BAB III
PROSEDUR PENELITIAN
A.
Metode Penelitian
Penelitian ini diarahkan pada metode deskriptif analisis melalui metode
survey yaitu menjelaskan secara sistematis faktor atau gejala. Gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan atau informasi secara utuh dan faktual untuk pada saat ini. Kerlinger (Sugiyono, 1993 : 3) mengemukakan bahwa, penelitian survey
adalah, penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga dapat ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variabel, sosiologis maupun psikologis.
Penelitian survey pada umumnya dilakukan untuk mengambil suatu generalisasi dari pengamatan yang tidak mendalam. Walaupun metode survey ini tidak memerlukan kelompok kontrol seperti halnya pada metode ekspenmen. namun generalisasi yang dihasilkan bisa akurat bila digunakan sampel yang representatif, David Kline
(Sugiyono, 1993 : 3).
Selanjutnya peneliti
akan menganalisis tentang masalah
keterlibatan
stakeholder dan strategi perencanaan pendidikan dengan menggunakan pendekatan
kualitatif. Jadi, sifat analisis dari penelitian ini merupakan kegiatan lanjutan dari deskripsi gejala dan peristiwa. Analisis secara mendalam dilakukan berdasarkan
kajian teori, setelah didapat gambaran yang jelas dan lengkap tentang aspek-aspek yang diteliti.
66
67
Mengenai pendekatan kualitatif, dapat dijelaskan menurut Lexy J. Moleong (1996), sebagai berikut:
Penelitian kualitatif berakar pada latar alamiah sebagai keutuhan, mengandalkan manusia sebagai alat penelitian, memanfaatkan metode
kualitatif, mengadakan analisis data secara induktif, mengarahkan sasaran penelitiannya pada usaha menemukan teori dari dasar, bersifat deskriptif, lebih mementingkan proses dari pada hasil, membatasi studi dengan fokus, memiliki seperangkat kriteria untuk memeriksa keabsahan
data, rancangan penelitiannya bersifat sementara, dan hasil penelitiannya disepakati oleh kedua belah pihak: Peneliti dan Subyek Penelitian. Berdasarkan pada definisi di atas, tergambarlah mengenai karakteristik
pendekatan kualitatif, sebagai berikut : Pertama, menunjukkan bahwa penelitian
kualitatif memiliki latar alamiah sebagai sumber data langsung serta peneliti menjadi instrumen utama; Kedua, mengimplikasikan bahwa data.yang dikumpulkan dalam penelitian kualitatif lebih cenderang dalam bentuk kata-kata dari pada angka-angka sebagaimana yang ada dalam penelitian kuantitatif; Ketiga, menyatakan bahwa penelitian ini lebih menekankan pada proses dari pada hasil. Dalam penelitian ini data dan informasi yang dikumpulkan lebih terfokus pada kegiatan yang dilakukan. bukan dari hasil semata; Kempat dan Kelima, menegaskan mengenai analisis yang digunakan oleh peneliti kualitatif serta pemaknaannya. Melalui analisis induktif, peneliti berupaya mengungkapkan makna dari keadaan yang diamatinya.
Sesuai dengan karakteristik penelitian kualitatif, maka
jelaslah bahwa
instmmen penelitian yang dimaksud adalah peneliti yang menjadi pengumpul data utama dalam penelitian ini.
68
B.
Sumber Data Penelitian
Menurut Lofland dan Lofland (Moleong, 1994 : 112) sumber data utama
dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan. Selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan Iain-lain. Berkaitan dengan hal itu pada bagian mi jenis datanya dibagi ke dalam kata-kata dan tindakan, sumber data tertulis dan foto.
Pengertian ini sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Bogdan dan Taylor
(1975) yang menyatakan bahwa metodologi kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif, yaitu kata-kata orang yang ditulis atau diucapkan
sendiri dan tingkah laku yang dapat diamati. Pendekatan ini diarahkan pada setting dan individu-individu dalam setting tersebut secara utuh. Dengan demikian subjek penelitian mi tidak direduksi menjadi variabel-variabel yang terpisah atau menjadi Hipotesis, tetapi dipandang sebagai bagian dari keselurahan. Penelitian kualitatif memberikan deskripsi secara naratif tentang gejala tertentu.
