidikan yang
Pelaksanaan penelitian dimulai dengan
biasanya produk tersebut diarahkan untuk
tahap Analisis. Tahap ini bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan tertentu (Sugiyono,
mengembangkan
2013: 407). Lebih lanjut menurut Sanjaya
MOODLE dengan model Drills pada materi
(2013: 129), penelitian dan pengembangan
sistem gerak, sistem pencernaan, sistem
adalah proses pengembangan dan validasi
resprasi, sistem ekskresi, sistem koordinasi,
produk pendidikan.
sistem reproduksi dan sistem imun untuk
media
E-Learning
siswa kelas XI SMA. Model Pengembangan Model
pengembangan
Learning
MOODLE
menurut
Molenda
media
E-
b. Design (Perancangan)
ini
dikembangkan
Tahap ini akan mengembangkan media
dalam
(Pradiwilaga,
E-Learning MOODLE pada persi 2.0 dengan
2007:21) yaitu model ADDIE. Model ADDIE
model Drills pada materi sistem gerak, sistem
terdiri dari lima tahap yaitu, (Analysis,
pencernaan, sistem resprasi, sistem ekskresi,
Design, Development, Implementation, and
sistem koordinasi, sistem reproduksi dan
Pengembangan Media Pembelajaran E-Learning Moodle
70
Jurnal Bio-Natural, Volume III No. 2, September 2016
ISSN: 2355-3790
sistem imun. Pada tahap ini akan ditentukan
dahulu akan divalidasi oleh validator. Tujuan
bagaimana media E-Learning MOODLE akan
validasi adalah memeriksa konsep-konsep
dirancang secara utuh sesuai dengan materi.
serta kesesuaian keseluruhan konten yang
Kemudian menyusun indikator dan diturunkan
terdapat
menjadi tujuan pembelajaran yang akan
pengembangan ini. Validator media
dirancang di dalam media.
penelitin ini dari tiga alih media dan tiga ahli
pada
media
dengan
tujuan pada
Media E-Learning yang akan dibuat
materi. Hasil media yang telah divalidasi oleh
memiliki kreteria yaitu tampilan halaman
enam orang validator serta mendapatkan saran
depan E-Learning MOODLE Themes yang
dan kritik dari validator terhadap produk yang
berwarna, terdapat judul dari materi dan
dikembangkan. Validator adalah ahli media
gambar, petunjuk pengguna, Link untuk
yang berhubungan dengan IT sebanyak tiga
masuk Course (Pertemuan), dan Link Help.
orang dan pakar pendidikan Biologi sebanyak
Pada setiap Course (pertemuan) terdapat alur
tiga orang seperti terlihat pada tabel 1.
pembelajaran yang dilakukan siswa, terdiri
Tabel 1. Daftar Nama Validator Bidang No Nama Validator Ahli Dr. Evrizal, Ahli 1 M.Eng Madia Romi Candra, Ahli 2 M.Pd Madia
dari
motivasi
pembelajaran,
pembelajaran,
kuis,
ujian
blok,
tujuan Polling
pmbelajaran, materi tambahan, glosarium, latihan, bahan ajar yang dapat di unduh seperti PPT, LKPD, dan video pembelajaran. Juga
3
dilengkapi dengan link lain seperti link diskusi, Link Back To Home, Link Log Out,
4
Link melihat nilai (Grade), Link untuk News Forum, dan Link Help yang berfungsi memudahkan
siswa
dalam
melakukan
kegiatan pembelajaran.
5 6
Susanto Wibowo, S.T Dr. Riki Apriyandi Putra, M.Pd Nurkhoiro Hidayati,S.Pd, M.Pd Maria Velly S.Pd
Ahli Madia Ahli Materi
Keterangan Dosen UIR Dosen FKIP Penjaskes UIR Staff IT UIR Dosen FKIP Biologi UR
Ahli Materi
Dosen FKIP Biologi UIR
Ahli Materi
Guru SMAN Pekanbaru
Sumber: Data Peneliti
c. Development (pengembangan) Setelah
melalui
proses
mendesain,
Kemudian
dilakukan
revisi
media
dilanjutkan dengan mengembangkan program
dengan validator, setelah direvisi dilanjutkan
yang
Historyboard.
dengan uji coba kelayakan terbatas pada tiga
Kemudian media yang telah dikembangkan
sekolah yang berbeda dengan menggunakan
divalidasi oleh ahli media dan ahli materi,
angket respon siswa untuk mengetahui Media
setelah melakukan perbaikan media di uji
E-Learning MOODLE dengan menggunakan
coba
untuk
model Drills yang telah dikembangkan layak,
mendapatkan media E-Learning MOODLE
maka setelah diuji cobakan pengembangan
yang Layak.