1.
Kata-kata dan Tindakan
Kata-kata dan tindakan orang-orang yang diamati atau
diwawancarai
merapakan sumber data utama. Sumber data utama dicatat melalui catatan tertulis atau melalui perekaman audio tapes dan pengambilan foto. Pencatatan sumber data
utama melalui wawancara atau pengamatan berperan serta merapakan hasil usaha
gabungan dari kegiatan melihat, mendengar dan bertanya. Dengan seperangkat petunjuk seperti yang telah diungkapkan, kiranya peneliti akan dapat menjaring katakata dan tindakan yang relevan saja, terutama dengan memanfaatkan kriteria inklusieksklusi.
69
2.
Sumber Tertulis
Walaupun dikatakan bahwa sumber di luar kata dan tindakan merapakan
sumber data kedua, jelas hal itu tidak bisa diabaikan. Dilihat dari segi sumber data, bahan tambahan yang berasal dari sumber tertulis dapat dibagi atas sumber buku dan jurnal ilmiah, sumber dari arsip, dan dokumen resmi.
3.
Foto
Digunakan bersama-sama dengan pengamatan berperan serta. Saat-saat suatu
peristiwa yang bemilai sejarah, sosial, ritual, dan kultural akan sangat bermanfaat apa bila dipelajari detail-detailnya dalam foto dari pada hanya mengalami peristiwanya tanpa foto. Penggunaan foto untuk melengkapi sumber data jelas sekali
manfaatnya. Pada prinsipnya data-data tersebut merapakan segala sesuatu yang dapat dilihat sebagai suatu sumber informasi yang dapat dianalisa dan diinterpretasikan dari aspek-aspek yang dibahas dalam penelitian ini.
Selanjutnya mengenai sumber data atau populasi dalam penelitian kualitatif, mengacu pada empat tipe sumber data penelitian kualitatif, yaitu setting, penstiwa, orang dan proses (Huberman,1984) Dengan demikian pemilihan sampel dilakukan secara purposive dan mengacu pada konsep sampel berlanjut untuk mencapai redundancy dengan berdasarkan tujuan penelitian dan mampu memberikan
kelengkapan informasi tentang keterlibatan stakeholder dalam strategi perencanaan pendidikan pada UNTIRTA Banten dan STIA MY Banten.
70
Merujuk pada kerangka pemikiran dan fokus masalah penelitian ini yang
menjadi sumber data, diantaranya : 1) Stakeholder Internal, yang terdiri dari penguras yayasan, unsur pimpinan lembaga, para dosen tetap yayasan dan
mahasiswa; 2) Stakeholder Ekstemal, yang terdiri dari pemerintah daerah, tokoh masyarakat di bidang pendidikan, dan dunia usaha.
Sebagai rincian dari sumber data yang penulis lakukan wawancara, adalah; 1) UNTIRTA Banten, terdiri dari; Sekretaris Yayasan Pendidikan Tirtayasa Banten, Pimpinan Universitas (Pembantu Rektor I) dan Pimpinan Fakultas (Tiga Orang Dekan), Ketua Lembaga Tingkat Universitas, dan Para Dosen (Sembilan Orang), serta mahasiswa; 2) STIA Maulana Yusuf Banten, terdiri dan; Sekretaris Yayasan Pendidikan Administrasi Maulana Yusuf Banten, Para Unsur Pimpman (Ketua dan
Pembantu Ketua I, II dan III, Ketua jurusan, dan Para Dosen (Delapan Orang), serta mahasiswa.
Dalam melakukan penelusuran data penelitian, yang dijadikan sebagai sandaran untuk wawancara dan studi dokumentasi adalah dengan mengacu kepada kisi-kisi instmmen penelitian yang tergambar pada tabel di bawah ini:
2.
Stakeholder
Keterlibatan
Pendidikan
Perencanaan
Sosialisasi Visi dan Misi.
Keterlibatan Pemda &
3.