Media
digambarkan
kelayakan
pada
kepada
siswa
E-Learning
MOODLE
dengan
Media E-Learning MOODLE dengan
menggunakan model Drills menghasilkan
model Drills yang dikembangkan terlebih
produk yang layak digunakan dalam proses
Pengembangan Media Pembelajaran E-Learning Moodle
71
Jurnal Bio-Natural, Volume III No. 2, September 2016
pembelajaran.
Untuk
sekolah
jumlah
identisas
mempelajari
sistem
gerak,
sistem
pencernaan, sistem respirasi, sistem ekskrasi,
digunakan dalam uji coba kelayakan terbatas
sistem koordinasi, sistem reproduksi dan
dapat dilihat pada tabel 2.
sistem imun. Pengisian anget kelayakan siswa
Tabel 2. Tabel Nama Sekolah Validator
ini
1
2 3
Nama Sekolah SMAN 4 PEKANBARU
SMAN 6 PEKANBARU SMAN 14 PEKANBARU
responden
telah
yang
No
dan
melihat
ISSN: 2355-3790
Alamat Sekolah Jl. Adi Sucipto No. 67 Pekanbaru Jl. Bambu Kuning No. 28 Rejosari Jl.Tengku Bey
Jumlah Siswa 10
dilakukan
masing-masing
sekolah. Angket kelayakan siswa digunakan untuk
mengetahui
kelayakan
media
E-
Learning MOODLE.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan
10
karakteristik yang memiliki oleh populasi 10
tersebut. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi
harus
(mewakili). Instrumen Pengumpulan Data
teknik
Adapun instrumen pengumpulan data meliputi:
betul-betul
Teknik
representatif
sampling
pengambilan
merupakan
sampel.
Untuk
menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik
Lembar Validasi Lembar
sampling
validasi
digunakan
oleh
validator untuk memvalidasi produk yang telah dikembangkan oleh peneliti. Tujuan
kelayakan dengan
media model
E-Learning Drills
yang
dikembangkan. Pada penelitian ini ada 6 orang yang bertindak sebagai validator, 3 validator media dan 3 validator materi. Validitas media E-Learning MOODLE oleh para ahli dinilai dengan aspek yang tersedia.
yang
digunakan
(Sugiyono,
2013:118). Teknik pengambilan sampel yang digunakan peneliti yaitu teknik sampling purposive.
pengisian lembaran validasi adalah untuk
MOODLE
siswa
Teknik Pengambilan Sampel
Sumber: Data Peneliti
menguji
10
Menurut Sugiyono (2013, 2013:124) sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Pada penelitian ini peneliti mengambiil sampel berdasarkan kriteria tertentu yaitu sekolah yang
telah
menggunakan
jaringan
wifi.
Berdasarkan teknik sampling yang diambil oleh peneliti, maka penentuan sampel yang diambil peneliti adalah 10 siswa dari masing-
Angket Respon
masing tiga sekolah
Angket Respon merupakan sebuah pertanyaan
atau
pernyataan
Negeri
4
Pekanbaru,
SMA
Negeri
6
harus
Pekanbaru dan SMA Negeri 14 Pekanbaru.
dijawab oleh siswa yang akan dievaluasi
Penentuan jumlah sampel yang dilakukan
berupa angket kelayakan terhadap media E-
Peneliti sesuai dengan pernyataan Brog dan
Learning
angket
Gall (1983) dalam Puslitjaknov (2008: 14),
kelayakan siswa dilakukan oleh siswa yang
bahwa sampel yang diambil untuk uji coba
MOODLE.
yang
yaitu sekolah SMA
Pengisian
Pengembangan Media Pembelajaran E-Learning Moodle
72
Jurnal Bio-Natural, Volume III No. 2, September 2016
ISSN: 2355-3790
lapangan utama, dilakukan terhadap 3-5
agar tanggapan responden lebih jelas pada
sekolah, dengan 30-80 sampel.
posisi mana. Menurut (Khabibah dalam Maghfirotun dan Kiswanto, 2011) Teknis analisis data
Teknik Pengumpulan data Menguji kelayakan media yang telah
yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dibuat oleh peneliti, data yang diperlukan
analisis deskriptif, dengan cara mengkonversi
didapat dengan cara mengevaluasi media E-
data-data menjadi data kuantitatif atau data
Learning MOODLE yang dilakukan oleh
yang dinyatakan dalam bentuk angka dengan
validator.