Stakeholder.
Masyarakat. 4. Upaya melibatkai-
Keterlibatan Para Dosen.
Pimpinan.
Keterlibatan Unsur
2.
1.
5. Kendala yang dihadapi. 6. Upaya yang dilakukan.
3. Strategi yang diinginkan Yayasan. 4. Strategi yang dikembangkan Para Pengelola.
2.
diirumuskan.
1. Visi dan Misi yang
1NDIKAT0R
ASPEK
Strategi
SUB VARIABEL
VARIABEL
Perumusan
Tabel. 3.1
Para Dosen.
Wawancara.
Stakeholder Internal & Ekstemal.
Wawancara.
Tokoh Masyarakat.
Wancara / Dokumen.
Wawancara. ASDA II.
Wawancara.
Unsur Pimpinan.
Unsur Pimpinan
Wawancara.
S.d.a
Dosen.
Wawancara.
S.d.a
1.
Wawancara.
Dokumentasi
Wawancara.
Wawancara.
Wawancara.
1.
Jurusan.
1. Unsur Pimpinan Universitas & Fakultas, Sekolah Tinggi &
1. Yayasan.
1.
Pokok-pokok Progeam.
dan Fakultas, Sekolah Tinggi dan Jurusan.
1.
2. Studi dokumen; RIP dan
2. Unsur Pimpinan Universitas
Wawancara.
INSTRUMEN
CARA / METODE
1. Yayasan
RESPONDEN
SUMBER /
KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN
72
Menentukan sumber data dalam penelitianini dilakukan, sementara penelitian berjalan, dengan metode sebagai berikut; Peneliti memilih sampel yang dinilai akan memberikan data dan informasi yang diperlukan; kemudian berdasarkan data dan
informasi yang diperoleh, peneliti menetapkan sampel atau sumber data berikutnya yang memungkinkan dapat memberikan data dan informasi yang telah lengkap. Namun demikian, seperti yang diungkapkan oleh Nasution (1988), yang berpendapat bahwa penentuan sampel atau responden dianggap telah memadai apabila telah sampai pada taraf "Redudancy" atau kejenuhan, artinya bahwa dengan menggunakan sumber data atau responden yang berlanjut, dinilai tidak akan ada lagi tambahan informasi dan data yang berarti.
C. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian yang bersifat deskriptif analitik lebih menitikberatkan pada perekaman situasi yang terjadi dalam kontek masalah
yang dibahas. Dengan demikian pada penelitian ini alat utama bagi pengumpulan data yang diperlukan adalah melalui observasi, wawancara dan studi dokumentasi. E. Kusmana (1984 : 94), mejelaskan bahwa metode deskriptif analitis
memungkinkan adanya suatu langkah evaluatif atas keadaan yang nyata terjadi. Juga memungkinkan pula peneliti memberikan masukan-masukan yang dipandang berguna, bermanfaat dari aspek yang dikaji atau tehadap masalah-masalah yang ada
di lapangan, sehingga akan memberikan suatu analisa yang lebih mendalam terhadap kondisi yang terjadi.
73
Irawan Soehartono (dovo :4) menegaskan bahwa pengumpulan data dalam
penelitian kualitatif tidak menggunakan kuesioner berstruktur seperti alat ukur untuk vanabel tertentu. Pengumpulan data dalam penelitian kualitatif temtama
menggunakan pengamatan berperan serta (participant observation), dan juga wawancara mendalam (m-depth interview), analisis ,si (content analysis), serta
beberapa lainnya. Dalam pengamatan berperan serta pembuatan catatan dilakukan sesegera mungkin setelah pengamatan selesai dilaksanakan.
Penelitian kualitatif sangat mendasarkan din pada desknpsi, perbandingan, pengamatan, analisis isi, tinjauan histons, dan proses single-subjeck. Jadi, penelitian
kualitatif menggunakan manusia sebagai suatu kesatuan secara utuh dan tidak . direduksi menjadi variabel-variabel.