untuk
interval tertentu.Validitas media pembelajaran
mengumpulkan data tentang validitas materi
E-Learning MOODLE ditentukan oleh nilai
dan validitas media. Validator pada penelitian
rata-rata skor yang diberikan oleh validator,
ini terdiri dari enam orang yaitu ahli media
dengan menggunakan rumus:
Cara
ini
dilakukan
yang berjumlah 3 orang, dan ahli materi berjumlah
3
pengumpulan kelayakan
orang. data
media
Selanjutnya, penilaian
e-Learning
uji
∑
untuk coba
MOODLE
dilakukan oleh siswa kelas XI SMAN setiap
(1) Keterangan: = rata-rata kriteria ke – i
sekolah yang telah ditetapkan dengan cara memberikan angket penilaian siswa mengenai media E-Learning MOODLE.
= skor hasil penilaian validator ke – j terhadap kriteria ke – i = banyaknya validator Setelah diperoleh rata-rata skor yang
Teknis Analisis Data Teknik analisis
data menggunakan
metode skala dengan modifikasi skala Likert. Skla Likert adalah skala psikometrik yang
diberikan oleh validator, langkah selanjutnya mencari
rata-rata
enam
aspek
dengan
menggunakan persamaan 2.
digunakan dalam kuesioner, mengungkapkan ∑
sikap dan pendapat seseorang terhadap suatu fenomena. Tanggapan responden yang berupa data kuantitatif, dinyatakan dalam bentuk
(2) Keterangan:
rentang jawaban mulai dari 1 (tidak layak) =
= rata-rata kriteria ke – i
jika tidak ada deskriptor yang muncul, 2
= skor hasil penilaian validator ke – j
(kurang setuju) = jika yang muncul hanya 1 deskriptor, 3 (cukup layak) = jika yang
terhadap kriteria ke – i = banyaknya validator
muncul danya 2 deskriptor, 4 (sangat layak) = jika ketiga deskriptor muncul. Skala ini dapat disederhanakan menjadi 4 skala jawaban saja
Pengembangan Media Pembelajaran E-Learning Moodle
Kemudian
mencari
rata-rata
total
validitas keenam aspek media pembelajaran
73
Jurnal Bio-Natural, Volume III No. 2, September 2016
ISSN: 2355-3790
E-Learning MOODLE dengan menggunakan model Drills pada materi sistem imun dengan menggunakan rumus: ∑
(3) Keterangan: = rata-rata total validitas media
Aspek Rekayasa Perangkat Lunak 3,75 3.67 3,58 3,68 3.67 3.67 3,67
4 3,5 3 2,5 2 1,5 1 0,5 0
= rata-rata aspek ke – i = banyaknya kriteria dalam aspek ke –i
Materi…
Pengkategorian pada validitas aspek rekayasa perangkat lunak, komunikasi audio
Gambar 1. Grafik penilaian aspek rekayasa perangkat lunak
visual, dan kelayakan isi materi, pada uji kelayakan aspek media, aspek materi dan aspek manfaat adalah sama dan dapat dilihat pada Tabel 3 berikut ini. Tabel 3. Kategori penilaian instrumen
Interval rata-rata skor
Kategori Sangat tinggi 3,4
Hasil validitas dari semua materi di SMA menunjukkan bahwa dari 4 kriteria tersebut, terdapat rata-rata tertinggi R.1 (Sistem Gerak) dengan nilai 3,75 kategori sangat tinggi. Hal ini disebabkan media ELearning MOODLE mudah dijalankan oleh pengguna
sehingga
lancarnya
proses
dapat belajar
membantu dan
dapat
dimanfaatkan sehingga tidak menyulitkan siswa, kesederhanaan penggunaan E-Learning MOODLE
ini
sejalan
dengan
yang
HASIL DAN PEMBAHASAN
dikemukakan Sutopo (2012: 144) bahwa E-
1. Penilaian Media E-Learning MOODLE
Learning MOODLE memudahkan interaksi
pada Materi Biologi a. Aspek Rekayasa Perangkat Lunak Aspek kualitas rekayasa perangkat lunak terdapat 4 kriteria penilaian untuk mengukur seberapa jauh kualitas E-Learning MOODLE yang telah dikembangkan oleh peneliti.