Diperlukannya observasi atau pengamatan secara langsung maupun tidak langsung adalah, sebagai langkah untuk memperoleh data-data atau informasi mengenai tindakan-tindakan yang mencermmkan kmerja dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Cara im dimaksudkan untuk mendapatkan data yang cermat, faktual dan kontekstual.
Moleong (1996 : 112) dengan mengutip pendapat Lofland dan Lofland yang menyatakan bahwa sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan
tindakan. Kata-kata tersebut terangkap melalui seangkaian wawancara yang telah di
persiapkan secara matang, baik berupa wawancara yang bersifat terbuka maupun wawan cara yang terstruktur.
74
Wawancara dengan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat terbuka ditunjukan
untuk mendapatkan data atau informasi yang lengkap dan mendalam, sedangkan wawancara terstruktur lebih ditujukan untuk menjaga agar wawancara dapat berlangsung, tetap pada konteks permasalahan penelitian dan untuk meyakinkan kebenaran data yang bersifat spesifik. Wawancara yang diarahkan pada suasana dialogis ini dilakukan beralang-ulang kepada responden hingga mencapai kejenuhan, dalam pengertian peneliti telah menemukan hal-hal yang berkaitan dengan faktor yang diteliti.
Studi dokumentasi dilakukan untuk melacak berbagai informasi yang
berkaitan dengan keterlibatan stakeholder dalam strategi perencanaan pendidikan pada UNTIRTA Banten dan STIA MY Banten. Dokumen-dokumen yang dikaji antara lain; Rumusan Visi, Misi dan Tujuan Lembaga, Konsep Strategi Perencanaan Pendidikan, Rencana Induk Pengembangan, Bukti keterlibatan Stakeholder Internal
maupun Ekstemal, Kebijakan Pembinaan dan Pengembangan Tenaga Edukatif, Bentuk Pengembangan PTS tersebut, serta Laporan Kegiatan.
Studi ini sangat penting sebagai produk nyata yang dapat memberikan
gambaran lebih jelas mengenai keterlibatan Stakeholder (Internal atau Ekstemal) dalam merumuskan strategi perencanaan pendidikan pada kedua PTS tersebut. Sekaligus dapat digunakan sebagai bahan 'trianggulasi' dan 'member check' terhadap kebenaran dari keterangan responden.
75
Sebagai kelengkapan catatan lapangan (field notes) dan ketelitian data yang diperoleh, peneliti melengkapi diri dengan buku catatan dan tape recorder, peralatanperalatan tersebut digunakan untuk "mencatat" informasi verbal maupun non-verbal selengkap mungkin.
Sedangkan Instrumen penelitian yang di maksud adalah peneliti sendiri (human instrument), karena manusia mempunyai adaptabilitas tinggi serta responsif terhadap situasi yang berubah-ubah yang terjadi selama penelitian berlangsung. Selain itu, sebagai menusia peneliti memiliki kemampuan untuk menjelaskan kepada responden tentang sesuatu yang kurang dipahami, juga memiliki kemampuan untuk menggali sesuatu yang tidak direncanakan sebelumnya, tidak diduga atau tidak lazim yang dapat memperdalam makna penelitian (Nasution, 1990 : 55-66).
D.
Tahap-tahap Penelitian
Usaha mempelajari penelitian kulitatif tidak terlepas dan usaha pengenalan tahap-tahap penelitian. Tahap-tahap penelitian kualitatif dengan salah satu ciri
pokoknya peneliti menjadi sebagai alat penelitian, menjadi sebagai alat penelitian, menjadi berbeda dengan tahap-tahap penelitian non-kualitatif. Khususnya analisa data ciri khasnya sudah dimulai sejak awal pengumpulan data.
Kirk dan Miller (Moleong, 1994) mengemukakan bahwa penelitian kualitatif
memiliki empat tahapan antara lain; (1) Invensi; (2) Kegiatan Lapangan; (3)
Penafsiran; dan (4) Eksplanasi. Kemudian Nasution (1992 : 85) membagi langkah penelitian kualitatif terdiri dari tiga tahapan : (1) Tahap orientasi; (2) Tahap eksplorasi; (3) Tahap memberi check.