antara siswa dengan materi, siswa dengan guru maupun sesama siswa. Selanjutnya, yang terendah R.3 (Sistem Respirasi) dengan nilai 3,58 dengan kategori sangat tinggi. Hal ini disebabkan karena E-Learning MOODLE tidak dapat dijalankan tanpa mengunduh materi. MOODLE
Pengguna
dapat
terlebih
dahulu
menginstall dari
banyak
sumber, tetapi tetap membutuhkan keahlian
Pengembangan Media Pembelajaran E-Learning Moodle
74
Jurnal Bio-Natural, Volume III No. 2, September 2016
ISSN: 2355-3790
teknis hal ini diperkuat komentar validator
pengalaman konkrit, motivasi belajar serta
(Wibowo, 2016).
mempertinggi daya serap dan retensi
b. Aspek Komunikasi Audio Visual
belajar siswa. Selanjutnya dikemukakan
Aspek komunikasi audio visual terdapat 8 kriteria penilaian untuk mengukur seberapa jauh kualitas E-Learning MOODLE yang telah dikembangkan oleh peneliti. Hasil validitas dari semua materi di SMA Negeri
Arsyad, (2011:149) bahwa komunikasi audio visual dapat memberikan motivasi siswa untuk mempelajari materi lebih banyak.
dapat dilihat pada Gambar2. 2. Kelayakan Materi Media E-Learning MOODLE pada Semua Materi Biologi a. Aspek Kelayakan Isi
Aspek Komunikasi Audio Visual 4,5 4 3,5 3 2,5 2 1,5 1 0,5 0
Aspek kelayakan isi terdapat 11 kriteria
3.75 3,83 3.88 3.79 3,75 3,78 3,54
penilaian untuk mengukur seberapa jauh kualitas E-Learning MOODLE yang telah dikembangkan oleh peneliti. Hasil validitas
Materi Biologi
dari semua materi di SMA Negeri dapat dilihat Gambar 3.
Aspek Kelayakan Isi
Gambar 2. Grafik penilaian aspek komunikasi audio visual
Skor pada setiap kriteria untuk validitas komunikasi audio visual di dapat bahwa 4 kriteria yang memiliki nilai tertinggi yaitu R.3 (Sistem Respirasi)
yaitu 3,88.
Hal
ini
4,5 4 3,5 3 2,5 2 1,5 1 0,5 0
3.76 3,73 3,69 3,88 3,85 3.85 3.70
disebabkan kombinasi audio dan visual sudah barang tentu apabila menggunakan media ini akan
semakin
lengkap
dan
optimallah
penyajian bahan ajar kepada para siswa serta
Gambar 3. Grafik penilaian aspek kelayakan isi
memberi pemahaman yang lebih cepat kepada
Skor pada setiap kriteria untuk validitas
siswa dalam pembelajaran. Hal ini sejalan
kelayakan isi (Tabel 8), didapat bahwa
dengan yang dikemukakan Arief, (2002:6)
kriteria yang memiliki nilai tertinggi yaitu R.4
bahwa alat bantu yang dipakai adalah alat
(Sistem Ekskresi) yaitu 3,88 kategori sangat
bantu visual, yaitu gambar, model, objek,
tinggi Hal ini disebabkan diperlukan kejelasan
dan alat-alat lain yang dapat memberikan
tujuan
Pengembangan Media Pembelajaran E-Learning Moodle
pembelajaran
(rumusan,
4
realistis), 75
Jurnal Bio-Natural, Volume III No. 2, September 2016
ISSN: 2355-3790
relevansi tujuan pembelajaran dengan SK-
ASPEK MEDIA
KD, kurikulum, kesesuaian materi dengan tujuan
pembelajaran,
kelengkapan
dan
kualitas E-Learning MOODLE, kemudahan untuk dipahami, sistematis, runtut dan alur logika jelas, kejelasan uraian, pembahasan dan
contoh,
serta
pengaruh
4 3 2 1 0
3,63 3,5 3,43 3,4 3,61 3,61 3,52
dalam
keterampilan proses. Pernyataan ini sejalan dengan (Suyatno, 2009: 33) yang menjelaskan bahwa sumber belajar adalah segala sesuatu
Gambar 4. Grafik penilaian aspek media pembelajaran
yang mengandung informasi, gagasan, konsep dan
memudahkan,
mengkonkretkan,
Skor pada setiap item untuk aspek
dan
media pembelajaran, didapat bahwa yang
meyederhanakan materi sehingga siswa dapat
memiliki nilai tertinggi yaitu R.1 (Sistem
lebih cepat, mudah, dan paham dalam
Gerak) yaitu 3,63 dengan kategori sangat
memahami materi pembelajaran.