76
Menurut Bogdan (Moleong, 1993 : 85) mengatakan bahwa pelaksanaan sesuatu penelitian terdiri dari tiga tahapan, yaitu; (1) Pra-lapangan; (2) Kegiatan lapangan;
(3) Analisis intensif.
Tahapan-tahapan penelitian yang diajukan oleh Nasution tersebut adalah sebagai berikut:
Tahap orientasi, yaitu berupa penelitian awal dengan tujuan memperoleh gambaran permasalahan yang lebih lengkap guna memantapkan fokus penelitian. Tahapan ini terdiri dari langkah-langkah :
(a) Menjajaki dan menilai kondisi lapangan, setelah peneliti membaca terlebih dahulu tentang situasi dan kondisi lapangan yang berhubungan dengan permasalahan penelitian;
(b) Memilih dan menggunakan informasi, yaitu memafaatkan orang-orang yanglayak dipilih dan dipercaya memberikan informasi mengenai masalah penelitian ini;
(c) Menyiapkan perlengkapan penelitian yaitu jauh sebelumnya dipersiapkan
pedoman wawancara, observasi, kamera/foto, alat rekaman atau tape recorder. Wawancara dilakukan dengan pihak-pihak terkait yang berada pada kedua PTS
tersebut, seperti;
Penguras Yayasan, Para Pejabat Struktural, Dosen Yayasan,
Mahasiswa, Tokoh-tokoh Masyarakat Pengamat Pendidikan, Pemerintahan Daerah dan Dunia Usaha;
(d) Melakukan adaptasi atau penyesuaian dengan situasi lapangan, dan peneliti menjadi bagian dari organisasi untuk memperoleh gambaran situasi sebenarnya
77
Tahap eksplorasi, terdiri dari kegiatan; (a) melakukan pemahaman latar
penelitian dan mempersiapkan diri untuk melakukan penelitian, memperoleh data dengan sikap yang selektif, menjauhi keadaan yang akan mempengaruhi data,
mencari informasi yang relevan dan selalu berpedoman pada masalah penelitian; (b)
ke lapangan dengan menjaga hubungan keakraban dan menyadari peneliti pada
tugas sebagai
objek penelitian; (c) mengumpulkan data sesuai dengan masalah
melalui teknik pengumpulan data, yaitu melalui wawancara dengan strategi setiap
tahapan wawancara yang telah dilakukan, peneliti menyusun deskripsi hasil wawancara berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan.
Hal itu dilakukan untuk membantu kemudahan analisis data dan untuk
menemukan pola jawaban dengan cara reduksi data. Terkait dengan deskripsi yang telah dibuat, peneliti membuat catatan terpisah bempa catatan refleksi yang
merupakan pandangan peneliti dalam melihat permasalahan penelitian. Tahap member check terdiri dari tiga kegiatan : (a) melakukan korfimasi terhadap data yang diperoleh dengan mengecek kebenaran data bersama pihak informan untuk memberikan tanggapan-tanggapannya sebagai langkah re-check
kebenaran data; (b) melakukan kegiatan yang sifatnya trianggulasi yakni menuntaskan kebenaran data dan meminta tanggapan mengenai data yang diperoleh
dengan pihak ketiga yang relevan dan diyakini dapat memberikan informasi tentang
permasalahan penelitian; (c) menyajikan atau mempresentasikan data.
78
Tahap ini pada prinsipnya dilakukan dengan verifikasi data yaitu mengecek validitas data yang dimaksudkan untuk mengecek kebenaran informasi-informasi
yang telah dikumpulkan agar hasil penelitian dapat dipercaya. Pengecekan informasi
ini dilakukan setiap kali peneliti selesai melakukan wawancara yakni dengan mengkonfirmasikan catatan-catatan hasil wawancara. Dalam wawancara itu juga dapat mungkin disimpulkan bersama-sama dengan informan.
E.
Prosedur Analisis Data
Nasution (1998); menyatakan bahwa persoalan yang dihadapi oleh peneliti
kualitatif dalam menganalisis data adalah tidak adanya prosedur baku yang dapat dijadikan pedoman atau pola analisis data. Pendapatnya, bahwa "Analisis data
memerlukan daya kreatif serta kemampuan intelektual yang tinggi. Lagi pula tidak ada cara tertentu yang dapat diikuti untuk mengadakan analisis, sehingga setiap peneliti harus mencari sendiri metoda yang dirasakan cocok dengan sifat penelitiannya.
Moleong (1996 : 104), berpendapat bahwa karakter analisis dalam penelitian kualitatif berlangsung secara induktif dan terus menerus, dengan kata lain analisis data ini dilakukan dalam suatu poses yang berarti pelaksanaannya sudah dilakukan
semenjak pengumpulan data dan dikerjakan secara lebih intensif lagi sesudah
meninggalkan lapangan. Miles dan Huberman (1984 : 21) menjelaskan bahwa pengolahan dan analisis data dilaksanakan semenjak awal hingga selesai penulisan laporan penelitian, melalui tahap reduksi, display data, dan penarikan kesimpulan.
79
Bogdan dan Biklen (1982 : 154-149) memisahkan proses analisis data atas ']",jj
analisis selama di lapangan dengan analisis setelah data terkumpul dan kegiatan lapangan telah cukup memadai.
Berdasarkan pada keterangan di atas, maka prosedur penglolahan dan analisis data meliputi kegiatan : 1.
Reduksi data; dilakukan dengan cara memilih data yang sudah disusun dalam laporan lapangan, kemudian menyusunnya kembali dalam bentuk uraian atau
laporan yang lebih terperinci. Selanjutnya laporan yang direduksi dirangkum
dan dipilih berdasarkan hal-hal pokok serta difokuskan pada hal-hal penting dan relevan dengan fokus penelitian.
Kategorisasi data; data atau informasi yang diperoleh diidentifikasi satuan anahsisnya dan altematif kategori yang dimungkinkan untuk satuan analisis
tersebut. Tahapan proses analisisis ini dilakukan dengan cara mengorganisasi data dan membangun kategori. Organisasi data, dilakukan dengan membuat
kode berdasarkan pertanyaan penelitian, membuat pengertian untuk memeriksa tulisan-tulisan, melihat pada kode-kode utama untuk setiap pertanyaan penelitian, membangun kategori, karena interaksi antara teori dan
data (Huberman, 1984). Kategori dilihat dari kemiripan unsur-unsur yang terkandung dalam suatu aspek atau unsur-unsur yang membedakan antara satu aspek dengan yang lainnya. Kategori dalam studi ini dilihat berdasarkan tempat, pelaku dan proses.
80
Nasution (1988 : 129-150) menyarankan, bahwa selesai analisis data dengan
tahapan diatas, dilakukan juga prosedur reduksi data, display data, kesimpulan dan verifikasi;
1.
Reduksi data, dilakukan dengan menelaah kembali seluruh catatan lapangan yang diperoleh dari hasil wawancara, pengamatan, dan studi dokumentasi
dengan tujuan untuk menemukan hal-hal pokok atau penting yang berkenaan dengan fokus penelitian yakni keterlibatan stakehoder UNTIRTA Banten dan
STIA MY Banten (Internal dan Ekstemal) dalam merumuskan strategi perencanaan pendidikan. Selanjutnya hal-hal pokok tersebut dirangkum
dalam susunan yang lebih sistematis sehingga dapat diketahui dengan mudah makna tema atau polanya.
2.
Display data, dan pola yang tampak di atas, yang dimaksud adalah display data, selanjutnya dapat ditarik kesimpulan, sehingga data yang dikumpulkan menjadi memiliki makna tetentu.
3.
Kesimpulan dan Verifikasi, menarik kesimpulan data penelitian untuk memantapkannya, maka dilakukan verifikasi melalui member check maupun
trianggulasi. Sehingga proses verifikasi kesimpulan ini dapat berlangsung selamadan sesudah data dikumpulkan.
81
F.
Validitas Penelitian.