tinggi hal ini berarti media pembelajaran E-
3. Data Uji Penilaian Keterbacaan Media oleh Siswa Hasil penelitian diperoleh tabel analisis untuk penilaian keterbacaan media oleh siswa pada media E-Learning MOODLE dengan menggunakan model Drills.
aspek
media
proses belajar dan menarik bagi siswa sehingga termotivasi untuk mengakses materi pelajaran.
pembelajaran
terdapat 7 item penilaian untuk mengukur seberapa jauh media E-Learning MOODLE yang telah dikembangkan oleh peneliti. Hasil validitas dari semua materi di SMA Negeri menunjukkan bahwa dari 6 item penilaian tersebut, terdapat rata-rata yang terendah, dapat dilihat pada Gambar 4.
Hal
ini
sejalan
dengan
dikemukakan (Suprihatiningrum, 2013:319) bahwa media diartikan sebagai alat dan bahan yang
a. Aspek Media Pembelajaran Aspek
Learning MOODLE sangat membantu dalam
membawa
pelajaran
yang
informasi bertujuan
atau
bahan
mempermudah
mencapai tujuan pembelajaran. Nilai terendah yaitu R.4 (Sistem Ekskresi) 3.40 kategori sangat
tinggi
pengetahuan
disebabkan
siswa
tentang
kurangnya E-Learning
MOODLE karena siswa terbiasa dengan pola pembelajaran verbal sehingga menimbulkan kurangnya pemahaman terhadap media yang dikembangkan oleh peneliti. Pernyataan ini dipertegaskan oleh dengan yang dikemukakan (Indriana,
2011:
51)
bahwa
media
pembelajaran berguna meletakkan dasar-dasar yang konkret dalam berpikir sehingga dapat mengurangi pola pengajaran verbal yang
Pengembangan Media Pembelajaran E-Learning Moodle
76
Jurnal Bio-Natural, Volume III No. 2, September 2016
ISSN: 2355-3790
sebelumnya sangat dominan diperankan oleh
dapat menggunakan berbagai teknik penilaian
guru.
secara
b. Aspek Materi
kompetensi yang dinilai.
Aspek aspek materi terdapat 6 item
komlpementer
sesuai
dengan
c. Aspek Manfaat
penilaian untuk mengukur isi dari materi yang
Aspek
Manfaat
terdapat
7
item
terdapat di media E-Learning MOODLE yang
penilaian untuk mengukur manfaat dari media
telah dikembangkan oleh peneliti.
E-Learning
yang
telah
dikembangkan oleh peneliti. Hasil validitas
ASPEK MATERI
dari
3,76 3,67 3,7 3,7 3,76 3,8 3,73
4 3,5 3 2,5 2 1,5 1 0,5 0
MOODLE
semua
materi
di
SMA
Negeri
menunjukkan bahwa dari 7 item penilaian tersebut, terdapat rata-rata tertinggi
R.6
(Sistem Reproduksi) danyang terendah R.4 (Sistem Ekskresi) untuk lebih jelas lihat Gambar 6.
ASPEK MANFAAT
Gambar 5. Grafik penilaian aspek materi
Skor pada setiap item untuk aspek materi, didapat bahwa
2 kriteria yang
memiliki nilai tertinggi yaitu R.1 (Sistem Gerak)
4 3,5 3 2,5 2 1,5 1 0,5 0
3,7 3,58 3,55 3,52 3,66 3,77 3,68
dan R.7 (Sistem Imun) masing-
masing yaitu 3,76 dengan kategori sangat tinggi dianggap
hal ini disebabkan pada materi sangat
menyenangkan
Gambar 6. Grafik penilaian aspek manfaat
karena
Skor pada setiap item untuk aspek
dilengkapi dengan gambar yang menarik,
materi, Skor pada setiap item didapat bahwa
maka dalam pemahaman akan lebih mudah
yang memiliki nilai tertinggi yaitu R.6
diakses oleh siswa. Selain itu didukung oleh
(Sistem Reproduksi) yaitu 3,77, dikarenakan
LKPD, Video, latihan, Kuis dan Ujian Blok.