Nasution (1992 : 105) Menjelaskan mengenai validitas penelitian, dengan pemyataan :
Keabsahan data merupakan konsep penting dari konsep kesahihan (validitas) dan
keandalan (realibilitas) menurut versi "Positivisme".
Validitas membuktikan bahwa apa yang diamati oleh peneliti sesuai dengan apa yang sesungguhnya ada dan terjadi dalam dunia kenyataan, dan apakah penjelasan yang diberikan tentang dunia nyata memang sesuai dengan yang sebenarnya ada atau terjadi.
Selanjutnya, Nasution (1992 : 149-151) mengungkapkan bahwa validitas menilai proses dan
produk
dengan kriteri-kriteria,
yaitu
Kredibilitas,
Transferabilitas, Dependabilitas, dan Konfirmabilitas, secara aktual usaha memenuhi kriteria tersebut di jelaskan dalam uraian di bawah ini:
1.
Kredibilitas, merupakan salah satu ukuran tentang kebenaran data yang dikumpulkan. Kredibilitas dalam penelitian kualitatif menggambarkan kecocokan konsep peneliti dengan konsep yang ada pada responden atau nara-sumber. Untuk memenuhi kriteria ini dilakukan upaya antara lain:
a.
Menyediakan waktu yang cukup untuk mengenai baik responden maupun keadaan lapangan, sehingga mendapatkan kesempatan yang sebaikbaiknya dalam mengumpuikan dan re-check semua data yang diperlukan.
b.
Mempelajari fokus penelitian secara mendalam melalui observasi secara
penuh dan terus menerus.
c. Melakukantrianggulasi melalui pengecekan kebenaran data pada sumber dan metode yang berbeda.
82
d. Mendiskusikan hasil penelitian dengan pihak yang relevan seperti teman
sejawat, dan lainnya yang mengetahui ihwal penelitian ini atau peer debriefing.
e. Melakukan komparasi penelitian ini dengan penelitian lainnya. f
Meminta penilaian reponden terhadap kebenaran data, tafsiran, dan kesimpulan atau melakukan member-check.
2.
Transferabilitas, mencapai kriteria penelitian ini tergantung dari pengguna yang memanfaatkan pada suatu situasi tertentu dalam mengupayakan untuk
kemungkinan dapat diaplikasikan pada situasi dan kondisi yang lain. Karenanya dilakukan deskripsi data yang disusun secara rinci dan jelas.
3.
Dependabilitas, tercapainya kriteria ini diupayakan agar pengumpulkan data, pembentukan
dan
penggunaan
konsep,
pembuatan
penafsiran
serta
kesimpulan penelitian dijaga agar tetap konsisten. 4.
Konfirmabilitas, pencapaiannya dilakukan melalui audit-audit trail dalam
mengupayakan agar hasil penelitian sesuai dengan data dan merapakan satu kesatuan. Kegiatan audit trail antara lain; a.
Merekam dan mencatat data inentah selengkap mungkin untuk digunakan sebagai bahan analisis selanjutnya.
b.
Menganalisis data
dengan menyeleksi,
merangkum,
kemudian
menyusun kertibali, dan melakukan pembahalan dengan arahan
pembimbing. c.
Menarik kesimpulan berdasarkan analisis data
d.
Melaporkan keselurahan proses dan hasil penelitian dalam tulisan ini.
83
Dengan upaya dan berbagai langkah dilakukan dalam pelaksanaan penelitian
ini diharapkan akan diperoleh data dan informasi yang lengkap, sehingga dapat dijadikan dasar bagi pembahasan penelitian yang mengkaji tentang keterlibatan stakeholder dalam strategi perencanaan pendidikan pada Universitas Tirtayasa Banten
dan Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi
Kabupaten Serang.
Maulana Yusuf
Banten di
I
i nT>*mV" "Ssr si i. > f .
. :_ J» ,
. i. .. ?. *
- • -J." "!'" —" —
r f
£eri::w;Ms:::^!:;»«srafflffl!HiwKM!-s;:» S i i:KLS,»R::?tsKEbl.:ssS:U;HSi)ii»::.sIH:!.
f-
t PB'BTirT"! !"• KiJKfT"—•:
!