sangat
Pernyataan ini dikemukan oleh validator
penggunaan
materi. Nilai terendah yaitu R.4 (Sistem
biologi, dan adanya akses antara siswa dan
Ekskresi) 4,25 kategori sangat tinggi. Hal ini
guru untuk saling berinteraksi. Hal ini sejalan
dikarenakan kurangnya pemahaman siswa di
dengan yang dikemukakan (Indriana, 2011:9)
SMAN4 tentang perangkat
pembelajaran
bahwa manfaat media berbasis komputer
LKPD, Kuis dan Ujian Blok. Pernyataan ini
penekanannya terletak pada upaya yang
membantu dalam
dan
memudahkan
pembelajaran
materi
ditegaskan oleh Arifin (2009:60) Pendidik Pengembangan Media Pembelajaran E-Learning Moodle
77
Jurnal Bio-Natural, Volume III No. 2, September 2016
berkesinambungan
untuk
aktivitas
belajar
dan
interaksi
koqnitif
memaksimalkan
mengajar
antar
ISSN: 2355-3790
media pembelajaran, aspek materi dan
sebagai
aspek manfaat. Dari ketiga aspek tersebut
materi
dinyatakan layak dengan kategori sangat
siswa,
pelajaran, dan instruktur (dalam hal ini
tinggi
komputer yang telah terprogram). Dan yang memperoleh nilai terendah yaitu R.4 (Sistem
DAFTAR RUJUKAN
Ekskresi) yaitu 3.52 dengan kategori sangat
Amiroh.
tinggi.
Karena
keseluruhan
kurang
manfaat
mengerti dari
secara
E-Learning
2012.
Membangun
e-Learning
dengan Learning Management System. Sidoarjo: Genta Group production.
sehingga kurang bisa memahami secara
Arif, 2002. Media Pendidikan: Pengertian,
maksimal, padahal jika dipahami dengan baik
Pengembangan dan Pemanfaatannya.
sangat memudahkan di dalam proses belajar
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
mengajar. Hal ini dipertegaskan dengan
Arsyad. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta.
(Suprihatiningrum, 2013:321) bahwa manfaat dari
E-Learning
memperjelas
Rajawali Pers.
proses
Darmawan, D. 2014. Pengembangan E-
pembelajaran, meningkatkan keterkaitan dan
Learning Teori dan Desain. Bandung:
interaktivitas siswa, meningkatkan efisensi
PT Remaja Rosda Karya.
dalam waktu dan tenaga.
Nuryanti, 2013. Pengembangan e-learning berbasis
moodle
Pembelajaran
SIMPULAN Berdasarkan
hasil
penelitian
dan
pembahasan dari penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa:
Sistem
Media
gerak
di
SMA.Http://lib.unnes.ac.id/19008/1/440 1409073.pdf. Diakses 9 Januari 2016. Prawiradilaga, S. D. 2007. Prinsip Desain
1) Penilaian E-Learning MOODLE oleh validator
sebagai
media
memiliki
2
aspek
penilaian, yaitu aspek rekayasa perangkat
Pembelajaran.
Jakarta:
Universitas
Negeri Jakarta. Rusman. 2011. Model-model Pembelajaran
lunak dan aspek komunikasi audio visual.
Mengembangkan
Dari kedua aspek tersebut dinyatakan
Guru. Jakarta: Rajawali Pers.
valid dengan kategori sangat tinggi. 2) Penilaian E-Learning MOODLE oleh validator materi hanya terdapat 1 aspek penilaian, yaitu aspek kelayakan isi. Hasil
Profesionalisme
Sanjaya, W. 2013.Penelitian Pendidikan jenis, metode
dan
Prosedur.
Bandung:
Penerbit Kencana. Maghfirotun and Heri Kiswanto.,
2011.
validasi dinyatakan valid dengan kategori
Pengembangan media pembelajaran
sangat tinggi.
interaktif berbantuan komputer pada
3) Hasil
uji
MOODLE
kelayakan oleh
E-Learning
pengguna
materi
dimensi
(siswa)
tiga.(Online).http//journal.unesa.ac.id/a
memiliki 3 item penilaian, yaitu aspek
rticle.pdf (diakses 18 Desember 2015).
Pengembangan Media Pembelajaran E-Learning Moodle
78
Jurnal Bio-Natural, Volume III No. 2, September 2016
Sugiyono.
2013.
Kuantitatif,
MetodePenelitian
Kualitatif,
dan
R&D.
Bandung: Alfabeta. Sutopo, A. H. 2012. Teknologi Informasi dan
Pengembangan Media Pembelajaran E-Learning Moodle
ISSN: 2355-3790
Komunikasi
dalam
Pendidikan.
Yogyakarta: Graha Ilmu. Suyatno.
2009.
Mejelajah
Pembelajaran
Inovatif: Masmedia Buana Pusaka.
79